analisis framing pemberitaan konflik...
TRANSCRIPT
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN KONFLIK KEPENTINGAN
OLEH STAF KHUSUS PRESIDEN JOKO WIDODO, ANDI TAUFAN
GARUDA PUTRA DI MEDIA ONLINE IDN TIMES
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
(S.Sos)
Disusun Oleh
Syifa Alfiah
NIM: 1113051000167
JURUSAN JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1442 H/ 2020
iv
ABSTRAK
Syifa Alfiah
1113051000167
Analisis Framing Pemberitaan Konflik Kepentingan oleh Staf Khusus
Presiden Joko Widodo, Andi Taufan Garuda Putra Di Media Online
IDN Times
Salah seorang Staf Khusus Presiden Joko Widodo di bidang
Ekonomi dan Keuangan, yakni Andi taufan Garuda Putra membuat
kegaduhan dengan beredarnya surat yang dikeluarkan kepada Camat
seluruh Indonesia. Andi Taufan Garuda Putra menandatangani isi surat
tersebut dengan menggunakan dengan kop surat Sekertariat Kabinet
Republik Indonesia. Hal ini menyebar dengan cepat dan dikeatahui
masyarakat. Media online IDN Times juga memberitakan surat
kontroversial yang melibatkan Staf Khusus Jokowi, Andi Taufan Garuda
Putra. Bahkan dalam beritanya, IDN Times secara terbuka menuliskan jika
yang dilakukan oleh CEO PT Amartha Micro Fintech itu dinilai memiliki
konflik kepentingan karena personel di perusahaan yang ia dirikan
menjadi relawan di program milik Kemendes PDTT yang diberi nama
“Relawan Desa Lawan COVID-19”.
Merujuk pada latar belakang masalah, penulis hanya membatasi
penelitian ini pada framing pemberitaan mengenai Konflik Kepentingan
oleh salah satu Staf Khusus Presiden Jokowi (Andi Taufan Garuda Putra)
di Media Online IDN Times. Penulis berfokus pada bagaimana bingkai
Pemberitaan dari kontroversi konflik kepentingan oleh salah satu Staf
Khusus Presiden Jokowi yakni Andi Taufan Garuda di Media Online IDN
Times pada tanggal 14-15 April 2020. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik Analisis data penelitian ini
menggunakan metode framing model Zhongdang Pan dan Gerald M.
Kosicki yang dibagi menjadi empat struktur besar. Pertama, struktur
sintaksis; kedua, struktur skrip; ketiga, struktur tematik; dan keempat,
struktur retoris. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif dengan paradigma konstruktivis.
Hasil temuan penulis menemukan adanya pembingkaian berita
yang menonjolkan kesalahan Andi Taufan sebagai Staf Khusus Presiden.
Kesalahan ini ditonjolkan sebagai bentuk konflik kepentingan dan akan
menguntungkan pribadi yang dapat membuka peluang korupsi. Hal ini
terlihat dari bagaimana IDN Times mengonstruksi berita Andi yang dinilai
sudah menyalahi wewenang yang dilakukannya sebagai pejabat Negara.
IDN Times ingin mengarahkan kepada pembaca bahwa Andi Taufan
memang melewati batasan dalam menjalankan tugasnya. Hal itu juga
terlihat pada beberapa struktur perangkat framing seperti retoris dan juga
tematik, pada elemen paragraf, proposisi kalimat yang disajikan
menggambarkan fakta bahwa kesalahan yang dilakukan Andi dapat
menimbulkan konflik kepentingan.
Kata Kunci: Staf Khusus, Staf Khusus Presiden, Konflik
Kepentingan, Framing, IDN Times
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahirabbil’alamiin, Segala puji syukur penulis kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan banyak sekali nikmat-
Nya, sehingga penulis diberi kemudahan mulai dari pembuatan proposal
hingga bisa menyelesaikan skripsi ini. Sholawat Serta Salam senantiasa
tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah memberi
pencerahan kepada umatnya dari zaman kegelapan menuju jalan yang
terang dan penuh ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Alhamdulillah, penulis telah menyelesaikan skripsi dengan judul
“Analisis Framing Pemberitaan Konflik Kepentingan oleh Staf Khusus
Presiden Joko Widodo, Andi Taufan Garuda Putra Di Media Online IDN
Times” ini dengan baik dan sebagai tugas akhir dalam menepuh
Pendidikan Strata 1 (S1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini, berbagai halangan dan rintangan
tidak akan terlewati dengan baik tanpa dorongan dari berbagai pihak.
Maka dari itu, sebelumnya penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang terlibat, diantaranya:
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Suparto,
M.Ed, Ph.d, Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, Dra. Hj.
Roudhonah, M.Ag, serta Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan,
Dr. Suhaimi, M.Si.
2. Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Kholis Ridho, M. Si dan Sekretaris
Konsentrasi Jurnalistik, Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA yang telah
meluangkan waktu untuk membantu penulis menyelesaikan tugas
kuliah.
3. Dosen Pembimbing Skripsi, Pak Rizaludin Kurniawan M.Si yang
telah membimbing, memberikan banyak kemudahan, dan
menyediakan banyak waktu di tengah kesibukannya untuk
memberikan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini selesai
vi
dengan baik. Terima kasih atas bimbingan, ilmu, dan pencerahan
yang telah bapak berikan selama mengerjakan skripsi.
4. Segenap Dosen, Karyawan dan Staf Tata Usaha Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang namanya tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu. Terimakasih atas ilmu dan dedikasi yang
diberikan kepada penulis.
5. Seluruh karyawan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta serta yang telah memudahkan penulis untuk mendapatkan
berbagai referensi dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Terimakasih yang paling utama untuk Orang Tua, Bapak Supardi,
dan Umi Julaihah, serta Ibu Aminah yang sudah memberikan
pendidikan sampai S1 kepada penulis, serta selalu mendukung
dalam menyelesaikan skripsi ini baik secara moril dan materil
7. Terimkasih Untuk kakak dan adik saya, Abang Khairul Anwar, dan
Aldi Abdillah yang selalu memberikan semangat juga dukungan
dalam mengerjakan skripsi ini.
8. Sekertaris redaksi IDN Times, Mba Restu Putri, dan Editor desk
Politik dan Nasional IDN Times, Mba Dwifantya Aquina,
terimakasih sudah meluangkan wktunya untuk bisa interview dan
memberikan dukungan kepada peneliti dalam menyelesaikan
Skripsi ini.
9. Terimakasih kepada Dimas Bagus Laksono dan teman-teman
cemara lainnya, Fazriah, Rara, Putri Irma, Firda, Oktavia.
Terimakasih telah memberikan kenangan dan kebersamaannya saat
masa masa kuliah. kalian selalu memberikan semangat, serta
dukungan.
10. Sahabat-sahabat terkasih, Qoribatul Choiriyah, Ade Marisa, Syifa
Hayati, Diana Lestari dan Afsyanti, selalu memberikan semangat
untuk menyelesaikan Pendidikan ini.
11. Teman-teman Jurnalistik A dan B angkatan 2013 yang telah sama-
sama berjuang di bangku perkuliahan untuk meraih masa depan.
vii
12. Terimakasih kepada semua pihak yang telah berjasa dalam proses
Penelitian yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Semoga skripsi ini memberi banyak manfaat kepada para pembaca,
baik dari sisi akdemis maupun praktis. Tentunya penulis merasa skripsi ini
masih memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat penulis perlukan untuk perbaikan di masa yang
akan datang.
Wasssalamu’alaikum Wr Wb
Jakarta, Juli 2020
Syifa Alfiah
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. i
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah……………………………………….. 1
B. Batasan Masalah………………………………………………. 6
C. Rumusan Masalah…………………………………………….. 6
D. Tujuan Penelitian……………………………………………… 6
E. Manfaat Penelitian…………………………………………… 7
F. Metodelogi Penelitian………………………………………… 7
G. Tinjauan Pustaka………………………………………………. 11
H. Sistematika Penelitian…………………………………………. 12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Konstruksi Realita Sosial……………………………………. 14
B. Analisis Framing
1. Definisi Framing………………………………..…… 18
2. Analisis Framing Model Pan dan Kosicki…………… 19
C. Berita dan Media Online
1. Pengertian Berita……………………………………... 23
2. Nilai berita…………………………………………… 25
3. Media Online………………………………………… 27
D. Konseptualisasi Konflik Kepentingan
1. Pengertian Konflik Kepentingan………………………. 28
2. Tipe Konflik Kepentingan…………………………….. 29
3. Pola Konflik Kepentingan…………………………….. 30
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Sejarah dan Perkembangan IDN Times………………………. 33
B. Biografi singkat Winston dan William Utomo……………….. 36
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Data dan Analisis Framing Pan dan Kosicki…………………. 40
1. Berita 1 Edisi 14 April 2020…………………………… 40
2. Berita 2 Edisi 14 April 2020…………………………… 47
3. Berita 3 Edisi 15 April 2020………………………….. 53
4. Berita 4 Edisi 15 April 2020……………………………. 60
5. Berita 5 Edisi 15 April 2020……………………………. 67
B. Analisis Hasil Temuan dan Konstruksi Berita Staf Khusus
ix
Andi Taufan Garuda di Media Online IDN Times………….... 74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan…………………………………………….. 80
B. Saran………………………………………………….... 81
DAFTAR PUSTAKA 82
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kerangka framing Zongdan Pan Dan Gerald M. Kosicki………… 21
Tabel 4.1 daftar berita 14-15 April…………………………………………… 39
Table 4.2 Temuan data Berita 1……………………………………………… 40
Table 4.3 Temuan data Berita 2………………………………………………. 47
Table 4.4 Temuan data Berita 3………………………………………………. 53
Table 4.5 Temuan data Berita 4………………………………………………. 60
Table 4.6 Temuan data Berita 5………………………………………………. 67
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1
Trafik pencarian IDNTimes.com d i Indonesia di situs Alexa.com………… 36
Gambar 3.2
Peringkat IDNTimes.com di Indonesia di situs Alexa.com…………………. 36
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam menjalankan pemerintahan, terdapat kebijakan yang
dilakukan dan dibentuk oleh pemimpin Negara. Pembentukan kebijakan
pemerintah ini merupakan hal penting dalam kehidupan suatu bangsa.
Kebijakan yang dilakukan tentunya bersifat Nasional dan menyeluruh
dalam rangka membantu pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan untuk mencapai tujuan nasional.
Setelah menjadi Presiden terpilih 2019, Joko Widodo dan Wakil
Presiden Ma‟ruf Amin mengumumkan Susunan “Kabinet Indonesia Maju”
di Istana Negara pada tanggal 23 Oktober 2019. Susunan kabinet ini
berasal dari kalangan profesional, mulai dari usulan Partai Politik
pengusung pasangan Jokowi-Amin pada Pemilihan Presiden 2019 yang
tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja. Ditambah Partai Gerindra yang
bergabung setelahnya, serta tim sukses pasangan Jokowi-Amin pada
Pilpres 2019.
Sementara itu, satu bulan setelah membentuk “Kabinet Indonesia
Maju”, tepatnya pada tanggal 21 November 2019. Presiden Joko Widodo
juga mengumumkan daftar Staf Khusus (Stafsus) yang akan membantunya
dalam menjalankan roda pemerintahan selama lima tahun ke depan. Tujuh
dari empat belas Staf Khusus (Stafsus) Jokowi dinilai masuk dalam
kategori usia Milenial. Jokowi menyampaikan bahwa tujuh anak muda ini
adalah jembatan dirinya kepada anak-anak muda, para santri, dan diaspora
yang tersebar di berbagai tempat untuk bersama-sama membangun
bangsa.1
Berdasarkan Pasal 17 Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 17 Tahun 20122, untuk memperlancar pelaksanaan tugas presiden,
1 https://www.idntimes.com/opinion/politic/uni-lubis/kontroversi-pengangkatan-tujuh-
staf-khusus-millennial-presiden-jokowi/full diakses pada 16 April 2020
2 https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/41260/perpres-no-17-tahun-2012 diakses pada
16 April 2020
2
dibentuk Staf Khusus Presiden. Sementara itu, terkait tugas dari Staf
Khusus Presiden, menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
39 Tahun 2018, Staf Khusus Presiden melaksanakan tugas tertentu yang
diberikan presiden diluar tugas yang sudah dicakup dalam susunan
organisasi kementerian dan instansi pemerintah lainnya.
Ketujuh Staf Khusus Milenial ini dinilai memiliki jejaring dan
pengaruh yang kuat pada masing-masing komunitasnya. Mereka terbukti
punya kemampuan dalam kegiatan yang mereka tekuni sebelumnya.
Selain itu, tujuh Staf Khusus Milenial yang menjadi mitra diskusi presiden
ini direncanakan akan menjadi jembatan komunikasi dan aspirasi dari
kelompok jejaring mereka khususnya Milenial di Indonesia kepada
Presiden secara umum.
Pada tanggal 14 April 2020, salah satu Staf Khusus Presiden Joko
Widodo, Bidang Ekonomi dan Keuangan, Andi Taufan Garuda Putra
membuat kontroversi setelah ketahuan mengirimkan surat kepada seluruh
Camat di Indonesia dengan menggunakan kop resmi Sekretariat Kabinet
Republik Indonesia tertanggal 1 April 2020. Berbagai media baik media
online, cetak, maupun media elektronik berlomba-lomba memuat
pengumunan penting ini dengan berbagai macam prespektif.
Di hari dan tanggal yang sama, media online kompas.com
memberitakan hal tersebut, Kompas menyebut kegiatan yang dilakukan
oleh Andi Taufan Garuda Putra tersebut sebagai bentuk penyelewengan
tugas dan wewenangnya sebagai Staf khusus Presiden. Dalam surat
tersebut Andi Taufan Garuda Putra memperkenalkan dirinya kepada
semua Camat di Indonesia sebagai Staf Khusus Presiden dan mengajukan
permohonan agar para Camat mendukung edukasi dan pendataan
kebutuhan alat pelindung diri (APD) demi melawan pandemi virus corona
(Covid-19) melalui perusahaan pribadi miliknya yaitu, PT Amartha Mikro
Fintek (Amartha).3
Di media online lain, misalnya pada Rakyat Merdeka Online
(RMOL.id) juga menyebut bahwa Surat Andi Taufan Garuda Putra
3 https://nasional.kompas.com/read/2020/04/15/09401311/surat-stafsus-milenial-jokowi-
yang-dinilai-berpotensi-korupsi diakses pada 17 April 2020
3
bernomor 003/S-SKP-ATGP/IV/2020 itu merupakan bentuk
penyalahgunaan wewenang. Dalam surat yang isinya terlanjur viral dan
diketahui oleh publik disebutkan bahwa Andi Taufan Garuda Putra sendiri
lah yang menandatangani isi surat tersebut dan menggunakan dengan
sengaja kop surat Sekertariat Kabinet Republik Indonesia. Sementara itu,
Andi Taufan Garuda Putra sendiri juga mengaku telah menerima
komitmen dari PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) melalui surat
tertanggal 1 April 2020, untuk dapat berpartisipasi dalam menjalankan
program Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi (Kemendes PDTT).4
Selain itu, media online IDN Times (IDNTimes.com) juga
memberitakan surat kontroversial yang melibatkan Staf Khusus Jokowi,
Andi Taufan Garuda Putra. Bahkan dalam beritanya, IDN Times secara
terbuka menuliskan jika yang dilakukan oleh CEO PT Amartha Micro
Fintech itu dinilai memiliki konflik kepentingan, karena personel di
perusahaan yang ia dirikan menjadi relawan di program milik Kemendes
PDTT yang diberi nama “Relawan Desa Lawan COVID-19. Dalam surat
yang terlanjur bocor dan viral di media sosial tersebut juga secara terbuka
menyebut apabila ada biaya yang timbul dari kegiatan pelatihan tersebut,
maka dibebankan kepada masing-masing kecamatan.5
Terkait tugas dari Staf Khusus Presiden sendiri, menurut Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2018, Staf Khusus Presiden
bertugas untuk melaksanakan tugas tertentu yang diberikan presiden diluar
tugas yang sudah dicakup dalam susunan organisasi kementerian dan
instansi pemerintah lainnya.6
Tindakan Andi Taufan Garuda Putra ini dinilai sebagian pihak
telah melewati batas dan tidak menunjukan etika sebagai seorang pejabat
publik. Andi juga dinilai telah mengabaikan keberadaan Kementerian
4 https://politik.rmol.id/read/2020/04/14/430178/aktivis-prodem-khawatir-ada-conflict-of-
interest-dalam-surat-stafsus-jokowi. diakses pada 17 April 2020
5 https://www.idntimes.com/news/indonesia/santi-dewi/icw-desak-presiden-jokowi-pecat-
andi-taufan-posisi-stafsus. diakses pada 17 April 2020
6 https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/41260/perpres-no-17-tahun-2012 diakses pada
16 April 2020
4
Dalam Negeri. Sebab, tugas untuk melakukan korespondensi dengan
seluruh camat yang berada di bawah Kepala Daerah seharusnya menjadi
tanggung jawab Kementrian Dalam Negeri. Selain itu, Andi juga dinilai
tak berpegang teguh pada prinsip etika publik. Padahal, sudah sepatutnya
etika itu dijunjung tinggi, salah satunya dengan menghindari konflik
kepentingan dalam menghasilkan kebijakan.
Pemberitaan terkait kontroversi Staf Khusus Presiden Jokowi, Andi
Taufan Garuda Putra ini pun akhirnya diangkat sebagai isu yang panas dan
hampir dijadikan banyak berita di berbagai media, baik cetak maupun
online. Pemberitaan terkait Andi Taufan Garuda Putra ini juga menuai
berbagai opini dan kritik dari para tokoh politik serta masyarakat terkait
tugas dan fungsi Staf Khusus Jokowi. Hal ini mengingat posisi Andi
Taufan Garuda Putra yang masih menjabat sebagai CEO sebuah
perusahaan yang didirikannya sebelum ia menjabat sebagai Staf Khusus
Presiden.
Dalam memberitakan sebuah peristiwa, media massa tidak bisa
bebas dari kepentingan. Media massa melakukan seleksi atas isu apa yang
akan ditampilkan dan dihilangkan. Pengkajian tentang media massa juga
tidak dapat dipisahkan dari kepentingan yang ada dibalik media tersebut,
khususnya kepentingan terhadap informasi yang disampaikannya. Dalam
sebuah pemberitaan, ideologi dikemas oleh media massa kemudian
disajikan kepada masyarakat baik media cetak, elektronik maupun
online.7
Media juga mempunyai posisi strategis dalam mendukung
demokrasi kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun untuk
membangun karakter media yang transparan dalam pemberitaaan,
penyiaran independen dan bebas dari kepentingan politik maupun bisnis,
diperlukan proses yang sangat panjang dalam praktiknya.8 Media
menggunakan kekuatannya untuk membentuk opini publik, sehingga
7 Nani Kurniasari, Gilang Gusti Aji, Kepemilikan dan Bingkai Media, Jurnal Ilmiah
Komunikasi MAKNA, Vol. 6 No. 1(2015) hal.97-98
8 Eko Harry Susanto, Media Massa, Pemerintah dan Pemilik Modal, Jurnal Komunikasi,
Volume 1, Nomor 6, Januari 2013 hal.483
5
mampu untuk memengaruhi kebijakan negara. Dengan adanya kekuatan
untuk membentuk opini publik melalui wacana-wacana yang dihadirkan,
media akan memiliki kekuatan dan peran yang begitu besar.9
Berita yang tampil di media massa sebenarnya berupa penggalan-
penggalan fakta atau realitas sosial yang ada telah dipilih oleh redaksi
media untuk diproses secara jurnalistik dan disajikan menjadi sebuah
berita. Menurut Gamson dan Modigliani (Nugroho, Eriyanto, Surdiais,
1999:21) menyebutkan bahwa cara pandang atau prespektif yang
digunakan wartawan ketika meyeleksi isu sebagai kemasan (pakage) yang
mengandung konstruksi dan makna dari peristiwa yang diberitakan.10
Dalam memproduksi berita, media mempunyai peran yang sangat
penting dalam menyatukan isu di masyarakat dengan cara memberikan
arah dan prioritas pemberitaan. Isu pemberitaan ini juga mengarah kepada
konflik kepentingan pejabat publik. Keterlibatan perusahaan milik Staf
Khusus Milenial Presiden dalam proyek Pemerintah cukup menyita
perhatian publik dan banyak mendapat sorotan serta dinilai penuh konflik
kepentingan ketika melakukan aktivitas yang berkaitan dengan partai
politik.
Hal ini yang menjadikan salah satu alasan penulis memilih topik
tersebut sebagai bahan penelitian. Dalam kasus Andi Taufan Garuda Putra.
Selain sedang ramai diberitakan berbagai media, masing-masing media
baik cetak maupun online juga berlomba-lomba memberikan
prespektifnya sendiri kepada khalayak atas pemberitaan yang disajikan.
Penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkait framing pemberitaan.
Penulis akan menggunakan framing model Zhongdang Pan dan Gelarld
M.Kosicki. dengan model pendekatan tersebut teks teks berita terkait
pemberitaan Konflik Kepentingan oleh Stafsus Milenial Jokowi, Andi
Taufan Garuda Putra pada media online IDN Times.
IDN Times merupakan salah satu media online yang intens
mengikuti perkembangan kasus tersebut. Dimana, sebagai media online,
9 Intan permata sari, Keberpihakan Media dalam Pemilihan Presiden 2014 Jurnal
Penelitian Komunikasi Vol. 21 No. 1, Juli 2018: 73-86
10 Alex Sobur, Analisis Teks media, (Bandung: PT remaja Rosda Karya) hal.162
6
IDN Times menunjukkan perbedaan cara membingkai dan
mengkonstruksi realita di lapangan atas kasus yang sedang ramai
dibicarakan. Selain itu, media IDN Times juga memiliki subjektivitas
tersendiri dalam membingkai dan mengkonstruk suatu berita sesuai
dengan ideologi media tersebut.
Maka dari uraian diatas, penulis tertarik untuk mengangkat
penelitian dengan judul “Analisis Framing Pemberitaan Konflik
Kepentingan oleh Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Andi Taufan
Garuda Putra di Media Online IDN Times”
B. Batasan Masalah
Terdapat beberapa pemberitaan mengenai Konflik Kepentingan
oleh salah satu Staf Khusus Milenial Presiden Jokowi (Andi Taufan
Garuda Putra) yang ditulis di Media Online IDN Times. Namun agar
pembahasan tidak meluas, penulis hanya membatasi masalah penelitian ini
pada penulisan 5 berita terkait kontroversi surat yang ditulis Andi Taufan
Garuda yang diterbitkan oleh media online IDN Times pada tanggal 14 -
15 April 2020.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dipaparkan
sebelumnya, maka perumusan masalah ini adalah
1. Bagaimanakah bingkai IDN Times pada pemberitaan terkait kasus
yang dilakukan oleh salah satu Staf Khusus Presiden Jokowi Andi
Taufan garuda Putra pada tanggal 14-15 April 2020 berdasarkan
model Analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki ?
2. Bagaimana konstruksi realitas social pemberitaan Andi taufan
garuda di media online IDN Times?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan yang dipaparkan di atas, maka
tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pembingkaian berita
yang dibuat oleh media online IDN Times terhadap pemberitaan Konflik
Kepentingan oleh salah satu Staf Khusus Milenial Jokowi, Andi Taufan
7
Garuda Putra pada tanggal 14-15 April 2020. Dan untuk mengetahui
bagaimana kontruksi pemberitaan Konflik kepentingan oleh Staf Khusus
Andi taufan Garuda di media online IDN Times.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat akademik
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
tambahan masukan untuk para peneliti lainnya dalam melakukan
penelitian terkait dengan teori konstruksi sosial atas realitas
terhadap suatu media, dengan menggunakan Teknik analisis
framing model Zongdang Pan dan Gerald M Kosicki.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi dan
referensi bagi khalayak tentang bagaimana media mengemas suatu
pemberitaan. Bahwa pengemasan suatu berita tidak hanya
berdasarkan isu yang berkembang, tetapi juga sudah melaui
tahapan konstruksi yang dilakukan oleh suatu media.
F. Metodelogi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis karena
Analisis framing merupakan salah satu metode analisis teks yang
berada dalam kategori penelitian konstruksionis. Menurut Bogdan dan
Bikien, paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi
yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara
berfikir dan penelitian.11
Paradigma konstruksionis menganggap pembuat teks berita
sebagai penentu yang akan mengarahkan pola pikir khalayak.
Pertanyaan utama dari paradigma konstuksionis adalah bagaimana
11Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004), hal.30.
8
peristiwa atau realitas dikonstruksi, dan cara apa konstruksi itu
dibentuk. 12
Konsep mengenai konstruksionisme diperkenalkan oleh Peter
L. Barger. Menurutnya, realitas tidak dibentuk secara alamiah tetapi
realitas dibentuk dan dikonstruksi. Melalui pemahaman ini, realitas
menjadi berwajah ganda. Setiap orang bisa mempunyai konstruksi
yang berbeda-beda atas suatu realitas.13
Pada penelitian ini konsturksi
dapat dilihat dari teks berita terkait Andi Taufan Garuda yang ditulis
IDN Times. media melakukan konstruksi sosial dengan berbagai cara
sehigga realitas tersebut dapat dilihat secara objektif.
2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif. Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif
bertujuan menggalang atau membangun suatu proposisi atau
menjelaskan makna di balik realita. Peneliti berpijak pada realita atau
peristiwa di lapangan. Penelitian seperti ini berupaya memandang apa
yang sedang terjadi dalam dunia tersebut dan melekatkan temuan-
temuan yang diperoleh di dalamnya.14
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat interpretif
(menggunakan penafsiran) yang melibatkan banyak metode, dalam
menelaah masalah penelitiannya.15
Sebagian ilmuwan menerjemahkan
penelitian kualitatif sekedar penelitian deskriptif (tanpa angka-angka),
tanpa usaha untuk membangun proposisi, model, atau teori (secara
induktif) berdasarkan data yang diperoleh di lapangan.16
3. Sifat penelitian
12Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, Dan Politik Media. (Yogyakarta:
Penerbit LkiS, 2002), hal.37-38)
13 OpCit, hal. 15.
14
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2001), hal.82.
15Laly Arriane, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2008), cetatakan kedua, hal.5.
16
Ibid, hal.17.
9
Penelitian ini bersifat deskriptif untuk memberikan penggambaran
tentang suatu fenomena atau penggambaran sejumlah fenomena secara
terpisah-pisah. Penelitian ini mendeskripsikan atau menggambarkan
suatu keadaan (objek) yang di dalamnya terdapat upaya deskripsi,
pencatatan, dan analasis.17
Penelitian deskriptif bertujuan menampilkan gambaran mengenai
setiap perincian situasi, setting social dan hubungan. Peneliti memulai
dengan subjek yang telah terdefinisi dan mengarahkan penelitian untuk
memnerikan gambaran yang bersifat deskriptif dan memfokuskan diri
pada pertanyaan how (bagaimana) dan who (siapa).18
Konsentrasi penelitian ini adalah analisa pada framing yang
dilakukan portal media online IDN Times dalam pemberitaan Konflik
Kepentingan oleh salah satu Staf Khusus Milenial Presiden Jokowi
(Andi Taufan Garuda Putra) sehingga dapat mengetahui bingkai dan
konstruk realita yang ada.
4. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah media online
IDN Times. Sedangkan objek yang diteliti adalah Pemberitaan tentang
Konflik Kepentingan oleh Staf Khusus Milenial Presiden Jokowi
(Andi Taufan Garuda Putra) di Media Online IDN Times.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah:
a) Analisis teks, mencari data mengenai hal-hal yang akan diteliti
berupa catatan, transkrip, buku, dan berita di media online IDN
Times.
b) Wawancara berfungsi sebagai metode pelengkap penelitian ini
untuk melengkapi informasi dan pendukung data yang telah
diperoleh. Wawancara atau interview adalah sebuah proses
17Faisal Sanapiah, Metode Penelitian Pendidikan, (Surabaya: Usaha-Usaha Nasional,
1982), hal.42.
18
Roger D Wimmer & Joseph R Dominick, Mass Media Research: An Introduction.
(Bellmnt California: Wadsworth Publishing Company,1991) 3rd
ed. hal.40
10
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan orang yang diwawancarai. Teknik wawancara pada
penelitian ini dilakukan dengan Dwifantya Aquina selaku
Editor dari desk politik dan nasional IDN Times19
c) Observasi. Sebagai metode ilmiah observasi adalah suatu cara
penulisan untuk memperoleh data dalam bentuk pengamatan
dengan sistematis fenomena yang diselidiki.20
Observasi teks:
pembagian data yang diperoleh kedalam dua bagian, yaitu data
primer dan data sekunder.
6. Data Penelitian
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan peneliti adalah
sebagai berikut:
1. Data Primer dalam penulisan ini adalah data-data berita tentang
isu konflik kepentingan yang dilakukan salah satu Staf Khusus
Presiden Jokowi, yakni Andi taufan Garuda Putra di media
Online IDN Times.
2. Data Sekunder yang digunakan dalam penulisan ini adalah
data-data yang diperoleh dari metode dokumentasi.
Dokumentasi berupa penelitian kepustakaan, yakni mengkaji
informasi yang terdapat dalam berbagai literatur, serta yang di
download dari situs-situs internet (website), jurnal-jurnal
online universitas di Indonesia, serta buku-buku yang berkaitan
dalam penulisan penelitian ini.
7. Teknik Analis Data
Teknik Analisis data penelitian ini menggunakan metode framing
model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki yang dibagi menjadi
empat struktur besar. Pertama, struktur sintaksis; kedua, struktur
skrip; ketiga, struktur tematik; dan keempat, struktur retoris.21
Menurut
19Moh Nazir, Metode Penelitian, (Bandung:Ghalia Indonesia, 1999), hal.234
20
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1989), hal. 199 21
Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 175-176
11
Pan dan Kosicki, framing didefinisikan sebagai proses membuat
suatu pesan menjadi lebih menonjol, menempatkan informasi lebih
dari pada yang lain sehingga khalayak lebih tertuju pada pesan
tersebut.22
G. Tinjauan Pustaka
Sebelum mengadakan suatu penelitian untuk penyusunan skripsi ini,
maka langkah awal penulis tempuh adalah dengan mengadakan tinjauan
pustaka terlebih dahulu. Tinjauan pustaka adalah melihat dan
membandingkan pembahasan dari teori penelitian ini dengan yang lain.
dari berbagai macam buku dan literatur serta skripsi yang penulis baca,
maka tidak menutup kemungkinan ada sedikit kesamaan dalam isi
penelitian ini dengan buku dan skripsi yang telah ada. Kesamaan dan
keseluruhan isi, teori dan metodologi itu tidak sama sekali ketidak
sengajaan penulis disebabkan oleh keterbatasan referensi penulis. Adapun
penelitian yang lain tersebut yaitu :
1. Skripsi mengenai Analisis Framing Pemberitaan media Olnline
rakyat Merdeka dan CNN Indonesia dalam Isu Penetapan 19
Pondok Pesantren Penyebar Paham radikalisme oleh BNPT yang
ditulis oleh Fahmi, Fakultas Ilmu Dakwah, Ilmu Komunikasi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Skripsi mengenai Penyalahgunaan Senjata Api Oleh Polri Analisis
framing pemberitaan Penembakan Mobil Berisi & Orang di
Kompas.com yang di tulis oleh Ahmad Syahyunas Harya, Fakultas
Ilmu Dakwah, Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Skripsi Analisis Framing Pro Kontra RUU Ormas di Media Suara
Pembaruan dan Republika ,oleh Tiara Meizita, Fakultas Ilmu
22Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, Dan Politik Media. (Yogyakarta:
Penerbit LkiS, 2002), hal.252
12
Dakwah, Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Jurnal Studi Jurnalistik, Analsis framing Pemberitaan konflik
Agraria Kulon Progo terkait Pembangunan Bandara Yia Pada
Medcom.id dan Tirto.id, oleh Nanda Aullia Faujiah, Rubiyanah.
Jurnal Studi Jurnalistik UIN Sayrif Hidayatullah Jakarta, Vol.1,
No.2, Feb.2020
5. Jurnal E-Komunikasi Program Studi Ilmu komunikasi Universitas
Kristen PETRA, Surabaya. Analisis Framing Pemberitaan konflik
partai Nasional Demokrat (NASDEM) di Harian Media Indonesia
dan Koran Sindo oleh Leonarda Johanes R.S., Prodi Ilmu
Komunikasi, Universitas Kristen Petra Surabaya JURNAL E-
KOMUNIKASI VOL I. NO.2 TAHUN 2013
H. Sistematika Penelitian
Agar penulisan skripsi ini lebih terarah dan sistematis, penulis
mengacu kepada “Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis
dan Disertasi)” yang diterbitkan oleh UIN Jakarta maka penulis membagi
pokok-pokok permasalahan ke dalam lima bab yaitu sebagai berikut:
BABI PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan
pustaka, kerangka penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang teori Konstruksi Sosial, Berita
Online dan membahas tentang konsep framing, Khususnya
framing Zongdan Pan dan Geald M Kosicki.
BAB III GAMBARAN UMUM
Pada bab ini berisi profil dari media online IDN Times.
Profil itu sendiri terdiri atas sejarah singkat, visi misi,
profil pendiri media online IDN times
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA
13
Bab ini berisi temuan data dan analisis framing
pemberitaan terhadap kasus Konflik Kepentingan oleh Staf
Khusus Milenial Presiden Jokowi (Andi Taufan Garuda
Putra) di Media Online IDN Times pada tanggal 14-15 april
2020.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan tahap akhir dari penelitian berisi
kesimpulan dan saran, penulis mencoba menarik
kesimpulan dari temuan dan analisis penelitian serta
memberikan saran terhadap hasil analisis.
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konstruksi Realita Sosial
Peter L. Berger dan Thomas Luckmann (1966) mengenalkan istilah
konstruksi sosisal melalui bukunya “The Social Construction of Reality: A
Treatise in the Sosiological of Knowledge” yang dikutip Alex Sobur dalam
bukunya. Mereka menggambarkan proses sosial terjadi melalui tindakan
dan interaksinya, dimana individu secara intens menciptakan suatu realitas
yang dimiliki dan dialami bersama secara subjektif.
Berger dan Luckmann memulai penjelasan realitas sosial dengan
memisahkan pemahaman “kenyataan” dan “pengetahuan”. Mereka
mengartikan realitas atau kenyataan sebagai kualitas yang terdapat di
dalam realitas-realitas, yang diakui memiliki keberadaan yang tidak
bergantung kepada kehendak sendiri. Sementara pengetahuan
didefinisikan sebagai kepastian bahwa realitas-realitas itu nyata (real) dan
memiliki karakteristik secara spesifik.
Mereka menyebutkan bahwa institusi masyarakat tercipta dan
diubah melalui tindakan dan interaksi manusia. Meskipun kedua hal ini
terlihat nyata secara objektif, namun pada kenyataannya semua dibangun
dalam definisi subjektif melalui proses interaksi. Objektivitas baru dapat
terjadi melalui penegasan berulang yang diberikan oleh orang lain. Proses
konstruksi sosial dalam pandangan mereka ini tidak berlangsung dalam
ruang hampa, namun sarat dengan kepentingan-kepentingan.
Menurut Berger dan Luckmann, realitas sosial dikonstruksi melalui
tiga proses sosial yakni proses eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi.
Tiga proses ini terjadi secara simultan antar individu dengan individu
lainnya dalam lingkungan masyarakat.23
a) Eksternalisasi, merupakan proses penyesuaian diri atau
ekspresi manusia, baik melalui kegiatan mental maupun fisik
23Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis wacana, Analisis
Semiotika, Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2006). Hal. 91
15
kedalam dunia. Proses ini merupakan tahap dasar yang terjadi
dari proses interaksi antara individu dengan masyarakat.
b) Objektivitasi, ini merupakan tahap kegiatan hasil
eksternalisasi yang dicapai melalui kegiatan mental maupun
fisik. Tanda tanda yang dibentuk beberapa manusia bertujuan
sebagai isyarat dan pemaknaan.
c) Internalisasi, merupakan tahapan penafsiran dunia objektif
dalam kesadaran individu, sehingga subjektivitas induvidu
dipengaruhi oleh struktur dunia sosial.
Ketiga proses tersebut terjadi secara stimulan dan terus menerus
pada sebuah individu dalam rangka memahami sebuah realitas. Menurut
Berger sebuah realitas tidak dibentuk secara alamiah maupun sesuatu yang
diturunkan, tetapi dibentuk serta dikonstruksi dan setiap orang bisa
mempunyai konstruksi yang berbeda beda atas suatu realitas.24
Pekerja media pada hakikatnya adalah mengkonstruksikan realitas.
Isi media adalah hasil para pekerja media massa mengkonstruksikan
berbagai realitas yang dipilihnya.25
Media massa khususnya komunikator
massa melakukan berbagai tindakan dalam konstruksi realitas dimana hasil
akhirnya berpengaruh kuat terhadap pembentukan makna tentang suatu
realitas. Realitas merupakan sebuah konsep yang kompleks, yang sarat
dengan pernyataan filosofis yang mengatakan bahwa yang kita lihat
bukanlah realitas, melainkan representasi dari realitas yang
sesungguhnya.26
Peter L. Berger dan luckmann melihat fenomena media massa yang
sangat substantif dalam proses eksternalisasi, internalisasi dan subjektivasi
ini dikenal sebagai “konstruksi media massa”. Menurut prespektif ini
Teori dan pendekatan konstruksi sosial tejadi melalui beberapa tahapan
24 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:
LKIS Yogyakarta,2002). Hal.16-17
25 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis wacana, Analisis
Semiotika, Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2006). Hal. 88
26 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis wacana, Analisis
Semiotika, Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2006). Hal. 92
16
Pertama, Tahap menyiapkan materi konstruksi. Dalam hal ini ada
tiga tahapan yakni keberpihakan media massa kepada kepentingan umum.
Kedua, Tahap sebaran konstruksi, prinsip dari sebaran konstruksi
sosial media massa ini adalah semua informasi harus sampai pada
khalayak pembaca secara tepat berdasarkan agenda media. Sesuatu yang
dipandang media menjadi penting pula bagi khalayak pembaca.
Ketiga, Tahap pembentukan konstruksi realitas. Tahap
pembentukan ini berlangsung melalui konstruksi realitas pembenaran.
Kedua kesediaan dikonstruksi oleh media massa tersebutr sebagai pilihan
konsumtif.
Keempat, Tahap konfimasi. Tahapan ini adalah ketika media
massa maupun khalayak pembaca memberi argumentasi dan akuntabilitas
terhdap pilihannya.27
Jika diamati bagaimana para pekerja media mengkonstruksi
peristiwa, terlihat penggunaan bahasa diolah sedemikian rupa untuk
membentuk konstruksi pemberitaannya. Bahasa bukan saja sebagai alat
merepresentasikan suatu realitas, tetapi dapat digunakan sebagai alat untuk
menentukan gambaran seperti apa yang diciptakan oleh bahasa tentang
realitas tersebut.28
Media dilihat dari paradigma konstruksionis
Pendekatan konstruksionis mempunyai penilain sendiri bagaimana media,
wartawan, dan berita dilihat. Berikut uraian penilaian tersebut:
a) Fakta atau Peristiwa adalah Hasil Konstruksi. Bagi kaum
konstruksionis, realitas tercipta lewat konstruksi, sudut
pandang terntentu dari wartawan. Realitas bersifat subjektif dan
tidak ada realitas yang bersifat objektif karena tercipta lewat
konstruksi dan pandangan tertentu. Realitas bisa berbeda-beda
27
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan diskursus Teknologi
Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana,2006). Hal. 206-207
28
Nanda Aullia Faujiah, Rubiyanah, Analsis framing Pemberitaan konflik Agraria Kulon
Progo terkait Pembangunan Bandara Yia Pada Medcom.id dan Tirto.id, Jurnal Studi Jurnalistik,
Vol.1, No.2, Feb.2020. hal 78
17
tergantung pada bagaimana konsepsi ketika realitas itu
dipahami oleh wartawan yang memiliki pandangan berbeda.
b) Media adalah Agen Konstruksi. Dalam pandangan
konstruksionis media bukanlah sekedar saluran yang bebas, ia
juga subjek yang mengkonstruksi realitas. Lengkap dengan
pandangan, bias, dan pemihakannya. Media dipandang sebgai
agen konstruksi sosial yang mendefinisikan realitas yang tersaji
dalam pemberitaan.
c) Berita Bukan Reflekasi dari Realitas. Ia Hanyalah
Konstruksi dari realitas. Dalam pandangan konstruksionis,
berita adalah hasil dari konstruksi sosisal yang selalu
melibatkan pandangan, ideologi, dan nilai-nilai dari wartawan
atau media. Ia bukan menggambarkan realitas, melainkan
potret dari pertarungan antara berbagai pihak yang berkaitan
dengan peristiwa.
d) Berita Bersifat Subjektif atau Konstruksi atas Realitas. Hal
ini karena berita merupakan produk dari konstruksi dan
pemaknaan atas realitas. Pemaknaan seseorang atas realitas
bisa saja berbeda dari orang lain dan menghasilkan realitas
yang berbeda juga. Kalau ada perbedaan berita dengan realitas
maka tidak dianggap sebagai keesalahan, tetapi memang itu
merupakan pemaknaan mereka atas realitas.
e) Wartawan Bukan Pelopor, Melainkan Agen Konstruksi
Realitas. Wartawan bukan hanya melaporkan fakta. Melainkan
juga turut mendefinisikan peistiwa. Sebagai aktor sosial,
wartawan ikut menjelaskan apa yang terjadi secara aktif
membentuk peristiwa dalam pemahaman mereka. Dalam hal ini
berita juga bukan hanya prosuk individual melainkan bagian
dari proses organisasi dan interaksi anta wartawan.
f) Etika, Pilihan Moral dan Keberpihakan Wartawan adalah
Bagian yang Integral dalam produksi Berita. Pendekatan
konsrtuksionis menilai aspek etika, moral dan nilai-nilai
18
tertentu tidak mungkin dihilangkan dari pemberitaan media.
Etika dan moral yang dalam banayak hal berarti keberpihakan
satu kelompok atau nilai tertentu adalah bagian integral yang
tidak terpisahkan dalam membentuk dan mengkonstruksi
realitas.
g) Khalayak Mempunyai Penafsiran Tersendisi atas Berita.
Bagi kaum konstruksionis, khalayak bukan dilihat sebagai
subjek yang pasif. Ia juga subjek yang aktif dalam menafsirkan
apa yang ia baca dalam sebuah berita. Makna suatu teks bukan
dipahami sebagai suatu transmisi dari pembuat berita kepada
pembaca, ia lebih tepat dipahami sebagai suatu praktik
penandaan.29
B. Analisis Framing
1. Definisi Framing
Analisis framing adalah analisis yang dipakai untuk melihat
bagaimana media mengkonstruksi realitas. Analisis framing
digunakan untuk melihat bagaimana peristiwa dibingkai media.
Karena banyak media yang meliput suatu realitas, maka realitas
akan dikonstruksi secara berbeda oleh media. Reallitas dipahami
sebagai hasil konstruksi. Berbagai hal yang terjadi, fakta, orang,
diabstrasikan menjadi peristiwa yang hadir dihadapan khalayak.
Lebih spesifiknya dalam penelitian framing yang menjadi titik
persoalan adalah bagaimana media membingkai peristiwa dalam
konstruksi tertentu.30
Pada dasarnya framing juga merupakan metode untuk melihat
cara bercerita (story telling) media atas peristiwa. Cara bercerita itu
tergambar pada cara melihat terhadap realitas yang dijadikan
29 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:
LKIS Yogyakarta,2002). Hal.22-38
30 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:
LKIS Yogyakarta,2002). Hal.7
19
berita. Cara melihat ini berpengaruh pada hasil akhir dari
konstrukuksi realitas.31
Ada dua esensi utama dari framing tersebut pertama,
bagaimana peristiwa dimaknai. Ini berhubungan dengan bagian
mana yang diliput dan bagian mana yag tidak diliput kedua,
bagaimana fakta itu ditulis. Aspek ini berhubungan dengan
pemakaian kata, kalimat, dan gambar untuk mendukung gagasan.
Dalam analisis framing yang menjadi pusat perhatian adalah
pembentukan pesan dari teks. Framing, trutama melihat bagaimana
pesan atau peristiwa dikonstruksi oleh media dan bagaimana
wartawan mengkonstruksi peristiwa dan menyajikan kepada
pembaca.32
2. Analisis Framing Model Zongdang Pan dan M Kosicki
Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki mengenalkan framing
sebagai salah satu metode untuk melihat suatu media dalam
mengemas sebuah berita. Melalui tulisannya ”Framing Analysis:
An Approach to News Discourse” yang dikutip oleh Alex Sobur,
Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki mengoperasionalisasikan
empat dimensi struktural teks berita sebagai perangkat framing :
sintaksis, skrip, tematik, dan retoris.
Model ini berasumsi bahwa setiap berita mempunyai frame
yang berfungsi sebagai pusat organisasi ide yang dihubungkan
dengan elemen yang berbeda dalam teks berita yakni kutipan
sumber, latar informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu ke
dalam teks secara keseluruhan. Frame berhubungan dengan
makna. Bagaimana seseorang memaknai suatu peristiwa dapat
dilihat dari perangkat tanda yang dimunculkan dalam teks suatu
berita.
31 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:
LKIS Yogyakarta,2002). Hal.10
32 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:
LKIS Yogyakarta,2002). Hal.11
20
Dalam pendekatan ini perangkat framing dibagi menjadi empat
struktur besar. Pertama, struktur sintaksis; kedua, struktur skrip;
ketiga, struktur tematik; dan keempat, struktur retoris. Keempat
dimensi struktural ini membentuk semacam tema yang mentautkan
elemen-elemen semantik narasi berita dalam koherensi secara
menyeluruh atau global.33
Struktur sintaksis bisa diamati dari bagan berita. Sintaksis
berhubungan dengan bagaimana wartawan menyusun peristiwa,
pernyataan, opini, kutipan, pengamatan atas peristiwa ke dalam
bentuk susunan kisah berita. dengan demikian, struktur sintaksis ini
bisa diamati dari bagan berita (headline yag dipilih, lead yang
dipakai, informasi yang dijadikan sandaran, sumber yang dikutip,
dan sebagainya).
Struktur skrip, melihat bagaimana strategi bercerita atau
bertutur yang dipakai wartawan dalam mengemas peristiwa.
Kemudian, struktur tematik berhubungan dengan cara
wartawan mengungkapkan pendangannya atas peristiwa ke dalam
proposisi, kalimat, atau hubungan antar kalimat yang membentuk
teks secara keseluruhan. Struktur ini akan melihat bagaimana
pemahaman itu diwujudkan ke dalam bentuk yang lebih kecil.
Sedangkan struktur retoris berhubungan dengan cara wartawan
menekan arti tertentu. Dengan kata lain struktur retoris melihat
pemakaian pilihan kata, idiom, grafik, gambaran yang juga dipakai
guna memberi penekanan pada arti tertentu.34
Berikut adalah detail perangkat kerangka framing Zongdang
Pan dan Gerald M. Kosicki, bias diperhatikan pada table dibawah
ini :
33 Alex sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006) hal.175
34
Alex sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006) hal.175
21
Table 2.1
Kerangka Framing Zongdang Pan dan Gerald M. Kosicki
STRUKTUR PERANGKAT
FRAMING
UNIT YANG
DIAMATI
SINTAKSIS
Cara wartawan
menyusun fakta
1. Skema berita Headline, lead, latar
informasi, kutipan,
sumber
pernyataan,penutup
SKRIP
Cara wartawan
mengisahkan fakta
2. Kelengkapan
berita
5W+1H
TEMATIK
Cara wartawan
menulis fakta
3. Detail
4. Koherensi
5. Bentuk Kalimat
6. Kata Ganti
Paragraf, proposisi,
kalimat, hubungan
sntsr kalimat
RETORIS
Cara wartawan
menekankan fakta
7. Leksikon
8. Grafis
9. Metafor
Kata, idiom,
gambar/foto,grafik
Berikut penjelasan mengenai Perangkat Framing Zhongdang
Pan dan Gerald M. Kosicki yang terbagi menjadi 4 struktur yaitu
Sintakis, Skrip, Tematik dan Retoris.
1. Sintaksis
Sintaksis merupakan susuna kata atau frase dalam sebuah
kalimat. Dalam wacana berita, sintakis menunjuk pada pengertian
susunan dan bagian berita. Bentuk sintaksis yang paling popular
adalah struktur piramida terbalik yang dimulai dengan judul
headline, lead, episode, latar dan penutup. Dalam bentuk piramida
terbalik ini, bagian diatas ditampilkan lebih penting dibandingkan
bagian bawahnya. Elemen ini memberi petunjuk tentang
22
bagaimana wartawan memaknai peristiwa dan hendak kemana
berita tersebut akan dibawa.
Headline merupakan aspek sintaksis dan wacana berita
degan tingkat kemenonjolan tinggi yang menunjukan
kecenderungan berita. Headline mempunyai fungsi framing yang
kuat dan juga mempengaruhi bagaimana kisah dimengeti untuk
kemudian digunakan dalam membuat pengertian isu dan peristiwa
sebagaimana mereka beberkan. Headline juga digunakan wartawan
untuk menunjukan bagaimana mengkonstruksi suatu isu.
Lead merupakan perangkat sintaksis lain yang sering
digunakan. Lead yang baik memberikan sudut pandang dari berita
dan menunujukan prespektif tertentu dari peristiwa yang
diberitakan.
Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi
makna yang akan ditampilkan wartawan, hal ini menentukan ke
arah mana pandangan khalayak hendak dibawa. Bagian berita lain
yang penting adalah pengutipan sumber berita. Dalam penulisan
berita, bagian ini dimaksudkan untuk membangun objektivitas
prinsip keseimbangan dan tidak memihak. Hal ini menunjukan
bahwa apa yang ditulis bukan pendapat wartawan semata,
melainkan pendapat dari orang lain yang mempunyai otoritas
terkait pemberitaan.
2. Skrip
Struktur ini menjelaskan bagaimana strategi bercerita atau
bertutur yang dipakai wartawan dalam mengemas peristiwa ke
dalam suatu berita. Wartawan mempunyai cara agar berita yang
ditulis menarik perhatian pembaca. Bagaimana suatu peristiwa
tersebut dipahami dengan menyusun bagian bagian dengan urutan
tertentu. Skrip memberikan tekanan mana yang didahulukan dan
bagian mana yang bisa menjadi strategi wartawan untuk
menyembunyikan informasi penting. Upaya penyembunyian itu
23
dilakukan dengan menempatkan dibagian akhir agar terkesan
kurang menonjol dalam sebuah pemberitaan.
3. Tematik
Bagi Pan dan Kosicki berita mirip sebuah pengujian
hipotesis. Peristiwa yang diliput sumber yang dikutip, dan
pernyataan yang diungkapkan digunakan untuk membuat
dukungan yang logis bagi hipotesis yang dibuat. Struktur tematik
dapat diamati dari bagaimana peristiwa itu dibuat oleh wartawan.
Dalam menulis berita, wartawan mempunyai tema tertentu atas
suatu peristiwa. Ada beberapa elemen yang diamati dari perngkat
tematik diantranya adalah koherensi, pertalian, atau jalinan kata,
proposisi atau kalimat. Koherensi dapat menggabungkan dua buah
kalimat atau proposisi dengan fakta yang berbeda menjadi
berhubungan ketika seseorang menghubungkannya.35
4. Retoris,
Struktur retoris dari wacana berita menggambarkan pilihan
gaya atau kata yang dipilih wartawan dalam menekankan arti yang
ingin ditonjolkan. Wartawan menggunakan perangkat retoris untuk
membuat cerita, lebih menonjolkan pada sisis tertentu dan
menoingkatkan gambaran yang diinginkan dari suatu berita.
Struktur ini juga menunjukan kecenderungan bahwa apa yang
disampaikan adalah suatu kebenaran. 36
C. Berita dan Media Online
1. Pengertian Berita
Berita berasal dari Bahasa sansekerta, yakni vrit yang
dalam Bahasa Inggris disebut Write, arti sebenarnya adalah ada
atau terjadi. Sebagian lain menyebutkan dengan vritta yang atinya
35 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:
LKIS Yogyakarta,2002). Hal.302
36 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:
LKIS Yogyakarta,2002). Hal.304
24
kejadian yang telah terjadi. Dalam Bahasa Indonesia menjadi
“berita” atau “warta”.37
Secara etimologis beritas dalam Bahasa Inggris (news)
berasal dari kata New yang berarti “baru”. Dikalangan wartawan
mengartikan news sebagai singkatan dari north, east, west dan
south. Yang memiliki arti arah mata angin utara, timur, barat dan
selatan. Mereka mengartikan berita sebagi laporan dari keempat
penjuru mata angin, laporan dari mana-mana dan dari berbagai
penjuru dunia. Jadi berita adalah peristiwa-peristiwa yang baru.38
.
Dapat dikatakan bahwa berita adalah cerita tentang
peristiwa. peristiwa terbaru dan penting. Atau arti lain dari berita
yaitu suatu informasi mengenai fakta atau sesuatu yang sedang
terjadi. Ini berarti bahwa berita mengandung dua hal, yaitu
peristiwa dan jalan cerita. Jalan cerita tanpa peristiwa atau
sebaliknya itu tidak dapat disebut sebagai berita.39
Dari beberapa
definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa berita merupakan suatu
laporan yang berbentuk pernyataan akan suatu peristiwa yang tidak
menyimpang dari fakta yang ada dan mengandung nilai informasi
yang disajikan melalui media massa kepada khalayak.
Berita merupakan salah satu produk utama jurnalistik
dalam memenuhi kebutuhan naluri manusia yang ingin tahu dalam
memberikan informasi kepada khalayak tentang suatu peristiwa.
Berita yang dicari oleh seorang reporter merupakan laporan tentang
fakta yang terlibat dalam suatu peristiwa, namun bukan hakiki dari
peristiwa itu sendiri (Suhandang, 2016). Peristiwa merupakan
objek utama yang dicari dalam sebuah peliputan. Oleh sebab itu,
37 Totok Djunarto, Manajemen Penerbitan Pers, (Bandung: Remaja Rosda Karya,2000),
cet ke1. Hal 46
38
Onong Uchajana Effendy, Ilmu, Teori,dan Filsafat Komunikasi, (bandung; PT Citra
Asitya Bakti,2003). Hal.131
39 Tebba, Jurnalistik Baru (Jakarta: Penerbit Kalam Indonesia,2005). Hal.55
25
seorang jurnalis harus memahami apa itu berita dan berita apa yang
layak diinformasikan kepada publik.40
Terdapat empat unsur yang harus dipenuhi oleh sebuah
berita yang sekaligus menjadi “karakteristik utama”. Sebuah berita
dapat dipublikasikan di media massa atau yang biasa disebut layak
muat yakni aktual, faktual, penting dan menarik. Keempat unsur
inilah yang dikenal dengan nilai-nilai berita (news values) atau
nilai-nilai jurnalistik.41
2. Nilai berita
Dalam pengemasan sebuah berita setidaknya harus
mempertimbangkan faktor nilai beritanya. Nilai berita bukan hanya
menentukan peristiwa apa yang akan diberitakan, tetapi juga
bagaimana sebuah berita dikemas. Nilai berita (news value) adalah
unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah berita yang dapat menarik
perhatian khalayak pembaca atau pemirsa. Menurut Downie JR
dan Kasier nilai berita adalah kriteria dalam menyeleksi berita.42
Nilai berita juga menjadi acuan yang dapat digunakan oleh
para jurnalis, yakni reporter dan para editor untuk memutuskan
fakta yang pantas dijadikan berita dan memilih mana yang lebih
baik. 43
Nilai berita menjadi satu ukuran dalam menentukan berita
itu layak atau tidak untuk diterbitkan. Nilai berita tersebur antara
lain:
a) Immediacy, sering diistilahkan dengan timelines, artinya
terkait dengan kesegaran peristiwa yang dilaporkan.
Sebuah berita sering disebut sebagai laporan dari apa
yang terjadi.
40 Winarni, rani Dwi Lestari, Sumber Berita Netizen dalam Prespektif Etika Jurnalistik,
Jurnal Pekommas, Vol. 4 No. 1, April 2019. Hal. 85 dari
https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/pekommas/article/download/2040109/pdf
41
M. Romli, Asep Syamsul, Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media
Online, (Bandung, Nuansa Cendekia,2014). Hal 5
42 Hikmat Kusumaningrat, Jurnalistik Teori dan Praktik, (Bandung: Remaja
Rosdakarya,2006). Hal.58
43 Suryawati Indah, Jurnalistik Suatu Pengantar, (Bogor: Ghalia Indonesia,2011). Hal.76
26
b) Proximity, ialah kedekatan peristiwa dengan pembaca
atau pemirsa dalam kehidupan keseharian mereka.
Orang-orang akan tertarik dengan berita yang
menyangkut kehidupan mereka.
c) Consequence, berita yang mengandung nilai
konsekuensi dapat mengubah kehidupan pembaca
berita.
d) Oddity, peristiwa yang tidak niasa terjadi ialah sesuatu
yang akan diperhatikan segera oleh masyarakat.
e) Conflict, elelmen konflik dalam berita termasuk
diantaranya adalah seperti peristiwa kriminal, perang,
demonstrasi.
f) Sex, seks kerap menjadi elemen utama maupun elemen
tambahan bagi pemberitaan tertentu, seperti pada berita
sports, selebriti, dan juga criminal.
g) Emotion, elemen ini terkadang dinamakan human
interest yang merupakan elemen yang menyangkut
kisah mengandung dari emosi, kesedihan, kemarahan,
simpati, ambisi, kebahagian, bahkan humor.
h) Prominence, elemen ini adalah unsur yang menjadi
dasar istilah names make news, nama membuat berita.
Unsur ketekenalan menjadi incaran oleh seorang
pembuat berita.
i) Suspense, elemen ini menunjukan sesuatu yang
ditunggu-tunggu, terhadap sebuah peristiwa oleh
masyarakat. Kisah berita menyampaikan fakta tetap
merupakan hal yang sngat penting. Kejelasan fakta
adalah yang dituntut masyarakat.
27
j) Progress, nilai ini merupakan elemen pekembangan
peristiwa yang dirunggu masyarakat atau kahalayak
pembaca. 44
3. Media Online
Masyarakat Indonesia digolongkan kedalam masyarakat
informasi yang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan
media komunikasi dan menggunakan teknologi informasi seperti
telepon dan komputer. Mayarakat informasi sendiri pun dimaksud
dengan masyarakat yang bebasis data digital yang pada gilirannya
akan mudah melakukan pertukaran data informasi meski
menggunakan saluran yang berbeda-beda dalam berkomunikasi.45
Kemajuan teknologi telah memberikan sumber (resources)
informasi dan komunikasi yang amat luas yang dimiliki manusia.
Berdasarkan catatan Bucy (2002: 190) komunikasi yang
menggunakan web terus meningkat. Lalu lalang data komunikasi
dari Server Web meningkat. Kondisi ini memberikan sebuah ruang
baru dalam berbagai segi kehidupan manusia. Hal ini disebabkan
karena Web dan aplikasinya merupakan sebuah communication
environment yang bisa dimanfaatkan untuk beberapa
kepentingan.46
Asep Syamsul M. Romli dalam buku Jurnalistik Online:
Panduan Mengelola Media Online mengartikan media online
sebagai berikut, “Media online adalah media massa yang tersaji
secara online di situs web (website) internet. Media online secara
umum memiliki arti segala jenis atau format media yang bisa
diakses melalui internet berisikan teks, foto, video, dan suara.
44 Setiawan Santana K, Jurnalisme Kontemporer, (Jakarta; Yayasan Obor
Indonesia,2005). Hal 18-20
45
Suryawati Indah, Jurnalistik Suatu pengantar, Hal. 47
46
Amar Ahmad, Perkembangan Media Online dan Fenomena Disinformasi (Analisis
pada Sejumlah Situs Islam), (Jurnal Pekomma: 2013) vol. 16 No 3. Hal. 178
28
Dalam pengertian umum ini, media online dimaknai sebagai sarana
komunikasi secara online.47
Online merupakan bahasa internet yang berarti informasi
dapat diakses dimana saja dan kapan saja selama ada jaringan
internet (konektivitas). Internet menjadi media dalam
menyampaikan informasi dengan cepat. Media tersebut
dimnamakan media online.
Karakter yang dimiliki media online yakni kemudahan
dalam mengakses untuk mengalihkan waktu pengaksesan, dan
yang kedua adalah real time, langsung disajikan, selanjutnya
adalah unsur multimedia. Bentuk dan publikasi yang lebih kaya.
Ada banyak fitur serta tampilan yang menarik pembaca. Dan yang
terakhir adalah interaktif. Hal ini menjadikan pengguna media
terhubung dengan situs online lainnya.
D. Konseptualisasi Konflik Kepentingan
1. Pengertian Konflik Kepentingan
Konflik kepentingan memiliiki definisi yang mengacu pada
keadaan dimana kepentingan pribadi (private interests)
berbenturan dengan tugas dan tanggung jawab resmi (formal
duties/responsibilities). Duncan Williamson mengartikan konflik
kepentingan sebagai “suatu situasi dalam mana seseorang, seperti
petugas publik, seorang pegawai, atau seorang profesional,
memiliki kepentingan privat atau pribadi dengan mempengaruhi
tujuan dan pelaksanaan dari tugas-tugas kantornya atau
organisasinya”.
Terdapat dua hal mengapa konflik kepentingan
dipermasalahkan dan menjadi sebuah tindakan yang tidak etis,
yaitu:
a) Pertama, mempengaruhi kepentingan publik atau kantor
untuk kepentingan keuangan pribadi.
47 M. Romli, Asep Syamsul, Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media
Online, (Bandung, Nuansa Cendekia,2012). Hal 34
29
b) Kedua, mempengaruhi pengambilan keputusan yang
bertujuan untuk meluluskan kepentingan pribadinya.
Dengan demikian, konflik kepentingan secara umum adalah
suatu keadaan sewaktu seseorang pada posisi yang diberi
kewenangan dan kekuasaan untuk mencapai tugas dari perusahaan
atau organisasi yang memberi penugasan, sehingga orang tersebut
memiliki kepentingan profesional dan pribadi yang bersinggungan.
Persinggungan kepentingan ini dapat menyulitkan orang tersebut
untuk menjalankan tugasnya.48
2. Tipe Konflik Kepentingan
Sebab-sebab terjadinya konflik kepentingan dalam
organisasi dipengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikut:
a) Tujuan tidak dirumuskan dengan jelas.
b) Kekuasaan dan kewenangan yang diperoleh dari
peraturan perundangundangan atau jabatan yang
diemban.
c) Perangkapan jabatan, yaitu seorang pejabat menduduki
dua atau lebih jabatan sehingga tidak bisa menjalankan
jabatannya secara profesional, independen dan
akuntabel.
d) Hubungan afiliasi, yaitu hubungan yang dimiliki oleh
seseorang pejabat dengan pihak tertentu baik karena
hubungan darah, hubungan perkawinan maupun
hubungan pertemanan yang dapat mempengaruhi
keputusannya.
e) Gratifikasi, yaitu pemberian dalam arti luas yang
meliputi pemberian uang, barang, rabat, komisi,
pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas
48 Dwi Budi Sulistiyana, Gotfridus Goris Seran, Pengelolaan Konflik Kepentingan,
Modul Integritas Bisnis, (Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat : Jakarta, 2016) Cet 1.
Hal 5
30
penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma,
dan fasilitas lainnya.
f) Kelemahan sistem organisasi, yaitu keadaan yang
menjadi kendala bagi pencapaian tujuan pelaksanaan
kewenangan penyelenggara negara yang disebabkan
karena aturan, struktur dan budaya organisasi yang ada.
g) Ketiadaan kerjasama/kepercayaan (lack of cooperation/
trust).
h) Kepentingan pribadi (vested Interest), yaitu keinginan
/kebutuhan seorang penyelenggara negara mengenai
suatu hal yang bersifat pribadi.
i) Adanya persaingan untuk memperebutkan sumber daya
yang langka (competition of scarce resources).
j) Adanya peran yang tidak jelas/ketiadaan uraian tugas
(unclear roles/lack of job description).
Terdapat tiga tipe utama konflik kepentingan, yaitu:
a) Actual conflict of interest, yaitu konflik kepentingan
yang ada di antara tugas/ tanggung jawab resmi dan
kepentingan pribadi.
b) Perceived conflict of interest, yaitu konflik kepentingan
yang dipandang bercampur dengan tugas/tanggung
jawab resmi yang nyatanya menjadi suatu kasus atau
bukan.
c) Potential conflict of interest, yaitu kepentingan pribadi
bercampur dengan tugas/tanggung jawab resmi di masa
mendatang.49
3. Pola Konflik Kepentingan
Hubungan kerja pada korporasi secara sistematis dapat
dibagi dalam 4 (empat) dimensi, yaitu: (a) personal, (b) relasional,
(c) struktural, dan (d) kultural. Interaksi hubungan tersebut dapat
49 Dwi Budi Sulistiyana, Gotfridus Goris Seran, Pengelolaan Konflik Kepentingan,
Modul Integritas Bisnis, (Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat : Jakarta, 2016) Cet 1.
Hal 6
31
memunculkan potensi benturan/konflik kepentingan dalam
menjalankan kegiatan sehari-hari dalam korporasi.
a) Personal Pendekatan konflik kepentingan
mempertimbangkan nilai-nilai yang bersifat personal
menyangkut karakteristik individu, kepribadian, emosional
dan spiritual. Maka nilai-nilai individu ini sangat berperan
besar dalam mempengaruhi keputusan-keputusan, dalam
praktik sehari-hari.
b) Relasional Dalam mengelola korporasi, hubungan
relasional antar individu, antar suku, antar kelompok, antar
lembaga, antar perusahaan, antar pemangku kepentingan,
keyakinan dan sebagainya adalah sebuah keniscayaan.
Dinamika hubungan para pemangku kepentingan sangat
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Organisasi
harus selalu menguji pola hubungan, pola komunikasi, gaya
kepemimpinan (leadership) dan manajemen dalam
pengelolaan situasi konflik yang melibatkan berbagai
kelompok pemangku kepentingan.
c) Struktural Desain struktur organisasi sangat penting dalam
memastikan efisiensi dan efektivitas kinerja organisasi.
Pembuatan struktur organisasi disesuaikan dengan tingkat
kompleksitas sebuah perusahaan, struktur organisasi akan
berpengaruh dalam pengambilan keputusan, pola
kelembagaan, serta pelibatan seluruh anggota organisasi
dalam menjalankan kegiatan operasinya.
d) Kultural Kegiatan organisasi akan berinteraksi dengan
lingkungan. Maka nilai-nilai kultur yang ada dalam
lingkungan akan memberikan pengaruh bagaimana
organisasi melakukan kegiatan operasinya. Benturan
konflik kepentingan antara organisasi dan lingkungan
hendaknya dihindari dengan mempertimbangkan nilai-nilai
budaya sebagai bentuk harmonisasi dari perbedaan latar
32
belakang suku, bahasa dan keyakinan agama. Keempat
dimensi hubungan di atas dapat digunakan sebagai alat
analisis (tools) bagi perencana dan pemangku kepentingan
lain dalam merumuskan rencana organisasi untuk
mengelola konflik kepentingan.50
50 Dwi Budi Sulistiyana, Gotfridus Goris Seran, Pengelolaan Konflik Kepentingan,
Modul Integritas Bisnis, (Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat : Jakarta, 2016) Cet 1.
Hal 8
33
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah dan Perkembangan IDN Times
IDN Times adalah perusahaan media multi-platform terkemuka
untuk Milennial dan Gen Z. Visi mereka juga dijadikan tagline yakni
„Become The Voice of Millennials and Gen Z in Indonesia’. William
Utomo dan Winston Utomo mendirikan IDN media pada tanggal 8 Juni
2014. Mereka memulai dengan sebuah visi: untuk mendemokratisasikan
akses ke informasi yang akurat, seimbang, bermanfaat, positif dan pada
akhirnya, untuk menjadi wadah untuk Milenial dan Gen Z di Indonesia
untuk membawa dampak positif di masyarakat.
IDN Media hadir sebagai perusahaan media digital multi platform
dengan tujuan membawa dampak positif melalui konten yang diberikan.
IDN Media membuat konten yang sangat berhubungan dengan kehidupan
sehari-hari anak muda saat ini. Mulai dari apa yang ingin dibaca, platform
apa saja sampai penggunaan bahasa seperti apa yang nyaman untuk
mereka. Sebagian besar pembaca mengakses konten melalui seluler, IDN
Media telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terkahir. Mereka
telah mengalihlan fokus internal termasuk editorial dan teknologinya
menjadi perusahaan yang mengutamakan seluler dan teknologi.
IDN Media terus beradaptasi dan membuat konten pada platform
yang disukai, tidak hanya online, tetapi juga harus hadir secara offline. Ini
juga sebabnya IDN Media menciptakan acara yang inovatif dan mutakhir
untuk Milenial dan Gen Z melalui IDN Event. Mereka juga interaktif
dengan melibatkan pembaca dan membuat interkasi secara aktif dengan
kontennya. Ini bukan lagi komunikasi satu arah melainkan komunikasi dua
arah.51
IDN Media memiliki 8 nilai yang diyakini: kesetaraan gender,
persatuan dalam berbagai ras dan etnis, persatuan dalam agama yang
berbeda, persatuan dalam pandangan dunia yang berbeda, anti pelecehan
51 https://www.idntimes.com/about-us diakses pada tanggal 13 Mei 2020
34
seksual, anti intimidasi, anti stereotip, dan mendefinisikan ulang
keberagaman.
Dari awalnya hanya dengan dua orang, IDN Media sekarang
memiliki tim yang luar biasa dengan lebih dari 200 tim. Dari mulai
beroprasi di kamar kecil berukuran 2x3 flat, saat ini William dan Winston
berhasil bekerja dengan nyaman di dua kantor (Lab Kreatif) di Kota
Surabaya dan Jakarta dengan karyawan lainnya. Berawal dari 100
pembaca perbulanan, sekarang IDN Times memiliki pembaca setia lebih
dari 50 juta pembaca dari berbagai kalangan, termasuk milenial Gen Z
setiap bulannya.
IDN Times sebagai semakin menempatkan diri sebagai salah satu
perusahaan media besar di Indonesia. Bahkan perusahaan ini telah
mendirikan perusahaan induk bernama IDN MEDIA yang membawahi
anak usahanya seperti IDN Times, Popbela.com, Popmama.com, IDN
Creative, IDN Event, IDN Creator Network, Duniaku.net, dan GGWP.id
dan IDN Picture.52
IDN Times, adalah situs berita dan entertainment dengan target
pembaca Generasi Milenial dan Gen Z. Saat ini, IDN Times
dipimpin Uni Zulfiani Lubis selaku Pimpinan Redaksi. IDN Times
juga merupakan penyelenggara acara tahunan Indonesia Millennial
Summit, sebuah acara tahunan yang menghadirkan para pemimpin
serta tokoh inspiratif dari berbagai latar belakang.
Popbela.com adalah situs berita yang menyajikan konten khusus
perempuan muda Indonesia usia 20-30 tahun. Saat ini, Judithya
Pitana menjabat sebagai Pimpinan Redaksi Popbela.com.
Popbela.com juga merupakan penyelenggara dari sebuah acara
kecantikan bernama BeautyFest Asia.
Tahun 2018, IDN Media meluncurkan Popmama.com, situs
informasi parenting dengan Sandra Ratnasari sebagai Pimpinan
Redaksi. Popmama.com juga menyelenggarakan Popmama
52 https://www.idntimes.com/about-us diakses pada tanggal 13 Mei 2020
35
Parenting Academy, sebuah acara tahunan yang ditujukan untuk
keluarga muda Indonesia.
YummyMedia penyedia konten tutorial memasak dalam bentuk
video di media sosial dan aplikasi seluler.
GGWP.ID Pada Juli 2019, IDN Media mengumumkan telah
mengakuisisi GGWP.ID, situs penyedia berita olahraga
elektronik. GGWP.ID berkolaborasi dengan BEKRAF dan
Asosiasi Gim Indonesia (AGI) untuk menyelenggarakan
acara Game Prime.
Duniaku.com, sebelumnya disebut Duniaku.net, merupakan situs
berita yang menghadirkan konten seputar budaya anime, game, dan
manga.
IDN Creator Network Agensi pemasaran yang
menghubungkan selebritas internet dan perusahaan merek untuk
menjalankan kampanye pemasaran.
IDN Pictures, Mei 2020, IDN Media secara resmi meluncurkan IDN
Pictures setelah mengakuisisi perusahaan film Demi Istri
Production.
IDNTimes.com dibawah naungan IDN Media menjadi salah satu
media online yang setiap harinya menyajikan informasi dan artikel
menarik untuk masyarakat. Media online IDNTimes.com memiliki
beberapa kanal yang tiap harinya mempublikasikan informasi kepada
khalayak.
Total terdapat 14 kanal dengan topik berbeda yang dapat dipilih oleh
pengakses IDNTimes.com. Kanal-kanal yang tersedia antara lain food,
travel, business, sport, automotive, health, news, life, hype, fiction,
opinion, tech, men, dan science.
Sejak berdirinya hingga saat ini IDNTimes.com secara pesat dan
dikenal oleh khalayak luas, khususnya para remaja. Situs IDNTimes.com
juga masuk dalam jajaran 50 Top Site di Indonesia berdasarkan data dari
36
Alexa rank 202053
. IDNTimes.com menduduki peringkat ke-15 sebagai
situs paling populer banyak diakses di Indonesia dengan rata rata trafik
pencarian mencapai 56.70%.54
. sebagaimana digambarkan pada Gambar
3.1 dan 3.2
Gambar 3.1 Trafik pencarian IDNTimes.com di Indonesia
berdasarkan situs Alexa.com pada Mei 2020
Sumber Alexa.com
Gambar 3.2 Peringkat IDNTimes.com di Indonesia berdasarkan
situs Alexa.com pada Mei 2020
B. Biografi singkat Winston dan William Utomo
Winston Utomo lahir di Surabaya pada tanggal 23 November. Ia
terlahir di keluarga yang cukup berada, jiwa pebisnisnya memang sudah
terasah sejak kecil mengingat kedua orangtua nya adalah pengusaha
53 Alexa Rank adalah informasi data statistik trafik visitor pada suatu website, dimana
data tersebut disimpan dan di analisa serta di updated setiap harinya oleh Alexa, kemudian di nilai
berdasarkan peringkat (ranking) untuk setiap masing-masing situs, semakin kecil nilai ranking
pada Alexa maka semakin baik pula website tersebut, selain memberikan peringkat secara global
(dunia) alexa juga memberikan urutan peringkat pada salah satu negara yang sering banyak di
kunjungi.
54 https://www.alexa.com/topsites/countries/ID diakses pada tanggal 13 Mei 2020
37
bidang properti. Winston tak ragu untuk bertanya tentang banyak hal
seputar dunia usaha. Bahkan anak sulung ini menjadikan orang tuanya
sebagai tempat untuk berkonsultasi.
Setelah menamatkan SMA, Winston melanjutkan studi
di University of Southern California – Marshall School of
Business angkatan 2012. Setelah itu ia meraih gelar Master of Science
(M.Sc.) di Columbia University angkatan 2014. Disela-sela pendidikannya.
Winston pernah bekerja sebagai Project Manager di St John Capital
Group Inc pada tahun 2012. Ia bekerja di sana tak kurang dari setahun.
Setelah benar-benar menuntaskan studinya pada tahun 2014, ia langsung
bekerja sebagai Sr. Account Strategist di Google Singapore, ia bekerja di
Google hingga Oktober 2015 (1 tahun 9 bulan).
Kemudian bersama saudaranya, William Utomo, Winston resmi
mendirikan media idntimes.com pada tahun 2014. Winston merancang
idntimes.com sebagai media online yang menyajikan konten worth-sharing
yang trending dan relevan untuk generasi muda Indonesia.
Perkembangan IDNTIMES sangat cepat. Hal ini membuat banyak
investor tertarik menyuntikan dananya. Pada bulan September 2015,
mereka berhasil mendapat pendanaan tahap awal (seed funding) dari East
Ventures. Pada tanggal 5 September 2016, IDN Media mengumumkan
kalau mereka telah meraih pendanaan Seri A dengan nominal yang tidak
disebutkan. Investasi ini dipimpin oleh North Base Media, perusahaan
investasi yang juga merupakan investor dari situs media asal Filipina,
Rappler.
Pada tanggal 21 November 2017, startup media digital IDN Media
mengumumkan bahwa mereka kembali berhasil mendapat pendanaan Seri
B dengan nominal yang tidak disebutkan. Investasi tersebut dipimpin oleh
East Ventures, serta diikuti oleh perusahaan investasi asal Hong Kong,
Central Exchange.
Pendanaan ini akan digunakan untuk mempercepat pertumbuhan
produk IDN Media beserta teknologinya dalam mencapai visinya untuk
menjadi “The Voice of Millennials and Gen Z”.
38
Pada tahun 2017, nama Winston Utomo masuk ke Daftar 30 Under
30 Asia Forbes 2017, bersama 12 anak muda Indonesia lainnya yang
sukses menciptakan inovasi di bawah usia 30 tahun. Selain itu, baru
kurang dari 6 tahun beroperasi. Situs idntimes.com sukses menjaring
minat 40 juta pengunjung perbulan. Ini belum termasuk pengunjung dari
media lainnya seperti Popbela.com (8 juta pengunjung bulanan), ggwp.id
(2 juta pengunjung bulanan), dan popmama.com (9 juta pengunjung
bulanan).
39
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA
Pada Bab IV ini penulis menganalisis pemberitaan kasus Staf
Khusus Presiden Joko Widodo di bidang Ekonomi dan Keuangan yakni,
Andi Taufan Garuda Putra melalui berita-berita yang ditulis oleh media
IDN Times pada tanggal 14 April - 15 April 2020. Adapun pembahasan
pada analisis ini akan diurutkan sesuai waktu diterbitkan terkait berita Staf
Khusus Presiden, Andi Taufan Garuda Putra.
Dengan analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M,
Kosicki, penulis berusaha menelaah bagaimana pembingkaian berita
Konflik Kepentingan oleh Staf Khusus Presiden, ditulis oleh media online
IDN Times dengan melihat empat struktur perangkat framing Pan dan
Kosicki yaitu struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik, dan
struktur retoris retoris.
Berikut data pemberitaan konflik kepentingan oleh Staf Khusus
Presiden Joko Widodo, Andi Taufan Garuda di media online IDN Times
pada tanggal 14 April - 15 April 2020
Table 4.1
Daftar Berita Andi Taufan Garuda di IDN Times
Berita Tanggal Berita Judul Berita
Berita 1 14 April 2020 Ketua MKD DPR: Staf Khusus Jokowi
Andi Taufan „Offside‟
Berita 2 14 April 2020 Teguran Keras Istana ke Stafsus
Presiden Andi Taufan
Berita 3 15 April 2020 ICW Desak Presiden Pecat Andi
Taufan dari Posisi Staf Khusus
Berita 4 15 April 2020 Warganet Sororti Tata Bahasa Surat
Andi Taufan, Ada Malaadministrasi?
Berita 5 15 April 2020 Pengamat: Jokowi Harus Pecat dan
Bubarkan Staf Khusus Millenial!
40
A. Data dan Analisis Framing Pan dan Kosicki
1. Berita 1 Edisi 14 April 2020
Table 4.2 Temuan Data Berita 1
Perangkat
Framing
Unit yang
Diamati
Data Pengamatan
Struktur
Sintaksis
Headline/Judul Ketua MKD DPR: Staf Khusus
Jokowi Andi Taufan „Offside‟
Lead Staf Khusus millennial Presiden Joko
„Jokowi‟ Widodo, Andi Taufan
Garuda Putra, tengah menjadi
perbincangan terkait keberadaan
surat atas nama dirinya dengan kop
Sekertariat Kabinet dan ditunjukkan
kepada Camat di seluruh Indonesia
untuk meminta dukungan kerja sama
relawan desa PT Amartha melawan
Covid-19.
Latar
Informasi
Hal yang dilakukan Andi Tufan
dinilai memanfaatkan situasi darurat
demi keutungan pribadi.
Kutipan
Sumber
“Tentunya tindakan tersebut
melampaui kewenangan yang
dimiliki oleh seorang Staf Khusus.
Disisi lain ada potensi konflik
kepentingan, karena stafsus tersebut
memiliki peran dalam perusahaan
yang dimaksud dalam surat
tersebut”.
“Saya melihat langkah yang
dilakukan staf khusus Presiden
41
Jokowi Bidang Ekonomi dan
keuangan, Andi taufan Garuda,
sudah offside.” Ujar Aboe Bakar saat
dihubungi, Selasa (14/4).
Pernyataan Menurut anggota Komisi III DPR
itu, semestinya Staf Khusus (stafsus)
tidak memiliki kewenangan
administratif menggunakan kop surat
Sekertariat Kabinet. Sama halnya
seperti tenaga ahli DPR tidak
memeiliki kewenangan untuk
menggunakan kop surat anggota
DPR.
Penutup Sebelumnya, Andi Taufan
mengeluarkan surat bernomor
003/SKP-ATGP/IV/2020 pada 1
April 2020. Dalam surat itu
disebutkan, ada kerjasama dengan
PT Amartha Mikro Fintek yang akan
berpartisipasi dalam program
relawan desa lawan Covid-19.
Struktur Skrip What Langkah yang dilakukan Staf Khusus
Presiden Jokowi bidang ekonomi dan
keuangan Andi Taufan dinilai
berpotensi pada konfliik
kepentingan.
Where Jakarta
When Selasa, 14 April 2020
Who Aboe Bakar Alhabsy, Andi Taufan
Garuda
Why Andi Taufan sudah melampaui
kewenangan yang dimiliki oleh
42
seorang Staf Khusus Presiden karena
keberadaan surat yang
mengatasnamakan dirinya dengan
menggunakan kop Sekertariat
Kabinet yang ditunjukan kepada
Camat seluruh Indonesia.
How Dalam Pasal 18 Perpres 39 Tahun
2018 Staf Khusus Presiden
menyalahi Pepres ini dengan
menggunakan kop surat instansi
pemerintah sampai adanya tumpang
tindih tugas, diluar tugas tertentu
yang diberikan Presiden.
Struktur
Tematik
Paragraph,
proposisi,
kalimat,
hubungan
antar kalimat
Pragraf 1: Komentar yang
dikeluarkan terhadap surat yang
dikeluarkan Andi Taufan atas nama
dirinya oleh ketua Mahkamah
Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI
Aboe Bakar Alhabsy.
Paragrf 2: Hal yang dilakukan Andi
Taufan menuai komentar dari
berbagai kalangan lantaran Andi
Taufan dinilai memanfaatkan situasi
darurat demi keumtungan pribadi.
Paragraf 3: Langkah Andi Taufan
berpotensi konflik kepentingan.
Aboe Bakar Alhabsy menjelaskan
bahwa kewenagan yang dimiliki Staf
Khusus sudah melampaui batas.
Paragraf 4: Andi Taufan menyalahi
Pasal 18 Pepres 39 tahun 2018 yang
berisi Staf Khusus Presiden
43
melaksanakan tugas tertentu yang
diberikan Presiden diluar tugas yang
sudah dicakup dalam susunan
organisasi Kementrian dan Instansi
Pemerintah lainnya.
Paragraf 5: Aboe Bakar mengigatkan
prinsip-prinsip good governance agar
tidak ada tumpang tindih tugas.
Paragraf 6: Surat yang dikeluarkan
Andi Taufan mengenai cakupan
komitmen bantuan yang akan
diberikan. Andi meminta bantuan
dukungan perangakat Desa agar ada
pelaksanaan kerja sama dengan PT
Amartha Mikro Fintek.
Struktur
Retoris
Kata, idiom,
gambar/foto,
grafik
Penggunaan kata „tenaga ahli DPR‟
yang ditulis menunjukkan kata ganti
untuk anggota DPR.
Penggunaan kata „tumpang tindih‟
menunjukan cara kerja Andi Taufan
bercampur aduk dengan tugas
pemerintah yang mengatasnamakan
dirinya.
Analisis
1. Struktur Sintaksis
Dari analisis sintaksis, Headline/ Judul berita media online IDN
Times tanggal 14 April ditulis “Ketua MKD DPR: Staf Khusus Jokowi
Andi Taufan “Offside”. Pada judul ini IDN Times menggunakan kata
„Offside‟. Kata Offside biasanya dimaknai sebagai, seseorang yang aktif
bermain dan terlibat dalam permainan kemudian berada di daerah
pertahanan lawan. Dengan kata lain penggunaan kata ini menggambarkan
44
kepada pembaca bahwa, tindakan yang telah dilakukan oleh Andi Taufan
Garuda terkait surat atas nama dirinya dengan di tandatangani kop
Sekertariat Kabinet adalah sebuah pelanggaran. Selain itu, tindakan yang
dilakukan oleh Andi juga dinilai telah melewati batas wewenang yang
dimiliki oleh seoarang Staf Khusus Presiden.
Lead pada teks berita yang ditulis langsung menjelaskan kepada
pembaca detail pemberitaan bahwa apa yang dilakukan Staf Khusus
Presiden Andi Taufan Garuda menuai banyak komentar dan syarat akan
konflik kepentingan. Keseluruhan teks berita dalam artikel ini secara
umum berisi tentang pandangan atau komentar dari satu pakar anggota
Komisi DPR III, Aboe Bakar Alhabsy.
Latar informasi yang diberikan dibagian awal oleh wartawan
menunjukan kearah mana berita akan dibawa. Kalimat “keuntungan
pribadi” yang digunakan wartawan menegaskan bahwa cakupan komitmen
bantuan program kerja sama kepada Camat Indonesia dalam surat akan
menguntungkan pihak perusahaan Andi, mengingat saat itu posisi Andi
Taufan masih menjabat sebagai pimpinan perusahaan Amartha Fintek.
Pernyataan yang ditulis oleh wartawan pada paragraf ketiga jelas
menyetarakan kewenangan yang dimiliki Staf Khusus dengan tenaga ahli
DPR. Dimana pada paragraf tersebut, wartawan menuliskan pertanyaan
Aboe Bakar Alhabsy sebagai sumber informasi penguat berita yang
ditulisnya. Kemudian, pada bagian penutup, wartawan melengkapi berita
tersebut, dengan menambahkan detail isi surat yang ditulis oleh Andi
Taufan Garuda sebagai penjelas atas penyalahgunaan wewenang dan
jabatannya sebagai Staf Khusus Jokowi.
2. Struktur Skrip
Dilihat dari struktur skrip, wartawan mengisahkan secara jelas
bahwa tindakan Andi Taufan melampaui kewenangan yang dimiliki
seorang Staf Khusus Presiden. Bisa dilihat pada paragraf keempat,
wartawan menuliskan secara detail poin pertama dari Pasal 18 Perpres 39
tahun 2018 yang berisi, bahwa Staf Khusus Presiden melaksanakan tugas
45
tertentu yang diberikan Presiden, diluar tugas yang sudah dicakup dalam
susunan organisasi kementrian dan instansi pemerintah lainnya.
Upaya wartawan untuk menyampaikan peristiwa yang terjadi juga
dituliskan pada bagian akhir paragraf. Dimana wartawan menulis fakta
dari Andi Taufan, hingga surat konroversial yang ramai beredar di media
sosial. Diketahui, dalam surat tersebut, Andi menunjuk langsung
perusahaan pribadi miliknya untuk menjadi mitra dalam program yang
dibuatnya sendiri saat menjadi Staf Khusus Jokowi, wartawan menyajikan
kelengkapan unsur 5W+1H dalam berita tersebut.
3. Struktur Tematik
Secara tematik, paragraf yang ditulis mengusung dua ide yakni
menekan pada langkah Andi berpotensi menimbulkan konflik kepentingan
serta pelanggaran yang dilakukan menyalahi Pasal 18 Pepres 39 Tahun
2018. Hal ini dapat diamati pada bagian detail kalimat yang ditulis dalam
berita: “…lantaran Andi Taufan dinilai memanfaatkan situasi darurat demi
keuntungan pribadi.”55
Pada detail kalimat ini menunjukan bahwa
tindakan Andi dapat menimbulkan konflik kepentingan karena dalam
suratnya, Andi langsung menunjuk perusahaan yang ia pimpin yakni PT
Amartha Mikro Fintek untuk menjadi mitra dari program yang dibuatnya.
Kemudian pada paragraf berikutnya wartawan mejelaskan detail
point isi Pepres Pasal 18 yang menguatkan bahwa tindakan Andi
menyalahi peraturan Pepres tersebut. Selain itu, Pada paragraph keempat,
waratawan menyampaikan koherensi kalimat dengan mengutip kata good
governance. “…oleh karena itu, Aboe Bakar mengingatkan anggota
Eksekutif ataupun Legislatif untuk menyelenggarakan prinsip-prinsip good
governance.”56
Hal ini disampaikan pada pernyataan narasumber untuk
mengingatkan anggota Eksekutif maupun Legislatif lainnya agar tidak ada
tumpang tindih dalam menjalankan tugas seperti yang dilakukan Andi.
4. Struktur Retoris
55 IDN Times, Ketua MKD DPR: Staf Khusus Jokowi Andi taufan „offside‟. 14 April
2020
56
Aboe Bakar Alhabsy. Ketua MKD DPR: Staf Khusus Jokowi Andi taufan „offside‟.
IDN Times. 14 April 2020
46
Dilihat dari struktur retoris dalam pemberitan ini juga terdapat
penekanan-penekanan tertentu pada level kata. Penggunaan kata tenaga
ahli DPR menunjukkan kata ganti untuk anggota DPR. Pernyataan ini
ditulis oleh wartawan saat menyetarakan kewenangan yang dimiliki Staf
Khusus dengan anggota DPR lainnya. Artinya dalam kasus ini bukan
hanya Staf Khusus Presiden tetapi juga berlaku untuk anggota DPR yang
tidak memiliki kewenangan untuk menggunakan kop surat Sekertariat
Negara.
Selain itu, penggunaan kata „tumpang tindih‟ juga ditemukan pada
paragraf terakhir. Kata ini dimaknai sebagai, cara kerja Andi Taufan yang
bercampur aduk dengan tugas pemerintah. Staf Khusus seharusnya
melaksanakan tugasnya untuk membantu tugas tertentu yang diberikan
Presiden, bukan memasuki ranah instansi Pemerintah lainnya.
5. Kesimpulan Analisis Berita 1
Dari analisis berita pertama, penuis melihat bahwa IDN Times
ingin menekankan bahwa tindakan yang dilakukan oeh Andi Taufan sudah
melewati batasan dalam menjalankan tugasnya sebagai Staf Khusus
Presiden. Hal itu bisa diperhatikan pada struktur sintaksis, judul Artikel
menggunakan kata offside menjelaskan pelanggaran dari tugas Staf
Khusus yang tertuang dalam Pasal 18 Pepres 39 Tahun 2018 terkait tugas
dari Staf Khusus.
IDN Times juga menggunakan pernyataan dari Ketua MKD DPR
untuk mengonstruksi bahwa tindakan Andi Taufan memang melanggar
dan berpotensi menimbulkan konflik kepentingan. Hal ini diperkuat
dengan penjelasan terkait fungsi Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD)
sebagai, salah satu alat kelengkapan DPR RI yang bertujuan menjaga serta
menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat DPR sebagai lembaga
perwakilan rakyat. Di mana MKD menilai langkah yang dilakukan Andi
Taufan dinilai telah melampaui kewenangan yang dimiliki seorang Staf
Khusus.
47
2. Berita 2 Edisi 14 April 2020
Tabel 4.3 Temuan Data Berita 2
Perangkat
Framing
Unit yang
Diamati
Data Pengamatan
Struktur
Sintaksis
Headline/Judul Teguran Keras Istana ke Stafsus
Presiden Andi Taufan
Lead Andi Taufan Garuda Putra, staf
khusus Presiden Joko "Jokowi"
Widodo, mendapat teguran keras
dari Istana. Hal itu
disampaikan Tenaga Ahli Utama
Kantor Staf Presiden (KSP) Donny
Gahral Adian.
Latar Informasi Teguran ke Andi terkait surat yang
ditujukan kepada para Camat untuk
mendukung program relawan desa
lawan COVID-19.
Kutipan Sumber “Yang bersangkutan sudah ditegur
keras dan sudah meminta maaf
secara terbuka juga melalui surat
yang sudah diviralkan,” kata Donny
pada Selasa (14/4).
“Yang bersangkutan juga sudah
mengaku salah dan meminta maaf
secara terbuka. Jadi kita bisa
kesampingkan dan kembali berfokus
pada penanganan COVID-19,” ujar
Donny.
Pernyataan Donny menyampaikan teguran
diberikan agar Andi tidak
48
mengulangi kesalahannya lagi. Andi
sendiri juga sudah memberikan surat
permintaan maaf terbuka.
Penutup Melalui keterangan tertulis, Andi
membenarkan beredarnya surat
bernomor 003/S-SKP-
ATGP/IV/2020 yang ia tanda
tangani itu. Menurutnya surat
tersebut bersifat pemberitahuan
dukungan program Desa Lawan
COVID-19 yang diinisiasi oleh
Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
(Kemendes-PDTT)
Struktur Skrip What Andi TAufan Garuda mendapat
teguran dari Istana terkait surat yang
mengatas namakan dirinya terkait
surat yang ditujukan kepada para
Camat seluruh Indonesia.
Where Jakarta
When Selasa, 14 April 2020
Who Donny Gahral Adian, Andi Taufan
Garuda
Why Andi Taufan membuat surat edaran
melibatkan perusahaannya sebagai
relawan di desa terkait COVID-19
How Tidak ada dalam artikel
Struktur
Tematik
Paragraf,
proposisi,
kalimat,
Pragraf 1: Tenaga Ahli Utama
Kantor Staf Presiden menyampaikan
Teguran kepada Andi taufan
49
hubungan antar
kalimat
Garuda, Staf Khusus Presiden Joko
Widodo terkait surat yang beredar.
Paragraf 2: Dalam suratnya Andi
akan memberi edukasi kepada warga
terkait COVID-19 dan pendataan
kebutuhan Alat Pelindung Diri
(APD) di Puskesmas.
Paragraf 3: Staf khusus Presiden
Andi Taufan Garuda Putra mengakui
kesalahannya. menyampaikan
teguran diberikan agar Andi tidak
mengulangi kesalahannya lagi.
Paragraf 4: Terkait adanya kritikan
agar Andi Taufan mengundurkan
diri dari jabatan staf khusus.
Paragraf 5: Dalam surat yang
beredar, Andi menjelaskan bahwa
nantinya ada petugas lapangan
Amartha yang memberi edukasi
COVID-19 kepada masyarakat di
desa meliputi sejumlah aspek.
Paragraf 6: Andi Taufan
membenarkan beredarnya surat
bernomor 003/S-SKP-
ATGP/IV/2020 yang ia tanda
tangani itu melalui keterangan
tertulis.
Paragraf 7: Andi mengatakan
dukungan tersebut berdasar
kemanusiaan dengan biaya yang
dikeluarkan oleh pihak Amartha dan
donasi masyarakat.
50
Struktur
Retoris
Kata, idiom,
gambar/foto,
grafik
Penggunaan kata „viralkan’
memiliki arti penyebaran sesuatu
yang menyebar secara cepat.
Penggunaan kata pemegang „hak
preogratif‟ memiliki arti kekuasaan
istimewa yang dimiliki oleh
seorang Presiden tanpa dapat
dicampuri oleh lembaga lainnya.
Analisis
1. Struktur Sintaksis
Dengan melihat judul pada berita kedua, sudah sangat jelas, disini
wartawan menuliskan, bahwa tindakan yang dilakukan oleh Andi Taufan
sudah mendapat teguran dari pihak Istana. Teguran ini diberikan, akibat
munculnya polemik dari berbagai kalangan masyarakat. Hal ini diperkuat
dengan penulisan informasi yang berasal dari pihak Tenaga Ahli Kantor
Staf Presiden.
Kutipan yang dipakai juga menjelaskan hal yang sama yaitu Andi
Taufan sebagai yang bersangkutan sudah ditegur keras oleh Istana dan
Andi sudah meminta maaf secara terbuka. Hal ini disampaikan lewat
pernyataan Donny Gahal Adian selaku Tenaga Ahli Utama Kantor Staf
Presiden (KSP). Masih menggunakan pernyataan yang sama, Donny juga
menyebut bahwa Andi sudah meminta maaf dan siap untuk kembali
bekerja untuk penanganan Covid-19. Pada pernyataan ini wartawan
memberi gambaran bahwa teguran yang diterima Andi adalah sebuah
peringatan untuk dirinya agar tidak mengulangi kesalahannya lagi. Namun
disisi lain bentuk teguran yang berasal dari Istana ini seolah memunculkan
anggapan bahwa teguran tersebut cukup untuk menebus kesalahannya.
Pada bagian penutup wartawan kembali menampilkan pernyataan
Andi yang membenarkan adanya peredaran surat yang kontroversial
tersebut. Dengan menggunakan kutipan pernyataan tertulis yang
disampaikan Andi, benar bahwa ia mengeluarkan surat bernomor 003/S-
51
SKP-ATGP/IV/2020 yang ia tandatangani berserta kop surat Sekertariat
Kabinet.57
2. Struktur Skrip
Jika diamati dari struktur skrip, dapat dilihat bahwa berita ini
disusun untuk memberikan keterangan bahwa Istana telah melalukan
tindakan terhadap kesalahan yang dibuat oleh salah satu Staf Kusus
Bidang Ekonomi dan Keuangan, Andi Taufan Garuda. Artikel berita ini
juga melengkapi dari berita dan kejadian sebelumnya. Hal ini dapat dilihat
dari unsur why dalam berita.
Sebelumnya surat yang dikeluarkan oleh Andi Taufan Garuda,
menjadi perbincangan di tengah masyarakat dan para tokoh. Beberapa
pihak menilai, aktivitas yang dilakukan Andi Taufan dengan membuat
surat edaran resmi yang melibatkaan perusahaan pribadi miliknya dinilai
syarat akan konflik kepentingan dan menjadi unsur why dalam berita ini.
Namun dalam artikel ini tidak disebutkan secara detail bagaimana bentuk
teguran keras yang dimaksud.
3. Struktur Tematik
Melihat dari struktur tematik pada artikel berita kedua ini, dapat
diperhatikan pada urutan peristiwa yang ditulis oleh wartawan. Terdapat
dua tema yang membahas Staf Khusus Presiden. Pertama adalah soal,
teguran yang dikeluarkan oleh pihak Istana. Kemudian berikutnya adalah,
soal opsi pemberhentian Andi Taufan Garuda, karena banyaknya kritikan
yang masuk akibat kinerjanya yang dinilai telah melewati wewenangnya
sebagai Stafsus. Hal ini dapat diamati dalam penempatan urutan
pernyataan narasumber yang ditulis oleh wartawan pada paragraf ke empat
dalam susunan artikel berita.
Dalam kutipan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP)
Donny Grahal Adian menyatakan bahwa pemberhentian tergantung pada
keputusan Presiden Jokowi dan meminta kesukarelan pihak yang
besangkutan. Tidak jauh dari pernyataan dari narasumber, wartawan juga
menjelaskan hal yang sama bahwa yang berhak memberhentikan Andi
57 IDN Times, Teguran Keras Istana ke Stafsus Presiden Andi Taufan, 14 April 2020
52
Taufan adalah Presiden dan keinginanannya sendiri. Ini berarti apa yang
ditulis wartawan hanya ingin menyampaikan dan mengubungkan poin-
poin yang disampaikan dari sumber informasi.
Dalam paragraf kelima pun pembaca diajak untuk mengingatkan
kembali kesalahan yang dibuat Andi Taufan dimana telah membuat surat
edaran yang melibakan perusahaan pribadi yang dipipimpinya.
Selanjutnya wartawan juga menuliskan jika tindakan yang dilakukan oleh
Andi tersebut dapat memicu konflik kepentingan karena melibatkan pihak
PT Amartha Fintek dan donasi dari masyarakat.
4. Struktur Retoris
Secara retoris dalam artikel ini terdapat kata viralkan. Hal ini
disampaikan langsung oleh narasumber terkait permintaan maaf terbuka
oleh Andi Taufan atas kesalahannya setelah ditegur Istana. Penggunaan
kata „viralkan’ memiliki arti penyebaran sesuatu yang menyebar secara
cepat. Permintaan maaf yang diberikan Andi melaui surat tertulis dan
tersebar luas baik di media online, mapun di media lainnya.
Penggunaan kata pemegang „Hak Preogratif‟ yang ada dalam berita
memiliki arti kekuasaan istimewa yang dimiliki oleh
seorang Presiden tanpa dapat dicampuri oleh lembaga lainnya. Artinya
hanya Presiden yang berhak mencopot dan dapat memberhentikan Staf
Khususnya. Oleh karena itu narasumber juga menyebutkan Presiden
Jokowi selaku pemegang hak prerogatif.
5. Kesimpulan Analisis Berita 2
Dalam analisis berita kedua dapat disimpulkan bahwa IDN Times
ingin mengarahkan pembaca bahwa sudah adanya respon dari Istana
terkait kesalahan yang dilakukan Andi Taufan. Namun tidak hanya itu,
temuan pada struktur tematik dalam berita kedua ini juga menyinggung
tentang pemberhentian Staf khusus yang hanya bisa dilakukan oleh
Presiden. Dalam hal ini ada pandangan lain bahwa teguran Istana kepada
Andi Taufan dinilai sebagai formalitas dan tidak cukup untuk menebus
kesalahannya sehingga harus ada tindakan tegas seperti pemberhentian
dari jabatannya.
53
3. Berita 3 Edisi 15 April 2020
Tabel 4.4 Temuan Data Berita 3
Perangkat
Framing
Unit yang
Diamati
Data Pengamatan
Struktur
Sintaksis
Headline/Judul ICW Desak Presiden Pecat Andi
Taufan dari Posisi Staf Khusus
Lead Organisasi Indonesia Corruption
Watch (ICW) mendesak Presiden
Joko "Jokowi" Widodo agar segera
mencopot salah satu staf khusus
millennial, Andi Taufan Garuda
Putra.
Latar
Informasi
Peneliti ICW, Lalola Ester dalam
keterangan tertulis yang sama
menilai konflik kepentingan
merupakan salah satu pintu masuk
untuk berbuat korupsi. Oleh sebab
itu sebagai pejabat publik harus
dapat membedakan mana
kepentingan pribadi dan publik.
Kutipan
Sumber
“ICW menilai langkah Staf Khusus
Presiden Andi Taufan mengarah
pada konflik kepentingan. Sebagai
pejabat publik, ia tak berpegang pada
prinsip etika publik” ungkap Wana
melalui keterangan tertulis pada
Selasa malam (14/4).
"Dia juga bisa menguntungkan
kepentingan pribadi, keluarga,
54
perusahaan pribadi, partai politik dan
lain-lain," tutur Lalola.
Pernyataan Lalola menggaris bawahi, konflik
kepentingan sendiri tidak semata-
mata mendapat keuntungan material
semata.
Sebagai pejabat publik, kata Wana,
seharusnya mereka sadar dalam
mengambil keputusan tertentu harus
didasarkan pada nilai-nilai luhur
serta kepentingan publik. Lalu, apa
respons Andi ketika ia mengetahui
surat pengajuan kerja sama itu bocor
di ruang publik?
Penutup Di bagian akhir, ICW mendesak agar
Presiden Jokowi turut melakukan
evaluasi ke staf khusus lainnya yang
juga memiliki posisi di tempat lain
bila terbukti ada stafsus yang
menggunakan jabatannya untuk
melakukan penyimpangan an
langsung memecatnya.
Struktur Skrip What Desakan dari Organisasi Indonesia
Corruption Watch (ICW) kepada
presiden untuk memecat Staf Khusus
milenial, Andi Taufan Garuda.
Where Jakarta
When Rabu, 15 April 2020
Who Wana Alamsyah, Laloa Ester, Andi
55
Taufan Garuda, Joko Widodo
Why ICW menilai konflik kepentingan
adalah pintu masuk korupsi dan
konflik kepentingan sendiri tidak
semata-mata mendapat keuntungan
material semata.
How Surat yang ditulis oleh Andi Taufan
menerabas sistem birokrasi dan
mengabaikan beberapa instansi.
Struktur
Tematik
Paragraf,
proposisi,
kalimat,
hubungan
antar kalimat
Pragraf 1: Organisasi Indonesia
Corruption Watch (ICW) mendesak
Presiden Joko Widodo agar segera
mencopot salah satu staf khusus
millennial, Andi Taufan Garuda
Putra.
Paragraf 2: CEO PT Amartha Micro
Fintech itu dinilai memiliki konflik
kepentingan karena personel di
perusahaan yang ia dirikan
dikerahkan menjadi relawan di
program milik Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi
Paragraf 3: Sebagai pejabat publik,
ia tak berpegang pada prinsip etika
publik
Paragraf 4: Konflik kepentingan
sendiri tidak semata-mata mendapat
keuntungan material semata.
Paragraf 5: Surat yang ditulis oleh
Andi Taufan menerabas sistem
56
birokrasi dan mengabaikan beberapa
instansi
Paragraf 6: selaku stafsus, Andi
Taufan tidak memahami tata
birokrasi yang ada
Paragraf 7: Presiden Jokowi didesak
untuk melakukan evaluasi terhadap
stafsus lain yang memiliki jabatan di
tempat lain
Struktur
Retoris
Kata, idiom,
gambar/foto,
grafik
Penggunaan kata mencopot pada
awal paragraf untuk menerangkan
pemecatan Andi taufan terkait
kesalahannya.
Penggunaan kata Menerabas
memiliki persamaan arti dengan
menerobos. Yang dimaksud
menerobos disini bahwa andi taufan
melewati batas system birokrasi
Penggunaan kata Nilai nilai luhur
yang berarrti dalam pandangan
ideologi Pancasila
mengandung nilai-nilai yang menjadi
pedoman hidup bagai masyarakat
Indonesia untuk membangun
tolerasnsi tinggi, menghargai sesama,
adil, mau bersatu, saling gotong
royong dan mempunyai prinsip
ketuhanan.
Analsisis
1. Strktur Sintaksis
57
Pada berita ketiga, IDN Times menulis judul “ICW Desak Presiden
Pecat Andi Taufan dari Staf Khusus”. Dilihat dari judul dan lead yang
ditulis pada paragraf pertama dapat diketahui bahwa artikel ini menjadi
penegasan tehadap kasus Staf Khusus Andi Taufan yang menimbulkan
kontroversi. Selain itu artikel ini ingin mengarahkan pembaca bahwa yang
dilakukan Andi adalah sebuah kesalahan dan harus ada hukumannya. Pada
latar informasi awal wartawan menuliskan pernyataan dari Organisasi
Indonesia Corruption Watch (ICW) yakni Wana Alamsyah yang menilai
surat dengan kop Sekretariat Kabinet yang dan ditulis oleh Andi Taufan
bermasalah.
Selain itu wartawan juga menuliskan kutipan lain dari Organisasi
Indonesia Corruption Watch (ICW) Laloa Ester. Dimana Laola menilai,
yang dilakukan Andi Taufan memicu terjadinya konflik kepentingan.
Selain itu Laola juga menambahkan jika tindakan yang dilakukan Andi
Taufan tidak berpegang pada prinsip etika publik. Kemudian, Laloa juga
mengatakan bahwa konflik kepentingan yang dilakukan Andi tidak
semata-mata mendapat keuntungan material semata.
Hal ini secara tidak langsung menekan kepada pembaca bahwa
kutipan sumber informasi yang ditulis oleh wartawan sangat relevan,
mengingat ICW merupakan sumber dari organisasi non-pemerintah yang
mempunyai misi untuk mengawasi dan melaporkan kepada publik
mengenai aksi korupsi yang ada di Indonesia.
Penutup yang disajikan oleh wartawan pada artikel ini yakni
desakan dari ICW kepada presiden untuk mengevaluasi stafsus lainnya
yang memiliki jabatan ditempat lian seperti Andi yang juga menjabat
sebagai CEO PT Amartha Mikro Fintech. Dalam pernyataannya ICW
meminta Presiden langsung memecat bila terbukti ada stafsus yang
menggunakan jabatannya untuk melakukan penyimpangan.
2. Struktur Skrip
Pada struktur skrip kelengkapan berita dituliskan penyampaian
alasan ICW soal pencopotan posisi Andi Taufan sebagai Staf Khusus
58
Jokowi. Selain itu jika dilihat dari unsur why dalam artikel, wartawan
menuliskan soal adanya celah korupsi yang diakibatkan oleh tindakan
Andi Taufan yang dinilai mengabaikan sistem birokrasi. Seperti yang
dikutip Laola, sejak dilantik Staf Khusus presiden dinilai tidak memiliki
tugas, fungsi dan kewenangan yang jelas. Apalagi setelah munculnya
kasus Andi Taufan yang dinilainya telah menerabas sistem berokrasi dan
menyalahgunakan tugasnya sebagai pejabat publik.
Keseluruhan unsur yang ditampilkan dalam artikel berita
menjelaskan secara berurut fakta yang akan disampaikan. Pendapat yang
dinyatakan oleh ICW tentang kesalahan Andi yang tidak didasar pada
prinsip etika publik serta tidak memahami tata birokrasi. Kemudian,
wartawan memperkuat dan memperkaya berita tersebut dengan
menuliskan Pasal 3 Peraturan Presiden nomor 11 Tahun 2015 mengenai
pelaksanaan kebijakan di bidang politik dan pemerintahan umum.
3. Struktur Tematik
Melihat dari struktur Tematik pada artikel berita ketiga ini, dapat
diperhatikan pada urutan peristiwa yang ditulis oleh wartawan. Terdapat
tema yang membahas bahwa konflik kepentingan tidak semata-mata
mendapat keuntungan material. Hal ini yang menjadi alasan ICW
menyebut bahwa konflik kepentingan ini menjadi pintu masuk korupsi dan
mendesak agar Andi segera dicopot dari jabatan. Salah satu pola
terjadinya pola kepentingan yakni hubungan personal dimana pendekatan
ini bersifat personal, maka nilai-nilai individu sangat berperan dan
mempengaruhi keputusan. Keputusan yang Andi lakukan dinilai salah dan
telah menimbulkan konflik kepentingan.
Selain itu, upaya wartawan dalam menyampaikan fakta bahwa
Andi tidak memahami sistem birokrasi dijelaskan pada pernyataan tentang
pengajuan surat ke camat seharusnya dilakukan oleh masing-masing
kepala daerah yang akan didapat melalui Kemendagri. Detail bahwa Andi
tidak berpegang pada prinsip etika publik menurunkan kredibilatas Andi
sebagai bagian dari pejabat publik yang telah dipilih Presiden. Berikutnya
59
wartawan menuliskan tambahan kutipan Wana yang diakhiri dengan
petanyaan kepada pembaca “…lalu apa respon Andi keika ia mengetahui
surat pengajuan kerja sama itu bocor ke publik?”58
dalam hai ini penulis
ingin kembali mengingatkan kepada pembaca apakah keputusan Andi
sudah memenuhi nilai nilai luhur dan kepentingan publik.
4. Struktur Retoris
Secara retoris dapat diamati pada beberapa pilihan kata yang
dipakai dalam artikel berita ini, Terdapat kata „mencopot‟. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mencopot memiliki arti melepas atau
mencabut. Hal ini dimaksudkan bahwa ICW ingin Presiden segera
mencabut Andi dari jabatan staf khususnya sebagai hukuman tepat karena
keslaha yang dibuatnya.
Penggunaan kata „Menerabas‟ memiliki persamaan arti dengan
„Menerobos‟. Yang dimaksud menerobos disini bahwa Andi Taufan
melewati batas sistem birokrasi maksudnya adalah untuk pengajuan surat
ke camat, seharusnya itu dilakukan oleh masing masing kepala daerah, dan
mereka akan mendapat surat rekomendasi dari Kementian dalam Negeri.
Kata nilai-nilai luhur juga terdapat dalam artikel berita ini,
penggunaan kata nilai-nilai dimaksudkan untuk menyinggung Andi
sebagai pejabat publik harusnya Andi memiliki kesadaran dalam
pengambilan keputusan agar tidak menjadi kesalahan. Penggunaan kata
nilai-nilai luhur yang berarti dalam pandangan ideologi Pancasila
mengandung nilai-nilai yang menjadi pedoman hidup bagai masyarakat
Indonesia untuk membangun toleransi tinggi, menghargai sesama, adil,
mau bersatu, saling gotong royong dan mempunyai prinsip ketuhanan.
5. Kesimpulan Analisis Berita 3
IDN Times pada berita ketiga ini ingin menekan agar adanya
tindakan dari Presiden yang lebih kuat berupa pemecatan. Andi dinilai
sudah melewati tugas dan wewenangnya sebagai Staf Khusus Presiden
58 IDN Times, ICW Desak Presiden Pecat Andi Taufan dari Posisi Staf Khusus. 14 April
2020
60
karena mengirimkan surat kepada Camat seluruh Indonesia untuk
menyetujui kerjasama yang dilakukan lewat perusahaan pribadi miliknya.
Tentu hal ini, dinilai ICW sebagai suatu kesalahan yang bisa mengarah
pada konflik kepentingan. Dimana ICW sendiri menilai jika konflik
kepentingan yang nantinya bisa terjadi merupakan gerbang awal dari pintu
masuknya korupsi.
Selain itu jika dilihat dari struktur skrip berita tersebut, pemilihan
ICW sebagai sumber informasi dinilai jadi pilihan tepat. Hal ini karena
ICW sendiri adalah organisasi non-pemerintah yang mempunyai misi
untuk mengawasi dan melaporkan kepada publik mengenai aksi korupsi
yang ada di Indonesia.
4. Berita 4 Edisi 15 April 2020
Tabel 4.5 Temuan Data Berita 4
Perangkat
Framing
Unit yang
Diamati
Data Pengamatan
Struktur
Sintaksis
Headline/Judul Warganet Soroti Tata Bahasa Surat
Andi Taufan, Ada
Malaadministrasi?
Lead Staf Khusus Kepresidenan Andi
Taufan Garuda Putra menjadi buah
bibir di masyarakat. Hal itu terkait
dengan beredarnya surat berkop
Sekretariat Kabinet yang
ditandatangani langsung oleh Andi.
Latar
Informasi
Seorang warganet Twitter
@trendingtopiq justru merevisi
pengguna tata bahasa pada surat
tersebut. Bukan hanya itu saja,
@trendingtopiq juga menilai
adanya dugaan malaadministrasi
dalam surat itu.
61
Kutipan
Sumber
“Dia pun mengkritik substansi
surat tersebut, "Milenial sih
milenial, tapi urusan begini tetap
harus menghindari konflik
kepentingan," ujar @trendingtopiq
pada Selasa (14/4) pukul 09.54
WIB.
"3. Catatan saya yang menyatakan
"lain kali, biar Amarta yang
bersurat kepada Kementerian
Desa, lalu Kementerian bersurat
kepada kepala daerah" adalah
kaidah surat-menyurat secara
umum," tutur @trendingtopiq pada
Rabu (15/4) pukul 13.24 WIB.
"Dalam proyek tersebut, yang
berkepentingan adalah Amartha
(kepada Kementerian Desa dan
camat), bukan Staf Khusus
Kepresidenan. Oleh karena itu,
sudah sewajarnya yang bersurat
adalah Amartha, bukan Staf
Khusus Kepresidenan," lanjutnya.
Pernyataan Ia juga menilai, pada surat tersebut
terdapat malaadministrasi sampai
dengan konflik kepentingan. Ia
berpendapat bahwa seharusnya
Andi tidak membawa jabatannya
sebagai Stafsus Kepresidenan.
Sebab, ungkapnya, PT Amartha
62
Mikro Fintek lah yang memiliki
kepentingan kepada Kementerian
Desa dan Camat.
Penutup Andi mengatakan dukungan
tersebut berdasar kemanusiaan
dengan biaya yang dikeluarkan
oleh pihak Amartha dan donasi
masyarakat.
Struktur Skrip What Staf Khusus Kepresidenan Andi
Taufan Garuda Putra menjadi buah
bibir di masyarakat terkait dengan
beredarnya surat berkop Sekretariat
Kabinet yang ditandatangani
langsung oleh Andi.
Where Media sosial Twitter
When Rabu, 15 April 2020
Who Andi Ttufan Garuda
Why -
How -
Struktur Tematik Paragraf,
proposisi,
kalimat,
hubungan
antar kalimat
Pragraf 1: Andi Taufan Garuda
Putra menjadi buah bibir
di masyarakat terkait dengan
beredarnya surat berkop Sekretariat
Kabinet yang ditandatangani
langsung oleh Andi
Paragraf 2: Dalam surat Andi
meminta dukungan para camat
terkait perusahaannya, PT Amartha
Mikro Fintek yang akan memberi
edukasi kepada warga terkait
63
COVID-19 dan pendataan
kebutuhan alat pelindung diri
(APD) di puskesmas.
Paragraf 3: akun @trendingtopiq
merevisi dengan rinci tata bahasa
dalam surat tersebut. Bahkan,
awalan surat saja sudah langsung
ada kesalahan.
Paragraf 4: Diduga ada
malaadministrasi dan adanya
konflik kepentingan terkait surat
tersebut
Paragraf 5: Melalui keterangan
tertulis, Andi membenarkan
beredarnya surat tersebut bersifat
pemberitahuan dukungan program
Desa Lawan COVID-19
Paragraf 6: Andi mengaku kegiatan
itu tidak gunakan APBN maupun
APBDAndi mengatakan dukungan
tersebut berdasar kemanusiaan
dengan biaya yang dikeluarkan
oleh pihak Amartha dan donasi
masyarakat.
Struktur Retoris Kata, idiom,
gambar/foto,
grafik
Penggunaan kata buah bibir
memiliki arti bahan pembicaraan.
Buah bibir biasa digunakan kepada
seseorang yang menjadi topik
perbincangan. Dalam hal ini andi
menjadi perbincangan masyarakat
64
karena kontroversinya.
Malaadministrasi menjelaskan
bahwa perilaku atau perbuatan
melawan hukum, melampaui
wewenang, menggunakan
wewenang untuk tujuan lain dari
yang menjadi tujuan wewenang
tersebut.
Penggunakan kata Wow! seolah
olah ini merupakan hal yang luar
biasa karna sumber informasi
menemukan beberapa kesalahan
dalam surat yang ditulis Andi.
Analisis
1. Struktur Sintakis
Dengan mengamati judul „Warganet Soroti Tata Bahasa Surat Andi
Taufan, Ada Malaadministrasi?‟ terlihat gambaran bahwa berita kempat
ini hanya ingin menjelaskan detail surat yang ditulis Andi Taufan dan tata
bahasa yang digunakan. Sumber informasi dalam berita ini menggunakan
satu sumber dari media sosial Twitter yakni dari akun @trendingtopiq.
Latar yang dipilih adalah soal Staf Khusus Kepresidenan Andi Taufan
Garuda Putra yang menjadi buah bibir di masyarakat. Dimana hal ini
menjadi penjelas kemana arah berita ini akan ditulis.
Penggunaan sudut pandang narasumber dari seorang warganet
Twitter @trendingtopiq yang menilai adanya dugaan malaadministrasi
dalam surat yang dibuat oleh Andi Taufan. Dimana dalam berita ini,
wartawan menuliskan bahwa Andi seharusnya tidak membawa jabatannya
sebagai Stafsus Presiden sehingga menimbulkan polemik bahwa
perusahaan PT Amartha Mikro Fintek yang dipimpinnya adalah
perusahaan yang telah dipilih Presiden serta memiliki kepentingan untuk
mengatur Kementerian Desa dan juga Camat.
65
2. Struktur Skrip
Pada unsur struktur skrip, berita ini tidak memenuhi kelengkapan
unsur how dan why yang menjadi kekurangan dalam penulisan sebuah
berita. Dalam berita keempat ini wartawan hanya menuliskan sumber
kutipan yang berasal dari warganet Twitter @trendingtopiq.
Peneliti menilai, berita ini ditulis hanya untuk pelengkap dari
pemberitaan sebelumnya. Namun secara substansi berita ini tetap
menekankan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Andi Taufan dinilai
menyalahi tugas dan wewenangnya sebagai seoarang Staf Khusus
Presiden.
3. Struktur tematik
Dilihat dari struktur tematik terdapat dua tema yang dapat diamati
yakni tata bahasa dalam surat Andi dan juga dugaan adanya konflik
kepentingan terkait surat tersebut. Pertama, detail kata maaldministrasi
yang dipakai dalam judul menjelaskan bahwa hal ini merupakan perilaku
atau perbuatan melawan hukum, melampaui wewenang, menggunakan
wewenang untuk tujuan lain dari yang menjadi tujuan wewenang tersebut.
Hal ini disampaikan oleh sumber informasi yang menekan pada kalimat ”
Oleh karena itu, sudah sewajarnya yang bersurat adalah Amartha, bukan
Staf Khusus Kepresidenan”.59
Berikutnya, tema lain dari berita ini adalah revisi tata bahasa dalam
surat Andi yang terdapat beberapa kesalahan dan penulisan tata bahasa
yang dirasa kurang tepat, mengingat Andi Taufan sendiri sebagai kaum
milenial. Kritik ini disampaikan dalam detail kutipan akun @trendingtopiq
"Milenial sih milenial, tapi urusan begini tetap harus menghindari konflik
kepentingan,"
Selanjutnya pada paragraf ketiga terdapat detail kata Wow! Yang
diikuti tanda seru pada bagian awal paragraf. Penulis menilai, bahwa
wartawan ingin menyampaikan kepada pembaca bahwa pemberitaan ini
menjadi penting dan sesuatu yang hebat karena ada yang mampu
menemukan kesalahan tata bahasa yang terdapat dalam isi surat yang
59 IDN Times, Warganet Soroti Tata Bahasa Surat Andi Taufan, Ada Malaadministrasi?,
15 April 2020
66
dibuat oleh Andi Taufan. Selain itu, pemilihan kata ganti „warganet‟ juga
dipilih wartawan karena dinilai pemberitaan terkait Andi Taufan memang
sedang menjadi perbincangan oleh banyak orang khususnya di media
sosial.
4. Struktur Retoris
Upaya ingin menjelaskan kepada pembaca bahwa berita ini
menarik juga dapat dilihat dari struktur retoris. Penggunaan kata „buah
bibir‟ dibagian awal menjadi pilihan kata yang mewakili situasi bahwa
tindakan yang dilakukan Andi Taufan tengah menjadi perbincangan
hangat ditengah masyarakat dan menuai berbagai komentar. Salah satunya
di media sosial Twitter.
Selanjutnya pemilihan kata Malaadministrasi yang
menggambarkan tindakan yang dilakukan oleh Andi Taufan sebagai suatu
tindakan yang diartikan sebagai sesuatu yang melawan hukum, melampaui
wewenang dan menggunakan wewenang untuk tujuan lain. Selain itu,
pemilihan kata Wow! Pada berita tersebut juga menggambarkan dalam
berita ini sebagai suatu kejadian yang luar biasa sebab warganet
berpandangan sangat mendetail soal surat yang dikeluarkan oleh Andi
Taufan.
5. Kesimpulan Analisis Berita 4
Temuan pada keseluruhan analisis diatas menunjukan bahwa
dalam berita keempat yang ditulis oleh IDN Times terkait kasus Andi
Taufan Garuda adalah adanya respon yang kuat dari masyarakat hingga
dapat menyoroti tata bahasa surat yang ditulis Andi. Dalam hal ini juga
dijelaskan bagaimana surat tersebut menunjukan adanya tindakan konflik
kepentingan sampai kredibilitas Andi sebagai Staf khusus yang juga
dipertanyakan.
Dilihat pada struktur sintaksis yang menjadi sumber informasi
adalah warganet, dimana warganet adalah masyarakat yang berkomentar di
media sosial online. Di sini IDN Times ingin mengarahkan kepada
pembaca bahwa kasus ini bukan hanya dikritik dan mendapat sorotan dari
pihak politik saja, namun masyarakat lain khususnya di media sosial.
67
5. Berita 5 Edisi 15 April 2020
Tabel 4.6 Temuan Data Berita 5
Perangkat
Framing
Unit yang
Diamati
Data Pengamatan
Struktur
Sintaksis
Headline/Judul Pengamat: Jokowi Harus Pecat dan
Bubarkan Staf Khusus Millenial!
Lead Pengamat politik dari Universitas
Indonesia menyayangkan langkah
kontroversial yang dilakukan staf
khusus (stafsus) Presiden Andi
Taufan Garuda Putra. Apa yang
dilakukan Andi Taufan dapat
merusak citra Jokowi
Latar
Informasi
Menurut Ari, hal tersebut sangat
memalukan. Selain merusak nama
kelembagaan, aksi tidak terpuji ini
juga mengundang sinis terhadap
cara Istana menangani kasusnya.
Kutipan
Sumber
"Cara-cara yang dilakukan Andi
Taufan sangat tercela,
menggunakan kedudukannya untuk
kepentingan pribadi. Berbungkus
momentum penanganan COVID-
19 dengan mendompleng institusi
negara, sungguh tidak bisa
dimaafkan hanya dengan teguran,”
kata Ari kepada IDN Times
melalui keterangan tertulisnya,
Rabu (15/3).
“Presiden terlalu banyak staf dan
68
keberadaannya justru 'merecoki'
fungsi lembaga lain. Sejak awal,
saya melihat pembentukan staf
khusus ini hanya menampung
keberadaan kaum millennial, tetapi
seharusnya tidak dalam posisi staf
khusus. Lagipula ini periode
terakhir masa jabatan kedua dari
Jokowi, sehingga aura Istana tidak
sedang dalam kampanye," katanya
menegaskan.
“Langkah terbaik yang harus
dilakukan Jokowi adalah memecat
Andi Taufan serta membubarkan
keberadaan staf khusus. Akan lebih
elok jika Andi Taufan sendiri yang
mundur,” ujarnya.
Pernyataan Meski Tenaga Ahli Utama Kantor
Staf Presiden Donny Gahral
menyebut Istana telah melakukan
teguran keras, namun langkah
tersebut dinilai hanya basa-basi
belaka
Presiden dinilai terlalu banyak
memiliki staf khusus. Ari
menegaskan, harusnya Presiden
Joko “Jokowi” Widodo langsung
memecat sekaligus membubarkan
saja keberadaan staf khusus yang
menurutnya tidak memberikan
69
kontribusi kepada negara. Lebih
baik anggaran mereka dialihkan ke
penanganan COVID-19.
Dosen di Fakultas Komunikasi UI
ini menilai, apa yang dilakukan
Andi Taufan dapat berimbas
negatif terhadap keseriusan Jokowi
dalam memerangi wabah COVID-
19 di Tanah Air.
Penutup Lebih jauh Ari menambahkan
keberadaan staf khusus juga sering
melebihi porsi tugasnya. Semisal
fungsi juru bicara Istana yang
kerap diambil dan tugas menteri
juga sering diserobot karena
pernyataan lintas bidang.
Struktur Skrip What Apa yang dilakukan Andi Taufan
dapat merusak citra Jokowi
Where Jakarta
When Rabu, 15 April 2020
Who Pengamat Politik Universitas
Indonesia, Ari. Andi Taufan
Garuda, Presiden Jokowi
Why Presiden dinilai terlalu banyak
memiliki Staf Khusus dan
keberadaannya tidak memberikan
kontribusi kepada Negara.
How Langkah terbaik yang harus
dilakukan Jokowi adalah memecat
Andi Taufan serta membubarkan
70
keberadaan Staf Khusus. Akan
lebih baik jika Andi Taufan sendiri
yang mundur.
Struktur Tematik Paragraf,
proposisi,
kalimat,
hubungan
antar kalimat
Pragraf 1: Pengamat politik dari
Universitas Indonesia
menyayangkan langkah
kontroversial yang dilakukan Staf
Khusus (stafsus) Presiden Andi
Taufan Garuda Putra, yang
memanfaatkan surat berkop
Sekretariat Kabinet untuk
memasarkan perusahaan
pribadinya.
Paragraf 2: Teguran yang di
berikan Istana kepada Andi Taufan
dinilai hanya basa-basi.
Paragraf 3: Presiden dinilai terlalu
banyak memiliki Staf Khusus dan
dan keberadaannya justru
'merecoki' fungsi lembaga lain.
Paragraf 4: Apa yang dilakukan
Andi Taufan dapat berimbas
negatif terhadap keseriusan Jokowi
dalam memerangi wabah COVID-
19 di Tanah Air.
Paragraf 5: Keberadaan staf khusus
sering melebihi porsi tugasnya.
Struktur Retoris Kata, idiom,
gambar/foto,
grafik
Penggunaan kata mendompleng
memiliki arti ikut dengan cuma
cuma. Maksud dari kata ini ialah
Andi menggunakan kedudukannya
71
melalui institusi negara dalam
kepentingan pribadinya.
Kata Merecoki yang dimaksud
adalah menggangu fumgsi
Lembaga lainnya.
Diserobot mengambil hak atau
harta dengan sewenang-wenang
atau dengan tidak mengindahkan
hukum dan aturan
Analisis
1. Struktur Sintaksis
Melihat dari struktur sintaksis, pada bagian judul “Pengamat:
Jokowi Harus Pecat dan Bubarkan Staf Khusus Millenial!” Menunjukan
bahwa fakta kesalahan Andi Taufan harus ada hukuman atau ganjaran
yang setara. Di sini terdapat tanda petik pada judul, berati menujukan
penekanan makna tertentu yang mengarah kepada kritik terhadap
pembentukan Staf Khusus Milenial. Pada lead berita juga terlihat jelas
pendapat Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Ari yang
menyayangkan langkah kontroversial yang dilakukan Staf Khusus
(Stafsus) Presiden Andi Taufan Garuda Putra.
Kutipan yang dipakai menjelaskan kritikan terhadap tindakan Andi
yang dinilai oleh pengamat sebagai tindakan yang memalukan dan
merusak nama kelembagaan. Fakta bahwa presiden dinilai terlalu memiliki
banyak Staf Khusus menjadi salah satu alasan keberadaan Staf Khusus
tidak begitu diperlukan juga. Masih menggunakan pernyataan Pengamat
Politik Universitas Indonesia, Ari. Wartawan memberi gambaran bahwa
citra Jokowi dapat dirusak dan akan berimbas negatif terhadap keseriusan
Presiden dalam menangani pandemi Covid-19.
Pada bagian penutup artikel ini menggunakan kutipan Ari yang
mengatakan bahwa terbukti seorang Staf Khusus telah mengirim surat
72
abal-abal yang sudah diterima ratusan atau ribuan Camat hal ini
menunjukan keberadaan Staf Khusus juga sering melebihi porsi tugasnya.
Selain itu penulis menambah contoh lainnya yang juga melebihi porsi
tugas yakni fungsi juru bicara Istana yang kerap diambil dan tugas menteri
juga sering diserobot karena pernyataan lintas bidang.
2. Struktur Skrip
Dari struktur skrip, dapat dilihat bahwa wartawan ingin
mengarahkan kepada pembaca bahwa apa yang dilakukan Andi dapat
merusak citra Jokowi, disini penggunaan kata citra seolah olah kredibilitas
Presiden akan turun sebab tidak tegas dalam mengatur Staf Khusus yang
seharusnya membantunya dalam tugas tertentu. Secara tidak langsung juga
ini merupakan kritik terhadap Presiden mengenai pengangkatan Staf
Khusunya, hal ini dapat dilihat pada unsur why yang menjelaskan bahwa
Presiden memiliki banyak Staf Khusus yang keberadaanya tidak
memberikan kontribusi kepada Negara.
Upaya wartawan menyampaikan kembali bahwa fakta yang sudah
dilakukan Istana dengan memberi teguran kepada Andi Taufan itu hanya
sia-sia juga dituliskan pada bagian tengah paragraf. Di sini menjelaskan
apa dilakukan Andi Taufan seolah-olah bisa ditolerir hanya dengan
teguran sehingga membangun padangan lemah terhadap Istana dalam
menangani kasus Andi Taufan. Secara keseluruhan penulis juga
menyajikan kelengkapan unsur 5W+1H dalam berita tersebut.
3. Struktur Tematik
Dengan memerhatikan urutan tematik artikel ini dapat dilihat
bahwa adanya kekecewaaan yang besar terhadap Andi Taufan dan juga
pesan kritik terhadap Presiden Jokowi. Pada paragraf pertama, disebutkan
kutipan bahwa cara yang dilakukan Andi Taufan sangat tercela,
menggunakan kedudukannya untuk kepentingan pribadi. Kemudian,
wartawan juga menuliskan dalam berita tersebut bahwa teguran yang
diberikan Istana kepada Andi hanya basa-basi, hal ini berarti cara Istana
dalam menegur perbuatan Andi dirasa kurang cukup.
73
Masih menggunakan kutipan yang sama, pada paragraf berikutnya
Ari mengatakan bahwa keberadaan Staf Khusus hanya menampung kaum
Milenial dan seharusnya tidak perlu, hanya mengganggu fungsi lembaga
lainnya. Pada detail kata, … “lagipula ini periode masa jabatan kedua dari
Jokowi, sehingga aura Istana sedang dalam kampanye”60
hal ini
memberikan pesan bahwa Presiden tidak perlu memiliki banyak Staf
Khusus Milenial saat ini karena jabatan Jokowi yang tinggal satu periode
saja.
Selain itu, pada paragraf ke empat wartwan juga menjelaskan
bahwa apa yang dilakukan Andi Taufan dapat berimbas negatif terhadap
keseriusan Jokowi dalam memerangi wabah COVID-19 di Tanah Air.
Penempatan tema ini memberikan pandangan sejalan bahwa presiden
terlalu banyak memiliki Staf Khusus. Maka dari itu lengkah yang
seharusnya dilakukan Jokowi adalah dengan memberikan tindakan tegas
pada Staf Khususnya berupa pemecatan dan bukan hanya memberikan
teguran.
Pada bagian penutup juga dijelaskan kritikan terhadap Staf Khusus,
dimana keberadaan mereka dinilai sering melebihi tugas dan porsinya.
Padahal, tugas dan wewenang Staf Khusus sudah tercantum dalam
Peraturan Presiden nomor 17 Tahun 2012 Pasal 12 yaitu, bertugas untuk
memperlancar pelaksanna tugas Presiden. Namun dalam praktiknya tugas,
fungsi, serta kewenangan dari Staf Khusus tidak diketahui secara jelas
implementasinya. Hingga akhirnya ada salah satu Staf Khusus yang
menimbulkan kesalahan dan bepotensi pada konflik kepentingan.
4. Struktur Retoris
Pada struktur retoris dalam artikel ini penggunaan kata
„mendompleng‟ menurut KBBI memiliki arti ikut dengan cuma-cuma.
Maksud dari kata ini ialah Andi Taufan menggunakan kedudukannya
melalui institusi Negara dalam kepentingan pribadinya. Hal ini yang
menjadikan tindakan Andi yang berpotensi konflik kepentingan karna
60 Ari. Pengamat: Jokowi Harus Pecat dan Bubarkan Staf Khusus Millenial!. IDNTimes.
15 April 2020
74
Andi masih menjabat sebagai pimpinan di perusahaanya. Perangkapan
jabatan, yaitu seorang pejabat menduduki dua atau lebih jabatan sehingga
tidak bisa menjalankan jabatannya secara profesional, independen dan
akuntabel menjadi salah satu sebab terjadinya konflik kepentingan.
Selain itu pemilihan kata „Merecoki‟ juga peneliti menilai sebagai
sesuatu yang menarik, dimana merecoki sendiri memiliki arti yaitu
menggangu. Bahwa keberadan Staf Khusus dinilai hanya menggangu
kegiatan dan fungsi lembaga lainnya.
Kata „Diserobot‟ juga ditemukan pada paragraf terakhir. Hal ini
berarti mengambil suatu hak atau harta dengan sewenang-wenang atau
dengan tidak mengindahkan hukum dan aturan. Hal ini dituliskan
wartawan untuk menjelaskan bahwa Staf Khusus sering mengambil tugas
Menteri seperti mengambil fungsi juru bicara Istana.
5. Kesimpulan Analisis Berita 5
Temuan pada analisis berita kelima, dapat disimpulkan bahwa pada
berita ini IDN Times memfokuskan kritik terhadap tindakan Andi Taufan
dan Staf khusus lainnya. Sebagai Staf khusus yang dipilih presiden
seharusnya mereka membantu Presiden dalam tugas tertentu.
Kekecewaan juga timbul terhadap presiden karena pembentukan
dan pemilihan Staf Khusus yang dinilai tidak memberikan kontribusi
kepada negara. Terkait hal ini, Istana mendapat respon sinis dan juga
kehilangan kredibilitasnya dari masyarakat. Hal ini karena pihak Istana
tidak memberikan teguran secara jelas kepada Andi Taufan atas kasus
yang melibatkan dirinya. Lebih lanjut dalam berita ini dapat dilihat dari
struktur sintaksis IDN Times pada akhir isi berita yang menjelaskan bahwa
porsi kerja Staf Khusus yang dinilai sering meebihi tugas dan
wewenangnya untuk pembantu Presiden.
B. Analisis Hasil Temuan dan Konstruksi Berita Staf Khusus Andi
Taufan Garuda di Media Online IDN Times
Setiap media memiliki pendapat masing-masing dalam
membingkai suatu peristiwa atau isu. Berdasarkan hasil temuan yang telah
75
di analisis melalui lima pemberitaan kasus Staf Khusus Milenial Andi
Taufan Garuda pada sub bab sebelumnya, penulis menemukan
pembingkaian, Pertama, IDN Times ingin berfokus terhadap kesalahan
Andi Taufan Garuda, dengan kata lain wartawan ingin menyampaikan
fakta bahwa apa yang dilakukan oleh Andi Taufan ini merupakan konflik
kepetingan dan akan menguntungkan pribadi. Kedua, IDN Times ingin
menyampaikan pandangannya terhadap penyalahgunaan wewenang yang
dilakukan pejabat negara adalah sebuah kesalahan.
Pekerja media pada hakikatnya adalah mengkonstruksikan realitas.
Isi media adalah hasil para pekerja media massa mengkonstruksikan
berbagai realitas yang dipilihnya. Menurut prespektif ini Teori dan
pendekatan konstruksi sosial tejadi melalui beberapa tahapan Pertama,
Tahap menyiapkan materi konstruksi. Dalam hal ini ada tiga tahapan yakni
keberpihakan media massa kepada kepentingan umum.
Penulis melihat bahwa IDN Times mengkritik kesalahan Andi
yang sarat akan kepentingan pribadi. Terlihat pada struktur sintaksis pada
beberapa berita dimana struktur ini merupakan bagaimana cara wartawan
menyusun fakta yang ada. IDN Times ingin mengarahkan kepada pembaca
bahwa Andi Taufan telah melewati batasan dalam menjalankan tugasnya
sebagai Staf Khusus Presiden. Hal ini bisa diamati kembali dari
pernyataan Editor Bidang Politik, IDN Times dalam wawancara pribadi
dengan peneliti yang menyebutkan.
“Kita juga melihat perjalanan mereka, mereka melakukan hal
buruk atau sebuah kesalahan kita harus tulis juga. Kalau mereka
bermanfaat dan melakukan hal baik untuk negara itu juga harus
kita tulis. Jadi kita tidak mendukung tapi tidak mengkritik itu
salah, tapi kita justru yang bagus itu mendukung dengan kritik”.61
Dalam pandangan IDN Times pada kasus ini adalah, untuk
mengonstruksi berita wartawan perlu menjabarkan kesalahan yang
dilakukan oleh Andi Taufan sehingga pembaca dapat setuju bahwa yang
dilakukannya adalah sebuah kesalahan. Selain itu, penggambaran lain juga
diberikan wartawan untuk memperkuat hal tersebut, dimana sebagian
61 Wawancara dengan Dwifantya Aquina, Editor Desk Nasional dan Politik IDN Times,
Pada Tanggal 19 Juni 2020 pukul 13.00 WIB
76
besar pengamat menilai pemilihan Andi Taufan oleh Jokowi sebagai wakil
suara Millenial, adalah pilihan yang salah. Menurut Berger sebuah realitas
tidak dibentuk secara alamiah maupun sesuatu yang diturunkan, tetapi
dibentuk serta di konstruksi dan setiap orang memiliki konstruksi yang
berbeda-beda.
Pada berita yang dimuat dari tanggal 14 - 15 April, judul serta lead
berita sering menujukan maksud dari keseluruhan isi berita. Seperti pada
berita pertama, unsur lead terlihat jelas detail pemberitaan ‟Staf Khusus
Presiden Andi Taufan Garuda Menuai Banyak Komentar dan Sarat Akan
Konflik Kepentingan‟. Lead sendiri merupakan perangkat sintaksis yang
sering digunakan dalam pembingkaian sebuah berita. Lead umumnya juga
memberikan sudut pandang dari sebuah berita dan menunjukan prespektif
tertentu dari peristiwa yang diberitakan.
"Karna milenial bisa punya pengetahuan sendiri dalam membaca
sebuah berita. Jadi sesuai isi beritanya dan harus relate sama berita.
Seperti Lead pertama itu menerangkan judulnya apa"62
IDN Times menggunakan judul yang menekan makna bahwa kasus
ini berpotensi konflik kepentingan. Lead mengarahkan isu ini diperkuat
dari hasil wawancara dengan narasumber IDN Times yang menyebutkan
lead yang mereka tulis merupakan keterangan yang ada pada judul.
Beberapa berita yang telah penulis pilih judulnya memiliki pola
penyampaian kritik untuk Andi Taufan yang melakukan kesalahan dalam
menyurati Camat seluruh Indonesia dengan menggunkan kop Sekertariat
Kabinet serta membawa nama Perusahaannya. Hal tersebut menjadikan
kasus ini menjadi sebuah konflik kepentingan, dimana kepentingan pribadi
Andi berbenturan dengan tugas dan tanggung jawab resmi sebagai Staf
Khusus Milenial Presiden. Tentu saja ini dipermasalahkan dan menjadi
sebuah tindakan yang tidak etis sebab memengaruhi kepentingan publik
untuk kepentigan pribadi.
“…...Kalau andi taufan framingnya itu kita melihat kasus
individual….”63
62 Wawancara dengan Dwifantya Aquina, Editor Desk Nasional dan Politik IDN Times,
Pada Tanggal 19 Juni 2020 pukul 13.00 WIB
77
Pada pernyataan editor dalam wawancara juga memperkuat
analisis penulis bahwa hal yang dilakukan Andi Taufan yang menyalahi
Batasan wewenang yang dapat menimbulkan konflik kepentingan. Adanya
keinginan seorang penyelenggara negara mengenai suatu hal yang bersifat
pribadi menjadi sebab terjadinya sebuah konflik kepentingan hal ini yang
menjadikan tipe konflik kepentingan seperti yang ditulis peneliti pada bab
sebelumnya.
Kedua, Tahap sebaran konstruksi, prinsip dari sebaran konstruksi
sosial media massa ini adalah semua informasi harus sampai pada
khalayak pembaca secara tepat berdasarkan agenda media. Sesuatu yang
dipandang media menjadi penting pula bagi khalayak pembaca.
Pada pemberitaan lainnya, IDN Times juga menunjukan kesalahan
Andi melalui pola penulisan listicle yang menggunkan point-per point,
penggunaan pola ini membuat pembaca menemukan point pada setiap
subjeknya. Berita pertama, kedua dan ketiga memiliki point akhir yang
sama, yakni penulisan kembali tentang awal mula kesalahan Andi dalam
beredarnya surat bernomor 003/S-SKP-ATGV/IV/2020.
“Kita menyantumkan informasi tambahan atau background
beritanya. Supaya orang bisa mengingat kembali kasusnya,
perkembangannya, angel barunya ada diatas”64
Pola ini bisa menjadi agenda media pada setiap berita yang ditulis,
pembentukan konstruksi realitas diberikan kepada masyarakat
berpengaruh terhadap pembentukan makna. Dengan begitu media
melakukan konstruksi sosial dengan berbagai cara sehigga realitas tersebut
dapat dilihat secara objektif upaya konstruksi pembaca oleh IDN Times
untuk melihat kesalahan Andi Taufan Garuda merupakan konflik
kepentingan pribadi.
Ketiga, Tahap pembentukan konstruksi realitas. Tahap
pembentukan ini berlangsung melalui konstruksi realitas pembenaran.
Kedua kesediaan dikonstruksi oleh media massa tersebut sebagai pilihan
63 Wawancara dengan Dwifantya Aquina, Editor Desk Nasional dan Politik IDN Times,
Pada Tanggal 19 Juni 2020 pukul 13.00 WIB
64
Wawancara dengan Dwifantya Aquina, Editor Desk Nasional dan Politik IDN Times,
Pada Tanggal 19 Juni 2020 pukul 13.00 WIB
78
konsumtif. Pada berita keempat IDN Times juga menonjolkan sikap dan
respon masyarakat terhadap Andi. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana
narasumber dalam berita tersebut menyoroti tata bahasa surat yang ditulis
Andi Taufan pada berita tersebut. Dalam hal ini juga dijelaskan bagaimana
surat tersebut menunjukan adanya tindakan konflik kepentingan sampai
kredibilitas Andi sebagai Staf Khusus juga dipertanyakan.
“Semua stafsus kita bikinin profil sendiri, dan si Andi Taufan ini
memang sebenernya agak kehimpit sama seperti Putri Tanjung,
Belva, sebenernya Andi Taufan itu orang orang agak meraba
dibanding nama-nama besar lainnya tapi ternyata yang kena
masalah duluan dia dan dilanjut sama Belva.”65
Dari pernyataan ini penulis melihat bahwa IDN Times ingin
menjelaskan Andi sebetulnya sejak dari awal memang diragukan sebagai
seorang Staf Khusus. Mengingat kembali jabatan Andi yang merangkap
sebagai pemimpin perusahaan sekaligus sebagai Staf Khusus Presiden.
Posisi ini tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan yang akan terjadi
kepada Andi Taufan. Apa yang dilakukan oleh Staf Khusus ini bukan
hanya mempertaruhkan nama baik pemerintahan, tapi juga seluruh
generasi milenial Indonesia. Mengingat kepercayaan yang telah diberikan
kepadanya sebagai Staf Khusus yang dipilih Presiden seharusnya mereka
membantu Presiden dalam tugas tertentu.
Keempat, Tahap konfimasi. Tahapan ini adalah ketika media massa
maupun khalayak pembaca memberi argumentasi dan akuntabilitas
terhadap pilihannya IDN Times pada berita ketiga dan kelima juga
menekan agar adanya tindakan dari Presiden yang lebih kuat untuk
pemecatan Andi karena apa yang Sudah dilakukan Andi dalam suratnya
yang dikirim kepada camat seluruh Indonesia mengarah pada konflik
kepentingan dan penyalahagunaan wewenag. Dalam menangani hal ini
juga Istana telah memberikan teguran.
“Tantangannya besar jadi bukan hal yang mudah untuk staf khusus
ini tapi harus dibuktikan, dan disini Jokowi lagi ngasih porsi untuk
65 Wawancara dengan Dwifantya Aquina, Editor Desk Nasional dan Politik IDN Times,
Pada Tanggal 19 Juni 2020 pukul 13.00 WIB
79
mereka membuktikan. Ketika berani ambil resiko harus berani
tanggungjawab.”66
Pada pernyataan ini keberadaan Staf Khusus yang telah dibentuk
sesuai pasal 21 Pepres nomor 17 tahun 2012, seharusnya membantu dan
memperlancar pelaksannan tugas presiden ternyata memberikan
kekecewaan besar dan menimbulkan ketidakpercayaan dari masyarakat.
Terdapat pandangan bahwa teguran Istana kepada Andi Taufan dinilai
tidak cukup untuk menebus kesalahannya.
66 Wawancara dengan Dwifantya Aquina, Editor Desk Nasional dan Politik IDN Times,
Pada Tanggal 19 Juni 2020 pukul 13.00 WIB
80
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode
penelitian analisis framing Zongdang Pan dan Gerald M. kosicki terkait
pembeitaan Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Andi Taufan Garuda di
IDN Times tanggal 14-15 April 2020. Maka penulis dapat menarik
kesimpulan, melalui lima pemberitaan media online IDN Times.
Penulis menemukan adanya pembingkaian berita yang
menonjolkan kesalahan Andi Taufan sebagai Staf Khusus Presiden.
Kesalahan ini ditonjolkan sebagai bentuk konflik kepentingan dan akan
menguntungkan pribadi yang juga dapat membuka peluang korupsi. Hal
ini terlihat dari bagaimana IDN Times mengonstruksi berita berita terkait
Andi taufan yang dinilai sudah menyalahi wewenang yang dilakukannya
sebagai pejabat negara.
Terlihat dari struktur sintaksis pada beberapa berita dimana
struktur ini merupakan bagaimana cara wartawan menyusun fakta yang
ada. Dalam pembingkaiannya, struktur sintaksis pada elemen kutipan
sumber IDN Times menggunakan kutipan sumber yang relate dalam
pemberitannya, namun disini mereka lebih banyak menggunakan kutipan
sumber yang lebih mengkritik kesalahan terkait kasus Andi Taufan.
IDN Times juga ingin mengarahkan kepada pembaca bahwa Andi
Taufan memang melewati batasan dalam menjalankan tugasnya. Hal itu
juga terlihat pada struktur lainnya seperti retoris dan juga tematik, pada
elemen paragraf, proposisi kalimat yang disajikan menggambarkan fakta
bahwa kesalahan yang dilakukan Andi tidak sesuai dengan etika publik
dalam perannya sebagai pejabat publik.
IDN Times juga berupaya mengonstruksi berita-berita yang ditulis
dengan menggunakan pola listicles atau pengulangan point berita yang
menjabarkan kesalahan Andi Taufan dalam beberapa berita yang disajikan
81
pada tanggal 14-15 April 2020, sehingga dapat menggiring opini publik
dalam penyampaian beritanya.
B. SARAN
Di era derasnya informasi yang masuk, media online menjadi
pilihan yang sangat mudah dan cepat. Sebagai media yang memposisikan
dirinya sebagai pilihan untuk millenial dan Gen Z, IDN Times perlu fokus
dan melakukan analisis yang lebih dalam terhadap isu yang akan
diberitakan.
Hal ini menjadi penting, sebab dengan cepatnya berita yang
didapatkan oleh pembaca terutama millenial, analisis yang dalam dari
narasumber yang lebih kompeten dapat memperkaya sumber informasi
yang didapat millenial serta bisa mempengaruhi makna yang ingin
disampaikan.
82
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Udi Rusadi, 2015. Kajian Media: Isu ideologi dalam Perspektif Teori dan
Metode, Depok: PT rajagrafindo Persada, cet ke-1
Arriane, Laly. 2008. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Eri Eriyanto, 2008. Analisis Framing, Kontruksi, Ideologi, dan Politik
Media. Yogyakarta: LKiS,
Eriyanto. 2002. Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, Dan Politik
Media. Yogyakarta: LkiS.
J Moleong, Lexy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Bungin, Burhan. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Sanapiah, Faisal. 1982. Metode Penelitian Pendidikan. Surabaya: Usaha-
Usaha Nasional.
Hadi, Sutrisno. 1989. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset.
Nazir, 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sobur, Alex. 2006. Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Bungin, Burhan, 2006. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan
diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana
Djunarto, Totok. 2000. Manajemen Penerbitan Pers, Bandung: Remaja
Rosda Karya
M. Romli, Asep Syamsul. 2014. Jurnalistik Online: Panduan Praktis
Mengelola Media Online, (Bandung, Nuansa Cendekia
Setiawan Santana K, 2005 Jurnalisme Kontemporer, Jakarta; Yayasan
Obor Indonesia
83
Jurnal
Harry Susanto, Eko. 2013 Media Massa, Pemerintah dan Pemilik Modal,
Jurnal Komunikasi, Volume 1, Nomor 6
Permata sari Intan, 2018. Keberpihakan Media dalam Pemilihan Presiden
2014. Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 21 No. 1
Kurniasari, Nani. Gusti Aji, Gilang. 2015. Kepemilikan dan Bingkai
Media, Jurnal Ilmiah Komunikasi MAKNA, Vol. 6 No. 1
Leonarda Johanes R.S 2013 Analisis Framing Pemberitaan konflik partai
Nasional Demokrat (NASDEM) di Harian Media Indonesia dan
Koran Sindo oleh., Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen
Petra Surabaya. Jurnal E-Komunikasi Vol I. NO.2
Budi Sulistiyana, Dwi. Gotfridus Goris Seran, 2016 Pengelolaan Konflik
Kepentingan, Modul Integritas Bisnis, (Direktorat Pendidikan dan
Pelayanan Masyarakat : Jakarta)
Aullia Faujiah, Nanda, Rubiyanah. Analsis framing Pemberitaan konflik
Agraria Kulon Progo terkait Pembangunan Bandara Yia Pada
Medcom.id dan Tirto.id, Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.1, No.2,
Feb.2020
Internet
https://www.idntimes.com/opinion/politic/uni-lubis/kontroversi-
pengangkatan-tujuh-staf-khusus-millennial-presiden-jokowi/full
diakses pada 16 April 2020
https://www.idntimes.com/news/indonesia/santi-dewi/icw-desak-
presiden-jokowi-pecat-andi-taufan-posisi-stafsus. diakses pada 17
April 2020
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-50079483 diakses pada 3 mei
2020
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/41260/perpres-no-17-tahun-
2012 diakses pada 16 April 2020
84
https://nasional.kompas.com/read/2020/04/15/09401311/surat-stafsus-
milenial-jokowi-yang-dinilai-berpotensi-korupsi diakses pada 17
April 2020
https://politik.rmol.id/read/2020/04/14/430178/aktivis-prodem-khawatir-
ada-conflict-of-interest-dalam-surat-stafsus-jokowi. diakses pada
17 April 2020
https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/pekommas/article/download/20401
09/pdf
https://www.idntimes.com/about-us
https://www.alexa.com/topsites/countries/ID
Peraturan Presiden (PEPRES)
Pepres No 17 Tahun 2012. Peraturan Presiden (PERPRES) tentang
Utusan Khusus Presiden, Staf Khusus Presiden, dan Staf Khusus Wakil
Presiden Tentang pembentukan Staf Khusus presiden
Pepres No 39 Tahun 2018 Peraturan Presiden (PERPRES) tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2012 tentang
Utusan Khusus Presiden, Staf Khusus Presiden dan Staf Khusus Wakil
Presiden
Pepres No 11 Tahun 2015. Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun
2015 tentang Kementrian Dalam Negeri.
1
LAMPIRAN
Surat Andi Taufan Garuda yang Diajukan kepada Camat Seluruh Indonesia
2
ARTIKEL BERITA 1
Selasa, 14 April 2020
Ketua MKD DPR: Staf Khusus Jokowi Andi Taufan „Offside‟
Irfan Fathurohman
Jakarta, IDN Times - Staf khusus millennial Presiden Joko „Jokowi‟ Widodo,
Andi Taufan Garuda Putra, tengah menjadi perbincangan terkait keberadaan surat
atas nama dirinya dengan kop Sekretariat Kabinet dan ditujukan kepada camat di
seluruh Indonesia untuk meminta dukungan kerja sama relawan desa PT Amartha
melawan COVID-19.
Hal itu menuai komentar dari berbagai kalangan, lantaran Andi Taufan dinilai
memanfaatkan situasi darurat demi keuntungan pribadi. Salah satu yang turut
berkomentar adalah Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI
Aboebakar Alhabsyi.
“Saya melihat langkah yang dilakukan staf khusus Presiden Jokowi bidang
ekonomi dan keuangan, Andi Taufan Garuda Putra, sudah offside,” ujar
Aboebakar saat dihubungi, Selasa (14/4).
1. Langkah Andi berpontensi konflik kepentingan
Menurut anggota Komisi lll DPRitu, semestinya staf khusus (stafsus) tidak
memiliki kewenangan administratif menggunakan kop surat Sekretariat Kabinet.
Sama halnya seperti tenaga ahli DPR tidak memiliki kewenangan untuk
menggunakan kop surat anggota DPR.
“Tentunya tindakan tersebut melampaui kewenangan yang dimiliki oleh seorang
staf khusus. Di sisi lain ada pontensi konflik kepentingan, karena stafsus tersebut
memiliki peran dalam perusahaan yang dimaksud dalam surat tersebut,” ujar dia.
2. Andi melanggar Perpres 39 Tahun 2018
3
Aboebakar mengingatkan, dalam Pasal 18 Perpres 39 Tahun 2018, staf khusus
presiden melaksanakan tugas tertentu yang diberikan presiden, di luar tugas yang
sudah dicakup dalam susunan organisasi kementerian dan instansi pemerintah
lainnya.
“Karenanya, jika kemudian seorang stafsus menggunakan kop surat instansi
pemerintah, tentunya akan menyalahi perpres ini. Apalagi jika yang dilakukan
adalah berkoordinasi dengan camat, yang ini adalah bagian dari tugas
pemerintah,” ujar dia.
3. Aboebakar ingatkan prinsip good governance
Oleh karena itu, Aboebakar mengingatkan anggota eksekutif ataupun legislatif
untuk menyelenggarakan prinsip-prinsip good governance.
“Tentunya presiden perlu menegur dan meluruskan cara kerja stafnya, jangan
sampai ada tumpang tindih tugas, apalagi melakukan tindakan yang offside karena
melampaui kewenangan yang dimiliki,” ujar dia.
4. Andi mengeluarkan surat ke camat pada 1 April
Sebelumnya, Andi Taufan mengeluarkan surat bernomor 003/S-SKP-
ATGP/IV/2020 pada 1 April 2020. Dalam surat itu disebutkan, ada kerja sama
dengan PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) yang akan berpartisipasi dalam
menjalankan program relawan desa lawan COVID-19 di Sulawesi dan Sumatera.
Andi Taufan sendiri diketahui sebagai pendiri dan CEO Amartha.
Dijelaskan juga mengenai cakupan komitmen bantuan yang akan diberikan, yaitu
edukasi COVID-19 dan pendataan kebutuhan APD di Puskesmas. Atas hal itu,
Andi pun meminta bantuan dukungan perangkat desa agar pelaksanaan program
kerja sama itu berjalan dengan efektif.
4
ARTIKEL BERITA 2
Selasa, 14 April 2020
Teguran Keras Istana ke Stafsus Presiden Andi Taufan
Teatrika Handiko Putri
Jakarta, IDN Times - Andi Taufan Garuda Putra, staf khusus Presiden Joko
"Jokowi" Widodo, mendapat teguran keras dari Istana. Hal itu
disampaikan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral
Adian. Teguran ke Andi terkait surat yang ditujukan ke para camat untuk
mendukung program relawan desa lawan COVID-19.
Surat itu berisi Informasi bahwa PT Amartha Mikro Fintek, perusahaan yang
dipimpin Andi, akan memberi edukasi kepada warga terkait COVID-19 dan
pendataan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) di Puskesmas.
"Yang bersangkutan sudah ditegur keras dan sudah meminta maaf secara terbuka
juga melalui surat yang sudah diviralkan," kata Donny pada Selasa (14/4).
1. Staf khusus Presiden Andi Taufan Garuda Putra mengakui kesalahannya
Donny menyampaikan teguran diberikan agar Andi tidak mengulangi
kesalahannya lagi. Andi sendiri juga sudah memberikan surat permintaan maaf
terbuka.
"Yang bersangkutan juga sudah mengaku salah dan meminta maaf secara terbuka.
Jadi kita bisa kesampingkan dan kembali berfokus pada penanganan COVID-19,"
ujar Donny.
2. Opsi pemberhentian staf khusus ada di tangan Presiden Jokowi
Terkait adanya kritikan agar Andi Taufan mengundurkan diri dari jabatan staf
khusus, Donny enggan berkomentar banyak. Menurut dia, permintaan mundur
dari jabatan stafsus tergantung dari keinginan Andi sendiri, dan yang berhak
memberhentikan stafsus hanya Presiden Jokowi.
5
"Jadi kalau permintaan dia mundur kan meminta kesukarelaan yang bersangkutan
untuk mundur. Tapi kalau meminta pemberhentian ini tergantung pada Pak
Presiden selaku pemegang hak prerogratif untuk mencopot stafusnya," jelas
Donny.
3. Andi Taufan membuat surat edaran melibatkan perusahaannya sebagai
relawan di desa terkait COVID-19
Sebelumnya, dalam surat yang beredar tersebut, Andi menjelaskan bahwa
nantinya ada petugas lapangan Amartha yang memberi edukasi COVID-19
kepada masyarakat di desa meliputi sejumlah aspek. Aspek tersebut antara lain
gejala, cara penularan, dan pencegahan COVID-19 sesuai protokol. Kemudian,
petugas juga akan mengedukasi warga mengenai cara pencegahan penularan virus
tersebut.
"Mulai dari pola hidup sehat dan bersih hingga penerapan physical distancing,"
jelasnya.
Selain itu petugas lapangan Amartha disebut akan mendata kebutuhan APD di
tiap Puskesmas di desa dan memenuhi kebutuhan itu dengan donasi.
4. Andi Taufan membenarkan peredaran surat tersebut
Melalui keterangan tertulis, Andi membenarkan beredarnya surat bernomor
003/S-SKP-ATGP/IV/2020 yang ia tanda tangani itu. Menurutnya surat tersebut
bersifat pemberitahuan dukungan program Desa Lawan COVID-19 yang diinisiasi
oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
(Kemendes-PDTT).
"Maksud saya ingin berbuat baik dan bergerak cepat untuk membantu mencegah
dan menanggulangi COVID-19 di desa, melalui dukungan secara langsung oleh
tim lapangan Amartha yang berada di bawah kepemimpinan saya," jelasnya.
6
Andi mengatakan dukungan tersebut berdasar kemanusiaan dengan biaya yang
dikeluarkan oleh pihak Amartha dan donasi masyarakat. Ia pun berani menjamin
kegiatan tersebut bisa dipertanggungjawabkan secara transparan dan akuntabel.
"Dukungan yang diberikan dilakukan tanpa menggunakan anggaran negara, baik
APBN maupun APBD," jelasnya.
7
ARTIKEL BERITA 3
Rabu, 15 April 2020
ICW Desak Presiden Pecat Andi Taufan dari Posisi Staf Khusus
Santi Dewi
Jakarta, IDN Times - Organisasi Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak
Presiden Joko "Jokowi" Widodo agar segera mencopot salah satu staf khusus
millennial, Andi Taufan Garuda Putra. Peneliti ICW, Wana Alamsyah menilai
surat dengan kop Sekretariat Kabinet dan ditulis oleh Andi pada (1/4) lalu
bermasalah.
CEO PT Amartha Micro Fintech itu dinilai memiliki konflik kepentingan karena
personel di perusahaan yang ia dirikan dikerahkan menjadi relawan di program
milik Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Program itu diberi nama "Relawan Desa Lawan COVID-19".
Surat yang ditanda tangani Andi itu ditujukan kepada camat di seluruh wilayah
Indonesia. Belakangan dunia media sosial menyebut apabila ada biaya yang
timbul dari kegiatan pelatihan tersebut, maka dibebankan kepada masing-masing
kecamatan.
"ICW menilai langkah Staf Khusus Presiden Andi Taufan mengarah pada konflik
kepentingan. Sebagai pejabat publik, ia tak berpegang pada prinsip etika publik,"
ungkap Wana melalui keterangan tertulis pada Selasa malam (14/4).
Sebagai pejabat publik, kata Wana, seharusnya mereka sadar dalam mengambil
keputusan tertentu harus didasarkan pada nilai-nilai luhur serta kepentingan
publik. Lalu, apa respons Andi ketika ia mengetahui surat pengajuan kerja sama
itu bocor di ruang publik?
1. ICW menilai konflik kepentingan adalah pintu masuk korupsi
Peneliti ICW, Lalola Ester dalam keterangan tertulis yang sama menilai konflik
kepentingan merupakan salah satu pintu masuk untuk berbuat korupsi. Oleh sebab
8
itu sebagai pejabat publik harus dapat membedakan mana kepentingan pribadi dan
publik.
Lalola menggaris bawahi, konflik kepentingan sendiri tidak semata-mata
mendapat keuntungan material semata.
"Dia juga bisa menguntungkan kepentingan pribadi, keluarga, perusahaan pribadi,
partai politik dan lain-lain," tutur Lalola.
Hal lain yang menjadi tanda tanya sejak tujuh staf khusus millennial dilantik yaitu
publik tidak pernah tahu tugas, fungsi dan kewenangan stafsus. Memang aturan
mengenai pengangkatan stafsus sudah tertera di Peraturan Presiden nomor 17
tahun 2012 pasal 21.
"Tetapi, sejak dilantik hingga saat ini keputusan presien mengenai pengangkatan
stafsus presiden, tugas, fungsi dan kewenangannya tidak diketahui," kata dia lagi.
2. Surat yang ditulis oleh Andi Taufan menerabas sistem birokrasi dan
mengabaikan beberapa instansi
Hal lain yang disoroti oleh ICW yaitu selaku stafsus, Andi Taufan tidak
memahami tata birokrasi yang ada. Untuk pengajuan surat ke camat di seluruh
Indonesia, seharusnya hal itu dilakukan oleh masing-masing kepala daerah.
Kepala daerah akan mendapat surat tersebut dari Kementerian Dalam Negeri.
Hal itu tertera di dalam pasal 3 Peraturan Presiden nomor 11 tahun 2015
mengenai Kemendagri yang antara lain mengatur pelaksanaan kebijakan di bidang
politik dan pemerintahan umum. Setelah suratnya menjadi polemik, Andi
kemudian menarik surat tersebut dan meminta maaf.
Ia berdalih apa yang ia lakukan dengan menerabas birokrasi karena proses untuk
penyaluran bantuan COVID-19 bertele-tele.
9
"Namun, hal itu tetap tidak bisa membenarkan perbuatannya karena besarnya
dugaan konflik kepentingan yang dilakukan oleh staf khusus presiden ketika
menerima komitmen dari perusahaan yang didirikannya," tutur Lalola lagi.
3. Presiden Jokowi didesak untuk melakukan evaluasi terhadap stafsus lain
yang memiliki jabatan di tempat lain
Di bagian akhir, ICW mendesak agar Presiden Jokowi turut melakukan evaluasi
ke staf khusus lainnya yang juga memiliki posisi di tempat lain Bila terbukti ada
stafsus yang menggunakan jabatannya untuk melakukan penyimpangan, maka
ICW berharap presiden langsung memecat individu tersebut.
"Begitu juga bila ditemukan staf yang memiliki posisi atau jabatan di tempat lain
yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan," kata Lalola.
10
ARTIKEL BERITA 4
Rabu, 15 April 2020
Warganet Soroti Tata Bahasa Surat Andi Taufan, Ada Malaadministrasi?
Aldzah Fatimah Aditya
Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Kepresidenan Andi Taufan Garuda Putra
menjadi buah bibir di masyarakat. Hal itu terkait dengan beredarnya surat berkop
Sekretariat Kabinet yang ditandatangani langsung oleh Andi. Hal yang membuat
masyarakat geram adalah surat itu ditujukan kepada para camat di seluruh
Indonesia.
Dalam surat itu, Andi meminta dukungan para camat terkait perusahaannya, PT
Amartha Mikro Fintek yang akan memberi edukasi kepada warga terkait COVID-
19 dan pendataan kebutuhan alat pelindung diri (APD) di puskesmas.
"Oleh karena itu, kami mohon bantuan bapak/ibu beserta para perangkat desa
terkait agar dapat mendukung pelaksanaan program kerja sama ini agar
pelaksanaannya berjalan baik dan efektif," tulis Andi dalam salinan surat yang
dikutip IDN Times pada Selasa (14/4).
Dalam informasi perusahaan yang tertera dalam situs amartha.com, Andi
merupakan Founder sekaligus CEO dari perusahaan yang berdiri sejak 2010 itu.
Uniknya, seorang warganet Twitter @trendingtopiq justru merevisi pengguna tata
bahasa pada surat tersebut. Bukan hanya itu saja, @trendingtopiq juga menilai
adanya dugaan malaadministrasi dalam surat itu.
11
1. Wow! Tata bahasa pada surat tersebut direvisi dengan rinci oleh
warganet
Revisi Surat Stafsus Andi Taufan oleh warganet (Twitter @trendingtopiq)
Bener-benar niat banget, @trendingtopiq merevisi dengan rinci tata bahasa dalam
surat tersebut. Bahkan, awalan surat saja sudah langsung ada kesalahan. Ia menilai
walaupun seseorang lahir di era millennial, tetapi tata bahasa dalam surat adalah
hal penting.
12
Terdapat beberapa penulisan tata bahasa yang kurang tepat pada surat itu seperti
kerja sama yang seharusnya ditulis kerja sama. Lalu, penulisan antar elemen yang
seharusnya antarelemen.
Dia pun mengkritik substansi surat tersebut, "Milenial sih milenial, tapi urusan
begini tetap harus menghindari konflik kepentingan," ujar @trendingtopiq pada
Selasa (14/4) pukul 09.54 WIB.
2. Diduga ada malaadministrasi dan adanya konflik kepentingan terkait
surat tersebut
Ia juga menilai, pada surat tersebut terdapat malaadministrasi sampai dengan
konflik kepentingan. Ia berpendapat bahwa seharusnya Andi tidak membawa
jabatannya sebagai Stafsus Kepresidenan. Sebab, ungkapnya, PT Amartha Mikro
Fintek lah yang memiliki kepentingan kepada Kementerian Desa dan Camat.
"3. Catatan saya yang menyatakan "lain kali, biar Amarta yang bersurat kepada
Kementerian Desa, lalu Kementerian bersurat kepada kepala daerah" adalah
kaidah surat-menyurat secara umum," tutur @trendingtopiq pada Rabu (15/4)
pukul 13.24 WIB.
"Dalam proyek tersebut, yang berkepentingan adalah Amartha (kepada
Kementerian Desa dan camat), bukan Staf Khusus Kepresidenan. Oleh karena itu,
sudah sewajarnya yang bersurat adalah Amartha, bukan Staf Khusus
Kepresidenan," lanjutnya.
3. Andi akui kebenaran beredarnya surat tersebut
Melalui keterangan tertulis, Andi membenarkan beredarnya surat bernomor
003/S-SKP-ATGP/IV/2020 yang ia tandatangani itu. Menurutnya surat tersebut
bersifat pemberitahuan dukungan program Desa Lawan COVID-19 yang diinisiasi
oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
(Kemendes-PDTT).
13
"Maksud saya ingin berbuat baik dan bergerak cepat untuk membantu mencegah
dan menanggulangi COVID-19 di desa, melalui dukungan secara langsung oleh
tim lapangan Amartha yang berada di bawah kepemimpinan saya," jelasnya.
4. Andi mengaku kegiatan itu tidak gunakan APBN maupun APBD
Andi mengatakan dukungan tersebut berdasar kemanusiaan dengan biaya yang
dikeluarkan oleh pihak Amartha dan donasi masyarakat. Ia pun berani menjamin
kegiatan tersebut bisa dipertanggungjawabkan secara transparan dan akuntabel.
"Dukungan yang diberikan dilakukan tanpa menggunakan anggaran negara, baik
APBN maupun APBD," jelasnya.
14
ARTIKEL BERITA 5
Rabu, 15 April 2020
Pengamat: Jokowi Harus Pecat dan Bubarkan Stafsus Millennial!
Fitang Aditya
Jakarta, IDN Times - Pengamat politik dari Universitas Indonesia
menyayangkan langkah kontroversial yang dilakukan staf khusus (stafsus)
Presiden Andi Taufan Garuda Putra, yang memanfaatkan surat berkop Sekretariat
Kabinet untuk memasarkan perusahaan pribadinya, PT Amartha.
Menurut Ari, hal tersebut sangat memalukan. Selain merusak nama kelembagaan,
aksi tidak terpuji ini juga mengundang sinis terhadap cara Istana menangani
kasusnya.
1. Teguran kepada Andi Taufan dinilai hanya basa-basi
Meski Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral menyebut Istana
telah melakukan teguran keras, namun langkah tersebut dinilai hanya basa-basi
belaka.
"Cara-cara yang dilakukan Andi Taufan sangat tercela, menggunakan
kedudukannya untuk kepentingan pribadi. Berbungkus momentum penanganan
COVID-19 dengan mendompleng institusi negara, sungguh tidak bisa dimaafkan
hanya dengan teguran,” kata Ari kepada IDN Times melalui keterangan
tertulisnya, Rabu (15/3).
2. Presiden dinilai terlalu banyak memiliki staf khusus
Ari menegaskan, harusnya Presiden Joko “Jokowi” Widodo langsung memecat
sekaligus membubarkan saja keberadaan staf khusus yang menurutnya tidak
memberikan kontribusi kepada negara. Lebih baik anggaran mereka dialihkan ke
penanganan COVID-19.
15
“Presiden terlalu banyak staf dan keberadaannya justru 'merecoki' fungsi lembaga
lain. Sejak awal, saya melihat pembentukan staf khusus ini hanya menampung
keberadaan kaum millennial, tetapi seharusnya tidak dalam posisi staf khusus.
Lagipula ini periode terakhir masa jabatan kedua dari Jokowi, sehingga aura
Istana tidak sedang dalam kampanye," katanya menegaskan.
3. Apa yang dilakukan Andi Taufan dapat merusak citra Jokowi
Dosen di Fakultas Komunikasi UI ini menilai, apa yang dilakukan Andi Taufan
dapat berimbas negatif terhadap keseriusan Jokowi dalam memerangi wabah
COVID-19 di Tanah Air.
“Langkah terbaik yang harus dilakukan Jokowi adalah memecat Andi Taufan
serta membubarkan keberadaan staf khusus. Akan lebih elok jika Andi Taufan
sendiri yang mundur,” ujarnya.
“Klaim Amartha yang mengaku bekerja sama dengan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi juga harus diusut tuntas.
Apakah pola kerja samanya dilakukan secara benar atau menggunakan jalur
potong kompas," katanya menambahkan.
4. Stafsus dinilai sering melebihi porsi tugasnya
Lebih jauh Ari menambahkan, keberadaan staf khusus juga sering melebihi porsi
tugasnya. Semisal fungsi juru bicara Istana yang kerap diambil dan tugas menteri
juga sering diserobot karena pernyataan lintas bidang.
“Serta kali ini terbukti seorang staf khusus bisa mengeluarkan surat hingga ke
camat-camat. Entah sudah berapa ratus atau ribu camat yang sudah mendapat
surat 'abal-abal' ini,” katanya menegaskan.
16
Berita 1
Berita 2
17
Berita 3
Berita 4
18
Berita 5
19
Transkip wawancara
Narasumber: Dwifantya Aquina
Jabatan: Editor Desk Politik IDN Times
Tempat: Google Meet
Hari/Tanggal: Jumat, 19 Juni 2020
Pukul: 13.00 WIB
1. Bagaimana menentukan kelayakan sebuah berita untuk
dipublikasikan atau tidak?
Sesuai fakta sih, berdasarkan kebenaran fakta sepeti apa dan harus sesuai
kode etik, disiplin verifikasi, dan objektif, tidak mengandung opini,
orisinil dari hasil liputan itu. Coverbothside, makanya wartawan harus
disiplin verifikasi.
2. Apa ada kriteria tertentu dalam penetapan judul yang akan
diterbitkan?
Di news kita memakai prinsip-prinsip judul yang menyesuaikan dengan
Milenial dan Gen Z, dengan judul yang indeed ke anak-anak milenial.
Supaya mereka tertarik untuk membaca seperti berita numbering. Milenial
lebih seneng gambar daripada baca tulis panjang. Tidak klik bait dan judul
sensasional, karna milenial bisa punya pengetahuan sendiri dalam
membaca sebuah berita. Jadi sesuai isi beritanya dan harus relate sama
berita. Seperti Lead pertama itu menerangkan judulnya apa.
3. Bagaimana proses pemilihan narasumber untuk berita? Apa harus
ada coverbothside atau ketentuan lain?
Pemilihan narasumber semua yang berkaitan dengan kasus yang lagi ada
pada saat itu. Kita akomodir jadi ga cuma satu sisi, memberikan ruang ke
pihak lain dan dari tanggapan publik pun kita juga harus cari tau. Karena
kita menyuarakan aspirasi masyarakat, jadi ga cuma dari satu pihak kita
share tapi kita juga mengakomodir suara dari msyarakat itu sendiri kaya
20
gimana. Jadi pemilihan narsum yang relate tentunya, dengan isu yang lagi
kita ulas.
4. Siapa saja yang terlibat dalam penulisan suatu berita?
Reporter dan editornya, di IDN lajurnya Cuma dua. Editor itu bisa
langsung mengedit berita si reporter dan mempublish nya. Jika ada berita
tertentu untuk ditambah atau diupdate, biasanya ada kurasi dari wapemred
kita.
5. Apa berita yang akan diposting melalui konfirmasi terlebih dahulu
kepada redaktur atau ada proses revisi atau editing?
Kalau breaking news kita biasanya gak pake listicle dan reporter kita
punya grup whatsapp breaking news kita masukin disitu. Untuk breaking
news kita punya 3-4 paragraf, kalau listicle kita biasanya reporter punya
CMS (Content Management System) sendiri, di via handphone mereka ada
aplikasinya. Biasanya si reporter kirim beritanya sudah ada fotonya, kita
itu foto tidak boleh asal sembarang ngambil. Jadi foto yang boleh
dipergunakan di idntimes adalah foto jepretan dari wartawan IDN Times
atau langganan dari Antarafoto. Jadi editor pas ngedit di cms kita udah
terima jadi. Reporter kirim lengkap udah ada judulnya, ada fotonya,
mereka udah bikin listnya, listicle, tiap point udan ada foto. makanya kita
kalau listicle itu kita tidak mengedepankan speed, karna metode listicle
kita informasinya harus lengkap, kaya misalkan kita harus ada baground
juga.
6. Seberapa besar keterlibatan seorang editor/redaktur dalam penulisan
berita?
Keterlibatan editor di IDN Times itu cukup besar, terutama di IDN setiap
pagi kita punya yang namanya story outlook. Jadi setiap pagi jam 7 editor
yang bertugas mengeshare ke grup besar kita ke story outlook. Hari ini
reporter akan liputan apa, isu apa yang akan di update, nah setiap kanal
atau desk ada 4-5 repoter, setiap malem biasanya mereka kasih usulan
besok mau liputan apa, dan mereka udah kasih point ke aku, darisitu peran
editor udah mulai ada, aku memberikan masukan ke repoter apa yang
21
harus dikejar, lokasi narsum yang harus dihubungin, pergerakannya
kemana. Ketika mereka ke lapangan mereka belanja berita, hasil belanja
masuk ke CMS dan editor mulai mengedit, ketika mengedit, jika merasa
ada yang perlu ditambah. Biasanya pasti kita konfimrasi. Komunikasi
antara editor dan reporter itu jalan. Karena gaboleh satu arah, kita harus
dua arah supaya berita itu ga salah.
7. Bagaimana IDN Times mengemas berita agar menarik untuk dibaca?
Angle berita, selain punya berita yang sama, kita juga ada artikel timeliaps,
harus lebih jeli melihat trend yang ada di masyarakat khususnya Milenial
dan Gen Z. Live Instagram jadi salah satu trobosan kita, karena dengan live
Instagram dan webinar, buat artikel kita lebih orisinil dan menarik
dibandingkan media lain. karena angel yang dipilih juga ga terlalu serius
tapi ngena di readers kita. ga melupakan seriusnya, tapi kita juga bikin
sesuatu yang lebih santai. kita juga ada investigasinya yang lebih indepth
reportingnya. Tapi tidak selau yang berat kadang juga bikin indepth
reporting yang fresh di pembaca.
8. Karena ini media online, nilai apa yang dikedepakan dalam penyajian
berita, kecepatan atau kedalaman isi berita?
Kita focus and speed, ada speed nya tapi mengedepankan fokusnya dulu.,
kalau untuk kecepatan untuk sistem listicle itu sulit. Kalau kita lihat anak
zaman sekarang udah pnter kalau cepet aja, tapi isinya meleset offside jadi
tidak sesuai fakta atau ga coverbothside, Cuma dari satu pihak
kepercayaan akan media itu gampang luntur. Untuk breaking news
menggunakan kecepatan yang di update dalam setengah jam minimal ada
tiga update. Dalam 30 menit bereaking newsnya gaboleh cuma 1 tapi
minimal harus tiga update. Harus cari informasi tambahan kalau IDN
Times mendahulukan fokus, karena beberapa berita yang hanya pakai satu
narsum dan gabisa hanya informasi dasar dan kita lebih mementingkan
fokusnya. Lebih ke berita lengkap.
9. Mengapa pola penulisan berita di IDN Times ini menggunakan point
per piont?
22
Sebenernya ini udah diterapkan di IDN sejak 2015, CEO IDN Media
menetapkan pakai listicle. Alasannya karena pasar kita milenials saat ini
milenial mendapat banyak informasi, milenial tidak punya waktu banyak
untuk membaca sebenernya. Di listicle itu kita ada point, jadi dalam
listicle itu ada subjek yang membantu pembaca menemukan point berita
atau inti berita. Berawal dari kultwit makanya kita pengen ngebantu
nyaring informasi penting dengan format listicle. Jadi dengan waktu
terbatas milenial bisa mengkonsumsi konten kita. Karena paling bawah
kita menyantumkan informasi tambahan atau backround beritanya. Supaya
orang bisa mengingat kembali kasusnya, perkembangannya, angel barunya
ada diatas,
Pertanyaan terkait pemberitaaan Staf Khusus Milenial Andi Taufan
Garuda
10. Sudut pandang seperti apa yang IDN Times ingin sampaikan
mengenai kasus Staf Khusus Milenial Jokowi Andi Taufan Garuda
yang sempat viral pada bulan April lalu?
Kalau dari sudut pandang IDN sendiri, yang merupakan media milenials,
sebenarnya kita mendukung pemerintah mulai mencari generasi muda
baru. Karena keberadaan milenial di dalam pemerintah itu perlu, sebagai
salah satu bentuk regenerasi. Jadi dari awal kita berharap bisa memacu
kepedulian generasi muda diseluruh kehidupan bernegara. Kita ngeliatnya
gabisa langsung digeneralisasi kalau satfsus milenial itu semua kaya gitu,
kita melihat semua perjlalanannya juga, ketika diawal mereka dipilih,
tentu pasti akan melaksanakan tugas dan itu tetap kita pantau. Walaupun
kita mendukung tetapi kita tidak boleh memandang sebelah mata, kita juga
melihat perjalanan mereka, mereka melakukan hal buruk atau sebuah
kesalahan kita harus tulis juga, kalau mereka bermanfaat dan melakukan
hal baik untuk negara itu juga harus kita tulis. Jadi kita ga mendukung tapi
tidak mengkritik itu salah, tapi kita justru yang bagus itu mendukung
dengan kritik. Sehingga nilai nilai dalam pemerintahan punya sesuatu yang
lebih dan tidak dipandang sebelah mata oleh public. Secara keseluruhan
kalau memang ada anggota stafsus yang melakukan pelanggaran mereka
23
harus bertanggung jawab. Kalau andi taufan framingnya itu kita melihat
kasus individual, bukan secara keseluruhan kasus stafsus milenial.
11. Bagaimana IDN Times menjaga keobjektivitasan berita dalam
mengangkat isu ini?
Pada isu ini kita kasih ruang untuk semua pihak, coverbothside, untuk
menyajikan berita kita ngga cuma dari pihak Istana saja. Karna kita gabisa
dapat faktanya seperti apa sih, yang jelas ketika kita mencampur dengan
opini, itu yang gaboleh. Maka dari itu kita banyak memberi ruang kepada
pihak pihak yang berkepentingan untuk berbicara mengenaai isu ini,
12. Dari berita yang saya pilih, pada tanggal 15 April 2020 dengan judul
“ICW Desak Presiden Pecat Andi Dari Posisi Staf Khusus”, apakah
bisa dikatakan kalau IDN Times ingin menyampaikan bahwa Andi
Taufan memiliki konflik kepentingan?
Sebelumnya kita ngasih ruang untuk semua pihak komentar dan pendapat
mereka soal kasus Andi ini yang perlu digaris bawahi, apa yang menjadi
pendapat dari satu sumber, dalam hal ini ICW tidak bisa langsung
disimpulkan bahwa itu jadi sikap redaksi terkait kasus ini. Karena kami
sendiri punya sikap, bahwa penyalahgunaan wewenang tidak boleh
dilakukan pejabat negara.
13. Pada berita tanggal 15 April dengan judul “Pengamat: Jokowi Harus
Pecat dan Bubarkan Stafsus Milenial!” saya menemukan kritik
terhadap presiden tentang pembentukan staf khusus ini? Bagaimana
tanggapan anda mengenai hal ini?
Disini kita lihat apresiasi perubahan yang ada dibawah kepemimpinan
Jokowi di periode kedua pemerintahan ini, karena memberi tempat kepada
kalangan milenial. Karena ini hal baru dipemerintahan Indonesia, tapi ini
juga sekaligus menjadi tantangan, setiap hal baru pasti ada kontroversi,
ada tantangan sendiri. Tentu kita tidak bisa berharap semua langsung
berjalan perfect, banyak juga senior politik yang terjerat kasus sehingga
menimbulkan ketidakpercayaan dari masyarakat, tapi kekurangan yang
ada ini diambil sebagai masukan dan pelajaran agar lebih baik lagi
24
kedepannya. Stafsus milenial bisa jadi jembatan kedepannya untuk
generasi milenial lainnya untuk kemajuan bangsa. Apa yang menimpa andi
ini sebenernya masalah pribadi yang tidak bisa langsung dikatikan dengan
Lembaga.
14. Sebagai media yang mengedepankan pembaca dari kalangan milenial,
apa ada tanggapan khusus mengenai kasus ini? mengingat Staf
khusus sendiri sudah dipilih pemerintah untuk mewakili generasi
milenial lainnya?
Kita bisa ambil pelajaran buat staf khusus milenial lainnya, kehadiran
mereka didalam pemerintahan ini seharusnya bisa membawa perubahan
yang lebih baik. Harapan masyarakat ditengah kondisi negara yang seperti
ini juga besar, apalagi milenial lagi di dengungkan banget. nah apa yang
dilakukan oleh stafsus milenial ini bukan cuma mempertaruhkan nama
baik pemerintahan, tapi juga seluruh generasi milenial Indonesia.
Tantangannya besar jadi bukan hal yang mudah untuk staf khusus ini tapi
harus dibuktikan, dan disini Jokowi lagi ngasih porsi untuk mereka
mebuktikan. Ketika berani ambil resiko harus berani tanggungjawab.
Semua satfsus kita bikini profil sendiri, dan si Andi Taufan ini memang
sebenernya agak kehimpit sama seperti putri tanjung, Belva, sebenernya
andi taufan itu orang orang agak meraba dibanding nama nama besar
lainnya tapi ternyata yang kena masalah duluan dia dan dilanjut sama
Belva.
25
Dokumentasi wawancara dengan Dwifantya Aquina
Jumat, 19 Juni 2020, via GoogleMeet
1