analisis faktor ekonomi
TRANSCRIPT
Analisis Faktor Ekonomi Beberapa faktor ekonomi dalam kajian
Studi Kelayakan Bisnis
Y. Rahmat Akbar, SE, M.Si
Faktor-Faktor Ekonomi dalam
Studi Kelayakan Bisnis
Pergerakan Suku Bunga dan Kebijakan Moneter
Kebijakan Fiskal
Kebijakan Ekspor Impor
Inflasi & DEFLASI
Penyusutan dalam Akuntansi
Kebijakan Moneter
1. Kebijakan suku bunga (interest rate policy)
Kebijakan melalui BI rate (suku bunga kredit maupun dana) sebagai
sinyal pasar.
2. Kebijakan pasar terbuka (open market policy)
Kebijakan menjual surat berharga dengan harga terjangkau dengan
maksud untuk menarik jumlah uang yang beredar karena dirasa terlalu
banyak.
3. Penetapan cash ratio
Kebijakan yang menyangkut penetapan perbandingan antara
persentase uang di bank yang harus dijadikan cadangan dan yang
boleh dioperasional bertujuan untuk mengendalikan laju inflasi yang
terjadi.
Kebijakan Fiskal No Nama Pajak Uraian
1 Advaloren tax (pajak
berdasarkan harga)
Perhitungan persentase pajak yang didasarkan pada
nilai barang
2 Surtax (pajak ekstra) Pajak ekstra yang dikenakan terhadap transaksi
terttentu, seperti tambahan pajak terhadap barang yang
dijual, pajak tambahan terhadap pelunasaan hutang
3 Property tax (pajak
kekayaan)
Jenis pajak yang dipungut terutama dari transaksi
penjualan tanah dan rumah
4 Lump sun tax (pajak
kepala)
Pajak yang harus dibayar oleh setiap wajib pajak tanpa
tergantung pada besar kecilnya pendapatan orang
tersebut.
5 Value added taxes
(pajak nilai tambah)
Pajak yang dipungut pada setiap tahap produksi
6 Negative income tax
(pajak pendapatan
negatif)
Suatu sitem pajak yang menentukan bahwa para rumah
tangga konsumen dengan pendapatan di bawah tingkat
kena pajak, menerima pembayaran dari pemerintah
yang besarnya didasarkan pada persentase dari jumlah
pendapatan yang berada dibawah tingkat kena pajak
Kebijakan Fiskal
No Nama Pajak Uraian
7 Selective sales tax (pajak
penjualan selektif)
Pajak penjualan yang dibebankan kepada barang
dagangan spesifik
8 General sales tax (pajak
penjualan umum)
Pajak penjualan yang dibebankan kepada semua
barang dagangan
9 Income tax (pajak
penghasilan)
Pajak yang dikenakan atas pendapatan tahunan
dan laba dari orang, perseroan atau unit lain
10 Progressive tax (pajak
progresif)
Pajak dengan persentase tarif yang makin
meningkat dengan nilai yang menjadi objek pajak
11 Proportional tax (pajak
proporsional)
Pajak yang harus dibayar oleh setiap pembayar
pajak yang besarnya proporsional dengan tingkat
nilai yang menjadi objek pajak.
12 Hidden tax (pajak
tersembunyi)
Pajak yang sudah tercakup dalam harga suatu
barang/jasa
13 Payroll tax (pajak upah) Pajak yang dipungut dari para pekerja dengan
tujuan untuk memberi tunjangan hari tua atau
pengobatan
Konsep Balance of Payment (BOP)
Transaksi Positif (Kredit) Transaksi Negatif (Debet)
1. Setiap penjualan barang atau jasa
keluar negeri (ekspor)
2. Setiap pendapatan investasi milik
penduduk domestik yang berada di
luar negeri dalam ekonomi
domistik
3. Setiap penerimaan uang dari luar
negeri
4. Penerimaan hibah atau hadiah dari
pihak luar negeri
5. Setiap penjualan saham atau
obligasi ke luar negeri
1. Setiap pembelian barang/jasa dari
luar negeri (impor)
2. Setiap investasi penduduk
domestik di luar negeri
3. Setiap pengeluaran uang ke luar
negeri
4. Pemberian hadiah atau hibah ke
pihak-pihak di luar negeri
5. Setiap pembelian saham atau
obligasi dari luar negeri
Sumber : John Charles Pool dan Stephen C Stamos, the ABCs of International Finance, 1987
Beberapa faktor yang menimbulkan inflasi :
No Jenis Inflasi Skala Penilaian
1 Inflasi ringan (creeping inflation) < 10% per tahun
2 Inflasi sedang (moderate inflation) 10 -30% per tahun
3 Inflasi berat 30 – 100% per tahun
4 Inflasi sangat berat (hyper inflation) > 100% per tahun
Skala Penilaian Inflasi
1. Struktural inflation yaitu suatu keadaan yang ditimbulkan oleh
bertambahnya volume uang, tetapi karena pergeseran struktur ekonomi,
yaitu pergerakan faktor-faktor produksi dari sektor non industri ke sektor
industri.
2. Cash push inflation yaitu inflasi yang disebabkan oleh kebijakan
perusahaan yang menaikkan harga barang dagangannya karena
implikasi dari kenaikan biaya internal seperti kenaikan upah buruh, suku
bunga atau juga karena mengharapkan memperoleh laba yang tinggi.
3. Demand full inflation yaitu inflasi yang timbul karena didorong oleh
biaya. Inflasi lainnya seperti karena faktor kenaikan pendapatan
masyarakat.
Rumus untuk menghitung inflasi • IRx = ( IHKx x 100) – 100
IHKx-1
atau
• IRx = (CPIx – CPIx-1) x 100
CPIx-1
IRx = Inflation Rate (tingkat inflasi tahun x)
IHK = Indeks Harga Konsumen
CPI = Consumer Price Index
IHK = CPI
Contoh Soal Menghitung Inflasi Tahunan : Tahun CPI atau IHK Tahun CPI atau IHK
1990 391,4 1995 456,5
1991 408,01 1996 469,9
1992 420,3 1997 480,8
1993 432,7 1998 488,3
1994 444,0 1999 497,6
• IR1991 = ( IHK1991 x 100) – 100
IHK1990
= (408,01 / 391,4 x 100) – 100
= 4,2
atau
• IR1991 = (CPI1991 – CPI1990) x 100
CPI1990
= 408,01 - 391,4 x 100
391,4
=4,2
Penyusutan Aktiva Tetap
Penyusutan sering diukur secara finansial. Dalam
konsep manajemen diajarkan bahwa seorang
manajer bekerja secara efektif dan efisien.
Efisien dilihat dari segi penurunan nilai finansial yang
lambat. Artinya nilai beli barang dan nilai jualnya tidak
mengalami kejatuhan yang drastis.
Efektif dilihat dari segi penggunaan waktu. Artinya
barang yang dibeli dapat dipakai hingga periode
waktu yang sesuai target bahkan melebihi target
pekerjaan.
Metode Perhitungan Penyusutan Berdasarkan waktu :
1. Metode Garis Lurus (straight line method)
2. Metode Saldo Menurun (declining balance method)
3. Metode Pembebanan yang menurun
4. Metode Jumlah Angka Tahun (sum of the years digit method)
Berdasarkan penggunaan :
1. Metode Jam Jasa (service hours method)
2. Metode Jumlah Unit Produksi (productive output method)
Berdasarkan kriteria :
1. Metode Jenis dan Kelompok (group & composite method)
2. Metode Anuitas (anuity method)
3. Metode Persediaan (inventory method)
Rumus Perhitungan Penyusutan
1. Metode Garis Lurus (straight line method)
2. Metode Saldo Menurun (declining balance method)
HP = Harga Perolehan
NS = Nilai Residu/Nilai Sisa
UE = Umur Ekonomis (n)
Contoh Soal : Pada tanggal 2 April Perusahaan membeli mesin seharga
Rp. 10.000, dengan biaya angkut sebesar Rp. 2.500.
Diestimasikan memiliki masa manfaat selama 5 tahun
dengan nilai residu RP. 1.550.
Diketahui:
• Harga Beli : Rp. 10.000
• Biaya Pengiriman : Rp. 2.500 +
• Harga Perolehan : Rp. 12.500
• Masa Manfaat/ Umur Ekonomis : 5 tahun
• Nilai Residu/ Nilai Sisa : Rp. 1.550
Hitunglah penyusutan dengan metode garis lurus dan
metode saldo menurun!.