analisis kebutuhan fisik pada smes kedeng...teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan...

57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG SKRIPSI Oleh: MUHAMMAD RIDWAN K5608062 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Januari 2013

Upload: trinhphuc

Post on 13-May-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG

SKRIPSI

Oleh:

MUHAMMAD RIDWAN

K5608062

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Januari 2013

Page 2: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : Muhammad Ridwan

NIM : K5608062

Jurusan/Program Studi : POK/Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ANALISIS KEBUTUHAN FISIK

ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam

teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Januari 2013

Yang membuat pernyataan

Muhammad Ridwan

Page 3: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG

Oleh:

MUHAMMAD RIDWAN

K5608062

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Jurusan

Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Januari 2013

Page 4: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan

baginya jalan ke surga.

( HR. Muslim )

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

( QS Al- Insyroh, 94: 6)

Alloh akan mengangkat orang-orang yang beriman dan orang-oarang yang

diberi ilmu diantara kamu beberapa derajat.

( QS Al- Mujadalah: 11)

Page 7: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kepersembahkan karya ini untuk:

Ibu dan Bapak

Doamu yang tiada terputus, kerja keras tiada henti, pengorbanan yang tak

terbatas dan kasih saying tak terbatas pula. Semuanya membuatku bangga

memiliki kalian. Tiada kasih sayang yang seindah dan seabdi kasih sayangmu.

Kakak-kakak dan Adik-adikku

Rekan-rekan Penkepor angkatan 2008

Terimakasih atas dorongan dan semangat dari kalian semua sehingga

membuatku termotivasi untuk menyusun karya ini.

Almamater

Page 8: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Muhammad Ridwan. ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2013.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Besarnya peran atau sumbangan kelincahan terhadap smes kedeng. (2) Besarnya peran atau sumbangan power tungkai terhadap smes kedeng. (3) Besarnya peran atau sumbangan kelentukan terhadap smes kedeng. (4) Besarnya peran atau sumbangan koordinasi mata-kaki terhadap smes kedeng. (5) Besarnya peran atau sumbangan keseimbangan terhadap smes kedeng. (6) Besarnya peran atau sumbangan kelincahan, power tungkai, kelentukan, koordinasi mata-kaki, dan keseimbangan terhadap smes kedeng.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan studi korelasional. Subjek penelitian adalah 10 orang atlet sepaktakraw putra Solo dan 9 orang atlet sepaktakraw putra Klaten yang dipersiapkan mengikuti PORPROV Jawa Tengah tahun 2013. Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical Power Jump. Kelentukan sendi panggul diukur dengan Front Split. Kelentukan pergelangan kaki diukur dengan Ankle Flexion. Kelentukan otot punggung diukur dengan Sit and Reach. Koordinasi mata-kaki diukur dengan Soccer Wall Volley Test. Keseimbangan dinamis diukur dengan Modifikasi Bass Test. Kemampuan smes kedeng diukur dengan tes kemampuan smes. Hasil dari tes dan pengukuran tersebut kemudian dianalisis dengan analisis statistik dengan studi korelasi. Data diolah menggunakan komputer dengan program SPSS-18.

Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Peran atau sumbangan kelincahan terhadap smes kedeng sebesar 34,45%. (2) Peran atau sumbangan power tungkai terhadap smes kedeng sebesar 1,49%. (3) Peran atau sumbangan kelentukan terhadap smes kedeng sebesar ( pergelangan kaki = 10,59%, sendi panggul = 17,05%, otot punggung = 6,45%). (4) Peran atau sumbangan koordinasi mata-kaki terhadap smes kedeng sebesar 4,26%. (5) Peran atau sumbangan keseimbangan terhadap smes kedeng sebesar 17,60%. (6) Peran atau sumbangan kelincahan, power tungkai, kelentukan pergelangan kaki, kelentukan sendi panggul, kelentukan otot punggung, koordinasi mata-kaki, dan keseimbangan terhadap smes kedeng sebesar 91,88%.

Simpulan penelitian ini adalah secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama kelincahan, power tungkai, kelentukan pergelangan kaki, kelentukan sendi panggul, kelentukan otot punggung, koordinasi mata-kaki, dan keseimbangan mempunyai peran atau sumbangan terhadap smes kedeng.

Kata kunci: kelincahan, power tungkai, kelentukan pergelangan kaki, kelentukan

sendi panggul, kelentukan otot punggung, koordinasi mata-kaki, keseimbangan, dan smes kedeng.

Page 9: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRACT

Muhammad Ridwan. AN ANALYSIS ON PHYSICAL NEED IN KEDENG SMASH. Thesis. Teacher Training and Education Faculty of Surakarta Sebelas Maret University, January 2013.

The objective of research is to find out: (1) The contribution of agility to the kedeng smash. (2) The contribution of lower limb power to the kedeng smash. (3) The contribution of flexibility to the kedeng smash. (4) The contribution of eye-leg coordination to the kedeng smash. (5) The contribution of balance to the kedeng smash. (6) The contribution of agility, lower limb power, flexibility, eye-leg coordination, and balance to the kedeng smash.

This study employed a descriptive method with correlational study. The subject of research was 10 Solo male sepaktakraw athletes and 9 Klaten male sepaktakraw athletes prepared to follow PORPROV (Provincial Sport Competition) of Central Java in 2013. Techniques of collecting data used were test and measurement. The agility was measured using Squat Thrust. The lower limbs power was measured using Vertical Power Jump. The hip joint flexibility was measured using Front Split. The ankle flexibility was measured using Ankle flexion. The back muscle flexibility was measured using Sit and Reach. Eye-leg coordination was measured using Soccer Wall Volley Test. The dynamic balance was measured using Modified Bass Test. Kedeng smash ability was measured using smash ability test. The result of test and measurement was then analyzed using statistical analysis with correlation study. The data was processed using computer with SPSS-18 program.

The result of research showed that: (1) The contribution of agility to the kedeng smash as big as 34,45%. (2) The contribution of lower limb power to the kedeng smash as big as 1,49%. (3) The contribution of flexibility to the kedeng smash as big as (ankle flexibility = 10,59%, hip joint flexibility = 17,05%, back muscle flexibility = 6,45%). (4) The contribution of eye-leg coordination to the kedeng smash as big as 4,26%. (5) The contribution of balance to the kedeng smash as big as 17,60%. (6) The contribution of agility, lower limb power, flexibility, eye-leg coordination, and balance to the kedeng smash as big as 91,88%.

The conclusion of research was that flexibility, lower limb power, ankle flexibility, hip joint flexibility, back muscle flexibility, eye-leg coordination, balance both partially and simultaneously contributed to the kedeng smash.

Keywords: agility, lower limb power, ankle flexibility, hip joint flexibility, back muscle flexibility, eye-leg coordination, balance, and kedeng smash.

Page 10: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang

memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga,

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa

terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan

pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Dra. Ismaryati M.Kes., selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

5. Hendrig Joko Prasetyo S.Pd., M.Or., selaku pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

6. Pelatih dan atlet porprov sepaktakraw Solo dan Klaten yang telah

memberikan ijin untuk mengadakan penelitian dan bersedia menjadi sampel

penelitian.

Penulis barharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya

dan bagi pembaca umumnya.

Surakarta, Januari 2013 Penulis

Page 11: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................. viii

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 3

C. Pembatasan Masalah .................................................................... 3

D. Perumusan Masalah...................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4

F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 6

A. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 6

1.Permainan Sepak Takraw ....................................................... 6

a. Pengertian Permainan Sepak Takraw ................................... 6

b. Teknik Dasar Sepak Takraw ................................................ 7

2. Smes Kedeng .......................................................................... 10

Page 12: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

a. Pengertian Smes Kedeng .................................................... 10

b. Teknik Smes Kedeng ........................................................ 11

c. Analisis Teknik Smes Kedeng ......................................... 13

3. Kelincahan .............................................................................. 14

a. Pengertian Kelincahan ........................................................ 14

b. Peranan Kelincahan dalam Smes Kedeng .......................... 15

4. Power Otot Tungkai ................................................................ 15

a. Pengertian Power Otot Tungkai ......................................... 15

b. Peranan Power Otot Tungkai dalam Smes Kedeng .......... 18

5. Kelentukan .............................................................................. 18

a. Pengertian Kelentukan ....................................................... 18

b. Peranan Kelentukan dalam Smes Kedeng.......................... 20

6. Koordinasi ............................................................................... 20

a. Koordinasi Mata-kaki ......................................................... 20

b. Peranan Koordinasi Mat-kaki dalam Smes Kedeng ........... 21

7. Keseimbangan ......................................................................... 21

a. Pengertian Keseimbangan .................................................. 21

b. Peranan Keseimbangan Terhadap Smes Kedeng ............... 22

B. Kerangka Berfikir .......................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 24

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 24

1. Tempat Penelitian ................................................................... 24

2. Waktu Penelitian .................................................................... 24

B. Subjek Penelitian ........................................................................... 24

C. Metode Penelitian ......................................................................... 24

D. Teknik Pengumpulan Data................................................... ......... 24

E. Validasi Instrumen Penelitian........................................................ 25

F. Teknik Analisis Data ..................................................................... 26

G. Prosedur Penelitian ....................................................................... 26

BAB VI HASIL PENELITIAN ....................................................................... 28

A. Deskripsi Data ............................................................................... 28

Page 13: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

B. Pengujian Prasyaratan Analisis ..................................................... 30

1. Uji Normalitas ........................................................................... 30

2. Uji Linieritas ............................................................................. 31

C. Hasil Analisis Data ........................................................................ 32

1. Uji Korelasi Parsial ................................................................... 32

2. Analisis Regresi......................................................................... 34

3. Sumbangan Masing-Masing Prediktor ...................................... 35

D. Pembahasan Hasil Analisis Data ................................................... 35

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ......................................... 38

A. Simpulan ......................................................................................... 38

B. Implikasi .......................................................................................... 38

C. Saran ................................................................................................ 39

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 40

LAMPIRAN ....................................................................................................... 42

Page 14: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Analisis Teknik Smes Kedeng .................................................................. 13

2. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ......................................................... 25

3. Rancangan Pelaksanaan Tes ..................................................................... 26

4. Deskripsi Hasil Tes ................................................................................... 28

5. Ringkasan Reliabilitas Hasil Tes .............................................................. 29

6. Range Kategori Reliabilitas ...................................................................... 30

7. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data ....................................................... 30

8. Ringkasan Hasil Uji Linieritas .................................................................. 31

9. Uji Korelasi Parsial ................................................................................... 32

10. Ringkasan Hasil Analisis Regresi ............................................................. 34

11. Ringkasan Hasil Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif

Masing-Masing Prediktor ......................................................................... 35

12. Norma dalam inci, untuk Ankle Flexion (Dorsiflexion) Tes ..................... 43

13. Data Penelitian Tes Kebutuhan Fisik ........................................................ 52

Page 15: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Lapangan Permainan Sepaktakraw ........................................................... 7

2. Smes Kedeng Sepaktakraw ....................................................................... 11

3. Tes Squat Thrust ....................................................................................... 43

4. Vertical Power Jump Tes .......................................................................... 45

5. Ankle Flexion (Dorsiflexion Tes ............................................................... 47

6. Front Splits Tes ......................................................................................... 48

7. Sit and Reach ............................................................................................ 49

8. Modifikasi Bass Test ................................................................................. 53

9. Lapangan Tes Smes Sepaktakraw ............................................................. 54

Page 16: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Petunjuk Tes Dan Pengukuran Kelincahan ............................................... 43

2. Petunjuk Tes Dan Pengukuran Power Tungkai ........................................ 44

3. Petunjuk Tes Dan Pengukuran Kelentukan Pergelangan Kaki ................. 46

4. Petunjuk Tes Dan Pengukuran Kelentukan Sendi Panggul ...................... 48

5. Petunjuk Tes Dan Pengukuran Kelentukan Otot Punggung ..................... 49

6. Petunjuk Tes Dan Pengukuran Koordinasi Mata-Kaki ............................. 50

7. Petunjuk Tes Dan Pengukuran Keseimbangan ......................................... 52

8. Petunjuk Tes dan Pengukuran Smes Kedeng Sepaktakraw ...................... 54

9. Data Penelitian .......................................................................................... 55

10. Hasil SPSS ............................................................................................... 56

11. Dokumentasi ............................................................................................. 72

Page 17: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sepaktakraw merupakan cabang olahraga yang saat ini berkembang di

Indonesia. Permainan ini dilakukan oleh dua regu yang berhadapan, setiap regu

terdiri atas tiga orang pemain yang dipisahkan oleh net. Setiap regu terdiri atas

seorang tekong, apit kiri serta apit kanan. Sepaktakraw dimainkan di atas lapangan

berbentuk persegi panjang dengan permukaan yang rata baik ditempat terbuka

(outdoor) maupun diruangan tertutup (indoor) , yang bebas dari rintangan.

Permainan ini dimulai dengan melakukan sepak mula yang dilakukan oleh tekong

ke daerah lawan. Kemudian pemain lawan memainkan bola dengan menggunakan

kaki ataupun bagian tubuh lainnya kecuali tangan dengan tiga kali sentuhan baik

secara bergantian maupun dilakukan oleh seorang.

Ditinjau dari sejarahnya, perkembangan permainan sepaktakraw di

Indonesia kurang begitu maju dibandingkan dengan cabang olahraga permainan

lainnya seperti permainan sepakbola, bolavoli, bolabasket dan bulutangkis. Pada

awalnya permainan sepaktakraw berkembang di Indonesia hanya di daerah-daerah

tertentu, seperti di Jawa Tengah. Seperti dijelaskan dalam Modul Penataran

sepaktakraw

di Jawa Tengah dilakukan melalui klub-klub di daerah-daerah, hanya beberapa

daerah yang aktif melakukan pembinaan di antaranya: Demak, Jepara, Klaten,

Banyumas, Pekalongan, Kendal, Magelang, Purworejo, Temanggung dan

Seperti halnya dengan olahraga-olahraga lainnya, untuk dapat bermain

dengan baik diperlukan penguasaan teknik-teknik dasar dalam permainan

sepaktakraw. Teknik dasar dalam permainan sepaktakraw meliputi sepak sila,

sepak kuda, sepak badak, sepak cungkil, sundulan kepala, memaha, mendada,

menapak, sepak mula atau servis, blocking, dan smes.

Smes merupakan salah satu teknik serangan dalam sepaktakraw.

Kegagalan melakukan smes ke pihak lawan akan memberi peluang kepada pihak

Page 18: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

lawan untuk menyerang balik atau bola mati di lapangan sendiri ataupun keluar

meninggalkan lapangan permainan. Sebaliknya keberhasilan smes akan membuat

poin untuk regu penyerang.

Ada beberapa macam smes, salah satunya adalah smes kedeng. Smes

kedeng merupakan salah satu jenis smes sepaktakraw yang lebih sederhana jika

dibandingkan dengan smes gulung (salto). Smes kedeng merupakan smes yang

dilakukan dengan cara menjulurkan kaki ke atas untuk menjangkau bola atau

mengejar bola dan menyepak bola sekeras-kerasnya ke daerah permainan lawan.

Untuk dapat menguasai teknik smes kedeng dengan baik, diperlukan

keterampilan teknik yang benar, serta didukung kemampuan fisik yang

menunjang dalam smes kedeng. Teknik smes kedeng yang benar, pertama sikap

awal berdiri dibelakang net, kemudian melangkah menuju arah datangnya bola.

Menolak ke atas secara eksplosif dengan bertumpu pada salah satu kaki. Setelah

menolak luruskan tungkai ke arah dalam, kemudian lakukan smes dengan

punggung kaki dibantu dengan putaran pinggul dan punggung. Kemudian tungkai

ditarik ke bawah dan mendarat dengan kedua kaki dalam keadaan mengeper.

Dalam Sulaiman (2008: 33-34) dijelaskan teknik smes kedeng adalah sebagai

berikut:

1) Sikap awal, berdiri membelakangi net. Awalan harus dilakukan dengan cepat dengan cara melangkah atau lari kecil menuju arah datangnya bola.

2) Menolak ke atas dengan bertumpu pada salah satu kaki terlebih dahulu, kemudian segera diikuti dengan merendahkan badan dengan jalan menekuk lutut agak ke bawah. Tolakan kaki tumpu ke atas secara eksplosif dengan bantuan kedua lengan.

3) Luruskan tungkai serta putar badan (pinggul, punggung, bahu) ke arah dalam, kemudian lakukan smes dengan penggung kaki atau punggung kaki bagian luar dengan putaran pinggul dan punggung.

4) Gerakan ikutan dimulai dari tungkai, punggung, bahu dan lengan secara bersamaan berputar ke arah luar, kemudian tungkai ditarik ke bawah dan mendarat degan kedua kaki dalam keadaan mengeper.

Bila dilihat dari gerakan smes kedeng, kondisi fisik yang diperlukan

adalah (1) kelincahan, (2) power, (3) kelentukan, (4) koordinasi mata-kaki, dan (5)

keseimbangan.

Page 19: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Dari faktor-faktor kondisi fisik yang diperlukan dalam smes kedeng seperti

yang telah disebutkan di atas, belum diketahui seberapa kuat atau seberapa besar

peran masing-masing kondisi fisik tersebut. Oleh karenanya perlu diteliti agar

diketahui seberapa kuat atau seberapa besar peran masing-masing kondisi fisik

pada smes kedeng.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat

diidentifikasikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Belum diketahui besarnya peran atau sumbangan kelincahan terhadap smes

kedeng.

2. Belum diketahui besarnya peran atau sumbangan power tungkai terhadap

smes kedeng.

3. Belum diketahui besarnya peran atau sumbangan kelentukan terhadap smes

kedeng.

4. Belum diketahui besarnya peran atau sumbangan koordinasi mata-kaki

terhadap smes kedeng.

5. Belum diketahui besarnya peran atau sumbangan keseimbangan terhadap

smes kedeng.

6. Belum diketahui besarnya peran atau sumbangan kelincahan, power tungkai,

kelentukan, koordinasi mata-kaki, dan keseimbangan terhadap smes kedeng.

C. Pembatasan Masalah

Masalah penelitian dibatasi pada:

1. Besarnya peran atau sumbangan kelincahan terhadap smes kedeng.

2. Besarnya peran atau sumbangan power tungkai terhadap smes kedeng.

3. Besarnya peran atau sumbangan kelentukan terhadap smes kedeng.

4. Besarnya peran atau sumbangan koordinasi mata-kaki terhadap smes kedeng.

5. Besarnya peran atau sumbangan keseimbangan terhadap smes kedeng.

Page 20: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

6. Besarnya peran atau sumbangan kelincahan, power tungkai, kelentukan,

koordinasi mata-kaki, dan keseimbangan terhadap smes kedeng.

Pembatasan variabel penelitian:

1. Kelincahan yang diukur dalam penelitian ini adalah kelincahan umum, diukur

dengan squat thrust.

2. Power tungkai: yang dimaksud dengan power tungkai dalam penelitian ini

adalah power tungkai dalam pola gerak asiklik yang diukur dengan vertical

power jump tes.

3. Kelentukan yang diukur dalam penelitian ini adalah:

a. Kelentukan pergelangan kaki, diukur dengan ankle flexion (Dorsiflexion)

b. Kelentukan sendi panggul, diukur dengan front split

c. Kelentukan otot punggung, diukur dengan sit and reach.

4. Koordinasi yang diukur dalam penelitian ini adalah koordinasi mata-kaki,

diukur dengan soccer wall volley test.

5. Keseimbangan yang diukur dalam penelitian ini adalah kesimbangan dinamis,

diukur dengan modifikasi bass test.

6. Smes kedeng, diukur dengan tes kemampuan smes sepaktakraw.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas,

masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Seberapa besar peran atau sumbangan kelincahan terhadap smes kedeng?

2. Seberapa besar peran atau sumbangan power tungkai terhadap smes kedeng?

3. Seberapa besar peran atau sumbangan kelentukan terhadap smes kedeng?

4. Seberapa besar peran atau sumbangan koordinasi mata-kaki terhadap smes

kedeng?

5. Seberapa besar peran atau sumbangan keseimbangan terhadap smes kedeng?

6. Seberapa besar peran atau sumbangan kelincahan, power tungkai, kelentukan,

koordinasi mata-kaki, dan keseimbangan terhadap smes kedeng?

Page 21: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan diatas, penelitian ini

mempunyai tujuan:

1. Untuk mengetahui besarnya peran atau sumbangan kelincahan terhadap smes

kedeng.

2. Untuk mengetahui besarnya peran atau sumbangan power tungkai terhadap

smes kedeng.

3. Untuk mengetahui besarnya peran atau sumbangan kelentukan terhadap smes

kedeng.

4. Untuk mengetahu besarnya peran atau sumbangan koordinasi mata-kaki

terhadap smes kedeng.

5. Untuk mengetahui besarnya peran atau sumbangan keseimbangan terhadap

smes kedeng.

6. Untuk mengetahui besarnya peran atau sumbangan kelincahan, power

tungkai, kelentukan, koordinasi mata-kaki, dan keseimbangan terhadap smes

kedeng.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi pelatih maupun atlet dapat menyusun program latihan dengan benar.

2. Sebagai rujukan pelatih untuk mempersiapkan atlet Solo dan Klaten untuk

porprov 2013.

3. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam bidang

penelitian ilmiah untuk dapat dikembangkan lebih lanjut.

Page 22: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Sepaktakraw

a. Pengertian Permainan Sepaktakraw

Permainan sepaktakraw dilakukan di lapangan berukuran 13,4 m X 6,10 m yang dibagi oleh dua garis dan net (jaring) setinggi 1,55 dengan lebar 72 cm dan lubang jaring sekitar 4-5 cm. Bola yang dimainkan terbuat dari rotan atau fiber glass yang dianyam dengan lingkaran 41-43 cm. Permainan sepaktakraw dilakukan oleh dua regu yang berhadapan di lapangan yang dipisahkan oleh jaring (net) yang terbentang membelah lapangan menjadi dua bagian. Setiap regu yang berhadapan terdiri atas 3 orang pemain yang bertugas sebagai tekong yang berdiri paling belakang, dua orang lainnya menjadi pemain depan yang berada di sebelah kiri dan kanan yang disebut apit kiri dan apit kanan (Sudrajat Prawirasaputra, 2000: 5) Permainan sepaktakraw dimainkan tanpa menggunakan tangan untuk

memukul bola, bahkan tidak boleh menyentuh lengan. Bola hanya boleh

menyentuh atau dimainkan dengan kaki, dada, bahu dan kepala. Permainan

sepaktakraw diawali dengan sepak mula sebagai servis yang dilakukan oleh

tekong. Sepak mula dilakukan oleh tekong atas lambungan bola oleh

pelambung yang diarahkan ke tekong. Tekong harus berada di dalam

lingkaran yang telah disediakan. Begitu juga untuk tekong, pada waktu

melakukan sepak mula salah satu kakinya harus tetap berada di dalam

lingkaran tempat tekong melakukan sepak mula. Tekong harus

mengarahkan bola ke daerah lawan melalui atas net (jaring). Di lain pihak

lawan harus menerima bola dan mengembalikannya ke daerah lawan. Pihak

lawan diberi kesempatan menyentuh bola sebanyak tiga kali. Untuk dapat

bermain sepaktakraw dengan baik, maka setiap pemain sepaktakraw harus

menguasai teknik dasar sepaktakraw.

Page 23: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Gambar 1. Lapangan Permainan Sepaktakraw (Sumber: http://nanangandfriendsfoundation.blogspot.com/2012/01/ukuran-

lapangan-sepak-takraw.html. 10 Juli 2012)

b. Teknik Dasar Sepaktakraw

Peningkatan prestasi olahraga menuntut adanya perbaikan dan

pengembangan unsur teknik untuk mencapai tujuannya. Teknik dikatakan

baik apabila ditinjau dari segi anatomis, fisiologis, mekanika, biomeknika

dan mental terpenuhi persyaratannya secara baik, dapat diterapkan dalam

praktek dan memberikan sumbangan terhadap pencapaian prestasi

maksimal. Demikian halnya dalam permainan sepaktakraw, menguasai

teknik dasar merupakan faktor utama agar memiliki keterampilan bermain

ermain

sepaktakraw dengan baik, maka seorang pemain yang merupakan individu-

individu dalam regu (tim) harus menguasai teknik-teknik dasar bermain

(1992: 15) bahwa,

Untuk bermain sepaktakraw yang baik haruslah seseorang itu mempunyai kemampuan atau keterampilan yang baik. Kemampuan yang sangat penting dan sangat perlu dalam bermain sepaktakraw adalah kemampuan dasar sepaktakraw. Kemampuan dasar tersebut adalah menyepak dengan menggunakan bagian-bagian kaki, memainkan bola dengan kepala, memainkan bola dengan dada, memainkan bola dengan paha, memainkan bola dengan bahu (membahu).

Page 24: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, menguasai

teknik dasar sepaktakraw sangat penting. Setiap pemain sepaktakraw harus

menguasai teknik dasar sepaktakraw, karena dapat meningkatkan kualitas

individu dan tim, sehingga dapat memenangkan pertandingan. Adapun

teknik dasar sepaktakraw menurut Ucup Yusuf dkk., (2001: 30-42) bahwa,

ri dari sepak sila, sepak kuda, sepak badak,

sepak cungkil, heading, memaha, mendada, menapak, sepak mula, smes,

dan blocking -35) mengelompokkan teknik dasar

Paha, (3) Teknik Mendada, (4) Teknik Membahu, (5) Teknik Main kepala,

(6) Teknik Serangan atau Smes, (7) Teknik Menahan Serangan (Block) .

Secara rinci teknik tersebut terdiri atas:

a. Teknik Sepakan

1) Sepak Sila

Sepak sila adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki bagian

dalam, yang mana pada saat menyepak posisi kaki seperti orang

bersila.

2) Sepak Kuda (Sepak Kura)

Sepak kuda atau sepak kura adalah teknik menyepak atau sepakan

dengan menggunakan kura-kura kaki atau dengan punggung kaki.

3) Sepak Cungkil

Sepak cungkil merupakan sepakan yang menyerupai sepak kura/kuda,

hanya karena bola datangya jauh dari badan, maka perkenaan sepakan

adalah pada jari-jari kecil sehingga seperti orang mencungkil bola.

4) Sepak Simpuh atau Sepak Badek

Sepak badek adalah menyepak bola dengan kaki bagian luar, sehingga

sikap badan seperti orang besimpuh.

5) Sepak Mula (Servis)

Sepak mula adalah teknik dasar sepakan yang dimaksudkan untuk

memulai (membuka) suatu permainan atau pertandingan.

Page 25: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

6) Menapak

Menapak adalah menyepak bola dengan menggunakan telapak kaki.

b. Teknik Memaha/Kontrol Paha

Memaha adalah memainkan bola dengan paha dalam usaha mengontrol

bola.

c. Mendada

Mendada adalah teknik dasar memainkan bola dengan dada.

d. Membahu

Membahu adalah memainkan bola dengan bagian badan antara batas

lengan dengan leher (bahu).

e. Main Kepala

Main Kepala (heading) adalah teknik dasar memainkan bola dengan

kepala.

f. Serangan atau Smes

Serangan atau smes adalah pukulan bola yang keras dan tajam ke arah

bidang lapangan lawan. Macam-macam smes: (1) Smes Gulung, (2)

Smes Kedeng, dan (3) Smes Gunting.

g. Menahan Serangan (Block)

Block atau menahan serangan dalam sepaktakraw dapat dilakukan

dengan menggunakan seluruh anggota badan kecuali tangan.

Untuk menunjang keterampilan bermain sepaktakraw, maka macam-

macam teknik dasar sepaktakraw harus dikuasai dengan baik dan benar.

Berkaitan dengan macam-macam teknik dasar sepaktakraw tersebut,

penelitian ini mengkaji dan meneliti smes.

2. Smes Kedeng

a. Pengertian Smes Kedeng

Smes dalam permainan sepaktakraw pada prinsipnya bertujuan

melakukan serangan terhadap lawan. Smes dilakukan dengan keras dan

tajam agar lawan tidak dapat menerima atau mengembalikan. Ratinus

atau rejam (istilah

Page 26: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Malaysia) adalah gerak kerja yang terpenting dan merupakan gerak terakhir

adalah pukulan bola yang keras dan tajam ke

arah bidang lapangan lawan . Smes dalam permainan sepaktakraw dapat

dilakukan degan kaki ataupun dengan kepala. Smes dengan kaki dapat

dilakukan oleh bagian punggung kaki (kura-kura penuh), kaki bagian luar,

kaki bagian dalam dan telapak kaki.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, smes

dalam permainan sepaktakraw bertujuan untuk melakukan serangan

terhadap lawan yang dilakukan dengan keras dan tajam.

Smes sepaktakraw dapat dilakukan dengan menggunakan kaki dan

kepala. Salah satu jenis smes sepaktakraw dengan menggunakan kaki yaitu,

smes kedeng adalah

pukulan smes yang dilakukan dengan menjulurkan kaki ke atas mengejar

Sudrajat Prawirasaput kedeng adalah sebagai

Berdasarkan dua pendapat tersebut menujukkan bahwa, smes kedeng

merupakan cara melakukan serangan dengan cara menyepak bola dengan

menjulurkan kaki ke atas mengejar bola. Smes kedeng dilakukan sebagai

serangan untuk bola di daerah lawan. Untuk dapat melakukan smes kedeng

dengan baik, maka harus menguasai teknik smes dengan baik dan benar.

Penguasaan teknik smes yang baik akan menjadikan smes yang dilakukan

lebih keras dan tajam, sehingga akan menyulitkan lawan untuk

menerimanya.

b. Teknik Smes Kedeng

Keberhasilan smes kedeng sepaktakraw tidak terlepas dari

penguasaan teknik smes yang baik dan benar. Menurut Sulaiman (2008: 33-

34) bahwa teknik smes kedeng sepaktakraw sebagai berikut:

Page 27: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

1) Sikap awal, berdiri membelakangi net. Awalan harus dilakukan dengan cepat dengan cara melangkah atau lari kecil menuju arah datangnya bola.

2) Menolak ke atas dengan bertumpu pada salah satu kaki terlebih dahulu, kemudian segera diikuti dengan merendahkan badan dengan jalan menekuk lutut agak ke bawah. Tolakan kaki tumpu ke atas secara eksplosif dengan bantuan kedua lengan.

3) Luruskan tungkai serta putar badan (pinggul, punggung, bahu) ke arah dalam, kemudian lakukan smes dengan punggung kaki atau punggung kaki bagian luar dengan putaran pinggul dan punggung.

4) Gerakan ikutan dimulai dari tungkai, punggung, bahu dan lengan secara bersamaan berputar ke arah luar, kemudian tungkai ditarik ke bawah dan mendarat dengan kedua kaki dalam keadaan mengeper.

Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan ilustrasi gambar smes

kedeng sepaktakraw sebagai berikut:

Gambar 2. Smes Kedeng Sepaktakraw (Sumber: http://sandilands.info/sgordon/node/404. 10 Juli 2012)

Teknik-teknik smes kedeng seperti tersebut di atas harus dikuasai

agar smes yang dilakukan berhasil dengan baik. Jika teknik-teknik smes

kedeng tidak dikuasai maka akan terjadi kesalahan, sehingga akan

Page 28: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

menguntungkan pihak lawan. Lebih lanjut Sulaiman (2008: 34) menjelaskan

kesalahan umum dalam melakukan smes kedeng sebagai berikut:

1) Timing (ketepatan) antara datangnya bola dengan lompatan. Terkadang pemain melompat mendahuli bola, sehingga saat pukulan bola belum sampai dalam jangkauan atau bola sudah turun terlebih dahulu, akibatnya pemain luput dalam men-smes bola atau bola menyangkut net.

2) Penempatan bola tidak di atas bahu kiri atau kanan, sementara pemain tidak memiliki flexibilitas yang baik pada tungkai, akibatnya bola mengenai kepala sendiri.

3) Pemain terlambat mendaratkan kaki kiri terlebih dahulu kalau dia men-smes dengan kaki kanan, sehingga dia jatuh tertunduk.

Kesalahan-kesalahan umum seperti tersebut di atas harus dihindari,

agar smes yang dilakukan berhasil dengan baik. Untuk menghindari

kesalahan-kesalahan tersebut, maka harus menguasai teknik smes kedeng

seperti tersebut di atas.

3. Analisis Teknik Smes Kedeng

Dilihat dari gerakan smes kedeng seperti yang dijelaskan di atas,

dapat dianalisis unsur-unsur fisik yang dibutuhkan dalam melakukan

gerakan tersebut:

Tahap Gerakan Kebutuhan Unsur Kondisi Fisik

a. Sikap awal, berdiri membelakangi net. Awalan harus dilakukan dengan cepat dengan cara melangkah atau lari kecil menuju arah datangnya bola

- Kelincahan

b. Awalan, menolak ke atas dengan bertumpu pada salah satu kaki terlebih dahulu, kemudian segera diikuti dengan merendahkan badan dengan jalan menekuk lutut agak ke bawah dilanjutkan menolakkan kaki tumpu ke atas secara eksplosif dengan bantuan kedua lengan.

- Power tungkai

Page 29: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

c. Saat melakuan sepakan, meluruskan tungkai atas serta putar badan (pinggul, punggung, bahu) ke arah dalam, kemudian lakukan smes dengan punggung kaki atau punggung kaki bagian luar dengan putaran pinggul dan punggung.

- Meluruskan tungkai atas: kelentukan sendi panggul

- Memutar badan: kelentukan otot punggung

- Saat menyepak bola: kelentukan pergelangan kaki

- Koordinasi mata-kaki

d. Gerak lanjut, gerakan ikutan dimulai dari tungkai, punggung, bahu dan lengan secara bersamaan berputar ke arah luar, kemudian tungkai ditarik ke bawah dan mendarat dengan kedua kaki dalam keadaan mengeper.

- Keseimbangan

Unsur kondisi fisik seperti kelincahan dibutuhkan saat merubah arah

atau posisi dengan cepat dan tepat untuk mengejar bola. Power tungkai

digunakan pada saat tolakan ke atas, semakin kuat power tungkainya akan

semakin tinggi lompatan ke atasnya. Kelentukan sendi panggul berfungsi

meluruskan tungkai ke arah dalam mendekati kepala. Kelentukan otot

punggung untuk mendekati bola saat di atas. Kelentukan pergelangan kaki

digunakan saat menyepak bola, semakin baik kelentukan pergelangan

kakinya akan memudahkan bolanya menukik tajam. Koordinasi mata-kaki

dibutuhkan untuk mengarahkan bola pada sasaran. Sedangkan

keseimbangan dibutuhkan pada saat melayang di udara dan waktu

melakukan pendaratan agar tidak terjatuh.

a. Kelincahan

1) Pengertian Kelincahan

Kelincahan merupakan faktor yang sangat penting dalam aktifitas

olahraga dan dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua bentuk permainan

atau olahraga permainan membutuhkan kelincahan. Menurut Sajoto (1995:

Page 30: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

9) engubah posisi di area

Sedangkan yang dimaksud kelincahan menurut Sudjarwo (1995:

oleh (Kirkendall, Gruber, dan johnson, 1987) dalam Ismaryati (2006: 41)

tubuh atau bagian-

melibatkan interaksi dari berbagai unsur komponen kondisi fisik lainnya.

Ismaryati (

kemampuan fisik tunggal, akan tetapi tersusun dari komponen koordinasi,

Berdasarkan pengertian kelincahan yang dikemukakan para ahli

tersebut dapat disimpulkan bahwa, kelincahan merupakan kemampuan

seseorang untuk merubah arah dan posisi secara cepat dan tepat.

Adapun macam-macam bentuk latihan kelincahan yaitu: (a) Latihan

bolak-balik (Shuttle run), (b) Lari zig-zag (zig-zag run), (c) Squat thrust dan

modifikasinya, (d) Lari rintangan (Harsono, 1988: 173). Latihan kelincahan

dapat juga dilakukan dengan latihan bersifat seperti anaerobic seperti: (1)

Dot drill, (2) Tree corner drill, (3) Down the-line drill (Harsono, 1988:

173).

Dari contoh di atas kita lihat bahwa bermacam-macam latihan

kelincahan dapat diciptakan. Imajinasi pelatih adalah penting untuk

menciptakan latihan-latihan yang sesuai dengan gerakan-gerakan yang

dilakukan dalam cabang olahraganya.

2) Peranan Kelincahan dalam Smes Kedeng

Kelincahan merupakan unsur kondisi fisik yang diperlukan dalam

smes kedeng. Bila dilihat dari gerakan smes kedeng, kelincahan dibutuhkan

untuk merubah posisi tubuh dengan cepat mendekati bola sebelum

melakukan smes kedeng. Dengan memiliki kelincahan yang baik, akan

Page 31: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

memudahkan atlet untuk mengubah posisi tubuh untuk melakukan smes

kedeng.

b. Power Tungkai

1) Pengertian Power

Menurut Suharno HP. (1983: 33) menyebutkan daya ledak adalah

"Kemampuan sebuah atau segerombolan otot untuk mengatasi tahanan

beban dengan kecepatan tinggi dalam satu gerakan yang utuh". A.

Hamidsyah Noer (1996: 140) menyebutkan, "Explosive Power adalah

kemampuan otot atau segerombolan otot untuk melawan beban atau tahanan

de Power atau daya ledak

disebut juga sebagai kekuatan ekplosif. Menurut Pyke & Watson, Daya

ledak atau sering di sebut dengan istilah Muscular Power adalah

kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimal yang

digunakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya Ismaryati (2006: 59).

Dengan kata lain bahwa daya ledak (power) sama dengan kekuatan (force)

kali kecepatan (velocity). Daya ledak otot merupakan komponen fisik yang

sangat penting untuk melakukan suatu aktivitas gerak dalam setiap cabang

olahraga. Daya ledak otot akan menentukan seberapa keras seseorang

memukul, seberapa jauh seseorang melompat, seberapa cepat lari dan

sebagainya. Daya ledak dalam praktek olahraga untuk melompat, meloncat,

melempar, menendang dan sebagainya.

Begitu juga pada seorang pemain pada sepaktakraw memerlukan

adanya kemampuan yang besar pada otot . peranan power otot terhadap

kecepatan maksimal merupakan factor pendukung dalam meraih prestasi,

menuruit Suharno HP (1993:39-40) faktor pendukung tersebut antara lain:

1) Besar kecilnya potongan melintang otot (potongan morfologis yang tergantung dari proses hypertrophy otot).

2) Jumlah fibril otot yang turut bekerja dalam melawan beban, semakin banyak fibril otot yang bekerja kekuatan bertambah besar.

3) Tergantung besar-kecilnya rangka tubuh, makin besar skelet makin besar kekuatan.

Page 32: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

4) Intervensi otot baik pusat maupun poriter 5) Keadaaan zat kimia dalam otot (glycogen, ATP) 6) Keadaan tonus otot saat istirahat, tonus makin rendah berarti

kekuatan otot tersebut pada saat bekerja makin besar. 7) Umur dan jenis kelamin juga menentukan baik dan tidaknya

kekutan otot.

Untuk meningkatkan kemampuan daya ledak diperlukan

peningkatan kekuatan dan kecepatan secara bersama-sama sehingga seorang

olahragawan dilatih kecepatan kemudian dilatih kekuatan secara khusus,

maka kemampuan daya ledaknya akan meningkat.

Ciri-ciri latihan daya ledak menurut Suharno HP., (1983: 33) adalah

sebagai berikut:

- Melewan beban relatif ringan (berat badan atau tambahan beban lain

- Gerakan latihan dinamis - Gerakan-gerakan merupakan suatu gerak yang singkat dan selaras Adapun cara pengembangannya: - Weight training - Interval training Power dapat dibedakan berdasarkan pada perbedaan gerak yang

dilakukan. Menurut Bompa (1990:285) power dibagi menjadi 2 macam

asiklik dan power . Bila dilihat dari gerak meloncat

pada smes kedeng, power yang dibutuhkan dalam melakukan smes kedeng

adalah power asiklik.

1) Power Siklik

Power siklik sering kali digunakan pada suatu kegiatan dimana

dalam kegiatan olahraga tersebut dalam pelaksanaanya didasarkan pada

kegiatan motorik yang dilakukan secara berulang-ulang dimana frekuensi

amplitudo merupakan produk siklik. Power siklik merupakan istilah yang

sering melekat pada atributif gerak fisik yang diulang-ulang dalam waktu

yang sangat lama dan bersifat terus-menerus. gerakan ini identik dengan

gerakan majunya tubuh seseorang dalam perpindahan tempatnya.

sehingga dalam pergerakan tersebut tidak hanya dilaksanakan sekali

bahkan berkali-kali dan dalam pelaksanaannya dilaksanakan secara utuh

Page 33: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

dan dilaksanakan dalam bentuk yang sama mulai dari bentuk gerakan

awal sampi gerakan akhir. contoh dalam kegiatan olahraga tersebut

berupa lari, renang, jalan, dan lain sebagainya.

2) Power Asiklik

Power asiklik merupaka istilah yang sering melekat pada atributif

gerak fisik yang dilihat dari struktur dan fungsi keterampilan gerak dalam

olahraga serta memiliki tiga struktur fase. Dalam power asiklik terdapat

fase persiapan, fase utama, dan fase akhir itulah yang membedakan

dengan gerakan power siklik. Dalam power asiklik ini merupakan

kebalikan dari pada power siklik dimana dalam pelaksanaannya

dilaksanakan secara berubah tanpa adanya kemiripan antara gerakan awal

sampai gerakan akhir serta ditandai oleh kecepatan kontraksi otot secara

maksimal dan gerakaannya dilakukan secara eksplosif. contoh dalam

olahraga yang membutuhkan power asiklik adalah gerakan melempar

maupun lompat dalam atletik, gerakan smes dalam sepaktakraw, gerakan

menangkis pada karate, dan lain sebagainya. misalkan dalam hal ini pada

keterampilan tolak peluru ada bagian-bagiannya mulai dari awalan, saat

memutar, dan pada waktu melaksanakan tolakan. Hal ini yang mendasari

gerakan asiklik yang pada gerakan awal sampai akhir tidak sama bentuk

gerakannya.

2) Peranan Power Tungkai dalam Smes kedeng

Smes kedeng sangat tergantung pada kemampuan untuk mengangkat

titik berat badannya. Untuk dapat mengangkat titik berat badan pemain

sepaktakraw memerlukan kekuatan daya ledak otot tungkai. Makin kuat

tolakan atau daya ledak yang dimiliki maka akan semakin tinggi

kemungkinan melakukan lompatan.

Dari uraian di atas jelaslah bahwa daya ledak otot tungkai

merupakan unsur yang sangat dibutuhkan dalam smes kedeng. Oleh sebab

itu seorang atlet harus dapat mengembangkan power ototnya dengan latihan

Page 34: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

yang sistematis, teratur dan kontinyu untuk memperoleh prestasi yang

maksimal.

c. Kelentukan

1) Pengertian Kelentukan

Kelentukan merupakan keleluasan gerak dari persendian dan

elastisitas otot saat melakukan gerakan. Dengan ruang sendi yang luas dan

otot-otot yang elastis, maka gerakan menjadi lebih efektif dan efisien serta

tidak menimbulkan cedera.

sebagai salah satu komponen kesegaran jasmani, merupakan kemampuan

menggerakan tubuh atau bagian-bagiannya seluas mungkin tanpa terjadi

Andi Suhendro (2007: 4.47)

(fleksibilitas) adalah kemampuan suatu

persendian beserta otot-otot di sekitarnya melakukan gerakan secara

maksimal tanpa menimbulkan gangguan pada bagian-

Terdapat dua macam kelentukan, yaitu kelentukan dinamis (aktif) dan

kelentukan statis (pasif). Kelentukan dinamis adalah kemampuan

menggunakan persendian dan otot secara terus menerus dalam ruang gerak

yang penuh dengan cepat, dan tanpa tahanan gerakan. Sedangkan

kelentukan statis adalah kemampuan sendi untuk melakukan gerak dalam

ruang besar. Suharno HP (1993 : 54) membagi kelentukan menjadi dua

antara lain:

(1) Kelentukan umum, ialah kemampuan seseorang dalam gerak dengan amplitudo yang luas dimana sangat berguna dalam gerakan olahraga pada umumnya dan menghadapi hidup sehari-hari. Kelentukan sendi-sendi tidak mengganggu/menghambat gerakan dalam olahraga apa saja dan pekerjaan umum sesuai dengan situasi,

(2) Kelentukan khusus, ialah kemampuan seseorang dalam gerak dengan amplitudo yang luas dan berseni dalam satu cabang olahraga. Tuntutan masing-masing cabang olahraga terhadap kelentukan sangat berbeda-beda. Perbedaan tersebut biasanya atas dasar perbedaan teknik dari masing-masing cabang olahraga dan bertanding yang digunakan.

Page 35: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Latihan kelentukan (fleksibilitas) tubuh sangat erat kaitannya dengan

gerak persendian, oleh karena itu latihan kelentukan adalah suatu bentuk

latihan untuk memberikan gerak yang luas pada persendian, dengan tujuan

untuk mengurangi kekakuan pada tubuh, menambah elastisitas pada otot,

dan mengurangi ketegangan pada otot. Hal ini merupakan dasar yang sangat

penting dalam pembinaan fisik permainan sepaktakraw.

Suharno HP (1993: 56), masalah-masalah yang perlu diperhatikan

dalam kaitannya melatih kelentukan adalah:

1) Pemanasan sebelum masuk ke inti latihan, harus cukup baik. 2) Gerakan-gerakan jangan dipaksakan sehingga mengakibatkan

robek/putusnya jaringan-jaringan pembentuk persendian. 3) Latihan harus sistematis, metodis penambahan beban latihan dari

sedikit demi sedikit. 4) Selesai latihan kelentukan, perlu diimbangi dengan latihan

kekuatan pembentuk sendi-sendi yang dilatih. 5) Janganlah memaksa atlet yang sedang susah, muram, takut, dan

sakit untuk berlatih kelentukan. 6) Latihan kelentukan sebaiknya dimulai umur dini dan pada siang

hari. 7) Latihan dengan metode aktif dan pasif selalu dikombinasikan

2) Peranan Kelentukan dalam Smes Kedeng

Smes kedeng merupakan salah satu teknik dasar bermain

sepaktakraw yang memiliki unsur gerakan yang kompleks. Bagian-bagian

tubuh yang terlibat dalam gerakan smes kedeng harus dikoordinasikan

dengan baik, harmonis, luwes dan lancar. Seseorang yang mempunyai

kelentukan baik, maka akan mampu melakukan smes kedeng dengan benar.

Kelentukan akan memberikan kontribusi pada saat pemain menyepak bola

kebelakang atau mengayun tungkai saat melakukan smes kedeng.

d. Koordinasi

1) Koordinasi Mata-Kaki

Koordinasi merupakan suatu kemampuan biomotorik yang sangat

kompleks yang di dalam beroperasinya terdiri dari beberapa unsur fisik yang

saling berinteraksi satu dengan lainnya. Koordinasi pada dasarnya

Page 36: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

merupakan kemampuan seseorang untuk merangkaikan beberapa gerakan

menjadi satu pola gerakan yang efektif dan efisien. Berkaitan dengan

kemampuan seseorang mengintegrasikan bermacam-macam gerakan yang

berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efe

keharmonisan kerja antara kelompok otot selama melakukan tugas gerak

nasi mengimplikasikan hubungan yang

harmonis, penyatuan atau aliran gerak yang halus dalam melakukan

-

merupakan hubungan yang harmonis dari hubungan saling berpengaruh di

antara kelompok-kelompok otot selama melakukan kerja, yang ditunjukkan

dengan tingkat keterampilan .

Berdasarkan pengertian koordinasi yang dikemukakan para ahli

tersebut dapat disimpulkan, koordinasi merupakan kemampuan seseorang

untuk merangkaikan beberapa gerakan menjadi satu pola gerakan yang

efektif dan efisien. Berdasarkan pengertian koordinasi tersebut dapat

disimpulkan koordinasi mata-kaki merupakan kemampuan mata untuk

mengintegrasikan rangsangan yang diterima dan kaki sebagai fungsi

penggerak untuk melakukan gerakan sesuai yang diinginkan.

2) Peranan Koordinasi Mata-Kaki dalam Smes Kedeng

Koordinasi mata-kaki merupakan kemampuan untuk

mengkoordinasikan kaki sebagai alat gerak utama dan mata sebagai fungsi

untuk mengamati bola dan sasaran yang akan dituju. Kemampuan

mengintegrasikan syaraf mata dan gerakan kaki menjadi satu pola gerakan

yang selaras, harmonis dan lancar serta hasil yang memuaskan menunjukkan

kualitas koordinasi mata-kaki yang dimiliki seorang pemain sepaktakraw.

Smes kedeng merupakan keterampilan yang membutuhkan

koordinasi mata-kaki yang baik. Dengan mempunyai koordinasi mata-kaki

Page 37: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

yang baik, maka akan memudahkan smasher mengarahkan bola kesasaran

yang diinginkan.

e. Keseimbangan

1) Pengertian Keseimbangan

mempertahankan

sistem neuromuscular kita dalam kondisi statis, atau mengontrol sistem

neuromuscular tersebut dalam suatu posisi atau sikap yang efisien selagi

(Barrow dan McGee : 1979) dalam Harsono (1988: 223).

Sedangkan menurut M. Sajoto

kemampuan seorang mengendalikan organ-

menjadi dua macam :

1. Keseimbangan statis (static balance) dalam static belance, ruang geraknya biasanya sangat kecil, misalnya berdiri di atas dasar yang sempit (balok keseimbangan, rel kereta api), melakukan handstand, mempertahankan keseimbangan setelah berputar-putar di tempat.

2. Keseimbangan dinamis (dynamic balance), yaitu kemampuan orang untuk bergerak dari satu titik atau ruang (space) ke lain titik atau ruang dengan mempertahankan keseimbangan (equilibrium), misalnya menari, latihan pada kuda-kuda atau palang sejajar, ski

Berdasarkan pengertian keseimbangan yang dikemukakan para ahli

tersebut dapat disimpulkan bahwa keseimbangan merupakan kemampuan

seseorang untuk mempertahankan keseimbangan pada saat melakukan

gerakan.

Keseimbangan dinamis terjaga dengan baik, maka akan

memudahkan aktivitasnya sehari-hari atau kegiatan olahraga. Suharno HP.

terjadinya cedera, (2) mempermudah belajar teknik, (3) membantu

menyadari gerak yang dilakukan, (4) meningkatkan keterampilan gerak, dan

(5) efisiensi gera

Page 38: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Latihan secara sistematis dan kontinyu merupakan sarana yang tepat

untuk meningkatkan keseimbangan. Namun demikian dalam melatih

keseimbangan harus diperhatikan beberapa hal. Suharno HP (1993: 67)

-ciri latihan keseimbangan yaitu (1) gerakan dilakukan

dengan mempersulit faktor-faktor penentu seperti diatas, dan (2) tumpuan

tinggi, bidang tumpuan kecil, memejamkan mata, membuat putaran

(pusingan badan) tumpuan labil dan lain-

2) Peranan Keseimbangan Dinamis Terhadap Smes Kedeng

Dalam gerakan smes kedeng keseimbangan sangat diperlukan,

khususnya keseimbangan dinamis. Russel R. Pate dkk., (1993: 189)

(kemantapan) dalam menahan gaya eksternal yang bekerja pada tubuh dan

dalam memindahkan berat badan sedemikian rupa sehingga memungkinkan

Keseimbangan dinamis dalam

smes kedeng diperlukan saat melayang di udara dan waktu mendarat setelah

melakukan smes kedeng supaya tidak terjatuh dan mengurangi resiko

terkena cidera.

B. Kerangka Berfikir

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan di atas dapat

dirumuskan kerangka berfikir sebagai berikut:

Smes kedeng merupakan smes yang dilakukan dengan cara menjulurkan

kaki ke atas untuk menjangkau bola atau mengejar bola dan menyepak bola

sekeras-kerasnya ke daerah permainan lawan.

Kelincahan merupakan kondisi fisik yang diperlukan dalam smes kedeng.

Kelincahan dibutuhkan untuk merubah posisi tubuh dengan cepat dan tepat dan

tanpa kehilangan keseimbangan dalam mendekati bola sebelum melakukan smes

kedeng. Dengan memiliki kelincahan yang baik, akan memudahkan atlet untuk

mengubah posisi tubuh untuk melakukan smes kedeng.

Page 39: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Keberhasilan Smes kedeng sangat tergantung pada kemampuan untuk

mengangkat titik berat badannya. Untuk dapat mengangkat titik berat badan,

pemain sepaktakraw memerlukan kekuatan daya ledak otot tungkai. Makin kuat

tolakan atau daya ledak yang dimiliki pemain sepaktakraw maka akan semakin

tinggi kemungkinan melakukan lompatan ke atas. Sehingga akan mempermudah

melakukan smes kedeng.

Kelentukan sangat dibutuhkan saat melakukan smes kedeng. Kelentukan

akan memberikan kontribusi pada saat pemain menyepak bola dan mengayun

tungkai saat melakukan smes kedeng. Semakin baik kelentukan pemain

sepaktakraw akan semakin baik pula pemain tersebut melakukan smes kedeng.

Koordinasi mata-kaki juga dibutuhkan dalam smes kedeng. Dengan

memiliki koordinasi mata-kaki yang baik, maka pemain dapat melakukan smes

sesuai sasaran yang diinginkan. Sehingga mempermudah untuk membuat poin.

Selain unsur-unsur kondisi fisik di atas, smes kedeng memerlukan

keseimbangan yang baik. Dengan memiliki keseimbangan yang baik pemain tidak

akan terjatuh saat melayang di udara kemudian melakukan pendaratan setelah

melakukan smes kedeng. Semakin baik keseimbangan seorang pemain, akan

mengurangi resiko cedera pada pemain.

Page 40: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kampus JPOK FKIP UNS Surakarta Jl.

Menteri Supeno No. 13 Manahan Surakarta dan di GOR Gelarsena Klaten Jl.

Mayor Sunaryo No. 24 Klaten.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 dan 27 September 2012.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah 10 orang atlet sepaktakraw putra Solo

dan 9 orang atlet sepaktakraw putra Klaten yang dipersiapkan mengikuti

PORPROV Jawa Tengah tahun 2013. Subjek penelitian dipilih dengan

pertimbangan bahwa mereka sudah memiliki keterampilan smes kedeng yang

tinggi.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode deskriptif

dengan studi korelasional yaitu bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

variabel-variabel.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan tes dan pengukuran.

Tes atau instrumen yang digunakan adalah:

1. Squat Thrust: untuk mengukur kelincahan umum, dari Ismaryati (2006: 42-43).

Petunjuk pelaksanaan tes terlampir.

2. Vertical Power Jump: untuk mengukur power tungkai, dari Ismaryati (2006:

67). Petunjuk pelaksanaan tes terlampir.

Page 41: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

3. Front Split: untuk mengukur kelentukan sendi panggul, dari Ismaryati (2006:

104-105). Petunjuk pelaksanaan tes terlampir.

4. Ankle Flexion: untuk mengukur kelentukan pergelangan kaki, dari Barry L.

Johnson & Jack K. Nelson (1986: 97). Petunjuk pelaksanaan tes terlampir.

5. Sit and Reach: untuk mengukur kelentukan otot punggung, dari Ismaryati

(2006: 101-102). Petunjuk pelaksanaan tes terlampir.

6. Soccer Wall Volley Test: untuk mengukur koordinasi mata-kaki, dari Ismaryati

(2006: 54-55). Petunjuk pelaksanaan tes terlampir.

7. Modifikasi Bass Test: untuk mengukur keseimbangan, dari Ismaryati (2006:

51-52). Petunjuk pelaksanaan tes terlampir.

8. Smes sebanyak 10 kali: untuk mengukur kemampuan smes, dari Sulaiman

(2008: 88-89). Petunjuk pelaksanaan tes terlampir.

E. Validasi Instrumen Penelitian

Agar instrumen penelitian yang digunakan merupakan instrumen yang

tepat dan teliti (valid), maka dipilih instrumen yang sudah baku. Validitas dan

reliabilitas instrumen yang digunakan adalah:

Peralatan yang digunakan untuk mengukur adalah

- Stopwatch.

Instrumen Validitas Reliabilitas

Squat Thrust .55 untuk laki-laki,

.34 untuk perempuan

.92

Vertical Jump .78 .93

Front split Validitas isi .91

Sit and reach Validitas isi Tidak diketahui

Ankle Flexion (Dorsoflekxion) Validitas isi .88

Soccer Wall Volley Test Validitas isi Tidak diketahui

Modifikasi Bass Test .46 .75

Tes kemampuan smes Validitas isi Tidak diketahui

Page 42: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Sebelum peralatan tersebut digunakan, diterra lebih dahulu di badan

Metrologi.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

statistik dengan studi korelasi. Data diolah menggunakan komputer dengan

program SPSS-18.

G. Prosedur Penelitian

Untuk memperoleh hasil seperti yang diharapkan, prosedur penelitian

secara keseluruhan meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Observasi

b. Menentukan permasalahan dan lingkup penelitian

c. Menentukan subjek penelitian:

- Jumlah

- Lokasi

- Kriteria

d. Memilih alat ukur

e. Membuat petunjuk pelaksanaan tes

f. Menentukan pelaksana tes

g. Merancang pelaksanaan tes

1) Di Solo

Hari, Tanggal Item Tes

Senin, 10/09/2012 - Kelincahan - Power tungkai - Kelentukan sendi panggul - Kelentukan pergelangan kaki - Kelentukan otot punggung - Koordinasi mata-kaki - Keseimbangan - Kemampuan smes kedeng

Page 43: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

2) Di Klaten

Hari, Tanggal Item Tes

Kamis, 27/09/2012 - Kelincahan - Power tungkai - Kelentukan sendi panggul - Kelentukan pergelangan kaki - Kelentukan otot punggung - Koordinasi mata-kaki - Keseimbangan - Kemampuan smes kedeng

2. Tahap Pelaksanaan

a. Pengumpulan Data:

1) Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust

2) Power tungkai diukur dengan Vertical Power Jump

3) Kelentukan sendi panggul diukur dengan Front Split

4) Kelentukan pergelangan kaki diukur dengan Ankle Flexion

5) Kelentukan otot punggung diukur dengan Sit and Reach

6) Koordinasi mata-kaki diukur dengan Soccer Wall Volley Test

7) Keseimbangan dinamis diukur dengan Modifikasi Bass Test

8) Kemampuan smes kedeng diukur dengan tes kemampuan smes sebanyak

10 kali

b. Analisis Data

c. Penelitian ini hanya mengambil sampel dua kabupaten karena keterbatasan

peneliti.

3. Tahap Akhir

Membuat laporan penelitian

Page 44: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Subjek dalam penelitian ini adalah 10 orang atlet sepaktakraw putra Solo

dan 9 orang atlet sepaktakraw putra Klaten yang dipersiapkan mengikuti

PORPROV Jawa Tengah tahun 2013. Sedangkan penelitian ini dilaksanakan di

Aula Kampus JPOK FKIP UNS Surakarta Jl. Menteri Supeno No. 13 Manahan

Surakarta dan di GOR Gelarsena Klaten Jl. Mayor Sunaryo No. 24 Klaten.

Data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif dengan

studi korelasional yaitu bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel-

variabel. Rangkuman hasil analisis data secara keseluruhan disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil Tes

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kelincahan 19 3.0 5.0 4.237 .6534

Power Tungkai 19 2.24 2.68 2.4621 .12568

Kelentukan Pergelangan Kaki

19 60.0 82.5 71.947 7.0413

Kelentukan Sendi Panggul

19 1.0 16.0 6.421 4.2935

Kelentuan Otot Pnggung 19 38.0 53.5 46.437 4.5084

Koordinasi Mata-Kaki 19 4.7 13.0 9.868 2.1713

Keseimbangan 19 35.0 85.0 58.289 15.0012

Smes Kedeng 19 8.5 13.0 10.500 1.8708

Page 45: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil Tes

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kelincahan 19 3.0 5.0 4.237 .6534

Power Tungkai 19 2.24 2.68 2.4621 .12568

Kelentukan Pergelangan Kaki

19 60.0 82.5 71.947 7.0413

Kelentukan Sendi Panggul

19 1.0 16.0 6.421 4.2935

Kelentuan Otot Pnggung 19 38.0 53.5 46.437 4.5084

Koordinasi Mata-Kaki 19 4.7 13.0 9.868 2.1713

Keseimbangan 19 35.0 85.0 58.289 15.0012

Smes Kedeng 19 8.5 13.0 10.500 1.8708

Valid N (listwise) 19

Tabel 4.1 diatas menunjukkan Kelincahan mempunyai nilai minimum 3,

maksimum 5,50, rata-rata 4.237 dan standart deviasi 0,6534, nilai minimum

Power Tungkai 2,24, maksimum 2,68, nilai rata-rata 2,4621 dan standar deviasi 0,

12568, nilai minimum Kelentukan Pergelangan Kaki sebesar 60,00, nilai

maksimum 82,50, nilai rata-rata 71.947 dan standar deviasi 7,0413. Kelentukan

Sendi Panggul mempunyai nilai minimum sebesar 1, nilai maksimum 16,00, nilai

rata-rata sebesar 6.421 dan standar deviasi sebesar 4.2935. Nilai minimum

Kelentukan Otot Punggung sebesar 38,00, nilai maksimum sebesar 53,50, nilai

rata-rata sebesar 46,437 dan standar deviasi sebesar 4,5084, Nilai minimum

Koordinasi Mata-Kaki sebesar 4,7, nilai maksimum sebesar 13,00, nilai rata-rata

sebesar 9,868 dan standart deviasi sebesar 2,1713. Keseimbangan mempunyai

nilai minimum sebesar 35,00, nilai maksimum 85,00, nilai rata-rata sebesar

Page 46: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

58,289 dan standar deviasi sebesar 15,0012. Sedangkan nilai minimum Smes

Kedeng sebesar 8,50, nilai maksimum sebesar 13,0, nilai rata-rata sebesar 10,500

dan standar deviasi sebesar 1,8708.

Tingkat keajegan hasil tes diketahui melalui uji reliabilitas dari masing-

masing variabel. Adapun hasil pengujian reliabilitas secara statistik dari data tes

variabel kelincahan (X1), power otot tungkai (X2), kelentukan pergelangan kaki

(X3), kelentukan sendi panggul (X4), kelentukan otot punggung (X5), koordinasi

mata-kaki (X6), keseimbangan (X7) dan smes kedeng (Y), menggunakan teknik

analisis intraclass, dengan hasil analisis sebagaimana tertera pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Ringkasan Reliabilitas Hasil Tes

Variabel Reliabilitas Kategori

1. Kelincahan

2. Power otot tungkai

3. Kelentukan pergelangan kaki

4. Kelentukan sendi panggul

5. Kelentukan otot punggung

6. Koordinasi mata-kaki

7. Keseimbangan

8. Smes kedeng

0,79

0,96

0,88

0,99

0,99

0,97

0,94

0,91

Sedang

Sangat Tinggi

Tinggi

Sangat Tinggi

Sangat Tinggi

Sangat Tinggi

Sangat Tinggi

Sangat Tinggi

Sebagai dasar penentuan kategori koefisien reliabilitas digunakan

pedoman tabel koefisien korelasi dari Kirkendall D.R, Gruber J.J, Johnson R.E

yang dikutip Ismaryati, (2006: 31), sebagai berikut:

Page 47: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Tabel 4.3 Range Kategori Reliabilitas

Derajat Reliabilitas Koefisien Korelasi

Sangat Tinggi .90 - 1.00

Tinggi .80 - .89

Sedang .60 - .79

Jelek (tidak dapat diterima) .00 - .59

B. Pengujian Prasyaratan Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Liliefors.

Adapun hasil uji normalitas yang digunakan pada hasil tes kelincahan (X1), power

otot tungkai (X2), kelentukan pergelangan kaki (X3), kelentukan sendi panggul

(X4), kelentukan otot punggung (X5), koordinasi mata-kaki (X6), keseimbangan

(X7) dan smes kedeng (Y), dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data

Variabel SD Mean Lhitung Ltabel

Kategori

Normalitas

1. Kelincahan 0,6534 4,237 0,194 0,195 Normal

2. Power tungkai 0,12568 2,4621 0,150 0,195 Normal

3. Kelentukan

pergelangan kaki

7,0413 71,947 0,194 0,195 Normal

4. Kelentukan sendi

panggul

4,2935 6,421 0,183 0,195 Normal

5. Kelentukan otot

punggung

4,5084 46,437 0,132 0,195 Normal

6. Koordinasi mata-

kaki

2,1713 9,868 0,190 0,195 Normal

7. Keseimbangan 15,0012 58,289 0,128 0,195 Normal

Page 48: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

8. Smes kedeng 1,8708 10,500 0,177 0,195 Normal

Berdasarkan hasil uji normalitas yang dilakukan pada tiap-tiap variable

tersebut dapat diketahui bahwa nilai Lhitung dari tiap-tiap variable lebih kecil dari

nilai L dalam table. Hasil tersebut menunjukan bahwa, data hasil tes dan

pengukuran kelincahan (X1), power otot tungkai (X2), kelentukan pergelangan

kaki (X3), kelentukan sendi panggul (X4), kelentukan otot punggung (X5),

koordinasi mata-kaki (X6), keseimbangan (X7) dan smes kedeng (Y) tersebut

termasuk berdistribusi normal

2. Uji Linieritas

Uji linieritas hubungan antara masing-masing predictor yaitu: kelincahan

(X1), power otot tungkai (X2), kelentukan pergelangan kaki (X3), kelentukan

sendi panggul (X4), kelentukan otot punggung (X5), koordinasi mata-kaki (X6),

keseimbangan (X7) dan smes kedeng (Y) dilakukan dengan analisis varians.

Adapun hasil uji linieritas tersebut disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Linieritas

Variabel db Fhitung Ftabel Simpulan

X1 Y 3 0,742 3,12 Model Linier Diterima

X2 Y 15 0,544 2,23 Model Linier Diterima

X3 Y 8 0,511 2,48 Model Linier Diterima

X4 Y 10 0,446 2,38 Model Linier Diterima

X5 Y 12 1,243 2,31 Model Linier Diterima

X6 Y 11 1,229 2,34 Model Linier Diterima

X7 Y 10 2,196 2,38 Model Linier Diterima

Berdasarkan rangkuman hasil uji linieritas tersebut dapat diketahui bahwa

nilai Fhitung linieritas yang diperoleh dari tiap-tiap variable lebih kecil dari harga

Page 49: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Ftabel 5 %. Yang berarti bahwa baik korelasi antara X1 dengan Y, X2 dengan Y,

dengan Y, X3 dengan Y, X4 dengan Y, X5 dengan Y, X6 dengan Y, dan X7 dengan

Y berbentuk linier.

C. Hasil Analisis Data

1. Uji Korelasi Parsial

Uji korelasi parsial adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen secara parsial. Adapun hasil analisis

korelasi parsial dengan menggunakan product moment pearson dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.6 Korelasi Parsial

Variabel Koef

isien

Korelasi (r)

Prob

abilitas

(Sig.)

Keterang

an

Kelincahan

Power Tungkai

Kelentukan Pergelangan Kaki

Kelentukan Sendi Panggul

Kelentukan Otot Punggung

Koordinasi Mata-Kaki

Keseimbangan

0.85

2

0.59

5

0,64

2

0.80

6

0.52

0

0.56

8

0.78

2

0.00

0

0.00

7

0.00

3

0.00

0

0.02

2

0.01

1

0.00

0

Signifika

n

Signifika

n

Signifika

n

Signifika

n

Signifika

n

Signifika

n

Signifika

n

Page 50: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Dari Tabel 4.4 menunjukkan hasil korelasi antara Kelincahan, Power

Tungkai, Kelentukan Pergelangan Kaki, Kelentukan Sendi Panggul, Kelentukan

Otot Punggung, Koordinasi Mata-Kaki, dan Keseimbangan dengan smes kedeng

adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis korelasi antara kelincahan dengan smes kedeng, diperoleh

koefisien korelasi (r) sebesar 0.852 dengan probabilitas (sig) sebesar 0,000 <

terhadap smes kedeng.

2. Berdasarkan analisis korelasi antara power tungkai dengan smes kedeng,

diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0.595 dengan probabilitas (sig) sebesar

0,007

signifikan terhadap smes kedeng.

3. Berdasarkan analisis korelasi antara kelentukan pergelangan kaki dengan smes

kedeng, diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0.642 dengan probabilitas (sig)

hubungan yang signifikan terhadap smes kedeng.

4. Berdasarkan analisis korelasi antara kelentukan sendi panggul dengan smes

kedeng, diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0.806 dengan probabilitas (sig)

sebesar 0,000 sendi panggul mempunyai

hubungan yang signifikan terhadap smes kedeng.

5. Berdasarkan analisis korelasi antara kelentukan otot punggung dengan smes

kedeng, diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0.520 dengan probabilitas (sig)

sebesar 0,022 otot punggung mempunyai

hubungan yang signifikan terhadap smes kedeng.

6. Berdasarkan analisis korelasi antara koordinasi mata-kaki dengan smes kedeng,

diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0.568 dengan probabilitas (sig) sebesar

0,011 koordinasi mata-kaki mempunyai hubungan yang

signifikan terhadap smes kedeng.

7. Berdasarkan analisis korelasi antara keseimbangan dengan smes kedeng,

diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0.782 dengan probabilitas (sig) sebesar

Page 51: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

0,000 keseimbangan mempunyai hubungan yang

signifikan terhadap smes kedeng.

2. Analisis Regresi

Analisis regresi yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan

analisis regresi ganda tujuh predictor. Hasil analisis regresi antara tes dan

pengukuran kelincahan (X1), power otot tungkai (X2), kelentukan pergelangan

kaki (X3), kelentukan sendi panggul (X4), kelentukan otot punggung (X5),

koordinasi mata-kaki (X6), keseimbangan (X7) dan smes kedeng (Y), dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Persamaan garis regresinya adalah:

= -0.2055 +0.404X1-

0.025X2+0.165X3+0.211X4+0.124X5+0.075X6+0.225X7

2. Koefisien korelasi dan determinasi antara predictor dan kriterium:

R = 0,942

R2 = 0,888

3. Uji signifikansi analisis regresi.

Hasil uji signifikansi regresi dapat dilihat dalam table berikut:

Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Analisis Regresi

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 15.983 7 2.283 12.452 .000a

Residual 2.017 11 .183

Total 18.000 18

Page 52: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Berdasarkan hasil analisis regresi tersebut dapat disimpulkan, dengan db =

m lawan N m 1 = 7 lawan 11, harga Ftabel 5% = 3, 01. Sedangkan Fhitung =

12,452. Ternyata Ftabel 5% < Fhitung, berarti terdapat hubungan yang signifikan

antara kelincahan (X1), power otot tungkai (X2), kelentukan pergelangan kaki

(X3), kelentukan sendi panggul (X4), kelentukan otot punggung (X5), koordinasi

mata-kaki (X6), dan keseimbangan (X7) dengan smes kedeng (Y).

3. Sumbangan Masing-Masing Prediktor

Dari hasil analisis data yang dilakukan diperoleh sumbangan relative dan

sumbangan efektif masing-masing predictor dengan kriterium disajikan dalam

bentuk table sebagai berikut:

Tabel 4.8 Ringkasan Hasil Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif Masing-

Masing Prediktor.

Prediktor SR SE

1. Kelincahan 38,800% 34,45%

2. Power tungkai 1,675% 1,49%

3. Kelentukan pergelangan

kaki

11,924% 10,59%

4. Kelentukan sendi panggul 19,195% 17,05%

5. Kelentukan otot punggung 7,262% 6,45%

6. Koordinasi mata-kaki 4,796% 4,26%

7. Keseimbangan 19,821% 17,60%

Page 53: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

1. Besarnya peran atau sumbangan kelincahan terhadap smes kedeng.

Kelincahan yang diukur dalam penelitian ini adalah kelincahan

umum, diukur dengan squat thrust. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan

terhadap data kelincahan dengan smes kedeng diperoleh persentase sumbangan

relative sebesar 38,800% dan sumbangan efektif sebesar 34,45%. Semakin

tinggi kelincahannya maka semakin baik smes kedeng yang dimiliki oleh atlet

sepaktakraw.

2. Besarnya peran atau sumbangan power tungkai terhadap smes kedeng.

Power tungkai: yang dimaksud dengan power tungkai dalam

penelitian ini adalah power tungkai dalam pola gerak asiklik yang diukur

dengan vertical power jump test. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan

terhadap data power tungkai dengan smes kedeng diperoleh persentase

sumbangan relatif sebesar 1,675% dan sumbangan efektif sebesar 1,49%. Hal

ini membuktikan bahwa power tungkai memberikan sumbangan yang kecil

terhadap smes kedeng.

3. Besarnya peran atau sumbangan kelentukan terhadap smes kedeng.

Kelentukan yang diukur dalam penelitian ini adalah:

a. Kelentukan pergelangan kaki, diukur dengan ankle flexion (Dorsiflexion),

hasil penelitian menunjukkan besarnya sumbangan relatif pergelangan

kaki terhadap smes kedeng sebesar 11,924% dan sumbangan efektif

sebesar 10,59% Hal ini membuktikan bahwa kelentukan pergelangan kaki

memberikan sumbangan yang kecil terhadap smes kedeng.

b. Kelentukan sendi panggul, diukur dengan front split hasil penelitian

menunjukkan besarnya sumbangan relatif kelentukan sendi panggul

terhadap smes kedeng sebesar 19,195% dan sumbangan efektif sebesar

17,05%. Hal ini menunjukkan bahwa kelentukan sendi panggul

memberikan sumbangan yang sedang terhadap smes kedeng.

Page 54: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

c. Kelentukan otot punggung, diukur dengan sit and reach. Hasil

menunjukkan besarnya sumbangan relatif kelentukan sendi panggul

terhadap smes kedeng sebesar 7,262% dan sumbangan efektif sebesar

6,45%. Hal ini menunjukkan bahwa kelentukan sendi panggul

memberikan sumbangan yang kecil terhadap smes kedeng.

4. Besarnya peran atau sumbangan koordinasi mata-kaki terhadap smes kedeng.

Koordinasi yang diukur dalam penelitian ini adalah koordinasi mata-

kaki, diukur dengan soccer wall volley test. Berdasarkan analisis yang telah

dilakukan terhadap data koordinasi mata-kaki dengan smes kedeng diperoleh

persentase sumbangan relatif sebesar 4,796% dan sumbangan efektif sebesar

4,26%. Hal ini membuktikan bahwa koordinasi mata-kaki memberikan

sumbangan yang kecil terhadap smes kedeng. Koordinasi mata-kaki sangat

penting dalam smes kedeng, semakin baik koordinasi mata-kaki maka semakin

baik smes kedeng yang dimiliki oleh atlet sepaktakraw, karena koordinasi

mata-kaki juga dibutuhkan dalam smes kedeng. Dengan memiliki koordinasi

mata-kaki yang baik, maka pemain dapat melakukan smes sesuai sasaran yang

diinginkan. Sehingga mempermudah untuk membuat poin. Koordinasi

merupakan suatu kemampuan biomotorik yang sangat kompleks yang di dalam

beroperasinya terdiri dari beberapa unsur fisik yang saling berinteraksi satu

dengan lainnya. Koordinasi pada dasarnya merupakan kemampuan seseorang

untuk merangkaikan beberapa gerakan menjadi satu pola gerakan yang efektif

dan efisien.

5. Besarnya peran atau sumbangan keseimbangan terhadap smes kedeng.

Keseimbangan yang diukur dalam penelitian ini adalah kesimbangan

dinamis, diukur dengan modifikasi bass test. Hasil penelitian menujukan bahwa

besarnya sumbangan relatif keseimbangan terhadap smes kedeng sebesar

19,821% dan sumbangan efektif sebesar 17,60%. Hal ini menunjukan bahwa

keseimbangan mempunyai sumbangan yang besar terhadap smes kedeng, yang

berarti keseimbangan semakin baik maka smes kedeng semakin baik. Dengan

Page 55: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

memiliki keseimbangan yang baik pemain tidak akan terjatuh saat melayang di

udara kemudian melakukan pendaratan setelah melakukan smes kedeng.

Semakin baik keseimbangan seorang pemain, akan mengurangi resiko cedera

pada pemain.

6. Besarnya peran atau sumbangan kelincahan, power tungkai, kelentukan

pergelangan kaki, kelentukan sendi panggul, kelentukan otot punggung,

koordinasi mata-kaki, dan keseimbangan terhadap smes kedeng.

Hasil penelitian menujukan bahwa besarnya peran atau sumbangan

kelincahan, power tungkai, kelentukan pergelangan kaki, kelentukan sendi

panggul, kelentukan otot punggung, koordinasi mata-kaki, dan keseimbangan

terhadap smes kedeng sebesar 91,88% sedangkan sisanya sebesar 8,12%

dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini.

Page 56: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diperoleh

simpulan sebagai berikut:

1. Peran atau sumbangan kelincahan terhadap smes kedeng sebesar 34,45%.

2. Peran atau sumbangan power tungkai terhadap smes kedeng sebesar 1,49%.

3. Peran atau sumbangan kelentukan pergelangan kaki terhadap smes kedeng

sebesar 10,59%.

4. Peran atau sumbangan kelentukan sendi panggul terhadap smes kedeng sebesar

17,05%.

5. Peran atau sumbangan kelentukan otot punggung terhadap smes kedeng

sebesar 6,45%.

6. Peran atau sumbangan koordinasi mata-kaki terhadap smes kedeng sebesar

4,26%.

7. Peran atau sumbangan keseimbangan terhadap smes kedeng sebesar 17,60%.

8. Peran atau sumbangan kelincahan, power tungkai, kelentukan pergelangan

kaki, kelentukan sendi panggul, kelentukan otot punggung, koordinasi mata-

kaki, dan keseimbangan terhadap smes kedeng sebesar 91,88%.

B. Implikasi

Hasil penelitian menujukan bahwa besarnya sumbangan kelincahan, power

tungkai, kelentukan pergelangan kaki, kelentukan sendi panggul, kelentukan otot

punggung, koordinasi mata-kaki, dan keseimbangan dinamis terhadap smes

kedeng berpengaruh signifikan, maka perhatian terhadap faktor-faktor kondisi

fisik tersebut secara umum dan mengembangkan kemampuan smes kedeng perlu

ditingkatkan dan dikembangkan dengan tidak mengabaikan faktor-faktor lain

yang mempengaruhi kemampuan smes kedeng.

Page 57: ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES KEDENG...Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran. Kelincahan umum diukur dengan Squat Thrust. Power tungkai diukur dengan Vertical

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Implikasi teoritik pada penelitian ini adalah dengan memiliki: (1)

kelincahan yang baik, pemain akan mudah merubah posisi tubuh saat melakukan

smes kedeng, (2) dengan memiliki power tungkai yang baik, maka pemain dapat

mengangkat tubuhnya setinggi mungkin sehingga memudahkan untuk melakukan

smes, (3) dengan memiliki kelentukan yang baik, maka pemain dapat melakukan

smes dengan baik, (4) dengan memiliki koordinasi mata-kaki yang baik, maka

pemain dapat melakukan smes sesuai sasaran yang diinginkan. Sehingga

mempermudah untuk membuat poin, (5) dengan memiliki keseimbangan yang

baik pemain tidak akan terjatuh saat melayang di udara kemudian melakukan

pendaratan setelah melakukan smes kedeng. Semakin baik keseimbangan seorang

pemain, akan mengurangi resiko cedera pada pemain.

Melihat angka korelasi yang berbeda-beda, maka dalam penerapannya

perlu memberikan porsi yang berbeda agar pengaruh dari variabel-variabel

tersebut dapat lebih nyata. Berkaitan dengan itu maka dalam penyusunan program

latihan perlu perencanaan dan penataan yang proporsional, baik untuk jenjang usia

dan kemampuan fisik.

C. Saran

Dari Hasil kesimpulan diatas dapat peneliti sarankan sebagai berikut:

1. Bagi pelatih dan atlet dalam menyusun program latihan smes kedeng

disarankan hendaknya dilakukan latihan kondisi fisik khususnya kelincahan,

power tungkai, kelentukan pergelangan kaki, kelentukan sendi panggul,

kelentukan otot punggung, koordinasi mata-kaki, dan keseimbangan dinamis

sehingga kemampuan smes kedengnya lebih baik.

2. Supaya dilakukan penelitian lain dengan meneliti variabel bebas lainnya yang

ada kaitannya dengan kemampuan smes kedeng.

3. Agar mendapat hasil penelitian yang memuaskan perlu dicoba dengan sampel

yang lebih banyak sehingga hasilnya akan lebih akurat dan mempunyai tingkat

validitas yang tinggi serta membawa dampak positif bagi perkembangan

olahraga sepaktakraw.