analisis dan perancangan video iklan...

24
ANALISIS DAN PERANCANGAN VIDEO IKLAN PADA HOTEL DUTA GARDEN YOGYAKARTA SEBAGAI MEDIA PROMOSI NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Yanu Rahinda 09.12.3762 Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013

Upload: dohanh

Post on 11-Apr-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ANALISIS DAN PERANCANGAN VIDEO IKLAN PADA HOTEL DUTA

GARDEN YOGYAKARTA SEBAGAI MEDIA PROMOSI

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Yanu Rahinda

09.12.3762

Kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2013

NASKAH PUBLIKASI

ANALYSIS AND DESIGN OF VIDEO ADVERTISING SERVICE AT DUTA

GARDEN HOTEL YOGYAKARTA AS A MEDIA CAMPAIGN

ANALISIS DAN PERANCANGAN VIDEO IKLAN PADA HOTEL DUTA

GARDEN YOGYAKARTA SEBAGAI MEDIA PROMOSI

Yanu Rahinda

Dhani Aritmanto

Jurusan Sistem Informasi

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Promotion of visual media (video ads) is a media campaign that can be used to communicate the product or service to the community. The use of visual communication media to be part in her advertising strategy. Preparation of this paper aims to generate visual communication media design accompanied with descriptive conceptual exposure.

Ambassador Hotel garden is a company engaged in the field of hospitality services in the city of Yogyakarta. The main target market of this hotel is that foreign tourists traveled to Yogyakarta. Through the form and design visualization visual communication media planned and more effective, this media campaign is expected to increase the number of tourists or customers who come to stay at the Hotel Ambassador gaerden.

Design strategy used is the Unique Selling Proposition Strategy. This strategy oriented benefits or advantages, of the products or services that are not owned by the products or services of another competitor. Excess is also something sought or used as an excuse for kosumen to use a product or service because it has been distinguished by a specific character.

Keywords : video, ads (promotion), Duta Garden Hotel Yogyakarta

1. Pendahuluhan

Pada saat ini pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)

sudah menjadi sebuah keharusan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi. Berbagai

teknologi informasi dan komunikasi sudah tersedia dalam masyarakat dan sudah

siap menanti untuk dimanfaatkan secara optimal salah satunya multimedia.

Multimedia sendiri merupakan kombinasi dari paling sedikitnya dua media

input atau output dari data, media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi,

video, teks,grafik dan gambar (Turban dkk,2002). Pada penerapanya multimedia

telah banyak digunakan dalam media informasi seperti publikasi, pemasaran,

serta promosi. Contohnya dapat dilihat dari banyak iklan-iklan baik di media

cetak, audio, maupun visual. Iklan menjadi sarana yang vital sebagai media

promosi, apalagi bila disajikan dengan menarik dan dinamis. Banyak faktor yang

dapat membuat sebuah iklan terlihat menarik dan dinamis, seperti faktor

imajinatif, fakfor kreatifitas, serta faktor-faktor lain yang memungkinkan sebuah

alur cerita iklan dapat menarik dan tidak monoton.

2 Landasan Teori

2.1 Pengenalan Multimedia

2.1.1 Pengertian Multimedia

Binanto, I (2010:2) dalam bukuya berjudul Multimedia Digital-Dasar Teori

dan Pengenbangannya, Menurut Vaughan(2004), multimedia merupakan

kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi, dan video yang disampaikan

dengan komputer atau dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan dan

atau dikontrol secara interaktif. 1

2.2 Pengertian Periklanan

Iklan merupakan bagian dari bauran promosi dan bauran promosi adalah

bagian dari bauran pemasaran. Jadi secara sederhana iklan didefinisikan

sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada

masyarakat lewat suatu media ( Rhenald Kasali , 1992). 1

1. Kasali, Rhenald. 1995. Manajemen Periklanan : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.

Pustaka Utama Grafiti. Jakarta.

2. Jefkins, Fank. 1997. Periklanan. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Sedangkan menurut Frank Jefkins (1997) iklan adalah pesan yang

diarahkan untuk membujuk orang untuk membeli. Definisi standar dari

periklanan biasanya mengandung enam elemen : 2

1. Periklanan adalah bentuk komunikasi yang dibayar, walaupun beberapa

bentuk periklanan seperti iklan layanan masyarakat, biasanya

menggunakan ruang khusus yang gratis.

2. Selain pesan yang harus disampaikan harus dibayar, dalam iklan juga

terjadi proses identifikasi sponsor. Iklan bukan hanya menampilkan pesan

mengenai kehebatan produk yang ditawarkan, tapi juga sekaligus

menyampaikan pesan agar konsumen sadar mengenai perusahaan yang

memproduksi produk yang ditawarkan.

3. Upaya membujuk dan mempengaruhi konsumen.

4. Periklanan memerlukan elemen media massa sebagai media penyampai

pesan kepada audiens sasaran.

5. Periklanan mempunyai sifat bukan pribadi

6. Periklanan adalah audiens. Dalam iklan harus jelas ditentukan kelompok

konsumen yang jadi sasaran pesan.

Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai ”Pesan yang menawarkan

suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat media”. Pada dasarnya,

satu-satunya tujuan periklanan adalah menjual suatu produk, jasa atau ide atau

tujuan sebenarnya adalah komunikasi yang efektif, yakni dimana efek akhir

periklanan adalah mengubah sikap atau perilaku penerima pesan.

Dalam periklanan, pesan yang disampaikan secara cepat kepada

konsumen atau khalayak yang luas dan tersebar, dimana pesan yang

disampaikan melalui media elektronik (radio, TV) dan media cetak (surat kabar,

majalah), karena media faktanya muncul untuk meyakinkan tingkah laku, nilai

dan maksud pengirim adalah kepentingan lebih besar dari pada penerima.

Dalam komunikasi massa, komunikasi yang terjadi adalah satu arah, dalam hal

ini dari produsen ke konsumen. Produsen atau pengiklan seringkali merubah

paradigma lama dan menepatkan calon konsumen kedalam subjek, bukan objek,

padahal sebenarnya iklan di buat untuk kepentingan produsen, namun seolah-

olah dibalik bahwa iklan itu dibuat untuk kepentingan konsumen.

2.3 Tujuan Periklanan

Iklan informatif. Iklan ini harus dirancang sedemikian rupa agar hal-hal

penting mengenai produk bisa disampaikan dalam pesan iklan. Iklan yang

menonjolkan aspek manfaat produk biasanya dikategorikan sebagai iklan

yang bersifat informatif.

Iklan membujuk. Periklanan ini biasanya membujuk konsumen dan

berperan penting bagi perusahaan dengan tingkat persaingan tinggi. Dimana

Perusahaan mencoba menyakinkan konsumen bahwa merek yang

ditawarkan adalah pilihan yang tepat. Iklan yang membujuk biasanya

dituangkan dalam pesan-pesan iklan perbandingan. Perusahaan berusaha

membandingkan kelebihan produk yang ditawarkan dengan produk lain yang

sejenis.

Iklan mengingatkan. Biasanya iklan mengingat digunakan untuk

mengingatkan produk-produk yang sudah mapan. Banyak produk-produk

yang dulu mapan dan menguasai pasar kini hilang karena tidak adanya iklan

yang bersifat mengingatkan.

2.4 Jenis-jenis Priklanan

Djaslim Saladin (2002:133)1 menggolongkan jenis-jenis periklanan

menjadi 2 kriteria, yaitu :

1. Berdasarkan Manfaat

a. Intitutional Advertising, yaitu periklanan untuk pembentukan citra

organisasi atau perusahaan dalam jangka panjang.

b. Brand Advertising, yaitu periklanan untuk pemantapan pada merek

tertentu dalam jangka panjang.

c. Classified Advertising, yaitu periklanan untuk penyebaran informasi

tentang penjualan jasa dan peristiwa.

d. Industrial Advertising, yaitu periklanan untuk mencapai manufaktur lain

yang dapat digunakan produk yang telah di iklankan.

2. Berdasarkan Klasifikasi

a. National Advertising, yaitu periklanan yang dilaksanakan oleh produsen

dari suatu barang industri maupun barang konsumsi yang disebarkan

secara nasional maupun regional.

b. Local Advertising, yaitu periklanan yang dibatasi oleh lingkungan

geografis.

c. Consumers Advertising, yaitu periklanan yang ditujukan untuk

mencapai manufacture lain yang dapat digunakan produk yang telah

diiklankan.

d. Industrial Advertising, yaitu periklanan untuk mencapai manufaktur lain

yang dapat digunakan produk yang telah di iklankan.

e. Primary Demand Advertising, yaitu periklanan yang ditujukan untuk

mempromosikan produk, tanpa menonjolkan merek penjualannya.

f. Selective Demand Advertising, yaitu periklanan yang ditujukan untuk

membangkitkan selektif secara jelas, menyebutkan dan mengulangi nama

merek dari produk tersebut.

2.5 Iklan Televisi

Televisi adalah media iklan yang tergolong mahal tetapi juga memiliki

sejumlah keunggulan antara lain menggabungkan gambar, suara, dan gerak

merangsang indera perhatian yang tinggi jangkauan tinggi (ibid). Televisi juga

menyediakan berbagai peluang untuk berkreasi dalam mendesain suatu

iklan(Clow & Baack).

Menurut Fugate (1998), humor pada iklan di televisi memiliki beberapa

keuntungan diantaranya adalah humor menarik perhatian penonton, humor

mendorong orang untuk mengingat iklan dan juga pesannya, humor

menunjukkan bahwa kita adalah manusia dimana kita dapat tertawa dan

tersenyum dengan melihat dari sisi-sisi kemanusiaan, humor membuat orang-

orang menyukai kita dan pada akhirnya meningkatkan kesan merk kita. Bila

1 H. Djaslim Saladin dan Yevis Marty Oesman, “Intisari Pemasaran dan

Unsur-unsur Pemasaran”, Cetakan Ke Dua, Linda Karya Bandung, 2002

dilakukan dengan benar dan pada keadaan yang tepat, humor dapat merupakan

teknik periklanan yang sangat efektif (Shimp;2003).

2.6 Memproduksi Iklan

Merutut M. Suyanto1 untuk memproduksi Iklan televisi harus melalui 3

tahap, yaitu tahap praproduksi, tahap produksi, dan pasca produksi.

2.6.1 Tahap Pra Produksi

Tahap produksi merupakan tahap dimana semua pekerjaan dan aktifitas

sebelum iklan televisi diproduksi secara nyata. Pemesanan iklan televisi dapat

menghemat biaya dengan menyusun perencanaan yang baik sebelum

memproduksi iklan. Pertama-tama yang harus dipikirkan produser pada tahap

pra produksi adalah

a. Penepatan Ide Cerita

Ide merupakan hal yang mendasar untuk mengembangkan sebuah karya

animasi.Biasanya ide ini akan diolah dan dikembangkan tujuannya untuk

melihat semua kemungkinan menyangkut kreasi yang akan dibuat dan

dikembangkan.

b. Penuangan Ide Dalam Bentuk Naskah

Naskah merupakan rangkaian cerita dari scene yang akan ditulis secara

terperinci oleh seorang penulis cerita yang akan divisualisasikan dalam

bentuk gambar, yang nantinya akan dibuat dalam bentuk storyboard.

c. Pembuatan Storyboard

Storyboard merupakan cerita yang dibuat dalam bentuk gambar dan di

beri penjelasan agar telent dapat mengerti ap yang harus dilakukan saat

scene-scene pengambilan gambar.

1 M.Suyanto “Analsis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran” andi

p.201

2.6.2 Produksi

Tahap produksi merupakan periode selama iklan televisi tersebut

diproduksi secara komersial. Tahap ini meliputi : syuting, merekam suara,

pecahayaan

2.6.3 Tahap Pasca produksi

Tahap pascaproduksi merupakan periode dimana semua pekerjaan dan

aktivitas yang terjadi setelah iklan televisi diproduksi secara nyata untuk

keperluan komersial. Kegiatan pascaproduksi meliputi:

a. Pengeditan, menambah dan mengurangi volume suara, Pemberian efek

suara, percampuran audio dan video.

b. Rendering

c. Perencanaan media

3. Analisis Dan Perancangan

3.1 Tinjauan Umum

3.1.1 Latar Belakang Hotel Duta Garden

Duta Garden Hotel merupakan salah satu dari 3 hotel yang tergabung

dalam Java Bali Accomodation. Terletak di kampung Timuran kawasan

Prawirotaman yang strategis dan telah dikenal ke seluruh penjuru dunia, Duta

Garden Hotel yang dikelola oleh salah satu perintis usaha penginapan telah

berpengalaman melayani turis dari berbagai negara. Eksistensi selama lebih dari

satu dasawarsa, komentar banyak turis serta keberhasilan melalui masa krisis

ekonomi telah membuktikan bahwa pelayanan Duta Garden Hotel adalah yang

terbaik.

Duta Garden Hotel memberikan anda lebih dari sekedar ruang tidur, tetapi

juga suasana indah, nyaman, dan bersih. Ruang tamu didesain dengan gaya

khasYogyakarta dilengkapi kursi kayu dan pernik bernuansa etnik. Suguhan

taman hijau nan indah, jalan batu dengan kolam ikan, dan kolam renang sebiru

laut dengan gemericik air terjun terdapat di bagian tengah hotel. Kesejukan dan

kenyamanan ruang di daerah tropis bisa dinikmati di ruang tidur yang bergaya

tropis.

3.2 Tahapan Analisis

3.2.1 Analisis SWOT

SWOT merupakan analisa yang digunakan sebagai alat perancangan

strategi untuk mengevaluasi Strenght, Weaknesess, Oppurtunity, dan Threath

yang terdapat dalam suatu proyek atau dalam bisnis prusahaan. Teknik ini

menganalisa secara spesifik tujuan dalam perusahaan dan mengidentifikasi

faktor internal dan ekstrenal yang menguntungkan dan merugikan dalam

mencapai tujuan tersebut.

Dari analisa ini biasanya didapatkan beberapa masalah, yang akhirnya

dapat ditemukan masalah utamanya. Hal ini penting karena biasanya yang

muncul di permukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala-gejala

masalahnya saja. Maka dari itu sebelum memulai pembuatan iklan Hotel Duta

Garden ini harus mengetahui hal-hal berikut ini antara lain :

Tabel 3.1 Strategi Analisis SWOT

Internal

Eksternal

Strenghts

Memiliki cukup

strategis

karena berada di

tengah tengah lokasi

padat wisatawan.

Suasana serta tema

hotel

bernuansa classic

yang berbeda dari

hotel-hotel yang ada

di sekitarnya.

Adanya Hotel Tour

Packages dengan

harga yang sangat

manarik.

Weaknesses

Kurangnya promosi /

pemasrang secara

luas

dan menyeluruh.

Walaupun berada di

lokasi padat

wisatawan, namun

sebenarnya lokasi

agak masuk kedalam

gang.

Oppurtinity

Memiliki kesempatan

berkerjsama dengan

lebih banyak agen-

agen wisata yang

ada didaerah

maupun di luar

Yogyakarta.

Strategi SO

Melakukan jalinan

kerjasama dengan

banyak agen-agen

wisata yang ada

didaerah maupun di

luar Yogyakarta.

Strategi WO

Menambah media

pemasaran terutama

di bidang elektronik

untuk meningkatkan

strategi promosi.

Mencantumkan dalam

media promosi map

lokasi hotel serta

paket-paket menginap

yang menarik

wisatawan

Threats

Semakin banyaknya

pesaing yang

bergerak dalam

bidang yang sama.

Strategi ST

Menambah fasilitas –

fasilitas yang ada

guna memperbanyak

atau meningkatkan

jumlah jasa yang

ditawarkan.

Strategi WT

Meningkatkan layanan

kepada konsumen

dengam mengoptimal

kan jasa dan

menempatkan

pegawai yang

kompenten

dibidangnya.

3.2.2 Analisis Kebutuhan Media Promosi Baru

3.2.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional

Materi atau isi dari sistem baru harus dapat menginformasikan

keseluruhan dari Hotel Duta Garden sehingga bida menjalankan

fungsinya sebagai fungsi informasi dan promosi.

media promosi baru harus dibuat semenarik mungkin sehingga bisa

jalankan fungsinya sebagai fungsi persuasif yang akan mepengaruhi dan

membujuk seseorang atau lebih untuk menggunakan jasa dari Hotel Duta

Garden.

Menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan bisa di promosikan ke

seluruh daerah tidak hanya terbatas kepada daerah promosi saja.

3.2.2.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

a. Kebutuhan perangkat keras (Hardware) Aspek ini menyangkut tentang

kebutuhan hardware atau perangkat keras, dalam hal ini perangkat yang di

maksud adalah komputer yang dibutuhkan untuk membangun sistem (iklan

televisi). Dalam membangun iklan televisi dibutuhkan spesifikasi hardware

yang baik untuk memberikan kamudahan dalam membangun uklan televisi

tersebut.

b. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) Prangkat lunak sistem informasi yaitu

program yang ditulis untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan

dari sistem komputer. Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam istem ini

adalah prangkat lunak yang dapat digunakan untuk perancangan dan

pembuatan iklan televisi, antara lain :

Windows 7

Adobe Premiere pro CS3

Adobe soundbooth CS3

c. Kebutuhan Brainware Aspek ini meliputi individu atau organisi yang akan

terlibat langsung dalam pembuatan ilkan televisi ini. Manusia sebagai

pembuat dan pengguna, sehingga media promosi ini dapat digunakan sesuai

dengan fungsinya. Maka tanpa adanya SDM berkualitas maka ketersediaan

software dan hardware tidak akan berarti.

Berikut ini adalah orang-orang (brainware) yang dibutuhkan dalam

pembuatan video iklan televisi ini :

a. Produser

b. Cameraman

c. Editor

d. Narator

e. Talent

3.2.3 Analisis Kelayakan

Analisis kelayakan merupakan proses yang mempelajari atau menganalisa

permasalahan yag telah ditentukan sesuai dengan tujuan akhir yang akan

dicapai. Tujuan dari analisis kelayakan media promosi adalah untuk menguji

apakah media promosi yang akan diterapkan layak pakai atau tidak.

Adapun biaya dan manfaat ini menyangkut beberapa faktor antara lain

teknologi, ekonomi, operasional, dan hukum.

3.2.3.1 Kelayakan Ekonomi

Penulis hanya menghitung rincian biaya yang dikeluarkan dalam

pembuatan iklan ini saja, karena dari pihak Hotel Duta Garden hanya meminta

rincian biaya yang akan dikeluarkan dalam pembuatan iklan ini.

Tabel 3.2 Rincian Biaya Produksi

Brainware Gaji

Sutardara/Produser 400.000

Cameramen 600.000

Editor 400.000

narator 200.000

Talent 1.800.000

konsumsi 240.000

Total 3.640.000

Keterangan :

a. Sutradara

Biaya perbulan : Rp.400.000

Lama kerja : 1 bulan

Honor Sutradara/produser = 1 X Rp.400.000 = Rp.400.000

b. Cameramen

biaya per hari : Rp.200.000

lama kerja : 3 hari

honor cameramen = 3 X Rp.200.000 = Rp.600.000

c. Editor

Biaya per orang : Rp.400.000

Lama kerja : 1bulan

Honor editor = 1 X Rp.400.000 = Rp.400.000

d. Narator

Biaya : Rp.200.000

Lama kerja : 1 hari

Honor narator = 1 X Rp.200.000 = Rp.200.000

e. Telent

Biaya per orang : Rp.300.000

Jumlah orang : 2

Lama kerja : 3 hari

Honor telent = 3 X Rp.300.000 = Rp.900.000 X 2 = Rp.1.800.000

f. Konsumsi

Biaya per orang : Rp.20.000

Jumlah orang : 4

Lama hari : 3 hari

Biaya konsumsi : 3 X Rp.20.000 = Rp.60.000 X 4

= Rp.240.000

Tabel 3.3 Rincian Biaya Penayangan Iklan

Sumber : Tarif Iklan Layanan Masyarakat di RBTV

Waktu Iklan

(siaran

lokal)

Harga

loose

spot 120

detik

Harga 1

Hari

tayang (2x)

Harga 1bln

(30 x Rp.

1.600.000)

Harga 1thn

(12x Rp.

48.000.000

Antara pukul

15.00 –

16.30

Rp.

800.000

Rp.

1.600.000

Rp.

48.000.000

Rp.

576.000.000

Tabel 3.4 Rincian Biaya dan Manfaat

Analisis Biaya dan Manfaat

1. PP = 1 tahun + (425.640.000/800.000.000) x 12 bulan

= 1 tahun + 0,53205 x 12 bulan

= 1 tahun + 7 bulan

2. ROI = ((1.530.000.000-1.155.640.000)/1.155.640.000) x

100%

= (374.360.000/1.155.640.000) x 100%

= 32,4%

3. NPV = -1.155.640.000 + (730.000.000/(1+6%)¹) + (800.000.000/

(1+6%)²)

= -1.155.640.000 + (730.000.000/1,06) + (800.000.000/1,1236)

= -1.155.640.000+ 68867924,5 + 711997152

= 245.036.397

No

Rincian Biaya

dan Manfaat Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2

1 Biaya-Biaya

a. Biaya Produksi 3.640.000

b. Biaya Iklan 1.152.000.000

Total Biaya 1.156.640.000 0 0

Manfaat-manfaat

2

a. Wujud 0 720.000.000 780.000.000

b. Tak wujud 0 36.000.000 39.000.000

Total Manfaat 0 730.000.000 800.000.000

TM-TB

-1.156.640.000 730.000.000 800.000.000

Sisa Investasi

-425.640.000 374.360.000

3.3 Merancang Konsep

Dalam merancang sebuah konsep pada pembuatan video iklan televisi

ini, sangat penting dalam menentukan bagian-bagian mana saja yang akan di

perlihatakan di video, karena inti dari video iklan ini adalah menampilkan

keunggulan-keunggulan dari obyek yang di iklankan.

3.3.1 Pra Produksi

Pada tahapan ini ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum

memproduksi sebuah video iklan, yaitu mepelajari treatment dengan baik,

pembentukan tim creative (art director, technical director, cameramen, dll),

menentukan breakdown location, line up talent, shooting list, storyboard,

wardrobe list, property list, set plane, dan lain-lain. Bagi seorang produser hal

pertama yang harus dilakukan pada tahapan pra produksi video iklan ada

mempelajari treatment, scenario, storyboard, serta anggaran dana untuk

pembuatan video iklan.

3.3.2 Idea

Dalam tahapan ini merupakan tahap untuk membuat konsep dari video itu

sendiri akan seperti apa, serta menetukan alur dari video yang akan diproduksi.

3.3.3 Property dan Vegitasi

Perlengkapa pendukung para telent seperti pakaian yang dikenakan

(wardrope), atau benda-benda lain dan sebagainya yang bersangkutan denga

pembuatan video iklan ini. Sedangka vegitasi adalah penentuan keadaan sekitar

meliputi pohon, kolam renang, dan lain-lain. Serta disesuaikan dengan keadaan

daerah yang diceritakan.

3.3.4 Hunting Lokasi

Huntig lokasi atau spot merupakan tahap dimana kita akan meetukan lokasi

tempat pembuatan project. SABpot mana yang akan kita ambil gambarnya dan

seperti apa set lokasinya ditentukan pula ditahapan ini.

3.3.5 Skenario

Untuk scenario dalam pembuatan video iklan ini. Para telent dalam

berakting tidak menggunakan text dialog, melainkan hanya menggunakan

gerakan adegannya saja yang disertai oleh geraka dari sebuah kamera dan jenis

shot yang sudah tercatum dalam skenario.

3.3.6 Storyboard

Storyboard merupakan serangkaian sketsa (gambar kartun/garis) di buat

berbentuk persegi panjang yang menggambarkan suatu urutan (alur cerita)

kejadian dalam video iklan ini. Di dalam gambar tersebut juga berusi catatan

mengenai adegan, sudut pandang, pergerakan kamera, dan sebagainya.

Penggunaan storyboard ini jelas mempermudah dalam pelaksanaan produksi.

4. Implementasi Dan Pembahasan

4.1 Tahap Produksi

4.1.1 Pengambilan Gambar

Pengambilan gambar video dilakukan di Hotel Duta Garden selama 3

hari, proses pengambilan gambar iklan telah sesuai schedule yang terlah dibuat

dan mengacu pada storyboard yang telah dirancang sebelumnya. (storyboard

terlampir)

Tabel 4.1 Syuting Schedule

Hari Waktu Lokasi

Hari Ke-1 08.00 – 10.00 WIB Bagian depan hotel dan area lobby

Hari Ke-2 13.00 – 15.00 WIB Area our door hotel

Hari Ke-3 13.00 – 15.00 WIB Area kamar hotel

Hari pertama, syuting dilakukan dilakukan dibagian depan hotel serta

bagian lobby hotel. Waktu pengambilan gambar semuanya dilakukan pada pagi

hari mulai dari jam 08.00 WIB sampai dengan jam 10.00 WIB. Teknik

pengambilan gambar yang digunakan pada hari pertama. Antara lain:

Crab Right (CR) , mengambil gambar dibagian depan hotel

dengan menggarakan kamera ke arah kanan.

Fade Out, teknik ini digunakan saat pengambilan gambar talent

memasuki area lobby hotel.

Crab Right (CR) Crab Left (CL) Medium Close Up (MCU), teknik

ini digunakan saat pengambilan gambar proses transaksi

pemesanan kamar oleh talent dan respsionis.

Tabel 4.2 Laporan Syuting Hari Ke-1

NO TEMPAT SYUTING DESC TEKNIK

KAMERA

1 Bagian depan hotel

Kamera bergerak kekanan

mengambil gambar area

depan hotel

Crab Right

2 Pintu depan lobby Fade out, bagian pintu lobby Fade Out

3 Lobby hotel

Kamera bergerak kekanan dan

kekiri serta mengambil gambar

dari jarak yang dekat saat

proses transaksi

CR,CL, MCU

Hari ke-2, syuting dilakukan di area taman, kolam renang, dan ruang

makan hotel. Waktu pengambilan gambar dilakukan pada siang hari mulai dari

jam 13.00 WIB sampai dengan jam 15.00 WIB. Teknik pengambilan gambar

yang dipakai, antara lain:

Long Shot dan Fade Out, teknik ini dipakai saat mengambil

gambar talent saat berjalan di area taman.

Grab Right (CR), teknik ini digunakan saat mengambil gambar

talent yang sedang bersantai di kursi pinggir kolam renang.

Crab Right (CR), teknik ini digunakan saat mengambil gambar

area ruang makan.

Tabel 4.3 Laporan Syuting Hari Ke-2

NO TEMPAT SYUTING DESC TEKNIK

KAMERA

1 Area taman hotel Kamera diam dan fade out

pada talent

Long Shot,

Fade out

2 Area kolam renang Kamera bergerak keara kanan

talent yang sedang berbaring Crab Right

3 Ruang makan

Kamera bergerak kekanan

mengambil gambar ruang

makan

Crab Right

Hari ke-3, pengambilan gambar dilakukan di dalam salah satu kamar

hotel dari sofa, tempat tidur, serta area kamar mandi. Pengambilan gambar

dilakukan pada siang hari mulai jam 13.00. WIB sampai dengan jam 15.00 WIB.

Teknik pengambilan gambar yang digunakan, antara lain:

Crab Left (CL), teknik ini digunakan saat mengambil gambar talent

yang sedang duduk di sofa kamar.

Medium Shot dan Crab Left (CL), teknik ini digunakan saat

mengambil gambar talent yang sedang duduk di kasur.

Fade Out, teknik ini digunakan saat mengambil gambar talent

memasuki area kamar mandi.

Tabel 4.4 Laporan Syuting Hari Ke-3

NO TEMPAT

SYUTING DESC

TEKNIK

KAMERA

1 Sofa (kamar hotel)

Kamera bergerak kebagian

kiri talent yang sedang

duduk

Crab Left

2 Tempat tidur

(kamar hotel)

Kamera bergerak kebagian

kiri talent yang sedang

duduk

Medium Shot,

Crab Left

3 Area kamar mandi

(kamar hotel)

Kamera fade out dari pintu

kamar mandi saat pintu

dibuka oleh talent

(pengambilan dari dalam)

Fade Out

4.2 Tahap Pasca Produksi

4.2.1 Proses Editing Video

Proses editing dilakukan setelah video-video pada kamera telah di capture

atau dipindahkan ke dalam komputer. Tahapan pertama dalam editing video

adalah menentukan software apa yang akan digunakan untuk editing, disini

software yang digunakan adalah adobe premiere.

Hal yang perlu dicermati dalam penyusunan atau mengkomposisi video

kedalam timeline adalah susuana dari video yang harus sesuai dengan konsep

yang sudah ada dalam storyboard. Urutannya seperti ini:

Tabel 4.5 urutan penyusunan video

Urutan File Video

1 Video tampilan depan hotel

2 Video tampilan talent memasuki pintu lobby hotel

3 Video tampilan area lobby hotel

4 Video tampilan resepsionis memberi salam selamat datang

5 Video tampilan pemesanan kamar (tampak blakang talent)

6 Video tampilan pemesanan kamar (tampak depan talent)

7 Video tampilan talent dan resepsionis berjabat tangan

8 Video tampilan air terjun mini

9 Video tampilan talent memasuki area kamar hotel

10 Video tampilan area kamar

11 Video tampilan furniture kamar (TV)

12 Video tampilan talent duduk di sofa

13 Video tampilan talent mamasuki area kamar mandi

14 Video tampilan perlengkanpan mandi dari hotel

15 Video tampilan area kamar mandi

16 Video tampilan kasur tampak depan

17 Video tampilan tangan talent membelai kasur

18 Video tampilan talent duduk di kasur

19 Video tampilan talent melihat keluar jendela

20 Video tampilan talent berjalan di area taman

21 Video tampilan area kolam renang 1

22 Video tampilan talent bersantai di kursi

23 Video tampilan talent bermain air kolam renang

24 Video tampilan area ruang makan (tampak dari depan)

25 Video tampilan area ruang makan (tampak dari belakang)

26 Video tampilan bunga taman

27 Video tampilan area kolam renang 2

28 Video tampilan dua talent duduk berpegangan tangan

29 Video tampilan tangan talent saling berpegangan

30 Video tampilan closing iklan

4.2.2 Proses Recording Audio

Pada proses ini yang dilakukan adalah recording suara untuk narrator

dalam iklan. Software yang diginnakan adalah Adobe Soundbooth CS3. Dalam

melakukan recording yg perlu diperhatikan adalah intonasi serta penekaka kata-

kata yang penting dari narator, yang akan membawa kesan dan pesan yang

akan disampaikan

5. Penutup

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dikerjakan dan

berdasrkan dari masalah yang ada. Maka dapat diambil beberapa kesimpulan

yaitu:

1. Dengan perancangan storyboard yang matang dan baik, serta

penempatan sudut pandang pengambilan gambar yang tepat yang dapat

memperlihatkan keunggulan-unggulan dari hotel, maka akan dapat

menarik minat masyarakat untuk menggunakan jasa dari Hotel Duta

Garden

2. Peningkatan yang didapatkan oleh Hotel Duta Garden adalah berupa

pendapatan yang bertambah dikarenakan banyaknya customer yang

datang setelah pemasangan video iklan televisi ini.

3. Pengaruh video iklan televisi pada Hotel Duta Garden adalah dari

bertambah banyaknya masyarakat yang mengetahui tentang Hotel Duta

Garden serta citra hotel yang bertambah menjadi lebih baik.

5.2 Saran

1. Merancancang sebuah iklan televisi sebaiknya memperhatikan strategi-

strategi periklanan televisi.

2. Iklan promosi hotel seperti ini sebaiknya ditayangkan dibeberapa stasiun

televisi dan tidak hanya pada stasiun televisi lokal.

3. Isi dari iklan sendiri sebaiknya dapat lebih mendetail dalam

mempromosikan keunggulan jasa yang ditawarkan.

4. Perbanyak menonton video iklan hotel hal ini bisa dijadikan referensi.

5. Pembuatan Iklan televisi sebaiknya dilakukan dengan kerja team yang

matang untuk hasil yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Binato.2010. Multimedia Digital-Dasar Teori dan Pengembangannya,

Yogyakarta: Andi Offset.

Kasali, Rhenald. 1995. Manajemen Periklanan : Konsep dan Aplikasinya di

Indonesia. Pustaka Utama Grafiti. Jakarta.

Jefkins, Fank. 1997. Periklanan. Penerbit Erlangga, Jakarta

H. Djaslim Saladin dan Yevis Marty Oesman. 2002 “Intisari Pemasaran dan

Unsur-unsur Pemasaran”, Cetakan Ke Dua, Linda Karya, Bandung

M.Suyanto. 2004 “Analsis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk

Pemasaran”.Yogyakarta: andi p.201

M.Suyanto. 2005 “Teknologi Pengantar Informasi untuk Bisnis”. .Yogyakarta:

andi

Amir Fatah Sofyan dan Agus Purwanto. 2008 “digital multimedia (animasi)”

.Yogyakarta: andi

M.Suyanto. 2006 “Strategi perancangan iklan outdoor kelas dunia ” .Yogyakarta:

andi