analisis dampak pelaksanaan corporate social ...repository.iainbengkulu.ac.id/3377/1/nola septia...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR) DENGAN MENGGUNAKAN
METODE TRIPPLE BOTTOM LINE PADA NASABAH DI
PERBANKAN SYARIAH KOTA BENGKULU
(STUDI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BENGKULU)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Oleh
Nola Septia Sari
NIM 1516140001
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU
2019
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
ldquo Orang Yang Hebat Adalah Orang Yang Mampu Menahan Amarah Dan
Egonya Serta Selalu Bersabar Dalam Setiap Tindakkannyardquo
(Nola Septia Sari)
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur beriring dorsquoa dengan hati yang tulus kupersembahkan karya
yang sangat sederhana ini yang telah kuraih dengan suka duka serta Rasa
Terimakasihku kepada
Kedua orang tuaku Ayahanda (Sapri) dan Ibunda (Masna) yang selalu memberikan aku tempat ternyaman untuk mengadu motivasi terhebat Nasehat Terbaik pelajaran terbaik serta doa unttukku demi tercapainya keberhasilanku
Ayuk ndash kakak aku tersayang (Lastri dan Peri Afdilah) yang selalu memberikan kebahagiaan dari hal apapun
Kedua pembimbing skripsiku (Bapak Idwal dan Bapak Zaini Darsquoun) Serta Pembimbing Akademikku (Ibu Desi Isnaini )) yang telah memberikan banyak waktu ilmu perhatian dan masukan selama aku menyelesaikan skripsiku
Untuk Bapak dan Ibu Kades yang selalu jadi orang tua kedua setelah kedua rang tuaku ( Bapak Made Rayarto dan Ibu Desi Rayarto) yang selalu memberi banyak waktu dan masukkan untukku
Sahabat terbaikku (Renny Agustina ) yang selalu mendoakanku
Untuk seseorang yang spesial yang selalu menemaniku
Untuk Teman-teman Terbaikku ( NurmalinaIsmawati) terima kasih karena selalu mendoakanku dan mendukungku serta menemaniku selama menyelesaikan skripsiku
Keluarga Besar KKN 108 Desa Air Petai yang telah memberikanku support
Untuk Keluarga Besar Perbankan Syariah (PBS A) Angkatan 2015
Untuk keluarga FEBI IAIN Bengkulu dan Almamaterku Tercinta Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
viii
ABSTRAK
rdquo Analisis Dampak Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan
Menggunakan Metode Tripple Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah
Kota Bengkulurdquo
(Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)
Oleh Nola Septia Sari NIM 1516140001
Persoalan dalam penelitian ini adalah bagaimana Dampak pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple
Bottom Line Dapat memberikan dampak terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah
Kota Bengkulu Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Yang mana tujuan
penelitian ini untuk mengetahui Bagaimana Analisis dari Dampak yang di dapat
oleh pihak Perbankan syariah atas pelaksanaan Corporate Social Resposibility
(CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple Bottom Line terhadap Nasabah di
Perbankan Syariah kota Bengkulu Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif dengan melakukan wawancara kepada pihak bank syariah mandiri dan 6
informan selaku nasabah yang menerima bantuan Corporate Social
Responsibility (CSR) dari Perbankan Syariah kota bengkulu Dan dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh penulis atas pengamatan dan wawancara langsung
terhadap pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan nasabah penerima
bantuan CSR dari pihak Perbankan Syariah Ternyata CSR itu sendiri memberi
dampak yang baik bagi pihak perusahaan yang mana selain citra perusahaan
menjadi bagus pihak nasabah juga menjadi lebih percaya terhadap perusahaan
sehingga berdampak bagus bagi kelangsungan perusahaan di kemudian hari dan
dari 6 Informan yang diwawancarai yang tersebar diberbagai titik di kota
bengkulu ternyata 5 informan menjawab hampir sama yang mana dengan adanya
CSR tersebut ternyata sangat berdampak positif bagi pihak perbankan syariah
karena selain mereka merasa diperhatikan hal tersebut juga menumbuhkan rasa
aman dan nyaman sehingga berdampak pada keputusan mereka untuk terus
menggunakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan mereka Sementara satu
diantara informan tersebut memang belum merasa tertarik menggunakan jasa
perbankan syariah lebih lanjut karena lebih nyaman menyimpan sendiri uangnya
dirumah
Kata Kunci Dampak dan Pelaksanaan
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Alah SWT atas segala nikmat dan karunianya
sehingga penulis menyelesaikan skrispi yang berjudul ldquoPemahaman Masyarakat
Kota Bengkulu Terhadap Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dalam
Pengawasan Dan Perlindungan Konsumenrdquo Shalawat dan salam semoga
senantiasa dilimpahkan pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang
menjadi uswatun hasanah bagi kita semua Amin
Penyusunan skrispsi ini untuk memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh selar Sarjana Ekonomi (SE) pada Program Studi Perbankan Syariah
Jurusan Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu Dalam proses penyusunan skripsi ini
penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak Dalam kesempatan ini izinkan
penulis mengucapkan rasa terima kasih teriring doa semoga menjadi amal ibadah
dan mendapat balasan dari Allah SWT kepada
1 Prof Dr H Sirajuddin M MAgMH Rektor IAIN Bengkulu
2 Dr Asnaini MA Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
3 Yosy Arisandy MM Ketua Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
4 Desi Isnaini MA Ketua Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
x
5 DR H M Zaini Da‟un MM Pembimbing I dan Bapak IDWAL B MA
Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan motivasi semangat dan
arahan dengan penuh kesabaran
6 Kedua Orang Tua Sapri dan Masna yang selalu mendoa‟kan kesuksesan
penulis
7 Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan berbagai ilmunya dengan
penuh keikhlasan
8 Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan pelayanan dengan baik dalam
hal adminitrasi
9 Semua pihak yang telah memabantu dalam penulisan skripsi ini
Dalam Penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak
kelemahan dan kekurangan dari berbagai sisi Oleh karena itu penulis mohon
maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan penulis kedepan
Bengkulu Maret 2019M
Jumadil Akhir 1440H
Nola Septia Sari
NIM 1516140001
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
SURAT PERNYATAAN PLAGIAT ii
SURAT PERNYATAAN iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv
HALAMAN PENGESAHAN v
MOTTO vi
PERSEMBAHAN vii
ABSTRAK viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Batasan Masalah 6
C Rumusan Masalah 7
D Tujuan Masalah 7
E Kegunaan Penelitian 7
F Penelitian Terdahulu 8
G Metode Penelitian 13
1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 13
2 Waktu dan Lokasi Penelitian 14
3 SubjekInforman Penelitian 15
4 Tekhnik Penentuan Informan 15
5 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data16
6 Teknik Analisis Data17
H Sistematika Penulisan19
BAB II KAJIAN TEORI
A Corporate Social Responsibility (CSR) 22
1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) 22
2 Ruang Lingkup CSR 35
3 Metode Tripple Bottom Line 40
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Kota Bengkulu 43
1 Sejarah Kota Bengkulu 43
2 Letak Geografi Kota Bengkulu 47
3 Pemerintahan Administratif50
B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu51
xii
1 Bank Muamalat 51
2 Bank Syariah Mandiri 52
3 Bank BRI Syariah 53
4 Bank BNI Syariah 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 56
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di Perbankan
syariah Kota Bengkulu 55
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah58
3 Dampak dan kendala Pelaksanaan CSR menggunakan
metode tripple bottom line di Perbankan
Syariah61
B Pembahasan68
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 72
B Saran 72
DAFTAR PUSTAKA 74
LAMPIRAN ndash LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Bengkulu 54
Tabel 1 2 Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan 55
xiv
DAFTAR GAMBAR
Daftar Gambar 11 Pengertian CSR37
Daftar Gambar 11 Ruang Lingkup CSR38
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul
Lampiran 2 Check Plagiarism Judul
Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal
Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa
Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi
Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi
Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi
Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul
Lampiran 9 Pedoman Wawancara
Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian
Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu
Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian
Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji
Lampiran 16 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam
mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada
kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya
maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki
oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang
dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya
perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh
kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah
am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang
mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1
Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan
berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan
atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang
1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal177
2
timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka
yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai
kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara
manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak
positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan
investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR
bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)
dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya
berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya
masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti
Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum
Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang
tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru
dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an
seperti firman Allah dalam
QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56
2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal178
3
Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk
Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman
dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (
Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk
berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu
sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah
dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali
melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian
masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan
Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh
penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan
berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank
bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek
tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap
keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan
pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah
Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika
ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom
Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom
Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan
kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari
3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
4
kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada
kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak
diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang
mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social
ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa
mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan
lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak
bisa terpisahkan5
Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi
lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat
ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial
(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat
sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat
charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan
keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi
kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi
politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan
strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara
Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi
objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam
4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
5
melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan
Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan
adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan
nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal
perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di
BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan
Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar
pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal
Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines
yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan
(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6
Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018
mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas
Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama
Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari
pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina
mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate
Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota
6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
6
bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan
syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan
terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di
kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak
perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta
memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7
Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah
merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen
komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau
keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan
yang diharapkan8
Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk
mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple
Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
B Batasan Masalah
Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas
Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal74
7
Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada
Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari
Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
C Rumusan Masalah
1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)
Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan
Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu
D Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan
CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
E Kegunaan Penelitian
8
1 Kegunaan Teoritisakademik
a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah
keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah
pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya
memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat
khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di
dalam tubuh perbankan syariah
2 Kegunaan Praktis
a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam
mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau
tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan
lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR
tersebut bagi masyarakat
b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan
pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan
penelitian terdahulu
c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan
berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang
profesional
F Penelitian Terdahulu
9
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama
Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif
Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai
bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang
mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya
tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan
masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid
Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan
CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif
dan pendekatan deskriptif
Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan
dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai
pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi
metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan
(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif
Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan
dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam
9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii
Bengkulu2017
10
penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai
bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank
Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa
besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan
Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu
Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka
Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis
Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil
Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis
ISO 2600010
Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling
berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor
yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini
dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana
data primer diperoleh melalui kuisioner
10
Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)
Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal
Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94
11
Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang
akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana
dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu
perusahaan usaha Kecil menengah
Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan
penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang
digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada
penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian
kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian
terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000
mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan
Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam
penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada
bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta
faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut
Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat
seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode
Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia
Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo
12
Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe
Russia And Tunisia An Introductionrdquo11
Dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam
hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia
terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan
wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif
Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia
menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat
mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west
Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat
sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang
akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari
penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan
Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada
dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti
hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode
kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti
11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective
Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite
Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11
13
menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya
sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan
Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat
internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan
penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana
dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang
mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap
perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat
terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah
terhadap lembaga keuangan tersebut
G Metode Penelitian
1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field
Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung
ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian
yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau
lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun
perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa
14
menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau
menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika
meninjau ke lokasi penelitian12
b Pendekatan penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif
merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan
untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai
metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat
penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena
yang sesuai dengan konteks13
2 Lokasi Dan Waktu Penelitian
a Lokasi Penelitian
1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan
Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu
38223
2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari
kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan
Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian
12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-
Ruzz2016) Hal30
15
ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak
yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke
Masyarakat
b Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan
1 juli 2019
3 Informan Penelitian
Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota
Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya
dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan
dan selama penelitian berlangsung
4 Tekhnik Penentuan Informan
Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang
digunakan adalah tekhnik
a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria
tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik
penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk
menjawab masalah penelitian
b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya
Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai
data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah
16
mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat
dikembangkan Minimal 5 informan
Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara
langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan
mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian
yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang
menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari
pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
a Sumber Data
1) Data Primer
Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan
wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR
dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
2) Data Sekunder
Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan
kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah
berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi
lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social
Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang
Nasabah
17
b Teknik Pengumpulan Data
1) Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan
dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan
pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang
merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari
Perbankan Syariah kota Bengkulu
2) Wawancara
Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan
kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan
yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota
Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan
3) Studi Kepustakaan
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang
diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep
atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan
Loyalitas seorang konsumen atau nasabah
6 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang
dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai
18
dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14
Oleh karena itu
dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah
hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data
kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian
deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif
diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat
berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan
perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas
batas-batasnya15
Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti
yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat
mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan
objektivitas data penelitian16
Adapun teknik analisis data pada penelitian
ini adalah sebagai berikut
1 Reduksi Data
Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk
laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan
membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi
diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema
konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang
14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana
2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran
Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal
23
16
Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media
Group2013) Hal124
19
lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk
mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang
diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan
difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang
lebih tajam terhadap hasil penelitian
2 Penyajian data
Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian
data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti
table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga
berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan
sejenisnya17
H Sistematika Penulisan
Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan
sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya
akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam
laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa
sub bab antara lain
Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang
menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan
masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk
17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245
20
membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk
menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian
penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi
terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang
berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian
subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik
analisis data dan terakhir sistematika penulisan
Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya
menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature
Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas
Nasabah
Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan
mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak
Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah
Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah
Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian
dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi
ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan
menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan
Syariah Kota Bengkulu
21
Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan
merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok
masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah
22
BAB II
KAJIAN TEORI
A Corporate Social Responsibility (CSR)
1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan
termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang
mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan
memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional
perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18
Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan
sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak
perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak
istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate
philanthropycorporate giving corporate community involvement
community relations community affairs community develoment
corporate responsibility global citizenship and corporate social
mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)
Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan
pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan
kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham
18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
23
masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia
juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari
kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan yang ada
ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan
dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19
Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk
mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai
sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang
akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan
kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada
kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan
oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan
karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis
CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin
tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian
yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR
di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit
19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 28
24
agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu
sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara
praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika
dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20
Dalam
pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang
dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan
sedekah21
Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council
for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai
Continuing commitment by business to behave etchically and contribute
to economic development while improving the quality of life f the
workforce and their families as will as of the local community and
society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus
bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk
peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup
dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas
kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22
20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social
Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi
XIII 2010) Hal 3 21
Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
25
Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli
Menurut Schnerhorm
CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu
kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara
mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari
kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan
kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam
interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan
prinsip sukarela dan kemitraan23
Menurut Hartman yakni
CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan
terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis
sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-
kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta
kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan
operasional dan stategis24
Menurut Carrol
CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar
meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta
konstribusi pada isu social
Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR
merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang
ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna
pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian
terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah
23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
26
keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi
masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional
perusahaan
Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah
suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka
sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik
eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft
Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang
sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang
juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan
masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017
Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi
undang-undang
Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam
peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-
undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR
tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut
25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
27
Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya
mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi
terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang
Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66
ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan
perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan
lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan
uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26
1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup
lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi
perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan
Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang
akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53
28
2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas
Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan
pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang
ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya
berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme
pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan
Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung
jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan
rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan
Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali
ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo
3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur
CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15
huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab
sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap
perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang
serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya
masyarakat setempat
29
4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur
tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama
ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR
Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak
Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin
sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat
sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo
5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara
UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat
tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan
masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa
ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha
Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan
pemberdayaan masyarakatrdquo
Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan
masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat
kehidupannyardquo
6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
30
PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP
ini menjelaskan lebih lanjut
Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan
perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan
kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang
diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan
dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu
sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan
sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try
and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27
Hal
itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial
yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan
melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang
ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan
nasabah terhadap pihak bank28
Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya
benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam
islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata
c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat
melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian
27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal83
28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung
Alfabeta2014) Hal 129
31
pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan
pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga
diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari
ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat
memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan
dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara
keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul
yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana
perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang
harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga
kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara
menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR
tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu
sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas
Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana
kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan
kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu
sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan
CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders
berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan
yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga
meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian
32
mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran
pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan
(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada
tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)
kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat
lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan
baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks
ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant
menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus
diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor
produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau
tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan
bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar
kesepakatan bersama bukan sepihak
Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara
akademik punya substansi yang sama29
Bahkan ada beberapa frase lain yang
digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai
makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work
community building community capacity building commuinty development
community participation ecologically asset-based community development
faith-based community development political participatory development dan
29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan
Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40
33
social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu
proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang
lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak
yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula
menurut Rappaport pemberdayaan30
adalah suatu cara dengan mana rakyat
organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas
kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi
keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang
terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31
Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat
dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32
Artinya adalah pemberdayaan
yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya
manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan
akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri
Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan
kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk
menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya
berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan
30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32
Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi
(Bandung Alfabeta 2010) h 82
34
masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan
kehidupannya33
Gambar 11
Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility
33
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28
BUAH DARI PEMAHAMAN
AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA
ADALAH MILIK ALLAH SWT
CSR CSI
Corprate
Social
Investment
AMAL
Pemberdayaan
Pemberian
Perusahaan
Kedermawanan
Sosial
Relasi
Kemasyarakatan
perusahaan
Pengembangan
Masyarakat
35
I Ruang Lingkup CSR34
Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan
para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan
perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan
mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai
keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-
kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan
harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya
yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap
stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas
usahanya35
CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap
kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok
dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi
(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu
kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja
organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai
berikut36
34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis
Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181
36
Gambar 12
Sumber Griffin amp Ebert 2003 119
Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya
a Pelanggan
Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk
melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar
menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan
mempertahankan kualitas produk yang dijual
b Karyawan
Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan
perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap
pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar
manusiawi
c Investor
Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap
para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang
Karyawan
Korporasi
Komunitas
Lokal
Pelanggan
Penanam
Pemasok
37
pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya
mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi
hak-hak dan investasi para pemegang saham
d Pemasok
Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan
memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan
berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling
menguntungkan dengan pemasoknya
e Komunitas Lokal
Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada
komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus
melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak
komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan
sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat
mereka menjalankan bisnisnya
Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya
menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab
terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin
dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37
37
Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal183
38
a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu
perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan
masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap
lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara
polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan
sebagainya38
b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen
Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua
kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga
secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen
penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu
perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan
kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39
1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman
2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar
3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang
berkaitan dengan suatu prduk
4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli
38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15
39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48
39
CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan
pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri
maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana
berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari
aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja
CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40
Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung
jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari
aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan
beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial
timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat
dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena
perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41
1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak
Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang
bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP
perdata
2) Tanggung jawab karena undang-undang
Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada2011) Hal270 41
Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 68
40
seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang
lingkungan hidup dan lain sebaginya
Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan
perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu
hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan
Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri
yang salin bersaing satu sama lainnya42
J Metode Triplle Bottom Line
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan
yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh
Eklington Profit people planet
1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan
menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus
berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan
untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh
untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan
produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan
mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai
tambah semaksimal mungkin
2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap
kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar
perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan
karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan
kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai
bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan
42
Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219
41
perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-
besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi
pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan
serta penguatan kapasitas ekonomi lokal
3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan
adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat
lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada
perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap
lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya
penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta
pengembangan pariwisata (ekoturisme)43
Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah
pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih
dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini
merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan
sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan
Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social
Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen
perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah
kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna
mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan
dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada
Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan
menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU
No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM
dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja
43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari
jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
42
ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators
) Kinerja sosial (social indicators)44
44
httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
43
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Gambaran Umum Kota Bengkulu
1 Sejarah Kota Bengkulu45
Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi
Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali
ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang
Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota
Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-
kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang
terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit
sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo
Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat
Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka
memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang
yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke
Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja
Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran
(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra
Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak
45
Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
44
mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan
Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading
Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru
saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam
suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri
Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu
yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut
Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah
perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam
perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan
lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan
membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang
ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya
kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang
akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut
masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun
1615 masehi
Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang
sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk
Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan
membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading
Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari
45
Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut
berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya
perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris
menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh
Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The
Caesar The Resolution dan The Defance46
Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan
Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England
Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan
dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai
dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran
Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort
Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran
tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran
Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke
Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC
nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas
di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau
memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan
syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat
Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim
46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
46
disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu
dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut
Bengkulu
Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat
pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan
Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan
Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran
untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak
sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa
Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan
Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah
DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi
ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan
sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu
menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi
menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya
Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam
Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa
setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota
Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading
47
Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan
Kenangan)rdquo47
2 Letak Geografis Kota Bengkulu48
Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur
dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini
merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut
Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat
Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan
Sebelah selatan Provinsi Lampung
sebelah barat Samudra Indonesia
Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini
Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi
atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau
Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)
Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra
Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah
selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk
kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam
47
Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48
Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049
48
sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)
digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan
pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat
22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau
lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain
Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau
Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega
Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas
5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya
relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari
22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano
yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang
masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni
kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi
menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat
otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah
kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355
kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten
yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur
Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu
wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu
49
Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang
hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan
Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai
A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-
119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi
Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat
C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara
berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata
265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara
925 mb dan penguapan 1268 mm49
Lintang Selatan serta
Bujur Timur50
Tabel 1 1
Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu
Kecamatan Luas Persentase
1 Selebar 4636 3056
2 Kampung Melayu 2314 1525
3 Gading Cempaka 1442 951
4 Ratu Agung 1102 726
5 Ratu Samban 284 187
6 Singaran Pati 1444 952
49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5
50
7 Teluk Segara 276 182
8 Sungai Serut 1253 892
9 Muara Bangkahulu 2318 1528
Bengkulu 15170 10000
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
3 Pemerintahan Adminstratif
Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi
menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak
positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi
pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar
pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien
sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai
tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara
kelurahan berjumlah 6751
Tabel 1 2
Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan
Kecamatan Kelurahan RWRK RT
1 Selebar 6 44 226
2 Kampung Melayu 6 28 141
3 Gading Cempaka 5 30 126
4 Ratu Agung 8 37 167
51
BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18
51
5 Ratu Samban 9 28 92
6 Singaran Pati 6 37 135
7 Teluk Segara 13 31 97
8 Sungai Serut 7 22 80
9 Muara Bangkahulu 7 31 149
Bengkulu 67 288 1213
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu
1 Bank Muamalat KC Bengkulu
PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan
dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18
September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad
Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah
pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui
pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan
syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional
Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-
Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui
dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan
undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem
keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan
infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah
dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi
52
kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim
Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari
perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi
2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu
Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di
Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi
Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang
dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa
beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya
merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter
1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak
Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di
panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif
yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak
terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan
nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis
luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan
merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia
pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank
Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi
satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli
1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan
53
menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas
baru BSB 52
3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu
Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27
Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman
No51 A-B kelurahan Padang Jati53
Berawal dari akuisisi PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19
Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada
16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka
pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi
beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha
yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah
menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas
PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008
ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah
Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009
Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur
52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-
kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53
Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_
Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120
54
Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje
Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk
4 BNI Syariah Cabang Bengkulu
Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada
bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu
unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem
perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank
BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI
dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah
lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha
Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT
BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi
bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil
transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat
terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada
Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000
didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan
kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi
54
Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618
16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah
55
n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang
dan 31 Kantor Cabang Pembantu
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1 HASIL PENELITIAN
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan
Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah
kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan
penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai
dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk
melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo
yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan
yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55
Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai
berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana
dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan
melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana
pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana
cara dilaksanakan56
55
Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam
Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas
Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu
2011) Hal24
57
Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua
rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang
diinginkan
Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini
juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan
memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu
Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple
bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line
itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank
Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu
masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak
perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang
membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal
biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan
pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana
untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang
diperoleh perusahaan
Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak
rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan
58
pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang
disebut dengan ulang tahun
Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya
adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan
pendidikan
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah
CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan
syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang
telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang
semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah
hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya
Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang
menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank
syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik
karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun
kontribusinya dalam perekonomian nasional
Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan
memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara
Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya
59
terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi
juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57
Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan
semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping
itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha
syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar
yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori
Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya
sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh
pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada
tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR
namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah
masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada
kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori
ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di
tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc
charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan
internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)
Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR
yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik
zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini
57
Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29
60
kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR
yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan
implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58
Peluang dari
implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan
masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan
memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas
jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu
mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang
merangkai aktivitas sosial dengan bisnis
CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena
sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat
keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR
ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah
(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan
adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu
dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan
syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa
pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut
justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana
masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya
58
Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom
20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah
61
kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak
perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya
3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan
Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu
yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom
Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima
manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang
tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan
Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah
Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut
terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama
perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para
kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut
dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan
syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan
yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan
perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu
62
kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan
yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut
Kepada pihak Bank
1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan
kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)
2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang
positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR
5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin
6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR
1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR
yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu
2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang
dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi
keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai
mitra keuangan BapakIbuSaudarai
63
3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya
pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah
membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan
produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah
Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak
Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu
tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan
bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan
CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan
syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap
kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di
beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima
oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah
tersebut kepada perbankan syariah
Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian
banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR
dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh
Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan
64
Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan
pendapat yang sama yakni
ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang
diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan
CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari
Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal
saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak
yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra
perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang
berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun
dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya
saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank
syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum
menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan
untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59
Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni
Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia
mengatakan bahwa
ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis
bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo
pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di
panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial
biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana
sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui
adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan
dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut
memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti
59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada
1 juli 2019
65
Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa
setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih
merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan
perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk
jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai
mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan
banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang
tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk
yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut
memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta
bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra
keuanganrdquo 60
Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah
ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru
mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-
anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui
adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang
ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang
signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih
memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat
langsung digunakan61
Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan
menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya
60
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret
2019 61
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
66
banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola
sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk
saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah
karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk
membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo
Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan
rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti
disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan
lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan
segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi
perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62
Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya
memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya
agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih
giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa
terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para
nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra
keuangannyardquo
Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu
ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa
sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang
merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh
sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan
dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah
ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak
62
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
67
perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan
perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat
untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga
menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-
produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63
Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan
Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba
juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan
yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah
Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima
bantuan dana CSR mengatakan
ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena
keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan
bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut
membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena
baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu
pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64
Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan
yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang
lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba
63
Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret
2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara
Pada 13 Maret 2019
68
membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra
keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo
Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah
ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra
keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya
pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR
tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi
banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan
seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan
syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65
Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan
bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida
ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan
4 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada
pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang
melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan
Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar
diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala
dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line
dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya
65
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada
14 Maret 2019
69
pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah
dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat
tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam
menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka
Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa
pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini
memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain
menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada
pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya
yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam
pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu
dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja
perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu
oleh pihak pusat
Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota
bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu
diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa
mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan
langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya
70
pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek
terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap
liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat
dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya
mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat
mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi
lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa
ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih
lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk
di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan
citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk
mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka
andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak
tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap
bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak
apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah
dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus
mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan
sendiri dirumah
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak
pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan
positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku
pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di
kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode
Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate
Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line
dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para
nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan
menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan
belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka
perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk
mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya
Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan
72
salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang
terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai
bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah
kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah
merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian
dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini
menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan
Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-
produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba
Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak
belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih
perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu
adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak
nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang
digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum
dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja
B SARAN
1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR
yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu
73
2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan
syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam
keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan
syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan
syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu
74
DAFTAR PUSTAKA
Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta
Kencana 2010
AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung
Alfabeta
Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja
Grafindo Persada
Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif
Dengan Nuivo Jakarta Kencana
Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press
Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta
PrenadaMedia Group
Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014
Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi
Bandung ALFABETA 2014
Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada
Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group
Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema
Insana Press 2001
Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat
dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta
Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz
Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas
Surabaya CvSarana Media Advertising
75
Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu
Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan
Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung
PT Refika Aditama 2014
Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana
Prenadamedia Group 2009
Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga
Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta
Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era
Globalisasi Bandung Alfabeta
Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta
2010
Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane
wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank
Rakyat Indonesia TBK
Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015
Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta
ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019
Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO
26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik
IndustriVol15 No2 94
Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional
Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University
Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business
Vol17 No 11
76
Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi
Institut Agama Islam Negerii Bengkulu
Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative
Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010
Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14
Maret 2019
FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara
pada 1 juli 2019
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07
Maret 2019
Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR
Wawancara Pada 14 Maret 2019
Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara
Pada 14 Maret 2019
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
ldquo Orang Yang Hebat Adalah Orang Yang Mampu Menahan Amarah Dan
Egonya Serta Selalu Bersabar Dalam Setiap Tindakkannyardquo
(Nola Septia Sari)
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur beriring dorsquoa dengan hati yang tulus kupersembahkan karya
yang sangat sederhana ini yang telah kuraih dengan suka duka serta Rasa
Terimakasihku kepada
Kedua orang tuaku Ayahanda (Sapri) dan Ibunda (Masna) yang selalu memberikan aku tempat ternyaman untuk mengadu motivasi terhebat Nasehat Terbaik pelajaran terbaik serta doa unttukku demi tercapainya keberhasilanku
Ayuk ndash kakak aku tersayang (Lastri dan Peri Afdilah) yang selalu memberikan kebahagiaan dari hal apapun
Kedua pembimbing skripsiku (Bapak Idwal dan Bapak Zaini Darsquoun) Serta Pembimbing Akademikku (Ibu Desi Isnaini )) yang telah memberikan banyak waktu ilmu perhatian dan masukan selama aku menyelesaikan skripsiku
Untuk Bapak dan Ibu Kades yang selalu jadi orang tua kedua setelah kedua rang tuaku ( Bapak Made Rayarto dan Ibu Desi Rayarto) yang selalu memberi banyak waktu dan masukkan untukku
Sahabat terbaikku (Renny Agustina ) yang selalu mendoakanku
Untuk seseorang yang spesial yang selalu menemaniku
Untuk Teman-teman Terbaikku ( NurmalinaIsmawati) terima kasih karena selalu mendoakanku dan mendukungku serta menemaniku selama menyelesaikan skripsiku
Keluarga Besar KKN 108 Desa Air Petai yang telah memberikanku support
Untuk Keluarga Besar Perbankan Syariah (PBS A) Angkatan 2015
Untuk keluarga FEBI IAIN Bengkulu dan Almamaterku Tercinta Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
viii
ABSTRAK
rdquo Analisis Dampak Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan
Menggunakan Metode Tripple Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah
Kota Bengkulurdquo
(Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)
Oleh Nola Septia Sari NIM 1516140001
Persoalan dalam penelitian ini adalah bagaimana Dampak pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple
Bottom Line Dapat memberikan dampak terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah
Kota Bengkulu Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Yang mana tujuan
penelitian ini untuk mengetahui Bagaimana Analisis dari Dampak yang di dapat
oleh pihak Perbankan syariah atas pelaksanaan Corporate Social Resposibility
(CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple Bottom Line terhadap Nasabah di
Perbankan Syariah kota Bengkulu Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif dengan melakukan wawancara kepada pihak bank syariah mandiri dan 6
informan selaku nasabah yang menerima bantuan Corporate Social
Responsibility (CSR) dari Perbankan Syariah kota bengkulu Dan dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh penulis atas pengamatan dan wawancara langsung
terhadap pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan nasabah penerima
bantuan CSR dari pihak Perbankan Syariah Ternyata CSR itu sendiri memberi
dampak yang baik bagi pihak perusahaan yang mana selain citra perusahaan
menjadi bagus pihak nasabah juga menjadi lebih percaya terhadap perusahaan
sehingga berdampak bagus bagi kelangsungan perusahaan di kemudian hari dan
dari 6 Informan yang diwawancarai yang tersebar diberbagai titik di kota
bengkulu ternyata 5 informan menjawab hampir sama yang mana dengan adanya
CSR tersebut ternyata sangat berdampak positif bagi pihak perbankan syariah
karena selain mereka merasa diperhatikan hal tersebut juga menumbuhkan rasa
aman dan nyaman sehingga berdampak pada keputusan mereka untuk terus
menggunakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan mereka Sementara satu
diantara informan tersebut memang belum merasa tertarik menggunakan jasa
perbankan syariah lebih lanjut karena lebih nyaman menyimpan sendiri uangnya
dirumah
Kata Kunci Dampak dan Pelaksanaan
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Alah SWT atas segala nikmat dan karunianya
sehingga penulis menyelesaikan skrispi yang berjudul ldquoPemahaman Masyarakat
Kota Bengkulu Terhadap Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dalam
Pengawasan Dan Perlindungan Konsumenrdquo Shalawat dan salam semoga
senantiasa dilimpahkan pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang
menjadi uswatun hasanah bagi kita semua Amin
Penyusunan skrispsi ini untuk memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh selar Sarjana Ekonomi (SE) pada Program Studi Perbankan Syariah
Jurusan Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu Dalam proses penyusunan skripsi ini
penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak Dalam kesempatan ini izinkan
penulis mengucapkan rasa terima kasih teriring doa semoga menjadi amal ibadah
dan mendapat balasan dari Allah SWT kepada
1 Prof Dr H Sirajuddin M MAgMH Rektor IAIN Bengkulu
2 Dr Asnaini MA Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
3 Yosy Arisandy MM Ketua Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
4 Desi Isnaini MA Ketua Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
x
5 DR H M Zaini Da‟un MM Pembimbing I dan Bapak IDWAL B MA
Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan motivasi semangat dan
arahan dengan penuh kesabaran
6 Kedua Orang Tua Sapri dan Masna yang selalu mendoa‟kan kesuksesan
penulis
7 Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan berbagai ilmunya dengan
penuh keikhlasan
8 Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan pelayanan dengan baik dalam
hal adminitrasi
9 Semua pihak yang telah memabantu dalam penulisan skripsi ini
Dalam Penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak
kelemahan dan kekurangan dari berbagai sisi Oleh karena itu penulis mohon
maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan penulis kedepan
Bengkulu Maret 2019M
Jumadil Akhir 1440H
Nola Septia Sari
NIM 1516140001
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
SURAT PERNYATAAN PLAGIAT ii
SURAT PERNYATAAN iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv
HALAMAN PENGESAHAN v
MOTTO vi
PERSEMBAHAN vii
ABSTRAK viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Batasan Masalah 6
C Rumusan Masalah 7
D Tujuan Masalah 7
E Kegunaan Penelitian 7
F Penelitian Terdahulu 8
G Metode Penelitian 13
1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 13
2 Waktu dan Lokasi Penelitian 14
3 SubjekInforman Penelitian 15
4 Tekhnik Penentuan Informan 15
5 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data16
6 Teknik Analisis Data17
H Sistematika Penulisan19
BAB II KAJIAN TEORI
A Corporate Social Responsibility (CSR) 22
1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) 22
2 Ruang Lingkup CSR 35
3 Metode Tripple Bottom Line 40
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Kota Bengkulu 43
1 Sejarah Kota Bengkulu 43
2 Letak Geografi Kota Bengkulu 47
3 Pemerintahan Administratif50
B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu51
xii
1 Bank Muamalat 51
2 Bank Syariah Mandiri 52
3 Bank BRI Syariah 53
4 Bank BNI Syariah 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 56
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di Perbankan
syariah Kota Bengkulu 55
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah58
3 Dampak dan kendala Pelaksanaan CSR menggunakan
metode tripple bottom line di Perbankan
Syariah61
B Pembahasan68
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 72
B Saran 72
DAFTAR PUSTAKA 74
LAMPIRAN ndash LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Bengkulu 54
Tabel 1 2 Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan 55
xiv
DAFTAR GAMBAR
Daftar Gambar 11 Pengertian CSR37
Daftar Gambar 11 Ruang Lingkup CSR38
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul
Lampiran 2 Check Plagiarism Judul
Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal
Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa
Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi
Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi
Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi
Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul
Lampiran 9 Pedoman Wawancara
Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian
Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu
Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian
Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji
Lampiran 16 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam
mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada
kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya
maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki
oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang
dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya
perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh
kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah
am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang
mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1
Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan
berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan
atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang
1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal177
2
timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka
yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai
kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara
manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak
positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan
investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR
bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)
dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya
berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya
masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti
Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum
Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang
tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru
dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an
seperti firman Allah dalam
QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56
2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal178
3
Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk
Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman
dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (
Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk
berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu
sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah
dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali
melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian
masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan
Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh
penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan
berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank
bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek
tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap
keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan
pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah
Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika
ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom
Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom
Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan
kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari
3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
4
kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada
kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak
diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang
mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social
ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa
mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan
lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak
bisa terpisahkan5
Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi
lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat
ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial
(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat
sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat
charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan
keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi
kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi
politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan
strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara
Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi
objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam
4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
5
melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan
Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan
adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan
nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal
perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di
BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan
Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar
pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal
Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines
yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan
(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6
Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018
mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas
Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama
Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari
pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina
mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate
Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota
6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
6
bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan
syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan
terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di
kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak
perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta
memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7
Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah
merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen
komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau
keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan
yang diharapkan8
Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk
mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple
Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
B Batasan Masalah
Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas
Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal74
7
Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada
Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari
Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
C Rumusan Masalah
1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)
Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan
Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu
D Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan
CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
E Kegunaan Penelitian
8
1 Kegunaan Teoritisakademik
a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah
keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah
pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya
memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat
khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di
dalam tubuh perbankan syariah
2 Kegunaan Praktis
a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam
mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau
tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan
lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR
tersebut bagi masyarakat
b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan
pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan
penelitian terdahulu
c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan
berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang
profesional
F Penelitian Terdahulu
9
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama
Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif
Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai
bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang
mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya
tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan
masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid
Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan
CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif
dan pendekatan deskriptif
Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan
dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai
pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi
metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan
(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif
Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan
dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam
9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii
Bengkulu2017
10
penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai
bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank
Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa
besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan
Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu
Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka
Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis
Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil
Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis
ISO 2600010
Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling
berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor
yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini
dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana
data primer diperoleh melalui kuisioner
10
Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)
Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal
Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94
11
Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang
akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana
dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu
perusahaan usaha Kecil menengah
Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan
penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang
digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada
penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian
kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian
terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000
mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan
Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam
penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada
bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta
faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut
Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat
seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode
Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia
Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo
12
Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe
Russia And Tunisia An Introductionrdquo11
Dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam
hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia
terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan
wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif
Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia
menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat
mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west
Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat
sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang
akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari
penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan
Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada
dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti
hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode
kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti
11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective
Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite
Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11
13
menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya
sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan
Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat
internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan
penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana
dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang
mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap
perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat
terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah
terhadap lembaga keuangan tersebut
G Metode Penelitian
1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field
Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung
ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian
yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau
lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun
perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa
14
menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau
menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika
meninjau ke lokasi penelitian12
b Pendekatan penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif
merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan
untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai
metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat
penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena
yang sesuai dengan konteks13
2 Lokasi Dan Waktu Penelitian
a Lokasi Penelitian
1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan
Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu
38223
2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari
kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan
Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian
12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-
Ruzz2016) Hal30
15
ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak
yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke
Masyarakat
b Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan
1 juli 2019
3 Informan Penelitian
Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota
Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya
dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan
dan selama penelitian berlangsung
4 Tekhnik Penentuan Informan
Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang
digunakan adalah tekhnik
a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria
tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik
penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk
menjawab masalah penelitian
b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya
Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai
data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah
16
mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat
dikembangkan Minimal 5 informan
Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara
langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan
mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian
yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang
menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari
pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
a Sumber Data
1) Data Primer
Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan
wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR
dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
2) Data Sekunder
Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan
kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah
berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi
lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social
Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang
Nasabah
17
b Teknik Pengumpulan Data
1) Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan
dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan
pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang
merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari
Perbankan Syariah kota Bengkulu
2) Wawancara
Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan
kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan
yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota
Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan
3) Studi Kepustakaan
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang
diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep
atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan
Loyalitas seorang konsumen atau nasabah
6 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang
dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai
18
dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14
Oleh karena itu
dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah
hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data
kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian
deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif
diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat
berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan
perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas
batas-batasnya15
Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti
yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat
mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan
objektivitas data penelitian16
Adapun teknik analisis data pada penelitian
ini adalah sebagai berikut
1 Reduksi Data
Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk
laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan
membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi
diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema
konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang
14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana
2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran
Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal
23
16
Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media
Group2013) Hal124
19
lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk
mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang
diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan
difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang
lebih tajam terhadap hasil penelitian
2 Penyajian data
Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian
data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti
table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga
berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan
sejenisnya17
H Sistematika Penulisan
Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan
sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya
akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam
laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa
sub bab antara lain
Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang
menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan
masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk
17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245
20
membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk
menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian
penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi
terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang
berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian
subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik
analisis data dan terakhir sistematika penulisan
Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya
menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature
Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas
Nasabah
Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan
mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak
Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah
Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah
Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian
dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi
ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan
menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan
Syariah Kota Bengkulu
21
Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan
merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok
masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah
22
BAB II
KAJIAN TEORI
A Corporate Social Responsibility (CSR)
1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan
termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang
mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan
memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional
perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18
Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan
sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak
perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak
istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate
philanthropycorporate giving corporate community involvement
community relations community affairs community develoment
corporate responsibility global citizenship and corporate social
mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)
Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan
pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan
kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham
18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
23
masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia
juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari
kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan yang ada
ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan
dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19
Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk
mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai
sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang
akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan
kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada
kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan
oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan
karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis
CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin
tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian
yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR
di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit
19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 28
24
agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu
sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara
praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika
dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20
Dalam
pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang
dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan
sedekah21
Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council
for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai
Continuing commitment by business to behave etchically and contribute
to economic development while improving the quality of life f the
workforce and their families as will as of the local community and
society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus
bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk
peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup
dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas
kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22
20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social
Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi
XIII 2010) Hal 3 21
Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
25
Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli
Menurut Schnerhorm
CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu
kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara
mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari
kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan
kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam
interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan
prinsip sukarela dan kemitraan23
Menurut Hartman yakni
CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan
terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis
sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-
kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta
kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan
operasional dan stategis24
Menurut Carrol
CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar
meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta
konstribusi pada isu social
Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR
merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang
ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna
pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian
terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah
23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
26
keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi
masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional
perusahaan
Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah
suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka
sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik
eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft
Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang
sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang
juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan
masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017
Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi
undang-undang
Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam
peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-
undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR
tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut
25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
27
Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya
mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi
terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang
Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66
ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan
perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan
lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan
uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26
1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup
lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi
perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan
Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang
akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53
28
2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas
Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan
pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang
ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya
berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme
pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan
Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung
jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan
rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan
Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali
ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo
3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur
CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15
huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab
sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap
perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang
serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya
masyarakat setempat
29
4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur
tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama
ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR
Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak
Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin
sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat
sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo
5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara
UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat
tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan
masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa
ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha
Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan
pemberdayaan masyarakatrdquo
Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan
masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat
kehidupannyardquo
6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
30
PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP
ini menjelaskan lebih lanjut
Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan
perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan
kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang
diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan
dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu
sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan
sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try
and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27
Hal
itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial
yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan
melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang
ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan
nasabah terhadap pihak bank28
Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya
benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam
islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata
c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat
melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian
27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal83
28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung
Alfabeta2014) Hal 129
31
pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan
pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga
diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari
ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat
memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan
dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara
keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul
yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana
perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang
harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga
kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara
menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR
tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu
sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas
Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana
kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan
kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu
sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan
CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders
berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan
yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga
meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian
32
mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran
pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan
(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada
tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)
kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat
lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan
baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks
ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant
menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus
diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor
produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau
tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan
bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar
kesepakatan bersama bukan sepihak
Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara
akademik punya substansi yang sama29
Bahkan ada beberapa frase lain yang
digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai
makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work
community building community capacity building commuinty development
community participation ecologically asset-based community development
faith-based community development political participatory development dan
29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan
Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40
33
social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu
proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang
lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak
yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula
menurut Rappaport pemberdayaan30
adalah suatu cara dengan mana rakyat
organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas
kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi
keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang
terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31
Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat
dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32
Artinya adalah pemberdayaan
yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya
manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan
akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri
Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan
kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk
menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya
berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan
30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32
Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi
(Bandung Alfabeta 2010) h 82
34
masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan
kehidupannya33
Gambar 11
Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility
33
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28
BUAH DARI PEMAHAMAN
AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA
ADALAH MILIK ALLAH SWT
CSR CSI
Corprate
Social
Investment
AMAL
Pemberdayaan
Pemberian
Perusahaan
Kedermawanan
Sosial
Relasi
Kemasyarakatan
perusahaan
Pengembangan
Masyarakat
35
I Ruang Lingkup CSR34
Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan
para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan
perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan
mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai
keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-
kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan
harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya
yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap
stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas
usahanya35
CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap
kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok
dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi
(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu
kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja
organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai
berikut36
34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis
Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181
36
Gambar 12
Sumber Griffin amp Ebert 2003 119
Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya
a Pelanggan
Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk
melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar
menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan
mempertahankan kualitas produk yang dijual
b Karyawan
Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan
perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap
pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar
manusiawi
c Investor
Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap
para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang
Karyawan
Korporasi
Komunitas
Lokal
Pelanggan
Penanam
Pemasok
37
pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya
mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi
hak-hak dan investasi para pemegang saham
d Pemasok
Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan
memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan
berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling
menguntungkan dengan pemasoknya
e Komunitas Lokal
Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada
komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus
melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak
komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan
sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat
mereka menjalankan bisnisnya
Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya
menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab
terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin
dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37
37
Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal183
38
a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu
perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan
masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap
lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara
polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan
sebagainya38
b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen
Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua
kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga
secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen
penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu
perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan
kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39
1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman
2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar
3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang
berkaitan dengan suatu prduk
4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli
38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15
39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48
39
CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan
pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri
maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana
berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari
aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja
CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40
Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung
jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari
aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan
beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial
timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat
dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena
perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41
1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak
Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang
bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP
perdata
2) Tanggung jawab karena undang-undang
Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada2011) Hal270 41
Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 68
40
seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang
lingkungan hidup dan lain sebaginya
Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan
perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu
hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan
Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri
yang salin bersaing satu sama lainnya42
J Metode Triplle Bottom Line
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan
yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh
Eklington Profit people planet
1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan
menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus
berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan
untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh
untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan
produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan
mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai
tambah semaksimal mungkin
2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap
kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar
perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan
karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan
kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai
bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan
42
Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219
41
perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-
besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi
pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan
serta penguatan kapasitas ekonomi lokal
3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan
adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat
lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada
perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap
lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya
penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta
pengembangan pariwisata (ekoturisme)43
Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah
pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih
dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini
merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan
sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan
Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social
Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen
perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah
kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna
mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan
dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada
Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan
menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU
No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM
dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja
43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari
jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
42
ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators
) Kinerja sosial (social indicators)44
44
httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
43
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Gambaran Umum Kota Bengkulu
1 Sejarah Kota Bengkulu45
Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi
Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali
ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang
Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota
Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-
kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang
terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit
sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo
Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat
Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka
memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang
yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke
Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja
Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran
(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra
Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak
45
Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
44
mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan
Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading
Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru
saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam
suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri
Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu
yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut
Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah
perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam
perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan
lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan
membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang
ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya
kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang
akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut
masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun
1615 masehi
Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang
sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk
Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan
membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading
Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari
45
Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut
berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya
perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris
menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh
Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The
Caesar The Resolution dan The Defance46
Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan
Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England
Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan
dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai
dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran
Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort
Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran
tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran
Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke
Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC
nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas
di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau
memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan
syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat
Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim
46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
46
disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu
dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut
Bengkulu
Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat
pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan
Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan
Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran
untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak
sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa
Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan
Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah
DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi
ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan
sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu
menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi
menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya
Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam
Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa
setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota
Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading
47
Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan
Kenangan)rdquo47
2 Letak Geografis Kota Bengkulu48
Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur
dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini
merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut
Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat
Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan
Sebelah selatan Provinsi Lampung
sebelah barat Samudra Indonesia
Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini
Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi
atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau
Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)
Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra
Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah
selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk
kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam
47
Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48
Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049
48
sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)
digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan
pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat
22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau
lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain
Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau
Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega
Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas
5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya
relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari
22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano
yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang
masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni
kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi
menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat
otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah
kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355
kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten
yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur
Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu
wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu
49
Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang
hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan
Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai
A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-
119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi
Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat
C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara
berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata
265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara
925 mb dan penguapan 1268 mm49
Lintang Selatan serta
Bujur Timur50
Tabel 1 1
Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu
Kecamatan Luas Persentase
1 Selebar 4636 3056
2 Kampung Melayu 2314 1525
3 Gading Cempaka 1442 951
4 Ratu Agung 1102 726
5 Ratu Samban 284 187
6 Singaran Pati 1444 952
49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5
50
7 Teluk Segara 276 182
8 Sungai Serut 1253 892
9 Muara Bangkahulu 2318 1528
Bengkulu 15170 10000
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
3 Pemerintahan Adminstratif
Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi
menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak
positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi
pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar
pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien
sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai
tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara
kelurahan berjumlah 6751
Tabel 1 2
Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan
Kecamatan Kelurahan RWRK RT
1 Selebar 6 44 226
2 Kampung Melayu 6 28 141
3 Gading Cempaka 5 30 126
4 Ratu Agung 8 37 167
51
BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18
51
5 Ratu Samban 9 28 92
6 Singaran Pati 6 37 135
7 Teluk Segara 13 31 97
8 Sungai Serut 7 22 80
9 Muara Bangkahulu 7 31 149
Bengkulu 67 288 1213
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu
1 Bank Muamalat KC Bengkulu
PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan
dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18
September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad
Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah
pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui
pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan
syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional
Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-
Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui
dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan
undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem
keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan
infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah
dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi
52
kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim
Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari
perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi
2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu
Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di
Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi
Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang
dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa
beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya
merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter
1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak
Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di
panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif
yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak
terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan
nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis
luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan
merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia
pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank
Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi
satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli
1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan
53
menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas
baru BSB 52
3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu
Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27
Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman
No51 A-B kelurahan Padang Jati53
Berawal dari akuisisi PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19
Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada
16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka
pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi
beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha
yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah
menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas
PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008
ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah
Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009
Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur
52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-
kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53
Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_
Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120
54
Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje
Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk
4 BNI Syariah Cabang Bengkulu
Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada
bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu
unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem
perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank
BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI
dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah
lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha
Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT
BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi
bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil
transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat
terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada
Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000
didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan
kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi
54
Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618
16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah
55
n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang
dan 31 Kantor Cabang Pembantu
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1 HASIL PENELITIAN
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan
Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah
kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan
penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai
dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk
melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo
yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan
yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55
Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai
berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana
dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan
melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana
pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana
cara dilaksanakan56
55
Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam
Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas
Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu
2011) Hal24
57
Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua
rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang
diinginkan
Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini
juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan
memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu
Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple
bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line
itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank
Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu
masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak
perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang
membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal
biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan
pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana
untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang
diperoleh perusahaan
Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak
rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan
58
pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang
disebut dengan ulang tahun
Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya
adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan
pendidikan
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah
CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan
syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang
telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang
semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah
hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya
Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang
menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank
syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik
karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun
kontribusinya dalam perekonomian nasional
Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan
memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara
Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya
59
terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi
juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57
Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan
semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping
itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha
syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar
yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori
Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya
sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh
pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada
tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR
namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah
masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada
kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori
ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di
tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc
charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan
internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)
Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR
yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik
zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini
57
Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29
60
kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR
yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan
implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58
Peluang dari
implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan
masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan
memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas
jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu
mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang
merangkai aktivitas sosial dengan bisnis
CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena
sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat
keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR
ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah
(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan
adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu
dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan
syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa
pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut
justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana
masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya
58
Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom
20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah
61
kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak
perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya
3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan
Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu
yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom
Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima
manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang
tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan
Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah
Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut
terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama
perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para
kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut
dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan
syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan
yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan
perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu
62
kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan
yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut
Kepada pihak Bank
1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan
kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)
2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang
positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR
5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin
6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR
1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR
yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu
2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang
dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi
keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai
mitra keuangan BapakIbuSaudarai
63
3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya
pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah
membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan
produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah
Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak
Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu
tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan
bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan
CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan
syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap
kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di
beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima
oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah
tersebut kepada perbankan syariah
Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian
banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR
dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh
Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan
64
Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan
pendapat yang sama yakni
ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang
diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan
CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari
Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal
saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak
yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra
perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang
berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun
dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya
saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank
syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum
menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan
untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59
Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni
Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia
mengatakan bahwa
ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis
bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo
pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di
panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial
biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana
sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui
adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan
dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut
memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti
59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada
1 juli 2019
65
Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa
setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih
merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan
perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk
jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai
mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan
banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang
tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk
yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut
memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta
bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra
keuanganrdquo 60
Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah
ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru
mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-
anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui
adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang
ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang
signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih
memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat
langsung digunakan61
Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan
menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya
60
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret
2019 61
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
66
banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola
sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk
saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah
karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk
membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo
Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan
rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti
disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan
lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan
segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi
perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62
Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya
memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya
agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih
giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa
terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para
nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra
keuangannyardquo
Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu
ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa
sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang
merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh
sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan
dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah
ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak
62
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
67
perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan
perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat
untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga
menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-
produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63
Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan
Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba
juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan
yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah
Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima
bantuan dana CSR mengatakan
ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena
keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan
bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut
membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena
baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu
pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64
Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan
yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang
lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba
63
Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret
2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara
Pada 13 Maret 2019
68
membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra
keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo
Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah
ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra
keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya
pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR
tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi
banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan
seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan
syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65
Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan
bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida
ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan
4 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada
pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang
melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan
Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar
diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala
dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line
dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya
65
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada
14 Maret 2019
69
pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah
dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat
tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam
menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka
Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa
pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini
memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain
menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada
pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya
yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam
pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu
dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja
perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu
oleh pihak pusat
Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota
bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu
diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa
mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan
langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya
70
pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek
terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap
liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat
dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya
mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat
mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi
lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa
ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih
lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk
di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan
citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk
mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka
andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak
tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap
bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak
apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah
dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus
mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan
sendiri dirumah
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak
pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan
positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku
pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di
kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode
Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate
Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line
dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para
nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan
menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan
belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka
perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk
mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya
Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan
72
salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang
terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai
bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah
kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah
merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian
dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini
menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan
Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-
produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba
Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak
belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih
perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu
adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak
nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang
digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum
dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja
B SARAN
1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR
yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu
73
2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan
syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam
keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan
syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan
syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu
74
DAFTAR PUSTAKA
Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta
Kencana 2010
AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung
Alfabeta
Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja
Grafindo Persada
Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif
Dengan Nuivo Jakarta Kencana
Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press
Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta
PrenadaMedia Group
Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014
Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi
Bandung ALFABETA 2014
Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada
Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group
Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema
Insana Press 2001
Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat
dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta
Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz
Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas
Surabaya CvSarana Media Advertising
75
Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu
Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan
Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung
PT Refika Aditama 2014
Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana
Prenadamedia Group 2009
Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga
Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta
Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era
Globalisasi Bandung Alfabeta
Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta
2010
Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane
wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank
Rakyat Indonesia TBK
Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015
Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta
ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019
Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO
26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik
IndustriVol15 No2 94
Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional
Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University
Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business
Vol17 No 11
76
Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi
Institut Agama Islam Negerii Bengkulu
Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative
Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010
Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14
Maret 2019
FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara
pada 1 juli 2019
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07
Maret 2019
Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR
Wawancara Pada 14 Maret 2019
Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara
Pada 14 Maret 2019
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
iii
iv
v
vi
MOTTO
ldquo Orang Yang Hebat Adalah Orang Yang Mampu Menahan Amarah Dan
Egonya Serta Selalu Bersabar Dalam Setiap Tindakkannyardquo
(Nola Septia Sari)
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur beriring dorsquoa dengan hati yang tulus kupersembahkan karya
yang sangat sederhana ini yang telah kuraih dengan suka duka serta Rasa
Terimakasihku kepada
Kedua orang tuaku Ayahanda (Sapri) dan Ibunda (Masna) yang selalu memberikan aku tempat ternyaman untuk mengadu motivasi terhebat Nasehat Terbaik pelajaran terbaik serta doa unttukku demi tercapainya keberhasilanku
Ayuk ndash kakak aku tersayang (Lastri dan Peri Afdilah) yang selalu memberikan kebahagiaan dari hal apapun
Kedua pembimbing skripsiku (Bapak Idwal dan Bapak Zaini Darsquoun) Serta Pembimbing Akademikku (Ibu Desi Isnaini )) yang telah memberikan banyak waktu ilmu perhatian dan masukan selama aku menyelesaikan skripsiku
Untuk Bapak dan Ibu Kades yang selalu jadi orang tua kedua setelah kedua rang tuaku ( Bapak Made Rayarto dan Ibu Desi Rayarto) yang selalu memberi banyak waktu dan masukkan untukku
Sahabat terbaikku (Renny Agustina ) yang selalu mendoakanku
Untuk seseorang yang spesial yang selalu menemaniku
Untuk Teman-teman Terbaikku ( NurmalinaIsmawati) terima kasih karena selalu mendoakanku dan mendukungku serta menemaniku selama menyelesaikan skripsiku
Keluarga Besar KKN 108 Desa Air Petai yang telah memberikanku support
Untuk Keluarga Besar Perbankan Syariah (PBS A) Angkatan 2015
Untuk keluarga FEBI IAIN Bengkulu dan Almamaterku Tercinta Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
viii
ABSTRAK
rdquo Analisis Dampak Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan
Menggunakan Metode Tripple Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah
Kota Bengkulurdquo
(Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)
Oleh Nola Septia Sari NIM 1516140001
Persoalan dalam penelitian ini adalah bagaimana Dampak pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple
Bottom Line Dapat memberikan dampak terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah
Kota Bengkulu Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Yang mana tujuan
penelitian ini untuk mengetahui Bagaimana Analisis dari Dampak yang di dapat
oleh pihak Perbankan syariah atas pelaksanaan Corporate Social Resposibility
(CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple Bottom Line terhadap Nasabah di
Perbankan Syariah kota Bengkulu Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif dengan melakukan wawancara kepada pihak bank syariah mandiri dan 6
informan selaku nasabah yang menerima bantuan Corporate Social
Responsibility (CSR) dari Perbankan Syariah kota bengkulu Dan dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh penulis atas pengamatan dan wawancara langsung
terhadap pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan nasabah penerima
bantuan CSR dari pihak Perbankan Syariah Ternyata CSR itu sendiri memberi
dampak yang baik bagi pihak perusahaan yang mana selain citra perusahaan
menjadi bagus pihak nasabah juga menjadi lebih percaya terhadap perusahaan
sehingga berdampak bagus bagi kelangsungan perusahaan di kemudian hari dan
dari 6 Informan yang diwawancarai yang tersebar diberbagai titik di kota
bengkulu ternyata 5 informan menjawab hampir sama yang mana dengan adanya
CSR tersebut ternyata sangat berdampak positif bagi pihak perbankan syariah
karena selain mereka merasa diperhatikan hal tersebut juga menumbuhkan rasa
aman dan nyaman sehingga berdampak pada keputusan mereka untuk terus
menggunakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan mereka Sementara satu
diantara informan tersebut memang belum merasa tertarik menggunakan jasa
perbankan syariah lebih lanjut karena lebih nyaman menyimpan sendiri uangnya
dirumah
Kata Kunci Dampak dan Pelaksanaan
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Alah SWT atas segala nikmat dan karunianya
sehingga penulis menyelesaikan skrispi yang berjudul ldquoPemahaman Masyarakat
Kota Bengkulu Terhadap Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dalam
Pengawasan Dan Perlindungan Konsumenrdquo Shalawat dan salam semoga
senantiasa dilimpahkan pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang
menjadi uswatun hasanah bagi kita semua Amin
Penyusunan skrispsi ini untuk memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh selar Sarjana Ekonomi (SE) pada Program Studi Perbankan Syariah
Jurusan Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu Dalam proses penyusunan skripsi ini
penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak Dalam kesempatan ini izinkan
penulis mengucapkan rasa terima kasih teriring doa semoga menjadi amal ibadah
dan mendapat balasan dari Allah SWT kepada
1 Prof Dr H Sirajuddin M MAgMH Rektor IAIN Bengkulu
2 Dr Asnaini MA Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
3 Yosy Arisandy MM Ketua Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
4 Desi Isnaini MA Ketua Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
x
5 DR H M Zaini Da‟un MM Pembimbing I dan Bapak IDWAL B MA
Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan motivasi semangat dan
arahan dengan penuh kesabaran
6 Kedua Orang Tua Sapri dan Masna yang selalu mendoa‟kan kesuksesan
penulis
7 Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan berbagai ilmunya dengan
penuh keikhlasan
8 Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan pelayanan dengan baik dalam
hal adminitrasi
9 Semua pihak yang telah memabantu dalam penulisan skripsi ini
Dalam Penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak
kelemahan dan kekurangan dari berbagai sisi Oleh karena itu penulis mohon
maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan penulis kedepan
Bengkulu Maret 2019M
Jumadil Akhir 1440H
Nola Septia Sari
NIM 1516140001
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
SURAT PERNYATAAN PLAGIAT ii
SURAT PERNYATAAN iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv
HALAMAN PENGESAHAN v
MOTTO vi
PERSEMBAHAN vii
ABSTRAK viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Batasan Masalah 6
C Rumusan Masalah 7
D Tujuan Masalah 7
E Kegunaan Penelitian 7
F Penelitian Terdahulu 8
G Metode Penelitian 13
1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 13
2 Waktu dan Lokasi Penelitian 14
3 SubjekInforman Penelitian 15
4 Tekhnik Penentuan Informan 15
5 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data16
6 Teknik Analisis Data17
H Sistematika Penulisan19
BAB II KAJIAN TEORI
A Corporate Social Responsibility (CSR) 22
1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) 22
2 Ruang Lingkup CSR 35
3 Metode Tripple Bottom Line 40
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Kota Bengkulu 43
1 Sejarah Kota Bengkulu 43
2 Letak Geografi Kota Bengkulu 47
3 Pemerintahan Administratif50
B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu51
xii
1 Bank Muamalat 51
2 Bank Syariah Mandiri 52
3 Bank BRI Syariah 53
4 Bank BNI Syariah 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 56
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di Perbankan
syariah Kota Bengkulu 55
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah58
3 Dampak dan kendala Pelaksanaan CSR menggunakan
metode tripple bottom line di Perbankan
Syariah61
B Pembahasan68
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 72
B Saran 72
DAFTAR PUSTAKA 74
LAMPIRAN ndash LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Bengkulu 54
Tabel 1 2 Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan 55
xiv
DAFTAR GAMBAR
Daftar Gambar 11 Pengertian CSR37
Daftar Gambar 11 Ruang Lingkup CSR38
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul
Lampiran 2 Check Plagiarism Judul
Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal
Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa
Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi
Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi
Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi
Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul
Lampiran 9 Pedoman Wawancara
Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian
Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu
Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian
Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji
Lampiran 16 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam
mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada
kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya
maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki
oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang
dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya
perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh
kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah
am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang
mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1
Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan
berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan
atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang
1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal177
2
timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka
yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai
kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara
manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak
positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan
investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR
bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)
dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya
berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya
masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti
Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum
Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang
tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru
dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an
seperti firman Allah dalam
QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56
2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal178
3
Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk
Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman
dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (
Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk
berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu
sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah
dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali
melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian
masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan
Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh
penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan
berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank
bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek
tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap
keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan
pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah
Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika
ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom
Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom
Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan
kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari
3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
4
kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada
kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak
diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang
mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social
ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa
mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan
lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak
bisa terpisahkan5
Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi
lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat
ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial
(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat
sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat
charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan
keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi
kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi
politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan
strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara
Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi
objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam
4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
5
melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan
Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan
adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan
nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal
perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di
BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan
Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar
pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal
Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines
yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan
(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6
Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018
mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas
Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama
Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari
pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina
mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate
Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota
6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
6
bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan
syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan
terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di
kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak
perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta
memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7
Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah
merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen
komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau
keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan
yang diharapkan8
Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk
mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple
Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
B Batasan Masalah
Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas
Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal74
7
Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada
Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari
Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
C Rumusan Masalah
1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)
Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan
Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu
D Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan
CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
E Kegunaan Penelitian
8
1 Kegunaan Teoritisakademik
a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah
keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah
pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya
memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat
khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di
dalam tubuh perbankan syariah
2 Kegunaan Praktis
a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam
mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau
tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan
lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR
tersebut bagi masyarakat
b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan
pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan
penelitian terdahulu
c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan
berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang
profesional
F Penelitian Terdahulu
9
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama
Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif
Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai
bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang
mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya
tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan
masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid
Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan
CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif
dan pendekatan deskriptif
Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan
dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai
pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi
metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan
(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif
Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan
dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam
9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii
Bengkulu2017
10
penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai
bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank
Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa
besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan
Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu
Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka
Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis
Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil
Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis
ISO 2600010
Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling
berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor
yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini
dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana
data primer diperoleh melalui kuisioner
10
Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)
Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal
Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94
11
Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang
akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana
dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu
perusahaan usaha Kecil menengah
Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan
penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang
digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada
penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian
kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian
terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000
mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan
Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam
penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada
bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta
faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut
Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat
seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode
Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia
Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo
12
Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe
Russia And Tunisia An Introductionrdquo11
Dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam
hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia
terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan
wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif
Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia
menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat
mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west
Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat
sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang
akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari
penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan
Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada
dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti
hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode
kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti
11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective
Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite
Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11
13
menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya
sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan
Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat
internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan
penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana
dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang
mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap
perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat
terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah
terhadap lembaga keuangan tersebut
G Metode Penelitian
1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field
Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung
ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian
yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau
lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun
perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa
14
menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau
menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika
meninjau ke lokasi penelitian12
b Pendekatan penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif
merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan
untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai
metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat
penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena
yang sesuai dengan konteks13
2 Lokasi Dan Waktu Penelitian
a Lokasi Penelitian
1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan
Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu
38223
2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari
kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan
Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian
12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-
Ruzz2016) Hal30
15
ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak
yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke
Masyarakat
b Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan
1 juli 2019
3 Informan Penelitian
Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota
Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya
dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan
dan selama penelitian berlangsung
4 Tekhnik Penentuan Informan
Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang
digunakan adalah tekhnik
a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria
tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik
penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk
menjawab masalah penelitian
b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya
Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai
data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah
16
mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat
dikembangkan Minimal 5 informan
Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara
langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan
mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian
yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang
menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari
pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
a Sumber Data
1) Data Primer
Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan
wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR
dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
2) Data Sekunder
Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan
kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah
berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi
lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social
Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang
Nasabah
17
b Teknik Pengumpulan Data
1) Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan
dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan
pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang
merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari
Perbankan Syariah kota Bengkulu
2) Wawancara
Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan
kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan
yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota
Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan
3) Studi Kepustakaan
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang
diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep
atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan
Loyalitas seorang konsumen atau nasabah
6 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang
dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai
18
dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14
Oleh karena itu
dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah
hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data
kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian
deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif
diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat
berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan
perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas
batas-batasnya15
Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti
yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat
mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan
objektivitas data penelitian16
Adapun teknik analisis data pada penelitian
ini adalah sebagai berikut
1 Reduksi Data
Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk
laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan
membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi
diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema
konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang
14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana
2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran
Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal
23
16
Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media
Group2013) Hal124
19
lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk
mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang
diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan
difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang
lebih tajam terhadap hasil penelitian
2 Penyajian data
Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian
data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti
table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga
berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan
sejenisnya17
H Sistematika Penulisan
Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan
sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya
akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam
laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa
sub bab antara lain
Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang
menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan
masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk
17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245
20
membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk
menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian
penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi
terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang
berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian
subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik
analisis data dan terakhir sistematika penulisan
Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya
menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature
Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas
Nasabah
Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan
mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak
Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah
Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah
Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian
dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi
ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan
menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan
Syariah Kota Bengkulu
21
Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan
merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok
masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah
22
BAB II
KAJIAN TEORI
A Corporate Social Responsibility (CSR)
1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan
termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang
mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan
memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional
perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18
Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan
sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak
perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak
istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate
philanthropycorporate giving corporate community involvement
community relations community affairs community develoment
corporate responsibility global citizenship and corporate social
mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)
Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan
pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan
kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham
18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
23
masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia
juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari
kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan yang ada
ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan
dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19
Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk
mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai
sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang
akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan
kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada
kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan
oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan
karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis
CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin
tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian
yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR
di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit
19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 28
24
agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu
sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara
praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika
dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20
Dalam
pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang
dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan
sedekah21
Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council
for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai
Continuing commitment by business to behave etchically and contribute
to economic development while improving the quality of life f the
workforce and their families as will as of the local community and
society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus
bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk
peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup
dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas
kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22
20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social
Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi
XIII 2010) Hal 3 21
Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
25
Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli
Menurut Schnerhorm
CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu
kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara
mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari
kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan
kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam
interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan
prinsip sukarela dan kemitraan23
Menurut Hartman yakni
CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan
terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis
sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-
kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta
kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan
operasional dan stategis24
Menurut Carrol
CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar
meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta
konstribusi pada isu social
Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR
merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang
ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna
pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian
terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah
23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
26
keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi
masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional
perusahaan
Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah
suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka
sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik
eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft
Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang
sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang
juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan
masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017
Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi
undang-undang
Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam
peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-
undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR
tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut
25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
27
Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya
mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi
terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang
Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66
ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan
perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan
lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan
uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26
1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup
lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi
perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan
Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang
akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53
28
2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas
Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan
pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang
ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya
berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme
pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan
Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung
jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan
rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan
Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali
ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo
3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur
CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15
huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab
sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap
perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang
serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya
masyarakat setempat
29
4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur
tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama
ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR
Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak
Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin
sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat
sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo
5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara
UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat
tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan
masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa
ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha
Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan
pemberdayaan masyarakatrdquo
Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan
masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat
kehidupannyardquo
6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
30
PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP
ini menjelaskan lebih lanjut
Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan
perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan
kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang
diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan
dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu
sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan
sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try
and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27
Hal
itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial
yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan
melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang
ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan
nasabah terhadap pihak bank28
Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya
benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam
islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata
c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat
melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian
27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal83
28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung
Alfabeta2014) Hal 129
31
pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan
pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga
diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari
ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat
memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan
dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara
keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul
yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana
perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang
harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga
kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara
menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR
tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu
sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas
Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana
kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan
kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu
sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan
CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders
berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan
yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga
meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian
32
mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran
pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan
(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada
tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)
kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat
lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan
baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks
ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant
menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus
diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor
produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau
tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan
bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar
kesepakatan bersama bukan sepihak
Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara
akademik punya substansi yang sama29
Bahkan ada beberapa frase lain yang
digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai
makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work
community building community capacity building commuinty development
community participation ecologically asset-based community development
faith-based community development political participatory development dan
29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan
Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40
33
social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu
proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang
lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak
yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula
menurut Rappaport pemberdayaan30
adalah suatu cara dengan mana rakyat
organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas
kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi
keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang
terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31
Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat
dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32
Artinya adalah pemberdayaan
yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya
manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan
akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri
Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan
kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk
menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya
berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan
30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32
Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi
(Bandung Alfabeta 2010) h 82
34
masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan
kehidupannya33
Gambar 11
Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility
33
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28
BUAH DARI PEMAHAMAN
AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA
ADALAH MILIK ALLAH SWT
CSR CSI
Corprate
Social
Investment
AMAL
Pemberdayaan
Pemberian
Perusahaan
Kedermawanan
Sosial
Relasi
Kemasyarakatan
perusahaan
Pengembangan
Masyarakat
35
I Ruang Lingkup CSR34
Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan
para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan
perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan
mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai
keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-
kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan
harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya
yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap
stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas
usahanya35
CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap
kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok
dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi
(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu
kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja
organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai
berikut36
34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis
Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181
36
Gambar 12
Sumber Griffin amp Ebert 2003 119
Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya
a Pelanggan
Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk
melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar
menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan
mempertahankan kualitas produk yang dijual
b Karyawan
Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan
perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap
pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar
manusiawi
c Investor
Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap
para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang
Karyawan
Korporasi
Komunitas
Lokal
Pelanggan
Penanam
Pemasok
37
pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya
mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi
hak-hak dan investasi para pemegang saham
d Pemasok
Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan
memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan
berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling
menguntungkan dengan pemasoknya
e Komunitas Lokal
Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada
komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus
melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak
komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan
sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat
mereka menjalankan bisnisnya
Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya
menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab
terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin
dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37
37
Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal183
38
a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu
perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan
masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap
lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara
polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan
sebagainya38
b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen
Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua
kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga
secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen
penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu
perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan
kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39
1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman
2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar
3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang
berkaitan dengan suatu prduk
4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli
38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15
39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48
39
CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan
pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri
maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana
berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari
aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja
CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40
Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung
jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari
aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan
beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial
timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat
dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena
perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41
1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak
Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang
bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP
perdata
2) Tanggung jawab karena undang-undang
Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada2011) Hal270 41
Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 68
40
seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang
lingkungan hidup dan lain sebaginya
Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan
perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu
hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan
Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri
yang salin bersaing satu sama lainnya42
J Metode Triplle Bottom Line
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan
yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh
Eklington Profit people planet
1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan
menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus
berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan
untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh
untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan
produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan
mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai
tambah semaksimal mungkin
2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap
kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar
perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan
karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan
kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai
bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan
42
Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219
41
perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-
besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi
pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan
serta penguatan kapasitas ekonomi lokal
3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan
adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat
lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada
perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap
lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya
penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta
pengembangan pariwisata (ekoturisme)43
Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah
pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih
dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini
merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan
sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan
Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social
Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen
perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah
kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna
mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan
dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada
Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan
menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU
No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM
dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja
43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari
jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
42
ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators
) Kinerja sosial (social indicators)44
44
httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
43
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Gambaran Umum Kota Bengkulu
1 Sejarah Kota Bengkulu45
Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi
Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali
ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang
Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota
Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-
kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang
terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit
sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo
Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat
Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka
memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang
yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke
Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja
Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran
(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra
Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak
45
Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
44
mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan
Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading
Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru
saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam
suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri
Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu
yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut
Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah
perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam
perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan
lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan
membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang
ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya
kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang
akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut
masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun
1615 masehi
Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang
sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk
Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan
membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading
Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari
45
Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut
berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya
perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris
menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh
Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The
Caesar The Resolution dan The Defance46
Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan
Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England
Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan
dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai
dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran
Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort
Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran
tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran
Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke
Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC
nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas
di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau
memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan
syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat
Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim
46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
46
disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu
dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut
Bengkulu
Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat
pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan
Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan
Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran
untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak
sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa
Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan
Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah
DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi
ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan
sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu
menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi
menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya
Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam
Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa
setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota
Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading
47
Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan
Kenangan)rdquo47
2 Letak Geografis Kota Bengkulu48
Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur
dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini
merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut
Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat
Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan
Sebelah selatan Provinsi Lampung
sebelah barat Samudra Indonesia
Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini
Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi
atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau
Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)
Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra
Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah
selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk
kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam
47
Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48
Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049
48
sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)
digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan
pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat
22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau
lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain
Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau
Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega
Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas
5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya
relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari
22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano
yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang
masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni
kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi
menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat
otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah
kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355
kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten
yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur
Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu
wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu
49
Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang
hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan
Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai
A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-
119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi
Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat
C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara
berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata
265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara
925 mb dan penguapan 1268 mm49
Lintang Selatan serta
Bujur Timur50
Tabel 1 1
Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu
Kecamatan Luas Persentase
1 Selebar 4636 3056
2 Kampung Melayu 2314 1525
3 Gading Cempaka 1442 951
4 Ratu Agung 1102 726
5 Ratu Samban 284 187
6 Singaran Pati 1444 952
49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5
50
7 Teluk Segara 276 182
8 Sungai Serut 1253 892
9 Muara Bangkahulu 2318 1528
Bengkulu 15170 10000
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
3 Pemerintahan Adminstratif
Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi
menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak
positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi
pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar
pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien
sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai
tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara
kelurahan berjumlah 6751
Tabel 1 2
Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan
Kecamatan Kelurahan RWRK RT
1 Selebar 6 44 226
2 Kampung Melayu 6 28 141
3 Gading Cempaka 5 30 126
4 Ratu Agung 8 37 167
51
BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18
51
5 Ratu Samban 9 28 92
6 Singaran Pati 6 37 135
7 Teluk Segara 13 31 97
8 Sungai Serut 7 22 80
9 Muara Bangkahulu 7 31 149
Bengkulu 67 288 1213
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu
1 Bank Muamalat KC Bengkulu
PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan
dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18
September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad
Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah
pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui
pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan
syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional
Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-
Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui
dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan
undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem
keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan
infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah
dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi
52
kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim
Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari
perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi
2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu
Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di
Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi
Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang
dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa
beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya
merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter
1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak
Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di
panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif
yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak
terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan
nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis
luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan
merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia
pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank
Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi
satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli
1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan
53
menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas
baru BSB 52
3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu
Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27
Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman
No51 A-B kelurahan Padang Jati53
Berawal dari akuisisi PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19
Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada
16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka
pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi
beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha
yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah
menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas
PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008
ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah
Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009
Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur
52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-
kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53
Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_
Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120
54
Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje
Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk
4 BNI Syariah Cabang Bengkulu
Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada
bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu
unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem
perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank
BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI
dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah
lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha
Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT
BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi
bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil
transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat
terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada
Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000
didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan
kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi
54
Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618
16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah
55
n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang
dan 31 Kantor Cabang Pembantu
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1 HASIL PENELITIAN
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan
Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah
kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan
penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai
dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk
melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo
yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan
yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55
Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai
berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana
dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan
melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana
pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana
cara dilaksanakan56
55
Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam
Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas
Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu
2011) Hal24
57
Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua
rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang
diinginkan
Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini
juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan
memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu
Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple
bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line
itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank
Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu
masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak
perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang
membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal
biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan
pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana
untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang
diperoleh perusahaan
Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak
rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan
58
pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang
disebut dengan ulang tahun
Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya
adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan
pendidikan
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah
CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan
syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang
telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang
semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah
hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya
Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang
menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank
syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik
karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun
kontribusinya dalam perekonomian nasional
Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan
memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara
Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya
59
terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi
juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57
Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan
semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping
itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha
syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar
yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori
Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya
sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh
pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada
tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR
namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah
masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada
kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori
ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di
tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc
charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan
internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)
Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR
yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik
zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini
57
Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29
60
kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR
yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan
implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58
Peluang dari
implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan
masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan
memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas
jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu
mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang
merangkai aktivitas sosial dengan bisnis
CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena
sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat
keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR
ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah
(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan
adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu
dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan
syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa
pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut
justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana
masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya
58
Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom
20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah
61
kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak
perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya
3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan
Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu
yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom
Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima
manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang
tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan
Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah
Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut
terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama
perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para
kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut
dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan
syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan
yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan
perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu
62
kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan
yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut
Kepada pihak Bank
1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan
kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)
2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang
positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR
5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin
6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR
1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR
yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu
2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang
dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi
keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai
mitra keuangan BapakIbuSaudarai
63
3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya
pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah
membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan
produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah
Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak
Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu
tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan
bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan
CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan
syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap
kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di
beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima
oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah
tersebut kepada perbankan syariah
Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian
banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR
dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh
Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan
64
Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan
pendapat yang sama yakni
ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang
diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan
CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari
Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal
saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak
yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra
perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang
berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun
dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya
saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank
syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum
menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan
untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59
Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni
Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia
mengatakan bahwa
ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis
bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo
pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di
panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial
biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana
sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui
adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan
dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut
memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti
59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada
1 juli 2019
65
Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa
setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih
merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan
perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk
jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai
mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan
banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang
tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk
yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut
memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta
bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra
keuanganrdquo 60
Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah
ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru
mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-
anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui
adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang
ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang
signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih
memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat
langsung digunakan61
Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan
menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya
60
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret
2019 61
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
66
banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola
sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk
saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah
karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk
membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo
Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan
rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti
disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan
lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan
segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi
perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62
Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya
memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya
agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih
giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa
terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para
nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra
keuangannyardquo
Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu
ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa
sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang
merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh
sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan
dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah
ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak
62
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
67
perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan
perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat
untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga
menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-
produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63
Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan
Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba
juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan
yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah
Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima
bantuan dana CSR mengatakan
ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena
keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan
bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut
membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena
baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu
pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64
Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan
yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang
lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba
63
Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret
2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara
Pada 13 Maret 2019
68
membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra
keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo
Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah
ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra
keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya
pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR
tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi
banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan
seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan
syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65
Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan
bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida
ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan
4 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada
pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang
melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan
Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar
diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala
dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line
dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya
65
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada
14 Maret 2019
69
pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah
dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat
tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam
menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka
Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa
pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini
memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain
menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada
pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya
yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam
pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu
dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja
perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu
oleh pihak pusat
Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota
bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu
diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa
mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan
langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya
70
pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek
terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap
liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat
dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya
mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat
mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi
lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa
ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih
lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk
di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan
citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk
mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka
andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak
tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap
bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak
apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah
dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus
mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan
sendiri dirumah
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak
pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan
positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku
pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di
kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode
Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate
Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line
dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para
nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan
menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan
belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka
perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk
mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya
Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan
72
salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang
terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai
bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah
kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah
merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian
dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini
menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan
Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-
produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba
Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak
belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih
perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu
adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak
nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang
digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum
dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja
B SARAN
1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR
yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu
73
2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan
syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam
keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan
syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan
syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu
74
DAFTAR PUSTAKA
Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta
Kencana 2010
AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung
Alfabeta
Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja
Grafindo Persada
Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif
Dengan Nuivo Jakarta Kencana
Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press
Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta
PrenadaMedia Group
Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014
Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi
Bandung ALFABETA 2014
Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada
Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group
Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema
Insana Press 2001
Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat
dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta
Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz
Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas
Surabaya CvSarana Media Advertising
75
Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu
Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan
Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung
PT Refika Aditama 2014
Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana
Prenadamedia Group 2009
Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga
Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta
Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era
Globalisasi Bandung Alfabeta
Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta
2010
Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane
wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank
Rakyat Indonesia TBK
Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015
Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta
ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019
Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO
26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik
IndustriVol15 No2 94
Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional
Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University
Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business
Vol17 No 11
76
Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi
Institut Agama Islam Negerii Bengkulu
Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative
Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010
Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14
Maret 2019
FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara
pada 1 juli 2019
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07
Maret 2019
Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR
Wawancara Pada 14 Maret 2019
Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara
Pada 14 Maret 2019
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
iv
v
vi
MOTTO
ldquo Orang Yang Hebat Adalah Orang Yang Mampu Menahan Amarah Dan
Egonya Serta Selalu Bersabar Dalam Setiap Tindakkannyardquo
(Nola Septia Sari)
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur beriring dorsquoa dengan hati yang tulus kupersembahkan karya
yang sangat sederhana ini yang telah kuraih dengan suka duka serta Rasa
Terimakasihku kepada
Kedua orang tuaku Ayahanda (Sapri) dan Ibunda (Masna) yang selalu memberikan aku tempat ternyaman untuk mengadu motivasi terhebat Nasehat Terbaik pelajaran terbaik serta doa unttukku demi tercapainya keberhasilanku
Ayuk ndash kakak aku tersayang (Lastri dan Peri Afdilah) yang selalu memberikan kebahagiaan dari hal apapun
Kedua pembimbing skripsiku (Bapak Idwal dan Bapak Zaini Darsquoun) Serta Pembimbing Akademikku (Ibu Desi Isnaini )) yang telah memberikan banyak waktu ilmu perhatian dan masukan selama aku menyelesaikan skripsiku
Untuk Bapak dan Ibu Kades yang selalu jadi orang tua kedua setelah kedua rang tuaku ( Bapak Made Rayarto dan Ibu Desi Rayarto) yang selalu memberi banyak waktu dan masukkan untukku
Sahabat terbaikku (Renny Agustina ) yang selalu mendoakanku
Untuk seseorang yang spesial yang selalu menemaniku
Untuk Teman-teman Terbaikku ( NurmalinaIsmawati) terima kasih karena selalu mendoakanku dan mendukungku serta menemaniku selama menyelesaikan skripsiku
Keluarga Besar KKN 108 Desa Air Petai yang telah memberikanku support
Untuk Keluarga Besar Perbankan Syariah (PBS A) Angkatan 2015
Untuk keluarga FEBI IAIN Bengkulu dan Almamaterku Tercinta Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
viii
ABSTRAK
rdquo Analisis Dampak Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan
Menggunakan Metode Tripple Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah
Kota Bengkulurdquo
(Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)
Oleh Nola Septia Sari NIM 1516140001
Persoalan dalam penelitian ini adalah bagaimana Dampak pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple
Bottom Line Dapat memberikan dampak terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah
Kota Bengkulu Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Yang mana tujuan
penelitian ini untuk mengetahui Bagaimana Analisis dari Dampak yang di dapat
oleh pihak Perbankan syariah atas pelaksanaan Corporate Social Resposibility
(CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple Bottom Line terhadap Nasabah di
Perbankan Syariah kota Bengkulu Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif dengan melakukan wawancara kepada pihak bank syariah mandiri dan 6
informan selaku nasabah yang menerima bantuan Corporate Social
Responsibility (CSR) dari Perbankan Syariah kota bengkulu Dan dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh penulis atas pengamatan dan wawancara langsung
terhadap pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan nasabah penerima
bantuan CSR dari pihak Perbankan Syariah Ternyata CSR itu sendiri memberi
dampak yang baik bagi pihak perusahaan yang mana selain citra perusahaan
menjadi bagus pihak nasabah juga menjadi lebih percaya terhadap perusahaan
sehingga berdampak bagus bagi kelangsungan perusahaan di kemudian hari dan
dari 6 Informan yang diwawancarai yang tersebar diberbagai titik di kota
bengkulu ternyata 5 informan menjawab hampir sama yang mana dengan adanya
CSR tersebut ternyata sangat berdampak positif bagi pihak perbankan syariah
karena selain mereka merasa diperhatikan hal tersebut juga menumbuhkan rasa
aman dan nyaman sehingga berdampak pada keputusan mereka untuk terus
menggunakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan mereka Sementara satu
diantara informan tersebut memang belum merasa tertarik menggunakan jasa
perbankan syariah lebih lanjut karena lebih nyaman menyimpan sendiri uangnya
dirumah
Kata Kunci Dampak dan Pelaksanaan
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Alah SWT atas segala nikmat dan karunianya
sehingga penulis menyelesaikan skrispi yang berjudul ldquoPemahaman Masyarakat
Kota Bengkulu Terhadap Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dalam
Pengawasan Dan Perlindungan Konsumenrdquo Shalawat dan salam semoga
senantiasa dilimpahkan pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang
menjadi uswatun hasanah bagi kita semua Amin
Penyusunan skrispsi ini untuk memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh selar Sarjana Ekonomi (SE) pada Program Studi Perbankan Syariah
Jurusan Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu Dalam proses penyusunan skripsi ini
penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak Dalam kesempatan ini izinkan
penulis mengucapkan rasa terima kasih teriring doa semoga menjadi amal ibadah
dan mendapat balasan dari Allah SWT kepada
1 Prof Dr H Sirajuddin M MAgMH Rektor IAIN Bengkulu
2 Dr Asnaini MA Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
3 Yosy Arisandy MM Ketua Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
4 Desi Isnaini MA Ketua Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
x
5 DR H M Zaini Da‟un MM Pembimbing I dan Bapak IDWAL B MA
Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan motivasi semangat dan
arahan dengan penuh kesabaran
6 Kedua Orang Tua Sapri dan Masna yang selalu mendoa‟kan kesuksesan
penulis
7 Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan berbagai ilmunya dengan
penuh keikhlasan
8 Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan pelayanan dengan baik dalam
hal adminitrasi
9 Semua pihak yang telah memabantu dalam penulisan skripsi ini
Dalam Penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak
kelemahan dan kekurangan dari berbagai sisi Oleh karena itu penulis mohon
maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan penulis kedepan
Bengkulu Maret 2019M
Jumadil Akhir 1440H
Nola Septia Sari
NIM 1516140001
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
SURAT PERNYATAAN PLAGIAT ii
SURAT PERNYATAAN iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv
HALAMAN PENGESAHAN v
MOTTO vi
PERSEMBAHAN vii
ABSTRAK viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Batasan Masalah 6
C Rumusan Masalah 7
D Tujuan Masalah 7
E Kegunaan Penelitian 7
F Penelitian Terdahulu 8
G Metode Penelitian 13
1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 13
2 Waktu dan Lokasi Penelitian 14
3 SubjekInforman Penelitian 15
4 Tekhnik Penentuan Informan 15
5 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data16
6 Teknik Analisis Data17
H Sistematika Penulisan19
BAB II KAJIAN TEORI
A Corporate Social Responsibility (CSR) 22
1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) 22
2 Ruang Lingkup CSR 35
3 Metode Tripple Bottom Line 40
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Kota Bengkulu 43
1 Sejarah Kota Bengkulu 43
2 Letak Geografi Kota Bengkulu 47
3 Pemerintahan Administratif50
B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu51
xii
1 Bank Muamalat 51
2 Bank Syariah Mandiri 52
3 Bank BRI Syariah 53
4 Bank BNI Syariah 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 56
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di Perbankan
syariah Kota Bengkulu 55
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah58
3 Dampak dan kendala Pelaksanaan CSR menggunakan
metode tripple bottom line di Perbankan
Syariah61
B Pembahasan68
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 72
B Saran 72
DAFTAR PUSTAKA 74
LAMPIRAN ndash LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Bengkulu 54
Tabel 1 2 Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan 55
xiv
DAFTAR GAMBAR
Daftar Gambar 11 Pengertian CSR37
Daftar Gambar 11 Ruang Lingkup CSR38
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul
Lampiran 2 Check Plagiarism Judul
Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal
Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa
Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi
Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi
Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi
Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul
Lampiran 9 Pedoman Wawancara
Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian
Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu
Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian
Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji
Lampiran 16 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam
mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada
kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya
maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki
oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang
dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya
perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh
kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah
am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang
mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1
Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan
berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan
atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang
1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal177
2
timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka
yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai
kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara
manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak
positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan
investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR
bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)
dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya
berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya
masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti
Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum
Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang
tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru
dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an
seperti firman Allah dalam
QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56
2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal178
3
Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk
Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman
dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (
Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk
berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu
sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah
dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali
melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian
masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan
Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh
penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan
berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank
bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek
tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap
keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan
pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah
Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika
ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom
Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom
Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan
kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari
3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
4
kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada
kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak
diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang
mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social
ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa
mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan
lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak
bisa terpisahkan5
Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi
lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat
ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial
(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat
sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat
charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan
keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi
kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi
politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan
strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara
Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi
objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam
4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
5
melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan
Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan
adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan
nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal
perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di
BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan
Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar
pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal
Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines
yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan
(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6
Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018
mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas
Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama
Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari
pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina
mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate
Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota
6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
6
bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan
syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan
terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di
kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak
perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta
memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7
Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah
merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen
komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau
keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan
yang diharapkan8
Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk
mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple
Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
B Batasan Masalah
Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas
Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal74
7
Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada
Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari
Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
C Rumusan Masalah
1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)
Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan
Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu
D Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan
CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
E Kegunaan Penelitian
8
1 Kegunaan Teoritisakademik
a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah
keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah
pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya
memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat
khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di
dalam tubuh perbankan syariah
2 Kegunaan Praktis
a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam
mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau
tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan
lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR
tersebut bagi masyarakat
b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan
pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan
penelitian terdahulu
c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan
berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang
profesional
F Penelitian Terdahulu
9
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama
Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif
Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai
bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang
mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya
tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan
masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid
Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan
CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif
dan pendekatan deskriptif
Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan
dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai
pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi
metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan
(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif
Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan
dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam
9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii
Bengkulu2017
10
penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai
bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank
Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa
besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan
Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu
Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka
Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis
Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil
Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis
ISO 2600010
Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling
berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor
yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini
dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana
data primer diperoleh melalui kuisioner
10
Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)
Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal
Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94
11
Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang
akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana
dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu
perusahaan usaha Kecil menengah
Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan
penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang
digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada
penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian
kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian
terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000
mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan
Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam
penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada
bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta
faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut
Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat
seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode
Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia
Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo
12
Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe
Russia And Tunisia An Introductionrdquo11
Dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam
hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia
terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan
wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif
Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia
menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat
mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west
Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat
sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang
akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari
penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan
Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada
dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti
hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode
kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti
11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective
Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite
Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11
13
menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya
sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan
Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat
internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan
penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana
dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang
mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap
perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat
terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah
terhadap lembaga keuangan tersebut
G Metode Penelitian
1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field
Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung
ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian
yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau
lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun
perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa
14
menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau
menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika
meninjau ke lokasi penelitian12
b Pendekatan penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif
merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan
untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai
metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat
penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena
yang sesuai dengan konteks13
2 Lokasi Dan Waktu Penelitian
a Lokasi Penelitian
1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan
Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu
38223
2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari
kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan
Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian
12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-
Ruzz2016) Hal30
15
ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak
yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke
Masyarakat
b Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan
1 juli 2019
3 Informan Penelitian
Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota
Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya
dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan
dan selama penelitian berlangsung
4 Tekhnik Penentuan Informan
Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang
digunakan adalah tekhnik
a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria
tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik
penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk
menjawab masalah penelitian
b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya
Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai
data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah
16
mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat
dikembangkan Minimal 5 informan
Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara
langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan
mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian
yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang
menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari
pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
a Sumber Data
1) Data Primer
Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan
wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR
dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
2) Data Sekunder
Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan
kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah
berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi
lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social
Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang
Nasabah
17
b Teknik Pengumpulan Data
1) Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan
dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan
pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang
merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari
Perbankan Syariah kota Bengkulu
2) Wawancara
Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan
kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan
yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota
Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan
3) Studi Kepustakaan
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang
diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep
atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan
Loyalitas seorang konsumen atau nasabah
6 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang
dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai
18
dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14
Oleh karena itu
dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah
hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data
kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian
deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif
diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat
berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan
perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas
batas-batasnya15
Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti
yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat
mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan
objektivitas data penelitian16
Adapun teknik analisis data pada penelitian
ini adalah sebagai berikut
1 Reduksi Data
Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk
laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan
membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi
diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema
konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang
14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana
2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran
Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal
23
16
Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media
Group2013) Hal124
19
lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk
mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang
diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan
difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang
lebih tajam terhadap hasil penelitian
2 Penyajian data
Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian
data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti
table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga
berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan
sejenisnya17
H Sistematika Penulisan
Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan
sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya
akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam
laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa
sub bab antara lain
Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang
menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan
masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk
17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245
20
membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk
menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian
penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi
terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang
berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian
subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik
analisis data dan terakhir sistematika penulisan
Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya
menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature
Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas
Nasabah
Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan
mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak
Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah
Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah
Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian
dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi
ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan
menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan
Syariah Kota Bengkulu
21
Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan
merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok
masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah
22
BAB II
KAJIAN TEORI
A Corporate Social Responsibility (CSR)
1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan
termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang
mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan
memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional
perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18
Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan
sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak
perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak
istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate
philanthropycorporate giving corporate community involvement
community relations community affairs community develoment
corporate responsibility global citizenship and corporate social
mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)
Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan
pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan
kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham
18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
23
masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia
juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari
kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan yang ada
ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan
dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19
Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk
mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai
sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang
akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan
kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada
kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan
oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan
karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis
CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin
tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian
yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR
di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit
19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 28
24
agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu
sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara
praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika
dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20
Dalam
pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang
dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan
sedekah21
Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council
for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai
Continuing commitment by business to behave etchically and contribute
to economic development while improving the quality of life f the
workforce and their families as will as of the local community and
society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus
bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk
peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup
dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas
kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22
20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social
Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi
XIII 2010) Hal 3 21
Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
25
Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli
Menurut Schnerhorm
CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu
kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara
mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari
kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan
kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam
interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan
prinsip sukarela dan kemitraan23
Menurut Hartman yakni
CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan
terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis
sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-
kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta
kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan
operasional dan stategis24
Menurut Carrol
CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar
meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta
konstribusi pada isu social
Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR
merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang
ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna
pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian
terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah
23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
26
keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi
masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional
perusahaan
Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah
suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka
sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik
eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft
Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang
sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang
juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan
masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017
Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi
undang-undang
Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam
peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-
undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR
tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut
25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
27
Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya
mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi
terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang
Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66
ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan
perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan
lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan
uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26
1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup
lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi
perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan
Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang
akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53
28
2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas
Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan
pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang
ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya
berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme
pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan
Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung
jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan
rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan
Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali
ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo
3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur
CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15
huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab
sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap
perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang
serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya
masyarakat setempat
29
4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur
tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama
ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR
Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak
Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin
sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat
sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo
5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara
UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat
tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan
masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa
ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha
Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan
pemberdayaan masyarakatrdquo
Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan
masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat
kehidupannyardquo
6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
30
PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP
ini menjelaskan lebih lanjut
Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan
perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan
kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang
diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan
dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu
sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan
sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try
and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27
Hal
itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial
yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan
melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang
ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan
nasabah terhadap pihak bank28
Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya
benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam
islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata
c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat
melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian
27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal83
28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung
Alfabeta2014) Hal 129
31
pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan
pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga
diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari
ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat
memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan
dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara
keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul
yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana
perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang
harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga
kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara
menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR
tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu
sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas
Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana
kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan
kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu
sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan
CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders
berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan
yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga
meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian
32
mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran
pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan
(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada
tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)
kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat
lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan
baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks
ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant
menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus
diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor
produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau
tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan
bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar
kesepakatan bersama bukan sepihak
Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara
akademik punya substansi yang sama29
Bahkan ada beberapa frase lain yang
digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai
makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work
community building community capacity building commuinty development
community participation ecologically asset-based community development
faith-based community development political participatory development dan
29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan
Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40
33
social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu
proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang
lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak
yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula
menurut Rappaport pemberdayaan30
adalah suatu cara dengan mana rakyat
organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas
kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi
keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang
terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31
Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat
dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32
Artinya adalah pemberdayaan
yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya
manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan
akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri
Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan
kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk
menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya
berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan
30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32
Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi
(Bandung Alfabeta 2010) h 82
34
masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan
kehidupannya33
Gambar 11
Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility
33
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28
BUAH DARI PEMAHAMAN
AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA
ADALAH MILIK ALLAH SWT
CSR CSI
Corprate
Social
Investment
AMAL
Pemberdayaan
Pemberian
Perusahaan
Kedermawanan
Sosial
Relasi
Kemasyarakatan
perusahaan
Pengembangan
Masyarakat
35
I Ruang Lingkup CSR34
Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan
para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan
perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan
mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai
keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-
kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan
harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya
yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap
stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas
usahanya35
CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap
kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok
dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi
(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu
kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja
organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai
berikut36
34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis
Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181
36
Gambar 12
Sumber Griffin amp Ebert 2003 119
Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya
a Pelanggan
Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk
melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar
menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan
mempertahankan kualitas produk yang dijual
b Karyawan
Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan
perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap
pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar
manusiawi
c Investor
Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap
para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang
Karyawan
Korporasi
Komunitas
Lokal
Pelanggan
Penanam
Pemasok
37
pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya
mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi
hak-hak dan investasi para pemegang saham
d Pemasok
Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan
memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan
berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling
menguntungkan dengan pemasoknya
e Komunitas Lokal
Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada
komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus
melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak
komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan
sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat
mereka menjalankan bisnisnya
Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya
menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab
terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin
dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37
37
Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal183
38
a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu
perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan
masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap
lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara
polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan
sebagainya38
b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen
Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua
kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga
secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen
penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu
perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan
kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39
1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman
2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar
3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang
berkaitan dengan suatu prduk
4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli
38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15
39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48
39
CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan
pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri
maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana
berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari
aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja
CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40
Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung
jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari
aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan
beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial
timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat
dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena
perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41
1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak
Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang
bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP
perdata
2) Tanggung jawab karena undang-undang
Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada2011) Hal270 41
Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 68
40
seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang
lingkungan hidup dan lain sebaginya
Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan
perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu
hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan
Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri
yang salin bersaing satu sama lainnya42
J Metode Triplle Bottom Line
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan
yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh
Eklington Profit people planet
1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan
menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus
berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan
untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh
untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan
produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan
mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai
tambah semaksimal mungkin
2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap
kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar
perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan
karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan
kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai
bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan
42
Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219
41
perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-
besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi
pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan
serta penguatan kapasitas ekonomi lokal
3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan
adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat
lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada
perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap
lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya
penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta
pengembangan pariwisata (ekoturisme)43
Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah
pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih
dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini
merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan
sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan
Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social
Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen
perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah
kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna
mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan
dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada
Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan
menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU
No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM
dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja
43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari
jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
42
ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators
) Kinerja sosial (social indicators)44
44
httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
43
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Gambaran Umum Kota Bengkulu
1 Sejarah Kota Bengkulu45
Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi
Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali
ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang
Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota
Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-
kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang
terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit
sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo
Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat
Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka
memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang
yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke
Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja
Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran
(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra
Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak
45
Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
44
mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan
Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading
Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru
saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam
suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri
Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu
yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut
Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah
perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam
perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan
lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan
membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang
ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya
kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang
akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut
masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun
1615 masehi
Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang
sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk
Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan
membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading
Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari
45
Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut
berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya
perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris
menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh
Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The
Caesar The Resolution dan The Defance46
Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan
Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England
Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan
dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai
dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran
Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort
Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran
tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran
Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke
Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC
nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas
di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau
memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan
syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat
Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim
46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
46
disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu
dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut
Bengkulu
Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat
pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan
Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan
Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran
untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak
sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa
Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan
Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah
DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi
ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan
sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu
menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi
menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya
Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam
Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa
setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota
Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading
47
Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan
Kenangan)rdquo47
2 Letak Geografis Kota Bengkulu48
Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur
dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini
merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut
Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat
Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan
Sebelah selatan Provinsi Lampung
sebelah barat Samudra Indonesia
Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini
Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi
atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau
Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)
Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra
Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah
selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk
kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam
47
Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48
Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049
48
sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)
digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan
pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat
22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau
lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain
Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau
Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega
Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas
5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya
relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari
22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano
yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang
masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni
kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi
menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat
otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah
kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355
kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten
yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur
Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu
wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu
49
Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang
hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan
Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai
A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-
119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi
Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat
C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara
berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata
265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara
925 mb dan penguapan 1268 mm49
Lintang Selatan serta
Bujur Timur50
Tabel 1 1
Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu
Kecamatan Luas Persentase
1 Selebar 4636 3056
2 Kampung Melayu 2314 1525
3 Gading Cempaka 1442 951
4 Ratu Agung 1102 726
5 Ratu Samban 284 187
6 Singaran Pati 1444 952
49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5
50
7 Teluk Segara 276 182
8 Sungai Serut 1253 892
9 Muara Bangkahulu 2318 1528
Bengkulu 15170 10000
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
3 Pemerintahan Adminstratif
Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi
menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak
positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi
pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar
pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien
sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai
tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara
kelurahan berjumlah 6751
Tabel 1 2
Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan
Kecamatan Kelurahan RWRK RT
1 Selebar 6 44 226
2 Kampung Melayu 6 28 141
3 Gading Cempaka 5 30 126
4 Ratu Agung 8 37 167
51
BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18
51
5 Ratu Samban 9 28 92
6 Singaran Pati 6 37 135
7 Teluk Segara 13 31 97
8 Sungai Serut 7 22 80
9 Muara Bangkahulu 7 31 149
Bengkulu 67 288 1213
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu
1 Bank Muamalat KC Bengkulu
PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan
dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18
September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad
Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah
pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui
pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan
syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional
Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-
Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui
dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan
undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem
keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan
infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah
dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi
52
kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim
Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari
perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi
2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu
Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di
Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi
Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang
dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa
beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya
merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter
1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak
Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di
panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif
yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak
terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan
nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis
luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan
merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia
pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank
Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi
satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli
1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan
53
menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas
baru BSB 52
3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu
Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27
Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman
No51 A-B kelurahan Padang Jati53
Berawal dari akuisisi PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19
Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada
16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka
pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi
beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha
yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah
menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas
PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008
ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah
Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009
Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur
52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-
kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53
Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_
Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120
54
Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje
Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk
4 BNI Syariah Cabang Bengkulu
Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada
bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu
unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem
perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank
BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI
dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah
lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha
Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT
BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi
bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil
transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat
terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada
Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000
didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan
kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi
54
Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618
16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah
55
n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang
dan 31 Kantor Cabang Pembantu
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1 HASIL PENELITIAN
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan
Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah
kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan
penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai
dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk
melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo
yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan
yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55
Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai
berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana
dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan
melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana
pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana
cara dilaksanakan56
55
Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam
Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas
Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu
2011) Hal24
57
Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua
rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang
diinginkan
Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini
juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan
memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu
Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple
bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line
itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank
Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu
masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak
perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang
membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal
biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan
pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana
untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang
diperoleh perusahaan
Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak
rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan
58
pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang
disebut dengan ulang tahun
Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya
adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan
pendidikan
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah
CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan
syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang
telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang
semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah
hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya
Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang
menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank
syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik
karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun
kontribusinya dalam perekonomian nasional
Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan
memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara
Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya
59
terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi
juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57
Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan
semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping
itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha
syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar
yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori
Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya
sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh
pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada
tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR
namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah
masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada
kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori
ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di
tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc
charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan
internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)
Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR
yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik
zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini
57
Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29
60
kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR
yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan
implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58
Peluang dari
implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan
masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan
memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas
jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu
mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang
merangkai aktivitas sosial dengan bisnis
CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena
sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat
keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR
ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah
(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan
adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu
dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan
syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa
pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut
justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana
masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya
58
Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom
20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah
61
kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak
perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya
3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan
Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu
yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom
Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima
manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang
tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan
Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah
Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut
terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama
perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para
kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut
dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan
syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan
yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan
perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu
62
kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan
yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut
Kepada pihak Bank
1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan
kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)
2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang
positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR
5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin
6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR
1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR
yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu
2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang
dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi
keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai
mitra keuangan BapakIbuSaudarai
63
3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya
pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah
membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan
produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah
Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak
Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu
tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan
bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan
CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan
syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap
kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di
beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima
oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah
tersebut kepada perbankan syariah
Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian
banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR
dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh
Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan
64
Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan
pendapat yang sama yakni
ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang
diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan
CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari
Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal
saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak
yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra
perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang
berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun
dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya
saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank
syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum
menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan
untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59
Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni
Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia
mengatakan bahwa
ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis
bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo
pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di
panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial
biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana
sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui
adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan
dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut
memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti
59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada
1 juli 2019
65
Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa
setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih
merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan
perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk
jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai
mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan
banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang
tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk
yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut
memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta
bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra
keuanganrdquo 60
Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah
ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru
mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-
anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui
adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang
ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang
signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih
memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat
langsung digunakan61
Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan
menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya
60
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret
2019 61
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
66
banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola
sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk
saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah
karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk
membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo
Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan
rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti
disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan
lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan
segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi
perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62
Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya
memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya
agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih
giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa
terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para
nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra
keuangannyardquo
Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu
ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa
sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang
merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh
sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan
dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah
ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak
62
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
67
perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan
perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat
untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga
menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-
produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63
Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan
Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba
juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan
yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah
Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima
bantuan dana CSR mengatakan
ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena
keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan
bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut
membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena
baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu
pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64
Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan
yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang
lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba
63
Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret
2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara
Pada 13 Maret 2019
68
membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra
keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo
Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah
ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra
keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya
pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR
tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi
banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan
seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan
syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65
Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan
bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida
ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan
4 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada
pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang
melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan
Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar
diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala
dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line
dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya
65
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada
14 Maret 2019
69
pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah
dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat
tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam
menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka
Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa
pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini
memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain
menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada
pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya
yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam
pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu
dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja
perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu
oleh pihak pusat
Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota
bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu
diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa
mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan
langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya
70
pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek
terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap
liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat
dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya
mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat
mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi
lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa
ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih
lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk
di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan
citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk
mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka
andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak
tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap
bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak
apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah
dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus
mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan
sendiri dirumah
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak
pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan
positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku
pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di
kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode
Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate
Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line
dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para
nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan
menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan
belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka
perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk
mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya
Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan
72
salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang
terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai
bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah
kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah
merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian
dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini
menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan
Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-
produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba
Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak
belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih
perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu
adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak
nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang
digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum
dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja
B SARAN
1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR
yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu
73
2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan
syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam
keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan
syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan
syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu
74
DAFTAR PUSTAKA
Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta
Kencana 2010
AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung
Alfabeta
Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja
Grafindo Persada
Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif
Dengan Nuivo Jakarta Kencana
Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press
Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta
PrenadaMedia Group
Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014
Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi
Bandung ALFABETA 2014
Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada
Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group
Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema
Insana Press 2001
Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat
dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta
Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz
Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas
Surabaya CvSarana Media Advertising
75
Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu
Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan
Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung
PT Refika Aditama 2014
Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana
Prenadamedia Group 2009
Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga
Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta
Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era
Globalisasi Bandung Alfabeta
Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta
2010
Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane
wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank
Rakyat Indonesia TBK
Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015
Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta
ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019
Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO
26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik
IndustriVol15 No2 94
Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional
Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University
Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business
Vol17 No 11
76
Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi
Institut Agama Islam Negerii Bengkulu
Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative
Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010
Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14
Maret 2019
FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara
pada 1 juli 2019
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07
Maret 2019
Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR
Wawancara Pada 14 Maret 2019
Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara
Pada 14 Maret 2019
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
v
vi
MOTTO
ldquo Orang Yang Hebat Adalah Orang Yang Mampu Menahan Amarah Dan
Egonya Serta Selalu Bersabar Dalam Setiap Tindakkannyardquo
(Nola Septia Sari)
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur beriring dorsquoa dengan hati yang tulus kupersembahkan karya
yang sangat sederhana ini yang telah kuraih dengan suka duka serta Rasa
Terimakasihku kepada
Kedua orang tuaku Ayahanda (Sapri) dan Ibunda (Masna) yang selalu memberikan aku tempat ternyaman untuk mengadu motivasi terhebat Nasehat Terbaik pelajaran terbaik serta doa unttukku demi tercapainya keberhasilanku
Ayuk ndash kakak aku tersayang (Lastri dan Peri Afdilah) yang selalu memberikan kebahagiaan dari hal apapun
Kedua pembimbing skripsiku (Bapak Idwal dan Bapak Zaini Darsquoun) Serta Pembimbing Akademikku (Ibu Desi Isnaini )) yang telah memberikan banyak waktu ilmu perhatian dan masukan selama aku menyelesaikan skripsiku
Untuk Bapak dan Ibu Kades yang selalu jadi orang tua kedua setelah kedua rang tuaku ( Bapak Made Rayarto dan Ibu Desi Rayarto) yang selalu memberi banyak waktu dan masukkan untukku
Sahabat terbaikku (Renny Agustina ) yang selalu mendoakanku
Untuk seseorang yang spesial yang selalu menemaniku
Untuk Teman-teman Terbaikku ( NurmalinaIsmawati) terima kasih karena selalu mendoakanku dan mendukungku serta menemaniku selama menyelesaikan skripsiku
Keluarga Besar KKN 108 Desa Air Petai yang telah memberikanku support
Untuk Keluarga Besar Perbankan Syariah (PBS A) Angkatan 2015
Untuk keluarga FEBI IAIN Bengkulu dan Almamaterku Tercinta Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
viii
ABSTRAK
rdquo Analisis Dampak Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan
Menggunakan Metode Tripple Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah
Kota Bengkulurdquo
(Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)
Oleh Nola Septia Sari NIM 1516140001
Persoalan dalam penelitian ini adalah bagaimana Dampak pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple
Bottom Line Dapat memberikan dampak terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah
Kota Bengkulu Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Yang mana tujuan
penelitian ini untuk mengetahui Bagaimana Analisis dari Dampak yang di dapat
oleh pihak Perbankan syariah atas pelaksanaan Corporate Social Resposibility
(CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple Bottom Line terhadap Nasabah di
Perbankan Syariah kota Bengkulu Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif dengan melakukan wawancara kepada pihak bank syariah mandiri dan 6
informan selaku nasabah yang menerima bantuan Corporate Social
Responsibility (CSR) dari Perbankan Syariah kota bengkulu Dan dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh penulis atas pengamatan dan wawancara langsung
terhadap pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan nasabah penerima
bantuan CSR dari pihak Perbankan Syariah Ternyata CSR itu sendiri memberi
dampak yang baik bagi pihak perusahaan yang mana selain citra perusahaan
menjadi bagus pihak nasabah juga menjadi lebih percaya terhadap perusahaan
sehingga berdampak bagus bagi kelangsungan perusahaan di kemudian hari dan
dari 6 Informan yang diwawancarai yang tersebar diberbagai titik di kota
bengkulu ternyata 5 informan menjawab hampir sama yang mana dengan adanya
CSR tersebut ternyata sangat berdampak positif bagi pihak perbankan syariah
karena selain mereka merasa diperhatikan hal tersebut juga menumbuhkan rasa
aman dan nyaman sehingga berdampak pada keputusan mereka untuk terus
menggunakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan mereka Sementara satu
diantara informan tersebut memang belum merasa tertarik menggunakan jasa
perbankan syariah lebih lanjut karena lebih nyaman menyimpan sendiri uangnya
dirumah
Kata Kunci Dampak dan Pelaksanaan
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Alah SWT atas segala nikmat dan karunianya
sehingga penulis menyelesaikan skrispi yang berjudul ldquoPemahaman Masyarakat
Kota Bengkulu Terhadap Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dalam
Pengawasan Dan Perlindungan Konsumenrdquo Shalawat dan salam semoga
senantiasa dilimpahkan pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang
menjadi uswatun hasanah bagi kita semua Amin
Penyusunan skrispsi ini untuk memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh selar Sarjana Ekonomi (SE) pada Program Studi Perbankan Syariah
Jurusan Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu Dalam proses penyusunan skripsi ini
penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak Dalam kesempatan ini izinkan
penulis mengucapkan rasa terima kasih teriring doa semoga menjadi amal ibadah
dan mendapat balasan dari Allah SWT kepada
1 Prof Dr H Sirajuddin M MAgMH Rektor IAIN Bengkulu
2 Dr Asnaini MA Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
3 Yosy Arisandy MM Ketua Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
4 Desi Isnaini MA Ketua Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
x
5 DR H M Zaini Da‟un MM Pembimbing I dan Bapak IDWAL B MA
Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan motivasi semangat dan
arahan dengan penuh kesabaran
6 Kedua Orang Tua Sapri dan Masna yang selalu mendoa‟kan kesuksesan
penulis
7 Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan berbagai ilmunya dengan
penuh keikhlasan
8 Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan pelayanan dengan baik dalam
hal adminitrasi
9 Semua pihak yang telah memabantu dalam penulisan skripsi ini
Dalam Penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak
kelemahan dan kekurangan dari berbagai sisi Oleh karena itu penulis mohon
maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan penulis kedepan
Bengkulu Maret 2019M
Jumadil Akhir 1440H
Nola Septia Sari
NIM 1516140001
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
SURAT PERNYATAAN PLAGIAT ii
SURAT PERNYATAAN iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv
HALAMAN PENGESAHAN v
MOTTO vi
PERSEMBAHAN vii
ABSTRAK viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Batasan Masalah 6
C Rumusan Masalah 7
D Tujuan Masalah 7
E Kegunaan Penelitian 7
F Penelitian Terdahulu 8
G Metode Penelitian 13
1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 13
2 Waktu dan Lokasi Penelitian 14
3 SubjekInforman Penelitian 15
4 Tekhnik Penentuan Informan 15
5 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data16
6 Teknik Analisis Data17
H Sistematika Penulisan19
BAB II KAJIAN TEORI
A Corporate Social Responsibility (CSR) 22
1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) 22
2 Ruang Lingkup CSR 35
3 Metode Tripple Bottom Line 40
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Kota Bengkulu 43
1 Sejarah Kota Bengkulu 43
2 Letak Geografi Kota Bengkulu 47
3 Pemerintahan Administratif50
B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu51
xii
1 Bank Muamalat 51
2 Bank Syariah Mandiri 52
3 Bank BRI Syariah 53
4 Bank BNI Syariah 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 56
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di Perbankan
syariah Kota Bengkulu 55
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah58
3 Dampak dan kendala Pelaksanaan CSR menggunakan
metode tripple bottom line di Perbankan
Syariah61
B Pembahasan68
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 72
B Saran 72
DAFTAR PUSTAKA 74
LAMPIRAN ndash LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Bengkulu 54
Tabel 1 2 Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan 55
xiv
DAFTAR GAMBAR
Daftar Gambar 11 Pengertian CSR37
Daftar Gambar 11 Ruang Lingkup CSR38
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul
Lampiran 2 Check Plagiarism Judul
Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal
Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa
Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi
Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi
Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi
Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul
Lampiran 9 Pedoman Wawancara
Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian
Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu
Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian
Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji
Lampiran 16 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam
mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada
kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya
maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki
oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang
dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya
perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh
kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah
am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang
mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1
Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan
berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan
atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang
1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal177
2
timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka
yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai
kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara
manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak
positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan
investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR
bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)
dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya
berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya
masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti
Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum
Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang
tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru
dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an
seperti firman Allah dalam
QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56
2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal178
3
Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk
Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman
dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (
Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk
berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu
sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah
dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali
melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian
masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan
Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh
penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan
berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank
bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek
tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap
keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan
pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah
Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika
ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom
Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom
Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan
kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari
3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
4
kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada
kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak
diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang
mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social
ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa
mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan
lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak
bisa terpisahkan5
Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi
lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat
ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial
(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat
sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat
charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan
keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi
kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi
politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan
strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara
Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi
objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam
4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
5
melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan
Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan
adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan
nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal
perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di
BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan
Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar
pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal
Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines
yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan
(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6
Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018
mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas
Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama
Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari
pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina
mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate
Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota
6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
6
bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan
syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan
terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di
kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak
perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta
memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7
Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah
merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen
komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau
keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan
yang diharapkan8
Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk
mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple
Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
B Batasan Masalah
Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas
Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal74
7
Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada
Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari
Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
C Rumusan Masalah
1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)
Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan
Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu
D Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan
CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
E Kegunaan Penelitian
8
1 Kegunaan Teoritisakademik
a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah
keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah
pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya
memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat
khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di
dalam tubuh perbankan syariah
2 Kegunaan Praktis
a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam
mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau
tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan
lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR
tersebut bagi masyarakat
b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan
pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan
penelitian terdahulu
c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan
berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang
profesional
F Penelitian Terdahulu
9
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama
Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif
Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai
bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang
mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya
tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan
masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid
Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan
CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif
dan pendekatan deskriptif
Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan
dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai
pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi
metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan
(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif
Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan
dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam
9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii
Bengkulu2017
10
penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai
bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank
Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa
besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan
Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu
Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka
Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis
Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil
Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis
ISO 2600010
Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling
berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor
yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini
dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana
data primer diperoleh melalui kuisioner
10
Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)
Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal
Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94
11
Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang
akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana
dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu
perusahaan usaha Kecil menengah
Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan
penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang
digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada
penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian
kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian
terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000
mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan
Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam
penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada
bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta
faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut
Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat
seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode
Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia
Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo
12
Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe
Russia And Tunisia An Introductionrdquo11
Dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam
hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia
terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan
wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif
Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia
menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat
mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west
Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat
sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang
akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari
penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan
Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada
dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti
hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode
kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti
11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective
Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite
Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11
13
menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya
sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan
Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat
internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan
penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana
dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang
mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap
perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat
terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah
terhadap lembaga keuangan tersebut
G Metode Penelitian
1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field
Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung
ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian
yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau
lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun
perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa
14
menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau
menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika
meninjau ke lokasi penelitian12
b Pendekatan penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif
merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan
untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai
metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat
penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena
yang sesuai dengan konteks13
2 Lokasi Dan Waktu Penelitian
a Lokasi Penelitian
1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan
Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu
38223
2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari
kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan
Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian
12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-
Ruzz2016) Hal30
15
ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak
yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke
Masyarakat
b Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan
1 juli 2019
3 Informan Penelitian
Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota
Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya
dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan
dan selama penelitian berlangsung
4 Tekhnik Penentuan Informan
Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang
digunakan adalah tekhnik
a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria
tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik
penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk
menjawab masalah penelitian
b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya
Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai
data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah
16
mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat
dikembangkan Minimal 5 informan
Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara
langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan
mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian
yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang
menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari
pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
a Sumber Data
1) Data Primer
Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan
wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR
dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
2) Data Sekunder
Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan
kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah
berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi
lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social
Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang
Nasabah
17
b Teknik Pengumpulan Data
1) Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan
dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan
pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang
merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari
Perbankan Syariah kota Bengkulu
2) Wawancara
Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan
kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan
yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota
Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan
3) Studi Kepustakaan
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang
diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep
atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan
Loyalitas seorang konsumen atau nasabah
6 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang
dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai
18
dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14
Oleh karena itu
dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah
hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data
kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian
deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif
diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat
berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan
perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas
batas-batasnya15
Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti
yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat
mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan
objektivitas data penelitian16
Adapun teknik analisis data pada penelitian
ini adalah sebagai berikut
1 Reduksi Data
Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk
laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan
membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi
diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema
konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang
14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana
2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran
Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal
23
16
Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media
Group2013) Hal124
19
lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk
mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang
diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan
difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang
lebih tajam terhadap hasil penelitian
2 Penyajian data
Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian
data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti
table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga
berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan
sejenisnya17
H Sistematika Penulisan
Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan
sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya
akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam
laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa
sub bab antara lain
Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang
menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan
masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk
17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245
20
membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk
menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian
penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi
terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang
berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian
subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik
analisis data dan terakhir sistematika penulisan
Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya
menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature
Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas
Nasabah
Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan
mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak
Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah
Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah
Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian
dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi
ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan
menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan
Syariah Kota Bengkulu
21
Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan
merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok
masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah
22
BAB II
KAJIAN TEORI
A Corporate Social Responsibility (CSR)
1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan
termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang
mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan
memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional
perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18
Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan
sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak
perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak
istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate
philanthropycorporate giving corporate community involvement
community relations community affairs community develoment
corporate responsibility global citizenship and corporate social
mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)
Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan
pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan
kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham
18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
23
masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia
juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari
kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan yang ada
ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan
dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19
Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk
mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai
sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang
akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan
kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada
kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan
oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan
karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis
CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin
tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian
yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR
di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit
19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 28
24
agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu
sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara
praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika
dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20
Dalam
pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang
dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan
sedekah21
Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council
for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai
Continuing commitment by business to behave etchically and contribute
to economic development while improving the quality of life f the
workforce and their families as will as of the local community and
society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus
bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk
peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup
dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas
kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22
20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social
Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi
XIII 2010) Hal 3 21
Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
25
Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli
Menurut Schnerhorm
CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu
kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara
mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari
kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan
kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam
interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan
prinsip sukarela dan kemitraan23
Menurut Hartman yakni
CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan
terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis
sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-
kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta
kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan
operasional dan stategis24
Menurut Carrol
CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar
meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta
konstribusi pada isu social
Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR
merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang
ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna
pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian
terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah
23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
26
keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi
masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional
perusahaan
Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah
suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka
sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik
eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft
Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang
sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang
juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan
masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017
Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi
undang-undang
Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam
peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-
undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR
tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut
25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
27
Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya
mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi
terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang
Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66
ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan
perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan
lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan
uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26
1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup
lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi
perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan
Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang
akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53
28
2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas
Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan
pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang
ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya
berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme
pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan
Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung
jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan
rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan
Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali
ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo
3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur
CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15
huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab
sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap
perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang
serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya
masyarakat setempat
29
4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur
tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama
ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR
Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak
Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin
sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat
sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo
5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara
UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat
tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan
masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa
ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha
Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan
pemberdayaan masyarakatrdquo
Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan
masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat
kehidupannyardquo
6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
30
PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP
ini menjelaskan lebih lanjut
Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan
perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan
kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang
diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan
dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu
sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan
sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try
and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27
Hal
itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial
yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan
melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang
ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan
nasabah terhadap pihak bank28
Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya
benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam
islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata
c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat
melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian
27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal83
28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung
Alfabeta2014) Hal 129
31
pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan
pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga
diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari
ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat
memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan
dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara
keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul
yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana
perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang
harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga
kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara
menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR
tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu
sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas
Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana
kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan
kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu
sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan
CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders
berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan
yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga
meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian
32
mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran
pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan
(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada
tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)
kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat
lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan
baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks
ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant
menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus
diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor
produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau
tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan
bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar
kesepakatan bersama bukan sepihak
Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara
akademik punya substansi yang sama29
Bahkan ada beberapa frase lain yang
digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai
makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work
community building community capacity building commuinty development
community participation ecologically asset-based community development
faith-based community development political participatory development dan
29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan
Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40
33
social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu
proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang
lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak
yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula
menurut Rappaport pemberdayaan30
adalah suatu cara dengan mana rakyat
organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas
kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi
keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang
terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31
Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat
dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32
Artinya adalah pemberdayaan
yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya
manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan
akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri
Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan
kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk
menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya
berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan
30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32
Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi
(Bandung Alfabeta 2010) h 82
34
masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan
kehidupannya33
Gambar 11
Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility
33
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28
BUAH DARI PEMAHAMAN
AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA
ADALAH MILIK ALLAH SWT
CSR CSI
Corprate
Social
Investment
AMAL
Pemberdayaan
Pemberian
Perusahaan
Kedermawanan
Sosial
Relasi
Kemasyarakatan
perusahaan
Pengembangan
Masyarakat
35
I Ruang Lingkup CSR34
Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan
para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan
perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan
mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai
keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-
kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan
harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya
yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap
stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas
usahanya35
CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap
kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok
dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi
(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu
kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja
organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai
berikut36
34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis
Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181
36
Gambar 12
Sumber Griffin amp Ebert 2003 119
Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya
a Pelanggan
Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk
melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar
menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan
mempertahankan kualitas produk yang dijual
b Karyawan
Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan
perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap
pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar
manusiawi
c Investor
Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap
para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang
Karyawan
Korporasi
Komunitas
Lokal
Pelanggan
Penanam
Pemasok
37
pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya
mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi
hak-hak dan investasi para pemegang saham
d Pemasok
Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan
memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan
berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling
menguntungkan dengan pemasoknya
e Komunitas Lokal
Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada
komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus
melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak
komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan
sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat
mereka menjalankan bisnisnya
Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya
menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab
terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin
dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37
37
Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal183
38
a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu
perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan
masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap
lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara
polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan
sebagainya38
b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen
Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua
kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga
secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen
penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu
perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan
kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39
1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman
2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar
3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang
berkaitan dengan suatu prduk
4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli
38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15
39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48
39
CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan
pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri
maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana
berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari
aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja
CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40
Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung
jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari
aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan
beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial
timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat
dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena
perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41
1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak
Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang
bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP
perdata
2) Tanggung jawab karena undang-undang
Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada2011) Hal270 41
Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 68
40
seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang
lingkungan hidup dan lain sebaginya
Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan
perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu
hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan
Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri
yang salin bersaing satu sama lainnya42
J Metode Triplle Bottom Line
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan
yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh
Eklington Profit people planet
1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan
menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus
berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan
untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh
untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan
produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan
mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai
tambah semaksimal mungkin
2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap
kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar
perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan
karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan
kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai
bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan
42
Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219
41
perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-
besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi
pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan
serta penguatan kapasitas ekonomi lokal
3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan
adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat
lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada
perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap
lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya
penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta
pengembangan pariwisata (ekoturisme)43
Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah
pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih
dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini
merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan
sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan
Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social
Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen
perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah
kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna
mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan
dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada
Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan
menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU
No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM
dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja
43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari
jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
42
ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators
) Kinerja sosial (social indicators)44
44
httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
43
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Gambaran Umum Kota Bengkulu
1 Sejarah Kota Bengkulu45
Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi
Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali
ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang
Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota
Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-
kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang
terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit
sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo
Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat
Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka
memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang
yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke
Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja
Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran
(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra
Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak
45
Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
44
mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan
Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading
Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru
saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam
suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri
Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu
yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut
Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah
perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam
perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan
lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan
membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang
ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya
kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang
akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut
masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun
1615 masehi
Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang
sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk
Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan
membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading
Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari
45
Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut
berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya
perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris
menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh
Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The
Caesar The Resolution dan The Defance46
Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan
Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England
Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan
dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai
dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran
Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort
Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran
tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran
Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke
Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC
nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas
di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau
memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan
syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat
Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim
46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
46
disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu
dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut
Bengkulu
Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat
pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan
Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan
Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran
untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak
sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa
Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan
Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah
DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi
ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan
sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu
menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi
menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya
Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam
Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa
setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota
Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading
47
Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan
Kenangan)rdquo47
2 Letak Geografis Kota Bengkulu48
Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur
dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini
merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut
Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat
Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan
Sebelah selatan Provinsi Lampung
sebelah barat Samudra Indonesia
Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini
Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi
atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau
Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)
Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra
Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah
selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk
kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam
47
Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48
Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049
48
sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)
digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan
pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat
22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau
lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain
Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau
Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega
Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas
5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya
relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari
22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano
yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang
masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni
kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi
menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat
otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah
kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355
kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten
yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur
Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu
wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu
49
Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang
hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan
Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai
A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-
119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi
Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat
C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara
berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata
265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara
925 mb dan penguapan 1268 mm49
Lintang Selatan serta
Bujur Timur50
Tabel 1 1
Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu
Kecamatan Luas Persentase
1 Selebar 4636 3056
2 Kampung Melayu 2314 1525
3 Gading Cempaka 1442 951
4 Ratu Agung 1102 726
5 Ratu Samban 284 187
6 Singaran Pati 1444 952
49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5
50
7 Teluk Segara 276 182
8 Sungai Serut 1253 892
9 Muara Bangkahulu 2318 1528
Bengkulu 15170 10000
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
3 Pemerintahan Adminstratif
Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi
menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak
positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi
pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar
pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien
sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai
tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara
kelurahan berjumlah 6751
Tabel 1 2
Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan
Kecamatan Kelurahan RWRK RT
1 Selebar 6 44 226
2 Kampung Melayu 6 28 141
3 Gading Cempaka 5 30 126
4 Ratu Agung 8 37 167
51
BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18
51
5 Ratu Samban 9 28 92
6 Singaran Pati 6 37 135
7 Teluk Segara 13 31 97
8 Sungai Serut 7 22 80
9 Muara Bangkahulu 7 31 149
Bengkulu 67 288 1213
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu
1 Bank Muamalat KC Bengkulu
PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan
dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18
September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad
Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah
pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui
pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan
syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional
Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-
Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui
dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan
undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem
keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan
infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah
dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi
52
kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim
Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari
perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi
2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu
Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di
Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi
Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang
dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa
beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya
merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter
1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak
Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di
panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif
yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak
terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan
nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis
luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan
merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia
pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank
Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi
satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli
1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan
53
menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas
baru BSB 52
3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu
Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27
Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman
No51 A-B kelurahan Padang Jati53
Berawal dari akuisisi PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19
Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada
16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka
pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi
beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha
yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah
menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas
PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008
ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah
Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009
Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur
52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-
kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53
Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_
Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120
54
Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje
Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk
4 BNI Syariah Cabang Bengkulu
Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada
bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu
unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem
perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank
BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI
dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah
lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha
Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT
BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi
bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil
transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat
terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada
Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000
didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan
kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi
54
Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618
16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah
55
n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang
dan 31 Kantor Cabang Pembantu
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1 HASIL PENELITIAN
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan
Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah
kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan
penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai
dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk
melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo
yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan
yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55
Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai
berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana
dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan
melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana
pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana
cara dilaksanakan56
55
Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam
Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas
Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu
2011) Hal24
57
Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua
rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang
diinginkan
Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini
juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan
memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu
Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple
bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line
itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank
Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu
masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak
perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang
membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal
biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan
pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana
untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang
diperoleh perusahaan
Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak
rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan
58
pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang
disebut dengan ulang tahun
Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya
adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan
pendidikan
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah
CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan
syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang
telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang
semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah
hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya
Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang
menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank
syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik
karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun
kontribusinya dalam perekonomian nasional
Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan
memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara
Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya
59
terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi
juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57
Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan
semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping
itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha
syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar
yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori
Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya
sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh
pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada
tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR
namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah
masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada
kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori
ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di
tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc
charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan
internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)
Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR
yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik
zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini
57
Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29
60
kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR
yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan
implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58
Peluang dari
implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan
masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan
memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas
jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu
mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang
merangkai aktivitas sosial dengan bisnis
CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena
sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat
keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR
ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah
(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan
adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu
dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan
syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa
pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut
justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana
masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya
58
Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom
20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah
61
kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak
perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya
3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan
Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu
yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom
Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima
manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang
tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan
Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah
Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut
terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama
perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para
kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut
dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan
syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan
yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan
perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu
62
kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan
yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut
Kepada pihak Bank
1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan
kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)
2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang
positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR
5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin
6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR
1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR
yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu
2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang
dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi
keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai
mitra keuangan BapakIbuSaudarai
63
3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya
pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah
membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan
produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah
Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak
Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu
tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan
bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan
CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan
syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap
kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di
beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima
oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah
tersebut kepada perbankan syariah
Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian
banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR
dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh
Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan
64
Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan
pendapat yang sama yakni
ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang
diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan
CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari
Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal
saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak
yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra
perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang
berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun
dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya
saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank
syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum
menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan
untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59
Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni
Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia
mengatakan bahwa
ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis
bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo
pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di
panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial
biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana
sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui
adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan
dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut
memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti
59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada
1 juli 2019
65
Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa
setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih
merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan
perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk
jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai
mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan
banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang
tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk
yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut
memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta
bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra
keuanganrdquo 60
Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah
ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru
mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-
anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui
adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang
ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang
signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih
memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat
langsung digunakan61
Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan
menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya
60
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret
2019 61
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
66
banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola
sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk
saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah
karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk
membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo
Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan
rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti
disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan
lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan
segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi
perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62
Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya
memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya
agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih
giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa
terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para
nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra
keuangannyardquo
Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu
ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa
sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang
merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh
sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan
dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah
ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak
62
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
67
perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan
perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat
untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga
menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-
produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63
Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan
Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba
juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan
yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah
Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima
bantuan dana CSR mengatakan
ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena
keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan
bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut
membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena
baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu
pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64
Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan
yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang
lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba
63
Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret
2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara
Pada 13 Maret 2019
68
membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra
keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo
Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah
ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra
keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya
pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR
tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi
banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan
seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan
syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65
Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan
bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida
ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan
4 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada
pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang
melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan
Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar
diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala
dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line
dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya
65
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada
14 Maret 2019
69
pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah
dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat
tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam
menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka
Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa
pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini
memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain
menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada
pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya
yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam
pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu
dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja
perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu
oleh pihak pusat
Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota
bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu
diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa
mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan
langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya
70
pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek
terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap
liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat
dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya
mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat
mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi
lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa
ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih
lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk
di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan
citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk
mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka
andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak
tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap
bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak
apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah
dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus
mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan
sendiri dirumah
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak
pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan
positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku
pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di
kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode
Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate
Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line
dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para
nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan
menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan
belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka
perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk
mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya
Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan
72
salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang
terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai
bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah
kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah
merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian
dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini
menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan
Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-
produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba
Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak
belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih
perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu
adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak
nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang
digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum
dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja
B SARAN
1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR
yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu
73
2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan
syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam
keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan
syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan
syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu
74
DAFTAR PUSTAKA
Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta
Kencana 2010
AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung
Alfabeta
Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja
Grafindo Persada
Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif
Dengan Nuivo Jakarta Kencana
Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press
Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta
PrenadaMedia Group
Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014
Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi
Bandung ALFABETA 2014
Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada
Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group
Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema
Insana Press 2001
Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat
dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta
Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz
Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas
Surabaya CvSarana Media Advertising
75
Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu
Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan
Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung
PT Refika Aditama 2014
Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana
Prenadamedia Group 2009
Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga
Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta
Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era
Globalisasi Bandung Alfabeta
Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta
2010
Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane
wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank
Rakyat Indonesia TBK
Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015
Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta
ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019
Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO
26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik
IndustriVol15 No2 94
Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional
Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University
Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business
Vol17 No 11
76
Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi
Institut Agama Islam Negerii Bengkulu
Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative
Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010
Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14
Maret 2019
FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara
pada 1 juli 2019
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07
Maret 2019
Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR
Wawancara Pada 14 Maret 2019
Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara
Pada 14 Maret 2019
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
vi
MOTTO
ldquo Orang Yang Hebat Adalah Orang Yang Mampu Menahan Amarah Dan
Egonya Serta Selalu Bersabar Dalam Setiap Tindakkannyardquo
(Nola Septia Sari)
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur beriring dorsquoa dengan hati yang tulus kupersembahkan karya
yang sangat sederhana ini yang telah kuraih dengan suka duka serta Rasa
Terimakasihku kepada
Kedua orang tuaku Ayahanda (Sapri) dan Ibunda (Masna) yang selalu memberikan aku tempat ternyaman untuk mengadu motivasi terhebat Nasehat Terbaik pelajaran terbaik serta doa unttukku demi tercapainya keberhasilanku
Ayuk ndash kakak aku tersayang (Lastri dan Peri Afdilah) yang selalu memberikan kebahagiaan dari hal apapun
Kedua pembimbing skripsiku (Bapak Idwal dan Bapak Zaini Darsquoun) Serta Pembimbing Akademikku (Ibu Desi Isnaini )) yang telah memberikan banyak waktu ilmu perhatian dan masukan selama aku menyelesaikan skripsiku
Untuk Bapak dan Ibu Kades yang selalu jadi orang tua kedua setelah kedua rang tuaku ( Bapak Made Rayarto dan Ibu Desi Rayarto) yang selalu memberi banyak waktu dan masukkan untukku
Sahabat terbaikku (Renny Agustina ) yang selalu mendoakanku
Untuk seseorang yang spesial yang selalu menemaniku
Untuk Teman-teman Terbaikku ( NurmalinaIsmawati) terima kasih karena selalu mendoakanku dan mendukungku serta menemaniku selama menyelesaikan skripsiku
Keluarga Besar KKN 108 Desa Air Petai yang telah memberikanku support
Untuk Keluarga Besar Perbankan Syariah (PBS A) Angkatan 2015
Untuk keluarga FEBI IAIN Bengkulu dan Almamaterku Tercinta Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
viii
ABSTRAK
rdquo Analisis Dampak Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan
Menggunakan Metode Tripple Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah
Kota Bengkulurdquo
(Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)
Oleh Nola Septia Sari NIM 1516140001
Persoalan dalam penelitian ini adalah bagaimana Dampak pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple
Bottom Line Dapat memberikan dampak terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah
Kota Bengkulu Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Yang mana tujuan
penelitian ini untuk mengetahui Bagaimana Analisis dari Dampak yang di dapat
oleh pihak Perbankan syariah atas pelaksanaan Corporate Social Resposibility
(CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple Bottom Line terhadap Nasabah di
Perbankan Syariah kota Bengkulu Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif dengan melakukan wawancara kepada pihak bank syariah mandiri dan 6
informan selaku nasabah yang menerima bantuan Corporate Social
Responsibility (CSR) dari Perbankan Syariah kota bengkulu Dan dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh penulis atas pengamatan dan wawancara langsung
terhadap pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan nasabah penerima
bantuan CSR dari pihak Perbankan Syariah Ternyata CSR itu sendiri memberi
dampak yang baik bagi pihak perusahaan yang mana selain citra perusahaan
menjadi bagus pihak nasabah juga menjadi lebih percaya terhadap perusahaan
sehingga berdampak bagus bagi kelangsungan perusahaan di kemudian hari dan
dari 6 Informan yang diwawancarai yang tersebar diberbagai titik di kota
bengkulu ternyata 5 informan menjawab hampir sama yang mana dengan adanya
CSR tersebut ternyata sangat berdampak positif bagi pihak perbankan syariah
karena selain mereka merasa diperhatikan hal tersebut juga menumbuhkan rasa
aman dan nyaman sehingga berdampak pada keputusan mereka untuk terus
menggunakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan mereka Sementara satu
diantara informan tersebut memang belum merasa tertarik menggunakan jasa
perbankan syariah lebih lanjut karena lebih nyaman menyimpan sendiri uangnya
dirumah
Kata Kunci Dampak dan Pelaksanaan
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Alah SWT atas segala nikmat dan karunianya
sehingga penulis menyelesaikan skrispi yang berjudul ldquoPemahaman Masyarakat
Kota Bengkulu Terhadap Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dalam
Pengawasan Dan Perlindungan Konsumenrdquo Shalawat dan salam semoga
senantiasa dilimpahkan pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang
menjadi uswatun hasanah bagi kita semua Amin
Penyusunan skrispsi ini untuk memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh selar Sarjana Ekonomi (SE) pada Program Studi Perbankan Syariah
Jurusan Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu Dalam proses penyusunan skripsi ini
penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak Dalam kesempatan ini izinkan
penulis mengucapkan rasa terima kasih teriring doa semoga menjadi amal ibadah
dan mendapat balasan dari Allah SWT kepada
1 Prof Dr H Sirajuddin M MAgMH Rektor IAIN Bengkulu
2 Dr Asnaini MA Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
3 Yosy Arisandy MM Ketua Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
4 Desi Isnaini MA Ketua Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
x
5 DR H M Zaini Da‟un MM Pembimbing I dan Bapak IDWAL B MA
Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan motivasi semangat dan
arahan dengan penuh kesabaran
6 Kedua Orang Tua Sapri dan Masna yang selalu mendoa‟kan kesuksesan
penulis
7 Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan berbagai ilmunya dengan
penuh keikhlasan
8 Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan pelayanan dengan baik dalam
hal adminitrasi
9 Semua pihak yang telah memabantu dalam penulisan skripsi ini
Dalam Penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak
kelemahan dan kekurangan dari berbagai sisi Oleh karena itu penulis mohon
maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan penulis kedepan
Bengkulu Maret 2019M
Jumadil Akhir 1440H
Nola Septia Sari
NIM 1516140001
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
SURAT PERNYATAAN PLAGIAT ii
SURAT PERNYATAAN iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv
HALAMAN PENGESAHAN v
MOTTO vi
PERSEMBAHAN vii
ABSTRAK viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Batasan Masalah 6
C Rumusan Masalah 7
D Tujuan Masalah 7
E Kegunaan Penelitian 7
F Penelitian Terdahulu 8
G Metode Penelitian 13
1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 13
2 Waktu dan Lokasi Penelitian 14
3 SubjekInforman Penelitian 15
4 Tekhnik Penentuan Informan 15
5 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data16
6 Teknik Analisis Data17
H Sistematika Penulisan19
BAB II KAJIAN TEORI
A Corporate Social Responsibility (CSR) 22
1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) 22
2 Ruang Lingkup CSR 35
3 Metode Tripple Bottom Line 40
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Kota Bengkulu 43
1 Sejarah Kota Bengkulu 43
2 Letak Geografi Kota Bengkulu 47
3 Pemerintahan Administratif50
B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu51
xii
1 Bank Muamalat 51
2 Bank Syariah Mandiri 52
3 Bank BRI Syariah 53
4 Bank BNI Syariah 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 56
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di Perbankan
syariah Kota Bengkulu 55
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah58
3 Dampak dan kendala Pelaksanaan CSR menggunakan
metode tripple bottom line di Perbankan
Syariah61
B Pembahasan68
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 72
B Saran 72
DAFTAR PUSTAKA 74
LAMPIRAN ndash LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Bengkulu 54
Tabel 1 2 Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan 55
xiv
DAFTAR GAMBAR
Daftar Gambar 11 Pengertian CSR37
Daftar Gambar 11 Ruang Lingkup CSR38
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul
Lampiran 2 Check Plagiarism Judul
Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal
Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa
Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi
Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi
Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi
Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul
Lampiran 9 Pedoman Wawancara
Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian
Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu
Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian
Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji
Lampiran 16 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam
mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada
kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya
maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki
oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang
dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya
perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh
kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah
am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang
mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1
Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan
berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan
atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang
1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal177
2
timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka
yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai
kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara
manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak
positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan
investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR
bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)
dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya
berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya
masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti
Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum
Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang
tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru
dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an
seperti firman Allah dalam
QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56
2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal178
3
Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk
Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman
dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (
Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk
berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu
sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah
dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali
melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian
masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan
Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh
penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan
berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank
bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek
tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap
keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan
pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah
Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika
ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom
Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom
Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan
kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari
3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
4
kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada
kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak
diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang
mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social
ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa
mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan
lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak
bisa terpisahkan5
Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi
lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat
ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial
(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat
sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat
charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan
keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi
kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi
politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan
strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara
Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi
objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam
4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
5
melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan
Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan
adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan
nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal
perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di
BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan
Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar
pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal
Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines
yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan
(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6
Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018
mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas
Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama
Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari
pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina
mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate
Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota
6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
6
bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan
syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan
terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di
kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak
perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta
memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7
Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah
merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen
komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau
keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan
yang diharapkan8
Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk
mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple
Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
B Batasan Masalah
Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas
Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal74
7
Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada
Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari
Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
C Rumusan Masalah
1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)
Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan
Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu
D Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan
CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
E Kegunaan Penelitian
8
1 Kegunaan Teoritisakademik
a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah
keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah
pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya
memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat
khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di
dalam tubuh perbankan syariah
2 Kegunaan Praktis
a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam
mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau
tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan
lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR
tersebut bagi masyarakat
b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan
pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan
penelitian terdahulu
c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan
berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang
profesional
F Penelitian Terdahulu
9
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama
Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif
Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai
bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang
mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya
tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan
masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid
Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan
CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif
dan pendekatan deskriptif
Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan
dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai
pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi
metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan
(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif
Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan
dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam
9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii
Bengkulu2017
10
penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai
bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank
Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa
besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan
Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu
Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka
Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis
Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil
Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis
ISO 2600010
Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling
berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor
yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini
dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana
data primer diperoleh melalui kuisioner
10
Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)
Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal
Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94
11
Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang
akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana
dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu
perusahaan usaha Kecil menengah
Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan
penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang
digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada
penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian
kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian
terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000
mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan
Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam
penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada
bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta
faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut
Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat
seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode
Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia
Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo
12
Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe
Russia And Tunisia An Introductionrdquo11
Dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam
hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia
terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan
wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif
Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia
menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat
mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west
Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat
sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang
akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari
penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan
Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada
dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti
hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode
kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti
11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective
Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite
Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11
13
menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya
sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan
Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat
internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan
penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana
dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang
mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap
perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat
terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah
terhadap lembaga keuangan tersebut
G Metode Penelitian
1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field
Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung
ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian
yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau
lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun
perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa
14
menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau
menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika
meninjau ke lokasi penelitian12
b Pendekatan penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif
merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan
untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai
metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat
penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena
yang sesuai dengan konteks13
2 Lokasi Dan Waktu Penelitian
a Lokasi Penelitian
1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan
Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu
38223
2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari
kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan
Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian
12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-
Ruzz2016) Hal30
15
ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak
yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke
Masyarakat
b Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan
1 juli 2019
3 Informan Penelitian
Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota
Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya
dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan
dan selama penelitian berlangsung
4 Tekhnik Penentuan Informan
Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang
digunakan adalah tekhnik
a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria
tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik
penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk
menjawab masalah penelitian
b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya
Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai
data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah
16
mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat
dikembangkan Minimal 5 informan
Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara
langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan
mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian
yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang
menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari
pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
a Sumber Data
1) Data Primer
Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan
wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR
dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
2) Data Sekunder
Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan
kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah
berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi
lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social
Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang
Nasabah
17
b Teknik Pengumpulan Data
1) Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan
dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan
pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang
merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari
Perbankan Syariah kota Bengkulu
2) Wawancara
Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan
kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan
yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota
Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan
3) Studi Kepustakaan
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang
diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep
atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan
Loyalitas seorang konsumen atau nasabah
6 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang
dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai
18
dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14
Oleh karena itu
dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah
hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data
kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian
deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif
diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat
berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan
perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas
batas-batasnya15
Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti
yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat
mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan
objektivitas data penelitian16
Adapun teknik analisis data pada penelitian
ini adalah sebagai berikut
1 Reduksi Data
Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk
laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan
membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi
diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema
konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang
14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana
2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran
Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal
23
16
Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media
Group2013) Hal124
19
lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk
mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang
diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan
difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang
lebih tajam terhadap hasil penelitian
2 Penyajian data
Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian
data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti
table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga
berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan
sejenisnya17
H Sistematika Penulisan
Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan
sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya
akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam
laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa
sub bab antara lain
Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang
menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan
masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk
17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245
20
membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk
menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian
penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi
terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang
berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian
subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik
analisis data dan terakhir sistematika penulisan
Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya
menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature
Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas
Nasabah
Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan
mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak
Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah
Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah
Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian
dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi
ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan
menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan
Syariah Kota Bengkulu
21
Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan
merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok
masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah
22
BAB II
KAJIAN TEORI
A Corporate Social Responsibility (CSR)
1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan
termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang
mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan
memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional
perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18
Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan
sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak
perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak
istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate
philanthropycorporate giving corporate community involvement
community relations community affairs community develoment
corporate responsibility global citizenship and corporate social
mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)
Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan
pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan
kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham
18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
23
masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia
juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari
kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan yang ada
ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan
dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19
Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk
mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai
sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang
akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan
kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada
kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan
oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan
karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis
CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin
tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian
yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR
di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit
19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 28
24
agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu
sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara
praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika
dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20
Dalam
pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang
dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan
sedekah21
Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council
for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai
Continuing commitment by business to behave etchically and contribute
to economic development while improving the quality of life f the
workforce and their families as will as of the local community and
society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus
bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk
peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup
dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas
kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22
20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social
Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi
XIII 2010) Hal 3 21
Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
25
Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli
Menurut Schnerhorm
CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu
kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara
mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari
kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan
kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam
interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan
prinsip sukarela dan kemitraan23
Menurut Hartman yakni
CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan
terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis
sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-
kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta
kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan
operasional dan stategis24
Menurut Carrol
CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar
meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta
konstribusi pada isu social
Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR
merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang
ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna
pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian
terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah
23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
26
keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi
masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional
perusahaan
Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah
suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka
sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik
eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft
Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang
sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang
juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan
masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017
Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi
undang-undang
Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam
peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-
undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR
tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut
25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
27
Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya
mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi
terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang
Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66
ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan
perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan
lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan
uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26
1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup
lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi
perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan
Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang
akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53
28
2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas
Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan
pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang
ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya
berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme
pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan
Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung
jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan
rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan
Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali
ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo
3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur
CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15
huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab
sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap
perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang
serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya
masyarakat setempat
29
4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur
tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama
ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR
Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak
Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin
sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat
sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo
5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara
UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat
tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan
masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa
ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha
Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan
pemberdayaan masyarakatrdquo
Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan
masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat
kehidupannyardquo
6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
30
PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP
ini menjelaskan lebih lanjut
Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan
perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan
kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang
diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan
dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu
sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan
sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try
and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27
Hal
itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial
yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan
melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang
ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan
nasabah terhadap pihak bank28
Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya
benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam
islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata
c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat
melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian
27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal83
28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung
Alfabeta2014) Hal 129
31
pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan
pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga
diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari
ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat
memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan
dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara
keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul
yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana
perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang
harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga
kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara
menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR
tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu
sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas
Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana
kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan
kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu
sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan
CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders
berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan
yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga
meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian
32
mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran
pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan
(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada
tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)
kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat
lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan
baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks
ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant
menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus
diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor
produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau
tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan
bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar
kesepakatan bersama bukan sepihak
Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara
akademik punya substansi yang sama29
Bahkan ada beberapa frase lain yang
digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai
makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work
community building community capacity building commuinty development
community participation ecologically asset-based community development
faith-based community development political participatory development dan
29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan
Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40
33
social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu
proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang
lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak
yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula
menurut Rappaport pemberdayaan30
adalah suatu cara dengan mana rakyat
organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas
kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi
keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang
terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31
Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat
dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32
Artinya adalah pemberdayaan
yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya
manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan
akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri
Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan
kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk
menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya
berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan
30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32
Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi
(Bandung Alfabeta 2010) h 82
34
masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan
kehidupannya33
Gambar 11
Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility
33
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28
BUAH DARI PEMAHAMAN
AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA
ADALAH MILIK ALLAH SWT
CSR CSI
Corprate
Social
Investment
AMAL
Pemberdayaan
Pemberian
Perusahaan
Kedermawanan
Sosial
Relasi
Kemasyarakatan
perusahaan
Pengembangan
Masyarakat
35
I Ruang Lingkup CSR34
Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan
para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan
perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan
mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai
keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-
kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan
harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya
yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap
stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas
usahanya35
CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap
kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok
dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi
(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu
kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja
organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai
berikut36
34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis
Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181
36
Gambar 12
Sumber Griffin amp Ebert 2003 119
Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya
a Pelanggan
Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk
melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar
menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan
mempertahankan kualitas produk yang dijual
b Karyawan
Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan
perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap
pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar
manusiawi
c Investor
Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap
para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang
Karyawan
Korporasi
Komunitas
Lokal
Pelanggan
Penanam
Pemasok
37
pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya
mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi
hak-hak dan investasi para pemegang saham
d Pemasok
Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan
memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan
berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling
menguntungkan dengan pemasoknya
e Komunitas Lokal
Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada
komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus
melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak
komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan
sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat
mereka menjalankan bisnisnya
Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya
menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab
terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin
dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37
37
Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal183
38
a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu
perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan
masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap
lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara
polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan
sebagainya38
b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen
Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua
kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga
secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen
penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu
perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan
kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39
1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman
2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar
3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang
berkaitan dengan suatu prduk
4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli
38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15
39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48
39
CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan
pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri
maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana
berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari
aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja
CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40
Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung
jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari
aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan
beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial
timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat
dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena
perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41
1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak
Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang
bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP
perdata
2) Tanggung jawab karena undang-undang
Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada2011) Hal270 41
Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 68
40
seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang
lingkungan hidup dan lain sebaginya
Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan
perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu
hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan
Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri
yang salin bersaing satu sama lainnya42
J Metode Triplle Bottom Line
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan
yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh
Eklington Profit people planet
1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan
menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus
berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan
untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh
untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan
produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan
mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai
tambah semaksimal mungkin
2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap
kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar
perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan
karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan
kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai
bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan
42
Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219
41
perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-
besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi
pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan
serta penguatan kapasitas ekonomi lokal
3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan
adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat
lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada
perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap
lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya
penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta
pengembangan pariwisata (ekoturisme)43
Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah
pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih
dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini
merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan
sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan
Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social
Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen
perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah
kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna
mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan
dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada
Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan
menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU
No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM
dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja
43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari
jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
42
ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators
) Kinerja sosial (social indicators)44
44
httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
43
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Gambaran Umum Kota Bengkulu
1 Sejarah Kota Bengkulu45
Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi
Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali
ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang
Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota
Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-
kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang
terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit
sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo
Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat
Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka
memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang
yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke
Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja
Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran
(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra
Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak
45
Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
44
mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan
Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading
Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru
saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam
suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri
Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu
yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut
Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah
perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam
perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan
lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan
membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang
ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya
kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang
akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut
masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun
1615 masehi
Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang
sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk
Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan
membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading
Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari
45
Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut
berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya
perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris
menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh
Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The
Caesar The Resolution dan The Defance46
Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan
Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England
Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan
dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai
dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran
Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort
Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran
tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran
Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke
Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC
nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas
di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau
memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan
syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat
Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim
46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
46
disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu
dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut
Bengkulu
Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat
pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan
Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan
Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran
untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak
sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa
Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan
Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah
DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi
ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan
sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu
menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi
menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya
Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam
Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa
setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota
Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading
47
Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan
Kenangan)rdquo47
2 Letak Geografis Kota Bengkulu48
Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur
dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini
merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut
Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat
Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan
Sebelah selatan Provinsi Lampung
sebelah barat Samudra Indonesia
Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini
Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi
atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau
Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)
Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra
Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah
selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk
kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam
47
Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48
Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049
48
sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)
digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan
pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat
22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau
lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain
Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau
Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega
Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas
5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya
relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari
22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano
yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang
masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni
kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi
menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat
otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah
kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355
kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten
yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur
Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu
wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu
49
Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang
hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan
Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai
A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-
119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi
Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat
C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara
berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata
265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara
925 mb dan penguapan 1268 mm49
Lintang Selatan serta
Bujur Timur50
Tabel 1 1
Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu
Kecamatan Luas Persentase
1 Selebar 4636 3056
2 Kampung Melayu 2314 1525
3 Gading Cempaka 1442 951
4 Ratu Agung 1102 726
5 Ratu Samban 284 187
6 Singaran Pati 1444 952
49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5
50
7 Teluk Segara 276 182
8 Sungai Serut 1253 892
9 Muara Bangkahulu 2318 1528
Bengkulu 15170 10000
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
3 Pemerintahan Adminstratif
Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi
menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak
positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi
pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar
pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien
sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai
tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara
kelurahan berjumlah 6751
Tabel 1 2
Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan
Kecamatan Kelurahan RWRK RT
1 Selebar 6 44 226
2 Kampung Melayu 6 28 141
3 Gading Cempaka 5 30 126
4 Ratu Agung 8 37 167
51
BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18
51
5 Ratu Samban 9 28 92
6 Singaran Pati 6 37 135
7 Teluk Segara 13 31 97
8 Sungai Serut 7 22 80
9 Muara Bangkahulu 7 31 149
Bengkulu 67 288 1213
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu
1 Bank Muamalat KC Bengkulu
PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan
dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18
September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad
Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah
pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui
pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan
syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional
Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-
Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui
dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan
undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem
keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan
infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah
dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi
52
kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim
Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari
perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi
2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu
Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di
Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi
Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang
dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa
beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya
merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter
1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak
Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di
panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif
yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak
terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan
nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis
luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan
merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia
pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank
Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi
satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli
1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan
53
menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas
baru BSB 52
3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu
Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27
Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman
No51 A-B kelurahan Padang Jati53
Berawal dari akuisisi PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19
Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada
16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka
pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi
beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha
yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah
menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas
PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008
ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah
Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009
Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur
52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-
kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53
Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_
Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120
54
Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje
Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk
4 BNI Syariah Cabang Bengkulu
Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada
bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu
unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem
perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank
BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI
dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah
lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha
Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT
BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi
bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil
transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat
terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada
Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000
didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan
kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi
54
Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618
16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah
55
n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang
dan 31 Kantor Cabang Pembantu
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1 HASIL PENELITIAN
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan
Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah
kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan
penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai
dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk
melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo
yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan
yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55
Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai
berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana
dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan
melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana
pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana
cara dilaksanakan56
55
Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam
Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas
Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu
2011) Hal24
57
Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua
rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang
diinginkan
Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini
juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan
memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu
Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple
bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line
itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank
Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu
masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak
perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang
membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal
biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan
pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana
untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang
diperoleh perusahaan
Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak
rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan
58
pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang
disebut dengan ulang tahun
Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya
adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan
pendidikan
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah
CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan
syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang
telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang
semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah
hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya
Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang
menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank
syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik
karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun
kontribusinya dalam perekonomian nasional
Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan
memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara
Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya
59
terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi
juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57
Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan
semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping
itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha
syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar
yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori
Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya
sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh
pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada
tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR
namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah
masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada
kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori
ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di
tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc
charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan
internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)
Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR
yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik
zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini
57
Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29
60
kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR
yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan
implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58
Peluang dari
implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan
masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan
memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas
jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu
mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang
merangkai aktivitas sosial dengan bisnis
CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena
sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat
keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR
ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah
(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan
adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu
dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan
syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa
pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut
justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana
masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya
58
Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom
20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah
61
kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak
perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya
3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan
Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu
yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom
Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima
manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang
tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan
Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah
Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut
terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama
perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para
kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut
dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan
syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan
yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan
perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu
62
kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan
yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut
Kepada pihak Bank
1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan
kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)
2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang
positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR
5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin
6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR
1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR
yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu
2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang
dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi
keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai
mitra keuangan BapakIbuSaudarai
63
3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya
pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah
membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan
produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah
Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak
Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu
tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan
bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan
CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan
syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap
kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di
beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima
oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah
tersebut kepada perbankan syariah
Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian
banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR
dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh
Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan
64
Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan
pendapat yang sama yakni
ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang
diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan
CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari
Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal
saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak
yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra
perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang
berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun
dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya
saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank
syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum
menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan
untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59
Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni
Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia
mengatakan bahwa
ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis
bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo
pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di
panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial
biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana
sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui
adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan
dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut
memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti
59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada
1 juli 2019
65
Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa
setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih
merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan
perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk
jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai
mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan
banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang
tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk
yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut
memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta
bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra
keuanganrdquo 60
Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah
ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru
mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-
anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui
adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang
ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang
signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih
memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat
langsung digunakan61
Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan
menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya
60
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret
2019 61
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
66
banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola
sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk
saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah
karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk
membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo
Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan
rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti
disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan
lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan
segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi
perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62
Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya
memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya
agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih
giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa
terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para
nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra
keuangannyardquo
Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu
ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa
sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang
merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh
sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan
dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah
ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak
62
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
67
perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan
perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat
untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga
menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-
produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63
Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan
Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba
juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan
yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah
Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima
bantuan dana CSR mengatakan
ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena
keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan
bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut
membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena
baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu
pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64
Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan
yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang
lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba
63
Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret
2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara
Pada 13 Maret 2019
68
membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra
keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo
Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah
ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra
keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya
pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR
tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi
banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan
seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan
syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65
Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan
bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida
ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan
4 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada
pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang
melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan
Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar
diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala
dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line
dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya
65
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada
14 Maret 2019
69
pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah
dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat
tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam
menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka
Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa
pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini
memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain
menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada
pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya
yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam
pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu
dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja
perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu
oleh pihak pusat
Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota
bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu
diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa
mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan
langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya
70
pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek
terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap
liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat
dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya
mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat
mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi
lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa
ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih
lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk
di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan
citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk
mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka
andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak
tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap
bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak
apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah
dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus
mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan
sendiri dirumah
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak
pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan
positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku
pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di
kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode
Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate
Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line
dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para
nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan
menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan
belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka
perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk
mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya
Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan
72
salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang
terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai
bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah
kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah
merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian
dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini
menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan
Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-
produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba
Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak
belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih
perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu
adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak
nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang
digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum
dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja
B SARAN
1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR
yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu
73
2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan
syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam
keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan
syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan
syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu
74
DAFTAR PUSTAKA
Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta
Kencana 2010
AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung
Alfabeta
Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja
Grafindo Persada
Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif
Dengan Nuivo Jakarta Kencana
Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press
Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta
PrenadaMedia Group
Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014
Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi
Bandung ALFABETA 2014
Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada
Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group
Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema
Insana Press 2001
Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat
dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta
Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz
Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas
Surabaya CvSarana Media Advertising
75
Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu
Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan
Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung
PT Refika Aditama 2014
Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana
Prenadamedia Group 2009
Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga
Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta
Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era
Globalisasi Bandung Alfabeta
Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta
2010
Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane
wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank
Rakyat Indonesia TBK
Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015
Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta
ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019
Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO
26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik
IndustriVol15 No2 94
Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional
Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University
Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business
Vol17 No 11
76
Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi
Institut Agama Islam Negerii Bengkulu
Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative
Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010
Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14
Maret 2019
FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara
pada 1 juli 2019
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07
Maret 2019
Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR
Wawancara Pada 14 Maret 2019
Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara
Pada 14 Maret 2019
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur beriring dorsquoa dengan hati yang tulus kupersembahkan karya
yang sangat sederhana ini yang telah kuraih dengan suka duka serta Rasa
Terimakasihku kepada
Kedua orang tuaku Ayahanda (Sapri) dan Ibunda (Masna) yang selalu memberikan aku tempat ternyaman untuk mengadu motivasi terhebat Nasehat Terbaik pelajaran terbaik serta doa unttukku demi tercapainya keberhasilanku
Ayuk ndash kakak aku tersayang (Lastri dan Peri Afdilah) yang selalu memberikan kebahagiaan dari hal apapun
Kedua pembimbing skripsiku (Bapak Idwal dan Bapak Zaini Darsquoun) Serta Pembimbing Akademikku (Ibu Desi Isnaini )) yang telah memberikan banyak waktu ilmu perhatian dan masukan selama aku menyelesaikan skripsiku
Untuk Bapak dan Ibu Kades yang selalu jadi orang tua kedua setelah kedua rang tuaku ( Bapak Made Rayarto dan Ibu Desi Rayarto) yang selalu memberi banyak waktu dan masukkan untukku
Sahabat terbaikku (Renny Agustina ) yang selalu mendoakanku
Untuk seseorang yang spesial yang selalu menemaniku
Untuk Teman-teman Terbaikku ( NurmalinaIsmawati) terima kasih karena selalu mendoakanku dan mendukungku serta menemaniku selama menyelesaikan skripsiku
Keluarga Besar KKN 108 Desa Air Petai yang telah memberikanku support
Untuk Keluarga Besar Perbankan Syariah (PBS A) Angkatan 2015
Untuk keluarga FEBI IAIN Bengkulu dan Almamaterku Tercinta Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
viii
ABSTRAK
rdquo Analisis Dampak Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan
Menggunakan Metode Tripple Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah
Kota Bengkulurdquo
(Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)
Oleh Nola Septia Sari NIM 1516140001
Persoalan dalam penelitian ini adalah bagaimana Dampak pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple
Bottom Line Dapat memberikan dampak terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah
Kota Bengkulu Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Yang mana tujuan
penelitian ini untuk mengetahui Bagaimana Analisis dari Dampak yang di dapat
oleh pihak Perbankan syariah atas pelaksanaan Corporate Social Resposibility
(CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple Bottom Line terhadap Nasabah di
Perbankan Syariah kota Bengkulu Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif dengan melakukan wawancara kepada pihak bank syariah mandiri dan 6
informan selaku nasabah yang menerima bantuan Corporate Social
Responsibility (CSR) dari Perbankan Syariah kota bengkulu Dan dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh penulis atas pengamatan dan wawancara langsung
terhadap pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan nasabah penerima
bantuan CSR dari pihak Perbankan Syariah Ternyata CSR itu sendiri memberi
dampak yang baik bagi pihak perusahaan yang mana selain citra perusahaan
menjadi bagus pihak nasabah juga menjadi lebih percaya terhadap perusahaan
sehingga berdampak bagus bagi kelangsungan perusahaan di kemudian hari dan
dari 6 Informan yang diwawancarai yang tersebar diberbagai titik di kota
bengkulu ternyata 5 informan menjawab hampir sama yang mana dengan adanya
CSR tersebut ternyata sangat berdampak positif bagi pihak perbankan syariah
karena selain mereka merasa diperhatikan hal tersebut juga menumbuhkan rasa
aman dan nyaman sehingga berdampak pada keputusan mereka untuk terus
menggunakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan mereka Sementara satu
diantara informan tersebut memang belum merasa tertarik menggunakan jasa
perbankan syariah lebih lanjut karena lebih nyaman menyimpan sendiri uangnya
dirumah
Kata Kunci Dampak dan Pelaksanaan
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Alah SWT atas segala nikmat dan karunianya
sehingga penulis menyelesaikan skrispi yang berjudul ldquoPemahaman Masyarakat
Kota Bengkulu Terhadap Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dalam
Pengawasan Dan Perlindungan Konsumenrdquo Shalawat dan salam semoga
senantiasa dilimpahkan pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang
menjadi uswatun hasanah bagi kita semua Amin
Penyusunan skrispsi ini untuk memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh selar Sarjana Ekonomi (SE) pada Program Studi Perbankan Syariah
Jurusan Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu Dalam proses penyusunan skripsi ini
penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak Dalam kesempatan ini izinkan
penulis mengucapkan rasa terima kasih teriring doa semoga menjadi amal ibadah
dan mendapat balasan dari Allah SWT kepada
1 Prof Dr H Sirajuddin M MAgMH Rektor IAIN Bengkulu
2 Dr Asnaini MA Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
3 Yosy Arisandy MM Ketua Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
4 Desi Isnaini MA Ketua Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
x
5 DR H M Zaini Da‟un MM Pembimbing I dan Bapak IDWAL B MA
Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan motivasi semangat dan
arahan dengan penuh kesabaran
6 Kedua Orang Tua Sapri dan Masna yang selalu mendoa‟kan kesuksesan
penulis
7 Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan berbagai ilmunya dengan
penuh keikhlasan
8 Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan pelayanan dengan baik dalam
hal adminitrasi
9 Semua pihak yang telah memabantu dalam penulisan skripsi ini
Dalam Penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak
kelemahan dan kekurangan dari berbagai sisi Oleh karena itu penulis mohon
maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan penulis kedepan
Bengkulu Maret 2019M
Jumadil Akhir 1440H
Nola Septia Sari
NIM 1516140001
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
SURAT PERNYATAAN PLAGIAT ii
SURAT PERNYATAAN iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv
HALAMAN PENGESAHAN v
MOTTO vi
PERSEMBAHAN vii
ABSTRAK viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Batasan Masalah 6
C Rumusan Masalah 7
D Tujuan Masalah 7
E Kegunaan Penelitian 7
F Penelitian Terdahulu 8
G Metode Penelitian 13
1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 13
2 Waktu dan Lokasi Penelitian 14
3 SubjekInforman Penelitian 15
4 Tekhnik Penentuan Informan 15
5 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data16
6 Teknik Analisis Data17
H Sistematika Penulisan19
BAB II KAJIAN TEORI
A Corporate Social Responsibility (CSR) 22
1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) 22
2 Ruang Lingkup CSR 35
3 Metode Tripple Bottom Line 40
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Kota Bengkulu 43
1 Sejarah Kota Bengkulu 43
2 Letak Geografi Kota Bengkulu 47
3 Pemerintahan Administratif50
B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu51
xii
1 Bank Muamalat 51
2 Bank Syariah Mandiri 52
3 Bank BRI Syariah 53
4 Bank BNI Syariah 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 56
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di Perbankan
syariah Kota Bengkulu 55
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah58
3 Dampak dan kendala Pelaksanaan CSR menggunakan
metode tripple bottom line di Perbankan
Syariah61
B Pembahasan68
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 72
B Saran 72
DAFTAR PUSTAKA 74
LAMPIRAN ndash LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Bengkulu 54
Tabel 1 2 Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan 55
xiv
DAFTAR GAMBAR
Daftar Gambar 11 Pengertian CSR37
Daftar Gambar 11 Ruang Lingkup CSR38
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul
Lampiran 2 Check Plagiarism Judul
Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal
Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa
Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi
Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi
Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi
Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul
Lampiran 9 Pedoman Wawancara
Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian
Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu
Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian
Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji
Lampiran 16 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam
mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada
kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya
maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki
oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang
dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya
perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh
kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah
am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang
mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1
Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan
berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan
atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang
1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal177
2
timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka
yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai
kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara
manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak
positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan
investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR
bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)
dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya
berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya
masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti
Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum
Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang
tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru
dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an
seperti firman Allah dalam
QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56
2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal178
3
Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk
Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman
dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (
Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk
berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu
sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah
dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali
melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian
masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan
Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh
penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan
berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank
bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek
tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap
keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan
pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah
Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika
ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom
Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom
Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan
kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari
3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
4
kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada
kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak
diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang
mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social
ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa
mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan
lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak
bisa terpisahkan5
Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi
lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat
ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial
(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat
sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat
charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan
keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi
kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi
politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan
strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara
Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi
objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam
4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
5
melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan
Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan
adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan
nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal
perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di
BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan
Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar
pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal
Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines
yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan
(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6
Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018
mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas
Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama
Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari
pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina
mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate
Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota
6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
6
bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan
syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan
terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di
kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak
perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta
memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7
Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah
merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen
komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau
keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan
yang diharapkan8
Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk
mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple
Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
B Batasan Masalah
Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas
Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal74
7
Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada
Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari
Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
C Rumusan Masalah
1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)
Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan
Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu
D Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan
CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
E Kegunaan Penelitian
8
1 Kegunaan Teoritisakademik
a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah
keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah
pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya
memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat
khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di
dalam tubuh perbankan syariah
2 Kegunaan Praktis
a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam
mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau
tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan
lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR
tersebut bagi masyarakat
b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan
pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan
penelitian terdahulu
c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan
berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang
profesional
F Penelitian Terdahulu
9
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama
Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif
Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai
bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang
mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya
tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan
masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid
Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan
CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif
dan pendekatan deskriptif
Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan
dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai
pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi
metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan
(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif
Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan
dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam
9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii
Bengkulu2017
10
penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai
bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank
Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa
besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan
Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu
Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka
Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis
Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil
Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis
ISO 2600010
Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling
berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor
yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini
dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana
data primer diperoleh melalui kuisioner
10
Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)
Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal
Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94
11
Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang
akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana
dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu
perusahaan usaha Kecil menengah
Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan
penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang
digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada
penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian
kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian
terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000
mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan
Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam
penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada
bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta
faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut
Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat
seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode
Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia
Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo
12
Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe
Russia And Tunisia An Introductionrdquo11
Dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam
hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia
terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan
wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif
Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia
menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat
mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west
Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat
sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang
akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari
penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan
Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada
dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti
hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode
kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti
11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective
Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite
Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11
13
menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya
sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan
Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat
internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan
penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana
dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang
mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap
perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat
terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah
terhadap lembaga keuangan tersebut
G Metode Penelitian
1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field
Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung
ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian
yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau
lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun
perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa
14
menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau
menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika
meninjau ke lokasi penelitian12
b Pendekatan penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif
merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan
untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai
metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat
penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena
yang sesuai dengan konteks13
2 Lokasi Dan Waktu Penelitian
a Lokasi Penelitian
1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan
Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu
38223
2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari
kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan
Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian
12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-
Ruzz2016) Hal30
15
ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak
yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke
Masyarakat
b Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan
1 juli 2019
3 Informan Penelitian
Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota
Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya
dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan
dan selama penelitian berlangsung
4 Tekhnik Penentuan Informan
Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang
digunakan adalah tekhnik
a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria
tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik
penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk
menjawab masalah penelitian
b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya
Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai
data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah
16
mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat
dikembangkan Minimal 5 informan
Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara
langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan
mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian
yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang
menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari
pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
a Sumber Data
1) Data Primer
Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan
wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR
dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
2) Data Sekunder
Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan
kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah
berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi
lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social
Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang
Nasabah
17
b Teknik Pengumpulan Data
1) Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan
dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan
pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang
merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari
Perbankan Syariah kota Bengkulu
2) Wawancara
Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan
kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan
yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota
Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan
3) Studi Kepustakaan
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang
diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep
atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan
Loyalitas seorang konsumen atau nasabah
6 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang
dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai
18
dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14
Oleh karena itu
dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah
hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data
kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian
deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif
diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat
berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan
perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas
batas-batasnya15
Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti
yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat
mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan
objektivitas data penelitian16
Adapun teknik analisis data pada penelitian
ini adalah sebagai berikut
1 Reduksi Data
Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk
laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan
membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi
diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema
konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang
14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana
2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran
Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal
23
16
Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media
Group2013) Hal124
19
lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk
mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang
diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan
difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang
lebih tajam terhadap hasil penelitian
2 Penyajian data
Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian
data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti
table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga
berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan
sejenisnya17
H Sistematika Penulisan
Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan
sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya
akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam
laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa
sub bab antara lain
Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang
menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan
masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk
17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245
20
membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk
menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian
penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi
terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang
berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian
subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik
analisis data dan terakhir sistematika penulisan
Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya
menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature
Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas
Nasabah
Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan
mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak
Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah
Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah
Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian
dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi
ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan
menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan
Syariah Kota Bengkulu
21
Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan
merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok
masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah
22
BAB II
KAJIAN TEORI
A Corporate Social Responsibility (CSR)
1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan
termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang
mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan
memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional
perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18
Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan
sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak
perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak
istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate
philanthropycorporate giving corporate community involvement
community relations community affairs community develoment
corporate responsibility global citizenship and corporate social
mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)
Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan
pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan
kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham
18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
23
masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia
juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari
kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan yang ada
ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan
dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19
Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk
mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai
sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang
akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan
kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada
kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan
oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan
karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis
CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin
tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian
yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR
di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit
19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 28
24
agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu
sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara
praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika
dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20
Dalam
pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang
dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan
sedekah21
Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council
for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai
Continuing commitment by business to behave etchically and contribute
to economic development while improving the quality of life f the
workforce and their families as will as of the local community and
society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus
bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk
peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup
dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas
kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22
20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social
Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi
XIII 2010) Hal 3 21
Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
25
Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli
Menurut Schnerhorm
CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu
kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara
mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari
kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan
kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam
interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan
prinsip sukarela dan kemitraan23
Menurut Hartman yakni
CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan
terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis
sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-
kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta
kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan
operasional dan stategis24
Menurut Carrol
CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar
meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta
konstribusi pada isu social
Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR
merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang
ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna
pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian
terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah
23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
26
keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi
masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional
perusahaan
Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah
suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka
sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik
eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft
Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang
sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang
juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan
masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017
Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi
undang-undang
Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam
peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-
undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR
tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut
25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
27
Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya
mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi
terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang
Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66
ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan
perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan
lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan
uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26
1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup
lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi
perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan
Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang
akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53
28
2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas
Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan
pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang
ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya
berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme
pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan
Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung
jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan
rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan
Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali
ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo
3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur
CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15
huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab
sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap
perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang
serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya
masyarakat setempat
29
4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur
tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama
ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR
Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak
Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin
sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat
sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo
5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara
UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat
tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan
masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa
ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha
Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan
pemberdayaan masyarakatrdquo
Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan
masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat
kehidupannyardquo
6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
30
PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP
ini menjelaskan lebih lanjut
Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan
perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan
kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang
diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan
dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu
sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan
sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try
and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27
Hal
itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial
yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan
melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang
ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan
nasabah terhadap pihak bank28
Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya
benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam
islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata
c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat
melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian
27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal83
28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung
Alfabeta2014) Hal 129
31
pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan
pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga
diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari
ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat
memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan
dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara
keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul
yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana
perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang
harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga
kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara
menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR
tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu
sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas
Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana
kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan
kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu
sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan
CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders
berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan
yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga
meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian
32
mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran
pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan
(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada
tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)
kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat
lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan
baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks
ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant
menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus
diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor
produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau
tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan
bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar
kesepakatan bersama bukan sepihak
Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara
akademik punya substansi yang sama29
Bahkan ada beberapa frase lain yang
digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai
makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work
community building community capacity building commuinty development
community participation ecologically asset-based community development
faith-based community development political participatory development dan
29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan
Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40
33
social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu
proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang
lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak
yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula
menurut Rappaport pemberdayaan30
adalah suatu cara dengan mana rakyat
organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas
kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi
keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang
terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31
Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat
dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32
Artinya adalah pemberdayaan
yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya
manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan
akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri
Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan
kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk
menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya
berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan
30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32
Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi
(Bandung Alfabeta 2010) h 82
34
masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan
kehidupannya33
Gambar 11
Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility
33
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28
BUAH DARI PEMAHAMAN
AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA
ADALAH MILIK ALLAH SWT
CSR CSI
Corprate
Social
Investment
AMAL
Pemberdayaan
Pemberian
Perusahaan
Kedermawanan
Sosial
Relasi
Kemasyarakatan
perusahaan
Pengembangan
Masyarakat
35
I Ruang Lingkup CSR34
Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan
para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan
perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan
mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai
keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-
kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan
harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya
yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap
stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas
usahanya35
CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap
kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok
dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi
(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu
kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja
organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai
berikut36
34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis
Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181
36
Gambar 12
Sumber Griffin amp Ebert 2003 119
Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya
a Pelanggan
Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk
melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar
menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan
mempertahankan kualitas produk yang dijual
b Karyawan
Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan
perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap
pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar
manusiawi
c Investor
Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap
para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang
Karyawan
Korporasi
Komunitas
Lokal
Pelanggan
Penanam
Pemasok
37
pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya
mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi
hak-hak dan investasi para pemegang saham
d Pemasok
Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan
memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan
berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling
menguntungkan dengan pemasoknya
e Komunitas Lokal
Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada
komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus
melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak
komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan
sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat
mereka menjalankan bisnisnya
Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya
menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab
terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin
dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37
37
Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal183
38
a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu
perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan
masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap
lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara
polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan
sebagainya38
b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen
Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua
kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga
secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen
penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu
perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan
kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39
1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman
2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar
3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang
berkaitan dengan suatu prduk
4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli
38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15
39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48
39
CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan
pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri
maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana
berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari
aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja
CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40
Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung
jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari
aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan
beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial
timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat
dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena
perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41
1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak
Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang
bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP
perdata
2) Tanggung jawab karena undang-undang
Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada2011) Hal270 41
Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 68
40
seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang
lingkungan hidup dan lain sebaginya
Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan
perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu
hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan
Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri
yang salin bersaing satu sama lainnya42
J Metode Triplle Bottom Line
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan
yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh
Eklington Profit people planet
1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan
menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus
berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan
untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh
untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan
produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan
mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai
tambah semaksimal mungkin
2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap
kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar
perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan
karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan
kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai
bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan
42
Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219
41
perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-
besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi
pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan
serta penguatan kapasitas ekonomi lokal
3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan
adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat
lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada
perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap
lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya
penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta
pengembangan pariwisata (ekoturisme)43
Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah
pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih
dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini
merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan
sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan
Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social
Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen
perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah
kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna
mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan
dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada
Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan
menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU
No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM
dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja
43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari
jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
42
ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators
) Kinerja sosial (social indicators)44
44
httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
43
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Gambaran Umum Kota Bengkulu
1 Sejarah Kota Bengkulu45
Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi
Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali
ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang
Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota
Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-
kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang
terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit
sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo
Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat
Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka
memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang
yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke
Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja
Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran
(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra
Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak
45
Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
44
mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan
Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading
Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru
saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam
suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri
Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu
yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut
Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah
perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam
perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan
lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan
membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang
ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya
kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang
akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut
masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun
1615 masehi
Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang
sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk
Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan
membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading
Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari
45
Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut
berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya
perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris
menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh
Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The
Caesar The Resolution dan The Defance46
Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan
Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England
Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan
dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai
dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran
Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort
Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran
tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran
Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke
Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC
nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas
di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau
memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan
syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat
Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim
46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
46
disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu
dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut
Bengkulu
Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat
pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan
Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan
Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran
untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak
sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa
Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan
Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah
DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi
ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan
sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu
menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi
menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya
Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam
Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa
setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota
Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading
47
Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan
Kenangan)rdquo47
2 Letak Geografis Kota Bengkulu48
Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur
dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini
merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut
Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat
Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan
Sebelah selatan Provinsi Lampung
sebelah barat Samudra Indonesia
Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini
Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi
atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau
Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)
Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra
Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah
selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk
kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam
47
Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48
Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049
48
sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)
digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan
pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat
22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau
lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain
Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau
Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega
Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas
5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya
relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari
22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano
yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang
masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni
kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi
menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat
otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah
kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355
kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten
yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur
Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu
wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu
49
Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang
hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan
Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai
A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-
119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi
Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat
C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara
berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata
265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara
925 mb dan penguapan 1268 mm49
Lintang Selatan serta
Bujur Timur50
Tabel 1 1
Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu
Kecamatan Luas Persentase
1 Selebar 4636 3056
2 Kampung Melayu 2314 1525
3 Gading Cempaka 1442 951
4 Ratu Agung 1102 726
5 Ratu Samban 284 187
6 Singaran Pati 1444 952
49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5
50
7 Teluk Segara 276 182
8 Sungai Serut 1253 892
9 Muara Bangkahulu 2318 1528
Bengkulu 15170 10000
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
3 Pemerintahan Adminstratif
Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi
menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak
positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi
pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar
pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien
sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai
tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara
kelurahan berjumlah 6751
Tabel 1 2
Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan
Kecamatan Kelurahan RWRK RT
1 Selebar 6 44 226
2 Kampung Melayu 6 28 141
3 Gading Cempaka 5 30 126
4 Ratu Agung 8 37 167
51
BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18
51
5 Ratu Samban 9 28 92
6 Singaran Pati 6 37 135
7 Teluk Segara 13 31 97
8 Sungai Serut 7 22 80
9 Muara Bangkahulu 7 31 149
Bengkulu 67 288 1213
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu
1 Bank Muamalat KC Bengkulu
PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan
dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18
September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad
Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah
pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui
pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan
syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional
Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-
Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui
dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan
undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem
keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan
infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah
dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi
52
kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim
Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari
perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi
2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu
Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di
Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi
Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang
dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa
beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya
merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter
1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak
Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di
panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif
yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak
terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan
nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis
luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan
merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia
pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank
Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi
satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli
1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan
53
menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas
baru BSB 52
3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu
Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27
Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman
No51 A-B kelurahan Padang Jati53
Berawal dari akuisisi PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19
Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada
16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka
pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi
beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha
yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah
menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas
PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008
ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah
Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009
Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur
52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-
kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53
Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_
Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120
54
Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje
Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk
4 BNI Syariah Cabang Bengkulu
Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada
bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu
unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem
perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank
BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI
dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah
lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha
Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT
BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi
bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil
transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat
terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada
Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000
didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan
kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi
54
Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618
16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah
55
n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang
dan 31 Kantor Cabang Pembantu
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1 HASIL PENELITIAN
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan
Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah
kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan
penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai
dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk
melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo
yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan
yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55
Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai
berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana
dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan
melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana
pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana
cara dilaksanakan56
55
Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam
Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas
Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu
2011) Hal24
57
Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua
rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang
diinginkan
Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini
juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan
memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu
Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple
bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line
itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank
Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu
masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak
perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang
membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal
biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan
pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana
untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang
diperoleh perusahaan
Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak
rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan
58
pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang
disebut dengan ulang tahun
Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya
adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan
pendidikan
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah
CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan
syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang
telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang
semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah
hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya
Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang
menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank
syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik
karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun
kontribusinya dalam perekonomian nasional
Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan
memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara
Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya
59
terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi
juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57
Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan
semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping
itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha
syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar
yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori
Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya
sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh
pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada
tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR
namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah
masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada
kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori
ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di
tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc
charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan
internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)
Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR
yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik
zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini
57
Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29
60
kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR
yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan
implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58
Peluang dari
implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan
masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan
memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas
jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu
mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang
merangkai aktivitas sosial dengan bisnis
CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena
sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat
keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR
ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah
(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan
adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu
dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan
syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa
pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut
justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana
masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya
58
Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom
20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah
61
kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak
perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya
3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan
Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu
yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom
Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima
manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang
tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan
Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah
Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut
terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama
perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para
kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut
dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan
syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan
yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan
perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu
62
kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan
yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut
Kepada pihak Bank
1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan
kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)
2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang
positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR
5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin
6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR
1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR
yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu
2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang
dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi
keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai
mitra keuangan BapakIbuSaudarai
63
3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya
pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah
membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan
produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah
Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak
Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu
tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan
bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan
CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan
syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap
kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di
beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima
oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah
tersebut kepada perbankan syariah
Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian
banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR
dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh
Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan
64
Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan
pendapat yang sama yakni
ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang
diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan
CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari
Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal
saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak
yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra
perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang
berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun
dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya
saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank
syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum
menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan
untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59
Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni
Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia
mengatakan bahwa
ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis
bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo
pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di
panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial
biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana
sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui
adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan
dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut
memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti
59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada
1 juli 2019
65
Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa
setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih
merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan
perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk
jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai
mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan
banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang
tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk
yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut
memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta
bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra
keuanganrdquo 60
Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah
ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru
mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-
anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui
adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang
ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang
signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih
memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat
langsung digunakan61
Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan
menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya
60
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret
2019 61
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
66
banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola
sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk
saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah
karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk
membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo
Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan
rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti
disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan
lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan
segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi
perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62
Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya
memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya
agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih
giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa
terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para
nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra
keuangannyardquo
Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu
ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa
sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang
merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh
sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan
dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah
ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak
62
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
67
perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan
perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat
untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga
menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-
produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63
Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan
Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba
juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan
yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah
Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima
bantuan dana CSR mengatakan
ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena
keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan
bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut
membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena
baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu
pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64
Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan
yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang
lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba
63
Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret
2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara
Pada 13 Maret 2019
68
membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra
keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo
Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah
ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra
keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya
pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR
tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi
banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan
seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan
syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65
Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan
bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida
ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan
4 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada
pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang
melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan
Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar
diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala
dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line
dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya
65
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada
14 Maret 2019
69
pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah
dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat
tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam
menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka
Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa
pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini
memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain
menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada
pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya
yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam
pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu
dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja
perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu
oleh pihak pusat
Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota
bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu
diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa
mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan
langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya
70
pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek
terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap
liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat
dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya
mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat
mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi
lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa
ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih
lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk
di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan
citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk
mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka
andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak
tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap
bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak
apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah
dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus
mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan
sendiri dirumah
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak
pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan
positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku
pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di
kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode
Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate
Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line
dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para
nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan
menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan
belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka
perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk
mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya
Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan
72
salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang
terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai
bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah
kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah
merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian
dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini
menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan
Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-
produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba
Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak
belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih
perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu
adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak
nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang
digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum
dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja
B SARAN
1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR
yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu
73
2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan
syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam
keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan
syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan
syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu
74
DAFTAR PUSTAKA
Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta
Kencana 2010
AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung
Alfabeta
Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja
Grafindo Persada
Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif
Dengan Nuivo Jakarta Kencana
Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press
Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta
PrenadaMedia Group
Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014
Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi
Bandung ALFABETA 2014
Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada
Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group
Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema
Insana Press 2001
Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat
dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta
Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz
Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas
Surabaya CvSarana Media Advertising
75
Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu
Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan
Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung
PT Refika Aditama 2014
Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana
Prenadamedia Group 2009
Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga
Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta
Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era
Globalisasi Bandung Alfabeta
Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta
2010
Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane
wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank
Rakyat Indonesia TBK
Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015
Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta
ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019
Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO
26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik
IndustriVol15 No2 94
Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional
Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University
Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business
Vol17 No 11
76
Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi
Institut Agama Islam Negerii Bengkulu
Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative
Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010
Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14
Maret 2019
FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara
pada 1 juli 2019
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07
Maret 2019
Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR
Wawancara Pada 14 Maret 2019
Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara
Pada 14 Maret 2019
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
viii
ABSTRAK
rdquo Analisis Dampak Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan
Menggunakan Metode Tripple Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah
Kota Bengkulurdquo
(Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)
Oleh Nola Septia Sari NIM 1516140001
Persoalan dalam penelitian ini adalah bagaimana Dampak pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple
Bottom Line Dapat memberikan dampak terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah
Kota Bengkulu Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Yang mana tujuan
penelitian ini untuk mengetahui Bagaimana Analisis dari Dampak yang di dapat
oleh pihak Perbankan syariah atas pelaksanaan Corporate Social Resposibility
(CSR) Dengan Menggunakan Metode Tripple Bottom Line terhadap Nasabah di
Perbankan Syariah kota Bengkulu Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif dengan melakukan wawancara kepada pihak bank syariah mandiri dan 6
informan selaku nasabah yang menerima bantuan Corporate Social
Responsibility (CSR) dari Perbankan Syariah kota bengkulu Dan dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh penulis atas pengamatan dan wawancara langsung
terhadap pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan nasabah penerima
bantuan CSR dari pihak Perbankan Syariah Ternyata CSR itu sendiri memberi
dampak yang baik bagi pihak perusahaan yang mana selain citra perusahaan
menjadi bagus pihak nasabah juga menjadi lebih percaya terhadap perusahaan
sehingga berdampak bagus bagi kelangsungan perusahaan di kemudian hari dan
dari 6 Informan yang diwawancarai yang tersebar diberbagai titik di kota
bengkulu ternyata 5 informan menjawab hampir sama yang mana dengan adanya
CSR tersebut ternyata sangat berdampak positif bagi pihak perbankan syariah
karena selain mereka merasa diperhatikan hal tersebut juga menumbuhkan rasa
aman dan nyaman sehingga berdampak pada keputusan mereka untuk terus
menggunakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan mereka Sementara satu
diantara informan tersebut memang belum merasa tertarik menggunakan jasa
perbankan syariah lebih lanjut karena lebih nyaman menyimpan sendiri uangnya
dirumah
Kata Kunci Dampak dan Pelaksanaan
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Alah SWT atas segala nikmat dan karunianya
sehingga penulis menyelesaikan skrispi yang berjudul ldquoPemahaman Masyarakat
Kota Bengkulu Terhadap Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dalam
Pengawasan Dan Perlindungan Konsumenrdquo Shalawat dan salam semoga
senantiasa dilimpahkan pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang
menjadi uswatun hasanah bagi kita semua Amin
Penyusunan skrispsi ini untuk memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh selar Sarjana Ekonomi (SE) pada Program Studi Perbankan Syariah
Jurusan Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu Dalam proses penyusunan skripsi ini
penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak Dalam kesempatan ini izinkan
penulis mengucapkan rasa terima kasih teriring doa semoga menjadi amal ibadah
dan mendapat balasan dari Allah SWT kepada
1 Prof Dr H Sirajuddin M MAgMH Rektor IAIN Bengkulu
2 Dr Asnaini MA Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
3 Yosy Arisandy MM Ketua Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
4 Desi Isnaini MA Ketua Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
x
5 DR H M Zaini Da‟un MM Pembimbing I dan Bapak IDWAL B MA
Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan motivasi semangat dan
arahan dengan penuh kesabaran
6 Kedua Orang Tua Sapri dan Masna yang selalu mendoa‟kan kesuksesan
penulis
7 Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan berbagai ilmunya dengan
penuh keikhlasan
8 Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan pelayanan dengan baik dalam
hal adminitrasi
9 Semua pihak yang telah memabantu dalam penulisan skripsi ini
Dalam Penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak
kelemahan dan kekurangan dari berbagai sisi Oleh karena itu penulis mohon
maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan penulis kedepan
Bengkulu Maret 2019M
Jumadil Akhir 1440H
Nola Septia Sari
NIM 1516140001
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
SURAT PERNYATAAN PLAGIAT ii
SURAT PERNYATAAN iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv
HALAMAN PENGESAHAN v
MOTTO vi
PERSEMBAHAN vii
ABSTRAK viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Batasan Masalah 6
C Rumusan Masalah 7
D Tujuan Masalah 7
E Kegunaan Penelitian 7
F Penelitian Terdahulu 8
G Metode Penelitian 13
1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 13
2 Waktu dan Lokasi Penelitian 14
3 SubjekInforman Penelitian 15
4 Tekhnik Penentuan Informan 15
5 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data16
6 Teknik Analisis Data17
H Sistematika Penulisan19
BAB II KAJIAN TEORI
A Corporate Social Responsibility (CSR) 22
1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) 22
2 Ruang Lingkup CSR 35
3 Metode Tripple Bottom Line 40
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Kota Bengkulu 43
1 Sejarah Kota Bengkulu 43
2 Letak Geografi Kota Bengkulu 47
3 Pemerintahan Administratif50
B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu51
xii
1 Bank Muamalat 51
2 Bank Syariah Mandiri 52
3 Bank BRI Syariah 53
4 Bank BNI Syariah 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 56
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di Perbankan
syariah Kota Bengkulu 55
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah58
3 Dampak dan kendala Pelaksanaan CSR menggunakan
metode tripple bottom line di Perbankan
Syariah61
B Pembahasan68
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 72
B Saran 72
DAFTAR PUSTAKA 74
LAMPIRAN ndash LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Bengkulu 54
Tabel 1 2 Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan 55
xiv
DAFTAR GAMBAR
Daftar Gambar 11 Pengertian CSR37
Daftar Gambar 11 Ruang Lingkup CSR38
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul
Lampiran 2 Check Plagiarism Judul
Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal
Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa
Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi
Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi
Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi
Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul
Lampiran 9 Pedoman Wawancara
Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian
Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu
Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian
Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji
Lampiran 16 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam
mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada
kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya
maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki
oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang
dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya
perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh
kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah
am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang
mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1
Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan
berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan
atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang
1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal177
2
timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka
yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai
kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara
manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak
positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan
investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR
bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)
dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya
berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya
masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti
Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum
Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang
tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru
dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an
seperti firman Allah dalam
QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56
2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal178
3
Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk
Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman
dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (
Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk
berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu
sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah
dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali
melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian
masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan
Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh
penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan
berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank
bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek
tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap
keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan
pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah
Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika
ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom
Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom
Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan
kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari
3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
4
kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada
kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak
diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang
mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social
ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa
mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan
lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak
bisa terpisahkan5
Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi
lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat
ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial
(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat
sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat
charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan
keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi
kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi
politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan
strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara
Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi
objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam
4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
5
melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan
Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan
adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan
nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal
perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di
BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan
Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar
pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal
Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines
yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan
(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6
Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018
mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas
Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama
Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari
pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina
mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate
Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota
6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
6
bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan
syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan
terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di
kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak
perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta
memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7
Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah
merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen
komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau
keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan
yang diharapkan8
Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk
mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple
Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
B Batasan Masalah
Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas
Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal74
7
Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada
Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari
Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
C Rumusan Masalah
1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)
Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan
Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu
D Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan
CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
E Kegunaan Penelitian
8
1 Kegunaan Teoritisakademik
a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah
keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah
pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya
memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat
khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di
dalam tubuh perbankan syariah
2 Kegunaan Praktis
a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam
mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau
tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan
lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR
tersebut bagi masyarakat
b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan
pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan
penelitian terdahulu
c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan
berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang
profesional
F Penelitian Terdahulu
9
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama
Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif
Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai
bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang
mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya
tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan
masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid
Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan
CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif
dan pendekatan deskriptif
Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan
dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai
pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi
metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan
(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif
Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan
dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam
9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii
Bengkulu2017
10
penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai
bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank
Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa
besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan
Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu
Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka
Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis
Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil
Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis
ISO 2600010
Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling
berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor
yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini
dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana
data primer diperoleh melalui kuisioner
10
Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)
Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal
Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94
11
Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang
akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana
dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu
perusahaan usaha Kecil menengah
Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan
penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang
digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada
penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian
kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian
terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000
mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan
Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam
penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada
bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta
faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut
Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat
seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode
Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia
Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo
12
Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe
Russia And Tunisia An Introductionrdquo11
Dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam
hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia
terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan
wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif
Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia
menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat
mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west
Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat
sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang
akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari
penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan
Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada
dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti
hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode
kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti
11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective
Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite
Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11
13
menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya
sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan
Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat
internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan
penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana
dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang
mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap
perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat
terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah
terhadap lembaga keuangan tersebut
G Metode Penelitian
1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field
Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung
ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian
yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau
lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun
perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa
14
menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau
menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika
meninjau ke lokasi penelitian12
b Pendekatan penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif
merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan
untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai
metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat
penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena
yang sesuai dengan konteks13
2 Lokasi Dan Waktu Penelitian
a Lokasi Penelitian
1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan
Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu
38223
2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari
kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan
Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian
12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-
Ruzz2016) Hal30
15
ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak
yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke
Masyarakat
b Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan
1 juli 2019
3 Informan Penelitian
Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota
Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya
dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan
dan selama penelitian berlangsung
4 Tekhnik Penentuan Informan
Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang
digunakan adalah tekhnik
a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria
tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik
penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk
menjawab masalah penelitian
b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya
Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai
data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah
16
mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat
dikembangkan Minimal 5 informan
Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara
langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan
mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian
yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang
menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari
pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
a Sumber Data
1) Data Primer
Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan
wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR
dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
2) Data Sekunder
Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan
kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah
berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi
lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social
Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang
Nasabah
17
b Teknik Pengumpulan Data
1) Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan
dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan
pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang
merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari
Perbankan Syariah kota Bengkulu
2) Wawancara
Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan
kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan
yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota
Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan
3) Studi Kepustakaan
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang
diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep
atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan
Loyalitas seorang konsumen atau nasabah
6 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang
dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai
18
dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14
Oleh karena itu
dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah
hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data
kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian
deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif
diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat
berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan
perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas
batas-batasnya15
Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti
yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat
mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan
objektivitas data penelitian16
Adapun teknik analisis data pada penelitian
ini adalah sebagai berikut
1 Reduksi Data
Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk
laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan
membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi
diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema
konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang
14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana
2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran
Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal
23
16
Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media
Group2013) Hal124
19
lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk
mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang
diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan
difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang
lebih tajam terhadap hasil penelitian
2 Penyajian data
Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian
data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti
table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga
berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan
sejenisnya17
H Sistematika Penulisan
Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan
sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya
akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam
laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa
sub bab antara lain
Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang
menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan
masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk
17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245
20
membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk
menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian
penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi
terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang
berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian
subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik
analisis data dan terakhir sistematika penulisan
Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya
menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature
Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas
Nasabah
Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan
mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak
Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah
Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah
Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian
dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi
ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan
menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan
Syariah Kota Bengkulu
21
Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan
merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok
masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah
22
BAB II
KAJIAN TEORI
A Corporate Social Responsibility (CSR)
1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan
termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang
mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan
memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional
perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18
Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan
sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak
perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak
istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate
philanthropycorporate giving corporate community involvement
community relations community affairs community develoment
corporate responsibility global citizenship and corporate social
mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)
Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan
pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan
kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham
18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
23
masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia
juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari
kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan yang ada
ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan
dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19
Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk
mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai
sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang
akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan
kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada
kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan
oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan
karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis
CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin
tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian
yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR
di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit
19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 28
24
agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu
sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara
praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika
dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20
Dalam
pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang
dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan
sedekah21
Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council
for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai
Continuing commitment by business to behave etchically and contribute
to economic development while improving the quality of life f the
workforce and their families as will as of the local community and
society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus
bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk
peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup
dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas
kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22
20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social
Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi
XIII 2010) Hal 3 21
Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
25
Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli
Menurut Schnerhorm
CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu
kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara
mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari
kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan
kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam
interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan
prinsip sukarela dan kemitraan23
Menurut Hartman yakni
CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan
terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis
sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-
kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta
kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan
operasional dan stategis24
Menurut Carrol
CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar
meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta
konstribusi pada isu social
Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR
merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang
ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna
pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian
terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah
23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
26
keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi
masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional
perusahaan
Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah
suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka
sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik
eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft
Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang
sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang
juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan
masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017
Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi
undang-undang
Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam
peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-
undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR
tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut
25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
27
Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya
mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi
terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang
Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66
ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan
perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan
lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan
uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26
1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup
lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi
perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan
Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang
akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53
28
2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas
Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan
pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang
ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya
berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme
pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan
Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung
jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan
rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan
Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali
ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo
3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur
CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15
huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab
sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap
perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang
serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya
masyarakat setempat
29
4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur
tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama
ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR
Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak
Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin
sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat
sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo
5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara
UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat
tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan
masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa
ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha
Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan
pemberdayaan masyarakatrdquo
Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan
masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat
kehidupannyardquo
6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
30
PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP
ini menjelaskan lebih lanjut
Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan
perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan
kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang
diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan
dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu
sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan
sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try
and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27
Hal
itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial
yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan
melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang
ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan
nasabah terhadap pihak bank28
Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya
benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam
islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata
c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat
melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian
27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal83
28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung
Alfabeta2014) Hal 129
31
pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan
pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga
diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari
ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat
memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan
dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara
keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul
yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana
perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang
harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga
kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara
menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR
tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu
sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas
Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana
kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan
kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu
sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan
CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders
berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan
yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga
meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian
32
mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran
pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan
(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada
tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)
kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat
lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan
baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks
ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant
menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus
diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor
produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau
tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan
bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar
kesepakatan bersama bukan sepihak
Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara
akademik punya substansi yang sama29
Bahkan ada beberapa frase lain yang
digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai
makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work
community building community capacity building commuinty development
community participation ecologically asset-based community development
faith-based community development political participatory development dan
29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan
Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40
33
social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu
proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang
lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak
yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula
menurut Rappaport pemberdayaan30
adalah suatu cara dengan mana rakyat
organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas
kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi
keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang
terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31
Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat
dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32
Artinya adalah pemberdayaan
yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya
manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan
akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri
Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan
kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk
menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya
berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan
30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32
Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi
(Bandung Alfabeta 2010) h 82
34
masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan
kehidupannya33
Gambar 11
Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility
33
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28
BUAH DARI PEMAHAMAN
AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA
ADALAH MILIK ALLAH SWT
CSR CSI
Corprate
Social
Investment
AMAL
Pemberdayaan
Pemberian
Perusahaan
Kedermawanan
Sosial
Relasi
Kemasyarakatan
perusahaan
Pengembangan
Masyarakat
35
I Ruang Lingkup CSR34
Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan
para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan
perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan
mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai
keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-
kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan
harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya
yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap
stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas
usahanya35
CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap
kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok
dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi
(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu
kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja
organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai
berikut36
34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis
Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181
36
Gambar 12
Sumber Griffin amp Ebert 2003 119
Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya
a Pelanggan
Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk
melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar
menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan
mempertahankan kualitas produk yang dijual
b Karyawan
Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan
perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap
pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar
manusiawi
c Investor
Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap
para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang
Karyawan
Korporasi
Komunitas
Lokal
Pelanggan
Penanam
Pemasok
37
pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya
mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi
hak-hak dan investasi para pemegang saham
d Pemasok
Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan
memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan
berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling
menguntungkan dengan pemasoknya
e Komunitas Lokal
Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada
komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus
melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak
komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan
sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat
mereka menjalankan bisnisnya
Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya
menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab
terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin
dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37
37
Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal183
38
a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu
perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan
masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap
lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara
polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan
sebagainya38
b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen
Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua
kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga
secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen
penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu
perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan
kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39
1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman
2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar
3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang
berkaitan dengan suatu prduk
4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli
38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15
39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48
39
CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan
pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri
maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana
berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari
aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja
CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40
Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung
jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari
aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan
beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial
timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat
dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena
perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41
1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak
Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang
bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP
perdata
2) Tanggung jawab karena undang-undang
Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada2011) Hal270 41
Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 68
40
seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang
lingkungan hidup dan lain sebaginya
Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan
perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu
hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan
Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri
yang salin bersaing satu sama lainnya42
J Metode Triplle Bottom Line
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan
yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh
Eklington Profit people planet
1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan
menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus
berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan
untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh
untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan
produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan
mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai
tambah semaksimal mungkin
2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap
kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar
perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan
karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan
kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai
bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan
42
Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219
41
perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-
besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi
pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan
serta penguatan kapasitas ekonomi lokal
3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan
adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat
lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada
perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap
lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya
penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta
pengembangan pariwisata (ekoturisme)43
Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah
pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih
dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini
merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan
sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan
Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social
Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen
perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah
kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna
mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan
dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada
Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan
menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU
No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM
dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja
43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari
jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
42
ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators
) Kinerja sosial (social indicators)44
44
httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
43
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Gambaran Umum Kota Bengkulu
1 Sejarah Kota Bengkulu45
Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi
Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali
ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang
Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota
Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-
kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang
terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit
sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo
Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat
Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka
memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang
yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke
Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja
Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran
(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra
Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak
45
Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
44
mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan
Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading
Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru
saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam
suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri
Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu
yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut
Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah
perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam
perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan
lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan
membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang
ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya
kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang
akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut
masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun
1615 masehi
Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang
sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk
Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan
membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading
Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari
45
Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut
berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya
perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris
menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh
Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The
Caesar The Resolution dan The Defance46
Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan
Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England
Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan
dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai
dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran
Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort
Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran
tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran
Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke
Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC
nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas
di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau
memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan
syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat
Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim
46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
46
disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu
dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut
Bengkulu
Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat
pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan
Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan
Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran
untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak
sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa
Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan
Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah
DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi
ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan
sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu
menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi
menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya
Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam
Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa
setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota
Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading
47
Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan
Kenangan)rdquo47
2 Letak Geografis Kota Bengkulu48
Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur
dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini
merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut
Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat
Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan
Sebelah selatan Provinsi Lampung
sebelah barat Samudra Indonesia
Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini
Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi
atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau
Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)
Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra
Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah
selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk
kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam
47
Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48
Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049
48
sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)
digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan
pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat
22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau
lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain
Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau
Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega
Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas
5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya
relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari
22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano
yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang
masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni
kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi
menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat
otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah
kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355
kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten
yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur
Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu
wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu
49
Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang
hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan
Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai
A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-
119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi
Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat
C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara
berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata
265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara
925 mb dan penguapan 1268 mm49
Lintang Selatan serta
Bujur Timur50
Tabel 1 1
Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu
Kecamatan Luas Persentase
1 Selebar 4636 3056
2 Kampung Melayu 2314 1525
3 Gading Cempaka 1442 951
4 Ratu Agung 1102 726
5 Ratu Samban 284 187
6 Singaran Pati 1444 952
49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5
50
7 Teluk Segara 276 182
8 Sungai Serut 1253 892
9 Muara Bangkahulu 2318 1528
Bengkulu 15170 10000
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
3 Pemerintahan Adminstratif
Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi
menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak
positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi
pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar
pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien
sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai
tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara
kelurahan berjumlah 6751
Tabel 1 2
Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan
Kecamatan Kelurahan RWRK RT
1 Selebar 6 44 226
2 Kampung Melayu 6 28 141
3 Gading Cempaka 5 30 126
4 Ratu Agung 8 37 167
51
BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18
51
5 Ratu Samban 9 28 92
6 Singaran Pati 6 37 135
7 Teluk Segara 13 31 97
8 Sungai Serut 7 22 80
9 Muara Bangkahulu 7 31 149
Bengkulu 67 288 1213
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu
1 Bank Muamalat KC Bengkulu
PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan
dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18
September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad
Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah
pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui
pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan
syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional
Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-
Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui
dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan
undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem
keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan
infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah
dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi
52
kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim
Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari
perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi
2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu
Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di
Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi
Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang
dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa
beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya
merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter
1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak
Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di
panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif
yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak
terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan
nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis
luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan
merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia
pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank
Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi
satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli
1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan
53
menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas
baru BSB 52
3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu
Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27
Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman
No51 A-B kelurahan Padang Jati53
Berawal dari akuisisi PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19
Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada
16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka
pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi
beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha
yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah
menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas
PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008
ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah
Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009
Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur
52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-
kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53
Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_
Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120
54
Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje
Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk
4 BNI Syariah Cabang Bengkulu
Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada
bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu
unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem
perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank
BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI
dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah
lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha
Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT
BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi
bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil
transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat
terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada
Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000
didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan
kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi
54
Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618
16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah
55
n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang
dan 31 Kantor Cabang Pembantu
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1 HASIL PENELITIAN
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan
Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah
kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan
penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai
dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk
melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo
yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan
yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55
Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai
berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana
dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan
melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana
pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana
cara dilaksanakan56
55
Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam
Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas
Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu
2011) Hal24
57
Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua
rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang
diinginkan
Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini
juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan
memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu
Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple
bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line
itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank
Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu
masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak
perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang
membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal
biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan
pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana
untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang
diperoleh perusahaan
Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak
rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan
58
pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang
disebut dengan ulang tahun
Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya
adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan
pendidikan
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah
CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan
syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang
telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang
semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah
hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya
Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang
menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank
syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik
karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun
kontribusinya dalam perekonomian nasional
Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan
memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara
Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya
59
terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi
juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57
Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan
semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping
itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha
syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar
yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori
Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya
sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh
pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada
tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR
namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah
masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada
kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori
ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di
tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc
charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan
internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)
Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR
yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik
zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini
57
Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29
60
kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR
yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan
implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58
Peluang dari
implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan
masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan
memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas
jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu
mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang
merangkai aktivitas sosial dengan bisnis
CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena
sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat
keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR
ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah
(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan
adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu
dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan
syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa
pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut
justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana
masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya
58
Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom
20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah
61
kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak
perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya
3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan
Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu
yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom
Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima
manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang
tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan
Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah
Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut
terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama
perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para
kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut
dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan
syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan
yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan
perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu
62
kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan
yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut
Kepada pihak Bank
1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan
kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)
2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang
positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR
5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin
6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR
1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR
yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu
2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang
dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi
keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai
mitra keuangan BapakIbuSaudarai
63
3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya
pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah
membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan
produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah
Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak
Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu
tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan
bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan
CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan
syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap
kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di
beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima
oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah
tersebut kepada perbankan syariah
Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian
banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR
dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh
Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan
64
Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan
pendapat yang sama yakni
ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang
diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan
CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari
Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal
saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak
yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra
perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang
berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun
dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya
saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank
syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum
menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan
untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59
Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni
Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia
mengatakan bahwa
ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis
bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo
pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di
panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial
biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana
sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui
adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan
dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut
memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti
59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada
1 juli 2019
65
Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa
setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih
merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan
perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk
jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai
mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan
banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang
tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk
yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut
memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta
bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra
keuanganrdquo 60
Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah
ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru
mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-
anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui
adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang
ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang
signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih
memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat
langsung digunakan61
Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan
menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya
60
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret
2019 61
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
66
banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola
sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk
saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah
karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk
membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo
Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan
rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti
disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan
lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan
segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi
perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62
Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya
memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya
agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih
giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa
terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para
nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra
keuangannyardquo
Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu
ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa
sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang
merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh
sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan
dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah
ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak
62
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
67
perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan
perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat
untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga
menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-
produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63
Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan
Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba
juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan
yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah
Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima
bantuan dana CSR mengatakan
ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena
keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan
bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut
membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena
baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu
pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64
Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan
yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang
lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba
63
Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret
2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara
Pada 13 Maret 2019
68
membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra
keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo
Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah
ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra
keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya
pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR
tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi
banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan
seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan
syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65
Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan
bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida
ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan
4 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada
pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang
melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan
Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar
diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala
dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line
dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya
65
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada
14 Maret 2019
69
pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah
dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat
tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam
menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka
Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa
pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini
memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain
menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada
pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya
yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam
pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu
dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja
perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu
oleh pihak pusat
Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota
bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu
diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa
mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan
langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya
70
pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek
terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap
liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat
dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya
mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat
mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi
lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa
ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih
lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk
di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan
citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk
mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka
andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak
tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap
bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak
apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah
dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus
mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan
sendiri dirumah
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak
pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan
positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku
pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di
kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode
Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate
Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line
dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para
nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan
menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan
belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka
perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk
mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya
Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan
72
salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang
terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai
bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah
kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah
merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian
dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini
menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan
Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-
produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba
Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak
belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih
perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu
adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak
nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang
digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum
dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja
B SARAN
1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR
yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu
73
2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan
syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam
keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan
syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan
syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu
74
DAFTAR PUSTAKA
Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta
Kencana 2010
AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung
Alfabeta
Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja
Grafindo Persada
Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif
Dengan Nuivo Jakarta Kencana
Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press
Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta
PrenadaMedia Group
Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014
Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi
Bandung ALFABETA 2014
Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada
Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group
Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema
Insana Press 2001
Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat
dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta
Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz
Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas
Surabaya CvSarana Media Advertising
75
Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu
Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan
Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung
PT Refika Aditama 2014
Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana
Prenadamedia Group 2009
Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga
Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta
Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era
Globalisasi Bandung Alfabeta
Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta
2010
Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane
wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank
Rakyat Indonesia TBK
Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015
Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta
ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019
Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO
26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik
IndustriVol15 No2 94
Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional
Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University
Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business
Vol17 No 11
76
Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi
Institut Agama Islam Negerii Bengkulu
Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative
Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010
Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14
Maret 2019
FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara
pada 1 juli 2019
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07
Maret 2019
Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR
Wawancara Pada 14 Maret 2019
Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara
Pada 14 Maret 2019
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Alah SWT atas segala nikmat dan karunianya
sehingga penulis menyelesaikan skrispi yang berjudul ldquoPemahaman Masyarakat
Kota Bengkulu Terhadap Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dalam
Pengawasan Dan Perlindungan Konsumenrdquo Shalawat dan salam semoga
senantiasa dilimpahkan pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang
menjadi uswatun hasanah bagi kita semua Amin
Penyusunan skrispsi ini untuk memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh selar Sarjana Ekonomi (SE) pada Program Studi Perbankan Syariah
Jurusan Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu Dalam proses penyusunan skripsi ini
penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak Dalam kesempatan ini izinkan
penulis mengucapkan rasa terima kasih teriring doa semoga menjadi amal ibadah
dan mendapat balasan dari Allah SWT kepada
1 Prof Dr H Sirajuddin M MAgMH Rektor IAIN Bengkulu
2 Dr Asnaini MA Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
3 Yosy Arisandy MM Ketua Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
4 Desi Isnaini MA Ketua Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu
x
5 DR H M Zaini Da‟un MM Pembimbing I dan Bapak IDWAL B MA
Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan motivasi semangat dan
arahan dengan penuh kesabaran
6 Kedua Orang Tua Sapri dan Masna yang selalu mendoa‟kan kesuksesan
penulis
7 Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan berbagai ilmunya dengan
penuh keikhlasan
8 Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan pelayanan dengan baik dalam
hal adminitrasi
9 Semua pihak yang telah memabantu dalam penulisan skripsi ini
Dalam Penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak
kelemahan dan kekurangan dari berbagai sisi Oleh karena itu penulis mohon
maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan penulis kedepan
Bengkulu Maret 2019M
Jumadil Akhir 1440H
Nola Septia Sari
NIM 1516140001
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
SURAT PERNYATAAN PLAGIAT ii
SURAT PERNYATAAN iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv
HALAMAN PENGESAHAN v
MOTTO vi
PERSEMBAHAN vii
ABSTRAK viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Batasan Masalah 6
C Rumusan Masalah 7
D Tujuan Masalah 7
E Kegunaan Penelitian 7
F Penelitian Terdahulu 8
G Metode Penelitian 13
1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 13
2 Waktu dan Lokasi Penelitian 14
3 SubjekInforman Penelitian 15
4 Tekhnik Penentuan Informan 15
5 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data16
6 Teknik Analisis Data17
H Sistematika Penulisan19
BAB II KAJIAN TEORI
A Corporate Social Responsibility (CSR) 22
1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) 22
2 Ruang Lingkup CSR 35
3 Metode Tripple Bottom Line 40
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Kota Bengkulu 43
1 Sejarah Kota Bengkulu 43
2 Letak Geografi Kota Bengkulu 47
3 Pemerintahan Administratif50
B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu51
xii
1 Bank Muamalat 51
2 Bank Syariah Mandiri 52
3 Bank BRI Syariah 53
4 Bank BNI Syariah 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 56
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di Perbankan
syariah Kota Bengkulu 55
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah58
3 Dampak dan kendala Pelaksanaan CSR menggunakan
metode tripple bottom line di Perbankan
Syariah61
B Pembahasan68
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 72
B Saran 72
DAFTAR PUSTAKA 74
LAMPIRAN ndash LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Bengkulu 54
Tabel 1 2 Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan 55
xiv
DAFTAR GAMBAR
Daftar Gambar 11 Pengertian CSR37
Daftar Gambar 11 Ruang Lingkup CSR38
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul
Lampiran 2 Check Plagiarism Judul
Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal
Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa
Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi
Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi
Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi
Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul
Lampiran 9 Pedoman Wawancara
Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian
Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu
Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian
Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji
Lampiran 16 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam
mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada
kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya
maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki
oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang
dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya
perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh
kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah
am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang
mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1
Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan
berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan
atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang
1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal177
2
timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka
yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai
kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara
manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak
positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan
investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR
bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)
dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya
berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya
masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti
Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum
Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang
tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru
dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an
seperti firman Allah dalam
QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56
2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal178
3
Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk
Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman
dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (
Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk
berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu
sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah
dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali
melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian
masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan
Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh
penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan
berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank
bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek
tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap
keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan
pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah
Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika
ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom
Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom
Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan
kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari
3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
4
kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada
kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak
diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang
mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social
ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa
mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan
lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak
bisa terpisahkan5
Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi
lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat
ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial
(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat
sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat
charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan
keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi
kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi
politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan
strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara
Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi
objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam
4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
5
melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan
Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan
adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan
nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal
perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di
BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan
Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar
pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal
Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines
yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan
(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6
Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018
mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas
Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama
Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari
pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina
mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate
Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota
6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
6
bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan
syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan
terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di
kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak
perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta
memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7
Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah
merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen
komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau
keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan
yang diharapkan8
Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk
mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple
Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
B Batasan Masalah
Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas
Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal74
7
Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada
Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari
Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
C Rumusan Masalah
1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)
Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan
Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu
D Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan
CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
E Kegunaan Penelitian
8
1 Kegunaan Teoritisakademik
a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah
keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah
pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya
memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat
khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di
dalam tubuh perbankan syariah
2 Kegunaan Praktis
a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam
mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau
tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan
lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR
tersebut bagi masyarakat
b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan
pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan
penelitian terdahulu
c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan
berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang
profesional
F Penelitian Terdahulu
9
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama
Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif
Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai
bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang
mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya
tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan
masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid
Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan
CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif
dan pendekatan deskriptif
Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan
dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai
pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi
metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan
(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif
Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan
dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam
9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii
Bengkulu2017
10
penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai
bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank
Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa
besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan
Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu
Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka
Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis
Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil
Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis
ISO 2600010
Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling
berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor
yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini
dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana
data primer diperoleh melalui kuisioner
10
Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)
Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal
Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94
11
Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang
akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana
dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu
perusahaan usaha Kecil menengah
Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan
penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang
digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada
penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian
kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian
terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000
mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan
Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam
penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada
bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta
faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut
Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat
seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode
Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia
Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo
12
Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe
Russia And Tunisia An Introductionrdquo11
Dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam
hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia
terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan
wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif
Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia
menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat
mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west
Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat
sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang
akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari
penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan
Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada
dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti
hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode
kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti
11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective
Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite
Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11
13
menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya
sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan
Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat
internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan
penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana
dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang
mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap
perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat
terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah
terhadap lembaga keuangan tersebut
G Metode Penelitian
1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field
Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung
ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian
yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau
lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun
perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa
14
menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau
menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika
meninjau ke lokasi penelitian12
b Pendekatan penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif
merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan
untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai
metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat
penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena
yang sesuai dengan konteks13
2 Lokasi Dan Waktu Penelitian
a Lokasi Penelitian
1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan
Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu
38223
2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari
kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan
Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian
12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-
Ruzz2016) Hal30
15
ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak
yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke
Masyarakat
b Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan
1 juli 2019
3 Informan Penelitian
Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota
Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya
dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan
dan selama penelitian berlangsung
4 Tekhnik Penentuan Informan
Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang
digunakan adalah tekhnik
a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria
tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik
penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk
menjawab masalah penelitian
b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya
Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai
data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah
16
mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat
dikembangkan Minimal 5 informan
Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara
langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan
mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian
yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang
menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari
pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
a Sumber Data
1) Data Primer
Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan
wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR
dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
2) Data Sekunder
Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan
kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah
berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi
lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social
Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang
Nasabah
17
b Teknik Pengumpulan Data
1) Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan
dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan
pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang
merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari
Perbankan Syariah kota Bengkulu
2) Wawancara
Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan
kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan
yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota
Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan
3) Studi Kepustakaan
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang
diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep
atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan
Loyalitas seorang konsumen atau nasabah
6 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang
dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai
18
dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14
Oleh karena itu
dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah
hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data
kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian
deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif
diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat
berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan
perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas
batas-batasnya15
Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti
yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat
mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan
objektivitas data penelitian16
Adapun teknik analisis data pada penelitian
ini adalah sebagai berikut
1 Reduksi Data
Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk
laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan
membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi
diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema
konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang
14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana
2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran
Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal
23
16
Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media
Group2013) Hal124
19
lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk
mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang
diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan
difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang
lebih tajam terhadap hasil penelitian
2 Penyajian data
Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian
data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti
table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga
berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan
sejenisnya17
H Sistematika Penulisan
Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan
sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya
akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam
laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa
sub bab antara lain
Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang
menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan
masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk
17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245
20
membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk
menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian
penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi
terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang
berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian
subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik
analisis data dan terakhir sistematika penulisan
Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya
menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature
Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas
Nasabah
Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan
mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak
Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah
Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah
Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian
dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi
ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan
menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan
Syariah Kota Bengkulu
21
Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan
merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok
masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah
22
BAB II
KAJIAN TEORI
A Corporate Social Responsibility (CSR)
1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan
termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang
mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan
memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional
perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18
Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan
sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak
perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak
istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate
philanthropycorporate giving corporate community involvement
community relations community affairs community develoment
corporate responsibility global citizenship and corporate social
mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)
Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan
pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan
kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham
18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
23
masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia
juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari
kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan yang ada
ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan
dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19
Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk
mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai
sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang
akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan
kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada
kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan
oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan
karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis
CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin
tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian
yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR
di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit
19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 28
24
agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu
sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara
praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika
dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20
Dalam
pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang
dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan
sedekah21
Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council
for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai
Continuing commitment by business to behave etchically and contribute
to economic development while improving the quality of life f the
workforce and their families as will as of the local community and
society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus
bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk
peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup
dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas
kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22
20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social
Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi
XIII 2010) Hal 3 21
Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
25
Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli
Menurut Schnerhorm
CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu
kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara
mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari
kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan
kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam
interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan
prinsip sukarela dan kemitraan23
Menurut Hartman yakni
CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan
terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis
sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-
kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta
kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan
operasional dan stategis24
Menurut Carrol
CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar
meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta
konstribusi pada isu social
Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR
merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang
ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna
pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian
terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah
23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
26
keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi
masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional
perusahaan
Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah
suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka
sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik
eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft
Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang
sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang
juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan
masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017
Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi
undang-undang
Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam
peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-
undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR
tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut
25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
27
Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya
mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi
terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang
Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66
ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan
perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan
lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan
uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26
1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup
lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi
perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan
Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang
akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53
28
2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas
Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan
pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang
ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya
berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme
pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan
Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung
jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan
rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan
Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali
ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo
3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur
CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15
huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab
sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap
perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang
serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya
masyarakat setempat
29
4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur
tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama
ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR
Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak
Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin
sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat
sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo
5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara
UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat
tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan
masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa
ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha
Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan
pemberdayaan masyarakatrdquo
Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan
masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat
kehidupannyardquo
6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
30
PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP
ini menjelaskan lebih lanjut
Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan
perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan
kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang
diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan
dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu
sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan
sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try
and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27
Hal
itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial
yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan
melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang
ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan
nasabah terhadap pihak bank28
Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya
benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam
islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata
c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat
melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian
27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal83
28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung
Alfabeta2014) Hal 129
31
pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan
pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga
diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari
ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat
memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan
dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara
keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul
yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana
perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang
harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga
kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara
menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR
tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu
sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas
Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana
kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan
kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu
sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan
CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders
berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan
yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga
meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian
32
mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran
pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan
(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada
tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)
kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat
lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan
baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks
ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant
menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus
diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor
produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau
tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan
bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar
kesepakatan bersama bukan sepihak
Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara
akademik punya substansi yang sama29
Bahkan ada beberapa frase lain yang
digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai
makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work
community building community capacity building commuinty development
community participation ecologically asset-based community development
faith-based community development political participatory development dan
29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan
Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40
33
social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu
proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang
lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak
yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula
menurut Rappaport pemberdayaan30
adalah suatu cara dengan mana rakyat
organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas
kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi
keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang
terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31
Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat
dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32
Artinya adalah pemberdayaan
yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya
manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan
akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri
Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan
kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk
menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya
berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan
30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32
Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi
(Bandung Alfabeta 2010) h 82
34
masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan
kehidupannya33
Gambar 11
Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility
33
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28
BUAH DARI PEMAHAMAN
AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA
ADALAH MILIK ALLAH SWT
CSR CSI
Corprate
Social
Investment
AMAL
Pemberdayaan
Pemberian
Perusahaan
Kedermawanan
Sosial
Relasi
Kemasyarakatan
perusahaan
Pengembangan
Masyarakat
35
I Ruang Lingkup CSR34
Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan
para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan
perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan
mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai
keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-
kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan
harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya
yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap
stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas
usahanya35
CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap
kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok
dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi
(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu
kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja
organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai
berikut36
34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis
Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181
36
Gambar 12
Sumber Griffin amp Ebert 2003 119
Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya
a Pelanggan
Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk
melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar
menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan
mempertahankan kualitas produk yang dijual
b Karyawan
Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan
perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap
pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar
manusiawi
c Investor
Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap
para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang
Karyawan
Korporasi
Komunitas
Lokal
Pelanggan
Penanam
Pemasok
37
pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya
mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi
hak-hak dan investasi para pemegang saham
d Pemasok
Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan
memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan
berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling
menguntungkan dengan pemasoknya
e Komunitas Lokal
Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada
komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus
melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak
komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan
sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat
mereka menjalankan bisnisnya
Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya
menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab
terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin
dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37
37
Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal183
38
a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu
perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan
masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap
lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara
polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan
sebagainya38
b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen
Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua
kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga
secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen
penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu
perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan
kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39
1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman
2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar
3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang
berkaitan dengan suatu prduk
4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli
38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15
39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48
39
CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan
pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri
maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana
berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari
aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja
CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40
Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung
jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari
aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan
beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial
timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat
dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena
perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41
1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak
Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang
bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP
perdata
2) Tanggung jawab karena undang-undang
Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada2011) Hal270 41
Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 68
40
seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang
lingkungan hidup dan lain sebaginya
Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan
perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu
hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan
Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri
yang salin bersaing satu sama lainnya42
J Metode Triplle Bottom Line
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan
yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh
Eklington Profit people planet
1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan
menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus
berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan
untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh
untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan
produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan
mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai
tambah semaksimal mungkin
2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap
kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar
perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan
karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan
kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai
bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan
42
Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219
41
perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-
besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi
pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan
serta penguatan kapasitas ekonomi lokal
3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan
adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat
lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada
perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap
lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya
penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta
pengembangan pariwisata (ekoturisme)43
Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah
pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih
dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini
merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan
sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan
Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social
Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen
perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah
kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna
mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan
dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada
Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan
menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU
No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM
dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja
43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari
jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
42
ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators
) Kinerja sosial (social indicators)44
44
httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
43
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Gambaran Umum Kota Bengkulu
1 Sejarah Kota Bengkulu45
Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi
Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali
ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang
Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota
Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-
kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang
terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit
sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo
Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat
Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka
memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang
yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke
Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja
Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran
(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra
Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak
45
Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
44
mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan
Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading
Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru
saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam
suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri
Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu
yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut
Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah
perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam
perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan
lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan
membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang
ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya
kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang
akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut
masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun
1615 masehi
Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang
sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk
Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan
membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading
Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari
45
Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut
berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya
perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris
menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh
Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The
Caesar The Resolution dan The Defance46
Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan
Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England
Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan
dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai
dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran
Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort
Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran
tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran
Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke
Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC
nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas
di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau
memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan
syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat
Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim
46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
46
disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu
dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut
Bengkulu
Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat
pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan
Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan
Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran
untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak
sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa
Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan
Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah
DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi
ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan
sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu
menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi
menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya
Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam
Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa
setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota
Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading
47
Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan
Kenangan)rdquo47
2 Letak Geografis Kota Bengkulu48
Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur
dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini
merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut
Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat
Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan
Sebelah selatan Provinsi Lampung
sebelah barat Samudra Indonesia
Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini
Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi
atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau
Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)
Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra
Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah
selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk
kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam
47
Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48
Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049
48
sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)
digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan
pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat
22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau
lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain
Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau
Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega
Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas
5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya
relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari
22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano
yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang
masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni
kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi
menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat
otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah
kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355
kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten
yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur
Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu
wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu
49
Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang
hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan
Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai
A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-
119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi
Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat
C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara
berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata
265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara
925 mb dan penguapan 1268 mm49
Lintang Selatan serta
Bujur Timur50
Tabel 1 1
Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu
Kecamatan Luas Persentase
1 Selebar 4636 3056
2 Kampung Melayu 2314 1525
3 Gading Cempaka 1442 951
4 Ratu Agung 1102 726
5 Ratu Samban 284 187
6 Singaran Pati 1444 952
49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5
50
7 Teluk Segara 276 182
8 Sungai Serut 1253 892
9 Muara Bangkahulu 2318 1528
Bengkulu 15170 10000
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
3 Pemerintahan Adminstratif
Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi
menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak
positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi
pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar
pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien
sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai
tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara
kelurahan berjumlah 6751
Tabel 1 2
Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan
Kecamatan Kelurahan RWRK RT
1 Selebar 6 44 226
2 Kampung Melayu 6 28 141
3 Gading Cempaka 5 30 126
4 Ratu Agung 8 37 167
51
BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18
51
5 Ratu Samban 9 28 92
6 Singaran Pati 6 37 135
7 Teluk Segara 13 31 97
8 Sungai Serut 7 22 80
9 Muara Bangkahulu 7 31 149
Bengkulu 67 288 1213
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu
1 Bank Muamalat KC Bengkulu
PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan
dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18
September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad
Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah
pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui
pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan
syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional
Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-
Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui
dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan
undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem
keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan
infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah
dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi
52
kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim
Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari
perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi
2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu
Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di
Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi
Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang
dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa
beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya
merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter
1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak
Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di
panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif
yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak
terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan
nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis
luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan
merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia
pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank
Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi
satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli
1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan
53
menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas
baru BSB 52
3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu
Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27
Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman
No51 A-B kelurahan Padang Jati53
Berawal dari akuisisi PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19
Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada
16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka
pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi
beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha
yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah
menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas
PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008
ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah
Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009
Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur
52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-
kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53
Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_
Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120
54
Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje
Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk
4 BNI Syariah Cabang Bengkulu
Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada
bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu
unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem
perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank
BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI
dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah
lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha
Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT
BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi
bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil
transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat
terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada
Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000
didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan
kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi
54
Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618
16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah
55
n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang
dan 31 Kantor Cabang Pembantu
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1 HASIL PENELITIAN
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan
Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah
kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan
penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai
dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk
melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo
yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan
yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55
Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai
berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana
dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan
melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana
pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana
cara dilaksanakan56
55
Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam
Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas
Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu
2011) Hal24
57
Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua
rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang
diinginkan
Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini
juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan
memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu
Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple
bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line
itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank
Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu
masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak
perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang
membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal
biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan
pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana
untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang
diperoleh perusahaan
Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak
rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan
58
pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang
disebut dengan ulang tahun
Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya
adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan
pendidikan
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah
CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan
syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang
telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang
semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah
hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya
Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang
menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank
syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik
karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun
kontribusinya dalam perekonomian nasional
Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan
memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara
Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya
59
terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi
juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57
Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan
semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping
itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha
syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar
yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori
Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya
sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh
pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada
tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR
namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah
masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada
kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori
ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di
tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc
charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan
internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)
Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR
yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik
zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini
57
Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29
60
kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR
yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan
implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58
Peluang dari
implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan
masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan
memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas
jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu
mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang
merangkai aktivitas sosial dengan bisnis
CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena
sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat
keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR
ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah
(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan
adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu
dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan
syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa
pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut
justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana
masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya
58
Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom
20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah
61
kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak
perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya
3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan
Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu
yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom
Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima
manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang
tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan
Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah
Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut
terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama
perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para
kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut
dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan
syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan
yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan
perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu
62
kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan
yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut
Kepada pihak Bank
1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan
kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)
2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang
positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR
5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin
6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR
1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR
yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu
2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang
dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi
keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai
mitra keuangan BapakIbuSaudarai
63
3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya
pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah
membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan
produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah
Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak
Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu
tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan
bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan
CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan
syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap
kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di
beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima
oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah
tersebut kepada perbankan syariah
Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian
banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR
dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh
Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan
64
Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan
pendapat yang sama yakni
ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang
diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan
CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari
Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal
saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak
yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra
perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang
berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun
dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya
saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank
syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum
menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan
untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59
Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni
Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia
mengatakan bahwa
ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis
bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo
pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di
panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial
biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana
sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui
adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan
dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut
memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti
59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada
1 juli 2019
65
Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa
setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih
merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan
perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk
jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai
mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan
banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang
tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk
yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut
memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta
bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra
keuanganrdquo 60
Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah
ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru
mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-
anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui
adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang
ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang
signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih
memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat
langsung digunakan61
Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan
menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya
60
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret
2019 61
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
66
banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola
sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk
saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah
karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk
membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo
Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan
rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti
disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan
lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan
segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi
perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62
Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya
memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya
agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih
giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa
terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para
nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra
keuangannyardquo
Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu
ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa
sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang
merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh
sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan
dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah
ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak
62
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
67
perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan
perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat
untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga
menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-
produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63
Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan
Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba
juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan
yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah
Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima
bantuan dana CSR mengatakan
ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena
keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan
bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut
membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena
baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu
pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64
Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan
yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang
lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba
63
Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret
2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara
Pada 13 Maret 2019
68
membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra
keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo
Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah
ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra
keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya
pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR
tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi
banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan
seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan
syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65
Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan
bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida
ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan
4 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada
pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang
melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan
Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar
diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala
dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line
dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya
65
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada
14 Maret 2019
69
pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah
dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat
tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam
menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka
Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa
pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini
memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain
menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada
pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya
yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam
pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu
dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja
perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu
oleh pihak pusat
Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota
bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu
diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa
mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan
langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya
70
pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek
terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap
liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat
dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya
mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat
mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi
lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa
ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih
lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk
di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan
citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk
mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka
andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak
tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap
bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak
apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah
dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus
mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan
sendiri dirumah
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak
pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan
positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku
pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di
kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode
Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate
Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line
dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para
nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan
menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan
belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka
perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk
mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya
Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan
72
salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang
terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai
bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah
kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah
merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian
dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini
menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan
Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-
produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba
Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak
belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih
perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu
adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak
nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang
digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum
dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja
B SARAN
1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR
yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu
73
2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan
syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam
keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan
syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan
syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu
74
DAFTAR PUSTAKA
Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta
Kencana 2010
AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung
Alfabeta
Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja
Grafindo Persada
Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif
Dengan Nuivo Jakarta Kencana
Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press
Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta
PrenadaMedia Group
Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014
Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi
Bandung ALFABETA 2014
Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada
Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group
Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema
Insana Press 2001
Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat
dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta
Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz
Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas
Surabaya CvSarana Media Advertising
75
Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu
Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan
Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung
PT Refika Aditama 2014
Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana
Prenadamedia Group 2009
Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga
Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta
Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era
Globalisasi Bandung Alfabeta
Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta
2010
Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane
wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank
Rakyat Indonesia TBK
Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015
Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta
ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019
Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO
26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik
IndustriVol15 No2 94
Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional
Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University
Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business
Vol17 No 11
76
Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi
Institut Agama Islam Negerii Bengkulu
Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative
Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010
Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14
Maret 2019
FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara
pada 1 juli 2019
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07
Maret 2019
Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR
Wawancara Pada 14 Maret 2019
Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara
Pada 14 Maret 2019
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
x
5 DR H M Zaini Da‟un MM Pembimbing I dan Bapak IDWAL B MA
Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan motivasi semangat dan
arahan dengan penuh kesabaran
6 Kedua Orang Tua Sapri dan Masna yang selalu mendoa‟kan kesuksesan
penulis
7 Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan berbagai ilmunya dengan
penuh keikhlasan
8 Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan pelayanan dengan baik dalam
hal adminitrasi
9 Semua pihak yang telah memabantu dalam penulisan skripsi ini
Dalam Penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak
kelemahan dan kekurangan dari berbagai sisi Oleh karena itu penulis mohon
maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan penulis kedepan
Bengkulu Maret 2019M
Jumadil Akhir 1440H
Nola Septia Sari
NIM 1516140001
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
SURAT PERNYATAAN PLAGIAT ii
SURAT PERNYATAAN iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv
HALAMAN PENGESAHAN v
MOTTO vi
PERSEMBAHAN vii
ABSTRAK viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Batasan Masalah 6
C Rumusan Masalah 7
D Tujuan Masalah 7
E Kegunaan Penelitian 7
F Penelitian Terdahulu 8
G Metode Penelitian 13
1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 13
2 Waktu dan Lokasi Penelitian 14
3 SubjekInforman Penelitian 15
4 Tekhnik Penentuan Informan 15
5 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data16
6 Teknik Analisis Data17
H Sistematika Penulisan19
BAB II KAJIAN TEORI
A Corporate Social Responsibility (CSR) 22
1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) 22
2 Ruang Lingkup CSR 35
3 Metode Tripple Bottom Line 40
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Kota Bengkulu 43
1 Sejarah Kota Bengkulu 43
2 Letak Geografi Kota Bengkulu 47
3 Pemerintahan Administratif50
B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu51
xii
1 Bank Muamalat 51
2 Bank Syariah Mandiri 52
3 Bank BRI Syariah 53
4 Bank BNI Syariah 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 56
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di Perbankan
syariah Kota Bengkulu 55
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah58
3 Dampak dan kendala Pelaksanaan CSR menggunakan
metode tripple bottom line di Perbankan
Syariah61
B Pembahasan68
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 72
B Saran 72
DAFTAR PUSTAKA 74
LAMPIRAN ndash LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Bengkulu 54
Tabel 1 2 Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan 55
xiv
DAFTAR GAMBAR
Daftar Gambar 11 Pengertian CSR37
Daftar Gambar 11 Ruang Lingkup CSR38
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul
Lampiran 2 Check Plagiarism Judul
Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal
Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa
Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi
Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi
Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi
Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul
Lampiran 9 Pedoman Wawancara
Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian
Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu
Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian
Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji
Lampiran 16 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam
mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada
kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya
maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki
oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang
dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya
perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh
kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah
am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang
mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1
Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan
berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan
atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang
1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal177
2
timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka
yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai
kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara
manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak
positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan
investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR
bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)
dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya
berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya
masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti
Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum
Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang
tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru
dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an
seperti firman Allah dalam
QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56
2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal178
3
Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk
Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman
dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (
Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk
berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu
sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah
dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali
melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian
masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan
Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh
penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan
berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank
bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek
tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap
keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan
pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah
Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika
ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom
Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom
Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan
kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari
3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
4
kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada
kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak
diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang
mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social
ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa
mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan
lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak
bisa terpisahkan5
Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi
lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat
ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial
(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat
sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat
charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan
keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi
kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi
politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan
strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara
Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi
objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam
4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
5
melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan
Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan
adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan
nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal
perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di
BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan
Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar
pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal
Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines
yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan
(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6
Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018
mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas
Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama
Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari
pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina
mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate
Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota
6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
6
bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan
syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan
terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di
kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak
perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta
memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7
Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah
merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen
komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau
keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan
yang diharapkan8
Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk
mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple
Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
B Batasan Masalah
Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas
Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal74
7
Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada
Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari
Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
C Rumusan Masalah
1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)
Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan
Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu
D Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan
CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
E Kegunaan Penelitian
8
1 Kegunaan Teoritisakademik
a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah
keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah
pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya
memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat
khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di
dalam tubuh perbankan syariah
2 Kegunaan Praktis
a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam
mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau
tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan
lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR
tersebut bagi masyarakat
b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan
pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan
penelitian terdahulu
c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan
berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang
profesional
F Penelitian Terdahulu
9
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama
Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif
Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai
bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang
mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya
tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan
masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid
Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan
CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif
dan pendekatan deskriptif
Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan
dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai
pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi
metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan
(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif
Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan
dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam
9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii
Bengkulu2017
10
penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai
bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank
Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa
besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan
Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu
Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka
Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis
Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil
Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis
ISO 2600010
Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling
berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor
yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini
dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana
data primer diperoleh melalui kuisioner
10
Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)
Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal
Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94
11
Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang
akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana
dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu
perusahaan usaha Kecil menengah
Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan
penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang
digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada
penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian
kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian
terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000
mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan
Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam
penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada
bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta
faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut
Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat
seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode
Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia
Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo
12
Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe
Russia And Tunisia An Introductionrdquo11
Dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam
hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia
terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan
wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif
Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia
menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat
mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west
Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat
sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang
akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari
penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan
Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada
dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti
hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode
kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti
11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective
Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite
Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11
13
menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya
sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan
Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat
internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan
penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana
dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang
mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap
perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat
terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah
terhadap lembaga keuangan tersebut
G Metode Penelitian
1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field
Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung
ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian
yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau
lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun
perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa
14
menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau
menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika
meninjau ke lokasi penelitian12
b Pendekatan penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif
merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan
untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai
metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat
penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena
yang sesuai dengan konteks13
2 Lokasi Dan Waktu Penelitian
a Lokasi Penelitian
1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan
Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu
38223
2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari
kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan
Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian
12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-
Ruzz2016) Hal30
15
ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak
yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke
Masyarakat
b Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan
1 juli 2019
3 Informan Penelitian
Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota
Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya
dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan
dan selama penelitian berlangsung
4 Tekhnik Penentuan Informan
Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang
digunakan adalah tekhnik
a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria
tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik
penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk
menjawab masalah penelitian
b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya
Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai
data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah
16
mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat
dikembangkan Minimal 5 informan
Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara
langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan
mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian
yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang
menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari
pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
a Sumber Data
1) Data Primer
Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan
wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR
dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
2) Data Sekunder
Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan
kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah
berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi
lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social
Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang
Nasabah
17
b Teknik Pengumpulan Data
1) Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan
dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan
pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang
merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari
Perbankan Syariah kota Bengkulu
2) Wawancara
Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan
kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan
yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota
Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan
3) Studi Kepustakaan
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang
diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep
atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan
Loyalitas seorang konsumen atau nasabah
6 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang
dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai
18
dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14
Oleh karena itu
dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah
hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data
kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian
deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif
diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat
berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan
perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas
batas-batasnya15
Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti
yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat
mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan
objektivitas data penelitian16
Adapun teknik analisis data pada penelitian
ini adalah sebagai berikut
1 Reduksi Data
Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk
laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan
membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi
diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema
konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang
14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana
2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran
Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal
23
16
Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media
Group2013) Hal124
19
lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk
mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang
diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan
difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang
lebih tajam terhadap hasil penelitian
2 Penyajian data
Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian
data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti
table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga
berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan
sejenisnya17
H Sistematika Penulisan
Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan
sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya
akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam
laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa
sub bab antara lain
Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang
menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan
masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk
17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245
20
membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk
menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian
penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi
terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang
berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian
subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik
analisis data dan terakhir sistematika penulisan
Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya
menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature
Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas
Nasabah
Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan
mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak
Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah
Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah
Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian
dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi
ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan
menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan
Syariah Kota Bengkulu
21
Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan
merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok
masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah
22
BAB II
KAJIAN TEORI
A Corporate Social Responsibility (CSR)
1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan
termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang
mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan
memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional
perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18
Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan
sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak
perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak
istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate
philanthropycorporate giving corporate community involvement
community relations community affairs community develoment
corporate responsibility global citizenship and corporate social
mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)
Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan
pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan
kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham
18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
23
masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia
juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari
kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan yang ada
ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan
dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19
Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk
mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai
sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang
akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan
kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada
kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan
oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan
karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis
CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin
tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian
yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR
di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit
19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 28
24
agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu
sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara
praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika
dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20
Dalam
pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang
dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan
sedekah21
Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council
for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai
Continuing commitment by business to behave etchically and contribute
to economic development while improving the quality of life f the
workforce and their families as will as of the local community and
society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus
bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk
peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup
dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas
kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22
20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social
Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi
XIII 2010) Hal 3 21
Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
25
Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli
Menurut Schnerhorm
CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu
kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara
mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari
kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan
kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam
interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan
prinsip sukarela dan kemitraan23
Menurut Hartman yakni
CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan
terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis
sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-
kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta
kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan
operasional dan stategis24
Menurut Carrol
CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar
meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta
konstribusi pada isu social
Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR
merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang
ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna
pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian
terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah
23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
26
keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi
masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional
perusahaan
Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah
suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka
sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik
eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft
Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang
sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang
juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan
masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017
Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi
undang-undang
Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam
peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-
undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR
tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut
25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
27
Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya
mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi
terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang
Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66
ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan
perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan
lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan
uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26
1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup
lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi
perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan
Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang
akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53
28
2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas
Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan
pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang
ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya
berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme
pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan
Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung
jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan
rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan
Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali
ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo
3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur
CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15
huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab
sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap
perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang
serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya
masyarakat setempat
29
4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur
tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama
ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR
Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak
Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin
sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat
sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo
5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara
UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat
tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan
masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa
ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha
Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan
pemberdayaan masyarakatrdquo
Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan
masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat
kehidupannyardquo
6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
30
PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP
ini menjelaskan lebih lanjut
Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan
perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan
kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang
diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan
dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu
sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan
sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try
and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27
Hal
itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial
yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan
melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang
ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan
nasabah terhadap pihak bank28
Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya
benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam
islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata
c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat
melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian
27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal83
28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung
Alfabeta2014) Hal 129
31
pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan
pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga
diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari
ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat
memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan
dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara
keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul
yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana
perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang
harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga
kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara
menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR
tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu
sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas
Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana
kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan
kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu
sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan
CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders
berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan
yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga
meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian
32
mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran
pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan
(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada
tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)
kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat
lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan
baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks
ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant
menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus
diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor
produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau
tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan
bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar
kesepakatan bersama bukan sepihak
Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara
akademik punya substansi yang sama29
Bahkan ada beberapa frase lain yang
digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai
makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work
community building community capacity building commuinty development
community participation ecologically asset-based community development
faith-based community development political participatory development dan
29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan
Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40
33
social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu
proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang
lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak
yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula
menurut Rappaport pemberdayaan30
adalah suatu cara dengan mana rakyat
organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas
kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi
keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang
terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31
Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat
dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32
Artinya adalah pemberdayaan
yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya
manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan
akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri
Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan
kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk
menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya
berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan
30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32
Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi
(Bandung Alfabeta 2010) h 82
34
masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan
kehidupannya33
Gambar 11
Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility
33
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28
BUAH DARI PEMAHAMAN
AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA
ADALAH MILIK ALLAH SWT
CSR CSI
Corprate
Social
Investment
AMAL
Pemberdayaan
Pemberian
Perusahaan
Kedermawanan
Sosial
Relasi
Kemasyarakatan
perusahaan
Pengembangan
Masyarakat
35
I Ruang Lingkup CSR34
Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan
para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan
perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan
mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai
keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-
kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan
harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya
yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap
stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas
usahanya35
CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap
kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok
dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi
(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu
kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja
organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai
berikut36
34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis
Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181
36
Gambar 12
Sumber Griffin amp Ebert 2003 119
Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya
a Pelanggan
Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk
melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar
menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan
mempertahankan kualitas produk yang dijual
b Karyawan
Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan
perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap
pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar
manusiawi
c Investor
Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap
para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang
Karyawan
Korporasi
Komunitas
Lokal
Pelanggan
Penanam
Pemasok
37
pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya
mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi
hak-hak dan investasi para pemegang saham
d Pemasok
Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan
memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan
berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling
menguntungkan dengan pemasoknya
e Komunitas Lokal
Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada
komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus
melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak
komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan
sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat
mereka menjalankan bisnisnya
Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya
menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab
terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin
dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37
37
Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal183
38
a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu
perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan
masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap
lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara
polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan
sebagainya38
b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen
Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua
kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga
secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen
penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu
perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan
kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39
1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman
2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar
3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang
berkaitan dengan suatu prduk
4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli
38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15
39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48
39
CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan
pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri
maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana
berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari
aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja
CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40
Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung
jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari
aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan
beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial
timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat
dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena
perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41
1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak
Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang
bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP
perdata
2) Tanggung jawab karena undang-undang
Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada2011) Hal270 41
Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 68
40
seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang
lingkungan hidup dan lain sebaginya
Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan
perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu
hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan
Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri
yang salin bersaing satu sama lainnya42
J Metode Triplle Bottom Line
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan
yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh
Eklington Profit people planet
1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan
menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus
berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan
untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh
untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan
produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan
mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai
tambah semaksimal mungkin
2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap
kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar
perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan
karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan
kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai
bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan
42
Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219
41
perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-
besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi
pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan
serta penguatan kapasitas ekonomi lokal
3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan
adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat
lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada
perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap
lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya
penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta
pengembangan pariwisata (ekoturisme)43
Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah
pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih
dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini
merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan
sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan
Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social
Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen
perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah
kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna
mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan
dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada
Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan
menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU
No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM
dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja
43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari
jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
42
ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators
) Kinerja sosial (social indicators)44
44
httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
43
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Gambaran Umum Kota Bengkulu
1 Sejarah Kota Bengkulu45
Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi
Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali
ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang
Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota
Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-
kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang
terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit
sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo
Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat
Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka
memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang
yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke
Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja
Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran
(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra
Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak
45
Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
44
mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan
Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading
Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru
saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam
suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri
Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu
yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut
Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah
perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam
perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan
lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan
membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang
ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya
kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang
akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut
masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun
1615 masehi
Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang
sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk
Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan
membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading
Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari
45
Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut
berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya
perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris
menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh
Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The
Caesar The Resolution dan The Defance46
Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan
Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England
Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan
dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai
dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran
Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort
Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran
tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran
Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke
Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC
nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas
di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau
memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan
syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat
Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim
46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
46
disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu
dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut
Bengkulu
Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat
pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan
Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan
Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran
untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak
sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa
Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan
Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah
DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi
ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan
sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu
menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi
menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya
Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam
Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa
setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota
Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading
47
Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan
Kenangan)rdquo47
2 Letak Geografis Kota Bengkulu48
Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur
dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini
merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut
Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat
Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan
Sebelah selatan Provinsi Lampung
sebelah barat Samudra Indonesia
Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini
Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi
atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau
Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)
Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra
Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah
selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk
kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam
47
Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48
Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049
48
sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)
digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan
pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat
22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau
lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain
Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau
Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega
Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas
5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya
relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari
22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano
yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang
masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni
kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi
menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat
otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah
kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355
kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten
yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur
Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu
wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu
49
Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang
hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan
Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai
A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-
119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi
Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat
C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara
berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata
265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara
925 mb dan penguapan 1268 mm49
Lintang Selatan serta
Bujur Timur50
Tabel 1 1
Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu
Kecamatan Luas Persentase
1 Selebar 4636 3056
2 Kampung Melayu 2314 1525
3 Gading Cempaka 1442 951
4 Ratu Agung 1102 726
5 Ratu Samban 284 187
6 Singaran Pati 1444 952
49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5
50
7 Teluk Segara 276 182
8 Sungai Serut 1253 892
9 Muara Bangkahulu 2318 1528
Bengkulu 15170 10000
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
3 Pemerintahan Adminstratif
Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi
menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak
positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi
pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar
pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien
sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai
tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara
kelurahan berjumlah 6751
Tabel 1 2
Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan
Kecamatan Kelurahan RWRK RT
1 Selebar 6 44 226
2 Kampung Melayu 6 28 141
3 Gading Cempaka 5 30 126
4 Ratu Agung 8 37 167
51
BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18
51
5 Ratu Samban 9 28 92
6 Singaran Pati 6 37 135
7 Teluk Segara 13 31 97
8 Sungai Serut 7 22 80
9 Muara Bangkahulu 7 31 149
Bengkulu 67 288 1213
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu
1 Bank Muamalat KC Bengkulu
PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan
dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18
September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad
Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah
pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui
pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan
syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional
Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-
Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui
dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan
undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem
keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan
infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah
dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi
52
kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim
Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari
perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi
2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu
Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di
Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi
Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang
dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa
beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya
merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter
1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak
Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di
panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif
yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak
terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan
nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis
luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan
merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia
pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank
Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi
satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli
1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan
53
menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas
baru BSB 52
3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu
Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27
Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman
No51 A-B kelurahan Padang Jati53
Berawal dari akuisisi PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19
Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada
16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka
pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi
beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha
yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah
menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas
PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008
ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah
Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009
Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur
52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-
kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53
Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_
Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120
54
Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje
Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk
4 BNI Syariah Cabang Bengkulu
Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada
bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu
unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem
perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank
BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI
dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah
lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha
Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT
BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi
bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil
transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat
terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada
Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000
didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan
kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi
54
Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618
16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah
55
n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang
dan 31 Kantor Cabang Pembantu
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1 HASIL PENELITIAN
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan
Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah
kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan
penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai
dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk
melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo
yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan
yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55
Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai
berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana
dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan
melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana
pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana
cara dilaksanakan56
55
Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam
Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas
Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu
2011) Hal24
57
Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua
rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang
diinginkan
Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini
juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan
memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu
Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple
bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line
itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank
Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu
masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak
perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang
membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal
biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan
pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana
untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang
diperoleh perusahaan
Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak
rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan
58
pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang
disebut dengan ulang tahun
Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya
adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan
pendidikan
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah
CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan
syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang
telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang
semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah
hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya
Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang
menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank
syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik
karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun
kontribusinya dalam perekonomian nasional
Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan
memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara
Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya
59
terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi
juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57
Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan
semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping
itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha
syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar
yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori
Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya
sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh
pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada
tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR
namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah
masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada
kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori
ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di
tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc
charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan
internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)
Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR
yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik
zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini
57
Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29
60
kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR
yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan
implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58
Peluang dari
implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan
masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan
memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas
jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu
mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang
merangkai aktivitas sosial dengan bisnis
CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena
sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat
keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR
ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah
(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan
adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu
dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan
syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa
pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut
justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana
masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya
58
Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom
20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah
61
kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak
perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya
3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan
Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu
yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom
Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima
manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang
tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan
Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah
Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut
terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama
perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para
kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut
dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan
syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan
yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan
perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu
62
kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan
yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut
Kepada pihak Bank
1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan
kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)
2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang
positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR
5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin
6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR
1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR
yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu
2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang
dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi
keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai
mitra keuangan BapakIbuSaudarai
63
3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya
pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah
membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan
produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah
Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak
Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu
tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan
bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan
CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan
syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap
kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di
beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima
oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah
tersebut kepada perbankan syariah
Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian
banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR
dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh
Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan
64
Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan
pendapat yang sama yakni
ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang
diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan
CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari
Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal
saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak
yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra
perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang
berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun
dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya
saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank
syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum
menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan
untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59
Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni
Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia
mengatakan bahwa
ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis
bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo
pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di
panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial
biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana
sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui
adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan
dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut
memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti
59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada
1 juli 2019
65
Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa
setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih
merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan
perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk
jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai
mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan
banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang
tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk
yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut
memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta
bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra
keuanganrdquo 60
Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah
ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru
mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-
anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui
adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang
ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang
signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih
memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat
langsung digunakan61
Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan
menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya
60
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret
2019 61
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
66
banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola
sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk
saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah
karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk
membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo
Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan
rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti
disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan
lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan
segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi
perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62
Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya
memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya
agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih
giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa
terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para
nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra
keuangannyardquo
Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu
ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa
sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang
merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh
sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan
dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah
ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak
62
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
67
perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan
perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat
untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga
menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-
produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63
Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan
Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba
juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan
yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah
Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima
bantuan dana CSR mengatakan
ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena
keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan
bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut
membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena
baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu
pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64
Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan
yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang
lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba
63
Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret
2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara
Pada 13 Maret 2019
68
membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra
keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo
Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah
ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra
keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya
pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR
tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi
banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan
seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan
syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65
Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan
bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida
ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan
4 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada
pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang
melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan
Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar
diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala
dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line
dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya
65
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada
14 Maret 2019
69
pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah
dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat
tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam
menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka
Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa
pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini
memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain
menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada
pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya
yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam
pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu
dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja
perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu
oleh pihak pusat
Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota
bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu
diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa
mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan
langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya
70
pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek
terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap
liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat
dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya
mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat
mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi
lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa
ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih
lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk
di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan
citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk
mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka
andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak
tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap
bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak
apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah
dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus
mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan
sendiri dirumah
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak
pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan
positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku
pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di
kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode
Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate
Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line
dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para
nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan
menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan
belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka
perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk
mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya
Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan
72
salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang
terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai
bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah
kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah
merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian
dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini
menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan
Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-
produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba
Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak
belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih
perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu
adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak
nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang
digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum
dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja
B SARAN
1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR
yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu
73
2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan
syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam
keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan
syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan
syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu
74
DAFTAR PUSTAKA
Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta
Kencana 2010
AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung
Alfabeta
Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja
Grafindo Persada
Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif
Dengan Nuivo Jakarta Kencana
Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press
Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta
PrenadaMedia Group
Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014
Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi
Bandung ALFABETA 2014
Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada
Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group
Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema
Insana Press 2001
Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat
dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta
Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz
Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas
Surabaya CvSarana Media Advertising
75
Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu
Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan
Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung
PT Refika Aditama 2014
Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana
Prenadamedia Group 2009
Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga
Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta
Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era
Globalisasi Bandung Alfabeta
Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta
2010
Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane
wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank
Rakyat Indonesia TBK
Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015
Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta
ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019
Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO
26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik
IndustriVol15 No2 94
Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional
Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University
Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business
Vol17 No 11
76
Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi
Institut Agama Islam Negerii Bengkulu
Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative
Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010
Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14
Maret 2019
FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara
pada 1 juli 2019
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07
Maret 2019
Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR
Wawancara Pada 14 Maret 2019
Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara
Pada 14 Maret 2019
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
SURAT PERNYATAAN PLAGIAT ii
SURAT PERNYATAAN iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv
HALAMAN PENGESAHAN v
MOTTO vi
PERSEMBAHAN vii
ABSTRAK viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Batasan Masalah 6
C Rumusan Masalah 7
D Tujuan Masalah 7
E Kegunaan Penelitian 7
F Penelitian Terdahulu 8
G Metode Penelitian 13
1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 13
2 Waktu dan Lokasi Penelitian 14
3 SubjekInforman Penelitian 15
4 Tekhnik Penentuan Informan 15
5 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data16
6 Teknik Analisis Data17
H Sistematika Penulisan19
BAB II KAJIAN TEORI
A Corporate Social Responsibility (CSR) 22
1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) 22
2 Ruang Lingkup CSR 35
3 Metode Tripple Bottom Line 40
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Kota Bengkulu 43
1 Sejarah Kota Bengkulu 43
2 Letak Geografi Kota Bengkulu 47
3 Pemerintahan Administratif50
B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu51
xii
1 Bank Muamalat 51
2 Bank Syariah Mandiri 52
3 Bank BRI Syariah 53
4 Bank BNI Syariah 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 56
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di Perbankan
syariah Kota Bengkulu 55
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah58
3 Dampak dan kendala Pelaksanaan CSR menggunakan
metode tripple bottom line di Perbankan
Syariah61
B Pembahasan68
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 72
B Saran 72
DAFTAR PUSTAKA 74
LAMPIRAN ndash LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Bengkulu 54
Tabel 1 2 Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan 55
xiv
DAFTAR GAMBAR
Daftar Gambar 11 Pengertian CSR37
Daftar Gambar 11 Ruang Lingkup CSR38
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul
Lampiran 2 Check Plagiarism Judul
Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal
Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa
Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi
Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi
Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi
Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul
Lampiran 9 Pedoman Wawancara
Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian
Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu
Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian
Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji
Lampiran 16 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam
mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada
kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya
maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki
oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang
dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya
perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh
kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah
am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang
mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1
Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan
berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan
atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang
1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal177
2
timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka
yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai
kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara
manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak
positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan
investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR
bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)
dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya
berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya
masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti
Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum
Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang
tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru
dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an
seperti firman Allah dalam
QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56
2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal178
3
Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk
Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman
dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (
Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk
berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu
sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah
dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali
melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian
masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan
Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh
penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan
berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank
bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek
tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap
keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan
pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah
Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika
ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom
Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom
Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan
kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari
3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
4
kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada
kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak
diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang
mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social
ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa
mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan
lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak
bisa terpisahkan5
Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi
lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat
ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial
(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat
sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat
charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan
keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi
kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi
politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan
strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara
Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi
objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam
4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
5
melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan
Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan
adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan
nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal
perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di
BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan
Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar
pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal
Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines
yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan
(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6
Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018
mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas
Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama
Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari
pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina
mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate
Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota
6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
6
bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan
syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan
terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di
kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak
perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta
memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7
Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah
merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen
komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau
keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan
yang diharapkan8
Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk
mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple
Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
B Batasan Masalah
Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas
Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal74
7
Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada
Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari
Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
C Rumusan Masalah
1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)
Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan
Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu
D Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan
CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
E Kegunaan Penelitian
8
1 Kegunaan Teoritisakademik
a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah
keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah
pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya
memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat
khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di
dalam tubuh perbankan syariah
2 Kegunaan Praktis
a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam
mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau
tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan
lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR
tersebut bagi masyarakat
b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan
pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan
penelitian terdahulu
c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan
berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang
profesional
F Penelitian Terdahulu
9
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama
Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif
Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai
bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang
mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya
tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan
masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid
Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan
CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif
dan pendekatan deskriptif
Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan
dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai
pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi
metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan
(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif
Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan
dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam
9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii
Bengkulu2017
10
penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai
bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank
Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa
besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan
Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu
Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka
Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis
Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil
Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis
ISO 2600010
Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling
berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor
yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini
dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana
data primer diperoleh melalui kuisioner
10
Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)
Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal
Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94
11
Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang
akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana
dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu
perusahaan usaha Kecil menengah
Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan
penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang
digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada
penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian
kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian
terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000
mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan
Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam
penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada
bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta
faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut
Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat
seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode
Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia
Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo
12
Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe
Russia And Tunisia An Introductionrdquo11
Dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam
hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia
terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan
wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif
Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia
menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat
mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west
Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat
sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang
akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari
penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan
Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada
dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti
hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode
kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti
11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective
Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite
Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11
13
menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya
sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan
Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat
internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan
penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana
dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang
mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap
perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat
terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah
terhadap lembaga keuangan tersebut
G Metode Penelitian
1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field
Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung
ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian
yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau
lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun
perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa
14
menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau
menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika
meninjau ke lokasi penelitian12
b Pendekatan penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif
merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan
untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai
metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat
penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena
yang sesuai dengan konteks13
2 Lokasi Dan Waktu Penelitian
a Lokasi Penelitian
1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan
Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu
38223
2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari
kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan
Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian
12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-
Ruzz2016) Hal30
15
ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak
yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke
Masyarakat
b Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan
1 juli 2019
3 Informan Penelitian
Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota
Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya
dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan
dan selama penelitian berlangsung
4 Tekhnik Penentuan Informan
Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang
digunakan adalah tekhnik
a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria
tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik
penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk
menjawab masalah penelitian
b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya
Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai
data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah
16
mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat
dikembangkan Minimal 5 informan
Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara
langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan
mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian
yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang
menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari
pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
a Sumber Data
1) Data Primer
Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan
wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR
dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
2) Data Sekunder
Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan
kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah
berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi
lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social
Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang
Nasabah
17
b Teknik Pengumpulan Data
1) Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan
dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan
pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang
merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari
Perbankan Syariah kota Bengkulu
2) Wawancara
Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan
kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan
yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota
Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan
3) Studi Kepustakaan
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang
diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep
atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan
Loyalitas seorang konsumen atau nasabah
6 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang
dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai
18
dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14
Oleh karena itu
dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah
hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data
kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian
deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif
diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat
berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan
perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas
batas-batasnya15
Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti
yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat
mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan
objektivitas data penelitian16
Adapun teknik analisis data pada penelitian
ini adalah sebagai berikut
1 Reduksi Data
Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk
laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan
membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi
diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema
konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang
14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana
2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran
Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal
23
16
Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media
Group2013) Hal124
19
lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk
mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang
diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan
difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang
lebih tajam terhadap hasil penelitian
2 Penyajian data
Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian
data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti
table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga
berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan
sejenisnya17
H Sistematika Penulisan
Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan
sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya
akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam
laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa
sub bab antara lain
Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang
menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan
masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk
17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245
20
membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk
menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian
penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi
terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang
berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian
subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik
analisis data dan terakhir sistematika penulisan
Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya
menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature
Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas
Nasabah
Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan
mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak
Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah
Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah
Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian
dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi
ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan
menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan
Syariah Kota Bengkulu
21
Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan
merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok
masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah
22
BAB II
KAJIAN TEORI
A Corporate Social Responsibility (CSR)
1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan
termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang
mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan
memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional
perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18
Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan
sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak
perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak
istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate
philanthropycorporate giving corporate community involvement
community relations community affairs community develoment
corporate responsibility global citizenship and corporate social
mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)
Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan
pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan
kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham
18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
23
masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia
juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari
kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan yang ada
ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan
dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19
Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk
mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai
sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang
akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan
kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada
kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan
oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan
karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis
CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin
tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian
yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR
di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit
19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 28
24
agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu
sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara
praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika
dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20
Dalam
pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang
dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan
sedekah21
Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council
for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai
Continuing commitment by business to behave etchically and contribute
to economic development while improving the quality of life f the
workforce and their families as will as of the local community and
society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus
bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk
peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup
dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas
kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22
20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social
Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi
XIII 2010) Hal 3 21
Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
25
Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli
Menurut Schnerhorm
CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu
kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara
mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari
kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan
kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam
interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan
prinsip sukarela dan kemitraan23
Menurut Hartman yakni
CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan
terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis
sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-
kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta
kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan
operasional dan stategis24
Menurut Carrol
CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar
meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta
konstribusi pada isu social
Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR
merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang
ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna
pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian
terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah
23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
26
keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi
masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional
perusahaan
Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah
suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka
sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik
eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft
Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang
sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang
juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan
masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017
Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi
undang-undang
Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam
peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-
undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR
tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut
25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
27
Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya
mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi
terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang
Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66
ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan
perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan
lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan
uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26
1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup
lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi
perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan
Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang
akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53
28
2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas
Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan
pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang
ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya
berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme
pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan
Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung
jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan
rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan
Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali
ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo
3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur
CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15
huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab
sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap
perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang
serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya
masyarakat setempat
29
4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur
tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama
ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR
Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak
Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin
sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat
sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo
5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara
UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat
tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan
masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa
ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha
Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan
pemberdayaan masyarakatrdquo
Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan
masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat
kehidupannyardquo
6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
30
PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP
ini menjelaskan lebih lanjut
Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan
perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan
kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang
diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan
dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu
sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan
sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try
and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27
Hal
itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial
yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan
melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang
ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan
nasabah terhadap pihak bank28
Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya
benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam
islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata
c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat
melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian
27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal83
28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung
Alfabeta2014) Hal 129
31
pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan
pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga
diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari
ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat
memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan
dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara
keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul
yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana
perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang
harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga
kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara
menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR
tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu
sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas
Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana
kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan
kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu
sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan
CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders
berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan
yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga
meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian
32
mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran
pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan
(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada
tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)
kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat
lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan
baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks
ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant
menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus
diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor
produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau
tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan
bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar
kesepakatan bersama bukan sepihak
Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara
akademik punya substansi yang sama29
Bahkan ada beberapa frase lain yang
digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai
makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work
community building community capacity building commuinty development
community participation ecologically asset-based community development
faith-based community development political participatory development dan
29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan
Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40
33
social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu
proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang
lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak
yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula
menurut Rappaport pemberdayaan30
adalah suatu cara dengan mana rakyat
organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas
kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi
keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang
terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31
Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat
dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32
Artinya adalah pemberdayaan
yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya
manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan
akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri
Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan
kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk
menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya
berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan
30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32
Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi
(Bandung Alfabeta 2010) h 82
34
masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan
kehidupannya33
Gambar 11
Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility
33
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28
BUAH DARI PEMAHAMAN
AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA
ADALAH MILIK ALLAH SWT
CSR CSI
Corprate
Social
Investment
AMAL
Pemberdayaan
Pemberian
Perusahaan
Kedermawanan
Sosial
Relasi
Kemasyarakatan
perusahaan
Pengembangan
Masyarakat
35
I Ruang Lingkup CSR34
Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan
para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan
perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan
mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai
keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-
kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan
harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya
yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap
stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas
usahanya35
CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap
kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok
dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi
(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu
kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja
organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai
berikut36
34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis
Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181
36
Gambar 12
Sumber Griffin amp Ebert 2003 119
Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya
a Pelanggan
Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk
melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar
menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan
mempertahankan kualitas produk yang dijual
b Karyawan
Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan
perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap
pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar
manusiawi
c Investor
Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap
para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang
Karyawan
Korporasi
Komunitas
Lokal
Pelanggan
Penanam
Pemasok
37
pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya
mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi
hak-hak dan investasi para pemegang saham
d Pemasok
Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan
memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan
berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling
menguntungkan dengan pemasoknya
e Komunitas Lokal
Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada
komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus
melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak
komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan
sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat
mereka menjalankan bisnisnya
Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya
menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab
terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin
dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37
37
Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal183
38
a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu
perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan
masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap
lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara
polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan
sebagainya38
b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen
Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua
kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga
secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen
penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu
perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan
kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39
1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman
2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar
3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang
berkaitan dengan suatu prduk
4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli
38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15
39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48
39
CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan
pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri
maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana
berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari
aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja
CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40
Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung
jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari
aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan
beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial
timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat
dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena
perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41
1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak
Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang
bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP
perdata
2) Tanggung jawab karena undang-undang
Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada2011) Hal270 41
Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 68
40
seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang
lingkungan hidup dan lain sebaginya
Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan
perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu
hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan
Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri
yang salin bersaing satu sama lainnya42
J Metode Triplle Bottom Line
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan
yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh
Eklington Profit people planet
1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan
menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus
berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan
untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh
untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan
produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan
mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai
tambah semaksimal mungkin
2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap
kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar
perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan
karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan
kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai
bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan
42
Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219
41
perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-
besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi
pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan
serta penguatan kapasitas ekonomi lokal
3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan
adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat
lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada
perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap
lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya
penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta
pengembangan pariwisata (ekoturisme)43
Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah
pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih
dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini
merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan
sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan
Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social
Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen
perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah
kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna
mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan
dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada
Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan
menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU
No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM
dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja
43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari
jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
42
ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators
) Kinerja sosial (social indicators)44
44
httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
43
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Gambaran Umum Kota Bengkulu
1 Sejarah Kota Bengkulu45
Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi
Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali
ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang
Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota
Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-
kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang
terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit
sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo
Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat
Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka
memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang
yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke
Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja
Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran
(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra
Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak
45
Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
44
mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan
Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading
Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru
saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam
suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri
Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu
yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut
Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah
perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam
perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan
lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan
membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang
ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya
kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang
akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut
masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun
1615 masehi
Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang
sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk
Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan
membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading
Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari
45
Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut
berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya
perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris
menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh
Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The
Caesar The Resolution dan The Defance46
Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan
Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England
Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan
dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai
dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran
Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort
Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran
tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran
Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke
Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC
nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas
di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau
memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan
syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat
Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim
46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
46
disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu
dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut
Bengkulu
Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat
pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan
Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan
Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran
untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak
sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa
Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan
Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah
DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi
ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan
sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu
menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi
menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya
Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam
Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa
setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota
Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading
47
Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan
Kenangan)rdquo47
2 Letak Geografis Kota Bengkulu48
Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur
dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini
merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut
Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat
Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan
Sebelah selatan Provinsi Lampung
sebelah barat Samudra Indonesia
Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini
Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi
atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau
Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)
Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra
Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah
selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk
kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam
47
Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48
Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049
48
sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)
digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan
pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat
22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau
lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain
Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau
Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega
Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas
5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya
relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari
22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano
yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang
masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni
kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi
menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat
otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah
kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355
kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten
yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur
Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu
wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu
49
Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang
hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan
Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai
A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-
119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi
Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat
C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara
berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata
265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara
925 mb dan penguapan 1268 mm49
Lintang Selatan serta
Bujur Timur50
Tabel 1 1
Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu
Kecamatan Luas Persentase
1 Selebar 4636 3056
2 Kampung Melayu 2314 1525
3 Gading Cempaka 1442 951
4 Ratu Agung 1102 726
5 Ratu Samban 284 187
6 Singaran Pati 1444 952
49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5
50
7 Teluk Segara 276 182
8 Sungai Serut 1253 892
9 Muara Bangkahulu 2318 1528
Bengkulu 15170 10000
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
3 Pemerintahan Adminstratif
Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi
menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak
positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi
pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar
pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien
sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai
tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara
kelurahan berjumlah 6751
Tabel 1 2
Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan
Kecamatan Kelurahan RWRK RT
1 Selebar 6 44 226
2 Kampung Melayu 6 28 141
3 Gading Cempaka 5 30 126
4 Ratu Agung 8 37 167
51
BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18
51
5 Ratu Samban 9 28 92
6 Singaran Pati 6 37 135
7 Teluk Segara 13 31 97
8 Sungai Serut 7 22 80
9 Muara Bangkahulu 7 31 149
Bengkulu 67 288 1213
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu
1 Bank Muamalat KC Bengkulu
PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan
dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18
September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad
Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah
pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui
pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan
syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional
Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-
Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui
dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan
undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem
keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan
infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah
dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi
52
kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim
Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari
perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi
2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu
Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di
Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi
Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang
dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa
beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya
merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter
1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak
Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di
panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif
yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak
terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan
nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis
luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan
merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia
pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank
Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi
satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli
1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan
53
menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas
baru BSB 52
3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu
Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27
Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman
No51 A-B kelurahan Padang Jati53
Berawal dari akuisisi PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19
Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada
16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka
pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi
beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha
yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah
menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas
PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008
ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah
Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009
Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur
52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-
kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53
Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_
Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120
54
Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje
Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk
4 BNI Syariah Cabang Bengkulu
Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada
bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu
unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem
perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank
BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI
dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah
lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha
Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT
BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi
bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil
transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat
terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada
Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000
didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan
kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi
54
Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618
16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah
55
n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang
dan 31 Kantor Cabang Pembantu
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1 HASIL PENELITIAN
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan
Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah
kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan
penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai
dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk
melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo
yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan
yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55
Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai
berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana
dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan
melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana
pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana
cara dilaksanakan56
55
Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam
Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas
Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu
2011) Hal24
57
Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua
rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang
diinginkan
Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini
juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan
memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu
Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple
bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line
itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank
Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu
masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak
perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang
membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal
biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan
pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana
untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang
diperoleh perusahaan
Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak
rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan
58
pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang
disebut dengan ulang tahun
Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya
adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan
pendidikan
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah
CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan
syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang
telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang
semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah
hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya
Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang
menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank
syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik
karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun
kontribusinya dalam perekonomian nasional
Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan
memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara
Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya
59
terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi
juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57
Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan
semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping
itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha
syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar
yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori
Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya
sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh
pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada
tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR
namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah
masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada
kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori
ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di
tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc
charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan
internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)
Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR
yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik
zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini
57
Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29
60
kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR
yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan
implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58
Peluang dari
implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan
masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan
memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas
jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu
mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang
merangkai aktivitas sosial dengan bisnis
CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena
sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat
keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR
ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah
(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan
adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu
dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan
syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa
pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut
justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana
masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya
58
Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom
20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah
61
kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak
perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya
3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan
Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu
yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom
Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima
manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang
tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan
Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah
Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut
terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama
perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para
kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut
dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan
syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan
yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan
perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu
62
kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan
yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut
Kepada pihak Bank
1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan
kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)
2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang
positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR
5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin
6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR
1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR
yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu
2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang
dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi
keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai
mitra keuangan BapakIbuSaudarai
63
3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya
pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah
membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan
produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah
Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak
Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu
tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan
bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan
CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan
syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap
kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di
beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima
oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah
tersebut kepada perbankan syariah
Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian
banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR
dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh
Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan
64
Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan
pendapat yang sama yakni
ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang
diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan
CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari
Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal
saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak
yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra
perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang
berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun
dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya
saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank
syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum
menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan
untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59
Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni
Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia
mengatakan bahwa
ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis
bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo
pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di
panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial
biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana
sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui
adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan
dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut
memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti
59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada
1 juli 2019
65
Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa
setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih
merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan
perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk
jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai
mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan
banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang
tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk
yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut
memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta
bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra
keuanganrdquo 60
Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah
ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru
mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-
anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui
adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang
ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang
signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih
memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat
langsung digunakan61
Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan
menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya
60
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret
2019 61
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
66
banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola
sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk
saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah
karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk
membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo
Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan
rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti
disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan
lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan
segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi
perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62
Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya
memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya
agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih
giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa
terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para
nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra
keuangannyardquo
Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu
ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa
sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang
merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh
sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan
dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah
ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak
62
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
67
perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan
perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat
untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga
menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-
produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63
Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan
Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba
juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan
yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah
Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima
bantuan dana CSR mengatakan
ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena
keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan
bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut
membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena
baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu
pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64
Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan
yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang
lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba
63
Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret
2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara
Pada 13 Maret 2019
68
membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra
keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo
Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah
ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra
keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya
pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR
tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi
banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan
seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan
syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65
Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan
bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida
ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan
4 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada
pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang
melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan
Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar
diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala
dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line
dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya
65
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada
14 Maret 2019
69
pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah
dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat
tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam
menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka
Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa
pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini
memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain
menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada
pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya
yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam
pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu
dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja
perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu
oleh pihak pusat
Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota
bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu
diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa
mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan
langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya
70
pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek
terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap
liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat
dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya
mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat
mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi
lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa
ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih
lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk
di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan
citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk
mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka
andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak
tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap
bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak
apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah
dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus
mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan
sendiri dirumah
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak
pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan
positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku
pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di
kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode
Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate
Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line
dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para
nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan
menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan
belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka
perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk
mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya
Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan
72
salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang
terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai
bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah
kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah
merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian
dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini
menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan
Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-
produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba
Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak
belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih
perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu
adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak
nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang
digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum
dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja
B SARAN
1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR
yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu
73
2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan
syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam
keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan
syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan
syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu
74
DAFTAR PUSTAKA
Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta
Kencana 2010
AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung
Alfabeta
Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja
Grafindo Persada
Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif
Dengan Nuivo Jakarta Kencana
Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press
Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta
PrenadaMedia Group
Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014
Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi
Bandung ALFABETA 2014
Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada
Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group
Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema
Insana Press 2001
Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat
dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta
Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz
Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas
Surabaya CvSarana Media Advertising
75
Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu
Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan
Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung
PT Refika Aditama 2014
Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana
Prenadamedia Group 2009
Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga
Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta
Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era
Globalisasi Bandung Alfabeta
Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta
2010
Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane
wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank
Rakyat Indonesia TBK
Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015
Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta
ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019
Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO
26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik
IndustriVol15 No2 94
Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional
Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University
Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business
Vol17 No 11
76
Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi
Institut Agama Islam Negerii Bengkulu
Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative
Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010
Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14
Maret 2019
FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara
pada 1 juli 2019
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07
Maret 2019
Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR
Wawancara Pada 14 Maret 2019
Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara
Pada 14 Maret 2019
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
xii
1 Bank Muamalat 51
2 Bank Syariah Mandiri 52
3 Bank BRI Syariah 53
4 Bank BNI Syariah 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 56
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di Perbankan
syariah Kota Bengkulu 55
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah58
3 Dampak dan kendala Pelaksanaan CSR menggunakan
metode tripple bottom line di Perbankan
Syariah61
B Pembahasan68
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 72
B Saran 72
DAFTAR PUSTAKA 74
LAMPIRAN ndash LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Bengkulu 54
Tabel 1 2 Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan 55
xiv
DAFTAR GAMBAR
Daftar Gambar 11 Pengertian CSR37
Daftar Gambar 11 Ruang Lingkup CSR38
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul
Lampiran 2 Check Plagiarism Judul
Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal
Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa
Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi
Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi
Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi
Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul
Lampiran 9 Pedoman Wawancara
Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian
Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu
Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian
Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji
Lampiran 16 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam
mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada
kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya
maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki
oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang
dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya
perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh
kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah
am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang
mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1
Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan
berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan
atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang
1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal177
2
timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka
yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai
kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara
manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak
positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan
investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR
bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)
dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya
berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya
masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti
Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum
Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang
tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru
dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an
seperti firman Allah dalam
QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56
2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal178
3
Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk
Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman
dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (
Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk
berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu
sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah
dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali
melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian
masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan
Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh
penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan
berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank
bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek
tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap
keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan
pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah
Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika
ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom
Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom
Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan
kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari
3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
4
kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada
kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak
diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang
mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social
ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa
mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan
lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak
bisa terpisahkan5
Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi
lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat
ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial
(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat
sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat
charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan
keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi
kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi
politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan
strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara
Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi
objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam
4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
5
melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan
Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan
adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan
nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal
perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di
BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan
Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar
pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal
Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines
yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan
(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6
Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018
mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas
Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama
Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari
pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina
mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate
Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota
6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
6
bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan
syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan
terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di
kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak
perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta
memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7
Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah
merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen
komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau
keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan
yang diharapkan8
Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk
mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple
Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
B Batasan Masalah
Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas
Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal74
7
Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada
Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari
Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
C Rumusan Masalah
1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)
Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan
Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu
D Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan
CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
E Kegunaan Penelitian
8
1 Kegunaan Teoritisakademik
a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah
keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah
pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya
memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat
khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di
dalam tubuh perbankan syariah
2 Kegunaan Praktis
a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam
mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau
tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan
lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR
tersebut bagi masyarakat
b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan
pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan
penelitian terdahulu
c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan
berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang
profesional
F Penelitian Terdahulu
9
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama
Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif
Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai
bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang
mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya
tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan
masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid
Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan
CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif
dan pendekatan deskriptif
Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan
dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai
pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi
metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan
(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif
Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan
dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam
9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii
Bengkulu2017
10
penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai
bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank
Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa
besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan
Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu
Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka
Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis
Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil
Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis
ISO 2600010
Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling
berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor
yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini
dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana
data primer diperoleh melalui kuisioner
10
Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)
Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal
Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94
11
Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang
akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana
dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu
perusahaan usaha Kecil menengah
Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan
penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang
digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada
penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian
kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian
terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000
mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan
Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam
penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada
bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta
faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut
Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat
seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode
Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia
Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo
12
Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe
Russia And Tunisia An Introductionrdquo11
Dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam
hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia
terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan
wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif
Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia
menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat
mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west
Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat
sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang
akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari
penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan
Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada
dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti
hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode
kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti
11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective
Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite
Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11
13
menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya
sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan
Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat
internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan
penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana
dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang
mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap
perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat
terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah
terhadap lembaga keuangan tersebut
G Metode Penelitian
1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field
Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung
ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian
yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau
lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun
perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa
14
menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau
menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika
meninjau ke lokasi penelitian12
b Pendekatan penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif
merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan
untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai
metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat
penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena
yang sesuai dengan konteks13
2 Lokasi Dan Waktu Penelitian
a Lokasi Penelitian
1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan
Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu
38223
2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari
kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan
Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian
12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-
Ruzz2016) Hal30
15
ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak
yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke
Masyarakat
b Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan
1 juli 2019
3 Informan Penelitian
Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota
Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya
dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan
dan selama penelitian berlangsung
4 Tekhnik Penentuan Informan
Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang
digunakan adalah tekhnik
a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria
tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik
penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk
menjawab masalah penelitian
b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya
Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai
data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah
16
mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat
dikembangkan Minimal 5 informan
Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara
langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan
mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian
yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang
menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari
pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
a Sumber Data
1) Data Primer
Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan
wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR
dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
2) Data Sekunder
Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan
kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah
berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi
lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social
Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang
Nasabah
17
b Teknik Pengumpulan Data
1) Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan
dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan
pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang
merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari
Perbankan Syariah kota Bengkulu
2) Wawancara
Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan
kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan
yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota
Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan
3) Studi Kepustakaan
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang
diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep
atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan
Loyalitas seorang konsumen atau nasabah
6 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang
dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai
18
dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14
Oleh karena itu
dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah
hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data
kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian
deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif
diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat
berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan
perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas
batas-batasnya15
Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti
yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat
mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan
objektivitas data penelitian16
Adapun teknik analisis data pada penelitian
ini adalah sebagai berikut
1 Reduksi Data
Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk
laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan
membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi
diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema
konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang
14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana
2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran
Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal
23
16
Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media
Group2013) Hal124
19
lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk
mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang
diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan
difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang
lebih tajam terhadap hasil penelitian
2 Penyajian data
Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian
data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti
table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga
berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan
sejenisnya17
H Sistematika Penulisan
Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan
sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya
akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam
laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa
sub bab antara lain
Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang
menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan
masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk
17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245
20
membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk
menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian
penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi
terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang
berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian
subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik
analisis data dan terakhir sistematika penulisan
Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya
menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature
Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas
Nasabah
Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan
mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak
Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah
Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah
Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian
dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi
ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan
menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan
Syariah Kota Bengkulu
21
Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan
merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok
masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah
22
BAB II
KAJIAN TEORI
A Corporate Social Responsibility (CSR)
1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan
termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang
mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan
memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional
perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18
Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan
sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak
perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak
istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate
philanthropycorporate giving corporate community involvement
community relations community affairs community develoment
corporate responsibility global citizenship and corporate social
mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)
Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan
pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan
kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham
18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
23
masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia
juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari
kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan yang ada
ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan
dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19
Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk
mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai
sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang
akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan
kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada
kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan
oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan
karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis
CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin
tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian
yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR
di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit
19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 28
24
agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu
sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara
praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika
dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20
Dalam
pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang
dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan
sedekah21
Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council
for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai
Continuing commitment by business to behave etchically and contribute
to economic development while improving the quality of life f the
workforce and their families as will as of the local community and
society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus
bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk
peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup
dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas
kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22
20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social
Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi
XIII 2010) Hal 3 21
Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
25
Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli
Menurut Schnerhorm
CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu
kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara
mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari
kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan
kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam
interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan
prinsip sukarela dan kemitraan23
Menurut Hartman yakni
CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan
terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis
sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-
kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta
kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan
operasional dan stategis24
Menurut Carrol
CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar
meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta
konstribusi pada isu social
Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR
merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang
ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna
pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian
terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah
23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
26
keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi
masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional
perusahaan
Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah
suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka
sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik
eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft
Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang
sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang
juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan
masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017
Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi
undang-undang
Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam
peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-
undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR
tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut
25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
27
Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya
mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi
terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang
Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66
ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan
perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan
lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan
uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26
1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup
lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi
perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan
Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang
akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53
28
2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas
Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan
pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang
ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya
berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme
pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan
Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung
jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan
rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan
Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali
ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo
3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur
CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15
huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab
sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap
perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang
serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya
masyarakat setempat
29
4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur
tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama
ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR
Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak
Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin
sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat
sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo
5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara
UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat
tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan
masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa
ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha
Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan
pemberdayaan masyarakatrdquo
Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan
masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat
kehidupannyardquo
6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
30
PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP
ini menjelaskan lebih lanjut
Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan
perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan
kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang
diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan
dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu
sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan
sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try
and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27
Hal
itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial
yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan
melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang
ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan
nasabah terhadap pihak bank28
Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya
benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam
islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata
c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat
melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian
27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal83
28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung
Alfabeta2014) Hal 129
31
pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan
pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga
diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari
ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat
memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan
dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara
keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul
yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana
perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang
harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga
kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara
menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR
tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu
sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas
Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana
kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan
kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu
sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan
CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders
berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan
yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga
meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian
32
mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran
pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan
(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada
tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)
kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat
lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan
baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks
ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant
menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus
diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor
produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau
tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan
bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar
kesepakatan bersama bukan sepihak
Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara
akademik punya substansi yang sama29
Bahkan ada beberapa frase lain yang
digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai
makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work
community building community capacity building commuinty development
community participation ecologically asset-based community development
faith-based community development political participatory development dan
29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan
Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40
33
social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu
proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang
lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak
yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula
menurut Rappaport pemberdayaan30
adalah suatu cara dengan mana rakyat
organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas
kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi
keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang
terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31
Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat
dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32
Artinya adalah pemberdayaan
yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya
manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan
akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri
Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan
kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk
menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya
berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan
30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32
Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi
(Bandung Alfabeta 2010) h 82
34
masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan
kehidupannya33
Gambar 11
Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility
33
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28
BUAH DARI PEMAHAMAN
AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA
ADALAH MILIK ALLAH SWT
CSR CSI
Corprate
Social
Investment
AMAL
Pemberdayaan
Pemberian
Perusahaan
Kedermawanan
Sosial
Relasi
Kemasyarakatan
perusahaan
Pengembangan
Masyarakat
35
I Ruang Lingkup CSR34
Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan
para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan
perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan
mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai
keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-
kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan
harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya
yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap
stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas
usahanya35
CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap
kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok
dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi
(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu
kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja
organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai
berikut36
34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis
Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181
36
Gambar 12
Sumber Griffin amp Ebert 2003 119
Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya
a Pelanggan
Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk
melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar
menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan
mempertahankan kualitas produk yang dijual
b Karyawan
Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan
perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap
pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar
manusiawi
c Investor
Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap
para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang
Karyawan
Korporasi
Komunitas
Lokal
Pelanggan
Penanam
Pemasok
37
pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya
mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi
hak-hak dan investasi para pemegang saham
d Pemasok
Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan
memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan
berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling
menguntungkan dengan pemasoknya
e Komunitas Lokal
Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada
komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus
melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak
komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan
sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat
mereka menjalankan bisnisnya
Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya
menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab
terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin
dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37
37
Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal183
38
a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu
perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan
masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap
lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara
polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan
sebagainya38
b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen
Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua
kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga
secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen
penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu
perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan
kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39
1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman
2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar
3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang
berkaitan dengan suatu prduk
4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli
38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15
39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48
39
CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan
pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri
maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana
berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari
aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja
CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40
Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung
jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari
aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan
beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial
timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat
dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena
perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41
1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak
Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang
bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP
perdata
2) Tanggung jawab karena undang-undang
Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada2011) Hal270 41
Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 68
40
seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang
lingkungan hidup dan lain sebaginya
Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan
perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu
hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan
Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri
yang salin bersaing satu sama lainnya42
J Metode Triplle Bottom Line
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan
yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh
Eklington Profit people planet
1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan
menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus
berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan
untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh
untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan
produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan
mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai
tambah semaksimal mungkin
2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap
kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar
perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan
karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan
kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai
bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan
42
Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219
41
perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-
besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi
pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan
serta penguatan kapasitas ekonomi lokal
3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan
adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat
lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada
perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap
lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya
penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta
pengembangan pariwisata (ekoturisme)43
Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah
pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih
dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini
merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan
sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan
Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social
Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen
perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah
kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna
mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan
dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada
Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan
menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU
No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM
dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja
43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari
jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
42
ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators
) Kinerja sosial (social indicators)44
44
httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
43
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Gambaran Umum Kota Bengkulu
1 Sejarah Kota Bengkulu45
Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi
Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali
ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang
Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota
Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-
kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang
terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit
sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo
Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat
Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka
memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang
yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke
Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja
Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran
(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra
Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak
45
Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
44
mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan
Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading
Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru
saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam
suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri
Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu
yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut
Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah
perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam
perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan
lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan
membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang
ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya
kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang
akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut
masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun
1615 masehi
Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang
sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk
Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan
membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading
Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari
45
Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut
berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya
perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris
menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh
Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The
Caesar The Resolution dan The Defance46
Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan
Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England
Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan
dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai
dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran
Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort
Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran
tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran
Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke
Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC
nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas
di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau
memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan
syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat
Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim
46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
46
disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu
dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut
Bengkulu
Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat
pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan
Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan
Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran
untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak
sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa
Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan
Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah
DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi
ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan
sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu
menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi
menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya
Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam
Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa
setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota
Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading
47
Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan
Kenangan)rdquo47
2 Letak Geografis Kota Bengkulu48
Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur
dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini
merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut
Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat
Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan
Sebelah selatan Provinsi Lampung
sebelah barat Samudra Indonesia
Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini
Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi
atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau
Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)
Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra
Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah
selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk
kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam
47
Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48
Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049
48
sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)
digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan
pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat
22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau
lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain
Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau
Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega
Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas
5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya
relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari
22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano
yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang
masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni
kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi
menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat
otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah
kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355
kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten
yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur
Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu
wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu
49
Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang
hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan
Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai
A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-
119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi
Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat
C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara
berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata
265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara
925 mb dan penguapan 1268 mm49
Lintang Selatan serta
Bujur Timur50
Tabel 1 1
Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu
Kecamatan Luas Persentase
1 Selebar 4636 3056
2 Kampung Melayu 2314 1525
3 Gading Cempaka 1442 951
4 Ratu Agung 1102 726
5 Ratu Samban 284 187
6 Singaran Pati 1444 952
49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5
50
7 Teluk Segara 276 182
8 Sungai Serut 1253 892
9 Muara Bangkahulu 2318 1528
Bengkulu 15170 10000
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
3 Pemerintahan Adminstratif
Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi
menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak
positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi
pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar
pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien
sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai
tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara
kelurahan berjumlah 6751
Tabel 1 2
Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan
Kecamatan Kelurahan RWRK RT
1 Selebar 6 44 226
2 Kampung Melayu 6 28 141
3 Gading Cempaka 5 30 126
4 Ratu Agung 8 37 167
51
BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18
51
5 Ratu Samban 9 28 92
6 Singaran Pati 6 37 135
7 Teluk Segara 13 31 97
8 Sungai Serut 7 22 80
9 Muara Bangkahulu 7 31 149
Bengkulu 67 288 1213
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu
1 Bank Muamalat KC Bengkulu
PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan
dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18
September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad
Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah
pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui
pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan
syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional
Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-
Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui
dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan
undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem
keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan
infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah
dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi
52
kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim
Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari
perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi
2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu
Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di
Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi
Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang
dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa
beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya
merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter
1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak
Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di
panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif
yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak
terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan
nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis
luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan
merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia
pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank
Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi
satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli
1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan
53
menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas
baru BSB 52
3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu
Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27
Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman
No51 A-B kelurahan Padang Jati53
Berawal dari akuisisi PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19
Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada
16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka
pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi
beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha
yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah
menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas
PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008
ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah
Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009
Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur
52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-
kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53
Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_
Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120
54
Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje
Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk
4 BNI Syariah Cabang Bengkulu
Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada
bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu
unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem
perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank
BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI
dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah
lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha
Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT
BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi
bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil
transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat
terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada
Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000
didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan
kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi
54
Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618
16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah
55
n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang
dan 31 Kantor Cabang Pembantu
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1 HASIL PENELITIAN
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan
Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah
kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan
penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai
dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk
melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo
yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan
yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55
Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai
berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana
dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan
melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana
pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana
cara dilaksanakan56
55
Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam
Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas
Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu
2011) Hal24
57
Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua
rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang
diinginkan
Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini
juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan
memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu
Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple
bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line
itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank
Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu
masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak
perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang
membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal
biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan
pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana
untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang
diperoleh perusahaan
Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak
rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan
58
pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang
disebut dengan ulang tahun
Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya
adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan
pendidikan
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah
CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan
syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang
telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang
semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah
hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya
Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang
menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank
syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik
karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun
kontribusinya dalam perekonomian nasional
Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan
memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara
Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya
59
terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi
juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57
Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan
semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping
itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha
syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar
yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori
Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya
sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh
pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada
tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR
namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah
masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada
kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori
ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di
tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc
charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan
internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)
Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR
yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik
zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini
57
Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29
60
kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR
yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan
implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58
Peluang dari
implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan
masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan
memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas
jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu
mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang
merangkai aktivitas sosial dengan bisnis
CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena
sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat
keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR
ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah
(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan
adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu
dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan
syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa
pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut
justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana
masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya
58
Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom
20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah
61
kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak
perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya
3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan
Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu
yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom
Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima
manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang
tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan
Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah
Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut
terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama
perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para
kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut
dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan
syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan
yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan
perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu
62
kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan
yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut
Kepada pihak Bank
1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan
kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)
2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang
positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR
5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin
6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR
1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR
yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu
2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang
dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi
keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai
mitra keuangan BapakIbuSaudarai
63
3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya
pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah
membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan
produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah
Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak
Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu
tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan
bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan
CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan
syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap
kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di
beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima
oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah
tersebut kepada perbankan syariah
Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian
banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR
dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh
Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan
64
Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan
pendapat yang sama yakni
ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang
diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan
CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari
Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal
saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak
yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra
perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang
berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun
dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya
saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank
syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum
menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan
untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59
Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni
Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia
mengatakan bahwa
ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis
bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo
pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di
panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial
biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana
sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui
adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan
dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut
memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti
59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada
1 juli 2019
65
Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa
setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih
merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan
perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk
jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai
mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan
banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang
tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk
yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut
memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta
bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra
keuanganrdquo 60
Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah
ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru
mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-
anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui
adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang
ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang
signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih
memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat
langsung digunakan61
Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan
menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya
60
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret
2019 61
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
66
banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola
sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk
saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah
karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk
membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo
Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan
rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti
disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan
lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan
segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi
perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62
Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya
memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya
agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih
giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa
terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para
nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra
keuangannyardquo
Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu
ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa
sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang
merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh
sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan
dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah
ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak
62
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
67
perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan
perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat
untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga
menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-
produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63
Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan
Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba
juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan
yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah
Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima
bantuan dana CSR mengatakan
ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena
keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan
bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut
membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena
baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu
pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64
Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan
yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang
lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba
63
Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret
2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara
Pada 13 Maret 2019
68
membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra
keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo
Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah
ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra
keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya
pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR
tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi
banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan
seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan
syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65
Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan
bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida
ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan
4 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada
pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang
melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan
Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar
diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala
dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line
dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya
65
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada
14 Maret 2019
69
pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah
dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat
tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam
menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka
Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa
pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini
memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain
menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada
pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya
yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam
pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu
dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja
perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu
oleh pihak pusat
Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota
bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu
diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa
mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan
langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya
70
pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek
terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap
liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat
dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya
mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat
mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi
lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa
ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih
lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk
di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan
citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk
mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka
andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak
tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap
bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak
apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah
dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus
mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan
sendiri dirumah
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak
pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan
positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku
pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di
kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode
Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate
Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line
dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para
nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan
menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan
belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka
perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk
mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya
Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan
72
salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang
terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai
bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah
kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah
merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian
dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini
menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan
Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-
produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba
Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak
belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih
perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu
adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak
nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang
digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum
dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja
B SARAN
1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR
yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu
73
2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan
syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam
keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan
syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan
syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu
74
DAFTAR PUSTAKA
Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta
Kencana 2010
AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung
Alfabeta
Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja
Grafindo Persada
Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif
Dengan Nuivo Jakarta Kencana
Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press
Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta
PrenadaMedia Group
Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014
Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi
Bandung ALFABETA 2014
Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada
Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group
Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema
Insana Press 2001
Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat
dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta
Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz
Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas
Surabaya CvSarana Media Advertising
75
Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu
Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan
Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung
PT Refika Aditama 2014
Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana
Prenadamedia Group 2009
Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga
Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta
Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era
Globalisasi Bandung Alfabeta
Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta
2010
Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane
wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank
Rakyat Indonesia TBK
Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015
Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta
ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019
Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO
26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik
IndustriVol15 No2 94
Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional
Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University
Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business
Vol17 No 11
76
Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi
Institut Agama Islam Negerii Bengkulu
Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative
Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010
Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14
Maret 2019
FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara
pada 1 juli 2019
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07
Maret 2019
Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR
Wawancara Pada 14 Maret 2019
Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara
Pada 14 Maret 2019
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Bengkulu 54
Tabel 1 2 Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan 55
xiv
DAFTAR GAMBAR
Daftar Gambar 11 Pengertian CSR37
Daftar Gambar 11 Ruang Lingkup CSR38
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul
Lampiran 2 Check Plagiarism Judul
Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal
Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa
Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi
Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi
Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi
Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul
Lampiran 9 Pedoman Wawancara
Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian
Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu
Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian
Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji
Lampiran 16 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam
mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada
kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya
maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki
oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang
dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya
perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh
kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah
am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang
mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1
Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan
berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan
atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang
1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal177
2
timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka
yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai
kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara
manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak
positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan
investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR
bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)
dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya
berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya
masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti
Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum
Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang
tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru
dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an
seperti firman Allah dalam
QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56
2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal178
3
Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk
Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman
dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (
Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk
berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu
sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah
dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali
melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian
masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan
Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh
penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan
berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank
bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek
tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap
keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan
pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah
Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika
ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom
Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom
Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan
kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari
3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
4
kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada
kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak
diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang
mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social
ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa
mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan
lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak
bisa terpisahkan5
Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi
lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat
ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial
(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat
sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat
charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan
keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi
kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi
politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan
strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara
Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi
objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam
4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
5
melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan
Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan
adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan
nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal
perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di
BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan
Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar
pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal
Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines
yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan
(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6
Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018
mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas
Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama
Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari
pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina
mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate
Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota
6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
6
bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan
syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan
terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di
kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak
perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta
memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7
Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah
merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen
komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau
keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan
yang diharapkan8
Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk
mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple
Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
B Batasan Masalah
Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas
Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal74
7
Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada
Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari
Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
C Rumusan Masalah
1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)
Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan
Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu
D Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan
CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
E Kegunaan Penelitian
8
1 Kegunaan Teoritisakademik
a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah
keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah
pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya
memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat
khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di
dalam tubuh perbankan syariah
2 Kegunaan Praktis
a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam
mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau
tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan
lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR
tersebut bagi masyarakat
b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan
pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan
penelitian terdahulu
c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan
berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang
profesional
F Penelitian Terdahulu
9
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama
Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif
Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai
bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang
mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya
tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan
masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid
Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan
CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif
dan pendekatan deskriptif
Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan
dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai
pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi
metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan
(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif
Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan
dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam
9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii
Bengkulu2017
10
penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai
bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank
Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa
besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan
Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu
Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka
Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis
Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil
Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis
ISO 2600010
Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling
berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor
yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini
dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana
data primer diperoleh melalui kuisioner
10
Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)
Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal
Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94
11
Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang
akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana
dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu
perusahaan usaha Kecil menengah
Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan
penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang
digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada
penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian
kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian
terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000
mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan
Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam
penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada
bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta
faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut
Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat
seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode
Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia
Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo
12
Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe
Russia And Tunisia An Introductionrdquo11
Dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam
hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia
terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan
wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif
Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia
menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat
mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west
Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat
sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang
akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari
penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan
Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada
dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti
hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode
kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti
11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective
Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite
Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11
13
menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya
sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan
Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat
internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan
penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana
dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang
mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap
perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat
terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah
terhadap lembaga keuangan tersebut
G Metode Penelitian
1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field
Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung
ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian
yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau
lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun
perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa
14
menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau
menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika
meninjau ke lokasi penelitian12
b Pendekatan penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif
merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan
untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai
metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat
penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena
yang sesuai dengan konteks13
2 Lokasi Dan Waktu Penelitian
a Lokasi Penelitian
1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan
Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu
38223
2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari
kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan
Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian
12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-
Ruzz2016) Hal30
15
ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak
yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke
Masyarakat
b Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan
1 juli 2019
3 Informan Penelitian
Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota
Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya
dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan
dan selama penelitian berlangsung
4 Tekhnik Penentuan Informan
Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang
digunakan adalah tekhnik
a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria
tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik
penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk
menjawab masalah penelitian
b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya
Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai
data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah
16
mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat
dikembangkan Minimal 5 informan
Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara
langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan
mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian
yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang
menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari
pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
a Sumber Data
1) Data Primer
Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan
wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR
dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
2) Data Sekunder
Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan
kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah
berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi
lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social
Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang
Nasabah
17
b Teknik Pengumpulan Data
1) Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan
dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan
pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang
merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari
Perbankan Syariah kota Bengkulu
2) Wawancara
Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan
kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan
yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota
Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan
3) Studi Kepustakaan
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang
diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep
atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan
Loyalitas seorang konsumen atau nasabah
6 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang
dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai
18
dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14
Oleh karena itu
dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah
hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data
kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian
deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif
diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat
berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan
perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas
batas-batasnya15
Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti
yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat
mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan
objektivitas data penelitian16
Adapun teknik analisis data pada penelitian
ini adalah sebagai berikut
1 Reduksi Data
Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk
laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan
membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi
diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema
konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang
14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana
2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran
Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal
23
16
Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media
Group2013) Hal124
19
lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk
mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang
diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan
difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang
lebih tajam terhadap hasil penelitian
2 Penyajian data
Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian
data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti
table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga
berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan
sejenisnya17
H Sistematika Penulisan
Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan
sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya
akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam
laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa
sub bab antara lain
Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang
menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan
masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk
17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245
20
membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk
menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian
penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi
terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang
berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian
subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik
analisis data dan terakhir sistematika penulisan
Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya
menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature
Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas
Nasabah
Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan
mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak
Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah
Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah
Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian
dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi
ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan
menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan
Syariah Kota Bengkulu
21
Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan
merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok
masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah
22
BAB II
KAJIAN TEORI
A Corporate Social Responsibility (CSR)
1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan
termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang
mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan
memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional
perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18
Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan
sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak
perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak
istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate
philanthropycorporate giving corporate community involvement
community relations community affairs community develoment
corporate responsibility global citizenship and corporate social
mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)
Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan
pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan
kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham
18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
23
masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia
juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari
kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan yang ada
ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan
dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19
Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk
mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai
sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang
akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan
kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada
kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan
oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan
karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis
CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin
tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian
yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR
di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit
19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 28
24
agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu
sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara
praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika
dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20
Dalam
pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang
dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan
sedekah21
Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council
for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai
Continuing commitment by business to behave etchically and contribute
to economic development while improving the quality of life f the
workforce and their families as will as of the local community and
society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus
bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk
peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup
dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas
kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22
20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social
Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi
XIII 2010) Hal 3 21
Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
25
Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli
Menurut Schnerhorm
CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu
kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara
mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari
kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan
kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam
interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan
prinsip sukarela dan kemitraan23
Menurut Hartman yakni
CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan
terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis
sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-
kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta
kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan
operasional dan stategis24
Menurut Carrol
CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar
meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta
konstribusi pada isu social
Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR
merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang
ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna
pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian
terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah
23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
26
keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi
masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional
perusahaan
Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah
suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka
sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik
eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft
Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang
sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang
juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan
masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017
Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi
undang-undang
Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam
peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-
undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR
tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut
25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
27
Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya
mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi
terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang
Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66
ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan
perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan
lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan
uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26
1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup
lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi
perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan
Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang
akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53
28
2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas
Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan
pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang
ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya
berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme
pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan
Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung
jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan
rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan
Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali
ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo
3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur
CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15
huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab
sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap
perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang
serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya
masyarakat setempat
29
4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur
tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama
ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR
Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak
Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin
sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat
sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo
5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara
UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat
tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan
masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa
ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha
Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan
pemberdayaan masyarakatrdquo
Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan
masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat
kehidupannyardquo
6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
30
PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP
ini menjelaskan lebih lanjut
Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan
perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan
kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang
diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan
dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu
sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan
sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try
and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27
Hal
itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial
yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan
melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang
ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan
nasabah terhadap pihak bank28
Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya
benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam
islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata
c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat
melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian
27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal83
28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung
Alfabeta2014) Hal 129
31
pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan
pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga
diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari
ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat
memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan
dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara
keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul
yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana
perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang
harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga
kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara
menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR
tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu
sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas
Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana
kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan
kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu
sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan
CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders
berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan
yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga
meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian
32
mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran
pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan
(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada
tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)
kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat
lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan
baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks
ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant
menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus
diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor
produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau
tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan
bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar
kesepakatan bersama bukan sepihak
Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara
akademik punya substansi yang sama29
Bahkan ada beberapa frase lain yang
digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai
makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work
community building community capacity building commuinty development
community participation ecologically asset-based community development
faith-based community development political participatory development dan
29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan
Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40
33
social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu
proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang
lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak
yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula
menurut Rappaport pemberdayaan30
adalah suatu cara dengan mana rakyat
organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas
kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi
keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang
terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31
Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat
dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32
Artinya adalah pemberdayaan
yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya
manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan
akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri
Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan
kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk
menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya
berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan
30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32
Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi
(Bandung Alfabeta 2010) h 82
34
masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan
kehidupannya33
Gambar 11
Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility
33
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28
BUAH DARI PEMAHAMAN
AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA
ADALAH MILIK ALLAH SWT
CSR CSI
Corprate
Social
Investment
AMAL
Pemberdayaan
Pemberian
Perusahaan
Kedermawanan
Sosial
Relasi
Kemasyarakatan
perusahaan
Pengembangan
Masyarakat
35
I Ruang Lingkup CSR34
Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan
para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan
perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan
mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai
keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-
kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan
harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya
yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap
stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas
usahanya35
CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap
kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok
dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi
(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu
kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja
organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai
berikut36
34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis
Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181
36
Gambar 12
Sumber Griffin amp Ebert 2003 119
Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya
a Pelanggan
Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk
melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar
menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan
mempertahankan kualitas produk yang dijual
b Karyawan
Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan
perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap
pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar
manusiawi
c Investor
Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap
para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang
Karyawan
Korporasi
Komunitas
Lokal
Pelanggan
Penanam
Pemasok
37
pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya
mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi
hak-hak dan investasi para pemegang saham
d Pemasok
Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan
memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan
berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling
menguntungkan dengan pemasoknya
e Komunitas Lokal
Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada
komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus
melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak
komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan
sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat
mereka menjalankan bisnisnya
Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya
menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab
terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin
dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37
37
Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal183
38
a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu
perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan
masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap
lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara
polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan
sebagainya38
b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen
Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua
kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga
secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen
penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu
perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan
kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39
1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman
2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar
3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang
berkaitan dengan suatu prduk
4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli
38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15
39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48
39
CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan
pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri
maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana
berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari
aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja
CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40
Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung
jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari
aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan
beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial
timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat
dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena
perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41
1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak
Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang
bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP
perdata
2) Tanggung jawab karena undang-undang
Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada2011) Hal270 41
Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 68
40
seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang
lingkungan hidup dan lain sebaginya
Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan
perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu
hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan
Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri
yang salin bersaing satu sama lainnya42
J Metode Triplle Bottom Line
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan
yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh
Eklington Profit people planet
1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan
menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus
berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan
untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh
untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan
produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan
mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai
tambah semaksimal mungkin
2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap
kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar
perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan
karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan
kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai
bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan
42
Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219
41
perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-
besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi
pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan
serta penguatan kapasitas ekonomi lokal
3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan
adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat
lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada
perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap
lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya
penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta
pengembangan pariwisata (ekoturisme)43
Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah
pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih
dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini
merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan
sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan
Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social
Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen
perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah
kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna
mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan
dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada
Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan
menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU
No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM
dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja
43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari
jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
42
ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators
) Kinerja sosial (social indicators)44
44
httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
43
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Gambaran Umum Kota Bengkulu
1 Sejarah Kota Bengkulu45
Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi
Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali
ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang
Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota
Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-
kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang
terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit
sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo
Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat
Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka
memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang
yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke
Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja
Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran
(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra
Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak
45
Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
44
mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan
Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading
Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru
saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam
suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri
Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu
yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut
Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah
perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam
perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan
lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan
membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang
ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya
kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang
akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut
masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun
1615 masehi
Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang
sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk
Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan
membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading
Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari
45
Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut
berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya
perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris
menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh
Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The
Caesar The Resolution dan The Defance46
Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan
Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England
Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan
dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai
dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran
Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort
Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran
tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran
Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke
Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC
nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas
di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau
memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan
syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat
Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim
46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
46
disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu
dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut
Bengkulu
Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat
pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan
Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan
Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran
untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak
sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa
Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan
Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah
DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi
ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan
sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu
menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi
menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya
Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam
Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa
setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota
Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading
47
Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan
Kenangan)rdquo47
2 Letak Geografis Kota Bengkulu48
Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur
dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini
merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut
Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat
Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan
Sebelah selatan Provinsi Lampung
sebelah barat Samudra Indonesia
Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini
Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi
atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau
Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)
Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra
Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah
selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk
kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam
47
Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48
Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049
48
sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)
digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan
pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat
22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau
lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain
Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau
Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega
Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas
5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya
relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari
22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano
yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang
masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni
kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi
menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat
otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah
kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355
kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten
yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur
Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu
wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu
49
Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang
hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan
Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai
A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-
119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi
Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat
C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara
berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata
265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara
925 mb dan penguapan 1268 mm49
Lintang Selatan serta
Bujur Timur50
Tabel 1 1
Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu
Kecamatan Luas Persentase
1 Selebar 4636 3056
2 Kampung Melayu 2314 1525
3 Gading Cempaka 1442 951
4 Ratu Agung 1102 726
5 Ratu Samban 284 187
6 Singaran Pati 1444 952
49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5
50
7 Teluk Segara 276 182
8 Sungai Serut 1253 892
9 Muara Bangkahulu 2318 1528
Bengkulu 15170 10000
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
3 Pemerintahan Adminstratif
Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi
menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak
positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi
pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar
pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien
sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai
tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara
kelurahan berjumlah 6751
Tabel 1 2
Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan
Kecamatan Kelurahan RWRK RT
1 Selebar 6 44 226
2 Kampung Melayu 6 28 141
3 Gading Cempaka 5 30 126
4 Ratu Agung 8 37 167
51
BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18
51
5 Ratu Samban 9 28 92
6 Singaran Pati 6 37 135
7 Teluk Segara 13 31 97
8 Sungai Serut 7 22 80
9 Muara Bangkahulu 7 31 149
Bengkulu 67 288 1213
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu
1 Bank Muamalat KC Bengkulu
PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan
dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18
September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad
Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah
pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui
pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan
syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional
Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-
Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui
dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan
undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem
keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan
infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah
dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi
52
kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim
Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari
perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi
2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu
Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di
Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi
Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang
dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa
beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya
merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter
1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak
Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di
panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif
yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak
terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan
nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis
luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan
merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia
pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank
Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi
satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli
1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan
53
menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas
baru BSB 52
3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu
Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27
Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman
No51 A-B kelurahan Padang Jati53
Berawal dari akuisisi PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19
Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada
16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka
pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi
beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha
yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah
menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas
PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008
ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah
Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009
Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur
52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-
kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53
Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_
Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120
54
Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje
Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk
4 BNI Syariah Cabang Bengkulu
Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada
bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu
unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem
perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank
BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI
dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah
lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha
Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT
BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi
bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil
transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat
terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada
Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000
didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan
kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi
54
Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618
16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah
55
n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang
dan 31 Kantor Cabang Pembantu
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1 HASIL PENELITIAN
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan
Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah
kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan
penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai
dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk
melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo
yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan
yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55
Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai
berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana
dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan
melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana
pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana
cara dilaksanakan56
55
Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam
Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas
Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu
2011) Hal24
57
Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua
rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang
diinginkan
Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini
juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan
memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu
Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple
bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line
itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank
Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu
masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak
perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang
membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal
biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan
pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana
untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang
diperoleh perusahaan
Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak
rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan
58
pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang
disebut dengan ulang tahun
Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya
adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan
pendidikan
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah
CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan
syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang
telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang
semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah
hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya
Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang
menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank
syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik
karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun
kontribusinya dalam perekonomian nasional
Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan
memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara
Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya
59
terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi
juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57
Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan
semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping
itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha
syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar
yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori
Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya
sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh
pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada
tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR
namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah
masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada
kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori
ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di
tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc
charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan
internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)
Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR
yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik
zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini
57
Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29
60
kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR
yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan
implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58
Peluang dari
implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan
masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan
memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas
jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu
mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang
merangkai aktivitas sosial dengan bisnis
CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena
sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat
keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR
ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah
(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan
adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu
dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan
syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa
pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut
justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana
masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya
58
Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom
20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah
61
kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak
perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya
3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan
Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu
yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom
Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima
manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang
tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan
Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah
Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut
terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama
perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para
kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut
dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan
syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan
yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan
perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu
62
kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan
yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut
Kepada pihak Bank
1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan
kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)
2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang
positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR
5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin
6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR
1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR
yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu
2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang
dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi
keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai
mitra keuangan BapakIbuSaudarai
63
3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya
pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah
membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan
produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah
Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak
Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu
tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan
bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan
CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan
syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap
kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di
beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima
oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah
tersebut kepada perbankan syariah
Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian
banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR
dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh
Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan
64
Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan
pendapat yang sama yakni
ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang
diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan
CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari
Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal
saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak
yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra
perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang
berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun
dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya
saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank
syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum
menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan
untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59
Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni
Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia
mengatakan bahwa
ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis
bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo
pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di
panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial
biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana
sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui
adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan
dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut
memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti
59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada
1 juli 2019
65
Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa
setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih
merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan
perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk
jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai
mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan
banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang
tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk
yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut
memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta
bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra
keuanganrdquo 60
Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah
ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru
mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-
anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui
adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang
ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang
signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih
memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat
langsung digunakan61
Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan
menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya
60
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret
2019 61
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
66
banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola
sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk
saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah
karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk
membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo
Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan
rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti
disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan
lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan
segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi
perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62
Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya
memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya
agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih
giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa
terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para
nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra
keuangannyardquo
Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu
ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa
sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang
merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh
sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan
dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah
ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak
62
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
67
perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan
perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat
untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga
menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-
produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63
Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan
Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba
juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan
yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah
Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima
bantuan dana CSR mengatakan
ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena
keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan
bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut
membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena
baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu
pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64
Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan
yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang
lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba
63
Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret
2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara
Pada 13 Maret 2019
68
membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra
keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo
Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah
ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra
keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya
pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR
tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi
banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan
seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan
syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65
Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan
bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida
ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan
4 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada
pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang
melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan
Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar
diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala
dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line
dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya
65
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada
14 Maret 2019
69
pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah
dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat
tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam
menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka
Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa
pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini
memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain
menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada
pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya
yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam
pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu
dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja
perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu
oleh pihak pusat
Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota
bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu
diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa
mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan
langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya
70
pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek
terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap
liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat
dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya
mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat
mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi
lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa
ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih
lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk
di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan
citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk
mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka
andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak
tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap
bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak
apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah
dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus
mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan
sendiri dirumah
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak
pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan
positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku
pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di
kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode
Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate
Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line
dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para
nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan
menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan
belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka
perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk
mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya
Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan
72
salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang
terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai
bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah
kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah
merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian
dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini
menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan
Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-
produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba
Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak
belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih
perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu
adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak
nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang
digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum
dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja
B SARAN
1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR
yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu
73
2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan
syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam
keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan
syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan
syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu
74
DAFTAR PUSTAKA
Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta
Kencana 2010
AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung
Alfabeta
Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja
Grafindo Persada
Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif
Dengan Nuivo Jakarta Kencana
Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press
Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta
PrenadaMedia Group
Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014
Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi
Bandung ALFABETA 2014
Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada
Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group
Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema
Insana Press 2001
Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat
dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta
Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz
Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas
Surabaya CvSarana Media Advertising
75
Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu
Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan
Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung
PT Refika Aditama 2014
Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana
Prenadamedia Group 2009
Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga
Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta
Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era
Globalisasi Bandung Alfabeta
Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta
2010
Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane
wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank
Rakyat Indonesia TBK
Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015
Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta
ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019
Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO
26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik
IndustriVol15 No2 94
Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional
Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University
Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business
Vol17 No 11
76
Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi
Institut Agama Islam Negerii Bengkulu
Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative
Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010
Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14
Maret 2019
FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara
pada 1 juli 2019
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07
Maret 2019
Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR
Wawancara Pada 14 Maret 2019
Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara
Pada 14 Maret 2019
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
xiv
DAFTAR GAMBAR
Daftar Gambar 11 Pengertian CSR37
Daftar Gambar 11 Ruang Lingkup CSR38
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul
Lampiran 2 Check Plagiarism Judul
Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal
Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa
Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi
Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi
Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi
Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul
Lampiran 9 Pedoman Wawancara
Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian
Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu
Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian
Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji
Lampiran 16 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam
mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada
kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya
maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki
oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang
dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya
perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh
kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah
am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang
mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1
Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan
berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan
atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang
1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal177
2
timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka
yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai
kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara
manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak
positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan
investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR
bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)
dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya
berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya
masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti
Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum
Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang
tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru
dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an
seperti firman Allah dalam
QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56
2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal178
3
Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk
Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman
dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (
Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk
berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu
sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah
dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali
melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian
masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan
Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh
penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan
berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank
bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek
tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap
keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan
pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah
Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika
ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom
Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom
Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan
kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari
3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
4
kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada
kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak
diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang
mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social
ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa
mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan
lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak
bisa terpisahkan5
Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi
lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat
ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial
(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat
sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat
charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan
keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi
kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi
politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan
strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara
Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi
objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam
4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
5
melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan
Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan
adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan
nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal
perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di
BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan
Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar
pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal
Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines
yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan
(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6
Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018
mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas
Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama
Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari
pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina
mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate
Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota
6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
6
bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan
syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan
terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di
kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak
perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta
memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7
Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah
merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen
komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau
keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan
yang diharapkan8
Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk
mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple
Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
B Batasan Masalah
Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas
Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal74
7
Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada
Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari
Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
C Rumusan Masalah
1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)
Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan
Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu
D Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan
CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
E Kegunaan Penelitian
8
1 Kegunaan Teoritisakademik
a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah
keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah
pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya
memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat
khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di
dalam tubuh perbankan syariah
2 Kegunaan Praktis
a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam
mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau
tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan
lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR
tersebut bagi masyarakat
b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan
pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan
penelitian terdahulu
c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan
berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang
profesional
F Penelitian Terdahulu
9
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama
Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif
Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai
bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang
mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya
tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan
masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid
Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan
CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif
dan pendekatan deskriptif
Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan
dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai
pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi
metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan
(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif
Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan
dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam
9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii
Bengkulu2017
10
penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai
bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank
Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa
besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan
Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu
Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka
Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis
Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil
Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis
ISO 2600010
Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling
berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor
yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini
dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana
data primer diperoleh melalui kuisioner
10
Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)
Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal
Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94
11
Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang
akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana
dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu
perusahaan usaha Kecil menengah
Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan
penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang
digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada
penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian
kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian
terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000
mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan
Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam
penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada
bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta
faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut
Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat
seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode
Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia
Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo
12
Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe
Russia And Tunisia An Introductionrdquo11
Dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam
hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia
terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan
wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif
Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia
menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat
mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west
Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat
sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang
akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari
penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan
Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada
dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti
hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode
kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti
11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective
Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite
Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11
13
menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya
sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan
Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat
internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan
penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana
dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang
mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap
perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat
terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah
terhadap lembaga keuangan tersebut
G Metode Penelitian
1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field
Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung
ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian
yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau
lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun
perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa
14
menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau
menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika
meninjau ke lokasi penelitian12
b Pendekatan penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif
merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan
untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai
metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat
penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena
yang sesuai dengan konteks13
2 Lokasi Dan Waktu Penelitian
a Lokasi Penelitian
1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan
Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu
38223
2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari
kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan
Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian
12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-
Ruzz2016) Hal30
15
ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak
yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke
Masyarakat
b Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan
1 juli 2019
3 Informan Penelitian
Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota
Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya
dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan
dan selama penelitian berlangsung
4 Tekhnik Penentuan Informan
Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang
digunakan adalah tekhnik
a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria
tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik
penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk
menjawab masalah penelitian
b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya
Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai
data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah
16
mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat
dikembangkan Minimal 5 informan
Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara
langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan
mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian
yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang
menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari
pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
a Sumber Data
1) Data Primer
Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan
wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR
dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
2) Data Sekunder
Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan
kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah
berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi
lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social
Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang
Nasabah
17
b Teknik Pengumpulan Data
1) Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan
dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan
pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang
merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari
Perbankan Syariah kota Bengkulu
2) Wawancara
Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan
kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan
yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota
Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan
3) Studi Kepustakaan
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang
diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep
atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan
Loyalitas seorang konsumen atau nasabah
6 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang
dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai
18
dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14
Oleh karena itu
dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah
hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data
kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian
deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif
diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat
berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan
perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas
batas-batasnya15
Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti
yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat
mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan
objektivitas data penelitian16
Adapun teknik analisis data pada penelitian
ini adalah sebagai berikut
1 Reduksi Data
Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk
laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan
membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi
diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema
konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang
14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana
2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran
Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal
23
16
Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media
Group2013) Hal124
19
lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk
mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang
diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan
difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang
lebih tajam terhadap hasil penelitian
2 Penyajian data
Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian
data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti
table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga
berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan
sejenisnya17
H Sistematika Penulisan
Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan
sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya
akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam
laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa
sub bab antara lain
Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang
menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan
masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk
17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245
20
membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk
menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian
penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi
terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang
berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian
subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik
analisis data dan terakhir sistematika penulisan
Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya
menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature
Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas
Nasabah
Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan
mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak
Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah
Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah
Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian
dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi
ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan
menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan
Syariah Kota Bengkulu
21
Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan
merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok
masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah
22
BAB II
KAJIAN TEORI
A Corporate Social Responsibility (CSR)
1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan
termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang
mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan
memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional
perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18
Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan
sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak
perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak
istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate
philanthropycorporate giving corporate community involvement
community relations community affairs community develoment
corporate responsibility global citizenship and corporate social
mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)
Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan
pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan
kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham
18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
23
masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia
juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari
kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan yang ada
ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan
dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19
Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk
mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai
sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang
akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan
kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada
kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan
oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan
karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis
CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin
tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian
yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR
di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit
19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 28
24
agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu
sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara
praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika
dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20
Dalam
pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang
dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan
sedekah21
Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council
for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai
Continuing commitment by business to behave etchically and contribute
to economic development while improving the quality of life f the
workforce and their families as will as of the local community and
society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus
bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk
peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup
dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas
kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22
20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social
Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi
XIII 2010) Hal 3 21
Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
25
Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli
Menurut Schnerhorm
CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu
kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara
mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari
kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan
kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam
interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan
prinsip sukarela dan kemitraan23
Menurut Hartman yakni
CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan
terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis
sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-
kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta
kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan
operasional dan stategis24
Menurut Carrol
CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar
meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta
konstribusi pada isu social
Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR
merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang
ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna
pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian
terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah
23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
26
keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi
masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional
perusahaan
Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah
suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka
sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik
eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft
Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang
sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang
juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan
masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017
Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi
undang-undang
Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam
peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-
undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR
tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut
25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
27
Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya
mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi
terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang
Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66
ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan
perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan
lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan
uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26
1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup
lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi
perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan
Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang
akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53
28
2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas
Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan
pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang
ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya
berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme
pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan
Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung
jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan
rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan
Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali
ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo
3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur
CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15
huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab
sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap
perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang
serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya
masyarakat setempat
29
4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur
tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama
ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR
Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak
Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin
sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat
sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo
5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara
UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat
tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan
masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa
ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha
Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan
pemberdayaan masyarakatrdquo
Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan
masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat
kehidupannyardquo
6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
30
PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP
ini menjelaskan lebih lanjut
Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan
perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan
kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang
diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan
dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu
sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan
sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try
and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27
Hal
itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial
yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan
melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang
ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan
nasabah terhadap pihak bank28
Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya
benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam
islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata
c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat
melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian
27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal83
28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung
Alfabeta2014) Hal 129
31
pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan
pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga
diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari
ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat
memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan
dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara
keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul
yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana
perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang
harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga
kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara
menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR
tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu
sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas
Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana
kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan
kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu
sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan
CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders
berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan
yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga
meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian
32
mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran
pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan
(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada
tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)
kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat
lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan
baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks
ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant
menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus
diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor
produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau
tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan
bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar
kesepakatan bersama bukan sepihak
Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara
akademik punya substansi yang sama29
Bahkan ada beberapa frase lain yang
digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai
makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work
community building community capacity building commuinty development
community participation ecologically asset-based community development
faith-based community development political participatory development dan
29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan
Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40
33
social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu
proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang
lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak
yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula
menurut Rappaport pemberdayaan30
adalah suatu cara dengan mana rakyat
organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas
kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi
keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang
terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31
Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat
dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32
Artinya adalah pemberdayaan
yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya
manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan
akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri
Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan
kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk
menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya
berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan
30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32
Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi
(Bandung Alfabeta 2010) h 82
34
masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan
kehidupannya33
Gambar 11
Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility
33
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28
BUAH DARI PEMAHAMAN
AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA
ADALAH MILIK ALLAH SWT
CSR CSI
Corprate
Social
Investment
AMAL
Pemberdayaan
Pemberian
Perusahaan
Kedermawanan
Sosial
Relasi
Kemasyarakatan
perusahaan
Pengembangan
Masyarakat
35
I Ruang Lingkup CSR34
Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan
para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan
perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan
mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai
keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-
kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan
harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya
yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap
stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas
usahanya35
CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap
kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok
dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi
(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu
kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja
organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai
berikut36
34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis
Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181
36
Gambar 12
Sumber Griffin amp Ebert 2003 119
Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya
a Pelanggan
Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk
melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar
menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan
mempertahankan kualitas produk yang dijual
b Karyawan
Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan
perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap
pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar
manusiawi
c Investor
Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap
para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang
Karyawan
Korporasi
Komunitas
Lokal
Pelanggan
Penanam
Pemasok
37
pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya
mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi
hak-hak dan investasi para pemegang saham
d Pemasok
Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan
memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan
berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling
menguntungkan dengan pemasoknya
e Komunitas Lokal
Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada
komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus
melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak
komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan
sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat
mereka menjalankan bisnisnya
Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya
menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab
terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin
dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37
37
Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal183
38
a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu
perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan
masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap
lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara
polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan
sebagainya38
b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen
Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua
kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga
secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen
penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu
perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan
kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39
1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman
2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar
3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang
berkaitan dengan suatu prduk
4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli
38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15
39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48
39
CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan
pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri
maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana
berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari
aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja
CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40
Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung
jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari
aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan
beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial
timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat
dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena
perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41
1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak
Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang
bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP
perdata
2) Tanggung jawab karena undang-undang
Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada2011) Hal270 41
Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 68
40
seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang
lingkungan hidup dan lain sebaginya
Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan
perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu
hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan
Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri
yang salin bersaing satu sama lainnya42
J Metode Triplle Bottom Line
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan
yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh
Eklington Profit people planet
1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan
menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus
berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan
untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh
untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan
produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan
mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai
tambah semaksimal mungkin
2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap
kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar
perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan
karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan
kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai
bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan
42
Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219
41
perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-
besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi
pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan
serta penguatan kapasitas ekonomi lokal
3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan
adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat
lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada
perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap
lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya
penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta
pengembangan pariwisata (ekoturisme)43
Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah
pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih
dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini
merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan
sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan
Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social
Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen
perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah
kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna
mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan
dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada
Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan
menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU
No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM
dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja
43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari
jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
42
ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators
) Kinerja sosial (social indicators)44
44
httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
43
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Gambaran Umum Kota Bengkulu
1 Sejarah Kota Bengkulu45
Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi
Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali
ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang
Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota
Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-
kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang
terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit
sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo
Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat
Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka
memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang
yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke
Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja
Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran
(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra
Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak
45
Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
44
mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan
Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading
Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru
saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam
suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri
Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu
yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut
Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah
perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam
perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan
lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan
membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang
ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya
kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang
akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut
masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun
1615 masehi
Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang
sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk
Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan
membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading
Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari
45
Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut
berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya
perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris
menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh
Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The
Caesar The Resolution dan The Defance46
Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan
Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England
Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan
dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai
dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran
Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort
Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran
tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran
Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke
Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC
nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas
di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau
memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan
syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat
Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim
46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
46
disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu
dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut
Bengkulu
Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat
pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan
Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan
Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran
untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak
sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa
Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan
Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah
DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi
ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan
sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu
menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi
menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya
Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam
Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa
setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota
Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading
47
Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan
Kenangan)rdquo47
2 Letak Geografis Kota Bengkulu48
Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur
dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini
merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut
Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat
Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan
Sebelah selatan Provinsi Lampung
sebelah barat Samudra Indonesia
Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini
Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi
atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau
Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)
Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra
Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah
selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk
kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam
47
Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48
Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049
48
sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)
digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan
pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat
22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau
lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain
Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau
Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega
Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas
5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya
relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari
22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano
yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang
masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni
kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi
menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat
otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah
kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355
kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten
yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur
Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu
wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu
49
Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang
hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan
Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai
A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-
119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi
Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat
C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara
berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata
265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara
925 mb dan penguapan 1268 mm49
Lintang Selatan serta
Bujur Timur50
Tabel 1 1
Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu
Kecamatan Luas Persentase
1 Selebar 4636 3056
2 Kampung Melayu 2314 1525
3 Gading Cempaka 1442 951
4 Ratu Agung 1102 726
5 Ratu Samban 284 187
6 Singaran Pati 1444 952
49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5
50
7 Teluk Segara 276 182
8 Sungai Serut 1253 892
9 Muara Bangkahulu 2318 1528
Bengkulu 15170 10000
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
3 Pemerintahan Adminstratif
Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi
menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak
positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi
pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar
pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien
sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai
tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara
kelurahan berjumlah 6751
Tabel 1 2
Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan
Kecamatan Kelurahan RWRK RT
1 Selebar 6 44 226
2 Kampung Melayu 6 28 141
3 Gading Cempaka 5 30 126
4 Ratu Agung 8 37 167
51
BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18
51
5 Ratu Samban 9 28 92
6 Singaran Pati 6 37 135
7 Teluk Segara 13 31 97
8 Sungai Serut 7 22 80
9 Muara Bangkahulu 7 31 149
Bengkulu 67 288 1213
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu
1 Bank Muamalat KC Bengkulu
PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan
dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18
September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad
Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah
pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui
pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan
syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional
Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-
Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui
dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan
undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem
keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan
infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah
dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi
52
kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim
Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari
perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi
2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu
Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di
Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi
Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang
dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa
beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya
merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter
1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak
Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di
panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif
yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak
terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan
nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis
luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan
merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia
pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank
Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi
satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli
1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan
53
menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas
baru BSB 52
3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu
Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27
Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman
No51 A-B kelurahan Padang Jati53
Berawal dari akuisisi PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19
Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada
16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka
pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi
beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha
yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah
menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas
PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008
ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah
Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009
Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur
52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-
kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53
Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_
Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120
54
Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje
Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk
4 BNI Syariah Cabang Bengkulu
Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada
bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu
unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem
perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank
BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI
dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah
lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha
Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT
BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi
bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil
transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat
terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada
Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000
didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan
kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi
54
Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618
16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah
55
n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang
dan 31 Kantor Cabang Pembantu
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1 HASIL PENELITIAN
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan
Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah
kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan
penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai
dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk
melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo
yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan
yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55
Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai
berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana
dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan
melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana
pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana
cara dilaksanakan56
55
Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam
Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas
Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu
2011) Hal24
57
Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua
rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang
diinginkan
Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini
juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan
memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu
Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple
bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line
itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank
Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu
masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak
perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang
membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal
biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan
pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana
untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang
diperoleh perusahaan
Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak
rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan
58
pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang
disebut dengan ulang tahun
Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya
adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan
pendidikan
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah
CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan
syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang
telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang
semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah
hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya
Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang
menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank
syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik
karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun
kontribusinya dalam perekonomian nasional
Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan
memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara
Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya
59
terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi
juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57
Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan
semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping
itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha
syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar
yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori
Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya
sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh
pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada
tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR
namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah
masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada
kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori
ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di
tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc
charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan
internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)
Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR
yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik
zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini
57
Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29
60
kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR
yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan
implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58
Peluang dari
implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan
masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan
memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas
jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu
mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang
merangkai aktivitas sosial dengan bisnis
CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena
sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat
keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR
ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah
(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan
adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu
dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan
syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa
pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut
justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana
masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya
58
Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom
20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah
61
kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak
perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya
3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan
Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu
yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom
Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima
manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang
tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan
Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah
Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut
terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama
perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para
kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut
dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan
syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan
yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan
perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu
62
kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan
yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut
Kepada pihak Bank
1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan
kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)
2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang
positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR
5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin
6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR
1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR
yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu
2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang
dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi
keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai
mitra keuangan BapakIbuSaudarai
63
3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya
pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah
membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan
produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah
Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak
Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu
tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan
bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan
CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan
syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap
kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di
beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima
oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah
tersebut kepada perbankan syariah
Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian
banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR
dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh
Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan
64
Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan
pendapat yang sama yakni
ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang
diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan
CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari
Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal
saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak
yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra
perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang
berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun
dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya
saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank
syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum
menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan
untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59
Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni
Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia
mengatakan bahwa
ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis
bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo
pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di
panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial
biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana
sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui
adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan
dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut
memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti
59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada
1 juli 2019
65
Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa
setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih
merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan
perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk
jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai
mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan
banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang
tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk
yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut
memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta
bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra
keuanganrdquo 60
Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah
ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru
mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-
anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui
adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang
ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang
signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih
memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat
langsung digunakan61
Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan
menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya
60
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret
2019 61
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
66
banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola
sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk
saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah
karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk
membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo
Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan
rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti
disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan
lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan
segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi
perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62
Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya
memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya
agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih
giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa
terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para
nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra
keuangannyardquo
Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu
ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa
sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang
merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh
sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan
dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah
ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak
62
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
67
perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan
perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat
untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga
menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-
produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63
Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan
Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba
juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan
yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah
Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima
bantuan dana CSR mengatakan
ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena
keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan
bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut
membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena
baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu
pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64
Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan
yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang
lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba
63
Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret
2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara
Pada 13 Maret 2019
68
membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra
keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo
Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah
ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra
keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya
pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR
tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi
banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan
seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan
syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65
Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan
bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida
ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan
4 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada
pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang
melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan
Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar
diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala
dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line
dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya
65
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada
14 Maret 2019
69
pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah
dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat
tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam
menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka
Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa
pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini
memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain
menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada
pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya
yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam
pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu
dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja
perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu
oleh pihak pusat
Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota
bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu
diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa
mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan
langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya
70
pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek
terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap
liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat
dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya
mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat
mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi
lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa
ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih
lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk
di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan
citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk
mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka
andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak
tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap
bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak
apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah
dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus
mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan
sendiri dirumah
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak
pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan
positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku
pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di
kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode
Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate
Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line
dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para
nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan
menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan
belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka
perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk
mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya
Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan
72
salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang
terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai
bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah
kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah
merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian
dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini
menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan
Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-
produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba
Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak
belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih
perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu
adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak
nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang
digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum
dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja
B SARAN
1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR
yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu
73
2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan
syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam
keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan
syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan
syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu
74
DAFTAR PUSTAKA
Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta
Kencana 2010
AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung
Alfabeta
Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja
Grafindo Persada
Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif
Dengan Nuivo Jakarta Kencana
Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press
Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta
PrenadaMedia Group
Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014
Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi
Bandung ALFABETA 2014
Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada
Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group
Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema
Insana Press 2001
Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat
dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta
Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz
Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas
Surabaya CvSarana Media Advertising
75
Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu
Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan
Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung
PT Refika Aditama 2014
Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana
Prenadamedia Group 2009
Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga
Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta
Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era
Globalisasi Bandung Alfabeta
Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta
2010
Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane
wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank
Rakyat Indonesia TBK
Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015
Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta
ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019
Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO
26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik
IndustriVol15 No2 94
Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional
Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University
Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business
Vol17 No 11
76
Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi
Institut Agama Islam Negerii Bengkulu
Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative
Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010
Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14
Maret 2019
FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara
pada 1 juli 2019
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07
Maret 2019
Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR
Wawancara Pada 14 Maret 2019
Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara
Pada 14 Maret 2019
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Belangko Pengajuan Judul
Lampiran 2 Check Plagiarism Judul
Lampiran 3 Bukti Menghadiri Seminar Proposal
Lampiran 4 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa
Lampiran 5 Catatan Perbaikan Proposal Skripsi
Lampiran 6 Halaman Pengesahan Proposal Skripsi
Lampiran 7 Surat SK Pembimbing Skripsi
Lampiran 8 Surat Keterangan Perubahan Judul
Lampiran 9 Pedoman Wawancara
Lampiran 10 Halaman Pengesahan Izin Penelitian
Lampiran 11 Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 12 Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu
Lampiran 13 Surat Keterangan selesai penelitian
Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 15 Lembar Saran Tim Penguji
Lampiran 16 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam
mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada
kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya
maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki
oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang
dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya
perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh
kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah
am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang
mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1
Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan
berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan
atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang
1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal177
2
timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka
yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai
kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara
manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak
positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan
investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR
bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)
dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya
berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya
masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti
Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum
Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang
tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru
dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an
seperti firman Allah dalam
QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56
2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal178
3
Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk
Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman
dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (
Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk
berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu
sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah
dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali
melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian
masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan
Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh
penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan
berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank
bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek
tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap
keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan
pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah
Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika
ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom
Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom
Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan
kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari
3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
4
kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada
kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak
diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang
mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social
ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa
mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan
lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak
bisa terpisahkan5
Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi
lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat
ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial
(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat
sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat
charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan
keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi
kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi
politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan
strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara
Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi
objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam
4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
5
melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan
Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan
adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan
nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal
perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di
BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan
Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar
pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal
Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines
yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan
(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6
Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018
mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas
Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama
Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari
pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina
mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate
Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota
6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
6
bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan
syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan
terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di
kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak
perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta
memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7
Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah
merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen
komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau
keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan
yang diharapkan8
Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk
mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple
Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
B Batasan Masalah
Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas
Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal74
7
Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada
Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari
Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
C Rumusan Masalah
1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)
Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan
Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu
D Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan
CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
E Kegunaan Penelitian
8
1 Kegunaan Teoritisakademik
a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah
keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah
pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya
memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat
khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di
dalam tubuh perbankan syariah
2 Kegunaan Praktis
a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam
mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau
tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan
lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR
tersebut bagi masyarakat
b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan
pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan
penelitian terdahulu
c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan
berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang
profesional
F Penelitian Terdahulu
9
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama
Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif
Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai
bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang
mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya
tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan
masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid
Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan
CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif
dan pendekatan deskriptif
Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan
dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai
pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi
metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan
(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif
Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan
dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam
9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii
Bengkulu2017
10
penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai
bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank
Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa
besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan
Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu
Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka
Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis
Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil
Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis
ISO 2600010
Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling
berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor
yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini
dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana
data primer diperoleh melalui kuisioner
10
Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)
Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal
Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94
11
Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang
akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana
dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu
perusahaan usaha Kecil menengah
Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan
penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang
digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada
penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian
kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian
terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000
mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan
Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam
penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada
bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta
faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut
Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat
seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode
Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia
Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo
12
Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe
Russia And Tunisia An Introductionrdquo11
Dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam
hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia
terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan
wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif
Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia
menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat
mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west
Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat
sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang
akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari
penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan
Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada
dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti
hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode
kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti
11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective
Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite
Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11
13
menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya
sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan
Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat
internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan
penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana
dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang
mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap
perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat
terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah
terhadap lembaga keuangan tersebut
G Metode Penelitian
1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field
Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung
ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian
yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau
lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun
perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa
14
menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau
menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika
meninjau ke lokasi penelitian12
b Pendekatan penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif
merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan
untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai
metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat
penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena
yang sesuai dengan konteks13
2 Lokasi Dan Waktu Penelitian
a Lokasi Penelitian
1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan
Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu
38223
2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari
kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan
Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian
12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-
Ruzz2016) Hal30
15
ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak
yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke
Masyarakat
b Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan
1 juli 2019
3 Informan Penelitian
Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota
Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya
dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan
dan selama penelitian berlangsung
4 Tekhnik Penentuan Informan
Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang
digunakan adalah tekhnik
a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria
tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik
penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk
menjawab masalah penelitian
b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya
Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai
data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah
16
mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat
dikembangkan Minimal 5 informan
Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara
langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan
mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian
yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang
menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari
pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
a Sumber Data
1) Data Primer
Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan
wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR
dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
2) Data Sekunder
Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan
kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah
berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi
lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social
Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang
Nasabah
17
b Teknik Pengumpulan Data
1) Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan
dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan
pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang
merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari
Perbankan Syariah kota Bengkulu
2) Wawancara
Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan
kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan
yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota
Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan
3) Studi Kepustakaan
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang
diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep
atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan
Loyalitas seorang konsumen atau nasabah
6 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang
dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai
18
dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14
Oleh karena itu
dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah
hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data
kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian
deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif
diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat
berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan
perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas
batas-batasnya15
Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti
yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat
mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan
objektivitas data penelitian16
Adapun teknik analisis data pada penelitian
ini adalah sebagai berikut
1 Reduksi Data
Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk
laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan
membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi
diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema
konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang
14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana
2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran
Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal
23
16
Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media
Group2013) Hal124
19
lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk
mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang
diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan
difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang
lebih tajam terhadap hasil penelitian
2 Penyajian data
Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian
data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti
table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga
berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan
sejenisnya17
H Sistematika Penulisan
Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan
sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya
akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam
laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa
sub bab antara lain
Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang
menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan
masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk
17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245
20
membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk
menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian
penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi
terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang
berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian
subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik
analisis data dan terakhir sistematika penulisan
Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya
menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature
Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas
Nasabah
Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan
mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak
Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah
Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah
Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian
dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi
ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan
menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan
Syariah Kota Bengkulu
21
Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan
merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok
masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah
22
BAB II
KAJIAN TEORI
A Corporate Social Responsibility (CSR)
1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan
termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang
mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan
memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional
perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18
Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan
sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak
perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak
istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate
philanthropycorporate giving corporate community involvement
community relations community affairs community develoment
corporate responsibility global citizenship and corporate social
mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)
Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan
pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan
kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham
18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
23
masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia
juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari
kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan yang ada
ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan
dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19
Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk
mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai
sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang
akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan
kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada
kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan
oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan
karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis
CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin
tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian
yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR
di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit
19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 28
24
agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu
sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara
praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika
dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20
Dalam
pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang
dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan
sedekah21
Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council
for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai
Continuing commitment by business to behave etchically and contribute
to economic development while improving the quality of life f the
workforce and their families as will as of the local community and
society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus
bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk
peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup
dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas
kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22
20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social
Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi
XIII 2010) Hal 3 21
Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
25
Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli
Menurut Schnerhorm
CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu
kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara
mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari
kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan
kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam
interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan
prinsip sukarela dan kemitraan23
Menurut Hartman yakni
CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan
terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis
sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-
kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta
kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan
operasional dan stategis24
Menurut Carrol
CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar
meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta
konstribusi pada isu social
Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR
merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang
ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna
pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian
terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah
23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
26
keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi
masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional
perusahaan
Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah
suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka
sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik
eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft
Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang
sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang
juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan
masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017
Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi
undang-undang
Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam
peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-
undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR
tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut
25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
27
Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya
mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi
terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang
Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66
ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan
perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan
lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan
uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26
1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup
lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi
perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan
Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang
akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53
28
2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas
Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan
pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang
ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya
berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme
pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan
Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung
jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan
rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan
Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali
ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo
3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur
CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15
huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab
sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap
perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang
serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya
masyarakat setempat
29
4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur
tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama
ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR
Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak
Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin
sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat
sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo
5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara
UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat
tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan
masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa
ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha
Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan
pemberdayaan masyarakatrdquo
Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan
masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat
kehidupannyardquo
6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
30
PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP
ini menjelaskan lebih lanjut
Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan
perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan
kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang
diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan
dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu
sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan
sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try
and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27
Hal
itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial
yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan
melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang
ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan
nasabah terhadap pihak bank28
Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya
benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam
islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata
c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat
melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian
27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal83
28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung
Alfabeta2014) Hal 129
31
pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan
pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga
diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari
ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat
memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan
dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara
keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul
yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana
perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang
harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga
kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara
menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR
tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu
sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas
Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana
kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan
kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu
sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan
CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders
berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan
yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga
meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian
32
mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran
pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan
(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada
tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)
kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat
lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan
baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks
ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant
menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus
diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor
produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau
tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan
bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar
kesepakatan bersama bukan sepihak
Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara
akademik punya substansi yang sama29
Bahkan ada beberapa frase lain yang
digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai
makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work
community building community capacity building commuinty development
community participation ecologically asset-based community development
faith-based community development political participatory development dan
29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan
Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40
33
social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu
proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang
lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak
yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula
menurut Rappaport pemberdayaan30
adalah suatu cara dengan mana rakyat
organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas
kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi
keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang
terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31
Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat
dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32
Artinya adalah pemberdayaan
yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya
manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan
akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri
Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan
kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk
menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya
berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan
30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32
Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi
(Bandung Alfabeta 2010) h 82
34
masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan
kehidupannya33
Gambar 11
Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility
33
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28
BUAH DARI PEMAHAMAN
AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA
ADALAH MILIK ALLAH SWT
CSR CSI
Corprate
Social
Investment
AMAL
Pemberdayaan
Pemberian
Perusahaan
Kedermawanan
Sosial
Relasi
Kemasyarakatan
perusahaan
Pengembangan
Masyarakat
35
I Ruang Lingkup CSR34
Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan
para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan
perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan
mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai
keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-
kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan
harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya
yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap
stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas
usahanya35
CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap
kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok
dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi
(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu
kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja
organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai
berikut36
34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis
Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181
36
Gambar 12
Sumber Griffin amp Ebert 2003 119
Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya
a Pelanggan
Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk
melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar
menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan
mempertahankan kualitas produk yang dijual
b Karyawan
Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan
perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap
pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar
manusiawi
c Investor
Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap
para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang
Karyawan
Korporasi
Komunitas
Lokal
Pelanggan
Penanam
Pemasok
37
pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya
mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi
hak-hak dan investasi para pemegang saham
d Pemasok
Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan
memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan
berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling
menguntungkan dengan pemasoknya
e Komunitas Lokal
Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada
komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus
melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak
komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan
sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat
mereka menjalankan bisnisnya
Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya
menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab
terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin
dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37
37
Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal183
38
a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu
perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan
masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap
lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara
polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan
sebagainya38
b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen
Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua
kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga
secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen
penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu
perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan
kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39
1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman
2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar
3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang
berkaitan dengan suatu prduk
4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli
38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15
39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48
39
CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan
pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri
maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana
berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari
aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja
CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40
Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung
jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari
aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan
beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial
timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat
dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena
perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41
1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak
Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang
bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP
perdata
2) Tanggung jawab karena undang-undang
Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada2011) Hal270 41
Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 68
40
seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang
lingkungan hidup dan lain sebaginya
Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan
perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu
hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan
Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri
yang salin bersaing satu sama lainnya42
J Metode Triplle Bottom Line
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan
yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh
Eklington Profit people planet
1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan
menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus
berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan
untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh
untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan
produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan
mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai
tambah semaksimal mungkin
2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap
kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar
perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan
karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan
kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai
bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan
42
Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219
41
perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-
besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi
pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan
serta penguatan kapasitas ekonomi lokal
3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan
adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat
lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada
perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap
lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya
penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta
pengembangan pariwisata (ekoturisme)43
Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah
pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih
dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini
merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan
sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan
Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social
Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen
perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah
kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna
mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan
dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada
Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan
menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU
No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM
dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja
43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari
jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
42
ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators
) Kinerja sosial (social indicators)44
44
httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
43
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Gambaran Umum Kota Bengkulu
1 Sejarah Kota Bengkulu45
Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi
Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali
ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang
Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota
Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-
kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang
terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit
sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo
Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat
Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka
memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang
yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke
Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja
Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran
(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra
Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak
45
Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
44
mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan
Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading
Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru
saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam
suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri
Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu
yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut
Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah
perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam
perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan
lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan
membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang
ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya
kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang
akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut
masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun
1615 masehi
Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang
sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk
Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan
membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading
Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari
45
Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut
berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya
perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris
menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh
Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The
Caesar The Resolution dan The Defance46
Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan
Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England
Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan
dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai
dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran
Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort
Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran
tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran
Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke
Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC
nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas
di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau
memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan
syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat
Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim
46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
46
disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu
dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut
Bengkulu
Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat
pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan
Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan
Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran
untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak
sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa
Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan
Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah
DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi
ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan
sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu
menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi
menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya
Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam
Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa
setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota
Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading
47
Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan
Kenangan)rdquo47
2 Letak Geografis Kota Bengkulu48
Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur
dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini
merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut
Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat
Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan
Sebelah selatan Provinsi Lampung
sebelah barat Samudra Indonesia
Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini
Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi
atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau
Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)
Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra
Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah
selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk
kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam
47
Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48
Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049
48
sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)
digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan
pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat
22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau
lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain
Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau
Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega
Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas
5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya
relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari
22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano
yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang
masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni
kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi
menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat
otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah
kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355
kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten
yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur
Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu
wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu
49
Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang
hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan
Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai
A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-
119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi
Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat
C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara
berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata
265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara
925 mb dan penguapan 1268 mm49
Lintang Selatan serta
Bujur Timur50
Tabel 1 1
Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu
Kecamatan Luas Persentase
1 Selebar 4636 3056
2 Kampung Melayu 2314 1525
3 Gading Cempaka 1442 951
4 Ratu Agung 1102 726
5 Ratu Samban 284 187
6 Singaran Pati 1444 952
49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5
50
7 Teluk Segara 276 182
8 Sungai Serut 1253 892
9 Muara Bangkahulu 2318 1528
Bengkulu 15170 10000
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
3 Pemerintahan Adminstratif
Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi
menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak
positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi
pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar
pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien
sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai
tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara
kelurahan berjumlah 6751
Tabel 1 2
Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan
Kecamatan Kelurahan RWRK RT
1 Selebar 6 44 226
2 Kampung Melayu 6 28 141
3 Gading Cempaka 5 30 126
4 Ratu Agung 8 37 167
51
BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18
51
5 Ratu Samban 9 28 92
6 Singaran Pati 6 37 135
7 Teluk Segara 13 31 97
8 Sungai Serut 7 22 80
9 Muara Bangkahulu 7 31 149
Bengkulu 67 288 1213
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu
1 Bank Muamalat KC Bengkulu
PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan
dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18
September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad
Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah
pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui
pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan
syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional
Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-
Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui
dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan
undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem
keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan
infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah
dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi
52
kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim
Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari
perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi
2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu
Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di
Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi
Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang
dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa
beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya
merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter
1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak
Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di
panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif
yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak
terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan
nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis
luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan
merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia
pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank
Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi
satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli
1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan
53
menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas
baru BSB 52
3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu
Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27
Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman
No51 A-B kelurahan Padang Jati53
Berawal dari akuisisi PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19
Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada
16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka
pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi
beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha
yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah
menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas
PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008
ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah
Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009
Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur
52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-
kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53
Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_
Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120
54
Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje
Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk
4 BNI Syariah Cabang Bengkulu
Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada
bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu
unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem
perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank
BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI
dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah
lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha
Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT
BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi
bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil
transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat
terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada
Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000
didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan
kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi
54
Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618
16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah
55
n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang
dan 31 Kantor Cabang Pembantu
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1 HASIL PENELITIAN
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan
Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah
kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan
penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai
dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk
melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo
yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan
yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55
Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai
berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana
dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan
melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana
pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana
cara dilaksanakan56
55
Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam
Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas
Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu
2011) Hal24
57
Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua
rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang
diinginkan
Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini
juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan
memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu
Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple
bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line
itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank
Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu
masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak
perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang
membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal
biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan
pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana
untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang
diperoleh perusahaan
Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak
rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan
58
pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang
disebut dengan ulang tahun
Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya
adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan
pendidikan
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah
CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan
syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang
telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang
semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah
hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya
Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang
menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank
syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik
karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun
kontribusinya dalam perekonomian nasional
Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan
memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara
Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya
59
terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi
juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57
Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan
semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping
itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha
syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar
yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori
Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya
sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh
pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada
tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR
namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah
masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada
kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori
ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di
tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc
charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan
internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)
Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR
yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik
zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini
57
Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29
60
kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR
yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan
implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58
Peluang dari
implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan
masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan
memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas
jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu
mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang
merangkai aktivitas sosial dengan bisnis
CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena
sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat
keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR
ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah
(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan
adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu
dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan
syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa
pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut
justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana
masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya
58
Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom
20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah
61
kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak
perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya
3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan
Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu
yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom
Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima
manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang
tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan
Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah
Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut
terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama
perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para
kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut
dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan
syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan
yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan
perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu
62
kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan
yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut
Kepada pihak Bank
1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan
kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)
2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang
positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR
5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin
6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR
1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR
yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu
2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang
dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi
keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai
mitra keuangan BapakIbuSaudarai
63
3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya
pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah
membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan
produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah
Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak
Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu
tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan
bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan
CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan
syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap
kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di
beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima
oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah
tersebut kepada perbankan syariah
Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian
banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR
dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh
Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan
64
Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan
pendapat yang sama yakni
ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang
diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan
CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari
Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal
saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak
yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra
perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang
berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun
dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya
saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank
syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum
menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan
untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59
Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni
Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia
mengatakan bahwa
ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis
bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo
pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di
panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial
biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana
sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui
adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan
dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut
memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti
59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada
1 juli 2019
65
Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa
setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih
merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan
perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk
jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai
mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan
banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang
tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk
yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut
memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta
bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra
keuanganrdquo 60
Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah
ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru
mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-
anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui
adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang
ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang
signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih
memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat
langsung digunakan61
Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan
menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya
60
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret
2019 61
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
66
banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola
sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk
saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah
karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk
membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo
Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan
rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti
disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan
lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan
segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi
perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62
Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya
memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya
agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih
giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa
terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para
nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra
keuangannyardquo
Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu
ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa
sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang
merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh
sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan
dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah
ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak
62
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
67
perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan
perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat
untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga
menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-
produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63
Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan
Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba
juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan
yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah
Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima
bantuan dana CSR mengatakan
ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena
keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan
bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut
membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena
baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu
pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64
Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan
yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang
lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba
63
Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret
2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara
Pada 13 Maret 2019
68
membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra
keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo
Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah
ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra
keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya
pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR
tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi
banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan
seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan
syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65
Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan
bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida
ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan
4 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada
pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang
melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan
Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar
diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala
dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line
dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya
65
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada
14 Maret 2019
69
pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah
dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat
tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam
menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka
Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa
pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini
memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain
menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada
pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya
yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam
pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu
dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja
perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu
oleh pihak pusat
Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota
bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu
diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa
mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan
langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya
70
pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek
terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap
liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat
dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya
mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat
mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi
lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa
ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih
lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk
di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan
citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk
mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka
andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak
tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap
bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak
apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah
dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus
mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan
sendiri dirumah
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak
pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan
positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku
pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di
kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode
Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate
Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line
dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para
nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan
menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan
belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka
perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk
mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya
Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan
72
salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang
terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai
bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah
kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah
merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian
dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini
menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan
Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-
produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba
Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak
belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih
perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu
adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak
nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang
digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum
dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja
B SARAN
1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR
yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu
73
2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan
syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam
keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan
syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan
syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu
74
DAFTAR PUSTAKA
Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta
Kencana 2010
AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung
Alfabeta
Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja
Grafindo Persada
Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif
Dengan Nuivo Jakarta Kencana
Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press
Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta
PrenadaMedia Group
Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014
Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi
Bandung ALFABETA 2014
Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada
Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group
Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema
Insana Press 2001
Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat
dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta
Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz
Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas
Surabaya CvSarana Media Advertising
75
Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu
Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan
Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung
PT Refika Aditama 2014
Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana
Prenadamedia Group 2009
Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga
Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta
Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era
Globalisasi Bandung Alfabeta
Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta
2010
Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane
wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank
Rakyat Indonesia TBK
Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015
Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta
ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019
Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO
26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik
IndustriVol15 No2 94
Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional
Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University
Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business
Vol17 No 11
76
Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi
Institut Agama Islam Negerii Bengkulu
Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative
Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010
Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14
Maret 2019
FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara
pada 1 juli 2019
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07
Maret 2019
Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR
Wawancara Pada 14 Maret 2019
Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara
Pada 14 Maret 2019
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Bank syariah selain menghindari bunga juga turut berpartisipasi dalam
mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang berorientasi pada
kesejahteraan sosial menanggulangi kemiskinan juga agar terwujudnya
maslahah yang semuanya ini merupakan nilai-nilai makro yang harus dimiliki
oleh perbankan syariah Dalam Perbankan syariah Terdapat suatu metode yang
dinamakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility (CSR) yaitu suatu konsep bahwa organisasi khususnya
perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh
kepentingannya yang di antaranya adalah konsumenkaryawan pemegang sah
am komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang
mencakup aspek ekonomi sosial dan lingkungan1
Oleh karena itu CSR berhubungan erat dengan pembangunan
berkelanjutan yakni suatu organisasi terutama perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi misalnya tingkat keuntungan
atau deviden tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang
1 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal177
2
timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka
yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai
kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara
manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak
positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan
investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR
bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)
dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya
berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya
masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti
Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum
Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang
tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru
dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an
seperti firman Allah dalam
QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56
2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal178
3
Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk
Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman
dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (
Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk
berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu
sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah
dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali
melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian
masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan
Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh
penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan
berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank
bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek
tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap
keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan
pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah
Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika
ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom
Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom
Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan
kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari
3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
4
kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada
kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak
diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang
mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social
ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa
mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan
lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak
bisa terpisahkan5
Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi
lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat
ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial
(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat
sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat
charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan
keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi
kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi
politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan
strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara
Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi
objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam
4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
5
melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan
Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan
adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan
nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal
perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di
BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan
Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar
pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal
Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines
yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan
(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6
Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018
mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas
Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama
Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari
pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina
mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate
Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota
6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
6
bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan
syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan
terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di
kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak
perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta
memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7
Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah
merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen
komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau
keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan
yang diharapkan8
Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk
mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple
Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
B Batasan Masalah
Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas
Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal74
7
Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada
Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari
Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
C Rumusan Masalah
1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)
Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan
Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu
D Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan
CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
E Kegunaan Penelitian
8
1 Kegunaan Teoritisakademik
a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah
keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah
pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya
memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat
khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di
dalam tubuh perbankan syariah
2 Kegunaan Praktis
a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam
mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau
tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan
lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR
tersebut bagi masyarakat
b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan
pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan
penelitian terdahulu
c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan
berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang
profesional
F Penelitian Terdahulu
9
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama
Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif
Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai
bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang
mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya
tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan
masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid
Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan
CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif
dan pendekatan deskriptif
Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan
dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai
pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi
metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan
(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif
Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan
dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam
9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii
Bengkulu2017
10
penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai
bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank
Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa
besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan
Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu
Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka
Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis
Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil
Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis
ISO 2600010
Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling
berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor
yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini
dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana
data primer diperoleh melalui kuisioner
10
Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)
Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal
Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94
11
Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang
akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana
dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu
perusahaan usaha Kecil menengah
Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan
penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang
digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada
penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian
kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian
terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000
mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan
Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam
penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada
bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta
faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut
Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat
seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode
Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia
Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo
12
Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe
Russia And Tunisia An Introductionrdquo11
Dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam
hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia
terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan
wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif
Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia
menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat
mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west
Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat
sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang
akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari
penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan
Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada
dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti
hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode
kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti
11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective
Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite
Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11
13
menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya
sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan
Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat
internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan
penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana
dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang
mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap
perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat
terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah
terhadap lembaga keuangan tersebut
G Metode Penelitian
1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field
Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung
ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian
yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau
lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun
perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa
14
menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau
menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika
meninjau ke lokasi penelitian12
b Pendekatan penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif
merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan
untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai
metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat
penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena
yang sesuai dengan konteks13
2 Lokasi Dan Waktu Penelitian
a Lokasi Penelitian
1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan
Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu
38223
2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari
kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan
Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian
12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-
Ruzz2016) Hal30
15
ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak
yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke
Masyarakat
b Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan
1 juli 2019
3 Informan Penelitian
Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota
Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya
dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan
dan selama penelitian berlangsung
4 Tekhnik Penentuan Informan
Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang
digunakan adalah tekhnik
a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria
tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik
penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk
menjawab masalah penelitian
b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya
Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai
data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah
16
mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat
dikembangkan Minimal 5 informan
Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara
langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan
mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian
yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang
menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari
pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
a Sumber Data
1) Data Primer
Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan
wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR
dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
2) Data Sekunder
Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan
kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah
berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi
lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social
Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang
Nasabah
17
b Teknik Pengumpulan Data
1) Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan
dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan
pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang
merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari
Perbankan Syariah kota Bengkulu
2) Wawancara
Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan
kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan
yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota
Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan
3) Studi Kepustakaan
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang
diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep
atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan
Loyalitas seorang konsumen atau nasabah
6 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang
dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai
18
dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14
Oleh karena itu
dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah
hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data
kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian
deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif
diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat
berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan
perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas
batas-batasnya15
Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti
yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat
mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan
objektivitas data penelitian16
Adapun teknik analisis data pada penelitian
ini adalah sebagai berikut
1 Reduksi Data
Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk
laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan
membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi
diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema
konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang
14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana
2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran
Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal
23
16
Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media
Group2013) Hal124
19
lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk
mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang
diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan
difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang
lebih tajam terhadap hasil penelitian
2 Penyajian data
Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian
data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti
table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga
berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan
sejenisnya17
H Sistematika Penulisan
Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan
sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya
akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam
laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa
sub bab antara lain
Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang
menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan
masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk
17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245
20
membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk
menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian
penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi
terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang
berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian
subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik
analisis data dan terakhir sistematika penulisan
Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya
menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature
Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas
Nasabah
Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan
mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak
Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah
Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah
Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian
dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi
ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan
menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan
Syariah Kota Bengkulu
21
Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan
merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok
masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah
22
BAB II
KAJIAN TEORI
A Corporate Social Responsibility (CSR)
1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan
termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang
mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan
memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional
perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18
Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan
sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak
perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak
istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate
philanthropycorporate giving corporate community involvement
community relations community affairs community develoment
corporate responsibility global citizenship and corporate social
mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)
Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan
pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan
kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham
18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
23
masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia
juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari
kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan yang ada
ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan
dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19
Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk
mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai
sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang
akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan
kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada
kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan
oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan
karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis
CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin
tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian
yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR
di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit
19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 28
24
agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu
sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara
praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika
dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20
Dalam
pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang
dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan
sedekah21
Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council
for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai
Continuing commitment by business to behave etchically and contribute
to economic development while improving the quality of life f the
workforce and their families as will as of the local community and
society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus
bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk
peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup
dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas
kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22
20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social
Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi
XIII 2010) Hal 3 21
Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
25
Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli
Menurut Schnerhorm
CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu
kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara
mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari
kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan
kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam
interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan
prinsip sukarela dan kemitraan23
Menurut Hartman yakni
CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan
terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis
sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-
kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta
kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan
operasional dan stategis24
Menurut Carrol
CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar
meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta
konstribusi pada isu social
Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR
merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang
ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna
pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian
terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah
23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
26
keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi
masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional
perusahaan
Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah
suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka
sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik
eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft
Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang
sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang
juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan
masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017
Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi
undang-undang
Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam
peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-
undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR
tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut
25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
27
Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya
mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi
terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang
Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66
ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan
perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan
lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan
uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26
1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup
lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi
perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan
Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang
akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53
28
2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas
Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan
pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang
ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya
berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme
pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan
Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung
jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan
rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan
Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali
ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo
3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur
CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15
huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab
sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap
perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang
serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya
masyarakat setempat
29
4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur
tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama
ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR
Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak
Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin
sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat
sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo
5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara
UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat
tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan
masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa
ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha
Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan
pemberdayaan masyarakatrdquo
Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan
masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat
kehidupannyardquo
6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
30
PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP
ini menjelaskan lebih lanjut
Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan
perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan
kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang
diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan
dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu
sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan
sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try
and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27
Hal
itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial
yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan
melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang
ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan
nasabah terhadap pihak bank28
Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya
benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam
islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata
c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat
melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian
27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal83
28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung
Alfabeta2014) Hal 129
31
pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan
pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga
diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari
ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat
memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan
dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara
keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul
yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana
perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang
harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga
kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara
menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR
tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu
sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas
Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana
kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan
kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu
sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan
CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders
berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan
yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga
meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian
32
mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran
pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan
(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada
tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)
kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat
lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan
baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks
ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant
menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus
diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor
produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau
tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan
bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar
kesepakatan bersama bukan sepihak
Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara
akademik punya substansi yang sama29
Bahkan ada beberapa frase lain yang
digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai
makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work
community building community capacity building commuinty development
community participation ecologically asset-based community development
faith-based community development political participatory development dan
29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan
Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40
33
social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu
proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang
lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak
yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula
menurut Rappaport pemberdayaan30
adalah suatu cara dengan mana rakyat
organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas
kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi
keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang
terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31
Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat
dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32
Artinya adalah pemberdayaan
yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya
manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan
akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri
Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan
kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk
menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya
berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan
30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32
Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi
(Bandung Alfabeta 2010) h 82
34
masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan
kehidupannya33
Gambar 11
Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility
33
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28
BUAH DARI PEMAHAMAN
AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA
ADALAH MILIK ALLAH SWT
CSR CSI
Corprate
Social
Investment
AMAL
Pemberdayaan
Pemberian
Perusahaan
Kedermawanan
Sosial
Relasi
Kemasyarakatan
perusahaan
Pengembangan
Masyarakat
35
I Ruang Lingkup CSR34
Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan
para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan
perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan
mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai
keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-
kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan
harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya
yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap
stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas
usahanya35
CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap
kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok
dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi
(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu
kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja
organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai
berikut36
34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis
Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181
36
Gambar 12
Sumber Griffin amp Ebert 2003 119
Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya
a Pelanggan
Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk
melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar
menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan
mempertahankan kualitas produk yang dijual
b Karyawan
Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan
perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap
pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar
manusiawi
c Investor
Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap
para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang
Karyawan
Korporasi
Komunitas
Lokal
Pelanggan
Penanam
Pemasok
37
pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya
mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi
hak-hak dan investasi para pemegang saham
d Pemasok
Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan
memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan
berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling
menguntungkan dengan pemasoknya
e Komunitas Lokal
Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada
komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus
melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak
komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan
sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat
mereka menjalankan bisnisnya
Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya
menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab
terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin
dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37
37
Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal183
38
a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu
perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan
masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap
lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara
polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan
sebagainya38
b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen
Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua
kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga
secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen
penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu
perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan
kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39
1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman
2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar
3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang
berkaitan dengan suatu prduk
4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli
38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15
39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48
39
CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan
pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri
maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana
berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari
aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja
CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40
Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung
jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari
aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan
beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial
timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat
dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena
perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41
1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak
Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang
bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP
perdata
2) Tanggung jawab karena undang-undang
Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada2011) Hal270 41
Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 68
40
seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang
lingkungan hidup dan lain sebaginya
Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan
perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu
hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan
Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri
yang salin bersaing satu sama lainnya42
J Metode Triplle Bottom Line
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan
yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh
Eklington Profit people planet
1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan
menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus
berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan
untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh
untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan
produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan
mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai
tambah semaksimal mungkin
2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap
kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar
perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan
karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan
kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai
bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan
42
Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219
41
perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-
besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi
pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan
serta penguatan kapasitas ekonomi lokal
3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan
adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat
lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada
perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap
lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya
penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta
pengembangan pariwisata (ekoturisme)43
Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah
pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih
dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini
merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan
sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan
Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social
Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen
perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah
kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna
mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan
dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada
Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan
menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU
No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM
dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja
43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari
jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
42
ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators
) Kinerja sosial (social indicators)44
44
httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
43
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Gambaran Umum Kota Bengkulu
1 Sejarah Kota Bengkulu45
Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi
Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali
ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang
Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota
Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-
kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang
terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit
sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo
Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat
Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka
memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang
yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke
Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja
Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran
(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra
Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak
45
Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
44
mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan
Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading
Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru
saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam
suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri
Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu
yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut
Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah
perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam
perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan
lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan
membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang
ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya
kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang
akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut
masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun
1615 masehi
Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang
sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk
Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan
membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading
Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari
45
Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut
berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya
perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris
menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh
Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The
Caesar The Resolution dan The Defance46
Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan
Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England
Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan
dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai
dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran
Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort
Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran
tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran
Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke
Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC
nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas
di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau
memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan
syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat
Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim
46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
46
disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu
dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut
Bengkulu
Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat
pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan
Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan
Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran
untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak
sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa
Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan
Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah
DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi
ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan
sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu
menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi
menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya
Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam
Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa
setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota
Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading
47
Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan
Kenangan)rdquo47
2 Letak Geografis Kota Bengkulu48
Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur
dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini
merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut
Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat
Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan
Sebelah selatan Provinsi Lampung
sebelah barat Samudra Indonesia
Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini
Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi
atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau
Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)
Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra
Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah
selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk
kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam
47
Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48
Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049
48
sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)
digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan
pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat
22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau
lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain
Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau
Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega
Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas
5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya
relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari
22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano
yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang
masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni
kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi
menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat
otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah
kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355
kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten
yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur
Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu
wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu
49
Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang
hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan
Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai
A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-
119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi
Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat
C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara
berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata
265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara
925 mb dan penguapan 1268 mm49
Lintang Selatan serta
Bujur Timur50
Tabel 1 1
Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu
Kecamatan Luas Persentase
1 Selebar 4636 3056
2 Kampung Melayu 2314 1525
3 Gading Cempaka 1442 951
4 Ratu Agung 1102 726
5 Ratu Samban 284 187
6 Singaran Pati 1444 952
49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5
50
7 Teluk Segara 276 182
8 Sungai Serut 1253 892
9 Muara Bangkahulu 2318 1528
Bengkulu 15170 10000
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
3 Pemerintahan Adminstratif
Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi
menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak
positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi
pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar
pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien
sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai
tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara
kelurahan berjumlah 6751
Tabel 1 2
Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan
Kecamatan Kelurahan RWRK RT
1 Selebar 6 44 226
2 Kampung Melayu 6 28 141
3 Gading Cempaka 5 30 126
4 Ratu Agung 8 37 167
51
BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18
51
5 Ratu Samban 9 28 92
6 Singaran Pati 6 37 135
7 Teluk Segara 13 31 97
8 Sungai Serut 7 22 80
9 Muara Bangkahulu 7 31 149
Bengkulu 67 288 1213
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu
1 Bank Muamalat KC Bengkulu
PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan
dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18
September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad
Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah
pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui
pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan
syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional
Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-
Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui
dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan
undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem
keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan
infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah
dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi
52
kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim
Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari
perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi
2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu
Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di
Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi
Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang
dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa
beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya
merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter
1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak
Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di
panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif
yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak
terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan
nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis
luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan
merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia
pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank
Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi
satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli
1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan
53
menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas
baru BSB 52
3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu
Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27
Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman
No51 A-B kelurahan Padang Jati53
Berawal dari akuisisi PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19
Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada
16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka
pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi
beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha
yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah
menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas
PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008
ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah
Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009
Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur
52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-
kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53
Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_
Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120
54
Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje
Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk
4 BNI Syariah Cabang Bengkulu
Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada
bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu
unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem
perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank
BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI
dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah
lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha
Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT
BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi
bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil
transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat
terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada
Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000
didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan
kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi
54
Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618
16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah
55
n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang
dan 31 Kantor Cabang Pembantu
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1 HASIL PENELITIAN
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan
Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah
kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan
penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai
dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk
melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo
yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan
yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55
Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai
berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana
dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan
melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana
pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana
cara dilaksanakan56
55
Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam
Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas
Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu
2011) Hal24
57
Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua
rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang
diinginkan
Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini
juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan
memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu
Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple
bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line
itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank
Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu
masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak
perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang
membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal
biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan
pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana
untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang
diperoleh perusahaan
Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak
rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan
58
pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang
disebut dengan ulang tahun
Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya
adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan
pendidikan
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah
CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan
syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang
telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang
semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah
hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya
Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang
menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank
syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik
karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun
kontribusinya dalam perekonomian nasional
Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan
memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara
Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya
59
terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi
juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57
Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan
semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping
itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha
syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar
yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori
Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya
sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh
pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada
tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR
namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah
masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada
kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori
ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di
tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc
charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan
internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)
Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR
yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik
zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini
57
Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29
60
kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR
yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan
implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58
Peluang dari
implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan
masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan
memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas
jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu
mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang
merangkai aktivitas sosial dengan bisnis
CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena
sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat
keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR
ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah
(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan
adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu
dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan
syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa
pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut
justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana
masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya
58
Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom
20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah
61
kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak
perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya
3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan
Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu
yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom
Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima
manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang
tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan
Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah
Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut
terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama
perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para
kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut
dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan
syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan
yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan
perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu
62
kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan
yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut
Kepada pihak Bank
1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan
kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)
2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang
positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR
5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin
6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR
1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR
yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu
2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang
dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi
keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai
mitra keuangan BapakIbuSaudarai
63
3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya
pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah
membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan
produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah
Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak
Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu
tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan
bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan
CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan
syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap
kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di
beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima
oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah
tersebut kepada perbankan syariah
Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian
banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR
dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh
Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan
64
Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan
pendapat yang sama yakni
ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang
diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan
CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari
Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal
saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak
yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra
perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang
berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun
dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya
saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank
syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum
menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan
untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59
Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni
Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia
mengatakan bahwa
ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis
bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo
pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di
panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial
biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana
sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui
adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan
dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut
memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti
59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada
1 juli 2019
65
Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa
setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih
merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan
perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk
jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai
mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan
banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang
tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk
yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut
memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta
bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra
keuanganrdquo 60
Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah
ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru
mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-
anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui
adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang
ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang
signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih
memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat
langsung digunakan61
Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan
menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya
60
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret
2019 61
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
66
banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola
sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk
saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah
karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk
membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo
Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan
rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti
disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan
lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan
segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi
perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62
Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya
memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya
agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih
giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa
terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para
nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra
keuangannyardquo
Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu
ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa
sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang
merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh
sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan
dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah
ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak
62
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
67
perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan
perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat
untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga
menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-
produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63
Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan
Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba
juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan
yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah
Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima
bantuan dana CSR mengatakan
ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena
keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan
bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut
membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena
baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu
pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64
Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan
yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang
lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba
63
Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret
2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara
Pada 13 Maret 2019
68
membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra
keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo
Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah
ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra
keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya
pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR
tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi
banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan
seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan
syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65
Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan
bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida
ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan
4 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada
pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang
melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan
Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar
diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala
dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line
dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya
65
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada
14 Maret 2019
69
pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah
dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat
tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam
menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka
Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa
pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini
memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain
menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada
pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya
yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam
pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu
dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja
perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu
oleh pihak pusat
Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota
bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu
diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa
mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan
langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya
70
pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek
terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap
liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat
dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya
mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat
mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi
lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa
ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih
lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk
di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan
citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk
mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka
andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak
tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap
bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak
apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah
dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus
mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan
sendiri dirumah
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak
pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan
positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku
pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di
kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode
Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate
Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line
dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para
nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan
menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan
belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka
perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk
mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya
Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan
72
salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang
terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai
bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah
kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah
merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian
dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini
menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan
Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-
produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba
Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak
belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih
perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu
adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak
nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang
digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum
dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja
B SARAN
1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR
yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu
73
2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan
syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam
keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan
syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan
syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu
74
DAFTAR PUSTAKA
Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta
Kencana 2010
AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung
Alfabeta
Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja
Grafindo Persada
Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif
Dengan Nuivo Jakarta Kencana
Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press
Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta
PrenadaMedia Group
Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014
Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi
Bandung ALFABETA 2014
Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada
Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group
Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema
Insana Press 2001
Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat
dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta
Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz
Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas
Surabaya CvSarana Media Advertising
75
Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu
Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan
Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung
PT Refika Aditama 2014
Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana
Prenadamedia Group 2009
Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga
Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta
Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era
Globalisasi Bandung Alfabeta
Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta
2010
Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane
wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank
Rakyat Indonesia TBK
Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015
Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta
ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019
Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO
26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik
IndustriVol15 No2 94
Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional
Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University
Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business
Vol17 No 11
76
Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi
Institut Agama Islam Negerii Bengkulu
Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative
Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010
Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14
Maret 2019
FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara
pada 1 juli 2019
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07
Maret 2019
Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR
Wawancara Pada 14 Maret 2019
Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara
Pada 14 Maret 2019
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
2
timbul dari keputusannya itu baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka
yang lebih panjang2 Dengan pengertian tersebut CSR dapat dikatakan sebagai
kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara
manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak
positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya Program CSR merupakan
investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR
bukan hanya dilihat sebagai sentra biaya melainkan sentra laba (Profit Center)
dimasa yang akan datang Peran Bank Syariah di Indonesia khususnya
berkaitan dengan pelaksanaan dan penerapan CSR dalam aktivitas bisnisnya
masih sangat rendah sekali dibandingkan dengan Negara tetangga seperti
Malaysia Hal ini sebagaimana diungkap oleh Hafiez Sofyani Ihyaul Ulum
Daniel Syam dan Sri Wajuni L disebabkan oleh keterbatasan program yang
tepat sasaran dalam menyalurkan CSR CSR bukanlah Hal yang yang baru
dalam Islam tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan dalam Al-Qur‟an
seperti firman Allah dalam
QS Al-Baqarah 205 dan QS Al-A‟raf 56
2 Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal178
3
Artinya Dan apabila ia berpaling (dari kamu) ia berjalan di bumi untuk
Mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman
dan binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan (
Pada sisi kebijakan dalam Islam selalu mengajarkan manusia untuk
berlaku dermawan kapada orang lain yang membutuhkan pertolongan melalu
sedekah dan kegiatan amal lainnya Termasuk dalam Perbankan Syariah
dimana Perbankan Syariah memiliki koneksi yang sangat luas yang acap kali
melibatkan diri dalam berbagai pengambilan keputusan dalam penyelesaian
masalah yang dihadapi nasabah Tak sampai disitu dalam tubuh Perbankan
Syariah itu sendiripun terdapat banyak permasalahan yang pelik dimana butuh
penanganan yang maksimal sehingga pengambilan keputusan harus dengan
berhati-hati Hal ini dikarenakan dalam pengambilan keputusam pihak bank
bukan hanya memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka pendek
tetapi juga jangka panjang sebagai bentuk jaminan sosial kepada setiap
keputusan yang diambilnya terutama yang berhubungan langsung dengan
pihak-pihak penting dalam dunia perbankan syariah itu sendiri seperti nasabah
Konsep Pemberdayaan melalui Corporate Sovcial Rerponsibility Jika
ditelaah Laporan keberlanjutan juga dikenal sebagai laporan Triple Bottom
Line (TBL) atau Triple P (People Planet dan Profit)3 Konsep Triple Bottom
Line mengimplikasikan bahwa perusahaan harus lebih mengutamakan
kepentingan stakeholder (semua pihak yang terlibat dan terkena dampak dari
3 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
4
kegiatan yang dilakukan perusahaan) daripada
kepentingan shareholder (pemegang saham)4 Konsep TBL ini banyak
diaplikasikan perusahaan perusahaan swasta dalam model kegiatan yang
mengacu kepada penerapan tanggung jawab sosial (Corporate Social
ResponsibilityCSR) Konsep sosial serta upaya untuk bisa
mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan
lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan dan tidak
bisa terpisahkan5
Dengan demikian sangat jelas apabila pemberdayaan merupakan strategi
lain untuk membebaskan masyarakat yang diberdayakan akibat
ketidakberdayaannya di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sosial
(planet) dari sifat meminta-meminta yang bersifat konsumtif dan bersifat
sementara Karena pemberdayaan lebih dari sekedar menolong yang bersifat
charity namun lebih dari itu yakni bagaimana masyarakat yang diberdayakan
keluar menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi
kemampuan diri pribadi dan orang lain dengan aktivitas sosial ekonomi
politik partisipasinya terhadap pembangunan ekonomi dan pembagunan
strategis lainnya dalam kehidupan sosial berbangsa serta bernegara
Mengapa Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu diangkat menjadi
objek penelitiannya karena Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam
4 httpsswacoidgtswagtmy-articletriple-bottom-line pada hari jumat tanggal 26 juli
2019 Pukul 2000 WIB
5
melaksanakan Corporate Social Responsibility mereka menggunakan
Corporate Social Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan
adalah komitmen perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan
nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal
perusahaan guna mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di
BSM sejalan dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan
Kepedulian kepada Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar
pelaksanaannya dengan menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal
Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines
yang meliputi Kinerja ekonomi (economic indicators) Kinerja lingkungan
(environmental indicators) Kinerja sosial (social indicators)6
Survei awal yang dilakukan penulis pada Bulan September 2018
mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas
Nasabah melalui wawancara terhadap salah satu nasabah yang bernama
Nurmalina Selaku nasabah di salah satu Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Dirinya mengaku bahwa sebelumnya belum pernah mendapat bantuan dari
pihak perbankan syariah dalam bentuk apapun lebih lanjut nona Nurmalina
mengatakan bahwa dirinya hanya pernah mendengar mengenai Corporate
Social Respsibility (CSR) lantaran dirinya melihat disalah satu masjid di kota
6 httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
6
bengkulu yang mendapat bantuan pembangunan masjid dari pihak perbankan
syariah Dari sana nona Nurmalina mengatakan bahwa dirinya cukup terkesan
terlebih lagi dirinya juga merupakan seorang nasabah di perbankan syariah di
kota bengkulu tentu merasa sangat senang dan merasa bahwa pihak
perbankan syariah memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian serta
memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan kota bengkulu7
Dengan adanya jaminan sosial atau CSR yang mampu membuat nasabah
merasa lebih dilindungi dan diberi rasa kenyaman Dalam manajemen
komunikasi menjadi faktor terpenting dalam transformasi kebijakan atau
keputusan dalam rangka manajerial itu sendiri menuju terciptanya tujuan
yang diharapkan8
Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk
mengajukan penelitian yang berjudul ldquoAnalisis Dampak Pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple
Bottom Line Pada Nasabah Di Perbankan Syariah Kota Bengkulu (Studi Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
B Batasan Masalah
Penulis perlu memberikan batasan masalah secara terfokus dan jelas
Yang mana kegiatan pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
7 Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
8 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal74
7
Studi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu di batasi hanya pada
Bagaimana Dampak Dari Pelaksanaan CSR dan kendala yang dirasakan Dari
Pelaksanaan CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
Terhadap Nasabah di Perbankan Syariah kota Bengkulu (Studi Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu)rdquo
C Rumusan Masalah
1 Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate social Responsibility (CSR)
Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line pada Nasabah Di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan CSR Dengan
Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu
D Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line
pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
2 Untuk mengetahui Bagaimana Kendala dan dampak dari pelaksanaan
CSR Dengan Menggunakan Metode Triple Bottom Line Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
E Kegunaan Penelitian
8
1 Kegunaan Teoritisakademik
a Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah
keilmuan dibidang ekonomi islam terutama dalam masalah
pelaksanaan CSR dalam Tubuh Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
b Berguna untuk mengangkat citra bimbingan masyarakat khususnya
memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada masyarakat
khususnya mengenai dampak yang dihasilkan dari adanya CSR di
dalam tubuh perbankan syariah
2 Kegunaan Praktis
a Bagi Masyarakat dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat dalam
mengetahui serta memahami bagaimana pelaksanaan CSR atau
tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masayarakat dan
lingkungan sekitarnya bagaimana dampak dari pelaksanaan CSR
tersebut bagi masyarakat
b Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan
pengembangan sekaligus menjadi kunci inovasi untuk melakukan
penelitian terdahulu
c Bagi Pribadi Peneliti dapat dijadikan sebagai bekal yang akan
berguna bagi karirnya sebagai sarjana ekonomi syariah yang
profesional
F Penelitian Terdahulu
9
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Skripsi Nurlaila Institut Agama
Islam Negeri Bengkulu dengan judul ldquo Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif
Maqashid Syariahldquo9 dalam penelitian ini peneliti menjelaskan mengenai
bagaimana pelaksanaan dari CSR di dalam tubuh Bank Mandiri Syariah yang
mana pada penelitian ini bukan hanya melihat CSR dari sisi pelaksanaannya
tetapi dari sudut pandang Maqashid Syariah Peneliti menitik beratkan
masalah bagaimana pelaksanaan CSR tersebut dalam perspektif Maqashid
Syariah serta bagaimana tinjauan Maqashid Syariah terhadap pelaksanaan
CSR itu sendiri di Bank Syariah Mandiri Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan Metode Kualitatif
dan pendekatan deskriptif
Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan
dilakukan saat ini yaitu terletak pada objek yang sama yaitu Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu sama-sama meneliti atau menganalisis mengenai
pelaksanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) lalu dari segi
metode yang akan digunakan sama-sama menggunakan penelitian lapangan
(Field Research) dengan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif
Perbedaan antara penelitaian terdahulu dan penelitian yang akan
dilakukan saat ini terletak pada perumusan masalah yang mana dalam
9 Nurlaila Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu dalam Perspektif Maqashid Syariah Skripsi Institut Agama Islam Negerii
Bengkulu2017
10
penelitian terdahulu menitik beratkan dan ingin mejelaskan mengenai
bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di dalam Bank
Syariah Mandiri ditinjau dalam sudut pandang Maqashid Syariah sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat seberapa
besar dampak dari CSR itu sendiri yang ditinjau Dengan Menggunakan
Metode Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu
Penelitian terdahulu dari Jurnal Nasional dilakukan oleh Ayudyah Eka
Apsari Universitas Islam Batik Surakarta dengan judul ldquoAnalisis
Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil
Menengah Berbasis Pada ISO 26000rdquo dimana dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai Analisis dari Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) itu sendiri pada usaha Kecil menengah yang berbasis
ISO 2600010
Diamana dari hasil analisis terdapat beberapa faktor yang paling
berpengaruh dari masing-masing aspek disetiap wilayah dan industri Faktor
yang paling mempengaruhi jalannya implementasi CSR pada wilayah ini
dengan nilai MSA sebesar 0649 dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel dependent dimana
data primer diperoleh melalui kuisioner
10
Ayudyah Eka Apsari Analisis Implementasi Corporate Social Respnsibility (CSR)
Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000 Universitas Islam Batik Surakarta Jurnal
Ilmiah Teknik IndustriVol15 No2 (Desember 2016) Hal94
11
Dalam penelitian terdahulu terdapat persaman dengan penelitian yang
akan dilakukan saat ini yaitu sama-sama membahas mengenai bagaimana
dampak dari adanya Corporate Social Responsibility dalam tubuh suatu
perusahaan usaha Kecil menengah
Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan
penelitian yang akan dilakukan saat ini yaitu metode dimana metode yang
digunakan pada penelitian terdahulu yaitu kuantitatif sementara pada
penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan metde penelitian
kualitatif serta objek penelitian yang berbeda dimana pada penelitian
terdahulu menjadikan Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO 26000
mendaji objek penelitianya sedangkan pada penelitian saat ini menjadikan
Bank Muamalat Kantor Cabang Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan berikutnya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan masalah pada faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam
penerapan CSR pada UKM yang berbasis ISO 26000 dan lebih merujuk pada
bagaimana implementasi dari CSR terhadap usaha kecil menengah serta
faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari CSR tersebut
Sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti akan melihat
seberapa besar dampak dari CSR itu sendiri Dengan Menggunakan Metode
Triple Bottom Line terhadap nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Penelitian terdahulu Jurnal Internasional Yang dilakukan oleh Petia
Koleva University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite dengan Judul ldquo
12
Corporate Social Responsibility In An Internasional Perspective Europe
Russia And Tunisia An Introductionrdquo11
Dalam penelitian ini peneliti
menjelaskan mengenai bagaimana tanggapan masyarakat internasional dalam
hal ini yang menjadi objek penelitiannya Europe Russia dan Tunisia
terhadap adanya penerapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan
wacana dan praktik pembangunan berkelanjutan dianalisis dari perspektif
Internasional Dimana wawasan dari Europe Russia dan Tunisia
menunjukkan betapa spesifiknya konteks regional dan nasional dapat
mempengaruhi persepsi dan keterlibatan dalam CSR Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu melalui Kajian Pustaka di East west
Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Petia Koleva terdapat
sebuah kesamaan yang mana pada penelitian terdahulu dan penelitian yang
akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari
penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu lembaga atau perusahaan
Sementara perbedaan yang ada dari penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Petia Koleva dan penelitian yang akan dilakukan saat ini terlihat pada
dari segi metode penelitiannya yang mana pada penelitian terdahulu peneliti
hanya menggunakan kajian pustaka sebagai objek penelitiannya sementara
pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menggunakan metode
kualitatif lalu pada objek penelitiannya pada penelitian terdahulu peneliti
11 Petia Koleva dkk Corporate Social Respnsibility In An Internasional Perspective
Europe Russia And Tunisia An Introduction University Paris Diderot Sorbonne Paris Cite
Journal of Economic And Business Vol17 No1 (2014) Hal11
13
menjadikan Masyarakat Europe Russia dan Tunisia sebagai objeknya
sementara pada penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti menjadikan
Perbankan Syariah Kota Bengkulu sebagai objek penelitiannya Lalu
perbedaan selanjunya terletak pada penelitian terdahulu peneliti lebih menitik
beratkan ingin melihat bagaimana pandangan atau pendapat dari masyarakat
internasional terhadap penerapan CSR di suatu perusahaan Sedangkan
penelitian yang akan dilakukan saat ini peneliti ingin melihat bagaimana
dampak dari penerapan atau pelaksanaan CSR dalam suatu perusaaan yang
mana objek penelitiannya adalah pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
jadi apakah CSR tersebut memberikan dampak yang positif terhadap
perusahaan atau lembaga keuangan yang menerapkannya Hal ini dapat
terbukti dari kepuasan nasabah yang berujung pada sikap kepuasan nasabah
terhadap lembaga keuangan tersebut
G Metode Penelitian
1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
a Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field
Rresearch) penelitian lapangan didapatkan ketika meninjau langsung
ke lokasi penelitian atau bersifat deskriptif Deskriptif adalah penelitian
yang dilakukan untuk menegatahui nilai masing-masing variabel atau
lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun
perbandingan dengan variabel lain variabel tersebut tanpa
14
menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau
menganai bidang tertentu Penelitian lapangan didapatkan ketika
meninjau ke lokasi penelitian12
b Pendekatan penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif Pendekatan kualitatif
merupakan jenis penelitian dengan paradigma post-posotism bertujuan
untuk menafsirkan objek yang diteliti dengan menggunakan berbagai
metode dan dilaksanakan pada latar alamiah Jelas peran peneliti sangat
penting yaitu untuk membuat suatu deskripsi tebal tentang fenomena
yang sesuai dengan konteks13
2 Lokasi Dan Waktu Penelitian
a Lokasi Penelitian
1 Bank Mandiri Syariah Kota Bengkulu yang beralamatkan di Jalan
Jati No 18 Sawah Lebar Ratu Agung Kota Bengkulu Bengkulu
38223
2 Penelitian ini di lakukan di Seputaran Kota Bengkulu Mulai dari
kecamatan Selebar Kelurahan Nusa Indah Sampai Kecamatan
Teluk Segara Mengapa penulis tertarik ingin melakukan penelitian
12 Wiratatna Sujarweni Metode Penelitian (Yogyakarta Paper Plane2014) Hal11 13 Muhammad dan M Hum Metode Penelitian Bahasa (YogyakartaAr-
Ruzz2016) Hal30
15
ini di kota Bengkulu dikarenakan ingin melihat bagaimana dampak
yang diterima pihak perbankan syariah atas penyaluran CSR ke
Masyarakat
b Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2018 sampai dengan
1 juli 2019
3 Informan Penelitian
Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan Nasabah Perbankan Syariah Kota
Bengkulu yang menerima CSR adapun Penentuan informan berikutnya
dalam penelitian ini dilakukan saat penulis sudah memasuki lapangan
dan selama penelitian berlangsung
4 Tekhnik Penentuan Informan
Dalam penelitian ini tekhnik penentuan informan yang
digunakan adalah tekhnik
a Purposive yakni peneliti memilih informan penelitian menurut kriteria
tertentu yang telah ditetapkan Kriteria ini harus sesuai dengan topik
penelitian Mereka yang dipilihpun harus dianggap kredibel untuk
menjawab masalah penelitian
b Sequential informan yang dipilih tidak ditentukan batasannya
Jumlahnya terus bertambah dan bertambah sampai peneliti menilai
data yang dikumpulkan dari sejumlah informan tersebut telah
16
mencapai titik jenuh Maksudnya tidak ada lagi hal baru yang dapat
dikembangkan Minimal 5 informan
Yang mana dalam penelitian ini peneliti Melakuan wawancara
langsung kepada pihak Bank Syariah Cabang Bengkulu dan
mengambil sebanyak 6 orang informan sebagai informan penelitian
yang dipilih secara acak dari berbagai nasabah di kota Bengkulu yang
menerima bantuan CSR maupun nasabah penerima manfaat CSR dari
pihak Perbankan Syariah Kota Bengkulu
5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
a Sumber Data
1) Data Primer
Sumber primer dalam penelitian ini di peroleh melalui observasi dan
wawancara kepada Pihak Bank dan Nasabah Penerima Bantuan CSR
dari Perbankan Syariah Di Kota Bengkulu
2) Data Sekunder
Sumber sekunder dalam penelitian ini di peroleh melalui bahan
kepustakaan Data sekunder merupakan dalam penelitian ini adalah
berupa dokumen-dokumen buku-buku arsip-arsip serta informasi
lain yang tertulis dan berkaitan dengan Masalah Corporate Social
Responsibility serta yang berkaitan dengan Loyalitas seorang
Nasabah
17
b Teknik Pengumpulan Data
1) Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan
dan pengindraan Pada penelitian ini penulis melakukan
pengamatan langsung dengan mendatangi Masyarakat yang
merupakan nasabah Nasabah Penerima bantuan CSR dari
Perbankan Syariah kota Bengkulu
2) Wawancara
Pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara ditujukan
kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Penelitian dan
yang akan di wawancarai yakni Pihak Bank Syariah Mandiri Kota
Bengkulu dan Nasabah yang bersangkutan
3) Studi Kepustakaan
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang
diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep
atau teori tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan
Loyalitas seorang konsumen atau nasabah
6 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang
dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung Dimulai
18
dari pengumpulan data sampai tahap penulisan laporan14
Oleh karena itu
dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dan analisis data bukanlah
hal yang terpisah melainkan dilakukan secara bersamaan Teknik data
kualitatif ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif penelitian
deskriptif penelitian historis dan penelitian filosofi Data kualitatif
diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian bahkan dapat
berupa cerita pendek Pada beberapa data tertentu dapat menunjukkan
perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan walaupun tidak jelas
batas-batasnya15
Data kualitatif amat bersifat subjektif karenanya peneliti
yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat
mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan
objektivitas data penelitian16
Adapun teknik analisis data pada penelitian
ini adalah sebagai berikut
1 Reduksi Data
Reduksi data merupakan bentuk analisis yang ditulis dalam bentuk
laporan atau data yang terperinci mengarahkan menggolongkan dan
membuang yang tidak perlu berdasarkan data yang diperoleh direduksi
diarahkan dan dipilih hal-hal yang pokok difokuskan kepada suatu tema
konsep atau ketegori tertentu yang akan memberikan gambaran yang
14 Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo (Jakarta Kencana
2010) Hal 64 15 Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan Campuran
Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) (Bandung PT Refika Aditama 2014) Hal
23
16
Burhan Bungin Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Jakarta Prenada Media
Group2013) Hal124
19
lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk
mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang
diperoleh jika diperlukan dalam penelitian Pada penelitian ini akan
difokuskan pada pengumpulan data agar memberikan gambaran yang
lebih tajam terhadap hasil penelitian
2 Penyajian data
Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data yaitu penyajian
data (display data) teknik penyajian data dalam berbagai bentuk seperti
table grafik dan sejenisnya Lebih dari itu penyajian data dapat juga
berupa uraian dan pemaparan singkat hubungan antara kategori dan
sejenisnya17
H Sistematika Penulisan
Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini peneliti akan
sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya
akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis Dalam
laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa
sub bab antara lain
Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah yang
menjadikan alasan penelitian ini dilakukan Setelah itu ditetapkan rumusan
masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian batasan masalah untuk
17 Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta Rajawali press2015) Hal245
20
membatasi permasalahan agar tidak meluas tujuan penelitian untuk
menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini kegunaan penelitian
penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat atau duplikasi
terhadap penelitian serupa yang dilakukan kemudian metode penelitian yang
berisikan jenis dan pendekatan penelitian waktu dan lokasi penelitian
subjekinforman penelitiaan sumber dan teknik pengumpulan data teknik
analisis data dan terakhir sistematika penulisan
Bab II Kajian Teori Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab nya
menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan literature
Membahas mengenai Corporate Social Respnsibility (CSR) dan Loyalitas
Nasabah
Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Tahap ini berisikan
mengenai Kota Bengkulu seperti sejarah berdirinya Kota Bengkulu Letak
Geografisnya dan Perbankan Syariah Seperi Sejarah Perbankan Syariah
Indonesia Profil Lembaga Perbankan Syariah
Bab IV Analisis Dan Pembahasan Tahab selanjutnya yaitu hasil penelitian
dan pembahasan bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi
ini Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)dengan
menggunakan metode triple bottom line Terhadap Nasabah di Perbankan
Syariah Kota Bengkulu
21
Bab V Penutup Kesimpulan dan saran terdiri dari Berisi kesimpulan
merupakan hasil pemahaman penelitian dan pengkajian terdahap pokok
masalah dan saran terdahap Pihak Nasabah dan Pihak Perbankan Syariah
22
BAB II
KAJIAN TEORI
A Corporate Social Responsibility (CSR)
1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk new marketing dan
termasuk bisnis praktis nyatanya abad sekarang banyak pemasar yang
mempunyai bisnis praktis ini hal ini diperlukan karena perusahaan
memerlukan sebuah udara segar dalam memikirkan operasional
perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat18
Corpoate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu multi definisi dan
sebagai ruang hidup operasional yang harus dilaksanakan oleh pihak
perusahaan Dalam bisnis Corporate Social Responsibility (CSR) banyak
istilah digunakan seperti Corporate CitizenshipCorporate
philanthropycorporate giving corporate community involvement
community relations community affairs community develoment
corporate responsibility global citizenship and corporate social
mareketing (Philip Kotler dan Nancy Lee 2005)
Rumusan CSR yang dinyatakan Jhon Elklinton‟s lebih menekankan
pada sejauh mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan
kewajibannya terhadap konsumen karyawan pemegang saham
18 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
23
masyarakat dan ekologis dalam semua aspek aktivitasnya Kemudian ia
juga menegaskan bahwa kewajiban dimaksud jauh lebih luas dari
kewajiban menurut undang-undang untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan yang ada
ldquo Menurut Mu‟man Nuryana CSR adalah sebuah pendekatan
dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
(stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraanrdquo 19
Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk
mendorong pertumbuhan berkelanjutan CSR bukan lagi dilihat sebagai
sentra biaya melainkan sebagai sentra laba (Profit Center) Dimasa yang
akan datang Dalam pandangan agama Islam CSR merupakan
kewajiban pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada
kewajiban zakat infaq ataupun sedekah Bisnis CSR yang dijalankan
oleh perusahaan dipilih sebagai praktek bisnis yang menguntungkan
karena memberi peluang operasional yang berkelanjutan Praktik bisnis
CSR merupakan strategi dalam menyaingi persaingan yang semakin
tinggi dan semakin banyak perusahaan yang menjalankan CSR bagian
yang terintegrasi dari keseluruhan komunikasi perusahaan Praktik CSR
di lembaga perbankan Syariah sesungguhnya tidak terlepas dari spirit
19 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 28
24
agama yang menjadi guidance bagi pengembangan bank syari‟ah itu
sendiri Hal ini menjadi indikasi terdapat perbedaan fundamental antara
praktik dan tujuan CSR pada lembaga keuangan syari‟ah jika
dibandingkan dengan lembaga-lembaga konvensional20
Dalam
pandangan Islam CSR merupakan kewajiban pengusaha yang
dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat infaq dan
sedekah21
Dalam buku CSR oleh Yusuf wibisono The world Business council
for sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai
Continuing commitment by business to behave etchically and contribute
to economic development while improving the quality of life f the
workforce and their families as will as of the local community and
society at large Maksudnya komitmen dunia usaha untuk terus menerus
bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkonstribusi untuk
peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup
dari karyawan dan keluarga sekaligus juga peningkatan kualitas
kemunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas22
20 Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social
Reporting Indeks (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi
XIII 2010) Hal 3 21
Buchari Alma Donni Juni Priansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal179
22 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
25
Ada beberapa definisi CSR yang dikemukakan oleh para ahli
Menurut Schnerhorm
CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu
kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara
mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari
kepentingan publik eksternal Perusahaan mengintegrasikan
kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam
interaksi mereka dengan pemangku kepentingan berdasarkan
prinsip sukarela dan kemitraan23
Menurut Hartman yakni
CSR merupakan tanggung jawab yang dimiliki perusahaan
terhadap komunitas yang berkaitan dengan operasional bisnis
sehingga perusahaan harus mengidentifikasikan kelompok-
kelompok stakeholder dan menggabungkan kebutuhan serta
kepentingan mereka dalam proses pembuatan keputusan
operasional dan stategis24
Menurut Carrol
CSR bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar
meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi hukum etika serta
konstribusi pada isu social
Dari ketiga pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa CSR
merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang
ditujukan pada para pemangku kepentingan dalam perusahaan guna
pembangunan berkelanjutan Yang diwujudkan dalam bentuk perhatian
terhadap lingkungan sekitar yang tidak hanya mengedepankan masalah
23 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180 24 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
26
keuntungan perusahaan saja tetapi juga memikirkan kesejahteraan bagi
masyarakat sekitar yang berhubungan langsung dengan operasional
perusahaan
Schnerhorm memberi definisi tanggung jawab sosial perusahaan adalah
suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka
sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan publik
eksternal Perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan25
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terus menyusun draft
Rancangan Undang-Undang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang
sering dikenal dengan bdquoCorporate Social Responsibility‟ (CSR) RUU yang
juga diusulkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini telah ditetapkan
masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2017
Sehingga pada tahun ini RUU ini ditargetkan dapat disahkan menjadi
undang-undang
Meski begitu CSR bukan merupakan hal yang baru diatur dalam
peraturan perundang-undangan di Indonesia Sejumlah peraturan perundang-
undangan termasuk yang bersifat sektoral telah mengatur mengenai CSR
tersebut Berikut adalah beberapa regulasi tersebut
25 Buchari AlmaDonni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal180
27
Penerapan CSR di Indonesia sendiri perkembangan dan praktiknya
mendapat dukungan dari pemerintah yang terlihat dari keluarnya regulasi
terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-Undang
Perseoran Terbatas No 40 Tahun 2007 pada pasal 66 dan 74 Pada pasal 66
ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan
perusahaan juga wajib melaporkan pelaksanan tanggung jawab sosial dan
lingkungan Sedangkan pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan
uasahanya berkaitan dengan sumber daya alam26
1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Konsep CSR yang terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup
lingkungan Jadi secara resmi UU ini menggunakan istilah Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) UU ini mengatur kewajiban bagi
perseroan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan
Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi ldquoPerseroan yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkunganrdquo Bila ketentuan ini tidak dijalankan maka ada sanksi yang
akan dijatuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
26 Efendi Usaman Asas Manajemen( Jakarta PT RajaGrafindo Persada2014) Hal 53
28
2 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas
Pemerintah menerbitkan PP No 47 Tahun 2012 sebagai peraturan
pelaksana dari Pasal 74 UU PT di atas PP No 47 Tahun 2012 yang
ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya
berisi sembilan pasal Salah satu yang diatur adalah mekanisme
pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan
Pasal 4 ayat (1) PP No 47 Tahun 2012 menyebutkan ldquoTanggung
jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan
rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan
Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan kecuali
ditentukan lain dalam peraturan perundang-undanganrdquo
3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
UU Penanaman Modal juga menyelipkan satu pasal yang mengatur
CSR Pasal 15 huruf b berbunyi ldquoSetiap penanam modal berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaanrdquo Penjelasan Pasal 15
huruf menambahkan bahwa yang dimaksud dengan ldquotanggung jawab
sosial perusahaanrdquo adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap
perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang
serasi seimbang dan sesuai dengan lingkungan nilai norma dan budaya
masyarakat setempat
29
4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
UU Minyak dan Gas Bumi memang tidak secara tersurat mengatur
tanggung jawab sosial perusahaan Namun bila dibaca secara seksama
ada satu aturan yang secara tersirat menyinggung mengenai CSR
Ketentuan itu adalah Pasal 11 ayat (3) huruf p yang berbunyi ldquoKontrak
Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin
sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu pengembangan masyarakat
sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adatrdquo
5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara
UU Minerba tidak menyebut tanggung jawab sosial secara tersurat
tetapi menggunakan istilah program pengembangan dan pemerdayaan
masyarakat Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan bahwa
ldquoPemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha
Pertambangan Khusus) wajib menyusun program pengembangan dan
pemberdayaan masyarakatrdquo
Pasal 1 angka 28 UU Minerba mendefinisikan pemberdayaan
masyarakat sebagai ldquousaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
baik secara individual maupun kolektif agar menjadi lebih baik tingkat
kehidupannyardquo
6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
30
PP No 23 Tahun 2010 merupakan aturan pelaksana dari UU Minerba PP
ini menjelaskan lebih lanjut
Nasabah merupakan salah satu indikator penting dalam kelangsungan
perbankan syariah maka dari itu pihak perbankan harus memberikan
kenyamanan serta bentuk tanggung jawabnya kepada setiap keputusan yang
diberikan kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat tetap melanjutkan
dalam menggunakan produk yang di tawarkan oleh Perbankan Syariah itu
sendiri Kita diperintahkan Allah untuk memusyawarahkan dan memutuskan
sesuatu yang bermanfaat bukan keputusan sekedar coba-coba dan salah (try
and error) keudian mencoba lagi dan menemukan sesuatu yang fixed27
Hal
itu berarti dari kenyaman yang diberikan dalam bentuk tanggung jawab sosial
yang diberikan pihak bank dapat menyebabkan nasabah dapat memutusakan
melanjutkan maupun tidak melanjutkan menggunakan produk yang
ditawarkan perbakan syariah itu sendiri Ini merupakan bentuk keloyalitasan
nasabah terhadap pihak bank28
Yang menarik dari penerapan CSR dalam dunia perbankan ialah adanya
benturan antara prinsip CSR dalam perspektif islam yakni dimana dalam
islam CSR bertumpu pada 3 komponen penting yakni a Adil b Merata
c Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang mana bank dituntut untuk dapat
melaksanakan CSR dengan seadil-adilnya serta melakukan pemberian
27 Muhamad Manajemen Dana Bank Syariah ( Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2014) Hal83
28 Fahmi Irham Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori Dan Aplikasi (Bandung
Alfabeta2014) Hal 129
31
pembiayaan secara adil dan merata tanpa tebang pilih dan mampu melakukan
pemberdayaan masyarakat yang berada diposisi ketidakberdayaan hingga
diberdayakan dan mampu menjadi masyarakat yang dapat keluar dari
ketidakberdayaan dan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga dapat
memberdayakan orang lain Tentu hal ini menjadi sulit untuk di laksankan
dimana kebanyakan masyarakat sulit dalam melaksanakan CSR secara
keseluruhan atau secara maksimal dikarenakan beberapa masalah yang timbul
yakni Pertama masalah yang timbul dari perusahaan itu sendiri yang mana
perusahaan masih berfikir bahwa CSR merupakan (COST) atau biaya yang
harus dikeluarkan perusahaan dalam pelaksanaan CSR tersebut sehingga
kebanyakan perusahaan belum mampu melaksanakan CSR secara
menyeluruh atau hanya sebagian perusahaan saja yang melaksankan CSR
tetapi itu hanya untuk meningkatkan citra atau Image dari perusahaan itu
sendiri sehingga dapat dipandang baik oleh masyarakat luas
Kedua masalah yang timbul dari masyarakat atau nasabah dimana
kebanyakan dari mereka bersifat Filantropi yakni hanya mengharapkan
kucuran dana tanpa mau diajak berpartisipatif dalam pelaksanaan CSR itu
sendiri sehingga ini menjadi kendala bagi perusahaan dalam melaksanakan
CSR secara maksimal Mengimbangi hak-hak dari semua stakeholders
berdasarkan kewajaran martabat keadilan memastikan distribusi kekayaan
yang adil meningkatkan moral meningkatkan produktifitas dan juga
meningkatkan distribusi kekayaan di dalam masyarakat Jika demikian
32
mengapa pelaksanaan CSR pada bank syari‟ah masih terjebak pemikiran
pencarian keuntungan lebih jauh tanggung jawab sebuah perusahaan
(korporasi) dengan masyarakat bersumber pada tiga konsep yakni (1) ada
tidaknya prinsip justice (keadilan) (2) ada-tidaknya pemerataan (equality)
kesejahteraan secara nyata antara warga korporasi dengan warga masyarakat
lokal serta (3) ada-tidaknya social contract (kontrak sosial) atau kesepakatan
baru yang dibentuk antara korporasi dengan masyarakat lokal Dalam konteks
ini konsep justice menjadi salah satu inti dalam relasi sosial Kant
menekankan prinsip respect for persons bahwa stakeholder siapapun harus
diperlakukan sama derajatnya sebagai manusia bukan sebagai faktor
produksi atau komoditas Prinsip yang sama juga ditekankan oleh Rousseau
tentang social justice dalam relasi antar-institusi Namun ia menekankan
bahwa membangun keadilan harus melalui ldquokontrak sosialrdquo dengan dasar
kesepakatan bersama bukan sepihak
Selain itu pengembangan atau pemberdayaan sebenarnya secara
akademik punya substansi yang sama29
Bahkan ada beberapa frase lain yang
digunakan untuk merujuk pemberdayaan masyarakat namun mempunyai
makna yang kurang lebih sama community organizing (CO) community work
community building community capacity building commuinty development
community participation ecologically asset-based community development
faith-based community development political participatory development dan
29 Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan
Nuivo (Jakarta Kencana 2010) h40
33
social capital formation Oleh sebab itu pemberdayaan dimaknai sebagai suatu
proses untuk memberikan daya atau kekuasaan (power) kepada pihak yang
lemah (powerless) dan mengurangi kekuasaan (disempowered) kepada pihak
yang terlalu berkuasa (powerful) sehingga terjadi keseimbangan Begitu pula
menurut Rappaport pemberdayaan30
adalah suatu cara dengan mana rakyat
organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas
kehidupannya dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi
keinginan-keinginannya termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang
terkait dengan pekerjaannya aktivitas sosialnya dan lain-lain31
Berdasarkan pengertian tersebut maka sesungguhnya pemberdayaan dapat
dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan32
Artinya adalah pemberdayaan
yang dilaksanakan sebagai salah satu program pembangunan sumber daya
manusia memiliki orientasi tidak hanya dalam hal program tetapi juga tujuan
akhir yang ingin dicapai dalam proses dan program pemberdayaan itu sendiri
Sejalan dengan itu pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan
kemampuan masyarakat (miskin marjinal dan terpinggirkan) untuk
menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya pilihan-pilihannya
berpartisipasi bernegosiasi mempengaruhi dan mengelola kelembagaan
30 E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019 pukul 2037 31
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28 32
Edi Suharto CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi
(Bandung Alfabeta 2010) h 82
34
masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan
kehidupannya33
Gambar 11
Sumber Busyra Azheri Corporate Social Responsibility
33
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebioto Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung Alfabeta 2013) Hal 28
BUAH DARI PEMAHAMAN
AQIDAH SYARIAH AKLAQ HARTA
ADALAH MILIK ALLAH SWT
CSR CSI
Corprate
Social
Investment
AMAL
Pemberdayaan
Pemberian
Perusahaan
Kedermawanan
Sosial
Relasi
Kemasyarakatan
perusahaan
Pengembangan
Masyarakat
35
I Ruang Lingkup CSR34
Pada prinsipnya komitmen perusahaan terjadi terhadap kepentingan
para stakeholder dalam arti luas daripada sekedar kepentingan
perusahaan belaka Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan
mengejar keuntungan bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai
keuntungan tersebut tersebut dengan mengorbankan kepentingan-
kepentingan pihak lain yang terkait Oleh karena itu setiap perusahaan
harus bertanggung jawab atas tindakanan dan kegiatandari usahanya
yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap
stakeholder-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas
usahanya35
CSR berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap
kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya Kelompok
dan individu tersebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi
(Organizatinal Stakeholders) Pihak pemercaya dalam organisasi yaitu
kelompok orang dan dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja
organisasi itu pemercaya utama diidentifikasikan dalam gambar sebagai
berikut36
34 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 35 Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 34 36 Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis
Syariah (Bandung Alfabeta2009) Hal181
36
Gambar 12
Sumber Griffin amp Ebert 2003 119
Model Tanggung Jawab Terhadap Pihak Pemercaya
a Pelanggan
Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan berjuang untuk
melayani secara wajar dan jujur Menerapkan harga yang wajar
menghargai garansi memenuhi komitmen penyampaian pesan dan
mempertahankan kualitas produk yang dijual
b Karyawan
Bisnis yang bertanggung jawab dalam hubungan yang terkait dengan
perlakuan yang baik dari majikan terhadap perkejanya akan menganggap
pekerja sebagai tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar
manusiawi
c Investor
Untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab sosial terhadap
para investor para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang
Karyawan
Korporasi
Komunitas
Lokal
Pelanggan
Penanam
Pemasok
37
pantas memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya
mengenai kinerja keuangan dan mengelola organisasi itu untuk melindungi
hak-hak dan investasi para pemegang saham
d Pemasok
Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan
memberikan tindakan yang bertanggung jawab perusahaan
berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling
menguntungkan dengan pemasoknya
e Komunitas Lokal
Setiap bisnis harus berusaha bertanggung jawab secara sosial kepada
komunitas lokal Perusahaan atau menejer yang berkepentingan harus
melakukan kepedulian dalam beramal karena hal ini terdapat hak-hak
komunitas yang harus diberikan secara layak Misalnya menyambungkan
sekian persen dari penjualan mereka kepada komunitas lokal tempat
mereka menjalankan bisnisnya
Definisi tanggung jawab sosial dalam suatu perusahaan biasanya
menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu Tanggung jawab
terhadap lingkungan konsumen karyawan dan investornya menurut Grifin
dan Ebert yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu37
37
Buchari Alma Donni Juni Apriansa Manajemen Bisnis Syariah (Bandung
Alfabeta2009) Hal183
38
a Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
Tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan kepedulian suatu
perusahaan dalam mengendalikan perasionalnya agar tidak merugikan
masyarakat dan lingkungan sekitar tetapi seharusnya dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat sekitar Bentuk-bentuk tanggung jawab terhadap
lingkungan yang harus diperhatikan adalah kepedulian atas polusi udara
polusi air polusi tanah pembuangan limbah beracun daur ulang dan
sebagainya38
b Tanggung Jawab Terhadap Konsumen
Tanggung jawab terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua
kategori menyediakan produk berkualitas dan menetapkan harga-harga
secara adil Perusahaanpun harus memperhatikan hak-hak konsumen
penetapan harga yang tidak wajar etika dalam periklanan Suatu
perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan
kehilangan kepercayaan dalam bisnianya39
1) Konsumen memiliki hak atas produk yang aman
2) Konsumen mempunyai hak untuk didengar
3) Konsumen mempunyai hak untuk mengetahui seluruh aspek yang
berkaitan dengan suatu prduk
4) Konsumen memiliki hak untuk apa mereka membeli
38 Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen (Jakarta In Media 2015) Hal15
39 Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan (Bandung Alfabeta 2010) Hal48
39
CSR sebagai sebuah strategi berbagai penelitian tentang pelaksanaan dan
pengelolaan CSR disebuah perusahaan sudah dilakukan baik di dalam negeri
maupun diluar negeri konsep-konsepnya berevolusi dari gagasan sederhana
berkembang menjadi sesuatu yang kompleks dan multi kompleks Mulai dari
aspek filantropi pengembangan komunitas keterbukaan pengukuran kerja
CSR persepsi konsumen penciptaan nilai40
Tanggung jawab sosial perusahan bersifat eksternal merupakan tanggung
jawab sosial perusahaan yang timbul akibat hukum yang timbul dari
aktivitasnya baik terhadap pihak ketiga dan lingkungan dimana perusahaan
beroperasi Dalam hukum perdataan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial
timbul sebagai akibat hukum dari aktivitas usaha suatu perusahaan dapat
dikelompokkan atas dua hal yaitu tanggung jawab yang timbul karena
perjanjian dan karena ketentuan undang-undang41
1) Tanggung jawab karena perjanjian atau kontrak
Setiap perjanjian yang dibuat perusahaan merupakan ketentuan yang
bersifat mengikat sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1338 KUHP
perdata
2) Tanggung jawab karena undang-undang
Perushaan dalam melaksanakan aktivitasnya usahanya harus
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40 M Taufiq Amir Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada2011) Hal270 41
Busyra Azheri Corporate Social Responsibility (Jakarta PT Raja Grafindo
Persada2011) Hal 68
40
seperti undang-undang perlindungan konsumen undang-undang
lingkungan hidup dan lain sebaginya
Hukum dan peraturan dibuat agar perusahaan berjalan sesuai dengan
perusahaan sesuai dengan harapan yang dimiliki masyarakat Selain itu
hukum dan peraturan juga membantu menciptakan ldquo Arena Permainan
Bisnisrdquo yang relatif adil bagi semua permain bisnis dalam suatu industri
yang salin bersaing satu sama lainnya42
J Metode Triplle Bottom Line
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan
yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh
Eklington Profit people planet
1 Profit atau Ekonomi ProfitEkonomi merupakan unsur terpenting dan
menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha Perusahaan tetap harus
berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan
untuk terus beroperasi dan berkembang Aktivitas yang dapat ditempuh
untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan
produktivitas dan melakukan efisiensi biaya sehingga perusahaan
mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai
tambah semaksimal mungkin
2 People atau Sosial Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap
kesejahteraan manusia Menyadari bahwa masyarakat sekitar
perusahaan merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan
karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan
kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Maka sebagai
bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan perusahaan
42
Ismail Solihin Manajemen Strategik (Bandung Erlangga2012) Hal219
41
perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-
besarnya kepada masyarakat Misalnya pemberian beasiswa bagi
pelajar sekitar perusahaan pendirian sarana pendidikan dan kesehatan
serta penguatan kapasitas ekonomi lokal
3 Planet atau Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungan
adalah hubungan sebab akibat dimana jika perusahaan merawat
lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada
perusahaan Sudah kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap
lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati Misalnya
penghijauan lingkungan hidup perbaikan pemukiman serta
pengembangan pariwisata (ekoturisme)43
Dalam penelitian ini yang dipilih dalam metode penelitiannya adalah
pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottom line dengan poin yang nomor 3 yaitu planet atau lebih
dikenal dengan lingkungan sekitar Yang mana didalam pelaksanaannya ini
merupakan wujud dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan
sekitar Di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dalam melaksanakan
Corporate Social Responsibility mereka menggunakan Corporate Social
Responsibility atau Tanggung jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen
perusahaan kepada lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah
kepada semua pemangku kepentingan termasuk internal perusahaan guna
mendukung pertumbuhan perusahaan Implemetasi CSR di BSM sejalan
dengan Misi Perusahaan yang ke-6 yakni Meningkatkan Kepedulian kepada
Masyarakat dan Lingkungan Yang mana dasar pelaksanaannya dengan
menggunakan UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU
No 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal Kebijakan CSR di BSM
dilakukan melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi Kinerja
43 httpnandaradistyblogspotcom201301csr-dan-triple-bottom-lineshtml pada hari
jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
42
ekonomi (economic indicators)Kinerja lingkungan (environmental indicators
) Kinerja sosial (social indicators)44
44
httpswwwmandirisyariahcoidindexphptentang-kamicsr pada hari jumat tanggal
26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
43
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Gambaran Umum Kota Bengkulu
1 Sejarah Kota Bengkulu45
Menurut sejarah kota Bengkulu didirikan pada tahun 1719 Masehi
Gubernur Inggris diperkenankan oleh raja-raja Bengkulu untuk kembali
ke ujung karang pada aktu itu pemerintah Inggris dipaksa oleh orang
Bengkulu lazim disebut pasar Malabero yang merupakan cikal bakal kota
Bengkulu Sebelum Inggris datang ke Bengkulu sudah ada kerajaan-
kerajaan yaitu kerajaan Sungai Serut didirikan oleh Bintang Roano yang
terkenal dengan gelar Ratu Agung yang berasal dari kerajaan Majapahit
sedangkan Kerajaan Sungai Lemau dengan Rajanya Datuk Bagindo
Maharaja Sakti yang berasal dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat
Salah seorang dari Ratu Agung yang bernama Putri Gading Cempaka
memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan hati bagi setiap orang
yang memandangnya sehingga rona kecantikannya ini tersiar sampai ke
Negeri Aceh Oleh karena kecantikannya ini pulala seorang putra raja
Aceh datang untuk meminang Putri Gading Cempaka Setelah lamaran
(pinangan) putra Raja Aceh tersebut diterima oleh Ratu Agung Putra
Raja Aceh Kembali ke Negerinya akan tetapi malang tak dapat ditolak
45
Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
44
mujur tak dapat diraih ketika Putra Raja Aceh dating lagi ke Kerajaan
Sungai Serut untuk melaksanakan pernikahan dengan Putri Gading
Cempaka Ayahanda dari Putri gading Cempaka yaitu Ratu Agung baru
saja meninggal dunia Karena Karajaan Sungai Serut masih dalam
suasana berkabung rencana pernikahan terpaksa ditolak oleh kakak Putri
Gading Cempaka yang bernama Raja Anak Dalam Muaro Bangkahulu
yang menggantikan Ayahandanya sebagai Raja Sungai Serut
Mendapat penolakan itu Raja Aceh sangat tersinggung dan terjadilah
perang antara Kerajaan Sungai Serut dengan pasukan Raja Aceh Dalam
perang yang tidak seimbang karena laskar Raja Aceh lebih banyak dan
lebih siap maka kerajaan Sungai Serut hanya mampu bertahan dengan
membuat empang (blokade) ke hulu Dengan taktik blokade atau empang
ke hulu Sungai Serut tentara Aceh dapat dikalahkan dan akhirnya
kembali ke Aceh Keberhasilan membuat empang ke hulu inilah yang
akhirnya diabadikan menjadi Bangkahulu yang lazimnya disebut
masyarakat setempat menjadi Bengkulu Peristiwa ini terjadi pada tahun
1615 masehi
Seusai perang Kerajaan Sungai Serut meninggalkan Kerajaan yang
sudah hancur dan pindah ke dusun Rindu Hati dan Gunung Bungkuk
Beberapa tahun kemudian keluarga kerajaan ini turun gunung dan
membuat daerah pemukiman baru di Muara Sungai Serut Putri Gading
Cempaka akhirnya menikah dengan Datuk Bagindo Maharajo Sakti dari
45
Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat Bandar muara sungai serut
berganti nama menjadi Bandar Muara Bangkahulu yang pada akhirnya
perkembangannya berubah menjadi pasar Bengkulu Inggris
menginjakkan kaki di Bengkulu pada tahun 1685 yang dipimpin oleh
Kapten J Andrew dengan menggunakan 3 buah kapal yang bernama The
Caesar The Resolution dan The Defance46
Pada tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 Inggris mendirikan
Benteng Fort Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England
Indishe Company (EIC) yaitu Joseph collet Namun kerena kesombongan
dan keangkuhan Joseph Collet begitu Benteng Fort Marlborough selesai
dibangun pada tahun 1719 rakyat Bengkulu dibawah pimpinan Pangeran
Jenggalu menyerang orang Inggris di Ujung Karang dan Benteng Fort
Marlborough dapat dikuasai Rakyat Bengkulu Dalam pertempuran
tersebut Gubernur Inggris Thomas Parr mati terbunuh oleh Pangeran
Jenggalu Orang Inggris dapat diusir dari Bengkulu dan mereka lari ke
Madras (India) Karena takut dan khawatir terhadap Belanda dan VOC
nya akan memperluas kekuasaannya di Bengkulu dan Belanda bermarkas
di Desa Kandang maka pada tahun 1720 Raja Sungai Lemau
memberikan izin kepada Inggris untuk kembali ke Bengkulu dengan
syarat hanya boleh mendirikan pusat perdagangan (pasar) di dekat
Benteng Fort Marlborough yang dengan lidah orang Bengkulu lazim
46 Unknow Sejarah Kota Bengkulu httpjuragansejarah blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033
46
disebut Pasar Malabero sejak itu Bengkulu lama-kelamaan bersatu
dengan pasar malabero dan akhirnya menjadi Kota kecil yang disebut
Bengkulu
Pada zaman Belanda Kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat
pemerintahan ldquoGEWES BENCOOLENrdquo sampai akhirnya pemerintahan
Belanda pada tahun 1942 Pada tahun 1942 pada masa pemerintahan
Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu ini menjadi ajang pertempuran
untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan karenanya tidak
sedikit putra Bengkulu yang gugur sebagai kusuma Bangsa
Pada masa revolusi fisik Kota Bengkulu menjadi tempat kedudukan
Gubernur militer Sumatera Selatan yang kala itu Gubernurnya adalah
DR AK GANI sejak awal kemerdekaan Kota Bengkulu menjadi
ibukota Keresidenan Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan dan
sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Setelah Bengkulu
menjadi Provinsi pada tanggal 18 November 1968 Kota Bengkulu resmi
menjadi ibukota provinsi bengkulu Berkenaan dengan sejarah berdirinya
Kota Bengkulu maka Pemerintah daerah telah menetapkan dalam
Peraturan Daerah Kotamadya Bengkulu Nomor 01 tahun 1991 bahwa
setiap tanggal 17 Maret ditetapkan secara resmi sebagai hari jadi Kota
Bengkulu dengan Motto ldquoSeiyo Sekato Kito Bangun Bumi Putri Gading
47
Cempaka Menuju Kota Semarak (Sejuk Meriah Aman Rapi Dan
Kenangan)rdquo47
2 Letak Geografis Kota Bengkulu48
Bengkulu terletak pada 101 derajat 01-103 derajat 46 Bujur Timur
dan 2 derajat 16-2 derajat 16-5 derajat 31 Lintang Selatan Provinsi ini
merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatra dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut
Sebelah utara Provinsi Sumatra Barat
Sebelah timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan
Sebelah selatan Provinsi Lampung
sebelah barat Samudra Indonesia
Untuk lebih jelasnya silahkan amati peta Bengkulu di bawah ini
Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1978870 km persegi
atau 1978870 hektare (ha) Luas ini meliputi luas darata utama di Pulau
Sumatra dan beberapa pulau di perairan BEngkulu (Samudra Indonesia)
Wilayah daratan utama memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatra
Barat di sebelah utara sampai ke perbatasan Provinsi Lampung di sebelah
selatan dengan jarak 567 km Dari luas tersebut dimanfaatkan untuk
kawasan hutan sebesar 476571 ha (24) kawasan pelestarian alam
47
Unknow Sejarah kota Bengkulu httpjuragansejarah-blogspotcom201112sejarah-
kota-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1033 48
Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049
48
sebesar 444398 ha (22) dan sisanya sebesar 1057901 ha (53)
digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal pertanian perkebunan
pemukiman dan industri Di wilayah perairan Provinsi Bengkulu terdapat
22 pulau sepuluh diantaranya telah memiliki nama dan dua belas pulau
lainnya belum diberi nama Pulau-pulau yang sudah bernama antara lain
Pulau Enggano Pulau Tikus Pulau Dua Pulau Satu Pulau Kita Pulau
Merbau Pulau Baai dan Pulau Mega
Peulau Enggano mempunyai luas 40000 hektare Pulau Mega seluas
5 km persegi dan Pulau Tikus 3 km persegi Sementara itu pulau lainnya
relatif kecil dan hingga kini belum diketahui dengan jelas luasnya dari
22 pulau yang berada di perairan Bengkulu ini hanya Pulau Enggano
yang berpenghuni Pulau Enggano merupakan daerah kecamatan yang
masuk dalam wilayah kabupaten Bengkulu Utara dan kini berpenghuni
kurang lebih 2500 jiwa Secara administratif wilayah Bengkulu dibagi
menjadi daerah kabupaten dan daerah kota Seiring dengan semangat
otonomi daerah saat ini Provinsi Bengkulu terbagi menjadi 9 daerah
kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1355
kelurahandesa Wilayah administrasi yang berbentuk daerah kabupaten
yaitu Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Seluma Kaur
Mukomuko Lebong Kepahiang dan Bengkulu Tengah Sedangkan satu
wilayah administrasi yang berbentuk daerah kota yaitu Kota Bengkulu
49
Wilayah Provinsi Bengkulu beriklim tropis dengan curah hujan yang
hampir merata sepanjang tahun Menurut klasifikasi iklim Smith dan
Ferguson wilayah Bengkulu termasuk dalam kategori iklim A sampai
A1 Hal ini ditandai oleh jumlah bulan basah yang cukup tinggi yaitu 9-
119 bulan pertahun Secara garis besar keadaan iklim di Provinsi
Bengkulu adalah sebagai berikut Suhu udara berkisar antara 234 derajat
C - 309 derajat C dengan rata-rata 265 derajat C Kelembapan udara
berkisar antara 82 - 89 dengan rata-rata 85 Curah hujan rata-rata
265 mm pertahun Rata-rata penyinaran matahari 586 tekanan udara
925 mb dan penguapan 1268 mm49
Lintang Selatan serta
Bujur Timur50
Tabel 1 1
Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Bengkulu
Kecamatan Luas Persentase
1 Selebar 4636 3056
2 Kampung Melayu 2314 1525
3 Gading Cempaka 1442 951
4 Ratu Agung 1102 726
5 Ratu Samban 284 187
6 Singaran Pati 1444 952
49 Unknow Letak Geografis Bengkulu httpswwwsejarah-negaracom201710letak-
geografis-bengkuluhtmlm=1 diakses pada hari Senin 11 maret 2019 Pulul 1049 50
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 h 3-5
50
7 Teluk Segara 276 182
8 Sungai Serut 1253 892
9 Muara Bangkahulu 2318 1528
Bengkulu 15170 10000
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
3 Pemerintahan Adminstratif
Perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sistem sentralisasi
menjadi desentralisasi melalui otonomi daerah memberikan dampak
positif bagi daerah Seiring dengan hal itu dikota Bengkulu terjadi
pemekaran kecamatan Tujuan dari pemekaran ini adalah agar
pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih efektif dan efisien
sehingga diharapkan dapat mempercepat pembangunan daerah sampai
tahun 2016 kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan sementara
kelurahan berjumlah 6751
Tabel 1 2
Jumlah Kelurahan RWRK dan RT Menurut Kecamatan
Kecamatan Kelurahan RWRK RT
1 Selebar 6 44 226
2 Kampung Melayu 6 28 141
3 Gading Cempaka 5 30 126
4 Ratu Agung 8 37 167
51
BPS Kota Bengkulu Kota Bengkulu Dalam Angka 2017 Hlm 18
51
5 Ratu Samban 9 28 92
6 Singaran Pati 6 37 135
7 Teluk Segara 13 31 97
8 Sungai Serut 7 22 80
9 Muara Bangkahulu 7 31 149
Bengkulu 67 288 1213
Sumber BPS Kota Bengkulu Dalam Angka
B Sejarah Perbankan Syariah Di Bengkulu
1 Bank Muamalat KC Bengkulu
PT Bank Muamalat Indonesia KC Bengkulu yang beralamatkan
dijalan S Parman No62 Kelurahan Padang Jati berdiri pada tanggal 18
September 2003 yang sekarang dibawah pimpinan Bapak Muhamad
Helmi dengan jumlah akryawan sebanyak 33 karyawan Bank syariah
pertama di Indonesia beroperasi dimulai pada Tahun 1992 melalui
pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk perkembangan perbankan
syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional
Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-
Undang No7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui
dengan undang-undang No 10 Tahun 1998 Pertimbangan perubahan
undang-undang tersebut dilakukan sebagai antisipasi tantangan sistem
keuangan yang semakin maju dan kompleks dan memersiapkan
infrastruktur memasuki era globalisasi Jadi adopsi perbankan syariah
dalam sistem perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi
52
kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim
Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari
perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi
2 Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu
Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bengkulu pertama kali berdiri di
Jl Semangka Kelurahan Lingkar Timur Panorama No49 Provinsi
Bengkulu pada tanggal 18 November 2009 Yang mana aset yang
dimiliki saat itu terus maningkat atau mengalami kenaikan sejak masa
beroperasinya di kota bengkulu Berdiri sejak tahun 1999 sesungguhnya
merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter
1997-1998 Sebagaimana diketahui krisis ekonomi dan moneter sejak
Juli 1997 yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di
panggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif
yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat tidak
terkecuali dunia usaha Dalam kondisi tersebut industri perbankan
nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis
luar biasa Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan
merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia
pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank
Dagang Negara Bank Bumi Daya Bank Exim dan Bapindo) menjadi
satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli
1999 Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan
53
menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas
baru BSB 52
3 Bank BRI Syariah KC Bengkulu
Bank BRI Syariah di Bengkulu Sendiri berdiri mulai tanggal 27
Desember 2011 yang mana Kantor Pusat nya terletak di Jalan SParman
No51 A-B kelurahan Padang Jati53
Berawal dari akuisisi PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19
Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada
16 Oktober 2008 melalui suratnya o1067KEPGBIDpG2008 maka
pada tanggal 17 November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi
beroperasi Kemudian PT Bank BRI syariah Tbk merubah kegiatan usaha
yang semula beroperasional secara konvensional kemudian diubah
menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam Aktivitas
PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008
ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah
Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009
Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur
52 Situs Resmi Bank Mandiri Syariah Sejarah httpswwwsyariahmandiricoidtentang-
kamisejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1135 53
Situs Resmi BRI Syariah Sejarah BRI Syariah httpwwwbrisyariahcoidtentang_
Kamiphpf=sejarah diakses pada hari rabu tanggal 10 april 2019 pukul 1120
54
Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bapak Ventje
Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk
4 BNI Syariah Cabang Bengkulu
Bank BNI Syariah Cabang Bengkulu pertama kali diresmikan pada
bulan april 2012 Bank BNI Syariah cabang Bengkulu adalah salah satu
unit usaha BNI untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem
perbankan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan bank
BNI sebagai Universal banking yang merupakan unit tersendiri bagi BNI
dan khusus bergerak di perbankan syariah Bank BNI Syariah adalah
lembaga perbankan di Indonesia Bank ini semula bernama Unit Usaha
Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT
BNI Persero Tbk Sejak 2010 Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi
bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah54
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil
transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat
terhadap sistem perbankan yang lebih adil Dengan berlandaskan pada
Undang-undang No10 Tahun 1998 pada tanggal tanggal 29 April 2000
didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan
kantor cabang di Yogyakarta Malang Pekalongan Jepara dan Banjarmasi
54
Situs Resmi Bank BNI Syariah Sejarah httpsnasionalkompascomread20100618
16464987bnisyariahresmijadibankumumsyariah
55
n Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang
dan 31 Kantor Cabang Pembantu
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1 HASIL PENELITIAN
1 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR Menggunakan
Metode Triple bottom line di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Pengertian Pelaksanaan menurut GR Terry ldquoPelaksanaan adalah
kegiatan meliputi menentukan mengelompokan mencapai tujuan
penugasan orang-orang dengan memperhatikan lingkungan fisik sesuai
dengan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu untuk
melaksanakan kegiatan tersebut Pelaksanaan berasal dari kata ldquolaksanardquo
yang berarti bautan sifat dan tanda Ditambah awalan pe- dan akhiran ndashan
yang berfungsi membentuk kata benda menjadi ldquopelaksanaanrdquo55
Sedangkan pengertian pelaksanaan menurut The Liang Gie sebagai
berikut Usaha-usaha yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana
dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan
melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan dimana
pelaksanaannya kapan waktunya dimulai dan berakhir dan bagaimana
cara dilaksanakan56
55
Dwi Purnama Wati Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pendidikan Agama Islam
Terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Bandar Lampung (Skripsi Universitas
Lampung 2014) Hal7 56 Rahardjo Adisasmita Pembiayaan Pembangunan Daerah (Yogyakarta Graha Ilmu
2011) Hal24
57
Jadi menurut penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan semua
rencana berdasarkan kebijakan atau aturan guna mencapai tujuan yang
diinginkan
Perbankan Syariah di Kota Bengkulu telah berkembang pesat hal ini
juga ditunjukkan dari keseriusan mereka dalam Mengembangkan dan
memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bengkulu
Salah satunya yaitu dengan adanya pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) yang ditinjau dengan menggunakan metode triple
bottom line yang mana salah satu komponen dasar dari triple bottom line
itu adalah tentang tanggunag jawab terhadap masyarakat sekitar Di Bank
Syariah Mandiri Kota Bengkulu hal ini bertujuan untuk membantu
masyarakat yang memerlukan bantuan dan bukti kepedulian pihak
perbankan syariah kota Bengkulu terhadap masyarakat dan nasabah yang
membutuhkan uluran tangan Pembarian CSR pada Stakeholder Eksternal
biasanya diberikan kepada masyarakat seperti Bantuan Sembako Bantuan
pembangunan Masjid Santunan Anak Yatim dan lain-lain yang mana dana
untuk kegiatan pelaksanaan CSR itu sendiri diperoleh dari laba yang
diperoleh perusahaan
Pelaksanaan program CSR itu sediri juga bersifat rutin dan tidak
rutin untuk kegiatan rutin pelaksanaan CSR sendiri biasanya dilakukan
58
pada saat perbankan syariah tersebut merayakan hari jadi atau yang
disebut dengan ulang tahun
Program CSR yang bersifat tidak rutin yang menjadi sasarannya
adalah kaum dhuafa panti asuhan Masjid dan lembaga seperti yayasan
pendidikan
2 Tujuan Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah
CSR Didalam perbankan Syariah bertujuan untuk mencapai tujuan
syariahnya yaitu dengan kepatuhan terhadap syariah sebagaimana yang
telah diatur oleh dewan Pengaas syariah (DPS) Dalam dunia bisnis yang
semakin modern dan mengglobal persaingan bisnis secara sehat adalah
hal yang tidak bisa dihindari meskipun ada aturan yang melandasinya
Dunia bisnis akibat dari kemodernan telah menjadi sebuah entitas yang
menjadi bagian dari masyarakat Demikian pula halnya dengan bank
syariah Lambat laun ia akan semakin berada di tengah masyarakat baik
karena sosialisasinya peranannya terhadap dunia usaha maupun
kontribusinya dalam perekonomian nasional
Di negara maju bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan
memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara
Dinegara berkembang kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya
59
terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja akan tetapi
juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank57
Semakin melekatnya bank syariah di masyarakat dibuktikan dengan
semakin bertambahnya jumlah nasabah dari waktu ke waktu Disamping
itu jumlah bank syariah pun bertambah (terutama pembukaan unit usaha
syariah oleh bank konvensional) dimana ini menandakan adanya pasar
yang menjanjikan CSR dapat dibagi kedalam 3 tahapan atau kategori
Pertama adalah social obligation pada kategori ini implementasinya
sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh
pemerintah dan ada kesan terpaksa Kedua adalah social raction pada
tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusahaan akan pentingnya CSR
namun tetap saja memiliki ketidakbaikan karena dilakukan setelah
masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup lama tanpa ada
kebijakan dari perusahaan Ketiga adalah social response pada kategori
ini masyarakat dan perusahaan mencari peluang timbulnya kebaikan di
tengah masyarakat Kategori ini lebih dari sekadar pendekatan ad hoc
charity atau tekanan pihak luar Ia lebih merupakan sebuah dorongan
internal (internally driven) dan jalinan kemitraan (partnership)
Bagi bank syariah mereka dapat dikatakan telah menjalankan CSR
yang dibuktikan dengan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik
zakat perusahaan karyawan maupun nasabah) Namun dalam hal ini
57
Ismail Perbankan Syariah (JakartaPrenamedia Group2011) Hal 29
60
kiranya bisa dibuka wacana yang lebih besar lagi yaitu pelaksanaan CSR
yang menggunakan dana diluar pajak dan zakat yang merupakan
implementasi kategori atau tahap ketiga dari uraian di atas58
Peluang dari
implementasi ini yang mungkin terbuka adalah adanya kedekatan dengan
masyarakat atau komunitas yang pada akhirnya bisa mempercepat dan
memperluas sosialisasi membentuk jaringan dan berikutnya memperluas
jangkauan nasabah Dengan demikian ini diharapkan bisa membantu
mengatasi dana yang menumpuk di bank syariah sebuah jalinan yang
merangkai aktivitas sosial dengan bisnis
CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena
sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat
keberadaan bank syariah namun justru mendapatkan manfaat dari CSR
ini Dengan demikian ini turut mendorong implementasi tujuan syariah
(maqashid) oleh bank syariah sebagai sebuah institusi Sehingga dengan
adanya pelaksanaan CSR kebanyakan masyarakat merasa ikut terbantu
dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama perbankan
syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para kaum dhuafa
pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut dibantu hal tersebut
justru berdampak positif terhadap perbankan syariah yang mana
masyarakat memiliki pandangan yang positif lantaran banyaknya
58
Erwin Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah httpcharmindonesiawordpresscom
20040524tanggung-jawab-sosial-bank-syariah
61
kemudahan serta kenyaman dan perhatian yang di berikan oleh pihak
perbankan syariah kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya
3 Dampak dan Kendala Pelaksanaan CSR dengan menggunakan
Metode Triple Bottom Line Terhadap Nasabah Di Perbankan Syariah
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Pihak
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu
yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom
Line dan 6 informan atau Nasabah penerima CSR dan nasabah penerima
manfaat dari CSR dari berbagai perbankan syariah di kota bengkulu yang
tersebar di Kota Bengkulu Yang terdiri dari Pemilik Panti Asuhan
Pengurus Yayasan Sosial MasyarakatNasabah dan Mahasiswanasabah
Dengan adanya pelaksanaan CSR kebanyakan nasabah merasa ikut
terbantu dan ikut merasakan perhatian dari pihak perbankan terutama
perbankan syariah yang kerap kali memberikan santunan kepada para
kaum dhuafa pembangunan masjid dan nasabah yang juga patut
dibantu Hal tersebut justru berdampak positif terhadap perbankan
syariah di kota bengkulu yang mana masyarakat memiliki pandangan
yang positif lantaran banyaknya kemudahan serta kenyaman dan
perhatian yang di berikan oleh pihak perbankan syariah kota bengkulu
62
kepada para nasabah dan masyarakat sekitarnya Adapun pertanyaan
yang diajukan diantaranya adalah sebagai berikut
Kepada pihak Bank
1 Sejak kapan Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan
kegiatan Corporate Social Responsiility (CSR)
2 Bagaimana Pandangan perusahaan terhadap Pelaksanaan CSR Di
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
3 Apakah Dengan Adanya Pelaksanaan CSR membawa pengaruh yang
positif Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
4 Apakah Nasabah Menjadi Loyal setelah mengetahui Pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Melaksanakan CSR
5 Apakah CSR ini dilaksankan secara Rutin
6 Apakah ada kendala dalam melaksanaan CSR di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu
Pertanyaan Kepada Pihak NasabahPenerima manfaat dana CSR
1 Apakah BapakIbuSaudarai mengetahui adanya pelaksanaan CSR
yang dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah di kota bengkulu
2 Menurut BapakIbuSaudarai apakah pelaksanaan CSR yang
dilakukan oleh pihak Perbankan Syariah dapat mempengaruhi
keinginan untuk terus menggunakan Perbankan Syariah sebagai
mitra keuangan BapakIbuSaudarai
63
3 Apakah anda selaku masyarakatnasabah melihat adanya
pelaksanaan CSR yang dilakukan pihak Perbankan Syariah
membuat anda betah menjadi nasabah dan terus menggunakan
produk-produk yang ditawarkan oleh pihak Perbankan Syariah
Melalui wawancara peneliti yang ingin melihat apa Dampak
Yang dirasakan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
setelah adanya pelaksanaan CSR Terhapap Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu dan apakah nasabah perbankan syariah kota bengkulu
tau mengenai adanya pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah dan
bagaimana efek atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya pelaksanaan
CSR dengan menggunkan metode triple bottom line dari pihak perbankan
syariah terhadap nasabah yang pernah mendapat CSR tersebut terhadap
kelangsungan perbankan syariah yang mana informan tersebut tersebar di
beberapa titik di kota bengkulu mengenai apakah CSR yang diterima
oleh pihak tersebut dapat berpengaruh terhadap pandangan nasabah
tersebut kepada perbankan syariah
Saat dilakukan wawancara terhadap Pihak Bank Syariah Mandiri
Cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian
banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang melaksanakan CSR
dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line yang diwakili oleh
Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff dan 6 Nasabah Perbankan
64
Syariah selaku Informan Yang mana 5 diantara mereka mengutarakan
pendapat yang sama yakni
ldquo Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu yang
diwakilkan oleh Pak Frandi Sysco bagian General Suport Staff bahwa
Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu telah melaksanakan kegiatan
CSR sejak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu mulai beroperasi dari
Tahun 2005 dan kegiatan CSR Dilaksanakan Pada momen tertentu misal
saat ada bencana atau momen-momen tertentu dan ini memberi dampak
yang sangat positif bagi perusahaan karena selain menaikkan citra
perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya yang
berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun
dalam pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang
Bengkulu belum memiiki kendala tersendiri terkait pelaksanaanya hanya
saja untuk dana pelaksanaannya karena masih bersifat cabang maka bank
syariah mandiri cabang bengkulu dalam setiap pelaksanaannya belum
menemui kendala yang serius hanya saja perlu membuat usulan kegiatan
untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu oleh pihak pusatrdquo59
Adapun dari pihak nasabahpenerima manfaat CSR yakni
Ibu jamilah selaku pengurus Panti Sosial Bina Netra Amal Mulia
mengatakan bahwa
ldquo Mereka pernah mendapatkan bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah yang mana bantuan tersebut berupa Pembuatan Seragam Gratis
bagi anak-anak yang tinggal di Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo
pihak perbankan syariah memang tidak rutin dalam pemberian CSR di
panti tersebut tetapi jika ada event atau bentuk bantuan-bantuan sosial
biasanya pihak perbankan memberikan kepada pihak panti yang mana
sebelumnya diminta terlebih dahulu datanya Baru mulai mengetahui
adanya pelaksanaan CSR tersebut setelah panti pernah mendapat bantuan
dari pihak perbankan syariah yang mana bank syariah tersebut
memberikan langsung bantuan berupa seragam kepada anak-anak panti
59 FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara pada
1 juli 2019
65
Dari penuturan yang peneliti tangkap dari pihak nasabah bahwa
setelah adanya bantuan CSR dari pihak perbankan syariah dirinya lebih
merasa terbantu dan merasa bahwa perbankan syariah memberikan
perhatian terhadap kelangsungan pendidikkan anak-anak sehingga untuk
jangka panjang dirinya memilih menjadikan perbankan syariah sebagai
mitra keuangan dikarenakan selain pihak perbankan syariah melakukan
banyak kegiatan amal ibu jamilah juga mengakui bahwa dirinya memang
tertarik pada bank syariah yang bernuansa islami serta produk-produk
yang ada dikarenakan jauh dari unsur bunga sehingga nasabah tersebut
memberi pandangan yang positif terhadap pihak perbankan syariah kta
bengkulu dan timbul kepercayaan terhadap mereka selaku mitra
keuanganrdquo 60
Ibu Irma selaku pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah
ldquomemang pernah mendapat bantuan CSR dari pihak perbankan
syariah berupa santuanan terhadap anak yatim yang ia asuh saya baru
mengetahui adanya pelaksanaan CSR dan itu baru pertama kalinya anak-
anak panti disini mendapatkan bantuan tersebut dan baru mengetahui
adanya pelaksanaan CSR di perbankan syariah Mengenai dampak yang
ditimbulkan belum terlalu tertarik dan belum ada dampak yang
signifikan terhadap perbankan manapun dikarenakan beliau lebih
memilih menyimpan uang dirumah dan saat ada keperluan dapat
langsung digunakan61
Dari penuturan yang dilakukan nasabah bahwa dirinya akan
menggunakan jasa perbankan syariah secara loyal apabila nantinya
60
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Wawancara Pada 07 Maret
2019 61
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
66
banyak donatur yang ingin berbagi terhadap panti asuhan yang ia kelola
sehingga hal tersebut dapat bermanfaat untuk kedepannya Namun untuk
saat ini dirinya mengaku lebih memilih untuk menyimpan uang dirumah
karena memang belum adanya donatur tetap ataupun himbauan untuk
membuka rekening guna mendapatkan bantuanrdquo
Nona Sari selaku pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara mengatakan
rdquo pihak perbankan syariah pernah memberikan bantuan kepada panti
disini yang mana CSR tersebut berupa bantuan beasiswa dan santunan
lainnya Pihak perbankan syariah lebih memudahkan dalam pengurusan
segala sesuatu saat pencairan dana hal ini justru berdampak positif bagi
perbankan syariah sehingga lebih mempercayakan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya ketimbang perbankan konvensional62
Dalam penjelasan yang dilakukan nasabah mengatakan bahwa dirinya
memang tertarik terhadap perbankan syariah dan harapan kedepannya
agar pihak perbankan syariah dapat melaksanakan kegiatan CSR lebih
giat lagi kepada kaum yang membutuhkan Sehingga dapat merasa
terbantu dan diperhatikan dengan begitu tentu dapat menarik minat para
nasabah untuk tetap menjadikan perbankan syariah sebagai mitra
keuangannyardquo
Ibu Ida Fitriyanti selaku pengurus panti Asuhan Kasih Ibu
ldquopanti asuhan kasih ibu pernah mendapat bantuan CSR berupa
sembako dari perbankan syariah kota bengkulu Saya memang
merupakan seorang nasabah diperbankan syariah sejak lama jauh
sebelum panti asuhan kasih ibu mendapat CSR hal ini dikarenakan
dirinya memang sejak dulu lebih rispek terhadap perbankan syariah
ketimbang perbankan non syariah Dan dengan adanya CSR dari pihak
62
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
67
perbankan syariah juga menjadikan saya lebih mantap menjadikan
perbankan syariah sebagai mitra keuangannya Dan beluma ada niat
untuk menggantikan bank syariah terhadap bank lainnya Ibu ida juga
menuturkan bahwa selama ini ia memang selalu menggunakan prduk-
produk di perbankan syariah yang dinilai bebas dari unsur ribardquo 63
Ibu ida menjelasakan bahwa dirinya memang tertarik menjadikan
Perbankan sayriah sebagai mitra keuangan selain jauh dari unsur Riba
juga CSR yang diberikan merupakan wujud kepedulian pihak perbankan
yang membuat dirinya sangat mantap menjadikan perbankan syariah
sebagai mitra keuangannya serta lebih percaya dan memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah
Ibu Marlena selaku masyarakat dan nasabah disekitar masjid penerima
bantuan dana CSR mengatakan
ldquo Dengan adanya bantuan CSR saya merasa sangat terbantu karena
keberadaan masjid yang berdekatan dengan rumah ini menunjukkan
bahwa perbankan syariah perduli terhadap masyarakat disekitar dan turut
membantu pembagunan sarana untuk beribadah cukup terkesan karena
baru kali ini melihat langsung lembaga keuangan membantu
pembangunan masjid diwilayah dekat rumahnyardquo64
Dengan adanya CSR beliau lebih bersimpatik terhadap perusahaan
yang perduli terhadap sesama terutama dalam dunia perbankan yang
lebih mengutamakan kemashlahatan dan jauh dari hukum riba
63
Ida Fitriyanti Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14 Maret
2019 64 Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara
Pada 13 Maret 2019
68
membuatnya tak ragu memilih perbankan syariah sebagai mitra
keuangannya dengan segala produk unggulannyardquo
Nona Rensi selaku seorang mahasiswi dan nasabah
ldquosudah lama menggunakan perbankan syariah sebagai mitra
keuangann sangat kagum dan senang saat mengetahui adanya
pelaksanaan CSR diwilayah tempat tinggal saya Yang mana dana CSR
tersebut digunakan untuk membangun masjid yang dapat digunakan bagi
banyak orang ini tentu berdampak positif bagi diri saya yang merupakan
seorang nasabah karena merasa adanya perhatian dari pihak perbankan
syariah terhadap masyarakat Kota Bengkulurdquo 65
Dengan penuturan yang dilakukan oleh nna rensi menunjukkan
bahwa dirinya merasa sangat kagum dengan adanya CSR sehingga tida
ragu menjadikan perbankan syariah sebagai mitra keuangan
4 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di lapangan Kepada
pihak bank mandiri syariah cabang Bengkulu selaku pihak yang dipilih
sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di kota bengkulu yang
melaksanakan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line dan
Nasabah Penerima manfaat dana CSR di Kota Bengkulu yang tersebar
diberbagai titik kota Bengkulu mengenai bagaimana dampak dan kendala
dalam pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode Tripple Bottom Line
dan dampak serta apakah masyarakat tersebut mengetahui adanya
65
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawanacara Pada
14 Maret 2019
69
pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh pihak perbankan syariah dan apakah
dengan adanya pelaksanaan CSR oleh pihak perbankan syariah masyarakat
tersebut selaku nasabahpenerima manfaat menjadi lebih percaya dalam
menggunakan produk-produk diperbankan syariah serta memiliki pandangan
yang positif terhadap perbankan syariah selaku mitra keuangan mereka
Dari penuturan pihak bank Syariah mandiri Cabang Bengkulu bahwa
pelaksanaan CSR dengan menggunakan metode tripple botom line ini
memberi dampak yang sangat positif bagi perusahaan karena selain
menaikkan citra perusahaan para nasabah pun lebih menjadi percaya kepada
pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai mitra keuangannya
yang berdampak secara langsung pada kepercayaan nasabah menggunkan
produk-produk di Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Adapun dalam
pelaksanaannya sendiri pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu
karena masih bersifat cabang maka bank syariah mandiri cabang bengkulu
dalam setiap pelaksanaannya belum menemui kendala yang serius hanya saja
perlu membuat usulan kegiatan untuk disetujui dan diketahui terlebih dahulu
oleh pihak pusat
Lalu dari pihak Nasabah penerima manfaat CSR perbankan syariah kota
bengkulu Sebanyak 6 Informan menjawab dengan 5 diantara sama dan satu
diantaranya berbeda Dari masing-masing penjelasan mengatakan bahwa
mereka baru mengetahui adanya pelaksanaan CSR setelah mereka merasakan
langsung dan melihat langsung bantuan tersebut dan setelah adanya
70
pelaksanaan CSR tersebut mereka menjelaskan bahwa mereka sangat rispek
terhadap perbankan syariah yang menunjukkan perhatiannya terhadap
liangkungan sosial serta tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat
dengan memberikan bantuan antar sesama Dengan demikian 5 diantaranya
mengatakan dampak dari adanya bantuan yang mereka terima membuat
mereka lebih tertarik setelah menjadi nasabah di perbankan syariah menjadi
lebih mempercayakan masalah keuangannya terhadap pihak perbankan tanpa
ada keinginan untuk menggantikan dengan perbankan konvensional lebih
lanjut mereka mengatakan bahwa mereka lebih percaya menggunkan produk
di perbankan syariah yang jauh dari unsur riba sehingga selain menaiikan
citra perbankan syariah hal ini juga berdampak pada keinginan mereka untuk
mempercayakan perbankan syariah sebagai mitra keuangan yang mereka
andalkan Kecuali satu informan yang menuturkan bahwa dirinya tidak
tertarik untuk menabung diperbankan manapun lantaran dirinya menganggap
bahwa CSR merupakan bantuan tidak rutin yang tidak memberikan dampak
apapun sehingga dirinya lebih memilih menyimpan uang sendiri dirumah
dengan begitu jika dirinya ingin membeli apapun tidak repot harus
mengambil ke ATM jadi dirinya menganggap lebih efisien menyimpan
sendiri dirumah
71
BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dampak
pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan
metode triple bottm line pada Nasabah di Perbankan Syariah Kota Bengkulu
Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu ini cukup bagus dan
positif yang mana pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu selaku
pihak yang dipilih sebagai contoh dari sekian banyak perbankan syariah di
kota bengkulu yang melaksanakan CSR dengan menggunakan metode
Tripple Bottom Line merasa bahwa dengan adanya pelaksanaan Corporate
Social Responsibility (CSR) dengan menggunakan metode triple bottm line
dapat menaikkan citra perusahaan sehingga mampu menarik minat para
nasabah untuk menggunakan produk-produk yang dimiliki oleh pihak Bank
Syariah Mandiri Cabang Bengkulu sebagai bentuk kepercayaannya dan
menjadi loyal kepada pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu dan
belum memiliki kendala yang serius terkait pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) itu sendiri hanya saja dalam setiap kegiatan mereka
perlu membuat laporan terlebih dahulu untuk dikirim ke pihak pusat untuk
mengetahui kegiatan yang akan dilakukan dan yang mana sebenarnya
Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri sebenarnya merupakan
72
salah satu program yang memang sudah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Konsep CSR yang
terdapat dalam UU Perseroan Terbatas juga mencakup lingkungan sebagai
bentuk tanggung jawab dan bentuk perhatian dari pihak perbankan syariah
kepada nasabah dan masyarakat sekitar Lalu dari segi masyarakatnasabah
merasa CSR dari pihak perbankan syariah merupakan suatu bentuk perhatian
dari Perbankan Syariah Kota Bengkulu terhadap mereka sehingga hal ini
menjadi suntikkan semangat para nasabah untuk terus mempercayakan
Perbankan Syariah sebagai mitra keuangan mereka dengan segala produk-
produk unggulan yang mereka tawarkan yang tentu saja bebas dari unsur riba
Adapun kesulitan dari pihak perbankan syariah itu sendiri masih banyak
belum mampu melaksanakan CSR secara rutin dikarenakan memang masih
perlu mengkaji terlebih dahulu dalam melaksanakan penyalurannya dan perlu
adanya persetujuan dari pihak pusat sehinggga masih banyak
nasabahmasyarakat yang belum begitu mengetahui adanya pelaksaan CSR di
Perbankan Syariah Kota Bengkulu dikarenakan memang dana yang
digunakan tersebut berasal dari keuntungan mereka sendiri sehingga belum
dapat digunakan secara rutin untuk kegiatan CSR saja
B SARAN
1 Untuk Perbankan Syariah Pelaksanaan CSR di Perbankan Syariah Kota
Bengkulu masih tergolong perlu ditingkatkan Hal ini dikarenakan CSR
yang masih bersifat tidak rutin atau hanya dalam momen-momen tertentu
73
2 Untuk Nasabah agar kedepannya dapat mendukung kinerja dari perbankan
syariah dengan menggunakan perbankan syariah sebagi mitra dalam
keuangan mereka secara terus menerus agar pertumbuhan perbankan
syariah semakin pesat dan tentu dengan begitu dapat membuat perbankan
syariah lebih giat lagi dalam melaksankan CSR di Kota Bengkulu
74
DAFTAR PUSTAKA
Adrianus Arief Terampil Mengelola Data Kualitatif Dengan Nuivo Jakarta
Kencana 2010
AlmaBuchari Juni Priansa Donni 2009Manajemen Bisnis SyariahBandung
Alfabeta
Amir Taufiq2011Manajemen Strategik Konsep dan AplikasiJakarta PT Raja
Grafindo Persada
Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief 2010 Terampil Mengelola Data Kualitatif
Dengan Nuivo Jakarta Kencana
Ascarya2015 Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta Rajawali press
Azheri Busyra2011Corporate Social Responsibility Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Bungin Burhan 2013 Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Jakarta
PrenadaMedia Group
Efendi Usaman Asas Manajemen Jakarta PT RajaGrafindo Persada 2014
Fahmi Irham Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi
Bandung ALFABETA 2014
Hamoudi Haider Ala 2007Perbankan SyariahJakarta Media Prenada
Ismail2011Perbankan Syariah JakartaPrenamedia Group
Karim Adiwarman Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema
Insana Press 2001
Mardikanto Totok dan Soebioto Poerwoko2013 Pemberdayaan Masyarakat
dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung Alfabeta
Muhamad 2014 Manajemen Dana Bank Syariah Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Muhammad MHum2016 Metode Penelitian BahasaYogyakartaAr-Ruzz
Musanto Trisno 2004 Faktor-faktor kepuasan pelanggan dan loyalitas
Surabaya CvSarana Media Advertising
75
Rahmayanty Nina2013 Manajemen Pelayanan PrimaJakarta Graha Ilmu
Rulli Poppy Yaniawati Metodologi Penelitian (Kuantitatif Kualitatif dan
Campuran Untuk Manajemen Pembangunan dan Pendidikan) Bandung
PT Refika Aditama 2014
Soemitra Andri Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta Kencana
Prenadamedia Group 2009
Solihin Ismail2012Manajemen Strategik Bandung Erlangga
Sugiyono2015 Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods Bandung Alfabeta
Suharto Edi2010 CSR dan Comdev Investasi Kreatif Perusahaan di Era
Globalisasi Bandung Alfabeta
Suherman Eman Desain Pembelajaran Kewirausahaan Bandung Alfabeta
2010
Sujarweni Wiratatna2014 Metode Penelitian Yogyakarta Paper Plane
wijayantinia Faktor-faktor yang mempengaruhi loyaitas Nasabah PT Bank
Rakyat Indonesia TBK
Zahrida Wiryaman Pengantar Manajemen Jakarta In Media 2015
Bank Syariah Mandiri rdquoCSRrdquo httpswwwmandirisyariahcoidindexphptenta
ng-kamicsr pada hari jumat tanggal 26 juli 2019 Pukul 2000 WIB
E-Journalmetrounivacid diakses pada 15 maret 2019
Eka Apsari Ayudyah 2016 Analisis Implementasi Corporate Social
Respnsibility (CSR) Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Pada ISO
26000Universitas Islam Batik SurakartaJurnal Ilmiah Teknik
IndustriVol15 No2 94
Koleva Petia dkk2014 Corporate Social Respnsibility In An Internasional
Perspective Europe Russia And Tunisia An Introduction University
Paris Diderot Sorbonne Paris Cite Journal of Economic And Business
Vol17 No 11
76
Nurlaila 2017 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bengkulu dalam Perspektif Maqashid SyariahSkripsi
Institut Agama Islam Negerii Bengkulu
Soraya Fitriya dan Dwi Hartanti Islam dan Tanggung Jawab Sosial Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative
Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks (Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto Simposium Nasional Akuntansi XIII 2010
Fitriyanti Ida Selaku Pengurus Panti Asuhan Kasih Ibu Wawancara Pada 14
Maret 2019
FrandiGeneral Suport Staff Bank Syariah Mandiri Cabang Bengkulu Wawancara
pada 1 juli 2019
Irma Pemilik Panti Asuhan Al-Marhamah Wawancara Pada 03 Maret 2019
Jamilah Pengurus Panti Sosial Bina Netra ldquoAmal Muliardquo Waancara Pada 07
Maret 2019
Marlena Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR
Wawancara Pada 14 Maret 2019
Nurmalina Nasabah Perbankan Syariah Kota Bengkulu wawancara pada 20
September 2018
Rensi Masyarakat Disekitar Masjid Penerima Bantuan Dana CSR Wawancara
Pada 14 Maret 2019
Sari Pengurus Panti Asuhan Bumi Nusantara Wawancara Pada 03 Mart 2019
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108