analisis berpikir kreatif peserta didik...

220
ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI (Penelitian Deskriptif di SMAIT Nururrahman Depok) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan OLEH : ADE FARIDAH NIM 1111016100074 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Upload: hathu

Post on 03-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH SISWA PADA

PEMBELAJARAN BIOLOGI (Penelitian Deskriptif di SMAIT Nururrahman Depok)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH : ADE FARIDAH

NIM 1111016100074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis
Page 3: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis
Page 4: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis
Page 5: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

iv

ABSTRAK

Ade Faridah. “Analisis Berpikir Kreatif Peserta Didik dalam Karya Ilmiah Siswa pada Pembelajaran Biologi”, Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik dalam penulisan karya ilmiah siswa pada pembelajaran biologi. Penelitian ini dilakukan di SMAIT Nururrahman Depok. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengambilan subjek penelitian secara cluster sampling. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA SMAIT Nururrahman Depok, yang berjumlah 9 orang siswa. Unit analisis pada penelitian ini adalah karya ilmiah siswa yang telah dibuat oleh siswa kelas XI MIA tahun ajaran 2014/2015. Karya ilmiah siswa tersebut dibagi menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis Percobaan (P) dan jenis Non-Percobaan (NP). Kemampuan berpikir kreatif siswa ditentukan berdasarkan pedoman penilaian berpikir kreatif siswa pada karya ilmiah biologi dari Utami Munandar, yaitu kelancaran, keluwesan, keaslian dan keterperincian. Penentuan kategori kemampuan berpikir kreatif peserta didik berdasarkan kategori penilaian dari Riduwan. Hasil penelitian menunjukkan karya ilmiah eksperimen memiliki peresentase kemampuan berpikir kreatif lebih tinggi dibandingkan dengan karya ilmiah non-eksperimen yaitu sebesar 41% dengan kategori cukup. Indikator berpikir kreatif yang dominan muncul adalah indikator kelancaran sebesar 46% dengan kategori cukup.

Kata Kunci: Analisis berpikir kreatif, Karya Ilmiah Jenis Percobaan, Karya Ilmiah Jenis Non-Percobaan.

Page 6: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

v

ABSTRACT

Ade Faridah. “The Analysis of Students’ Creative Thinking in Scientific Works of Biology”, A Skripsi Biology Education Program, Department of Science Education, Faculty of Tarbiyah and Teachers Training, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta.

The purpose of this study is to reveal the ability of students’ creative thinking in writing scientific works of biology. This research is conducted at SMAIT Nururrahman Depok. The method of this study is descriptive quantitative study and the technique of sampling that is used is cluster sampling. The sample of this study is 9 students of class XI MIA SMAIT Nururrahman Depok. The unit of analysis of this study is scientific works that have been made by students of XI MIA academic year 2014/2015. Those scientific works are divided into two types, Experiment and Non-Experiment. The ability of their creative thinking is determined based on assessment guidelines of students’ scientific works of biology from Utami Munandar. Those guidelines include fluency, flexibility, originality, and elaboration. To determine the category of students’ creative thinking is took based on category from Riduwan. The result of this study shows that experiment scientific works have higher percentage of students’ creative thinking than non-experiment that is 41 %. The dominant indicator that showed is fluency 46 % with sufficient category.

Key Words : Creative Thinking Analysis, (Experiment and Non-Experiment) Scientific Paper.

Page 7: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis

Berpikir Kreatif Peserta Didik dalam Penulisan Karya Ilmiah Siswa pada

Pembelajaran Biologi”.

Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Besar

Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, serta tercurah pula kepada

kita semua selaku penerus risalahnya, Amin.

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis tidak luput dari hambatan dan

kesulitan yang dihadapi. Namun atas bantuan, motivasi serta bimbingan dari

semua pihak, pada akhirnya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena

itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, diantaranya:

1. Prof Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Baiq hana Susanti, M.Sc. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

sekaligus Pembimbing skripsi I yang telah membimbing penulis selama ini.

3. Dr.Yanti Herlanti, M.Pd. Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan

Pendidikan Ilmu Penegathuan Alam (IPA) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ir. H. Mahmud Siregar, M.Si. Dosen Pembimbing Akademik yang

memberikan banyak pengarahan dan nasehat selama perkuliahan semeseter

satu hingga delapan.

5. Buchori Muslim, M.Pd. sebagai pembimbing II yang penuh kesabaran dan

keikhlasan serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta motivasi dalam

membimbing penulis selama ini.

6. Dr.Yanti Herlanti, M.Pd. dan Yuke Mardiati, M.Si. sebagai validator yang

telah memberikan pengarahan, bimbingan dan saran kepada penulis.

Page 8: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

vii

7. Seluruh civitas akademika Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, semoga ilmu yang telah

diberikan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT

8. Muharman, S.E, M.Pd., Kepala SMAIT Nururrahman Depok yang telah

memberikan izin penelitian dan Dian Apriani, S.Pd sebagai Guru bidang

Studi Biologi kelas XI SMAIT Nururrahman Depok yang telah banyak

membantuan selama penelitian berlangsung.

9. Teruntuk orang tua tercinta, ayahanda Wahid Sofyan dan Ibunda Sulaiyah

(Almh) yang selalu mencurahkan kasih sayang, do’a, motivasi, dukungan

baik moril maupun materil sehingga penulis selalu termotivasi dalam

menyelesaikan skripsi ini.

10. Kakak tercinta Layinah dan Annis, adik tersayang Towus Firdaus dan

keponakan tersayang Adellia Izzatunnisa yang selalu menghibur dan

memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Kawan-kawan angkatan 2011 Pendidikan Biologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, terutama Rakhil, Irma, Erna, Annisa, Uliyatul, Retno, Rahmi dan

Kintantia sebagai teman seperjuangan yang selalu memberikan semangat,

dukungan dan dorongan dalam melakukan penelitian serta telah menjadi

teman, sahabat sekaligus keluarga yang membahagiakan. Beserta Kawan-

kawan seperjuangan Sahal sebagai sahabat yang selalu menghapus lelah

penulis dengan canda tawa dalam menyelesaikan skripsi.

12. Kawan-kawan seperjuangan lain yang telah memberikan dukungan dan

motivasi kepada penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis berharap karya ini dapat bermanfaat dan dicatat sebagai amal shalih

di sisi-Nya. Aamiin.

Jakarta, Juni 2016

Penulis

Ade Faridah

Page 9: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ...................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................... iii

ABSTRAK ........................................................................................................... iv

ABSTRACT ............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5

C. Pembatasan Masalah ............................................................................. 6

D. Perumusan Masalah............................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian.................................................................................. 6

F. Manfaat Penelitian................................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 8

A. Kajian Teori........................................................................................... 8

1. Hakikat Berpikir Kreatif ................................................................... 8

a. Pengertian berpikir .................................................................... 8

b. Pengertian Kemampuan Berpikir Kreatif ................................ 10

c. Proses berpikir Kreatif ............................................................. 11

d. Ciri Berpikir Kreatif ................................................................ 14

e. Faktor Pendukung Pengembangan Kreativitas Anak .............. 16

2. Hakikat Karya Ilmiah ..................................................................... 17

a. Pengertian Karya Ilmiah .......................................................... 17

Page 10: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

b. Jenis-Jenis Karya Ilmiah ........................................................ 19

c. Karakteristik Karya Ilmiah ...................................................... 21

d. Menulis Karya Ilmiah .............................................................. 22

e. Struktur berpikir kreatif dalam menulis karya ilmiah ............. 24

f. Sistematika Karya Ilmiah ........................................................ 25

B. Hasil Penelitian yang Relevan............................................................. 26

C. Kerangka Berpikir ............................................................................... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 32

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 32

B. Populasi dan Sampel ........................................................................... 32

C. Metode Penelitian ................................................................................ 33

D. Tahapan Penelitian .............................................................................. 33

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 37

F. Instrumen Penelitian ............................................................................ 37

1. Kriteria Karya Ilmiah ..................................................................... 38

2. Pedoman Penilaian Berpikir Kreatif Siswa pada Karya Ilmiah

Biologi ........................................................................................... 39

3. Wawancara ..................................................................................... 40

G. Validitas Instrumen ............................................................................. 40

H. TeknikAnalisis Data ........................................................................... 41

1. Reduksi Data .................................................................................. 41

2. Penyajian Data ................................................................................ 43

3. Penarikan Kesimpulan .................................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 44

A. Hasil Penelitian ................................................................................... 44

1. Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Karya Ilmiah Jenis

Percobaan ....................................................................................... 45

2. Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Karya Ilmiah Jenis

Non-Percobaan ............................................................................... 46

Page 11: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

3. Rata-rata Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Karya

Ilmiah .............................................................................................. 48

B. Pembahasan ......................................................................................... 48

1. Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Karya Ilmiah Jenis

Percobaan ....................................................................................... 49

2. Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Karya Ilmiah Jenis

Non-Percobaan ............................................................................... 53

3. Rata-rata Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Karya

Ilmiah .............................................................................................. 54

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 61

A. Kesimpulan.......................................................................................... 61

B. Saran .................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 63

LAMPIRAN ......................................................................................................... 66

Page 12: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian di SMAIT Nururrahman ............................................... 32

Tabel 3.2 Kriteria Karya Ilmiah ................................................................................. 38

Tabel 3.3 Kisi-kisi Pedoman Penilaian Berpikir Kreatif Siswa dalam Karya Ilmiah

Biologi ....................................................................................................... 39

Tabel 3.4Skala Kategori Kemampuan ....................................................................... 43

Tabel4.1 Daftar Karya Ilmiah Biologi SMAIT Nururrahman Depok ........................ 44

Tabel4.2 Ketercapaian Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Tiap Karya

Ilmiah Percobaan ......................................................................................... 45

Tabel4.3 Ketercapaian Kemampuan Berpikir Peserta Didik dalam Karya Ilmiah

Non-Percobaan ............................................................................................. 47

Tabel4.4 Rata-Rata Ketercapaian Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Dua

Jenis Karya Ilmiah Biologi .......................................................................... 48

Page 13: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Bagan Cara Kerja Otak .......................................................................... 9

Gambar2.2 Siklus Proses Kreatif .................................................................................. 24

Gambar 2.3Sistematika Karya Ilmiah ............................................................................. 26

Gambar 2.4 Bagan Kerangka Berpikir ....................................................................... 30

Gambar3.1 Bagan Prosedur Penelitian ...................................................................... 34

Gambar 4.1 Persentase Rata-rata Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Dua

Jenis Karya Ilmiah ................................................................................... 55

Gambar 4.2 Perbedaan Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif pada Dua Jenis

Karya Ilmiah ............................................................................................ 56

Page 14: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

x

DAFTAR LAMPIRAN

Judul Lampiran Halaman

Lampiran 1 Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Penilaian Berpikir Kreatif Siswa

dalam Karya Ilmiah Biologi ............................................................ 66

Lampiran 2 Lembar Validasi Kesesuaian Indikator Berpikir Kreatif dengan

Karya Ilmiah Siswa pada Pedoman Penilaian Berpikir Kreatif

Siswa dalam Karya Ilmiah ............................................................... 67

Lampiran 3 Pedoman Penilaian Berpikir Kreatif Peserta Didik dalam Karya

Ilmiah Siswa ..................................................................................... 70

Lampiran 4 Lembar Validasi Karya Ilmiah Siswa ............................................... 76

Lampiran 5 Lembar Penilaian Berpikir Kreatif Peserta Didik dalam Karya

Ilmiah Siswa ..................................................................................... 90

Lampiran 6 Lembar Gagasan dalam Karya Ilmiah Siswa Berdasarkan tiap

Indikator Berpikir Kreatif ............................................................... 138

Lampiran 7 Lembar Wawancara ........................................................................ 188

Lampiran 8 Rekapitulasi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Tiap

Karya Ilmiah Percobaan ................................................................ 191

Lampiran 9 Rekapitulasi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Tiap

Karya Ilmiah Non- Percobaan ........................................................ 193

Lampiran 10 Surat Bimbingan Skripsi ................................................................ 194

Lampiran 11 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................. 196

Lampiran 12 Surat Keterangan Riset ................................................................. 197

Lampiran 13 Lembar Uji Referensi .................................................................... 198

Page 15: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Astronot Amerika dan Rusia pernah menghadapi sebuah permasalahan, yaitu

tidak bisa menulis di luar angkasa. Hal ini terjadi karena ketiadaan gaya gravitasi

menyebabkan tinta pulpen tidak mau mengalir pada saat digunakan untuk menulis.

Ilmuwan-ilmuwan NASA kemudian melakukan berbagai penelitian untuk

menemukan pulpen yang dapat digunakan untuk menulis di luar angkasa. Setelah

melakukan penelitian dalam jangka waktu yang lama sekaligus menghabiskan banyak

biaya, akhirnya berhasil membuat pulpen anti gravitasi. Namun, astronot Rusia

akhirnya menemukan solusi untuk mengatasi hal tersebut, yaitu cukup mengganti

bolpoin untuk menulis tadi dengan menggunakan pensil.1 Permasalahan tersebut

muncul untuk mendapatkan sebuah penyelesaian bagi penemu masalah. Cara

memecahkan permasalahan akan dilakukan berbeda, karena setiap orang memiliki

sudut pandang yang berbeda akan suatu permasalahan.

Ketika seseorang hanya fokus pada satu sudut pandang suatu permasalahan, maka

hanya akan menemukan satu solusi yang memakan banyak waktu. Namun, ketika

seseorang melihat sebuah permasalahan dari berbagai sudut pandang, maka akan

menemukan banyak alternatif solusi yang dapat digunakan untuk memecahkan

masalah tersebut. Oleh karena itu, permasalahan akan terpecahkan dengan solusi

cerdas tergantung cara sudut pandang seseorang untuk memecahkan masalah tersebut.

Dunia pendidikan saat ini juga membutuhkan suatu cara pemecahan masalah

yang kreatif. Hal tersebut dibutuhkan karena dalam dunia pendidikan terdapat

banyak permasalahan, mulai dari ketidakmerataan pendidikan di daerah-daerah

hingga rendahnya peringkat pendidikan Indonesia di mata dunia internasional.

Solusi kreatif yang dibutuhkan dapat diperoleh dari pemikiran kreatif yang dapat

dilatih pada setiap orang.

1 Indra Sunito,dkk., Metaphorming Beberapa Strategi Berpikir Kreatif, (Jakarta: PT Indeks,

2013), h. 44-45

Page 16: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

2

Indonesia menempati urutan ke seratus lima belas dari seratus tiga puluh

sembilan negara dalam tingkat kreativitas. Hal tersebut ditinjau dari pembangunan

ekonomi 3T, yaitu Talent, Technology and Tolerance berdasarkan Global

Creativity Index 2015. Peringkat tersebut jauh dibawah Singapura, Filipina, Laos,

Malaysia, Vietnam dan Thailand bahkan tertinggal jauh di bawah Ethiopia.2

Padahal kompetensi inti yang keempat di Sekolah Menengah Atas menuntut

peserta didik untuk mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan

ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif serta mampu menggunakan

metode sesuai kaidah keilmuan.3 Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan suatu

sistem pendidikan yang dapat menghasilkan pelajar-pelajar kreatif.

Banyak orang kreatif ternama yang membenci sekolah atau kurang berprestasi

di sekolah, hal ini dikarenakan sekolah adalah hal yang sangat membosankan.

Padahal, orang-orang kreatif dan orang yang mempunyai kapabilitas untuk

berkreativitas merupakan pilar kebudayaan. Data yang diperoleh Bank Dunia

menunjukkan bahwa 90% kemajuan bangsa sangat ditentukan oleh faktor manusia

dibandingkan faktor alam yang hanya 10%. Penelitian tersebut dilakukan terhadap

150 negara yang diketahui bahwa faktor-faktor penentu kemajuan suatu negara

diantaranya: inovasi dan kreativitas sebesar 45%, jaringan kerja sama sebesar

25%, teknologi sebesar 20% dan sumber daya alam sebesar 10%. Persentase

tersebut dapat dilihat bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) mencapai 90%,

dominasi terjadi pada kreativitas dan inovasi yang mencapai 45%. Berdasarkan

kenyataan inilah kreativitas perlu dibekalkan pada anak didik.4 Jika sekolah

minim menghasilkan pelajar yang kreatif dikhawatirkan kebudayaan akan

mengalami stagnansi. Untuk itu, memperbaiki sistem pendidikan merupakan salah

satu cara mengembalikan ruh pembaruan. Salah satu cara untuk mengatasi

masalah ini adalah memberikan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan,

2 Richard Florida, Charlotta Mellander dan Karen King, Global Creativity Index, (Toronto:

Martin Prosperity Institute, 2015), h.53-57 3 Tim Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan, Kompetensi Dasar untuk

Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013), h.8-9

4 Indra Sunito, Op.Cit., h.49

Page 17: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

3

tetapi menantang dan memberikan bahan belajar majemuk yang melibatkan

peserta didik secara aktif, contohnya kegiatan menulis. Menulis merupakan

aktivitas yang sangat kompleks.5

Saat ini budaya menulis di kalangan remaja masih rendah. Bahkan, Taufiq

Ismail mengatakan generasi sekarang "lumpuh" menulis.6 Menulis yang dimaksud

adalah menulis ilmiah yang kaya akan penemuan-penemuan ilmiah untuk

menyelesaikan permasalahan yang timbul saat ini. Tingkat keterampilan menulis

siswa Sekolah Menengah di Indonesia menduduki peringkat yang

memprihatinkan. Keprihatinan tersebut sangatlah beralasan sebab kecenderungan

pembelajaran menulis di sekolah mengarah pada apa itu menulis, bukan

bagaimana cara menulis. Pembelajaran yang mengarah pada pembelajaran

menulis, biasanya muncul di sekolah-sekolah kota yang gurunya memang

mumpuni dan update tentang dunia tulis-menulis.7 Hal ini dibuktikan dengan

rendahnya minat menulis pada salah satu sekolah di Jawa Barat yaitu di SMAIT

Nururrahman Depok. Minat menulis siswa di sekolah ini hanya sebesar 20%.8

Kondisi tersebut memperkuat bahwa minat menulis dikalangan remaja perlu

ditingkatkan.

Menulis bukanlah keterampilan yang hanya dimiliki segelintir orang, tapi

semua orang memiliki kemampuan untuk menulis. Manusia dikenal sebagai

homosymbolicum, yaitu makhluk yang menciptakan simbol dan hidup dalam

dunia simbol. Manusia dapat menuangkan simbol, ide, dan gagasan yang muncul

dari pikiran, salah satunya melalui tulisan. Oleh karena itu, menulis adalah

konkretisasi dari berpikir.9 Melalui pikiran yang dikonkretkan, seseorang dapat

memahami cara berpikir melalui tulisan yang dibuat. Menulis merupakan sebuah

keterampilan menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk tulisan yang dapat

mengasah kemampuan berpikir sistematis dan membuat seseorang menjadi

5 Asep Sapa’at, Menumbuhkembangkan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah Dalam

Penulisan Karya Ilmiah, Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa, Vol.4 No.1, (Bandung: Universitas Pendidkan Indonesia, 2014), h. 11

6 Tribana, “Arti Menulis bagi Seorang Remaja”, Bali Post, Bali, 9 November 2008, http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberitaminggu&kid=13&id=7278

7 Anas Ahmadi, Psikologi Menulis, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2015), h. 9 8 Lampiran 7 Lembar Wawancara 9 Anas Ahmadi,Op.Cit., h.11

Page 18: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

4

berpengetahuan luas. Salah satunya adalah menulis karya ilmiah. Mahmudah

Fitriyah menjelaskan bahwa:

“Karya ilmiah merupakan sebuah representasi hasil pemikiran

penulis yang dituangkan dalam bentuk tulisan dengan sistematis dan

mengikuti kaidah ilmiah.”10

Menulis karya ilmiah dapat mengasah kemampuan berargumentasi seseorang

dalam bentuk tulisan. Proses menulis ilmiah secara keseluruhan menggambarkan

proses kreatif. Tulisan tersebut akan bersifat kritis, kreatif, sistematis, berdasarkan

struktur logis yang jelas, berbasis data, sampai terbangunnya konstruksi

pengetahuan.11

Kompetensi dasar dalam kurikulum 2013 khususnya biologi untuk Sekolah

Menengah Atas (SMA), menuntut peserta didik untuk membuat laporan tertulis,

seperti dalam beberapa materi di kelas X, XI maupun kelas XII. Pada materi

metode ilmiah, pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, peserta didik

dituntut untuk membuat desain penelitian. Sedangkan, pada materi

keanekaragaman hayati, plantae, enzim dan bioteknologi peserta didik dituntut

untuk membuat laporan hasil pengamatan.12 Hal tersebut jelas tertuang agar

peserta didik mampu menguasai metode ilmiah dalam membuat laporan tertulis.

Kompetensi yang tertulis dalam kurikulum tersebut hanya dipandang sebelah

mata karena sebagian penentu kelulusan adalah Ujian Nasional (UN). Ujian

Nasional merupakan sebuah parameter pencapaian kompetensi yang dimiliki

peserta didik Indonesia, namun soal yang diujikan dalam UN belum mampu

mengasah kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik dan tidak menuntut

keterampilan menulisnya.13 Soal yang diberikan pada ulangan harian / ulangan

semester juga kurang menuntut kemampuan berpikir tingkat tinggi maupun

kemampuan menulis ilmiah siswa. Hal tersebut adalah faktor rendahnya

keterampilan menulis di kalangan remaja.

10 Mahmudah Fitiyah Z.A, Disiplin Berbahasa Indonesia, (Ciputat: FITK Press, 2010), h. 151 11 Avip Saefullah, Prinsip Dasar Penyusunan dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah, (Jakarta: PT

Grasindo, 2015), h. 26 12 Tim Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan, Op. Cit., h. 116-123 13 Tribana, Loc.Cit.

Page 19: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

5

Menulis merupakan aktivitas mencurahkan gagasan ke dalam bahasa tulisan.

Banyak tujuan ketika seseorang menulis, seperti mengemukakan pendapat,

mengembangkan pengetahuan, mengevaluasi kembali pengetahuan dan

menyimpulkan pengetahuan yang telah diperolehnya. Menulis ilmiah

menunjukkan bahwa seseorang mampu menjelaskan ide secara tertulis dan

mampu mempelajari sains lebih baik daripada hanya untuk menulis yang mencatat

atau merangkum.14

Menulis juga merupakan sebuah produk dari pemikiran. Menulis mampu

mengubah pandangan seseorang tentang sesuatu hal. Pemikiran yang kreatif

mampu menghasilkan tulisan yang orisinal dan berbeda sehingga membuat

sebuah tulisan menjadi berkualitas. Pada dasarnya aktivitas menulis merupakan

aktivitas menyusun, membuat dan mengonstruksi dapat membuat seseorang

menjadi lebih kreatif, sehingga output yang dihasilkan dapat berguna bagi

masyarakat sekitar. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Berpikir Kreatif Peserta Didik

dalam Penulisan Karya Ilmiah Siswa pada Pembelajaran Biologi”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang dapat

diidentifikasikan:

1. Rendahya kreativitas masyarakat Indonesia berdasarkan Global Creativity

Index tahun 2015 yang berada di peringkat ke-115 dari 139 negara di dunia

2. Kurikulum 2013 menuntut peserta didik untuk memiliki kemampuan menulis

ilmiah, sementara saat ini kegiatan pembelajaran disekolah kurang melatih

kemampuan menulis.

3. Minat menulis yang rendah di kalangan pelajar yaitu hanya sebesar 20%.

4. Tipe soal ulangan harian / semester hanya menuntut hafalan materi tanpa

melatih kemampuan berpikir kreatif peserta didik.

14 Sandra K. Abell, Cara Menulis Sains, Terj. dari Science the Write Way oleh Adi Nugroho,

(Jakarta: PT Indeks, 2014), h.1

Page 20: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

6

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, pembatasan masalah yang dilakukan

sebagai berikut:

1. Ranah kemampuan berpikir kreatif peserta didik yang diukur menurut Utami

Munandar

2. Aspek yang diukur dalam berpikir kreatif adalah kelancaran (fluency),

keluwesan (flexibility), keaslian (originality), keterperincian (elaboration)

dengan tingkatan sangat kurang, kurang, cukup, baik, dan sangat baik.

3. Jenis karya ilmiah yang dianalisis adalah percobaan dan non-percobaan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang dimaksud, maka rumusan masalah

yang akan diteliti adalah “Bagaimana kemampuan berpikir kreatif peserta didik

dalam penulisan karya ilmiah pada pembelajaran biologi?”

Berdasarkan rumusan masalah di atas terdapat pertanyaan penelitian, yaitu:

1. Jenis karya ilmiah jenis manakah yang memiliki rata-rata kemampuan

berpikir kreatif tertinggi?

2. Karya ilmiah jenis percobaan manakah yang memiliki kemampuan Berpikir

kreatif tertinggi?

3. Karya ilmiah jenis non-percobaan manakah yang memiliki kemampuan

Berpikir kreatif tertinggi?

4. Indikator berpikir kreatif manakah yang lebih dominan muncul dari

keseluruhan karya ilmiah?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan

kemampuan berpikir kreatif peserta didik dalam penulisan karya ilmiah pada

pembelajaran biologi.

Page 21: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

7

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:

a. Sekolah, menghasilkan peserta didik yang kreatif dan inovatif sehingga karya

ilmiah yang dihasilkan peserta didik dapat dijadikan sebagai bahan

peningkatan akreditasi sekolah.

b. Guru, untuk dijadikan dasar teori dalam mengembangkan model

pembelajaran yang kreatif dan memberikan inovasi pembelajaran biologi di

dalam kelas serta dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta

didik melalui menulis ilmiah.

c. Peserta didik, untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dalam

menulis karya ilmiah

d. Peneliti, memberikan informasi mengenai tingkat berpikir kreatif peserta

didik dan mengetahui cara meningkatkan berpikir kreatif bagi peserta didik

kelak.

Page 22: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Berpikir kreatif

a. Pengertian Berpikir

Sebuah aktivitas yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah

berpikir. Berpikir yang melibatkan akal pikiran digunakan untuk mengambil

sebuah keputusan dalam menghadapi sebuah permasalahan. Wowo Sunaryo

mengatakan:

“Berpikir merupakan urutan kejadian mental yang terjadi secara

alamiah atau terencana dan sistematis pada konteks ruang, waktu dan

media yang digunakan, serta menghasilkan sesuatu perubahan

terhadap objek yang memengaruhinya.”1

Ketika seseorang berpikir, pada hakikatnya mengalami proses membangun

pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan lama yang sudah di terimanya.

Pengetahuan yang diterima otak berasal dari pengolahan informasi baru.

Apabila informasi yang diterima lengkap dan jelas, otak tidak menuntut untuk

berpikir mengenai kejelasan informasi tersebut. Namun, apabila informasi yang

diterima otak tidaklah jelas dan lengkap, otak akan otomatis berpikir untuk

mencari kejelasan tersebut. Salah satu respon dari berpikirnya otak adalah

munculnya pertanyaan. Pertanyaan tersebutlah yang akan melengkapi

rumpangnya informasi yang diterima otak.2

Berpikir tak lepas dari rutinitas harian manusia. Mulai dari mencari alasan

keberadaan seseorang, tujuan menyinggahi tempat tersebut sampai bagaimana

mencapai tempat tersebut. Berpikir memang lebih mudah dilakukan

1 Wowo Sunaryo Kuswono, Taksonomi Berpikir, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2011),

h.3 2 Edward de Bono, Revolusi Berpikir, Terj. dari Teach Your Child How to Think oleh Ida

Sitompul dan Fahmy Yamani, (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2007), h.23

Page 23: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

9

dibandingkan untuk didefinisikan. Berpikir merupakan sebuah proses yang

digunakan setiap orang agar dapat bermanfaat di dunia yang tempatinya.3

Seseorang berpikir menurut pola yang telah terbentuk. Ketika seseorang

dihadapkan pada sebuah permasalahan, otak akan mengarahkan penyelesaiannya

berdasarkan cara berpikir yang biasa dilakukannya.4 Sejak duduk di bangku

sekolah dasar, seseorang diajarkan untuk terbiasa berpikir secara berpola. Pada

pelajaran matematika misalnya, ketika menyelesaikan persoalan penjumlahan

satuan dengan puluhan, kebanyakan peserta didik diajarkan untuk

menjumlahkan bilangan tersebut dengan cara menyusunnya kebawah. Cara

seperti itulah yang dipolakan pada pikiran peserta didik sehingga ketika

dihadapkan pada permasalahan yang mirip akan diselesaikan dengan cara yang

biasa dilakukannya.

Cara berpikir erat kaitannya dengan cara kerja otak. Otak merupakan organ

tubuh manusia yang diciptakan untuk berpikir karena terdiri dari bemilyar-

milyar sel saraf. Berikut adalah bagan cara otak mengolah informasi.

Gambar 2.1 Bagan Cara Kerja Otak5

Berdasarkan beberapa pengertian berpikir dan bagan cara kerja otak di atas,

berpikir merupakan proses yang dilakukan otak untuk memikirkan sesuatu hal

3 David A. Sousa, Bagaimana Otak Belajar, (Jakarta: PT Indeks, 2011), h. 291 4 Edward de Bono, Op. Cit., h. 78-80 5 Indra Sunito,dkk., Metaphorming Beberapa Strategi Berpikir Kreatif, (Jakarta: PT Indeks,

2013), h.37

Informasi tambahan

Informasi tambahan Identifikasi

Proses

Perintah Aktivitas

Evaluasi

learning

training

Page 24: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

10

yang ingin dilakukan seseorang dalam menjalani kehidupannya ataupun

memecahkan sebuah masalah yang timbul. Berpikir berawal dari panca indera

menangkap sebuah respon dan otak menerimanya untuk diterjemahkan.

Selanjutnya, otak mengolah informasi tersebut untuk dibentuk ke dalam sebuah

pendapat lalu ditarik sebuah kesimpulan.

b. Pengertian Berpikir Kreatif

Ketika seseorang dihadapkan pada sebuah permasalahan. Setiap orang akan

memproses sebuah masalah tersebut dengan cara yang bervariasi. Ada yang

fokus akan satu jalur permasalahan, lainnya ada yang melihat masalah tersebut

dari berbagai sudut pandang sehingga menghasilkan solusi yang berbeda dari

yang sebelumnya. Seseorang dengan pemikiran seperti ini mengalami proses

berpikir kreatif atau divergen (menyebar).6 Seperti yang telah dibahas dalam

pengertian berpikir di atas, aktivitas berpikir manusia sesuai dengan pola yang

biasa dilakukannya. Namun, ketika proses berpikir tersebut berbeda dengan pola

yang orang lain miliki, dan menghasilkan sesuatu yang unik, di situlah proses

berpikir kreatif berada.

Torrance menyebutkan bahwa “berpikir kreatif harus berani mengambil jalan

yang berbeda dari kebanyakan orang dan berani mengambil resiko atas apa yang

dihadapinya.”7 Seseorang dengan kemampuan berpikir kreatif yang baik akan

dengan mudah mengambil jalan yang berbeda dan resiko yang berat demi

terciptanya sebuah gagasan yang kreatif. Orang kreatif biasanya memiliki

gagasan yang unik dan tak sedikit yang dianggap “gila” oleh orang lain karena

idenya tersebut tidaklah masuk akal. Hal ini terjadi pada penulis novel terkenal

di dunia, yaitu J.K Rowling. J.K Rowling adalah penulis novel Harry Potter

yang dahulu novel tersebut ditolak oleh banyak penerbit untuk dipublikasikan,

karena dianggap imajinasinya terlalu gila untuk pembaca. Namun, setelah novel

tersebut dipublikasikan, ternyata hampir separuh masyarakat dunia menyukai ide

6 Ni Luh Putu Marlinda, Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap

Kemampuan Berpikir Kreatif dan Kinerja Ilmiah Siswa, Tesis, (Bali: Universitas Pendidikan Ganesha,2012), h.7

7 Kyung Hee Kim, Creativity, (Singapore: World Scientific Publishing, 2007), h.117

Page 25: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

11

cerita tersebut dan tak sedikit penghargaan yang didapatkannya dari novel

ajaibnya tersebut.

Setiap pikiran yang kreatif melibatkan proses kreatif. Ketika sedang

mengalami proses kreatif, seseorang biasanya berada dalam kondisi nyaman

karena alam bawah sadarnya dapat berfungsi sehingga mampu mengeksplor

kemampuanya lebih dalam. Ketika kondisi nyaman telah mencapai puncaknya

dan alam bawah sadar berfungsi optimum, ide akan muncul dan pengintegrasian

imajinasi dan masalah yang dihadapinya dapat dihubungkan dengan baik.

Seseorang akan berpikir ketika dihadapkan pada sebuah permasalahan dan

permasalahan tersebut cenderung meminta sebuah penyelesaian. Penyelesaian

muncul dihasilkan dari proses berpikir. Proses berpikir yang keluar dari pola

kebanyakan orang tersebutlah yang akan mengahasilakan solusi kreatif. Berpikir

kreatif adalah Proses berpikir yang cenderung melibatkan pengetahuan-

pengetahuan lama yang sudah tersimpan dalam memorinya untuk dibuka dan

diolah kembali bersama pengetahuan baru yang diperolehnya untuk

mendapatkan sebuah pengetahuan, ide ataupun solusi yang baru dari yang sudah

ada.8

Berdasarkan pengertian di atas, berpikir kreatif adalah sebuah proses berpikir

yang menghasilkan ide ataupun produk yang berbeda dengan yang sudah ada

sehingga dapat memecahkan masalah. Kreativitas menggunakan proses berpikir

kreatif dalam menghasilkan produk baru. Proses berpikir kreatif tersebut

merupakan sebuah pemikiran yang tak terbatas sehingga berpikir kreatif dapat

dilakukan disegala tempat dan kondisi apapun.

c. Proses berpikir kreatif

Berpikir kreatif merupakan sebuah proses berpikir yang melibatkan beberapa

proses kreatif. Terdapat empat proses kreatif berdasarkan sejarah psikologi

8 Potur, A. A. & O. Barkul, 2009, Gender and Creative Thinking in Education: A theoretical

and Experimental overview, Journal of the Faculty of Architecture, 6 (2), h.45

Page 26: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

12

kognitif. Proses tersebut meliputi tahap persiapan, inkubasi, iluminasi dan

verifikasi.9

Tahap persiapan merupakan sebuah awal untuk mengolah sebuah masalah dan

mulai mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah tersebut. Kecermatan

seseorang dalam mengolah masalah adalah sebuah modal awal untuk

menghasilkan ide awal dalam menentukan hasil kreatif. Kecermatan ini dapat

diasah menggunakan stimulus mengenai masalah-masalah yang terjadi di sekitar.

Tahap inkubasi merupakan sebuah masa ketika seseorang berada dalam titik

jenuhnya sehingga tak ada usaha yang dilakukan secara langsung untuk

menyelesaikan sebuah permasalahan dan perhatiannya dialihkan pada sesuatu

yang lain. Ketika seseorang sudah merasa lelah dengan memikirkan pemecahan-

pemecahan masalah yang harus diselesaikannya, tahap inkubasi merupakan

sebuah pembebasan pikiran akan hal tersebut sehingga seseorang akan merasa

rileks kembali dengan pikirannya dan biasanya ide-ide baru akan muncul ketika

masa inkubasi ini dilakukan. Tahapan selanjutnya adalah tahap iluminasi atau

yang disebut pencerahan. Tahap iluminasi merupakan sebuah masa ketika

seseorang memperoleh pencerahan akan sebuah permasalahan yang dihadapinya

sehingga pencarian mendalam mengenai solusi akan dilakukanya. Kegembiraan

akan dirasakan seseorang ketika berada dalam tahap ini karena kemunculan ide

membuat seseorang seperti mendapatkan “aha” effect. Setelah tahap iluminasi,

tahapan terakhir adalah tahap verifikasi. Tahap verifikasi merupakan sebuah tahap

untuk menguji ide ataupun solusi yang diperoleh seseorang agar legitimasinya di

percaya dan penemuannya dapat dianggap berhasil. Verifikasi biasanya

membutuhkan waktu yang lebih singkat dibandingkan tahapan lainnya walaupun

ada yang membutuhkan penelitian lebih lanjut maupun peninjauan ulang.

Seseorang dengan pemikiran kreatif akan melakukan hal yang berbeda dari

waktu ke waktu. Orang kreatif tidak akan melakukan hal yang sama dari waktu ke

waktu karena dianggap tidak akan memunculkan pengalaman maupun ide baru

yang dapat memecahkan masalah yang berbeda. Orang yang berpikir kreatif dapat

9 Robert, Otto dan Kimberly, Psikologi Kognitif, (Jakarta: Erlangga, 2008), h. 445

Page 27: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

13

menghubungkan beberapa hal unik yang nampak tidak berhubungan. Sehingga ide

yang muncul terkadang dianggap sebagian orang merupakan ide yang aneh.

Proses berpikir kreatif dapat dilatih melalui pendekatan mengajar Torrance

dalam menulis proposal.10 Terdapat tiga tahapan pengajaran Torrance, yaitu:

pertama, diciptakannya keinginan untuk memecahkan masalah. Pengenalan

terhadap penulisan proposal dapat membangkitkan ketertarikan siswa terhadap

berpikir kreatif. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok dan diberikan

pertanyaan menggunakan kalimat “bagaimana jika?”. Kalimat ini cukup sebagai

inisiasi bagi peserta didik untuk berpikir. Pertanyaan “bagaimana jika?” mampu

menstimulus pikiran peserta didik dan mampu membuat peserta didik berpikir

diluar dari kebiasaan serta memungkinkan setiap peluang. Kalimat ini sebagai

pemantik bagi imajinasi peserta didik untuk memposisikan diri atas sebuah

permasalahan.

Kedua, menggali pengetahuan yang ada. Peserta didik diarahkan untuk

mendiskusikan dan mempresentasikan proposal tersebut. Permasalahan yang

belum terpecahkan akan dikaji lebih dalam untuk ditemukan solusi kreatif dari

permasalahan tersebut. Presentasi dilakukan untuk memaparkan ide kreatif yang

mendukung pemecahan masalah tersebut. Ide tersebut disampaikan secara lisan

untuk mengetahui pendapat orang lain mengenai idenya tersebut. Masukan

terhadap ide tersebut akan menambah kekayaan atas ide yang telah disusunnnya.

Ketiga, mendorong berpikir kreatif diluar kelas. Peserta didik diarahkan untuk

dapat berpikir kreatif tak hanya di dalam kelas tapi juga dalam kehidupan nyata.

Proposal yang telah dibuat selanjutnya dapat diajukan ke masyarakat untuk

mengetahui respon dari solusi yang telah dibuatnya. Hal ini dimaksudkan untuk

menguji daya saing ide tersebut ketika telah terjun ke masyarakat luas.

Kebermanfaatan solusi tersebut akan sangat diketahui pada tahap ini.

Berpikir kreatif tidaklah lepas dari tahapan proses berpikir yang mampu

menciptakan gagasan ataupun produk lain yang sifatnya unik dan baru.

Kemampuan berpikir ini dimiliki oleh setiap manusia, hanya saja motivasi dalam

10 David M. Pegram, “What if?” Teaching Reasearch and Creative-Thinking Skills trhough

Proposal Writing, The English Journal, 2006, h. 20-21.

Page 28: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

14

diri individu yang membedakan kemampuan ini dapat berkembang optimum.

Motivasi untuk melakukan aktivitas kreatif tergantung dari lingkungan yang ada

disekelilingnya. Oleh karena itu, sangat penting bagi seseorang untuk mencari

atau bahkan menciptakan sendiri iklim kreatif di sekitarnya agar kemampuan

kreatif dapat bekerja optimal.

d. Ciri-ciri Berpikir kreatif

Berpikir kreatif merupakan aktivitas mental yang dilakukan seseorang untuk

menghasilkan kreativitas. Kreativitas meliputi ciri berpikir kreatif (kognisi) dan

ciri berpikir afektif. Berpikir kreatif tentunya melalui proses kreatif yang telah

dijelaskan sebelumnya. Ketika seseorang sudah mampu menghasilkan ide atau

solusi kreatif, akan diuji lebih lanjut apakah karyanya tersebut tergolong dalam

perilaku kreatif.

Berpikir kreatif disebut juga berpikir divergen atau biasa dikenal dengan

berpikir “out of the box”.Terdapat tiga komponen berpikir kreatif menurut

Guilford, yaitu: keaslian, keluwesan dan keterperincian.11 Ciri berpikir kreatif

yang berhubungan dengan kognisi dan proses berpikir menurut Utami Munandar ,

yaitu: keterampilan berpikir lancar, luwes, orisinal, memperinci dan menilai.12

Berpikir kreatif sebagai proses bekerjanya pikiran untuk menghasilkan sesuatu

yang baru dan berguna dapat diukur sesuai dengan bentuk kreativitasnya.

Aktivitas kreatif yang berbeda akan menimbulkan ciri kreatif yang berbeda

walaupun hanya berbeda sangat tipis. Hal tersebut sejalan dengan pengukuran

kreativitas yang dilakukan oleh Paul E. Torrance, yaitu Torrance Test of Creative

Thinking (TTCT). TTCT dibagi menjadi dua macam, yaitu TTCT-verbal dan

TTCT-figural. TTCT-verbal untuk mengukur kelancaran, keaslian dan keluwesan.

Sedangkan, TTCT-figural untuk mengukur kelancaran, keaslian, keterperincian,

kesesuaian judul, daya tahan terhadap pengakhiran dini dan kekuatan kreatif. Test

tersebut bisa digunakan secara individu maupun kelompok mulai anak-anak

11 Kyung Hee Kim, Op. Cit.., h. 79 12 Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak sekolah, (Jakarta: PT

grasindo, 1999), h. 88-91

Page 29: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

15

hingga orang dewasa. Namun, Torrance menyadari bahwa ternyata respon kreatif

anak-anak hanya bisa dilihat secara individual dan respon kreatif yang

ditimbulkan tak hanya dalam bentuk verbal dan gambar saja. Selanjutnya,

Torrance mengembangkan Torrance Creatively Action and Movement (TCAM).

Test ini hanya untuk mengukur kreativitas anak-anak usia pre-school dan dapat

mengukur aspek kelancaran, keaslian dan imajinasi.13 Berdasarkan hal tersebut,

Torrance menjelaskan bahwa berpikir kreatif tersebut meliputi proses kreatif dan

jenis kreatif yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan

menggali ciri berpikir kreatif meliputi aspek kelancaran, keluwesan, keaslian dan

keterperincian.

Penelitian tentang produk kreatif di Indonesia juga telah dilakukan Utami

Munandar pada Tahun 1977 yang menghasilkan suatu sistem penilaian kreativitas

siswa dalam mengarang. Kriteria penilaian kreatif berkaitan dengan aspek-aspek

berpikir kreatif, yaitu kelancaran, keluwesan, keaslian dan kerincian.14

Pada hakikatnya, berpikir kreatif merupakan bagian dari kreativitas. Kreativitas

dikelompokkan menjadi dua, yaitu ciri-ciri kreativitas yang berhubungan dengan

kemampuan berpikir atau berpikir kreatif (aptitude) dan ciri lainnya adalah ciri

afektif yang berhubungan dengan sikap dan perasaan seseorang (nonaptitude).

Terdapat empat ciri kemampuan berpikir kreatif (aptitude)15, diantaranya:

Kelancaran (Fluency)yaitu mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian

masalah, atau pertanyaan, memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan

berbagai hal dan selalu memikirkan lebih dari satu jawaban. Keluwesan

(Flexibility) yaitu menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang

bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda,

dan mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran. Keaslian

(Originality) yaitu mampu melakukan ungkapan yang baru dan unik, memikirkan

cara yang tidak lazim utuk mengungkapkan diri, dan mampu membuat kombinasi-

13 Ai Girl Tan, Creativity for Teachers, (Singapore: World Scientific Publishing, 2007), h.

Xxxix - xl 14 Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2012), h. 50 15 Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana), 2011, h. 119

Page 30: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

16

kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian dan unsur-unsur. Keaslian

merupakan salah satu asas yang peling penting dalam proses berkreativitas,

karena keaslian merupakan lawan dari plagiasi. Hal ini menunjukkan bahwa

pemikiran-pemikiran itu muncul dari seseorang dan menjadi hak miliknya, serta

mencerminkan karakter dan kepribadiannya, dengan demikian orang yang

memiliki orisinalitas itu adalah orang yang berpikir dengan sendirinya. Ciri

terakhir yakni keterperincian (elaboration) yang berarti mampu memperkaya dan

mengembangkan suatu gagasan atau produk dan mengembangkan suatu gagasan

atau produk dan menambahkan atau memerinci detail-detail dari suatu objek,

gagasan, atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.

Ciri afektif atau (nonaptitude) memiliki lima ciri perilaku kreatif, diantaranya:

1) Rasa ingin tahu, yang selalu terdorong untuk mengetahui lebih banyak

pertanyaan, peka dalam pengamatan dan memiliki keinginan untuk meneliti; 2)

Bersifat imajinatif, yaitu mampu memperagakan atau membayangkan hal-hal

yang tidak ada atau belum pernah terjadi sebelumnya; 3) Merasa tertantang oleh

kemajemukan, yaitu terdorong untuk mengatasi masalah sulit, merasa tertantang

oleh situasi yang rumit; 4) Sifat berani mengambil resiko, yaitu berani

memberikan jawaban meskipun belum tentu benar, tidak takut gagal atau

mendapat kritik; 5) Sifat menghargai, yaitu dapat menghargai bimbingan dan

pengarahan dalam hidup dan menghargai kemampuan dan bakat-bakat sendiri

yang sedang berkembang.16

e. Faktor pendukung pengembangan kreativitas anak.

Berpikir kreatif agar menghasilkan sebuah kreativitas haruslah didorong dari

berbagai sisi. Terdapat empat hal yang dapat diperhitungkan dalam

pengembangan kreativitas yaitu: pertama, memberikan rangsangan mental baik

pada aspek kognitif maupun kepribadiannya serta suasana psikologis. Kedua,

menciptakan lingkungan kondusif yang akan memudahkan anak untuk mengakses

apapun yang dilihat, dipegang, didengar dan dimainkan untuk pengembangan

kreativitasnya. Perangsangan mental dan lingkungan kondusif dapat berjalan

16 Ibid., h.120

Page 31: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

17

beriringan seperti halnya kerja simultan otak kiri dan kanan. Ketiga, peran serta

guru dalam mengembangkan kreativitas, artinya ketika ingin menjadi kreatif,

maka akan dibutuhkan juga guru yang kreatif pula dan mampu memberikan

stimulasi yang tepat pada anak. Keempat, peran serta orang tua dalam

pengembangan kreativitas anak.17

Seseorang dapat berpikir kreatif tapi belum tentu menghasilkan sebuah

kreativitas. Berpikir adalah hal yang pasti bagi setiap individu namun, berpikir

kreatif hanya dilakukan oleh orang yang mampu melihat permasalahan dari

berbagai sudut pandang sehingga mampu menghasilkan solusi kreatif. Hal

tersebut tak akan terjadi apabila tidak didukung oleh keinginan dalam diri maupun

faktor luar yang mendukung hal tersebut dapat terjadi.

2. Hakikat Karya ilmiah

a. Pengertian Karya Ilmiah

Secara etimologi, karya tulis ilmiah terdiri dari kata majemuk karya tulis dan

ilmiah. Yang dimaksudkan dengan karya tulis adalah hasil dari suatu kegiatan

menulis. Hasil karya tulis ini dapat berupa catatan perkuliahan, catatan harian,

makalah, cerpen, skripsi, puisi, tesis, novel, komik dan lain-lain. Pendeknya,

seluruh hasil perbuatan menulis disebut dengan karya tulis. Sedangkan ilmiah

adalah segala sesuatu yang bersifat keilmuan. Ilmu adalah pengetahuan yang telah

teruji kebenarannya. Pengujian kebenaran tersebut bisa dilakukan secara rasional

atau secara empiris melalui metode ilmiah.18 Pengujian secara rasional dilakukan

dengan cara mengoptimalkan kemampuan berpikir ilmiah dalam mencermati

objek yang diuji.

Cara berpikir ilmiah yang didasarkan atas pengetahuan dan sikap yang

dilakukan manusia adalah hakikat dari karya ilmiah. Sebuah karya yang

dihasilkan dari aktivitas manusia merupakan hal yang dapat berguna bagi diri

sendiri maupun orang lain. Sebuah karya dapat berupa produk yang dapat dilihat,

17 Yeni Rachamawati dan Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak Usia Taman Kanak-kanak, (Jakarta: Kencana,2010), h. 27 18 Erizal Ramadhan, Komponen-komponen Karya Tulis Ilmiah, (Bandung: Pustaka Reka Cipta,

2013), h. 1

Page 32: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

18

didengar, dibaca ataupun hal lain yang dapat dirasakan oleh indera manusia.

Karya tulis ilmiah adalah serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil

pengkajian yang sistematis berdasar metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban

secara ilmiah, terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.19Hal serupa juga

dikemukakan oleh Rameli Agam, bahwa karya tulis ilmiah adalah tulisan yang

dibuat untuk tujuan tertentu berdasarkan hasil penelitian dan telah memenuhi

syarat-syarat ilmiah. Karya tulis tersebut menyajikan fakta, dan ditulis dengan

metodologi penulisan yang baik dan benar sehingga fakta tersebut dapat

dibuktikan kebenarannya.20 Karya ilmiah dapat ditulis dalam berbagai disiplin

ilmu dan karya ilmiah merupakan wadah bagi terciptanya fakta, konsep, gagasan

dan solusi baru atas permasalahan yang muncul. Penulisan karya tulis ilmiah

harus empiris dan objektif. Bahasa yang digunakan juga harus menggunakan

kaidah dibahas Indonesia yang baik dan benar. Pemilihan kata dalam karya ilmiah

juga perlu diperhatikan. Penyusunan kalimat dalam setiap paragraf perlu diteliti

agar informasi yang akan disampaikan menjadi jelas.

Karya ilmiah merupakan karangan yang menyajikan fakta umum yang dapat

dibuktikan kebenarannya secara ilmiah dan ditulis dengan metodologi yang benar.

Apabila karangan tersebut tidak mengikuti kriteria penyajian fakta atau tidak

mengikuti metodologi penulisan yang benar, maka karangan tersebut dinamakan

karya tulis nonilmiah.21 Karya nonilmiah biasanya memiliki bahasa yang lebih

mudah dipahami dan tak jarang menggunakan diksi yang bersifat konotatif.

Berbagai pendapat diatas dapat diambil kesimpulan mengenai karya ilmiah,

yaitu karya ilmiah merupakan sebuah hasil karya seseorang berupa tulisan yang

dihasilkan dari kegiatan ilmiah dan disusun berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah.

Karya ilmiah disusun setelah melewati serangkaian proses mengidentifikasi

masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan informasi dan data ataupun

19 Suyanto, dan Asep Jihad, Cara Cepat Belajar Menulis Karya Ilmiah, (Yogyakarta: Multi

Presindo, 2014), h. 34 20 Rameli Agam, Menulis Karya Ilmiah, (Yogyakarta: Familia, 2009),h. 7-8 21 Suherli Kusmanta, Merancang Karya Tulis Ilmiah, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,

2010), h.16

Page 33: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

19

melakukan eksperimen untuk membuktikan hipotesis yang dibuatnya hingga

penulisan laporan disusun.

b. Jenis-jenis Karya Ilmiah

Jenis-jenis karya ilmiah banyak bentuknya dan dikelompokkan sesuai dengan

kebutuhan. Karya ilmiah yang dikelompokkan berdasarkan tujuan penulisannya

terdapat: artikel, naskah untuk di presentasikan dalam seminar atau diskusi,

laporan hasil penelitian dan buku. Pada hakikatnya, karya tulis ilmiah merupakan

laporan tentang sesuatu hasil penelitian, baik dari penelitian kepustakaan (library

research), laboratorium atau penelitian dimasyarakat (field research).22 Adapula

karya tulis ilmiah yang ditulis sebagai penyelesaian studi dan dilihat dari bentuk

laporan hasil penelitian ilmiah adalah makalah, skripsi, tesis dan disertasi yang

penyusunannya memperoleh bantuan dan bimbingan dari seorang atau beberapa

ahli sebagai pembimbing atau konsultan.23

Makalah merupakan hasil pemikiran seseorang atas topik tertentu

berdasarkan kajian yang lebih mendalam. Makalah sebaiknya ditulis dalam tulisan

argumentatif berdasarkan pengamatan terhadap suatu topik. Biasanya makalah

dipersiapkan untuk dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah.

Book report merupakan sebuah karya ilmiah berupa hasil ikhtisar dari sebuah

buku atau lebih yang mempunyai kesamaan topik. Book report menulis semua

informasi dalam buku tersebut. Sedangkan, book Review merupakan bentuk karya

ilmiah yang biasa disebut resensi bukuatau timbangan buku. Resensi buku berisi

pendapat atau pandangan penulis mengenai tulisan ilmiah ataupun buku yang

telah dibacanya baik satu buku ataupun beberapa buku yang memiliki kesamaan

tema

Kertas kerja merupakan karya ilmiah yang mirip dengan makalah hanya saja

analisis data dibuat lebih serius karena akan disampaikan dalam seminar.Skripsi

merupakan karya ilmiah yang berisi pendapat penulis berdasarkan pendapat orang

lain. Menulis skripsi harus berdasarkan fakta dan data empiris-objektif, baik hasil

22 Rameli Agam, Op.Cit., h. 16 23 Suyanto dan Asep Jihad, Op. Cit.., h.44-47

Page 34: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

20

observasi langsung (data lapangan), maupun tidak langsung (studi pustaka).Tesis

adalah hasil karya ilmiah yng isinya lebih mendalam dibandingkan skripsi. Tesis

akan mengungkapkan pengetahuan serta membongkar pengetahuan lama yang

diperoleh dari hasil penelitian. Tesis akan memperbincangkan sebuah hipotesis

atau lebih dan ditulis oleh mahasiswa pasca sarjana yang akan memperoleh gelar

magister. Sedangkan, desertasi adalah karangan ilmiah yang mengemukakan suatu

dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih

dengan analisis yang terperinci. Desertasi ditulis untuk mendapatkan gelar doktor.

Dilihat dari sudut pandang filosofis kategori karya ilmiah diatas, karya ilmah

tersebut merupakan pengetahuan yang dikonstruksikan secara rasional (organized

by idea) dengan karakterstik penulisannya bersifat kritis, kreatif dan berlandaskan

struktur berpikir logis yang jelas.24 Dengan demikian, kadar kriteria keilmiahan

karya tulis ilmiah perlu diakui sebagai buah pemikiran kritis yang dikonstruksikan

dalam bentuk pengetahuan (knowledge) yang bermakna ilmiah (science).

Kadar keilmiahan sebuah karya ilmiah dibedakan menggunakan ukuran

validitas. Pengukuran kadar keilmiahan dapat dilakukan oleh ahli yag merujuk

pada ukuran validitas yang bersifat filosofis untuk mengukur kadar keilmiahan,

yaitu: 1) Validitas internal, yaitu ukuran keilmiahan berdasarkan sifat

constructivism dalam dimensi epistemologi dan ontologi, serta dalam dimensi

psikologis; 2) Validitas eksternal, yaitu ukuran keimiahan yang diukur dari fungsi

dan kegunaannya terhadap dunia luar.25

Kadar validitas internal sebuah dokumen karya tulis ilmiah dapat dilihat

secara filosofis, dari teknis penulisan proses kreatif yang sesuai dengan hukum

pengetahuan dalam dimensi epistemologi dan ontologi pengetahuan. Proses

kreatif ini pada umumnya merupakan proses psikologis (metakognitive) untuk

membangun konstruksi pengetahuan, baik dalam lingkup learning to know,

maupun dalam lingkup learning to do.

Sedangkan, ukuran validitas eksternal merupakan ukuran nilai kualitas

keilmiahan yang bisa dilihat dari tingkat kemanfaatan karya tulis ilmiah terhadap

24 Avip Saefullah, Prinsip Dasar Penyusunan dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah, (Jakarta: PT Grasindo, 2015), h. 18

25Ibid., h.18-19

Page 35: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

21

dunia realita (axiology) terutama terhadap program pembangunan bidang sosial-

ekonomi dan iptek. Untuk itu, ahli perlu menggunakan ukuran kadar keilmiahan

untuk mengondisikan proses belajar yang bersifat kritis dan konstruktif, sehinga

tingkat keilmiahan dalam penyusunan dan penulisan karya tulis ilmah terpelihara.

c. Karakteristik Karya Ilmiah

Karakteristik karya ilmiah merupakan ciri khas dari suatu gagasan tertulis.

Kekhasan karya ilmiah dapat dilihat dari cara penulis menuangkan gagasan

ilmiahnya, sikap ilmiah dalam penulisannya dan ciri-ciri karangan ilmiah tersebut.

Berdasarkan kajian yang telah dilakukan oleh Rameli Agam terhadap

penyajian karya tulis imiah dapat diungkapkan beberapa karakteristik karangan

ilmiah.26 Pertama, masalah pokok yang dijadikan dasar penulisan harus sesuai

dengan rumusan masalah. Masalah pokok biasanya dijabarkan dalam latar

belakang masalah yang selanjutnya dikerucutkan dalam satu rumusan masalah.

Masalah yang disajikan juga harus jelas agar pembaca mengetahui arah

pembahasan selanjutnya. Pembahasan mengenai masalah utama sebaiknya

difokuskan dalam karya ilmiah agar solusi dapat ditemukan.

Kedua, kajian pustaka harus mendukung penyelesaian masalah. Kajian

pustaka ibarat arah panah sebuah penelitian. Arah panah tersebut haruslah sesuai

dengan tujuan penelitian agar masalah utama dapat terselesaikan. Kajian pustaka

yang mendukung pemecahan masalah merupakan tameng bagi kekuatan

argumentasi sebuah penelitian. Kajian pustaka yang digunakan juga harus

bersumber dari buku, jurnal, artikel ataupun website yang terpercaya.

Ketiga, metodologi dilakukan secara runtut sebagai upaya untuk

menyelesaikan masalah. Metodologi merupakan cara bagi sebuah masalah agar

dapat diselesaikan. Langkah-langkah dalam melakukan penelitian harus

diperhatikan dengan teliti agar kualitas penelitian tersebut baik.

Keempat, pembahasan masalah didukung dengan data dan fakta. Data dan

fakta merupakan hal yang wajib hadir dalam sebuah penelitian. Data dan fakta

harus disajikan secara objektif tanpa memihak pihak tertentu. Penyajian data dan

26 Rameli Agam, Op.Cit., h. 133-134

Page 36: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

22

fakta juga harus cermat karena fakta terpercaya yang berasal dari sumber

terpercaya dapat menentukan kualitas argumentasi penulis. Penulisan data dan

fakta juga harus disertai dengan catatan kaki untuk menunjukkan bahwa data

ataupun fakta tersebut dapat dipertanggungjawabkan, bukan sekedar fakta yang

datang dengan sendirinya.

Kelima, terdapat alternatif pemecahan masalah. karya ilmiah ditulis berawal

dari sebuah permasalahan yang ingin diselesaikan. Pemecahan masalah tersebut

didapatkan dari metodologi peneltian yang dilakukan untuk didapatkan

penyelesaian dari masalah utama. Munculnya alternatif solusi dari sebuah

permasalahan merupakan hasil kreativitas penulis dalam melihat masalah dari

berbagai sudut pandang, sehingga didapatkan berbagai alternatif pemecahan

masalah.

Keenam, kesimpulan diakhir karya ilmiah berdasarkan analisis data sebagai

upaya dalam penyelesaian masalah. Kesimpulan ditarik dari pengolahan dan

analisis data penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan haruslah menjawab

rumusan masalah karena tujuan awal penulisan karya ilmiah adalah ditemukannya

jawaban dari sebuah masalah. Oleh karena itu, kesimpulan merupakan penarikan

jawaban dari sekian banyak proses yang telah dilakukan.

d. Menulis karya ilmiah

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk

berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.

Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Penulis dituntut

untuk terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata dalam

kegiatan menulis. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, tetapi

harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.27

Menulis merupakan hal yang penting dalam era yang modern ini. Terlebih

lagi bagi kalangan terpelajar. Menulis dijadikan sebagai alat komunikasi untuk

menyampaikan gagasan secara tertulis. Sehingga tak berlebihan jika menulis

27 Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: PT

Angkasa, 2008), h.3

Page 37: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

23

merupakan ciri dari orang terpelajar. Terdapat sebuah penelitian yang mengatakan

bahwa siswa yang menulis untuk menjelasakan ide, mampu mempelajari sains

lebih baik daripada hanya menulis untuk mencatat atau merangkum.28

Sehubungan dengan hal tersebut, ada seorang penulis yang mengatakan bahwa:

“Menulis dipergunakan untuk melaporkan / memberitahukan, dan

memengaruhi; dan maksud serta tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan

baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya

dengan jelas, kejelasan ini bergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-

kata, dan struktur kalimat.”29 Salah satu menulis yang dapat dilakukan adalah

menulis karya ilmiah. Hal yang penting sebelum karya ilmiah ditulis adalah

terlebih dahulu memahami teori-teori ilmiah, konsep ilmiah, prosedur penelitian

ilmiah dan berpikir secara ilmiah. Penulisan ilmiah harus sesuai dengan apa yang

tertuang dalam karya ilmiah, agar maksud penulis dan pembaca sejalan.

Penulisan karya ilmiah harus memiliki kejelasan data agar dapat dibuktikan

kebenarannya dan bahasa yang digunakan harus benar sesuai kaidah tulisan

ilmiah. Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah harus sesuai dengan kaidah

bahasa Indonesia. Pemaparan argumentasi harus menggunakan bahasa yang

informatif, pemaparan yang lugas, memberikan keterangan secara menyeluruh,

lengkap dan objektif berdasarkan kenyataan.30

Menulis karya ilmiah memerlukan kemampuan untuk menyampaikan kegiatan

dan hasil-hasil penelitian. Hal ini memerlukan instrumen untuk menyatakan

pendapatnya dengan jelas dan membuat segenap pikirannya itu berkembang.

Bukan hanya penguasaan terhadap bentuk dan gaya penulisan, tetapi juga kualitas

yang akan disampaikan. Segala pendapat yang diutarakan harus meyakinkan.

Terhindar dari simpulan-simpulan, pembuktian dalil dan solusi serta argumentsi

yang tidak cermat.

28 Jodi Wheeler-Toppen, Cara Menulis sains, Terj. dari Science the Write Way oleh Adi

Nugroho (Jakarta: PT Indeks, 2014), h.1 29 Henry Guntur Tarigan, Op.Cit., h.4 30 Rameli Agam, Op.Cit., h. 114

Page 38: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

24

e. Struktur berpikir kreatif dalam menulis karya ilmiah

Model berpikir kreatif digunakan untuk menuliskan proses kreatif pada saat

menganilisis fenomena, proses kajian kritis masalah penelitian, merumuskan

pertanyaan penelitian dan pengorganisasian sumber pengetahuan sampai

terbangunnya konstruksi pengetahuan.31 Benyamin Bloom menjelaskan mengeani

berpikir kreatif sebagai berikut:

“Creative thingking involves creating something new or

original. It involves the skills of flexibility, originality, fluency,

elaboration, brainstorming, modification, imagery, associative

thinking, attribute listing, metaphorical thinking, forced

relationship.”32

Berdasarkan hal tersebut, berpikir kreatif merupakan sebuah pemikiran untuk

menemukan hal baru dan inovatif.

Penulisan ilmiah melewati proses kreatif yang dilakukan secara bertahap.

Tahapan tersebut merupakan sebuah kriteria keilmiahan yang dijadikan pedoman

teknis penulisan karya ilmiah sesuai dengan hukum pengetahuan, terutama dalam

penulisan ilmiah. Tahapan proses berpikir kreatif dalam menulis karya ilmiah

dilihat dalam gambar 2.1 dibawah ini:

Gambar 2.1 Siklus Proses Kreatif33

Tahap awal siklus tersebut diawali dari proses observasi dan telaah kritis

terhadap fenomena untuk menetapkan: 1) Masalah Penelitian; 2) Proses telaah

31 Avip Saefullah, Op. Cit., h. 49 32 Ibid.,h. 48 33 Ibid., h.47

Observasi (Fenomena)

Deducto / Hipotetico Verificate

Analysis and Deliberation

The Research Problem

Proses Konstruksi Pengetahuan

Page 39: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

25

kritis terhadap masalah penelitian sampai teridentifikasi faktor-faktor penyebab

terjadinya fenomena (masalah penelitian); 3) Faktor-faktor penyebab tersebut

dirumuskan menjadi pertanyaan penelitian. Pertanyaan penelitian menjadi sebuah

acuan dalam penelitian untuk mengetahui jawaban sebagai tujuan dari penelitian

tersebut dilakukan.

Pencarian jawaban penelitian melalui serangkaian analisis teori yang

dilakukan untuk memecahkan masalah penelitian. Proses kreatif dilakukan hingga

teridentifikasinya beberapa variabel penelitian untuk dirumuskan ke dalam

kerangka pemikiran. Selanjutnya, metode penelitian ditetapkan untuk

mengumpulkan dan mengorganisasikan sumber belajar yang bisa menjawab

pertanyaan penelitian. Secara metodologis data dikumpulkan, diolah dan dibahas

sampai terbangunnya pengetahuan yang bermakna ilmiah. Pada proses tersebut

terjadilah konstruksi pengetahuan.

f. Sistematika karya ilmiah

Hingga saat ini format penulisan karya ilmiah belum ada yang baku.34 Oleh

karena itu seorang penulis karya ilmiah harus menyadari terlebih dahulu untuk

siapa tulisan tersebut diajukan. Sehingga format penulisan karya ilmiah yang

digunakan menggunakan format yang berlaku di institusi tersebut. Seperti yang

terlihat dalam bagan 2.1 mengenai sistematika penulisan karya ilmiah menurut

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Namun, pada dasarnya sistematika

karya ilmiah yang ada tidak jauh berbeda antara satu dengan yang lain.

Bagaimanapun sistematika tersebut hanyalah sebuah kesepakatan tiap institusi

tanpa mengurangi hakikat karya ilmiah tersebut.

Meski beda format penulisan, penyajian atau pemaparan sebuah karya ilmiah

tetap sama, yaitu logis dan empiris. Logis artinya masuk akal, sedangkan empiris

artinya dibahas secara mendalam berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan. Berikut

disajikan sistematika karya ilmiah:35

34 Suyanto dan Asep Jihad, Op.Cit., h. 53 35 Ni Putu Intan Apsari dan Cok Laksmi Pradna Paramita, Evaluasi Pemanfaatan Fitoplankton

Melosira sp., Nitzchia sp., dan Navicula sp., Di Perairan Bali dan Lombok Sebagai Sumber

Page 40: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

26

Gambar 2.3 Sistematika Karya Ilmiah

Sistematika tiap instansi dapat berbeda satu sama lain. Oleh karena itu, perlu

diperhatikan patokan sistematika yang digunakan institusi yang terlibat. Namun,

pada hakikatnya karya tulis ilmiah memiliki komponen penyusun yang sama.

B. Hasil penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Tri Nova, Rochmad dan Ani

Rusilowati mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang melakukan penelitian

mengenai Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada Implementasi Project-Based

Learning (PBL) dengan Peer And Self-Assessment (PSA) untuk Materi Segiempat

Antibiotika, Karya Tulis Ilmiah LIPI, (Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2015), h.1-38

Sistematika

Bagian Pembuka

1. Cover 2. Halaman pengesahan 3. Abstrak 4. Kata Pengantar 5.Daftar isi 6. Daftar tabel, grafik, bagan dan skema

Bagian Inti

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar belakang masalah 1.2 Rumusan masalah 1.3 Tujuan penelitian 1.4 Hipotesis

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB III Metodologi Penelitian

3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.2 Tahapan Penelitian 3.2 Prosedur Penelitian

BAB IV Hasil dan Pembasan 4.1 Hasil Pengamatan

4.2 Pembahasan BAB V Penutup 5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

Bagian Penutup 1. Daftar pustaka 2. Indeks 3. Lampiran

Page 41: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

27

Kelas VII SMPN RSBI 1 Juwana Di Kabupaten Pati menunjukan bahwa

implementasi PBL dengan PSA, rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa

meningkat levelnya menjadi cukup kreatif (29,00). Jika ditinjau berdasarkan

aspek berpikir kreatif pada akhir pembelajaran, kelancaran (2,77), keaslian (3,04),

elaborasi (2,82) dan sensitivitas (3,32) siswa cukup kreatif, sedangkan keluwesan

dalam berpikir kreatif siswa (2,55) levelnya masih kurang kreatif.36 Hal yang senada terjadi pada penelitian Ni Luh Putu Marlinda pada mahasiswa

pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha dalam tesisnya yang berjudul

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Kemampuan Berpikir

Kreatif dan Kinerja Ilmiah Siswa menunjukkan bahwa secara deskriptif,

kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelompok Model Pembelajaran Berbasis

Proyek pada mata pelajaran fisika konsep kalor dan pemuaian memperoleh skor

rata-rata sebesar 28,86, sedangkan pada kelompok Model Pembelajaran

Konvensional memperoleh skor rata-rata sebesar 26,73.37

Studi tentang perbaikan pembelajaran juga dilakukan dengan mengubah

strategi pengajaran dan lingkungan belajar, sekaligus melatih keterampilan

berpikir kreatif mahasiswa. Penelitian ini dilakukan oleh Baiq Fatmawati, Nuryani

Y. Rustaman, Sri Redjeki yang difokuskan pada proses merancang proyek untuk

menumbuhkan keterampilan berpikir kreatif mahasiswa pada konsep fermentasi.

Penelitian dilakukan di salah satu perguruan tinggi di Lombok pada mahasiswa

pendidikan biologi semester V dengan jumlah mahasiswa sebanyak 28 orang.

Data dijaring dengan mengisi format Lembar Kegiatan Merancang Mahasiswa

(LKMM) dengan mengisi komponen-komponen rancangan yang ada di dalam

soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan berpikir kreatif

dalam menjawab soa-soal yang diberikan dengan Gain sebesar 0,33. Kemampuan

36 Tri Nova, Rochmad dan Ani Rusilowati, Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada

Implementasi Project-Based Learning dengan Peer And Self-Assessment untuk Materi Segiempat kelas VII SMPN RSBI 1 Juwana di Kabupaten Pati, Prociding, ISBN : 978-979-16353-8-7 (Semarang: Universitas Negeri Semarang,2012), h.95

37 Ni Luh Putu Marlinda, Op. Cit., h. 8

Page 42: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

28

berpikir kreatif mahasiswa dikategorikan ke dalam tiga kategori yaitu rendah

35,7%, sedang 57,2%, dan tinggi 7,1%.38

Penelitian lain dilakukan di SMA Ekslensia Indonesia oleh Asep Sapa’at

seorang Praktisi Pendidikan, co-Founder Character Building Indonesia.

Penelitian dilakukan untuk melihat kemampuan siswa dalam menulis karya

ilmiah. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dan subjek penelitian tersebut

adalah siswa IPA dan IPS kelas XII SMA SMART Ekslensia Indonesia.

Penelitian tersebut membuktikan bahwa: 1) Tidak ada perbedaan dalam

keterampilan menulis ilmiah pada siswa IPA dan IPS SMA kelas XII SMART

Ekslensia Indonesia; 2) Terdapat hubungan yang signifikan antara minat

membaca dan prestasi siswa; 3) Tidak ada hubungan yang signifikan antara minat

menulis, dukungan buku sumber diperpustakaan, penggunaan akses internet,

peran guru untuk pencapaian siswa; 4) Ada pengaruh yang signifikan antara

penguasaan material, penggunaan penulisan metodologi yang tepat dan

kemampuan presentasi karya ilmiah siswa.39

Penelitian mengenai kreativitas dan menulis juga dilakukan oleh Ahmad

Rofiudin, Dosen Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri

Malang. Penelitian tersebut bertujuan untuk mendeskripsikan peran kreativitas

dan jenis kelamin dalam kemampuan membaca dan menulis pada siswa kelas V

Sekolah Dasar (SD). Penelitian tersebut menggunakan expost facto design. Subjek

penelitian terdiri atas 110 siswa, yaitu 66 laki-laki dan 44 perempuan. Instrumen

yang digunakan yaitu tes kreativitas, tes membaca, tes menulis dan daftar

pertanyaan. Analisis data menggunakan Anova. Hasil penelitian menunjukkan

tingkat kreativitas siswa, keterampilan membaca dan keterampilan menulis yang

cukup tinggi. Kreativitas memiliki pengaruh pada kemampuan siswa dalam

38 Baiq Fatmawati, Nuryani Y. Rustaman, Sri Redjeki, Menumbuhkan Keterampilan Berpikir

Kreatif Mahasiswa melalui Pembelajaran Berbasis Proyek pada Konsep Fermentasi, Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi, h.311-316

39 Asep Sapa’at, Menumbuhkembangkan Kreativitas Siswa Sekolah Mengengah dalam Penulisan Karya Ilmiah (Studi Deskriptif dilakukan pada Kegiatan Pembuatan Karya Ilmiah Siswa SMART Ekslensia Indonesia), Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa, Vol.4 No.1, Mei 2014, h. 11

Page 43: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

29

membaca dan menulis, tetapi jenis kelamin hanya berpengaruh pada keterampilan

menulis.40

40

Ahmad Rofi’udin, Faktor Kreativitas dalam Kemampuan Membaca dan Menulis Siswa Sekolah Dasar, Jurnal Bahasa dan Seni Universitas Negeri Malang, (Malang: Universitas Negeri Malang, 2003), h.172

Page 44: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

30

C. Kerangka berpikir

Berdasarkan kajian teori yang telah dilakukan, maka kerangka berpikir dalam

penelitian ini adalah:

Gambar 2.4 Bagan Kerangka Berpikir

Minat menulis yang rendah

dikalangan pelajar.

Kelulusan siswa hanya menuntut hafalan konsep dibandingkan dengan keterampilan

menulis dan memecahkan masalah

Menumbuhkan kebiasaan menulis ilmiah siswa di sekolah

Melatih keterampilan berpikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah.

Kreativitas Indonesia menempati peringkat

ke-115 dari 139 negara di dunia

Melatih keterampilan menuangkan ide kreatif secara tertulis

Melatih keterampilan berpikir kreatif dalam menulis ilmiah

Analisis berpikir kreatif dalam penulisan karya ilmiah siswa pada pembelajaran biologi

Page 45: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

31

Kemampuan berpikir kreatif merupakan kemampuan yang dimiliki setiap

peserta didik. Ketika seseorang melalui berpikir kreatif, maka kemampuan

berpikir kognitifnya dimanfaatkan untuk menghasilkan serangkaian ide dan

berusaha untuk mewujudkannya dalam bentuk yang nyata sehingga

mengahasilkan sebuah produk yang mampu memecahkan masalah. Kemampuan

berpikir kreatif anak Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan

negara lain yang masih berkembang. Hal tersebut ditunjukkan dengan peringkat

Indonesia dalam Global Creativity Indeks 2015 sangat rendah yaitu peringkat 115

dari 139 negara di dunia. Salah satu alasan yang menyebabkan hal ini terjadi

adalah sistem pendidikan yang kurang memadai. Salah satu cara memperbaiki hal

tersebut adalah memaksimalkan pembelajaran yang diterapkan didalam kelas.

Berpikir kreatif merupakan sebuah proses yang dilalui untuk menghasilkan

produk kreatif atau yang disebut dengan kreativitas. Kreativitas dibutuhkan untuk

mengahasilkan berbagai macam ide ataupun benda yang dapat menjadi jawaban

dari sebuah masalah. Kreativitas yang tinggi akan meningkatkan mutu sumber

daya manusia kedepannya sehingga dapat bersaing dengan persaingan global.

Berpikir kreatif dapat diasah dengan menulis. Menulis yang berkualitas

adalah menulis yang dapat menjadi pencerah bagi masalah yang ada

dimasyarakat. Menulis karya ilmiah merupakan kegiatan yang dapat melatih

keterampilan berpikir ilmiah dan melakukan kegiatan yang sesuai dengan metode

ilmiah, sehingga dapat mengasah kemampuan kognitif maupun psikomotorik.

Menulis juga mampu melatih kemampuan seseorang dalam mengungkapkan ide

kreatif secara tertulis. Seseorang yang memiliki kapabilitas untuk kreatif, maka

akan memiliki rasa ingin tahu yang besar dan keinginan yang kuat untuk

mengubah gagasannya tersebut menjadi sesuatu hal yang nyata. Untuk itu,

mengetahui kemampuan berpikir kreatif dalam menulis karya ilmiah itulah yang

akan menjadi fokus penelitian ini.

Page 46: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan tempat Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016

dan tempat penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu

(SMAIT) Nururrahman Depok. Jadwal penelitian terdapat dalam tabel 3.1 di

bawah ini:

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian di SMAIT Nururrahman

No Waktu Penelitian Kegiatan Penelitian

1. November 2015 Mencari contoh karya ilmiah siswa.

2. Desember 2015

Validasi karya ilmiah yang telah didapat kepada validator berdasarkan sistematika karya ilmiah LIPI dan jurnal Development Of Universal Rubrics For Assesing Undergraduates Scientific Reasoning Skills Using Scientific Writing.

3. Januari – Februari 2016 Karya ilmiah dianalisis sesuai dengan pedoman penilaian berpikir kreatif menurut Utami Munandar.

4. Maret – April 2016 Validasi hasil analisis berpikir kreatif dalam karya ilmiah siswa kepada validator ahli.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.1 Populasi penelitian dalam

penelitian ini adalah Siswa SMAIT Nururraahman Depok. Sedangkan populasi

terjangkaunya adalah siswa kelas XI MIA SMAIT Nururraahman Depok.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.2 Sample terjangkau

dalam penelitian ini berjumlah 30 orang siswa. Sedangkan, sample penelitian

berjumlah 9 orang. Sampel dalam penelitian ini diambil secara Cluster sampling

untuk menentukan karya ilmiah yang ingin diteliti. Cluster sampling adalah teknik

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), h.108

2 Ibid., h.109

Page 47: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

33

pengambilan anggota sampel yang dilaksanakan berdasarkan gugus atau

kelompok.3 Pada penelitian ini, siswa kelas XI dikelompokkan berdasarkan karya

ilmiah yang telah dibuatnya yaitu karya ilmiah fisika, karya ilmih kimia dan karya

ilmiah biologi. Sampel yang didapat adalah sembilan orang siswa kelas XI MIA

yang memiliki karya ilmiah biologi. Selanjutnya, sample tersebut kembali

dikelompokkan berdasarkan jenis karya ilmiah, yaitu karya ilmiah jenis percobaan

dan karya ilmiah jenis non-percobaan.

C. Metode Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kuantitatif. Metode ini dimaksudkan untuk menggambarkan atau menjelaskan

secara sistematis, faktual dan dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi

tertentu. Dengan kata lain, penelitian deskriptif kuantitatif digunakan peneliti

untuk menggambarkan gejala tertentu tidak untuk mencari keterkaitan antar

variabel.4

Penelitian yang bersifat deskriptif tidak ada aturan yang mengikat seperti

halnya pada penelitian eksperimen. Pada penelitian ini juga tidak diperlukan

pengujian hipotesis ataupun mencari hubungan antar variabel. Jadi, penelitian ini

hanya mengumpulkan data untuk menggambarkan fenomena yang sedang terjadi.

D. Tahapan Penelitian

Pada penelitian ini terdapat beberapa tahapan penelitian yang dilakukan.

Penelitian dilakukan dari awal pengambilan masalah hingga akhir, yakni

pelaporan hasil penelitian.

1. Tahap persiapan

Tahap persiapan diwali dengan pengambilan masalah dalam dunia

pendidikan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya minat

menulis dikalangan siswa SMAIT Nururrahman, kurikulum 2013 menuntut

kemampuan menulis siswa, dan rendahnya tingkat berpikir kreatif siswa dalam

3 Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2013), h.242 4 Ibid., h. 59

Page 48: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

34

memecahkan sebuah permasalahan. Oleh karena itu, penulis mencari tahu

tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa dalam karya ilmiah biologi.

Selanjutnya, dilakukan tahap pemilihan metodologi yang tepat untuk

menjawab rumusan masalah yang ada. Metodologi penelitian deskriptif

kuantitatif dipilih penulis untuk menjawab rumusan masalah pada penelitian

ini. Penyusunan instrumen dan validasi instrumen juga dilakukan pada tahap

ini agar pada tahap penelitian, instrumen siap digunakan.

2. Tahap penelitian

Tahap penelitian ini berawal dari penentuan subjek penelitian. Setelah

subjek ditentukan, analisis berpikir kreatif dalam karya ilmiah siap dilakukan.

Karya ilmiah yang diteliti berasal dari sekolah yang siswanya terbiasa menulis

karya ilmiah sebagai alat untuk mengasah kemampuan menerapkan metode

ilmiah dengan konsep-konsep biologi.

Sebelum analisis berpikir kreatif dilakukan, Karya ilmiah yang telah dibuat

oleh siswa kelas XI dianalisis berdasarkan sistematika dan karakteristik karya

ilmiah untuk mendapatkan karya ilmiah yang valid. Terdapat 30 karya ilmiah

di kelas XI namun, karya ilmiah tersebut terbagi atas 11 karya ilmiah fisika, 10

karya ilmiah kimia dan 9 karya ilmih biologi. Penelitian ini fokus pada karya

ilmiah biologi, yaitu berjumlah 9 karya ilmiah. Karya ilmiah tersebut

divalidasi berdasarkan rujukan sistematika karya ilmiah Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan karakterisktik karya ilmiah dari Jurnal

Development of Universal Rubrics for Assesing Undergraduates Scientific

Reasoning Skills Using Scientific Writing.5 Sembilan karya ilmiah tersebut

dibagi menjadi dua jenis, yaitu Percobaan dan non-percobaan. Sesuai dengan

judgment validator ahli, karya ilmiah tersebut disimpulkan sesuai dengan

karakteristik karya ilmiah yang digunakan dalam penelitian.

Karya ilmiah dikategorikan berdasarkan jenis penelitian yang

dilakukannya. Terdapat 6 karya ilmiah berjenis penelitian eksperimen dan 3

jenis karya ilmiah berjenis penelitian non-eksperimen. Tiap karya ilmiah

5 Briana Eileen Timmerman, Development of A ‘Universal’ Rubric for Assessing Undergraduates’ Scientific Reasoning Skills using Scientific Writing, Journal, (Columbia: University of South Carolina, 2010), h. 11

Page 49: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

35

tersebut diambil sebagai unit analisis. Karya ilmiah dianalisis berpikir

kreatifnya menggunakan pedoman penilaian berpikir kreatif siswa dalam karya

ilmiah berdasarkan indikator berpikir kreatif Utami Munandar yang telah

divalidasi oleh lima validator ahli. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui

tingkat berpikir kreatif siswa dalam penulisan karya ilmiah. Setelah karya

ilmiah selesai dianalisis, hasil analisis tersebut kembali di validasi oleh

validator agar data yang diperoleh peneliti minim subjektivitas.

3. Tahap akhir

Tahap akhir dalam penelitian ini dilakukan dari penarikan kesimpulan dari

hasil analisis yang telah dilakukan. Penarikan kesimpulan dilakukan untuk

menjawab rumusan masalah yang telah ditentukan di awal penelitian. Hingga

akhirnya penelitian ini siap dilaporkan dan diketahui oleh masyarakat umum.

Bagan 3.1 di bawah ini menggambarkan tahapan penelitian yang dilakukan:

Page 50: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

36

Keterangan : * Oleh validator berdasarkan sistematika karya ilmiah LIPI tahun 2015 dan Jurnal Development Of Universal Rubrics For Assesing Undergraduates Scientific Reasoning Skills Using Scientific Writing. ** Ciri berpikir kreatif menurut Utami Munandar

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian

Studi pendahuluan Studi literature

mengenai berpikir kreatif

Wawancara

Menentukan prosedur penelitian

Menyusun instrumen penelitian Pedoman penilaian berpikir kreatif

siswa dalam karya ilmiah**

Membuat rumusan masalah

Mencari karya ilmiah

Validasi instrumen penelitian

Judgment karya ilmiah*

Menentukan subjek

penelitian

Menganalisis karya ilmiah berdasarkan pedoman penilaian

berpikir kreatif siswa dalam karya ilmiah biologi

Memvalidasi hasil analisis

Mengolah data hasil analisis

Membahas hasil analisis

Kesimpulan

Revisi

Pelaporan

Mengkode karya ilmiah

Karya ilmiah Percobaan (P) Karya ilmiah Non-Percobaan (NP)

Page 51: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

37

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh data dari penelitian yang

akan dilakukan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah mengumpulkan karya ilmiah yang telah dibuat oleh siswa kelas XI MIA

SMAIT Nururrahman Depok, menilai karya ilmiah siswa, wawancara, dan catatan

lapangan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati.6 Berdasarkan teknik pengumpulan

data, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah karya ilmiah siswa,

pedoman penilaian berpikir kreatif peserta didik dalam karya ilmiah dengan

indikator berpikir kreatif Utami Munandar7, dan catatan lapangan.

1. Karya Ilmiah Siswa

Karya ilmiah merupakan bentuk tulisan berupa buku, artikel dalam buku

atau jurnal, skripsi, tesis, disertasi atau laporan yang disajikan secara

sistematis, cermat, tidak emotif, tidak persuasif dan kata-katamya mudah

diidentifikasi.8 Penelitian ini menggunakan karya ilmiah dalam bentuk

laporan penelitian biologi yang telah dibuat oleh siswa kelas XI MIA SMAIT

Nururrrahman Depok.

Karya ilmiah yang digunakan dalam penelitian ini adalah karya ilmiah

yang memenuhi kriteria karya ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

(LIPI) dan jurnal Development of Universal Rubrics for Assesing

Undergraduates Scientific Reasoning Skills using Scientific Writing. Berikut

adalah kriteria yang dimaksud:

6 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2013), h. 148 7 Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta:Rineka Cipta, 2012),

h.192 8 Rameli Agam, Menulis Karya Ilmiah, (Yogyakarta: Familia Pustaka Keluarga, 2009), h. 15

Page 52: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

38

Tabel 3.2 Kriteria Karya Ilmiah

No Indikator penilaian

karya ilmiah (I)

Definisi indikator penilaian karya ilmiah (II)

1 Latar Belakang Masalah

Penulis memberikan kejelasan yang clear mengenai masalah yang diangkat sehingga

menarik bagi peneliti lain. Penulis menjelaskan kesenjangan yang terjadi

saat ini dan menjelaskan bahwa penelitian tersebut akan membantu menghilangkan

kesenjangan tersebut. Informasi di latar belakang akurat / berasal dari

sumber yang terpercaya.

2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dituliskan dengan jelas, singkat dan relevan dengan latar belakang

3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian jelas dan konsisten dengan rumusan masalah

4 Hipotesis Hipotesis dituliskan dengan jelas sebagai jawaban sementara dari rumusan masalah,

terukur dan masuk akal

5 Kajian teori Seluruh referensi yang digunakan adalah

rujukan primer (jurnal ilmiah, artikel ilmiah, buku) dan mengacu pada teori yang sesuai

dengan penelitian yang dilakukan.

6 Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam

penelitian lengkap dan rincian banyaknya penggunaan alat maupun bahan di tuliskan.

7 Prosedur penelitian Prosedur penelitian dijabarkan dengan jelas, dan rinci

8 Hasil pengamatan

Data yang didapatkan relevant, akurat, dan menyeluruh

Pembaca dapat mengevaluasi validitas penulis dan mudah mengasumsikan data.

Tidak mengandung kesalahan, menggunakan format, grafik, yang menghubungkan

hubungan antar data atau aspek yang relevan dengan data

9 Pembahasan Pembahasan menjelaskan analisis data,

membandingkan dengan teori yang ada dan terdapat penjelasan logis untuk memecahkan

semua permasalahan.

Page 53: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

39

No Indikator penilaian

karya ilmiah (I)

Definisi indikator penilaian karya ilmiah (II)

10 Kesimpulan

Kesimpulan dituliskan dengan jelas dan menjawab rumusan masalah.

Kesimpulan dituliskan dengan mengaitkan antara hipotesis, data dan pembahasan secara

menyeluruh.

11 Kesinambungan tiap

indikator karya ilmiah Karya ilmiah dituliskan secara

berkesinambungan dalam tiap unsur penyusun karya ilmiah.

2. Pedoman Penilaian Berpikir Kreatif Siswa dalam Karya Ilmiah Biologi

Pedoman penilaian berpikir kreatif siswa dibuat berdasarkan empat

indikator berpikir kreatif Utami Munandar, yaitu kelancaran, keluwesan,

keaslian dan keterperincian. Indikator dalam pedoman penilaian berpikir

kreatif tersebut dibuat dengan menarik inti dalam sistematika karya ilmiah.

Tabel 3.1 berikut adalah kisi-kisi pedoman penilaian berpikir kreatif siswa

dalam karya ilmiah biologi.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Penilaian Berpikir Kreatif Siswa dalam Karya Ilmiah Biologi

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif Gagasan dalam karya ilmiah

1. Fluency Mencetuskan banyak gagasan, pertanyaan, memberikan banyak

solusi atau saran untuk melakukan berbagai hal.

Latar belakang dituliskan beberapa permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari.

Rumusan masalah dituliskan dalam beberapa rumusan yang relevan dengan latar belakang

masalah.

2. Flexibility Menghasilkan gagasan, jawaban, atau pernyatan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah

dari sudut pandang yang berbeda-beda.

Latar belakang masalah dituliskan beberapa alternatif

pemecahan masalah.

Latar belakang masalah dituliskan dalam berbagai sudut pandang kehidupan.

Page 54: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

40

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif Gagasan dalam karya ilmiah

Pembahasan sebagai jawaban dari permasalahan

3. Originality Melakukan gagasan yang baru dan unik,

memikirkan cara yang tidak lazim utuk

mengungkapkan gagasan, dan mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari

bagian-bagian

Karya ilmiah menjadi solusi yang baru dan bermanfaat bagi

masyarakat.

Karya ilmiah menghasilkan data baru hasil temuannya sendiri, disajikan secara

menarik dan informatif atau berhasil mengaitkan fakta-

fakta yang ditemukan untuk memecahkan solusi secara

menarik. 4. Elaboration Memperkaya dan

mengembangkan suatu gagasan dan

menambahkan atau memerinci detail-detail

dari suatu objek, gagasan, atau situasi sehingga

menjadi lebih menarik

Data atau fakta ditampilkan sangat menarik (dalam bentuk

tabel, grafik, kurva, dsb).

Alat dan bahan atau prosedur yang digunakan dalam

penelitian dituliskan sangat rinci dalam karya ilmiah.

3. Wawancara

Wawancara dalam penelitian bersifat tidak terstruktur. Wawancara

tersebut dijadikan sebagai data pendukung penelitian atau data sekunder dan

digunakan untuk verifikasi terhadap hasil transkripsi, namun tidak dianalisis

secara spesifik. Wawancara tidak terstruktur digunakan untuk mendapatkan

informasi yang lebih mendalam.9

G. Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu derajat ketepatan instrumen (alat ukur). Validitas

dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang

9 Sugiyono, Op.Cit., h. 198

Page 55: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

41

hendak diukur.10 Instrumen yang valid akan menghasilkan data yang valid pula.

Validitas dalam penelitian ini digunakan validitas isi, dan validitas konstruk.

1. Validitas isi

Validitas isi berkenaan dengan isi dan format dari instrumen.11 Validitas

isi dalam penelitian ini dilakukan oleh lima validator ahli untuk

menetapkan kesesuaian tiap butir dalam instrumen dengan aspek-aspek

yang ingin diukur.

2. Validitas konstruk

Validitas konstruk berkenaan dengan struktur dan karakteristik psikologis

aspek yang akan diukur dengan instrumen.12 Validitas konstruk

mengarahkan pada hingga mana suatu instrumen betul-betul dapat

mengobservasi dan mengukur fungsi psikologis yang merupakan

deskripsi perilaku peserta didik yang akan diukur oleh instrumen tersebut.

Validitas instrumen pada penelitian ini dilakukan oleh lima validator ahli

untuk memastikan instrumen yang digunakan benar-benar tepat mengukur

sasaran.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian deskriptif merupakan proses mencari

dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan dan bahan lain, sehingga dapat dan mudah dipahami dan temuan dapat

diinformasikan kepada orang lain.13 Teknik analisis data pada penelitian ini

diantaranya:

1. Reduksi Data

a. Data dalam penelitian ini didapatkan dari karya ilmiah yang telah

dibuat oleh siswa. Seluruh data yang didapatkan dari karya ilmiah

percobaan dan non-percobaan kemudian dikumpulkan untuk

10 Eko Putro Widoyoko, Penilaian Hasil Belajar di Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka Belajar,

2014), h.172 11 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006), h. 229 12 Ibid. 13 Sugiyono, Op.Cit., h.334

Page 56: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

42

direduksi. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya.

Data yang yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang

lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan

data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.14 Data dalam

penelitian ini berupa gagasan siswa dalam karya ilmiah. Selanjutnya

dilakukan analisis terhadap kemampuan berpikir kreatif berdasarkan

pedoman penilaian berpikir kreatif siswa dalam karya ilmiah biologi.

b. Data yang diperoleh dari pedoman penilaian karya ilmiah dianalisis

dengan menghitung skor yang diperoleh siswa kemudian, hasilnya

diubah dalam bentuk persen (%) dari tiap indikator dalam kemampuan

berpikir kreatif tersebut. Berikut adalah rumus mencari persentase

kemampuan berpikir kreatif siswa: 15

Kemampuan berpikir kreatif =

Persentase juga dilakukan untuk menentukan rata-rata kemampuan

berpikir kreatif siswa secara keseluruhan pada gagasan dalam karya

ilmiah.

c. Persentase kemampuan berpikir kreatif siswa tersebut kemudian

dikategorikan berdasarkan standar kemampuan berpikir kreatif

termasuk sangat kurang, kurang, cukup, baik, ataupun sangat baik.

Untuk mengkategorikan berpikir kreatif siswa maka digunakan

kategori kemampuan sebagai berikut:16

14 Ibid., h. 338 15 Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya), h. 102 16 Riduwan, Dasar-dasar Statistika, (Bandung: Alfabeta), h.41

Page 57: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

43

Tabel 3.3 Skala Kategori Kemampuan

Persentase Kategori

81 - 100 Sangat Baik

61 - 80 Baik

41 - 60 Cukup

21 - 40 Kurang

0 - 20 Sangat kurang

2. Penyajian Data

Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,

hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.17 Penyajian data

dimaksudkan untuk mempermudah pembaca dalam menginterpretasikan

sebuah data yang diperoleh di lapangan.

3. Penarikan Kesimpulan

Selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan

yang dikemukakan disertai dengan bukti-bukti yang valid dan konsisten,

maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang

kredibel. Verifikasi terhadap data dan hasil analisis dilakukan oleh

validator ahli sebagai seseorang yang dianggap kredible untuk

memverifikasi sebuah data.

17 Sugiyono, Op.Cit., h. 341

Page 58: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

44

BAB IV

HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT)

Nururrahman Depok pada siswa kelas XI. Penelitian ini dilakukan dengan

menganalisis karya ilmiah biologi yang dibuat oleh siswa kelas XI. Terdapat tiga

puluh karya ilmiah yang dibuat oleh siswa, yang terdiri dari 10 karya ilmiah

kimia, 11 karya ilmiah fisika dan 9 karya ilmiah biologi. Peneliti menggunakan 9

karya ilmiah biologi untuk dianalisis berpikir kreatifnya. Sembilan karya ilmiah

tersebut dibuat berdasarkan penelitian yang dilakukan sendiri oleh siswa dengan

bimbingan guru biologi di sekolah. Berdasarkan karya ilmiah yang telah dibuat

oleh siswa, karya ilmiah tersebut dibagi menjadi dua jenis, yaitu karya ilmiah

jenis percobaan dan non-percobaan. Terdapat enam karya ilmiah jenis eksperimen

dan tiga karya ilmiah non-eksperimen. Berikut adalah kesembilan karya ilmiah

biologi yang telah dibagi kedalam dua jenis karya ilmiah.

Tabel 4.1 Daftar Karya Ilmiah Biologi SMAIT Nururrahman Depok

No Jenis Karya Ilmiah Judul Karya Ilmiah Kode

1. Percobaan (P) Menguji Kandungan Boraks pada Beberapa Makanan menggunakan Kunyit P1

Pemanfaatan Kulit Jeruk Mandarin sebagai Bahan Dasar Pembuatan Selai P2

Pemanfaatan Pelepah Pisang bagi Kekuatan Bangunan P3

Pembuatan Nata de Tomato P4

Pengaruh Jenis Pupuk terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Bunga Pukul Empat P5

Pembuatan Kompos melalui Metode Komposter Kardus. P6

2 Non-Percobaan (NP) Diet Mudah dengan Air Putih NP1

Manfaat Kemiri Bagi Kesehatan Rambut NP2

Manfaat Daun Sirih untuk menghilangkan Bau Badan NP3

Page 59: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

45

Karya ilmiah tersebut dianalisis kemampuan berpikir kreatif berdasarkan

pedoman penilaian berpikir kreatif yang telah divalidasi oleh kelima validator

ahli. Pedoman penilaian berpikir kreatif siswa dibuat berdasarkan empat indikator

berpikir kreatif Utami Munandar, yaitu kelancaran, keluwesan, keaslian dan

keterperincian.1

1. Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Karya Ilmiah Jenis

Eksperimen

Karya ilmiah dikelompokkan ke dalam dua jenis karya ilmiah. Karya ilmiah

dianalisis kemampuan berpikir kreatif, dipersentasekan dan dikategorikan

berdasarkan kategori berpikir kreatif menurut Riduwan.2 Berdasarkan hasil

analisis, kemampuan berpikir kreatif siswa pada karya ilmiah jenis percobaan

cukup bervariasi. Ketercapaian kemampuan berpikir kreatif siswa dalam tiap

karya ilmiah jenis percobaan ditampilkan dalam Tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Ketercapaian Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Tiap Karya Ilmiah Percobaan3

No Kode Karya Ilmiah

Ketercapaian Indikator

Indikator Berpikir Kreatif Rata-rata Kelancaran Keluwesan Keaslian Keterperincian

1 P1

Persentase Ketercapaian 67% 44% 70% 87% 67%

Kategori Ketercapaian Baik Cukup Baik Sangat Baik Baik

2 P2

Persentase Ketercapaian 33% 33% 23% 33% 21%

Kategori Ketercapaian Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang

3 P3

Persentase Ketercapaian 40% 22% 17% 33% 38%

Kategori Ketercapaian Kurang Kurang Sangat

Kurang Kurang Kurang

4 P4

Persentase Ketercapaian 53% 44% 50% 53% 49%

Kategori Ketercapaian Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup

1 Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2012), h. 192 2 Riduwan, Dasar-dasar Statistika, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.41 3 Lampiran 8 Rekapitulasi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Tiap Karya Ilmiah

Percobaan

Page 60: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

46

No Kode Karya Ilmiah

Ketercapaian Indikator

Indikator Berpikir Kreatif Rata-rata Kelancaran Keluwesan Keaslian Keterperincian

5 P5

Persentase Ketercapaian 7% 11% 50% 67% 34%

Kategori Ketercapaian

Sangat Kurang

Sangat Kurang Cukup Baik Kurang

6 P6

Persentase Ketercapaian 53% 33% 27% 20% 33%

Kategori Ketercapaian Cukup Kurang Kurang Kurang Kurang

Rata-rata

Persentase Ketercapaian 42% 31% 39% 49% 41%

Kategori Ketercapaian Cukup Kurang Cukup Cukup Cukup

Tabel 4.2 menunjukkan kemampuan berpikir kreatif siswa yang mencapai

persentase tertinggi terdapat pada karya ilmiah P1 dengan rata-rata sebesar 67%

dengan kategori baik. Ketercapaian indikator berpikir kreatif tertinggi terdapat

pada indikator keterperincian sebesar 87% dengan kategori sangat baik dan

terendah terdapat pada indikator keluwesan sebesar 44% dengan kategori cukup.

Sedangkan, karya ilmiah yang memiliki ketercapaian terendah terdapat pada

karya ilmiah P2 dengan persentase ketercapaian sebesar 21% dan kategori

kurang. Pada karya ilmiah ini, pencapaian kemampuan tiap indikator berpikir

kreatif hampir merata dengan kategori kurang untuk semua indikator berpikir

kreatif. Persentase terendah terdapat pada indikator keaslian sebesar 23%. Jika

dilihat secara keseluruhan, jumlah karya ilmiah dengan kategori baik hanya

berjumlah satu karya ilmiah yaitu pada karya ilmiah P1. Begitupun dengan karya

ilmiah dengan kategori cukup hanya terdapat pada karya ilmiah P4. Pada karya

ilmiah dengan kategori kurang berjumlah empat karya ilmiah, yaitu pada karya

ilmiah P2, P3, P5, dan P6.

2. Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Karya Ilmiah Jenis Non-

Percobaan

Jenis karya ilmiah kedua yang dianalisis adalah karya ilmiah jenis non-

Percobaan. Terdapat tiga judul karya ilmiah non-percobaan yang dianalisis

Page 61: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

47

berpikir kreatifnya. Data ketercapaian kemampuan berpikir kreatif pada karya

ilmiah jenis non-percobaan dapat dilihat dalam Tabel 4.3 dibawah ini.

Tabel 4.3 Ketercapaian Kemampuan Berpikir Peserta Didik dalam Karya Ilmiah Non-Percobaan4

No Kode Karya Ilmiah

Ketercapaian Indikator

Indikator Berpikir Kreatif Rata-rata

Kelancaran Keluwesan Keaslian Keterperincian

1 NP1

Persentase Ketercapaian 40% 44% 37% 27% 37%

Kategori Ketercapaian Kurang Cukup Kurang Kurang Kurang

2 NP2

Persentase Ketercapaian 53% 33% 20% 37% 35%

Kategori Ketercapaian Cukup Kurang Kurang Kurang Kurang

3 NP3

Persentase Ketercapaian 53% 22% 20% 23% 30%

Kategori Ketercapaian Cukup Kurang Kurang Kurang Kurang

Rata-rata

Persentase Ketercapaian 49% 33% 26% 28% 34%

Kategori Ketercapaian Cukup Kurang Kurang Kurang Kurang

Tabel 4.3 menampilkan rata-rata ketercapaian kemampuan berpikir kreatif

siswa dalam karya ilmiah jenis non-percobaan hampir merata pada kategori

kurang. Namun, jika dilihat rata-rata persentase ketercapaian tertinggi terdapat

pada karya ilmiah NP1 sebesar 37%. Ketercapaian kemampuan setiap indikator

berpikir kreatif, tertinggi pada indikator keluwesan sebesar 44% dengan kategori

cukup dan terendah pada indikator keterperincian sebesar 27% dengan kategori

kurang. Persentase rata-rata kemampuan berpikir kreatif terendah terdapat pada

karya ilmiah NP3 sebesar 30%. Berdasarkan indikator yang dianalisis, indikator

tertinggi terdapat pada indikator kelancaran sebesar 53% dengan kategori cukup

dan terendah pada indikator keaslian sebesar 20% dengan kategori kurang.

4 Lampiran 9 Rekapitulasi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Tiap Karya Ilmiah

Non-Percobaan

Page 62: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

48

3. Rata-rata Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Karya Ilmiah

Setelah masing-masing jenis karya ilmiah dianalisis kemampuan berpikir

kreatif, didapatkan rata-rata keseluruhan tiap jenis karya ilmiah yang ditampilkan

dalam Tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4 Rata-Rata Ketercapaian Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Dua Jenis Karya Ilmiah Biologi

No Jenis

Karya Ilmiah

Ketercapaian Indikator

Indikator Berpikir Kreatif Rata-rata Kelancaran Keluwesan Keaslian Keterperincian

1 Percobaan (P)

Persentase Ketercapaian 42% 31% 39% 49% 41%

Kategori Ketercapaian Cukup Kurang Kurang Cukup Cukup

2 Non-

Percobaan (NP)

Persentase Ketercapaian 49% 33% 26% 28% 34%

Kategori Ketercapaian Cukup Kurang Kurang Kurang Kurang

Rata-rata

Persentase Ketercapaian 46% 32% 33% 39% 37%

Kategori Ketercapaian Cukup Kurang Kurang Kurang Kurang

Tabel diatas menunjukkan persentase pencapaian yang diperoleh tidak jauh

berbeda. Hasil analisis didapatkan rata-rata persentase tertinggi terdapat pada

karya ilmiah jenis percobaan sebesar 41% dengan kategori cukup. Hal tersebut

berbeda pada jenis non-percobaan yang mencapai persentase sebesar 34% dengan

kategori kurang. Tabel diatas juga menunjukkan indikator berpikir kreatif yang

dominan muncul terdapat pada indikator kelancaran yaitu sebesar 46% dengan

kategori cukup. Secara keseluruhan, pencapaian kemampuan berpikir kreatif

peserta didik mencapai kategori kurang dengan persentase ketercapaian sebesar

37%.

B. Pembahasan

Pada penelitian ini, karya ilmiah dibagi kedalam dua jenis karya ilmiah, yaitu

percobaan dan non-percobaan. Karya ilmiah jenis percobaan dikategorikan untuk

karya ilmiah yang menuliskan waktu dan tempat dilakukannya percobaan

langsung. Sedangkan, karya ilmiah jenis non-percobaan dikategorikan untuk

Page 63: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

49

karya ilmiah yang tidak menuliskan waktu dan tempat dilakukannya percobaan.

Analisis dilakukan pada dua jenis karya ilmiah tersebut bertujuan untuk

mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa dalam karya ilmiah biologi. Hal

tersebut dianalisis kedalam empat indikator berpikir kreatif, yaitu kelancaran,

keluwesan, keaslian dan keterperincian. Ketercapaian kemampuan keempat

indikator tersebut muncul secara variatif dalam tiap karya ilmiah.

1. Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Karya Ilmiah Jenis Percobaan

Kemampuan berpikir kreatif dalam enam karya ilmiah jenis eksperimen

didapatkan persentase yang beragam pada tiap indikator berpikir kreatif maupun

pada tiap judul karya ilmiah. Ketercapaian kemampuan indikator berpikir kreatif

tertinggi terdapat dalam karya ilmiah P1 dengan rata-rata sebesar 67% dan

kategori baik. Hal tersebut dibuktikan dengan kemampuan keterperincian dalam

karya ilmiah P1, yaitu prosedur penelitian dituliskan dengan lengkap dan cukup

rinci. Penyajian data juga dituliskan dalam bentuk tabel sehingga data yang

diperoleh tersampaikan secara informatif dan cukup menarik. Sehingga karya

ilmiah tersebut mampu mencapai 87% pada indikator keterperincian.

Indikator terendah yang diperoleh karya ilmiah tersebut yaitu pada indikator

keluwesan yang hanya terkategori cukup karena persentase hanya sebesar 44%.

Hal tersebut dikarenakan dalam pembahasan hanya dituliskan paparan hasil

pengamatan dan alasan penggunaan kunyit sebagai indikator keberadaan boraks

pada makanan tidak dituliskan dengan jelas. Kandungan yang dimiliki kunyit dan

perannya dalam mendeteksi keberadaan boraks seharusnya menjadi jawaban

terhadap rumusan masalah yang muncul. Kemudahan kunyit untuk digunakan

oleh masyarakat sebagai indikator keberadaan boraks juga dapat dijadikan

penguat pemecahan masalah yang dituliskan. Namun, penulis belum mampu

mengaitkan hal tersebut, sehingga pada indikator keluwesan hanya mampu sampai

kategori cukup. Pada indikator kelancaran, persentase ketercapaian mampu

mencapai kategori baik. Hal tersebut dapat dilihat dalam penulisan permasalahan

dalam latar belakang masalah. Latar belakang dituliskan dalam beberapa

permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, seperti:

Page 64: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

50

1. “Jumlah penduduk Indonesia yang semakin meningkat, akan membuat jumlah kebutuhan makanan selalu meningkat dari tahun ke tahun.”

2. “Seiring dengan tingginya kebutuhan makanan, kualitas makanan cenderung menurun, ini diakibatkan oleh produsen makanan yang berbuat curang.”

3. “Masyarakat hanya mengetahui uji makanan mengandung boraks hanya dapat dilakukan di lab saja.”

Berdasarkan ketiga gagasan yang dituliskan dalam karya ilmiah tersebut,

dapat dibuktikan bahwa kemampuan berpikir lancar peserta didik tersebut

terkategori baik. Hal tersebut dikarenakan, peserta didik mampu mencetuskan tiga

gagasan terkait permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Semakin

banyak seseorang menuliskan gagasan dalam karya ilmiah, semakin lancarlah arus

pemikirannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Utami Munandar bahwa

kemampuan berpikir lancar adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak

gagasan yang relevan.5

Pada indikator keaslian memperoleh persentase tertinggi dibandingkan

dengan karya ilmiah eksperimen lain yaitu mampu mencapai 70%. Pada karya

ilmiah P1, penulis mencoba mengungkap fakta baru terkait makanan yang sering

dikonsumsi masyarakat. Penggunaan kunyit sebagai pendeteksi keberadaan

boraks cukup mampu memberikan solusi atas kebimbangan masyarakat mengenai

cara sederhana pendeteksi keberadaan boraks dalam makanan. Cara tersebut pun

cukup efektif digunakan karna mampu mengungkap beberapa jenis makanan yang

tidak layak dikonsumsi oleh masyarakat.

Indikator keaslian merupakan indikator tersulit karena hanya karya ilmiah

tersebut saja yang dikategorikan baik pada indikator ini. Menghasilkan ide baru

bukanlah hal yang mudah dan tidak bisa dilakukan oleh semua orang.

Kemampuan berpikir asli hanya dimiliki oleh orang yang benar-benar kreatif.

Melalui kemampuan berpikir yang berbeda ataupun berlawanan, seseorang

mampu membuat hal baru dalam menyelesaikan sebuah permasalahan.6

5 Utami Munandar, Loc. Cit. 6 Indra Sunito,dkk., Metaphorming Beberapa Strategi Berpikir Kreatif, (Jakarta: PT

Indeks, 2013), h. 59

Page 65: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

51

Pada karya ilmiah yang memiliki rata-rata ketercapaian tertinggi kedua yaitu

terdapat dalam karya ilmiah P4 sebesar 49% dengan kategori cukup. Indikator

berpikir kreatif yang terdapat di dalamnya memperoleh persentase hampir merata

dengan kategori cukup pada semua indikator. Pada indikator kelancaran dan

keterperincian menjadi indikator berpikir kreatif dengan persentase tertinggi yaitu

sebesar 53%. Hal tersebut dikarenakan, kemampuan penulis dalam memaparkan

gagasan permasalahan sudah cukup baik dalam latar belakang masalah. berikut

adalah gagasan permasalahan yang dituliskan dalam latar belakang:

1. “Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa nata hanya bisa diolah dari air kelapa (nata de coco). Padahal faktanya banyak media lain yang digunakan sebagai nata.”

2. “Tomat merupakan sayuran yang sering dikonsumsi masyarakat namun, tomat mudah busuk sehingga perlu alternatif lain untuk mengolah tomat agar tahan lama.”

Dua gagasan tersebut cukup mewakili permasalahan yang akan diteliti penulis

dalam karya ilmiah P4. Kerincian prosedur penelitian juga cukup rinci dituliskan

oleh penulis, uji kelayakan makanan dilakukan pada tikus yang membuat karya

ilmiah ini memiliki keunikan tersendiri. Uji kelayakan biasanya cukup dilakukan

peneliti untuk menentukan rasa nata yang dibuat. Namun dalam karya ilmiah ini,

tikus dijadikan subjek penelitian untuk meminimalisir adanya subjektivitas.

Indikator kemampuan berpikir kreatif terendah pada karya ilmiah P4 terdapat

pada indikator keluwesan dengan persentase sebesar 44%. Hal tersebut

dikarenakan, rendahnya kemampuan penulis dalam mengaitkan jawaban atas

permasalahan yang ada. Data yang diperoleh penulis dalam penelitian tidak

dijadikan fakta untuk dikaitkan dengan konsep biologi yang ada.

Terdapat empat karya ilmiah jenis eksperimen yang rata-rata kemampuan

berpikir kreatif termasuk kategori cukup. Pertama, karya ilmiah P2 dengan rata-

rata ketercapaian kemampuan berpikir kreatif sebesar 21% dengan kategori

kurang. Keseluruhan indikator bepikir kreatif menunjukkan kategori kurang dan

persentase pencapaian kemampuan berpikir kreatif pada tiap indikator hampir

merata. Pada karya ilmiah ini, permasalahan yang diangkat dalam latar belakang

permasalahan kurang dimunculkan lebih mendalam dalam berbagai sudut

pandang kehidupan. Pemilihan kulit jeruk mandarin untuk dijadikan selai

Page 66: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

52

merupakan solusi yang kurang efektif karena sedikitnya konsumsi jeruk mandarin

dibandingkan dengan jeruk pasaran yang harganya jauh lebih murah. Data

pengamatan yang hanya disajikan dalam bentuk dokumentasi tanpa keterangan

lebih lanjut membuat pembaca kehilangan informasi mengenai fakta yang

diperoleh dalam penelitian yang dilakukan penulis.

Selajutnya, dalam karya ilmiah jenis eksperimen yang memperoleh kategori

kurang terdapat pada karya ilmiah E3. Pada karya ilmiah ini, persentase

ketercapaian indikator berpikir kreatif hampir merata. Terdapat tiga indikator

berpikir kreatif pada karya ilmiah ini yang termasuk kategori kurang, yaitu pada

indikator kelancaran, keluwesan dan keterperincian. Hal ini disebabkan oleh,

lemahnya kemampuan penulis dalam menjelaskan latar belakang permasalahan

yang ingin diangkat. Tidak banyak gagasan yang dituliskan dalam karya ilmiah

ini, baik dalam latar belakang permasalahan maupun dalam pembahasan.

Sehingga, pemecahan masalah belum mampu dipecahkan oleh penulis.

Selanjunya, karya ilmiah jenis eksperimen ketiga yang memiliki rata-rata

ketercapaian berpikir kreatif dengan kategori cukup terdapat pada karya ilmiah P5

sebesar 34%. Pada karya ilmiah ini keterperincian merupakan sebuah kekuatan,

karena perolehan yang cukup baik yaitu sebesar 67%. Kerincian prosedur

penelitian cukup jelas dituliskan dalam karya ilmiah. Hal sebaliknya justru

diperoleh persentase yang jauh berbeda dalam indikator kelancaran yang hanya

mampu mencapai angka 7% sehingga dikategorikan sangat kurang. Hal ini

disebabkan oleh rendahnya kemampuan penulis dalam menuliskan urgensi

masalah dalam latar belakang. Bahkan, tak ada permasalahan yang jelas dituliskan

dalam latar belakang permasalahan.

Karya ilmiah jenis eksperimen terakhir yang memiliki kategori kurang yaitu

karya ilmiah P6. Rata-rata ketercapaian kemampuan berpikir kreatif pada karya

ilmiah ini sebesar 33%. Pencapaian kemampuan berpikir kreatif tertinggi

diperoleh indikator kelancaran sebesar 53% dan merupakan indikator satu-satunya

yang mendapatkan kategori cukup. Kemampuan berpikir lancar ditunjukkan pada

latar belakang masalah yang dituliskan beserta rumusan masalah yang ingin

Page 67: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

53

diteliti. Berikut adalah gagasan permasalahan yang ditulis dalam karya ilmiah

tersebut:

“Sudah menjadi rahasia umum bahwa masalah sampah di Indonesia seringkali dibiarkan hingga menggunung dan menyebabkan banyak sekali masalah bagi kehidupan sehari-hari seperti banjir, bau dan penyakit. Menurut data, setiap harinya seorang manusia akan menghasilkan rata-rata 1,5 hingga 2 kilogram sampah. Contohnya pada tahun 2012 volume sampah di Jakarta mencapai 6500 ton dalam sehari atau satu candi borobudur setiap dua hari.”

Gagasan permasalahan tersebut cukup mewakili permasalahan yang ingin diteliti

penulis. Tidak jauh berbeda dengan indikator kelancaran, ketiga indikator lain

yakni keluwesan, keaslian dan keterperincian dikategorikan kurang dengan

persentase yang tidak jauh berbeda. Hal ini disebabkan, rendahnya kemampuan

penulis dalam menuliskan prosedur penelitian sehingga menyebabkan data

ataupun fakta yang diperoleh tidak ada unsur keunikan, dan pemecahan masalah

dalam pembahasan juga tidak tersampaikan dengan baik sehingga permasalahan

tidak sepenuhnya terpecahkan.

2. Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Tiap Karya Ilmiah Non-Percobaan

Penulisan karya ilmiah pada dasarnya dimaksudkan untuk menyampaikan

gagasan penulis kedalam bahasa tulisan. Membaca tulisan berarti sedang

menyelami pikiran penulis. Sehingga, menulis dapat digunakan sebagai media

untuk meningkatkan dan mengembangkan serta menganalisa kemampuan

berpikir.7

Pada karya ilmiah jenis non-percobaan, rata-rata ketercapaian kemampuan

berpikir kreatif terdapat pada kategori kurang. Pada setiap indikator berpikir

kreatif juga hampir merata di setiap indikator. Tak ada yang terlihat sangat

mendominasi, perbedaan hanya terlihat pada indikator kelancaran dan keluwesan.

7 Hari Santoso, Pengembangan Berpikir Kritis dan Kreatif Pustakawan dalam Penulisan

Karya Ilmiah, (Malang: Universitas Negeri Malang, 2015), h.7

Page 68: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

54

Pada indikator keaslian dan keterperincian terkategori kurang pada semua judul

karya ilmiah non-percobaan.

Persentase ketercapaian tertinggi terdapat pada karya ilmiah NP1 sebesar

37% dengan kategori kurang. Pada karya ilmiah ini, indikator keluwesan

mencapai persentase tertinggi dengan kategori cukup sebesar 44% dengan

kategori cukup. Sudut pandang penulis dalam melihat sebuah permasalahan cukup

baik karena tak hanya fokus pada satu permasalahan. Pada latar belakang

permasalahan dituliskan dari sudut pandang ilmu gizi dan kesehatan terkait

dengan diet yang menjadi topik permasalahan. Namun, kerincian proses diet tidak

dituliskan dengan rinci sehingga indikator keterperincian hanya memperoleh

persentase terendah yaitu sebesar 27% yang terkategori kurang.

Selanjutnya adalah karya ilmiah NP2 memperoleh rata-rata ketercapaian

kemampuan berpikir kreatif sebesar 35% dengan kategori kurang. Pada setiap

indikator, indikator kelancaran mendapatkan kategori cukup dengan pencapaian

lebih tinggi dibandingkan indikator lain. Hal tersebut terlihat dalam rumusan

masalah yang dituliskan dalam karya ilmiah NP2. Dua rumusan masalah

dituliskan terkait dengan kandungan yang dimiliki kemiri dan manfaatnya bagi

kesehatan rambut. Seperti telah diketahui sebelumnya, arus pemikiran yang lancar

ditandai dengan banyaknya gagasan yang dituliskan sebagai permasalahan yang

akan dipecahkan. Namun, dalam karya ilmiah ini tak ada fakta yang disajikan

untuk dijadikan pembahasan dalam memecahkan permasalahan, sehingga tak ada

fakta baru yang memperkuat diet air putih mampu dijadikan solusi yang baru dan

dapat dimanfaatkan masyarakat. Sehingga, pada indikator keaslian pencapaian

kemampuan hanya sebesar 20% terkategori kurang.

Karya ilmiah non-eksperimen terakhir yang dianalisis yaitu karya ilmiah NP3

dengan rata-rata ketercapaian kemampuan berpikir kreatif sebesar 30%. Tidak

jauh berbeda dengan karya ilmiah sebelumnya, karya ilmiah pada judul ini juga

cukup lancar menuliskan rumusan masalah. Sehingga indikator tertinggi yang

diperoleh adalah kelancaran sebesar 53%. Namun, indikator terendah yang

diperoleh dalam karya ilmiah ini terdapat dalam indikator keaslian. Pemanfaatan

daun sirih tidak digunakan dengan cara yang mudah dan tidak ada yang berbeda

Page 69: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

55

dengan yang sudah ada sehingga pembaca cenderung memilih alternatif lain

dalam memanfaatkan daun sirih. Pencapaian indikator keaslian ini hanya sebesar

20%.

3. Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Dua Jenis Karya Ilmiah

Jika ditinjau dari jenis karya ilmiah yang dianalisis, karya ilmiah jenis

percobaan menunjukkan perolehan kemampuan berpikir kreatif yang lebih baik

dibandingkan dengan karya ilmiah jenis non-percobaan. Hal tersebut ditunjukan

dengan rata-rata pencapaian kemampuan indikator berpikir kreatif yang

memperoleh persentase tertinggi dibandingkan dengan karya ilmiah non-

percobaan, yaitu sebesar 41%. Perbedaan tersebut dapat dilihat dalam Grafik 4.1

dibawah ini:

Gambar 4.1 Persentase Rata-rata Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada

Dua Jenis Karya Ilmiah

Jika ditinjau dari setiap indikator berpikir kreatifnya, masing-masing karya

ilmiah memiliki persentase yang tak jauh berbeda. Indikator berpikir kreatif

tertinggi yang dicapai oleh karya ilmiah eksperimen adalah keterperincian sebesar

49% dengan kategori cukup, sedangkan yang terendah terdapat dalam indikator

keluwesan yaitu sebesar 31% dengan kategori kurang. Pada karya ilmiah non-

percobaan, indikator berpikir kreatif tertinggi dicapai oleh kelancaran sebesar

49% dengan kategori cukup dan terendah diperoleh indikator keluwesan yaitu

0%

10%

20%

30%

40%

50%

EksperimenNon-eksperimen

41%

34%

Rata-rataKetercapaianKemampuanBerikirKreatif

Pers

enta

se k

eter

caap

aian

Page 70: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

56

sebesar 33% dengan kategori kurang. Hal tersebut dapat dilihat dalam Grafik 4.2

berikut ini:

Gambar 4.2 Perbedaan Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif pada Dua Jenis Karya Ilmiah

Pada karya ilmiah percobaan, indikator keterperincian mencapai perolehan

tertinggi dikarenakan, tahapan dalam pemecahan masalah atau prosedur penelitian

lebih dituliskan secara rinci. Prosedur penelitian atau metodologi dalam penelitian

eksperimen / percobaan murni cenderung lebih ketat.8 Prosedur tersebut

merupakan tahapan dari pemecahan permasalahan. Pemecahan masalah erat

kaitannya dengan cara berpikir seseorang. Pemecahan masalah berasal dari sebuah

penelusuran atau penyelidikan terhadap sebuah permasalahan. Penyelidikkan

tersebut membutuhkan prosedur untuk mecapai sebuah pemecahan masalah yang

baru. Sehingga alur penemuan solusi lebih terarah dan penambahan unsur kreatif

menjadi lebih terlihat. Prosedur tersebut mempengaruhi produk kreatif yang

dihasilkan seseorang. Prosedur pemecahan masalahan yang berbeda dan unik akan

menghasilkan gagasan yang kreatif. Hal ini sejalan dengan penelitian Hari

Susanto yang mengemukakan bahwa berpikir kreatif pada dasarnya terkait dengan

pemecahan sebuah masalah, karena dapat meningkatkan kemampuan peserta didik

untuk berpikir kreatif. 9

8 Rameli Agam, Menulis Karya Ilmiah, (Yogyakarta: Familia Pustaka Keluarga, 2009), h.

94 9 Hari Santoso, Loc.Cit

0%

10%

20%

30%

40%

50%

PercobaanNon-Percobaan

42% 49%

31% 33%

42%

26%

49%

28% Kelancaran

Keluwesan

Keaslian

Keterperincian

Pers

enta

se k

eter

caap

aian

Page 71: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

57

Berbeda dengan karya ilmiah percobaan, pada karya ilmiah non-percobaan

indikator tertinggi yaitu indikator kelancaran. Hal ini dikarenakan gagasan yang

dituliskan dalam karya ilmiah non-eksperimen lebih banyak. Hasil kajian pustaka

yang dilakukan mampu menghasilkan gagasan yang mendukung pemecahan

masalah yang dilakukan. Oleh karena itu, karya ilmiah jenis ini mendapatkan

perolehan tertinggi.

Pada kedua jenis karya ilmiah, perolehan kemampuan indikator keluwesan

mendapatkan persentase terendah. Hal tersebut dikarenakan pada karya ilmiah

percobaan dan non-percobaan, peserta didik mengalami kesulitan dalam

mengaitkan data pengamatan dengan konsep-konsep biologi. Keluwesan

seseorang dalam berpikir ditentukan sendiri oleh cara pandang seseorang dalam

menyelesaikan sebuah permasalahan. Hal tersebut sejalan dengan penelitian

Laksmi Kusuma Wardani yang menyebutkan bahwa jika peserta didik

memecahkan sebuah permasalahan, maka peserta didik tersebut mengembangkan

keterampilan berpikir kreatif, mengembangkan sudut pandang yang berbeda,

berimajinasi, berempati dan menata kembali informasi yang diserap secara akurat,

terstruktur dan terjadilah proses bepikir kreatif.10

Selanjutnya, karya ilmiah percobaan memperoleh indikator keaslian lebih

baik dibandingkan dengan karya ilmiah non-percobaan, yaitu sebesar 47% (lihat

grafik 4.2). Indikator keaslian merupakan indikator terpenting untuk menilai

sebuah produk kreatif yang harus berbeda dengan produk sebelumnya.11 Pada

karya ilmiah percobaan, peserta didik dituntut untuk membuktikan secara

langsung pemecahan masalah yang ajukannya. Sehingga, data yang didapatkan

menjadi lebih akurat dan menjadi fakta yang baru. Hal baru inilah yang

dibutuhkan dalam berpikir kreatif.

Selanjutnya, jika ditinjau dari tiap indikator, indikator dominan yang muncul

dalam karya ilmiah adalah kelancaran. Hal tersebut dapat dilihat dalam Tabel 4.4

yang memperoleh rata-rata ketercapaian sebesar 46% dengan kategori cukup. Hal

10 Laksmi Kusuma Wardani, Berpikir Kritis Kreatif, (Surabaya: Universitas Kristen Petra,

2003), h.105 11 Tatag Yuli Siswono, Level of Student’s Creative Thinking in Classroom Mathematics,

Journal of Educational Research and Review, vol.6, 2011, h. 549

Page 72: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

58

tersebut sesuai dengan penelitian Siswono yang menyatakan bahwa kelancaran

merupakan indikator yang paling mudah dicapai oleh siswa.12 Sehingga

ketercapaian kelancaran memperoleh persentase tertinggi dibandingkan dengan

indikator berpikir kreatif yang lain.

Secara keseluruhan, kemampuan berpikir kreatif peserta didik hanya sebesar

37% dengan kategori kurang. Hal tersebut membuktikan bahwa kemampuan

menulis ilmiah di SMAIT Nururrahman Depok kurang melatih peserta didik

untuk berpikir kreatif. Penulisan gagasan dalam latar belakang masalah,

metodologi penelitian dan pembahasan yang kurang terstruktur menjadi faktor

kurangnya kemampuan berpikir kreatif peserta didik.

Salah satu indikator terpenting dalam berpikir kreatif adalah keaslian.13

Kemampuan seseorang dalam mecetuskan gagasan yang original dan berbeda dari

yang sudah ada sebelumnya merupakan ciri utama dari berpikir kreatif. berikut

adalah Gagasan yang dituliskan dalam karya ilmiah yang dianalisis secara

keseluruhan ditinjau dari indikator keaslian:

1. “Ternyata, kunyit yang awalnya diketahui sebagai pewarna alami dan sebagai bahan untuk jamu, sekarang juga dapat dimanfaatkan untuk menguji ada atau tidaknya boraks dalam suatu makanan dengan cara uji yang sederhana.”

2. “Biasanya kulit jeruk hanya dibuang saja, padahal sebenarnya kulit jeruk mempunyai potensi yang sangat besar. Salah satunya dapat dijadikan bahan dasar selai yang sehat dan bergizi.”

3. “Tomat yang biasa diolah menjadi salad dan jus ternyata dapat diolah dengan cara memfermentasikan tomat menggunakan Acetobacter xylinum, sehingga tomat menjadi olahan makanan berupa nata.”

4. “Untuk mengurangi sampah adalah menggunakan metode komposter kardus, karena pada beberapa metode pembuatan kompos masih ditemukan kekurangan seperti mahalnya bahan atau bau yang tidak sedap. Oleh karena itu, penulis mencoba membuat kompos melalui metode komposter kardus.”

5. “Solusi permasalahan diet adalah menggunakan metode diet air putih karena diet ini dikenal sebagai diet terbaik menurut beberapa ilmuwan. Selain itu, diet air putih juga tergolong diet yang mudah, murah dan aman.”

12 Ibid. 13

Ibid.

Page 73: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

59

6. “Menjaga kesehatan rambut membutuhkan biaya besar, padahal ada cara alami untuk menjaga kesehatan rambut yaitu mengunakan kemiri.”

7. “Daun sirih sebagai penghilang bau badan.”

Gagasan diatas menunjukkan bahwa gagasan yang dituliskan tidak keluar dari

pemikirannya secara langsung, melainkan berdasarkan referensi yang sudah ada

sebelumnya. Gagasan tersebut mampu menjadi solusi bagi permasalahan yang ada

namun, keaslian idenya masih kurang. Oleh karena itu, hasil analisis yang

dilakukan menunjukkan bahwa indikator keaslian hanya mencapai kategori

kurang yaitu sebesar 33%.

Kemampuan berpikir seseorang dalam menghasilkan sebuah tulisan sangat

berbeda untuk tiap individu. Hal tersebut terlihat dari pencapaian kemampuan

berpikir kreatif tiap indikator berpikir kreatif dalam karya ilmiah yang ditulis oleh

peserta didik SMAIT Nururrahman. Serangkaian pemikiran dapat dilihat dari

pencetusan gagasan yang beragam, cara pandang dalam melihat sebuah

permasalahan untuk menghasilkan pemecahan masalah yang berbeda dan berguna

bagi masyarakat. Pemikiran tersebut merupakan serangkaian pemikiran kreatif

yang mampu dituliskan dalam bentuk karya ilmiah. Hal itu selaras dengan

penelitian Ahmad Rofi’udin yang mengungkapkan bahwa kemampuan menulis

seseorang erat kaitannya dengan kemampuan berpikir. Semakin tinggi kualitas

tulisan seseorang, semakin tinggi pula tingkat berpikirnya.14

Sepaham dengan hal tersebut, Henry Guntur Tarigan menyatakan bahwa

kemampuan menulis sebagai bagian dari kegiatan berbahasa, memiliki kaitan erat

dengan kemampuan berpikir. Sehingga kemampuan berpikir seseorang dapat

dilihat dari tulisannya. Kemampuan tersebut tidak serta merta muncul, melainkan

melalui serangkaian latihan yang membuat anak terbiasa menulis dan akhirnya

menjadi terampil. Terampil menulis berarti terampil memanfaatkan grafologi,

struktur bahasa dan kosakata.15

14 Ahmad Rofi’udin, Faktor Kreativitas dalam Kemampuan Membaca dan Menulis Siswa

Sekolah Dasar, Jurnal Bahasa dan Seni Universitas Negeri Malang, (Malang: Universitas Negeri Malang, 2003), h.192

15 Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: PT

Angkasa, 2008), h.3

Page 74: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

60

Pada karya ilmiah yang telah dianalisis, secara keseluruhan masih termasuk

kategori kurang. Hal tersebut dikarenakan, belum banyak siswa yang terbiasa

menulis ilmiah. Sehingga gagasan yang dituliskan dalam karya ilmiah tersebut

kurang menampilkan gagasan kreatif. walaupun dalam penyusunannya, siswa

sudah dilatih untuk membangun pengetahuannya secara mandiri,16 yakni: 1) siswa

dituntut untuk menganalisis dan menetapkan fenomena yang relevan untuk

dijadikan sebagai sumber pengetahuan dari dunia realita sesuai dengan cabang

ilmunya; 2) dituntut untuk mampu berpikir kritis dan kreatif pada saat

menganalisis fenomena sampai memahami faktor penyebab munculnya fenomena

tersebut; 3) dituntut untuk mampu mengorganisasikan sumber pengetahuan dan

mengumpulkan data yang diperlukan untuk membangun konstruksi pengetahuan

yang relevan dengan fenomena; 4) dituntut untuk mampu menyusun dan

menulisnya sebagai dokumen formal karya tulis ilmiah.17 Pada proses

pembangunan pengetahuan yang dilakukan, kemampuan proses kreatif akan

muncul dengan sendirinya. Kemampuan tersebut akan muncul secara efektif

apabila keempat hal diatas dapat dilakukan oleh siswa dengan baik.

16 Lampiran 7 Lembar Wawancara 17

Avip Saefullah, Prinsip Dasar Penyusunan dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah, (Jakarta: PT Grasindo, 2015), h. 27-28

Page 75: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai kemampuan berpikir

kreatif peserta didik dalam karya ilmiah siswa pada pembelajaran biologi,

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada karya ilmiah percobaan, perolehan rata-rata persentase kemampuan

berpikir kreatif yang baik terdapat pada karya ilmiah P1 yaitu sebesar 67%

dengan kategori baik.

2. Pada karya ilmiah non-percobaan, perolehan persentase kemampuan

berpikir kreatif yang paling tinggi terdapat pada karya ilmiah NP1 sebesar

37% dengan kategori kurang.

3. Secara keseluruhan, karya ilmiah jenis percobaan memperoleh rata-rata

persentase kemampuan berpikir kreatif yang tinggi dibandingkan dengan

karya ilmiah non-percobaan yaitu sebesar 41% dengan kategori cukup.

4. Setiap karya ilmiah memiliki empat indikator kemampuan berpikir kreatif

dengan indikator tertinggi dari seluruh karya ilmiah terdapat pada

indikator kelancaran sebesar 46% dengan kategori cukup.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti merekomendasikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi sekolah, menyediakan sarana dan prasarana yang mampu memfasilitasi

siswa dalam mengembangkan berpikir kreatif siswa, seperti penyediaan alat-

alat praktikum biologi serta memberikan pedoman penulisan karya ilmiah

yang dapat memunculkan kemampuan berpikir kreatif siswa dan memberikan

ruang bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa.

2. Bagi guru, diharapkan mampu memberikan bimbingan secara terstruktur

kepada peserta didik untuk memastikan target penulisan karya ilmiah dapat

tercapai dengan optimal.

Page 76: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

62

3. Bagi siswa, diharapkan memperbanyak referensi untuk membahas temuan-

temuan hasil penelitian dalam karya ilmiah

4. Bagi peneliti, lebih banyak menggunakan karya ilmiah yang berasal dari

berbagai sekolah yang mewakili kelas teratas, menengah dan terbawah agar

dapat membandingkan kemampuan berpikir kreatif siswa berdasarkan

tingkatan sekolah.

Page 77: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

63

DAFTAR PUSTAKA

Abell K, Sandra.Cara Menulis Sains. Terj. dari Science the Write Way oleh Adi Nugroho. Jakarta: PT Indeks. 2014.

Agam, Rameli. Menulis Karya Ilmiah. Yogyakarta: Familia Pustaka Keluarga.

2009.

Ahmadi, Anas. Psikologi Menulis. Yogyakarta: Penerbit Ombak. 2015.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta. 2002.

De Bono, Edward. Revolusi Berpikir. Terj. dari Teach Your Child How to Think oleh Ida Sitompul dan Fahmy Yamani. Bandung: PT Mizan Pustaka. 2007.

Fatmawati, Baiq, Nuryani Y. Rustaman, Sri Redjeki. Menumbuhkan Keterampilan Berpikir Kreatif Mahasiswa melalui Pembelajaran Berbasis Proyek pada Konsep Fermentasi, Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi.

Fitriyah, Mahmudah. Disiplin Berbahasa Indonesia. Ciputat: FITK Press. 2010.

Florida, Richard, Charlotta Mellander dan Karen King. Global Creativity Index. Toronto: Martin Prosperity Institute. 2015.

Girl Tan, Ai. Creativity for Teachers. Singapore: World Scientific Publishing.

2007.

Kim, Kyung Hee.Creativity. Singapore: World Scientific Publishing. 2007.

Kusmanta, Suherli. Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung: PT Remaja Rosda

Karya. 2010.

Kusuma Wardani, Laksmi. Berpikir Kritis Kreatif. Surabaya: Universitas Kristen

Petra. 2003.

Munandar, Utami. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: PT Grasindo. 1999.

Munandar, Utami. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT Rineka

Cipta. 2012.

Nova, Tri, Rochmad dan Ani Rusilowati. Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada Implementasi Project-Based Learning dengan Peer And Self-Assessment untuk Materi Segiempat kelas VII SMPN RSBI 1 Juwana di Kabupaten Pati. Prociding.ISBN : 978-979-16353-8-7. Semarang: Universitas Negeri Semarang. 2012.

Page 78: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

64

Pegram, DavidM. “What if?” Teaching Reasearch and Creative-Thinking Skills trhough Proposal Writing. The English Journal. 2006.

Potur, A & O. Barkul. Gender and Creative Thinking in Education: A theoretical and Experimental overview. Journalof the Faculty of Architecture.6 (2). 2009.

Purwanto, Ngalim. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Putu Marlinda, Ni Luh. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Kinerja Ilmiah Siswa. Tesis. Bali: Universitas Pendidikan Ganesha. 2012.

Rachmawati, Yeni dan Euis Kurniati. Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta: Kencana. 2010.

Riduwan.Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. 2010.

Robert, Otto dan Kimberly. Psikologi Kognitif Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga. 2008.

Rofi’udin, Ahmad. Faktor Kreativitas dalam Kemampuan Membaca dan Menulis Siswa Sekolah Dasar.Jurnal Bahasa dan Seni Universitas Negeri Malang. 2003.

Rojiun. Pelaksanaan Model Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah dengan menggunakan Pendekatan Berbasis Tugas. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. 2009.

Saefullah, Avip. Prinsip Dasar Penyusunan dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: PT Grasindo. 2015.

Sanjaya, Wina. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana. 2013.

Santoso, Hari. Pengembangan Berpikir Kritis dan Kreatif Pustakawan dalam Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Universitas Negeri Malang. 2015.

Sapa’at, Asep. Menumbuhkembangkan Kreativitas Siswa Sekolah Mengengah dalam Penulisan Karya Ilmiah (Studi Deskriptif dilakukan pada Kegiatan Pembuatan Karya Ilmiah Siswa SMART Ekslensia Indonesia). Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa. Vol.4 No.1. Mei 2014.

Sousa, David A. Bagaimana Otak Belajar Edisi Keempat. Jakarta: PT Indeks.

2011.

Sugiyono. Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. 2013.

Page 79: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

65

Sukmadinata, NanaSyaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya. 2006.

Sunaryo Kuswono, Wowo. Taksonomi Berpikir. Bandung: PT Remaja Rosda

Karya. 2011.

Sunito, Indra, dkk. Metaphorming Beberapa Strategi Berpikir Kreatif. Jakarta: PT Indeks. 2013.

Susanto,Ahmad. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana. 2011.

Suyanto, dan Asep Jihad. Cara Cepat Belajar Menulis Karya Ilmiah. Yogyakarta: Multi Presindo. 2014.

Tim Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan, Kompetensi Dasar untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013.

Tribana. “Arti Menulis bagi Seorang Remaja”. Bali Post. Bali. 9 November 2008. http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberitaminggu&kid=13&id=7278. Diakses November 2014.

Widoyoko, Eko Putro. Penilaian Hasil Belajar di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Belajar. 2014.

Yuli Siswono, Tatag. Level of Student’s Creative Thinking in Classroom Mathematics. Journal of Educational Research and Review. Vol.6. 2011.

Page 80: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

66

LAMPIRAN 1

KISI-KISI PEDOMAN PENILAIAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM KARYA ILMIAH BIOLOGI BERDASARKAN INDIKATOR

BERPIKIR KREATIF UTAMI MUNANDAR

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif Gagasan dalam karya ilmiah

1. Fluency Mencetuskan banyak gagasan, pertanyaan,

memberikan banyak solusi atau saran untuk melakukan

berbagai hal.

Latar belakang dituliskan beberapa permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari.

Rumusan masalah dituliskan dalam beberapa rumusan yang relevan dengan latar belakang

masalah.

2. Flexibility Menghasilkan gagasan, jawaban, atau pernyatan yang bervariasi, dapat

melihat suatu masalah dari sudut pandang yang

berbeda-beda.

Latar belakang masalah dituliskan beberapa alternatif

pemecahan masalah.

Latar belakang masalah dituliskan dalam berbagai sudut pandang kehidupan.

Pembahasan sebagai jawaban dari permasalahan

3. Originality Melakukan gagasan yang baru dan unik, memikirkan cara yang tidak lazim utuk

mengungkapkan gagasan, dan mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tidak lazim

dari bagian-bagian

Karya ilmiah menjadi solusi yang baru dan bermanfaat bagi

masyarakat.

Karya ilmiah menghasilkan data baru hasil temuannya sendiri, disajikan secara

menarik dan informatif atau berhasil mengaitkan fakta-

fakta yang ditemukan untuk memecahkan solusi secara

menarik. 4. Elaboration Memperkaya dan

mengembangkan suatu gagasan dan menambahkan atau memerinci detail-detail dari suatu objek, gagasan,

atau situasi sehingga menjadi lebih menarik

Data atau fakta ditampilkan sangat menarik (dalam bentuk

tabel, grafik, kurva, dsb).

Alat dan bahan atau prosedur yang digunakan dalam

penelitian dituliskan sangat rinci dalam karya ilmiah.

Page 81: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

67

Page 82: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

67

LAMPIRAN 2

HASIL VALIDASI KESESUAIAN INDIKATOR BERPIKIR KREATIF DENGAN INDIKATOR KARYA ILMIAH SISWA PADA PEDOMAN PENILAIAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM KARYA ILMIAH

Petunjuk pengisian:

1. Bacalah tabel lembar validasi keseuaian indikator berpikir kreatif dengan isi karya ilmiah siswa (kolom I hingga III). 2. Cocokkan indikator Berpikir Kreatif (I) dengan berpikir kreatif dalam karya ilmiah (kolom III), Apabila keduanya sesuai

berikan tanda () pada kolom Ya (kolom IVa). Apabila tidak sesuai berikan tanda () pada kolom Tidak (kolom IVb) dan berikan catatan / komentar / saran pada kolom keterangan (kolom IV).

3. Lakukan hal yang sama hingga akhir tabel. 4. Berikanlah catatan / komentar / saran secara keseluruhan diakhir lembar validasi ini jika memang diperlukan.

NO

Indikator Berpikir Kreatif

(I)

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

(II)

Berpikir Kreatif dalam Karya Ilmiah

(III)

Kesesuaian dengan

Indikator (IV)

Keterangan (V)

Ya (a)

Tidak (b)

1. Fluency Mencetuskan banyak gagasan, pertanyaan, memberikan banyak

solusi atau saran untuk melakukan berbagai hal.

Latar belakang dituliskan beberapa permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari.

Rumusan masalah dituliskan √

Page 83: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

68

NO

Indikator Berpikir Kreatif

(I)

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

(II)

Berpikir Kreatif dalam Karya Ilmiah

(III)

Kesesuaian dengan

Indikator (IV)

Keterangan (V)

Ya (a)

Tidak (b)

dalam beberapa rumusan yang relevan dengan latar belakang

masalah. Karya ilmiah dituliskan secara berkesinambungan dalam tiap

unsurnya.

2. Flexibility Menghasilkan gagasan, jawaban, atau pernyatan yang bervariasi, dapat melihat suatu

masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda.

Latar belakang masalah dituliskan beberapa alternatif solusi dari permasalahan yang

ada.

Latar belakang masalah dituliskan dalam berbagai sudut pandang kehidupan.

Pembahasan dijelaskan dengan membandingkan data dengan

rujukan lain yang relevan.

3. Originality Melakukan gagasan yang baru dan unik, memikirkan cara yang tidak lazim utuk mengungkapkan gagasan, dan mampu membuat

kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian

Karya ilmih menjadi solusi yang baru dan bermanfaat bagi

masyarakat.

Karya ilmiah menggunakan bahasa sendiri yang mudah

dimengerti pembaca.

Page 84: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

69

NO

Indikator Berpikir Kreatif

(I)

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

(II)

Berpikir Kreatif dalam Karya Ilmiah

(III)

Kesesuaian dengan

Indikator (IV)

Keterangan (V)

Ya (a)

Tidak (b)

Karya ilmiah menghasilkan data baru hasil temuannya sendiri, disajikan secara menarik dan informatif.

4. Elaboration Memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan

dan menambahkan atau memerinci detail-detail dari

suatu objek, gagasan, atau situasi sehingga menjadi lebih menarik

Referensi yang digunakan adalah rujukan primer.

Data ditampilkan sangat menarik (dalam bentuk tabel,

grafik, kurva, dsb).

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian dituliskan sangat rinci dalam

karya ilmiah.

Page 85: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

70

PEDOMAN PENILAIAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAM KARYA ILMIAH SISWA

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Gagasan dalam karya ilmiah Skor

1. Fluency Mencetuskan banyak gagasan, pertanyaan, memberikan banyak

solusi atau saran untuk melakukan

berbagai hal.

Latar belakang dituliskan beberapa permasalahan dalam kehidupan sehari-

hari.

3 : Latar belakang karya ilmiah, penulis menuliskan lebih dari tiga permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam bidang biologi. 2 : Latar belakang karya ilmiah, penulis menuliskan tiga sampai dua permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam bidang biologi. 1 : Latar belakang karya ilmiah, penulis menuliskan satu permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam bidang biologi. 0 : Latar belakang karya ilmiah, penulis tidak menuliskan permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam bidang biologi.

Page 86: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

71

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Gagasan dalam karya ilmiah Skor

Rumusan masalah dituliskan dalam

beberapa rumusan yang relevan dengan latar belakang masalah.

3 : Penulis menuliskan lebih dari tiga rumusan masalah yang relevan dengan latar belakang. 2 : Penulis menuliskan dua sampai tiga rumusan masalah yang relevan dengan latar belakang. 1 : Penulis menuliskan satu rumusan masalah yang relevan dengan latar belakang. 0 : Penulis tidak menuliskan rumusan masalah yang relevan dengan latar belakang.

2. Flexibility Menghasilkan gagasan, jawaban,

atau pernyatan yang bervariasi, dapat

melihat suatu masalah dari sudut

pandang yang berbeda-beda.

Latar belakang masalah dituliskan beberapa

alternatif pemecahan masalah.

3 : Penulis memberikan lebih dari tiga solusi yang berbeda dari permasalahan dan memberikan satu alasan yang logis mengenai satu solusi yang akan ditelitinya. 2 : Penulis memberikan tiga sampai dua solusi yang berbeda dari permasalahan dan memberikan satu alasan yang logis mengenai satu solusi yang akan ditelitinya. 1 : Penulis memberikan satu solusi yang cukup logis mengenai permasalahan yang ada. 0 : Penulis tidak memberikan solusi yang logis mengenai permasalahan yang dituliskannya.

Page 87: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

72

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Gagasan dalam karya ilmiah Skor

Latar belakang masalah dituliskan dalam berbagai sudut pandang kehidupan.

3 : Penulis menjelaskan latar belakang masalah dari berbagai sudut pandang kehidupan seperti dari sudut pandang ilmu pengetahuan, ekonomi, psikologi, kesehatan, dsb. 2 : Penulis menjelaskan latar belakang masalah terdiri dari dua sampai tiga sudut pandang kehidupan seperti dari sudut pandang ilmu pengetahuan,ekonomi, psikologi, kesehatan, dsb. 1 : Penulis menjelaskan latar belakang masalah dari satu sudut pandang kehidupan seperti dari sudut pandang ilmu pengetahuan / ekonomi / psikologi / kesehatan / dsb. 0 : Penulis tidak menjelaskan latar belakang masalah dari sudut pandang yang berbeda.

Page 88: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

73

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Gagasan dalam karya ilmiah Skor

Pembahasan sebagai jawaban dari permasalahan

3 : Penulis menuliskan pembahasan sebagai jawaban dari permasalahan dengan mengaitkannya pada lebih dari tiga konsep biologi 2 : Penulis menuliskan pembahasan sebagai jawaban dari permasalahan dengan mengaitkannya pada dua sampai tiga konsep biologi 1 : Penulis menuliskan pembahasan sebagai jawaban dari permasalahan dengan mengaitkannya pada satu konsep biologi. 0 : Penulis tidak menuliskan pembahasan sebagai jawaban dari permasalahan.

Page 89: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

74

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Gagasan dalam karya ilmiah Skor

3. Originality Melakukan gagasan yang baru dan unik,

memikirkan cara yang tidak lazim utuk mengungkapkan

gagasan, dan mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tidak

lazim dari bagian-bagian

Karya ilmiah menjadi solusi yang baru dan

bermanfaat bagi masyarakat.

3 : Penulis memberikan solusi yang baru (berbeda dengan yang sudah ada), dan bermanfaat bagi masyarakat. 2 : Penulis memberikan solusi hasil modifikasi dari sebelumnya, dan bermanfaat bagi masyarakat. 1 : Penulis memberikan solusi yang persis sama dengan yang sudah ada sebelumnya namun cukup bermanfaat bagi masyarakat. 0 : Penulis tidak memberikan solusi bagi permasalahan yang ada atau solusi tidak bermanfaat.

Karya ilmiah menghasilkan data baru hasil temuannya sendiri, disajikan secara menarik

dan informatif atau berhasil mengaitkan

fakta-fakta yang ditemukan untuk

memecahkan solusi secara menarik.

3 : Penulis menghasilkan data / fakta baru hasil temuannya sendiri dan disajikan dengan informatif. 2 : Penulis menghasilkan data / fakta baru hasil temuannya sendiri namun disajikan kurang informatif tapi tidak mengurangi inti dari data yang ditemukannya. 1 : Penulis menghasilkan data / fakta baru hasil temuannya sendiri namun penyajiannya tampak berantakan atau hanya sekedar menampilkan data. 0 : Penulis tidak menampilkan data / fakta ataupun data yang di tuliskan hanya berasal dari sumber lain.

Page 90: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

75

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Gagasan dalam karya ilmiah Skor

4. Elaboration Memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan dan menambahkan atau memerinci detail-detail dari suatu

objek, gagasan, atau situasi sehingga

menjadi lebih menarik

Data atau fakta ditampilkan sangat

menarik (dalam bentuk tabel, grafik, kurva, dsb).

3 : Data atau fakta ditampilkan dalam bentuk tabel / kurva / grafik secara menarik dan informatif. 2 : Data atau fakta ditampilkan dalam bentuk tabel / kurva / grafik secara menarik namun kurang informatif. 1 : Data atau fakta ditampilkan dalam bentuk tabel / kurva / grafik kurang menarik (tidak tepat) dan kurang informatif. 0 : Data atau fakta ditampilkan secara serampangan dan tidak informatif.

Alat, bahan dan prosedur yang digunakan dalam penelitian dituliskan

sangat rinci dalam karya ilmiah.

3 : Alat, bahan dan prosedur yang digunakan dalam penelitian lengkap dan rincian banyaknya penggunaan alat maupun bahan di tuliskan. 2 : Alat, bahan dan prosedur yang digunakan dalam penelitian cukup lengkap tapi tidak rinci 1 : Alat, bahan dan prosedur yang digunakan dalam penelitin kurang lengkap dan tidak rinci. 0 : Alat, bahan dan prosedur yang digunakan dalam penelitian tidak lengkap dan tidak rinci.

*Catatan: Indikator berpikir kreatif diadaptasi dari Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: Rineka Cipta), h.192

Page 91: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

76

LAMPIRAN 4

LEMBAR VALIDASI KESESUAIAN KARYA ILMIAH

Jenis Karya Ilmiah : Percobaan

Validator : Baiq Hana Susanti, M.Sc

Petunjuk pengisian: 1. Bacalah tabel lembar validasi kesesuaian indikator karya ilmiah. 2. Bacalah Gagasan dalam Karya Ilmiah (terlampir) dan cocokkan dengan definisi Indikator Berpikir Kreatif (kolom II), apabila

keduanya sesuai berikan tanda () pada kolom Ya (kolom IIIa). Apabila tidak sesuai berikan tanda () pada kolom Tidak (kolom IIIb) dan berikan catatan / komentar / saran pada kolom keterangan (kolom IV).

3. Lakukan hal yang sama hingga akhir tabel.

No Indikator penilaian

karya ilmiah (I)

Definisi indikator penilaian karya ilmiah (II)

Kesesuaian karya ilmiah dengan

Indikator (III)

Perubahan / Saran (komentar)

(IV) Ya (a)

Tidak (b)

1 Latar Belakang Masalah

Penulis memberikan kejelasan yang clear mengenai masalah yang diangkat sehingga menarik bagi

peneliti lain.

Penulis menjelaskan kesenjangan yang terjadi saat ini dan menjelaskan bahwa penelitian tersebut akan

Page 92: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

77

No Indikator penilaian

karya ilmiah (I)

Definisi indikator penilaian karya ilmiah (II)

Kesesuaian karya ilmiah dengan

Indikator (III)

Perubahan / Saran (komentar)

(IV) Ya (a)

Tidak (b)

membantu menghilangkan kesenjangan tersebut. Informasi di latar belakang akurat / berasal dari

sumber yang terpercaya. √

2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dituliskan dengan jelas, singkat dan relevan dengan latar belakang

3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian jelas dan konsisten dengan rumusan masalah

4 Hipotesis Hipotesis dituliskan dengan jelas sebagai jawaban

sementara dari rumusan masalah, terukur dan masuk akal

5 Kajian teori Seluruh referensi yang digunakan adalah rujukan

primer (jurnal ilmiah, artikel ilmiah, buku) dan mengacu pada teori yang sesuai dengan penelitian

yang dilakukan.

6 Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian lengkap dan rincian banyaknya penggunaan alat

maupun bahan di tuliskan.

7 Prosedur penelitian Prosedur penelitian dijabarkan dengan jelas, dan rinci √

8 Hasil pengamatan Data yang didapatkan

relevant, akurat, dan menyeluruh √

Pembaca dapat mengevaluasi validitas penulis dan √

Page 93: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

78

No Indikator penilaian

karya ilmiah (I)

Definisi indikator penilaian karya ilmiah (II)

Kesesuaian karya ilmiah dengan

Indikator (III)

Perubahan / Saran (komentar)

(IV) Ya (a)

Tidak (b)

mudah mengasumsikan data. Tidak mengandung kesalahan, menggunakan format,

grafik, yang menghubungkan hubungan antar data atau aspek yang relevan dengan data

9 Pembahasan

Pembahasan menjelaskan analisis data, membandingkan dengan teori yang ada dan terdapat

penjelasan logis untuk memecahkan semua permasalahan.

10 Kesimpulan Kesimpulan dituliskan dengan jelas dan menjawab

rumusan masalah. √

Kesimpulan dituliskan dengan mengaitkan antara hipotesis, data dan pembahasan secara menyeluruh.

11 Kesinambungan tiap

indikator karya ilmiah Karya ilmiah dituliskan secara berkesinambungan

dalam tiap unsurnya. √

Page 94: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

79

Catatan atau komentar validator: ...................................................................................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................................................................................

Ciputat, 04 Januari 2016 Baiq Hana Susanti, M.Sc

NIP. 19700209 200003 2 001

Page 95: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

80

LEMBAR VALIDASI KESESUAIAN KARYA ILMIAH

Jenis Karya Ilmiah : Percobaan

Validator : Buchori Muslim, M.Pd

Petunjuk pengisian: 1. Bacalah tabel lembar validasi kesesuaian indikator karya ilmiah. 2. Bacalah Gagasan dalam Karya Ilmiah (terlampir) dan cocokkan dengan definisi Indikator Berpikir Kreatif (kolom II), apabila

keduanya sesuai berikan tanda () pada kolom Ya (kolom IIIa). Apabila tidak sesuai berikan tanda () pada kolom Tidak (kolom IIIb) dan berikan catatan / komentar / saran pada kolom keterangan (kolom IV).

3. Lakukan hal yang sama hingga akhir tabel.

No Indikator penilaian

karya ilmiah (I)

Definisi indikator penilaian karya ilmiah (II)

Kesesuaian karya ilmiah dengan

Indikator (III)

Perubahan / Saran (komentar)

(IV) Ya (a)

Tidak (b)

1 Latar Belakang Masalah

Penulis memberikan kejelasan yang clear mengenai masalah yang diangkat sehingga menarik bagi

peneliti lain.

Penulis menjelaskan kesenjangan yang terjadi saat ini dan menjelaskan bahwa penelitian tersebut akan membantu menghilangkan kesenjangan tersebut.

Informasi di latar belakang akurat / berasal dari √

Page 96: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

81

No Indikator penilaian

karya ilmiah (I)

Definisi indikator penilaian karya ilmiah (II)

Kesesuaian karya ilmiah dengan

Indikator (III)

Perubahan / Saran (komentar)

(IV) Ya (a)

Tidak (b)

sumber yang terpercaya.

2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dituliskan dengan jelas, singkat dan relevan dengan latar belakang

3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian jelas dan konsisten dengan rumusan masalah

4 Hipotesis Hipotesis dituliskan dengan jelas sebagai jawaban

sementara dari rumusan masalah, terukur dan masuk akal

5 Kajian teori Seluruh referensi yang digunakan adalah rujukan

primer (jurnal ilmiah, artikel ilmiah, buku) dan mengacu pada teori yang sesuai dengan penelitian

yang dilakukan.

6 Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian lengkap dan rincian banyaknya penggunaan alat

maupun bahan di tuliskan.

7 Prosedur penelitian Prosedur penelitian dijabarkan dengan jelas, dan rinci √

8 Hasil pengamatan

Data yang didapatkan relevant, akurat, dan menyeluruh

Pembaca dapat mengevaluasi validitas penulis dan mudah mengasumsikan data.

Tidak mengandung kesalahan, menggunakan format, √

Page 97: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

82

No Indikator penilaian

karya ilmiah (I)

Definisi indikator penilaian karya ilmiah (II)

Kesesuaian karya ilmiah dengan

Indikator (III)

Perubahan / Saran (komentar)

(IV) Ya (a)

Tidak (b)

grafik, yang menghubungkan hubungan antar data atau aspek yang relevan dengan data

9 Pembahasan

Pembahasan menjelaskan analisis data, membandingkan dengan teori yang ada dan terdapat

penjelasan logis untuk memecahkan semua permasalahan.

10 Kesimpulan Kesimpulan dituliskan dengan jelas dan menjawab

rumusan masalah. √

Kesimpulan dituliskan dengan mengaitkan antara hipotesis, data dan pembahasan secara menyeluruh.

11 Kesinambungan tiap

indikator karya ilmiah Karya ilmiah dituliskan secara berkesinambungan

dalam tiap unsurnya. √

Page 98: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

83

Catatan atau komentar validator: ...................................................................................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................................................................................

Ciputat, 04 Januari 2016 Buchori Muslim, M.Pd

NIP. -

Page 99: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

84

LEMBAR VALIDASI KARYA ILMIAH

Jenis Karya Ilmiah : Non-Percobaan

Validator : Baiq Hana Susanti, M.Sc

Petunjuk pengisian: 1. Bacalah tabel lembar validasi kesesuaian indikator karya ilmiah. 2. Bacalah Gagasan dalam Karya Ilmiah (terlampir) dan cocokkan dengan definisi Indikator Berpikir Kreatif (kolom II), apabila

keduanya sesuai berikan tanda () pada kolom Ya (kolom IIIa). Apabila tidak sesuai berikan tanda () pada kolom Tidak (kolom IIIb) dan berikan catatan / komentar / saran pada kolom keterangan (kolom IV).

3. Lakukan hal yang sama hingga akhir tabel.

No Indikator penilaian

karya ilmiah (I)

Definisi indikator penilaian karya ilmiah (II)

Kesesuaian karya ilmiah dengan

Indikator (III)

Perubahan / Saran (komentar)

(IV) Ya (a)

Tidak (b)

1 Latar Belakang Masalah

Penulis memberikan kejelasan yang clear mengenai masalah yang diangkat sehingga

menarik bagi peneliti lain.

Penulis menjelaskan kesenjangan yang terjadi saat ini dan menjelaskan bahwa penelitian tersebut akan membantu menghilangkan kesenjangan

tersebut.

Page 100: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

85

Informasi di latar belakang akurat / berasal dari sumber yang terpercaya.

2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dituliskan dengan jelas, singkat dan relevan dengan latar belakang

3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian jelas dan konsisten dengan rumusan masalah

4 Kajian teori Seluruh referensi yang digunakan adalah rujukan

primer (jurnal ilmiah, artikel ilmiah, buku) dan mengacu pada teori yang sesuai dengan penelitian

yang dilakukan.

5 Pembahasan Pembahasan menjelaskan analisis data,

membandingkan dengan teori yang ada dan terdapat penjelasan logis untuk memecahkan

semua permasalahan.

6 Kesimpulan

Kesimpulan dituliskan dengan jelas dan menjawab rumusan masalah.

Kesimpulan dituliskan dengan mengaitkan antara hipotesis, data dan pembahasan secara

menyeluruh.

7 Kesinambungan tiap indikator karya ilmiah

Karya ilmiah dituliskan secara berkesinambungan dalam tiap unsurnya.

Page 101: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

86

Catatan atau komentar validator: ...................................................................................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................................................................................

Ciputat, 04 Januari 2016 Baiq Hana Susanti, M.Sc

NIP. 19700209 200003 2 001

Page 102: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

87

LEMBAR VALIDASI KARYA ILMIAH

Jenis Karya Ilmiah : Non-Percobaan

Validator : Buchori Muslim, M.Pd

Petunjuk pengisian: 1. Bacalah tabel lembar validasi kesesuaian indikator karya ilmiah. 2. Bacalah Gagasan dalam Karya Ilmiah (terlampir) dan cocokkan dengan definisi Indikator Berpikir Kreatif (kolom II), apabila

keduanya sesuai berikan tanda () pada kolom Ya (kolom IIIa). Apabila tidak sesuai berikan tanda () pada kolom Tidak (kolom IIIb) dan berikan catatan / komentar / saran pada kolom keterangan (kolom IV).

3. Lakukan hal yang sama hingga akhir tabel.

No Indikator penilaian

karya ilmiah (I)

Definisi indikator penilaian karya ilmiah (II)

Kesesuaian karya ilmiah dengan

Indikator (III)

Perubahan / Saran (komentar)

(IV) Ya (a)

Tidak (b)

1 Latar Belakang Masalah

Penulis memberikan kejelasan yang clear mengenai masalah yang diangkat sehingga

menarik bagi peneliti lain.

Penulis menjelaskan kesenjangan yang terjadi saat ini dan menjelaskan bahwa penelitian tersebut akan membantu menghilangkan kesenjangan

tersebut.

Page 103: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

88

Informasi di latar belakang akurat / berasal dari sumber yang terpercaya.

2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dituliskan dengan jelas, singkat dan relevan dengan latar belakang

3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian jelas dan konsisten dengan rumusan masalah

4 Kajian teori Seluruh referensi yang digunakan adalah rujukan

primer (jurnal ilmiah, artikel ilmiah, buku) dan mengacu pada teori yang sesuai dengan penelitian

yang dilakukan.

5 Pembahasan Pembahasan menjelaskan analisis data,

membandingkan dengan teori yang ada dan terdapat penjelasan logis untuk memecahkan

semua permasalahan.

6 Kesimpulan

Kesimpulan dituliskan dengan jelas dan menjawab rumusan masalah.

Kesimpulan dituliskan dengan mengaitkan antara hipotesis, data dan pembahasan secara

menyeluruh.

7 Kesinambungan tiap indikator karya ilmiah

Karya ilmiah dituliskan secara berkesinambungan dalam tiap unsurnya.

Page 104: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

89

Catatan atau komentar validator: ...................................................................................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................................................................................

Ciputat, 04 Januari 2016 Buchori Muslim, M.Pd

NIP. -

Page 105: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

90

LAMPIRAN 6

LEMBAR PENILAIAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAM KARYA ILMIAH SISWA

Nama : NZ

Judul Karya ilmiah : Menguji Kandungan Boraks pada Beberapa Makanan menggunakan Kunyit (P1)

Jenis Karya Ilmiah : Percobaan

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya Ilmiah

Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

1. Fluency Mencetuskan banyak

gagasan, pertanyaan, memberikan banyak solusi

atau saran untuk

melakukan berbagai hal.

Latar belakang dituliskan beberapa

permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari.

Permasalahan yang dituliskan: 1. Jumlah penduduk Indonesia yang semakin

meningkat, akan membuat jumlah kebutuhan makanan selalu meningkat dari tahun ke tahun.

2. Seiring dengan tingginya kebutuhan makanan, kualitas makanan cenderung menurun, ini diakibatkan oleh produsen makanan yang berbuat curang.

3. Masyarakat hanya mengetahui uji makanan mengandung boraks hanya dapat dilakukan dilab saja.

2

Latar belakang karya ilmiah, penulis menuliskan tiga permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam bidang biologi.

Page 106: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

91

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya Ilmiah

Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

Rumusan masalah

dituliskan dalam beberapa

rumusan yang relevan dengan latar belakang

masalah.

Rumusan masalah: 1. Apa yang dimaksud dengan boraks? 2. Apa kandungan kunyit yang dapat

mendeteksi boraks? 3. Bagaimana cara mengetahui makanan yang

mengandung boraks?

2 Penulis menuliskan dua rumusan masalah yang relevan dengan latar belakang.

2. Flexibility Menghasilkan gagasan,

jawaban, atau pernyatan

yang bervariasi,

dapat melihat suatu

masalah dari sudut

pandang yang

berbeda-beda.

Latar belakang masalah

dituliskan beberapa alternatif

pemecahan masalah.

alternatif solusi yang dituliskan yaitu: “Ternyata, kunyit yang awalnya diketahui sebagai pewarna alami dan sebagai bahan untuk jamu, sekarang juga dapat dimanfaatkan untuk menguji ada atu tidaknya boraks dalam suatu makanan dngan cara uji yang sederhana.”

1

Penulis memberikan satu solusi yang cukup logis mengenai permasalahan yang ada.

Latar belakang masalah

dituliskan dalam berbagi sudut

pandang kehidupan.

Sudut pandang yang ada yaitu: 1. Sudut pandang demografi, yaitu: “Jumah

penduduk Indonesia yang semakin meningkat, akan membuat jumlah kebutuhan makanan selalu meningkat dari tahun ke tahun.”

2. Sudut pandang ekonomi, yaitu: “ seiring dengan tingginya kebutuhan makanan, kualitas makanan cenderung menurun, ini

3

Penulis menjelaskan latar belakang masalah dari berbagai sudut pandang kehidupan yaitu sudut pandang demografi,

Page 107: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

92

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya Ilmiah

Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

diakibatkan oleh produsen makanan yang berbuat curang. Dengan tujuan mendapatkan untung yang lebih besar, produsen akan memberikan suatu bahan kimia tertentu kepada makanan yang dibuatnya.”

3. Sudut pandang kesehatan, yaitu: “jika boraks terdapat pada makanan maka dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk pada otak, hati, dan ginjal. Pemakaian dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan berbagai macam penyakit yang dapat mengancam keseimbangan tubuh manusia.”

4. Sudut pandang kimia, yaitu: “boraks merupakan bahan yng dikenal untuk industri farmasi sebagai ramuan obat misalnya salep, bedak, larutan kompres, obat oles mulut dan obat pencuci mata. Boraks juga digunakan sebagai bahan solder, pembersih, pengawet kayu dan antiseptik kayu.” Dan “kunyit merupakan bahan pewarna alami untuk makanan dan menjadi bahan untuk pembuatan jamu.”

ekonomi, kesehatan dan kimia.

Page 108: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

93

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya Ilmiah

Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

Pembahasan sebagai jawaban

dari permasalahan

Pembahasan memaparkan data hasil pengamatan tanpa mengaitkan dengan penjelasan dalam konsep lain.

0 Permasalahan tidak terpecahkan secara jelas dalam pembahasan.

3. Originality Menghasilkan gagasan yang baru dan unik, memikirkan cara yang

tidak lazim utuk

mengungkapkan gagasan, dan mampu membuat

kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari

bagian-bagian

Karya ilmiah menjadi solusi yang baru dan

bermanfaat bagi masyarakat.

Ide yang dituliskan dalam karya ilmiah dapat menjadi solusi bagi masyarakat untuk mengetahui kandungan boraks secara sederhana karena kunyit dapat dengan mudah didapatkan dirumah.

1 Penulis memberikan solusi yang persis sama dengan yang sudah ada sebelumnya namun cukup bermanfaat bagi masyarakat.

Karya ilmiah menghasilkan data baru hasil

temuannya sendiri,

disajikan secara menarik dan

informatif atau

Data hasil pengamatan didapatkan dengan percobaan, sesuai dengan rumusan masalah yang ingin dipecahkan dan disajikan menggunakan tabel hasil pengamatan yang cukup informatif.

3 Penulis menghasilkan data baru hasil temuannya sendiri dan disajikan dengan informatif.

Page 109: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

94

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya Ilmiah

Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

berhasil mengaitkan

fakta-fakta yang ditemukan

untuk memecahkan solusi secara

menarik. 4. Elaboration Memperkaya

dan mengembangk

an suatu gagasan dan

menambahkan atau

memerinci detail-detail dari suatu

objek, gagasan, atau

situasi sehingga

menjadi lebih menarik

Data ditampilkan

sangat menarik (dalam bentuk tabel, grafik, kurva, dsb).

3 Data ditampilkan cukup menarik dalam bentuk tabel dan informatif.

Bahan-bahan

Warna sebelum ditetesi kunyit

Warna sesudah ditetesi kunyit

Keterangan

Kerupuk gendar

Coklat mudah

Coklat kemerahan

Positif mengandung

boraks Kerupuk

tempe Coklat muda

Coklat tua Positif mengandung

boraks Kerupuk ikan SHS

Putih Coklat muda

Positif mengandung

boraks Sosis siap

makan kimbo

Coklat muda

Coklat muda

Tidak mengandung

boraks

Page 110: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

95

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya Ilmiah

Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

Sosis siap makan daling

Coklat muda

Mendekati coklat tua

Positif mengandung

boraks Tahu china

pasaran

Putih Kuning Tidak mengandung

boraks Tahu china

rumahan

Putih Kuning Tidak mengandung

boraks Mie

basah pasar

Kuning Coklat tua Positif mengandung

boraks Ketupat

pasar Putih Kuning tua Tidak

mengandung boraks

Bleng Oranye Coklat kemerahan

Positif mengandung

boraks

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian

dituliskan sangat rinci dalam karya

ilmiah.

Alat-alat: 1. Pipet ukur 2. Cobek 3. Belender 4. Piring / mangkok sebagai wadah 5. Sendok

Bahan-bahan:

2 Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian cukup lengkap namun, banyaknya bahan tidak

Page 111: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

96

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya Ilmiah

Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

1. Kunyit yang telah diekstrak 2. Mie basah pasar 3. Kerupuk gendar 4. Sosis siap makan daling 5. Kerupuk tempe 6. Kerupuk warung ikan SHS 7. Ketupat pasar 8. Tahu cina rumahan 9. Bleng 10. Sosis siap makan kimbo 11. Tahu china pasar

dijelaskan dengan rinci.

Page 112: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

97

LEMBAR PENILAIAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAM KARYA ILMIAH SISWA

Nama : FR

Judul Karya ilmiah : Pemanfaatan Kulit Jeruk Mandarin sebagai Bahan Dasar Pembuatan Selai (P2)

Jenis Karya Ilmiah : Percobaan

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

1. Fluency Mencetuskan banyak gagasan,

pertanyaan, memberikan banyak solusi

atau saran untuk melakukan

berbagai hal.

Latar belakang dituliskan beberapa fakta permasalahan dalam kehidupan

sehari-hari.

Permasalahan yang dituliskan: 1. Biasanya kulit jeruk hanya

dibuang saja, padahal sebenarnya kulit jeruk mempunyai potensi yang sangat besar.

1 Latar belakang karya ilmiah, penulis menuliskan satu permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam bidang biologi.

Page 113: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

98

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

Rumusan masalah dituliskan dalam beberapa rumusan yang relevan dengan latar belakang masalah.

Rumusan masalah: 1. Bagaimana cara mengoah

kulit jeruk mandarin agar menjadi selai?

1 Penulis menuliskan satu rumusan masalah yang relevan dengan latar belakang.

2. Flexibility Menghasilkan gagasan,

jawaban, atau pernyatan yang

bervariasi, dapat melihat suatu masalah

Latar belakang masalah dituliskan beberapa alternatif

pemecahan masalah.

Solusi yang dituliskan, yaitu “Biasanya kulit jeruk hanya dibuang saja, padahal sebenarnya kulit jeruk mempunyai potensi yang sangat besar. Salah satunya dapat dijadikan bahan dasar selai yang sehat dan bergizi.”

1 Penulis memberikan

satu solusi yang cukup logis mengenai

permasalahan yang ada.

Page 114: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

99

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

dari sudut pandang yang berbeda-beda.

Latar belakang masalah dituliskan

dalam berbagi sudut pandang kehidupan.

Sudut pandang yang dituliskan, yaitu: 1. Sudut pandang bidang

perkebunan, yaitu: tanaman jeruk ini semula hanya berupa vegetasi alami yang menempati areal yang cukup jelas di Asia Timur dan Asia Selatan, namun saat ini tanaman tersebut telah dibudidayakan di hampir semua Negara tropis dan sub tropis.

2. Sudut pandang bidang ekonomi, yaitu: “tanaman ini mempunyai begitu banyak manfaat antara lain beberapa produk makanan yang dibuat jeruk misalnya kulit buah untuk selai dan permen. Bunga, buah dan daun jeruk yang harum itu di ekstrak menjadi minyak atsiri.

2 Penulis menjelaskan latar belakang masalah dari dua sudut pandang kehidupan seperti dari sudut pandang perkebunan dan ekonomi.

Page 115: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

100

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

3. Originality Menghasilkan gagasan yang baru dan unik,

memikirkan cara yang tidak lazim

utuk mengungkapkan

gagasan, dan mampu

membuat kombinasi-

kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian

Karya ilmih menjadi solusi yang

baru dan bermanfaat bagi

masyarakat.

Solusi yang diajukan, yaitu: “Biasanya kulit jeruk hanya dibuang saja, padahal sebenarnya kulit jeruk mempunyai potensi yang sangat besar. Salah satunya dapat dijadikan bahan dasar selai yang sehat dan bergizi.”

1 Solusi yang diberikan penulis cukup kreatif namun, penggunaan kulit jeruk mandarin untuk dijadikan selai kurang efisien karena harga jeruk mandarin yng cukup mahal dan konsumsi masyarakat akan jeruk mandarin lebih sedikit dibandingkan dengan jeruk lokal.

Karya ilmiah menghasilkan data

baru hasil temuannya sendiri,

Data pengamatan tidak ditampilkan 0 Penulis tidak menampilkan data ataupun data yang di

Page 116: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

101

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

disajikan secara menarik dan

informatif atau berhasil mengaitkan

fakta-fakta yang ditemukan untuk

memecahkan solusi secara menarik.

tuliskan hanya berasal dari sumber lain.

4. Elaboration Memperkaya dan

mengembangkan suatu gagasan

dan menambahkan atau memerinci detail-detail dari

suatu objek, gagasan, atau

situasi sehingga menjadi lebih

menarik.

Data ditampilkan sangat menarik (dalam bentuk

tabel, grafik, kurva, dsb).

Tidak menampilkan data hasil penelitian. hanya terdapat dokumentasi prosedur pembuatan selai.

0 Tidak terdapat data penelitian

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian dituliskan sangat rinci dalam karya

ilmiah.

Alat: 1. Mangkuk atau piring 2. Perasan jeruk 3. Sendok 4. Panci 5. Pisau 6. Kompor

Bahan: 1. 5 buah jeruk mandarin 2. Air 1 liter 3. Gula pasir 8 sendok makan

2 Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian cukup lengkap, namun banyaknya perasan jeruk yang digunakan tidak dijelaskan.

Page 117: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

102

LEMBAR PENILAIAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAM KARYA ILMIAH SISWA

Nama : GP

Judul Karya ilmiah : Pemanfaatan Pelepah Pisang bagi Kekuatan Bangunan (P3)

Jenis Karya Ilmiah : Percobaan

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

1. Fluency Mencetuskan banyak gagasan,

pertanyaan, memberikan

banyak solusi atau saran untuk melakukan

berbagai hal.

Latar belakang dituliskan beberapa

permasalahan dalam kehidupan

sehari-hari.

Permasalahan yang ditulis yaitu “Banyak orang yang masih sedikit menggunakan idenya dari pelepah pisang, contohnya adalah tempat tisu yang terbuat dari pelepah pisang dan lainnya.”

0 Masalah yang dituliskan tidak jelas. Hanya memaparkan manfaat pisang.

Page 118: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

103

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

Rumusan masalah dituliskan dalam beberapa rumusan yang relevan dengan latar belakang masalah.

Rumusan masalah: 1. Bagaimana kekuatan bangunan

tanpa menggunakan pelepah pisang?

2. Bagaimana kekuatan bangunan menggunakan pelepah pisang?

3. Berapakah beban yang dapat ditahan oleh bangunan yang menggunakan pelepah pisang?

2 Penulis menuliskan tiga rumusan masalah yang relevan dengan latar belakang.

2. Flexibility Menghasilkan gagasan, jawaban,

atau pernyatan yang bervariasi,

dapat melihat suatu masalah dari sudut

pandang yang berbeda-beda.

Latar belakang masalah dituliskan beberapa alternatif

pemecahan masalah.

Penulis meneliti pemanfaatan pelepah pisang untuk kekuatan bangunan, namun dalam latar belakang tidak dijelaskan bahwa hal tersebut merupakan solusi dari suatu permasalahan karena hanya dituliskan bahwa pemanfaatan pelepah pisang masih minim.

0 Penjelasan permaslahan tidak jelas sehingga solusi permasalahan menjadi tidak logis.

Page 119: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

104

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

Latar belakang masalah dituliskan

dalam berbagi sudut pandang

kehidupan.

Sudut pandang yang dituliskan adalah 1. Sudut pandang ekonomi, yaitu:

“Pisang memiliki banyak manfaat , bukan hanya dari kandungan vitamin, tetapi dari segi ekonomi, pisang sangat menguntungkan, karena dari pisang manusia bisa membuat banyak jenis makanan dan masih banyak lagi.”

2. Sudut pandang bidang konstruksi, yaitu: “Bangunan adalah bagian terpenting dalam kehidupan manusia, bangunanlah yang melindungi manusia dari semua bencana alam, contohnya adalah kita terhindar dari badai hujan dan masih banyak lagi bencana alam lainnya. Kini manusi menginnginkan bangunan yang kuat untuk melindungi manusia dari semua bencana alam yang datang bergantian.”

2

Penulis menjelaskan latar belakang masalah dari dua sudut pandang kehidupan seperti dari sudut pandang ekonomi dan kosntruksi.

Page 120: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

105

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

3. Originality Menghasilkan gagasan yang baru

dan unik, memikirkan cara yang tidak lazim

utuk mengungkapkan

gagasan, dan mampu membuat

kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian

Karya ilmiah menjadi solusi yang baru dan

bermanfaat bagi masyarakat.

Solusi yang terdapat dalam karya ilmiah ini adalah penggunaan pelepah pisang bagi kekuatan bangunan, namun hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pelepah pisang tidak bisa mengokohkan bangunan.

0 Ide pemecahan masalah belum ada sebelumnya namun, hasil pengamatan tidak mendukung ide yang dituliskan penulis sehingga ide yang diajukan tidak bermanfaat bagi masyarakat.

Karya ilmiah menghasilkan data

baru hasil temuannya sendiri,

disajikan secara menarik dan

informatif atau berhasil

mengaitkan fakta-fakta yang

ditemukan untuk memecahkan solusi secara

menarik.

Data hasil eksperimen ditampilkan menggunakan dokumentasi campuran adonan semen dengan pelepah pisang yang sudah kering dan hasil pengujian kekokohan menggunakan beban. Namun tidak ada penjelasan mengenai foto yang ditampilkan.

1 Penulis menghasilkan data baru hasil temuannya sendiri namun penyajiannya tampak berantakan atau hanya sekedar menampilkan data.

Page 121: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

106

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

4. Elaboration Memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan dan menambahkan atau memerinci detail-detail dari suatu objek, gagasan,

atau situasi sehingga menjadi

lebih menarik.

Data ditampilkan sangat menarik (dalam bentuk tabel, grafik, kurva, dsb).

Data ditampilkan menggunakan dokumentasi foto, namun tidak ada penjelasan / keterangan lebih lanjut mengenai foto tersebut.

1 Data ditampilkan kurang menarik dan kurang informatif.

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian dituliskan sangat rinci dalam karya

ilmiah.

Alat dan bahan: 1. Cetakan semen 2. Semen 11 kg 3. Sekop 4. Blender 5. Timbangan 6. Pelepah pisang 7. Benda berat

1

Air dan pisau tidak dituliskan dalam alat dan bahan, banyaknya pelepah pisang yang digunakan dan beratnya benda yang dijadikan indikator pengujian tidak dijelaskan lebih rinci.

Page 122: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

107

LEMBAR PENILAIAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAM KARYA ILMIAH SISWA

Nama : DA

Judul Karya ilmiah : Pembuatan Nata de Tomato (P4)

Jenis Karya Ilmiah : Percobaan

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

1. Fluency Mencetuskan banyak gagasan,

pertanyaan, memberikan banyak solusi

atau saran untuk melakukan

berbagai hal.

Latar belakang dituliskan beberapa

permasalahan dalam kehidupan

sehari-hari.

Permasalahan yang dituliskan: 1. Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa nata

hanya bisa diolah dari air kelapa (nata de coco). Padahal faktanya banyak media lain yang digunakan sebagai nata.

2. Tomat merupakan sayuran yang sering dikonsumsi masyarakat namun, tomat mudah busuk sehingga perlu alternatif lain untuk mengolah tomat agar tahan lama.

2 Latar belakang karya ilmiah,

penulis menuliskan dua permasalahan yang terjadi

dalam kehidupan sehari-hari

ataupun dalam bidang biologi.

Page 123: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

108

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

Rumusan masalah dituliskan dalam beberapa rumusan yang relevan dengan latar belakang masalah.

Rumusan masalah: 1. Bagaimana proses pembuatan Nata de Tomato?

1

Penulis menuliskan satu rumusan masalah

yang relevan dengan latar

belakang.

2. Flexibility Menghasilkan gagasan,

jawaban, atau pernyatan yang

bervariasi, dapat melihat suatu masalah

dari sudut pandang yang

Latar belakang masalah

dituliskan beberapa alternatif

pemecahan masalah.

Alternatif solusi dari permasalahan yang dituliskan yaitu tomat yang biasa diolah menjadi salad dan jus ternyata dapat diolah dengan cara memfermentasikan tomat menggunakan Acetobacter xylinum, sehingga tomat menjadi olahan makanan berupa nata.

1 Penulis memberikan satu

pemecahan masalah yang cukup logis mengenai

permasalahan yang ada.

Page 124: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

109

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

berbeda-beda. Latar belakang masalah

dituliskan dalam berbagi sudut

pandang kehidupan.

Sudut pandang yang ada, yaitu: 1. Sudut pandang ekonomi, yaitu: “Saat ini Nata de

coco banyak digemari oleh masyarakat sebagai minuman pelepas dahaga yang baik bagi pencernaan. Namun, sebagian besar masyarakat menganggap bahwa nata hanya bisa diolah dari air kelapa (Nata de coco).”

2. Sudut pandang pertanian, yaitu: “tomat merupakan jenis sayuran buah yang sering dikonsumsi oleh masyarakat, baik konsumsi secara langsung, diolah sebagai salad, jus, maupun jenis olahan lainnya.”

3. Sudut pandang bioteknologi, yaitu: “tomat memiliki kelemahan yaitu mudah busuk. Salah satu alternatifnya yakni dengan melakukan fermentasi pada tomat menggunakan bakteri Acetobacter xylinum, sehingga tomat dapat menjadi olahan makanan berupa nata.”

2 Penulis menjelaskan latar

belakang masalah dari tiga

sudut pandang kehidupan yaitu sudut pandang

ekonomi, pertanian dan bioteknologi.

Page 125: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

110

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

3. Originality Menghasilkan gagasan yang baru dan unik,

memikirkan cara yang tidak lazim

utuk mengungkapkan

gagasan, dan mampu

membuat kombinasi-

kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian

Karya ilmiah menjadi solusi yang baru dan

bermanfaat bagi masyarakat.

Ide yang dituliskan dalam karya ilmiah ini adalah alternatif pengolahan tomat dengan memfermentasikannya menggunakan Acetobacter xylinum untuk dijadikan Nata de Tomato.

1 Penulis memberikan

solusi yang persis sama dengan

yang sudah ada sebelumnya

namun cukup bermanfaat bagi

masyarakat. Karya ilmiah menghasilkan data baru hasil

temuannya sendiri, disajikan secara menarik dan informatif atau berhasil mengaitkan

fakta-fakta yang ditemukan untuk

memecahkan solusi secara

menarik.

Data hasil pengamatan diperoleh melalui percobaan langsung membuat nata de tomato dan mengujikan nata de tomato pada tikus untuk meguji kelayakan makanan. Data disajikan menggunakan dokumentasi foto fermentasi, pengolahan menjadi nata hingga pengujian pada tikus. Namun, data tidak disajikan secara informatif karena tidak ada keterangan lebih lanjut mengani foto yang ditampilkan penulis.

2

Penulis menghasilkan data baru hasil

temuannya sendiri namun

disajikan kurang informatif tapi

tidak mengurangi inti dari data

yang ditemukannya

Page 126: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

111

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

4. Elaboration Memperkaya dan

mengembangkan suatu gagasan

dan menambahkan atau memerinci detail-detail dari

suatu objek, gagasan, atau

situasi sehingga menjadi lebih

menarik

Data ditampilkan sangat menarik (dalam bentuk tabel, grafik, kurva, dsb).

Data ditampilkan dalam bentuk dokumentasi foto namun, kurang menjelaskan keseluruhan data yang didapatkan.

1 Data ditampilkan kurang menarik

dan kurang informatif.

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian dituliskan sangat rinci dalam karya

ilmiah.

Alat: 1. Panci 2. Saringan yang halus 3. Pisau 4. Baskom 5. Tatakan untuk memtotong 6. Blender 7. Wadah 8. Koran

Bahan 1. Stater Acetobacter xylinum 100 ml 2. Tomat 1 kg 3. Air 1 L 4. Gula 30 gram 5. Air cuka 20 ml 6. Pupuk ZA 30 gram

2 Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian cukup lengkap namun, jenis tomat yang

digunakan tidak dijelaskan

dengan rinci.

Page 127: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

112

LEMBAR PENILAIAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAM KARYA ILMIAH SISWA

Nama : QH

Judul Karya ilmiah : Pengaruh Jenis Pupuk terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Bunga Pukul Empat (P5)

Jenis Karya Ilmiah : Percobaan

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

1. Fluency Mencetuskan banyak gagasan,

pertanyaan, memberikan

banyak solusi atau saran untuk melakukan

berbagai hal.

Latar belakang dituliskan beberapa permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari.

Permasalahan tidak dituliskan dengan jelas seperti: “dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapatkan terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan.” Fakta permasalahan tidak dituliskan, kesenjangan antara teori dengan kehidupan sehari-hari juga tidak dijelaskan sehingga permasalahan menjadi samar.”

0 Latar belakang karya ilmiah, penulis tidak menuliskan

permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-

hari ataupun dalam bidang

biologi.

Page 128: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

113

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

Rumusan masalah dituliskan dalam beberapa rumusan yang relevan dengan latar belakang masalah.

Rumusan masalah: 1. Bagaimana pengaruh pupuk

urea dan pupuk kompos terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman bunga pukul empat?

1 Penulis menuliskan satu rumusan masalah yang relevan dengan latar belakang.

2. Flexibility Menghasilkan gagasan,

jawaban, atau pernyatan yang bervariasi, dapat

melihat suatu masalah dari

sudut pandang yang berbeda-

beda.

Latar belakang masalah dituliskan beberapa alternatif

solusi dari permasalahan yang

ada.

Latar belakang hanya memaparkan pengertian pupuk urea dan pupuk kompos. Permasalahan tidak dituliskan dengan jelas sehingga solusi dari permasalahan pun menjadi tidak jelas.

0 Penulis tidak memberikan

solusi mengenai permasalahan

yang dituliskannya.

Latar belakang masalah dituliskan

dalam berbagi sudut pandang kehidupan.

Sudut pandang dalam bidang pertanian, yaitu: selama ini kita telah mengetahui berbagai macam jenis pupuk untuk tanaman, baik berupa pupuk organik maupun non-organik.

1 Penulis menjelaskan latar belakang masalah dari satu sudut pandang kehidupan yaitu pertanian.

Page 129: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

114

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

3. Originality Menghasilkan gagasan yang baru

dan unik, memikirkan cara yang tidak lazim

utuk mengungkapkan

gagasan, dan mampu membuat

kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian

Karya ilmiah menjadi solusi yang baru dan bermanfaat

bagi masyarakat.

Karya ilmiah yang dituliskan kurang menjadi solusi karena permasahan sesungguhnya tidak begitu dijelaskan.

0 Penulis tidak memberikan solusi bagi permasalahan yang ada atau solusi tidak bermanfaat.

Karya ilmiah menghasilkan data

baru hasil temuannya sendiri, disajikan

secara menarik dan informatif atau

berhasil mengaitkan fakta-fakta yang ditemukan untuk

memecahkan solusi secara menarik.

Data hasil pengamatan diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung dan pertumbuhan tanaman disajikan hampir tiap hari selama satu bulan dalam bentuk tabel yang mudah dipahami.

3 Penulis menghasilkan data baru hasil temuannya sendiri dan disajikan dengan informatif.

4. Elaboration Memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan dan

menambahkan atau memerinci detail-detail dari

suatu objek,

Data ditampilkan sangat menarik

(dalam bentuk tabel, grafik, kurva, dsb).

Data ditampilkan dalam bentuk tabel pengamatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman bunga pukul empat selama tiga puluh hari pada dua perlakuan yang berbeda.

3 Data ditampilkan cukup menarik yaitu disajikan dalam bentuk tabel yang cukup informatif.

Alat dan bahan yang Alat 1 Alat dan bahan

Page 130: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

115

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

gagasan, atau situasi sehingga menjadi lebih

menarik

digunakan dalam penelitian dituliskan sangat rinci dalam

karya ilmiah.

1. Sekop 2. Polybag 3. Neraca 4. Saringan

Bahan 1. Pupuk urea 2. Pupuk kompos 3. Tanah 4. Bibit bunga pukul empat 18

buah 5. air

yang digunakan dalam penelitian kurang lengkap karena penggaris tidak dicantumkan dalam alat penelitian pdahal penggaris sangat dibutuhkan untuk mengukur pertumbuhan tanaman dan bahan yang digunakan tidak rinci karena banyaknya pupuk urea dan pupuk kompos tidak dituliskan.

Page 131: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

116

LEMBAR PENILAIAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAM KARYA ILMIAH SISWA

Nama : MF

Judul Karya ilmiah : Pembuatan Kompos Melalui Metode Komposter Kardus (P6)

Jenis Karya Ilmiah : Percobaan

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

1. Fluency Mencetuskan banyak gagasan,

pertanyaan, memberikan banyak solusi

atau saran untuk melakukan

berbagai hal.

Latar belakang dituliskan beberapa

permasalahan dalam kehidupan

sehari-hari.

Permasalahan yang diangkat, yaitu “Sudah menjadi rahasia umum bahwa masalah sampah di Indonesia seringkali dibiarkan hingga menggunung dan menyebabkan banyak sekali masalah bagi kehidupan sehari-hari seperti banjir, bau dan penyakit. Menurut data, setiap harinya seorang manusia akan menghasilkan rata-rata 1,5 hingga 2 kilogram sampah. Contohnya pada tahun 2012 volume sampah di Jakarta mencapai 6500 ton dalam sehari atau satu candi borobudur setiap dua hari.”

1 Latar belakang karya ilmiah, penulis menuliskan satu permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam bidang biologi.

Page 132: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

117

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

Rumusan masalah dituliskan dalam beberapa rumusan yang relevan dengan latar belakang masalah.

Rumusan masalah: 1. Bagaimana cara membuat kompos

melalui metode komposter kardus? 2. Apa saja kelebihan dan kekurangan

metode komposter kardus?

2

Penulis menuliskan dua rumusan masalah yang relevan dengan latar belakang.

2. Flexibility Menghasilkan gagasan,

jawaban, atau pernyatan yang

bervariasi, dapat melihat suatu masalah

dari sudut pandang yang

Latar belakang masalah dituliskan beberapa alternatif

pemecahan masalah.

Solusi yang dituliskan untuk mengurangi sampah adalah menggunakan metode komposter kardus, karena pada beberapa metode pembuatan kompos masih ditemukan kekurangan seperti mahalnya bahan atau bau yang tidak sedap. Oleh karena itu, penulis mencoba membuat kompos melalui metode komposter kardus.

1

Penulis memberikan satu solusi yang cukup logis mengenai permasalahan yang ada.

Page 133: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

118

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

berbeda-beda. Latar belakang masalah dituliskan

dalam berbagai sudut pandang

kehidupan.

Sudut pandang yang dituliskan dalam latar belakang yaitu: 1. Sudut pandang bidang lingkungan,

yaitu “Menurut data, setiap harinya seorang manusia akan menghasilkan rata-rata 1,5 – 2 kilogram sampah. Contohnya, pada tahun 2012 volume sampah di Jakarta mencapai 6500 ton dalam sehari atau satu candi borobudur setiap dua hari.”

2. Sudut pandang bidang bioremediasi, yaitu: “Penulis memilih membuat pupuk kompos dari bahan organik seperti sampah kering karena lebih mudah diolah dan didapatkan dibandingkan kotoran hewan. Penulis menggunakan sampah organik yang dihasilkan oleh rumah tangga.”

2 Penulis menjelaskan latar belakang masalah dari dua sudut pandang kehidupan seperti dari sudut pandang lingkungan dan bioremediasi.

Page 134: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

119

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

3. Originality Menghasilkan gagasan yang baru dan unik,

memikirkan cara yang tidak lazim

utuk mengungkapkan

gagasan, dan mampu

membuat kombinasi-

kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian.

Karya ilmih menjadi solusi yang baru dan

bermanfaat bagi masyarakat.

Solusi yang dituliskan untuk mengurangi sampah adalah menggunakan metode komposter kardus, karena pada beberapa metode pembuatan kompos masih ditemukan kekurangan seperti mahalnya bahan atau bau yang tidak sedap. Oleh karena itu, penulis mencoba membuat kompos melalui metode komposter kardus.

1 Penulis memberikan solusi yang persis sama dengan yang sudah ada sebelumnya namun cukup bermanfaat bagi masyarakat untuk mengurangi sampah yang ada di lingkungan karena mudah di aplikasikan.

Karya ilmiah menghasilkan data

baru hasil temuannya

sendiri, disajikan secara menarik dan informatif

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah eksperimen sehingga memungkinkan data yang diperoleh adalah hasil temuannya sendiri, namun data hasil pengamatan tidak ditampilkan.

0 Penulis tidak menampilkan data sehingga pembaca kehilangan banyak informasi

Page 135: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

120

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

atau berhasil mengaitkan fakta-

fakta yang ditemukan untuk

memecahkan solusi secara

menarik.

mengenai metode komposter kardus.

4. Elaboration Memperkaya dan

mengembangkan suatu gagasan

dan menambahkan atau memerinci detail-detail dari

suatu objek, gagasan, atau

situasi sehingga menjadi lebih

menarik.

Data ditampilkan sangat menarik (dalam bentuk tabel, grafik, kurva, dsb).

Data tidak ditampilkan. 0 Data tidak ditampilkan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian dituliskan sangat rinci dalam karya

ilmiah.

Alat dan Bahan: 1. Dua buah kotak kardus 2. Lakban 3. Kertas koran dua lembar 4. Kompos jadi atau dedaunan yang

membusuk dua sampai tiga kilogram

5. Dedak beras satu sampai dua kilogram

6. MOL (Mikroorganisme lokal) tapai

7. Sekop kecil

1

Banyaknya MOL yang digunakan dalam penelitian tidak dijelaskan. Sehingga bahan tidak rinci. Air juga tidak dimasukkan dalam bahan penelitian padahal air

Page 136: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

121

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

8. Sarung tangan 9. Alat pengukur suhu

digunakan untuk mengatur kelambaban (disebutkan dalam cara membuat)

Page 137: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

122

LEMBAR PENILAIAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAM KARYA ILMIAH SISWA

Nama : AW

Judul Karya ilmiah : Diet Mudah dengan Air Putih (NP1)

Jenis Karya Ilmiah : Non-Percobaan

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

1. Fluency Mencetuskan banyak gagasan,

pertanyaan, memberikan banyak solusi

atau saran untuk melakukan

berbagai hal.

Latar belakang dituliskan beberapa fakta permasalahan dalam kehidupan

sehari-hari.

Permasalahan yang ditulis, yaitu “banyak orang melakukan diet dengan menyingkirkan makanan tertentu yang dianggap sebagai musuh diet. Padahal tubuh tetap membutuhkan keseimbangan nutrisi, sekalipun saat diet.”

1 Latar belakang karya ilmiah,

penulis menuliskan

satu permasalahan yang terjadi

dalam kehidupan sehari-hari

ataupun dalam bidang biologi.

Page 138: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

123

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

Rumusan masalah dituliskan dalam

beberapa rumusan yang relevan dengan

latar belakang masalah.

Rumusan masalah: 1. Bagaimanakah cara kerja air putih

dalam proses diet?

1 Penulis menuliskan

satu rumusan masalah yang

relevan dengan latar belakang.

2. Flexibility Menghasilkan gagasan,

jawaban, atau pernyatan yang

bervariasi, dapat melihat suatu masalah

dari sudut pandang yang berbeda-beda.

Latar belakang masalah dituliskan beberapa alternatif

pemecahan masalah.

Solusi yang dituliskan dari permasalahan diet adalah menggunakan metode diet air putih karena diet ini dikenal sebagai diet terbaik menurut beberapa ilmuwan.

1 Penulis memberikan

satu pemecahan

masalah yang cukup logis mengenai

permasalahan yang ada.

Page 139: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

124

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

Latar belakang masalah dituliskan

dalam berbagi sudut pandang kehidupan.

Sudut pandang yang dituliskan, yaitu: 1. Sudut pandang ilmu gizi, yaitu:

“padahal tubuh tetap membutuhkan keseimbngan nutrisi sekalipun saat diet. Baik karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, air dan oksigen sangat penting artinya bagi tubuh.”

2. Sudut pandang bidang kesehatan, yaitu: “diet ini aman bahkan tergolong sehat untuk dilakukan oleh berbagai kalangan dari mulai remaja hingga orang dewasa karena diet ini tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya.”

2 Penulis menjelaskan

latar belakang masalah terdiri dari dua sudut

pandang kehidupan yaitu sudut

pandang ilmu gizi dan

kesehatan.

Pembahasan sebagai jawaban dari permasalahan

Pembahasan menjelaskan mengenai manfaat diet air bagi tubuh dan mekanisme air putih dalam mengatur metabolisme tubuh. Informasi dikaitkan dengan penelitian yang sudah ada sebelumnya, namun data penelitian tidak dikaitkan dengan konsep lain.

0 Pembahasan tidak dikaitkan dengan konsep

lain.

Page 140: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

125

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

3. Originality Menghasilkan gagasan yang baru dan unik,

memikirkan cara yang tidak lazim

utuk mengungkapkan

gagasan, dan mampu

membuat kombinasi-

kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian

Karya ilmiah menjadi solusi yang baru dan bermanfaat

bagi masyarakat.

Solusi yang dituliskan dari permasalahan diet adalah menggunakan metode diet air putih karena diet ini dikenal sebagai diet terbaik menurut beberapa ilmuwan. Selain itu, diet air putih juga tergolong diet yang mudah, murah dan aman.

1 Penulis memberikan solusi yang persis sama dengan yang

sudah ada sebelumnya

namun cukup bermanfaat

bagi masyarakat.

Karya ilmiah

menghasilkan data baru hasil

temuannya sendiri, disajikan secara

menarik dan informatif atau

berhasil mengaitkan fakta-fakta yang ditemukan untuk

memecahkan solusi secara menarik.

Penulis berhasil mengaitkan informasi dengan penelitian yang ada sebelumnya, walaupun tidak disertai data penelitian.

1 Penulis sekedar menjelaskan

keterkaitan air putih dengan metabolisme tubuh tanpa disertai data hasil kajian

pustaka.

Page 141: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

126

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

4. Elaboration Memperkaya dan

mengembangkan suatu gagasan

dan menambahkan atau memerinci detail-detail dari

suatu objek, gagasan, atau

situasi sehingga menjadi lebih

menarik

Data ditampilkan sangat menarik

(dalam bentuk tabel, grafik, kurva, dsb).

Tidak terdapat data hasil kajian pustaka. 0 Tidak terdapat data hasil

kajian pustaka.

Alat dan bahan atau prosedur yang

digunakan dalam penelitian dituliskan sangat rinci dalam

karya ilmiah.

Prosedur untuk diet air putih sangat sederhana, cukup minum dua gelas air putih sebelum makan.

2 Prosedur cukup jelas

namun, tidak dijelaskan perbedaan

konsumsi air putih untuk

berbagai tingkatan berat badan ataupun

usia.

Page 142: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

127

LEMBAR PENILAIAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAM KARYA ILMIAH SISWA

Nama : MF

Judul Karya ilmiah : Manfaat Kemiri untuk Kesehatan Rambut (NP2)

Jenis Karya Ilmiah : Non-Percobaan

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

1. Fluency Mencetuskan banyak gagasan,

pertanyaan, memberikan

banyak solusi atau saran untuk melakukan

berbagai hal.

Latar belakang dituliskan beberapa permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari.

Permasalahan yang dituliskan, yaitu: menjaga kesehatan rambut membutuhkan biaya besar, padahal ada cara alami untuk menjaga kesehatan rambut yaitu menngunakan kemiri.

1 Pada latar belakang karya ilmiah, penulis menuliskan satu permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam bidang biologi.

Page 143: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

128

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

Rumusan masalah dituliskan dalam

beberapa rumusan yang relevan dengan

latar belakang masalah.

Rumusan masalah: 1. Apa saja kandungan yang ada di

dalam kemiri? 2. Kandungan apa yang ada

didalam kemiri yang dapat diamnfaatkan untuk meyehatkan rambut secara alami?

2 Penulis menuliskan dua rumusan masalah yang relevan dengan latar belakang.

2. Flexibility Menghasilkan gagasan,

jawaban, atau pernyatan yang bervariasi, dapat

melihat suatu masalah dari

sudut pandang yang berbeda-

beda.

Latar belakang masalah dituliskan beberapa alternatif

pemecahan masalah.

Solusi yang dituliskan untuk permasalahan perawatan rambut secara alami adalah menggunakan minyak kemiri.

1 Penulis memberikan satu solusi yang cukup logis mengenai permasalahan yang ada.

Page 144: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

129

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

Latar belakang masalah dituliskan

dalam berbagi sudut pandang kehidupan.

Sudut pandang yang dituliskan: 1. Sudut pandang morfologi, yaitu:

“rambut merupakan salah satu dari bagian tubuh manusia yang berada di daerah kepala.”

2. Sudut pandang fashion, yaitu: “contohnya pada wanita, rambut pada dasrnya berfungsi untuk melindungi kulit kepala dari sinar matahari secara langsung selain itu juga rambut merupakan salah satu asset yang berharga, seperti untuk fashion dan trend zaman sekarang yang sampai menggunakan rambut sebagai objek untuk dijadikan bahan fashion.”

2 Penulis menjelaskan latar belakang masalah dari dua sudut pandang kehidupan yaitu secara morfologi dan fashion.

Page 145: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

130

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

3. Originality Menghasilkan gagasan yang baru

dan unik, memikirkan cara yang tidak lazim

utuk mengungkapkan

gagasan, dan mampu membuat

kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian

Karya ilmiah menjadi solusi yang baru dan bermanfaat

bagi masyarakat.

Solusi yang dituliskan untuk permasalahan perawatan rambut secara alami adalah menggunakan minyak kemiri.

1 Penulis memberikan solusi yang persis sama dengan yang sudah ada sebelumnya namun cukup bermanfaat bagi masyarakat.

Karya ilmiah menghasilkan data

baru hasil temuannya sendiri, disajikan

secara menarik dan informatif atau

berhasil mengaitkan fakta-fakta yang ditemukan untuk

memecahkan solusi secara menarik.

Permasalahan dipecahkan dengan menggunakan metode kajian pustaka yang memperoleh fakta dari sumber-sumber lain yang ada. Sehingga penulis hanya mengaitkan fakta-fakta tersebut untuk memecahkan sebuah permasalahan

0 Penulis tidak menampilkan data ataupun fakta untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Penulis hanya menjelaskan informasi yang berasal dari sumber lain.

Page 146: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

131

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

4. Elaboration Memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan dan

menambahkan atau memerinci detail-detail dari

suatu objek, gagasan, atau

situasi sehingga menjadi lebih

menarik.

Data ditampilkan sangat menarik

(dalam bentuk tabel, grafik, kurva, dsb).

Tidak terdapat data hasil kajian teori. 0 Tidak terdapat data hasil kajian teori, karya ilmiah hanya menampilkan informasi dari berbagi sumber pustaka.

Alat dan bahan atau prosedur kerja yang

digunakan dalam penelitian dituliskan sangat rinci dalam

karya ilmiah.

Prosedur penggunaan kemiri untuk kesehatan rambut tidak dijelaskan secara rinci, yaitu:

1. Ambil enam buah kemiri, tumbuk halus.

2. Tambahkan ar secukupnya dan dimasak sampai mengeluarkan minyak

3. Gosokkan minyak ke kulit kepala dan rambut sampai merata.

2 Prosedur cukup jelas namun, tidak secara rinci dijelaskan perbandingan antara air dan kemiri yang digunakan, tidak dijeaskan dengan rinci seberapa banyak waktu yang diperlukan untuk kemiri menghasilkan minyak yang maksimal.

Page 147: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

132

LEMBAR PENILAIAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAM KARYA ILMIAH SISWA

Nama : MUF

Judul Karya ilmiah : Manfaat Daun Sirih untuk Menghilangkan Bau Badan (NP3)

Jenis Karya Ilmiah : Non-Percobaan

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator

Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

1. Fluency Mencetuskan banyak gagasan,

pertanyaan, memberikan banyak solusi

atau saran untuk melakukan

berbagai hal.

Latar belakang dituliskan beberapa

permasalahan dalam kehidupan

sehari-hari.

Permasalahan yang ditulis, yaitu: “sebagai makhluk sosial, kita pasti akan melakukan pergaulan, bersosialisasi, bersama teman kerabat kita, dimanapun kita berada, dan apabila kita sedang besosialisasi dan lupa akan bau badan kita yang mengganggu, pastinya akan menimbulkan rasa tidak percaya diri pada diri kita sendiri, untuk itu, kita perlu membeli dan memakai deodorant untuk menghilangkan bau badan, setidaknya kita meminimalisisr bau badan yang ditimbulkan oleh keringat yang keluar dari tubuh kita.”

1 Pada latar belakang karya ilmiah, penulis

menuliskan satu permasalahan yang

terjadi dalam kehidupan sehari-

hari.

Page 148: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

133

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator

Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

Rumusan masalah dituliskan dalam

beberapa rumusan yang relevan dengan latar

belakang masalah.

Rumusan masalah yang ditulis: 1. Zat apa saja yang terkandung

dalam daun sirih? 2. Bagaimana cara pemakaian

daun sirih untuk menghilangkan bau badan?

2 Penulis menuliskan dua

rumusan masalah yang relevan dengan latar

belakang. 2. Flexibility Menghasilkan

gagasan, jawaban, atau

pernyatan yang bervariasi,

dapat melihat suatu masalah

Latar belakang masalah dituliskan beberapa alternatif

pemecahan masalah.

Solusi dari permasalahan yang dituliskan yakni mengunakan daun sirih sebagai penghilang bau badan.

1 Penulis memberikan satu solusi yang cukup

logis mengenai permasalahan yang

ada.

Page 149: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

134

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator

Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

dari sudut pandang yang berbeda-beda.

Latar belakang masalah dituliskan

dalam berbagi sudut pandang

kehidupan.

Sudut pandang yang dituliskan, yaitu: Sudut pandang sosiologi, yaitu: “sebagai makhluk sosial, kita pasti akan melakukan pergaulan, bersosialisasi, bersama teman kerabat kita, dimanapun kita berada, dan apabila kita sedang besosialisasi dan lupa akan bau badan kita yang mengganggu, pastinya akan menimbulkan rasa tidak percaya diri pada diri kita sendiri, untuk itu, kita perlu membeli dan memakai deodorant untuk menghilangkan bau badan, setidaknya kita meminimalisisr bau badan yang ditimbulkan oleh keringat yang keluar dari tubuh kita.”

1 Penulis menjelaskan latar belakang masalah

dari satu sudut pandang kehidupan seperti dari sudut

pandang ilmu pengetahuan /

ekonomi / psikologi /

kesehatan / dsb.

Page 150: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

135

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator

Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

3. Originality Menghasilkan gagasan yang baru dan unik,

memikirkan cara yang tidak lazim

utuk mengungkapkan

gagasan, dan mampu membuat

kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian

Karya ilmiah menjadi solusi yang baru dan

bermanfaat bagi masyarakat.

Solusi dari permasalahan yang dituliskan yakni mengunakan daun sirih sebagai penghilang bau badan.

1 Penulis memberikan solusi yang persis sama

dengan yang sudah ada sebelumnya namun cukup

bermanfaat bagi masyarakat.

Karya ilmiah menghasilkan data

baru hasil temuannya

sendiri, disajikan secara menarik dan informatif atau berhasil

mengaitkan fakta-fakta yang

ditemukan untuk memecahkan solusi secara

menarik.

Hasil kajian pustaka yang dilakukan tidak menghasilkan fakta baru karena tidak ada fakta-fakta yang dibandingkan untuk menghasilkan fakta baru. Solusi hanya bersumber dari informasi dari sumber rujukan.

0 Penulis tidak menampilkan data

/ fakta ataupun data yang di

tuliskan hanya berasal dari sumber lain.

Page 151: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

136

NO Indikator Berpikir Kreatif

Definisi Indikator

Berpikir Kreatif

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah Gagasan dalam Karya Ilmiah Skor Keterangan

4. Elaboration Memperkaya dan mengembangkan

suatu gagasan dan

menambahkan atau memerinci detail-detail dari

suatu objek, gagasan, atau

situasi sehingga menjadi lebih

menarik.

Data ditampilkan sangat menarik (dalam bentuk tabel, grafik, kurva, dsb).

Tidak menampilkan data hasil kajian pustaka.

0 Tidak terdapat data hasil kajian

pustaka.

Alat dan bahan atau prosedur

yang digunakan dalam penelitian dituliskan sangat rinci dalam karya

ilmiah.

Alat dan bahan: 1. Lima lembar daun sirih 2. Satu sendok makan kapur sirih 3. Alat penumbuk Prosedur yang digunakan untuk menghilangkan bau badan, yaitu: 1. ambil lima lembar daun sirih,

lalu tumbuk hingga merata. 2. Campurkan dengan air kapur

sirih, lalu diaduk sampai merata. 3. Oleskan ramuan yang sudah

tercampur ke bagian ketiak 4. Tunggu hingga 20 – 30 menit,

agar ramuan meresap. 5. Bersihkan badan mengguanakan

air. 6. Lakukan kegiatan tersebut secara

rutin dan teratur.

1 Air tidak dicantumkan

dalam alat dan bahan,

perbandingan bahan yang

digunakan tidak dijelaskan dan rutinitas dalam mengoleskan ke

ketiak tidak dijelaskan.

Page 152: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

138

LAMPIRAN 6

LEMBAR GAGASAN DALAM KARYA ILMIAH SISWA BERDASARKAN TIAP INDIKATOR BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK

1. INDIKATOR KELANCARAN

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3 1 P1 Latar belakang

dituliskan beberapa

permasalahan dalam kehidupan

sehari-hari.

1. Jumlah penduduk Indonesia yang semakin meningkat, akan membuat jumlah kebutuhan makanan selalu meningkat dari tahun ke tahun.

2. Seiring dengan tingginya kebutuhan makanan, kualitas makanan cenderung menurun, ini diakibatkan oleh produsen makanan yang berbuat

Page 153: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

139

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3 curang.

3. Masyarakat hanya mengetahui uji makanan mengandung boraks hanya dapat dilakukan dilab saja.

Rumusan masalah

dituliskan dalam beberapa

rumusan yang relevan dengan latar belakang

masalah.

1. Apa kandungan kunyit yang dapat mendeteksi boraks?

2. Bagaimana cara mengetahui makanan yang mengandung boraks?

2 P2 Latar belakang dituliskan beberapa

permasalahan dalam kehidupan

sehari-hari.

1. Biasanya kulit jeruk hanya dibuang saja, padahal sebenarnya kulit jeruk mempunyai potensi yang sangat besar.

Page 154: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

140

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3 Rumusan masalah

dituliskan dalam beberapa

rumusan yang relevan dengan latar belakang

masalah.

1. Bagaimana cara mengolah kulit jeruk mandarin agar menjadi selai?

3 P3 Latar belakang dituliskan beberapa

permasalahan dalam kehidupan

sehari-hari.

“Banyak orang yang masih sedikit menggunakan idenya dari pelepah pisang, contohnya adalah tempat tisu yang terbuat dari pelepah pisang dan lainnya.”

Rumusan masalah

dituliskan dalam beberapa

rumusan yang relevan dengan latar belakang

masalah.

1. Bagaimana kekuatan bangunan tanpa menggunakan pelepah pisang?

2. Bagaimana kekuatan bangunan menggunakan

Page 155: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

141

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3 pelepah pisang?

3. Berapakah beban yang dapat ditahan oleh bangunan yang menggunakan pelepah pisang?

4 P4 Latar belakang dituliskan beberapa

permasalahan dalam kehidupan

sehari-hari.

1. Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa nata hanya bisa diolah dari air kelapa (nata de coco). Padahal faktanya banyak media lain yang digunakan sebagai nata.

2. Tomat merupakan sayuran yang sering dikonsumsi masyarakat namun, tomat mudah busuk sehingga perlu alternatif lain

Page 156: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

142

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3 untuk mengolah tomat agar tahan lama.

Rumusan masalah

dituliskan dalam beberapa

rumusan yang relevan dengan latar belakang

masalah.

1. Bagaimana proses pembuatan Nata de Tomato?

5 P5 Latar belakang dituliskan beberapa

permasalahan dalam kehidupan

sehari-hari.

Pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapatkan terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan.

Rumusan 1. Bagaimana

Page 157: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

143

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3 masalah

dituliskan dalam beberapa

rumusan yang relevan dengan latar belakang

masalah.

pengaruh pupuk urea dan pupuk kompos terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman bunga pukul empat?

6 P6 Latar belakang dituliskan beberapa

permasalahan dalam kehidupan

sehari-hari.

1. Sudah menjadi rahasia umum bahwa masalah sampah di Indonesia seringkali dibiarkan hingga menggunung dan menyebabkan banyak sekali masalah bagi kehidupan sehari-hari seperti banjir, bau dan penyakit. Menurut data, setiap harinya

Page 158: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

144

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3 seorang manusia akan menghasilkan rata-rata 1,5 hingga 2 kilogram sampah. Contohnya pada tahun 2012 volume sampah di Jakarta mencapai 6500 ton dalam sehari atau satu candi borobudur setiap dua hari.

Rumusan masalah

dituliskan dalam beberapa

rumusan yang relevan dengan latar belakang

masalah.

1. Bagaimana cara membuat kompos melalui metode komposter kardus?

2. Apa saja kelebihan dan kekurangan metode komposter kardus?

7 NP1 Latar belakang 1. banyak orang

Page 159: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

145

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3 dituliskan beberapa

permasalahan dalam kehidupan

sehari-hari.

melakukan diet dengan menyingkirkan makanan tertentu yang dianggap sebagai musuh diet. Padahal tubuh tetap membutuhkan keseimbangan nutrisi, sekalipun saat diet.”

Rumusan masalah

dituliskan dalam beberapa

rumusan yang relevan dengan latar belakang

masalah.

1. Bagaimanakah cara kerja air putih dalam proses diet?

8 NP2 Latar belakang dituliskan beberapa

permasalahan dalam kehidupan

menjaga kesehatan rambut membutuhkan biaya besar, padahal ada cara alami untuk

Page 160: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

146

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3 sehari-hari. menjaga kesehatan

rambut yaitu menggunakan kemiri.

Rumusan masalah

dituliskan dalam beberapa

rumusan yang relevan dengan latar belakang

masalah.

1. Apa saja kandungan yang ada di dalam kemiri?

2. Kandungan apa yang ada didalam kemiri yang dapat dimanfaatkan untuk meyehatkan rambut secara alami?

9 NP3 Latar belakang dituliskan beberapa

permasalahan dalam kehidupan

sehari-hari.

1. sebagai makhluk sosial, kita pasti akan melakukan pergaulan, bersosialisasi, bersama teman kerabat kita, dimanapun kita berada, dan

Page 161: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

147

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3 apabila kita sedang besosialisasi dan lupa akan bau badan kita yang mengganggu, pastinya akan menimbulkan rasa tidak percaya diri pada diri kita sendiri, untuk itu, kita perlu membeli dan memakai deodorant untuk menghilangkan bau badan, setidaknya kita meminimalisir bau badan yang ditimbulkan oleh keringat

Page 162: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

148

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3 yang keluar dari tubuh kita.”

Rumusan masalah

dituliskan dalam beberapa

rumusan yang relevan dengan latar belakang

masalah.

1. Zat apa saja yang terkandung dalam daun sirih?

2. Bagaimana cara pemakaian daun sirih untuk menghilangkan bau badan?

Page 163: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

149

2. INDIKATOR KELUWESAN

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

1 P1 Latar belakang masalah

dituliskan beberapa alternatif

pemecahan masalah.

“Ternyata, kunyit yang awalnya diketahui sebagai pewarna alami dan sebagai bahan untuk jamu, sekarang juga dapat dimanfaatkan untuk menguji ada atau tidaknya boraks dalam suatu makanan dngan cara uji yang sederhana.”

Latar belakang masalah

dituliskan dalam berbagi sudut

pandang kehidupan.

1. Sudut pandang demografi, yaitu: “Jumah penduduk Indonesia yang semakin meningkat, akan membuat jumlah kebutuhan makanan selalu

Page 164: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

150

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

meningkat dari tahun ke tahun.”

2. Sudut pandang ekonomi, yaitu: “ seiring dengan tingginya kebutuhan makanan, kualitas makanan cenderung menurun, ini diakibatkan oleh produsen makanan yang berbuat curang. Dengan tujuan mendapatkan untung yang lebih besar, produsen akan memberikan suatu bahan

Page 165: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

151

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

kimia tertentu kepada makanan yang dibuatnya.”

3. Sudut pandang kesehatan, yaitu: “jika boraks terdapat pada makanan maka dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk pada otak, hati, dan ginjal. Pemakaian dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan berbagai macam penyakit yang dapat mengancam

Page 166: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

152

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

keseimbangan tubuh manusia.”

4. Sudut pandang kimia, yaitu: “boraks merupakan bahan yng dikenal untuk industri farmasi sebagai ramuan obat misalnya salep, bedak, larutan kompres, obat oles mulut dan obat pencuci mata. Boraks juga digunakan sebagai bahan solder, pembersih, pengawet kayu dan antiseptik kayu.” Dan

Page 167: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

153

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

“kunyit merupakan bahan pewarna alami untuk makanan dan menjadi bahan untuk pembuatan jamu.”

2 P2 Latar belakang masalah

dituliskan beberapa alternatif

pemecahan masalah.

“Biasanya kulit jeruk hanya dibuang saja, padahal sebenarnya kulit jeruk mempunyai potensi yang sangat besar. Salah satunya dapat dijadikan bahan dasar selai yang sehat dan bergizi.”

Latar belakang masalah

dituliskan dalam berbagi sudut

pandang kehidupan.

1. Sudut pandang bidang perkebunan, yaitu: tanaman jeruk ini semula hanya berupa vegetasi alami yang

Page 168: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

154

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

menempati areal yang cukup jelas di Asia Timur dan Asia Selatan, namun saat ini tanaman tersebut telah dibudidayakan di hampir semua Negara tropis dan sub tropis.

2. Sudut pandang bidang ekonomi, yaitu: “tanaman ini mempunyai begitu banyak manfaat antara lain beberapa produk makanan yang dibuat jeruk misalnya kulit buah untuk selai dan permen. Bunga, buah dan daun jeruk yang harum itu di ekstrak

Page 169: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

155

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

menjadi minyak atsiri.

3 P3 Latar belakang masalah

dituliskan beberapa alternatif

pemecahan masalah.

Pemanfaatan pelepah pisang masih minim.

Latar belakang masalah

dituliskan dalam berbagi sudut

pandang kehidupan.

1. Sudut pandang ekonomi, yaitu: “Pisang memiliki banyak manfaat , bukan hanya dari kandungan vitamin, tetapi dari segi ekonomi, pisang sangat menguntungkan, karena dari pisang manusia bisa membuat banyak jenis makanan dan masih banyak lagi.”

2. Sudut pandang

Page 170: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

156

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

bidang konstruksi, yaitu: “Bangunan adalah bagian terpenting dalam kehidupan manusia, bangunanlah yang melindungi manusia dari semua bencana alam, contohnya adalah kita terhindar dari badai hujan dan masih banyak lagi bencana alam lainnya. Kini manusi menginnginkan bangunan yang kuat untuk melindungi manusia dari semua bencana alam yang datang bergantian.”

4 P4 Latar belakang masalah

dituliskan

Tomat yang biasa diolah menjadi salad dan jus ternyata

Page 171: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

157

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

beberapa alternatif

pemecahan masalah.

dapat diolah dengan cara memfermentasikan tomat menggunakan Acetobacter xylinum, sehingga tomat menjadi olahan makanan berupa nata.

Latar belakang masalah

dituliskan dalam berbagi sudut

pandang kehidupan.

1. Sudut pandang ekonomi, yaitu: “Saat ini Nata de coco banyak digemari oleh masyarakat sebagai minuman pelepas dahaga yang baik bagi pencernaan. Namun, sebagian besar masyarakat menganggap bahwa nata hanya bisa diolah dari air kelapa (Nata de coco).”

Page 172: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

158

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

2. Sudut pandang pertanian, yaitu: “tomat merupakan jenis sayuran buah yang sering dikonsumsi oleh masyarakat, baik konsumsi secara langsung, diolah sebagai salad, jus, maupun jenis olahan lainnya.”

3. Sudut pandang bioteknologi, yaitu: “tomat memiliki kelemahan yaitu mudah busuk. Salah satu alternatifnya yakni dengan melakukan fermentasi pada tomat menggunakan bakteri Acetobacter xylinum, sehingga tomat dapat menjadi

Page 173: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

159

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

olahan makanan berupa nata.”

5 P5 Latar belakang masalah

dituliskan beberapa

alternatif solusi dari

permasalahan yang ada.

Latar belakang hanya memaparkan pengertian pupuk urea dan pupuk kompos.

Latar belakang masalah

dituliskan dalam berbagi sudut

pandang kehidupan.

Sudut pandang dalam bidang pertanian, yaitu: selama ini kita telah mengetahui berbagai macam jenis pupuk untuk tanaman, baik berupa pupuk organik maupun non-organik.

6 P6 Latar belakang masalah

dituliskan beberapa

Untuk mengurangi sampah adalah menggunakan metode komposter

Page 174: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

160

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

alternatif pemecahan masalah.

kardus, karena pada beberapa metode pembuatan kompos masih ditemukan kekurangan seperti mahalnya bahan atau bau yang tidak sedap. Oleh karena itu, penulis mencoba membuat kompos melalui metode komposter kardus.

Latar belakang masalah

dituliskan dalam berbagai sudut

pandang kehidupan.

1. Sudut pandang bidang lingkungan, yaitu “Menurut data, setiap harinya seorang manusia akan menghasilkan rata-rata 1,5 – 2 kilogram sampah. Contohnya, pada tahun 2012 volume sampah di Jakarta mencapai 6500 ton dalam sehari atau

Page 175: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

161

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

satu candi borobudur setiap dua hari.” Sudut pandang bidang bioremediasi, yaitu: “Penulis memilih membuat pupuk kompos dari bahan organik seperti sampah kering karena lebih mudah diolah dan didapatkan dibandingkan kotoran hewan. Penulis menggunakan sampah organik yang dihasilkan oleh rumah tangga.”

7 NP1 Latar belakang masalah

dituliskan beberapa

Permasalahan diet adalah menggunakan metode diet air putih karena diet ini

Page 176: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

162

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

alternatif pemecahan masalah.

dikenal sebagai diet terbaik menurut beberapa ilmuwan.

Latar belakang masalah

dituliskan dalam berbagai sudut

pandang kehidupan.

1. Sudut pandang ilmu gizi, yaitu: “padahal tubuh tetap membutuhkan keseimbangan nutrisi sekalipun saat diet. Baik karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, air dan oksigen sangat penting artinya bagi tubuh.”

2. Sudut pandang bidang kesehatan, yaitu: “diet ini aman bahkan tergolong sehat untuk dilakukan oleh berbagai kalangan dari mulai remaja hingga orang

Page 177: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

163

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

dewasa karena diet ini tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya.”

8 NP2 Latar belakang masalah

dituliskan beberapa alternatif

pemecahan masalah.

Perawatan rambut secara alami adalah menggunakan minyak kemiri.

Latar belakang masalah

dituliskan dalam berbagai sudut

pandang kehidupan.

1. Sudut pandang morfologi, yaitu: “rambut merupakan salah satu dari bagian tubuh manusia yang berada di daerah kepala.”

2. Sudut pandang fashion, yaitu: “contohnya pada wanita, rambut pada dasarnya berfungsi

Page 178: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

164

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

untuk melindungi kulit kepala dari sinar matahari secara langsung selain itu juga rambut merupakan salah satu asset yang berharga, seperti untuk fashion dan trend zaman sekarang yang sampai menggunakan rambut sebagai objek untuk dijadikan bahan fashion.”

9 NP3 Latar belakang masalah

dituliskan beberapa alternatif

pemecahan masalah.

Daun sirih sebagai penghilang bau badan.

Latar belakang 1. Sudut pandang

Page 179: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

165

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

masalah dituliskan dalam berbagai sudut

pandang kehidupan.

sosiologi, yaitu: “sebagai makhluk sosial, kita pasti akan melakukan pergaulan, bersosialisasi, bersama teman kerabat kita, dimanapun kita berada, dan apabila kita sedang besosialisasi dan lupa akan bau badan kita yang mengganggu, pastinya akan menimbulkan rasa tidak percaya diri pada diri kita sendiri, untuk itu, kita perlu membeli dan memakai

Page 180: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

166

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

deodorant untuk menghilangkan bau badan, setidaknya kita meminimalisisr bau badan yang ditimbulkan oleh keringat yang keluar dari tubuh kita.”

Page 181: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

167

3. INDIKATOR KEASLIAN

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

1 P1 Karya ilmiah menjadi solusi yang baru dan

bermanfaat bagi masyarakat.

Mengetahui kandungan boraks secara sederhana karena kunyit dapat dengan mudah didapatkan dirumah.

Karya ilmiah menghasilkan data baru hasil

temuannya sendiri, disajikan secara menarik dan informatif atau berhasil mengaitkan

fakta-fakta yang ditemukan untuk

memecahkan solusi secara

menarik.

Data hasil pengamatan didapatkan dengan percobaan, sesuai dengan rumusan masalah yang ingin dipecahkan dan disajikan menggunakan tabel hasil pengamatan yang cukup informatif.

2 P2 Karya ilmiah menjadi solusi yang baru dan

“Biasanya kulit jeruk hanya dibuang saja, padahal sebenarnya

Page 182: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

168

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

bermanfaat bagi masyarakat.

kulit jeruk mempunyai potensi yang sangat besar. Salah satunya dapat dijadikan bahan dasar selai yang sehat dan bergizi.”

Karya ilmiah menghasilkan data baru hasil

temuannya sendiri, disajikan secara menarik dan informatif atau berhasil mengaitkan

fakta-fakta yang ditemukan untuk

memecahkan solusi secara

menarik.

Data pengamatan tidak ditampilkan

3 P3 Karya ilmiah menjadi solusi yang baru dan

bermanfaat bagi

Penggunaan pelepah pisang bagi kekuatan bangunan, namun

Page 183: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

169

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

masyarakat. hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pelepah pisang tidak bisa mengokohkan bangunan.

Karya ilmiah menghasilkan data baru hasil

temuannya sendiri, disajikan secara menarik dan informatif atau berhasil mengaitkan

fakta-fakta yang ditemukan untuk

memecahkan solusi secara

menarik.

Data hasil eksperimen ditampilkan menggunakan dokumentasi campuran adonan semen dengan pelepah pisang yang sudah kering dan hasil pengujian kekokohan menggunakan beban. Namun tidak ada penjelasan mengenai foto yang ditampilkan.

4 P4 Karya ilmiah Alternatif pengolahan

Page 184: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

170

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

menjadi solusi yang baru dan

bermanfaat bagi masyarakat.

tomat dengan memfermentasikannya menggunakan Acetobacter xylinum untuk dijadikan Nata de Tomato.

Karya ilmiah menghasilkan data baru hasil

temuannya sendiri, disajikan secara menarik dan informatif atau berhasil mengaitkan

fakta-fakta yang ditemukan untuk

memecahkan solusi secara

menarik.

Data hasil pengamatan diperoleh melalui percobaan langsung membuat nata de tomato dan mengujikan nata de tomato pada tikus untuk meguji kelayakan makanan. Data disajikan menggunakan dokumentasi foto fermentasi, pengolahan menjadi nata hingga pengujian pada tikus. Namun, data tidak disajikan secara informatif karena tidak ada

Page 185: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

171

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

keterangan lebih lanjut mengani foto yang ditampilkan penulis.

5 P5 Karya ilmiah menjadi solusi yang baru dan

bermanfaat bagi masyarakat.

Karya ilmiah yang dituliskan kurang menjadi solusi karena permasalahan sesungguhnya tidak begitu dijelaskan.

Karya ilmiah menghasilkan data baru hasil

temuannya sendiri, disajikan secara menarik dan informatif atau berhasil mengaitkan

fakta-fakta yang ditemukan untuk

memecahkan solusi secara

menarik.

Data hasil pengamatan diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung dan pertumbuhan tanaman disajikan hampir tiap hari selama satu bulan dalam bentuk tabel yang mudah dipahami.

6 P6 Karya ilmiah untuk mengurangi

Page 186: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

172

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

menjadi solusi yang baru dan

bermanfaat bagi masyarakat.

sampah adalah menggunakan metode komposter kardus, karena pada beberapa metode pembuatan kompos masih ditemukan kekurangan seperti mahalnya bahan atau bau yang tidak sedap. Oleh karena itu, penulis mencoba membuat kompos melalui metode komposter kardus.

Karya ilmiah menghasilkan data baru hasil

temuannya sendiri, disajikan secara menarik dan informatif atau berhasil mengaitkan

fakta-fakta yang

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah eksperimen sehingga memungkinkan data yang diperoleh adalah hasil temuannya sendiri, namun

Page 187: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

173

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

ditemukan untuk memecahkan solusi secara

menarik.

data hasil pengamatan tidak ditampilkan.

7 NP1 Karya ilmiah menjadi solusi yang baru dan

bermanfaat bagi masyarakat.

Solusi permasalahan diet adalah menggunakan metode diet air putih karena diet ini dikenal sebagai diet terbaik menurut beberapa ilmuwan. Selain itu, diet air putih juga tergolong diet yang mudah, murah dan aman.

Karya ilmiah menghasilkan data baru hasil

temuannya sendiri, disajikan secara menarik dan informatif atau berhasil mengaitkan

Penulis berhasil mengaitkan informasi dengan penelitian yang ada sebelumnya, walaupun tidak disertai data penelitian.

Page 188: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

174

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

fakta-fakta yang ditemukan untuk

memecahkan solusi secara

menarik. 8 NP2 Karya ilmiah

menjadi solusi yang baru dan

bermanfaat bagi masyarakat.

perawatan rambut secara alami adalah menggunakan minyak kemiri.

Karya ilmiah menghasilkan data baru hasil

temuannya sendiri, disajikan secara menarik dan informatif atau berhasil mengaitkan

fakta-fakta yang ditemukan untuk

memecahkan solusi secara

menarik.

Permasalahan dipecahkan dengan menggunakan metode kajian pustaka yang memperoleh fakta dari sumber-sumber lain yang ada. Sehingga penulis hanya mengaitkan fakta-fakta tersebut untuk memecahkan sebuah

Page 189: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

175

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya

Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

permasalahan 9 NP3 Karya ilmiah

menjadi solusi yang baru dan

bermanfaat bagi masyarakat.

daun sirih sebagai penghilang bau badan.

Karya ilmiah menghasilkan data baru hasil

temuannya sendiri, disajikan secara menarik dan informatif atau berhasil mengaitkan

fakta-fakta yang ditemukan untuk

memecahkan solusi secara

menarik.

Hasil kajian pustaka yang dilakukan tidak menghasilkan fakta baru karena tidak ada fakta-fakta yang dibandingkan untuk menghasilkan fakta baru. Solusi hanya bersumber dari informasi dari sumber rujukan.

Page 190: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

176

4. INDIKATOR KETERPERINCIAN

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

1 P1 Data ditampilkan

sangat menarik (dalam bentuk tabel, grafik,

kurva, dsb).

Bahan-bahan

Warna sebelum ditetesi kunyit

Warna sesudah ditetesi kunyit

Keterangan

Kerupuk gendar

Coklat mudah

Coklat kemerahan

Positif mengandung

boraks Kerupuk

tempe Coklat muda

Coklat tua Positif mengandung

boraks Kerupuk

ikan SHS

Putih Coklat muda

Positif mengandung

boraks Sosis siap

makan kimbo

Coklat muda

Coklat muda

Tidak mengandung

boraks

Sosis siap

makan daling

Coklat muda

Mendekati coklat tua

Positif mengandung

boraks

Tahu china

pasaran

Putih Kuning Tidak mengandung

boraks Tahu china

rumahan

Putih Kuning Tidak mengandung

boraks Mie

basah Kuning Coklat tua Positif

mengandung

Page 191: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

177

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

pasar boraks Ketupat

pasar Putih Kuning tua Tidak

mengandung boraks

Bleng Oranye Coklat kemerahan

Positif mengandung

boraks

Alat dan bahan yang digunakan

dalam penelitian dituliskan

sangat rinci dalam karya

ilmiah.

Alat-alat: 1. Pipet ukur 2. Cobek 3. Belender 4. Piring / mangkok

sebagai wadah 5. Sendok

Bahan-bahan: 1. Kunyit yang telah

diekstrak 2. Mie basah pasar 3. Kerupuk gendar 4. Sosis siap makan

daling 5. Kerupuk tempe 6. Kerupuk warung

ikan SHS 7. Ketupat pasar

Page 192: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

178

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

8. Tahu cina rumahan

9. Bleng 10. Sosis siap makan

kimbo 11. Tahu china pasar

2 P2 Data ditampilkan

sangat menarik (dalam bentuk tabel, grafik,

kurva, dsb).

Tidak menampilkan data hasil penelitian. hanya terdapat dokumentasi prosedur pembuatan selai.

Alat dan bahan yang digunakan

dalam penelitian dituliskan

sangat rinci

Alat: 1. Mangkuk atau

piring 2. Perasan jeruk 3. Sendok 4. Panci 5. Pisau

Page 193: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

179

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

dalam karya

ilmiah.

6. Kompor Bahan:

1. 5 buah jeruk mandarin

2. Air 1 liter 3. Gula pasir 8

sendok makan 3 P3 Data

ditampilkan sangat

menarik (dalam bentuk tabel, grafik,

kurva, dsb).

Data ditampilkan menggunakan dokumentasi foto, namun tidak ada penjelasan / keterangan lebih lanjut mengenai foto tersebut.

Alat dan bahan yang digunakan

dalam penelitian

Alat dan bahan: 1. Cetakan

semen 2. Semen 11 kg 3. Sekop

Page 194: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

180

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

dituliskan sangat rinci

dalam karya

ilmiah.

4. Blender 5. Timbangan 6. Pelepah pisang 7. Benda berat

4 P4 Data ditampilkan

sangat menarik (dalam bentuk tabel, grafik,

kurva, dsb).

Data ditampilkan dalam bentuk dokumentasi foto namun, kurang menjelaskan keseluruhan data yang didapatkan.

Alat dan bahan yang digunakan

dalam penelitian dituliskan

sangat rinci dalam karya

Alat: 1. Panci 2. Saringan yang

halus 3. Pisau 4. Baskom 5. Tatakan untuk

memtotong 6. Blender

Page 195: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

181

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

ilmiah. 7. Wadah 8. Koran

Bahan 1. Stater

Acetobacter xylinum 100 ml

2. Tomat 1 kg 3. Air 1 L 4. Gula 30 gram 5. Air cuka 20 ml 6. Pupuk ZA 30

gram 5 P5 Data

ditampilkan sangat

menarik (dalam bentuk tabel, grafik,

kurva, dsb).

Data ditampilkan dalam bentuk tabel pengamatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman bunga pukul empat selama tiga puluh hari pada dua perlakuan yang berbeda.

Alat dan bahan yang

Alat 1. Sekop

Page 196: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

182

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

digunakan dalam

penelitian dituliskan

sangat rinci dalam karya

ilmiah.

2. Polybag 3. Neraca 4. Saringan

Bahan 1. Pupuk urea 2. Pupuk

kompos 3. Tanah 4. Bibit bunga

pukul empat 18 buah

5. air 6 P6 Data

ditampilkan sangat

menarik (dalam bentuk tabel, grafik,

kurva, dsb).

Data tidak ditampilkan.

Alat dan bahan yang

Alat dan Bahan: 1. Dua buah

Page 197: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

183

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

digunakan dalam

penelitian dituliskan

sangat rinci dalam karya

ilmiah.

kotak kardus 2. Lakban 3. Kertas koran

dua lembar 4. Kompos jadi

atau dedaunan yang membusuk dua sampai tiga kilogram

5. Dedak beras satu sampai dua kilogram

6. MOL (Mikroorganisme lokal) tapai

7. Sekop kecil 8. Sarung tangan 9. Alat pengukur

suhu 7 NP1 Data

ditampilkan sangat

Tidak terdapat data hasil kajian

Page 198: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

184

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

menarik (dalam bentuk tabel, grafik,

kurva, dsb).

pustaka.

Alat dan bahan yang digunakan

dalam penelitian dituliskan

sangat rinci dalam karya

ilmiah.

Prosedur untuk diet air putih sangat sederhana, cukup minum dua gelas air putih sebelum makan.

8 NP1 Data ditampilkan

sangat menarik (dalam bentuk tabel,

Tidak terdapat data hasil kajian teori.

Page 199: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

185

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

grafik, kurva, dsb).

Alat dan bahan yang digunakan

dalam penelitian dituliskan

sangat rinci dalam karya

ilmiah.

Prosedur penggunaan kemiri untuk kesehatan rambut tidak dijelaskan secara rinci, yaitu: 1. Ambil enam buah

kemiri, tumbuk halus.

2. Tambahkan ar secukupnya dan dimasak sampai mengeluarkan minyak

3. Gosokkan minyak ke kulit kepala dan rambut sampai merata.

9 NP3 Data ditampilkan

sangat menarik

Tidak menampilkan data hasil kajian

Page 200: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

186

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

(dalam bentuk tabel, grafik,

kurva, dsb).

pustaka.

Alat dan bahan yang digunakan

dalam penelitian dituliskan

sangat rinci dalam karya

ilmiah.

Alat dan bahan: 1. Lima lembar daun

sirih 2. Satu sendok

makan kapur sirih 3. Alat penumbuk Prosedur yang digunakan untuk menghilangkan bau badan, yaitu: 1. ambil lima lembar

daun sirih, lalu tumbuk hingga merata.

2. Campurkan dengan air kapur sirih, lalu diaduk sampai merata.

Page 201: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

187

No Karya Ilmiah

Berpikir Kreatif dalam Karya Ilmiah

Skor tiap Gagasan

0 1 2 3

3. Oleskan ramuan yang sudah tercampur ke bagian ketiak

4. Tunggu hingga 20 – 30 menit, agar ramuan meresap.

5. Bersihkan badan mengguanakan air.

6. Lakukan kegiatan tersebut secara rutin dan teratur.

Page 202: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

188

LAMPIRAN 7

LEMBAR WAWANCARA

1. Sejak kapan penugasan pembuatan karya ilmiah ini dilakukan?

Jawab : sudah tahun kelima karya ilmiah ini setiap tahun ditugaskan pada

siswa kelas XI di sekolah ini

2. Apa tujuan penulisan karya ilmiah di SMAIT Nururrahman? Adakah

hubungannya dengan visi misi sekolah?

Jawab : karya ilmiah ini ditugaskan kepada siswa karna memang ini yang

menjadi ciri khas dari SMAIT Nururrahman dan kami menginginkan lulusan

SMAIT Nururrahman menjadi lulusan yang sudah mengenal tulis menulis

dan menjadi modal bagi siswa untuk menulis di bangku kuliah. Tujuan

tersebut seiring dengan salah satu misi dari sekolah ini yang ingin

mewujudkan generasi yang memiliki kecakapan penalaran ilmiah dan ha

tersebut diwujudkan dengan karya ilmiah tersebut.

3. Bagaimana dengan minat menulis siswa di SMAIT Nururrahman? Apakah

tergolong sangat rendah?

Jawab : memang hanya sedikit anakyang berminat dalam tulis menulis,

mungkin memang tidak dalam dunia tulis menulis ilmiah. Namun tidak

semua anak tidak senang menulis. Ada sekitar 80% anak yang minat

menulisnya rendah. Oleh karna itu, kami ingin menurunkan persentase

tersebut dan meningkatkan minat menulis siswa dalam menulis ilmiah.

4. Apakah harapan sekolah terhadap tujuan pembuatan karya ilmiah tersebut

sudah terpenuhi?

Jawab : sejauh ini kami memantau para alumni dan tak sedikit anak yang

merasa beruntung karena sudah pernah menulis karya ilmiah di SMA. Hal

Page 203: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

189

tersebut karena memang tugas kuliah yang menuntut siswa untuk lebih aktif

menulis berbagai karya ilmiah mulai dari makalah hingga skripsi.

5. Sejauh ini adakah karya ilmiah yang menghasilkan ide baru? Berapa

presentasenya?

Jawab : sejauh ini belum ada penelitian ataupun tindak lanjut untuk

mengetahui hal tersebut. Namun belum ada karya ilmiah yang benar-benar

dari ide siswa sendiri. rata-rata karya ilmiah yang ditulis siswa berasal dari

modifikasi ide yang sudah ada. Namun hal tersebut sudah cukup menjadi

modal untuk menulis karya ilmiah. Pihak guru juga membantu penelitian

yang mereka lakukan.

6. Apa jenis karya ilmiah yang dibuat oleh siswa?

Jawab : ada karya ilmiah yang berjenis eksperimen atau penelitian

langsung dan ada yang berjenis studi pustaka.

7. Adakah ketentuan ataupun pedoman khusus yang diberikan kepada siwa

untuk penulisan karya ilmiah?

Jawab : kalau untuk pedoman khusus memang belum ada, namun pihak

guru memberikan sistematika karya ilmiah untuk dijadikan patokan dan

pihak guru membimbing dalam hal penulisan karya ilmiah tersebut.

8. Dari manakah sekolah mendapatkan pedoman tersebut? Dari sumber lain

ataukah berdasarkan kesepakatan sekolah?

Jawab : sifatnya bukan pedoman namun, memang ada beberapa sumber

yang menjadi rujukan sekolah dalam menyusun sistematika dan hal tersebut

juga berdasarkan kesepakatan pihak sekolah.

9. Apakah dalam pembuatan karya ilmiah siswa diberikan bimbingan oleh guru?

Seperti apa bimbingan yang diberikan?

Page 204: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

190

Jawab : iya, kami memberikan bimbingan kepada siswa karena memang

siswa masih awam dengan karya ilmiah oleh karna itu guru pembimbing

dibutuhkan untuk memfasilitasi siswa dalam melakukan penelitian ataupun

menulis dan menyusun karya ilmiah. Bimbingan diberikan guru dari semester

satu kelas XI hingga semester 2. Pada awalnya, siswa menentukan sendiri

masalah yang akan diteliti. Sebagian besar anak cukup kesulitan menemukan

masalah yang ingin dikaji. Namun, peran guru diuji dalam hal tersebut untuk

merangsang anak berpikir kontekstual. Hingga akhirnya siswa melakukan

pengamatan sendiri dirumah ataupun dilaboratorium sekolah untuk

memecahkan masalah yang ditelitinya. Namun, memang masih ada siswa

yang baru memanfaatkan hal tersebut di semester dua ketika deadline

semakin dekat.

10. Setelah karya ilmiah tersebut selesai adakah tindak lanjut dari pihak sekolah

untuk mempublikasikan karya ilmiah?

Jawab : belum ada tindak lanjut dari pihak sekolah untuk

mempubilkasikan karya ilmiah, karena memang belum diarahkan untuk

dipublikasikan.

11. Jika diamati apakah siswa mampu mengikuti penugasan tersebut? Adakah

sanksi yang diberikan jika siswa tersebut tidak membuat karya ilmiah?

Jawab : sejauh ini semua siswa mengikuti dengan baik karena memang

karya ilmiah tersebut menjadi syarat kenaikan kelas XII dan akhir dari tugas

ini diadakan persentase karya ilmiah yang telah dibuatnya didepan para guru

penguji. Sehingga akan terlihat siswa yang benar-benar serius dalam

membuat karya ilmiah atau hanya sekedar memenuhi tugas sekolah.

12. Sejauh ini apakah sudah ada penelitian mengenai kemampuan berpikir kreatif

siswa dalam penulisan karya ilmiah?

Jawab : memang belum ada penelitian hal tersebut disekolah kami.

Page 205: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

LAMPIRAN 8

Kelancaran Keluwesan Keaslian KeterperincianValidator 1 67% 44% 67% 83%Validator 2 67% 44% 67% 83%Validator 3 67% 44% 67% 83%Validator 4 67% 44% 67% 83%Validator 5 67% 44% 83% 83%

Mean 67% 44% 70% 83%Kategori Baik Cukup Baik Sangat Baik

Validator 1 33% 33% 17% 33%Validator 2 33% 33% 17% 33%Validator 3 33% 33% 17% 33%Validator 4 33% 33% 17% 33%Validator 5 33% 33% 50% 33%

Mean 33% 33% 23% 33%Kategori Kurang Kurang Kurang Kurang

Validator 1 33% 22% 17% 33%Validator 2 33% 22% 17% 33%Validator 3 33% 22% 17% 33%Validator 4 33% 22% 17% 33%Validator 5 33% 22% 17% 33%

Mean 33% 22% 17% 33%Kategori Kurang Kurang Kurang Kurang

Judul

Pemanfaatan Kulit Jeruk Mandarin sebagai Bahan Dasar Pembuatan Selai (P2)

Menguji Kandungan Boraks pada Beberapa Makanan menggunakan Kunyit (P1)1

2

Pemanfaatan Pelepah Pisang bagi Kekuatan Bangunan (P3)3

REKAPITULASI PERSENTASE KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM SETIAP KARYA ILMIAH JENIS PERCOBAAN

Validator Indikator Berpikir KreatifNo

Page 206: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

Validator 1 50% 44% 50% 50%Validator 2 50% 44% 50% 50%Validator 3 50% 44% 50% 50%Validator 4 50% 44% 50% 50%Validator 5 50% 44% 50% 50%

Mean 50% 44% 50% 50%Kategori Cukup Cukup Cukup Cukup

Validator 1 17% 11% 50% 67%Validator 2 17% 11% 50% 67%Validator 3 17% 11% 50% 67%Validator 4 17% 11% 50% 67%Validator 5 17% 11% 50% 67%

Mean 17% 11% 50% 67%Kategori Sangat Kurang Sangat

Kurang Cukup BaikValidator 1 50% 33% 17% 17%Validator 2 50% 33% 17% 17%Validator 3 50% 33% 17% 17%Validator 4 50% 33% 17% 17%Validator 5 50% 33% 33% 17%

Mean 50% 33% 20% 17%Kategori Cukup Kurang Kurang Kurang

Ket: Va1idator 1 : Dosen Pembimbing 1Va1idator 2 : Dosen Pembimbing 2Va1idator 3 : Dosen Ahli 1Va1idator 4 : Dosen Ahli 2Va1idator 5 : Guru Bidang Studi Biologi SMAIT Nururrahman

Pembuatan Kompos melalui Metode Komposter Kardus (P6)6

4 Pembuatan Nata de Tomato (P4)

Pengaruh Jenis Pupuk terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Bunga Pukul Empat (P5)5

Page 207: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

LAMPIRAN 9

Kelancaran Keluwesan Keaslian KeterperincianValidator 1 33% 44% 33% 33%Validator 2 33% 44% 33% 33%Validator 3 33% 44% 33% 33%Validator 4 33% 44% 33% 33%Validator 5 67% 44% 50% 0%

Mean 40% 44% 37% 27%Kategori Kurang Cukup Kurang Kurang

Validator 1 50% 33% 17% 33%Validator 2 50% 33% 17% 33%Validator 3 50% 33% 17% 33%Validator 4 50% 33% 17% 33%Validator 5 67% 33% 33% 50%

Mean 53% 33% 20% 37%Kategori Cukup Cukup Kurang Kurang

Validator 1 50% 33% 17% 17%Validator 2 50% 33% 17% 17%Validator 3 50% 33% 17% 17%Validator 4 50% 33% 17% 17%Validator 5 67% 33% 33% 50%

Mean 53% 33% 20% 23%Kategori Cukup Kurang Kurang Kurang

KARYA ILMIAH JENIS NON-PERCOBAAN

1

REKAPITULASI PERSENTASE KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM SETIAP

Manfaat Daun Sirih untuk Menghilangkan Bau Badan (NP3)

3

Manfaat Kemiri Bagi Kesehatan Rambut (NP2)

2

No Judul Validator Indikator Berpikir Kreatif

Diet Mudah dengan Air Putih (NP1)

Page 208: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis
Page 209: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis
Page 210: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis
Page 211: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis
Page 212: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

Lamp iran

LEMBAR UJI REFERENSI

Nama : Ade F aridah

NIM : 1111016100074

: FITK!IPA-Biologi Fak/Jur

Judul Skripsi : Analisis Berpikir Kreatif Peserta Didik dalam Penulisan

Karya Ilmiah Siswa pada Pembelajaran Biologi

Pembimbing ke-1

Pembimbing ke-2

: Baiq Hana Susanti, M.Sc

: Buchori Muslim, M.Pd

No BABIPENDAHULUAN

1 lndra Sunito,dkk., Metaphorming Beberapa Strategi Berpikir Kreatif, (Jakarta: PT Indeks, 2013), h. 44-45

2 Richard Florida, Charlotta Mellander dan Karen King, Global Creativity Index, (Toronto: Martin Pros eri Institute, 20 15), h.53-57

3 Tim Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan, Kompetensi Dasar untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebuda aan, 2013), h.8-9

4 Indra Sunito, Op. Cit., h.49

5 Asep Sapa'at, Menumbuhkembangkan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah Dalam Penulisan Karya Ilmiah, (Bandung: Universistas Pendidkan Indonesia, 2014), h. 11

6 Tribana, "Arti Menulis bagi Seorang Remaja", Bali Post, Bali, 9 November 2008, http://www.balipost.eo.id/mediadet ail. h ?module=detailberitamin u

Pembimbin 2

Page 213: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

&kid=13&id=7278 7 Anas Ahmadi, Psikologi Menu/is,

(Y ogyakarta: Penerbit Ombak, 2015), h. 9

8 Lampiran 7 Lembar Wawancara

9 Anas Ahmadi,Op.Cit., h.ll

10 Mahmudah Fitiyah Z.A, Disiplin Berbahasa Indonesia, (Ciputat: FITK Press, 2010), h. 151

11 A vip Saefullah, Prinsip Dasar Penyusunan dan Penulisan Karya Tulis 1/miah, (Jakarta: PT Grasindo, 2015), h. 26

12 Tim Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan, Op. Cit., h. 116-123

13 Tibana, Loc. Cit.

14 Sandra K. Abell, Cara Menu/is Sains, Terj. dari Science the Write Way oleh Adi Nugroho, (Jakarta: PT Indeks, 2014 , h.1

BAB II DESKRIPSI TEORI, No KERANGKA PIKIR, DAN

1

2

3

4

HIPOTESIS

Wowo Sunaryo Kuswono, Taksonomi Berpikir, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2011 ), h.3

Edward de Bono, Revolusi Berpikir, Terj. dari Teach Your Child How to Thinko1eh Ida Sitompu1 dan Fahmy Y amani, (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2007), h.23

David A. Sousa, Bagaimana Otak Be/ajar Edisi Keempat, (Jakarta: PT Indeks, 2011), h. 291

Edward de Bono, Op. Cit., h. 78-80

162

Paraf

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Page 214: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

5

6

7

8

9

10

11

12

13

Indra Sunito,dkk., Metaphorming Beberapa Strategi Berpikir Kreatif, (Jakarta: PT Indeks, 2013), h.37

Ni Luh Putu Marlinda, Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Kinerja Ilmiah Siswa, Tesis, (Bali: Universitas Pendidikan Ganesha,2012), h.7 Kyung Hee Kim, Creativity, (Singapore: World Scientific Publishing, 2007), h.117

Potur, A. A. & 0. Barkul, 2009, Gender and Creative Thinking in Education: A theoretical and Experimental overview, Journal, 6 (2), h.44. Robert, Otto dan Kimberly, Psikologi Kognitif Edisi Kedelapan, (Jakarta: Erlangga, 2008), h. 445

David M. Pegram, "What if?" Teaching Reasearch and Creative­Thinking Skills trhough Proposal Writing, The English Journal, 2006, h. 20-21.

Kyung Hee Kim, Op. Cit., h. 79

Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak sekolah, (Jakarta: PT grasindo, 1999), h. 88-91 Ai Girl Tan, Creativity for Teachers, (Singapore: World Scientific Publishing, 2007), h. Xxxix- xl Utami Munandar, Pengembangan

14 Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2012), h. 50

163

Page 215: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

Ahmad Susanto, Perkembangan 15 Anak Usia Dini, (Jakarta:

Kencana), 2011, h. 119

16 Ibid., h.120

17 Y eni Rachamawati dan Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak Usia Taman Kanak-kanak, (Jakarta: Kencana,2010), h. 27

18 Erizal Ramadhan, Komponen-komponen Karya Tulis Ilmiah, (Bandung: Pustaka Reka Cipta, 2013), h. 1

Suyanto, dan Asep Jihad, Cara

19 Cepat Be/ajar Menu/is Karya Ilmiah, (Y ogyakarta: Multi Presindo, 2014), h. 34

Rameli Agam, Menulis Karya 20 Ilmiah, (Y ogyakarta: Familia,

21

22

23

2009),h. 7-8

Suherli Kusmanta, Merancang Karya Tulis Ilmiah, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2010), h.l6

Rameli Agam, Op.Cit., h. 16

Suyanto, dan Asep Jihad, Op. Cit .. , h. 44-47

A vip Saefullah, Prinsip Dasar

24 Penyusunan dan Penulisan Karya Tu/is llmiah, (Jakarta: PT Grasindo, 2015), h. 18

25 Ibid., h.18-19

164

Page 216: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

26 Rameli Agam, Op. Cit., h. 133-134

Henry Guntur Tarigan, Menu/is

27 Sebagai Suatu Keterampi/an Berbahasa, (Bandung: PT

28

Angkasa, 2008), h.3 Jodi Wheeler-Toppen, Cara Menulis sains, Terj. dari Science the Write Way oleh Adi Nugroho (Jakarta: PT Indeks, 2014), h.l

29 Henry Guntur Tarigan, Op.Cit., h.4 <J"

30 Rameli Agam, Op.Cit., h. 114 r 31

32

33

34

A vip Saefullah, Op. Cit., h. 49

Jbid.,h. 48

Ibid., h.47

Suyanto dan Asep Jihad, Op.Cit., h. 53

Ni Putu Intan Apsari dan Cok Laksmi Pradna Paramita, Evaluasi Pemanfaatan Fitoplankton Melosira sp., Nitzchia sp., dan Navicula sp.,

3 5 Di Perairan Bali dan Lombok Sebagai Sumber Antibiotika, Karya Tulis llmiah LIP!, (Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2015), h.1-38 Tri Nova, Rochmad dan Ani Rusilowati, Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada Implementasi

36 Project-Based Learning dengan Peer And Self-Assessment untuk Materi Segiempat kelas VII SMPN RSBI 1 Juwana di Kabupaten Pati, Procidin , ISBN : 978-979-16353-

165

Page 217: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

8-7 (Semarang: Universitas Negeri Semaran ,2012), h.95 Ni Luh Putu Marlinda, Op. Cit., h.

37 8

38

39

40

No

1

2

3

4

Baiq Fatmawati, Nuryani Y. Rustaman, Sri Redjeki, Menumbuhkan Keterampilan Berpikir Kreatif Mahasiswa melalui Pembelajaran Berbasis Proyek pada Konsep Fermentasi, Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi, h.311-316 Asep Sapa'at, Menumbuhkembangkan Kreativitas Siswa Sekolah Mengengah dalam Penulisan Karya Ilmiah (Studi Deskriptif dilakukan pada Kegiatan Pembuatan Karya Ilmiah Siswa SMART Ekslensia Indonesia), Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa, Vol.4 No.1, Mei 2014, h. 11 Ahmad Rofi'udin, Faktor Kreativitas dalam Kemampuan Membaca dan Menulis Siswa Sekolah Dasar, Jurnal Bahasa dan Seni Universitas Negeri Malang, (Malang: Universitas Negeri Malan , 2003), h.l72

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), h.l 08

Ibid., h.109

Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2013), h.242

Ibid., h. 59

166

Paraf Pembimbin 1 2

Page 218: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

5

6

7

8

9

10

11

Briana Eileen Timmerman, Development of A 'Universal' Rubric for Assessing Undergraduates' Scientific Reasoning Skills using Scientific Writing, Journal, (Columbia: University of South Carolina, 2010), h. 11 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 148

Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta:Rineka Cipta, 2012), h.192

Rameli Agam, Menulis Karya Ilmiah, (Yogyakarta: Familia Pustaka Keluarga, 2009), h. 15

Sugiyono, Op. Cit., h. 198

Eko Putro Widoyoko, Hasil Be/ajar di (Y ogyakarta: Pustaka 2014), h.172

Penilaian Sekolah, Belajar,

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 229

12 Ibid

13 Sugiyono, Op.Cit., h.334

14 Ibid, h.338

15

Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pemhe/ajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), h. 102

167

Page 219: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

16 Riduwan, Dasar-dasar Statistika, (Bandung: Alfabeta), h.41

11' Sugiyono, Op.Cit., h. 341

No

1

2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2012), h. 192

Riduwan, Dasar-dasar Statistika, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.41

Lampiran 8 Tabel Pencapaian 3 Kemampuan Berpikir Kreatif tiap

Karya Ilmiah Eksperimen

4

5

6

7

8

9

Lampiran 9 Tabel Ketercapaian Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Karya Ilmiah Jenis Non­Eksperimen.

Utami Munandar, Loc. Cit.

Indra Sunito,dkk., Metaphorming Beberapa Strategi Berpikir Kreatif, (Jakarta: PT Indeks, 2013), h. 59

Hari Santoso, Pengembangan Berpikir Kritis dan Kreatif Pustakawan dalam Penulisan Karya Ilmiah, (Malang: Universitas Negeri Malang, 2015), h.7

Rameli Agam, Menu/is Karya Ilmiah, (Y ogyakarta: Familia Pustaka Keluarga, 2009), h. 94

Hari Santo so, Loc. Cit

168

Paraf Pembimbin 1 2

Page 220: ANALISIS BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31939/3/ADE... · menjadi dua jenis karya ilmiah, yaitu jenis . Percobaan (P) dan jenis

10

11

12

13

14

15

16

Laksmi Kusuma Wardani, Berpikir Kritis Kreatif, (Surabaya: Universitas Kristen Petra, 2003), h.105

Tatag Yuli Siswono, Level of Student's Creative Thinking in Classroom Mathematics, Journal of Educational Research and Review, vol.6, 2011, h. 549

Ibid.

Ahmad Rofi'udin, Fak.tor Kreativitas dalam Kemampuan Membaca dan Menulis Siswa Sekolah Dasar, Jurnal Bahasa dan Seni Universitas Negeri Malang, 2003, h.l92

Henry Guntur Tarigan, Menu/is Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: PT Angkasa, 2008), h.3

Lampiran 7 Lembar Wawancara

A vip Saefullah, Prinsip Dasar Penyusunan dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah, (Jakarta: PT Grasindo, 2015),h. 27-28

Yang Mengesahkan;

Pembimbing I

03 2 001

169

Jakarta, Juni 2016

Pembimbing II

Burhori Muslim, M.Pd