metodologi penelitian - repository.upi.edurepository.upi.edu/1240/7/t_adpen_999564_chapter3.pdf ·...

22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan fokus masalah dan tujuan yang telah dimmuskan, penelitian ini termasuk dalam pendekatan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif yaitu dengan melakukan penelitian terhadap kenyataan, kenyataan yang tengah berlangsung yang merupakan masalah yang harus diatasi melalui suatu analisis yang bersifat mendalam. Penggunaan penelitian dengan metode deskriptif ini disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu untuk mendeskripsikan dan menganalisa efektivitas pemanfaatan Dana Bank Pembangunan Asia (ADB) yang dilaksanakan oleh SLTP swasta, sehingga dapat meningkatkan mutu SLTP swasta. Ada beberapa alasan mengenai dilakukannya penelitian kualitatif menurut Hadi & Haryono (1998:56-57), yaitu: (1) menanggulangi banyaknya informasi yang hilang; (2) menanggulangi kecendemngan menggali data empiris dengan tujuan membuktikan kebenaran hipotesis yang disusun sebelumnya berdasarkan berpikir deduktif seperti dalam penelitian kuantitatif; (3) menanggulangi kecenderungan pembatasan variabel yang diungkapkan sesuai dengan masalah yang disusun sebelumnya seperti dalam penelitian kuantitatif padahal permasalahan dan variabelnya dalam masalah sosial sangat kompleks; (4) menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti dalam penelitian kuantitatif padahal inti sebenamya berada pada konsep-konsep yang timbul dari data. 59

Upload: hanga

Post on 25-Apr-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/1240/7/T_ADPEN_999564_Chapter3.pdf · analisisnya berupa uraian-uraian yang sangat deskriptif. Penelitian ini lebih memfokuskan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Berdasarkan fokus masalah dan tujuan yang telah dimmuskan, penelitian

ini termasuk dalam pendekatan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif

yaitu dengan melakukan penelitian terhadap kenyataan, kenyataan yang tengah

berlangsung yang merupakan masalah yang harus diatasi melalui suatu analisis

yang bersifat mendalam. Penggunaan penelitian dengan metode deskriptif ini

disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu untuk mendeskripsikan dan

menganalisa efektivitas pemanfaatan Dana Bank Pembangunan Asia (ADB) yang

dilaksanakan oleh SLTP swasta, sehingga dapat meningkatkan mutu SLTP

swasta.

Ada beberapa alasan mengenai dilakukannya penelitian kualitatif menurut

Hadi & Haryono (1998:56-57), yaitu: (1) menanggulangi banyaknya informasi

yang hilang; (2) menanggulangi kecendemngan menggali data empiris dengan

tujuan membuktikan kebenaran hipotesis yang disusun sebelumnya berdasarkan

berpikir deduktif seperti dalam penelitian kuantitatif; (3) menanggulangi

kecenderungan pembatasan variabel yang diungkapkan sesuai dengan masalah

yang disusun sebelumnya seperti dalam penelitian kuantitatif padahal

permasalahan dan variabelnya dalam masalah sosial sangat kompleks; (4)

menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti dalam penelitian kuantitatif

padahal inti sebenamya berada pada konsep-konsep yang timbul dari data.

59

Page 2: METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/1240/7/T_ADPEN_999564_Chapter3.pdf · analisisnya berupa uraian-uraian yang sangat deskriptif. Penelitian ini lebih memfokuskan

Data-data yang dikumpulkan cenderung bersifat naratif dari}

angka dalam artian penelitian kualitatif tidak menolak data kuantitatif'

analisisnya berupa uraian-uraian yang sangat deskriptif. Penelitian ini lebih

memfokuskan pada proses daripada hasil berdasarkan pada analisis data secara

induktif.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel dalam penelitian ini meliputi kelompok subyek

seperti: Kepala Sekolah, Yayasan, guru, teknisi, siswa, orangtua siswa yang dapat

memberikan informasi yang akurat tentang mekanisme komponen-komponen

terkait dalam pemanfaatan Dana Bank Pembangunan Asia (ADB). Selain itu juga

informasi mengenai pemberdayaan peran dan fungsi unsur-unsur terkait termasuk

satuan-satuan lembaga pendidikan dalam peningkatan mutu SLTP swasta, guru

mata pelajaran inti, siswa, teknisi laboratorium, dan tenaga perpustakaan. Subjek

lainnya didasarkan pada kebutuhan pada saat pengumpulan data dilapangan,

kebutuhan yang dimaksudkan adalah ketika pengumpulan data dilakukan secara

lebih mendalam dan hanya subjek penelitian tertentulah yang dapat memberikan

datanya.

Sampel dalam penelitian ini tidak mempakan sampel acak, tetapi sampelbertujuan dengan ciri-ciri berikut: (1) Rancangan sampel yang muncul tidakdapat ditemukan atau ditarik teriebih dahulu; (2) Penentuan sampel secaraberumtan; (3) Penyesuaian berkelanjutan dari sampel; dan (4) Pemilihanterakhir jika sudah terjadi pengulangan (Moleong: 1990).

Penelitian kualitatif menggunakan teknik "purposive sampling" dan

"snowball sampling technique" dengan teknik ini diharapkan peneliti dapat

Page 3: METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/1240/7/T_ADPEN_999564_Chapter3.pdf · analisisnya berupa uraian-uraian yang sangat deskriptif. Penelitian ini lebih memfokuskan

61

memperoleh informasi yang memadai, dan dapat memperluas informasi yang

telah diperoleh teriebih dahulu sehingga dapat dipertentangkan atau dapat diisi

adanya kesenjangan informasi yang ditemui. Dalam purposive sampling anggota

sampel yang dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitiannya, dan

diharapkan bergulir kepada responden lain yang sejenis dengan tujuan penelitian

(snowball sampling). Tujuan penggunaan purposive sampling adalah untuk

mendapatkan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian (Lincoln & Gubs,

1985:202).

Penelitian ini dilaksanakan diwilayah Kabupaten Bandung dengan 3 Tipe

sekolah yaitu Dati II untuk SLTP swasta FK Bina Muda Cicalengka, Pasundan 1

Banjaran, Pasundan 2 Cimahi selatan, untuk Desa Tertinggal (DT) SLTP swasta

PGRI 1 Ciparay Baleendah, untuk Ponpes (PP) SLTP YPI Ciparay, dan Yamisa

Soreang. Pertimbangan Pemilihan lokasi tersebut dikarenakan mudah dipantau

dan berdekatan dengan penulis sehingga akan menghemat dari segi biaya dan

waktu.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data dan

informasi tentang aspek pemanfaatan dana bantuan Bank Pembangunan Asia

(ADB) sangat tergantung pada macam studi yang dikembangkan dalam penelitian

ini. Prosedur pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi sumber data dan lokasi

dimana responden melaksanakan tugas.

Page 4: METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/1240/7/T_ADPEN_999564_Chapter3.pdf · analisisnya berupa uraian-uraian yang sangat deskriptif. Penelitian ini lebih memfokuskan

62

Secara khusus dapat dinyatakan bahwa penelitian ini menggunakan teknik

pengumpulan data bempa: Observasi: yaitu melakukan pengamatan tentang

pemanfaatan dana bantuan Bank Pembangunan Asia (ADB) yang berkaitan

dengan aktivitas, proses dan hasil. Wawancara: yaitu melakukan tanya jawab

tatap muka atau mengkonfirmasikan kepada sampel penelitian dengan

berpedoman kepada materi wawancara yang telah disusun. Wawancara ini

bertujuan untuk menggali data dan informasi dari sampel penelitian sesuai dengan

permasalahan yang diajukan terdahulu.

Penyebaran angket: yaitu teknik yang dilakukan untuk menggali atau mengorek

informasi dari responden yang relevan dengan tujuan penelitian dengan

memperoleh data yang akurat. Dokumentasi: bertujuan untuk melengkapi data

yang bersumber bukan dari manusia yang dapat mencek kesesuaian data secara

triangulasi. Alat bantu yang digunakan dalam pelaksanaan pengumpulan data

antara lain pedoman observasi dan pedoman wawancara, pedoman studi

dokumentasi, dan buku catatan.

D. Tahap-Tahap Penelitian

Pada tahap persiapan peneliti menyusun disain penelitian yang kemudian

diajukan kepada pengelola seminar di PPS UPI Bandung. Kemudian pelaksanaan

seminar dilakukan pada bulan April 2002 dibawah arahan langsung Bapak Dr.H.

Djam'an Satori, MA, Prof.Dr. Nanang Fattah dan Dr. Danny Meirawan. Cukup

banyak masukan dari pelaksanaan seminar dalam rangka penyempumaan disain

penelitian tersebut. Sebagai tindak lanjutnya pihak PPS UPI Bandung akhimya

Page 5: METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/1240/7/T_ADPEN_999564_Chapter3.pdf · analisisnya berupa uraian-uraian yang sangat deskriptif. Penelitian ini lebih memfokuskan

63

menetapkan Prof.Dr.Nanang Fattah sebagai Pembimbing 1 dan Bapak Dr.Dedi

Supriadi sebagai pembimbing II. Berdasarkan ketetapan tersebut selanjutnya

peneliti mendapat bimbingan langsung dalam menyusun hingga selesai penulisan

tesis.

Proses perizinan dilakukan dengan cara peneliti mengajukan permohonan

kepada Direktur PPS untuk dibuatkan surat pengantar ke BAAK UPI Bandung

dalam rangka mengurus izin penelitian, kemudian pada tanggal 17 Mei 2002

permohonan ijin mengadakan studi lapangan/penelitian dikabulkan

Bertolak dari izin yang diberikan, peneliti akhimya mendatangi Dinas

Pendidikan Kota Cimahi pada tanggal 23 Juni 2002 maksudnya adalah tidak lam

untuk memperoleh surat izin mengadakan penelitian ke sekolah SLTP Pasundan 2

Cimahi selatan. Sedangkan pada tanggal 23 Juli 2002 peneliti mendatangi Dinas

Pendidikan Kabupaten Bandung dengan maksud sama untuk memperoleh surat

izin penelitian ke sekolah-sekolah SLTP swasta FK Bina Muda Cicalengka,

Pasundan 1 Banjaran, PGRI 1 Ciparay Baleendah, YPI Ciparay, dan Yamisa

Soreang. Setelah berhasil mendapatkan surat izin dari masing-masing Dinas

Pendidikan baik Kota maupun Kabupaten akhimya peneliti mempersiapkan diri

baik secara fisik maupun mental. Kesemuanya itu dilakukan agar pada tahap

berikutnya prosesnya dapat berjalan dengan lancar.

Pada tahap Pelaksanaan yaitu pada tanggal 27 Juli 2002 peneliti mulai

mengadakan wawancara dengan subjek yang akan dimintai keterangan. Disini

peneliti berusaha untuk menjalin hubungan baik secara informal maupun formal

tergantung pada subjek yang akan diwawancarai sebab fleksibilitas dan

Page 6: METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/1240/7/T_ADPEN_999564_Chapter3.pdf · analisisnya berupa uraian-uraian yang sangat deskriptif. Penelitian ini lebih memfokuskan

64

adaptabilitas cukup memegang peranan penting dalam tahap ini. Kondisi seperti

tersebut terus dipertahankan penulis hingga proses pengumpulan data berjalan

dengan lancar.

Selama pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan analisis data yaitu

dengan cara mengungkapkan kembali data lama pada pokok permasalahan

(issues) yang pemah ditemukan proyek pada bulan Juni 1999 dan meminta

komentamya kepada subjek yang diwawancarai dalam rangka memperoleh

tingkat kepercayaan yang lebih terjamin, setelah itu bam mengkonfirmasikan

kebenaran catatan lapangan yang telah dianalisis kepada sumber datanya.

Akhir dari pelaksanaan adalah mendeskripsikan dan menganalisis data

lapangan dengan merujuk kepada kajian teoritis dan lapangan untuk menghasilkan

temuan-temuan penelitian.

Penyusunan laporan merupakan tahap terakhir dalam kegiatan penelitian

ini. Hasil-hasil kegiatan penelitian disusun secara sistemik dan sistematis dalam

bentuk karya ilmiah yang berbentuk tesis. Tesis yang telah disusun selanjutnya

dipertanggungjawabkan secara ilmiah pada fomm pengujian yang berlaku.

E. Analisis Data

Aktivitas yang dilakukan peneliti setelah dan lapangan yaitu dimulai

dengan proses penyusunan yaitu mencatat dan merangkum laporan dari lapangan,

mengklasifikasikan data sekaligus menemukan kecendemngan-kecenderungan

yang muncul sesuai dengan fokus penelitian, kemudian peneliti membandingkan

data lama dengan bam sekaligus menganalisis secara lebih mendalam untuk

Page 7: METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/1240/7/T_ADPEN_999564_Chapter3.pdf · analisisnya berupa uraian-uraian yang sangat deskriptif. Penelitian ini lebih memfokuskan

65

memperoleh makna dan temuan sebagai dasar untuk menyusun tesis, dan akhimya

penulis melakukan penarikan kesimpulan sebagai dasar untuk memberikan

rekomendasi penelitian. Atas dasar ini diharapkan dapat menemukan suatu

temuan berdasarkan atas data lapangan. Upaya untuk mengembangkan temuan

berdasarkan data lapangan inilah yang menjadi kekhasan dalam penelitian

kualitatif.

Berpijak dari pemahaman tentang analisis data maka dalam penelitian ini

analisis datanya pada saat dan setelah dilapangan, karena apabila kesimpulan data

dirasakan kurang kuat maka peneliti perlu kembali mengumpulkan data di

lapangan. Hal ini selain didasarkan pada fleksibilitas juga faktor kesinambungan

antara pengumpulan data, analisis data, menyusun tesis sampai pada suatu

kesimpulan.

F. Validitas Penelitian

Penelitian ini dituntut untuk memenuhi standar validitas, objektivitas dan

reliabilitas (Nasution 1992: 122). Validitas penelitian ini mencakup validitas

internal dan eksternal. Validitas internal menunjuk pada kesesuaian konsep

peneliti dengan konsep responden. Oleh karena itu peneliti berusaha mengatasi

kemungkinan terjadinya bias yang ada. Dalam memenuhi kredibilitas peneliti

melakukan hal-hal sebagaimana yang disarankan oleh Lexy J.Moleong (1994:17)

yaitu: (1) perpanjangan keikutsertaan; (2) ketekunan pengamatan; (3) pengecekan

sejawat; dan (4) kecukupan referensial.

Page 8: METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/1240/7/T_ADPEN_999564_Chapter3.pdf · analisisnya berupa uraian-uraian yang sangat deskriptif. Penelitian ini lebih memfokuskan

66

Maksud perpanjangan keikutsertaan peneliti memungkinkan derajat

kepercayaan data yang dikumpulkan terpenuhi dan ketekunan pengamatan

ditujukan agar peneliti terbuka terhadap pengaruh ganda. Pengecekan sejawat

dimaksudkan agar peneliti terbuka dan jujur dan kecukupan referensi ditujukan

sebagai bahan pembanding.

Validitas ekstemal menunjuk pada hingga manakah hasil penelitian dapat

diterapkan oleh orang lain atau pihak lain yang menerapkannya. Hal yang dapat

ditempuh peneliti adalah validitas internal, sedangkan validitas ekstemal peneliti

serahkan sepenuhnya kepada orang atau pihak lainyang menilainya.

Reliabilitas berkaitan dengan pertanyaan apakah penelitian ini dapat

direplikasikan oleh peneliti lain dengan konsistensi yang tinggi. Penelitian ini sulit

mencapai reliabilitas yang dimaksudkan secara baik. Penyebabnya adalah faktor

status dan kedudukan peneliti, pilihan informal, kondisi dan situasi yang beda,

definisi konsep metode pengumpulan data dan analisis yang berpengaruh dalam

penelitian.

Obyektivitas menunjuk pada hasil penelitian yang dapat dibenarkan atau

dikonfirmasikan oleh peneliti lain. Upaya peneliti untuk mencapai obyektivitas

adalah tetap bersikap netral walaupun dalam pelaksanaannya penelitian ini sangat

subvektif.

Page 9: METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/1240/7/T_ADPEN_999564_Chapter3.pdf · analisisnya berupa uraian-uraian yang sangat deskriptif. Penelitian ini lebih memfokuskan

67

G. Pembatasan Istilah

1. Efektivitas

Menurut Chung dan Maginson (1981) "efektivenes means different to

different people", artinya dalam memaknai efektivitas setiap orang memberi arti

yang berbeda sesuai dengan sudut pandang dan kepentingan masing-masing.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1990:219) efektif berarti ada efek

(akibat, pengamh, kesan). Masalah efektivitas biasanya berkaitan erat dengan

perbandingan antara tingkat pencapaian tujuan dengan rencana yang telah disusun

sebelumnya atau perbandingan hasil nyata dengan hasil yang direncanakan.

Berdasarkan dimensi waktu, efektivitas dapat diamati dalam jangka pendek,

jangka menengah dan jangka panjang. Kriteria efektivitas jangka pendek adalah

untuk menunjukkan hasil kegiatan dalam kurun waktu sekitar satu tahun, seperti

kepuasan, efisiensi, dan produksi. Kriteria efektivitas jangka menengah dalam

waktu lima tahun, adalah kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan

perusahaan. Sementara kriteria efektivitas jangka panjang adalah kemampuan

untuk membuat perencanaan strategis bagi kegiatan masa depan.

Thomas (1979) melihat efektivitas pendidikan dalam kaitannya dengan

produktivitas berdasarkan tiga dimensi: (1) Fungsi produksi secara administratif,

fungsi ini meninjau produktivitas sekolah dari segi keluaran administratif yaitu

seberapa besar dan baik layanan yang dapat diberikan dalam suatu proses

pendidikan baik oleh guru, kepala sekolah, maupun pihak lain yang

berkepentingan; (2) Fungsi produksi secara psikologis, fungsi ini melihat

produktivitas dari segi keluaran, pembahan perilaku yang terjadi pada peserta

Page 10: METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/1240/7/T_ADPEN_999564_Chapter3.pdf · analisisnya berupa uraian-uraian yang sangat deskriptif. Penelitian ini lebih memfokuskan

didik, dengan melihat nilai-nilai yang diperoleh peserta didik s^a^flP|S£S2P£

gambaran dari prestasi akademik yang telah dicapainya dalam periockyje

tertentu disekolah; (3) Fungsi produksi secara ekonomis, fungsi ini melihat

produktivitas sekolah ditinjau dari segi keluaran ekonomis yang berkaitan dengan

pembiayaan layanan pendidikan disekolah. Hal ini mencakup "harga" layanan

yang diberikan (pengorbanan/cost) dan "perolehan" (earning) yang ditimbulkan

oleh layanan itu yang disebut"peningkatan nilai baik".

Lipham dan Hoeh (1987) melihat efektivitas berdasarkan: (1) hubungan

dengan pencapaian tujuan bersama bukan pencapaian tujuan pribadi; (2) ukuran

perilaku memadai dihubungkan dengan harapan-harapan yang hams dicapai

melalui peranan yang dimainkan.

Steer (1985) efektivitas dapat dijadikan barometer untuk mengukur

keberhasilan pendidikan. Dalam upaya pengukuran keberhasilan pendidikan

tersebut ada dua istilah yaitu validasi dan evaluasi. Validasi dapat dilihat dari dua

sisi yaitu intern dan ekstem. Validasi intern merupakan serangkaian tes dan

penilaian yang dirancang untuk mengetahui secara pasti apakah suatu program

pendidikan telah mencapai sasaran yang ditentukan. Validasi ekstemal mempakan

serangkaian tes dan penilaian yang dirancang untuk mengetahui secara pasti

apakah sasaran perilaku dari suatu program pendidikan secara intern telah valid.

Engkoswara (1987) mengemukakan bahwa keberhasilan manajemen

pendidikan adalah produktivitas pendidikan yang dapat dilihat pada prestasi atau

efektivitas dan pada efisiensi. Aspek efektivitas dapat dilihat pada: masukan yang

merata, keluaran yang banyak dan bermutu tinggi, ilmu dan keluaran yang gayut

Page 11: METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/1240/7/T_ADPEN_999564_Chapter3.pdf · analisisnya berupa uraian-uraian yang sangat deskriptif. Penelitian ini lebih memfokuskan

69

dengan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun, pendapatan tamatan

serta keluaran yang memadai.

Efektivitas Dana adalah suatu pendekatan untuk rekomendasi kebijakan

yang memungkinkan untuk membandingkan dan memberikan anjuran kebijakan

dengan mengkuantifikasi total biaya dan akibat. Berbeda dengan manfaat dana

yang mencoba mengukur semua faktor yang relevan dalam suatu satuan nilai yang

umum, efektivitas danamenggunakan dua satuan nilai yang berbeda. Dana diukur

dalam bentuk uang sementara efektivitas diukur dalam satuan barang, pelayanan

atau beberapa satuan nilai akibat lainnya. Karena tidak adanya satu satuan nilai

yang umum, maka dalam efektivitas dana tidak dapat diukur nilai efektivitas

bersih atau manfaat bersih, karena tidak masuk akal untuk mengurangi jumlah

biaya dari jumlah barang atau pelayanan. Akan tetapi dimungkinkan untuk dibuat

rasio efektivitas dana dan dana efektivitas. Rasio ini secara keselumhan

mempunyai arti yang berbeda dengan rasio manfaat dana. Jika rasio efektivitas

dana dan dana efektivitas menginformasikan seberapa besar barang atau jasa

dihasilkan per dolar yang dikeluarkan atau berapa banyak dolar dikeluarkan per

unit produksi maka rasio manfaat dana menjelaskan berapa banyak manfaat

dibanding dana yang dikeluarkan dalam suatu kesempatan. Rasio manfaat dana

hams lebih besar dari satu agar terdapat manfaat bersih.

Kelebihan efektivitas dana adalah pada mudahnya penerapan, kapasitasnya

untuk menganalisis barang kolektif dan semi kolektif dimana nilainya tidak dapat

ditafsirkan berdasarkan harga pasar dan ketepatannya untuk menganalisis

ekstemalitas dan hal-hal yang tidak nyata. Kelemahan utama dari efektivitas dana

Page 12: METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/1240/7/T_ADPEN_999564_Chapter3.pdf · analisisnya berupa uraian-uraian yang sangat deskriptif. Penelitian ini lebih memfokuskan

70

adalah bahwa rekomendasi yang dihasilkannya tidak mudah dihubungkan dengan

agregat kesejahteraan sosial. Tidak seperti manfaat dana upaya untuk mengukur

efektivitas dana adalah untuk suatu program, hukum atau kelompok sasaran

tertentu dan tidak dapat digunakan untuk menghitung manfaat pendapatan bersih

sebagai ukuran dari agregat kepuasan yang dialami oleh anggota masyarakat.

Tugas dalam melakukan efektivitas dana mirip dengan yang dibutuhkan

dalam manfaat dana, dengan dua pengecualian yaitu hanya dana yang disusutkan

dari nilai sekarang dan kriteria kecukupan berbeda dengan yang biasanya

digunakan dalam manfaat dana. Dalam efektivitas dana dua kriteria kecukupan

yang paling sering digunakan adalah:

(1) Kriteria dana terkecil. Program yang mempunyai efektivitas lebih kecil daritingkat yang ditetapkan dikeluarkan, sementara program yang mencapaitingkat efektivitas tertentu yang ditentukan dengan dana yang terkecildirekomendasikan;

(2) Kriteria efektivitas maksimum. Program-program yang mempunyai dana lebihbesar dari batas tertinggi yang ditetapkan dikeluarkan, sementara programyang sesuai dengan tingkat dana yang ditetapkan dengan efektivitas maksimaldirekomendasikan;

(3) Efektivitas marginal. Efektivitas dana kontinus dapat ditetapkan untuk masing-masing jenis pelayanan yang disediakan. Penyedia jasa dengan rasioefektivitas dana yang tertinggi disetiap titik sepanjang fungsi diluar tingkatminimum dari efektivitas mempunyai efektivitas marginal lebih tinggi yaituefektivitas tertinggi yang dapat dicapai pada dolar terakhir yang dibelanjakanpada suatu batas antara dolar yang terakhir dengan dana dolar yang harusdikeluarkan sesudah itu;

(4) Efektivitas dana. Rasio efektivitas dana berbeda dengan rasio manfaat danayang digunakan. Rasio efektivitas dana dapat menghasilkan estimasi yangbias mengenai dana nyata dari suatu jasa atau barang walaupun pengabaiandana bukan berarti mempakan kelemahan yang melekat pada efektivitas dana.(Dunn 1998:462)

Meningkatkan kualitas dan melakukan penghematan dana adalah sasaran

yang saling sesuai, kualitas adalah dasar dimana dua yang lain yaitu dana dan

penyerahan dibangun. Tanpa menciptakan sistem jaminan kualitas yang mantap

Page 13: METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/1240/7/T_ADPEN_999564_Chapter3.pdf · analisisnya berupa uraian-uraian yang sangat deskriptif. Penelitian ini lebih memfokuskan

71

jangan berharap mampu membangun sistem penyerahan dan manajemen dana

yang efektif.

Gibson (1985: 85) mengemukakan ada beberapa Indikator yang dapat

digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas yaitu: (1) produktivitas; (2)

efisiensi; (3) kepuasan; (4) daya suai; dan (5) pengembangan. Adapun

penjelasannya sebagai berikut:

(1) Produktivitas

Produktivitas dalam manajemen atau organisasi diartikan sebagai suatu

kriteria efektivitas dalam kemampuan organisasi yang menghasilkan output baik

secara kualitas maupun kuantitas.

(2) Efisiensi

Efisiensi dalam organisasi atau manajemen bisa diartikan sebagai

perbandingan antara suatu karya dengan hasil yang dicapai oleh karya itu.

Efisiensi sebagai ciri efektivitas mengukur ketepatan penggunaan sumber-sumber

organisasi yang melibatkan unsur modal alokasi biaya, waktu, tenaga, sumber

daya dalam upaya mencapai tujuan secara maksimal. Apabila dikaitkan dengan

pemanfaatan dana bantuan maka efisiensi dapat dilihat bagaimana tingkat

kesesuaian biaya, tenaga, alat dan waktu yang dipergunakan.

(3) Daya Suai

Bila dikaitkan dengan manajerial maka ciri daya suai (adaptabilitas)

berkaitan dengan persoalan sampai sejauh mana suatu organisasi mempunyai

kemampuan merespon berbagai pembahan yang sering terjadi baik yang bersifat

internal maupun ekstemal. Konsep daya suai sebagai suatu ciri efektivitas adalah

Page 14: METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/1240/7/T_ADPEN_999564_Chapter3.pdf · analisisnya berupa uraian-uraian yang sangat deskriptif. Penelitian ini lebih memfokuskan

72

suatu kemampuan manajerial dalam merespon pembahan dalam lingkungan

organisasi itu sendiri bila dihubungkan dengan pemanfaatan dana bantuan maka

dimensi internal ciri tersebut adalah berhubungan dengan persoalan yang

menyangkut sejauh mana sekolah bisa memanfaatkan dana bantuan dalam

peningkatan mutu SLTP swasta. Selanjutnya padadimensi ekstemal ciri daya suai

berkaitan erat dengan persoalan sejauhmana daya respon hasil pemanfaatan.dari

sebuah dana bantuan terhadap sekolah.

(4) Kepuasan

Suatu organisasi dalam berbagai aktifitasnya mempakan suatu sistem

interaksi antar manusia. Sebagai sistem interaksi maka faktor-faktor yang

berkaitan dengan nilai keuntungan, motif serta kepuasan menjadi sesuatu yang

amat penting, maka apabila seseorang yang terlibat dalam suatu kegiatan

senantiasa didorong oleh suatu motif maka biasanya akan mendorong seseorang

kepada suatu tingkat kegairahan kerja yang secara tidak langsung akan

meningkatkan produktivitas kerja seseorang. Dalam manajemen masalah

kepuasan sebagai ciri efektivitas sering diukur dari indikator tentang sampai

sejauhmana sikap partisipasi organisasi yaitu frekuensi presensi kerja, ketepatan

kerja, semangat kerja dan ketenangan kerja.

(5) Pengembangan

Pengembangan sebagai suatu ciri^ efektivitas adalah mengukur sampai

sejauhmana komitmen organisasi dalam mengelola dan memanfaatkan ataupun

memperluas kapasitas potensinya sehingga organisasi mengalami suatu

pertumbuhan yang optimal. Kaitannya dengan pemanfaatan dana bantuan ciri ini

Page 15: METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/1240/7/T_ADPEN_999564_Chapter3.pdf · analisisnya berupa uraian-uraian yang sangat deskriptif. Penelitian ini lebih memfokuskan

73

dapat dikaitkan dengan kemampuan mengelola dan memanfaatkan dana bantuan

itu sendiri.

2. Pemanfaatan Dana

Bertitik tolak dari konsep keuangan atau pembiayaan, pembiayaan

mempakan salah satu kajian dalam administrasi pendidikan yang membicarakan

mengenai bagaimana sumber-sumber dana diperoleh, bagaimana sumber-sumber

dana dimanfaatkan setelah memperolehnya, serta mempertanggungjawabkannya

dalam satuan pendidikan tertentu. Dalam penelitian ini manajemen pemanfaatan

dana mencakup pada lingkup kegiatan yang luas, seperti: (1) perencanaan dana

guna memaksimumkan selisih antara danadan perolehan; (2) penghematan secara

menyelumh; (3) rencanainvestasi oleh manajemen puncak.

Peluang untuk melakukan pemanfaatan dana dapat dinyatakan dengan

konsep yang terkandung dalam pemborosan. Cara terbaik untuk menambah

bermanfaatnya dana adalah dengan menghapuskan penggunaan berlebih dari

semua sumber daya. Guna menambah bermanfaatnya dana ke lima kegiatan

berikut dapat dilakukan secara serempak dengan kegiatan meningkatkan kualitas

menjadi kegiatan yang terpenting, yaitu:

(1) Meningkatkan Kualitas

Kegiatan meningkatkan kualitas pada dasarnya memprakarsai

pengurangan pemanfaatan dana. Kualitas memjuk pada kualitas proses dari para

manajer dan karyawan dalam bekerja. Meningkatkan kualitas proses akan

berdampak pada tingkat kesalahan yang makin berkurang, lebih sedikit kegagalan,

Page 16: METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/1240/7/T_ADPEN_999564_Chapter3.pdf · analisisnya berupa uraian-uraian yang sangat deskriptif. Penelitian ini lebih memfokuskan

74

lebih sedikit pekerjaan ulang mengulangi, waktu tempuh proses yang lebih

singkatdan penurunanjumlah sumberdaya yang digunakan. Peningkatan kualitas

mempakan padanan kata dari tingkat hasil (yield) yang lebih baik. Kualitas proses

mencakup kualitas kerja proses yang terjadi dibidang: pengembangan, produksi,

dan penjualan produk maupun jasa layanan. Secara khusus bermakna cara produk

atau jasa layanan dibuat dan diserahkan. Secara lebih spesifik mengacu pada

pengelolaan atau manajemen sumber daya. Sumber daya yang dimaksud adalah

manusia (kegiatan para karyawan), mesin, material, metode dan pengukuran.

(2) Meningkatkan Produktivitas

Produktivitas meningkat bila masukan (input) lebih sedikit dapat

menghasilkan keluaran (output) yang sama atau output meningkat dengan input

yang sama dan berkaitan dengan berbagai sumber daya langsung. Sedangkan

output adalah produk, jasa layanan atau tingkat hasil dan nilai tambah. Kurangi

jumlah tenaga kerja disuatu jalur produksi, lebih sedikit jumlah tenaga kerja

disuatu jalur adalah lebih baik.

(3) Memperpendek Jalur Produksi

Dalam bidang manufaktur jalur produksi yang panjang membutuhkan

lebih banyak orang lebihbanyak barang dalam proses dan waktu tempuh produksi

yang lebih lama. Lebih banyak orang berarti makin banyak kesalahan yang dapat

dibuat yang berdampak pada masalah kualitas. Tingkat kualitas, persediaan, dan

waktu tempuh produksi yang jauh lebih panjang menciptakan dana operasi yang

jauh lebih besar daripada yang sehamsnya.

Page 17: METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/1240/7/T_ADPEN_999564_Chapter3.pdf · analisisnya berupa uraian-uraian yang sangat deskriptif. Penelitian ini lebih memfokuskan

75

(4) Mempersingkat Waktu Tempuh

Waktu tempuh yang lebih pendek berarti pemanfaatan yang lebih baik dari

sumber daya organisasi. Berarti fleksibilitas dalam memenuhi kehendak

konsumen dan dana operasi lebih rendah. Waktu tempuh mempakan ukuran sejati

dari kemampuanmanajemen dan mengusahakannya menjadi makin singkat harus

menjadi obsesi dari manajemen puncak. Cara untuk mempersingkat waktutempuh

mencakup: memperbaiki dan mempercepat umpan balik bempa pesanan

konsumen dan berkomunikasi secara lebih baik dengan para pemasok. Hal ini

akan mengurangi tingkat persediaan bahan baku dan berbagai persediaan lainnya.

Merampingkan dan meningkatkan fleksibilitas akan berdampak pada waktu

tempuh produksi yang makin singkat. Bila semua orang dalam organisasi bekerja

keras mencapai sasaran ini maka akan terhimpun banyak manfaat positif pada

manajemen dana yang efektif.

(5) Penghematan secara menyeluruh

Penghematan secara menyeluruh mampu menciptakan prosedur yang

singkat, fleksibel, efisien, bebas kesalahan danbebas kemacetan. Dengan kata lain

apabila organisasi dapat menemukenali masalah yang muncul ditempat kerja

maka organisasi akan dapat mengidentifikasi kekurangan yang terjadi pada

manajemen tahap hulu.

Penyerahan tepat waktu memjuk pada penyerahan barang atau jasa secara

tepat dalam hal waktu maupun jumlah. Salah satu tugas penting manajemen

adalah menyerahkan produk atau jasa layanan sejumlah tertentu sesuai kehendak

konsumen. Tantangan bagi manajemen adalah bagaimana menepati janji

Page 18: METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/1240/7/T_ADPEN_999564_Chapter3.pdf · analisisnya berupa uraian-uraian yang sangat deskriptif. Penelitian ini lebih memfokuskan

76

penyerahan bersamaan dengan memenuhi tingkat kualitas dan target dana. Sesuai

dengan aksioma utamakan kualitas. Kualitas adalah dasar dimana dana dan

penyerahan dibangun. Sistem just in time (JIT) menekankan dua sasaran yaitu:

biaya dan penyerahan namun hanya dapat diwujudkan bila sistem jaminan

kualitas yang mantap sudah ada. Dengan menghapuskan semua jenis kegiatan

tidak bernilai tambah, JIT membantu penghematan. JIT mempakan cara yang

paling praktis dalam menghemat dana secara drastis bagi organisasi yang belum

pernah mencoba sebelumnya. JIT juga menekankan waktu penyerahan.

Pendekatan konvensional umumnya adalah menyerahkan produk yang berasal

dari persediaan dimana konsumen menanggung dana tambahan. Semua upaya

dalam JIT ditujukan untuk membuat dan menyerahkan produk secara tepat waktu

yaitu memproduksi hanya sebanyak yang dibutuhkan, pada saat dibutuhkan,

mengurangi dana yang berlebihan pada persediaan memungkinkan membangun

fleksibilitas kedalam sistem manajemen.

3. Peningkatan Mutu

Secara esensial perkataan mutu menunjukan kepada suatu ukuran

penilaian atau penghargaan yang diberikan atau dikenakan kepada barang

(products) dan atau jasa(services) tertentu berdasarkan pertimbangan objektif atas

bobot dan atau kinerjanya (Pfeffer and Coote, 1991). Adapun penerapannya dapat

digunakan dan dipandang sebagai suatu hal yang bersifat mutlak dan atau secara

relatif. Konsepsi mutu dalam makna yang mutlak itu pada dasarnya hanya

diberikan kepada suatu hal yang dipandang memiliki ukuran nilai tertinggi dan

Page 19: METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/1240/7/T_ADPEN_999564_Chapter3.pdf · analisisnya berupa uraian-uraian yang sangat deskriptif. Penelitian ini lebih memfokuskan

77

bersifat unik. Ungkapan mutu yang mutlak juga erat kaitannya dengan ukuran: (1)

kebaikan (goodness); (2) keindahan (beauty); (3) kebenaran (truth); dan (4)

idealitas, seperti: high, quality, top quality, quality product. Dengan kata lain

dalam praktek kehidupan manusia umumnya cendemng untuk menerapkan makna

mutu itu secara relatif. Atas dasar mutu itu membutuhkan standar ukuran tertentu

sebagai patokan. Dengan mengacu kepada ukuran baku mutu (quality standard)

orang-orang bempaya menjangkaunya sesuai dengan kadar kemampuannya. Bagi

praktek penyelenggaraan sistem pendidikan, makna mutu yang bersifat relatiflah

yang cendemng bermuatan nilai pedagogis. Yang penting setiap orang berhak atas

mutu individualnya sesuai dengan kondisi objektifnya.

Untuk memungkinkan kemudahan pengenalan, pengamatan,

pengungkapan dan atau pengukuran serta pendeskripsian secara kuantitatif dan

atau kualitatif karakteristik/ciri utama mutu, maka seyogyanya dapat

diidentifikasikan secara jelas indikator-indikatornya dan didefinisikan

deskriptornya secara operasional.

Menumt Abin dan Muhtaram (2000:13-18) secara garis besar indikator

mutu dibagi kedalam dua kategori yaitu:

(1) kelayakan mutu perangkat unsur-unsur (components) sistemnya;(2) kelaikan mutu perangkat aspek kinerja (performance) sistemnya.

Pertama, indikator dan deskriptor mutu perangkat komponen sistem,menunjukkan; (a) kesesuaian dengan spesifikasi/rancang bangun yang telahditetapkan (conformance to specification); (b) kecocokan dengan maksud ataupemntukkannya (fitness for purpose or use); (c) tanpa cacat atau kelemahan (zerodefects); (d) benar/tepat untuk pertama kalinya dan seterusnya (right first time,every time); artinya untuk setiap komponen mempunyai indikator dan persyaratanambangnya sendiri seperti dalam unsur:

Page 20: METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/1240/7/T_ADPEN_999564_Chapter3.pdf · analisisnya berupa uraian-uraian yang sangat deskriptif. Penelitian ini lebih memfokuskan

78

(a) stake holder; dapat dilihat siapa yang berkepentingan dengan pendidikan;(b) visi,misi,nilai,tujuan,fungsi,tugas pokok dan strategi, dapatdilihat format dan

kandungan rumusan/pernyataannya siapa yang membuatnya;(c) persyaratan ambang dengan kelengkapan peraturan dan normatifnya, dapat

dilihat keadaan dan kelengkapannya;(d) masukan (dasar, instrumental dan lingkungan) dapat dilihat dari segi keadaan

dan kelengkapannya, seperti bagaimana pendayagunaan danpemberdayaannya serta pengamh dan kontribusi dan daya dukungnyaterhadap keselumhan kehidupan dan kinerja sistemnya;

(e) proses operasional, unsur ini mencakup proses teknis operasional pendidikan(sebagai pelayanan pokok) dan manajerial administratif yang memungkinkanterselenggara dan berlangsungnya operasi pendidikan;

(f) keluaran, dapat dicermati berapa banyak peserta didik yang lulus tepat padawaktunya, yang lebih cepat (jika sistem mengijinkan dan yang terlambatuntuk setiap angkatan (cohort);

(g) dampak (outcome), dapat dilihat secara umum berapa banyak yang dapatditerima melanjutkan studi pada SLTP (negeri/swasta) atau kejar paket B atautidak melanjutkan setiap angkatan.

Kedua, Indikator dan deskriptor mutu perangkat aspek kinerja sistem,

menunjukkan: (a) tingkat kelaikan nisbah atau hubungan (korelasional,

regresional, proporsional, kontribusi relatif, detemiinasi secara positif atau

negatif) antara komponen pendidikan yang satu dengan lainnya; (b) hasil-hasil

analisis perhitungan kuantitatif (rasio, korelasi, proporsi) dan atau analisis

kualitatif dari relasi (nisbah) antar komponen sistem dipandang sebagai indikator

kelaikan kinerja sistem, seperti berikut:

(a) aspiratif, dapat dideteksi melalui analisis rasional hubungan komponen stakeholder dengan gugus komponen visi, misi, dan tujuan;

(b) regulasi normatif, dapat dilihat melalui analisis rasional hubungan antaragugus komponen visi,misi dan tujuan dengan komponen persyaratanambangnya;

(c) akuntabilitas pendidikan, dapat dideteksi melalui analisis rasional dan tingkatketerkaitan antara komponen persyaratanambang dengan komponen masukan(input), proses, keluaran (output);

(d) efisiensi pendidikan, dapat dicermati dan dideteksi melalui analisis rasionaldan tingkat keterkaitan pendayagunaan perangkat komponen masukan(dasar,instrumental,lingkungan) dalam komponen proses operasionalpendidikan;

Page 21: METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/1240/7/T_ADPEN_999564_Chapter3.pdf · analisisnya berupa uraian-uraian yang sangat deskriptif. Penelitian ini lebih memfokuskan

79

(e) produktivitas pendidikan, dapat dideteksi melalui proses analisis statistik,yaitu mendeteksi seberapa banyak daya hasil suatu satuan program yangdioperasionalkan melalui suatu proses dalam suatu periode atau kurun waktutertentu untuk mewujudkan produk (hasil) seperti yang telahditetapkan dalampersyaratan ambangnya;

(f) relevansi pendidikan, dapat dicermati dan dideteksi melalui analisis rasionaldan analisis statistik atas keterkaitan komponen produk (output) dengandampak (outcomes) dalam jangka waktu yang relatif panjang (pasca sikluspendidikan);

(g) pendidikan apresiatif; dapat dicermati dan dideteksi keterkaitan antarakomponen dampak (outcomes) dengan komponen stake holder, melaluianalisis rasional dan statistik berdasarkan studi telusuran lulusan (tracerstudies).

Dengan memperhatikan kedua gugus indikator diatas maka mutu dapat

diproyeksikan, diprogramkan, dikembangkan, dilakukan pengawasan dan

pembinaan secara berkelanjutan.

Page 22: METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/1240/7/T_ADPEN_999564_Chapter3.pdf · analisisnya berupa uraian-uraian yang sangat deskriptif. Penelitian ini lebih memfokuskan