siti nurjannah skripsiberdasarkan hasil perhitungan analisis rasio pada primkop darma putra uddhata...

150
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA UNTUK MENGUKUR PROFITABILITAS PADA PRIMER KOPERASI DARMA PUTRA UDDHATA JEMBER TAHUN BUKU 2013 SKRIPSI Oleh: Siti Nurjannah Nim 080210391052 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

Upload: ncitluphluphmuach

Post on 04-Jan-2016

50 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Berdasarkan hasil perhitungan analisis rasio pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember Tahun Buku 2013, efisiensi penggunaan modal kerja dilihat dari perputaran modal kerjanya sudah efisien dengan rasio laba usaha yang cukup. Hal ini menunjukkan penjualan baik barang maupun jasa dalam jumlah yang besar mampu memperoleh keuntungan yang cukup. Adanya penjualan barang maupun jasa dalam jumlah yang besar mempercepat kembalinya modal kerja yang diinvestasikan dalam kegiatan usaha. Semakin tingginya tingkat penjualan mempengaruhi cepatnya perputaran modal kerja pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata. Profitabilitas pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata dilihat dari rentabilitas ekonomi dalam klasifikasi cukup dan rentabilitas modal sendiri masih kurang efisien. Hal ini dikarenakan PRIMKOP Darma Putra Uddhata ini tidak hanya mengejar profit oriented semata, namun lebih mengutamakan pelayanannya dalam memenuhi kebutuhan anggota. Selain itu, ada beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya klasifikasi tersebut, seperti: over investment pada unit simpan pinjam, lambatnya sirkulasi barang pada persediaan, pengadaan unit usaha baru yang belum optimal pada unit isi ulang air minum. Koperasi perlu memperhitungkan penggunaan modal kerjanya dengan manajemen yang baik agar kegiatan usaha koperasi dapat meningkat.

TRANSCRIPT

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA UNTUK

MENGUKUR PROFITABILITAS PADA PRIMER KOPERASI

DARMA PUTRA UDDHATA JEMBER TAHUN BUKU 2013

SKRIPSI

Oleh:

Siti Nurjannah

Nim 080210391052

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2014

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA UNTUK

MENGUKUR PROFITABILITAS PADA PRIMER KOPERASI

DARMA PUTRA UDDHATA JEMBER TAHUN BUKU 2013

SKRIPSI

Diajukan guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial (S1) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Jember

Oleh:Siti Nurjannah

NIM 080210391052

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2014

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada orang-orang yang selama ini

mendukung saya, memberi semangat serta doa sehingga saya bisa menyelesaikan

skripsi ini:

1. Yang kuhormati dan kucintai Ayahku Sugito dan Ibuku Musayaroh, terima kasih

yang tak terhingga atas semua pengorbanan, cucuran keringat, kesabaran, dan doa

yang tak henti-hentinya untuk keberhasilan studiku. Segala keterbatasan tak

menjadi halangan buat kalian untuk mensukseskanku. Maaf atas kelalaianku,

namun aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi anak yang

berbakti. Apapun yang aku lakukan hanya untuk menunjukkan cinta dan kasih

sayangku untuk kalian;

2. Yang kucintai adik-adikku Muhammad Rifqi, Ahmad Ferdianto, Khoirul Amri,

Elok Rahmadhani terimakasih atas keceriaan yang kalian berikan disaat aku

sedang jenuh dan lelah, kalian adalah adik-adik yang terbaik yang aku miliki;

3. Almamater yang aku banggakan Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.

4. Yang kuhormati Guru-guruku sejak SD sampai Perguruan Tinggi yang telah

memberikan ilmu dan membimbingku dengan penuh kesabaran, sehingga aku

seperti sekarang ini. Terima kasih banyak.

MOTTO

“Orang takwa: diberi jalan keluar, diberi rizki yang

tidak disangka-sangka, Allah mudahkan

urusannya, dihapuskan dosa-dosanya, dan diberi

pahala yang agung” (QS. Ath-Thalaq: 2, 3, 4)

“Barangsiapa sungguh-sungguh, sesungguhnya

kesungguhannya itu adalah untuk dirinya sendiri”

(QS Al-Ankabut [29]: 6)

“Perjuangan terasa indah ketika saya mampu

melewati rintangan dan membuat orang tua

tersenyum bangga atas impian yang saya raih”

(Penulis)

http://nikenpuspitasari.wordpress.com/2012/03/11/motto-hidup-dari-al-quran/PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Siti Nurjannah

NIM : 080210391052

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul: “Analisis

Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Untuk Mengukur Profitabilitas Pada Primer

Koperasi Darma Putra Uddhata Jember Tahun Buku 2013” adalah benar - benar

hasil karya sendiri, kecuali jika disebutkan sumbernya dan belum pernah diajukan

pada institusi manapun, serta bukan karya jiplakan. Saya bertanggung jawab atas

keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan sikap ilmiah yang harus dijunjung

tinggi.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa adanya

tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapatkan sanksi

akademik jika di kemudian hari pernyataan ini tidak benar

Jember, 22 Mei 2014

Siti Nurjannah Nim. 080210391052

PERSETUJUAN

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA UNTUK

MENGUKUR PROFITABILITAS PADA PRIMER KOPERASI

DARMA PUTRA UDDHATA JEMBER TAHUN BUKU 2013

Diajukan guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial (S1) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Jember

Oleh :

Nama : Siti Nurjannah

NIM : 080210391052

Angkatan tahun : 2008

Tempat, tangggal lahir : Banyuwangi, 07 Juli 1990

Jurusan/program : P. IPS/P. Ekonomi

Disetujui oleh :

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Dra. Sri Wahyuni, M.SiNIP.19570528 198403 2 002

Drs. Umar HMS, M.SiNIP. 19621231 198802 1 001

PENGESAHAN

Skripsi berjudul “Analisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Untuk Mengukur

Profitabilitas Pada Primer Koperasi Darma Putra Uddhata Jember Tahun Buku

2013” telah diuji dan disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Jember

Pada hari : Kamis

Tanggal : 22 Mei 2014

Tempat : Gedung I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Jember

Tim Penguji:

Ketua

Dra. Sri Wahyuni, M.SiNIP.19570528 198403 2 002

Sekretaris

Drs. Umar HMS, M.SiNIP. 19621231 198802 1 001

Anggota 1,

Hety Mustika Ani, S.Pd, M.Pd.NIP. 19800827 200604 2 001

Anggota II,

Dr. Sri Kantun, M.EdNIP. 19581007 198602 2 001

Mengesahkan

Dekan,

Prof. Dr. Sunardi, M.Pd.NIP 19540501 198303 1 005

RINGKASAN

Analisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Untuk Mengukur Profitabilitas

Pada Primer Koperasi darma Putra Uddhata Jember Tahun Buku 2013, Siti

Nurjannah, 080210391052, 2014, 60 hlm, Program Studi Pendidikan Ekonomi,

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Jember.

Permodalan sangat penting bagi koperasi. Kegiatan usaha koperasi dapat

berjalan lancar dengan adanya modal yang cukup. Penggunaan modal kerja yang

efisien mampu meningkatkan kegiatan usaha koperasi dalam memenuhi kebutuhan

anggota. Terpenuhinya kebutuhan anggota akan meningkatkan partisipasi anggota

pada kegiatan usaha koperasi. Meningkatnya partisipasi berpengaruh pada

meningkatnya penjualan baik barang maupun jasa. Setiap penjualan disertai dengan

keuntungan, jadi semakin besar jumlah penjualan akan semakin besar pula

profitabilitas yang akan diterima oleh koperasi. Keuntungan yang diperoleh akan

dibagikan kepada anggota sesuai dengan partisipasinya pada akhir tahun. Semakin

besar partisipasi anggota, maka akan semakin besar pula SHU yang akan diterima.

Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui efisiensi penggunaan

modal kerja dan profitabilitas pada Primer Koperasi Darma Putra Uddhata Jember

tahun buku 2013. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif. Penentuan lokasi

penelitian menggunakan metode purposive yaitu pada Primer Koperasi Darma Putra

Uddhata Jember. Metode pengumpulan data yang digunakan terdiri dari metode:

dokumen, wawancara, dan observasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian

adalah analisis rasio.

Hasil perhitungan analisis rasio pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata

Jember Tahun Buku 2013, dilihat dari unsur-unsur modal kerjanya seperti: perputaran

kas dalam klasifikasi efisien, perputaran piutang dalam klasifikasi cukup, dan

perputaran persediaannya dalam klasifikasi kurang efisien. Efisiensi penggunaan

modal kerja dilihat dari perputaran modal kerjanya sudah efisien dengan rasio laba

usaha yang cukup. Profitabilitas dilihat dari rentabilitas ekonomi dalam klasifikasi

cukup dan rentabilitas modal sendiri dalam klasifikasi kurang efisien.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa, PRIMKOP

Darma Putra Uddhata ini tidak hanya mengejar profit oriented semata, namun lebih

mengutamakan pelayanannya dalam memenuhi kebutuhan anggota. Selain itu, ada

beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya klasifikasi tersebut, seperti: over

investment pada unit simpan pinjam, rendahnya sirkulasi barang pada persediaan, dan

pengadaan unit usaha pendukung yang belum optimal pada unit isi ulang air minum.

Koperasi perlu memperhitungkan penggunaan modal kerjanya dengan manajemen

yang baik agar kegiatan usaha koperasi dapat meningkat.

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas segala

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah

yang berjudul “Analisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Untuk Mengukur

Profitabilitas Pada Primer Koperasi Darma Putra Uddhata Jember Tahun Buku

2013”. Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam

menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) pada Program Studi Pendidikan Ekonomi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak oleh karena

itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tiada terhingga kepada:

1. Prof. Dr. Sunardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Jember;

2. Drs. Pudjo Suharso, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember;

3. Dr. Sri Kantun, M.Ed selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember;

4. Dr. Sukidin, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember;

5. Dra. Sri Wahyuni, M. Si selaku Dosen Pembimbing I, Drs. Umar HMS, M.Si,

selaku Dosen Pembimbing II, Hety Mustika Ani, S.Pd, M.Pd selaku dosen

pembahas serta Dr. Sri Kantun, M.Ed selaku dosen penguji yang telah

memberikan masukan pada skripsi ini;

6. Seluruh pengurus PRIMKOP Darma Putra Uddhata dan anggota PRIMKOP

Darma Putra Uddhata yang menjadi responden turut membantu dalam

pengumpulan data skripsi ini;

7. Yang kuhormati Nenekku Musinem, Nenek Teni, P. Dhe Abusadin, Omku

Mat Subairi, Bibiku Sofiyah, dan seluruh keluarga besarku yang senantiasa

mendoakanku untuk kesuksesanku;

8. AS, SH yang selalu memberiku semangat, dukungan, memberikan fasilitas

yang ku butuhkan selama penyusunan skripsiku sampai studiku terselesaikan,

terimakasih untuk kesabarannya dalam membimbingku untuk menjadi lebih

baik lagi;

9. Sahabat terbaikku, ayank Cika, terimakasih sudah membantuku, menemaniku,

bahkan semangat yang tiada hentinya kamu berikan untukku, kamu sahabat

terbaik yang aku miliki ayank;

10. Teman-temanku PE ’08 NR Santo, Arif, Mama, serta teman-teman kos di

kalimantan 5 No.2A Dian, Lilong, Pink, Rintul, yang turut membantu

terselesaikannya skripsi ini, terimakasih.

Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi

kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap, semoga tulisan ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

Jember, 22 Mei 2014

Siti Nurjannah

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... ii

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN............................................................................. iv

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... v

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ vi

RINGKASAN ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

BAB 1. PENDAHULUAN................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 6

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 7

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 7

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 8

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ............................................................. 8

2.2 Karakteristik PRIMKOP Darma Putra Uddhata.................................... 9

2.3 Modal Kerja........................................................................................... 9

2.3.1 Penggunaan Modal Kerja PRIMKOP Darma Putra Uddhata......... 11

2.3.2 Unsur-unsur Modal Kerja .............................................................. 13

2.3.3 Manajemen Modal Kerja ............................................................... 15

2.3.4 Manfaat Modal Kerja ..................................................................... 16

2.4 Efisiensi Modal Kerja............................................................................ 17

2.4.1 Efisiensi Penggunaan Modal Kerja PRIMKOP Darma Putra

Uddhata.......................................................................................... 19

2.4.2 Indikator Efisiensi Modal Kerja..................................................... 21

2.5 Profitabilitas........................................................................................... 22

2.5.1 Pengertian Profitabilitas................................................................. 22

2.5.2 Indikator Rasio Profitabilitas......................................................... 23

2.6 Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Untuk Mengukur Profitabilitas..... 24

2.7 Kerangka Berpikir.................................................................................. 26

BAB 3. METODE PENELITIAN...................................................................... 27

3.1 Rancangan Penelitian ........................................................................... 27

3.2 Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 27

3.2.1 Jenis Data ...................................................................................... 27

3.2.2 Sumber Data................................................................................... 28

3.3 Metode Penentuan Lokasi Penelitian ................................................... 28

3.4 Metode Pengumpulan Data................................................................... 28

3.5 Definisi Operasional Konsep................................................................. 29

3.6 Metode Analisis Data ........................................................................... 30

BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................... 36

4.1 Data Pendukung..................................................................................... 36

4.1.1 Kondisi PRIMKOP Darma Putra Uddhata...................................... 36

4.1.2 Visi dan Misi PRIMKOP Darma Putra Uddhata............................. 37

4.1.3 Struktur Organisasi PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun 2013 37

1. Organisasi umum......................................................................... 38

2. Pengurus....................................................................................... 38

3. Keanggotaan ................................................................................ 38

4.1.4 Kegiatan Usaha PRIMKOP Darma Putra Uddhata......................... 40

4.2 Data Utama............................................................................................ 41

4.3 Hasil Penelitian...................................................................................... 41

4.3.1 Unsur-unsur Modal Kerja PRIMKOP Darma Putra Uddhata

Tahun Buku 2013

......................................................................................................

......................................................................................................

42

1. Perputaran Kas........................................................................... 42

2. Perputaran Piutang..................................................................... 42

3. Perputaran Persediaan................................................................ 43

4.3.2 Efisiensi Penggunaan Modal Kerja PRIMKOP Darma Putra

Uddhata....................................................................................... 44

1. Perputaran Modal Kerja............................................................. 45

2. Rasio Laba Usaha...................................................................... 45

4.3.3 Profitabilitas PRIMKOP Darma Putra Uddhata............................. 45

1. Rentabilitas Ekonomi................................................................. 45

2. Rentabilitas Modal Sendiri........................................................ 46

4.3.4 Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Untuk Mengukur

Profitabilitas Pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun

Buku 2013

.......................................................................................................

.......................................................................................................

46

4.4 Pembahasan .......................................................................................... 47

BAB 5. PENUTUP .............................................................................................. 57

5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 57

5.2 Saran ..................................................................................................... 57

DAFTAR BACAAN............................................................................................ 59

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Simpanan Anggota PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun 2013 2

Tabel 2.1 : Dana Sosial PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun 2013.......... 12

Tabel 3.1 : Klasifikasi Perputaran Kas ............................................................ 31

Tabel 3.2 : Klasifikasi Perputaran Piutang ...................................................... 31

Tabel 3.3 : Klasifikasi Perputaran Persediaan.................................................. 32

Tabel 3.4 : Klasifikasi Perputaran Modal Kerja .............................................. 33

Tabel 3.5 : Klasifikasi Rasio Laba Usaha........................................................ 34

Tabel 3.6 : Klasifikasi Rentabilitas Ekonomi................................................... 35

Tabel 3.7 : Klasifikasi Rentabilitas Modal Sendiri ......................................... 35

Tabel 4.1 : Susunan Pengurus PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun 2013 38

Tabel 4.2 : Keanggotaan PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun 2013........ 38

Tabel 4.3 : Unit Usaha dan Omset PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun

Buku 2013

.........................................................................................................

.........................................................................................................

40

Tabel 4.4 : Hasil Perhitungan Modal Kerja PRIMKOP Darma Putra Uddhata

Tahun Buku 2013

.........................................................................................................

.........................................................................................................

46

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran Penelitian .................................................... 26

Gambar 4.1 : Struktur Organisasi PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun 2013 37

DAFTAR LAMPIRAN

A. Matrik Penelitian.............................................................................................. 61

B. Tuntunan Penelitian.......................................................................................... 63

C. Pedoman Wawancara........................................................................................ 65

D. Informasi Simpanan Anggota .......................................................................... 66

E. Transkrip Wawancara ...................................................................................... 67

F. Laporan Keuangan............................................................................................ 70

G. Hasil Analisis Data .......................................................................................... 79

H. Surat Izin Penelitian ......................................................................................... 83

I. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian.................................................. 84

J. Dokumentasi...................................................................................................... 85

K. Lembar Konsultasi............................................................................................ 88

L. Daftar Riwayat Hidup....................................................................................... 90

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Koperasi merupakan lembaga yang menjalankan kegiatan usaha dan

pelayanan yang membantu dan diperlukan oleh anggota koperasi dan masyarakat.

Kegiatan utama koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya. Koperasi selain berfungsi mencari

keuntungan, juga mensejahterakan anggotanya. Selain itu, kegiatan usaha koperasi

juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di sekitar lingkup kerja

koperasi. Untuk mencapai tujuan tersebut koperasi memerlukan modal untuk

menyelenggarakan berbagai usaha yang bermanfaat bagi anggotanya. Usaha koperasi

untuk memenuhi kebutuhan anggotanya memerlukan modal kerja yang tidak sedikit,

oleh sebab itu pemupukan modal sangatlah diperlukan.

Modal merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam menjalankan

kegiatan koperasi. Kegiatan usaha koperasi dapat berjalan lancar dengan adanya

modal yang cukup. Penentuan jumlah modal kerja sangatlah penting bagi koperasi.

Baik kelebihan maupun kekurangan modal kerja sama-sama membawa dampak

negatif bagi koperasi. Oleh sebab itu, koperasi harus dapat merencanakan dan

memperhitungkan modal kerjanya secara tepat dan cermat.

Modal kerja yang terbatas akan mempersulit koperasi dalam mengelola

usahanya, karena dengan modal yang terbatas koperasi diharuskan dapat memenuhi

semua kebutuhan anggota baik berupa barang maupun jasa. Pada akhirnya koperasi

juga akan kesulitan memenuhi kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya. Hal ini

akan mengakibatkan tidak maksimumnya kegiatan usaha koperasi. Modal kerja yang

berlebihan tanpa penggunaan yang optimal akan menyebabkan dana menganggur.

Sehingga diadakannya investasi dalam unit usaha yang kurang produktif. Ini akan

mengurangi kesempatan koperasi dalam memperoleh keuntungan serta kelambatan

dalam mengembalikan modalnya.

Peran pengurus sangat penting dalam pengelolaan modal dan

pendayagunaannya. Modal kerja koperasi hendaknya diprioritaskan pada usaha-usaha

pemuasan kebutuhan para anggotanya dimana usaha-usaha tersebut dapat

menghasilkan keuntungan yang wajar bagi koperasi. Oleh karena itu, koperasi

dituntut untuk selalu meningkatkan efisiensi modal kerjanya sehingga dicapai tujuan

yang diharapkan oleh koperasi yaitu mensejahterakan anggota. Efisiensi penggunaan

modal kerja merupakan keharusan bagi koperasi untuk mengelola usahanya agar

dapat berjalan dengan lancar.

PRIMKOP Darma Putra Uddhata merupakan koperasi yang beranggotakan

TNI-AD. Koperasi ini terletak di Jln. Letjen Suprapto No. 169, Kelurahan Kebonsari-

Jember. Jumlah anggota sampai dengan akhir tahun 2013 beranggotakan 537 orang.

Koperasi ini menjadi sumber kredit dengan tingkat beban bunga yang rendah,

memberikan jasa bunga simpanan, dan memberikan peningkatan pendapatan melalui

pembagian SHU atas partisipasi anggota. Anggota juga bisa melakukan pembelian

barang kebutuhan sehari-hari dengan harga yang lebih murah pada koperasi.

Modal yang digunakan Primer Koperasi Darma Putra Uddhata hanya modal

sendiri yang dihimpun dari simpanan-simpanan anggota, modal donasi dan SHU

yang dikhususkan sebagai dana cadangan, dan dana bantuan Sat Minkal. Dana Sat

Minkal ini merupakan hibah yang hanya diberikan pada awal koperasi berdiri. Dana

ini diberikan oleh Komandan Satuan yang menyeluruh ke semua jajaran koperasi

TNI-AD. Besar simpanan-simpanan anggota dapat dilihat pada tabel 1.1 di bawah ini.

Tabel 1.1 Simpanan Anggota PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun 2013

Pangkat

Jenis SimpananSimpanan

Pokok (Rp)Simpanan

Wajib (Rp)Simpanan Sukarela

(Rp)

Simpanan Usipa (Rp)

Simpanan Khusus

(Rp)Perwira 25.000,00 43.000,00 50.000,00 73.000,00 15.000,00Bintara 25.000,00 31.000,00 40.000,00 73.000,00 15.000,00

Tamtama 25.000,00 21.000,00 25.000,00 73.000,00 15.000,00PNS 25.000,00 21.000,00 25.000,00 73.000,00 15.000,00

Sumber: PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember

Tabel 1.1 di atas merupakan simpanan yang berasal dari anggota. Dana dari

simpanan ini dikhususkan untuk menunjang kelancaran usaha koperasi. Modal juga

digunakan untuk menyediakan berbagai sarana pelaksanaan usahanya. Modal ini juga

dikelola untuk menyediakan kebutuhan anggotanya dari barang primer, barang

sekunder serta barang niaga lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan anggota.

Semua barang yang tersedia di koperasi diharapkan mampu memenuhi kebutuhan

anggota, sehingga anggota tidak perlu lagi membeli barang kebutuhan sehari-hari di

luar. Selain itu, modal juga digunakan untuk meningkatkan pelayanan jasa pada

anggotanya. Usaha koperasi ini diharapkan dapat menghasilkan pendapatan yang

sesuai guna meningkatkan SHU.

Berdasarkan wawancara kepada salah satu pengurus koperasi PRIMKOP

Darma Putra Uddhata, menyatakan bahwa:

“Pengembalian pinjaman pada unit simpan pinjam menggunakan sistem potong gaji, dengan demikian dana yang dipinjam terbayar tepat waktu, sehingga tidak memungkinkan terjadinya kredit macet. Pinjaman yang telah terbayar, kemudian akan di pinjamkan lagi kepada anggota” (DH, 36 tahun) .

Menurut keterangan pengurus koperasi, hal tersebut dilakukan agar dana tidak

mengendap dalam koperasi. Sehingga dana akan terus menerus berputar setiap

periodenya. Unit simpan pinjam diangsur sebanyak 10 kali dengan beban bunga

sebesar 1,5% per bulan. Kebijakan tersebut merupakan strategi yang digunakan oleh

koperasi agar usahanya dalam unit simpan pinjam lebih efisien.

Unit simpan pinjam setiap tahunnya menyumbang keuntungan dalam jumlah

paling besar bagi koperasi. Menurut keterangan salah satu pengurus (S, 40 tahun),

unit simpan pinjam pada tahun buku 2013 tidak dapat memenuhi kredit yang diajukan

oleh anggota. Padahal jumlah modal kerja yang diinvestasikan dalam unit simpan

pinjam ini jumlahnya sudah sangat besar jika dibandingkan dengan unit-unit usaha

lainnya. Selain itu, pengembalian pinjaman juga menggunakan sistem potong gaji

yang tidak memungkinkan terjadinya kredit macet. Namun pada kenyataannya

koperasi masih saja mengalami keterbatasan modal kerja untuk memenuhi kredit

anggotanya.

Unit toko pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata menyediakan bahan pokok

yang dibutuhkan anggota sehari-hari, juga menyediakan barang elektronik, sandang

serta perlengkapan seragam TNI. Unit fotokopi sendiri dikelola penuh oleh

PRIMKOP Darma Putra Uddhata. Sarana yang digunakan berupa 2 mesin fotokopi

guna membantu kerja staf-staf di Yon Armed 8 serta melayani masyarakat umum.

Unit warnet untuk tahun 2013 mengalami penurunan akibat banyaknya anggota yang

tidak lagi berlangganan. Unit isi ulang air minum sementara belum menguntungkan

karena masih baru beroperasi. Koperasi juga menyediakan unit jasa TV kabel untuk

menambah sarana hiburan kepada anggota.

Unit-unit usaha yang dijalankan oleh PRIMKOP Darma Putra Uddhata kedua

unit yang menjadi idola bagi para anggota yaitu unit pertokoan dan unit simpan

pinjam. Tingkat efisiensi modal kerja akan menentukan besar kecilnya keuntungan

yang dihasilkan dari investasi tersebut. Setelah diketahui dua unit yang paling

digemari anggota, koperasi perlu mempertahankan fasilitas dan kemudahan yang ada

pada unit tersebut. Unit-unit usaha yang lain, perlu ditingkatkan lagi agar turut

menyumbang keuntungan bagi koperasi. Sehingga modal kerja yang diinvestasian

dalam unit-unit usaha tersebut diimbangi dengan pendapatan yang bermanfaat untuk

kelangsungan kegiatan usaha koperasi.

PRIMKOP Darma Putra Uddhata juga memberikan dana sosial dan bingkisan

hari raya idul fitri dan natal yang diberikan kepada anggota. Dana sosial diberikan

kepada anggota yang terkena musibah. Dana sosial ini berasal dari SHU yang

dikhususkan sesuai dengan persetujuan anggota. Besarnya dana sosial sudah

ditentukan dalam AD dan ART PRIMKOP Darma Putra Uddhata. Bingkisan hari

raya diberikan sebagai imbalan atas partisipasi anggota. Tujuannya untuk menarik

minat anggota agar lebih berperan aktif dalam kegiatan usaha koperasi.

Peran aktif anggota dalam kegiatan perkoperasian dapat berdampak pada

perkembangan unit-unit usaha koperasi. Perkembangan usaha akan disertai dengan

meningkatnya pendapatan koperasi dan meningkatnya SHU. Anggota akan

memperoleh kenaikan SHU sesuai dengan partisipasinya terhadap kegiatan usaha

koperasi. Kelebihan dari PRIMKOP Darma Putra Uddhata ini, dengan modal sendiri

yang dimiliki koperasi bukan hanya service oriented, namun juga social oriented.

Koperasi lebih mengutamakan kesejahteraan anggota melalui pelayanan, fasilitas dan

kemudahan yang manfaatnya dapat dirasakan anggota.

Setiap tahunnya PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember mengalami

perkembangan yang pesat pada unit simpan pinjam dan unit pertokoan.

Perkembangan usaha yang pesat menggambarkan tingkat kepercayaan yang tinggi

oleh anggota dan masyarakat pada koperasi. Koperasi telah dianggap mampu dalam

menjalankan segala unit usahanya secara efisien. Hal ini kemudian akan berdampak

pada usaha yang dijalankan oleh PRIMKOP Darma Putra Uddhata. Salah satunya

dengan adanya peningkatan pada unit-unit usaha yang dapat berdampak pada

peningkatan profitabilitas.

Profitabilitas atau disebut dengan rentabilitas adalah kemampuan koperasi

untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Tolok ukur rasio profitabilitas pada

penelitian ini menggunakan rentabilitas ekonomi dan rentabilitas modal sendiri. Oleh

karena itu, untuk mencapai tingkat profitabilitas yang tinggi, maka koperasi harus

mengelola modal kerjanya secara efisien dengan manajemen yang baik.

Pendayagunaan modal kerja yang tepat akan meningkatkan penjualan barang maupun

jasa. Meningkatnya penjualan berpengaruh terhadap kembalinya modal kerja yang

tertanam pada unit-unit usaha dalam jangka waktu yang dekat.

Meningkatnya penjualan pada koperasi akan berdampak pada perkembangan

unit-unit usahanya. Keuntungan dari setiap penjualan yang diperoleh akan membuat

koperasi semakin dalam kondisi baik. PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember harus

dapat menerapkan efisiensi modal kerja dalam menjalankan segala unit usahanya

sehingga koperasi dapat berkembang. Hal ini diperkuat oleh penelitian terdahulu

yang dilakukan oleh Subekti (2009), dengan judul penelitian “Analisis Tingkat

Efisiensi Penggunaan Modal Kerja dan Prediksi Efisiensi Lanjutan Penggunaan

Modal Kerja”. Hasil perhitungan perputaran modal kerja selama tahun 2007–2009

selalu mengalami penurunan.

Rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva (Rate of ROA) selama

tahun 2007–2009 selalu mengalami penurunan dimana rasio rentabilitas tahun 2007

sebesar 10,29 tahun 2008 sebesar 8,42 dan tahun 2009 sebesar 8,23. Berdasarkan

perhitungan prediksi dengan metode least square dapat diketahui bahwa untuk tahun

2010, diprediksikan rasio lancar sebesar 599%, rasio cepat 162%, perputaran modal

kerja 3,51 kali, rate of ROA 6,40%, dan rentabilitas 7,20%. Sedangkan prediksi untuk

tahun 2011 adalah rasio lancar sebesar 895%, rasio cepat 245%, perputaran modal

kerja 2,98 kali, rate of ROA 5,99%, dan rentabilitas 6,50% yang menunjukan keadaan

modal kerja cukup efisien. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Analisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja

Untuk Mengukur Profitabilitas Pada Primer Koperasi Darma Putra Uddhata

Jember Tahun Buku 2013”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas, permasalahan yang

muncul adalah

1. Apakah penggunaan modal kerja pada Primer Koperasi Darma Putra

Uddhata Jember Tahun Buku 2013 sudah efisien?

2. Bagaimana profitabilitas pada Primer Koperasi Darma Putra Uddhata

Jember Tahun Buku 2013?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan diatas, tujuan dari

penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui efisiensi penggunaan modal kerja pada Primer

Koperasi Darma Putra Uddhata Jember Tahun Buku 2013.

2. Untuk mengetahui profitabilitas pada Primer Koperasi Darma Putra

Uddhata Jember Tahun Buku 2013.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

a. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dan usaha untuk

mengembangkan kemampuan dalam membuat karya ilmiah.

b. Bagi koperasi, sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

c. Bagi perguruan tinggi, sebagai perwujudan dari salah satu Tri Darma

Perguruan Tinggi dan sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti

selanjutnya yang sejenis.

d. Bagi peneliti lain, sebagai acuan, referensi, dan perbandingan untuk penelitian

sejenis.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas beberapa teori yang menjadi dasar teori dan tinjauan

pustaka dalam penelitian ini. Pembahasan tinjauan pustaka meliputi: (1) Tinjauan

penelitian terdahulu, (2) Karakteristik koperasi, (3) Modal Kerja, (4) Efisiensi Modal

Kerja, (5) Profitabilitas, (6) Kaitan Efisiensi Penggunaan Modal Kerja dengan

Profitabilitas, (7) Kerangka Berpikir.

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Berdasarkan studi pustaka yang dilakukan, peneliti menemukan penelitian

yang sejenis. Yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ema Nurhidayah (2012) dengan

judul penelitian ”Analisis Efisiensi Modal Kerja Untuk Meningkatkan Profitabilitas

(Studi Kasus Pada Distributor Pupuk Sugih Waras di Ponorogo)”. Berdasarkan

penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa perputaran modal kerja UD. Sugih Waras

Ponorogo dari tahun 2008-2010 dapat dikatakan efisien meskipun dari segi

perputaran persediaan tidak efisien, tetapi pada perputaran modal kerja sudah efisien

sehingga perusahaan dapat meningkatkan profitabilitas terbukti dari setiap terjadi

kenaikan 1% efisiensi modal kerja selalu diikuti oleh kenaikan tingkat profitabilitas

perusahaan.

Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahulu dengan

penelitian ini. Kesamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu sama-sama

menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis rasio. Perbedaan pada

penelitian yang dilakukan oleh Ema Nurhidayah (2012), menggunakan metode

deskriptif sedangkan penelitian ini menggunakan metode evaluatif. Perbedaan

lainnya pada tempat penelitian yang digunakan Ema Nurhidayah, yaitu Pada

Distributor Pupuk Sugih Waras di Ponorogo, sedangkan dalam penelitian ini berada

di PRIMKOP Dharma Putra Uddhata kabupaten Jember.

2.2 Karakteristik PRIMKOP Darma Putra Uddhata

PRIMKOP Darma Putra Uddhata merupakan salah satu jenis koperasi

fungsional yang menjadi sebuah perkumpulan dari anggota TNI-AD. PRIMKOP

Darma Putra Uddhata mempunyai tujuan bersama untuk bekerja sama dalam

memperbaiki dan meningkatkan taraf kemampuan di bidang ekonomi. Koperasi ini

terletak di Jl. Letjen Suprapto No. 169 kelurahan Kebonsari, kecamatan Sumbersari

Jember. PRIMKOP Darma Putra Uddhata telah berdiri sejak 17 Desember 1968.

Jumlah anggota sampai dengan akhir tahun 2013 beranggotakan 537 orang, yang

terdiri dari 535 anggota Militer dan 2 orang lainnya adalah PNS.

PRIMKOP Darma Putra Uddhata mengalami perkembangan yang cukup pesat

dalam jumlah anggota. Jumah anggota yang selalu meningkat setiap tahunnya dapat

berdampak pada perkembangan unit-unit usaha pada koperasi tersebut. PRIMKOP

Darma Putra Uddhata memiliki kemampuan dengan biaya yang dikeluarkannya,

koperasi lebih memberikan kepuasan kepada anggotanya dibandingkan yang

diberikan unit usaha lain yang menjadi pesaingnya. Koperasi memberikan berbagai

fasilitas dan kemudahan bagi anggotanya.

2.3 Modal Kerja

Modal kerja diperlukan oleh koperasi untuk membiayai seluruh kegiatan

usahanya. Menurut Widiyanti (1990:112), modal kerja merupakan komponen aktiva

yang terdiri dari kas, piutang dan persediaan barang-barang. Sebagai badan usaha,

koperasi memerlukan modal sesuai dengan lingkup dan jenis usahanya. Pengelolaan

modal sangat penting karena menyangkut penetapan dan pelaksanaan kebijakan

modal tersebut untuk membiayai usahanya secara efisien. Proses perputaran modal

kerja akan selalu berjalan selama koperasi masih melakukan kegiatan usahanya.

Modal kerja berputar terus-menerus dalam koperasi untuk membiayai kegiatan usaha

sehari-hari.

Kesalahan atau kekeliruan dalam pengelolaan modal kerja akan menyebabkan

buruknya kondisi keuangan koperasi. Kegiatan koperasi dapat terhambat atau terhenti

sama sekali jika melakukan kesalahan dalam mengelola modal kerjanya. Pengelolaan

modal kerja merupakan hal yang sangat penting dalam koperasi, karena meliputi

pengambilan keputusan mengenai jumlah dan komposisi aktiva lancar dan bagaimana

membiayai aktiva ini. Koperasi yang tidak dapat memperhitungkan tingkat modal

kerja yang memuaskan, maka koperasi kemungkinan tidak akan mampu memenuhi

kewajiban jatuh tempo dan bahkan mungkin terpaksa harus dilikuidasi.

Aktiva lancar harus cukup besar untuk dapat menutup hutang lancar

sedemikian rupa, sehingga menggambarkan adanya tingkat keamanan yang

memuaskan. Sementara itu, jika koperasi menetapkan modal kerja yang berlebihan

akan menyebabkan dana menganggur. Akibatnya, modal kerja kurang optimal dalam

penggunaannya, dan memperkecil kesempatan memperoleh laba. Selain itu, modal

kerja yang berlebihan akan memperlambat kembalinya modal kerja yang tertanam

dalam unit-unit usaha. Besarnya modal kerja harus sesuai dengan kebutuhan unit-unit

usaha koperasi, karena baik kelebihan atau kekurangan modal kerja sama-sama

membawa dampak negatif bagi koperasi.

Modal kerja yang berlebihan terutama dalam bentuk uang tunai dapat

menimbulkan pemborosan dalam kegiatan usaha. Dana-dana yang tidak digunakan

menyebabkan diadakannya investasi dalam kegiatan usaha yang kurang produktif.

Investasi modal kerja pada unit usaha yang kurang produktif menyebabkan

kelambatan pada perputaran modal kerja. Sehingga koperasi mengalami kelambatan

dalam mengembalikan modalnya, dan keuntungan yang diperolehpun kurang optimal.

Oleh karena itu diperlukan pengelolaan unsur modal kerja yang terdiri dari kas,

piutang, dan persediaan, dimana setiap unsur modal kerja tersebut memerlukan

manajemen yang baik agar hasilnyapun efisien.

2.3.1 Penggunaan Modal Kerja PRIMKOP Darma Putra Uddhata

Modal pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata hanya berasal dari modal

sendiri yang diinvestasikan pada kas, Bank, piutang dan persediaan. Unsur-unsur

tersebut akan menjamin kelangsungan dan likuiditas koperasi. PRIMKOP Darma

Putra Uddhata memiliki aktiva lancar cukup besar untuk dapat menutup hutang

lancar, sehingga menggambarkan adanya tingkat keamanan yang memuaskan.

Namun meskipun demikian, pihak pengurus PRIMKOP Darma Putra Uddhata selalu

melakukan perencanaan dan perhitungan dalam pendayagunaan modal kerjanya.

PRIMKOP Darma Putra Uddhata selalu mempertimbangkan modal mana

yang tidak akan mengganggu usaha selama dalam pemakaian, seperti modal yang

diperoleh dari simpanan pokok, simpanan wajib, deposito anggota, cadangan SHU,

dan dana bantuan. Modal yang kurang aman dalam pemakaiannya seperti simpanan

sukarela dan persekot dari anggota, karena modal tersebut dapat di ambil setiap saat

oleh anggota. Modal yang digunakan pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata ini

berasal dari modal sendiri, yang dihimpun dari simpanan-simpanan anggota, modal

donasi, SHU yang dikhususkan sebagai dana cadangan, dan dana bantuan Sat Minkal.

Modal inilah yang kemudian dikelola untuk menyediakan kebutuhan

anggotanya dari barang primer dan barang niaga lainnya. Koperasi juga menyediakan

barang sekunder yang disesuaikan dengan kebutuhan anggotanya. Hal ini terlihat dari

bervariatifnya kebutuhan yang disediakan oleh koperasi untuk anggota. Berbagai

jenis barang tersedia pada unit pertokoan PRIMKOP Darma Putra Uddhata dengan

harga yang lebih murah dengan kualitas sama yang sesuai dengan kebutuhan

anggota. Harga barang yang lebih murah pada koperasi, membuat anggota tidak lagi

membeli kebutuhan sehari-hari di unit usaha lain.

Penggunaan modal kerja koperasi perlu diperhatikan karena kaitannya dengan

pemenuhan kebutuhan para anggota. Unit simpan pinjam pada PRIMKOP Darma

Putra Uddhata yang bergerak di bidang jasa, penggunaan modalnya untuk

meningkatkan pelayanan jasa kepada anggotanya. Koperasi meminjamkan dana pada

anggota dengan tingkat beban bunga yang lebih rendah dari beban bunga umum.

Sistem pengembaliannya dengan potong gaji. Unit toko modal kerjanya digunakan

untuk menyediakan seragam dan perlengkapan TNI, namun lebih diutamakan pada

kebutuhan sehari-hari.

Kopersi menunjang segala kebutuhan anggota pada semua unit-unit usahanya

dengan harga yang relatif lebih murah dari pesaingnya. Hal ini dapat dilihat dari

contoh perbandingan harga sembako misalnya minyak goreng. Pada koperasi harga 2

liter minyak goreng Madona senilai Rp. 21.100,00 sedangkan pada unit usaha lain

harga minyak goreng Madona senilai Rp 22.700,00. Koperasi menyediakan barang

dengan harga lebih murah dengan kualitas sama, sehingga anggota dengan sendirinya

lebih memilih berbelanja di koperasi dari pada di unit usaha lain.

Modal pada koperasi juga didayagunakan untuk berbagai kegiatan dengan

memprioritaskan kebutuhan utama para anggotanya. Koperasi memberikan fasilitas

hiburan kepada anggota dan keluarga berupa Unit TV kabel. Koperasi juga

memberikan dana THR sebesar Rp 185.000,00 dan Dana Sosial kepada anggota yang

terkena musibah, yang ditunjukkan pada tabel 2.1 di bawah ini.

Tabel 2.1 Dana Sosial PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun Buku 2013No Penerima Dana Sosial Jumlah Dana Sosial 1 Anggota yang bersangkutan Rp 1.000.000,002 Istri Rp 750.000,003 Keluarga, anak Rp 500.000,004 Orang Tua/ mertua Rp 250.000,00

Sumber: AD dan ART PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember

Koperasi juga membagikan kupon yang disesuaikan dengan pangkat sebesar Rp

50.000,00 dan Rp 100.000,00 yang dapat diperbelanjakan kembali pada unit

pertokoan. Fasilitas kemudahan tersebut untuk menarik minat anggota agar ikut

berperan aktif dalam kegiatan usaha koperasi. Peran anggota sangat berpengaruh

terhadap perkembangan unit-unit usaha pada koperasi.

Untuk menunjang kegiatan koperasi, PRIMKOP Darma Putra Uddhata

menggunakan teknologi sebagai sarana dalam mendukung kelangsungan unit-unit

usahanya. Sarana yang digunakan pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata berupa

kalkulator, mesin ketik, mesin fotokopi, warnet, komputer, TV kabel, dan alat isi

ulang air minum. Sarana kerja yang tersedia sesuai dengan keperluan usaha,

merupakan rangsangan kerja bagi pengurus agar lebih meningkatkan mutu usahanya.

Sarana yang disediakan oleh koperasi tersebut dapat bertahan untuk jangka waktu

yang lama sehingga sangat efektif dan efisien dalam membantu kinerja koperasi.

2.3.2 Unsur-unsur Modal Kerja

Menurut Riyanto (1999:179), kas, piutang dan persediaan merupakan tiga

unsur utama modal kerja yang mempunyai peran penting dalam membiayai harta

jangka pendek yang dapat segera dijadikan uang kas. Unsur-unsur modal kerja

menentukan keuntungan dari setiap besar kecilnya modal kerja yang dialokasikan

pada setiap unit usaha. Penilaian unsur-unsur modal kerja sesuai dengan Keputusan

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002.

Untuk dapat menentukan jumlah modal kerja yang efisien, terlebih dahulu diukur dari

unsur-unsur modal kerja tersebut. Dari semua unsur modal kerja dihitung

perputarannya. Semakin cepat tingkat perputaran unsur-unsur modal kerja, maka

modal kerja dapat dikatakan efisien. Tetapi jika perputarannya semakin lambat, maka

penggunaan modal kerja dalam koperasi kurang efisien.

Menurut Sunyoto (2013:91), unsur-unsur modal kerja yang dapat

mempengaruhi tingkat efisiensi modal kerja yaitu:

1. Perputaran Kas

Perputaran kas merupakan ukuran efisiensi penggunaan kas karena tingkat

perputaran kas menggambarkan kecepatan arus kembalinya kas yang telah

ditanamkan dalam modal kerja. Kas merupakan salah satu unsur modal kerja yang

paling tinggi likuiditasnya yang berarti bahwa semakin besar jumlah kas yang

dimiliki suatu koperasi akan semakin tinggi pula kemampuan koperasi dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Tetapi tidak berarti bahwa koperasi harus

mempertahankan persediaan kas yang sangat besar. Semakin besar kas akan

menyebabkan banyaknya uang menganggur sehingga akan memperkecil

keuntungannya.

Tingkat perputaran kas dapat dihitung dengan membagi antara penjualan

dengan jumlah rata-rata kas. Perputaran kas merupakan kemampuan kas dalam

menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam

satu periode tertentu. Semakin tinggi perputaran kas ini akan semakin baik karena

semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya. Perputaran kas yang berlebih-lebihan

tingginya dapat berarti bahwa jumlah kas yang tersedia terlalu kecil untuk volume

penjualan tersebut. Untuk menghitung perputaran kas dapat digunakan rumus sebagai

berikut:

Perputaran Kas =

(Sjahrial, 2012:127)

2. Perputaran Piutang

Piutang yang dimiliki oleh koperasi dalam unit simpan pinjam mempunyai

hubungan yang erat dengan volume kredit yang diberikan. Rasio ini merupakan rasio

yang digunakan untuk mengukur lama penagihan piutang dan mengukur perputaran

dana yang ditanam dalam piutang dalam satu tahun. Semakin tinggi rasio perputaran

menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah, sebaliknya kalau

rasio rendah berarti ada over investment dalam piutang. Rumus yang digunakan untuk

mengukur perputaran piutang adalah sebagai berikut:

Perputaran Piutang =

(Sunyoto, 2013:93)

3. Perputaran Persediaan

Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

berapa kali dana yang ditanamkan dalam persediaan ini berputar dalam satu periode.

Rasio ini juga dapat menunjukkan berapa kali jumlah barang persediaan diganti

dalam satu tahun. Semakin tinggi rasio ini maka hal ini menunjukkan koperasi

bekerja semakin efisien dan likuid persediaan semakin baik. Demikian juga

sebaliknya, maka koperasi bekerja secara tidak efisien atau tidak produktif sehingga

menyebabkan banyak barang persediaan menumpuk. Hal ini akan mengakibatkan

investasi dalam tingkat pengembalian yang rendah.

Rasio ini merupakan indikasi yang cukup popular untuk menilai efisiensi

kegiatan usaha. Perputaran persediaan memperlihatkan seberapa baiknya manajemen

mengontrol modal yang ada pada persediaan. Rumus yang digunakan untuk

mengukur perputaran persediaan adalah sebagai berikut:

Perputaran Persediaan =

(Sunyoto, 2013:94)

2.3.3 Manajemen Modal Kerja

Manajemen modal kerja merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan

dalam koperasi. Pengelolaan unsur-unsur modal kerja akan lebih efisien jika dalam

penerapannya menggunakan manajemen modal kerja yang baik. Besar kecilnya

modal kerja yang dibutuhkan tergantung pada kecepatan berputarnya modal serta

banyaknya pengeluaran uang setiap harinya. Apabila koperasi tidak dapat

mempertahankan tingkat modal kerja yang memuaskan maka kemungkinan koperasi

akan berada dalam keadaaan insolvent (tidak mampu membayar kewajiban-kewajiban

yang sudah jatuh tempo). Oleh karena itu, manajemen modal kerja harus

diselenggarakan dengan sebaik-baiknya.

Menurut Widiyanti (1990:112), manajemen modal kerja meliputi:

a) Manajemen kas

Uang simpanan di Bank termasuk di dalam kas, yang setiap saat dapat

dipergunakan. Tujuan manajemen kas adalah untuk menentukan kas minimum yang

harus selalu tersedia, agar dapat memenuhi kewajiban pembayaran yang sudah

sampai waktunya.

b) Manajemen piutang

Piutang terjadi karena adanya transaksi penjualan kredit. Tujuan pengelolaan

piutang ini adalah untuk meningkatkan volume penjualan kredit dan memperkecil

kemungkinan timbulnya resiko rugi dari penjualan kredit tersebut. Dengan demikian

pada setiap transaksi penjualan kredit harus diteliti kemampuan dan kebiasaan

anggota yang bersangkutan. Manajemen perputaran piutang ini perlu diperhatikan.

Semakin tinggi tingkat perputarannya maka akan semakin baik, karena semakin kecil

modal yang diperlukan untuk melayani penjualan kredit yang sama volumenya. Pada

PRIMKOP Darma Putra Uddhata tidak mencemaskan perputaran piutangnya, karena

PRIMKOP Darma Putra Uddhata mempunyai sistem potong gaji yang sangat efisien

digunakan, sehingga tidak ada kredit macet.

c) Manajemen persediaan barang

Persediaan barang sangat banyak kaitannya dengan kegiatan penjualan,

kegiatan usaha, dan likuiditas sehingga mempunyai pengaruh langsung terhadap

rentabilitas koperasi.

2.3.4 Manfaat Modal Kerja

Tersedianya modal yang cukup akan menguntungkan bagi koperasi untuk

melakukan kegiatan usaha secara efisien dan koperasi juga tidak akan mengalami

kesulitan keuangan. Menurut Munawir (2004:116), manfaat penting dari tersedianya

modal kerja yang cukup adalah sebagai berikut:

a. Melindungi koperasi terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari

aktiva lancar.

b. Memungkinkan koperasi untuk membayar semua kewajiban-kewajiban

tepat pada waktunya.

c. Memungkinkan untuk memiliki persediaan barang dalam jumlah yang

cukup untuk melayani kebutuhan anggotanya.

d. Memungkinkan koperasi untuk memberikan syarat-syarat kredit yang lebih

menarik bagi anggotanya.

e. Memungkinkan bagi koperasi untuk menjalankan kegiatan usahanya dengan

lebih efisien karena tidak ada kesulitan dalam memperoleh barang

dagangan, jasa, dan supplai barang yang dibutuhkan, dan sebagainya.

2.4 Efisiensi Modal Kerja

Efisiensi dalam artian luas yaitu keadaan dimana koperasi bisa mencapai

sasaran tertentu dengan biaya minimal atau bisa mencapai sasaran setinggi-tingginya

dengan biaya tertentu. Menurut Hendar (2005:61), efisiensi merupakan perbandingan

antara hasil dalam ukuran fisik atau rupiah dan faktor biaya yang dipakai untuk

memperoleh hasil tersebut. Angka yang diperoleh merupakan pengukuran

perbandingan sehingga merupakan pengukur relatif. Efisiensi koperasi dapat diukur

dengan manfaat koperasi yang bisa dirasakan anggotanya. Salah satu faktor yang

perlu diperhitungkan dalam pengukuran efisiensi koperasi adalah efisiensi modal

kerja, sebab modal kerja adalah modal yang selalu berputar dan setiap perputaran

akan menghasilkan pendapatan yang berguna bagi koperasi.

Menurut Kartasapoetra (2003:7), agar koperasi dapat terkelola dengan baik,

dapat bertahan dan berkembang dalam melangsungkan usaha-usahanya, maka perlu

diperhatikan usaha mempertinggi tingkat efisiensi koperasi itu sendiri. Koperasi

dikatakan efisien apabila mampu mengelola unit-unit usahanya dengan pengeluaran

yang sehemat-hematnya, serta menghindarkan pemborosan. Penggunaan modal kerja

harus digunakan untuk membiayai unit-unit usahanya dengan tepat, sehingga dengan

demikian keberhasilan usaha akan tercapai. Melakukan perencanaan dengan

pertimbangan dan perhitungan pada setiap unit-unit usahanya agar mendatangkan

keuntungan. Keuntungan yang diperoleh dapat meningkatkan kesejahteraan para

anggota dan kelangsungan usahanya.

Perencanaan usaha dan penghematan pengeluaran yang tepat dapat

meningkatkan pendapatan koperasi. Koperasi yang memanfaatkan modalnya dengan

mengutamakan fasilitas serta kemudahan-kemudahan dalam memenuhi kebutuhan

anggota, akan memperoleh peningkatan partisipasi anggota. Pada akhir tahun

partisipasi anggota pada koperasi akan mendapatkan imbalan berupa SHU yang

dibagikan secara adil dan merata sesuai dengan jasa anggota. Pengelolaan modal

kerja yang baik adalah dengan adanya efisiensi modal kerja. Modal kerja yang

digunakan secara tepat dapat meningkatkan perputaran modal kerjanya.

Perputaran modal kerja yang dimulai dari aset kas di investasikan dalam unsur

modal kerja sampai saat kembali menjadi kas. Setiap perputaran modal kerja pada

akhirnya akan menghasilkan aliran pendapatan yang sesuai dengan maksud

didirikannya koperasi. Semakin tinggi tingkat perputaran modal kerja akan semakin

banyak pendapatan yang diperoleh dari aliran perputaran tersebut. Penilaian

perputaran modal kerja sesuai dengan Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002. Perputaran modal kerja akan

semakin efisien apabila tingkat perputaran modalnya semakin tinggi yang dapat

berdampak pada meningkatnya profitabilias.

Efisiensi modal kerja pada koperasi dapat dilihat dari besarnya kemampuan

modal kerja dalam menghasilkan laba usaha. Semakin besar rasio itu berarti semakin

tinggi tingkat efisiensi modal kerjanya. Penilaian rasio laba usaha sesuai dengan

Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002. Efisiensi modal kerja menjadi keharusan bagi

koperasi untuk menjamin kelangsungan dan keberhasilan jangka panjang. Efisiensi

modal kerja merupakan perbandingan dalam menghasilkan sesuatu yang terbaik

karena terwujudnya kesesuaian modal yang digunakan untuk kegiatan usaha dengan

hasil yang maksimum melalui usaha yang minimum. Ada ketepatan cara dalam

menjalankan sesuatu yang tidak membuang waktu, tenaga, biaya dan kegunaan

kaitannya dengan penggunaan modal kerja. Mengupayakan agar modal kerja tidak

kelebihan dan tidak juga kekurangan.

Modal kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar

memungkinkan koperasi menjalankan usahanya secara ekonomis dan tidak

mengalami kesulitan keuangan. Modal kerja yang cukup diharapkan dapat mengatasi

keadaan kritis atau darurat tanpa membahayakan keadaan keuangan koperasi.

Efisiensi modal kerja mengacu pada perbandingan antara laba usaha yang dihasilkan

oleh koperasi dengan jumlah modal koperasi tersebut dalam satu periode. Oleh

karena itu, modal kerja yang cukup memungkinkan koperasi dapat memenuhi

kebutuhan anggotanya. Tersedianya kebutuhan anggota pada koperasi dapat

meningkatkan jumlah penjualan, sehingga laba usaha juga akan meningkat. Sehingga

koperasi mampu membayar kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.

2.4.1 Efisiensi Penggunaan Modal Kerja PRIMKOP Darma Putra Uddhata

PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember memanfaatkan modal kerjanya

secara efisien dalam menjalankan unit usahanya agar tujuan koperasi dapat tercapai.

Koperasi dalam penggunaan modal kerjanya lebih mengutamakan pada fasilitas dan

kemudahan-kemudahan dalam memenuhi kebutuhan anggota. PRIMKOP Darma

Putra Uddhata senantiasa memperhatikan kebijakan penggunaan modal dengan

penghematan dana yang tidak efisien. Koperasi memanfaatkan sumber dana guna

mengembangkan kegiatan usaha. Diimbangi dengan meningkatkan kwalitas SDM

yang sangat menentukan terwujudnya tujuan dari koperasi melalui kepengurusan

yang ahli dalam bidangnya.

PRIMKOP Darma Putra Uddhata juga pro aktif dalam memanfaatkan peluang

bisnis yang ada. Salah satunya dengan penambahan unit usaha baru seperti unit isi

ulang air minum yang merupakan kebutuhan pokok bagi anggota dan masyarakat

setempat. Koperasi juga memberikan alternatif kemudahan pada anggota yang

membutuhkan pinjaman dana pada waktu yang mendesak, misalnya saat keluarga

sakit, ataupun untuk biaya sekolah anak. Besarnya pinjaman yang diberikan kepada

anggota sesuai dengan ketetapan yang berlaku menurut ART dan peraturan khusus.

Besar beban bunga yang ditetapkan 1,5% perbulan. Angsuran sebanyak sepuluh kali

lewat potong gaji, sehingga pinjaman selalu terbayar tepat waktu.

Beban bunga yang rendah jika dibandingkan dengan beban bunga umum

merupakan salah satu fasilitas dan kemudahan yang diberikan oleh koperasi yang

bertujuan untuk mensejahterakan anggota. Jika koperasi mampu mensejahterakan

anggota, maka dengan sendirinya anggota akan mendukung dan berpartisipasi aktif

dalam seluruh kegiatan koperasi sehingga koperasi dapat bekerja secara efisien.

Untuk memenuhi kebutuhan anggota salah satu upaya PRIMKOP Darma Putra

uddhata adalah dengan menambah rekan kerja. Pengurus PRIMKOP Darma Putra

Uddhata bekerjasama dengan sesama instansi koperasi maupun pihak pengusaha

untuk mendapatkan kebutuhan primer atau sekunder dengan harga yang lebih rendah.

Rekan kerja juga berpengaruh terhadap perkembangan usaha koperasi. Rekan

dapat mempermudah koperasi dalam pengadaan barang secara cepat dan tepat sesuai

dengan kebutuhan anggota, khususnya dalam unit pertokoan. Banyaknya rekan kerja

mampu membuat koperasi menyediakan kebutuhan anggota yang bervariatif dengan

harga yang lebih murah dari para pesaingnya. Banyaknya rekan kerja, barang yang

dianggap harganya tinggi oleh anggota, dapat ditekan lagi dengan mencari harga yang

lebih rendah dengan kualitas yang sama. Jika harga barang-barang di koperasi lebih

mahal dari harga unit usaha setempat, tentu akan sangat sulit bagi koperasi untuk

menganjurkan atau menahan anggota untuk tetap membeli barang kebutuhan sehari-

hari di koperasi.

Harga barang yang lebih murah akan membuat anggota cenderung lebih

senang membeli pada koperasi. Saat ini PRIMKOP Darma Putra Uddhata telah

memiliki 24 rekan usaha. Oleh karena itu koperasi mampu membandingkan rekan

mana yang memiliki pelayanan harga yang murah dengan kualitas baik. Jadi dapat

segera diputuskan rekan mana saja yang jasanya akan terus dipakai untuk

menyediakan kebutuhan anggota. Hal ini bertujuan agar tercapai daya guna dan hasil

guna yang maksimal dalam upaya meningkatkan kesejahteraan anggota dan

masyarakat sekitar. Sehingga dengan demikian koperasi dapat dikatakan efisien,

dapat mencapai sasaran tertentu dengan biaya yang minimal atau bisa mencapai

sasaran setinggi-tingginya dengan biaya tertentu.

Menjalankan unit-unit usaha dengan modal kerja yang efisien akan

memperlancar kegiatan dalam perkoperasian. Modal kerja yang digunakan

dipertimbangkan dengan baik. Sehingga modal yang diinvestasikan dapat

memperoleh profit yang sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu, modal kerja yang

tertanam dapat segera kembali menjadi uang dalam jangka waktu yang cepat. Modal

yang kembali dapat digunakan untuk membiayai kegiatan usaha selanjutnya. Dengan

demikian modal terus menerus berputar dan dari setiap perputaran tersebut akan

diperoleh keutungan.

2.4.2 Indikator Efisiensi Modal Kerja

Menurut Hendar (2005:69), efisiensi modal kerja adalah modal yang selalu

berputar dalam koperasi dan setiap perputaran akan menghasilkan aliran pendapatan

yang berguna bagi koperasi. Efisiensi modal kerja dapat diukur dengan tingkat

perputaran modal kerja dan rentabilitas modal kerja. Indikator efisiensi modal kerja

adalah sebagai berikut:

1. Perputaran Modal Kerja

Modal kerja selalu dalam keadaan berputar selama koperasi dalam keadaan

usaha. Periode perputaran dimulai dari saat di mana kas diinvestasikan dalam unsur-

unsur modal kerja sampai saat kembali lagi menjadi kas. Setiap perputaran modal

kerja pada akhirnya akan menghasilkan aliran pendapatan yang sesuai dengan

maksud didirikannya koperasi. Semakin tinggi tingkat perputaran modal kerja akan

semakin banyak pendapatan yang diperoleh dari aliran pendapatan tersebut. Semakin

tinggi tingkat perputaran modal kerja akan semakin efisien dalam penggunaan modal

kerjanya. Rumus yang digunakan untuk mengukur perputaran modal kerja adalah:

Perputaran Modal Kerja = x 1 kali

(Hendar, 2005:69)

2. Rasio laba Usaha

Rasio laba usaha mengukur efisiensi modal kerja dengan melihat besarnya

kemampuan modal kerja dalam menghasilkan laba usaha. Semakin besar rasio itu

berarti semakin tinggi tingkat efisiensi penggunaan modal kerjanya. Pada koperasi

rasio ini dapat dihitung dengan membandingkan laba sebelum pajak dengan jumlah

modal kerja rata-rata yang digunakan. Rumus yang digunakan untuk mengukur rasio

laba usaha adalah:

Rasio Laba Usaha =

(Hendar, 2005:70)

Efisiensi modal kerja pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata diukur dengan

rupiah dan faktor biaya yang dipakai untuk memperoleh hasil tersebut. PRIMKOP

Darma Putra Uddhata mengalami peningkatan pada unit-unit usaha yang dapat

berdampak pada peningkatan profitabilitas. Untuk dapat mengetahui tingkat efisiensi

penggunaan modal kerja dalam menghasilkan keuntungan dapat dihitung melalui

rentabilitas ekonomi serta penghitungan menggunakan rentabilitas modal sendiri.

Oleh karena itu, untuk mencapai tingkat profitabilitas yang tinggi, maka koperasi

harus mengelola modal kerjanya secara efisien dengan manajemen yang baik.

2.5 Profitabilitas

2.5.1 Pengertian Profitabilitas

Menurut Sunyoto (2013:61), profitabilitas atau yang biasa disebut rentabilitas

merupakan kemampuan koperasi untuk menghasilkan keuntungan dari usahanya

selama periode tertentu. Profitabilitas suatu koperasi diukur dengan kemampuan

koperasi dalam menggunakan aktivanya secara produktif. Analisis profitabilitas

bertujuan untuk mengukur kemampuan koperasi dalam memperoleh keuntungan,

baik dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri.

Profitabilitas digunakan sebagai tolok ukur dalam menentukan alternatif pembiayaan,

namun cara untuk menilai profitabilitas suatu koperasi ada bermacam-macam dan

sangat tergantung pada modal yang akan dibandingkan.

Dasar penilaian profitabilitas pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata adalah

laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca dan laporan rugi laba. Berdasarkan

kedua laporan keuangan tersebut akan ditentukan hasil analisis sejumlah rasio dan

selanjutnya rasio ini digunakan untuk menilai keuntungan dari usaha koperasi pada

tahun buku 2013. Rasio merupakan salah satu metode untuk menilai kondisi

keuangan koperasi berdasarkan perhitungan rasio atas dasar analisis evaluatif.

Penelitian evaluatif untuk menilai efisiensi penggunaan modal kerja untuk mengukur

profitabilitas pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember Tahun Buku 2013.

Rasio keuangan dalam penelitian ini hanya difokuskan pada rasio

profitabilitas saja. Profitabilitas atau disebut rentabilitas adalah kemampuan koperasi

untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Tolok ukur rasio profitabilitas pada

penelitian ini yaitu menggunakan rentabilitas ekonomi dan rentabilitas modal sendiri.

Penilaian rentabilitas ekonomi dan rentabilitas modal sendiri sesuai dengan

Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002.

2.5.2 Indikator Rasio Profitabilitas

Menurut Sunyoto (2013:113), profitabilitas adalah kemampuan koperasi

untuk memperoleh keuntungan dari usahanya. Keefektifan manajemen dalam

menggunakan total aktiva dapat dinilai dengan mengaitkan laba bersih terhadap

aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba. Rasio profitabilitas dapat diukur

dari dua pendekatan yaitu pendekatan penjualan dan pendekatan investasi. Menurut

Sunyoto (2013:114), indikator untuk mengukur rasio profitabilitas yaitu:

1) Rentabilitas Ekonomi

Rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan antara laba bersih setelah

pajak dengan total aktiva. Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan suatu

koperasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung rentabilitas ekonomi yaitu:

Rentabilitas Ekonomi =

(Sunyoto, 2013:119)

Semakin tinggi tingkat rentabilitas ekonomi akan semakin tinggi tingkat efisiensi

penggunaan modal kerjanya.

2) Rentabilitas Modal Sendiri

Rentabilitas modal sendiri atau biasa disebut rentabilitas usaha merupakan

besarnya laba bersih setelah pajak dengan jumlah modal sendiri. Rentabilitas Modal

sendiri merupakan tolok ukur kemampuan koperasi dalam menghasilkan laba dengan

total modal sendiri yang digunakan. Rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi aktiva

yang nampak pada efektivitas pengolahan modal sendiri. Rumus dari rentabilitas

modal sendiri yaitu:

Rentabilitas Modal Sendiri =

(Sunyoto, 2013:119)

Semakin tinggi rentabilitas modal sendiri maka semakin efisien dalam penggunaan

modal sendirinya.

2.6 Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Untuk Mengukur Profitabilitas

Menurut Munawir (2007:33), efisiensi modal kerja mengacu pada

perbandingan antara laba usaha yang dihasilkan oleh koperasi tersebut dengan total

aktiva atau jumlah modal sendiri dalam satu periode. Efisiensi modal kerja adalah

investasi koperasi pada aktiva jangka pendek dalam bentuk kas, piutang dan

persediaan yang digunakan untuk memenuhi kegiatan usaha koperasi. Koperasi pada

dasarnya membutuhkan modal yang cukup untuk membiayai usahanya. Modal yang

ada pada koperasi harus digunakan secara efisien demi terwujudnya tujuan koperasi

yaitu mensejahterakan anggota.

Koperasi akan dikatakan efisien jika koperasi mampu meminimumkan biaya

tanpa mengurangi hasil atau dengan biaya yang sama koperasi dapat memperoleh

hasil yang maksimum. Modal kerja akan efisien jika ada manajemen yang baik dalam

setiap perputaran unsur modal kerjanya, dalam menjaga tingkat perputaran kas,

perputaran persediaan dan perputaran piutang. Semakin pendek periodenya berarti

semakin cepat perputaran modal kerja dan efisiensi penggunaan modal kerja koperasi

tinggi. Sebaliknya semakin panjang periode perputaran modal kerja berarti semakin

lambat perputaran modal kerja dan efisiensi penggunaan modal kerjanya rendah.

Efisiensi modal kerja dapat diukur dari tingkat perputaran modal kerjanya.

Semakin tinggi perputaran modal kerja maka semakin cepat dana atau kas yang

diinvestasikan dalam modal kerja kembali menjadi kas. Hal itu berarti keuntungan

koperasi dapat lebih cepat diterima. Penggunaan modal kerja yang efisien bertujuan

untuk mengoptimalkan pendapatan dan meningkatkan profitabilitas koperasi. Hanya

dengan meningkatkan profitabilitas itulah, maka anggota akan dapat merasakan

manfaat dari koperasi.

Manfaat ekonomi langsung yang bisa dinikmati oleh anggota dalam bentuk

manfaat harga yang menguntungkan atau lebih murah dari unit usaha lain. Anggota

juga memperoleh bunga yang menguntungkan dari simpanannya pada koperasi.

Selain itu, anggota mendapatkan kemudahan kredit dengan beban bunga yang rendah.

Manfaat ekonomi tidak langsung yang diterima anggota berupa SHU yang besarnya

sesuai dengan partisipasi anggota terhadap koperasi.

PRIMKOP Darma Putra Uddhata yang menjadi objek dalam penelitian ini

tercatat sebagai koperasi yang berkinerja baik. Koperasi ini melakukan berbagai

Pri

mer

K

oper

asi

D

arm

a P

utra

U

ddha

ta

Jem

ber

Ner

aca

Tah

un

Buk

u 201

3L

apor

an la

ba

rugi

Ta

hun

B

uku 20

13

upaya guna mendapatkan keuntungan yang lebih baik. Penggunaan modal kerja

secara efisien bertujuan untuk mensejahterakan anggota koperasi tersebut melalui

manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota.

2.7 Kerangka Berpikir

Berdasarkan dasar teori di atas, kerangka berpikir pada penelitian ini adalah:

Efisiensi Modal KerjaPerputaran Modal KerjaNo.Tingkat PerputaranNilaiKlasifikasi1>3,5

kali100Sangat Efisien22,6 - 3,4 kali75Efisien31 -

2,5 kali50Cukup4<1 kali0Kurang EfisienSumber: Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.129/Kep/M/KUKM/XI/ 2002.

Rasio Laba UsahaNo.PersentaseNilaiKlasifikasi1>10%100Sangat

Efisien26%-9%75Efisien30%-

5%50Cukup4<0%0Kurang EfisienSumber: Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.129/Kep/M/KUKM/XI/ 2002.

ProfitabilitasRentabilitas EkonomiNoPersentaseNilaiKlasifikasi1>10%100Sangat

Efisien26%-9%75Efisien30%-

5%50Cukup4<0%0Kurang EfisienSumber: Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.129/Kep/M/KUKM/XI/ 2002.

Rentabilitas Modal SendiriNoPersentaseNilaiKlasifikasi1>21%100Sangat

Efisien210%-20%75Efisien31%-

9%50Cukup4<1%0Kurang EfisienSumber: Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.129/Kep/M/KUKM/XI/ 2002.

Modal KerjaModal sendiri yang diinvestasikan pada:KasPiutangPersediaan

Perputaran unsur-unsur modal kerja:Perputaran kasNoPersentaseNilaiKlasifikasi1>45 kali100Sangat

Efisien231 - 44 kali75Efisien317 - 30 kali50Cukup4<17

kali0Kurang EfisienSumber: Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002.

Perputaran piutangNoPersentaseNilaiKlasifikasi1>15 kali100Sangat

Efisien210 – 14 kali75Efisien35 – 9 kali50Cukup4<5

kali0Kurang EfisienSumber: Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002.

Perputaran persediaanNoPersentaseNilaiKlasifikasi1>35 kali100Sangat

Efisien225 - 34 kali75Efisien315 – 24 kali50Cukup4<14

kali0Kurang EfisienSumber: Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran PenelitianBAB 3. METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara atau langkah yang tepat yang harus ditempuh

dalam suatu kegiatan penelitian ilmiah guna mencapai sasaran yang diinginkan

dengan menetapkan langkah-langkah tertentu yang dituangkan dalam metode

penelitian. Bab ini membahas tentang metode penelitian yang digunakan oleh

peneliti. Metode penelitian yang akan dipaparkan meliputi: (1) rancangan penelitian,

(2) jenis dan sumber data, (3) metode penentuan lokasi penelitian, (4) metode

pengumpulan data, (5) definisi operasional konsep, (6) metode analisis data.

3.1 Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian evaluatif yaitu untuk menilai

efisiensi penggunaan modal kerja untuk mengukur profitabilitas pada PRIMKOP

Darma Putra Uddhata Jember Tahun Buku 2013. Penilaian efisiensi sesuai dengan

Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002. Penelitian dilakukan dengan menganalisis laporan

keuangan berupa neraca dan laporan rugi laba tahun buku 2013, dengan

menggunakan metode analisis rasio.

3.2 Jenis dan Sumber Data

3.2.1 Jenis data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder.

a. Data Primer dalam penilitian ini berupa laporan keuangan yang diperoleh dari

dokumen Primer Koperasi Darma Putra Uddhata Jember Tahun buku 2013.

b. Data Sekunder yaitu data pendukung berupa informasi penggunaan modal kerja

pada kegiatan usaha, yang dilakukan dengan wawancara langsung kepada

pengurus dan anggota Primer Koperasi Darma Putra Uddhata Jember.

3.2.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini di dapat dari:

a. Informan kunci: pengurus PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember yaitu DH

(36 tahun) dan S (40 tahun) berupa informasi tentang kegiatan usaha sehari-

hari, penggunaan modal kerja dan strategi yang digunakan.

b. Informan pendukung: anggota PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember yaitu

AS (26 tahun) berupa informasi tentang fasilitas dan manfaat ekonomi yang

diperoleh anggota dari koperasi.

3.3 Metode Penentuan Lokasi Penelitian

Metode penentuan lokasi penelitian yang digunakan peneliti adalah metode

purposive, tepatnya pada Primer Koperasi Darma Putra Uddhata Jember lokasinya di

Jln. Letjen Suprapto No. 169, kelurahan Kebonsari, kecamatan Sumbersari Jember.

Adapun alasan peneliti memilih tempat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Primer Koperasi Darma Putra Uddhata Jember merupakan koperasi yang sudah

lama berdiri dan mengalami perkembangan yang sangat pesat dimana keuangan

berperan sangat penting dalam perkembangan tersebut.

2. Mengetahui penggunaan modal kerja dan profitabilitas pada koperasi tersebut.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara sebagai berikut:

1. Metode Dokumen dalam penelitian ini berupa laporan keuangan PRIMKOP

Darma Putra Uddhata selama satu tahun yaitu tahun buku 2013.

2. Metode Wawancara dalam penelitian ini menanyakan secara langsung kepada

pengurus koperasi mengenai modal dan pendapatan yang ada di PRIMKOP

Darma Putra Uddhata Jember.

3. Metode Observasi dengan pengamatan langsung pada kegiatan usaha sehari-hari

PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember.

3.5 Definisi Operasional Konsep

Dalam penelitian ini definisi operasional konsep yang digunakan adalah

sebagai berikut:

1) Modal Kerja

Modal kerja merupakan unsur aktiva yang terdiri dari kas, piutang, dan

persediaan yang digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan usaha koperasi. Modal

pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata hanya berasal dari modal sendiri yang

diinvestasikan pada kas, Bank, piutang dan persediaan. Unsur-unsur modal kerja akan

menjamin kelangsungan dan likuiditas koperasi karena unsur-unsur tersebut

menentukan keuntungan dari setiap besar kecilnya modal kerja yang diinvestasikan

pada kegiatan usaha koperasi.

2) Efisiensi Modal Kerja

Efisiensi modal kerja merupakan perbandingan dalam menghasilkan sesuatu

yang terbaik karena terwujudnya kesesuaian modal yang digunakan untuk kegiatan

usaha dengan hasil yang maksimum melalui usaha yang minimum. PRIMKOP

Darma Putra Uddhata dalam penggunaan modal kerjanya lebih mengutamakan pada

fasilitas dan kemudahan-kemudahan dalam memenuhi kebutuhan anggota. Koperasi

senantiasa memperhatikan kebijakan penggunaan modal dengan penghematan dana

yang tidak efisien.

3) Profitabilitas

Profitabilitas dalam penelitian ini merupakan kemampuan Primer Koperasi

Darma Putra Uddhata Jember untuk mendapatkan keuntungan dalam satu tahun.

Dasar penilaian profitabilitas pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata adalah laporan

keuangan yang terdiri dari laporan neraca dan laporan rugi laba. Berdasarkan kedua

laporan keuangan tersebut akan ditentukan hasil analisis sejumlah rasio dan

selanjutnya rasio ini digunakan untuk menilai keuntungan dari usaha koperasi pada

tahun buku 2013.

3.6 Metode Analisis data

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis efisiensi

modal kerja dan profitabilitas yang sesuai dengan Keputusan Menteri Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002 adalah sebagai berikut:

1. Efisiensi Modal Kerja

Untuk dapat menentukan jumlah modal kerja yang efisien, terlebih dahulu

diukur dari unsur-unsur modal kerja. Dari semua unsur modal kerja dihitung

perputarannya. Semakin cepat tingkat perputaran unsur-unsur modal kerja, maka

modal kerja dapat dikatakan efisien. Pengelolaan modal kerja perlu memperhatikan

tiga unsur utama modal kerja, yaitu kas, piutang dan persediaan.

a) Perputaran Kas

Kas merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya

yang berarti bahwa semakin besar jumlah kas yang dimiliki suatu koperasi akan

semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Perputaran kas merupakan kemampuan kas

dalam menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar

dalam satu tahun. Untuk menghitung perputaran kas dapat digunakan rumus sebagai

berikut:

Perputaran Kas =

(Sjahrial, 2012:127)

Keterangan:

Perputaran kas = Kecepatan arus kembalinya kas dalam satu tahun.

Penjualan

Kas rata-rata

= Penjualan barang maupun jasa selama satu tahun.

= Kas awal tahun ditambah kas akhir tahun dibagi dua.

Tabel 3.1 Klasifikasi Perputaran Kas

No. Tingkat Perputaran Nilai Klasifikasi1 >45 kali 100 Sangat Efisien2 31 kali-44 kali 75 Efisien3 17 kali-30 kali 50 Cukup 4 <17 kali 0 Kurang Efisien

Sumber: Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002.

b) Perputaran Piutang

Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama

penagihan piutang selama satu tahun atau berapa kali dana yang ditanam dalam

piutang ini berputar dalam satu tahun. Rumus yang digunakan untuk mengukur

perputaran piutang adalah sebagai berikut:

Perputaran Piutang =

(Sunyoto, 2013:93)

Keterangan:

Perputaran piutang

Penjualan kredit

Rata-rata piutang

= Kecepatan arus kembalinya piutang dalam satu tahun.

= Penjualan yang dihutangkan selama satu tahun.

= Piutang awal tahun ditambah piutang akhir tahun

dibagi dua.

Tabel 3.2 Klasifikasi Perputaran Piutang

No. Tingkat Perputaran Nilai Klasifikasi1 >15 kali 100 Sangat Efisien

2 10 kali-14 kali 75 Efisien 3 5 kali-9 kali 50 Cukup 4 <5 kali 0 Kurang Efisien

Sumber: Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002.

c) Perputaran Persediaan

Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

berapa kali dana yang ditanamkan dalam persediaan ini berputar dalam satu periode.

Rasio ini juga dapat menunjukkan berapa kali jumlah barang persediaan diganti

dalam satu tahun. Rumus yang digunakan untuk mengukur perputaran persediaan

adalah sebagai berikut:

Perputaran Persediaan =

(Sunyoto, 2013:94)

Keterangan:

Perputaran persediaan

Harga Pokok Penjualan

Rata-rata persediaan

= Kecepatan arus persediaan diganti dalam satu tahun.

= Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh

barang yang dijual.

= Persediaan awal tahun ditambah persediaan akhir

tahun dibagi dua.

Tabel 3.3 Klasifikasi Perputaran Persediaan

No. Tingkat Perputaran Nilai Klasifikasi1 >35 kali 100 Sangat Efisien2 25 kali-34 kali 75 Efisien3 15 kali-24 kali 50 Cukup 4 <14 kali 0 Kurang Efisien

Sumber: Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002.

Semakin cepat tingkat perputaran masing-masing unsur modal kerja, maka

modal kerja dapat dikatakan efisien. Tetapi jika perputarannya semakin lambat, maka

penggunaan modal kerja dalam koperasi kurang efisien. Efisiensi modal kerja pada

koperasi juga dapat dilihat dari besarnya kemampuan modal kerja dalam

menghasilkan laba usaha. Semakin besar rasio itu berarti semakin tinggi tingkat

efisiensi penggunaan modal kerjanya. Rasio yang digunakan sebagai indikator

efisiensi modal kerja adalah:

1) Perputaran Modal Kerja

Periode perputaran modal kerja dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan

dalam unsur-unsur modal kerja sampai kembali lagi menjadi kas. Rumus yang

digunakan untuk mengukur perputaran modal kerja adalah:

Perputaran Modal Kerja = x 1 kali

(Hendar, 2005:69)

Keterangan:

Perputaran modal kerja

Penjualan bersih

Modal kerja

= Kecepatan arus kembalinya modal kerja dalam satu

tahun.

= Total penjualan barang dan jasa yang sudah dikurangi

retur, komisi maupun diskon.

= Dana yang digunakan untuk membiayai unit-unit

usahanya.

Tabel 3.4 Klasifikasi Perputaran Modal Kerja

No. Tingkat Perputaran Nilai Klasifikasi1 >3,5 kali 100 Sangat Efisien2 2,6 kali-3,4 kali 75 Efisien 3 1 kali-2,5 kali 50 Cukup 4 <1 kali 0 Kurang Efisien

Sumber: Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002.

2) Rasio Laba Usaha

Rasio laba usaha mengukur efisiensi modal kerja dengan melihat besarnya

kemampuan modal kerja dalam menghasilkan laba usaha. Rumus yang digunakan

untuk mengukur rasio laba usaha adalah:

Rasio Laba Usaha =

(Hendar, 2005:70)

Keterangan:

Rasio laba usaha

Laba sebelum pajak

Modal kerja rata-rata

= Perbandingan antara laba sebelum pajak dengan

modal kerja rata-rata.

= Laba sebelum dikurangi kewajiban pajak.

= Modal awal periode ditambah modal akhir periode

dibagi dua.

Tabel 3.5 Klasifikasi Rasio Laba Usaha

No. Tingkat Perputaran Nilai Klasifikasi1 >10% 100 Sangat Efisien2 6%-9% 75 Efisien 3 0%-5% 50 Cukup 4 <0% 0 Kurang Efisien

Sumber: Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002.

2. Rasio Profitabilitas

Menurut Sunyoto (2013:61), profitabilitas atau yang biasa disebut rentabilitas

merupakan kemampuan koperasi untuk menghasilkan keuntungan dari usahanya

selama periode tertentu. Rasio yang digunakan sebagai indikator profitabilitas yaitu:

3) Rentabilitas Ekonomi

Rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan antara laba bersih setelah

pajak dengan total aktiva. Semakin tinggi rasio ini semakin efisien modal kerjanya

dan akan berdampak pada keadaan suatu koperasi yang juga akan semakin membaik.

Rumus yang digunakan untuk mengukur rentabilitas ekonomi adalah:

Rentabilitas Ekonomi =

(Sunyoto, 2013:119)

Keterangan:

Rentabilitas ekonomi

Laba bersih setelah pajak

Total aktiva

= Perbandingan antara laba bersih setelah pajak

dengan total aktiva.

= Laba setelah dikurangi kewajiban pajak.

= Aktiva lancar ditambah aktiva tetap.

Tabel 3.6 Klasifikasi Rentabilitas Ekonomi

No. Persentase Nilai Klasifikasi1 >10% 100 Sangat Efisien2 6%-9% 75 Efisien 3 0%-5% 50 Cukup 4 <0% 0 Kurang Efisien

Sumber: Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002.

4) Rentabilitas Modal Sendiri

Rentabilitas modal sendiri merupakan tolok ukur kemampuan koperasi dalam

menghasilkan laba dengan total modal sendiri yang digunakan. Rumus yang

digunakan untuk mengukur rentabilitas modal sendiri adalah:

Rentabilitas Modal Sendiri =

(Sunyoto, 2013:119)

Keterangan:

Rentabilitas modal sendiri

Laba bersih setelah pajak

Modal sendiri

= Perbandingan laba bersih setelah pajak dengan

modal sendiri.

= Laba setelah dikurangi kewajiban pajak.

= Modal yang berasal dari koperasi sendiri.

Tabel 3.7 Klasifikasi Rentabilitas Modal Sendiri

No. Persentase Nilai Klasifikasi1 >21% 100 Sangat Efisien2 10%-20% 75 Efisien 3 1%-9% 50 Cukup4 <1% 0 Kurang Efisien

Sumber: Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002.

BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini memaparkan tentang hasil penelitian meliputi: (1) Data Pendukung,

(2) Data Utama, (3) Hasil Penelitian, (4) Pembahasan Hasil Penelitian.

4.1 Data Pendukung

Data pendukung terkait dengan tempat penelitian yang diperoleh dalam

penelitian ini mencakup empat hal yang diuraikan berikut ini:

4.1.1 Kondisi PRIMKOP Darma Putra Uddhata

Primer Koperasi Darma Putra Uddhata merupakan salah satu koperasi yang

menjadi perkumpulan dari anggota TNI-AD. Koperasi ini terletak di Jl. Letjen

Suprapto No. 169 Kelurahan kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember

yang telah berdiri sejak 17 Desember 1968. Koperasi tersebut memiliki Badan

Hukum 7986A/P/12-1968 dan No Anggota Puskopad: 047/PKK/1980. PRIMKOP

Darma Putra Uddhata mempunyai tujuan bersama untuk bekerja sama dalam

memperbaiki dan meningkatkan taraf kemampuan di bidang ekonomi. Koperasi ini

mempunyai 537 anggota yang terdiri dari 535 anggota militer dan 2 diantaranya

adalah PNS.

Banyak kalangan umum berpendapat bahwa Koperasi TNI ini hanya

diperuntukkan bagi militer saja. Tetapi tidaklah demikian bagi PRIMKOP Darma

Putra Uddhata. Koperasi ini juga melayani masyarakat umum baik untuk kebutuhan

primer maupun sekunder. Jadi tidak menutup kemungkinan orang umum untuk

berbelanja di koperasi ini. Letak dari koperasi ini sangat strategis karena terletak di

persimpangan jalan yang memungkinkan dapat melayani masyarakat umum untuk

datang berbelanja. Kekurangan pada koperasi ini terdapat pada ruang kegiatan usaha

yang sempit, terutama pada unit toko yang membutuhkan ruang yang luas untuk

menata barang dagangannya.

PRIMKOP Darma Putra Uddhata melengkapi kegiatan usahanya dengan

berbagai sarana penunjang, seperti mesin ketik, pres buku, alat potong kertas, jam

dinding, kalkulator, mesin fotokopi, kipas angin, meja tamu, timbangan besar, tape

rekord, komputer, TV kabel, warnet, dan Alat isi ulang air minum. Selain itu,

PRIMKOP Darma Putra Uddhata ini terdiri dari 2 macam, yaitu PRIMKOP yang

terletak di jalan Letjen Suprapto No. 169, kelurahan Kebonsari, kecamatan

Sumbersari Jember dan PRIMKOP yang terletak di Ambulu. Hal ini terjadi karena di

Ambulu terdapat 1 Baterai (Kompi) yang terpisah yaitu Baterai B. Sedangkan Baterai

A, C, Ma dan Mako berada di pusat kota Jember.

4.1.2 Visi dan Misi PRIMKOP Darma Putra Uddhata

Visi: “Menjadi PRIMKOP Darma Putra Uddhata yang mampu memenuhi

kebutuhan anggota baik barang maupun jasa”.

Misi: “Mengutamakan kesejahteraan anggota dibandingkan dengan mencari

keuntungan”.

4.1.3 Struktur Organisasi PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun 2013

Adapun struktur organisasi yang ada di PRIMKOP Darma Putra Uddhata

Jember dapat dilihat pada gambar 4.1 sebagai berikut:

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 4.1 Struktur organisasi PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun 2013

Sumber: Administrasi PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember

1. Organisasi Umum

Primer Koperasi Darma Putra Uddhata Jember sebagai binaan dari Dinas

Koperasi Kabupaten Jember, secara administratif mengikuti pola kehidupan

berkoperasi. Koperasi sebagai organisasi ekonomi yang bertujuan untuk

mensejahterakan anggotanya, memerlukan organisasi dengan pengelolaan yang tertib

dan mantap serta transparan dengan kepemimpinan secara kolektif, saling bekerja

sama sebagai tradisi budaya. Beberapa hal yang menyangkut kehidupan koperasi,

selalu dimusyawarahkan bersama, demokratis dan sesuai prosedur yang berlaku.

2. Pengurus

Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga bahwa susunan

pengurus PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember ini, adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Susunan Pengurus PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun 2013

No Nama Jabatan Alamat

1 Kapten Arm Bendi Wibisono Kaprim Perumahan Armed

2 Serma Sunarko Ur. Bendahara Perumahan Armed

3 Serka Samsuri Sekretaris Perumahan Armed

KAPRIMKapten Arm Bendi Wibisono

SekretarisSerka Samsuri

Ur. NikopSertu Deny H.

Ur. BendaharaSerma Sunarko

Ur. UsahaSertu Kisworo

4 Sertu Kisworo Ur. Usaha Perumahan Armed

5 Sertu Deni Hidayat Ur. Nikop Perumahan Armed

Sumber: PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember

3. Keanggotaan

Keanggotaan pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember Tahun 2013

terdiri dari beberapa golongan yang akan dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Keanggotaan PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun 2013

No Jenis Anggota Jumlah1 Pamen 22 Pama 283 Bintara 934 Tamtama 2325 PNS 2

Sumber: PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember

Syarat-syarat untuk menjadi anggota PRIMKOP Darma Putra Uddhata telah

diatur di dalam Rapat Anggota dan ditetapkan dalam BAB VI pasal 4 yakni:

Permintaan untuk menjadi anggota, harus diajukan oleh anggota kepada Pengurus

PRIMKOP Darma Putra Uddhata dengan mengisi formulir yang telah disediakan di

kantor PRIMKOP Darma Putra Uddhata sebanyak rangkap tiga yaitu:

a. Asli untuk diajukan kepada Pengurus PRIMKOP Darma Putra Uddhata.

b. Tembusan diajukan kepada Pembina/Komandan Sandaran.

c. Arsip untuk pemohon.

Formulir tersebut diatas masing-masing harus dilampirkan keterangan sebagai

berikut:

1. Fotokopi Kartu Tanda Prajurit (KTP) TNI bagi Militer dan Kartu Tanda Anggota

(KTA) bagi PNS.

2. Kartu penunjukan dari istri dan suami (KPI, KPS) bagi Militer dan PNS.

3. Bagi personil yang baru ditambah Surat Perintah Jabatan dari Dan Sandaran.

4. Pemohon yang telah diterima sebagai anggota/calon anggota PRIMKOP Darma

Putra Uddhata dianggap sah, setelah dicap dan ditandatangani oleh Pengurus

PRIMKOP Darma Putra Uddhata dan dicatat dalam Buku Daftar Anggota.

Adapun hak dan kewajiban menjadi anggota PRIMKOP Darma Putra Uddhata

diatur dalam AD/ART BAB V pasal 6, yakni:

1) Setiap anggota mempunyai kewajiban:

a. Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan

yang telah disepakati dalam Rapat Anggota.

b. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan koperasi.

c. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan dalam berkoperasi

berdasarkan asas kekeluargaan.

d. Membayar simpanan-simpanan yang telah diputuskan oleh Rapat Anggota.

2) Setiap anggota mempunyai hak:

a. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam Rapat

Anggota.

b. Memilih dan dipilih menjadi anggota Pengurus atau Pengawas selama tidak

ada ketentuan lain dari Komandan Sandaran.

c. Meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar.

d. Mengemukakan pendapat atau saran kepada Pengurus diluar Rapat Anggota

baik diminta maupun tidak diminta.

e. Memanfaatkan koperasi dan mendapatkan kualitas pelayanan yang sama.

f. Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut

ketentuan dalam Anggaran Dasar.

g. Mendapatkan bagian SHU sesuai dengan jasa anggota terhadap koperasi.

4.1.4 Kegiatan Usaha PRIMKOP Darma Putra Uddhata

Adapun kegiatan usaha yang dijalankan di PRIMKOP Darma Putra Uddhata

ini meliputi 6 unit usaha, diantaranya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Unit Usaha dan Omset PRIMKOP Darma Putra Uddhata

Tahun Buku 2013

No Unit – unit Usaha Omset Tahun Buku 2013

1 Unit Toko Rp 55.420.677,00

2 Unit Simpan Pinjam Rp 171.845.200,00

3 Unit Fotokopi Rp 7.183.000,00

4 Unit Warnet Rp 7.369.100,00

5 Unit Isi Ulang Air Minum -

6 Unit TV Kabel Rp 4.980.000,00

Sumber: PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember

Unit toko pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata menyediakan 9 bahan pokok

yang dibutuhkan anggota sehari-hari. Selain itu pada unit toko juga menyediakan

barang elektronik, sandang, serta perlengkapan TNI. Pada unit simpan pinjam, besar

pinjaman yang diberikan kepada anggota sesuai dengan ketetapan yang berlaku

menurut ART dan peraturan khusus. Besar beban bunga yang ditetapkan 1,5%

perbulan dengan angsuran 10 kali lewat potong gaji. Dari keseluruhan unit-unit usaha

yang ada, unit simpan pinjam inilah yang paling besar dalam menyumbangkan

keuntungan bagi koperasi.

Kinerja staf-staf di Yon Armed 8 dipermudah oleh adanya unit fotokopi yang

disediakan oleh PRIMKOP Darma Putra Uddhata. Selain melayani anggota, unit

fotokopi juga melayani masyarakat umum dengan menyediakan berbagai keperluan

alat tulis kantor, fotokopi, penjilidan, dan lain-lain. Koperasi juga menyediakan

pelayanan jasa pada unit warnet untuk mengakses berita-berita penting, atau hanya

sekedar mencari hiburan. Pada unit isi ulang air minum baru beroperasi desember

tahun buku 2013, sehingga masih belum menyumbang keuntungan bagi koperasi di

tahun 2013. Anggota juga dimanjakan oleh sarana hiburan yang disediakan oleh

koperasi pada unit TV kabel.

4.2 Data Utama

Data utama yang diperoleh dalam penelitian ini berupa laporan keuangan

PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember Tahun Buku 2013 antara lain meliputi:

Neraca dan Laporan rugi laba.

4.3 Hasil Penelitian

Hasil perhitungan efisiensi penggunaan modal kerja untuk mengukur

profitabilitas pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember Tahun Buku 2013

dengan menghitung unsur-unsur modal kerja seperti perputaran kas, perputaran

persediaan, perputaran piutang. Setiap unsur modal kerja tersebut akan mengacu pada

efisiensi modal kerja koperasi dan pendapatan yang diperoleh selama satu tahun.

4.3.1 Unsur-unsur Modal Kerja PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun

Buku 2013

1. Perputaran Kas

Tingkat perputaran kas merupakan ukuran efisiensi penggunaan kas yang

dilakukan oleh koperasi. Dikatakan sebagai ukuran efisiensi karena tingkat

perputaran kas menggambarkan kecepatan arus kembalinya kas yang telah

ditanamkan dalam modal kerja.

Perputaran Kas =

=

=

=

= 32,84 kali

Rata-rata lama waktu kembalinya kas = = 11,11 hari dibulatkan menjadi 12

hari.

2. Perputaran Piutang

Semakin cepat perputaran piutang berarti semakin sedikit jumlah modal kerja

yang ditanamkan pada piutang. Perputaran piutang merupakan hasil dari penjualan

secara kredit dibagi dengan rata-rata piutang.

Perputaran Piutang Toko =

=

= x 1 kali

= x 1 kali

= 5,79 kali

Rata-rata lama waktu pengumpulan piutang toko adalah = = 63,03 hari

dibulatkan menjadi 64 hari.

Perputaran Piutang Usipa =

=

= x 1 kali

= x 1 kali

= 3,56 kali

Rata-rata lama waktu pengumpulan piutang usipa adalah = = 102,53 hari

dibulatkan menjadi 103 hari.

Perputaran Piutang =

=

= x 1 kali

= x 1 kali

= 7,92 kali

Rata-rata lama waktu pengumpulan piutang PRIMKOP Darma Putra Uddhata adalah

= = 46,08 hari dibulatkan menjadi 47 hari.

3. Perputaran Persediaan

Pengadaan persediaan dalam koperasi harus direncanakan dengan perhitungan

yang matang karena baik kekurangan maupun kelebihan persediaan akan

menghambat kegiatan usaha koperasi. Untuk menghindari kelebihan dan kekurangan

dalam persediaan diperlukan adanya pengendalian, yang salah satunya melalui

perputaran persediaan untuk menganalisis efisiensi dan efektivitas pengelolaan

persediaan.

Perputaran Persediaan = x 1 kali

= x 1 kali

=

=

= 11,67 kali

Rata-rata lama waktu persediaan disimpan = = 31,28 hari dibulatkan menjadi

32 hari.

Setelah perputaran unsur-unsur modal kerja diketahui, selanjutnya dihitung

waktu terikatnya unsur modal kerja. Menurut Sjahrial (2012:127), hasil perputaran

unsur-unsur modal kerja dijumlahkan menjadi periode terikatnya modal kerja

(diasumsikan 1 tahun = 365 hari). Periode terikatnya unsur-unsur modal kerja Pada

PRIMKOP Darma Putra Uddhata adalah sebagai berikut:

Kas = = 12 hari

Piutang = = 47 hari

Persediaan = = 32 hari +

Jumlah = 91 hari

Dengan demikian periode terikatnya unsur-unsur modal kerja secara

keseluruhan pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata adalah 91 hari, sehingga rata-rata

perputaran unsur-unsur modal kerja adalah = 4,01 kali selama satu tahun.

4.3.2 Efisiensi Penggunaan Modal Kerja PRIMKOP Darma Putra Uddhata

Tahun Buku 2013

Modal kerja merupakan salah satu alat untuk mengukur dan menentukan

keberhasilan manajemen modal kerja. Secara umum semakin tinggi perputaran modal

kerja maka semakin baik untuk koperasi, dengan catatan bahwa tingginya perputaran

tersebut bukan sebagai akibat koperasi tidak mampu membayar kredit jangka pendek.

Dengan diketahuinya perputaran modal kerja maka akan diketahui seberapa efisien

dan efektif modal kerja suatu koperasi.

1. Perputaran Modal Kerja

Untuk mengetahui perputaran modal kerja pada PRIMKOP Darma Putra

Uddhata dalam menghasilkan aliran pendapatan pada tahun buku 2013.

Perputaran Modal Kerja =

=

= = 2,63 kali

2. Rasio Laba Usaha

Menunjukkan kemampuan modal kerja PRIMKOP Darma Putra Uddhata

dalam menghasilkan laba usaha pada tahun buku 2013.

Rasio Laba Usaha =

=

=

=

= 0,17%

4.3.3 Profitabilitas PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun Buku 2013

Profitabilitas adalah kemampuan koperasi untuk memperoleh keuntungan dari

usahanya. Keefektifan manajemen dalam menggunakan total aktiva dapat dinilai

dengan mengaitkan laba bersih terhadap aktiva dalam menghasilkan laba.

1. Rentabilitas Ekonomi

Mengukur kemampuan total aktiva pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata

dalam memperoleh keuntungan pada tahun buku 2013.

Rentabilitas Ekonomi =

=

=

=

= 0,07%

2. Rentabilitas Modal Sendiri

Mengukur kemampuan modal sendiri yang digunakan pada PRIMKOP Darma

Putra Uddhata dalam memperoleh keuntungan.

Rentabilitas Modal Sendiri =

=

= 0,16%

4.3.4 Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Untuk Mengukur Profitabilitas pada

PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun Buku 2013

Penilaian efisiensi penggunaan modal kerja untuk mengukur profitabilitas

pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata tahun buku 2013, sesuai dengan Keputusan

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002.

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Penggunaan Modal Kerja Primkop Darma Putra

Uddhata Tahun Buku 2013

No. Variabel Persentase Nilai Klasifikasi1 Perputaran Kas 32,84 kali 75 Efisien2 Perputaran Piutang 7,92 kali 50 Cukup3 Perputaran Persediaan 11,67 kali 0 Kurang Efisien4 Perputaran Modal Kerja 2,63 kali 75 Efisien5 Rasio Laba Usaha 0,17% 50 Cukup6 Rentabilitas Ekonomi 0,07% 50 Cukup7 Rentabilitas Modal Sendiri 0,16% 0 Kurang Efisien

Sumber: Data primer yang telah diolah

Tabel 4.4 menunjukkan hasil perhitungan penggunaan modal kerja pada

PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember Tahun Buku 2013. Dari tabel diatas

diketahui penggunaan modal kerja PRIMKOP Darma Putra Uddhata masih sangat

memerlukan peningkatan, terutama pada perputaran persediaan dan rentabilitas

modal sendiri yang masih kurang efisien. Koperasi harus mengetahui penyebab dari

rendahnya persentase perputaran persediaan dan rentabilitas modal sendiri. Dengan

mengetahui penyebabnya, maka koperasi dapat mengambil langkah untuk mengatasi

hal tersebut. Karena setiap persentase dari variabel mempengaruhi likuiditas koperasi.

Modal kerja yang tertanam dalam unsur perputaran piutang, rasio laba usaha,

dan rentabilitas ekonomi sudah dalam klasifikasi cukup. Hal ini menunjukkan bahwa

koperasi harus meningkatkan lagi efisiensi modal kerjanya. Sehingga dengan efisiensi

modal kerja pada setiap unit-unit usaha tersebut, koperasi mampu meningkatkan

keuntungannya. Seiring dengan meningkatnya keuntungan maka koperasi juga

mampu meningkatkan klasifikasi yang cukup menjadi efisien.

Perputaran kas dan perputaran modal kerja pada PRIMKOP Darma Putra

Uddhata sudah dalam klasifikasi efisien. Koperasi perlu mempertahankan efisiensi

perputaran kas dan perputaran modal kerja tersebut. Karena semakin efisien

perputaran kas dan perputaran modal kerjanya maka semakin banyak keuntungan

yang diperoleh koperasi. Sehingga koperasi memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.

Dengan demikian kelangsungan kegiatan usaha koperasi dapat terjamin.

4.4 Pembahasan

Berdasarkan analisis data tersebut, hasil dari perhitungan menunjukkan

perputaran kas tahun buku 2013 pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata sudah dalam

klasifikasi efisien dengan tingkat perputaran kas sebanyak 32,84 kali dalam setahun.

Rata-rata lama waktu kembalinya kas adalah 12 hari. Menurut Munawir (2007:158),

semakin besar kas yang dimiliki koperasi semakin tingi pula likuiditas atau semakin

tinggi tingkat kemampuan koperasi membayar kewajiban jangka pendeknya. Hal ini

menunjukkan kemampuan PRIMKOP Darma Putra Uddhata dari setiap penggunaan

kasnya dalam meningkatkan jumlah penjualan. Sehingga koperasi memiliki

kemampuan yang tinggi dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Perputaran kas yang efisien pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata ini

menunjukkan adanya manajemen kas yang baik pada koperasi tersebut. Seperti yang

dikatakan oleh bendahara koperasi, bahwa:

“Saldo kas awal lebih besar jika dibandingkan dengan saldo kas akhir. Kas awal yang besar digunakan untuk membiayai unit-unit usaha dengan efisien. Dari efisiensi penggunaan kas tersebut pada tahun 2013, dapat meningkatkan penjualan baik barang maupun jasa yang berdampak pada meningkatnya keuntungan koperasi” (S, 40 tahun).

Kas awal yang besar dengan perencanaan kerja yang baik menyebabkan

koperasi dapat menggunakan kelebihan kas tersebut secara efisien. Besarnya jumlah

kas yang diimbangi dengan penggunaan yang optimal berdampak pada

meningkatknya penjualan barang maupun jasa. Sesuai dengan keterangan dari

bendahara koperasi tersebut, dapat diketahui efisiennya klasifikasi perputaran kas

pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata ini dikarenakan adanya penjualan yang besar.

Penjualan yang besar jika dibandingkan dengan kas awal dan kas akhir yang

nominalnya jauh lebih kecil menyebabkan hasil perputaran kasnya cepat.

Perputaran kas yang cepat menunjukkan kegiatan usaha pada PRIMKOP

Darma Putra Uddhata sudah produktif. Besarnya partisipasi anggota sangat

mempengaruhi peningkatan penjualan yang dapat berdampak pada cepatnya

perputaran kas. Sehingga modal kerja yang tertanam dalam kas dapat segera kembali

menjadi kas. Kemudian kas tersebut digunakan kembali untuk membiayai unit-unit

usahanya. Dari setiap perputaran kas tersebut, PRIMKOP Darma Putra Uddhata

memperoleh keuntungan dari penjualannya baik barang maupun jasa. Jadi semakin

cepat perputaran kas, maka akan semakin banyak keuntungan yang diperoleh

koperasi dalam jangka waktu yang dekat.

Perputaran piutang unit toko pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata tahun

buku 2013 sebanyak 5,79 kali dengan rata-rata pengumpulan piutang 64 hari. Ini

menunjukkan perputaran piutang unit toko dalam klasifikasi cukup. Rata-rata

piutang, atau piutang awal toko dan piutang akhir toko jumlah nominalnya masih

lebih kecil jika dibandingkan dengan penjualan kredit toko. Sehingga menghasilkan

perputaran piutang unit toko yang cukup. Menurut Sunyoto (2013:92), naik turunnya

perputaran piutang ini dipengaruhi oleh adanya hubungan perubahan penjualan

dengan perubahan piutang. Perubahan dari tahun ke tahun pada koperasi merupakan

refleksi dari variabel kebijaksanaan pemberian kredit atau variasi tingkat kemampuan

dalam pengumpulan piutang.

Unit simpan pinjam tahun buku 2013 tingkat perputaran piutangnya 3,56 kali

dengan rata-rata lama waktu pengumpulan piutang 103 hari. Perputaran piutang pada

unit simpan pinjam dalam klasifikasi kurang efisien. Kurang efisiennya perputaran

piutang disebabkan banyaknya anggota yang mengambil kredit pada koperasi di akhir

bulan. Bahkan sebelum kreditnya terpenuhi, anggota mengambil kredit lagi yang

menyebabkan modal kerja hanya menumpuk pada anggota tanpa diimbangi sirkulasi

pengembalian kredit yang tinggi. Hal ini menyebabkan perputaran piutangnya rendah

sehingga kurang efisien.

Tingkat perputaran piutang yang rendah berarti piutang membutuhkan waktu

yang lama untuk dapat ditagih dalam bentuk uang tunai. Rendahnya tingkat

perputaran ini menunjukkan adanya kelebihan modal kerja yang tertanam dalam

piutang sehingga jumlah modal kerja akan lebih besar untuk membiayai piutang. Hal

ini disebabkan PRIMKOP Darma Putra Uddhata masih kurang dalam mengatur

pemberian kredit pada unit simpan pinjamnya, sehingga terjadi over investment yang

menyebabkan perputaran piutangnya rendah. Inilah yang menyebabkan kredit unit

simpan pinjam kurang efisien. Seperti yang dikatakan oleh salah satu pengurus

koperasi, bahwa:

“Pada unit simpan pinjam tahun buku 2013, koperasi tidak dapat memenuhi kredit yang diajukan oleh anggota. Hal ini dikarenakan jumlah anggota yang meminjam pada tahun 2013 sangat banyak, sehingga menyebabkan terjadinya pembengkakan kredit yang berdampak pada terbatasnya modal kerja pada unit simpan pinjam” (S, 40 tahun).

Perputaran piutang secara keseluruhan pada tahun buku 2013 menunjukkan

hasil yang cukup dengan tingkat perputaran sebanyak 7,92 kali selama satu tahun.

Rata-rata lama waktu pengumpulan piutang pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata

adalah 47 hari. Perputaran piutang yang cukup ini dikarenakan adanya pemberian

kredit yang besar jika dibandingkan dengan rata-rata piutangnya. Sehingga dari kredit

yang besar inilah dihasilkan tingkat perputaran piutang dalam klasifikasi yang cukup.

Menurut Riyanto (2002:85), salah satu faktor yang mempengaruhi besar kecilnya

piutang adalah volume penjualan kredit. Semakin besar volume penjualan kredit yang

dilakukan, maka semakin besar pula investasi yang ditanamkan dalam piutang.

Rendahnya ketentuan pembatasan kredit oleh koperasi dalam pemberian

kredit, menyebabkan modal kerja yang harus diinvestasikan semakin besar dalam

piutang yang menyebabkan lambatnya perputaran piutang. Mengingat perputaran

piutang PRIMKOP Darma Putra Uddhata masih dalam klasifikasi cukup, maka

koperasi perlu mengendalikan penjualan kreditnya. Di dalam pengendalian piutang

yang harus dilakukan adalah melalui kebijakan kredit yaitu dengan memperhatikan

tentang besarnya kebijaksanaan penjualan kredit yang dilakukan oleh koperasi.

Dengan meningkatkan perputaran piutang maka dengan sendirinya keuntungan dari

kredit tersebut akan ikut meningkat.

Perputaran persediaan pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata menunjukkan

tingkat perputaran sebanyak 11,67 kali dengan klasifikasi kurang efisien. Jumlah

nominal harga pokok penjualan yang besar masih belum mampu membuat perputaran

persediaannya dalam klasifikasi cukup. Menurut Munawir (2004:77), faktor yang

mempengaruhi perputaran persediaan adalah tingkat penjualan, dan daya tahan

produk. Sedangkan pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata rata-rata lama waktu

persediaan disimpan adalah 32 hari.

Pengadaan persediaan dalam koperasi harus direncanakan dengan perhitungan

yang matang karena jika kekurangan persediaan akan menghambat kegiatan usaha.

Begitu pula sebaliknya jika persediaan terlalu besar akan memperbanyak dana yang

dikeluarkan. Kelebihan persediaan dapat menambah beban seperti penyimpanan yang

akan meningkatkan resiko kerugian akibat adanya kerusakan persediaan yang

disimpan melebihi nilai ekonomisnya. Untuk menghindari kelebihan dan kekurangan

dalam persediaan diperlukan adanya pengendalian, yang salah satunya melalui

perputaran persediaan untuk menganalisis efisiensi dan efektivitas pengelolaan

persediaan. Peningkatan perputaran persediaan akan dapat mengurangi biaya-biaya

yang cukup besar yang harus dikeluarkan oleh koperasi.

Perputaran persediaan yang rendah menunjukkan modal kerja yang

diinvestasikan dalam persediaan semakin besar dan semakin lama waktu yang

dibutuhkan untuk mengganti persediaan. Selain itu, modal kerja yang tertanam dalam

persediaan akan membutuhkan waktu yang semakin lama untuk kembali menjadi

uang tunai. Hal ini menyebabkan semakin menurunnya keuntungan yang diperoleh

koperasi. Tingkat perputaran dengan klasifikasi yang kurang efisien maka PRIMKOP

Darma Putra Uddhata perlu meningkatkan lagi perputaran persediaannya. Salah satu

pengurus koperasi menyebutkan, bahwa:

“Pada tahun 2013 jumlah penjualan juga sangat tinggi sehingga menarik minat para distributor untuk menitipkan barangnya dalam jumlah yang besar. Sehingga menyebabkan barang menumpuk pada gudang dan tidak memungkinkan bagi koperasi untuk menata barang pada unit toko dalam jumlah yang besar” (DH, 36 tahun).

Persediaan dalam jumlah yang besar dikarenakan penjualan yang tinggi pada

PRIMKOP Darma Putra Uddhata sehingga para distributor tertarik untuk menitipkan

barangnya dalam jumlah yang besar. Sedangkan pada setiap awal bulan anggota lebih

memilih membelanjakan uangnya pada unit usaha lain. Faktor luar seperti indomart,

matahari, roxy, giant, dan lainnya mampu menyediakan barang yang lengkap

sehingga menarik bagi anggota. Namun, pada akhir bulan barulah anggota memenuhi

kebutuhannya pada koperasi. Masuknya barang dari distributor dalam jumlah yang

besar kurang diimbangi dengan partisipasi anggota, menyebabkan persediaan dalam

gudang terus menumpuk. Persediaan yang besar tanpa diimbangi sirkulasi keluarnya

barang yang tinggi, menyebabkan menurunnya pendapatan koperasi.

Lamanya persediaan diganti akan menimbulkan resiko kerugian karena

penurunan harga, perubahan permintaan atau perubahan mode, serta kerugian akibat

kerusakan barang. Jika sudah diketahui kendala rendahnya perputaran persediaan

dikarenakan oleh rendahnya sirkulasi keluarnya barang akibat banyaknya distributor

yang menitipkan barang dalam jumlah besar, yang menyebabkan barang menumpuk

di gudang. Maka PRIMKOP Darma Putra Uddhata perlu meningkatkan sistem

pengendalian persediaan untuk perencanaan dan pengendalian pembelian sehingga

hanya akan membeli atau menimbun barang yang dibutuhkan anggota. Menurut

Sartono (2001:453), salah satu sistem pengendalian persediaan adalah dengan

menggunakan sistem komputernisasi.

Komputernisasi, memungkinkan pencatatan persediaan, pengurangan dan

pengolahan data persediaan dilakukan dengan cepat. Selain itu komputer dapat

menyediakan kapan harus dilakukan pesanan kembali. Sehingga koperasi tidak perlu

lagi memesan jumlah barang yang besar, namun dengan menyediakan jumlah

persediaan yang cukup. Adanya pengendalian terhadap persediaan diharapkan

koperasi dapat mengoptimalkan labanya. Semakin cepat perputaran persediaan

semakin pendek waktu tertanamnya dana dalam persediaan tersebut. Sehingga

memperkecil resiko PRIMKOP Darma Putra Uddhata untuk tidak dapat memenuhi

kewajiban jangka pendeknya.

Perputaran modal kerja pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata dalam

klasifikasi efisien dengan tingkat perputaran modal kerja 2,63 kali dalam satu tahun.

Perputaran modal kerja digunakan untuk mengetahui kemampuan modal kerja dalam

menghasilkan aliran pendapatan dari penjualan barang maupun jasa. Antara penjualan

dengan modal kerja ini terdapat hubungan yang erat. Jika volume penjualan naik,

investasi dalam persediaan dan piutang juga meningkat, berarti modal kerja yang

digunakan juga meningkat. Perputaran modal kerja dengan klasifikasi efisien

menunjukkan PRIMKOP Darma Putra Uddhata sudah cukup baik dalam penggunaan

modal kerja untuk meningkatkan penjualannya. Seperti yang dikatakan oleh salah

satu pengurus koperasi, bahwa:

”Jumlah penjualan barang toko sangat besar pada tahun 2013, selain itu pendapatan dari penjualan jasa juga besar, jika dibandingkan dengan modal kerja yang digunakan untuk membiayai unit-unit usaha tersebut” (K, 33 tahun).

Penjualan barang maupun jasa pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata dalam

jumlah yang besar mempercepat kembalinya modal kerja yang ditanamkan dalam

penjualan. Semakin tinggi tingkat penjualan maka akan semakin cepat perputaran

modal kerjanya. Inilah yang menyebabkan perputaran modal kerja PRIMKOP Darma

Putra Uddhata efisien. Koperasi pada tahun buku 2013 mampu menjual barang

maupun jasa dalam jumlah yang besar. Jumlah penjualan yang besar jika

dibandingkan dengan modal kerja yang digunakan, berdampak pada tingginya

perputaran modal kerja.

Perputaran modal kerja yang tinggi dapat meningkatkan perolehan pendapatan

koperasi dalam jangka waktu yang dekat. Menurut Munawir (2004:78), tinggi

rendahnya tingkat perputaran modal kerja disebabkan tinggi rendahnya perputaran

persediaan, piutang atau saldo kas. Unsur-unsur modal kerja yang ada pada

PRIMKOP Darma Putra Uddhata, hanya perputaran persediaannya yang kurang

efisien. Namun dengan adanya perputaran kas yang efisien dan perputaran piutang

yang cukup sehingga membuat perputaran modal kerjanya efisien dalam

menghasilkan keuntungan.

Rasio laba usaha digunakan untuk melihat kemampuan modal kerja dalam

menghasilkan laba usaha. Pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata termasuk dalam

klasifikasi cukup dengan tingkat persentase sebesar 0,17%. Perlu adanya peningkatan

pada rasio laba usaha ini minimal dengan persentase 6% sehingga dapat dikatakan

efisien. Menurut Hendar (2005:69), semakin besar rasio laba usaha berarti semakin

tinggi tingkat efisiensi penggunaan modal kerjanya. Rasio laba usaha yang termasuk

dalam klasifikasi cukup maka ini menunjukkan perlunya peningkatan pendayagunaan

modal kerja yang tepat.

Pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata penyebab rendahnya rasio laba usaha

ini dikarenakan laba dari penjualannya masih relatif rendah. Hal ini didukung oleh

pernyataan salah satu pengurus koperasi, yang mengatakan bahwa:

”Penjualan pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata sudah dalam jumlah yang besar namun memang dalam pemerolehan laba, koperasi hanya mengambil keuntungan yang wajar. Inilah yang menyebabkan laba sebelum pajak yang diperoleh koperasi masih rendah” (K, 33 tahun).

Untuk meningkatkan rasio laba usaha ini, PRIMKOP Darma Putra Uddhata

perlu meningkatkan penjualannya baik penjualan barang maupun jasa. Mengingat

unsur pembanding rasio laba usaha adalah laba sebelum pajak dengan modal kerja

rata-rata, jadi dengan adanya peningkatan penjualan maka akan diikuti dengan

meningkatnya laba dari setiap penjualan tersebut. Sehingga, semakin besar jumlah

laba sebelum pajak jika dibandingkan modal kerja yang digunakan, maka akan

semakin efisien rasio laba usahanya. Meningkatnya jumlah laba pada PRIMKOP

Darma Putra Uddhata juga dapat mempengaruhi rentabilitas ekonomi maupun

rentabilitas modal sendiri. Namun yang sangat membutuhkan peningkatan adalah

rentabilitas modal sendiri yang persentasenya kurang efisien.

Jumlah persentase rentabilitas ekonomi pada PRIMKOP Darma Putra

Uddhata sebesar 0,07% dengan klasifikasi cukup. Jika melihat jumlah total aktiva

yang besar maka seharusnya PRIMKOP Darma Putra Uddhata mampu memperoleh

persentase yang lebih besar dari 0,07%. Menurut Sartono (2001:124), rentabilitas

ekonomi menggunakan hubungan antara keseluruhan aktiva dengan keuntungan

bersih yang diperoleh dari penjualan. Ini menunjukkan PRIMKOP Darma Putra

Uddhata dengan total aktivanya yang besar masih kurang mampu dalam

memprioritaskan laba usahanya. Terlihat dari laba bersih yang diperoleh tidak

mampu mencapai 1% pun dari keseluruhan jumlah total aktiva yang besar.

Mengingat besar kecilnya rentabilitas ekonomi ini ditentukan oleh laba

setelah pajak yang dibandingkan dengan total aktiva sehingga dapat diketahui

keuntungannya. Laba dipengaruhi oleh tingkat penjualan baik barang maupun jasa

selama satu tahun. Jika koperasi ingin memperoleh laba yang tinggi maka koperasi

perlu meningkatkan penjualannya baik tunai maupun kredit. Pada PRIMKOP Darma

Putra Uddhata ini menurut bendahara koperasi menyatakan bahwa:

”Kelemahan utama pada koperasi ini terdapat pada penjualan kredit. Terutama penjualan kredit pada unit simpan pinjam yang pada tahun 2013 sampai over investment. Hal ini menyebabkan

koperasi keterbatasan akan modal kerja. Sehingga koperasi sampai tidak mampu menyediakan kebutuhan anggotanya” (S, 40 tahun).

Modal kerja yang paling besar diinvestasikan pada unsur piutang ini. Namun,

perputaran piutang PRIMKOP Darma Putra Uddhata masih dalam klasifikasi cukup.

Hal ini harus diperhitungkan lagi oleh PRIMKOP Darma Putra Uddhata. Penggunaan

modal yang besar pada unsur piutang maka koperasi memerlukan pengawasan

piutang yang lebih efektif dan kebijaksanaan yang tepat sehubungan dengan

perluasan kredit, syarat kredit, dan maksimum kredit bagi anggota.

Perputaran persediaan juga dapat mempengaruhi rentabilitas ekonomi ini,

jumlah persediaan yang terlalu banyak menyebabkan pengembalian modal kerjanya

lambat. Modal kerja yang besar, yang tertanam dalam persediaan rupanya belum

cukup mampu menyumbang keuntungan bagi koperasi. Justru dari persediaan ini

membuat koperasi semakin lemah dalam menghasilkan keuntungan. Mengingat

klasifikasi persediaan sendiri dalam klasifikasi kurang efisien atau bisa dikatakan

buruk.

Selain itu rendahnya persentase rentabilitas ekonomi ini menunjukkan

tingginya jumlah modal kerja yang tertanam dalam aktiva tetap. Total aktiva pada

koperasi sangat tinggi, dengan demikian harusnya dengan jumlah total aktiva yang

tinggi koperasi mampu meningkatan keuntungannya. Hal ini menunjukkan jumlah

aktiva yang ada pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata kurang efisien dalam

memberikan sumbangan keuntungan bagi koperasi, terutama pada aktiva tetapnya.

Namun penjualan barang maupun jasa dalam jumlah yang besar pada koperasi

mampu membuat perputaran kas dan perputaran modal kerjanya dalam klasifikasi

efisien. Terlihat dari tingginya perputaran kas dan perputaran modal kerja yang

menggambarkan penggunaan modal kerjanya efisien.

Rentabilitas modal sendiri pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata termasuk

dalam klasifikasi kurang efisien dengan hasil persentase 0,16%. Ini menunjukkan

rendahnya efisiensi modal sendiri yang digunakan dalam menghasilkan laba setelah

pajak. Menurut Sunyoto (2013:61), rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan

suatu koperasi dalam menghasilkan keuntungan. Rentabilitas modal sendiri yang

buruk menunjukkan belum optimalnya penggunaan modal sendiri oleh koperasi

untuk mendapatkan laba dan untuk menjalankan kegiatan usaha koperasi. Menurut

keterangan dari sekretaris PRIMKOP Darma Putra Uddhata menyebutkan bahwa:

”Unit usaha baru seperti unit isi ulang air minum belum optimal penggunaannya sehingga berpengaruh tinggi pada buruknya persentase rentabilitas modal sendiri. Mengingat unit isi ulang air minum ini ditunjang dengan biaya yang besar” (S, 46 tahun).

Melihat biaya yang dikeluarkan, harusnya unit isi ulang air minum ini mampu

menyumbangkan keuntungan yang besar. Namun pada kenyataannya justru

sebaliknya, biaya yang dikeluarkan menyebabkan koperasi mengalami penurunan

pendapatan. Modal kerja yang diinvestasikan dalam unit tersebut belum

menghasilkan keuntungan yang berakibat pada menurunnya pendapatan. Namun

penggunaan dalam jangka panjang bisa jadi unit usaha baru ini mampu meningkatkan

penjualan jasanya sehingga koperasi memperoleh keuntungan dari penjualan tersebut.

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan analisis rasio pada PRIMKOP Darma Putra

Uddhata Jember Tahun Buku 2013, efisiensi penggunaan modal kerja dilihat dari

perputaran modal kerjanya sudah efisien dengan rasio laba usaha yang cukup. Hal ini

menunjukkan penjualan baik barang maupun jasa dalam jumlah yang besar mampu

memperoleh keuntungan yang cukup. Adanya penjualan barang maupun jasa dalam

jumlah yang besar mempercepat kembalinya modal kerja yang diinvestasikan dalam

kegiatan usaha. Semakin tingginya tingkat penjualan mempengaruhi cepatnya

perputaran modal kerja pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata.

Profitabilitas pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata dilihat dari rentabilitas

ekonomi dalam klasifikasi cukup dan rentabilitas modal sendiri masih kurang efisien.

Hal ini dikarenakan PRIMKOP Darma Putra Uddhata ini tidak hanya mengejar profit

oriented semata, namun lebih mengutamakan pelayanannya dalam memenuhi

kebutuhan anggota. Selain itu, ada beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya

klasifikasi tersebut, seperti: over investment pada unit simpan pinjam, lambatnya

sirkulasi barang pada persediaan, pengadaan unit usaha baru yang belum optimal

pada unit isi ulang air minum. Koperasi perlu memperhitungkan penggunaan modal

kerjanya dengan manajemen yang baik agar kegiatan usaha koperasi dapat

meningkat.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka saran yang dapat peneliti berikan

kepada PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember ialah:

1. Koperasi perlu mempertahankan perputaran modal kerja dan

memaksimalkan kegiatan usahanya agar modal kerjanya semakin efisien.

2. Koperasi perlu meningkatkan pengendalian persediaannya agar sirkulasi

persediaan semakin cepat. Selain itu, koperasi perlu memberikan ketentuan

pembatasan kredit dalam penjualan kredinyat agar tidak terjadi over

investment pada unit simpan pinjam. Mengoptimalkan unit usaha lainnya

agar turut menyumbang keuntungan yang bermanfaat bagi koperasi.

DAFTAR BACAAN

Buku

Hendar dan Kusnadi. 2005. Ekonomi Koperasi. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI.

Kartasapoetra. 2003. Praktek Pengelolaan Koperasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002. Tanggal 29 November 2002. Pedoman Klasifikai Koperasi.

Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Munawir, S. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Riyanto, Bambang. 1999. Dasar-dasar pembelanjaan perusahaan. Yogyakarta: Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada.

Riyanto, Bambang. 2002. Dasar-dasar pembelanjaan perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPEF

Sjahrial, Dermawan. 2012. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sunyoto, Danang. 2013. Analisis Laporan Keuangan Untuk Bisnis. Jakarta: PT. Buku Seru.

Widiyanti, Ninik. 1990. Manajemen Koperasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 tahun 2012. Tanggal 29 November 2012. Perkoperasian.

Skripsi

Ema Nurhidayah. 2012. Analisis Efisiensi Modal Kerja Untuk Meningkatkan Profitabilitas (Studi Kasus Pada Distributor Pupuk Sugih Waras di Ponorogo dari tahun 2008-2010). [on line]http://jkptumpo-gdl-emanurhida-279-1-bab1&-.pdf/ [17 Februari 2014]

Subekti. 2009. Analisis Tingkat Efisiensi Penggunaan Modal Kerja dan Prediksi Efisiensi Lanjutan Penggunaan Modal Kerja. Tegal: Universitas Pancasakti.http://e-journal.upstegal.ac.id/index.php/per/article/download/228/23/ [11 Maret 2014]

DAFTAR BACAAN

Buku

Hendar dan Kusnadi. 2005. Ekonomi Koperasi. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI.

Kartasapoetra. 2003. Praktek Pengelolaan Koperasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.129/Kep/M/KUKM/XI/2002. Tanggal 29 November 2002. Pedoman Klasifikai Koperasi.

Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Munawir, S. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Riyanto, Bambang. 1999. Dasar-dasar pembelanjaan perusahaan. Yogyakarta: Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada.

Riyanto, Bambang. 2002. Dasar-dasar pembelanjaan perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPEF

Sjahrial, Dermawan. 2012. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sunyoto, Danang. 2013. Analisis Laporan Keuangan Untuk Bisnis. Jakarta: PT. Buku Seru.

Widiyanti, Ninik. 1990. Manajemen Koperasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 tahun 2012. Tanggal 29 November 2012. Perkoperasian.

59

Skripsi

Ema Nurhidayah. 2012. Analisis Efisiensi Modal Kerja Untuk Meningkatkan Profitabilitas (Studi Kasus Pada Distributor Pupuk Sugih Waras di Ponorogo dari tahun 2008-2010). [on line]http://jkptumpo-gdl-emanurhida-279-1-bab1&-.pdf/ [17 Februari 2014]

Subekti. 2009. Analisis Tingkat Efisiensi Penggunaan Modal Kerja dan Prediksi Efisiensi Lanjutan Penggunaan Modal Kerja. Tegal: Universitas Pancasakti.http://e-journal.upstegal.ac.id/index.php/per/article/download/228/23/ [11 Maret 2014]

MATRIK PENELITIAN

Judul Rumusan

Masalah

Variabel Indikator Jenis Data Metode Penelitian

Analisis

Efisiensi

Penggunaan

Modal Kerja

Untuk

Mengukur

Profitabilitas

Pada Primer

Koperasi

Darma Putra

Uddhata

Jember

Tahun Buku

2013

3. Apakah

penggunaan

modal kerja

pada Primer

Koperasi

Darma Putra

Uddhata

Jember

Tahun Buku

2013 sudah

efisien?

4. Bagaimana

profitabilitas

pada Primer

Koperasi

Darma Putra

1. Efisiensi

Modal Kerja

2. Profitabilitas

Perputaran

modal

kerja.

Rasio Laba

Usaha

Rentabilitas

Ekonomi

Rentabilitas

Modal

Sendiri

c. Data Primer, yaitu

data laporan

keuangan yang

diperoleh dari

dokumen Primer

Koperasi Darma

Putra Uddhata

Jember Tahun Buku

2013.

d. Data Sekunder, yaitu

data pendukung

berupa informasi

penggunaan modal

kerja pada kegiatan

usaha, yang

dilakukan dengan

1. Metode penentuan lokasi penelitian

adalah metode purposive yaitu pada

Primer Koperasi Darma Putra Uddhata

Jember.

2. Metode Pengumpulan Data:

a. Dokumen

b. Wawancara

c. Observasi

3. Metode Analisis Data:

Unsur-Unsur Modal Kerja

d) Perputaran Kas

=

e) Perputaran Piutang

Lampiran A. Matrik Penelitian

Uddhata

Jember

Tahun Buku

2013?

wawancara langsung

kepada pengurus dan

anggota Primer

Koperasi Darma

Putra Uddhata

Jember.

=

f) Perputaran Persediaan

=

Efisiensi Modal Kerja

3. Perputaran Modal Kerja

= x 1 kali

4. Rasio Laba Usaha

=

Rasio Profitabilitas

1. RentabilitasEkonomi

=

2. Rentabilitas Modal Sendiri

=

Lampiran B. Tuntunan Penelitian

TUNTUNAN PENELITIAN

1. Tuntunan DokumenNo Data yang ingin diraih Sumber data

1 Laporan Keuangan PRIMKOP Darma

Putra Uddhata Tahun Buku 2013.

Dokumen PRIMKOP

Darma Putra Uddhata

Tahun Buku 2013.

2 Sejarah berdirinya PRIMKOP Darma Putra

Uddhata.

Dokumen PRIMKOP

Darma Putra Uddhata

Tahun Buku 2013.

3 Data jumlah anggota PRIMKOP Darma

Putra Uddhata Tahun Buku 2013.

Dokumen PRIMKOP

Darma Putra Uddhata

Tahun Buku 2013.

4 Unit-unit usaha PRIMKOP Darma Putra

Uddhata Tahun Buku 2013.

Dokumen PRIMKOP

Darma Putra Uddhata

Tahun Buku 2013.

5 Struktur organisasi dan nama-nama

pengurus PRIMKOP Darma Putra Uddhata

Tahun Buku 2013.

Dokumen PRIMKOP

Darma Putra Uddhata

Tahun Buku 2013.

2. Tuntunan Observasi

No Data yang diobservasi Sumber data

1 Keadaan fisik PRIMKOP Darma Putra

Uddhata Tahun Buku 2013.

Daerah atau lokasi

PRIMKOP Darma Putra

Uddhata Tahun Buku

2013.

2 Kegiatan PRIMKOP Darma Putra Uddhata

Tahun Buku 2013.

Lokasi PRIMKOP

Darma Putra Uddhata

Tahun Buku 2013.

3. Tuntunan Wawancara

No Data yang ingin diraih Sumber data

1 Pelaksanaan hubungan kegiatan sehari-hari

yang berkaitan dengan penggunaan modal

kerja dalam menghasilkan pendapatan.

Ketua dan pengurus

PRIMKOP Darma Putra

Uddhata Tahun Buku

2013.

2 Strategi yang digunakan dalam

penggunaan modal kerja dalam

meningkatkan profitabilitas.

Pengurus PRIMKOP

Darma Putra Uddhata

Tahun Buku 2013.

3 Memperoleh data-data pelengkap. Pengurus PRIMKOP

Darma Putra Uddhata

Tahun Buku 2013.

PEDOMAN WAWANCARA

A. Wawancara yang ditujukan kepada pihak Pengurus PRIMKOP Darma

Putra Uddhata Jember.

Adapun pertanyaan oleh peneliti antara lain:

1. Unit-unit usaha yang ada pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata, unit

manakah yang paling berpengaruh dalam meningkatkan keuntungan bagi

koperasi?

2. Bagaimana penentuan penggunaan modal kerjanya?

3. Strategi apa yang digunakan oleh PRIMKOP Darma Putra Uddhata ini

untuk menarik minat anggota agar ikut berpartisipasi pada kegiatan

koperasi?

4. Apakah biaya yang dikeluarkan pada unit usaha baru seperti alat isi ualang

air minum mampu meningkatkan pendapatan?

5. Bagaimana tingkat pendapatan atau keuntungan yang diperoleh PRIMKOP

Darma Putra Uddhata Jember dengan adanya berbagai fasilitas serta

kemudahan bagi anggotanya?

B. Wawancara yang ditujukan kepada Anggota PRIMKOP Darma Putra

Uddhata Jember.

Adapun pertanyaan oleh peneliti antara lain:

1. Apa yang menarik bagi anda dari PRIMKOP Darma Putra Uddhata ini?

2. Apakah fasilitas yang diberikan oleh PRIMKOP Darma Putra Uddhata ini

mampu meningkatkan kesejahteraan dalam bidang ekonomi anda?

Berdasarkan wawancara dengan pengurus PRIMKOP Darma Putra Uddhata

didapatkan informasi sebagai berikut:

Simpanan Anggota PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun Buku 2013

Pangkat

Jenis SimpananSimpanan

Pokok (Rp)Simpanan

Wajib (Rp)Simpanan Sukarela

(Rp)

Simpanan Usipa (Rp)

Simpanan Khusus

(Rp)Perwira 25.000,00 43.000,00 50.000,00 73.000,00 15.000,00Bintara 25.000,00 31.000,00 40.000,00 73.000,00 15.000,00

Tamtama 25.000,00 21.000,00 25.000,00 73.000,00 15.000,00PNS 25.000,00 21.000,00 25.000,00 73.000,00 15.000,00

Sumber: PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember

TRANSKRIP WAWANCARA

(Pengurus)

Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan pihak Pengurus PRIMKOP

Darma Putra Uddhata Jember adalah sebagai berikut:

Peneliti

Pengurus

Peneliti

Pengurus

Peneliti

Pengurus

Peneliti

Pengurus

Peneliti

Pengurus

: Selamat siang, maaf menganggu Pak?

: Iya mbak, ada yang bisa dibantu?

: Ini Pak, saya mau mengajukan beberapa pertanyaan kaitannya

dengan penelitian saya.

: Oh iya mbak, silahkan.

: Unit-unit usaha yang ada pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata,

unit manakah yang paling berpengaruh dalam meningkatkan

keuntungan bagi koperasi?

: Setiap tahunnya unit usaha yang paling berpengaruh dalam

meningkatkan keuntungan bagi koperasi adalah unit simpan pinjam.

Pada unit toko juga berpengaruh dalam meningkatkan keuntungan

namun jumlah keuntungan yang diperoleh masih jauh jika

dibandingkan dengan unit simpan pinjam.

: Bagaimana penentuan penggunaan modal kerjanya?

: Penentuan modal kerja pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata ini

ditentukan sesuai dengan unit usaha yang paling sering dibutuhkan

oleh anggota.

: Strategi apa yang digunakan oleh PRIMKOP Darma Putra Uddhata

ini untuk menarik minat anggota agar ikut berpartisipasi pada

kegiatan koperasi?

: Strategi yang dilakukan dengan memberikan berbagai fasilitas yang

menguntungkan bagi anggota, seperti harga barang yang lebih

murah, pemberian kredit dengan beban bunga yang rendah, dan

Peneliti

Pengurus

Peneliti

Pengurus

Peneliti

Pengurus

pemberian kredit dengan syarat yang mudah, serta sistem potong

gaji yang mengurangi beban anggota. Selain itu adanya dana sosial

dan dana pendidikan dari koperasi bagi anggota yang

membutuhkan.

: Apakah biaya yang dikeluarkan pada unit usaha baru seperti alat isi

ualang air minum mampu meningkatkan pendapatan?

: Pengadaan alat isi ulang air minum pada unit usaha ini diadakan

bukan hanya untuk mengejar keuntungan semata. Alat isi ulang air

minum ini disediakan sebagai penunjang kegiatan koperasi dalam

menyediakan kebutuhan anggota.

: Pertanyaan terakhir Pak, bagaimana tingkat pendapatan atau

keuntungan yang diperoleh PRIMKOP Darma Putra Uddhata

dengan adanya berbagai fasilitas serta kemudahan bagi anggotanya?

: Pendapatan pada koperasi mengalami peningkatan terutama pada

unit simpan pinjamnya serta meningkatnya simpanan pada Bank.

: Terimakasih atas penjelasannya Pak.

: Sama-sama mbak.

TRANSKRIP WAWANCARA

(Anggota)

Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan pihak Anggota PRIMKOP

Darma Putra Uddhata Jember adalah sebagai berikut:

Peneliti

Anggota

Peneliti

Anggota

Peneliti

Anggota

Peneliti

Anggota

Peneliti

Anggota

: Selamat siang, maaf mengganggu waktunya sebentar?

: Iya, selamat siang.

: Ini Pak, saya mau mengajukan beberapa pertanyaan kaitannya

dengan PRIMKOP Darma Putra Uddhata yang akan saya gunakan

sebagai bahan pendukung skripsi saya.

: Oh iya mbak, silahkan.

: Apa yang menarik bagi anda dari PRIMKOP Darma Putra Uddhata

ini?

: Saya paling senang berbelanja pada unit tokonya. Koperasi

memberikan harga yang lebih murah jika dibandingkan dengan

indomart yang ada di dekat Barak. Selain itu, setiap akhir bulan

saya mendapat kupon yang bisa ditukarkan dengan barang yang ada

pada koperasi.

: Apakah fasilitas yang diberikan oleh PRIMKOP Darma Putra

Uddhata ini mampu meningkatkan kesejahteraan dalam bidang

ekonomi anda?

: Saya rasa, iya. Saya bisa belanja lebih hemat pada koperasi. Selain

itu jika saya membutuhkan dana dalam waktu yang mendesak

koperasi juga mampu menyediakan.

: Terimakasih Pak atas waktu dan keterangannya.

: Iya sama-sama.

LAPORAN KEUANGAN NERACA DAN RUGI LABA PRIMKOP DARMA

PUTRA UDDHATA TAHUN BUKU 2013

Tabel. Neraca PRIMKOP Darma Putra uddhataPer 31 Desember 2013

Aktiva Tahun 2013 Pasiva Tahun 2013

Harta Lancar Kewajiban LancarKas 2.145.299,50 Dana pemb.daerah 6.618.871,88Bank 42.721.000,00 Hutang barang 16,653.900,00Piutang toko 128.869.300,00 Dana pendidikan 12.884.366,20Piutang usipa 862.380.000,00 Dana social 11.324.933,26Persediaan 103.857.200,00 Dana pengurus 36.679,28

Hutang anggota 17.822.400,00Jumlah Aktiva Lancar

1.139.972.799,50 Jumlah Kewajiba Lancar

65.301.150,62

Penyertaan 408.622.803,00 Kewajiban jangka panjang

1.024.457.300,00

Aktiva tetap 134.474.837,00 Kekayaan bersih 593.311.988,88Total aktiva 1.683.070.439,50 Total pasiva 1.683.070.439,50

Sumber: PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember

Tabel Laporan Rugi Laba PRIMKOP Darma Putra Uddhata Per 31 Desember 2013

Pendapatan UsahaPenjualan Barang Toko Rp 1.364.332.574,00Persediaan awal toko Rp 120.510.420,00Pembelian barang toko Rp 1.292.258.677,00Barang siap jual Rp 1.412.769.097,00Persediaan akhir Rp 103.857.200,00

HPP Rp 1.308.911.897,00Pendapatan Unit Toko Rp 55.420.677,00Jumlah pendapatan jasa Rp 193.981.900,00Total Pendapatan Rp 249.402.577,00Beban UsahaBiaya organisasi dan Usaha Rp 145.840.000,00Biaya Penyusutan Rp 10.000.000,00Total Beban Usaha Rp 155.840.600,00SHU Rp 93.561.977,00

Sumber: PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember

HASIL ANALISIS DATA

1. Perputaran Unsur-unsur Modal Kerja PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun

Buku 2013

a. Perputaran Kas

Perputaran Kas=

=

=

=

= 32,84 kali

Rata-rata lama waktu kembalinya kas = = 11,11 hari dibulatkan

menjadi 12 hari.

b. Perputaran Piutang

Perputaran Piutang

Toko=

=

= x 1 kali

= x 1 kali

= 5,79 kali

Rata-rata lama waktu pengumpulan piutang toko adalah = = 63,03 hari

dibulatkan menjadi 64 hari.

Perputaran Piutang

Unit Simpan Pinjam=

=

= x 1 kali

= x 1 kali

= 3,56 kali

Rata-rata lama waktu pengumpulan piutang usipa adalah = = 102,53

hari dibulatkan menjadi 103 hari.

Perputaran Piutang=

=

= x 1 kali

= x 1 kali

= 7,92 kali

Rata-rata lama waktu pengumpulan piutang PRIMKOP Darma Putra Uddhata

adalah = = 46,08 hari dibulatkan menjadi 47 hari.

c. Perputaran Persediaan

Perputaran Persediaan= x 1 kali

= x 1 kali

=

=

= 11,67 kali

Rata-rata lama waktu persediaan disimpan = = 31,28 hari dibulatkan

menjadi 32 hari.

2. Efisiensi Modal Kerja PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun Buku 2013

a. Perputaran Modal Kerja

Perputaran Modal

Kerja=

=

=

= 2,63 kali

b. Rasio Laba Usaha

Rasio Laba Usaha=

=

=

=

= 0,17%

3. Profitabilitas PRIMKOP Darma Putra Uddhata Tahun Buku 2013

a. Rentabilitas Ekonomi

Rentabilitas Ekonomi=

=

=

=

= 0,07%

b. Rentabilitas Modal Sendiri

Rentabilitas Modal

Sendiri=

=

= 0,16%

HASIL PERHITUNGAN MODAL KERJA PRIMKOP DARMA PUTRA

UDDHATA TAHUN BUKU 2013

No. Variabel Persentase Nilai Klasifikasi1 Perputaran Kas 32,84 kali 75 Efisien2 Perputaran Piutang 7,92 kali 50 Cukup3 Perputaran Persediaan 11,67 kali 0 Kurang Efisien4 Perputaran Modal Kerja 2,63 kali 75 Efisien5 Rasio Laba Usaha 0,17% 50 Cukup6 Rentabilitas Ekonomi 0,07% 50 Cukup7 Rentabilitas Modal Sendiri 0,16% 0 Kurang Efisien

Sumber: Data primer yang telah diolah

DOKUMENTASI

Gambar 1. Peneliti saat melakukan wawancara dengan salah satu anggota PRIMKOP

Darma Putra Uddhata Jember

Gambar 2. Produk-produk yang dijual pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember

Gambar 3. Unit isi ulang air minum pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember

Gambar 4. Gudang tempat penyimpanan persediaan barang dagangan pada PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember

Gambar 5. Tempat para anggota koperasi PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember

dalam mengelola administrasi koperasinya

Gambar 6. Transaksi jual beli barang pada unit toko di PRIMKOP Darma Putra Uddhata Jember

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas

1. Nama : Siti Nurjannah

2. Tempat, tanggal lahir : Banyuwangi, 07 Juli 1990

3. Agama : Islam

4. Nama Ayah : Sugito

5. Nama Ibu : Musayaroh

6. Alamat

a. Asal

b. Tempat

tinggal

sementara

: Dsn. Curahketangi RT/RW 01/01 Desa Setail,

Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi.

: Jln. Kalimantan 5 No.2A Kecamatan Sumbersari,

Kabupaten Jember

B. Pendidikan

No NAMA SEKOLAH TEMPAT TAHUN LULUS

1 SDN SETAIL 7 Jl. Jember Setail Genteng 2002

2 SMP NEGERI 1 GENTENG Jl. Bromo No.49 Genteng 2005

3 SMA NEGERI 1 GENTENG Jl. Kali Setail No.20 Genteng 2008