jurusan sosiologi dan antropologi fakultas ilmu …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik...

46
i STRATEGI ADAPTASI PETERNAK DI LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL YANG MAMBU Studi Kasus pada Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Maju Jaya di Kelurahan Limbangan Wetan Kabupaten Brebes SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Oleh: Intan Kurniasih NIM 3401412073 JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Upload: ngomien

Post on 01-Apr-2019

233 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

i

STRATEGI ADAPTASI PETERNAK DI LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL YANG MAMBU

Studi Kasus pada Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Maju Jaya di

Kelurahan Limbangan Wetan Kabupaten Brebes

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sosiologi dan Antropologi

Oleh: Intan Kurniasih NIM 3401412073

JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Page 2: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBINGAN

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia

Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Unnes pada:

Hari : Kamis

Tanggal : 26 Januari 2017

Page 3: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan

Sosiologi dan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Selasa

Tanggal : 7 Febuari 2017

Page 4: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini, yang berjudul

“Strategi Adaptasi Peternak di Lingkungan Tempat Tinggal yang Mambu Studi Kasus

pada Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Maju Jaya di Kelurahan Limbangan Wetan

Kabupaten Brebes” benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang

lain, baik sebagian maupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang

terdapat di dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Febuari 2017

Intan Kurniasih

NIM 3401412073

Page 5: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Bukan hanya mengaminkan doa “semoga ilmunya bermanfaat” berperilaku peka

untuk orang lain, masyarakat, dan ibu pertiwi dikala sibuk tanpa pamrih adalah

perilaku yang bisa dikatakan lumayan.

Jadikan diri sendiri, lalu keluarga, lalu tetangga, lalu sahabat, lalu generasi penerus,

lalu masyarakat, lalu Indonesia berkarakter nilai-nilai Indonesia.

(Penulis)

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan”.

(Q.S. Al Insyiroh: 6)

PERSEMBAHAN

Orang tua tercinta Bapak Suhari dan Ibu Muasaroh, dan Adik-

adik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan

semangat selama ini.

Sahabat-sahabat saya di Jurusan Sosiologi dan Antropologi,

BEM FIS lintas angkatan dan di UKM UKKI lintas angkatan

yang memberi semangat dan motivasi.

Almamater UNNES yang saya banggakan

Ibu Pertiwi

Page 6: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

vi

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

melimpahkan rahmat, karunia, dan berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi dengan judul “Strategi Adaptasi Peternak di Lingkungan Tempat

Tinggal yang Mambu Studi Kasus pada Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Maju

Jaya di Kelurahan Limbangan Wetan Kabupaten Brebes”.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih

kepada semua pihak yang telah membantu, baik dalam penelitian maupun penulisan

skripsi ini. Ucapakan terimakasih ini penulis sampaikan kepada:

1. Prof Dr. Fatur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang yang

telah memberikan kesempatan penulis menempuh studi dan memberikan

berbagai fasiilitas pendidikan selama masa studi.

2. Drs. Moh. Solehatul Mustofa, M. A., Dekan Fakultas Ilmu Sosial yang telah

memberikan kelancaran dalam perizinan penelitian.

3. Kuncoro Bayu Prasetyo, S. Ant,. M. A., Ketua Jurusan Pendidikan Sosiologi

dan Antropologi Unnes, yang telah memberikan saran, motivasi dan dukungan

demi kelancaran penyelesaian skripsi.

4. Gunawan, S.Sos., M.Hum. Dosen Pembimbing I, yang telah banyak

memberikan bimbingan, saran dan berbagai pengetahuan dalam penyusunan

skripsi ini.

Page 7: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

vii

5. Drs. Totok Rochana, MA Dosen Pembimbing II yang selalu memberikan

bimbingan dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Dra. Rini Iswari M.Si Dosen Penguji I yang telah menguji dan memberikan

masukan, saran, membimbing serta memberikan motivasi dan pengarahan

kepada penulis.

7. Dosen Jurusan Sosiologi dan Antropologi yang telah memberikan ilmu yang

bermanfaat selama di bangku perkuliahan.

8. Ir Yulia Hendrawati, M. Si Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Brebes yang

telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian di Kelompok Tani

Ternak Itik (KTTI) Maju Jaya di Kelurahan Limbangan Wetan.

9. Carmo, A. Md, Koordinator Program Peternakan Kabupaten Brebes yang

telah memfasilitasi dan membantu penulis dalam memperoleh data di

lapangan.

10. Sri Iriani, SE Lurah Kelurahan Limbangan Wetan yang telah mengijinkan

penulis melakukan penelitian di masyarakat Limbangan Wetan.

11. Semua pihak yang telah membantu saran dalam penelitian hingga penyusunan

skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis berharap skripsi ini dapat berguna untuk berbagai pihak, dalam

sumbangsih pengembangan ilmu pengetahuan kelanjutannya serta bermanfaat bagi

peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.

Semarang, Febuari 2017

Penulis

Page 8: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

viii

SARI

Kurniasih, Intan. 2016. “Strategi Adaptasi Peternak di Lingkungan Tempat Tinggal yang Mambu Studi Kasus pada Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Maju Jaya di Kelurahan Limbangan Wetan Kabupaten Brebes”. Skripsi. Jurusan Sosiologi dan

Antropologi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing

Gunawan, S.Sos.,M.Hum. Drs. Totok Rochana, MA. 147 hal

Kata Kunci: Strategi Adaptasi, Peternak, Lingkungan Mambu, KTTI Maju Jaya

Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Maju Jaya termasuk salah satu kelompok

tani itik di Kabupaten Brebes yang berada di Kelurahan Limbangan Wetan.

Keberadaannya menimbulkan dampak negatif yaitu situasi lingkungan peternakan

menjadi mambu. Mambu berasal dari limbah aktivitas peternakan. Di lingkungan

peternakan ada peternak yang bermukim di lingkungan tersebut. Peternak melakukan

adaptasi dengan cara melakukan berbagai aktivitas untuk menghadapi mambu,

dengan demikian peternak dapat bertahan di lingkungan tempat tinggal tersebut.

Penelitian ini memfokuskan tentang: (1) Aktivitas yang dilakukan oleh peternak

KTTI Maju Jaya. (2) Adaptasi yang dilakukan peternak di lingkungan tempat tinggal

yang mambu. (3) Alasan peternak bertahan di lingkungan tempat tinggal tersebut.

Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Kualitatif. Lokasi penelitian di

Kelurahan Limbangan Wetan Kabupaten Brebes. Subjek penelitian yaitu warga

Limbangan Wetan yang tergabung dalam KTTI Maju Jaya. Teknik pengumpulan data

dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan

triangulasi. Teknis analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi, penyajian data

dan pengambilan simpulan. Teori yang digunakan adalah Teori adaptasi dari Bennet.

Hasil penelitian menunjukkan (1) Peternakan itik di Kelurahan Limbangan

Wetan dalam perkembangnya menjadi KTTI Maju Jaya. Aktivitasnya memelihara

itik, memberi pakan, mengolah kebersihan kandang, menggembala, memisahkan itik

yang sakit, dan panen. Antara peternak ada hubungan kerjasama dalam memelihara

itik. Perkembangan aktivitas KTTI Maju Jaya menimbulkan persoalan kondisi

lingkungan yang mambu. (2) Adaptasi peternak di lingkungan tersebut: membuat

tanah kandang yang miring ke sungai, membuat pelataran kandang di atas sungai,

mengatur pakan itik, memelihara kebersihan di kandang maju jaya dan di pekarangan

rumah, mengatur pekarangan rumah dengan membuat kolam ikan, saluran kotoran

itik. Adaptasi lain yaitu menyingkir dari mambu. (3) Alasan peternak bermukim agar

lebih intensif dalam memelihara itik, rumah warisan orang tua, mempunyai prinsip

hidup mambu tidak menjadi masalah utama, dan ada faktor ekonomi serta kebiasaan.

Saran yang diajukan: (1) Bagi peternak lebih intensif dalam membersihkan

lingkungan di sekitar kandang. (2) Bagi pengurus mampu menjalankan kegiatan dan

kepengurusan dengan baik salah satunya mengenai pencatatan keuangan kelompok.

(3) Bagi Pemerintah Daerah mampu memperhatikan dan memberdayakan seluruh

KTTI yang ada di Kabupaten Brebes untuk lebih maksimal menjalankan peranannya

yang membantu menghidupkan oleh-oleh khas Brebes tersebut.

Page 9: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

ix

Abstract

This research aims to reveal the various activities of farmers in facing the mambu of the neighborhood on the farm of Kelompok Tani Ternak Itik Maju Jaya in Limbangan Wetan village, Brebes regency. This study focuses on: (1) Activities undertaken by Maju Jaya community duck farming. (2) The adaptations that do farmers in the mambu neighborhood. (3) The reason for farmers to survive in the environment of the dwelling. This study used qualitative methods, data collection techniques used observation, interviews, and documentation. The results showed that (1) community livelihood as a duck breeders was already been there since 1950 in line with the growing age they to form farmer groups named Kelompok Tani Ternak Itik Maju Jaya. Each turn of leader has a different activity. Activities that run are keeping ducks; starting from feed, free-range, harvest, there is also the cage processing activity, and social activity among farmers. (2) The adaptation of farmers dealing with the stink issue by doing activities that make the land enclosure sloping down to the river, made the yard of the enclosure above the river, regulate feeding of ducks, maintaining the cleanliness of the cage of Maju Jaya and yard of the house, set the backyard by creating a fish pond, sewage ducks, and the last adaptation of breeders is standing away from that mambu. (3) Breeders survive in that environment due to more intensively in maintaining and keeping ducks, economic factors and habits, parental heritage, and has a principle of life. Suggestions put forward: (1) For a more intensive farmers in cleaning the environment around the cage. (2) For the board is able to run the activities and management with a good one about financial records of the group. (3) For the regional government is able to pay attention and empower all KTTI in Brebes to more leverage to play its role that help bring souvenirs typical of the Brebes.

Keywords: Adaptation strategies, farmers, mambu environment, KTTI Maju Jaya

Page 10: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii

PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................. iii

PERNYATAAN ........................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... v

PRAKATA ................................................................................................... vi

SARI ............................................................................................................ viii

ABSTRACT .................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................ x

DAFTAR BAGAN DAN TABEL ............................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv

BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

E. Batasan Istilah ......................................................................................... 8

1. Definisi Strategi Adapatasi ................................................................. 8

2. Definisi Peternak ................................................................................ 9

3. Definisi Lingkungan Tempat Tinggal ................................................ 9

4. Definisi Mambu ……………………………………………………... 10

5. Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Maju Jaya……………………… 11

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR ……. 12 A. Deskripsi teoretis (Teori Adaptive Strategy) ........................................... 12

B. Kajian Pustaka ......................................................................................... 18

C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 26

BAB III. METODE PENELITIAN ......................................................... 28 A. Latar Penelitian ........................................................................................ 28

B. Fokus Penelitian ...................................................................................... 29

C. Sumber Data ............................................................................................ 30

1. Data Primer ......................................................................................... 30

2. Data Sekunder ..................................................................................... 37

D. Alat danTeknik Pengumpulan Data ........................................................ 37

1. Alat Pengumpul Data ……………………………………………….. 37

2. Teknik Pengumpulan Data …………………………………………. 39

a. Wawancara ..................................................................................... 39

Page 11: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

xi

b. Observasi ........................................................................................ 42

c. TeknikDokumentasi........................................................................ 43

E. Uji Validitas Data (Keabsahan Data) ...................................................... 44

F. Teknik Analisis Data ............................................................................... 47

1. Reduksi Data ....................................................................................... 47

2. Penyajian Data ................................................................................... 48

3. Pengambilan Kesimpulan ................................................................... 49

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 52 A. Gambaran Umum Daerah Penelitian ....................................................... 52

1. Lokasi Penelitian ……….………….... ............................................. 52

2. Kondisi Masyarakat Kelurahan Limbangan Wetan ………………… 54

B. Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Maju Jaya ...................................... 58

1. Sejarah Peternakan Itik di Limbangan Wetan .................................... 58

2. Profil KTTI Maju Jaya ………………………………………………. 62

3. Kandang Itik di KTTI Maju Jaya ………………………………….. . 70

4. Klasifikasi Itik di KTTI Maju Jaya …………………………… ........ 75

5. Peralatan dalam Memelihara Itik pada KTTI Maju Jaya ……....... .... 77

6. Kondisi Lingkungan Sekitar Peternakan ……..... ............................... 81

7. Profil Informan Utama dan Pendukung Penelitian ……....... .............. 84

C. Aktivitas KTTI Maju Jaya …………………………………. ................. 88

1. Aktivitas dalam Memelihara Itik ........................................................ 88

2. Aktivitas Peternak dalam Mengolah Kebersihan Kandang ................ 92

3. Hubungan Sosial Peternak .................................................................. 93

D. Adaptasi Peternak di Lingkungan Tempat Tinggal Mambu ................... 99

1. Membuat tanah kandang yang miring ke sungai ................................ 101

2. Membuat pelataran kandang di atas sungai ………………………… 101

3. Mengatur pakan itik …………………………………………………. 102

4. Memelihara kebersihan kandang maju jaya dan pekarangan rumah .. 102

5. Mengatur Pekarangan Rumah ............................................................. 105

a) Membuat Kolam Ikan .................................................................... 105

b) Membuat Saluran Kotoran Itik ...................................................... 107

6. Menyingkir dari Mambu ……………………………………………. 108

E. Bertahan di Lingkungan Tempat Tinggal yang Mambu ......................... 109

1. Alasan Peternak Bertahan ………………………. .............................. 109

2. Faktor yang Menjadikan Peternak Bertahan ……....... ....................... 112

BAB V. PENUTUP .................................................................................... 114 A. Simpulan .................................................................................................. 114

B. Saran ........................................................................................................ 115

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 117

LAMPIRAN ................................................................................................. 119

Page 12: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

xii

DAFTAR BAGAN DAN TABEL

Bagan 1. KerangkaBerpikir .......................................................................... 26

Bagan 2. Komponen-komponen analisis data model interaktif (Miles) ...... 50

Tabel 1. Daftar Informan Utama Penelitian ………………………………. 33

Tabel 2. Daftar Informan Pendukung Penelitian …………………………. 35

Tabel 3. Alat Pengumpul Data …………………………………………….. 39

Tabel 4. Luas Penggunaan Lahan ………………………………………….. 54

Tabel 5. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian …………… 55

Page 13: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kandang itik umbaran .............................................................. 72

Gambar 2. Kandang itik umbaran ren ....................................................... 73

Gambar 3. Kandang itik bok ..................................................................... 74

Gambar 4. Alat penetas telur itik milik Bapak Khadir ............................. 79

Gambar 5. Nasi Aking yang sedang direbus menggunakan Tungku ........ 79

Gambar 6. Blekicot untuk remisan ............................................................. 80

Gambar 7. Peternak, Ari (27 tahun) memberi remisan eceng gondok ..... 90

Gambar 8. Peternak, Romli (22 tahun) sedang memberi pakan ............... . 91

Gambar 9. Pertemuan kelompok sekaligus acara arisan peternak …….... 96

Gambar 10. Pemukiman peternak di antara kandang itik ………………... 99

Gambar 11. Pelataran kandang dibuat di atas sungai …………………….. 101

Gambar 12. Kolam ikan dan kandang di pekarangan rumah ……………... 107

Gambar 13. Saluran kotoran itik…………………………………………… 108

Page 14: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Instrumen Penelitian ............................................................... 120

Lampiran 2.Pedoman Observasi ................................................................ 121

Lampiran 3.Kisi-kisi ……………………………………………………. 124

Lampiran 4.PedomanWawancara .............................................................. 125

Lampiran 5.Pedoman Wawancara Pendukung ......................................... 128

Lampiran 6.Surat Ijin Penelitian dari Fakultas .......................................... 131

Lampiran 7.Surat Ijin Penelitian dari Dinas ……………………………. 132

Lampiran 8.Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ........................... 133

Page 15: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

“Selamat Datang di Kabupaten Brebes BERHIAS” demikian kalimat yang

terpampang pada tugu masuk Kabupaten Brebes. Brebes BERHIAS singkatan dari

Brebes yang Bersih, Hijau, Indah, Aman, dan Sehat. Tugu tersebut berada di pintu

masuk wilayah Kabupaten Brebes. Ada pula patung diorama yang berupa aktivitas

sang sontoloyo beserta itiknya, patung telur asin dan patung seikat bawang merah.

Patung diorama tersebut menceritakan ciri khas daerah Brebes yang mempunyai

potensi pada bidang pertanian sebagai penghasil bawang merah dan bidang

peternakan sebagai peternak itik dan penghasil telur asin.

Peternakan itik telah menjadi bagian dari kehidupan sosial masyarakat Brebes.

Peternakan itik berperan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat Brebes,

sebagai penghasil telur, daging, dan pupuk dari kotoran itik. Peternakan itik di Brebes

berkembang pada masyarakat yang tinggal berdekatan dengan sungai dan hamparan

sawah yang luas.

Kabupaten Brebes terkenal dengan penghasil telur asin terbesar di Indonesia

(Kompas.com, senin, 7 Maret 2011). Pemda setempat mengembangkan peternakan

itik dengan memberi modal berupa anak itik kepada para peternak itik setiap

tahunnya. Pemberian modal ini dapat meningkatkan produksi telur itik yang dijadikan

sebagai bahan baku telur asin.

Page 16: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

2

Pemda juga memberikan uang hibah untuk pembangunan peternakan dalam bidang

pakan dan infrastruktur.

Bahan baku telur asin di produksi dari Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI)

yang tersebar di Kabupaten Brebes. Jumlah KTTI yang ada di wilayah Brebes

mencapai 25 kelompok yang tersebar di 11 kecamatan dari 18 kecamatan yang ada di

Brebes. Salah satu kelompok tani itik yang sudah berbadan hukum adalah KTTI Maju

Jaya. KTTI Maju Jaya merupakan salah satu kelompok tani itik utama yang

menghasilkan telur itik di Brebes.

KTTI Maju Jaya berlokasi di Kelurahan Limbangan Wetan Kabupaten

Brebes. Masyarakat Limbangan Wetan yang bermata pencaharian sebagai peternak

itik berjumlah sekitar 63 orang pada tahun 2016. Masyarakat Limbangan Wetan juga

menjadi sentra produksi telur asin, bandeng presto dan sanggul. Masyarakat yang

memproduksi telur asin mendapatkan telur itik dari peternak yang tergabung dalam

KTTI Maju Jaya.

Kandang itik KTTI Maju Jaya berada di antara tepian sungai Sigeleng dan

jalan Kelurahan Limbangan Wetan. Deretan kandang itik milik kelompok ini

mencapai panjang sekitar 1,7 KM dan Lebar 10 Meter. Menurut masyarakat setempat

dan masyarakat Brebes pada umumnya peternakan itik di Kelurahan Limbangan ini

merupakan peternakan yang mempunyai kandang terpanjang di Brebes bahkan se

Indonesia, dengan berderet kandang mencapai 73 kandang.

Kandang KTTI Maju Jaya memanfaatkan tanah di tepi sungai dan tepi jalan

Limbangan Wetan. Tanah ini milik Pemerintah Daerah Brebes khususnya milik

Page 17: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

3

Dinas Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Brebes dan milik PT

Jasa Marga (Persero), Tbk. PT Jasa Marga merencanakan pelebaran jalan Limbangan

akan tetapi, KTTI Maju Jaya menolak untuk direlokasi.

Anggota KTTI Maju Jaya menolak relokasi karena kandang yang dibangun

di tanah tersebut telah menjadi sumber pendapatan keluarga secara turun-temurun

dan anggota KTTI Maju Jaya percaya bahwa tanah yang ada di kandang telah

menjadikan produksi itik berkualitas. Hal ini yang menjadikan telur asin Brebes

berbeda dengan produksi daerah lain.

Kepengurusan KTTI Maju Jaya bertempat kedudukan di Jalan Sunan Gunung

Jati Raya, RT 05/ RW 03, Kelurahan Limbangan Wetan Kabupaten Brebes. Tempat

kepengurusan kelompok ini berada di depan deretan kandang itik. Tempat

kepengurusan dan kandang-kandang itik tersebut berada di satu lokasi yang

berdekatan. Masyarakat Brebes mengenal lokasi tersebut sebagai salah satu pusat

kawasan peternakan itik yang ada di Brebes.

Pada tahun 1950 masyarakat Limbangan Wetan mulai berternak itik, baik di

pekarangan rumah maupun di pinggiran sungai. Seiring perkembangnya waktu

pemukiman mulai padat sehingga kandang-kandang itik dipindah di tepi sawah,

sungai dan jalan. Kandang-kandang itik tersebut berada di sebelah utara pemukiman

masyarakat. Lokasi kandang tersebut sampai sekarang menjadi tempat aktivitas KTTI

Maju Jaya.

Aktivitas KTTI Maju Jaya mempunyai dampak terhadap kondisi lingkungan

di sekitar peternakan. Dampak tersebut berasal dari kotoran itik dan limbah aktivitas

Page 18: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

4

peternakan itik di kandang. Kondisi di sekitar peternakan menjadi tidak sedap, yang

dalam istilah bahasa Brebesnya disebut mambu.

Mambu berasal dari sisa pakan itik dan remisan yang berserakan di kandang,

yang dalam waktu lama menimbulkan bau yang tidak sedap. Air sisa cucian tempat

pakan atau sisa keperluan lain juga menimbulkan bau yang tidak sedap. Sungai yang

berada di samping kandang digunakan untuk pelebaran kandang dan tempat

mengalirkan air limbah, sehingga air sungai berwarna hitam dan keruh. Kondisi

lingkungan peternakan itik menjadi mambu.

Persoalan mengenai tindakan tani ternak yang kurang memperhatikan

kebersihan lingkungan mendapat teguran dari Pemda Brebes yang berisi surat

pernyataan untuk sadar hukum pada lingkungan hidup (Brebesnews.co, 27 November

2014). Ada peringatan untuk sadar lingkungan akan tetapi sampai sekarang mambu

masih dirasakan ketika melewati lingkungan peternakan tersebut terlebih ketika

musim penghujan.

Mambu yang muncul akibat dampak negatif adanya peternakan mendapat

perhatian pula dari pemerintah daerah khususnya bupati Brebes. Dalam

(Brebesnews.co, 9 Juli 2014) Bupati Brebes menyatakan akan merelokasi peternakan

KTTI Maju Jaya di lokasi paling ujung Limbangan Wetan. Lokasi paling ujung

Limbangan Wetan ini berada jauh di pemukiman warga dan lalu lintas jalan

Limbangan Wetan, sehingga tidak mengganggu warga yang akan melewati jalan

tersebut. Adanya relokasi tersebut juga sebagai pengembangan komoditas peternakan

itik supaya lebih mempunyai nilai ekonomis.

Page 19: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

5

Mambu menunjuk pada suatu keadaan yang berbau tidak sedap. Mambu

merupakan salah satu persoalan yang ada di lingkungan peternakan itik Maju Jaya di

Limbangan Wetan. Mambu akan tercium lebih kuat ketika musim penghujan.

Ada peternak yang bermukim di lingkungan peternakan. Rumah peternak

tersebut berhadapan dengan kandang kelompok. Situasi lingkungan yang mambu

tidak menjadikan peternak pindah dari lingkungan tersebut. Peternak tetap tinggal

bahkan memelihara itik di pekarangan rumah.

Adanya KTTI Maju Jaya yang ada di Kelurahan Limbangan Wetan

menimbulkan dampak terhadap lingkungan yaitu kondisi mambu. Di sisi lain ada

peternak yang bertempat tinggal di lingkungan peternakan. Hal ini menjadi suatu

fenomena yang menarik untuk diteliti. Penulis tertarik untuk meneliti tentang

aktivitas yang dilakukan KTTI Maju Jaya, adaptasi yang dilakukan peternak di

lingkungan tempat tinggal yang mambu dan alasan peternak masih tinggal di

lingkungan tersebut.

Berdasarkan fenomena yang penulis uraikan pada latar belakang di atas,

penulis memberikan judul skripsi dari penelitian yang telah dilakukan yaitu “Strategi

Adaptasi Peternak di Lingkungan Tempat Tinggal yang Mambu Studi Kasus

pada Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Maju Jaya di Kelurahan Limbangan

Wetan Kabupaten Brebes”.

Page 20: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan

masalah yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana aktivitas KTTI Maju Jaya di Kelurahan Limbangan Wetan

Kabupaten Brebes?

2. Bagaimana peternak beradaptasi di lingkungan tempat tinggal yang mambu?

3. Apa yang menjadikan peternak tetap bertahan di lingkungan yang mambu?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan sebagaimana yang dikemukakan di atas,

maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui aktivitas KTTI Maju Jaya di Kelurahan Limbangan Wetan Kabupaten

Brebes.

2. Mengetahui peternak beradaptasi di lingkungan tempat tinggal yang mambu.

3. Mengetahui alasan peternak tetap bertahan di lingkungan yang mambu.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik itu secara teoritis

maupun praktis yaitu sebagai berikut ini:

1. Secara teoretis

Page 21: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

7

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:

a. Menambah khasanah ilmu pengetahuan sosial dibidang antropologi ekologi

khususnya mengenai adaptasi peternak di lingkungan tempat tinggal yang

mambu.

b. Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat untuk pembaca dan dapat

digunakan sebagai referensi untuk penelitian sejenis atau berikutnya mengenai

adaptasi adaptasi peternak di lingkungan tempat tinggal yang mambu.

2. Secara praktis

Secara praktis penelitian ini bermanfaat yaitu sebagai berikut:

a. Menambah pengetahuan dan informasi kepada pembaca dan masyarakat luas

tentang adaptasi peternak di lingkungan tempat tinggal yang mambu.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan contoh dalam materi kelompok sosial pada

pembelajaran di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XI semester

ganjil.

c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi para peneliti yang

tertarik untuk meneliti persoalan adaptasi suatu masyarakat khususnya

mengenai strategi adaptasi yang dilakukan peternak di lingkungan tempat

tinggal yang mambu.

Page 22: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

8

E. Batasan Istilah

Batasan istilah dibuat untuk menghindari kekeliruan penafsiran dari terjadinya

berbagai macam pengertian. Tujuan adanya batasan istilah untuk mewujudkan

kesatuan berfikir terhadap istilah-istilah yang ada di penelitian, untuk mempertegas

ruang lingkup permasalahan serta agar penelitian menjadi lebih terarah. Adanya

batasan istilah dimaksudkan untuk menghindari timbulnya salah penafsiran pada

penelitian ini. Beberapa istilah yang dimaksud dalam penelitian dengan judul yaitu:

Strategi Adaptasi Peternak di Lingkungan Tempat Tinggal yang Mambu (Studi Kasus

Pada Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Maju Jaya di Kelurahan Limbangan Wetan

Kabupaten Brebes), memberikan batasan istilah sebagai berikut:

1. Strategi Adaptasi

Daeng (2008:44) mendefinisikan adaptasi sebagai hubungan penyesuaian

antara organisme dengan lingkungan sebagai keseluruhan yang di dalamnya

organisme itu menjadi bagiannya. Konsep adaptasi berpangkal pada suatu keadaan

lingkungan hidup yang merupakan problem untuk organisme dan penyesuaian atau

adaptasi itu merupakan penyesuaian dari problem tersebut (Sukadana 1983:31).

Adanya suatu kondisi yang terjadi di lingkungan menjadikan manuasia melakukan

penyesuaian diri agar dapat bertahan di lingkungan tersebut.

Menurut Amsyari (1977:23) adaptasi merupakan penyesuaikan diri terhadap

adanya suatu kondisi perubahan lingkungan hidup. Adaptasi yang dilakukan peternak

untuk menghadapi kondisi lingkungan mambu akibat dampak aktivitas peternakan

itik.

Page 23: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

9

Strategi adaptasi dalam penelitian ini adalah berupa aktivitas-aktivitas yang

dilakukan oleh peternak yang tinggal di lingkungan tempat tinggal yang mambu, dan

mempunyai cara atau upaya untuk menyesuaikan diri agar kehidupannya dapat

berlanngsung di lingkungan tersebut.

2. Peternak

Peternak merupakan orang yang melakukan suatu kegiatan usaha yang terdiri

dari memelihara ternak untuk menghasilkan produk-produk dari hewan ternak itu

yang bisa berupa bulu, daging, susu, telur dan lain-lain, yang bermanfaat untuk

memenuhi perkembangan kebutuhan manusia, dengan memperhatikan keseimbangan

ekologis dan kelestarian alam (Atmadja, 1979:1). Peternak yang dimaksud dalam

penelitian ini yaitu peternak yang memelihara itik yang tergabung dalam KTTI Maju

Jaya dan peternak yang bermukim di lingkungan peternakan tersebut.

3. Lingkungan Tempat Tinggal

Lingkungan hidup menjadi bagian dari kehidupan dan aktivitas manusia,

hingga menurut Siahaan (2014:5) lingkungan hidup disebut dengan lingkungan hidup

manusia (human environment), oleh karena itu manusia merupakan salah satu bagian

dari komponen lingkungan hidup yang berbeda dengan makhluk hidup lain, karena

manusia memiliki akal sehingga dapat mengelola lingkungan alam sesuai dengan

kebutuhannya.

Menurut Undang-Undang RI No.4 tahun 1982 mengenai ketentuan Pokok

Pengelolahan Lingkungan Hidup dan Undang-Undang RI No.23 tahun 1997 tentang

pengelolahan Lingkungan Hidup (dalam Neolaka, 2008:26) dikatakan bahwa:

Page 24: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

10

Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan

makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi

kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Menurut Neolaka (2008:30) lingkungan adalah sekeliling atau sekitar, bulatan yang

melingkungi, sekalian yang terlingkup di suatu daerah dan sekitarnya, termasuk

orang-orangnya dalam pergaulan hidup yang mempengaruhi kehidupan dan

kebudayaannya.

Amsyari (1977:9-11) mengatakan bahwa lingkungan hidup merupakan apa-

apa yang ada di sekitar manusia, ada manusia dengan berbagai hubungan yang ada,

berbagai makluk hidup dan benda-benda tak hidup. Lebih lanjut ia juga mengatakan

bahwa lingkungan dapat dibagi menjadi lingkungan fisik, lingkungan biologis dan

lingkungan sosial.

Dalam penelitian ini yang dimaksud lingkungan itu mengacu pada lingkungan

tempat tinggal peternak. Lingkungan tempat tinggal peternak yang berada di sekitar

peternakan Maju Jaya.

4. Mambu

Mambu dalam Bahasa Indonesia berhubungan dengan segala sesuatu yang

berbau, terutama bau yang basi atau tidak sedap. Dalam hubungannya dengan

penelitian maka mambu merupakan persoalan yang berhubungan dengan kondisi

lingkungan peternakan itik yang terpengaruh oleh dampak negatif dari adanya

aktivitas peternakan baik di kandang kelompok maupun di kandang pekarangan

Page 25: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

11

rumah peternak. Dampak negatif aktivitas peternakan tersebut memunculkan kondisi

mambu.

Mambu muncul karena kurang intensifnya peternak dalam membersihkan

kandang. Mambu juga salah satunya berasal dari penggunaan pakan yang masih

tradisional yaitu dari dedek, ikan, dan eceng gondong. Penggunaan ikan yang tidak

segar dalam waktu lama dapat menimbulkan mambu. Pakan yang berserakan dan

tidak termakan dalam waktu lama menimbulkan mambu. Mambu dalam penelitian ini

juga berasal dari limbah aktivitas peternakan baik di kandang maupun yang

disalurkan di sungai. Sungai tersebut tampak berwarna hitam dan keruh.

5. Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Maju Jaya

Kelompok sosial adalah suatu sistem sosial yang terdiri dari sejumlah orang

yang berinteraksi satu sama lain dan terlibat dalam satu kegiatan bersama (Ibrahim,

2003:45). Menurut Reitz (Thoha, 2008:83) kelompok sosial merupakan kumpulan

dua orang atau lebih yang berinteraksi satu sama lain, mempunyai pembagian tugas,

adanya tujuan yang sama dan anggota kelompok melihat dirinya sebagai suatu

kelompok.

Kelompok sosial dalam penelitian ini yaitu kelompok sosial yang bergerak

dalam bidang peternakan itik yang bernama Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Maju

Jaya yang berada di Kelurahan Limbangan Wetan Kabupaten Brebes.

Page 26: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Deskripsi Teoritis

Teori merupakan alat terpenting dari ilmu pengetahuan, tanpa adanya suatu

teori maka hanya merupakan serangkaian pengetahuan mengenai fakta, fungsi teori

yaitu menggeneralisasikan, memberi pembatasan, memprediksi dan mengisi

kelowongan dalam pengetahuan (Poerwanto 2008:1-2). Dalam penelitian ini

menggunakan teori adaptive strategies dari Bennett, alasan mengapa peneliti

menggunakan teori tersebut yaitu sebagai alat yang digunakan untuk menggali lebih

mendalam mengenai strategi adaptasi peternak di lingkungan tempat tinggal yang

mambu dan apa saja yang menjadi alasan peternak bertahan di lingkungan tempat

tinggal yang mambu. Adaptasi menurut beberapa ahli antara lain:

Adaptasi menuntut pengembangan pola-pola perilaku, yang akhirnya

membantu suatu organisme agar mampu memanfaatkan suatu lingkungan tertentu

demi kepentingannya, baik untuk memperoleh bahan pangan maupun menghindari

dari bahaya (Poerwanto, 2008:61). Lebih lanjut Poerwanto (2008) mengatakan agar

manusia dapat mempertahankan kehidupannya, maka manusia harus selalu menjaga

hubungan adaptasi dengan ekosistemnya. Hingga dikatakan adaptasi merupakan

proses yang menyebabkan organisme memperoleh kecocokam yang menguntungkan

dengan lingkungan yang ada, dan hasil dari proses tersebut yaitu karakteristik-

Page 27: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

13

karakteristik organisme yang menyebabkan cocok dengan perangkat kondisi tertentu

dimana organisme-organisme itu biasanya ada (Haviland, 1985;349).

Menurut Ahimsa-Putra (Ahimsa-Putra, 2007:166), adaptasi merupakan

sebagai suatu konsep umum yang merujuk pada proses penyesuaian pada keadaan

yang berubah. Lebih lanjut Ahimsa-Putra juga mengatakan setiap pola adaptasi suatu

masyarakat pada dasarnya merupakan hasil dari suatu proses mengenali dan

beradaptasi terhadap gejala-gejala alam yang telah berlangsung pilihan bahkan

ratusan tahun, yang hasilnya kemudian diwariskan dari generasi ke generasi.

Menurut Poerwanto (Poerwanto, 2008:62), Unit adaptasi makluk manusia

yaitu organisme dan lingkungan yang merupakan suatu ekosistem; yaitu sistem atau

kesatuan yang berfungsi, dan terdiri atas lingkungan fisik berikut berbagai organisme

yang hidup di dalamnya. Proses adaptasi telah menghasilkan keseimbangan yang

dinamis, karena manusia sebagai bagian dari salah satu organisme hidup dalam suatu

lingkungan fisik tertentu. Melalui kebudayaan yang dimilikinya, ia mampu

mengembangkan seperangat sistem gagasan yang dikembangkan dan dimilikinya,

sehingga mampu menyesuaikan dirinya sebagai bagian dari ekosistem.

Menurut Julian H. Steward (Poerwanto, 2008:62), ada keterkaitan hubungan

antara teknologi suatu kebudayaan dengan lingkungannya dengan menganalisis

hubungan pola tata kelakukan dalam suatu komunitas dengan teknologi yang

dipergunakannya, sehingga warga dari suatu kebudayaan dapat melakukan aktivitas

dan akhirnya mampu bertahan hidup. Diungkapkan pula tentang berbagai upaya lain

yang dilakukan, terutama mengenai keterkaitan yang mempengaruhi sikap dan

Page 28: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

14

pandangan, bentuk-bentuk hubungan antar perilaku dan keinginan untuk bertahan

hidup, serta dengan berbagai kegiatan sosial dan hubungan-hubungan antarpribadi.

Menurut Bennet (Bennet, 1976:246-252), perilaku adaptasi terhadap

lingkungan dibentuk dari tindakan organisme yang dilakukan berulang-ulang sebagai

proses penyesuaian terhadap lingkungan tersebut. Adaptasi bukan hanya persoalan

penyesuaian diri dari organisme terhadap lingkungan hidup akan tetapi mencakup

persoalan bagaimana mendapatkan makanan dari suatu kawasan atau lingkungan

tertentu. Lebih lanjut Bennet mengungkapkan perilaku adaptasi manusia merupakan

dasar pada kapasitas manusia untuk self-objectification, belajar dan mengantisipasi.

Self-objectification merupakan kemampuan individu untuk melihat dirinya secara

objektif.

Penjelasan Bennet di atas bahwa perilaku adaptasi muncul dari persoalan

manusia terhadap lingkungan sekitar. Bagi peternak yang tergabung dalam KTTI

Maju Jaya di Kelurahan Limbangan Wetan Kabupaten Brebes khususnya peternak

yang bertempat tinggal di lingkungan yang mambu bahwa sudah sewajarnya peternak

menyesuaikan diri terhadap lingkungan tempat tinggal yang berdekatan dengan

aktivitas peternakan itik. Peternakan tersebut dalam setiap harinya memelihara itik

hingga memproduksi telur itik, aktivitas peternakan itik tersebut menimbulkan

kondisi lingkungan menjadi mambu. Mambu merupakan persoalan yang ada di

lingkungan peternakan sebagai dampak aktivitas peternakan itik. Mambu merupakan

kondisi lingkungan yang tidak sedap. Persoalan tersebut merupakan awal adanya

perilaku adaptasi, seperti yang diungkapkan oleh Bennet.

Page 29: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

15

Bennet membagi 3 kunci mengenai adaptasi, hal ini seperti yang diungkapkan

dalam (Bennet, 1976:271-272) antara lain:

The Key concepts for the study of individual social adaptation are adaptive behavior, and strategic action, and the synthesis of the two, adaptive strategy ... Adaptive strategy is perhaps best defined as a component of strategic action: specific acts with a predictable degree off success, which are selected by the individual in a decision-making prosess ... strategic action that foster the dynamic quality of social life and the expanding of changing impact in the environments.

Ada tiga kunci adaptasi yaitu: Adaptive behavior, adaptive strategy, dan adaptive process. Strategi adaptasi bisa jadi didefinisikan sebagai sebuah

komponen dari aksi strategi: spesifiknya dengan sebuah tingkat keberhasilan

yang bisa diprediksi, yang dipilih oleh seorang individu dalam sebuah

keputusan. Lebih lanjut Bennet mengatakan aksi strategi itu membantu

perkembangan kualitas kehidupan sosial yang dinamis dan mengubah dampak

lingkungan.

Menurut tulisan Bennet (Bennet, 1976:271-272), adaptasi mempunyai 3 kunci

yaitu: Adaptive behavior, adaptive strategy, dan adaptive process. Adaptive behavior

yaitu cara-cara yang dilakukan masyarakat untuk menemukan atau merencanakan

guna memperoleh sumber daya untuk mencapai tujuan dan memecahkan masalah.

Intinya adaptive behavior yaitu suatu tindakan-tindakan yang dilakukan terhadap

lingkungan untuk mencapai tujuan. Adaptive starategy merupakan semua komponen

yang spesifiknya adalah sebuah tingkat keberhasilan yang bisa diprediksi, yang

dipilih oleh individu dalam sebuah keputusan, intinya bahwa permasalahan yang

terjadi dapat membantu perkembangan sosial. Hal ini masyarakat merespon

permasalahan yang dihadapi dengan melakukan alternatif-alternatif tertentu serta

berusaha menempatkan permasalahan dalam suatu desain strategi. Sedangkan

Page 30: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

16

adaptive process yaitu perubahan-perubahan yang ditunjukan melalui process yang

panjang dengan cara menyesuaikan dari strategi yang dipilihnya.

Penjelasan Bennet di atas bahwa dasar dari adaptasi karena adanya persoalan

suatu lingkungan tertentu, sehingga masyarakat melakukan tindakan-tidakan

penyesuaian terhadap lingkungan tersebut. Tindakan tersebut dilakukan secara

berulang-ulang atau dinamakan proses penyesuaian diri. Dalam melakukan

penyesuaian diri, suatu masyarakat melakukan tindakan berupa upaya-upaya

alternatif yang menjadi pilihannya.

Dalam kaitannya dengan penelitian penulis bahwa peternak melakukan

aktivitas-aktivitas sebagai upaya dalam melangsungkan kehidupannya di lingkungan

tempat tinggal yang mambu. Mambu sebagai kondisi yang terjadi di suatu lingkungan

peternakan. Mambu merupakan dampak negatif yang berasal dari aktivitas peternakan

itik. Mambu menjadikan kondisi lingkungan sekitar peternakan dan lingkungan

tempat tinggal peternak menjadi berbau tidak sedap dan sungai menjadi keruh dan

berwarna hitam pekat. Adanya hal tersebut peternak yang bertempat tinggal di

lingkungan tersebut melakukan aktivitas atau upaya untuk meminimalisir mambu

supaya peternak dapat bertahan di lingkungan tempat tinggal tersebut.

Upaya atau aktivitas yang dilakukan peternak yaitu membuat tanah kandang

yang miring ke sungai, membuat pelataran kandang di atas sungai, mengatur pakan

itik, memelihara kebersihan di kandang maju jaya dan di pekarangan rumah,

mengatur pekarangan rumah dengan membuat kolam ikan, saluran kotoran itik.

Page 31: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

17

Adaptasi lain yaitu menyingkir sementara dari mambu atau menjalin hubungan di

pemukiman lama. Konsepsi Bennet dapat menjawab fokus penelitian yang ke dua.

Bennet (Bennet, 1976:250), mengungkapkan:

Adaption is usually defined as a process that permits survival, or survival on terms more gratifying to the organism tension-reducing, as noted previously or in some versions, as equivalent to learning, insofar as the organism, if that is what we are dealing with changes as a result of the adaptive response. Adapatasi biasanya didefinisikan sebagai sebuah proses yang memungkinkan

bertahan hidup atau bertahan pada hubungan-hubungan yang lebih

memuaskan untuk organisme mengurangi ketegangan, organisme belajar

sejauh mana menghadapi perubahan, sebagai sebuah hasil dari respon

adaptasi.

Lebih lanjut Bennet (Bennet, 1976:265), mengungkapkan:

Adaptation as a from of human behavior to adaptation as a process in social gropus and populatioans, we also shift our criteria of what is adative from the individual and his need satisfactions, to the group and its welfare or survival.

Adaptasi sebagai sebuah alat dari perilaku manusia untuk beradaptasi sebagai

sebuah proses dalam kelompok sosial dan komunitas, di sisi lain kriteria

adaptive dari individu yang membutuhkan kepuasan untuk berkelompok dan

keselamatan atau bertahan hidup.

Berdasarkan pernyataan di atas bahwa adaptasi memungkinkan suatu

organisme dapat bertahan hidup atau tidak dalam suatu lingkungan tertentu.

Perubahan lingkungan yang terjadi memungkinkan untuk bertahan bahkan tidak pada

lingkungan tersebut. Bagi peternak yang tergabung dalam KTTI Maju Jaya terutama

yang bertempat tinggal di lingkungan tempat tinggal yang mambu bahwa peternak

tersebut bertahan atau tetap tinggal dengan alasan rumah sudah menjadi warisan

orang tua, sehingga bertempat tinggal di rumah tersebut yang merupakan suatu

keharusan. Di sisi lain peternak lebih intensif dalam memelihara itik, sehingga

Page 32: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

18

bertempat tinggal di lingkungan tersebut. Ada faktor ekonomi dan kebiasaan yang

menjadikan peternak bertempat tinggal di lingkungan tersebut. Adaptasi dari Bennet

dapat menjawab fokus penelitian yang ke tiga.

Berdasarkan teori adaptasi yang telah dijelaskan di atas, alasan peneliti

menggunakan konsep adaptasi dari Bennet, karena konsepsi Bennet mampu

menjelaskan menyesuaian diri peternak di lingkungan tempat tinggal yang mambu

pada KTTI Maju Jaya di Kelurahan Limbangan Wetan Kabupaten Brebes dan mampu

menjawab fokus penelitian ke tiga-tiganya. Pada penelitian ini peneliti melihat pada

strategi atau upaya yang dilakukan peternak terhadap adanya kondisi lingkungan

yang mambu.

B. Kajian Pustaka

Alfian Helmi dan Arif Satria (2012) menguraikan tentang adanya perubahan

ekologi akibat aktivitas manusia yang kurang memperhatikan lingkungan di Desa

Pulau Panjang Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan

Selatan. Perubahan tersebut berupa kerusakan ekosistem mangrove dan terumbu

karang yang mengakibatkan stabilitas ekonomi nelayan terhambat. Lebih lanjut

penelitian Alfian Helmi dan Arif Satria menjelaskan strategi adaptasi yang dilakukan

nelayan sebagai alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, selain kegiatan

menangkap ikan.

Hasil penelitian Alfian Helmi dan Arif Satria menyangkut dua hal, pertama,

adanya dampak sosial ekonomi dan ekologi akibat kerusakan ekosistem mangrove

Page 33: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

19

dan terumbu karang. Dampak tersebut berupa aktivitas melaut mulai berkurang,

nelayan mempunyai pekerjaan lain, dan menurunnya jumlah ikan, udang, dan

kepiting. Kedua, rumah tangga nelayan menempuh jalan alternatif dengan

menerapkan beberapa strategi adaptasi berupa penganekaragaman pendapatan,

penganekaragaman alat tangkap, memanfaatkan hubungan sosial, dan peran ganda

istri dan anak. Strategi adaptasi tersebut sebagai upaya nelayan untuk memperoleh

pendapatan.

Penelitian yang dilakukan oleh Alfian Helmi dan Arif Satria berkaitan dengan

penelitian penulis. Persamaannya mengenai masalah lingkungan akibat aktivitas-

aktivitas manusia yang kurang memperhatikan lingkungan. Selain itu mengenai

strategi adaptasi sebagai fokus utama. Sedangkan perbedaannya, pada artikel

membahas adanya dampak sosial ekonomi dan ekologis akibat kerusakan ekosistem.

Selain itu, lebih membahas pada alternatif- alternatif pendapatan yang dilakukan oleh

nelayan. Pada penelitian penulis, lebih membahas aktivitas-aktivitas dalam upaya

meminimalisir masalah lingkungan akibat tindakan manusia yang kurang

memperhatikan lingkungan. Masalah lingkungan berupa mambu sebagai dampak

peternakan itik yang kurang memelihara lingkungan.

Devita Elfira (2013), menguraikan tentang adanya suatu masalah lahan yang

tidak subur karena lahan yang berombak dengan tingkat kemiringan 4-8%. Lahan

gunung dengan tingkat kemiringan tertentu dan terdapat bukit-bukit yang mempunyai

tingkat kesuburan yang rendah. Meskipun demikian masyarakat tetap bertahan di

Sungai Beremas tersebut. Penelitian ini dilakukan pada masyarakat transmigran Jawa

Page 34: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

20

yang bertempat tinggal di areal Sungai Beremas Kabupaten Kerinci, Jambi.

Masyarakat transmigran asal Jawa di Sungai Beremas merupakan warga pendatang

dari Lumajang, Madiun dan Sumedang. Transmigran tersebut menggantungkan

hidupnya pada kondisi tanah yang tidak subur meskipun pada akhirnya mereka dapat

bertahan hidup dengan strategi yang mereka lakukan. Strategi adaptasi yang

transmigran lakukan merupakan pengetahuan yang mereka miliki terlebih ketika

hidup di Jawa.

Hasil dari penelitian Devita Elfira adalah transmigran asal Jawa bertahan

karena transmigran tersebut mempunyai kenyakinan pada kata nrimo dan kalimat

“sinten ingkang ndamel nggangge, sinten ingkang nanem ngunduh” (siapa yang

berusaha dialah yang akan berhasil dan siapa yang menanam dialah yang akan

memanen), serta sifat optimis pada masa depan yang lebih baik di Sungai Beremas.

Kenyakinan tersebut merupakan bentuk sistem pengetahuan yang mereka miliki

sebagai pedoman untuk selalu berusaha. Strategi adaptasi yang mereka lakukan dalam

bidang pertanian yaitu menanam tanaman yang bisa dikonsumsi untuk kebutuhan

sehari-hari, merekontruksi lahan yang tidak subur menjadi produktif, membuka lahan

datar menjadi sawah dan menjadikan jagung sebagai makanan pokok disamping

beras. Pada bidang peternakan yaitu memelihara sapi dan ayam yang dipelihara

secara tradisional. Strategi adaptasi transmigran Jawa yang menggantungkan

hidupnya di luar Sungai Beremas yaitu dengan menjadi kuli kebun, sawah, dan kuli

sawit.

Page 35: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

21

Artikel Devita Elfira mempunyai persamaan dengan penelitian penulis yaitu

sama-sama membicarakan strategi adaptasi suatu masyarakat untuk mempertahankan

diri dan bertahan dari suatu lingkungan hidup tertentu. Perbedaan dengan penelitian

penulis yaitu dalam artikel lebih menjelaskan bagaimana sistem pengetahuan yang

dimiliki masyarakat mengatasi adanya tanah yang tidak subur. Sistem pengetahuan

tersebut seperti kata nrimo, kalimat “sinten ingkang ndamel nggangge, sinten ingkang

nanem ngunduh” dan sifat optimis. Keyakinan pada pengetahuan tersebut menjadi

alasan masyarakat bertahan hidup. Hal ini berbeda dengan penelitian penulis yang

lebih kepada alasan ekonomi masyarakat tetap tinggal di lingkungan tersebut.

Bekele Megersa, dkk (2014), menulis tentang adanya penurunan produksi

usaha ternak di Ethiopia Selatan yang diakibatkan karena degradasi kualitas sumber

daya, fragmentasi daerah akibat pengembalaan komunal, perubahan iklim, sehingga

mengakibatkan adanya perubahan ekosistem pada tanah lapang. Dalam artikel

tersebut dijelaskan strategi adaptasi yang dilakukan peternak untuk mengatasi

masalah tersebut.

Bekele Megersa, dkk (2014) menyatakan adanya upaya diversifikasi ternak

yang merupakan sebuah strategi adaptasi yang dilakukan peternak untuk menghindari

ketergantungan pada satu jenis usaha ternak, mengingat adanya suatu degradasi

lingkungan. Dalam artikel dijelaskan pula adanya hambatan yaitu kurangnya

pengetahuan yang memadai pada peternak tentang sistem peternakan (minimnya

pengetahuan). Selain itu, kurangnya sumberdaya keuangan. Adanya diversifikasi

karena setiap spesies ternak memiliki kapasitas adaptif yang berbeda-beda tergantung

Page 36: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

22

pada kondisi lingkungan. Persepsi peternak tentang adanya perubahan lingkungan

yaitu perlu dilakukan pula adanya strategi adaptif lokal untuk mengetahui perubahan

iklim dan tanah lapang yaitu melalui kapasitas adaptasi dari praktik yang ada.

Penelitian yang dilakukan oleh Bekele Megersa, dkk (2014) mempunyai

persamaan dan perbedaan dengan penelitian penulis. Persamaannya yaitu

membicarakan tentang strategi adaptasi yang digunakan sebagai alternatif adanya

masalah suatu lingkungan. Perbedaan artikel karya Bekele Megersa, dkk (2014)

dengan penelitian penulis yaitu pada artikel menjelaskan adanya kerentanan produksi

ternak karena adanya masalah lingkungan. Dalam artikel juga menjelaskan tentang

adanya tindakan peternak untuk menanggulangi menurunnya produksi dan masalah

lingkungan dengan prakik-praktik strategi yaitu dengan diversifikasi. Pada penelitian

penulis lebih kepada aktivitas-aktivitas dalam mengatasi adanya dampak peternakan.

Artikel selanjutnya yaitu yang ditulis oleh F. Lopez- Gelats, dkk. (2015),

menulis tentang rumah tangga peternak sapi, babi di Andean yang mengalami

ketidakpastian iklim karena dampak peternakan sendiri yang mengekploitasi

lingkungan dengan pemanfaatan lingkungan ekologi diberbagai ketinggian,

pengembalaan secara rotasi, kepemilikan lahan secara komunal, irigasi, dan adanya

lahan yang digunakan untuk migrasi sementara. Isi Artikel tersebut juga membahas

kondisi peternakan di Andean dan strategi adaptasi yang dilakukan peternak dalam

bentuk tindakan-tindakan perkembangan peternakan yang memperhatikan

lingkungan.

Page 37: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

23

Hasil dari penelitian F. Lopez- Gelats, dkk. (2015) yaitu terdapat 4 kondisi

kelompok yaitu: pertama, kelompok yang memelihara sapi dengan merumput.

Kelompok ini memproduksi secara sederhana dengan lahan yang sempit dan

kekurangan tenaga kerja. Kedua, kelompok jenis komersialisasi, kelompok ini

mengkomersialkan ternak. Kelompok yang ketiga yaitu peternak yang terlibat dengan

tekstil manufaktur. Kelompok yang keempat yaitu kelompok peternak yang

berpartisipasi untuk memperoleh pendapatan lain. Strategi adaptasi peternak yaitu

dengan menerapkan strategi ekonomi tradisional dengan mencari integrasi ke pasar

ekonomi dan diversifikasi aset dan strategi adaptasi berupa promosi manufaktur

tekstil, pelestarian kawasan padang rumput, menerapkan pengurangan fragmentasi

lahan dan mengadakan proyek dari kebijakan sosial ekonomi.

Penelitian yang dilakukan oleh F. Lopez- Gelats, dkk. (2015) memiliki

persamaan dan perbedaan dengan penelitian penulis. Persamaannya pada strategi

adaptasi yang digunakan sebagai dampak peternakan yang berpengaruh pada kondisi

lingkungan. Perbedaannya, pada penelitian penulis melihat alasan masyarakat tetap

bertahan di lingkungan tersebut, sedangkan pada artikel dijelaskan adanya kelompok-

kelompok peternak dengan kondisi yang berbeda-beda. Selain itu, pada artikel

dijelaskan adanya upaya peternak memperoleh pendapatan lain.

Meredith T. Niles, dkk. (2016) menulis tentang adanya masalah lingkungan

seperti gas rumah kaca, suhu tinggi, penurunan curah hujan dan adanya kekeringan

air. Adanya masalah tersebut mempengaruhi produksitifitas pertanian masyakarat..

Fokus penelitian mengenai bagaimana harapan petani dengan adanya masalah

Page 38: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

24

tersebu. Selain itu, dijelaskan mengenai strategi adaptasi yang diterapkan di Selandia

Baru.

Hasil dari penelitian Meredith T. Niles, dkk. (2016) yaitu ada dua harapan

petani untuk masyarakat Selandia Baru dan untuk para petani yaitu pertama perlu

adanya niat dan melakukan adopsi aktual, serta petani bersama-sama mengubah

perilaku untuk memelihara lingkungan. Kedua, memupuk rasa percaya diri yang

tinggi bahwa kita bersama-sama bisa mengubah perilaku menjaga lingkungan.

Strategi adaptasi yang diterapkan di Selandia Baru dalam hal kekurangan air yaitu

dengan membangun fasilitas penyimpanan air, pemantauan air, penyebaran sumur

atau mencari alternatif sumber air dan memompa lebih banyak air tanah, hal ini

mengingat adanya kekeringan air. Selain itu strategi menginformasikan faktor-faktor

tentang kondisi lingkungan.

Artikel yang ditulis oleh Meredith T. Niles, dkk. (2016) mempunyai

persamaan dan perbedaan dengan penelitian penulis. Persamaannya yaitu melihat

tentang strategi adaptasi masyarakat terhadap adanya suatu masalah lingkungan.

Perbedaannya, di artikel lebih dijelaskan masalah lingkungan pada pertanian ladang.

Selain itu, mengenai harapan-harapan petani dengan adanya masalah tersebut.

Sedangkan pada penelitian penulis lebih kepada dampak peternakan yang

menimbulkan mambu di lingkungan sekitar peternakan.

Penelitian tentang strategi adaptasi telah banyak dilakukan dan beberapa telah

dipaparkan untuk mengetahui posisi penelitian penulis. Dari mulai isi artikel, fokus

penelitian, temuan atau hasil penelitian, persamaan dan perbedaan artikel dengan

Page 39: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

25

penelitian penulis dipaparkan dalam kajian pustaka ini. Dalam pemaparan artikel

mempunyai perbedaan dengan penelitian penulis. Dengan adanya hal tersebut maka

penelitian penulis layak untuk dilanjutkan dan memberikan pengetahuan yang baru.

Page 40: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

26

C. Kerangka Berpikir

Secara singkat kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam

skema seperti sebagai berikut:

Bagan 1. Alur Kerangka Berpikir “Strategi Adaptasi Peternak di Lingkungan Tempat

Tinggal yang Mambu, Studi Kasus Pada KTTI Maju Jaya di Kelurahan Limbangan

Wetan”

Kondisi Lingkungan

yang Mambu

Aktivitas Masyarakat

Limbangan

Pemukiman Peternak di

Lingkungan Peternakan

Aktivitas KTTI

Maju Jaya

Peternak

menyesuaikan diri

Alasan Peternak

bertahan

Teori Adaptasi

(Adaptive Strategy),

Bennet (1976)

Aktivitas Peternakan Itik KTTI

Maju Jaya

Masyarakat Kelurahan

Limbangan Wetan, Kabupaten

Brebes

Page 41: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

27

Alur kerangka berpikir di atas menjelaskan adanya suatu masyarakat di

Kelurahan Limbangan Wetan Kabupaten Brebes. Di Kelurahan Limbangan Wetan

terdapat KTTI Maju Jaya, aktivitas KTTI tersebut menimbulkan persoalan yang

berasal dari dampak negatif dari aktivitas peternakan. Aktivitas peternakan itik

tersebut menimbulkan kondisi lingkungan yang mambu. Hal ini akibat limbah

peternakan, kotoran itik, penggunaan pakan yang terbuat dari campuran dedek, eceng

gondok, dan penggunaan ikan yang tidak segar. Dalam waktu lama limbah tersebut

mengakibatkan kondisi lingkungan di sekitar peternakan menjadi tidak sedap, yang

dalam bahasa Brebes dinamakan mambu.

Mambu merupakan kondisi udara tidak sedap yang disebabkan pula karena

peternak kurang memelihara kebersihkan kandang. Aktivitas masyakakat dan

pemukiman peternak di sekitar peternakkan mempunyai kondisi udara mambu,

meskipun demikian peternak tetap beraktivitas dan bermukim. Keberadaan aktivitas

masyarakat dan pemukiman peternak menjadi suatu hal yang menarik karena berada

pada lingkungan yang mambu. Merujuk pada hal tersebut maka penelitian penulis

memfokuskan bagaimana aktivitas KTTI Maju Jaya dalam peternakan itik,

bagaimana peternak menyesuaikan diri di lingkungan tersebut, serta alasan peternak

bertahan dalam lingkungan tersebut. Alat analisis menggunakan teori adaptasi

(adaptive strategies) dari John W. Bennet.

Page 42: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

114

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data mengenai strategi adaptasi peternak

di lingkungan tempat tinggal yang mambu pada KTTI Maju Jaya Kelurahan

Limbangan Wetan, Kabupaten Brebes dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Aktivitas KTTI Maju Jaya mempunyai dampak terhadap lingkungan yaitu situasi

di sekitar peternakan itik menjadi mambu atau tidak sedap.

a. Menurut Bennet (1976), adaptasi merupakan sebuah komponen dari aksi

strategi dengan sebuah tingkat keberhasilan yang bisa diprediksi, dipilih oleh

seorang individu dalam sebuah keputusan untuk membantu perkembangan

kualitas kehidupan sosial dan mengubah dampak lingkungan. Aktivitas

peternakan itik menimbulkan kondisi lingkungan menjadi mambu. Mambu

merupakan persoalan yang ada di lingkungan peternakan. Hasil penelitian

saling terkait bahwa adaptasi peternak dengan melakukan usaha-usaha,

aktivitas, upaya untuk meminimalisir kondisi mambu. Usaha atau aktivitas

yang dilakukan peternak yaitu membuat tanah kandang yang miring ke

sungai, memelihara kebersihan di kandang maju jaya dan di pekarangan

rumah, mengatur pekarangan rumah dengan membuat kolam ikan, saluran

kotoran itik dan lainnya. Adaptasi lain yaitu menyingkir dari mambu.

Page 43: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

115

b. Dengan adanya aktivitas tersebut peternak tetap tinggal di lingkungan

tersebut, dengan alasan lebih intensif untuk memelihara itik, faktor ekonomi

dan faktor kebiasaan, rumah warisan orang tua dan adanya prinsip bahwa

mambu tidak menjadi masalah utama.

B. Saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian tentang strategi adaptasi peternak di

lingkungan tempat tinggal yang mambu pada peternakan KTTI Maju Jaya Kelurahan

Limbangan Wetan, Kabupaten Brebes, maka saran yang diajukan yaitu:

1. Bagi peternak KTTI Maju Jaya perlu lebih intensif dalam menjaga lingkungan

peternakan supaya mambu dapat terminimalisir dengan baik, dengan cara:

a. Aktivitas dalam membersihkan kandang dari adanya kotoran itik perlu

dilakukan setiap hari secara sungguh-sungguh. Kotoran itik yang basah

ditutupi dengan jerami atau sekam jangan disiram ke sungai, sedangkan

kotoran itik yang sudah kering perlu dilakukan pengerukan.

b. Aktivitas membersihkan kandang dari dedaunan, sisa pakan yang berserakan,

dan sampah dari tempat pakan atau yang lainnya perlu di sapu. Pembuatan

tempat penampungan untuk limbah sisa cucian atau lainnya supaya tidak

dialirkan ke sungai.

c. Penggunaan ikan yang segar, supaya kondisi lingkungan tidak mambu oleh

ikan yang tidak segar.

Page 44: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

116

2. Bagi pengurus kelompok Maju Jaya agar kegiatan-kegiatan dan kepengurusan

dapat dilaksanakan dengan baik, yaitu

a. Kegiatan-kegitan kelompok bertemakan peternakan itik yang dapat

memajukan kelompok maju jaya, seperti kegiatan cimitan endog yang pernah

ada pada tahun 1990 dengan ketua kelompok Pak Tobasir.

b. Perlu adanya pembukuan tentang apa saja yang berhubungan dengan

kelompok maju jaya, seperti pembukuan keuangan kelompok.

c. Pengurus dapat menjalankan kepengurusan sesuai struktur organisasi dengan

baik, seperti bendahara dapat menjalankan peranannya sebagai pengatur

keuangan kelompok.

3. Bagi Pemerintah Daerah Brebes perlu adanya perhatian dan pemberdayaan yang

maksimal untuk seluruh KTTI yang ada di Kabupaten Brebes agar kelompok-

kelompok ini dapat lebih maksimal menjalankan perannya di bidang peternakan

itik yang dapat menghidupkan produk telur asin sebagai oleh-oleh khas

Kabupaten Brebes.

Page 45: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

117

DAFTAR PUSTAKA

Amsyari, Fuad. 1977. Prinsip-Prinsip Masalah Pencemaran Lingkungan. Surabaya:

Ghalia Indonesia.

Bennet, John, W. 1976. “The Ecological Transition: Cultural Antropology and Human Adaptation”. Washington University at St. Louis: Pergama Press

Inc.

Brebesnews.co.2014. Kelompok Tani Ternak Brebes Sadar Hukum di Launching. 27

November. (diakses pada 3 Januari 2016 Pukul 13.00 WIB).

Daeng, Hans, J. 2008. Manusia Kebudayaan dan Lingkungan: Tinjauan Antropologis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset

Elfira, Devita. 2013. “Strategi adaptasi transmigran jawa di sungai beremas studi

etnosains sistem pengetahuan bertahan hidup”. Dalam Jurnal Sosiologi. 1:

hal 1-9. Padang.

Helmi, Alfian dan Satria, Arif.2012. “Strategi Adaptasi Nelayan terhadap Perubahan

Ekologis.Dalam jurnal sosial humaniora”. 16: hal 68- 78. Bogor. Institut

Pertanian Bogor.

Hukumonline. Undang- Undang RI No. 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan.www.dprd-diy.go.id (diakses pada 5 September 2016

pukul 12.36).

Ibrahim, Jabal, Tarik. 2003. Sosiologi Pedesaan. Malang: Universitas Muhamadiyah

Malang Press.

i-Gelats, f., Lopez, dkk. 2015. “Adaptation Strategies of Andean Pastoralist House Hold to Both Climate and Non-Climate Change”.Dalam Jurnal Human Ecology. 43: hal 267- 282. New York.

Koentjaraningrat.1974. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Dian Rakyat.

Kompas.com. 2011. Brebes dan Telor Asin Berdayakan Brebes.7 Maret. (diakses

pada 3 Januari 2016 Pukul 13.10 WIB

Page 46: JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/31939/1/3401412073.pdfadik tercinta yang telah memberi do’a, dukungan, motivasi dan semangat selama ini. ... Penulis

118

Maryaeni. 2008. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.

Megerza, Bekele, dkk. 2014. “Livestock Diversification: an Adaptive Strategy to Climate and Rangeland Ecosystem Changes in Southern Ethiopia”. Dalam

Jurnal Human Ecology. 42: hal 509-520. New York.

Miles, Matthew B, dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan Tjetjep Rohendri Rohidi. Jakarta: UI.

Neolaka. 2008. Kesadaran Lingkungan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Niles, Meredith, T., dkk. 2016. “Farmer’s Intended and Actual Adoption of Climate Change Mitigation and Adaptation Strategies”. Dalam Jurnal Climatic

Change. 135: hal 277-295. Stanford. Stanford University.

Poerwanto, Hari. 2010. Kebudayaan dan Lingkungan dalam Perspektif Antropologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, kualitatifdan R& D. Bandung: Alfa Beta.

Thoha, Miftah. 2008. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada.