analisis kelayakan usahatani jagung (studi kasus : desa

91
ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang) SKRIPSI OLEH: TIMOTHY DANU HARLAN 140304090 AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018 Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG

(Studi Kasus : Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan,

Kabupaten Deli Serdang)

SKRIPSI

OLEH:

TIMOTHY DANU HARLAN

140304090

AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2018

Universitas Sumatera Utara

Page 2: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG

(Studi Kasus : Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan,

Kabupaten Deli Serdang)

SKRIPSI

TIMOTHY DANU HARLAN

140304090

AGRIBISNIS

Skripsi ini Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pertanian

di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2018

Universitas Sumatera Utara

Page 3: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

Universitas Sumatera Utara

Page 4: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

Universitas Sumatera Utara

Page 5: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

ABSTRAK

TIMOTHY DANU HARLAN (140304090) dengan judul Analisis

Kelayakan Usahatani Jagung (Studi Kasus: Desa Bandar Setia Kecamatan

Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang). Penelitian ini dibimbing oleh Ibu

Dr. Ir. Salmiah, MS dan Bapak Dr. Ir. H. Hasman Hasyim, MSi.

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi

produksi jagung, untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pendapatan petani

jagung, dan mengetahui kelayakan usahatani jagung di daerah penelitian.

Metode analisis yang digunakan adalah metode regresi linear berganda dengan

teori produksi, teori pendapatan dan teori kelayakan usahatani. Penentuan daerah

penelitian dilakukan secara purposive dengan cara pengambilan sampel Simple

Random Sampling dengan menggunakan rumus slovin dengan total sampel

sebanyak 39 orang. Untuk pengambilan data dilakukan wawancara menggunakan

kuesioner terhadap petani jagung di daerah penelitian. Kuesioner yang digunakan

mencakup karakteristik petani dan hal-hal yang berkaitan dengan produksi, harga,

dan biaya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai April tahun 2018 di

Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1. Secara serempak luas lahan, benih,

pupuk urea, pupuk NPK, pestisida, dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap

produksi jagung. Secara parsial luas lahan, benih, dan pupuk NPK berpengaruh

nyata terhadap produksi jagung, sementara pupuk urea, pestisida, dan tenaga kerja

tidak berpengaruh nyata terhadap produksi jagung; 2. Secara serempak produksi,

harga jual, dan biaya produksi berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani

jagung. Secara parsial produksi, harga jual, dan biaya produksi berpengaruh nyata

terhadap pendapatan petani jagung; 3. Dari nilai Reveneu Cost Ratio (R/C), Break

Even Point (BEP) produksi dan harga produksi, usahatani jagung di Desa Bandar

Setia Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang layak dilaksanakan.

Kata Kunci : Jagung, Produksi, Luas Lahan, Benih, Pupuk Urea, Pupuk NPK,

Tenaga Kerja, Pestisida, Biaya Produksi, Harga Jual, Pendapatan,

Kelayakan Usahatani.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

ABSTRACT

TIMOTHY DANU HARLAN (140304090) with the entitled thesis is

Feasibility Analysis of Maize Farming (Case : Desa Bandar Setia Kecamatan

Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang ). Guided by Ibu Dr. Ir. Salmiah,

MS and Bapak Dr. Ir. H. Hasman Hasyim, MSi.

The objective research is to determine the factors that affect corn production,

to determine the factors that affect the income of corn farmers, and know the

feasibility of corn farming in the study area.

The method research used is multiple linear regression method with

production theory, income theory and feasibility theory of farming. Determination

of research area done by purposive by sampling Simple Random Sampling by

using slovin formula with total sample counted 39 people. For data collection,

interviews conducted using questionnaires to corn farmers in the study area.

Questionnaires used include farmer characteristics and matters relating to

production, prices, and costs. This research conducted from March to April 2018

at Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

The research results shows that: 1. Simultaneously land area, seed, urea

fertilizer, NPK fertilizer, pesticide, and labor have a significant effect on corn

production. Partially, land, seed, and NPK fertilizer have a significant effect on

corn production, while urea, pesticide, and labor have no significant effect on

maize production; 2. Simultaneously production, selling price, and production

cost have a real effect to the income of corn farmers. Partially production, selling

price, and production cost have a significant effect to the income of corn farmers;

3. From the value of Reveneu Cost Ratio (R / C), Break Even Point (BEP)

production and production price, corn farming in Desa Bandar Setia Kecamatan

Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang are feasible.

Keywords: Corn, Production, Land Area, Seed, Urea Fertilizer, NPK Fertilizer,

Labor, Pesticides, Production Cost, Selling Price, Revenue,

Farm Worthiness.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayahNya penulis dapat

menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.Adapun judul Skripsi ini adalah “Analisis

Kelayakan Usahatani Jagung (Studi Kasus : Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut

Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang).

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah

memberikan arahan dan bimbingan dalam pengerjaan Skripsi ini hingga akhir.

2. Bapak Dr. Ir. H. Hasman Hasyim, MSi selaku Anggota Komisi Pembimbing yang

telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pengerjaan Skripsi ini hingga

akhir.

3. Bapak Ir. M. Jufri, MSi selaku Dosen Penguji yang telah memberikan arahan dan

bimbingan dalam pengerjaan Skripsi ini hingga akhir.

4. Ibu Ir. Lily Fauzia, MSi selaku Dosen Penguji yang telah memberikan arahan

dan bimbingan dalam pengerjaan Skripsi ini hingga akhir.

5. Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, MEc selaku Ketua Program Studi Agribisnis.

6. Seluruh staf pengajar dan pegawai di Program Studi Agribisnis khususnya dan di

Fakultas Pertanian.

7. Orang tua Penulis Bapak Harmon Edi dan Ibu Suhariyanti yang telah banyak

memberikan bantuan baik dari segi materil dan non materil.

8. Tante Penulis Tante Elsi Renie yang telah memberikan semangat dan motivasi

kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini hingga akhir.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

ii

9. Kepada Bapak Amran selaku Sekretaris Desa Bandar Setia yang telah membantu

peneliti untuk memudahkan penelitian ini.

10. Kepada Bapak Siregar selaku Ketua Kelompok Tani yang telah membantu

peneliti dalm hal meinformasikan kepada responden.

11. Kepada responden yang telah meluang waktunya untuk diwawancara peneliti.

12. Seluruh teman-teman stambuk 2014 terutama Becket Parapat yang telah banyak

membantu penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

Penulis juga menyadari bahwa penulisan Skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu Penulis mengharapkan saran dan kritik dari para

pembaca yang bersifat membangun.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan Penulis berharap semoga Skripsi

ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juli 2018

Penulis

Universitas Sumatera Utara

Page 9: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

iii

RIWAYAT HIDUP

TIMOTHY DANU HARLAN, lahir di Padang pada tanggal 16 September

1996. Anak pertama dari tiga bersaudara dari keluarga pasangan Harmon Edi dan

Suhariyanti.

Pendidikan yang ditempuh penulis adalah :

1. Tahun 2001 masuk Taman Kanak-kanak Al-Hidayah Padang dan tamat tahun

2002.

2. Tahun 2002 masuk Sekolah Dasar Swasta Pembangunan Padang sampai 2005,

kemudian lanjut di Sekolah Dasar Negeri Percobaan Padang dan tamat tahun

2008.

3. Tahun 2008 masuk Sekolah Menengah Pertama Swasta Frater Padang dan tamat

tahun 2011.

4. Tahun 2011 masuk Sekolah Menengah Atas Pertiwi 1 Padang dan tamat tahun

2014.

5. Tahun 2014 diterima di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Sumatera Utara melalui jalur SBMPTN.

6. Bulan Juli-Agustus tahun 2017 mengikuti Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) di

Desa Sukaramai Kecamatan Sei Balai Kabupaten Batubara.

7. Bulan April 2018 melakukan penelitian di Desa Bandar Setia Kecamatan Percut

Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

8. Anggota Ikatan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian tahun 2014-2017

9. Tahun 2015 Anggota Panitia “HN EXPO”.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………….…………………………………………….i

RIWAYAT HIDUP…………………………………………………………………iii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………..…….iv

DAFTAR TABEL…………………………………………………………………..vi

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………….vii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………viii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………….…1

1.2 Identifikasi Masalah……………………………………………………….………5

1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………,,,,………….……5

1.4 Kegunaan Penelitian……………………………………………………….……...5

1.5 Keaslian Penelitian………………………………………………………………..6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Jagung…..………………………………………………………….…...7

2.2 Landasan Teori………………………………………………………………..…..8

2.2.1 Teori Usaha Tani……………………………………………………............8

2.2.2 Fungsi Produksi…………………………………………………………......9

2.2.3 Faktor Produksi………………………………………………….….……...11

2.2.4 Biaya Produksi……………………………………………………………..13

2.2.5 Penerimaan………………………………………………………………...14

2.2.6 Pendapatan……………………………………………..………….………15

2.2.7 Kelayakan……………..…………………………………………………...15

2.3 Penelitian Terdahulu……………………………………………………………..17

2.4 Kerangka Pemikiran…………………………………………………………..…20

2.5 Hipotesis……………………………………………………………………..…..21

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian……………………………………………………………..….23

3.2 Metode Pengambilan Sampel…………….……………………………………...24

3.3 Metode Pengumpulan Data…………………………………………………..….24

3.4 Metode Analisis Data……………………………………………………..….….25

Universitas Sumatera Utara

Page 11: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

v

3.5 Definisi dan Batasan Operasional………………………………………….…....31

3.5.1 Definisi…………………………………………………………………….31

3.5.2 Batasan Operasional……………………………………………………….32

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK

PETANI SAMPEL

4.1.1 Luas dan Letak Geografis……………….……………………………………..33

4.1.1 Penggunaan Lahan………………………….…………………………..….34

4.1.2 Keadaan Penduduk………………………………………………………..34

4.1.3.Sarana dan Prasaran………………………………………………………..37

4.2 Karakteristik Petani Sampel……………………………………………………..38

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisi Usahatani Jagung………………………………………………………..40

5.2 Produktivitas

5.2.1 Produktivitas Berdasarkan Luas Lahan…………………………………...41

5.2.2 Produktivitas Berdasarkan Tenaga Kerja…………………………………41

5.3 Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Jagung

5.3.1 Uji Asumsi Klasik………………………………………………………….42

5.3.2 Uji Kesesuaian (Test Goodness of Fit Model) dan Uji Hipotesis…………44

5.4 Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pettani Jagung

5.4.1 Uji Asumsi Klasik………………………………………………………….47

5.4.2 Uji Kesesuaian (Test Goodness of Fit Model) dan Uji Hipotesis…………49

5.5 Kelayakan Usahatani Jagung

5.5.1 Reveneu Cost Ratio (R/C)…………………………………………………50

5.5.2 Break Even Point (BEP)…………………………………………………..51

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan……………………………………………….……………………...53

6.2 Saran……………………………………………………………………………..54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

Page 12: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Luas Lahan, Produksi, Rata-Rata Produksi Jagung

Menurut Tahun 2007-2016 di Sumatera Utara 2

1.2 Perkembangan Produksi Jagung per Kabupaten /Kota di

Provinsi Sumatera Utara (ton) Tahun 2013 – 2016

3

1.3 Luas Tanam, Luas Panen, Produksi Jagung per

Kecamatan di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015 4

2.1 Penelitian Terdahulu 17

3.1 Luas Panen, Produksi, Rata-rata Produksi Tanaman

Jagung Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Percut Sei

Tuan (Ha) tahun 2016

23

4.1 Nama Dusun di Desa Bandar Setia 33

4.2 Penggunaan Lahan di Desa Bandar Setia Tahun 2017

( Jiwa )

34

4.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa

Bandar Setia Tahun 2017 ( Jiwa ) 35

4.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur di Desa Bandar

Setia Tahun 2017 ( Jiwa ) 35

4.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian di Desa

Bandar Setia Tahun 2017 ( Jiwa ) 36

4.6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama di Desa Bandar

Setia Tahun 2017 ( Jiwa ) 36

4.7 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di

Desa Bandar Setia Tahun 2017 ( Jiwa ) 37

4.8 Sarana Dan Prasarana Desa Bandar Setia 38

4.9 Karakteristik Petani Sampel di Desa Bandar Setia 38

5.1 Analisis Analisis Usahatani Jagung per Petani di Desa

Bandar Setia Kecamatan Percut Kabupaten Deli Serdang

40

5.2 Produktivitas Jagung di Desa Bandar Setia Berdasarkan

Luas Lahan

41

5.3 Produktivitas Jagung di Desa Bandar Setia Berdasarkan

Tenaga Kerja

42

5.4 Uji Multikolinearitas 43

5.5 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov 43

5.6 Analisis Regresi Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Produksi Jagung

44

5.7 Uji Multikolinearitas 47

5.8 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov 48

5.9 Analisis Regresi Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Pendapatan Petani Jagung 49

Universitas Sumatera Utara

Page 13: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Kurva Law Diminishing Return 9

2.2 Kurva Break Even Point ( BEP ) 16

2.3 Skema Kerangka Pemikiran Analisis Kelayakan

Usahatani Jagung 22

5.1 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas 43

5.2 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas 48

Universitas Sumatera Utara

Page 14: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Karakteristik Responden di Daerah Penelitian

2. Luas Lahan dan Biaya Lahan di Daerah Penelitian

3. Jumlah Benih dan Biaya Benih di Daerah Penelitian

4. Jumlah Pupuk dan Biaya Pupuk di Daerah Penelitian

5. Jumlah Pestisida dan Biaya Pestisida di Daerah Penelitian

6. Biaya Peyusutan Peralatan di Daerah Penelitian

7a. Penggunaan Tenaga Kerja di Daerah Penelitian

7b. Biaya Penggunaan Tenaga Kerja di Daerah Penelitian

8. Total Biaya Produksi Jagung di Daerah Penelitan

9. Penerimaan Produksi Jagung di Daerah Penelitan

10. Hasil Analisi Data Faktor Produksi Jagung Menggunakan Refresi Linear

Berganda

11. Hasil Analisi Data Faktor Produksi Jagung Menggunakan Refresi Linear

Berganda

12. Foto Daerah Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Page 15: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia untuk dapat

mempertahankan hidup dan untuk itu pangan bagi setiap orang setiap waktu

merupakan hak azasi yang layak dipenuhi. Berdasar kenyataan tersebut masalah

pemenuhan kebutuhan pangan bagi seluruh penduduk setiap saat di suatu wilayah

menjadi sasaran utama kebijakan pangan bagi pemerintahan suatu negara

(Suryana, 2005).

Menurut Khalik dalam Rusmanto (2017) Jagung merupakan salah satu

komoditas unggulan bagi Indonesia karena memiliki peranan yang sangat penting,

baik itu untuk kebutuhan pangan, pakan, maupun industri lainnya. Prospek

usahatani tanaman jagung cukup bagus bila dikelola secara intensif dan berpola

agribisnis.

Produksi jagung nasional setiap tahun meningkat, namun hingga kini belum

mampu memenuhi kebutuhan domestik sekitar 11 juta ton per tahun, sehingga

masih mengimpor dalam jumlah besar yaitu hingga 1 juta ton. Menurut Mejaya

dalam Soraya, Adinda (2014) sebagian besar jagung domestik untuk pakan atau

industri. Pakan membutuhkan 57% dari kebutuhan nasional, sisanya sekitar 34%

untuk pangan, dan 9% untuk kebutuhan industri lainnya.

Produksi jagung nasional setiap tahun meningkat, namun hingga kini masih

belum mampu memenuhi kebutuhan domestik sekitar 12 juta ton per tahun,

sehingga masih harus mengimpor dalam jumlah yang besar sekitar 1 juta ton per

tahun. Komoditas jagung tergolong komoditas yang strategis karena memenuhi

Universitas Sumatera Utara

Page 16: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

2

kriteria antara lain memiliki pengaruh terhadap harga komoditas pangan lainnya,

memiliki prospek yang cerah, memiliki kaitan ke depan dan ke belakang yang

cukup baik (Anonimus, 2010).

Produksi jagung terbesar di Indonesia terdapat di pulau Jawa, yakni Jawa Timur

dan Jawa Tengah, masing-masing lima juta ton pertahun. Setelah itu menyusul

beberapa daerah di sumatera, antara lain Sumatera Utara dan Lampung, sehingga

produksi Indonesia mencapai 16 juta ton per tahun (Tim Karya Mandiri, 2010).

Tabel 1.1 Luas Lahan, Produksi, Rata-Rata Produksi Jagung Menurut

Tahun 2007-2016 di Sumatera Utara

Tahun Luas Lahan

(ha)

Produksi

(ton)

Rata-Rata Produksi

(kw/ha)

2007 229 882,0 804 850,0 35,01

2008 240 413,0 1 098 969,0 45,71

2009 247 782,0 1 166 548,0 47,08

2010 274 822,0 1 377 718,0 50,13

2011 255 291,0 1 294 645,0 50,71

2012 243 098,0 1 347 124,0 55,41

2013 211 750,0 1 182 928,0 55,86

2014 200 603,0 1 159 795,0 57,82

2015 243 772,0 1 519 407,0 62,33

2016 252 729,2 1 557 462,8 61,63

Sumber:Badan Pusat Statistik Sumatera Utara,2007-2016

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa pada Luas lahan tanaman jagung terbesar

pada tahun 2010 sebesar 274.822,0 Ha. Produksi jagung terbesar pada tahun 2016

sebesar 1.557.462,8 ton .Dan rata-rata produksi jagung terbesar pada tahun 2015

sebesar 62,33 kw/Ha.

Universitas Sumatera Utara

Page 17: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

3

Tabel 1.2 Perkembangan Produksi Jagung per Kabupaten /Kota di

Provinsi Sumatera Utara (ton) Tahun 2013 – 2016

Kabupaten/Kota 2013 2014 2015 2016

N i a s 156 130 241 867,8

Mandailing Natal 6 803 916 828 9 616,2

Tapanuli Selatan 7 693 3 669 4 054 18 552,7

Tapanuli Tengah 6 223 4 521 1 192 2 739,7

Tapanuli Utara 17 484 14 780 18 030 33 395,6

Toba Samosir 14 095 12 782 11 189 21 969,2

Labuhanbatu 942 2 463 3 305 2 773,7

Asahan 9 047 7 710 10 625 13 461,5

Simalungun 284 956 324 434 381 685 382 309,6

Dairi 129 613 121 647 259 033 217 003,5

Karo 424 210 413 346 553 208 521 870,0

Deli Serdang 72 307 88 009 74 324 107 756,4

Langkat 161 352 125 193 147 368 156 583,1

Nias Selatan 821 1 390 1 210 6 314,1

Humban Hasundutan 1 298 1 362 2 525 6 070,5

Pakpak Bharat 4 074 6 992 9 070 7 418,2

Samosir 7 885 4 947 7 008 7 511,1

Serdang Bedagai 13 161 9 395 15 785 16 386,1

Batu Bara 539 483 1 432 6 732,2

Padang Lawas Utara 1 498 405 644 727,0

Padang Lawas 1 751 1 497 1 260 1 286,2

Labuhan Batu Selatan 1 194 912 572 1 388,9

Labuhan Batu Utara 2 588 2 254 305 1 166,3

Nias Utara 161 192 185 253,7

Nias Barat 87 91 73 73

Kota Sibolga - - - -

Kota Tanjungbalai 126 164 62 52,3

Kota Pematangsiantar 6 890 3 823 5 653 4 164,5

Kota Tebing Tinggi 126 142 130 142,8

Kota Medan 733 681 1 415 1 612,3

Kota Binjai 3 697 4 038 5 842 5 412,4

Kota Padang

sidimpuan

1 199 1 134 1 129 687,6

Kota Gunungsitoli 216 193 26 1 158,2

Sumatera Utara 1 182 928 1 159 795 1 519 407 1 557 462,8

Sumber:Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara,2016

Universitas Sumatera Utara

Page 18: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

4

Tabel 1.2 menunjukkan bahwa Kabupaten Deli Serdang berada pada posisi

kelima produksi jagung terbesar di Provinsi Sumatera Utara sebanyak 107.256,4 ton

setelah Kabupaten Karo sebanyak 521 870,0 ton, Kabupaten Simalungun sebanyak

382 309,6, Kabupaten Dairi sebanyak 217 003,5 ton, Kabupaten Langkat

sebanyak 156 583,1 ton.

Tabel 1.3 Luas Tanam, Luas Panen, Produksi Jagung per Kecamatan di

Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

Kecamatan Luas Tanam

(ha)

Luas Panen

(ha)

Produksi

(ton)

Gunung Meriah 94 100 816,2

S.T.M. Hulu 552,7 508,2 3131,02

Sibolangit 306 166 1022,73

Kutalimbaru 2906 2516 15602,2

Pancur Batu 2599 1949 12107,79

Namo Rambe 2322 1263 7781,34

Biru-Biru 826 481 2963,44

S.T.M. Hilir 1750 1825 11843,83

Bangun Purba 104 49 301,89

Galang 60 51 314,21

Tanjung Morawa 956 737 4540,66

Patumbak 688 672 4140,19

Deli Tua 22 10 61,61

Sunggal 2471 2089,2 13871,86

Hamparan Perak 670 545 3357,75

Labuhan Deli 351 168 1035,05

Percut Sei Tuan 1920 2622 16357,24

Batang Kuis 1007 947 5834,47

Pantai Labu 491 425 2618,43

Beringin 176,6 59 363,5

Lubuk Pakam 5,8 2,9 17,87

Pagar Merbau - - -

Deli Serdang 20289,3 17185,3 107756,4

Sumber:Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Deli Serdang, 2017

Universitas Sumatera Utara

Page 19: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

5

Tabel 1.3 menunjukkan bahwa Kecamatan Percut Sei Tuan memiliki luas

tanam, luas panen dan produksi tertinggi di Kabupaten Deli Serdang.Luas tanam

sebesar 1920 Ha, luas panen sebesar 2622 Ha, dan produksi sebesar 16357,24 ton.

Dengan melihat latar belakang diatas, maka perlu dilakukan penelitian ilmiah

terhadap petani jagung untuk melihat berapa besar produksi jagung dan

menganalisis apakah layakah menjadi sentra produksi di daerah ini. Selain itu

tingginya produksi di daerah penelitian ini juga menjadi alasan dilakukan

penelitian.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apakah faktor ( luas lahan, benih, pupuk, tenaga kerja, dan pestisida ) yang

mempengaruhi produksi jagung di Desa Bandar Setia?

2. Apakah faktor ( biaya produksi, harga, dan produksi ) yang mempengaruhi

pendapatan petani jagung di Desa Bandar Setia?

3. Apakah produksi jagung layak dilakukan di Desa Bandar Setia?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengeanalisi faktor ( luas lahan, benih, pupuk, tenaga kerja, dan

pestisida ) yang mempengaruhi produksi jagung di Desa Bandar Setia.

2. Untuk menganalisis faktor ( biaya produksi, harga, dan produksi ) yang

mempengaruhi pendapatan petani jagung di Desa Bandar Setia.

3. Untuk menganalisi Produksi Jagung layak dilakukan di Desa Bandar Setia.

1.4 Kegunaan Penelitan

1. Sebagai bahan informasi bagi petani jagung dalam mengembangkan

usahatani jagung.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

6

2. Sebagai bahan masukkan bagi orang yang membutuhkan dalam upaya

mengembangkan dan meningkatkan usahatani jagung.

3. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti lainnya yang ingin

melakukan penelitian yang berhubungan dengan usahatani jagung.

1.5 Keaslian Penelitian

1. Model Penelitian : dalam penelitian ini menggunakan fungsi Cobb Douglas

dan regresi linear berganda dengan spesifikasi model ekonometrika, uji asumsi

klasik, uji kesesuaian model, dan koefisien determinan dengan alat bantu

SPSS 21. Dan untuk mengetahui kelayakan menggunakan uji R/C dan BEP.

2. Variabel Penelitian : penelitian ini menggunakan lima variabel bebas yaitu

luas lahan, benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja. Dan satu variabel terikat

yaitu produksi. Ada juga variabel lain yaitu biaya produksi, penerimaan dan

pendapatan.

3. Jumlah sampel : penelitian ini menggunakan sampel sebesar 39 petani,

dimana populasinya ialah petani jagung.

4. Waktu Penelitian : penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai April

tahun 2018

5. Tempat Penelitian : penelitian ini dilakukan di Desa Bandar Setia,

Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tanaman Jagung

Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari

keluarga rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan

Afrika melalui kegiatan bisnis orang-orang Eropa ke Amerika. Jagung merupakan

salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi.

Sebagai sumber utama karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung

juga menjadi alternatif sember pangan di Amerika Serikat. Beberapa penduduk di

daerah Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Ternggara) juga menggunakan

jagung sebagai pangan pokok (Budiman, 2006).

Menurut Tim Karya Tani Mandiri (2010) sistematika tanaman jagung adalah

sebagai berikut :

Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)

Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)

Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)

Kelas : Monocotyledone (berkeping satu)

Ordo : Graminae (rumput-rumputan)

Famili : Graminaceae

Genus : Zea

Spesies : Zea mays L.

Menurut AKK dalam Rusmanto (2017) Tanaman jagung cocok ditanam di

Indonesia, karena kondisi tanah dan iklim yang sesuai. Disamping itu tanaman

jagung tidak banyak menuntut persyaratan tumbuh serta pemeliharaannya lebih

Universitas Sumatera Utara

Page 22: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

8

mudah, maka wajar jika banyak petani yang selalu mengusahakan lahannya

dengan tanaman jagung.

Jagung termasuk jenis tanaman semusim (annual). Susunan tubuh

(morfologi) tanaman jagung terdiri atas akar, batang, daun, bunga, dan buah.

Perakaran tanaman jagung terdiri atas empat macam akar, yaitu akar utama, akar

cabang, akar lateral, dan akar rambut (Warisno, 2010).

Menurut Tim Karya Tani dalam Soraya, Adinda (2014) Jagung dapat

ditanam di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai di daerah pegunungan

yang memiliki ketinggian antara 1.000-1800 mdpl. Daerah dengan ketinggian

antara 0-600 mdpl merupakan ketinggian yang optimum bagi pertumbuhan.

Biji jagung terdiri atas tongkol, biji dan daun pembungkus. Pada umumnya,

biji jagung tersusun dalam barisan yang melekat secara lurus atau berkelok-kelok

dan berjumlah antara 8-20 baris biji. Biji jagung terdiri atas tiga bagian utama,

yaitu kulit biji, endosperm, dan embrio (Rukmana, 2008).

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Teori Usahatani

Ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang

mengusahakan dan mengkoordinir faktor-faktor produksi berupa lahan dan alam

sekitarnya sebagai modal sehingga memberi manfaat yang sebaik-baiknya.

Sebagai ilmu pengetahuan, ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari

cara-cara petani menentukan, mengorganisasikan dan mengkoordinasikan

penggunaan faktor-faktor produksi selektif dan seefisien mungkin sehingga usaha

tersebut memberikan pendapatan semaksimal mungkin. Ilmu usahatani adalah

ilmu yang mempelajari bagaimana mengusahakan dan mengkoodinir faktor

Universitas Sumatera Utara

Page 23: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

9

produksi seperti lahan dan alam sekitar sebagai modal agar memberikan manfaat

yang baik (Suratiyah, 2009).

Usahatani bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan budidaya

yang dilakukan dan sebagai bahan evaluasi faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap keberhasilan usaha (Sriyanto, 2010).

2.2.2 Fungsi Produksi

Menurut Sadono Sukirno dalam Theodoric (2014), fungsi produksi adalah

hubungan diantara factor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya

dinamakan fungsi produksi. Model yang sering digunakan dalam fungsi produksi,

terutama fungsi produksi klasik adalah the law of deminishing return. Model ini

menjelaskan hubungan fungsional yang mengikuti hukum pertambahan hasil yang

semakin berkurang. Bila input dari salah satu sumber daya dinaikkan dengan

tambahan yang sama per unit waktu, sedangkan input dari sumber daya yang lain

dipertahankan agar tetapkonstan, produk akan meningkat di atas suatu titik

tertentu, tetapi peningkatan output tersebut cenderung mengecil. Hal ini dapat di

lihat dari gambar berikut:

Gambar2.1. Kurva Law Diminishing Return

Universitas Sumatera Utara

Page 24: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

10

Keterangan:

TPL : Total Product / Produksi Total

MPL : Marginal Product / Produksi Marginal

APL : Average Product / Produksi Rata-rata

Y(TP) : Produksi

X(K,L) : Faktor Produksi

Berdasarkan gambar di atas dapat ditemukan tahapan (stages) produksi , I, II

dan III. Tahap I merupakan tahapan yg tidak rasional, karena setiap penambahan

input menaikan produksi lebih besar dari penambahan input itu sendiri yang

masih memungkinkan peningkatan total produksi dengan menaikan variabel

input. Tahap ini berada di antara titik 0 sampai perpotongan antara marginal

product dengan average product yang sering di sebut tahap increasing. Tahap II

menunjukan penambahan input meningkatkan total produksi. Tahap ini berada

dari titik MP = AP sampai pada maksimum total product. Pada tahap ini akan

dicapai keuntungan maksimum, daerah ini disebut daerah yang paling rasional.

Tahap III merupakan tahapan dimana penambahan variabel input justru

menurunkan total produksi. Tahap ini dimulai dari total product yang menurun

dan marginal product yang negative (Bilas, 1994).

Secara Sistematik dapat ditulis dengan analisis fungsi Coob-Douglas. Fungsi

Coob-Douglas adalah salah satu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau

lebih variabel (variabel bebas dan variabel tidak bebas), secara matematis,

pernyataan ini dapat dituliskan sebagai berikut :

Y = a0.X𝟏b1.X𝟐b𝟐.X𝟑b𝟑 …..Xnbn

Universitas Sumatera Utara

Page 25: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

11

Menurut Soekartawi dalam Rahmi (2013) Untuk menaksir parameter-

parameter yang harus ditranformasikan dalam bentuk logaritma natural (ln)

sehingga merupakan bentuk linier berganda (multiplelinear) yang kemudian

dianalisis dengan metode kuadrat kecil (ordinnary least square) dengan bentuk

matematis :

LnY = Lna𝟎+ b𝟏𝑳𝒏X𝟏+ b𝟐𝑳𝒏X𝟐+b𝟑𝑳𝒏X𝟑+……+µLne

Dimana :

Y = Produksi

a𝟎 = Konstanta

b𝟏…bn = Koefisien regresi terhadap X

𝑿n = Faktor Produksi

2.2.3 Faktor Produksi

1. Lahan Pertanian

Lahan pertanian dapat dibedakan dengan tanah pertanian. Lahan pertanian

banyak diartikansebagai tanah yang disiapkan untuk diusahakan usahatani

misalnya sawah, legal dan pekarangan. Sedangkan tanah pertanian adalah tanah

yang belum tentu diusahakan dengan usaha pertanian. Ukuran luas lahan secara

tradisional perlu dipahami agar dapat ditransfomasi keukuran luas lahan yang

dinyatakan dengan hektar. Disamping ukuran luas lahan, maka ukuran nilai tanah

juga diperhatikan (Soekartawi, 2005).

2. Benih

Benih jagung secara teori dapat kita artikan biji tanaman jagung yang

digunakan untuk tujuan pertanaman jagung. Benih jagung secara umum

dibedakan menjadi dua macam, yaitu benih jagung unggulan dan benih jagung

Universitas Sumatera Utara

Page 26: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

12

lokal. Benih jagung unggul adalah benih jagung yang mempunyai sifat-sifat yang

lebih atau unggul dari varietas sejenisnya. Adapun jenis dari benih jagung unggul

yang beredar di Indonesia sekarang ini baru beberapa varietas saja seperti jagung

hibrida yang benihnya merupakan keturunan pertama dari persilangan dua galur

atau lebih yang sifat-sifat individunya Heterozygot dan Homogen (Remedi, 2015).

Sedangkan benih jagung lokal adalah jagung yang merupakan hasil

pertanaman spesifik lokasi, tidak merupakan benih hibrida dan impor. Contohnya

adalah jagung kodok, jagung kretek, jagung manado kuning dan jagung metro.

Jagung jenis ini masih dibudidayakan oleh petani yang mempertahankan dan ingin

melestarikan keberadaan jagung local di Nusantara ini dan keberadaannya masih

mudah kita temui dipetani-petani tradisional di Indonesia (Remedi, 2015).

3. Pupuk

Pada dasarnya pupuk sangatlah bermanfaat dalam mempertahankan

kandungan unsur hara yang ada didalam tanah serta memperbaiki atau

menyediakan kandungan unsur hara yang kurang atau bahkan tidak tersedia

ditanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Manfaat utama dari pupuk yang

berkaitan dengan sifat fisika tanah yaitu memperbaiki struktur tanah dari padat

menjadi gembur. Pemberian pupuk organik, terutama dapat memperbaiki struktur

tanah dengan menyediakan ruang pada tanah untuk udara dan air. Selain

menyediakan unsur hara, pemupukan juga membantu mencegah kehilangan unsur

hara yang cepat hilang seperti N, P, K yang mudah hilang oleh penguapan

(Purwono, 2007).

Universitas Sumatera Utara

Page 27: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

13

4.Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang perlu diperhitungkan dalam

proses produksi dalam jumlah yang cukup, bukan saja dilihat dari tersedianya

tenaga kerja saja tetapi kualitas dan macam tenaga kerja perlu juga di perhatikan.

Jumlah tenaga kerja ini masih banyak di pengaruhi dan dikaitkan dengan kualitas

tenaga kerja, jenis kelamin, musim dan upah tenaga kerja. Bila kualitas tenaga

kerja ini tidak di perhatikan, maka akan terjadi kemacetan dalam proses produksi.

Ukuran tenaga kerja dapat dinyatakan dalam hari orang kerja (HOK). Hari orang

kerja wanita (HOKW) setara dengan 0,8 hari orang kerja pria (HOKP). Curahan

tenaga kerja dalam satu tahun rata-rata 476 HOK/Ha. Setiap musim tanam

memerlukan tenaga kerja sebanyak 159 HOK/Ha (Soekartawi, 2000).

5.Pestisida

Pestisida sangat dibutuhkan petani untuk mencegah serta membasmi hama

dan penyakit tanaman yang dibudidayakan. Pestisida dapat menguntungkan

usahatani namun di sisi lain pestisida dapat merugikan petani. Pestisida dapat

menjadi kerugian bagi petani jika terjadi kesalahan pemakaian baik dari cara

maupun komposisi yang diaplikasikan ke tanaman. Pemakaian pestisida yang

berlebihan dapat menyebabkan biaya produksi yang berlebihan (Purwono, 2007).

2.2.4 Biaya Produksi

Menurut Rahardja dan Mandala dalam Rusmanto (2017), biaya produksi

merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam melakukan kegiatan produksi.

Biaya total (TC) sama dengan biaya tetap (FC) yang ditambah dengan biaya

variabel (VC).

TC = FC + VC

Universitas Sumatera Utara

Page 28: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

14

Dimana :

TC = Total Cost / Biaya Total

FC = Fixed Cost / Biaya Tetap

VC = Variabel Cost / Biaya Variabel

Biaya tetap (fixed cost) merupakan biaya yang besarnya tidak tergantung pada

jumlah produksi, contohnya biaya barang modal, gaji pegawai, bunga pinjaman,

pajak, sewa tanah, alat pertanian bahkan pada saat perusahaan tidak berproduksi

(Q = 0), biaya tetap harus dikeluarkan dalam jumlah yang sama. Biaya variabel

(variable cost) adalah biaya yang besarnya tergantung pada tingkat produksi,

contohnya upah buruh tidak tetap, pupuk, bibit, pestisida, dan sarana produksi

lainnya yang dibutuhkan selama kegiatan usahatani berlangsung. Biaya variabel

yang dikeluarkan sesuai dengan volume usahatani yang sedang dilakukan. Jadi

apabila tidak dilakukan kegiatan usahatani maka tidak ada biaya variabel yang

harus dikeluarkan (Soekartawi, 2000).

2.2.5 Penerimaan

Penerimaan adalah produksi yang dihasilkan oleh petani dikalikan dengan

harga jual. Secara matematik, dapat dirumuskan sebagai berikut :

TR = P x Q

Dimana :

TR = Total penerimaan (Rp)

P = Harga (Rp)

Q = Produksi (Kg)

Universitas Sumatera Utara

Page 29: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

15

2.2.6 Pendapatan

Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya

(pengeluaran). Dimana pernyataan tersebut dapat dinyatakan dalam rumus sebagai

berikut :

Y = TR – TC

Keterangan :

Y = Income / Pendapatan

TR = Total Revenue / Penerimaan total

TC = Total Cost / Biaya Total

Pendapatan keluarga petani adalah pendapatan yang diperoleh dari kegiatan

usahatani ditambah dengan pendapatan rumah tangga yang berasal dari luar

usahatani. Pendapatan keluarga diharapkan mencerminkan tingkat kekayaan dan

besarnya modal yang dimiliki petani. Pendapatan yang besar mencerminkan

tersediannya dana yang cukup dalam usahatani. Rendahnya pendapatan

menyebabkan menurunnya investasi dan upaya pemupukan modal.

(Soekartawi, 2003).

2.2.7 Kelayakan

Kelayakan adalah menentukan apakah usaha yang akan di jalankan akan

memberi manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.

Usaha yang dijalankan akan memberi keuntungan finansial dan non finansial

sesuai dengan tujuan mereka yang diinginkan. Layak disini diartikan juga akan

memberi keuntungan (Kasmir dan Jafar, 2007).

Analisis kelayakan mempunyai arti penting bagi perkembangan dunia usaha.

Gagalnya usahatani dan bisnis rumah tangga pertanian merupakan bagian dari

Universitas Sumatera Utara

Page 30: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

16

tidak diterapkannya studi kelayakan dengan benar. Secara teoritis, jika setiap

usahatani didahului analisis kelayakan yang benar, resiko kegagalan dan kerugian

dapat dikendalikan dan diminimalkan sekecil mungkin (Subagyo, 2007).

Menurut Suratiyah (2009), dengan analisis BEP ini petani dapat

merencanakan sesuatunya karena hal berikut :

1. Dapat dihitung berapa produksi (Kg) yang harus dicapai agar petani

memperoleh keuntungan atau dengan kata lainnya BEP Produksi. Usahatani

dikatakan layak apabila jumlah produksi lebih besar daripada BEP produksi.

2. Dapat dihiting berapa harga jual (Rp/Kg) agar petani untung atas total biaya

produksi atau untung dari total biaya produksi yang telah dikeluarkan oleh

petani atau dengan kata lainya BEP Harga. Usahatani dikatakan layak apabila

harga jagung lebih tinggi daripada BEP harga. Kurva Break Even Point dapat

dilihat pada Gambar 2.2

Gambar 2.2 Kurva Break Even Point ( BEP )

3. Analisis R/C (Revenue Cost Ratio) adalah analisis yang digunakan untuk

mengetahui tingkat penerimaan total biaya. Maka dari itu analisis R/C

merupakan perbandingan antara penerimaan dan total biaya per usahatani.

Secara teoritis dengan rasio R/C = 1, artinya tidak untung dan tidak rugi.

Maka usahatani akan dikatakan layak apabila nilai R/C > 1.

Universitas Sumatera Utara

Page 31: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

17

2.3 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama

Penulis

Judul Identifikasi

Masalah

Metode Kesimpulan

1 Adinda

Soraya

Nasution,

2013

Faktor-faktor

yang

Mempengaru

hi Produksi

dan

Pendapatn

Petani

Jagung

(Studi Kasus

Desa

Tanjung Jati,

Kecamatan

Binjai,

Kabupaten

Langkat)

1. Faktor-

faktor apa

saja yang

mempengar

uhi produksi

jagung di

daerah

penelitian?

2. Faktor-

faktor apa

saja yang

mempengar

uhi

pendapatan

petani

jagung di

daerah

penelitian?

3.Bagaiman

akah

kelayakan

usahatani

jagung di

daerah

penelitian?

Regresi

Linear

Berganda

Hasil penelitian

antara lain:

Produksi jagung di

daerah penelitian

tergolong tinggi,

Pendapatan petani

di daerah penelitian

tergolong tinggi,

dan usahatani

jagung di daerah

penelitian tergolong

efesien.

2 Amanda

Rizka

Nabilla

Yull,

2014

Faktor-faktor

yang

Mempengaru

hi Produksi

dan

Pendapatan

Petani

Jagung

(Studi Kasus:

Desa Lau

Bakeri,

Kecamatan

Kuta

1.Faktor-

faktor apa

saja yang

mempengar

uhi produksi

jagung di

daerah

penelitian?

2.Faktor-

faktor apa

saja yang

mempengar

uhi

pendapatan

petani

Regresi

Linear

Berganda

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa: Secara

serempak, variabel

luas lahan, jenis

bibit, jumlah

pestisida, jumlah

pupuk, dan tenaga

kerja berpengaruh

signifikan terhadap

produksi jagung di

daerah penelitian.

Namun secara

Universitas Sumatera Utara

Page 32: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

18

Lanjutan Tabel 2.1 Penelitan Terdahulu

Limbaru,

Kabupaten

Deli

Serdang)

jagung di

daerah

penelitian?

parsial variabel

jenis bibit, jumlah

pestisida, dan

tenaga kerja

berpengaruh

signifikan terhadap

produksi jagung,

sedangkan variabel

luas lahan dan

jumlah pupuk tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

produksi jagung

3 Claudya

Rahmi,

2013

Analisis

Usahatani

dan

Pemasaran

Jagung

(Studi Kasus

Desa Pamah,

Kecamatan

Tanah

Pinem,

Kabupaten

Dairi)

1. Berapa

besar

produktivita

s jagung di

daerah

penelitian

dan faktor-

faktor apa

yang

mempengar

uhi

produktivita

s jagung di

daerah

penelitian?

2.Bagaiman

a struktur

biaya

produksi

usahatani

jagung di

daerah

penelitian?

3. Berapa

besar

pendapatan

usahatani

jagung di

daerah

penelitian

dan faktor-

faktor apa

yang

Regresi

Linear

Berganda

Hasil penelitian

antara lain:

Produktivitas

jagung di daerah

penelitian tergolong

tinggi, struktur

biaya usahatani

didominasi oleh

biaya saprotan yang

terdiri dari biaya

bibit, biaya pupuk

dan biaya herbisida.

Harga jagung di

Kabupaten Dairi

fluktuatif namun

cenderung

meningkat, dan

sistem pemasaran

jagung di daerah

penelitian tergolong

efisien.

Universitas Sumatera Utara

Page 33: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

19

Lanjutan Tabel 2.1 Penelitan Terdahulu

mempengar

uhi

pendapatan

usahatani

jagung?

4 Rusmanto

, 2017

Analisis

Kelayakan

Usahatani

Jagung

(Kasus :

Desa

Lantasan

Baru,

Kecamatan

Patumbak,

Kabupaten

Deli

Serdang)

1. Berapa

pendapatan

petani

jagung yang

memanfaatk

an lahan

garapan di

daerah

penelitian?

2.Bagaiman

a kelayakan

usahatani

jagung di

daerah

penelitian?

Analisis

Kelayaka

n R/C,

B/C, BEP

Hasil penelitian

identifikasi masalah

pertama diperoleh

bahwa pendapatan

petani di daerah

penelitian tinggi

dengan

membandingkannya

terhadap UMK Deli

Serdang, dimana

58,34% petani

memiliki

pendapatan diatas

UMK, dan 41,66%

5 Theodori

c C.S,

2014

Strategi

Peningkatan

Produksi

Jagung

(Studi Kasus:

Desa

Kineppen

1. Apakah

faktor-

faktor yang

mempengar

uhi produksi

jagung di

daerah

penelitian

Analisis

SWOT

Hasil penelitian

diperoleh : 1)

Terdapat faktor

internal yang terdiri

dari lima kekuatan

dan empat

kelemahan

Universitas Sumatera Utara

Page 34: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

20

Lanjutan Tabel 2.1 Penelitan Terdahulu

Kec. Munte

Kab. Karo)

2.Bagaiman

a strategi

untuk

meningkatk

an produksi

di daerah

penelitian?

sedangkan faktor

eksternal yang

terdiri dari tiga

peluang dan enam

ancaman yang

mempengaruhi

peningkatan

produksi jagung di

daerah penelitian. 2)

Strategi yang

diperoleh untuk

meningkatkan

produksi jagung di

daerah penelitian

adalah strategi

agresif atau strategi

SO (Strengths –

Opportunities) yaitu

menggunakan

kekuatan untuk

memanfaatkan

peluang yang ada.

2.4 Kerangka Pemikiran

Jagung termasuk komoditi terpenting di Sumatera Utara, jagung termasuk ke

dalam kelompok pangan strategis yang permintaanya terus meningkat setiap

tahunnya, walaupun produksi jagung di Sumatera Utara terus meningkat tapi tidak

dapat mencukupi kebutuhan permintaan yang akhirnya memaksa pemerintah

untuk mengimport jagung. Setelah mengimport maka harga jagung import lebih

murah dari pada jagung lokal yang mengakibatkan kerugian pada petani jagung

lokal.

Dari adanya usahatani jagung maka dihasilkan produksi jagung, produksi

jagung di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu luas lahan, bibit, pupuk, pestisida,

tenaga kerja, dan alat dan mesin pertanian. Hasil produksi jagung dijual kepada

Universitas Sumatera Utara

Page 35: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

21

pedagang. Harga berpengaruh kepada penerimaan. Besarnya penerimaan petani

jagung diperoleh dari perkalian antara produksi dengan harga jual. Penerimaan

yang di dapat petani akan di kurangi dengan biaya produksi akan mendapatkan

pendapatan bersih petani. Pendapatan petani mempengaruhi layak atau tidak layak

usahatani jagung dilakukan di daerah penelitian.

Keterangan: Menyatakan pengaruh

Gambar 2.3 Skema Kerangka Pemikiran Analisis Kelayakan Usahatani

jagung

2.5 Hipotesis

1. Terdapat faktor yang mempengaruhi produksi jagung adalah luas lahan, benih,

pupuk, tenaga kerja, dan pestisida.

USAHATANI JAGUNG FAKTOR PRODUKSI

1. Luas lahan

2. Benih

3. Pupuk

4. Tenaga Kerja

5. Pestisida

PRODUKSI

PENERIMAAN

PENDAPATAN

LAYAK TIDAK

LAYAK

HARGA

BIAYA PRODUKSI

Universitas Sumatera Utara

Page 36: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

22

2. Terdapat faktor yang mempengaruhi pendapatan petani jagung adalah biaya

produksi, harga, dan produksi jagung.

3. Produksi jagung layak dilakukan di Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Sei

Tuan Kabupaten Deli Serdang.

Universitas Sumatera Utara

Page 37: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Daerah penelitian yaitu di Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan,

Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.Daerah penelitian ini dipilih

karena daerah ini merupakan daerah dengan rata-rata produksi yang berkualitas di

Kecamatan Percut Sei Tuan. Berikut adalah luas panen, produksi, rata-rata

produksi tanaman jagung menurut desa/kelurahan di Kecamatan Percut Sei Tuan,

dapat dilhat pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Luas Panen, Produksi, Rata-rata Produksi Tanaman Jagung

Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Percut Sei Tuan (Ha)

tahun 2016

No Desa/Kelurahan Luas Panen

(ha) Produksi (ton)

Rata-Rata

Produksi (Kw/ha)

1 Amplas 281 1664 59.22

2 Kenangan - - -

3 Tembung 2 14 70.00

4 Sumber Rejo

Timur 294 1758 59.80

5 Sei Rotan 163 1122.5 68.87

6 Bandar Kalippa 412 2535 61.53

7 Bandar Khalipa - - -

8 Medan Estate - - -

9 Laut Dendang 8 56.3 70.38

10 Sampali 307 1859 60.55

11 Bandar Setia 11 80.3 73.00

12 Kolam 601 3698.14 61.53

13 Saentis 543 3570 65.75

14 Cinta Rakyat - - -

15 Cinta Damai - - -

16 Pematang Lalang - - -

17 Percut - - -

18 Tanjung Rejo - - -

19 Tanjung Selamat - - -

20 Kenangan Baru - - -

Percut Sei Tuan 2622 16357,24 62.38

Sumber : Kecamatan Percut Sei Tuan Dalam Angka, 2017

Universitas Sumatera Utara

Page 38: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

24

3.2 Metode Pengambilan Sampel

Jumlah populasi petani jagung adalah 308 KK. Karena jumlah populasi

diketahui maka jumlah sampel ditentukan dengan metode slovin (Supriana, 2013)

yaitu dengan rumus :

=

= 39

Keterangan :

n : ukuran sampel

N : ukuran populasi

e : kesalahan pengambilan sampel ditolerir 15%

Berdasarkan rumus slovin tersebut, maka jumlah sampel yang diambil pada

penelitian ini adalah 39 petani jagung dari 308 petani jagung dengan penentuan

sampel secara simple random sampling yaitu pengambilan sampel yang tidak

sengaja kepada petani yang berada di lokasi penelitian untuk dipilih sebagai

sampel.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara kepada petani dengan

menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah disiapkan. Data sekunder

diperoleh dari instansi-instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik Sumatera

Utara, Badan Pusat Statisitk Deli Serdang, perpustakaan USU, jurnal dan skripsi

terdahulu yang berhubungan dengan penelitian.

Universitas Sumatera Utara

Page 39: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

25

3.4 Metode Analisis Data

Untuk membuktikan hipotesis 1 menggunakan program statical product for

service solution (SPSS). Analisis pengaruh penggunaan faktor-faktor produksi

terhadap hasil produksi pada usahatani jagung dilakukan dengan menggunakan

fungsi produksi Cobb-Douglas sebagai berikut :

Y= aX1b1

X2b2

X3b3

X4b4

X5b5

X6b6

Model fungsi produksi Cobb Douglas tersebut diubah ke dalam bentuk

persamaan regresi linear berganda, sehingga menjadi persamaan sebagai berikut :

LnY=Lna+b1LnX1+b2LnX2 +b3LnX3 +b4LnX4 +b5LnX5 +b6LnX6

+µLne

Dimana :

Y = Produksi Jagung (Ton)

X1 = Luas Lahan (Ha)

X2 = Benih (Kg/MT)

X3 = Pupuk Urea (Kg/MT)

X4 = Pupuk NPK (Kg/MT)

X5 = Pestisida (Liter/MT)

X6 = Tenaga Kerja (HKP)

a = Konstanta

b1-b5 = Koefisien regresi variabel X1-X5

e = logaritma natural, e= 2,718

µ = Kesalahan (disturbance term)

Universitas Sumatera Utara

Page 40: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

26

Untuk membuktikan hipotesis 2 menggunakan fungsi regresi linear berganda

sebagai berikut :

Y= a+b1.X1+b2.X2+b3.X3+µ

Dimana :

Y = Pendapatan (Rp)

X1 = Biaya Produksi (Rp)

X2 = Harga (Rp)

X3 = Produksi (Ton)

a = Konstanta

b1-b3 = Koefisien regresi variabel X1-X3

µ = Kesalahan (disturbance term)

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Asumsi Multikolineatitas

Uji asumsi multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah ditemukan

adanya kolerasi atau hubungan antara variabel eksogen dalam model regresi,

Korelasi diantara variabel eksogen seharusmya tidak terjadi dalam model regresi

yang baik (Ghozali, 2005). Melihat nilai toleransi dan VIF, dengan kriteria uji

sebagai berikut :

a. Jika tolerasi ≤ 0,10 dan VIF ≥ 10 : terjadi multikolinearitas

b. Jika tolerasi> 0,10 dan VIF < 10 : tidak terjadi multikolinearitas

2. Uji Normalitas

Uji Noermalitas data yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Jiak

pengolahan data dengan SPSS menunjukkan nilai signifikansi ≥0,05 maka data

normal. Jika nilai signifikansi <0,05 maka data tidak normal. Uji normalitas data

Universitas Sumatera Utara

Page 41: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

27

bertujuan untuk mengetahui data variabel dependen dan independen berdistribusi

normal atau tidak.

3. Uji Asumsi Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji model regresi terjadi

ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Hal

tersebut dapat dilihat dari pola pada grafik scatterplot.Jika titik-titik pada grafik

membentuk pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar kemudian

menyempit berarti terjadi heteroskedastisitas.Jika titik-titik menyebar di atas

maupun di bawah angka 0 dan sumbu Y serta tidak ada pola yang jelas maka tidak

terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).

Uji Kesesuaian Model

1. Uji Serempak (Uji F- Statistik)

Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen secara serempak (Sugiyono, 2008). Hipotesis yang digunakan

yaitu :

a. H0 : b1=b2=b3= b4 = b5 = b6 = 0, artinya variabel independen secara

serempak tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen.

b. H1 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ 0, artinya variabel independen secara

serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Kriteria pengujian sebagai berikut :

a. Jika nilai sig ≤0,05 ,maka H1 diterima (H0 ditolak) berarti variabel

independen secara serempak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Universitas Sumatera Utara

Page 42: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

28

b. Jika nilai sig >0,05 ,maka H1 ditolak (H0 diterima) berarti variabel

independen secara serempak berpengaruh terhadap variabel dependen.

2. Uji Parsial (Uji t- statistik)

Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

bebas terhadap variabel terkait (Ghozali, 2005). Hipotesis yang digunakan yaitu :

a. H0 : b1 = 0, b2 = 0 ………. b6 = 0, artinya variabel independen secara parsial

tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

b. H1 : b1 ≠ 0, b2 ≠ 0……….. b6 ≠ 0, artinya variabel independen secara parsial

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Kriteria pengujian sebagai berikut :

a. Jika nilai sig ≤0,05, maka H1 diterima (H0 ditolak) berarti masing-masing

variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

b. Jika nilai sig >0,05, maka H1 ditolak (H0 diterima) berarti masing-masing

variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Koefisien Determinan (R2)

Koefisien Determinan (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat.Besarnya berkisar

antara 0-1 yang berarti semakin kecil besar R square, maka hubungan kedua

variabel semakin lemah. Sebaliknya jika R square semakin mendekati 1, maka

hubungan kedua variabel tersebut semakin kuat.

Untuk membuktikan hipotesis 3 menggunakan uji kelayakan yaitu uji Return

Cost Ratio (R/C), dan Break Even Point (BEP).

Universitas Sumatera Utara

Page 43: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

29

Revenue Cost Ratio (R/C)

Revenue Cost Ratio (R/C) yaitu perbadingan antara penerimaan dan

biaya.R/C menunjukkan besarnya penerimaan yang diperoleh sebagai manfaat

dari setiap rupiah yang dikeluarkan. Secara matematika dapat dituliskan sebagai

berikut :

R = Py.Y

C = FC+TC

R/C =

Dimana :

R : Penerimaan

C : Biaya

Py : Harga Produksi

Y : Produksi

FC : Biaya Tetap / Fix Cost

VC : Biaya Variabel / Variabel Cost

Kriteria uji R/C :

1. Jika R/C > 1, maka usahatani layak untuk dilaksanakan

2. Jika R/C = 1, maka usahatani impas

3. Jika R/C < 1, maka usahatani tidak layak untuk dilaksanakan

Break Even Point (BEP)

Break Even Point (BEP) merupakan suatu keadaan atau penjualan usaha

dimana jumlah manfaat (pendapatan) sama dengan pengeluaran (biaya) dengan

kata lain keadaan ini usaha ini tidak mendapat laba maupun rugi ( Riyanto, 2011 ).

Universitas Sumatera Utara

Page 44: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

30

BEP Produksi =

Kriteria uji BEP :

1. BEP Produksi < Produksi, maka usahatani layak untuk dilaksanakan.

2. BEP Produksi = Produksi, maka usahatani impas (tidak untung maupun rugi).

3. BEP Produksi > Produksi, maka usahatani tidak layak untuk dilaksanakan.

BEP Harga Produksi =

Kriteria uji BEP :

1. BEP Harga < Harga jual produk, maka usahatani layak untuk dilaksanakan.

2. BEP Harga = Harga jual produk, maka usahatani impas (tidak untung maupun

rugi).

3. BEP Harga > Harga jual produk, maka usahatani tidak layak untuk

dilaksanakan.

3.5 Definisi dan Batasan Operasional

3.5.1 Definisi

Definisi variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Jumlah produksi adalah jumlah total produksi panen jagung yang di produksi

oleh petani. Satuan yang di pakai adalah (ton).

2. Luas lahan adalah luas lahan yang digunakan petani untuk menanam jagung

dalam satu musim tanam. Satuan yang digunakan hektar (Ha).

3. Benih adalah jumlah benih jagung yang digunakan pada satu kali musim

tanam. Satuan yang digunakan adalah kilogram per musim tanam (Kg/MT).

4. Pupuk urea adalah jumlah pupuk yang mengandung K2O ( urea ) dalam satu

kali musim tanam. Satuan yang digunakan adalah kilogram per musim tanam

(kg/MT).

Universitas Sumatera Utara

Page 45: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

31

5. Pupuk NPK adalah jumlah pupuk yang memiliki kandungan N, P, dan K

dalam satu kali musim tanam. Satuan yang digunakan adalah kilogram per

musim tanam (kg/MT).

6. Pestisida adalah bahan yang sangat dibutuhkan petani untuk mencegah serta

membasmi hama dan penyakit tanaman yang dibudidayakan dalam satu kali

musim tanam. Satuan yang digunakan adalah liter per musim tanam

(liter/MT).

7. Tenaga kerja adalah jumlah curahan tenaga kerja yang digunakan ushatani

jagung dalam satu kali musim tanam mulai dari mengolah tanah, penanaman,

pemeliharaan sampai panen baik dari dalam keluarga maupun luar keluarga

yang dihitung dengan HKP.

8. Biaya Produksi adalah semua biaya yang dikeluar oleh petani untuk kegiatan

produksi. Biaya Produksi di bagi dua yaitu biaya tetap (fix cost) dan biaya

variabel (variabel cost) yang dihitung dengan rupiah.

9. Penerimaan adalah jumlah produksi dikalikan dengan harga produksi per

satuan yang dihitung dengan rupiah.

10. Pendapatan adalah penerimaan yang didapat petani dikurangi biaya produksi

yang dihitung dengan rupiah.

11. Kelayakan yaitu perbandingan antara pemasukan dengan pengeluaran suatu

usahatani.

3.5.2 Batasan Operasional

Batasan Operasional yang digunakan penelitian yaitu :

1. Daerah penelitian di Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Sei Tuan

Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara

Page 46: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

32

2. Populasi penelitian yaitu Petani Jagung di Desa Bandar Setia Kecamatan

Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

3. Waktu Penelitian pada Bulan Maret sampai April tahun 2018.

Universitas Sumatera Utara

Page 47: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

33

BAB IV

DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK PETANI

SAMPEL

4.1 Luas dan Letak Geografis

Deskripsi daerah penelitian menggambarkan bahwa penelitian ini dilakukan

di Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

Provinsi Sumatera Utara. Desa Bandar Setia ini berjarak 4 km dari kantor

kecamatan dan 23 km dari ibukota provinsi. Desa Bandar Setia memiliki luas 3,50

km2 ,dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

-Sebelah timur berbatasan dengan Desa Kolam

-Sebelah barat berbatasan dengan Desa Sampali

-Sebelah utara berbatasan dengan Desa Saentis

-Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Bandar Klipa dan Desa Bandar

Khalifah.

Desa Bandar Setia terdiri dari 10 dusun. Dusun-dusun tersebut akan disajikan

pada Tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1 Nama Dusun di Desa Bandar Setia

Dusun I Dusun VI

Dusun II Dusun VII

Dusun III Dusun VIII

Dusun IV Dusun IX

Dusun V Dusun X

Sumber : Kantor Desa Bandar Setia, 2018

Adapun masing-masing dari dusun tersebut dikepalai oleh seorang kepala

dusun. Yang masing-masing dari kepala dusun tersebut saling berkoordinasi

dengan kepala desa di dalam sistem pemerintahan desa.

Universitas Sumatera Utara

Page 48: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

34

Secara geografis, letak koordinat Desa Bandar Setia yaitu 3o58’LU dan

98o73’BT dengan suhu rata-rata 32-37

o C yang berada pada ketinggian 1 meter

diatas permukaan laut.

4.1.1 Penggunaan Lahan

Luas wilayah Desa Bandar Setia menurut penggunaan wilayah dibagi

menjadi areal pemukiman, perladangan/pertanian, prasarana umum, perkuburan,

perkantoran dan pendidikan dan lainya. Secara rinci penggunaan lahan dapat

dilihat di Tabel 4.2

Tabel 4.2 Penggunaan Lahan di Desa Bandar Setia Tahun 2017 ( Jiwa )

No Penggunaan Lahan Luas (Km2) Persentase (%)

1 Pemukiman 1,97 56,3

2 Perladangan/Pertanian 1,35 38,7

3 Prasarana Umum 0.011 0,31

4 Perkuburan 0,016 0,45

5 Perkantoran dan Pendidikan 0,004 0,11

6 Dan Lainnya 0,14 4,13

Jumlah 3,50 100

Sumber: Kantor Kepala Desa Bandar Setia,2017

Dari Tabel 4.2 menunjukkan bahwa luas areal pemukiman sebesar 1,97 Km2,

perladangan/pertanian sebesar 1,35Km2, prasarana umum sebesar 0,011 Km2,

perkuburan sebesar 0,016Km2, perkantoran dan pendidikan sebesar 0,004Km

2 dan

lainya sebesar 0,14 Km2.

4.1.2 Keadaan Penduduk

1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin di Desa Bandar Setia dapat

dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut.

Universitas Sumatera Utara

Page 49: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

35

Tabel 4.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Bandar

Setia Tahun 2017 ( Jiwa )

Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki 12238

Perempuan 11517

Total 23755

Sumber: Kantor Kepala Desa Bandar Setia,2017

Berdasarkan Tabel 4.3 bahwa jumlah penduduk di Desa Bandar Setia

berjumlah 23.755 jiwa terdiri dari laki-laki 12.238 jiwa dan perempuan 11.517

jiwa.

2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur

Distribusi penduduk berdasarkan umur di Desa Bandar Setia dapat dilihat

pada Tabel 4.4 sebagai berikut.

Tabel 4.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur di Desa Bandar Setia

Tahun 2017 ( Jiwa )

Umur ( tahun ) Jumlah

0-14 7424

15-64 15661

65+ 670

Total 23755

Sumber: Kantor Kepala Desa Bandar Setia,2017

Berdasarkan Tabel 4.4 bahwa berdasarkan umur penduduk di Desa Bandar

Setia paling banyak yaitu antara 15-64 tahun dengan jumlah 15.661 jiwa. Umur

tersebut sudah mulai produktif.

3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian

Mata pencarian dalam hal ini adalah sumber pemasukan masyarakat Desa

Bandar Setia. Distribusi penduduk berdasarkan mata pencarian dapat dilihat pada

Tabel 4.5 sebagai berikut.

Universitas Sumatera Utara

Page 50: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

36

Tabel 4.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian Tahun 2016

( Jiwa )

Jenis Pekerjaan Jumlah

PNS/TNI/POLRI 174

Petani 742

Pedagang 690

Supir Angkutan Umum 32

Industri Rumah Tangga 65

Karyawan 92

Guru TK 4

Guru SD 116

Guru SMP -

Guru SMA -

Dokter -

Perawat 8

Bidan 4

Dukun Bayi 1

Bengkel 43

Total 1971

Sumber: Kantor Kepala Desa Bandar Setia,2017

Berdasarkan Tabel 4.5 bahwa pekerjaan yang paling umum dilakukan oleh

masyarakat Desa Bandar Setia adalah sebagai petani berjumlah 742 jiwa dari total

penduduk yang memiliki mata pencarian sebesar 1.971 jiwa.

4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama

Distribusi penduduk berdasarkan agama di Desa Bandar Setia dapat dilihat

pada Tabel 4.6 sebagai berikut.

Tabel 4.6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama di Desa Bandar Setia

Tahun 2017 ( Jiwa )

Agama Jumlah Persentase (%)

Islam 22.971 96.7

Kristen Protestan 499 2,1

Kristen Katolik 285 1,2

Hindu 0 0

Budha 0 0

Total 23.755 100

Sumber: Kantor Kepala Desa Bandar Setia,2017

Universitas Sumatera Utara

Page 51: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

37

Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa agama islam yang paling banyak

penduduknya di Desa Bandar Setia sebesar 22.971 jiwa.

4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Distribusi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Desa Bandar Setia

dapat dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut.

Tabel 4.7 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa

Bandar Setia Tahun 2017 ( Jiwa )

Tingkat Pendidikan Jumlah

Tidak tamat SD 124

SD 984

SMP 838

SMA 1.432

Diploma 56

Sarjana 161

Total 3.595

Sumber: Kantor Kepala Desa Bandar Setia,2017

Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Desa Bandar

Setia yang tidak tamat SD sebesar 124 jiwa, tamat SD sebesar 984 jiwa, tamat

SMP sebesar 838 jiwa, tamat SMA sebesar 1.432 jiwa, diploma sebesar 56 jiwa

dan sarjana sebesar 161 jiwa.

4.1.4 Sarana Dan Prasarana

Keadaan sarana dan prasarana di Desa Bandar Setia akan mempengaruhi

perkembangan dan kemajuan masyarakat Desa Bandar Setia. Semakin baik sarana

dan prasarana maka akan mempercepat laju perkembangan pembangunan daerah

pedesaan. Keadaan sarana dan prasarana di Desa Bandar Setia dapat dilihat pada

Tabel 4.8 berikut :

Universitas Sumatera Utara

Page 52: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

38

Tabel 4.8 Sarana Dan Prasarana Desa Bandar Setia

No Fasilitas Sarana dan Prasarana Jumlah/Volume

1 Pendidikan TK 1

SD 6

2 Kesehatan Posyandu 10

3 Rumah Ibadah Masjid 9

Musholla 13

4 Umum Balai Desa 1

Kantor Desa 1

Tempat Pemakaman

Umum 1

Kantor BPD 1

Pajak Pekanan Mingguan 1

5 Transportasi Jalan Aspal 13 km

Jalan Tanah 9 km

Sumber : Kantor Desa Bandar Setia

4.2 Karakteristik Petani Sampel

Adapun karakteristik petani sampel dalam penelitian ini digambarkan oleh

umur, tingkat pendidikan, lama bertani dan jumlah tanggungan. Karakteristik

petani sampel dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut.

Tabel 4.9 Karakteristik Petani Sampel di Desa Bandar Setia

Karakteristik Range Rataan

Umur (tahun) 36-70 51,56

Tingkat Pendidikan (tahun) 0-12 8,36

Lama Bertani (tahun) 10-31 16,56

Jumlah Tanggungan 1-5 2,97

Sumber : Analisis Data Primer (lampiran 1)

Dari Tabel 4.9 menunjukkan bahwa umur petani sampel berkisaran antara

36-70 tahun dan rataan sebesar 51,56 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa petani

sampel berada di usia produktif dan masih aktif melakukan usahatani dengan baik.

Dari Tabel 4.9 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan petani sampel

berkisaran antara 0-12 tahun dan rataan sebesar 8,36 tahun. Hal ini menunjukkan

bahwa petani sampel sudah tamat SD, namun pengetahuan sangat rendah.

Universitas Sumatera Utara

Page 53: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

39

Dari Tabel 4.9 menunjukkan bahwa lama bertani petani sampel berkisaran

antara 10-31 tahun dan rataan sebesar 16,56 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa

pengalaman bertani petani sampel cukup lama yang memiliki banyak pengalaman

tentang usahatani jagung.

Dari Tabel 4.9 menunjukkan bahwa jumlah tanggungan petani sampel

berkisaran antara 1-5 jiwa dan rataan sebesar 2,97 jiwa. Hal ini menunjukkan

bahwa jumlah tanggungan petani sampel relative sedikit.

Universitas Sumatera Utara

Page 54: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

40

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Usahatani Jagung

Analisis usahatani jagung per petani di Desa Bandar Setia Kecamatan Percut

Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat pada Tabel 5.1 berikut:

Tabel 5.1 Analisis Usahatani Jagung per Petani di Desa Bandar Setia

Kecamatan Percut Kabupaten Deli Serdang

Uraian Jumlah Total Total Biaya

A.Biaya Tetap

1.Biaya Sewa Lahan

2.Biaya Pajak Bumi dan Bangunan

3.Biaya Penyusutan Peralatan

- Cangkul

- Traktor

- Alat Semprot

- Mesin Gunting Daun

4.Biaya Tenaga Kerja

0,29 Ha

12,32 Ha

9

34

36

2

473,6 HKP

Rp 550.000

Rp 8.995.000

Rp 90.000

Rp 34.000.000

Rp 1.725.500

Rp 20.000

Rp 42.624.000

Total Biaya Tetap Rp 86.124.500

B.Biaya Variabel

1.Biaya Benih

2.Biaya Pupuk

-Urea

-NPK

3.Biaya Pestisida

72.6 Kg

84,1 Kg

113,55 Kg

32,7 Liter

Rp 5.751.000

Rp 403.100

Rp 314.600

Rp 4.864.750

Total Biaya Variabel Rp 11.360.450

C.Total Biaya Produksi Rp 97.484.950

D.Total Produksi 98,6 ton

E.Rata-Rata Harga Jual Rp 2.120

F.Total Penerimaan Rp 204.320.000

G.Total Pendapatan Petani Jagung Rp 106.835.050

H.Rata-Rata Pendapatan Petani Per Musim

Tanam Rp 2.739.360

I. Rata-Rata Pendapatan Petani Per Bulan Rp 684.840

Sumber: Data Primer

Berdasarkan Tabel 5.1 menunjukkan bahwa total biaya produksi usahatani

jagung sebesar Rp 97.484.950 terdiri dari biaya tetap yaitu biaya sewa lahan,

Universitas Sumatera Utara

Page 55: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

41

biaya pajak bumi dan bangunan, biaya penyusutan peralatan dan biaya tenaga

kerja sebesar Rp 86.124.500 dan biaya variabel yaitu biaya benih, biaya pupuk

urea dan NPK, dan biaya pestisida sebesar Rp 11.360.450. Total produksi jagung

sebesar 98,6 ton dengan rat-rataa harga jual Rp 2.120. Penerimaan didapat dari

total produksi dikalikan dengan rata-rata harga jual hasilnya sebesar Rp

204.320.000. Total Pendapatan didapat dari total penerimaan dikurangi total biaya

produksi sehingga dapat sebesar Rp 106.835.050. Rata-rata pendapatan petani

jagung di Desa Bandar Setia untuk satu musim tanam sebesar Rp 2.739.360. Rata-

rata pendapatan petani jagung di Desa Bandar Setia untuk satu musim tanam

sebesar Rp 684.840.

5.2 Produktivitas

5.2.1. Produktivitas Berdasarkan Luas Lahan

Produktivitas Jagung di Desa Bandar Setia berdasarkan luas lahan dapat

dilihat pada Tabel 5.2 sebagai berikut.

Tabel 5.2 Produktivitas Jagung di Desa Bandar Setia Berdasarkan Luas

Lahan

Produksi (ton) 98,6

Luas Lahan (Ha) 12,61

Produktivitas (ton/Ha) 7,81

Sumber : Data Primer

Berdasarkan Tabel 5.2 menunjukkan bahwa produktivitas jagung di Desa

Bandar Setia berdasarkan luas lahan sebesar 7,81 ton/Ha. Artinya produktivitas

jagung di Desa Bandar Setia berdasarkan luas lahan sangat tinggi.

5.2.2. Produktivitas Berdasarkan Tenaga Kerja

Produktivitas Jagung di Desa Bandar Setia berdasarkan tenaga kerja dapat

dilihat pada Tabel 5.3 sebagai berikut.

Universitas Sumatera Utara

Page 56: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

42

Tabel 5.3 Produktivitas Jagung di Desa Bandar Setia Berdasarkan Tenaga

Kerja

Produksi (ton) 98,6

Tenaga Kerja (HKP) 473,6

Produktivitas (ton/HKP) 0,21

Sumber : Data Primer

Berdasarkan Tabel 5.3 menunjukkan bahwa produktivitas jagung di Desa

Bandar Setia berdasarkan tenaga kerja sebesar 0,21 ton/HKP. Artinya

produktivitas jagung di Desa Bandar Setia berdasarkan tenaga kerja rendah.

5.3 Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Jagung

5.3.1 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinearitas

Untuk uji asumsi multikolinearitas pada penelitian ini dilakukan dengan

melihat nilai tolerance dan VIF.Adapun nilai tolerance dan VIF pada tiap variabel

bebas dapat dilihat pada Tabel 5.4.

Tabel 5.4 Uji Multikolinearitas

Independent Variabel Collinearity Statistic

Tolerance VIF

Luas Lahan 0.259 3.863 Benih 0.143 6.993 Pupuk Urea 0.630 1.586 Pupuk NPK 0.147 6.790 Pestisida 0.469 2.134 Tenaga Kerja 0.624 1.602

Sumber: Analis Data dengan SPSS

Dari Tabel 5.4 dapat dilihat bahwa nilai tolerance masing-masing variabel

bebas diatas 0,10 dan nilai VIF masing-masing variabel bebas dibawah 10. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak terjadi mulitikolinearitas.Artinya penggunaan keenam

Universitas Sumatera Utara

Page 57: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

43

variabel bebas tersebut pada model dapat dilakukan karena asumsi

mulitikolinearitas sudah terpenuhi.

2.Uji Normalitas

Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan metode OS-KS (One

Sample Kolmogorov Smirnov). Uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Keterangan N Kolmogorov-Smirnov Asymp.Sig. (2.tailed)

Standardized

Residual

39 0,116 0,200

Sumber : Analisis Data dengan SPSS

Pada Tabel 5.5 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov

adalah sebesar 0,200. Nilai yang diperoleh lebih besar dari probabilitas kesalahan

yang ditolerir yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara

distribusi residual dengan distribusi normal. Maka dari dua pendekatan uji

normalitas dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal sehingga

asumsi normalitas terpenuhi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan metode grafik dengan mengamati

pola pada scatterplot. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 5.1.

Gambar 5.1 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas

Universitas Sumatera Utara

Page 58: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

44

Pada Gambar 5.1 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak

dibawah dan diatas angka 0.Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas.

5.3.2 Uji Kesesuaian (Test Goodness of Fit Model) dan Uji Hipotesis

Hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung

dapat dilihat pada Tabel 5.6.

Tabel 5.6 Analisis Regresi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi

Jagung

Independent Variabel Koefisien

Regresi

t hitung Sig Keterangan

α = 0,05

Konstanta 2.961 3.907 0.000

Luas Lahan 12.099 15.110 0.000 S

Benih

Pupuk Urea -0.824

-0.085

-2.911

-0.834

0.007 S

0.411 Pupuk NPK

Pestisida

Tenaga Kerja

-0.968

0.006

0.102

-2.336

0.199

0.556

0.026

0,582

S

0.843

R2 0,929

F hitung 69,964

Sig F 0,000

*S = Pengaruh signifikan

Sumber : Analisis Data dengan SPSS

Pada Tabel 5.6 hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi

R2(R Square) yang di peroleh adalah sebesar 0,929. Hal ini menunjukkan bahwa

sebesar 92,9 % variasi variabel terikat produksi jagung telah dapat dijelaskan oleh

variabel bebas luas lahan, benih, pupuk urea, pupuk NPK, pestisida, dan tenaga

kerja. Sedangkan sisanya sebesar 7,1 % dipengaruhi oleh faktor lain yang belum

dimasukkan ke dalam model.

Pada Tabel 5.6 hasil estimasi menunjukkan bahwa tingkat signifikasi F

adalah 0,000 (≤ 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak H1 diterma yang

Universitas Sumatera Utara

Page 59: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

45

berarti variabel bebas luas lahan, benih, pupuk urea, pupuk NPK, pestisida, dan

tenaga kerja berpengaruh nyata secara serempak terhadap variabel terikat produksi

jagung.

Pada Tabel 5.6 hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel luas lahan

memiliki nilai signifikasi t adalah 0,000 (≤ 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0

ditolak H1 diterma yang berarti variabel bebas luas lahan berpengaruh nyata

terhadap variabel terikat produksi jagung. Luas lahan mempengaruhi produksi tapi

tidak sepenuhnya.

Pada Tabel 5.6 hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel benih memiliki

nilai signifikasi t adalah 0,007 (≤ 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak

H1 diterima yang berarti variabel bebas benih berpengaruh nyata terhadap

variabel terikat produksi jagung. Benih selain dari jumlahnya juga dilihat dari

jenis benih tersebut.

Pada Tabel 5.6 hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel pupuk urea

memiliki nilai signifikasi t adalah 0,411 (> 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0

diterima H1 ditolak yang berarti variabel bebas pupuk urea tidak berpengaruh

nyata terhadap variabel terikat produksi jagung.

Pada Tabel 5.6 hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel pupuk NPK

memiliki nilai signifikasi t adalah 0,026 (≤ 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0

ditolak H1 diterima yang berarti variabel bebas pupuk NPK berpengaruh nyata

terhadap variabel terikat produksi jagung. Pupuk NPK adalah pupuk yang

mengandung unsur N, P, dan K.

Pada Tabel 5.6 hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel pestisida

memiliki nilai signifikasi t adalah 0,582 (> 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0

Universitas Sumatera Utara

Page 60: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

46

diterima H1 ditolak yang berarti variabel bebas pestisida tidak berpengaruh nyata

terhadap variabel terikat produksi jagung. Pestisida digunakan secara optimal

untuk memberantas hama dan penyakit. Jika pemakaian pestisida tidak optimal,

maka tanaman jagung akan mati dan produksi berkurang.

Pada Tabel 5.6 hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel tenaga kerja

memiliki nilai signifikasi t adalah 0,843 (> 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0

diteriam H1 ditolak yang berarti variabel bebas tenaga kerja tidak berpengaruh

nyata terhadap variabel terikat produksi jagung. Tenaga kerja terdiri dari tenaga

kerja dalam keluarga dan tenaga kerja luar kerja yang melakukan kegiatan

usahatani jagung yaitu persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan,

dan panen.

Pada estiamasi model faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung

dapat diperoleh fungsi Cobb Douglas sebagai berikut

Y=2,961X112,099

X2-0.824

X3-0,085

X4-0,968

X50,006

X60,102

Jika diubah menjadi regresi linear berganda maka fungsinya sebagai berikut:

Y=2,961+12,099LnX1-0,824LnX2-0,085LnX3-0,968LnX4+0,006LnX5+0,102

X6+µLne

Angka 2,961 pada Unstandardized Coefisients (B) menunjukkan besarnya

nilai konstanta. Artinya apabila nilai variabel luas lahan, benih, pupuk urea, pupuk

NPK, pestisida dan tenaga kerja sama dengan nol maka nilai produksi jagung

sama dengan 2.961.

Setiap penambahan 1 Ha luas lahan maka produksi meningkat sebesar 12,099

ton. Setiap penambahan 1 kg benih jagung maka produksi menurun sebesar 0,824

ton. Setiap penambahan 1 kg pupuk urea maka produksi menurun sebesar 0,085

Universitas Sumatera Utara

Page 61: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

47

ton. Setiap penambahan 1 kg pupuk NPK maka produksi menurun sebesar 0,968

ton. Setiap penambahan 1 liter pestisida maka produksi meningkat sebesar 0,006

ton. Setiap penambahan 1 HKP tenaga kerja maka produksi menurun sebesar

0,102 ton.

5.4 Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Jagung

5.4.1 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinearitas

Untuk uji asumsi multikolinearitas pada penelitian ini dilakukan dengan

melihat nilai tolerance dan VIF.Adapun nilai tolerance dan VIF pada tiap variabel

bebas dapat dilihat pada Tabel 5.7.

Tabel 5.7 Uji Multikolinearitas

Independent Variabel Collinearity Statistic

Tolerance VIF

Produksi 0.644 1.553 Harga Jual 0.491 2.038 Biaya Produksi 0.360 2.777

Sumber: Analis Data dengan SPSS

Dari Tabel 5.7 dapat dilihat bahwa nilai tolerance masing-masing variabel

bebas diatas 0,10 dan nilai VIF masing-masing variabel bebas dibawah 10. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak terjadi mulitikolinearitas.Artinya penggunaan ketiga

variabel bebas tersebut pada model dapat dilakukan karena asumsi

mulitikolinearitas sudah terpenuhi.

2.Uji Normalitas

Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan metode OS-KS (One

Sample Kolmogorov Smirnov). Uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 5.8.

Universitas Sumatera Utara

Page 62: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

48

Tabel 5.8 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Keterangan N Kolmogorov-Smirnov Asymp.Sig. (2.tailed)

Standardized

Residual

39 0,246 0,061

Sumber : Analisis Data dengan SPSS

Pada Tabel 5.8 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov

adalah sebesar 0,061. Nilai yang diperoleh lebih besar dari probabilitas kesalahan

yang ditolerir yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara

distribusi residual dengan distribusi normal. Maka dari dua pendekatan uji

normalitas dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal sehingga

asumsi normalitas terpenuhi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan metode grafik dengan mengamati

pola pada scatterplot. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 5.2.

Gambar 5.2 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas

Pada Gambar 5.2 dapat dilihat bahwa titik-titik membentuk garis yg tidak

teratur dan ada menyebar secara acak dibawah dan diatas angka 0.Hal ini

menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

5.4.2 Uji Kesesuaian (Test Goodness of Fit Model) dan Uji Hipotesis

Hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung

dapat dilihat pada Tabel 5.9.

Universitas Sumatera Utara

Page 63: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

49

Tabel 5.9 Analisis Regresi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan

Petani Jagung

Independent

Variabel

Koefisien

Regresi

t hitung Sig Keterangan

α = 0,05

Konstanta -2393108.649 -3.574 0,001 S

Produksi 1903166.898 23.012 0.000 S

Harga Jual 1341.304 6.810 0,000 S

Biaya Produksi -.990 -6.815 0,000 S

R2 0,949

F hitung 215,994

Sig F 0,000

*S = Pengaruh signifikan

Sumber : Analisis Data dengan SPSS

Pada Tabel 5.9 hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai koefisien

determinasi R2(R Square) yang di peroleh adalah sebesar 0,949. Hal ini

menunjukkan bahwa sebesar 94,9% variasi variabel terikat pendapatan petani

jagung telah dapat dijelaskan oleh variabel bebas produksi, harga jual, dan biaya

produksi. Sedangkan sisanya sebesar 5,1 % dipengaruhi oleh faktor lain yang

belum dimasukkan ke dalam model.

Pada Tabel 5.9 hasil estimasi menunjukkan bahwa tingkat signifikasi F

adalah 0,000 (≤ 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak H1 diterima yang

berarti variabel bebas produksi, harga jual, dan biaya produksi berpengaruh nyata

secara serempak terhadap variabel terikat pendapatan petani jagung.

Pada Tabel 5.9 hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel produksi

memiliki nilai signifikasi t adalah 0,000 (≤ 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0

ditolak H1 diterima yang berarti variabel bebas produksi berpengaruh nyata

terhadap variabel terikat pendapatan petani jagung.

Pada Tabel 5.9 hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel harga jual

memiliki nilai signifikasi t adalah 0,000 (≤ 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0

Universitas Sumatera Utara

Page 64: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

50

ditolak H1 diterima yang berarti variabel bebas harga jual berpengaruh nyata

terhadap variabel terikat pendapatan petani jagung.

Pada Tabel 5.9 hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel biaya produksi

memiliki nilai signifikasi t adalah 0,000 (≤ 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0

ditolak H1 diterima yang berarti variabel bebas biaya produksi berpengaruh nyata

terhadap variabel terikat pendapatan petani jagung. Biaya produksi terdiri dari

biaya tetap dan biaya variabel.

Pada estimasi model regresi linear berganda faktor-faktor yang

mempengaruhi pendapatan petani jagung dapat diperoleh fungsi sebagai berikut :

Y = -2393108.649 + 1903166.898 X1 + 1341.304 X2 -0.990 X3 + e

Angka -2393108.649 pada Unstandardized Coefisients (B) menunjukkan

besarnya nilai konstanta. Artinya apabila nilai variabel bebas produksi, harga jual,

dan biaya produksi sama dengan nol maka nilai pendapatan petani jagung sama

dengan -2393108.649.

Setiap penambahan 1 ton produksi maka pendapatan meningkat sebesar

Rp 1903167. Setiap harga jual ditambah Rp 1000 maka pendapatan meningkat

sebesar Rp 1341304. Setiap biaya produksi ditambah Rp 1000 maka pendapatan

menurun sebesar Rp 990.

5.5 Kelayakan Usahatani Jagung

5.5.1 Reveneu Cost Ratio (R/C)

Metode Reveneu Cost Ratio digunakan untuk menentukan perbandingan

antara penerimaan dengan biaya produksi dan juga menentukan kelayakan

usahatani jagung di Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten

Deli Serdang.Secara matematika dapat dirumuskan sebagai berikut.

Universitas Sumatera Utara

Page 65: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

51

R/C =

=

=2,10

Berdasarkan hasil metode Reveneu Cost Ratio (R/C) bahwa nilai R/C

sebesar 2,10 (R/C>1). Artinya usahatani jagung di Desa Bandar Setia Kecamatan

Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang layak dilakukan.

5.5.2 Break Even Point (BEP)

Break Even Point yaitu suatu usaha dimana jumlah manfaat (pendapatan)

sama dengan pengeluaran (biaya).

1. Break Even Point (BEP) Produksi

Metode Break Even Point berdasarkan produksi pada usahatani jagung di

Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang dapat

dirumuskan sebagai berikut :

BEP Produksi =

=

= 45.983,47

Berdasarkan hasil metode Break Even Point (BEP) Produksi bahwa nilai

BEP produksi sebesar 45.983 (BEP Produksi< Total Produksi : 98,6 ton = 98.600

Kg). Artinya usahatani jagung di Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Sei Tuan

Kabupaten Deli Serdang layak dilakukan.

2. Break Even Point (BEP) Harga Produksi

Metode Break Even Point berdasarkan harga produksi pada usahatani jagung

di Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang dapat

dirumuskan sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Page 66: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

52

BEP Harga Produksi =

=

=988,69

Berdasarkan hasil metode Break Even Point (BEP) Harga Produksi bahwa

nilai BEP harga produksi sebesar 988,69 (BEP Harga Produksi<Harga Produk=Rp

2.120 ). Artinya usahatani jagung di Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Sei

Tuan Kabupaten Deli Serdang layak dilakukan.

Universitas Sumatera Utara

Page 67: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

53

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. a. Secara serempak luas lahan, benih, pupuk urea, pupuk NPK, pestisida, dan

tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi jagung.

b. Secara parsial luas lahan, benih, dan pupuk NPK berpengaruh nyata

terhadap produksi jagung, sementara pupuk urea, pestisida, dan tenaga

kerja tidak berpengaruh nyata terhadap produksi jagung.

2. a. Secara serempak produksi, harga jual, dan biaya produksi berpengaruh

nyata terhadap pendapatan petani jagung.

b. Secara parsial produksi, harga jual, dan biaya produksi berpengaruh nyata

terhadap pendapatan petani jagung.

3. Dari nilai Reveneu Cost Ratio (R/C), Break Even Point (BEP) produksi dan

harga produksi, usahatani jagung di Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Sei

Tuan Kabupaten Deli Serdang layak dilaksanakan.

6.2 Saran

Adapun saran yang dapat di sampaikan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Kepada Petani

Agar petani menambah luas lahan supaya produksi menambah. Petani juga

memilih benih yang berkualitas supaya produksi jagung berkualitas dan

mengoptimalkan pemakaian pupuk NPK karena pupuk NPK merupakan pupuk

majemuk.

Universitas Sumatera Utara

Page 68: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

54

Petani harus meningkatkan produksi jagung, menambah harga jual jagung,

dan meminimalkan biaya produksi supaya pendapatan petani jagung meningkat

dan petani sejahtera.

Selain itu, petani ikut berpatisipasi dalam program penyuluhan maupun

kebijakan pemerintah dalam meningkatkan produksi jagung.

2. Kepada Pemerintah

Agar pemerintah memperhatikan kondisi petani yang berada di pelosok desa,

terutama petani tanaman pangan. Karena pangan merupakan sumber pokok

masyarakat dan juga sumber ekonomi terbesar di Indonesia. Pemerintah harus

lebih aktif dalam meningkatkan kualitas pelayanan termasuk petugas yang terjun

ke masyarakat petani jagung.

3. Kepada Peneliti Selanjutnya

Agar peneliti selanjutnya lebih mendalam mengenai penggunaan faktor-faktor

produksi jagung dan mengetahui studi kelayakan usahatani jagung.

Universitas Sumatera Utara

Page 69: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2010. Teori Produksi. www.worldpress.com

Badan Pusat Statistik. 2007-2016. Provinsi Sumatera Utara Dalam Angka 2007-

2016.Medan : BPS

Badan Pusat Statistik. 2016. Provinsi Sumatera Utara Dalam Angka 2016.

Medan : BPS

Badan Pusat Statistik. 2016. Kabupaten Deli Serdang Dalam Angka 2015. Medan

: BPS

Badan Pusat Statistik. 2017. Kecamatan Percut Sei Tuan Dalam Angka 2017.

Medan: BPS

Bilas, Richard A. 1994. Microeconomics Theory. Mc Graw Hill International

Book Company.

Budiman, Haryanto., 2006. Usaha Tani Jagung. Kanisius, Yogyakarta

Dakung, Sugiyanto. 1989. Teknologi pertanian tradisional sebagai tanggapa aktif

masyarakat terhadap lingkungan di daerah Pekalongan. Pekalongan :

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisi Multivariate dengan Program SPSS. Semarang

: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Kasmir dan Jakfar. 2007. Studi Kelayakan Bisnis. Kencana. Jakarta

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015, Pasal 44 ayat 1 dan ayat 2

Purwono. 2007 . Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul. Jakarta : Penebar

Swadaya

Rahmi Claudya, 2013. Analisis Usahatani dan Pemasaran Jagung (Studi Kasus

Desa Pamah, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi) Jurusan

Agribisnis Fakultas Pertanian USU

Remedy, Taufik. 2015 Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruh Produksi

Jagung (Studi Kasus: di Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro

Universitas Sumatera Utara

Page 70: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

Riyanto, Bambang. 2011. Dasar-dasar Pembelajaan Perusahaaan.Edisi Keempat.

Yogyakarta : BPFE

Rizka Nabilla, Amanda. 2014. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi dan

Pendapatan Petani Jagung (Studi Kasus: Desa Lau Bakeri,

Kecamatan Kuta Limbaru, Kabupaten Deli Serdang) Jurusan Agribisnis

Fakultas Pertanian USU

Rukmana, 2008. Usaha Tani Jagung. Kanisius, Yogyakarta

Rusmanto. 2017. Usahatani Jagung Analisis Kelayakan (Kasus : Desa Lantasan

Baru, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang) Jurusan

Agribisnis Fakultas Pertanian USU

Soekartawi. 2000. Analisis Usahatani. Jakarta ; UI Press

Soekartawi. 2003. Analisis Usahatani. Jakarta ; UI Press

Soekartawi. 2005. Analisis Usahatani. Jakarta ; UI Press

Soraya, Adinda. 2013. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Produksi dan

Pendapatan Petani Jagung (Studi Kasus Desa Tanjung Jati, Kecamatan

Binjai,Kabupaten Langkat) Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian USU

Subagyo. 2007. Studi Kelayakan Usahatani dan Bisnis. Kencana. Jakarta

Suratiya. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Kencana. Jakarta

Supriana, T, 2013. Dasar Ekonometrika. Medan : USU Press

Suryana, A. 2005. Pemberdayaan Masyarakat Untuk Mencapai Ketahanan

Pangan dan Pemulihan Ekonomi. Jakarta

Theodoric. 2014. Strategi Peningkatan Produksi Jagung (Studi Kasus : Desa

Kineppen Kec. Munte Kab. Karo) Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian

USU

Tim Karya Tani Mandiri, 2010. Pedoman Bertanam Jagung. Nuansa Aulia,

Bandung

Warisno. 2010. Budidaya Jagung Hibrida. Jakarta : Penebar Swadaya

Universitas Sumatera Utara

Page 71: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

1 70 Tidak tamat SD 15 2 42 36 SMP 10 5 43 35 SMA 1 2 44 57 SD 15 2 45 53 SMA 31 5 46 53 SMA 10 3 47 49 SMP 13 2 48 56 SD 20 2 49 67 Tidak tamat SD 30 5 4

10 46 SD 21 2 411 50 SMA 11 4 412 41 SMA 12 2 413 55 SMP 31 5 414 36 SMP 10 3 415 57 SD 15 3 416 60 SD 25 2 417 56 SD 23 4 418 54 Tidak tamat SD 16 3 419 48 Tidak tamat SD 13 2 420 39 SMP 10 2 421 45 SMA 15 4 422 48 SMA 15 5 423 65 SD 20 2 424 58 SD 14 3 425 46 SMP 15 1 426 61 Tidak tamat SD 31 2 427 53 SMP 17 4 428 50 SMA 21 5 429 45 SD 10 2 430 61 SD 28 2 431 48 SMP 16 3 432 65 Tidak tamat SD 20 3 433 55 SMA 18 2 434 49 SMA 15 2 435 53 SMP 11 5 436 54 SD 13 4 437 47 Tidak tamat SD 15 2 438 39 SMA 10 2 439 51 SMP 10 3 4

Lampiran 1. Karakteristik Responden di Daerah PenelitianLama Musim

Tanam (bulan)No Sampel Umur Petani (tahun)

Tingkat Pendidikan

Lama Bertani (tahun)

Jumlah Tanggungan (orang)

Universitas Sumatera Utara

Page 72: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

1 0.08 Sewa 300000 Segiempat 0.7 x 0.6 0.12 0.21 Sewa 250000 Jajarangenjang 0.5 x 0.5 0.53 0.04 Milik Sendiri 70000 Jajarangenjang 0.5 x 0.5 0.54 0.24 Milik Sendiri 140000 Jajarangenjang 0.5 x 0.5 0.55 0.04 Milik Sendiri 70000 Segiempat 0,5 x 0,5 0.76 0.41 Milik Sendiri 290000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.77 0.39 Milik Sendiri 275000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.78 0.35 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.79 0.34 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.7

10 0.36 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.711 0.45 Milik Sendiri 300000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.712 0.35 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.713 0.35 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.714 0.29 Milik Sendiri 200000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.715 0.35 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.716 0.35 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.717 0.35 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.718 0.22 Milik Sendiri 180000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.719 0.35 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.720 0.35 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.721 0.25 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.722 0.4 Milik Sendiri 300000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.723 0.44 Milik Sendiri 330000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.724 0.35 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.725 0.5 Milik Sendiri 350000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.726 0.3 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.727 0.35 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.728 0.41 Milik Sendiri 290000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.729 0.25 Milik Sendiri 150000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.730 0.51 Milik Sendiri 300000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.731 0.35 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.732 0.38 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.733 0.35 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.734 0.32 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.735 0.24 Milik Sendiri 200000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.736 0.31 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.737 0.3 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.738 0.33 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.739 0.4 Milik Sendiri 300000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.7

Total 12.61 8995000 550000Rata-rata 0.32 243108.11 275000

Lampiran 2. Luas Lahan dan Biaya Lahan di Daerah PenelitianJarak Tanam

(meter)Jarak Antar

Tanaman (meter)No Sampel Luas Lahan Status Kepemilikan Lahan

Biaya Pajak (Rp)

Biaya Sewa (Rp) Bentuk Lahan

Universitas Sumatera Utara

Page 73: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

1 0.08 Pioner 0.7 8.75 80000 56000 7000002 0.21 Elfrida 1 4.76 70000 70000 333333.333 0.04 Pertokol 0.6 15 40000 24000 6000004 0.24 Elfrida 1.7 7.08 70000 119000 495833.335 0.04 Elfrida 0.6 15 70000 42000 10500006 0.41 Pioner 2 4.88 80000 160000 390243.907 0.39 Pioner 2 5.13 80000 160000 410256.418 0.35 Pioner 2 5.71 80000 160000 457142.869 0.34 Pioner 2 5.88 80000 160000 470588.24

10 0.36 Pioner 2 5.56 80000 160000 444444.4411 0.45 Pioner 2 4.44 80000 160000 355555.5612 0.35 Pioner 2 5.71 80000 160000 457142.8613 0.35 Pioner 2 5.71 80000 160000 457142.8614 0.29 Pioner 2 6.90 80000 160000 551724.1415 0.35 Pioner 2 5.71 80000 160000 457142.8616 0.35 Pioner 2 5.71 80000 160000 457142.8617 0.35 Pioner 2 5.71 80000 160000 457142.8618 0.22 Pioner 2 9.09 80000 160000 727272.7319 0.35 Pioner 2 5.71 80000 160000 457142.8620 0.35 Pioner 2 5.71 80000 160000 457142.8621 0.25 Pioner 2 8 80000 160000 64000022 0.4 Pioner 2 5 80000 160000 40000023 0.44 Pioner 2 4.55 80000 160000 363636.3624 0.35 Pioner 2 5.71 80000 160000 457142.8625 0.5 Pioner 2 4 80000 160000 32000026 0.3 Pioner 2 6.67 80000 160000 533333.3327 0.35 Pioner 2 5.71 80000 160000 457142.8628 0.41 Pioner 2 4.88 80000 160000 390243.9029 0.25 Pioner 2 8 80000 160000 64000030 0.51 Pioner 2 3.92 80000 160000 313725.4931 0.35 Pioner 2 5.71 80000 160000 457142.8632 0.38 Pioner 2 5.26 80000 160000 421052.6333 0.35 Pioner 2 5.71 80000 160000 457142.8634 0.32 Pioner 2 6.25 80000 160000 50000035 0.24 Pioner 2 8.33 80000 160000 666666.6736 0.31 Pioner 2 6.45 80000 160000 516129.0337 0.3 Pioner 2 6.67 80000 160000 533333.3338 0.33 Pioner 2 6.06 80000 160000 484848.4839 0.4 Pioner 2 5 80000 160000 400000

Total 12.61 72.6 250.08 3050000 5751000 19137935.6Rata-rata 0.32333333 1.86 6.41 78205.13 147461.54 490716.30

Lampiran 3. Jumlah Benih dan Biaya Benih di Daerah PenelitianTotal Harga Per

Petani (Rp)Total Harga Per Ha (Rp)No Sampel Luas Lahan Jenis Benih Jumlah Benih

per Ha ( Kg )Harga per Kg

(Rp)Jumlah Benih per

petani (Kg)

Universitas Sumatera Utara

Page 74: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

1 0.08 1.7 21.25 3000 5100 63750 2.5 31.25 7000 17500 218750 4.2 52.5 22600 2825002 0.21 1.7 8.10 2500 4250 20238.10 2.75 13.10 2000 5500 26190.48 4.45 21.19 9750 46428.573 0.04 1 25 2500 2500 62500 2 50 2000 4000 100000 3 75 6500 1625004 0.24 1.7 7.08 2500 4250 17708.33 2.5 10.42 2000 5000 20833.33 4.2 17.5 9250 38541.675 0.04 1 25 2000 2000 50000 1.8 45 2000 3600 90000 2.8 70 5600 1400006 0.41 2 4.88 5000 10000 24390.24 3 7.32 3000 9000 21951.22 5 12.20 19000 46341.467 0.39 2 5.13 5000 10000 25641.03 3 7.69 3000 9000 23076.92 5 12.82 19000 48717.958 0.35 2 5.71 5000 10000 28571.43 3 8.57 3000 9000 25714.29 5 14.29 19000 54285.719 0.34 3 8.82 5000 15000 44117.65 3 8.82 3000 9000 26470.59 6 17.65 24000 70588.24

10 0.36 3 8.33 5000 15000 41666.67 3 8.33 3000 9000 25000 6 16.67 24000 66666.6711 0.45 2 4.44 5000 10000 22222.22 3 6.67 3000 9000 20000 5 11.11 19000 42222.2212 0.35 2 5.71 5000 10000 28571.43 3 8.57 3000 9000 25714.29 5 14.29 19000 54285.7113 0.35 2 5.71 5000 10000 28571.43 3 8.57 3000 9000 25714.29 5 14.29 19000 54285.7114 0.29 2 6.90 5000 10000 34482.76 3 10.34 3000 9000 31034.48 5 17.24 19000 65517.2415 0.35 2 5.71 5000 10000 28571.43 3 8.57 3000 9000 25714.29 5 14.29 19000 54285.7116 0.35 2 5.71 5000 10000 28571.43 3 8.57 3000 9000 25714.29 5 14.29 19000 54285.7117 0.35 2 5.71 5000 10000 28571.43 3 8.57 3000 9000 25714.29 5 14.29 19000 54285.7118 0.22 3 13.64 5000 15000 68181.82 3 13.64 3000 9000 40909.09 6 27.27 24000 109090.9119 0.35 2 5.71 5000 10000 28571.43 3 8.57 3000 9000 25714.29 5 14.29 19000 54285.7120 0.35 2 5.71 5000 10000 28571.43 3 8.57 3000 9000 25714.29 5 14.29 19000 54285.7121 0.25 2 8 5000 10000 40000 3 12 3000 9000 36000 5 20 19000 7600022 0.4 2 5 5000 10000 25000 3 7.5 3000 9000 22500 5 12.5 19000 4750023 0.44 3 6.82 5000 15000 34090.91 3 6.82 3000 9000 20454.55 6 13.64 24000 54545.4524 0.35 2 5.71 5000 10000 28571.43 3 8.57 3000 9000 25714.29 5 14.29 19000 54285.7125 0.5 3 6 5000 15000 30000 3 6 3000 9000 18000 6 12 24000 4800026 0.3 2 6.67 5000 10000 33333.33 3 10 3000 9000 30000 5 16.67 19000 63333.3327 0.35 2 5.71 5000 10000 28571.43 3 8.57 3000 9000 25714.29 5 14.29 19000 54285.7128 0.41 3 7.32 5000 15000 36585.37 3 7.32 3000 9000 21951.22 6 14.63 24000 58536.5929 0.25 2 8 5000 10000 40000 3 12 3000 9000 36000 5 20 19000 7600030 0.51 2 3.92 5000 10000 19607.84 3 5.88 3000 9000 17647.06 5 9.80 19000 37254.9031 0.35 2 5.71 5000 10000 28571.43 3 8.57 3000 9000 25714.29 5 14.29 19000 54285.7132 0.38 2 5.26 5000 10000 26315.79 3 7.89 3000 9000 23684.21 5 13.16 19000 5000033 0.35 3 8.57 5000 15000 42857.14 3 8.57 3000 9000 25714.29 6 17.14 24000 68571.4334 0.32 2 6.25 5000 10000 31250 3 9.38 3000 9000 28125 5 15.625 19000 5937535 0.24 2 8.33 5000 10000 41666.67 3 12.5 3000 9000 37500 5 20.83 19000 79166.6736 0.31 3 9.68 5000 15000 48387.10 3 9.68 3000 9000 29032.26 6 19.35 24000 77419.3537 0.3 2 6.67 5000 10000 33333.33 3 10 3000 9000 30000 5 16.67 19000 63333.3338 0.33 2 6.06 5000 10000 30303.03 3 9.09 3000 9000 27272.73 5 15.15 19000 57575.7639 0.4 3 7.5 5000 15000 37500 3 7.5 3000 9000 22500 6 15 24000 60000

Total 12.61 84.1 311.47 182500 403100 1339415.04 113.55 448.99 117000 341600 1353454.56 197.65 760.46 744700 2692869.60Rata-rata 0.32 2.16 7.99 4679.49 10335.90 34343.98 2.91 11.51 3000.00 8758.97 34703.96 5.07 19.50 19094.87 69047.94

Total Pupuk Per Petani

(Kg)

Total Pupuk Per Ha (Kg)

Total Biaya Pupuk Per Petani (Rp)

Total Biaya Pupuk Per Ha

(Rp)

UreaJenis Pupuk

NPKTotal harga

Per HaTotal Harga Per Petani

Jumlah Per Petani (Kg)

Jumlah Per Ha (Kg)

Harga Per Kg (Rp)

Total Harga Per Petani

Total harga Per Ha

Jumlah Per Petani (Kg)

No Sampel Luas LahanJumlah Per

Ha (Kg)Harga Per Kg (Rp)

Lampiran 4. Jumlah Pupuk dan Biaya Pupuk di Daerah Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Page 75: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

1 0.08 - 0 0 0 0 02 0.21 Seltina 0.75 3.57 150000 112500 535714.293 0.04 Seltina 0.5 12.50 150000 75000 18750004 0.24 - 0 0 0 0 05 0.04 Pastak 0.35 8.75 35000 12250 3062506 0.41 Seltina 1 2.44 150000 150000 365853.667 0.39 Seltina 1 2.56 150000 150000 384615.388 0.35 Seltina 1 2.86 150000 150000 428571.439 0.34 Seltina 1 2.94 150000 150000 441176.4710 0.36 Seltina 0.5 1.39 150000 75000 208333.3311 0.45 Seltina 1 2.22 150000 150000 333333.3312 0.35 Seltina 1 2.86 150000 150000 428571.4313 0.35 Seltina 0.25 0.71 150000 37500 107142.8614 0.29 Seltina 1 3.45 150000 150000 517241.3815 0.35 Seltina 1 2.86 150000 150000 428571.4316 0.35 Seltina 1 2.86 150000 150000 428571.4317 0.35 Seltina 0.5 1.43 150000 75000 214285.7118 0.22 Seltina 1 4.55 150000 150000 681818.1819 0.35 Seltina 1 2.86 150000 150000 428571.4320 0.35 Seltina 1 2.86 150000 150000 428571.4321 0.25 Seltina 1 4.00 150000 150000 60000022 0.4 Seltina 0.75 1.88 150000 112500 28125023 0.44 Seltina 1 2.27 150000 150000 340909.0924 0.35 Seltina 1 2.86 150000 150000 428571.4325 0.5 Seltina 1 2.00 150000 150000 30000026 0.3 Seltina 1 3.33 150000 150000 50000027 0.35 Seltina 1 2.86 150000 150000 428571.4328 0.41 Seltina 1 2.44 150000 150000 365853.6629 0.25 Seltina 1 4.00 150000 150000 60000030 0.51 Seltina 1 1.96 150000 150000 294117.6531 0.35 Seltina 1 2.86 150000 150000 428571.4332 0.38 Seltina 0.6 1.58 150000 90000 236842.1133 0.35 Seltina 1 2.86 150000 150000 428571.4334 0.32 Seltina 1 3.13 150000 150000 46875035 0.24 Seltina 1 4.17 150000 150000 62500036 0.31 Seltina 1 3.23 150000 150000 483870.9737 0.3 Seltina 1 3.33 150000 150000 50000038 0.33 Seltina 0.5 1.52 150000 75000 227272.7339 0.4 Seltina 1 2.50 150000 150000 375000

Total 12.61 32.7 116.41 5435000 4864750 16455345.08Rata-rata 0.32 0.84 2.98 139358.97 124737.18 421931.93

Lampiran 5. Jumlah Pestisida dan Biaya Pestisida di Daerah PenelitianJumlah Per Ha

(liter)Harga Per Liter (Rp)

Total Harga Per Petani

Total harga Per HaNo Sampel Luas Lahan Jenis

PestisidaJumlah Per

Petani (liter)

Universitas Sumatera Utara

Page 76: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

1 0.08 1 70000 50000 2 100002 0.21 2 70000 50000 2 200003 0.04 2 70000 50000 2 200004 0.24 2 70000 50000 2 200005 0.04 2 60000 30000 3 200006 0.41 1 15000000 10000000 5 10000007 0.39 1 15000000 10000000 5 10000008 0.35 1 15000000 10000000 5 10000009 0.34 1 15000000 10000000 5 1000000

10 0.36 1 15000000 10000000 5 100000011 0.45 1 15000000 10000000 5 100000012 0.35 1 15000000 10000000 5 100000013 0.35 1 15000000 10000000 5 100000014 0.29 1 15000000 10000000 5 100000015 0.35 1 15000000 10000000 5 100000016 0.35 1 15000000 10000000 5 100000017 0.35 1 15000000 10000000 5 100000018 0.22 1 15000000 10000000 5 100000019 0.35 1 15000000 10000000 5 100000020 0.35 1 15000000 10000000 5 100000021 0.25 1 15000000 10000000 5 100000022 0.4 1 15000000 10000000 5 100000023 0.44 1 15000000 10000000 5 100000024 0.35 1 15000000 10000000 5 100000025 0.5 1 15000000 10000000 5 100000026 0.3 1 15000000 10000000 5 100000027 0.35 1 15000000 10000000 5 100000028 0.41 1 15000000 10000000 5 100000029 0.25 1 15000000 10000000 5 100000030 0.51 1 15000000 10000000 5 100000031 0.35 1 15000000 10000000 5 100000032 0.38 1 15000000 10000000 5 100000033 0.35 1 15000000 10000000 5 100000034 0.32 1 15000000 10000000 5 100000035 0.24 1 15000000 10000000 5 100000036 0.31 1 15000000 10000000 5 100000037 0.3 1 15000000 10000000 5 100000038 0.33 1 15000000 10000000 5 100000039 0.4 1 15000000 10000000 5 1000000

Total 12.61 9 340000 230000 11 90000 34 510000000 340000000 170 34000000Rata-rata 0.32 1.8 68000 46000 2.2 18000 1 15000000 10000000 5 1000000

Menghitung Biaya Penyusutan

Jumlah

Biaya Penyusutan=

TraktorBiaya Penyusutan

(Rp)Harga Awal

(Rp)Harga Akhir

(Rp)Lama Pemakaian

(tahun)Biaya Penyusutan

(Rp)

Lampiran 6. Biaya Peyusutan Peralatan di Daerah Penelitian

No Sampel Luas Lahan Harga Awal (Rp)

Harga Akhir (Rp)

CangkulLama Pemakaian

(tahun)Jumlah

𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐻𝐻𝐴𝐴−𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐻𝐻𝐿𝐿𝐻𝐻𝐿𝐿𝐻𝐻 𝑃𝑃𝑃𝑃𝐿𝐿𝐻𝐻𝐴𝐴𝐻𝐻𝐴𝐴𝐻𝐻𝑃𝑃

x Jumlah per satuan

Universitas Sumatera Utara

Page 77: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

1 0.08 100002 0.21 200003 0.04 1 700000 500000 4 50000 1 70000 50000 2 10000 800004 0.24 200005 0.04 1 760000 500000 5 52000 1 70000 50000 2 10000 820006 0.41 1 800000 500000 4 75000 10750007 0.39 1 750000 650000 4 25000 10250008 0.35 1 700000 500000 4 50000 10500009 0.34 1 600000 500000 4 25000 102500010 0.36 1 800000 600000 4 50000 105000011 0.45 1 760000 550000 4 52500 105250012 0.35 1 790000 590000 5 40000 104000013 0.35 1 700000 500000 4 50000 105000014 0.29 1 650000 450000 4 50000 105000015 0.35 1 670000 500000 4 42500 104250016 0.35 1 700000 500000 5 40000 104000017 0.35 1 680000 400000 4 70000 107000018 0.22 1 750000 550000 4 50000 105000019 0.35 1 800000 600000 5 40000 104000020 0.35 1 800000 600000 5 40000 104000021 0.25 1 700000 500000 4 50000 105000022 0.4 1 660000 500000 4 40000 104000023 0.44 1 700000 500000 4 50000 105000024 0.35 1 780000 550000 5 46000 104600025 0.5 1 750000 550000 4 50000 105000026 0.3 1 700000 500000 4 50000 105000027 0.35 1 700000 500000 4 50000 105000028 0.41 1 700000 500000 4 50000 105000029 0.25 1 700000 500000 4 50000 105000030 0.51 1 670000 470000 4 50000 105000031 0.35 1 800000 600000 5 40000 104000032 0.38 1 750000 550000 4 50000 105000033 0.35 1 750000 550000 4 50000 105000034 0.32 1 750000 550000 4 50000 105000035 0.24 1 650000 450000 4 50000 105000036 0.31 1 650000 450000 4 50000 105000037 0.3 1 690000 500000 4 47500 104750038 0.33 1 700000 500000 4 50000 105000039 0.4 1 750000 550000 4 50000 1050000

Total 12.61 36 25960000 18760000 151 1725500 2 140000 100000 4 20000 35835500Rata-rata 0.32 1 721111.11 521111.11 4.19 47930.56 1 70000 50000 2 10000 918858.97

Menghitung Biaya Penyusutan

Total Biaya Penyusutan

(Rp)

Lanjutan Lampiran 6. Biaya Peyusutan Peralatan di Daerah Penelitian

No Sampel Luas LahanAlat Semprot Mesin Gunting Daun

Jumlah Harga Awal (Rp)

Harga Akhir (Rp)

Lama Pemakaian

Biaya Penyusutan (Rp) Jumlah

Biaya Penyusutan=

Harga Awal (Rp)

Harga Akhir (Rp)

Lama Pemakaian

Biaya Penyusutan (Rp)

𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐻𝐻𝐴𝐴−𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐻𝐻𝐿𝐿𝐻𝐻𝐿𝐿𝐻𝐻 𝑃𝑃𝑃𝑃𝐿𝐿𝐻𝐻𝐴𝐴𝐻𝐻𝐴𝐴𝐻𝐻𝑃𝑃

x Jumlah per satuan

Universitas Sumatera Utara

Page 78: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan1 0.08 2 1 1.6 1 12 0.21 2 1.6 1.6 0.8 0.83 0.04 1 2 0.8 0.84 0.24 2 2 0.8 1 0.85 0.04 1 1 0.8 1 0.86 0.41 2 2 2.4 1 0.8 0.87 0.39 2 2 2.4 1 1 1.68 0.35 2 1 1.6 0.8 1 0.89 0.34 2 1 2.4 1 1 0.8

10 0.36 2 2 1.6 1 1.611 0.45 2 2 1.6 0.8 112 0.35 2 1 2 1.6 1 0.813 0.35 2 1 2.4 1 0.8 114 0.29 2 1 1 1.6 1 0.815 0.35 2 2 0.8 1 0.816 0.35 2 2 1.6 117 0.35 1 2.4 1 118 0.22 1 1 1 1.6 1 0.819 0.35 2 1 0.8 1.6 1 0.8 120 0.35 2 2 1.6 121 0.25 2 2 0.8 1.6 0.8 122 0.4 2 1 1 1.6 1.6 1 1.623 0.44 2 1 1 1 2.4 1 0.824 0.35 2 1 2.4 1 0.825 0.5 2 1 2 1.6 1 0.826 0.3 2 1 1.6 1 0.8 0.827 0.35 2 2 0.8 1.6 128 0.41 2 1 1 0.8 1 1.6 129 0.25 1 1 2.4 1 1.630 0.51 2 1 2 1.6 1 1 0.8 131 0.35 2 1 2.4 1 0.832 0.38 2 1 2.4 0.8 1 0.833 0.35 2 2 1.6 1 0.834 0.32 2 2 0.8 1.6 1 1.6 135 0.24 2 1 1.6 1 1.636 0.31 2 1 1 1.6 1 0.837 0.3 2 2 0.8 0.8 1 1.638 0.33 2 2 2.4 1 0.839 0.4 2 1 1 2.4 0.8 1 0.8

Total 12.61Rata-rata 0.32

Laki-laki = 1 HKPPerempuan = 0,8 HKP

Maksimal HKP

TKDK TKLKPemupukan (HKP)

TKDK TKLK

HKP =

Menghitung Nilai HKP

No Sampel Luas LahanPersiapan Lahan (HKP)

Lampiran 7a. Penggunaan Tenaga Kerja di Daerah PenelitianPenanaman (HKP)

TKDK TKLK

𝐽𝐽𝐽𝐽𝐿𝐿𝐴𝐴𝐻𝐻𝐴 𝑂𝑂𝐻𝐻𝐻𝐻𝑃𝑃𝐻𝐻 𝑥𝑥𝐽𝐽𝐻𝐻𝐿𝐿 𝐾𝐾𝑃𝑃𝐻𝐻𝐾𝐾𝐻𝐻 𝑀𝑀𝐻𝐻𝐴𝐴𝑀𝑀𝐴𝐴𝐿𝐿𝐻𝐻𝐴𝐴 𝐾𝐾𝐻𝐻𝐿𝐿 𝐴𝐴𝑃𝑃𝐻𝐻𝐾𝐾𝐻𝐻

X HKP

Universitas Sumatera Utara

Page 79: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan1 0.08 1 1 1.6 10.22 0.21 0.8 1.6 1.6 10.83 0.04 1 2 0.8 8.44 0.24 0.8 2 0.8 10.25 0.04 1 1 0.8 7.46 0.41 1 2 2.4 14.47 0.39 0.8 2 2.4 15.28 0.35 1 1 1.6 10.89 0.34 1 1 2.4 12.610 0.36 0.8 2 1.6 12.611 0.45 1 2 1.6 1212 0.35 1 1 2 1.6 1413 0.35 0.8 1 2.4 12.414 0.29 0.8 1 1 1.6 11.815 0.35 1 2 0.8 10.416 0.35 0.8 2 1.6 1117 0.35 1 2.4 1 9.818 0.22 1 1 1 1.6 1119 0.35 0.8 1 0.8 1.6 12.420 0.35 1 2 1.6 11.221 0.25 1 2 0.8 1.6 13.622 0.4 1 1 1.6 1.6 1523 0.44 1 1 1 2.4 14.624 0.35 0.8 1 2.4 11.425 0.5 0.8 2 1.6 12.826 0.3 1 1 1.6 10.827 0.35 1 2 0.8 1.6 12.828 0.41 0.8 1 0.8 1 1.6 13.629 0.25 1 2.4 10.430 0.51 1 2 1.6 1 1631 0.35 1 1 2.4 11.632 0.38 0.8 1 2.4 12.233 0.35 0.8 2 1.6 11.834 0.32 0.8 2 0.8 1.6 15.235 0.24 1 1 1.6 10.836 0.31 0.8 1 1 1.6 11.837 0.3 1 2 0.8 0.8 12.838 0.33 0.8 2 2.4 13.439 0.4 1 1 1 2.4 14.4

Total 12.61 473.6Rata-rata 0.32 12.14

Laki-laki = 1 HKPPerempuan = 0,8 HKP

Total HKP

Lanjutan Lampiran 7a. Penggunaan Tenaga Kerja di Daerah Penelitian

Menghitung Nilai HKP

HKP =

Maksimal HKP

No Sampel Luas LahanPemeliharaan (HKP) Panen (HKP)

TKDK TKLK TKDK TKLK

𝐽𝐽𝐽𝐽𝐿𝐿𝐴𝐴𝐻𝐻𝐴 𝑂𝑂𝐻𝐻𝐻𝐻𝑃𝑃𝐻𝐻 𝑥𝑥𝐽𝐽𝐻𝐻𝐿𝐿 𝐾𝐾𝑃𝑃𝐻𝐻𝐾𝐾𝐻𝐻 𝑀𝑀𝐻𝐻𝐴𝐴𝑀𝑀𝐴𝐴𝐿𝐿𝐻𝐻𝐴𝐴 𝐾𝐾𝐻𝐻𝐿𝐿 𝐴𝐴𝑃𝑃𝐻𝐻𝐾𝐾𝐻𝐻

X HKP

Universitas Sumatera Utara

Page 80: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan1 0.08 0 0 100000 0 50000 0 0 80000 50000 0 50000 02 0.21 0 0 100000 0 0 80000 0 80000 0 40000 0 400003 0.04 50000 0 0 0 100000 40000 0 0 0 40000 0 04 0.24 100000 0 0 0 100000 0 0 40000 0 0 50000 400005 0.04 50000 0 0 0 50000 40000 0 0 50000 0 0 400006 0.41 180000 0 0 0 180000 216000 0 0 90000 72000 0 720007 0.39 180000 0 0 0 180000 216000 0 0 90000 0 90000 1440008 0.35 180000 0 0 0 90000 0 0 144000 0 72000 90000 720009 0.34 180000 0 0 0 90000 0 0 216000 90000 0 90000 72000

10 0.36 180000 0 0 0 180000 144000 0 0 90000 0 0 14400011 0.45 180000 0 0 0 180000 0 0 144000 0 72000 90000 012 0.35 180000 0 0 0 90000 0 180000 144000 90000 0 0 7200013 0.35 180000 0 0 0 90000 0 0 216000 90000 72000 90000 014 0.29 180000 0 0 0 90000 0 90000 144000 0 0 90000 7200015 0.35 180000 0 0 0 180000 72000 0 0 90000 72000 0 016 0.35 180000 0 0 0 180000 0 0 144000 0 0 90000 017 0.35 90000 0 0 0 0 216000 90000 0 0 0 90000 018 0.22 90000 0 0 0 90000 0 90000 144000 90000 0 0 7200019 0.35 180000 0 0 0 90000 72000 0 144000 90000 72000 90000 020 0.35 180000 0 0 0 180000 0 0 144000 90000 0 0 021 0.25 180000 0 0 0 180000 72000 0 144000 0 72000 90000 022 0.4 180000 0 90000 0 90000 144000 0 144000 90000 0 0 14400023 0.44 180000 0 90000 0 90000 0 90000 216000 90000 72000 0 024 0.35 180000 0 0 0 90000 0 0 216000 0 0 90000 7200025 0.5 180000 0 90000 0 180000 0 0 144000 90000 72000 0 026 0.3 180000 0 0 0 90000 144000 0 0 90000 72000 0 7200027 0.35 180000 0 0 0 180000 72000 0 144000 0 0 90000 028 0.41 180000 0 90000 0 90000 72000 90000 144000 90000 0 0 029 0.25 90000 0 0 0 90000 0 0 216000 0 0 90000 14400030 0.51 180000 0 90000 0 180000 144000 90000 0 90000 72000 90000 031 0.35 180000 0 0 0 90000 0 0 216000 0 0 90000 7200032 0.38 180000 0 0 0 90000 0 0 216000 0 72000 90000 7200033 0.35 180000 0 0 0 180000 0 0 144000 90000 0 0 7200034 0.32 180000 0 0 0 180000 72000 0 144000 90000 144000 90000 035 0.24 180000 0 0 0 90000 0 0 144000 90000 0 0 14400036 0.31 180000 0 0 0 90000 0 90000 144000 0 0 90000 7200037 0.3 180000 0 0 0 180000 72000 0 72000 90000 0 0 14400038 0.33 180000 0 0 0 180000 0 0 216000 90000 0 0 7200039 0.4 180000 0 0 0 90000 0 90000 216000 0 72000 90000 72000

Total 12.61Rata-rata 0.32

Penanaman (Rp) Pemupukan (Rp)Lampiran 7b. Biaya Penggunaan Tenaga Kerja di Daerah Penelitian

TKDK TKLK TKDK TKLK TKDK TKLKNo Sampel Luas Lahan

Persiapan Lahan (Rp)

Universitas Sumatera Utara

Page 81: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan1 0.08 50000 0 0 0 50000 0 0 80000 5100002 0.21 0 40000 0 0 0 80000 0 80000 5400003 0.04 0 0 50000 0 100000 40000 0 0 4200004 0.24 0 40000 0 0 100000 0 0 40000 5100005 0.04 50000 0 0 0 50000 40000 0 0 3700006 0.41 0 0 90000 0 180000 216000 0 0 12960007 0.39 0 0 0 72000 180000 216000 0 0 13680008 0.35 90000 0 0 0 90000 0 0 144000 9720009 0.34 90000 0 0 0 90000 0 0 216000 1134000

10 0.36 0 72000 0 0 180000 144000 0 0 113400011 0.45 0 0 90000 0 180000 0 0 144000 108000012 0.35 90000 0 0 0 90000 0 180000 144000 126000013 0.35 0 0 0 72000 90000 0 0 216000 111600014 0.29 0 0 0 72000 90000 0 90000 144000 106200015 0.35 90000 0 0 0 180000 72000 0 0 93600016 0.35 0 72000 0 0 180000 0 0 144000 99000017 0.35 0 0 90000 0 0 216000 90000 0 88200018 0.22 90000 0 0 0 90000 0 90000 144000 99000019 0.35 0 0 0 72000 90000 72000 0 144000 111600020 0.35 90000 0 0 0 180000 0 0 144000 100800021 0.25 0 0 90000 0 180000 72000 0 144000 122400022 0.4 90000 0 0 0 90000 144000 0 144000 135000023 0.44 0 0 90000 0 90000 0 90000 216000 131400024 0.35 0 0 0 72000 90000 0 0 216000 102600025 0.5 0 72000 0 0 180000 0 0 144000 115200026 0.3 90000 0 0 0 90000 144000 0 0 97200027 0.35 90000 0 0 0 180000 72000 0 144000 115200028 0.41 0 72000 0 0 90000 72000 90000 144000 122400029 0.25 0 0 0 0 90000 0 0 216000 93600030 0.51 0 0 90000 0 180000 144000 90000 0 144000031 0.35 90000 0 0 0 90000 0 0 216000 104400032 0.38 0 0 0 72000 90000 0 0 216000 109800033 0.35 0 72000 0 0 180000 0 0 144000 106200034 0.32 0 0 0 72000 180000 72000 0 144000 136800035 0.24 90000 0 0 0 90000 0 0 144000 97200036 0.31 0 72000 0 0 90000 0 90000 144000 106200037 0.3 0 0 90000 0 180000 72000 0 72000 115200038 0.33 0 72000 0 0 180000 0 0 216000 120600039 0.4 90000 0 0 0 90000 0 90000 216000 1296000

Total 12.61 42624000Rata-rata 0.32 1092923

Lanjutan Lampiran 7b. Biaya Penggunaan Tenaga Kerja di Daerah Penelitian

Total Biaya (Rp)TKDK TKLK TKDK TKLKNo Sampel Luas Lahan

Pemeliharaan (Rp) Panen (Rp)

Universitas Sumatera Utara

Page 82: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

1 0.08 300000 10000 510000 820000 56000 22600 0 78600 898600 112325002 0.21 250000 20000 540000 810000 70000 9750 112500 192250 1002250 4772619.053 0.04 70000 80000 420000 570000 24000 6500 75000 105500 675500 168875004 0.24 140000 20000 510000 670000 119000 9250 0 128250 798250 3326041.675 0.04 70000 82000 370000 522000 42000 5600 12250 59850 581850 145462506 0.41 290000 1075000 1296000 2661000 160000 19000 150000 329000 2990000 7292682.937 0.39 275000 1025000 1368000 2668000 160000 19000 150000 329000 2997000 7684615.388 0.35 250000 1050000 972000 2272000 160000 19000 150000 329000 2601000 7431428.579 0.34 250000 1025000 1134000 2409000 160000 24000 150000 334000 2743000 8067647.0610 0.36 250000 1050000 1134000 2434000 160000 24000 75000 259000 2693000 7480555.5611 0.45 300000 1052500 1080000 2432500 160000 19000 150000 329000 2761500 6136666.6712 0.35 250000 1040000 1260000 2550000 160000 19000 150000 329000 2879000 8225714.2913 0.35 250000 1050000 1116000 2416000 160000 19000 37500 216500 2632500 7521428.5714 0.29 200000 1050000 1062000 2312000 160000 19000 150000 329000 2641000 9106896.5515 0.35 250000 1042500 936000 2228500 160000 19000 150000 329000 2557500 7307142.8616 0.35 250000 1040000 990000 2280000 160000 19000 150000 329000 2609000 7454285.7117 0.35 250000 1070000 882000 2202000 160000 19000 75000 254000 2456000 7017142.8618 0.22 180000 1050000 990000 2220000 160000 24000 150000 334000 2554000 11609090.9119 0.35 250000 1040000 1116000 2406000 160000 19000 150000 329000 2735000 7814285.7120 0.35 250000 1040000 1008000 2298000 160000 19000 150000 329000 2627000 7505714.2921 0.25 250000 1050000 1224000 2524000 160000 19000 150000 329000 2853000 1141200022 0.4 300000 1040000 1350000 2690000 160000 19000 112500 291500 2981500 745375023 0.44 330000 1050000 1314000 2694000 160000 24000 150000 334000 3028000 6881818.1824 0.35 250000 1046000 1026000 2322000 160000 19000 150000 329000 2651000 7574285.7125 0.5 350000 1050000 1152000 2552000 160000 24000 150000 334000 2886000 577200026 0.3 250000 1050000 972000 2272000 160000 19000 150000 329000 2601000 867000027 0.35 250000 1050000 1152000 2452000 160000 19000 150000 329000 2781000 7945714.2928 0.41 290000 1050000 1224000 2564000 160000 24000 150000 334000 2898000 7068292.6829 0.25 150000 1050000 936000 2136000 160000 19000 150000 329000 2465000 986000030 0.51 300000 1050000 1440000 2790000 160000 19000 150000 329000 3119000 6115686.2731 0.35 250000 1040000 1044000 2334000 160000 19000 150000 329000 2663000 7608571.4332 0.38 250000 1050000 1098000 2398000 160000 19000 90000 269000 2667000 7018421.0533 0.35 250000 1050000 1062000 2362000 160000 24000 150000 334000 2696000 7702857.1434 0.32 250000 1050000 1368000 2668000 160000 19000 150000 329000 2997000 936562535 0.24 200000 1050000 972000 2222000 160000 19000 150000 329000 2551000 10629166.6736 0.31 250000 1050000 1062000 2362000 160000 24000 150000 334000 2696000 8696774.1937 0.3 250000 1047500 1152000 2449500 160000 19000 150000 329000 2778500 9261666.6738 0.33 250000 1050000 1206000 2506000 160000 19000 75000 254000 2760000 8363636.3639 0.4 300000 1050000 1296000 2646000 160000 24000 150000 334000 2980000 7450000

Total 12.61 550000 8995000 35835500 40744000 86124500 5751000 744700 4864750 11360450 97484950 323270474.3Rata-rata 0.32 275000 243108.11 918858.97 1044717.95 2208320.51 147461.54 19094.87 124737.18 291293.59 2499614.10 8288986.52

Lampiran 8. Total Biaya Produksi Jagung di Daerah PenelitanTotal Biaya

Produksi Per petani (Rp)

Total Biaya Produksi Per

Ha (Rp)

Total Biaya Tetap (Rp)

Biaya TetapBiaya Benih

(Rp)Biaya Pupuk

(Rp)Biaya Pestisida

(Rp)

Total Biaya Variabel

(Rp)

Biaya VariabelBiaya Tenaga

Kerja (Rp)No Sampel Luas Lahan Biaya Sewa

Lahan (Rp)Biaya Pajak Lahan (Rp)

Biaya Penyusutan (Rp)

Universitas Sumatera Utara

Page 83: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

1 0.08 1.3 16.3 2000 2600000 898600 1701400 425350 53168752 0.21 1.6 7.6 3500 5600000 1002250 4597750 1149437.5 5473511.903 0.04 1.1 27.5 4000 4400000 675500 3724500 931125 23278125.004 0.24 2.1 8.8 3200 6720000 798250 5921750 1480437.5 6168489.585 0.04 1 25.0 2000 2000000 581850 1418150 354537.5 8863437.56 0.41 3.7 9.0 2000 7400000 2990000 4410000 1102500 2689024.397 0.39 3.3 8.5 2000 6600000 2997000 3603000 900750 2309615.388 0.35 2.7 7.7 2000 5400000 2601000 2799000 699750 1999285.719 0.34 2.4 7.1 2000 4800000 2743000 2057000 514250 1512500

10 0.36 2.6 7.2 2000 5200000 2693000 2507000 626750 1740972.2211 0.45 4.2 9.3 2000 8400000 2761500 5638500 1409625 313250012 0.35 2.6 7.4 2000 5200000 2879000 2321000 580250 1657857.1413 0.35 2.5 7.1 2000 5000000 2632500 2367500 591875 1691071.4314 0.29 1.9 6.6 2000 3800000 2641000 1159000 289750 999137.9315 0.35 2.8 8.0 2000 5600000 2557500 3042500 760625 2173214.2916 0.35 2.5 7.1 2000 5000000 2609000 2391000 597750 1707857.1417 0.35 2.3 6.6 2000 4600000 2456000 2144000 536000 1531428.5718 0.22 2.1 9.5 2000 4200000 2554000 1646000 411500 1870454.5519 0.35 2.6 7.4 2000 5200000 2735000 2465000 616250 1760714.2920 0.35 2.5 7.1 2000 5000000 2627000 2373000 593250 169500021 0.25 1.5 6.0 2000 3000000 2853000 147000 36750 14700022 0.4 3.3 8.3 2000 6600000 2981500 3618500 904625 2261562.523 0.44 4 9.1 2000 8000000 3028000 4972000 1243000 282500024 0.35 2.6 7.4 2000 5200000 2651000 2549000 637250 1820714.2925 0.5 4.6 9.2 2000 9200000 2886000 6314000 1578500 315700026 0.3 1.8 6.0 2000 3600000 2601000 999000 249750 83250027 0.35 2.5 7.1 2000 5000000 2781000 2219000 554750 158500028 0.41 3.5 8.5 2000 7000000 2898000 4102000 1025500 2501219.5129 0.25 2.2 8.8 2000 4400000 2465000 1935000 483750 193500030 0.51 4.6 9.0 2000 9200000 3119000 6081000 1520250 2980882.3531 0.35 2.7 7.7 2000 5400000 2663000 2737000 684250 195500032 0.38 2.8 7.4 2000 5600000 2667000 2933000 733250 1929605.2633 0.35 2.5 7.1 2000 5000000 2696000 2304000 576000 1645714.2934 0.32 2.2 6.9 2000 4400000 2997000 1403000 350750 1096093.7535 0.24 1.3 5.4 2000 2600000 2551000 49000 12250 51041.6736 0.31 1.9 6.1 2000 3800000 2696000 1104000 276000 890322.5837 0.3 2 6.7 2000 4000000 2778500 1221500 305375 1017916.6738 0.33 2.2 6.7 2000 4400000 2760000 1640000 410000 1242424.2439 0.4 2.6 6.5 2000 5200000 2980000 2220000 555000 1387500

Total 12.61 98.6 340.8 82700 204320000 97484950 106835050 26708762.5 108832569.1Rata-rata 0.32 2.53 8.74 2120.51 5238974.36 2499614.10 2739360.26 684840.06 2790578.70

Lampiran 9. Penerimaan Produksi Jagung di Daerah PenelitanPendapatan per Petani per

musim tanam (Rp)Pendapatan per Petani

per bulan (Rp)Pendapatan per Ha

per bulan (Rp)No Sampel Luas Lahan Produksi Per Petani (ton)

Harga Jual (Rp)

Penerimaan Per petani (Rp/Kg)

Biaya Produksi (Rp)

Produksi Per Ha (ton)

Universitas Sumatera Utara

Page 84: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

Lampiran 10 Hasil Analisi Data Faktor Produksi Jagung Menggunakan Refresi Linear

Berganda

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Produksi (ton) 2.5026 .90014 39

Luas lahan (Ha) .3233 .10396 39

Benih (Kg) 1.8615 .39578 39

Pupuk Urea (Kg) 2.1564 .52103 39

Pupuk NPK (Kg) 2.9115 .26642 39

Tenaga Kerja (HKP) 12.1436 1.89623 39

Pestisida (Liter) .8385 .29255 39

Correlations

Produksi

(ton)

Luas

lahan

(Ha)

Benih

(Kg)

Pupuk

Urea

(Kg)

Pupuk

NPK (Kg)

Tenaga

Kerja

(HKP)

Pestisida

(Liter)

Pearson

Correlatio

n

Produksi (ton) 1.000 .886 .492 .355 .465 .624 .339

Luas lahan (Ha) .886 1.000 .798 .544 .774 .715 .505

Benih (Kg) .492 .798 1.000 .565 .912 .573 .588

Pupuk Urea (Kg) .355 .544 .565 1.000 .590 .425 .399

Pupuk NPK (Kg) .465 .774 .912 .590 1.000 .610 .603

Tenaga Kerja (HKP) .624 .715 .573 .425 .610 1.000 .406

Pestisida (Liter) .339 .505 .588 .399 .603 .406 1.000

Sig. (1-

tailed)

Produksi (ton) . .000 .001 .013 .001 .000 .017

Luas lahan (Ha) .000 . .000 .000 .000 .000 .001

Benih (Kg) .001 .000 . .000 .000 .000 .000

Pupuk Urea (Kg) .013 .000 .000 . .000 .003 .006

Pupuk NPK (Kg) .001 .000 .000 .000 . .000 .000

Tenaga Kerja (HKP) .000 .000 .000 .003 .000 . .005

Pestisida (Liter) .017 .001 .000 .006 .000 .005 .

N Produksi (ton) 39 39 39 39 39 39 39

Luas lahan (Ha) 39 39 39 39 39 39 39

Benih (Kg) 39 39 39 39 39 39 39

Pupuk Urea (Kg) 39 39 39 39 39 39 39

Pupuk NPK (Kg) 39 39 39 39 39 39 39

Tenaga Kerja (HKP) 39 39 39 39 39 39 39

Pestisida (Liter) 39 39 39 39 39 39 39

Universitas Sumatera Utara

Page 85: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

Lanjutan Lampiran 10 Hasil Analisi Data Faktor Produksi Jagung Menggunakan

Refresi Linear Berganda

Variables Entered/Removeda

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Tenaga Kerja

(HKP), Pestisida

(liter), Benih

(Kg), Pupuk

Urea (Kg),

Pupuk NPK,

Luas Lahan

(Ha)b

. Enter

a. Dependent Variable: Produksi (Ton)

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .964a .929 .916 .26106

a. Predictors: (Constant), Pestisida (Liter), Pupuk Urea (Kg), Tenaga

Kerja (HKP), Benih (Kg), Luas lahan (Ha), Pupuk NPK (Kg)

b. Dependent Variable: Produksi (ton)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 28.609 6 4.768 69.964 .000b

Residual 2.181 32 .068

Total 30.790 38

a. Dependent Variable: Produksi (ton)

b. Predictors: (Constant), Pestisida (Liter), Pupuk Urea (Kg), Tenaga Kerja (HKP), Benih (Kg),

Luas lahan (Ha), Pupuk NPK (Kg)

Universitas Sumatera Utara

Page 86: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

Lanjutan Lampiran 10 Hasil Analisi Data Faktor Produksi Jagung Menggunakan

Refresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.961 .758 3.907 .000

Luas lahan (Ha) 12.099 .801 1.397 15.110 .000 .259 3.863

Benih (Kg) -.824 .283 -.362 -2.911 .007 .143 6.993

Pupuk Urea (Kg) -.085 .102 -.049 -.834 .411 .630 1.586

Pupuk NPK (Kg) -.968 .414 -.286 -2.336 .026 .147 6.790

Tenaga Kerja (HKP) .006 .033 .014 .199 .843 .469 2.134

Pestisida (Liter) .102 .183 .033 .556 .582 .624 1.602

a. Dependent Variable: Produksi (ton)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 39

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .23956281

Most Extreme Differences Absolute .116

Positive .116

Negative -.093

Test Statistic .116

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance

Universitas Sumatera Utara

Page 87: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

.

Universitas Sumatera Utara

Page 88: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

Lampiran 11. Hasil Analisis Data Faktor Pendapatan petani Jagung menggunakan

Regresi Linear Berganda

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

pendapatan (Rp) 2739360.2564 1560979.43314 39

Produksi (Ton) 2.5026 .90014 39

Harga jual (Rp) 2120.5128 432.96985 39

Biaya Produksi (Rp) 2499614.1026 685213.99269 39

Correlations

pendapatan

(Rp)

Produksi

(Ton)

Harga jual

(Rp)

Biaya Produksi

(Rp)

Pearson Correlation pendapatan (Rp) 1.000 .728 .334 -.058

Produksi (Ton) .728 1.000 -.313 .581

Harga jual (Rp) .334 -.313 1.000 -.704

Biaya Produksi (Rp) -.058 .581 -.704 1.000

Sig. (1-tailed) pendapatan (Rp) . .000 .019 .362

Produksi (Ton) .000 . .026 .000

Harga jual (Rp) .019 .026 . .000

Biaya Produksi (Rp) .362 .000 .000 .

N pendapatan (Rp) 39 39 39 39

Produksi (Ton) 39 39 39 39

Harga jual (Rp) 39 39 39 39

Biaya Produksi (Rp) 39 39 39 39

Variables Entered/Removeda

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Biaya Produksi

(Rp), Harga Jual

(Rp), Produksi

(Ton)b

. Enter

a. Dependent Variable: Pendapatan (Rp)

b. All requested variables entered.

Universitas Sumatera Utara

Page 89: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

Lanjutan Lampiran 11. Hasil Analisis Data Faktor Pendapatan petani Jagung

menggunakan Regresi Linear Berganda

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .974a .949 .944 368200.56193

a. Predictors: (Constant), Biaya Produksi (Rp), Produksi (Ton), Harga

jual (Rp)

b. Dependent Variable: pendapatan (Rp)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 8784795016275

4.380

3 2928265005425

1.457

215.994 .000b

Residual 4745007883143

.061

35 135571653804.

087

Total 9259295804589

7.440

38

a. Dependent Variable: pendapatan (Rp)

b. Predictors: (Constant), Biaya Produksi (Rp), Produksi (Ton), Harga jual (Rp)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -2393108.649 669545.748 -3.574 .001

Produksi (Ton) 1903166.898 82704.929 1.097 23.012 .000 .644 1.553

Harga jual (Rp) 1341.304 196.956 .372 6.810 .000 .491 2.038

Biaya Produksi (Rp) -.990 .145 -.435 -6.815 .000 .360 2.777

a. Dependent Variable: pendapatan (Rp)

Universitas Sumatera Utara

Page 90: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

Lanjutan Lampiran 11. Hasil Analisis Data Faktor Pendapatan petani Jagung

menggunakan Regresi Linear Berganda

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 11

Normal Parametersa,b

Mean 10.5195

Std. Deviation 3.30084

Most Extreme Differences Absolute .246

Positive .127

Negative -.246

Test Statistic .246

Asymp. Sig. (2-tailed) .061c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Universitas Sumatera Utara

Page 91: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG (Studi Kasus : Desa

Lampiran 12. Foto Daerah Penelitan

Universitas Sumatera Utara