analisis iklim komunikasi organisasi di skripsi/analisis...analisis iklim komunikasi organisasi di...

128
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: nguyendung

Post on 01-Apr-2019

236 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI

KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010

SKRIPSI

Disusun Oleh

Dias Prastia Tutik

X7406066

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI

ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN

TAHUN 2010

Oleh :

DIAS PRASTIA TUTIK

X 7406066

SKRIPSI

Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana

Pendidikan, Program Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Administrasi

Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Dias Prastia Tutik, ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010. Skripsi, Surakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Desember 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana Iklim

Komunikasi Organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten di tinjau dari dimensi: a)

Kepercayaan, b) Pengambilan keputusan, c) Kejujuran, d) Keterbukaan dalam

komunikasi ke bawah, e) Mendengarkan dalam komunikasi ke atas, f) Perhatian

pada kinerja tinggi. (2) Bagaimana upaya Kejaksaan Negeri Klaten dalam

mengelola iklim komunikasi organisasi.

Sesuai dengan tujuan tersebut, maka penelitian ini menggunakan bentuk

penelitian kualitatif, dengan metode deskriptif, strategi penelitian yang digunakan

startegi tunggal terpancang. Teknik cuplikan dengan menggunakan teknik

purposive snowball sampling. Sumber datanya adalah wawancara, observasi dan

analisis dokumen. Untuk keabsahan data teknik yang digunakan adalah

trianggulasi data atau sumber dan trianggulasi metode. Sedangkan teknik analisis

data yang digunakan adalah analisis interaktif mengalir.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) Iklim

Komunikasi Organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten di tinjau dari dimensi: a)

Kepercayaan, iklim komunikasi organisasi ditinjau dari kepercayaan yang ada di

Kejaksaan Negeri Klaten dilakukan oleh atasan kepada bawahan, bawahan kepada

atasan dan bawahan dengan bawahan dalam menjalankan komunikasi organisasi

di Kejaksaan Negeri Klaten. b) Pengambilan keputusan, yang dilakukan

Kejaksaan Negeri Klaten dilakukan oleh pimpinan dengan bawahan secara

terbuka dan terus terangan dalam suatu rapat bulanan yang ada di Kejaksaan

Negeri Klaten. c) Kejujuran, kejujuran yang ada di Kejaksaan merupakan kunci

utama dalam menjalankan sesuatu yang berasal dari pimpinan dan bawahan dalam

menjalankan tugasnya. d) Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah, komunikasi

ke bawah dapat berupa instruksi kerja (perintah) maupun pujian atau teguran

kepada bawahan Kejaksaan Negeri Klaten pimpinan dalam memberikan teguran

Page 6: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

intruksi atau perintah terhadap bawahannya, harus adanya keterbukaan e)

Mendengarkan dalam komunikasi ke atas, pimpinan dalam menerima saran, kritik

ide dari karyawan di dengarkan secara seksama demi kemajuan Kejaksaan

Negaeri Klaten. f) Perhatian pada kinerja tinggi, kinerja Kejaksaan Negeri Klaten

salah satunya adalah dapat tercapai secara efisien, efektif, yang berasal dari

karyawan Kejaksaan Negeri Klaten. (2) Upaya Kejaksaan dalam mengelola iklim

komunikasi organisasi, sebagai berikut: a) Kepercayaan, b) Pengambilan

keputusan, c) Kejujuran, d) Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah, e)

Mendengarkan dalam komunikasi ke atas, f) Perhatian pada kinerja tinggi.

Page 7: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRAC

Dias Prastia Tutik, ANALYSIS CLIMATE of KOMMUNICATIONS ORGANIZATIONAL IN PUBLIC ATTORNEY OF COUNTRY of KLATEN YEAR 2010. Skripsi, Surakarta, Faculty Teachership and Science Education, University Eleven March, December 2010. This research aim to know : (1) How Organizational Communications

climate [in] Public attorney of Country of Klaten in evaluation of dimension : a)

Trust, b) Decision Making, c) Sincerity, d) Openness in communications

downwards, e) Listen in communications to to the, f) Attention at high

performance (2) How Public attorney effort in managing organizational

communications climate .

In line with, hence this researcher use research form qualitative, with

method of deskripsi, research strategy which in using single strategy is stake.

technique of Cuplikan by using technique of purposive sampling snowball. Source

of its data is interview, document analysis and observation. For the authenticity of

data of technique which in using data is trianggulasi or source and of trianggulasi

method. While technique analyse data which in using is analysis of interaktif emit

a stream of.

Pursuant to result of research that : (1) Organizational Climate

Communications in Public attorney of Country of Klaten in evaluation from in the

a) Trust, organizational communications is evaluated from trust exist in Public

attorney of Country of Klaten in doing/conducting by superior to subordinate,

subordinate to subordinate and superior with subordinate in running

organizational communications in Public attorney of Country of Klaten. b)

Decision making, which in doing/conducting Public attorney of Country of Klaten

is done/conducted by head with subordinate openly and to continuing bold a

monthly meeting exist in Public attorney of Country of Klaten. c) Sincerity,

Sincerity exist in Public attorney represent main key in running something that

come from subordinate and head in running its duty. d) openness in

Page 8: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

communications downwards, communications downwards can be in the form of

instruction work (comand) or exhortation to subordinate Public attorney of

Country of Klaten in giving instruction duty or comand to its subordinate, there

must be its of openness. e) Listen in communications to of, head in accepting

suggestion, idea criticism of employees need in listening by seksama for the shake

of progress of Public attorney of Country of Klaten. f) Attention at high

performance, performance Public attorney of Country of Klaten one of them is

can reach efficiently is, effective, coming from employees Public Attorney Of

Country of Klaten. Effort Public attorney in managing organizational

communications climate, a) Trust, b) Decision Making, c) Sincerity, d) Openness

in communications downwards, e) Listen in communications to the, f) Attention

at high performance.

Page 9: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

MOTTO Percayalah bahwa kebahagiaan itu bak pohon mawar yang baru

di tanam.

Bunganya tidak muncul dengan segara tetapi kemunculannya

akan terjadi.

( Aidh Bin ’ Abdullah )

Selama malam masih di iringi oleh pagi hari, maka kepedihan.

Itu pasti akan lenyap. Keadaan kritis pasti akan berlalu, dan

kesulitan pasti akan lenyap.

( Aidh Bin ’ Abdullah )

Kita tidak bisa mengubah masa lalu dan tidak bisa mengubah

masa depan dengan gambaran sesuai dengan kehendak kita.

Untuk itu tidak ada gunanya membinasakan diri dengan

keadaan kekecewaan karena sesuatu yang tidak mampu kita

ubah.

( Aidh Bin ’ Abdullah )

Page 10: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

PERSEMBAHAN

Karya ini ku sembahkan untuk :

� Orang Tuaku tersayang

� Adik-adikku

� My Lovely

� Almamater

Page 11: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmaanirohim

Puji dan syukur penelitian panjatkan kehadiran Allah SWT yang

telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Peneliti berhasil

menyusun dan menyelsaikan skripsi dengan judul“ ANALISIS IKLIM

KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN

TAHUN 2010 ”.

Skripsi ini peneliti ajukan guna melengkapi tugas serta memenuhi

sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Jurusan

Pendidikan IImu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan

Administrasi Perkantoran, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penyususnan skripsi ini tidak lepas dari dukungan dari berbagai

pihak. Untuk itu peneliti mengungkapkan terima kasih yang tulus kepada :

1. Allah SWT atas segala rahmat,petunjuk dan cinta kasih-Mu yang tak

henti-hentiNya Kau limpahkan padaku.

2. Dekan dan Para Pembantu Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan ijin penyusunan skripsi ini.

3. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan IImu Pengetahuan Sosial dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

menyetujui permohonan skripsi ini.

4. Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Ekonomi serta Ketua

dan Sekretaris BKK PAP Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan pengarahan dan ijin atas penyususnan skripsi ini.

Page 12: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

5. Drs. Ign. Wagimin, M. Si, Selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan kepada peneliti selama persiapan hingga

selesainya penyusunan skripsi ini dengan penuh kesabaran.

6. Andre N Rahmanto, S.Sos, M.Si, Selaku Dosen Pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan kepada peneliti selama persiapan hingga

selesainya persiapan penyusunan skripsi ini, dengan sabar

membimbing dan memberikan pengarahan sesuai kemampuan peneliti

yang sangat terbatas.

7. Bapak dan Ibu Dosen BKK PAP yang telah memberikan bekal

pengetahuan untuk menyusun skripsi ini.

8. Pimpinan dan Karyawan Kejaksaan Negeri Klaten yang telah

membantu dalam penelitian ini.

9. Ayah, Ibu dan keluarga besarku yang telah memberikan doa dan

dukungan yang tiada henti, terutama dukungan moril untuk saya, dan

selalu membimbing saya tentang bagaimana beratnya menjalani roda

kehidupan.

10. Om dan Bulek Narno, Adiku Agung dan Nia, terima kasih atas doa

dan telah menganggap aku keluarga sendiri selama saya di Solo.

11. My Lovely ” Galih” atas doa, perhatian, dukungan, kesetiaan, tawa

canda, dan semua pengalaman cinta yang luar biasa.

12. Teman-temanku semua yang ada di Kampus UNIVERSITAS

SEBELAS MARET ’ angkatan”06, Yuli, Asih, Ana, Vera, Vina, Mala,

Sari, Vika di UMS, mb Nopi semuanya yang tidak dapat saya sebutkan

Page 13: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

satu persatu. terima kasih atas semua dukungannya selama ini, dan

menjadi teman-teman yang baik, imut. Matur nuwon..

13. Semua Guru di SD Nglinggi Klaten yang selalu memberi saya

semangat, dan selalu membimbing saya.

14. Semua sahabat-sahatku di PAP, PTN dan PAK. terima kasih atas doa

dan dukungannya, bisa mengenal kalian merupakan pengalaman hidup

yang indah dan sungguh berharga.

15. Motor supra-X 125 biru putih yang selalu menemaniku kemana aja,

selama saya kuliah di Surakarta, tanpa lelah mengantarkanku.

16. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebut satu persatu yang

membentu dalam penyelesaian skripsi ini.

Dalam penyelesaian skripsi ini peneliti menyadari keterbatasan dan

kemampuan peneliti berharap penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca.

Surakarta, Januari 2011

Peneliti

.

Page 14: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN ........................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ v

HALAMAN MOTTO .................................................................................... ix

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... x

KATA PENGANTAR .................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 6

B. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 42

BAB III METODOLOGI

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 45

B. Bentuk dan Strategi Penelitian ............................................................. 46

C. Sumber Data ......................................................................................... 48

D. Teknik Sampling .................................................................................. 50

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 50

Page 15: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

F. Validitas Data ....................................................................................... 53

G. Analisis Data ........................................................................................ 54

H. Prosedur Penelitian............................................................................... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Kejaksaan Negeri Klaten .................................. 58

2. Lokasi Kejaksaan Negeri Klaten ..................................................... 59

3. Visi, Misi, dan Motto Kejaksaan Negeri Klaten ............................. 59

4. Struktur Organisasi Kejaksaan Negeri Klaten ................................. 60

5. Kondisi karyawan Kejaksaan Negeri Klaten ................................... 70

6. Sarana dan prasarana penunjang di Kejaksaan Negeri Klaten ........ 71

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

1. Iklim Komunikasi Organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten di tinjau

dari dimensi Kepercayaan, Pengambilan keputusan, Kejujuran,

Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah, Mendengarkan dalam

komunikasi keatas, Perhatian pada kinerja tinggi ................................ 73

2. Upaya Kejaksaan Negeri Klaten dalam mengelola iklim

komunikasi organisasi ......................................................................... 86

C. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori

1. Iklim Komunikasi Organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten di tinjau dari

dimensi Kepercayaan, Pengambilan keputusan, kejujuran,

Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah, Mendengarkan dalam

komunikasi ke atas, Perhatian pada kinerja tinggi .............................. 93

2. Upaya Kejaksaan Negeri Klaten dalam mengelola iklim komunikasi

organisasi ............................................................................................. 97

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan .............................................................................................. 104

Page 16: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

B. Implikasi ............................................................................................... 107

C. Saran ..................................................................................................... 108

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 110

LAMPIRAN .................................................................................................... 113

Page 17: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Skema pembagian jenis organisasi ................................................ 13

Gambar 2. Komunikasi ke bawah ................................................................... 39

Gambar 3. Komunikasi ke atas ....................................................................... 41

Gambar 4. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 44

Gambar 5. Skema Model Analisis Data Interaktif .......................................... 55

Gambar 6. Bagan Prosedur Penelitian ............................................................. 57

Page 18: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Tabel Kegiatan Penelitian ............................................................ 113

Lampiran 2. Struktur Organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten ......................... 114

Lampiran 3. Denah Kejaksaan Negeri Klaten.................................................. 115

Lampiran 4. Pedoman wawancara ................................................................... 116

Lampiran 5. Field Note ................................................................................... 118

Lampiran 6. Rencana Kinerja dan susunan organisasi di Kejaksaan ............... 128

Lampiran 7. Penilaian Negeri Sipil .................................................................. 137

Lampiran 8. Foto-foto di Kejaksaan Negeri Klaten ......................................... 141

Lampiran 9. Perijinan ....................................................................................... 147

Lampiran 10. Surat keterangan penelitian ....................................................... 153

Page 19: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kejaksaan adalah lembaga negara yang melaksanakan kekuasaan negara,

khususnya di bidang penuntutan. Sebagai badan yang berwenang dalam

penegakan hukum dan keadilan, Kejaksaan dipimpin oleh Kepala Kejaksaan yang

dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada Jaksa Agung. Kejaksaan Agung,

Kejaksaan Tinggi, dan Kejaksaan Negeri merupakan kekuasaan negara khususnya

dibidang penuntutan, dimana semuanya merupakan satu kesatuan yang utuh yang

tidak dapat dipisahkan.

Kejaksaan juga merupakan satu-satunya instansi pelaksana putusan pidana

(executive ambtenaar). Selain berperan dalam perkara pidana, Kejaksaan juga

memiliki peran lain dalam Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara, yaitu dapat

mewakili Pemerintah dalam Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara sebagai Jaksa

Pengacara Negara. Jaksa sebagai pelaksana kewenangan tersebut diberi

wewenang sebagai Penuntut Umum serta melaksanakan putusan pengadilan, dan

wewenang lain berdasarkan Undang-Undang.

Kejaksaan Negeri sebagai salah satu organisasi formal. Menurut melayu

S.P Hasibuan (2005: 24-25) mengatakan bahwa “ Organisasi adalah sistem

perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang

bekerjasama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat

dan wadah saja”. Dimana organisasi merupakan kumpulan dari berbagai orang

yang mempunyai tujuan tetentu yang ingin dicapai. Organisasi juga dapat

dikatakan sebagai salah satu sistem yang dinamis yang selalu berubah dan

penyesuaian diri dengan tekanan internal dan eksternal. Di samping itu, organisasi

mempunyai karakteristik tertentu yaitu mempunyai struktur, saling berhubungan

satu bagian dengan bagian lain dan tergantung kepada komunikasi manusia untuk

mengkoordinasi aktivitas dalam organisasi tersebut.

Page 20: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Bagi organisasi yang menyadari bahwa komunikasi sudah merupakan

bagian yang integral, maka kegiatan perencanaan, riset, implementasi maupun

evaluasi komunikasi menjadi priolitas kegiatannya. Komunikasi yang terjadi

dalam organisasi dapat terjadi dalam organisasi forman maupun informal.

Setiap organisasi memerlukan koordinasi antara komunikasi agar bagian-

bagian dari organisasi tersebut dapat bekerja menurut ketentuannya dan tidak

mengganggu bagian lain. Proses dan pola komunikasi merupakan sarana yang

diperlukan untuk mengkoordinasi dan mengarahkan kegiatan ke tujuan dan

sasaran organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat

berjalan dengan lancar dan hasilnya dan begitu pula sebaliknya, kurang atau tidak

adanya komunikasi maka organisasi tidak dapat berjalan dengan baik. Jadi,

komunikasi dalam suatu organisasi mempunyai peranan serta dalam memelihara

dan mengembangkan organisasi tersebut.

Komunikasi merupakan suatu proses yang menyangkut komponen

komunikator, pesan, media, komunikan dan efek. Menurut Wursanto (2003: 157)

menyatakan bahwa:

” Komunikasi dalam organisasi adalah suatu proses penyampaian informasi, ide-ide antara anggota secara timbal balik untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan”. Tujuan komunikasi ini berupa perubahan sikap (attitude), pendapat (opinion), tindakan (behavior). Jika komunikasi yang dilakukan mampu mengubah sikap (attitude), pendapat (opinion), tindakan (behavior) seseorang, maka dapat dikatakan bahwa komunikasi yang dilaksanakan telah berhasil. Komunikasi senantiasa muncul dalam proses organisasi dan mempunyai

peranan sentaral dalam mengembangkan suatu organisasi. Proses dan pola

komunikasi merupakan sarana yang diperlukan untuk mengkoordinasi dan

mengarahkan kegiatan dan sasaran organisasi. Tujuan komunikasi dalam proses

organisasi tidak lain dalam rangka membentuk saling pengertian. Dengan adanya

komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil dan

begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi maka organisasi

tidak dapat berjalan dengan baik.

Permasalahan-permasalahan yang lazim dihadapi organisasi pada

umumnya adalah ketidakharmonisan hubungan antara atasan dan bawahan yang

Page 21: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

disebabkan antara lain, karena kurangnya kepercayaan bawahan terhadap atasan

atau sebaliknya, tidak adanya transparasi dalam pengambilan kebijakan,

kurangnya ruang komunikasi yang tersedia, dan lain sebagainya. Komunikasi di

dalam organisasi akan berpengaruh pada iklim komunikasi dalam organisasi.

Menurut Pace dan Faules dalam Deddy Mulyana (2002: 154):

“ Iklim komunikasi organisasi merupakan fungsi yang terdapat dalam organisasi untuk menunjukkan kepada anggota organisasi bahwa organisasi tersebut mempercayai dan memberi kebebasan dalam mengambil resiko, mendorong dan memberikan tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas, menyertakan informasi yang terbuka dan cukup tentang organisasi, mendengarkan dengan perhatian serta memperoleh informasi yang dapat melihat bahwa keterlibatan pimpinan sangat penting bagi keputusan-keputusan dalam organisasi, dan menaruh perhatian pada pekerjaan yang bermutu tinggi dan memberi tantangan”. Melalui proses interaksi para anggota dapat mengetahui adanya

kepercayaan, dukungan, keterbukaan, perhatian, dan keterusterangan. Sehingga

iklim komunikasi dapat berubah menurut cara pengaruh komunikasi melalui

interaksi antar anggota organisasi.

Iklim komunikasi yang konduktif mampu menciptakan kualitas hubungan

dan komunikasi dalam organisasi dari iklim komunikasi berupa: Kepercayaan,

Pembuatan keputusan bersama, Kejujuran, Keterbukaan dalam komunikasi

kedalam, Mendengarkan dalam komunikasi ke atas, Perhatian pada tujuan

berkinerja tinggi.

Agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan baik, tentu hubungan antara

atasan dan bawahan harus terjalin sebaik-baiknya. Dengan terselenggarakan

hubungan yang baik oleh pemimpin dan dipahami benar-benar oleh semua

anggota, maka suatu usaha kerjasama dalam suatu komunikasi organisasi dapat

berjalan dengan baik.

Dari uraian di atas peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian tentang

”ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN

NEGERI KLATEN TAHUN 2010”.

Page 22: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan hal penting dalam penelitian. Oleh Lexy

Moleong (2002 : 62) masalah dalam penelitian dinamakan fokus, sedangkan

Winarno Surachmad (2001 : 34) mengemukakan bahwa “ Masalah adalah setiap

kesulitan yang menggerakan manusia untuk memecahkan masalah”. Dengan

perumusan masalah yang jelas dapat memberikan kemudahan dalam memecahkan

masalah. Berdasarkan latar belakang di atas dirumuskan permasalahan yang

diteliti Iklim Komunikasi Organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten. Menurut (Pace

dan Faules, 2002: 163), Sebagai berikut:

1. Bagaimana iklim komunikasi organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten di tinjau

dari beberapa dimensi, sebagai berikut:

a. Kepercayaan

b. Pengambilan keputusan

c. Kejujuran

d. Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah

e. Mendengarkan dalam Komunikasi keatas

f. Perhatian pada berkinerja tinggi

2. Bagaimana upaya Kejaksaan Negeri Klaten dalam mengelola iklim

komunikasi organisasi?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah untuk memecahkan masalah yang telah

dirumuskan. Setiap penelitian mempunyai suatu tujuan yang merupakan jawaban

atas masalah yang telah dirumuskan. Menurut Suharsimi Arikunto (2002 : 52)

“Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukan adanya sesuatu hal

yang diperoleh setelah penelitian selesai”. Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan

penelitian adalah untuk memecahkan masalah yang telah dirumuskan dalam

perumusan masalah, maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan iklim komunikasi organisasi di Kejaksaan Negeri

Klaten di tinjau dari dimensi:

a. Kepercayaan

Page 23: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

b. Pengambilan keputusan

c. Kejujuran

d. Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah

e. Mendengarkan dalam Komunikasi keatas

f. Perhatian pada berkinerja tinggi.

2. Untuk mendeskripsikan upaya Kejaksaan Negeri Klaten dalam mengelola

Iklim Komunikasi Organisasi.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini penting karena menghasilkan informasi yang rinci, dan dapat

memberikan manfaat dalam menjawab permasalahan baik secara teoritis maupun

secara praktis. Manfaat penelitian untuk memberikan gambaran yang jelas dan

menjawab permasalahan yang ada. Dalam penelitian ini ada 2 manfaat, yang

pertama yaitu manfaat teoritis yang menyangkut pengembangan ilmu pengetahuan

yang memberikan sumbangan dalam pemecahan masalah praktis. Adapun

manfaat penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah :

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan khasanah llmu

komunikasi dan organisasi, terutama dalam analisis Iklim komunikasi

organisasi.

b. Bagi pembaca pada umumnya penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan

untuk penelitian yang sejenis.

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis dari penelitian adalah sebagai berikut :

a. Dapat memberikan sumbangan pemikiran di Kejaksaan Negeri Klaten dalam

pelaksanaan komunikasi organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten.

b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kejaksaan Negeri Klaten.

Page 24: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

c. Untuk memberikan sumbangan karya ilmiah bagi perpustakaan yang ada di

Universitas Sebelas Maret, baik perpustakaan pusat, fakultas maupun

perpustakaan program studi.

Page 25: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Tentang Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi berasal dari bahasa latin communicare yang berarti

menyebarkan atau memberitahukan, sedangkan dalam bahasa inggris

communication artinya sebagai proses pengoperasian lambang yang

mengandung arti.

Beberapa peneliti memaparkan pendapat tentang komunikasi, sebagai

berikut:

a) Menurut Himstreet dan Baty dalam Purwanto (2006: 3)

“Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu

melalui sistem yang biasa (lazim) baik dengan simbol-simbol maupun

perilaku atau tindakan”.

b) Menurut Wursanto (2003: 157)

”Komunikasi dalam organisasi adalah suatu proses penyampaian

informasi, ide-ide antara anggota secara timbal balik untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan”.

c) Menurut Kartasapoetra dkk (2000: 24)

” Komunikasi yaitu suatu proses penyampaian ide dan informasi”.

Dari berbagai pendapat para ahli tersebut di atas dapat dipahami

bahwa komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan atau berita

informasi dari komunikator yang biasanya berupa lambang-lambang tertentu

kepada komunikan melalui media atau tidak dengan merubah tingkah laku

individu lainnya agar sesuai dengan yang dihendaki komunikator, dalam

rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Page 26: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2. Pentingnya Komunikasi

Tidak ada kehidupan manusia yang tanpa komunikasi. Manusia pasti

membutuhkan komunikasi untuk membangun hubungan dengan manusia lain.

Dengan komunikasi manusia dapat berbicara, saling bertukar pikiran gagasan,

ide, pengalaman, kepandaian, dan dapat saling berbagi kebahagiaan dan

kesedihan. Demikian pula di dalam organisasi di dalamnya melibatkan

banyak orang, komunikasi merupakan salah satu unsur vital. Tanpa

komunikasi, perkembangan dan pertumbuhan organisasi tidak akan terwujud.

Komunikasi dalam organisasi akan berjalan dengan baik apabila arus

informasi dalam organisasi tidak menghadapi hambatan.

Menurut Hicks dalam Kartasapoetra dkk (2000: 24) ”bahwa

komunikasi adalah dasar kehidupan organisasi, seseorang manajer dalam

menggunakan 95 persen dari waktu berkomunikasi untuk mengkoordinasikan

unsur manusia dan unsur fisik dari organisasi agar satuan kerjanya efisien dan

efektif....”.

Sedangkan Keith Davis dalam Sutarto (2000: 3) :

Communication is as necessary to an organization as the bloodstream is to person. Just a person develop arteriosclerosis, a hardening of the arteries, a hardening of the information arteries thet produces similar impaired efficiency ( kebutuhan komunikasi bagi organisasi sama dengankebutuhan aliran darah bagi orang. Sebagaimana orang menghasilkan penyempitan pembulu nadi yang mengganggu efensiensi mereka, begitu juga organisasi menghasilkan “inflosclerosis” suatu pembekuan nadi informasi yang menghasilkan ketidakefensienan yang sama).

Menurut G. Kartasapoetra dkk. (2000: 25) bagi koprasi, terutama

dalam masa pertumbuhan dan perkembangan komunikasi penting sekali

peranannya bagi beberapa kepentingan, antara lain:

a. Bagi peningkatan keanggotaan, kualitas maupun kuantitas.

b. Bagi peningkatan ekonomi.

c. Menarik para anggota masyarakat agar berperan serta dalam usaha koprasi

atau bekerjasama dalam meningkatkan perkembangan koperasi.

Page 27: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

d. Menarik perhatian para pejabat pemerintah dari berbagai instansi ataupun

para pemimpin informasi agar turut melaksanakan pembicaraan-

pembicaraan demi kemajuan usaha koperasi dan perkembangannya.

Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa komunikasi itu sangat

penting bagi manusia apabila di dalam organisasi. Komunikasi merupakan

dasar bergerak organisasi. Di dalam organisasi, kerjasama akan terwujud

apabila ada komunikasi. Komunikasi dalam organisasi sangat penting guna

kelangsungan hidup organisasi dan perkembangan organisasi yang

bersangkutan.

Bagi koperasi kegunaan komunikasi adalah untuk meningkatkan

keanggotaan baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas menarik

anggota masyarakat dan para pejabat pemerintah untuk berperan serta dalam

usaha koperasi dan kerjasama dalam meningkatkan perkembangan koperasi.

3. Bentuk Dasar Komunikasi

Purwanto (2006: 2) berpendapat ” pada dasarnya ada dua komunikasi

yang lazim digunakan dalam praktek bisnis dan non bisnis yaitu komunikasi

verbal dan nonverbal”.

Sedangakn menurut Effendi (2003: 7) mengemukakan bentuk dasar

komunikasi adalah:

a) Tatap muka (face to face)

b) Bermedia (mediated)

c) Komunikasi verbal, meliputi:

• Lisan (ora l)

• Tulisan (written)

d) Komunikasi non verba, meliputi:

• Kiat / isyarat badaniah (gestural)

• Bergambar (pictorial)

Dari kedua pendapat di atas maka peneliti menyimpulakan bentuk

dasar komunikasi adalah:

Page 28: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

a) Komunikasi verbal

b) Komunikasi nonverbal

Adapun penjelasan dari masing-masing bentuk komunikasi tersebut

sebagai berikut:

a) Komunikasi Verbal

Komunikasi Verbal adalah komunikasi yang merupakan simbol-

simbol atau kata-kata baik yang dinyatakan secara lisan atau secara

tulisan. Bentuk komunikasi ini memiliki struktur yang teratur dan

terorganisasi dengan baik. Komunikasi verbal dapat dibedakan atas

komunikasi lisan dan komunikasi tulisan. Melalui komunikasi lisan dan

tulisan diharapkan orang dapat memahami apa yang disampaikan oleh

pengirim pesan dengan baik. Penyampaian suatu pesan melalui lisan atau

tulisan memiliki suatu harapan bahwa seseorang akan dapat membaca

atau mendengar apa yang dikatakan pihak lain dengan baik dan lancar.

b) Komunikasi Nonverbal

Komunikasi Nonverbal adalah penciptaan atau pertukaran pesan

dengan tidak menggunakan kata-kata komunikasi yang menggunakan

gerak tubuh, sikap vokal yang bukan kata-kata, kontak mata, ekspresi

muka, kedekatan jarak atau sentuhan. Dengan komunikasi nonverbal

orang dapat mengekspresikan perasaan melalui ekspresi wajah atau

kecepatan bicara.

Bentuk komunikasi nonverbal memiliki sifat yang kurang

terstruktur sehingga sulit mempelajari komunikasi nonverbal penting

artinya terutama dalam penyampaian perasaan dan emosi, mendeteksi

kecurangan atau kejujuran. Dengan memperhatikan isyarat nonverbal

seseorang dapat mendeteksi kecurangan untuk menegaskan kejujuran si

pengirim dan penerima pesan karena sifatnya efektif.

Tujuan komunikasi nonverbal menurut Purwanto (2006: 10)

adalah sebagai berikut:

• Memberi informasi

• Mengatur alur percakapan

Page 29: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

• Ekspresi emosi

• Memberi sifat melengkapi pesan-pesan verbal

• Mempengaruhi orang lain

• Mempermudah tugas khusus

4. Jenis – jenis komunikasi

Kalau dalam organisasi dikenal adanya susunan organisasi formal dan

informal, maka dalam komunikasi juga dikenal adanya komunikasi formal

dan informal. Menurut Miftah Thoha (2001 : 83 ) ” Komunikasi organisasi

formal mengikuti jalur hubungan formal yang tergambar dalam susunan atau

struktur organisasi. Adapun komunikasi organisasi informal arus

informasinya sesuai dengan kepentingan dan kehendak masing-masing

pribadi yang ada dalam organisasi tersebut ”.

Struktur komunikasi formal merupakan karakteristik dari komunikasi

organisasi. Proses dalam struktur formal dapat dibedakan menjadi tiga jenis,

yaitu :

1. Komunikasi Vertikal

Komunikasi vertikal terdiri dari dua jenis yaitu komunikasi dari

atas ke bawah (doenward communication) dan dari bawah ke atas (

upward communication).

Adapun uraian sebagai berikut :

a. Komunikasi vertikal dari atas ke bawah

Menurut Gibson, Ivancevich, Donnelly dalam Agus Darmo (

2000 : 110) ” Komunikasi ke bawah mengalir dari individu di tingkat

atas hirarki kepada orang-orang di tingkat bawah. Bentuk

komunikasi ke bawah yang paling umum ialah instruksi kerja, memo

resmi, pernyataan, kebijakan, prosedur, buku pedoman, dan

publikasi perusahaan.

Menurut Joko Purwanto ( 2006 : 40 ) ” Seorang menejer yang

menggunakan jalur komunikasi ke bawah memiliki tujuan untuk

menyampaikan informasi, mengarahkan, mengkoordinasikan,

Page 30: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

memotivasi, memimpin, dan mengendalikan berbagai kegiatan yang

ada di level bawah.

Dari pengertian tersebut di atas maka dapat diketahui bahwa

tujuan komunikasi ke bawah adalah untuk memberikan pengarahan,

penjelasan, instruksi, peneguhan, atau penilaian kepada bawahan

serta memberikan informasi tentang tujuan dan kebijaksanaan

organisasi.

Pemberian pengarahan, penjelasan, instruksi, penugasan atau

penilaian dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis. Seperti yang

dikemukakan oleh Joko Purwanto (2006 : 41) ” Komunikasi dari atas

ke bawah dapat berbentuk lisan maupun tertulis ”. Komunikasi lisan

dapat berupa percakapan biasa, wawancara biasa antara pimpinan

dengan karyawan, konferensi / rapat, pertemuan / diskusi kelompok

atau melalui telepon. Sedangkan komunikasi tertulis dapat dalam

bentuk memo, papan pengumuman / kotak informasi, surat tugas,

surat perintah, surat keputusan, buku petunjuk pelaksanaan tugas

karyawan atau buletin koran.

b. Komunikasi vertikal dari bawah ke atas

Pengartian komunikasi ke atas menurut Rosady Ruslan (2001

: 87) merupakan arus komunikasi dari bawah ke atas yang diterima

dalam bentuk bawahan memerlukan laporan, pelaksanaan tugas,

sumbang saran dan serta pengaduan kepada pimpinan masing-

masing.

Komunikasi dari bawah ke atas diberikan keterangan dari

informasi keterangan dan informasi maupun menyampaikan aspirasi

yang dibutuhkan pimpinan agar dapat mempengaruhi tingkah laku

dan perbuatan. Bawahan harus menyampaikan informasi kepada

atasan dengan penuh kejujuran. terkadang bawahan hanya

menyampaikan informasi / laporan yang baik-baik saja, sedangkan

informasi yang mempunyai kesan negatif cenderung dirahasiakan

dan tidak disampaikan kepada atasan.

Page 31: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

2. Komunikasi horisontal

Komunikasi ini berlangsung antara orang-orang yang berbeda

pada tingkat yang sama dalam hirarki organisasi, akan tetapi

melaksanakan kegiatannya yang berbeda. Hal ini seperti yang di

kemukakan oleh Rosaly Ruslan (2001: 88) ” Komunikasi horisontal

merupakan komunikasi satu level yang terjadi antara para karyawan

dengan karyawan lainnya dalam satu tingkatan dan lain sebagainya”.

Berbeda dengan komunikasi vertikal yang sifatnya lebih formal, dalam

komunikasi horisontal sifatnya tidak formal. Karyawan berkomunikasi

satu sama lain pada saat istirahat, atau waktu pulang kerja.

3. Komunikasi Diagonal

Menurut Onong Uchjana Effendy (2003 : 128) Pengartian

komunikasi eksternal ialah ” Komunikasi antara pimpinan organisasi

dengan khalayak di luar organisasi ”. Komunikasi diagonal bertujuan

untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat di luar

organisasi, pelanggan dan pemerintah. Jenis komunikasi ini dilakukan

dengan pihak luar yang berhubungan dengan perusahaan untuk

membawa informasi masuk atau keluar dari organisasi guna mencapai

tujuan organisasi.

Keberhasilan dalam membina hubungan komunikasi diagonal ini,

juga sekaligus keberhasilan pimpinan Kejaksaan Negeri Klaten dalam

memperoleh dukungan kepercayaan, partisipasi dan kerja sama dengan

pihak publik.

A B

C D

Gambar 1 : Skema pembagian jenis organisasi

Page 32: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

A-B = Komunikasi Horisontal

A-C = Komunikasi Vertikal

A-D = Komunikasi Diagonal

Dari jenis pembagian organisasi dapat di lihat secara jelas fungsi

komunikasi itu sendiri, yaitu antara lain : menyampaikan informasi,

mendidik, menghibur, dan mempengaruhi. Tentu disini adalah

komunikasi yang terjadi antara individu dalam tingkatan organisasi

maupun organisasi instansi pemerintah dengan publiknya. terdapat

kemudahan untuk melakukan kegiatan komunikasi karena berdasarkan

pada jenis komunikasinya, sehingga dapat mencapai tujuan dari kegiatan

komunikasi tersebut.

4. Proses Komunikasi

Proses adalah tahap-tahap yang dilakukan dalam mencapai suatu

tujuan. Proses komunikasi ialah tahap atau langkah yang dilalui dalam

melakukan komunikasi.

Menurut Bovee dan Thill dalam Purwanto (2006: 11) proses

komunikasi meliputi:

a) Pengiriman mempunyai suatu ide atau gagasan. b) Pengiriman mengubah ide menjadi suatu pesan. c) Pengiriman menyampaikan pesan. d) Penerima pesan. e) Penerima menafsirkan pesan. f) Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada

pengirim.

Menurut Wursanto (2003: 76) rangkaian model proses

komunikasi melalui tahap-tahap sebagai berikut:

Tahap 1 Dimulai dengan penetapan gagasan atau ide-ide (idetion) yang dilakukan oleh pihak pengiriman berita (Communicator,sender)

Tahap 2 Pengiriman informasi, gagasan yang merupakan message yang telah disusun (encording) dalam batik simbol, sandi, kode-kode kata dengan melalui saluran media komunikasi baik secara lisan maupun tulisan, vertikal maupun horisontal, verbal maupun informal.

Page 33: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Tahap 3 Penerimaan berita pihak penerima berita (komunikan). Kemudian mengadakan interpretasi (decoding) terhadap berita yang dilanjutkan dengan suatu tindakan. Tindakan yang dilakukan oleh pihak komunikan merupakan umpan balik dari komunikan ke komunikator.

Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa proses

komunikasi merupakan tahap-tahap atau komunikasi merupakan tahap-

tahap atau langkah dalam penyampaian pikiran / perasaan seseorang

kepada orang lain. Sehingga penulis menarik kesimpulan bahwa proses

komunikasi meliputi tahap-tahap sebagai berikut : penetapan gagasan

atau ide oleh pihak berita, mengubah ide menjadi suatu pesan yang telah

disusun dalam bentuk simbol, sandi atau kode, pengiriman penyampaian

pesan; penerimaan berita oleh pihak penerima; penerima menafsirkan

pesan serta memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada

pengirim.

5. Hambatan Komunikasi

Dalam komunikasi sering terjadi pada waktu penyampaian pesan

dari komunikator kepada komunikasinya tersebut tidak tercapai suatu

pengertian, bahkan menimbulkan salah pahaman, dan sehingga

pesan/informasi tersebut tidak sepenuhnya dapat diterima dengan baik,

dikarenakan lambang atau bahasa yang dipakai tidak sama pengertiannya

antara apa yang digunakan komunikator dengan yang diterima oleh

komunikan, atau hambatan-hambatan lainnya yang menyebabkan

gangguan terhadap sistem kelancaran komunikasinya.

Menurut pakar manajemen R. Kreitner, Manajement dalam

Rusady Ruslan (2001: 9), mengemukakan terdapat empat hambatan yang

dapat mengganggu sistem komunikasi tersebut, yaitu:

1. Hambatan dalam proses penyampaian (process barries)

Hambatan ini terjadi pada proses komunikasinya, bisa saja

terjadi pada komunikator yang mendapatkan kesulitan dalam

penyampaian pesan (komunikator kurang handal), atau bisa terjadi

Page 34: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

pada komunikannya yang mengalami kesulitan untuk memahami isi

pesan/informasi.

2. Hambatan secara fisik (psysical barrers)

Sarana fisik bisa menghambat komunikasi secara efektif,

misalnya pendengaran kurang tajam, dan gangguan pada sistem

pengaturan suara (sound systems)

3. Hambatan semantis (semantik barrers)

Hambatan segi semantik (bahasa dan arti perkataan), yaitu

antara pemberi pesan dan penerima pesan tidak terdapat pengertian,

pemahaman tentang bahasa atau lambang yang sama.

4. Hambatan psiko-sosial (psychosocial barriers)

Hambatan adanya perbedaan cukup melebat pada aspek

kebudayaan, adat-istiadat, kebiasaan, persepsi, nilai-nilai yang dianut

dan hingga kecenderungan, kebutuhan serta harapan-harapan dari

dua belah pihak yang berkomunikasi tersebut.

Sedangkan menurut Gibson, Ivancevich, Donnelly dalam agus

Darmo (2000 : 115) hambatan dalam komunikasi adalah sebagai berikut:

1. Kerangka Acuan 2. Menyimak Selektif 3. Kata Putus Nilai 4. Kredibilitas Sumber 5. Masalah Semantik 6. Penyaringan 7. Bahasa Kelompok 8. Perbedaan Status 9. Tekanan Waktu 10. Beban Layak Komunikasi

Untuk lebih jelasnya maka uraian dari hambatan komunikasi di

atas adalah:

1. Kerangka Acuan

Setiap orang mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang

berbeda-beda, maka dalam menafsirkan atau memahami proses

komunikasi juga akan berlainan, sehingga hal ini akan menghambat

proses komunikasi.

Page 35: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

2. Menyimak Selektif

Merupakan bentuk persepsi yang selektif dimana kita

cenderung menghambat informasi baru, terutama jika informasi itu

bertentangan dengan yang kita yakini.

3. Kata Putus Nilai

Kata putus nilai dapat didasarkan atas penilaian penerima

atas komunikator atau pengalamannya dengan komunikator

sebelumnya, atau arti pesan yang sudah sebelumnya.

4. Kredibilitas Sumber

Kepercayaan, keyakinan, dan pengakuan penerima terhadap

perkataan dan tindakan komunikator yang pada giliran akan

langsung mempengaruhi organisasi.

5. Masalah Semantik

Komunikasi telah didefinisikan sebagai penyampaian

informasi dan pengertian dengan menggunakan tanda yang sama.

Namun tak jarang kata-kata yang sama itu dapat berarti lain bagi

orang lain, sehingga komunikasi dapat terhambat.

6. Penyaringan

Penyaringan biasa terjadi pada komunikasai ke atas dalam

organisasi. Bawahan menutup-nutupi informasi yang kurang disukai

dalam pesan mereka kepada atasan.

7. Bahasa

Perbedaan bahasa berhubungan dengan perbedaan persepsi

karena seseorang akan membuat persepsi tentang suatu hal setelah ia

mendengarkan suatu informasi atau pesan dari orang lain yang

menggunakan bahasa.

8. Perbedaan Status

Perbedaan status yang bermaksud adalah perbedaan

komunikasi dalam tingkatan hirarki di suatu organisasi, antara lain

oleh pejabat, jabatan, dan gelar seseorang.

Page 36: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

9. Tekanan Waktu

Adanya tekanan waktu dapat menyebabkan komunikasi yang

dilakukan terkesan dan tergesa-gesa.

10. Beban Layak Komunikasi

Beban layak komunikasi yang terlalu adalah yang sering

dialami seseorang ketika berkomunikasi yaitu terlalu banyaknya

informasi yang didapatkan sehingga ia merasa terbenam dalam

banjir informasi dan data yang tersedia.

Hambatan komunikasi tak dapat dipungkiri dapat terjadi selama

proses kegiatan komunikasi karena beragamnya unsur komunikasi.

Tetapi dapat pula diminimalisir secara efektif dan tujuan pun tercapai.

2. Tinjauan Tentang Organisasi

1. Pengertian Organisasi

Dalam kehidupan manusia lebih banyak berada dalam hubungan

saling pengaruh antar manusia, karena pada dasarnya manusia tidak mampu

untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Hal ini terutama disebabkan karena

manusia menghadapi pembatasan-pembatasn dalam usahanya memenuhi

kebutuhan atau mencapai tujuannya, rohani maupun kebutuhan sosial. Hal ini

sesuai dengan hierarki kebutuhan manurut Abraham H. Maslow seperti yang

dikutip oleh Malayu S.P. Hasibuan ( 2005: 105-106) yaitu:

1. Kebutuhan-kebutuhan yang bersifat fisiologis, seperti: sandang, pangan dan papan

2. Kebutuhan-kebutuhan keamanan meliputi keamanan jiwa dan harta benda

3. Kebutuhan-kebutuhan sosial, digolongkan menjadi 4 golongan yaitu: a. Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain dimana ia hidup

dan bekerja b. Kebutuhan akan perasaan dihormati, karena setiap manusia merasa

dirinya penting c. Kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal d. Kebutuhan akan perasaan ikut serta

4. Kebutuhan akan prestise 5. Kebutuhan mempertinggi kapasitas kerja

Page 37: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Dari berbagai tingkat-tingkat kebutuhan manusia di atas, jelas bahwa

keharmonisan atau keselarasan antara tujuan pribadi dengan tujuan bersama

akan tercapai apabila masing-masing individu saling mengisi dan melengkapi

kebutuhan hidup mereka.

Dalam mencapai tujuan guna memenuhi kebutuhan hidupnya,

manusia mengadakan hubungan dengan manusia lain dan bergabung dalam

kelompok-kelompok. Hampir sebagian tujuannya hanya dapat dicapai dengan

usaha kerjasama dengan anggota kelompok yang lain. Dengan jalan bekerja

sama dan penyatu paduan manusia tersebut akan memperoleh kepuasan yang

meliputi kepuasan ekonomi, kejiwaan dan kemasyarakatan. Kerjasama

sekelompok orang untuk mencapai tujuannya yang telah ditentukan inilah

yang disebut dengan organisasi. Adapun dalam prakteknya istilah organisasi

diartikan menjadi tiga arti, yaitu organisasi dalam arti statistik, organisasi

dalam arti dinamis dan organisasi dalam arti suatu lembaga atau badan.

Organisasi dalam arti stastis adalah kerangka antara orang-orang yang

tergabung dan bergerak ke arah usaha mencapai tujuan tertentu. Sedangkan

organisasi dalam arti dinamis adalah proses penentuan pola dari suatu

organisasi. Organisasi dalam arti badan atau lembaga adalah orang yang

tergabung dan terikat secara formal dalam sistem kerjasama untuk mencapai

sesuatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”.

(Soemardji Hartoyo, 2000: 51).

Menurut Melayu S.P Hasibuan (2005: 24-25) mengatakan bahwa

“Organisasi adalah sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi

dari sekelompok orang yang bekerjasama dalam mencapai tujuan tertentu.

Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja”.

Sondang P. Siagian (2000: 27) mengemukakan definisi organisasi

sebagai “sekelompok orang yang terikat secara formal dalam hubungan

atasan dan bawahan yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama pula”.

Sedangkan menurut Stephen P. Robbin (2002: 4) “ Organisasi adalah

kesatuan (etity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah

Page 38: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang terus

menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau kelompok tujuan”.

Dari pendapat di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa organisasi

merupakan suatu sistem kerjasama sekelompok orang dalam mencapai tujuan

yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan demikian dapat ditemukan

berbagai unsur yang menimbulkan adanya organisasi yaitu kumpulan orang

atau sekelompok orang, proses kerjasama dan tujuan tertentu. Berbagai unsur

tersebut tidak saling lepas berdiri sendiri, melainkan saling kait dan

merupakan suatu kekuatan atau yang dikenal sebagai suatu sistem yang

berarti kebulatan dari berbagai unsur yang terkait dengan asas tertentu.

Hal ini sejalan dengan pendapat Fremont E Kast dan James E

Resenzweig dalam Sri Slameto HB (2000: 12-13), yaitu: Suatu organisasi

harus memuat 3 unsur sebagai berikut:

1. Goals oriented yaitu mengarah pada pencapaian tujuan.

2. Psychosocial system yaitu orang-orang yang berhubungan sama lain

dalam sekelompok kerja.

3. Structured activities yaitu orang-orang yang bekerjasama dalam suatu

hubungan yang terpola.

Teori modern yang memandang organisasi sebagai suatu sistem yang

berproses. Sistem adalah bagian-bagian yang berhubungan satu dengan yang

lain yang merupakan suatu keseluruhan. Bagian-bagian itu terdiri dari faktor-

faktor baik dari dalam maupun dari luar organisasi.

Dari pendapat tersebut di atas dapat diambil kesimpilan bahwa

indikator organisasi adalah tiga unsur pembentuk organisasi, yaitu (1) Goals

oriented, (2) Psychosocial system, (3) Structured activities dan dipengaruhi

oleh dua faktor, yaitu dari dalam organisasi dan dari luar organisasi, yang

merupakan satu sama lain berinteraksi, saling mempengaruhi sehingga

merupakan suatu kebulatan.

2. Kegunaan Organisasi

Kegunaan organisasi merupakan manfaat yang diperoleh apabila

dijalankan dengan baik. Begitu pula bagi setiap organisasi apabila dijalankan

Page 39: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

dengan baik tentunya akan diperoleh suatu manfaat bagi anggota yang

bergabung dalam organisasi itu sendiri. Seseorang/sekelompok orang

memasuki suatu organisasi tentunya karena berharap dapat berguna bagi

kehidupannya.

Pada hakekatnya organisasi berguna bagi manusia, hal ini sejalan

dengan pendapat Soemardji Hartoyo (2000: 6) adalah: Sarana atau alat untuk

mencapai tujuan yang diusahakan secara kolektif

1. Wahana pendekatan tujuan yang diharapkan agar cepat menjadi

kenyataan

2. Wadah kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu

3. Manifestasi kemampuan manusia untuk bekerja secara kooperatif

4. Konstruksi mental dari sekelompok orang yang mempunyai kepentingan

dalam bentuk tujuan yang sama.

Seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, keberadaan

organisasi semakin dibutuhkan manusia dengan alasan organisasi merupakan

unsur yang dibutuhkan manusia dewasa ini. Adapun alasan tersebut menurut

James AF Stoner dalam T Hani Handoko (2003: 9) adalah:

1. Dapat digunakan untuk mencapai sesuatu yang tidak mungkin dilakukan

sendirian

2. Dapat menyediakan pengetahuan yang berkesinambungan

3. Dapat menjadi Sumber Karier

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sekelompok orang

manusia atau sekelompok orang tergabung dalam suatu organisasi, karena

organisasi dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia. Kebutuhan tersebut

tidak mungkin dapat dilakukan sendirian. Selain itu, organisasi juga

merupakan sumber karier atau suatu wadah kerja sama untuk mencapai tujuan

tertentu.

Melalui landasan teori ini dapat diketahui permasalahan-permasalahan

di dalam organisasi sebagai indikator penelitian ini sebagai berikut:

a. Tujuan yang ingin dicapai dengan berdirinya organisasi atau motif

mendirikan organisasi

Page 40: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

b. Tujuan dan motif semua orang masuk organisasi

c. Kerjasama dan hubungan antara orang-orang dalam organisasi

3. Struktur Organisasi

Agar struktur organisasi tersebut jelas dan tegas kemudian harus

dituangkan dalam suatu bagan organisasi.

Sutarto (2000: 41) mengemukakan “ Struktur organisasi adalah

kerangka antar hubungan satuan-satuan organisasi yang didalamnya terdapat

pejabat, tugas serta wewenang yang masing-masing mempunyai peranan

tertentu dalam kesatuan yang utuh”.

T. Hani Hardoko (2003: 169) mengemukakan bahwa struktur

organisasi adalah kerangka yang menunjukan susunan perwujudan pola tetap

hubungan-hubungan diantara fungsi-fungasi, bagian-bagian, posisi-posisi,

maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas, wewenang,

tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.

Dari pendapat para pakar tersebut dapat ditarik suatu pengertian

bahwa struktur organisasi merupakan suatu kerangka susunan hubungan-

hubungan, pertanggungjawaban dan wewenang dari orang yang digunakan

oleh organisasi dalam pencapaian tujuan.

Sedangakan faktor utama yang menentukan perancangan struktur

organisasi adalah sebagai berikut:

1. Strategi organisasi

2. Teknologi

3. Anggota/karyawan yang terlibat dalam organisasi

4. Ukuran organisasi

Struktur organisasi pada masing-masing organisasi adalah berbeda-

beda, hal ini dipengaruhi salah satunya oleh besar kecilnya suatu organisasi.

Namun dalam pembentukan suatu struktur organisasi tentunya masing-

masing organisasi mempunyai tujuan, suatu struktur dibentuk secara baik

dengan harapan dapat bermanfaat bagi organisasi masing-masing.

Page 41: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

4. Asas Organisasi

Salah satu syarat agar organisasi dapat berjalan dengan baik perlu

berpedoman dan menyakini asas-asas organisasi. Asas-asas organisasi

berguna pada waktu membentuk struktur organisasi yang sehat dan efisien.

Asas organisasi mempunyai 2 peranan penting yaitu:

1. Sebagai pedoman untuk membentuk organisasi yang sehat

2. Sebagai pedoman untuk melakukan kegiatan organisasi agar berjalan

secara lancar. (Sutarto, 2000: 43).

Asas tersebut tidak berlaku mutlak atau harus dilakukan, melainkan

hanya akan cocok dapat dilakuakan untuk organisasinya, atau dengan kata

lain harus disesuaikan sebab akan berakibat mempengaruhi kelancaran

aktifitas organisasi.

Asas organisasi merupakan salah satu sarana agar organisasi berjalan

dengan baik dan satuan organisasi yang bersangkutan sehat dan efisien,

karena pada umumnya organisasi banyak mengalami masalah diantaranya

para pejabat yang bekerja dengan tidak mengetahui dan menyakini tujuan

organisasi tempat kerjanya, masalah bagaimana cara menempatkan satuan-

satuan organisasi dalam struktur organisasi yang tepat sesuai dengan

peranannya, masalah kekosongan pekerjaan atau kekembaran jabatan, dll.

Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran para pejabat untuk menyakini dan

melaksanakan asas-asas organisasi dalam praktek atau pada proses atau

proses organisasi.

Adapun asas-asas organisasi tersebut seperti yang dikemukakan

Sutarto (2000: 61) adalah sebagai berikut:

1. Perumusan tujuan 2. Dapertemenisasi 3. Pembagian kerja 4. Koordinasi 5. Pelimpahan wewenang 6. Rentangan kontrol 7. Jenjang organisasi 8. Kesatuan Perintah 9. Fleksibel 10. Berkelangsungan

Page 42: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

11. Keseimbangan

Adapun penjelasan masing-masing asas organisasi tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Perumusan tujuan dengan jelas

Tujuan adalah kebutuhan manusia baik jasmani maupun rohani

yang diusahakan untuk dicapai dengan kerjasama sekelompok orang,

demikian juga tujuan organisasi adalah sebagai suatu akhir terhadap

seluruh kegiatan organisasi diarahkan.

Tujuan organisasi harus dirumuskan dengan jelas dan rasional,

karena akan memudahkan untuk dijadikan pedoman dalam menetapkan

halauan organisasi, pemilihan bentuk bagan organisasi, pembuatan

struktur, macam pekerjaan dan kebutuhan pejabat. Sehingga harus

diketahui dan diyakini oleh seluruh anggota organisasi. Karena dengan

menyakini maka seorang pejabat atau pekerja akan dapat bekerja dengan

sungguh-sungguh dan bersedia menyumbangkan ide-ide, pengalaman

dan kemampuan untuk organisasi. Adapun pentingnya perumusan tujuan

itu adalah sebagai berikut:

a. Organisasi tanpa tujuan tak ada artinya dan hanya merupakan penghamburan uang belaka.

b. Organisasi didirikan untuk mencapai hasil-hasil tertentu c. Dasar dari organisasi terletak pada maksud dan tujuan yang telah

ditentukan d. Maksud dan tujuan organisasi harus selalu ditinjau yang telah

ditentukan e. Tujuan organisasi harus dimengerti dan diterima oleh para pegawai

dan di camkan sedalam-dalamnya. (Sutarto, 2000: 61).

2. Departemenisasi

Setelah merumuskan tujuan organisasi selanjutnya adalah

menyusun satuan organisasi proses menyusun satuan-satuan organisasi

yang menjalankan fungsi-fungsi tertentu inilah yang disebut proses

depertemenisasi.

Departemenisasi adalah aktivitas untuk menyusun satuan-satuan

organisasi yang akan diserahi bidang kerja tertentu atau fungsi tertentu.

Page 43: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Fungsi adalah sekelompok aktivitas yang berdasarkan kesamaan sifatnya

atau pelaksanaannya. (Sutarto: 2000: 66).

3. Pembagian Kerja

Pembagian kerja dapat dihubungkan dengan satuan organisasi dan

dapat pula dihubungkan dengan pejabat. Oleh karena itu, pembagian

kerja dapat diartikan dalam dua macam:

Apabila dihubungkan dengan satuan organisasi, maka pembagian

kerja berarti perincian serta pengelompokan aktivitas-aktivitas yang

sejenis atau erat hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh satuan

organisasi tertentu.

Apabila dihubungkan dengan pejabat pembagian kerja menurut

Luther Gulick dalam Sutarto (2000: 105) adalah sebagai berikut:

a. Karena orang berada dalam pembawaan, kemampuan serta kecakapan

dan mencapai ketangkasan yang besar dan spesialisasi

b. Karena orang yang sama tidak dapat berada di dua tempet pada saat

yang sama

c. Karena orang tidak dapat mengerjakan dua hal pada saat yang sama

d. Karena bidang pengetahuan dan keahlian begitu luas sehingga

seseorang dalam rentangan hidupnya tidak mungkin dapat mengetahui

lebih banyak daripada sebagian sangat kecil

Pembagian kerja bertujuan untuk menghindari pekerjaan yang

dikerjakan oleh yang bukan ahlinya karena hanya akan menimbulkan

pemborosan sumber daya organisasi

4. Koordinasi

Menurut James D. Mooney dalam Sutarto (2000: 141)

menyatakan bahwa: “ Koordinasi adalah pengaturan usaha sekelompok

orang secara teratur untuk menciptakan kesatuan tindakan dalam

mengusahakan tercapainya suatu tujuan bersama”.

Koordinasi merupakan aktivitas menyelaraskan orang-orang dan

pekerjaan sehingga dapat tertib dan mengarah pada pencapaian tujuan.

Page 44: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

5. Pelimpahan Wewenang

Wewenang adalah hak antara seorang pejabat untuk mengambil

tindakan yang diperlukan agar tugas serta tanggung jawabnya dapat

dilaksanakan dengan baik.

Pelimpahan adalah penyerahan, pelimpahan wewenang adalah

penyerahan sebagian hak untuk mengambil tindakan yang diperlukan

agar tugas dan tanggung jawabnya dapat terlaksanakan dengan baik dari

pejabat yang satu kepada pejabat yang lain. Manfaat pelimpahan

wewenang menurut Sutarto (2000: 165) adalah:

a. Dengan pelimpahan wewenang pimpinan dapat melakukan tugas yang pokok-pokok saja.

b. Dengan pelimpahan wewenang setiap pejabat dari pucuk pimpinan sampai pejabat yang berkedudukan paling bawah telah memiliki wewenang tertentu dalam bidang tugasnya sehingga merekapun memiliki wewenang untuk membuat keputusan yang menyangkut bidang tugasnya.

c. Dengan pelimpahan wewenang tiap-tiap pekerjaan dapat diselesaikan pada jenjang yang tepat

d. Dengan pelimpahan wewenang inisiatif dan rasa tanggung jawab dapat diperbesar

e. Dengan pelimpahan wewenang walaupun pejabat sedang berhalangan pelayan kepada masyarakat akan tetap berjalan, demikian pula pekerjaan keperluan intern akan tetap berjalan walaupun pejabarnya sedang tidak masuk kerja

f. Adapun pelimpahan wewenang merupakan latihan bagi para pejabat apabila kelak menduduki jabatan yang lebih tinggi.

6. Rentang Kontrol

Yang dimaksud rentang kontrol adalah jumlah terbanyak

bawahan langsung yang dipimpin dengan seorang atasan tertentu.

(Sutarto, 2000: 172).

Dari pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dengan

adanya rentangan kontrol untuk tiap-tiap jabatan manajer terdapat suatu

pembatasan jumlah orang-orang yang dapat dipimpin oleh menejer.

Page 45: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

7. Jenjang Organisasi

Adalah tingkat satuan organisasi yang didalamnya terdapat

pejabat, tugas, serta wewenang tertentu menurut kedudukannya dari atas

ke bawah dalam fungsi tertentu. Inti dari jenjang organisasi adalah

perbedaan atasan dan bawahan. (Sutarto,2000:181).

Adapun jumlah jenjang organisasi yang benar adalah sependek

mungkin sebab jika terlalu panjang akan membawa akaibat hambatan

atau penghamburan yang akan dikarenakan perintah atau petunjuk

memerlukan waktu yang lama.

8. Kesatuan Perintah

Kesatuan perintah adalah tiap-tiap pejabat dalam organisasi

hendaknya hanya dapat diperintah dan bertanggung jawab kepada

seseorang pejabat atasan tertentu. (Sutarto,2000:181).

Dalam pelaksanaan asas ini, hendaknya dibuat garis-garis saluran

perintah dan tanggung jawab dengan jelas yang menentukan dari siapa

seorang pejabat menerima perintah dan kepada siapa dia bertanggung

jawab, begitu juga sebaliknya kepada siapa dia memperoleh laporan.

9. Fleksibilitas

Struktur organisasi hendaknya mudah dirubah untuk disesuaikan

dengan perubahan yang terjadi tanpa mengurangi kelancaran aktivitas

yang sedang berjalan.

Dalam melaksanakan asas flesibilitas ini hendaknya jangan

dilupakan bahwa waktu melakukan perubahan jangan sampai

menghambat kelancaran aktivitas yang sedang berjalan. Bila dilakukan

perubahan tetapi menghambat kelancaran aktivitas yang sedang berjalan

namanya bukan fleksibel tetapi kaku (rigid).

10. Berkelangsungan

Suatu organisasi harus dapat menyediakan berbagai sarana agar

dapat melaksanakan aktivitas operatifnya secara terus-menerus suatu

organisasi yang dibentukoleh para pembentukan tentu diharapkan dapat

berjalan terus makin lama makin berkembang. Tidak ada suatu keinginan

Page 46: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

dari para pembentukannya setelah organisasinya didirikan lalu dimatikan,

oleh karena itu, para pendiri organisasi mempunyai harapan disertai

sarana-sarana tertentu untuk meningkatkan kecakapan pegawainya,

mendatangkan peralatan yang lebih modern, menyesuaikan dengan

keinginan masyarakat, menyesuaikan aktivitas organisasi tersebut.

11. Keseimbangan

Yaitu suatu asas yang menghendaki agar fungsi serta satuan-

satuan organisasi dapat ditempatkan dalam struktur organisasi sesuai

dengan peranannya. (Sutarto,2000:181).

Dengan demikian, dengan adanya organisasi maka kegiatan yang

dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggota organisasi akan

mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.

3. Tinjauan Tentang Iklim Komunikasi Organisasi

Denis dalam (Arni Muhammad, 2002: 86) mengemukakan iklim

komunikasi sebagai kualitas pengalaman yang bersifat obyektif mengenai

lingkungan internal organisasi, yang mencangkup persepsi anggota organisasi

terhadap pesan dan hubungan pesan dengan kejadian yang terjadi di dalam

organisasi. Denis melakukan pengujian terhadap dimensi iklim komunikasi yang

di kemukakan oleh Redding dalam Arni Muhammad. Yang menemukan empat

dari lima dimensi tersebut yaitu: Supportivenes, partisipasi pembuatan keputusan,

keterbukaan dan terusterang, dan tujuan kinerja yang tinggi.

Yang menjadi pokok persoalan utama dari iklim komunikasi adalah hal-

hal berikut:

a. Persepsi mengenai sumber komunikasi dan hubungan dalam

organisasi.

b. Persepsi mengenai tersedianya informasi bagi anggota organisasi.

c. Persepsi mengenai organisasi itu sendiri.

Page 47: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Menurut Aipoel (2006), beberapa alasan pentingnya komunikasi :

1. Karena mengkaitkan konteks organisasi dengan konsep-konsep

perasaan dan harapan anggota organisasi.

2. Membantu menjelaskan perilaku organisasi, dapat memahami

3. lebih baik apa yang mendorong anggota organisasi untuk bersikap

dengan cara-cara tertentu.

4. Iklim komunikasi berperan dalam keutuhan suatu budaya dan

membimbing perkembangan budaya tersebut.

5. Menjembatani praktek-praktek pengelolaan sumber daya manusia

dengan produktivitas.

Iklim komunikasi tidak bersifat statis, melainkan selalu dalam proses

perkembangan. Hal ini karena iklim komunikasi dihasilan oleh praktek-praktek

tingkah laku para anggota organisasi dan sebaliknya, selanjutnya juga

mempengaruhi serta membatasi praktek-praktek terserbut.

Iklim komunikasi dalam organisasi mempunyai konsekuensi penting bagi

pergantian dan masa kerja dalam organisasi. Iklim komunikasi yang positif

cenderung meningkatkan dan mendukung komitmen pada organisasi. Proses-

proses interaksi yang terlibat dalam perkembangan iklim komunikasi organisasi

juga memberi andil pada beberapa pengaruh penting dalam rekrutulasi,

reorganisasi, dan dalam menghidupkan kembali unsur-unsur dalam organisasi.

Andre (2000), iklim komunikasi yang disebut “ saling mendukung”

mengandung enam unsur yang terlibat dari:

1. Saling mempercayai (trust)

2. Dukungan atasan

3. Kesertaan dalam proses pembuatan keputusan

4. Kejujuran dan keandalan komunikasi atasan

5. Keterbukaan terhadap pendapat, saran, dan usualan (mau

mendengarkan)

Redding dalam Pace dan Faules (2002: 154), iklim komunikasi organisasi

merupakan fungsi yang terdapat dalam organisasi untuk menunjukkan kepada

anggota organisasi bahwa organisasi tersebut mempercayai mereka dan memberi

Page 48: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

mereka kebebasan dalam mengambil resiko, mendorong mereka dan memberikan

tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas mereka, menyertakan informasi

yang terbuka dan cukup tentang organisasi, mendengarkan dengan perhatian serta

memperoleh informasi yang dapat melihat bahwa keterlibatan mereka penting

bagi keputusan-keputusan dalam organisasi, dan menaruh perhatian pada

pekerjaan yang bermutu tinggi dan memberi tantangan. Melalui proses interaksi

para anggota dapat mengetahui adanya kepercayaan, dukungan, keterbukaan,

perhatian, dan keterusterangan. Sehingga iklim komunikasi dapat berubah

menurut cara pengaruh komunikasi melalui interaksi antar anggota organisasi.

Iklim komunikasi organisasi, menggambarkan iklim komunikasi fisik yang

menyatakan cara orang bereaksi terhadap aspek-aspek organisasi dalam

menciptakan suatu iklim organisasi, tetapi ada yang menyatakan, iklim organisasi

dan komunikasi sebagai gabungan beberapa persepsi yang berfungsi sebagai

tujuan evaluasi secara keseluruhan. Proses komunikasi dalam organisasi, yaitu

meliputi perilaku manusia, baik hubungan antar pegawai, harapan-harapan

mereka, konflik yang terjadi dan kesempatan bagi mereka untuk berkembang

dalam organisasi tersebut (Pace dan Faules, 2002: 147 )

Frantz dalam bukunya Mahmuh Abdullah (2008: 66), bahwa iklim

komunikasi organisasi yang baik sangat berpengaruh pada pekerjaan, baik itu

sebagai motivasi untuk menaingkatkan kinerjanya atau untuk pengembangan

pribadi dan perilaku karena memberikan rasa percaya diri yang tinggi. Dengan

demikian tingkat usaha yang dihasilkan menjadi tinggi. Adapun usaha yang harus

dilakukan itu ialah aktivitas, langkah-langkah, kualitas, dan waktu.

Menurut Poole dalam bukunya Arni Muhammad (2002: 79) ”Iklim

komunikasi sangat penting karena mengkaitkan kontek organisasi dengan konsep-

konsep. Perasaan-perasaan, dan harapan anggota organisasi dan membantu

menjelaskan perilaku anggota organisasi”.

Redding dalam bukunya Arni Muhammad,(2002: 85) mengemukakan lima

dimensi penting dari iklim komunikasi , sebagai berikut:

Page 49: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

a. Supportiveness.atau bawahan mengemati bahwa hubungan komunikasi

karyawan dengan atasan menentukan karyawan membangun dan menjaga

perasaan diri berharga dan penting.

Gibb dalam bukunya Masmuh Abdullah (2008: 45) bahwa tingkah laku

komunikasi tertentu dari anggota organisasi mengarahkan kepada iklim

Supportiveness. Diantara tingkah laku tersebut adalah sebagai berikut.

1. Deskripsi, aggota organisasi mengfokuskan pesan mereka kepada

kejadian yang dapat diamati dari pada evolusi secara subyektif atau

emosional.

2. Orientasi masalah, aggota organisasi mengfokuskan komunikasi mereka

kepada pemecahan kesulitan mereka secara bersama.

3. Spontanitas, anggota organisasi berkomunikasi dengan sopan dalam

merespon terhadap situasi yang terjadi.

4. “Empathi”, anggota organisasi memperlakukan anggota yang lain

sebagai teman dan tidak menekankan kepada kedudukan dan kekuasaan.

5. “Provisionalis”, anggota organisasi bersifat fleksibel menyesuaikan

komunikasi yang berbeda-beda diri pada situasi

b. Partisipasi membuat keputusan, kesadaran pada diri karyawan memandang

bahwa hubungan komunikasi dengan atasan memiliki manfaat dan pengaruh

untuk di dengarkan dan di perhatikan.

c. Kepercayaan, kepercayaan merupakan keyakinan bahwa sesuatu itu benar

atau salah atas dasar sebuah bukti, intuisi atau pengalaman. Artinya

kepercayaan ini terbentuk karena pengetahuan, kebutuhan dan kepentingan

seseorang.

d. Keterbukaan terusterang, adanya keterusterangan dan keterbukaan

penyampaian dan penerimaan dalam komunikasi formal maupun informal.

e. Tujuan kinerja yang tinggi, tingkat kejelasan dan uraian tentang tujuan-tujuan

kinerja yang di komunikasikan dan dirasakan oleh karyawan.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, bahwa iklim komunikasi sebagai

kualitas yang di alami secara subyektif yang menerangkan persepsi para anggota

tentang pesan dan pristiwa yang berhubungan dengan pesan yang terjadi di dalam

Page 50: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

organisasi. Dengan demikian maka prinsip dasar iklim komunikasi adalah

persepsi kognitif dan afektif individu mengenai organisasi yang mempengaruhi

perilakunya dalam organisasi, termasuk di dalamnya adalah motivasi kerja

pegawai.

Sebagaimana dikemukakan oleh Arni Muhammad (2002: 87) yang

mengutip pendapat Robert dan O’Reily bahwa terdapat 16 area komunikasi dalam

organisasi yaitu:

“Kebenaran, pengaruh, mobilitas, keinginan berinteraksi, pengahargaan dari atasan, penyimpanan, kelebihan beban,rasa puas, berkesan dengan tulisan, tatap muka, dan percakapan melalui telepon dan lain-lain”.

Pendapat tersebut juga didukung oleh Munchinsky bahwa” dimensi

tersebut berhubungan secara signifikan dengan iklim organisasi” ( Arni

Muhammad, 2002: 87). Dengan demikian iklim komunikasi organisasi dapat

meliputi struktur organisasi berikut segala aktivitas hubungan antara bagian dari

struktur organisasi.

Pengukuran lain dikemukakan untuk mengukur rasa puas komunikasi yang

di batasi dengan rasa puas individual yang berhubungan dengan komunikasi

informal dalam organisasi. Secara khusus instrumen ini mengukur rasa puas

karyawan dengan:

1. Iklim komunikasi 2. Komunikasi dari supervisi 3. Integrasi organisasi 4. Kualitas media 5. Komunikasi horisontal dan informal 6. Perspektif organisasi 7. Komunikasi bawahan 8. Balikan pribadi

Iklim komunikasi organisasi dapat dikatakan tergantung pada iklim

organisasinya sebagai lingkungan yang terdapat interaksi sosial di antara orang-

orang yang terlibat di dalam organisasi. Untuk itu perlu dijelaskan tentang iklim

organisasi terlebih dahulu. M Payne dan Pugh dalam Arni Muhammad (2002: 82),

Iklim komunikasi adalah ” Suatu konsep yang merefleksikan isi dan kekuasaan

Page 51: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

dari nilai-nilai umum, norma, sikap, tingkah laku dan perasaan anggota terhadap

suatu sistem sosial”.

Sebagai suatu konsep, maka iklim organisasi memiliki dimensi-dimensi

tertentu. Menurut Litwin dan Stringers dalam Arni Muhammad (2002: 83)

dimensi lklim organisasi terdiri dari:

1. Rasa tanggung jawab

2. Standar atau harapan tentang kualitas pekerjaan

3. Ganjaran atau reward

4. Rasa persaudaraan

5. Semangat tim

Setelah memahami tentang iklim organisasi serta dimensi-dimensinya,

selanjutnya perlu diketahui juga tentang ilmu komunikasi secara umum. Denis

dalam Arni Muhammad (2002: 86) mengemukakan bahwa “ Iklim komunikasi

sebagai kualitas pengalaman yang bersifat objektif mengenai lingkungan internal

organisasi, yang mencangkup persepsi anggota organisasi terhadap pesan dan

hubungan pesan dengan kejadian yang terjadi di dalam organisasi”.

Untuk mempermudah pembahasan iklim komunikasi organisasi, Pace dan

Faules dalam hal ini menawarkan enam faktor untuk menganalisis iklim

komunikasi organisasi (Pace dan Faules, 2002: 163), yaitu:

3a) Kepercayaan

Menurut Arni Muhammad (2004: 112) bahwa “ Personel di semua

tingkat harus berusaha keras untuk mengembangkan dan mempertahankan

hubungan yang di dalamnya terdapat kepercayaan, keyakinan dan

kredibilitas yang didukung oleh pernyataan dan tindakan. Para pemimpin

hendaklah berusaha membentuk kepercayaan di antara pengirim dan

penerima pesan. Kepercayaan ini akan mengarahkan kepada komunikasi

yang terbuka yang akan mempermudah adanya persetujuan yang diperlukan

antara bawahan dan atasan ”.

Haney dalam bukunya Arni Muhammad (2004: 174) mengemukakan

bahwa makin tinggi kepercayaan cenderung motivasi kerja makin tinggi.

Page 52: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Menurut John C. Mowen&Michael Minor dalam Lina Salim(2002:

312 ) bahwa “Kepercayaan adalah semua pengetahuan yang di miliki oleh

pegawai dan semua kesimpulan yang di buat pegawai tetap obyektif”.

Dari berbagai pendapat para ahli tersebut di atas dapat dipahami

bahwa kepercayaan merupakan hubungan antara ke dua belah pihak yang

saling menguntungkan di antara pengirim dan penerima pesan. Kepercayaan

ini akan mengarahkan kepada komunikasi yang terbuka yang akan

mempermudah adanya persetujuan yang diperlukan antara bawahan dan

atasan makin tinggi kepercayaan cenderung motivasi kerja makin tinggi.

Hal yang sangat kritis bagi para pimpinan untuk mengidentifikasi

atribut mencolok yang dapat di gunakan oleh pegawai untuk mengevaluasi

sebuah masalah, maka seorang pimpinan harus menyadari bahwa suatu

obyek, atribut dan manfaat menunjukkan persepsi konsumen dan karena itu,

umumnya kepercayaanan seorang karyawan berbeda dengan karyawan

lainnya. Pimpinan juga harus mengingat bahwa kepercayaanan yang di

berikan pimpinan terhadap dirinya sendiri terhadap sebuah tugas tertentu.

3b) Pembuatan keputusan bersama

Menurut Arni Muhammad (2004: 111) bahwa “Para karyawan di

semua tingkatan dalam organisasi harus diajak berkomunikasi dan

berkonsultasi mengenai semua masalah dalam semua wilayah kebijakan

organisasi, yang relevan dengan kedudukan mereka ”. Para pegawai di

semua tingkat harus diberi kesempatan berkomunikasi dan berkonsultasi

dengan manajemen di atas mereka agar berperan serta dalam proses

pembuatan keputusan dan penentuan tujuan.Tetapi umumnya pimpinan mau

memberikan informasi ke bawah bila merasa bahwa pesan itu penting bagi

penyelesaian tugas. Tetapi apabila suatu pesan tidak relevan dengan tugas,

pesan itu tetap dipegangnya.

Menurut (Suyati Prawirosentono 2002: 5-6) pengambilan keputusan

didefinisikan sebagai berikut:

“Bagaimana memberikan pedoman atau pegangan kepada orang-orang atau organisasi dalam mengambil keputusan, sekaligus memperbaiki proses pengambilan keputusan dalam kondisi idak

Page 53: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

pasti” ( How to assist people or organization in making decisions, and improving the decision process under of uncertainty).

Pengambilan keputusan menurut Muhyadi (2002: 178) ialah proses

pemilihan yang diantara berbagai alternatif yang tersedia (decion making is

a proses of selecting among available alternatives, atau proses pemikiran

dan tindakan yang menghasilkan pemilihan tingkah laku (decisition making

is the process of thought and action that result in choice behavior).

Dari pendapat di atas bahwa pengambilan keputusan merupakan

pimpinan merupakan kepala kesatuan organisasi yang memiliki wewenang

dan tanggung jawab intern maupun ekstern dalam organisasi, serta

mengawasi pelaksanaan kerja bawahannya, dalam melakukan

kepemimpinannya. Seorang pemimpin di beri kewenangan atau hak untuk

bertindak atau menuntut tindakan oleh bawahannya.

Pada sebuah organisasi, peran pengambilan keputusan sangat

penting karena berpengaruhi terhadap seluruh kegiatan yang dilaksanakan.

Mulai dari penentuan tujuan organisasi, pemilihan bentuk, jenis kegiatan

yang dilaksanakan, jumlah dan kualitas anggota yang terlibat, jenis produk

yang dihasilkan, dan sebagaimana, semuanya adalah akibat dari

pengambilan keputusan yang diambil. Oleh karena itu simon berpendapat

bahwa fungsi pengambilan keputusan merupakan fungsi yang paling

mendalam bagi seorang manajer dalam suatu organisasi.

Pengambilan keputusan pada dasarnya adalah pemilihan salah satu

diantara berbagai alternatif yang tersedia. Untuk dapat menentukan pilihan

terbaik, perlu dilakukan penilaian terhadap berbagai alternatif tersebut dan

setelah itu di ikuti dengan tindakan yang merupakan pelaksanaan dari

keputusan yang telah diambil. Secara agak terperinci tahap-tahap

pengambilan keputusan dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Identifikasi masalah atau penentuan tujuan yang hendak dicapai lewat

keputusan yang akan diambil.

b. Pengembangan dan pencarian berbagai alternatif yang mungkin dapat

diambil.

Page 54: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

c. Penilaian terhadap berbagai aspek yang sudah dikembangkan.

d. Menentukan pilihan yang terbaik.

e. Melaksanakan pilihan yang sudah ditentukan.

f. Melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan keputusan.

Secara ringkas tahap-tahap pengambilan keputusdan dapat dijelaskan

sebagai berikut:

a. Identifikasi masalah atau tujuan.

Keputusan masalah diambil bermula dari rasanya masalah atau

problem tertentu yang menghendaki pemecahan. Masalah yang

dihadapi dapat berupa masalah besar dan dapat juga masalah kecil yang

hampir setiap hari dihadapi. Apapun jenis bobot atau masalah yang

dihadapi, terlebih dahulu harus dikenali masalah apa yang sebenarnya

di rasakan sehingga pemecahan dapat dilakukan secara tepat.dalam

bidang organisasi, kemampuan untuk dapat mengenal masalah dengan

benar ini sangat penting sebab masalah-masalah yang sesungguhnya

dihadapi sangat komplek. Kecuali menyangkut segi proses yang

memang lebih sering menimbulkan masalah, organisasi menghadapi

juga faktor manusia yang sukar diprediksi.

b. Pengembangan alternatif

Pengembangan alternatif adalah berbagai kemungkinan yang

tepat diambil untuk mengatasi masalah yang dirasakan. Terhadap suatu

masalah yang timbul pada umumnya dapat dilakukian berbagai cara

pemecahan. Setiap pemecahan masalah mengandung kelebihan dan

kelemahan masalah tertentu. Untuk mengambil keputuasan yang paling

menguntungkan perlu dikembangkan sejumlah pilihan. Dalam

mengembangkan berbagai alternatif tersebut perlu masing-masing di

identifikasikan keuntungan dan kerugiannya.

c. Penilaian terhadap alternatif

Sebelum menentukan pilihan alternatif mana yang akan dimbil,

terlebih dahulu dilakukan penilaian terhadap berbagaia alternatif yang

tersedia. Pertimbangan yang digunakan untuk melakukan penilaian

Page 55: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

terutama menyangkut segi-segi yang menguntungkan dan

menguntungkan masing-masing alternatif.

d. Pemilihan alternatif.

Bentuk pengambilan keputusan yang sebenarnya ialah

pemilihan alternatif yang dinilai pal;ing tepat dan paling baik di antara

berbagai alternatif yang tersedia, pemilihan alternatif merupakan tindak

lanjut dari penilaian setelah pertimbangan berbagai keuntungan dan

kerugian, karena setiap alternatif mengandung keuntungan dan

kerugian, maka pilihan yang diambil adalah pilihan yang optimal, yaitu

pilihan yang masih, memberikan keuntungan (meskipun tidak

maksimal) tetapi tidak menimbulkan kerugian yang berarti.

e. Pelaksanaan pilihan.

Alternatif yang telah dipilih baru memiliki nilai keputusan

setelah dilaksanakan. Pelaksanaan alternatif dapat dilibatkan anggota

organisasi, dapat pula hanya sebagai dari mereka, tergantung pada jenis

keputusan yang di ambil.

f. Penentuan terhadap pelaksanaan.

Agar keputusan yang telah diambil dan kemudian dilaksanakan

mencapai sasaran yang telah ditentukan, pelaksanaan perlu dipantau

(dimonotor). Dari berbagai pemantauan itu diperoleh umpan balik yang

berguna dalam menyempurnakan kegiatan selanjutnya sehingga

keputusan yang telah diambil tersebut memberikan hasil yang

diharapkan.

3c) Kejujuran

Suasana umum yang diliputi kejujuran dan keterusterangan harus

mewarnai hubungan-hubungan dalam organisasi, dan para pegawai mampu

mengatakan “ apa yang ada pada pikiran mereka” tanpa mengindahkan

apakah mereka berbicara pada temen sejawat, bawahan, atau atasan.

Kejujuran adalah keadaan yang memungkinkan ketersediaan informasi yang

dapat diberikan dan didapat oleh masyarakat luas. Kejujuran merupakan

Page 56: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

kondisi yang memungkinkan partisipasi masyarakat dalam kehidupan

bernegara.

Di samping itu, keterbukaan juga akan mengakibatkan batas-batas

teritorial suatu negara menjadi kabur. Kecanggihan teknologi dan informasi

membuat batas-batas teritorial suatu negara menjadi tidak berarti. Seseorang

akan dengan mudah memberikan dan menerima informasi sesuai dengan

keinginannya. Pada akhirnya kejujuran akan mengakibatkan hilangnya

diferensiasi (perbedaan) sosial. Akan tetapi, kejujuran akan mempengaruhi

berbagai aspek kehidupan di suatu negara. Di lihat dari aspek sosial budaya,

kejujuran akan memberikan ruang gerak bagi masuknya budaya-budaya

barat yang sama sekali berbeda dengan budaya masyarakat Indonesia.

Dilihat dari aspek ideologi, kejujuran akan memberikan ruang bagi tumbuh

dan berkembangnya ideologi-ideologi dari luar yang tidak sesuai dengan

kepribadian suatu bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, munculnya era

kejujuran akan membawa dampak yang sangat buruk apabila kita tidak

dapat mempersiapkan diri.

3d) Keterbukaan dalam berkomunikasi ke bawah

Komunikasi ke bawah menunjukan arus pesan yang mengalir dari

para atasan atau para pemimpin kepada bawahannya. Menurut Lewis(1987)

dalam bukunya Arni Muhammad (2004: 108) komunikasi ke bawah adalah

untuk menyampaikan tujuan, untuk merubah sikap, membentuk pendapat,

mengurangi ketakutan dan kecurigaan yang timbul karena salah informasi,

mencegah kesalahpahaman karena kurang informasi dan mempersiapkan

anggota organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan.

Menurut T. Hani Handoko (2003: 281) bahwa komunikasi ke bawah

ialah komunikasi yang berlangsung antara personel yang satuan kerjanya

tinggi kepada personel yang satuan kerjanya lebih rendah. Bentuk

komunikasi ke bawah dapat berupa instruksi kerja (perintah) maupun pujian

atau teguran kepada bawahan.

Page 57: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Dari pengertian tersebut kemudian diturukan untuk indikator

komunikasi ke bawah adalah:

a. Penjelasan atasan dalam memberikan petunjuk kerja.

b. Pemberian pujian dari atasan ke bawahan.

c. Pemberian teguran dari atasan ke bawahan.

Jalannya komunikasi ke bawah dapat digambarkan sebagai berikut:

Pimpinan

Media

Feed Back

Pesan

Karyawan

Gambar 2. komunikasi ke bawah

Sumber : T. Hani Handoko (2003 : 281)

Fungsi komunikasi ke bawah digunakan pimpinan untuk:

a. Melaksanakan kebijaksanaan, prosedur kerja, peraturan, instruksi,

mengenai pelaksanaan kerja bawahan.

b. Menyampaikan pengarahan doktrinasi, evaluasi, teguran.

c. Memberikan informasi mengenai tujuan organisasi, kebijaksanaan-

kebijaksanaan organisasi, insentif.

Seorang pimpinan harus lebih memperhatikan komunikasi dengan

bawahannya, dan memahami cara-cara mengambil kebijaksanaan, terhadap

bawahannya. Keberhasilan organisasi dilandasi oleh perencanaan yang

tepat, dan seorang pimpinan organisasi yang memiliki jiwa kepemimpinan.

Kedua hal terseut merupakan modal utama untuk kemajuan organisasi yang

dipimpinnya.

Kecuali untuk keperluan informasi rahasia, anggota organisasi harus

relatif mudah memperoleh informasi yang berhubungan dengan tugas

mereka saat ini, yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk

Page 58: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

mengkoordinasikan pekerjaan mereka dengan orang-orang atau bagian-

bagian lainnya, dan yang berhubungan luas dengan perusahaan, organisasi,

para pemimpin dan rencana-rencana.

3e) Mendengarkan dalam Komunikasi ke Atas

Dalam bukunya Arni Muhammad (2004: 117)Yang dimaksud

dengan komunikasi ke atas adalah pesan yang mengalir dari bawahan

kepada atasan atau dari tingkat yang lebih rendah kepeda tingkat yang lebih

tinggi. Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk memberikan balikan,

memberikan saran dan mengajukan pertanyaan. Komunikasi ini mempunyai

efek pada penyempurnaan moral dan sikap karyawan

Menurut T. Hani Handoko (2003: 281) bahwa komunikasi ke atas

ialah komunikasi yang berlangsung antara personel yang satuan kerjanya

rendah kepada personel yang satuan lebih tinggi. Salah satu bentuk

komunikasi ini adalah laporan kerja.

Dari pengertian tersebut kemudian diturukan untuk indikator

komunikasi ke atas adalah:

a. Penyampaian laporan dari bawahan ke atasan.

b. Penyampaian saran / pendapatan dari bawahan ke atasan

c. Penyampaian keluhan dari bawahan ke atas

Komunikasi ke atas dapat digambarkan sebagai berikut:

Pimpinan

Media

Feed Back

Pesan

Karyawan

Gambar 3. komunikasi ke atas

Sumber : T. Hani Handoko (2003 : 281)

Page 59: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Hambatan dalam Komunikasi ke atas

• Kecenderungan karyawan untuk menyembunyikan perasaan dan

pikirannya.

• Perasaan karyawan bahwa pimpinan dan supervisor tidak tertarik

kepada masalah mereka.

• Kurangnya reward atau penghargaan terhadap karyawan yang

berkomunikasi ke atas

• Perasaan karyawan bahwa supervisor dan pimpinan tidak dapat

menerima dan merespon terhadap apa yang dikatakan oleh karyawan.

3f) Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi

Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan Sondang P. Siagian

(2002: 38) bahwa “ Kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang dapat di

capai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai

dengan wewenang dan tangung jawab masing-masing dalam rangka

mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan. Menurut Prawirosentono

(2002: 2) menyatakan bahwa:

“Permormance atau kinerja sebagai hasil kerja yang dapat di capai oleh seseorang atau kelompok orang dalam saatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai normal maupun etika “. Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa pengertian kinerja

menyangkut beberapa hal, antara lain :

1. Merupakan hasil kerja

2. Sesuai wewenang dan tanggung jawab

3. Dalam rangka mencapai tujuan

4. Pelaksanaan secara legal

Tujuan penilaian kinerja yang tinggi. Menurut Prawirosentono

(2002: 23) menjelaskan ”Bahwa sebuah studi yang dilakukan akhir-akhir ini

mengidentifikasi ada dua puluh macam tujuan informasi kinerja yang

Page 60: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

berbeda-beda”. Yang dapat dikelompokkan dalam empat macam kategori,

yaitu:

1. Evaluasi yang menekankan perbandingan antar-orang.

2. Pengembangan yang menekankan perubahan-perubahan dalam diri

seseorang dengan berjalannya waktu.

3. Pemeliharaan sistem.

4. Dokumentasi keputusan-keputusan sumber daya manusia bila terjadi

peningkatan.

Efektifitas dari perhatian kinerja yang tinggi diatas yang

dikategorikan dari dua puluh macam tujuan penilaian kinerja ini tergantung

dalam sasaran bisnis strategis yang ingin dicapai. Oleh sebab itu penilaian

kinerja diintegrasikan dengan sasaran-sasaran strategis karena berbagai

alasan Schuler&Jackson dalam P Siagian (2000 : 48), yaitu:

1. Mensejajarkan tugas individu dengan tujuan organisasi yaitu,

menambahkan deskripsi tindakan yang harus diperlihatkan karyawan

dan hasil-hasil yang harus mereka capai agar suatu strategi dapat hidup.

2. Mengukur kontribusi masing-masing unit kerja dan masing-masing

karyawan.

3. Evaluasi kinerja memberi kontribusi kepada tindakan dan keputusan-

keputusan administratif yang mempertinggi dan mempermudah strategi.

4. Penilaian kinerja dapat menimbulkan potensi untuk mengidentifikasi

kebutuhan bagi strategi dan program-program baru.

B. Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran pada dasarnya merupakan arahan penalaran untuk

sampai pada pemberian sementara atas dasar masalah yang telah di rumuskan

yang berguna mewadai teori-teori yang seolah-olah terlepas satu sama lain

menjadi rangkaian yang utuh mengarah pada jawaban sementara.

Berdasarkan pada landasan teori yang telah di tetapkan terdapat gambaran

bahwa suatu organisasi perlu adanya komunikasi. Komunikasi organisasi adalah

Page 61: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

suatu proses penyampaian berita yang terjadi dalam suatu organisasi tertentu (

sesuatu yang terjadi dalam proses kerja sama sekelompok orang untuk mencapai

tujuan tertentu ) dan dalam rangka mencapai tujuan organisasi tertentu. Maka

berdasarkan iklim komunikasi dan iklim komunikasi secara umum, maka dapat di

ketahui iklim komunikasi organisasi untuk pencapaian tujuan yang baik.

Persepsi atas kondisi-kondisi kerja karyawan, saling percaya, partisipasi

dalam membuat keputusan, pemberian dukungan, keterbukaan dalam komunikasi

ke bawah, kerelaan mendengarkan komunikasi dari bawahan, keprihatinan untuk

kinerja yang tinggi, yang membangun iklim komunikasi organisasi.

Tidakkah mungkin dalam suatu organisasi dapat mencapai tujuan secara

efektif dan efisien tanpa adanya komunikasi dengan bawahan. Selain komunikasi

antar pimpinan dengan bawahan perlu juga bagi suatu organisasi untuk

menciptakan komunikasi yang baik di antara sesama karyawan supaya terjadi ke

kompakan kerja.

Agar tujuan organisasi dapat tercapai, iklim komunikasi yang terbuka

perlu juga untuk menigkatkan komunikasi sesama rekan kerja, iklim komunikasi

organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten di tinjau dari beberapa dimensi, sebagai

berikut: Kepercayaan, pengambilan keputusan, keterbukaan dalam komunikasi ke

bawah, mendengarkan dalam komunikasi keatas, perhatian pada berkinerja tinggi,

sehingga dengan hubungan yang baik mereka akan di hargai sekalipun mereka

hanyalah pegawai biasa, sehingga dapat di simpulkan bahwa manfaat dari

komunikasi yang baik adalah sebagai salah satu alternatif peningkatan efektivitas

kerja karyawan.

Page 62: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Untuk memperjelas uraian di atas, di gambarkan kerangka pemikiran ini

sebagai berikut :

Gambar 4 :Kerangka Pemikiran

Organisasi

Iklim Komunikasi

a. Kepercayaan b. Pembuatan keputusan

bersama c. Kejujuran d.Keterbukaan dalam

komunikasi ke bawah e. Mendengarkan dalam

komunikasi ke atas

f. Perhatian pada tujuan berkinerja tinggi

Pencapaian Tujuan

Page 63: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ilmiah ini merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

memperoleh kebenaran ilmiah. Suatu penelitian dapat dikatakan bermutu akan

mengandung kebenaran ilmiah apabila peneliti tersebut dilakukan melalui

prosedur yang sistimatik, obyektif dan berdasarkan data yang benar.

Menurut Usman dan Akbar (2000: 42) ” Metodologi penelitian adalah

suatu pengkajian dalam memperoleh peraturan-peraturan yang terdapat

dipenelitian. Sedangkan Menurut Winarno Surachmad (2001:131) menyatakan

bahwa “ Metodologi merupakan ilmu tentang cara-cara yang digunakan untuk

mencapai suatu tujuan dengan menggunakan teknik-teknik serta alat tertentu”.

Berdasarkan kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud metodologi adalah ilmu yang membahas dan mempelajari tentang

metode-metode atau cara-cara tertentu yang harus ditempuh dalam melaksanakan

kegiatan penelitian untuk tujuan tertentu.

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Dalam melakukan penelitian diperlukan suatu tempat penelitian untuk

memperoleh data yang mendukung tercapainya tujuan penelitian. Di dalam

melaksanakan penelitian ini peneliti memilih lokasi di Kejaksaan Negeri Klaten,

dengan alasan sebagai berikut:

1. Tersedia data dan informan yang di butuhkan dalam melaksanakan penelitian.

2. Lokasi di Kejaksaan Negeri Klaten mudah dijangkau sehingga memudahkan

penelitian dalam mengambil data.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 7 (enam) bulan terhitung mulai dari

pengajuan masalah sampai dengan penyusunan laporan hasil penelitian, diawali

dari bulan Juli 2010 sampai Januari 2011, setelah proposal penelitian ini disetujui

Page 64: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

oleh dosen pembimbing skripsi dan telah mendapatkan ijin dari pihak-pihak yang

berwenang.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Untuk mengkaji permasalahan penelitian secara detail dan lengkap

diperlukan suatu bentuk pendekatan penelitian yang tepat. Ada tiga pendekatan

yang digunakan dalam penelitian yaitu kualitatif, kuantitatif dan kombinasi antara

keduanya. Pendekatan ini mempunyai dasar filosofis yang berbeda-beda yang

akhirnya membawa konsekuensi perbedaan pada pelaksanaan teknis pada

penelitian selanjutnya. Berdasarkan permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini

maka peneliti mengguanakan bentuk penelitian deskriptif kualitatif.

Menurut Bogdan & Taylor yang terdapat dalam buku Lexy J. Moleong

(2007:4) menyatakan bahwa “ Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang dapat diamati”. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan

individu tersebut secara holistik (utuh). Sedangkan menurut Kirk & Miller dalam

buku Lexy J. Moleong (2007:4) mendefinisikan bahwa “ Penelitian kualitatif

adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental

bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam

peristilahannya”. Menurut Iskandar dalam bukunya Metodologi penelitian

pendidikan dan sosial kualitatif dan kuantitatif (2008:186) bahwa “ Pentingnya

penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan data-data yang berbentuk lisan

maupun tulisan, peneliti dapat memahami lebih mendalam tentang fenomena-

fenomena atau peristiwa-peristiwa setting sosial yang berhubungan dengan fokus

masalah yang diteliti”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif

adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

dialami subjek peneliti, misalnya : perilaku, persepsi, tindakan dan lain-lain secara

holistik atau menyeluruh dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata, pada

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan metode ilmiah. Dalam

Page 65: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif karena peneliti ingin

menggambarkan secara menyeluruh dan tidak membuktikan suatu hipotesis.

2. Strategi Penelitian

Strategi penelitian diperlukan untuk mengkaji permasalahan yang diteliti

secara tepat. Strategi yang dipilih akan digunakan untuk mengamati,

mengumpulkan informasi, mengkaji analisis hasil penelitian dan untuk

menetapkan sampel serta pemilihan instrument penelitian yang digunakan untuk

mengumpulkan informasi.

Menurut H.B. Sutopo (2002:112) mengemukakan bahwa “ Dalam

penelitian kualitatif dikenal adanya studi kasus tunggal maupun studi kasus ganda.

Secara lebih jelas studi kasus tunggal maupun studi kasus ganda masih dibedakan

adanya jenis terpancang ataupun holistis penuh”. Berdasarkan pendapat tersebut

dinyatakan bahwa strategi penelitian dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a. Tunggal terpancang yaitu penelitian tersebut terarah pada suatu karakteristik

dan sudah memilih serta menentukan variabel yang menentukan yang

menjadi fokus utama sebelum memasuki lapangan.

b. Ganda terpancang yaitu penelitian ini mensyaratkan adanya sasaran lebih dari

satu yang memiliki perbedaan karakteristik dan sudah memilih serta

menentukan variabel yang menjadi fokus utamanya sebelum memasuki

lapangan.

c. Holistik penuh yaitu penelitian dalam kajiannya sama sekali tidak

menentukan fokus sebelum peneliti terjun ke lapangan.

Berdasarkan permasalahan penelitian kualitatif dengan pendekatan

deskriptif dan strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus

tunggal terpancang. Studi kasus merupakan pembahasan kasus secara intensif dan

mendetail. Subjek yang diselidiki terdiri dari satu unit yang dipandang sebagai

kasus. Kasus dapat terbatas pada satu orang, satu lembaga, satu peristiwa dan

kelompok objek lain yang dipandang tunggal dalam arti hanya ada satu masalah

yang akan diteliti, sedangkan maksud terpancang adalah apa yang diteliti dibatasi

Page 66: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

pada aspek yang sudah dipilih sebelum melaksanakan penelitian di lapangan,

sehingga dalam pengumpulan data terarah pada tujuan penelitian.

C. Sumber Data

Sumber data menurut Suharsimi Arikunto (2002:107) adalah “Subjek dari

mana data dapat diperoleh”. Sumber data secara singkat diklasifikasikan menjadi

tiga yaitu :

1. Person : sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan

melalui wawancara atau angket (orang).

2. Place : sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan

bergerak. Diam : ruang, benda, warna dan lain-lain. Bergerak : aktifitas,

kinerja dan lain-lain.

3. Paper : sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka,

gambar dan simbol-simbol lainnya.

Menurut Lofland & Lofland dalam bukunya Lexy J. Moleong (2007:157),

“Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”. Sedangkan

menurut H.B. Sutopo(2002:49) bahwa “Sumber data kualitatif dapat berupa

manusia, tingkah laku, dokumen dan arsip serta berbagai benda lain”.

Berdasarkan uraian tersebut maka untuk memperoleh data informasi yang

berkaitan dengan masalah penelitian tersebut, sumber data diambil dari :

a. Informan

Informan adalah seseorang yang dapat memberikan informasi

mengenai seluk-beluk permasalahan yang diperlukan dalam penelitian.

Menurut H.B Sutopo (2002: 49) “ dalam penelitian kualitatif posisi nara

sumber sangat penting, sebagai individu yang memiliki informan”. Yang

bertindak sebagai informan adalah orang yang di pandang mengetahui

masalah yang akan di pakai peneliti, serta sebagai informan adalah:

1. Kepala Kejaksaan Negeri Klaten

2. Kepala Urusan Kepegawaian

3. Kasubag Pembinaan

Page 67: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

4. Kepala Seksi Intelijen

5. Kasubsi Tata Usaha

6. Staf Karyawan

b. Tempat dan Peristiwa

Lokasi penelitian adalah Kantor Kejaksaan Negeri Klaten yang

beralamat di jalan Pemuda Selatan No. 82 Klaten yang menjadi tempat

berlangsungnya pelaksanaan operasional atau kegiatan sehari-hari dari kantor

tersebut.

c. Arsip dan Dokumen

Arsip menurut The Liang Gie (2000: 118) “ Arsip adalah suatu

kumpulan warkat yang disimpan secara sistematis karena mempunyai suatu

kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat secara cepat ditemukan kembali”.

Dokumen menurut Trimo dalam buku Ign. Wursanto (2003:42),

“Dokumen adalah semua bahan pustaka, baik yang berbentuk tulisan, cetakan

maupun bentuk rekaman lainnya seperti pita suara/cassets, video tapes, film,

filmstrip, slide, microfilm, microfiche, gambar dan foto”. Sedangkan menurut

Guba & Lincoln dalam buku Lexy J. Moleong menyatakan bahwa saat ini

orang membedakan dokumen dan record . “ Record adalah setiap pernyataan

tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian

suatu peristiwa atau penyajian akunting. Dokumen ialah setiap bahan tertulis

ataupun film …”.

Adapun alasan digunakan dokumen sebagai keperluan penelitian

menurut Guba & Lincoln dalam buku Lexy J. Moleong (2007:217) adalah

sebagai berikut :

1. Dokumen dan record digunakan karena merupakan sumber yang stabil, kaya dan mendorong.

2. Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian. 3. Keduanya berguna dan sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya

yang alamiah, sesuai dengan konteks, lahir dan berada dalam konteks. 4. Record relatif murah dan tidak sukar diperoleh, tetapi dokumen harus

dicari dan ditemukan. 5. Keduanya tidak reaktif sehingga sukar ditemukan dengan teknik kajian

isi.

Page 68: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

6. Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki.

Adapun dokumen yang dijadikan sumber dalam penelitian ini adalah

dokumen program kerja Kepala Pimpinan Kejaksaan dan Karyawan

Kejaksaan Negeri Klaten.

D. Teknik Sampling (Cuplikan)

Teknik sampling merupakan kegiatan untuk merumuskan tentang siapa

dan berapa banyak sampel yang akan dijadikan sebagai sumber informasi.

Menurut Husaini Usman (2004:44) teknik sampling berguna untuk :

1. Mereduksi anggota populasi menjadi anggota sampel yang mewakili

populasinya (representatif), sehingga kesimpulan terhadap populasi dapat

dipertanggung jawabkan.

2. Menghemat waktu dan tenaga.

Teknik sampling yang lain adalah snowball sampling. Menurut Yin yang

dikutip oleh H.B. Sutopo (2002:57), menyatakan bahwa:

Teknik snowball sampling digunakan bilamana peneliti ingin mengumpulkan data yang berupa informasi dari informasi dalam salah satu lokasi, tetapi peneliti tidak tahu siapa yang tepat untuk dipilih, karena tidak mengetahui kondisi dan sruktur warga masyarakat dalam lokasi tersebut sehingga tidak bisa merencanakan pengumpulan data secara pasti.

Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian, teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan snowball

sampling yaitu peneliti pertama kali menentukan informan yang dianggap paling

mengetahui informasi yang relevan dengan penelitan dan selanjutnya pemilihan

informan ini dapat berkembang ke informan lain yang dianggap mengetahui suatu

data/informasi. Penentuan jumlah informan ini akan berhenti bila pengambilan

informasi sudah cukup untuk menjawab masalah penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam memecahan masalah agar dapat terpecahkan secara tuntas, maka di

perlukan suatu data yang valid, sedangkan untuk mendapatkan data yang valid

Page 69: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

maka perlu dilakukan suatu teknik pengumpulan data. Menurut Goetz da

LeComte dalam H.B. Sutopo (2002:78) bahwa “ Teknik pengumpulan data dalam

penelitian kualitatif dapat dikelompokkan dalam dua cara yaitu teknik interaktif

dan non interaktif”. Metode interaktif meliputi wawancara mendalam dan

observasi langsung, sedangkan metode non interaktif meliputi observasi kuesioner

dan mencatat dokumen maupun arsip.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Teknik Wawancara

Menurut Lexy J. Moleong (2007:186), “ Wawancara adalah

percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua

pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan

terwawancara (interviewee) yabg memberikan jawaban atas pertanyaan itu”.

Sedangkan menurut Husaini Usman (2004:57-58), “ Wawancara adalah tanya

jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung, dimana

pewawancara yang disebut interviewer sedangkan orang yang diwawncarai

disebut interviewee”. Menurut Lincoln & Guba dalam Lexy J. Moleong

(2007:186), maksud mengadakan wawancara antara lain “ Mengkonstruksi

mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan,

kepedulian, dan lain-lain …”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa wawancara merupakan

salah satu teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang

dilakukan dengan mengadakan tanya jawab antara interviewer dengan

interviewee secara langsung.

Berdasarkan sifatnya wawancara dibedakan menjadi dua yaitu

wawancara berencana dan wawancara tidak berencana. Wawancara

berencana adalah wawancara yang dilakukan dengan menyiapkan daftar

pertanyaan terlebih dahulu dan tidak menutup kemungkinan pertanyaan

dalam wawancara tersebut berkembang sesuai data dan informasi yang

dibutuhkan dalam penelitian. Sedangkan wawancara tidak berencana adalah

wawancara yang dilakukan secara langsung tanpa membuat daftar pertanyaan

terlebih dahulu.

Page 70: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Dalam penelitian ini wawancara dikaksanakan secara berencana dan

terbuka artinya mereka tahu tujuan dari wawancara baik secara formal

maulun informal sehingga dapat memberikan informasi secara bebas dan

objektif tanpa adanya tekanan.

2. Analisis Arsip dan Dokumen

Menurut Husaini Usman (2000:73), “ Analisis dokumen adalah teknik

pengumpulan data yang diperoleh melalui dokumen”. Analisis dokumen

dilakukan dengan cara menganalisa dan mencatat arsip dan dokumen lain

yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Adapun dokumen yang

dianalisis dalam penelitian ini adalah Kegiatan kantor di Kejaksaan Negeri

Klaten.

3. Teknik Observasi

Menurut Lexy J. Moleong (2007:175) bahwa, “ Pengamatan

memungkinkan peneliti merasakan apa yang dirasakan dan dihayati oleh

subjek sehingga memungkinkan pula peneliti menjadi sumber data;

pengamatan memungkinkan pembentukan pengetahuan yang diketahui

bersama baik dari pihaknya maupun dari pihak subjek”. Menurut Husaini

Usman (2004:54) menyatakan bahwa, “ Observasi adalah pengamatan dan

pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti”. Sedangkan

Cholid Narbuko (1999:70) menyatakan, “ Observasi / pengamatan merupakan

alat pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati dan mencatat

secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki”. Sehingga peneliti dalam hal

ini terjun langsung ke lokasi penelitian mengadakan pengamatan secara

langsung terhadap objek penelitian yang meliputi : keadaan Kejaksaan Negeri

Klaten dan mencatat fenomena yang diselidiki melalui penglihatan.

Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

observasi non partisipan (observasi tak berperan), yaitu peneliti tidak ikut

berpartisipasi langsung dalam populasi atau tidak menjadi bagian dari

populasi.

Page 71: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

F. Validitas Data

Validitas data adalah ketepatan atau keakuratan data yang telah

dikumpulkan, dimana data tersebut akan dianalisis dan diterik kesimpulan akhir

penelitian. Untuk menetapkan keakuratan data tersebut maka diperlukan teknik

pemeriksaan data yang dilakukan dengan triangulasi data.

Validitas data sangat diperlukan agar data dan informasi yang diperoleh

dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Menurut H.B. Sutopo (2002:70)

bahwa, “ Validitas merupakan jaminan bagi kemantapan kesimpulan dan tafsiran

makna penelitiannya”.

Menurut Lexy J. Moleong (2007:330) menyatakan bahwa, “ Triangulasi

adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain,

di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap

data itu”. Menurut Patton dalam Lexy J. Moleong (2007:330) bahwa triangulasi

dibagi menjadi empat macam yaitu:

1. Triangulasi Data (Data Triangulation) Triangulasi data sering disebut juga triangulasi sumber. Data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda. Dengan demikian apa yang diperoleh dari sumber satu bisa lebih teruji kebenarannya bilamana dibandingkan dengan data sejenis yang diperoleh dari sumber lain yang berbeda.

2. Triangulasi Peneliti (Investigator Triangulation) Triangulasi ini dilakukan dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamatan lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data.

3. Triangulasi Metode (Methodological Triangulation) Triangulasi ini dilakukan dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan yang berbeda.

4. Triangulasi Teoritis (Theoretical Triangulation) Triangulasi ini dilakukan dengan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji.

Dalam penelitian ini digunakan triangulasi data atau sumber dan metode.

Triangulasi data / sumber adalah dengan membandingkan dan meng-cross check

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui sumber data yang

berbeda, dalam hal ini yang dilakukan peneliti adalah membandingkan data yang

diperoleh dari wawancara dan informan yang satu dengan informan yang lain.

Sedangkan triangulasi metode adalah pengumpulan data tetapi dengan

Page 72: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda, misalnya suatu saat data

dikumpulkan dengan metode wawancara disaat lain menggunakan observasi dan

analisis dokumen, dalam hal ini peneliti membandingkan data yang diperoleh dari

hasil wawancara dengan data yang diperoleh dari hasil observasi di Kejaksaan

Negeri Klaten.

G. Analisis Data

Menurut Bogdan & Biklen yang dikutip oleh Lexy J. Moleong (2007:248):

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Menurut Bogdan & Taylor dalam bukunya Iskandar (2008:221)

menyatakan bahwa “ Analisis data sebagai proses yang mencari usaha secara

formal untuk menemukan tema dan merumuskan ide seperti yang disarankan oleh

data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan ide itu”.

Sedangkan menurut Gay dalam buku Iskandar (2008:221) menyatakan bahwa

“Analysis of data can investigated by comparing responses on one data with

responses on other data”. Maksudnya adalah analisis data dilakukan dengan

menguji kesesuaian antara data yang satu dengan data yang lain.

Di dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah analisis

interaktif mengalir. Menurut Matthew B. Miles & Michael Hubberman (2002:16)

analisis data terdiri dari 3 kegiatan yaitu :

1. Reduksi Data Proses pemilihan pemusatan perhatian pada penyederhanan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan yang terdapat dilapangan. Menurut Lexy J. Moleong (2007:247) reduksi data dilakukan dengan melakukan abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada didalamnya.

2. Penyajian Data Penyajian data merupakan suatu kegiatan untuk menyusun sekumpulan informasi yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan penentuan tindak lanjut. Untuk memudahkan peneliti dalam mengambil

Page 73: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

kesimpulan maka data yang sudah diperoleh perlu disajikan dalam bentuk-bentuk tertentu guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam bentuk yang terpadu.

3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Dalam melakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi dilakukan sejak pengumpulan data kemudian mencari makna data. Reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan merupakan alur kegiatan yang terjadi bersama-sama serta sebagai proses siklus dan interaktif. Penarikan kesimpulan merupakan analisis rangkaian pengolahan data yang berupa gejala dan kasus yang didapat di lapangan. Penarikan kesimpulan bukanlah langkah final dari suatu kegiatan analisis karena kesimpulan-kesimpulan tersebut terkadang masih belum jelas sehingga perlu diverifikasi.

Ketiga komponen tersebut berjalan bersama pada waktu kegiatan

pengumpulan data. Setelah memperoleh data, reduksi data segera dibuat dan

dengan penyajian data. Dari sajian data tersebut dapat dipergunakan untuk

menyusun kesimpulan sementara. Kesimpulan ini masih bersifat sementara karena

jika ada data baru maka kesimpulan tersebut dapat berubah.

Untuk memperjelas, peneliti sajikan model analisis interaktif mengalir

sebagai berikut:

Gambar 5. Skema Model Analisis Data Interaktif

Sumber: Matthew B. Miles & Michael Hubbermanyang dikutip oleh soetardi,

(2005:20)

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Reduksi Data

Penarikan Kesimpulan / Verifikasi

Page 74: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan suatu proses tahapan atau langkah-langkah

penelitian yang menggambarkan kegiatan sejak awal (persiapan) sampai dengan

pembuatan laporan. Menurut Hurber dan Milles dalam Soetardi (2005: 25), tahap-

tahap penelitian terdiri dari :

1. Tahap Persiapan Tahap persiapan penelitian ini terdiri dari penyusunan rancangan penelitian, pemilihan lapangan penelitian, mengurus perijinan, menjajaki dan menilai lapangan, memilih dan memanfaatkan informan, menyiapkan perlengkapan penelitian, persoalan etika penelitian.

2. Tahap pelaksanaan Tahap pekerjaan lapangan dibagi menjadi tiga bagian yaitu memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan, berperan serta sambil mengumpulkan data. Dalam pengumpulan data ini peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumen. Ketiga teknik ini digunakan untuk melengkapi data yang lain sehingga data yang dikumpulkan valid.

3. Tahap Analisis Data Tahap analisis data dibagi atas tiga bagian yaitu konsep dasar analisis data, menemukan tema dan merumuskan hipotesis dan bekerja dengan hipotesis.

4. Tahap Penulisan Laporan Penelitian Merupakan tahap akhir dimana peneliti mulai menyusun hasil laporan yang telah disusun secara rapi dilanjutkan dengan penggandaan laporan sesuai dengan jumlah yang di butuhkan.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan beberapa prosedur tersebut

sebagai berikut :

1. Penyususunan Proposal

Proposal penelitian ini memuat pendahuluan, landasan teori dan metodologi

penelitian yang diajukan kepada pembimbing dan ketua program untuk

mendapat persetujuan.

2. Pengurusan Perijinan

Tahap ini dilakukan setelah proposal disetujui oleh pembimbing dan ketua

program, serta mengajukannya ke Kantor Kejaksaan Negeri Klaten

3. Pengumpulan Data

Pada tahap ini peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian untuk

mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan

wawancara dengan informan, observasi dan analisis dokumen.

Page 75: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

4. Analisis Data

Analisis data dilakukan bersamaan dengan tahap pengumpulan data untuk

menghindari data hilang. Analisis data dilakukan dengan mengatur,

mengurutkan dan mengelompokkan data agar data dapat disajikan secara

terperinci.

5. Penyusunan Laporan

Tahap ini merupakan tahap akhir dari prosedur penelitian, tahap ini dilakukan

setelah pengumpulan data dan analisis data sehingga diperoleh suatu

kesimpulan. Penyusunan laporan penelitian akan diujikan dan dipertanggung

jawabkan dihadapan tim penguji skripsi, untuk kemudian diperbanyak sesuai

dengan kebutuhan.

Untuk lebih memperjelas, berikut sistematis prosedur penelitian yang

lebih rinci :

Gambar 6. Bagan Prosedur Penelitian

Sumber : Matthew B. Miles & Michael Hubberman yang dikutip oleh Soetardi

(2005:25)

Tahap Pra Lapangan

Tahap Lapangan

Pengumpulan Data dan Analisis Awal

Analisis Akhir

Perbanyak Laporan

Penulisan Laporan

Penarikan Kesimpulan

Page 76: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Bab IV

Laporan Hasil Penelitian

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah singkat berdirinya Kejaksaan Negeri Klaten

Menurut keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun

1999 tentang susunan organisasi dan Tata kerja Kejaksaan Republik

Indonesia. Kejaksaaan adalah lembaga pemerintah yang melaksanakan

kekuasaan negara penegak hukum di bidang penuntutan dalam tata susunan

kekuasaan badan-badan penegak hukum dan keadilan. Di pimpin oleh Kepala

Kejaksaan yang bertangung jawab kepada Jaksa Agung. Berdasarkan

pengertian tersebut, Kejaksaan dalam melaksankan tugas dan wewenang di

bidang penuntutan bertujuan untuk memelihara kebijakan di bidang

penuntutan dengan ciri khas yang menyatu dalam tata pikir, tata laku, dan tata

kerja.

Kejaksaan Negeri Klaten terletak di wilayah pemerintahan kota

Klaten. Kejaksaan Negeri Klaten berdiri di atas hak tanah pakai dengan luas

9640² berada di Jl. Pemuda Selatan No 82. luas wilayah kejaksaan 665,56 Km

dan letak wilayah Bujur Timur 110.30 – 110.45. lintang selatan 7.30 – 7.45.

Bangunan Kejaksaan Negeri Klaten terdiri dari bangunan-bangunan yang

memanjang dari arah utara ke selatan, batas wilayah sebelah Utara Kabupaten

Boyolali, sebelah Timur Kabupaten Sukoharjo, sebelah Selatan Gunung

Kidul, sebelah Barat Kabupaten Sleman.

Bangunan Kejaksaan Negeri Klaten pada mulanya berdiri sejak jaman

belanda. Tentang bangunan-bangunan yang ada di lokasi Kejaksaan Negeri

Klaten tersebut, pada mulanya sebagai berikut :

Pada tahun 1950, di tengah kota Kabupaten Klaten berdiri sebuah

gedung besar, yang motifnya bangunan belanda. Di situ suatu Asisten

Residen Belanda, setelah di tinggal kantor tersebut di tempati 3 (tiga)

instansi:

Page 77: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

1. Pengadilan Negeri Klaten

2. Kantor KALPOLRES

3. Kejaksaan Negeri Klaten

Dari ketiga instansi tersebut, yang pertama meninggalkan gedung

Asisten Residen Belanda adalah KAPOLRES, setelah memiliki dgedung

sendiri. Kemudian di susulnya kantor Pengadialan Negeri Klaten yang

menempati kantor baru, sedangkan Kejaksaan Negeri Klaten tetap

menggunakan dan menguasai aset bangunan negara tersebut sampai sekarang

ini, walaupun Kejaksaan Negeri Klaten sudah mendirikan gedung baru sejak

tahun 1982 di Jl. Pemuda Selatan No 82.

2. Lokasi Kejaksaan Negeri Klaten

Kantor Kejaksaan Negeri Klaten berlokasi di Jalan Jl. Pemuda

Selatan No 82 Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

3. Visi, Misi dan Motto Kejaksaan Negeri Klaten

Kejaksaan Negeri Klaten sebagai lembaga pemerintah tingkat

kabupaten yang melaksanakan kekuasaan negara terutama di bidang

penuntutan dan menganut asas satu dan tidak terpisah-pisahkan dalam

melaksanakan penuntutan, memiliki kewajiban untuk mewujudkan Visi, Misi

dan Motto Kejaksaan Negeri Klaten sebagai berikut:

a. Visi

Mewujudkan Kejaksaan Negeri Klaten sebagai lembaga penegak hukum

yang independen dengan menjunjung tinggi HAM dalam negeri hukum

berdasarkan Pancasila.

b. Misi

1. Penanganan penyelidikan perkara tindak pidana dan tindak pidana

perkara penting lainnya.

2. Peningkatan kualitas penanganan dan penyelesaian tindak pidana yang

menarik perhatian masyarakat.

Page 78: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia, sarana

dan prasarana serta efektifitas dan efisien pelaksanaan tugas dan

wewenang Kejaksaan.

c. Motto

TRI KARAMA ADHYAKSA

1. Satya

Kesetiaan yang bersumber pada rasa jujur baik terhadap Tuhan Yang

Maha Esa terhadap diri sendiri dan keluarga maupun kepada

manusia.

2. Adhi

Kesempurnaan dalam bertugas dan unsur utama pemilihan rasa

tanggung jawab, bertanggung jawab baik terhadap Tuhan Yang

Maha Esa, terhadap keluarga dan terhadap sesama manusia.

3. Wicaksana

Bijaksana dalam tutur kata dan tingkah laku khususnya dalam

pengetrapan kekuasaan dan kewenangan.

4. Struktur Organisasi

Berdasarkan Keputusan Kejaksaan Negeri Klaten tentang penjabatan

tugas, fungsi dan pembagian kerja di Kejaksaan Negeri Klaten, susunan

organisasi Kejaksaan Negeri Klaten terdiri 16 (enam belas) jabatan struktur

yaitu:

a. Kepala Kejaksaan Negeri Klaten

b. Kasubag Pembinaan

c. Kaur Kepegawaian

d. Kaur Keuangan

e. Kaur Perlengkapan

f. Kaur Tata Usaha dan perpustakaan

g. Kasi Intelijen

h. Kasubsi Sospol

Page 79: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

i. Kasubsi EK. Dan Moneter

j. Kasubsi Prodsarin

k. Kasi Pidum

l. Kasubsi Prapenuntut

m. Kasubsi Penuntut

n. Kasi Pidsus

o. Kasubsi Penyelidikan

p. Kasi Datun

Adapun tugas pokok dan fungsi dari masing-masing pegawai akan

dijelaskan sebagai berikut:

1. Kepala Kejaksaan Negeri Klaten

Tugas dan wewenang :

a. Memimpin dan mengendalikan Kejaksaan dalam melaksanakan tugas

wewenang dan fungsi serta pembinaan aparatur Kejaksaan agar

berdaya guna dan berhasil guna.

b. Menerapkan dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan hukum dan

keadilan baik preventif maupun regretif yang menjadi tanggung

jawabnya sesuai peraturan perundang-undangan.

c. Melakukan penyelidikan, penyidikan, penuntutan, eksekusi, dan

tindakan hukum lain berdasarkan peraturan perundang-undangan.

d. Mengkoordinasi penanganan perkara pidana tertentu dengan instansi

terkait meliputi penyelidikan dan penyidikan serta melaksanakan

tugas yustisial.

e. Membina dan melaksanakan kerja sama dengan dapertemen, lembaga

pemerintahan non depertemen, lembaga negara, instansi dan

organisasi lain untuk memecahkan masalah yang timbul terutama

yang menjadi tanggung jawabnya.

2. Kepala Sub Bagian Pembinaan

Tugas Pokoknya:

Page 80: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Kepala Sub Bagian pembinaan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

di bidang kesekretarisan di lingkungan Kejaksaan.

Dalam melaksanakan fungsinya sebagaimana pada pasal 12, Kepala Sub

Bagian Pembinaan menyelenggarakan fungsinya, sebagai berikut:

a. Pelaksanaan penyiapan rumusan kebijakan teknis di bidang

kesekretarisan berupa pembinaan, pemberian bimbingan, dan

pengamatan teknis.

b. Pelaksanaan koordinasi dengan semua satuan kerja dalam rangka

penyiapan rumusan rencana dan program kerja.

c. Pelaksanaan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, dan penyajian

data kegiatan.

d. Pelaksanaan peningkatan kemampuan, ketrampilan, kedisiblinan dan

integritas kepribadian parat serta pelaksanaan pengamatan teknis atas

pelaksanaan tugas, sesuai petunjuk pimpinan Kejaksan Negeri Klaten.

3. Kepala Urusan Kepegawaian

Tugas Pokoknya:

Melaksanakan sebagian tugas dan wewenang di bidang kepegawaian di

lingkungan Kejaksaan.

Dalam melaksanakan fungsinya sebagaimana pada pasal 65, Kepala

Urusan Kepegawaian menyelenggarakan fungsinya, sebagai berikut:

a. Menyiapkan rumusan kebijakan di bidang kepegawaian berupa

pemberian bimbingan, pembinaan dan pengamalan teknis.

b. Menyiapkan bahan rencana dan program kerja serta laporan

pelaksanaannya.

c. Pelaksanaan penyusunan formasi berdasarkan hasil analisis jabatan

dan karir pegawai.

d. Penyiapan bahan pengembangan pegawai dan penyusunan ketentuan-

ketentuan mengenai jabatan fungsional.

e. Pelaksanaan mutasi kepegawaian.

Page 81: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

f. Penyiapan bahan penetapan pemensiunan dan pemberhentian

pegawai.

g. Pelaksanaan ketatanegaraan kepegawaian.

4. Kepala Urusan Keuangan

Tugas Pokonya:

Melaksanakan tugas dan wewenang di bidang keuangan di lingkungan

Kejaksaan.

Dalam melaksanakan fungsinya sebagaimana pada pasal 64, Kepala

Urusan Keuangan menyelenggarakan fungsinya, sebagai berikut:

a. Menyiapkan rumusan kebijaksanaan di bidang keuangan berupa

pemberian bimbingan pembinaan dan pengamalan teknis.

b. Penyiapan bahan rancangan dan program kerja serta laporan

pelaksanaannya.

c. Pelaksanaan dan koordinasi penyusunan rencana anggaran rutin.

d. Pelaksanaan pembukuan dan verifikasi keuangan.

e. Pelaksanaan administrasi barang dan uang, milik negara yang menjadi

tanggung jawabnya.

f. Pelaksanaan pembinaan jabatan fungsional penbendaharaan.

5. Kepala Urusan Perlengkapan

Tugas Pokoknya:

Melaksanakan tugas dan wewenang di bidang perlengkapan di

lingkungan Kejaksaan.

Dalam melaksanakan fungsinya sebagaimana pada pasal 99, Kepala

Urusan Perlengkapan menyelenggarakan fungsinya, sebagai berikut:

a. Menyiapkan rumusan kebijaksanaan kelengkapan berupa pembinaan

bimbingan, pembinaan dan pengamatan teknis.

b. Penyiapan bahan rencana dan program kerja serta laporan

pelaksanaan.

c. Penyususnan rencana kebutuhan perlengkapan.

Page 82: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

d. Pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan pemeliharaan

perlengkapan.

e. Pengadministrasian investarisasi dan penghapusan perlengkapan.

f. Pengaolahan atas milik negara yang menjadi tanggung jawab dan

penyususnan teknis pemeliharaan perlengkapan.

6. Kepala Urusan Tata Usaha dan Perpustakaan

Tugas Pokoknya:

Tugasnya melaksanakan urusan ketatausahaan dan perpustakaan di

lingkungan Kejaksaan Negeri Klaten.

Dalam melaksanakan fungsinya sebagaimana pada pasal 45, Kepala

Urusan Tata Usaha dan Perpustakaan menyelenggarakan fungsinya,

sebagai berikut:

a. Pelaksanaan penggandaan dan pendistribusian surat dan dokumen.

b. Pelaksanaan penyusunan, penyimpanan, penyajian kembali urusan

lain yang berhubungan dengan kearsipan.

c. Penyusunan pengetikan dan penggandaan peranan melayani tamu

yang datang dan ingin bertemu Kepala Pimpinan Kejaksaan Negeri

Klaten.

d. Pelaksanaan urusan pemeliharaan bahan pustaka, berupa dokumen dan

pelayanan jasa perpustakaan.

e. Penggandaan bahan pustaka, sarana dan perlengkapan perpustakaan

serta pengadministrasian.

7. Kepala Seksi Intelijen

Tugas Pokoknya:

Mempunyai tugas dan wewenang melaksanakan kegiatan intelijen

yustisial di bidang sosial, politik, keuangan, pertahanan, keamanan dan

ketertiban umum untuk mendukung kebijaksanaan penegakan hukum dan

keadilan baik preventif maupun regretif.

Page 83: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Dalam melaksanakan fungsinya sebagaimana pada pasal 130, Kepala

Seksi Intelijen menyelenggarakan fungsinya, sebagai berikut:

a. Pelaksanaan Koordinasi dengan semua satuan kerja dalam rangka

penyiapan rumusan dan program kerja.

b. Pelaksanaan pengumpulan, pencatatan, pengolahan dan penyajian data

kegiatan.

c. Pelaksanaan peningkatan pengamanan kemampuan, ketertiban,

disiplin dan integritas kepribadian aparatur serta pelaksanaan

pengamanan teknis ataas pelaksanaan tugas, sesuai petunjuk kepala

intelijen.

d. Melaksanakan pengadministrasian di bidang administrasian intelijen

e. Melaksanakan pembuatan kartu tik (pendata)

8. Kepala Sub Seksi Sosial Politik

Tugas pokoknya:

Melaksanakan sebagian tugas intelijen di bidang politik, ideologi,

pertahanan keamanan, ketertiban umum dan sosial budaya.

Dalam melaksanakan fungsinya sebagaimana pada pasal 130, Kepala

Seksi Intelijen menyelenggarakan fungsinya, sebagai berikut:

a. Melaksanakan pengadministrasian tentang tenaga kerja asing

b. Melaksanakan pengadministrasian tentang lalu lintas orang asing

c. Melaksanakan pengawasan tentang aliran kepercayaan masyarakat

d. Melaksanakan pengawasan tentang pengobatan tradisional (BATRA)

9. Kepala Sub Seksi Ekonomi dan Moneter

Tugas pokoknya:

Tugasnya melaksanakan kegiatan operasi intelijen Yustisial

penyelidikan, pengamanan dan penggalangan di bidang ekonomi dan

politik.

Page 84: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Dalam melaksanakan fungsinya sebagaimana pada pasal 179, Kepala Sub

Seksi Ekonomi dan Moneter menyelenggarakan fungsinya, sebagai

berikut:

a. Pengamanan investasi produk dan moneter

b. Pengamanan distribusi dan perdagangan

c. Pengamanan sumber daya

d. Melaksanakan pengadministarsian data/kegiatan operasi penyelidikan

intelijen Yustisial.

e. Membuat uraian trekapitulasi / operasi intelijen Yustisial

10. Kepala Sub Seksi Prodasarin (produksi dan saran intelijen)

Tugas pokok:

Tugasnya melaksankan sebagian tugas dan fungsi kepala intelijen di

bidang produksi dan sarana intelijen.

Dalam melaksanakan fungsinya sebagaimana pada pasal 188, Kepala Sub

Seksi Prodarin menyelenggarakan fungsinya, sebagai berikut:

a. Melaksanakan pengadministarsian surat-surat di seksi intelijen sesuai

dengan KEPJA Nomor 552/A/JA/10/2002 Tanggal 23 Oktober 2002.

b. Melaksanakan pembuatan kartu tik yang terdiri dari:

1. Kartu Indek

2. Kartu Tuk Biodata

3. Kartu Tik Tersangka

4. Kartu Tik Organisasi

5. Kartu Tik Barang cetakan

c. Membuat laporan bulanan

d. Pengadministrasian Kliping pers

11. Kepala Seksi Pidana Umum

Tugas pokok:

Melakukan prapenuntut, pemeriksaan tambahan, penuntutan,

pelaksanaan penetapan hukum dan putusan pangadilan, pengawasan

Page 85: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

terhadap pelaksanaan keputusan lepas bersyarat dan tindakan hukum

lainnya dalam perkara tindak pidana umum.

Dalam melaksanakan fungsinya sebagaimana pada pasal 14, Kepala

Seksi Pidana Umum menyelenggarakan fungsinya, sebagai berikut:

a. Perumusan kebijakan teknik kegiatan yustisial pidana umum berupa

pemberian bimbingan dalam bidang penuntutan sebagai tugasnya.

b. Perencanaan pelaksanaan dan pengendalian kegiatan prapenuntut,

pemeriksaan, tambahan, penuntutan dalam tindak pidana umum

terhadap keamanan negara dan ketertiban umum.

c. Pelaksanaan penetapan hukum dan putusan pengadilan, pelaksanaan

pengawasan, terhadap pelaksanaan keputusan lepas bersyarat dan

pelaksanaan tindak hukum lainnya dalam perkara tindak pidana umum

serta pengadminitrasian.

d. Pemberian sarana, konsepsi tentang pendapat atau pertimbangan

hukum jaksa mengenai perkara tindak pidana umum dan masalah

hukum lainnya dalam kejaksaan penegak hukum.

e. Pembinaan dan peningkatan kemampuan ketrampilan dan integritas

kepribadian aparat tindak pidana umum di lingkungan Kejaksaan.

12. Kepala Sub Seksi Prapenuntut

Tugas pokok:

Melaksanakan tugas pidana umum di bidang prapenuntut berdasarkan

kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kejaksaan bidang pidana umum.

Dalam melaksanakan fungsinya sebagaimana pada pasal 218, Kepala Sub

Seksi Prapenuntut menyelenggarakan fungsinya, sebagai berikut:

a. Penyimpanan perumusan kebijaksanaan teknis di bidang prapenuntut

berupa pemberian bimbingan, pembinaan, dan pengamanan teknis.

b. Pengumpulan data dari laporan dan kejaksaan di daerah mengenai

pelaksanaan prapenuntut orang dan harta benda.

Page 86: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

c. Pengendalian, koordinasi dan pengawasan pelaksanaan penyidik serta

peningkatan teknis penyelidikan di bidang keamanan negara dan

ketertiban umum.

d. Pelaksanaan penerimaan laporan pemberian penyidikan, penelitian,

pengolahan, pengadministrasi berkas perkara dan penyiapan

kelengkapan berkas perkara orang dan harta benda.

e. Pemberian bimbingan dan petunjuk teknis pengumpulan, penelitian,

pengolahan dan penelahan serta pengadministarsian laporan dari

kejaksaan di daerah dan instansi.

13. Kepala Sub Seksi Penuntut

Tugas Pokok:

Melaksanakan tugas dari pidana umum di bidang penuntutan berdasarkan

kebijakan teknis yang di terapkan oleh Kepala Seksi Pidana Umum.

Dalam melaksanakan fungsinya sebagaimana pada pasal 229, Kepala Sub

Seksi Penuntut menyelenggarakan fungsinya, sebagai berikut:

a. Penelaah terhadap data dan laporan dari kejaksaan daerah mengenai

penuntut, penghentian penuntut serta penggunan upaya hukum.

b. Pengendalian penuntutan, penggantian penuntutan dan penggunaan

upaya hukum.

c. Penyiapan pendapat dan saran yang berhubungan dengan penuntutan

dan pengguaan upaya hukum.

d. Pengumpulan dan pengadminitrasian penerimaan data atau laporan

dari kejaksaan di daerah mengenai tahanan, barang bukti atau sitaan

yang berhubungan dengan penuntut dan penggunaan upaya hukum.

14. Kepala Seksi Pidana Khusus

Tugas pokoknya :

Tugasnya melaksanakan penyelidikan, penyelidikan, pemeriksaan

tambahan, penuntutan, pelaksanaan penetapan hukum dan putusan

pengadilan, pengawasan, terhadap pelaksanaan keputusan lepas bersyarat

Page 87: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

dan tindak hukum lain megenai tindak pidana ekonomi, korupsi, atau

tindak pidana lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan dan

perundang-undangan dan kejaksaan yang di tetapkan oleh pimpinan

Kejaksaan.

Dalam melaksanakan fungsinya sebagaimana pada pasal 230, Kepala

Seksi Pidana Khusus menyelenggarakan fungsinya, sebagai berikut:

a. Perencanaan, pelaksanan dan pengadilan kegiatan penyelidikan,

penyidikan, pemeriksaan tambahan, penuntutan, eksekusi atau

melaksanakan penetapan hukum dan putusan pengadilan.

b. Pembinaan kerja sama, pelaksanaan koordinasi dan pemberian

bimbingan serta petunjuk teknis dalam penanganan perkara tindak

pidana khusus dengan instansi dan lembaga yang terkait mengenai

penyelidikan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan

kebijakan yang telah di tentukan.

c. Pengamanan teknis atau pelaksanaan tugas dan wewenang kejaksaan

di bidang tindak pidana khusus berdasarkan peraturan perundangan-

undangan.

15. Kepala Sub Seksi Penyelidikan

Tugas Pokok:

Tugas tindak pidana khusus penyelidikan perkara pidana korupsi, tindak

pidana ekonomi dan tindak pidana khusus lainnya.

Dalam melaksanakan fungsinya sebagaimana pada pasal 270, Kepala Sub

Seksi Penyelidikan menyelenggarakan fungsinya, sebagai berikut:

a. Penerimaan, alasan dan penelitian terhadap pengaduan, laporan, dan

menyiapkan pendapat dan saran.

b. Penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis di bidang penyelidikan

tindak pidana korupsi, kejahatan ekonomi, dan pidani khusus

lainnya: berupa pemberian, pembinaan dan pengamatan teknis.

Page 88: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

c. Pelaksanaan kegiatan penyelidikan, pemberhentian penyelidiakan

dalam perkara tindak pidana korupsi, tindak pidana ekonomi dan

lainnya.

d. Perumusan rencana dan program kerja laporan pelaksanaan.

16. Kepala Saksi Datun

Tugas Pokok:

Melaksanaan pemeriksaan tambahan dan pelaksanaan penetapan hakim

serta tindakan hukum lainnya, di bidang perkara tindak ekonomi dan

tindak pidana umum.

Dalam melaksanakan fungsinya sebagaimana pada pasal 280, Kepala Sub

Seksi Saksi Datun menyelenggarakan fungsinya, sebagai berikut:

a. Penerimaan berkas perkara tahap pertama dan menyiapkan petunjuk

kepada penyidik atau penyempurnaan berkas perkara tersebut.

b. Penerimaan berkas dan pertanggung jawaban atas tersangka dan

barang bukti.

c. Pengumpulan dan penyiapan bahan pengendalian dan memantau

jalannya persidangan melalui harian penerimaan persidangan.

d. penyiapan bahan laporan pelaksanaan dan program kerja, pengelolaan

dan dan peneleah laporan di Kejaksaan.

5. Kondisi Karyawan

a. Jenis Karyawan

Karyawan di Kejaksaan Negeri Klaten terdiri dari pegawai tetap.

b. Jumlah Karyawan

Sampai saat ini jumlah keseluruhan yang berkerja di Kejaksaan Negeri

Klaten adalah 60 orang yang meliputi karyawan tetap.

c. Waktu Kerja

1. Kejaksaan Negeri Klaten menerapkan 5 hari kerja, yaitu senin sampai

dengan Jum’at

Page 89: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

2. Jam kerja bagi karyawan tetap yaitu

Hari Senin–Kamis = 07.00 – 16.30 WIB

Hari Jum’at = 07.00 – 11.00 WIB

3. Untuk jam istirahat, waktu yang ditentukan selama 1 (satu) jam yaitu

pukul 12.00 – 13.00 WIB.

d. Cuti

Adapun cuti yang diberikan oleh pegawai adalah:

1. Cuti tahunan dengan ketentuan 12 bulan kerja tanpa terhenti merupakan

cuti 12 hari yang dapat di ambil sekaligus.

2. Cuti besar, menjalankan tugas selama 5 tahun tidak terhenti mendapat

cuti besar selama 3 bulan.

3. Cuti melahirkan, dengan ketentuan sampai kelahiran kedua selam 3

bulan dan mendapat gaji 100%.

4. Cuti haid bagi karyawanti, dengan ketentuan selama 2 hari.

e. Hari Libur

Hari libur resmi, setiap karyawan yang bekerja di Kejaksaan Negeri Klaten

berhak atas libur resmi yang ditetapkan pemerintah.

f. Fasilitas dan Jaminan Sosial

Sehingga kompetensi atas hasil kerja dan karyawan, perusahaan juga untuk

memberikan fasilitas dan jaminan sosial untuk meningkatkan

kesejahteraan karyawan untuk fasilitas pengobatan di ganti penuh dan di

pertangungjawab oleh pemerintah Kejaksanaan Negeri Klaten merupakan

instansi pemerintah, maka tunjangan kesehatan semua di pertanggung

jawabkan oleh negara.

6. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana sangat penting dalam menunjang tugas pokok

dan fungsi anggota karyawan di Kejaksaan Negeri Klaten. Dimana

pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang membutuhakan alat pendukung yang

Page 90: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

memandai. Kondisi dan investasi sarana dan prasarana karyawan Kejaksaan

Negeri Klaten sebagai berikut:

a. Perlengkapan Kantor

Tabel 2. Kondisi dan Investarisasi sarana dan prasarana Kejaksaan

Negeri Klaten.

No Jenis Jumlah Keadaan

1 Ruang Kantor 23 Ruang Baik

2 Ruang rapat 3 Ruang Baik

3 Ruang Sidang 1 Ruang Baik

4 Tempat parkir 2 Anjungan Baik

5 Komputer Destop 20 Buah Baik

6 Komputer Leptop 10 Buah Baik

7 Printer 18 Buah Baik

8 Mesin Tik 3 Buah Baik

9 Lemari besi 20 Buah Baik

10 Filling Kabinet 18 Buah Baik

11 Brankas 2 Buah Baik

12 Meja Rapat 70 Buah Baik

13 Kursi Rapat 75 Buah Baik

14 Sound System 2 Ruangan Baik

15 Jaringan Telpon 3 Nomor Baik

16 Kursi Eselon II 10 Buah Baik

17 Kursi Eselon III 3 Buah Baik

18 Kursi Eselon IV 7 Buah Baik

19 Mobil Dinas 15 Buah Baik

20 Motor Dinas 9 Buah Baik

21 Instalasi air 2 Unit Pompa Baik

22 Instalasi Listrik 3 Pass Baik

23 Ruang Kantin 1 Ruang Baik

24 Ruang Tamu (pendopo) 1 Ruang Baik

Page 91: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

b. Pengembangan Sumber Daya Manusia / Aparat Kejaksaan Negeri Klaten

Pengembangan sumber daya manusia / aparat Kejaksaan Negeri

Klaten di laksanakan secara terus menerus melalui pembinaan dan

dorongan Kepala Kejaksaan Negeri Klaten antara lain :

1. Apel pembinaan setiap hari senin

2. Pengawasan melekat seperti absensi, disiblin jam kerja dan

pelaksanaan segala peraturan yang telah digariskan dan pengawasan

atasan langsung kepada bawahan.

3. Banyak yang di ikutkan dan di kirimkan untuk mengikuti Diklat

Dari kegiatan yang dilakukan tersebut, dapat diperoleh manfaat

yang sangat besar bagi seluruh aparat Kejaksaan Negeri Klaten yaitu:

1. Beberapa jaksa dan karyawan yang di nilai oleh Kepala Pimpinan

yang cakap dan mampu telah di promosikan untuk diberikan tugas

sebagai pejabat struktur.

2. Dengan tidak mengurangi ciri dan kepribadian sebagai masyarakat

Klaten yang menjunjung kelembutan, sopan namun tegas, seluruh

aparat Kejaksaan Negeri Klaten telah mendapatkan kepercayaan

yang mencari keadilan, terbukti besarnya perhatian penyuluhan-

penyuluhan hukum yang di laksanakan dan permintaan penyuluhan-

penyuluhan hukum dari berbagai lapisan masyarakat, khususnya dari

lingkungan pemerintah daerah, yayasan dan LSM.

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang di amati dalam penelitian ini yaitu

berdasarkan tentang Analisis Iklim Komunikasi Organisasi di Kejaksaan Negeri

Klaten. Berdasarkan Tujuan Penelitian sebagai berikut upaya memecahkan

masalah penelitian yang telah di tetapkan, menggunakan metode pengumpulan

data dan metode, maka peneliti sebelum melakukan analisis, peneliti perlu

memberikan gambaran mengenai data yang dirumuskan sebagai berikut:

Page 92: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

1. Iklim Komunikasi Organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten

a. Kepercayaan

Kondisi dan situasi lingkungan kerja di Kejaksaan Negeri Klaten

mencerminkan adanya kecenderungan sikap saling percaya baik antara

pimpinan dengan bawahan, bawahan ke pimpinan, maupun antara karyawan

dengan karyawan. Sikap saling percaya antara anggota organisasi Kejaksaan

Negeri Klaten ini akan membawa konsekuensi adanya penerimaan informasi

sebagai sesuatu yang benar, baik informasi tersebut terkait dengan tugas

kewajibannya ataupun informasi tentang realitas sosial yang baik di

Kejaksaan Negeri Klaten, dapat berupa komunikasi vertikal dari atas ke

bawah, dimana pimpinan memiliki rasa percaya pada bawahannya dalam

memberikan informasi, intruksi atau penugasan. Hal ini sesuai dengan yang

di kemukakan oleh informan I pada wawancara tanggal 27 Oktober 2010,

sebagai berukit:

”Hal itu sangat perlu mbak, karena dalam organisasi pekerjaan tanpa didasari kepercayaan, pekerjaan tidak akan berjalan dengan baik. Seperti saya memberikan tugas kepada bawahannya dengan percaya kepada bawahannya dalam menyelasaikan tugas tersebut dengan kemampuan bekerja. Jadi bekerja semampunya dan berusaha memberikan yang terbaik ”. Pendapat ini juga di dukung oleh informan III, dalam wawancara

tanggal 29 September 2010 sebagai berikut:”

”Ya kalau hubungan dengan pimpinan terjalin baik mbak, kan kita perlu komunikasi, tapi kalau sudah tidak sepaham dulu, dari mereka tidak percaya maka informasi dari saya itu cuma sia-sia mbak, mereka akan percaya jika kita memberitahu sebenarnya, selama kita bisa shering ya kita bisa mengeluarkan pendapat kita kayak gimana, misalnya saya punya masalah dengan pekerjaanku, saya minta pendapat bagamana jalan keluarnya tentang masalah itu, jadi tidak aku simpan dan bisa dibahas dengan pimpinan, kecuali misalnya masalah pribadi, tapi kalau masalah pekerjaan saya harus tanya “.

Kedua pendapat tersebut diatas juga di dukung oleh informan IV,

dalam wawancara tanggal 4 Oktober 2010 sebagai berikut ” Pastilah mbak,

Page 93: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

pimpinan dalam memberikan instruksi kepada bawahannya harus didasari

sikap saling percaya agar tujuan yang di inginkan dapat tercapai dengan

baik“.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

pimpina terhadap bawahan dalam memberikan informasi, instruksi, selalu

didasari oleh sikap percaya, hal tersebut merupakan hal utama dalam

menjalankan tugas, jadi pimpinan Kejaksaan melihat prestasi kerja karyawan

dalam menjalankan tugasnya.

Komunikasi vertikal antara bawahan ke atasan, biasanya tingkat

kepercayaan bawahan kepada atasan akan lebih karena atasan merupakan

yang paling tinggi di Kejaksaan Negeri Klaten, hal ini dapat di lihat dalam

kegiatan sehari-hari, saat bawahan menjalankan tugas dari pimpinan.

bawahan dalam menjalankan tugasnya selalu berusaha menjadi yang terbaik

dalam menyelesaikan tugasnya agar mendapatkan nilai positif dari pimpinan.

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh informan II pada tanggal 29

September 2010, sebagai berikut “ Ya pasti itu mbak, saya jika mendapatkan

tugas dari pimpinan selalu menyelesaikan sebaik mungkin kan, dan pekerjan

itu agar segera selesai.”.

Pendapat ini juga di dukung oleh informan III, dalam wawancara

tanggal 30 September 2010 sebagai berikut:

”Ya terkadang pimpinan lebih percaya dengan karyawannya yang aktif dan penilaian kinerja selama di Kejaksaan itu baik, berbeda jika karyawan itu tidak tertib atau sering melanggar peraturan yang ada di Kejaksaan, misalnya berangkat selalu terlambat atau sering absen kerja ”. Kedua pendapat diatas juga di dukung oleh informan V, dalam

wawancara tanggal 6 Oktober 2010 sebagai berikut ” Kepercayaan itu modal

dasar dari suatu hubungan mbak, jadi kalau sudah tidak percaya dulu lebih

baik ya kita berusaha agar pimpinan percaya kepada kita”.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

Kepercayaan antara bawahan ke atasan dapat dilihat dalam bawahan

menjalankan tugas dari pimpinan, semakin cepat pekerjaan itu diselesaikan

Page 94: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

dengan hasil yang baik, maka tingkat kepercayaan pimpinan terhadap

bawahan tersebut semakin tinggi .

Sikap saling percaya itu juga terjadi secara horisontal, seperti

karyawan dengan karyawan dalam menjalankan tugasnya. biasanya bersifat

informal, berbeda dengan komunikasi vertikal yang cenderung formal.

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh informan III pada

tanggal 30 September 2010, sebagai berikut “ Komunikasi antar bagian itu

juga penting, malahan sangat penting, yaitu terutama untuk menyampaikan

target yang dihendaki, jadi harus ada komunikasi, kalau tidak ada tujuan

tersebut tidak akan tercapai mbak “.

Pendapat ini juga di dukung oleh informan IV, dalam wawancara

tanggal 4 Oktober 2010 sebagai berikut ” Komunikasi sesama karyawan

sering dilakukan mbak, dalam menjalankan tugas bersama menyelesaikan

kasus yang benar-benar perlu dan harus segera di laksanakan, jadi dalam tim

itu harus saling adanya sikap saling percaya”.

Kedua pendapat diatas juga di dukung oleh informan VI, dalam

wawancara tanggal 7 Oktober 2010 sebagai berikut:

”Biasanya dalam tugas penyelidikan dalam suatu khasus mbak, kita membentuk suatu tim khusus dalam menyelidiki hal tersebut, jadi dalam suatu tim tersebut harus ada kepercayaan sesama, jika tidak ada kepercayaan tim tersebut tidak akan tercapai tujuan yang di inginkan ”.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

kepercayaan yang ada di Kejaksaan Negeri Klaten secara vertikal. baik dari

atasan ke bawahan ataupun dari bawah ke atas sampai saat ini berjalan

dengan baik. Antara pimpinan dan karyawan mempunyai hubungan yang baik

dalam keseharian, sehingga mempunyai rasa percaya dan saling

menghormati. Komunikasi organisasi dalam sikap kepercayaan tidak hanya

secara vertikal, dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas tetapi juga

dilaksanakan secara horisontal, dalam meningkatkan kepercayaan dari

karyawan ke karyawan. Sesama karyawan dalam menjalankan tugas bersama

atau kelompok harus ada sikap percaya agar tugas tersebut dapat terselesaikan

bersama tanpa adanya perselisihan.

Page 95: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

b. Pembuatan Keputusan Bersama

Berdasarkan struktur organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten,

pimpinan merupakan kepala kesatuan organisasi yang memiliki wewenang

dan tanggung jawab intern dalam organisasi untuk suatu pengambilan

keputusan, serta mengawasi pelaksanaan kerja bawahannya. Dalam

melakukan kepemimpinannya, seorang pemimpin memberi kewenangan atau

hak untuk bertindak atau menuntut tindakan oleh bawahannya. Kewenangan

yang di miliki seorang pemimpin pada prinsipnya terdiri atas hak untuk

mengambil keputusan dan hak untuk memerintah. Dasar kewenangan di

berikan oleh adanya pelimpahan kewenangan dari otoritas yang lebih atas,

yang di tuangkan dalam suatu keputusan, atau kewenangan yang di berikan

oleh para bawahan. Hal ini seperti yang telah di kemukakan oleh informan I,

dalam wawancara tanggal 27 September 2010 adalah sebagai berikut:

”Untuk rapat kita sering mengadakan rapat setiap sebulan sekali atau rapat bulanan yang dilakukan oleh pimpinan ke karyawan suatu waktu, kalau ada hal-hal penting yang perlu di cari jalan keluarnya, sehingga dengan adanya rapat tersebut kita mendapatkan solusi dari setiap masalahnya”.

Pendapat ini juga di dukung oleh informan II, dalam wawancara

tanggal 29 September 2010 sebagai berikut ” Komunikasi kan setiap hari

mbak, setiap kita bertemu pimpinan kita bisa bertanya apabila kita mengalami

kesulitan, kita kan bisa meminta pendapat pimpinan tersebut mbak. ”.

Kedua pendapat tersebut juga di dukung oleh informan III , dalam

wawancara tanggal 30 Oktober 2010 sebagai berikut ” Ketentuan yang ada di

Kejaksaan semua atas keputusan oleh pimpinan, tetapi semua karyawan

kerjaksaan juga mempunyai hak untuk memberikan usulan-usulan”.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

dalam pengambilan suatu keputusan semua ditangan pimpinan atas informasi

dari pimpinan pusat, demi kemajuan ke depan Kejaksaan lebih bersifat

kekeluargaan sehingga hubungan antara atasan dengan bawahan tidak terlalu

jauh, karena dalam suatu pekerjaan pimpinan perlu juga masukan dari

bawahan dalam menentukan suatu keputusan yang terbaik demi kemajuan

Page 96: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Kejaksaan Negeri Klaten. Besar kecilnya suatu permasalahan yang terjadi

pada seorang karyawan, jika benar-benar tidak bisa menyelesaikan masalah

sendiri maka secara pribadi karyawan tersebut perlu meminta solusi kepada

pimpinan Kejaksaan.

Komunikasi dari bawahan ke atasan, seperti dalam memecahkan

suatu masalah yang terjadi dalam suatu organisasi untuk mengambil

keputusan yang ada di Kejaksaan, selama bawahan menjalankan tugasnya.

Sepantasnya selaku pimpinan Kejaksaan memperhatikan aspirasi atau

pendapat dari para karyawannya. Dengan kata lain pendapat tersebut sedikit

banyak akan membantu dalam proses pengambilan keputusan di Kejaksaan

Negeri Klaten sehingga akan tercapai tujuan sesuai dengan yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Hal ini Seperti yang telah di kemukakan oleh informan II, dalam

wawancara tangal 29 September 2010 adalah sebagai berikut:

”Dalam kegiatan rapat berlangsung saya selalu diberi kesempatan untuk memberikan ide atau gagasan, meskipun gagasan tersebut tidak dipakai selayaknya semakin banyak pendapat semakin mudah kita mencari solusi, karena pendapat karyawan sangat di hargai oleh pimpinan, sehingga tidak ada yang di sembunyikan. Jika itu berkaitan dengan pekerjaan dan kemajuan Kejaksaan untuk ke depannya”.

Pendapat ini juga di dukung oleh informan IV, dalam wawancara

tanggal 30 September 2010 sebagai berikut:

” Sering kita melakukan rapat jika benar-benar mengahadapi permasalahn, seperti rapat bulanan yang dilakukan setiap bulan sekali, di situ setiap karyawan mempunyai kesempatan untuk bertanya maupun memberikan saran, sehingga terjalin hubungan kekeluargaan, tetapi semua kebijakan ada di tangan pimpinan Kejaksaan”

Kedua pendapat diatas juga di dukung oleh informan V, dalam

wawancara tanggal 1 Oktober 2010 sebagai berikut:

” Ya ada mbak, Setiap ada masalah selalu dicari jalan keluarnya, dengan begitu kan jadi enak, kita saling menghormati masing-masing pendapat, untuk rapat kita selalu adakan tiap hari dengan

Page 97: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

pimpinan, di situ kita akan mengevaluasi segala bentuk kegiatan maupun masalah yang ada di kantor”.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam organisasi dan dalam

mengambil keputusan sepantasnya selaku pimpinan memperhatikan aspirasi

atau pendapat dari para karyawannya. Dengan kata lain pendapat tersebut

sedikit banyak juga akan membantu dalam program pengambilan keputusan

di Kejaksaan sehingga akan tercapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya. semua itu tidak lepas dari kebijakan pimpinan Kejaksaan, dan

semua keputusan diambil bersama dan kesepakatan pimpinan.

c. Kejujuran

Dalam proses komunikasi terdapat unsur – unsur komunikator dan

komunikan. Komunikator berfungsi sebagai orang yang memformulasikan

pesan yang kemudian menyampaikannya kepada orang lain. Orang yang

menerima pesan ini atau komunikan memiliki fungsi menterjemahkan

lambang – lambang pesan ke dalam konteks pengertiannya sendiri. Kemudian

komunikan mereaksi atau memberi tanggapan, jika komunikan melakukannya

secara terbuka, maka ia menjadi komunikator yang semula,atau bisa juga

kepada orang lain. Dengan kata lain, komunikan menjadi komunikator bagi

pesan yang baru, biasanya pesan timbal balik. Dalam komunikasi proses

seperti tersebut di atas, dapat di bayangkan akibat kekacauan yang di

timbulkan jika baik komunikator maupun komunikan, tidak memiliki sikap

jujur. Tidak adanya kejujuran akan berakibat miskomunikasi yaang

berkesinambungan, sehingga menyebabkan terganggunya kelancaran

pelaksanaan tugas anggota organisasi.

Kejujuran dalam proses komunikasi di Kejaksaan Negeri Klaten

selalu bersifat vertikal antara atasan ke bawahan dalam berkata ataupun

melakukan sesuatu haruslah jujur, agar semua pekerjaan ynag dilakukan

dapat berjalan dengan baik.

Page 98: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Hal ini seperti yang telah di kemukakan oleh informan II, dalam

wawancara tangal 29 September 2010 adalah sebagai berikut” Pimpinan

dalam memberikan tugas atau instruksi, selalu jujur berdasarkan apa yang

harus dilakukan bawahan, sehingga tugas tersebut dapat berjalan dengan baik

dan karyawanpun dalam menjalankan tugas dari pimpinan merasa

bertanggung jawab dalam menjalankan tugas tersebut dengan baik”.

Pendapat ini juga di dukung oleh informan V, dalam wawancara

tanggal 6 Oktober 2010 sebagai berikut ” Wah, kejujuran itu perlu banget

mbak, dalam kehidupan kita. Jadi kalau kita tidak jujur mana ada orang yang

mau percaya sama kita ”.

Kedua pendapat diatas juga di dukung oleh informan VI, dalam

wawancara tanggal 7 Oktober 2010 sebagai berikut:

“Dalam melakukan sesuatu tanpa di dasari dengan kejujuran dan keterusterangan tidak akan berjalan sesuai apa yang kita inginnkan, bahkan banyak dampak yang timbul akibat kurangnya kejujuran saat bekerja yang berakibat pekerjaan tidak terselesaikan dengan waktu yang di tentukan sebaiknya kejujuran itu timbul sejak kita lahir dan di dukung faktor keluarga “.

Dalam kegiatan sehari-hari saat bawahan memberikan laporan

kepada pimpinan hal itu juga harus sebenarnya yang terjadi, dan dilakukan

bawahan selama melakukan penyeledikan di lingkungan masyarakat.

Hal ini seperti yang telah di kemukakan oleh informan III, dalam

wawancara tangal 30 September 2010 adalah sebagai berikut ” Saya saat

menjalankan laporan harus dapat dipertanggung jawabkan kepada atasan,

baik secara tertulis maupun lisan, tetapi apa yang terjadi harus di laporkan

tanpa adanya yang di tuutp-tutupi “.

Pendapat ini juga di dukung oleh informan IV, dalam wawancara

tanggal 4 Oktober 2010 sebagai berikut: “ Seharusnya apa yang belum kita

pahami kita berani bertanya kepada pimpinan, agar adanya jalan keluar,

sehingga kita dapat jujur dengan atasan apabila yang kita mengalami

kesulitan”.

Page 99: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Kedua pendapat diatas juga di dukung oleh informan VI, dalam

wawancara tanggal 7 Oktober 2010 sebagai berikut “ Di kantor kejaksaan ini,

selalu diterapkan kejujuran mbak, jadi semestinya semua karyawannya

berkata jujur, dan jika ada karyawanya berbuat kesalahan, pimpinan tidak

segan-segan menghukum sesuai peraturan yang berlaku”.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan kejujuran

berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dengan kejujuran maka

semua masalah akan terasa mudah dan orang lain percaya sama kita,

kejujuran itu harus di dasari sejak kita lahir. Dalam menjalankan tugas yang

benar-benar itu harus dipertanggung jawabkan, sehingga dalam pemberian

tugas pimpinan Kejaksaan selalu melihat penilaian kerja karyawannya dalam

bersikap, perilaku dan kejujuran semua karyawannya. Dalam penilaian

kejujuran sangat dinilai, karena hal itu juga mempengaruhi sikap

karyawannya dalam menjalankan tugas Negara.

d. Keterbukaan dalam Komunikasi Ke Bawah

Komunikasi ke bawah dalam suatu organisasi berarti bahwa

informasi mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada yang

berotoritas lebih rendah. Komunikasi ke bawah mempunyai fungsi

pengarahan, perintah, ispirasi dan evaluasi. Perintah yang spesifik karena

diintrepetasikan oleh tingkatan manajemen terendah. Komunikasi ke bawah

juga berisi informasi mengenai tujuan organisasi, sehingga bawahan

menerima umpan balik tentang seberapa jauh mereka melaksanakan

pekerjaan dengan baik.

Dengan lancarnya komunikasi yang berupa informasi bagi pimpinan

ke bawahan, maka akan melancarkan tugas pekerjaan anggota organisasi

dalam mencapai tujuannya. Hal ini Seperti yang telah di kemukakan oleh

informan III, dalam wawancara tangal 30 September 2010 adalah sebagai

berikut:

”Selama saya bekerja di Kejaksaan Negeri Klaten, selama saya mendapatkan tugas dan wewenang dari atasan baik itu dikantor atau

Page 100: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

lapangan, semua saya kerjakan sebaik mungkin karena hal itu dapat meningkatkan kemajuan Kejaksaan ini juga ”. Pendapat ini juga di dukung oleh informan V, dalam wawancara

tanggal 6 Oktober 2010 sebagai berikut “ Pastilah mbak, kita bekerja kan atas

informasi dan tugas dari pimpinan, dan saya sebagai seksi ketata usaha yang

selalu berhubungan dengan keluar masuknya surat atau tamu yang akan

menghadap pimpinan Kejaksaan“.

Kedua pendapat diatas juga di dukung oleh informan VI, dalam

wawancara tanggal 7 Oktober 2010 sebagai berikut:

“Kadang pimpinan dalam memberikan tugas secara tertulis, tapi jika tugas itu sangat mendesak maka pimpinan memberikan informasi lewat hape, kan lebih cepat informasi yang di dapat tetapi jika setiap harinya pimpinan tidak ada acara dan memberikan tugas kepada karyawannya, maka pimpinan secaar lisan dan memanggil seseorang yang dipercayakan dan mampu menjalankan tugas yang pimpinan berikan”

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

informasi yang di dapat karyawan dari pimpinan Kejaksaan, bisa berupa

tertulis atau bersifat lisan, sesuai kebutuhan yang digunakan, bahkan disaat

perkembangan yang semakin modern dan teknologi yang berkembang sangat

pesat, misalnya informasi yang yang dapat disampaikan dengan cepat melalui

hape, email dan lainnya. Asalkan informasi yang di berikan sampai pada

tujuannya. Tetapi pimpinan dalam memberikan tugas kepada karayawnnya

sering secara langsung kepada karyawan yang bersangkutan untuk

menjalankan tugas tersebut, sehingga dengan pimpinan bertatapan secara

langsung maka dapat terjadi timbale balik dari karyawan apabila ada

permasalahan terhadap pekerjaan tersebut.

e. Mendengarkan dalam Komunikasi ke Atas

Komunikasi dalam suatu organisasi salah satunya berbentuk

hubungan vertikal ke atas yaitu proses menyampaikan pesan dari pihak dari

tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi (atasan)..

Hubungan vertikal ini pada umumnya berupa laporan–laporan yaitu laporan

Page 101: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

mengenai pelaksanaan tugas para anggota organisasi. Komunikasi ke atas

bisa berupa laporan prestasi kerja, saran-saran dan rekomendasi, usulan

anggaran, pendapat atau opini, permohonan bantuan atau instruksi. Informasi

ke atas dalam banyak kegiatan yang di lakukan Kejaksaan Negeri Klaten

kurang memadai di bandingkan komunikasi ke bawah, namun demikian

media-media tersebut dapat di gunakan untuk meningkatkan informasi ke atas

dalam suatu organisasi. Seperti yang telah di kemukakan oleh informan I,

dalam wawancara tanggal 27 September 2010 adalah sebagai berikut:

“Saya selaku pimpinan di sini, juga berusaha mendengarkan tanggapan, aspirasi bawahan, terkadang dalam melakukan kegiatan atau menjalankan tugasnya, di kejaksaan seperti yang kami lakukan secara rutin, dalam rapat paripurna disana bawahan berhak menyanpaikan aspirasi atau usulannya selain dalam rapat bulanan kita juga biasa bertanya kepada pimpinan jika kita benar-benar mengatasi permasalahannya “.

Pendapat ini juga di dukung oleh informan II, dalam wawancara

tanggal 29 September 2010 sebagai berikut “ Pimpinan selalu bersifat terbuka

dan demokratis mbak, dalam menggapi informasi baik dari bawahan atau

pihak luar, sehingga informasi yang ada itu bisa dipertanggung jawabkan

keberadaannya”.

Kedua pendapat diatas juga di dukung oleh informan V, dalam

wawancara tanggal 6 Oktober 2010 sebagai berikut:

“Saya kalau memberikan laporan kepada atasan sering berupa laporan tertulis dan saya serahkan ke meja pimpinan, karena terkadang saat pimpinan tugas di luar kota atau di luar kantor, sehingga pimpinan tidak langsung menanggapi laporan saya tersebut, tapi lebih bagus laporan itu diserahkan secara langsung kepada pimpinan jadi jika ada pertanyaan kita bisa bertanya langsung.”

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan informasi

dari bawahan ke atasan biasanya berupa laporan tugas, saran, dan pengaduan

kepada pimpinan Kejaksaan Negeri Klaten. komunikasi yang terjadi secara

vertikal, dan saling timbal balik antara atasan dan pimpinan, sangat penting

dalam kemajuan organisasi yang ada di Kejaksaan Negeri Klaten. Selain itu

Page 102: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

informasi dari bawahan tidak selalu di tanggapi langsung oleh pimpinan,

karena pimpinan kadang bertugas di luar, misalnya di Pengadilan Negeri

Klaten dalam menangani kasus, sehingga memerlukan beberapa hari

menanggapi informasi dari bawahan tersebut, terkadang tanggapan itu di

tanggapi saat acara rapat berlangsung.maka hal tersebut lebih baik dan sedikit

membutuhkan waktu dan laporan itu biasa di selesaikan secara kita

melaporkan secara langsung kepada pimpinan Kejaksaan, sehingga pimpinan

akan memberikan masukan dai laporan tersebut.

f. Perhatian pada Tujuan Berkinerja Tinggi

Sasaran berkinerja Kejaksaan Negeri Klaten salah satunya adalah

dapat tercapai secara efisien, efektif, dan terhadap aspirasi masyarakat dan

lingkungan. Tercapainya tujuan yang ada di Kejaksaan memungkinkan

karena adanya para pelaku yang terdapat di Kejaksaan yang bersangkutan,

sehingga baik buruknnya kinerja mereka merupakan faktor yang

mempengaruhi keberhasilan Kejaksaan tersebut. Kejaksaan Negeri Klaten di

tuntut eksistensi dan kinerjanya untuk mampu selalu beriringan dan seirama

dengan perjuangan bangsa mencapai tujuan nasional.

Dalam organisasi harus menunjukkan suatu komitmen terhadap

tujuan-tujuan berkinerja tinggi dan berkualitas tinggi. Seperti yang telah di

kemukakan oleh informan IV, dalam wawancara tanggal 4 September 2010

adalah sebagai berikut “Peran pimpinan Kejaksaan dalam pencapaian kinerja

yang ada di Kejaksaan ini sangat penting, dengan adanya perhatian terhadap

karyawan seperti memberikan dorongan kerja, penilaian kerja, dan orientasi

kerja sehingga dapat membantu karyawan untuk semangat bekerja dan

dengan hasil yang maksimal “.

Pendapat ini juga di dukung oleh informan V, dalam wawancara

tanggal 6 Oktober 2010 sebagai berikut:

” Dalam visi dan misi yang ada di Kejaksaan merupakan tujuan yang pasti lembaga Kejaksaan dalam menjalankan tugas baik untuk pimpinan dan karyawan, dimana memajukan kualitas dan kuantitas

Page 103: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

organisasi yang ada dan sumber daya manusia yang ada di Kejaksaan Negeri Klaten ” Kedua pendapat diatas juga di dukung oleh informan VI, dalam

wawancara tanggal 7 Oktober 2010 sebagai berikut:

“Setiap saya di berikan tugas saya selalu berusaha mennyelesaikan tugas itu, agar tugas itu tidak semakin bertumpuk, sehingga sesulit apapun tugas tersebut saya berusaha menyelesaikan, karena hal itu adalah tanggung jawab dan pengabdianya untuk negara “.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan secara

garis besar, bahwa tujuan kinerja organisasi itu bisa berjalan dengan baik

jika pegawainya dan pimpinan menjalankan tugas sesuai komitmen dan

tujuan kejaksaan tersebut, karena tugas semua pimpinan karyawan untuk

kemajuan negara, dan pemerintah berdasarkan hukum. Baik buruknya

kinerja karyawan di kejaksaan dapat di lihat dari sejauh mana karyawan

mampu menyelesaikan wewenang dan tanggung jawab yang di limpahkan

kepadanya, tapi semua itu juga berperan aktif atasan dalam memberikan

dorongan, semangat terhadap karyawannya dalam menjalankan tugas.

Iklim komunikasi yang mendorong terciptanya kinerja organisasi,

pegawai untuk mencapai tujuan kinerja yang tinggi perlunya perhatian,

Seperti yang telah di kemukakan oleh informan II, dalam wawancara

tanggal 29 September 2010 adalah sebagai berikut:

“Dalam penilaian, pegawai biasanya dianggap memiliki nilai prestasi kerja yang sama dengan pegawai lain dalam satu unit bagian, selain itu dalam penilaian dengan pegawai di Kejaksaan adalah pimpinan langsung yang menilai semua karyawannya dengan selalu memperhatikan prestasi karyawan dalam “.

Pendapat ini juga di dukung oleh informan III, dalam wawancara

tanggal 30 September 2010 sebagai berikut “ Biasanya di kantor

Kejaksaan Negeri Klaten ini dalam memberikan dorongan kepada

karyawan yang berkinerja lebih baik, setiap bulan mendapat reword dari

pimpinan, hal itu dilakukan agar menambah semangat karyawan dan

karyawan lain untuk lebih giat bekerja dengan baik”.

Page 104: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Kedua pendapat tersebut juga di dukung oleh informan V, dalam

wawancara tanggal 6 Oktober 2010 sebagai berikut “ Pelaksanaan

penilaian dan pemberian reword diberikan kepada karayawan agar

memotivasi dalam bekarja, dan di nilai oleh pimpinan secara langsung.“.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

peran dari semua pihak yang ada di Kejaksaan Negeri Klaten, pelaksanaan

penilaian kinerja karyawan yang ada di kejaksaan harus dapat memberikan

penilaian yang adil, jujur dan obyektif, sehingga tidak adanya penilainya

yang kurang obyektif terhadap pegawai yang satu dengan pegawai yang

lain. evaluasi penilaian yang di lakukan setiap bulan sekali. Jika memanga

dalam seminggu ada pegawainya dalam menjalankan tugasnya dengan

baik maka pimpinan pun tidak segan-segan memberikan penilaian kepada

karyawannya tersebut, setiap harinya penilaian berupa angka A. B. C lalu

dari penilaian itu dikumpulkan dan dievaluasi setiap tahunnya, semakin

banyak karyawan mendapatkan nilai A, maka karyawan itu dapat dilihat

prestasi kerjanya sangat baik.

2. Upaya Kejaksaan Negeri Klaten dalam mengelola Iklim Komunikasi

Organisasi

Komunikasi di lakukan dalam suatu organisasi tidak selamanya berjalan

dengan lancar, Upaya Kejaksaan Negeri Klaten dalam mengelola Iklim

Komunikasi Organisasi sebagai berikut :

a. Kepercayaan

Menurut informan I dalam wawancara 27 September 2010, sebagai

berikut :

”Saat saya memberikan tugas kepada bawahan dan dilaksanakan bawahan dengan baik maka dapat juga sebagai komunikasi, sedangkan tugas tersebut juga dapat dipertanggung jawabkan dan mampu menyelesaikan tugas tersebut, dalam saya memberikan tugas saya juga melihat kemampuan dan prestasi kerja karyawan, jika

Page 105: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

karyawan tersebut sering tidak melaksanakan tugasnya, maka kepercayaan saya terhadap karyawan tersebut berkurang.”

Hal senada juga di ungkapkan oleh informan II dalam wawancara

tanggal 29 September 2010, sebagai berikut ” Hal ini dapat menjalin

komunikasi organisasi dengan baik, tugas dari pimpinan yang harus kami

kerjakan, kita kerjakanpun dengan baik sehingga kita dipercaya oleh

pimpinan untuk menjalankan tugas berikutnya”.

Kedua pendapat tersebut diatas juga di dukung oleh informan VI,

dalam wawancara tanggal 7 Oktober 2010 sebagai berikut “ upaya

komunikasi yang dilakukan pimpinan memberikan instruksi perintah secara

langsung kepada karyawan, dengan memanggil karyawan tersebut ke ruang

pimpinan, jika tugas tersebut benar-benar penting.

Dari wawancara diatas, dapat diketahui bahwa dalam meningkatkan

komunikasi organisasi terhadap dimensi kepercayaan yang ada secara vertikal

dari atasan ke bawahan dengan cara memberikan intruksi, perintah, kepada

bawahan, sehingga komunikasi itu dapat meningkatkan komunikasi yang baik

antara atasan dan bawahan yang terjadi di Kejaksaan Negeri Klaten. Adanya

sikap saling percaya antara anggota organisasi dalam berkomunikasi secara

bersama-sama. Pimpinan Kejaksaan dalam memberikan tugas kepada

karyawannya dapat dilihat dari kemampuan dan tingkat kerja karyawan

tersebut selama menjalankan tugas, jika karyawan itu tidak sering melanggar

aturan dan selalu bekerja dengan baik, maka kepercayaan pimpinan kepada

karyawan tersebut sangat tinggi.

Menurut informan III pada wawancara tanggal 30 September 2010,

sebagai berikut ” Rapat tim sering dilakukan jika staf bagian tertentu sedang

mengurusi masalah yang berupa kelompok atau tim yang diperlukan

pemecahan masalah secara bersama sehingga mendapatkan jalan keluar”.

Hal tersebut di dukung oleh informan IV pada tanggal 4 Oktober

2010, sebagai berikut” Biasanya tim atau kelompok selalu dapat berkerja

dengan baik, sehingga dapat memiliki hubungan antarpersonal dalam

menjalan tugasnya secara bersama-sama dan tujuan yang sama”.

Page 106: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Kedua pendapat diatas juga di dukung oleh informan V, dalam

wawancara tanggal 6 Oktober 2010 sebagai berikut ” Terkadang suatu tim itu

ada salah persepsi atau beda pendapat itu sangat wajar, karena suatu ide atau

pendapat seseorang itu tidak harus sama, tapi bagaimana kita bisa

menyelesaikan perbedaan itu dengan baik dengan cara selalu mengadakan

rapat dan harus adanya saling percaya antara tim”.

Dari hasil wawancara di atas, bahwa kegiatan dalam suatu tim yang

ada di Kejaksaan Negeri Klaten sering terjadi dalam menjalankan suatu

masalah atau kasus, hal tersebut agar bertujuan pekerjaan itu cepat selesai,

dan dengan waktu yang cepat, jadi pekerjaan dalam satu tim itu perlu adanya

peran aktif oleh semua kelompok tersebut dan adanya saling menghormati

dan saling percaya antara tim dalam menjalankan pekerjaanya. Apalagi jika

dalam membahas suatu masalah yang pendapatnya sangat berbeda sehingga

perlu menyatukan pendapat tersebut tanpa adanya pertengkaran antar

karyawan.

b. Pembuatan Keputusan

Menurut informan I dalam wawancara 27 September 2010, sebagai

berikut ” Kami keluarga Kejaksaan selalu mengadakan rapat paripurna dalam

mengambil keputusan sehingga dapat di selesaikan secara musyawarah”.

Hal senada juga di ungkapkan oleh informan III dalam wawancara

tanggal 30 September 2010, sebagai berikut, ” Hya mbak,, kami selalu

mengadakan rapat setiap ada permasalahan yang benar-benar penting dan

perlu jalan keluarnya, sehingga kita mengadakan rapat paripurna itu, tetapi

setiap minggu sekali kita juga selalu berkomunikasi kepada pimpinan jika

benar-benar sedang mengalami kesulitan ”.

Kedua pendapat tersebut diatas juga di dukung oleh informan VI,

dalam wawancara tanggal 7 Oktober 2010 sebagai berikut ” Rapat ini selalu

di hadiri oleh semua karyawan dan di pimpinan Kejaksaan, rapat itu dimulai

dengan keluhan atau masalah karyawannya selama mereka menjalankan

Page 107: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

tugasnya, kemudian pimpinan memberi masukan, kemudian maslah itu di

putuskan bersama. ”.

Dari wawancara diatas, dapat diketahui bahwa dalam melakukan

komunikasi organisasi melaksanakan kegiatan rapat paripurna antara

pimpinan dan pegawai Kejaksaan baik dalam ketentuan dinas, yang

berhubungan dalam lingkup karyawan secara kekeluargaan untuk mencapai

tujuan bersama, seorang pimpinan harus melakukan komunikasi secara efektif

dengan karyawannya. pimpinan tidak boleh memandang sebelah mata

terhadap keadaan karyawannya, dengan demikian karyawan akan tejalin

secara baik, sehingga dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang ada di

Kejaksaan sering dilakukan rapat, karena peran karyawan sangat penting, dan

kemajuan Kejaksaan juga atas partisipasi dan peran karyawan juga.

c. Kejujuran

Menurut informan I pada wawancara tanggal 29 September 2010,

sebagai berikut ” Peningkatan SDM itu sangat penting mbak, baik dalam

kepribadian, kejujuran dan keterusterangan, sehingga untuk kedepannya dapat

lebih baik dan meningkatkan moral semua karyawan lebih baik”.

Menurut informan VI pada wawancara tanggal 4 Oktober 2010,

sebagai berikut:

”Ya kadangkan kejujuran orang itu bisa berubah mbak, apalagi di kejaksaan ini berhubungan dengan hukum, jadi jika melakukan kesalahan kita dapat dihukum sesuai aturan yang berlaku, maka perlunya kejujuran setiap karyawan untuk di uji sebaik mungkin, agar selalu berkata apa adanya. Maka sering diadakan siraman rohani di Kejaksaan untuk semua keluarga besar Kejaksaan Negeri Klaten. Kedua pendapat tersebut juga di dukung oleh informan V, dalam

wawancara tanggal 6 Oktober 2010 sebagai berikut ” Dalam meningkatkan

ketaqwaan, kejujuran seseorang, apalagi karyawan Kejaksaan Negeri Klaten

sering mengadakan siraman rohani setiap sebulan sekali, hal ini bertujuan

untuk meningkatkan ketaqwaan dan menumbuhkan kejujuran semua

karyawannya”.

Page 108: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Dari hasil wawancara di atas, bahwa kegiatan di Kejaksaan Negeri

Klaten, dalam upaya meningkatkan kejujuran baik dalam kepribadian,

ketakwaan dan kejujuran itu saat perlu demi kemajuan semua karyawan

dalam kepribadian sehari-hari maupun dalam melaksanakan pekerjaannya.

Dengan cara mengadakan siraman rohani yang anggotanya semua karyawan

dan staf karyawan Kejaksaan Negeri Klaten baik yang beragama islam

maupun non islam, karena siraman rohani ini bersifat umum, semua ini

bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan dan selalu menumbuhkan kejujuran

semua karyawan setelah mengikuti siraman rohani tersebut. Semua itu tidak

lepas dari peran serta oleh pimpinan Kejaksaan yang selalu berusaha

menjadikan Kejaksaan negeri klaten selalu menjadi lebih baik, baik dalam

kepribadiannya dan prestasi kerjanya.

d. Keterbukaan dalam Komunikasi Ke Bawah

Menurut informan II pada wawancara tanggal 29 September 2010,

sebagai berikut ” Pimpinan dalam memberikan tugas selalu secara langsung,

dan terbuka kepada bawahannya, sehingga selalu adanya timbal balik antara

bawahan dengan atasan ”.

Hal tersebut di dukung oleh informan IV pada tanggal 4 Oktober

2010, sebagai berikut” Apapun yang kita lakukan dalam menjalankan tugas

perlu kita laporkan kepada pimpinan sehingga komunikasi yang kita lakukan

itu secara vertikal”.

Kedua pendapat tersebut juga di dukung oleh informan VI, dalam

wawancara tanggal 7 Oktober 2010 sebagai berikut ”Penilaian dalam suatu

pekerjaan itu sangat perlu, yang dilaukukan pimpinan secara langsung

mengawasi karyawannya dalam bekerja agar kita mengetahui kemampuan

kita dalam bekerja, sehingga upaya komunikasi ini bertujuan untuk

meningkatkan pretasi kerja karyawan lebih baik lagi”.

Dari wawancara diatas, dapat diketahui bahwa dalam melakukan

komunikasi organisasi secara vertikal ke bawah, pimpinan kejaksaan selalu

bersifat terbuka kepada bawahannya dan pekerjaaanya. Bahkan dalam menilai

Page 109: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

karyawannya pimpinan juga secara langsung melihat prestasi kerja karyawan

dalam bekerja yang bertujuan pimpinan dapat menilai sendiri. Dari penilaian

tersebut maka karyawan berhak mengetahui hasil itu secara terbuka, sehingga

karyawan daapt mengerti kemampuan dan prestasi kerjanya.

e. Mendengarkan Komunikasi ke atas

Menurut informan II dalam wawancara 28 September 2010, sebagai

berikut :

” Ya begini, suatu kebijakan kan pasti diberitahukan kepada karyawan, begitu pula karyawan dalam memberikan saran entah itu dalam bentu tulisan atau............ , ya biasanya dalam bentuk tulisan kan tidak mungkin misalnya setiap hari kita selalu menghadap pimpinan, belum tentu kalau pimpinan sedang melaksanakan tugas di luar kota, tetapi saran itu juga dapat diusulkan saat rapat”.

Hal senada juga di ungkapkan oleh informan IV dalam wawancara

tanggal 4 Oktober 2010, Sarannya ya biasa, kalau ada yang harus ditulis, ada

notulennya dan ada memonya mbak, tetapi biasanya karyawan berkomunikasi

langsung kepada pimpinan apa yang ingin di bicarakan sehingga pimpinan

dapat secara langsung menanggapi saran dan ususlan dari karyawan tersebut”.

Kedua pendapat tersebut juga di dukung oleh informan VI, dalam

wawancara tanggal 7 Oktober 2010 sebagai berikut ” Langsung kepimpinan

kadang tidak berani mbak takut mengganggu pimpinan jika masih sibuk,

maka saya menggunakan kotak saran atau memo, baru pimpinan Kejaksaan

memanggil kita dan membahasnya ke ruangan pimpinan secara langsung”

Dari wawancara diatas, dapat diketahui bahwa dalam melakukan

komunikasi ke atas, perlu adanya sarana melalui tulisan atau memo yang di

berikan kepada pimpinan atau melalui secara langsung mengahadap pimpinan

secara langsung jika pimpinan benar-benar ada waktu, disini peran pimpinan

selalu bersedia mendengarkan usulan maupun saran dari anggota organisasi

tersebut, maka anggota organisasi bersedia melaporkan tugas dan adanya

timbal balik dari pimpinan, dan pimpinan memberikan tanggapan dari semua

Page 110: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

laporan yang kita berikan. Sehingga komunikasi tersebut berjalan dengan

baik.

f. Perhatian pada berkinerja tinggi

Menurut informan I dalam wawancara 27 September 2010, sebagai

berikut ” Setiap setahun sekali kami semua karyawan mengadakan evaluasi

kerja, yang mana diantara karyawan yang mempunyai kinerja dan penilaian

yang tinggi dalam menjalankan tugasnya selama setahun, akan mendapatkan

penghargaan dari Kejaksaan, yang biasanya berupa reword”.

Hal senada juga di ungkapkan oleh informan V dalam wawancara

tanggal 6 Oktober 2010, sebagai berikut ”Kejaksaan Negeri Klaten sering

mendapatkan reword dari pusat pada tahun 2010, seperti penghargaan

kedisiplinan, penghargaan menangani korupsi, dll.

Kedua pendapat tersebut juga di dukung oleh informan VI, dalam

wawancara tanggal 7 Oktober 2010 sebagai berikut ” Bagi yang berprestasi

selalu mendapat nilai plus dari pimpinan, pimpinan secara langsung

memberikan penilaian tersebut agar anggota organisasi selalu bermotivasi

dalam bekerja lebih baik”.

Dari wawancara diatas, dapat diketahui bahwa dalam melakukan

komunikasi organisasi untuk menciptakan komunikasi dalam pegawai yang

mempunyai kinerja tinggi dengan cara memberikan perhatian, dapat berupa

penghargaan atau reword kepada semua anggota organisasi, dan pada khusus

pada karyawan yang berprestasi dalam bekerja mendapatkan hadiah maupun

penghargaan yang sebagai mana mestinya, yang dilakukan Kejaksaan Negeri

Klaten, hal itu juga dapat meningkatkan motivasi karyawan lainnya, untuk

lebih bekerja lebih baik lagi, selain itu juga dapat berdampak pada kemajuan

Kejaksaan Negeri Klaten, seperti penghargaan Kejaksaan Negeri Klaten

dalam kedisiplinan, penanganan korupsi juara 4 se-Jawa Tengah, hal ini

merupakan keberhasilan keluarga besar Kejaksaan Negeri Klaten”.

Page 111: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

C. Temuan Study yang dikaitkan dengan Kajian Teori

Dalam bab ini, peneliti menganalisis data yang berhasil dikumpulkan

dilapangan sesuai dengan rumusan permasalahan yang selanjutnya dikaitkan

dengan teori-teori yang ada. Perumusan masalah dalam peneliti ini meliputi : (1)

Bagaimana Iklim Komunikasi Organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten di tinjau

dari dimensi: a. Kepercayaan, b. Pengambilan keputusan, c. Kejujuran, d.

Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah, d. Mendengarkan dalam komunikasi

keatas, e. Perhatian pada berkinerja tinggi. (2) Bagaimana upaya Kejaksaan

Negeri Klaten dalam mengelola iklim komunikasi organisasi?. Berikut ini peneliti

menganalisis Iklim Komunikasi Organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten:

1. Iklim Komunikasi Organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten

a. Kepercayaan

Menurut Arni Muhammad (2004: 112):

Menyatakan bahwa “ Personel di semua tingkat harus berusaha keras untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang di dalamnya terdapat kepercayaan, keyakinan dan kredibilitas yang didukung oleh pernyataan dan tindakan. Para pemimpin hendaklah berusaha membentuk kepercayaan di antara pengirim dan penerima pesan. Kepercayaan ini akan mengarahkan kepada komunikasi yang terbuka yang akan mempermudah adanya persetujuan yang diperlukan antara bawahan dan atasan ”. Dari hasil penelitian ini, bahwa kepercayaan yang terjalin antara

atasan dengan bawahan di Kejaksaan Negeri Klaten merupakan hal yang

terjadi antara anggota organisasi. Artinya kepercayaan ini terbentuk karena

peryataan dan tindakan seseorang. Tindakan yang berhubungan dengan

kegiatan yang dilakukan oleh semua karyawan Kejaksaan Negeri Klaten,

maka akan memberikan perspektif dalam mempersepsi kenyataan pada

karyawan.

Kondisi lingkungan yang demikian ini mendorong terciptanya

komunikasi atau hubungan yang efektif, baik hubungan vertikal ataupun

hubungan horisontal, adanya kecenderungan sikap saling percaya baik antara

Page 112: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

pimpinan dengan bawahan. Sikap saling percaya antara anggota organisasi

Kejaksaan Negeri Klaten ini akan membawa konsekuensi adanya penerimaan

informasi sebagai sesuatu yang benar, baik informasi tersebut terkait dengan

tugas kewajibannya .

b. Pengambilan keputusan

Menurut Arni Muhammad (2004: 111) bahwa “Para karyawan di

semua tingkatan dalam organisasi harus diajak berkomunikasi dan

berkonsultasi mengenai semua masalah dalam semua wilayah kebijakan

organisasi, yang relevan dengan kedudukan mereka ”.

Pengambilan keputusan menurut Muhyadi (2002: 178) ialah proses

pemilihan yang diantara berbagai alternatif yang tersedia (decion making is a

proses of selecting among available alternatives, atau proses pemikiran dan

tindakan yang menghasilkan pemilihan tingkahlaku (decisition making is the

process of thought and action that result in choice behavior).

Dari penelitian yang dilaksanakan, bahwa peneliti mengambil

kesimpulan berdasarkan struktur organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten,

pimpinan merupakan kepala kesatuan organisasi yang memiliki wewenang

dan tanggung jawab intern maupun ekstern dalam organisasi, serta

mengawasi pelaksanaan kerja bawahannya, dalam melakukan

kepemimpinannya. Seorang pemimpin di beri kewenangan atau hak untuk

bertindak dan menuntut tindakan oleh karyawan. Kewenangan yang di miliki

seorang pemimpin pada prinsipnya terdiri atas hak untuk mengambil

keputusan dan hak untuk memerintah yang di berikan oleh bawahannya.

Komunikasi antara pimpinan dan bawahan dapat berjalan secara

efektif, apabila pimpinan sesuai kewenangan yang di milikinya melibatkan

atau mengikutsertakan bawahan dalam pembuatan keputusan. Para

bawahanlah yang ahkirnya menjadi pelaksanaan di lapangan, semakin besar

keterlibatannya dalam pembuatan keputusan maka tanggung jawab atas

pelaksanaan di lapangan juga semakin tinggi. Dengan demikian anggota

organisasi dapat mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

Page 113: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

c. Kejujuran

Menurut Arni Muhammad (2004: 123) Suasana umum yang diliputi

kejujuran dan keterusterangan harus mewarnai hubungan-hubungan dalam

organisasi, dan para pegawai mampu mengatakan “ apa yang ada pada pikiran

mereka” tanpa mengindahkan apakah mereka berbicara pada temen sejawat,

bawahan, atau atasan.

Dari penelitian yang dilaksanakan, bahwa peneliti melihat Kejujuran

yang ada di Kejaksaan merupakan kunci utama dalam menjalankan sesuatu,

karena tanpa adanya sifat jujur, maka apa yang kita sampaikan kepada orang

lain tidak dipercaya, dan akan menimbulkan salah paham antara orang yang

satu dengan orang lain, Kejaksaan merupakan instansi pemerintah dan

berbadan hukum, maka semua karyawan dan pimpinan saat dilantik untuk

menjadi pegawai di Kejaksaan telah berjanji dan berkata sesungguh-

sungguhnya, dan selalu berbakti untuk negara. Maka agar bterwujudnya suatu

usaha dalam berkerja tidak lepas dari sikap kejujuran.

d. Keterbukaan dalam Komunikasi Ke Bawah

Menurut T. Hani Handoko (2003: 281) bahwa komunikasi ke bawah

ialah komunikasi yang berlangsung antara personel yang satuan kerjanya

tinggi kepada personel yang satuan kerjanya lebih rendah. Bentuk komunikasi

ke bawah dapat berupa instruksi kerja (perintah) maupun pujian atau teguran

kepada bawahan. Fungsi komunikasi ke bawah digunakan pimpinan untuk:

• Melaksanakan kebijaksanaan, prosedur kerja, peraturan, instruksi,

mengenai pelaksanaan kerja bawahan.

Pimpinan mempunyai hak dalam memberikan prosedur kerja,

instruksi karyawannya dalam melaksanakan tugasnya, baik secara formal

maupun informal, semua itu berdasarkan tugas dan seksi-seksi

berdasarkan struktur Organisasi yang ada di Kejaksaan.

• Menyampaikan pengarahan doktrinasi, evaluasi, teguran.

Page 114: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Selain memberikan tugas, instruksi dalam pekerjaannya,

pimpinan juga berhak memeberikan teguran kepada pegawainya jika

pekerjaanya tidak maksimal dan kurang terarah untuk di evaluasi dalam

laporannya.

• Memberikan informasi mengenai tujuan organisasi, kebijaksanaan-

kebijaksaan organisasi, insentif.

Tujuan organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten berusaha tercapai

dengan baik seperti yang telah di tetapkan sebelumnya, pimpinan

mengarahkan kepada pegawai Kejaksaan dalam menjalankan tugas

sesuai dengan tujuan organisasi yaitu keadilan yang berhubungan dengan

hukum dan masyarakat.

Suatu organisasi dalam menyampaikan pesan akan menggunakan

segala macam saluran yang tersedia. Pertama–tama saluran perintah dan

tanggung jawab yang resmi. Tetapi di samping itu dapat melalui

hubungan informal di antara anggota organisasi. Selanjutnya segala cara

dan alat untuk mengadakan hubungan di mana mungkin hendaknya di

pergunakan. Dengan demikian pesan yang di kehendaki dapat di capai

tujuannya secara efektif. Dengan demikian komunikasi antara pimpinan

dan bawahan dapat berjalan lancar sehingga dalam pelaksanaan tugasnya

dapat sesuai dengan tujuan organisasi secara lancar. Dengan lancarnya

komunikasi yang berupa informasi bagi pimpinan dan bawahan, maka

akan melancarkan tugas pekerjaan anggota organisasi dalam mencapai

tujuannya.

e. Mendengarkan dalam Komunikasi ke Atas

Menurut T. Hani Handoko (2003: 281) bahwa komunikasi ke atas

ialah komunikasi yang berlangsung antara personel yang satuan kerjanya

rendah kepada personel yang satuan lebih tinggi. Salah satu bentuk

komunikasi ini adalah laporan kerja. Fungsi komunikasi ke atas di Kejaksaan

digunakan untuk:

Page 115: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

• Memberikan pengertian mengenai laporan prestasi kerja, saran, usulan,

opini, permohonan bantuan, dan keluhan.

Pegawai Kejaksaan dalam menghadapi masalah terhadap

tugasnya, maka pimpinan dengan lapang dada dan hati terbuka siap

memberikan bantuan mencari jalan keluar agar masalah itu bisa

terselesaikan, baik dengan di adakan rapat bersama maupun secara

langsung menghadap pimpinan di ruang pimpinan.

• Memperoleh informasi yang berasal dari bawahan mengenai kegiatan

dan pelaksanaan pekerjaan bawahan dari tingkat yang lebih rendah.

Semua kasus atau tugas yang telah di selesaikan, sebaiknya

segera dilaporkan oleh pimpinan, agar segera di tanggapi oleh pimpinan

kejaksaan. informasi yang ada biasanya berhubungan dengan kasus

hukum yang di selesaikan.

Peran seorang pimpinan Kejaksaan bersedia mendengarkan

masukan dari anggota organisasinya baik berupa saran, kritik maupun

keluhan karyawannya dalam menjalankan tugasnya. Sehingga adanya

komunikasi yang timbal balik antara karyawan dengan atasannya.

f. Perhatian pada Tujuan Berkinerja Tinggi

Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan Sondang P. Siagian

(2002: 38) bahwa “ Kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang dapat di

capai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai

dengan wewenang dan tangung jawab masing-masing dalam rangka

mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan.

Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa pengertian kinerja

menyangkut beberapa hal, antara lain :

1. Merupakan hasil kerja, hasil kerja karyawan merupakan titik

keberhasilan tujuan kinerja organisasi di kejaksaan dalam menjalankan

tugasnya, maka setiap pekerjaan perlunya mengevaluasi pekerjaan

tersebut agas hasilnya berjalan baik atau tidak.

Page 116: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

2. Sesuai wewenang dan tanggung jawab, semua karyawan di kejaksaan

dalam menjalankan tugasnya, semua tugas tersebut dapat di pertanggung

jawabkan kepada pimpinan.

3. Dalam rangka mencapai tujuan, dengan adanya penempatan tugas kerja

setiap pegawai kejaksaan berdasarkan rtruktur organisasinya, semua itu

di sesuaikan dengan kemampuan maka akan membantu meningkatkan

kinerja karyawan sehingga dapat mencapai tujuan kejaksaan tersebut.

4. Pelaksanaan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai moral

maupun etika, Kejaksaan adalah lembaga negara yang melaksanakan

kekuasaan negara, khususnya di bidang penuntutan. Sebagai badan yang

berwenang dalam penegakan hukum dan keadilan. maka semua pihak

yang bekerja di Kejaksaan dalam menjalankan tugasnya harus sesuai

moral dan etika sehingga tidak bertentangan dengan hukum yang

berlaku.

5. Informasi kinerja anggota organisasi, sangat di perlukan pimpinan di

setiap tingkatan organisasi sebagai dasar perencanaan dan pengembangan

sehingga organisasi dapat beroperasi secara efisien dan efektif. Lembaga

Kejaksaan termasuk Kejaksaan Negeri Klaten, di tuntut eksistensi dan

kinerjanya untuk mampu selalu beriringan dan seirama dengan

perjuangan bangsa mencapai tujuan nasional.

2. Upaya Kejaksaan Negeri Klaten dalam Mengelola Iklim Komunikasi

Organisasi

Upaya yang dilakukan Kejaksaan Negeri Klaten dalam mengelola Iklim

Komunikasi Organisasi adalah sebagai berikut :

a. Kepercayaan

Dalam menjalankan tugas dalam suatu organisasi, perlu adanya

pemberian tugas dan tanggung jawab yang jelas bagi masing-masing karyawan

seperti pendapat Suyati Prawirosentono (1999:9) ”bahwa demikiaan pula

disetiap unit kerja harus diberitahu secara jelas tugas yang harus dilaksanakan”.

Page 117: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Dengan adanya kejelasan tugas yang tanggung jawab sesuai dengan bidang

pekerjaannya. Dengan demikin efektifitas kerja dapat terwujud dalam

pelaksanaan tugas itu dilakukan dari pimpinan kepada anggota organisasi dan

sebaliknya.

Hubungan secara vertikal dalam tingkat kepercayaan dapat terjadi di

Kejaksaan Negeri Klaten, dari atasan kepada bawahan, pimpinan memberikan

dalam memberikan pekerjaan harus di dasar atas kepercayaan jika tidak adanya

kepercayaan tersebut maka pimpinan juga tidak percaya memberikan pekerjaan

itu untuk dilaksanakan, maka perlunya timbal balik antara bawahan kepada

atasan secara vertikal, bahwa bawahan yang di berikan kepercayaan tersebut

dalam melakukan pekerjaan tersebut perlu dapat dipertanggung jawabkan

dengan cara menjalankan pekerjaannya dengan baik.

Selain itu perlu adanya komunikasi antara bawahan kepada bawahan

secara horisontal, dalam suatu organisasi ini perlu adanya komunikasi agar

pekerjaan yang akan dikerjakan dapat berjalan sesuai dengan baik, dalam

mempertahankan suatu kelompok atau tim berfungsi mempertahankan

pekerjaan yang mereka hadapi dan berorientasi tugas sesuai pendekatan

sistematis dalam pemecahan masalah. Karena dalam setiap kemampuan

seseorang berbeda, sehingga perlu diadakan anggota organisasi agar pekerjaan

itu dapat di selesaikan dengan cepat dan baik, melalui tim tersebut.

b. Pembuatan Keputusan

Rapat Paripurna dilaksanakan oleh seluruh pegawai yang dipimpin oleh

Kepala Kejaksaan Negeri Klaten, Dalam kegiatan rapat paripurna yang

biasanya diselenggarakan dalam menerima usulan-usulan, ide gagasan dan

pendapat pegawai dalam kemajuan kejaksaan agar lebih baik yang dilakukan

secara musyawarah mufakat, seperti:

a. Ketentuan jam kerja, sehingga jam kerja di kejaksaan 5 hari kerja hari

senin-jum’at, masuk pagi pukul 07.00 dan istirahat pukul 12-13.00

kemudian pulang pukul 16.30, hal ini di sepakati bersama antara pimpinan

dan semua karyawan yang ada di kejaksaan.

Page 118: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

b. Ketentuan Dinas, apabila terdapat LIT (penyelidikan) sebelum di

tingkatkan menjadi DIK ( penyidik) dalam suatu perkara tersebut

dilaksanakan sesuai ketentuan yang ada, maka perlu di musyawarahkan

bersama antara jaksa maupun pegawai tata usaha yang berhubungan,

misalnya: Masalah pribadi, jika ada suatu masalah yang menimpa salah

satu dari karyawan Kejaksaan, maka pimpinan berhak dalam mengambil

sikap untuk menentukan jalan keluar permasalahan tersebut, sehingga

permasalahn yang ada bisa di selesaikan secara kekeluargaan atau melalui

hukum yang berlaku.

Selain itu pembuatan keputusan dapat terjadi dalam suatu permasalahan

yang ada di Kejaksaan Negeri Klaten, seperti masalah pribadi, jika ada suatu

masalah yang menimpa salah satu dari karyawan Kejaksaan Negeri Klaten,

maka maka pimpinan berhak dalam mengambil sikap untuk menentukan jalan

keluar permasalan tersebut. Sehingga permasalahan yang ada bisa di selesaikan

secara musyawarah atau di beri hukum yang berlaku. Selain itu dapat pula

terjadi pembuatan keputusan dalam suatu permasalahan yang ada di Kejaksaan

Negeri Klaten, melalui keputusan bersama secara musyawarah atau mufakat

agar terjalin kerja sama yang baik antar anggota organisasi tersebut. Pembuatan

keputusan dilakukan setiap bulan sekali untuk membahas masalah yang benar-

benar perlu dipecahkan atau masalah belum diperoleh jalan keluarnya maka

memerlukan masukan dari anggota organisasi, sehingga diperoleh jalan keluar.

c. Kejujuran

Meningkatkan SDM baik dalam kepribadian, dan kejujuran itu saat

perlu demi kemajuan semua staf dan karyawan di Kejaksaan Negeri Klaten,

semua itu tidak lepas dari peran serta oleh pimpinan Kejaksaan yang selalu

mewujudkan visi dan misi Kejaksaan selalu terwujud, dan semua karyawannya

dapat jujur dalam menjalankan tugasnya, usaha yang dilakukan Kejaksaan

Negeri Klaten dengan selalu mengadakan siraman rohari yang di ikut sertakan

semua anggota orgabnisasi dan semua staf karyawan yang dilakukan setiap

sebulan sekali, demi meningkatkan ketagwaan dan menumbuhkan kejujuran

Page 119: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

semua anggota organisasi, hal ini dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas atau

pekerjaannya, jika tagwa dan kejujuran seseorang itu baik maka dalam

menjalankan tugasnya pun akan baik pula, tidak merugikan diri sendiri dan

orang lain tidak adanya kecurangan. Perlu adanya peningkatan SDM ini

bertujuan semua anggota karyawan yang ada di Kejaksaan Negeri Klaten bisa

berjalan dengan baik sesuai struktur kerjanya. Hal tersebut juga dapat

meningkatkan penilaian kerja karyawannya dengan baik atau buruknya dalam

bekerja.

d. Keterbukaan dalam Komunikasi Ke Bawah

Penilaian kerja dilakukan untuk mengatasi masalah dari laporan, saran

dan gagasan karyawan selama karyawan dalam menjalankan tugasnya,

sehingga pimpinan dapat menilai dan memperbaiki jika pekerjaan itu kurang

maksimal atas dasar pimpinan. Hal tersebut sesuai dapat dikemukakan oleh

Marihot Tua Efendi Hariadja (2007:197) bahwa” penilaian unjuk kerja tidak

sekedar menilai, yaitu mencari pada aspek pegawai kurang atau lebih, tetapi

lebih luas lagi, yaitu membantu pegawai untuk mencapai tujuan yang

diharapkan oleh organisasi.

Dari semua tugas yang diberikan oleh pimpinan Kejaksaan Negeri

Klaten, yang harus dikerjakan semua anggota organisasi. Dari hasil pekerjaan

tersebut maka karyawan wajib menjalankan dengan baik sehingga hasil yang di

dapat pun dapat memuaskan dengan hasil yang maksimal. Tujuan Pimpinan

yang di berikan kepada karyawan biasanya secara langsung bertujuan pimpinan

tersebut dapat mengetahui karyawan dalam menjalankan tugasnya. Berbeda

dengan tugas itu diberikan secara tertulis. Upaya tersebut berusaha agar tidak

terjadi salah paham anata karyawan terhadap pimpinan dari pemberiana tugas

tersebut.

e. Mendengarkan Komunikasi ke atas

Dalam komunikasi organisasi ke atas di Kejaksaan Negeri Klaten perlu

adanya peran dari pimpinan Kejaksaan, pimpinan bersedia menerima semua

Page 120: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

keluhan saran dari anggota organisasi, melalui media kotak saran yang di

sediakan oleh pimpinan jika secara langsung bawahan bisa langsung

memberikan ide, saran kepada pimpinan Kejaksaan Negeri Klaten secara

langsung dan saat pimpinan bersedia dan ada waktu mendengarkan keluhan

bawahananya tersebut, tapi seperti biasanya kalau pimpinan benar-benar ada

waktu selalu bersedia mendengarkan keluhan semua anggota organisasinya.

Selain itu keluhan itu dapat dilakukan saat rapat berlangsung, sehingga adanya

timbal balik dari pimpinan terhadap keluhan, saran maupun ide yang diajukan

karyawan.

f. Perhatian pada berkinerja tinggi

Pemberian penghargaan atau reword yang diberikan oleh pimpinan

Kejaksaan Negeri Klaten kepada anggota organisasi dalam bekerja agar

tercapai pekerjaan yang kedepannya lebih baik, dan dapat menjadi motivasi

karyawan lain, agar lebih bekerja. Dalam menjalankan komunikasi organisasi

semacam ini dapat meningkatkan kinerja karyawan dapat tercapainya kinerja

di Kejaksaan Negeri Klaten. Hal ini dilakukan pimpinan agar semua kinerja

karyawan dapat bekerja dengan baik dan mendapatkan prestasi kerjanya pun

baik, semua itu juga perlu adanya peran, perhatian dan dorongan dari

pimpinan Kejaksaan Negeri Klaten untuk semua anggota organisasi dalam

menjalankan tugasnya. Selain itu penilaian yang diberikan pimpinan berupa

penilaian kedisiplinan, ataupun pekerjaannya setiap harinya sedangkan

evaluasinya dilakukan setiap setahun sekali. Penilaian setiap hari bersifat

terbuka, sehingga semua anggota organisasi mengetahui kinerjanya sendiri

sehingga hal itu dapat meningkatkan motivasi dan semangat kerja

karyawannya.

Kejaksaan Negeri Klaten sering mendapatkan reword dari pemerintah

atas penghargaan dari keberhasilan yang di lakukan Kejaksaan seperti: gaan

penghargaan kedisiplinan dan pengahargaan penanganan korupsi, beberapa

penghargaan ini dapat meningkatkan kemajuan Kejaksaan Negeri Klaten

Page 121: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

kedepannya. Semua ini tidak lepas dari semua anggota organisasi dan staf

karyawan serta peran serta dari Kejaksaan Negeri Klaten.

Page 122: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN

Setelah peneliti melaksanakan penelitian di Kejaksaan Negeri Klaten

dan temuan didukung dengan analisis yang cukup, serta berdasarkan kajian

teori yang ada maka kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Iklim Komunikasi Organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten

a. Kepercayaan

Kepercayaan yang dibangun antara anggota organisasi

mengarah pada komunikasi yang terbuka sehingga mempermudah

adanya persetujuan yang diperlukan antara atasan dan bawahan.

Sikap saling percaya antara anggota organisasi Kejaksaan Negeri

Klaten ini akan membawa konsekuensi adanya penerimaan informasi

sebagai sesuatu yang benar, baik informasi tersebut terkait dengan

tugas kewajibannya. Selama bekerja di Kejaksaan Negeri Klaten,

tanpa adanya sikap saling terbuka maka pekerjaan yang terjalin tidak

dapat berjalan dengan maksimal seperti tujuan yang telah ditetapkan

sebulumnya.

b. Pengambilan keputusan

Semua karyawan di semua tingkatan dalam organisasi diajak

berkomunikasi dan dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang

relevan dengan kedudukan mereka. Rapat yang dilaksanakan itu

bertujuan untuk mengambil suatu permasalhan yang terjadi sehingga

mendapatkan suatu keputusan bersama, serta semua karyawan

menjadi pelaksanaan tugas tersebut berdasarkan struktur kerja.

Dengan demikian anggota organisasi dapat mencapai tujuan yang

telah di tetapkan.

Page 123: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

c. Kejujuran

Hubungan-hubungan yang ada dari seluruh dalam semua

tingkatan organisasi yang ada diwarnai keterusterangan dan

kejujuran, maka tanpa adanya sifat jujur, apa yang kita sampaikan

kepada orang lain tidak dipercaya, dan akan menimbulkan salah

paham antara orang yang satu dengan orang lain.

d. Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah

Komunikasi dari atasan kepada bawahannya dapat berjalan

dengan lancar sehingga dapat mencegah adanya kesalah pahaman

karena kurangnya informasi. Dengan demikian instruksi kerja

maupun pujian atau teguran kepada bawahan berlangsung secara

efektif, hal tersebut perlu adanya keterbukaan agar informasi tersebut

dapat diterima bawahan dengan maksimal dan bawahan pun dapat

mengerti dan memahami apa yang harus mereka kerjakan dari

informasi pimpinan tersebut.

e. Mendengarkan dalam Komunikasi keatas

Semua pesan yang mengalir dari bawahan kepada atasan

yang berupa saran atau pertanyaan dapat berjalan dengan lancar.

Sehingga dapat meningkatkan sikap karyawan maupun

penyempurnaan moralnya. Pimpinan di sini siap memberikan dan

membantu mengatasi masalah pekerjaan dan memperkuat anggota

organisasi tersebut, selain itu komunikasi organisasi di Kejaksaan

juga dapat menumbuhkan apresiasi dan loyalitas kepada organisasi

dengan memberikan kesempatan kepada pegawai dalam suatu

permasalah yang ada.

f. Perhatian pada kinerja tinggi

Baik pimpinan maupun bawahan di lingkungan Kejaksaan

Negeri Klaten secara bersama-sama memiliki perhatian tinggi untuk

Page 124: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

mewujudkan tujuan organisasi sesuai dengan wewenang dan

tanggung jawab masing-masing. Bagi anggota organisasi yang

mempunyai penilaian dan prestasi kerja yang baik demi kemajuan

Kejaksaan Negeri Klaten dalam menjalankan tugas pekerjaannya,

maka mendapatkan penghargaan. Setiap hari pimpinan selalu

menilai kinerja pekerjaan karyawannya tetapi juga diadakan evaluasi

penilaian kinerja anggota organisasi Kejaksaan Negeri Klaten setiap

setahun sekali.

2. Upaya Kejaksaan Negeri Klaten dalam mengelola Iklim Komunikasi

Organisasi

a. Kepercayaan

Dalam menjalankan tugas dalam suatu organisasi, perlu

adanya pemberian tugas dan tanggung jawab yang jelas bagi masing-

masing karyawan. Dengan adanya kejelasan tugas dan tanggung

jawab sesuai dengan bidang pekerjaannya. Dengan demikian

efektifitas kerja dapat terwujud. Sehingga sikap terbuka yang terjadi

antara atasan kepada bawahan dalam menjalankan tugas dapat terjadi

dengan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

b. Pengambilan keputusan

Rapat paripurna dilaksanakan oleh seluruh pegawai yang

dipimpin oleh Kepala Kejaksaan Negeri Klaten, Dalam kegiatan

rapat paripurna yang biasanya diselenggarakan dalam menerima

usulan-usulan, ide gagasan dan pendapat pegawai dalam kemajuan

Kejaksaan agar lebih baik. Dalam rapat ini dilaksanakan setiap

sebulan sekali untuk membahas kemajuan kedepan Kejaksaan

Negeri Klaten, permasalahan ini bisa terjadi dari atasan tetapi juga

dapat terjadi tetapi juga dapat terjadi masalah yang ada dalam

anggota organisasi dari segi karyawannya. Maka di sini bersama-

sama mencari keputusan secara musyawarah atau mufakat.

Page 125: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

c. Kejujuran

Meningkatkan SDM baik dalam kepribadian, kejujuran itu

sangat perlu demi kemajuan semua staf dan karyawan di Kejaksaan

Negeri Klaten. Hal tersebut bertujuan agar visi dan misi Kejaksaan

Negeri Klaten tersebut dapat berjalan dengan baik. Upaya yang

dilakukan Kejaksaan Negeri Klaten agar meningkatkan sikap

kejujuran dan ketaqwaan dengan cara mengadakan siraman rohani,

hal ini bertujuan untuk selalu memberikan suasana yang baru dan

menambahkan ketaqwaan terhadap sikap kejujurannya.

d. Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah

Komunikasi organisasi Kejaksaan Negeri Klaten secara ke

bawah dilakukan pimpinan memberikan laporan, saran dan gagasan

kepada karyawan selama karyawan dalam menjalankan tugasnya,

sehingga pimpinan dapat menilai dan memperbaiki jika pekerjaan itu

kurang maksimal atas dasar keputusan dari pimpinan. Penilaian

unjuk kerja tidak sekedar menilai, yaitu mencari pada aspek

kepegawaian kurang atau lebih, tetapi lebih luas lagi, yaitu

membantu pegawai untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh

organisasi.

e. Mendengarkan Komunikasi Ke Atas

Semua pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan dalam

menjalankan tugas sering terjadi permasalahan sehingga pimpinan

siap mendengarkan keluhan dari bawahan tersebut, maka yang

dilakukan pimpinan dengan mengadakan kotak saran dan ide secara

tidak langsung diberikan kepada pimpinan tetapi komunikasi itu

dapat terjadi secara langsung, bawahan melaporkan semua keluahan

kepada pimpinan di ruangannya pimpinan, agar mendapat jalan

keluar. Upaya tersebut bertujuan agar pelaksanaan anggota

Page 126: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

organisasi dapat berkomunikasi dengan maksimal dan memecahkan

semua masalah yang di hadapi.

f. Perhatian pada kinerja tinggi

Pemberian reword atau penghargaan yang diberikan oleh

pimpinan Kejaksaan Negeri Klaten dapat bekerja kedepannya lebih

baik, dan dapat menjadi motivasi karyawan lain, agar lebih bekerja.

Dalam menjalankan komunikasi organisasi semacam ini dapat

meningkatkan kinerja karyawan dapat tercapai tujuan yang ada di

Kejaksaan Negeri Klaten. Dengan adanya penilaian dan penghargaan

ini dilaksanakan, maka pimpinan dapat mengetahui kemampuan

semua anggota organisasi dalam menjalankan pekerjaannnya, hasil

evaluasi atau penilaian prestasi dilakukan setiap tahun sekali.

B. IMPLIKASI

Berdasarkan dari kesimpulan diatas didukung adanya peristiwa yang

dikemukakan oleh peneliti selama melakukan penelitian di Kejaksaan Negeri

Klaten , dapat dikemukakan bahwa implikasi yang timbul adalah sebagai

berikut:

1. Bahwa pelaksanaan komunikasi organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten

dilakukan secara vertikal dan horizontal oleh pimpinan dan bawahan

sudah berjalan dengan baik. Kesadaran akan pentingnya komunikasi

antara ke dua pihak, baik pimpinan dan karyawan dapat dilihat dari setiap

kegiatan yang mereka lakukan, seperti itu juga dilandasi dengan adanya

rasa saling percaya, kejujuran dan kinerja tinggi antara kedua belah

pihak. Kesadaran untuk melaksanakan komunikasi organisasi dapat

peningkatkan kinerja yang tinggi. Oleh karena itu, iklim komunikasi

organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten dan kesadaran akan pentingnya

proses komunikasi yang harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan.

2. Iklim komunikasi organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten

menggambarkan iklim komunikasi fisik yang menyatakan cara orang

Page 127: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

bereaksi terhadap aspek-aspek organisasi dalam menciptakan suatu iklim

organisasi, tetapi ada yang menyatakan, iklim organisasi dan komunikasi

sebagai gabungan beberapa persepsi yang berfungsi sebagai tujuan

evaluasi secara keseluruhan.

3. Dengan adanya upaya pimpinan dalam mengelola iklim komunikasi

organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten dapat membantu kelancaran

proses komunikasi organisasi sehingga dapat meningkatkan prestasi kerja

karyawan lebih baik.

C. SARAN

Agar Iklim Komunikasi Organisasi di Kejaksaan Negeri Klaten lebih

baik dan untuk mencapai produktivitas kerja karyawan dapat berjalan dengan

lancar maka peneliti dapat mengemukakan saran sebagai berikut :

1. Pimpinan Kejaksaan Negeri Klaten

a. Ada baiknya jika pimpinan Kejaksaan Negeri Klaten lebih terbuka

terhadap pegawainya, dan selalu berkomunikasi kepada bawahannya

agar iklim komunikasi di Kejaksaan lebih maksimal.

b. Pimpinan meningkatkan komunikasi organisasi dengan

karyawannya, baik dalam pembuatan keputusan atau struktur kerja

organisasi yang ada di Kejaksaan Negeri Klaten, dengan cara

sebaiknya karyawan mendapatkan perhatian dan kepercayaan dari

pimpinan demi meningkatkan produktivitas kerja.

c. Hendaknya pimpinan Kejaksaan Negeri Klaten memupuk

kepercayaan para karyawan, karena hal itu juga akan menimbulkan

loyalitas karyawan terhadap pekerjaannya.

2. Kepada Karyawan Kejaksaan Negeri Klaten

a. Ada baiknya jika karyawan tetap mempertahankan kondisi kerja

yang baik dan penuh dengan kekeluargaan dan saling terbuka

sehingga hubungan antara atasan dan bawahan tetap berjalan baik.

Page 128: ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI SKRIPSI/Analisis...ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI KEJAKSAAN NEGERI KLATEN TAHUN 2010 SKRIPSI Disusun Oleh Dias Prastia Tutik X7406066

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

b. Lebih mengkatkan dalam komunikasi ke atas, dalam melaksanakan

tugas, demi tercapainya produktivitas kerja yang optimal baik dari

segi kualitas dan kuantitas.

3. Kepada peneliti selanjutnya

Walaupun penelitian ini sudah dilakukan secara optimal, tetapi

tidak menutup kemungkinan masih ada beberapa kekurangan karena

pengumpulan data hanya menggunakan wawancara, dokumen dan

observasi. Penelitian ulang dapat dilakukan dengan menggunakan

metode penelitian dan pengambilan data yang berbeda sehingga dapat

diharapkan memperoleh hasil yang lebih baik.