analisis diksi terhadap...

82
ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHAN KITAB FIQHUL-MAR' ATIL-MUSLIMAH (STUDI KOMPARATIF) mSUSUN OLEH : UMANIH 100024018590 JURUSAN TARJAMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 H / 2007 M

Upload: dangnhan

Post on 06-Mar-2019

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHAN

KITAB FIQHUL-MAR'ATIL-MUSLIMAH

(STUDI KOMPARATIF)

mSUSUN OLEH :

UMANIH

100024018590

JURUSAN TARJAMAH

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1428 H / 2007 M

Page 2: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANKITAB FIQHUL-MAR'ATIL-MUSLIMAH

(STUDI KOMPARATIF)

SkripsiDiajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Syarat-syarat

Mencapai Gelar SaJjana Sastra

Oleh:

UMANIH100024018590

H.

JURUSAN TARJAMAHFAKULTAS ADAB DAN HUMANlORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1428 H / 2007 M

Page 3: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul Analisis Diksi Terhadap Terjemahan Bnkn Fiqhnl­

mar'atil-mnslimah (Studi Komparatit) telah diujikall dalam sidallg munaqosyah

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jllkarta pada tanggal 5

Februari 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana program strata I (S I) pada JUnlsan Tmjamah.

Jakarta, 5 Februari 2007

Me~an.gkllp Anggota

Dr. H. Abdul Chair

NIP. 150 210 746

Sidang Munaqosyah

Ahmad

NIP. 150 303 001

Anggota

NIP. 150262446

H.

NIP. 150 274 620

Page 4: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

KATAPENGANTAR

t'P'yl ~y\ 1il\~Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat

dan kamnia-Nya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam

semoga Allah limpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan dalam

menyelesaikan program strata (S1) pada Fakultas Adab dan Humaniora Universitas

Islam Negeri Jakarta. Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini bukanlah mukjizat

yang datang tiba-tiba melainkan melalui proses yang tidak luput dari bantuan,

bimbingan, dorongan, dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis mengucapkan banyak tetima kasih kepada semua pihak yang

telah memberikan bantuan kepada penulis dalanl bentuk apapun sehingga selesainya

skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada Yth:

I. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat, Rektor UIN SyarifHidayatuliah Jakarta.

2. Bapak Dr. H. Abdul Chair, Dekan fakultas Adab dan Humalliora UIN Jakarta.

3. Bapak Drs. Abdullah, M.Ag, Ketua Jurusan Trujamah

4. Bapak Drs. Ikhwan Azizi, Sekretaris Jurusan Tmjamah

5. Bapak H. A Ismakun Ilyas, Lc, MA, selaku dosen pembimbing materi dall teknis

dalam penyusunan skripsi ini

6. Perhargaan yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada kedua orallg tua

yaitu, "Ummi" dall "Bapak" tercinta yallg telah susah payah membimbing dall

membesm'kan penulis dari kecil sampai sekarallg, tetima kasih untuk kakak­

kakakku atas motivasi bimbingan dan do'a kepada penulis.

7. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Adab dall Humaniora Jurusan Trujamah, ymlg telah

memberikall ilmu yang sangat berguna kepada kami semua, terutama penulis.

8. Pihak perpustakaall UIN Jakarta, Imall Jama, Perpustakazm UNJ, Perpustakaml

Umum Kotamadya Jakarta-Selatall, yang telah membantu penulis memperoleh

referensi untuk penyusunan skripsi ini.

Page 5: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

9. Sahabat setia "Irsan Ilyas", yang selalu mengingatkan, membantu dan menemani

penulis setiap saat. penulis tidak akan dapat membayar semua bantuan yang

telah diberikan.

10. Ternan-ternan seperjuangan Jurusan Tarjamah angkatan 2000, atas kebersamaan

mereka yang senantiasa memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

khususnya untuk sahabat-sahabatku, Obi, Vita, Sasi, Yuli, Lala dan ternan-ternan

lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

11. Serta berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

1m.

Penulis menyadari meskipun telah semaksimal mungkin berusaha dalam

pembuatan skripsi ini, akan tetapi tentu masih banyak keknrangan. Kritik dan saran

yang membangun selalu penulis harapkan dalam penulisan skripsi inL Penulis

berharap semoga amal dan niat baik semuanya dibalas oleh Allah SWT, dengan

pahala yang berlimpah.

Jakarta,S Februari 2007

Penulis

Umanih

Page 6: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

PEDOMAN TRANSLITERASI

Skripsi ini menggunakan transliterasi yang bersumber dari pedoman translitersi Arab

atas keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.

158 tahun 1987 dan No. 0543 b/U/87, dengan sedikit memodifikasi pada sistem

penulisan sebagaimana dijelaskan di bawah ini :

f = .,j z = ) b y

q = J s = ..r' t = ..::.J

.:.l •k sy ..? S =I..l

J s uP J C

d JPh c:.m ~

lJ .b kh = tn = t =

1; d ~w ) z

•.ki t z = .l

h = =

r = J~ g t.

y 4$

Volml Pendek Vokal Panjang Tanwin, •

= A 1.; ... -=A. ~ An

I <.1-" . -~I = In•, "

= u J::! ... = il = Un

Page 7: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

Keterangan :

1. Kata sandang ( J \ ) al-/ ditulis seCal'a berbeda antara kata sandang yang ditulis

oleh huruf qomal'iyah dengan kata sandang yang diikuti oleh huruf sYall1siyah.

a. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qomaliyah ditransliterasikan sesuai

dengan bunyinya, yaitu al- /.

b. Kata Sandallg yang diikuti oleh huruf syall1siyah ditransliterasikan sesuai

dengan bunyinya, yaitu huruf / -I / diganti dengan huruf yang sarna dengan

huruf langsung kata sandang itu.

2. Saddah ditandai dengall hurllf kembal', contoh ~J\ / aHannatu /.

3. Setiap fonem dipisah dengan tanda minus ( - ) seperti / al-jll1mah.

Page 8: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

DAFTAR lSI

HALAMAN PERSETU.JUAN

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR .

PEDOMAN TRANSLITERASI........................................................ III

DAFTAR lSI. . ..... .... .. . .. ... . ..... . .. ... . .. ... . .. ... . .. ... . .. ... . .. .... ...... .. ... . ..... v

BABI PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.............................. 8

C. Tujuan Penelitian..................................................... 8

D. Metode Penelitian.................................................... 9

E. Sistematika Penulisan................. 9

BABII

BABIII

KERANGKA TEORI

A. Teori Terjemahan.................... 11

1. Definisi Penerjemahan........................................ 12

2. Model Terjemahan............................................. 16

3. Penilaian Hasil Terjemahan...................... 19

B. Teori Diksi............................................................ 23

I. Pengertian Diksi dan Korelasinya Dengan Makna.. ...... 24

2. Syarat Ketepatan dan Kesesuaian Diksi.................... 27

3. Diksi Dalam Kalimat.................... 32

ANALISIS DATA

A.Gambaran Umum Buku Fiqh AI-Mar'ati Al-Muslimah dan

Biografi kedlla Penerjemah.. 40

Page 9: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

BABIV

B. Analisis Diksi Dalam Hubungannya Dengan Makna.......... 45

1. Kata Umum dan Kata Khusus.. ..... . ..... . . .. .. . . . 46

2. Makna Denotatif dan Makna Konotatif..... 49

3. Makna Referenasiallmplisit........ ...... 51

C. Analisis Keserasian Makna Dalam Penerjemahan Bab

Thaharah Buku Fiqh AI-Mar'ati AI-Muslimah................. 54

I. Tautologi........................................................ 54

2. Tidak diterjemahkan....................... 55

3. Kerancuan Menerjemah........ 58

D. Analisis Kalimat...................................................... 65

1. Korehcnsi yang Baik dan Kompak.......................... 65

2. Paralelisme atau Kesejajaran.. 67

3. Pleonasme........... 69

4. Hiperkorek..................................................... 70

PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................... 71

B. Saran-saran............................................................ 72

DAFTAR PUSTAKA

Page 10: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belalmng Masalah

Kewajiban beribadah bagi umat Islam sebagai manifestasi iman, seharusnya

dilakukan dengan tata cara, tempat dan waktu berdasarkan perundangan Islam yang

bersumber pada AI-Qur'an dan Sunnah Rasul (Hadist).

Tata cara peribadatan kaul11 muslimin Indonesia dilakukan berdasarkan

perundangan (hukum Fiqih) yang kitab-kitabnya kebanyakan berbahasa Arab, yang

jelas mengandung perumpamaan-perumpamaan yang pelik dan kata-kata yang sukar

di mengerti. Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku aslinya itu, ialah

babasa perundal1g-undangan yang serba pekat dan rumit, yang mudah menimbulkan

kekhilafan dan kesalahpabal11an dalal11 pel11abamannya apabila pel11baca tidak benar­

benar menguasai bahasa tersebut, sehingga tidak mnstahil apa yang sesungguhmya

dimaksudkan akan disalahartikal1. Karena itulah diperlukan peneJjemab-peneljemah

yang menguasai aturan-aturan bahasa sumber (dalam hal ini babasa Arab) dan bahasa

sasaran (dalam hal ini bahasa Indonesia), g\ma menghasilkan karya teljemahan yang

baik.

Dewasa ini kitab fiqih yang telah diterjemabkan ke dalam bahasa Indonesia

telah banyak beredar, bahkan tak sedikit kitab-kitab yang telah dicetak ulal1g

beberapa kali, seperti kitab Fiqhussunnah karya Sayyid Sabiq yang sangat fenomenal,

Page 11: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

2

ataupun kitab-kitab fiqh kaJya Yusuf Qordowi dan masih banyak lagi. Hal ini

mengindikasikan bahwa karya-kmya terjemahan (khususnya kitab-kitab Fiqih) sangat

diminati dan dibutuhkan oleh masyarakat kita.

Menerjemahkan berarti melakukan perubahan dari satu bentuk ke bentuk yang

lain. Oleh kaJ'ena itu, agar pengalihan suatu bahasa teIjemahan tersebut dapat

dipahaJl1i dan dimengerti, maka hams diperhatikan bentuk bahasa sasaran (Bsa).

Kridalaksana (1985), mendefinisikan "Penerjemahan sebagai pemindahan suatu

aJI1anat dari bahasa sumber (Bsu) ke bahasa saSaJ'an (Bsa) dengan pertama-taJl1a

mengungkapkan maknanya dan kemudian gaya bahasanya". Senada dengan

pernyataan Eugene A. Nida, mengungkapkan bahwa: Translation consist in

producing in the receptor language the closest natural equivalent to the massage of

the source language, first in meaning and secondly in style. (Meneljemahkan berarti

menciptakan padaJ]aJ] paling dekat dalam bahasa penerima (Bsa) terhadap pesan

1.:'::-h.::s:: s:::-::ber (Bsu), pert:mm dalaJ]] hal makna daJl kesuaian pada gaya bahasanya).1

Penelitian mengenai hasil terjemahan adalah sesuatu yaJlg sangat penting

untuk dilakukan terutama untuk menghubungkan teori penerjemahan dan praktek

~~::~:j~~::-h.::-'1, :::r!ebih lagi membandingkan hasil terjemahan dari teks yaJlg saJna.

Namun demikian tidak semua hasil kaJya teIjemahaJl perlu dianalisis dan dikritisi

I Nurahman Hanafi, Teori dan Seni Mene/jemoh, (N.T.T, Nusa Indah, (986), h.54

Page 12: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

3

dengan beberapa acuan standar penerjemahan yang mampu menopang diakuinya

mutu karya tel:iemahan tersebut.2

Seseorang yang telah memiliki profesi sebagai peneJjemah, pada tahap awal

akan mendapatkan berbagai kendala ketika menerjemahkan teks yang ditemuinya,

salah satunya kesulitan dalam memilih diksi. Menurut Gorys Keraf, "Pilihan kata

atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai

dengan gagasan yang ingin disampaikan, dan kel11anlpUan untuk l11enel11ukan bentuk

yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok l11asyarakat

pendengar pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan

kosa kata bahasa itu". Jadi asas KETEPATAN dan asas KESESUAIAN harus

dijadikan pedoman dalam memilih kata. Sedangkan menurut Poerwadarminta, "

Pedoman dalam l11emilih kata diarahkan kepada kata-kata y,mg TEPAT, l11engenai

arti dan tempatnya. SEKSAMA, ialah serasi benar dengan apa yang hendak

dituturkan.LAZIM, yaitu sudah jadi kata umum, kata yang dik,~nal dan dipakai dalam

bahasa Indonesia umum".3 Bagi seorang peneljel11ah, ketidakjelasan arti kata, ide dan

makna merupakan kendala yang sering dihadapi ketika melakukan kegiatan

peneljel11ahan. Apalagi bila satu kata mel11iliki arti kata lebih dari satu kata akan

mel11berikan dampak pada kekeliruan l11emilih diksi. Jika kekeliruan itu sampai

tetjadi maka dampak yang akan ditimbulkan sangat besar klmsusnya dalam hal

2 A. Widyamartaya, Seni Meneljemah, (Yogyakarta: Kanisius, 1998), Cel. Ke-I, h.23

_____, Seni Menggayakan Katimal, (Yogyakarta, Kanisius, 1995), Cel. Ke-2,

h.44.

Page 13: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

4

pemahaman. Dan apa jadinya jika kekeliruan itu sampai terjadi pada dua terjemahan

dari BSa yang sarna. Seperti pada teks berikut :

Teks Gsa (terjemahan) Ansori Vmar:

"Niat, yakni sengaja menyengaja wudhu.

Sedang tempat niat itu di dalam hati dan dilakukan pada permulaan wudhu'. Jadi

seandainya ada salah satu anggota yang dibasuh sebelum niat, itu tidak sah, dan wajib

diulangi setelah niat dilaksanakan. Dan tak apalah bila niat itl.! dilakukan menjelang

wudhu', asal jangkanya -menurut adat ('uruf)- tidak terlalu lama. Karena menurut

hokum niat itu sebenarnya sudah ada".

Teks Gsa (terjemahan) Zaid H"sein:

"Niat, yaitu tujuan melakukan sesuatu dan tempatnya di dalam hati. Niat

dilakukan pada permuJaan wudhu. Andaikata niat itu diJakukan setelall membasuh

sebagian anggota, maka wudhunya tidak sah dan wajib mengulangi. Bila niat itu

" Ibrahim Muhamad aI-Jamal, Fiqhul-mar 'atill-muslimah, (Beirut: DaruI Qolam Lilluras),

h.17

Page 14: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

5

dilakukan tidak lama setelah perbuatan maka dapat dimaafkan, karena keberadaannya

secm'a hukum",

Dari kedua versi terjemahan di atas terdapat perbedaan penerjemahan pada

kata qosdul fi 'Ii (J,.,ill~) Anshori Vmar mengartikmIDya "sengaja menyengaja

wudhu' ". Sedmlgkan Zaid Husein mengartikannya del1gan "tujuan melakukml

sesuatu". Dalan1 kamus Al- 'Asril~I kata qoshdun (~) berarti Iliat,maksud

atau tlljllall. Dengan demikian Zaid Husein menel:jemahkml kata qoshdul .fz'li

(J,.,ilI.J....di ) secm'a perkata, sedangkan Al1shori Vmar menerjemahkan kata tersebut

dengan menyesuaikan konteks, terlihat dengan mel1gartikan kata al-ji'li ( J,.,il\ )

dengan wudhu. Ketepatml pilihml kata tidak hanya diambil dari kamus, tetapi

ketepatan penempatan atau penggunaan kata dalam situasi atau konteks tertentu .

Berdasarkml hal ini terjemahml Anshori Umar akan terlihat lebih lazim jika

menerjemahkan kata qosdul fi'li ( J,.,il\~ ) dengan "sengaja berwudhu atau

menyengaja wudhu", karena te~jemahan pertanla terlihat admlya pemborosan kata

dengan menyebut kata sengaja dua kali dalam satu kalimat penclek.

Selain itu terdapat kerancuan penerjemahan pada kalimat

\j . L :11 \_ 1, _ ", ..y::-~ 0'>.Y. lJ"'o"J ~ '"1!""".lgJ yi.i;yJ Anshori Vmar mengmtikan kalimat

dengan, " ...bila niat itu dilakukan mel1jelang wudhu', asal jangkanya -menurut adat

Page 15: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

6

Curui)- tidak terlalu lama...". Sedang penerjemahan Zaid Husein pada kalimat

tersebut " ...bila niat itu dilakukan tidak lama setelah perbuatan...". Pada dua kata

yang bergaris bawah terlihat bahwa kata 'menjelang' tidaklah sama dengan kata

'setelah'. Menurut Gorys Keral: kata 'setelah' adalah keterangan yang menyatakan

bahwa suatu peristiwa atau perbuatan telah mencapai titik penyelesaian. Sedangkan

kata 'menjelang' adalah kata yang menyatakan bahwa suatll perbuatan akan

dilakukan.5 Dengan demikian peneljemahan tersebut bertolak belakang dalam hal

makna.

Pada teks lain

Teks Esa (terjemahan) Anshori Umar:

Mendahulukan anggota ketika membasuh kedua tangan dan kaki.

Teks Esa (terjemahan) Zaid Husein:

Mendahulukan tangan dan kaki kanan daripada kiri.

Kata yang bergaris bawah (~I dan <.>~I) oleh Zaid Husein tidak diartikan, ia

hanya mewakilkan kata 'anggota' untuk kedlla kata tersebllt. Padahal kata 'anggota'

masih berarti lImllm. Dalam teori syarat ketepatan diksi, kata khusus lebih

diutamakan penggllnaanya, karena kata khusus lebih mendekatkan makna yang

5 Gorys Keraf, Tala Bahasa lndanesia (Flores NTT : Nusa Indahl, h. 74

6 Ibrahim Muhammad Jamal. loc. Cit.

Page 16: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

7

dimaksud atau diinginkan oleh penulis .Karena itu, teljemahan Zaid Husein pada

kalimat di atas kurang tepat.

Dari beberapa contoh di atas jelas bahwa banyak hasil terjemahan, yang

terkadang kita dapat menemukan dua teljemahan dari teks Bsu yang sama, ketika kita

membacanya kita menemukan adanya perbedaan dalam Bsa-nya yang menyebabkan

terjemahan satu lebih dimengerti dan dipahami oleh si pembaca dari teljemahan yang

kedua. Agar terhindar dari kesalahan menerjemah maka sem'ang penerjemah harus

menguasai kaidah-kaidah bahasa teljemahan, sehingga pembaca dapat memahami

hasil terjemallan itu.

Buku fiqhul-mar 'atil-muslimah ditulis oleh Syekh Ibrahim Muhammad AI­

Jamal, telah diterjemallkan oleh beberapa orang penerjemah. Dari sekian banyal( hasil

tel:jemahan buku ini, penulis melihat bahwa terjemahan Anshori Vmar dan Zaid

Husein merupakan terjemahan yang banyal( beredar di masyarakat. Dengan banyak

beredamya kedua buku teljemahan ini, penulis merasa perlu meneliti hasil terjemallan

keduanya, karena jika terdapat teljemahan yang berbeda, dikhawatirkan akan

menimbulkan kesalah pahaman bagi pembaca. Apabila hal ini sampai terjadi tidak

mustahil akan timbul perbedaan tata cara beribadah. Kesalahan-kesalahan seperti ini

seharusnya segera diatasi, sebelum akhirnya menimbulkan perpecahan dalam tubuh

umat islam. Dengan demikian amat berat kiranya tugas seor2U1g peneljemah (dalam

hal ini buku-buku fiqih), ia harus senantiasa berhati-hati dalam menerjemahkan kata

maupun kalimat. Setiap kala maupun kalimat yang dipilih hams tepat dan sesuai,

Page 17: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

8

guna menghindari hal-hal yang dapat membahayakan persatuan dan kesatuan umat

islam.

BerdasaTkan latar belakang itulah penulis mencoba mcneliti hasil terjemahan

kitab ini. Untuk itu penulis memberi judul skripsi ini dengall "ANALISIS DIKSI

TERHADAP HASIL TERJEMAHAN BUlW FIQHUL-MAR'AU AL­

MUSLIMAU (STUm KOMPARATIF)".

B. Pembatasan Masalah

Pengamatan pada buku teljemahan fiqh al-mar'ati al-muslimah memberi

inspirasi kepada penulis untuk mengangkat permasalahan pada kajian diksi. Dan dari

sekian banyak bab dalam buku tersebut, penulis mengambil satu bab saja, bab

thaharah dengan alasan agar penelitian yang akan penulis lakukan dapat mengena dan

tidak melebar.

Maka dalam hal ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

I. Apakah model teljemahan yang dipakai oleh kedua peneljemah.

2. Apakah diksi hasil teljemahan yang dilakukan oleh ke dua penmjemah sesuai

dengan syarat kesesuaian dan ketepatan diksi.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan masalah yang pellulis kemukakan di atas, maka yang menjadi

tujuan umum dalam penelitian ini adalah membandingkan pemilihan diksi yang

dilakukan oleh ke dua peneIjemah pada buku tersebut.

Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

Page 18: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

9

I.Mengetahui model terjemahan yang dipakai oleh kedua penerjemah.

2.Mengetahui kwalitas diksi yang telah dilakukan oleh ke dua peneIjemah.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah membantu penerjemah terutama

penerjemah pemula untuk mengetahui pemakaian maupWl pemilihan kata-kata pada

teljemahan teks atau buku.

D. Metode Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis kemukakan, maka jenis penelitian

yang akan penulis lakukan adalah penelitian deskriptif karena penulis menganalisis

data-data yang terdapat dalam bab thaharah pada buku terjemahan fiqh wanila , lalu

mendeskripsikan hasilnya. Selain itu, penulis menggunakan teori diksi dan leksikal

sebagai pisau analisis.

Pencarian data yang penulis lakukan dalam pencliti[ffi ini melalui Iibl'lliry

search yaitu pencarian data kepustakaan yang dapat mcndukung penelitian ini.

Eo Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi yang penulis gunakan mengacu pada "pedoman

penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi" yang disusun oleh Tim UlN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan diterbitkan oleh UlN Jakmia Press tahun 2002

Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

Page 19: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

10

Bab 1 merupakan bab pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manlilllt penelitian, metode

penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II adalah bab kerangka teori yang berisi tentang definisi pene~jemahan, model

penerjemahan dan penilaian hasil terjemahan, definisi diksi dan kolersinya

dengan makna, syarat ketepatan dan keserasian diksi, selia diksi dalam

kalimat.

Bab III adalah bab analisis data yang berisi tentang biografi penel:jemah dan analisis

diksi, serta perbandingan hasil tel:jemahan Anshori Umar dan Zaid Husein

AI-Hamid.

Bab IV adalah bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.

Page 20: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

BABII

KERANGKA TEORI

A. Teol"! Terjemahan

Berabad-abad lamanya orang telah meneljemahkan, namun baru pada akhir­

akhir ini saja perkembangan teori teljemahan nampak. Dari peninggalan sejarah kita

mengetahui adanya terjemahan bagian-bagian dari Epic Gilgamesh bahasa SumeIia

ke dalam empat atau lima bahasa Asia sekitar abad kedua S.M. Sejarah juga mencatat

bahwa dokumen-dokumen yang pertama-tama di teljemahkan adalah kitab suci

bahasa Ibrani ke dalam bahasa Yunani sekitar abad ketiga S.M.7

Apa yang telah dilakukan berabad-abad itu hendaknya dapat dilakukan secara

lebih mudah, efisien dan baik dengan adanya teori teljemahan. Adanya teori

tejemahan ini semakin dapat diyakini bahwa dengan pengetahuan teoIi terjemahan

seseorang akan mendapat gambaran yang jelas mengenai penerjemahan, jadi bukan

suatu gambaran yang samar-samar yang hanya dapat dirasakan saja tanpa dapat

dideshipsikan seca!'a eksak.

Dalanl dunia penerjemahan, bahasa memiliki hubungan yang sangat erat,

karena pekeljaan meneljemah melibatkan bahasa dengan segala aspeknya.

Peneljemahan adalah kegiatan yang dapat membukt!kan dengan jelas tentang peran

bahasa dalam kehidupan sosial (Hatim dan Mason, I990). Melalu! kegiatan ml,

7 J. M. Cohen, Translation. "The Encyclopedia Americana Interna/ionaf', (New York:

Americana Corporation, ]976),27: 12-15

Page 21: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

12

seorang penerjemah menyampaikan kembali isi sebuah teks dalam bahasa lain.

Penyampaian ini bukan hanya sebagai kegiatan penggantial1, karena penerjemah

dalam hal ini melakukan kegiatan komunikasi barn yakni dalam bentuk teks, dengan

memperhatikan aspek-aspek sosial ketika teks baru ita akan dibaca atau

dikom\mikasikan.8

1. Definisi Penerjemahan.

Kegiatan penerjemahan secara luas diartikan sebagai scmua kegiatan manusia

dalam mengalihkan pesan atau makna, baik verbal ataupan non-verbal dari satu

bentuk ke bentuk yang lain.

MeneIjemahkan merupakan seni (art) yang didukung kecil1taan, kemauan dan

dedikasi. Sebagai suatu seni dalam menyampaikan pesan, baik malulU dan gaya

bahasanya, penerjemah hendaknya membekali diri dengan kemampuan estetis, begitu

pula penyusunan kalimat memerlukan kompetensi yang serba estetis.

Penerjemahan juga mempakan suatu keterampilan (skill) yang bisa dipelajari,

ditingkatkan, dikembangkan dan diajarkan. Menerjemahkan suatu teks bukanlah

sekedar menuliskan pikiral1-pikiran penerjemah sendiri, bempapun baiknya. Dan

bukan pula menyadur saja, dengan pengertian menyadur sebagai pengungkapan

kembali amanat dari satu karya dengan meninggalkan detail-detailnya tanpa harus

8 Rochayah Machali, Pedoman Bagi Penerjemah, (Jakarta: P.T. Grasindo, 2000), Cel. ICe-l,

h.6

Page 22: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

13

mempertahankan gaya bahasanya dan tidak hams ke dalam bahasa lain.(Pengertian

menyadur tersebut diberikan oleh Hmimurti Kridalaksana)9

Untuk mengetahui dunia peneljemahml, kurang lengkap bila kita tidak

mengenal para tokoh, beserta definisi yang diungkapkan.

a. Eugene A. Nida

Dalam bukunya The Theory and Practice of Translation, Nida

mendefinisiakan peneIjemahan sebagai :"Translating consist in reproducting in the

receptor language the closest natural equivalent to the message of the source

language, first in meaning and secondly in style. lO (MeneIjemahkml berarti

menciptakan padanan yang paling dekat dalam bahasa penerima terhadap pesan Bsu,

pertama dalam hal makna, dan kedua pada gaya bahasanya).

bJuliane House

Sedangkan menurut House (1977) dalam disertasinya beIjudul "A Model for

Translation Quality Assessment" terjemahan adalah "Translation is the replacement

of a text in the source language by semantically and pragmatically equivalent text in

the target language (TeIjemahan merupakan penggmltiml kembali naskah berbahasa

sumber dengan yang berballasa sasaran ymlg secara semantik dan pragmatik

sepadml. II

9 Nurrachman Hanafl, Op. Cit.• h. 23

10 Eugene A. Nida and Charles Taber, The Theorist and Practice ofTranslation, ( Leiden: The

United Bible Societies, 1974), p. 12

II Nun-achman Hanafl, Op. Cit., h. 26

Page 23: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

14

c. J. C. Catford

Catford menggunakan pendekatan kebahasaan dalam melihat kegiatan

penerjemahan, dan ia mendefinisikan peneIjemahan ini sebagaimana dikutip oleh

Nurachman Hanafi "The replacement of textual material in one language (8L) by

equivalent textual material in another language (TL)". (Mengganti bahasa teks dalam

bahasa sumber (Bsu) dengan bahasa teks yang sepadan dalam bahasa sasaran

(Bsa)).12

Jelas terlihat bahwa Catford sangat menekankal1 penggantian naskah

hendaknya sepadan, karena kesepadanan merupakan hal yang amat penting dalam

penerjemahan. Melalui kesepadanan pesan yang disampaikan akan sama dengan

pesan yahg terkahdung dalam naskah asH. Dan bukanlah suatu terjemahan bila pesan

yang disampaikan tidak sepadan dengan naskah aslil1ya.

d. P. NewMark

New Mark, seperti yang dikutip Rochayah Maachali memberikan definisi.

'Translitiol1 is an exercise wich consists in the attempt to repla,~e a written message in

one language by the same message in another language'. (TeIjemahan merupakan

latihan dalam upaya menggantikan pesan tertulis dari bahasa satu dengan pesan yang

sarna pada bahasa lainnya).13

12 J. C. Calford, A Linguistic Theory ofTranslation (London: Oxford University Press, 1974 )

Fourth Impression, pAO

13 Nurrachman Hanafi, Gp. Cit., h. 25

Page 24: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

15

e. Leonard Foster

Definisi tetjemahan yang dilll1gkapkan Foster sebagaimana yang telah dikutip

oleh Nurachman Hanafi yaitu "Translation as the transferenee of the conteet of a text

from one language irlto another, bearing in mind that we cannot always dissociate the

content from the form" (TeIjemahan mempakan pemindahan isi naskah dari satu

bahasa ke bahasa lainnya, yang perlu diingat bahwa kita tidak selalu bisa

memindahkan isi bentuk dari naskah itu).14

f. J. Levy

Seperti yang dikutip oleh Nurachman Hanafi, pelldefinisian terjemahan

menurut Levy adalah suatu keterampilan. Kejelasan diri penerjemah tampak

tercermin dalam opininya. Dalam Translation a Decisioh Process, Levy menjelaskan

"Translation is a freedom of ehoice between several apt.roximately equivalent

possibilities of realizing situational meaning" (Terjemahan mempakan proses kreatif

yang memberikan kebebasan bagi penerjemah lll1tuk memilih kemungkinan padanan

yang yang dekat dalani menglll1gapkan makna yang sesuai dengan situasinya).15

Sebagai suatu ptoses kreatif kegiatan penerjemahan rttemberikan kebebasan bagi

penerjemah untuk mencari padanan yang sesuai dengan konteks situasinya.

Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli di atas, penulis

menyimpulkan secara umum tejemahan adalah proses pengalihan pesan baik lisan

14 Ibid, h. 27

15 Ibid. h. 24

Page 25: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

16

maupun tulisan dari satu bahasa ke bahasa lain dengan memperhatikan kesepadanan

dan gaya ke dua bahasa.

2. Model Terjemahan

Berbagai ragam terjemahan yang kita temukan berikut namanya. Semua itu

tergantung dari sudut mana kita menyoroti naskah yang diminati untuk dijadikan

sasaran. Menurut New Mark (1988) seperti yang dikutip oleh Rochayah Machali

jenis penerjemahan dapat dikelompokan menjadi dua. Yaitu :

a. Penerjemahan yang memberikan penekana terhadap bahasa sasaran (Bsa).

Penerjemahan jenis ini bempaya menghasilkan dampak yang relatif sama

dengan yang diharapkan oleh penulisa asli terhadap pembaca versi Bsu.

Penerjemahan ini terdiri dari beberapa metode, yaitu :

1. Adaptasi/Saduran

Adaptasi atau saduran merupakan metode penerjemaJnan yang paling bebas

dan paling dekat dengan teks bahasa sasaran (Bsa). Kata 'saduran' dapat dimasukkan

di sini asalkan penyadurannya tidak mengorbankan hal-hal penting dalam naskah asli.

Metode ini biasa dipakai dalam meneljemahkan drama atau puisi, yaitu yang

mempertahankan tema, karalcter dan alur.

2. Peneljemahan bebas

Penerjemahan yang menggunakan metode ini biasanya lebih mengutanlakan

isi dan mengorbankan bentuk teks Bsu. Metode ini berbentuk sebuah parafi'ase yang

dapat lebih panjang atau lebih pendek dari aslinya.

Page 26: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

17

3. Penerjemahan Idiomatik

Penerjemahan jenis ini bertujuan mereproduksi atau menghasilkan pesan

dalam teks Bsu, tetapi sering dengan menggunakan kesan keakraban dan ungkapan

idiomatik yang tidak didapati pada versi aslinya.

4. Peneljemahan Komunikatif

Metode ini mengupayakan reproduksi makna kontekstual yang sedemikian

rupa, sehingga baik aspek kebahasaan maupun aspek isi langsung dapat dimengerti

oleh pembaca.

b. Penerjemahan yang memberikan penekanan terhadap bahasa sumber (Bsu).

Dalam metode jenis ini, penerjemah berupaya mewujudkan kembali dengan

setepat-tepatnya makna kontekstual Tsu, meskipun menghadapi hambatan-hambatall

sintaksis dan semantik pada Tsa (yakni hambatan belltuk dan makna).

Penerjemahall ini melahirkan beberapa metode penerjemahan, :,ebagai berikut :

1. Penerjemahan Kata-Demi-Kata

Dalatn metode penerjemahan jenis ini, kata-kata Tsa biasanya langsung

diletakkan di bawah versi Tsu. Kata-kata dalam Tsu diterjemahkan di luar konteks,

dan kata-kata yang bersifat kultural dipindahkan apa adanya. Umumnya metode ini

dipergunakan sebagai tabapan prapenerjemahan pada penerjemahan teks yang sangat

sukar atau unM memahami mekanisme Bsu. Namun demikian metode ini tidak

lazim digunakan sebagai metode penerjemahan yang umum di Indonesia.

Page 27: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

18

2. PeneIjemahan Harfiah

Penerjemahan yang dilakukan dengan menggunakan metode ini, konstruksi

gramatikal Bsu dicarikan padanannya yang terdekat dalam Bsa, tetapi peneIjemahan

leksikal atau, kata-katanya dilakukan terpisah dari konteks. Hasil terjemahan dengan

metode ini me11iadi kaku, karena peneljemah memaksakan aturan-aturan tata bahasa

Bsu ke dalam tata bahasa Bsa.

Metode penerjemahan ini digunakan sebagai proses awal penerjemahan bukan

sebagai metode penerjemahan yang lazim. Metode ini membantu penel:jemah melihat

masalah yang harus diatasi.

3.Penerjemahan Setia

Penerjemahan ini mencoba mereproduksi makna kontekstual Tsu dengan

masih dibatasi oleh struktur gramatikalnya. Penerjemahan ini berpegang teguh pada

maksud dan tujuan Tsu, sehingga hasil teIjemahan kadang-kadang terasa kaku dan

sering kaH asing karena, kata-kata yang bennuatan lrultural atau budaya

dialihbahasakan, tetapi penyimpangal1 dari segi tata bahasa dan pilihan kata masih

tetap dibiarkan. Metode ini bennanfaat untuk membantu penerjemah dalam proses

awal pengalihan.

4.Penerjemahan Semantis

PeneIjemahan semantis hams senantiasa mempertimbangkan unsur estetika

teks Bsu dengan mengkompromikan makJIa selama masih dalam batas kewajaran.

Kata yang sangat sedikit bennuatan budaya dapat diteIjemaIlkal1 dengan kata-kata

yang netral atau yang fungsional.

Page 28: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

19

Perbedaan yang mendasar pada kedua kelompok atan jenis metode di atas

terletak pada penekanalU1ya saja, dall di luar perbedaml ini keduanya saling berbagi

masalah. Keberbagial1 ini menyal1gkut (I) Maksud atau tujUal1 dalalll sebual1 teks

Bsu, (2) Tujual1 penerjemal1, (3) Pembaca dal1latar belalcang atau setting teks. 16

3. Penilaian Hasil Terjemahan

Penilaial1 teIjemal1al1 sal1gat penting disebabkal1 oleh dua alaSail (I). Untuk

mencipatakal1 hubungal1 dialektik al1tal'a teori dal1 praktek penerjemahal1, (2). Untuk

kepentingal1 kriteria dan standar dalam menilai kompetensi peneIjemal1, temtalna

apabila kita menilai beberapa versi teks Bsa dal'i teks Bsu yal1g sallla.17

Seoral1g peneIjemal1 tentunya mallgingiukan hasil terjemal1al1 yang baik.

TeIjemahal1 yal1g baik agak sulit didapatkan. Sebab untuk mencapainya,

membutuhkal1 segenap keal1lian peneIjemal1 dalalll segala ma'~alll segi. Bukan hanya

semal1gat yal1g berkobar dan bakat yal1g ada padanya secara alalllial1, pengalamal1

yal1g luas pun sal1gat membantn dalalll menambal1 gairah keIja.

Beberapa prinsip penerjemal1al1 yal1g ditawarkal1 Savory(1968) dalaln ral1gka

mencapai produk atau hasil teIjemahan yal1g baik, diantaral1ya;

(I). A translation must give the words of original (TeIjemahal1 hams menyajikal1

kata-kata dari naskal1 aslinya)

16 Rochayah Machali, Op. Cit., h. 49-56

17 Ibid.. h. 108

Page 29: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

20

(2). A translation must give the ideas of the original (Terjemahan harus menyajikan

ide-ide dari naskah aslinya)

(3). A translation should read like an original work (Terjemahan hendaknya terbaca

sendiri karya aslinya)

(4). A translation should reflect the style of the translator (Terjemahan hendaknya

merefleksikan gaya dari naskah aslinya)

(5). A translation should possess the style of the translator (TeIjemahan hendaknya

memiliki gaya yarig dipakai oleh penerjemah)

(6). A translator should read like a translator (TeIjemahan hendaknya terbaca sebagai

terjemahan)

(7). A translation should read as a contemporary of the translator (Tel:jemahan

hendaknya terbaca sebagaimana bahasa kontemporer naskah aslinya)

(8). A translation should read as a contemporary of the lranslator (TeIjemahan

hendaknya terbaca sebagaimana bahasa kontemporer pellt~rjemah)

(9). A translation may add to or omit from the original (Terjemahan boleh

menambahkan atau mengurangi bagian dari naskah aslinya)

(10). A translation may never add to or omit from the original (Teljemahan sarna

sekali boleh tidak menambah atau mengurangi bagian dari naskah aslinya)

(11). A translation of verse should be in prose (Terjemahan sajak hendaknya

berbentuk prosa)

Page 30: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

21

(12). A translation of verse should be III verse (Terjemahan sajak hendaknya

berbentuk sajak)18

Dari kesemuanya, penerjemah tentu akan mengalanli kesulitan bila

menerapkan semua prinsip di atas, sebab terkadang satu dengan lailillya saling

beliolak belakang. Karenanya, seorang penerjemah boleh memilih mana yang paling

tepat menurut selera masing-masing, tidak perlu semuanya hams diikuti.

Menilai teljemahan tentunya didasarkan pada kriteria-kriteria yang telah

ditentukan terlebih dahulu, sehingga suatu teIjemahan dapat dikatakan baik jika telah

memenuhi semua kriteria tersebut.

Suatu peI1ilaiatI harus mengikuti prinsip validitas dan reliabilitas, akan tetapi,

karena penilaian karya terjemahan adalah relative (berdasarkan kriteria lebih-kurang),

maka validitas penilaian dapat di pandang dari aspek content validity dan face

validity. AlasanI1ya adalah karena menilai satu terjemahan berarti melihat aspek isi

(content) dan sekaliglIs juga aspek-aspek yang menyangkut "keterbacaan" seperti

ejaan (face), sekalipun ejaan itu sendiri juga berkaitan dengan rnakna.

Pada saat ini definisi terjemahan yang dianggap baik oleh banyak orang ialah

yang didasarkan pada makna dan bukan pada bentuk. Tujuan penerjemahan yang

berdasarkan makna, dalam garis besarnya, bertujuan untuk me:ngalihkan malma yang

terdapat di dalam bahasa atau teks sumber ke dalam bahasa atau teks sasaran. Dalam

mengalihkan makna dari Bsu ke dalam Bsa hanls dijaga agar tidak ada yang hilang

IS Nurrachman Hanafi, Op. Cit.. h. 77

Page 31: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

22

dan tidak ada yang ditambah atau berubah. Selain itu, makna yang dialihkan ke dalarn

Bsu itu harus diungkapkan sewajar mungkin menurut kaidah-kaidah yang berlaku

bagi Bsa.

Berdasarkan pengertian teljemahan diatas, penilaian terhadap hasil terjemahan

dapat ditujukan kepada, pertama-tarna makIla atau isi teks; kedua, kewajaran menurut

Bsa. Selain apa yang harus dinilai atau diperhatikan, perlu juga diketahui bagaimana

cam melakukan penilaian untuk jenis-jenis penerjemahan tertentu, siapa yang

berkompeten menilai perlu juga ditentukan.

Dalarn penilaian isi teks, hal yang perlu diperhatikan adalah apakah isi teks

terjemahan akurat atau tidak. Sejauh mana makna yang terdapat di dalam Bsu dapat

dialihkan secara akurat ke dalam teks teljemahan. Pedoman yang perlu diperhatikan

di sini ialah apakah ada yang ditambah dan dikurangi. Jika teks terjemahan dapat

mengungkapkan seluruh makna yang terdapdt di dalarn Bsu, maka teljemahan dapat

dianggap kurang baik. Selain itu, harus diperhatikan pula, apa teks teljemahan

memuat sesuatu yang tidak terdapat di dalarn Bsu. Jika ada, maka teljemahan

dianggap tidak baik. Seandainya makna dapat ditimbang, maka bobot makna Bsu

hams sarna dengan bobot malma Bsa.19

19 Maurist Simatupaug, Pengantar Teori Teljemah, (Jakarta, VI Direktorat Jendral

Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, J999/2000), h. J30

Page 32: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

23

B. TEORI DIKSI

Dalam kegiatan komunikasi, kata-kata dijalin-satukan dalam suatu konstruksi

yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis yang ada dalam suatu bahasa.

Yang paling penting dari rangkaian kata-kata tadi adalah pengertian yang tersirat

dibalik kata-kata yang digunakan. Setiap anggota masyarakat yang terlibat dalam

kegiatan komunikasi, selalu berusaha agar orang lain dapat memahaminya dan di

samping itu, ia harus bisa memahami orang lain. Dengau eara ini terjalinlah

komunikasi dua arall yang baik dan hmllionis.

Pengertian yang terdapat dalam sebuah kata mengandung makna bahwa tiap

kata mengungkapkml sebuah gagasan atau sebuah ide, yang ak;;m disampaikan kepada

orang lain.

Bila kita menyadari bahwa kata merupakan alat penyalur gagasan, maka

dengan demikian semakin banyak kata yang dikuasai seseorang, semakin banyak pula

ide atau gagasan yang dikuasainya dan yang sanggup diungkapkannya.

Mereka yang luas kosa katanya, dapat dengan mudall dan lanem' mengadakan

komunikasi dengml orang lain.

Tidak dapat pula dismlgkal bahwa penguasaaan kosa kata adalah bagian yang

sangat penting dalam dunia perguruan tinggi bagaiman tidak, seeara menyolok

aktivitas seorang mahasiswa setiap hari sebenmnya berkisar pada persoalan kosakata.

Sepanjang hari ia hams mengikuti perkuliallan dan menulis karya-karya

ilmiah ymlg sudah tentu ia akan bersinggungan langsung dengan kata-kata. Bila ia

menguasai kosakata seeara luas dml mengetailUi seeara tepat batasan-batasan

Page 33: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

24

pengertiannya maka Ja akan mengungkapkan pula sec:ara tepat apa yang

dimaksucikannya.

1. Pengertian Diksi dan Korelasinya Dengan Makna

a. Pengertian Diksi.

Diksi dalam kamus bahasa Indonesia (1988) benuti pemilihan kata yang

bennakna tepat dan selaras (cocok penggunannya) untuI( m(~ngungkapkan gagasan

dengan pokok pembicaraan, peristiwa dan ldlalayak pendengar atau pembaca.

Dalam kamus bahasa Indonesia kontemporer diksi berarti pilihan kata;

penggunaan kata yang sesuai dalam penyampaian suatu gagasan dengan tema

b· . . . 20pem lcaraan, pertstIwa, atau pellllrsa.

Menurut Gorys Keraf, pilihan kata atau diksi adalah "kemampuan

membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin

disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi

dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar. Pilihan kata yang tepat

dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosa kata atau

perbendaharaan kata bahasa itU.21 Kridalaksana (1993) mendefinisikan diksi dengan

20 Peter Salim dan Yeni Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modem

English Press, 2002), Cet. Ke-2, h. 354

21 Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000), Cet. Ke-

II,h.24

Page 34: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

25

pilihan kata dan kejelasan lafal wItuk memperoleh efek tectentu dalam berbicara di

depan mnmn atau karang-mengarang.22

Diksi di dalam kamus teori linguistik Ingris-Arab AI-Khuli (1982) adalah

: ..t;, liJ I L9.! .. , , ,

Pemilihan kata : Memilih kata dalam berbicara dan tulis menulis kemudian disusun

berdasarkan aspek ketepatan, kejelasan dan efektif.23

AdapWl menurut Purwa Darminta, ia yakin bahwa pada umWlWya pilihan

selalu diarahkan kepada kata-kata yang "tepat", "seksanla", dan "Iazim". Ketiga

Wlsur tadi menjadi pedoman untuk memilih kata. "Tepat" mengenai arti dan

tempatnya. Kata yang tepat di tempat yang tepat. Itulah yang patut digWlakan.

"Seksama" ialah serasi benar apa yang hendak dituturkan. "Lazim", adalah sudah

menjadi kata wnmn, kata yang di kenaI dan dipakai dalam bahasa Indonesia.24

22 Hari Murti Kridalaksana, Kamus Linnguistik, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993),

Cet Ke-3, h.44

23 M. Al Kholi, A Dictionary of Theorithical With an Arabic-english Glossary, (Riyadh:

Librairie Du Lihan, 1982), p. 97

24 A. Widia Marlaya, Seni Menggayakan Kalimat, (Yogyakarta: Kanisius, 1995), Cet. Ke-5,

h.43

Page 35: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

26

Sinonim diksi adalah pilihan leksikal. Pilihan kata sebagai sinonim diksi dapat

menyesatkan, karena pilihan kata itu tidak boleh selalu berupa kata (dasar atau

turunan), tetapi dapat berupa kata majemuk atau frase.25

Dari beberapa pendapat diatas, secara umum penulis menyimpulkan definisi

diksi dengan, pilihan kata yang sesuai dengan makna dan ide yang ingin

diungkapkan. Tepat dalam penggunaannya, serasi dengan apa yang akan diungkapkan

dan lazim dikenal serta dipakai dalam bahasa Indonesia umum. Sinonim diksi tidak

selalu pilihan kata, karena pilihan kata tidak selalu berupa kala (dasar atau turunan)

tetapi dapat pula berupa frase atau kata majemuk.

b. Korelasi Diksi dengan Makna.

Telah diketahui bahwa kata hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, apabila

berada dalam kalimat. Ketika seseorang sedang berkomunikasi dengan lawan

bicaranya. Di samping ia mengungkapkan kehendak, perasaan, dan pikirlin, ia juga

mempertimhangkan pemilihan kata yang akan digunakannya. Tentu saja kata yang

dipilih adalah kata kata-kata yang dapat mendukuhg apa yang dikehendakinya,

dipikirkan dan dirasakan.

Pemilihan kata bukan saja rnempertimbangkat1lawan bicara, tetapi juga ingin

menunjukkan watak pembicara. Itu sebabnya seorang pembicara bukan saja dihmtut

25 Akrom Malibmy, "Pokok-pokok Perkuliahan Stilistika", Makalah, (Jakarta: UIN,

September 2003), h. 9

Page 36: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

27

untuk mengetahui pada saat mana suatu kata digunakan, dan pada saat mana kata

tersebut tidak dapat dimanfaatkan.

Kesalahan seorang penulis atau pembicara dalam pemilihan kata akan

berakibat perubahan makna yang diterima oleh pembaca atau pendengar. Sehingga

pesan yang disampaikan tidak dapat tersalurkan, bahkan memungkinkan adanya

kesalah pahaman.

Makna kata dapat menimbulkan reaksi pada orang yang mendengar atau

membaca. Reaksi yang timbul itu dapat belwujud "pengertian" atau "tindakan".

Dalam berkomunikasi kita tidak hanya berhadapan dengan "kata", tetapi dengan

suatu rangkaian kata yang mendukung suatu amanat. Pembaca atau pendengar yang

berlainan akan memj:Jengaruhi pula pilihan kata dan cara penyampaian amanat

tersebut.26

Dengan demikian seseorang yang telah mengetahui makna sebuah kata tidak

akan begitu saja berbicara atau menulis. Banyak faktor yang harus diperhatikan,

dipertimbangkan, dan diperhitungkan.

2. Syarat Ketepatan dan Kesesuaian DiI<si

Kata merupakan salah satu unsur dasar ballasa yang sangat penting. Dengan

kata-kata kita berpikir, menyatakan perasaan serta gagasan.

26 Gorys Keraf, Gp. Cit., h. 25

Page 37: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

28

Memilih kata yang tepat untuk menyampaikan gagasan, terutama melalui

tulisan merupakan pekerjaan yang cukup sulit. Suatu karangan merupakan media

komunikasi antara penulis dan pembaca. Akan tetapi, komunikasi tersebut hanya

akan berlangsung dengan baik selarna pembaca mengartikan kata dan rangkaian kata­

kata sesuai dengan maksud penulis. Jika pembaca mempunyai tafsiran yang berbeda

dengan penulis tentang kata atau rangkaian kata-kata yang dipakai, komunikasi itu

akan terputus. Terjadilah salah paham, kesenjangan komunikasi dan sebagainya.

Karena itu kita perlu berhati-hati dalam memilih kata-kata yang akan dipergunakan di

dalam tulisan.

Dalam memilih kata ada dua persyaratan pokok yang harus diperhatikan.

Pertama, ketepatan memilih kata untuk mengungkapkan sehuah gagasan, hal atau

barang yang akan diarnanatkan. Ketepatan dapat pula diartik:m dengan kemanlpuan

sebuah kata untuk menimbulkan gagasan yang sarna pada imajinasi pembaca atau

pendengar. Pembicara atau penulis berusaha secermat mungkin memilih kata untuk

mencapai maksud yang dikchendakinya. Ketepatan kata yang dipilih akan mewakili

pesan penulis atau pembicara, kata yang dipilih sudah tepat akan tepat, tanlpak dari

reaksi selanjutnya, baik verbal maupun nonverbal dari pembaca atau pendengar dan

tidak menimbulkan salah paham.27

Persyaratan pokok kedua dalam memilih kata adalah, kesesuaian atau

kecocokan dalarn mempergunakan kata tersebut. Kesesuaian menyangkut kecocokan

27 Ibid, h. 87

Page 38: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

29

antara kata-kata yang dipakai dengan kesempatan atau situasi dan keadaan pembaca,

atau sesuai dengan konteks pemakainya. Konteks pemakaian yang dimaksud dalarn

hal ini erat kaitannya dengan faktor kebahasaan dan faktor nonkebahasaan.28

Faktor kebahasaan yang perlu diperhatikan antara lain, hubungan makna

antara kata yang satu dengan kata yang lain dalam sebuah kalimat dan kelaziman

kata-kata yang hams dipilih.

Sedangkan faktor nonkebahasaan yang perlu diperhat:ikan dalam pemilihan

kata agar serasi adalah: a. Situasi pembicaraan

b. Lawan bicara

c. Sarana bicara

Situasi pembicaraan menyangkut situasi resmi dan situasi yang tidak resmi.

Dalam situasi pembicaraan yang resmi bahasa yang digunakan adalah bahasa yang

baku. Kebakuan yang dimaksudkan, meliputi bentuk kata, pilihan kata, eajaan

maupun susunan kalimatnya. Kesesuaian dalam pendayagunaan kata-kata dalam

suatu situasi, akan memudahkan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya. Karena tidak semua kata-kata yang sama dapat diungkapkan dalarn

kesempatan dan situasi yang sarna. Ada yang formal dan ada pula yang nonformal.29

Selanjutnya, berkenaan dengan faktor lawan bicara, hal-hal yang perlu

diperhatikan yaitu; a. Siapa lawan bicara

28 Ibid" h. 102

29 Ibid., h. 55

Page 39: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

30

b. Bagaiman kedudukkan atau status sosialnya

c. Seberapa dekat hubungan pembicara dan lawan bicara.

Faktor nonkebahasaan lain yang perlu juga diperhatikan adalah, sarana yaitu

lisan atau tulisan. Bahasa yang digunakan secara lisan dapat dipeIjelas dengan

penggunaan intonasi, gerakan anggota tubuh, atau situasi pembicaraanya. Sedangkan

bahasa yang digtmakan secara tulisan lebih dituntut menggunakan unsur-unsur

kebahasaan yang lebih lengkap agar dapat mendnkung kejelasan informasi.30

Ada beberapa hal yang dapat diperhatikan untuk mencapai ketepatan pilihan

kata, diantaranya:

a. Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi dari dua. kata yang mempunyai

makna yang mirip satu sama lain. la harus menetapkan mana yang akan

dipergunakannya untuk mencapai maksudnya.

b. Membedakan secara cermat kata yang hampir bersinonim. Dengan menguasal

makna kata yang sama memungkinkan penulis atau pembicara menggunakan kata

yang bervariasi. Sinonim kata ini dapat digunakan secara berganti-ganti agar

pembaca tidak bosan dengan kata yang itu-itu saja.

c. Membedakan kata-kata yang mirip dalam ejaannya. Bila penulis sendiri tidak

mampu membedakan kata-kata yang mirip ejaannya itu, malm akan membawa

akibat yang tidak diinginkan, yaitu salah paham.

30 Mustakim, Membina KemamplIan Berbahasa (Pandllan ke Arah Kemahiran Berbahasa),

(Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1994), Cet. Ke-1, h.57

Page 40: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

31

d. Hindarilah kata-kata ciptaan sendiri. Meskipun bahasa selalu tumbuh dan

berkembang sesuai dengan perkembangan dalanl masyarakat. Namun hal itu tidak

berarti bahwa setiap orang boleh menciptakan kata baru seenaknya. Kata baru

biasanya mWlcul untuk pertama karena dipakai oleh orang-orang terkenal atau

pengarang terkenal.

e. Waspadalah terhadap penggooaan akhiran asing, terutama kata-kata asing yang

mengandung akhiran asing tersebut.

f. Kata kerja yang menggunakan kata depan hams digunakan secara idiomatik.

g. Untuk menjamin ketepatan diksi, penulis atau pembaca hams membedakan kata

umum dan kata k1msus. Kata khusus lebih tepat menggambarkan sesuatu daripada

kata umum. Karena kata yang k1msus memperlihatkan pertalian yang khusus atau

kepada obyek yang kI1usus, maka kesesuaian akan lebih cepat diperoleh antara

pembaca dan penulis.

h. Mempergunakan kata-kata indra yang menunjukkan persepsi yang khusus.

1. Memperhatikan perubahan makna yang teljadi pada kata-kata yang sudah dikenal.

J. Memperhatikan kelangsungan pilihan kata.31

Selain unsur-unsur bahasa yang dikuasai dan dikenaJ. oleh seluruh anggota

masyarakat bahasa, ada juga oosw' bahasa yang terbatas penuturnya. Unsur-oosur

semacam ini dikenal dengan berbagai macam nama seperti sla.ng, bahasa daerah atau

31 Gorys Keraf, Gp. Cit.• h. 88-89

Page 41: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

32

lU1Sur daerah dan sebagainya. Kata-kata yang termasuk dalam kelompok ini harus

dipergtmakan secara hati-hati agar tidak merusak suasana.

Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh penulis dan pembicara agar kata­

kata yang dipergunakan tidak akan mengganggu situasi dan menghindari ketegangan

antara penulis atau pembicara dengan para haditin atai para pernbaca, yaitu:

a. Hindatilah sejauh mlU1gkin bahasa atau unsur substandard dalam situasi yang

fonnal.

b. Gunakanlah kata-kata ilmiah dalam situasi yang khusus saja. Dalan1 situasi yang

umum hendaknya penulis dan pembicam memperglU1akan kata-kata populer.

c. Hindarilah lU1gkapan-lU1gkapan usang (idiom yang mati). Seorang pembicara atau

pengarang yang masih berusaha mengglU1akan kata atau idiom yang sudah usang

dan tak bertenaga, akan selalu menghadapi resiko bahwa ia plU1 dianggap sebagai

pengarang yang usang dan kaku.

d. Jauhkan kata-kata atau bahasa yang artifisial tidak tergantung pada kata yang

diglU1akan, tetapi dalam penggunaannya lU1tuk menyatakan suatu maksud.32

3. Diksi Dalam Kalimat.

Pengguanaan diksi atau pilihan kata lU1tuk menimbulkan gagasan yang tepat

pada imajinasi pembaca atau pendengar, tidak hanya dilaknkan pada tataran kata.

Namun, dilakukan pula pada tataran kalimat, sehingga menjadi kalimat yangjelas dan

efektif. Dengan kalimat efektif seorang penerjemah dapat menyampaikan pesan-

32 Ibid, h. 104

Page 42: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

33

pesan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran secara jelas. Kalimat efektif itu

beltenaga. Ia memiliki suatu kekuatan maha gaib yang bisa menggerakkan tenaga,

pikiran, maupun emosi pembaca. Oleh karena itu ciri-ciIi kalimat efektif harns

dicarnkan dan dilaksanakan dalam penerjemahan. Menurut Gorys Keraf, kalimat

efektif adalah kalimat yang secat'a tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan

pembicara atau penulis datI sanggup menimbulkan gagasan yang smna tepatnya

dalam pikiran pendengar atau pembaca sepelti yang dipikirkatl oleh pembicara

ataupun penulis.33

Menurut Zaenal Arifin, kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki

kemmnpuan untuk menimbulkan kembali gagasan pada pikiran pendengar alau

pembaca seperti, apa yang ada dalmn pikiran penulis alau pembicara. Kalimat efektif

lebih mengutmnakan keefektifan kalimat itu sehingga k"jeiasan kalimat dapat

terjamino34

Sebagaimana pula yang diungkapkan J.S. Badudu, sebuah kalimat dapat

dikatakan sebagai kalimat efektif apabila mencapai sasaran dengan baik sebagai alat

komunikasi. Kalimat efektif dapat menymnpaikan pesarl, gagasan, ide atau

33 A. Widya Martaya, Lac. Cil.• h. 44

J4 Zaenal Arifin S. Amran Tasai, Cerlnal Berbahasa Indonesia unluk PT, (Jakarta:

Akademika Pressindo, 1995), eet. Ke-I, h. 109

Page 43: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

34

pemberitahuan kepada penerima pesan, sesuai dengan ide yang ada pada pikiran

penyampai.35 Kalimat efektif harns memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

• Struktur kalimat teratuf.

• Kata yang digunakan mendukung makna secara tepat dan berhubungan

antar bagian yang logis.

• Susunan kata teratur.

• Penggunaan kata yang tidak berlabihan.

• Penggunaan kata yang tepat makna.

• Penggunaan kata tugas yang tepat dalam kalimat.

Ada pula ciri kalimat efektif yang lain menurut Widya Martaya, sebagai

berikut:

a. Mewujudkan Koherensi yang Baik dan Kompak.

Koherensi adalah pertautan antara lUlSur-unSur yang membangun kalimat dan

alinea. Tiap kata atau fi'ase dalam kalimat harus selaJu berkaitan. Untuk menjaga

koherensi itu, hendaknya peneJjemah :

(I). Kritis Terhadap Pemakaian Kata Depan.

Dalam sebuah kalimat terkadang salah menggunakan kata depan. Karena

beberapa kata depan membutuhkan pasangan yang harns selalu bersama-sama dan

pasangan kata ini sudah terpadu. Andai kata pemakaian kata itu tidak sesuai atau

35 l.S Badudu, Inilah Bahasa Indonesia Yang Benar III, (Jakarta: Gramedia Puslaka Vlama,

1994), h.163

Page 44: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

35

salah satu unsurnya ditinggalkan, maka ungkapan idiomatik itu akan pincang dan

dikategorikan pemakaian yang salah.36

Contoh: Berhubung itu, selurnh warga harns menjaga kebersihan lingkungan

masing-masing.

Dari contoh diatas kata depan 'berhubung' tidak menggunakan frase

idiomatik, sehingga kalimat yang terdengar terasa janggal. Frase idiomatik yang

cocok untuk kata depan 'berhubung' adalah 'dengan'. Jadi sebaiknya kata depan yang

digunakan pada kalimat tersebut 'sehubungan dengan'. Kata depan sehubungan

dengan harns selalu bersama-sama karena unsur itu merupakal1l bagian yang padu dari

frase idiomatik tersebut. Kalimat diatas lebih efektif : Sehubunga dengan hal itu,

seluruh warga hanls menjaga kebersihan lingktmgan masing-masing.

(2). Kritis Terhadap Pemakaian Kata Ganti Dalam Kalimat.

Ada kemungkinan pemakaian kata ganti dalam kalimat menyebabkan kalimat

itu tidak efektif, karena pemakaian kata ganti yang tidak jelas.

Contoh: Atas perhatiarmya, saya ucapkan terima kasih.

Kalimat diatas belum efektif, karena kata ganti 'nya' pada kata 'perhatiannya' tidak

jelas. Kata ganti 'nya' digunakan untuk mengacu kepada sesuatu yang sudah

disebutkan. Dengan demikian kalimat diatas akan menjadi efektif bila diubah

menjadi: Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih.37

36 A. Widya Martaya. Gp. Cit., h. J J9

37 Ibid., h. 27

Page 45: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

36

b. Kesepadanan dan Kesatuan.

Yang dimaksud dengan kesepadanan dan kesatuan adalah kesepadanan atau

keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai.

Kesepadanan ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan

pikiran yang baik.

(1) Subjek dan Predikat harus Jelas.

Kalimat efektif memiliki struktur yang baik, artinya kalimat itu hams

mempinyai unsur-unsnr subjek dan predikat atau dapat ditarnbahkan dengan objek

atau keterangan lain yang melahirkan keterpaduan arti dan mempakan ciri keuttihan

kalimat.

Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan daengan

menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, kepada, dan

sebagainya.38 Contoh :

Kalimat Tidak Efektif Di dalanl keputusan itu adalah kebijaksanaan yang dapat

menguntungkan umum.

Kalimat Efektif Keputusan itu adalah kebijaksanaan yang

menguntungkan umum.

2) Kalimat EfektifHams Bersih dari Beberapa Hal

a) Kontaminasi (Perallcuall)

Contoh:Disekolah kami dipelajarkan berbagai kepandaian wanita.

38 Ibid., h. 21

Page 46: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

37

Kalimat diatas terasa rancu karena, kata "dipelajarkan" akan terasa efektif jika

diganti dengan kata " diajarkan". Sehingga kalimat diatas sebaiknya; Disekolah itu

para siswa diajarkan bennacam-macam keterarnpilan.

b) Pleonasme (Penambahan yang tidak perIu)

Contoh;

TeIjemahnya;

"Kita melihat dalam masyarakat, para wanita-wanita itu

mengecat kuku".

Pada kalimat di atas, terdapat kta ulang yang tidak tepat. Kalimat tersebut

dapat menjadi kalimat efektif apabila diubah menjadi ; Kita melihat dalam

masyarakat, para wanita yang mengecat kuku mereka.

c) Hiperkorek (Membetulkan apa yang sudab betul sehingga menjadi salab)

Contoh: Semua izazahnya telah di laminating supaya awet.

Kalimat diatas tidak efektif, sementara kalimat efektifuya adalab: 'Semua

ijazabnya telab di laminating supaya awet' .39

c. Memperhatikan paralelisme.

Paralelisme (kesejajaran) adalah penggunaan bentuk grarnatikal yang sarna

untuk unsur-unsur kalimat yang sarna fungsinya. Artinya, jika sebuab pikiran

39 Ibid, h. 6

Page 47: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

38

dinyatakan dengan frase, maka pikiran-pikiran lain yang sejajar harus dinyatakan pula

dengan frase. Jika bentuk pertama menggunakan nomina, maka bentuk kedua juga

menggtmakan bentuk nomina.

Contoh: Seeara tegas dan konsekuen pemerintah rnenindak para pelaku

penyelundupan karena mereka menjatuhkan industri dalam negeri,

aparatur pemerintah dilUsak, dan mereka rongrong kewibawaan

pemerintah.

Kata yang menduduki jabatan predikat tidak sarna bentuknya, yaitu kata

menindak, menjatuhkan, dilUsak dan rongrong. Agar kaHmat diatas memiliki

kesejajaran atau keparalelan, akan lebih baik jika predikat pada kalimat tersebut

diubah menjadi predikat yang verbal bentuk me-, sebagai berikut: Seeara tegas dan

konsekuen pemerintah menindak para pelaku penyelundupan karena mereka

menjatuhkan industri dalam negeri, merusak aparatur pemerintah, dan merongrong

kewibawaan pemerintah.40

d. Menghemat Penggunaan Kata.

Yang dipantangkan dalam kalimat efektif adalah pemborosan kata, maIm

gagasan yang eukup disampaikan dengan satu kalimat jangan dikatakan dengan dua

atau tiga kalimat. Demikian juga Frase atau kelompok kata yang sudah jelas dan

terang maksudnya dalam bentuk yang ringkas, tak ada gunanya diperluas dengan

kata-kata yang tidak perlu atau mubazir.

40 Ibid, h. 30

Page 48: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

39

Upaya-upaya untuk menghemat kata antara lain ialah:

1). Menghilangkan subjek yang tidak diperlukan,

Contoh: Para pegawai perusahaan itu bekeJja produktif karena mereka merasa

dihargai dan dilibatkan sebagai pribadi.

Kalimat diatas tidak diwarnai kehematan karena kata 'mereka' yang

menduduki jabatan subjek tidak diperlukan sebab frase 'para pegawai' yang juga

menduduki jabatan subjek sudah jelas dan terang maksudnya sehingga tidak perlu

pengulangan gagasan yang sama dengan kata yang berlainan. Dengan demikian

kalimat tersebut akan baik jika menjadi : Para pegawai perusahaan itu bekerja dengan

produktifkarena merasa dihargai dan dilibatkan sebagai pribadi.

2). Menjauhkan pemakaian kata depan dari dan daripada yang tidak perlu.

Contoh : Sejarah daripada peljuangan dan pertumbuhan bangsa ikut memberi dasar

dan arah dari pada politik kita ynag bebas dan aktif.4 !

Pada kalimat diatas penggunaan kata 'daripada' tidaklah perlu, karena hanya

akan mengaburkan pokok pembicaraan. Dengau demikian akan lebih efektif jika

kalimat tersebut menjadi: Sejarah perjuangan dan pertumbuhan bangsa ikut memberi

dasar dan arah poliik kita yang bebas dan aktif.

41 Ibid. h. 31

Page 49: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

BABm

ANALISIS DATA

A. Gmnbarlm Umum Kitab Fiqlml-Mal"atil-Mnslimali dan Biogl"lilfi Kedua

Penerjemali.

Meningkatnya minat masyarakat untuk mendalami masalah fiqih sebagai

pedoman pengamalan agama Islam dalam kehidupan sehad-hari merupakan tindak

lanjut masyarakat muslim dalam semangat dan kesadaran beragama. Terbukti dengan

menjamurnya literature-literatur berbahasa Arab yang telalt diterjemahkan, dad

karya-karya klasik sepelti Fathul-qarib karya Syaikh Muhammad bin Qasim AI­

Ghazzi, fathul-mu'in karya Syaikh Imam Nawawi AI-Bantani sampai dengan kitab­

kitab Fiqih modern karya Sayyid Sabiq maupun DR. YusufQordhowi.

Dalam disiplin ilmu fiqih, bentukan sosial juga memainkan peranrnl yrnlg

tidak sedikit. Tuntutan yrnlg muneul drn'i kepentingan bersrnna adalall juga preferensi

bagi tema-tema fiqih yang muneul selanjutnya. Kitab Fiqhul-mar 'atil-muslimah

karangan Syaikh Ibrahim Muhrnnmad ai-Jamal adalall salah satunya.

Kitab Fiqhul-mar 'atil-muslimah adalall kitab fiqih yang seern'a khusus

memballas fiqih tentang wanita. Kitab ini terdiri dari dua bagian yakni ibadah dan

mu'amalall. Ketika berbicara tentang ibadah dan mu'amalah, pada prinsipnya semua

tema ditulis dalam semangat setara dan bersama-sama. Oleh karena itu, kewajiban

shalat untuk laki-Iaki, sarna saja nilai wajibnya untuk wanita atau haramnya

perzinllhan untllk laki-Iaki, sarna hllramnya untuk wrnlita, demikian setemsnya.

Page 50: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

41

Namun demikian Allah telah menciptakan laId-laId dan perempuan dengan kekhasan

masing-masing, sehingga diperlukan penjelasan yang lebih rinci guna menghindari

kesalahan yang mungkin terjadi di kemudian hari. Seperti kitab-kitab fiqih pada

umumnya, pada bagian ibadah kitab ini berisi tentang thaharah, shalat, zakat, puasa

dan haji. Sedangkan pada bagian mu'amalatberisi tentang nikah, thalak,hudud,

makanan, dan jual-beli. Disamping pembahasan-pembahasan umum yang

berhubungan dengan fiqih, kitab ini tentu akan lebih banyak rnengulas permasalahan

wanita. Terlihat dengan dua pembahasan khusus mengenai pandangan Islam

terhadap wanita dan keagungan Islam dalam mengatur naluri (seks) wanita. Kitab ini

mempergunakan metode komparasi (muqoron) dengan merujuk dan membandingkan

pendapat-pendapat dari kalangan madzahib al-arba'ah (Hana:fi, Maliki, Syafi'i dan

Hambali).

Kitab Fiqhul-mar 'atil-muslimah termasuk kitab yang telall banyalc

diteljemahkan oleh beberapa orang peneljemall, dua diantaranya ialah Anshori Umar

Sitanggal dan Zaid husein AI-Hamid.

1. Anshori Umar Sitanggal

Anshori Umar adalah salall satu dari beberapa penerjemah buku ini. Lahir di

Brebes tepatnya di desa Sitanggal, pada tanggal 1 Agustus 1953. Beliau termasuk

penerjemah/penulis yang memiliki riwayat pendidikan formal yang tidak cukup baik,

karena ijazah SD tidak pernah beliau dapatkan, namun demikian beliau sempat

mengenyam pendidikan pergulUan tinggi di Universitas Ibnu Kholdun meski hanya

satu semester. Kemungkinan hal ini disebabkan situasi politik dan keamanan kala itu,

Page 51: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

42

yaitu peristiwa makar yang dilakukan oleh salah satu organisa:,i politik yang dikenal

dengan gerakan 30 September atau G 30 S/PKI. BerbekaJ pendidikan selama tujuh

tahoo di pondok pesantren Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur, beliau telah

banyak menerjemahkan kitab-kitab berbahasa Arab.

Selain sebagai penerjemah beliau juga pernah mengajar di beberapa lembaga

pendidikan negeri maupoo swasta, saat ini beliau berstatus sebagai pengasuh

pondok-pesantren An-Najah Bekasi.

Pada tahun 1975 beliau hijrah ke Surakarta. Di sinilah beliau banyak

menghabiskan waktooya ootuk mengajar ilmu-ilmn agan1a, tepatnya setelah beliau

menikahi putri seorang kiai pimpinan sebuah pondok-pesantren salaf di Pelumcen

Surakarta. Meskipun beliau telah sering meneljemahkan kitab-kitab berbahasa Arab

namun, bam pada tahun SO-an beliau serius menekuni bidang ini. Sampai saat ini

beliau telah menerjemahkan tidak kurang dari 50 judul buku. Karya-karya tulisnya

ini telah beredar di masyarakat dan sebagian besar diterbitkal1 oleh CV. Asy-Syifa

Semarang.

Menurut beliau, penerjemahan yang baik adalah penerjemahan seutuhnya

tetapi menggunakan baJlasa yang enak. Seorallg pene~jemall hams memiliki

kesabaran dan ketelitian yang tinggi di samping menguasai teori-teori teJjemahan,

karena meneljemahkan sebuah teks adalah amanat yang harus dijaga, jangan sampai

seorang penerjemah melakukan penyimpangan. Jika demikian maka peSall yallg

dimaksudkan oleh penerjemah tidak akan san1a dengan apa yang disampaikan oleh

penulis.

Page 52: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

43

Anshori Umar meneljemahkan kitab fiqhul-mar'atil-muslimah terdorong oleh

dua hal. Pertama, beliau melihat penerjemahan kitab fiqih yang membahas khusus

mengenai wanita masih sangat sedikit sekali jumlahnya, sehingga dengan

menerbitkan terjemahannya akan menghasilkan nilai jual yang tinggi. Selain

motivasi ekonomi, penerjemahan kitab ini sangat bermanfaat terutama bagi kaum

wanita. Karena, tidak dapat dipungkiri wanita sebagai suri tauladan dalam satu

masyarakat terkecil (keluarga), memegang peranan yang sangat besar dalanl

menciptakan manusia-manusia yang berakhlak mulia sebagail11ana yang dicita­

citakan dunia Islam. Jika wanita-wanita dalam suatu rumah baik, akan baik pula

anak-anak mereka.

: Peuerbit CY. Asyifa

: Penerbit CY. Asyifa

: Pt~nerbit CY. Asyifa

: Penerbit Toha Putra

Nailul Authar

Fiqh AI-Mar'ati AI-Muslimah

Ada beberapa buku yang merupakan hasil peneljemahan terhadap kitab-kitab

kuning. Sampai saat ini sekitar lima puluh buku yang telah beredar di l11asyarakat

yang mempakan buku terjemahan dari kitab-kitab kuning dan beberapa buku lagi

yang bukan bempa buku terjel11ahan dari kitab ktming.42 Beberapa buku tersebut

diantaranya :

Tafsir AI-Maraghi

DUlTatun Naasihin

42 Anshori Urnar, Pengasuh Pondok Pesantren An-Najah Bekasi, Wawancara Pribadi,

Bekasi, 26 Juni 2006

Page 53: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

Ashrul Qurud

Agar dijaga Allah

Kisah-kisah teladan sepanjang sejarah Islam

: Penerbit Daarul Fikr

: Penerbit Noen

: Penerbit Husaini

44

2. Zaid Husein AI-Hamid

Nanla beliau adalah Zaid bin Husein AI-Hamid. Lahir di Pasuruan Jawa

Timur pada tanggal 13 Juli 1950. Meskipun beliau seorang muslim sejak lahir,

bahkan termasuk warga keturunan Arab, pendidikan di bangku sekolah dasar hingga

menengah pertama beliau habiskan di sebuah sekolah katolik 8wasta, tepatnya di SD

dan SMP Katolik Sang Timur Pasuruan Jawa Timur. Pertimbangan kualitas dan

sistem yang lebih maj II menyebabkan orang tua beliau memilih sekolah Kristen

llntuk mempelajari ilmu pengetahuan umum kala itu. Sebagai seorang muslim yang

taat, selepas pulang sekolah beliau belajar ilmu-ilmu agama di madrasah. Hal ini

dimaksudkan untuk menyeimbangkan pengetahuan yang beliau dapatkan, karena

sejatinya seorang muslim mempunyai kewajiban-kewajiban yang hams dijalankan

termasuk mempelajari ilmu-ilmu agama yang dianutnya.

Setelah lulus SMA negeri di Pasuruan, beliau menemskan studinya di

Institut Aganla Islam Negeri (lAIN) Wali Songo cabang Pekalongan selama tiga

tahun. Zaid Husein juga pernah menimba ilmu di Pendidikan Tinggi Ma'had AI­

Islam di Pekalongan. Sejak tahun 2005 hingga kini beliau bekerja sebagai staf

pengaJar ilmu Faraidh (Hukum Waris) di pondok-pesalltren Daarul-Ihya Li

Ulumiddin Bangil Jawa Timur.

Page 54: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

45

Pada tahun 1982 beliau mulai menerjemahhm buku-buku berbahasa Arab.

Lebih dari seratus buku berbahasa Arab telah beliau teljemahkan. Selain sebagai

pengajar dan penerjemah laid Husein juga seorang penulis buku pelajaran bahasa

Arab dan kamus bahasa Arab.

laid Husein AI-Hamid melakukan peneljemahan bulm ini tidak lain untuk

melengkapi buku-buku fiqih tentang wanita yang memang masih sangat sedikit

jumlahnya. Dalam menerjemahkan buku Fiqhul-mar 'atil-muslimah selain merujuk

pada kamus beliau juga merujuk pada buku-buku referensi lainnya seperti,.

Fiqhussunnah dan semacanmya glma memperluas wawasan, disamping lebih

memudahkan peneljemahan.43

Beberapa karya laid Husein AI-Hamid, diantaranya:

Kamus Arab-Indonesia dan Indonesia-Arab AI-Muyassar Penerbit Pustaka Amani

Kamus Arab-IndonesiaAl-Mufid Penerbit Pustal<a Amani.

Buku Pintar Soal Jawab Hukum Waris Penerbit Surabaya.

Buku pelajaran bahasa Arab Pel1lerbit Surabaya.

Fiqih AI-Muslimah Penerbit Pustaka Amani.

B. Analisis Diksi Dalam Hubungannya Dengan Makna

Pada bab ini, penulis menganalisis hasil terjemahan Anshori Vmar Sitanggal

dan laid Husein AI-Hamid pada bab thaharah buku terjemahan Fiqhul-mar 'atil-

43 Zaid Husein AI-Hamid, Penerjemah kilab Fiqh AI-Mar'ali AI-Muslimah, Via SlIrat,Jakarla

22 Me; 2006

Page 55: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

46

muslimah mengenai diksi dalal11 hubungannya dengan makna. Analisis diksi yang

berhubungan dengan l11alcna l11eliputi : malcna mnum dankhusus, denotatif dan

konotatif serta malcna referensial il11plisit.

i.Makna Umum dan Khusus

Kata mnum dibedal(an dari kata khusus berdasarkan ruang lingkupnya.

Ma\(in luas ruang lingkup suatu kata, ma\(in umum sifatnya. Ma\(in umum suatu kata

makin banya\( kemungkinan salah pallaJll atau perbedaan tafsiran. Sebaliknya, makin

khusus kata yang dipa\(ai, l11a\(in dekat penulis kepada ketepatal1 pilihan katanya.44

Penulis mengaJnbii beberapa data yang berkaitan dengan pembahasan ini

sebagai berikut:

Terjemahan Anshori Ul11aJ'

"Membersihkan tubuh dari hadats, najis dsb".

TeljemallaJl laid Husein ]

"MembersihkaJl bagian luar dari hadats, kotoran daJl sebagainya".

Dalam kamus AI-Mmlawwir kata -..JA\J;J\ berma\(na 'yang luar (bagian/sisi

lnar). TeljemahaJl berdasaJ'kan kamus ini dipilih oleh laid Husein dalaJn

meneljemahkan kata yaJlg bergaJ'is bawah pada kalimat di atas. Kata yang digaris

44 Sabarti Akbaidah, et. aL, Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Erlangga, 1996) Cet. Ke-IO, h. 87.

45 Ibrahim Muhammad AI-Jamal, Gp. Cit., h. 16

Page 56: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

47

bawahi kurang tepat bila diartikan dengan 'bagian luar'. Kata tersebut mempunyai

malma bagian luar semua benda. Melihat kata selanjutnya "badats, najis (kotoran)

dan sebagainya", maka ada pengkbususan malma yang dimaksudkan oleh penulis.

Meskipun kal11us AI-Munawwir l11engartikan kata tersebut dengan 'bagian

luar' ,namun kata ini tidak tepat ditel11patkan pada kalil11at di atas. Tidak selamanya

kata dalam kamus almn tepat dipilih, karena konteks kalil11at yang dihadapi seorang

peneIjel11ah l11empengaruhi ketepatan pilihan kata. Berdasarkan hal ini teljemahan

Anshori Umar yang l11engartikan kata .J-"!'\.JQ.\\ dengan "tubuh", lebih tepat memjuk

pada kata setelahnya 'hadats, kotoran dan sebagainya'.

Terdapat juga dalanl kalimat

46 -\ •• 11 .• L ~. J6.).1~)I Jc. ~I 1·I'··q.... .. .. .. . /) J"'" .J~ 0". w, U'" j-'''> J

Teljel11ahan Anshori Umar

"Kebanyakan para ulama l11emberikan rukhsah (keringanan) pada saat

terpaksa kepada orang lelaki untuk menggunakan air yang telah digunakan bersuei

oleh orang wanita......".

Terjel11ahan Zaid Husein

"Sebagian besar ilmuwan berpendapat bahwa sisa wudhu wanita mempakan

rukhsall (keringanan) bagi laki-Iaki.. ....".

46 Ibid., h. 56

Page 57: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

48

Terjemahan kata ~\ J,AI yang dipilih oleh Zaid Husein kurang tepat.

Dalam kamus BI 'ilmuwan' berarti orang yang ahli atau banyak pengetahuannya

mengenai suatu ilmu. Meskipun Kata r-LJI J.A>I dapat diartikan 'ilmuwan',akan

tetapi dalam konteks kalimat di atas, kata tersebut masih bermakna umum, karena

seorang geolog pun dapat di sebut ilmuwan. Dalam ballasa Indonesia kata 'ilmuwan',

biasanya digandengkan dengan bidang ilmu yang dikuasainya agar kata yang

dimalesudkan akan tersampaikan dengan bai!c Dalam bidang keagamaan kata' J,A\

~I' akan lebih tepat diterjemahkan dengan "ulama". Dengan demikian terjemahan

Anshori Umar lebih memenuhi kriteria keteptan diksi. Karena kata "ulama"

mempunyai makna yang khusus yaitu orang yang ahli dalam pengetahuan agama

Islanl. Namun demikian, pada teljemahan Anshori Umar terdapat pemilihan kata

yang kurang tepat. Kata 'kebanyakall' dan 'para' mengandung gagasan yang sama,

kedua kata tersebut menyatakan jamak, jadi tidak perlu ada pengulangan kata.

kalimat tersebut alean lebih baik diterjemahkan dengan 'Sebagian besar ulan1a

memberikan mkhsah (keringanan) kepada laki-laki untuk menggunakan sisa air

wudhu wanita.'

Page 58: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

49

Dalam kalimat lain

TeJjemahan Anshori Umar

"Dan begitu pula kata Ibnu Sayidinnas dalam syarahnya " ini adalah termasuk

perkara yang sudah disepakati oleh siapapun ".

Terjemahan Zaid Husein

"Ibnu Sayyidin Anaas dalam syarahnya menambahkan " ini adalah pendapat

yang disepakati banyak orang".

Pada teJjemahan Anshori Umar kata yang digarisbawahi terasa lebih luas bila

diartikan ' siapapun'. Dalam Islam, penentuan status hukum sesuatu dilakukan oleh

para ulama setelah Allah dan Rasul-Nya. Kata ' siapapun ' mempunyai arti semua

orang, baik ia beragama Islam atau non Islam.Sedangkan ter.jemahan Zaid Husein

pun belum dapat dikatakan tepat dengan meneJjemahkan kata yang bergaris bawah

dengan 'banyak orang', namun demikian kemungkinan 'orang' yang dimaksud

adalah orang Islam. Tetapi kata tersebut akan lebih tepat jika dipergantikan dengan

'para ulama', merujuk pada konteks kalimat yang dihadapi oleh peneJjemah, yaitu

konteks hukum agama Islam.

2. Makna Denatatifdan Kanatatif

Makna denotatif adalah malma yang mengacu pada gll;gasan tertentu (makna

dasar) yang tidak mengandung makna tambahan atau nilai rasa tertentu. Makna

47 Ibid., h. 45

Page 59: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

50

konotatif adalah makna tambahan yang mengandung nilai rasa tertentu disamping

makna dasarnya.48 Guna mencapai ketepatan diksi, seorang pembicara atau penulis

harns dapat membedakan makna denotatif dan konotatif secara c:ermat.

Suatu kata kerap kali tidak hanya mendukung satu konsep atau objek saja,

melainkan juga menimbulkan asosiasi dengan sesuatu. Nilai rasa sllatu kata

ditentukan oleh masyarakat pemakai bahasa yang bersangkutan. Nilai itu mllngkin

bersifat positif (tinggi, menyenangkan, baik, sopan, saki'al) atau negatif (rendah,

menjengkelkan, kotor) Malena yang akan dipilih dalam sllatu tlllisan, bergantllng

kepada tujuan dan sifat tlllisan tersebut. Jika yang ingin dipaparkan ialah suatu

balmsan ilmiah mengenai suatu masalall, maka di dalam karangan temtama akan

digunakan kata-kata dengan makna denotatif. Akan tetapi, dalam sajal, misalnya,

akan digunakan kata-kata dengan makila konotatif.49 Penulis menemukan data yang

berkaitan dengan pembahasan ini diantaranya ;

Terjemahan Anshori Umm';

"Namun demikian barang smpa yang ma1l1-ma1l1 dekat kebl1l1 sangat

dikhawatirkan ia te~jerumus kedalamnya".

Terjemahan laid Husein:

4' Mustakim, Gp. Cit., h. 43.

49 Sabarti Akhaidah, et. aI., Gp. Cit., h. 86.

50 Ibrahim Muahammad AI-Jamal, Gp. Cit., h. 47

Page 60: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

51

"Namun orang yang mendekati tempat terlarang, ia akan terjerumus dalam

keharaman".

Kata "terjerumus" pada terjemahan Anshori Umar terasa janggal. Kata

"te~jerumus", sering kali berkonotasi negatif. Contoh: Pandai-pandailah dalam

bergaul, jangan sampai terjerumus ke lembah kehinaan. Kata "terjerumus" dalam

kalimat diatas kurang tepat, merujuk pada kata sebelumnya "kebun'. Kata 'kebun'

sering digambarkan dengan suatu tempat yang indah. Mungkin penerjemah

bermaksud meyakini pembaca bahwa menggauli seorang isteri yang sedang haidh

sangat berbahaya terutama bagi kesehatan, namun kata yang dipilih kumng tepat.

Dalam meneljemahkan kitab-kitab fiqih, hendaknya menggunakan makna denotatif.

Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kesalah pahaman di kalangan pembaca,

karena permasalahan fiqih sarat dengan hukum-hukum yang berlaku dalam

kehidupan Ulnat muslim. Dengan demikian kata "teJjerUlnus" pada terjemahan kedua

terlihat lebih tepat, di samping menggunakan makna denotatif juga terkait dengan

kata sebelumnya 'tempat terlarang'.

3. Makna Referensial Implisilt

Menurut Chaer sebuah kata atau leksem disebut bermakna referensial jika ada

referensnya atau acmumya, yaitu sesuatu di luar bahasa yang diacu oleh kata itu.

Kata-kata seperti kuda, merah dan gambar, termasuk kata-kata yang bennakna

referensial karena ada acuannya dalam dunia nyata. Sebaliknya kata-kata seperti dan,

atau, dan karena adalah kata-kata yang tidak mempunyai refewns.

Page 61: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

52

Makna referensial menurut Kridalaksana dalam kamus linguistik adalah

makna unsur bahasa yang sangat dekat hubungamlya dengan dunia luar bahasa

(objek atau gagasan).51 Malma referensial merupakal1 isi infonnasi atau suatu yang

dikomunikasikan dan disusun dalam struktur semantis.

Informasi eksplisit adalah informasi yang ditmgkapkan secm'a jelas dengan

unsur leksikal dan bentuk gramatikal. Dari definisi tersebut, penulis tidak perlu

menyinggung m1alisis infOimasi eksplisit.

Informasi implisit atau makna tertentu dibiarkml implisit karena struktur

bahasa sumbernya. Hal demikian disebabkml oleh infonnasi itu sudah tercakup di

bagial1 lain teks itu atau karena informasi sudah dikenal oleh situasi komunikasi itu,

akan tetapi, infOimasi itu hm'us disampaikml oleh peneljemah.. Karena informasi itu

bagian makna yang ingin disampaikan oleh penulis aslinya52. Dari pembahasan il1i,

penulis menemukan data sebagai berikut:

f'.)b.J u a'';''i l 0'»": L.I." y~\ J.Jj.\~ e:~';II L.J-o ~L. ';I

53w4-."y\."

Terjemahan Anshori Umar :

5\ Harimurli Kridalaksana, Kamus Linguistik, (Jakarta: Gramedia Puslaka, 1993),Cel. Ke-3, h.

120

52 Euis Maemunah, AnaHsis Diksi pada Bab Zakal Buku Terjemaban Fath AI-Qarib, Sh'ipsi

Sarjana Kebudayaan, (Jakarta: Perpuslakaan DIN, 2004), h. 46, I. d,

53 Ibrahim Muhammad AI-Jamal, Gp. Cit., h. 58

Page 62: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

53

"Tak ada halangan untuk berkumpul lelaki-perempual} sebelum turun ayat

mengenai "hijab". Adapun setelah turunnya wahyu tersebut, maka berkumpul itu

hanya diperbolehkan bagi suami-isteri dan sesama muhrim saja.."

TeIjemahan Zaid Husein :

"Tidak ada halangan untuk bertemu sebelum turUlmya hijab. Adapun

sesudalmya maka ia khusus menyangkut mahram dan isteri."

Pada teljemalJan Anshori Umar di atas mengandung makna implisit. Dalam

Bsu dan tel:jemalJan Zaid husein kata yang bergaris bawah tidak disebutkan. Akan

tetapi Anshori Umar menyebutkan informasi implisit tersebut. Dalam

menerjemalJkan teks di atas infonnasi implisit perlu disebutkan, karena dengan

begitu pesan yang disampaikan kepada pembaca akan semakin jelas. PeneljemalJaJl

kitab-kitab fiqih memang sebaiknya dilakukaJl dengan penjelasan yang lengkap agar

tidak terjadi kesalalJpalJaJnan. Selain itu terdapat kejanggalan dalam mengaJtikaJJ

kata t ~)f\, dalam kamus AI-Munawwir, kata t ~)fl aJtinya 'berkumpul'.

Kata 'berkumpul' tidal, sama dengan 'bertemu'. Kata 'bertemu' mempunyai malma

beljumpa atau beltatap muka dengan durasi yang tidak terlalu lama. Sedangkan kata

'berkumpul' aJtinya, bersama-sama di satu tempat dalanl waktu yang lama. Maka,

kata 'berkumpul' lebih tepat digunakan dalammeneljemallkan kata .t~)fl.

Page 63: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

54

C. Allalisis Keserasilm Malrna dalalll Pellerjelllaillm Bab Tbabm'ab Buku

Fiqbul-Mar'atil-Mllslilllab Terjemahall Allsbori Umar dall Zaid Hllsein AI­

Hamid..

Suatu karangan mempakan media kommlikasi antara penulis dan pembaca.

Akan tetapi, komunikasi tersebut hanya akan berlangsung dengan baik selama

pembaca mengartikan kata-kata sesuai dengan maksud penulis.

Keserasian dalam pemilihan kata, berkaitan dengan kemampuan

menggunakan kata-kata yang sesuai dengan konteks pemakainnya. Penulis

menganalisis tiga kriteria pokok sehubungan dengan keserasian dan kesesuaian diksi,

yaitu (a) tautologi, (b) tidak diterjemahkan (c) Kerancuan menerjemah.

1. Tautologi

Untuk menjaga ketepatan piliban kata, seorang penerjemah hams memiliki

teknik pemilihan kata. Hal ini dimal<sudkan agar pesan penulis dapat disampaikan

secara tepat dan ekonomis, salah satunya dengan menghindari tautologi.

Tautologi (redllndam) adalah penglliangan gagasan yang sanla dengan kata

yang berlainan.54 Penlliis menemllkan data yang berhllbllngan dengan pembahasan

ini, antara lain:

54 Gorys Keraf., Lac" Cit.,h.1 0 I

55 Ibrahim Muhammad AI-Jamal., Lac., Cit., h. 17

Page 64: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

55

Teljemahan Anshori Umar:

"Niat, yaitu sengaja menyengaja wuc!hu".

TeIjemahan Zaid Huseun :

"Tujuan melakukan sesuatu".

Pada kalimat di atas, peneIjemah pertama mengulang kata 'sengaja' dalanl

satu kalimat, sehingga peneljemal1an menjadi kurang tepat. Namun demikian

penerjemall pertama menerjemal1kan kata~\ dengan 'wudhu', kemungkinan kata

yang diambil dikarenakan konteks kalimat yang dihadapi peneljemal1 pertama.

Penulis melihat hal ini tidak merusak pesan yang ingin disampaikan oleh penulis

kitab ini, karena kemungkinan kata 'wudhu' yang dimaksudkannya. Sedangkan pada

terjemal1al1 kedua tampak Zaid Husein menerjemahkan kalimat di atas secara

harfiah.Meskipun terjemal1an kedua tidak menyimpang dari maksud penulis kitab ini,

tetapi akan lebih baik kalimat tersebut diterjemal1kan dengan menyesuaikan konteks

yang dihadapi oleh peneljemal1. Dengan del11ikian teljel11ahan Anshori Ul11ar lebih

tepat, hanya saja kata yang diulang baiknya dipilih salah satunya saja. Penulis

l11enerjemal1kan kalil11at di atas 'niat, yaitu sengaja berwudhu'.

2. Tidak Ditcrjemahkan

.Dalam proses penerjemahan ada kata-kata yang perlu diteIjemahkan dan ada

pula yang tidak diteljel11a11kan. Kadang suatu kalil11at pendek dalam Bsu setelah

diteljel11a11kan l11enjadi kalil11at panjang dalam Bsa. ltu disebabkan oleh struktur

bahasa dan budaya bal1asa yang digunakan.

Page 65: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

56

Ada beberapa data yang penulis ambil sehubungan dengan pembahasan ini:

560:J-a.lW\ Y.J.;t \yl ue 4-?-3~3 4-?-.;!J~ ~J:l1.~ U~!

Teljemaban Anshori Umar:

"Jadi bila pemakaian wig itu diizinkan maIm akan lebih mendorong wanita

memamerkan dirinya dan keluar dari perintab Allab".

Terjemaban Zaid Husein:

"Dengan demikian, pemakaian rambut palsu menambab tabarruj dan

menyimpang dari perintah Allah, Tuhan penguasa alam".

Pada terjemaban pertama, kata 4-?-P diartikan dengan 'memamerkan

dirinya'. Sedangkan pada teljemaban kedua kata tersebut diterjemahkan apa adanya.

Kata 4-?-P yang diteJjemahkan apa adanya terasa kurang tepat, karena tidak

semua orang mengerti kata ini, hanya orang-orang di lingkungan pesantren atau

lembaga pendidikan keagamaan saja yang mengerti kata ini. Dalan1 kriteria ketepatan

diksi kelaziman penggunaan kata dalam masyarakat pembaca lebih diutamakan. Hal

ini dikarenakan agar pesan yang disampaikan lebih mudah dipahami. Oleh karena itu

terjemahan Anshori Umar Iebih mendekati syarata ketepatan diksi, naman demikian

kata 'keluar dari perintab Allah', akan lebih tepat diartikan dengan 'menyimpang

dari perintah Allah'. Penulis menerjemahkan ' Jadi, bila wanita diizinkan memakai

56 Ibid, h. 28

Page 66: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

57

rambut palsu (wig) akan lebih mendorong wanita mempertontonkan hiasan dan

kecantikannya, dan menyimpang dari perinlah Allah.'

Terdapal dalam kalimal lain

Teljema11an Anshori Umar

"Sepalu ilu cukup lebal hingga air lidak lembus kedalanl".

Teljemahan Zaid Husein

"Khufnya leba!, sehingga mampu mencegah serapan air kedalam kulil

bawah".

Kala 'khuf dalam salah salu terjema11an lidak diarlikan. Kala 'khuf

bukanla11 kata yang sering diucapkan oleh masyarakal lUl1unl untuk menggantikan

kata 'selop', karena itu lidak bijaksana kiranya bila kala ini dileJjemahkan apa

adanya. Untuk membanlu pemahaman pembaca lerhadap leks kala ini akan lebih

tepal jika diartikan kedalam bahasa sasaran (Bsa). Berdasarkan hal ini, lerjemahan

Anshon lebih memenuhi persyaralan ketepalan pilihan kala.

Pada kalimal lain

58,.~ 1 ••;~\\ ) .. I~~~ L 9 , ......

TeJjemahan Anshori Umar:

57 Ibid, h. 27

58 Ibid, h. 51

Page 67: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

58

"Para fuqoha berselisih pendapat"

Teljemahan Zaid Husein

"Ulama fiqh berselisih pendapat".

Kata 'fuqoha' yang diteljemahkan apa adanya terasa kurang tepat, karena

kata ini umml1nya diketahui orang-orang di lingkUl1gan pesantren. Sebaiknya kata

'fuqoha' diteljemahkan dengan 'ulama fiqih' seperti yang dilakukan oleh Zaid

Husein, sehingga pembaca buku ini alum mengerti.

Pada teljemahan Anshori Umar selain tidak menerjemahkan kata 'fuqoha',

pemilihan kata 'fuqoha' terasa kurang tepat. Dalam bahasa arab (Bsa) kata 'fuqoha'

adalah bentuk jama' dan 'faqih', sedangkan pada kata sebelunmya peneljemah

menamballkan kata 'para'. Dengan demikian penerjemahan ini kurang tepat, karena

kedua kata ini bennakna jamak. Berpedoman pada syarat ketepatan diksi, terjemahan

Zaid Huseinlebih tepat daripada terjemahan Anshon Umar.

3. Kenmcmm Mencrjemah

Kesalallml dalam pemilihan kata selain dapat menimbulkan kesalahpahaman,

dapat mengakibatkan kermlcuhan menerjemah. Seorang peneljemall hm"us menguasai

bahasa sumber dan bahasa sasm"an dengan baik, agar dapat menghasilkan terjemahan

yang baik pula.

Penerjemall yang bail< mampu menempatkan kata yang dipilih sesuai dengml

konteks kalimat yang dihadapinya. Dalmn memilih kata yang tepat untuk tempat

yang tepat, seorang peneljemah dapat menggmIakan kmnus. Kamus adalah sebuah

wadah pengetahuan yang berisi perbendaharaan kata suatu bahasa, yang disuSUl1

Page 68: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

59

secaJ'a alfabetis disertai keterangan menggnnakaJl kata itu, Namun demikiaJl, kamus

tidak selamaJlya dapat memuaskaJ1 pemakainya, Tidak sedikit kata yaJ1g dicaJ'i oleh

seoraJ1g peneljemah tidak terdapat dalam kaJl1uS yaJ1g digunakannya, bahkaJ1 makna

yaJ1g diberikan tidal< sesuai dengaJ1 apa yaJlg diinginkalll1ya, Seperti dalam kalimat:

TeljemahaJl AnshOli Umar

"Menyela-nyelai jari-jari taJ1gaJ1 dan kald, kalau yakin air saJl1pai ke SaJ1a,

Tapi kalau tidak yakin, maka menyela-nyelai itl! wajib",

Terjemal1aJ1 Zaid Husein

"MerenggaJ1gkan jari-jari kedua tangaJ1 daJ1 kaki jika menghalaJ1gi masulmya

air ke sela-sela jari",

, Lt··"Kata U:!-""'-' dalaJl1 kaJl1uS Al-Munawwlr, bennalma 'merenggangkaJl'"

Tetapi jika kata 'merenggaJ1gkan' diletakkan dalaJ11 kalimat Bsu di atas, terasa

kuraJ1g tepaL Kata'merenggaJ1gkaJ1' dalaJl1 kamus Bal1asa Indonesia (BI) berarti

menjadikan/menyebabkaJl renggang, kata 'renggaJ1g' ialah kata sifat yaJlg artinya

tidak rapat/tidal< eraL Jadi kata 'merenggaJ1gkaJ1' bisa diaJ1:ikan perbuataJ1/pekerjaaJ1

yaJ1g yaJ1g mengaldbatkaJ1 sesuatl! menjadi renggaJ1g/ticlal< eraL SedangkaJ1

kata'menyela' dalam kamus BI, adalah terletak/terselip/tersisip diaJ1tara dua benda,

" Ibid, h, 19

Page 69: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

60

Kata 'menyela-nyelai' merupakan kata ulang yang mendapatkan imbuhan. Kata

'menyela-nyelai berarti kata ulang yang menyatakan intensitas frekuentatif. Dalam

konteks kalimat di atas, kala 'menyela-nyelai' berarti mengusap atau membasuh jari­

jari tangan, termasuk bagian yang terselip diantara jari-jari tangan. Dengan demikian,

teljemahan Anshori Umar terasa lebih memenuhi kriteria ketepatan diksi dari pada

teIjemallan laid Husein dalam llleneljemallkan kata,~,

Data lain yang berkenaan dengan pembahasan ini

Terjelllallan Anshori Ul11ar

"Memukulkan air pada wajah ketika mel11basuh".

Teljemalllln laid Husein

"Menalllparkan air ke llluka ketika lllembasulmya".

Pada terjemahan pertama, kata yang digaris bawahi diartikan dengan

'melllukulkan'. Sedang pada teljemahan kedua kata tersebut diartikan dengan

'l11enamparkan'. Kata 'memukulkan' dengan 'menanlparkan' mengandung arti yang

hampir sama. Kata 'memukulkan' berl11a1ma mengenakan sesnatu benda yang keras

atau berat dengan kekuatan. Kata 'menamparkan' bennakna lllemulml dengan

lllenggunalcan tangan. Dalam konteks kalimat di alas, kata 'memulmlkan' lebih tepat

.Karena dalam kata tersebut mengandung arti wajal1 dikenai air dengan keras.

60 Ibid., h. 21

Page 70: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

62

/,)..rJI ~.J~ t UJ) u.e.~ ,c§U:,:j') ~.;-:JI i.,?~ La')1A..l..<> 1..5'"""\.S.i

Q€·~I u...J~I cill~~ l.J~ ~I /,.J~I (.G~\tl :UCI 'c"lIJ

62~..)1 wtbJ... ~I.......::.J

Teljemahan Anshori Vmar

"Sang dokter menambahkan pula, bahwa llaid dan persetubuhan pada waktu

haid adalah sebab terpenting yang mengakibatkan rarum berbau busuk, disamping

mengakibatkan kemandulan. Dan inilah penyakit yang paling menyiksa wanita

karena ia merasakan sakit bukan kepalang pada vagina, sememtara temperatur tubuh

naik disamping efek-efek lain yang cukup berbahaya sebagai akibat dari

pembusukkan tersebut. Dan yang paling menderita ialah mulut rahim".

Te~jemahan Zaid Husein

"Penyusun buku ini menambahkan. Bersetubuh di saat haid termasuk

penyebab utama pembusukkan rahim disanlping menyebabkan kemandulan. Padahal

penyakit tersebut termasuk penyakit yang paling menyakitkan bagi wanita, karena

menimbulkan kepedihan ymlg dalam pada pinggul disanlping meningkatnmya

derajat panas dan komplikasi lain yang berbahaya akibat pembusukkan itu. Terutama

yang paling mengerikan sakit pada saluran rahim".

Kata 'kepedihan' yang dipilih oleh penerjemah kedua kurang tepat. Karena

kata 'kepedihan' biasanya dipakai pada kalimat ymlg menerangkan rasa sakit pada

62 Ibid, h. 40

Page 71: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

63

hati bercampur sedih atau luka. Misalnya, Pedih hatiku akibat perbuatmlliya yang

kejam. Menurut penulis kata 'kepedihan ym1g dalam' akan rancn bila dignnakan

untuk menggambarkan rasa sakit pada bagian tubuh yang disebabkm1 oleh satu

penyaldt.

Selain itu, pemadanan kalimat ;; .).)-...:.J\ :L.,".J..:l t L.9:j.) dengan

'meningkatnya derajat panas' terasa kurang tepat. Kata 'derajat' dalam kml1US BI

berm'ti 'tingkatan'atau'martabat'. Kata ini dipakal juga untnk satnan ukuran sudut

(ilmu Matematika), dan satuan tIkuran suhu (ilmn Fisika). Oleh km'ena itu, menurut

penulis kata ini akm1 lebih baik jika dipergantikan dengan 'meningkatnya snhn

tubuh'. Disamping itu, penerjemah kedua tidak menyebutkan benda yang mengalami

peningkatan derajat panas tersebut, sehingga kalimat yang dihasilkan kurang tepat.

Kerancuan fatal juga terdapat pada kalimat

63 4 .':,',\.c. ~.JA ~ ol.i~.J .f"~ JJ\ JY"'.J 'U\ ..:l.J.J ~

Terjemahan Anshori Umar

"Bal1kan ada pula hadist yang menerangkm1 bal1wa Rasulullal1 saw. Pemal1

menempelkan mulut beliau pada salah satu al1ggota tubuh isteril1ya, 'Aisyah".

Terjemal1al1 Zald Huseil1

"Bahkan ada riwayat bahwa Rasnlullah saw. Pemah meletakkal1 mulut beliau

pada tempat bekas mulut 'Aisyal1".

63 Ibid. h. 44

Page 72: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

64

Kalimat di atas berkaitan dengan hukum makan bersanla wanita haid.

Sebagian ulama di masa Nabi, berasumsi bahwa maksud dm'i firman Allah yang

berbunyi "maka jauhilah wanita (lster!) disaat mengalami haid '" .." termasuk dalam

hal makan bersama wanita haid. Akan tetapi, kemudian hadist menerangkan maksud

ayat tadi adalaJl menjauhi persetubuhan dengan wanita yang sedang haid. Oleh sebab

itu, penerjemah pertama sangat kelim dalam mene~jemahkan teks asli

(~lc ~JA~) dengan salah satn anggota tubuh isterinya, 'Aisyall'. Jika

peneJjemah melakukan demikian maka kalimat itn mengandung arti Rasulullah

mencium salah satn anggota tnbuh isterinya ('Aisyall). PadaJlal bukan makna

demikian yang dimaksukan oleh penulis, melainkan Rasulullah meletakkan mulut

beliau pada tempat bekas 'Aisyah minum. Dengan demikian teljemahal1 Zaid Husein

lebih tepat daripada terjemaJ1an Anshori Umar.

Pada kalimat lain

Teljemahan Anshori Umar

"Adaplll1 mandi dan wlldhu bersama antara lelaki-perempuan, itll tidak

diperselisihkan".

Terjemahan Zaid Husein

"Mandi dan wudhlllaki-laki dan wanita tidak ada perbedaan".

64 Ibid., h. 57

Page 73: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

65

Penerjemah kedua tidak menerjemahkan kata yang digarisbawahi pada teks

asli (Bsu). Hal tersebut menyebabkan kerancuan yang cukup fatal pada hasil

teljemahan. Menurut analisis penulis pada teljemahan kedua mengandul1g arti tata

cara mandi dan wudhu antara laki-laki dan perempual1 tidak ada perbedaan,

sedangkan teljemahan perlama mel1gandlmg arti kebolehal1 mandi dan wudhu

bersama antara suami dan isteri. Berdasarkan hal ini persepsi yang timbul di

kalangan pembaca yang beragam akan lebih rentan mellimbulkan kesalallpahaman.

Oleh sebab itu diperlukall peneljemah yang menguasai Bsu dan Bsa di samping

kete1itian dalam memi1ih kata yang dipal<ai. Padal1al penulis bmmaksud

menyampaikal1 pesan kebolehan wudhu dan mandi bersama antara suami dan isteri,

sebagaimana yang terdapat da1am beberapa hadist RasuluHall saw. Karena itu

terjemallan Anshori Umar lebih mmenuhi persyaratan ketepatall pilihan kala.

D. Amnlisis Kalimat

1. Korehensi yang baik dan kompak

;-L,,1\\ 4.;JJ JW~~J U.J '>14';,!\~ ~..l:/j-;! ~ ,:? U\-,

65~ (~1'y' ~-" ~\

Teljemahan Anshori Umar

"Kemudial1 darah yang keluar dari mereka yang benmlUr 1ebih dari 50 sampai

65 Ibid., h. 50

Page 74: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

66

70 tahun, patut ditanyakan kepada kaum wanita yang lain, dan pendapat mereka

hanls diikuti".

Teljemahan Zaid Husein

"Jika ada darah keluar dari wanita yang usianya lebih 50 sampai 70 tahun,

maka wanita itu di tanya tentang hal itu".

Tetjemahan Zaid Husein tidak mengandung koherensi (pertautan) yang baik.

Pada terjemahan kedua ini, peneIjemah tidak memanfaatkml kata depml 'dm·i'.

Padahal kata 'lebih' selalu dikaitkan dengml kata 'dari'. Kata depml 'dari' berfungsi

memperluas kalimat. Peletakkan kata depan yang tidak pada tempatnya dapat

berakibat kalimat tidak efektif. Berdasarkml kriteria kalimat efektif terjemahan

Anshori Umar lebih baik dari pada Zaid Husein.

Juga terdapat dalmn kalimat

66 W1\••••• <.Y' 3

Terjemahan Anshori Umar

"Adapun hikmat kepada Allah melarang laki-Iaki menggauli isterinya ketika

sedang haid dan nifas....".

TeIjemahan Zaid Husein

"I-Iikmah dari larangan Allah untuk menggauli wanita disaat haid dan nifas".

66 Ibid., h. 41

Page 75: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

67

Terjemahan laid Husein lebih efektif dari pada Anshori Umar. Karena laid

Husein dapat memanfaatkan kata depan dengan baik. SebaIiknya, pada terjemahan

Anshori Ashori Umar memadankan kata '~' dengan 'kepada', ternyata membuat

kalimat tidak efektif. Kata 'hikmah' biasanya dipertautkan dengan kata depan 'dari',

selain itu hikmah tidaI( mungkin diberikan pada Allah SWT, karena pada hakikatnya

Allah yang memberikan hikmah bagi setiap makhluk-Nya. Sebab itn teljemahan laid

Husein lebih efektif dari pada Anshori Umar.

2. Peralelisme/Kesejajaran

Terjemahan Anshori Umar

"Basuhan kedua dan ketiga setelah sempurnanya basuhan pertanla.

Maksudnya setelah meratanya air pada seluruh permukaan anggota yang dibasuh

dengan basuhan pertama. Tapi kalau mertanya itu setelah diadakan basuhan yang

kedua., maIm kedua-duanya masih tetap merupakan satu kali basuhan. Dan begitu

pula kalau meratanya setelah adanya basuhan ketiga, semuanya masih tetap

merupakan satu kali basuhan. Jadi, masih dituntut dua kali basuhan lagi"

Terjemahan laid Husein

67 Ibid, h. 20

Page 76: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

68

"Membasuh dua sampai tiga kali, dalam segala hal, kecuali bila sudah merata.

Bila merata pada basuhan kedua maka basuhan kedua itu dianggap kali peliama. Bila

merata pada basuhan kali ketiga, malm semua basuhan dianggap kali pertama. Dan

hendaknya diteruskan dengan basuhan kali kedua dan kali ketiga".

Kalimat yang digaris bawahi tidal, mengandung kesejajaran. Karena kalimat

'basuhan kali ketiga' tidal, disejajarkan dengan kalimat sebelurnnya 'basuhan kedua'.

Disamping itu, Kata 'kali kedua', 'kali ketiga' dan seterusnya tidak lazim digunakan

dalam ragam tulis. Melainkan kata-kata tersebut lazim digul1akan dalam ragam lisan

saja. Dengan demikian terjemahan Anshari Umar terlihat lebih baik dai pada Zaid

Husein, meskipun terdpat banyak keterangan tambahan yang tidak terdapat dalam

teks asli (Bsu).

Terdapat juga dalam kalimat

Teljemahan Anshari Vmar

"Mubtadi'ah mumayyizah, barn mengalami mengeluarkan darah, tapi sudah

pa_n.dai !Y'e!Y'beda.kml .leuis damh. S",hiugga ia tahu hari ini ia mengeluarkan darah

kuat dan hari yang lain darah lemah. Dalam keadaan demikian, ketahuilah bahwa

6& Ibid., h. 50

Page 77: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

69

darah yang lemah itulah darah istihadhah, sedang yang kuat itu darah haid, asal

keluamya tidak kurang dari masa haid yang terpendek dan tidak melebihi masa

haidyang terpanjang".

Terjemahan laid Husein

"Keluamya dapat dibedakan. Yaitu istihadhah yang dimulai dengan keluamya

darah dalam hari tertentu terlihat darah kuat dan pada hari lain darah lemah. Darah

yang kuat tidak kurang dari masa minimum haid dan tidak melebihi batas

maksimalnya".

Pada teljemahan laid Husein di atas kata 'batas maksimalnya' tidak sejajar

dengan kata sebelumnya 'masa minimum'. Dalam membangun kalimat efektif,

kesejajaran antara unsur-wlsur kalimat diperlukan. Oleh sebab itu, pada te~jemahan

laid Husein ada baiknya kata 'batas maksimalnya' dipergantikan 'batas

maksimumnya'. Agar tercapai kesejajaran dan keefek1ifan kalimat.

3. Pleonasme

Terjemahan Anshori Umar

"Kemudian bagaimanakah pandangan kita mengenai wanita yang memakai

cat kuku".

69 Ibid., h. 25

Page 78: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

70

Terjemahan Zaid Husein

"Kita melihat dalam masyarakat, para wanita-wanita itu mengecat kuku".

Salah satu ciri kalimat efektif adalah menghemat penggunaan kata. Kalimat

yang digarisbawahi mengandung pleonasme (penggunaan kata yang berlebih). Kata

'para' dalam bahasa Indonesia bermakna jamak , sehingga tidal, tepat jika dalam satu

kalimat terdapat dua malma jamaJ( sekaligus dan terletak berumtan. Lebih efektif dan

tepat bila memakai salah satu kata yang bermakna jamak tersebut.

4. Hiperkorek

Terjemahan Anshori Umar

"Alhamdulillah, jaman perbudaJ(kan kini telalllama berakhir".

TeIjemaiJan Zaid Husein

"Alhamdulillah, zaman perbudakkan sudah lama berakhir".

Sering kali orang keliru dalam menuliskan kata. Oleh karena itu, seorang

penulis hendaknya mengetahui kata-kata yang akan dipilih dalam tulisan yang

dibuatnya. Pada kalimat di atas kata 'zaman' adalah kata baku yang

berarti'masa'atau'waktu. Dengan demikian teljemallaJl Zaid Husein lebih tepat dari

pada Anshori Umar.

70 Ibid, h. 66

Page 79: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

BABIV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang penulis lakukan pada bab thaharah buku terjemahan

Fiqhul-Mar'atil-Muslimah oleh Anshori Ulnar dan laid Husein AI-Hamid,

menyimpulkan bahwa model teljemahan yang banyak digum\kan oleh laid Husein

adalah ragam penerjemahan harfiah. Hal ini jelas terlihat dalam teljemahallliya.

Istilah-istilah fiqh dalam bab thaharah yang tidak ada padanarmya dalam bahasa

Indonesia diterjemahkal1 apa adal1ya. Sedangkan peneljemahan yang banyak

digunakal1 oleh Anshori Ul11ar adaIah penerjemahan bebas, nampak dari hasil

terjemahannya yang lebih panjang dari teks aslinya.

Pel11ilihan kata atau diksi yang digunakan daIam teljemahan laid Husein

banyak yang tidak sesuai dengan syarat-syarat ketepatal1 dan kesesuaiall diksi. Ada

beberapa kata yang dipilih oleh laid Husein tidak mewakili maksud penulis. Diantara

sym'at ketepatan diksi yal1g tidak diperhatikm1 oleh Zaid Husein ialah, pengglmaan

kata khusus ym1g diterjemahkan dengan kata Ul11U111. Kata khusus biasallya lebih

l11endekatkan penulis pada ketepatan pilihan kata. Selain itu, kata-kata dalam bahasa

sumber (Bsu) diterjemahkan apa adanya padahaI kata-kata tersebut masih asing

ditelinga pel11baca. PenggU11aaH kata asing dapat berakibat kesalahpahaman karena

itu, akan lebih baik bila kata tersebut dicarikm1 paclmlarmya yang terdekat dengan

Page 80: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

73

B. Saran-saran

I. Sebaiknya peneljemah selalu mengikuti perkembangan bahasa, baik bahasa

sumber dan bahasa sasaran.

2. Seorang penerjemah sebaiknya memennhi dan melakukan syarat-syarat ketepatan

dan kesesuaian diksi.

3. Untllk mempennudall dalam pemilihan diksi sebaiknya peneljemah

memperhatikan perkembangan malma dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran.

4. Seorang pene~jemah hendaknya memperkaya diri dengan kosa kata baik bahasa

sumber maupun bahasa sasaran.

5. Para editor bllku, sebaiknya lebih memperhatikan penggunaan bahasa Indonesia

yang baik dan benar, karena tidak menutllp kemllngkinan kesalahan penggunaan

bahasa dalam buku terjemahan disebabkan kurangnya penghetahuan kebahasaan

mereka dalam mengedit hasil terjemahan.

Page 81: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

DAFTARPUSTAKA

AI-Hamid, Zaid Husein, Fiqh Muslimah (TeJjemahan), Cet Ke-3, Jakarta: PustakaAmani, 1.999.

AI-Jamal, Ibrahim Muhammad, Fiqh AI-Mar'ati AI-MlIslimah, Beirut: DamI QoIanlLi AI-Turas.

Akhadiah, Sabarti, et al, Pemhinaan Kemampuan Menlllis Bahasa Indonesia, Cet.Ke-10, Jakarta: ErJangga, 1996.

Arifin, E, Zaenal, S, Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia Ulltuk PerguruanTinggi, Cet. Ke-l, JakaIta: Akademika Pressindo, 1995.

Badudu, J.S, Inilah Bahasa Indonesia Yang Benar 111, Jakarta: GramediaPustakaUtama,1994.

Hanafi, N!lrnlChman, Teori dan Seni Jvfeneljemah, NTT: Nusa ludah, 1986.

Keraf, Gorys, Dikvi dall Gaya BahtlSll,Cel Ke-ll, Jakarta: Grat11ledia Pustaka Utama,2000.

_____, Tata Bahasa Indonesia, NIT: Nllsa IndalJ, 1986.

Kridalaksana Harimurti, Kamus Linguistik, Cet. Ke-2, Yogyakarta:, Katlisius, 1995,

Machali, Rochayah, Pedoman BagiPeneljemah, Cel Ke-l,Jalrnrla: PT. Grassindo,2000.

Malibary, Akrom, Pokok-pokok Perkuliahan StiJistika, Makalah, Jakarta: UIN SyarifHidayatullall,2003.

Martaya, A. Widya, Sel1i Menggayakon Kalimat, Cet. Ke-3, Yogyakarta:Kanisius,1995.

Maemunah Ems, Analisis Diksi Pada Bab Zakat Buku TeIjemahau Fath AI-Qono,Skripsi, Jakarta: urn SyarifHidayatuUab., 2003.

MUllawwir, Almlad Warson, AI-J'-'flmawwir Kamus Arab-Indonesia, Yogyakarta,1984.

Page 82: ANALISIS DIKSI TERHADAP PENERJEMAHANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10429/1/UMANIH... · Skripsi Diajukan Kepada ... Terlebih bahasa Arab yang digunakan dalam buku

Mustalim, Kemampuan Berbaha.~a (Panduan Ice AYah Kemah/ran Berbahasa), Cel.Ke-l, Jakarta: PT. GramediaPustab Utama, 1994.

Pusat Bahasa Departemen Pendidili:an Nasional, Cel. Ke-3, Kamus Besol' Bahasaindonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003.

Salim, PeteY, Dan Salim, Yeni, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Cel. Ke-2,Jakarta: Modem English Press, 2002.

Simarupang Maurist, Pengantar Teori Terfemah, Universitas jlndonesia, DirektoratJendera1 Perguruan Tinggi, Departemell Pelldidikan Nasional, 2000.

Sitanggal, Anshori Umar, Fiqh Wanila (TeJjemahan), Semarlmg: CV. Asy-Syifu,1981.