analisis dan perancangan sistem informasi...

19
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DENGAN PHP DAN MYSQL INTEGRASI BARCODE READER DI APOTEK ANUGERAH FARMA BANTUL NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh Fajrul Falach 09.11.2729 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013

Upload: ngodiep

Post on 29-Mar-2018

218 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DENGAN PHP DAN MYSQL INTEGRASI BARCODE READER

DI APOTEK ANUGERAH FARMA BANTUL

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan oleh

Fajrul Falach

09.11.2729

kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA

2013

ANALYSIS AND DESIGN OF SALES INFORMATION SYSTEM WITH PHP AND MYSQL INTEGRATION BARCODE READER

IN PHARMACY ANUGERAH FARMA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DENGAN PHP DAN MYSQL INTEGRASI BARCODE

DI APOTEK ANUGERAH FARMA BANTUL

Fajrul Falach Ema Utami

Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Service activities in a pharmacy is the most important key in any transaction. The better and faster transaction in a pharmacy that will further enhance the quality of pharmacy. So the role of information systems is essential in the development of a pharmacy. The increasing demand of health services in particular encouraged me as a student of informatics engineering students to participate in developing the service information system by building on the Pharmacy Anugrah Farma. Anugrah Farma Pharmacy located in Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. These pharmacies are still using manual systems that take a long time in any transaction, and does little no mistake counting the existing reports. To overcome this, the authors build a sales information system that existing services faster and in every sales transaction reports can be ordered as well. The research methods used were interviews, observations, and library. Making the system uses PHP and using MySQL database. This application will load some menu systems such as the sale, medications, suppliers, manufacturers, purchasing, stock, report. In addition expected to be used for data processing, the system is expected to be able to accelerate sales as integrated with barcode reader. Keywords: System Information, Pharmacy, Sales, Barcode Reader, PHP, MySQL.

1

1. Pendahuluan Apotek merupakan satu sarana penunjang kesehatan yang merupakan tempat

menjual dan kadang meramu obat. Apotek memiliki dua fungsi yaitu sebagai unit

pelayanan kesehatan dan unit bisnis. Sebagai unit pelayanan kesehatan apotek

berfungsi menyediakan obat dan alat kesehatan yang dibutuhkan masyarakat untuk

mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Sedangkan apotek sebagai suatu unit

bisnis sudah selayaknya digunakan untuk mencapai keuntungan.

Apotek Anugerah Farma merupakan apotek yang berada di daerah Bangunjiwo,

Kasihan, Bantul yang mempunyai letak pasar yang cukup strategis karena letaknya di

pinggir jalan dan berdampingan dengan Kelurahan Bangunjiwo, serta dekat dengan

rumah penduduk sekitar. Namun sistem yang berjalan ditempat tersebut masih

dikerjakan secara manual. Semua transaksi penjualannya masih menggunakan nota

yang memerlukan waktu yang lama untuk menuliskan setiap barang yang dibeli oleh

konsumen sehingga sering timbul permasalahan yakni ketidakakuratan data transaksi

penjualan, pembuatan laporan hasil penjualan dan pengolahan barang sehingga muncul

masalah-masalah yang tidak diinginkan seperti salah perhitungan.

Pembuatan sistem informasi penjualan merupakan salah satu penerapan

teknologi informasi yang tepat karena dapat mengubah pekerjaan yang pada awalnya

dilakukan secara manual menjadi lebih mudah dalam penyelesaian masalah yang ada

dan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat. Sehingga dengan digunakannya

sistem informasi penjualan yang sudah terkomputerisasi khususnya terintegrasi dengan

menggunakan barcode reader pada Apotek Anugerah Farma ini dapat meningkatkan

pendapatan serta pelayanan kepada konsumen menjadi semakin baik.

2. Landasan Teori

2.1 Konsep Dasar Sistem

2.1.1 Pengertian Sistem

Informasi adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu. (Jogiyanto, 1990)

2.2 Konsep Dasar Informasi

2.2.1 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti

bagi pengguna dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung

sumber informasi. Data belum memiliki nilai sedangkan informasi sudah memiliki nilai.

Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar dibandingkan biaya untuk

mendapatkannya.

2

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih

berarti bagi yang menerimanya. (Jogiyanto, 1990)

2.2.2 Kualitas Informasi

Kualitas informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat

waktu, dan relevan (Jogiyanto, 1990):

1. Informasi harus akuran (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahn dan tidak bisa menyesatkan.

2. Tepat pada waktunya (Timeliness)

Informasi yang data pada penerima tidak boleh terlambat

3. Relevan (Relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

2.2.3 Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efisien dibanding

dengan biaya mendapatkanya. Selain itu ia menjelaskan bahwa nilai adalah suatu

informasi yang berhubungan dengan keputusan dalam hal ini berarti bahwa bila tidak ada

pilihan atau keputusan, informasi menjadi tidak dibutuhkan. (Jogiyanto, 1990)

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi Penjualan

2.3.1 Defini Sistem Informasi

Sistem Informasi menjelaskan dan mengambarkan bahwa sistem informasi

terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building

block). Ini terdiri dari 6 block yang masing-masing block saling berinteraksi satu dengan

yang lain membentuk sebuah kesatuan guna mencapai sasaran yang dituju.

Gambar 2.1 Block Sistem Informasi

2.3.2 Sistem Informasi Penjualan

Sistem Informasi Penjualan diartikan sebagai suatu pembuatan pernyataan

penjualan, kegiatan akan dijelaskan melalui prosedur-prosedur yang meliputi urutan

3

kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengecekan barang ada atau tidak

ada, dan diteruskan dengan pengiriman barang yang disertai dengan pembuatan faktur

dan mengadakan pencatatan atau penjualan yang berlaku.

2.4 System Development Life Cycle (SDLC)

Merupakan siklus yang menggambarkan perangkat lunak yang akan dibangun.

Perancangan dan pembuatan sistem baru mengantikan sistem lama yang masih manual

menggunakan sebuah model perancangan dan pengembangan sistem yaitu model

SDLC. Tahapan perancangan dan pengembangan proses dibagi menjadi beberapa

tahap yaitu : (Ian Sommerville:2003)

Gambar 2.2 Waterfall menurut Ian Sommervile

1. Tahap Analisis dan Definisi Persyaratan

2. Tahap Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak

3. Tahap Implementasi dan Pengujian Unit

4. Tahap Integrasi dan Pengujian Sistem

5. Tahap Operasi dan Pemeliharaan

2.5 Sistem Informasi Penjualan Apotek Intergrasi Barcode Reader

Berdasarkan dari penjelasan sistem, informasi dan sistem informasi penjualan

maka beberapa pengertian yang berhubungan dengan judul skripsi antara lain.

2.5.1 Pengertian Apotek

Apotek adalah satu sarana penunjang kesehatan yang merupakan tempat

dilakukannya pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi serta pembekalan

kesehatan yang lain kepada masyarakat (Kepmenkes, 2003).

2.5.2 Pengertian Barcode

Pengertian Barcode dapat diartikan sebagai kumpulan kode yang berbentuk

garis, dimana masing-masing ketebalan setiap garis berbeda sesuai dengan isi kodenya

4

2.5.3 Pengertian Barcode Reader

Barcode Reader adalah alat yang digunakan untuk membaca kode barcode.

Barcode dibedakan menjadi 2 jenis barcode yaitu :

1. Barcode 1 dimensi

Barcode 1 dimensi terdiri dari garis-garis yang berwarna putih dan hitam.

Warna putih untuk nilai 0 dan warna hitam untuk nilai 1.

2. Barcode 2 dimensi

Barcode 2 dimensi sudah tidak berupa garis garis melainkan seperti gambar

agar informasi yang tersimpan didalamnya akan lebih besar.

3. Analisis dan Perancangan Sistem

3.1 Analisis Sistem

Dalam pembuatan sistem perlu diperhatikan masalah-masalah yang timbul dari

kebutuhan sistem yang sedang berjalan, maka perlu adanya suatu analisis sistem untuk

dilakukan pengidentifikasian masalah agar masalah utama yang timbul dari sistem lama

jelas, dilakukan analisis kelemahan sistem agar kelemahan sistem dapat dikembangkan,

dilakukan analisis kebutuhan sistem untuk mengetahui kebutuhan dalam pengembangan

sistem, dan dilakukan analisis kelayakan sistem untuk dapat membandingkan apakah

sistem baru yang diajukan layak digunakan.

4.1.2 Analisis Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan langkah awal yang dilakukan dalam tahap

analisis sistem. Dari hasil observasi dan penelitian yang dilakukan mengenai sistem

informasi penjualan Apotek Anugerah Farma menemukan beberapa masalah antara lain

1. Kuranganya tingkat efektif dan efisien dalam pelayanan terhadap pembeli yang

akan melakukan transaksi karena dilakukan dengan mengisi data secara

manual kedalam buku oleh pihak penjual.

2. Proses transaksi tidak ditangani langsung dengan sistem.

3. Proses pembuatan laporan tidak ditangani langsung dengan sistem.

3.1.2 Analisis Kelemahan Sistem

Tahap pertama yang dilakukan penulis dalam menganalisis data adalah dengan

menentukan permasalahan yang terjadi dalam sistem. Dari hasil pengamatan yang

dilakukan penulis pada sistem informasi penjualan yang berjalan di Apotek Anugerah

Farma :

1. Bagian kasir masih menggunakan sistem manual sehingga ditemukan banyak

kesalahan dalam melakukan transaksi.

2. Proses transaksi membutuhkan waktu yang lama karena pengolahan data

masih menggunakan sistem manual.

3. Proses pembuatan laporan lambat dan sering ditemukan kesalahan.

5

3.1.4 Analisis Kebutuhan Sistem

Dengan analisis kebutuhan sistem, diharapkan sistem yang akan dibangun dapat

diuraikan secara detail menjadi komponen dasar dengan tujuan identifikasi,

mengevaluasi permasalahan dan kebutuhan yang diharapkan, dan analisis ini juga

dilakukan untuk menjamin bahwa sistem yang dibangun sesuai dengan kebutuhan dari

objek. Hasil analisis kebutuhan sistem adalah sebagai berikut : (Hanif Al Fatta 2007: 63)

1. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)

Untuk menjalankan sistem informasi ini dibutuhkan sistem perangkat keras

yang mampu mendukung pengoperasian program.

2. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak merupakan perangkat yang berfungsi untuk melakukan

pekerjaan dalam data processing system guna mendukung bekerjanya sistem

komputer dengan baik.

3. Kebutuhan Pengguna Sistem (Brainware)

Dalam pengembangan dan pengoperasian sistem ini membutuhkan empat jenis

user, yaitu:

a. Analisa Sistem

Bertugas memepelajari, menganalisa, dan memberikan gambaran serta

penjelasan terhadap suatu masalah untuk diselesaikan dengan komputer.

b. Programmer

Bertugas melakukan penulisan kode program dan melakukan perancangan

program sesuai dengan arahan dari analis sistem.

c. Operator

Bertugas mengoperasikan sistem yang telah dibuat untuk mengelola data

dengan komputer.

d. Pengguna Sistem

Menjalankan aplikasi sistem penjualan apotek untuk memberikan

pelayanan maksimal, mengolah informasi, dan pembuatan laporan.

3.1.4 Analisis Kelayakan Sistem

Tujuan utama dari analisis kelayakan sistem adalah mengetahui apakah sistem

yang baru yang akan diguanakan sudah layak pakai atau belum.

3.1.4.1 Kelayakan Teknologi

Secara teknik, teknologi yang digunakan adalah teknologi yang mudah

dioperasikan. Pengerjaannya yang mengutamakan kebutuhan user dan kemudahan

dalam pengoperasiannya membuat sistem ini user friendly walaupun tidak semua orang

dapat mengaksesnya tanpa login dari user.

6

3.1.4.2 Kelayakan Hukum

Pengembangan sistem dikatakan layak secara hukum jika tidak melanggar

peraturan dan hukum yang berlaku. Dengan penerapan sistem baru diharapkan tidak

menimbulkan masalah dikemudian hari akibat melanggar hukum yang akan berlaku.

3.1.4.3 Kelayakan Operasional

Sistem ini tidak memerlukan operator dengan keahlian khusus untuk dapat

mengoperasikannya.

3.1.4.4 Kelayakan Ekonomi

Untuk pengadaan proyek sistem informasi pembayaran ini tentu membutuhkan

biaya yang dalam hal ini termasuk dalam biaya investasi.

3.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan langkah pertama di dalam fase pengembangan

suatu sistem informasi.

3.2.1 Rancangan Flowchart

Flowchart adalah diagram yang terdiri dari simbol-simbol geometris dengan anak

panah yang menghubungkan satu simbol dengan simbol lainnya. Sistem flowchart

menunjukkan aliran data yang lewat dari satu unit organisasi atau dari satu mesin

pengolah ke unit atau mesin yang lain di dalam perusahaan.

Gambar 3.1 Rancangan Flowchart

3.2.2 Rancangan Prosedur

Rancangan prosedur sistem yang diusulkan adalah :

1. Admin memasukan informasi-informasi yang berkaitan dengan Apotek Anugerah

Farma untuk dapat diakses dan digunakan oleh kasir dalam melakukan transaksi

terhadap para customer.

7

2. Customer melakukan pembelian obat dapat langsung melakukan transaksinya

kepada kasir.

3. Kasir memiliki id dan password yang disediakan oleh admin untuk menggunakan

sistem.

4. Admin dapat juga langsung menjadi kasir.

3.2.3 Use Case

Use Case gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga customer atau

pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun.

1. Use Case Sistem Informasi Penjualan

Berikut ini penggambaran Use Case yang di usulkan untuk sistem informasi

penjualan pada Apotek Anugerah Farma.

Gambar 3.2 Use Case Sistem Penjualan Apotek Anugerah Farma

3.2.4 Activity Diagram

Activity diagram (diagram aktivitas) adalah diagram yang menggambarkan aliran

fungsionalitas dari sistem.

8

1. Activity Diagram Sistem Informasi Penjualan

Berikut ini activity diagram yang menggambarkan prosedur sistem pada login

yang diusulkan.

Gambar 3.3 Activity Diagram Penjualan Apotek

3.2.5 Class Diagram

Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diintansiasi akan

menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain

berorientasi objek.

3.2.6 Sequence Diagram

Sequence Diagram merupakan suatu model untuk menggambarkan antar objek

didalam dan di sekitar sistem. Hal ini dapat berupa message yang digambarkan terhadap

waktu. Sequence diagram dapat digunakan untuk menggambarkan skenario rangkaian

langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan

output tertentu.

1. Sequence Diagram Login Admin

Berikut adalah sequence diagram yang menggambarkan sebuah event login admin:

9

Gambar 3.4 Sequence Diagram Login Admin

2. Sequence Diagram Login Kasir

Berikut adalah sequence diagram kasir yang menggambarkan sebuah event login kasir:

Gambar 3.5 Sequence Diagram Login Kasir

3. Sequence Diagram Transaksi

Berikut adalah sequence diagram transaksi yang menggambarkan sebuah event

transaksi penjualan:

Gambar 3.7 Sequence Diagram Transaksi

10

4. Implementasi dan Pembahasan

4.1 Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan tahap meletakan atau menerapkan sistem

supaya dapat digunakan dan dioperasikan. Implementasi sistem merupakan bagian

terakhir dari proses penerapan sistem baru yang dimana sistem baru akan dioperasikan

secara menyeluruh. Didalam implementasi sistem akan diuji dan bila ditemukan

kerancuan maka akan segera dicari jalan keluar untuk memperbaiki agar sistem dapat

berjalan sebagai mana mestinya.

4.2 Manual Program

4.2.2 Tampilan Awal Aplikasi

Aplikasi sistem informasi penjualan apotek ini dibuka dalam dua tab browser

diantaranya untuk admin dan kasir. Pada tampilan awal aplikasi admin berisikan deretan

tab menu, dan hanya bisa diijinkan masuk tampilan awal jika admin sudah melakukan

login. Berikut tampilan awal aplikasi untuk admin setelah user login :

Gambar 4.1 Tampilan Awal Aplikasi

Pada tampilan utama terdapat menu yaitu pengisian field username, password,

dan tombol Login untuk memasuki sistem informasi penjualan. Form login digunakan

untuk membatasi hak akses dalam menggunakan aplikasi. Hak akses diberikan hanya

kepada karyawan yang bekerja sebagai PSA, APA, AA, admin.Tampilan form login

adalah sebagai berikut :

11

Gambar 4.2 Tampilan Login Admin

4.2.2 Tampilan Login Kasir

Pada tampilan utama terdapat menu yaitu pengisian field username, password

dan tombol button Login untuk memasuki sistem informasi penjualan. Form login

digunakan untuk membatasi hak akses dalam menggunakan aplikasi. Hak akses

diberikan hanya kepada karyawan yang bekerja sebagai PSA, APA, AA, admin. Tampilan

form login adalah sebagai berikut :

Gambar 4.32 Tampilan Login Kasir

4.3 Pengujian Sistem

Untuk mengetahui sistem atau aplikasi ini sudah layak untuk digunakan maka

harus dilakukan sebuah pengujian sistem. Dalam pengujian ini menggunakan pengujian

black box testing dan white box testing. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui

program atau sistem tersebut sudah berada pada kondisi yang sesuai atau belum, dan

dimungkinkan untuk perbaikan. Dalam hal ini sistem diuji agar terbebas dari kesalahan

sintax dan logika.

4.3.1 White Box Testing

White box testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk

meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau

tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses yang

dilakukan, maka baris-baris program, variabel, dan parameter yang terlibat pada unit

tersebut akan dicek satu persatu dan diperbaiki. Contoh pengujian white box ketika

kesalahan dalam input password untuk login, maka sistem akan menolak untuk

mengaktifkan tampilan menu dan sistem akan memberikan peringatan berupa konfirmasi

bahwa :

Gambar 4.64 Pesan kesalahan Input Username & Password

12

4.3.2 Black Box Testing

Tahapan ini merupakan proses dimana program di uji tentang bagaimana cara

beroperasi, sehingga data yang masuk dapat dijaga kemukhiran atau tidak, serta

informasi yang diterima sesuai dengan apa yang diinginkan atau tidak. Pengujian ini

memiliki orientasi pada pernyataan-pernyataan fungsional perangkat lunak tersebut.

Dalam pengujian black box ini ditemukan beberapa macam kesalahan antara lain,

Fungsi-fungsi yang kurang, hilang, dan tidak benar.

Kesalahan dalam struktur data-data dalam database.

Kesalahan dalam kinerja dan inisialisasi.

Berikut merupakan pengujian sistem dengan menggunakan black box testing:

Tabel 4.1 Pengujian Menggunakan Black Box Testing

No Nama Form Aksi Ket

1. Menu Login Tombol Login Sukses

2. Menu Admin Sub Menu User Admin

Sub Menu Edit Password

Sub Menu Ganti User

Sub Menu Logout

Sukses

3. Menu Data Sub Menu Kassa

Sub Menu Obat

Sub Menu Produsen

Sub Menu Supplier

Sub Menu Customer

Sub Menu Umum

Sukses

4. Menu Transaksi Sub Menu Pembelian Sukses

5. Menu Kelola Sub Menu Modal Awal

Sub Menu Cetak Barcode

Sukses

6. Menu Gudang Sub Menu Stock

Sub Menu Koreksi Stock

Sukses

7. Menu Laporan Sub Menu Kassa

Sub Menu Kassir

Sub Menu Pembelian

Sub Menu Koreksi

Sub Menu Laba Penjualan

Sukses

8. Menu Database Sub Menu Save

Sub Menu Restore

Sub Menu Kosongkan

Sukses

13

4.4 Analisis Hasil Pembuatan Program

Setelah aplikasi selesai dibuat dan telah diimplementasikan, perlu adanya

analisis akhir dalam pembuatan program yaitu;

1. Aplikasi sistem informasi penjualan pada Apotek Anugerah Farma beroperasi

menggunakan komputer stand alone dan telah disesuaikan dengan analisis hasil

penelitian.

4.5 Konversi Sistem

Konversi sistem merupakan proses untuk menerapkan sistem baru, dalam hal ini

adalah sistem terkomputerisasi pada sistem informasi penjualan Apotek Anugerah

Farma. Pada konversi sistem ini menggunakan pendekatan konversi paralel, yaitu

sebuah metode yang digunakan dalam konversi sistem dengan cara mengoperasikan

kedua sistem (sistem terkomputerisasi dan sistem manual) secara bersama-sama dalam

rentan waktu tertentu. Hal positif yang diperoleh dalam penerapan sistem ini adalah

menyediakan proteksi tinggi kepada organisasi terhadap kegagalan sistem baru. Sistem

Informasi penjualan Apotek Anugerah Farma menggunakan sistem konversi paralel ini

dengan pertimbangan apabila dalam penerapan sistem baru ditemukan masalah maka

sistem lama atau manual dapat menjalankan transaksi penjualan, sehingga pelayanan

terhadap customer tetap menjadi yang utama.

4.6 Pemeliharaan Sistem

Pemeliharaan sistem merupakan sebuah upaya untuk menjaga konsistensi

sebuah sistem ketika diimplementasikan dilapangan. Adapun tujuan dari pemeliharaan

adalah untuk memaksimalkan kinerja sistem dan dapat menjalankan tugas tanpa adanya

gangguan.

Pemeliharaan Software:

1. Instalasi antivirus pada perangkat komputer yang akan digunakan dalam

menjalankan aplikasi

2. Setiap kali ada hardware yang dikoneksikan pada komputer lebih baik untuk

dilakukan scanning virus atau pemerikasaan oleh anti virus.

3. Buatlah backup database secara rutin dan berkesinambungan.

Pemeliharaan Hardware

1. Komputer harus aman dari tegangan arus listrik yang naik turun.

2. Pastikan komputer sudah mati sebelum mematikan arus listrik.

3. Lakukan pembersihan hardware secara rutin.

4. Penggunaan hardware harus sesuai dengan komponen hardwarenya.

14

5. Penutup

5.1 Kesimpulan

Setelah melalui beberapa tahapan penelitian dan proses dimulai dengan analisis,

perancangan, sampai dengan pembuatan aplikasi sistem penjualan pada Anugerah

Farma, maka dapat disimpulkan untuk menjawab pertanyaan-pertayaan yang terdapat

pada rumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan sistem komputerisasi pada Apotek Anugerah Farma telah memiliki

fitur utama yang dibutuhkan sistem penjualan seperti transaksi penjualan, data

obat, data pengguna, laporan pembelian, dan laporan transaksi. Sehingga sistem

ini dapat terintegrasi dengan tugas admin dan kasir. Oleh karena itu kinerja pada

bagian kasir dapat lebih efektif dan efisien baik dari segi ekonomi, waktu dan

pelayanan.

2. Pada sistem komputerisasi penjualan pada Apotek Anugerah Farma telah

memiliki fitur pengolahan data dan transaksi pembelian, oleh karena itu dapat

melakukan pembuatan laporan transaksi, laporan data, dan cetak struk transaksi

secara otomatisasi. sehingga sistem ini dapat mendukung pengolahan data

dengan lebih cepat dan tepat dalam menghindari dari kesalahan dalam

pencatatan data pembelian dan perhitungan transaksi. Hal ini telah berpengaruh

kepada meningkatnya kinerja management apotek dan kenyamanan para

customer.

3. Sistem penjualan Apotek Anugerah Farma menggunakan barcode reader dapat

mempermudah proses transaksi pembelian maupun penjualan dikarenakan kode

barcode dapat langsung membaca dengan cepat dan memunculkan data barang

tersebut.

4. Penerapan sistem penjualan di kasir dapat menghemat pengeluaran apotek,

karena dapat mengurangi penggunaan buku, kertas, dan bolpoint. Dari hasil

pengamatan diperoleh bahwa dengan penggunaan sistem informasi penjualan

apotek maka proses pelayanan customer lebih cepat karena pada bagian kasir

tidak lagi berfokus dalam pemyimpanan dan pengolahan data menggunakan

buku, kertas dan bolpoint. Sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan

efisienitas dalam pelayanan customer.

5.1 Saran

Setelah penelitian, perancangan, dan pembuatan sistem informasi penjualan

pada Apotek Anugerah Farma di Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Penulis menyadari bahwa

project dalam skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu penulis memberikan

saran agar nanti nya sistem ini dapat dikembangkan dengan lebih baik lagi. Saran

tersebut adalah sebagai berikut :

15

1. Perlu dilakukan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi mutu pelayanan.

2. Dalam upaya peningkatan pelayanan obat dan informasi di apotek hendaknya

dengan melakukan analisis keinginan dan kebutuhan serta kepuasan pelanggan.

3. Sistem informasi penjualan ini hanya dapat berjalan dalam satu komputer saja

(stand alone), namun dapat dikembangkan lagi menjadi sebuah sistem jaringan

(client server) untuk dapat terintegrasi dengan cabang apotek lain bila suatu

ketika apotek akan melakukan pembukaan cabang dalam hal ini olah data pada

kassa dalam aplikasi tersebut memang dari awal dibuat untuk dikembangkan lagi

ke jaringan (client server), sehingga sistem informasi penjualan dapat lebih

optimal oleh PSA (pemilik sarana apotek) di Apotek Anugerah Farma.

4. Apotek Anugerah Farma perlu melakukan pelatihan pada seluruh personil PSA

(Pemilik Sarana Apotek), Apoteker Pengelola Apotek (APA), Apoteker

Pendamping, Asisten Apoteker, Keuangan, dan Administrasi sehingga dapat

meningkatkan kinerja sistem informasi penjualan yang baru agar pelayanan

kepada pelanggan menjadi lebih maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Jogiyanto H.M. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi : pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.

Pressman, Roger S. 2003. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Anonim.2013.”PengertianBarcode“.www.rumahbarcode.com/index.php?option=com_content&view=article&id=83:pengertian-barcode&catid=52:berita-terbaru&Itemid=18. Diakses pada tanggal 10 Maret 2013 pukul 10.00 WIB.