analisis beban kerja tenaga teknis kefarmasian ...repository.binawan.ac.id/261/1/k3 - tika an nisaa...

105
ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT X TAHUN 2019 SKRIPSI TIKA AN NISAA 031511070 PRODI D.IV KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS BINAWAN JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 05-Aug-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN

DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT X TAHUN 2019

SKRIPSI

TIKA AN NISAA

031511070

PRODI D.IV KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS BINAWAN

JAKARTA 2019

Page 2: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH

SAKIT X TAHUN 2019

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Oleh : TIKA AN NISAA NIM. 031511070

PRODI D.IV KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS BINAWAN JAKARTA

201

Page 3: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

i

Page 4: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

ii

Page 5: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

iii

Page 6: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Tika An Nisaa

Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta / 10 Oktober 1996

Agama : Islam

Anak Ke : 2 dari 3 bersaudara

Status Perkawinan : Belum Kawin

Alamat : PUP Sektor V Blok R 4 No. 8

RT. 005/ RW.029

Bahagia, Kecamatan Babelan, Bekasi

Telepon : 085710078635

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. Tahun 2001 – 2008 : SDN Babelan Kota 07

2. Tahun 2008 – 2011 : SMPN I Babelan

3. Tahun 2011 – 2014 : SMK Kesehatan Fahd Islamic School

4. Tahun 2015 – 2019 : Universitas Binawan

Page 7: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

v

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang

senantiasa mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul “Analisis Beban Kerja Tenaga

Teknis Kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X Tahun 2019“.

Shalawat dan salam tak lupa penulis panjatkan kepada junjungan kita

Baginda Rasulullah Muhammad SAW.

Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan pendidikan Program Diploma IV Universitas Binawan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari

berbgai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

secara moril dan materil selama penulisan proposal ini berlangsung,

khususnya kepada :

1. Bapak, Ibu, kakak, adik dan semua anggota keluargaku terima kasih

atas doa dan dukungan moril dan materil yang kalian berikan,

2. Bapak Husen, SST.K3, M.Si selaku Ketua dan Penguji I Program Studi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

3. Ibu Putri Winda Lestari, SKM, M. Kes (Epid) selaku Dosen

Pembimbing Skripsi

4. Ibu Sari Sekar Ningrum,ST,M.Eng selaku Dosen Penguji II

5. KaBag SDM di RS X yang telah memberikan izin untuk melakukan

kegiatan penelitian

6. Teman – teman Instalasi Farmasi Rumah Sakit Juwita serta teman

sejawat farmasi yang telah memberikan dukungan dan semangat,

serta memberikan bantuan, bimbingan dalam penelitian untuk Skripsi

saya

Page 8: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

vi

7. Seluruh teman – teman dari kelas regular & kelas karyawan yang telah

banyak memberikan bantuan dan motivasi selama kuliah di

Universitas Binawan

8. Teman – teman Klinik Wamia Husada yang telah memberikan

motivasi dukungan dan semangat

9. Bu Rita yang telah banyak memberikan masukan serta nasehat –

nasehat dan semangat.

10. Kakak tingkat senior mba Erika, mas banjar, mas tombo yang telah

memberikan masukan dan motivasi dukungan

11. Seluruh dosen staf pengajar Universitas Binawan Prodi Keselamatan

dan Kesehatan Kerja.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa

skripsi ini luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk

menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pembaca maupun bagi penulis sendiri.

Jakarta 16 Juli 2019

Penulis

Page 9: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

vii

ABSTRAK

Nama : Tika An Nisaa

Prodi : Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Judul : Analisis Beban Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian

Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X Tahun 2019

Latar Belakang :

Data pelayanan resep Rumah Sakit X mencapai 2000 sampai 4000 Per bulan. Berdasarkan Permenkes RI Nomor 56 Tahun 2014, jumlah sumber daya tenaga kefarmasian di Rumah Sakit tipe C adalah dua apoteker yang bertugas di rawat inap yang dibantu oleh paling sedikit delapan tenaga teknis kefarmasian, dan satu apoteker sebagai koordinator penerimaan, distribusi yang merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya disesuaikan beban kerja Rumah Sakit. Sedangkan jumlah SDM di Rumah Sakit X yaitu, dua apoteker yang bertugas di pelayana farmasi klinik rawat inap dan satu apoteker yang bertugas di pelayanan farmasi klinik rawat jalan yang dibantu oleh enam tenaga teknis kefarmasian yang merangkap semua pelayanan farmasi klinik baik rawat jalan maupun rawat inap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis beban kerja tenaga teknis kefarmasian dengan metode work sampling, serta untuk mengetahui activity and delay sampling, performance sampling pada tenaga teknis kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X.

Metode :

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional. Peneliti melakukan observasi work sampling pada 6 tenaga teknis kefarmasian dan telaah dokumen serta melakukan wawancara mendalam dengan 3 informan kunci yaitu Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit X, senior tenaga teknis kefarmasian, Kepala HRD (human resource dapartement). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi formulir work sampling, jam digital untuk perhitungan waktu dalam menit. Analisis data dilakukan dengan cara melakukan analisis besar beban kerja tenaga teknis kefarmasian yang kemudian akan digolongkan menjadi 3 kategori yaitu golongan beban kerja rendah, beban kerja sedang, dan beban kerja tinggi.

Hasil :

Penelitian ini menunjukan bahwa beban kerja tenaga teknis kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X dalam kategori beban kerja sedang (71,54 %) dengan nilai rasio dari activity and delay sampling yaitu 0,27 dan nilai performance sampling yaitu 78,67%.

Simpulan :

Hasil perhitungan rasio activity and delay sampling sebesar 0,27. Performance sampling pada tenaga teknis kefarmasian sebesar 78,67%. Berdasarkan aktivitas kegiatan produktif tenaga teknis kefarmasian menghabiskan waktu sebesar 71,54%. Beban kerja termasuk dalam kategori beban kerja sedang, jika ditinjau dari kegiatan non produktif beban kerja tenaga kefarmasian tergolong fluktuatif, dikategorikan cukup tinggi pada saat jam dan hari tertentu.

Kata Kunci : Beban kerja, Instalasi Farmasi, Work Sampling.

Page 10: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

viii

ABSTRACT

Name : Tika An Nisaa

Study Program : Safety and Health Occupational

Title : Analysis of Pharmaceutical Workforce Workload

At X Hospital Pharmacy Installation in 2019

Background :

Hospital X prescription service data reaches 2000 to 4000 per month. Based on the Republic of Indonesia Minister of Health Regulation No. 56 of 2014, the number of pharmacy personnel in type C hospitals are two pharmacists on duty in the hospital assisted by at least eight pharmacy technical personnel, and one pharmacist as the reception, distribution coordinator who concurrently performs clinical pharmacy services inpatient or outpatient care and assisted by pharmaceutical technical personnel whose numbers are adjusted to the hospital workload. While the number of HR in Hospital X, namely, two pharmacists who served in inpatient clinical pharmacy services and one pharmacist who served in outpatient clinical pharmacy services were assisted by six pharmaceutical technical personnel who concurrently all clinical pharmacy services both outpatient and inpatient. This study aims to determine the workload analysis of pharmaceutical technical personnel with work sampling methods, as well as to determine the activity and delay sampling, performance sampling of pharmaceutical technical personnel in the Pharmacy Installation of Hospital X.

Methods : This research is an observational descriptive study. Researchers conducted observations on work sampling on 6 pharmaceutical technical personnel and document review and conducted in-depth interviews with 3 key informants namely the Head of Pharmacy Installation X Hospital, senior pharmaceutical technical personnel, Head of HRD (human resource department). The instruments used in this study include a work sampling form, digital clock for time calculation in minutes. Data analysis was carried out by analyzing the workload of pharmaceutical technical workforce which would then be classified into 3 categories: low workload, medium workload and high workload. Results : This study shows that the workload of pharmaceutical technical personnel at Pharmacy Hospital Installation X is in the moderate workload category (71.54%) with a ratio value of activity and delay sampling of 0.27 and a performance sampling value of 78.67%. Conclusion : The results of the calculation of the ratio of activity and delay sampling of 0.27. Performance sampling in pharmaceutical technical personnel was 78.67%. Based on productive activities, pharmaceutical technical workers spend 71.54%. Workload is included in the category of moderate workload, when viewed from non-productive activities the workload of pharmaceutical personnel is classified as fluctuating, categorized quite high at certain hours and days. Keyword : Workload, Pharmacy Installation, Work Sampling.

Page 11: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS ... Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .... Error! Bookmark

not defined.

LEMBAR PENGESAHAN .............................. Error! Bookmark not defined.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................. v

ABSTRAK ............................................................................................... vii

ABSTRACT ............................................................................................ viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1.Latar Belakang .......................................................................... 1

1.2.Rumusan Masalah .................................................................... 4

1.3.Tujuan Penelitian ....................................................................... 5

1.3.1 Tujuan Umum ................................................................... 5

1.3.2. Tujuan Khusus ................................................................ 5

1.4. Manfaat Penelitian ................................................................. 5

1.4.1. Bagi Penulis .................................................................... 5

1.4.2. Bagi Universitas Binawan ............................................... 5

1.4.3. Bagi Rumah Sakit ........................................................... 6

1.5.Ruang Lingkup Penelitian .......................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 7

2.1. Beban Kerja .............................................................................. 7

2.1.1. Definisi Beban Kerja ........................................................ 7

2.1.2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Beban Kerja ......... 7

2.1.3. Dampak Beban Kerja. ..................................................... 8

2.2.Analisis Beban Kerja ................................................................. 8

2.2.1.Work Sampling ................................................................. 9

Page 12: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

x

2.2.2.Time and Motion Study .................................................. 13

2.2.3.Daily Log ........................................................................ 13

2.3.Penggolongan Beban Kerja ..................................................... 14

2.3.1.Pembagaian Kerja ................................................................ 14

2.4.Jenis Beban Kerja ................................................................... 16

2.4.1.Beban Berlebih Kuantitatif .............................................. 16

2.4.2.Beban Berlebih Kualitatif ................................................ 17

2.5.Beban Kerja ............................................................................. 17

2.5.1.Beban Kerja Subjektif ..................................................... 17

2.5.2.Beban Kerja Objektif ...................................................... 17

2.6.Tenaga Teknis Kefarmasian .................................................... 18

2.7.Job Description Tenaga Teknis Kefarmasian .......................... 19

2.7.1.Job description ............................................................... 19

2.7.2.Job Description Tenaga Teknis Kefarmasian ................. 20

2.8.Kerangka Teori ........................................................................ 22

BAB III METODE PENELITAN ............................................................... 23

3.1. Kerangka Konsep ................................................................... 23

3.2.Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................. 24

3.3.Objek Penelitian ...................................................................... 24

3.4.Definisi Operasional ................................................................ 25

3.5.Sumber Data Penelitian........................................................... 26

3.5.1.Data Primer .................................................................... 26

3.5.2.Data Sekunder ............................................................... 26

3.6.Alat Penelitian / Instrumen Penelitian ...................................... 26

3.7.Pengumpulan Data .................................................................. 27

3.8.Pengelolahan Data dan Analisis Data ..................................... 27

3.8.1. Pengelolahan Data ........................................................ 27

3.8.2. Analisis Data ................................................................. 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 29

4.1.Hasil Penelitian ........................................................................ 29

4.1.1.Gambaran Lokasi Penelitian ................................................ 29

4.1.2.Hasil Pengamatan ................................................................ 29

4.1.2.1. Pengamatan ............................................................ 29

4.1.3.Perhitungan .......................................................................... 43

Page 13: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

xi

4.1.3.1.Activity and delay sampling ......................................... 43

4.1.3.2.Performance Sampling ................................................ 44

4.1.4. Analisis Beban Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian ................ 45

4.1.5. Hasil Wawancara .................................................................... 46

4.2.Pembahasan ........................................................................... 47

4.2.1.Analisis beban kerja tenaga teknis kefarmasian di

Instalasi Farmasi Rumah Sakit X Tahun 2019. ....................... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 49

5.1.Kesimpulan .............................................................................. 49

5.2.Saran ....................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 51

LAMPIRAN .............................................................................................. 54

Page 14: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.4. Definisi Operasional . ............................................................. 25

Tabel 4.1. Gambaran dari jenis kegiatan produktif langsung

Kegiatan produktif Tidak langsung ,

kegiatan non produktif, kegiatan pribadi …………………… 31

Tabel 4.2. Hasil pengamatan total waktu dari jenis Kegiatan

Tenaga Teknis Kefarmasian Di Instalasi Farmasi

Rumah Sakit X Selama

Empat belas hari………………………………………………… 33

Tabel 4.3. Total waktu kegiatan produktif langsung tenaga

teknis kefarmasian berdasarkan jenis

kegiatan …………………………………………………………. 37

Tabel 4.4. Total waktu kegiatan produktif tidak langsung tenaga teknis

Kefarmasian berdasarkan jenis kegiatan ............................ 39

Tabel 4.5. Total waktu kegiatan non produktif tenaga teknis kefarmasian

Berdasarkan jenis kegiatan .............................................. 40

Tabel 4.6. Total waktu kegiatan pribadi tenaga teknis kefarmasian

Berdasarkan jenis kegiatan ................................................... 42

Page 15: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. Rekapan Data Jumlah Resep Di Instalasi Farmasi

Rumah Sakit X Periode 06-19 Mei 2019…………… 29

Gambar 4.2. Total Waktu Kegiatan Tenaga Teknis Kefarmasian

Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X Berdasarkan

Hari Pengamatan ……………………………………….. 35

Page 16: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Uraian Kerja…………………………………………………… 55

Lampiran 2. Petunjuk Pengamatan Aktivitas……………………..……… 57

Lampiran 3. Formulir Work Sampling…………………………………….. 58

Lampiran 4. Jumlah Pengamatan Waktu ………………………………… 60

Lampiran 5. Rekapan Data Jumlah Pelayanan Resep Di Instalasi Farmasi

Rumah Sakit X Periode 06 – 19 Mei 2019…………………. 79

Lempiran 6. Pedoman Wawancara……………………………………….. 82

Lampiran 7. Matriks Ringkasan Wawancara Mendalam……………….. 83

Lampiran 8. Dokumentasi…………………………………………………. 87

Page 17: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun

2009, Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan

kesehatan perorangan secara paripurna, yang memiliki fungsi

penyelengaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan

sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit, serta pemeliharaan

dan peningkatan kesehatan perorangan secara paripurna. (1)

Berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004 tentang standar

pelayanan farmasi Rumah Sakit menyebutkan bahwa bagian yang

tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan berorientasi

kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk

pelayanan klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat

sehingga berdampak pada kepuasan pasien itu sendiri. (2)

Pelayanan kefarmasian akan berjalan dengan baik bila didukung

dengan sumber daya manusia yang berkualitas dan berpotensial.

Ketersediaan sumber daya manusia Rumah Sakit disesuaikan

dengan kebutuhan Rumah sakit berdasarkan tipe Rumah Sakit dan

pelayanan yang di berikan kepada masyarakat. Instalasi Farmasi

merupakan bagian dari pelayanan penunjang medis yang

mendukung kelancaran pelayanan pada pasien. Pelayanan Farmasi

mempunyai standar minimal pelayanan resep berupa waktu tunggu

pelayanan resep obat jadi dan obat racikan. Standar tersebut

tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008

Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Standar dalam

pelayanan resep obat jadi yaitu ≤ 30 menit dan pelayanan resep obat

racikan ≤ 60 menit. (3) Sedangkan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit

X berdasarkan resep – resep yang sudah ditelaah oleh peneliti, rata

– rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan resep obat

racikan adalah ≤ 32 menit, sedangkan waktu yang dibutuhkan dalam

Page 18: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

2

menyelesaikan resep obat jadi adalah ≤ 15 menit untuk pelayanan

pasien umum atau asuransi. Untuk pasien BPJS rata- rata yang

dibutuhkan dalam menyelesaikan resep obat jadi dan racikan itu

mirip dengan pasien umum dan asuransi dalam pengerjaan

resepnya. Terkecuali untuk pasien BPJS seperti resep pasien

Proanis (Progam Pengelolahan Penyakit Kronis) dan resep pasien

PRB (Pasien Rujuk Balik), dan resep pasein poli dokter syaraf rata-

rata untuk menyelesaikan resep obat jadi yaitu ≤ 35 menit. Ada

beberapa faktor yang berpengaruh dalam pengerjaan resep.

Diantaranya yaitu baik dari segi prosedur sistem BPJS, verifikasi

resep kedalam sistem BPJS maupun dokter, dan belum lagi

beberapa kejadian yang tidak diinginkan seperti sistem BPJS yang

offline. Sistem BPJS dan sistem penginputan di Instalasi Farmasi

Rumah Sakit X sering mengalami error dan offline sehingga

mengakibatkan penumpukan resep dan mengakibatkan waktu

tunggu terhadap pasien.

Berdasarkan Permenkes RI Nomor 56 Tahun 2014, jumlah

sumber daya tenaga kefarmasian di Rumah Sakit tipe C adalah satu

apoteker sebagai Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit, dua

apoteker yang bertugas di rawat inap yang dibantu oleh paling sedikit

delapan tenaga teknis kefarmasian, dan satu apoteker sebagai

koordinator penerimaan, distribusi yang merangkap melakukan

pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu

oleh tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya disesuaikan beban

kerja Rumah Sakit.(4) Sedangkan jumlah sumber daya tenaga

kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X yaitu satu apoteker

sebagai Kepala Instalasi Farmasi, satu apoteker pendamping

sebagai koordinator bagian pembelian dan persedian stok

kebutuhan obat – obatan dan alat kesehatan yang dibantu oleh satu

tenaga teknis kefarmasian (asisten apoteker), tiga apoteker

pendamping yang bertugas dipelayanan farmasi klinik di rawat inap,

dan tujuh orang tenaga teknis kefarmasian (asisten apoteker) dan

Page 19: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

3

pertanggal 15 April 2019 satu orang tenaga teknis kefarmasian

belum lama ini mengundurkan diri, jadi total tenaga teknis

kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X adalah 6 orang yang

merangkap semua pelayanan baik pelayanan resep rawat jalan

maupun rawat inap.

Salah satu faktor yang mempengaruhi lamanya waktu tunggu

pelayanan resep adalah sumber daya manusia, beban kerja yang

tinggi dan kurangnya tenaga juga dapat mengakibatkan proses

pelayanan kepada pasien tidak optimal karena banyaknya resep

yang menumpuk sehingga pegawai cenderung terburu-buru dalam

melayani pasien, hal ini menyebabkan keterlambatan terutama pada

tahap verifikasi resep.

Beban kerja dapat dilihat dari aktivitas atau kegiatan yang

dilakukan oleh staff pada waktu kerja baik kegiatan langsung,

kegiatan tidak langsung, dan kegiatan lain seperti kegiatan pribadi

dan kegiatan tidak produktif. (5)

Menurut Ilyas (2011) pada kenyataan tidak mungkin bagi kita

untuk mengharapkan personel bekerja secara maksimum (100%),

oleh karena itu dibutuhkan standar optimum nasional yang dapat

digunakan sebagai parameter dalam menentukan tingkat beban

kerja personel. Standar titik optimum yang digunakan untuk

mengharapkan setiap personel dapat bekerja secara optimal adalah

dengan waktu kegiatan pada proporsi 80%. (6)

Rumah Sakit X melayani dua jenis kunjungan pelayanan yaitu

pelayanan pasien umum dan pasien JKN (Jaminan Kesehatan

Nasional). Setiap tahunnya jumlah kunjungan pasien mengalami

sedikit peningkatan seiring berjalannya pasien JKN. Berdasarkan

data yang ada, jumlah kunjungan pada pasien rawat jalan tahun

2017 sebesar 23.335 pasien, pada tahun 2018 sebesar 35.538

pasien, dan pada bulan Januari sampai dengan bulan Februari 2019

yaitu 4.386. Jumlah kunjungan pasien pada rawat inap di tahun 2017

yaitu sebesar 2443 (dengan total tempat tidur 60), di tahun 2018 yaitu

Page 20: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

4

2471 (dengan total tempat tidur 60), dan data terakhir pada bulan

Januari – Febuari 2019 yaitu 292 (dengan total tempat tidur 60).

Peningkatan jumlah kunjungan pasien akan berpengaruh

terhadap jumlah pelayanan resep. Peningkatan terhadap pelayanan

resep dapat dilihat pada rekap data jumlah pelayanan resep di

Instalasi Farmasi Rumah Sakit X. Pada periode tahun 2017 resep

yang ditanggani tercatat sebesar 28.160 resep, 2018 sebesar 34.850

resep, dan pada bulan Januari sampai bulan Februari 2019 resep

yang ditanggani tercatat sebesar 6.368. Tidak menutup

kemungkinan pada bulan selanjutnya akan mengalami terus

peningkatan pada resep yang ditanggani oleh Instalasi Farmasi

Rumah Sakit X.

Peningkatan jumlah pelayanan resep di Instalasi Farmasi

Rumah Sakit X mempunyai dampak terhadap beban kerja bagi

tenaga teknis kefarmasian (asisten apoteker). Berdasarkan uraian

yang dijelaskan sebelumnya maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang analisis beban kerja tenaga teknis kefarmasaian

dengan metode work sampling di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X

Tahun 2019.

1.2. Rumusan Masalah

Peningkatan jumlah kunjungan pasien akan berpengaruh

terhadap jumlah pelayanan resep. Peningkatan jumlah resep yang

terjadi di setiap Tahunya tidak sebanding dengan jumlah tenaga

teknis kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X. Karena

jumlah tenaga teknis kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit

X terdapat 6 orang. Sedangkan berdasarkan Permenkes RI No. 56

Tahun 2014 jumlah tenaga teknis kefarmasian di Instalasi Farmasi

Rumah Sakit tipe C yaitu 8 tenaga teknis kefarmasian. Oleh karena

itu maka dapat diuraikan menjadi sebuah rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

Page 21: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

5

1. Bagaimana analisis beban kerja tenaga teknis kefarmasian di

Instalasi Farmasi Rumah Sakit X ditinjau dari segi activity and

delay sampling?

2. Bagaimana analisis beban kerja pada tenaga teknis

kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X ditinjau dari

segi performance sampling?

3. Bagaimana analisis beban kerja tenaga teknis kefarmasian

dengan metode work sampling di Instalasi Farmasi Rumah

Sakit x Tahun 2019?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui analisis beban kerja tenaga teknis

kefarmasian dengan metode Work Samping di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit X Tahun 2019.

1.3.2. Tujuan Khusus

1.3.2.1. Untuk mengetahui activity and delay sampling pada

tenaga teknis kefarmasian di Instalasi Farmasi

Rumah Sakit X.

1.3.2.2. Untuk mengetahui performance sampling pada

tenaga teknis kefarmasian di Instalasi Farmasi

Rumah Sakit X.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan

memperdalam wawasan dan ilmu pengetahuan, serta dapat

mengaplikasikan ilmu yang didapat selama kuliah.

1.4.2. Bagi Universitas Binawan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana

informasi dan referensi untuk mahasiswa Universitas Binawan

Page 22: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

6

di bidang Keselamatan Kesehatan Kerja dalam hal beban

kerja tenaga teknis kefarmasian.

1.4.3. Bagi Rumah Sakit

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi

pihak Rumah Sakit X dalam mengetahui beban kerja pada

tenaga teknis kefarmasian di Instalasi Farmasi.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Pada penelitian kali ini peneliti akan melakukan analisis kepada

tenaga teknis kefarmasian (asisten apoteker) mengenai pengukuran

beban kerja dengan mengunakan metode Work Sampling. Dalam

teknik Work Sampling peneliti akan mengukur dari activity and delay

sampling yaitu mengukur proposi kegiatan aktivitas dan tidak

melakukan aktivitas seorang pegawai, kemudian peneliti juga akan

mengukur dari segi performance sampling yaitu mengukur waktu

yang digunakan untuk bekerja dan waktu yang tidak digunakan untuk

bekerja seseorang pegawai berdasarkan uraian tugasnya dan dapat

sekaligus untuk mengukur produktivitasnya. Penelitian ini dilakukan

di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X. Penelitian diselengarakan pada

bulan April – Mei 2019.

Page 23: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Beban Kerja

2.1.1. Definisi Beban Kerja

Beban kerja adalah sejumlah kegiatan yang harus

diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan

secara sistematis dengan menggunakan teknik analisis jabatan,

teknik analisa beban kerja, atau teknik manajemen lainya dalam

jangka waktu tertentu untuk mendapatkan efisiensi dan

efektifitas kerja suatu unit organisasi. (7)

Beban kerja adalah keadaan dimana karyawan dihadapkan

pada tugas pada tugas yang harus diselesaikan pada waktu

tertentu.(8) Sedangkan menurut Permendagri No. 12/2008, beban

kerja adalah besaran pekerjaan atau unit organisasi dan

merupkan hasil kali antara volume kerja dan normal waktu. (9)

Sedangkan menurut Undang – Undang Kesehatan No. 36

Tahun 2009 beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus

dipikul oleh suatu jabatan/ unit organisasi dan merupakan hasil

antara jumlah pekerjaan dengan waktu. Setiap pekerja dapat

bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri

maupun masyarakat di sekelilingnya, untuk itu perlu dilakukan

upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja, dan

lingkungan kerja agar, sehingga diperoleh produktivitas kerja

yang optimal. (10)

2.1.2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Beban Kerja

Faktor – faktor yang mempengaruhi beban kerja adalah

sebagai berikut : (11)

1. Faktor Ekternal : beban kerja yang berasal dari luar tubuh

pekerjaan, seperti: tugas (task), meliputi tugas bersifat fisik

seperti, stasiun kerja, tata ruang kerja tempat kerja, kondisi

ruang kerja, kondisi lingkungan kerja, kondisi ruang kerja,

Page 24: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

8

kondisi lingkungan kerja, sikap kerja, cara angkut, beban

yang diangkat, sedangkan tugas yang bersifat mental

meliputi, tanggung jawab, kompleksitas pekerjaan, emosi

pekerjaan dan sebagainya.

2. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh

akibat dari reaksi beban kerja eksternal yang berpotensi

sebagai stressor, meliputi faktor somatic antara lain jenis

kelamin, umur, ukuran tubuh, status gizi, kondisi

kesehatan, dan sebagainya, dan faktor psikis meliputi

motivasi, presepsi, keinginan, kepuasan, dan sebagainya.

2.1.3. Dampak Beban Kerja.

Beban kerja yang terlalu berlebihan akan menimbulkan

kelelahan baik fisik atau psikis sedangkan pada beban kerja

yang terlalu sedikit di mana pekerjaan yang terjadi karena

pengulangan gerak akan menimbulkan kebosanan. Kebosanan

dalam kerja rutin sehari-hari karena tugas atau pekerjaan yang

terlalu sedikit mengakibatkan kurangnya perhatian pada

pekerjaan sehingga secara potensial membahayakan pekerja.

Beban kerja meningkat akan berpengaruh pada penurunan

kemampuan kerja karyawan akibatnya kualitas kerja karyawan

sangat rendah dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Hal ini

mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan Nasution

menyatakan bahwa beban kerja berpengaruh negatif terhadap

peningkatan kemampuan auditor dalam mendeteksi gejala –

gejala kecurangan dikarenakan beban kerja yang berlebih (12).

2.2. Analisis Beban Kerja

Beban kerja adalah jumlah unit kerja yang ditugaskan pada suatu

sumber daya dalam periode waktu tertentu. Menurut Kepmenkes

Nomor 81/MENKES/I/2004, beban kerja adalah banyaknya jenis

pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tenaga kesehatan

Page 25: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

9

profesional dalam satu tahun dalam satu sarana pelayanan

kesehatan. (5)

Analisis beban kerja adalah upaya menghitung beban kerja pada

satuan kerja dengan cara menjumlah semua beban kerja dan

selanjutnya membagi dengan kapasitas kerja perorangan persatuan

waktu. Beban kerja dapat dilihat dari kegiatan langsung, kegiatan

tidak langsung, dan kegiatan lain seperti kegiatan pribadi dan

kegiatan yang tidak produktif. (6)

Dalam perhitungan beban kerja ada tiga cara yang dapat

digunakan, diantaranya adalah : (6)

1. Work sampling

2. Time and Motion Study

3. Daily Log

2.2.1. Work Sampling

Work Sampling adalah teknik pembuatan serangkaian

pengamatan pada interval acak, berdasarkan prinsip statistika

bahwa informasi yang dilakukan secara acak sama lengkap

dengan informasi yang diberikan dengan pengamatan secara

kontiyu. (13)

Pada Work Sampling, yang diamati adalah apa yang

dilakukan oleh responden dimana informasi yang dibutuhkan

peneliti disini adalah jumlah tenaga yang ada serta waktu

dengan kesan yang dilakukan oleh personel pada kegiatanya,

bukan siapanya. Hal yang penting adalah apa yang dikerjakan

oleh personel, dimana setiap kegiatan yang dilakukan oleh

personel akan dilakukan pengamatan dari kejauhan. Pada

teknik Work Sampling kita dapat mengamati hal – hal yang

spesifikasi tentang pekerjaan seperti aktivitas personel

berkaitan dengan fungsi dan tugasnya pada waktu jam kerja,

apakah aktivitas personel berkaitan dengan fungsi dan

tugasnya pada waktu jam kerja, proposi waktu kerja yang

digunakan untuk kegiatan produktif atau tidak produktif serta

Page 26: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

10

pola beban kerja personel dikaitkan dengan waktu dan jadwal

jam kerja. (6)

Work Sampling adalah pengukuran kegiatan kerja dari

karyawan dengan cara melakukan pengamatan dan

pencatatan dimana jumlah sampel pengamatan kegiatan

dilakukan secara acak. Pada metode ini yang menjadi fokus

pengamatan adalah apa yang dilakukan responden pada waktu

tertentu dan apa kegiatannya.tiga kegunaan utama dari work

sampling :

1. Activity and Delay Sampling

Mengukur proporsi kegiatan aktifitas dan tidak melakukan

aktifitas seorang pegawai.

2. Performance sampling

Mengukur waktu yang digunakan untuk beban kerja dan

waktu yang tidak digunakan untuk bekerja seseorang

pegawai berdasarkan uraian tugasnya dan dapat sekaligus

untuk mengukur produktivitasnya.

3. Work Measurement

Menetapkan standar waktu dari suatu kegiatan.

Hal – hal yang dapat diamati dengan work sampling adalah:

a. Aktivitas apa yang sedang dilakukan pegawai pada

waktu jam kerja

b. Apakah aktivitas pegawai berkaitan dengan fungsi dan

tugasnya pada waktu jam kerja

c. Proporsi waktu kerja yang digunakan untuk kegiatan

produktif atau tidak produktif.

d. Pola beban kerja pegawai dikaitkan dengan waktu,

jadwal jam kerja.

Menurut Ilyas terdapat beberapa tahapan dalam melakukan

teknik work sampling, pertama, kita harus menentukan jenis

personel yang inggin kita teliti, kedua bila personel berjumlah

banyak maka harus dilakukan pemilihan sampel (6). Pada tahap

Page 27: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

11

ini dapat digunakan metode simple random sampling untuk

mendapatkan populasi sampel. Ketiga, membuat formulir daftar

kegiatan personel yang dapat diklasifikasikan sebagai kegiatan

produktif dan kegiatan non produktif atau dapat pula

dikelompokan menjadi kegiatan langsung maupun kegiatan

tidak langsung. Keempat, melatih pelaksana peneliti tentang

cara pengamatan kerja dengan teknik Work Sampling. Kelima,

dilakukan pengamatan kegiatan dengan interval 2 – 15 menit

tergantung karakteristik pekerjaan. Pengamatan dilakukan

selama jam kerja, jika unit kerja berfungsi selama 24 jam maka

penelitian juga dilakukan selama 24 jam dan pengamatan dapat

dilakukan selama seminggu (7 hari).

Dalam teknik Work Sampling kelompok pekerja di

observasi di waktu tertentu dan kegiatan per-individu dicatat.

Setelah satu atau dua minggu, rata-rata waktu untuk setiap

aktivitas dihitung sehingga rata – rata watu tiap kegiatan dapat

ditentukan. Melalui pengamatan ini kita mengetahui waktu kerja

sebenarnya yang digunakan untuk kelompok kegiatan selama

beberapa hari. (6)

Metode Ilyas menggunakan pendekatan demend, artinya

metode ini menghitung beban kerja yang harus dikerjakan atas

dasar permintaan untuk menghasilkan unit produk atau jasa per

waktu yang dibutuhkan. Dengan demikian, beban kerja

tergantung juga volume transaksi bisnis yang harus dilakukan

oleh setiap tenaga kerja atau unit organisasi. Untuk menghitung

beban kerja personel organisasi dibutuhkan informasi yang

akurat. Hal- hal yang harus di perhatikan antara lain : (6)

1. Kejelasan transaksi bisnis utama atau penunjang setiap

personel dan unit organisasi

2. Kejelasan waktu yang dibutuhkan untuk setiap transaksi

bisnis utama atau penunjang

Page 28: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

12

3. Jenis dan jumlah transaksi bisnis per hari, per minggu, per

bulan atau per tahun

4. Jumlah jam kerja efektif (produktif) perhari pada

organisasi

5. Jumlah hari kerja efektif dalam setahun organisasi.

Formula perhitungan beban kerja unit atau personel per

hari menurut Ilyas, (2011) sebagai berikut :

Keterangan :

B.K i-j : Jenis Beban Kerja

J.T : Jumlah Transaksi Per hari

W.T : Waktu (menit atau jam) untuk setiap jenis transaksi.

Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode Work

Sampling adalah sebagai berikut :

1. Kelebihan dari metode Work Sampling :

a. Pengamatan tidak perlu mengamati pekerjaan terus –

menerus, sehingga secara teknis mudah dikerjakan dan

bagi pegawai yang menjadi objek merasa tidak diamati.

b. Pengamatan dapat mengamati beberapa orang

pegawai sekaligus.

c. Tidak diperlukan pengamatan professional yang terlatih

karena yang diamati hanya jenis kegiatanya.

d. Pengamatan dapat dihentikan kapan saja tanpa

berdampak buruk terhadap hasil penelitian.

e. Lebih menyenangkan bagi pengamatan dibandingkan

dengan metode Time Motion Study

f. Pengamat jarang merasa bosan dan kelelahan

2. Kekurangan dari metode Work Sampling :

a. Tidak memberikan informasi yang lengkap dan

terperinci detail kegiatan tenaga yang diamati

Beban Kerja / Hari = BK ij = JT X W.T

Page 29: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

13

b. Data yang didapat bisa terjadi bias karena pegawai tahu

akan diamati.

2.2.2. Time and Motion Study

Metode Time and Motion Study, pengamat melakukan

pengamatan dan mengikuti dengan cermat tentang kegiatan

yang dilakukan oleh pegawai yang sedang diamati. Tenik ini

tidak hanya menghasilkan berupa beban kerja tapi juga kualitas

kerja pegawai. Pada metode ini dilakukan pengamatan secara

terus - menerus sampai pekerjaan selesai dan sampai

selesainya jam kerja pada hari itu. Pengamatan dilakukan

terhadap setiap jenis tugas yang dilakukan dan lamanya waktu

yang diperlukan untuk menyelesaikannya. Kegiatan ini

dilakukan pengulangan pada keesokan harinya. Time and

motion study dilakukan, berat dan mahal sehingga jarang

dilakukan. (6)

2.2.3. Daily Log

Daily log merupakan bentuk sederhana dari Work Sampling,

dimana orang yang diteliti menuliskan sendiri kegiatan dan

waktu yang digunakan untuk penelitian tersebut. Penggunaan

teknik ini sangat bergantung terhadap kerja sama dan kejujuran

dari pegawai yang sedang diteliti.

Pelaksanaan teknik ini menggunakan formulir isian

sederhana mengenai kegiatan, waktu dan lamanya kegiatan.

Sebelum dilakukan penelitian, peneliti harus memberikan

penjelasan dan penekanan bahwa informasi mengenai

pegawai tidak akan tercantum pada laporan penelitian. (6)

Menurut Internasional Labour Organization (ILO) hasil presentase

(%) diperoleh dari pembagian antara total waktu kegiatan waktu

kegiatan produktif dengan 480 menit kemudian dikalikan 100 %,

sehingga didapatkan kriteria : bila kerja produktif > 85 % = beban kerja

berat, bila waktu kerja produktif 75 % sampai dengan 85 % = beban

kerja sedang, bila waktu kerja produktif < 75 % = beban kerja rendah.

Page 30: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

14

Standar asumsi yang digunakan adalah 0 – 35 % diasumsikan

beban kerja rendah, 35 – 75 % diasumsikan beban kerja sedang,

sementara 80 – 100 % diasumsikan beban kerja tinggi. Diatas 100%

diasumsikan beban kerja sanggat tinggi sehingga dibutuhkan adanya

suatu usaha seperti penambahan waktu kerja (lembur) atau

penambahan jumlah karyawan. (14)

2.3. Penggolongan Beban Kerja

2.3.1. Pembagaian Kerja

2.3.1.1. Definisi Pembagian Kerja

Untuk mengetahui pentingnya pembagian kerja

dalam suatu organisasi, maka ada baiknya ditinjau

lebih dahulu pengertian pembagian kerja yang

dikemukakan oleh para sarjana, antara lain : Menurut

James A.F Stoner dan Charles Wankel pembagian

kerja adalah: Tugas yang sejenis atau erat

hubungannya satu sama lain diperinci dan

dikelompokan untuk dilakukan oleh seorang pejabat

atau satuan organisasi tertentu. (15) Sedangkan

menurut Sutarto:

1. Pembagian kerja adalah perincian dan aktivitas

yang semacam atau erat hubungannya satu sama

lain untuk dilakukan oleh satuan organisasi.

2. Pembagian kerja adalah perincian serta

pengelompokan tugas-tugas yang semacam atau

erat hubungannya satu sama lain untuk dilakukan

oleh seorang pejabat tertentu. (16)

Dari kedua pendapat tersebut diatas dikatakan

bahwa dalam suatu organisasi, pekerjaan-pekerjaan

yang semacam dan sejenis dikelompokkan dan

diberikan kepada satuan-satuan organisasi atau

kepada pejabat tertentu.

Page 31: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

15

Dengan demikian pembagian kerja merupakan

keharusan mutlak dalam suatu organisasi agar tidak

dapat tumpang asuh, penyimpangan-penyimpangan

serta kekembaran dalam pelaksanaan pekerjaan.

Disamping itu dalam melaksanakan pembagian kerja

juga dituntut adanya penempatan pegawai yang betul-

betul sesuai keahlian atau spesialisasi yang dimiliki

dengan pekerjaan yang akan diserahkan kepadanya.

2.3.1.2. Dasar – Dasar Pembagian Kerja

Dalam melakukan pembagian kerja harus

diperhatikan tentang beberapa macam dasar

pembagian kerja sebagai berikut:

1. Pembagian kerja berdasarkan fungsi, yaitu

perincian serta pengelompokan tugas yang sejenis

atau erat hubunganya satu sama lain untuk

dilakukan oleh seorang pejabat tertentu, yang

masing-masing berdasarkan sekelompok aktivitas

sejenis menurut sifatnya atau pelaksanaannya

atau perincian serta aktivitas yang semacam atau

erat hubunganya satu sama lain untuk dilakukan

oleh satuan organisasi tertentu, yang masing-

masing berdasarkan sekelompok aktivitas sejenis

menurut sifatnya atau pelaksanaannya.

2. Pembagian kerja berdasarkan waktu yaitu

perincian serta pengelompokan tugas yang

semacam atau erat hubungannya satu sama lain

untuk dilakukan oleh pejabat tertentu yang masing-

masing dilakukan sesuai dengan waktu yang

ditentukan.

3. Pembagian kerja berdasarkan rangkaian kerja

berupa gabungan seri dan paralel adalah aktivitas

dalam organisasi diperinci menjadi urutan tugas

Page 32: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

16

yang penyelesaiannya dilakukan secara serentak,

tugas yang satu tidak perlu menunggu selesainya

tugas yang lain.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pembagian kerja itu

merupakan perincian serta pengelompokan tugas yang

sejenis atau erat hubunganya satu sama lain untuk

dilakukan oleh seorang pejabat tertentu. (17)

2.3.1.3. Pentingnya Pembagian kerja

Tentang pentingnya pembagian kerja menurut Luther

Gulick, menyatakan alasan – alasan sebagai berikut :

1. Karena orang berbeda dalam pembawaaan,

kecakapan serta kemampuan dan mencapai

ketanggasan yang besar dengan spesialisis

2. Karena orang yang sama tidak dapat berada di dua

tempat pada saat yang sama

3. Karena orang tidak dapat mengerjakan hal pada

saat yang sama

4. Karena bidang pengetahuan dan keahlian begitu

luas sehingga seorang dalam rentangan hidup

tidak mungkin dapat mengetahui lebih banyak dari

pada sebagian kecil dari padanya. (17)

2.4. Jenis Beban Kerja

2.4.1. Beban Berlebih Kuantitatif

Beban berlebih secara fisik ataupun mental, yaitu individu

harus melakukan terlalu banyak hal dalam pekerjaanya dan

dapat memungkinkan menjadi sumber stres pekerjaan. Unsur

lain yang menimbulkan beban berlebih kuantitatif ini adalah

desakan waktu. Pada saat atau kondisi tertentu waktu akhir

(dead line) dapat menjadi stimulus untuk menghasilkan prestasi

kerja yang baik, namun bila tekanan waktu tersebut

menimbulkan banyak kesalahan dalam pekerjaan atau

Page 33: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

17

menyebabkan gangguan kesehatan pada individu maka ini

mencerminkan adanya beban kerja berlebih kuantitatif.

2.4.2. Beban Berlebih Kualitatif

Beban kerja kualitatif adalah pada individu akibat tuntutan

pekerjaan yang lebih tinggi dari batas kemampuan kognitif dan

teknis individu. Pada batasan tertentu, beban kerja tersebut

menyebabkan pekerjaan menjadi tidak produktif dan menjadi

destruktif bagi individu pekerja. Bila berkelanjutan akan timbul

kelelahan mental dan dapat tampil dalam bentuk reaksi

emosional dan psikomotor secara patologis (8).

2.5. Beban Kerja

2.5.1. Beban Kerja Subjektif

Beban kerja subjektif adalah ukuran yang dipakai dalam

menjawab tentang beban kerja yang dilakukan, perasaan

kelebihan beban kerja, dan ukuran dari tekanan serta kepuasan

kerja.(18) Beban kerja subjektif meliputi presepsi terhadap beban

fisik, mental, dan sosial.(18) Beban kerja fisik merupakan

pekerjaan yang dilakukan dengan mengandalkan kegiatan fisik

semata akan mengakibatkan perubahan pada fungsi alat – alat

tubuh. Beban kerja mental merupakan penilaian beban kerja

yang berhubungan dengan dengan tekanan dan perasaan atau

mental selama bekerja.(20) Beban kerja sosial adalah penilaian

terhadap beban yang berkaitan dengan individu lain yang

dirasakan selama waktu kerja meliputi subjek yang terlibat

dalam pekerjaan. (20)

2.5.2. Beban Kerja Objektif

Beban kerja objektif adalah keseluruhan waktu yang dipakai

atau jumlah aktivitas yang dilakukan.(18) Beban kerja objektif

adalah pengukuran terhadap beban kerja yang dinyatakan

dalam bentuk proposi penggunaan waktu kerja yang dibedakan

atas beban kerja langsung, beban kerja tidak langsung, dan

bekerja kerja lain – lain. (20) Beban kerja secara obyektif

Page 34: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

18

merupakan keadaan nyata yang ada di lapangan. Secara

obyektif, beben kerja dilihat dari keseluruhan waktu yang

dipakai atau jumlah aktivitas yang dilakukan beban kerja

obyektif adalah pengukuran terhadap beban kerja yang ada

dilapangan yang dinyatakan dalam bentuk proposi penggunaan

waktu kerja dibedakan atas beban kerja beban langsung.

Beban kerja tidak langsung, beban kerja lain- lain.

2.6. Tenaga Teknis Kefarmasian

Tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yang membantu

apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian, yang terdiri dari

atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, dan Analis Farmasi. (4)

Tenaga teknis kefarmasian memiliki dua fungsi tugas fungsional

dan tugas administrasi yang dikerjakan di bawah pengawasan

apoteker (5). Berikut adalah penjabarannya :

1. Tugas Fungsional

a. Memberikan pelayanan resep baik rawat jalan dan rawat inap

meliputi penerimaan resep, penghargaan, pelabelan,

peracikan obat, penyerahan sampai pengemasan, dan

memberikan edukasi kepad pasien tentang cara pemakaian

obat.

b. Menjaga komunikasi dengan perawat dan dokter

c. Mengatur perbekalan farmasi

d. Melayani return obat dari ruangan perawatan

e. Menginformasikan stok obat harian

2. Tugas Administrasi

a. Mencatat segala sesuatu di dalam buku operan jika

melakukan perpindahan kerja

b. Pencatatan stok obat dan bahan habis pakai di dalam buku

permintaan barang gudang

c. Mencatat pengeluaran obat dan BHP (bahan habis pakai)

d. Mencatat pengembalian dan pembelian obat / BHP (bahan

habis pakai). (5)

Page 35: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

19

2.7. Job Description Tenaga Teknis Kefarmasian

2.7.1. Job description

Sering diberikan terjemahan dengan uraian pekerjaan tapi

sering pula dengan uraian jabatan. Job description adalah

sebagai uraian tugas saja (task description), atau uraian

tentang apa yang dikerjakan oleh seseorang pekerja atau

pemegang jabatan, tanpa disertai informasi lain, seperti

hubungan jabatan dan syarat jabatan. (21)

Sedangkan pendapat yang dikemukakan oleh F.X. Soedjadi,

Staf balai pembinaan administrasi UGM, Komaruddin, dan F.A.

Rompas job description adalah baik uraian tugas maupun

informasi lain seperti hubungan jabatan, syarat jabatan, standar

pekerjaan dan latihan yang diperlukan.(21)

Uraian pekerjaan adalah suatu uraian atau deskripsi tertulis

dari seluruh operasional yang harus dikerjakan dan tanggung

jawab seseorang karyawan dalam suatu pekerjaan tertentu.

Dari analisis jabatan kemudian dijabarkan dalam uraian

pekerjaan. Jadi, tulisan tersebut bersifat deskriptif dan terdiri

dari catatan fakta – fakta pekerjaan yang ada dan berkaitan.

Jadi, deskripsi pekerjaan merupakan dokumen yang

menyediakan informasi mengenai kewajiban, tugas, dan

tanggung jawab terhadap suatu pekerjaan. Manfaat dari

adanya deskripsi pekerjaan adalah sebagai berikut.

1. Membantu memberi gambaran yang jelas tentang tugas

dan tanggung jawab pekerjaan.

2. Memudahkan prosedur penarikan dan pelatihan tenaga

kerja.

3. Membantu tenaga kerja dalam merencanakan karir

mereka.

Page 36: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

20

Umumnya suatu uraian pekerjaan dapat memuat :

1. Nama pekerjaan

2. Ringkasan pekerjaan

3. Tugas khusus yang harus dilaksanakan

4. Hubungan antara pekerjaan

5. Kecakapan karyawan dan alat kerja serta bahan yang akan

digunakan

6. Kondisi kerja , dan

7. Tanggung jawab yang harus dilaksanakan karyawan.(22)

2.7.2. Job Description Tenaga Teknis Kefarmasian

Lambang

RS X

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

NO. DOKUMEN

NO.

REVISI

0

HALAMAN

URAIAN TUGAS

TENAGA

TEKNIS

KEFARMASIAN

(Asisten

Apoteker)

Tanggal Terbit

06 Mei 2017

Ditetapkan

Direktur Operasional RS X

( )

Nama Jabatan Tenaga Teknis Kefarmasian

(Asisten Apoteker)

Unit Organisasi Instalasi Farmasi

Tugas Pokok 1. Melayani resep rawat jalan dan rawat inap

2. Berkomunikasi dengan pihak internal (dokter,

perawat, dan tenaga medis lain)

3. Melaporkan hasil kegiatan baik lisan maupun

tertulis kepada Ka. Instalasi Farmasi

4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh

atasan

Page 37: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

21

Uraian Tugas 1. Menyiapkan obat sesuai dengan resep

2. Melakukan peracikan obat

3. Memberikan etiket

4. Mencatat obat yang kosong di buku defekta

5. Mencatat keluar masuk obat dalam kartu stok

6. Memberikan pelayanan informasi obat kepada

pasien

7. Melakukan HTKP resep

8. Menerima dan melaksanakan tugas dari Ka

Instalasi farmasi

9. Memberikan laporan kepada Ka Instalasi farmasi

Tanggung

Jawab

1. Ikut serta dalam pelaksanaan stok opname

2. Memastikan proses peracikan obat dengan benar

3. Memastikan tersosialisasinya visi dan misi rumah

sakit

4. Memastikan adanya monitoring terhadap stok

obat yang ada di instalasi farmasi

5. Memberikan pelayanan obat yang baik pada

pasien

6. Bertanggung jawab kepada kepala instalasi

farmasi

Wewenang

1. Melakukan dispensing obat baik rawat jalan

maupun rawat inap

2. Melakukan koordinasi dengan unit terkait, sebagai

bagian dari upaya peningkatan mutu pelayanan

Page 38: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

22

2.8. Kerangka Teori

Bagan 2.1. Kerangka Teori

(Ilyas 2011, Karina 2012)

Tenaga Teknis Kefarmasian

1. Tugas Fungsional :

a. Memberikan pelayanan resep

baik resep rawat jalan dan

rawat inap.

b. Menjaga komunikasi dengan

perwat atau dokter

c. Mengatur perbekalan farmasi

d. Melayani return obat dari ruang

perawatan

e. Menginformasikan stok obat

harian

2. Tugas administrasi :

a. Mencatat segala sesuatu

didalam buku operan jika

melakukan perpindahan kerja

b. Pencatatan stok obat dan

bahan habis pakai di dalam

buku permintaan barang

gudang

c. Mencatat pengembalian dan

pembelian obat atau barang

habis pakai. (5)

Analisis Beban Kerja

1. Activity and

delay

sampling

2. Performsnce

sampling

Bentuk

sederhana

dari work

sampling,

dimana orang

yang diteliti

menuliskan

sendiri

kegiatannya

Dilakukan

pengamatan

secara terus –

menerus sampai

pekerjaan selesai

sampai jam kerja

pada hari itu dan

dilakukan

penggulangan

pada keesokan

harinya.

Work sampling

Time and motion

study

Daily log

Page 39: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Konsep

Bagan 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis beban kerja tenaga

teknis kefarmasian dengan mengunakan metode Work Sampling.

Dalam teknik Work Sampling peneliti akan mengukur dari activity and

delay sampling yaitu mengukur proposi kegiatan aktivitas dan tidak

melakukan aktivitas seorang pegawai, kemudian peneliti juga akan

mengukur dari segi performance sampling yaitu menggukur waktu yang

digunakan untuk bekerja dan waktu yang tidak digunakan untuk bekerja

seseorang pegawai berdasarkan uraian tugasnya dan dapat sekaligus

utuk mengukur produktivitasnya. Penelitian ini menggunakan metode

Work Sampling karena metode ini tidak sulit untuk diterapkan dalam

pengamatan terhadap objek dan cocok untuk kegiatan yang sifatnya

INPUT OUTPUT

Analisis Beban

Kerja Tenaga

Teknis

Kefarmasian di

Instalasi Farmasi

Rumah Sakit X

Tahun 2019

Waktu Kerja

Activity and Delay

Sampling

Performance

Sampling

Wawancara

Mendalam

PROSES

Page 40: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

24

berulang. Metode ini lebih mudah dari pada metode lainnya dengan

kualitas hasil yang dapat dipercaya.

Peneliti juga melakukan kegiatan wawancara mendalam dengan 3

orang informan, yaitu Kepala Instalasi Farmasi, Tenaga Teknis

Kefarmasian, dan HRD (Human Resource Dapartemen).

3.2. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskritif observasional.

Deskritif observasional yaitu sebuah desain penelitian yang

mengambarkan besarnya masalah yang diteliti beradasarkan

pengamatan. Bertujuan untuk mendapatkan data tentang analisisi

beban kerja tenaga teknik kefarmasian (asisten apoteker) di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit X, dengan menggunakan metode work

sampling.

3.3. Objek Penelitian

Untuk pengukuran beban kerja objek penelitian adalah seluruh

tenaga teknis kefarmasian yang berjumlah 6 orang, serta 3 orang

informan diantaranya yaitu Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit X,

Senior Tenaga Teknis Kefarmasian, Kepala HRD (Human Resource

Dapartemen) yang akan diwawancara mendalam untuk mengetahui

informasi lebih lanjut tentang beban kerja di Instalasi Farmasi Rumah

Sakit X.

Page 41: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

25

3.4. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur

Cara Ukur Hasil Ukur

1. Beban kerja Volume atau jumlah pekerjaan yang harus dikerjakan oleh setiap tenaga teknis kefarmasian dibandingkan dengan banyaknya waktu yang tersedia yang ditetapkan di Rumah Sakit X untuk bekerja. Rumus : Presentase Kegiatan Produktif Langsung + Presentase Kegiatan Produktif Tidak Langsung, digolongkan dalam kategori : 1. Beban kerja rendah

(0-35%) 2. Beban kerja sedang

(37-75%) 3. Beban kerja tinggi

(80-100%)

Work Sampling

Observasi 1. Beban kerja rendah (0-35%)

2. Beban kerja sedang (37-75%)

3. Beban kerja tinggi (80-100%)

2. Activitiy and delay sampling

Mengukur proposi kegiatan aktifitas dan tidak melakukan aktivitas seseorang pegawai.

Jam digital

Menggunakan perhitungan waktu dalam menit

…….. menit

3. Performance Sampling dibagi menjadi 3 kegiatan : 1. Kegiatan

produktif di bagi menjadi 2 yaitu: a. Kegiat

an produktif

Performance sampling yaitu mengukur waktu yang digunakan untuk bekerja dan waktu yang tidak digunakan untuk bekerja seorang pegawai berdasarkan uraian tugasnya dan dapat sekaligus untuk mengukur produktivitasnya.

1. Kegiatan produktif langsung adalah kegiatan yang

Fomulir Work sampling

Observasi …….. menit

Page 42: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

26

langsung

b. Kegiatan produktif tidak langsung

2. Kegiatan non produktif

3. Kegiatan lain/ pribadi

berhubungan secara langsung dengan pasien.

2. Kegiatan produktif tidak langsung adalah kegiatan yang tidak berhubungan secara langsung dengan pasien.

3. Kegiatan non produktif adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh tenaga teknis kefarmasian diluar uaraian kerja, tidak bermanfaat terhadap pasien atau konsumen kepada unit satuan kerjanya.

4. Kegiatan lain/ pribadi adalah kegiatan untuk kepentingan pribad informan seperti solat, makan, ke toilet dan lain-lain.

3.5. Sumber Data Penelitian

3.5.1. Data Primer

Data primer diperoleh dari observasi. Data yang dicari yaitu data

tentang waktu kerja : kegiatan produktif, kegiatan non produktif,

kegiatan lain/ pribadi, activity and delay sampling, performance

sampling, beban kerja.

3.5.2. Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari

dokumen – dokumen yang di dapatkan dari Instalasi Farmasi Rumah

Sakit X seperti : uraian tugas (job description), rekapan data jumlah

penanganan resep, data jumlah kunjungan rawat jalan, dan rawat

inap.

3.6. Alat Penelitian / Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini

diantaranya :

Page 43: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

27

1. Formulir Work Sampling

Fomulir work sampling digunakan untuk melakukan pencatatan

ketika observasi berlangsung guna untuk mengetahui waktu kerja dari

kegiatan produktif, kegiatan non produktif, dan kegiatan lain atau

pribadi.

Langkah – langkah melakukan work sampling yaitu :

a. Menentukan jenis personil yang akan diteliti

b. Apabila jumlah personel banyak, maka perlu dilakukan pemilihan

sampel sebagai subjek personal yang akan diamati

c. Membuat formulir daftar kegiatan

d. Melatih pelaksana peneliti tentang cara pengamatan kerja dengan

teknik work sampling

e. Pengamatan dilakukan dengan interval 2-15 menit tergantung

karakteristik pekerjaan. Pengamatan dilakukan selama jam kerja,

jika unit kerja berfungsi selama 24 jam maka penilaian juga

dilakukan selama 24 jam dan pengamatan dilakukan selama empat

belas hari.

2. Jam digital untuk perhitungan waktu dalam menit.

3.7. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan observasi

terhadap 6 tenaga teknis kefarmasian (asisten apoteker) di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit X, serta wawancara mendalam dengan 3 informan

yaitu Kepala Instalasi Farmasi, Satu senior tenaga teknis kefarmasian,

Kepala HRD (human resource dapartement).

3.8. Pengelolahan Data dan Analisis Data

3.8.1. Pengelolahan Data

1. Penyutingan Data

Penyutingan data dilakukan setiap selesai pengamatan

untuk memeriksa jika terjadi kesalahan dan ketidak lengkapan

data yaitu dengan cara memeriksa formulir work sampling untuk

melihat apakah pengamat menuliskan kegiatan farmasi sesuai

dengan kelompok kegiatan yang seharusnya.

Page 44: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

28

2. Penjumlahan Lamanya Kegiatan

Setelah dilakukan penyutingan data, untuk mendapatkan

waktu dari kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh tenaga teknis

kefarmasian, selanjutnya peneliti menjumlahkan waktu dari setiap

kegiatan tenaga teknis kefarmasian baik kegiatan produktif, non

produktif, maupun kegiatan lain atau pribadi kedalam satuan

menit. Data tersebut di ambil dari hasil observasi yang dilakukan

selama dua minggu untuk mengambil hasil rata- rata waktu dari

kegiatan tenaga teknis kefarmasian (asisten apoteker) di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit X.

3. Pemasukan Data

Penjumlahan lamanya kegiatan yang sudah dilakukan

peneliti dimasukan kedalam komputer untuk dilakukan proses

pengelolahan data selanjutnya seperti perhitungan presentase

pada proposi kegiatan produktif, kegiatan non produktif, dan

kegiatan pribadi/ lainnya. Dengan data tersebut dapat diketahui

apakah beban kerja tenaga teknis kefarmasian tinggi, sedang,

ataupun rendah.

4. Pembersihan Data

Pembersihan data pengamatan dilakukan apabila terjadi

kesalahan dalam menginput data.

3.8.2. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan melakukan gambaran besar

beban kerja tenaga teknis kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah

Sakit X. Data yang diambil dilihat dari data activity and delay

sampling, performance sampling. Kemudian dihitung beban kerjanya

kemudian beban kerja akan di golongkan dan akan dinalisis menjadi

3 golongan yaitu: (14)

1. 0 – 35 % Beban kerja rendah

2. 35 - 75 % Beban kerja sedang

3. 80 – 100% Beban kerja tinggi

Page 45: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran Lokasi Penelitian

Rumah Sakit X adalah Rumah Sakit swasta sebagai

Rumah Sakit Bersalin kemudian Rumah Sakit X berubah status

menjadi Rumah Sakit Umum. Di sana terdapat Instalasi

Farmasi dimana terdiri dari seorang Kepala Instalasi Farmasi

dan di bantu oleh tenaga apoteker, tenaga teknis kefarmasian,

dan administrasi. Kepala Instalsi Farmasi memiliki satu

Koordinator Farmasi yang di damping oleh satu penganggung

jawab bagian pembelian dan persediaan stok kebutuhan obat

– obatan dan alat kesehatan. Penanggung jawab di bagian

pelayanan farmasi klinik rawat inap yang di bantu oleh tiga

orang apoteker pendamping dan enam tenaga teknis

kefarmasian untuk menjalankan tugas dan fungsinya.

4.1.2. Hasil Pengamatan

4.1.2.1. Pengamatan

1. Hasil Pengamatan Resep di Instalasi Farmasi

Rumah Sakit X periode 06 – 19 Mei 2019.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di

Instalasi Farmasi Rumah Sakit X selama empat

belas hari pengamatan yang dilakukan pada tanggal

06 Mei – 19 Mei 2019 diperoleh data pelayanan

resep sebagai berikut :

0

50

100

150

200

250

300

Jum

lah R

esep

Tanggal Pengamatan

Rawat Jalan Rawat Inap Jumlah Resep

Page 46: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

30

Gambar 4.1. Rekapan Data Jumlah Pelayanan

Resep Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X Periode

06 -19 Mei 2019.

Dari grafik di atas terlihat bahwa pelayanan resep

yang paling tinggi terjadi pada tanggal 07 Mei 2019

dikarenakan pada tanggal 07 Mei 2019 jumlah

penggunjung poli spesialis dokter syaraf dan dokter

spesialis penyakit dalam memiliki jumlah kunjungan

relatif lebih banyak dari pada poli dokter lainnya.

Pelayanan resep yang paling sedikit terjadi pada

tanggal 19 Mei 2019 karena pada tanggal 19 Mei

2019 poli spesialis yang praktek hanya terdapat satu

dokter spesialis saja yaitu dokter spesialis

kandungan (obgyn) dan poli UGD saja yang

peraktek.

2. Total Waktu Kegiatan Tenaga Teknis Kefarmasian di

Instalasi Farmasi Rumah Sakit X Selama Empat

Belas Hari.

Aktifitas yang dilakukan oleh tenaga teknis

kefarmasian (asisten apoteker) di Instalasi Farmasi

Rumah Sakit X terbagi dalam empat kategori

kegiatan, yaitu diantaranya kegiatan produktif

langsung, kegiatan produktif tidak langsung,

kegiatan non produktif, dan kegiatan pribadi.

Kegiatan produktif langsung adalah kegiatan yang

dilakukan yang berkaitan langsung dengan pasien.

Sedangkan kegiatan produktif tidak langsung adalah

kegaitan yang dilakukan tidak langsung berhadapan

dengan pasien, kegiatan non produktif adalah setiap

aktifvitas yang dilakukan oleh tenaga teknis

kefarmasian (asisten apoteker) yang bukan menjadi

tugas, dan tanggung jawabnya, serta tidak terdapat

Page 47: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

31

dalam dokumen uraian tugas tenaga teknis

kefarmasian.

Berikut di bawah ini adalah contoh gambaran dari

jenis kegiatan produktif langsung, kegiatan produktif

tidak langsung, kegiatan non produktif, kegiatan

pribadi.

Tabel 4.1. Gambaran dari jenis kegiatan produktif

langsung, kegiatan produktif tidak

langsung, kegiatan non produktif, kegiatan

pribadi.

Kegiatan Produktif Langsung

Kegiatan Produktif Tidak

Langsung

Kegiatan Non

Produktif

Kegiatan Pribadi

Administrasi Pasien Rawat Inap

Pemberian Label Lasa dan HIGHT ALERT

Mengobrol Makan

Entry Pengeluaran Barang

Pembersihan Ruang Kerja

Tidur Persiapan Diri

Penyediaan Paket Operasi

Pemeriksaan Stok dan Kartu Sok barang

Kegiatan Non Produktif lainnya

Sholat

Penyediaan Resep Rawat Inap

Penerimaan Barang

Ke Toilet

Penyediaan Resep Rawat Jalan

Penyediaan Permintaan Depo

Penyediaan Resep UGD

Penyiapan Paket Operasi

Penyediaan Kotak Vaksin Rawat Jalan

Penyimpanan Obat dan Alkes

Penyerahan Obat Kepada Pasien

Serah Terima

Page 48: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

32

Dalam hal ini dilakukan kegiatan pengamatan

waktu kerja (observasi) terhadap tenaga teknis

kefarmasian untuk mengetahui aktivitas – aktivitas

apa saja yang dilakukan oleh tenaga teknis

kefarmasian (asisten apoteker) sepanjang hari

selama waktu kerja, serta waktu yang dibutuhkan

untuk masing – masing kegiatan tersebut. Proses

pengamatan ini berlangsung selama empat belas hari

mulai dari tanggal 06 -19 Mei 2019 dan setiap aktivitas

yang dilakukan oleh tenaga teknis kefarmasian di

Instalasi Farmasi akan dicatat berdasarkan jenis

kegiatannya. Diantaranya yaitu berupa kegiatan

produktif langsung, kegiatan produktif tidak langsung,

kegiatan non produktif, serta kegiatan pribadi.

Pencatatan dilakukan setiap tenaga teknis

kefarmasian mulai melakukan pekerjaan atau

aktivitas hingga selesai melakukan kegiatan tersebut

dan dilakukan secara bergantian terhadap seluruh

informan yang berjumlah sebanyak enam orang

tenaga teknis kefarmasian. Selama empat belas hari

pengamatan, jumlah waktu dari masing – masing jenis

kegiatan dari tenaga teknis kefarmasian (asisten

apoteker) tidaklah sama setiap harinya. Jumlah

penggunaan waktu kerja selama empat belas hari

pengamatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Page 49: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

33

Tabel 4.2. Hasil pengamatan total waktu dari jenis

Kegiatan tenaga teknis kefarmasian di

Instalasi Farmasi Rumah Sakit X selama

Empat belas hari.

No Tanggal Jumlah Waktu Setiap Jenis Kegiatan (Menit) Total

Produktif Langsung

Produktif Tidak

langsung

Non Produktif

Pribadi

1. Senin, 06 Mei 2019 918 404 373 165 1860

2. Selasa, 07 Mei 2019 1087 292 286 195 1860

3. Rabu, 08 Mei 2019 980 325 373 155 1860

4. Kamis, 09 Mei 2019 1075 295 258 232 1860

5. Jumat, 10 Mei 2019 1060 435 185 180 1860

6. Sabtu, 11 Mei 2019 860 513 330 157 1860

7. Minggu, 12 Mei 2019 540 315 460 125 1440

8. Senin, 13 Mei 2019 1363 455 283 179 2280

9. Selasa, 14 Mei 2019 1165 225 280 190 1860

10. Rabu, 15 Mei 2019 1066 195 365 234 1860

11. Kamis, 16 Mei 2019 1182 240 280 158 1860

Page 50: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

34

12. Jumat, 17 Mei 2019 1011 275 410 164 1860

13. Sabtu, 18 Mei 2019 1101 165 447 147 1860

14. Minggu 19 Mei 2019 524 235 639 42 1440

Total Waktu 13932 4396 4969 2323 25620

Persentase Total 54.38% 17.16% 19.40% 9.07% 100%

Pada tabel 4.2. diatas, diketahui bahwa rata-rata

jumlah waktu terbanyak yang digunakan oleh tenaga

teknis kefarmasian (asisten apoteker) di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit X dalam melakukan kegiatan

produktif, yang diantaranya yaitu kegiatan produktif

langsung 54,38% maupun kegiatan produktif tidak

langsung 17,16%, maka dari itu presentase yang

digunakan dalam kegiatan produktif sebesar 71,54%.

Sedangkan persentase yang sedikit digunakan pada

tenaga teknis kefarmasian adalah kegiatan pribadi

yaitu dengan presentase sebesar 9,07%.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di

Instalasi Farmasi Rumah Sakit X selama empat belas

hari berturut – turut dapat di lihat dari grafik total waktu

kegiatan tenaga teknis (asisten apoteker) di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit X berdasarkan hari

pengamatan:

Page 51: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

35

Gambar 4.2. Total Waktu Kegiatan Tenaga Teknis

Kefarmasian (Asisten Apoteker) Di Instalasi Farmasi

Rumah Sakit Berdasarkan Hari Pengamatan.

Pada Grafik 4.2. diatas diketahui Kegiatan non

produktif yang paling banyak digunakan selama

empat belas hari pengamatan pada tenaga teknis

kefarmasian terdapat pada hari minggu. Hal tersebut

terjadi karena pelayanan resep yang di lakukan pada

hari minggu tidak sebanyak pada hari lainnya. Pada

hari minggu di Rumah Sakit X jadwal spesialis dokter

yang peraktek hanya satu dokter saja dan satu dokter

jaga di poli UGD. Sehingga banyak waktu senggang

yang dapat mendorong tenaga teknis kefarmasian

(asisten apoteker) untuk melakukan kegiatan non

produktif di Instalasi Farmasi. Sedangkan waktu

kegiatan non produktif yang paling sedikit digunakan

oleh tenaga teknis kefarmasian terjadi pada hari

Selasa dan Kamis dikarenakan pada kedua hari

tersebut jumlah pengunjung poli spesialis dokter

syaraf dan dokter spesialis penyakit dalam yang

jumlah pengunjungnya relatif lebih banyak dari pada

poli dokter lainnya.

5,75% 5,19%9,25%

5,63%12,85%

0

1000

2000

3000

4000

5000

Tota

l W

aktu

Kegia

tan

Hari Pengamatan

TOTAL WAKTUKEGIATAN PRIBADIKEGIATAN NON PRODUKTIF

Page 52: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

36

3. Total Waktu Per Jenis Kegiatan dari Tenaga Teknis

Kefarmasian Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X

Selama Empat Belas Hari.

a. Kegiatan Produktif

Ruang lingkup waktu kerja produktif terbagi

menjadi dua yaitu waktu kerja dasar dan waktu

kerja tambahan. Waktu kerja dasar adalah waktu

kerja minimal yang tidak dapat ditawar – tawar lagi

yang secara teori diperlukan untuk menghasilkan

suatu kegiatan (6). Waktu kerja tambahan adalah

waktu kerja yang bertambah melebihi waktu kerja

dasar. Waktu kerja dapat bertambah karena cara

kerja yang tidak efisien, kelemahan metode, tidak

adanya prosebur, dan lain – lain. Kegiatan

produktif adalah setiap aktivitas atau pekerjaan

yang dilakukan tenaga teknis kefarmasian

(asisten apoteker) yang merupakan tugas dan

tanggung jawabnya. Dan terdapat di dalam

dokumen uraian tugas pegawai.

1. Kegiatan Produktif Langsung

Kegiatan langsung adalah kegiatan yang

dilakukan berkaitan langsung dengan pasien /

konsumen, disini dicantumkan semua kegiatan

yang biasanya dilakukan oleh tenaga teknis

kefarmasian (6).

Page 53: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

37

Tabel 4.3. Total waktu kegiatan produktif langsung

Tenaga teknis kefarmasian berdasarkan

Jenis kegiatan.

Kegiatan Produktif Langsung

Jumlah Waktu (menit)

Jumlah Persentase

(%) Per Kegiatan

Administrasi Pasien Rawat Inap 1160 8,33% Administrasi Pasien PRB 80 0,57% Administrasi Pasien Prolanis 163 1,17% Entry Pengeluaran Barang 2450 17,59% Penyediaan Resep Rawat Jalan 4134 29,67% Penyediaan Resep Rawat Inap 1407 10,10% Penyediaan Paket Operasi 719 5,16% Penyediaan Resep UGD 1053 7,56% Penyediaan Kotak Vaksin Rawat Jalan 179 1,28% Penyerahan Obat Ke Pasien 1276 9,16% Penyediaan Obat Hemodialisa 302 2,17%

Peracikan Obat 809 5,81%

Penyediaan Obat – Obatan Dokter Khusus

200 1,44%

Total waktu kegiatan produktif langsung

13932 100%

Pada tabel 4.3. diatas menggambarkan tentang

total waktu yang digunakan oleh teknis

kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X

dalam melakukan kegiatan produktif langsung

selama empat belas hari pengamatan yang

dilakukan mulai tanggal 06 Mei 2019 – 19 Mei

Page 54: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

38

2019. Total waktu yang digunaka oleh tenaga

teknis kefarmasian dalam melakukan kegiatan

produktif langsung selama empat belas hari

berturut – turut adalah 13932 menit dengan

presentase 54,38%. Jumlah waktu kegiatan

produktif langsung yang paling banyak dilakukan

oleh tenaga teknis kefarmasian yaitu kegiatan

penyiapan resep rawat jalan yang menghabiskan

waktu 4134 menit dengan persentase 29,67%, dan

waktu yang paling sedikit digunakana yaitu

kegiatan administrasi paseien PRB (pasien rujuk

balik) dengan waktu 80 menit dengan presentase

0.57%.

2. Kegiatan Produktif Tidak Langsung

Kegiatan tidak langsung adalah kegiatan

yang dilakukan tidak langsung terhadap pasien/

konsumen. Pada pengamatan kali ini akan di

cantumkan semua kegiatan yang biasanya

dilakukan oleh tenaga teknis kefarmasian

(asisten apoteker) di Instalasi Farmasi Rumah

Sakit X.

Page 55: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

39

Tabel 4.4. Total waktu kegiatan produktif tidak

langsung tenaga teknis kefarmasian

berdasarkan jenis kegiatan.

Kegiatan Produktif Tidak Langsung

Jumlah Waktu (menit)

Jumlah Presentase

(%) Per Kegiatan

Entry Pemasukan Barang

110 2,50%

Pemberian Label LASA dan HIGHT ALERT

90 2,05%

Pembersihan Ruangan Kerja

555 12,63%

Pemeriksaan Kotak Anastesi

117 2,66%

Pemeriksaan Kotak Vaksin

138 3,14%

Pemeriksaan stok barang dan kartu stok barang

1293 29,41%

Penerimaan Returan Barang dari unit lain

67 1,52%

Penyediaan Permintaan Depo

458 11,03%

Penyiapan Kotak Paket Operasi

695 15,81%

Penyimpanan Obat dan Alkes

372 8,46%

Total waktu kegiatan produktif tidak langsung

4396 100%

Pada tabel 4.4. di atas, kegiatan produktif tidak

langsung yang paling sering dilakukan adalah

pemeriksaan stok barang dan pemeriksaan kartu

stok barang. Dimana kegiatan ini yang paling

sering dilakukan oleh tenaga teknis kefarmasian

yaitu dalam hal merapikan/ menyusun obat, serta

pemeriksaan kartu stok barang maupun obat

Page 56: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

40

masing – masing tempat dan raknya. Kegiatan

tersebut menghabiskan waktu 1293 menit dengan

presentase 29,41%, dan untuk kegiatan yang

paling sedikit digunakan yaitu kegiatan

penerimaan returan dari unit lain yaitu 67 menit

dengan presentase 1,52%.

b. Kegiatan Non Produktif

Kegiatan non produktif merupakan setiap

aktivitas yang dilakukan oleh tenaga kerja farmasi

bagian pelayanan di Instalasi Farmasi Rumah

Sakit X, yang bukan menjadi tugas dan tanggung

jawabnya, serta tidak terdapat dalam dokumen

uraian tugas tenaga teknis kefarmasian (asisten

apoteker) di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X.

Kegiatan non produktif antara lain :

mendengarkan musik, mengobrol, tidur,dan

kegiatan produktif lainnya.

Tabel 4.5. Total waktu kegiatan non produktif

Tenaga teknis kefarmasian berdasrkan

Jenis kegiatan

Kegiatan Non Produktif

Jumlah Waktu (menit)

Jumlah Persentase (%) Per Kegiatan

Mendengarkan Musik

285 5,74%

Mengobrol 907 18,25%

Tidur 1857 37,37%

Kegiatan produktif lainnya

1920 38,64%

Total Waktu Kegiatan Non Produktif

4969 100%

Page 57: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

41

Pada umumnya penggunaan waktu non

produktif yang sering dilakukan adalah kegiatan

non produktif lainya dengan presentase 38,64%

dari seluruh kegiatan non produktif. Kegiatan ini

biasa dilakukan pada saat pelayanan sepi yang

dilakukan sembari main HP, mengerjakan tugas

kampus, dan lain – lain. Hal tersebut terjadi

karena di waktu shif malam pelayanan di rawat

jalan jarang terjadi hanya pada saat waktu

tertentu dan di waktu yang tidak bisa ditentukan,

sehingga memungkinkan banyaknya peluang

untuk melakukan kegiatan non produktif.

Presentase penggunaan waktu non produktif

terbesar kedua adalah tidur dengan presentase

37,37% dari seluruh kegiatan non produktif. Hal

tersebut terjadi karena pada shif malam jarang

melayani pelayanan resep rawat jalan.

Menurut ILO (1983) dalam Karina (2012) (5)

kegiatan non produktif pada pegawai diakibatkan

karena kelemahan manajemen atau pimpinan

dalam mengelola penyelesaian pekerjaan

ataupun karena perilaku karyawan itu sendiri.

Faktor – faktor yang mempengaruhi usaha

peningkatan produktivitas kerja adalah

lingkungan organisasi yaitu organisasi dan

perencanaan, sistem dan manajemen

pengawasan produksi, kondisi kerja, disiplin kerja,

iklim kerja, dan kebijakan personalia.

c. Kegiatan Pribadi

Kegiatan pribadi merupakan kegiatan atau

aktivitas yang dilakukan oleh tenaga teknis

Page 58: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

42

kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X

untuk kepentingan pribadi atau kepentingan

masing – masing.

Tabel 4.6. Total waktu kegiatan pribadi tenaga

Teknis kefarmasian berdasarkan

Jenis kegiatan.

Kegiatan Pribadi

Jumlah Waktu (menit)

Jumlah Persentase (%) Per Kegiatan

Makan 582 25,05%

Persiapan diri 410 17,65%

Sholat 978 42,10%

Toilet 353 15,20%

Total Waktu Kegiatan Pribadi

2323 100%

Berdasarkan Tabel 4.6 diatas mengambarkan

jumlah kegiatan pribadi pegawai bagaian

pelayanan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X

selama empat belas hari pengamatan, adapun

kegiatan pribadi yang sering dilakukan adalah

sholat yang menghabikan waktu 978 menit

dengan persentase 42,10%, kemudian kegiatan

lainya yaitu kegiatan makan yang menghabiskan

waktu 582 menit dengan presentase 25,05%.

Kegiatan sholat dan makan dilakukan secara

bergatian karena pelayanan yang harus tetap

berjalan selama 24 jam dan tidak boleh kosong.

Menurut ILO (1989) kelongaran pribadi

bersisar antara 2-5% perhari atau 20 -24 menit.

Dapat juga dilihat menurut jenis kelamin, yaitu 5%

untuk pria dan 7% untuk wanita, rata-rata 6%.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada

tenaga teknis kefarmasian menghabiskan

kegiatan untuk kegiatan pribadi adalah 2323

Page 59: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

43

menit dengan persentase 9,07% yang meliputi

kegiatan makan, persiapan diri, sholat, toilet. Jika

dibandingkan dengan ILO maka penggunaan

waktu untuk kegiatan pribadi sudah tinggi.

Kegiatan pribadi yang dilakukan di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit X memiliki presentase

terkecil jika di bandingkan dengan kegiatan

produktif, kegiatan non produktif, hal tersebut

terjadi karena sedikitnya peluang para pegawai

untuk melakukan kegiatan pribadi karena

pelayanan kepada pasien yang tidak bisa di

tinggalkan. Hal ini menunjukkan kesamaan pada

hasil penelitian yang dilakukan oleh Savitri 2018.

(23).

4.1.3. Perhitungan

4.1.3.1. Activity and delay sampling

Activitiy and delay sampling, yaitu untuk mengukur

aktifitas dan penundaan aktifitas dari seorang pekerja.

Contohnya dengan mengukur persentase seseorang

bekerja dan presentase seseorang tidak bekerja.

Berikut ini adalah hasil dari perhitungan activity and

delay sampling di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X.

Menentukan Ratio Delay :

Ratio Delay = 19,40 %

71,54%

= 0,27

Ratio Delay = Prosentase Non

Produktif

Prosentase Produktif

Page 60: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

44

Dari hasil perhitungan diatas di dapatkan hasil activity

and delay sampling yaitu sebesar 0,27. yang artinya

tenaga teknis kefarmasian dalam melakukan penudaan

pekerjaannya di Inatalasi Farmasi Rumah Sakit X yaitu

sebesar 0,27.

4.1.3.2. Performance Sampling

Performance sampling adalah cara untuk mengukur

waktu yang digunakan untuk bekerja, dan waktu yang

tidak digunakan untuk bekerja. Berikut di bawah ini

adalah hasil dari perhitungan performance sampling

pada tenaga teknis kefarmasian (asisten apoteker) di

Instalasi Farmasi Rumah Sakit X.

Rumus Menentukan Prosentase Produktif :

Keterangan :

Produktif : Produktif Langsung + Produktif Tidak

Langsung

Performance Level = Jumlah Produktif X 100%

Produktif + Non Produktif

= 18328 menit X 100%

18328 menit + 4969 menit

= 78,67%

Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai performance

sampling atau tingkat kinerja pada tenaga teknis

kefarmasian (asisten apoteker) di Instalsi Farmasi

Rumah Sakit X selama empat yaitu sebesar 78,67%.

Performance Level = Jumlah Produktif X 100%

Produktif + Non Produktif

Page 61: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

45

4.1.4. Analisis Beban Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian Di

Instalasi Farmasi Rumah Sakit X.

4.1.4.1. Beban Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian Di

Instalasi Farmasi Rumah Sakit X.

Beban kerja adalah besaran pekerjaan yang

harus dipikul oleh suatu jabatan atau unit organisasi

dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan

kerja normal. (9)

Rumus Menentukan Beban Kerja

Keterangan :

KPL : Kegiatan Produktif Langsung

KPTL : Kegiatan Produktif Tidak Langsung

Pada kenyataanya tidak mungkin bagi kita untuk

mengharapkan personel bekerja secara maksimum

(100%), oleh karena itu di butuhkan standar optimum

nasional yang dapat digunakan sebagai parameter

dalam menentukan tingkat beban kerja personel.

Standar titik optimum yang digunakan untuk

mengharapkan setiap personel dapat bekerja secara

optimal adalah sebesar waktu kegiatan proposi 80%

(6).

Banyaknya keluhan akan beban kerja yang

berlebih pada tenaga teknis kefarmasian di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit yang dapat diakibatkan oleh

meningkatnya jumlah pelayanan resep yang cukup

signifikan baik itu pelayanan resep rawat jalan

maupun pelayanan resep rawat inap. Ditambah lagi

jadwal operasi yang semakin hari semakin

meningkat, sehingga tenaga teknis kefarmasian

terutama yang ada di shift II dan shift III harus

KPL (%) + KPTL (%)

Page 62: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

46

menyiapkan paket operasi ataupun paket anastesi

tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian, jika di tinjau dari

segi waktu kegiatan produktif, kegiatan produktif

meliputi kegiatan produktif langsung dan kegiatan

produktif tidak langsung. Pada tenaga teknis

kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X

waktu kegiatan produktif yang di gunakan 13932

menit atau setara dengan 54,38% dan kegiatan

produktif tidak langsung yaitu 4396 menit atau setara

dengan 19,40%. Maka dari itu didapatkan waktu

kegiatan produktif tenaga teknis kefarmasian di

Instalasi Farmasi Rumah Sakit X yaitu sebesar

18328 menit dengan persentase 71,54%. Sehingga

dapat disimpulkan tenaga teknis kefarmasian

(asisten apoteker) di Instalasi Farmasi Rumah Sakit

X, termasuk pada golongan beban kerja (35%-75%)

(14).

4.1.5. Hasil Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara terhadap Kepala Instalasi

Farmasi Rumah Sakit terkait beban kerja tenaga teknis

kefarmasian menyatakan, bahwa beban kerja saat ini masih.

Berikut kutipannya:

" Beban kerja di Instalasi Farmasi bisa dikatakan sedang,

walaupun terkadang terlihat ramai dalam pelayanan resep pada

hari tertentu, tetapi masih bisa diatasi ".

Sedangkan hasil wawancara yang di dapat oleh satu senior

tenaga teknis kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X

menyatakan bahwa. Berikut kutipannya:

" Beban kerja di sini cukup lumayan sedang, walaupun

terkadang merasa berat pada shift siang dan malam

dikarenakan pada shift siang dan malam banyak dilakukannya

Page 63: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

47

pelayanan dan pada hari tertentu kadang merasa berat karena

lumayan dalam pelayanan resep di tambah lagi asisten

apoteker yang bulan kemarin menggundurkan diri dan sampai

saat ini belum ada pengantinya jadi kita kadang merasa keteran

dalam melakukan pelayanan resep baik resep rawat jalan

maupun rawat inap, dan fasilitas Medisoft di Instalasi Farmasi

yang sering suka error dan lain – lain yang masih belum

sempurna, tapi masih bisa teratasi ".

Dan hasil wawancara pada Kepala Human Resources

Departement (HRD) di Rumah Sakit X menyatakan bahwa:

" Sudah menerima beberapa keluhan pada tenaga teknis

kefarmasian di Instalasi Farmasi atas masalah kekuranga

tenaga dan sudah menerima surat permohonan atas

penambahan karyawan baru, dan untuk urusan itu sedang

dalam tahap proses".

Jadi kesimpulan dari ke tiga orang informan dapat dikatakan

bahwa seluruh pihak menyatakan bahwa masalah terbesar

yang harus diatasi adalah kekurangan jumlah tenaga. Selain

masalah sumber daya manusia, material, dan fasilitas di

Instalasi Farmasi merupakan masalah lainnya, dalam hal ini

khususnya untuk jumlah ketersediaan obat dan alkes, serta

aplikasi Medisof di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X yang

belum sempurna.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Analisis beban kerja tenaga teknis kefarmasian di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit X Tahun 2019.

Beban kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus

diselesaikan oleh tenaga kesehatan profesional dalam satu

tahun dalam satu sarana pelayanan kesehatan(5).

Analisis beban kerja adalah upaya menghitung beban kerja

pada satuan kerja dengan cara menjumlah semua beban kerja

dan selanjutnya membagi dengan kapasitas kerja perorangan

Page 64: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

48

persatuan waktu. Beban kerja dapat dilihat dari kegiatan

langsung, kegiatan tidak langsung, dan kegiatan lain seperti

kegiatan pribadi dan kegiatan yang tidak produktif. Dalam

perhitungan beban kerja ada tiga cara yang dapat digunakan

salah satunya yaitu metode work sampling.

Berdasarkan hasil penelitian terkait analisis beban kerja

tenaga teknis kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X

Tahu 2019 didapatkan hasil perhitungan rasio activity and delay

sampling sebesar 0,27 rasio, dan untuk nilai performance

sampling atau tingkat kinerja pada tenaga teknis kefarmasian

(asisten apoteker) di Instalasi Farmasi Rumah Sakit sebesar

78,67%, sedangkan beban kerja tenaga teknis kefarmasian

(asisten apoteker) di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X, kegiatan

produktif menghabiskan waktu sebanyak 1832 menit (71,54%).

Beban kerja di Instalasi Farmasi termasuk dalam kategori

beban kerja sedang dan jika ditinjau pada rata – rata waktu

kegiatan non produktif yang dilakukan oleh tenaga teknis

kefarmasian, beban kerja pada tenaga teknis kefarmasian

(asisten apoteker) tergolong fluktuatif, dikategorikan cukup

tinggi pada saat jam – jam dan hari tertentu.

Page 65: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terkait analisis beban kerja tenaga

teknis kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil perhitungan rasio activity and delay sampling

sebesar 0,27 rasio.

2. Nilai performance sampling atau tingkat kinerja pada tenaga

teknis kefarmasian (asisten apoteker) di Instalasi Farmasi Rumah

Sakit X sebesar 78,67%.

3. Berdasarkan aktivitas tenaga kerja tenaga teknis kefarmasian

(asisten apoteker) di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X, kegiatan

produktif menghabiskan waktu sebanyak 18328 menit (71,54%).

Beban kerja di Instalasi Farmasi termasuk dalam kategori beban

kerja sedang dan jika ditinjau pada rata – rata waktu kegiatan non

produktif yang dilakukan pada tenaga teknis kefarmasian di

Instalasi Farmasi Rumah Sakit X, beban kerja pada tenaga teknis

kefarmasian (asisten apoteker) tergolong fluktuatif, dikategorikan

cukup tinggi pada saat jam – jam dan hari tertetentu, terutama

ketika pelayanan resep rawat jalan dan resep rawat inap sedang

ramai.

5.2. Saran

1. Rumah Sakit sebaiknya merekrut lagi pegawai tenaga teknis

kefarmasian (asisten apoteker) di Instalasi Farmasi Rumah Sakit

X. Agar rasio beban kerja tidak besar dan sesuai dengan

peraturan Permenkes RI Nomor 56 Tahun 2014 tentang jumlah

sumber daya tenaga kefarmasian di Rumah Sakit tipe C.

2. Rumah sakit sebaiknya melakukan pemisahan ruangan dalam

pelayanan obat di Instalasi Farmasi rawat jalan dan rawat inap

agar setiap kegiatan yang dilakukan oleh tenaga teknis

kefarmasian dapat lebih fokus terhadap pekerjaanya.

Page 66: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

50

3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat melakukan penelitian. Dengan

metode lain seperti Time and Motion Study atau pun dengan Daily

Log agar dapat mengukur kualitas kerja pegawai.

Page 67: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

51

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang – Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009.

Rumah Sakit. Jakarta : Seketariat Negara RI.

2. Keputusan menteri kesehatan RI No. 1197 Tahun 2004. Standar

Pelayanan Farmasi. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.

3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :

129/Menkes/SK/II/2008. Tentang Standar Pelayanan Minimal

Rumah Sakit. Jakarta.

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 tahun

2014. Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. Jakarta:

Dapartemen Kesehatan RI: hal.3-8;28:30.

5. Karina, N. Gambaran Beban Kerja Pegawai di Instalasi Farmasi

Rumah Sakit Hasanah Graha Afifah. [skripsi]. Depok: Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, hal: 297-213, 2012.

6. Ilyas, Yaslis. Perencanaan SDM Rumah Sakit, Teori , Metoda dan

Formula. [skripsi]. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia: hal.28;48-50;246;248-251, 2011.

7. Suwanto. Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta:

Bumi Aksara; 2003.

8. Mundar. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI PRESS,

2010.

9. Permendagri No. 12/2008 tentang Beban Kerja.

10. Undang – Undang Republik Indonesia No. 36 tentang Kesehatan,

2009, Jakarta.

11. Manuba. Hiegene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Jakarta: CV.

Haji Masagung; 2001.

12. Ircham, Siswanto. Beba Kerja, Implikasi Terhadap Motivasi Kerja

Dengan Kemampuan Kerja Sebagai Variabel Interning Pada

Karyawan Bank Umum. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.19,

No.3. September 2015, hlm 475-487. [internet]. [cited 2019 Juli

13]: Availabe from: http://repository.uin-

Page 68: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

52

malang.ac.id/166/1/Beban%20kerja_impikasinya%20pada%20m

otivasi_kemampuan%20kerja_sebagai%20vairabel%20interveni

ng_ircham-robbaq-azwar_siswanto.pdf .

13. Savitri N. Gambaran Beban Kerja Bagian Pelayanan Di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit Universitas Sumatra Utara. [skripsi].

Medan: Fakultas Farmasi, hal: 12, 2018.

14. Darmayanti E. Analisis Produktivitas Kerja Karyawan Dikaitkan

Dengan Time Management. Jurnal Akuisisi-vol 12 No. 2

November 2016 . hal : 44. [internet]. [cited 2019 April 7]: Availabe

from:http://www.google.co.id/search?ei=8EE2XeqvHNbFz7sPlaO

66Ac&q=analisis+produktifitas+kerja+karyawan+dikaitkan+denga

n+time+management+jurnal+elmira+febri+darmayanti&oq=analis

is+produktifitas+kerja+karyawan+dikaitkan+dengan+time+manag

ement+jurnal+elmira+febri+darmayanti.pdf.

15. Murti E, Isnawati R. Pembagian Kerja Terhadap Efektifitas

Organisasi Publik Di Desa Karangrejo Kecamatan Kendal

Kabupaten Ngawi. [cited 2019 Apr 04]: 2-3. Availabel from:

http://scholar.google.co.id/%20pembagian%20kerja%20terhadap

%20efektititas%20organisasi%20publik%20di%20desa%20karan

g%20rejo%20kecamatan%20kendal%20kabupaten%20ngawi.

pdf.

16. Murti E, Isnawati R. Pembagian Kerja Terhadap Efektifitas

Organisasi Publik Di Desa Karangrejo Kecamatan Kendal

Kabupaten Ngawi. [cited 2019 Apr 04]: 3-4. Availabel from:

http://scholar.google.co.id/%20pembagian%20kerja%20terhadap

%20efektititas%20organisasi%20publik%20di%20desa%20karan

g%20rejo%20kecamatan%20kendal%20kabupaten%20ngawi.

pdf.

17. Murti E, Isnawati R. Pembagian Kerja Terhadap Efektifitas

Organisasi Publik Di Desa Karangrejo Kecamatan Kendal

Kabupaten Ngawi. [cited 2019 Apr 04]: 3-4. Availabel from:

http://scholar.google.co.id/%20pembagian%20kerja%20terhadap

Page 69: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

53

%20efektititas%20organisasi%20publik%20di%20desa%20karan

g%20rejo%20kecamatan%20kendal%20kabupaten%20ngawi.

pdf.

18. Setiawan V, Wulandari R. Beban Kerja Subyektif Dan Obyektif

Tenaga Farmasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit. [cited 2019 Apr 03]:

30. Availabel from:

https://www.academia.edu/37717597/Beban_Kerja_Subyektif_da

n_Obyektif_Tenaga_Farmasi_Rawat_Jalan_di_Rumah_Sakit.

19. Muntiyani. Analisis Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kepuasan

Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Menur.

[skripsi]. Surabaya: Universitas Airlangga. 2010.

20. Tim Penulis TSM. Panduan Praktis Menyusun Jobdesc. hal:17

Raih Asa Sukses; 2015.

21. Jhon Suprihanto. Manajemen. hal: 147-148. UGM Press; 2018.

Page 70: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

54

LAMPIRAN

Page 71: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

55

Lampiran 1. Uraian Kerja

Lambang

RS X

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

NO. DOKUMEN

NO.

REVISI

0

HALAMAN

URAIAN TUGAS

TENAGA

TEKNIS

KEFARMASIAN

(Asisten

Apoteker)

Tanggal Terbit

06 Mei 2017

Ditetapkan

Direktur Operasional RS X

( )

Nama Jabatan Tenaga Teknis Kefarmasian

(Asisten Apoteker)

Unit Organisasi Instalasi Farmasi

Tugas Pokok 1. Melayani resep rawat jalan dan rawat inap

2. Berkomunikasi dengan pihak internal (dokter,

perawat, dan tenaga medis lain)

3. Melaporkan hasil kegiatan baik lisan maupun

tertulis kepada Ka. Instalasi Farmasi

4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh

atasan

Uraian Tugas 1. Menyiapkan obat sesuai dengan resep

2. Melakukan peracikan obat

3. Memberikan etiket

4. Mencatat obat yang kosong di buku defekta

5. Mencatat keluar masuk obat dalam kartu stok

6. Memberikan pelayanan informasi obat kepada

pasien

7. Melakukan HTKP resep

Page 72: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

56

8. Menerima dan melaksanakan tugas dari Ka

Instalasi farmasi

9. Memberikan laporan kepada Ka Instalasi farmasi

Tanggung

Jawab

1. Ikut serta dalam pelaksanaan stok opname

2. Memastikan proses peracikan obat dengan benar

3. Memastikan tersosialisasinya visi dan misi rumah

sakit

4. Memastikan adanya monitoring terhadap stok obat

yang ada di instalasi farmasi

5. Memberikan pelayanan obat yang baik pada

pasien

6. Bertanggung jawab kepada kepala instalasi

farmasi

Wewenang

1. Melakukan dispensing obat baik rawat jalan

maupun rawat inap

2. Melakukan koordinasi dengan unit terkait, sebagai

bagian dari upaya peningkatan mutu pelayanan

Page 73: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

57

Lampiran 2. Petunjuk Pengamatan Aktivitas

No Kegiatan Produktif Langsung Kegiatan Produktif Tidak

Langsung

Kegiatan Non

Produktif

Kegiatan Pribadi

1. Administrasi Pasien Rawat Inap Pemberian Label Lasa dan

HIGHT ALERT

Mengobrol Makan

2. Entry Pengeluaran Barang Pembersihan Ruang Kerja Tidur Persiapan Diri

3. Penyediaan Paket Operasi Pemeriksaan Stok dan Kartu Sok

barang

Kegiatan Produktif

lainnya

Sholat

4. Penyediaan Resep Rawat Inap Penerimaan Barang Ke Toilet

5. Penyediaan Resep Rawat Jalan Penyediaan Permintaan Depo

6. Penyediaan Resep UGD Penyiapan Paket Operasi

7. Penyediaan Kotak Vaksin Rawat

Jalan

Penyimpanan Obat dan Alkes

8. Penyerahan Obat Kepada Pasien Serah Terima

Page 74: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

58

Lampiran 3. Formulir Work Sampling

Kode Responden : Hari Pengamatan :

Unit :

Shift :

Jenis Tenaga :

No Nama Kegiatan Mulai Selesai Waktu

(menit)

Kategori

Kegiatan

Total Waktu :

Page 75: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

59

Keterangan :

1. Kegiatan Produktif Langsung :

2. Kegiatan Produktif Tidak Langsung :

3. Kegiatan Non Produktif :

4. Kegitan Pribadi :

Catatan:

1. Kegitan Produktif Langsung adalah kegitan yang dilakukan berkaitan

langsung dengan pasien.

2. Kegiatan Produktif Tidak Langsung adalah kegiatan yang dilakukan

tidak langsung terhadap pasien.

3. Kegiatn Non Produktif adalah setiap aktivitas yang dilakukan oleh

tenaga teknis keframasian (asisten apoteker) yang bukan menjadi

Page 76: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

60

Lampiran 4. Jumlah Pengamatan Waktu Kerja

Tanggal Pengamatan

Jenis Kegiatan

Nama Kegiatan

Jumlah waktu (menit)

6-May-19

Kegiatan Produktif Langsung

Administrasi pasen Rawat Inap

33

Entry pengeluaran barang 88

Penyediaan paket operasi 40

Penyediaan resep rawat inap

115

penyediaan resep rawat jalan

350

penyediaan resep rawat jalan

95

Penyediaan resep UGD 137

penyediaan vaksin rawat jalan

10

Penyerahan obat kepada pasien

50

Total kegiatan produktif langsung: 918

Kegiatan Produktif

Tidak Langsung

Pemberian label LASA dan high alert

60

Pembersihan ruang kerja 60

Pemeriksaan stok barang 90

Penerimaan barang 12

Penyediaan permintaan depo

60

Penyiapan paket operasi 60

Penyimpanan obat dan alkes

22

Serah terima 40

Total kegiatan produktif tidak langsung: 404

Page 77: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

61

Kegiatan Non

Produktif

Kegiatan non produktif lainnya

8

Mengobrol 245

Tidur 120

Total kegiatan non produktif: 373

Kegiatan Pribadi

Makan 45

Persiapan diri 10

Sholat 84

Toilet 26

Total kegiatan pribadi: 165

Total waktu tanggal 06 May 19 : 1860

7-May-19

Kegiatan Produktif Langsung

Administrasi pasen Rawat Inap

34

Administrasi pasien PRB 30

Administrasi pasien prolanis

68

Entry pengeluaran barang 165

Penyediaan paket operasi 63

Penyediaan resep rawat inap

115

penyediaan resep rawat jalan

338

Penyediaan resep UGD 90

penyediaan vaksin rawat jalan

10

Penyerahan obat kepada pasien

174

Total waktu kegiatan produktif langsung: 1087

Pembersihan ruang kerja 57

Page 78: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

62

Kegiatan Produktif

tidak langsung

Pemeriksaan stok barang 30

Penerimaan barang 18

Penyediaan permintaan depo

60

Penyiapan paket operasi 60

Penyimpanan obat dan alkes

42

Serah terima 25

Total waktu kegiatan produktif tidak langsung : 292

Kegiatan Non Produktif

Kegiatan non produktif lainnya

76

Mendengarkan musik 40

Mengobrol 130

Tidur 40

Total kegiatan non produktif: 286

Kegiatan Pribadi

Makan 45

Persiapan diri 35

Sholat 94

Toilet 21

Total kegiatan pribadi : 195

Total Waktu Kegitan Tanggal 7 May 19: 1860

8-May-19

Kegiatan Produktif Langsung

Administrasi pasen Rawat Inap

90

Administrasi pasien PRB 20

Administrasi pasien prolanis

80

Entry pengeluaran barang 165

Penyediaan paket operasi 70

Page 79: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

63

Penyediaan resep rawat inap

90

penyediaan resep rawat jalan

225

Penyediaan resep rawtat inap

10

Penyediaan resep UGD 37

penyediaan vaksin rawat jalan

21

Penyerahan obat kepada pasien

85

Penyiapan obat hemodialisa

18

Penyiapan resep dokter khusus

20

Peracikan obat 49

Total waktu kegiatan produktif langsung : 980

Kegiatan Produktif

Tidak Langsung

Pembersihan ruang kerja 60

Pemeriksaan kotak anastesi

10

Pemeriksaan kotak vaksin 25

Pemeriksaan stok barang 80

Penerimaan barang 15

Penyediaan permintaan depo

70

Penyiapan paket operasi 20

Penyimpanan obat dan alkes

47

Serah terima 25

Total waktu kegiatan produktif tidak langsung : 352

Kegiatan Non

Produktif

Kegiatan non produktif lainnya

118

Mendengarkan musik 35

Page 80: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

64

Mengobrol 130

Tidur 90

Total waktu kegiatan non produktif : 373

Kegiatan Pribadi

Makan 40

Persiapan diri 40

Sholat 45

Toilet 30

Total waktu kegiatan pribadi : 155

Total waktu kegiatan tanggal 08 May 2019: 1860

9-May-19

Kegiatan Produktif Langsung

Administrasi pasen Rawat Inap

81

Entry pengeluaran barang 240

Penyediaan paket operasi 40

Penyediaan resep rawat inap

68

penyediaan resep rawat jalan

157

Penyediaan resep UGD 152

penyediaan vaksin rawat jalan

30

penyediaanresep rawat jalan

60

Penyerahan obat kepada pasien

158

Penyiapan obat hemodialisa

59

Peracikan obat 30

Total waktu kegiatan produktif langsung : 1075

Kegiatan Produktif

Tidak Langsung

Pembersihan ruang kerja 48

Pemeriksaan kotak anastesi

12

Pemeriksaan kotak vaksin 15

Page 81: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

65

Pemeriksaan stok barang 45

Penerimaan barang 15

Penerimaan retur barang dari unit lain

10

Penyediaan permintaan depo

60

Penyiapan paket operasi 45

Penyimpanan obat dan alkes

16

Serah terima 29

Total waktu kegiatan produktif tidak langsung : 295

Kegiatan Non

Produktif

Kegiatan non produktif lainnya

103

Mengobrol 80

Tidur 75

Total waktu kegiatan non produktif : 258

Kegiatan Pribadi

Makan 57

Persiapan diri 40

Sholat 92

Toilet 43

Total waktu kegiatan pribadi : 232

Total Waktu Kegiatan Tanggal 09 May 2019 : 1860

10-May-19

Kegiatan Produktif Langsung

Administrasi pasen Rawat Inap

70

Entry pengeluaran barang 191

Penyediaan paket operasi 67

Penyediaan resep rawat inap

60

penyediaan resep rawat jalan

460

Penyediaan resep UGD 67

Page 82: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

66

penyediaan vaksin rawat jalan

20

Penyerahan obat kepada pasien

45

Penyiapan obat hemodialisa

35

Peracikan obat 45

Total waktu kegiatan produktif langsung : 1060

Kegiatan Produktif

Tidak Langsung

Pemberian label LASA dan high alert

15

Pembersihan ruang kerja 100

Pemeriksaan kotak anastesi

30

Pemeriksaan kotak vaksin 10

Pemeriksaan stok barang 140

Penerimaan barang 15

Penyediaan permintaan depo

35

Penyiapan paket operasi 60

Penyimpanan obat dan alkes

15

Serah terima 15

Total waktu kegiatan produktif tidak langsung : 435

Kegiatan Non

Produktif

Kegiatan non produktif lainnya

73

Mengobrol 10

Tidur 102

Total waktu kegiatan non produktif : 185

Kegiatan Pribadi

Makan 45

Persiapan diri 45

Sholat 57

Toilet 33

Page 83: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

67

Total waktu kegitan pribadi : 180

Total waktu kegitan Tanggal 10 May 2019 : 1860

11-May-19

Kegiatan Produktif Langsung

Administrasi pasen Rawat Inap

100

Entry pengeluaran barang 130

Penyediaaan resep rawat jalan

60

Penyediaan paket operasi 15

Penyediaan resep rawat inap

110

penyediaan resep rawat jalan

190

Penyediaan resep UGD 45

penyediaan vaksin rawat jalan

10

Penyerahan obat kepada pasien

20

Penyiapan obat hemodialisa

10

Peracikan obat 170

Total kegiatan produktif langsung : 860

Kegitan Produktif

Tidak Langsung

Pembersihan ruang kerja 30

Pemeriksaan kotak vaksin 10

Pemeriksaan stok barang 278

Penerimaan barang 35

Penerimaan retur barang dari unit lain

15

Penyediaan permintaan depo

15

Penyiapan paket operasi 60

Penyimpanan obat dan alkes

50

Serah terima 20

Page 84: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

68

Total kegiatan produktif tidak langsung : 513

Kegiatan Non

Produktif

Kegiatan non produktif lainnya

120

Mendengarkan musik 30

Tidur 180

Total kegiatan non produktif : 330

Kegiatan Pribadi

Makan 40

Persiapan diri 30

Sholat 67

Toilet 20

Total kegiatan pribadi : 157

Total Waktu Tanggal 11 May 2019 : 1860

12-May-19

Kegiatan Produktif Langsung

Administrasi pasen Rawat Inap

160

Entry pengeluaran barang 90

Penyediaan paket operasi 70

Penyediaan resep rawat inap

55

penyediaan resep rawat jalan

30

Penyediaan resep UGD 50

Penyerahan obat kepada pasien

25

Peracikan obat 60

Total waktu kegitan produktif langsung : 540

Kegiatan Produktif

Tidak Langsung

Pembersihan ruang kerja 85

Pemeriksaan kotak anastesi

10

Pemeriksaan stok barang 120

Page 85: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

69

Penerimaan retur barang dari unit lain

5

Penyiapan paket operasi 60

Penyimpanan obat dan alkes

20

Serah terima 15

Total waktu kegiatan produktif tidak langsung: 315

Kegiatan Non

Produktif

Kegiatan non produktif lainnya

90

Mendengarkan musik 40

Mengobrol 125

Tidur 205

Total waktu kegiatan non produktif : 460

Kegiatan Pribadi

Makan 35

Persiapan diri 5

Sholat 60

Toilet 25

Total Waktu Kegiatan Pribadi : 125

Total waktu kegiatan Tanggal 12 May 2019 : 1440

13-May-19

Kegiatan Produktif Langsung

Administrasi pasen Rawat Inap

70

Entry pengeluaran barang 248

Penyediaan paket operasi 70

Penyediaan resep rawat inap

140

penyediaan resep rawat jalan

395

Penyediaan resep UGD 55

penyediaan vaksin rawat jalan

25

Penyerahan obat kepada pasien

95

Page 86: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

70

Penyiapan obat hemodialisa

130

Peracikan obat 135

Total waktu kegiatan produktif langsung : 1363

Kegiatan Produktif

Tidak Langsung

Pembersihan ruang kerja 15

Pemeriksaan kotak anastesi

20

Pemeriksaan kotak vaksin 10

Pemeriksaan stok barang 240

Penerimaan barang 15

Penyediaan permintaan depo

45

Penyiapan paket operasi 50

Penyimpanan obat dan alkes

35

Serah terima 25

Total Waktu Kegiatan Produktif Tidak Langsung : 455

Kegiatan Non

Produktif

Kegiatan non produktif lainnya

113

Mendengarkan musik 20

Mengobrol 25

Tidur 125

Total waktu kegiatan non produktif : 283

Kegiatan Pribadi

Makan 44

Persiapan diri 40

Sholat 70

Toilet 25

Total waktu kegiatan pribadi : 179

Total Waktu Kegiatan Tanggal 13 May 2019 : 2280

14-May-19 Administrasi pasen Rawat Inap

120

Page 87: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

71

Kegiatan Produktif Langsung

Entry pengeluaran barang 210

Penyediaan paket operasi 90

Penyediaan resep rawat inap

85

penyediaan resep rawat jalan

285

Penyediaan resep UGD 100

penyediaan vaksin rawat jalan

15

Penyerahan obat kepada pasien

125

Penyiapan obat hemodialisa

15

Penyiapan rsesep rawat jalan

60

Peracikan obat 60

Total Waktu Kegiatan Produktif Langsung : 1165

Kegiatan Produktif

Tidak Langsung

Pemberian label LASA dan high alert

15

Pemeriksaan kotak anastesi

10

Pemeriksaan kotak vaksin 15

Pemeriksaan stok barang 60

Penerimaan retur barang dari unit lain

10

Penyediaan permintaan depo

20

Penyiapan paket operasi 60

Penyimpanan obat dan alkes

20

Serah terima 15

Tota waktu kegiatan produktif tidak langsung : 225

Kegiatan non produktif lainnya

210

Page 88: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

72

Kegiatan Non

Produktif

Mengobrol 30

Tidur 40

Total waktu kegiatan non produktif : 280

Kegiatan Pribadi

Makan 50

Persiapan diri 30

Sholat 80

Toilet 30

Total waktu kegiatan pribadi : 190

Total Waktu Kegiatan Tanggal 14 May 2019 : 1860

15-May-19

Kegiatan Produktif Langsung

Administrasi pasen Rawat Inap

80

Administrasi pasien PRB 30

Administrasi pasien prolanis

15

Entry pengeluaran barang 145

Penyediaan paket operasi 80

Penyediaan resep rawat inap

55

penyediaan resep rawat jalan

141

Penyediaan resep UGD 70

penyediaan vaksin rawat jalan

10

Penyerahan obat kepada pasien

210

Penyiapan obat hemodialisa

15

Penyiapan resep dokter khusus

40

Page 89: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

73

Penyiapan resep rawat jalan

115

Peracikan obat 60

Total Waktu Kegiatan Produktif Langsung : 1066

Kegiatan Produktif

Tidak Langsung

Pemeriksaan kotak vaksin 18

Pemeriksaan stok barang 100

Penerimaan barang 15

Penerimaan retur barang dari unit lain

12

Penyediaan permintaan depo

30

Penyimpanan obat dan alkes

10

Serah terima 10

Total Waktu Kegiatan Produktif Tidak Langsung : 195

Kegiatan Non

Produktif

Kegiatan non produktif lainnya

190

Mendengarkan musik 40

Mengobrol 15

Tidur 120

Total waktu kegiatan non produktif : 365

Kegiatan Pribadi

Makan 40

Persiapan diri 50

Sholat 89

Toilet 55

Total waktu kegiatan pribadi : 234

Total Waktu Kegiatan Tanggal 15 May 2019 : 1860

16-May-19

Kegiatan Produktif Langsung

Administrasi pasen Rawat Inap

90

Entry pengeluaran barang 215

Penyediaan paket operasi 26

Page 90: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

74

Penyediaan resep rawat inap

170

penyediaan resep rawat jalan

273

Penyediaan resep UGD 70

penyediaan vaksin rawat jalan

5

Penyerahan obat kepada pasien

158

Penyiapan obat hemodialisa

15

Penyiapan resep dokter khusus

80

Peracikan obat 80

Total waktuk kegiatan produktif langsung : 1182

Kegiatan Produktif

Tidak Langsung

Pembersihan ruang kerja 30

Pemeriksaan kotak vaksin 20

Penerimaan retur barang dari unit lain

5

Penyediaan permintaan depo

35

Penyiapan paket operasi 60

Penyimpanan obat dan alkes

60

Serah terima 30

Total waktu kegiatan produktif tidak langsung : 240

Kegiatan Non

Produktif

Kegiatan non produktif lainnya

120

Tidur 160

Total waktu kegiatan non produktif : 280

Kegiatan Pribadi

Makan 38

Persiapan diri 35

Sholat 70

Page 91: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

75

Toilet 15

Total waktu kegiatan pribadi : 158

Total Waktu Kegiatan tanggal 16 may 2019: 1860

17-May-19 Kegiatan Produktif Langsung

Administrasi pasen Rawat Inap

55

Entry pengeluaran barang 205

Penyediaan paket operasi 20

Penyediaan resep rawat inap

170

penyediaan resep rawat jalan

390

Penyediaan resep UGD 65

penyediaan vaksin rawat jalan

23

Penyerahan obat kepada pasien

23

Penyiapan resep dokter khusus

60

Total waktu kegitan produktif langsung : 1011

Kegiatan Produktif

Tidak Langsung

Pembersihan ruang kerja 40

Pemeriksaan kotak anastesi

25

Pemeriksaan stok barang 75

Penerimaan barang 15

Penerimaan retur barang dari unit lain

10

Penyediaan permintaan depo

20

Penyiapan paket operasi 40

Penyimpanan obat dan alkes

35

Page 92: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

76

Serah terima 15

Total waktu kegiatan produktif tidak langsung : 275

Kegiatan Non

Produktif

Kegiatan non produktif lainnya

165

Mendengarkan musik 10

Mengobrol 55

Tidur 180

Total waktu kegiatan non produktif : 410

Kegiatan Pribadi

Makan 44

Persiapan diri 40

Sholat 60

Toilet 20

Total waktu kegiatan pribadi : 164

Total Waktu Kegiatan Tanggal 17 May 2019 : 1860

18-May-19

Kegiatan Produktif Langsung

Administrasi pasen Rawat Inap

85

Entry pengeluaran barang 213

Penyediaan paket operasi 68

Penyediaan resep rawat inap

110

penyediaan resep rawat jalan

410

Penyediaan resep UGD 42

Penyerahan obat kepada pasien

63

Penyiapan obat hemodialisa

5

Peracikan obat 105

Total waktu kegiatan produktif langsung : 1101

Kegiatan Produktif

Pembersihan ruang kerja 30

Pemeriksaan kotak vaksin 15

Page 93: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

77

Tidak Langsung

Penyediaan permintaan depo

35

Penyiapan paket operasi 60

Serah terima 25

Total waktu kegiatan produktif tidak langsung : 165

Kegiatan Non

Produktif

Kegiatan non produktif lainnya

245

Mendengarkan musik 40

Mengobrol 42

Tidur 120

Total waktu kegiatan non produktif : 447

Kegiatan Pribadi

Makan 47

Persiapan diri 10

Sholat 90

Total waktu kegiatan pribadi : 147

Total Waktu Kegiatan Tanggal 18 May 2019 : 1860

19-May-19

Kegiatan Produktif Langsung

Administrasi pasen Rawat Inap

92

Entry pengeluaran barang 145

Penyediaan resep rawat inap

54

penyediaan resep rawat jalan

100

Penyediaan resep UGD 73

Penyerahan obat kepada pasien

45

Peracikan obat 15

Total waktu kegiatan produktif langsung: 524

Entry pemasukan barang 110

Page 94: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

78

Kegiatan Produktif

Tidak Langsung

Pemeriksaan stok barang 35

Penyiapan paket operasi 60

Serah terima 30

Total waktu kegiatan produktif tidak langsung : 235

Kegiatan Non

Produktif

Kegiatan non produktif lainnya

289

Mendengarkan musik 30

Mengobrol 20

Tidur 300

Total waktu kegiatan non produktif : 639

Kegiatan Pribadi

Makan 12

Sholat 20

Toilet 10

Total waktu kegiatan pribadi : 42

Total Waktu Kegiatan Tanggal 19 May 2019: 1440

Total Waktu Keseluruhan : 25620

Page 95: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

79

Lampiran 5. Rekapan data jumlah pelayanan resep di Instalasi Farmasi

Rumah Sakit X periode 06 – 09 Mei 2019.

Hari Rawat Inap Rawat Jalan

Senin O6 Mei 2019

Shif I : 33 Shif II : 55 Shif III : 32

Shif I : 26 Shif II : 64 Shif III : 7

Total : 120 Total : 97

Total Resep : 217

Selasa 07 Mei 2019

Shif I : 40 Shif II : 61 Shif III: 34

Shif I : 38 Shif II: 87 Shif III: 5

Total : 135 Total : 130

Total Resep : 265

Rabu 08 Mei 2019

Shif I : 29 Shif II : 43 Shif III : 22

Shif I : 34 Shif II: 52 Shif III: 5

Total : 94 Total :91

Total Resep: 185

Kamis 09 Mei 2019

Shif I : 41 Shif II : 25 Shif III : 21

Shif I : 37 Shif II: 87 Shif III : 10

Total : 87 Total : 164

Total Resep : 251

Jumat 10 Mei 2019

Shif I : 38 Shif II: 25 Shif III : 19

Shif I : 33 Shif II: 45 Shif III : 6

Total : 82 Total : 84

Total Resep : 166

Sabtu 11 Mei 2019

Shif I : 10 Shif II : 43 Shif III : 15

Shif I: 108 Shif II: 26 Shif III: 3

Total : 68 Total : 137

Total Resep : 205

Page 96: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

80

Minggu 12 Mei 2019

Shif I : 27 Shif II: 34 Shif III: 19

Shif I : 23 Shif II: 8 Shif III: 2

Total : 80 Total : 33

Total Resep : 113

Senin 13 Mei 2019

Shif I : 31 Shif II : 28 Shif III: 33

Shif I : 46 Shif II : 74 Shif III : 6

Total : 92 Total : 126

Total Resep : 218

Selasa 14 Mei 2019

Shif I : 35 Shif II : 38 Shif III : 29

Shif I : 28 Shif II : 83 Shif III : 3

Total : 102 Total : 114

Total Resep : 216

Rabu 15 Mei 2019

Shif I : 42 Shif II : 27 Shift III : 19

Shif I : 62 Shif II : 44 Shif III : 5

Total : 88 Total :111

Total Resep : 199

Kamis 16 Mei 2019

Shif I : 22 Shif II : 31 Shif III : 15

Shif I : 46 Shif II : 68 Shif III : 3

Total : 68 Total : 117

Total Resep : 185

Jumat 17 Mei 2019

Shif I : 34 Shif II : 44 Shif III : 23

Shif I : 23 Shif II : 67 Shif III : 2

Total : 101 Total : 92

Page 97: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

81

Total Resep : 193

Sabtu 18 Mei 2019

Shif I : 25 Shif II : 12 Shif III : 17

Shif I : 87 Shif II : 24 Shif III : 1

Total : 54 Total : 112

Total Resep : 166

Minggu 19 Mei 2019

Shif I : 15 Shif II: 18 Shif III: 9

Shif I : 24 Shif II: 4 Shif III: 3

Total : 42 Total : 31

Total Resep : 73

Page 98: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

82

Lampiran 6. Pedoman Wawancara

1. Bicara tentang Instalasi Farmasi, menurut anda bagaimana

keberadaan Instalasi Farmasi Rs X dalam memberikan layanan

farmasi ?

2. Menurut Bapak / Ibu, apakah jumlah tenaga teknis kefarmasian

(asisten apoteker) yang bekerja di Instalasi Farmasi sudah cukup

untuk mengerjakan semua tugas dan tanggung jawab yang

berhubungan dengan setiap program atau kegiatan pelayanan

kefarmasian ?

3. Tolong jelaskan kegiatan apa saja yang dilakukan Bapak/ Ibu dalam

melakukan seluruh aktivitas yang diberikan dengan kegiatan produktif,

non produktif, maupun kegiatan pribadi !

4. Berapa waktu yang dibutuhkan Bapak/ Ibu dalam melakukan masing

– masing aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan produktif terebut?

5. Berapa waktu yang dibutuhkan Bapak / Ibu dalam melakukan masing

– masing aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan non produktif

tersebut ?

6. Berapa waktu yang dibutuhkan Bapak / Ibu dalam melakukan masing

– masing aktivitas yang berkaitan dengan kegitan pribadi tersebut ?

7. Bagaimana pendapat Bapak / Ibu mengenai beban kerja tenaga teknis

kefarmasian (asisten apoteker) d Instalasi Farmasi ?

8. Apakah selama ini banyak timbul keluhan/ komplain dari pasien

ataupun pegawai di Rs X mengenai pelayanann yang diberikan ?

9. Apa saja kendala yang ditemukan dalam proses penerimaan resep?

10. Menurut bapak/ibu , bagaimana kerja sama antara tenaga yang ada

dalam melakukan proses pelayanann di Instalasi Farmasi Rs X?

11. Menurut bapak / ibu, apa hambatan yang utama dalam proses

pelayanan di Instalasi Farmasi Rs X?

12. Menurut bapak/ ibu, apa upaya yang dilakukan untuk mengatasi

hambatan dalam proses pelayanan di Instalsi Farmasi Rs X?

Page 99: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

83

Lampiran 7. Matriks Ringkasan Wawancara Mendalam

No Domain KODE INFORMAN

1. Keberadaan Instalasi Farmasi

dalam memberikan pelayanan

farmasi

Kepala Instalasi Farmasi Senior Tenaga Teknis Kefarmasian (asisten

apoteker)

Human Resources Departement (HRD) Rumah

Sakit X

Keberadaan Instalasi Farmasi saat ini sedang dalam proses pembenahan, sedang di usahakan dan inggin menyesuaikan dengan premenkes no 72, baik bersifat manajerial maupun farmasi klinis.

Sebagai pusat pemberian obat dan pelayanan resep kepada seluruh pasien dan tenaga kesehatan yang berada di dalam lingkungan Rumah Sakit.

Keberadaan Instalasi Farmasi dalam memberikan pelayanan farmasi hingga sampai ini masih tetap berjalan dengan baik.

2. Tenaga teknis kefarmasian di

Instalasi Farmasi

jika berdasarkan Permenkes RI No. 56 belum sesuai

Belum, ditambah lagi asisten apoteker yang bulan kemarin menggundurkan diri dan sampai saat ini belum ada pengantinya jadi kita kadang merasa keteran dalam melakukan pelayanan resep baik resep rawat jalan maupun rawat inap, dan fasilitas Medisoft di Instalasi Farmasi yang sering suka error dan lain – lain yang masih belum

Sudah menerima beberapa keluhan pada tenaga teknis kefarmasian di Instalasi Farmasi atas masalah kekuranga tenaga dan sudah menerima surat permohonan atas penambahan karyawan baru, dan untuk urusan itu sedang dalam tahap proses.

Page 100: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

84

sempurna, tapi masih bisa teratasi.

3. Kegiatan yang dilakukan oleh tenaga teknis

kefarmasian di instalasi farmasi

Melakukan Pelayanan resep rawat jalan , resep rawat inap, melayani permintaan dari poli per depo, menyiapkan persiapan operasi para dokter, dan lain – lain .

4. Kegiatan Produktif dan waktu yang

dibutuhkan untuk melakukan

kegiatan tersebut

Untuk kegiatan produktif di sini untuk menyelesaikannya apabila untuk pelayanan resep rawat jalan itu tergantung dan menyesuaikan dengan jam praktek dokter. Dan untuk kegiatan produktif lainnya mengikuti dengan kondisi dan keadaan pada saat hari itu.

Waktu yang dibutukan dalam melakukan kegiatan produktif klo untuk kegiatan produktif langsung itu mengikuti dengan keaadan dan komdisi saja jika sedang ramai rata – rata kita waktu produktif dalam sehari bisa memakan kurang lebih tujuh jam dalam satu hari dan kurang lebih satu jam untuk kepentingan kita (pribdi) ditambah itu termasuk waktu kosong atau waktu jeda nya. Tapi kalo dines malem waktu produktif yang di pake pada saat male kurang lebih sekitar kurang lebih lima jaman.

5. Waktu yang dibutuhkan untuk

Sekitar kurang lebih satu jaman tpi klo untuk dines malam kemungkinan waktu non

Untuk shif pagi dan siang paling pada saat jam – jam jeda solat

Page 101: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

85

kegiatan non produktif

produktifnya bisa lebih dari shif pagi dan siang.

itu biasanya jam istirahat untuk kita gunakan

6. Waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan pribadi

Rata – rata tenaga teknis kefarmasian disini untuk pengunaan waktu pribadinya rata – rata (aa) disini penggunaan mereka untuk memaikan hp nya mereka itu biasanya tidak lama,biasanya mereka memeriksa hp mereka masing – masing jika ada waktu senggang dan pada saat tidak melakukan pelayanan resep

Waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan pribadi, kalo ke pergi ke toilet paling kurang lebih sepuluh menitan, dan kalau main hp ya kalau pada saat mendekati jam pulang dan pekerjaan sudah selesai saja biasanya kita buka.

7. Mengenai beban kerja di instalasi

farmasi

Cukup lumayan, memang terkadang pada hari tertentu pelayanan resep terlihat agak berat dan banyak, tapi itu masih bisa diatasi

Cukup lumayan sedang terkadang cukup berat yang paling lumayan pada shif siang karena pada shif siang pasien lebih banyak dari shif pagi ditambah lagi jika pasien rawat inap dan jika ada pasien yng inggin melakukan tindakan operasi itu lumayan agak keteteran.

Saya sudah mendengar banyak keluhan dari tenaga teknis kefarmasian (asisten apoteker) pada saat mereka menggambil slip gaji mereka tapi sedang saya proses

8. Komplain/ Keluhan atau pun pegawai lainnya

dari pasien

Iyaa pernah, tapi masih bisa teratasi

Iya kadang kalau saat jam- jam dokter spesialis syaraf, dan spesialis penyakit dalam peraktek dalam satu waktu yang sama sering dpt complain dari

Iya, tapi masih bisa di tanggani

Page 102: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

86

pasien dan bagian kasir karena farmasi nya lama pelayanannya.

9. Kendala dalam penerimaan

resep

Kendalanya kadang suka pusing baca tulisan dokter syaraf jika itu obat yang diluar dengan sop instalasi farmasi rumah sakit.

10. Hambatan utama dalam proses

pelayanan

Fasilitas yang belum begitu mencukupi, sumber daya manusia. yang belum terpenuhi

Fasilitas komputerisasi yang masih belum bagus sistemnya, membuat pekerjaan dilakukan secara manual, dan kekurangan sumber daya manusia.

11. Kerja sama antara team

Cukup lumayan masih bisa terjalin dengan kompak, walaupun pasti setiap karakter orang berbeda – beda tpi masih bisa teratasi.

Teman – teman di sini lumayan kompak walaupun ada salah satu terkadang susah untuk di kasih masukan tapi masih bisa untuk diajak kerja sama

12. Upaya yang dilakukan untuk

menangani hambatan dalam proses pelayanan

Upaya yang saya lakukan, saya harus bisa mengkodinisikan dengan teman – teman tenaga teknis kefarmasian disini dengan secara kekeluargaan, dan saya sudah berusahaa untuk kepentingan bersama.

Upaya yang dilakukan biasanya kita untuk saling mengerti aja pada satu sama lain dan saling kerja sama.

Sedang berusaha untuk mencari tenaga teknis ke farmasian (asisten apoteker).

.

Page 103: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

87

Lampiran 8. Foto Pelaksanaan Observasi/ Pengamatan

Kegiatan Administrasi Pasien

Rawat Inap Entry Pengeluaran Obat

Penyediaan Resep Rawat

Jalan & Rawat Inap

Penyediaan Paket

Operasi & Anastesi

Penyediaan Permintaan

Depo

Penyediaan

Kotak Vaksin

Page 104: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

88

Peracikan &

Pembungkusan Obat Penyediaan Obat

Hemodialisa

Penyimpanan

Obat & Alkes

Penerimaan Barang

Penyerahan Obat Ke

Pasien Pengentryan Barang

Masuk

Page 105: ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ...repository.binawan.ac.id/261/1/K3 - TIKA AN NISAA - 2019...pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

89

Administrasi Pasien

PRB & PROLANIS Pemeriksaan Stok

Barang

Pembersihan

Ruangan Kerja Pengetiketan obat

Pengembalian obat vaksin