analisis harga pokok produksi dalam menentukan efisiensi an pada pt. pisma putra textile
DESCRIPTION
1ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI DALAM MENENTUKAN EFISIENSI PERUSAHAAN PADA PT. PISMA PUTRA TEXTILERESUME SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas PekalonganOleh :Dian Palupi P.NPM : 99.1745.EFAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS PEKALONGAN 20072BAB I PENDAHULUANPada umumnya suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun industri, didirikan untuk mempertahankan keTRANSCRIPT
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI DALAM MENENTUKAN
EFISIENSI PERUSAHAAN PADA PT. PISMA PUTRA TEXTILE
RESUME SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen
Universitas Pekalongan
Oleh :
Dian Palupi P.NPM : 99.1745.E
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2007
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada umumnya suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
maupun industri, didirikan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya
dengan berkembang dan memperoleh laba. Laba dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain yaitu jumlah barang yang dijual, harga barang yang
bersangkutan, dan sumber daya yang harus dibayar. Tujuan-tujuan tersebut hanya
akan diperoleh apabila seluruh kegiatan perusahaan dilaksanakan secara efisien
dan terarah kepada pencapaian tujuan tersebut.
Kriteria dan efisiensi ini merupakan perhatian pada seluruh siklus input,
output dan proses. Ukuran efisiensi meliputi tingkat laba modal dan harta serta
biaya per unit. Dengan demikian, suatu perusahaan terutama perusahaan yang
bergerak dalam bidang pengolahan bahan baku atau bahan mentah menjadi
produk jadi, biaya produksi memegang peranan yang sangat penting. Dengan
diketahuinya biaya produksi, perusahaan akan dapat menghitung harga pokok dari
barang jadi atau harga pokok produksinya. Harga pokok produksi adalah total
biaya barang yang diselesaikan selama periode tertentu. Adapun besar kecilnya
harga pokok produksi dipengaruhi oleh tiga elemen biaya yaitu harga pokok
bahan baku yang dipakai, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Suatu perusahaan yang telah memiliki kedudukan yang sangat kuat
di pasar, faktor biaya dalam penentuan harga pokok produksi merupakan faktor
yang penting yang salah satunya adalah menentukan harga jual. Karena faktor
2
persaingan yang sangat ketat mengakibatkan faktor biaya bersifat lebih pasti
daripada faktor permintaan.
Dalam memperhitungkan harga pokok produksi, perlu digunakan
metode yang tepat atau metode yang sesuai dengan keadaan yang ada pada
masing-masing perusahaan. Oleh karena itu, dengan metode harga pokok
produksi yang tepat, efisiensi perusahaan yang lebih tinggi dapat dicapai.
Dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut di atas,
maka penulis mamilih judul : “ANALISA HARGA POKOK PRODUKSI
DALAM MENENTUKAN EFISIENSI PERUSAHAAN (STUDI KASUS
PADA PT. PISMA PUTRA TEXTILE)”.
3
BAB II
PERMASALAHAN
Harga pokok produksi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
kegiatan perusahaan. Dalam suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang
produksi dan penjualan di mana proses produksinya secara terus menerus
(kontinyu) dan bersifat masa, metode harga pokok produksi yang sesuai akan
dapat mempengaruhi efisiensi perusahaan. Oleh karena itu, dengan pemilihan
metode harga pokok produksi yang tepat, maka efisiensi yang diharapkan
perusahaan akan dapat tercapai.
Agar permasalahan yang ada dalam penulisan skripsi kali ini tidak
melebar jauh, maka diperlukannya suatu pembatasan masalah yang akan diangkat.
Untuk membatasi masalah yang akan dihadapi, maka penulis mambatasi masalah
hanya mengenai harga pokok produksi dan kaitannya dengan penentuan efisiensi
perusahaan yang terjadi pada PT. PISMA PUTRA TEXTILE di mana harga
pokok produksi yang dimaksud merupakan total dari biaya barang yang
disediakan dalam periode tertentu.
Dalam menghadapi persaingan dan untuk meningkatkan efisiensi
perusahaan, maka salah satu usaha yang dapat dilakukan perusahaan adalah
menghitung harga pokok produksinya secara tepat sesuai dengan keadaan yang
ada dalam perusahaan yang bersangkutan.
4
BAB III
ANALISIS
A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Harga Pokok Proses
Metode yang digunakan dalam memperhitungkan HPP yang telah
dijalankan atau dilakukan oleh perusahaan PT. PISMA PUTRA TEXTILE
PEKALONGAN adalah dengan menggunakan metode Harga Pokok Proses.
Metode ini digunakan karena pada PT. PISMA PUTRA TEXTILE
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan penjualan
di mana proses produksinya secara terus menerus (kontinyu), bersifat masal
dan tujuan produksi adalah untuk membentuk persediaan (inventory).
Adapun hasil penelitian mengenai biaya pengolahan dan jumlah produk
yang diproduksi dapat dilihat pada lampiran I dan pada tabel 1, di mana
dalam memperhitungkan HPP per unit produk perusahaan membebankan
semua biaya yang berhubungan dengan proses pengolahan bahan baku
hingga menjadi produk/barang jadi.
Pengeluaran biaya di dalam pengolahan harus dikelompokkan lagi
untuk memudahkan di dalam perhitungan HPP. Penggolongan biaya
tersebut didasarkan atas obyek pengeluaran perusahaan yaitu:
1. Biaya bahan baku yang terdiri dari:
a. Serat poliester;
b. Serat rayon.
2. Biaya tenaga kerja yang terdiri dari:
5
a. Biaya tenaga kerja langsung;
b. Biaya tenaga kerja tidak langsung.
3. Biaya overhead pabrik yang terdiri dari :
a. Biaya penyusutan gedung dan peralatan;
b. Biaya pemeliharaan dan reparasi;
c. Biaya pemakaian bahan bakar;
d. Biaya overhead lainnya.
Dari penggolongan biaya atas dasar obyek pengeluaran perusahaan
dari tahun 2001 – 2005 dapat dilihat pada lampiran I.
Untuk memperjelas data produksi yang diperoleh dari bagian produksi mulai
tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
TABEL 1PRODUK YANG DIHASILKAN
PERSEDIAAN AWAL DAN AKHIR BARANG DALAM PROSESTAHUN 2001 – 2005
TAHUNJUMLAH PRODUK
YANG DIHASILKANPERSEDIAAN
AWAL AKHIR2001 12.309 - 130.0002002 14.845 130.000 154.0002003 17.594 154.000 278.0002004 19.701 278.000 510.8202005 22.851 510.820 795.470
Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah produk yang dihasilkan dari
tahun ke tahun meningkat bersamaan dengan meningkatnya tingkat
penjualan tiap tahun. Dari lampiran I dapat dihitung biaya pemakaian bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan BOP dari tahun 2001 – 2005. Ketiga
biaya elemen tersebut merupakan biaya produksi. Untuk memperjelas
pengelompokkan biaya tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
6
TABEL 2BIAYA PRODUKSITAHUN 2001 – 2005
Mengenai proses produksi untuk setiap tahunnya selalu terdapat
produk yang belum selesai diproses sebelum akhir tahun, produk ini
merupakan produk dalam proses. Produk dalam proses ini akan diproses
selanjutnya menjadi barang atau produk selesai pada tahun berikutnya. Oleh
karena itu metode penentuan harga pokok produksinya digunakan metode
harga pokok proses.
Adapun data produksi perusahaan textile “PT. PISMA PUTRA TEXTILE”
Pekalongan tahun 2001 sampai dengan 2005 menurut bagian produksi
adalah sebagai berikut: (lihat tabel 1)
1. Data produksi untuk tahun 2001
- Jumlah produksi dalam proses awal -
- Jumlah produk selesai/jadi 12.309
- Jumlah produksi dalam proses akhir 130.000
(tingkat penyelesaian BB = 73%, BTKL = 2,0%, BOP = 25,17%)
7
Biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk mengolah produk selama
tahun 2001 adalah sebagai berikut: (lihat tabel 2)
BBB Rp 30.775.243.303
BTKL Rp 804.448.874
BOP Rp 10.621.931
Jumlah biaya produksi Rp 31.590.314.108
Jumlah persediaan produk dalam proses awal -
Dengan biaya yang melekat pada produksi dalam proses awal sebagai
berikut (lampiran I):
BBB Rp 3.340,53
BTKL Rp 87,44
BOP Rp 1.152,83
Rp 4.580,80
Untuk menentukan HPP dan persediaan produk yang masih dalam proses
pada akhir tahun sebagai berikut:
Rp 12.309 x Rp 341.251,60 = Rp 2.895.711.944,4
Jumlah produk selesai Rp 167.148.
HP per unit produk selesai Rp 17.324,24
Perhitungan HPP dalam proses akhir sebagai berikut:
BBB Rp 130.000 x 73% x Rp 287.058,42 = Rp 27.241.844.058
BTKL Rp 130.000 x 2% x Rp 53.957,27 = Rp 140.288.902
BOP Rp 130.000 x 25,17% x Rp 253,91 = Rp 7.719.211,11
Rp 27.389.852.171,11
8
+
+
:
+
Berdasarkan perhitungan-perhitungan biaya produksi unit dan harga
pokok produk selesai serta produk dalam proses dapat disajikan laporan
harga pokok produk sebagai berikut:
TABEL 3PERUSAHAAN PT. PISMA PUTRA TEXTILE PEKALONGAN
TAHUN 2002
Laporan Produksi:
- Jumlah persediaan produk dalam proses awal
- Jumlah produk yang dimasukkan dalam proses
- Jumlah produk yang diolah
- Jumlah produk selesai 12.309
- Jumlah produk dalam proses akhir 130.000 - BBB
-
142.309
142.309
142.309
Biaya yang dibebankan (Lampiran I)
Jenis biaya
Biaya produksi tahun lalu yang melekat
pada produk dalam proses awal
Biaya produksi yang dibebankan pada tahun 2001
Jumlah biayaBiaya per
unit
BBBBTKLBOP
RpRpRp
4.527.989.582,83118.521.591,42
1.562.625.844,53
RpRpRp
30.775.243.303804.448.87410.621.931
RpRpRp
35.303.232.885,80922.970.465,42
1.573.247.775,53
RpRpRp
1.038,5627,1513,65
Rp 6.209.137.018,53 Rp 31.590.314.108 Rp 37.799.451.126,70 Rp 1.079,36
Perhitungan Biaya
Harga pokok produk jadi Rp 12.309 x Rp 341.251,60 = Rp 4.200.465.944
Harga pokok produk dalam proses akhir:
BBB Rp 27.241.844.058
BTKL Rp 140.288.902
BOP Rp 7.719.211,11
Rp 27.389.852.171,11
Rp 31.590.318.115,11
9
+
+
+
+
2. Data produksi untuk tahun 2002
- Jumlah produk dalam proses awal 130.000
- Jumlah produk selesai/jadi 14.845
- Jumlah produk dalam proses akhir 154.000
(tingkat penyelesaian BB = 71,06 %, BTKL = 3,35 %, BOP = 25,60
%)
Biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk mengolah produk selama
tahun 2002 adalah sebagai berikut: (lihat tabel 2)
BBB Rp 35.349.169.683
BTKL Rp 1.667.926.606
BOP Rp 12.726.144
Jumlah biaya produksi Rp 37.029.822.433
Jumlah persediaan produk dalam proses awal Rp 130.000 dengan HPP
dalam proses sebagai berikut: (lampiran II)
BBB Rp 415.852.398
BTKL Rp 19.603.350
BOP Rp 12.726.144
Rp 585.312.460
Untuk menentukan HPP dan persediaan produk yang masih dalam
proses pada akhir tahun sebagai berikut:
14.845 x Rp 605.518,94 = Rp 9.049.243.899,3
Jumlah produk selesai = 198.550,4,0
10
+
+
:
HP per unit produk selesai = Rp 45.576,56
11
Perhitungan HPP dalam proses akhir sebagai berikut:
BBB : Rp 154.000 x 71,06 % x Rp 287.783,10 = Rp 31.492.871.915,1
BTKL : Rp 154.000 x 3,35 % x Rp 84.359,63 = Rp 453.000.331,17
BOP : Rp 154.000 x 25,60 % x Rp 237.438,51 = Rp 9.361.775.818,24
Rp 41.288.859.064,5
Berdasarkan perhitungan-perhitungan biaya produksi unit dan harga
pokok produk selesai serta produk dalam proses dapat disajikan laporan
harga pokok produk sebagai berikut:
TABEL 4PERUSAHAAN PT. PISMA PUTRA TEXTILE PEKALONGAN
TAHUN 2002
Laporan Produksi:
- Jumlah persediaan produk dalam proses awal
- Jumlah produk yang dimasukkan dalam proses
- Jumlah produk yang diolah
- Jumlah produk jadi/selesai 14.845
- Jumlah produk dalam proses- akhir 154.000
BBB
130.000
38.845
168.845
168.845
Biaya yang dibebankan
Jenis biaya
Biaya produksi tahun lalu yang melekat
pada produk dalam proses awal
Biaya produksi yang dibebankan pada
tahun 2002Jumlah biaya
Biaya per unit
BBBBTKLBOP
415.852.39819.603.350
149.856.720
35.349.169.6831.667.926.606
12.735.693.619
35.765.022.0811.687.529.956
12.885.550.339
287.783,8084.359,63
237.438,57
583.312.460 49.752.789.908 50.338.102.376 609.581,94
12
+
+
+
Perhitungan Biaya
Harga pokok produk jadi 14.845 x Rp 609.581,94 = Rp 9.049.243.899,3
Harga pokok produk dalam proses akhir:
BBB Rp 31.492.871.915,1
BTKL Rp 435.211.331,17
BOP Rp 9.360.775.818,24
Rp 41.288.859.064,5
Rp 50.338.102.963,8
3. Data produksi untuk tahun 2003
- Jumlah produk dalam proses awal 154.000
- Jumlah produk jadi/selesai 17.594
- Jumlah produk dalam proses akhir 287.000
(tingkat penyelesaian BB = 70,0 %, BTKL = 3,03 %, BOP = 26,80 %)
Biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk mengolah produk selama
tahun 2003 adalah sebagai berikut: (lihat tabel 2)
BBB Rp 40.338.579.720
BTKL Rp 1.743.484.362
BOP Rp 15.509.368
Jumlah biaya produksi Rp 42.097.573.450
Jumlah persediaan produk dalam proses awal 154.000 dengan HPP
dalam proses sebagai berikut: (lampiran III)
13
+
+
+
BBB Rp 482.973.044,40
BTKL Rp 20.867.338,40
BOP Rp 184.832.201,40
Rp 688.672.584,60
Untuk menentukan HPP dan persediaan produk yang masih dalam
proses pada akhir tahun sebagai berikut:
17.594 x Rp 427.561,01 = Rp 7.522.508.409,94
Jumlah produk selesai = 331.199,0
HP per unit produk selesai = Rp 22.712,96
Perhitungan HPP dalam proses akhir sebagai berikut:
BBB : 278.000 x 70 % x Rp 192.378,45 = Rp 37.436.846.370
BTKL : 278.000 x 3,03 % x Rp 65.572,22 = Rp 552.341.037,95
BOP : 278.000 x 26,80 % x Rp 169.610,34 = Rp 12.636.648.771,3
= Rp 50.625.836.179,2
Berdasarkan perhitungan-perhitungan biaya produksi unit dan harga
pokok produk selesai serta produk dalam proses dapat disajikan laporan
harga pokok produk sebagai berikut:
14
+
:
+
TABEL 5PERUSAHAAN PT. PISMA PUTRA TEXTILE PEKALONGAN
TAHUN 2003
Laporan Produksi:
- Jumlah persediaan produk dalam proses awal
- Jumlah produk yang dimasukkan dalam proses
- Jumlah produk yang diolah
- Jumlah produk jadi/selesai 17.594
- Jumlah produk dalam proses- akhir 278.000
154.000
141.594
295.594
295.594
Biaya yang dibebankan
Jenis biaya
Biaya produksi tahun lalu yang melekat pada produk dalam proses
awal
Biaya produksi yang dibebankan pada
tahun 2003Jumlah biaya Biaya per unit
BBBBTKLBOP
RpRpRp
482.973.044,4020.867.338,80
184.832.201,40
RpRpRp
40.338.519.7201.743.484.362
15.435.941.041
RpRpRp
40.821.552.764,4 1.764.351.700,80
15.620.773.242,4
RpRpRp
192.378,4565.572,22
169.610,34
Rp 688.672.584,60 Rp 57.591.475.048 Rp 58.206.677.707,6 Rp 427.561,01
Perhitungan Biaya
Harga pokok produk jadi 17.594 x Rp 427.561,01 = Rp 7.522.508.409,94
Harga pokok produk dalam proses akhir:
BBB Rp 37.436.846.370
BTKL Rp 552.341.037,95
BOP Rp 12.636.648.771
Rp 50.625.836.179,20
Rp 58.148.344.589,10
15
+
+
+
+
4. Data produksi untuk tahun 2004
- Jumlah produk dalam proses awal 278.000
- Jumlah produk selesai/jadi 019.701
- Jumlah produk dalam proses akhir 510.820
(tingkat penyelesaian BB = 70,3 %, BTKL = 3,37 %, BOP = 26,27 %)
Biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk mengolah produk selama
tahun 2004 adalah sebagai berikut: (lihat tabel 2)
BBB Rp 44.675.096.586
BTKL Rp 2.142.010.911
BOP Rp 16.687.671
Jumlah biaya produksi Rp 46.833.886.168
Jumlah persediaan produk dalam proses awal 278.000 dengan HPP
dalam proses sebagai berikut: (lampiran IV)
BBB Rp 854.778.276,00
BTKL Rp 40.946.925,80
BOP Rp 319.242.662,20
Rp 1.214.967.864,00
Untuk menentukan HPP dan persediaan produk yang masih dalam
proses pada akhir tahun sebagai berikut:
19.701 x Rp 289.837,31 = Rp 5.710.084.844,31
Jumlah produk selesai = Rp 569.616,5,0
HP per unit produk selesai = Rp 10.024,440
16
+
+
:
Perhitungan HPP dalam proses akhir sebagai berikut:
BBB : 510.820 x 70,3 % x Rp 120.192,66 = Rp 43.161.960.650,50
BTKL : 510.820 x 3,37 % x Rp 59.133,70 = Rp 1.017.965.002,56
BOP : 510.820 x 26,27 %x Rp110.510,95 = Rp 14.829.731.153,90
Rp 59.009.656.806,90
Berdasarkan perhitungan-perhitungan biaya produksi unit dan harga
pokok produk selesai serta produk dalam proses dapat disajikan laporan
harga pokok produk sebagai berikut:
TABEL 6PERUSAHAAN PT. PISMA PUTRA TEXTILE PEKALONGAN
TAHUN 2004
Laporan Produksi:
- Jumlah persediaan produk dalam proses awal
- Jumlah produk yang dimasukkan dalam proses
- Jumlah produk yang diperoleh tahun 2005
- Jumlah produk jadi/selesai Rp 44.675.096
- Jumlah produk dalam proses- akhir dng tingkat penyelesaian Rp 6.967.376
278.000
252.521
530.521
530.521
Biaya yang dibebankan
Jenis biaya
Biaya produksi tahun lalu yang melekat pada produk dalam proses
awal
Biaya produksi yang dibebankan pada
tahun 2004Jumlah biaya Biaya per unit
BBBBTKLBOP
RpRpRp
854.778.276,0040.946.925,80
319.242.662,20
RpRpRp
44.675.096.5862.142.010.911
16.687.664.722
RpRpRp
45.529.874.862,002.182.957.836,80
17.006.907.384,20
RpRpRp
120.192,6659.133,70
110.510,95
Rp 1.214.967.864,00 Rp 63.504.790.219 Rp 52.520.328.750,80 Rp 289.837,31
17
+
+
+
Perhitungan Biaya
Harga pokok produk jadi 19.701x Rp 289.837,31 = Rp 5.710.084.844,31
Harga pokok produk dalam proses akhir:
BBB Rp 43.161.960.650,50
BTKL Rp 1.017.965.002,56
BOP Rp 14.829.731.153,90
Rp 59.009.656.806,90
Rp 64.719.741.651,200
5. Data produksi untuk tahun 2005
- Jumlah produk dalam proses awal 510.000
- Jumlah produk selesai/jadi 022.857
- Jumlah produk dalam proses akhir 795.470
(tingkat penyelesaian BB = 70,3 %, BTKL = 3,37 %, BOP = 26,27 %)
Biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk mengolah produk selama
tahun 2005 adalah sebagai berikut: (lihat tabel 2)
BBB Rp 51.170.900.602
BTKL Rp 3.084.995.206
BOP Rp 17.265.296
Jumlah biaya produksi Rp 54.273.131.104
Jumlah persediaan produk dalam proses awal 510.000 dengan HPP
dalam proses sebagai berikut: (lampiran V)
BBB Rp 1.506.448.228,28
BTKL Rp 490.757.593,73
BOP Rp 507.475.559,30
Rp 2.104.681.381,30
18
+
+
+
+
Untuk menentukan HPP dan persediaan produk yang masih dalam
proses pada akhir tahun sebagai berikut:
22.857 x Rp 227.224,22 = Rp 5.193.663.996,54
Jumlah produk selesai = 863.881,91
HP per unit produk selesai = Rp 6.012,01
Perhitungan HPP dalam proses akhir sebagai berikut:
BBB : Rp 795.470 x 71,57 % x Rp 88.955,73 = Rp 50.664.087.528,4
BTKL : Rp 795.470 x 4,31 % x Rp 55.576,74 = Rp 1.905.435.025,73
BOP : Rp 795.470 x 24,1 % x Rp 82.691,75 = Rp 15.852.692.335,4
Rp 68.402.214.889,8
Berdasarkan perhitungan-perhitungan biaya produksi unit dan harga
pokok produk selesai serta produk dalam proses dapat disajikan laporan
harga pokok produk sebagai berikut:
TABEL 7PERUSAHAAN PT. PISMA PUTRA TEXTILE PEKALONGAN
TAHUN 2005
Laporan Produksi:
- Jumlah persediaan produk dalam proses awal
- Jumlah produk yang dimasukkan dalam proses
- Jumlah produk yang diolah tahun 2005
- Jumlah produk jadi/selesai 22.857
- Jumlah produk dalam proses akhir 795.470
510.000
308.327
818.327
818.327
19
:
+
+
+
Biaya yang dibebankan
Jenis biaya
Biaya produksi tahun lalu yang melekat pada produk dalam proses
awal
Biaya produksi yang dibebankan pada
tahun 2005Jumlah biaya Biaya per unit
BBBBTKLBOP
RpRpRp
1.506.448.228,2890.757.593,73
507.475.559,30
RpRpRp
51.170.900.6023.084.995.206
17.235.302.969
RpRpRp
52.677.348.8303.175.752.800
17.742.778.528
RpRpRp
88.955,7355.576,2482.691,75
Rp 2.104.681.381,30 Rp 71.491.198.777 Rp 73.595.880.158 Rp 227.224,22
Perhitungan Biaya
Harga pokok produk jadi 22.875 x Rp 227.224,22 = Rp 05.193.663.996,54,00
Harga pokok produk dalam proses akhir:
BBB Rp 50.644.087.528,40
BTKL Rp 1.905.435.025,75
BOP Rp 15.852.692.335,70
Rp 68.402.214.889,80
Harga pokok diperhitungkan Rp 73.595.878.886,3
Dari hasil perhitungan di atas, harga pokok diperhitungkan selama 2005 sebesar
Rp. 73.595.878.886,3. Hal ini menunjukkan bahwa harga pokok tersebut
merupakan harga pokok yang sudah menyerap seluruh elemen yang
mengandung biaya/menyerap biaya. Penyerapan seluruh elemen biaya dalam
sebuah harga pokok dapat memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam
mengefisienkan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
B. Perhitungan Efisiensi Perusahaan
Untuk mengetahui efisiensi tidaknya perusahaan PT. PISMA PUTRA
TEXTILE PEKALONGAN dalam memperhitungkan harga pokok produksinya
digunakan perhitungan (Ero H. Rosyidi, 1975 : 128)
20
+
+
OutputInput
Di mana:
- Output adalah harga jual produk per unit
- Input adalah harga pokok produk per unit
Apabila perbandingan antara output dan input lebih besar dari satu, maka
metode perhitungan harga pokok produksi perusahaan tersebut efisien.
Sebaliknya apabila hasil perbandingan antara ouput lebih kacil dari satu,
maka metode perhitungan harga pokok produksi tersebut tidak efisien.
TABEL 8EFISIENSI PERUSAHAAN
DENGAN METODE HARGA POKOK PROSESTAHUN 2001 – 2005
TahunHarga Jual(Output)
Harga Pokok Produksi(Input)
Efisiensi Perusahaan(Output : Input)
20012002200320042005
Rp Rp Rp Rp Rp
3.118.024,053.062.755,273.074.010,003.356.083,403.422.318,54
Rp Rp Rp
Rp Rp
341.251,60609.581,94427.561,01289.837,31227.224,22
9,145,027,1911,5815,06
Dari hasil di atas dapat diketahui bahwa dengan metode harga pokok
proses efisiensi yang diperoleh perusahaan tinggi, karena nilai perbandingan
antara output dengan input lebih dari satu (1).
Jadi dengan melihat tabel 8 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut,
bahwa dengan menggunakan metode harga pokok proses dalam mencari
perhitungan untuk menentukan efisiensi pada perusahaan “PT. PISMA
PUTRA TEXTILE PEKALONGAN” yang diperoleh sudah tinggi.
21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan pada perusahaan PISMA PUTRA TEXTILE
masalah yang telah diuraikan pada bab V maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. PT. PISMATEX di dalam melakukan perhitungan dengan menggunakan
metode perhitungan Harga Pokok Proses. Di mana Harga Pokok
Produksi yang terjadi selama 1 tahun mampu memperlihatkan
penyerapan biaya dari semua elemen produksi. Perusahaan dapat
melihat elemen produksi yang memberikan kontribusi terbesar pada
Harga Pokok Produksi tersebut, sehingga perusahaan akan mampu
mengendalikan biaya yang terjadi maupun Harga Pokok Produksi yang
akan digunakan.
2. PT. PISMATEX dalam memperhitungkan Harga Pokok Produksi sudah
efisien. Hal ini bisa dilihat dari perbandingan antara output dengan input
dari tahun ke tahun memberikan hasil nilai lebih dari satu (1) yang
ditunjukkan melalui perhitungan pada tabel 8 dan dari tahun ke tahun
menunjukkan kenaikan yang signifikan.
22
B. Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka penulis
menyarankan agar perusahaan dalam hal ini PT. PISMA PUTRA TEXTILE
untuk tetap menggunakan metode Harga Pokok Proses dalam menganalisa
Harga Pokok Produksi mengingat bahwa PT. PISMA PUTRA TEXTILE
adalah salah satu perusahaan manufaktur yang berproduksi secara massa
dan kompleks dalam perhitungan biaya maupun elemen-elemen lain yang
mempengaruhi Harga Pokok Produksi tersebut. Di samping itu pula ada
beberapa manfaat yang didapar perusahaan dari perhitungan Harga Pokok
Proses yaitu:
1. Dapat menentukan harga jual produk.
2. Dapat mementau realisasi biaya produksi.
3. Dapat menghitung laba/rugi secara periodik.
23