analisis kasus hpi kasus thahir dan bremen

2
Kasus thahir A. Fakta : ahmad thahir korupsi, mendepositokan uang hasil korupsi di bank sumitomo singapura, kartika tahir sebagai ahli waris mengklaim harta itu merupakan harta warisan bagi dirinya, pertamina/pemerintah mengklaim bahwa itu adalah milik pemerintah dikarenakan uang hasil korupsi B. Titik taut primer : merupakan kasus HPI karena berkaitan antara kartika dan pertamina. C. Pengadilan yang berwenang : berdasarkan forum rei sitae yang berwenang adalah pengadilan singapura D. Klasifikasi hukum : kepemilikan benda berupa deposito E. Titik taut sekunder : : tempat benda terletak ketika persoalan maupun pada pokok persoalan. Persoalan pendahuluan yaitu menurut pertamina, cara memeproleh benda tersebut yaitu dengan cara korupsi. Sedangkan menurut kartika bahwa harta tersebut diperoleh berdasarkan contract of employement. F. Lex causa : Kasus bremen A. Fakta : B. Titik taut primer : ini merupakan kasus HPI karena ada unsur asing yaitu berkaitan dua negara yaitu jerman dan indonesia. C. Pengadilan yang berwenang : pengadilan bremen di jerman dengan dasar principle of basis of pressence, forum rei sitae, dan principle of efectiveness. D. Klasifikasi hukum : objek sengketa benda, hak kepemilikan, cara perolehan hak (nasionalisasi). Persoalan pokoknya adalah mengenai sengketa hak kepemilikan antara Perusahaan belanda yang telah di nasionalisasi dengan perusahan jerman. E. Titik taut sekunder : tempat benda terletak ketika persoalan maupun pada pokok persoalan. Hak milik berpindah dari perusahaan belanda kepada pemerintah indonesia

Upload: fajri-filardi

Post on 26-Oct-2015

336 views

Category:

Documents


37 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Kasus HPI Kasus Thahir Dan Bremen

Kasus thahirA. Fakta : ahmad thahir korupsi, mendepositokan uang hasil korupsi di bank

sumitomo singapura, kartika tahir sebagai ahli waris mengklaim harta itu merupakan harta warisan bagi dirinya, pertamina/pemerintah mengklaim bahwa itu adalah milik pemerintah dikarenakan uang hasil korupsi

B. Titik taut primer : merupakan kasus HPI karena berkaitan antara kartika dan pertamina.

C. Pengadilan yang berwenang : berdasarkan forum rei sitae yang berwenang adalah pengadilan singapura

D. Klasifikasi hukum : kepemilikan benda berupa depositoE. Titik taut sekunder : : tempat benda terletak ketika persoalan maupun pada

pokok persoalan. Persoalan pendahuluan yaitu menurut pertamina, cara memeproleh benda tersebut yaitu dengan cara korupsi. Sedangkan menurut kartika bahwa harta tersebut diperoleh berdasarkan contract of employement.

F. Lex causa :

Kasus bremenA. Fakta : B. Titik taut primer : ini merupakan kasus HPI karena ada unsur asing yaitu

berkaitan dua negara yaitu jerman dan indonesia.C. Pengadilan yang berwenang : pengadilan bremen di jerman dengan dasar

principle of basis of pressence, forum rei sitae, dan principle of efectiveness.D. Klasifikasi hukum : objek sengketa benda, hak kepemilikan, cara perolehan

hak (nasionalisasi). Persoalan pokoknya adalah mengenai sengketa hak kepemilikan antara Perusahaan belanda yang telah di nasionalisasi dengan perusahan jerman.

E. Titik taut sekunder : tempat benda terletak ketika persoalan maupun pada pokok persoalan. Hak milik berpindah dari perusahaan belanda kepada pemerintah indonesia

F. Lex causa : hukum tempat benda terletak ketika hak milik diperoleh yaitu hukum di indonesia.