bahasa indonesia diksi

26
Tugas Mekanika Tanah Nama : NIM : Kelas : PROGRAM STUDI TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG JURUSAN TEKNIK SIPIL i

Upload: reynaldi-pray

Post on 15-Jan-2016

71 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

DIKSI

TRANSCRIPT

Page 1: Bahasa Indonesia DIKSI

Tugas Mekanika Tanah

Nama :

NIM :

Kelas :

PROGRAM STUDI TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

DEPOK

2015

i

Page 2: Bahasa Indonesia DIKSI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................………i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................................2

1.4 Manfaat......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Diksi........................................................................................................3

2.2 Fungsi dari Diksi.......................................................................................................3

2.3 Persyaratan Diksi.......................................................................................................3

2.3.1 Syarat Keesuaian.............................................................................................3

2.3.2 Syarat Ketetapan.............................................................................................6

2.4 Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan..............................................................................7

2.4.1 Kaidah Kelompok Kata/Frase.........................................................................7

2.4.2 Kaidah Makna Kata.........................................................................................8

2.4.3 Kaidah Lingkungan Sosial............................................................................11

2.4.4 Kaidah Karang Mengarang...........................................................................12

BAB III PENUTUP................................................................................................................13

3.1 Kesimpulan..............................................................................................................13

3.2 Saran........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14

ii

Page 3: Bahasa Indonesia DIKSI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memang harus diakui, kecenderungan orang semakin mengesampingkan

pentingnya  penggunaan bahasa,  terutama  dalam tata cara  pemilihan kata atau diksi

semakin meningkat. Terkadang kita pun tidak mengetahui pentingnya penguasaan bahasa

Indonesia yang baik dan benar, sehingga ketika kita berbahasa, baik lisan maupun

tulisan, sering  mengalami  kesalahan  dalam  penggunaan  kata, frasa, paragraf,  dan

wacana.

             Agar tercipta suatu komunikasi yang efektif dan efisien, pemahaman yang baik

mengenai penggunaan diksi atau pemilihan kata dirasakan sangat penting, bahkan

mungkin  vital, terutama  untuk  menghindari   kesalapahaman  dalam berkomunikasi.

Diksi atau pilihan kata dalam praktik berbahasa sesungguhnya mempersoalkan

kesanggupan sebuah kata, frasa atau kelompok kata untuk menimbulkan gagasan yang

tepat pada imajinasi pembaca atau pendengarnya.

Indonesia memiliki bermacam-macam suku bangsa oleh karena itu bahasa yang

digunakan memiliki karakter yang berbeda-beda, dan sebagai makhluk sosial kita tidak

bisa terlepas dari berkomunikasi dengan sesama dalam setiap aktivitas. Dalam kehidupan

bermasyarakat sering kita jumpai ketika seseorang berkomunikasi dengan pihak lain

tetapi pihak lawan bicara kesulitan menangkap informasi dikarenakan pemilihan kata

yang kurang tepat ataupun dikarenakan salah paham.

Pemilihan kata yang tepat merupakan sarana pendukung dan penentu

keberhasilan dalam berkomunikasi. Pilihan kata atau diksi bukan hanya soal pilih-

memilih kata, melainkan lebih mencakup bagaimana efek kata tersebut terhadap makna

dan informasi yang ingin disampaikan. Pemilihan kata tidak hanya digunakan dalam

berkomunikasi namun juga digunakan dalam bahasa tulis (jurnalistik). Dalam bahasa

tulis  pilihan kata (diksi) mempengaruhi pembaca mengerti atau tidak dengan kata-kata

yang kita pilih.

Dalam makalah ini, penulis berusaha menjelaskan mengenai pengertian diksi,

fungsi dari diksi, dan elemen-elemen pada diksi serta makna denotasi dan konotasi.

1

Page 4: Bahasa Indonesia DIKSI

1.2 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan makalah ini adalah:

1. Apakah pengertian dari diksi?

2. Apa sajakah fungsi dari diksi?

3. Apa saja persyaratan pada penggunaan diksi?

4. Apa aja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan diksi?

1.3 Tujuan

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui pengertian dari Diksi

2. Mengetahui fungsi dari diksi

3. Mengetahui persyaratan diksi

4. Mengetahui hal-hal yang diperhatikan.

1.4 Manfaat

Dari pembuatan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya adalah:

1. Menambah wawasan mengenai diksi

2. Membantu dalam menerapkan penggunaan diksi pada kehidupan sehari-hari.

2

Page 5: Bahasa Indonesia DIKSI

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Diksi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diksi diartikan sebagai pilihan

kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga

diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Dari pernyataan itu tampak bahwa

penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya.

Menurut Wikipediaa, Diksi dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan

kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara. Kedua, arti "diksi" yang lebih umum

digambarkan dengan enunsias i kata - seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar

dan dipahami. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan

kata dan gaya.

2.2 Fungsi dari Diksi

Beberapa fungsi dari diksi antara lain:

Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham

terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis

Untuk mencapai target komunikasi yang efektif

Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal

Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi)

sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.

2.3 Persyaratan Diksi

Ada dua persyaratan yang harus dipenuhi dalam memilih kata-kata, yaitu

persyaratan ketetapan dan kesesuaian.

2.3.1 Syarat Kesesuaian

1) Hindarilah sejauh mungkin bahasa atau unsur substandard dalam situasi

yang formal

Bahasa non standar adalah bahasa dari mereka yang tidak

memperoleh pendidikan yang tinggi. Pada dasarnya, bahasa ini dipakai untuk

pergaulan biasa, tidak di pakai dalam tulisan. Kadang unsur ini digunakan juga 3

Page 6: Bahasa Indonesia DIKSI

oleh para kaum pelajar dalam bersenda gurau, dan berhumor. Bahasa non

stadar juga berlaku untuk suatu wilayah yang luas dalam wilayah bahasa

standar. Sedangkan Bahasa standar adalah semacam bahasa yang dapat

dibatasi sebagai tutur dari mereka yang mengenyam kehidupan ekonomis atau

menduduki status sosial yang cukup dalam suatu masyarakat. Secara kasar

kelas ini dianggap sebagai kelas terpelajar seperti pejabat-pejabat pemerintah,

ahli bahasa, ahli hukum, dokter, pedagang, guru, penulis, penerbit, seniman,

insinyur, dan lain sebagainya.

Bahasa standar lebih efektif dari pada bahasa non standar. Bahasa

non standar biasanya cukup untuk digunakan dalam kebutuhan-kebutuhan

umum.

2) Hendaknya penulis dan pembicara mempergunakan kata-kata popular

Kata populer merupakan kosa kata sebuah bahasa yang terdiri dari

kata-kata yang umum yang dipakai oleh semua lapisan masyarakat, baik yang

terpelajar maupun orang atau rakyat jelata. Kata-kata ini juga dipakai dalam

pertemuan-pertemuan resmi, dalam diskusi-diskusi yang khusus, dan dalam

diskusi-diskusi ilmiah. Lawan adari kata popular adalah kata ilmiah.

Contoh :

3) Hindarilah jargon dalam tulisan untuk pembaca umum

Jargon adalah suatu bahasa,dialek, atau struktur yang dianggap kurang

sopan atau aneh tetapi istilah itu dipakai juga untuk mengacu semacam bahasa

atau dialek hybrid yang timbul dari percampuran bahasa-bahasa, dan sekaligus

dianggap sebagai bahasa perhubungan atau lingua franca.

Jargon diartikan sebagai kata-kata teknis atau rahasia dalam suatu bidang ilmu

tertentu, dalam bidang seni, perdagangan, kumpulan rahasia, atau kelompok-

kelompok khusus lainnya. Oleh karena jargon merupakan bahasa yang khusus

sekali, maka tidak akan banyak artinya bila dipakai untuk suatu sasaran yang

4

Kata Popular Kata Ilmiah

Sesuai Harmonis

Pecahan Fraksi

Aneh Eksentrik

Kesimpulan Konklusi

Page 7: Bahasa Indonesia DIKSI

umum. Sebab itu, hendaknya dihindari sejauh mungkin unsur jargon dalam

sebuah tulisan umum.

4) Penulis atau pembicara sejauh mungkin menghindari pemakaian kata-

kata slang

Kata slang adalah kata-kata non standar yang disusun secara khas;

bertenaga dan jenaka yang dipakai dalam percakapan. Kadang kala kata slang

yang dihasilkan dari salah ucap yang disengaja. Kata-kata slang sebenarnya

bukan hanya terdapat pada golongan terpelajar, tetapi juga pada semua lapisan

masyarakat.

5) Dalam penulisan jangan mempergunakan kata percakapan

Kata percakapan adalah kata-kata yang biasa dipakai dalam

percakapan atau pergaulan orang-orang yang terdidik. Pengertian percakapan

ini disini sama sekali tidak boleh disejajarkan dengan bahasa yang tidak benar,

tidak terpelehara atau tidak disenangi. Bahasa percakapan yang dimaksud

disini lebih luas dari pengertian kat-kat populer, kata-kata percakapan

mencakup pula sebagian kata-kata ilmiah yang biasa dipakai oleh golongan

terpelajar.

6) Hindarilah ungkapan-ungkapan usang (idiom yang mati)

Idiom adalah pola struktural yang menyimpang dari kaidah-kaidah

bahasa yang umum, biasanya berbentuk frase, sedangkan artinya tidak bisa

diterangkan secara logis, dengan bertumpu pada makna kata-kata yang

membentuknya, misalnya: seorang asing yang sudah mengetahui makna kata

makan dan tangan, tidak akan memahami makna perasa makan tangan. Siapa

yang berfikir bahwa makan tangan sama artinya dengan kena tinju atau

beruntung besar ? dan selanjutnya idiom-idiom yang menggunakan kata

makan seperti: makan garam, makan hati, dan sebagainya.

7) Jauhkan kata-kata atau bahasa yang artfisial

Artifisial adalah bahasa yang disusun secara seni. Fakta dan

pernyataan-pernyataan yang sederhana dapat diungkapkan dengan sederhana

dan langsung tak perlu disembunyikan.

Artifisial:

Ia mendengar kepak sayap kalelawar dan guyuran sisa hujan dari

dedaunan, karena angin kepada kemuning

5

Page 8: Bahasa Indonesia DIKSI

Ia mendengar resah kuda serta langkah pedati ketika langit bersih

kembali menampakkan bima sakti yang jauh.

Biasa:

Ia mendengar bunyi sayap kelelawar dan sisa hujan yang ditiup angin

di daun

Ia mendengar derap kuda dan pedati ketika langit mulai terang.

2.3.2 Syarat Ketepatan

1) Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi

2) Membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir bersinonim

Contoh: - Siapa pengubah peraturan yang memberatkan pengusaha?

- Pembebasan bea masuk untuk jenis barang tertentu

adalah peubah peraturan yang selama ini memberatkan pengusaha.

3) Membedakan kata-kata yang mirip ejaannya

Intensif – insensif                     

Karton – kartun                         

Korporasi – koperasi.

4) Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri,

jika pemahaman belum dapat dipastikan

Contoh: - Modern : terbaru atau muktahir (menurut kamus)

- Modern : canggih    (secara subjektif)

- Canggih  : banyak cakap, suka menggangu, banyak mengetahui,

bergaya intelektual (menurut kamus).

5) Waspada terhadap penggunaan imbuhan asing

Contoh : - Dilegalisir seharusnya dilegalisasi

- Koordinir  seharusnya koordinasi.

6) Membedakan pemakaian kata penghubung yang berpasangan secara tepat

Contoh :

Pasangan yang salah Pasangan yang benar

antara ..... dengan .... antara .... dan .....

tidak ..... melainkan ..... tidak ..... tetapi .....

baik ..... ataupun ..... baik ..... maupun .....

bukan ..... tetapi ..... bukan ...... melainkan .....

6

Page 9: Bahasa Indonesia DIKSI

7) Membedakan kata umum dan kata khusus secara cermat

Kata umum adalah sebuah kata yang mengacu kepada suatu hal atau

kelompok yang luas bidang lingkupnya. Sedangkan kata khusus adalah kata

yang mengacu kepada pengarahan-pengarahan yang khusus dan kongkret.

Contoh: - Kata umum : melihat

- Kata khusus: melotot, membelak, melirik, mengintai, mengamati,

mengawasi, menonton, memandang, menatap.

8) Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah

dikenal

Contoh: - Isu (berasal dari bahasa Inggris “issue”) berarti publikasi, perkara

- Isu (dalam bahasa Indonesia) berarti kabar yang tidak jelas asal-

usulnya, kabar angin, desas-desus.

9) Menggunakan dengan cermat kata bersinonim, berhomofoni, dan

berhomografi

Contoh: Sinonim: Hamil (manusia) – Bunting (hewan)

Homofoni: Bank  (tempat menyimpan uang) – Bang (panggilan kakak

laki-laki)

Homografi : Apel (buah) – Apel (upacara).

10) Menggunakan kata abstrak dan kata konkret secara cermat.

Kata abstrak mempunyai referensi berupa konsep, sedangkan kata

konkret mempunyai referensi objek yang diamati.

Contoh : Kata abstrak : Kebaikkan seseorang kepada orang lain merupakan

sifat terpuji.

Kata konkret : APBN RI mengalami kenaikkan lima belas persen.

2.4 Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan

Untuk memenuhi persyaratan ketetapan dan kesesuaian dalam pemilihan kata, perlu

diperhatikan hal-hal berikut:

2.4.1 Kaidah kelompok kata/ frase

1) Tepat

7

Page 10: Bahasa Indonesia DIKSI

Contohnya: Makna kata lihat dengan kata pandang biasanya bersinonim, tetapi

kelompok kata pandangan mata tidak dapat digantikan  dengan lihatan mata.

2) Seksama

Contohnya: Kata besar, agung, akbar, raya, dan tinggi termasuk kata-kata yang

bersinonim. Kita biasanya mengatakan hari raya serta hari besar, tetapi kita

tidak pernah mengatakan hari agung, hari akbar ataupun hari tinggi. Begitu

pula dengan kata jaksa agung tidak dapat digantikan dengan jaksa

besar ataupun jaksa raya, atau pun jaksa tinggi  karena kata tersebut tidak

seksama.

3) Lazim.

Lazim adalah kata itu sudah menjadi milik bahasa Indonesia. Kata yang tidak

lazim dalam bahasa Indonesia apabila dipergunakan sangatlah akan

membingungkan pengertian saja. Contohnya,

Kata makan dan santap bersinonim. Akan tetapi tidak dapat mengatakan Anjing

bersantap sebagai sinonim anjing makan.  Kemudian kata santapan

rohani tidak dapat pula digantikan dengan makanan rohani. Kedua kata ini

mungkin tepat pengelompokannya, tetapi tidak seksama serta tidak lazim dari

sudut makna dan pemakain-nya.

2.4.2 Kaidah Makna Kata

1. Jenis Makna

Berdasarkan sifatnya, makna dibedakan atas dua macam:

- Makna Denotasi 

adalah makna kata yang sesuai dengan hasil observasi panca indra dan tidak

menimbulkan penafsiran lain. Makna denotasi disebut juga sebagai makna

sebenarnya.   

Contoh : - Ita menanam bunga di halaman depan rumah

Kata bunga artinya kembang  atau bagian tumbuhan yang elok

warnanya dan harum baunya

- Adik makan nasi

Makan artinya memasukkan sesuatu ke dalam mulut.

- Makna Konotasi.

8

Page 11: Bahasa Indonesia DIKSI

adalah makna kata yang tidak sesuai dengan hasil observasi pancaindra dan

menimbulkan penafsiran lain. Makna konotasi disebut juga sebagai makna

kias atau makna kontekstual.

Contoh: - Ibu kota : pusat pemerintahan

- Ibu jari : jari yang paling besar atau jempol.

2. Perubahan Makna

Berdasarkan cakupan maknanya

- Meluas : cakupan makna sekarang lebih luas daripada sebelumnya

Contoh Kata Dulu Sekarang

Berlayar Mengarungi laut dengan memakai kapal layar

Mengarungi lautan dengan alat apa saja

Putera-puteri Dipakai untuk sebutan anak-anak raja

Sebutan untuk semua anak laki-laki dan perempuan

- Menyempit : cakupan makna sekarang lebih sempit daripada makana dahulu

Contoh Kata Dulu Sekarang

Sarjana Sebutan untuk semua orang cendikiawan

Gelar untuk orang yang sudah lulus dari perguruan tinggi

Madrasah Sekolah Sekolah yang mempelajari ilmu agama Islam

Berdasarkan nilainya

- Ameliorasi

Adalah perubahan makna ke tingkat yang lebih tinggi. Artinya baru dirasakan

lebih baik dari arti sebelumnya.

Contoh: - Kata wanita dirasakan lebih baik nilainya daripada perempuan

- Kata istri atau nyonya dirasakan lebih baik daripada kata bini.

- Peyorasi.

Adalah perubahan makna ke tingkat yang lebih rendah. Arti baru dirasakan lebih

rendh nilainya dari arti sebelumnya.

Contoh: - Kata perempuan sekarang dirasakan lebih rendah artinya

- Kata bini sekarang dirasakan kasar.

9

Page 12: Bahasa Indonesia DIKSI

3. Pergeseran Makna

- Asosiasi adalah pergeseran makna yang terjadi karena adanya persamaan sifat

Contoh: - Tasya menyikat giginya sampai bersih

- Pencuri itu menyikat habis barang-barang berhatga dirumah itu.

- Sinestesia adalah perubahan makna akibat adanya pertukaran tanggapan antara

dua indra yang berbeda

Contoh: - Kata-katanya sangat pedas didengar.

4. Relasi Makna

- Sinonim

Merupakan kata-kata yang memiliki persamaan / kemiripan makna.

Sinonim sebagai ungkapan (bisa berupa kata, frase, atau kalimat) yang

maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain. Contoh: Kata

buruk dan jelek, mati dan wafat.

- Antonim

Merupakan ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya

dianggap kebalikan dari makna /ungkapan lain. Contoh: Kata bagus

berantonim dengan kata buruk; kata besar berantonim dengan kata kecil.

- Polisem

Sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna

lebih dari satu. Contoh: Kata kepala bermakna ; bagian tubuh dari leher ke

atas, seperti terdapat pada manusia dan hewan, bagian dari suatu yang

terletak di sebelah atas atau depan, seperti kepala susu, kepala meja,dan

kepala kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala,

kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain.

- HiponimSuatu kata yang yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain,

sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya

dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan. Contoh: kata

tongkol adalah hiponim terhadap kata ikan, sebab makna tongkol

termasuk makna ikan.

- Hipernim

10

Page 13: Bahasa Indonesia DIKSI

Merupakan suatu kata yang mencakup makna kata lain atau kata-kata

yang mewakili banyak kata lain. Kata hipernim dapat menjadi kata umum

dari penyebutan kata-kata lainnya. Contoh: kata bunga adalah hipernim

terhadap kata mawar, melati, anggrek, dan nama bunga lainnya.

- Homonim

Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun

berbeda arti. Contoh: kata bulan yang dapat berarti bulan pada kalender

atau nama satelit. Contoh lainnya adalah genting yang bisa mempunyai

arti gawat atau atap rumah.

- Homofon

Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya

berbeda. Contoh: kata bank yang berarti tempat penyimpanan uang

memiliki kesamaan bunyi dengan bang yang berarti panggilan untuk

kakak laki-laki. Atau kata massa dalam perkataan media massa dan masa

yang berarti waktu.

- Homograf.

Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan

artinya berbeda. Contoh: apel yang berarti buah dan apel yang berarti

kumpul, serta kata serang yang berarti perang dan serang yang berarti

nama tempat.

2.4.3 Kaidah Lingkungan Sosial

1. Tingkat sosial yang mengakibatkan terjadinya sosiolek

Contoh: Kata- kata mati, meninggal dunia, wafat, tewas, mampus, mangkat  kita

bedakan penggunaanya di dalam bahasa Indonesia berdasarkan rasa bahasa

bukanlah melihat tingkat sosialnya.

2. Daerah/geografi yang mengakibatkan dialek

Contoh: Kata-kata bis,kereta, dan motor kita bedakan penggunaanya

berdasarkan geografinya.

3. Formal/nonformal yang mengakibatkan bahasa baku/ tidak baku

Contoh: Kata tersangka, terdakwa, dan tertuduh kita bedakan berdasarkan

maknanya.

4. Umum dan khusus yang mengakibatkan terjadinya bahasa umum dan khusus.

11

Page 14: Bahasa Indonesia DIKSI

- Makna Umum( hipernim) adalah makna yang cakupannya luas

Contoh: bunga, bulan, hewan, kendaraan.

- Makna khusus( hiponim) adalah makna yang cakupannya sempit atau terbatas.

Contoh:

2.4.4 Kaidah Karang –Mengarang.

Pilihan kata akan memberikan imformasi sesuai dengan apa yang dikehendaki.

Pilihan kata dengan kaidah mengarang memiliki kelompok kata yang berpasangan

tetap, pilihan kata langsung dan pilihan kata yang dekat dengar pembaca.

Contoh :

a. Terdiri dari, terdiri dalam, terdiri atas

b. Ditemani oleh, ditemani dari, ditemani dengan

c. Ia menelpon kekasihnya (pilihan kata langsung), Ia memanggil kekasihnya

melalui telepon (pilihan kata yang panjang dan berbelit-belit).

12

Hipernim Hiponim

MelihatMenengok, menatap. Melirik, menjenguk,

melotot

Bunga Melati, Anggrek, Sedap Malam

Bulan Juli, Agustus, September

Hewan Ayam, Burung, Kambing

Page 15: Bahasa Indonesia DIKSI

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan

1. Diksi diartikan sebagai pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya

untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang

diharapkan

2. Pemilihan diksi yang tepat berfungsi untuk menciptakan komunikasi yang baik untuk

para pembaca dan pendengarnya

3. Persyaratan dalam penggunaan diksi dibagi menjadi dua yaitu syarat kesesuaian dan

syarat ketetapan

4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan diksi antara lain kaidah kelompok

kata/ frase, kaidah makna kata, kaidah lingkungan sosial, dan kaidah karang-

mengarang.

3.2 Saran

Penulis menyarankan kepada pembaca untuk mempelajari dan mamahami

pengunaan-penggunaan diksi, agar diharapkan dapat menciptakan suatu komunikasi

yang baik baik itu lisan ataupun tulisan sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.

13

Page 16: Bahasa Indonesia DIKSI

DAFTAR PUSTAKA

Sari, Fitri. “Makalah Diksi dan Kalimat”. 28 Mei 2012. http://fitriasari93.blogspot.com/2012/05/makalah-diksi-dan-kalimat.html.

Nasution, Hafsah. “Makalah Bahasa Indonesia-DIKSI”. 20 Maret 2013. http://hafsahnasution.blogspot.com.

Prima, Husnal. “Rangkuman Pembelajaran”. 28 Maret 2011. http://rangkumanpembelajaran.blogspot.com/2011/03/diksi-dan-penggunaan-bahasa-efektif.html.

Rahmah. “Makna Denotatif dan Makna Konotatif”. 29 September 2012. http://asagenerasiku.blogspot.com/2012/09/denotasi-dan-konotasi.html

Berutu, Nurlena. “Diksi”. 21 Maret 2013. http://unserebloggie.wordpress.com/2013/05/05/kelompok-5-diksi/

14