analisis dampak pelaksanaan corporate social ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/nola septia...

123
ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRIPPLE BOTTOM LINE PADA NASABAH DI PERBANKAN SYARIAH KOTA BENGKULU (STUDI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BENGKULU) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh : Nola Septia Sari NIM : 1516140001 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU 2019

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana

i

ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY (CSR) DENGAN MENGGUNAKAN

METODE TRIPPLE BOTTOM LINE PADA NASABAH DI

PERBANKAN SYARIAH KOTA BENGKULU

(STUDI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BENGKULU)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (SE)

Oleh

Nola Septia Sari

NIM 1516140001

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU

2019

ii

iii

iv

v

vi

MOTTO

ldquo Orang Yang Hebat Adalah Orang Yang Mampu Menahan Amarah Dan

Egonya Serta Selalu Bersabar Dalam Setiap Tindakkannyardquo

(Nola Septia Sari)

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur beriring dorsquoa dengan hati yang tulus kupersembahkan karya

yang sangat sederhana ini yang telah kuraih dengan suka duka serta Rasa

Terimakasihku kepada

Kedua orang tuaku Ayahanda (Sapri) dan Ibunda (Masna) yang selalu memberikan aku tempat ternyaman untuk mengadu motivasi terhebat Nasehat Terbaik pelajaran terbaik serta doa unttukku demi tercapainya keberhasilanku

Ayuk ndash kakak aku tersayang (Lastri dan Peri Afdilah) yang selalu memberikan kebahagiaan dari hal apapun

Kedua pembimbing skripsiku (Bapak Idwal dan Bapak Zaini Darsquoun) Serta Pembimbing Akademikku (Ibu Desi Isnaini )) yang telah memberikan banyak waktu ilmu perhatian dan masukan selama aku menyelesaikan skripsiku

Untuk Bapak dan Ibu Kades yang selalu jadi orang tua kedua setelah kedua rang tuaku ( Bapak Made Rayarto dan Ibu Desi Rayarto) yang selalu memberi banyak waktu dan masukkan untukku

Sahabat terbaikku (Renny Agustina ) yang selalu mendoakanku

Untuk seseorang yang spesial yang selalu menemaniku

Untuk Teman-teman Terbaikku ( NurmalinaIsmawati) terima kasih karena selalu mendoakanku dan mendukungku serta menemaniku selama menyelesaikan skripsiku

Keluarga Besar KKN 108 Desa Air Petai yang telah memberikanku support

Untuk Keluarga Besar Perbankan Syariah (PBS A) Angkatan 2015

Untuk keluarga FEBI IAIN Bengkulu dan Almamaterku Tercinta Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

viii

ABSTRAK

rdquo Analisis Dampak Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan

Menggunakan Metode Tripple Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah

Kota Bengkulurdquo

(Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)

Oleh Nola Septia Sari NIM 1516140001

Persoalan dalam penelitian ini adalah bagaimana Dampak pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple

Bottom Line Dapat memberikan dampak terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah

Kota Bengkulu Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Yang mana tujuan

penelitian ini untuk mengetahui Bagaimana Analisis dari Dampak yang di dapat

oleh pihak Perbankan syariah atas pelaksanaan Corporate Social Resposibility

(CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple Bottom Line terhadap Nasabah di

Perbankan Syariah kota Bengkulu Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

kualitatif dengan melakukan wawancara kepada pihak bank syariah mandiri dan 6

informan selaku nasabah yang menerima bantuan Corporate Social

Responsibility (CSR) dari Perbankan Syariah kota bengkulu Dan dari hasil

penelitian yang dilakukan oleh penulis atas pengamatan dan wawancara langsung

terhadap pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan nasabah penerima

bantuan CSR dari pihak Perbankan Syariah Ternyata CSR itu sendiri memberi

dampak yang baik bagi pihak perusahaan yang mana selain citra perusahaan

menjadi bagus pihak nasabah juga menjadi lebih percaya terhadap perusahaan

sehingga berdampak bagus bagi kelangsungan perusahaan di kemudian hari dan

dari 6 Informan yang diwawancarai yang tersebar diberbagai titik di kota

bengkulu ternyata 5 informan menjawab hampir sama yang mana dengan adanya

CSR tersebut ternyata sangat berdampak positif bagi pihak perbankan syariah

karena selain mereka merasa diperhatikan hal tersebut juga menumbuhkan rasa

aman dan nyaman sehingga berdampak pada keputusan mereka untuk terus

menggunakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan mereka Sementara satu

diantara informan tersebut memang belum merasa tertarik menggunakan jasa

perbankan syariah lebih lanjut karena lebih nyaman menyimpan sendiri uangnya

dirumah

Kata Kunci Dampak dan Pelaksanaan

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Alah SWT atas segala nikmat dan karunianya

sehingga penulis menyelesaikan skrispi yang berjudul ldquoPemahaman Masyarakat

Kota Bengkulu Terhadap Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dalam

Pengawasan Dan Perlindungan Konsumenrdquo Shalawat dan salam semoga

senantiasa dilimpahkan pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang

menjadi uswatun hasanah bagi kita semua Amin

Penyusunan skrispsi ini untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh selar Sarjana Ekonomi (SE) pada Program Studi Perbankan Syariah

Jurusan Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu Dalam proses penyusunan skripsi ini

penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak Dalam kesempatan ini izinkan

penulis mengucapkan rasa terima kasih teriring doa semoga menjadi amal ibadah

dan mendapat balasan dari Allah SWT kepada

1 Prof Dr H Sirajuddin M MAgMH Rektor IAIN Bengkulu

2 Dr Asnaini MA Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

3 Yosy Arisandy MM Ketua Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

4 Desi Isnaini MA Ketua Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

x

5 DR H M Zaini Da‟un MM Pembimbing I dan Bapak IDWAL B MA

Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan motivasi semangat dan

arahan dengan penuh kesabaran

6 Kedua Orang Tua Sapri dan Masna yang selalu mendoa‟kan kesuksesan

penulis

7 Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan berbagai ilmunya dengan

penuh keikhlasan

8 Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan pelayanan dengan baik dalam

hal adminitrasi

9 Semua pihak yang telah memabantu dalam penulisan skripsi ini

Dalam Penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak

kelemahan dan kekurangan dari berbagai sisi Oleh karena itu penulis mohon

maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi

kesempurnaan penulis kedepan

Bengkulu Maret 2019M

Jumadil Akhir 1440H

Nola Septia Sari

NIM 1516140001

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

SURAT PERNYATAAN PLAGIAT ii

SURAT PERNYATAAN iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv

HALAMAN PENGESAHAN v

MOTTO vi

PERSEMBAHAN vii

ABSTRAK viii

KATA PENGANTAR ix

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Batasan Masalah 6

C Rumusan Masalah 7

D Tujuan Masalah 7

E Kegunaan Penelitian 7

F Penelitian Terdahulu 8

G Metode Penelitian 13

1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 13

2 Waktu dan Lokasi Penelitian 14

3 SubjekInforman Penelitian 15

4 Tekhnik Penentuan Informan 15

5 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data16

6 Teknik Analisis Data17

H Sistematika Penulisan19

BAB II KAJIAN TEORI

A Corporate Social Responsibility (CSR) 22

1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) 22

2 Ruang Lingkup CSR 35

3 Metode Tripple Bottom Line 40

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Kota Bengkulu 43

1 Sejarah Kota Bengkulu 43

2 Letak Geografi Kota Bengkulu 47

3 Pemerintahan Administratif50

B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu51

xii

1 Bank Muamalat 51

2 Bank Syariah Mandiri 52

3 Bank BRI Syariah 53

4 Bank BNI Syariah 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 56

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di Perbankan

syariah Kota Bengkulu 55

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah58

3 Dampak dan kendala Pelaksanaan CSR menggunakan

metode tripple bottom line di Perbankan

Syariah61

B Pembahasan68

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 72

B Saran 72

DAFTAR PUSTAKA 74

LAMPIRAN ndash LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Bengkulu 54

Tabel 1 2 Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan 55

xiv

DAFTAR GAMBAR

Daftar Gambar 11 Pengertian CSR37

Daftar Gambar 11 Ruang Lingkup CSR38

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul

Lampiran 2 Check Plagiarism Judul

Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal

Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa

Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi

Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi

Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi

Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul

Lampiran 9 Pedoman Wawancara

Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian

Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu

Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian

Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji

Lampiran 16 Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam

mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada

kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya

maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki

oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang

dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate

Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya

perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh

kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah

am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang

mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1

Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan

berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam

melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata

berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan

atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang

1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal177

2

timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka

yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai

kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara

manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak

positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan

investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR

bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)

dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya

berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya

masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti

Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum

Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang

tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru

dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an

seperti firman Allah dalam

QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56

2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal178

3

Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk

Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman

dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (

Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk

berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu

sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah

dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali

melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian

masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan

Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh

penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan

berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank

bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek

tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap

keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan

pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah

Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika

ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom

Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom

Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan

kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari

3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

4

kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada

kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak

diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang

mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social

ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa

mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan

lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak

bisa terpisahkan5

Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi

lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat

ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial

(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat

sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat

charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan

keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi

kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi

politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan

strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara

Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi

objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam

4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

5

melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan

Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan

adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan

nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal

perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di

BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan

Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar

pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal

Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines

yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan

(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6

Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018

mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas

Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama

Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari

pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina

mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate

Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota

6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

6

bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan

syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan

terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di

kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak

perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta

memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7

Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah

merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen

komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau

keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan

yang diharapkan8

Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk

mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple

Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

B Batasan Masalah

Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas

Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal74

7

Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada

Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari

Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

C Rumusan Masalah

1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)

Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan

Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu

D Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan

CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

E Kegunaan Penelitian

8

1 Kegunaan Teoritisakademik

a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah

keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah

pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya

memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat

khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di

dalam tubuh perbankan syariah

2 Kegunaan Praktis

a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam

mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau

tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan

lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR

tersebut bagi masyarakat

b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan

pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan

penelitian terdahulu

c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan

berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang

profesional

F Penelitian Terdahulu

9

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama

Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif

Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai

bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang

mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya

tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan

masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid

Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan

CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif

dan pendekatan deskriptif

Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan

dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai

pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi

metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan

(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif

Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan

dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam

9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii

Bengkulu2017

10

penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai

bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank

Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa

besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan

Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu

Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka

Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis

Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil

Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis

ISO 2600010

Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling

berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor

yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini

dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan

metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana

data primer diperoleh melalui kuisioner

10

Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)

Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal

Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94

11

Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang

akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana

dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu

perusahaan usaha Kecil menengah

Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan

penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang

digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada

penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian

kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian

terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000

mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan

Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam

penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada

bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta

faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut

Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat

seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode

Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia

Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo

12

Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe

Russia And Tunisia An Introductionrdquo11

Dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam

hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia

terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan

wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif

Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia

menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat

mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west

Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat

sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang

akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari

penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan

Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada

dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti

hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode

kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti

11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective

Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite

Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11

13

menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya

sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan

Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat

internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan

penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana

dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang

mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap

perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat

terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah

terhadap lembaga keuangan tersebut

G Metode Penelitian

1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field

Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung

ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian

yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau

lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun

perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa

14

menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau

menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika

meninjau ke lokasi penelitian12

b Pendekatan penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif

merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan

untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai

metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat

penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena

yang sesuai dengan konteks13

2 Lokasi Dan Waktu Penelitian

a Lokasi Penelitian

1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan

Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu

38223

2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari

kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan

Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian

12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-

Ruzz2016) Hal30

15

ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak

yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke

Masyarakat

b Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan

1 juli 2019

3 Informan Penelitian

Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota

Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya

dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan

dan selama penelitian berlangsung

4 Tekhnik Penentuan Informan

Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang

digunakan adalah tekhnik

a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria

tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik

penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk

menjawab masalah penelitian

b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya

Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai

data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah

16

mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat

dikembangkan Minimal 5 informan

Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara

langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan

mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian

yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang

menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari

pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

a Sumber Data

1) Data Primer

Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan

wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR

dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

2) Data Sekunder

Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan

kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah

berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi

lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social

Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang

Nasabah

17

b Teknik Pengumpulan Data

1) Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan

dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan

pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang

merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari

Perbankan Syariah kota Bengkulu

2) Wawancara

Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan

kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan

yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota

Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan

3) Studi Kepustakaan

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang

diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep

atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan

Loyalitas seorang konsumen atau nasabah

6 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang

dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai

18

dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14

Oleh karena itu

dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah

hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data

kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian

deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif

diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat

berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan

perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas

batas-batasnya15

Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti

yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat

mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan

objektivitas data penelitian16

Adapun teknik analisis data pada penelitian

ini adalah sebagai berikut

1 Reduksi Data

Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk

laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan

membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi

diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema

konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang

14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana

2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran

Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal

23

16

Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media

Group2013) Hal124

19

lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk

mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang

diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan

difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang

lebih tajam terhadap hasil penelitian

2 Penyajian data

Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian

data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti

table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga

berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan

sejenisnya17

H Sistematika Penulisan

Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan

sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya

akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam

laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa

sub bab antara lain

Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang

menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan

masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk

17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245

20

membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk

menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian

penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi

terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang

berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian

subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik

analisis data dan terakhir sistematika penulisan

Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya

menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature

Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas

Nasabah

Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan

mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak

Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah

Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah

Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian

dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi

ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan

menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan

Syariah Kota Bengkulu

21

Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan

merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok

masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah

22

BAB II

KAJIAN TEORI

A Corporate Social Responsibility (CSR)

1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan

termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang

mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan

memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional

perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18

Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan

sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak

perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak

istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate

philanthropycorporate giving corporate community involvement

community relations community affairs community develoment

corporate responsibility global citizenship and corporate social

mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)

Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan

pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan

kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham

18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

23

masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia

juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari

kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan

perundang-undangan yang ada

ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan

dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19

Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk

mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai

sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang

akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan

kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada

kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan

oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan

karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis

CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin

tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian

yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR

di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit

19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 28

24

agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu

sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara

praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika

dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20

Dalam

pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang

dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan

sedekah21

Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council

for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai

Continuing commitment by business to behave etchically and contribute

to economic development while improving the quality of life f the

workforce and their families as will as of the local community and

society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus

bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk

peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup

dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas

kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22

20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social

Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi

XIII 2010) Hal 3 21

Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

25

Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli

Menurut Schnerhorm

CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu

kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara

mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari

kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan

kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam

interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan

prinsip sukarela dan kemitraan23

Menurut Hartman yakni

CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan

terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis

sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-

kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta

kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan

operasional dan stategis24

Menurut Carrol

CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar

meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta

konstribusi pada isu social

Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR

merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang

ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna

pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian

terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah

23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

26

keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi

masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional

perusahaan

Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah

suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka

sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik

eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft

Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang

sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang

juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan

masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017

Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi

undang-undang

Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam

peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-

undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR

tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut

25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

27

Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya

mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi

terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang

Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66

ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan

perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan

lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan

uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26

1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup

lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi

perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan

Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang

menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan

sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang

akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53

28

2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas

Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan

pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang

ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya

berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme

pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan

Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung

jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan

rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan

Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali

ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo

3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur

CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban

melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15

huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab

sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap

perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang

serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya

masyarakat setempat

29

4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur

tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama

ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR

Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak

Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin

sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat

sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo

5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan

Batubara

UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat

tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan

masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa

ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha

Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan

pemberdayaan masyarakatrdquo

Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan

masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat

baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat

kehidupannyardquo

6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

30

PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP

ini menjelaskan lebih lanjut

Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan

perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan

kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang

diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan

dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu

sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan

sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try

and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27

Hal

itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial

yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan

melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang

ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan

nasabah terhadap pihak bank28

Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya

benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam

islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata

c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat

melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian

27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal83

28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung

Alfabeta2014) Hal 129

31

pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan

pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga

diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari

ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat

memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan

dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara

keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul

yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana

perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang

harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga

kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara

menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR

tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu

sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas

Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana

kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan

kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu

sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan

CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders

berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan

yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga

meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian

32

mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran

pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan

(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada

tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)

kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat

lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan

baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks

ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant

menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus

diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor

produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau

tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan

bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar

kesepakatan bersama bukan sepihak

Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara

akademik punya substansi yang sama29

Bahkan ada beberapa frase lain yang

digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai

makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work

community building community capacity building commuinty development

community participation ecologically asset-based community development

faith-based community development political participatory development dan

29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan

Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40

33

social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu

proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang

lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak

yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula

menurut Rappaport pemberdayaan30

adalah suatu cara dengan mana rakyat

organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas

kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi

keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang

terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31

Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat

dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32

Artinya adalah pemberdayaan

yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya

manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan

akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri

Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan

kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk

menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya

berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan

30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32

Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi

(Bandung Alfabeta 2010) h 82

34

masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan

kehidupannya33

Gambar 11

Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility

33

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28

BUAH DARI PEMAHAMAN

AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA

ADALAH MILIK ALLAH SWT

CSR CSI

Corprate

Social

Investment

AMAL

Pemberdayaan

Pemberian

Perusahaan

Kedermawanan

Sosial

Relasi

Kemasyarakatan

perusahaan

Pengembangan

Masyarakat

35

I Ruang Lingkup CSR34

Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan

para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan

perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan

mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai

keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-

kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan

harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya

yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap

stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas

usahanya35

CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap

kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok

dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi

(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu

kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja

organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai

berikut36

34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis

Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181

36

Gambar 12

Sumber Griffin amp Ebert 2003 119

Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya

a Pelanggan

Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk

melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar

menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan

mempertahankan kualitas produk yang dijual

b Karyawan

Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan

perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap

pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar

manusiawi

c Investor

Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap

para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang

Karyawan

Korporasi

Komunitas

Lokal

Pelanggan

Penanam

Pemasok

37

pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya

mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi

hak-hak dan investasi para pemegang saham

d Pemasok

Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan

memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan

berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling

menguntungkan dengan pemasoknya

e Komunitas Lokal

Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada

komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus

melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak

komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan

sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat

mereka menjalankan bisnisnya

Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya

menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab

terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin

dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37

37

Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal183

38

a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan

Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu

perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan

masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan

manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap

lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara

polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan

sebagainya38

b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen

Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua

kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga

secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen

penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu

perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan

kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39

1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman

2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar

3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang

berkaitan dengan suatu prduk

4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli

38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15

39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48

39

CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan

pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri

maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana

berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari

aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja

CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40

Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung

jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari

aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan

beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial

timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat

dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena

perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41

1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak

Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang

bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP

perdata

2) Tanggung jawab karena undang-undang

Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus

memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada2011) Hal270 41

Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 68

40

seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang

lingkungan hidup dan lain sebaginya

Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan

perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu

hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan

Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri

yang salin bersaing satu sama lainnya42

J Metode Triplle Bottom Line

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan

yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh

Eklington Profit people planet

1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan

menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus

berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan

untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh

untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan

produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan

mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai

tambah semaksimal mungkin

2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap

kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar

perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan

karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan

kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai

bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan

42

Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219

41

perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-

besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi

pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan

serta penguatan kapasitas ekonomi lokal

3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan

adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat

lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada

perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap

lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya

penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta

pengembangan pariwisata (ekoturisme)43

Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah

pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih

dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini

merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan

sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan

Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social

Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen

perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah

kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna

mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan

dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada

Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan

menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU

No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM

dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja

43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari

jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

42

ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators

) Kinerja sosial (social indicators)44

44

httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

43

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Gambaran Umum Kota Bengkulu

1 Sejarah Kota Bengkulu45

Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi

Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali

ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang

Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota

Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-

kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang

terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit

sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo

Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat

Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka

memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang

yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke

Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja

Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran

(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra

Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak

45

Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

44

mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan

Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading

Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru

saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam

suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri

Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu

yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut

Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah

perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam

perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan

lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan

membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang

ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya

kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang

akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut

masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun

1615 masehi

Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang

sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk

Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan

membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading

Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari

45

Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut

berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya

perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris

menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh

Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The

Caesar The Resolution dan The Defance46

Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan

Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England

Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan

dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai

dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran

Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort

Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran

tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran

Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke

Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC

nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas

di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau

memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan

syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat

Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim

46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

46

disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu

dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut

Bengkulu

Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat

pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan

Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan

Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran

untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak

sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa

Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan

Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah

DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi

ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan

sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu

menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi

menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya

Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam

Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa

setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota

Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading

47

Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan

Kenangan)rdquo47

2 Letak Geografis Kota Bengkulu48

Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur

dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini

merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan

batas-batas wilayah sebagai berikut

Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat

Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan

Sebelah selatan Provinsi Lampung

sebelah barat Samudra Indonesia

Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini

Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi

atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau

Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)

Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra

Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah

selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk

kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam

47

Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48

Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049

48

sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)

digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan

pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat

22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau

lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain

Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau

Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega

Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas

5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya

relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari

22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano

yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang

masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni

kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi

menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat

otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah

kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355

kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten

yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur

Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu

wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu

49

Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang

hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan

Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai

A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-

119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi

Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat

C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara

berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata

265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara

925 mb dan penguapan 1268 mm49

Lintang Selatan serta

Bujur Timur50

Tabel 1 1

Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu

Kecamatan Luas Persentase

1 Selebar 4636 3056

2 Kampung Melayu 2314 1525

3 Gading Cempaka 1442 951

4 Ratu Agung 1102 726

5 Ratu Samban 284 187

6 Singaran Pati 1444 952

49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5

50

7 Teluk Segara 276 182

8 Sungai Serut 1253 892

9 Muara Bangkahulu 2318 1528

Bengkulu 15170 10000

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

3 Pemerintahan Adminstratif

Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi

menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak

positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi

pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar

pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien

sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai

tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara

kelurahan berjumlah 6751

Tabel 1 2

Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan

Kecamatan Kelurahan RWRK RT

1 Selebar 6 44 226

2 Kampung Melayu 6 28 141

3 Gading Cempaka 5 30 126

4 Ratu Agung 8 37 167

51

BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18

51

5 Ratu Samban 9 28 92

6 Singaran Pati 6 37 135

7 Teluk Segara 13 31 97

8 Sungai Serut 7 22 80

9 Muara Bangkahulu 7 31 149

Bengkulu 67 288 1213

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu

1 Bank Muamalat KC Bengkulu

PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan

dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18

September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad

Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah

pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui

pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan

syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional

Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-

Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui

dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan

undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem

keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan

infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah

dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi

52

kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim

Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari

perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi

2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu

Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di

Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi

Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang

dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa

beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya

merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter

1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak

Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di

panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif

yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak

terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan

nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis

luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan

merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia

pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank

Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi

satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli

1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan

53

menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas

baru BSB 52

3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu

Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27

Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman

No51 A-B kelurahan Padang Jati53

Berawal dari akuisisi PT Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19

Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada

16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka

pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi

beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha

yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah

menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas

PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008

ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah

Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009

Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur

52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-

kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53

Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_

Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120

54

Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje

Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk

4 BNI Syariah Cabang Bengkulu

Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada

bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu

unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem

perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank

BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI

dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah

lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha

Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT

BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi

bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem

perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil

transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat

terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada

Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000

didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan

kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi

54

Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618

16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah

55

n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang

dan 31 Kantor Cabang Pembantu

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1 HASIL PENELITIAN

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan

Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah

kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan

penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai

dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk

melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo

yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan

yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55

Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai

berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana

dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan

melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana

pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana

cara dilaksanakan56

55

Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam

Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas

Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu

2011) Hal24

57

Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua

rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang

diinginkan

Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini

juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan

memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu

Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple

bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line

itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank

Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu

masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak

perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang

membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal

biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan

pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana

untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang

diperoleh perusahaan

Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak

rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan

58

pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang

disebut dengan ulang tahun

Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya

adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan

pendidikan

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah

CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan

syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang

telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang

semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah

hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya

Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang

menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank

syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik

karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun

kontribusinya dalam perekonomian nasional

Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan

memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara

Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya

59

terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi

juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57

Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan

semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping

itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha

syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar

yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori

Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya

sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh

pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada

tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR

namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah

masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada

kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori

ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di

tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc

charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan

internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)

Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR

yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik

zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini

57

Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29

60

kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR

yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan

implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58

Peluang dari

implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan

masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan

memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas

jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu

mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang

merangkai aktivitas sosial dengan bisnis

CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena

sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat

keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR

ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah

(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan

adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu

dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan

syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa

pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut

justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana

masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya

58

Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom

20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah

61

kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak

perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya

3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan

Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu

yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom

Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima

manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang

tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan

Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah

Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut

terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama

perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para

kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut

dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan

syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan

yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan

perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu

62

kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan

yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut

Kepada pihak Bank

1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan

kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)

2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang

positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR

5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin

6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR

1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR

yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu

2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang

dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi

keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai

mitra keuangan BapakIbuSaudarai

63

3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya

pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah

membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan

produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah

Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak

Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu

tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan

bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan

CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan

syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap

kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di

beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima

oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah

tersebut kepada perbankan syariah

Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian

banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR

dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh

Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan

64

Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan

pendapat yang sama yakni

ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang

diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan

CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari

Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal

saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak

yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra

perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang

berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun

dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya

saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank

syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum

menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan

untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59

Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni

Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia

mengatakan bahwa

ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis

bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo

pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di

panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial

biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana

sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui

adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan

dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut

memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti

59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada

1 juli 2019

65

Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa

setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih

merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan

perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk

jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai

mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan

banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang

tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk

yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut

memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta

bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra

keuanganrdquo 60

Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah

ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru

mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-

anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui

adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang

ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang

signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih

memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat

langsung digunakan61

Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan

menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya

60

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret

2019 61

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

66

banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola

sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk

saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah

karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk

membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo

Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan

rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti

disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan

lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan

segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi

perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62

Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya

memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya

agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih

giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa

terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para

nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra

keuangannyardquo

Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu

ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa

sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang

merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh

sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan

dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah

ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak

62

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

67

perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan

perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat

untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga

menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-

produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63

Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan

Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba

juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan

yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah

Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima

bantuan dana CSR mengatakan

ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena

keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan

bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut

membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena

baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu

pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64

Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan

yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang

lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba

63

Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret

2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara

Pada 13 Maret 2019

68

membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra

keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo

Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah

ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra

keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya

pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR

tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi

banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan

seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan

syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65

Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan

bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida

ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan

4 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada

pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang

melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan

Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar

diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala

dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line

dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya

65

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada

14 Maret 2019

69

pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah

dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat

tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam

menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka

Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa

pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini

memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain

menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada

pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya

yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam

pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu

dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja

perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu

oleh pihak pusat

Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota

bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu

diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa

mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan

langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya

70

pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek

terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap

liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat

dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya

mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat

mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi

lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa

ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih

lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk

di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan

citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk

mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka

andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak

tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap

bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak

apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah

dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus

mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan

sendiri dirumah

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak

pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan

positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku

pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di

kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode

Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate

Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line

dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para

nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan

menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan

belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka

perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk

mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya

Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan

72

salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang

Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang

terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai

bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah

kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah

merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian

dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini

menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan

Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-

produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba

Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak

belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih

perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu

adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak

nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang

digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum

dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja

B SARAN

1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR

yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu

73

2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan

syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam

keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan

syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan

syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu

74

DAFTAR PUSTAKA

Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta

Kencana 2010

AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung

Alfabeta

Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja

Grafindo Persada

Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif

Dengan Nuivo Jakarta Kencana

Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press

Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta

PrenadaMedia Group

Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014

Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi

Bandung ALFABETA 2014

Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada

Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group

Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema

Insana Press 2001

Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat

dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta

Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz

Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas

Surabaya CvSarana Media Advertising

75

Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu

Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan

Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung

PT Refika Aditama 2014

Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana

Prenadamedia Group 2009

Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga

Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta

Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era

Globalisasi Bandung Alfabeta

Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta

2010

Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane

wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank

Rakyat Indonesia TBK

Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015

Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta

ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019

Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO

26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik

IndustriVol15 No2 94

Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional

Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University

Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business

Vol17 No 11

76

Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi

Institut Agama Islam Negerii Bengkulu

Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative

Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal

Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010

Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14

Maret 2019

FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara

pada 1 juli 2019

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07

Maret 2019

Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR

Wawancara Pada 14 Maret 2019

Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara

Pada 14 Maret 2019

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

Page 2: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana

ii

iii

iv

v

vi

MOTTO

ldquo Orang Yang Hebat Adalah Orang Yang Mampu Menahan Amarah Dan

Egonya Serta Selalu Bersabar Dalam Setiap Tindakkannyardquo

(Nola Septia Sari)

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur beriring dorsquoa dengan hati yang tulus kupersembahkan karya

yang sangat sederhana ini yang telah kuraih dengan suka duka serta Rasa

Terimakasihku kepada

Kedua orang tuaku Ayahanda (Sapri) dan Ibunda (Masna) yang selalu memberikan aku tempat ternyaman untuk mengadu motivasi terhebat Nasehat Terbaik pelajaran terbaik serta doa unttukku demi tercapainya keberhasilanku

Ayuk ndash kakak aku tersayang (Lastri dan Peri Afdilah) yang selalu memberikan kebahagiaan dari hal apapun

Kedua pembimbing skripsiku (Bapak Idwal dan Bapak Zaini Darsquoun) Serta Pembimbing Akademikku (Ibu Desi Isnaini )) yang telah memberikan banyak waktu ilmu perhatian dan masukan selama aku menyelesaikan skripsiku

Untuk Bapak dan Ibu Kades yang selalu jadi orang tua kedua setelah kedua rang tuaku ( Bapak Made Rayarto dan Ibu Desi Rayarto) yang selalu memberi banyak waktu dan masukkan untukku

Sahabat terbaikku (Renny Agustina ) yang selalu mendoakanku

Untuk seseorang yang spesial yang selalu menemaniku

Untuk Teman-teman Terbaikku ( NurmalinaIsmawati) terima kasih karena selalu mendoakanku dan mendukungku serta menemaniku selama menyelesaikan skripsiku

Keluarga Besar KKN 108 Desa Air Petai yang telah memberikanku support

Untuk Keluarga Besar Perbankan Syariah (PBS A) Angkatan 2015

Untuk keluarga FEBI IAIN Bengkulu dan Almamaterku Tercinta Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

viii

ABSTRAK

rdquo Analisis Dampak Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan

Menggunakan Metode Tripple Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah

Kota Bengkulurdquo

(Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)

Oleh Nola Septia Sari NIM 1516140001

Persoalan dalam penelitian ini adalah bagaimana Dampak pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple

Bottom Line Dapat memberikan dampak terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah

Kota Bengkulu Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Yang mana tujuan

penelitian ini untuk mengetahui Bagaimana Analisis dari Dampak yang di dapat

oleh pihak Perbankan syariah atas pelaksanaan Corporate Social Resposibility

(CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple Bottom Line terhadap Nasabah di

Perbankan Syariah kota Bengkulu Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

kualitatif dengan melakukan wawancara kepada pihak bank syariah mandiri dan 6

informan selaku nasabah yang menerima bantuan Corporate Social

Responsibility (CSR) dari Perbankan Syariah kota bengkulu Dan dari hasil

penelitian yang dilakukan oleh penulis atas pengamatan dan wawancara langsung

terhadap pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan nasabah penerima

bantuan CSR dari pihak Perbankan Syariah Ternyata CSR itu sendiri memberi

dampak yang baik bagi pihak perusahaan yang mana selain citra perusahaan

menjadi bagus pihak nasabah juga menjadi lebih percaya terhadap perusahaan

sehingga berdampak bagus bagi kelangsungan perusahaan di kemudian hari dan

dari 6 Informan yang diwawancarai yang tersebar diberbagai titik di kota

bengkulu ternyata 5 informan menjawab hampir sama yang mana dengan adanya

CSR tersebut ternyata sangat berdampak positif bagi pihak perbankan syariah

karena selain mereka merasa diperhatikan hal tersebut juga menumbuhkan rasa

aman dan nyaman sehingga berdampak pada keputusan mereka untuk terus

menggunakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan mereka Sementara satu

diantara informan tersebut memang belum merasa tertarik menggunakan jasa

perbankan syariah lebih lanjut karena lebih nyaman menyimpan sendiri uangnya

dirumah

Kata Kunci Dampak dan Pelaksanaan

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Alah SWT atas segala nikmat dan karunianya

sehingga penulis menyelesaikan skrispi yang berjudul ldquoPemahaman Masyarakat

Kota Bengkulu Terhadap Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dalam

Pengawasan Dan Perlindungan Konsumenrdquo Shalawat dan salam semoga

senantiasa dilimpahkan pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang

menjadi uswatun hasanah bagi kita semua Amin

Penyusunan skrispsi ini untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh selar Sarjana Ekonomi (SE) pada Program Studi Perbankan Syariah

Jurusan Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu Dalam proses penyusunan skripsi ini

penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak Dalam kesempatan ini izinkan

penulis mengucapkan rasa terima kasih teriring doa semoga menjadi amal ibadah

dan mendapat balasan dari Allah SWT kepada

1 Prof Dr H Sirajuddin M MAgMH Rektor IAIN Bengkulu

2 Dr Asnaini MA Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

3 Yosy Arisandy MM Ketua Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

4 Desi Isnaini MA Ketua Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

x

5 DR H M Zaini Da‟un MM Pembimbing I dan Bapak IDWAL B MA

Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan motivasi semangat dan

arahan dengan penuh kesabaran

6 Kedua Orang Tua Sapri dan Masna yang selalu mendoa‟kan kesuksesan

penulis

7 Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan berbagai ilmunya dengan

penuh keikhlasan

8 Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan pelayanan dengan baik dalam

hal adminitrasi

9 Semua pihak yang telah memabantu dalam penulisan skripsi ini

Dalam Penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak

kelemahan dan kekurangan dari berbagai sisi Oleh karena itu penulis mohon

maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi

kesempurnaan penulis kedepan

Bengkulu Maret 2019M

Jumadil Akhir 1440H

Nola Septia Sari

NIM 1516140001

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

SURAT PERNYATAAN PLAGIAT ii

SURAT PERNYATAAN iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv

HALAMAN PENGESAHAN v

MOTTO vi

PERSEMBAHAN vii

ABSTRAK viii

KATA PENGANTAR ix

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Batasan Masalah 6

C Rumusan Masalah 7

D Tujuan Masalah 7

E Kegunaan Penelitian 7

F Penelitian Terdahulu 8

G Metode Penelitian 13

1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 13

2 Waktu dan Lokasi Penelitian 14

3 SubjekInforman Penelitian 15

4 Tekhnik Penentuan Informan 15

5 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data16

6 Teknik Analisis Data17

H Sistematika Penulisan19

BAB II KAJIAN TEORI

A Corporate Social Responsibility (CSR) 22

1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) 22

2 Ruang Lingkup CSR 35

3 Metode Tripple Bottom Line 40

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Kota Bengkulu 43

1 Sejarah Kota Bengkulu 43

2 Letak Geografi Kota Bengkulu 47

3 Pemerintahan Administratif50

B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu51

xii

1 Bank Muamalat 51

2 Bank Syariah Mandiri 52

3 Bank BRI Syariah 53

4 Bank BNI Syariah 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 56

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di Perbankan

syariah Kota Bengkulu 55

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah58

3 Dampak dan kendala Pelaksanaan CSR menggunakan

metode tripple bottom line di Perbankan

Syariah61

B Pembahasan68

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 72

B Saran 72

DAFTAR PUSTAKA 74

LAMPIRAN ndash LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Bengkulu 54

Tabel 1 2 Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan 55

xiv

DAFTAR GAMBAR

Daftar Gambar 11 Pengertian CSR37

Daftar Gambar 11 Ruang Lingkup CSR38

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul

Lampiran 2 Check Plagiarism Judul

Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal

Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa

Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi

Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi

Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi

Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul

Lampiran 9 Pedoman Wawancara

Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian

Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu

Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian

Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji

Lampiran 16 Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam

mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada

kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya

maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki

oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang

dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate

Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya

perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh

kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah

am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang

mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1

Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan

berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam

melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata

berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan

atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang

1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal177

2

timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka

yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai

kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara

manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak

positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan

investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR

bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)

dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya

berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya

masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti

Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum

Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang

tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru

dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an

seperti firman Allah dalam

QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56

2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal178

3

Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk

Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman

dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (

Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk

berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu

sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah

dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali

melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian

masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan

Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh

penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan

berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank

bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek

tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap

keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan

pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah

Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika

ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom

Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom

Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan

kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari

3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

4

kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada

kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak

diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang

mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social

ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa

mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan

lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak

bisa terpisahkan5

Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi

lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat

ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial

(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat

sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat

charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan

keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi

kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi

politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan

strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara

Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi

objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam

4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

5

melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan

Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan

adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan

nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal

perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di

BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan

Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar

pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal

Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines

yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan

(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6

Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018

mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas

Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama

Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari

pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina

mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate

Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota

6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

6

bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan

syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan

terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di

kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak

perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta

memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7

Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah

merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen

komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau

keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan

yang diharapkan8

Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk

mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple

Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

B Batasan Masalah

Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas

Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal74

7

Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada

Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari

Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

C Rumusan Masalah

1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)

Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan

Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu

D Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan

CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

E Kegunaan Penelitian

8

1 Kegunaan Teoritisakademik

a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah

keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah

pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya

memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat

khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di

dalam tubuh perbankan syariah

2 Kegunaan Praktis

a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam

mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau

tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan

lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR

tersebut bagi masyarakat

b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan

pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan

penelitian terdahulu

c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan

berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang

profesional

F Penelitian Terdahulu

9

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama

Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif

Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai

bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang

mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya

tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan

masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid

Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan

CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif

dan pendekatan deskriptif

Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan

dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai

pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi

metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan

(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif

Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan

dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam

9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii

Bengkulu2017

10

penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai

bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank

Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa

besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan

Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu

Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka

Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis

Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil

Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis

ISO 2600010

Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling

berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor

yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini

dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan

metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana

data primer diperoleh melalui kuisioner

10

Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)

Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal

Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94

11

Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang

akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana

dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu

perusahaan usaha Kecil menengah

Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan

penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang

digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada

penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian

kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian

terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000

mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan

Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam

penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada

bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta

faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut

Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat

seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode

Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia

Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo

12

Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe

Russia And Tunisia An Introductionrdquo11

Dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam

hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia

terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan

wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif

Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia

menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat

mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west

Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat

sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang

akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari

penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan

Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada

dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti

hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode

kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti

11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective

Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite

Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11

13

menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya

sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan

Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat

internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan

penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana

dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang

mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap

perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat

terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah

terhadap lembaga keuangan tersebut

G Metode Penelitian

1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field

Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung

ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian

yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau

lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun

perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa

14

menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau

menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika

meninjau ke lokasi penelitian12

b Pendekatan penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif

merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan

untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai

metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat

penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena

yang sesuai dengan konteks13

2 Lokasi Dan Waktu Penelitian

a Lokasi Penelitian

1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan

Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu

38223

2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari

kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan

Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian

12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-

Ruzz2016) Hal30

15

ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak

yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke

Masyarakat

b Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan

1 juli 2019

3 Informan Penelitian

Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota

Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya

dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan

dan selama penelitian berlangsung

4 Tekhnik Penentuan Informan

Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang

digunakan adalah tekhnik

a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria

tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik

penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk

menjawab masalah penelitian

b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya

Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai

data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah

16

mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat

dikembangkan Minimal 5 informan

Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara

langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan

mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian

yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang

menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari

pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

a Sumber Data

1) Data Primer

Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan

wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR

dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

2) Data Sekunder

Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan

kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah

berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi

lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social

Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang

Nasabah

17

b Teknik Pengumpulan Data

1) Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan

dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan

pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang

merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari

Perbankan Syariah kota Bengkulu

2) Wawancara

Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan

kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan

yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota

Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan

3) Studi Kepustakaan

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang

diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep

atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan

Loyalitas seorang konsumen atau nasabah

6 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang

dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai

18

dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14

Oleh karena itu

dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah

hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data

kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian

deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif

diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat

berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan

perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas

batas-batasnya15

Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti

yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat

mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan

objektivitas data penelitian16

Adapun teknik analisis data pada penelitian

ini adalah sebagai berikut

1 Reduksi Data

Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk

laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan

membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi

diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema

konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang

14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana

2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran

Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal

23

16

Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media

Group2013) Hal124

19

lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk

mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang

diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan

difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang

lebih tajam terhadap hasil penelitian

2 Penyajian data

Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian

data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti

table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga

berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan

sejenisnya17

H Sistematika Penulisan

Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan

sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya

akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam

laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa

sub bab antara lain

Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang

menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan

masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk

17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245

20

membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk

menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian

penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi

terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang

berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian

subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik

analisis data dan terakhir sistematika penulisan

Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya

menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature

Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas

Nasabah

Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan

mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak

Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah

Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah

Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian

dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi

ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan

menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan

Syariah Kota Bengkulu

21

Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan

merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok

masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah

22

BAB II

KAJIAN TEORI

A Corporate Social Responsibility (CSR)

1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan

termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang

mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan

memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional

perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18

Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan

sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak

perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak

istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate

philanthropycorporate giving corporate community involvement

community relations community affairs community develoment

corporate responsibility global citizenship and corporate social

mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)

Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan

pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan

kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham

18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

23

masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia

juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari

kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan

perundang-undangan yang ada

ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan

dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19

Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk

mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai

sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang

akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan

kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada

kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan

oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan

karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis

CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin

tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian

yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR

di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit

19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 28

24

agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu

sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara

praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika

dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20

Dalam

pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang

dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan

sedekah21

Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council

for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai

Continuing commitment by business to behave etchically and contribute

to economic development while improving the quality of life f the

workforce and their families as will as of the local community and

society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus

bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk

peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup

dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas

kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22

20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social

Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi

XIII 2010) Hal 3 21

Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

25

Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli

Menurut Schnerhorm

CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu

kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara

mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari

kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan

kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam

interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan

prinsip sukarela dan kemitraan23

Menurut Hartman yakni

CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan

terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis

sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-

kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta

kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan

operasional dan stategis24

Menurut Carrol

CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar

meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta

konstribusi pada isu social

Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR

merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang

ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna

pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian

terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah

23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

26

keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi

masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional

perusahaan

Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah

suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka

sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik

eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft

Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang

sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang

juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan

masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017

Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi

undang-undang

Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam

peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-

undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR

tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut

25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

27

Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya

mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi

terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang

Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66

ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan

perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan

lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan

uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26

1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup

lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi

perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan

Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang

menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan

sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang

akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53

28

2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas

Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan

pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang

ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya

berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme

pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan

Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung

jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan

rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan

Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali

ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo

3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur

CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban

melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15

huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab

sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap

perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang

serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya

masyarakat setempat

29

4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur

tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama

ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR

Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak

Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin

sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat

sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo

5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan

Batubara

UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat

tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan

masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa

ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha

Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan

pemberdayaan masyarakatrdquo

Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan

masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat

baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat

kehidupannyardquo

6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

30

PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP

ini menjelaskan lebih lanjut

Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan

perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan

kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang

diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan

dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu

sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan

sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try

and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27

Hal

itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial

yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan

melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang

ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan

nasabah terhadap pihak bank28

Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya

benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam

islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata

c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat

melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian

27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal83

28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung

Alfabeta2014) Hal 129

31

pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan

pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga

diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari

ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat

memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan

dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara

keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul

yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana

perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang

harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga

kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara

menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR

tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu

sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas

Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana

kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan

kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu

sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan

CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders

berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan

yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga

meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian

32

mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran

pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan

(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada

tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)

kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat

lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan

baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks

ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant

menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus

diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor

produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau

tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan

bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar

kesepakatan bersama bukan sepihak

Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara

akademik punya substansi yang sama29

Bahkan ada beberapa frase lain yang

digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai

makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work

community building community capacity building commuinty development

community participation ecologically asset-based community development

faith-based community development political participatory development dan

29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan

Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40

33

social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu

proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang

lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak

yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula

menurut Rappaport pemberdayaan30

adalah suatu cara dengan mana rakyat

organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas

kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi

keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang

terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31

Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat

dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32

Artinya adalah pemberdayaan

yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya

manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan

akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri

Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan

kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk

menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya

berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan

30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32

Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi

(Bandung Alfabeta 2010) h 82

34

masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan

kehidupannya33

Gambar 11

Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility

33

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28

BUAH DARI PEMAHAMAN

AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA

ADALAH MILIK ALLAH SWT

CSR CSI

Corprate

Social

Investment

AMAL

Pemberdayaan

Pemberian

Perusahaan

Kedermawanan

Sosial

Relasi

Kemasyarakatan

perusahaan

Pengembangan

Masyarakat

35

I Ruang Lingkup CSR34

Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan

para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan

perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan

mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai

keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-

kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan

harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya

yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap

stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas

usahanya35

CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap

kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok

dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi

(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu

kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja

organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai

berikut36

34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis

Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181

36

Gambar 12

Sumber Griffin amp Ebert 2003 119

Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya

a Pelanggan

Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk

melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar

menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan

mempertahankan kualitas produk yang dijual

b Karyawan

Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan

perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap

pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar

manusiawi

c Investor

Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap

para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang

Karyawan

Korporasi

Komunitas

Lokal

Pelanggan

Penanam

Pemasok

37

pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya

mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi

hak-hak dan investasi para pemegang saham

d Pemasok

Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan

memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan

berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling

menguntungkan dengan pemasoknya

e Komunitas Lokal

Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada

komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus

melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak

komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan

sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat

mereka menjalankan bisnisnya

Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya

menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab

terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin

dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37

37

Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal183

38

a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan

Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu

perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan

masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan

manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap

lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara

polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan

sebagainya38

b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen

Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua

kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga

secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen

penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu

perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan

kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39

1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman

2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar

3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang

berkaitan dengan suatu prduk

4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli

38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15

39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48

39

CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan

pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri

maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana

berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari

aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja

CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40

Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung

jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari

aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan

beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial

timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat

dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena

perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41

1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak

Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang

bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP

perdata

2) Tanggung jawab karena undang-undang

Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus

memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada2011) Hal270 41

Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 68

40

seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang

lingkungan hidup dan lain sebaginya

Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan

perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu

hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan

Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri

yang salin bersaing satu sama lainnya42

J Metode Triplle Bottom Line

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan

yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh

Eklington Profit people planet

1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan

menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus

berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan

untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh

untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan

produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan

mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai

tambah semaksimal mungkin

2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap

kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar

perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan

karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan

kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai

bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan

42

Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219

41

perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-

besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi

pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan

serta penguatan kapasitas ekonomi lokal

3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan

adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat

lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada

perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap

lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya

penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta

pengembangan pariwisata (ekoturisme)43

Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah

pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih

dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini

merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan

sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan

Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social

Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen

perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah

kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna

mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan

dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada

Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan

menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU

No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM

dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja

43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari

jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

42

ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators

) Kinerja sosial (social indicators)44

44

httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

43

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Gambaran Umum Kota Bengkulu

1 Sejarah Kota Bengkulu45

Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi

Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali

ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang

Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota

Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-

kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang

terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit

sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo

Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat

Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka

memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang

yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke

Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja

Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran

(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra

Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak

45

Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

44

mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan

Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading

Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru

saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam

suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri

Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu

yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut

Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah

perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam

perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan

lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan

membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang

ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya

kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang

akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut

masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun

1615 masehi

Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang

sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk

Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan

membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading

Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari

45

Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut

berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya

perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris

menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh

Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The

Caesar The Resolution dan The Defance46

Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan

Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England

Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan

dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai

dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran

Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort

Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran

tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran

Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke

Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC

nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas

di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau

memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan

syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat

Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim

46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

46

disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu

dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut

Bengkulu

Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat

pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan

Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan

Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran

untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak

sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa

Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan

Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah

DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi

ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan

sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu

menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi

menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya

Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam

Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa

setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota

Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading

47

Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan

Kenangan)rdquo47

2 Letak Geografis Kota Bengkulu48

Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur

dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini

merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan

batas-batas wilayah sebagai berikut

Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat

Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan

Sebelah selatan Provinsi Lampung

sebelah barat Samudra Indonesia

Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini

Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi

atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau

Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)

Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra

Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah

selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk

kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam

47

Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48

Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049

48

sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)

digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan

pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat

22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau

lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain

Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau

Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega

Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas

5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya

relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari

22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano

yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang

masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni

kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi

menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat

otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah

kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355

kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten

yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur

Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu

wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu

49

Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang

hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan

Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai

A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-

119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi

Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat

C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara

berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata

265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara

925 mb dan penguapan 1268 mm49

Lintang Selatan serta

Bujur Timur50

Tabel 1 1

Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu

Kecamatan Luas Persentase

1 Selebar 4636 3056

2 Kampung Melayu 2314 1525

3 Gading Cempaka 1442 951

4 Ratu Agung 1102 726

5 Ratu Samban 284 187

6 Singaran Pati 1444 952

49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5

50

7 Teluk Segara 276 182

8 Sungai Serut 1253 892

9 Muara Bangkahulu 2318 1528

Bengkulu 15170 10000

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

3 Pemerintahan Adminstratif

Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi

menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak

positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi

pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar

pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien

sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai

tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara

kelurahan berjumlah 6751

Tabel 1 2

Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan

Kecamatan Kelurahan RWRK RT

1 Selebar 6 44 226

2 Kampung Melayu 6 28 141

3 Gading Cempaka 5 30 126

4 Ratu Agung 8 37 167

51

BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18

51

5 Ratu Samban 9 28 92

6 Singaran Pati 6 37 135

7 Teluk Segara 13 31 97

8 Sungai Serut 7 22 80

9 Muara Bangkahulu 7 31 149

Bengkulu 67 288 1213

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu

1 Bank Muamalat KC Bengkulu

PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan

dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18

September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad

Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah

pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui

pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan

syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional

Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-

Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui

dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan

undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem

keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan

infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah

dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi

52

kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim

Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari

perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi

2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu

Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di

Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi

Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang

dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa

beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya

merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter

1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak

Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di

panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif

yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak

terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan

nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis

luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan

merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia

pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank

Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi

satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli

1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan

53

menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas

baru BSB 52

3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu

Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27

Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman

No51 A-B kelurahan Padang Jati53

Berawal dari akuisisi PT Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19

Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada

16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka

pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi

beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha

yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah

menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas

PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008

ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah

Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009

Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur

52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-

kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53

Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_

Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120

54

Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje

Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk

4 BNI Syariah Cabang Bengkulu

Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada

bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu

unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem

perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank

BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI

dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah

lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha

Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT

BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi

bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem

perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil

transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat

terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada

Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000

didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan

kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi

54

Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618

16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah

55

n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang

dan 31 Kantor Cabang Pembantu

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1 HASIL PENELITIAN

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan

Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah

kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan

penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai

dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk

melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo

yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan

yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55

Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai

berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana

dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan

melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana

pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana

cara dilaksanakan56

55

Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam

Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas

Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu

2011) Hal24

57

Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua

rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang

diinginkan

Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini

juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan

memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu

Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple

bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line

itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank

Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu

masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak

perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang

membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal

biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan

pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana

untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang

diperoleh perusahaan

Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak

rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan

58

pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang

disebut dengan ulang tahun

Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya

adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan

pendidikan

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah

CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan

syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang

telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang

semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah

hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya

Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang

menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank

syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik

karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun

kontribusinya dalam perekonomian nasional

Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan

memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara

Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya

59

terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi

juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57

Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan

semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping

itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha

syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar

yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori

Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya

sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh

pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada

tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR

namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah

masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada

kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori

ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di

tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc

charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan

internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)

Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR

yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik

zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini

57

Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29

60

kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR

yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan

implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58

Peluang dari

implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan

masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan

memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas

jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu

mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang

merangkai aktivitas sosial dengan bisnis

CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena

sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat

keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR

ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah

(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan

adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu

dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan

syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa

pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut

justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana

masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya

58

Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom

20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah

61

kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak

perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya

3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan

Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu

yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom

Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima

manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang

tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan

Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah

Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut

terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama

perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para

kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut

dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan

syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan

yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan

perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu

62

kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan

yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut

Kepada pihak Bank

1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan

kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)

2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang

positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR

5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin

6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR

1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR

yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu

2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang

dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi

keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai

mitra keuangan BapakIbuSaudarai

63

3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya

pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah

membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan

produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah

Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak

Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu

tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan

bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan

CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan

syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap

kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di

beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima

oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah

tersebut kepada perbankan syariah

Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian

banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR

dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh

Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan

64

Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan

pendapat yang sama yakni

ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang

diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan

CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari

Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal

saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak

yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra

perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang

berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun

dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya

saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank

syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum

menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan

untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59

Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni

Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia

mengatakan bahwa

ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis

bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo

pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di

panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial

biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana

sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui

adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan

dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut

memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti

59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada

1 juli 2019

65

Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa

setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih

merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan

perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk

jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai

mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan

banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang

tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk

yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut

memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta

bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra

keuanganrdquo 60

Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah

ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru

mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-

anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui

adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang

ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang

signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih

memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat

langsung digunakan61

Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan

menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya

60

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret

2019 61

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

66

banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola

sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk

saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah

karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk

membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo

Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan

rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti

disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan

lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan

segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi

perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62

Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya

memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya

agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih

giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa

terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para

nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra

keuangannyardquo

Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu

ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa

sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang

merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh

sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan

dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah

ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak

62

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

67

perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan

perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat

untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga

menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-

produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63

Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan

Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba

juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan

yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah

Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima

bantuan dana CSR mengatakan

ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena

keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan

bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut

membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena

baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu

pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64

Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan

yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang

lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba

63

Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret

2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara

Pada 13 Maret 2019

68

membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra

keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo

Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah

ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra

keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya

pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR

tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi

banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan

seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan

syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65

Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan

bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida

ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan

4 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada

pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang

melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan

Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar

diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala

dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line

dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya

65

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada

14 Maret 2019

69

pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah

dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat

tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam

menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka

Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa

pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini

memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain

menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada

pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya

yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam

pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu

dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja

perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu

oleh pihak pusat

Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota

bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu

diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa

mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan

langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya

70

pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek

terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap

liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat

dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya

mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat

mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi

lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa

ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih

lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk

di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan

citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk

mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka

andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak

tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap

bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak

apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah

dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus

mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan

sendiri dirumah

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak

pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan

positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku

pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di

kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode

Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate

Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line

dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para

nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan

menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan

belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka

perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk

mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya

Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan

72

salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang

Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang

terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai

bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah

kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah

merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian

dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini

menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan

Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-

produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba

Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak

belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih

perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu

adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak

nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang

digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum

dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja

B SARAN

1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR

yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu

73

2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan

syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam

keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan

syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan

syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu

74

DAFTAR PUSTAKA

Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta

Kencana 2010

AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung

Alfabeta

Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja

Grafindo Persada

Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif

Dengan Nuivo Jakarta Kencana

Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press

Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta

PrenadaMedia Group

Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014

Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi

Bandung ALFABETA 2014

Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada

Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group

Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema

Insana Press 2001

Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat

dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta

Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz

Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas

Surabaya CvSarana Media Advertising

75

Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu

Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan

Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung

PT Refika Aditama 2014

Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana

Prenadamedia Group 2009

Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga

Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta

Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era

Globalisasi Bandung Alfabeta

Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta

2010

Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane

wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank

Rakyat Indonesia TBK

Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015

Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta

ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019

Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO

26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik

IndustriVol15 No2 94

Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional

Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University

Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business

Vol17 No 11

76

Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi

Institut Agama Islam Negerii Bengkulu

Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative

Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal

Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010

Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14

Maret 2019

FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara

pada 1 juli 2019

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07

Maret 2019

Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR

Wawancara Pada 14 Maret 2019

Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara

Pada 14 Maret 2019

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

Page 3: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana

iii

iv

v

vi

MOTTO

ldquo Orang Yang Hebat Adalah Orang Yang Mampu Menahan Amarah Dan

Egonya Serta Selalu Bersabar Dalam Setiap Tindakkannyardquo

(Nola Septia Sari)

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur beriring dorsquoa dengan hati yang tulus kupersembahkan karya

yang sangat sederhana ini yang telah kuraih dengan suka duka serta Rasa

Terimakasihku kepada

Kedua orang tuaku Ayahanda (Sapri) dan Ibunda (Masna) yang selalu memberikan aku tempat ternyaman untuk mengadu motivasi terhebat Nasehat Terbaik pelajaran terbaik serta doa unttukku demi tercapainya keberhasilanku

Ayuk ndash kakak aku tersayang (Lastri dan Peri Afdilah) yang selalu memberikan kebahagiaan dari hal apapun

Kedua pembimbing skripsiku (Bapak Idwal dan Bapak Zaini Darsquoun) Serta Pembimbing Akademikku (Ibu Desi Isnaini )) yang telah memberikan banyak waktu ilmu perhatian dan masukan selama aku menyelesaikan skripsiku

Untuk Bapak dan Ibu Kades yang selalu jadi orang tua kedua setelah kedua rang tuaku ( Bapak Made Rayarto dan Ibu Desi Rayarto) yang selalu memberi banyak waktu dan masukkan untukku

Sahabat terbaikku (Renny Agustina ) yang selalu mendoakanku

Untuk seseorang yang spesial yang selalu menemaniku

Untuk Teman-teman Terbaikku ( NurmalinaIsmawati) terima kasih karena selalu mendoakanku dan mendukungku serta menemaniku selama menyelesaikan skripsiku

Keluarga Besar KKN 108 Desa Air Petai yang telah memberikanku support

Untuk Keluarga Besar Perbankan Syariah (PBS A) Angkatan 2015

Untuk keluarga FEBI IAIN Bengkulu dan Almamaterku Tercinta Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

viii

ABSTRAK

rdquo Analisis Dampak Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan

Menggunakan Metode Tripple Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah

Kota Bengkulurdquo

(Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)

Oleh Nola Septia Sari NIM 1516140001

Persoalan dalam penelitian ini adalah bagaimana Dampak pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple

Bottom Line Dapat memberikan dampak terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah

Kota Bengkulu Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Yang mana tujuan

penelitian ini untuk mengetahui Bagaimana Analisis dari Dampak yang di dapat

oleh pihak Perbankan syariah atas pelaksanaan Corporate Social Resposibility

(CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple Bottom Line terhadap Nasabah di

Perbankan Syariah kota Bengkulu Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

kualitatif dengan melakukan wawancara kepada pihak bank syariah mandiri dan 6

informan selaku nasabah yang menerima bantuan Corporate Social

Responsibility (CSR) dari Perbankan Syariah kota bengkulu Dan dari hasil

penelitian yang dilakukan oleh penulis atas pengamatan dan wawancara langsung

terhadap pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan nasabah penerima

bantuan CSR dari pihak Perbankan Syariah Ternyata CSR itu sendiri memberi

dampak yang baik bagi pihak perusahaan yang mana selain citra perusahaan

menjadi bagus pihak nasabah juga menjadi lebih percaya terhadap perusahaan

sehingga berdampak bagus bagi kelangsungan perusahaan di kemudian hari dan

dari 6 Informan yang diwawancarai yang tersebar diberbagai titik di kota

bengkulu ternyata 5 informan menjawab hampir sama yang mana dengan adanya

CSR tersebut ternyata sangat berdampak positif bagi pihak perbankan syariah

karena selain mereka merasa diperhatikan hal tersebut juga menumbuhkan rasa

aman dan nyaman sehingga berdampak pada keputusan mereka untuk terus

menggunakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan mereka Sementara satu

diantara informan tersebut memang belum merasa tertarik menggunakan jasa

perbankan syariah lebih lanjut karena lebih nyaman menyimpan sendiri uangnya

dirumah

Kata Kunci Dampak dan Pelaksanaan

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Alah SWT atas segala nikmat dan karunianya

sehingga penulis menyelesaikan skrispi yang berjudul ldquoPemahaman Masyarakat

Kota Bengkulu Terhadap Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dalam

Pengawasan Dan Perlindungan Konsumenrdquo Shalawat dan salam semoga

senantiasa dilimpahkan pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang

menjadi uswatun hasanah bagi kita semua Amin

Penyusunan skrispsi ini untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh selar Sarjana Ekonomi (SE) pada Program Studi Perbankan Syariah

Jurusan Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu Dalam proses penyusunan skripsi ini

penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak Dalam kesempatan ini izinkan

penulis mengucapkan rasa terima kasih teriring doa semoga menjadi amal ibadah

dan mendapat balasan dari Allah SWT kepada

1 Prof Dr H Sirajuddin M MAgMH Rektor IAIN Bengkulu

2 Dr Asnaini MA Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

3 Yosy Arisandy MM Ketua Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

4 Desi Isnaini MA Ketua Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

x

5 DR H M Zaini Da‟un MM Pembimbing I dan Bapak IDWAL B MA

Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan motivasi semangat dan

arahan dengan penuh kesabaran

6 Kedua Orang Tua Sapri dan Masna yang selalu mendoa‟kan kesuksesan

penulis

7 Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan berbagai ilmunya dengan

penuh keikhlasan

8 Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan pelayanan dengan baik dalam

hal adminitrasi

9 Semua pihak yang telah memabantu dalam penulisan skripsi ini

Dalam Penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak

kelemahan dan kekurangan dari berbagai sisi Oleh karena itu penulis mohon

maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi

kesempurnaan penulis kedepan

Bengkulu Maret 2019M

Jumadil Akhir 1440H

Nola Septia Sari

NIM 1516140001

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

SURAT PERNYATAAN PLAGIAT ii

SURAT PERNYATAAN iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv

HALAMAN PENGESAHAN v

MOTTO vi

PERSEMBAHAN vii

ABSTRAK viii

KATA PENGANTAR ix

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Batasan Masalah 6

C Rumusan Masalah 7

D Tujuan Masalah 7

E Kegunaan Penelitian 7

F Penelitian Terdahulu 8

G Metode Penelitian 13

1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 13

2 Waktu dan Lokasi Penelitian 14

3 SubjekInforman Penelitian 15

4 Tekhnik Penentuan Informan 15

5 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data16

6 Teknik Analisis Data17

H Sistematika Penulisan19

BAB II KAJIAN TEORI

A Corporate Social Responsibility (CSR) 22

1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) 22

2 Ruang Lingkup CSR 35

3 Metode Tripple Bottom Line 40

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Kota Bengkulu 43

1 Sejarah Kota Bengkulu 43

2 Letak Geografi Kota Bengkulu 47

3 Pemerintahan Administratif50

B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu51

xii

1 Bank Muamalat 51

2 Bank Syariah Mandiri 52

3 Bank BRI Syariah 53

4 Bank BNI Syariah 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 56

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di Perbankan

syariah Kota Bengkulu 55

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah58

3 Dampak dan kendala Pelaksanaan CSR menggunakan

metode tripple bottom line di Perbankan

Syariah61

B Pembahasan68

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 72

B Saran 72

DAFTAR PUSTAKA 74

LAMPIRAN ndash LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Bengkulu 54

Tabel 1 2 Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan 55

xiv

DAFTAR GAMBAR

Daftar Gambar 11 Pengertian CSR37

Daftar Gambar 11 Ruang Lingkup CSR38

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul

Lampiran 2 Check Plagiarism Judul

Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal

Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa

Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi

Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi

Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi

Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul

Lampiran 9 Pedoman Wawancara

Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian

Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu

Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian

Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji

Lampiran 16 Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam

mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada

kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya

maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki

oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang

dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate

Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya

perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh

kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah

am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang

mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1

Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan

berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam

melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata

berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan

atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang

1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal177

2

timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka

yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai

kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara

manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak

positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan

investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR

bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)

dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya

berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya

masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti

Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum

Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang

tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru

dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an

seperti firman Allah dalam

QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56

2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal178

3

Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk

Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman

dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (

Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk

berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu

sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah

dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali

melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian

masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan

Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh

penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan

berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank

bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek

tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap

keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan

pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah

Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika

ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom

Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom

Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan

kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari

3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

4

kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada

kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak

diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang

mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social

ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa

mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan

lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak

bisa terpisahkan5

Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi

lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat

ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial

(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat

sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat

charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan

keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi

kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi

politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan

strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara

Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi

objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam

4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

5

melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan

Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan

adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan

nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal

perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di

BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan

Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar

pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal

Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines

yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan

(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6

Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018

mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas

Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama

Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari

pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina

mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate

Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota

6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

6

bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan

syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan

terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di

kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak

perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta

memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7

Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah

merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen

komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau

keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan

yang diharapkan8

Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk

mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple

Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

B Batasan Masalah

Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas

Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal74

7

Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada

Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari

Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

C Rumusan Masalah

1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)

Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan

Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu

D Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan

CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

E Kegunaan Penelitian

8

1 Kegunaan Teoritisakademik

a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah

keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah

pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya

memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat

khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di

dalam tubuh perbankan syariah

2 Kegunaan Praktis

a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam

mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau

tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan

lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR

tersebut bagi masyarakat

b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan

pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan

penelitian terdahulu

c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan

berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang

profesional

F Penelitian Terdahulu

9

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama

Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif

Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai

bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang

mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya

tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan

masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid

Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan

CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif

dan pendekatan deskriptif

Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan

dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai

pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi

metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan

(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif

Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan

dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam

9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii

Bengkulu2017

10

penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai

bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank

Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa

besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan

Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu

Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka

Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis

Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil

Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis

ISO 2600010

Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling

berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor

yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini

dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan

metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana

data primer diperoleh melalui kuisioner

10

Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)

Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal

Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94

11

Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang

akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana

dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu

perusahaan usaha Kecil menengah

Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan

penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang

digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada

penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian

kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian

terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000

mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan

Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam

penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada

bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta

faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut

Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat

seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode

Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia

Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo

12

Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe

Russia And Tunisia An Introductionrdquo11

Dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam

hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia

terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan

wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif

Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia

menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat

mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west

Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat

sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang

akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari

penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan

Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada

dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti

hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode

kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti

11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective

Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite

Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11

13

menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya

sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan

Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat

internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan

penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana

dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang

mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap

perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat

terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah

terhadap lembaga keuangan tersebut

G Metode Penelitian

1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field

Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung

ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian

yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau

lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun

perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa

14

menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau

menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika

meninjau ke lokasi penelitian12

b Pendekatan penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif

merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan

untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai

metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat

penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena

yang sesuai dengan konteks13

2 Lokasi Dan Waktu Penelitian

a Lokasi Penelitian

1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan

Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu

38223

2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari

kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan

Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian

12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-

Ruzz2016) Hal30

15

ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak

yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke

Masyarakat

b Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan

1 juli 2019

3 Informan Penelitian

Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota

Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya

dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan

dan selama penelitian berlangsung

4 Tekhnik Penentuan Informan

Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang

digunakan adalah tekhnik

a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria

tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik

penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk

menjawab masalah penelitian

b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya

Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai

data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah

16

mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat

dikembangkan Minimal 5 informan

Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara

langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan

mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian

yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang

menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari

pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

a Sumber Data

1) Data Primer

Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan

wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR

dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

2) Data Sekunder

Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan

kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah

berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi

lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social

Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang

Nasabah

17

b Teknik Pengumpulan Data

1) Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan

dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan

pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang

merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari

Perbankan Syariah kota Bengkulu

2) Wawancara

Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan

kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan

yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota

Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan

3) Studi Kepustakaan

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang

diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep

atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan

Loyalitas seorang konsumen atau nasabah

6 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang

dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai

18

dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14

Oleh karena itu

dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah

hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data

kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian

deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif

diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat

berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan

perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas

batas-batasnya15

Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti

yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat

mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan

objektivitas data penelitian16

Adapun teknik analisis data pada penelitian

ini adalah sebagai berikut

1 Reduksi Data

Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk

laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan

membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi

diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema

konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang

14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana

2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran

Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal

23

16

Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media

Group2013) Hal124

19

lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk

mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang

diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan

difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang

lebih tajam terhadap hasil penelitian

2 Penyajian data

Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian

data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti

table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga

berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan

sejenisnya17

H Sistematika Penulisan

Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan

sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya

akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam

laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa

sub bab antara lain

Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang

menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan

masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk

17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245

20

membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk

menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian

penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi

terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang

berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian

subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik

analisis data dan terakhir sistematika penulisan

Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya

menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature

Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas

Nasabah

Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan

mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak

Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah

Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah

Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian

dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi

ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan

menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan

Syariah Kota Bengkulu

21

Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan

merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok

masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah

22

BAB II

KAJIAN TEORI

A Corporate Social Responsibility (CSR)

1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan

termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang

mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan

memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional

perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18

Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan

sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak

perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak

istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate

philanthropycorporate giving corporate community involvement

community relations community affairs community develoment

corporate responsibility global citizenship and corporate social

mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)

Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan

pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan

kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham

18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

23

masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia

juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari

kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan

perundang-undangan yang ada

ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan

dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19

Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk

mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai

sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang

akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan

kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada

kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan

oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan

karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis

CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin

tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian

yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR

di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit

19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 28

24

agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu

sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara

praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika

dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20

Dalam

pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang

dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan

sedekah21

Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council

for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai

Continuing commitment by business to behave etchically and contribute

to economic development while improving the quality of life f the

workforce and their families as will as of the local community and

society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus

bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk

peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup

dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas

kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22

20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social

Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi

XIII 2010) Hal 3 21

Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

25

Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli

Menurut Schnerhorm

CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu

kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara

mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari

kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan

kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam

interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan

prinsip sukarela dan kemitraan23

Menurut Hartman yakni

CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan

terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis

sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-

kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta

kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan

operasional dan stategis24

Menurut Carrol

CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar

meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta

konstribusi pada isu social

Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR

merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang

ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna

pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian

terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah

23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

26

keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi

masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional

perusahaan

Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah

suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka

sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik

eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft

Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang

sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang

juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan

masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017

Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi

undang-undang

Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam

peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-

undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR

tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut

25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

27

Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya

mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi

terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang

Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66

ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan

perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan

lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan

uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26

1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup

lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi

perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan

Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang

menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan

sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang

akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53

28

2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas

Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan

pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang

ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya

berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme

pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan

Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung

jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan

rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan

Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali

ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo

3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur

CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban

melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15

huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab

sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap

perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang

serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya

masyarakat setempat

29

4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur

tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama

ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR

Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak

Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin

sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat

sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo

5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan

Batubara

UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat

tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan

masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa

ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha

Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan

pemberdayaan masyarakatrdquo

Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan

masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat

baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat

kehidupannyardquo

6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

30

PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP

ini menjelaskan lebih lanjut

Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan

perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan

kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang

diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan

dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu

sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan

sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try

and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27

Hal

itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial

yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan

melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang

ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan

nasabah terhadap pihak bank28

Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya

benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam

islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata

c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat

melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian

27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal83

28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung

Alfabeta2014) Hal 129

31

pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan

pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga

diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari

ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat

memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan

dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara

keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul

yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana

perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang

harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga

kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara

menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR

tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu

sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas

Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana

kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan

kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu

sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan

CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders

berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan

yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga

meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian

32

mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran

pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan

(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada

tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)

kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat

lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan

baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks

ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant

menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus

diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor

produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau

tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan

bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar

kesepakatan bersama bukan sepihak

Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara

akademik punya substansi yang sama29

Bahkan ada beberapa frase lain yang

digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai

makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work

community building community capacity building commuinty development

community participation ecologically asset-based community development

faith-based community development political participatory development dan

29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan

Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40

33

social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu

proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang

lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak

yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula

menurut Rappaport pemberdayaan30

adalah suatu cara dengan mana rakyat

organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas

kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi

keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang

terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31

Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat

dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32

Artinya adalah pemberdayaan

yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya

manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan

akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri

Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan

kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk

menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya

berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan

30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32

Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi

(Bandung Alfabeta 2010) h 82

34

masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan

kehidupannya33

Gambar 11

Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility

33

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28

BUAH DARI PEMAHAMAN

AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA

ADALAH MILIK ALLAH SWT

CSR CSI

Corprate

Social

Investment

AMAL

Pemberdayaan

Pemberian

Perusahaan

Kedermawanan

Sosial

Relasi

Kemasyarakatan

perusahaan

Pengembangan

Masyarakat

35

I Ruang Lingkup CSR34

Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan

para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan

perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan

mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai

keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-

kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan

harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya

yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap

stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas

usahanya35

CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap

kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok

dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi

(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu

kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja

organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai

berikut36

34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis

Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181

36

Gambar 12

Sumber Griffin amp Ebert 2003 119

Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya

a Pelanggan

Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk

melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar

menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan

mempertahankan kualitas produk yang dijual

b Karyawan

Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan

perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap

pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar

manusiawi

c Investor

Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap

para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang

Karyawan

Korporasi

Komunitas

Lokal

Pelanggan

Penanam

Pemasok

37

pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya

mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi

hak-hak dan investasi para pemegang saham

d Pemasok

Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan

memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan

berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling

menguntungkan dengan pemasoknya

e Komunitas Lokal

Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada

komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus

melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak

komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan

sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat

mereka menjalankan bisnisnya

Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya

menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab

terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin

dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37

37

Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal183

38

a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan

Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu

perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan

masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan

manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap

lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara

polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan

sebagainya38

b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen

Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua

kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga

secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen

penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu

perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan

kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39

1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman

2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar

3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang

berkaitan dengan suatu prduk

4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli

38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15

39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48

39

CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan

pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri

maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana

berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari

aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja

CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40

Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung

jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari

aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan

beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial

timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat

dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena

perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41

1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak

Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang

bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP

perdata

2) Tanggung jawab karena undang-undang

Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus

memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada2011) Hal270 41

Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 68

40

seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang

lingkungan hidup dan lain sebaginya

Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan

perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu

hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan

Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri

yang salin bersaing satu sama lainnya42

J Metode Triplle Bottom Line

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan

yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh

Eklington Profit people planet

1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan

menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus

berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan

untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh

untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan

produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan

mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai

tambah semaksimal mungkin

2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap

kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar

perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan

karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan

kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai

bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan

42

Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219

41

perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-

besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi

pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan

serta penguatan kapasitas ekonomi lokal

3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan

adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat

lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada

perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap

lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya

penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta

pengembangan pariwisata (ekoturisme)43

Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah

pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih

dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini

merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan

sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan

Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social

Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen

perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah

kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna

mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan

dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada

Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan

menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU

No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM

dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja

43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari

jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

42

ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators

) Kinerja sosial (social indicators)44

44

httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

43

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Gambaran Umum Kota Bengkulu

1 Sejarah Kota Bengkulu45

Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi

Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali

ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang

Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota

Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-

kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang

terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit

sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo

Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat

Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka

memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang

yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke

Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja

Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran

(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra

Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak

45

Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

44

mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan

Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading

Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru

saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam

suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri

Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu

yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut

Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah

perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam

perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan

lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan

membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang

ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya

kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang

akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut

masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun

1615 masehi

Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang

sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk

Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan

membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading

Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari

45

Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut

berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya

perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris

menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh

Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The

Caesar The Resolution dan The Defance46

Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan

Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England

Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan

dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai

dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran

Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort

Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran

tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran

Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke

Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC

nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas

di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau

memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan

syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat

Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim

46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

46

disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu

dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut

Bengkulu

Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat

pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan

Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan

Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran

untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak

sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa

Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan

Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah

DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi

ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan

sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu

menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi

menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya

Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam

Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa

setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota

Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading

47

Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan

Kenangan)rdquo47

2 Letak Geografis Kota Bengkulu48

Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur

dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini

merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan

batas-batas wilayah sebagai berikut

Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat

Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan

Sebelah selatan Provinsi Lampung

sebelah barat Samudra Indonesia

Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini

Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi

atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau

Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)

Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra

Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah

selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk

kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam

47

Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48

Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049

48

sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)

digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan

pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat

22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau

lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain

Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau

Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega

Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas

5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya

relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari

22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano

yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang

masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni

kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi

menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat

otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah

kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355

kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten

yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur

Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu

wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu

49

Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang

hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan

Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai

A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-

119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi

Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat

C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara

berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata

265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara

925 mb dan penguapan 1268 mm49

Lintang Selatan serta

Bujur Timur50

Tabel 1 1

Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu

Kecamatan Luas Persentase

1 Selebar 4636 3056

2 Kampung Melayu 2314 1525

3 Gading Cempaka 1442 951

4 Ratu Agung 1102 726

5 Ratu Samban 284 187

6 Singaran Pati 1444 952

49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5

50

7 Teluk Segara 276 182

8 Sungai Serut 1253 892

9 Muara Bangkahulu 2318 1528

Bengkulu 15170 10000

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

3 Pemerintahan Adminstratif

Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi

menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak

positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi

pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar

pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien

sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai

tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara

kelurahan berjumlah 6751

Tabel 1 2

Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan

Kecamatan Kelurahan RWRK RT

1 Selebar 6 44 226

2 Kampung Melayu 6 28 141

3 Gading Cempaka 5 30 126

4 Ratu Agung 8 37 167

51

BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18

51

5 Ratu Samban 9 28 92

6 Singaran Pati 6 37 135

7 Teluk Segara 13 31 97

8 Sungai Serut 7 22 80

9 Muara Bangkahulu 7 31 149

Bengkulu 67 288 1213

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu

1 Bank Muamalat KC Bengkulu

PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan

dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18

September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad

Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah

pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui

pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan

syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional

Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-

Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui

dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan

undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem

keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan

infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah

dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi

52

kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim

Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari

perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi

2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu

Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di

Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi

Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang

dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa

beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya

merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter

1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak

Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di

panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif

yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak

terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan

nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis

luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan

merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia

pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank

Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi

satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli

1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan

53

menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas

baru BSB 52

3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu

Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27

Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman

No51 A-B kelurahan Padang Jati53

Berawal dari akuisisi PT Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19

Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada

16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka

pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi

beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha

yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah

menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas

PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008

ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah

Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009

Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur

52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-

kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53

Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_

Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120

54

Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje

Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk

4 BNI Syariah Cabang Bengkulu

Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada

bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu

unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem

perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank

BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI

dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah

lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha

Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT

BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi

bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem

perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil

transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat

terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada

Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000

didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan

kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi

54

Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618

16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah

55

n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang

dan 31 Kantor Cabang Pembantu

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1 HASIL PENELITIAN

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan

Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah

kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan

penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai

dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk

melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo

yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan

yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55

Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai

berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana

dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan

melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana

pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana

cara dilaksanakan56

55

Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam

Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas

Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu

2011) Hal24

57

Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua

rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang

diinginkan

Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini

juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan

memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu

Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple

bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line

itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank

Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu

masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak

perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang

membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal

biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan

pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana

untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang

diperoleh perusahaan

Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak

rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan

58

pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang

disebut dengan ulang tahun

Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya

adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan

pendidikan

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah

CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan

syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang

telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang

semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah

hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya

Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang

menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank

syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik

karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun

kontribusinya dalam perekonomian nasional

Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan

memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara

Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya

59

terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi

juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57

Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan

semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping

itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha

syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar

yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori

Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya

sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh

pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada

tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR

namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah

masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada

kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori

ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di

tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc

charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan

internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)

Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR

yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik

zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini

57

Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29

60

kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR

yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan

implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58

Peluang dari

implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan

masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan

memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas

jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu

mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang

merangkai aktivitas sosial dengan bisnis

CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena

sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat

keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR

ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah

(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan

adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu

dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan

syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa

pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut

justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana

masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya

58

Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom

20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah

61

kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak

perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya

3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan

Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu

yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom

Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima

manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang

tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan

Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah

Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut

terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama

perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para

kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut

dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan

syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan

yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan

perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu

62

kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan

yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut

Kepada pihak Bank

1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan

kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)

2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang

positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR

5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin

6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR

1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR

yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu

2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang

dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi

keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai

mitra keuangan BapakIbuSaudarai

63

3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya

pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah

membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan

produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah

Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak

Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu

tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan

bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan

CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan

syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap

kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di

beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima

oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah

tersebut kepada perbankan syariah

Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian

banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR

dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh

Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan

64

Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan

pendapat yang sama yakni

ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang

diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan

CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari

Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal

saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak

yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra

perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang

berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun

dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya

saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank

syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum

menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan

untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59

Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni

Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia

mengatakan bahwa

ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis

bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo

pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di

panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial

biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana

sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui

adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan

dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut

memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti

59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada

1 juli 2019

65

Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa

setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih

merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan

perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk

jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai

mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan

banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang

tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk

yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut

memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta

bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra

keuanganrdquo 60

Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah

ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru

mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-

anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui

adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang

ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang

signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih

memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat

langsung digunakan61

Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan

menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya

60

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret

2019 61

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

66

banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola

sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk

saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah

karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk

membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo

Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan

rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti

disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan

lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan

segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi

perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62

Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya

memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya

agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih

giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa

terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para

nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra

keuangannyardquo

Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu

ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa

sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang

merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh

sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan

dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah

ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak

62

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

67

perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan

perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat

untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga

menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-

produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63

Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan

Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba

juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan

yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah

Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima

bantuan dana CSR mengatakan

ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena

keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan

bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut

membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena

baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu

pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64

Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan

yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang

lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba

63

Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret

2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara

Pada 13 Maret 2019

68

membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra

keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo

Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah

ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra

keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya

pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR

tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi

banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan

seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan

syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65

Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan

bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida

ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan

4 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada

pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang

melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan

Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar

diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala

dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line

dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya

65

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada

14 Maret 2019

69

pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah

dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat

tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam

menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka

Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa

pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini

memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain

menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada

pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya

yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam

pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu

dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja

perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu

oleh pihak pusat

Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota

bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu

diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa

mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan

langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya

70

pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek

terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap

liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat

dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya

mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat

mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi

lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa

ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih

lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk

di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan

citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk

mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka

andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak

tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap

bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak

apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah

dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus

mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan

sendiri dirumah

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak

pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan

positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku

pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di

kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode

Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate

Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line

dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para

nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan

menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan

belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka

perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk

mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya

Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan

72

salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang

Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang

terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai

bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah

kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah

merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian

dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini

menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan

Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-

produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba

Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak

belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih

perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu

adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak

nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang

digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum

dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja

B SARAN

1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR

yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu

73

2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan

syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam

keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan

syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan

syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu

74

DAFTAR PUSTAKA

Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta

Kencana 2010

AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung

Alfabeta

Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja

Grafindo Persada

Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif

Dengan Nuivo Jakarta Kencana

Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press

Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta

PrenadaMedia Group

Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014

Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi

Bandung ALFABETA 2014

Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada

Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group

Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema

Insana Press 2001

Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat

dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta

Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz

Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas

Surabaya CvSarana Media Advertising

75

Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu

Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan

Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung

PT Refika Aditama 2014

Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana

Prenadamedia Group 2009

Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga

Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta

Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era

Globalisasi Bandung Alfabeta

Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta

2010

Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane

wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank

Rakyat Indonesia TBK

Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015

Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta

ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019

Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO

26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik

IndustriVol15 No2 94

Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional

Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University

Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business

Vol17 No 11

76

Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi

Institut Agama Islam Negerii Bengkulu

Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative

Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal

Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010

Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14

Maret 2019

FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara

pada 1 juli 2019

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07

Maret 2019

Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR

Wawancara Pada 14 Maret 2019

Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara

Pada 14 Maret 2019

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

Page 4: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana

iv

v

vi

MOTTO

ldquo Orang Yang Hebat Adalah Orang Yang Mampu Menahan Amarah Dan

Egonya Serta Selalu Bersabar Dalam Setiap Tindakkannyardquo

(Nola Septia Sari)

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur beriring dorsquoa dengan hati yang tulus kupersembahkan karya

yang sangat sederhana ini yang telah kuraih dengan suka duka serta Rasa

Terimakasihku kepada

Kedua orang tuaku Ayahanda (Sapri) dan Ibunda (Masna) yang selalu memberikan aku tempat ternyaman untuk mengadu motivasi terhebat Nasehat Terbaik pelajaran terbaik serta doa unttukku demi tercapainya keberhasilanku

Ayuk ndash kakak aku tersayang (Lastri dan Peri Afdilah) yang selalu memberikan kebahagiaan dari hal apapun

Kedua pembimbing skripsiku (Bapak Idwal dan Bapak Zaini Darsquoun) Serta Pembimbing Akademikku (Ibu Desi Isnaini )) yang telah memberikan banyak waktu ilmu perhatian dan masukan selama aku menyelesaikan skripsiku

Untuk Bapak dan Ibu Kades yang selalu jadi orang tua kedua setelah kedua rang tuaku ( Bapak Made Rayarto dan Ibu Desi Rayarto) yang selalu memberi banyak waktu dan masukkan untukku

Sahabat terbaikku (Renny Agustina ) yang selalu mendoakanku

Untuk seseorang yang spesial yang selalu menemaniku

Untuk Teman-teman Terbaikku ( NurmalinaIsmawati) terima kasih karena selalu mendoakanku dan mendukungku serta menemaniku selama menyelesaikan skripsiku

Keluarga Besar KKN 108 Desa Air Petai yang telah memberikanku support

Untuk Keluarga Besar Perbankan Syariah (PBS A) Angkatan 2015

Untuk keluarga FEBI IAIN Bengkulu dan Almamaterku Tercinta Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

viii

ABSTRAK

rdquo Analisis Dampak Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan

Menggunakan Metode Tripple Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah

Kota Bengkulurdquo

(Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)

Oleh Nola Septia Sari NIM 1516140001

Persoalan dalam penelitian ini adalah bagaimana Dampak pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple

Bottom Line Dapat memberikan dampak terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah

Kota Bengkulu Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Yang mana tujuan

penelitian ini untuk mengetahui Bagaimana Analisis dari Dampak yang di dapat

oleh pihak Perbankan syariah atas pelaksanaan Corporate Social Resposibility

(CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple Bottom Line terhadap Nasabah di

Perbankan Syariah kota Bengkulu Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

kualitatif dengan melakukan wawancara kepada pihak bank syariah mandiri dan 6

informan selaku nasabah yang menerima bantuan Corporate Social

Responsibility (CSR) dari Perbankan Syariah kota bengkulu Dan dari hasil

penelitian yang dilakukan oleh penulis atas pengamatan dan wawancara langsung

terhadap pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan nasabah penerima

bantuan CSR dari pihak Perbankan Syariah Ternyata CSR itu sendiri memberi

dampak yang baik bagi pihak perusahaan yang mana selain citra perusahaan

menjadi bagus pihak nasabah juga menjadi lebih percaya terhadap perusahaan

sehingga berdampak bagus bagi kelangsungan perusahaan di kemudian hari dan

dari 6 Informan yang diwawancarai yang tersebar diberbagai titik di kota

bengkulu ternyata 5 informan menjawab hampir sama yang mana dengan adanya

CSR tersebut ternyata sangat berdampak positif bagi pihak perbankan syariah

karena selain mereka merasa diperhatikan hal tersebut juga menumbuhkan rasa

aman dan nyaman sehingga berdampak pada keputusan mereka untuk terus

menggunakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan mereka Sementara satu

diantara informan tersebut memang belum merasa tertarik menggunakan jasa

perbankan syariah lebih lanjut karena lebih nyaman menyimpan sendiri uangnya

dirumah

Kata Kunci Dampak dan Pelaksanaan

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Alah SWT atas segala nikmat dan karunianya

sehingga penulis menyelesaikan skrispi yang berjudul ldquoPemahaman Masyarakat

Kota Bengkulu Terhadap Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dalam

Pengawasan Dan Perlindungan Konsumenrdquo Shalawat dan salam semoga

senantiasa dilimpahkan pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang

menjadi uswatun hasanah bagi kita semua Amin

Penyusunan skrispsi ini untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh selar Sarjana Ekonomi (SE) pada Program Studi Perbankan Syariah

Jurusan Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu Dalam proses penyusunan skripsi ini

penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak Dalam kesempatan ini izinkan

penulis mengucapkan rasa terima kasih teriring doa semoga menjadi amal ibadah

dan mendapat balasan dari Allah SWT kepada

1 Prof Dr H Sirajuddin M MAgMH Rektor IAIN Bengkulu

2 Dr Asnaini MA Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

3 Yosy Arisandy MM Ketua Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

4 Desi Isnaini MA Ketua Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

x

5 DR H M Zaini Da‟un MM Pembimbing I dan Bapak IDWAL B MA

Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan motivasi semangat dan

arahan dengan penuh kesabaran

6 Kedua Orang Tua Sapri dan Masna yang selalu mendoa‟kan kesuksesan

penulis

7 Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan berbagai ilmunya dengan

penuh keikhlasan

8 Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan pelayanan dengan baik dalam

hal adminitrasi

9 Semua pihak yang telah memabantu dalam penulisan skripsi ini

Dalam Penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak

kelemahan dan kekurangan dari berbagai sisi Oleh karena itu penulis mohon

maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi

kesempurnaan penulis kedepan

Bengkulu Maret 2019M

Jumadil Akhir 1440H

Nola Septia Sari

NIM 1516140001

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

SURAT PERNYATAAN PLAGIAT ii

SURAT PERNYATAAN iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv

HALAMAN PENGESAHAN v

MOTTO vi

PERSEMBAHAN vii

ABSTRAK viii

KATA PENGANTAR ix

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Batasan Masalah 6

C Rumusan Masalah 7

D Tujuan Masalah 7

E Kegunaan Penelitian 7

F Penelitian Terdahulu 8

G Metode Penelitian 13

1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 13

2 Waktu dan Lokasi Penelitian 14

3 SubjekInforman Penelitian 15

4 Tekhnik Penentuan Informan 15

5 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data16

6 Teknik Analisis Data17

H Sistematika Penulisan19

BAB II KAJIAN TEORI

A Corporate Social Responsibility (CSR) 22

1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) 22

2 Ruang Lingkup CSR 35

3 Metode Tripple Bottom Line 40

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Kota Bengkulu 43

1 Sejarah Kota Bengkulu 43

2 Letak Geografi Kota Bengkulu 47

3 Pemerintahan Administratif50

B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu51

xii

1 Bank Muamalat 51

2 Bank Syariah Mandiri 52

3 Bank BRI Syariah 53

4 Bank BNI Syariah 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 56

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di Perbankan

syariah Kota Bengkulu 55

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah58

3 Dampak dan kendala Pelaksanaan CSR menggunakan

metode tripple bottom line di Perbankan

Syariah61

B Pembahasan68

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 72

B Saran 72

DAFTAR PUSTAKA 74

LAMPIRAN ndash LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Bengkulu 54

Tabel 1 2 Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan 55

xiv

DAFTAR GAMBAR

Daftar Gambar 11 Pengertian CSR37

Daftar Gambar 11 Ruang Lingkup CSR38

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul

Lampiran 2 Check Plagiarism Judul

Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal

Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa

Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi

Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi

Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi

Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul

Lampiran 9 Pedoman Wawancara

Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian

Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu

Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian

Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji

Lampiran 16 Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam

mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada

kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya

maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki

oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang

dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate

Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya

perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh

kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah

am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang

mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1

Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan

berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam

melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata

berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan

atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang

1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal177

2

timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka

yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai

kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara

manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak

positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan

investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR

bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)

dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya

berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya

masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti

Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum

Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang

tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru

dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an

seperti firman Allah dalam

QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56

2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal178

3

Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk

Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman

dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (

Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk

berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu

sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah

dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali

melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian

masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan

Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh

penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan

berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank

bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek

tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap

keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan

pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah

Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika

ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom

Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom

Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan

kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari

3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

4

kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada

kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak

diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang

mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social

ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa

mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan

lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak

bisa terpisahkan5

Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi

lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat

ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial

(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat

sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat

charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan

keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi

kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi

politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan

strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara

Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi

objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam

4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

5

melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan

Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan

adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan

nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal

perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di

BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan

Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar

pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal

Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines

yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan

(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6

Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018

mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas

Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama

Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari

pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina

mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate

Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota

6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

6

bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan

syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan

terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di

kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak

perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta

memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7

Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah

merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen

komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau

keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan

yang diharapkan8

Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk

mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple

Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

B Batasan Masalah

Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas

Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal74

7

Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada

Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari

Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

C Rumusan Masalah

1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)

Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan

Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu

D Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan

CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

E Kegunaan Penelitian

8

1 Kegunaan Teoritisakademik

a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah

keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah

pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya

memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat

khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di

dalam tubuh perbankan syariah

2 Kegunaan Praktis

a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam

mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau

tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan

lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR

tersebut bagi masyarakat

b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan

pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan

penelitian terdahulu

c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan

berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang

profesional

F Penelitian Terdahulu

9

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama

Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif

Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai

bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang

mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya

tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan

masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid

Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan

CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif

dan pendekatan deskriptif

Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan

dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai

pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi

metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan

(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif

Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan

dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam

9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii

Bengkulu2017

10

penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai

bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank

Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa

besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan

Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu

Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka

Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis

Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil

Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis

ISO 2600010

Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling

berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor

yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini

dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan

metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana

data primer diperoleh melalui kuisioner

10

Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)

Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal

Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94

11

Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang

akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana

dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu

perusahaan usaha Kecil menengah

Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan

penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang

digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada

penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian

kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian

terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000

mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan

Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam

penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada

bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta

faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut

Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat

seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode

Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia

Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo

12

Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe

Russia And Tunisia An Introductionrdquo11

Dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam

hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia

terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan

wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif

Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia

menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat

mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west

Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat

sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang

akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari

penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan

Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada

dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti

hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode

kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti

11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective

Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite

Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11

13

menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya

sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan

Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat

internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan

penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana

dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang

mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap

perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat

terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah

terhadap lembaga keuangan tersebut

G Metode Penelitian

1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field

Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung

ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian

yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau

lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun

perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa

14

menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau

menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika

meninjau ke lokasi penelitian12

b Pendekatan penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif

merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan

untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai

metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat

penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena

yang sesuai dengan konteks13

2 Lokasi Dan Waktu Penelitian

a Lokasi Penelitian

1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan

Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu

38223

2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari

kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan

Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian

12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-

Ruzz2016) Hal30

15

ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak

yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke

Masyarakat

b Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan

1 juli 2019

3 Informan Penelitian

Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota

Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya

dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan

dan selama penelitian berlangsung

4 Tekhnik Penentuan Informan

Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang

digunakan adalah tekhnik

a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria

tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik

penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk

menjawab masalah penelitian

b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya

Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai

data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah

16

mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat

dikembangkan Minimal 5 informan

Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara

langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan

mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian

yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang

menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari

pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

a Sumber Data

1) Data Primer

Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan

wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR

dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

2) Data Sekunder

Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan

kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah

berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi

lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social

Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang

Nasabah

17

b Teknik Pengumpulan Data

1) Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan

dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan

pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang

merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari

Perbankan Syariah kota Bengkulu

2) Wawancara

Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan

kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan

yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota

Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan

3) Studi Kepustakaan

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang

diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep

atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan

Loyalitas seorang konsumen atau nasabah

6 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang

dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai

18

dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14

Oleh karena itu

dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah

hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data

kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian

deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif

diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat

berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan

perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas

batas-batasnya15

Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti

yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat

mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan

objektivitas data penelitian16

Adapun teknik analisis data pada penelitian

ini adalah sebagai berikut

1 Reduksi Data

Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk

laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan

membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi

diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema

konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang

14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana

2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran

Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal

23

16

Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media

Group2013) Hal124

19

lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk

mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang

diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan

difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang

lebih tajam terhadap hasil penelitian

2 Penyajian data

Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian

data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti

table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga

berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan

sejenisnya17

H Sistematika Penulisan

Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan

sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya

akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam

laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa

sub bab antara lain

Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang

menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan

masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk

17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245

20

membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk

menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian

penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi

terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang

berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian

subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik

analisis data dan terakhir sistematika penulisan

Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya

menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature

Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas

Nasabah

Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan

mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak

Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah

Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah

Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian

dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi

ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan

menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan

Syariah Kota Bengkulu

21

Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan

merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok

masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah

22

BAB II

KAJIAN TEORI

A Corporate Social Responsibility (CSR)

1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan

termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang

mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan

memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional

perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18

Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan

sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak

perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak

istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate

philanthropycorporate giving corporate community involvement

community relations community affairs community develoment

corporate responsibility global citizenship and corporate social

mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)

Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan

pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan

kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham

18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

23

masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia

juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari

kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan

perundang-undangan yang ada

ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan

dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19

Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk

mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai

sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang

akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan

kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada

kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan

oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan

karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis

CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin

tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian

yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR

di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit

19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 28

24

agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu

sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara

praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika

dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20

Dalam

pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang

dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan

sedekah21

Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council

for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai

Continuing commitment by business to behave etchically and contribute

to economic development while improving the quality of life f the

workforce and their families as will as of the local community and

society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus

bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk

peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup

dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas

kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22

20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social

Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi

XIII 2010) Hal 3 21

Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

25

Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli

Menurut Schnerhorm

CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu

kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara

mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari

kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan

kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam

interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan

prinsip sukarela dan kemitraan23

Menurut Hartman yakni

CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan

terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis

sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-

kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta

kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan

operasional dan stategis24

Menurut Carrol

CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar

meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta

konstribusi pada isu social

Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR

merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang

ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna

pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian

terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah

23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

26

keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi

masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional

perusahaan

Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah

suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka

sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik

eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft

Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang

sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang

juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan

masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017

Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi

undang-undang

Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam

peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-

undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR

tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut

25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

27

Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya

mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi

terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang

Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66

ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan

perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan

lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan

uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26

1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup

lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi

perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan

Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang

menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan

sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang

akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53

28

2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas

Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan

pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang

ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya

berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme

pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan

Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung

jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan

rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan

Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali

ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo

3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur

CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban

melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15

huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab

sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap

perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang

serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya

masyarakat setempat

29

4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur

tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama

ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR

Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak

Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin

sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat

sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo

5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan

Batubara

UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat

tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan

masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa

ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha

Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan

pemberdayaan masyarakatrdquo

Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan

masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat

baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat

kehidupannyardquo

6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

30

PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP

ini menjelaskan lebih lanjut

Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan

perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan

kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang

diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan

dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu

sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan

sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try

and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27

Hal

itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial

yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan

melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang

ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan

nasabah terhadap pihak bank28

Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya

benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam

islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata

c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat

melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian

27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal83

28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung

Alfabeta2014) Hal 129

31

pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan

pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga

diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari

ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat

memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan

dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara

keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul

yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana

perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang

harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga

kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara

menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR

tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu

sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas

Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana

kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan

kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu

sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan

CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders

berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan

yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga

meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian

32

mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran

pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan

(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada

tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)

kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat

lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan

baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks

ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant

menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus

diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor

produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau

tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan

bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar

kesepakatan bersama bukan sepihak

Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara

akademik punya substansi yang sama29

Bahkan ada beberapa frase lain yang

digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai

makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work

community building community capacity building commuinty development

community participation ecologically asset-based community development

faith-based community development political participatory development dan

29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan

Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40

33

social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu

proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang

lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak

yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula

menurut Rappaport pemberdayaan30

adalah suatu cara dengan mana rakyat

organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas

kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi

keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang

terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31

Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat

dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32

Artinya adalah pemberdayaan

yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya

manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan

akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri

Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan

kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk

menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya

berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan

30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32

Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi

(Bandung Alfabeta 2010) h 82

34

masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan

kehidupannya33

Gambar 11

Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility

33

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28

BUAH DARI PEMAHAMAN

AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA

ADALAH MILIK ALLAH SWT

CSR CSI

Corprate

Social

Investment

AMAL

Pemberdayaan

Pemberian

Perusahaan

Kedermawanan

Sosial

Relasi

Kemasyarakatan

perusahaan

Pengembangan

Masyarakat

35

I Ruang Lingkup CSR34

Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan

para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan

perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan

mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai

keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-

kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan

harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya

yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap

stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas

usahanya35

CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap

kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok

dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi

(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu

kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja

organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai

berikut36

34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis

Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181

36

Gambar 12

Sumber Griffin amp Ebert 2003 119

Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya

a Pelanggan

Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk

melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar

menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan

mempertahankan kualitas produk yang dijual

b Karyawan

Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan

perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap

pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar

manusiawi

c Investor

Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap

para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang

Karyawan

Korporasi

Komunitas

Lokal

Pelanggan

Penanam

Pemasok

37

pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya

mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi

hak-hak dan investasi para pemegang saham

d Pemasok

Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan

memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan

berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling

menguntungkan dengan pemasoknya

e Komunitas Lokal

Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada

komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus

melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak

komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan

sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat

mereka menjalankan bisnisnya

Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya

menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab

terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin

dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37

37

Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal183

38

a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan

Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu

perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan

masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan

manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap

lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara

polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan

sebagainya38

b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen

Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua

kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga

secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen

penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu

perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan

kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39

1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman

2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar

3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang

berkaitan dengan suatu prduk

4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli

38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15

39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48

39

CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan

pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri

maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana

berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari

aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja

CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40

Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung

jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari

aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan

beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial

timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat

dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena

perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41

1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak

Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang

bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP

perdata

2) Tanggung jawab karena undang-undang

Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus

memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada2011) Hal270 41

Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 68

40

seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang

lingkungan hidup dan lain sebaginya

Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan

perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu

hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan

Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri

yang salin bersaing satu sama lainnya42

J Metode Triplle Bottom Line

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan

yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh

Eklington Profit people planet

1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan

menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus

berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan

untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh

untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan

produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan

mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai

tambah semaksimal mungkin

2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap

kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar

perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan

karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan

kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai

bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan

42

Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219

41

perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-

besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi

pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan

serta penguatan kapasitas ekonomi lokal

3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan

adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat

lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada

perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap

lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya

penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta

pengembangan pariwisata (ekoturisme)43

Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah

pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih

dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini

merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan

sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan

Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social

Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen

perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah

kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna

mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan

dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada

Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan

menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU

No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM

dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja

43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari

jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

42

ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators

) Kinerja sosial (social indicators)44

44

httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

43

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Gambaran Umum Kota Bengkulu

1 Sejarah Kota Bengkulu45

Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi

Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali

ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang

Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota

Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-

kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang

terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit

sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo

Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat

Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka

memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang

yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke

Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja

Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran

(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra

Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak

45

Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

44

mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan

Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading

Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru

saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam

suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri

Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu

yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut

Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah

perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam

perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan

lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan

membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang

ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya

kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang

akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut

masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun

1615 masehi

Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang

sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk

Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan

membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading

Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari

45

Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut

berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya

perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris

menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh

Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The

Caesar The Resolution dan The Defance46

Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan

Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England

Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan

dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai

dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran

Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort

Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran

tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran

Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke

Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC

nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas

di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau

memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan

syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat

Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim

46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

46

disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu

dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut

Bengkulu

Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat

pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan

Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan

Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran

untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak

sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa

Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan

Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah

DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi

ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan

sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu

menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi

menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya

Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam

Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa

setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota

Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading

47

Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan

Kenangan)rdquo47

2 Letak Geografis Kota Bengkulu48

Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur

dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini

merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan

batas-batas wilayah sebagai berikut

Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat

Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan

Sebelah selatan Provinsi Lampung

sebelah barat Samudra Indonesia

Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini

Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi

atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau

Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)

Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra

Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah

selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk

kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam

47

Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48

Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049

48

sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)

digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan

pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat

22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau

lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain

Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau

Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega

Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas

5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya

relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari

22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano

yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang

masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni

kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi

menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat

otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah

kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355

kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten

yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur

Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu

wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu

49

Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang

hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan

Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai

A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-

119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi

Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat

C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara

berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata

265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara

925 mb dan penguapan 1268 mm49

Lintang Selatan serta

Bujur Timur50

Tabel 1 1

Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu

Kecamatan Luas Persentase

1 Selebar 4636 3056

2 Kampung Melayu 2314 1525

3 Gading Cempaka 1442 951

4 Ratu Agung 1102 726

5 Ratu Samban 284 187

6 Singaran Pati 1444 952

49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5

50

7 Teluk Segara 276 182

8 Sungai Serut 1253 892

9 Muara Bangkahulu 2318 1528

Bengkulu 15170 10000

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

3 Pemerintahan Adminstratif

Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi

menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak

positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi

pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar

pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien

sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai

tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara

kelurahan berjumlah 6751

Tabel 1 2

Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan

Kecamatan Kelurahan RWRK RT

1 Selebar 6 44 226

2 Kampung Melayu 6 28 141

3 Gading Cempaka 5 30 126

4 Ratu Agung 8 37 167

51

BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18

51

5 Ratu Samban 9 28 92

6 Singaran Pati 6 37 135

7 Teluk Segara 13 31 97

8 Sungai Serut 7 22 80

9 Muara Bangkahulu 7 31 149

Bengkulu 67 288 1213

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu

1 Bank Muamalat KC Bengkulu

PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan

dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18

September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad

Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah

pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui

pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan

syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional

Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-

Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui

dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan

undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem

keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan

infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah

dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi

52

kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim

Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari

perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi

2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu

Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di

Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi

Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang

dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa

beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya

merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter

1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak

Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di

panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif

yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak

terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan

nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis

luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan

merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia

pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank

Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi

satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli

1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan

53

menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas

baru BSB 52

3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu

Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27

Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman

No51 A-B kelurahan Padang Jati53

Berawal dari akuisisi PT Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19

Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada

16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka

pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi

beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha

yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah

menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas

PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008

ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah

Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009

Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur

52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-

kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53

Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_

Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120

54

Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje

Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk

4 BNI Syariah Cabang Bengkulu

Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada

bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu

unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem

perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank

BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI

dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah

lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha

Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT

BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi

bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem

perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil

transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat

terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada

Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000

didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan

kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi

54

Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618

16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah

55

n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang

dan 31 Kantor Cabang Pembantu

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1 HASIL PENELITIAN

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan

Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah

kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan

penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai

dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk

melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo

yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan

yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55

Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai

berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana

dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan

melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana

pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana

cara dilaksanakan56

55

Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam

Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas

Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu

2011) Hal24

57

Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua

rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang

diinginkan

Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini

juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan

memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu

Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple

bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line

itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank

Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu

masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak

perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang

membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal

biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan

pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana

untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang

diperoleh perusahaan

Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak

rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan

58

pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang

disebut dengan ulang tahun

Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya

adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan

pendidikan

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah

CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan

syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang

telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang

semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah

hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya

Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang

menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank

syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik

karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun

kontribusinya dalam perekonomian nasional

Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan

memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara

Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya

59

terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi

juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57

Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan

semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping

itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha

syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar

yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori

Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya

sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh

pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada

tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR

namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah

masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada

kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori

ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di

tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc

charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan

internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)

Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR

yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik

zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini

57

Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29

60

kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR

yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan

implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58

Peluang dari

implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan

masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan

memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas

jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu

mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang

merangkai aktivitas sosial dengan bisnis

CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena

sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat

keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR

ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah

(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan

adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu

dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan

syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa

pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut

justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana

masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya

58

Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom

20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah

61

kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak

perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya

3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan

Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu

yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom

Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima

manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang

tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan

Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah

Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut

terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama

perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para

kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut

dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan

syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan

yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan

perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu

62

kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan

yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut

Kepada pihak Bank

1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan

kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)

2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang

positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR

5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin

6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR

1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR

yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu

2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang

dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi

keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai

mitra keuangan BapakIbuSaudarai

63

3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya

pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah

membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan

produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah

Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak

Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu

tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan

bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan

CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan

syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap

kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di

beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima

oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah

tersebut kepada perbankan syariah

Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian

banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR

dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh

Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan

64

Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan

pendapat yang sama yakni

ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang

diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan

CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari

Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal

saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak

yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra

perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang

berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun

dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya

saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank

syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum

menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan

untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59

Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni

Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia

mengatakan bahwa

ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis

bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo

pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di

panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial

biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana

sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui

adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan

dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut

memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti

59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada

1 juli 2019

65

Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa

setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih

merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan

perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk

jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai

mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan

banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang

tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk

yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut

memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta

bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra

keuanganrdquo 60

Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah

ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru

mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-

anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui

adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang

ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang

signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih

memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat

langsung digunakan61

Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan

menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya

60

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret

2019 61

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

66

banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola

sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk

saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah

karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk

membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo

Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan

rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti

disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan

lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan

segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi

perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62

Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya

memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya

agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih

giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa

terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para

nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra

keuangannyardquo

Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu

ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa

sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang

merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh

sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan

dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah

ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak

62

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

67

perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan

perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat

untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga

menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-

produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63

Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan

Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba

juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan

yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah

Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima

bantuan dana CSR mengatakan

ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena

keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan

bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut

membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena

baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu

pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64

Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan

yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang

lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba

63

Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret

2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara

Pada 13 Maret 2019

68

membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra

keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo

Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah

ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra

keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya

pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR

tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi

banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan

seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan

syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65

Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan

bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida

ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan

4 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada

pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang

melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan

Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar

diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala

dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line

dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya

65

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada

14 Maret 2019

69

pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah

dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat

tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam

menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka

Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa

pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini

memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain

menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada

pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya

yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam

pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu

dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja

perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu

oleh pihak pusat

Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota

bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu

diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa

mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan

langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya

70

pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek

terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap

liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat

dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya

mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat

mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi

lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa

ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih

lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk

di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan

citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk

mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka

andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak

tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap

bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak

apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah

dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus

mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan

sendiri dirumah

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak

pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan

positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku

pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di

kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode

Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate

Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line

dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para

nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan

menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan

belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka

perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk

mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya

Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan

72

salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang

Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang

terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai

bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah

kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah

merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian

dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini

menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan

Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-

produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba

Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak

belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih

perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu

adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak

nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang

digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum

dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja

B SARAN

1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR

yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu

73

2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan

syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam

keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan

syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan

syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu

74

DAFTAR PUSTAKA

Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta

Kencana 2010

AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung

Alfabeta

Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja

Grafindo Persada

Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif

Dengan Nuivo Jakarta Kencana

Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press

Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta

PrenadaMedia Group

Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014

Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi

Bandung ALFABETA 2014

Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada

Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group

Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema

Insana Press 2001

Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat

dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta

Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz

Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas

Surabaya CvSarana Media Advertising

75

Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu

Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan

Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung

PT Refika Aditama 2014

Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana

Prenadamedia Group 2009

Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga

Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta

Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era

Globalisasi Bandung Alfabeta

Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta

2010

Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane

wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank

Rakyat Indonesia TBK

Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015

Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta

ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019

Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO

26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik

IndustriVol15 No2 94

Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional

Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University

Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business

Vol17 No 11

76

Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi

Institut Agama Islam Negerii Bengkulu

Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative

Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal

Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010

Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14

Maret 2019

FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara

pada 1 juli 2019

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07

Maret 2019

Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR

Wawancara Pada 14 Maret 2019

Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara

Pada 14 Maret 2019

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

Page 5: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana

v

vi

MOTTO

ldquo Orang Yang Hebat Adalah Orang Yang Mampu Menahan Amarah Dan

Egonya Serta Selalu Bersabar Dalam Setiap Tindakkannyardquo

(Nola Septia Sari)

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur beriring dorsquoa dengan hati yang tulus kupersembahkan karya

yang sangat sederhana ini yang telah kuraih dengan suka duka serta Rasa

Terimakasihku kepada

Kedua orang tuaku Ayahanda (Sapri) dan Ibunda (Masna) yang selalu memberikan aku tempat ternyaman untuk mengadu motivasi terhebat Nasehat Terbaik pelajaran terbaik serta doa unttukku demi tercapainya keberhasilanku

Ayuk ndash kakak aku tersayang (Lastri dan Peri Afdilah) yang selalu memberikan kebahagiaan dari hal apapun

Kedua pembimbing skripsiku (Bapak Idwal dan Bapak Zaini Darsquoun) Serta Pembimbing Akademikku (Ibu Desi Isnaini )) yang telah memberikan banyak waktu ilmu perhatian dan masukan selama aku menyelesaikan skripsiku

Untuk Bapak dan Ibu Kades yang selalu jadi orang tua kedua setelah kedua rang tuaku ( Bapak Made Rayarto dan Ibu Desi Rayarto) yang selalu memberi banyak waktu dan masukkan untukku

Sahabat terbaikku (Renny Agustina ) yang selalu mendoakanku

Untuk seseorang yang spesial yang selalu menemaniku

Untuk Teman-teman Terbaikku ( NurmalinaIsmawati) terima kasih karena selalu mendoakanku dan mendukungku serta menemaniku selama menyelesaikan skripsiku

Keluarga Besar KKN 108 Desa Air Petai yang telah memberikanku support

Untuk Keluarga Besar Perbankan Syariah (PBS A) Angkatan 2015

Untuk keluarga FEBI IAIN Bengkulu dan Almamaterku Tercinta Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

viii

ABSTRAK

rdquo Analisis Dampak Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan

Menggunakan Metode Tripple Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah

Kota Bengkulurdquo

(Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)

Oleh Nola Septia Sari NIM 1516140001

Persoalan dalam penelitian ini adalah bagaimana Dampak pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple

Bottom Line Dapat memberikan dampak terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah

Kota Bengkulu Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Yang mana tujuan

penelitian ini untuk mengetahui Bagaimana Analisis dari Dampak yang di dapat

oleh pihak Perbankan syariah atas pelaksanaan Corporate Social Resposibility

(CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple Bottom Line terhadap Nasabah di

Perbankan Syariah kota Bengkulu Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

kualitatif dengan melakukan wawancara kepada pihak bank syariah mandiri dan 6

informan selaku nasabah yang menerima bantuan Corporate Social

Responsibility (CSR) dari Perbankan Syariah kota bengkulu Dan dari hasil

penelitian yang dilakukan oleh penulis atas pengamatan dan wawancara langsung

terhadap pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan nasabah penerima

bantuan CSR dari pihak Perbankan Syariah Ternyata CSR itu sendiri memberi

dampak yang baik bagi pihak perusahaan yang mana selain citra perusahaan

menjadi bagus pihak nasabah juga menjadi lebih percaya terhadap perusahaan

sehingga berdampak bagus bagi kelangsungan perusahaan di kemudian hari dan

dari 6 Informan yang diwawancarai yang tersebar diberbagai titik di kota

bengkulu ternyata 5 informan menjawab hampir sama yang mana dengan adanya

CSR tersebut ternyata sangat berdampak positif bagi pihak perbankan syariah

karena selain mereka merasa diperhatikan hal tersebut juga menumbuhkan rasa

aman dan nyaman sehingga berdampak pada keputusan mereka untuk terus

menggunakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan mereka Sementara satu

diantara informan tersebut memang belum merasa tertarik menggunakan jasa

perbankan syariah lebih lanjut karena lebih nyaman menyimpan sendiri uangnya

dirumah

Kata Kunci Dampak dan Pelaksanaan

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Alah SWT atas segala nikmat dan karunianya

sehingga penulis menyelesaikan skrispi yang berjudul ldquoPemahaman Masyarakat

Kota Bengkulu Terhadap Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dalam

Pengawasan Dan Perlindungan Konsumenrdquo Shalawat dan salam semoga

senantiasa dilimpahkan pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang

menjadi uswatun hasanah bagi kita semua Amin

Penyusunan skrispsi ini untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh selar Sarjana Ekonomi (SE) pada Program Studi Perbankan Syariah

Jurusan Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu Dalam proses penyusunan skripsi ini

penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak Dalam kesempatan ini izinkan

penulis mengucapkan rasa terima kasih teriring doa semoga menjadi amal ibadah

dan mendapat balasan dari Allah SWT kepada

1 Prof Dr H Sirajuddin M MAgMH Rektor IAIN Bengkulu

2 Dr Asnaini MA Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

3 Yosy Arisandy MM Ketua Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

4 Desi Isnaini MA Ketua Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

x

5 DR H M Zaini Da‟un MM Pembimbing I dan Bapak IDWAL B MA

Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan motivasi semangat dan

arahan dengan penuh kesabaran

6 Kedua Orang Tua Sapri dan Masna yang selalu mendoa‟kan kesuksesan

penulis

7 Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan berbagai ilmunya dengan

penuh keikhlasan

8 Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan pelayanan dengan baik dalam

hal adminitrasi

9 Semua pihak yang telah memabantu dalam penulisan skripsi ini

Dalam Penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak

kelemahan dan kekurangan dari berbagai sisi Oleh karena itu penulis mohon

maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi

kesempurnaan penulis kedepan

Bengkulu Maret 2019M

Jumadil Akhir 1440H

Nola Septia Sari

NIM 1516140001

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

SURAT PERNYATAAN PLAGIAT ii

SURAT PERNYATAAN iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv

HALAMAN PENGESAHAN v

MOTTO vi

PERSEMBAHAN vii

ABSTRAK viii

KATA PENGANTAR ix

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Batasan Masalah 6

C Rumusan Masalah 7

D Tujuan Masalah 7

E Kegunaan Penelitian 7

F Penelitian Terdahulu 8

G Metode Penelitian 13

1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 13

2 Waktu dan Lokasi Penelitian 14

3 SubjekInforman Penelitian 15

4 Tekhnik Penentuan Informan 15

5 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data16

6 Teknik Analisis Data17

H Sistematika Penulisan19

BAB II KAJIAN TEORI

A Corporate Social Responsibility (CSR) 22

1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) 22

2 Ruang Lingkup CSR 35

3 Metode Tripple Bottom Line 40

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Kota Bengkulu 43

1 Sejarah Kota Bengkulu 43

2 Letak Geografi Kota Bengkulu 47

3 Pemerintahan Administratif50

B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu51

xii

1 Bank Muamalat 51

2 Bank Syariah Mandiri 52

3 Bank BRI Syariah 53

4 Bank BNI Syariah 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 56

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di Perbankan

syariah Kota Bengkulu 55

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah58

3 Dampak dan kendala Pelaksanaan CSR menggunakan

metode tripple bottom line di Perbankan

Syariah61

B Pembahasan68

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 72

B Saran 72

DAFTAR PUSTAKA 74

LAMPIRAN ndash LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Bengkulu 54

Tabel 1 2 Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan 55

xiv

DAFTAR GAMBAR

Daftar Gambar 11 Pengertian CSR37

Daftar Gambar 11 Ruang Lingkup CSR38

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul

Lampiran 2 Check Plagiarism Judul

Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal

Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa

Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi

Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi

Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi

Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul

Lampiran 9 Pedoman Wawancara

Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian

Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu

Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian

Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji

Lampiran 16 Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam

mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada

kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya

maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki

oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang

dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate

Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya

perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh

kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah

am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang

mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1

Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan

berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam

melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata

berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan

atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang

1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal177

2

timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka

yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai

kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara

manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak

positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan

investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR

bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)

dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya

berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya

masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti

Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum

Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang

tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru

dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an

seperti firman Allah dalam

QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56

2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal178

3

Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk

Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman

dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (

Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk

berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu

sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah

dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali

melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian

masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan

Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh

penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan

berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank

bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek

tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap

keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan

pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah

Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika

ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom

Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom

Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan

kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari

3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

4

kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada

kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak

diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang

mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social

ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa

mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan

lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak

bisa terpisahkan5

Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi

lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat

ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial

(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat

sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat

charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan

keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi

kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi

politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan

strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara

Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi

objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam

4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

5

melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan

Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan

adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan

nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal

perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di

BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan

Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar

pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal

Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines

yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan

(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6

Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018

mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas

Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama

Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari

pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina

mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate

Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota

6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

6

bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan

syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan

terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di

kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak

perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta

memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7

Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah

merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen

komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau

keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan

yang diharapkan8

Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk

mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple

Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

B Batasan Masalah

Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas

Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal74

7

Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada

Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari

Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

C Rumusan Masalah

1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)

Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan

Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu

D Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan

CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

E Kegunaan Penelitian

8

1 Kegunaan Teoritisakademik

a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah

keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah

pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya

memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat

khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di

dalam tubuh perbankan syariah

2 Kegunaan Praktis

a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam

mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau

tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan

lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR

tersebut bagi masyarakat

b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan

pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan

penelitian terdahulu

c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan

berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang

profesional

F Penelitian Terdahulu

9

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama

Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif

Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai

bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang

mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya

tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan

masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid

Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan

CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif

dan pendekatan deskriptif

Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan

dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai

pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi

metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan

(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif

Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan

dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam

9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii

Bengkulu2017

10

penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai

bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank

Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa

besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan

Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu

Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka

Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis

Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil

Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis

ISO 2600010

Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling

berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor

yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini

dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan

metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana

data primer diperoleh melalui kuisioner

10

Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)

Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal

Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94

11

Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang

akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana

dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu

perusahaan usaha Kecil menengah

Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan

penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang

digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada

penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian

kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian

terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000

mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan

Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam

penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada

bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta

faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut

Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat

seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode

Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia

Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo

12

Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe

Russia And Tunisia An Introductionrdquo11

Dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam

hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia

terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan

wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif

Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia

menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat

mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west

Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat

sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang

akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari

penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan

Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada

dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti

hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode

kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti

11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective

Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite

Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11

13

menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya

sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan

Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat

internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan

penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana

dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang

mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap

perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat

terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah

terhadap lembaga keuangan tersebut

G Metode Penelitian

1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field

Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung

ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian

yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau

lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun

perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa

14

menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau

menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika

meninjau ke lokasi penelitian12

b Pendekatan penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif

merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan

untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai

metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat

penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena

yang sesuai dengan konteks13

2 Lokasi Dan Waktu Penelitian

a Lokasi Penelitian

1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan

Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu

38223

2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari

kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan

Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian

12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-

Ruzz2016) Hal30

15

ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak

yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke

Masyarakat

b Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan

1 juli 2019

3 Informan Penelitian

Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota

Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya

dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan

dan selama penelitian berlangsung

4 Tekhnik Penentuan Informan

Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang

digunakan adalah tekhnik

a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria

tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik

penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk

menjawab masalah penelitian

b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya

Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai

data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah

16

mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat

dikembangkan Minimal 5 informan

Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara

langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan

mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian

yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang

menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari

pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

a Sumber Data

1) Data Primer

Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan

wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR

dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

2) Data Sekunder

Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan

kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah

berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi

lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social

Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang

Nasabah

17

b Teknik Pengumpulan Data

1) Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan

dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan

pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang

merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari

Perbankan Syariah kota Bengkulu

2) Wawancara

Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan

kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan

yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota

Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan

3) Studi Kepustakaan

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang

diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep

atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan

Loyalitas seorang konsumen atau nasabah

6 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang

dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai

18

dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14

Oleh karena itu

dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah

hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data

kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian

deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif

diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat

berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan

perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas

batas-batasnya15

Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti

yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat

mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan

objektivitas data penelitian16

Adapun teknik analisis data pada penelitian

ini adalah sebagai berikut

1 Reduksi Data

Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk

laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan

membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi

diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema

konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang

14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana

2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran

Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal

23

16

Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media

Group2013) Hal124

19

lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk

mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang

diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan

difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang

lebih tajam terhadap hasil penelitian

2 Penyajian data

Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian

data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti

table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga

berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan

sejenisnya17

H Sistematika Penulisan

Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan

sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya

akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam

laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa

sub bab antara lain

Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang

menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan

masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk

17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245

20

membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk

menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian

penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi

terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang

berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian

subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik

analisis data dan terakhir sistematika penulisan

Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya

menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature

Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas

Nasabah

Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan

mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak

Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah

Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah

Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian

dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi

ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan

menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan

Syariah Kota Bengkulu

21

Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan

merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok

masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah

22

BAB II

KAJIAN TEORI

A Corporate Social Responsibility (CSR)

1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan

termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang

mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan

memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional

perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18

Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan

sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak

perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak

istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate

philanthropycorporate giving corporate community involvement

community relations community affairs community develoment

corporate responsibility global citizenship and corporate social

mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)

Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan

pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan

kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham

18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

23

masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia

juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari

kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan

perundang-undangan yang ada

ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan

dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19

Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk

mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai

sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang

akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan

kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada

kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan

oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan

karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis

CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin

tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian

yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR

di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit

19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 28

24

agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu

sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara

praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika

dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20

Dalam

pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang

dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan

sedekah21

Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council

for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai

Continuing commitment by business to behave etchically and contribute

to economic development while improving the quality of life f the

workforce and their families as will as of the local community and

society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus

bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk

peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup

dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas

kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22

20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social

Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi

XIII 2010) Hal 3 21

Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

25

Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli

Menurut Schnerhorm

CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu

kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara

mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari

kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan

kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam

interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan

prinsip sukarela dan kemitraan23

Menurut Hartman yakni

CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan

terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis

sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-

kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta

kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan

operasional dan stategis24

Menurut Carrol

CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar

meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta

konstribusi pada isu social

Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR

merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang

ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna

pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian

terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah

23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

26

keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi

masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional

perusahaan

Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah

suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka

sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik

eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft

Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang

sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang

juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan

masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017

Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi

undang-undang

Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam

peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-

undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR

tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut

25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

27

Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya

mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi

terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang

Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66

ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan

perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan

lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan

uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26

1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup

lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi

perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan

Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang

menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan

sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang

akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53

28

2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas

Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan

pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang

ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya

berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme

pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan

Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung

jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan

rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan

Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali

ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo

3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur

CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban

melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15

huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab

sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap

perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang

serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya

masyarakat setempat

29

4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur

tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama

ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR

Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak

Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin

sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat

sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo

5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan

Batubara

UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat

tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan

masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa

ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha

Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan

pemberdayaan masyarakatrdquo

Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan

masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat

baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat

kehidupannyardquo

6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

30

PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP

ini menjelaskan lebih lanjut

Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan

perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan

kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang

diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan

dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu

sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan

sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try

and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27

Hal

itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial

yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan

melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang

ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan

nasabah terhadap pihak bank28

Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya

benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam

islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata

c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat

melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian

27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal83

28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung

Alfabeta2014) Hal 129

31

pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan

pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga

diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari

ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat

memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan

dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara

keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul

yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana

perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang

harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga

kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara

menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR

tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu

sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas

Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana

kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan

kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu

sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan

CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders

berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan

yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga

meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian

32

mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran

pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan

(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada

tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)

kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat

lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan

baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks

ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant

menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus

diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor

produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau

tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan

bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar

kesepakatan bersama bukan sepihak

Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara

akademik punya substansi yang sama29

Bahkan ada beberapa frase lain yang

digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai

makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work

community building community capacity building commuinty development

community participation ecologically asset-based community development

faith-based community development political participatory development dan

29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan

Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40

33

social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu

proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang

lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak

yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula

menurut Rappaport pemberdayaan30

adalah suatu cara dengan mana rakyat

organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas

kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi

keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang

terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31

Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat

dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32

Artinya adalah pemberdayaan

yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya

manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan

akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri

Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan

kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk

menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya

berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan

30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32

Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi

(Bandung Alfabeta 2010) h 82

34

masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan

kehidupannya33

Gambar 11

Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility

33

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28

BUAH DARI PEMAHAMAN

AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA

ADALAH MILIK ALLAH SWT

CSR CSI

Corprate

Social

Investment

AMAL

Pemberdayaan

Pemberian

Perusahaan

Kedermawanan

Sosial

Relasi

Kemasyarakatan

perusahaan

Pengembangan

Masyarakat

35

I Ruang Lingkup CSR34

Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan

para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan

perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan

mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai

keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-

kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan

harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya

yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap

stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas

usahanya35

CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap

kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok

dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi

(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu

kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja

organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai

berikut36

34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis

Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181

36

Gambar 12

Sumber Griffin amp Ebert 2003 119

Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya

a Pelanggan

Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk

melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar

menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan

mempertahankan kualitas produk yang dijual

b Karyawan

Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan

perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap

pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar

manusiawi

c Investor

Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap

para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang

Karyawan

Korporasi

Komunitas

Lokal

Pelanggan

Penanam

Pemasok

37

pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya

mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi

hak-hak dan investasi para pemegang saham

d Pemasok

Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan

memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan

berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling

menguntungkan dengan pemasoknya

e Komunitas Lokal

Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada

komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus

melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak

komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan

sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat

mereka menjalankan bisnisnya

Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya

menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab

terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin

dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37

37

Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal183

38

a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan

Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu

perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan

masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan

manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap

lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara

polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan

sebagainya38

b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen

Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua

kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga

secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen

penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu

perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan

kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39

1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman

2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar

3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang

berkaitan dengan suatu prduk

4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli

38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15

39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48

39

CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan

pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri

maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana

berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari

aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja

CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40

Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung

jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari

aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan

beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial

timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat

dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena

perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41

1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak

Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang

bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP

perdata

2) Tanggung jawab karena undang-undang

Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus

memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada2011) Hal270 41

Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 68

40

seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang

lingkungan hidup dan lain sebaginya

Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan

perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu

hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan

Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri

yang salin bersaing satu sama lainnya42

J Metode Triplle Bottom Line

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan

yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh

Eklington Profit people planet

1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan

menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus

berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan

untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh

untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan

produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan

mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai

tambah semaksimal mungkin

2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap

kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar

perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan

karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan

kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai

bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan

42

Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219

41

perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-

besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi

pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan

serta penguatan kapasitas ekonomi lokal

3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan

adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat

lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada

perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap

lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya

penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta

pengembangan pariwisata (ekoturisme)43

Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah

pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih

dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini

merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan

sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan

Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social

Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen

perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah

kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna

mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan

dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada

Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan

menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU

No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM

dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja

43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari

jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

42

ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators

) Kinerja sosial (social indicators)44

44

httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

43

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Gambaran Umum Kota Bengkulu

1 Sejarah Kota Bengkulu45

Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi

Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali

ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang

Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota

Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-

kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang

terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit

sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo

Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat

Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka

memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang

yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke

Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja

Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran

(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra

Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak

45

Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

44

mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan

Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading

Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru

saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam

suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri

Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu

yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut

Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah

perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam

perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan

lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan

membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang

ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya

kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang

akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut

masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun

1615 masehi

Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang

sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk

Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan

membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading

Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari

45

Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut

berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya

perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris

menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh

Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The

Caesar The Resolution dan The Defance46

Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan

Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England

Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan

dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai

dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran

Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort

Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran

tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran

Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke

Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC

nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas

di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau

memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan

syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat

Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim

46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

46

disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu

dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut

Bengkulu

Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat

pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan

Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan

Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran

untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak

sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa

Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan

Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah

DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi

ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan

sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu

menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi

menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya

Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam

Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa

setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota

Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading

47

Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan

Kenangan)rdquo47

2 Letak Geografis Kota Bengkulu48

Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur

dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini

merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan

batas-batas wilayah sebagai berikut

Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat

Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan

Sebelah selatan Provinsi Lampung

sebelah barat Samudra Indonesia

Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini

Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi

atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau

Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)

Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra

Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah

selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk

kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam

47

Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48

Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049

48

sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)

digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan

pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat

22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau

lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain

Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau

Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega

Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas

5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya

relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari

22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano

yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang

masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni

kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi

menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat

otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah

kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355

kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten

yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur

Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu

wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu

49

Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang

hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan

Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai

A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-

119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi

Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat

C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara

berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata

265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara

925 mb dan penguapan 1268 mm49

Lintang Selatan serta

Bujur Timur50

Tabel 1 1

Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu

Kecamatan Luas Persentase

1 Selebar 4636 3056

2 Kampung Melayu 2314 1525

3 Gading Cempaka 1442 951

4 Ratu Agung 1102 726

5 Ratu Samban 284 187

6 Singaran Pati 1444 952

49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5

50

7 Teluk Segara 276 182

8 Sungai Serut 1253 892

9 Muara Bangkahulu 2318 1528

Bengkulu 15170 10000

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

3 Pemerintahan Adminstratif

Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi

menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak

positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi

pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar

pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien

sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai

tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara

kelurahan berjumlah 6751

Tabel 1 2

Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan

Kecamatan Kelurahan RWRK RT

1 Selebar 6 44 226

2 Kampung Melayu 6 28 141

3 Gading Cempaka 5 30 126

4 Ratu Agung 8 37 167

51

BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18

51

5 Ratu Samban 9 28 92

6 Singaran Pati 6 37 135

7 Teluk Segara 13 31 97

8 Sungai Serut 7 22 80

9 Muara Bangkahulu 7 31 149

Bengkulu 67 288 1213

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu

1 Bank Muamalat KC Bengkulu

PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan

dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18

September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad

Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah

pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui

pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan

syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional

Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-

Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui

dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan

undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem

keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan

infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah

dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi

52

kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim

Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari

perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi

2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu

Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di

Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi

Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang

dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa

beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya

merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter

1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak

Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di

panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif

yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak

terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan

nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis

luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan

merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia

pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank

Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi

satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli

1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan

53

menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas

baru BSB 52

3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu

Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27

Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman

No51 A-B kelurahan Padang Jati53

Berawal dari akuisisi PT Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19

Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada

16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka

pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi

beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha

yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah

menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas

PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008

ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah

Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009

Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur

52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-

kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53

Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_

Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120

54

Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje

Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk

4 BNI Syariah Cabang Bengkulu

Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada

bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu

unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem

perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank

BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI

dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah

lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha

Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT

BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi

bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem

perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil

transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat

terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada

Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000

didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan

kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi

54

Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618

16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah

55

n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang

dan 31 Kantor Cabang Pembantu

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1 HASIL PENELITIAN

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan

Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah

kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan

penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai

dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk

melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo

yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan

yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55

Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai

berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana

dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan

melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana

pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana

cara dilaksanakan56

55

Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam

Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas

Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu

2011) Hal24

57

Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua

rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang

diinginkan

Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini

juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan

memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu

Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple

bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line

itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank

Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu

masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak

perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang

membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal

biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan

pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana

untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang

diperoleh perusahaan

Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak

rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan

58

pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang

disebut dengan ulang tahun

Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya

adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan

pendidikan

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah

CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan

syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang

telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang

semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah

hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya

Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang

menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank

syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik

karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun

kontribusinya dalam perekonomian nasional

Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan

memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara

Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya

59

terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi

juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57

Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan

semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping

itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha

syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar

yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori

Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya

sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh

pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada

tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR

namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah

masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada

kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori

ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di

tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc

charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan

internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)

Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR

yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik

zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini

57

Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29

60

kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR

yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan

implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58

Peluang dari

implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan

masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan

memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas

jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu

mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang

merangkai aktivitas sosial dengan bisnis

CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena

sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat

keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR

ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah

(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan

adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu

dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan

syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa

pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut

justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana

masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya

58

Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom

20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah

61

kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak

perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya

3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan

Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu

yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom

Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima

manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang

tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan

Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah

Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut

terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama

perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para

kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut

dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan

syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan

yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan

perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu

62

kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan

yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut

Kepada pihak Bank

1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan

kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)

2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang

positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR

5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin

6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR

1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR

yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu

2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang

dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi

keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai

mitra keuangan BapakIbuSaudarai

63

3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya

pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah

membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan

produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah

Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak

Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu

tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan

bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan

CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan

syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap

kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di

beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima

oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah

tersebut kepada perbankan syariah

Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian

banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR

dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh

Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan

64

Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan

pendapat yang sama yakni

ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang

diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan

CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari

Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal

saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak

yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra

perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang

berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun

dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya

saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank

syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum

menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan

untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59

Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni

Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia

mengatakan bahwa

ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis

bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo

pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di

panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial

biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana

sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui

adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan

dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut

memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti

59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada

1 juli 2019

65

Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa

setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih

merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan

perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk

jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai

mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan

banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang

tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk

yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut

memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta

bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra

keuanganrdquo 60

Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah

ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru

mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-

anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui

adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang

ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang

signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih

memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat

langsung digunakan61

Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan

menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya

60

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret

2019 61

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

66

banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola

sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk

saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah

karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk

membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo

Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan

rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti

disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan

lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan

segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi

perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62

Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya

memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya

agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih

giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa

terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para

nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra

keuangannyardquo

Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu

ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa

sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang

merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh

sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan

dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah

ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak

62

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

67

perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan

perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat

untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga

menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-

produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63

Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan

Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba

juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan

yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah

Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima

bantuan dana CSR mengatakan

ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena

keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan

bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut

membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena

baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu

pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64

Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan

yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang

lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba

63

Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret

2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara

Pada 13 Maret 2019

68

membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra

keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo

Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah

ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra

keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya

pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR

tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi

banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan

seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan

syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65

Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan

bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida

ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan

4 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada

pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang

melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan

Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar

diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala

dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line

dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya

65

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada

14 Maret 2019

69

pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah

dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat

tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam

menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka

Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa

pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini

memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain

menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada

pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya

yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam

pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu

dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja

perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu

oleh pihak pusat

Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota

bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu

diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa

mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan

langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya

70

pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek

terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap

liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat

dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya

mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat

mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi

lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa

ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih

lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk

di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan

citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk

mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka

andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak

tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap

bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak

apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah

dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus

mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan

sendiri dirumah

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak

pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan

positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku

pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di

kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode

Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate

Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line

dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para

nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan

menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan

belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka

perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk

mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya

Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan

72

salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang

Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang

terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai

bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah

kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah

merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian

dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini

menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan

Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-

produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba

Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak

belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih

perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu

adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak

nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang

digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum

dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja

B SARAN

1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR

yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu

73

2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan

syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam

keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan

syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan

syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu

74

DAFTAR PUSTAKA

Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta

Kencana 2010

AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung

Alfabeta

Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja

Grafindo Persada

Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif

Dengan Nuivo Jakarta Kencana

Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press

Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta

PrenadaMedia Group

Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014

Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi

Bandung ALFABETA 2014

Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada

Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group

Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema

Insana Press 2001

Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat

dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta

Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz

Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas

Surabaya CvSarana Media Advertising

75

Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu

Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan

Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung

PT Refika Aditama 2014

Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana

Prenadamedia Group 2009

Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga

Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta

Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era

Globalisasi Bandung Alfabeta

Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta

2010

Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane

wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank

Rakyat Indonesia TBK

Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015

Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta

ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019

Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO

26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik

IndustriVol15 No2 94

Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional

Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University

Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business

Vol17 No 11

76

Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi

Institut Agama Islam Negerii Bengkulu

Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative

Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal

Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010

Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14

Maret 2019

FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara

pada 1 juli 2019

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07

Maret 2019

Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR

Wawancara Pada 14 Maret 2019

Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara

Pada 14 Maret 2019

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

Page 6: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana

vi

MOTTO

ldquo Orang Yang Hebat Adalah Orang Yang Mampu Menahan Amarah Dan

Egonya Serta Selalu Bersabar Dalam Setiap Tindakkannyardquo

(Nola Septia Sari)

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur beriring dorsquoa dengan hati yang tulus kupersembahkan karya

yang sangat sederhana ini yang telah kuraih dengan suka duka serta Rasa

Terimakasihku kepada

Kedua orang tuaku Ayahanda (Sapri) dan Ibunda (Masna) yang selalu memberikan aku tempat ternyaman untuk mengadu motivasi terhebat Nasehat Terbaik pelajaran terbaik serta doa unttukku demi tercapainya keberhasilanku

Ayuk ndash kakak aku tersayang (Lastri dan Peri Afdilah) yang selalu memberikan kebahagiaan dari hal apapun

Kedua pembimbing skripsiku (Bapak Idwal dan Bapak Zaini Darsquoun) Serta Pembimbing Akademikku (Ibu Desi Isnaini )) yang telah memberikan banyak waktu ilmu perhatian dan masukan selama aku menyelesaikan skripsiku

Untuk Bapak dan Ibu Kades yang selalu jadi orang tua kedua setelah kedua rang tuaku ( Bapak Made Rayarto dan Ibu Desi Rayarto) yang selalu memberi banyak waktu dan masukkan untukku

Sahabat terbaikku (Renny Agustina ) yang selalu mendoakanku

Untuk seseorang yang spesial yang selalu menemaniku

Untuk Teman-teman Terbaikku ( NurmalinaIsmawati) terima kasih karena selalu mendoakanku dan mendukungku serta menemaniku selama menyelesaikan skripsiku

Keluarga Besar KKN 108 Desa Air Petai yang telah memberikanku support

Untuk Keluarga Besar Perbankan Syariah (PBS A) Angkatan 2015

Untuk keluarga FEBI IAIN Bengkulu dan Almamaterku Tercinta Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

viii

ABSTRAK

rdquo Analisis Dampak Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan

Menggunakan Metode Tripple Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah

Kota Bengkulurdquo

(Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)

Oleh Nola Septia Sari NIM 1516140001

Persoalan dalam penelitian ini adalah bagaimana Dampak pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple

Bottom Line Dapat memberikan dampak terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah

Kota Bengkulu Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Yang mana tujuan

penelitian ini untuk mengetahui Bagaimana Analisis dari Dampak yang di dapat

oleh pihak Perbankan syariah atas pelaksanaan Corporate Social Resposibility

(CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple Bottom Line terhadap Nasabah di

Perbankan Syariah kota Bengkulu Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

kualitatif dengan melakukan wawancara kepada pihak bank syariah mandiri dan 6

informan selaku nasabah yang menerima bantuan Corporate Social

Responsibility (CSR) dari Perbankan Syariah kota bengkulu Dan dari hasil

penelitian yang dilakukan oleh penulis atas pengamatan dan wawancara langsung

terhadap pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan nasabah penerima

bantuan CSR dari pihak Perbankan Syariah Ternyata CSR itu sendiri memberi

dampak yang baik bagi pihak perusahaan yang mana selain citra perusahaan

menjadi bagus pihak nasabah juga menjadi lebih percaya terhadap perusahaan

sehingga berdampak bagus bagi kelangsungan perusahaan di kemudian hari dan

dari 6 Informan yang diwawancarai yang tersebar diberbagai titik di kota

bengkulu ternyata 5 informan menjawab hampir sama yang mana dengan adanya

CSR tersebut ternyata sangat berdampak positif bagi pihak perbankan syariah

karena selain mereka merasa diperhatikan hal tersebut juga menumbuhkan rasa

aman dan nyaman sehingga berdampak pada keputusan mereka untuk terus

menggunakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan mereka Sementara satu

diantara informan tersebut memang belum merasa tertarik menggunakan jasa

perbankan syariah lebih lanjut karena lebih nyaman menyimpan sendiri uangnya

dirumah

Kata Kunci Dampak dan Pelaksanaan

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Alah SWT atas segala nikmat dan karunianya

sehingga penulis menyelesaikan skrispi yang berjudul ldquoPemahaman Masyarakat

Kota Bengkulu Terhadap Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dalam

Pengawasan Dan Perlindungan Konsumenrdquo Shalawat dan salam semoga

senantiasa dilimpahkan pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang

menjadi uswatun hasanah bagi kita semua Amin

Penyusunan skrispsi ini untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh selar Sarjana Ekonomi (SE) pada Program Studi Perbankan Syariah

Jurusan Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu Dalam proses penyusunan skripsi ini

penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak Dalam kesempatan ini izinkan

penulis mengucapkan rasa terima kasih teriring doa semoga menjadi amal ibadah

dan mendapat balasan dari Allah SWT kepada

1 Prof Dr H Sirajuddin M MAgMH Rektor IAIN Bengkulu

2 Dr Asnaini MA Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

3 Yosy Arisandy MM Ketua Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

4 Desi Isnaini MA Ketua Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

x

5 DR H M Zaini Da‟un MM Pembimbing I dan Bapak IDWAL B MA

Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan motivasi semangat dan

arahan dengan penuh kesabaran

6 Kedua Orang Tua Sapri dan Masna yang selalu mendoa‟kan kesuksesan

penulis

7 Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan berbagai ilmunya dengan

penuh keikhlasan

8 Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan pelayanan dengan baik dalam

hal adminitrasi

9 Semua pihak yang telah memabantu dalam penulisan skripsi ini

Dalam Penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak

kelemahan dan kekurangan dari berbagai sisi Oleh karena itu penulis mohon

maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi

kesempurnaan penulis kedepan

Bengkulu Maret 2019M

Jumadil Akhir 1440H

Nola Septia Sari

NIM 1516140001

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

SURAT PERNYATAAN PLAGIAT ii

SURAT PERNYATAAN iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv

HALAMAN PENGESAHAN v

MOTTO vi

PERSEMBAHAN vii

ABSTRAK viii

KATA PENGANTAR ix

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Batasan Masalah 6

C Rumusan Masalah 7

D Tujuan Masalah 7

E Kegunaan Penelitian 7

F Penelitian Terdahulu 8

G Metode Penelitian 13

1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 13

2 Waktu dan Lokasi Penelitian 14

3 SubjekInforman Penelitian 15

4 Tekhnik Penentuan Informan 15

5 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data16

6 Teknik Analisis Data17

H Sistematika Penulisan19

BAB II KAJIAN TEORI

A Corporate Social Responsibility (CSR) 22

1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) 22

2 Ruang Lingkup CSR 35

3 Metode Tripple Bottom Line 40

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Kota Bengkulu 43

1 Sejarah Kota Bengkulu 43

2 Letak Geografi Kota Bengkulu 47

3 Pemerintahan Administratif50

B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu51

xii

1 Bank Muamalat 51

2 Bank Syariah Mandiri 52

3 Bank BRI Syariah 53

4 Bank BNI Syariah 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 56

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di Perbankan

syariah Kota Bengkulu 55

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah58

3 Dampak dan kendala Pelaksanaan CSR menggunakan

metode tripple bottom line di Perbankan

Syariah61

B Pembahasan68

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 72

B Saran 72

DAFTAR PUSTAKA 74

LAMPIRAN ndash LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Bengkulu 54

Tabel 1 2 Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan 55

xiv

DAFTAR GAMBAR

Daftar Gambar 11 Pengertian CSR37

Daftar Gambar 11 Ruang Lingkup CSR38

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul

Lampiran 2 Check Plagiarism Judul

Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal

Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa

Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi

Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi

Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi

Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul

Lampiran 9 Pedoman Wawancara

Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian

Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu

Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian

Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji

Lampiran 16 Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam

mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada

kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya

maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki

oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang

dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate

Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya

perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh

kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah

am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang

mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1

Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan

berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam

melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata

berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan

atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang

1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal177

2

timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka

yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai

kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara

manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak

positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan

investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR

bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)

dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya

berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya

masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti

Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum

Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang

tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru

dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an

seperti firman Allah dalam

QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56

2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal178

3

Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk

Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman

dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (

Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk

berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu

sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah

dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali

melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian

masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan

Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh

penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan

berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank

bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek

tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap

keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan

pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah

Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika

ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom

Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom

Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan

kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari

3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

4

kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada

kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak

diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang

mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social

ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa

mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan

lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak

bisa terpisahkan5

Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi

lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat

ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial

(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat

sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat

charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan

keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi

kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi

politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan

strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara

Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi

objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam

4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

5

melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan

Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan

adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan

nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal

perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di

BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan

Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar

pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal

Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines

yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan

(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6

Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018

mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas

Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama

Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari

pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina

mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate

Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota

6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

6

bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan

syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan

terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di

kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak

perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta

memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7

Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah

merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen

komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau

keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan

yang diharapkan8

Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk

mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple

Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

B Batasan Masalah

Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas

Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal74

7

Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada

Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari

Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

C Rumusan Masalah

1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)

Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan

Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu

D Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan

CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

E Kegunaan Penelitian

8

1 Kegunaan Teoritisakademik

a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah

keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah

pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya

memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat

khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di

dalam tubuh perbankan syariah

2 Kegunaan Praktis

a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam

mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau

tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan

lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR

tersebut bagi masyarakat

b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan

pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan

penelitian terdahulu

c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan

berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang

profesional

F Penelitian Terdahulu

9

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama

Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif

Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai

bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang

mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya

tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan

masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid

Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan

CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif

dan pendekatan deskriptif

Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan

dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai

pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi

metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan

(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif

Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan

dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam

9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii

Bengkulu2017

10

penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai

bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank

Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa

besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan

Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu

Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka

Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis

Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil

Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis

ISO 2600010

Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling

berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor

yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini

dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan

metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana

data primer diperoleh melalui kuisioner

10

Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)

Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal

Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94

11

Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang

akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana

dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu

perusahaan usaha Kecil menengah

Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan

penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang

digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada

penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian

kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian

terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000

mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan

Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam

penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada

bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta

faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut

Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat

seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode

Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia

Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo

12

Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe

Russia And Tunisia An Introductionrdquo11

Dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam

hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia

terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan

wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif

Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia

menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat

mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west

Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat

sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang

akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari

penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan

Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada

dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti

hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode

kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti

11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective

Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite

Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11

13

menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya

sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan

Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat

internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan

penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana

dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang

mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap

perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat

terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah

terhadap lembaga keuangan tersebut

G Metode Penelitian

1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field

Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung

ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian

yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau

lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun

perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa

14

menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau

menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika

meninjau ke lokasi penelitian12

b Pendekatan penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif

merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan

untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai

metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat

penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena

yang sesuai dengan konteks13

2 Lokasi Dan Waktu Penelitian

a Lokasi Penelitian

1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan

Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu

38223

2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari

kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan

Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian

12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-

Ruzz2016) Hal30

15

ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak

yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke

Masyarakat

b Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan

1 juli 2019

3 Informan Penelitian

Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota

Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya

dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan

dan selama penelitian berlangsung

4 Tekhnik Penentuan Informan

Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang

digunakan adalah tekhnik

a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria

tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik

penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk

menjawab masalah penelitian

b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya

Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai

data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah

16

mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat

dikembangkan Minimal 5 informan

Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara

langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan

mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian

yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang

menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari

pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

a Sumber Data

1) Data Primer

Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan

wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR

dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

2) Data Sekunder

Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan

kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah

berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi

lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social

Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang

Nasabah

17

b Teknik Pengumpulan Data

1) Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan

dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan

pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang

merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari

Perbankan Syariah kota Bengkulu

2) Wawancara

Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan

kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan

yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota

Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan

3) Studi Kepustakaan

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang

diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep

atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan

Loyalitas seorang konsumen atau nasabah

6 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang

dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai

18

dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14

Oleh karena itu

dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah

hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data

kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian

deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif

diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat

berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan

perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas

batas-batasnya15

Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti

yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat

mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan

objektivitas data penelitian16

Adapun teknik analisis data pada penelitian

ini adalah sebagai berikut

1 Reduksi Data

Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk

laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan

membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi

diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema

konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang

14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana

2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran

Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal

23

16

Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media

Group2013) Hal124

19

lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk

mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang

diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan

difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang

lebih tajam terhadap hasil penelitian

2 Penyajian data

Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian

data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti

table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga

berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan

sejenisnya17

H Sistematika Penulisan

Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan

sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya

akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam

laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa

sub bab antara lain

Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang

menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan

masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk

17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245

20

membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk

menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian

penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi

terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang

berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian

subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik

analisis data dan terakhir sistematika penulisan

Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya

menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature

Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas

Nasabah

Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan

mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak

Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah

Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah

Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian

dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi

ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan

menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan

Syariah Kota Bengkulu

21

Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan

merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok

masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah

22

BAB II

KAJIAN TEORI

A Corporate Social Responsibility (CSR)

1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan

termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang

mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan

memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional

perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18

Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan

sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak

perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak

istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate

philanthropycorporate giving corporate community involvement

community relations community affairs community develoment

corporate responsibility global citizenship and corporate social

mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)

Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan

pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan

kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham

18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

23

masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia

juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari

kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan

perundang-undangan yang ada

ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan

dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19

Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk

mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai

sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang

akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan

kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada

kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan

oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan

karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis

CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin

tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian

yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR

di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit

19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 28

24

agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu

sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara

praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika

dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20

Dalam

pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang

dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan

sedekah21

Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council

for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai

Continuing commitment by business to behave etchically and contribute

to economic development while improving the quality of life f the

workforce and their families as will as of the local community and

society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus

bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk

peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup

dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas

kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22

20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social

Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi

XIII 2010) Hal 3 21

Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

25

Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli

Menurut Schnerhorm

CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu

kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara

mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari

kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan

kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam

interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan

prinsip sukarela dan kemitraan23

Menurut Hartman yakni

CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan

terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis

sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-

kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta

kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan

operasional dan stategis24

Menurut Carrol

CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar

meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta

konstribusi pada isu social

Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR

merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang

ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna

pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian

terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah

23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

26

keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi

masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional

perusahaan

Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah

suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka

sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik

eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft

Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang

sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang

juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan

masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017

Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi

undang-undang

Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam

peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-

undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR

tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut

25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

27

Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya

mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi

terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang

Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66

ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan

perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan

lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan

uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26

1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup

lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi

perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan

Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang

menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan

sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang

akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53

28

2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas

Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan

pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang

ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya

berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme

pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan

Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung

jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan

rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan

Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali

ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo

3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur

CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban

melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15

huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab

sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap

perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang

serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya

masyarakat setempat

29

4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur

tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama

ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR

Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak

Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin

sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat

sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo

5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan

Batubara

UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat

tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan

masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa

ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha

Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan

pemberdayaan masyarakatrdquo

Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan

masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat

baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat

kehidupannyardquo

6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

30

PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP

ini menjelaskan lebih lanjut

Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan

perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan

kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang

diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan

dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu

sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan

sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try

and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27

Hal

itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial

yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan

melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang

ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan

nasabah terhadap pihak bank28

Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya

benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam

islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata

c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat

melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian

27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal83

28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung

Alfabeta2014) Hal 129

31

pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan

pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga

diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari

ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat

memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan

dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara

keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul

yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana

perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang

harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga

kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara

menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR

tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu

sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas

Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana

kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan

kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu

sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan

CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders

berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan

yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga

meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian

32

mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran

pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan

(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada

tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)

kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat

lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan

baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks

ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant

menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus

diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor

produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau

tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan

bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar

kesepakatan bersama bukan sepihak

Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara

akademik punya substansi yang sama29

Bahkan ada beberapa frase lain yang

digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai

makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work

community building community capacity building commuinty development

community participation ecologically asset-based community development

faith-based community development political participatory development dan

29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan

Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40

33

social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu

proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang

lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak

yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula

menurut Rappaport pemberdayaan30

adalah suatu cara dengan mana rakyat

organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas

kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi

keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang

terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31

Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat

dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32

Artinya adalah pemberdayaan

yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya

manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan

akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri

Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan

kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk

menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya

berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan

30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32

Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi

(Bandung Alfabeta 2010) h 82

34

masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan

kehidupannya33

Gambar 11

Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility

33

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28

BUAH DARI PEMAHAMAN

AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA

ADALAH MILIK ALLAH SWT

CSR CSI

Corprate

Social

Investment

AMAL

Pemberdayaan

Pemberian

Perusahaan

Kedermawanan

Sosial

Relasi

Kemasyarakatan

perusahaan

Pengembangan

Masyarakat

35

I Ruang Lingkup CSR34

Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan

para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan

perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan

mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai

keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-

kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan

harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya

yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap

stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas

usahanya35

CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap

kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok

dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi

(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu

kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja

organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai

berikut36

34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis

Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181

36

Gambar 12

Sumber Griffin amp Ebert 2003 119

Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya

a Pelanggan

Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk

melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar

menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan

mempertahankan kualitas produk yang dijual

b Karyawan

Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan

perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap

pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar

manusiawi

c Investor

Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap

para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang

Karyawan

Korporasi

Komunitas

Lokal

Pelanggan

Penanam

Pemasok

37

pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya

mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi

hak-hak dan investasi para pemegang saham

d Pemasok

Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan

memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan

berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling

menguntungkan dengan pemasoknya

e Komunitas Lokal

Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada

komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus

melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak

komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan

sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat

mereka menjalankan bisnisnya

Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya

menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab

terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin

dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37

37

Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal183

38

a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan

Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu

perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan

masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan

manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap

lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara

polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan

sebagainya38

b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen

Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua

kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga

secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen

penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu

perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan

kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39

1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman

2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar

3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang

berkaitan dengan suatu prduk

4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli

38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15

39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48

39

CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan

pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri

maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana

berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari

aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja

CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40

Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung

jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari

aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan

beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial

timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat

dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena

perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41

1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak

Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang

bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP

perdata

2) Tanggung jawab karena undang-undang

Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus

memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada2011) Hal270 41

Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 68

40

seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang

lingkungan hidup dan lain sebaginya

Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan

perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu

hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan

Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri

yang salin bersaing satu sama lainnya42

J Metode Triplle Bottom Line

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan

yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh

Eklington Profit people planet

1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan

menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus

berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan

untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh

untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan

produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan

mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai

tambah semaksimal mungkin

2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap

kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar

perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan

karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan

kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai

bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan

42

Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219

41

perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-

besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi

pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan

serta penguatan kapasitas ekonomi lokal

3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan

adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat

lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada

perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap

lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya

penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta

pengembangan pariwisata (ekoturisme)43

Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah

pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih

dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini

merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan

sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan

Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social

Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen

perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah

kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna

mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan

dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada

Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan

menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU

No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM

dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja

43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari

jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

42

ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators

) Kinerja sosial (social indicators)44

44

httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

43

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Gambaran Umum Kota Bengkulu

1 Sejarah Kota Bengkulu45

Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi

Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali

ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang

Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota

Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-

kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang

terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit

sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo

Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat

Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka

memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang

yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke

Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja

Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran

(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra

Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak

45

Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

44

mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan

Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading

Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru

saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam

suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri

Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu

yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut

Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah

perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam

perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan

lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan

membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang

ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya

kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang

akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut

masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun

1615 masehi

Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang

sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk

Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan

membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading

Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari

45

Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut

berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya

perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris

menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh

Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The

Caesar The Resolution dan The Defance46

Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan

Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England

Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan

dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai

dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran

Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort

Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran

tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran

Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke

Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC

nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas

di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau

memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan

syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat

Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim

46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

46

disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu

dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut

Bengkulu

Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat

pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan

Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan

Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran

untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak

sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa

Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan

Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah

DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi

ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan

sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu

menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi

menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya

Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam

Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa

setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota

Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading

47

Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan

Kenangan)rdquo47

2 Letak Geografis Kota Bengkulu48

Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur

dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini

merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan

batas-batas wilayah sebagai berikut

Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat

Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan

Sebelah selatan Provinsi Lampung

sebelah barat Samudra Indonesia

Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini

Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi

atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau

Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)

Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra

Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah

selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk

kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam

47

Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48

Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049

48

sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)

digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan

pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat

22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau

lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain

Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau

Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega

Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas

5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya

relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari

22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano

yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang

masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni

kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi

menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat

otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah

kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355

kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten

yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur

Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu

wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu

49

Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang

hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan

Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai

A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-

119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi

Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat

C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara

berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata

265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara

925 mb dan penguapan 1268 mm49

Lintang Selatan serta

Bujur Timur50

Tabel 1 1

Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu

Kecamatan Luas Persentase

1 Selebar 4636 3056

2 Kampung Melayu 2314 1525

3 Gading Cempaka 1442 951

4 Ratu Agung 1102 726

5 Ratu Samban 284 187

6 Singaran Pati 1444 952

49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5

50

7 Teluk Segara 276 182

8 Sungai Serut 1253 892

9 Muara Bangkahulu 2318 1528

Bengkulu 15170 10000

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

3 Pemerintahan Adminstratif

Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi

menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak

positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi

pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar

pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien

sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai

tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara

kelurahan berjumlah 6751

Tabel 1 2

Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan

Kecamatan Kelurahan RWRK RT

1 Selebar 6 44 226

2 Kampung Melayu 6 28 141

3 Gading Cempaka 5 30 126

4 Ratu Agung 8 37 167

51

BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18

51

5 Ratu Samban 9 28 92

6 Singaran Pati 6 37 135

7 Teluk Segara 13 31 97

8 Sungai Serut 7 22 80

9 Muara Bangkahulu 7 31 149

Bengkulu 67 288 1213

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu

1 Bank Muamalat KC Bengkulu

PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan

dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18

September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad

Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah

pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui

pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan

syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional

Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-

Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui

dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan

undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem

keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan

infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah

dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi

52

kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim

Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari

perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi

2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu

Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di

Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi

Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang

dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa

beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya

merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter

1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak

Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di

panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif

yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak

terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan

nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis

luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan

merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia

pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank

Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi

satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli

1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan

53

menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas

baru BSB 52

3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu

Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27

Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman

No51 A-B kelurahan Padang Jati53

Berawal dari akuisisi PT Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19

Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada

16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka

pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi

beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha

yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah

menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas

PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008

ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah

Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009

Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur

52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-

kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53

Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_

Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120

54

Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje

Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk

4 BNI Syariah Cabang Bengkulu

Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada

bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu

unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem

perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank

BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI

dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah

lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha

Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT

BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi

bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem

perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil

transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat

terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada

Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000

didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan

kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi

54

Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618

16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah

55

n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang

dan 31 Kantor Cabang Pembantu

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1 HASIL PENELITIAN

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan

Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah

kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan

penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai

dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk

melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo

yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan

yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55

Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai

berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana

dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan

melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana

pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana

cara dilaksanakan56

55

Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam

Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas

Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu

2011) Hal24

57

Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua

rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang

diinginkan

Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini

juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan

memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu

Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple

bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line

itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank

Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu

masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak

perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang

membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal

biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan

pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana

untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang

diperoleh perusahaan

Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak

rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan

58

pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang

disebut dengan ulang tahun

Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya

adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan

pendidikan

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah

CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan

syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang

telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang

semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah

hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya

Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang

menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank

syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik

karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun

kontribusinya dalam perekonomian nasional

Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan

memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara

Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya

59

terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi

juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57

Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan

semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping

itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha

syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar

yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori

Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya

sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh

pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada

tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR

namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah

masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada

kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori

ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di

tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc

charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan

internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)

Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR

yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik

zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini

57

Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29

60

kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR

yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan

implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58

Peluang dari

implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan

masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan

memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas

jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu

mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang

merangkai aktivitas sosial dengan bisnis

CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena

sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat

keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR

ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah

(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan

adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu

dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan

syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa

pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut

justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana

masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya

58

Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom

20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah

61

kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak

perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya

3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan

Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu

yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom

Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima

manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang

tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan

Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah

Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut

terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama

perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para

kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut

dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan

syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan

yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan

perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu

62

kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan

yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut

Kepada pihak Bank

1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan

kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)

2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang

positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR

5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin

6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR

1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR

yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu

2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang

dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi

keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai

mitra keuangan BapakIbuSaudarai

63

3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya

pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah

membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan

produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah

Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak

Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu

tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan

bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan

CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan

syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap

kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di

beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima

oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah

tersebut kepada perbankan syariah

Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian

banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR

dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh

Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan

64

Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan

pendapat yang sama yakni

ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang

diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan

CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari

Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal

saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak

yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra

perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang

berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun

dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya

saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank

syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum

menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan

untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59

Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni

Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia

mengatakan bahwa

ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis

bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo

pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di

panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial

biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana

sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui

adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan

dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut

memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti

59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada

1 juli 2019

65

Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa

setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih

merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan

perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk

jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai

mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan

banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang

tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk

yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut

memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta

bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra

keuanganrdquo 60

Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah

ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru

mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-

anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui

adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang

ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang

signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih

memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat

langsung digunakan61

Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan

menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya

60

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret

2019 61

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

66

banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola

sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk

saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah

karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk

membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo

Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan

rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti

disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan

lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan

segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi

perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62

Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya

memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya

agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih

giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa

terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para

nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra

keuangannyardquo

Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu

ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa

sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang

merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh

sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan

dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah

ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak

62

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

67

perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan

perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat

untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga

menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-

produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63

Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan

Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba

juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan

yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah

Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima

bantuan dana CSR mengatakan

ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena

keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan

bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut

membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena

baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu

pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64

Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan

yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang

lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba

63

Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret

2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara

Pada 13 Maret 2019

68

membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra

keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo

Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah

ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra

keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya

pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR

tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi

banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan

seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan

syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65

Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan

bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida

ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan

4 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada

pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang

melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan

Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar

diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala

dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line

dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya

65

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada

14 Maret 2019

69

pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah

dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat

tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam

menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka

Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa

pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini

memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain

menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada

pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya

yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam

pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu

dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja

perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu

oleh pihak pusat

Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota

bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu

diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa

mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan

langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya

70

pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek

terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap

liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat

dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya

mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat

mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi

lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa

ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih

lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk

di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan

citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk

mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka

andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak

tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap

bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak

apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah

dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus

mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan

sendiri dirumah

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak

pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan

positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku

pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di

kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode

Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate

Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line

dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para

nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan

menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan

belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka

perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk

mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya

Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan

72

salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang

Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang

terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai

bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah

kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah

merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian

dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini

menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan

Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-

produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba

Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak

belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih

perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu

adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak

nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang

digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum

dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja

B SARAN

1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR

yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu

73

2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan

syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam

keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan

syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan

syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu

74

DAFTAR PUSTAKA

Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta

Kencana 2010

AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung

Alfabeta

Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja

Grafindo Persada

Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif

Dengan Nuivo Jakarta Kencana

Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press

Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta

PrenadaMedia Group

Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014

Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi

Bandung ALFABETA 2014

Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada

Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group

Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema

Insana Press 2001

Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat

dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta

Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz

Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas

Surabaya CvSarana Media Advertising

75

Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu

Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan

Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung

PT Refika Aditama 2014

Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana

Prenadamedia Group 2009

Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga

Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta

Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era

Globalisasi Bandung Alfabeta

Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta

2010

Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane

wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank

Rakyat Indonesia TBK

Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015

Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta

ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019

Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO

26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik

IndustriVol15 No2 94

Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional

Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University

Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business

Vol17 No 11

76

Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi

Institut Agama Islam Negerii Bengkulu

Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative

Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal

Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010

Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14

Maret 2019

FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara

pada 1 juli 2019

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07

Maret 2019

Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR

Wawancara Pada 14 Maret 2019

Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara

Pada 14 Maret 2019

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

Page 7: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur beriring dorsquoa dengan hati yang tulus kupersembahkan karya

yang sangat sederhana ini yang telah kuraih dengan suka duka serta Rasa

Terimakasihku kepada

Kedua orang tuaku Ayahanda (Sapri) dan Ibunda (Masna) yang selalu memberikan aku tempat ternyaman untuk mengadu motivasi terhebat Nasehat Terbaik pelajaran terbaik serta doa unttukku demi tercapainya keberhasilanku

Ayuk ndash kakak aku tersayang (Lastri dan Peri Afdilah) yang selalu memberikan kebahagiaan dari hal apapun

Kedua pembimbing skripsiku (Bapak Idwal dan Bapak Zaini Darsquoun) Serta Pembimbing Akademikku (Ibu Desi Isnaini )) yang telah memberikan banyak waktu ilmu perhatian dan masukan selama aku menyelesaikan skripsiku

Untuk Bapak dan Ibu Kades yang selalu jadi orang tua kedua setelah kedua rang tuaku ( Bapak Made Rayarto dan Ibu Desi Rayarto) yang selalu memberi banyak waktu dan masukkan untukku

Sahabat terbaikku (Renny Agustina ) yang selalu mendoakanku

Untuk seseorang yang spesial yang selalu menemaniku

Untuk Teman-teman Terbaikku ( NurmalinaIsmawati) terima kasih karena selalu mendoakanku dan mendukungku serta menemaniku selama menyelesaikan skripsiku

Keluarga Besar KKN 108 Desa Air Petai yang telah memberikanku support

Untuk Keluarga Besar Perbankan Syariah (PBS A) Angkatan 2015

Untuk keluarga FEBI IAIN Bengkulu dan Almamaterku Tercinta Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

viii

ABSTRAK

rdquo Analisis Dampak Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan

Menggunakan Metode Tripple Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah

Kota Bengkulurdquo

(Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)

Oleh Nola Septia Sari NIM 1516140001

Persoalan dalam penelitian ini adalah bagaimana Dampak pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple

Bottom Line Dapat memberikan dampak terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah

Kota Bengkulu Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Yang mana tujuan

penelitian ini untuk mengetahui Bagaimana Analisis dari Dampak yang di dapat

oleh pihak Perbankan syariah atas pelaksanaan Corporate Social Resposibility

(CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple Bottom Line terhadap Nasabah di

Perbankan Syariah kota Bengkulu Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

kualitatif dengan melakukan wawancara kepada pihak bank syariah mandiri dan 6

informan selaku nasabah yang menerima bantuan Corporate Social

Responsibility (CSR) dari Perbankan Syariah kota bengkulu Dan dari hasil

penelitian yang dilakukan oleh penulis atas pengamatan dan wawancara langsung

terhadap pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan nasabah penerima

bantuan CSR dari pihak Perbankan Syariah Ternyata CSR itu sendiri memberi

dampak yang baik bagi pihak perusahaan yang mana selain citra perusahaan

menjadi bagus pihak nasabah juga menjadi lebih percaya terhadap perusahaan

sehingga berdampak bagus bagi kelangsungan perusahaan di kemudian hari dan

dari 6 Informan yang diwawancarai yang tersebar diberbagai titik di kota

bengkulu ternyata 5 informan menjawab hampir sama yang mana dengan adanya

CSR tersebut ternyata sangat berdampak positif bagi pihak perbankan syariah

karena selain mereka merasa diperhatikan hal tersebut juga menumbuhkan rasa

aman dan nyaman sehingga berdampak pada keputusan mereka untuk terus

menggunakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan mereka Sementara satu

diantara informan tersebut memang belum merasa tertarik menggunakan jasa

perbankan syariah lebih lanjut karena lebih nyaman menyimpan sendiri uangnya

dirumah

Kata Kunci Dampak dan Pelaksanaan

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Alah SWT atas segala nikmat dan karunianya

sehingga penulis menyelesaikan skrispi yang berjudul ldquoPemahaman Masyarakat

Kota Bengkulu Terhadap Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dalam

Pengawasan Dan Perlindungan Konsumenrdquo Shalawat dan salam semoga

senantiasa dilimpahkan pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang

menjadi uswatun hasanah bagi kita semua Amin

Penyusunan skrispsi ini untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh selar Sarjana Ekonomi (SE) pada Program Studi Perbankan Syariah

Jurusan Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu Dalam proses penyusunan skripsi ini

penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak Dalam kesempatan ini izinkan

penulis mengucapkan rasa terima kasih teriring doa semoga menjadi amal ibadah

dan mendapat balasan dari Allah SWT kepada

1 Prof Dr H Sirajuddin M MAgMH Rektor IAIN Bengkulu

2 Dr Asnaini MA Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

3 Yosy Arisandy MM Ketua Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

4 Desi Isnaini MA Ketua Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

x

5 DR H M Zaini Da‟un MM Pembimbing I dan Bapak IDWAL B MA

Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan motivasi semangat dan

arahan dengan penuh kesabaran

6 Kedua Orang Tua Sapri dan Masna yang selalu mendoa‟kan kesuksesan

penulis

7 Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan berbagai ilmunya dengan

penuh keikhlasan

8 Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan pelayanan dengan baik dalam

hal adminitrasi

9 Semua pihak yang telah memabantu dalam penulisan skripsi ini

Dalam Penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak

kelemahan dan kekurangan dari berbagai sisi Oleh karena itu penulis mohon

maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi

kesempurnaan penulis kedepan

Bengkulu Maret 2019M

Jumadil Akhir 1440H

Nola Septia Sari

NIM 1516140001

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

SURAT PERNYATAAN PLAGIAT ii

SURAT PERNYATAAN iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv

HALAMAN PENGESAHAN v

MOTTO vi

PERSEMBAHAN vii

ABSTRAK viii

KATA PENGANTAR ix

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Batasan Masalah 6

C Rumusan Masalah 7

D Tujuan Masalah 7

E Kegunaan Penelitian 7

F Penelitian Terdahulu 8

G Metode Penelitian 13

1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 13

2 Waktu dan Lokasi Penelitian 14

3 SubjekInforman Penelitian 15

4 Tekhnik Penentuan Informan 15

5 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data16

6 Teknik Analisis Data17

H Sistematika Penulisan19

BAB II KAJIAN TEORI

A Corporate Social Responsibility (CSR) 22

1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) 22

2 Ruang Lingkup CSR 35

3 Metode Tripple Bottom Line 40

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Kota Bengkulu 43

1 Sejarah Kota Bengkulu 43

2 Letak Geografi Kota Bengkulu 47

3 Pemerintahan Administratif50

B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu51

xii

1 Bank Muamalat 51

2 Bank Syariah Mandiri 52

3 Bank BRI Syariah 53

4 Bank BNI Syariah 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 56

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di Perbankan

syariah Kota Bengkulu 55

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah58

3 Dampak dan kendala Pelaksanaan CSR menggunakan

metode tripple bottom line di Perbankan

Syariah61

B Pembahasan68

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 72

B Saran 72

DAFTAR PUSTAKA 74

LAMPIRAN ndash LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Bengkulu 54

Tabel 1 2 Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan 55

xiv

DAFTAR GAMBAR

Daftar Gambar 11 Pengertian CSR37

Daftar Gambar 11 Ruang Lingkup CSR38

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul

Lampiran 2 Check Plagiarism Judul

Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal

Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa

Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi

Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi

Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi

Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul

Lampiran 9 Pedoman Wawancara

Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian

Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu

Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian

Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji

Lampiran 16 Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam

mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada

kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya

maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki

oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang

dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate

Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya

perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh

kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah

am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang

mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1

Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan

berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam

melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata

berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan

atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang

1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal177

2

timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka

yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai

kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara

manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak

positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan

investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR

bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)

dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya

berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya

masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti

Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum

Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang

tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru

dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an

seperti firman Allah dalam

QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56

2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal178

3

Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk

Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman

dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (

Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk

berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu

sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah

dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali

melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian

masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan

Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh

penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan

berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank

bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek

tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap

keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan

pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah

Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika

ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom

Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom

Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan

kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari

3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

4

kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada

kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak

diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang

mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social

ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa

mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan

lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak

bisa terpisahkan5

Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi

lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat

ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial

(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat

sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat

charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan

keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi

kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi

politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan

strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara

Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi

objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam

4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

5

melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan

Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan

adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan

nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal

perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di

BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan

Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar

pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal

Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines

yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan

(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6

Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018

mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas

Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama

Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari

pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina

mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate

Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota

6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

6

bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan

syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan

terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di

kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak

perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta

memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7

Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah

merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen

komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau

keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan

yang diharapkan8

Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk

mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple

Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

B Batasan Masalah

Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas

Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal74

7

Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada

Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari

Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

C Rumusan Masalah

1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)

Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan

Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu

D Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan

CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

E Kegunaan Penelitian

8

1 Kegunaan Teoritisakademik

a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah

keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah

pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya

memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat

khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di

dalam tubuh perbankan syariah

2 Kegunaan Praktis

a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam

mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau

tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan

lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR

tersebut bagi masyarakat

b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan

pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan

penelitian terdahulu

c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan

berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang

profesional

F Penelitian Terdahulu

9

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama

Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif

Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai

bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang

mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya

tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan

masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid

Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan

CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif

dan pendekatan deskriptif

Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan

dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai

pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi

metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan

(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif

Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan

dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam

9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii

Bengkulu2017

10

penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai

bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank

Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa

besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan

Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu

Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka

Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis

Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil

Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis

ISO 2600010

Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling

berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor

yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini

dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan

metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana

data primer diperoleh melalui kuisioner

10

Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)

Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal

Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94

11

Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang

akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana

dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu

perusahaan usaha Kecil menengah

Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan

penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang

digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada

penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian

kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian

terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000

mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan

Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam

penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada

bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta

faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut

Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat

seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode

Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia

Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo

12

Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe

Russia And Tunisia An Introductionrdquo11

Dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam

hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia

terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan

wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif

Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia

menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat

mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west

Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat

sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang

akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari

penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan

Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada

dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti

hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode

kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti

11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective

Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite

Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11

13

menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya

sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan

Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat

internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan

penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana

dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang

mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap

perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat

terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah

terhadap lembaga keuangan tersebut

G Metode Penelitian

1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field

Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung

ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian

yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau

lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun

perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa

14

menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau

menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika

meninjau ke lokasi penelitian12

b Pendekatan penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif

merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan

untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai

metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat

penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena

yang sesuai dengan konteks13

2 Lokasi Dan Waktu Penelitian

a Lokasi Penelitian

1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan

Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu

38223

2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari

kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan

Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian

12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-

Ruzz2016) Hal30

15

ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak

yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke

Masyarakat

b Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan

1 juli 2019

3 Informan Penelitian

Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota

Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya

dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan

dan selama penelitian berlangsung

4 Tekhnik Penentuan Informan

Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang

digunakan adalah tekhnik

a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria

tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik

penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk

menjawab masalah penelitian

b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya

Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai

data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah

16

mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat

dikembangkan Minimal 5 informan

Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara

langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan

mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian

yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang

menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari

pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

a Sumber Data

1) Data Primer

Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan

wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR

dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

2) Data Sekunder

Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan

kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah

berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi

lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social

Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang

Nasabah

17

b Teknik Pengumpulan Data

1) Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan

dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan

pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang

merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari

Perbankan Syariah kota Bengkulu

2) Wawancara

Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan

kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan

yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota

Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan

3) Studi Kepustakaan

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang

diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep

atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan

Loyalitas seorang konsumen atau nasabah

6 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang

dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai

18

dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14

Oleh karena itu

dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah

hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data

kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian

deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif

diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat

berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan

perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas

batas-batasnya15

Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti

yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat

mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan

objektivitas data penelitian16

Adapun teknik analisis data pada penelitian

ini adalah sebagai berikut

1 Reduksi Data

Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk

laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan

membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi

diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema

konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang

14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana

2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran

Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal

23

16

Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media

Group2013) Hal124

19

lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk

mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang

diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan

difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang

lebih tajam terhadap hasil penelitian

2 Penyajian data

Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian

data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti

table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga

berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan

sejenisnya17

H Sistematika Penulisan

Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan

sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya

akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam

laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa

sub bab antara lain

Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang

menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan

masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk

17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245

20

membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk

menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian

penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi

terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang

berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian

subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik

analisis data dan terakhir sistematika penulisan

Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya

menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature

Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas

Nasabah

Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan

mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak

Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah

Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah

Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian

dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi

ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan

menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan

Syariah Kota Bengkulu

21

Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan

merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok

masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah

22

BAB II

KAJIAN TEORI

A Corporate Social Responsibility (CSR)

1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan

termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang

mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan

memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional

perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18

Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan

sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak

perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak

istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate

philanthropycorporate giving corporate community involvement

community relations community affairs community develoment

corporate responsibility global citizenship and corporate social

mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)

Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan

pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan

kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham

18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

23

masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia

juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari

kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan

perundang-undangan yang ada

ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan

dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19

Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk

mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai

sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang

akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan

kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada

kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan

oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan

karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis

CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin

tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian

yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR

di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit

19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 28

24

agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu

sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara

praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika

dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20

Dalam

pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang

dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan

sedekah21

Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council

for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai

Continuing commitment by business to behave etchically and contribute

to economic development while improving the quality of life f the

workforce and their families as will as of the local community and

society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus

bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk

peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup

dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas

kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22

20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social

Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi

XIII 2010) Hal 3 21

Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

25

Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli

Menurut Schnerhorm

CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu

kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara

mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari

kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan

kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam

interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan

prinsip sukarela dan kemitraan23

Menurut Hartman yakni

CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan

terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis

sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-

kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta

kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan

operasional dan stategis24

Menurut Carrol

CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar

meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta

konstribusi pada isu social

Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR

merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang

ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna

pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian

terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah

23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

26

keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi

masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional

perusahaan

Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah

suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka

sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik

eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft

Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang

sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang

juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan

masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017

Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi

undang-undang

Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam

peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-

undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR

tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut

25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

27

Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya

mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi

terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang

Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66

ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan

perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan

lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan

uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26

1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup

lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi

perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan

Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang

menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan

sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang

akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53

28

2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas

Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan

pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang

ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya

berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme

pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan

Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung

jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan

rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan

Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali

ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo

3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur

CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban

melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15

huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab

sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap

perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang

serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya

masyarakat setempat

29

4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur

tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama

ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR

Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak

Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin

sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat

sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo

5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan

Batubara

UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat

tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan

masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa

ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha

Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan

pemberdayaan masyarakatrdquo

Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan

masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat

baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat

kehidupannyardquo

6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

30

PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP

ini menjelaskan lebih lanjut

Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan

perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan

kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang

diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan

dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu

sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan

sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try

and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27

Hal

itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial

yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan

melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang

ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan

nasabah terhadap pihak bank28

Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya

benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam

islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata

c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat

melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian

27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal83

28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung

Alfabeta2014) Hal 129

31

pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan

pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga

diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari

ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat

memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan

dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara

keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul

yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana

perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang

harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga

kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara

menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR

tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu

sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas

Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana

kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan

kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu

sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan

CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders

berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan

yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga

meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian

32

mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran

pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan

(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada

tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)

kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat

lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan

baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks

ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant

menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus

diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor

produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau

tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan

bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar

kesepakatan bersama bukan sepihak

Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara

akademik punya substansi yang sama29

Bahkan ada beberapa frase lain yang

digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai

makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work

community building community capacity building commuinty development

community participation ecologically asset-based community development

faith-based community development political participatory development dan

29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan

Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40

33

social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu

proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang

lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak

yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula

menurut Rappaport pemberdayaan30

adalah suatu cara dengan mana rakyat

organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas

kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi

keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang

terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31

Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat

dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32

Artinya adalah pemberdayaan

yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya

manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan

akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri

Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan

kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk

menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya

berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan

30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32

Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi

(Bandung Alfabeta 2010) h 82

34

masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan

kehidupannya33

Gambar 11

Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility

33

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28

BUAH DARI PEMAHAMAN

AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA

ADALAH MILIK ALLAH SWT

CSR CSI

Corprate

Social

Investment

AMAL

Pemberdayaan

Pemberian

Perusahaan

Kedermawanan

Sosial

Relasi

Kemasyarakatan

perusahaan

Pengembangan

Masyarakat

35

I Ruang Lingkup CSR34

Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan

para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan

perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan

mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai

keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-

kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan

harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya

yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap

stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas

usahanya35

CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap

kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok

dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi

(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu

kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja

organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai

berikut36

34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis

Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181

36

Gambar 12

Sumber Griffin amp Ebert 2003 119

Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya

a Pelanggan

Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk

melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar

menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan

mempertahankan kualitas produk yang dijual

b Karyawan

Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan

perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap

pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar

manusiawi

c Investor

Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap

para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang

Karyawan

Korporasi

Komunitas

Lokal

Pelanggan

Penanam

Pemasok

37

pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya

mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi

hak-hak dan investasi para pemegang saham

d Pemasok

Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan

memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan

berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling

menguntungkan dengan pemasoknya

e Komunitas Lokal

Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada

komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus

melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak

komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan

sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat

mereka menjalankan bisnisnya

Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya

menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab

terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin

dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37

37

Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal183

38

a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan

Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu

perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan

masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan

manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap

lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara

polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan

sebagainya38

b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen

Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua

kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga

secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen

penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu

perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan

kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39

1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman

2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar

3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang

berkaitan dengan suatu prduk

4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli

38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15

39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48

39

CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan

pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri

maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana

berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari

aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja

CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40

Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung

jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari

aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan

beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial

timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat

dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena

perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41

1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak

Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang

bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP

perdata

2) Tanggung jawab karena undang-undang

Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus

memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada2011) Hal270 41

Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 68

40

seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang

lingkungan hidup dan lain sebaginya

Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan

perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu

hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan

Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri

yang salin bersaing satu sama lainnya42

J Metode Triplle Bottom Line

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan

yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh

Eklington Profit people planet

1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan

menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus

berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan

untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh

untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan

produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan

mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai

tambah semaksimal mungkin

2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap

kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar

perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan

karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan

kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai

bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan

42

Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219

41

perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-

besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi

pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan

serta penguatan kapasitas ekonomi lokal

3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan

adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat

lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada

perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap

lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya

penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta

pengembangan pariwisata (ekoturisme)43

Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah

pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih

dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini

merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan

sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan

Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social

Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen

perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah

kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna

mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan

dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada

Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan

menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU

No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM

dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja

43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari

jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

42

ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators

) Kinerja sosial (social indicators)44

44

httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

43

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Gambaran Umum Kota Bengkulu

1 Sejarah Kota Bengkulu45

Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi

Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali

ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang

Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota

Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-

kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang

terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit

sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo

Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat

Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka

memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang

yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke

Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja

Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran

(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra

Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak

45

Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

44

mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan

Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading

Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru

saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam

suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri

Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu

yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut

Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah

perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam

perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan

lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan

membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang

ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya

kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang

akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut

masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun

1615 masehi

Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang

sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk

Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan

membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading

Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari

45

Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut

berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya

perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris

menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh

Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The

Caesar The Resolution dan The Defance46

Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan

Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England

Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan

dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai

dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran

Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort

Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran

tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran

Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke

Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC

nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas

di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau

memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan

syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat

Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim

46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

46

disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu

dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut

Bengkulu

Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat

pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan

Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan

Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran

untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak

sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa

Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan

Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah

DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi

ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan

sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu

menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi

menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya

Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam

Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa

setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota

Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading

47

Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan

Kenangan)rdquo47

2 Letak Geografis Kota Bengkulu48

Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur

dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini

merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan

batas-batas wilayah sebagai berikut

Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat

Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan

Sebelah selatan Provinsi Lampung

sebelah barat Samudra Indonesia

Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini

Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi

atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau

Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)

Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra

Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah

selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk

kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam

47

Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48

Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049

48

sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)

digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan

pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat

22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau

lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain

Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau

Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega

Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas

5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya

relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari

22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano

yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang

masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni

kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi

menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat

otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah

kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355

kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten

yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur

Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu

wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu

49

Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang

hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan

Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai

A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-

119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi

Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat

C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara

berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata

265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara

925 mb dan penguapan 1268 mm49

Lintang Selatan serta

Bujur Timur50

Tabel 1 1

Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu

Kecamatan Luas Persentase

1 Selebar 4636 3056

2 Kampung Melayu 2314 1525

3 Gading Cempaka 1442 951

4 Ratu Agung 1102 726

5 Ratu Samban 284 187

6 Singaran Pati 1444 952

49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5

50

7 Teluk Segara 276 182

8 Sungai Serut 1253 892

9 Muara Bangkahulu 2318 1528

Bengkulu 15170 10000

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

3 Pemerintahan Adminstratif

Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi

menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak

positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi

pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar

pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien

sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai

tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara

kelurahan berjumlah 6751

Tabel 1 2

Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan

Kecamatan Kelurahan RWRK RT

1 Selebar 6 44 226

2 Kampung Melayu 6 28 141

3 Gading Cempaka 5 30 126

4 Ratu Agung 8 37 167

51

BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18

51

5 Ratu Samban 9 28 92

6 Singaran Pati 6 37 135

7 Teluk Segara 13 31 97

8 Sungai Serut 7 22 80

9 Muara Bangkahulu 7 31 149

Bengkulu 67 288 1213

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu

1 Bank Muamalat KC Bengkulu

PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan

dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18

September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad

Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah

pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui

pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan

syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional

Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-

Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui

dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan

undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem

keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan

infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah

dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi

52

kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim

Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari

perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi

2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu

Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di

Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi

Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang

dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa

beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya

merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter

1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak

Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di

panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif

yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak

terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan

nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis

luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan

merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia

pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank

Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi

satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli

1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan

53

menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas

baru BSB 52

3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu

Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27

Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman

No51 A-B kelurahan Padang Jati53

Berawal dari akuisisi PT Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19

Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada

16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka

pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi

beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha

yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah

menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas

PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008

ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah

Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009

Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur

52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-

kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53

Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_

Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120

54

Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje

Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk

4 BNI Syariah Cabang Bengkulu

Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada

bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu

unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem

perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank

BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI

dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah

lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha

Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT

BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi

bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem

perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil

transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat

terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada

Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000

didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan

kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi

54

Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618

16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah

55

n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang

dan 31 Kantor Cabang Pembantu

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1 HASIL PENELITIAN

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan

Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah

kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan

penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai

dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk

melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo

yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan

yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55

Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai

berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana

dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan

melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana

pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana

cara dilaksanakan56

55

Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam

Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas

Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu

2011) Hal24

57

Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua

rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang

diinginkan

Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini

juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan

memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu

Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple

bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line

itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank

Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu

masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak

perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang

membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal

biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan

pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana

untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang

diperoleh perusahaan

Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak

rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan

58

pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang

disebut dengan ulang tahun

Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya

adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan

pendidikan

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah

CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan

syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang

telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang

semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah

hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya

Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang

menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank

syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik

karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun

kontribusinya dalam perekonomian nasional

Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan

memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara

Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya

59

terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi

juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57

Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan

semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping

itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha

syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar

yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori

Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya

sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh

pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada

tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR

namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah

masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada

kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori

ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di

tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc

charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan

internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)

Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR

yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik

zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini

57

Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29

60

kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR

yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan

implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58

Peluang dari

implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan

masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan

memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas

jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu

mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang

merangkai aktivitas sosial dengan bisnis

CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena

sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat

keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR

ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah

(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan

adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu

dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan

syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa

pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut

justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana

masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya

58

Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom

20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah

61

kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak

perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya

3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan

Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu

yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom

Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima

manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang

tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan

Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah

Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut

terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama

perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para

kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut

dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan

syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan

yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan

perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu

62

kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan

yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut

Kepada pihak Bank

1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan

kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)

2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang

positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR

5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin

6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR

1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR

yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu

2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang

dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi

keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai

mitra keuangan BapakIbuSaudarai

63

3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya

pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah

membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan

produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah

Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak

Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu

tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan

bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan

CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan

syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap

kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di

beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima

oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah

tersebut kepada perbankan syariah

Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian

banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR

dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh

Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan

64

Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan

pendapat yang sama yakni

ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang

diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan

CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari

Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal

saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak

yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra

perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang

berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun

dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya

saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank

syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum

menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan

untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59

Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni

Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia

mengatakan bahwa

ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis

bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo

pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di

panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial

biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana

sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui

adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan

dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut

memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti

59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada

1 juli 2019

65

Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa

setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih

merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan

perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk

jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai

mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan

banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang

tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk

yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut

memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta

bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra

keuanganrdquo 60

Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah

ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru

mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-

anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui

adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang

ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang

signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih

memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat

langsung digunakan61

Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan

menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya

60

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret

2019 61

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

66

banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola

sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk

saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah

karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk

membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo

Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan

rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti

disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan

lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan

segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi

perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62

Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya

memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya

agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih

giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa

terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para

nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra

keuangannyardquo

Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu

ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa

sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang

merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh

sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan

dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah

ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak

62

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

67

perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan

perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat

untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga

menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-

produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63

Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan

Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba

juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan

yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah

Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima

bantuan dana CSR mengatakan

ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena

keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan

bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut

membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena

baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu

pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64

Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan

yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang

lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba

63

Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret

2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara

Pada 13 Maret 2019

68

membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra

keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo

Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah

ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra

keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya

pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR

tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi

banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan

seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan

syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65

Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan

bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida

ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan

4 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada

pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang

melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan

Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar

diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala

dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line

dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya

65

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada

14 Maret 2019

69

pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah

dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat

tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam

menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka

Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa

pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini

memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain

menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada

pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya

yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam

pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu

dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja

perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu

oleh pihak pusat

Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota

bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu

diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa

mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan

langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya

70

pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek

terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap

liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat

dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya

mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat

mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi

lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa

ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih

lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk

di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan

citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk

mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka

andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak

tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap

bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak

apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah

dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus

mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan

sendiri dirumah

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak

pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan

positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku

pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di

kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode

Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate

Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line

dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para

nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan

menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan

belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka

perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk

mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya

Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan

72

salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang

Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang

terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai

bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah

kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah

merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian

dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini

menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan

Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-

produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba

Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak

belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih

perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu

adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak

nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang

digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum

dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja

B SARAN

1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR

yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu

73

2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan

syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam

keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan

syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan

syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu

74

DAFTAR PUSTAKA

Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta

Kencana 2010

AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung

Alfabeta

Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja

Grafindo Persada

Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif

Dengan Nuivo Jakarta Kencana

Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press

Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta

PrenadaMedia Group

Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014

Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi

Bandung ALFABETA 2014

Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada

Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group

Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema

Insana Press 2001

Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat

dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta

Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz

Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas

Surabaya CvSarana Media Advertising

75

Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu

Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan

Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung

PT Refika Aditama 2014

Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana

Prenadamedia Group 2009

Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga

Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta

Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era

Globalisasi Bandung Alfabeta

Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta

2010

Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane

wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank

Rakyat Indonesia TBK

Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015

Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta

ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019

Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO

26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik

IndustriVol15 No2 94

Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional

Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University

Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business

Vol17 No 11

76

Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi

Institut Agama Islam Negerii Bengkulu

Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative

Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal

Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010

Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14

Maret 2019

FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara

pada 1 juli 2019

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07

Maret 2019

Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR

Wawancara Pada 14 Maret 2019

Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara

Pada 14 Maret 2019

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

Page 8: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana

viii

ABSTRAK

rdquo Analisis Dampak Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan

Menggunakan Metode Tripple Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah

Kota Bengkulurdquo

(Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)

Oleh Nola Septia Sari NIM 1516140001

Persoalan dalam penelitian ini adalah bagaimana Dampak pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple

Bottom Line Dapat memberikan dampak terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah

Kota Bengkulu Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Yang mana tujuan

penelitian ini untuk mengetahui Bagaimana Analisis dari Dampak yang di dapat

oleh pihak Perbankan syariah atas pelaksanaan Corporate Social Resposibility

(CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple Bottom Line terhadap Nasabah di

Perbankan Syariah kota Bengkulu Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

kualitatif dengan melakukan wawancara kepada pihak bank syariah mandiri dan 6

informan selaku nasabah yang menerima bantuan Corporate Social

Responsibility (CSR) dari Perbankan Syariah kota bengkulu Dan dari hasil

penelitian yang dilakukan oleh penulis atas pengamatan dan wawancara langsung

terhadap pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan nasabah penerima

bantuan CSR dari pihak Perbankan Syariah Ternyata CSR itu sendiri memberi

dampak yang baik bagi pihak perusahaan yang mana selain citra perusahaan

menjadi bagus pihak nasabah juga menjadi lebih percaya terhadap perusahaan

sehingga berdampak bagus bagi kelangsungan perusahaan di kemudian hari dan

dari 6 Informan yang diwawancarai yang tersebar diberbagai titik di kota

bengkulu ternyata 5 informan menjawab hampir sama yang mana dengan adanya

CSR tersebut ternyata sangat berdampak positif bagi pihak perbankan syariah

karena selain mereka merasa diperhatikan hal tersebut juga menumbuhkan rasa

aman dan nyaman sehingga berdampak pada keputusan mereka untuk terus

menggunakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan mereka Sementara satu

diantara informan tersebut memang belum merasa tertarik menggunakan jasa

perbankan syariah lebih lanjut karena lebih nyaman menyimpan sendiri uangnya

dirumah

Kata Kunci Dampak dan Pelaksanaan

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Alah SWT atas segala nikmat dan karunianya

sehingga penulis menyelesaikan skrispi yang berjudul ldquoPemahaman Masyarakat

Kota Bengkulu Terhadap Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dalam

Pengawasan Dan Perlindungan Konsumenrdquo Shalawat dan salam semoga

senantiasa dilimpahkan pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang

menjadi uswatun hasanah bagi kita semua Amin

Penyusunan skrispsi ini untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh selar Sarjana Ekonomi (SE) pada Program Studi Perbankan Syariah

Jurusan Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu Dalam proses penyusunan skripsi ini

penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak Dalam kesempatan ini izinkan

penulis mengucapkan rasa terima kasih teriring doa semoga menjadi amal ibadah

dan mendapat balasan dari Allah SWT kepada

1 Prof Dr H Sirajuddin M MAgMH Rektor IAIN Bengkulu

2 Dr Asnaini MA Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

3 Yosy Arisandy MM Ketua Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

4 Desi Isnaini MA Ketua Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

x

5 DR H M Zaini Da‟un MM Pembimbing I dan Bapak IDWAL B MA

Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan motivasi semangat dan

arahan dengan penuh kesabaran

6 Kedua Orang Tua Sapri dan Masna yang selalu mendoa‟kan kesuksesan

penulis

7 Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan berbagai ilmunya dengan

penuh keikhlasan

8 Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan pelayanan dengan baik dalam

hal adminitrasi

9 Semua pihak yang telah memabantu dalam penulisan skripsi ini

Dalam Penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak

kelemahan dan kekurangan dari berbagai sisi Oleh karena itu penulis mohon

maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi

kesempurnaan penulis kedepan

Bengkulu Maret 2019M

Jumadil Akhir 1440H

Nola Septia Sari

NIM 1516140001

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

SURAT PERNYATAAN PLAGIAT ii

SURAT PERNYATAAN iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv

HALAMAN PENGESAHAN v

MOTTO vi

PERSEMBAHAN vii

ABSTRAK viii

KATA PENGANTAR ix

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Batasan Masalah 6

C Rumusan Masalah 7

D Tujuan Masalah 7

E Kegunaan Penelitian 7

F Penelitian Terdahulu 8

G Metode Penelitian 13

1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 13

2 Waktu dan Lokasi Penelitian 14

3 SubjekInforman Penelitian 15

4 Tekhnik Penentuan Informan 15

5 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data16

6 Teknik Analisis Data17

H Sistematika Penulisan19

BAB II KAJIAN TEORI

A Corporate Social Responsibility (CSR) 22

1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) 22

2 Ruang Lingkup CSR 35

3 Metode Tripple Bottom Line 40

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Kota Bengkulu 43

1 Sejarah Kota Bengkulu 43

2 Letak Geografi Kota Bengkulu 47

3 Pemerintahan Administratif50

B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu51

xii

1 Bank Muamalat 51

2 Bank Syariah Mandiri 52

3 Bank BRI Syariah 53

4 Bank BNI Syariah 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 56

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di Perbankan

syariah Kota Bengkulu 55

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah58

3 Dampak dan kendala Pelaksanaan CSR menggunakan

metode tripple bottom line di Perbankan

Syariah61

B Pembahasan68

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 72

B Saran 72

DAFTAR PUSTAKA 74

LAMPIRAN ndash LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Bengkulu 54

Tabel 1 2 Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan 55

xiv

DAFTAR GAMBAR

Daftar Gambar 11 Pengertian CSR37

Daftar Gambar 11 Ruang Lingkup CSR38

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul

Lampiran 2 Check Plagiarism Judul

Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal

Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa

Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi

Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi

Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi

Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul

Lampiran 9 Pedoman Wawancara

Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian

Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu

Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian

Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji

Lampiran 16 Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam

mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada

kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya

maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki

oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang

dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate

Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya

perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh

kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah

am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang

mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1

Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan

berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam

melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata

berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan

atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang

1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal177

2

timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka

yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai

kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara

manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak

positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan

investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR

bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)

dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya

berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya

masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti

Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum

Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang

tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru

dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an

seperti firman Allah dalam

QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56

2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal178

3

Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk

Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman

dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (

Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk

berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu

sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah

dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali

melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian

masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan

Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh

penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan

berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank

bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek

tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap

keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan

pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah

Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika

ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom

Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom

Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan

kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari

3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

4

kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada

kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak

diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang

mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social

ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa

mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan

lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak

bisa terpisahkan5

Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi

lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat

ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial

(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat

sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat

charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan

keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi

kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi

politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan

strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara

Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi

objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam

4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

5

melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan

Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan

adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan

nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal

perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di

BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan

Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar

pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal

Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines

yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan

(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6

Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018

mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas

Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama

Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari

pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina

mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate

Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota

6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

6

bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan

syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan

terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di

kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak

perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta

memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7

Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah

merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen

komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau

keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan

yang diharapkan8

Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk

mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple

Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

B Batasan Masalah

Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas

Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal74

7

Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada

Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari

Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

C Rumusan Masalah

1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)

Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan

Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu

D Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan

CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

E Kegunaan Penelitian

8

1 Kegunaan Teoritisakademik

a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah

keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah

pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya

memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat

khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di

dalam tubuh perbankan syariah

2 Kegunaan Praktis

a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam

mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau

tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan

lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR

tersebut bagi masyarakat

b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan

pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan

penelitian terdahulu

c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan

berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang

profesional

F Penelitian Terdahulu

9

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama

Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif

Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai

bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang

mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya

tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan

masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid

Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan

CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif

dan pendekatan deskriptif

Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan

dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai

pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi

metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan

(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif

Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan

dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam

9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii

Bengkulu2017

10

penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai

bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank

Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa

besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan

Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu

Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka

Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis

Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil

Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis

ISO 2600010

Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling

berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor

yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini

dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan

metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana

data primer diperoleh melalui kuisioner

10

Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)

Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal

Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94

11

Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang

akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana

dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu

perusahaan usaha Kecil menengah

Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan

penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang

digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada

penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian

kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian

terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000

mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan

Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam

penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada

bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta

faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut

Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat

seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode

Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia

Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo

12

Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe

Russia And Tunisia An Introductionrdquo11

Dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam

hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia

terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan

wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif

Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia

menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat

mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west

Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat

sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang

akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari

penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan

Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada

dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti

hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode

kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti

11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective

Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite

Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11

13

menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya

sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan

Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat

internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan

penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana

dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang

mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap

perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat

terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah

terhadap lembaga keuangan tersebut

G Metode Penelitian

1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field

Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung

ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian

yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau

lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun

perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa

14

menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau

menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika

meninjau ke lokasi penelitian12

b Pendekatan penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif

merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan

untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai

metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat

penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena

yang sesuai dengan konteks13

2 Lokasi Dan Waktu Penelitian

a Lokasi Penelitian

1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan

Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu

38223

2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari

kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan

Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian

12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-

Ruzz2016) Hal30

15

ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak

yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke

Masyarakat

b Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan

1 juli 2019

3 Informan Penelitian

Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota

Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya

dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan

dan selama penelitian berlangsung

4 Tekhnik Penentuan Informan

Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang

digunakan adalah tekhnik

a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria

tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik

penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk

menjawab masalah penelitian

b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya

Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai

data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah

16

mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat

dikembangkan Minimal 5 informan

Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara

langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan

mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian

yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang

menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari

pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

a Sumber Data

1) Data Primer

Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan

wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR

dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

2) Data Sekunder

Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan

kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah

berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi

lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social

Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang

Nasabah

17

b Teknik Pengumpulan Data

1) Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan

dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan

pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang

merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari

Perbankan Syariah kota Bengkulu

2) Wawancara

Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan

kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan

yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota

Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan

3) Studi Kepustakaan

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang

diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep

atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan

Loyalitas seorang konsumen atau nasabah

6 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang

dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai

18

dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14

Oleh karena itu

dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah

hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data

kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian

deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif

diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat

berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan

perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas

batas-batasnya15

Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti

yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat

mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan

objektivitas data penelitian16

Adapun teknik analisis data pada penelitian

ini adalah sebagai berikut

1 Reduksi Data

Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk

laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan

membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi

diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema

konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang

14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana

2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran

Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal

23

16

Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media

Group2013) Hal124

19

lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk

mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang

diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan

difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang

lebih tajam terhadap hasil penelitian

2 Penyajian data

Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian

data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti

table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga

berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan

sejenisnya17

H Sistematika Penulisan

Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan

sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya

akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam

laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa

sub bab antara lain

Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang

menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan

masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk

17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245

20

membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk

menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian

penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi

terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang

berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian

subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik

analisis data dan terakhir sistematika penulisan

Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya

menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature

Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas

Nasabah

Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan

mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak

Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah

Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah

Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian

dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi

ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan

menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan

Syariah Kota Bengkulu

21

Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan

merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok

masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah

22

BAB II

KAJIAN TEORI

A Corporate Social Responsibility (CSR)

1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan

termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang

mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan

memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional

perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18

Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan

sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak

perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak

istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate

philanthropycorporate giving corporate community involvement

community relations community affairs community develoment

corporate responsibility global citizenship and corporate social

mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)

Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan

pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan

kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham

18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

23

masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia

juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari

kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan

perundang-undangan yang ada

ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan

dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19

Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk

mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai

sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang

akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan

kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada

kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan

oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan

karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis

CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin

tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian

yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR

di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit

19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 28

24

agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu

sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara

praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika

dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20

Dalam

pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang

dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan

sedekah21

Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council

for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai

Continuing commitment by business to behave etchically and contribute

to economic development while improving the quality of life f the

workforce and their families as will as of the local community and

society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus

bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk

peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup

dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas

kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22

20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social

Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi

XIII 2010) Hal 3 21

Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

25

Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli

Menurut Schnerhorm

CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu

kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara

mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari

kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan

kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam

interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan

prinsip sukarela dan kemitraan23

Menurut Hartman yakni

CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan

terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis

sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-

kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta

kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan

operasional dan stategis24

Menurut Carrol

CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar

meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta

konstribusi pada isu social

Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR

merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang

ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna

pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian

terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah

23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

26

keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi

masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional

perusahaan

Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah

suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka

sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik

eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft

Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang

sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang

juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan

masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017

Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi

undang-undang

Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam

peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-

undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR

tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut

25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

27

Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya

mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi

terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang

Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66

ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan

perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan

lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan

uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26

1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup

lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi

perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan

Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang

menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan

sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang

akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53

28

2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas

Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan

pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang

ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya

berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme

pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan

Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung

jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan

rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan

Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali

ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo

3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur

CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban

melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15

huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab

sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap

perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang

serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya

masyarakat setempat

29

4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur

tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama

ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR

Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak

Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin

sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat

sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo

5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan

Batubara

UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat

tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan

masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa

ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha

Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan

pemberdayaan masyarakatrdquo

Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan

masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat

baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat

kehidupannyardquo

6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

30

PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP

ini menjelaskan lebih lanjut

Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan

perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan

kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang

diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan

dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu

sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan

sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try

and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27

Hal

itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial

yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan

melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang

ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan

nasabah terhadap pihak bank28

Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya

benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam

islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata

c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat

melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian

27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal83

28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung

Alfabeta2014) Hal 129

31

pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan

pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga

diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari

ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat

memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan

dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara

keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul

yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana

perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang

harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga

kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara

menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR

tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu

sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas

Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana

kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan

kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu

sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan

CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders

berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan

yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga

meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian

32

mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran

pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan

(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada

tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)

kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat

lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan

baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks

ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant

menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus

diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor

produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau

tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan

bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar

kesepakatan bersama bukan sepihak

Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara

akademik punya substansi yang sama29

Bahkan ada beberapa frase lain yang

digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai

makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work

community building community capacity building commuinty development

community participation ecologically asset-based community development

faith-based community development political participatory development dan

29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan

Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40

33

social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu

proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang

lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak

yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula

menurut Rappaport pemberdayaan30

adalah suatu cara dengan mana rakyat

organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas

kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi

keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang

terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31

Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat

dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32

Artinya adalah pemberdayaan

yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya

manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan

akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri

Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan

kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk

menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya

berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan

30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32

Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi

(Bandung Alfabeta 2010) h 82

34

masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan

kehidupannya33

Gambar 11

Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility

33

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28

BUAH DARI PEMAHAMAN

AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA

ADALAH MILIK ALLAH SWT

CSR CSI

Corprate

Social

Investment

AMAL

Pemberdayaan

Pemberian

Perusahaan

Kedermawanan

Sosial

Relasi

Kemasyarakatan

perusahaan

Pengembangan

Masyarakat

35

I Ruang Lingkup CSR34

Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan

para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan

perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan

mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai

keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-

kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan

harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya

yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap

stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas

usahanya35

CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap

kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok

dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi

(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu

kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja

organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai

berikut36

34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis

Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181

36

Gambar 12

Sumber Griffin amp Ebert 2003 119

Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya

a Pelanggan

Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk

melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar

menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan

mempertahankan kualitas produk yang dijual

b Karyawan

Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan

perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap

pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar

manusiawi

c Investor

Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap

para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang

Karyawan

Korporasi

Komunitas

Lokal

Pelanggan

Penanam

Pemasok

37

pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya

mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi

hak-hak dan investasi para pemegang saham

d Pemasok

Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan

memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan

berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling

menguntungkan dengan pemasoknya

e Komunitas Lokal

Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada

komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus

melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak

komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan

sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat

mereka menjalankan bisnisnya

Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya

menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab

terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin

dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37

37

Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal183

38

a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan

Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu

perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan

masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan

manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap

lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara

polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan

sebagainya38

b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen

Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua

kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga

secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen

penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu

perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan

kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39

1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman

2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar

3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang

berkaitan dengan suatu prduk

4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli

38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15

39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48

39

CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan

pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri

maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana

berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari

aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja

CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40

Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung

jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari

aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan

beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial

timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat

dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena

perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41

1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak

Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang

bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP

perdata

2) Tanggung jawab karena undang-undang

Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus

memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada2011) Hal270 41

Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 68

40

seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang

lingkungan hidup dan lain sebaginya

Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan

perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu

hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan

Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri

yang salin bersaing satu sama lainnya42

J Metode Triplle Bottom Line

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan

yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh

Eklington Profit people planet

1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan

menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus

berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan

untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh

untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan

produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan

mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai

tambah semaksimal mungkin

2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap

kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar

perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan

karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan

kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai

bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan

42

Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219

41

perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-

besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi

pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan

serta penguatan kapasitas ekonomi lokal

3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan

adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat

lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada

perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap

lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya

penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta

pengembangan pariwisata (ekoturisme)43

Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah

pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih

dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini

merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan

sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan

Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social

Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen

perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah

kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna

mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan

dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada

Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan

menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU

No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM

dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja

43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari

jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

42

ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators

) Kinerja sosial (social indicators)44

44

httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

43

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Gambaran Umum Kota Bengkulu

1 Sejarah Kota Bengkulu45

Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi

Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali

ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang

Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota

Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-

kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang

terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit

sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo

Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat

Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka

memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang

yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke

Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja

Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran

(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra

Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak

45

Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

44

mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan

Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading

Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru

saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam

suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri

Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu

yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut

Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah

perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam

perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan

lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan

membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang

ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya

kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang

akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut

masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun

1615 masehi

Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang

sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk

Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan

membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading

Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari

45

Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut

berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya

perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris

menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh

Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The

Caesar The Resolution dan The Defance46

Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan

Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England

Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan

dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai

dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran

Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort

Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran

tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran

Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke

Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC

nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas

di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau

memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan

syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat

Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim

46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

46

disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu

dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut

Bengkulu

Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat

pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan

Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan

Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran

untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak

sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa

Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan

Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah

DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi

ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan

sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu

menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi

menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya

Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam

Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa

setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota

Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading

47

Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan

Kenangan)rdquo47

2 Letak Geografis Kota Bengkulu48

Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur

dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini

merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan

batas-batas wilayah sebagai berikut

Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat

Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan

Sebelah selatan Provinsi Lampung

sebelah barat Samudra Indonesia

Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini

Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi

atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau

Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)

Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra

Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah

selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk

kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam

47

Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48

Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049

48

sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)

digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan

pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat

22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau

lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain

Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau

Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega

Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas

5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya

relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari

22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano

yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang

masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni

kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi

menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat

otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah

kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355

kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten

yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur

Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu

wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu

49

Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang

hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan

Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai

A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-

119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi

Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat

C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara

berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata

265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara

925 mb dan penguapan 1268 mm49

Lintang Selatan serta

Bujur Timur50

Tabel 1 1

Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu

Kecamatan Luas Persentase

1 Selebar 4636 3056

2 Kampung Melayu 2314 1525

3 Gading Cempaka 1442 951

4 Ratu Agung 1102 726

5 Ratu Samban 284 187

6 Singaran Pati 1444 952

49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5

50

7 Teluk Segara 276 182

8 Sungai Serut 1253 892

9 Muara Bangkahulu 2318 1528

Bengkulu 15170 10000

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

3 Pemerintahan Adminstratif

Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi

menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak

positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi

pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar

pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien

sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai

tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara

kelurahan berjumlah 6751

Tabel 1 2

Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan

Kecamatan Kelurahan RWRK RT

1 Selebar 6 44 226

2 Kampung Melayu 6 28 141

3 Gading Cempaka 5 30 126

4 Ratu Agung 8 37 167

51

BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18

51

5 Ratu Samban 9 28 92

6 Singaran Pati 6 37 135

7 Teluk Segara 13 31 97

8 Sungai Serut 7 22 80

9 Muara Bangkahulu 7 31 149

Bengkulu 67 288 1213

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu

1 Bank Muamalat KC Bengkulu

PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan

dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18

September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad

Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah

pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui

pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan

syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional

Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-

Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui

dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan

undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem

keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan

infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah

dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi

52

kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim

Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari

perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi

2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu

Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di

Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi

Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang

dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa

beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya

merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter

1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak

Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di

panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif

yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak

terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan

nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis

luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan

merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia

pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank

Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi

satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli

1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan

53

menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas

baru BSB 52

3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu

Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27

Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman

No51 A-B kelurahan Padang Jati53

Berawal dari akuisisi PT Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19

Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada

16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka

pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi

beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha

yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah

menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas

PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008

ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah

Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009

Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur

52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-

kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53

Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_

Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120

54

Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje

Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk

4 BNI Syariah Cabang Bengkulu

Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada

bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu

unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem

perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank

BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI

dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah

lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha

Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT

BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi

bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem

perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil

transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat

terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada

Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000

didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan

kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi

54

Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618

16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah

55

n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang

dan 31 Kantor Cabang Pembantu

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1 HASIL PENELITIAN

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan

Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah

kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan

penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai

dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk

melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo

yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan

yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55

Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai

berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana

dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan

melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana

pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana

cara dilaksanakan56

55

Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam

Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas

Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu

2011) Hal24

57

Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua

rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang

diinginkan

Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini

juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan

memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu

Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple

bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line

itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank

Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu

masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak

perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang

membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal

biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan

pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana

untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang

diperoleh perusahaan

Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak

rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan

58

pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang

disebut dengan ulang tahun

Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya

adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan

pendidikan

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah

CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan

syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang

telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang

semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah

hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya

Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang

menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank

syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik

karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun

kontribusinya dalam perekonomian nasional

Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan

memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara

Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya

59

terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi

juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57

Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan

semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping

itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha

syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar

yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori

Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya

sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh

pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada

tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR

namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah

masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada

kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori

ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di

tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc

charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan

internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)

Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR

yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik

zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini

57

Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29

60

kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR

yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan

implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58

Peluang dari

implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan

masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan

memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas

jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu

mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang

merangkai aktivitas sosial dengan bisnis

CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena

sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat

keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR

ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah

(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan

adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu

dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan

syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa

pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut

justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana

masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya

58

Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom

20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah

61

kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak

perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya

3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan

Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu

yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom

Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima

manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang

tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan

Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah

Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut

terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama

perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para

kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut

dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan

syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan

yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan

perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu

62

kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan

yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut

Kepada pihak Bank

1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan

kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)

2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang

positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR

5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin

6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR

1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR

yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu

2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang

dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi

keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai

mitra keuangan BapakIbuSaudarai

63

3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya

pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah

membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan

produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah

Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak

Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu

tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan

bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan

CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan

syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap

kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di

beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima

oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah

tersebut kepada perbankan syariah

Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian

banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR

dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh

Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan

64

Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan

pendapat yang sama yakni

ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang

diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan

CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari

Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal

saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak

yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra

perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang

berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun

dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya

saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank

syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum

menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan

untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59

Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni

Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia

mengatakan bahwa

ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis

bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo

pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di

panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial

biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana

sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui

adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan

dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut

memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti

59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada

1 juli 2019

65

Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa

setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih

merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan

perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk

jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai

mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan

banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang

tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk

yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut

memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta

bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra

keuanganrdquo 60

Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah

ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru

mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-

anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui

adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang

ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang

signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih

memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat

langsung digunakan61

Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan

menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya

60

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret

2019 61

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

66

banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola

sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk

saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah

karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk

membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo

Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan

rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti

disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan

lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan

segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi

perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62

Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya

memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya

agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih

giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa

terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para

nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra

keuangannyardquo

Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu

ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa

sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang

merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh

sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan

dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah

ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak

62

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

67

perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan

perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat

untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga

menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-

produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63

Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan

Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba

juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan

yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah

Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima

bantuan dana CSR mengatakan

ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena

keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan

bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut

membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena

baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu

pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64

Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan

yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang

lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba

63

Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret

2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara

Pada 13 Maret 2019

68

membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra

keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo

Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah

ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra

keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya

pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR

tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi

banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan

seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan

syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65

Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan

bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida

ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan

4 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada

pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang

melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan

Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar

diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala

dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line

dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya

65

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada

14 Maret 2019

69

pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah

dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat

tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam

menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka

Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa

pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini

memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain

menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada

pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya

yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam

pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu

dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja

perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu

oleh pihak pusat

Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota

bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu

diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa

mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan

langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya

70

pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek

terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap

liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat

dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya

mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat

mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi

lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa

ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih

lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk

di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan

citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk

mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka

andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak

tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap

bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak

apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah

dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus

mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan

sendiri dirumah

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak

pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan

positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku

pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di

kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode

Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate

Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line

dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para

nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan

menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan

belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka

perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk

mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya

Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan

72

salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang

Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang

terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai

bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah

kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah

merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian

dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini

menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan

Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-

produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba

Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak

belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih

perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu

adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak

nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang

digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum

dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja

B SARAN

1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR

yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu

73

2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan

syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam

keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan

syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan

syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu

74

DAFTAR PUSTAKA

Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta

Kencana 2010

AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung

Alfabeta

Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja

Grafindo Persada

Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif

Dengan Nuivo Jakarta Kencana

Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press

Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta

PrenadaMedia Group

Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014

Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi

Bandung ALFABETA 2014

Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada

Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group

Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema

Insana Press 2001

Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat

dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta

Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz

Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas

Surabaya CvSarana Media Advertising

75

Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu

Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan

Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung

PT Refika Aditama 2014

Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana

Prenadamedia Group 2009

Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga

Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta

Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era

Globalisasi Bandung Alfabeta

Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta

2010

Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane

wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank

Rakyat Indonesia TBK

Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015

Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta

ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019

Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO

26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik

IndustriVol15 No2 94

Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional

Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University

Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business

Vol17 No 11

76

Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi

Institut Agama Islam Negerii Bengkulu

Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative

Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal

Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010

Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14

Maret 2019

FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara

pada 1 juli 2019

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07

Maret 2019

Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR

Wawancara Pada 14 Maret 2019

Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara

Pada 14 Maret 2019

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

Page 9: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Alah SWT atas segala nikmat dan karunianya

sehingga penulis menyelesaikan skrispi yang berjudul ldquoPemahaman Masyarakat

Kota Bengkulu Terhadap Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dalam

Pengawasan Dan Perlindungan Konsumenrdquo Shalawat dan salam semoga

senantiasa dilimpahkan pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang

menjadi uswatun hasanah bagi kita semua Amin

Penyusunan skrispsi ini untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh selar Sarjana Ekonomi (SE) pada Program Studi Perbankan Syariah

Jurusan Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu Dalam proses penyusunan skripsi ini

penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak Dalam kesempatan ini izinkan

penulis mengucapkan rasa terima kasih teriring doa semoga menjadi amal ibadah

dan mendapat balasan dari Allah SWT kepada

1 Prof Dr H Sirajuddin M MAgMH Rektor IAIN Bengkulu

2 Dr Asnaini MA Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

3 Yosy Arisandy MM Ketua Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

4 Desi Isnaini MA Ketua Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

x

5 DR H M Zaini Da‟un MM Pembimbing I dan Bapak IDWAL B MA

Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan motivasi semangat dan

arahan dengan penuh kesabaran

6 Kedua Orang Tua Sapri dan Masna yang selalu mendoa‟kan kesuksesan

penulis

7 Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan berbagai ilmunya dengan

penuh keikhlasan

8 Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan pelayanan dengan baik dalam

hal adminitrasi

9 Semua pihak yang telah memabantu dalam penulisan skripsi ini

Dalam Penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak

kelemahan dan kekurangan dari berbagai sisi Oleh karena itu penulis mohon

maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi

kesempurnaan penulis kedepan

Bengkulu Maret 2019M

Jumadil Akhir 1440H

Nola Septia Sari

NIM 1516140001

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

SURAT PERNYATAAN PLAGIAT ii

SURAT PERNYATAAN iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv

HALAMAN PENGESAHAN v

MOTTO vi

PERSEMBAHAN vii

ABSTRAK viii

KATA PENGANTAR ix

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Batasan Masalah 6

C Rumusan Masalah 7

D Tujuan Masalah 7

E Kegunaan Penelitian 7

F Penelitian Terdahulu 8

G Metode Penelitian 13

1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 13

2 Waktu dan Lokasi Penelitian 14

3 SubjekInforman Penelitian 15

4 Tekhnik Penentuan Informan 15

5 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data16

6 Teknik Analisis Data17

H Sistematika Penulisan19

BAB II KAJIAN TEORI

A Corporate Social Responsibility (CSR) 22

1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) 22

2 Ruang Lingkup CSR 35

3 Metode Tripple Bottom Line 40

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Kota Bengkulu 43

1 Sejarah Kota Bengkulu 43

2 Letak Geografi Kota Bengkulu 47

3 Pemerintahan Administratif50

B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu51

xii

1 Bank Muamalat 51

2 Bank Syariah Mandiri 52

3 Bank BRI Syariah 53

4 Bank BNI Syariah 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 56

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di Perbankan

syariah Kota Bengkulu 55

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah58

3 Dampak dan kendala Pelaksanaan CSR menggunakan

metode tripple bottom line di Perbankan

Syariah61

B Pembahasan68

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 72

B Saran 72

DAFTAR PUSTAKA 74

LAMPIRAN ndash LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Bengkulu 54

Tabel 1 2 Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan 55

xiv

DAFTAR GAMBAR

Daftar Gambar 11 Pengertian CSR37

Daftar Gambar 11 Ruang Lingkup CSR38

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul

Lampiran 2 Check Plagiarism Judul

Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal

Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa

Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi

Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi

Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi

Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul

Lampiran 9 Pedoman Wawancara

Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian

Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu

Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian

Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji

Lampiran 16 Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam

mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada

kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya

maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki

oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang

dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate

Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya

perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh

kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah

am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang

mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1

Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan

berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam

melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata

berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan

atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang

1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal177

2

timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka

yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai

kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara

manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak

positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan

investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR

bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)

dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya

berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya

masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti

Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum

Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang

tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru

dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an

seperti firman Allah dalam

QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56

2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal178

3

Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk

Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman

dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (

Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk

berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu

sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah

dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali

melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian

masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan

Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh

penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan

berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank

bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek

tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap

keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan

pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah

Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika

ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom

Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom

Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan

kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari

3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

4

kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada

kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak

diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang

mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social

ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa

mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan

lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak

bisa terpisahkan5

Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi

lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat

ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial

(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat

sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat

charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan

keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi

kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi

politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan

strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara

Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi

objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam

4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

5

melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan

Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan

adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan

nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal

perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di

BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan

Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar

pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal

Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines

yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan

(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6

Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018

mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas

Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama

Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari

pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina

mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate

Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota

6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

6

bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan

syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan

terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di

kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak

perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta

memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7

Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah

merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen

komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau

keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan

yang diharapkan8

Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk

mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple

Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

B Batasan Masalah

Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas

Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal74

7

Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada

Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari

Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

C Rumusan Masalah

1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)

Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan

Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu

D Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan

CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

E Kegunaan Penelitian

8

1 Kegunaan Teoritisakademik

a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah

keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah

pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya

memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat

khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di

dalam tubuh perbankan syariah

2 Kegunaan Praktis

a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam

mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau

tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan

lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR

tersebut bagi masyarakat

b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan

pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan

penelitian terdahulu

c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan

berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang

profesional

F Penelitian Terdahulu

9

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama

Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif

Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai

bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang

mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya

tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan

masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid

Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan

CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif

dan pendekatan deskriptif

Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan

dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai

pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi

metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan

(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif

Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan

dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam

9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii

Bengkulu2017

10

penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai

bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank

Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa

besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan

Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu

Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka

Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis

Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil

Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis

ISO 2600010

Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling

berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor

yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini

dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan

metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana

data primer diperoleh melalui kuisioner

10

Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)

Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal

Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94

11

Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang

akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana

dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu

perusahaan usaha Kecil menengah

Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan

penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang

digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada

penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian

kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian

terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000

mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan

Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam

penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada

bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta

faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut

Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat

seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode

Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia

Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo

12

Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe

Russia And Tunisia An Introductionrdquo11

Dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam

hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia

terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan

wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif

Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia

menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat

mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west

Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat

sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang

akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari

penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan

Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada

dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti

hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode

kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti

11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective

Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite

Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11

13

menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya

sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan

Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat

internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan

penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana

dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang

mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap

perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat

terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah

terhadap lembaga keuangan tersebut

G Metode Penelitian

1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field

Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung

ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian

yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau

lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun

perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa

14

menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau

menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika

meninjau ke lokasi penelitian12

b Pendekatan penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif

merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan

untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai

metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat

penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena

yang sesuai dengan konteks13

2 Lokasi Dan Waktu Penelitian

a Lokasi Penelitian

1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan

Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu

38223

2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari

kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan

Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian

12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-

Ruzz2016) Hal30

15

ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak

yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke

Masyarakat

b Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan

1 juli 2019

3 Informan Penelitian

Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota

Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya

dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan

dan selama penelitian berlangsung

4 Tekhnik Penentuan Informan

Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang

digunakan adalah tekhnik

a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria

tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik

penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk

menjawab masalah penelitian

b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya

Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai

data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah

16

mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat

dikembangkan Minimal 5 informan

Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara

langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan

mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian

yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang

menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari

pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

a Sumber Data

1) Data Primer

Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan

wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR

dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

2) Data Sekunder

Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan

kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah

berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi

lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social

Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang

Nasabah

17

b Teknik Pengumpulan Data

1) Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan

dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan

pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang

merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari

Perbankan Syariah kota Bengkulu

2) Wawancara

Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan

kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan

yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota

Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan

3) Studi Kepustakaan

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang

diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep

atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan

Loyalitas seorang konsumen atau nasabah

6 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang

dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai

18

dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14

Oleh karena itu

dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah

hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data

kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian

deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif

diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat

berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan

perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas

batas-batasnya15

Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti

yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat

mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan

objektivitas data penelitian16

Adapun teknik analisis data pada penelitian

ini adalah sebagai berikut

1 Reduksi Data

Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk

laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan

membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi

diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema

konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang

14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana

2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran

Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal

23

16

Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media

Group2013) Hal124

19

lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk

mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang

diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan

difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang

lebih tajam terhadap hasil penelitian

2 Penyajian data

Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian

data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti

table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga

berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan

sejenisnya17

H Sistematika Penulisan

Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan

sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya

akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam

laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa

sub bab antara lain

Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang

menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan

masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk

17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245

20

membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk

menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian

penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi

terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang

berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian

subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik

analisis data dan terakhir sistematika penulisan

Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya

menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature

Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas

Nasabah

Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan

mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak

Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah

Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah

Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian

dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi

ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan

menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan

Syariah Kota Bengkulu

21

Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan

merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok

masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah

22

BAB II

KAJIAN TEORI

A Corporate Social Responsibility (CSR)

1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan

termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang

mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan

memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional

perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18

Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan

sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak

perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak

istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate

philanthropycorporate giving corporate community involvement

community relations community affairs community develoment

corporate responsibility global citizenship and corporate social

mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)

Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan

pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan

kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham

18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

23

masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia

juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari

kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan

perundang-undangan yang ada

ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan

dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19

Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk

mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai

sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang

akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan

kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada

kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan

oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan

karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis

CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin

tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian

yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR

di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit

19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 28

24

agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu

sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara

praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika

dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20

Dalam

pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang

dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan

sedekah21

Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council

for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai

Continuing commitment by business to behave etchically and contribute

to economic development while improving the quality of life f the

workforce and their families as will as of the local community and

society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus

bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk

peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup

dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas

kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22

20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social

Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi

XIII 2010) Hal 3 21

Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

25

Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli

Menurut Schnerhorm

CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu

kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara

mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari

kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan

kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam

interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan

prinsip sukarela dan kemitraan23

Menurut Hartman yakni

CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan

terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis

sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-

kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta

kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan

operasional dan stategis24

Menurut Carrol

CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar

meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta

konstribusi pada isu social

Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR

merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang

ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna

pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian

terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah

23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

26

keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi

masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional

perusahaan

Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah

suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka

sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik

eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft

Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang

sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang

juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan

masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017

Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi

undang-undang

Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam

peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-

undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR

tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut

25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

27

Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya

mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi

terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang

Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66

ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan

perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan

lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan

uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26

1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup

lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi

perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan

Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang

menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan

sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang

akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53

28

2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas

Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan

pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang

ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya

berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme

pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan

Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung

jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan

rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan

Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali

ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo

3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur

CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban

melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15

huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab

sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap

perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang

serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya

masyarakat setempat

29

4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur

tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama

ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR

Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak

Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin

sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat

sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo

5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan

Batubara

UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat

tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan

masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa

ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha

Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan

pemberdayaan masyarakatrdquo

Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan

masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat

baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat

kehidupannyardquo

6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

30

PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP

ini menjelaskan lebih lanjut

Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan

perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan

kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang

diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan

dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu

sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan

sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try

and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27

Hal

itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial

yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan

melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang

ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan

nasabah terhadap pihak bank28

Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya

benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam

islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata

c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat

melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian

27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal83

28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung

Alfabeta2014) Hal 129

31

pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan

pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga

diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari

ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat

memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan

dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara

keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul

yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana

perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang

harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga

kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara

menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR

tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu

sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas

Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana

kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan

kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu

sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan

CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders

berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan

yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga

meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian

32

mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran

pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan

(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada

tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)

kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat

lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan

baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks

ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant

menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus

diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor

produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau

tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan

bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar

kesepakatan bersama bukan sepihak

Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara

akademik punya substansi yang sama29

Bahkan ada beberapa frase lain yang

digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai

makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work

community building community capacity building commuinty development

community participation ecologically asset-based community development

faith-based community development political participatory development dan

29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan

Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40

33

social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu

proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang

lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak

yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula

menurut Rappaport pemberdayaan30

adalah suatu cara dengan mana rakyat

organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas

kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi

keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang

terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31

Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat

dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32

Artinya adalah pemberdayaan

yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya

manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan

akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri

Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan

kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk

menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya

berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan

30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32

Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi

(Bandung Alfabeta 2010) h 82

34

masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan

kehidupannya33

Gambar 11

Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility

33

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28

BUAH DARI PEMAHAMAN

AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA

ADALAH MILIK ALLAH SWT

CSR CSI

Corprate

Social

Investment

AMAL

Pemberdayaan

Pemberian

Perusahaan

Kedermawanan

Sosial

Relasi

Kemasyarakatan

perusahaan

Pengembangan

Masyarakat

35

I Ruang Lingkup CSR34

Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan

para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan

perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan

mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai

keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-

kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan

harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya

yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap

stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas

usahanya35

CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap

kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok

dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi

(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu

kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja

organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai

berikut36

34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis

Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181

36

Gambar 12

Sumber Griffin amp Ebert 2003 119

Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya

a Pelanggan

Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk

melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar

menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan

mempertahankan kualitas produk yang dijual

b Karyawan

Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan

perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap

pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar

manusiawi

c Investor

Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap

para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang

Karyawan

Korporasi

Komunitas

Lokal

Pelanggan

Penanam

Pemasok

37

pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya

mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi

hak-hak dan investasi para pemegang saham

d Pemasok

Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan

memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan

berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling

menguntungkan dengan pemasoknya

e Komunitas Lokal

Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada

komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus

melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak

komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan

sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat

mereka menjalankan bisnisnya

Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya

menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab

terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin

dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37

37

Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal183

38

a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan

Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu

perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan

masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan

manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap

lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara

polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan

sebagainya38

b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen

Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua

kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga

secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen

penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu

perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan

kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39

1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman

2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar

3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang

berkaitan dengan suatu prduk

4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli

38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15

39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48

39

CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan

pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri

maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana

berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari

aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja

CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40

Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung

jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari

aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan

beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial

timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat

dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena

perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41

1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak

Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang

bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP

perdata

2) Tanggung jawab karena undang-undang

Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus

memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada2011) Hal270 41

Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 68

40

seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang

lingkungan hidup dan lain sebaginya

Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan

perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu

hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan

Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri

yang salin bersaing satu sama lainnya42

J Metode Triplle Bottom Line

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan

yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh

Eklington Profit people planet

1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan

menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus

berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan

untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh

untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan

produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan

mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai

tambah semaksimal mungkin

2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap

kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar

perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan

karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan

kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai

bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan

42

Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219

41

perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-

besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi

pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan

serta penguatan kapasitas ekonomi lokal

3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan

adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat

lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada

perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap

lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya

penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta

pengembangan pariwisata (ekoturisme)43

Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah

pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih

dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini

merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan

sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan

Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social

Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen

perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah

kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna

mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan

dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada

Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan

menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU

No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM

dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja

43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari

jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

42

ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators

) Kinerja sosial (social indicators)44

44

httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

43

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Gambaran Umum Kota Bengkulu

1 Sejarah Kota Bengkulu45

Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi

Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali

ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang

Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota

Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-

kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang

terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit

sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo

Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat

Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka

memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang

yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke

Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja

Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran

(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra

Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak

45

Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

44

mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan

Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading

Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru

saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam

suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri

Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu

yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut

Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah

perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam

perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan

lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan

membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang

ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya

kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang

akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut

masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun

1615 masehi

Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang

sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk

Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan

membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading

Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari

45

Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut

berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya

perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris

menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh

Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The

Caesar The Resolution dan The Defance46

Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan

Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England

Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan

dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai

dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran

Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort

Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran

tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran

Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke

Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC

nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas

di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau

memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan

syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat

Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim

46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

46

disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu

dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut

Bengkulu

Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat

pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan

Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan

Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran

untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak

sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa

Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan

Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah

DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi

ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan

sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu

menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi

menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya

Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam

Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa

setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota

Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading

47

Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan

Kenangan)rdquo47

2 Letak Geografis Kota Bengkulu48

Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur

dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini

merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan

batas-batas wilayah sebagai berikut

Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat

Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan

Sebelah selatan Provinsi Lampung

sebelah barat Samudra Indonesia

Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini

Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi

atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau

Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)

Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra

Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah

selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk

kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam

47

Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48

Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049

48

sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)

digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan

pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat

22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau

lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain

Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau

Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega

Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas

5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya

relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari

22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano

yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang

masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni

kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi

menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat

otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah

kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355

kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten

yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur

Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu

wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu

49

Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang

hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan

Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai

A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-

119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi

Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat

C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara

berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata

265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara

925 mb dan penguapan 1268 mm49

Lintang Selatan serta

Bujur Timur50

Tabel 1 1

Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu

Kecamatan Luas Persentase

1 Selebar 4636 3056

2 Kampung Melayu 2314 1525

3 Gading Cempaka 1442 951

4 Ratu Agung 1102 726

5 Ratu Samban 284 187

6 Singaran Pati 1444 952

49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5

50

7 Teluk Segara 276 182

8 Sungai Serut 1253 892

9 Muara Bangkahulu 2318 1528

Bengkulu 15170 10000

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

3 Pemerintahan Adminstratif

Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi

menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak

positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi

pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar

pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien

sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai

tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara

kelurahan berjumlah 6751

Tabel 1 2

Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan

Kecamatan Kelurahan RWRK RT

1 Selebar 6 44 226

2 Kampung Melayu 6 28 141

3 Gading Cempaka 5 30 126

4 Ratu Agung 8 37 167

51

BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18

51

5 Ratu Samban 9 28 92

6 Singaran Pati 6 37 135

7 Teluk Segara 13 31 97

8 Sungai Serut 7 22 80

9 Muara Bangkahulu 7 31 149

Bengkulu 67 288 1213

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu

1 Bank Muamalat KC Bengkulu

PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan

dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18

September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad

Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah

pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui

pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan

syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional

Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-

Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui

dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan

undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem

keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan

infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah

dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi

52

kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim

Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari

perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi

2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu

Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di

Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi

Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang

dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa

beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya

merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter

1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak

Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di

panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif

yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak

terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan

nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis

luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan

merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia

pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank

Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi

satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli

1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan

53

menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas

baru BSB 52

3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu

Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27

Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman

No51 A-B kelurahan Padang Jati53

Berawal dari akuisisi PT Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19

Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada

16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka

pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi

beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha

yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah

menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas

PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008

ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah

Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009

Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur

52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-

kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53

Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_

Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120

54

Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje

Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk

4 BNI Syariah Cabang Bengkulu

Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada

bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu

unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem

perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank

BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI

dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah

lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha

Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT

BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi

bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem

perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil

transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat

terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada

Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000

didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan

kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi

54

Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618

16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah

55

n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang

dan 31 Kantor Cabang Pembantu

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1 HASIL PENELITIAN

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan

Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah

kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan

penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai

dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk

melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo

yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan

yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55

Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai

berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana

dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan

melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana

pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana

cara dilaksanakan56

55

Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam

Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas

Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu

2011) Hal24

57

Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua

rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang

diinginkan

Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini

juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan

memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu

Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple

bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line

itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank

Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu

masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak

perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang

membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal

biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan

pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana

untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang

diperoleh perusahaan

Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak

rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan

58

pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang

disebut dengan ulang tahun

Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya

adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan

pendidikan

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah

CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan

syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang

telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang

semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah

hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya

Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang

menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank

syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik

karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun

kontribusinya dalam perekonomian nasional

Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan

memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara

Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya

59

terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi

juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57

Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan

semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping

itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha

syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar

yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori

Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya

sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh

pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada

tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR

namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah

masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada

kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori

ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di

tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc

charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan

internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)

Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR

yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik

zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini

57

Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29

60

kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR

yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan

implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58

Peluang dari

implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan

masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan

memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas

jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu

mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang

merangkai aktivitas sosial dengan bisnis

CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena

sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat

keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR

ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah

(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan

adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu

dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan

syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa

pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut

justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana

masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya

58

Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom

20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah

61

kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak

perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya

3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan

Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu

yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom

Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima

manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang

tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan

Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah

Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut

terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama

perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para

kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut

dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan

syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan

yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan

perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu

62

kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan

yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut

Kepada pihak Bank

1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan

kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)

2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang

positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR

5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin

6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR

1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR

yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu

2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang

dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi

keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai

mitra keuangan BapakIbuSaudarai

63

3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya

pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah

membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan

produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah

Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak

Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu

tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan

bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan

CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan

syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap

kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di

beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima

oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah

tersebut kepada perbankan syariah

Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian

banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR

dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh

Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan

64

Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan

pendapat yang sama yakni

ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang

diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan

CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari

Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal

saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak

yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra

perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang

berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun

dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya

saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank

syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum

menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan

untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59

Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni

Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia

mengatakan bahwa

ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis

bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo

pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di

panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial

biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana

sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui

adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan

dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut

memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti

59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada

1 juli 2019

65

Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa

setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih

merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan

perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk

jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai

mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan

banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang

tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk

yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut

memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta

bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra

keuanganrdquo 60

Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah

ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru

mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-

anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui

adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang

ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang

signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih

memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat

langsung digunakan61

Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan

menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya

60

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret

2019 61

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

66

banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola

sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk

saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah

karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk

membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo

Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan

rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti

disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan

lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan

segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi

perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62

Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya

memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya

agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih

giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa

terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para

nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra

keuangannyardquo

Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu

ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa

sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang

merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh

sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan

dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah

ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak

62

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

67

perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan

perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat

untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga

menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-

produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63

Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan

Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba

juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan

yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah

Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima

bantuan dana CSR mengatakan

ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena

keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan

bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut

membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena

baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu

pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64

Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan

yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang

lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba

63

Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret

2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara

Pada 13 Maret 2019

68

membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra

keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo

Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah

ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra

keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya

pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR

tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi

banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan

seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan

syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65

Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan

bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida

ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan

4 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada

pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang

melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan

Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar

diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala

dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line

dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya

65

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada

14 Maret 2019

69

pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah

dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat

tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam

menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka

Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa

pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini

memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain

menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada

pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya

yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam

pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu

dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja

perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu

oleh pihak pusat

Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota

bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu

diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa

mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan

langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya

70

pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek

terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap

liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat

dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya

mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat

mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi

lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa

ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih

lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk

di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan

citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk

mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka

andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak

tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap

bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak

apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah

dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus

mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan

sendiri dirumah

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak

pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan

positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku

pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di

kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode

Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate

Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line

dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para

nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan

menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan

belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka

perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk

mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya

Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan

72

salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang

Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang

terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai

bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah

kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah

merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian

dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini

menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan

Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-

produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba

Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak

belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih

perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu

adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak

nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang

digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum

dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja

B SARAN

1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR

yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu

73

2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan

syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam

keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan

syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan

syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu

74

DAFTAR PUSTAKA

Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta

Kencana 2010

AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung

Alfabeta

Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja

Grafindo Persada

Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif

Dengan Nuivo Jakarta Kencana

Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press

Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta

PrenadaMedia Group

Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014

Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi

Bandung ALFABETA 2014

Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada

Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group

Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema

Insana Press 2001

Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat

dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta

Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz

Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas

Surabaya CvSarana Media Advertising

75

Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu

Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan

Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung

PT Refika Aditama 2014

Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana

Prenadamedia Group 2009

Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga

Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta

Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era

Globalisasi Bandung Alfabeta

Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta

2010

Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane

wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank

Rakyat Indonesia TBK

Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015

Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta

ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019

Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO

26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik

IndustriVol15 No2 94

Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional

Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University

Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business

Vol17 No 11

76

Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi

Institut Agama Islam Negerii Bengkulu

Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative

Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal

Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010

Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14

Maret 2019

FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara

pada 1 juli 2019

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07

Maret 2019

Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR

Wawancara Pada 14 Maret 2019

Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara

Pada 14 Maret 2019

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

Page 10: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana

x

5 DR H M Zaini Da‟un MM Pembimbing I dan Bapak IDWAL B MA

Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan motivasi semangat dan

arahan dengan penuh kesabaran

6 Kedua Orang Tua Sapri dan Masna yang selalu mendoa‟kan kesuksesan

penulis

7 Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan berbagai ilmunya dengan

penuh keikhlasan

8 Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan pelayanan dengan baik dalam

hal adminitrasi

9 Semua pihak yang telah memabantu dalam penulisan skripsi ini

Dalam Penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak

kelemahan dan kekurangan dari berbagai sisi Oleh karena itu penulis mohon

maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi

kesempurnaan penulis kedepan

Bengkulu Maret 2019M

Jumadil Akhir 1440H

Nola Septia Sari

NIM 1516140001

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

SURAT PERNYATAAN PLAGIAT ii

SURAT PERNYATAAN iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv

HALAMAN PENGESAHAN v

MOTTO vi

PERSEMBAHAN vii

ABSTRAK viii

KATA PENGANTAR ix

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Batasan Masalah 6

C Rumusan Masalah 7

D Tujuan Masalah 7

E Kegunaan Penelitian 7

F Penelitian Terdahulu 8

G Metode Penelitian 13

1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 13

2 Waktu dan Lokasi Penelitian 14

3 SubjekInforman Penelitian 15

4 Tekhnik Penentuan Informan 15

5 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data16

6 Teknik Analisis Data17

H Sistematika Penulisan19

BAB II KAJIAN TEORI

A Corporate Social Responsibility (CSR) 22

1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) 22

2 Ruang Lingkup CSR 35

3 Metode Tripple Bottom Line 40

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Kota Bengkulu 43

1 Sejarah Kota Bengkulu 43

2 Letak Geografi Kota Bengkulu 47

3 Pemerintahan Administratif50

B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu51

xii

1 Bank Muamalat 51

2 Bank Syariah Mandiri 52

3 Bank BRI Syariah 53

4 Bank BNI Syariah 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 56

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di Perbankan

syariah Kota Bengkulu 55

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah58

3 Dampak dan kendala Pelaksanaan CSR menggunakan

metode tripple bottom line di Perbankan

Syariah61

B Pembahasan68

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 72

B Saran 72

DAFTAR PUSTAKA 74

LAMPIRAN ndash LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Bengkulu 54

Tabel 1 2 Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan 55

xiv

DAFTAR GAMBAR

Daftar Gambar 11 Pengertian CSR37

Daftar Gambar 11 Ruang Lingkup CSR38

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul

Lampiran 2 Check Plagiarism Judul

Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal

Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa

Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi

Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi

Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi

Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul

Lampiran 9 Pedoman Wawancara

Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian

Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu

Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian

Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji

Lampiran 16 Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam

mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada

kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya

maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki

oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang

dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate

Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya

perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh

kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah

am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang

mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1

Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan

berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam

melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata

berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan

atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang

1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal177

2

timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka

yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai

kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara

manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak

positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan

investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR

bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)

dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya

berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya

masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti

Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum

Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang

tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru

dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an

seperti firman Allah dalam

QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56

2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal178

3

Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk

Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman

dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (

Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk

berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu

sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah

dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali

melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian

masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan

Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh

penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan

berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank

bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek

tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap

keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan

pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah

Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika

ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom

Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom

Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan

kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari

3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

4

kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada

kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak

diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang

mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social

ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa

mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan

lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak

bisa terpisahkan5

Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi

lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat

ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial

(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat

sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat

charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan

keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi

kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi

politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan

strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara

Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi

objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam

4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

5

melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan

Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan

adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan

nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal

perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di

BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan

Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar

pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal

Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines

yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan

(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6

Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018

mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas

Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama

Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari

pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina

mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate

Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota

6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

6

bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan

syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan

terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di

kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak

perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta

memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7

Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah

merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen

komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau

keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan

yang diharapkan8

Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk

mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple

Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

B Batasan Masalah

Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas

Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal74

7

Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada

Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari

Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

C Rumusan Masalah

1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)

Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan

Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu

D Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan

CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

E Kegunaan Penelitian

8

1 Kegunaan Teoritisakademik

a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah

keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah

pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya

memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat

khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di

dalam tubuh perbankan syariah

2 Kegunaan Praktis

a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam

mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau

tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan

lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR

tersebut bagi masyarakat

b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan

pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan

penelitian terdahulu

c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan

berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang

profesional

F Penelitian Terdahulu

9

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama

Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif

Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai

bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang

mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya

tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan

masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid

Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan

CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif

dan pendekatan deskriptif

Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan

dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai

pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi

metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan

(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif

Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan

dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam

9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii

Bengkulu2017

10

penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai

bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank

Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa

besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan

Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu

Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka

Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis

Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil

Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis

ISO 2600010

Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling

berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor

yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini

dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan

metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana

data primer diperoleh melalui kuisioner

10

Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)

Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal

Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94

11

Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang

akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana

dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu

perusahaan usaha Kecil menengah

Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan

penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang

digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada

penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian

kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian

terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000

mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan

Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam

penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada

bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta

faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut

Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat

seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode

Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia

Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo

12

Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe

Russia And Tunisia An Introductionrdquo11

Dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam

hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia

terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan

wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif

Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia

menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat

mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west

Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat

sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang

akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari

penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan

Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada

dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti

hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode

kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti

11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective

Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite

Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11

13

menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya

sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan

Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat

internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan

penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana

dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang

mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap

perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat

terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah

terhadap lembaga keuangan tersebut

G Metode Penelitian

1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field

Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung

ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian

yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau

lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun

perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa

14

menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau

menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika

meninjau ke lokasi penelitian12

b Pendekatan penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif

merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan

untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai

metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat

penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena

yang sesuai dengan konteks13

2 Lokasi Dan Waktu Penelitian

a Lokasi Penelitian

1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan

Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu

38223

2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari

kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan

Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian

12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-

Ruzz2016) Hal30

15

ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak

yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke

Masyarakat

b Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan

1 juli 2019

3 Informan Penelitian

Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota

Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya

dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan

dan selama penelitian berlangsung

4 Tekhnik Penentuan Informan

Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang

digunakan adalah tekhnik

a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria

tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik

penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk

menjawab masalah penelitian

b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya

Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai

data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah

16

mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat

dikembangkan Minimal 5 informan

Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara

langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan

mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian

yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang

menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari

pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

a Sumber Data

1) Data Primer

Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan

wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR

dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

2) Data Sekunder

Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan

kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah

berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi

lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social

Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang

Nasabah

17

b Teknik Pengumpulan Data

1) Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan

dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan

pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang

merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari

Perbankan Syariah kota Bengkulu

2) Wawancara

Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan

kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan

yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota

Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan

3) Studi Kepustakaan

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang

diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep

atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan

Loyalitas seorang konsumen atau nasabah

6 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang

dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai

18

dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14

Oleh karena itu

dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah

hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data

kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian

deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif

diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat

berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan

perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas

batas-batasnya15

Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti

yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat

mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan

objektivitas data penelitian16

Adapun teknik analisis data pada penelitian

ini adalah sebagai berikut

1 Reduksi Data

Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk

laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan

membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi

diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema

konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang

14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana

2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran

Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal

23

16

Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media

Group2013) Hal124

19

lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk

mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang

diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan

difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang

lebih tajam terhadap hasil penelitian

2 Penyajian data

Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian

data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti

table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga

berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan

sejenisnya17

H Sistematika Penulisan

Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan

sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya

akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam

laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa

sub bab antara lain

Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang

menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan

masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk

17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245

20

membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk

menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian

penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi

terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang

berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian

subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik

analisis data dan terakhir sistematika penulisan

Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya

menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature

Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas

Nasabah

Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan

mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak

Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah

Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah

Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian

dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi

ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan

menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan

Syariah Kota Bengkulu

21

Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan

merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok

masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah

22

BAB II

KAJIAN TEORI

A Corporate Social Responsibility (CSR)

1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan

termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang

mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan

memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional

perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18

Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan

sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak

perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak

istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate

philanthropycorporate giving corporate community involvement

community relations community affairs community develoment

corporate responsibility global citizenship and corporate social

mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)

Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan

pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan

kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham

18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

23

masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia

juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari

kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan

perundang-undangan yang ada

ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan

dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19

Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk

mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai

sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang

akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan

kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada

kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan

oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan

karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis

CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin

tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian

yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR

di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit

19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 28

24

agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu

sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara

praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika

dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20

Dalam

pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang

dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan

sedekah21

Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council

for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai

Continuing commitment by business to behave etchically and contribute

to economic development while improving the quality of life f the

workforce and their families as will as of the local community and

society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus

bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk

peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup

dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas

kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22

20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social

Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi

XIII 2010) Hal 3 21

Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

25

Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli

Menurut Schnerhorm

CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu

kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara

mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari

kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan

kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam

interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan

prinsip sukarela dan kemitraan23

Menurut Hartman yakni

CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan

terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis

sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-

kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta

kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan

operasional dan stategis24

Menurut Carrol

CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar

meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta

konstribusi pada isu social

Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR

merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang

ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna

pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian

terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah

23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

26

keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi

masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional

perusahaan

Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah

suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka

sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik

eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft

Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang

sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang

juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan

masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017

Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi

undang-undang

Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam

peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-

undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR

tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut

25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

27

Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya

mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi

terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang

Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66

ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan

perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan

lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan

uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26

1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup

lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi

perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan

Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang

menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan

sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang

akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53

28

2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas

Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan

pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang

ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya

berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme

pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan

Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung

jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan

rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan

Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali

ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo

3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur

CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban

melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15

huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab

sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap

perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang

serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya

masyarakat setempat

29

4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur

tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama

ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR

Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak

Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin

sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat

sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo

5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan

Batubara

UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat

tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan

masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa

ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha

Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan

pemberdayaan masyarakatrdquo

Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan

masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat

baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat

kehidupannyardquo

6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

30

PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP

ini menjelaskan lebih lanjut

Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan

perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan

kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang

diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan

dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu

sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan

sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try

and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27

Hal

itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial

yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan

melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang

ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan

nasabah terhadap pihak bank28

Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya

benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam

islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata

c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat

melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian

27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal83

28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung

Alfabeta2014) Hal 129

31

pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan

pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga

diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari

ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat

memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan

dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara

keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul

yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana

perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang

harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga

kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara

menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR

tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu

sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas

Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana

kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan

kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu

sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan

CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders

berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan

yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga

meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian

32

mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran

pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan

(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada

tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)

kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat

lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan

baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks

ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant

menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus

diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor

produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau

tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan

bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar

kesepakatan bersama bukan sepihak

Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara

akademik punya substansi yang sama29

Bahkan ada beberapa frase lain yang

digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai

makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work

community building community capacity building commuinty development

community participation ecologically asset-based community development

faith-based community development political participatory development dan

29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan

Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40

33

social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu

proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang

lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak

yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula

menurut Rappaport pemberdayaan30

adalah suatu cara dengan mana rakyat

organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas

kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi

keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang

terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31

Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat

dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32

Artinya adalah pemberdayaan

yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya

manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan

akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri

Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan

kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk

menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya

berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan

30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32

Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi

(Bandung Alfabeta 2010) h 82

34

masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan

kehidupannya33

Gambar 11

Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility

33

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28

BUAH DARI PEMAHAMAN

AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA

ADALAH MILIK ALLAH SWT

CSR CSI

Corprate

Social

Investment

AMAL

Pemberdayaan

Pemberian

Perusahaan

Kedermawanan

Sosial

Relasi

Kemasyarakatan

perusahaan

Pengembangan

Masyarakat

35

I Ruang Lingkup CSR34

Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan

para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan

perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan

mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai

keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-

kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan

harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya

yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap

stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas

usahanya35

CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap

kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok

dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi

(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu

kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja

organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai

berikut36

34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis

Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181

36

Gambar 12

Sumber Griffin amp Ebert 2003 119

Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya

a Pelanggan

Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk

melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar

menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan

mempertahankan kualitas produk yang dijual

b Karyawan

Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan

perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap

pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar

manusiawi

c Investor

Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap

para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang

Karyawan

Korporasi

Komunitas

Lokal

Pelanggan

Penanam

Pemasok

37

pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya

mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi

hak-hak dan investasi para pemegang saham

d Pemasok

Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan

memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan

berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling

menguntungkan dengan pemasoknya

e Komunitas Lokal

Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada

komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus

melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak

komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan

sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat

mereka menjalankan bisnisnya

Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya

menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab

terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin

dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37

37

Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal183

38

a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan

Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu

perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan

masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan

manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap

lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara

polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan

sebagainya38

b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen

Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua

kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga

secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen

penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu

perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan

kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39

1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman

2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar

3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang

berkaitan dengan suatu prduk

4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli

38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15

39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48

39

CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan

pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri

maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana

berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari

aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja

CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40

Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung

jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari

aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan

beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial

timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat

dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena

perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41

1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak

Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang

bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP

perdata

2) Tanggung jawab karena undang-undang

Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus

memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada2011) Hal270 41

Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 68

40

seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang

lingkungan hidup dan lain sebaginya

Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan

perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu

hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan

Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri

yang salin bersaing satu sama lainnya42

J Metode Triplle Bottom Line

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan

yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh

Eklington Profit people planet

1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan

menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus

berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan

untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh

untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan

produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan

mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai

tambah semaksimal mungkin

2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap

kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar

perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan

karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan

kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai

bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan

42

Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219

41

perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-

besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi

pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan

serta penguatan kapasitas ekonomi lokal

3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan

adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat

lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada

perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap

lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya

penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta

pengembangan pariwisata (ekoturisme)43

Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah

pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih

dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini

merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan

sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan

Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social

Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen

perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah

kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna

mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan

dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada

Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan

menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU

No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM

dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja

43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari

jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

42

ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators

) Kinerja sosial (social indicators)44

44

httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

43

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Gambaran Umum Kota Bengkulu

1 Sejarah Kota Bengkulu45

Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi

Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali

ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang

Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota

Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-

kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang

terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit

sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo

Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat

Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka

memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang

yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke

Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja

Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran

(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra

Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak

45

Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

44

mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan

Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading

Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru

saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam

suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri

Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu

yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut

Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah

perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam

perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan

lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan

membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang

ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya

kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang

akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut

masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun

1615 masehi

Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang

sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk

Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan

membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading

Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari

45

Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut

berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya

perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris

menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh

Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The

Caesar The Resolution dan The Defance46

Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan

Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England

Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan

dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai

dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran

Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort

Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran

tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran

Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke

Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC

nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas

di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau

memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan

syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat

Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim

46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

46

disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu

dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut

Bengkulu

Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat

pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan

Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan

Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran

untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak

sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa

Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan

Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah

DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi

ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan

sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu

menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi

menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya

Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam

Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa

setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota

Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading

47

Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan

Kenangan)rdquo47

2 Letak Geografis Kota Bengkulu48

Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur

dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini

merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan

batas-batas wilayah sebagai berikut

Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat

Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan

Sebelah selatan Provinsi Lampung

sebelah barat Samudra Indonesia

Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini

Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi

atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau

Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)

Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra

Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah

selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk

kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam

47

Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48

Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049

48

sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)

digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan

pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat

22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau

lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain

Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau

Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega

Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas

5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya

relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari

22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano

yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang

masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni

kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi

menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat

otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah

kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355

kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten

yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur

Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu

wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu

49

Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang

hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan

Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai

A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-

119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi

Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat

C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara

berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata

265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara

925 mb dan penguapan 1268 mm49

Lintang Selatan serta

Bujur Timur50

Tabel 1 1

Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu

Kecamatan Luas Persentase

1 Selebar 4636 3056

2 Kampung Melayu 2314 1525

3 Gading Cempaka 1442 951

4 Ratu Agung 1102 726

5 Ratu Samban 284 187

6 Singaran Pati 1444 952

49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5

50

7 Teluk Segara 276 182

8 Sungai Serut 1253 892

9 Muara Bangkahulu 2318 1528

Bengkulu 15170 10000

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

3 Pemerintahan Adminstratif

Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi

menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak

positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi

pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar

pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien

sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai

tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara

kelurahan berjumlah 6751

Tabel 1 2

Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan

Kecamatan Kelurahan RWRK RT

1 Selebar 6 44 226

2 Kampung Melayu 6 28 141

3 Gading Cempaka 5 30 126

4 Ratu Agung 8 37 167

51

BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18

51

5 Ratu Samban 9 28 92

6 Singaran Pati 6 37 135

7 Teluk Segara 13 31 97

8 Sungai Serut 7 22 80

9 Muara Bangkahulu 7 31 149

Bengkulu 67 288 1213

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu

1 Bank Muamalat KC Bengkulu

PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan

dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18

September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad

Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah

pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui

pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan

syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional

Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-

Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui

dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan

undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem

keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan

infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah

dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi

52

kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim

Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari

perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi

2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu

Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di

Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi

Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang

dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa

beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya

merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter

1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak

Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di

panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif

yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak

terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan

nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis

luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan

merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia

pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank

Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi

satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli

1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan

53

menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas

baru BSB 52

3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu

Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27

Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman

No51 A-B kelurahan Padang Jati53

Berawal dari akuisisi PT Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19

Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada

16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka

pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi

beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha

yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah

menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas

PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008

ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah

Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009

Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur

52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-

kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53

Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_

Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120

54

Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje

Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk

4 BNI Syariah Cabang Bengkulu

Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada

bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu

unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem

perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank

BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI

dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah

lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha

Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT

BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi

bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem

perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil

transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat

terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada

Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000

didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan

kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi

54

Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618

16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah

55

n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang

dan 31 Kantor Cabang Pembantu

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1 HASIL PENELITIAN

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan

Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah

kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan

penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai

dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk

melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo

yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan

yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55

Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai

berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana

dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan

melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana

pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana

cara dilaksanakan56

55

Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam

Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas

Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu

2011) Hal24

57

Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua

rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang

diinginkan

Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini

juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan

memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu

Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple

bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line

itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank

Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu

masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak

perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang

membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal

biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan

pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana

untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang

diperoleh perusahaan

Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak

rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan

58

pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang

disebut dengan ulang tahun

Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya

adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan

pendidikan

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah

CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan

syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang

telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang

semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah

hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya

Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang

menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank

syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik

karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun

kontribusinya dalam perekonomian nasional

Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan

memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara

Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya

59

terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi

juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57

Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan

semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping

itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha

syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar

yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori

Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya

sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh

pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada

tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR

namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah

masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada

kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori

ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di

tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc

charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan

internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)

Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR

yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik

zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini

57

Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29

60

kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR

yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan

implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58

Peluang dari

implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan

masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan

memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas

jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu

mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang

merangkai aktivitas sosial dengan bisnis

CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena

sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat

keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR

ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah

(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan

adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu

dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan

syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa

pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut

justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana

masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya

58

Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom

20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah

61

kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak

perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya

3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan

Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu

yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom

Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima

manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang

tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan

Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah

Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut

terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama

perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para

kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut

dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan

syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan

yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan

perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu

62

kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan

yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut

Kepada pihak Bank

1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan

kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)

2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang

positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR

5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin

6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR

1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR

yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu

2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang

dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi

keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai

mitra keuangan BapakIbuSaudarai

63

3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya

pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah

membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan

produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah

Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak

Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu

tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan

bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan

CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan

syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap

kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di

beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima

oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah

tersebut kepada perbankan syariah

Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian

banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR

dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh

Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan

64

Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan

pendapat yang sama yakni

ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang

diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan

CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari

Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal

saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak

yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra

perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang

berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun

dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya

saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank

syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum

menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan

untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59

Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni

Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia

mengatakan bahwa

ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis

bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo

pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di

panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial

biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana

sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui

adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan

dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut

memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti

59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada

1 juli 2019

65

Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa

setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih

merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan

perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk

jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai

mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan

banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang

tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk

yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut

memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta

bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra

keuanganrdquo 60

Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah

ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru

mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-

anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui

adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang

ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang

signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih

memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat

langsung digunakan61

Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan

menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya

60

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret

2019 61

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

66

banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola

sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk

saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah

karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk

membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo

Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan

rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti

disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan

lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan

segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi

perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62

Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya

memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya

agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih

giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa

terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para

nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra

keuangannyardquo

Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu

ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa

sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang

merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh

sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan

dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah

ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak

62

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

67

perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan

perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat

untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga

menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-

produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63

Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan

Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba

juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan

yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah

Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima

bantuan dana CSR mengatakan

ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena

keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan

bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut

membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena

baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu

pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64

Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan

yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang

lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba

63

Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret

2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara

Pada 13 Maret 2019

68

membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra

keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo

Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah

ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra

keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya

pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR

tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi

banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan

seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan

syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65

Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan

bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida

ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan

4 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada

pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang

melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan

Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar

diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala

dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line

dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya

65

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada

14 Maret 2019

69

pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah

dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat

tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam

menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka

Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa

pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini

memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain

menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada

pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya

yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam

pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu

dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja

perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu

oleh pihak pusat

Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota

bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu

diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa

mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan

langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya

70

pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek

terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap

liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat

dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya

mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat

mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi

lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa

ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih

lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk

di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan

citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk

mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka

andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak

tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap

bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak

apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah

dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus

mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan

sendiri dirumah

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak

pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan

positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku

pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di

kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode

Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate

Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line

dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para

nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan

menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan

belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka

perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk

mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya

Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan

72

salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang

Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang

terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai

bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah

kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah

merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian

dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini

menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan

Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-

produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba

Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak

belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih

perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu

adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak

nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang

digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum

dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja

B SARAN

1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR

yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu

73

2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan

syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam

keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan

syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan

syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu

74

DAFTAR PUSTAKA

Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta

Kencana 2010

AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung

Alfabeta

Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja

Grafindo Persada

Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif

Dengan Nuivo Jakarta Kencana

Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press

Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta

PrenadaMedia Group

Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014

Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi

Bandung ALFABETA 2014

Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada

Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group

Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema

Insana Press 2001

Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat

dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta

Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz

Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas

Surabaya CvSarana Media Advertising

75

Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu

Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan

Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung

PT Refika Aditama 2014

Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana

Prenadamedia Group 2009

Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga

Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta

Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era

Globalisasi Bandung Alfabeta

Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta

2010

Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane

wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank

Rakyat Indonesia TBK

Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015

Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta

ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019

Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO

26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik

IndustriVol15 No2 94

Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional

Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University

Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business

Vol17 No 11

76

Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi

Institut Agama Islam Negerii Bengkulu

Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative

Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal

Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010

Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14

Maret 2019

FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara

pada 1 juli 2019

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07

Maret 2019

Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR

Wawancara Pada 14 Maret 2019

Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara

Pada 14 Maret 2019

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

Page 11: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

SURAT PERNYATAAN PLAGIAT ii

SURAT PERNYATAAN iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv

HALAMAN PENGESAHAN v

MOTTO vi

PERSEMBAHAN vii

ABSTRAK viii

KATA PENGANTAR ix

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Batasan Masalah 6

C Rumusan Masalah 7

D Tujuan Masalah 7

E Kegunaan Penelitian 7

F Penelitian Terdahulu 8

G Metode Penelitian 13

1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 13

2 Waktu dan Lokasi Penelitian 14

3 SubjekInforman Penelitian 15

4 Tekhnik Penentuan Informan 15

5 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data16

6 Teknik Analisis Data17

H Sistematika Penulisan19

BAB II KAJIAN TEORI

A Corporate Social Responsibility (CSR) 22

1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) 22

2 Ruang Lingkup CSR 35

3 Metode Tripple Bottom Line 40

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Kota Bengkulu 43

1 Sejarah Kota Bengkulu 43

2 Letak Geografi Kota Bengkulu 47

3 Pemerintahan Administratif50

B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu51

xii

1 Bank Muamalat 51

2 Bank Syariah Mandiri 52

3 Bank BRI Syariah 53

4 Bank BNI Syariah 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 56

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di Perbankan

syariah Kota Bengkulu 55

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah58

3 Dampak dan kendala Pelaksanaan CSR menggunakan

metode tripple bottom line di Perbankan

Syariah61

B Pembahasan68

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 72

B Saran 72

DAFTAR PUSTAKA 74

LAMPIRAN ndash LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Bengkulu 54

Tabel 1 2 Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan 55

xiv

DAFTAR GAMBAR

Daftar Gambar 11 Pengertian CSR37

Daftar Gambar 11 Ruang Lingkup CSR38

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul

Lampiran 2 Check Plagiarism Judul

Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal

Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa

Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi

Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi

Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi

Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul

Lampiran 9 Pedoman Wawancara

Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian

Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu

Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian

Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji

Lampiran 16 Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam

mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada

kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya

maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki

oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang

dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate

Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya

perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh

kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah

am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang

mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1

Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan

berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam

melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata

berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan

atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang

1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal177

2

timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka

yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai

kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara

manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak

positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan

investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR

bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)

dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya

berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya

masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti

Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum

Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang

tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru

dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an

seperti firman Allah dalam

QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56

2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal178

3

Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk

Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman

dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (

Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk

berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu

sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah

dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali

melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian

masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan

Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh

penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan

berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank

bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek

tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap

keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan

pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah

Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika

ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom

Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom

Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan

kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari

3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

4

kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada

kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak

diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang

mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social

ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa

mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan

lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak

bisa terpisahkan5

Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi

lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat

ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial

(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat

sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat

charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan

keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi

kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi

politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan

strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara

Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi

objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam

4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

5

melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan

Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan

adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan

nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal

perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di

BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan

Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar

pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal

Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines

yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan

(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6

Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018

mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas

Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama

Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari

pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina

mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate

Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota

6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

6

bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan

syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan

terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di

kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak

perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta

memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7

Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah

merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen

komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau

keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan

yang diharapkan8

Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk

mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple

Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

B Batasan Masalah

Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas

Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal74

7

Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada

Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari

Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

C Rumusan Masalah

1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)

Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan

Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu

D Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan

CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

E Kegunaan Penelitian

8

1 Kegunaan Teoritisakademik

a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah

keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah

pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya

memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat

khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di

dalam tubuh perbankan syariah

2 Kegunaan Praktis

a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam

mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau

tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan

lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR

tersebut bagi masyarakat

b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan

pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan

penelitian terdahulu

c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan

berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang

profesional

F Penelitian Terdahulu

9

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama

Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif

Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai

bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang

mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya

tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan

masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid

Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan

CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif

dan pendekatan deskriptif

Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan

dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai

pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi

metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan

(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif

Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan

dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam

9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii

Bengkulu2017

10

penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai

bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank

Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa

besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan

Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu

Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka

Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis

Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil

Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis

ISO 2600010

Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling

berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor

yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini

dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan

metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana

data primer diperoleh melalui kuisioner

10

Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)

Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal

Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94

11

Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang

akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana

dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu

perusahaan usaha Kecil menengah

Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan

penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang

digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada

penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian

kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian

terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000

mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan

Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam

penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada

bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta

faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut

Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat

seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode

Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia

Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo

12

Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe

Russia And Tunisia An Introductionrdquo11

Dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam

hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia

terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan

wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif

Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia

menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat

mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west

Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat

sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang

akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari

penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan

Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada

dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti

hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode

kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti

11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective

Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite

Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11

13

menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya

sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan

Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat

internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan

penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana

dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang

mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap

perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat

terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah

terhadap lembaga keuangan tersebut

G Metode Penelitian

1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field

Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung

ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian

yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau

lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun

perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa

14

menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau

menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika

meninjau ke lokasi penelitian12

b Pendekatan penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif

merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan

untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai

metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat

penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena

yang sesuai dengan konteks13

2 Lokasi Dan Waktu Penelitian

a Lokasi Penelitian

1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan

Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu

38223

2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari

kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan

Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian

12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-

Ruzz2016) Hal30

15

ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak

yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke

Masyarakat

b Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan

1 juli 2019

3 Informan Penelitian

Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota

Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya

dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan

dan selama penelitian berlangsung

4 Tekhnik Penentuan Informan

Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang

digunakan adalah tekhnik

a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria

tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik

penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk

menjawab masalah penelitian

b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya

Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai

data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah

16

mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat

dikembangkan Minimal 5 informan

Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara

langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan

mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian

yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang

menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari

pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

a Sumber Data

1) Data Primer

Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan

wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR

dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

2) Data Sekunder

Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan

kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah

berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi

lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social

Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang

Nasabah

17

b Teknik Pengumpulan Data

1) Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan

dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan

pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang

merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari

Perbankan Syariah kota Bengkulu

2) Wawancara

Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan

kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan

yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota

Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan

3) Studi Kepustakaan

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang

diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep

atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan

Loyalitas seorang konsumen atau nasabah

6 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang

dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai

18

dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14

Oleh karena itu

dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah

hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data

kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian

deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif

diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat

berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan

perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas

batas-batasnya15

Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti

yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat

mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan

objektivitas data penelitian16

Adapun teknik analisis data pada penelitian

ini adalah sebagai berikut

1 Reduksi Data

Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk

laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan

membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi

diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema

konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang

14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana

2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran

Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal

23

16

Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media

Group2013) Hal124

19

lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk

mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang

diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan

difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang

lebih tajam terhadap hasil penelitian

2 Penyajian data

Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian

data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti

table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga

berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan

sejenisnya17

H Sistematika Penulisan

Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan

sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya

akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam

laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa

sub bab antara lain

Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang

menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan

masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk

17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245

20

membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk

menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian

penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi

terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang

berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian

subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik

analisis data dan terakhir sistematika penulisan

Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya

menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature

Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas

Nasabah

Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan

mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak

Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah

Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah

Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian

dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi

ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan

menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan

Syariah Kota Bengkulu

21

Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan

merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok

masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah

22

BAB II

KAJIAN TEORI

A Corporate Social Responsibility (CSR)

1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan

termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang

mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan

memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional

perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18

Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan

sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak

perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak

istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate

philanthropycorporate giving corporate community involvement

community relations community affairs community develoment

corporate responsibility global citizenship and corporate social

mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)

Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan

pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan

kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham

18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

23

masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia

juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari

kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan

perundang-undangan yang ada

ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan

dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19

Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk

mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai

sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang

akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan

kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada

kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan

oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan

karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis

CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin

tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian

yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR

di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit

19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 28

24

agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu

sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara

praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika

dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20

Dalam

pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang

dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan

sedekah21

Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council

for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai

Continuing commitment by business to behave etchically and contribute

to economic development while improving the quality of life f the

workforce and their families as will as of the local community and

society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus

bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk

peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup

dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas

kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22

20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social

Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi

XIII 2010) Hal 3 21

Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

25

Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli

Menurut Schnerhorm

CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu

kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara

mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari

kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan

kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam

interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan

prinsip sukarela dan kemitraan23

Menurut Hartman yakni

CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan

terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis

sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-

kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta

kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan

operasional dan stategis24

Menurut Carrol

CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar

meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta

konstribusi pada isu social

Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR

merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang

ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna

pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian

terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah

23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

26

keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi

masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional

perusahaan

Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah

suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka

sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik

eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft

Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang

sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang

juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan

masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017

Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi

undang-undang

Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam

peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-

undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR

tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut

25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

27

Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya

mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi

terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang

Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66

ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan

perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan

lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan

uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26

1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup

lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi

perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan

Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang

menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan

sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang

akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53

28

2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas

Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan

pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang

ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya

berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme

pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan

Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung

jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan

rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan

Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali

ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo

3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur

CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban

melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15

huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab

sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap

perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang

serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya

masyarakat setempat

29

4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur

tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama

ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR

Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak

Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin

sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat

sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo

5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan

Batubara

UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat

tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan

masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa

ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha

Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan

pemberdayaan masyarakatrdquo

Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan

masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat

baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat

kehidupannyardquo

6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

30

PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP

ini menjelaskan lebih lanjut

Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan

perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan

kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang

diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan

dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu

sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan

sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try

and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27

Hal

itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial

yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan

melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang

ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan

nasabah terhadap pihak bank28

Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya

benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam

islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata

c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat

melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian

27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal83

28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung

Alfabeta2014) Hal 129

31

pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan

pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga

diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari

ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat

memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan

dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara

keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul

yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana

perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang

harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga

kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara

menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR

tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu

sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas

Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana

kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan

kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu

sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan

CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders

berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan

yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga

meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian

32

mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran

pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan

(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada

tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)

kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat

lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan

baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks

ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant

menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus

diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor

produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau

tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan

bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar

kesepakatan bersama bukan sepihak

Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara

akademik punya substansi yang sama29

Bahkan ada beberapa frase lain yang

digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai

makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work

community building community capacity building commuinty development

community participation ecologically asset-based community development

faith-based community development political participatory development dan

29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan

Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40

33

social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu

proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang

lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak

yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula

menurut Rappaport pemberdayaan30

adalah suatu cara dengan mana rakyat

organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas

kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi

keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang

terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31

Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat

dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32

Artinya adalah pemberdayaan

yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya

manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan

akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri

Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan

kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk

menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya

berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan

30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32

Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi

(Bandung Alfabeta 2010) h 82

34

masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan

kehidupannya33

Gambar 11

Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility

33

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28

BUAH DARI PEMAHAMAN

AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA

ADALAH MILIK ALLAH SWT

CSR CSI

Corprate

Social

Investment

AMAL

Pemberdayaan

Pemberian

Perusahaan

Kedermawanan

Sosial

Relasi

Kemasyarakatan

perusahaan

Pengembangan

Masyarakat

35

I Ruang Lingkup CSR34

Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan

para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan

perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan

mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai

keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-

kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan

harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya

yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap

stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas

usahanya35

CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap

kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok

dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi

(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu

kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja

organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai

berikut36

34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis

Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181

36

Gambar 12

Sumber Griffin amp Ebert 2003 119

Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya

a Pelanggan

Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk

melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar

menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan

mempertahankan kualitas produk yang dijual

b Karyawan

Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan

perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap

pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar

manusiawi

c Investor

Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap

para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang

Karyawan

Korporasi

Komunitas

Lokal

Pelanggan

Penanam

Pemasok

37

pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya

mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi

hak-hak dan investasi para pemegang saham

d Pemasok

Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan

memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan

berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling

menguntungkan dengan pemasoknya

e Komunitas Lokal

Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada

komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus

melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak

komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan

sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat

mereka menjalankan bisnisnya

Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya

menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab

terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin

dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37

37

Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal183

38

a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan

Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu

perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan

masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan

manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap

lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara

polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan

sebagainya38

b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen

Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua

kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga

secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen

penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu

perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan

kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39

1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman

2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar

3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang

berkaitan dengan suatu prduk

4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli

38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15

39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48

39

CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan

pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri

maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana

berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari

aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja

CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40

Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung

jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari

aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan

beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial

timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat

dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena

perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41

1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak

Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang

bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP

perdata

2) Tanggung jawab karena undang-undang

Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus

memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada2011) Hal270 41

Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 68

40

seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang

lingkungan hidup dan lain sebaginya

Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan

perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu

hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan

Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri

yang salin bersaing satu sama lainnya42

J Metode Triplle Bottom Line

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan

yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh

Eklington Profit people planet

1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan

menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus

berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan

untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh

untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan

produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan

mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai

tambah semaksimal mungkin

2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap

kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar

perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan

karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan

kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai

bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan

42

Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219

41

perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-

besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi

pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan

serta penguatan kapasitas ekonomi lokal

3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan

adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat

lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada

perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap

lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya

penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta

pengembangan pariwisata (ekoturisme)43

Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah

pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih

dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini

merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan

sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan

Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social

Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen

perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah

kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna

mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan

dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada

Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan

menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU

No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM

dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja

43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari

jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

42

ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators

) Kinerja sosial (social indicators)44

44

httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

43

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Gambaran Umum Kota Bengkulu

1 Sejarah Kota Bengkulu45

Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi

Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali

ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang

Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota

Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-

kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang

terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit

sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo

Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat

Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka

memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang

yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke

Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja

Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran

(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra

Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak

45

Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

44

mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan

Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading

Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru

saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam

suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri

Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu

yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut

Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah

perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam

perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan

lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan

membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang

ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya

kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang

akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut

masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun

1615 masehi

Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang

sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk

Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan

membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading

Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari

45

Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut

berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya

perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris

menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh

Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The

Caesar The Resolution dan The Defance46

Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan

Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England

Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan

dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai

dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran

Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort

Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran

tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran

Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke

Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC

nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas

di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau

memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan

syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat

Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim

46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

46

disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu

dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut

Bengkulu

Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat

pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan

Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan

Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran

untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak

sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa

Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan

Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah

DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi

ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan

sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu

menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi

menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya

Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam

Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa

setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota

Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading

47

Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan

Kenangan)rdquo47

2 Letak Geografis Kota Bengkulu48

Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur

dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini

merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan

batas-batas wilayah sebagai berikut

Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat

Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan

Sebelah selatan Provinsi Lampung

sebelah barat Samudra Indonesia

Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini

Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi

atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau

Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)

Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra

Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah

selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk

kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam

47

Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48

Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049

48

sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)

digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan

pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat

22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau

lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain

Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau

Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega

Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas

5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya

relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari

22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano

yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang

masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni

kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi

menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat

otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah

kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355

kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten

yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur

Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu

wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu

49

Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang

hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan

Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai

A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-

119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi

Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat

C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara

berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata

265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara

925 mb dan penguapan 1268 mm49

Lintang Selatan serta

Bujur Timur50

Tabel 1 1

Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu

Kecamatan Luas Persentase

1 Selebar 4636 3056

2 Kampung Melayu 2314 1525

3 Gading Cempaka 1442 951

4 Ratu Agung 1102 726

5 Ratu Samban 284 187

6 Singaran Pati 1444 952

49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5

50

7 Teluk Segara 276 182

8 Sungai Serut 1253 892

9 Muara Bangkahulu 2318 1528

Bengkulu 15170 10000

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

3 Pemerintahan Adminstratif

Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi

menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak

positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi

pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar

pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien

sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai

tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara

kelurahan berjumlah 6751

Tabel 1 2

Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan

Kecamatan Kelurahan RWRK RT

1 Selebar 6 44 226

2 Kampung Melayu 6 28 141

3 Gading Cempaka 5 30 126

4 Ratu Agung 8 37 167

51

BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18

51

5 Ratu Samban 9 28 92

6 Singaran Pati 6 37 135

7 Teluk Segara 13 31 97

8 Sungai Serut 7 22 80

9 Muara Bangkahulu 7 31 149

Bengkulu 67 288 1213

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu

1 Bank Muamalat KC Bengkulu

PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan

dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18

September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad

Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah

pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui

pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan

syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional

Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-

Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui

dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan

undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem

keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan

infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah

dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi

52

kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim

Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari

perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi

2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu

Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di

Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi

Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang

dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa

beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya

merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter

1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak

Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di

panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif

yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak

terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan

nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis

luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan

merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia

pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank

Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi

satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli

1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan

53

menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas

baru BSB 52

3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu

Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27

Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman

No51 A-B kelurahan Padang Jati53

Berawal dari akuisisi PT Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19

Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada

16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka

pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi

beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha

yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah

menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas

PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008

ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah

Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009

Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur

52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-

kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53

Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_

Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120

54

Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje

Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk

4 BNI Syariah Cabang Bengkulu

Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada

bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu

unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem

perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank

BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI

dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah

lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha

Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT

BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi

bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem

perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil

transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat

terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada

Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000

didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan

kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi

54

Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618

16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah

55

n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang

dan 31 Kantor Cabang Pembantu

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1 HASIL PENELITIAN

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan

Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah

kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan

penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai

dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk

melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo

yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan

yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55

Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai

berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana

dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan

melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana

pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana

cara dilaksanakan56

55

Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam

Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas

Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu

2011) Hal24

57

Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua

rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang

diinginkan

Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini

juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan

memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu

Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple

bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line

itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank

Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu

masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak

perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang

membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal

biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan

pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana

untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang

diperoleh perusahaan

Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak

rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan

58

pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang

disebut dengan ulang tahun

Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya

adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan

pendidikan

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah

CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan

syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang

telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang

semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah

hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya

Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang

menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank

syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik

karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun

kontribusinya dalam perekonomian nasional

Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan

memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara

Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya

59

terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi

juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57

Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan

semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping

itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha

syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar

yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori

Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya

sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh

pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada

tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR

namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah

masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada

kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori

ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di

tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc

charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan

internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)

Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR

yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik

zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini

57

Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29

60

kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR

yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan

implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58

Peluang dari

implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan

masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan

memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas

jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu

mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang

merangkai aktivitas sosial dengan bisnis

CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena

sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat

keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR

ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah

(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan

adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu

dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan

syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa

pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut

justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana

masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya

58

Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom

20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah

61

kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak

perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya

3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan

Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu

yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom

Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima

manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang

tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan

Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah

Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut

terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama

perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para

kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut

dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan

syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan

yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan

perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu

62

kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan

yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut

Kepada pihak Bank

1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan

kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)

2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang

positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR

5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin

6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR

1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR

yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu

2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang

dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi

keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai

mitra keuangan BapakIbuSaudarai

63

3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya

pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah

membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan

produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah

Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak

Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu

tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan

bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan

CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan

syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap

kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di

beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima

oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah

tersebut kepada perbankan syariah

Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian

banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR

dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh

Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan

64

Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan

pendapat yang sama yakni

ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang

diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan

CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari

Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal

saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak

yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra

perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang

berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun

dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya

saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank

syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum

menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan

untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59

Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni

Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia

mengatakan bahwa

ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis

bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo

pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di

panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial

biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana

sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui

adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan

dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut

memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti

59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada

1 juli 2019

65

Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa

setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih

merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan

perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk

jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai

mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan

banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang

tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk

yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut

memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta

bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra

keuanganrdquo 60

Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah

ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru

mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-

anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui

adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang

ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang

signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih

memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat

langsung digunakan61

Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan

menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya

60

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret

2019 61

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

66

banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola

sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk

saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah

karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk

membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo

Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan

rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti

disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan

lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan

segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi

perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62

Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya

memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya

agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih

giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa

terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para

nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra

keuangannyardquo

Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu

ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa

sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang

merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh

sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan

dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah

ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak

62

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

67

perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan

perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat

untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga

menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-

produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63

Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan

Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba

juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan

yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah

Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima

bantuan dana CSR mengatakan

ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena

keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan

bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut

membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena

baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu

pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64

Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan

yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang

lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba

63

Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret

2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara

Pada 13 Maret 2019

68

membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra

keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo

Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah

ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra

keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya

pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR

tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi

banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan

seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan

syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65

Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan

bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida

ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan

4 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada

pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang

melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan

Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar

diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala

dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line

dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya

65

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada

14 Maret 2019

69

pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah

dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat

tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam

menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka

Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa

pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini

memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain

menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada

pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya

yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam

pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu

dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja

perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu

oleh pihak pusat

Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota

bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu

diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa

mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan

langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya

70

pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek

terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap

liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat

dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya

mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat

mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi

lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa

ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih

lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk

di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan

citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk

mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka

andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak

tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap

bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak

apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah

dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus

mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan

sendiri dirumah

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak

pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan

positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku

pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di

kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode

Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate

Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line

dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para

nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan

menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan

belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka

perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk

mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya

Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan

72

salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang

Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang

terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai

bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah

kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah

merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian

dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini

menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan

Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-

produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba

Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak

belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih

perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu

adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak

nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang

digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum

dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja

B SARAN

1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR

yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu

73

2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan

syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam

keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan

syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan

syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu

74

DAFTAR PUSTAKA

Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta

Kencana 2010

AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung

Alfabeta

Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja

Grafindo Persada

Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif

Dengan Nuivo Jakarta Kencana

Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press

Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta

PrenadaMedia Group

Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014

Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi

Bandung ALFABETA 2014

Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada

Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group

Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema

Insana Press 2001

Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat

dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta

Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz

Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas

Surabaya CvSarana Media Advertising

75

Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu

Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan

Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung

PT Refika Aditama 2014

Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana

Prenadamedia Group 2009

Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga

Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta

Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era

Globalisasi Bandung Alfabeta

Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta

2010

Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane

wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank

Rakyat Indonesia TBK

Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015

Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta

ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019

Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO

26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik

IndustriVol15 No2 94

Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional

Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University

Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business

Vol17 No 11

76

Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi

Institut Agama Islam Negerii Bengkulu

Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative

Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal

Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010

Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14

Maret 2019

FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara

pada 1 juli 2019

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07

Maret 2019

Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR

Wawancara Pada 14 Maret 2019

Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara

Pada 14 Maret 2019

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

Page 12: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana

xii

1 Bank Muamalat 51

2 Bank Syariah Mandiri 52

3 Bank BRI Syariah 53

4 Bank BNI Syariah 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 56

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di Perbankan

syariah Kota Bengkulu 55

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah58

3 Dampak dan kendala Pelaksanaan CSR menggunakan

metode tripple bottom line di Perbankan

Syariah61

B Pembahasan68

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 72

B Saran 72

DAFTAR PUSTAKA 74

LAMPIRAN ndash LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Bengkulu 54

Tabel 1 2 Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan 55

xiv

DAFTAR GAMBAR

Daftar Gambar 11 Pengertian CSR37

Daftar Gambar 11 Ruang Lingkup CSR38

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul

Lampiran 2 Check Plagiarism Judul

Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal

Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa

Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi

Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi

Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi

Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul

Lampiran 9 Pedoman Wawancara

Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian

Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu

Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian

Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji

Lampiran 16 Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam

mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada

kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya

maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki

oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang

dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate

Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya

perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh

kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah

am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang

mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1

Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan

berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam

melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata

berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan

atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang

1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal177

2

timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka

yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai

kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara

manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak

positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan

investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR

bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)

dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya

berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya

masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti

Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum

Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang

tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru

dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an

seperti firman Allah dalam

QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56

2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal178

3

Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk

Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman

dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (

Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk

berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu

sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah

dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali

melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian

masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan

Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh

penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan

berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank

bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek

tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap

keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan

pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah

Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika

ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom

Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom

Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan

kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari

3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

4

kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada

kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak

diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang

mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social

ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa

mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan

lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak

bisa terpisahkan5

Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi

lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat

ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial

(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat

sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat

charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan

keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi

kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi

politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan

strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara

Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi

objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam

4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

5

melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan

Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan

adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan

nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal

perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di

BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan

Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar

pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal

Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines

yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan

(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6

Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018

mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas

Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama

Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari

pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina

mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate

Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota

6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

6

bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan

syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan

terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di

kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak

perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta

memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7

Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah

merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen

komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau

keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan

yang diharapkan8

Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk

mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple

Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

B Batasan Masalah

Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas

Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal74

7

Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada

Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari

Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

C Rumusan Masalah

1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)

Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan

Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu

D Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan

CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

E Kegunaan Penelitian

8

1 Kegunaan Teoritisakademik

a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah

keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah

pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya

memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat

khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di

dalam tubuh perbankan syariah

2 Kegunaan Praktis

a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam

mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau

tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan

lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR

tersebut bagi masyarakat

b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan

pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan

penelitian terdahulu

c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan

berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang

profesional

F Penelitian Terdahulu

9

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama

Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif

Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai

bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang

mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya

tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan

masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid

Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan

CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif

dan pendekatan deskriptif

Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan

dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai

pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi

metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan

(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif

Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan

dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam

9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii

Bengkulu2017

10

penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai

bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank

Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa

besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan

Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu

Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka

Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis

Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil

Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis

ISO 2600010

Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling

berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor

yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini

dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan

metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana

data primer diperoleh melalui kuisioner

10

Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)

Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal

Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94

11

Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang

akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana

dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu

perusahaan usaha Kecil menengah

Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan

penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang

digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada

penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian

kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian

terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000

mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan

Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam

penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada

bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta

faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut

Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat

seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode

Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia

Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo

12

Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe

Russia And Tunisia An Introductionrdquo11

Dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam

hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia

terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan

wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif

Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia

menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat

mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west

Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat

sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang

akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari

penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan

Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada

dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti

hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode

kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti

11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective

Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite

Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11

13

menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya

sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan

Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat

internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan

penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana

dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang

mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap

perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat

terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah

terhadap lembaga keuangan tersebut

G Metode Penelitian

1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field

Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung

ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian

yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau

lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun

perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa

14

menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau

menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika

meninjau ke lokasi penelitian12

b Pendekatan penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif

merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan

untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai

metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat

penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena

yang sesuai dengan konteks13

2 Lokasi Dan Waktu Penelitian

a Lokasi Penelitian

1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan

Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu

38223

2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari

kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan

Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian

12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-

Ruzz2016) Hal30

15

ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak

yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke

Masyarakat

b Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan

1 juli 2019

3 Informan Penelitian

Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota

Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya

dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan

dan selama penelitian berlangsung

4 Tekhnik Penentuan Informan

Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang

digunakan adalah tekhnik

a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria

tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik

penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk

menjawab masalah penelitian

b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya

Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai

data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah

16

mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat

dikembangkan Minimal 5 informan

Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara

langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan

mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian

yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang

menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari

pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

a Sumber Data

1) Data Primer

Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan

wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR

dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

2) Data Sekunder

Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan

kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah

berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi

lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social

Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang

Nasabah

17

b Teknik Pengumpulan Data

1) Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan

dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan

pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang

merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari

Perbankan Syariah kota Bengkulu

2) Wawancara

Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan

kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan

yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota

Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan

3) Studi Kepustakaan

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang

diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep

atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan

Loyalitas seorang konsumen atau nasabah

6 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang

dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai

18

dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14

Oleh karena itu

dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah

hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data

kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian

deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif

diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat

berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan

perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas

batas-batasnya15

Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti

yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat

mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan

objektivitas data penelitian16

Adapun teknik analisis data pada penelitian

ini adalah sebagai berikut

1 Reduksi Data

Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk

laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan

membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi

diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema

konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang

14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana

2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran

Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal

23

16

Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media

Group2013) Hal124

19

lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk

mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang

diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan

difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang

lebih tajam terhadap hasil penelitian

2 Penyajian data

Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian

data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti

table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga

berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan

sejenisnya17

H Sistematika Penulisan

Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan

sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya

akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam

laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa

sub bab antara lain

Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang

menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan

masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk

17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245

20

membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk

menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian

penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi

terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang

berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian

subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik

analisis data dan terakhir sistematika penulisan

Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya

menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature

Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas

Nasabah

Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan

mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak

Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah

Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah

Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian

dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi

ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan

menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan

Syariah Kota Bengkulu

21

Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan

merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok

masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah

22

BAB II

KAJIAN TEORI

A Corporate Social Responsibility (CSR)

1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan

termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang

mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan

memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional

perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18

Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan

sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak

perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak

istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate

philanthropycorporate giving corporate community involvement

community relations community affairs community develoment

corporate responsibility global citizenship and corporate social

mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)

Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan

pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan

kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham

18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

23

masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia

juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari

kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan

perundang-undangan yang ada

ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan

dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19

Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk

mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai

sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang

akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan

kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada

kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan

oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan

karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis

CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin

tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian

yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR

di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit

19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 28

24

agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu

sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara

praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika

dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20

Dalam

pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang

dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan

sedekah21

Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council

for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai

Continuing commitment by business to behave etchically and contribute

to economic development while improving the quality of life f the

workforce and their families as will as of the local community and

society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus

bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk

peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup

dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas

kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22

20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social

Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi

XIII 2010) Hal 3 21

Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

25

Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli

Menurut Schnerhorm

CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu

kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara

mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari

kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan

kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam

interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan

prinsip sukarela dan kemitraan23

Menurut Hartman yakni

CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan

terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis

sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-

kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta

kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan

operasional dan stategis24

Menurut Carrol

CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar

meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta

konstribusi pada isu social

Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR

merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang

ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna

pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian

terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah

23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

26

keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi

masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional

perusahaan

Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah

suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka

sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik

eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft

Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang

sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang

juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan

masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017

Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi

undang-undang

Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam

peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-

undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR

tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut

25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

27

Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya

mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi

terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang

Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66

ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan

perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan

lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan

uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26

1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup

lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi

perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan

Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang

menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan

sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang

akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53

28

2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas

Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan

pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang

ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya

berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme

pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan

Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung

jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan

rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan

Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali

ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo

3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur

CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban

melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15

huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab

sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap

perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang

serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya

masyarakat setempat

29

4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur

tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama

ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR

Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak

Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin

sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat

sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo

5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan

Batubara

UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat

tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan

masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa

ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha

Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan

pemberdayaan masyarakatrdquo

Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan

masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat

baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat

kehidupannyardquo

6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

30

PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP

ini menjelaskan lebih lanjut

Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan

perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan

kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang

diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan

dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu

sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan

sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try

and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27

Hal

itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial

yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan

melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang

ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan

nasabah terhadap pihak bank28

Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya

benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam

islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata

c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat

melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian

27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal83

28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung

Alfabeta2014) Hal 129

31

pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan

pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga

diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari

ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat

memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan

dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara

keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul

yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana

perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang

harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga

kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara

menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR

tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu

sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas

Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana

kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan

kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu

sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan

CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders

berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan

yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga

meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian

32

mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran

pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan

(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada

tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)

kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat

lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan

baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks

ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant

menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus

diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor

produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau

tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan

bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar

kesepakatan bersama bukan sepihak

Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara

akademik punya substansi yang sama29

Bahkan ada beberapa frase lain yang

digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai

makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work

community building community capacity building commuinty development

community participation ecologically asset-based community development

faith-based community development political participatory development dan

29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan

Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40

33

social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu

proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang

lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak

yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula

menurut Rappaport pemberdayaan30

adalah suatu cara dengan mana rakyat

organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas

kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi

keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang

terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31

Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat

dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32

Artinya adalah pemberdayaan

yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya

manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan

akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri

Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan

kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk

menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya

berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan

30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32

Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi

(Bandung Alfabeta 2010) h 82

34

masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan

kehidupannya33

Gambar 11

Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility

33

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28

BUAH DARI PEMAHAMAN

AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA

ADALAH MILIK ALLAH SWT

CSR CSI

Corprate

Social

Investment

AMAL

Pemberdayaan

Pemberian

Perusahaan

Kedermawanan

Sosial

Relasi

Kemasyarakatan

perusahaan

Pengembangan

Masyarakat

35

I Ruang Lingkup CSR34

Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan

para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan

perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan

mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai

keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-

kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan

harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya

yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap

stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas

usahanya35

CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap

kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok

dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi

(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu

kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja

organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai

berikut36

34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis

Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181

36

Gambar 12

Sumber Griffin amp Ebert 2003 119

Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya

a Pelanggan

Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk

melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar

menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan

mempertahankan kualitas produk yang dijual

b Karyawan

Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan

perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap

pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar

manusiawi

c Investor

Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap

para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang

Karyawan

Korporasi

Komunitas

Lokal

Pelanggan

Penanam

Pemasok

37

pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya

mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi

hak-hak dan investasi para pemegang saham

d Pemasok

Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan

memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan

berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling

menguntungkan dengan pemasoknya

e Komunitas Lokal

Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada

komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus

melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak

komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan

sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat

mereka menjalankan bisnisnya

Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya

menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab

terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin

dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37

37

Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal183

38

a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan

Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu

perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan

masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan

manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap

lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara

polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan

sebagainya38

b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen

Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua

kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga

secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen

penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu

perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan

kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39

1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman

2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar

3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang

berkaitan dengan suatu prduk

4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli

38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15

39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48

39

CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan

pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri

maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana

berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari

aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja

CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40

Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung

jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari

aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan

beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial

timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat

dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena

perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41

1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak

Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang

bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP

perdata

2) Tanggung jawab karena undang-undang

Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus

memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada2011) Hal270 41

Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 68

40

seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang

lingkungan hidup dan lain sebaginya

Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan

perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu

hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan

Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri

yang salin bersaing satu sama lainnya42

J Metode Triplle Bottom Line

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan

yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh

Eklington Profit people planet

1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan

menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus

berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan

untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh

untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan

produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan

mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai

tambah semaksimal mungkin

2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap

kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar

perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan

karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan

kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai

bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan

42

Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219

41

perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-

besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi

pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan

serta penguatan kapasitas ekonomi lokal

3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan

adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat

lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada

perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap

lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya

penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta

pengembangan pariwisata (ekoturisme)43

Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah

pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih

dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini

merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan

sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan

Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social

Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen

perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah

kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna

mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan

dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada

Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan

menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU

No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM

dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja

43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari

jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

42

ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators

) Kinerja sosial (social indicators)44

44

httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

43

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Gambaran Umum Kota Bengkulu

1 Sejarah Kota Bengkulu45

Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi

Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali

ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang

Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota

Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-

kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang

terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit

sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo

Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat

Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka

memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang

yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke

Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja

Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran

(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra

Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak

45

Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

44

mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan

Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading

Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru

saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam

suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri

Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu

yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut

Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah

perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam

perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan

lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan

membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang

ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya

kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang

akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut

masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun

1615 masehi

Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang

sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk

Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan

membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading

Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari

45

Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut

berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya

perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris

menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh

Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The

Caesar The Resolution dan The Defance46

Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan

Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England

Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan

dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai

dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran

Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort

Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran

tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran

Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke

Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC

nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas

di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau

memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan

syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat

Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim

46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

46

disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu

dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut

Bengkulu

Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat

pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan

Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan

Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran

untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak

sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa

Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan

Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah

DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi

ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan

sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu

menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi

menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya

Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam

Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa

setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota

Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading

47

Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan

Kenangan)rdquo47

2 Letak Geografis Kota Bengkulu48

Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur

dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini

merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan

batas-batas wilayah sebagai berikut

Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat

Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan

Sebelah selatan Provinsi Lampung

sebelah barat Samudra Indonesia

Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini

Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi

atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau

Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)

Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra

Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah

selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk

kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam

47

Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48

Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049

48

sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)

digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan

pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat

22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau

lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain

Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau

Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega

Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas

5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya

relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari

22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano

yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang

masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni

kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi

menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat

otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah

kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355

kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten

yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur

Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu

wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu

49

Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang

hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan

Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai

A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-

119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi

Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat

C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara

berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata

265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara

925 mb dan penguapan 1268 mm49

Lintang Selatan serta

Bujur Timur50

Tabel 1 1

Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu

Kecamatan Luas Persentase

1 Selebar 4636 3056

2 Kampung Melayu 2314 1525

3 Gading Cempaka 1442 951

4 Ratu Agung 1102 726

5 Ratu Samban 284 187

6 Singaran Pati 1444 952

49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5

50

7 Teluk Segara 276 182

8 Sungai Serut 1253 892

9 Muara Bangkahulu 2318 1528

Bengkulu 15170 10000

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

3 Pemerintahan Adminstratif

Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi

menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak

positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi

pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar

pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien

sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai

tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara

kelurahan berjumlah 6751

Tabel 1 2

Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan

Kecamatan Kelurahan RWRK RT

1 Selebar 6 44 226

2 Kampung Melayu 6 28 141

3 Gading Cempaka 5 30 126

4 Ratu Agung 8 37 167

51

BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18

51

5 Ratu Samban 9 28 92

6 Singaran Pati 6 37 135

7 Teluk Segara 13 31 97

8 Sungai Serut 7 22 80

9 Muara Bangkahulu 7 31 149

Bengkulu 67 288 1213

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu

1 Bank Muamalat KC Bengkulu

PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan

dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18

September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad

Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah

pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui

pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan

syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional

Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-

Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui

dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan

undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem

keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan

infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah

dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi

52

kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim

Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari

perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi

2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu

Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di

Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi

Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang

dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa

beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya

merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter

1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak

Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di

panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif

yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak

terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan

nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis

luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan

merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia

pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank

Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi

satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli

1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan

53

menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas

baru BSB 52

3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu

Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27

Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman

No51 A-B kelurahan Padang Jati53

Berawal dari akuisisi PT Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19

Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada

16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka

pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi

beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha

yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah

menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas

PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008

ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah

Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009

Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur

52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-

kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53

Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_

Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120

54

Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje

Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk

4 BNI Syariah Cabang Bengkulu

Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada

bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu

unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem

perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank

BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI

dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah

lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha

Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT

BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi

bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem

perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil

transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat

terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada

Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000

didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan

kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi

54

Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618

16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah

55

n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang

dan 31 Kantor Cabang Pembantu

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1 HASIL PENELITIAN

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan

Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah

kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan

penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai

dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk

melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo

yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan

yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55

Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai

berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana

dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan

melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana

pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana

cara dilaksanakan56

55

Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam

Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas

Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu

2011) Hal24

57

Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua

rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang

diinginkan

Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini

juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan

memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu

Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple

bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line

itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank

Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu

masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak

perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang

membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal

biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan

pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana

untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang

diperoleh perusahaan

Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak

rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan

58

pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang

disebut dengan ulang tahun

Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya

adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan

pendidikan

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah

CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan

syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang

telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang

semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah

hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya

Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang

menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank

syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik

karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun

kontribusinya dalam perekonomian nasional

Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan

memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara

Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya

59

terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi

juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57

Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan

semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping

itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha

syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar

yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori

Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya

sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh

pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada

tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR

namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah

masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada

kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori

ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di

tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc

charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan

internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)

Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR

yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik

zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini

57

Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29

60

kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR

yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan

implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58

Peluang dari

implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan

masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan

memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas

jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu

mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang

merangkai aktivitas sosial dengan bisnis

CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena

sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat

keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR

ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah

(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan

adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu

dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan

syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa

pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut

justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana

masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya

58

Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom

20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah

61

kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak

perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya

3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan

Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu

yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom

Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima

manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang

tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan

Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah

Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut

terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama

perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para

kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut

dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan

syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan

yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan

perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu

62

kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan

yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut

Kepada pihak Bank

1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan

kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)

2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang

positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR

5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin

6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR

1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR

yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu

2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang

dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi

keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai

mitra keuangan BapakIbuSaudarai

63

3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya

pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah

membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan

produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah

Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak

Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu

tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan

bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan

CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan

syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap

kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di

beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima

oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah

tersebut kepada perbankan syariah

Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian

banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR

dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh

Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan

64

Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan

pendapat yang sama yakni

ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang

diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan

CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari

Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal

saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak

yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra

perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang

berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun

dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya

saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank

syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum

menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan

untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59

Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni

Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia

mengatakan bahwa

ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis

bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo

pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di

panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial

biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana

sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui

adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan

dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut

memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti

59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada

1 juli 2019

65

Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa

setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih

merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan

perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk

jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai

mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan

banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang

tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk

yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut

memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta

bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra

keuanganrdquo 60

Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah

ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru

mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-

anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui

adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang

ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang

signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih

memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat

langsung digunakan61

Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan

menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya

60

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret

2019 61

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

66

banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola

sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk

saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah

karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk

membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo

Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan

rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti

disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan

lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan

segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi

perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62

Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya

memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya

agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih

giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa

terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para

nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra

keuangannyardquo

Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu

ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa

sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang

merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh

sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan

dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah

ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak

62

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

67

perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan

perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat

untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga

menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-

produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63

Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan

Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba

juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan

yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah

Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima

bantuan dana CSR mengatakan

ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena

keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan

bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut

membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena

baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu

pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64

Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan

yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang

lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba

63

Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret

2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara

Pada 13 Maret 2019

68

membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra

keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo

Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah

ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra

keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya

pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR

tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi

banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan

seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan

syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65

Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan

bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida

ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan

4 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada

pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang

melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan

Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar

diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala

dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line

dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya

65

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada

14 Maret 2019

69

pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah

dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat

tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam

menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka

Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa

pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini

memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain

menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada

pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya

yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam

pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu

dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja

perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu

oleh pihak pusat

Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota

bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu

diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa

mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan

langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya

70

pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek

terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap

liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat

dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya

mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat

mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi

lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa

ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih

lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk

di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan

citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk

mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka

andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak

tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap

bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak

apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah

dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus

mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan

sendiri dirumah

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak

pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan

positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku

pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di

kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode

Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate

Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line

dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para

nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan

menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan

belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka

perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk

mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya

Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan

72

salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang

Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang

terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai

bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah

kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah

merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian

dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini

menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan

Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-

produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba

Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak

belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih

perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu

adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak

nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang

digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum

dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja

B SARAN

1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR

yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu

73

2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan

syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam

keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan

syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan

syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu

74

DAFTAR PUSTAKA

Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta

Kencana 2010

AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung

Alfabeta

Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja

Grafindo Persada

Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif

Dengan Nuivo Jakarta Kencana

Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press

Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta

PrenadaMedia Group

Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014

Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi

Bandung ALFABETA 2014

Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada

Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group

Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema

Insana Press 2001

Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat

dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta

Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz

Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas

Surabaya CvSarana Media Advertising

75

Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu

Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan

Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung

PT Refika Aditama 2014

Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana

Prenadamedia Group 2009

Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga

Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta

Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era

Globalisasi Bandung Alfabeta

Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta

2010

Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane

wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank

Rakyat Indonesia TBK

Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015

Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta

ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019

Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO

26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik

IndustriVol15 No2 94

Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional

Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University

Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business

Vol17 No 11

76

Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi

Institut Agama Islam Negerii Bengkulu

Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative

Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal

Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010

Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14

Maret 2019

FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara

pada 1 juli 2019

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07

Maret 2019

Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR

Wawancara Pada 14 Maret 2019

Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara

Pada 14 Maret 2019

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

Page 13: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Bengkulu 54

Tabel 1 2 Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan 55

xiv

DAFTAR GAMBAR

Daftar Gambar 11 Pengertian CSR37

Daftar Gambar 11 Ruang Lingkup CSR38

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul

Lampiran 2 Check Plagiarism Judul

Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal

Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa

Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi

Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi

Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi

Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul

Lampiran 9 Pedoman Wawancara

Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian

Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu

Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian

Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji

Lampiran 16 Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam

mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada

kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya

maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki

oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang

dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate

Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya

perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh

kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah

am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang

mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1

Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan

berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam

melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata

berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan

atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang

1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal177

2

timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka

yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai

kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara

manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak

positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan

investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR

bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)

dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya

berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya

masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti

Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum

Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang

tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru

dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an

seperti firman Allah dalam

QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56

2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal178

3

Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk

Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman

dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (

Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk

berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu

sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah

dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali

melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian

masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan

Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh

penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan

berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank

bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek

tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap

keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan

pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah

Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika

ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom

Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom

Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan

kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari

3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

4

kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada

kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak

diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang

mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social

ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa

mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan

lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak

bisa terpisahkan5

Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi

lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat

ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial

(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat

sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat

charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan

keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi

kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi

politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan

strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara

Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi

objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam

4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

5

melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan

Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan

adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan

nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal

perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di

BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan

Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar

pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal

Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines

yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan

(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6

Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018

mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas

Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama

Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari

pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina

mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate

Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota

6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

6

bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan

syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan

terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di

kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak

perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta

memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7

Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah

merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen

komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau

keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan

yang diharapkan8

Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk

mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple

Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

B Batasan Masalah

Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas

Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal74

7

Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada

Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari

Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

C Rumusan Masalah

1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)

Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan

Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu

D Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan

CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

E Kegunaan Penelitian

8

1 Kegunaan Teoritisakademik

a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah

keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah

pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya

memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat

khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di

dalam tubuh perbankan syariah

2 Kegunaan Praktis

a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam

mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau

tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan

lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR

tersebut bagi masyarakat

b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan

pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan

penelitian terdahulu

c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan

berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang

profesional

F Penelitian Terdahulu

9

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama

Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif

Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai

bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang

mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya

tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan

masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid

Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan

CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif

dan pendekatan deskriptif

Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan

dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai

pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi

metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan

(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif

Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan

dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam

9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii

Bengkulu2017

10

penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai

bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank

Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa

besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan

Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu

Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka

Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis

Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil

Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis

ISO 2600010

Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling

berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor

yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini

dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan

metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana

data primer diperoleh melalui kuisioner

10

Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)

Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal

Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94

11

Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang

akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana

dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu

perusahaan usaha Kecil menengah

Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan

penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang

digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada

penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian

kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian

terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000

mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan

Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam

penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada

bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta

faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut

Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat

seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode

Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia

Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo

12

Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe

Russia And Tunisia An Introductionrdquo11

Dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam

hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia

terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan

wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif

Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia

menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat

mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west

Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat

sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang

akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari

penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan

Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada

dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti

hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode

kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti

11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective

Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite

Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11

13

menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya

sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan

Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat

internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan

penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana

dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang

mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap

perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat

terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah

terhadap lembaga keuangan tersebut

G Metode Penelitian

1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field

Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung

ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian

yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau

lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun

perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa

14

menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau

menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika

meninjau ke lokasi penelitian12

b Pendekatan penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif

merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan

untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai

metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat

penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena

yang sesuai dengan konteks13

2 Lokasi Dan Waktu Penelitian

a Lokasi Penelitian

1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan

Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu

38223

2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari

kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan

Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian

12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-

Ruzz2016) Hal30

15

ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak

yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke

Masyarakat

b Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan

1 juli 2019

3 Informan Penelitian

Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota

Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya

dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan

dan selama penelitian berlangsung

4 Tekhnik Penentuan Informan

Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang

digunakan adalah tekhnik

a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria

tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik

penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk

menjawab masalah penelitian

b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya

Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai

data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah

16

mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat

dikembangkan Minimal 5 informan

Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara

langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan

mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian

yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang

menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari

pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

a Sumber Data

1) Data Primer

Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan

wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR

dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

2) Data Sekunder

Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan

kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah

berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi

lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social

Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang

Nasabah

17

b Teknik Pengumpulan Data

1) Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan

dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan

pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang

merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari

Perbankan Syariah kota Bengkulu

2) Wawancara

Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan

kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan

yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota

Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan

3) Studi Kepustakaan

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang

diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep

atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan

Loyalitas seorang konsumen atau nasabah

6 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang

dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai

18

dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14

Oleh karena itu

dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah

hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data

kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian

deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif

diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat

berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan

perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas

batas-batasnya15

Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti

yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat

mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan

objektivitas data penelitian16

Adapun teknik analisis data pada penelitian

ini adalah sebagai berikut

1 Reduksi Data

Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk

laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan

membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi

diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema

konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang

14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana

2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran

Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal

23

16

Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media

Group2013) Hal124

19

lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk

mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang

diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan

difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang

lebih tajam terhadap hasil penelitian

2 Penyajian data

Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian

data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti

table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga

berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan

sejenisnya17

H Sistematika Penulisan

Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan

sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya

akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam

laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa

sub bab antara lain

Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang

menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan

masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk

17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245

20

membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk

menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian

penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi

terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang

berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian

subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik

analisis data dan terakhir sistematika penulisan

Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya

menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature

Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas

Nasabah

Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan

mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak

Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah

Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah

Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian

dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi

ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan

menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan

Syariah Kota Bengkulu

21

Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan

merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok

masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah

22

BAB II

KAJIAN TEORI

A Corporate Social Responsibility (CSR)

1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan

termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang

mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan

memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional

perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18

Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan

sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak

perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak

istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate

philanthropycorporate giving corporate community involvement

community relations community affairs community develoment

corporate responsibility global citizenship and corporate social

mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)

Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan

pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan

kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham

18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

23

masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia

juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari

kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan

perundang-undangan yang ada

ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan

dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19

Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk

mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai

sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang

akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan

kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada

kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan

oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan

karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis

CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin

tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian

yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR

di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit

19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 28

24

agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu

sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara

praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika

dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20

Dalam

pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang

dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan

sedekah21

Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council

for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai

Continuing commitment by business to behave etchically and contribute

to economic development while improving the quality of life f the

workforce and their families as will as of the local community and

society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus

bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk

peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup

dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas

kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22

20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social

Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi

XIII 2010) Hal 3 21

Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

25

Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli

Menurut Schnerhorm

CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu

kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara

mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari

kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan

kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam

interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan

prinsip sukarela dan kemitraan23

Menurut Hartman yakni

CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan

terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis

sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-

kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta

kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan

operasional dan stategis24

Menurut Carrol

CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar

meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta

konstribusi pada isu social

Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR

merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang

ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna

pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian

terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah

23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

26

keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi

masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional

perusahaan

Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah

suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka

sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik

eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft

Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang

sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang

juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan

masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017

Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi

undang-undang

Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam

peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-

undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR

tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut

25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

27

Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya

mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi

terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang

Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66

ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan

perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan

lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan

uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26

1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup

lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi

perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan

Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang

menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan

sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang

akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53

28

2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas

Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan

pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang

ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya

berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme

pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan

Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung

jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan

rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan

Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali

ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo

3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur

CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban

melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15

huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab

sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap

perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang

serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya

masyarakat setempat

29

4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur

tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama

ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR

Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak

Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin

sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat

sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo

5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan

Batubara

UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat

tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan

masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa

ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha

Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan

pemberdayaan masyarakatrdquo

Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan

masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat

baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat

kehidupannyardquo

6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

30

PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP

ini menjelaskan lebih lanjut

Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan

perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan

kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang

diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan

dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu

sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan

sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try

and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27

Hal

itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial

yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan

melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang

ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan

nasabah terhadap pihak bank28

Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya

benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam

islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata

c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat

melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian

27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal83

28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung

Alfabeta2014) Hal 129

31

pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan

pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga

diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari

ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat

memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan

dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara

keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul

yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana

perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang

harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga

kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara

menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR

tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu

sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas

Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana

kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan

kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu

sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan

CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders

berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan

yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga

meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian

32

mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran

pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan

(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada

tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)

kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat

lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan

baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks

ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant

menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus

diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor

produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau

tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan

bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar

kesepakatan bersama bukan sepihak

Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara

akademik punya substansi yang sama29

Bahkan ada beberapa frase lain yang

digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai

makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work

community building community capacity building commuinty development

community participation ecologically asset-based community development

faith-based community development political participatory development dan

29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan

Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40

33

social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu

proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang

lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak

yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula

menurut Rappaport pemberdayaan30

adalah suatu cara dengan mana rakyat

organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas

kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi

keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang

terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31

Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat

dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32

Artinya adalah pemberdayaan

yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya

manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan

akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri

Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan

kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk

menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya

berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan

30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32

Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi

(Bandung Alfabeta 2010) h 82

34

masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan

kehidupannya33

Gambar 11

Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility

33

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28

BUAH DARI PEMAHAMAN

AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA

ADALAH MILIK ALLAH SWT

CSR CSI

Corprate

Social

Investment

AMAL

Pemberdayaan

Pemberian

Perusahaan

Kedermawanan

Sosial

Relasi

Kemasyarakatan

perusahaan

Pengembangan

Masyarakat

35

I Ruang Lingkup CSR34

Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan

para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan

perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan

mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai

keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-

kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan

harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya

yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap

stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas

usahanya35

CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap

kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok

dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi

(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu

kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja

organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai

berikut36

34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis

Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181

36

Gambar 12

Sumber Griffin amp Ebert 2003 119

Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya

a Pelanggan

Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk

melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar

menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan

mempertahankan kualitas produk yang dijual

b Karyawan

Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan

perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap

pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar

manusiawi

c Investor

Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap

para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang

Karyawan

Korporasi

Komunitas

Lokal

Pelanggan

Penanam

Pemasok

37

pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya

mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi

hak-hak dan investasi para pemegang saham

d Pemasok

Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan

memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan

berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling

menguntungkan dengan pemasoknya

e Komunitas Lokal

Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada

komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus

melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak

komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan

sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat

mereka menjalankan bisnisnya

Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya

menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab

terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin

dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37

37

Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal183

38

a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan

Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu

perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan

masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan

manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap

lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara

polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan

sebagainya38

b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen

Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua

kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga

secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen

penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu

perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan

kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39

1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman

2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar

3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang

berkaitan dengan suatu prduk

4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli

38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15

39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48

39

CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan

pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri

maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana

berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari

aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja

CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40

Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung

jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari

aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan

beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial

timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat

dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena

perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41

1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak

Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang

bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP

perdata

2) Tanggung jawab karena undang-undang

Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus

memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada2011) Hal270 41

Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 68

40

seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang

lingkungan hidup dan lain sebaginya

Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan

perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu

hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan

Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri

yang salin bersaing satu sama lainnya42

J Metode Triplle Bottom Line

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan

yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh

Eklington Profit people planet

1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan

menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus

berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan

untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh

untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan

produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan

mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai

tambah semaksimal mungkin

2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap

kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar

perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan

karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan

kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai

bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan

42

Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219

41

perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-

besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi

pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan

serta penguatan kapasitas ekonomi lokal

3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan

adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat

lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada

perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap

lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya

penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta

pengembangan pariwisata (ekoturisme)43

Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah

pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih

dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini

merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan

sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan

Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social

Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen

perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah

kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna

mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan

dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada

Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan

menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU

No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM

dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja

43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari

jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

42

ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators

) Kinerja sosial (social indicators)44

44

httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

43

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Gambaran Umum Kota Bengkulu

1 Sejarah Kota Bengkulu45

Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi

Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali

ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang

Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota

Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-

kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang

terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit

sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo

Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat

Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka

memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang

yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke

Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja

Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran

(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra

Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak

45

Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

44

mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan

Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading

Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru

saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam

suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri

Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu

yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut

Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah

perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam

perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan

lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan

membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang

ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya

kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang

akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut

masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun

1615 masehi

Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang

sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk

Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan

membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading

Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari

45

Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut

berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya

perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris

menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh

Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The

Caesar The Resolution dan The Defance46

Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan

Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England

Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan

dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai

dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran

Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort

Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran

tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran

Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke

Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC

nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas

di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau

memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan

syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat

Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim

46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

46

disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu

dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut

Bengkulu

Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat

pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan

Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan

Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran

untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak

sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa

Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan

Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah

DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi

ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan

sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu

menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi

menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya

Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam

Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa

setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota

Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading

47

Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan

Kenangan)rdquo47

2 Letak Geografis Kota Bengkulu48

Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur

dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini

merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan

batas-batas wilayah sebagai berikut

Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat

Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan

Sebelah selatan Provinsi Lampung

sebelah barat Samudra Indonesia

Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini

Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi

atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau

Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)

Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra

Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah

selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk

kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam

47

Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48

Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049

48

sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)

digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan

pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat

22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau

lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain

Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau

Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega

Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas

5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya

relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari

22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano

yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang

masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni

kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi

menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat

otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah

kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355

kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten

yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur

Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu

wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu

49

Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang

hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan

Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai

A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-

119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi

Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat

C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara

berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata

265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara

925 mb dan penguapan 1268 mm49

Lintang Selatan serta

Bujur Timur50

Tabel 1 1

Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu

Kecamatan Luas Persentase

1 Selebar 4636 3056

2 Kampung Melayu 2314 1525

3 Gading Cempaka 1442 951

4 Ratu Agung 1102 726

5 Ratu Samban 284 187

6 Singaran Pati 1444 952

49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5

50

7 Teluk Segara 276 182

8 Sungai Serut 1253 892

9 Muara Bangkahulu 2318 1528

Bengkulu 15170 10000

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

3 Pemerintahan Adminstratif

Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi

menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak

positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi

pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar

pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien

sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai

tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara

kelurahan berjumlah 6751

Tabel 1 2

Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan

Kecamatan Kelurahan RWRK RT

1 Selebar 6 44 226

2 Kampung Melayu 6 28 141

3 Gading Cempaka 5 30 126

4 Ratu Agung 8 37 167

51

BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18

51

5 Ratu Samban 9 28 92

6 Singaran Pati 6 37 135

7 Teluk Segara 13 31 97

8 Sungai Serut 7 22 80

9 Muara Bangkahulu 7 31 149

Bengkulu 67 288 1213

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu

1 Bank Muamalat KC Bengkulu

PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan

dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18

September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad

Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah

pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui

pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan

syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional

Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-

Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui

dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan

undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem

keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan

infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah

dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi

52

kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim

Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari

perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi

2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu

Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di

Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi

Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang

dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa

beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya

merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter

1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak

Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di

panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif

yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak

terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan

nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis

luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan

merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia

pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank

Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi

satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli

1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan

53

menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas

baru BSB 52

3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu

Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27

Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman

No51 A-B kelurahan Padang Jati53

Berawal dari akuisisi PT Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19

Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada

16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka

pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi

beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha

yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah

menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas

PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008

ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah

Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009

Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur

52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-

kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53

Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_

Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120

54

Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje

Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk

4 BNI Syariah Cabang Bengkulu

Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada

bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu

unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem

perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank

BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI

dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah

lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha

Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT

BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi

bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem

perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil

transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat

terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada

Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000

didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan

kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi

54

Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618

16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah

55

n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang

dan 31 Kantor Cabang Pembantu

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1 HASIL PENELITIAN

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan

Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah

kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan

penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai

dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk

melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo

yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan

yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55

Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai

berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana

dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan

melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana

pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana

cara dilaksanakan56

55

Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam

Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas

Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu

2011) Hal24

57

Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua

rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang

diinginkan

Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini

juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan

memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu

Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple

bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line

itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank

Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu

masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak

perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang

membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal

biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan

pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana

untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang

diperoleh perusahaan

Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak

rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan

58

pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang

disebut dengan ulang tahun

Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya

adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan

pendidikan

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah

CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan

syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang

telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang

semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah

hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya

Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang

menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank

syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik

karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun

kontribusinya dalam perekonomian nasional

Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan

memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara

Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya

59

terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi

juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57

Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan

semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping

itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha

syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar

yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori

Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya

sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh

pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada

tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR

namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah

masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada

kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori

ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di

tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc

charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan

internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)

Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR

yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik

zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini

57

Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29

60

kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR

yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan

implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58

Peluang dari

implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan

masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan

memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas

jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu

mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang

merangkai aktivitas sosial dengan bisnis

CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena

sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat

keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR

ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah

(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan

adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu

dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan

syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa

pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut

justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana

masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya

58

Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom

20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah

61

kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak

perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya

3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan

Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu

yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom

Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima

manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang

tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan

Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah

Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut

terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama

perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para

kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut

dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan

syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan

yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan

perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu

62

kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan

yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut

Kepada pihak Bank

1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan

kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)

2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang

positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR

5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin

6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR

1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR

yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu

2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang

dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi

keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai

mitra keuangan BapakIbuSaudarai

63

3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya

pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah

membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan

produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah

Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak

Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu

tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan

bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan

CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan

syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap

kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di

beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima

oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah

tersebut kepada perbankan syariah

Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian

banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR

dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh

Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan

64

Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan

pendapat yang sama yakni

ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang

diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan

CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari

Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal

saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak

yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra

perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang

berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun

dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya

saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank

syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum

menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan

untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59

Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni

Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia

mengatakan bahwa

ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis

bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo

pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di

panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial

biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana

sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui

adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan

dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut

memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti

59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada

1 juli 2019

65

Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa

setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih

merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan

perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk

jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai

mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan

banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang

tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk

yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut

memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta

bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra

keuanganrdquo 60

Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah

ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru

mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-

anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui

adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang

ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang

signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih

memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat

langsung digunakan61

Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan

menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya

60

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret

2019 61

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

66

banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola

sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk

saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah

karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk

membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo

Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan

rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti

disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan

lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan

segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi

perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62

Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya

memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya

agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih

giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa

terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para

nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra

keuangannyardquo

Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu

ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa

sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang

merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh

sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan

dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah

ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak

62

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

67

perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan

perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat

untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga

menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-

produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63

Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan

Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba

juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan

yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah

Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima

bantuan dana CSR mengatakan

ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena

keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan

bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut

membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena

baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu

pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64

Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan

yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang

lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba

63

Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret

2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara

Pada 13 Maret 2019

68

membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra

keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo

Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah

ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra

keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya

pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR

tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi

banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan

seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan

syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65

Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan

bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida

ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan

4 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada

pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang

melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan

Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar

diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala

dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line

dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya

65

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada

14 Maret 2019

69

pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah

dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat

tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam

menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka

Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa

pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini

memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain

menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada

pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya

yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam

pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu

dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja

perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu

oleh pihak pusat

Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota

bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu

diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa

mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan

langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya

70

pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek

terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap

liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat

dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya

mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat

mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi

lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa

ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih

lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk

di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan

citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk

mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka

andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak

tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap

bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak

apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah

dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus

mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan

sendiri dirumah

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak

pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan

positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku

pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di

kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode

Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate

Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line

dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para

nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan

menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan

belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka

perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk

mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya

Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan

72

salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang

Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang

terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai

bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah

kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah

merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian

dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini

menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan

Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-

produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba

Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak

belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih

perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu

adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak

nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang

digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum

dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja

B SARAN

1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR

yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu

73

2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan

syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam

keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan

syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan

syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu

74

DAFTAR PUSTAKA

Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta

Kencana 2010

AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung

Alfabeta

Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja

Grafindo Persada

Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif

Dengan Nuivo Jakarta Kencana

Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press

Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta

PrenadaMedia Group

Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014

Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi

Bandung ALFABETA 2014

Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada

Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group

Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema

Insana Press 2001

Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat

dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta

Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz

Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas

Surabaya CvSarana Media Advertising

75

Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu

Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan

Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung

PT Refika Aditama 2014

Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana

Prenadamedia Group 2009

Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga

Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta

Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era

Globalisasi Bandung Alfabeta

Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta

2010

Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane

wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank

Rakyat Indonesia TBK

Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015

Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta

ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019

Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO

26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik

IndustriVol15 No2 94

Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional

Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University

Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business

Vol17 No 11

76

Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi

Institut Agama Islam Negerii Bengkulu

Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative

Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal

Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010

Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14

Maret 2019

FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara

pada 1 juli 2019

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07

Maret 2019

Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR

Wawancara Pada 14 Maret 2019

Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara

Pada 14 Maret 2019

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

Page 14: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana

xiv

DAFTAR GAMBAR

Daftar Gambar 11 Pengertian CSR37

Daftar Gambar 11 Ruang Lingkup CSR38

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul

Lampiran 2 Check Plagiarism Judul

Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal

Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa

Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi

Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi

Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi

Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul

Lampiran 9 Pedoman Wawancara

Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian

Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu

Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian

Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji

Lampiran 16 Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam

mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada

kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya

maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki

oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang

dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate

Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya

perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh

kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah

am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang

mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1

Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan

berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam

melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata

berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan

atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang

1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal177

2

timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka

yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai

kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara

manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak

positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan

investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR

bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)

dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya

berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya

masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti

Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum

Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang

tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru

dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an

seperti firman Allah dalam

QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56

2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal178

3

Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk

Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman

dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (

Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk

berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu

sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah

dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali

melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian

masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan

Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh

penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan

berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank

bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek

tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap

keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan

pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah

Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika

ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom

Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom

Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan

kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari

3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

4

kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada

kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak

diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang

mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social

ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa

mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan

lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak

bisa terpisahkan5

Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi

lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat

ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial

(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat

sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat

charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan

keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi

kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi

politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan

strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara

Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi

objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam

4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

5

melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan

Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan

adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan

nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal

perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di

BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan

Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar

pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal

Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines

yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan

(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6

Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018

mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas

Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama

Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari

pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina

mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate

Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota

6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

6

bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan

syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan

terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di

kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak

perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta

memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7

Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah

merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen

komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau

keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan

yang diharapkan8

Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk

mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple

Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

B Batasan Masalah

Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas

Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal74

7

Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada

Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari

Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

C Rumusan Masalah

1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)

Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan

Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu

D Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan

CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

E Kegunaan Penelitian

8

1 Kegunaan Teoritisakademik

a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah

keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah

pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya

memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat

khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di

dalam tubuh perbankan syariah

2 Kegunaan Praktis

a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam

mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau

tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan

lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR

tersebut bagi masyarakat

b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan

pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan

penelitian terdahulu

c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan

berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang

profesional

F Penelitian Terdahulu

9

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama

Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif

Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai

bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang

mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya

tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan

masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid

Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan

CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif

dan pendekatan deskriptif

Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan

dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai

pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi

metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan

(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif

Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan

dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam

9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii

Bengkulu2017

10

penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai

bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank

Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa

besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan

Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu

Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka

Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis

Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil

Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis

ISO 2600010

Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling

berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor

yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini

dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan

metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana

data primer diperoleh melalui kuisioner

10

Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)

Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal

Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94

11

Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang

akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana

dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu

perusahaan usaha Kecil menengah

Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan

penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang

digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada

penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian

kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian

terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000

mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan

Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam

penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada

bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta

faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut

Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat

seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode

Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia

Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo

12

Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe

Russia And Tunisia An Introductionrdquo11

Dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam

hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia

terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan

wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif

Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia

menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat

mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west

Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat

sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang

akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari

penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan

Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada

dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti

hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode

kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti

11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective

Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite

Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11

13

menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya

sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan

Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat

internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan

penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana

dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang

mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap

perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat

terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah

terhadap lembaga keuangan tersebut

G Metode Penelitian

1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field

Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung

ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian

yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau

lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun

perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa

14

menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau

menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika

meninjau ke lokasi penelitian12

b Pendekatan penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif

merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan

untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai

metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat

penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena

yang sesuai dengan konteks13

2 Lokasi Dan Waktu Penelitian

a Lokasi Penelitian

1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan

Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu

38223

2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari

kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan

Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian

12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-

Ruzz2016) Hal30

15

ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak

yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke

Masyarakat

b Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan

1 juli 2019

3 Informan Penelitian

Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota

Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya

dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan

dan selama penelitian berlangsung

4 Tekhnik Penentuan Informan

Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang

digunakan adalah tekhnik

a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria

tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik

penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk

menjawab masalah penelitian

b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya

Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai

data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah

16

mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat

dikembangkan Minimal 5 informan

Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara

langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan

mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian

yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang

menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari

pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

a Sumber Data

1) Data Primer

Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan

wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR

dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

2) Data Sekunder

Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan

kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah

berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi

lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social

Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang

Nasabah

17

b Teknik Pengumpulan Data

1) Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan

dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan

pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang

merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari

Perbankan Syariah kota Bengkulu

2) Wawancara

Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan

kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan

yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota

Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan

3) Studi Kepustakaan

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang

diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep

atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan

Loyalitas seorang konsumen atau nasabah

6 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang

dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai

18

dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14

Oleh karena itu

dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah

hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data

kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian

deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif

diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat

berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan

perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas

batas-batasnya15

Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti

yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat

mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan

objektivitas data penelitian16

Adapun teknik analisis data pada penelitian

ini adalah sebagai berikut

1 Reduksi Data

Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk

laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan

membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi

diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema

konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang

14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana

2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran

Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal

23

16

Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media

Group2013) Hal124

19

lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk

mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang

diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan

difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang

lebih tajam terhadap hasil penelitian

2 Penyajian data

Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian

data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti

table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga

berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan

sejenisnya17

H Sistematika Penulisan

Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan

sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya

akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam

laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa

sub bab antara lain

Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang

menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan

masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk

17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245

20

membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk

menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian

penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi

terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang

berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian

subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik

analisis data dan terakhir sistematika penulisan

Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya

menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature

Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas

Nasabah

Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan

mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak

Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah

Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah

Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian

dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi

ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan

menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan

Syariah Kota Bengkulu

21

Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan

merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok

masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah

22

BAB II

KAJIAN TEORI

A Corporate Social Responsibility (CSR)

1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan

termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang

mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan

memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional

perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18

Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan

sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak

perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak

istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate

philanthropycorporate giving corporate community involvement

community relations community affairs community develoment

corporate responsibility global citizenship and corporate social

mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)

Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan

pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan

kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham

18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

23

masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia

juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari

kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan

perundang-undangan yang ada

ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan

dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19

Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk

mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai

sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang

akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan

kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada

kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan

oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan

karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis

CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin

tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian

yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR

di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit

19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 28

24

agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu

sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara

praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika

dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20

Dalam

pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang

dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan

sedekah21

Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council

for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai

Continuing commitment by business to behave etchically and contribute

to economic development while improving the quality of life f the

workforce and their families as will as of the local community and

society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus

bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk

peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup

dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas

kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22

20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social

Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi

XIII 2010) Hal 3 21

Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

25

Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli

Menurut Schnerhorm

CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu

kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara

mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari

kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan

kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam

interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan

prinsip sukarela dan kemitraan23

Menurut Hartman yakni

CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan

terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis

sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-

kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta

kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan

operasional dan stategis24

Menurut Carrol

CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar

meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta

konstribusi pada isu social

Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR

merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang

ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna

pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian

terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah

23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

26

keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi

masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional

perusahaan

Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah

suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka

sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik

eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft

Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang

sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang

juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan

masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017

Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi

undang-undang

Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam

peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-

undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR

tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut

25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

27

Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya

mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi

terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang

Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66

ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan

perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan

lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan

uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26

1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup

lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi

perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan

Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang

menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan

sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang

akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53

28

2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas

Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan

pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang

ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya

berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme

pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan

Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung

jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan

rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan

Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali

ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo

3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur

CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban

melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15

huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab

sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap

perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang

serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya

masyarakat setempat

29

4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur

tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama

ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR

Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak

Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin

sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat

sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo

5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan

Batubara

UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat

tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan

masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa

ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha

Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan

pemberdayaan masyarakatrdquo

Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan

masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat

baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat

kehidupannyardquo

6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

30

PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP

ini menjelaskan lebih lanjut

Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan

perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan

kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang

diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan

dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu

sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan

sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try

and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27

Hal

itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial

yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan

melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang

ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan

nasabah terhadap pihak bank28

Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya

benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam

islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata

c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat

melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian

27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal83

28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung

Alfabeta2014) Hal 129

31

pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan

pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga

diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari

ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat

memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan

dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara

keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul

yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana

perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang

harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga

kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara

menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR

tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu

sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas

Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana

kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan

kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu

sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan

CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders

berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan

yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga

meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian

32

mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran

pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan

(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada

tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)

kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat

lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan

baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks

ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant

menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus

diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor

produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau

tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan

bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar

kesepakatan bersama bukan sepihak

Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara

akademik punya substansi yang sama29

Bahkan ada beberapa frase lain yang

digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai

makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work

community building community capacity building commuinty development

community participation ecologically asset-based community development

faith-based community development political participatory development dan

29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan

Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40

33

social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu

proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang

lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak

yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula

menurut Rappaport pemberdayaan30

adalah suatu cara dengan mana rakyat

organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas

kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi

keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang

terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31

Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat

dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32

Artinya adalah pemberdayaan

yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya

manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan

akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri

Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan

kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk

menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya

berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan

30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32

Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi

(Bandung Alfabeta 2010) h 82

34

masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan

kehidupannya33

Gambar 11

Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility

33

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28

BUAH DARI PEMAHAMAN

AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA

ADALAH MILIK ALLAH SWT

CSR CSI

Corprate

Social

Investment

AMAL

Pemberdayaan

Pemberian

Perusahaan

Kedermawanan

Sosial

Relasi

Kemasyarakatan

perusahaan

Pengembangan

Masyarakat

35

I Ruang Lingkup CSR34

Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan

para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan

perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan

mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai

keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-

kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan

harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya

yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap

stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas

usahanya35

CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap

kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok

dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi

(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu

kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja

organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai

berikut36

34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis

Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181

36

Gambar 12

Sumber Griffin amp Ebert 2003 119

Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya

a Pelanggan

Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk

melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar

menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan

mempertahankan kualitas produk yang dijual

b Karyawan

Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan

perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap

pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar

manusiawi

c Investor

Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap

para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang

Karyawan

Korporasi

Komunitas

Lokal

Pelanggan

Penanam

Pemasok

37

pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya

mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi

hak-hak dan investasi para pemegang saham

d Pemasok

Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan

memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan

berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling

menguntungkan dengan pemasoknya

e Komunitas Lokal

Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada

komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus

melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak

komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan

sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat

mereka menjalankan bisnisnya

Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya

menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab

terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin

dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37

37

Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal183

38

a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan

Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu

perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan

masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan

manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap

lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara

polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan

sebagainya38

b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen

Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua

kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga

secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen

penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu

perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan

kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39

1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman

2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar

3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang

berkaitan dengan suatu prduk

4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli

38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15

39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48

39

CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan

pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri

maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana

berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari

aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja

CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40

Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung

jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari

aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan

beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial

timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat

dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena

perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41

1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak

Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang

bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP

perdata

2) Tanggung jawab karena undang-undang

Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus

memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada2011) Hal270 41

Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 68

40

seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang

lingkungan hidup dan lain sebaginya

Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan

perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu

hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan

Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri

yang salin bersaing satu sama lainnya42

J Metode Triplle Bottom Line

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan

yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh

Eklington Profit people planet

1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan

menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus

berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan

untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh

untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan

produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan

mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai

tambah semaksimal mungkin

2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap

kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar

perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan

karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan

kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai

bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan

42

Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219

41

perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-

besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi

pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan

serta penguatan kapasitas ekonomi lokal

3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan

adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat

lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada

perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap

lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya

penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta

pengembangan pariwisata (ekoturisme)43

Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah

pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih

dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini

merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan

sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan

Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social

Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen

perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah

kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna

mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan

dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada

Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan

menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU

No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM

dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja

43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari

jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

42

ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators

) Kinerja sosial (social indicators)44

44

httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

43

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Gambaran Umum Kota Bengkulu

1 Sejarah Kota Bengkulu45

Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi

Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali

ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang

Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota

Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-

kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang

terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit

sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo

Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat

Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka

memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang

yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke

Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja

Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran

(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra

Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak

45

Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

44

mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan

Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading

Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru

saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam

suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri

Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu

yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut

Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah

perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam

perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan

lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan

membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang

ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya

kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang

akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut

masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun

1615 masehi

Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang

sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk

Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan

membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading

Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari

45

Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut

berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya

perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris

menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh

Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The

Caesar The Resolution dan The Defance46

Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan

Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England

Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan

dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai

dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran

Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort

Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran

tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran

Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke

Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC

nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas

di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau

memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan

syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat

Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim

46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

46

disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu

dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut

Bengkulu

Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat

pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan

Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan

Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran

untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak

sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa

Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan

Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah

DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi

ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan

sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu

menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi

menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya

Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam

Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa

setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota

Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading

47

Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan

Kenangan)rdquo47

2 Letak Geografis Kota Bengkulu48

Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur

dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini

merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan

batas-batas wilayah sebagai berikut

Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat

Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan

Sebelah selatan Provinsi Lampung

sebelah barat Samudra Indonesia

Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini

Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi

atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau

Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)

Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra

Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah

selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk

kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam

47

Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48

Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049

48

sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)

digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan

pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat

22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau

lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain

Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau

Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega

Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas

5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya

relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari

22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano

yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang

masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni

kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi

menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat

otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah

kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355

kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten

yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur

Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu

wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu

49

Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang

hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan

Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai

A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-

119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi

Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat

C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara

berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata

265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara

925 mb dan penguapan 1268 mm49

Lintang Selatan serta

Bujur Timur50

Tabel 1 1

Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu

Kecamatan Luas Persentase

1 Selebar 4636 3056

2 Kampung Melayu 2314 1525

3 Gading Cempaka 1442 951

4 Ratu Agung 1102 726

5 Ratu Samban 284 187

6 Singaran Pati 1444 952

49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5

50

7 Teluk Segara 276 182

8 Sungai Serut 1253 892

9 Muara Bangkahulu 2318 1528

Bengkulu 15170 10000

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

3 Pemerintahan Adminstratif

Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi

menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak

positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi

pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar

pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien

sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai

tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara

kelurahan berjumlah 6751

Tabel 1 2

Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan

Kecamatan Kelurahan RWRK RT

1 Selebar 6 44 226

2 Kampung Melayu 6 28 141

3 Gading Cempaka 5 30 126

4 Ratu Agung 8 37 167

51

BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18

51

5 Ratu Samban 9 28 92

6 Singaran Pati 6 37 135

7 Teluk Segara 13 31 97

8 Sungai Serut 7 22 80

9 Muara Bangkahulu 7 31 149

Bengkulu 67 288 1213

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu

1 Bank Muamalat KC Bengkulu

PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan

dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18

September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad

Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah

pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui

pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan

syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional

Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-

Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui

dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan

undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem

keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan

infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah

dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi

52

kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim

Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari

perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi

2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu

Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di

Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi

Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang

dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa

beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya

merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter

1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak

Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di

panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif

yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak

terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan

nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis

luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan

merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia

pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank

Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi

satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli

1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan

53

menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas

baru BSB 52

3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu

Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27

Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman

No51 A-B kelurahan Padang Jati53

Berawal dari akuisisi PT Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19

Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada

16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka

pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi

beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha

yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah

menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas

PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008

ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah

Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009

Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur

52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-

kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53

Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_

Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120

54

Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje

Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk

4 BNI Syariah Cabang Bengkulu

Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada

bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu

unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem

perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank

BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI

dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah

lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha

Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT

BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi

bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem

perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil

transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat

terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada

Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000

didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan

kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi

54

Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618

16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah

55

n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang

dan 31 Kantor Cabang Pembantu

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1 HASIL PENELITIAN

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan

Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah

kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan

penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai

dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk

melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo

yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan

yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55

Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai

berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana

dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan

melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana

pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana

cara dilaksanakan56

55

Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam

Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas

Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu

2011) Hal24

57

Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua

rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang

diinginkan

Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini

juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan

memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu

Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple

bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line

itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank

Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu

masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak

perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang

membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal

biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan

pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana

untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang

diperoleh perusahaan

Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak

rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan

58

pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang

disebut dengan ulang tahun

Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya

adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan

pendidikan

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah

CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan

syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang

telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang

semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah

hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya

Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang

menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank

syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik

karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun

kontribusinya dalam perekonomian nasional

Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan

memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara

Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya

59

terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi

juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57

Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan

semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping

itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha

syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar

yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori

Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya

sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh

pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada

tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR

namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah

masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada

kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori

ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di

tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc

charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan

internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)

Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR

yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik

zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini

57

Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29

60

kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR

yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan

implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58

Peluang dari

implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan

masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan

memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas

jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu

mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang

merangkai aktivitas sosial dengan bisnis

CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena

sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat

keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR

ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah

(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan

adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu

dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan

syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa

pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut

justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana

masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya

58

Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom

20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah

61

kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak

perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya

3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan

Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu

yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom

Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima

manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang

tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan

Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah

Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut

terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama

perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para

kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut

dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan

syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan

yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan

perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu

62

kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan

yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut

Kepada pihak Bank

1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan

kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)

2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang

positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR

5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin

6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR

1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR

yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu

2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang

dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi

keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai

mitra keuangan BapakIbuSaudarai

63

3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya

pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah

membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan

produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah

Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak

Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu

tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan

bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan

CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan

syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap

kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di

beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima

oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah

tersebut kepada perbankan syariah

Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian

banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR

dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh

Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan

64

Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan

pendapat yang sama yakni

ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang

diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan

CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari

Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal

saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak

yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra

perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang

berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun

dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya

saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank

syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum

menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan

untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59

Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni

Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia

mengatakan bahwa

ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis

bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo

pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di

panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial

biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana

sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui

adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan

dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut

memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti

59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada

1 juli 2019

65

Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa

setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih

merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan

perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk

jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai

mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan

banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang

tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk

yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut

memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta

bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra

keuanganrdquo 60

Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah

ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru

mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-

anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui

adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang

ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang

signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih

memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat

langsung digunakan61

Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan

menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya

60

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret

2019 61

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

66

banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola

sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk

saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah

karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk

membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo

Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan

rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti

disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan

lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan

segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi

perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62

Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya

memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya

agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih

giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa

terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para

nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra

keuangannyardquo

Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu

ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa

sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang

merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh

sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan

dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah

ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak

62

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

67

perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan

perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat

untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga

menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-

produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63

Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan

Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba

juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan

yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah

Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima

bantuan dana CSR mengatakan

ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena

keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan

bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut

membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena

baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu

pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64

Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan

yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang

lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba

63

Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret

2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara

Pada 13 Maret 2019

68

membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra

keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo

Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah

ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra

keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya

pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR

tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi

banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan

seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan

syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65

Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan

bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida

ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan

4 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada

pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang

melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan

Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar

diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala

dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line

dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya

65

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada

14 Maret 2019

69

pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah

dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat

tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam

menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka

Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa

pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini

memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain

menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada

pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya

yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam

pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu

dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja

perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu

oleh pihak pusat

Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota

bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu

diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa

mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan

langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya

70

pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek

terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap

liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat

dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya

mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat

mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi

lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa

ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih

lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk

di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan

citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk

mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka

andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak

tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap

bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak

apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah

dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus

mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan

sendiri dirumah

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak

pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan

positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku

pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di

kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode

Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate

Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line

dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para

nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan

menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan

belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka

perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk

mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya

Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan

72

salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang

Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang

terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai

bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah

kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah

merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian

dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini

menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan

Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-

produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba

Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak

belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih

perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu

adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak

nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang

digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum

dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja

B SARAN

1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR

yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu

73

2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan

syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam

keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan

syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan

syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu

74

DAFTAR PUSTAKA

Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta

Kencana 2010

AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung

Alfabeta

Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja

Grafindo Persada

Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif

Dengan Nuivo Jakarta Kencana

Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press

Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta

PrenadaMedia Group

Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014

Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi

Bandung ALFABETA 2014

Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada

Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group

Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema

Insana Press 2001

Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat

dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta

Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz

Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas

Surabaya CvSarana Media Advertising

75

Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu

Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan

Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung

PT Refika Aditama 2014

Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana

Prenadamedia Group 2009

Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga

Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta

Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era

Globalisasi Bandung Alfabeta

Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta

2010

Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane

wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank

Rakyat Indonesia TBK

Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015

Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta

ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019

Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO

26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik

IndustriVol15 No2 94

Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional

Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University

Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business

Vol17 No 11

76

Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi

Institut Agama Islam Negerii Bengkulu

Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative

Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal

Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010

Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14

Maret 2019

FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara

pada 1 juli 2019

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07

Maret 2019

Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR

Wawancara Pada 14 Maret 2019

Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara

Pada 14 Maret 2019

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

Page 15: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul

Lampiran 2 Check Plagiarism Judul

Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal

Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa

Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi

Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi

Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi

Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul

Lampiran 9 Pedoman Wawancara

Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian

Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu

Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian

Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji

Lampiran 16 Dokumentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam

mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada

kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya

maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki

oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang

dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate

Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya

perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh

kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah

am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang

mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1

Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan

berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam

melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata

berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan

atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang

1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal177

2

timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka

yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai

kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara

manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak

positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan

investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR

bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)

dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya

berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya

masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti

Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum

Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang

tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru

dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an

seperti firman Allah dalam

QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56

2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal178

3

Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk

Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman

dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (

Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk

berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu

sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah

dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali

melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian

masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan

Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh

penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan

berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank

bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek

tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap

keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan

pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah

Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika

ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom

Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom

Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan

kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari

3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

4

kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada

kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak

diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang

mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social

ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa

mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan

lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak

bisa terpisahkan5

Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi

lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat

ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial

(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat

sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat

charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan

keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi

kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi

politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan

strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara

Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi

objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam

4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

5

melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan

Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan

adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan

nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal

perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di

BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan

Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar

pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal

Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines

yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan

(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6

Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018

mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas

Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama

Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari

pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina

mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate

Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota

6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

6

bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan

syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan

terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di

kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak

perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta

memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7

Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah

merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen

komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau

keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan

yang diharapkan8

Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk

mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple

Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

B Batasan Masalah

Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas

Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal74

7

Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada

Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari

Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

C Rumusan Masalah

1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)

Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan

Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu

D Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan

CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

E Kegunaan Penelitian

8

1 Kegunaan Teoritisakademik

a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah

keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah

pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya

memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat

khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di

dalam tubuh perbankan syariah

2 Kegunaan Praktis

a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam

mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau

tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan

lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR

tersebut bagi masyarakat

b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan

pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan

penelitian terdahulu

c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan

berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang

profesional

F Penelitian Terdahulu

9

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama

Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif

Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai

bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang

mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya

tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan

masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid

Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan

CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif

dan pendekatan deskriptif

Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan

dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai

pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi

metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan

(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif

Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan

dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam

9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii

Bengkulu2017

10

penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai

bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank

Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa

besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan

Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu

Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka

Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis

Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil

Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis

ISO 2600010

Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling

berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor

yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini

dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan

metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana

data primer diperoleh melalui kuisioner

10

Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)

Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal

Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94

11

Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang

akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana

dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu

perusahaan usaha Kecil menengah

Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan

penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang

digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada

penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian

kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian

terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000

mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan

Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam

penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada

bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta

faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut

Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat

seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode

Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia

Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo

12

Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe

Russia And Tunisia An Introductionrdquo11

Dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam

hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia

terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan

wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif

Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia

menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat

mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west

Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat

sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang

akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari

penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan

Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada

dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti

hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode

kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti

11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective

Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite

Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11

13

menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya

sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan

Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat

internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan

penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana

dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang

mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap

perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat

terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah

terhadap lembaga keuangan tersebut

G Metode Penelitian

1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field

Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung

ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian

yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau

lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun

perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa

14

menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau

menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika

meninjau ke lokasi penelitian12

b Pendekatan penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif

merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan

untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai

metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat

penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena

yang sesuai dengan konteks13

2 Lokasi Dan Waktu Penelitian

a Lokasi Penelitian

1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan

Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu

38223

2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari

kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan

Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian

12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-

Ruzz2016) Hal30

15

ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak

yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke

Masyarakat

b Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan

1 juli 2019

3 Informan Penelitian

Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota

Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya

dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan

dan selama penelitian berlangsung

4 Tekhnik Penentuan Informan

Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang

digunakan adalah tekhnik

a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria

tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik

penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk

menjawab masalah penelitian

b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya

Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai

data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah

16

mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat

dikembangkan Minimal 5 informan

Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara

langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan

mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian

yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang

menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari

pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

a Sumber Data

1) Data Primer

Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan

wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR

dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

2) Data Sekunder

Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan

kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah

berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi

lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social

Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang

Nasabah

17

b Teknik Pengumpulan Data

1) Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan

dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan

pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang

merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari

Perbankan Syariah kota Bengkulu

2) Wawancara

Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan

kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan

yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota

Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan

3) Studi Kepustakaan

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang

diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep

atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan

Loyalitas seorang konsumen atau nasabah

6 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang

dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai

18

dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14

Oleh karena itu

dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah

hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data

kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian

deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif

diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat

berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan

perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas

batas-batasnya15

Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti

yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat

mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan

objektivitas data penelitian16

Adapun teknik analisis data pada penelitian

ini adalah sebagai berikut

1 Reduksi Data

Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk

laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan

membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi

diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema

konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang

14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana

2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran

Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal

23

16

Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media

Group2013) Hal124

19

lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk

mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang

diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan

difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang

lebih tajam terhadap hasil penelitian

2 Penyajian data

Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian

data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti

table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga

berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan

sejenisnya17

H Sistematika Penulisan

Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan

sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya

akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam

laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa

sub bab antara lain

Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang

menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan

masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk

17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245

20

membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk

menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian

penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi

terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang

berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian

subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik

analisis data dan terakhir sistematika penulisan

Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya

menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature

Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas

Nasabah

Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan

mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak

Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah

Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah

Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian

dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi

ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan

menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan

Syariah Kota Bengkulu

21

Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan

merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok

masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah

22

BAB II

KAJIAN TEORI

A Corporate Social Responsibility (CSR)

1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan

termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang

mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan

memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional

perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18

Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan

sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak

perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak

istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate

philanthropycorporate giving corporate community involvement

community relations community affairs community develoment

corporate responsibility global citizenship and corporate social

mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)

Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan

pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan

kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham

18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

23

masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia

juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari

kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan

perundang-undangan yang ada

ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan

dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19

Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk

mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai

sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang

akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan

kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada

kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan

oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan

karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis

CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin

tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian

yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR

di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit

19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 28

24

agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu

sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara

praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika

dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20

Dalam

pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang

dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan

sedekah21

Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council

for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai

Continuing commitment by business to behave etchically and contribute

to economic development while improving the quality of life f the

workforce and their families as will as of the local community and

society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus

bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk

peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup

dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas

kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22

20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social

Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi

XIII 2010) Hal 3 21

Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

25

Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli

Menurut Schnerhorm

CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu

kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara

mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari

kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan

kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam

interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan

prinsip sukarela dan kemitraan23

Menurut Hartman yakni

CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan

terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis

sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-

kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta

kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan

operasional dan stategis24

Menurut Carrol

CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar

meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta

konstribusi pada isu social

Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR

merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang

ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna

pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian

terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah

23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

26

keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi

masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional

perusahaan

Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah

suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka

sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik

eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft

Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang

sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang

juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan

masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017

Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi

undang-undang

Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam

peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-

undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR

tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut

25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

27

Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya

mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi

terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang

Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66

ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan

perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan

lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan

uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26

1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup

lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi

perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan

Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang

menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan

sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang

akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53

28

2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas

Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan

pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang

ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya

berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme

pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan

Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung

jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan

rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan

Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali

ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo

3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur

CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban

melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15

huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab

sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap

perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang

serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya

masyarakat setempat

29

4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur

tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama

ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR

Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak

Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin

sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat

sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo

5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan

Batubara

UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat

tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan

masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa

ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha

Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan

pemberdayaan masyarakatrdquo

Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan

masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat

baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat

kehidupannyardquo

6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

30

PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP

ini menjelaskan lebih lanjut

Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan

perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan

kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang

diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan

dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu

sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan

sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try

and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27

Hal

itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial

yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan

melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang

ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan

nasabah terhadap pihak bank28

Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya

benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam

islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata

c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat

melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian

27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal83

28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung

Alfabeta2014) Hal 129

31

pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan

pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga

diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari

ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat

memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan

dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara

keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul

yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana

perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang

harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga

kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara

menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR

tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu

sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas

Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana

kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan

kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu

sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan

CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders

berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan

yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga

meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian

32

mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran

pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan

(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada

tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)

kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat

lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan

baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks

ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant

menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus

diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor

produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau

tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan

bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar

kesepakatan bersama bukan sepihak

Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara

akademik punya substansi yang sama29

Bahkan ada beberapa frase lain yang

digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai

makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work

community building community capacity building commuinty development

community participation ecologically asset-based community development

faith-based community development political participatory development dan

29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan

Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40

33

social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu

proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang

lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak

yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula

menurut Rappaport pemberdayaan30

adalah suatu cara dengan mana rakyat

organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas

kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi

keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang

terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31

Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat

dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32

Artinya adalah pemberdayaan

yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya

manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan

akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri

Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan

kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk

menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya

berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan

30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32

Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi

(Bandung Alfabeta 2010) h 82

34

masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan

kehidupannya33

Gambar 11

Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility

33

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28

BUAH DARI PEMAHAMAN

AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA

ADALAH MILIK ALLAH SWT

CSR CSI

Corprate

Social

Investment

AMAL

Pemberdayaan

Pemberian

Perusahaan

Kedermawanan

Sosial

Relasi

Kemasyarakatan

perusahaan

Pengembangan

Masyarakat

35

I Ruang Lingkup CSR34

Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan

para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan

perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan

mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai

keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-

kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan

harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya

yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap

stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas

usahanya35

CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap

kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok

dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi

(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu

kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja

organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai

berikut36

34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis

Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181

36

Gambar 12

Sumber Griffin amp Ebert 2003 119

Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya

a Pelanggan

Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk

melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar

menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan

mempertahankan kualitas produk yang dijual

b Karyawan

Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan

perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap

pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar

manusiawi

c Investor

Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap

para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang

Karyawan

Korporasi

Komunitas

Lokal

Pelanggan

Penanam

Pemasok

37

pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya

mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi

hak-hak dan investasi para pemegang saham

d Pemasok

Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan

memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan

berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling

menguntungkan dengan pemasoknya

e Komunitas Lokal

Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada

komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus

melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak

komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan

sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat

mereka menjalankan bisnisnya

Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya

menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab

terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin

dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37

37

Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal183

38

a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan

Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu

perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan

masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan

manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap

lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara

polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan

sebagainya38

b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen

Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua

kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga

secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen

penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu

perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan

kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39

1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman

2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar

3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang

berkaitan dengan suatu prduk

4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli

38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15

39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48

39

CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan

pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri

maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana

berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari

aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja

CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40

Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung

jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari

aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan

beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial

timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat

dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena

perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41

1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak

Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang

bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP

perdata

2) Tanggung jawab karena undang-undang

Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus

memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada2011) Hal270 41

Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 68

40

seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang

lingkungan hidup dan lain sebaginya

Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan

perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu

hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan

Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri

yang salin bersaing satu sama lainnya42

J Metode Triplle Bottom Line

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan

yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh

Eklington Profit people planet

1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan

menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus

berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan

untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh

untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan

produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan

mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai

tambah semaksimal mungkin

2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap

kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar

perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan

karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan

kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai

bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan

42

Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219

41

perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-

besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi

pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan

serta penguatan kapasitas ekonomi lokal

3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan

adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat

lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada

perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap

lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya

penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta

pengembangan pariwisata (ekoturisme)43

Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah

pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih

dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini

merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan

sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan

Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social

Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen

perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah

kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna

mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan

dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada

Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan

menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU

No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM

dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja

43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari

jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

42

ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators

) Kinerja sosial (social indicators)44

44

httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

43

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Gambaran Umum Kota Bengkulu

1 Sejarah Kota Bengkulu45

Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi

Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali

ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang

Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota

Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-

kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang

terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit

sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo

Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat

Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka

memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang

yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke

Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja

Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran

(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra

Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak

45

Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

44

mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan

Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading

Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru

saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam

suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri

Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu

yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut

Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah

perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam

perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan

lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan

membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang

ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya

kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang

akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut

masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun

1615 masehi

Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang

sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk

Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan

membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading

Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari

45

Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut

berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya

perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris

menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh

Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The

Caesar The Resolution dan The Defance46

Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan

Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England

Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan

dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai

dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran

Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort

Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran

tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran

Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke

Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC

nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas

di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau

memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan

syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat

Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim

46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

46

disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu

dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut

Bengkulu

Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat

pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan

Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan

Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran

untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak

sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa

Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan

Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah

DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi

ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan

sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu

menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi

menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya

Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam

Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa

setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota

Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading

47

Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan

Kenangan)rdquo47

2 Letak Geografis Kota Bengkulu48

Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur

dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini

merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan

batas-batas wilayah sebagai berikut

Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat

Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan

Sebelah selatan Provinsi Lampung

sebelah barat Samudra Indonesia

Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini

Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi

atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau

Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)

Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra

Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah

selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk

kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam

47

Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48

Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049

48

sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)

digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan

pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat

22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau

lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain

Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau

Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega

Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas

5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya

relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari

22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano

yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang

masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni

kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi

menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat

otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah

kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355

kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten

yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur

Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu

wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu

49

Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang

hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan

Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai

A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-

119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi

Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat

C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara

berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata

265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara

925 mb dan penguapan 1268 mm49

Lintang Selatan serta

Bujur Timur50

Tabel 1 1

Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu

Kecamatan Luas Persentase

1 Selebar 4636 3056

2 Kampung Melayu 2314 1525

3 Gading Cempaka 1442 951

4 Ratu Agung 1102 726

5 Ratu Samban 284 187

6 Singaran Pati 1444 952

49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5

50

7 Teluk Segara 276 182

8 Sungai Serut 1253 892

9 Muara Bangkahulu 2318 1528

Bengkulu 15170 10000

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

3 Pemerintahan Adminstratif

Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi

menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak

positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi

pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar

pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien

sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai

tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara

kelurahan berjumlah 6751

Tabel 1 2

Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan

Kecamatan Kelurahan RWRK RT

1 Selebar 6 44 226

2 Kampung Melayu 6 28 141

3 Gading Cempaka 5 30 126

4 Ratu Agung 8 37 167

51

BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18

51

5 Ratu Samban 9 28 92

6 Singaran Pati 6 37 135

7 Teluk Segara 13 31 97

8 Sungai Serut 7 22 80

9 Muara Bangkahulu 7 31 149

Bengkulu 67 288 1213

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu

1 Bank Muamalat KC Bengkulu

PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan

dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18

September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad

Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah

pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui

pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan

syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional

Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-

Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui

dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan

undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem

keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan

infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah

dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi

52

kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim

Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari

perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi

2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu

Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di

Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi

Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang

dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa

beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya

merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter

1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak

Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di

panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif

yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak

terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan

nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis

luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan

merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia

pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank

Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi

satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli

1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan

53

menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas

baru BSB 52

3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu

Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27

Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman

No51 A-B kelurahan Padang Jati53

Berawal dari akuisisi PT Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19

Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada

16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka

pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi

beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha

yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah

menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas

PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008

ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah

Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009

Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur

52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-

kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53

Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_

Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120

54

Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje

Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk

4 BNI Syariah Cabang Bengkulu

Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada

bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu

unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem

perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank

BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI

dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah

lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha

Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT

BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi

bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem

perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil

transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat

terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada

Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000

didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan

kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi

54

Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618

16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah

55

n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang

dan 31 Kantor Cabang Pembantu

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1 HASIL PENELITIAN

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan

Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah

kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan

penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai

dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk

melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo

yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan

yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55

Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai

berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana

dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan

melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana

pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana

cara dilaksanakan56

55

Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam

Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas

Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu

2011) Hal24

57

Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua

rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang

diinginkan

Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini

juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan

memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu

Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple

bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line

itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank

Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu

masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak

perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang

membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal

biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan

pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana

untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang

diperoleh perusahaan

Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak

rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan

58

pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang

disebut dengan ulang tahun

Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya

adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan

pendidikan

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah

CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan

syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang

telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang

semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah

hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya

Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang

menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank

syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik

karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun

kontribusinya dalam perekonomian nasional

Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan

memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara

Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya

59

terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi

juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57

Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan

semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping

itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha

syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar

yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori

Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya

sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh

pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada

tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR

namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah

masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada

kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori

ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di

tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc

charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan

internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)

Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR

yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik

zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini

57

Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29

60

kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR

yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan

implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58

Peluang dari

implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan

masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan

memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas

jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu

mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang

merangkai aktivitas sosial dengan bisnis

CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena

sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat

keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR

ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah

(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan

adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu

dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan

syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa

pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut

justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana

masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya

58

Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom

20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah

61

kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak

perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya

3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan

Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu

yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom

Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima

manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang

tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan

Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah

Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut

terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama

perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para

kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut

dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan

syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan

yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan

perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu

62

kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan

yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut

Kepada pihak Bank

1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan

kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)

2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang

positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR

5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin

6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR

1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR

yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu

2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang

dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi

keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai

mitra keuangan BapakIbuSaudarai

63

3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya

pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah

membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan

produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah

Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak

Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu

tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan

bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan

CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan

syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap

kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di

beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima

oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah

tersebut kepada perbankan syariah

Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian

banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR

dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh

Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan

64

Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan

pendapat yang sama yakni

ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang

diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan

CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari

Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal

saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak

yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra

perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang

berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun

dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya

saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank

syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum

menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan

untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59

Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni

Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia

mengatakan bahwa

ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis

bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo

pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di

panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial

biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana

sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui

adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan

dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut

memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti

59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada

1 juli 2019

65

Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa

setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih

merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan

perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk

jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai

mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan

banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang

tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk

yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut

memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta

bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra

keuanganrdquo 60

Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah

ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru

mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-

anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui

adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang

ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang

signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih

memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat

langsung digunakan61

Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan

menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya

60

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret

2019 61

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

66

banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola

sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk

saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah

karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk

membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo

Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan

rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti

disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan

lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan

segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi

perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62

Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya

memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya

agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih

giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa

terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para

nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra

keuangannyardquo

Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu

ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa

sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang

merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh

sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan

dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah

ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak

62

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

67

perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan

perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat

untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga

menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-

produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63

Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan

Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba

juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan

yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah

Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima

bantuan dana CSR mengatakan

ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena

keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan

bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut

membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena

baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu

pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64

Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan

yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang

lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba

63

Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret

2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara

Pada 13 Maret 2019

68

membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra

keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo

Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah

ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra

keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya

pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR

tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi

banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan

seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan

syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65

Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan

bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida

ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan

4 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada

pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang

melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan

Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar

diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala

dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line

dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya

65

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada

14 Maret 2019

69

pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah

dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat

tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam

menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka

Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa

pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini

memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain

menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada

pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya

yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam

pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu

dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja

perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu

oleh pihak pusat

Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota

bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu

diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa

mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan

langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya

70

pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek

terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap

liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat

dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya

mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat

mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi

lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa

ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih

lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk

di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan

citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk

mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka

andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak

tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap

bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak

apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah

dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus

mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan

sendiri dirumah

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak

pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan

positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku

pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di

kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode

Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate

Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line

dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para

nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan

menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan

belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka

perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk

mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya

Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan

72

salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang

Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang

terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai

bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah

kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah

merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian

dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini

menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan

Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-

produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba

Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak

belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih

perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu

adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak

nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang

digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum

dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja

B SARAN

1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR

yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu

73

2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan

syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam

keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan

syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan

syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu

74

DAFTAR PUSTAKA

Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta

Kencana 2010

AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung

Alfabeta

Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja

Grafindo Persada

Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif

Dengan Nuivo Jakarta Kencana

Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press

Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta

PrenadaMedia Group

Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014

Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi

Bandung ALFABETA 2014

Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada

Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group

Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema

Insana Press 2001

Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat

dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta

Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz

Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas

Surabaya CvSarana Media Advertising

75

Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu

Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan

Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung

PT Refika Aditama 2014

Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana

Prenadamedia Group 2009

Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga

Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta

Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era

Globalisasi Bandung Alfabeta

Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta

2010

Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane

wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank

Rakyat Indonesia TBK

Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015

Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta

ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019

Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO

26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik

IndustriVol15 No2 94

Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional

Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University

Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business

Vol17 No 11

76

Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi

Institut Agama Islam Negerii Bengkulu

Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative

Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal

Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010

Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14

Maret 2019

FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara

pada 1 juli 2019

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07

Maret 2019

Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR

Wawancara Pada 14 Maret 2019

Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara

Pada 14 Maret 2019

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

Page 16: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam

mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada

kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya

maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki

oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang

dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate

Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya

perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh

kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah

am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang

mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1

Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan

berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam

melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata

berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan

atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang

1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal177

2

timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka

yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai

kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara

manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak

positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan

investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR

bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)

dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya

berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya

masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti

Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum

Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang

tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru

dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an

seperti firman Allah dalam

QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56

2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal178

3

Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk

Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman

dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (

Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk

berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu

sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah

dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali

melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian

masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan

Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh

penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan

berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank

bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek

tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap

keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan

pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah

Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika

ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom

Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom

Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan

kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari

3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

4

kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada

kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak

diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang

mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social

ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa

mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan

lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak

bisa terpisahkan5

Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi

lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat

ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial

(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat

sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat

charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan

keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi

kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi

politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan

strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara

Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi

objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam

4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

5

melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan

Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan

adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan

nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal

perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di

BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan

Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar

pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal

Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines

yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan

(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6

Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018

mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas

Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama

Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari

pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina

mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate

Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota

6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

6

bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan

syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan

terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di

kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak

perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta

memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7

Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah

merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen

komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau

keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan

yang diharapkan8

Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk

mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple

Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

B Batasan Masalah

Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas

Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal74

7

Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada

Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari

Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

C Rumusan Masalah

1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)

Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan

Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu

D Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan

CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

E Kegunaan Penelitian

8

1 Kegunaan Teoritisakademik

a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah

keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah

pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya

memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat

khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di

dalam tubuh perbankan syariah

2 Kegunaan Praktis

a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam

mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau

tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan

lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR

tersebut bagi masyarakat

b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan

pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan

penelitian terdahulu

c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan

berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang

profesional

F Penelitian Terdahulu

9

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama

Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif

Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai

bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang

mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya

tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan

masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid

Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan

CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif

dan pendekatan deskriptif

Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan

dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai

pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi

metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan

(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif

Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan

dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam

9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii

Bengkulu2017

10

penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai

bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank

Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa

besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan

Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu

Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka

Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis

Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil

Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis

ISO 2600010

Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling

berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor

yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini

dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan

metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana

data primer diperoleh melalui kuisioner

10

Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)

Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal

Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94

11

Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang

akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana

dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu

perusahaan usaha Kecil menengah

Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan

penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang

digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada

penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian

kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian

terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000

mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan

Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam

penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada

bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta

faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut

Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat

seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode

Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia

Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo

12

Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe

Russia And Tunisia An Introductionrdquo11

Dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam

hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia

terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan

wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif

Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia

menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat

mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west

Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat

sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang

akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari

penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan

Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada

dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti

hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode

kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti

11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective

Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite

Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11

13

menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya

sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan

Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat

internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan

penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana

dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang

mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap

perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat

terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah

terhadap lembaga keuangan tersebut

G Metode Penelitian

1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field

Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung

ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian

yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau

lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun

perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa

14

menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau

menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika

meninjau ke lokasi penelitian12

b Pendekatan penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif

merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan

untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai

metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat

penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena

yang sesuai dengan konteks13

2 Lokasi Dan Waktu Penelitian

a Lokasi Penelitian

1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan

Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu

38223

2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari

kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan

Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian

12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-

Ruzz2016) Hal30

15

ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak

yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke

Masyarakat

b Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan

1 juli 2019

3 Informan Penelitian

Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota

Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya

dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan

dan selama penelitian berlangsung

4 Tekhnik Penentuan Informan

Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang

digunakan adalah tekhnik

a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria

tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik

penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk

menjawab masalah penelitian

b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya

Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai

data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah

16

mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat

dikembangkan Minimal 5 informan

Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara

langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan

mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian

yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang

menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari

pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

a Sumber Data

1) Data Primer

Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan

wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR

dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

2) Data Sekunder

Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan

kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah

berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi

lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social

Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang

Nasabah

17

b Teknik Pengumpulan Data

1) Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan

dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan

pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang

merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari

Perbankan Syariah kota Bengkulu

2) Wawancara

Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan

kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan

yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota

Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan

3) Studi Kepustakaan

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang

diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep

atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan

Loyalitas seorang konsumen atau nasabah

6 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang

dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai

18

dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14

Oleh karena itu

dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah

hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data

kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian

deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif

diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat

berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan

perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas

batas-batasnya15

Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti

yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat

mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan

objektivitas data penelitian16

Adapun teknik analisis data pada penelitian

ini adalah sebagai berikut

1 Reduksi Data

Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk

laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan

membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi

diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema

konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang

14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana

2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran

Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal

23

16

Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media

Group2013) Hal124

19

lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk

mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang

diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan

difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang

lebih tajam terhadap hasil penelitian

2 Penyajian data

Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian

data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti

table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga

berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan

sejenisnya17

H Sistematika Penulisan

Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan

sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya

akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam

laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa

sub bab antara lain

Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang

menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan

masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk

17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245

20

membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk

menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian

penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi

terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang

berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian

subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik

analisis data dan terakhir sistematika penulisan

Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya

menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature

Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas

Nasabah

Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan

mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak

Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah

Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah

Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian

dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi

ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan

menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan

Syariah Kota Bengkulu

21

Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan

merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok

masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah

22

BAB II

KAJIAN TEORI

A Corporate Social Responsibility (CSR)

1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan

termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang

mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan

memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional

perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18

Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan

sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak

perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak

istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate

philanthropycorporate giving corporate community involvement

community relations community affairs community develoment

corporate responsibility global citizenship and corporate social

mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)

Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan

pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan

kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham

18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

23

masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia

juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari

kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan

perundang-undangan yang ada

ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan

dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19

Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk

mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai

sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang

akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan

kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada

kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan

oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan

karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis

CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin

tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian

yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR

di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit

19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 28

24

agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu

sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara

praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika

dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20

Dalam

pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang

dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan

sedekah21

Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council

for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai

Continuing commitment by business to behave etchically and contribute

to economic development while improving the quality of life f the

workforce and their families as will as of the local community and

society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus

bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk

peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup

dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas

kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22

20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social

Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi

XIII 2010) Hal 3 21

Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

25

Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli

Menurut Schnerhorm

CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu

kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara

mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari

kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan

kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam

interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan

prinsip sukarela dan kemitraan23

Menurut Hartman yakni

CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan

terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis

sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-

kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta

kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan

operasional dan stategis24

Menurut Carrol

CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar

meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta

konstribusi pada isu social

Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR

merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang

ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna

pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian

terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah

23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

26

keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi

masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional

perusahaan

Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah

suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka

sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik

eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft

Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang

sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang

juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan

masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017

Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi

undang-undang

Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam

peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-

undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR

tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut

25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

27

Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya

mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi

terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang

Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66

ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan

perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan

lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan

uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26

1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup

lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi

perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan

Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang

menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan

sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang

akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53

28

2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas

Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan

pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang

ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya

berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme

pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan

Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung

jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan

rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan

Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali

ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo

3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur

CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban

melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15

huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab

sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap

perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang

serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya

masyarakat setempat

29

4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur

tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama

ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR

Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak

Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin

sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat

sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo

5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan

Batubara

UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat

tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan

masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa

ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha

Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan

pemberdayaan masyarakatrdquo

Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan

masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat

baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat

kehidupannyardquo

6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

30

PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP

ini menjelaskan lebih lanjut

Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan

perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan

kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang

diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan

dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu

sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan

sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try

and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27

Hal

itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial

yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan

melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang

ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan

nasabah terhadap pihak bank28

Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya

benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam

islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata

c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat

melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian

27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal83

28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung

Alfabeta2014) Hal 129

31

pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan

pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga

diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari

ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat

memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan

dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara

keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul

yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana

perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang

harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga

kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara

menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR

tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu

sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas

Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana

kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan

kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu

sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan

CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders

berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan

yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga

meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian

32

mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran

pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan

(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada

tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)

kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat

lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan

baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks

ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant

menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus

diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor

produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau

tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan

bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar

kesepakatan bersama bukan sepihak

Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara

akademik punya substansi yang sama29

Bahkan ada beberapa frase lain yang

digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai

makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work

community building community capacity building commuinty development

community participation ecologically asset-based community development

faith-based community development political participatory development dan

29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan

Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40

33

social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu

proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang

lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak

yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula

menurut Rappaport pemberdayaan30

adalah suatu cara dengan mana rakyat

organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas

kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi

keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang

terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31

Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat

dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32

Artinya adalah pemberdayaan

yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya

manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan

akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri

Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan

kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk

menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya

berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan

30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32

Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi

(Bandung Alfabeta 2010) h 82

34

masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan

kehidupannya33

Gambar 11

Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility

33

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28

BUAH DARI PEMAHAMAN

AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA

ADALAH MILIK ALLAH SWT

CSR CSI

Corprate

Social

Investment

AMAL

Pemberdayaan

Pemberian

Perusahaan

Kedermawanan

Sosial

Relasi

Kemasyarakatan

perusahaan

Pengembangan

Masyarakat

35

I Ruang Lingkup CSR34

Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan

para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan

perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan

mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai

keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-

kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan

harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya

yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap

stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas

usahanya35

CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap

kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok

dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi

(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu

kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja

organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai

berikut36

34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis

Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181

36

Gambar 12

Sumber Griffin amp Ebert 2003 119

Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya

a Pelanggan

Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk

melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar

menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan

mempertahankan kualitas produk yang dijual

b Karyawan

Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan

perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap

pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar

manusiawi

c Investor

Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap

para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang

Karyawan

Korporasi

Komunitas

Lokal

Pelanggan

Penanam

Pemasok

37

pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya

mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi

hak-hak dan investasi para pemegang saham

d Pemasok

Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan

memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan

berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling

menguntungkan dengan pemasoknya

e Komunitas Lokal

Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada

komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus

melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak

komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan

sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat

mereka menjalankan bisnisnya

Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya

menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab

terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin

dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37

37

Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal183

38

a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan

Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu

perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan

masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan

manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap

lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara

polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan

sebagainya38

b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen

Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua

kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga

secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen

penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu

perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan

kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39

1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman

2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar

3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang

berkaitan dengan suatu prduk

4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli

38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15

39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48

39

CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan

pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri

maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana

berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari

aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja

CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40

Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung

jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari

aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan

beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial

timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat

dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena

perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41

1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak

Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang

bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP

perdata

2) Tanggung jawab karena undang-undang

Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus

memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada2011) Hal270 41

Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 68

40

seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang

lingkungan hidup dan lain sebaginya

Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan

perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu

hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan

Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri

yang salin bersaing satu sama lainnya42

J Metode Triplle Bottom Line

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan

yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh

Eklington Profit people planet

1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan

menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus

berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan

untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh

untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan

produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan

mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai

tambah semaksimal mungkin

2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap

kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar

perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan

karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan

kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai

bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan

42

Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219

41

perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-

besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi

pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan

serta penguatan kapasitas ekonomi lokal

3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan

adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat

lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada

perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap

lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya

penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta

pengembangan pariwisata (ekoturisme)43

Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah

pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih

dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini

merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan

sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan

Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social

Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen

perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah

kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna

mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan

dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada

Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan

menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU

No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM

dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja

43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari

jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

42

ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators

) Kinerja sosial (social indicators)44

44

httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

43

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Gambaran Umum Kota Bengkulu

1 Sejarah Kota Bengkulu45

Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi

Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali

ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang

Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota

Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-

kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang

terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit

sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo

Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat

Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka

memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang

yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke

Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja

Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran

(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra

Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak

45

Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

44

mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan

Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading

Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru

saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam

suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri

Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu

yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut

Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah

perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam

perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan

lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan

membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang

ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya

kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang

akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut

masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun

1615 masehi

Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang

sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk

Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan

membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading

Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari

45

Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut

berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya

perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris

menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh

Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The

Caesar The Resolution dan The Defance46

Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan

Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England

Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan

dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai

dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran

Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort

Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran

tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran

Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke

Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC

nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas

di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau

memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan

syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat

Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim

46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

46

disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu

dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut

Bengkulu

Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat

pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan

Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan

Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran

untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak

sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa

Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan

Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah

DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi

ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan

sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu

menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi

menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya

Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam

Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa

setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota

Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading

47

Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan

Kenangan)rdquo47

2 Letak Geografis Kota Bengkulu48

Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur

dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini

merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan

batas-batas wilayah sebagai berikut

Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat

Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan

Sebelah selatan Provinsi Lampung

sebelah barat Samudra Indonesia

Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini

Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi

atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau

Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)

Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra

Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah

selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk

kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam

47

Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48

Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049

48

sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)

digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan

pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat

22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau

lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain

Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau

Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega

Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas

5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya

relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari

22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano

yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang

masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni

kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi

menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat

otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah

kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355

kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten

yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur

Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu

wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu

49

Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang

hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan

Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai

A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-

119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi

Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat

C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara

berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata

265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara

925 mb dan penguapan 1268 mm49

Lintang Selatan serta

Bujur Timur50

Tabel 1 1

Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu

Kecamatan Luas Persentase

1 Selebar 4636 3056

2 Kampung Melayu 2314 1525

3 Gading Cempaka 1442 951

4 Ratu Agung 1102 726

5 Ratu Samban 284 187

6 Singaran Pati 1444 952

49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5

50

7 Teluk Segara 276 182

8 Sungai Serut 1253 892

9 Muara Bangkahulu 2318 1528

Bengkulu 15170 10000

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

3 Pemerintahan Adminstratif

Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi

menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak

positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi

pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar

pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien

sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai

tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara

kelurahan berjumlah 6751

Tabel 1 2

Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan

Kecamatan Kelurahan RWRK RT

1 Selebar 6 44 226

2 Kampung Melayu 6 28 141

3 Gading Cempaka 5 30 126

4 Ratu Agung 8 37 167

51

BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18

51

5 Ratu Samban 9 28 92

6 Singaran Pati 6 37 135

7 Teluk Segara 13 31 97

8 Sungai Serut 7 22 80

9 Muara Bangkahulu 7 31 149

Bengkulu 67 288 1213

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu

1 Bank Muamalat KC Bengkulu

PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan

dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18

September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad

Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah

pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui

pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan

syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional

Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-

Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui

dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan

undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem

keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan

infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah

dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi

52

kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim

Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari

perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi

2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu

Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di

Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi

Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang

dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa

beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya

merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter

1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak

Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di

panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif

yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak

terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan

nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis

luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan

merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia

pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank

Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi

satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli

1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan

53

menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas

baru BSB 52

3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu

Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27

Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman

No51 A-B kelurahan Padang Jati53

Berawal dari akuisisi PT Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19

Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada

16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka

pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi

beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha

yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah

menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas

PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008

ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah

Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009

Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur

52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-

kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53

Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_

Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120

54

Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje

Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk

4 BNI Syariah Cabang Bengkulu

Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada

bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu

unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem

perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank

BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI

dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah

lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha

Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT

BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi

bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem

perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil

transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat

terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada

Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000

didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan

kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi

54

Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618

16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah

55

n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang

dan 31 Kantor Cabang Pembantu

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1 HASIL PENELITIAN

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan

Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah

kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan

penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai

dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk

melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo

yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan

yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55

Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai

berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana

dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan

melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana

pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana

cara dilaksanakan56

55

Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam

Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas

Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu

2011) Hal24

57

Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua

rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang

diinginkan

Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini

juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan

memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu

Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple

bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line

itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank

Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu

masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak

perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang

membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal

biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan

pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana

untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang

diperoleh perusahaan

Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak

rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan

58

pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang

disebut dengan ulang tahun

Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya

adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan

pendidikan

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah

CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan

syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang

telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang

semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah

hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya

Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang

menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank

syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik

karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun

kontribusinya dalam perekonomian nasional

Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan

memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara

Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya

59

terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi

juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57

Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan

semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping

itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha

syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar

yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori

Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya

sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh

pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada

tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR

namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah

masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada

kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori

ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di

tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc

charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan

internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)

Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR

yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik

zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini

57

Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29

60

kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR

yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan

implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58

Peluang dari

implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan

masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan

memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas

jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu

mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang

merangkai aktivitas sosial dengan bisnis

CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena

sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat

keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR

ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah

(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan

adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu

dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan

syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa

pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut

justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana

masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya

58

Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom

20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah

61

kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak

perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya

3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan

Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu

yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom

Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima

manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang

tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan

Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah

Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut

terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama

perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para

kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut

dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan

syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan

yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan

perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu

62

kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan

yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut

Kepada pihak Bank

1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan

kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)

2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang

positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR

5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin

6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR

1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR

yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu

2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang

dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi

keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai

mitra keuangan BapakIbuSaudarai

63

3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya

pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah

membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan

produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah

Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak

Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu

tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan

bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan

CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan

syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap

kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di

beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima

oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah

tersebut kepada perbankan syariah

Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian

banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR

dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh

Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan

64

Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan

pendapat yang sama yakni

ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang

diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan

CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari

Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal

saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak

yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra

perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang

berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun

dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya

saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank

syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum

menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan

untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59

Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni

Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia

mengatakan bahwa

ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis

bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo

pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di

panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial

biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana

sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui

adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan

dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut

memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti

59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada

1 juli 2019

65

Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa

setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih

merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan

perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk

jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai

mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan

banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang

tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk

yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut

memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta

bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra

keuanganrdquo 60

Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah

ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru

mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-

anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui

adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang

ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang

signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih

memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat

langsung digunakan61

Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan

menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya

60

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret

2019 61

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

66

banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola

sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk

saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah

karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk

membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo

Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan

rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti

disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan

lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan

segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi

perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62

Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya

memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya

agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih

giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa

terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para

nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra

keuangannyardquo

Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu

ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa

sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang

merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh

sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan

dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah

ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak

62

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

67

perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan

perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat

untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga

menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-

produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63

Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan

Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba

juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan

yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah

Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima

bantuan dana CSR mengatakan

ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena

keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan

bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut

membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena

baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu

pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64

Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan

yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang

lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba

63

Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret

2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara

Pada 13 Maret 2019

68

membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra

keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo

Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah

ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra

keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya

pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR

tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi

banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan

seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan

syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65

Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan

bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida

ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan

4 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada

pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang

melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan

Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar

diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala

dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line

dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya

65

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada

14 Maret 2019

69

pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah

dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat

tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam

menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka

Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa

pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini

memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain

menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada

pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya

yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam

pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu

dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja

perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu

oleh pihak pusat

Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota

bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu

diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa

mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan

langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya

70

pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek

terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap

liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat

dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya

mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat

mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi

lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa

ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih

lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk

di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan

citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk

mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka

andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak

tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap

bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak

apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah

dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus

mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan

sendiri dirumah

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak

pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan

positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku

pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di

kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode

Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate

Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line

dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para

nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan

menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan

belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka

perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk

mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya

Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan

72

salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang

Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang

terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai

bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah

kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah

merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian

dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini

menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan

Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-

produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba

Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak

belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih

perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu

adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak

nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang

digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum

dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja

B SARAN

1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR

yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu

73

2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan

syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam

keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan

syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan

syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu

74

DAFTAR PUSTAKA

Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta

Kencana 2010

AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung

Alfabeta

Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja

Grafindo Persada

Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif

Dengan Nuivo Jakarta Kencana

Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press

Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta

PrenadaMedia Group

Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014

Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi

Bandung ALFABETA 2014

Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada

Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group

Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema

Insana Press 2001

Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat

dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta

Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz

Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas

Surabaya CvSarana Media Advertising

75

Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu

Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan

Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung

PT Refika Aditama 2014

Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana

Prenadamedia Group 2009

Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga

Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta

Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era

Globalisasi Bandung Alfabeta

Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta

2010

Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane

wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank

Rakyat Indonesia TBK

Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015

Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta

ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019

Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO

26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik

IndustriVol15 No2 94

Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional

Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University

Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business

Vol17 No 11

76

Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi

Institut Agama Islam Negerii Bengkulu

Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative

Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal

Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010

Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14

Maret 2019

FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara

pada 1 juli 2019

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07

Maret 2019

Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR

Wawancara Pada 14 Maret 2019

Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara

Pada 14 Maret 2019

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

Page 17: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana

2

timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka

yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai

kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara

manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak

positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan

investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR

bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)

dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya

berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya

masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti

Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum

Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang

tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru

dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an

seperti firman Allah dalam

QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56

2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal178

3

Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk

Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman

dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (

Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk

berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu

sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah

dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali

melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian

masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan

Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh

penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan

berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank

bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek

tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap

keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan

pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah

Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika

ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom

Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom

Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan

kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari

3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

4

kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada

kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak

diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang

mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social

ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa

mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan

lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak

bisa terpisahkan5

Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi

lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat

ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial

(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat

sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat

charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan

keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi

kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi

politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan

strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara

Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi

objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam

4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli

2019 Pukul 2000 WIB

5

melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan

Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan

adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan

nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal

perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di

BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan

Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar

pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal

Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines

yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan

(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6

Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018

mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas

Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama

Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari

pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina

mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate

Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota

6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

6

bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan

syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan

terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di

kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak

perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta

memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7

Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah

merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen

komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau

keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan

yang diharapkan8

Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk

mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple

Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

B Batasan Masalah

Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas

Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal74

7

Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada

Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari

Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo

C Rumusan Masalah

1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)

Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan

Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu

D Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line

pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan

CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

E Kegunaan Penelitian

8

1 Kegunaan Teoritisakademik

a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah

keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah

pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya

memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat

khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di

dalam tubuh perbankan syariah

2 Kegunaan Praktis

a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam

mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau

tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan

lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR

tersebut bagi masyarakat

b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan

pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan

penelitian terdahulu

c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan

berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang

profesional

F Penelitian Terdahulu

9

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama

Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif

Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai

bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang

mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya

tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan

masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid

Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan

CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif

dan pendekatan deskriptif

Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan

dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai

pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi

metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan

(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif

Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan

dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam

9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii

Bengkulu2017

10

penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai

bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank

Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa

besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan

Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu

Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka

Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis

Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil

Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis

ISO 2600010

Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling

berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor

yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini

dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan

metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana

data primer diperoleh melalui kuisioner

10

Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)

Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal

Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94

11

Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang

akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana

dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu

perusahaan usaha Kecil menengah

Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan

penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang

digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada

penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian

kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian

terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000

mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan

Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam

penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada

bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta

faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut

Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat

seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode

Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia

Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo

12

Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe

Russia And Tunisia An Introductionrdquo11

Dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam

hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia

terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan

wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif

Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia

menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat

mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west

Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat

sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang

akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari

penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan

Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada

dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti

hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara

pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode

kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti

11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective

Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite

Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11

13

menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya

sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan

Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu

perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik

beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat

internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan

penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana

dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang

mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap

perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat

terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah

terhadap lembaga keuangan tersebut

G Metode Penelitian

1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field

Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung

ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian

yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau

lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun

perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa

14

menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau

menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika

meninjau ke lokasi penelitian12

b Pendekatan penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif

merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan

untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai

metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat

penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena

yang sesuai dengan konteks13

2 Lokasi Dan Waktu Penelitian

a Lokasi Penelitian

1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan

Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu

38223

2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari

kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan

Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian

12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-

Ruzz2016) Hal30

15

ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak

yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke

Masyarakat

b Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan

1 juli 2019

3 Informan Penelitian

Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota

Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya

dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan

dan selama penelitian berlangsung

4 Tekhnik Penentuan Informan

Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang

digunakan adalah tekhnik

a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria

tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik

penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk

menjawab masalah penelitian

b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya

Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai

data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah

16

mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat

dikembangkan Minimal 5 informan

Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara

langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan

mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian

yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang

menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari

pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu

5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

a Sumber Data

1) Data Primer

Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan

wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR

dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu

2) Data Sekunder

Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan

kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah

berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi

lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social

Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang

Nasabah

17

b Teknik Pengumpulan Data

1) Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan

dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan

pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang

merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari

Perbankan Syariah kota Bengkulu

2) Wawancara

Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan

kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan

yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota

Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan

3) Studi Kepustakaan

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang

diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep

atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan

Loyalitas seorang konsumen atau nasabah

6 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang

dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai

18

dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14

Oleh karena itu

dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah

hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data

kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian

deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif

diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat

berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan

perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas

batas-batasnya15

Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti

yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat

mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan

objektivitas data penelitian16

Adapun teknik analisis data pada penelitian

ini adalah sebagai berikut

1 Reduksi Data

Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk

laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan

membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi

diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema

konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang

14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana

2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran

Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal

23

16

Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media

Group2013) Hal124

19

lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk

mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang

diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan

difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang

lebih tajam terhadap hasil penelitian

2 Penyajian data

Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian

data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti

table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga

berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan

sejenisnya17

H Sistematika Penulisan

Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan

sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya

akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam

laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa

sub bab antara lain

Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang

menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan

masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk

17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245

20

membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk

menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian

penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi

terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang

berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian

subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik

analisis data dan terakhir sistematika penulisan

Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya

menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature

Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas

Nasabah

Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan

mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak

Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah

Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah

Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian

dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi

ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan

menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan

Syariah Kota Bengkulu

21

Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan

merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok

masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah

22

BAB II

KAJIAN TEORI

A Corporate Social Responsibility (CSR)

1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan

termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang

mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan

memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional

perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18

Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan

sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak

perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak

istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate

philanthropycorporate giving corporate community involvement

community relations community affairs community develoment

corporate responsibility global citizenship and corporate social

mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)

Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan

pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan

kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham

18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

23

masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia

juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari

kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan

perundang-undangan yang ada

ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan

dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19

Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk

mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai

sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang

akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan

kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada

kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan

oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan

karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis

CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin

tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian

yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR

di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit

19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 28

24

agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu

sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara

praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika

dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20

Dalam

pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang

dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan

sedekah21

Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council

for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai

Continuing commitment by business to behave etchically and contribute

to economic development while improving the quality of life f the

workforce and their families as will as of the local community and

society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus

bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk

peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup

dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas

kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22

20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social

Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi

XIII 2010) Hal 3 21

Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal179

22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

25

Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli

Menurut Schnerhorm

CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu

kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara

mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari

kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan

kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam

interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan

prinsip sukarela dan kemitraan23

Menurut Hartman yakni

CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan

terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis

sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-

kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta

kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan

operasional dan stategis24

Menurut Carrol

CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar

meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta

konstribusi pada isu social

Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR

merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang

ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna

pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian

terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah

23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

26

keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi

masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional

perusahaan

Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah

suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka

sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik

eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan

berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft

Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang

sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang

juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan

masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017

Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi

undang-undang

Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam

peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-

undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR

tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut

25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal180

27

Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya

mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi

terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang

Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66

ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan

perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan

lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan

uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26

1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup

lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi

perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan

Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang

menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan

sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang

akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53

28

2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas

Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan

pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang

ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya

berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme

pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan

Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung

jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan

rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan

Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali

ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo

3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur

CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban

melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15

huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab

sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap

perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang

serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya

masyarakat setempat

29

4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur

tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama

ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR

Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak

Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin

sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat

sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo

5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan

Batubara

UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat

tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan

masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa

ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha

Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan

pemberdayaan masyarakatrdquo

Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan

masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat

baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat

kehidupannyardquo

6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

30

PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP

ini menjelaskan lebih lanjut

Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan

perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan

kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang

diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan

dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu

sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan

sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try

and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27

Hal

itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial

yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan

melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang

ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan

nasabah terhadap pihak bank28

Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya

benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam

islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata

c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat

melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian

27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2014) Hal83

28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung

Alfabeta2014) Hal 129

31

pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan

pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga

diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari

ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat

memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan

dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara

keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul

yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana

perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang

harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga

kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara

menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR

tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu

sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas

Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana

kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan

kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu

sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan

CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders

berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan

yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga

meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian

32

mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran

pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan

(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada

tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)

kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat

lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan

baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks

ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant

menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus

diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor

produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau

tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan

bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar

kesepakatan bersama bukan sepihak

Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara

akademik punya substansi yang sama29

Bahkan ada beberapa frase lain yang

digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai

makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work

community building community capacity building commuinty development

community participation ecologically asset-based community development

faith-based community development political participatory development dan

29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan

Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40

33

social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu

proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang

lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak

yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula

menurut Rappaport pemberdayaan30

adalah suatu cara dengan mana rakyat

organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas

kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi

keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang

terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31

Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat

dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32

Artinya adalah pemberdayaan

yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya

manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan

akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri

Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan

kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk

menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya

berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan

30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32

Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi

(Bandung Alfabeta 2010) h 82

34

masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan

kehidupannya33

Gambar 11

Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility

33

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28

BUAH DARI PEMAHAMAN

AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA

ADALAH MILIK ALLAH SWT

CSR CSI

Corprate

Social

Investment

AMAL

Pemberdayaan

Pemberian

Perusahaan

Kedermawanan

Sosial

Relasi

Kemasyarakatan

perusahaan

Pengembangan

Masyarakat

35

I Ruang Lingkup CSR34

Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan

para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan

perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan

mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai

keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-

kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan

harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya

yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap

stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas

usahanya35

CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap

kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok

dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi

(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu

kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja

organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai

berikut36

34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis

Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181

36

Gambar 12

Sumber Griffin amp Ebert 2003 119

Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya

a Pelanggan

Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk

melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar

menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan

mempertahankan kualitas produk yang dijual

b Karyawan

Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan

perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap

pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar

manusiawi

c Investor

Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap

para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang

Karyawan

Korporasi

Komunitas

Lokal

Pelanggan

Penanam

Pemasok

37

pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya

mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi

hak-hak dan investasi para pemegang saham

d Pemasok

Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan

memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan

berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling

menguntungkan dengan pemasoknya

e Komunitas Lokal

Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada

komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus

melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak

komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan

sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat

mereka menjalankan bisnisnya

Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya

menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab

terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin

dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37

37

Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung

Alfabeta2009) Hal183

38

a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan

Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu

perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan

masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan

manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap

lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara

polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan

sebagainya38

b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen

Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua

kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga

secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen

penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu

perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan

kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39

1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman

2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar

3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang

berkaitan dengan suatu prduk

4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli

38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15

39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48

39

CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan

pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri

maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana

berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari

aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja

CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40

Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung

jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari

aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan

beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial

timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat

dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena

perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41

1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak

Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang

bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP

perdata

2) Tanggung jawab karena undang-undang

Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus

memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja

Grafindo Persada2011) Hal270 41

Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada2011) Hal 68

40

seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang

lingkungan hidup dan lain sebaginya

Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan

perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu

hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan

Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri

yang salin bersaing satu sama lainnya42

J Metode Triplle Bottom Line

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan

yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh

Eklington Profit people planet

1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan

menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus

berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan

untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh

untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan

produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan

mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai

tambah semaksimal mungkin

2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap

kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar

perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan

karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan

kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai

bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan

42

Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219

41

perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-

besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi

pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan

serta penguatan kapasitas ekonomi lokal

3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan

adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat

lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada

perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap

lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya

penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta

pengembangan pariwisata (ekoturisme)43

Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah

pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih

dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini

merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan

sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan

Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social

Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen

perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah

kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna

mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan

dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada

Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan

menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU

No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM

dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja

43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari

jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

42

ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators

) Kinerja sosial (social indicators)44

44

httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal

26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

43

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Gambaran Umum Kota Bengkulu

1 Sejarah Kota Bengkulu45

Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi

Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali

ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang

Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota

Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-

kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang

terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit

sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo

Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat

Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka

memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang

yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke

Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja

Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran

(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra

Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak

45

Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

44

mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan

Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading

Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru

saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam

suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri

Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu

yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut

Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah

perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam

perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan

lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan

membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang

ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya

kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang

akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut

masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun

1615 masehi

Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang

sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk

Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan

membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading

Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari

45

Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut

berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya

perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris

menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh

Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The

Caesar The Resolution dan The Defance46

Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan

Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England

Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan

dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai

dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran

Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort

Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran

tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran

Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke

Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC

nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas

di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau

memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan

syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat

Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim

46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033

46

disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu

dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut

Bengkulu

Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat

pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan

Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan

Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran

untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak

sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa

Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan

Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah

DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi

ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan

sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu

menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi

menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya

Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam

Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa

setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota

Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading

47

Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan

Kenangan)rdquo47

2 Letak Geografis Kota Bengkulu48

Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur

dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini

merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan

batas-batas wilayah sebagai berikut

Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat

Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan

Sebelah selatan Provinsi Lampung

sebelah barat Samudra Indonesia

Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini

Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi

atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau

Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)

Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra

Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah

selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk

kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam

47

Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-

kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48

Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049

48

sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)

digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan

pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat

22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau

lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain

Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau

Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega

Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas

5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya

relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari

22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano

yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang

masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni

kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi

menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat

otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah

kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355

kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten

yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur

Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu

wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu

49

Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang

hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan

Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai

A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-

119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi

Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat

C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara

berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata

265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara

925 mb dan penguapan 1268 mm49

Lintang Selatan serta

Bujur Timur50

Tabel 1 1

Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu

Kecamatan Luas Persentase

1 Selebar 4636 3056

2 Kampung Melayu 2314 1525

3 Gading Cempaka 1442 951

4 Ratu Agung 1102 726

5 Ratu Samban 284 187

6 Singaran Pati 1444 952

49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-

geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5

50

7 Teluk Segara 276 182

8 Sungai Serut 1253 892

9 Muara Bangkahulu 2318 1528

Bengkulu 15170 10000

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

3 Pemerintahan Adminstratif

Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi

menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak

positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi

pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar

pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien

sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai

tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara

kelurahan berjumlah 6751

Tabel 1 2

Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan

Kecamatan Kelurahan RWRK RT

1 Selebar 6 44 226

2 Kampung Melayu 6 28 141

3 Gading Cempaka 5 30 126

4 Ratu Agung 8 37 167

51

BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18

51

5 Ratu Samban 9 28 92

6 Singaran Pati 6 37 135

7 Teluk Segara 13 31 97

8 Sungai Serut 7 22 80

9 Muara Bangkahulu 7 31 149

Bengkulu 67 288 1213

Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka

B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu

1 Bank Muamalat KC Bengkulu

PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan

dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18

September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad

Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah

pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui

pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan

syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional

Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-

Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui

dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan

undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem

keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan

infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah

dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi

52

kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim

Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari

perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi

2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu

Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di

Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi

Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang

dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa

beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya

merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter

1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak

Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di

panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif

yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak

terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan

nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis

luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan

merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia

pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank

Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi

satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli

1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan

53

menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas

baru BSB 52

3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu

Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27

Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman

No51 A-B kelurahan Padang Jati53

Berawal dari akuisisi PT Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19

Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada

16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka

pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi

beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha

yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah

menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas

PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008

ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah

Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009

Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur

52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-

kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53

Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_

Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120

54

Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje

Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk

4 BNI Syariah Cabang Bengkulu

Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada

bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu

unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem

perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank

BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI

dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah

lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha

Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT

BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi

bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem

perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil

transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat

terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada

Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000

didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan

kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi

54

Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618

16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah

55

n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang

dan 31 Kantor Cabang Pembantu

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1 HASIL PENELITIAN

1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan

Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah

kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan

penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai

dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk

melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo

yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan

yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55

Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai

berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana

dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan

melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana

pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana

cara dilaksanakan56

55

Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam

Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas

Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu

2011) Hal24

57

Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua

rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang

diinginkan

Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini

juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan

memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu

Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple

bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line

itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank

Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu

masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak

perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang

membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal

biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan

pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana

untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang

diperoleh perusahaan

Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak

rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan

58

pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang

disebut dengan ulang tahun

Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya

adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan

pendidikan

2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah

CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan

syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang

telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang

semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah

hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya

Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang

menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank

syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik

karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun

kontribusinya dalam perekonomian nasional

Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan

memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara

Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya

59

terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi

juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57

Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan

semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping

itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha

syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar

yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori

Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya

sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh

pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada

tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR

namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah

masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada

kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori

ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di

tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc

charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan

internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)

Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR

yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik

zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini

57

Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29

60

kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR

yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan

implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58

Peluang dari

implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan

masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan

memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas

jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu

mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang

merangkai aktivitas sosial dengan bisnis

CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena

sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat

keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR

ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah

(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan

adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu

dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan

syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa

pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut

justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana

masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya

58

Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom

20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah

61

kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak

perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya

3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan

Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu

yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom

Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima

manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang

tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan

Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah

Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut

terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama

perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para

kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut

dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan

syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan

yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan

perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu

62

kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan

yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut

Kepada pihak Bank

1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan

kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)

2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang

positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR

5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin

6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu

Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR

1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR

yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu

2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang

dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi

keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai

mitra keuangan BapakIbuSaudarai

63

3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya

pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah

membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan

produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah

Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak

Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu

tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan

bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan

CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan

syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap

kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di

beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima

oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah

tersebut kepada perbankan syariah

Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri

Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian

banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR

dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh

Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan

64

Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan

pendapat yang sama yakni

ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang

diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa

Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan

CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari

Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal

saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak

yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra

perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang

berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun

dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang

Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya

saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank

syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum

menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan

untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59

Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni

Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia

mengatakan bahwa

ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis

bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo

pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di

panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial

biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana

sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui

adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan

dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut

memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti

59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada

1 juli 2019

65

Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa

setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih

merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan

perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk

jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai

mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan

banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang

tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk

yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut

memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta

bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra

keuanganrdquo 60

Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah

ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan

syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru

mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-

anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui

adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang

ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang

signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih

memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat

langsung digunakan61

Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan

menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya

60

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret

2019 61

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

66

banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola

sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk

saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah

karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk

membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo

Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan

rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti

disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan

lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan

segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi

perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62

Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya

memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya

agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih

giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa

terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para

nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra

keuangannyardquo

Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu

ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa

sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang

merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh

sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan

dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah

ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak

62

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

67

perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan

perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat

untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga

menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-

produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63

Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan

Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba

juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan

yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah

sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah

Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima

bantuan dana CSR mengatakan

ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena

keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan

bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut

membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena

baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu

pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64

Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan

yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang

lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba

63

Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret

2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara

Pada 13 Maret 2019

68

membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra

keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo

Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah

ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra

keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya

pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR

tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi

banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan

seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan

syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65

Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan

bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida

ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan

4 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada

pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih

sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang

melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan

Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar

diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala

dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line

dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya

65

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada

14 Maret 2019

69

pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah

dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat

tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam

menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan

yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka

Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa

pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini

memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain

menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada

pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya

yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan

produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam

pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu

karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu

dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja

perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu

oleh pihak pusat

Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota

bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu

diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa

mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan

langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya

70

pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek

terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap

liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat

dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya

mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat

mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi

lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa

ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih

lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk

di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan

citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk

mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka

andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak

tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap

bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak

apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah

dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus

mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan

sendiri dirumah

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak

pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan

metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu

Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan

positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku

pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di

kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode

Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate

Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line

dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para

nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank

Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan

menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan

belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka

perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk

mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya

Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan

72

salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang

Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang

terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai

bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah

kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah

merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian

dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini

menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan

Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-

produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba

Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak

belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih

perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu

adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak

nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di

Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang

digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum

dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja

B SARAN

1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota

Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR

yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu

73

2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan

syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam

keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan

syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan

syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu

74

DAFTAR PUSTAKA

Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta

Kencana 2010

AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung

Alfabeta

Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja

Grafindo Persada

Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif

Dengan Nuivo Jakarta Kencana

Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press

Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta

PrenadaMedia Group

Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014

Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi

Bandung ALFABETA 2014

Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada

Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group

Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema

Insana Press 2001

Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat

dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta

Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz

Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas

Surabaya CvSarana Media Advertising

75

Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu

Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan

Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung

PT Refika Aditama 2014

Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana

Prenadamedia Group 2009

Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga

Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta

Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era

Globalisasi Bandung Alfabeta

Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta

2010

Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane

wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank

Rakyat Indonesia TBK

Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015

Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta

ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB

E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019

Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social

Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO

26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik

IndustriVol15 No2 94

Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional

Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University

Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business

Vol17 No 11

76

Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah

Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi

Institut Agama Islam Negerii Bengkulu

Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative

Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal

Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010

Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14

Maret 2019

FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara

pada 1 juli 2019

Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019

Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07

Maret 2019

Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR

Wawancara Pada 14 Maret 2019

Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20

September 2018

Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara

Pada 14 Maret 2019

Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

Page 18: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 19: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 20: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 21: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 22: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 23: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 24: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 25: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 26: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 27: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 28: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 29: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 30: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 31: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 32: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 33: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 34: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 35: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 36: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 37: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 38: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 39: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 40: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 41: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 42: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 43: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 44: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 45: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 46: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 47: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 48: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 49: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 50: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 51: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 52: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 53: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 54: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 55: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 56: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 57: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 58: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 59: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 60: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 61: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 62: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 63: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 64: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 65: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 66: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 67: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 68: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 69: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 70: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 71: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 72: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 73: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 74: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 75: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 76: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 77: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 78: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 79: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 80: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 81: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 82: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 83: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 84: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 85: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 86: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 87: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 88: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 89: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 90: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 91: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 92: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 93: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 94: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 95: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 96: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 97: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 98: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 99: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 100: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 101: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 102: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 103: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 104: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 105: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 106: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 107: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 108: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 109: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 110: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 111: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 112: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 113: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 114: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 115: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 116: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 117: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 118: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 119: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 120: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 121: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 122: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana
Page 123: ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/NOLA SEPTIA SARI.pdf · sedekah dan kegiatan amal lainnya. Termasuk dalam Perbankan Syariah dimana