peranan guru pendidikan agama islam...

83
PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BACA TULIS AL-QUR'AN (STUDI KASUS DI SMP ISLAM PARUNG-BOGOR) OLEH: SITI TARWIYAH NIM: 103011026741 I JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH T AVA D'T'A

Upload: nguyendung

Post on 09-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

MENGATASI KESULITAN BACA TULIS AL-QUR'AN

(STUDI KASUS DI SMP ISLAM PARUNG-BOGOR)

OLEH:

SITI TARWIYAH NIM: 103011026741

I

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH T AVA D'T'A

Page 2: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

LEMBARPERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan:

I. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata I di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya has ii saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang Iain, maka saya bersedia

menerima sangsi yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

Jakarta, Januari 2008

Penulis uiu!lu-••110>

Siti T

/

Page 3: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI

KESULITAN BACA TULIS AL-QUR' AN

(Studi Kasus Di SMP Islam Parung-Ilogor)

Skripsi Ini Diajukan Kepada Fakultas llmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk

1Hemenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pdi)

p

OLER:

SITITARWIYAR NIM: 103011026741

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAR DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF RIDAYA TULLAR

JAKARTA .. ~"""' Y-...-•---- -

Page 4: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul "Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam

Mengatasi Kesulitan Baca Tulis Al-Quran (Studi kasus siswa di SMP Islam

Parung-Bogor)" diajukan kepada Fakultas llmu Tarbiyah Dan Keguruan (FITK)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian

Munaqasyah Pada, 02 Januari 2008 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis

berhak memperoleh gelar sarjana S l (S.Pd.l) dalam bidang Pendidikan Agama

Islam.

Jakarta, Januari 2008

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi)

Drs. Abdul Fatah Wibisono, M.Ag NIP : 150 236 009

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Priodi)

Drs. Sapiudin Shidig, M.Ag NIP : 150 299 477

Penguji I

Muarif SAM., M.Pd NIP : 150 268 586

Penguji II

Drs. Rusdi Jamil, M.Ag NIP: 150 274, 762

Mengetahui : Dekan

Tanggal Tanda Tangan

<tJ/';;l ~ ) ·!l······ /.. ............. '::

/Q/Q>..::.68. ······-~*-·

MA

Page 5: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

ABSTRAK

Siti Tarwiyah, NIM : 103011026741, peranan guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an, di SMP Islam Parung-Bogor.

Secara umum guru pendidikan agama Islam (PAI) mempunyai tugas untuk mengajarkan atau memindahkan ilmu. Kemampuan baca tulis al-Qur'an (BTQ) merupakan ha! yang sangat penting di kalangan umat Islam, dalam pengajaran al­Qur'an tidak dapat disamakan dengan pengajaran membaca dan menulis di sekolah dasar, karena dalam pengajaran al-Qur'an anak-anak belajar huruf-huruf dan kata-kata yang tidak mereka fahami, biasanya anak-anak hanya belajar· membaca dan tidak menulisnya. Karena wujud pengertiannya tidak difahami mereka, gambaran pengertian tidak dapat diperlihatkan.

Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya pengajaran al-Qur'an. Meskipun demikian, orang Islam hams belajar membaca al­Qur'an. Karena kepandaian membaca al-Qur'an itu merupakan kebutuhan sehari­hari bagi kehidupan seorang muslim dalam kegiatan pengalaman ajaran agamanya.

Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah apa saja upaya yang dilakukan guru pendidikan agama Islam (PAI) dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an (BTQ) siswa di SMP Islam Parung-Bogor.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan peranan guru pendidikan agama Islam (PAI) dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur' an ditinjau dari berbagai segi strategi, kesulitan-kesulitan yang dapat diatasi serta hasil belajar dan untuk mengetahui apakah siswa mampu membaca al-Qur'an dengan fasih.

Sedangkan langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah menentukan lokasi penelitian yaitu di SMP Islam Parung-Bogor, · populasi penelitian adalah seluruh siswa yang belajar di SMP Islam mulai kelas VII sampai IX. Yang menjadi sample adalah seluruh siswa kelas VIII yang berjumlah 240 siswa dan diambil secara acak yaitu dengan menggunakan pola kocokan, dan penulis mengambil 25% dari 240 orang, maka didapat hasilnya yaitu 60 orang dari 6 kelas, di mana tiap kelas terdiri dari 10 orang.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode ini penulis dukung dengan teknik-teknik pengumpulan data yang meliputi teknik observasi, angket dan wawancara. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus persentase.

Dari pengolahan data yang didapat langkah selanjutnya adalah mengkategorikan setiap aspek sehingga menghasilkan data akhir dengan kategori baik yaitu sebesar 80,232%. Dengan demikin dapat disimpulkan bahwa peranan guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur' an berkateori baik.

Page 6: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

KATAPENGANTAR

l"'P'->11 LJ.<i:i.->11 Ali 1 ~ Penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena

hanya dengan pertolongan-Nya skripsi ini dapat penulis selesaikan tepat pada

waktunya. Rahmat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi-Nya yang

terakhir Muhammad SAW. Pembimbing seluruh umat manusia, juga kepada

segenap keluarga, para sahabat dan semua pengikutnya yang setia.

Skripsi yang berjudul peranan guru pendidikan agama Islam dalam

mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an, di SMP Islam Parung-Bogor.

Merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam

(S.Pd.I) Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

(DIN) SyarifHidayatullah Jakarta.

Sangat disadari bahwa dalam proses dan hasil penelitian ini masih terdapat

berbagai kel..'Urangan. Namun demikian paling tidak hasil penelitian yang tertuang

dalam skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri, dab bagi lembaga pendidikan

yang menjadi objek penelitian sebagai masukan dalam meningkatkan

pelaksanaan pengelolaan kelas.

Banyak pihak yang membimbing dan membantu dalam proses penulisan

skripsi ini, tanpa dukungan mereka rasanya mustahil penulisan skripsi ini dapat

terselesaikan. Oleh karena itu ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya dan

penghargaan yang setinggi tingginya penulis sampaikan kepada pihak-pihak

tersebut, terutama kepada :

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Ketua dan sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

3. Bapak Prof Drs. H. Rifat Syauqi Nawawi, MA, Dosen pembimbing skripsi

yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan fikiran dalam

membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis dengan penuh

Page 7: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

4. Drs. Abdul Haris M.Ag. Dosen penasehat akademik yang telah memberikan

nasehat dan arahan serta bimbingan selama perkuliahan berlangsung.

5. Bapak Ibu dosen UIN SyarifHidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan

membimbing selama perkuliahan berlangsung.

6. Pimpinan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang dalam penulisan skripsi ini

memberikan andil besar dalam ha! penyediaan pustaka dan sumber-sumber

bacaan untuk kelancaran penulisan skripsi ini.

7. Yang tercinta Ayahanda H. Toto Sugito dan Ibunda Hj. Siti Zanibah, yang

telah susah payah mengasuh, mendidik, dan membantu penulis dengan

setulus-tulusnya sejak kecil sampai dewasa.

8. Bapak Yayan Herdiyana Yazid, Kepala Sekolah SMP Islam Parung, dan

Bapak/Ibu guru SMP Islam Parung yang telah mengizinkan penulis untuk

mengadakan penelitian di sekolah tersebut, serta membantu penulis dalam

penyediaan data dan wawancara, sehingga penulis dapat menyelesaikan

jenjang S 1 UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

9. Teman-teman mahasiswa Jurusan PAI kelas C angkatan 2003 yang telah

memberikan motivasi, membantu penulis untuk berbagi pendapat dan

tenaganya berkaitan dengan penulisan skripsi ini.

10. Saudara Imam Setiadi, S.Ag, yang selalu memberikan motivasi serta sugesti

yang amat berarti kepada penulis, terutama dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhirnya, hanya kepada Allah jualah semuanya dikembalikan.

Semoga segala amal yang telah mereka sumbangkan mendapat balasan yang

lebih baik dan menjadi tabungan kebaikan di akhirat kelak, Amin.

Jakarta, November 2007

Penulis

Page 8: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

DAFTARISI

LEMBAR PERNY ATAAN ............................................................................ .

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. n

ABSTRAK......................................................................................................... 111

KATA PENGANTAR...................................................................................... iv

DAFTARISI..................................................................................................... VJ

DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN ···················································································· IX

BABI PENDAHULUAN .......................................................................... I

A. La tar Belakang Masalah ..... ................. ...................................... 6

B. Identifikasi masalah ....... ........................................................... 6

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................ 7

D. Tujuan dan Signifikansi Penelitian............................................ 8

BAB II KAJIAN TEORITIS...................................................................... 9

A. Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur'an.......................................... 9

1. Pengertian Baca Tulis Al-Qur'an ........................................ 9

2. Strategi Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur' an ...................... 11

B. Problematika dalam Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur'an ........ 13

1. Kesulitan dalam Baca Tulis Al-Qur' an . ................. ............. 13

2. Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Baca Tulis Al-Qur'an... 15

C. Peranan Guru Pendidikan Agama Islam.................................... 17

1. Pengertian Guru Pendidikan Agama ................................... 17

2. Peranan dan Tugas Guru Agama......................................... 22

3. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam ...................... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................... 37

A. Waktu dan Tempat Penelitian.................................................... 37

Page 9: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

D. Teknik Pengumpulan Data........................................................ 38

E. Teknik Pengolahan dan Teknik Analisa Data........................... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................... 41

A. Gambaran Umum Objek Penelitian........................................... 41

I . Latar Belakang Berdirinya SMP Islam Parung .................. 41

2. Visi dan Misi SMP Islam Parung ........................................ 43

3. Keadaan Guru, Karyawan, Siswa dan Fasilitas Sekolah ..... 44

4. Potensi Lingkungan atau Masyarakat yang Mendukung

Program Sekolah.................................................................. 45

5. Sarana dan Prasarana........................................................... 46

B. Analisa Data .............................................................................. 48

C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 58

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 62

A. Kesimpulan .... .. ...... ........... ....... ....... ........ ............. .......... ............ 62

B. Saran.......................................................................................... 64

DAFT AR PUSTAKA ...................................................................................... 66

LAMP IRAN

Page 10: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

DAFT AR LAMPIRAN

1. Angket penel itian

2. Hasil wawancara dengan guru bidang studi baca tulis al-Qur' an

3. Struktur organisasi sekolah

4. Surat permohonan riset atau wawancara dari fakultas

5. Surat keterangan telah melakukan penelitian dan wawancara dari pihak

sekolah

Page 11: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur'an merupakan pedoman umat Islam dalam setiap aspek kehidupan.

Langkah awal untuk dapat memahami pesan yang terkandung di dalamnya

adalah dengan membacanya. Untuk dapat membaca al-Qur'an dengan fasih

(baik dan benar) sesuai dengan kaidah ilmu tajwid, diperlukan pengajaran,

latihan dan pembiasaan. Hal ini sangat penting karena membaca al-Qur'an

tidak sama dengan membaca kitab suci lain, buku atau tulisan yang lainnya.

Wahyu al-Qur'an yang pertama kali diturunkan Allah SWT kepada nabi

Muhammad SAW melalui malaikat jibril di gua hiro ialah surat Al-Alaq

berbunyi:

: t. ~I '. xiJ1 ~- . j· ·1 ~1:.. '· •. Lllll ·~ 1: ·"1: ~I Z:!.G. ' L 1· ·1 I '-? · f' Y" · .JJ Y (.Y'-" 0"' i.J • t>=- t>=- '-? · · .J F · Y

;.i;y e-i L., i:JLl).l I ;JC rill\.: "Baca/ah dengan menyebut nama Tuhan-mu yang menciptakan(J) dia

yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah(2) bacalah, dan Tuhan-mulah yang maha pemurah(3) yang mengajarkan manusia denagn perantara kalam(4) dan mengajarakan manusia apa yang tidak diketahuinya(5)" (Q.S. AJ-Alaq 1-5)

Dari ayat di atas diambil kesimpulan bahwa Allah SWT mengajar manusia

dengan perantara membaca. Oleh karena itu, langkah awal untuk dapat

memahami pesan dan ajaran yang terkandung di dalamnya.

Agar mampu membaca dan menulis al-Qur'an dengan benar, maka

pelajaran membaca dan menulis huruf al-Qur'an harus dimulai sejak usia

anak-anak, sebab dengan cara demikian berarti telah memberi keterampilan

dasar yang selanjutnya akan dikembangkan pada usia dewasa. Jika anak sejak

dini sudah diajarkan membaca al-Qur'an, mereka akan mudah untuk membaca

al-Qur'an

Secara psikologis usia anak-anak cukup kondusif untuk menenma

bimbingan membaca dan menghafal al-Qur'an, serta penanaman nilai-nilai

Page 12: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

2

dan pengaruh sangat besar dalam mempelajari al-Qur'an, tidak hanya puas

sampai anak amapu membacanya saja. Justru pengaruh besar yang akan

membentuk dan menjiwai anak akan didapat ketika dia sudah mampu

memahami kandungan isi al-Qur' an.

Bagi orang tua janganlah sepenulmya melepas tanggung jawab pendidikan

anak kepada guru atau pengajar (khususnya pendidikan baca tulis al-Qur'an),

akan tetapi harus ada kerja sama antara orang tua dengan guru/pengajar.

Orang tua harus selalu menyempatkan diri dan memberi perhatian terhdap

pendidikan baca tulis al-Qur'an anak di rumah. Kenyataan yang sada pada

masa sekarang. Masih saja ada orang tu yang melepaskan tanggung jawab

pendidikan anak sepenuhnya kepada guru.

Guru pendidikan agama Islam mempunyai tanggung jawab yang besar

dalam mengupayakan perkembangan seluruh potensi anak didik. Baik potensi

kognitif, afektif dan psikomotorik berdasarkan ajaran Islam kearah

terbentuknya kepribadian yang utama. Tidak semua tugas mendidik dapat

dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu

pengetahuan dan keterampilan di sekolah merupakan dari pendidikan dalam

keluarga.

Di sisi lain, tugas guru sekedar mengajar atau memindahkan ilmu kepada

anak didiknya, namun harus memberikan contoh, teladan dan panutan kepada

murid-muridnya. Maksudnya, semua nilai kebaikan yang telah disampaikan.

Sudah dan sedang dilaksanakan oleh guru tersebut, sehingga ucapan seorang

guru selaras dengan perbuatannya. Hal demikian akan memberi pengaruh dan

dampak yang sangat kuat kepada anak didik, sehingga mendorong mereka

untuk mengikuti dan meneladani guru mereka.

Oleh karena itu tidak heran bila guru agama Islam dituntut banyak

berinteraksi dengan al-Qur'an, walau sebenarnya tuntutan berinteraksi dengan

al-Qur'an bukan hanya tugas guru agama Islam, melainkan orang Islam pada

umumnya dan tidak dikhususkan pada profesi tertentu.

Tnterak~i t~rhacl::in al-()11r'an rlan:;"tt hP:rhP:ntl1k- tilawah (mP:mhars1nvfl)

Page 13: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

3

interaksi ini memang membutuhkan kemampuan ekstra dan tidak bisa

dilakukan oleh sembarang orang, tetapi pada tataran membacanya adalah ha!

yang mudah bagi siapa saja, apalagi kaum terpelajar dan intelektual.

Banyak sekali fadilah yang kita dapatkan dengan membaca al-Qur'an,

diantaranya adalah al-Qur;an akan menjadi syafa'at bagi para pembaca kelak

di hari kiamat. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh muslim.

( _\ ... _\I ol ) .w~Y 1~·,a;t :\:.~I-. - ·t .U\J -.1· -~'I'.- ·1 r- .J.J __ _ __ _ -- f' ~ ~ , • u ...J"' .JY.

"Baca/ah Al-Quran, sebab di hari kiamat ia akan datang menjadi syafa 'at bagi pembacanya." (HR. Muslim)'

Kamampuan baca tulis al-Qur'an merupakan ha! yang sangat penting dan

urgen di kalangan umat Islam, dalam pengajaran al-Qur;an tidak dapat

disamakan dengan pengajaran membaca adab menulis di sekolah dasar, karena

dalam pengajaran al-Qur;an, anak-anak belajar huruf-huruf dan kata-kata yang

tidak mereka fahami artinya, apalagi umumnya anak-anak hanya belajar

membaca, tidak menuliskannya. Karena wujud pengertiannya tidak difahami

mereka, gambaran pengertian tidak dapat diperlihatkan. Mereka belajar kata­

kata yang mati, mereka belajar simbol huruf (bunyi) dan kata yang tidak ada

wujudnya bagi mereka. Mereka belajar bahasa tidak praktis dapat digunakan

dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini mungkin dapat mempersulit dan

memperlambat berhasilnya pengajaran al-Qur' an itu. Meskipun demikian,

orang (anak) Islam mesti belajar membaca al-Qur'an, karena kepandaian

membaca al-Qur'an itu merupakan kebutuhan sehari-hari bagi kehidupan

seorang muslim dalam kegiatan pengalaman ajaran agamanya.2

Fenomena yang ada di masyarakat dalam ha! baca tulis al-Quran

dihadapkan pada dua kondisi yang berlawanan. Satu kondisi adalah

masyarakat yang telah sadar akan pentingnya baca tulis al-Qur'an sebagai

langkah awal untuk dapat memahami isi yang terkandung di dalamnya,

sehingga banyak para bapak atau ibu yang pergi ke majlis ta'lim atau tempat

1 Imam Muslim, Shahih Muslim, Kitab Sholat Mufasirin Wa Qosoruha. Bab 56, Fadhlu Qiro'at Wa Suroh Al-Baqarah. Hadist No. 1337, h.154

Page 14: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

4

pengajian yang lainnya untuk belajar al-Qur'an, yang dilakukan sore maupun

malam hari. Selain itu, tidak sedikit orang tua yang memasukkan anaknya ke

MI, MTs, MA, pesantren maupun ke TP A dengan harapan anaknya dapat

memperoleh pendidikan agama yang memadai, lebih khusus lagi mampu

dalam hal baca tulis al-Qur'an dengan baik dan benar.

Di sisi lain, ada masyarakat yang belum menyadari akan pentingnya baca

tulis al-Qur'an, sehingga mereka mengesampingkan pendidikan agama dan

mementingkan pendidikan umum, serta mereka malas belajar al-Qur'an.

Padahal seharusnya mereka menyeimbangkan antara pendidikan agama dan

umum. Adanya dukungan dari semua pihak merupakan harapan positif demi

terwujudnya kesadaran baca tulis al-Qur'an di kalangan umat Islan1.

Kemampuan baca tulis al-Qur'an harus ditanamkan pada anak sedini

mungkin, karena masa anak adalah masa yang paling tepat untuk menanamkan

berbagai kemampuan. Alasan penulis lebih menyoroti kemampuan baca tulis

al-Quran pada SMP karena SMP merupakan jenjang pendidikan perantara

antara SD dan SMU. Jenjang pendidikan SMP merupakan medium pengontrol

antara pendidikan di SD dan di SMU. Pada jenjang pendidikan di SMP-lah

kesempatan yang paling baik untuk lebih mengasah segala kemampuan siswa

setelah lulus SD dan sebagai tempat persiapan menuju pendidikan selanjutnya,

sehingga pada jenjang pendidikan SMU siswa sudah kompeten dan lebih

mengembangkan kemampuannya.

Seorang guru (khususnya guru agama) harus professional dalam mengajar,

ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung, dan semangat siswa mulai

menurun untuk belajar al-Qur'an, makla seorang guru harus selalu memotivasi

siswa dalam membaca al-Qur'an, sehingga siswa berminat untuk membaca al­

Qur'an. Dalam mengajarkan al-Qur'an, seorang guru tidak hanya memulai

dengan membacakan ayat-ayat al-Qur'an, kemudian menutup kembali

pembelajaran, akan tetapi guru agama mempunyai tanggung jawab yang

sangat besar dalam menyajikan materi al-Qur'an, agar siswa bisa membaca

dan menulis avat. serta memahami isi kandum.>:an avat al-Our'an vanrr sedan!:!

Page 15: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

5

SMP Islam Parung dengan status sekolah swasta/disamakan yang terletak

di jalan raya Parung Bogar, telah memiliki staf pengajar yang cukup banyak,

dengan jumlah siswa yang banyak pula dan memiliki minat yang berbeda

dalam membaca dan menulis al-Qur'an. Oleh karena itu, guru pendidikan

agama Islam mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mendidik dan

mengajar, khususnya pendidikan baca tulis al-Qur'an agar siswa dapat

membaca dan menulis al-Qur'an dengan fasih dan benar. Guru pendidikan

agama Islam harus mempunyai upaya untuk memdorong minat siswa dalam

membaca al-Qur'an, sehingga tidak ditemukan lagi siswa sekolah lanjutan

tingkat pertama yang tidak berminat dan tidak mampu membaca dan menulis

al-Qur'an.

SMP Islam parung-Bogor telah banyak memiliki alat bantu pengajaran

yang bisa digunakan para guru untuk memperjelas materi pelajaran yang

disampaikan. Selain itu juga didukung dengan sarana dan prasarana yang

cukup memadai keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Mata pelajaran

yang diajarkan di SMP Islam Parung meliputi mata pelajaran yang ada di SMP

umum ditambah dengan mulok (bahasa sunda, jasa pembukuan, komputer dan

baca tulis al-Qur'an).2

Mulok baca tulis al-Qur'an inilah yang membedakan antara SMP Islam

dengan SMP urnurn la}nnya. Keberhasilan siswa dalam baca tulis al-Qur'an

tidak dapat bergantung sepenuhnya kepada mata pelajaran mulok baca tulis al­

Qur' an, karena selain keterbatasan jam pelajaran untuk mata pelajaran mulok

baca tulis al-Qur'an saja, akan tetapi diajarkan pula ilmu tajwid, dasar-dasar

bahasa arab dan sebagainya.

Selama pelaksanaan Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), penulis

menjumpai di lapangan masih banyak siswa SMP Islam parung-Bogor yang

mengalami keulitan membaca dan menulis al-Qur'an, adapun kesulitan yang

dailami siswa dalam membaca al-Qur'an ialah pengucapan makharijul huruf,

belum mengenal tanda baca/sayakal pada huruf, pemahaman ilmu tajwid yang

Page 16: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

6

masih kurang, serta kelancaran bacaan yang masih terbata-bata. Kesulitan­

kesulitan siswa dalam membaca dan menulis al-Qur'an tersebut, disebabkan

oleh beberapa faktor diantaranya: asal lulusan siswa sekolah (lulusan sekolah

dasar/umum) yang kurang akan pengajaran al-Qur'an, mereka tidak mengikuti

kegiatan tambahan belajar al-Qur'an seperti mengikuti pengajian TPA di

tempat ia tinggal, kemudain kurangnya motivasi dari keluarga khususnya

orang tua, serta kurangnya minat dan latihan juga pembiasaan Tadarrus al­

Qur'an di rumah.

Berdasarkan pemikiran di atas, penulis mencoba untuk membahas satu

permasalahan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di SMP Islam

Parung-Bogor, yaitu mengenai: "PERANAN GURU PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BACA TULIS

AL-QURAN (Studi kasus siswa di SMP Islam Parung-Bogor)"

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana telah diuraikan,

diketahui bahwa peranan guru pendidikan agama islam sangat penting dalam

pelaksanaan mengajar. Dengan demikian, masalah-masalah yang terkait

dengan ha! tersebut dapat didentifikasi sebagai berikut :

I. kurangnnya motivasi siswa untuk membaca al-Qur'an

2. kelancaran siswa dalam membaca al-Qur'an masih terbata-bata

3. pemahaman siswa tentang ilmu tajwid masih kurang

4. keterbatasanjam pelajaran untuk mata pelajaran baca tulis al-Qur'an

5. masih banyak siswa yang belum mengenal tanda baca/syakal pada huruf

Page 17: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

C. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

I. Pembatasan Masalah

7

Untuk menghindari perluasan dan salah tafsir terhadap judul

penelitian tersebut penulis memberi batasan sebagai berikut:

b. Membatasi pada masalah tentang peranan guru pendidikan agama

Islam dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an di SMP Islam

Parung-Bogor

c. Untuk mengetahui kesulitan apa saJa bentuk-bentuk peranan guru

pendidikan agama Islam dalam mengatasi kesulitan baca tulis al­

Qur'an di SMP Islam Parung-Bogor

d. Variasi strategi pembelajaran dalam mengatasi kesulitan baca tulis al­

Qur'an di SMP Islam Parung-Bogor

e. Siswa yang dimaksud adalah siswa SMP Islam Parung-Bogor

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka pokok masalah

skripsi ini adalah bagaimana peranan guru pendidikan agama Islam dalam

mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an?. Terkait dengan masalah pokok

tersebut perlu pula dicarikan jawabannya hal-hal yang berikut :

a. Bagaimanakah hasil belajar baca tulis al-Qur'an siswa di SMP Islam

Parung-Bogor.

b. Apa saja upaya yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dalam

mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an siswa di SMP Islam Parung­

Bogor.

c. Faktor-faktor penunjang dan penghambat dalam mengatasi kesulitan

baca tulis al-Qur'an siswa di SMP Islam Parung-Bogor.

Page 18: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

8

D. Tujuan Dan Signifikansi Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Mendeskripsikan peranan guru pendidikan agama Islam dalam

mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an ditinjau dari berbagai seg1

strategi, kesulitan-kesulitan yang dapat diatasi serta hasil belajar

b. Agar siswa dapat membaca al-Qur'an dengan fasih dan dapat dilihat

bagaimana kemampuan siswa dalam membaca

2. Manfaat Penelitian

a. Sebagai temuan tentang variasi model dalam mengatasi kesulitan baca

tulis al-Qur' an

b. Sebagai masukan bagi guru agama dalam mengatasi kesulitan baca

tulis al-Qur'an

c. Sebagai bahan alternatif bagi guru agama dalam mengatasi kesulitan

baca tulis al-Qur'an

d. Sebagai evaluasi bagi sekolah yang bersangkutan dalam mengatasi

kesulitan baca tulis al-Qur'an

Page 19: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

IO

seseorang dalam melisankan dan menyembunyikan serta melambangkan

huruf-huruf al-Qur'an.

Untuk dapat membaca, ada beberapa faktor yang menentukan dan

sangat mempengaruhi kesiapan siswa untuk membaca. Diantaranya

sebagai berikut:

I) Kesiapan Mental Seseorang yang mentalnya sehat akan terhindar dari gejala gangguan jiwa, hatinya akan tenag, tentram dan bahagia. Ia dapat mendayagunakan segala potensi dan bakat yang dimilikinya secar maksimal. Mental yang sehat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan membaca dan sebaliknya, kalau mental yang kurang sehat akan timbnl beberapa gejala, seperti sering lupa, kemampuan berfikir mennrun, snlit berkonsentrasi ketika membaca dan lain-Iain.2

Kesiapan mental merupakan factor yang penting dalam diri

seseorang menuju keberhasilannya membaca al-Qur'an karena dengan

kesehatan mental yang dimilikinya dia dapat mendayagunakan dan

memaksimalkan segala potensi dan bakatnya untuk membaca al­

Qur' an.

2) Kesiapan F isik Kesehatan pertumbnhan fisik sangat mempengarnhi minat baca seorang siswa yang sering sakit-sakitan, kurang istirahat, terlaln Ielah, tidak memiliki kondisi yang optimal untuk membaca secara spesifik, dalam ha! ini berhubungan dengan kesiapan fisik, di antara faktor tersebut adalah yang berhubungan dengan kapasitas atau kemapuan penglihatan dan pendengaran.3

Minat membaca sangat erta hubungannya dengan kesehatan

pertumbuhan fisik yang seseorang. Hal ini sangat berpengarnh pada

aspek yang berhubungan dengan kapasitas ( daya tampung) atau

kemampnan penglihatan dan pendengaran.dengan membaca mata kita

harus sehat dan pendengaran kitapun juga harus sehat.

2 Departemen Agama RI Direktorat Jendral Pembinaan Agama Islam, Madu/ Pendidikan Bahasa Dan Satra Indonesia Program Sertifikasi D-11, (Jakarta: 1999), h. 53

Page 20: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

11

3) Kesiapan Emosi Gangguan emosi JUga mempengaruhi keberhasilan dalm membaca seseorang yang memiliki sifat pemalu, terlalu takut untuk menunjukkan gejala kesulitan emosi. Begitu juga dengan anak yang terlau menggantungkan dirinya kepada kedua orang tua atau terlau merasa ketakutan, meras cemas, meras kurang aman, semuanya itu menunjukkan bahwa anak tersebut tidak siap untuk membaca dan sangat mempengaruhi keberhasilan dalam membaca.4

Perlunya menjaga riteme emosi dalam keberhasilan membaca

membaca seseorang. Karena, dengan emosi yang tidak stabildan tidak

bergantung kepada orang lain atau orang tua, menunjukkkan bahwa

anak tersebut tidak siap untuk membaca dan sanagt mempengaruhi

keberhasilan dalam membaca.

4) Kesiapan Pengalaman Pengalaman dalam membaca, sering tidaknya membaca, luas tidaknya pengetahuan yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi keberhasilan dalam membaca. Siswa yang mengerti istilah-istilah atau kata-kata sulit akan lebih cepat dan lebih berhasil dalm membaca. Apabila dibandingkan dengan siswa yang kurang mengerti istilah-istilah atau kata-kata tersebut. 5

Pengalaman dalam membaca merupakan factor lain yang juga

ikut menunjang di samping siswa tersebut memiliki pengetahuan yang

luas dalam membaca. Semakin banyak kosakata dan istilah yang

dikuasainya melalui proses pengalaman, maka semakin besar

penghasilan yang akan dicapai.

Mengenai keterampilan menulis, ada 2 pendekatan yaitu

pendekatan proses dan produk. Dengan berlandaskan teori belajar

yang menyatakan bahwa setiap anak berbeda baik dari segi

kemampuan, minat, membutuhkan gaya belajar dan sebagainya.

Pendekatan proses memandang kegiatan menulis harus dilakanakan

berdasrkan perbedaan tersebut. Siswa membentuk sendiri topik dan

4 Departemen Agama RI Direktorat Jendral Pembinaan Agama Islam, Madu/ Pendidikan Bahasa Dan Satra ...................... h. 53 ·-..

Page 21: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

12

gaya menulis. Pendekatan produk siswa diberi rambu-rambu oleh

guru. 6

Menulis bukan hanya melukiskan lambang-lambang grafik

melainkan proses berfikir sehingga orang lain dapat memahaminya.

Menulis sangat penting bagi pendidikan. Tulisan dapat menolong

manusia dalam melatih dan berfikir kritis.

2. Strategi Pembelajaran Baca Tulis AI-Qur'an

Secara umum Strategi mempunyai pengertian sebagi suatu garis besar

haluan dalam bertindak untuk memcapai sasarn yang telah ditentukan.

Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola

umum kegiatan guru-murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar

untnk memcapai tujuan yang telah digariskan.7

Muhibbin Syah menerangkan bukunya Psikologi Pendidilwn Dengan

Pendelwtan Baru, bahwa strategi mengajar adalah "Sejumlah langkah yang

direkaysa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu."8

Ada empat strategi dasar dalam mengajar yang meliputi hal-hal berikut:

I. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan

tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan

2. Memilih system pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan

pandangan hidup masyarakat

3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar

yang dianggap paling teapat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan

oleh guru dalam menuanaikan kegiatan mengajarnya

4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau criteria

serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru

6 Departemen Agama RT Direktorat Jendral Pembinaan Agama !slam, Modul Pendidikan Bahasa ... ,h. 53

7 Abu Ahmadi dan Joko Prasetya, Strategi Be/ajar Mengajar, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997), h. 11

Page 22: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

13

dalam melakukan evaluasi basil kegiatan belajar mengaJar yang

selanjutnya akan dijadikan umpan balik untuk menyempurnakan system

instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.9

Seorang guru jika ingin berhasil dalam proses belajar mengajar ia

harus memilih strategi dan metode penyampaian yang sesuai dengan

materiilya yang akan disampaikan. Salah satu faktor keberhasilan guru

dalam penyampaian materi adalah dengan pemilihan strategi dan metode

yang tepat, di samping faktor lain yang juga harus dikuasai guru.

Tujuan utama pemilihan strategi adalah untuk memberikan

kemudahan kepada siswa untuk belajar sehingga siswa meyakini bahwa

dengan belajar dirinya akan menjadi terampil, menjadi pandai melakukan

segala hal dalam rangka mempermudah melakukan berbagai aktivitas

kehidupan.

Banyak sekali metode yang dapat digunakn dalam proses belajar

mengajar menurut Prof. Dr. Zakiyah Darajat, metode adalah suatu cara

atau suatu penyampaian bahn pelajaran tertentu dari suatu mata pelajaran

agar siswa dapat mengetahui, memahami, mempergunakan dan dengan

kata lain menguasai bahan pelajaran tersebut. 10

Tidak ada suatu metode mengajar yang lebih baik daripada metode

lain. Tiap-tiap metode mengajar memiliki kelemahan dan kelebihan. Ada

metode yang tepat digunakan terhadap pelajaran dalam jumlah besar, ada

pula yang tepat digunakan di dalam kelas, ada pula yang tepat digunakan

di luar kelas. Kadang-kadang guru tampil mengajar lebih baik dengan

menggunakan metode ceramah dibanding memberi kebebasan bekerja

kepada pelajar. Kadang-kadang pula suatu bahan pengajaran Iebih baik

disampaikan dengan kombinasi beberapa metode ketimbang dengan hanya

satu metode. Atas dasar itu, tugas guru adalah memilih metode yang tepat

untuk digunakan dalam menciptakan proses belajar mengajar.

9 Abu Ahmadi dan Joko Prasetya, Strategi Be/ajar ... h. 11-13

Page 23: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

14

Dalam pembelajaran al-Qur'an antara lain metode proyek, tugas,

resitasi, diskusi, Tanya jawab, ceramah demonstrasi, keteladanan,

pembiasaan dan lain sebagainya. Penggunaan suatu metode hendaknya

diintegralkan atau dimodifikasi sedemikian rupa agar proses belajar

mengajar lebih terarah dan tercapai.

B. Problematika Dalam Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur'an

1. Kesulitan Dalam Baca Tulis AI-Qur'an

Kesulitan adalah perihal (keadaan) sulit, kesukaran, kesulitan.

Sedangkan kata sulit mempunyai arti susah ( diselesaikan, dikerjakan dan

sebagainya). Jadi kesulitan baca tulis al-Qur'an adalah perihal atau

keadaan sulit atau susah untuk dikerjakn dalam baca tulis al-Qur'an.

Dalam memahami bacaan al-Qur'an dibuthkan pengajaran dan

metode pembelajaran sebagai alat untuk memudahkan membaca al­

Qur'an. Pada dasamya inti dari pengajaran membaca al-Qur'an adalah

suatu usaha memberikan ilmu pengetahuan tentang membaca al-Qur'an

dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid dan nantinya

diharapkan dapat memahami, meresapi dan dapat mengamalkannya.

Menurut Prof. Dr. Zakiyah Darajat dalam bukunya Metodik Khusus

Pengajaran Agama Islam beliau menerangkan bahwa umurnnya isi

pengajaran al-Qur'an meliputi:

1. Pengenalan huruf, yaitu dari alif sampai ya

2. Cara membunyikan masing-masing hruf hijaiyah dan sifat-sifat huruf

itu dibicarakan dalam ilmu makhraj

3. Bentuk dan fungsi tanda baca seperti syakal, syaddah, mad dan tan win

dan sebagainya

4. Bentuk dan fungsi tanda berhenti baca (waqaf), seperti: waqaf

mutlak,waqafjawaz, dan sebagainya

5. Cara membaca, melagukan dengan bermacam-macam 1rama dan

Page 24: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

16

Modemisasi dalam segala bidang terutama teknologi membuat

sebagian orang berfikir pragmatis dan instan, sehungga mengarahkan

sesuatu kepada kebendaan dan gengsi pribadi, hal ini membuat

pergeseran nilai yang cukup signifikan terutama dalm hal dalam ha!

membaca dan menulis al-Qur'an yang mereka nilai tidak ada prestise

yang menunjang dalam kehidupan modem. Padahal disisi lain

pengetahuan tentang baca tulis al-Qur'an memerlukan sistem dan

metode tersendiri untuk menguasainya.

2. Kesempatan dan Tenaga Arab berfikir yang materialistis telah mendudukan status wajib belajar al-qur'an ke propinsi yang lebih kecil. Pengaruh ini telah menimbulkan kondisi asal-asalan. Akibatnya terjadi kpenyediaan kesempatan dan kelangkaan tenaga. Waktu yang disediakan untuk belajar al-qur'an sangat sedikit jika dibandingkan dengan waktu mereka gunakan untuk meunutut pengetahuan lain. Akhimya tenaga pengajar teresdia tidak sempat berkembang seimbang dengan kebutuhan. 14

Materialistisme mengarahkan pergeseran nilai pada arah

berfikir konsumtif. Sehingga kesempatan dan tenaga yang diluangkan

untuk belajar al-Qur'an menjadi ha! yang tidak penting dan

seimbang.dibandingkan dengan waktu yang disediakan untuk belajar

membaca dan menulis al-Qur'an yang sedikit ha! ini juga menjadi

factor kesulitan siswa untuk biasa membaca dan menulis al-Qur'an.

3. Metode Perkembangan teknologi telah merubah kecendrungan masyarakat untuk menuntut pengetahuan secara lebih cepat. Untuk menampung minat ini dalam berbagai disiplin ilmu para ahli telah memanfaatkan jasa teknologi dalam media pendidikan baik media visual, audio visual, computer dengan cara yang tepat guna. Khusus dalam pendidikan al-qur' an cara ini masih langka dan mahal. Metode lama dalam beberapa seginya mungkin sudah kurang serasi dengan keinginan dan kecendrungan tepat guna ini. Akibatnya metode berangsur kurang diminati. 15

Perlu adanya yang demikian penyempumaan metode dalam

pendidikan al-Qur' an dengan menggunakan teknologi yang maju dan

Page 25: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

17

terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Dalam artian, metode yang

diajarkan lebih kepada bagaimana menarik minat siswa untuk mau

membaca dan menulis al-Qur'an dengan cara pendekatan yang simple

dan mudah dipelajari dengan teknologi tepat guna.

4. Aksara Kitab suci al-Qur'an ditulis dengan aksara dan bahasa arab. Faktor ini menyulitkan bagi mereka yang berpendidikan non pesantren/madrasah karena pengetahuan ini tidak dikembangkan secara khusus di sekolah umum. Akibatnya pelajar yang berpendidikan umum sebagian besar buta aksara kitab sucinya. Kebutaan 'ini membuat jarak makin lama makin jauh antara mereka dengan kitab sucinya. 16

Aksara bahasa arab merupakan salah satu factor kesulitan

dalam membaca kitab suci al-Qur'an. Hal ini terjadi kepada mereka

yang mempunyai latar belakang pendidikan umum. Karenanya siswa

menjadi malas dan tidak mau belajar. Akibatnya setelah mereka lulus

berhadapan dengan masyarakat dalam bentuk aplikasi bacaan al­

Qur' an yang baik dan benar menurut ilmu tajwid dan Qira'at menjadi

kesulitan tersendiri dan cenderung masa bodo dan kurang perhatian.

Faktor-faktor di atas menurut Prof. Dr. Jalaludin banyak

mempengaruhi kecendrungan yang menimbulkan sikap masa bodoh

dan anggapan bahwa belajar membaca Al-Qur'an sulit."17

Belajar Al-Qur'an dapat dibagi beberapa tingkatan, yaitu

"Belajar membacanya sampai lancar dan baik, menunutt kaidah­

kaidah yang berlaku dalam tajwid qira'at, belajar arti dan maksudnya

sampai mengerti akan maksud yang terkandung di dalamnya, belajar

menghafalnya di luar kepala."18

16 Jalaludin, Met ode Tunjuk ... ,h. 6-7

17 Jalaludin, Metode Tunjuk ... ,h. 6-7

Page 26: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

18

C. Peranan Guru Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam

Dalam dimensi dunia pendidikan guru sosok manusia mulia yang

mempunyai tanggung jawab berat dan besar yaitu membawa siswanya

pada satu taraf kematangan tertentu.

Sejalan dengan ini adalah Allah SWT mengisyaratkan dalam al­

Qur'an surat Al-Mujadalah ayat 11:

· x.~<: Gu JJll- ..:.6.- :i :1_11 I • I-. ~r ·-<~- I •-r -. ~I JJll •· -(.)y-=-> • J , . ...J "'"' -" J U:L J ~ _,,... ~ U:L t!' .):l

"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al-Mujadalah:ll)

Guru merupakan salah satu faktor pendidikan yang sangat

berperan, karena guru itulah yang akan bertanggung jawab dalam upaya

membina dan membimbing prilaku anak didik guna pembentukan

pribadinya, terlebih-lebih guru agama, karena mempunyai tanggung jawab

yang lebih berat yaitu selain ia bertanggung jawab terhadap pembinaan

sikap siswa yang sesuai dengan ajaran agama Islam juga bertanggung

jawab kepada Allah SWT.

Untuk membahas pengertian guru pendidikan agama Islam, penulis

akan memaparkan terlebih dahulu pengertian guru dan pengertian

pendidikan agama Islam. Yang pertama pengertian guru. Dari segi bahasa

guru sebagaimana yang dijelaskan oleh W.J.S Poerwadaminta, bahwa guru

adalah orang uang mendidik. 19

Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing,mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi

19 \\T IC> n-~-··-..l--:_ .. _ l/ ___ _

Page 27: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

h.58

19

peserta didik pad a pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,

pendidikan dasar dan pendidikan menengah. 20

Selanjutnya pengertian pendidikan agama Islam. Pendidikan agama

terdiri atas dua kata, yaitu "Pendidikan" dan "Agama",. Kata "Pendidikan"

secara etimologi berasal dari kata didik yang berarti "Proses perubahan

tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan

manusia melalui pendidikan dan latihan." Istilah pendidikan ini semula

berasal dari bahasa Yunani, yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan

yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam

bahasa Inggris dengan kata Education yang berarti pengembangan atau

b. b" 21 1m mgan.

Dalam Bahasa Arab istilah ini dikenal dengan kata Tarbiyah

dengan kata kerjanya rabba-yurabbi yang berarti "Mengasuh, mendidik

dan memelihara. "22

Adapun pendidikan secara terminologi, banyak pakar yang

memberikan pengertian secara berbeda, antara Iain Prof. Langeveld

mengatakan, "Pendidikan adalah suatu bimbingan yang diberikan oleh

orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai

kedewasaan."

Sementra itu, John Dewey mengatakan, "Pendidikan adalah proses

pembentukan kecakapan-kecakapan yang fundamental secara intelektual

dan emosional kearah alam dan sesama manusia. "23

Dalam perkembangannya istilah pendidikan berarti bimbingan atau

pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang

20 Tim Fokusmedia,Undang-Undang Guru Dan Dasen, (Bandung: Fokus Media, 2006),

21 Abdul Rahman Shaleh, Pendidikan Agama Dan Pengembangan Watak Bangsa, (Jakarta: PT .. ~aja Grafindo Persada, 2005), Cet. Ke-I, h. l-2

22 A. Warson Munir, Kamus Munawir, (Yogyakarta: Unit Pengadaian Buku-Buku llmiah V 4 ,,,,..,,,m"'"'" 1 OOA\ f"',..._ V ~ 1 !.. Cl\A

Page 28: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

20

dewasa agar ia menjadi dewasa. Dalam perkembangan selanjutnya,

pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok

orang untuk mempengaruhi seseorang atau kelompok oarng agar menjadi

dewasa atau mencapai tingkat kehidupan yang lebih tinggi dalam arti

mental.24 Dengan demikian pendidikan berarti, segala usaha orang dewasa

dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

jasmani dan rohaninya kea rah kedewasaan. "25

Kemudian menurut Ors. Ahmad D. marimba mengemukakan

bahwa 'pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si

pendidik terhadap perkembanagan jasmani dan rohani si terdidik menuju

terbentuknya kepribadian yang utama."26

Kemudian pengertian agama, agama secara bahasa berasal dari

bahasa latin relegere yang berarti kumpulan atau bacaan. Sedangkan

menurut istilah adalah pengakuan terhadap adanya hubungan manusia

dengan kekuatan ghaib yang harus diketahui ghaib tersebut menguasai

manusia, berarti pula mengikat diri pada suatu bentuk hidup yang

mengandung pengakuan pada sumber yang berada di luar diri manusia

yang mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia. Agama dapat pula

berarti ajaran-ajaran yang diwahyukan tuhan kepada manusia melalui

seorang rasul."27

Menurut Nasrudin Razak dalam bukunya yang berjudul Dienul

Islam, memberikan pengertian agama disini dalam ha! adalaha agama

Islam, merupakan "Addin" yang di bawa oleh nabi Muhammad SAW

adalah apa yang diturunklan Allah SWT di dalm al-Qur'an yang terdapat

dalam sunnah yang shohih, berupa perintah-perintah, larangan-larangan

24 Sudinnan, I/mu Pendidikan, (Bandung: CV. Remaja Karya, 1987), h. 4

25 Ramayulis, I/mu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994), Cet. Ke-I, h. I

26 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filasafat Pendidikan Islam, (Bandung: Al-Ma'arif, 1980), h. 6

Page 29: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

21

dan petunjuk-petunjuk untuk kesejahteraan serta kebahagiaan hidup

manusia di dunia dan di akhirat. 28

Dengan demikian, pendidikan agama adalah pendidikan yang

materi bimbingan dan arahannya adalah ajaran agama yang ditujukan agar

manusia mempercayai dengan sepenuh hati akan adanay tuhan, patuh dan

tunduk melaksanakan perintah-Nya dalam bentuk beribadah, dan

berakhlak mulia. Pendidikan agama adalahpendidikan yang diarahkan

unutk menumbuhkembangkan rasa intuisi keagamaan yang ada dalam diri

seseorang kemudian melaksanakan ajaran-ajarannya dengan penuh

ketundukan.

Sementara itu, pengertian "Islam" secara etimologi dapat diartikan

selamat, menyerah, tunduk dan patuh. Secara terminologi Islam adalah

tunduk dan menyerah diri sepenubnya kepada Allah lahir maupun batin

dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya."29

Dengan demikian, pengertian kata "Pendidikan" dan kata "Agama

Islam" yang masing-masing telah diuraikan di atas dapat disatukan

menjadi suatu pengertian pendidikan agama Islam secara integral.

Mengenai pengertian Pendidikan Agama Islam banyak pakar

pendidikan yang meberikan definisi yang berbeda diantaranya adalah

sebagai berikut:

Menurut Prof. Dr. Zakiyah Darajat bahwa "Pendidikan agama

Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhdap anak didik agar

kelakpendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama

islam serta meajadikannya sebagi pandangan hidup (Way Of Life)."30

Drs. Ahmad D. marimba juga memberikan pengertian "Pendidikan

Agama Islam yaitu suatu bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan

28 Nasrudin Razak, Dienul Islam, (Bandung: Al-Ma'arif, 1986), Cet. ke-2, h. 78

29 Abdul Rahman Shaleh, Op. cit, h. 5

Page 30: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

22

hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran dalam Islam. "31

Sedangkan menurut Prof. H. M. Arifin, M. Ed, berdsarkan hasil

rumusan seminar pendidikan Islam se-Indonesia tahun 1960, memberikan

pengertian "Pendidikan Islam yaitu sebagai bimbingan terhadap

pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah

mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh, dan mengawasai

berlakunya semua ajaran Islam."

Istilah membimbing, mengarahkan dan mengasuh serta

mengajarkan atau melatih mengandung pengertian usaha mempengaruhi

jiwa anak didik melalui proses setingkat demi setingkat menuju tujuan

yang ditetapkan yaitu "Menanamkan taqwa dan akhlak serta menegakkan

kebenaran sehingga terbentuklah manusia yang berpribadi dan berbudi

luhur sesuai ajaran Islam."32

Sedangkan pengertian Pendidikan Agama Islam secara formal

dalam kurikulumberbasis kompetensi disebutkan bahwa:

"Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami dan menghayati hingga beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia, dalam mengamalkan ajaran agama islam dari sumber utamanya kitab suci al-Qur'an dan hadits. Melalui kegiatan bimbingan, pengajran, latihan, serta penggunaan pengalaman. Dibarengi tuntutan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan anatr ummat berafama dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa."3

Beberapa pengertian di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan

bahwa guru pendidikan agama Islam adalah orang yang telah

mengkhususkan dirinya atau menspesialisasikan diri untuk melakukan

31 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat ... , h. 6

32 Muhammad Arifin, Filsafat Pendidikanls/am, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1987), Cet. Ke-1, h. 13-14

33 Departemen Pendidikan Nasional, Kuriulum 2004 Standar Kompetensi Pendidikan ~ ,.., . . . . . . . - -

Page 31: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

23

kegiatan menyampaikan ajaran-ajaran agama Islam kepada murid sebagai

pelaksanaan dari system pendidikan nntuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

2. Peran Dan Tugas Guru Agama Islam

a. Peran Guru Agama

Menurut Drs. M. Uzer Usman, peranan guru dalam kegiatan

belajar mengajar adalah "Terciptanya serangkaian tingkah laku yang

saling berkaitan yang dilakukan dalm suatu situasi tertentu serta

berhubnngan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan

siswa menjadi tujuannya."34

Dalam kurikulum pendidikan agama Islam 2002 pendidikan agama

Islam di sekolah atau madrash bertujuan untuk menumbuhkan dan

meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,

penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama

islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam ha!

keimanan, ketaqwaannya, berbangsa dan bemegara, serta untuk dapat

melanjutkan padajenjang pendidikan yang lebih tinggi.35

Dalam penjelasan UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang system

pendidikan nasional bab X pasal 37, dijelaskan bahwa pendidikan agama

dimaksudkan nntuk membantu peserta didik menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia.36

Dalam kegiatan belajar mengajar, dapat disebutkan bahwa peran

guru adalah sebagi berikut:

34 Muhammad. Uzer Usman, Me'!iadi Guru Professional, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1994), Cet. ke- 5, h. I

" Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasi.' Kompetensi (Konsep Dan Kurikulum 2004), (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004), Cet. ke- I, h. 135

Page 32: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

24

a. Iriformator, yaitu guru menjadi sumber informasi bagi murid baik

dalam kegiatan akademik maupun umum

b. Organisator, yaitu guru mengelola semua komponen yang berkaitan

dengan kegiatan belajar mengajar. Semua komponen diorganisasikan

sedemikian rupa, sehingga dapoat mencapai efektivitas dan efisiensi

dalam belajar pada diri siswa

c. Motivator, yaitu guru harus dapat merangsang dan memberikan

dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potendi siswa,

menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreatifitas),

sehingga akan terjadi di dalam proses belajar mengajar

d. Pengaruh/director, yaitu guru harus dapat membimbing dan

mengarahkan kegiatan bealajar mengajar siswa dengan tujuan yang

dicit-citakan

e. lnisiator, yaitu guru sebagi pencetus ide-ide tersebut merupakan ide­

ide kreatif yang dapat dicontoh oleh anak didik

f. Transmilitter, yaitu guru sebagai penyebar kebijaksanaan pendidikan

dan pengetahuan

g. Fasilitator, yaitu guru memberikan fasilitas atau kemudahan dalam

proses belajar mengajar, misalnya dengan menciptakan suasana belajar

mengajar yang sedemikian rupa, serasi dengan perkembanagn siswa

dengan perkembangan siswa, sehingga interaksi belajr mengajar akan

berlangsunag secara efektif

h. Mediator, yaitu guru sebagai penegah dalam pkegiatan belajar siswa.

Mediator dapat diartikan juga penyediaan media. Bagaimana cara

memakia dan mengorganisasikan penggunaan media

1. Evaluator, yaitu guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak

didik bidang akademis maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat

menentukan anak didiknya berhasil atau tidak. 37

37("1_..I~.--·---- ~ .... y

Page 33: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

25

b. Tugas Guru Agama

Tugas guru Sebenarnya bukan hanya di rumah saja, tetapi bisa

dikatakan dimana saja mereka berada, di rumah, guru sebagai orang tua

atau ayah ibu adalah pendidik bagi para putra putrinya. di dalam

masyarakat sekitar yaitu masyarakat kampung, desa tempat tinggalnya

guru sering kali terpandang sebagi tokoh suri teladan bagi orang-orang di

sektarnya, baik dalam sikap dan perbuatannya. Misalnya cara dia

berpakaian, berbicara, bergaul, maupun pandangan-pandangannya,

pendapatnya atau buah pikirannya sering kali menjadi ukuran atau

pedoman kebenaran bagi orang di sekitarnya karena dianggap guru

memiliki pengetalman yang luas dan mendalam tentang berbagai hal.

Walaupun anggapan masyarakat sekitar, terutama masyarakat desa yang

demikian itu adalah berlebih-lebihan dan tidak tepat.

Tugas guru mempunyai arti yang sangat luas, guru bertugas untuk

memberikan ilmu, memberikan nasehat, juga membimbing dan mendidik

anak.dalam firman Allah SWT bersabda:

"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang Te/ah kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah kami menerangkannya kepada manusia dalam Al kitab, mereka itu dila'nati Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat mela'nati" (Al-Baqarah:159)38

Guru daam tugasnya mendidik dan mengajar murid-muridnya

adaah berupa membimbing memberikan petunjuk, teladan, bantuan,

latihan, penerangan, pengetahuan, pengertian, kecakapan, keterampilan,

nilai-nilai, norma-norma, kesusilaan, kebenaran, kejujuran, sikap-sikap

dan sifat-sifat yang baik dan terpuji dan sebagainya.

38 Http://www. Slide share.net!Rasidi!Pendidikan Is/am.com/2007 _ 08 _ 01

Page 34: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

27

belajar mengajar siswa berkaitan era! dengan berbagai masalah di luar

yang sifatnya non akademis.

Tugas guru sebagai administrator mencakup ketatalaksanaan

bidang pengajaran dam ketatalaksanaan pada umumnya seperti mengelola

sekolah memanfaatkan prosedur dan mekanisme pengelolaan tersebut

untuk melancarkan tugasnya, serta bertindak sesuai dengan etikajabatan.40

Sedangakan dalam bukunya Ors. H. Hamdani dan Ors. H. A. Fuad

Ihsan mengenai tugas pendidik lebih diperjelas lagi, yaitu:

a. Membimbing si terdidik

Mencari pengenalan terhadapnya mengenm kebutuhan,

kesanggupan, bakat, minat, dan sebagainya

b. Menciptakan situasi untuk pendidikan

Situasi pendidikan, yaitu suatu keadaan dimana tindakan-tindakan

pendidikan dapat berlangsung dengan baik dan hasil yang dirumuskan.

Tugas lain diantaranya telah memiliki pengetahuan yang

diperlukan, pengetahuan-pengetahuan keagamaan, dan lain sebagainya.

Pengetahuan ini tidak sekedar diketahui, tetapi juga diamalkan dan

diyakininya sendiri.41

Adapun tugas guru agama menurut Zuhairini dkk, dalam bukunya

Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam adalah, "Mengajarkan ilmu

pengetahuan anak agar taat menjalankan agama dan mendidik anak agar

berbudi pekerti mulia. "42

Guru agama tidak hanya bertugas melaksanakan pendidikan agama

dengan baik, akan tetapi guru agama juga harus bisa memperbaiki

40 Departemen Agama RI, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Direktoral

Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2002), h. 2

41 Hamdani dan Fuad Ihsan, Filsafal Pendidikan Islam, (Bandung: CV. Pustaka Setia,

1998), Cet. ke- I, h. 94

42 rJ' • • • • U • 0 I

Page 35: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

28

pendidikan agama terlanjur salah diterima oleh anak didik, baik dalam

keluarga pembinaan kembali terhadap pribadi anak.43

Menurut Slameto dalam bukunya Be/ajar Dan Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhinya, menerangkan bahwa tugas guru adalah "a) Mendidik

dengan titik berat memberikan arah motivasi pencapaian tujuan baik

jangka pendek maupunjangka peanjang, b) Memberikan fasilitas

pencapaian tujuan pengalaman belajar yang memadai, c) Membantu

perkembangan aspek-aspekpribadi seperti sikap, nilai-nilai dan

penyesuaian diri."44

Adapun tugas pendidik agama ialah :

I. Mengajarkan ilmu pengetahuan agama Islam.

2. Menanamkan keimanan dalamjiwa anak.

3. Mendidik anak agar taat menjalankan agama

4. Mendidik anak agar berbudi pekerti yang mulia

Agar supaya para guru agama dapat melaksankan tugas tersebut

dengan sebaik-baiknya, maka dibutuhkan adanya syarat-syarat tertentu, di

samping syarat-syarat yang harus dimliki oleh guru-guru pada umumya.

Di samping syarat-syarat yang harus dimiliki oleh guru pada

umumnya. Direktorat pendidikan agama menetapkan bahwa syarat untuk

menjadi guru agama adalah sebagai berikut:

I. Memiliki pribadi mukmin, muslim dan mukhsin

2. Taat untuk untuk menjalankan agama (menjalankan syari'at Islam,

dapat memberi contoh tauladan yang baik untuk anak didiknya)

3. Memiliki jiwa pendidik dan rasa kasih sayang kepada anak didiknya

dan ikhlas jiwanya

4. Mengetahui dasar-dasar ilmu pengetahuan tentang keguruan terutama

didaktik dan metodik

5. Menguasai ilmu pengetahuan agama

43 Zakiyah Darajat, I/mu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993), Cet. ke-14, h. l 03

Page 36: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

29

6. Tidak mempunyai cacat rohaniyah danjasmaniyah dalam dirinya.45

Guru selain memiliki beberapa peran dan tugas juga mempunyai

fungsi. Sadirman menerangkan sebagai berikut:

Guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan pembimbing minimal ada dua fungsi guru, yakni fungsi moral dan fungsi kedinasan. Tinjauan secara umum, guru dengan fungsi moralnya, sebab walaupun dalam situasi kedinasanpun guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan pembimbing juga diwamai oleh fungsi moral itu, yakni dengan wujud bekerja secara sukarela, tanpa pamrih dan semata­mata demi panggilan hati nurani.46

3. Kompetensi Guru Agama

Suatu profesi memer!ukan kompetensi khusus, yaitu

kemampuan dasar berupa keterampilan menjalankan rutinitas sesuai

dengan petunjuk aturan, dan prosedur teknis. Gurupun demikian

memerlukan kompetensi khusus yang berkenaan dengan tugasnya.

Kompeteni guru dimaksud ialah kemampuan dasar yang dimiliki guru,

baik di bidang kognitif (intelektual) seperti penguasaan bahan, bidang

sikap seperti mencintai profesinya, dan bidang prilaku seperti

keterampilan mengajar, menilai hasil belajar pelajar dan lain-lain. Hal

itu karena pendidikan tidak terjadi secara alami, tetapi dengan

disengaja ( disadari). Hubungan yang sederhana dan aka! sehat saja

belum cukup melaksanakan pengajaran yang baik.

Pengerian kompetensi bukunya Drs. Moh. Uzer Usman

menurut Charles E. Johnson mengemukakan pendapatnya adalah

merupakan gambaran hakikat kualitatif dari prilaku guru yang tampak

sangat berarti.47

45 Zuhairini, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Di/engkapi Sistem Madu! Dan Permainan Simu/asi, (Surabaya: Usaha Offset, 1983), Cet ke-8, h. 35-36

46 Sadinnan A.M, lnteraksi Dan Motivasi .. ., h. 140

Page 37: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

30

Sedangkan menurut Roestiyah. NK dalam bukunya Masalah­

Masalah I/mu Keguruan mengutip pendapat W. Robert, bahwa

"Kompetensi adalah sebagai suatu tugas yang memadai atau pemilikan

pengetahuan keterampilan dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan

seseorang."48

Adapun kompetensi guru adalah merupakan kemampuan

seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secar

bertanggungjawab dan layak.

Dengan demikian penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa

yang dimaksud kompetensi guru pendidikan agama Islam adalah

kecakapan guru pendidikan agama Islam dalam melaksanakan

tugasnya dalam pengertian pemilikan pengetahuan, keterampilan dan

kemampuan yang dituntut oleh jabatan guru pendidikan agama Islam.

Ada sepuluh dasar kompetensi guru adalah sebagai berikut:

1. Pengusaan Bahan Pelajaran

Sebelum guru itu tampil di depan jelas mengelola interaksi

belajar mengajar interaksi belajar mengajar terlebih dahulu harus

sudah menguasai bahan apa yang dikontrakan dan sekaligus bahan­

bahan apa yang dapat mendukungjalannya proses belajar mengajar.

Dengan modal penguasaan bahan, maka guru akan dapat

menyampaikan materi pelajaran secara dinamis, ada 2 lingkup

penguasaan materi, yakni: (1) menguasai bahan bidang studi dalam

kurikulum sekolah (2) menguasai bahan pengayaan atau penunjang.

2. Mengelola Program Belajar Mengajar

Guru yang kompeten harus juga amampu mengelola program

belajar mengajar, ada beberapa langkah yang harus ditempuh oleh

guru, adalah:

a. Merumuskan tujuan instruksional atau pembelajaran

b. Mengenal dan dapat menggunakan proses instruksional yang tepat

Page 38: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

31

c. Melaksanakan program belajar mengajar

d. Mengenal kemampuan anak didik

e. Merencanakan dan melaksanakan program remedial49

3. Mengelola Kelas

Pengelolaan kelas adalah salah satu tugas guru yang tidak pernah

ditinggalkan. Guru selalu mengelola kelas ketika dia melaksanakan

tuganya. Pengelolaan kelas dimaksud untuk menciptakan lingkungan

belajar yang kondusif bagi anak didik sehingga tercapai tujuan

pengajaran secara efektif dan efisien. Ketika kelas terganggu, guru

berusaha mengembalikan agar tidak menjadi penghalang bagi proses

belajar mengajar.50

Untuk mengajar suatu kelas, guru dituntut mampu mengelola kelas,

yakni menyediakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya proses

belajar mengajar.

Ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh guru yakni:

a. langkah-langkah siswa yang sudah sesuai dengan tujuan perlu

dikembangkan dengan memberi dukungan yang positif

b. guru mengambil tindakan yang tepat bila siswa menyimpang dari tugas

c. sikap siswa ynag keras ditanggapi dengan memadai dan tenang

d. guru harus selalu memperhentikan dan memperhitungkan reaksi-reaksi

yang tidak diharapkan. 51

4. Menggunakan Media Atau Sumber

W. S. Winkel dalam bukunya Psikologi Pengajaran mengatakan,

media pengajaran secara luas adalah setiap orang materi atau peristiwa

yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh

pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sedangkan media pengajaran secara

49 Sadinnan. A. M, lnteraksi Dan Motivasi ... , h. 166-167

'0 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Be/ajar Mengajar, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2006), Cet. ke-3, h. 195-196

Page 39: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

32

sempit adalah alat-alat elektromekanis yang menjadi perantara antara

siswa dan materi pelajaran.52

Ada beberapa langkah yang perlu di perhatikan oleh guru dalam

menggunakan media, yaitu:

a. Mengenal, memilih dan menggunakan media

b. Membuat alat-alat bantu pelajaran sederhana

c. Menggunakan dan mengelola laboratorium dalam proses belajar

menga1ar

d. Mengembangkan laboratorium

e. Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajara

f. Menggunakan micro teaching unit dalam program pengalaman

lapangan. 53

5. Menguasai Landasan-Landasan Kependidikan

Ada beberapa langkah daalm menguasai landasan-landasan

kependidikan, yaitu:

a. Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan

nasional, diantaranya: mengkaji tujuan pendidikan nasional,

mengkaji tujuan pendidikan dasar dan menengah dengan tujuan

pendidikan nasional, mengkaji kegiatan-kegiatan yang menunjang

pencapaian tujuan pendidikan nasional

b. Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat, diantaranya: mengkaji

peranan sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan,

mengkaji peristiwa-peristiwa yang mencerminkan sekolah sebagai

pusat pendidikan dan kebudayaan, mengelola kegiatan yang

mencerminkan sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan.

c. Mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan yang dapat

dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar, diantaranya:

mengkaji jenis perbuatan untuk memperoleh pengetahuan,

keterampilan dan sikap, mengkaji prinsip-prinsip belajar,

Page 40: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

33

menerapkan prinsip-prinsip belajar dalam kegiatan belajar . 54 menga3ar.

6. Mengelola Interaksi Belajar Mengajar

Di dalam proses belajar mengajar, kegiatan interaksi antara guru

dan siswa merupakan kegiatan yang cukup dominant. Kemudian di dalam

kegiatan interaksi antara

Guru dan siswa dalam rangka Transfer Of Knowledge dan bahkan

juga Transfer Of Value, akan senantiasa menuntut komponen yang serasi

anatara komponen yang satu dengan yang lain. Serasi dalam ha! ini berarti

komponen-komponen yang ada pada kegiatan proses belajar mengajar itu

akan saling menyesuaikan dalam rangka mendukung pencapaian tujuan

belajar bagi anak didik.

7. Menilai Prestasi Siswa Untuk Kepentingan Pengajaran

Ada bebrapa langkah yang hams ditemouh oleh guru dalam

menilai prestasi siswa, yaitu:

a. Mengumpulkan Data Hasil Belajar Siswa:

1. Setiap kali ada usaha mengevaluasi selama pelajaran

berlangsung

2. Pada akhir pelajaran

b. Menganalisa data basil belajar siswa, dengan langkah ini guru akan

mengetahui:

1. Siswa yang menemukan pola-pola belajar yang lain

2. Keberhasilan atau tidaknya siswa dalm belajar

c. Menggunakan data basil belajar siswa, dalam ha! ini menyangkut:

I. Lahirnya feed back untuk masing-masing siswa dan ini perlu

diketahui oleh guru

2. Adanya feed back itu maka guru menganalisa dengan tepat

follow up atau kegiatan-kegiatan berikutnya. 55

54 Mohammad Uzer Usman, Menjadi Guru ... , h. 17-18

Page 41: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

34

8. Mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan di

sekolah, diantaranya:

a. Mengenal fungsi dan program layanan bimbibngan dan penyuluhan

di sekolah

b. Penyelenggaraan program layanan bimbingan di sekolah

9. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah

Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh oleh guru sebagai

berikut:

a. Mengenal penyelenggaraan administrasi sekolah

b. Menyelenggarakan administrasi sekolah. 56

10. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian

pendidikan guna keprluan pengajaran

Di samping bertugas sebagi pendidik dan pembimbing guru juga

harus dapat membaca dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan.

Dengan ini berarti guru akan mendapatkan mesukan sehingga bisa

diterapkan untuk keperluan proses belajar mengajar.

Hal ini sesuai dengan tugas ilmu dan penelitian itu sendiri. Tugas­

tugas itu adalah:

a. Mencandra atau mengadakan deskripsi maksudnya memberikan

gambaran secara jelas mengenai hal-hal yang dipersoalkan

b. Menerangkan (eksplanasi), maksudnya menerangkan kondisi-kondisi

yang mendasari terjadinyaperistiwa-peristiwa

c. Menyusun teori maksudnya penelitian itu akan mencari dan

merumuskan hukum-hukum atau mengenai hubungan antara kondisi

yang satu dengan kondisi yang lain atau hubungan peristiwa yang satu

dengan peristiwa yang lain

d. Prediksi, maksudnya ilmu dan penelitian bertugas membuat prediksi

atau ramalan, estimasi dan proyeksi mengenai peristiwa-peristiwa yang

balk terjadi atau gejala-gejala yang akan muncul

Page 42: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

35

e. Pengendalian, maksudnya dengan penelitian berarti melakukan

tindakan-tindakan guna mengendalikan peristiwa-peristiwa atau gejala­

gejala.57

Kompetensi guru dalam ha! mengajar yang harus dibina, karena

melalui cara atau metode mengajar yang baik dan disesuaikan dengan

materi yang akan disampaikan, anak akan dapat menerima pelajaran

dengan baik metode menagajar merupakan sistem penggunaan di dalam

interaksi dan komunikasi antara guru dengan murid dalam proses belajar

mengajar sebagai proses pendidikan. Metode mengajar mempunyai dua

aspek, di antaranya sebagai berikut:

7. Aspek ideal, secara ideal harus diingat bahwa program belajar

mengajar adalah sarana untuk mencapai tujuan pendidikan yang

menjadi pedoman uatama adalah: bagaimana mengusahakan agar

tercapai perkembangan peserta didik secara optimal. Dan ini harus

tertanam dalam sikap dasar guru agama, yang diwujudkan dalam

pendekatan guru terhadap peserta didik sesuai dengan tahap

perkembangannya

8. Aspek teknis, terhadap bermacam-macam teknik yang dapat digunakan

dalam interaksi dan komunikasi itu, anatara lain: bermain, tanya jawab,

ceramah, diskusi, demonstrasi eksperimen, kerja kelompok,

sosiodarama, karya wisata dan modul. 58

Prinsip dan konsep pendidikan agama Islam mengacu kepada

kaidah-kaidah dasar-dasar yang diterapkan dengan jelas pada masa Nabi

Muhammad SAW dan sahabat Khulafa Al-Rasyidin dan para pengikutnya

termasuk orang-orang yang mengamalkan Islam dengan ikhlas sampai

sekarang dan mas yang akan datang.

Guru (mu'allimi), khususnya guru pendidikan agama Islam

hendaknya menyadari betul ciri-ciri pendidikan agama Islam agar dapat

57 Sadirman. A. M, lnteraksi Dan Motivasi ... , h. 177-178

Page 43: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

36

menjalankan tugas mengajarnya sesuai dengan misi pendidikan itu sendiri.

Pendidikan Islan1 berdasar pada seperangkat dasar dan prinsip yang

bersumber pada rukun iman dan syari' at Islam yang dapat diterapkan

secara praktis dalam kehidupan. Menurut Abdul Majid dalam bukunya

"Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep Dan

Implementasi Kurikulum 2004" cirri-ciri pendidikan agama Islam sebagai

berikut:

Pertama: Pendidikan Kehutauau (tauhid/aqidah) yaitu

pendidikan yang bukan buatan manusia, akan tetapi prinsip-prinsip yang

diturunkan Allall Ta' ala. Pendidikan yang bersumber dari tuhan, dengan

prinsip yang telall ditentukan oleh tuhan itu sendiri. Seperti terciptanya

dunia, alam semesta dan beserta isinya, atau disebut juga ilmu laduni.

Kedua: Peudidikan Faktual (tarbiyall) yaitu: pendidikan yang

serasi dengan kenyataan manusia yang tersusun dengan komponen jisim

(tubuh), nafs/qolb/hati. Pendidikan ini mengakui adanya "gharizah"

(insting" yang menggerakkan prilaku manusia. Pendidikan ini menjelaskan

tentang struktur yang tercipta dalam diri manusia, serta selain aka! dan

fisik yang mendorong manusia untuk bersikap dan berprilaku ada dalam

diri manusia yang disebut dengan insting, sehingga manusia bisa

melakukannya di luar dari pertimbangan aka!.

Ketiga: Pendidikau Yang Kontinyu, yaitu pendidikan yang tidak

terikat oleh waktu tertentu di keluarga dan di sekolah saja, melainkan

kewajiban bagi orang Islam sampai meninggal dunia.59 Dalam dunia

pendidikan sekarang lebih dikenal dengan sebutan long life education.

Page 44: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu Dan Tempat Penelitian

37

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret 2007 sampai Mei 2007 di

SMP Islam Parung-Bogor.

Penelitian ini dilakukan di lokasi SMP Islam Parung, dengan alasan

SMP Islam parung yang terletak di JI. Raya Parung Bogor No. 684 Kabupaten

Bog or.

B. Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan adalah metode deskriptif analisis, yaitu

penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaaan , status fenomena

ecara sistematis, actual, dan akurat, untuk mempeeroleh data yang lengkap dan

obejktif (apa adanya sesuai realitas yang sebenarnya). Maka penulis

menggunakan penelitian lapangan (Field Reseach), yaitu untuk memperoleh

data yang ada di lapangan mengenai berbagai gejala yang ada kitannya dengan

masalah ang akan di bahas, dan didukung library reseach yaitu membaca

buku-buku yang ada hubungannya dengan permasalahan ini guna memperoleh

kajian teoritis yag kuat. Metode pengumpulan data berupa angket, observasi,

dan wawancara.

C. Populasi Dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. 1 Dalam penelitian ini,

penulis mengambil populasi yaitu semua siswa yang belajar di SMP Islam

Parung mulai dari kelas VII sampai kelas IX yaitu sebanyak 717 orang.

Sample adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam

penelitian ini yang dijadikan oleh penulis sebagai sampel adalah siswa SMP

Islam parung-Bogor kelas VIII-A sampai dengan kelas VIII-F, dimana tiap

kelasnya berjumlah 40 siswa. Sampel diambil secara acak atau random

Page 45: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu Dan Tempat Penelitian

37

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret 2007 sarnpai Mei 2007 di

SMP Islam Parung-Bogor.

Penelitian ini dilakukan di lokasi SMP Islam Parung, dengan alasan

SMP Islam parung yang terletak di JI. Raya Parung Bogor No. 684 Kabupaten

Bog or.

B. Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan adalab metode deskriptif analisis, yaitu

penelitian yang bertujuan untuk menggarnbarkan keadaaan , status fenomena

ecara sistematis, actual, dan akurat, untuk mempeeroleh data yang lengkap dan

obejktif (apa adanya sesuai realitas yang sebenarnya). Maka penulis

menggunakan penelitian lapangan (Field Reseach), yaitu untuk memperoleh

data yang ada di lapangan mengenai berbagai gejala yang ada kitannya dengan

masalab ang akan di babas, dan didukung library reseach yaitu membaca

buku-buku yang ada hubungannya dengan permasalaban ini guna memperoleh

kajian teoritis yag kuat. Metode pengumpulan data berupa angket, observasi,

dan wawancara.

C. Populasi Dan Sampel

Populasi adalab keseluruhan objek penelitian. 1 Dalarn penelitian ini,

penulis mengambil populasi yaitu semua siswa yang belajar di SMP Islam

Parung mulai dari kelas VII sarnpai kelas IX yaitu sebanyak 717 orang.

Sample adalab sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam

penelitian ini yang dijadikan oleh penulis sebagai sampel adalah siswa SMP

Islam parung-Bogor kelas VIII-A sampai dengan kelas VIII-F, dimana tiap

kelasnya berjumlah 40 siswa. Sampel diarnbil secara acak atau random

Page 46: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

38

sampling. Karena pengambilan sampel penelitian ini sebanyak 25 %, maka

penulis mengambil sample sebanyak 60 orang.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data tentang peranan guru dalam mengatasi

kesulitan baca tulis al-Qur'an di SMP Islam parung, digunakan instrument

penelitian primer kuisioner, dan untuk memperoleh data penunjang digunakan

instrument penelitian yang meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi.

Keempat instrument tersebut digunakan untuk memperoleh data penelitian

yang akurat.

Secara rinci penggunaan instrument pengumpulan instrument

pengumpulan data dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Kuisioner,

yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh data

tentang hal-hal yang terkait mengenai peranan guru pendidikan agama

Islam dalam mengatasi kesulitan baca tulis Al-Qur'an yang disebarkan

kepada siswa.

b. Wawancara

Wawancara digunakan untuk data penunjang yaitu untuk mendapatkan

informasi data melalui Tanya jawabdengan objek penelitian yang

ditujukan kepada guru pendidikan agama Islam, dan khususnya guru BTQ.

Mengenai kemampuan baca tulis Al-Qur'an dan faktor-faktor yang

menyebabkan siswa tidak mampu membaca dan menulis Al-Qur'an.

c. Dokumentasi

Adalah mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, buku,

majalah, agenda dan sebagainya. Dalam penelitian ini penulis mencari data

tentang sejarah berdirinya SMP Islam Parung-Bogor dan data guru SMP

Islam Parung-Bogor.

d. Observasi

Page 47: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

39

E. Teknik Pengolahan Dan Analisa Data

1. Teknik Pengolahan Data

Setelah diperoleh data berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada

siswa, kemudian data tersebut diolah dalam bentuk table dengan menggunakan

teknik deskriftif prosentase. Dari angket yang telah terkumpulkan, diperoleh data

yang kemudian diolah dengan beberapa tahapan sebagai berikut:

a. Editing, yaitu memeriksa jawaban-jawaban responden untuk diteliti,

ditelaah dan dirumuskan. Pada tahap ini penulis mngecek kelengkapan

dan kebenaran pengisian angket agar terhindar dari kekeliruan atau

kesalahan yaitu memilih angket yangdiisi dengan tepat (valid) dan

menyisihkan yang tidak valid

b. Tabulating, yaitu perhitungan terhadap data yang sudah diberi skor

dengan menggunakn rumus statistik sederhana. Dengan cara

mentabulasikan atau memindahkan jawaban responden dalam table

kemudian dicari prosentase untuk dianlisa dan diprosentasikan.

Memindahkan jawaban responden dalam tabel kemudian dicari

prosentase untuk dianalisa dan diprosentasikan.

2. Teknik Analisa Data

Untuk menganalisa data, penulis menggunakan anlisa deskriftif,

yang bertujuan untuk membuat deskriftif atau gambaran secara sistematis,

factual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat yang diteliti. Teknik

perhitungan dari angket. Akan dianalisa dengan menggunakan teknik

prosentase untuk memperoleh dengan rumus:

P=J: x100%

N

Keterangan:

P= Angka prosentase

F= Frekwensi yang sedang dicari

Page 48: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

40

Tabel I

KISI-KISI ANGKET

Variabel lndikator Nomoritem Jumlah Pertanvaan Item

I. Kesulitan a. Sikap siswa terhadap 1-3 3

siswa dalam pelajaran baca tulis al-

belajar baca Qur'an

tulis al- b. Konsentrasi s1swa dalam 4-6 3

Qur'an belajar baca tulis al-Qur'an

c. Tanggapan s1swa terhadap 7,8 2

pelajaran baca tulis al-

Qur'an

d. Kemampuan siswa dalam 9,10 2

membaca al-Qur'an

e. Pemahaman SISWa tentang 11-14 4

ilmu tajwid

f. Minat siswa dalam membaca 15 1

al-Qur'an

2. Peranan guru a. Sikap SISWa ketika guru 16,17 2

dalm mengajar menyampaikan materi

Baca tu I is al- b. Siswa menyenanggi metode 18 1

Qur'an bervariasi

c. Guru memberikan motivasi 19 1

kepada siswa

d. Tanggapan siswa terhadap 20 1

kondisi saran a dan

prasarana pembelajaran al-

Qur'an

Page 49: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

BABIV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Latar Belakang Berdirinya SMP Islam Parung-Bogor

Yayasan Al-Mansyuriah didirikan sejak tahun 1956, di pelopori oleh tokoh-tokoh

masyarakat parung yang memiliki dedikasi yang tinggi terhadap masalah pendidikan dan

mempunyai semangat yang membara dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa,

diantaranya :

a. KH. Ahmad Mansyur, seorang tokoh pejuang dan ulama.

b. H. Mas Mohammad Yatim, seorang tokoh pejuang dan umaro.

c. H. Adung Abdul Muhyi, seorang tokoh pejuang dan umaro.

d. H. Abdul Halim, seorang tokoh masyarakat.

e. H. Abdul Fatah, seorang ulama ahli qira'at.

f. H. Juhri, seorang tokoh masyarakat.

Selain dari tokoh-tokoh diatas masih banyak lagi tokoh-tokoh masyarakat di

wilayah parung dan sekitamya. Kesemua di antara para tokoh pendiri tersebut sudah

wafat, kecuali Bapak H. Mas Mohammad Yatim (yang sekarang masih menjabat sebagai

ketua umum yayasan ).

Tujuan didirikannya yayasan Al-Mansyuriah adalah dalam mencerdaskan

kehidupan bangsa Indonesia pada umumnya dan masyarakat parung pada khususnya,

karena pada masa itu belum ada lembaga pendidikan yang bersifat formal apalagi untuk

tingkat lanjutan pertama dan tingkat lanjutan atas sehingga merupakan suatu beban bagi

masyarakat parung, baik secara moral maupun material dalam upaya mendidik atau

menyekolahkan anak-anak mereka kepada jenjang yang lebih tingg, sebab kalaupun mau

memaksa untuk bersekolah maka harus pergi ke Bogor atau ke Jakarta dengan kendaraan

yang masih sulit dan langka, apalagi untuk kalangan menengah kebawah.

Page 50: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

Profil Sekolah

1. ldentitas

Nama Sekolah

Alamat

: SMP ISLAM PARUNG

a. Jalan : Jalan Raya Parung Bogor No.648

b. Desa

c. Kecamatan

d. Kabupaten

e. Propinsi

f. Kode Pos

g. Norn or telepon

2. Sejarah

: Parung

: Parung

: Bogor

:Jawa Barat

: 16310

: (0251) 611451

a. Sekolah dibuka tahun : 1967

b. Bentuk Sekolah : Biasa I konvensional

c. Status Sekolah : Swasta I Terakreditasi A

d. SK BAS kabupaten bogor : No :142 /167 -DIKMEN Tgl. 23-01-2006

e. Waktu Penyelenggaraan : Pagi

f. Nomor Statistk Sekolah : 204020519133

g. Nomor Data Sekolah : 2002050148

h. Kepala sekolah yang pernah memimpin adalah sbb:

Tabel 2

Nama-nama kepala sekolah yang pernah memimpin SMP Islam Parung

No Nama Periode

I K.H. Mansyur 1967 - 1973

2 A. Kami! Amirullah.BA 1973-1974

3 Mahmudi 1974-1976

4 Zaenal Abidin A.S 1976-1977

5 Drs. H.A.Kamil Amirullah 1977- 1996

6 H.E. Djamhoer, Sag 1996- 1998

7 Ahmad Amsori, S.Pd 1998-2002

8 Yavan Herdiana Yazin ?00? - .~Plt-!lr~no

42

Page 51: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

44

3. Keadaan Guru dan Tenaga Administrasi, Siswa, Masyarakat

dan Fasilitas Sekolah.

No.

I.

2.

3.

4.

5.

6.

a. Keadaan Guru dan Tenaga Administrasi

I). Keadaan Guru

SMP Islam Parung terdiri dari I orang kepala sekolah, 50 orang

guru, 6 orang tenaga administrasi, I orang satpam, 2 orang pembantu dan

penjaga sekolah jadi jumlah keseluruhan tenaga kependidikan adalah 56

orang.

Adapun data terperincinya sebagai berikut :

Tabel 3

Data Guru Serta Bidang Studi Mengajar Tahun Ajaran 2006-2007

Namaguru Pend. Jurusan Tahun Asal Bidang

terakhir Iulus pend. Stu di

terakhir

H. Saimin SI PAI I990 UIK PAI

Rukhiyat,S.Ag Bogor

H. Jarkasih, S. SI PAI 1993 IAIN PAI

Ag Jakarta

Drs. Muslim SI PAI I995 IAIN PAI,

Jakarta BTQ

Ahmad Dahlan SI PAI I997 UIK PAI,

S.Ag Bogor BTQ

Rahm at D3 TEHNIK 1994 STIE BTQ

hermawan Setia Budi

AgungW. SJ PAI 1997 IAIN PAI,

Kusuma.S. Ag Cirebon BTQ

Page 52: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

2). Keadaan Pegawai I Karyawan

Tabel 4

Jumlah karyawan SMP Islam Parung tahun 2006-2007

No Jabatan Personil

I Ka.TU I Orang

2 StafTU 2 Orang

3 Bendahara 1 Orang

4 Satpam I Orang

5 Pembantu Sekolah 1 Orang

6 Penjaga Sekolah 1 Orang

Jumlah 7 Orang

3) Keadaan siswa (2006/2007)

45

Siswa SMP Islam sebagian besar warga kecamatan parung dan sebagian

kecil dari wilayah sekitarnya yaitu : Duren Mekar, Bojong Sari, dan lain

sebagainya

Tabel 5

Jumlah Siswa Siswi Tahun Ajaran 2006-2007

No Kelas L p jumlah

1 Kelas 1 121 105 226

2 Kelas 2 130 110 240

3 Kelas 3 146 106 251

Jumlah 397 321 717

4. Potensi Iingkungan atau masyarakat diharapkan mendukung

program sekolah, diantaranya :

a. Kualifikasi tenaga kependidikan yang memadai.

b. Kedisiplinan tenaga kependidikan yang baik.

c. Adanya hubungan yang baik antara teman sejawat.

d. Kreatifitas tenaga kependidikan dalam mengembangkan program sekolah.

Page 53: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

47

13 Ruang Kantin I baik

14 Ruang Kelas Belajar 21 baik

15 Toilet Guru I baik

16 Toilet Siswa 3 baik .. . . . ..

Semua fas1htas yang d1m1hk1 sekolah tersebut d1hhat dan fis1knya masih dalam

keadaan baik. Sehingga dapat mendukung dalam kegiatan belajar mengajar di SMP Islam

Parung-Bogor.

Kegiatan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran yang ada di SMP Islam

Parung sudah mencatat prestasi yang di banggakan, kegiatan tersebut antara lain :

I. Terpilih Peserta Jambore Nasional tahun 2001

2. Lomba Pramuka di Rangkapan Jaya Depokjuara I tahun 2002

3. Kompetisi Sepak Bola antar Pelajar Juara II tahun 2003

4. Lomba Teknik Kepramukaan di SMK YKTB Bogor Juara I tahun 2003

5. Kompetisi Futsal antar Pelajar di SMK Pariwisata Ciputat Juara II tahun 2004

6. Geladi Tangguh Penggalang Pramuka Tingkat Kabupaten Juara 11 tahun 2004

7. Lomba PMR antar Pelajar di Depok Juara III tahun 2004

8. Kompetisi Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Tingkat Kabupaten Juara II dan

III tahun 2003

9. Raport Sekolah Nilai Baik ( B) tahun 2004

I 0. L TUB Tingkat Kabupaten Juara II tahun 2005

I I. Kompetisi Futsal HUT Y adika Tingkat Kabupaten dan Kotamadya Juara I tahun

2006

12. Lomba Cepat Tepat ( LCT) se Komisariat Parung Juara I tahun 2006

13. Lomba Pramuka, PMR dan Paskibra se Wilayah Pamulang Ciputat Juara I ( Juara

Umum ) tahun 2006

14. Lomba Nasyid antar Pelajar di SMA Yadika Bogor Juara I tahun 2007

15. Lomba Paskibra antar Pelajar di SMK Pariwisata Ciputat Juara II tahun 2007.

Page 54: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

48

B. Analisa Data

Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu variable tentang kesulitan siswa

dalam belajar baca tulis al-Qur'an dan keduan peranan guru Pendidikan Agama Islam

dalam mengajar baca tulsi Al-Qur'an d SMP Islam Parung-Bogor. Data-dat penulis

peroleh dari penyebaran angket kepada 60 siswa ke kelas VIII, yang diambil secara

acak, dalam jumlah item soalnya 20, dengan tipe di beri skor lalu dijumlah totalkan

masing-masing siswa. Pada penulisan skor ini akan penulis tampilkan dalam table

distribusi frekuensi terlampir dalam laporan penelitian ini. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada table berikut:

Tabel 7

Kehadiran siswa mengikuti pelajaran baca tulis al-qur'an

No. Pertanyaan F %

1. Apakah anda sering mengikuti pelajaran baca tulis al-Qur'an?

a. Selalu mengikuti 53 88,3% b. mengikuti - -c. kadang-kadang mengikut 7 J 1,7% d. tidak mengikuti - -

Jumlah 60 100%

Table diatas menggambarkan kehadiran siswa mengikuti pelajaran baca tulis al­

Qur'an, sebagian besar responden menjawab selalu mengikuti sebanyak 88,3% dan

responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak I J, 7%, tidak ada responden yang

menjawab tidak mengikuti pelajaran baca tulis Al-Qur'an

Tabel 8

Tanggapan siswa tentang pentingnya pelajaran al-Qur'an

No. Pertanvaan F % 2. Menurut anda, apakah pelajaran al-Qur'an itu

penting 60 100% a. Sangat penting - -b. penting - -c. Kurang penting - -d. Tidak penting

Jumlah 60 100%

Page 55: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

49

Melihat table diatas dapat diketahui semua responden menjawab penting

sebanyak I 00%, dengan ini menyatakan bahwa pelajaran baca tulis Al-Qur'an itu

penting. Tidak ada responden yang menyatakan bahwa pelajaran baca tulis Al­

Qur'an itu tidak penting.

Tabel 9

Kegiatan Siswa Ketika Guru Tidak Hadir

No. Pertanyaan F O/o

3. Apa yang anda lakukan ketika guru mata pelajaran pendidikan agama Islam tidak hadir ? 50 83,4% a. belajar 8 13,4% b. duduk I 1,6% c. ngobrol I 1,6% d. jalan-jalan

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel di atas di dapatkan informasi tentang sikap siswa

terhadap guru pendidikan agama Islam yang tidak hadir bahwa mayoritas siswa

memilih untuk tetap belajar. Hal ini dibuktikan berdasarkan 83,4% responden

memilih belajar ketika guru pendidikan agama Islam tidak hadir. 13,4%

responden memilih duduk ketika guru pendidikan agama Islam tidak hadir. 1,6%

responden memilih ngobrol ketika guru pendidikan agama Islam tidak hadir. 1,6%

responden memilih jalan-jalan ketika guru pendidikan agama Islam tidak hadir.

Dalam belajar BTQ membutuhkan konsentrasi penulis akan meneliti

seberapa besar konsentrasi siswa dalam belajar baca tulis al-Qur'an berikut label

di bawah ini :

Tabel 10

Konsentrasi Siswa Dalam Belajar B2ca Tulis Al-Qur'an

No. Pertanyaan F % 4. Apakah anda selalu berkonsentrasi dalam belajar

baca tulis al-Qur' an ? a. Selalu berkonsentrasi 21 35% b. konsentrasi 38 63,8% c. kadang-kadang konsentrasi 1 1,6% d. tidak nemah herkonsentr~si - -

Page 56: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

50

Dari table diatas menunjukkan bahwa 63,8% responden menjawab

berkonsentrasi dalam belajar baca tulis al-Qur'an, 35% responden yang menjawab

selalu berkonsentrasi dalam belajar baca tulis al-Qur'an dan 1,6% responden

menjawab tidak pemah berkonsentrasi dalam belajar BTQ.

Tabet 11

Sikap Siswa Mengikuti Pelajaran Baca Tulis al-Qur'an

No. Pertanvaan F 0/o 5. Bagaimana sikap anda dalam mengikuti pelajaran

baca tulis al-Qur'an? a. sangat aktif 43 72% b. aktif 3 5% c. kurang aktif 14 23% d. tidak aktif - -

Jumlah 60 100%

Pada label 11 diperoleh gambaran bahwa sebagian besar siswa

aktif dalam mengikuti pelajaran baca tulis al-Qur'an sebanyak 72%

responden, sebagian lagi siswa aktif dalam mengikuti pelajaran baca tulis

al-Qur'an sebanyak 5% responden, dan sikap siswa yang kurang aktif

dalam mengikuti pelajaran baca tulis al-Qur'an sebanyak 23%

responden. Hal ini membuktikan bahwa mereka sangat antusias dalam

mengikuti pelajaran baca tulis al-Qur'an.

Tabel 12

Perhatian Siswa Terhadap Keadaan Guru Baca Tulis al-Qur'an

No. Pertanvaan F % 6. <\pakah and a memperhatikan ketika guru

tnenerangkan pelajaran pelajaran baca tulis al-Qur'an? 37 61,6%

a. selalu memperhatikan 18 30% b. memperhatikan 2 3% c. kurang memperhatikan - -d. tidak pemah memoerhatikan

Jumlah 60 100% Perhatian siswa ketika guru sedang menerangkan pelajaran baca

Page 57: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

guru sedang menjelaskan materi seanyak 61,6%, siswa yang hanya

memperhatikan saja sebanyak 30%, sedangkan siswa yang kadang­

kadang memperhatikan sebanyak 3%, dan tidak ada siswa yang tidak

memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan materi BTQ.

Tabel 13

Keadaan Siswa Ketika Mengikuti Pelajaran Baca Tulis al-Qur'an

No. Pertanvaan F 0lo

7. Apa yang anda rasakan ketika mengikuti pelajaran baca tulis al-Qur'an?

a. selalu jenuh 6 10% b. jenuh 22 36, 7% c. kadang-kadangjenuh 27 45% d. tidak jenuh 5 8,3%

Jumlah 60 100%

51

Begitu bervariasi ekspresi siswa ketika pelajaran baca tulis al-Qur'an

dimulai, 45% responden yang menjawab kadang-kadang merasakan jenuh ketika

mengikuti pelajaran baca tulis al-Qur'an. 36,7% responden yang menjawab jenuh

ketika mengikuti pelajaran baca tulis al-Qur'an. 10% responden menjawab selalu

jenuh ketika mengikuti pelajaran baca tulis al-Qur'an. dan sebanyak 8,3 %

responden yang menjawab tidak jenuh ketika mengikuti pelajaran baca tulis al­

Qur'an.

Table 14

Sikap Siswa Ketika Guru Menyampaikan Materi

No. Pertanvaan F 010

8. Bagaimana sikap anda ketika guru pendidikan agama Islam memberikan tugas ? a. Selalu memperhatikan 56 93,4% b. Memperhatikan 3 5% c. Kadang-kadang memperhatikan 1 1,6% d. Tidak oemah memoerhatikan - -

Jumlah 60 100%

Page 58: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

Pada tabel d1 atas telah terbukti terdapat 93,4% responden yang selalu

memperhatikan guru Pendidikan Agama Islam ketika menyampaikan materi,

5% responden yang memperhatikan guru Pendidikan Agama Islam ketika

menyampaikan materi, 1,6% responden kadang-kadang memperhatikan guru

Pendidikan Agama Islam ketika menyampaikan materi, dan tidak ada satupun

responden yang menjawab tidak pernah memperhatikan guru Pendidikan

Agama Islam ketika menyampaikan materi.

Tabet 15

Frekuensi siswa dalam membaca al-Qur'an

No. Pertanvaan F 010

9. Apakah anda sering membaca al-Qur'an di rumah ? 15 25%

a. selalu membaca 40 66,7% b. membaca 3 5% c. kadang-kadang membaca 2 3,3% d. tidak pernah membaca

Jumlah 60 100%

Pada table di atas sebanyak 66,7% responden yang menjawab

membaca al-Quran di rumah. Sebanyak 25% responden yang menjawab

selalu membaca al-Qur'an di rumah. Sebanyak 5% responden yang

menjawab kadang-kadang membaca al-Qu'an di rumah. Dan sebanyak

3,3%responden yang menjawab tidak perah membaca al-Qur'an di rumah.

Hal ini membuktikan bahwa sebagian siswa sudah mampu membaca al­

Qur'an.

Tabel 16

Kemampuan siswa dalam membaca al-Qur'an

No. Pertanvaan F 0lo 10. Bagaimanakah kemampuan anda dalam

membaca al-Qur' an ? a. sangat fasih 4 6,6% b. fasih 13 21,6% c. kurang fasih 43 7,8% d. tidak fasih - -

Tnmloh ,,,. .. n.n.n"

52

Page 59: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

11. Apakah anda selalu lancar membaca al-Qur'an? a. selalu lancar 3 5% b. Ian car 31 51,7% c. kuranglancar 20 33,3% d. tidak lancar 6 10%

Jumlah 60 100% Begitu banyak Jumlah s1swa d1 SMP Islam parung, kemampuan

masing-masing siswa dalam membaca al-Qur'an begitu beragam baik cara

membacanya serta tajwidnya. Siswa yang menjawab kurang fasih dalam

membaca al-Qur'an sebanayak 71,8% responden. Siswa yang menjawab

fasih dalam membaca al-Qur'an sebanyak 21,6% responden. Siswa yang

menjawab sangat fasih dalam membaca al-Qur'an sebanyak 6,6%

responden. Tidak ada siswa yang menjawab tidak fasih dalam membca al­

Qur'an.

Dalam membaca al-Qur'an tentunya beragam cara membacaya ada

yang lancar dann ad yang tidak, setelah dihat dari table di atas sebanyak

51,7% responden yang menjawab lancar dalam membaca al-Qur'an. 33,3%

responden yang menjawab kurang lancar dalam membaca al-Qur'an. 10%

responden yang menjawab tidak pernah lancar dalam membaca al-Qur'an.

5% responden yang menjawab sangat lancar dalam membaca al-Qur'an.

Terbukti bahwa ketidaklancaran siswa dalam membaca al-Qur'an karena

kurangnya latihan di rurnah serta kurangnya perhatian orang tua terhadap

anaknya dalam ha! membaca al-Qur'an.

Tabel 17

Kemampuan siswa dalam memahami al-Qur'an

No. Pertanyaan F % 12. '\pakah anda memahami isi kandungan al-Qur'an

'ang di baca ? a. selalu memahami 15 25% b. memahami 40 66,7% c. kadang-kadang memahami 3 5% d. tidak memahami 2 3,3%

Jumlah 60 100%

53

Page 60: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

Berdasarkan tabel di atas bahwa sebgian besar memperoleh

pemahaman tentang isi kandunggan al-Qur'an sebanyak 66,7% responden

memahami isi kandungan al-Qur'an, 25% responden yang selalu memahami

isi kandungan al-Qur'an. 5% responden yang kadang-kadang memahami isi

kandungan al-Qur'an, dan yang terakhir 3,3% responden tidak memahami

isi kandungan al-Qur'an.

Tabel 18

Pemahaman siswa tentang ilmu tajwid

No. Pertanyaan F % 13. Apakah anda memahami ilmu tajwid yang

diajarkan oeh guru baca tulis al-Qur'an? a. selalu memahami 31 51,7% b. memahami 26 43,3% c. kadang-kadang memahami 3 5% d. tidak pemah memahami - -

Jumlah 60 100% No. Pertanyaan F % 14. Jikalau anda tidak mmahami ilmu tajwid, apa yang

dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam ? a. memberikan bimbingan 7 11,7% b. mengadakan Jes 47 78,4% c. menyuruh teman mengajarkan 4 6,6% d. dibiarkan saja 2 3,3%

Jumlah 60 100%

Pada tabel di atas diperoleh gambaran bahwa pemahaman siswa

tentang ilmu tajwid adalah 51,7% responden selalu memahami ilmu tajwid

yang diajarkan oleh guru baca tulis al-Qur'an, 43,3% responden yang

memahami ilmu tajwid yang diajarkan oleh guru baca tulis al-Qur'an. 5%

yang kadang-kadang tidak memahami ilmu tajwid yang diajarkan oleh guru

baca tulis al-Qur'a.fl. Dan tidak ada responden yang tidak pemah memahami

ilmu tajwid yang diajarkan oleh guru baca tulis al-Qur'an.

Ilmu tajwid adalah gerbang pertama untuk bisa membaca al-Qur'an

dengan baik dan benar, maka dari tabel di atas diperoleh gambaran bahwa

sebagian siswa memerlukan adanya Jes sebanyak 78,4% responden, 11,7%

54

Page 61: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

responden yang menyuruh teman mengajarkan ilmu tajwid, 3,3% responaen

dibiarkan saja.

Keberhasilan siswa menerima pelajaran yang diberikan gurunya,

tergantung penguasaan guru terhadap materi yang disampaikan. guru BTQ

di SMP Islam Parung-Bogor menurut persepsi siswanya telah mampu

memberikan penjelasan yang cukup baik khususnya materi ilmu tajwid.

Tabel 19

Minat siswa dalam membaca al-Qur'an

No. Pertanvaan F 0/o 15. Seberapa besar minat siswa untuk membaca al-

Qur'an? 22 36,7% a. sangat berminat 28 46,6% b. berminat 10 16,7% c. kurang berminat - -d. tidak berminat

Jumlah 60 100%

Setelah melihat tabel di alas bahwa minat siswa untuk membaca al­

Qur' an sangat besar sebanyak 46,6% responden yang menyatakan berminat

untuk membaca al-Qur'an. 36,7% sangat berminat untuk membaca al­

Qur'an. 16,7% responden kurang berminat untuk membaca al-Qur'an, tidak

ada responden yang menyatakan tidakberminat untuk membaca al-Qur' an.

Tabel 20

Tanggapan Siswa Tentang Pelajaran Baca Tulis al-Qur'an

55

Page 62: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

No. Pertanvaan F % 16. Menurut anda, apakah materi membaca al-Qur'an

yang diberikan sudah dirasakan cukup? a. sangat cukup 23 38,4% b. cukup 25 41,6% c. kurang cukup 12 20% d. tidak cukuo - -

Jumlah 60 100%

Pada pertanyaan selanjutnya, terdapat sebanyak 41,6 % responden

yang menjawab sudah dirasakan cukup materi membaca al-Qur'an yang

diberikan oleh guru baca tulis al-Qur'an. sebanyak 38, 4% rersponden yang

menjawab sudah diasakan sangat cukup materi membaca al-Qur'an yang

diberikan oleh guru baca tulis al-Qur'an. Dan 20% responden yang menjawac

kurang cukup materi membaca al-Qur'an yang diberikan oleh guru baca tufo

al-Qur'an. Hal ini terbukti bahwa materi membaca al - Qur'an yang diajarkan

oleh guru BTQ sudah dirasakan cukup.

Dalam mengajar guru memakai bermacam-macam metode

diantaranya, metode ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab, metode

pemberian tugas, dan lain sebagainya. Dalam kaitannya dengan tabel

dibawah ini bagaimana tanggapan siswa ketika guru PAI dalam memberikan

tugas, berikut tabel di bawah ini:

Tabet 21

Tanggapan siswa ketika guru PAI menyampaikan materi

No. Pertanvaan F % 17. Bagaimana guru mata pelajaran pendidikan agama

Islam memberikan tugas ? a. sangat jelas 45 75% b. jelas 8 13,3% c. kurang jelas 7 11,7% d. tidak jelas - -

Jumlah 60 100%

56

Dari tabel di atas sebanyak 75% responden yang menjawab sangat jelas

ketika guru pendidikan agama Islam dalam memberikan tugas. 13,3% responden

Page 63: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

57

tugas. 11, 7% responden yang menjawab kurang jelas ketika guru pendidikan

agama Islam dalam memberikan tugas. Tidak ada responden yang menjawab tidak

jelas ketika guru pendidikan agama Islam dalam memberikan tugas.

Table22

Metode pembelajaran al-Qur'an

No. Pertanyaan F % 18. (etika guru mata pelajaran pendidikan agama Islam

inengajarkan anda, metode apa yang anda senangi ? a. metode ceramah 4 6,6% b. metode Tanyajawab 16 26,7% c. metode demonstrasi 40 66,7% d. metode bervariasi - -

Jumlah 60 100°/o

Pada table di atas diperoleh gambaran bahwa sebagian besar s1swa

menyenang1 mtode demonstrasi sebanyak 66,7% responden. Sebagian lagi

menyenangi metode Tanyajawab sebanyak 26,7% responden. Dan yang teerakhir

siswa menyenangi metode ceramah sebanyak 6,6% responden dan tidak ada siswa

yang menyenangi metode bervariasi. Hal ini membuktikan bahwa metode

demonstrasi adalah yang terbaik.

Tabe123

Implikasi motivasi dari guru

No. Pertanyaan F % 19. Apakah guru pendidikan agama Islam memberikan

motivasi setiap kali menyampaikan pelajaran? a. selalu memberikan motivasi 43 71,8% b. memberikan motivasi 14 23,2% c. kadang-kadang memberikan motivasi 3 5% d. tidak pernah memberikan motivasi - -

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel di atas diperoleh gambaran tentang betapa pentingnya

guru pendidikan agama Islam memberikan motivasi kepada siswa sebelum

menyampaikan pelajaran, ha! ini terbukti berdasarkan prosentase sebanyak 71,8%

responden guru selalu memberikan motivasi setiap menyampaikan pelajaran.

Page 64: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

58

responden guru kadang-kadang memberikan motivasi setiap menyampaikan

pelajaran. Dan tidak ada responden yang menjawab guru tidak pemah

memberikan motivasi setiap menyampaikan pelajaran.

Tabel24

Kondisi sarana dan prasarana pembelajaran al-Qur'an

No. Pertanyaan F O/o

20. Apakah menurut anda kondisi sarana dan prasarana dalam kegiatan mata pelajaran baca tulis al-Qur'an sudah memadai ?

a. Sangat memadai 16 26,7% b. Memadai 29 48,4% c. Kurang memadai 13 21,6% d. Tidak memadai 2 3,3%

Jumlah 60 100%

Setelah melihat tabel di atas di dapatkan informasi sarana dan prasarana

yang ada di SMP Islam parung sudah cukup memadai dalam melaksanakan

kegiatan baca tulis al-Qur'an. Dapat dibuktikan dari tabel diatas bahwa 48,4%

responden menyatakan bahwa kondisi sarana dan prasarana dalam kegiatan baca

tulis al-Qur'an sangat memadai. 26,7% responden menyatakan bahwa kondisi

sarana dan prasarana dalam kegiatan baca tulis al-Qur'an memadai. 21,6%

responden menyatakan bahwa kondisi sarana dan prasarana dalam kegiatan baca

tulis al-Qur'an kurang memadai. 3,3% responden menyatakan bahwa kondisi

sarana dan prasarana dalam kegiatan baca tulis al-Qur'an tidak memadai.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Dari beberapa sebaran data yang merupakan hasil perhitungan

statistik deskritif, yang perlu di bahas adalah niai mean atau nilai rata-ratanya.

Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi atau gambaran masing-masing

aspek yang diteliti berdasarkan tanggapan responden.

Untuk memberikan interpretasi alas nilai rata-rata yang diperoleh

digunakan pedoman interprretasi seagimana yang dikemukakan oleh

suharsimi Arikunto, yaitu sebagai berikut :

Page 65: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

59

b. Cukup baik,jika nilai diperoleh berada pada interval 56-75%

c. Kurang baik, jika nilai diperoleh berada pada interval 40-50%

d. Tidak baik, jika nilai diperoleh kurang dari 40%

Untuk menentukan presentase, digunakan perhitungan sederhana

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menentukan nilai harapan (NH). Nilai ini dapat diketahui dengan

mengembalikanjumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi

b. Mehitung skor (NS). Nilai ini erupakan nilai rata-rata sebenarnya yang

diperoleh dari hasil penelitian

c. Menentukan kategorinya, yaitu dengan menggunakan rumus :

NS X 100%

NH

Berikut dihasilkan data hasil penyebaran kuisioner terhadap 60

responden. Dari hasil penyebaran kuisioner tersebut diperoleh data

tentang peranan guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi

kesulitan baca tulis al-Qur'an di SMP Islam Parung-Bogor terdiri dari

10 aspek dalam 2 variabel yang pertama adalah kesulitan siswa dalam

belajar baca tulis al-Qur'an yaitu terdiri dari : Aspek sikap siswa ,

terhadap pelajaran baca tulis al-Qur'an terdiri dari 3 item dengan skor

700, aspek konsentrasi siswa dalam belajar baca tulis al-Qur'an terdiri

dari 3 item dengan skor 61 I, aspek Tanggapan siswa terhadap

pelajaran baca tulis al-Qur'an terdiri dari 2 item dengan skor 384,

kemampuan siswa dalam membaca al-Qur'an terdiri dari 4 item

dengan skor 658, aspek pemahaman siswa tentang ilmu tajwid terdiri

dari 2 item dengan skor 384, minat siswa membaca al-Qur'an terdiri

dari 1 item dengan skor I 92. variable kedua adalah peranan guru

dalam mengajar baca tulis al-Qur'an terdiri dari aspek sikap siswa

ketika guru menyampaikan materi terdiri dari 2 item dengan skor 409,

aspek siswa menyenangi metode yang bervariasi terdiri dari I item

dengan skor 144, aspek guru memberikan motivasi varnz terdiri cfari 1

Page 66: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

60

item dengan skor 220, aspek tanggapan siswa kondisi sarana dan

prasarana pembelajaran al-Qur'an terdiri dari 1 atem dengan skor 179.

Tabel 25

Deskripsi Data Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi

Kesulitan Baca Tulis Al-Qur'an di SMP Islam Parung-Bogor

Jumlah Aspek penelitian Jumlah skor respond en item

60

Sikap siswa terhadap pelajaran baca tulis 3 700

al-Qur'an

Konsentrasi siswa dalam belajar baca tulis 3 611

al-Qur'an

Tanggapan siswa terhadap pelajaran baca 2 384

tulis al-Qur'an

Kemampuan s1swa dalam membaca al- 4 658

Qur'an

Pemahaman siswa tentang ilmu tajwid 2 387

Minat siswa dalam membaca al-Qur'an 1 192

Sikap siswa ketika guru menyampaikan 2 409

materi

Siswa mcnyenanggi mctodc bervariasi 1 144

Guru memberikan motivasi kepada siswa 1 220

Tanggapan siswa terhadap kondisi sarana 1 179

dan prasarana pembelajaran al-Qur'an

10 aspek 20 item 3884

Selanjutnya untuk mengetahui keadaan atau kondisi atau

gambaran tiap-tiap aspek digunakan perhitungan sebagaimana tabel di

bawah ini:

Page 67: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

61

Tabel 26

Nilai rata-rata skor penelitian

Asp ck Skor Nilai Nilai skor NS x100% Kategori Hara NH Nilai pan

(NH) Sikap siswa terhadap 700 3x4 700: 60 = 11,67 x 100% = 7,25 Baik pelajaran baca tulis =12 11,67 12 ll-Qur'an K.onsentrasi siswa 611 3x4 611:60= 10,18 x 100% = 84,83 Baik ialam belajar baca = 12 10,18 12 ulis al-Qur'an anggapan siswa 384 2x4 384: 60 = 6,4 Mx 100%=80 Baik

erhadap pelajaran =8 8 Jaca tulis al-Qur'an c..emampuan s1swa 658 4x4 658; 60- I 0,96 x I 00% - 68,5 Cukup ialam membaca al- = 16 10,96 16 baik )ur'an Pemahaman siswa 387 2x4 387 ; 60 = 6,45 6,45 x I 00% = 80,62 Baik tentang ilmu tajwid =8 8

Ylinat siswa dalam 192 lx4 192: 60 = 3,2 11x100%= 80 Baik membaca al-Qur'an =4 4 Sikap siswa ketika 409 2x4 409: 60 = 6,81 6,81x100% = 85,12 Baik $Um menyampaikan =8 8 materi Siswa menyenanggi 144 lx4 144: 60=2,4 2_dx 100%=60 Baik metode bervariasi =4 4 Juru memberikan 220 lx4 220; 0 = 3,66 3,66 x 100% = 91,5 Baik motivasi kepada =4 4 siswa fanggapan siswa 179 1x4 179: 60 = 2,98 2,98 x 100% = 74,5 Cukup erhadap kondisi =4 4 baik

sarana dan prasarana )embelajaran al-)ur'an Rata - rata 3884 802,32 xl00%=80,232 Baik

IO

Page 68: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

BABY

KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan dan hasil penelitian di SMP Islam parung mengenai

"Peranan guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kesulitan baca tulis Al­

Qur'an' "di atas, maka dalam bab ini dikemukakan beberapa kesimpulan dan

saran sebagai berikut:

A. Kesimpulan

I . Secara umum Peranan guru pendidikan agama Islam di SMP Islam parung

dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an pada kategori baik, ini

terlihat dari perhitungan nilai rata-rata skor penelitian sebesar

80,232%.meskipun demikian ada dua aspek dari peranan guru pendidikan

agama Islam di SMP Islam parung dalam mengatasi kesulitan baca tulis

al-Qur'an berada pada pada kategori cukup baik yaitu pada aspek

kemampuan siswa dalam membaca al-Qur'an dan aspek tanggapan siswa

terhadap kondisi sarana dan prasarana pembelajaran al-Qur'an, yang

pertama aspe ini disebabkan kurangya latihan siswa dalam membaca al­

Qur' an di rumah serta kurangna dukungan dari orang tua di rumah agar

anaknya membaca al-Qur'an di rumah. Kemudian aspek yang kedua

kurangnya sarana dan prasarana disekolah karena minimnya biaya yang

dikeluarkan.tetapi sejauh ini peranan guru pendidikan agama Islam di

SMP Islam Parung dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an baik,

hal ini teerlihat dari guru dalam menyampaikan pelajaran sampai

memberikan motivasi dan memberikan bimbingan kepada siswa untuk

mampu membaca al-Qur'an dengan baik dan benar.

2. Dari hasil belajar baca tulis al-Qur'an, dapat dilihat bahwa peranan guru

pendidikan agama Islam dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an

terdapat kesulitan meskipun kemajuannya belum begitu signifikan dan

tidak sepesat yang diinginkan. Adapun macam-macam kesulitan yang

dapat diatasi adalah sebagai berikut:

Page 69: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

63

a. Pengetahuan tentang huruf hijaiyah, dengan mereka bisa membedakan

lafal setiap huruf.

b. Pengetahuan tentang ilmu tajwid, dengan mereka bisa membedakan

panjang pendek bacaan dan hukum bacaan nun mati dan tanwin.

3. Upaya yang dilakukan PAI dalam mengatasi kesulitan baca tulis al-Qur'an

adalah sebagai berikut:

a. Bekerja sama dengan guru BTQ dengan membuat program khusus

meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur'an, kerja sama tersebut,

seperti, bimbingan baca al-Qur'an, Qira'at, Tadarus, praktek sholat.

b. Mencontohkan siswa bagaimana car membaya ayat al-Qur'an dengan

baik dan benar dan siswa mengikuti.

c. Hafalan, yaitu guru menutut siswa untuk dapat menghafalkan dan

mengerti maksud stiap ayat yang menjadi pokok bahasan. Hal ini

bertujuan untuk meajawab soal-soal tes.

d. Metode yang dipakai adalah metode demonstrasi dengan menjelaskan

hukum bacaan tajwid ayat yang dibalias

4. Yang menjadi faktor penunjang dan penghambat dalm membatasi

kesulitan baca tulis al-Qur'an dapat dilihat dari kemampuan siswa SMP

Islam Parung-Bogor dalam membaca al-Qur'an begitu beragam

kemampuan teresbut dapat didentifikasi sebagai berikut:

a. Kemampuan membaca al-Qur'an baik dilihat dari segi bacaan sesuai

dengan tajwid, fasih pengucapan huruf (makharijul huruf) serta lancar

dalam membaca, pengetahuan ilmu tajwid cukup.

b. Kurangnya latihan dalam membaca al-Qur'an sehingga masih ada

siswa yang belum bisa baca, meskipun bisa membacanya masih

terbata-bata.

c. Pengetahuan tentang ilmu tajwid masih kurang.

Page 70: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

65

3. Untuk Siswa

a. Hendaknya lebih giat lagi dalam membaca al-Qur'an, karena membaca

al-Qur'an merupakan ibadah kepada Allah SWT, dan akan menjadi

penolong pada hari akhirat nanti.

b. Apabila tidak fasih membaca al-Qur'an jangan merasa malu untuk

belajar membaca al-Qur'an.

c. Membiasakan diri untuk selalu membaca al-Qur'an, karena al-Qur'an

merupakan sumber pengetahuan.

Page 71: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

DAFTAR PUST AKA

Alunadi, Abu dan Joko Prasetya, Strategi Be/ajar Mengajar, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997

Arifin, Muhammad, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Bina Aksara, , Cet. Ke-I, 1987

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelilian Sua/u Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002

Ash-shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi, Sejarah Dan Pengantar Ilmu Al­Qur'an Dan Tajsir, Semarang: Pustaka Rizki Putra, Cet. ke-3,2000

Daradjat, Zakiah, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: PT. Bumi Aksara, Cet. ke-2, 2001

----~' Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, Cet. ke-14, 1993

_____ , Pendidkan Islam Dalam Keluarga Dan Sekolah, Jakarta: Ruhama, Cet. ke-2, 1995

Departemen Pendidikan Nasional, Kuriulum 2004 Standar Kompetensi Pendidikan Agama Islam Dan Sekolah Menengah Atas Dan Madrasah Aliyah, Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas, 2003

Departemen Agama RI, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2002

Departemen Agama RI Direktorat Jendral Pembinaan Agama Islam. Madu! Pendidikan Bahasa Dan Satra Indonesia Program Sertifikasi D-11, Jakarta: 1999

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Stralegi Be/ajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet. ke-3, 2006

Hamdani dan Fuad Ihsan, Filsfat Pendidikan Islam, Bandung: CV. Pustaka Setia, Cet. ke- I, 1998

Jalaludin. Metode Tuniuk Silanf( Belaiar Membaca Al-Qur'an, Jakarta: Kalam

Page 72: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

67

Khallaf, Abdul Wahab, Ilmu Ushul Fiqh, Semarang: Dina Utama Semarang, Cet. ke-1, 1994

Marimba, Ahmad D. Pengantar Filasafat Pendidikan Islam, Bandung: Al­Ma'arif, 1980

Majid, Abdul, Dian Andayani. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep Dan Implementasi Kurikulum 2004,(Bandung: Remaja Rosda Karya, Cet. ke-1, 2004

Muslim, Imam Shahih Muslim, Kitab Sholat Mufasirin Wa Qosoruha. Bab 56, Fadhlu Qiro'at Wa Suroh Al-Baqarah. Hadist No. I337,

Nawawi, Maria Ulfah, Pedoman Ilmu Tajwid, Bandung: CV. Diponegoro, Cet. ke-1, 1995

Poerwadaminta, W.J.S. Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, , Cet. Ke-12, 1991

Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, Cet. Ke-I, I 994

Razak, Nasrudin. Dienul Islam, Bandung: Al-Ma'arif, Cet. ke-2, 1986

Roestiyah NK. Masalah-Masalah Ilmu Keguruan, Jakarta: Bina Aksara, Cet. ke-3, 1998

Shabuni, Muhammad Ali. Al-Tibyan Fi 'Ulum Al-Qur 'an, Damsyik Siriya: Maktabah Al-Ghazali, 140 H/198 I M

Slameto. Be/ajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. ke-4, 2003

Sadirman A. M. lnteraksi Dan Motivasi Be/ajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. ke-11, 2004

Shaleh, Abdul Rahman, Pendidikan Agama Dan Pengembangan Watak Bangsa, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, , Cet. Ke-I, 2005

Sudirman. Ilmu Pendidikan, Bandung: CV. Remaja karya, 1987

Page 73: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

68

Tim Fokusmedia, Undang-Undang Guru Dan Dasen, Bandung: Fokusmedia, Cet. Ke-I, 2006

Tim Didaktik Metodik Kurikulum IKIP Surabaya, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM, Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1993

Usman, Muhammad Uzer, Menjadi Guru Professional, Bandung: Remaja Rosda Karya, Cet. ke- 5, 1994

Winkel, W. S. Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT. Gramedia, Cet. ke-2, 1989

Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, Dilengkapi System Madu! Dan Permainan Simulasi, Surabaya: Usaha Nasional, Cet. Ke-8, 1986

Zuhri, Mohammad dkk. Tarjamah Sunan At-Tirmidzi Ji/id JV, Semarang: CV. Asy-Syifa', 1992

Page 74: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

ANGKET PENELITIAN MENGENAI PERANAN GURU PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BACATULIS AL­

QUR'AN

(Studi kasus di SMP Islam Parung)

Nama:

Umur:

I. Petunjuk Pengisian

Pendidikan

Alam at

1. Kami mengharap kesediaan anda untuk menjawab pertanyaan dengan

sebenarnya, karena kejujuran anda dapat membantu kami dalam

menumpullkan data yang dapat dipertanggungjawabkan dalam penelitian.

2. Kami juga memberitahukan bahwa angket ini untuk keperluan ilmiah dan

semua jawaban anda kami jamin keberhasilannya.

3. Jawablah pertanyaan tersebut dengan memilih salah satu alternative

jawaban yang ada dengan membubuhkan tanda silang (X) sesuai dengan

keadaan dan pendapat anda.

II. Pertanyaan

I. Apakah anda sering mengikuti pelajaran baca tulis al-Qur' an ?

a. selalu mengikuti c. kadang-kadang mengikuti

b. mengikuti d. tidak pemah mengikuti

2. Menurut anda, apakah pelajaran baca tulis al-Qur'an itu penting?

a. sangat penting c. kurang penting

b. penting d. tidak penting

3. Apa yang anda lakukan ketika guru mata pelajaran pendidikan agama Islam

tidak hadir ?

a. belajar c. ngobrol

b. duduk d. jalan-jalan

4. Apakah anda selalu berkonsentrasi dalam belajar baca tulis al-Qur'an?

a. selalu berkonsentrasi c. kadang-kadang berkonsentrasi

b. berkonsentrasi d. tidak pemah berkonsentrasi

5. Bagaimana sikap anda dalam mengikuti oelaiaran baca tulis al-Our' an?

Page 75: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

b. aktif d. tidak aktif

6. Apakah anda memperhatikan ketika guru menerangkan pelajaran baca tulis al­

Qur'an?

a. selalu memperhatikan c. kadang-kadang memperhatikan

b. memperhatikan d. tidak pernah memperhatikan

7. Apa yang anda rasakan ketika mengikuti pelajaran baca tulis al-Qur'an?

a. selalu jenuh

b. jenuh

c.kadang-kadangjenuh

d. tidak jenuh

8. Bagaimana sikap anda ketika guru mata pelajaran pendidikan agama Islam

memberikan tugas ?

a. selalu memperhatikan c. kadang-kadang memperhatikan

b. memperhatikan d. tidak pernah memperhatikan

9. Apakah anda sering membaca al-Qur'an di rumah?

a. selalu membaca c. kadang-kadang membaca

b. membaca d. tidak pernah membaca

I 0. Bagaimanakah kemampuan anda dalam membaca al-Qur'an?

a. sangat fasih c. kurang fasih

b. fasih d. tidak fasih

I I. Apakah anda selalu lancar membaca al-Qur'an ?

a. selalu lancar c. kadang-kadang lancar

b. lancar d. tidak pernah lancar

12. Apakah anda memahami isi kandungan al-Qur'an yang dibaca?

a. selalu memahami c. kadang-kadang memahami

b. memahami d. tidak memahami

13. Apakah anda memahami ilmu tajwid yang diajarkan oleh guru baca tulis al­

Qur'an?

a. selalu memahami c. kadang-kadang memahami

b. memahami d. tidak pernah memahami

14. Jikalau anda tidak memahami ilmu tajwid, apa yang dilakukan oleh imru

Page 76: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

a. memberikan bimbingan c. menyuruh teman mengajarkan

b. mengadakan !es d. dibiarkan saja

15. Seberapa besar minat siswa untuk membaca al-Qur'an?

a. sangat berminat c. kurang berminat

b. berminat d. tidak berminat

16. Menurut anda, apakah materi membaca al-Qur'an yang diberikan sudah

dirasakan cukup ?

a. sangatcukup c. kurang cukup

b. cukup d. tidak cukup

17. Bagaimana guru mata pelajaran pendidikan agama Islam ketika

menyampaikan materi ?

a. sangat jelas c. kurangjelas

b. jelas d. tidakjelas

18. Ketika guru mata pelajaran pendidikan agama Islam mengajarkan anda,

metode apa yang anda senangi ?

a. metode ceramah c. metode demonstrasi

b. metode tanyajawab d. metode bervariasi

19. Apakah guru pendidikan agama Islam memberikan motivasi setiap kali

menyampaikan pelajaran ?

a. selalu memberikan motivasi

motivasi

b. memberikan motivasi

c. kadang-kadang memberikan

d. tidak pemah memberikan motivasi

20. Apakah menurut anda kondisi sarana dan prasarana dalam kgiatan mata

pelajaran baca tulis aI-Qur'an sudah memadai?

a. sangat memadai c. kurang memadai

b. memadai d. tidak memadai

Page 77: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

SEKOLAH MENENGAl-I PERTAMA

SMP ISLAM PAR UNG NSS : 204020519133 NOS : 2002050148

Status : TERAKREDITASI "A" SK BAS Nomor: 4211167-Dikmen Tgl. 23 Januari 2006 Alamat: JI. Raya Parung Bogar No. 648 Telp./Fax. (0251) 611451 Kade Pas 16330

Dengan

Jabatan

Tanggal

Tern pat

Hasil Wawancara Tentang

Peranan Gnrn Pendidikan Agama Islam

Dalam Mengatasi Kesulitan Baca Tulis Al-Our' an

: Drs. Muslim

: Guru BTQ

: 25 September 2007

: JI. Raya Parung Bogar No. 648

Pertanyaan Dan Jawaban (- dan +)

Pada sekolah-sekolah umum biasanya pelajaran al-Qur'an merupakan salah

satu aspek dari bidang studi pendidikan agama Islam, mengapa di S.MP Islam

parung pelajaran baca tulis al-Qur' an terpisah dari bidang studi pendidikan

agama Islam?

+ Karena SMP Islam parung mempunyai ciri khas sendiri juga merupakan

MULOK atau muatan lokal, agar mereka kelak mampu membaca dan menulis

baca tu I is al-Qur' an dengan baik dan benar

Dalam ~elajaran baca tulis al-Qur'an mempunyai beberapa fungsi, apa saja

fungsi dari pengajaran bidang studi baca tulis al-Qur'an tersebut?

+ Fungsi dari pelajaran baca tulis al-Qur'an :

1. Mengcover anak-anak yang pendidikan agama dalam tingkat yang pertama

dan utama keluarga yang kurang yaitu dengan adanya pendidikan baca

tulis al-Qur'an di sekolah agar dimana pada pendidikan yang pertama di

rumah tangga orang tua tidak sempat memberikan, diharapkan di sekolah

ini setelah anak keluar dapat membaca dan menulis al-Qur'an walaupun

banyak kendala terutama pada factor keluarga, ada keluarga yang

lingkungannya kental suasana kegamaannya, dan ada juga suasana

keagamaan di keluarganva tidak kPnta I

Page 78: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

SMP ISLAM PAR UNG NSS: 204020519133 NOS : 2002050148

Status: TERAKREDITASI "A" SK BAS Nomor: 421/167-Dikmen Tgl. 23 Januari 2006 Alamat: JI. Raya Parung Bogar No. 648 Telp./Fax. (0251) 611451 Kode Pos 16330

Dalam proses kegiatan belajar mengajar baca tulis al-Qur'an pasti. bapak

menemukan kesulitan, kesulitan-kesulitan apa saja yang bapak temukan pada

siswa di kelas?

+ Memang setiap suatu kegiatan pasti menemukan kesulitan baik dari peserta

didik, karena memang dari keberagaman faktor keluarga, lingkungan,

individunya. jika anak yang tinggal di keluarga yang harmonis kemudian

lingkungannya juga mendukung suasana agamisnya kental, sudah pasti anak

tersebut mudah dan pasti mempunyai dasar, yang memang dalam tingkatan

dasamya sama sekali tidak kenal huruf pada Sekolah Dasar (SD), disinipun

terkadang kami selaku guru baca tulis al-Qur'an menglami kesulitan walaupun

sudah diadakan kegiatan ekstrakurikuler berupa pelajaran baca tulis al-Qur' an.

Kepada orang tua, lingkungan yang kurang mendorong sehinga terkadang

anak ada juga anak yang sudah selesai kelas 3 masih ada membaca al-Qur'an

t.erbata-bata karena dari faktor lingkungan, keluarga, individunya serta

motivasi anaknya dan berbagai macam ha!.

Begitu banyak metode dalam pengajaran agar materi tersebut mencapai

tujuan, met ode apa yang bapak Jakukan dalam mengatasi baca tulis al-Qur' an

siswa?

+ Strategi yang kami lakukan dengan metode cerita, agar anak setiap pelajaran

baca tulis al-Qur' an itu menyenangkan dan juga anak itu tertarik untuk

mempelajari al-Qur' an.

Berdasarkan pengalaman bapak mengajar, faktor apa saja yang menjadf

penyebab kesulitan siswa dalam membaca dan menulis al-Qur'an?

+ Faktor penyebab kesulitan siswa dalam membaca dan menulis al-Qur'an

diantaranya adalah :

1. Faktor individunya, kurangnya motivasi anak dalm belajar baca tulis al­

Qur'an

2. Fak"tor keluarga

Page 79: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

SMP ISLAM PARUNG NSS : 204020519133 NOS : 2002050148

Status: TERAKREDITASI "A" SK BAS Nomor: 421/167-Dikmen Tgl. 23 Januari 2006 Alamat: JI. Raya Parung Bogor No. 648 Telp./Fax. (0251) 611451 Kode Pos 16330

3. Faktor lingkungan yang kurang mendukung untuk mempelajari baca tulis

al-Qur"an

Berdasarkan pengamatan bapak, bagaimana kemampuan s1swa dalam

membaca dan menulis al-Qur'an?

+ Kemampuan anak dalam mempelajari baca tulis al-Qur'an setiap kela, setiap

individu tidak sama, karena memang dari dasar sekali mereka tidak mengenal,

karena dari tindakan SD-nya mereka tidak menekankan untuk membaca al­

Qur' an. Di smp ada yang sebagian dari mereka tidak kenal baca tulis al­

Qur' an, aksara Arab, sehingga pembinan dari sekolah SMP Islam parung kelas

I sampai kelas 3 yang mengalami kesulitan terkadang karena dari tiga faktor

tadi. Ketika mereka menjelang dewasa ada sifat malu dengan temannya karena

belum bisa membaca al-Qur' an. Terkadang, kami suka memerintah kepada

siswa untuk membaca al-qur'an dasar. Misalnya: mulai dari tahap dasar guru

memberikan tugas kepada siswa untuk membaca iqro di rumah, kemudian

membaca ulang di sekolah.

Menurut pengamatan bapak, seberapa besar minat siswa yang mengalami

kesulitan membaca dan menulis al-Qur'an untuk memperbaikinya?

+ Hampir setiap kelas dari kelas I sampai kelas 3 mempunyai minat untuk

membaca al-Qur' an, walaupun kami telah berupaya agr anak setelah lulus

rnampu membaca al-Qur' an, tetapi masih ada atau 2 orang dalam setiap kelas

yang membacanya masih terbata-bata, membutuhkan bimbingan yang cukup,

terkadang kami sebagai pembimbing terbatas waktu di sekolah, dan kami

selalu memberikan tugas di luar sekolah agar mereka belajar melalui orang

tua, keluarga atau teman sebayanya agar mereka jangan sampai tertinggal

terhadap teman-temannya di kelas. Secara prosentase terdapat 20% minat

siswa yang mengalami kesulitan membaca dan menulis al-Qur' an untuk

memperbaikinya.

Page 80: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

SMP ISLAM PAR UNG NSS: 204020519133 NOS : 2002050148

Status: TEAAKAEDITASI "A" SK BAS Nomor: 421/167-Dikmen Tgl. 23 Januari 2006 Alamat: JI. Raya Parung Bogar No. 648 Telp./Fax. (0251) 611451 Kade Pas 16330

Seberapa besar perhatian sekolah terhadap kemampuan membaca al-Qur'an?

+ Perhatian sekolah terhadap kemampuan siswa dalam membaca al-Qur'an

cukup besar, apalagi baca tulis al-Qur' an merupakan ciri khas SMP Islam.

Terkadang ketika sekolah mengadakan peringatan hari-hari besar islam

ditampilkan lomba-lomba: nasyid, kaligrafi, pidato,cerdas cermat. Lomba­

lomba ini diadakan ketika maulid nabi.

+ Besar kita Muhammad SAW, Isra' Mi'raj. Dan sekolah memberikan

penghargaan, bahkan siswa yang telah khatam al-qur'an diberikan

penghargaan berupa sertifikat.

Kesulitan apa yang sudah bapak atasi dan yang belum bapak atasi dalam baca

tulis al-Qur' an?

+ Ketika saya temui dalam proses belajar mengaJar baca tulis al-Qur'an

berlangsung begitu bervariasi, karena kemampuan siswa dalam membaca al­

Qur'an memiliki perbedaan masing-masing. Ada siswa yang fasih dalam

membaca al-Qur'an, ada juga yang belum fasih, bahkan ada juga yang belum

mengenal huruf al-Quran. Kesulitan yang sudah kami atasi yaitu dengan

memberikan bimbingan secara perlahan-lahan sampai siswa bisa membaca al­

Qur'an, tetapi tidak semudah yang kita bayangkan semua tergantung dari

minat siswa itu sendiri untuk membaca al-Qur' an, dan kami sebagai guru

baca tulis al-Qur' an juga bekerja sama oleh oang tua di rumah agar siswa

brlatih membaa al-Qur' an di rumah, oleh karena itu kerja sama antara guru

dan orang tua siswa harus selalu berjalan dengan baik. Dan yang belum kami

atasi yaitu karena keterbatasn waktu sehingga tidak maksimal dalam

memberikan materi pengajaran tentang baca tulis al-Qur'an.

Dalam ha! ini, apa saran bapak untuk sekolah khususnya dan untuk siswa pada

umumnya dalam meningkatkan kemapuan siswa dalam membaca dan menulis

al-Qur'an?

Page 81: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

SMP ISLAM PARUNG NSS: 204020519133 NOS : 2002050148

Status: TERAKREDITASI "A" SK BAS Nomor: 4211167-Dikmen Tgl. 23 Januari 2006

Alamat : JI. Raya Parung Bogor No. 648 Telp./Fax. (0251) 611451 Kode Pos 16330

+ Saran kami untuk sekolah dan siswa adalah sebagai berikut :

1. Diintensifkan lagi kepada siswa agar dalam membaca dan menulis al-

Qur' an menjadi lebih baik yang sesuai dengan kaidah ilmu tajwid

2. Penambahan alokasi waktu di luar jam belajar sekolah

3. Membuka bimbingan tambahan di luar jam belajar, seperti:privat di rumah

4. Motivasi dari berbagai pihak seperti sekolah, keluarga dan lingkungan

sekitar.

Page 82: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

SMP ISLAM PAR UNG NSS: 204020519133 NOS : 2002050148

Status: TERAKREDITASI "A" SK BAS Nomor: 421/167-Dikmen Tgl. 23 Januari 2006

Alamat: JI. Raya Parung Bogar No. 648 Telp./Fax. (0251) 611451 Kode Pos 16330

SURAT KETERANGAN Nomor: 067 /102.5/SMP.IS/S.Ket/2007

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam

Parung Kabupaten Bogar menerangkan bahwa :

Nama

NIM/ NIRM

Tingkat / Semester

Jurusan

Judul Pel'!elitian/Skrips!

: SITI TARWIYAH

: 103011026741

: IV/ VIII

: Pendidikan Agama Islam

: Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam

Mengatasi Kesulitan Baca Tulis Al-Qur'an.

Nama tersebut di atas adalah benar telah mengadakan Penelitian/Pengumpulan

Data di Sekolah kami terhitung mulai tanggal 15 September s.d. 29 September 2007.

Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Parung, 20 November 2007 ."'u'"''"-' •

Page 83: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28228/1/SITI... · Dalam ha! ini mungkin dapat mempersulit dan memperlambat berhasilnya

B. Struktur Organisasi Sekolah

Bid. Kurikulum - Komite Sekolah

Sadikin, S.Pd. H. Saimin, S.Ag. H. Zarkasih, S.Ag.

Acep Haryadi

Pemb. OSIS

Drs. Edi Susanto Rahmat mustofa, S.Ag

Azat Munazat, SE Ahmad Dahlan. SA2.

l BP

Dra. Sri Sunaryati Rahmat Mustofa, S.A~

l Sarana Prasarana H Humas

H. Saimin, S.Ag. Drs.Muslim Supriadi Drs. Rusdi

[ YAYASAN I I

-- - --- --!Kepala Sekolah W akil Kepala Sekolah

,Yayan Herdiana Yazid Drs. Murdiantoro

Wali Kelas

l Guru

l Siswa

Keterangan: Kepala instalasi: I. Lab. Komputer: Fazar Syah Alam 2. Lab. Bahasa: Sodikin, S.Pd. 3. Perpus: Mursinah, S.Ant 4. Tata Usaha: Liliyani Pembimbing Osis: I. Koordinator: Drs. Edi Susanto 2. Wakil Koordinator: Rahmat Hermawan 3_ Pe:mhimhlno D~THnl,..,,. D ... 1...--.i. '1'.1 •• -<._.L"_