bab ii tinjauan pustaka a. peran pembelajaran pendidikan ...repository.ump.ac.id/4233/3/eka prastia...

22
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan 1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab X kurikulum Pasal 37 ayat 1 dan ayat 2 bahwa pendidikan kewarganegaraan, dinyatakan sebagai berikut: Ayat 1 menyatakan: Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat: pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan,bahasa,matematika,ilmu pengetahuan alam,ilmu pengetahuan sosial,seni dan budaya,pendidikan jasmani dan olahraga,keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal. Ayat 2. Menyatakan: Kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat: pendidikan agama,pendidikan kewarganegaraan, dan bahasa. Pendidikan Kewarganegaraan menurut Zamroni (dalam Taniredja, 2013:2) Pendidikan Kewarganegaraan adalah “Pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktifitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat. Peran Pembelajaran Pendidikan..., Eka Prastia Nurliano, FKIP UMP, 2017

Upload: others

Post on 17-Aug-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/4233/3/EKA PRASTIA NURLIANO BAB II.pdf · memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Peran Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab X kurikulum Pasal 37 ayat 1

dan ayat 2 bahwa pendidikan kewarganegaraan, dinyatakan sebagai

berikut:

Ayat 1 menyatakan: Kurikulum pendidikan dasar dan

menengah wajib memuat: pendidikan agama, pendidikan

kewarganegaraan,bahasa,matematika,ilmu pengetahuan

alam,ilmu pengetahuan sosial,seni dan

budaya,pendidikan jasmani dan

olahraga,keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal.

Ayat 2. Menyatakan: Kurikulum pendidikan tinggi wajib

memuat: pendidikan agama,pendidikan

kewarganegaraan, dan bahasa.

Pendidikan Kewarganegaraan menurut Zamroni (dalam

Taniredja, 2013:2) Pendidikan Kewarganegaraan adalah “Pendidikan

demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat

berpikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktifitas menanamkan

kesadaran kepada generasi baru bahwa demokrasi adalah bentuk

kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak warga

masyarakat.

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Eka Prastia Nurliano, FKIP UMP, 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/4233/3/EKA PRASTIA NURLIANO BAB II.pdf · memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami

9

Berdasarkan pernyataan diatas bahwa Pendidikan

Kewarganegaraan merupakan pendidikan yang wajib dipelajari dari

pendidikan dasar sampai menengah. Sejalan dengan penyataan tersebut

maka pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk

mempersiapkan para generasi muda agar dapat memahami apa saja hak

dan kewajiban yang dimiliki tiap-tiap individu dalam kehidupan

bermasyarakat.

2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar

peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam

menanggapi isu kewarganegaraan.

b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dan

bertindak secara cerdas dalam kegiatan masyarakat,

berbangsa dan bernegara, serta anti korupsi.

c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk

membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat

Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa lainnya.

d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan

dunia secara langsung atau tidak langsung dengan

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

(Permendiknas No 22 tahun 2006).

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Eka Prastia Nurliano, FKIP UMP, 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/4233/3/EKA PRASTIA NURLIANO BAB II.pdf · memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami

10

3. Pendidikan Kewarganegaraan Tingkat Sekolah Tahun 2006

Berdasar Permendiknas No. 22 Tahun 2006, Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) diartikan sebagai mata pelajaran yang

memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan

mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi

warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang

diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan

Kewarganegaraan memiliki dan sejalan dengan tiga fungsi pokok

pendidikan kewarganegaraan sebagai wahana pengembangan warga

negara yang demokratis, yakni mengembangkan kecerdasan warga

negara (civic intelligence), membina tanggung jawab warga negara

(civic responsibillity) dan mendorong partisipasi warga negara (civic

participation).

Tiga kompetensi warga negara ini sejalan dengan tiga

komponen kewarganegaraan yang baik, yaitu pengetahuan

kewarganegaraan (civic knowledge), keterampilan kewarganegaraan

(civic skills), dan karakter kewarganegaraan (civic dispositions).

(Branson dalam Winarno, 2014:19). Warga negara yang memiliki

pengetahuan kewarganegaraan akan menjadi warga negara yang

cerdas. Warga negara yang memiliki keterampilan kewarganegaraan

akan menjadi warga negara yang partisipatif sedangkan warga negara

yang memiliki karakter kewarganegaraan akan menjadi warga negara

yang bertanggung jawab.

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Eka Prastia Nurliano, FKIP UMP, 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/4233/3/EKA PRASTIA NURLIANO BAB II.pdf · memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami

11

Pendidikan Kewarganegaraan sekolah juga mengembangkan

misi sebagai pendidikan bela negara, pendidikan HAM, pendidikan

multikultural, pendidikan lingkungan hidup, pendidikan hukum dan

pendidikan anti korupsi. Sebagai pendidikan bela negara, Pendidikan

Kewarganegaraan sebagai salah satu bentuk keikutsertaan warga

negara dalam upaya bela negara. Sebagai pendidikan HAM,

Pendidikan Kewarganegaraan adalah proses menyiapkan peserta didik

untuk menghormati dan menegakkan hak asasi manusia sebagai

sarana mencapai kesejahteraan hidup. Sebagai pendidikan

multikultural, Pendidikan Kewarganegaraan bertugas membina

peserta didik memiliki kesadaran akan kemajemukan sosial bangsa

Indonesia. Sebagai pendidikan lingkungan hidup, Pendidikan

Kewarganegaraan menanamkan kesadaran akan pentingnya

kelestarian lingkungan sebagai daya dukung kehidupan. Sebagai

pendidikan hukum, Pendidikan Kewarganegaraan menanamkan

kesadaran untuk taat pada hukum dan menyiapkan warga negara yang

taat membayar pajak. Sebagai pendidikan anti korupsi, Pendidikan

Kewarganegaraan menanamkan pentingnya kesadaran untuk tidak

bersikap dan bertindak korupsi, kolusi dan nepotisme dikehidupan

berbangsa dan bernegara. (Winarno, 2014:22).

Jurnal Gunawati menegaskan bahwa pendidikan

kewarganegaraan sebagai pendidikan nilai memiliki esensi dan makna

sebagai pendidikan moral, pendidikan akhlak atau pendidikan budi

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Eka Prastia Nurliano, FKIP UMP, 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/4233/3/EKA PRASTIA NURLIANO BAB II.pdf · memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami

12

pekerti yang semua itu bertujuan membentuk pribadi anak, agar

menjadi warga negara yang baik. Pendidikan kewarganegaraan

merupakan salah satu bahan ajar yang mengembangkan nilai-nilai

demokrasi, hak asasi manusia dan lingkungan hidup. Tujuan dari

pendidikan kewarganegaraan adalah mewujudkan wargan negara yang

sadar bela negara berlandaskan pemahaman politik serta kepekaan

mengembangkan jati diri moral dan bangsa dengan menjaga dan

peduli lingkungan.

4. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

a) Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran menurut Winkel (dalam Sutikno, 2013:31)

mengartikan bahwa pembelajaran sebagai seperangkat tindakan

yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik

dengan memperhitungkan kejadian-kejadian internal yang

berlangsung di dalam peserta didik. Sedangkan menurut Sadiman

(dalam Sutikno, 2013:31) pembelajaran adalah usaha-usaha yang

terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi

proses belajar dalam diri peserta didik.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran adalah proses belajar yang disusun dan direncanakan

oleh guru untuk mendukung proses belajar agar kegiatan belajar

tersebut dapat tercapai sesuai dengan tujuan tertentu.

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Eka Prastia Nurliano, FKIP UMP, 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/4233/3/EKA PRASTIA NURLIANO BAB II.pdf · memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami

13

Menurut Skinner (dalam Dimyati, 2009:9) guru perlu

memperhatikan dua hal penting yaitu 1) pemilihan stimulus yang

diskriminatif dan 2) penggunaan penguatan.

b) Langkah-Langkah Pembelajaran

Berdasarkan teori kondisioning langkah pembelaharan

sebagai berikut :

1. Mempelajari keadaan kelas, guru mencari dan

menemukan perilaku siswa yang positif atau negatif.

Perilaku positif akan diperkuat dan perilaku negatif

diperlemah atau dikurangi.

2. Membuat daftar penguat positif. Guru mencari perilaku

yang lebih disukai oleh siswa, perilaku yang kena

hukuman dan kegiatan luar sekolah yang dijadikan

penguat.

3. Memilih dan menentukan urutan tingkah laku yang

dipelajari serta jenis penguatnya.

4. Membuat program pembelajaran. Program

pembelajaran ini berisi urutan perilaku dan evaluasi.

Dalam melaksanakan program pembelajaran, guru

mencatat perilaku dan penguat yang berhasil atau tidak

berhasil.

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan memiliki

peranan yang sangat penting dalam meningkatkan tanggung jawab

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Eka Prastia Nurliano, FKIP UMP, 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/4233/3/EKA PRASTIA NURLIANO BAB II.pdf · memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami

14

peserta didik untuk itu pendidikan kewarganegaraan hendaknya

diarahkan dengan tujuan untuk mencapai target hingga terjadinya

artikulasi proses “belajar tentang, melalui proses, dan untuk

menumbuhkan demokrasi konstitusional Indonesia sesuai dengan

UUD 1995.

c) Model Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Cogan (dalam Winarno, 2014:71) menyatakan pembelajaran

PKn merupakan proses pendidikan secara utuh dan meyeluruh

terhadap pembentukan karakter individu sebagai warga negara

yang cerdas dan baik. Pembelajaran mencakup kegiatan yang

mungkin mempunyai pengaruh langsung pada proses manusia ,

juga mencakup kejadian-kejadian yang diturunkan oleh bahan-

bahan cetak, gambar, program radio, televisi, film, slide maupun

kombinasi dari bahan-bahan itu.

Masalah klasik yang dihadapi dalam pembelajaran PKn

adalah guru memang sulit untuk melepaskan diri dari metode

ceramah, ekspositori dan metode yang berbau indoktrinatif. Selain

karena metode ini mudah dijalankan, bahan ajar PKn pada

umumnya lebih bersifat hafalan dan lebih menekankan pada

pengetahuan kewarganegaraan. Dalam Standar Isi 2006 dijelaskan

bahwa Pkn atau mata pelajaran PKn adalah mata pelajaran yang

memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami

dam mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Eka Prastia Nurliano, FKIP UMP, 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/4233/3/EKA PRASTIA NURLIANO BAB II.pdf · memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami

15

menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan

berkarakter yang diamatkan oleh pancasila dan UUD 1945. Dalam

hal tujuan, PKn di sekolah memiliki tujuan agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut :

a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi

isu kewarganegaraan.

b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dan bertindak

secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara serta anti-korupsi.

c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk

diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar

dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.

d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia

secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi.

d) Komponen Pendidikan Kewarganegaraan Dalam

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Komponen utama pendidikan kewarganegaraan yang perlu

diajarkan kepada peserta didik mencakup pengetahuan

kewarganegaraan (civic knowledge), keterampilan atau kecakapan

kewarganegaraan (civic skills), dan sikap atau watak

kewarganegaraan (civic disposition). (Branson dalam Winatraputra

dan Budimansyah, 2012:199) :

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Eka Prastia Nurliano, FKIP UMP, 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/4233/3/EKA PRASTIA NURLIANO BAB II.pdf · memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami

16

1. Pembelajaran PKn untuk Civic Knowledge

Penting bagi guru untuk memahami bagaimana

menentukan dan mendesain model pembelajaran yang mampu

mengembnagkan pengetahuan dan wawasan kewarganegaraan

(civic knowledge). Atau dengan kata lain bagaimana

merancang pendekatan, strategi, metode, maupun teknik yang

dapat mengembangkan ranah kognitif siswa.

Model pembelajaran PKn harus disesuaikan dengan

tujuan mata pelajaran PKn, yaitu agar siswa mampu berpikir

secara kritis, rasional, dan kreatif; berpartisipasi secara aktif

dan bertaggung jawab dan bertindak secara cerdas;

berkembang secara positif dan demokratis dan mampu

berinterkasi dalam hubungan antar warga. Menganalisis tujuan

di atas, maka mempertegas pemahaman kita bahwa hakikat

pembelajaran PKn adalah wahana pengembangan berpikir

kritis, artinya pembelajaran dimaknai sebagai proses

pengembangan berpikir kritis peserta didik bukan

pembelajaran yang berisi hafalan.(Winarno, 2013:125-126)

2. Pembelajaran PKn untuk Civic Skills

Kecendurungan pembelajaran PKn yang hanya

berorientasi pada pemahaman akan civic knowledge perlu

diubah, apalagi sebatas mengajarkan konsep-konsep keilmuan

PKn yang sifatnya hafalan. Oleh karena itu, orientasi pada

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Eka Prastia Nurliano, FKIP UMP, 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/4233/3/EKA PRASTIA NURLIANO BAB II.pdf · memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami

17

civic knowledge harus dilanjutkan pada pengembangan sub

ranah intellectual civic skills sebab pada dasarnya

cognitive/intellectual civic skills tidak dapat dipisahkan dengan

civic knowledge. Contohnya jika guru PKn ingin

membelajarkan cara-cara memengaruhi kebijakan publik,

maka peserta terlebih dahulu perlu dipahamkan konsep

kebijakan publik. Akan tetapi jika guru hanya memberikan

pengertian dan pemahaman tentang apa itu kebijakan belum

tentu siswa memliki intellectual civic skills.

Keterampilan kewarganegaraan bukanlah hanya

keterampilan fisik, tetapi lebih pada keterampilan

berpartisipasi pada kehidupan publik sebagai bentuk dari

tanggung jawab kewarganegaraannya. Untuk mengembangkan

keterampilan tersebut maka memuat tahap-tahap : pertama ,

merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai ; kedua ,

merumuskan materi PKn yang nantinya akan dijadikan bahan

belajar ; ketiga , merumuskan model sekaligus didalamnya

metode pembelajaran yang sesuai ; keempat, mengembangkan

media pembelajaran sesuai dengan karakteristik materi dan

mengarah pada pencapaian tujuan ; kelima , mengembangkan

alat evaluasi yang mampu mengukur ketercapaian civic skills

peserta didik. (Winarno, 2013:166-168).

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Eka Prastia Nurliano, FKIP UMP, 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/4233/3/EKA PRASTIA NURLIANO BAB II.pdf · memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami

18

3. Pembelajaran PKn untuk Civic Disposition

Civic Disposition atau watak kewarganegaraan

menunjuk pada karakter public maupun karakter privat yang

penting bagi pemeliharaan dan pengembangan demokrasi

konstitusional. Watak kewarganegaraan berkembang secara

perlahan sebagai akibat dari apa yang telah dipelajari dan

dialami oleh seseorang di rumah, sekolah, komunitas, dan

organisasi-organisasi civil society. Karakter privat seperti

tanggung jawab moral, disiplin diri dan penghargaan terhadap

hsrkat dan martabat manusia dari setiap individu adalah wajib.

Karakter publik juga tidak kalah penting yaitu kepedulian

sebagai warga negara, kesopanan, mengindahkan aturan main,

berpikir kritis dan kemauan untuk mendengar, bernegosiasi

dan berkompromi merupakan karakter yang sangat diperlukan

agar demokrasi berjalan sukses. Kegiatan seperti dibawah ini

dapat mengarahkan pada peningkatan karakter publik dan

privat peserta didik secara efektif :

(a) Kegiatan belajar yang koperatif di dalam pertemuan kelas

(class meeting), dewan pelajar (student council), simulasi

dengar pendapat publik, simulasi pemilu, simulasi sidang

pengadilan, dan muktamar pelajar dapat mengembangkan

karakter yang sopan santun, keperwiraan, disiplin pribadi,

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Eka Prastia Nurliano, FKIP UMP, 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/4233/3/EKA PRASTIA NURLIANO BAB II.pdf · memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami

19

ketekunan, kepedeulian terhadap kepentinga umum, dan

menghormati orang lain.

(b) Proyek belajar pelayanan masyarakat, seperti membantu

mengajari peserta didik yang lebih muda, merawat lingkungan

sekolah, partisipasi dalam kepanitian pemilu dapat

mengembangkan karakter disiplin pribadi, tepat waktu,

menghargai orang lain, santun dan sebagainya.

(c) Kegiatan hari besar nasional dan perayaan atas prestasi teman

dapat mengembangkan karakter pengenalan nilai-nilai bersama

dan kepedulian terhadap masyarakat sekitar.

(d) Diskusi-diskusi yang teratur mengenai masalah aktual dapat

meningkatkan karakter kepedulian terhadap masyarkat sekitar.

(e) Kerjasama sekolah dengan institusi lain, mendatangkan tokoh

masyarakat ke sekolah dan sejenisnya dapat mengembangkan

kepekaan kewarganegaraan. (Winarno, 2013:177,183).

B. Tinjauan Tentang Karakter Peduli Lingkungan

1. Pengertian Karakter

Beberapa pengertian karakter yang diungkapkan oleh beberapa

tokoh. (Samani: 2012: 41) mengungkapkan bahwa:

“Karakter dianggap sebagai nilai-nilai perilaku

manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang

Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan,

dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap,

perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan

norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya,

adat istiadat, dan estetika”.

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Eka Prastia Nurliano, FKIP UMP, 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/4233/3/EKA PRASTIA NURLIANO BAB II.pdf · memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami

20

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud

dengan karakter adalah tingkah laku, akhlak dan watak yang

membedakan seseorang dengan yang lain. Menurut Samani dan

Hariyanto (2012:43) karakter dapat dimaknai sebagai nilai dasar yang

membangun pribadi seseorang, terbentuk baik karena pengaruh

hereditas maupun pengaruh lingkungan yang membedakannya dengan

orang lain serta diwujudkan dalam sikap dan perilakunya dalam

kehidupan sehari-hari.

Menurut (Kesuma, Dharma dkk; 2011: 11) karakter berasal dari

nilai tentang sesuatu. Suatu nilai yang diwujudkan dalam bentuk

perilaku anak itulah yang disebut karakter. Jadi suatu karakter melekat

dengan nilai dari perilaku tersebut.

Menurut (Salahudin: 2013: 44) mengungkapkan bahwa:

“Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang

menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dan

bekerja sama, baik dalam lingkungan keluarga,

masyarakat, bangsa, dan negara. Individu yang

berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat

keputusan dan siap mempertanggungjawabkan setiap

akibat dari keputusan yang dibuat.”

Jadi dari pernyataan tentang karakter diatas dapat disimpulkan

bahwa ciri khas yang berbeda antar invidu satu dengan lainnya yang

diterapkan dalam perilakunya sehari-hari untuk kehidupan dalam

lingkungan masyarakat.

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Eka Prastia Nurliano, FKIP UMP, 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/4233/3/EKA PRASTIA NURLIANO BAB II.pdf · memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami

21

2. Pengertian Lingkungan

Istilah lingkungan hidup terdapat pada pasal 1 ayat 1 Undang-

undang No.32 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

dirumuskan sebagai berikut :

“Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua

benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk

manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu

sendiri, kelangsungan prikehidupan dan kesejahteraan

manusia serta makhluk hidup lain.”

Menurut Soemartono (2004:17) Lingkungan hidup adalah ruang

dimana baik makhluk hidup maupun tak hidup berada dalam satu

kesatuan, dan saling berinterkasi baik secara fisik maupun non fisik,

sehingga mempengaruhi kelangsungan kehidupan makhluk hidup

tersebut, khususnya manusia. Berdasarkan beberapa pengertian

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan merupakan segala

sesuatu yang berada di sekitar kita yang saling mempengaruhi baik

untuk benda hidup maupun mati. Lingkungan juga harus senantiasa

dilestarikan untuk menciptakan keseimbangan dalam kehidupan.

3. Pentingnya Karakter Peduli Lingkungan Peserta Didik di Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan dalam masyarakat yang

memiliki tanggung jawab memberikan pendidikan yang baik bagi

peserta didik, hal ini sejalan dengan pengertian yang dikemukakan

oleh Listyarti (2012:2) bahwa pendidikan adalah proses untuk

mengubah jati diri seseorang peserta didik untuk lebih maju. Untuk itu

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Eka Prastia Nurliano, FKIP UMP, 2017

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/4233/3/EKA PRASTIA NURLIANO BAB II.pdf · memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami

22

pembentukan karakter merupakan salah satu tanggung jawab sekolah

sebagai sebuah lembaga pendidikan. Jurnal Rahmelia,dkk mengatakan

bahwa pendidikan pada hakikatnya harus dimaknai sebagai proses

belajar mengajara yang lebih dari sekedar kegaitan guru dan siswa di

kelas secara tertutup. Pembelajaran yang ideal dewasa ini mencakup

kegiatan belajar mengajar yang turut serta menanamkan aspek moral

ke dalam jiwa peserta didik dalam rangka pembentukan watak

kewarganegaraa.

Interaktif edukatif berbasis moralitas sangat dibutuhkan peserta

didik. Hal ini mengingat kebutuhan kompetensi masa depan peserta

didik sebagaimana diperinci dalam permendikbud No 81A Tahun

2013 tenteng implementasi Kurikulum, sebagai berikut:

“Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu

antara lain kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis

dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan moral

Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis

dan bertanggung jawab, toleran dalam keberagaman,

mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat

luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja,

kecerdasan sesuai dengan bakat/minat dan peduli

terhadap lingkungan.”

Pusat Kurikulum dalam (Samani dan Haryanto, 2012: 9)

menyarankan implementasi pendidikan karakter hendaknya dimulai

dari nilai esensial, sederhana, dan mudah dilaksanakan seseuai kondisi

masing-masing sekolah misalnya bersih, rapi, nyaman, disiplin, sopan

dan santun. Selain itu, agar sikap peduli lingkungan dapat terbentuk,

maka anak perlu dilatih melalui pembiasaan, mandiri, sopan santun,

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Eka Prastia Nurliano, FKIP UMP, 2017

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/4233/3/EKA PRASTIA NURLIANO BAB II.pdf · memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami

23

kreatif, tangkas, rajin bekerja dan punya tanggung jawab. Oleh karena

itu, sikap peduli lingkungan yang dilakukan secara terus-menerus

dapat membentuk karakter peduli lingkungan.

Jurnal Al-Anwari menegaskan bahwa pendidikan lingkungan

adalah sebuah kebutuhan yang tak terelakan bila kita ingin

mewujudkan masyarakat madani seperti yang dicita-citakan. Dan yang

paling penting digaris bawahi bahwa pendidikan lingkungan memiliki

misi untuk membentuk karakter manusia dimuka bumi. Sesuai

penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa peduli lingkungan perlu

diterapkan dalam masyarakat terutama kepada peserta didik karena

guna menciptakan generasi yang dapat menjaga kelestarian

lingkungan hidup.

4. Indikator Peduli Lingkungan

Adanya deskripsi dan indikator nilai peduli lingkungan akan

mempermudah menyusun kegiatan yang akan disusun dalam

pelaksanaan nilai peduli lingkungan di sekolah. (Samani dan

Hariyanto, 2012 : 41) membagi sikap dan perilaku menjadi lima

jangkauan sebagai berikut : (i) sikap dan perilaku dalam hubungannya

dengan Tuhan, (ii) sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan diri

sendiri, (iii) sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan keluarga,

(iv) sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan masyarakat dan

bangsa, dan (v) sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan alam

sekitar.

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Eka Prastia Nurliano, FKIP UMP, 2017

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/4233/3/EKA PRASTIA NURLIANO BAB II.pdf · memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami

24

. Samani dan Hariyanto. (2012 : 41) mengemukakan bahwa

sikap peduli lingkungan adalah sikap berhubungan dengan alam

sekitar sehingga jika dikaitkan dengan jangkauan tersebut dapat

digolongkan menjadi jangakaun poin kelima (v) yaitu sikap dan

perilaku dalam hubungannya dengan alam sekitar. . (Samani dan

Hariyanto, 2012 : 114) juga mengelompokkan nilai-nilai dengan

melihat hubungan nilai-nilai tersebut dengan kewajiban terhadap

Tuhan Sang Maha Pencipta, dengan kewajiban terhadap diri sendiri,

dengan kewajiban terhadap keluarga, dengan kewajiban terhadap

masyarakat dan bangsa, dan juga dengan kewajiban terhadap alam

lingkungan. Sikap peduli lingkungan merupakan kewajiban terhadap

alam lingkungan. Manusia sebagai khalifah di bumi memiliki

kewajiban terhadap alam lingkungan untuk terus menjaga,

melestarikan dan mencegah adanya kerusakan dan pencemaran

lingkungan.

Adapun nilai-nilai terhadap alam lingkungan adalah perhatian

(attentiveness), kesediaan (availability), kepedulian (careness),

kewarganegaraan (citizenship or civic), komitmen (commitment),

keberanian (courage), keingintahuan (courisity), kritis (critical), dapat

diandalkan (dependability), kerajinan (diligence), daya upaya atau

usaha (effort), keadilan (justice), kelembutan hati (meekness),

moderasi atau suka hal yang sedang-sedang (moderation), kerapian

(oderliness), sifat menghormat/menghargai, menghargai lingkungan

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Eka Prastia Nurliano, FKIP UMP, 2017

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/4233/3/EKA PRASTIA NURLIANO BAB II.pdf · memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami

25

(respect for environment), menghargai kesehatan (respect for healt),

pertanggungjawaban (responsibility), amanah atau dapat dipercaya

(trusworthiness), kearifan atau kebijakan (wisdom). Penanaman nilai-

nilai tersebut dapat diimplementasikan dalam pembelajaran. Namun

nilai-nilai tersebut tidak semuanya dapat diimplemetasikan dalam

kegiatan pembelajaran.

Tabel 1. Indikator Keberhasilan Sekolah dan Kelas Dalam

Pengembangan Nilai Peduli Lingkungan

Nilai Deskripsi Indikator Sekolah Indikator Kelas

Peduli

Lingkungan

Sikap dan tindakan

yang selalu

berupaya

mencegah

kerusakan pada

lingkungan alam di

sekitarnya, dan

mengembangkan

upaya-upaya untuk

memperbaiki

kerusakan alam

yang sudah terjadi

a. Pembiasaan

memelihara

kebersihan

dan

kelestarian

lingkungan

sekolah.

b. Tersedianya

tempat

pembuangan

sampah dan

tempat cuci

a. Memelihara

lingkungan

kelas.

b. Tersedianya

tempat

pembuangan

sampah di

dalam kelas.

c. Pembiasaan

hemat energi.

d. Memasang

stiker

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Eka Prastia Nurliano, FKIP UMP, 2017

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/4233/3/EKA PRASTIA NURLIANO BAB II.pdf · memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami

26

tangan.

c. Menyediakan

kamar mandi

dan air

bersih.

d. Pembiasaan

hemat energi.

e. Membuat

biopori di

area sekolah.

f. Terdapat

saluran

pembuangan

air limbah

dengan baik.

g. Melakukan

pembiasaan

memisahkan

jenis sampah

organik dan

anorganik.

h. Menyediakan

peralatan

perintah

mematikan

lampu dan

menutup

kran air pada

setiap

ruangan

apabila

selesai

digunakan.

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Eka Prastia Nurliano, FKIP UMP, 2017

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/4233/3/EKA PRASTIA NURLIANO BAB II.pdf · memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami

27

kebersihan.

i. Membuat

tendon

penyimpanan

air

j. Memprogam

kan cinta

bersih

lingkungan.

Sumber : Kemendiknas

k. Kerangka Berpikir

Banyak peserta didik yang masih kurang peduli terhadap lingkungan

sekolah SMP Negeri 3 Kalibagor

Peran pembelajaran PKn dalam meningkatkan peduli lingkungan peserta

didik SMP Negeri 3 Kalibagor melalui komponen-komponen PKn :

Civic

Disposittion

Civic

Skills

Civic

Knowledge

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Eka Prastia Nurliano, FKIP UMP, 2017

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/4233/3/EKA PRASTIA NURLIANO BAB II.pdf · memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami

28

Hasil yang diharapkan adalah peserta didik SMP Negeri 3 Kalibagor

lebih peduli terhadap lingkungannya, dalam hal ini adalah lingkungan

sekolah.

l. Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian Indry Permana (2012) dengan judul Pengaruh

Penggunaan Model Project Citizen dalam Pendidikan Kewarganegaraan

terhadap kesadaran lingkungan siswa (Studi Ekperimen Kuasi di SMPN 2

Manggar Belitung Timur) jika dikaitkan dengan penelitian ini maka

kesimpulannya bahwa lingkungan merupakan sumber belajar yang paling

efektif dan efisien dalam meningkatkan motivasi peserta didik. Hal ini

juga sudah diamanatkan dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional. Namun dalam kenyataanya pada saat

ini di lingkungan pendidikan masih mengutamakan pencapaian tujuan

untuk menjadikan peserta didik pintar secara akademik yang menekankan

pada kecerdasaan intelegensia. Penilaian peserta didik hanya lebih

diutamakan pada angka-angka akademik saja.

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata

pelajaran yang mempunyai tugas membentuk perilaku dan kepribadian

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Eka Prastia Nurliano, FKIP UMP, 2017

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Pembelajaran Pendidikan ...repository.ump.ac.id/4233/3/EKA PRASTIA NURLIANO BAB II.pdf · memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami

29

serta membina sikap dan moral peserta didik yang sudah menjadi bagian

integral dalam menunaikan tugasnya sehari-hari untuk mengembangkan

rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Pembelajaran PKn dalam

pelaksanaanya perlu diadakan strategi baru yang memanfaatkan

lingkungan sekolah dalam proses pembelajaran agar pembelajaran lebih

menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran PKn untuk meningkatkan

kesadaran lingkungan dapat tercapai.

Peran Pembelajaran Pendidikan..., Eka Prastia Nurliano, FKIP UMP, 2017