analisis kebutuhan ruang

Upload: angga-widiastama

Post on 08-Jan-2016

89 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

asadas

TRANSCRIPT

  • T U G A S A K H I R KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

    Penataan dan pengembangan kawasan wisata pantai

    Tanjungpendam di Kabupaten Belitung

    DIAJUKAN GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENCAPAI GELAR SARJANA TEKNIK STRATA SATU PADA

    JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    Ledy Fithriana

    I. 0201064

    Pembimbing :

    Ir. FX. Djodi Rubiatno, MT NIP. 131 658 550

    Avi Marlina, ST, MT

    NIP. 132 163 114

    JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

    2007

  • BAB V ANALISA PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

    KAWASAN WISATA PANTAI TANJUNGPENDAM 5.1 ANALISIS KEGIATAN 1.Dasar pertimbangan :

    a. Kelompok pelaku kegiatan dalam kawasan b. Kelompok usia pelaku kegiatan c. Kelompok jenis kegiatan d. Kegiatan yang sudah ada dalam kawasan e. Pengembangan kegiatan yang memungkinkan

    2. Kondisi a. Kegiatan yang telah ada dan akan dikembangkan dalam kawasan yang banyak dijumpai di

    kawasan pantai Tanjungpendam adalah kegiatan olahraga, rekreasi, makan-minum,menikmati pemandangan dan kegiatan aksidental.

    b.Kegiatan dalam kawasan berupa kegiatan rekreasi, olahraga dan kegiatan makan-minum dan kegiatan aksidental lainnya saat ini cenderung tidak teratur dan tidak tertata dengan baik, seperti kegiatan parkir kendaraan, kegiatan parkir perahu, kegiatan makan-minum serta kegiatan olahraga dan lain-lain.

    3. Analisis a. Kelompok pelaku kegiatan

    NO. Kelompok Pelaku Karakteristik 1. Pengunjung Datang untuk bersenang-senang, menikmati pemandangan,

    berjalan-jalan, duduk, makan-minum, berolahraga, dan mendapat pelayanan yang baik dari pengelola maupun pedagang/penjual.

    2. Pengelola Melayani pengunjung dengan menyediakan pasilitas yang lengkap, nyaman dan memuaskan serta ramah.

    3. Pedagang/penjual Menjual barang dagangan (makanan, minuman) kepada pengunjung

    Sumber : analisis

    b. kelompok usia pelaku kegiatan Table 5.2

    Karakteristik pelaku kegiatan

    Table 5.1 Kelompok pelaku kegiatan

  • No Kelompok Umur Karakteristik/sifat 1. Anak-anak (5-12 Th) Sifat serba ingin tahu sangat menonjol, sehingga dibutuhkan banyak

    informasi Menyukai hal-hal yang bersifat permainan Informal Penuh gerak dalam ruang skala kecil

    2. Remaja (13-20 Th) Lingkup kegiatannya meluas, cenderung rasional Suka bersaing Kegiatan yang dilakukan cenderung bersifat bertualang, olahraga Menyukai & Menikmati hal-hal yang bersifat romantis

    3. Dewasa (21- 55 Th) Menyukai kegiatan yang lebih tenang sesuai dengan pertambahan usia seperti rekreasi air, mengasuh anak, istirahat sambil menikmati pemandangan, berteduh dll.

    4. Orang Tua (55 th keatas) Cenderung menyukai kegiatan yang tidak banyak menggunakan tenaga

    Sumber : Sumber : Soeryobroto Soemardi, UGM, 1969

    c. Kelompok Jenis Kegiatan

    NO. KELOMPOK KEGIATAN MACAM KEGIATAN Kegiatan utama (wisata) Kegiatan Wisata darat dan pantai

    Menikmati pemandangan alam pantai dan air laut dengan

    berjalan-jalan mengelilingi kawasan (walking) di atas promenade

    Menikmati keindahan alam dengan duduk-duduk santai (sitting)

    Berwisata kuliner(makan-minum) di kios-kios makan kecil (mini cafe)

    Bermain-main di playground Melihat dan berbelanja souvenir dan barang-barang khas

    daerah di art gallery Kegiatan olahraga, meliputi : Volley pantai, jogging,

    bersepeda, renang di air tawar(kolam renang) Menyaksikan Kesenian daerah seperti Campak Darat,

    Campak Laut, Begubang. Pertunjukan musik tradisional seperti Betiong, Begambus dan stambul serta Pertunjukan musik modern

    Melihat upacara Buang Jong (menjelang bulan agustus atau november) serta pertunjukan Barongsai (saat tahun baru cina/Imlek).

    Kegiatan wisata marina Kegiatan berlayar denganperahu layar Pesiar dengan kapal Boat

    1

    Kegiatan wisata homestay Menginap di cottage/bungalow yang ada di dalam kawasan 2. Kegiatan penerima Menerima pengunjung

    Melayani pengunjung di loket Menyampaikan informasi yang diperlukan pengunjug

    Kegiatan pelayanan umum Kegiatan parkir Kegiatan penyelamatan dan kesehatan Kegiatan Ibadah Kegiatan lavatory telepon

    3. Kegiatan pengelolaan Menangani masing-masing bidang Mengepalai pengelolaan Kepengelolaan

    Table 5.3 Kelompok jenis kegiatan

  • Pelayanan umum Operasional Keuangan Wisata Perlengkapan Maintenance dan service Mekanikal elektrikal Melakukan kegiatan penunjang : rapat dan diskusi

    4. Kegiatan maintenance dan service Merawat dan memperbaiki gedung/sarana wisata darat Merawat dan mamperbaiki sarana wisata air Istirahat staff

    5.1.1 Analisis pengelompokan kegiatan dan kebutuhan ruang Pendekatan kebutuhan ruang berdasarkan :

    1. Kegiatan yang diwadahi

    2. Pelaku kegiatan 3. Kebutuhan wadah

    Dari kriteria pengelompokan kegiatan dan kebutuhan ruang diatas dapat ditentukan kebutuhan ruang yang akan disediakan dengan klasifikasi kegiatan berdasarkan kegiatan, kelompok kegiatan dan sub kegiatan yang terdiri atas :

    JENIS KEGIATAN KELOMPOK KEGIATAN KEGIATAN UTAMA KEGIATAN WISATA :

    Wisata Rekreasi Darat Wisata marina Wisata homestay

    KEGIATAN PELAYANAN UMUM KEGIATAN PENERIMA KEGIATAN PELAYANAN UMUM

    KEGIATAN PENGELOLAAN KEGIATAN PENGELOLAAN KEGIATAN MAINTENANCE DAN SERVICE

    KEGIATAN MAINTENANCE KEGIATAN MEKANIKAL-ELEKTRIKAL

    Pelaku kegiatan Kegiatan yang diwidahi Kebutuhan ruang Sifat

    Wisata darat pengunjung 1. menikmati pemandangan alam pantai

    dan laut Berjalan-jalan santai Duduk-duduk santai melihat-lihat laut

    Promenade(existing&perluasan), walking path(pedestrian) plasa/ taman/ Gazebo dermaga

    Publik

    Pengunjung 2. Bermain-main di playground Playground Publik Pengunjung 3. Berwisata kuliner (makan-minum) di

    kios-kios makan kecil (mini cafe) Kios makan kecil (mini cafe) existing dan tambahan Publik

    Pengunjung 4. Melihat dan berbelanja souvenir dan barang khas daerah di Art gallery

    Melihat pameran

    R. pamer/hall

    Publik

    Table 5.4 Kebutuhan ruang

  • Mengelola galery Kegiatan toilet

    R. staff Lavatory

    Pengunjung 5. Kegiatan olahraga a. voli pantai Lapangan voli pantai Publik b. jogging Jogging path Publik

    c. bersepeda Biking path Publik d. renang dan bermain di air tawar

    datang menitipkan barang berganti pakaian berenang bilas pengawasan

    R. penerima/hall R. penitipan barang/loker R. ganti Kolam renang R. bilas R. pengawas/pos jaga

    Publik

    Pengunjung 6. Menyaksikan Kesenian daerah seperti Campak Darat, Campak Laut, Begubang. Pertunjukan musik tradisional seperti Betiong, Begambus dan stambul serta Pertunjukan musik modern

    Melihat pertunjukan pertunjukan

    R. audiens/penonton Stage

    Publik

    Pengunjung 7. Melihat upacara Buang Jong Melihat Upacara Persiapan Mengatur Upacara Upacara Buang Jong Bersih diri Menyimpan peralatan

    R. audiens/penonton R. persiapan R. Operator R. upacara/tempat sesaji Lavatory Gudang

    Publik

    Pengunjung 8. Kegiatan musiman mencari kijing Seluruh wilayah pantai dan laut publik Wisata Marina

    Pengunjung terbatas

    a. Pesiar dengan kapal boat beli tiket menunggu menitipkan barang Berlayar dengan kapal boat pengawasan dan keamanan kegiatan lavatory

    Loket R. tunggu/lobby R. penitipan barang Dermaga sampan R. pengawas/pos jaga lavatory

    Publik

    Pengunjung terbatas

    b.berlayar dengan perahu layar beli tiket dan sewa alat menunggu menitipkan barang berlayar pengawasan dan keamanan kegiatan lavatory

    Loket R. tunggu/lobby R. penitipan barang Dermaga perahu layar R. pengawas/pos jaga lavatory

    Publik

    Wisata Homestay Pengunjung terbatas

    Menginap di cottage Datang Tidur Duduk Bersih diri Duduk santai Renang di kolam renang

    Area Parkir R. tidur R.duduk KM/WC Teras Kolam renang di area cottage

    Private

    Pengelola Mengelola cottage Datang Menunggu & duduk Informasi Keamanan Kegiatan lavatory Informasi perjalanan wisata Mengambil uang Menukar uang Menelpon Belanja kebutuhan

    Parkir Lobby Front office/resepsionis Pos jaga Lavatory Biro perjalanan & wisata ATM Money changer Wartel Mini market(daily needs

    Private

  • &drugstore) Pelayanan umum

    Pengelola Pengelola

    Kegiatan penerima Menerima pengunjung Membeli tiket Memberi informasi

    Plasa Loket R. informasi

    Publik

    Ptg.parkir Semua Paramedis Paramedis Petugas Semua Semua Semua Semua Semua

    Kegiatan pelayanan umum Parkir Makan minum di restoran

    Parkir Datang Makan minum di dalam ruang Makan minum di luar ruang Pembayaran Memasak Mencuci Simpan makanan Simpan alat Bersih diri service

    Penyelamatan dan kesehatan R. pengobatan Istirahat petugas Mengantar pasien

    Ibadah berwudhu Sholat

    Mengambil uang Menelpon Lavatory

    Area parkir Area parkir Entrance R. makan dalam(indoor dining table) R. makan luar(outdoor dining table) Kasa & pengelola Dapur kering Dapur basah R. pendingin Gudang Lavatory R. utilitas R. P3K R. petugas Garasi ambulans R. wudhu Mushola ATM Wartel KM/WC umum

    Publik

    Publik

    Semi private Private

    Semi private

    Publik Publik Publik Publik publik

    Pengelolaan Pengelola Menangani masing-masing bidang

    datang duduk Kepengelolaan Pelayanan umum Operasional Keuangan Wisata Maintenance dan service Mekanikal elektrikal

    Melakukan kegiatan penunjang : rapat dan diskusi

    Area parkir Lobby/r.duduk/r.tunggu R. bag. Pengelolaan R. bag. Pelayanan umum R. bag. Operasional R. bag. Keuangan R. bag. Wisata R. maintenance & service R. mekanikal & elektrikal R. rapat/diskusi

    Semi publik Semi publik

    Private Private Private Private Private Service Service

    Semi private

    Maintenance dan service petugas Perawatan dan perbaikan building dan

    sarana rekreasi Mengambil & menyimpan alat Istirahat petugas Kegiatan bengkel Masuk barang dan alat

    R. peralatan R. staff Bengkel Loading area

    Service

    Mekanikal dan elektrikal Petugas Petugas Petugas Petugas petugas

    Pengoperasian listrik Pengoperasian Mesin Pengoperasian pompa Pengoperasian genset Mengambil dan menyimpan peralatan Mengambil dan menyimpan bahan bakar.

    R. operator listrik R. operator mesin R. operator pompa R. genset Gudang R. bahan bakar

    Service

    Sumber : analisis

  • 5.1.2 Analisis besaran ruang Perhitungan kapasitas pengunjung

    Dasar pertimbangan Data pengunjung Presentase jumlah kenaikan pengunjung Prediksi jumlah pengunjung sampai tahun 2015

    Pendekatan Jumlah pengunjung kawasan Tahun 2005 adalah

    Tiket yang terjual sebanyak 12 juta, harga 1 tiket Rp. 500,00

    Jumlah pengunjung = 12.000.000 : 500 = 24.000 orang/thn. Karena tiket diberlakukan pada -18.00 ini berarti diluar jam tersebut jumlah pengunjung yang memasuki kawasan tidak terdata/terhitung. Padahal menurut pengamatan dan hasil wawancara dengan penjaga pintu masuk kawasan ini menunjukkan jumlah pengunjungnya hampir sama jam 15.30 dengan jumlah pengunjung yang membeli tiket (asumsi : 100% penambahan) ini berarti jumlah pengunjung menjadi 2x lipat. 24.000 x 2 = 48.000 orang/tahun.

    Presentase kenaikan pengunjung sebesar 20 % Perhitungan proyeksi geometrik

    Perhitungan berdasarkan proyeksi geometrik dilakukan untuk memperkirakan jumlah pengunjung dalam 10 tahun mendatang yaitu tahun 2015. Metode ini dipilih tidak dengan maksud untuk mengesampingkan aspek lain seperti keamanan, sosial, politik dan pertumbuhan ekonomi kabupaten Belitung itu sendiri. Akan tetapi karena proyek perencanaan ini merupakan bagian dari usaha untuk memajukan sektor pariwisata Belitung sebagai primadona baru pengganti timah maka penulis merasa bahwa sebuah keharusan untuk berpikir optimis mengenai aspek yang melatarbelakanginya. Pt = Po ( 1+ r) n

    Dimana Pt = jumlah pengunjung tahun prediksi Po = jumlah pengunjung tahun terakhir r = kenaikan rata-rata pengunjung / tahun n = jangka waktu prediksi

    jadi Pt = 48.000 ( 1 + 0,2 ) 10

  • = 48.000 x (1,2) 10 = 48.000 x 6,192 = 297.216 orang

    Jumlah pengunjung dalam 1 tahun adalah 297.216 orang Jumlah pengunjung dalam 1 bulan adalah 24.768 orang Jumlah pengunjung dalam 1 hari adalah 825,6 orang ~ 826 orang

    Perhitungan berdasarkan kapasitas ruang

    Dasar pertimbangan

    Asumsi pelaku kegiatan Motivasi kunjungan

    Kapasitas ruang dihitung berdasarkan motivasi pengunjung yang berkaitan dengan penyediaan sarana dan prasarana, prosentase motivasi tersebut berlainan pada setiap orang tergantung pada motivasi tingkat sosial, umur dan sifat pengunjung.

    No Kelompok Umur Karakteristik kegiatan 1. Anak-anak (5-12 Th) Sifat serba ingin tahu sangat menonjol, sehingga dibutuhkan banyak

    informasi Menyukai hal-hal yang bersifat permainan Informal Penuh gerak dalam ruang skala kecil

    2. Remaja (13-20 Th) Lingkup kegiatannya meluas, cenderung rasional Suka bersaing Kegiatan yang dilakukan cenderung bersifat bertualang, olahraga Menyukai & Menikmati hal-hal yang bersifat romantis

    3. Dewasa (21- 55 Th) Menyukai kegiatan yang lebih tenang sesuai dengan pertambahan usia seperti rekreasi air, mengasuh anak, istirahat sambil menikmati pemandangan, berteduh dll.

    4. Orang Tua (55 th keatas) Cenderung menyukai kegiatan yang tidak banyak menggunakan tenaga

    Sumber : Soeryobroto Soemardi, UGM, 1969

    Dengan mengacu pada karakteristik kegiatan maka dapat dilakukan analisis mengenai minat pengunjung terhadap aktivitas kegiatan berbagai jenis rekreasi yang ditawarkan di dalam kawasan yang direncanakan sekaligus sebagai prosentase dalam menentukan kapasitas masing-masing fasilitas rekreasi yang direncanakan.

    Table 5.5 Karakteristik pelaku kegiatan

    Tabel 5.6 Minat Pengunjung

  • Pengunjung Kelompok

    Rekreasi Jenis rekreasi A R D OT Nilai %

    a. jalan-jalan di promenade dan dermaga 1 3 3 1 8 8.16

    b. duduk-duduk santai 0 1 2 3 6 6.12 c. Bermain-main di playground 3 2 1 1 7 7.14 d. Berwisata kuliner (makan-minum) di kios-kios makan kecil (mini cafe)

    2 2 2 2 8 8.16

    e. melihat dan berbelanja souvenir di art gallery 1 2 3 2 8 8.16

    f. voli pantai 0 3 3 0 6 6.12 g. jogging 2 3 2 1 8 8.16 h. biking 2 1 0 0 3 3.06 i. renang di kolam renang 3 2 1 0 6 6.12 j. melihat kesenian daerah dan pertunjukan musik modern 1 3 2 1 7 7.14

    Rekreasi darat

    k. melihat upacara Buang Jong 1 2 3 2 8 8.16 l. pesiar dengan kapal boat 2 2 3 1 8 8.16 Wisata

    Marina m. berlayar dengan perahu layar 0 2 3 0 5 5.10 n. menginap di cottage type single 0 1 2 1 4 4.08

    Wisata Homestay

    o. menginap di cottage type family 1 1 3 1 6 6.12 Total 98 100%

    Sumber : analisis

    Keterangan :

    Kapasitas per hari dari ruang ditentukan berdasarkan : a. Macam kegiatan rekreasi b. Daya tarik terhadap usia pelaku c. Jumlah prediksi pengunjung perhari

    Kelompok rekreasi Jenis Rekreasai % Kapasitas 1 2 3 4

    a. jalan-jalan di promenade dan dermaga 8.16 67 b. duduk-duduk santai 6.12 50 c. Bermain-main di playground 7.14 58 d. Berwisata kuliner (makan-minum) di kios-kios makan kecil (mini cafe) 8.16 67

    e. melihat dan berbelanja souvenir di art gallery 8.16 67

    f. voli pantai 6.12 50 g. jogging 8.16 67

    Rekreasi darat

    h. biking 3.06 25

    0 = Tidak ada minat 1 = Minat kecil 2 = Minat sedang 3 = Minat besar

    A = anak-anak R = remaja D = dewasa OT = orang tua

    Tabel 5.7 Prediksi Kapasitas Jumlah Pengunjung

  • i. renang di kolam renang 6.12 50 j. melihat kesenian daerah dan pertunjukan musik modern 7.14 58

    k. melihat upacara Buang Jong 8.16 67 l. pesiar dengan kapal boat 8.16 67 Wisata marina m. berlayar dengan perahu layar 5.10 42 n. menginap di cottage type single 4.08 33 Wisata Homestay o. menginap di cottage type family 6.12 50

    Sumber : analisis

    Adapun sumber dari standard ruang yang digunakan adalah : Data Arsitek (Ernst, Neufert) = DA Time Saver Standart Lulu Mardiyato ,2002 = LM New Metric Handbook Planning and Design Data = NM Fred Lawson&Manuel Baud Bovy, Tourism and Recreation Dev, 1977. = HS Asumsi = AS

    Jenis Kegiatan Rekreasi Kebutuhan Ruang Kapasitas Modul Standart Ruang

    Luas (m)

    1 2 3 4 5 Menikmati pemandangan alam pantai dan laut

    Promenade(existing& perluasan)

    67 org Lebar 3m di sekeliling pantai 800m 800mx3m = 2400m

    2400.0

    Walking path/pedestrian

    67 org Asumsi lebar 2 m 2.0 Jalan-jalan santai (walking)

    Dermaga 50%x67=33.5 Asumsi ,Panjang 15m, lebar 2.5 m 15x2.5 =37.5

    40.0

    Tempat duduk(kursi promenade)

    @ 4 orang Kap.50 org

    50 : 4= 12.5 ~13 buah tempat duduk 0.6m /orang, flow gerak 50% 0.6x4=2.4 m ; flow 50%=1.2 m Luas gazebo :2.4+1.2=3.6 m ~4 m 4mx13buah =52 m

    52.0

    Duduk-duduk santai (sitting)

    Gazebo @ 6 orang Kap.50 org

    50 : 6=8.33 ~9 buah gazebo 0.6m /orang, flow gerak 50% 0.6x6=3.6m ; flow 50%=1.8m Luas gazebo :3.6+1.8=5.4 m ~6 m 6mx9 buah =54 m

    54.0 Bermain-main Area playground

    (existing&perluasan) 58 org Standart :

    Luncuran 4.6 x 13.7 = 63.02m/unit(4anak) Ayunan 5.2 x 9.5 = 49.4 m/unit (4anak) Jungkat-jungkit 6.1x6.1=37.21/unit (4anak) Palang horizontal 2.44x7.6=18.54m/unit(4anak) Putaran 6.7x3.14=21.04m/unit(6anak) Plaza = 0.8m/anak

    Tabel 5.8 Kebutuhan dan Besaran Ruang Kegiatan Rekreasi darat

  • Luasan : Luncuran =2x63.02=126.04(8anak) Ayunan = 2x49.4=98.8(8anak) Jungkat-jungkit=2x37.21=74.42(8anak) Palang horizontal=2x18.54=37.08(8anak) Putaran = 21.04 (6anak) Plaza 0.8 x 58 =46.4m Luas area playground 403.78 m

    410.0 Kios makan kecil(mini caf)

    67 org

    Existing sebanyak 8 unit kios makan

    Asumsi 4x5 m ; flow 50% 4x5mx8= 160 m ; flow 50%x160= 80m Total luas=160+80=240m

    240.0

    Wisata kuliner

    Tambahan sebanyak 4 unit kios makan

    Asumsi 4x5 m ; flow 50% 4x5mx4= 80 m ; flow 50%x80= 40m Total luas = 80+40=120m

    120.0 R. pamer/hall

    67 org 0.6m/orang ; flow gerak 50% 0.6mx67=40.2m ;flow= 20.1m 40.2+20.1=60.3m

    64.0 R. staff

    2 org 1.2-2.0m/org ; flow gerak 100% 2.0x2=4m ; flow100%x4=4m

    4.0

    Gudang Asumsi 3x3m=9m 9.0

    Melihat dan berbelanja souvenir di Art gallery

    Lavatory 2 org 1.2x2.0 m/org. Flow gerak 50 % 1.2x2.0x2 = 4.8 m ; flow 50% = 2.4 m 4.8+2.4=7.2m

    8.0 Kegiatan olahraga

    a. Voli pantai Lap. Voli pantai I buah (existing)

    Luas lap.voli pantai 28mx13m 364.0

    b. jogging Jogging path 67 org Lebar 2 m 2.0 c. biking Biking path 25 org Lebar 2 m 2.0

    R. penerima/hall 50 org 0.6m/orang; Flow gerak 50% 0.6x50= 30 m, flow50%x30=15m 30+ 15= 45m

    45.0 R. penitipan barang Asumsi Asumsi 9 m 9.0 R. ganti 2 buah Asumsi 30m. Kapasitas 1 ruang pria

    dan 1 ruang wanita 30m x 2 = 60 m

    60.0 Kolam renang 50 org 1.2-2.0m/orang ; flow 100%

    2.0x50=100.0 ; flow 100m Total 100+100m =200.0m

    200.0 R. bilas 12 buah Asumsi 1.5x2m; 6 ruang bilas pria

    dan 6 ruang bilas wanita 1.5x2m=3mx 12 ruang = 36 m

    36.0

    d. renang di kolam renang

    R. pengawas/pos jaga

    2 org 1.2-2.0m/org ; flow gerak 100% 2.0x2=4m ; flow100%x4=4m

    8.0

    R. audiens/penonton 150 orang

    Standart 0.6m/orang ; flow gerak 100% 0.6x150 =90 m, flow 100%=90

    180.0 Menyaksikan pertunjukan /kesenian daerah Stage Asumsi Asumsi lebar 4 m, panjang 7m 28.0

    R. audiens/penonton 150 orang Standart satuan 0. 6m/orang ; flow gerak 100 % 0.6mx150=90m ; flow 100%=90m

    180.0 R. persiapan 2 buah Asumsi 3x2.5m. 1 ruang pria dan 1

    ruang wanita 3x2.5=7.5 x 2 = 15m

    15.0

    Melihat upacara Buang Jong

    R. operator 1 buah Asumsi 3x3 m 9.0

  • R. upacara/tempat sesaji

    7x7 m sebagai tempat untuk melakukan tarian upacara

    49.0

    Lavatory Asumsi Asumsi 16 m 16.0 Gudang Asumsi Asumsi 12 m 12.0

    Total 4618.0 Sumber : analisis

    Jenis Kegiatan rekreasi Kebutuhan Ruang Kapasitas Modul Standart Ruang

    Luas (m)

    1 2 3 4 5 Loket 2 org 1.2-2.0m/orang ; flow gerak 50%

    2.0x2 org=4.0m ; flow 50%x4.0=2.0m

    6.0 R. tunggu/lobby 67 org 0.6m/orang ; flow gerak 50%

    0.6x67=40.2m ; flow50%x40.2 =20.1 40.2 + 20.1 = 60.3m

    64.0

    R. penitipan barang Asumsi Asumsi 9m 9.0 R. pengawas/pos jaga

    2 org 1.2-2.0m/orang ; flow gerak 50% 2.0x2 org=4.0m ; flow 50%x4.0=2.0m

    6.0 Lavatory 4 org 1.2x2.0 m/or ; flow gerak 50 %

    1.2x2.0x4 =9.6m;flow 50%= 4.8m 9.6 + 4.8 = 14.4 m

    15.0

    Pesiar dengan kapal boat Kapasitas 67 orang

    Dermaga kapal boat Standart 1 power boat untuk 6 org(MWG) Kapasitas 67 org Jumlah power boat 67: 6 = 11.16 ~12 buah power boat Besaran boat min: 4.86x2.29 m (AGS) Luas 4.89x2.29x12 boat = 133.55m Sirkulasi 50%x133.55= 66.77m Luas Total 200.32~210.0

    210.0

    Berlayar dengan perahu layar Kapasitas 42 orang

    Dermaga perahu layar

    42 org Standart 1 kapal layar 8 orang 42 : 8 =5.25 ~ 6 kapal layar Luasan(10+1..212)x6x11 =739.992 m Panjang tambatan (10+1.212)x6 =67.272m Luas Total 807.264 ~810.0

    810.0 Total 1120.0

    Sumber : analisis

    Jenis Kegiatan Kebutuhan Ruang kapasitas Modul Standart Ruang Luas (M) 1 2 3 4 5

    Carport 1 buah mobil 15 m 15.0 R. tidur 1 buah 6 x 2 = 12 m (NM) 12.0 R. duduk 1 buah 12 m (NM) 12.0 KM/WC 1 org 3-4 m (NM) 4.0 Teras 1 buah 8 m 8.0

    Menginap di cottage tipe single Direncanakan 5 unit

    luas total 5 cottage =51.0 m x 5

    Tabel 5.9 Rekreasi Marina

    Tabel 5.10 Rekreasi Homestay

  • =255.0 flow 100% = 255.0

    510.0

    Carport 1 buah mobil 15 m 15.0 R. tidur 2 buah 6 x 2 = 12 m (NM)

    12 x 2 = 24 m 24.0

    R. duduk 1 buah 12 m 12.0 R. makan 1 buah 6 m 6.0 Pantry 1 buah 4 m 4.0 KM/WC 2 buah 3-4 m (NM)

    4 x 2 = 8 m 8.0

    Teras 1 buah 8 m (NM) 8.0

    Cottage tipe family Direncanakan 5 unit

    Luas Total 5 cottage= 77.0 m x 5=385.0 Flow gerak 100% = 385.0

    770.0 Mengelola cottage

    Parkir tamu 5 buah Kapasitas parkir mobil ; jumlah kamar yang disediakan 1:4 Per mobil 4.75x2.5 m x5 = 59.375

    60.0 Lobby 1 buah 1.6 x 80 m = 128 m 128.0 Front office/receptionis

    1 buah 0.7 x 80 = 56m 56.0

    Pos jaga 2 orang 1.2-2.0m/orang ; flow gerak 50% 2.0x2 org=4.0m ; flow 50%x4.0=2.0m

    6.0

    R. konsesi 5 unit Standart ; 2.25m/unit Total luas 2.25x5 = 11.25 ~ 12.0

    12.0

    Boro perjalanan&wisata

    ATM Money changer Wartel

    Fasilitas cottage

    Mini market (daily needs & drugstore)

    Total 1542.0 Sumber : analisis

    Jenis Kegiatan Kebutuhan Ruang Kapasitas Modul Standart Ruang Luas (M) 1 2 3 4 5

    Plasa Asumsi 150m 150.0 Loket 3x2 orang 0.6m/orang ; flow gerak 100%

    3x2x0.6=3.6 , flow 100%=3.6 (7.2)

    8.0

    Kegiatan menerima

    R. informasi 2 orang 1.2m-2.0m ; flow gerak 50% 2.0mx2=4.0, flow50%=2.0

    6.0

    a. parkir wisata kuliner(mini caf/kios makan kecil)

    10 mobil 30 motor 1 bus

    4.75x2.5 m x 10 = 118.75 2.2x0.8 m x 30 = 52.8 11x3.5 m x 1 = 38.5 Total 224.35 ~225.0

    225.0 b. parkir rekreasi darat

    15 mobil 40 motor 2 bus

    4.75x2.5 m x 15 = 178.125 2.2x0.8 m x 40 = 70.4 11x3.5 m x 2 = 77 Total 325.525 ~325.0

    325.0

    parkir Area parkir Parkir per kantong kawasan rekreasi

    c. parkir rekreasi marina

    5 mobil 15 motor

    4.75x2.5 m x 5= 59.375 2.2x0.8 m x 15 = 26.4 Total 85.775 ~90.0

    90.0 Makan-minum di restoran

    Area parkir 10 mobil 20 motor

    4.75x2.5 m x 10= 118.75 2.2x0.8 m x 20 = 35.2 Total 118.75+35.2=153.95

    160.0

    Table 5.11 Pelayanan Umum

  • R makan dalam(indor dining table)

    50%x67=33.5 ~34 orang

    1 set dining table @ 4 orang 34 : 4 = 8.5 ~9 buah, per dining set 2.5x2.5m ; flow gerak 100% 2.5x2.5 x 9 = 56.25 ; flow 100%=56.25 56.25+56.25=112.5

    120.0 R. makan luar(outdoor dining table)

    50%x67=33.5 ~34 orang

    1 set dining table @ 4 orang 34 : 4 = 8.5 ~9 buah, per dining set 2.5x2.5m ; flow gerak 100% 2.5x2.5 x 9 = 56.25 ; flow 100%=56.25 56.25+56.25=112.5

    120.0 Kasa/pengelola 2 orang Asumsi 6m 6.0 Dapur kering 1 buah 10% R.makan (175) = 17.5m 18.0 Dapur basah 1 buah 20% R.makan (175) = 35m 35.0 R. pendingin 1 buah Asumsi 3x3 m 9.0 Gudang 1 buah Asumsi 4x3 m 12.0 Lavatory 6 orang 1.2x2.0 m/org. Flow gerak 50 %

    1.2x2.0x6 = 14.4m ; flow 50% = 7.2m 14.4 + 7.2 = 21.6

    25.0 R. P3K 4 orang 1.2m-2.0m ; flow gerak 50%

    2.0mx4=8.0, flow50%=4.0

    12.0 R. petugas 3 orang 1.2m-2.0m ; flow gerak 100%

    2.0x3=6.0, flow100%=6.0

    12.0

    Keselamatan dan kesehatan

    Garasi ambulans 1 mobil Ambulans =5.0x3.0 ; flow gerak50% 5.0x3.0=15 , flow50%=7.5 (22.5)

    25.0

    Mushola 20 orang 0.8m/orang ; flow gerak 50% 0.8x20=16m, flow50%=8m

    24.0

    Ibadah

    R. wudhu 6 orang 0.6m/orang ; flow gerak50% 0.6x6=3.6, flow50%=1.8 ~5.4

    6.0

    ATM 1 buah Asumsi 4 m 4.0 Wartel 1 buah Asumsi 9 m 9.0 Total 1401.0

    Sumber : analisis

    Jenis Kegiatan Kebutuhan Ruang Kapasitas Modul Standart Ruang Luas (M) 1 2 3 4 5

    R. kepala 1 orang Standard ruang kantor tertutup 15 m (DA)

    15.0

    R. bag. Pengelolaan 4 orang Ruang kantor terbuka = 8m/orang 32.0 R. bag. Pelayanan

    umum 5 orang Ruang kantor terbuka = 8m/orang 40.0

    R. bag. Operasional 4 orang Ruang kantor terbuka = 8m/orang 32.0 R. bag. Keuangan 2 orang Ruang kantor terbuka = 8m/orang 16.0 R. bag. Wisata 4 orang Ruang kantor terbuka = 8m/orang 32.0 R. bag.

    Perlengkapan 3 orang Ruang kantor terbuka = 8m/orang 24.0

    Kegiatan utama

    R. staff ME 4 orang Ruang kantor terbuka = 8m/orang 32.0 Kegiatan

    penunjang R. rapat/diskusi 20 orang 1.2-2.0m/orang 40.0

    Parkir 4 mobil 15 motor

    4.75x2.5 m x 4= 47.5 2.2x0.8 m x 15 = 26.4

    80.0

    lobby Asumsi Asumsi 5x5 m 25.0

    Umum

    lavatory Asumsi Asumsi 8 m 8.0

    Tabel 5.12 Pengelolaan

  • Pengelola

    Pengunjung

    Keg. Wisata darat

    Mekanikal& elektrikal

    Maintenance& Service

    Keg. Pengeololaan

    Keg. Wisata Marina

    Informasi &pelayanan umum

    Data

    ng

    Keg. Wisata Homestay

    Pelayananumum

    Mekanikal& elektrikal

    Maintenance& service

    Wisata daratWisata Marina

    PengelolaanWisata

    Homestay

    R. sholat 10 orang 0.8m/orang x 10 =8 m Flow gerak 50% = 4 m

    12.0

    Total 388.0 Sumber : analisis

    Jenis kegiatan Kebutuhan Ruang Kapasitas Modul Standart Ruang Luas (M) 1 2 3 4 5

    R. peralatan Asumsi Asumsi 20.0 R. staff 2 orang 2.0m/orang x2 =4.0 m

    Flow gerak 50%=2.0 m

    6.0 Bengkel Asumsi Asumsi 25.0

    Manitenance dan service

    Loading Area 1 truk 1 mobil

    Truk 6.0x3.0 m x1 = 18.0 Mobil 4.5x2.5 m x1 = 11.25 Flow gerak 50%

    45.0 R. operator listrik Asumsi Asumsi 12.0 R. operator mesin Asumsi Asumsi 12.0 R. operator pompa Asumsi Asumsi 16.0 R. genset Asumsi Asumsi 36.0 Gudang Asumsi Asumsi 9.0

    Mekanikal dan elektrikal

    R. bahan bakar Asumsi Asumsi 12.0 Total 193.0

    Sumber : analisis

    Jumlah luasan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

    1. luasan kegiatan wisata darat 4618.0 2. luasan kegiatan wisata marina 1120.0 3. luasan kegiatan wisata homestay 1542.0 4. luasan kegiatan pelayanan umum 1401.0 5. luasan kegiatan pengelolaan 388.0 6. luasan kegiatan perawatan dan perbaikan serta mekanikal dan elektrikal 193.0 Jumlah luasan kawasan yang dibutuhkan 9262.0

    Sirkulasi spesifikasi kegiatan yang digunakan di dalam kawasan sebesar 100% Luas = 100% x 9262.0m = 9262.0m Kebutuhan ruang untuk kawasan wisata pantai Tanjung pendam adalah Jumlah luasan = 9262.0 m + 9262.0 m = 18524.0 m (1.8 Ha), sedangkan area lokasi perencanaan adalah 22 Ha.

    5.2 ANALISIS PERUANGAN 5.2.1 Pola Hubungan Ruang Mikro

    Tabel 5.13 Perawatan, perbaikan dan ME

  • Datang Plaza

    R. Satpam

    R. Informasi

    Toilet

    Parkir ATM

    WartelPos parkir

    Musholla

    Datang Plasa PengelolaArea Buang Jong Musholla

    Open stage

    Wisata darat

    Wisata kuliner

    Wisata marina Restoran

    Cottage

    5.2.2 Pola Kegiatan Ruang Makro

    Kelompok Ruang Wisata

    Kelompok Ruang Pelayanan Umum

    Diagram 5.1 Pola hubungan dan kegiatan kelompok ruang makro

    Diagram 5.2 Pola Hubungan Kelompok Kegiatan Wisata

  • Datang Parkir R. Tamu

    Toilet

    Informasi Musholla

    Maintenance& Service

    Mekanikal& Elektrikal

    Wisata

    Operasional

    Bag. Pengelolaan

    Bag. Keuangan

    Pelayanan umum

    Lobby

    R. Rapat

    Datang

    Parkir

    R. BengkelLoading area

    R. Genset R. Pompa

    R. Bahan bakar

    R. Mesin R. Staff

    R. Listrik

    R. Peralatan

    Kelompok Ruang Pengelola

    Kelompok Ruang Service

    5.3 ANALISIS LOKASI 5.3.1 Analisis Lokasi Site

    Diagram 5.3. Pola Hubungan Kelompok Kegiatan Pelayanan Umum

    Diagram 5.4. Pola Hubungan Kegiatan Pengelola

    Diagram 5.5. Pola Hubungan Kegiatan Service

  • Tapak yang belum dikembangkan

    Tapak yang sudah dimanfaatkan namun belum tertata secara optimal

    S. Cerucuk

    laut

    laut

    Kawasan pantai seluas 22 Ha ini, yang telah dikembangkan oleh dinas pariwisata dan kebudayaan kabupaten Belitung seluas 2,25 Ha dengan menyediakan berbagai fasilitas umum, sementara yang 19,75 Ha hingga sasat ini belum dikembangkan Adapun batas-batas dari kawasan Pantai Tanjungpendam adalah :

    Sebelah Barat : Laut Cina Selatan, pulau kalamoa Sebelah Timur : perumahan penduduk, Jl. patimura, Jl. Lingkungan. Sebelah Selatan : muara sungai cerucuk, desa juru seberang Sebelah utara : penginapan Pondok Impian

    Gambar 5.1 Kondisi Tapak Sumber : analisis

  • Gudang

    Masjid Al-Ihram

    Wism

    a Be

    litung

    cafe

    PemukimanKids playground

    Lap.voli

    Area kios

    makan

    Kawasan Wisata Pantai

    Tanjungpendam

    pemukiman

    Pelabuhan barang

    S. Cerucuk

    laut

    laut

    penginapan

    Pelabuhan barang/bongkar muat, namun kadangkala dipakai sebagai tempat berlabuhnya salah satu kapal penumpang dari jakarta

    Perumahan PT. Timah Belitung yang sekarang sudah menjadi milik pribadi

    Masjid Al-Ihram digunakan oleh warga perumahan/kompleks PT. Timah

    Wisma belitung, dulunya merupakan tempat penginapan tugas kedinasan milik PT. Timah Belitung

    Jalan(akses) utama menuju ke kawasan pantai Tanjungpendam

    Gambar 5.2 Kondisi Sekitar Kawasan Sumber : analisis

  • Gudang

    Masjid Al-Ihram

    Wism

    a Be

    litung

    cafe

    PemukimanKids playground

    Lap.voli

    Area kios

    makan

    Kawasan Wisata Pantai

    Tanjungpendam

    pemukiman

    Pelabuhan barang

    S. Cerucuk

    laut

    laut

    penginapan

    Pulau Kalomoa merupakan potensi view bagi kawasan Pantai Tanjungpendam

    Sungai Cerucuk sebagai jalur sirkulasi kapal-kapal (barang,penumpang&ikan) dari dan menuju ke kawasan kota Tanjungpandan

    Penginapan Pondok Impian, merupakan motel milik swasta yang baru dibuka pada th.2006

    Jalan patimura sebagai batas kawasan di sebelah timur

    jalan lingkungan sebagai batas kawasan di sebelah timur

    Gambar 5.3 kondisi batas kawasan Sumber : analisis

  • KawasanWisata Pantai

    TanjungpendamLaut

    Laut

    S. Cerucuk

    Lap.Voli

    Area playgroung

    ME

    SE

    Area kios makan

    Gazebo

    Prom

    enad

    e

    Prom

    enad

    e

    Kondisi promenade existing yang tanpa tempat duduk untuk tempat beristirahat

    Kondisi kawasan di waktu sore hari. Tidak adanya area parkir menjadi salah satu masalah kawasan saat ini

    Kondisi jalan existing yang tidak membedakan antara jalur kendaraan dan pejalan kaki

    kondisi gazebo existing yang bentuk atapnya tidak mencerminkan arsitektur daerah belitung

    Gambar 5.4 Kondisi kawasan terbangun Sumber : analisis

  • Gambar 5.5 kondisi kawasan terbangun Sumber : analisis

    KawasanWisata Pantai

    TanjungpendamLaut

    Laut

    S. Cerucuk

    Lap.Voli

    Area playgroung

    ME

    SE

    Area kios makan

    Gazebo

    Prom

    enad

    e

    Prom

    enad

    e

    Pintu masuk utama ke dalam kawasan saat ini

    Playground sebagai salah satu sarana yang ada di kawasan untuk mewadahi kegiatan anak-anak

    Salah satu sarana olahraga yang cukup sering digunakan oleh pengunjung pantai ini

    Salah satu kios makan yang ada di kawasan sarana nongkrong pengunjung di kala sore

    KawasanWisata Pantai

    TanjungpendamLaut

    Laut

    S. Cerucuk

    Lap.Voli

    Area playgroung

    ME

    SE

    Area kios makan

    Gazebo

    Prom

    enad

    e

    Prom

    enad

    e

    Playground sebagai salah satu sarana yang ada di kawasan untuk mewadahi kegiatan anak-anak

    Salah satu sarana olahraga yang cukup sering digunakan oleh pengunjung pantai ini

  • Kawasan Wisata Pantai

    Tanjungpendam

    S. Cerucuk

    laut

    laut

    Jl. P

    atim

    ura

    Jl. Li

    ngku

    ngan

    Tapak kawasan di bagian ujung selatan yang belum

    Area yang sering digunakan sebagai tempat parkir perahu-perahu kecil

    Tanah kosong yang sering dijadikan tempat untuk pertunjukan musik atau pasar malam (night fair)

    Tapak sebelah selatan yang belum dibangun promenade

    Gambar 5.6 kondisi kawasan yang belum dikembangkan Sumber : analisis

  • Keberadaan fasilitas rekreasi yang disediakan oleh pengelola (Pemda) saat ini dapat dikatakan kurang representatif dan tidak dapat seluruhnya mewadahi kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan oleh pengunjung. Selain itu belum tersedianya wadah yang sesuai untuk menyelenggarakan event-event atau acara-acara yang sewaktu-waktu diselenggarakan di kawasan ini semisal pertunjukan kesenian daerah dan upacara Buang Jong. Sehingga hal ini kurang cukup dalam mendukung upaya untuk menciptakan kawasan ini sebagai kawasan wisata andalan terutama di dalam kota Tanjungpandan. Dengan memperhatikan kegiatan yang ada dalam kawasan perencanaan maka dalam penataan dan pengembangannya perlu ditentukan zonifikasi kawasan. Dalam perencanaan ditentukan

    membagi kawasan menjadi 3 zona utama, yaitu : zona wisata darat (penataan dan pengembangan) zana wisata marina (pengembangan) zona wisata homestay (pengembangan)

    5.3.2 Analisis penentuan lokasi

    Kriteria penentuan lokasi Kondisi lokasi Tata guna lahan Peruntukan lahan sebagai area untuk kegiatan existing (penataan)

    seperti area wisata kuliner dan voli pantai, palground dan kegiatan pengembangan seperti olahraga darat, open stage, dan area Buang Jong.

    View Pemandangan pantai dan laut lepas Panorama semenanjung (peninsula)

    Lingkungan Berupa lahan/tapak yang sudah dikembangkan (tapak existing), dan

    Sebagian berupa lahan kosong Kontur relatif datar

    Aksesibilitas Mudah ditempuh dari segala arah kawasan Dekat dengan jalan utama

    Kriteria penentuan lokasi Kondisi lokasi Tata guna lahan Peruntukkan lahan sebagai area dermaga (mini harbour) untuk

    kapal boat dan perahu layar untuk kegiatan berlayar di laut dan menyusuri sungai

    Lingkungan Kondisi air harus cukup dalam Arus air cukup tenang

    Aksesibilitas Dekat dengan jalur pelayaran sungai sehingga memudahkan

    Tabel 5.14 Zona wisata darat

    Tabel 5.15 Zona wisata marina

  • kegiatan wisata menyusuri sungai Cerucuk Dekat dengan jalur pelayaran laut/pantai

    Kriteria penentuan lokasi Kondisi lokasi Tata guna lahan Peruntukan lahan sebagai area cottage

    (penginapan) View Pemandangan pantai dan laut lepas

    Pemandangan pulau kalamoa Lingkungan lokasi harus tenang

    lokasi berupa lahan kosong Aksesibilitas Jauh dari jalan utama

    Jauh dari kegiatan rekreasi darat yang ramai Dekat dengan restoran (makan-minum)

    5.4 ANALISIS PENGOLAHAN TAPAK Dengan pembagian zona kawasan menjadi 3 zona yaitu ; Zona penataan dan pengembangan wisata darat Zona pengembangan wisata marina , dan Zona pengembangan wisata homestay

    Ini dimaksudkan agar kualitas fungsi lahan dapat dipertahankan secara optimal karena pada

    kawasan yang direncanakan seluas 2,25 Ha nya telah dibangun beberapa fasilitas umum. Adapun dasar pertimbangan yang digunakan dalam pengolahan tapak adalah : Tata guna lahan existing (tapak kawasan lama/TKL) Pemanfaatan kondisi dan potensi alam site/tapak Kemudahan pencapaian Sifat kegiatan yang diwadahi.

    Tabel 5.16 Zona wisata homestay

  • 5.4.1 ANALISIS TATA GUNA LAHAN EXISTING

    JL.LINGKUNGAN

    U

    Se ke dalam kawasan

    ME ke dalam kawasan

    Area Kios Makan

    Tapak berupa lahan kosong yang belum dikembangkan/dimanfaatkan

    Jalan aspal

    Jalan tanah

    Promenade tepi pantai

    Keterangan :

    Lahan kosong yang pada waktu tertentu sering digunakan untuk menggelar pertunjukan musik

    Area yang digunakan untuk parkir perahu

    Laut

    Area Playground

    Lapangan voli pantai

    Area gazebo

    Muara Sungai Cerucuk

  • 5.4.2 ANALISIS KONDISI DAN POTENSI

    Gambar 5.7 Tata Guna Lahan Existing Sumber : anallisis

    JL.LINGK

    UNG

    AN

    View berupa pantai & laut lepas

    View berupa pantai & laut lepas Sunset di kala sore sangat indah

    Pulau Kalamoa

    Jalur lalu lintas kapal dan perahu nelayan View desa juru seberang

    Keadaan kontur yang cukup rata/ landai mudah untuk pelaksanaan pembangunan

    Tapak Terbangun

    View jalan dan pemukiman

    View jalan dan wisma belitung

    View Pelabuhan

    Laut Cina Selatan

    LIN

    GKUN

    GAN

    Barat Tenggara

    6 m

    Dalamnya air hasil proses pengerukan

    Kondisi pantai sangat landai

    Pada musim Timur(april-oktober) Air pasang15 km dari tepi promenade Air surut 1 km dari tepi promenade Pada musim barat(oktober-april) Air pasang mencapai tepi promenade Air surut50m dari tepi promenade

    Karena pantai terletak di muara sungai cerucuk yang dasarnya telah mengalami pengerukan sehingga baik saat keadaan laut pasang atau surut tidak berpengaruh pada keadaan/ketiinggian permukaanair

  • SITE/TAPAK 5.4.3 ANALISIS PENGOLAHAN TAPAK

    JL.LINGKUNGAN

    Area playgrouond existing tetap dipertahankan

    Penataan jalur promenade dengan penambahan tempat duduk dan lampu serta pepohonan sebagai peneduh bagi pejalan kaki

    Pengembangan jalur promenade denngan penambahan hingga sekelililng kawasan sebagai jalur pejalan kaki

    Area pada ujung kawasan yang berbatasan dengan gerbang lalu lintas kapal difungsikan sebagai area untuk sculpture kawasan 9penanda kawasan dari luar)

    Area air dalam yang biasa dipakai untuk parkir perahu dipakai sebagai area dermaga kapal boat dan perahu layar

    Tapak yang jauh dari lalu lintas utama dan memiliki view maksimal difungsikan sebagai area cottage

    Zone interlation space (peralihan) dibangun sarana pelayanan umum seperti restoran

    Zona yang terletak dekat dengan tapak kawasan lama(existing) dipakai sebagai area rekreasi darat seperti arena buang Jong, open stage, dan galeri seni

    Penataan area kios makan existing menjadi area wisata kuliner dengan penambahan sarana-prasarana umum seperti area parkir, sarana utilitas, pedestrian serta gazebo

    Zona yang terletak di tengah kawasan memiliki kemudahan akses ke dalam dan ke luar kawasan dipakai untuk area pengelola

    Gambar 5.8 Pengolahan Tapak Sumber : analisis

  • 5.4.4 ANALISIS PENCAPAIAN

    Gambar 5.9 Analisa pencapaian

    Sumber : analisis

    JL.LINGKU

    NGAN

    JL.PATIMURA

    Dasar Pertimbangan : - keadaan tapak/site - kemudahan pencapaian - tata guna lahan existing - jaringan jalan menuju kawasan

    Service entrance & pengelola(akses4) Pencapaian untuk service seperti loading barang dan peralatan untuk MEE menggunakan jalur yang tidak mengganggu jalur lalu lintas utama

    Service entrance&pengelola (akses3) untuk loading barang wisata kuliner dan loading barang MEE

    ME pengunjung existing (akses1) tetap dipertahankan kareana dekat dengan lalu lintas utama sehingga memudahkan pencapaian

    Pintu keluar pengunjung (akses2), dibedakan dengan pintu masuk untuk mempermudah sirkulasi

    U

    Keterangan : jalan aspal Jalan tanah Promenade tepi pantai

  • 5.5 ANALISIS ZONING TAPAK Dasar Pertimbangan :

    Tata guna lahan existing

    Kondisi dan potensi tapak

    Tingkat pencapaian

    Kesamaan aktivitas

    Keterkaitan antar jenis kegiatan dalam satu area

    Kriteria :

    Tata guna lahan existing (yang sudah ada) yang berupa area kios-kios makan (mini cafe) dan area playground tetap dipertahankan di lokasi semula namun ditata dan dikembangkan seoptimal mungkin misalnya dengan membangun food court untuk menampung kios-kios makan yang sudah ada saat ini maupun yang tambahan.

    Area wisata homestay yang berupa cottage diletakkan pada tapak dengan kondisi tenang

    dan memiliki view yang indah. Karena jenis wisata ini membutuhkan ketenangan maka sebisa mungkin diletakkan di area yang jauh dari area publik, jalur lalu lintas utama (main traffic) dan pelayanan umum.

    Area wisata darat seperti area open stage, area buang Jong, berbelanja souvenir dan

    berwisata kuliner (makan&minum) memerlukan tapak yang luas dan lebar mengingat kegiatan yang diselenggarakan banyak & beragam. Selain itu area ini juga harus mudah dijangkau dari segala kawasan karena wisata yang ditawarkan menarik minat pengunjung dari segala usia dan karakter sehingga memudahkan pencapaian tanpa mengganggu wisata yang bersifat private seperti area cottage.

    Area wisata marina (berupa mini harbour) termasuk di dalamnya layar dan boating diletakkan pada tapak yang memiliki kedalaman air yang sesuai dengan keperluan kegiatan boating, dan dekat dengan area perjalanan wisata yang ditawarkan semisal menyusuri sungai Cerucuk dengan menggunakan kapal boat, berwisata ke pulau kalamoa,

    atau mengunjungi desa juru seberang.

  • Area penunjang atau service diletakkan pada tapak yang datar dan memiliki kemudahan pencapaian/aksesibilitas baik ke dalam maupun ke luar kawasan untuk memudahkan

    melakukan kegiatan service.

    JL.LIN

    GK

    UN

    GA

    N

    Pintu service 1

    Pintu masuk pengunjung

    Pintu service 2

    Pintu keluar pengunjung

    Area pengelola

    Zona MEE &maintenance

    Zone MEE & maintenance

    Zone wisata marina

    Zone dermaga boat dan perahu layar

    Area culpture

    Zone cottage

    Zone wisata/rekreasi darat (pengembangan) meliputi art gallery, open stage, lap. Voli pantai,&kolam renang

    Zone kios makan/food court existing dan tambahan

    Zone playground existing

    Promenade existing dengan penambahan elemen

  • 5.6 ANALISIS LANSEKAP Penataan lansekap berkaitan erat dengan pembentukan ruang luar atau ruang terbuka.

    Dasar pertimbangan : Tata lansekap sebagai visual control dan nilai estetis Tata lansekap sebagai penunjang fungsi tapak Karakteristik tapak

    Kondisi kawasan Kawasan pantai berbeda karakter di beberapa bagian dikarenakan saat ini kawasan pantai

    Tanjungpendam ini oleh PEMDA setempat telah dibangun promenade di sekeliling bibir pantai di sebelah barat namun belum dilengkapi dengan sarana tampat duduk untuk beristirahat serta pohon peneduh.

    Di bagian pantai sebelah tenggara belum dibangun promenade akan tetapi dibagian ini kondisi airnya tenang/tidak bergelombang dan dasar air dalam karena bebatasan dengan pelabuhan diseberangnya sehingga dasar air telah mengalami pengerukan sebelumnya. Selain itu dibagian ini merupakan air payau(pertemuan air asin dengan air tawar) karena terletak di muara sungai Cerucuk.

    Di kawasan ini tanaman yang banyak berkembang adalah jenis kelapa, ketapang, waru laut, cemara laut, dan akasia sebagai peneduh jalan.

    Akan tetapi di kawasan ini tanaman kurang tertata secara estetis(indah) dan proporsional. Kurang variasi dari segi jenis dan bentuk tanamannya.

    Analisis 5.6.1 Elemen lembut (soft material) : 1. Vegetasi Adapun fungsi tanaman adalah :

    Gambar 5.10 Zone pada tapak pengembangan Sumber : analisis

  • Sebagai komponen pembentuk ruang Untuk mengontrol pandangan terhadap ruang luar dan terhadap hal-hal yang tidak

    menyenangkan Sebagai pembatas fisik semisal mengarahkan pergerakan maupun sebagai penghalang

    pergerakan manusia atau hewan. Mengendalikan iklim(mikro) untuk kenyamanan manusia Sebagai penghasil bayang-bayang keteduhan Sebagai aksentuasi Sebagai keindahan lingkungan

    Perletakkan vegetasi/ tata hijau yang benar dan seimbang akan mempengaruhi kondisi daripada kawasan atau area yang menaunginya. Baik dari segi kondisi iklim(secara mikro), efek visualnya, serta jenis peruntukkan area itu sendiri akan difungsikan untuk apa ; semisal pedestrian, area sirkulasi kendaraan, open space, dan sebagainya. Dibawah ini merupakan tabel karakter tanaman/vegetasi sesuai dengan area habitatnya.

    No. Area/ lokasi Fungsi Karakteristik Tanaman yang memungkinkan 1. Pada daerah

    kegiatan rekreasi Peneduh Visual control Pembatas fisik Pengendali iklim skala

    rimbun tidak merusak konstruksi warna menarik perawatan mudah manusiawi

    flamboyant angsana ketapang

    2. Sepanjang daerah sirkulasi kendaraan

    pengarah peneduh Visual control Elemen statis

    Rimbun Tinggi Tidak merusak

    konstruksi kontinyu dan tidak

    monoton

    akasia tanjung cemara palem pinus

    3. Sepanjang daerah sirkulasi pedestrian

    Pengarah Peneduh Visual Control Pembatas fisik

    Tidak terlalu tinggi Warna menarik Berfungsi sebagai

    pagar dan atap

    Bamboo halus Tanjung Kenari Cemara susun

    4. Open space Peneduh Keterlingkungan

    (enclosure) Pembentuk vista

    Tinggi Cukup rapat Menarik

    Palm Bunga sapu

    tangan Rerumputan

    seperti rumput manila dan gajah Jenis tanaman

    perdu Perletakkan tanaman pada tapak dilakukan dengan mempertimbangkan fungsi tapak itu sendiri kemudian fungsi dan karakter dari tanaman yang akan digunakan dalam tapak tersebut. Berikut ini macam-macam tanaman yang dapat ditanam di daerah pantai

  • No. Nama tanaman Nama latin 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

    Lenggundi Mengkuang Cemara Laut Ketapang Bintangor Laut Angsana Tembusu padang Pong-pong Waru laut Mempari Gelam Keben Menasi Kelat jambu laut Dungun Ambong-ambong

    Vitex trifolia var simplicifolia Pandanus odoratissimus Casuarinas equisetifolia Terminalia cattapa Colophyllum inophyllum Pterocarpus indicus Fragarea fragans Carbera odollam Hibiscus tiliaceus Pongamia pinnata Maleleuca cajuputi Baringtonia asiatica Planchonella obovata Eugenia grandis Heritiera littoralis Scaevola taccada

    Sumber : Rustam Hakim, Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap, PT. Bumi Aksara,2003.

    2. Air Bentuk-bentuk visual air :

    Dalam perencanaan akan digunakan type kolam/pool dan fountain karena lebih sesuai untuk area taman di kawasan yang direncanakan

    5.6.2 Elemen keras (hard material) Perkerasan Dalam perancangan lansekap, perkerasan merupakan bagian dari material yang dipergunakan dalam penyelesaian desain lansekapnya terutama pada tempat-tempat yang mempunyai intensitas kegiatan tinggi ; antara lain pada jalan setapak, jalan masuk kendaraan, tempat parkir, area bermain, plaza tempat berkumpul, dan area tempat duduk.

    Gb 5.11. Bentuk pool, fountain dan cascade Sumber. Landscape architecture, Osmond J.O

    fountain cascade pool

  • Berbagai bahan material yang dapat dimanfaatkan untuk perkerasan lantai antara lain kerikil, batu lempeng, semen, aspal, beton, batu koral, ubin keramik, dan batu bata atau paving block. Penggunaan perkerasan juga perlu memperhatikan pola (pattern) yang dirancang. Pola-pola yang dimaksud antara lain pola grid, pola kotak, pola sisik ikan, pola bulat, pola kombinasi, dsb.

    PENGGUNAAN PERKERASAN

    KRITERIA BAHAN

    PLAZA Pola menarik Tidak tergenang Tidak licin Mudah dalam perawatan

    Paving block

    JALAN MOBIL

    Mampu memantulkan beban Permukaan halus rata Mudah dalam perawatan dan perbaikan Tahan terhadap kondisi yang merusak

    Jalan existing memakai aspal hot mix. jalan pengembangan memakai paving block

    JALUR PEDESTRIAN Tidak licin Pola tegak lurus arah jalan untuk

    memberikan kesan lebar

    Paving block

    PARKIR Tidak membahayakan dan tidak licin Perbaikan dan perawatan mudah Kemiringan 0-2% Tidak memantulkan cahaya

    Paving block

    PROMENADES Aman Tektur kasar Pola menarik

    Paving block

    JALAN DIATAS AIR Tahan lama Aman Bahan tidak licin dan memantulkan

    cahaya

    Kayu dan baja anti karat

    Kelebihan penggunaan paving block adalah dapat menyerap air dan mudah diperbaiki apabila terjadi kerusakan. Selain itu sekarang ini terdapat berbagai variasi pola/pattern bahan paving block sehingga memudahkan dalam pemilihannya.

    Furniture lansekap

    Papan informasi papan informasi berfungsi sebagai petunjuk dan pemberi keterangan tentang area tempat di dalam kawasan rekreasi. Papan informasi yang direncanakan menggunakan bahan aluminium yang berisi petunjuk/ informasi tentang letak fasilitas wisata yang ada.

  • Tempat duduk/sitting area Menurut Departemen Pekerjaan Umum pada perencanaan jalur/area pedestrian yang aksesibel, tempat istirahat/tempat duduk harus ada maksimal setiap 9 m. Pada kawaan yang direncanakan, tempat duduk direncanakan menggunakan bahan besi

    Playground / kids toy Playground merupakan area bermain bagi anak-anak. Pada area ini disediakan macam-macam permainan. Untuk menjaga keamanan dalam beraktivitas bagi anak-anak, maka macam-macam permainan yang direncanakan dibuat dengan material yang aman bagi nak-anak seperti plastik, fiberglass, dan kayu.

    Kolam/pond Merupakan bentuk penegasan sebuah kawasan rekreasi perairan. Pond/kolam berfungsi sebagai aksentuasi dan penyejuk di ruang terbuka (open space)

    Penerangan luar (outdoor lighting) Kawasan wisata yang direncanakan tidak hanya dapat dimanfaatkan pada siang hari akan

    tetapi juga di malam hari. Penerangan ini diutamakan di tempat-tempat terbuka yang digunakan untuk beraktivitas seperti area parkir, plasa, jalur kendaraan serta jalur pergerakan manusia (pedestrian) dan

  • promenades. Penerangan luar ini direncanakan menggunakan lampu. Bahan material yang digunakan direncanakan dari besi dan beton. Sculpture Kawasan yang direncanakan adalah kawasan wisata pantai yang terletak tepat pada pintu gerbang lalu lintas kapal-kapal baik yang keluar maupun

    yang menuju kota Tanjungpandan melalui jalur laut. Sculpture ini diharapkan menjadi penanda kawasan(landmark) dari luar, sehingga sangat tepat jika ditempatkan di ujung barat daya kawasan yang berada tepat di muara sungai Cerucuk. Sculpture yang direncanakan mengambil bentuk kapal, karena kapal erat hubungannya dengan wisata kelautan(bahari) yang menjadi tema kampanye pariwisata Belitung. Layar di atas dak kapal menggambarkan bahwa sebagian besar masyarakat mengandalkan laut sebagai ladang pencaharian. Sedangkan mangkuk-mangkuk yang ada diatas kapal mengambil unsur kapal keruk yang merupakan kapal pertama yang digunakan untuk mengeruk timah di Belitung pada zaman pemerintahan belanda ketika timah masih menjadi primadona Belitung. Jumlah mangkuk pada sculpture menggambarkan kota Tanjungpandan dimana kawasan wisata ini berada merupakan kota Bertuah yaitu Bersih, Elok, ramah, tertib, ulet, aman dan harapan.

    5.7 ANALISIS SIRKULASI Sirkulasi sangat erat hubungannya dengan pola penempatan aktivitas dan penggunaan tapak sehingga merupakan pergerakan dari ruang satu ke ruang lain. Kenyamanan dapat berkurang

    akibat dari sirkulasi yang kurang baik, misal kurangnya kejelasan sirkulasi, tidak adanya hierarki sirkulasi, tidak jelasnya pembagian ruang antara sirkulasi pejalan kaki dan sirkulasi kendaraan, penggunaan fungsi ruang sirkulasi yang berbeda (misal trotoar, dijadikan tempat berjualan).

  • Analisis sirkulasi bertujuan untuk menentukan pola sirkulasi yang tepat antara sarana-sarana rekreasi yang ada dalam kawasan yang direncanakan. Adapun dasar pertimbangan yang dipakai adalah : Kemudahan pencapaian dari dan menuju ke masing-masing sarana rekreasi Kejelasan sirkulasi untuk memudahkan pergerakan Pola tata massa bangunan Kondisi tapak

    Sirkulasi yang ada dalam kawasan dibagi menjadi dua yaitu : 5.7.1 Sirkulasi Kendaraan Jalur distribusi, jalur untuk gerak perpindahan lokasi (jalur cepat) Jalur akses, jalur yang melayani hubungan jalan dengan pintu masuk bangunan. Kedua jalur tersebut perlu dipisah untuk memperlancar lalu lintas. fasilitas penunjang berupa ruang parkir harus disesuaikan dengan ruang yang tersedia. Sirkulasi kendaraan pada kawasan wisata ini terbatas sampai area parkir, dimana

    pengunjung yang berkendaraan menuju ruang kegiatan harus berjalan dari area parkir. Sistem parkir yang diterapkan di setiap zona pada tapak pengembangan adalah sistem

    kantong parkir dan ditempatkan pada zona pelayanan umum. Tiap-tiap zona mempunyai daerah kantong parkir sendiri.

    Untuk kemudahan pencapaian tiap zona dalam kawasan maka pengolahan arus sirkulasi dalam kawasan memanfaatkan kondisi eksisting dan dikembangkan sehingga jalan dalam

    kawasan tersebut merupakan penghubung antar zona kegiatan dalam kawasan. Analisis : alternatif bentuk lintasan sebagai pola sirkulasi

    melingkar linier berpencar Tak menentu

    Pergerakan melingkar

    nenyebabkan

    Sesuatu yang monoton

    akan menyebankan

    kebosanan

    Memberikan kesan

    petualangan karena

    tujuan akhir tidak

    terlihat dan

    menimbulkan rasa ingin

    Banyak rintangan akan

    menimbulkan kelelahan

    dan ketidaknyamanan

  • kepusingan seakan tidak

    ada akhirnya.

    tahu

    Analisis : Untuk jalur distribusi kendaraan ke sarana-sarana rekreasi di dalam kawasan yang direncanakan menggunakan pola linear cluster, hal ini menyesuaikan dengan kondisi tapak kawasan yang memanjang dan melebar ke arah selatan. Untuk menghindari kebosanan akibat pola linear yang monoton maka digunakan ritme pada pemakaian vegetasi di sepanjang jalur kendaraan dan ditempatkan plaza di setiap perpindahan simpul-simpul jalan. Sistem parkir kendaraan yang digunakan adalah sistem kantong parkir.

    Pada kawasan yang direncanakan jenis parkir yang digunakan adalah parkir sudut (angle parking) dan parkir tegak lurus (perpendicular parking) tergantung dari kondisi dan luasan tapak yang akan digunakan untuk tempat parkir itu sendiri.

    Terjaminnya keamanan dan

    kenyamanan bagi pejalan kaki. Terjadi pemisahan antara pejalan

    kaki dan kendaraan. Kemudahan pencapaian menuju

    ruang kegiatan.

  • parkir tegak lurus (perpendicular parking)

    Parkir sudut (angle parking)

    5.7.2 Sirkulasi Manusia Dapat berupa pedestrian atau mall yang membentuk hubungan erat dengan aktivitas kegiatan di dalam tapak.

    Hal yang perlu diperhatikan antara lain lebar jalan, pola lantai, kejelasan orientasi, lampu jalan dan fasilitas penyebrang. Analisis : Sistem sirkulasi pejalan kaki yang digunakan dalam perencanaan kawasan ini adalah

    sistem linear dengan menghubungkan seluruh pintu masuk dengan penerapan penyimpangan atau percabangan dari jalur lurus dengan mempertimbangkan bentuk kawasan yang memanjang dan jarak lelah berjalan.

    Pemberian promenade di sekeliling kawasan pada area yang berbatasan langsung dengan air (pantai&sungai) direncanakan menjadi penghubung antar zona kegiatan sekaligus wadah bagi pengunjung untuk berwisata mengelilingi kawasan (dengan berjalan

    Pada area parking diberikan pepohonan utnuk mengurangi area parkir terlalu panas dan gersang

    Selain itu pohon berfungsi untuk menambah keindahan tempat parkir agar tidak teralu monoton.

    Pemberian lampu sebagai penerangan area parkir di waktu malam. Jarak antara lampu parkir minimal setiap 10 m.

    Perkerasan parkir menggunakan aspal hot mix

    Gambar 5.12 Analisis sistem parkir Sumber : analisis

  • kaki) sambil menikmati pemandangan laut. Untuk mencegah kemonotonan pada promenade digunakan ritme pada promenade dengan menerapkan simpul/plaza promenade di setiap perpindahan zone kegiatan dalam kawasan.

    5.8 ANALISIS PENDEKATAN BENTUK DAN TAMPILAN BANGUNAN 5.8.1 Analisis Pendekatan Bentuk Pendekatan bentuk bertujuan untuk menentukan bentuk dasar massa yang tepat digunakan pada kawasan yang direncanakan dengnan mempertimbangkan hal-hal seperti : Kemudahan pelaksanaan Fleksibilitas bentuk Tamggap terhadap kondisi tapak (iklim makro, mikro, bentuk dan sirkulasi tapak)

    Alternatif bentuk dasar massa :

    Bentuk massa Fleksibilitas Efisiensi Estetika Karakter

    Pengembangan pola tata ruang mudah

    Aktivitas bebas, tidak terikat

    Bentuk tidak kaku

    Formil / netral

    Pengembangan pola ada, namun kurang luwes

    Aktivitas agak terikat

    Bentuk kaku Semi formil/ dinamis

    Pengembangan pola sulit

    Aktivitas kurang bebas

    Bentuk tidak kaku

    Non formil/ feminism

    Analisis : Bentuk dasar massa yang digunakan adalah bentuk dasar segiempat, ini dikarenakan menyesuaikan dengan kondisi kawasan . Arsitektur yang digunakan serta fleksibilitas pengembangan daripada bentuk dasar tersebut diharapkan mampu memberikan efisiensi yang maksimal sekaligus daya tarik yang optimal. 5.8.2 Analisis Pendekatan Pola Tata Massa Dasar pertimbangan :

    a. hubungan aktivitas dan fungsi kegiatan

  • b. pola pencapaian yang diterapkan c. pola sirkulasi yang diterapkan d. kondisi tapak, penyerapan panas dan pendinginan dalam bangunan

    kriteria : a.antar massa bangunan memliki keterkaitan dan ikatan yang sesuai dengan aktivitas dan

    fungsinya b. pencapaian antar massa sebisa diusahakan mudah c. pola sirkulasi yang dapat mengakomodasi seluruh kegiatan dalam kawasan d. tata massa yang tanggap terhadap kondisi tapak dan lingkungan e. keterbukaan dan saling sinambung

    analisis : Tata massa merupakan organisasi dan hubungan antar massa bangunan yang

    memeperhatikan kondisi tapak dan lingkungan sekitar. Alternatif pengaturan organisasi massa dan hubungan antar massa adalah Terpusat Linear radial kluster

    Adanya ruang pemersatu antar massa bangunan

    Suatu urutan dari ruang yang berulang , bersifat fleksibel terhadap kondisi tapak

    Perpaduan dan organisasi terpusat dan linear yang berkembang membentuk jari-jari

    Penggabungan dari ruang yang berlainan bentuk tetapi tetap berhubungan satu dengan yang lain berdasarkan penempatan

  • grid Analisis : Tata massa yang diterapkan di dalam kawasan perencanaan adalah pola linear cluster, dikarenakan menyesuaikan dengan kondisi tapak yang memanjang dari utara ke selatan. Disamping itu dengan pola massa ini memungkinkan pengelolaan tapak yang fleksibel sehingga

    efektif dan efisien. 5.8.3 Analisis Pendekatan Penampilan Bangunan Dasar Pertimbangan : Menampilkan fungsi bangunan sebagai fasilitas kawasan wisata pantai Menampilkan unsur-unsur aritektur lokal (melayu belitung) serta kesesuaian dengan iklim

    pantai tropis basah Adapun Kriteria-kriteria yang harus dipenuhi adalah : bentuk dan penampilan dapat mewakili karakter bentuk dan penampilan sesuai dengan kaidah-kaidah arsitektur bentuk dan penampilan yang tanggap terhadap lingkungan sekitar

    1. Arsitektur lokal (melayu belitung) Arsitektur belitung secara garis besar merupakan rumpun arsitektur melayu. Bangunan-bangunan di daerah bellitung, terutama rumah tinggal merupakan rumah panggung dengan ciri-ciri lantai dinaikan/ditinggikan dari permukaan tanah, bentuk atap limas atau segitiga, mempunyai teras pada bangunan bagian depan serta memiliki tritisan yang cukup lebar.

    Merupakan pengulangan modul secara teratur dan kaku

  • Contoh rumah tradisional daerah belitung yang bercirikan arsitektur melayu

  • Pada rumah paanggung melayu Belitung biasanya memakai teralis kayu pada teras depan rumah dengan ornamen yang khas . Ornamen ini biasanya serupa dengan ornamen pada lisplang atap rumah. 2. Arsitektur tropis indonesia Bangunan di daerah tropis mempunyai ciri khas tritisan yang lebar yang berfungsi sebagai

    sunshade merupakan respon terhadap sinar matahari yang panas dan menyengat. Adanya ventilasi untuk sirkulasi udara merupakan respon terhadap kondisi udara yang lembab. Bentuk atap dengan sudut yang lebar supaya air hujan cepat mengalir ke tanah, merupakan respon terhadap kondisi curah hujan yang lebat dan turun hampir sepanjang tahun. 5.9 ANALISIS STRUKTUR DAN BAHAN BANGUNAN

    Bangunan pada kawasan meliputi : Bangunan di atas air, yaitu : dermaga Bangunan di darat meliputi : seluruh fasilitas wisata di darat

    5.9.1 Analisis Pendekatan Sistem Struktur Bangunan Dasar Pertimbangan : Bentuk

    Struktur harus mampu mewujudkan ungkapan bentuk yang sesuai dengan karakter bangunan, yang dinamis dan rekreatif. Fungsi

    Struktur harus sesuai dengan fungsi sebagai tempat rekreasi, yaitu kenyamanan dalam menikmati pemandangan alam, tanpa terhalang oleh sistem struktur yang rumit. Kekuatan

    Kekuatan disini adalah kekuatan seluruh bangunan terhadap pengaruh gaya dan beban. Keawetan

    Yaitu keawetan terhadap pengeruh luar yang kemungkinan bisa nerusak seperti sinar matahari, air laut, angin, dan hujan.

    Selain daripada hal-hal di atas, perlu juga menjadi pertimbangan adalah kondisi

    lingkungan kawasan Pantai Tanjungpendam itu sendiri, yaitu:

    Kondisi tanah merupakan tanah pasir

  • Udara dengan kelembaban tinggi dan banyak mengandung garam Topografi yang relatif landai

    Super-struktur Merupakan bagian vertikal struktur utama seperti dinding, kolom, balok, plat dsb. Kriteria :

    mendukung karakter dan fungsi bangunan tahan terhadap kondisi alam ekonomis mudah pelaksanaannya

    alternatif : struktur rangka dengan dinding sebagai sekat

    srtuktur dinding pemikul (bearing wall) struktur rangka ruang (space frame)

    analisis : dari alternatif dan dasar pertimbangan yang ada sistem super struktur yang terpilih adalah rangka dengan dinding sebagai penyekat, hal ini sesuai / cocok untuk menunjang karakter dan penampilan bangunan yang diterapkan pada kawasan ini.

    Sub-struktur Merupakan bagian sistem struktur yang terletak di bawah bangunan yang berfungsi menyalurkan beban-beban yang diterima bangunan yang berfungsi ke dalam tanah yaitu pondasi, sloof. Kriteria :

    Sesuai dengan kondisi tanah pada kawasan Dapat menahan beban Ekonomis

  • Alternatif :

    Analisis : Berdasarkan kriteria tersebut, sistem sub struktur yang digunakan pada bangunan adalah

    Pondasi footplate untuk bangunan panggung satu lantai semisal cottage, bangunan pengelola, restoran, & art gallery.

    Digunakan untuk bangunan berlantai tunggal dengan beban konstruksi super struktur ringan

    Pondasi umpak dan menerus

    Pondasi footplate Digunakan untuk bangunan berlantai tunggal dengan bebankonstruksi super srtuktur berat, mengingat kondisi tanah dekat perairan dan kemungkinan tanah berpasir

    Pondasi iang Pancang

    Digunakan untuk bangunan dengan jumlah lantai banyak (lebih dari 2 lantai dan kurang dari 4 lantai, didunakan di tanah berpasir

    Retaining Wall

    Digunakan sebagai penahan longsoran tanah pada area berkontur atau penahan tanah pasir akibar abrasi gelombang laut

  • Pondasi batu kali dan menerus digunakan pada bangunan satu lantai dan non panggung seperti bangunan kios makan, bangunan penunjang seperti MEE, dan ruang ganti. Retaining wall untuk penahan longsoran tanah pada area pantai

    Upper-struktur Merupakan bagian dari sistem struktur yang terletak pada bagian atas Super Struktur. Upper Struktur berfungsi sebagai penutup bangunan dan menyalurkan beban-beban yang ada seperti beban angin, beban air hujan dan bebannya sendiri.

    Kriteria :

    Mendukung karakter dan fungsi bangunan Mendukung penampilan bangunan yang diterapkan dalam kawasan Keselarasan dengan lingkungan Ekonomis

    Alternatif : rangka Plat

    Analisis : dari alternatif dan pertimbangan yang ada, struktur atap yang digunakan pada bangunan dalam kawaasan ini adalah sistem rangka. Hal ini sesuai/cocok untuk bangunan dalam kawasan yang direncanakan.

    5.8.2 Analisa Pendekatan Sistem Struktur Bangunan Air Bangunan air yang digunakan dalam kawasan yang direncanakan adalah bangunan dermaga. Dermaga permanen adalah dermaga dengan konstruksi yang stabil, yaitu dermaga yang tidak bisa bergerak naik atau turun akibat dari pasang surutnya permukaan air laut. Persyaratan teknis :

    Struktur utama dermaga biasanya ditempatkan di atas pondasi beton (dalam hal ini digunakan pondasi ting pancang)

    Biasanya terdiri dari bagian-bagian (potongan-potongan), dengan panjang 3-6 meter tiap bagian dengan lebar 1,2-4 meter agar mudah dalam perawatan.

    Ketinggian pejalan kaki minimal 30 cm di atas permukaan air

    Bahan material papan pejalan kaki harus dari bahan yang tidak mudah korosi.

    Untuk keamanan bagi pemakai digunakan pagar pada sisi-sisi dermaga.

  • 5.8.3 Analisa Pendekatan Material Bangunan Material bahan yang digunakan pada bangunan yang ada di kawasan ini didasarkan pada pertimbangan :

    Mudah dalam pemasangan dan perawatan

    Kemampuan mengekspresikan fungsi yang dikehendaki

    Mampu menampilkan estetika yang tinggi

    Keawetan dalam artian kemampuan untuk mengeliminir pengaruh cuaca/alam dalam kawasan (panas, dingin, kelembaban dan korosi)

    Alternatif bahan yang bisa digunakan seperti

    Batu bata/batako

    Partisi

    Batuan alam

    Kaca

    Kayu

    Beton

    Genteng

    Penerapan pada bangunan : batu bata

    digunakan sebagai dinding penutup untuk sebagian besar bangunan yang ada dalam kawasan, dengan bahan penutup/finishing antara lain : cat baik polos maupun bermotif wall tile, baik dari bahan keramik dan batu alam wall paper Partisi

    Adalah dinding penyekat non konstruktif. Dinding ini biasanya dipakai sebagai penyekat unit ruang dalam satu unit bangunan, misalnya pada ruang-ruang kantor pengelola. Batu Alam

    Batu alam biasanya terdiri dari Granit dan marmer. Material ini biasanya digunakan sebagai finishing penutup permukaan baik dinding maupun lantai. Kaca

  • Digunakan pada ruangan yang memerlukan bukaan, baik sebagai bukaan untuk sinar matahari untuk penerangan maupun bukaan untuk mengekspose keindahan lingkungan sekitar. Kayu

    Digunakan sebagai material yang banyak digunakan pada : konstruksi atap, dinding, kusen dan daun pintu, pagar dan railing teras serta konstruksi dermaga. Parket

    Parket merupakan bahan penutup lantai yang sedang banyak diminati masyarakat sekarang ini. Banyak digunakan pada lantai rumah tingal. Untuk kawasan ini, parket direncanakan

    sebagai bahan penutup lantai kamar-kamar cottage, wisata kuliner, pengelola marina, dll. Beton

    Beton banyak digunakan sebagai material struktur dan konstruksi bangunan, selalin itu juga digunakan sebagai : Dak lantai pada panggung terbuka (open stage) Rabat beton (pavingan) pada pedestrian serta promenade. Genteng

    Digunakan sebagai penutup atap pada semua unit bangunan pada kawasan yang direncanakan.

    5.10 ANALISIS UTILITAS BANGUNAN DAN KAWASAN 5.10.1 Sistem Sumber Dan Jaringan Listrik

    Listrik berasal dari dua sumber yaitu PLN dan generator

    PLN

    GENSET

    trafo

    Auto transfer switch

    Main panel

    Panel pembagi

    Kelompok kegiatan

    Diagram 5.6 . skema jaringan listrik Sumber : analisis

    mekanikal Kelompok kegiatan

  • 5.10.2 Sistem Jaringan Air Bersih Dasar pertimbangan :

    Kemudahan dalam penyediaan dan distribusi air Kondisi hidrologis tapak kawasan Ekonomis

    Alternatif dalam pengadaan air bersih dalam kawasan adalah dengan menggunakan sumur dalam (deep wheel) dengan memanfaatkan sumber air bersih dari dalam tanah di dalam kawasan yang direncanakan.

    Sedang air yang bersumber dari PDAM digunakan sebagai sumber air bersih (air minum) dan sumber alternatif apabila terjadi kerusakan atau perbaikan pompa air tanah. Kondisi kawasan yang luas dan memanjang serta terbagi dalam beberapa zone wisata/rekreasi dan kapasitas pelayanan air yang berbeda-beda maka ditentukan untuk membuat beberapa sumur dalam (dalam hal ini 3 buah) yang diletakkan paqda masing-masing zone kawasan yang terpisah cukup jauh dan kapasitas kebutuhan air yang banyak.

    5.10.3 Sistem Jaringan Air Kotor Dan Drainase Dasar pertimbangan :

    Memelihara sumber air dalam tanah

    Menghindari visual yang kurang baik

    Diagram 5.7 Skema distribusi air bersih Sumber : anallisis

    PDAM Meteran

    Ground Reservoir

    Sumur Dalam

    Pompa Water Treatment

    Pompa

    Distribusi

    Distribusi

    Distribusi

    Distribusi Tangki Penampung

  • Jenis-jenis air buangan/kotor adalah : Air hujan Yaitu air kotor yang dihasilkan ketika hujan datang. Air hujan yang berada pada tapak sebagian dibiarkan meresap ke tanah untuk menjaga kandungan iar tanah dalam kawasan agat tidak berkurang, selain itu ada yang dialirkan melalui saluran drainase dan kemudian dialirkan ke laut.

    Air kotor dari dapur Air kotor dari dapur biasanya mengandung lemak sehingga perlu dialirkan menuju bak penangkap lemak terlehih dahulu, beru kemudian dialirkan ke sumur peresapan (sewage treatment) baru setelah itu dialirkan ke riol kota.

    Air bekas, yaitu air sisa peturasan Air bekas dari fasilitas yang menghasilkannya dialirkan menuju sumur-sumur peresapan, apabila sumur peresapan (sewage treatment) kemudian secara alami meresap ke dalam tanah.

    Air tinja Air tinja yang berasal dari WC dialirkan menuju ke septic tank, kemudian dialirkan ke sumur resapan dan secara alamiah meresap ke dalam tanah.

    Tinja/feses Septic tank Sewage treatment (peresapan)

    Meresap ke tanah

    Air hujan Meresap ke dalam tanah

    Saluran Drainase laut

    Air kotor dari dapur

    Bak penangkap lemak

    Sewage treatment ( Sumur peresapan)

    Air kotor dari KM/peturasan

    Sewage treatment (peresapan) Bak kontrol

    Meresap ke tanah

    Diagram 5.8 Skema jaringan air hujan Sumber : Analisis

    Diagram 5.9 Skema jaringan air kotor dapur Sumber : Analisis

    Diagram 5.10 Skema jaringan air sisa peturasan Sumber : Analisis

  • 5.10.4 Sistem Telekomuniksasi/PABX Untuk memenuhi kebutuhan sistem telekomunikasi yang efektif digunakan saluran telepon, baik yang langsung (saluran Telkom) ataupun melalui sistem PABX (ekstension), sehingga dapat mendukung seluruh fungsi komunikasi internal maupun eksternal. Sarana komunikasi yang digunakan terdiri dari: Saluran utama (Telkom) Saluran ekstension (PABX) dengan dasar perencanaan:

    - Fungsi dan feature yang fleksibel. - Dapat diperluas sesuai aturan yang ditetapkan PT. Telkom. - Dilengkapi dengan sistem call detail recording, dimana sistem ini dapat

    mengeluarkan data mengenai tempat telepon digunakan, nomor telepon yang dihubungi, dan waktu serta lamanya telepon digunakan.

    5.10.5 Sistem Pembuangan Sampah Agar sampah tidak menjadi masalah lingkungan dalam kawasan maka disediakan tempat sampah minimal setiap 10 m agar setiap orang tidak membuang sampah sembarangan.

    Jaringan TELKOM

    PABX

    P

    P

    P

    DISTRIBUSI

    DISTRIBUSI

    DISTRIBUSI

    Box/Tong Sampah

    Tempat Pembuangan

    Akhir

    Pembusukan

    Tempat Pembuangan Sampah Sementara

    Sampah Organik

    Sampah anorganik

    Diagram 5.11 Skema jaringan air tinja Sumber : Analisis

    Diagram 5.12 Skema jaringan telpon Sumber : Analisis

    Diagram 5.13 Skema jaringan sampah Sumber : Analisis

  • 5.10.6 Sistem Pemadam Kebakaran Karena kawasan yang direncanakan memiliki ruang terbuka yang luas maka sistem pemadam kebakaran dipisahkan antara yang ada di dalam bangunan dengan yang di luar bangunan. Di luar bangunan direncanakan menggunakan hidran.

    Api

    Alat deteksi kebakaran panel alarm sistem start Alat pemadam

    Hidran Tangki Penampung

    Diagram 5.14 Skema jaringan pemadam kebakaran Sumber : Analisis

  • BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAWASAN WISATA PANTAI TANJUNGPENDAM

    6.1 KONSEP KEGIATAN 6.1.1 Konsep Jenis dan Bentuk Kegiatan Jenis dan bentuk kegiatan wisata pada Kawasan Wisata Pantai Tanjungpendam antara lain sebagai berikut :

    a. sub kawasan wisata darat b. sub kawasan wisata marina c. sub kawasan wisata homestay

    6.1.2 Konsep Besaran Ruang

    Ruang Kapasitas Luas (m) 1 2 3

    Menikmati pemandangan alam pantai dan laut

    Promenade 67 org 2400.0Walking path/pedestrian 67 org 2.0 Dermaga 50%x67=33.5

    40.0 Duduk-duduk santai (sitting) Tempat duduk(kursi promenade) @ 4 orang

    Kap.50 org

    52.0 Gazebo @ 6 orang

    Kap.50 org

    54.0 Bermain-main Area playground 58 org 410.0 Wisata kuliner Kios makan kecil(mini caf) 67 org Existing sebanyak 8 unit

    kios makan

    240.0 Tambahan sebanyak 4 kios

    makan 120.0

    Melihat dan berbelanja souvenir di art gallery

    R. pamer/hall 67 org 64.0 R. staff 2 org 4.0 Gudang Asumsi 9.0 Lavatory 2 org 8.0 Kegiatan Olahraga Voli pantai Lap. Voli pantai

    I buah (existing) 364.0

    Tabel 6.1 Besaran ruang kegiatan rekreasi Darat

  • Jogging Jogging path

    67 org 2.0

    Biking Biking path

    25 org 2.0

    Renang di kolam renang R. penerima/hall

    50 org 45.0

    R. penitipan barang Asumsi 9.0 R. ganti 2 buah 60.0 Kolam renang 50 org 200.0 R. bilas 12 buah 36.0 R. pengawas/pos jaga 2 org 8.0 Menyaksikan pertunjukan/kesenian daerah

    R. audiens/penonton 150 orang 180.0 Stage Asumsi 28.0 Melihat Upacara Buang Jong R. audiens/penonton 150 orang 180.0 R. persiapan 2 buah 15.0 R. operator 1 buah 9.0 R. upacara/tempat sesaji Asumsi 49.0 Lavatory Asumsi 16.0 Gudang Asumsi 12.0 Total 3818.0

    Ruang Kapasitas Luas (m) 1 2 3

    Pesiar dengan kapal boat Loket 2 org 6.0 R. tunggu/lobby 67 org 64.0 R. penitipan barang Asumsi 9.0 R. pengawas/pos jaga 2 org 6.0 Lavatory 4 org 15.0 Dermaga kapal boat 210.0 Berlayar dengan perahu layar Dermaga perahu layar 42 org 810.0 Total 1120.0

    Ruang kapasitas Luas (M) 1 2 3

    Menginap di cottage tipe single (5 unit) Carport 1 buah mobil 15.0 R. tidur 1 buah 12.0 R. duduk 1 buah 12.0 KM/WC 1 org 4.0 Teras 1 buah 8.0 510.0 Cottage tipe family (5 unit) Carport 1 buah mobil 15.0 R. tidur 2 buah 24.0

    Tabel 6.2 Besaran ruang kegiatan Rekreasi marina

    Tabel 6.3 Besaran ruang kegiatan Rekreasi homestay

  • R. duduk 1 buah 12.0 R. makan 1 buah 6.0 Pantry 1 buah 4.0 KM/WC 2 buah 8.0 Teras 1 buah 8.0 770.0 Fasilitas cottage Parkir tamu 5 buah 60.0 Lobby 1 buah 128.0 Front office/receptionis 1 buah 56.0 Pos jaga 2 orang 6.0 R. konsesi 5 unit (standart

    2.25m/unit) 12.0

    Boro perjalanan&wisata ATM Money changer Wartel Mini market (daily needs & drugstore) Total 1542.0

    Ruang Kapasitas Luas (M) 1 2 3

    Kegiatan menerima Plasa 150.0 Loket 3x2 orang 8.0 R. informasi 2 orang 6.0 Area parkir a. parkir wisata kuliner(mini caf/kios makan kecil)

    10 mobil 30 motor 1 bus

    225.0 b. parkir rekreasi darat 15 mobil

    40 motor 2 bus

    325.0 c. parkir rekreasi marina 5 mobil

    15 motor

    90.0 Makan-minum di restoran Area parkir 10 mobil

    20 motor

    160.0 R makan dalam(indor dining table) 50%x67=33.5

    ~34 orang

    120.0 R. makan luar(outdoor dining table) 50%x67=33.5

    ~34 orang

    120.0 Kasa/pengelola 2 orang 6.0 Dapur kering 1 buah 18.0 Dapur basah 1 buah 35.0 R. pendingin 1 buah 9.0 Gudang 1 buah 12.0 Lavatory 6 orang 25.0 Keselamatan dan kesehatan R. P3K 4 orang 12.0 R. petugas 3 orang 12.0 Garasi ambulans 1 mobil 25.0 Ibadah Mushola 20 orang 24.0 R. wudhu 6 orang 6.0

    Table 6.4 Besaran ruang kegiatan Pelayanan Umum

  • ATM 1 buah 4.0 Wartel 1 buah 9.0 Total 1401.0

    Ruang Kapasitas Luas (M) 1 2 3

    Kegiatan Utama R. kepala 1 orang 15.0 R. bag. Pengelolaan 4 orang 32.0 R. bag. Pelayanan umum 5 orang 40.0 R. bag. Operasional 4 orang 32.0 R. bag. Keuangan 2 orang 16.0 R. bag. Wisata 4 orang 32.0 R. bag. Perlengkapan 3 orang 24.0 R. staff ME 4 orang 32.0 Kegiatan penunjang R. rapat/diskusi 20 orang 40.0 umum Parkir 4 mobil

    15 motor

    80.0 lobby Asumsi 25.0 lavatory Asumsi 8.0 R. sholat 10 orang 12.0 Total 388.0

    Ruang Kapasitas Luas (M) 1 2 3

    Maintenance dan service R. peralatan Asumsi 20.0 R. staff 2 orang 6.0 Bengkel Asumsi 25.0 Loading Area 1 truk

    1 mobil

    45.0 Mekanikal dan elektrikal R. operator listrik Asumsi 12.0 R. operator mesin Asumsi 12.0 R. operator pompa Asumsi 16.0 R. genset Asumsi 36.0 Gudang Asumsi 9.0 R. bahan bakar Asumsi 12.0 Total 193.0

    Jumlah luasan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

    Tabel 6.5 Besaran ruang kegiatan Pengelolaan

    Tabel 6.6 Besaran ruang kegiatan Perawatan, perbaikan dan ME

  • Pengelola

    Pengunjung

    Keg. Wisata darat

    Mekanikal& elektrikal

    Maintenance& Service

    Keg. Pengeololaan

    Keg. Wisata Marina

    Informasi &pelayanan umum

    Data

    ng

    Keg. Wisata Homestay

    Pelayananumum

    Mekanikal& elektrikal

    Maintenance& service

    Wisata daratWisata Marina

    PengelolaanWisata

    Homestay

    Datang Plasa PengelolaArea Buang Jong Musholla

    Open stage

    Wisata darat

    Wisata kuliner

    Wisata marina Restoran

    Cottage

    1. luasan kegiatan wisata darat 3818.0 2. luasan kegiatan wisata marina 1120.0 3. luasan kegiatan wisata homestay 1542.0 4. luasan kegiatan pelayanan umum 1401.0 5. luasan kegiatan pengelolaan 388.0 6. luasan kegiatan perawatan dan perbaikan serta mekanikal dan elektrikal 193.0 Jumlah luasan kawasan yang dibutuhkan 8462.0

    Sirkulasi spesifikasi kegiatan yang digunakan di dalam kawasan sebesar 100% Luas = 100% x 8462.0m = 8462.0m Kebutuhan ruang untuk kawasan wisata pantai Tanjung pendam adalah Jumlah luasan = 8462.0 m + 8462.0 m = 16924.0 m (1.7 Ha), sedangkan area lokasi perencanaan adalah 22 Ha. 6.2 KONSEP HUBUNGAN RUANG 6.2.1 Pola Hubungan Ruang Mikro

    6.2.2 Pola Kegiatan Ruang Makro

    Kelompok Ruang Wisata

    Diagram 6.1. Pola hubungan dan kegiatan kelompok ruang makro

  • Datang Plaza

    R. Satpam

    R. Informasi

    Toilet

    Parkir ATM

    WartelPos parkir

    Musholla

    Datang Parkir R. Tamu

    Toilet

    Informasi Musholla

    Maintenance& Service

    Mekanikal& Elektrikal

    Wisata

    Operasional

    Bag. Pengelolaan

    Bag. Keuangan

    Pelayanan umum

    Lobby

    R. Rapat

    Kelompok Ruang Pelayanan Umum

    Kelompok Ruang Pengelola

    Diagram 6.2. Pola Hubungan Kelompok Kegiatan Wisata

    Diagram 6.3. Pola Hubungan Kelompok Kegiatan Pelayanan Umum

  • Datang

    Parkir

    R. BengkelLoading area

    R. Genset R. Pompa

    R. Bahan bakar

    R. Mesin R. Staff

    R. Listrik

    R. Peralatan

    Kelompok Ruang Service

    6.3 KONSEP LOKASI Lokasi perencanaan dan perancangan mencakup seluruh luasan kawasan wisata Pantai Tanjungpendam meliputi seluas 2,25 Ha tapak yang telah dimanfaatkan namun belum tertata dan dikembangkan secara optimal dan seluas 19,75 Ha tapak yang sama sekali belum dikembangkan. Degan batas-batas sebagai berikut :

    Sebelah Barat : Laut Cina Selatan, pulau kalamoa Sebelah Timur : jalan patimura, jalan lingkungan, sungai Cerucuk, wisma

    belitung, masjid Al-Ihram Sebelah Selatan : muara sungai cerucuk, pelabuhan Sebelah utara : penginapan Pondok Impian

    Diagram 6.4. Pola Hubungan Kegiatan Pengelola

    Diagram 6.5 Pola Hubungan Kegiatan Service

  • Tapak pengembangan

    Tapak penataan dan pengembangan

    S. Cerucuk

    laut

    laut

    6.4 KONSEP PENGOLAHAN TAPAK

    Gambar 6.1. Lokasi Site Perencanaan Sumber : analisis penyusun

  • JL.LINGKUNGAN

    Area playgrouond existing tetap dipertahankan

    Penataan jalur promenade dengan penambahan tempat duduk dan lampu serta pepohonan sebagai peneduh bagi pejalan kaki

    Pengembangan jalur promenade denngan penambahan hingga sekelililng kawasan sebagai jalur pejalan kaki

    Area pada ujung kawasan yang berbatasan dengan gerbang lalu lintas kapal difungsikan sebagai area untuk sculpture kawasan 9penanda kawasan dari luar)

    Area air dalam yang biasa dipakai untuk parkir perahu dipakai sebagai area dermaga kapal boat dan perahu layar

    Tapak yang jauh dari lalu lintas utama dan memiliki view maksimal difungsikan sebagai area cottage

    Zone interlation space (peralihan) dibangun sarana pelayanan umum seperti restoran

    Zona yang terletak dekat dengan tapak kawasan lama(existing) dipakai sebagai area rekreasi darat seperti arena buang Jong, open stage, dan galeri seni

    Penataan area kios makan existing menjadi area wisata kuliner dengan penambahan sarana-prasarana umum seperti area parkir, sarana utilitas, pedestrian serta gazebo

    Zona yang terletak di tengah kawasan memiliki kemudahan akses ke dalam dan ke luar kawasan dipakai untuk area pengelola

    Gambar 6.2. Pengolahan Tapak Sumber : analisis

  • 6.4.1 PENCAPAIAN KE DALAM KAWASAN

    JL.LING

    KUNGAN

    JL.PATIM

    URA

    Dasar Pertimbangan : - keadaan tapak/site - kemudahan pencapaian - tata guna lahan existing - jaringan jalan menuju kawasan

    Service entrance & pengelola(akses4) Pencapaian untuk service seperti loading barang dan peralatan untuk MEE menggunakan jalur yang tidak mengganggu jalur lalu lintas utama

    Service entrance&pengelola (akses3) untuk loading barang wisata kuliner dan loading barang MEE

    ME pengunjung existing (akses1) tetap dipertahankan kareana dekat dengan lalu lintas utama sehingga memudahkan pencapaian

    Pintu keluar pengunjung (akses2), dibedakan dengan pintu masuk untuk mempermudah sirkulasi

    U

    Keterangan : jalan aspal Jalan tanah Promenade tepi pantai

    Gambar 6.3 Konsep pencapaian Smber : analisis penyusun

  • JL.LIN

    GK

    UN

    GA

    N

    Pintu service 1

    Pintu masuk pengunjung

    Pintu service 2

    Pintu keluar pengunjung

    Area pengelola

    Zona MEE &maintenance

    Zone MEE & maintenance

    Zone wisata marina

    Zone dermaga boat dan perahu layar

    Area culpture

    Zone cottage

    Zone wisata/rekreasi darat (pengembangan) meliputi art gallery, open stage, lap. Voli pantai,&kolam renang

    Zone kios makan/food court existing dan tambahan

    Zone playground existing

    Promenade existing dengan penambahan elemen

    Gambar 6.4 Zoning Tapak Sumber : Analisis Penyusun

    6.5 KONSEP ZONING TAPAK

  • 6.6 KONSEP LANSEKAP 6.6.1 Elemen lembut (soft materials) 1. Vegetasi Vegetasi yang direncanakan pada kawasan meliputi :

    No. Area/ lokasi Fungsi Karakteristik Tanaman yang memungkinkan

    1. Pada daerah kegiatan rekreasi

    Peneduh Visual control Pembatas fisik Pengendali iklim skala

    rimbun tidak merusak konstruksi warna menarik perawatan mudah manusiawi

    flamboyant angsana ketapang

    2. Sepanjang daerah sirkulasi kendaraan

    pengarah peneduh Visual control Elemen statis

    Rimbun Tinggi Tidak merusak

    konstruksi kontinyu dan tidak

    monoton

    akasia tanjung cemara laut palem pinus

    3. Sepanjang daerah sirkulasi pedestrian

    Pengarah Peneduh Visual Control Pembatas fisik

    Tidak terlalu tinggi Warna menarik Berfungsi sebagai

    pagar dan atap

    Bamboo halus Tanjung Kenari Cemara susun

    4. Open space Peneduh Keterlingkungan

    (enclosure) Pembentuk vista

    Tinggi Cukup rapat Menarik

    Palm Bunga sapu tangan Rerumputan seperti

    rumput manila dan gajah Jenis tanaman perdu

    Tabel 6.7 Macam Vegetasi Sumber : analisis

    2. Air Dalam perencanaan akan digunakan type kolam/pool dan fountain karena lebih sesuai untuk area taman di kawasan yang direncanakan

    Pool/fountain yang direncanakan

  • 6.6.2 Elemen keras (hard materials) Perkerasan Macam perkerasan yang direncanakan pada kawasan meliputi :

    PENGGUNAAN PERKERASAN

    KRITERIA BAHAN

    PLAZA Pola menarik Tidak tergenang Tidak licin Mudah dalam perawatan

    Paving block

    JALAN MOBIL

    Mampu memantulkan beban Permukaan halus rata Mudah dalam perawatan dan perbaikan Tahan terhadap kondisi yang merusak

    Jalan existing memakai aspal hot mix. jalan pengembangan memakai paving block

    JALUR PEDESTRIAN Tidak licin Pola tegak lurus arah jalan untuk

    memberikan kesan lebar

    Paving block

    PARKIR Tidak membahayakan dan tidak licin Perbaikan dan perawatan mudah Kemiringan 0-2% Tidak memantulkan cahaya

    Paving block

    PROMENADES Aman Tektur kasar Pola menarik

    Paving block

    JALAN DIATAS AIR Tahan lama Aman Bahan tidak licin dan memantulkan

    cahaya

    Kayu dan baja anti karat

    Kelebihan penggunaan paving block adalah dapat menyerap air dan mudah diperbaiki apabila terjadi kerusakan. Selain itu sekarang ini terdapat berbagai variasi pola/pattern bahan paving

    block sehingga memudahkan dalam pemilihannya. Furniture Lansekap

    Tabel 6.8 . Macam Perkerasan Sumber : Analisis Penyusun

  • 1. Papan Informasi Papan informasi yang direncanakan menggunakan Bahan aluminium yang berisi petunjuk tentang letak fasilitas wisata yang ada

    2. Tempat Duduk (sitting area) Tempat duduk maksimal setiap 9 m pada jalur pedestrian/promenade. Tempat duduk menggunakan bahan besi.

    3. Playground/kids toy Macam permainan menggunakan material yang aman bagi anak seperti bahan plastik, fiberglass dan kayu. Playground existing tetap dipertahankan.

    4. Kolam/pond Dipilih bentuk yang atraktif sehingga tidak monoton

  • 5. penerangan luar (outdoor lighting) Menggunakan material dari besi dan beton