analisis ekonomi

5
Provinsi Lampung mempunyai potensi yang cukup besar dalam pengembangan agroindustri, terutama untuk agroindustri dengan orientasi pasar antar daerah maupun ekspor. Hal ini karena Provinsi Lampung memiliki potensi lahan pertanian yang cukup luas untuk kebutuhan bahan baku agroindustri, sehingga memungkinkan pengembangan agroindustri dengan skala usaha yang optimal. Salah satu Usaha kecil sektor agroindustri yang memiliki prospek sangat potensial untuk dikembangkan di Provinsi Lampung adalah usaha pembuatan keripik pisang. Berdasarkan hasil penelitian dasar potensi ekonomi (Baseline Economic Survey) Daerah Tingkat I Provinsi Lampung (1999) terdapat 133 unit usaha kecil yang termasuk kategori sangat potensial untuk dikembangkan. Dari angka tersebut komponen terbesar adalah untuk usaha kecil di industri pengolahan yaitu sebanyak 43 unit. Usaha kecil pada sektor industri pengolahan sebagian besar merupakan industri rumah tangga. Hingga saat ini usaha-usaha kecil pengolahan keripik pisang kian menjamur. Selain itu, berdasarkan potensi usaha industri kecil pengolahan di Bandar Lampung, 60% sangat potensial untuk dikembangkan antara lain industri makanan (keripik pisang, tahu, dan tempe), industri minuman segar, industri kerajinan, industri bahan bangunan, dan industri furniture/mebel, 30% potensial untuk dikembangkan berupa industri ikan asin dan

Upload: muhammad-rizki-dm

Post on 03-Jan-2016

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

analisis ekonomi 1

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Ekonomi

Provinsi Lampung mempunyai potensi yang cukup besar dalam pengembangan

agroindustri, terutama untuk agroindustri dengan orientasi pasar antar daerah

maupun ekspor. Hal ini karena Provinsi Lampung memiliki potensi lahan

pertanian yang cukup luas untuk kebutuhan bahan baku agroindustri, sehingga

memungkinkan pengembangan agroindustri dengan skala usaha yang optimal.

Salah satu Usaha kecil sektor agroindustri yang memiliki prospek sangat potensial

untuk dikembangkan di Provinsi Lampung adalah usaha pembuatan keripik

pisang.

Berdasarkan hasil penelitian dasar potensi ekonomi (Baseline Economic Survey)

Daerah Tingkat I Provinsi Lampung (1999) terdapat 133 unit usaha kecil yang

termasuk kategori sangat potensial untuk dikembangkan. Dari angka tersebut

komponen terbesar adalah untuk usaha kecil di industri pengolahan yaitu

sebanyak 43 unit. Usaha kecil pada sektor industri pengolahan sebagian besar

merupakan industri rumah tangga. Hingga saat ini usaha-usaha kecil pengolahan

keripik pisang kian menjamur. Selain itu, berdasarkan potensi usaha industri kecil

pengolahan di Bandar Lampung, 60% sangat potensial untuk dikembangkan

antara lain industri makanan (keripik pisang, tahu, dan tempe), industri minuman

segar, industri kerajinan, industri bahan bangunan, dan industri furniture/mebel,

30% potensial untuk dikembangkan berupa industri ikan asin dan gypsum, dan

hanya 10% yang kurang potensial untuk dikembangkan (Bangsawan, 2000).

Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung, 2001, pun menyebutkan bahwa

subsektor makanan dan minuman, subsektor industri kayu dan mebel, subsektor

industri kertas dan percetakan merupakan jenis industri yang paling potensial.

Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat kita simpulkan bahwa industri makanan

merupakan yang paling potensial untuk dikembangkan di Lampung ini, salah

satunya adalah keripik pisang. Dengan berkembangnya keripik pisang, maka akan

banyak kulit pisang yang terbuang. Dari hal ini, penulis tertarik untuk

memanfaatkan kulit pisang tersebut menjadi salah satu industri makanan

berbentuk keripik kulit pisang karamel yang bisa mendorong meningkatnya

perekonomian Provinsi Lampung. Industri kecil keripik kulit pisang karamel ini

termasuk dalam industri rumah tangga. Industri rumah tangga akan cukup banyak

Page 2: Analisis Ekonomi

menyerap tenaga kerja dan menambah pendapatan masyarakat. Berdasarkan

kemampuan industri rumah tangga ini maka pengembangan industri rumah tangga

terutama industri keripik kulit pisang karamel perlu terus dilakukan.

Dalam bidang sosial, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik yang dikutip dari

Pengembangan Wilayah Sumatera Tahun 2012, Provinsi Lampung menduduki

urutan kedua terbawah dalam persentase kemiskinan tahun 2010 (maret) yaitu

18,94% sewilayah sumatera. Sedangkan dari segi tingkat pengangguran terbuka

tahun 2010 (agustus), persentasenya masih sekitar 5,57%.

Dari data tersebut, terlihat persentase yang masih cukup tinggi dalam hal

kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka. Untuk itu diperlukan

penanggulangan dari masalah tersebut berdasar strategi pengembangan Wilayah

Sumatera tahun 2012. Adapun strategi pengembangan penanggulangan

kemiskinan dengan cara :

1. Pengembangan ekonomi lokal. Hal ini bisa dilakukan melalui

pengembangan industri kecil yaitu keripik kulit pisang karamel karena

salah satu penunjang ekonomi lokal di Lampung adalah keripik pisang

sehingga kita bisa memanfaatkan kulitnya menjadi sumber ekonomi lokal

pula.

2. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan pro-rakyat miskin

dengan memberi perhatian khusus pada usaha-usaha yang melibatkan

orang-orang miskin dan orang-orang dengan kondisi khusus serta usaha-

usaha yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Modal usaha keripik

kulit pisang karamel ini tergolong bermodal kecil karena bahan baku

utamanya, kulit pisang, banyak tersedia di Lampung dan kulit ini hanya

dijadikan limbah oleh para pedagang baik pedagang gorengan maupun

pedagang keripik pisang. Jadi pengusaha yang akan membuka usaha ini

bisa mengumpulkan kulitnya dari berbagai pedagang secara gratis ataupun

membayar dengan tidak terlalu mahal. Hal ini bisa membantu rakyat

miskin untuk membuka usaha sehingga tercipta pula lapangan pekerjaan

yang baru.

Page 3: Analisis Ekonomi

3. Meningkatkan efektivitas pelaksanaan penurunan kemiskinan di daerah.

Dengan terbukanya lapangan pekerjaan baru untuk rakyat menengah ke

bawah dan bertambahnya industri kecil yang baru, diharapkan akan

menambah income masyarakat dan daerah sehingga terjadi penurunan

angka kemiskinan.

Sedangkan strategi pengembangan wilayah dalam rangka pengurangan tingkat

pengangguran bisa dilakukan dengan cara pengembangan industri rumah tangga

agar dapat terwujud kesejahteraan rakyat. Dengan berkembanganya industri kecil

ataupun industri rumah tangga, hal ini akan membuka lapangan pekerjaan

sehingga terjadi penyerapan tenaga kerja. Dengan adanya peningkatan penyerapan

tenaga kerja, maka tingkat pengangguran pun akan menurun. Hal ini diharapkan

dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Dari segi budaya, sebagian besar budaya masyarakat Lampung adalah bercocok

tanam. Tanaman pisang sangat mudah untuk dikembangkan karena mudah untuk

ditanam. Selain buah pisangnya bisa dijadikan sumber pendapatan, kulitnya pun

bisa dijadikan usaha keripik kulit pisang karamel. Hal ini juga akan mendukung

peningkatan perekonomian lokal, penurunan tingkat kemiskinan, dan penurunan

tingkat pengangguran terbuka.