analisis kelayakan usahatani sayuran hidroponik di …

79
ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI KOTA MEDAN SKRIPSI OLEH : MIFTAHUL FAUZAN SITEPU 150304101 AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019

Upload: others

Post on 04-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN

HIDROPONIK DI KOTA MEDAN

SKRIPSI

OLEH :

MIFTAHUL FAUZAN SITEPU

150304101

AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

Page 2: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN

HIDROPONIK DI KOTA MEDAN

SKRIPSI

OLEH:

MIFTAHUL FAUZAN SITEPU

150304101

AGRIBISNIS

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

Page 3: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …
Page 4: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …
Page 5: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

i

ABSTRAK

MIFTAHUL FAUZAN SITEPU (150304101) : “ANALISIS KELAYAKAN

USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI KOTA MEDAN “ Penelitian

ini dibimbing oleh Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec selaku ketua komisi

pembimbing dan Bapak Dr. Ir.Rahmanta, M.Si selaku anggota komisi

pembimbing.

Hidroponik merupakan teknologi bercocok tanam tanpa tanah, dengan

menggunakan larutan nutrisi di dalam air. Sayuran hidroponik lebih higienis tanpa

pestisida dan lebih segar. Harga jual sayuran hdiroponik juga lebih tinggi

dibandingkan sayuran konvesional. Namun tingginya biaya tingkat investasi dan

biaya operasional menjadi salah satu faktor penting untuk di teliliti apakah tetap

efisien untuk dijalankan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis

pendapatan usahatani sayuran hidroponik dan menganalisis kelayakan usahatani

sayuran hidroponik di Kota Medan. Metode analisis yang digunakan untuk

menguji kelayakan usaha adalah Return Cost Ratio (R/C) dan Break Even Poinnt

(BEP). Hasil penelitian menunjukkan pendapatan rata-rata usahatani di Kota

Medan adalah Rp. 2.225.015,- per bulan per petani dan Usahatani sayuran

hidroponik layak untuk diusahakan Kota Medan.

Kata Kunci : Pendapatan, Hidroponik, Kelayakan Usahatani

Page 6: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

ii

ABSTRACT

MIFTAHUL FAUZAN SITEPU (150304101) : "ANALYSIS OF THE

FEASIBILITY OF THE PLANTS HYDROPONIC FARMING

AGRICULTURE IN THE CITY OF MEDAN" research guided by bapak Dr.

Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec as Chairman of the Commission and bapak Dr.

Ir. Rahmanta, M.Si as a member of the Committee.

Hydroponics is a technology for growing without soil, using nutrient solutions in

water. Vegetables hydroponically is more hygienic without pesticides and fresh.

The selling price of vegetables hdroponik also higher than conventional vegetable.

However, the high cost on the level of investment and operating costs to be one

important factor to be researched is it still efficient to run. The purpose of this

study is to analyze the income of the hydroponic farming of vegetables and

analyze the needs of the vegetables usahtani in the City of Medan . The method of

determining the area used in this research is Purposive, while the method of

analysis of the likelihood ratio of the return cost (R / C) and the break even Point

(BEP). The results showed the average income of farm in the City of Medan is

Rp. 2.225.015,- per month per farmer and Farming system vegetables hydroponics

worth to cultivated City of Medan.

Keywords : Income, Hidroponics, The Feasibility Of Agriculture

Page 7: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

iii

RIWAYAT HIDUP

MIFTAHUL FAUZAN SITEPU, lahir di Medan, pada tanggal 22Mei 1997 dari

Ayahanda M. Luthfi Sitepu, A.Ptnh dan Alm Ibunda Evi Zahara, PAAP penulis

merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

Pendidikan formal yang pernah diikuti penulis adalah sebagai berikut:

1. Tahun 2009 lulus dari Sekolah Dasar Swasta Kartika 1-1 Kota Medan.

2. Tahun 2012 lulus dari Sekolah Menengah Pertama Negeri 16Kota Medan.

3. Tahun 2015 lulus dari SMA Swasta Sutomo 2 Kota Medan.

4. Tahun 2015 diterima di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,

Universitas Sumatera Utara melalui jalur SBMPTN.

Kegiatan yang pernah diikuti penulis selama masa perkuliahan antara lain sebagai

berikut:

1. Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Desa Sei Balai,

Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batu Bara pada tahun 2018.

2. Bulan April 2019 penulis melakukan penelitian skripsi di Desa Binjai Baru,

Kecamatan Datuk Tanah Datar, Kabupaten Batu Bara.

3. Anggota Ikatan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (IMASEP) Fakultas

Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Page 8: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih-

Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul“Analisis Kelayakan

Usahatani Sayuran Hdiroponiik di Kota Medan” yang merupakan salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Program Studi Agribisnis, Fakultas

Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, dukungan, dan bantuan dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya:

1. Kepada Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec selaku ketua komisi

pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan

mengarahkan penulis dengan sabar, serta membantu dan mendukung penulis

dalam penyelesaian skripsi ini.

2. Kepada Bapak Dr. Ir. Rahmanta, M.Si selaku anggota komisi pembimbing

yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis

dalam proses penyelesaian skripsi ini.

3. Kepada seluruh dosen Fakultas Pertanian USU khususnya Program Studi

Agribisnis yang telah memberikan dan mengajarkan ilmu-ilmu yang

bermanfaat kepada penulis selama masa perkuliahan.

4. Kepada seluruh pegawai Fakultas Pertanian USU khususnya Program Studi

Agribisnis yang turut membantu melancarkan proses perkuliahan dan

penyelesaian skripsi.

Page 9: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

v

5. Kepada kedua orangtua terkasih, Ayahanda M. Luthfi Sitepu dan Alm Ibunda

Evi Zahara, serta adik-adik penulis, M. Farhan Aulia Sitepu dan Feza

Rahman Sitepu yang tidak henti-hentinya memberi semangat, nasihat,

dukungan serta doa dari awal kuliah sampai pada saat ini sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Kepada sahabat-sahabat Tongkrongan penulis Yasmin,Ari, Rizky, Pritel,

Ilham, Adji, Apek, kenyot, Opet, Ijal, Keleng, Rangga, Nicholas, Petra yang

tidak memberikan masukan apa-apa.

7. Kepada Sahabat- Sahabat Kampus Penulis Julius, Hardy, Awi, Madek,

Masteg, Ary, Ropi, Didak, Dendi, Palguno, Rizka, Dara, Sola, Tobing,

Sabila, Makpo, Pandi, Bania, Harun, Fahmi, Keiko, Ayuk, Khalid, Dinta,

Dwi.

8. Kepada teman-teman seperjuangan Program Studi Agribisnis Stambuk 2015

yang telah banyak membantu dan memberi semangat kepada penulis dari

awal masuk kuliah sampai pada saat ini

9. Kepada responden penelitian yang telah meluangkan waktu untuk

memberikan informasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

skripsi ini. Akhir kata penulis menyampaikan terima kasih dan berharap skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan

Page 10: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................. i

ABSTRACT ................................................................................................ ii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................ iii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iv

DAFTAR ISI .............................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ..................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah ................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka .........................................................................

2.1.1. Hidroponik ....................................................................... 8

2.2 Landasan Teori ........................................................................... 8

2.2.1. Ilmu Usahatani ................................................................. 9

2.2.2. Teori Penerimaan dan Pendapatan .................................. 10

2.2.3. Analisis Kelayakan Usahatani ......................................... 10

2.3 Penelitian Terdahulu ................................................................... 12

2.4 Kerangka Pemikiran ................................................................... 13

2.7 Hipotesis Penelitian .................................................................... 15

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian ........................................................................ 16

3.2 Metode Pengambilan Sampel .................................................... 16

3.3 Metode Pengumpulan Data ........................................................ 18

3.4 Metode Analisis Data ................................................................. 18

3.5 Definisi dan Batasan Operasional ............................................... 19

3.5.1 Definisi Operasional ........................................................ 19

3.5.2 Batasan Operasional Penelitian ....................................... 21

Page 11: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

vii

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

4.1 Deskripsi Daerah Penelitian ....................................................... 22

4.1.1. Letak Geografis ............................................................... 22

4.1.2. Kependudukan ................................................................. 23

4.1.3. Penduduk Kota Medan menurut tingkat pendidikan ....... 24

4.2. Karakteristik Sampel .................................................................. 24

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 AnalisisUsahatani Sayuran Hidroponik ...................................... 27

5.1.1. Biaya Tetap ...................................................................... 28

5.1.2. Biaya Variabel ................................................................. 29

5.2 Analisis Penerimaan dan Pendapatan Usahatani SayuranHidroponik ..... 31

5.3 Analisis Kelayakan Usahatani Sayuran Hidroponik .................. 32

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ................................................................................. 34

6.2 Saran ........................................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

1 Luas Areal Pertanian di Kota Medan Tahun 2013-

2018

2

2 Produsen Sayuran Hidroponik di Kota Medan tahun

2019

17

3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Menurut Kecamatan tahun 2018

23

4 Penduduk Kota Medan Menurut Tingkat

Pendidikan

24

5 Usia Petani Sayuran Hidroponik di Kota Medan

25

6 Tingkat Pendidikan Petani Sayuran Hidroponik Di

Kota Medan 2019

25

7 Pengalaman Berusahatani Sayuran Hidroponik di

Kota Medan

26

8 Komponen Biaya Tetap Usahatani Sayuran

Hidroponik Per bulan

29

9 Komponen Biaya Variabel Usahatani Sayuran

Hidroponik Per Bulan

30

10 Total Biaya Produksi Usahatani Sayuran

Hidroponik Per Bulan

30

11 Penerimaan dan Pendapataan Usahatani Sayuran

Hidroponik Per Bulan

31

12 Rata-rata R/C Usahatani Hidroponik di Kota Medan

Per Bulan

32

13 Rata-rata Perhitungan BEP Harga dan BEP

Produksi Usahatani Hidroponik di Kota Medan Per

Bulan

33

Page 13: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

ix

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

1 Skema Kerangka Pemikiran Analisis Sayuran

Hidroponik di Kota Medan

15

2 Gambar Usahatani Hidroponik

26

Page 14: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

x

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampian Judul

1. Karakteristik Responden

2. Biaya dan Luas Lahan

3. Jenis, Biaya, dan Banyak Lubang Tanam

4. Biaya Bibit Sayuran Hidroponik per Bulan

5. Penyusutan Peralatan per Bulan dan per Tahun

6. Biaya Rockwool, Nutrisi, Pestisida Alami, dan Listrik per

Bulan

7. Analisis Curahan dan Biaya Tenaga Kerja

8. Total Biaya Usahatani Sayuran Hidroponik

9. Penerimaan Sampel Usahatani Sayuran Hidroponik

10. Pendapatan Sampel Usahatani Sayuran Hidroponik

11. Kelayakan Usahatani Sayuran Hidroponik R/C per Bulan

12. Kelayakan Usahatani Sayuran Hidroponik BEP per Bulan

13. Foto-foto Usahatani Hidroponik

Page 15: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah Negara tropis dan memiliki kondisi geografis yang mendukung,

sehingga memberikan kesempatan pada para petan iuntuk bias menanam segala

macam tumbuhan. Selain itu iklim di Indonesia juga mendukung untuk bisa

bercocok tanam sepanjang tahun.

Keadaan ini menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu sektor yang

diandalkan diIndonesia. Sektor pertanian juga mampu memberikan pemulihan

dalam mengatasi krisis yang terjadi sehingga dikatakan mempunyai potensi besar

untuk berperan sebagai pemicu pemulihan ekonomi nasional.(Husodo, dkk, 2004)

Penurunan luasan lahan pertanian di Indonesia akibat konversi dari sektor

pertanian ke sektor bukan pertanian menyebabkan kegiatan budidaya pertanian

mengalami kendala dalam penyediaan lahan. Tentu saja hal ini berdampak buruk

bagi peningkatan kuantitas produksi pertanian, khususnya pangan untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat. Kondisi lahan pertanian yang kian hari semakin

berkurang, sementara disisi lain pemenuhan kebutuhan pangan dari hasil pertanian

semakin meningkat, mendorong sektor pertanian untuk mengatasi kendala

tersebut dengan meningkatkan penerapan pertanian lahan sempit. Berkaitan

dengan hal ini, kegiatan produksi tanaman pangan di Indonesia hingga saat ini

sudah relatif berkembang dimana sudah banyak digunakan teknologi budidaya

yang berhasil diadopsi dari negara-negara maju. Diantaranya, sistem pertanian

lahan sempit yang saat ini diterapkan adalah sistem budidaya secara hidroponik.

Menurut Tim Karya Tani Mandiri (2010), hidroponik merupakan teknologi

Page 16: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

2

bercocok tanam yang menggunakan air, nutrisi dan oksigen, dengan kata lain

teknik ini tidak menggunakan tanah sebagai medianya.

Tabel 1. Luas Areal Pertanian di Kota Medan Tahun 2013-2018

No. Tahun Luas Areal Pertanian (Ha)

1 2012 6188

2 2013 4203

3 2014 5752

4 2015 5456

5 2016 5371

6 2017 5352

7 2018 5184

Sumber: Kota Medan Dalam Angka, 2018

Berdasarkan Tabel 1 di atas diperoleh informasi bahwa total luas areal pertanian

di Kota Medan dari seluruh kecamatan tahun 2012 sebesar 6.188 Ha menurun

pesat ditahun 2013 sebesar 4.203 Ha, kemudian meningkat pada tahun 2014

sebesar 5.752 Ha lalu terus menurun hingga tahun 2017 sebesar 5.352 Ha. Hal ini

membuktikan bahwa terjadi penurunan luas pertanian yang signifikan dari tahun

ke tahun.

Saat ini telah dikenal cara bercocok tanam hidroponik, yaitu bercocok tanam

tanpa menggunakan media tanah, bisa menggunakan air, kerikil dan sebagainya.

Tanah yang merupakan media dalam budidaya konvensional, semakin lama unsur

haranya akan semakin berkurang dan tanaman pun akan kekurangan nutrisi,

sehingga dibutuhkan suatu teknologi baru yang dapat mengatur pemberian nutrisi

dengan mudah agar kebutuhan nutrisi tanaman tercukupi. Teknologi hidroponik

merupakan solusinya, yaitu dengan sistem pemberian nutrisi yang langsung ke

bagian akarnya. Teknologi hidroponik ini masih termasuk baru, diperkirakan

Page 17: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

3

mulai dikenal di Indonesia pada akhir tahun 80-an. Namun teknologi hidroponik

ini mulai mendapat perhatian di Indonesia dalam lima tahun terakhir, khususnya

untuk menghasilkan produk hortikultura dan flortikultura. Di negara-negara

subtropis teknologi hidroponik sudah dikenal dan diterapkan cukup lama sehingga

sudah sampai pada tahap yang sangat maju terutama dalam hal penciptaan

lingkungan tumbuh yang optimal bagi pertumbuhan tanaman (Chadirin, 2007).

Hidroponik merupakan teknik budidaya tanaman tanpa menggunakan media

tanah, melainkan menggunakan air sebagai media tanamnya. Keuntungan

hidroponik adalah: (a) tidak memerlukan lahan yang luas (b) mudah dalam

perawatan (c) memiliki nilai jual yang tinggi. Sedangkan kelemahan hidroponik

adalah: (a) memerlukan biaya yang mahal (b) membutuhkan keterampilan yang

khusus (Roidah, 2014). Jenis hidroponik sangat beragam yaitu sistem irigasi tetes,

sistem wick, sistem Nutrient Film Tehnique (NFT). Jenis hidroponik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sistem wick (Hendra, 2014).

Pengembangan hidroponik di Indonesia memiliki peluang yang baik untuk

mengisi kebutuhan dalam negeri maupun merebut peluang ekspor. Penduduk Kota

besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan maupun kota besar lainnya

memiliki kecenderungan untuk memperbaiki kualitas hidup mereka. Penggunaan

produk-produk berkualitas memberikan rasa nyaman bagi penggunanya. Pasar-

pasar modern menjadi ciri khas tentang tuntutan akan produk yang

berkualitasbukan lagi produk yang banyak namun asal, tapi produk yang bersih

dan kontinuitas tinggi.

Page 18: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

4

Penggunaan sistem Hidroponik sangat tepat di gunakan di daerah perkotaan

karena dengan memanfaatkan lahan yang sempit untuk mencapai produktivitas

yang optimal atau yang di sebut dengan intensifikasi pertanian.

Seiring dengan semakin meningkatnya pengetahuan konsumen terhadap

kesehatan, bahaya pestisida, serta isu ramah lingkungan membuat sayuran

hidroponik mulai diminati masyarakat untuk dikonsumsi sehari-hari.

Sayuran dikonsumsi dalam jumlah yang sangat besar di seluruh dunia. Seiring

dengan pertambahan penduduk dan peningkatan kesadaran masyarakat akan

pentingnya pola makan sehat, permintaan komoditas ini diperkirakan akan terus

meningkat dari tahun ke tahun. Peluang pasar komoditas ini, baik untuk

memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor sangat besar. Oleh karena itu

perlu dilakukan upaya peningkatan volume produksi dan mutu sayuran untuk

memenuhi kebutuhan tersebut.

Sayuran merupakan salah satu bahan pangan hasil pertanian sebagai pelengkap

kebutuhan vitamin dan mineral, juga serat untuk menunjang kesehatan manusia.

Kesadaran akan kesehatan telah mendorong manusia untuk mengonsumsi sayuran

yang sehat secara rutin (Hidayat dalam masyarakatmandiri.co.id). Sayur

merupakan salah satu kebutuhan pokok yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan gizi masyarakat, sehingga banyak petani yang memanfaatkannya

sebagai peluang bisnis yang cukup menguntungkan mereka. Tanaman sayuran

dibudidayakan dengan cara konvensional dan hidroponik.

Sayuran yang dihasilkan dengan menggunakan teknologi hidroponik memiliki

kualitas yang lebih baik dibandingkan sayuran konvensional. Pada tahun 1994

Page 19: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

5

sebuah tes pernah dilakukan oleh kelompok investigasi dari Laboratorium

Teknologi Tanaman Universitas San Jose California, untuk mengetahui

kandungan vitamin dan mineral yang terkandung dalam hasil tanaman hidroponik

dibandingkan dengan hasil tanaman organik dan juga hasil tanaman yang

dibudidayakan secara konvensional. Hasilnya menunjukkan bahwa tanaman hasil

hidroponik memiliki vitamin dan mineral yang secara signifikan lebih tinggi dan

sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia dibanding dengan pola konvensional

maupun organik (Sianturi, 2017)

Teknologi hidroponik ini mempunyai banyak keunggulan, namun konsekuensinya

juga membutuhkan biaya yang tinggi dalam produksinya yang mengakibatkan

harga sayuran dengan teknologi hidroponik ini lebih mahal dibandingkan dengan

sayuran secara konvensional. Berdasarkan survey lapangan, masih belum banyak

yang membudidayakan sayuran hidroponik di Kota Medan untuk skala bisnis

yang besar. Selain karena tekhnologi hidroponik yang masih baru, msyarakat juga

belum terbiasa mengkonsumsi sayuran hidroponik yang harganya jauh lebih

mahal dibanding sayur non organik. Padahal, untuk jangka panjang, tekhnologi

hidroponik merupakan salah satu solusi yang tepat untuk mengatasi krisis lahan

pertanian.

Kegiatan usahatani secara Hidroponik yang relatif baru,juga menggunakan

sumberdaya yang dimiliki petani. apalagi kegiatan usahtani secara hidroponik

memerlukan biaya investasi (modal) yang cukup besar dibandingkan dengan

kegiatan usahatani konvensional. Sementara bagi petani,modal merupakan salah

satu sumberdaya yang langka, sehingga perlu kehati-hatian dalam mengalokasikan

modal tersebut untuk suatu usahatani tertentu.

Page 20: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

6

Studi kelayakan usaha merupakan suatu kegiatan yang mempelajari secara

mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka

menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan (Kasmir dan Jakfar 2003).

Untuk memulai bisnis, perlu dilakukan analisis usaha untuk mengetahui sejauh

mana kelayakan usahanya dan usahanya layak dikembangkan atau tidak. Kapan

balik modal akan tercapai dan seberapa besar keuntungan yang didapat.Dengan

melihat latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian ilmiah terhadap

usahatani hidroponik untuk melihat berapa besar pendapatan petani dan

keluarganya dan menganalisis apakah usahatani yang dilakukan di daerah ini

layak secara finansial.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pendapatan usahatani sayuran hidroponik di Kota Medan?

2. Bagaimana kelayakan usahatani hidroponik di daerah penelitian?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis pendapatan usahatani sayuran hidroponik di Kota

Medan.

2. Untuk menganalisis kelayakan usahatani hidroponik di daerah penelitian.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat kepada:

1. Masyarakat, sebagai bahan informasi bagi masyarakat yang ingin berusaha

dibidang pertanian dilahan yang minim khususnya di perkotaan.

Page 21: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

7

2. Pemerintah, sebagai masukan dan pertimbangan dalam pengambilan

kebijakan.

3. Peneliti lain, sebagai sumber informasi untuk mengadakan penelitian lebih

lanjut tentang usahatani hidroponik.

Page 22: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1 Hidroponik

Secara umum diartikan bertanam tanpa tanah. Hydroponik sendiri berasal dari

kata Yunani hydro, yang berarti air dan ponos yang berarti kerja. Jadi, hidroponik

sebenarnya adalah cara bertanam dengan menggunakan air sebagai media tanam.

Oleh karena itu, kemudian muncul beraneka metode penanaman hidroponik.

Namun, keragaman tersebut dapat dipilahkan secara sederhana menjadi dua jenis,

yaitu hidroponik dengan media tanam hanya air dan hidroponik dengan media

tanam air dilengkapi media lain sebagai penyangga tanaman (media tanam

kombinasi) (Karsono, 2002). Istilah hidroponik (hydroponics) digunakan untuk

menjelaskan tentang cara bercocok tanam tanpa tanah sebagai media tanamnya.

Di kalangan umum, istilah ini dikenal sebagai “bercocok tanam tanpa tanah”.

Disini termasuk juga bercocok tanam di dalam pot atau wadah lainnya yang

menggunakan air atau bahan poros lainnya, seperti pecahan genting, pasir kali,

kerikil, maupun gabus putih (Lingga, 2005).

Hidroponik merupakan sebutan sebuah teknologi bercocok tanam tanpa

menggunakan tanah. Media menanam digantikan dengan media tanam lain seperti

rockwool, arang sekam, zeolit, dan berbagai media yang ringan dan steril untuk

digunakan. Hal terpenting pada hidroponik adalah penggunaan air sebagai

pengganti tanah untuk menghantarkan larutan hara ke dalam akar tanaman

(Prihmantoro, 1998). Menurut Sutiyoso (2004), di Indonesia, hidroponik yang

Page 23: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

9

berkembang pertama kali yaitu hidroponik substrat. Hidroponik substrat

merupakan sistem hidroponik yang mempergunakan media selain tanah dan steril,

misalnya arang sekam, pasir, dan serbuk sabut kelapa. Setelah hidroponik

substrat, hidroponik NFT (nutrient film technique) mulai dikenal di Indonesia,

kemudian berkembang pula hidroponik aeroponik yang memberdayakan udara.

Teknik hidroponik sangat memungkinkan untuk menanam semua jenis sayuran.

Sayuran yang sesuai untuk dataran rendah-sedang umunya adalah sayuran asli

tropis, seperti kacang panjang, kangkung, bayam, dan sebagainya. Sementara

untuk wilayah dataran tinggi umumnya lebih sesuai yang berasal dari sub tropis

seperti wortel, sawi, kentang, dan sebagainya. Wilayah iklim basah umumnya

sangat sesuai untuk sayuran daun seperti sawi, kangkung, bayam, dan sebagainya.

Wilayah yang iklimnya kering dan pengairan tersedia sesuai untuk cabe, bawang

merah, kacang panjang, dan sebagainya. Keuntungan bercocok tanam dengan

teknologi hidroponik adalah media relatif steril, penggunaan air dan nutrisi

terukur dan efisien, sanitasi lingkungan bersih, sehat, ramah, dan terkendali,

waktu panen dapat lebih awal, 3K terjamin (kualitas, kuantitas, dan kontinyuitas

hasil) (Sudarmodjo, 2008).

2.2 Landasan Teori

2.2.1Ilmu Usahatani

Ilmu Usahatani Ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana

seseorang mengusahakan dan mengkoordinir faktor-faktor produksi berupa lahan

dan alam sekitarnya sebagai modal sehingga memberikan manfaat yang sebaik-

baiknya. Sebagai ilmu pengetahuan, ilmu usahatani merupakan ilmu yang

Page 24: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

10

mempelajari cara-cara petani menentukan, mengorganisasikan, dan

mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi seefektif dan seefisien

mungkin sehingga usaha tersebut memberikan pendapatan semaksimal mungkin

(Suratiyah, 2008).

2.2.2 Teori Penerimaan dan Pendapatan

Teori Penerimaan dan Pendapatan Penerimaan merupakan jumlah kuantitas hasil

produksi dikalikan dengan harga dari kuantitas yang dihasilkan tersebut yang

dinyatakan dalam bentuk rumus sebagai berikut :

TR = Y. Py

Keterangan :

TR = Total Penerimaan

Y = Jumlah Produksi

Py = Harga Produk (Rp) (Soekartawi, 2002).

Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dengan total biaya produksi.

Pendapatan bersih atau keuntungan petani tergantung dua faktor utama yaitu

penerimaan dari biaya usahatani. Untuk mengetahui keuntunganatau pendapatan

bersih maka dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

Π = TR – TC

Keterangan :

Π = Keuntungan, TR = Total Penerimaan, TC = Total Biaya (Assuari, 1996).

2.2.3 Analisis Kelayakan Usahatani

Analisis kelayakan mempunyai arti penting bagi perkembangan dunia usaha.

Gagalnya usahatani dan bisnis rumah tangga pertanian merupakan bagian dari

Page 25: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

11

tidak diterapkannya studi kelayakan dengan benar. Secara teoritis, jika setiap

usahatani didahului analisis kelayakan yang benar, resiko kegagalan dan kerugian

dapat dikendalikan dan diminimalkan sekecil mungkin (Subagyo, 2007). Dalam

meninjau apakah usahatani tersebut layak atau tidak layak maka dapat dilakukan

dengan melakukan analisis keseimbangan dan analisis R/C. Analisis

keseimbangan atau yang biasa disebut dengan Analisis Break Event Point (BEP)

adalah salah satu analisis untuk mempelajari hubungan anatara penjualan, biaya

dan laba. Break event adalah keadaan tanpa rugi. Analisis Break Event Point ini

mempelajari pengaruh timbal balik antara pendapatan, biaya dan laba. Menurut

Suratiyah (2009), dengan analisis BEP ini petani dapat merencanakan sesuatunya

karena hal berikut:

1. Dapat dihitung berapa produksi (kg) yang harus dicapai agar petani

memperoleh keuntungan atau dengan kata lainnya BEP Produksi. Usahatani

dikatakan layak apabila jumlah produksi lebih besar daripada BEP produksi.

2. Dapat dihiting berapa harga jual (Rp/Kg) agar petani untung atas total biaya

produksi atau untung dari total biaya produksi yang telah dikeluarkan oleh petani

aau dengan kata lainya BEP Harga. Usahatani dikatakan layak apabila harga

Hidropnoik lebih tinggi daripada BEP harga.

3. Analisis R/C (Return Cost Ratio) adalah analisis yang digunakan untuk

mengetahui tingkat penerimaan total biaya. Maka dari itu analisis R/C merupakan

perbandingan antara penerimaan dan total biaya per usahatani. Secara teoritis

dengan rasio R/C = 1, artinya tidak untung dan tidak rugi. Maka usahatani akan

dikatakan layak apabila nilai R/C > 1.

Page 26: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

12

2.4 Penelitian Terdahulu

1. Maswadi (2013) dimana Penelitiannya Berjudul “Analisis Kelayakan Usahatani

Tanaman Padi Di Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak”.Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui keadaan finansial yang mencakup biaya, penerimaan,

pendapatan dan keuntungan dari usahatani tanaman padi, selain itu juga untuk

mengetahui kelayakan usahatani tanaman padi di Kecamatan Sebangki Kabupaten

Landak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei.

Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (Purposive) dengan Kecamatan Sebangki

Kabupaten Landak sebagai obyeknya dan petani lahan sawah sebagai subyeknya.

Hasil penelitian keadaan finansial usahatani tanaman padi di Kecamatan Sebangki

menunjukkan besarnya total biaya sebesar Rp 1.621.618,57/Usahatani/ Tahun,

penerimaan sebesar Rp 2.859.375,00/Usahatani/ Tahun, pendapatan sebesar Rp

2.484.625,09/Usahatani/ Tahun dan keuntungan sebesar Rp 1.237.756,44

/Usahatani/Tahun dan hasil perhitungan kelayakan usahatani tanaman padi,

diperoleh nilai R/C Ratio sebesar 1,82 dan nilai B/C Ratio sebesar 1,58. Dari hasil

analisis kelayakan tersebut, menunjukkan bahwa usahatani tanaman padi di

Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak layak diusahakan atau memberikan

keuntungan dari aspek finansial.

2. Bahrun (2015) Dalam Penelitianya berjudul :”Kegiatan Dan Pendapatan

Usahatani Seledri (Apium Gravioles L) Di Desa Saring Sei Binjai Kecamatan

Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan”diperoleh

Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan dan analisi data primer mengenai

usahatani seledri di Desa Saring Sei Binjai, maka dapat ditarik kesimpulan

Page 27: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

13

sebagai berikut : Bahwa penyelenggaraan usahatani seledri di Desa Saring Sei

Binjai pengelolaan atau penyelenggaraan usahatani umumnya yang dilakukan

oleh petani cukup baik, karena telah menggunakan varietas unggul, Produksi yang

diperoleh dari usahatani Seledri di Desa Saring Sei Binjai ratarata sebesar 139,60

kg/petani atau sebesar 6.980,00 kg/ha, Penerimaan petani responden rata-rata

sebesar Rp. 6.980.000,00/petani. Sedangkan rata-rata pendapatan yang diperoleh

petani rata-rata sebesar 6.617.309,17/petani.

3. Ratna (2013) Dalam penelitiannya berjudul :”Analisis Usaha Sayuran

Hdroponik pada PT Kebun Sayur Segar Kabupaten Bogor” diperoleh berdasarkan

hasil pengamatan dilapangan dan analisis data primer mengenai usaha sayuran

hidroponik di PT Kebun Sayur Segar, maka di dapat Kesimpulan sebagai berikut :

Penerimaan yang diperoleh PT KSS tinggi karna produktivitas yang tinggi dan

harga jual yang premium yaitu 38.000 per kilogram. Sedangkan efesiensi yang

ditunjukuan oleh analisis R/C bahwa lebih dari satu dapat diartian bahwa usaha

yang di jalankan efisien dengan rasio R/C yaitu 1.27-2.71.

2.4 Kerangka Pemikiran

Petani adalah individu-individu yang mata pencahariannya berasal dari sektor

pertanian. Setiap petani memiliki karakteristik yang berbeda dengan yang lain.

Perbedaan karakteristik ini dapat menimbulkan perbedaan dalam berusahatani

baik dari segi produksi, pendapatan yang diperoleh petani dari usahataninya serta

pendapatan keluarga petani (family income).

Usahatani sayuran hidroponik di daerah ini akan dianalisis juga apakah

usahataninya tergolong layak atau tidak layak yang diputuskan berdasarkan

Page 28: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

14

kriteria kelayakan di landasan teori. Jika usahatani sayuran hidroponik layak

makan usahatani menguntungkan dan bagus untuk dilanjutkan dan sebaliknya.

Dari usahatani sayuran hidroponik diperoleh produksi sayuran hidroponik dengan

biaya produksi seminimal mungkin dan memperoleh hasil yang semaksimal

mungkin sehingga penerimaan petani juga besar. Penerimaan petani juga

dipengaruhi oleh harga jual sayuran hidroponik, semakin tinggi harga sayuran

hidroponikmaka penerimaan petani juga semakin tinggi. Kriteria pendapatan

petani sayuran hidroponik dikatakan tinggi atau rendah dapat dibandingkan

dengan UMK (Upah Minimum Kota) Kota Medan sebesar Rp 2.969.824/bulan,-.

Adapun skema kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat dilihat dari Gambar

2.1. skema kerangka pemikiran.

Page 29: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

15

PETANI

Skema kerangka pemikiran berikut:

Gambar 1 Skema Kerangka Pemikiran

2.5. Hipotesis

1. Usahatani sayuran hidroponik didaerah penelitian layak

Keterangan : Menaytakan Alur

Menyatakan Pengaruh

USAHATANI

HIDROPONIK

KELAYAKAN USAHATANI:

BEP Produksi

BEP Harga

R/C

B/C

PENDAPATAN

PRODUKSI

PENERIMAAN

TIDAK LAYAK LAYAK

BIAYA

PRODUKSI

Page 30: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

16

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Medan. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

secara sengaja (purposive).Penentuan sampel data dilakukan dengan

pertimbangan yang telah dibuat terhadap objek yang sesuai dengan tujuan.

Pertimbangan ini didasarakan karena Kota Medan merupakan daerah metropolitan

dimana telah banyaknya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian. Dimana,

Kota Medan sendiri merupakan Kota yang tergolong sempit, oleh karena itu

peneliti tertarik untuk melakukan penilitian ini di kota medan

3.2 Metode Pengambilan Sampel

Penentuan sampel dilakukan secara purposive atau secara sengaja. Prosedur yang

digunakan dalam penentuan sampel adalah prosedur Nonprobability Sampling

karena jumlah populasi petani sayuran hidroponik di Kota Medan tidak dapat

diketahui dengan pasti. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode bola

salju (snowball sampling), yaitu dimulai dengan satu orang yang diminta untuk

menunjuk responden/sampel berikutnya yang sesuai dengan karakteristik yang

dibutuhkan dalam penelitian. Cara pengambilan sampel dengan metode ini

dilakukan secara berantai, dimulai dari satu responden dan selanjutnya responden

tersebut menunjukkan responden lain, demikian seterusnya, sehingga dapat

ditentukan responden untuk petani sayuran hidroponik sebanyak 20 orang. Di

berbagai kecamatan yang ada di Kota Medan yaitu Kecamatan Medan Area,

Medan Johor, Medan Mainmun, Medan Timur, Medan Denai, Medan Helvetia,

Medan Tembung, Medan Sunggal.

Page 31: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

17

Tabel 2. Lokasi Sampel Usahatani Hidroponik di Kota Medan Tahun 2019

No Sampel Kecamatan

1 Medan Area

2 Medan Sunggal

3 MedanHelvetia

4 Medan Johor

5 Medan Baru

6 Medan Timur

7 MedanBarat

8 Medan Denai

9 MedanJohor

10 Medan Polonia

11 Medan Terjun

12 Medan Selayang

13 Medan Sunggal

14 Medan Johor

15 Medan Denai

16 Medan Selayang

17 Medan Tembung

18 Medan Sunggal

19 Medan Johor

20 Medan Johor

Sumber: Data Primer

Page 32: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

18

3.3 MetodePengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh melalui hasil wawancara yaitu mendapatkan

informasi dengan cara bertanya langsung kepada petani sampel dengan

menggunakan daftar kuesioner yang telah disiapkan terlebih dahulu. Sedangkan

data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kota Medan.

3.4 Metode Analisis

Untuk identifikasi masalah 1, dianalisis dengan menggunakan rumus

pendapatan usahatani Hidropnoik, dengan rumus:

Pd = TR – TC

Keterangan:

Pd = Pendapatan Usahatani

TR = Total Revenue (Total Penerimaan)

TC = Total Cost (Total Biaya)

Untuk identifikasi masalah 2, dengan analisis kelayakan usahatani yaitu

menganalisis Break Event Point (BEP), Return Cost Ratio (R/C) dan Benefit Cost

Ratio(B/C).

Break Event Point (BEP) merupakan suatu keadaan impas atau keadaan kembali

modal sehingga usaha tidak untung dan tidak rugi atau hasil penjualan sama

dengan biaya yang dikeluarkan. Ada dua perhitungan yaitu produksi dan harga.

Ketentuan yang digunakan adalah apabila laba/ rugi suatu usaha = 0

Page 33: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

19

R/C adalah singkatan dari Return Cost Ratio, atau dikenal dengan perbandingan

atau nisbah antara penerimaan dan biaya. Secara sistematika dapat ditulis :

a = {(Py.Y) / (FC + VC )}

Keterangan :

a = R/C

R = Py.Y

C = FC + VC

R/C <1 , usahatani tidak layak diusahakan

R/C >1 , usahatani layak diusahakan

Analisis benefit – cost ratio(B/C) ini pada prinsipnya sama dengan analisis R/C,

hanya saja pada analisis B/C data yang dipentingkan adalah besarnya manfaat.

secara sistematika dapat ditulis:

Keterangan :

B/C <1 , usahatani tidak layak diusahakan

B/C >1 , usahatani layak diusahakan

3.5 Definisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kesalapahaman dalam memahami penelitian ini, maka perlu

ditampilkan definisi dan batasan operasional, sebagai berikut:

3.5.1 Definisi

1. Petani sampel adalah petani yang mengusahakan usahatani Hidropnoik sebagai

pemilik atau penyewa lahan

2. Usahatani Hidropnoik adalah suatu kombinasi usaha yang tersusun dari faktor

produksi berupa modal, alam, tenaga kerja dan keahlian yang ditujukan untuk

proses produksi

Page 34: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

20

3. Produksi adalah proses kombinasi dan koordinasi material-material dan

kekuatan-kekuatan (input, faktor, sumberdaya atau jasa-jasa produksi) dalam

pembuatan suatu barang atau jasa (output atau produksi) Ton/Ha

4. Produksi usahatani Hidropnoik adalah hasil panen yang diperoleh dalam satu

kali musim tanam diukur dalam kilogram (Kg).

5. Pendapatan usahatani Hidropnoik adalah selisih antara total penerimaan

dengan total biaya yang dikeluarkan dihitung dalam rupiah (Rp)

6. Tingkat pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh pemilik lahan dari

aktivitasnya dalam pengolahan lahan dan hasil panen.

7. Analisis kelayakan usahatani adalah analisis yang digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam mengambil keputusan dan menilai sejauh mana manfaat

yang diperoleh dari usahatani.

8. Analisis Break Event Point (BEP) adalah salah satu analisis untuk mempelajari

hubungan anatara penjualan, biaya dan laba. Break event adalah keadaan tanpa

rugi.

9. BEP Produksi adalah banyaknya produksi (kg) yang harus dicapai agar petani

memperoleh keuntungan

10. BEP Harga adalah harga jual (Rp/Kg) agar petani untung atas total biaya

produksi atau untung dari total biaya produksi yang telah dikeluarkan oleh

petani.

11. Penerimaan adalah penerimaan (Rp) yang harus dicapai agar petani mendapat

keuntungan.

Page 35: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

21

12. Analisis R/C (Return Cost Ratio) adalah analisis yang digunakan untuk

mengetahui tingkat penerimaan total biaya. Maka dari itu analisis R/C

merupakan perbandingan antara penerimaan dan total biaya per usahatani.

13. Analisis benefit – cost ratio (B/C) ini pada prinsipnya sama dengan analisis

R/C , hanya saja pada analisis B/C data yang dipentingkan adalah besarnya

manfaat. Kriteria yang dipakai adalah suatu usahatani dikatakan memberi

manfaat kalau B/C > 1.

3.5.2.1 Batasan Operasional

1. Penelitian dilakukan di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.

2. Populasi penelitian adalah petani yang berusahatani hidropnoik

3. Penelitian dilaksanakan tahun 2019.

Page 36: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

22

BAB IV

DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

4.1 Deskripsi Daerah Penelitian

4.1.1 Letak Geografis

Kota Medan terletak antara 3o .27’ Lintang Utara dan 98

o .35’ - 98

o .44’ Bujur

Timur dengan ketinggian 2,5 – 37,5 meter di atas permukaan laut.

Kota Medan merupakan salah satu dari 33 daerah tingkat II di Sumateraa Utara

dengan luas daerah sekitar 265,10 km2. Kota ini merupakan pusat pemerintahan

Daerah Tingkat I Sumatera Utara yang terdiri dari 21 kecamtan, dan 151

kelurahan.

Kota Medan berbatasan dengan:

Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang

Sebelah Utara berbatasan denfafn Kabupaten Deli Serdang

Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum menurut stasiun

BBMKG Wilayah I pada tahun 2018 yaitu 22,40C dan suhu maksimum yaitu 23

0C

dan suhu maksimum yaitu 33,40C. Kelembabab udara di wilayah Kota Medan

rata-rata sebesar 0,44m/sec, sedangkan rata-rata total laju penguapan tiap

bulannya 123,66 mm.

4.1.2 Kependudukan

Komposisi penduduk berdasarkan Jenis Kelamin menurut kecamatan di kota

medan dapat dilihat pada tabel berikut ini

Page 37: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

23

Tabel 3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Menurut

Kecamatan 2018

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Medan Kota 37.122 38,031 75.153

2 Medan Barat 36.265 37159 73.424

3 Medan Baru 20.228 20.735 40.963

4 Medan Johor 67.053 69.016 136.069

5 Medan Tuntungan 43.369 44.570 87.939

6 Medan sunggal 57.881 59.308 117.189

7 Medan Helvetia 75.983 78.006 153.989

8 Medan Petisah 31.604 32.388 63.992

9 Medan Polonia 28.379 29.122 57.501

10 Medan Maimun 20.296 20.796 41.092

11 Medan Selayang 54.192 55.734 109.926

12 Medan Amplas 63.858 65.465 129.323

13 Medan Area 49.391 50.602 99.993

14 Medan Marelan 85.368 87.088 172.456

15 Medan Belawan 49.067 50.206 99.273

16 Medan Labuhan 59.834 61.027 120.861

17 Medan Denai 73.109 74.872 147.981

18 Medan Timur 55.551 56.931 112.482

19 Medan Deli 93.464 95.343 188.827

20 Medan Tembung 68.556 70.328 138.884

21 Medan Perjuangan 47.832 49.016 96.484

Total 1.118.402 1.145.743 2.264.145

Sumber: Badan Pusat Statistik 2019

Jumlah penduduk Kota Medan tahun 2019 sebanyak 2.264.145 jiwa terdiri dari

penduduk laki-laki sebanyak 1.118.402 jiwa dan penduduk perempuan sebesar

1.145.743 jiwa.Jumlah penduduk perempuan lebih besar daripada jumlah

Page 38: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

24

penduduk laki-laki. Kecamatan dengan penduduk terbesar adalah Kecamatan

Medan Deli dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar 93.464 jiwa dan penduduk

perempuan sebesar 95.343 jiwa. Kecamatan dengan penduduk terkecil adalah

Kecamatan Medan Baru dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar 20.228 jiwa

dan penduduk perempuan sebesar 20.735 jiwa.

4.1.3 Penduduk Kota Medan Menurut tingkat Pendidikan

Penduduk Kota Medan menurut tingkat pendidikan terdiri dari tamtan SD, SLTP,

SlTA, dan Perguruan Tinggi. Untuk mengetahuilebih jelas tingkat pendidikan

penduduk Kota medan dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5 Penduduk Kota Medan Menurut Tingkat Pendidikan

Sumber: Badan Pusat Statistik 2019

Tabel 5 menunjukan bahwa tingkat pendidikan penduduk Kota Medan paling

sedikit berada pada tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) yaitu sebesar 97.579

dan yang paling banyak berada pada tingkat Perguruan Tinggi berjumlah 245.640

jiwa (24.08%)

4.2 Karakteristik Sampel

Pada penelitian ini jumlah responden petani adalah 20 orang responden. Petani

responden berasal dari beberapa Kecamatan di Kota Medan yang informasinya

diperoleh dari orang yang mengusahakan sayuran hidroponik di Kota Medan.

No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase

(jiwa) (%)

1 SD 97.579 9.56

2 SLTP 155.947 15.28

3 SLTA 521.115 51.08

4 Perguruan tinggi 245.640 24.08

Total 1.020.281 100

Page 39: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

25

Petani yang menjadi responden merupakan petani yang melakukan usahatani

sayuran hidroponik pada kecamatan tersebut baik sebagai usaha sampingan

maupun sebagai usaha pokok. Karakteristik petani responden satu dengan yang

lainnya tidak banyak berbeda. Selengkapnya beberapa klasifikasi usia, tingkat

pendidikan, dan lama bertani dapat dilihat pada tabel di bawah:

Tabel 6 Usia Petani Sayuran Hidroponik Di Kota Medan Tahun 2019

No Usia Petani Jumlah Petani (Orang)

1 20-30 9

2 31-40 2

3 41-50 7

4 51-57 2

Jumlah 20

Sumber: Badan Pusat Statistik 2019

Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa usia petani sayuran Hidroponik yang

dijadikan responden dalam penelitian berkisar antara 20 sampai 57 tahun.

Responden dengan kelompok umur 20-30 tahun yang paling tinggi sebanyak 9,

hal ini menunjukan bahwa petani hidroponik kebanyakan dilakukan oleh petani

yang masih muda.petanidengan kelompok umur 51-57 yang paling rendah

sebanyak 2 orang

Tabel 7 Tingkat Pendidikan Petani Sayuran Hidroponik di Kota Medan 2019

No Tingkat Pendidikan Jumlah Petani (Orang)

1 Tamat SD -

2 Tamat SMP -

3 Tamat SMA 5

4 Tamat D3-S1 15

Jumlah 20

Sumber: Badan Pusat Statistik 2019

Tabel 7 menunjukan bahwa dari segi tingkat pendidikan petani sayuran

Hidroponik di kota medan tergolong tinggi. Terlihat dari tabel sebagian besar

Page 40: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

26

petani berpendidikan ditingkat D3-S1 yaitu 15 petani dari total seluruh responden

dan sisanya berpendidikan ditingkat SMA yaitu 5 orang dari total seluruh

responden.

Keberhasilan suatu usahatani didukung oleh banyak fakor diantaranya

pengalaman berusahatani. Dari orang petani diperoleh pengalaman petani dalam

berusahtani tidak lebih dari 5 tahun. Untuk lebih jelasnya klasifikasi pengalaman

petani dilihat pada tabel 8

Tabel 8 Pengalaman Berusahatani Sayuran Hidroponik di Kota Medan 2019

No Pengalaman Berusahatani Jumlah Petani

(Tahun) (Orang)

1 ≤ 2 11

2 3 - 5 9

Jumlah 20

Sumber: Badan Pusat Statistik 2019

Dari Tabel 8 di atas diketahui bahwa pengalaman berusahatani di Kota Medan

tidak lebih dari 5 tahun dengan pengalamn kurang dari 2 tahun yaitu sebanyak 11

orang dan 3-5 tahun yaitu sebanyak 9 orang.

Page 41: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

27

Gambar 2 Usahatani Hidroponik

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Petani sayuran hidriponik di Kota Medan sebagian besar mengusahakan usahatani

sayuran hidroponik mereka di lahan pekarangan rumah dengan lahan yang lebih

terbatas. Sayuran hidroponik dapat memiliki hasil panen persatuan luas lebih

tinggi daripada tanaman konvensional. Sayuran hidroponik memberikan manfaat

bagi konsumen sayuran tersebut yang baik bagi kesehatan Karena tidak

digunakannya pestisida dan bahan kimia lainnya dalam budidaya sayuran

hidroponik.

5.1 Analisis Pendapatan Usahatani Sayuran Hidroponik

Analasis kelayakan usahatani sayuran hidroponik dilakukan untuk mengetahui

apakah usaha yang dijalankan menguntungan dan efisien berdasarkan perhitungan

Page 42: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

28

struktur biaya, penerimaan, keuntungan, dan titik impas. Pendapatan usahatani

adalah nilai produksi total usahatani sayuran hidroponik dalam jangka waktu yang

satu bulan yang dijual dalam satu bulan tersebut. Sedangkan penerimaan adalah

selisih antar pendapatan usahatani dengan biaya produksi. Analisis kelayakan R/C

atau dikenal dengan perbadingan nisbah antara penerimaan dan biaya untuk

menentukan layak atau tidak usahatani tersebut, Analasis kelayakan B/C dengan

membandingkan penerimaan dan biaya dengan tujuan yang sama. Dan break even

point (BEP) digunakan untuk mengaetahui titik impas suatu usahatani dimana

keadaan tidak untung tidak rugi.

5.1.1 Biaya Tetap

Biaya tetap yang dikeluarkan terdiri dari biaya sewa lahan, penyusutan

greenhouse, penyusutan peralatan, Listrik, jumlah biaya tetap tidak dipengaruhi

oleh besar kecilnya volume produksi sayuran yang di peroleh.

Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus dengan memperhitungkan

lama umur ekonomisnya.Besarnya biaya tetap yang meliputi biaya sewa lahan,

penyusutan greenhouse, penyusutan peralatan, listrik, yang dikeluarkan tidak

tergantung pada besar kecilnya volume produksi sayuran

Penyusutan peralatan dan penyusutan greenhouse dihitung berdasarkan nilai beli

peralatan tersebut serta biaya pendirian greenhouse dan umur ekonomisnya,

peralatan yang dihitung umur ekonomisnya yaitu instalasi hidroponik, TDS meter,

tray semai, Sprayer, PH meter, net pot, pisau, kain flannel, dan greenhouse

Page 43: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

29

tersebut, peralatan tersebut digunakan secara bersama untuk semua komoditas

sehingga perhitungannya diproporsikan dalam jumlah yang sama untuk setiap

komoditas sayuran yang diusahakan. Perhitungan penyusutan peralatan dan

greenhouse dapat dilihat pada lampiran 5, sedangkan hasil perhitungan biaya tetap

usaha sayuran hidroponik dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9. Komponen Biaya Tetap Usahatani Sayuran Hidroponik Per Bulan

No Komponen Total Biaya Tetap

(Rp/Bulan)

Rata-rata Biaya

Tetap(Rp/Bulan/Petani)

1 Sewa lahan 352.000 17.600

2 Instalasi 6.134.269 306.713

3 TDS meter 20.700 1.035

4 Tray semai 18.350 918

5 Sprayer 18.600 930

6 PH meter 13.650 683

7 Net pot 278.903 13.945

8 Pisau 8.550 428

9 Kain flannel 47.169 2.358

10 Greenhouse 1.030.000 51.500

Total 7.922.190 396.110

Sumber: Data Primer Di olah dari lampiran 8

Berdasarkan Tabel 9 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata biaya tetap per petani

yaitu sebesar Rp.396.110. biaya tetap rata-rata terbesar adalah pada instalasi yaitu

sebesar Rp. 306.713/petani. Biaya tetap rata-rata terkecil adalah pada pisau yaitu

Page 44: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

30

sebesar Rp.428/petani. Biaya penyusutan termasuk instalasi, TDS meter, tray

semai, sprayer, PH meter, netpot, pisau, kain flannel, Greeenhouse.

5.1.2 Biaya Variabel

Biaya variabel yang dikeluarkan untuk usahatani sayuran hidroponik terdiri dari

biaya penggunaan benih, Rockwool, tenaga kerja, Nutrisi, dan Pestisida alami.

Jumlah biaya yang dikeluarkan tergantung pada besar kecilnya volume produksi

sayuran hidroponik yang nantinya akan diperoleh. Sebagai contoh bila

penggunaan benih semakin besar jumlah sayuran yang di produksi maka biaya

benih yang dibutuhkan semakin besar. Hasil perhitungan biaya variabel usahatani

sayuran hidroponik dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10. Komponen Biaya Variabel Usahatani Sayuran Hidroponik Per

Bulan

No Komponen Total Biaya Variabel

(Rp/bulan)

Rata-rata Biaya

Variabel

(Rp/bulan/petani)

1 Rockwool 4.184.000 209.200

2 Nutrisi 3.310.000 165.500

3 Tenaga Kerja 8.500.000 425.000

4 Benih 917.500 45.875

5 Listrik 5.120.000 256.000

6 Pestisida Alami 720.000 36.000

Total 22.751.500 1.137.575

Sumber:Data Primer di olah dari lampiran 8

Berdasarkan Tabel 10 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata biaya variabel yaitu

sebesar Rp.1.137.575/petani. biaya tetap rata-rata terbesar adalah pada Tenaga

Kerja yaitu sebesar Rp. 425.000/petani. Biaya variabel rata-rata terkecil adalah

pada pestisida alami yaitu sebesar Rp.36.000/petani. Biaya benih, nutrisi, pestisida

Page 45: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

31

alami, dan rockwool pada tiap petani berbeda tergantung pada harga dan jumlah

produksi, total biaya yang dikeluarkan adalah total biaya dalam satu bulan.

Total biayaproduksi merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabel.

Biaya produksi palig besar dikeluarkan pada biaya instalasi untuk biaya tetap dan

tenaga kerja untuk biaya variabel. Biaya tetap paling kecil yaitu pada pisau dan

pestisida alami untuk biaya variabel. Maka didapat struktur biaya produksi

sayuran hidroponik yang dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11 Total Biaya Produksi Usahatani Sayuran Hidroponik Per Bulan

No Uraian

Jumlah

(Rp/bulan)

Rata-rata/Petani

(Rp/Bulan/Petani)

1 Biaya Tetap 7.922.190 396.109

2 Biaya Variabel 22.751.500 1.137.575

3 Total 30.673.690 1.533.685

Sumber: Data Primer di olah pada lampiran 8

5.2 Analisis Penerimaan dan Pendapatan Usahatani Sayuran Hidroponik

Penerimaan usahatani sayuran hidroponik diperoleh dari hasil yang didapat dari

perkalian dari total produksi dengna harga jual produk usahtani atau nilai yang

didapat diperoleh dari hasil penjualan tersebut. Penerimaan usahatani merupakan

hasil perkalian antara harga jual yang diterima petani per kilogram dengan jumlah

produksi yang dihasilkan dalam satu bulan. Sedangkan pendapatan usahatani

merupakan selisih antara penerimaan usahatani dengan total biaya usahatani

tersebut. Penerimaan dan pendapatan usahtani sayuran hidroponik kota medan

dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12 Penerimaan dan Pendapatan Usahatani sayuran Hidroponik Per

Bulan

Page 46: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

32

No Uraian satuan Jumlah Rata-

rata/Petani/Bulan

1 Penerimaan(Rp) Rp 75.174.000 3.758.700

2 Pendapatan (Rp) Rp 44.500.310 2.225.015

3 Biaya Produksi (Rp) Rp 30.673.690 1.533.685

4 Jumlah Produksi (Kg) Rp 2.282 114

5 Harga satuan/Kg (Rp/Kg) Rp/Kg - 28.122

Sumber: Data Primer di olah pada lempiran 10

Dari Tabel 12 diperoleh total produksi sayuran hidroponik adalah 2.282 kg/bulan

dan harga jual sayuran hidroponik diketahui dijual dengan harga berkisar

Rp.20.000/kg – 40.000/kg dengan rata-rata sebesar Rp.28.122. penerimaan

usahatani sayuran hidroponik adalah jumlah produksi (Kg) dikalikan dengan

harga jual (Rp/Kg) maka didapat hasilnya sebesar Rp.75.174.000/bulan dengan

rata-rata per petani yaitu sebesar Rp.3.758.700/bulan.

5.3 Analisis Kelayakan Usahatani sayuran Hidroponik

Untuk melihat usahatani sayuran hidroponik dikota medan layak atau tidak layak

maka dapat di ukur menggukan R/C ratio dan analisis titik impas atau BEP.

Analisis kelayakan yang diukur menggunakan analisis R/C ratio yaitu

memperlihatkan perbandingan antara total penerimaan dengan total biaya

produksi dalam usahatani sayuran hidroponik. R/C rasio dihitung dengan cara

membagi total penerimaan dengan total biaya. Usaha dikatakan efisien apabila

memiliki nniai R/C rasio >1. Semakin besar nilai dari analisis R/C rasio maka

usaha tersebut semakin efesien. Adapun perhitungan efesiensi kelayakan

usahatani sayuran hidroponik dapat dilihat pada tabel 5.5.

Tabel 13 Rata-rata R/C Usahatani Hidroponik di Kota Medan Per Bulan

Page 47: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

33

No Uraian satuan Nilai

1 Penerimaan Rp 3.758.700

2 Biaya Produksi Rp 1.533.685

3 R/C 2.45

Sumber:Data Primer di olah pda lempiran 11

Berdasarkan Tabel 13 dapat dilihat bahwa efesiensi usaha ( R/C rasio ) yang

diperoleh di atas menunjukan hasil komoditas sayuran hidroponik telah mencapai

lebih dari 1, sehingga dapat dikatakan usaha tersebut efisien atau usaha tersebut

layak untuk diusahakan karna R/C > 1. Maka dapat disimpulkan bahwa usahatani

sayuran hidroponik di Kota Medan adalah usahatani yang menguntungkan dan

layak untuk diusahakan.

Selanjutnya kelayakan usahatani sayuran hidroponik dapat dilihat dengan

menghitung nilai BEP ( Break Event Point). BEP merupajan keadaan dimana

suatu perusahaan atau usaha dalam melakukan produksi tidak untung dan tidak

rugi, impas antara biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan pendapatan yang

diterima perusahaan. BEP harga produksi dapat dianalisis dengan

membandingkan total biaya produksi dengan volume atau jumlah produksi,

sedangkan BEP volume produksi dapat dihitung dengan membandingkan total

biaya produksi dengan harga jual petani sayuran hdiroponik. Adapun perhitungan

BEP harga Produksi dan BEP volume produksi dapat dilihat pada tabel di bawah

ini:

Tabel 14 Rata-rata Perhitungan BEP Harga da BEP Produksi Usahatani

Hidroponik di Kota Medan Per Bulan

No Uraian Satuan Rata-rata/Petani/Bulan

1 Total Biaya Tetap Rp 7.922.190

Page 48: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

34

2 Harga Jual Rp/Kg 28.956

3 Jumlah Produksi Kg 114

4 BEP Harga Produksi Rp/Kg 13.442

5 BEP Produksi Kg 19

Sumber: Data Primer di olah pada lempiran 12

Berdasarkan Tabel 14 bahwa rata-rata per petani BEP harga produksi sebesar

Rp.13.442/petani yang artinya BEP harga produksi lebih kecil dibandingkan

dengan rata-rata harga jual ditingkat petani yaitu Rp.28.122/petani, dan BEP

produksi sebesar 19 Kg yang berarti rata-rata BEP Produksi lebih kecil

dibandingkam dengan rata-rata jumlah produksi yaitu sebesar 114 Kg, sehingga

dapat disimpulkan bahwa harga jual dan produksi melewati titik impas, yang

artinya usahatani sayuran hidroponik layak untuk dilaksanakan di daerah

penelitian.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 kesimpulan

Berdasarkan dari hasil analisis yang telah di lakukan pada usahatani sayuran

hidroponik di kota medan maka dapat di ambil beberapa kesimpulan yaitu :

1. Pendapatan rata-rata usahatani hidroponik di Kota Medan adalah Rp

2.225.015,- /bulan/petani.

2. Usahatani sayuran hidroponik menguntungkan dan layak untuk diusahakan di

Kota Medan.

6.2 Saran

Page 49: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

35

1. Saran kepada pemerintah agar meningkatkan penyuluhan tentang pertanian

hidroponik agar lebih banyak lagi masyarakat terutama di daerah perkotaan

yang mengetahui dan melakukan budidaya hidroponik sehingga bisa

menambah pendapatan masyarakat dan mendukung ketersediaan sayuran yang

sehat dan tersedia secara lokal

2. Kepada petani sebaiknya petani lebih sering mencari informasi tentang teknik

pembuatan instalasi agar petani dapat mengembangkan sendiri sesuai dengan

keterbatasan lahan yang dimiliki dan Petani dapat meningkatkan luas

usahataninya sehingga bias meningkatkan pendapatannya.

3. Kepada peneliti selanjutnya peneliti perlu meihat perkembangan uashatani

sayuran hidroponik dan prospek pengembangannya.

Page 50: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

35

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Subagyo. 2007. Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo.

Badan Pusat Statistika. 2016. Kota Medan dalam Angka. Sumatera Utara.

Chadirin, Y. 2001. Teknologi Hidroponik II. Pelatihan Aplikasi Teknologi

Hidroponik untuk Pengembangan Agribisnis Perkotaan. CREATA-IPB.

Heru Prihmantoro. 2003 Hidroponik Sayuran Semusim Untuk Hobi Dan Bisnis.

Jakarta: Penebar Swadaya.

Hendra, Heru Agus dan Agus Andoko. 2014. Bertanam Sayuran Hidroponik Ala

Paktani Hidrofarm. Jakarta: Agro media.

Husodo,S., dkk. 2004. Pertanian Mandiri. Pandangan Strategis Para Pakar Untuk

Kemajuan Pertanian Indonesia. Penebar Swadaya, Jakarta.

Lingga, P. 2005. Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta.

Karsono, S., Sudarmodjo, dan Y. Sutiyoso. 2002. Hidroponik Skala Rumah Tangga. Memanfaatkan Rumah dan Pekarangan. Depok: PT. Agromedia

Pustaka.

Kasmir dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bsinis. Kencana Media Pranada Group. Jakarta.

Maswadi, Sp. 2013. Analisis Kelayakan Usahatani Tanaman Padi di Kecamatan

Sebangki Kabupaten Landak. Fakultas Pertanian. Universitas Tanjung Pura.

Mendrofa, Fanema G. 2017 Analisis Strategi Pemasaran Sayuran Hidroponik di Kota Medan. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara.

Sianturi D, 2017. ”Analisi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan PEtani Dalam Memutuskan Mengusahakan UsahaTani Sayuran Hidropnik di

Kota Medan”. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara.

Sudarmodjo. 2008. Pengenalan Sistem Hidroponik [Paper untuk Kalangan Sendiri]. Bogor: Parung Farm.

Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani. Jakarta: Universitas Indonesia.

Suratiyah. 2008. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.

Suratiyah,K. 2009.Ilmu Usahatani. Jakarta: Penebar Swadaya.

Tim Karya Tani Mandiri. 2010. Pedoman Budidaya Secara Hiddroponik.

Bandung: Nuansa Aulia.

Page 51: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

Jenis Kelamin Umur Pendidikan Pekerjaan Jumlah Tanggungan Pengalaman Luas Lahan

(L/P) (Tahun) (Jiwa) (Tahun) (m2)

1 L 30 S-1 wiraswasta 3 3 480

2 L 40 S-1 PNS 3 2 1500

3 L 50 S-1 wiraswasta 3 5 64

4 P 57 Sma petani 3 3 6

5 L 22 D-3 wiraswasta 0 3 18

6 L 45 Sma wiraswasta 2 3 40

7 P 38 d-3 petani 1 2 9

8 L 20 Sma Mahasiswa 0 2 6

9 P 47 Sma Kepling 2 2 6

10 L 46 S-1 petani 3 5 204

11 L 30 S-1 petani 2 5 25

12 L 56 s-1 Pns 3 3 30

13 L 47 S-1 petani 2 3 400

14 L 24 sma mahasiswa 0 1 15

15 p 43 s-1 petani 1 2 12

16 L 20 sma Mahasiswa 0 1 100

17 L 23 s-1 wiraswasta 0 1 144

18 L 46 s-1 wiraswasta 0 1 8

19 L 27 s-1 wiraswasta 0 1 45

20 L 26 d-3 wiraswasta 0 2 20

Jumlah 737 28 50 3132

Lampiran 1. Karakteristik Responden

No. Sampel

Page 52: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

No. Sampel Luas Lahan (m2) Milik Sendiri (m

2) Sewa (m

2) Biaya Sewa/Bulan Total

1 480 480 0 0 0

2 1500 1500 0 0 0

3 64 64 0 0 0

4 6 6 0 0 0

5 18 18 0 0 0

6 40 40 0 0 0

7 9 9 0 0 0

8 6 6 0 0 0

9 6 6 0 0 0

10 204 204 0 0 0

11 25 25 0 0 0

12 30 30 0 0 0

13 400 0 400 352000 352000

14 15 15 0 0 0

15 12 12 0 0 0

16 100 100 0 0 0

17 144 144 0 0 0

18 8 8 0 0 0

19 45 45 0 0 0

20 20 20 0 0 0

Jumlah 3132 352000

Rata-rata 156.6 17600

Lampiran 2. Biaya dan Luas Lahan

Page 53: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

Jumlah Lubang tanam Harga/Instalasi (Rp) Total (Rp) Jumlah Lubang tanam Harga/Instalasi (Rp) Total (Rp)

1 8 7000 6000000 48000000 0 0 0 0

2 72 28000 6000000 432000000 0 0 0 0

3 1 275 6000000 6000000 1 800 10000000 10000000

4 1 200 5000000 5000000 0 0 0 0

5 1 220 5000000 5000000 2 250 1500000 3000000

6 0 0 0 0 3 600 2000000 6000000

7 0 0 0 0 2 500 3000000 6000000

8 0 0 0 0 3 250 1333333 3999999.99

9 0 0 0 0 2 235 1250000 2500000

10 3 2000 7000000 21000000 4 4000 6500000 26000000

11 1 200 2000000 2000000 3 192 1000000 3000000

12 0 0 0 0 2 150 1250000 2500000

13 3 468 6000000 18000000 3 1254 3000000 9000000

14 0 0 0 0 1 80 1200000 1200000

15 1 96 1000000 1000000 1 120 1500000 1500000

16 1 400 1500000 1500000 4 1600 1500000 6000000

17 2 143 3000000 6000000 0 0 0 0

18 0 0 0 0 2 168 1500000 3000000

19 0 0 0 0 0 0 0 0

20 1 200 2000000 2000000 0 0 0 0

Total

Rata-rata

No. Sampel

Lampiran 3. Jenis, biaya, dan banyak lubang tanam instalasi

NFT

Jenis instalasi

DFT

Page 54: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

Jumlah Lubang tanam Harga/Instalasi (Rp) Total (Rp) Jumlah Lubang tanam Harga/Instalasi (Rp) Total (Rp)

0 0 0 0 0 0 0 0 48000000

0 0 0 0 0 0 0 0 432000000

1 250 6000000 6000000 0 0 0 0 22000000

0 0 0 0 2 30 30000 60000 5060000

0 0 0 0 3 27 70000 210000 8210000

2 150 2500000 5000000 9 81 25000 225000 11225000

0 0 0 0 0 0 0 0 6000000

0 0 0 0 0 0 0 0 3999999.99

0 0 0 0 0 0 0 0 2500000

0 0 0 0 0 0 0 0 47000000

1 300 2000000 2000000 10 300 25000 250000 7250000

0 0 0 0 25 225 8000 200000 2700000

4 672 800000 3200000 0 0 0 0 30200000

0 0 0 0 14 350 98000 1372000 2572000

0 0 0 0 9 135 10000 90000 2590000

0 0 0 0 0 0 0 0 7500000

0 0 0 0 0 0 0 0 6000000

0 0 0 0 1 6 15000 15000 3015000

2 1300 1500000 3000000 0 0 0 0 3000000

1 220 1500000 1500000 0 0 0 0 3500000

654322000

32716100

Total Biaya (Rp)Rakit Apung Wick

Total

Rata-rata

Page 55: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

jumlah(bungkus)harga (Rp) total (Rp) jumlah(bungkus)harga (Rp) total (Rp) jumlah(bungkus)harga (Rp) total (Rp) jumlah(bungkus)harga (Rp) total (Rp)

1 3 10000 30000 0 0 0 1 13000 13000 1 10000 10000

2 10 10000 100000 0 0 0 5 20000 100000 5 20000 100000

3 1 5000 5000 0 0 0 0 0 0 1 5000 5000

4 1 2500 2500 0 0 0 1 5000 5000 1 5000 5000

5 1 2500 2500 0 0 0 1 5000 5000 1 5000 5000

6 1 5000 5000 0 0 0 1 5000 5000 1 5000 5000

7 1 5000 5000 1 2500 2500 0 0 0 1 2500 2500

8 1 2500 2500 1 2500 2500 0 0 0 0 0 0

9 1 2500 2500 1 2500 2500 0 0 0 0 0 0

10 1 5000 5000 1 5000 5000 1 5000 5000 1 10000 10000

11 1 5000 5000 0 0 0 1 5000 5000 1 5000 5000

12 1 5000 5000 1 2500 2500 0 0 0 0 0 0

13 1 3000 3000 1 5000 5000 0 0 0 1 5000 5000

14 1 2500 2500 0 0 0 0 0 0 1 5000 5000

15 1 2500 2500 0 0 0 1 5000 5000 1 5000 5000

16 1 5000 5000 0 0 0 0 0 0 1 5000 5000

17 1 2500 2500 0 0 0 0 0 0 1 2500 2500

18 1 2500 2500 1 2500 2500 0 0 0 1 2500 0

19 1 5000 5000 0 0 0 0 0 0 1 5000 5000

20 1 5000 5000 1 5000 5000 1 5000 5000 1 5000 5000

jumlah

Rata- rata

No. Sampel

Lampiran 4. Biaya Bibit Sayuran Hidroponik Per Bulan

kangkung caisim selada bayam

Page 56: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

jumlah(bungkus)harga (Rp)total (Rp) jumlah(bungkus)harga (Rp)total (Rp) jumlah(bungkus)harga (Rp)total (Rp) jumlah(bungkus)harga (Rp)total (Rp)

1 1 15000 15000 2 13000 26000 0 0 0 0 0 0 94000

2 5 20000 100000 10 10000 100000 0 0 0 0 0 0 500000

3 0 0 0 1 5000 5000 1 5000 5000 1 5000 5000 25000

4 0 0 0 1 2500 2500 0 0 0 0 15000

5 0 0 0 1 5000 5000 0 0 0 0 0 0 17500

6 0 0 0 1 5000 5000 1 5000 5000 0 0 0 25000

7 0 0 0 1 5000 5000 0 0 0 0 0 0 15000

8 0 0 0 1 2500 2500 0 0 0 0 0 0 7500

9 0 0 0 1 2500 2500 0 0 0 0 0 0 7500

10 0 0 0 1 5000 5000 0 0 0 0 0 0 30000

11 0 0 0 1 5000 5000 1 5000 5000 0 0 0 25000

12 1 5000 5000 1 2500 2500 0 0 0 0 0 0 15000

13 0 0 0 1 2500 2500 1 7500 7500 0 0 0 23000

14 0 0 0 1 2500 2500 0 0 0 0 0 0 10000

15 0 0 0 1 2500 2500 0 0 0 1 5000 5000 20000

16 1 5000 5000 1 5000 5000 0 0 0 0 0 0 20000

17 0 0 0 1 2500 2500 0 0 0 0 0 0 7500

18 0 0 0 1 2500 2500 0 0 0 0 0 0 7500

19 0 0 0 1 5000 5000 1 13000 13000 0 0 0 28000

20 0 0 0 1 5000 5000 0 0 0 0 0 0 25000

917500

45875

jumlah

Rata- rata

Lanjutan Lampiran 4. Biaya Bibit Sayuran Hidroponik Per Bulan

TOTAL(Rp)pakcoy samhong kalekailan

No.

Page 57: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

total (Rp) nilai sisa (Rp) umur ( tahun) penyusutan (Rp) penyusutan /bulan (Rp) jumlah harga (Rp) total (Rp) nilai sisa (Rp) umur ( tahun) penyusutan (Rp) penyusutan /bulan (Rp)

1 48000000 4800000 8 5400000 450000 2 25000 50000 5000 5 9000 750

2 432000000 43200000 8 48600000 4050000 2 60000 120000 12000 5 21600 1800

3 22000000 2200000 8 2475000 206250 1 65000 65000 6500 5 11700 975

4 5060000 506000 8 569250 47438 1 60000 60000 6000 5 10800 900

5 8210000 821000 8 923625 76969 1 60000 60000 6000 5 10800 900

6 11225000 1122500 8 1262813 105234 1 65000 65000 6500 5 11700 975

7 6000000 600000 8 675000 56250 1 110000 110000 11000 5 19800 1650

8 4000000 400000 8 450000 37500 1 65000 65000 6500 5 11700 975

9 2500000 250000 8 281250 23438 1 60000 60000 6000 5 10800 900

10 47000000 4700000 8 5287500 440625 2 110000 220000 22000 5 39600 3300

11 7250000 725000 8 815625 67969 1 65000 65000 6500 5 11700 975

12 2700000 270000 8 303750 25313 1 75000 75000 7500 5 13500 1125

13 30200000 3020000 8 3397500 283125 1 80000 80000 8000 5 14400 1200

14 2572000 257200 8 289350 24113 1 60000 60000 6000 5 10800 900

15 2590000 259000 8 291375 24281 1 75000 75000 7500 5 13500 1125

16 7500000 750000 8 843750 70313 1 25000 25000 2500 5 4500 375

17 6000000 600000 8 675000 56250 1 25000 25000 2500 5 4500 375

18 3015000 301500 8 339188 28266 2 25000 50000 5000 5 9000 750

19 3000000 300000 8 337500 28125 1 25000 25000 2500 5 4500 375

20 3500000 350000 8 393750 32813 1 25000 25000 2500 5 4500 375

jumlah 654322000 73611225 6134269 1160000 248400 20700

instalasi

Lampiran 5. Penyusutan Peralatan Per Bulan dan Per Tahun

No. SampelTDS meter

Page 58: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

jumlah harga (Rp) total (Rp) nilai sisa (Rp) umur ( tahun) penyusutan (Rp)penyusutan /bulan (Rp) jumlah harga (Rp) total (Rp) nilai sisa (Rp) umur ( tahun) penyusutan (Rp) penyusutan /bulan (Rp)

4 23000 92000 9200 3 27600 2300 1 45000 45000 4500 5 8100 675

15 8000 120000 12000 3 36000 3000 2 250000 500000 50000 5 90000 7500

3 15000 45000 4500 3 13500 1125 1 45000 45000 4500 5 8100 675

2 10000 20000 2000 3 6000 500 1 45000 45000 4500 5 8100 675

2 15000 30000 3000 3 9000 750 1 45000 45000 4500 5 8100 675

2 15000 30000 3000 3 9000 750 1 45000 45000 4500 5 8100 675

2 15000 30000 3000 3 9000 750 1 45000 45000 4500 5 8100 675

2 10000 20000 2000 3 6000 500 1 20000 20000 2000 5 3600 300

2 15000 30000 3000 3 9000 750 1 45000 45000 4500 5 8100 675

4 15000 60000 6000 3 18000 1500 1 45000 45000 4500 5 8100 675

2 15000 30000 3000 3 9000 750 1 45000 45000 4500 5 8100 675

2 15000 30000 3000 3 9000 750 1 45000 45000 4500 5 8100 675

2 15000 30000 3000 3 9000 750 1 45000 45000 4500 5 8100 675

2 15000 30000 3000 3 9000 750 1 30000 30000 3000 5 5400 450

2 8000 16000 1600 3 4800 400 1 30000 30000 3000 5 5400 450

2 15000 30000 3000 3 9000 750 1 45000 45000 4500 5 8100 675

2 15000 30000 3000 3 9000 750 1 15000 15000 1500 5 2700 225

2 8000 16000 1600 3 4800 400 1 15000 15000 1500 5 2700 225

2 15000 30000 3000 3 9000 750 1 45000 45000 4500 5 8100 675

1 15000 15000 1500 3 4500 375 1 45000 45000 4500 5 8100 675

277000 220200 18350 990000 223200 18600

13850 11010 917.5 49500 11160 930

Lanjutan Lampiran 5. Penyusutan Peralatan Per Bulan dan Per Tahun

tray semai sprayer

Page 59: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

jumlah harga (Rp) total (Rp) nilai sisa (Rp) umur ( tahun) penyusutan (Rp) penyusutan /bulan (Rp) jumlah harga (Rp) total (Rp) nilai sisa (Rp) umur ( tahun) penyusutan (Rp) penyusutan /bulan (Rp)

1 70000 70000 7000 5 12600 1050 3000 600 1800000 180000 5 324000 27000

2 70000 140000 14000 5 25200 2100 20000 350 7000000 700000 5 1260000 105000

1 110000 110000 11000 5 19800 1650 1000 500 500000 50000 5 90000 7500

0 0 0 0 5 0 0 250 600 150000 15000 5 27000 2250

0 0 0 0 5 0 0 400 600 240000 24000 5 43200 3600

1 65000 65000 6500 5 11700 975 950 600 570000 57000 5 102600 8550

1 65000 65000 6500 5 11700 975 750 650 487500 48750 5 87750 7312.5

0 0 0 0 5 0 0 260 600 156000 15600 5 28080 2340

0 0 0 0 5 0 0 750 500 375000 37500 5 67500 5625

1 110000 110000 11000 5 19800 1650 7500 350 2625000 262500 5 472500 39375

1 70000 70000 7000 5 12600 1050 1100 600 660000 66000 5 118800 9900

1 70000 70000 7000 5 12600 1050 450 500 225000 22500 5 40500 3375

1 70000 70000 7000 5 12600 1050 1400 600 840000 84000 5 151200 12600

0 0 0 0 5 0 0 450 500 225000 22500 5 40500 3375

0 0 0 0 5 0 0 350 650 227500 22750 5 40950 3412.5

1 70000 70000 7000 5 12600 1050 2100 600 1260000 126000 5 226800 18900

0 70000 0 0 5 0 0 150 350 52500 5250 5 9450 787.5

0 70000 0 0 5 0 0 180 500 90000 9000 5 16200 1350

1 70000 70000 7000 5 12600 1050 1400 600 840000 84000 5 151200 12600

0 70000 0 0 5 0 0 450 600 270000 27000 5 48600 4050

1050000 163800 13650 10850 3346830 278902.5

52500 8190 682.5 542.5 167341.5 13945.125

Lanjutan Lampiran 5. Penyusutan Peralatan Per Bulan dan Per Tahun

Net potPH meter

Page 60: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

jumlah harga (Rp) total (Rp) nilai sisa (Rp) umur ( tahun) penyusutan (Rp) penyusutan /bulan (Rp) jumlah harga (Rp) total (Rp) nilai sisa (Rp) umur ( tahun) penyusutan (Rp) penyusutan /bulan (Rp)

2 30000 60000 6000 5 10800 900 1000 175 175000 17500 5 31500 2625

2 20000 40000 4000 5 7200 600 5000 175 875000 87500 5 157500 13125

1 30000 30000 3000 5 5400 450 1000 150 150000 15000 5 27000 2250

1 15000 15000 1500 5 2700 225 250 200 50000 5000 5 9000 750

1 30000 30000 3000 5 5400 450 400 200 80000 8000 5 14400 1200

1 30000 30000 3000 5 5400 450 950 60 57000 5700 5 10260 855

1 30000 30000 3000 5 5400 450 750 200 150000 15000 5 27000 2250

1 15000 15000 1500 5 2700 225 260 60 15600 1560 5 2808 234

1 30000 30000 3000 5 5400 450 750 200 150000 15000 5 27000 2250

1 30000 30000 3000 5 5400 450 5500 60 330000 33000 5 59400 4950

1 30000 30000 3000 5 5400 450 1100 60 66000 6600 5 11880 990

1 30000 30000 3000 5 5400 450 450 200 90000 9000 5 16200 1350

1 30000 30000 3000 5 5400 450 1400 100 140000 14000 5 25200 2100

1 15000 15000 1500 5 2700 225 450 60 27000 2700 5 4860 405

1 15000 15000 1500 5 2700 225 350 100 35000 3500 5 6300 525

2 15000 30000 3000 5 5400 450 1700 200 340000 34000 5 61200 5100

1 30000 30000 3000 5 5400 450 0 200 0 0 5 0 0

1 20000 20000 2000 5 3600 300 220 200 44000 4400 5 7920 660

1 30000 30000 3000 5 5400 450 1400 200 280000 28000 5 50400 4200

1 30000 30000 3000 5 5400 450 450 200 90000 9000 5 16200 1350

505000 102600 8550 3000 566028 47169

25250 5130 427.5 150 28301.4 2358.45

pisau kain flanel

Lanjutan Lampiran 5. Penyusutan Peralatan Per Bulan dan Per Tahun

Page 61: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

jumlah harga (Rp) total (Rp) nilai sisa (Rp) umur ( tahun) penyusutan (Rp) penyusutan /bulan (Rp)

1 4000000 4000000 400000 4 900000 75000 560300

8 8000000 64000000 6400000 12 4800000 400000 4583125

3 3000000 9000000 900000 5 1620000 135000 355875

0 0 0 0 0 0 0 52738

0 0 0 0 0 0 0 84544

2 1000000 2000000 200000 3 600000 50000 168464

0 0 0 0 0 0 0 70313

0 0 0 0 0 0 0 42074

0 0 0 0 0 0 0 34088

0 0 0 0 0 0 0 492525

0 0 0 0 0 0 0 82759

0 0 0 0 0 0 0 34088

2 3000000 6000000 600000 3 1800000 150000 451950

0 0 0 0 0 0 0 30218

0 0 0 0 0 0 0 30419

2 8000000 16000000 1600000 12 1200000 100000 197613

1 4000000 4000000 400000 4 900000 75000 133838

0 0 0 0 0 0 0 31951

1 6000000 6000000 600000 10 540000 45000 93225

0 0 0 0 0 0 0 40088

Jumlah 37000000 12360000 1030000 7570190

Rata-rata 1850000 618000 51500 378510

TotalGreen house

Lanjutan Lampiran 5. Penyusutan Peralatan Per Bulan dan Per Tahun

Page 62: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

jumlah (slab) harga (Rp) total (Rp) jenis jumlah (Liter (ab mix)) harga (Rp) total (Rp) jenis harga (Rp) total (Rp) harga (Rp) total (Rp)

1 8 60000 480000 goodplant 10 60000 600000 nabati olahan 60000 100000 350000 350000 1530000

2 30 60000 1800000 sufi 75 15000 1125000 nabati olahan 240000 300000 2800000 2800000 6025000

3 3 60000 180000 goodplant 5 20000 100000 nabati olahan 30000 30000 140000 140000 450000

4 1 15000 15000 urban farming 1 25000 25000 nabati olahan 10000 10000 20000 20000 70000

5 1 30000 30000 goodplant 3 25000 75000 nabati olahan 10000 10000 60000 60000 175000

6 2 30000 60000 goodplant 3 25000 75000 nabati olahan 20000 20000 60000 60000 215000

7 2 65000 130000 urban farming 3 25000 75000 nabati olahan 15000 15000 40000 40000 260000

8 1 15000 15000 goodplant 1 25000 25000 nabati olahan 10000 10000 60000 60000 110000

9 1 15000 15000 urban farming 1 25000 25000 nabati olahan 10000 10000 40000 40000 90000

10 9 65000 585000 urban farmiing 10 25000 250000 nabati olahan 60000 90000 200000 200000 1125000

11 4 60000 240000 goodplant 5 25000 125000 nabati olahan 10000 10000 140000 140000 515000

12 2 20000 40000 jiri farm 1 20000 20000 nabati olahan 15000 15000 40000 40000 115000

13 7 60000 420000 meroke 10 25000 250000 nabati olahan 20000 20000 150000 150000 840000

14 1 15000 15000 sufi 1 15000 15000 nabati olahan 10000 10000 60000 20000 60000

15 1 15000 15000 urban farming 1 25000 25000 nabati olahan 10000 10000 80000 40000 90000

16 1 65000 65000 urban farming 5 25000 125000 nabati olahan 30000 30000 432000 432000 652000

17 1 15000 15000 meroke 1 25000 25000 nabati olahan 10000 10000 176000 176000 226000

18 1 15000 15000 urban farming 1 25000 25000 nabati olahan 10000 10000 176000 176000 226000

19 2 17000 34000 goodplant 10 25000 250000 nabati olahan 0 0 0 0 284000

20 1 15000 15000 goodplant 3 25000 75000 nabati olahan 10000 10000 176000 176000 276000

Total 4184000 3310000 720000 5120000 13334000

Rata-rata 209200 165500 36000 256000 666700

ListrikTotal

Lampiran 6. Biaya Rockwool, Nutrisi, Pestisida Alami, dan Listrik Per Bulan

Rockwool Pestisida AlamiNutrisiNo.

Page 63: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

Jumlah Hari Jam HKO Upah Biaya Jumlah Hari Jam HKO Upah Biaya Jumlah

1 1 8 2 2 0 0 1 8 2 2 200000 200000 1

2 0 8 0 0 0 0 2 22 4 22 600000 1200000 0

3 2 2 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2

4 1 1 2 0.25 0 0 0 0 0 0 0 0 1

5 2 1 2 0.5 0 0 0 0 0 0 0 0 2

6 1 2 2 0.5 0 0 0 0 0 0 0 0 1

7 1 1 3 0.375 0 0 0 0 0 0 0 0 1

8 2 1 2 0.5 0 0 0 0 0 0 0 0 2

9 1 1 2 0.25 0 0 0 0 0 0 0 0 1

10 1 8 2 2 0 0 1 8 2 2 100000 100000 1

11 2 2 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2

12 2 1 2 0.5 0 0 0 0 0 0 0 0 2

13 2 2 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2

14 1 1 1 0.125 0 0 0 0 0 0 0 0 1

15 1 1 2 0.25 0 0 0 0 0 0 0 0 1

16 2 2 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2

17 1 1 1 0.125 0 0 0 0 0 0 0 0 1

18 1 1 1 0.125 0 0 0 0 0 0 0 0 1

19 1 4 1 0.5 0 0 0 0 0 0 0 0 4

20 1 1 1 0.125 0 0 0 0 0 0 0 0 1

Total 26 49 34 12.125 0 0 4 38 8 26 900000 1500000 29

Rata-rata 1.3 2.45 1.7 0.60625 0 0 0.2 1.9 0.4 1.3 45000 75000 1.45

No. Sampel

Penyemaian transplantasi

TKDK TKLK TKDK

Lampiran 7. Analisis Curahan dan Biaya Tenaga Kerja

Page 64: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

Lanjutan Lampiran 7. Analisis Curahan dan Biaya Tenaga Kerja

Jumlah Hari Jam HKO Upah Biaya Jumlah Hari Jam HKO Upah Biaya

1 8 4 4 0 0 1 8 4 4 400000 400000

0 0 0 0 0 0 2 22 8 44 600000 1200000

2 2 4 2 0 0 0 0 0 0 0 0

1 1 2 0.25 0 0 0 0 0 0 0 0

2 1 3 0.75 0 0 0 0 0 0 0 0

1 2 3 0.75 0 0 0 0 0 0 0 0

1 1 3 0.375 0 0 0 0 0 0 0 0

2 1 2 0.5 0 0 0 0 0 0 0 0

1 1 2 0.25 0 0 0 0 0 0 0 0

1 8 4 4 0 0 1 8 4 4 200000 200000

2 2 4 2 0 0 0 0 0 0 0 0

2 1 2 0.5 0 0 0 0 0 0 0 0

2 2 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0

1 1 1 0.125 0 0 0 0 0 0 0 0

1 1 2 0.25 0 0 0 0 0 0 0 0

2 2 4 2 0 0 0 0 0 0 0 0

1 1 1 0.125 0 0 0 0 0 0 0 0

1 1 1 0.125 0 0 0 0 0 0 0 0

4 1 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0

1 1 1 0.125 0 0 0 0 0 0 0 0

29 38 47 20.125 0 0 4 38 16 52 1200000 1800000

1.45 1.9 2.35 1.00625 0 0 0.2 1.9 0.8 2.6 60000 90000

TKDK

transplantasi

TKLK

Page 65: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

Jumlah Hari Jam HKO Upah Biaya Jumlah Hari Jam HKO Upah Biaya

0 0 0 0 0 0 1 2 4 1 100000 100000

0 0 0 0 0 0 2 3 4 3 600000 1200000

2 2 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0

1 3 1 0.375 0 0 0 0 0 0 0 0

1 2 1 0.25 0 0 0 0 0 0 0 0

1 3 2 0.75 0 0 0 0 0 0 0 0

1 1 3 0.375 0 0 0 0 0 0 0 0

1 1 2 0.25 0 0 0 0 0 0 0 0

1 2 1 0.25 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 1 2 4 1 100000 100000

2 2 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0

1 3 2 0.75 0 0 0 0 0 0 0 0

1 3 2 0.75 0 0 0 0 0 0 0 0

1 3 1 0.375 0 0 0 0 0 0 0 0

1 3 1 0.375 0 0 0 0 0 0 0 0

2 2 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0

1 3 1 0.375 0 0 0 0 0 0 0 0

1 3 1 0.375 0 0 0 0 0 0 0 0

1 3 1 0.375 0 0 0 0 0 0 0 0

1 3 1 0.375 0 0 0 0 0 0 0 0

20 42 26 9 0 0 4 7 12 5 800000 1400000

1 2.1 1.3 0.45 0 0 0.2 0.35 0.6 0.25 40000 70000

penyemprotan pestisida nabati

Lanjutan Lampiran 7. Analisis Curahan dan Biaya Tenaga Kerja

TKDK TKLK

Page 66: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

Jumlah Hari Jam HKO Upah Biaya Jumlah Hari Jam HKO Upah Biaya

0 0 0 0 0 0 1 15 4 7.5 400000 400000

0 0 0 0 0 0 2 22 4 22 600000 1200000

2 15 4 15 0 0 0 0 0 0 0 0

1 15 2 3.75 0 0 0 0 0 0 0 0

2 10 2 5 0 0 0 0 0 0 0 0

1 15 3 5.625 0 0 0 0 0 0 0 0

1 15 3 5.625 0 0 0 0 0 0 0 0

1 30 1 3.75 0 0 0 0 0 0 0 0

1 15 1 1.875 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 1 15 4 7.5 200000 200000

2 15 4 15 0 0 0 0 0 0 0 0

1 15 2 3.75 0 0 0 0 0 0 0 0

1 15 3 5.625 0 0 0 0 0 0 0 0

1 30 2 7.5 0 0 0 0 0 0 0 0

1 15 2 3.75 0 0 0 0 0 0 0 0

2 15 4 15 0 0 0 0 0 0 0 0

1 15 1 1.875 0 0 0 0 0 0 0 0

1 15 1 1.875 0 0 0 0 0 0 0 0

1 15 2 3.75 0 0 0 0 0 0 0 0

1 15 1 1.875 0 0 0 0 0 0 0 0

21 280 38 100.625 0 0 4 52 12 37 1200000 1800000

1.05 14 1.9 5.03125 0 0 0.2 2.6 0.6 1.85 60000 90000

Lanjutan Lampiran 7. Analisis Curahan dan Biaya Tenaga Kerja

TKDK TKLK

Cek nutrisi dan air

Page 67: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

total biaya

Jumlah Hari Jam HKO Upah Biaya Jumlah Hari Jam HKO Upah Biaya

1 1 8 4 1.625 0 0 1 8 4 1.625 400000 400000 7.625 16.125 23.75 1500000

2 0 0 0 0 0 0 2 8 6 2 600000 1200000 0 93 93 6000000

3 2 2 4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 20 0 20 0

4 1 1 4 0.75 0 0 0 0 0 0 0 0 5.375 0 5.375 0

5 2 1 3 0.75 0 0 0 0 0 0 0 0 7.25 0 7.25 0

6 2 2 4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8.625 0 8.625 0

7 1 2 3 0.75 0 0 0 0 0 0 0 0 7.5 0 7.5 0

8 2 2 2 0.75 0 0 0 0 0 0 0 0 5.75 0 5.75 0

9 1 3 2 0.75 0 0 0 0 0 0 0 0 3.375 0 3.375 0

10 1 8 3 1.5 0 0 1 8 3 1.5 400000 400000 7.5 16 23.5 1000000

11 2 2 4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 20 0 20 0

12 2 1 3 0.75 0 0 0 0 0 0 0 0 6.25 0 6.25 0

13 2 8 3 1.625 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0 10 0

14 1 2 1 0.5 0 0 0 0 0 0 0 0 8.625 0 8.625 0

15 1 3 2 0.75 0 0 0 0 0 0 0 0 5.375 0 5.375 0

16 2 2 4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 20 0 20 0

17 1 1 2 0.5 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3 0

18 1 1 2 0.5 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3 0

19 1 4 4 1.125 0 0 0 0 0 0 0 0 6.75 0 6.75 0

20 1 1 2 0.5 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3 0

Jumlah 27 54 56 17.13 0 0 4 24 13 5.125 1400000 2000000 159 125.125 284.125 8500000

Rata-rata 1.35 2.7 2.8 0.856 0 0 0.2 1.2 0.65 0.25625 70000 100000 7.95 6.25625 14.20625 425000

TKLK

Total HKO

Total HKOTKLKTKDK

Lanjutan Lampiran 7. Analisis Curahan dan Biaya Tenaga Kerja

Panen

No.Sampel TKDK

Page 68: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

Rockwool Nutrisi Pestisida alami Listrik Tenaga Kerja Benihpenyusutan peralatanbiaya sewa lahan

1 480000 600000 100000 350000 1500000 94000 560300 0 3684300

2 1800000 1125000 300000 2800000 6000000 500000 4583125 0 17108125

3 180000 100000 30000 140000 0 25000 355875 0 830875

4 15000 25000 10000 20000 0 15000 52738 0 137738

5 30000 75000 10000 60000 0 17500 84544 0 277044

6 60000 75000 20000 60000 0 25000 168464 0 408464

7 130000 75000 15000 40000 0 15000 70313 0 345313

8 15000 25000 10000 60000 0 7500 42074 0 159574

9 15000 25000 10000 40000 0 7500 34088 0 131588

10 585000 250000 90000 200000 1000000 30000 492525 0 2647525

11 240000 125000 10000 140000 0 25000 82759 0 622759

12 40000 20000 15000 40000 0 15000 34088 0 164088

13 420000 250000 20000 150000 0 23000 451950 352000 1666950

14 15000 15000 10000 20000 0 10000 30218 0 100218

15 15000 25000 10000 40000 0 20000 30419 0 140419

16 65000 125000 30000 432000 0 20000 197613 0 869613

17 15000 25000 10000 176000 0 7500 133838 0 367338

18 15000 25000 10000 176000 0 7500 31951 0 265451

19 34000 250000 0 0 0 28000 93225 0 405225

20 15000 75000 10000 176000 0 25000 40088 0 341088

Total 4184000 3310000 720000 5120000 8500000 917500 7570190 352000 30673690

Rata-rata 209200 165500 36000 256000 425000 0 378510 17600 1533685

Lampiran 8. Total Biaya Usahatani Sayuran Hidroponik

TotalNo.SampelBiaya Variabel Biaya Tetap

Page 69: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

Produksi (Kg) harga (Rp/Kg) Total (Rp) Produksi (Kg) harga (Rp/Kg) Total (Rp) Produksi (Kg) Harga (Rp/Kg) Total (Rp)

1 70 35000 2450000 0 0 0 40 35000 1400000

2 200 30000 6000000 0 0 0 170 35000 5950000

3 25 20000 500000 0 0 0 0 0 0

4 4 20000 80000 0 0 0 4 25000 100000

5 8 30000 240000 0 0 0 6 35000 210000

6 10 20000 200000 0 0 0 6 30000 180000

7 12 20000 240000 10 30000 300000 0 0 0

8 3 30000 90000 6 30000 180000 0 0 0

9 5 20000 100000 3 20000 60000 0 0 0

10 45 40000 1800000 35 35000 1225000 45 35000 1575000

11 25 20000 500000 0 0 0 5 25000 125000

12 5 25000 125000 5 20000 100000 0 0 0

13 35 30000 1050000 25 30000 750000 0 0 0

14 3 25000 75000 0 0 0 0 0 0

15 2 25000 50000 0 0 0 3 30000 90000

16 30 20000 600000 0 0 0 0 0 0

17 3 40000 120000 0 0 0 0 0 0

18 5 30000 150000 4 25000 100000 0 0 0

19 60 15000 900000 0 0 0 0 0 0

20 8 25000 200000 5 25000 125000 3 30000 90000

Total 558 15470000 93 2840000 282 9720000

Rata-rata 28 773500 5 142000 14 486000

Lampiran 9. Penerimaan Sampel Usahatani Sayuran Hidroponik

No. SampelKangkung Caisim Selada

Page 70: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

Produksi (Kg) Harga (Rp/Kg) Total (Rp) Produksi (Kg) Harga (Rp/Kg) Total (Rp) Produksi (Kg) Harga (Rp/Kg) Total (Rp)

40 35000 1400000 30 40000 1200000 60 35000 2100000

180 30000 5400000 180 50000 9000000 210 40000 8400000

15 25000 375000 0 0 0 25 25000 625000

2 25000 50000 0 0 0 5 20000 100000

5 30000 150000 0 0 0 12 30000 360000

8 28000 224000 0 0 0 10 25000 250000

8 25000 200000 0 0 0 17 25000 425000

0 0 0 0 0 0 5 30000 150000

0 0 0 0 0 0 4 25000 100000

45 40000 1800000 0 0 0 60 40000 2400000

15 25000 375000 0 0 0 25 25000 625000

0 0 0 4 40000 160000 6 25000 150000

30 30000 900000 0 0 0 35 30000 1050000

3 25000 75000 0 0 0 5 30000 150000

2 25000 50000 0 0 0 4 30000 120000

25 25000 625000 30 50000 1500000 30 40000 1200000

3 40000 120000 0 0 0 4 40000 160000

3 30000 90000 0 0 0 5 35000 175000

40 25000 1000000 0 0 0 40 20000 800000

2 25000 50000 0 0 0 8 30000 240000

426 12884000 244 11860000 570 19580000

21 644200 12 593000 29 979000

Bayam Kailan Pakcoy

Lanjutan Lampiran 9. Penerimaan Sampel Usahatani Sayuran Hidroponik

Page 71: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

Produksi (Kg) Harga (Rp/Kg) Total (Rp) Produksi (Kg) Harga (Rp/Kg) Total (Rp)

1 0 0 0 0 0 0 35625 240 8550000

2 0 0 0 0 0 0 36968 940 34750000

3 5 25000 125000 5 35000 175000 24000 75 1800000

4 0 0 0 0 0 0 22000 15 330000

5 0 0 0 0 0 0 30968 31 960000

6 7 30000 210000 0 0 0 25951 41 1064000

7 0 0 0 0 0 0 24787 47 1165000

8 0 0 0 0 0 0 30000 14 420000

9 0 0 0 0 0 0 21667 12 260000

10 0 0 0 0 0 0 38261 230 8800000

11 5 30000 150000 5 40000 200000 24688 80 1975000

12 0 0 0 0 0 0 26750 20 535000

13 20 35000 700000 0 0 0 30690 145 4450000

14 0 0 0 0 0 0 27273 11 300000

15 0 0 0 2 30000 60000 28462 13 370000

16 0 0 0 0 0 0 34130 115 3925000

17 0 0 0 0 0 0 40000 10 400000

18 0 0 0 0 0 0 30294 17 515000

19 60 20000 1200000 0 0 0 19500 200 3900000

20 0 0 0 0 0 0 27115 26 705000

Jumlah 97 2385000 12 435000 - 2282 75174000

Rata-rata 5 119250 1 21750 28956 114 3758700

TOTAL(Rp)Total Produksi (Kg)Harga Jual Rata- rata (Rp)Samhong

No.Sampel

Lanjutan Lampiran 9. Penerimaan Sampel Usahatani Sayuran Hidroponik

Kale

Page 72: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

No. Sampel Total Produksi (Kg) Penerimaan (Rp) Total Biaya (Rp) Pendapatan (Rp)

1 240 8550000 3684300 4865700

2 940 34750000 17108125 17641875

3 75 1800000 830875 969125

4 15 330000 137738 192263

5 31 960000 277044 682956

6 41 1064000 408464 655536

7 47 1165000 345313 819688

8 14 420000 159574 260426

9 12 260000 131588 128413

10 230 8800000 2647525 6152475

11 80 1975000 622759 1352241

12 20 535000 164088 370913

13 145 4450000 1666950 2783050

14 11 300000 100218 199783

15 13 370000 140419 229581

16 115 3925000 869613 3055388

17 10 400000 367338 32663

18 17 515000 265451 249549

19 200 3900000 405225 3494775

20 26 705000 341088 363913

Total 2282 75174000 30673690 44500310

Rata-rata 114 3758700 1533685 2225015

Lampiran 10. Pendapatan Sampel Usahatani Sayuran Hidroponik

Page 73: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

No. SampelTotal Produksi (Kg)Penerimaan (Rp) Total Biaya (Rp) R/C

1 240 8550000 3684300 2.32

2 940 34750000 17108125 2.03

3 75 1800000 830875 2.17

4 15 330000 137738 2.40

5 31 960000 277044 3.47

6 41 1064000 408464 2.60

7 47 1165000 345313 3.37

8 14 420000 159574 2.63

9 12 260000 131588 1.98

10 230 8800000 2647525 3.32

11 80 1975000 622759 3.17

12 20 535000 164088 3.26

13 145 4450000 1666950 2.67

14 11 300000 100218 2.99

15 13 370000 140419 2.63

16 115 3925000 869613 4.51

17 10 400000 367338 1.09

18 17 515000 265451 1.94

19 200 3900000 405225 9.62

20 26 705000 341088 2.07

Total 2282 75174000 30673690 2.45

Rata-rata 114 3758700 1533685 2.45

Lampiran 11. Kelayakan usahatani Sayuran Hidroponik R/C Per bulan

Page 74: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

No. SampelTotal Produksi (Kg)Total Biaya (Rp) Harga Jual Rata-rataBEP unit (Kg) BEP Harga(Rp)

1 240 3684300 35625 25 15351

2 940 17108125 36968 194 18200

3 75 830875 24000 20 11078

4 15 137738 22000 3 9183

5 31 277044 30968 3 8937

6 41 408464 25951 8 9963

7 47 345313 24787 4 7347

8 14 159574 30000 2 11398

9 12 131588 21667 3 10966

10 230 2647525 38261 17 11511

11 80 622759 24688 5 7784

12 20 164088 26750 2 8204

13 145 1666950 30690 32 11496

14 11 100218 27273 1 9111

15 13 140419 28462 2 10801

16 115 869613 34130 7 7562

17 10 367338 40000 8 36734

18 17 265451 30294 2 15615

19 200 405225 19500 5 2026

20 26 341088 27115 3 13119

Jumlah 2282 30673690 - 346 236386

Rata- rata 114 1533685 28956 19 13442

Lampiran 12. Kelayakan usahatani Sayuran Hidroponik BEP Per bulan

Page 75: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

Lampiran 13. Foto-foto Usahatani Hidroponik

Gambar 1 Lahan milik bapak Erwin

Page 76: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

Gambar 2 Lahan milik ibu Irma

Page 77: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

Gambar 3 Lahan milik Pak Edy

Page 78: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …

Gambar 4 Lahan milik Lana Hidroponik

Page 79: ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI …