analisis biplot pada kabupaten/kota di provinsi jawa timur ... · tujuan 1. mendeskripsikan...
TRANSCRIPT
Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Variabel-variabel Komponen Penyusun Indeks Pembangunan
Manusia (IPM)Wenthy Oktavin Mayasari
1309 030 023
Dosen PembimbingDra. Destri Susilaningrum, M.Si
Sidang Tugas AkhirSurabaya, 15 Juni 2012
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembangunan Manusia
Kualitas SDM
Pendapatan
Harapan Hidup
Pendidikan
IPM
Pemetaan Kab/kota di Jatim
Berdasarkan IPM
Analisis Biplot
Permasalahan
1. Bagaimana karakteristik wilayah kabupaten/kota di Jawa Timur berdasarkan variabel-variabel komponen penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM )?
2. Bagaimana pemetaan kabupaten/kota di Jawa Timur berdasarkan variabel-variabel komponen penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM ) dengan analisis biplot?
Tujuan
1. Mendeskripsikan karakteristik wilayah kabupaten/kota di Jawa Timur berdasarkan variabel-variabel komponen penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
2. Pemetaan kabupaten/kota di Jawa Timur berdasarkan variabel-variabel komponen penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM ).
Manfaat
Dapat memberi masukan bagi Pemerintah agar dapatmeningkatkan dan pencapaian pembangunan manusia kedepan yang lebih baik dari seluruh aspek yang ada khususnya di kabupaten/kota di propinsi Jawa Timur.
Batasan Masalah
1. Variabel yang digunakan sejumlah 8 yaitu variabel-variabel komponen penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
2. Data yang digunakan adalah data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2010 dari Badan Pusat Staatistik (BPS)
TINJAUANPUSTAKA
Statistika Deskriptif
Menurut Walpole (1995) statistik deskriptif lebih berhubungan dengan pengumpulan, serta peringkasan hasil penyajian data. Statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menyajikan karakteristik wilayah kabupaten/kota di Jawa Timur berdasarkan variabel-variabel yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Analisis Biplot
Analisis Biplot diperkenalkan oleh Gabriel tahun 1971. Metode analisis Biplot adalah pengembangan metode dari analisis komponen utama (PCA) dari bentuk matriks ke dalam bentuk grafis.Setiap matriks dapat diwakili oleh sebuah vektor untuk setiap baris dan vektor lain untuk masing-masing kolom, sehingga pemilihan elemen-elemen dari matriks tersebut merupakan produk dalam dari vektor yang dapat mewakili baris dan kolom yang sesuai.
Hasil akhir analisis biplot akan diberikan dalam bentuk tampilan gambar dua dimensi yang berisi informasi tentang.
• Posisi relatif objekBerdasarkan informasi ini dua objek yang memiliki jarak terdekat dikatakan memiliki tingkat kemiripan yang tinggi berdasarkan variabel-variabel yang diamati.
• Hubungan antar variabelGambar dua dimensi (biplot) akan memberikan informasi mengenai hubungan linier (korelasi) antar variabel serta tingkat kepentingan suatu variabel yang didasarkan pada variannya. Berbicara tentang korelasi variabel, berkaitan dengan sudut yang dibentuk antar variabel. Apabila sudut mendekati 0 maka makin besar korelasi positif antara dua variabel tersebut. (Johnson dan Wichern, 2002)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indeks komposit dari indeks kesehatan yang diukur dari rata-rata angka harapan hidup, indeks pendidikan yang diukur dari rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf, serta daya beli yang diukur dari tingkat kehidupan yang layak (kesejahteraan) secara keseluruhan.
(BPS, 2010)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Dimensi Indikator Indeks Dimensi
IPM
Umur panjang dan sehat
Angka harapan hidup pada saat lahir (e0)
Indeks harapan hidup
Pengetahuan
1. Angka melek huruf (AMH)
2. Rata-rata lama sekolah (MYS)
Indeks pendidikan
Kehidupan yang layak
Pengeluaran per kapita riil yang disesuaikan (PPP Rupiah)
Indeks pendapatan
UNDP membagi status Pembangunan Manusia ke dalam empat kategori sebagai berikut.Rendah : angka IPM < 50,00Menengah bawah : angka IPM antara 50,00 – 65,00Menengah atas : angka IPM antara 66,00 – 89,00Tinggi : angka IPM > 90,00
METODOLOGIPENELITIAN
Sumber Data
Data Sekunder
Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas) & Indikator Makro dan
Sosial
Data tahun 2010
Variabel Penelitian
X1 = Persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang bisa membaca dan menulis (baik huruf latin atau huruf lainnya)
X2 = Rata-rata jumlah tahun yang telah dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun keatas diseluruh jenjang pendidikan yang pernah dijalani
X3 = Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas X4 = Rata-rata jumlah anak lahir hidup (ALH) menurut kelompok
umur 15-49 tahunX5 = Rata-rata jumlah anak masih hidup (AMH) menurut
kelompok umur 15-49 tahunX6 = Pengeluaran konsumsi riil perkapita (Rupiah)X7 = Jumlah penduduk miskin per kecamatan (dalam ribuan)X8 = Angka IPM
Analisis Data
• Mendeskripsikan karakteristik kabupaten/kota di Jawa Timur berdasarkan variabel-variabel komponen penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui perhitungan nilai standar deviasi dan mean pada variabel X1 – X8. Dan menurut pengelompokan kabupaten/kota di Jawa Timur menurut 4 kategori IPM.
• Melakukan analisis biplot untuk mengetahui pemetaan dan kecenderungan variabel-variabel komponen penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari variabel X1 – X7 di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur di masing-masing kategori kelompok IPM
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Variabel Komponen Penyusun IPM
Variabel MeanStandar
DeviasiAngka Melek Huruf (X1) 10,82 7,56Rata-rata lama sekolah (X2) 7,474 1,66Jumlah penduduk usia >15thn (X3) 744273 472857Anak Lahir Hidup (X4) 1,5616 0,1861Anak Masih Hidup (X5) 1,4661 0,1289Pengeluaran konsumsi riil (X6) 224478 43967Jumlah penduduk miskin (X7) 146,8 88,6Angka IPM (X8) 70,619 4,710
Pengelompokan Kabupaten/Kota di Jatim
PACITAN
PONOROGO
TRENGGALEK
TULUNGAGUNG
LUMAJANG
BONDOWOSO
PASURUAN
JOMBANGNGANJUK
MADIUN
MAGETAN
NGAWI
BOJONEGORO
TUBAN
LAMONGANBANGKALAN PAMEKASAN
KEDIRI (KOTA)
BLITAR (KOTA)MALANG (KOTA)
PROBOLINGGO (KOTA)
PASURUAN (KOTA)
MOJOKERTO (KOTA)
MADIUN (KOTA)
SURABAYA (KOTA)
BATU (KOTA)
BLITAR
KEDIRI
MOJOKERTO
BANYUWANGI
GRESIK
JEMBERMALANG
PROBOLINGGO
SAMPANG
SIDOARJO
SITUBONDO
SUMENEP
Jatim.shp0 - 50.0050.00 - 65.0065.00 - 90.0090.00 - 100.00
1. Persentase penduduk usia >15 tahun yang bisa membaca dan menulis
16,84
24,36
21,4 21,94
17,16
34,96
19,5421,35
Jember Bondowoso Situbondo Probolinggo Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Pacitan
Ponorogo
Trenggalek
Tulungagung
Blitar
Kediri
Malang
Lumajang
Banyuwangi
Pasuruan
Sidoarjo
Mojokerto
Jombang
Nganjuk
Madiun
Magetan
Ngaw
i
Bojonegoro
Tuban
Lamongan
Gresik
Kota Kediri
Kota Blitar
Kota Malang
Kota Probolinggo
Kota Pasuruan
Kota Mojokerto
Kota Madiun
Kota Surabaya
Kota Batu
2. Rata-rata lama sekolah
6,65
5,6
6,17
5,15 5,19
4,03
5,81
5,31
Jember Bondowoso Situbondo Probolinggo Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep
0
2
4
6
8
10
12
Pacitan
Ponorogo
Trenggalek
Tulungagung
Blitar
Kediri
Malang
Lumajang
Banyuwangi
Pasuruan
Sidoarjo
Mojokerto
Jombang
Nganjuk
Madiun
Magetan
Ngaw
i
Bojonegoro
Tuban
Lamongan
Gresik
Kota Kediri
Kota Blitar
Kota Malang
Kota Probolinggo
Kota Pasuruan
Kota Mojokerto
Kota Madiun
Kota Surabaya
Kota Batu
3. Jumlah penduduk usia >15 tahun
1773342
560542499827
822473
629477 584108 592386
824672
Jember Bondowoso Situbondo Probolinggo Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep
0
500000
1000000
1500000
2000000
2500000
Pacitan
Ponorogo
Trenggalek
Tulungagung
Blitar
Kediri
Malang
Lumajang
Banyuwangi
Pasuruan
Sidoarjo
Mojokerto
Jombang
Nganjuk
Madiun
Magetan
Ngaw
i
Bojonegoro
Tuban
Lamongan
Gresik
Kota Kediri
Kota Blitar
Kota Malang
Kota Probolinggo
Kota Pasuruan
Kota Mojokerto
Kota Madiun
Kota Surabaya
Kota Batu
4. Rata-rata jumlah anak lahir hidup
1,671,74
1,67 1,69
1,94
2,33
1,75
1,42
Jember Bondowoso Situbondo Probolinggo Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
1,4
1,6
1,8
Pacitan
Ponorogo
Trenggalek
Tulungagung
Blitar
Kediri
Malang
Lumajang
Banyuwangi
Pasuruan
Sidoarjo
Mojokerto
Jombang
Nganjuk
Madiun
Magetan
Ngaw
i
Bojonegoro
Tuban
Lamongan
Gresik
Kota Kediri
Kota Blitar
Kota Malang
Kota Probolinggo
Kota Pasuruan
Kota Mojokerto
Kota Madiun
Kota Surabaya
Kota Batu
5. Rata-rata jumlah anak masih hidup
1,54 1,52 1,47 1,52
1,751,91
1,54
1,28
Jember Bondowoso Situbondo Probolinggo Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
1,4
1,6
1,8
Pacitan
Ponorogo
Trenggalek
Tulungagung
Blitar
Kediri
Malang
Lumajang
Banyuwangi
Pasuruan
Sidoarjo
Mojokerto
Jombang
Nganjuk
Madiun
Magetan
Ngaw
i
Bojonegoro
Tuban
Lamongan
Gresik
Kota Kediri
Kota Blitar
Kota Malang
Kota Probolinggo
Kota Pasuruan
Kota Mojokerto
Kota Madiun
Kota Surabaya
Kota Batu
6. Pengeluaran konsumsi riil perkapita
Rp.195456
Rp.208323
Rp.196341
Rp.215407Rp.230366
Rp.177925
Rp.198273Rp.194279
Jember Bondowoso Situbondo Probolinggo Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep
0
50000
100000
150000
200000
250000
300000
350000
400000
Pacitan
Ponorogo
Trenggalek
Tulungagung
Blitar
Kediri
Malang
Lumajang
Banyuwangi
Pasuruan
Sidoarjo
Mojokerto
Jombang
Nganjuk
Madiun
Magetan
Ngaw
i
Bojonegoro
Tuban
Lamongan
Gresik
Kota Kediri
Kota Blitar
Kota Malang
Kota Probolinggo
Kota Pasuruan
Kota Mojokerto
Kota Madiun
Kota Surabaya
Kota Batu
7. Jumlah penduduk miskin
311,7
131,9
105,2
276,6255,6
285,4
179,2
256,6
Jember Bondowoso Situbondo Probolinggo Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep
0
50
100
150
200
250
300
350
Pacitan
Ponorogo
Trenggalek
Tulungagung
Blitar
Kediri
Malang
Lumajang
Banyuwangi
Pasuruan
Sidoarjo
Mojokerto
Jombang
Nganjuk
Madiun
Magetan
Ngaw
i
Bojonegoro
Tuban
Lamongan
Gresik
Kota Kediri
Kota Blitar
Kota Malang
Kota Probolinggo
Kota Pasuruan
Kota Mojokerto
Kota Madiun
Kota Surabaya
Kota Batu
Biplot untuk angka 50,00 < IPM < 65,00
543210-1-2
3
2
1
0
-1
-2
First Component
Seco
nd C
ompo
nent
0
0
X7
X6
X5
X4
X3
X2
X1
Jember
Sumenep
Probolinggo Sampang
Bangkalan
Pamekasan
Bondowoso
Situbondo
KUADRAN II
KUADRAN III
KUADRAN I
KUADRAN IV
Nilai korelasi untuk kategori Menengah Bawah
Kabupaten/Kota
Variabel-variabel
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7
Jember -0,719 0,649 0,963 -0,41 -0,241 0,079 0,720
Bondowoso 0,083 -0,179 -0,901 -0,293 -0,459 0,598 -0,999
Situbondo -0,293 0,384 -0,676 -0,627 -0,756 0,853 -0,945
Probolinggo -0,643 0,566 0,986 -0,313 -0,138 -0,026 0,789
Bangkalan 0,843 -0,891 0,037 0,982 0,999 -0,988 0,508
Sampang 0,944 -0,972 -0,194 0,999 0,975 -0,925 0,295
Pamekasan -0,371 0,459 -0,613 -0,689 -0,807 0,893 -0,915
Sumenep -0,984 0,997 0,346 -0,979 -0,939 0,854 -0,141
Biplot untuk angka 66,00 < IPM < 89,00
3210-1-2-3-4-5
5
4
3
2
1
0
-1
-2
-3
First Component
Seco
nd C
ompo
nent
0
0
X7
X6
X5X4
X3
X2X1
Kota Surabaya
Kota Malang
Kota Madiun
Kota Kediri
Kota Batu
Kota Blitar
Kota MojokertoKota Pasuruan
Kota Probolinggo
Sidoarjo Gresik
Tulungagung
Magetan
Trenggalek
NganjukMojokerto
PacitanMadiunJombang
BlitarPonorogo
Kediri
Tuban
Lamongan
Bojonegoro
Malang
Ngawi
BanyuwangiLumajang Pasuruan
KUADRAN IKUADRAN II
KUADRAN III KUADRAN IV
Nilai korelasi untuk kategori Menengah Atas
Kabupaten/KotaVariabel-variabel
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7
Pacitan 0,88 -0,671 -0,501 0,9993 0,991 -0,867 -0,117Ponorogo 0,988 -0,932 0,64 0,321 0,227 -0,778 0,887Trenggalek 0,447 -0,628 -0,549 0,9998 0,997 -0,834 -0,173Tulungagung -0,589 0,748 0,403 -0,989 -0,97 0,914 0,007Blitar 0,968 -0,999 0,271 0,671 0,595 -0,964 0,63Kediri 0,912 -0,979 0,104 0,787 0,722 -0,995 0,489Malang 0,945 -0,854 0,757 0,151 0,359 -0,656 0,954Lumajang 0,987 -0,93 0,634 0,317 0,222 -0,776 0,889Banyuwangi 0,9997 -0,972 0,521 0,446 0,356 -0,856 0,816Pasuruan 0,988 -0,932 0,631 0,322 0,227 -0,779 0,887Sidoarjo -0,551 0,716 0,445 -0,995 -0,98 0,894 0,053Mojokerto 0,327 -0,522 -0,652 0,989 0,9986 -0,756 -0,298Jombang 0,875 -0,958 0,021 0,836 0,778 -0,998 0,431Nganjuk 0,629 -0,781 -0,355 0,988 0,956 -0,933 0,044Madiun -0,814 -0,303 -0,303 0,968 0,939 -0,955 0,099Magetan -0,668 0,811 0,308 -0,969 -0,941 0,95 -0,94Ngawi 0,989 -0,998 0,369 0,59 0,508 -0,931 0,708
Kabupaten/KotaVariabel-variabel
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7
Bojonegoro 0,974 -0,905 0,682 0,256 0,16 -0,734 0,916
Tuban 0,985 -0,9991 0,347 0,609 0,529 -0,939 0,69
Lamongan 0,9799 -0,9999 0,32 0,632 0,553 -0,949 0,669Gresik -0,517 0,463 0,702 -0,976 -0,993 0,709 0,363
Kota Kediri -0,9999 0,974 -0,513 -0,454 -0,364 0,861 -0,811
Kota Blitar -0,802 0,656 -0,919 0,157 0,253 0,396 -0,9999
Kota Malang -0,852 0,944 0,024 -0,859 -0,805 0,9996 -0,374
Kota Probolinggo -0,571 0,382 -0,997 0,462 0,547 0,085 -0,947
Kota Pasuruan -0,763 0,608 -0,942 0,218 0,313 0,338 -0,998
Kota Mojokerto -0,909 0,718 -0,817 -0,054 0,044 0,581 -0,978
Kota Madiun -0,978 0,9999 -0,309 -0,641 -0,562 0,952 -0,661
Kota Surabaya -0,371 0,561 0,616 -0,995 -0,9999 0,785 0,254
Kota Batu -0,962 0,881 -0,719 -0,205 -0,108 0,697 -0,936
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Karakteristik wilayah kabupaten/kota di Jawa Timur berdasarkan variabel-variabel komponen penyusun Indeks Pembanguan Manusia (IPM) adalah persentase tertinggi penduduk usia 15 tahun keatas yang bisa membaca dan menulis, rata-rata jumlah anak lahir hidup dan rata-rata jumlah anak masih hidup tertinggi terdapat pada Kabupaten Sampang. Rata-rata lama sekolah dan pengeluaran konsumsi riil perkapita tertinggi terjadi di Kota Malang. Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas terbanyak di Kota Surabaya. Jumlah penduduk miskin terbanyak terdapat pada Kabupaten Jember. Berdasarkan angka IPM Provinsi Jawa Timur ter-bentuk menjadi 2 kategori, yaitu kategori menegah bawah dengan angka 50,00<IPM<65,00 terdapat 8 kabupaten dan kategori menengah atas dengan angka IPM antara 66,00< IPM<89,00 tedapat 30 kabupaten/kota
Kesimpulan
2. Hasil analisis biplot untuk kategori menegah bawah adalah • IPM Kabupaten Jember dan Probolinggo dipengaruhi oleh jumlah penduduk
usia >15 tahun.• IPM Kabupaten Situbondo dan Pamekasan dipengaruhi oleh pengeluaran
konsumsi riil perkapita.• IPM Kabupaten Bangkalan dan Sampang dipengaruhi oleh persentase
penduduk usia 15 tahun keatas yang bisa membaca dan menulis, rata-rata jumlah anak lahir hidup (ALH) dan rata-rata jumlah anak masih hidup (AMH).
• IPM Kabupaten Sumenep dopengeruhi oleh rata-rata lama sekolah dan pengeluaran konsumsi riil perkapita.
Kesimpulan
Untuk kategori menegah atas hasil analisis biplotnya adalah• PM Kabupaten Ponorogo, Malang, Lumajang, Banyu-wangi dan Bojonegoro
dipengaruhi oleh persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang bisa membaca dan menulis dan jumlah penduduk miskin.
• IPM Kabupaten Trenggalek, Mojokerto, Nganjuk dan Madiun dipengaruhi oleh rata-rata jumlah anak lahir hidup dan rata-rata jumlah anak masih hidup.
• IPM Kabupaten Blitar, Kediri, Pasuruan, Ngawi, Tuban dan Lamongan dipengaruhi oleh persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang biasa membaca dan menulis.
• IPM Kabupaten Magetan, Kota Kediri, Kota Malang dan Kota Madiun dipengaruhi oleh rata-rata lama sekolah dan pengeluaran konsumsi riil perkapita.
• IPM Tulungagung dan Sidoarjo dipengaruhi oleh Pengeluaran konsumsi riil perkapita.
Saran
1. Agar pemerintah dapat meningkatkan sumber daya manusia yang lebih baik untuk kedepannya, karena kesadaran akan manusia sendiri juga sangat penting guna membangun pembangunan yang ada sekarang ini. Terutama pada daerah yang tingkat kesejahteraan rakyatnya rendah perlu diprioritaskan untuk pembangunan fisik maupun pembangunan sumber daya manusia untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
2. Perlu dilakukan kembali dengan metode yang lain agar dapat memberikan kesimpulan yang berbeda.
Daftar PustakaAnonim. (2004). Peningkatan Kesejahteraan Sosial dalam Data dan Realita.
http://www.jatimprov.go.id/. [Diakses pada tanggal 26 Januari 2012]Badan Pusat Statistik (BPS). (2010). Indikator Ekonomi dan Sosial Jawa Timur Tahun
2010.BPS.Jawa TimurGabriel, K.R. (1971). The Biplot Graphics Display with Applications for Principal
Component Analysis. Biometrika 58, 3, page 453- 467.Johnson, N. And Wichern, D. (2002). Applied Multivariate Statistical Analysis, 4th Edition.
New Jersey : Prentice Hall.Khattree and Naik. (2003). Applied Multivariate Statistics with SAS Software Second
Edition. USA : SAS Intitute Inc.Rencher, Alvin C. (2002). Methods of Multivariate Analysis, Second edition. John Wiley
& Sons, Inc : New York.Samsudin Berlian. (2004). HDR Menilai Kesejahteraan Manusia Bermartabat. Kompas.
6 Agustus 2004Walpole, Ronald.E. (1995). Pengantar Statistika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Variabel-variabel Komponen Penyusun Indeks Pembangunan
Manusia (IPM)Wenthy Oktavin Mayasari
1309 030 023
Dosen PembimbingDra. Destri Susilaningrum, M.Si
Sidang Tugas AkhirSurabaya, 15 Juni 2012