analisis biplot pada kabupaten/kota di provinsi jawa timur

40
Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Variabel-variabel Komponen Penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Wenthy Oktavin Mayasari 1309 030 023 Dosen Pembimbing Dra. Destri Susilaningrum, M.Si Sidang Tugas Akhir Surabaya, 15 Juni 2012

Upload: others

Post on 13-Nov-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Variabel-variabel Komponen Penyusun Indeks Pembangunan

Manusia (IPM)Wenthy Oktavin Mayasari

1309 030 023

Dosen PembimbingDra. Destri Susilaningrum, M.Si

Sidang Tugas AkhirSurabaya, 15 Juni 2012

Page 2: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

PENDAHULUAN

Page 3: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Latar Belakang

Pembangunan Manusia

Kualitas SDM

Pendapatan

Harapan Hidup

Pendidikan

IPM

Pemetaan Kab/kota di Jatim

Berdasarkan IPM

Analisis Biplot

Page 4: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Permasalahan

1. Bagaimana karakteristik wilayah kabupaten/kota di Jawa Timur berdasarkan variabel-variabel komponen penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM )?

2. Bagaimana pemetaan kabupaten/kota di Jawa Timur berdasarkan variabel-variabel komponen penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM ) dengan analisis biplot?

Page 5: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Tujuan

1. Mendeskripsikan karakteristik wilayah kabupaten/kota di Jawa Timur berdasarkan variabel-variabel komponen penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

2. Pemetaan kabupaten/kota di Jawa Timur berdasarkan variabel-variabel komponen penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM ).

Page 6: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Manfaat

Dapat memberi masukan bagi Pemerintah agar dapatmeningkatkan dan pencapaian pembangunan manusia kedepan yang lebih baik dari seluruh aspek yang ada khususnya di kabupaten/kota di propinsi Jawa Timur.

Page 7: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Batasan Masalah

1. Variabel yang digunakan sejumlah 8 yaitu variabel-variabel komponen penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

2. Data yang digunakan adalah data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2010 dari Badan Pusat Staatistik (BPS)

Page 8: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

TINJAUANPUSTAKA

Page 9: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Statistika Deskriptif

Menurut Walpole (1995) statistik deskriptif lebih berhubungan dengan pengumpulan, serta peringkasan hasil penyajian data. Statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menyajikan karakteristik wilayah kabupaten/kota di Jawa Timur berdasarkan variabel-variabel yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Page 10: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Analisis Biplot

Analisis Biplot diperkenalkan oleh Gabriel tahun 1971. Metode analisis Biplot adalah pengembangan metode dari analisis komponen utama (PCA) dari bentuk matriks ke dalam bentuk grafis.Setiap matriks dapat diwakili oleh sebuah vektor untuk setiap baris dan vektor lain untuk masing-masing kolom, sehingga pemilihan elemen-elemen dari matriks tersebut merupakan produk dalam dari vektor yang dapat mewakili baris dan kolom yang sesuai.

Page 11: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Hasil akhir analisis biplot akan diberikan dalam bentuk tampilan gambar dua dimensi yang berisi informasi tentang.

• Posisi relatif objekBerdasarkan informasi ini dua objek yang memiliki jarak terdekat dikatakan memiliki tingkat kemiripan yang tinggi berdasarkan variabel-variabel yang diamati.

• Hubungan antar variabelGambar dua dimensi (biplot) akan memberikan informasi mengenai hubungan linier (korelasi) antar variabel serta tingkat kepentingan suatu variabel yang didasarkan pada variannya. Berbicara tentang korelasi variabel, berkaitan dengan sudut yang dibentuk antar variabel. Apabila sudut mendekati 0 maka makin besar korelasi positif antara dua variabel tersebut. (Johnson dan Wichern, 2002)

Page 12: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indeks komposit dari indeks kesehatan yang diukur dari rata-rata angka harapan hidup, indeks pendidikan yang diukur dari rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf, serta daya beli yang diukur dari tingkat kehidupan yang layak (kesejahteraan) secara keseluruhan.

(BPS, 2010)

Page 13: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Dimensi Indikator Indeks Dimensi

IPM

Umur panjang dan sehat

Angka harapan hidup pada saat lahir (e0)

Indeks harapan hidup

Pengetahuan

1. Angka melek huruf (AMH)

2. Rata-rata lama sekolah (MYS)

Indeks pendidikan

Kehidupan yang layak

Pengeluaran per kapita riil yang disesuaikan (PPP Rupiah)

Indeks pendapatan

Page 14: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

UNDP membagi status Pembangunan Manusia ke dalam empat kategori sebagai berikut.Rendah : angka IPM < 50,00Menengah bawah : angka IPM antara 50,00 – 65,00Menengah atas : angka IPM antara 66,00 – 89,00Tinggi : angka IPM > 90,00

Page 15: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

METODOLOGIPENELITIAN

Page 16: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Sumber Data

Data Sekunder

Survei Sosial Ekonomi Nasional

(Susenas) & Indikator Makro dan

Sosial

Data tahun 2010

Page 17: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Variabel Penelitian

X1 = Persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang bisa membaca dan menulis (baik huruf latin atau huruf lainnya)

X2 = Rata-rata jumlah tahun yang telah dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun keatas diseluruh jenjang pendidikan yang pernah dijalani

X3 = Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas X4 = Rata-rata jumlah anak lahir hidup (ALH) menurut kelompok

umur 15-49 tahunX5 = Rata-rata jumlah anak masih hidup (AMH) menurut

kelompok umur 15-49 tahunX6 = Pengeluaran konsumsi riil perkapita (Rupiah)X7 = Jumlah penduduk miskin per kecamatan (dalam ribuan)X8 = Angka IPM

Page 18: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Analisis Data

• Mendeskripsikan karakteristik kabupaten/kota di Jawa Timur berdasarkan variabel-variabel komponen penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui perhitungan nilai standar deviasi dan mean pada variabel X1 – X8. Dan menurut pengelompokan kabupaten/kota di Jawa Timur menurut 4 kategori IPM.

• Melakukan analisis biplot untuk mengetahui pemetaan dan kecenderungan variabel-variabel komponen penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari variabel X1 – X7 di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur di masing-masing kategori kelompok IPM

Page 19: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Page 20: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Karakteristik Variabel Komponen Penyusun IPM

Variabel MeanStandar

DeviasiAngka Melek Huruf (X1) 10,82 7,56Rata-rata lama sekolah (X2) 7,474 1,66Jumlah penduduk usia >15thn (X3) 744273 472857Anak Lahir Hidup (X4) 1,5616 0,1861Anak Masih Hidup (X5) 1,4661 0,1289Pengeluaran konsumsi riil (X6) 224478 43967Jumlah penduduk miskin (X7) 146,8 88,6Angka IPM (X8) 70,619 4,710

Page 21: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Pengelompokan Kabupaten/Kota di Jatim

PACITAN

PONOROGO

TRENGGALEK

TULUNGAGUNG

LUMAJANG

BONDOWOSO

PASURUAN

JOMBANGNGANJUK

MADIUN

MAGETAN

NGAWI

BOJONEGORO

TUBAN

LAMONGANBANGKALAN PAMEKASAN

KEDIRI (KOTA)

BLITAR (KOTA)MALANG (KOTA)

PROBOLINGGO (KOTA)

PASURUAN (KOTA)

MOJOKERTO (KOTA)

MADIUN (KOTA)

SURABAYA (KOTA)

BATU (KOTA)

BLITAR

KEDIRI

MOJOKERTO

BANYUWANGI

GRESIK

JEMBERMALANG

PROBOLINGGO

SAMPANG

SIDOARJO

SITUBONDO

SUMENEP

Jatim.shp0 - 50.0050.00 - 65.0065.00 - 90.0090.00 - 100.00

Page 22: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

1. Persentase penduduk usia >15 tahun yang bisa membaca dan menulis

16,84

24,36

21,4 21,94

17,16

34,96

19,5421,35

Jember Bondowoso Situbondo Probolinggo Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Pacitan

Ponorogo

Trenggalek

Tulungagung

Blitar

Kediri

Malang

Lumajang

Banyuwangi

Pasuruan

Sidoarjo

Mojokerto

Jombang

Nganjuk

Madiun

Magetan

Ngaw

i

Bojonegoro

Tuban

Lamongan

Gresik

Kota Kediri

Kota Blitar

Kota Malang

Kota Probolinggo

Kota Pasuruan

Kota Mojokerto

Kota Madiun

Kota Surabaya

Kota Batu

Page 23: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

2. Rata-rata lama sekolah

6,65

5,6

6,17

5,15 5,19

4,03

5,81

5,31

Jember Bondowoso Situbondo Probolinggo Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep

0

2

4

6

8

10

12

Pacitan

Ponorogo

Trenggalek

Tulungagung

Blitar

Kediri

Malang

Lumajang

Banyuwangi

Pasuruan

Sidoarjo

Mojokerto

Jombang

Nganjuk

Madiun

Magetan

Ngaw

i

Bojonegoro

Tuban

Lamongan

Gresik

Kota Kediri

Kota Blitar

Kota Malang

Kota Probolinggo

Kota Pasuruan

Kota Mojokerto

Kota Madiun

Kota Surabaya

Kota Batu

Page 24: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

3. Jumlah penduduk usia >15 tahun

1773342

560542499827

822473

629477 584108 592386

824672

Jember Bondowoso Situbondo Probolinggo Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep

0

500000

1000000

1500000

2000000

2500000

Pacitan

Ponorogo

Trenggalek

Tulungagung

Blitar

Kediri

Malang

Lumajang

Banyuwangi

Pasuruan

Sidoarjo

Mojokerto

Jombang

Nganjuk

Madiun

Magetan

Ngaw

i

Bojonegoro

Tuban

Lamongan

Gresik

Kota Kediri

Kota Blitar

Kota Malang

Kota Probolinggo

Kota Pasuruan

Kota Mojokerto

Kota Madiun

Kota Surabaya

Kota Batu

Page 25: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

4. Rata-rata jumlah anak lahir hidup

1,671,74

1,67 1,69

1,94

2,33

1,75

1,42

Jember Bondowoso Situbondo Probolinggo Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

1,2

1,4

1,6

1,8

Pacitan

Ponorogo

Trenggalek

Tulungagung

Blitar

Kediri

Malang

Lumajang

Banyuwangi

Pasuruan

Sidoarjo

Mojokerto

Jombang

Nganjuk

Madiun

Magetan

Ngaw

i

Bojonegoro

Tuban

Lamongan

Gresik

Kota Kediri

Kota Blitar

Kota Malang

Kota Probolinggo

Kota Pasuruan

Kota Mojokerto

Kota Madiun

Kota Surabaya

Kota Batu

Page 26: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

5. Rata-rata jumlah anak masih hidup

1,54 1,52 1,47 1,52

1,751,91

1,54

1,28

Jember Bondowoso Situbondo Probolinggo Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

1,2

1,4

1,6

1,8

Pacitan

Ponorogo

Trenggalek

Tulungagung

Blitar

Kediri

Malang

Lumajang

Banyuwangi

Pasuruan

Sidoarjo

Mojokerto

Jombang

Nganjuk

Madiun

Magetan

Ngaw

i

Bojonegoro

Tuban

Lamongan

Gresik

Kota Kediri

Kota Blitar

Kota Malang

Kota Probolinggo

Kota Pasuruan

Kota Mojokerto

Kota Madiun

Kota Surabaya

Kota Batu

Page 27: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

6. Pengeluaran konsumsi riil perkapita

Rp.195456

Rp.208323

Rp.196341

Rp.215407Rp.230366

Rp.177925

Rp.198273Rp.194279

Jember Bondowoso Situbondo Probolinggo Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep

0

50000

100000

150000

200000

250000

300000

350000

400000

Pacitan

Ponorogo

Trenggalek

Tulungagung

Blitar

Kediri

Malang

Lumajang

Banyuwangi

Pasuruan

Sidoarjo

Mojokerto

Jombang

Nganjuk

Madiun

Magetan

Ngaw

i

Bojonegoro

Tuban

Lamongan

Gresik

Kota Kediri

Kota Blitar

Kota Malang

Kota Probolinggo

Kota Pasuruan

Kota Mojokerto

Kota Madiun

Kota Surabaya

Kota Batu

Page 28: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

7. Jumlah penduduk miskin

311,7

131,9

105,2

276,6255,6

285,4

179,2

256,6

Jember Bondowoso Situbondo Probolinggo Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep

0

50

100

150

200

250

300

350

Pacitan

Ponorogo

Trenggalek

Tulungagung

Blitar

Kediri

Malang

Lumajang

Banyuwangi

Pasuruan

Sidoarjo

Mojokerto

Jombang

Nganjuk

Madiun

Magetan

Ngaw

i

Bojonegoro

Tuban

Lamongan

Gresik

Kota Kediri

Kota Blitar

Kota Malang

Kota Probolinggo

Kota Pasuruan

Kota Mojokerto

Kota Madiun

Kota Surabaya

Kota Batu

Page 29: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Biplot untuk angka 50,00 < IPM < 65,00

543210-1-2

3

2

1

0

-1

-2

First Component

Seco

nd C

ompo

nent

0

0

X7

X6

X5

X4

X3

X2

X1

Jember

Sumenep

Probolinggo Sampang

Bangkalan

Pamekasan

Bondowoso

Situbondo

KUADRAN II

KUADRAN III

KUADRAN I

KUADRAN IV

Page 30: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Nilai korelasi untuk kategori Menengah Bawah

Kabupaten/Kota

Variabel-variabel

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7

Jember -0,719 0,649 0,963 -0,41 -0,241 0,079 0,720

Bondowoso 0,083 -0,179 -0,901 -0,293 -0,459 0,598 -0,999

Situbondo -0,293 0,384 -0,676 -0,627 -0,756 0,853 -0,945

Probolinggo -0,643 0,566 0,986 -0,313 -0,138 -0,026 0,789

Bangkalan 0,843 -0,891 0,037 0,982 0,999 -0,988 0,508

Sampang 0,944 -0,972 -0,194 0,999 0,975 -0,925 0,295

Pamekasan -0,371 0,459 -0,613 -0,689 -0,807 0,893 -0,915

Sumenep -0,984 0,997 0,346 -0,979 -0,939 0,854 -0,141

Page 31: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Biplot untuk angka 66,00 < IPM < 89,00

3210-1-2-3-4-5

5

4

3

2

1

0

-1

-2

-3

First Component

Seco

nd C

ompo

nent

0

0

X7

X6

X5X4

X3

X2X1

Kota Surabaya

Kota Malang

Kota Madiun

Kota Kediri

Kota Batu

Kota Blitar

Kota MojokertoKota Pasuruan

Kota Probolinggo

Sidoarjo Gresik

Tulungagung

Magetan

Trenggalek

NganjukMojokerto

PacitanMadiunJombang

BlitarPonorogo

Kediri

Tuban

Lamongan

Bojonegoro

Malang

Ngawi

BanyuwangiLumajang Pasuruan

KUADRAN IKUADRAN II

KUADRAN III KUADRAN IV

Page 32: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Nilai korelasi untuk kategori Menengah Atas

Kabupaten/KotaVariabel-variabel

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7

Pacitan 0,88 -0,671 -0,501 0,9993 0,991 -0,867 -0,117Ponorogo 0,988 -0,932 0,64 0,321 0,227 -0,778 0,887Trenggalek 0,447 -0,628 -0,549 0,9998 0,997 -0,834 -0,173Tulungagung -0,589 0,748 0,403 -0,989 -0,97 0,914 0,007Blitar 0,968 -0,999 0,271 0,671 0,595 -0,964 0,63Kediri 0,912 -0,979 0,104 0,787 0,722 -0,995 0,489Malang 0,945 -0,854 0,757 0,151 0,359 -0,656 0,954Lumajang 0,987 -0,93 0,634 0,317 0,222 -0,776 0,889Banyuwangi 0,9997 -0,972 0,521 0,446 0,356 -0,856 0,816Pasuruan 0,988 -0,932 0,631 0,322 0,227 -0,779 0,887Sidoarjo -0,551 0,716 0,445 -0,995 -0,98 0,894 0,053Mojokerto 0,327 -0,522 -0,652 0,989 0,9986 -0,756 -0,298Jombang 0,875 -0,958 0,021 0,836 0,778 -0,998 0,431Nganjuk 0,629 -0,781 -0,355 0,988 0,956 -0,933 0,044Madiun -0,814 -0,303 -0,303 0,968 0,939 -0,955 0,099Magetan -0,668 0,811 0,308 -0,969 -0,941 0,95 -0,94Ngawi 0,989 -0,998 0,369 0,59 0,508 -0,931 0,708

Page 33: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Kabupaten/KotaVariabel-variabel

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7

Bojonegoro 0,974 -0,905 0,682 0,256 0,16 -0,734 0,916

Tuban 0,985 -0,9991 0,347 0,609 0,529 -0,939 0,69

Lamongan 0,9799 -0,9999 0,32 0,632 0,553 -0,949 0,669Gresik -0,517 0,463 0,702 -0,976 -0,993 0,709 0,363

Kota Kediri -0,9999 0,974 -0,513 -0,454 -0,364 0,861 -0,811

Kota Blitar -0,802 0,656 -0,919 0,157 0,253 0,396 -0,9999

Kota Malang -0,852 0,944 0,024 -0,859 -0,805 0,9996 -0,374

Kota Probolinggo -0,571 0,382 -0,997 0,462 0,547 0,085 -0,947

Kota Pasuruan -0,763 0,608 -0,942 0,218 0,313 0,338 -0,998

Kota Mojokerto -0,909 0,718 -0,817 -0,054 0,044 0,581 -0,978

Kota Madiun -0,978 0,9999 -0,309 -0,641 -0,562 0,952 -0,661

Kota Surabaya -0,371 0,561 0,616 -0,995 -0,9999 0,785 0,254

Kota Batu -0,962 0,881 -0,719 -0,205 -0,108 0,697 -0,936

Page 34: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 35: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Kesimpulan

1. Karakteristik wilayah kabupaten/kota di Jawa Timur berdasarkan variabel-variabel komponen penyusun Indeks Pembanguan Manusia (IPM) adalah persentase tertinggi penduduk usia 15 tahun keatas yang bisa membaca dan menulis, rata-rata jumlah anak lahir hidup dan rata-rata jumlah anak masih hidup tertinggi terdapat pada Kabupaten Sampang. Rata-rata lama sekolah dan pengeluaran konsumsi riil perkapita tertinggi terjadi di Kota Malang. Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas terbanyak di Kota Surabaya. Jumlah penduduk miskin terbanyak terdapat pada Kabupaten Jember. Berdasarkan angka IPM Provinsi Jawa Timur ter-bentuk menjadi 2 kategori, yaitu kategori menegah bawah dengan angka 50,00<IPM<65,00 terdapat 8 kabupaten dan kategori menengah atas dengan angka IPM antara 66,00< IPM<89,00 tedapat 30 kabupaten/kota

Page 36: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Kesimpulan

2. Hasil analisis biplot untuk kategori menegah bawah adalah • IPM Kabupaten Jember dan Probolinggo dipengaruhi oleh jumlah penduduk

usia >15 tahun.• IPM Kabupaten Situbondo dan Pamekasan dipengaruhi oleh pengeluaran

konsumsi riil perkapita.• IPM Kabupaten Bangkalan dan Sampang dipengaruhi oleh persentase

penduduk usia 15 tahun keatas yang bisa membaca dan menulis, rata-rata jumlah anak lahir hidup (ALH) dan rata-rata jumlah anak masih hidup (AMH).

• IPM Kabupaten Sumenep dopengeruhi oleh rata-rata lama sekolah dan pengeluaran konsumsi riil perkapita.

Page 37: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Kesimpulan

Untuk kategori menegah atas hasil analisis biplotnya adalah• PM Kabupaten Ponorogo, Malang, Lumajang, Banyu-wangi dan Bojonegoro

dipengaruhi oleh persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang bisa membaca dan menulis dan jumlah penduduk miskin.

• IPM Kabupaten Trenggalek, Mojokerto, Nganjuk dan Madiun dipengaruhi oleh rata-rata jumlah anak lahir hidup dan rata-rata jumlah anak masih hidup.

• IPM Kabupaten Blitar, Kediri, Pasuruan, Ngawi, Tuban dan Lamongan dipengaruhi oleh persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang biasa membaca dan menulis.

• IPM Kabupaten Magetan, Kota Kediri, Kota Malang dan Kota Madiun dipengaruhi oleh rata-rata lama sekolah dan pengeluaran konsumsi riil perkapita.

• IPM Tulungagung dan Sidoarjo dipengaruhi oleh Pengeluaran konsumsi riil perkapita.

Page 38: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Saran

1. Agar pemerintah dapat meningkatkan sumber daya manusia yang lebih baik untuk kedepannya, karena kesadaran akan manusia sendiri juga sangat penting guna membangun pembangunan yang ada sekarang ini. Terutama pada daerah yang tingkat kesejahteraan rakyatnya rendah perlu diprioritaskan untuk pembangunan fisik maupun pembangunan sumber daya manusia untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

2. Perlu dilakukan kembali dengan metode yang lain agar dapat memberikan kesimpulan yang berbeda.

Page 39: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Daftar PustakaAnonim. (2004). Peningkatan Kesejahteraan Sosial dalam Data dan Realita.

http://www.jatimprov.go.id/. [Diakses pada tanggal 26 Januari 2012]Badan Pusat Statistik (BPS). (2010). Indikator Ekonomi dan Sosial Jawa Timur Tahun

2010.BPS.Jawa TimurGabriel, K.R. (1971). The Biplot Graphics Display with Applications for Principal

Component Analysis. Biometrika 58, 3, page 453- 467.Johnson, N. And Wichern, D. (2002). Applied Multivariate Statistical Analysis, 4th Edition.

New Jersey : Prentice Hall.Khattree and Naik. (2003). Applied Multivariate Statistics with SAS Software Second

Edition. USA : SAS Intitute Inc.Rencher, Alvin C. (2002). Methods of Multivariate Analysis, Second edition. John Wiley

& Sons, Inc : New York.Samsudin Berlian. (2004). HDR Menilai Kesejahteraan Manusia Bermartabat. Kompas.

6 Agustus 2004Walpole, Ronald.E. (1995). Pengantar Statistika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Page 40: Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Variabel-variabel Komponen Penyusun Indeks Pembangunan

Manusia (IPM)Wenthy Oktavin Mayasari

1309 030 023

Dosen PembimbingDra. Destri Susilaningrum, M.Si

Sidang Tugas AkhirSurabaya, 15 Juni 2012