analisa terhadap minat mahasiswa dalam...

187
ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM BERINVESTASI STUDI KASUS : PADA MAHASISWA STRATA -1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH Tesis Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar Master Ekonomi (M.E) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Magister Perbankan Syariah MAGISTER PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA 2020

Upload: others

Post on 17-Jun-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM

BERINVESTASI STUDI KASUS : PADA MAHASISWA

STRATA -1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

Tesis

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar Master Ekonomi

(M.E) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

Magister Perbankan Syariah

MAGISTER PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

2020

Page 2: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

i

Lembar Persetujuan Tesis

ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM BERINVESTASI

STUDI KASUS : PADA MAHASISWA STRATA -1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

(UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

Diajukanoleh:

IVAN YUKI BAYU GAUTAMA

NIM: 21170850000022

Menyetujui Pembimbing

Dr. Herni Ali HT. SE., M.M

NIDN. 0422125902

Mengetahui

Ketua Program Studi

Dr. Herni Ali HT. SE., M.M

NIDN. 0422125902

Page 3: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Tesis yang berjudul: “Analisa Terhadap Minat Mahasiswa Dalam

Berinvestasi (Studi Kasus : Pada Mahasiswa Strata -1 Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta)” telah

diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 28 Juli 2020. Tesis

ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Ekonomi

(M.E.) Program Perbankan Syariah.

Jakarta, 28 Juli 2020

Mengetahui,

Pembimbing,

Dr.

Herni Ali HT. SE., M.M.

NIDN. 0422125902

Penguji Ahli,

Dr. Suhendra, M.M.

NIP. 19711206 200312 1 001

Ketua Sidang,

Dr. Asyari Hasan, SHI, M.Ag.CM

NIP. 19800819 200604 1 002

Sekretaris,

Dr. Sofyan Rizal, M.Si.

NIP. 19760430 201101 1 002

Page 4: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

iii

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ivan Yuki Bayu Gautama

Nim : 21170850000022

Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Magister Manajemen

Judul Tesis : ANALISA TERHADAP MINAT

MAHASISWA DALAM BERINVESTASI

STUDI KASUS : PADA MAHASISWA

STRATA -1 FAKULTAS EKONOMI DAN

BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

(UIN) SYARIEF HIDAYATULLAH

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Tesis saya sebagaimana yang berjudul diatas, benar-benar hasil karya

sendiri.

2. Tesis saya bukan hasil menyalin dari tesis orang lain.

3. Apabila dikemudian hari ternyata tesis saya ini terbukti menyalin dari

tesis orang lain, saya bersedia dituntut dimuka pengadilan dan bersedia

dicabut atas segala hak dan wewenang yang ada hubungannya dengan

ijazah dan bersedia melepaskan gelar kesarjanaan (M.E.) sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan rasa

tanggung jawab untuk dapat dipergunakan oleh pihak-pihak yang

berkepentingan.

Tangerang Selatan, 28 Juli 2020

Hormat Saya,

Ivan Yuki Bayu Gautama

Page 5: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ivan Yuki Bayu Gautama

Tempat/tgl lahir : Bandung, 28 Agustus 1973

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Komp. Bintaro Village no. BV6, Jl. Merpati ll Ciputat

Tangeran Selatan

Pendidikan Formal :

1. SDYKPPK Lulus Tahun 1985

2. SMP Negeri 2 Bandung Lulus Tahun 1988

3. SMA Negeri 14 Bandung Lulus Tahun 1991

4. STIE YPKP Lulus Tahun 1998

5. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2017 s/d sekarang

Pekerjaan :

Wiraswasta

Demikian Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Tangerang Selatan, 28Juli 2020

Hormat Saya,

Ivan Yuki Bayu Gautama

Page 6: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

v

ABSTRACT

Nama : Ivan Yuki Bayu Gautama

NIM : 21170850000022

Judul : Analisa Terhadap Minat Mahasiswa Dalam Berinvestasi Studi Kasus :

Pada Mahasiswa Strata -1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

This research was conducted to analyze the influence of factors influencing

students' interest in investing in the Faculty of Economics and Business UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. The sampling technique used was purposive

sampling where the researcher took a number of respondents with specific

objectives in the study. Data collection techniques using questionnaires and

interviews. The research model uses quantitative descriptive data analysis

techniques using structural equation modeling (SEM) analysis. Data processing

using IBM SPSS software version 20 and IBM AMOS. The results obtained that the

expectation and performance variables significantly influence the variable

interest of FEB UIN Jakarta students as potential investors with probability

values smaller than 0.05 and CR 2.534 greater than t tables (1.97). The

disposition and trading behavior variable does not significantly influence the

variable of interest of FEB UIN Jakarta students as potential investors with

probability values greater than 0.05 and CR 1.142 smaller than t table (1.97).

Financial literacy variable significantly influences the interest variable of FEB

UIN Jakarta students as potential investors with a probability value of less than

0.05 and CR 2.335 greater than t table (1.97). The influence between expectation

and performance variables, disposition and trading behavior, and financial

literacy on the variable interest of FEB UIN Jakarta students as potential

investors by 73%.

Keywords: Expectation and performance, disposition and trading behavior,

financial literacy, investment interest, structural equation modeling

Page 7: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

vi

ABSTRAK

Nama : Ivan Yuki Bayu Gautama

NIM : 21170850000022

Judul : Analisa Terhadap Minat Mahasiswa Dalam Berinvestasi Studi Kasus :

Pada Mahasiswa Strata -1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh faktor–faktor yang

mempengaruhi minat mahasiswa melakukan investasi pada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Teknik sampling yang digunakan adalah

purposive sampling dimana peneliti mengambil sejumlah responden dengan

tujuan tertentu dalam penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan

kuesioner dan wawancara. Model penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif

dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural equation modeling

(SEM). Pengolahan data menggunakan software IBM SPSS versi 20 serta IBM

AMOS. Diperoleh hasil bahwa variabel expectation and performanceberpengaruh

signifikan terhadap variabel minat mahasiswa FEB UIN Jakarta sebagai calon

investor dengan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 dan CR 2,534 lebih besar

dari t tabel (1,97). Variabel disposition and trading behaviourtidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel minat mahasiswa FEB UIN Jakarta sebagai calon

investor dengan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 dan CR 1,142 lebih kecil

dari t tabel (1,97). Variabel financial literacyberpengaruh signifikan terhadap

variabel minat mahasiswa FEB UIN Jakarta sebagai calon investor dengan nilai

probabilitas lebih kecil dari 0,05 dan CR 2,335 lebih besar dari t tabel (1,97).

Pengaruh antara variabel expectation and performance, disposition and trading

behaviour, serta financial literacy terhadap variabel minat mahasiswa FEB UIN

Jakarta sebagai calon investor sebesar 73%.

Kata kunci : expectation and performance, disposition and trading behaviour,

financial literacy, minat investasi, structural equation modeling

Page 8: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini yang

berjudul: Analisa Terhadap Minat Mahasiswa Dalam Berinvestasi Studi

Kasus : Pada Mahasiswa Strata -1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan kelulusan

dan untuk menempuh ujian kelulusan Magister Ekonomi (M.E.) pada Program

Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Ucapan terima kasih teristimewa dan rasa hormat yang mendalam penulis

sampaikan kepada Ibunda Hj. Tien Nurhayatie, Ibunda mertua Hj. Hafniwati,

beserta Anita Setyorini selaku Istri beserta kedua anak saya Akhdan Naryama

Gautama dan Rayya Arundati Gautama yang telah mendampingi serta mendukung

semua yang berhubungan dengan perkuliahan dengan sangat sabar sehingga saya

dapat menyelesaikan Thesis ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rektor Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Ketua Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Magister Perbankan Syariah, Penasehat

Akademik, beserta Civitas Akademik Fakultas FEB UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada para Dosen yang telah

mendidik penulis dalam menimba ilmu pengetahuan.

Akhirnya penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan,

untuk itu penulis mohon saran-saran dan perbaikan dari semua pihak, sehingga

proposal ini dapat diteruskan menjadi tesis. Amin ya rabbal ‘alamin.

Tangerang Selatan, 28 Juli 2020

Hormat Saya

Page 9: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii

ABSTRAK ...................................................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Perilaku ........................................................................... 9

1. Pengertian Perilaku ............................................................ 9

2. Klasifikasi Perilaku ........................................................... 10

3. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku ............................... 12

4. Model Perilaku .................................................................. 14

5. Jenis Perilaku ..................................................................... 15

6. Perilaku Stratejik ............................................................... 15

7. Perilaku Konsumen ........................................................... 16

B. Teori Kebutuhan....................................................................... 19

C. Minat ........................................................................................ 19

1. Pengertian Minat ................................................................ 19

Page 10: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

ix

2. Faktor dalam minat ............................................................ 21

3. Fase Pengembangan Minat ............................................... 22

4. Model Minat ...................................................................... 23

5. Fungsi Minat ..................................................................... 23

D. Investasi .................................................................................... 23

1. Pengertian Investasi ........................................................... 23

2. Tujuan Investasi ................................................................. 25

3. Jenis Investasi .................................................................... 26

4. Jenis Aset Dalam Investasi ................................................ 27

5. Asas Investasi ..................................................................... 28

6. Prinsip Investasi ................................................................. 30

7. Produk Investasi ................................................................. 34

8. Obyek Investasi .................................................................. 35

9. Iklim Investasi .................................................................... 36

10. Kinerja Investasi................................................................. 37

E. Resiko ...................................................................................... 39

1. Pengertian Resiko............................................................... 39

2. Jenis Resiko ........................................................................ 39

F. Return ...................................................................................... 42

1. Pengertian Return ............................................................... 42

2. Jenis Return ........................................................................ 43

G. Investor .................................................................................... 44

1. Pengertian Investor............................................................. 44

2. Jenis Investor ...................................................................... 45

3. Jenis Modal Investor .......................................................... 47

4. Segmentasi Investor ........................................................... 48

H. Manajemen Investasi ................................................................ 49

I. Teknologi Informasi dalam Investasi ....................................... 50

J. Indikator Penelitian ................................................................. 51

K. Penelitian Terdahulu ................................................................. 53

L. Kerangka Penelitian ................................................................. 55

Page 11: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

x

M. Hipotesis .................................................................................. 57

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 58

B. Metode Penentuan Sampel ...................................................... 59

C. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 60

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................. 61

E. Metode Analisis Data ............................................................... 63

1. Skala Likert ...................................................................... 63

2. Pengembangan Model Struktural ..................................... 64

3. Analisa Deskriptif ............................................................. 66

4. Analisa Statistik Kuantitatif ............................................. 66

5. Analisis Faktor Konfirmasi (Confirmation Factor

Analysis/CFA) ................................................................... 69

6. Analisa Jalur ..................................................................... 74

7. Analisa Regresi ................................................................. 75

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Obyek Penelitian ..................................................................... 78

1. Gambaran Umum Obyek Penelitian .................................. 78

2. Visi dan Misi ..................................................................... 83

B. Karakteristik Responden ......................................................... 84

C. Analisis dan Pembahasan ......................................................... 85

1. Analisis deskriptif (Nilai rata-rata dan persentase Jawaban

Responden) ......................................................................... 85

2. Analisis deskriptif (Hasil Uji Frekuensi Jawaban Responden)

.......... ................................................................................. .93

3. Confirmation Factor Analysis/CFA .................................. 124

4. Absolute Fit Measure ........................................................ 134

5. Uji Hipotesis Penelitian ..................................................... 139

Page 12: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

xi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Kesimpulan .............................................................................. 142

B. Saran ........................................................................................ 142

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 143

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 150

Page 13: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

xii

DAFTAR GAMBAR

2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku .............................................. 14

2.2 Proses keputusan dalam perilaku konsumen ............................................. 18

2.3 Refleksi perilaku konsumen menurut strategi marketing ......................... 19

2.4 Prinsip-prinsip investasi ............................................................................ 31

2.5 Value at risk dari kemungkinan distribusi keuntungan dan kerugian ....... 40

2.6 Piramida resiko investasi .......................................................................... 42

2.7 Hubungan risk and return .......................................................................... 43

2.8 Kerangka Penelitian .................................................................................. 55

3.1 Model SEM penelitian .............................................................................. 63

3.2 Tahapan dalam SEM ................................................................................. 66

3.3 Diagram Jalur ............................................................................................ 71

4.1 Diagram jalur beserta nilai loading factor/coefficient path pemodelan pertama

……………………………………………………………….. 123

4.2 Diagram jalur beserta nilai loading factor/coefficient path pemodelan kedua

sesudah penghapusan item nomor 4 ........................................................ 124

4.3 Nilai chi squre dan probabilitas pemodelan tahap kedua .......................... 126

Page 14: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

xiii

DAFTAR TABEL

3.1 Perkiraan Waktu Penelitian ....................................................................... 58

3.2 Operasional Variabel Penelitian ................................................................ 61

4.1 Jenis kelamin responden ........................................................................... 81

4.2 Latar belakang pendidikan ........................................................................ 81

4.3 Jawaban Kuesioner Variabel Expectation and performance .................... 82

4.4 Jawaban Kuesioner Variabel Disposition and trading behavior .............. 84

4.5 Jawaban Kuesioner Variabel Financial literacy ....................................... 86

4.6 Jawaban Kuesioner Variabel Minat .......................................................... 88

4.7 Dana yang kembali sesuai harapan investor (EP1) ................................... 90

4.8 Dana yang kembali sesuai tenggat waktu yang dijanjikan (EP2) ............. 92

4.9 Iklim investasi kondusif sesuai harapan (EP3) ......................................... 93

4.10 Kinerja investasi sesuai target (EP5) ....................................................... 95

4.11 Investasi lebih baik dari menabung (EP6) .............................................. 96

4.12 Motivasi tinggi dalam berinvestasi (DT1) .............................................. 98

4.13 Dengan berinvestasi, berarti gaya hidup lebih meningkat (DT2) ........... 99

4.14 Sanggup mengambil resiko investasi (DT3) ........................................... 100

4.15 Pembagian hasil sesuai dengan jenis investasi yang diambil (DT4) ....... 102

4.16 Investor menerima hasil netto dari investasi (DT5) ................................ 103

4.17 Dana untuk investasi sesuai dengan anggaran yang dimiliki (DT6) ....... 105

4.18 Memiliki pemahaman tentang investasi (FL1) ....................................... 106

4.19 Memiliki pengetahuan tentang produk investasi (FL2) .......................... 107

4.20 Memiliki pengetahuan tentang perusahaan penyelenggara investasi (FL3)

……………………………………………………………… . 109

4.21 Memiliki pemahaman tentang pengelolaan keuangan (FL4) .................. 110

4.22 Mempelajari pengalaman investasi yang sudah berjalan (FL5) .............. 112

4.23 Mendapatkan saran tentang investasi yang akan diambil (FL6) ............. 113

4.24 Adanya pemusatan perhatian terhadap produk investasi (M1) ............... 115

4.25 Investasi dapat meningkatkan level sosial (M2) ..................................... 116

4.26 Adanya kebutuhan untuk berinvestasi (M3) ........................................... 117

Page 15: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

xiv

4.27 Rasa ingin melebihi orang lain dalam hal investasi (M4) ....................... 118

4.28 Mengerti akan kegunaan produk investasi (M5) ..................................... 119

4.29 Memahami keuntungan yang akan didapat dari investasi (M6) ............. 120

4.30 Hasil uji validitas tahap kedua ................................................................ 125

4.31 Nilai perhitungan reliabilitas ................................................................... 128

4.32 Normalitas data penelitian ....................................................................... 129

4.33 Pengujian Goodness Of Fit Indices (GOF) ............................................. 131

4.34 Regression weight hasil perhitungan ....................................................... 136

Page 16: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia menempati urutan keempat sebagai negara dengan populasi

penduduk terbanyak di dunia dengan jumlah 260 juta jiwa lebih. Tentunya dengan

jumlah sebanyak itu, banyak permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.

Serupa dengan negara-negara berpenduduk besar, sosial ekonomi merupakan

permasalahan utama yang dihadapi.1 Sulitnya lapangan pekerjaan, rendahnya

pendapatan, kepadatan pemukiman, meningkatnya kejahatan merupakan contoh

permasalahan yang dihadapi. Pun tidak dipungkiri bahwa dengan adanya jumlah

penduduk yang besar dengan tingkat pendapatan rendah dapat pula menjadi suatu

kelebihan tersendiri untuk suatu negara. Perusahaan-perusahaan kapitalis akan

memanfaatkan situasi ini dalam menjalankan roda bisnisnya. Populasi penduduk

yang banyak berarti ketersediaan pekerja juga banyak.2 Populasi penduduk yang

banyak juga berarti bahwa tingkat konsumsi juga tinggi.3 Mereka akan berlomba

untuk memanfaatkan ketersediaan jumlah pekerja yang banyak dengan upah

minimum4 serta tingkat konsumsi yang tinggi bagi produk mereka di negara

tersebut.

Investasi pun dilakukan perusahaan kapitalis dalam memanfaatkan kondisi

tersebut demi meraih keuntungan besar. Dana besar digelontorkan dalam investasi

produksi dan distribusi. Menurut James C. Van Horn, investasi memiliki

pengertian sebagai sebuah kegiatan yang dilakukan dengan memanfaatkan

kekayaan yang ada pada masa sekarang. Hal tersebut ditujukan agar bisa memiliki

1 https://www.unfpa.org/press/demographics-and-socio-economic-development diakses pada 20

Mei2020 2 https://ilostat.ilo.org/topics/population-and-labour-force/ diakses pada 20 Mei2020 3 Elias ganivet. https://link.springer.com/article/10.1007/s10668-019-00446-w, 2019, diakses pada

20 Mei2020 4 https://economy.okezone.com/read/2013/11/05/320/892093/mengapa-buruh-di-indonesia-

dibayar-murah diakses pada 20 mei 2020

Page 17: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

2

dan memperoleh pendapatan yang lebih besar di masa depan.5 Kegiatan

penanaman modal bukanlah hal yang baru dalam peradaban manusia, karena

sudah sejak zaman dahulu masyarakat sudah melakukan berbagai bentuk

investasi. Hanya saja pada zaman dahulu masyarakat melakukan investasi dalam

bentuk investasi yang dilakukan secara langsung seperti: investasi dalam

pembelian ternak, pembelian tanah pertanian, atau investasi dalam pembuatan

perkebunan dan lain sebagainya.

Adanya investasi akan menimbulkan geliat perekonomian ditempat tersebut.

Perputaran dana dalam ekonomi akan menimbulkan dampak dan hubungan positif

terhadap pendapatan nasional serta sosial ekonomi masyarakat pun akan ikut

terangkat.

Dalam Islam, investasi merupakan kegiatan muamalah yang sangat

dianjurkan, karena dengan berinvestasi harta yang dimiliki menjadi produktif dan

juga mendatangkan manfaat bagi orang lain. Investasi yang berarti menunda

pemanfaatan harta yang kita miliki pada saat ini, atau berarti menyimpan,

mengelola dan mengembangkannya.

Badan koordinasi penanaman modal (BKPM) mempublikasikan realisasi

investasi triwulan I (periode Januari-Maret) tahun 2019 dengan total Rp. 195,1

triliun dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 87,2 triliun

dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 107,9 triliun dengan serapan

tenaga kerja sebanyak 235 401 orang. Capaian tersebut baru 24,6% dari target

investasi dengan nilai Rp 792 triliun.6 Sektor usaha transportasi, gudang,

telekomunikasi, listrik, gas dan air menyumbang 19%, sedangkan 8,2% dari

sektor konstruksi. Sektor perumahan, industri dan perkantoran menyumbang 16%.

Sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan menyumbang 15%. Dari

angka tersebut, Indonesia masih memiliki peluang dalam mengembangkan

investasi dan menjadi pasar potensial bagi para investor.

5 James Van Horne dan Jhon Wachowicz, Fundamentals of Financial Management, Pearson

Education, New Jersey, 2009, hal 148 6 https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/18391/investasi-triwulan-i-tahun-2019-naik-53-

mencapai-rp-1951-triliun/0/artikel_gpr diakses pada 20 Mei2020

Page 18: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

3

Berdasarkan undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman

Modal, penanam modal dapat berasal dari luar negeri (asing) atau dari dalam

negeri. Penanam modal dari dalam negeri dapat berupa perseorangan WNI,

maupun badan usaha dalam negeri. Penanaman modal terbuka pada semua bidang

kecuali bidang yang tertutup. Berdasarkan penjelasan undang-undang tersebut,

investasi tidak hanya bagi perusahaan atau badan usaha, masyarakat dalam bentuk

perseorangan dapat berpartisipasi melakukan investasi. Keikutsertaan masyarakat

dalam melakukan investasi dapat dikatakan bahwa masyarakat tersebut ikut ambil

bagian untuk mengembangkan perekonomian Indonesia.7 Hal tersebut

dikarenakan investasi mempunyai peran penting dalam pembangunan ekonomi

suatu negara.

Pemerintah Indonesia menyadari bahwa dengan adanya 183 juta penduduk

pada usia produktif, serta frekuensi perdagangan saham tertinggi di asia tenggara,

Indonesia menjadi pasar potensial bagi masyarakatnya untuk berpartisipasi dalam

investasi perorangan. Indonesia baru mencatat satu juta investor saham

perorangan, angka ini masih dikatakan sangat rendah jika dilihat dari jumlah

penduduk usia produktif tersebut.8 Dibandingkan dengan negara lain, maka animo

masyarakat terbilang masih cukup rendah yaitu berjumlah 0,15% penduduk

Indonesia dibanding dengan Malaysia yang sudah 12,8% serta Singapura 30%

dari jumlah penduduknya.9 Menurut Lily Widjaja, Executive Director Asosiasi

Perusahaan Efek Indonesia (APEI), saat ini tingkat pengetahuan dan partisipasi

masyarakat Indonesia di pasar modal masih rendah.10 Memang, aktivitas investasi

merupakan hal yang relatif baru bagi masyarakat Indonesia.

Pemerintah melakukan berbagai upaya dalam mendorong partisipasi

masyarakat dalam melakukan investasi perorangan. Penerbitan instrumen ritel

savings bond ritel (SBR) seri SBR006 dengan masa tenor tiga tahun memberikan

7 https://www.setneg.go.id/baca/index/investasi_dan_indonesia_maju diakses pada 20 Mei2020 8 https://www.jitunews.com/read/113532/strategi-dorong-masyarakat-berinvestasi-saham-di-

pasar-modal diakses pada 20 Mei2020 9 https://www.cnbcindonesia.com/investment/20190328161300-23-63495/kurangnya-minat-mikro-

investasi-di-indonesia diakses pada 20 Mei2020 10 https://pontianak.tribunnews.com/2017/02/19/masih-banyak-masyarakat-tidak-mengerti-pasar-

modal diakses pada 20 Mei2020

Page 19: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

4

peluang bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam investasi serta

mendukung perekonomian negara.11 Program edukasi investasi untuk masyarakat

khususnya untuk generasi muda juga marak dan giat dilakukan. Pengembangan

investasi berbasis syariah untuk umat Islam, pengembangan teknologi informasi

juga dikembangkan dan terus dilakukan. Penggunaan teknologi informasi dalam

bidang investasi terus dilakukan. Saat ini kita mengenal financial technology.

Perusahaan fintech membuka peluang masyarakat sebagai investor/funder dengan

imbalan hasil sekitar 14-20%. Industri fintech baru mampu mencatat transaksi

sebesar Rp 33 triliun.

Hal tersebut dilakukan agar masyarakat tidak lagi menganggap investasi

sebagai keinginan, namun lebih sebagai sebuah kebutuhan.12 Kelebihan investasi

yang mampu mengembalikan nilai pokok ditambah dengan manfaat ekonomi,

sosial, dan manfaat lainnya dalam jangka waktu tertentu, menjadi daya tarik

tersendiri yang dapat menjadikan investasi menjadi suatu kebutuhan.

Dijadikannya investasi sebagai suatu kebutuhan tidak serta merta

menjadikan investasi sebagai pilihan yang akan dimanfaatkan oleh semua orang.

Dikarenakan sifat investasi yang dapat digunakan pada masa mendatang, orang

akan memikirkan pemenuhan kebutuhan yang menjadi prioritas mereka terlebih

dahulu pada masa sekarang/saat ini. Memang, investasi biasanya dilakukan oleh

orang-orang dengan kebutuhan utama yang telah terpenuhi dan memiliki

kelebihan dana untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Adanya edukasi dan

sosisalisasi tentang investasi dapat menambah literasi dan wawasan bagi

masyarakat terkait investasi sebagai sebuah kebutuhan. Sama halnya dengan

kegiatan menabung, masyarakat dapat memaksakan untuk menyisihkan uangnya

dan digunakan untuk berinvestasi.

Penjelasan di atas merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

masyarakat dalam berinvestasi. Masih banyak faktor lainnya yang dapat

mempengaruhi masyarakat dalam melakukan investasi, diantaranya adalah faktor

11 https://bisnis.tempo.co/read/1191990/investasi-sbr006-kemenkeu-bentuk-partisipasi-dalam-

pembangunan/full&view=ok diakses pada 20 Mei2020 12 https://www.modalrakyat.id/blog/investasi-adalah-kebutuhan-ini-hal-yang-bisa-diraih-dengan-

investasi diakses pada 20 Mei2020

Page 20: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

5

pendidikan. Menurut Miftakhul, tingkat pendidikan mempengaruhi masyarakat

dalam menabung di Bank syariah.13 Menurut Purnawanto, dua faktor yang

menentukan terbentuknya perilaku adalah faktor internal dan eksternal. Faktor

internal berkaitan dengan proses yang terjadi dalam sistem psikologis dan biologis

manusia. Faktor eksternal merupakan pengaruh dari lingkungan, sosial, budaya,

dan orang lain.14 Dalam berinvestasi, masyarakat juga dipengaruhi faktor internal

dan faktor eksternal. Menurut Antonietta Bonello (2019),15 faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan dalam investasi disesuaikan dengan kondisi yang ada.

Ia menyebutkan beberapa indikator yang mempengaruhi keputusan berinvestasi,

yaitu expectation and performance yang berisi financial return, expected

situation, dan investment performance. Disposition and trading behaviour yang

berisi overconfidence bias, investor type, dan funding resource. Serta financial

literacy yang berisi investment literacy, investment knowledge, companies

information, financial management, experience dan financial advice.

Dari faktor-faktor tersebut selanjutnya akan mendorong minat masyarakat

untuk melakukan investasi. Menurut Getzel (1966), minat adalah suatu disposisi

yang terorganisir melalui pengalaman yang mendorong seseorang untuk

memperoleh obyek khusus, aktivitas, pemahaman dan keterampilan untuk tujuan

perhatian atau pencapaian.16 Fakta dilapangan memperlihatkan bahwa minimnya

edukasi, dan penipuan investasi bodong mengurangi minat masyarakat untuk

berinvestasi.17 Untuk indikator yang mengukur minat individu digunakan

berdasarkan Lucas dan Brithh (2003) yang terdiri dari:18 Ketertarikan,

menunjukkan adanya pemusatan perhatian dan perasaan senang. Keinginan,

13 Muchamad Miftakhul. Pengaruh Pendidikan, Pekerjaan dan Pendapatan Terhadap Minat

Masyarakat Menabung di Bank Syariah (Studi Kasus Masyarakat Desa Kupen), Skripsi, Prodi

Perbankan Syariah, FEBI, IAIN Salatiga, 2017 14 Budi purnawanto. Manajemen SDM Berbasis Proses, Grasindo, Jakarta, 2015, hal 91 15 Antonietta Bonello, Understanding the Investor: A Maltese Study of Risk and Behavior in

Financial Investment Decision. Emerald, 2019 16 Thomas Tan, Teaching is an art: Maximize Your Teaching. Dee publisher. Yogyakarta. 2017,

hal 56 17 https://wartakota.tribunnews.com/2018/04/17/tingkat-dan-minat-investasi-indonesia-

memrihatinkan-karena-sangat-rendah diakses pada 20 Mei2020 18 Kristiurman Mendrofa, Pengaruh harga, citra merek dan Kualitas Produk terhadap Minat Beli

Domain.id. Universitas Mercu Buana, Jakarta, 2016, hal 3

Page 21: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

6

adanya dorongan untuk memiliki. Serta Keyakinan, adanya rasa percaya diri

terhadap kualitas, daya guna dan keuntungan.

Pada penelitian ini, akan dilihat faktor-faktor yang mempengaruhi minat

partisipasi masyarakat khususnya mahasiswa dalam investasi. Mahasiswa

ekonomi sebagai bagian dari masyarakat yang sedang menimba ilmu pendidikan

tinggi diharapkan menjadi contoh bagi masyarakat lainnya dalam berinvestasi.

Potensi dalam ilmu, pengetahuan serta literasi yang dimiliki, menjadi kelebihan

mahasiswa ikut andil dalam memulai investasi.19 Menurut Widjaja, mahasiswa

dapat menjadi potensi besar sebagai investor pasar modal baru. Semakin

banyaknya Universitas yang telah bergabung dalam membentuk galeri investasi,

dengan demikian banyak investor muda baru dari kalangan mahasiswa juga

semakin meningkat, salah satu contohnya telah dibukanya dan bekerja sama

dengan Bursa Efek Indonesia dengan 268 galeri investasi (GI).20 Baru sekitar 149

ribu mahasiswa indonesia,21 sekitar 9 ribu mahasiswa yang melakukan investasi di

kota Solo, sedangkan sedangkan di kota Manado baru sekitar 7 ribu mahasiswa, di

kota Semarang sebanyak 1500 orang, di kota Denpasar 2396 orang.

Melihat dari beberapa hal yang memperlambat jumlah investor saat ini,

keadaan ini erat hubungannya dengan perilaku manusia dengan objek yang

diarahkannya, karena untuk memahami investor (mahasiswa) dan bagaimana

mengembangkan strategi penambahan jumlah investor kedepannya kita harus

memahami apa yang mereka butuhkan (pribadi) faktor pribadi atau individu. Apa

yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa (sosial), dan apa yang mereka

rasakan (psikologis).

Penjelasan di atas menjadi inspirasi dalam penelitian ini untuk mengungkap

faktor yang mempengaruhi minat individu (investor mahasiswa) untuk

berinvestasi yang dirangkum dalam penelitian yang berjudul “Analisa Terhadap

Minat Mahasiswa Dalam Berinvestasi Studi Kasus : Pada Mahasiswa

19 https://republika.co.id/berita/ekonomi/keuangan/18/12/03/pj5cu1383-bei-ajak-mahasiswa-jadi-

investor-pasar-modal diakses pada 20 Mei2020 20 https://economy.okezone.com/read/2017/02/20/278/1623234/mahasiswa-jadi-calon-potensial-

investor-pasar-modal diakses pada 20 Mei2020 21 https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-4476445/milenial-minati-investasi-saham-

jumlahnya-capai-149000-orang diakses pada 20 Mei2020

Page 22: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

7

Strata -1 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah”.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan penelitian yang akan dijawab adalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh antara variabel expectation and performance

terhadap variabel minat mahasiswa FEB UIN Jakarta sebagai calon

investor?

2. Apakah terdapat pengaruh antara variabel disposition and trading

behaviour terhadap variabel minat mahasiswa FEB UIN Jakarta sebagai

calon investor?

3. Apakah terdapat pengaruh antara variabel financial literacy terhadap

variabel minat mahasiswa FEB UIN Jakarta sebagai calon investor?

4. Bagaimana pengaruh antara variabel expectation and performance,

disposition and trading behaviour, serta financial literacy terhadap

variabel minat mahasiswa FEB UIN Jakarta sebagai calon investor?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisa faktor expectation and performance dalam minat

mahasiswa FEB UIN Jakarta sebagai calon investor

2. Untuk menganalisa faktor disposition and trading behaviour dalam minat

mahasiswa FEB UIN Jakarta sebagai calon investor

3. Untuk menganalisa faktor financial literacy dalam minat mahasiswa FEB

UIN Jakarta sebagai calon investor

D. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai implikasi ilmu pengetahuan

dalam bidang ekonomi dari perihal minat mahasiswa sebagai calon investor.

1. Manfaat akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi literasi, informasi dan referensi

bagi penelitian selanjutnya dalam bidang investasi khususnya dalam hal

minat mahasiswa FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam

Page 23: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

8

berinvestasi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dalam melakukan

investasi

2. Manfaat bagi peneliti

Penelitian ini merupakan sarana bagi peneliti dalam mengaplikasikan

ilmu manajemen dan ekonomi selama proses pembelajaran di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta khususnya dalam hal ketertarikan mahasiswa FEB

dalam melakukan investasi

3. Manfaat bagi mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi literasi, informasi dan referensi

bagi mahasiswa yang tertarik pada bidang investasi

.

Page 24: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

E. Teori Perilaku

1. Pengertian Perilaku

Perilaku manusia merupakan subyek yang mengagumkan untuk dipelajari

karena banyaknya ragam, kompleksitas yang tidak dapat dibayangkan serta

tanggung jawab yang besar dalam perubahan lingkungan. Untuk memahami

perilaku manusia, alangkah baiknya untuk dapat diketahui terlebih dahulu istilah

dari perilaku. Perilaku (behavior) dapat didefinisikan sebagai suatu respon atau

tindakan yang diamati secara langsung maupun tidak langsung. Pengamatan

perilaku secara langsung dilakukan dengan mempelajari tindakan seseorang pada

lingkungannya, sedangkan pengamatan perilaku secara tidak langsung dengan

mempelajarinya dalam proses pengambilan keputusan dan sikap dalam lingkup

bagaimana mereka menggambarkan diri mereka secara personal.

Definisi/arti kata 'perilaku' dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

adalah n tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan.22

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang mempunyai

bentangan yang sangat luas, mencakup : berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian

dan lain sebagainya. Bahkan kegiatan internal (internal activity) seperti berfikir,

persepsi dan emosi juga merupakan perilaku manusia. Perilaku merupakan faktor

terbesar kedua setelah faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan individu,

kelompok, atau masyarakat.23

Menurut Mishra, istilah perilaku mengacu pada aktivitas/kegiatan individu-

baik kegiatan eksternal (terbuka) maupun kegiatan internal (tersembunyi).

Perilaku terbuka (overt behavior) merupakan aktivitas secara jasmaniah yang

secara subyek dapat diamati langsung menggunakan indera, seperti tertawa,

22 https://kbbi.web.id/perilaku. Diakses pada 20 Mei 2020 23 Hana Utami, Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia, Nuha Medika,

Yogyakarta, 2010, hal 53

Page 25: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

10

berbicara dan berjalan. Perilaku tersembunyi (covert behavior) merupakan

aktivitas organ dalam yang diamati menggunakan instrumen pengukuran yang

sulit atau canggih.24 Kedua perilaku tersebut diawali oleh berbagai macam jenis

kekuatan stimulasi (energi fisik) yang digerakkan melalui organ tubuh. Sedangkan

hasil dari aktivitas tubuh tersebut disebut respon. Oleh karenanya, dalam

menjelaskan fenomena perilaku, umumnya akan dibahas keseluruhan dari

kegiatan stimulus-respon (S-R) secara asosiasi dan koneksi. Mempelajari perilaku

tidak hanya mempelajari aktivitas tubuh saja, melainkan juga mempelajari

aktivitas mental seseorang.

Menurut Leech, perilaku merupakan konsep yang kompleks dan dapat

diartikan berbeda-beda bagi setiap orang bergantung pada persepsi dan sudut

pandang. Perilaku merupakan segala sesuatu yang kita ucapkan atau lakukan yang

dapat mempengaruhi atau mempunyai dampak bagi orang lain. Meskipun individu

dapat berubah pandangan secara cepat, serta memiliki tujuan hidup yang berubah-

ubah, perilaku jangka panjang yang dipelajari akan sulit dirubah.25

Dapat disimpulkan bahwa perilaku merupakan suatu aktivitas fisik maupun

mental yang digerakkan oleh energi akibat dari stimulus yang diterima seseorang

yang dapat berdampak bagi diri sendiri maupun orang lain.

2. Klasifikasi Perilaku

Perilaku seseorang dapat diklasifikasikan secara umum menjadi dua kategori,

yakni kualitatif dan kuantitatif.26

a) Klasifikasi kualitatif. Pada klasifikasi ini, seseorang dipisahkan kemudian

diklasifikasikan ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan kategori

tertentu. Misalnya, berdasarkan jenis kelamin, usia dan pendidikan

b) Klasifiaksi kuantitatif. Pada klasifikasi ini, perilaku diklasifikasikan

berdasarkan perbedaan sifat atau karakteristik yang terukur. Misalnya,

intelegensi, motivasi dan kepribadian

Asumsi perilaku manusia menurut James B. Weitzul27 :

24 Braj Kumar Mishra, Psychology:The Study of Human Behaviour, New Delhi, 2016, hal 73 25 Shella Riddal-Leech, Managing Children’s Behaviour, UK, Heinemann, 2003, hal 14 26 Ibid, Braj Kumar Mishra, hal 84 27 CT Tyagi dan Arun Kumar, Consumer Behaviour, Atlantic Publisher, New Delhi, 2010, hal 2

Page 26: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

11

a) Behavior is neither good nor bad. Beberapa jenis perilaku dapat bersifat

tepat atau bahkan maladaptive tergantung dari sudut pandang maupun

penilaian moral

b) Behavior does not change much. Sikap dan pembelajaran yang dibentuk

dalam kehidupan seseorang akan menjadi perilaku jangka panjang orang

tersebut

c) Behavior can be categorized. seseorang dapat dikategorikan berdasarkan

perilaku yang ditunjukkannnya

Theodore Levitt menggolongkan perilaku sebagai berikut :28

a) Caused behavior. Merupakan perilaku yang disebabkan oleh kausalitas

atau sebab akibat dari suatu tindakan yang diterima oleh seseorang

b) Motivated behavior. Merupakan perilaku yang dilakukan seseorang akibat

adanya keinginan pribadi

c) Goal oriented behavior. Merupakan perilaku yang dilakukan seseorang

dalam mencapai tujuan tertentu yang hendak dicapai

Raymond Bergner menjelaskan bahwa perilaku merupakan usaha dari bagian-

bagian individu yang menyatakan suatu kejadian.29

Behavior B = I, W, K, K-H, P, A, PC, S

I = identity. Identitas seseorang yang memiliki perilaku tersebut

W = want. Keadaan tentang suatu peristiwa yang ditampilkan seseorang.

Termasuk dalam parameter motivasi

K = know. Perilaku merupakan yang dengan jelas dilakukan seseorang. Termasuk

dalam parameter kognitif

K-H = know-how. Perilaku memerlukan penggunaan secara luas kompetensi

umum pada saat sekarang dan disini. Termasuk dalam parameter

keterampilan/kompetensi

P = performance. Proses atau prosedur yang dilakukan dalam berperilaku

28 Sonia kaul shali. Understanding Human Behaviour and Creating Positive Environment.

Imperial Journal Of Interdisciplinary Research. Corpus id:148961932. 2017 29 Raymond M. Begner, “What is behavior? And so what?”, New Ideas in Psychology, 28, 1-9,

2010

Page 27: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

12

A = achievement. Perilaku menghasilkan suatu outcome. Termasuk dalam

parameter outcome

PC = personal characteristic. Perilaku merupakan perwujudan dari karakteristik

pribadi yang diekspresikan. Termasuk dalam parameter perbedaan

individual

S = significance. Perilaku merupakan apa yang dilakukan secara konkrit

Terdapat dua dasar asumsi dalam menjelaskan perilaku manusia, yakni semua

perilaku berasal dari suatu sebab; serta terdapat banyak sebab dibalik perilaku

manusia.30 Persamaan kausal dari hubungan situasi dengan individu dalam

menjelaskan perilaku manusia tersebut dapat dijelaskan sebagai

Terdapat situasi-situasi tertentu dimana beberapa orang termotivasi untuk

berperilaku secara khusus dari orang lain. Hal tersebut merupakan proses internal

yang menyediakan energi untuk berperilaku dan mengarahkannya pada suatu

tujuan tertentu. Motivasi dan emosi secara psikologis dapat menjelaskan perilaku

manusia.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku

Dikarenakan perilaku dapat timbul dari adanya stimulus yang dirasakan

seseorang, maka perilaku tersebut dapat timbul dari dalam individu maupun

adanya dorongan dari luar individu tersebut. Dr. Robert Sapolsky menjelaskan

beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang.31

a) Situation (situasi). Situasi dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Situasi

normal atau situasi krisis akan menunjukkan perilaku yang berbeda

b) Environment (lingkungan). Lingkungan dengan situasi tertentu akan

mengubah perilaku

30 James Vadackumchery, John Kattakayam, Human Behaviour and Law Enforcement, New Delhi

Ashish publishing, 2010, hal13 31 Robert Sapolsky, https://zeitgeist-info.com/article/2011/01/factors-affecting-behaviour/ diakses

pada 20 Mei 2020

Page 28: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

13

c) Habits (kebiasaan). Apa yang dilakukan berulang-ulang dapat menjadi

perilaku

d) History (riwayat). Keadaan yang pernah dialami atau tindakan yang

pernah dilakukan seseorang kemudian terulang kembali akan

menimbulkan perilaku yang sama

e) Perspective (pandangan). Sudut pandang seseorang terhadap dirinya akan

menimbulkan perilaku tertentu

f) Culture (budaya). Perilaku akan muncul dari ekspektasi secara umum

terhadap situasi dan lingkungan tertentu

g) Emotions (emosi). Perilaku seseorang dipengaruhi oleh emosi yang sedang

dirasakannya

h) Hormones (hormon). Hormonal yang berlebih pada saat tertentu dapat

menyebabkan seseorang berperilaku lain

i) Pre-natal (dalam kandungan). Perilaku manusia dapat pula dipengaruhi

dari perilaku ibu nya pada saat mengandung

j) Genetics (genetik). Gen menyebabkan perilaku khusus dari manusia

Gambar 2.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

Sumber : Shella Riddal-Leech. Managing Children’s Behaviour. Hal.5

Page 29: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

14

4. Model Perilaku

Banyak pola perilaku yang ditunjukkan manusia dalam beraktivitas sehari-

hari. Hal tersebut menjadi dasar bagi para pemikir dalam menganalisa model-

model perilaku manusia. Model perilaku manusia antara lain:32

a) Psychoanalytic Model. Merupakan pendekatan yang dilakukan oleh Freud

yang bergantung pada model konflik pada manusia. Menggunakan teknik

klinis dari asosiasi bebas dan psikoterapi, Freud menjelaskan bahwa

perilaku tidak selalu dapat dijelaskan secara sadar. Freud menjelaskan

bahwa perilaku individu bergantung pada faktor identitas, ego dan super

ego.33

b) Cognitive model. Model kognitif dapat memprediksi bagaimana multi

aspek atau variabel berinteraksi dan menghasilkan perilaku yang diamati

dalam tataran studi empiris. Dalam situasi nyata, pengaruh multi efek

menghasilkan perilaku. Model kognitif sangat membantu dalam

memahami hubungan anatar bagian proses kognitif yang mempengaruhi

perilaku yang diamati.

c) Humanistic model. Perspektif humanistik menekankan bahwa perilaku

ditekankan pada kualitas individu yang dihasilkan dari kesejahteraan dan

potensi kreativitas yang menguntungkan orang lain. Teori humanistik

menjelaskan perilaku didasarkan pada konsep diri (self-concept). Teori

humanistik berpendapat bahwa perilaku merupakan proses berjalan yang

dimotivasi oleh kebutuhan integrasi, diarahkan dengan sengaja, memilih,

berdasarkan urutan nilai-nilai serta berdasarkan kesadaran tinggi.34

d) Behaviouristic model.35 Teori behavioristik memandang perilaku dapat

secara objektif diobservasi dan digambarkan. Pengamatan ini dilakukan

dalam istilah stimulus dan respon (S-R). Pandangan perilaku dalam

32 William G Kennedy. Modeling Human Behavior In Agent-Based Models, Springer, New York,

2011, hal 168 33 Elizabeth Auchincloss. The Psychoanalytic Model Of The Mind, American Psychiatric

Publishing, Arlington, 2015, hal 6 34 Andrew Bland dan Eugene M Derobertis, Humanistic Perspective-Encyclopedia of Personality

and Individual Differences, New York, Springer, 2019, hal 25 35 Braj Kumar Mishra, Psychology:The Study of Human Behaviour, New Delhi, 2016, hal 33

Page 30: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

15

behavioristik dikarakterisasi menjadi tiga dasar: pertama, behavioristik

menekankan pada kondisi yang merefleksikan dasar-dasar perilaku dan

pengkondisian merupakan metode dalam menganalisis perilaku. Kedua,

behavioristik menekankan bahwa perilaku itu dihasilkan dari dipelajari.

Ketiga, behavioristik memandang perilaku manusia tidak berbeda dengan

hewan.

5. Jenis Perilaku

Allport (1951) mengidentifikasi enam jenis nilai-nilai perilaku.36 a)

Theoretical (nilai teoritis)- menempatkan pentingnya menemukan kebenaran

melalui pendekatan kritis dan rasional. b) Economic (nilai ekonomis) –

menekankan pada nilai-nilai praktis dan kegunaan. c) Aesthetic (nilai estetika) –

pandangan perilaku sebagai suatu bentuk tertentu dan harmoni. d) Social (nilai

sosial) – perilaku akan bernilai apabila memberikan kasih sayang dan menghargai

kepada orang lain. e) Political (nilai politik) – nilai perilaku didasarkan atas

perolehan pengaruh dan kekuasaan. f) Religious (nilai religi) – perilaku dilakukan

berdasar kesatuan pemahaman dan pengalaman akan suatu kepercayaan.

6. Perilaku Stratejik

Perilaku strategis merupakan psikologi kognitif dan sosial yang digabungkan

dengan tataran praktis teori manajemen strategis. Enam karakteristik strategic

behaviour (perilaku strategis) :37

a) Strategic behaviour is reflective. Perilaku strategis merupakan suatu

tindakan refleksi dari apa yang diterima oleh seseorang, disebut juga oleh

Giddens (1984) sebagai rationalization of action/rasionalisasi aksi. Dalam

ekonomi, apabila penawaran harga dapat diterima, maka akan

direfleksikan dengan melakukan pembayaran.

b) Strategic behaviour is relational and take shape in interactions. Perilaku

strategis merupakan suatu bentuk hubungan/relasi dalam bentuk interaksi

tertentu. Jual beli merupakan bentuk hubungan antara pedagang dan

pembeli dengan interaksi tawar menawar dan transaksi.

36 E. F. ten Heuvelhof, Ernst Ten Heuvelhof, Strategic Behaviour in Network Industries: A

Multidisciplinary Approach, UK, 2009, hal10 37 Ibid, E. F. ten Heuvelhof, Ernst Ten Heuvelhof, hal 12

Page 31: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

16

c) Strategic behaviour has a time dimension. Perilaku strategis memiliki

dimensi waktu. Dimensi waktu pada saat pembeli mendatangi pedagang,

kemudian dimensi waktu saat pembeli melakukan penawaran, kemudian

dimensi waktu saat pembeli melakukan pembayaran, serta dimensi waktu

saat pembeli pergi membawa barang.

d) Strategic behaviour is aimed at narrow self-interest. Perilaku strategis

merupakan gambaran dari keinginan pribadi. Pembeli mendatangi

pedagang dikarenakan adanya keinginan pribadi untuk membeli.

e) Strategic behaviour is ambiguous. Perilaku strategis dapat bersifat samar-

samar, apakah tindakan dilakukan untuk kepentingan pribadi atau umum.

Pembeli yang mendatangi pedagang belum tentu membeli dagangan, bisa

saja hanya melihat-lihat dahulu.

f) Strategic behaviour is intentional. Perilaku strategis merupakan suatu

bentuk tindakan yang disengaja. Pembeli sengaja mendatangi pedagang

apabila ada barang yang hendak dibelinya.

7. Perilaku Konsumen

Siapapun kita, darimanapun kita, kita semua adalah konsumen. Tujuan-tujuan

dalam pemenuhan kebutuhan dasar, dalam menjaga kesehatan, kenyamanan,

mendapatkan pendidikan yang lebih baik, semuanya memerlukan barang dan jasa

yang harus dikonsumsi. Perilaku konsumsi tidak dapat dipisahkan dan sudah

terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari, baik kita memiliki banyak uang ataupun

sedikit untuk dibelanjakan.

Perilaku konsumen menurut Louden dan Bitta (1993) merupakan proses

keputusan dan aktivitas fisik dari individu pada saat mengevaluasi, memperoleh,

menggunakan atau membuang barang dan jasa.38

Perilaku konsumen tidak hanya membicarakan tentang proses seseorang

membeli suatu barang. Perilaku konsumen melibatkan barang, jasa, aktivitas,

pengalaman, orang-orang serta ide-ide. Menurut Hoyer, dkk., perilaku konsumen

merefleksikan totalitas keputusan konsumen dengan mengacu kepada perolehan,

38 CT Tyagi dan Arun Kumar, Consumer Behaviour, New Delhi, Atlantic Publisher, 2010, hal 3

Page 32: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

17

konsumsi, dan disposisi barang, jasa, aktivitas, pengalaman, orang-orang, serta

ide-ide oleh manusia melalui pengambilan keputusan pada suatu waktu.39

Shimp dan Andrews menjelaskan bahwa perilaku konsumen mempelajari

individu, kelompok serta organisasi dalam hal proses memilih, menjaga,

menggunakan dan disposisi dari produk, servis, pengalaman, kepuasan serta

dampaknya bagi mereka.40

Aktivitas mental, emosional, dan fisik yang digunakan manusia pada waktu

memilih, membeli, menggunakan dan mendisposisikan barang dan jasa dalam

rangka memenuhi keinginan dan kepuasan merupakan perilaku dari konsumen.41

Perilaku konsumen merupakan perilaku dinamis yang dilakukan oleh seorang

atau masyarakat dalam tindakan langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi

dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului

dan menyusuli tindakan ini.42

Perilaku konsumen yang dilakukan terdiri dari tiga bagian besar, yakni

pengambilan keputusan (consumer decision making), determinasi individu

(individual determinants) serta lingkungan eksternal (external environmental

variables).43

Sebagai konsumen, pembelian produk atau jasa yang akan digunakan akan

melalui suatu pertimbangan pengambilan keputusan. Decision process dari

konsumen diawali dari pengenalan kebutuhan (problem recognition), yakni sejauh

mana produk atau jasa diperlukan dalam memenuhi kebutuhan konsumen.

Berikutnya adalah pencarian informasi dari produk atau jasa yang dibutuhkan,

membandingkan semua aspeknya serta mengevaluasi produk atau jasa yang mana

dan darimana yang akan digunakan konsumen (information search and

evaluation). Setelah menetapkan mengevaluasi produk atau jasa yang mana dan

39 Wayne Hoyer, Deborah Macinnis, Rik Pieters, Consumer Behavior, New Jersey, Cengage

Learning, 2016, hal 5 40 Shimp, Terence dan J. Craig, Andrews, Advertising, Promotion, and Other Aspects of Integrated

Marketing Communications. New Jersey, Cengage Learning, 2013, hal 74 41 Jane Priest, Stephen Carter, David Statt, Consumer Behaviour, Edinburgh business school,

2013, hal 15 42 Nugroho Setiadi, Perilaku Konsumen, Kencana Prenada Media, Jakarta, 2015, hal 2 43 Ujang sumarwan. Model Keputusan Konsumen, Modul 1, Universitas Terbuka, Jakarta, 2014

hal 1.4

Page 33: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

18

darimana yang akan digunakan, konsumen akan melakukan proses pembelian

(buying/purchasing decission). Terakhir dari perilaku konsumen adalah perilaku

pasca pembelian (postpurchasing behavior), yaitu perilaku yang ditampilkan

konsumen setelah membeli dan memanfaatkan suatu produk atau jasa.

Gambar 2.2. Proses keputusan dalam perilaku konsumen

Sumber: Tyagi dan Kumar. Consumer Behaviour. Hal.3

Determinasi individu dalam perilaku konsumen merupakan pertimbangan dari

diri pribadi konsumen. Pola konsumtif seseorang akan ditentukan dari usia,

pekerjaan, penghasilan, gaya hidup, personalitas, motivasi, kepercayaan dan

sikap. Sedangkan variabel lingkungan eksternal merupakan pertimbangan dari

luar pribadi konsumen dalam berperilaku. Hal tersebut ditentukan oleh budaya

yang ada, letak geografis, demografis, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga,

serta peran individu dalam kelompok.

Page 34: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

19

Gambar 2.3. Refleksi perilaku konsumen menurut strategi marketing

Sumber : Hoyer, dkk., Consumer behavior. 2016, hal.5

F. Teori Kebutuhan

Manusia dalam kehidupannya memerlukan suatu kebutuhan yang harus

dipenuhinya. Apabila kebutuhan dasar/pokok sudah terpenuhi, kebutuhan lain

pasti akan mengikuti.

Teori Piramida kebutuhan menurut Abraham H. Maslow (1943). 44Menurut

Maslow, pada setiap diri manusia memiliki lima kebutuhan yaitu: kebutuhan

secara fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan

penghargaan, serta kebutuhan akan aktualisasi diri. Piramida kebutuhan Maslow

menjelaskan urutan dan rangkaian kebutuhan dari seseorang. Berdasarkan

piramida, semakin ke atas, seseorang memiliki kriteria kebutuhan yang semakin

sedikit jumlah atau kuantitasnya.

Teori kebutuhan David McClelland (1961). David McClelland menyebutkan

terdapat tiga kebutuhan manusia. McClelland theory of needs memfokuskan

kepada tiga hal, yaitu: Kebutuhan untuk sukses (need for achievement/nAch);

kemampuan dalam pencapaian kinerja investasi yang baik sesuai tujuan finansial

yang hendak dicapai. Kebutuhan akan kekuasaan/otoritas (need for power/nPow);

kebutuhan investor dalam menjalankan investasi secara penuh tanpa campur

tangan pihak lain. Kebutuhan untuk berafiliasi (need for affiliation/nAff);

keinginan untuk berafiliasi dengan investasi advisor dan perusahaan investasi.45

G. Minat

1. Pengertian Minat

Minat merupakan salah satu sifat yang dimiliki oleh setiap manusia.

Kehidupan manusia yang dipenuhi oleh kebutuhan-kebutuhan setiap harinya

menimbulkan keinginan tertentu dalam diri tiap-tiap orang.

44 Abraham Maslow. A theory of Human Needs, General Press, New Delhi, 2019, hal 13 45 Roya karami dan maimunah ismail. Achievement Motivation in the leadership role of extension

agents, Cambridge Scholar Publishing, Newcastle, 2012, hal 32

Page 35: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

20

Definisi/arti kata 'minat' di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah n

kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan.

RJ Stiggins (1997), minat merupakan aspek afektif dalam diri seseorang yang

dapat dididentifikasi dari kesadaran emosi, disposisi dan kehendak yang

mempengaruhi dan tindakan seseorang.46 Menurut Lilawati, minat merupakan

suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang

terhadap suatu kegiatan sehingga mengarahkannya dengan kemauan sendiri

ditandai dengan kesenangan, dan kesadaran.47

Menurut Djaali (2008), minat adalah rasa lebih suka dan tertarik pada suatu

hal atau aktivitas dengan rasa sadar yang muncul dari dalam diri. Menurut

Ahmadi (2009), minat adalah sikap jiwa seseorang dalam ketiga fungsi jiwa

(kognisi, konasi dan emosi) yang tertuju pada suatu hal dengan melibatkan

perasaan yang kuat.48

Menurut Getzel (1966), minat adalah suatu disposisi yang terorganisir melalui

pengalaman yang mendorong seseorang untuk memperoleh obyek khusus,

aktivitas, pemahaman dan keterampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian.49

Menurut Elizabeth Hurlock, minat merupakan sumber motivasi seseorang

yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu yang mereka inginkan yang

ditandai dengan derajat kepuasan. Derajat kepuasan yang tinggi maka minat pun

bertambah dan akan melakukannya kembali.50

Menurut Jean-Ovide Decroly, minat merupakan pernyataan suatu kebetulan

yang tidak terpenuhi. Kebutuhan tersebut timbul dari dorongan hendak memberi

46 Elizabeth Hammerman, Formative Assessment Strategies for Enhanced Learning in Science K-

8. Corwin press, California, 2009, hal 59 47 Herlinyanto. Membaca Pemahaman dengan Strategi KWL Pemahaman dan Minat Baca. Dee

publisher, Yogyakarta, 2019, hal 23 48 Aji Darusman, Pengaruh Media Online Terhadap Minat Belajar Siswa, Literatus Vol.1 No. 1

2019, Jakarta, Unindra 49 Thomas Tan, Teaching is an art: Maximize Your Teaching. Dee publisher. Yogyakarta. 2017,

hal 56 50 Elizabeth B Hurlock, Developmental Psychology: A Life-span Approach, McGraw Hill, New

York, 2004, hal 114

Page 36: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

21

kepuasan kepada suatu insting. Minat itu tidak hanya berasal dari satu sumber

saja, melainkan anak-anak dapat mendapatkan minat dari sumber lainnya.51

2. Faktor Dalam Minat

Berdasarkan Suzane Hidi and Ana Renninger (2006), terdapat tiga faktor

yang berkontribusi terhadap pengembangan minat (interest), yakni knowledge

(pengetahuan), positive emotion (emosi positif), dan personal value (nilai-nilai

pribadi). Pada saat seseorang belajar tentang topik yang lebih banyak, mereka

akan lebih banyak memiliki keterampilan dan pengetahuan. Adanya peningkatan

dalam pengetahuan dapat memberikan efek positif karena individu merasakan

lebih terampil dan kompeten dalam melaksanakan tugasnya. Lebih lanjut, semakin

individu meluangkan waktunya dengan aktivitas yang diminatinya, mereka akan

lebih menemukan pemahaman secara personal dan relevan. Tujuan individual

juga dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan minat dengan cara

menuntun mereka lebih berusaha dalam mempelajari, membangun kompetensi

dan mengeksplor permasalahan lebih mendalam.52

Crow dan Crow (1993) menyatakan bahwa faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi minat terdiri dari internal factors (faktor internal) dan external

factors (faktor eksternal). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi emosional,

persepsi, kognisi, motivasi, bakat, dan membangun pengetahuan dalam

menimbulkan minat menjadi faktor internal. Faktor kognisi berasal dari

pengetahuan dan informasi mengenai sesuatu yang menjadi minat, sedangkan

faktor emosional muncul dari adanya partisipasi atau pengalaman seseorang

terhadap suatu minat yang menggunakan pertimbangan emosional. Faktor luar

berasal dari pengaruh-pengaruh lingkungan sosial. Ketiga elemen tersebut akan

tercantum dalam bentuk kemampuan (ability) dan keinginan (desire) dalam

menjalankan aktivitas yang menjadi minat.53

51 Ralf Koerrenz, Annika Blichmann, Sebastian Engelmann. Alternative Schooling and New

Education: European Concepts and Theories. MacMilan, Switzerland, 2018, hal 54 52 Judith M. Harackiewicz, dan Chris S. Hulleman, The Importance of Interest: The Role of

Achievement Goals and Task Values in Promoting the Development of Interest. Social and

Personality Psychology Compass 4/1 (2010): 42–52 53 Sukendar, Bambang Endroyo, Sudarman. Interest Students to be Productive Teachers Reviewed

from Learning Achievement of Building Practices, Learning Achievement of Learning Practices

Page 37: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

22

3. Fase Pengembangan Minat

Empat fase dari pengembangan minat (The Four Phases of Interest

Development) yaitu : 1) triggered situational interest (minat yang muncul dari

situasi); 2) maintained situational interest (minat yang muncul dari situasi yang

sudah ada); 3) emerging individual interest (minat yang timbul secara individu);

serta 4) well-developed individual interest (minat pribadi yang dibangun dengan

baik). Fase pertama adalah minat yang muncul dari situasi (triggered situational

interest). Individu pada fase ini menjadi tertarik pada suatu bahasan dan

meluangkan perhatian pada bahasan tersebut walaupun hanya dalam waktu

singkat. Minat ini dapat menimbulkan perasaan positif maupun negatif seseorang

dalam keadaan sadar atau tidak yang nantinya akan mempengaruhi tingkatan dari

minat awal yang dirasakannya. Fase kedua adalah minat yang muncul dari situasi

yang sudah ada (maintained situational interest). Pada fase ini, seseorang

menggunakan ulang konten yang sudah menjadi perhatian sebelumnya. Adanya

dukungan dari orang lain, minat dikembangkan melalui penemuan sendiri dengan

menghubungkannya menggunakannya dengan keterampilan pribadi, pengetahuan,

dan pengalaman. Fase ini berkaitan dengan perasaaan positif, membangun

pengetahuan, dan memunculkan pengahargaan terhadap nilai-nilai dari suatu topik

atau tugas. Fase ketiga adalah minat yang timbul secara individu (emerging

personal interest), dimana individu mulai merasakan perasaan memiliki secara

personal. Individu menjadi penasaran terhadap suatu subyek, menanyakan

pertanyaan-pertanyaan, mencari jawaban dalam rangka pemenuhan keingintahuan

secara pribadi terkait minat yang muncul. Fase keempat adalah minat pribadi

yang dibangun dengan baik (well-developed individual interest). Pada fase ini,

seseorang memikirkan kembali konten yang menjadi minatnya dengan bebas dan

mempertimbangkannya dalam jangka waktu yang cukup lama. Seseorang

mungkin akan mengalami tantangan dan frustasi dalam mempertimbangkan minat

and Learning Motivation. Journal of Vocational Career Education. JVCE 3 (1) (2018) : 10 – 16.

P11

Page 38: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

23

tersebut. Pengetahuan, pengalaman serta umpan balik akan banyak digali dalam

menentukan keputusan terhadap minat tersebut.54

4. Model Minat

Model-model minat yang diungkapkan oleh Krapp, Hidi dan Renninger

(1992) terdiri dari: minat pribadi (individual interest), yakni kecenderungan

pembagian minat pada beberapa domain. Konsep ini merepresentasikan perbedaan

individu dalam hal menemukan minat. Kedua, aktualisasi minat (actualized

interest), yakni melakukan tindakan terhadap minat yang telah ditemukan. Ketiga

adalah minat situasi (situational interest), yang menyatakan timbulnya minat yang

disebabkan oleh aspek eksternal dari kegiatan dan obyek. Minat situasi

disebabkan adanya kompleksitas, hal baru, ketidakpastian dan konflik yang

melekat pada emosi pribadi.55

5. Fungsi Minat

Dua fungsi dari minat, yakni minat sebagai sumber motivasi dan minat

sebagai fasilitator beragam pengalaman. Minat sebagai sumber motivasi karena

dengan adanya minat dapat berfungsi sebagai pendukung motivasi dalam

menyelesaikan pekerjaan yang membosankan. Dengan mengerjakan tugas lain

yang diminati, seseorang dapat kembali lagi mengerjakan tugas yang belum

terselesaikan. Minat sebagai fasilitator beragam pengalaman karena dengan

adanya minat yang timbul dapat memotivasi orang-orang dalam mengembangkan

pengalaman dari kejadian/peristiwa yang dihadapinya.

H. Investasi

1. Pengertian investasi

Investasi merupakan komitmen yang terjadi antara uang atau sumber daya

lain dengan harapan mencapai keuntungan di masa datang (future benefits).56

54 Steve Black, Enhance Your Reference Skills by Knowing the Four Phases of Interest

Development. The Proceedings of the ACRL 2017 Conference, March 22–25, 2017, Baltimore,

Maryland, 2017, hal 201 55 Paul J Silvia, Exploring The Psychology of Interest, Oxford University Press, 2006, hal 184 56 Zvi Bodie, Alex Kane, Alan Marcus, Essentials of Investment, McGraw Hill, New York, 2013,

hal 6

Page 39: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

24

Pengertian investasi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah

penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan

memperoleh keuntungan.

Investasi didefinisikan sebagai komitmen dari sumber-sumber finansial yang

ada dalam rangka mendapatkan penerimaan yang lebih tinggi pada masa

mendatang. Waktu dan masa depan menjadi dua elemen penting dalam

investasi.57

Menurut James C. Van Horn, investasi memiliki pengertian sebagai sebuah

kegiatan yang dilakukan dengan memanfaatkan kekayaan yang ada pada masa

sekarang. Hal tersebut ditujukan agar bisa memiliki dan memperoleh pendapatan

yang lebih besar di masa depan.58

Berdasarkan pengertian Gitman, Smart dan Joehnk, investasi

adalah sebuah sarana atau alat untuk menempatkan sejumlah dana

dengan tujuan dana tersebut akan menghasilkan suatu pendapatan

yang positif.59

Menurut Eduardus Tandelilin, investasi adalah sebuah komitmen dari

sejumlah uang atau dana atau yang berasal dari sumber daya yang lainnya yang

sedang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan untuk mendapat dan memperoleh

keuntungan di masa yang akan datang.60

Menurut Henry Simamora, Investasi adalah aktiva yang digunakan pada

sebuah perusahaan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan kekayaan lewat

distribusi hasil investasi. Contohnya royalti, bunga, deviden, pendapatan sewa dan

berbagai hal lainnya.61

Dalam Standar Akuntansi Keuangan per 1 Oktober 2004 pengertian investasi

menurut PSAK adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk

pertumbuhan kekayaan (acceration of wealth) melalui distribusi hasil investasi

57 Cma.org.sa/en/Awareness/Publications/booklets/Booklet_1.pdf 58 James Van Horne dan Jhon Wachowicz, Fundamentals of financial Management, Pearson

Education, New Jersey, 2009, hal 148 59 Lawrence Gitman, Scott Smart dan Michael Joehnk, Fundamentals of Investing. Arizona State

University, Pearson Education, New Jersey, 2017, hal 73 60 Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi, Kanisius, Yogyakarta, 2010,

hal 5 61 Siti Munawaroh dan Sugiono, Hukum Investasi, Jakad Publishing, Surabaya, 2019, hal 40

Page 40: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

25

(seperti bunga, royalti, dividen dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi,

atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang

diperoleh melalui hubungan perdagangan.62

Dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan penggunaan sesuatu yang

mempunyai nilai tertentu dengan tujuan untuk memperoleh pertambahan nilai

positif dikemudian hari yang dapat menambah manfaat bagi penggunanya.

2. ........................................................................................................................... T

ujuan investasi

Setelah anda melakukan investasi, anda harus menetapkan tujuan finansial

(financial goal) yang hendak dicapai. Anda harus mempertimbangkan penawaran

yang diberikan oleh investasi anda. Hal pertama adalah growth (pertumbuhan),

yakni peningkatan nilai investasi (disebut juga capital appreciation). Kapital

merupakan banyaknya uang yang anda investasikan pada awal mulanya. Kedua

adalah income (pendapatan), yakni jumlah deviden atau bunga yang dibayarkan

kepada investor. Pembayaran tersebut menggambarkan jumlah pendapatan dari

investasi yang anda lakukan. Terakhir adalah stability (stabilitas), disebut juga

capital preservation atau protection principal. Investasi yang mengacu pada

stabilitas akan mempertahankan dan fokus pada penigkatan atau setidaknya tidak

kehilangan nilai investasi.63

Menurut Fahmi dan Hadi (2009:6) tujuan dilakukannya investasi adalah:64

a) ............................................................................................................................ T

erciptanya keberlanjutan dalam investasi

b) ............................................................................................................................ M

endapatkan profit maksimal

c) ............................................................................................................................ M

enciptakan kesejahteraan bagi investor

62 Akhmad Riduwan, Penerapan PSAK No 15 Untuk Investasi Pada Perusahaan Asosiasi. STIESIA

Surabaya, 2016, hal 165 63 Robert Bruce Associates, Northampon, Guide to Setting Investment Goals.

www.robertbrucefp.com diakses pada 20 Mei 2020 64 Ajeng Gama Rosyida. Perbandingan Tingkat Pengembalian (Return), Risiko Dan Koefisien

Variasi Pada Saham Syariah Dan Saham Non Syariah Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode

2011-2013. JESTT Vol.2 No.4 April 2015

Page 41: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

26

d) ............................................................................................................................ T

urut andil dalam pembangunan bangsa

Tujuan penyelenggaraan penanaman modal berdasarkan Undang-undang

Nomor 25 Tahun 2007 Tentang penanaman modal antara lain:65

a) ............................................................................................................................ M

eningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional

b) ............................................................................................................................ M

enciptakan lapangan kerja

c) ............................................................................................................................ M

eningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan

d) ............................................................................................................................ M

eningkatkan kemampuan daya saing dunia usaha nasional

e) ............................................................................................................................ M

eningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional

f) ............................................................................................................................ M

endorong pengembangan ekonomi kerakyatan

g) ............................................................................................................................ M

engolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil dengan

menggunakan dana dari dalam maupun luar negeri

h) ............................................................................................................................ M

eningkatkan kesejahteraan masyarakat

Tujuan investasi menurut Joko Salim yang pertama adalah untuk berjaga-jaga

terhadap ketidakpastian resiko terutama dalam hal keuangan dalam kehidupan

sehari-hari. Tujuan kedua adalah untuk mendapatkan keuntungan, baik jangka

pendek maupun jangka panjang. Tujuan ketiga adalah untuk mengalahkan inflasi

dikarenakan nilai barang akan semakin naik sedangkan nilai nominal uang tetap.

Tujuan keempat adalah untuk memiliki kehidupan yang lebih layak untuk

mewujudkan kemajuan dalam hidupnya. Tujuan kelima adalah untuk

65 Undang-undang No 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

Page 42: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

27

mempersiapkan hari tua ketika sudah tidak dapat lagi mengharapkan

penghasilan.66

3. Jenis investasi

Jenis-jenis investasi menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2009) dibedakan

menjadi:67

a) ............................................................................................................................ I

nvestasi lancar adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan untuk

dimiliki selama setahun atau kurang

b) ............................................................................................................................ I

nvestasi jangka panjang adalah investasi selain investasi lancar

c) ............................................................................................................................ I

nvestasi properti adalah investasi pada tanah atau bangunan yang tidak

digunakan oleh perusahaan yang berinvestasi

d) ............................................................................................................................ I

nvestasi dagang adalah investasi yang ditunjuk untuk mempermudah atau

mempertahankan bisnis

Diadaptasi dari KERN (1974), investasi dapat dibagi berdasar perbedaan

investasi secara fisik:68

a) Foundational investment

b) Current investment

i. Replacement investment

ii. Major repair or general overhaul investment

c) Supplementary investment

i. Expansion investment

ii. Change investment

iii. Certainty investment

66 Joko Salim. 10 Investasi Paling Gampang Dan Paling Aman, Visi Media, Jakarta, 2010, hal 6 67 Mudjiyono, Investasi dalam saham dan obligasi dan meminimalisasi risiko sekuritas pada pasar

modal Indonesia. Jurnal STIE Semarang Vol.4 No.2 edisi Juni 2012 ISSN: 2552-7826 68 Uwe Gotze, Deryl Northcott, Peter Schuster. Investment Appraisal: Methods And Models,

Springer, Berlin, 2016, hal 4

Page 43: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

28

Foundational investment merupakan investasi yang terhubung dengan start-

up atau pada perusahaan baru atau cabang baru perusahaan. Current investment

merupakan investasi yang diperoleh dari adanya pergantian peralatan dengan

karakter yang berbeda. Supplementary investment mengacu pada peningkatan

kapasitas potensial perusahaan, modifikasi, serta diversifikasi.

4. Jenis Aset Dalam Investasi

Dalam investasi, akan melibatkan aset yang digunakan. Aset merupakan

sesuatu yang dapat diinvestasikan secara obyektif untuk memperoleh selisih

finansial (financial gain). Jenis aset yang digunakan dalam investasi yakni:69

a) Growth assets, merupakan aset yang digunakan untuk mencari aset

kembali (return-seeking assets) yang bertujuan untuk pertumbuhan modal.

Tipe aset ini merupakan aset potensial dalam return investasi yang tinggi

dalam jangka waktu, tetapi juga memiliki resiko yang tinggi pula. Jenis ini

terdiri dari ekuitas (disebut juga shares/saham). Perusahaan yang ingin

menambah keuangan dalam pengembangan bisnis dapat mengeluarkan

saham perusahaan yang diperdagangakan pada bursa efek. Properti,

properti dapat menjadi invetasi langsung maupun tidak langsung. Properti

menjadi investasi yang mengalami pertumbuhan investasi yang pasti tapi

dapat mengalami penurunan karena situasi dan kondisi. Berikutnya adalah

aset alternatif yang terdiri dari komoditas (comodities), ekuitas swasta

(private equity) serta dana terbatas (hedge funds).

b) Defensive assets. Aset yang dibeli dengan tujuan menghasilkan

pendapatan dan atau peningkatan nilai dari waktu ke waktu. Kemungkinan

bahwa investasi Anda mungkin jatuh nilainya atau menghasilkan kurang

dari yang diharapkan. dan kurang stabil dibandingkan investasi

pertumbuhan. Yang pertama adalah cash (uang tunai), Uang tunai dapat

berupa uang yang disimpan di bank dan juga surat berharga pasar uang

lainnya, yang menghasilkan bunga lembur. Sementara pengembalian uang

biasanya sangat stabil, pengembalian jangka panjang hanya sedikit lebih

69 https://www.oldmutual.co.za/docs/default-source/corporate/communications/omc-sf-choice-

investment-guide.pdf diakses pada 20 Mei 2020

Page 44: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

29

tinggi dari inflasi setelah biaya. Kedua adalah obligasi, Obligasi adalah

pinjaman yang diambil oleh perusahaan atau pemerintah dalam jumlah

waktu tertentu sebagai imbalan untuk suatu obligasi tingkat bunga serta

pengembalian modal asli. Pembeli obligasi adalah organisasi peminjaman

uang. Berbagai jenis obligasi memiliki tingkat risiko yang berbeda.

Umumnya mereka dianggap berisiko lebih rendah dari saham atau properti

dengan pengembalian yang diharapkan lebih rendah terkait jika dimiliki

sampai jatuh tempo.

Baker dan Chinloy70 membagi jenis aset yang dapat dimanfaatkan

dalam investasi. Pertama adalah economic infrastructure assets, yaitu aset

investasi dengan rasio tinggi dan berskala besar yang dipengaruhi oleh

variabel harga. Umumnya bergerak pada bidang transportasi, utilitas dan

komunikasi seperti jalan tol, bandara, jaringan komunikasi. Kedua adalah

social infrastructure assets, yaitu aset investasi berupa suatu fasilitas

seperti rumah sakit, asuransi, koperasi.

5. Asas Investasi

Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 Pasal 3 ayat (1), asas-

asas investasi diselenggarakan berdasar:71

a) ............................................................................................................................ A

sas kepastian hukum. Adalah asas dalam negara hukum yang meletakkan

hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai dasar dalam

setiap kebijakan dan tindakan dalam kegiatan penanaman modal

b) ............................................................................................................................ A

sas keterbukaan. Adalah asas yang terbuka atas hak masyarakat untuk

memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang

kegiatan penanaman modal

c) ............................................................................................................................ A

sas akuntabilitas. Adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan

hasil akhir penyelenggaraan penanaman modal harus di

70 Kent Baker dan Peter Chinloy. Private Real Estate Markets And Investment, Oxford University

Press, Oxford, 2014, hal 12 71 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman modal

Page 45: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

30

pertanggungjawabkan kepada masyarakat sebagai pemegang kedaulatan

tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

d) ............................................................................................................................ A

sas perlakuan yang sama. Adalah asas perlakuan pelayanan non

diskriminasi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan, baik

antara penanam modal dalam negeri dan penanam modal asing

e) ............................................................................................................................ A

sas kebersamaan. Adalah asas yang mendorong peran seluruh penanam

modal secara bersama-sama dalam kegiatan usahanya untuk mewujudkan

kesejahteraan rakyat

f) ............................................................................................................................ A

sas efisiensi berkeadilan. Adalah asas yang mendasari pelaksanaan

penanaman modal dengan mengedepankan efisiensi berkeadilan dalam

usaha mewujudkan iklim usaha yang adil, kondusif dan berdaya saing

g) ............................................................................................................................ A

sas berkelanjutan. Adalah asas yang secara terencana mengupayakan

berjalannya proses pembangunan melalui penanaman modal untuk

menjamin kesejahteraan dan kemajuan dalam segala aspek kehidupan,

baik untuk masa kini maupun masa mendatang

h) ............................................................................................................................ A

sas berwawasan lingkungan. Adalah asas penanaman modal yang

dilakukan dengan tetap memperhatikan dan mengutamakan perlindungan

dan pemeliharaan lingkungan hidup

i) ............................................................................................................................ A

sas kemandirian. Adalah asas penanaman modal yang dilakukan dengan

tetap mengedapankan potensi bangsa dan negara dengan tidak menutup

diri pada masuknya modal asing demi terwujudnya pertumbuhan ekonomi

j) ............................................................................................................................ A

sas keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Adalah asas

yang berupaya menjaga keseimbangan kemajuan ekonomi wilayah dalam

kesatuan ekonomi nasional

Page 46: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

31

6. Prinsip Investasi

Prinsip-prinsip dalam investasi :72

a) Succesful wealth creators know the difference between saver and investor.

Dalam mencapai kesejahteraan, anda memerlukan lebih dari sekedar

penabung yang baik. Dengan investasi, anda dituntut lebih dapat

melakukan kontrol keuangan daripada anda menabung. Dalam investasi,

anda akan mendapatkan return, apabila pengembalian ini anda invetasikan

kembali, anda akan mendapatkan pengembalian lagi, begitu seterusnya.

Prinsip ini dikenal dengan sebutan compound interest.

b) Risk and return, you can’t have one without the other. Resiko merupakan

peluang anda kehilangan uang secara permanen dan tidak mencapai tujuan

finansial yang diharapkan. Return dari investasi pun bukan tanpa adanya

resiko yang harus ditanggung. Return investasi yang rendah dari apa yang

diharapkan juga merupakan resiko yang harus dapat diambil investor.

c) Trying to avoid risk may be the riskiest strategy of all. Resiko dan return

dari trading dengan cara menghindari resiko dapat mengakibatkan

kekayaan anda tidak akan berkembang.

d) Growth assets generally provide a higher return over defensive assets, but

you must expect higher volatility as well. Anda harus mempertimbangkan

jenis aset yang dapat memberikan return yang tinggi, contohnya adalah

growth asset.

e) The right asset allocation usually depends on whats required to achieve

your objectives, and how comfortable you are with the volatility that

comes with it. Kondisi yang anda alami sekarang akan menentukan tujuan

apa yang harus anda capai serta kenyamanan apa yang anda inginkan.

f) Investment returns go through a cycle but its very difficult to pick the cycle

consistently, its best not to chase short term performance. Dalam

berinvestasi, anda harus mempertimbangkan pencapaian karena investasi

bergerak berputar.

72 https://aspirationswealth.com.au/wp-content/uploads/2017/08/Principles-of-Investment1.pdf

diakses pada 20 Mei 2020

Page 47: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

32

Gambar 2.4. Prinsip-prinsip investasi

g) Volatility will always exist but it can be managed. Fluktuasi investasi akan

terus terjadi, anda harus dapat mengelolanya dengan baik.

h) Don’t let your emotions drive your investment decisions. Pengetahuan dan

pengalaman dapat membantu anda, tetapi waspadalah terhadap aspek

emosi pada saat berinvestasi.

i) Selecting the right invetment starts with a thorough research process.

Teliti dan amati agar dapat mendapatkan produk investasi yang tepat.

Pada investasi internasional, McLachlan tidak setuju dengan desain preseden

otoritatif International Investment Law (IIL). Dia berpendapat bahwa integrasi

sistematis 'Prinsip umum hukum internasional' dengan hukum kebiasaan

internasional melalui proses penafsiran perjanjian yang terstruktur menentukan

penerapan hukum internasional untuk arbitrase investor-ke-negara. Ia berpendapat

bahwa hubungan antara ketentuan perjanjian dan hukum internasional adalah

simbiosis di mana antarmuka yang beragam dari ketentuan perjanjian yang

menegaskan kembali perlindungan hukum internasional kebiasaan investasi asing

menghasilkan perkembangan yang progresif dari hukum investasi internasional.

Dia mendukung pembentukan segitiga IIL (hukum internasional, hukum domestik

negara tuan rumah dan ketentuan perjanjian substantif). Penekanannya adalah

Page 48: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

33

pada 'proses terstruktur dari interpretasi perjanjian' yang menentukan kapan dan

bagaimana acuan pada hukum internasional umum akan dibuat.73

Enam prinsip utama investasi :74

a) Mengevaluasi profil resiko. Melakukan investasi biasanya diiringi dengan

resiko yang harus anda tanggung. Pikirkan terlebih dahulu tingkat resiko

dari jenis investasi yang anda ambil. Tingkat resiko tidak secara otomatis

berpengaruh pada tingkat return investasi. Pertimbangkan kenyamanan

serta toleransi tingkat resiko dari investasi yang akan anda ambil

b) Diversifikasi investasi. Diversifikasi investasi tidak hanya pada beberapa

jenis investasi yang kita ambil tetapi juga pertimbangan pada tingkat

resiko yang berbeda. Keragaman investasi yang kita ambil diharapkan

memberikan keuntungan berlipat, tetapi juga dapat menutupi kekurangan

dari investasi lain yang kita ambil

c) Jangka waktu investasi. Pemilihan jangka waktu disesuaikan dengan arah

investasi yang ingin kita capai. Fluktuasi serta ketidakpastian merupakan

pertimbangan berikutnya dalam melakukan investasi

d) Investasi berkala. Apabila anda sudah menikmati berinvestasi, lakukan

secara berkala dan teratur untuk mengurangi resiko yang tidak

menguntungkan

e) Waktu memulai investasi. Mulailah berinvestasi semenjak anda telah

memiliki kelebihan dana. Setelah anda memperoleh keuntungan,

investasikan kembali keuntungan tersebut agar keuntungan berikutnya

berlipat ganda

f) Evaluasi investasi. Dalam berinvestasi, berikan penilaian terhadap

keuangan anda, seberapa jauh investasi berjalan dengan baik

Sumber daya yang perlu diperhatikan dalam melakukan investasi antara lain:75

73 Ahmad Ali Ghouri, Investment Treaty Arbitration and The Development of International

Investment Law as ‘Collective Value System’: A Synopsis of a New Synthesis, Journal of World

Investment and Trade, Vol. 10 No. 6 pp.921-935, December 2009, hal 928 74 Enam prinsip investasi. https://www.portalreksadana.com/node/613. diakses pada 20 mei 2020 75 Stephen Slade. Goal-based Decision Making: An Interpersonal Model. Psychology press, New

York, 2009, hal 84

Page 49: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

34

a) Time (waktu). Ketersediaan waktu yang akan digunakan dalam

berinvetasi, mulai dari waktu untuk merencanakan investasi,

melaksanakan investasi sampai tahapan sinkronisasi kegiatan invetasi

b) Money (uang/dana). Nilai materiil uang yang dapat digunakan dalam

berinvestasi serta berapa banyak uang yang nantinya dapat diperoleh

c) Senses and physical abilities (rasa dan kemampuan fisik). Pemanfaatan

panca indera serta kemampuan fisik dalam menjalankan kegiatan investasi

d) Skills (keterampilan). Perencanaan sampai pelaksanaan investasi

memerlukan keterampilan yang sesuai agar sesuai tujuan

e) Credentials and consent (surat kepercayaan dan persetujuan). Perusahaan

atau agen investasi tentunya membutuhkan lisensi dari pihak-pihak terkait

dalam melaksanakan usahanya dimana lisensi ini juga dapat menambah

kepercayaan dari investor

f) Place and proximity (tempat dan jarak). Tempat yang jelas dari perusahaan

atau agen investasi serta jarak yang terjangkau menjadi pertimbangan bagi

calon investor

g) Space and volume (ruang dan volume). Dalam berinvestasi, ruang dan

volume apa yang diinvetasikan menentukan jumlah yang akan

diinvestasikan investor

h) Relationship (hubungan). Jalinan hubungan yang terbina antara agen dan

investor menjadi sumber daya penting dari suksesnya investasi

i) Health (kesehatan). Kesehatan merupakan sumber daya yang utama dari

agen maupun investor. Tanpa kesehatan, akan sulit terjadinya investasi

j) Functional objects (fungsi obyek). Tidak berfungsinya obyek yang

digunakan untuk melakukan investasi dapat menghambat berjalannya

investasi

k) Knowledge and facts (pengetahuan dan fakta). Pengetahuan yang dimiliki

investor serta fakta-fakta yang diketahuinya, serta pengetahuan dan fakta

yang dimiliki agen dapat membantu terlaksananya investasi

l) Power (kekuasaan/kekuatan). Posisi/ranking dari perusahaan investasi

serta kekuasaan investor merupakan daya tarik

Page 50: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

35

7. Produk investasi

Menurut Senduk (2004), produk-produk investasi yang tersedia di pasaran

antara lain:76

a) Tabungan bank. Menyimpan uang dalam bentuk tabungan dengan

rekening di bank akan memperoleh suku bunga yang sudah ditentukan

besarnya. Kita bebas menabung dan mengambil dana kapanpun

b) Deposito. Selain tabungan, bank juga menyediakan deposito untuk

penyimpanan uang yang biasanya memiliki suku bunga lebih tinggi tetapi

juga memiliki jangka waktu tertentu dalam pengambilannya

c) Saham. Saham merupakan kepemilikan sebagian dari suatu perusahaan.

Apabila perusahaan mengalami keuntungan, maka kita akan mendapatkan

sebagian keuntungan tersebut. Saham dapat diperjualbelikan kepada orang

lainnya

d) Properti. Investasi dalam bentuk jual beli atau sewa tanah atau bangunan

e) Barang koleksi. Investasi dalam bentuk penjualan barang-barang tertentu

kepada orang lain

f) Emas. Investasi dalam bentuk jual beli logam mulia emas

g) Mata uang asing. Investasi yang berasal dari naik turunnya nilai tukar uang

asing dengan lokal

h) Obligasi. Merupakan investasi surat hutang yang diterbitkan perusahaan

atau pemerintah dengan tingkat suku bunga tertentu

Menurut Manurung dan Rizky,77 produk-produk investasi yang dapat

dipertimbangkan:

a) Pasar uang. Investasi pasar uang adalah investasi pada pergerakan nilai

tukar mata uang, berdurasi jangka pendek

b) Sertifikat Bank Indonesia. SBI adalah surat berharga atas unjuk rupiah

yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai instrumen kebijakan

moneter untuk menjaga stabilitas nilai rupiah

76 Melida Frensiska, Pengembalian Investasi Pada PT Paula Jaya Samarinda, Fakultas Ekonomi,

Universitas 17 Agustus 1945, Samarinda, 2015, hal 2 77 Adler Manurung dan Lutfi Rizky. Successful Financial Planner, Grasindo, Jakarta, 2009, hal

122

Page 51: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

36

c) Comercial papers dan promissory notes. Merupakan surat utang

berjangka waktu 270 hari dimana dana harus dibayarkan pada saat

jatuh tempo

d) Repurchase agreements/REPOs. Merupakan perjanjian jual beli

instrumen investasi antara dua pihak

e) Obilgasi. Adalah surat utang yang dikeluarkan sebuah badan hukum

f) Obligasi konversi. Obligasi dengan tingkat pengembalian lebih tinggi

g) Reksa dana. Adalah kumpulan dana dari masyarakat yang

diinvestasikan ke dalam produk investasi oleh pengelola investasi

h) Real estate investment trust/REITs. Adalah sebuah perusahaan atau

bisnis kepercayaan yang tujuan utamanya untuk memiliki atau

membiayai real estate

i) Discretionary fund. Bentuk dana yang dikelola oleh manajer secara

bebas sesuai perjanjian

j) Saham bursa. Merupakan perdagangan saham pada bursa efek

k) Rights. Penawaran saham kepada publik yang ditujukan kepada

pemegang saham dengan preemptive rights

l) Waran. Salah satu instrumen investasi pada bursa dengan hak beli pada

harga dan waktu tertentu dengan harga di bawah pasar

m) Transaksi berjangka. Transaksi pada bursa dengan tenggat waktu

n) Margin trading. Produk investasi yang dapat dibeli investor yang

nilainya beberapa kali lebih besar dari dana yang disetor

o) Efek beragun aset. Investasi yang diperdagangkan berupa aset yang

kemudian aset tersebut dijaminkan

8. Obyek Investasi

Investasi dapat berjalan apabila terdapat dimensi obyek, tempat, pelaku, dan

waktu. Dalam melakukan investasi, obyek investasi ditentukan dari bentuk

lembaga penyelenggara investasi. Bentuk perusahaan investasi:78

78 Frank Fabozzi, Institusional Investment Management: Equity And Bond Portfolio Strategies And

Applications, Jhon Wiley & Sons, New York, 2009, hal 725

Page 52: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

37

a) Open-end mutual funds; adalah portofolio beragam dari uang investor

yang dikumpulkan yang dapat mengeluarkan jumlah saham yang tidak

terbatas. Sponsor dana menjual saham secara langsung kepada investor

dan menebusnya juga. Saham-saham ini diberi harga setiap hari,

berdasarkan nilai aset bersih saat ini (nett asset value/NAV). Beberapa

reksa dana, dana lindung nilai, dan dana yang diperdagangkan di bursa

(exchange-traded funds/ETF) adalah jenis dana terbuka.

b) Closed-end funds; adalah portofolio aset yang dikumpulkan yang

meningkatkan jumlah modal tetap melalui penawaran umum perdana

(initial public offering/IPO) dan kemudian mendaftar saham untuk

diperdagangkan di bursa saham. Seperti halnya reksadana, dana tertutup

memiliki manajer profesional yang mengawasi portofolio dan secara aktif

membeli dan menjual aset yang dimiliki. Mirip dengan dana yang

diperdagangkan di bursa, ia diperdagangkan seperti ekuitas, karena

harganya berfluktuasi sepanjang hari perdagangan.

c) Unit trusts. Unit trust hampir mirip dengan closed-end funds dalam hal

sertifikat yang di dagangkan. Unit trust biasanya memperdagangkan

bonds. Perbedaannya dengan open-end mutual funds dan closed-end funds

adalah pada saham khusus yang didagangkan. Pertama, tidak ada

perdagangan aktif dalam portofolio dan hanya pada saat tertentu investor

(trustee) dapat menjual sahamnya. Kedua, unit trust memiliki jangka

waktu penghilangan (termination date). Ketiga, investor unit trust

mengetahui bahwa mereka memiliki saham dengan ikatan khusus dan

tidak perlu khawatir untuk merubahnya. Unit trust biasanya digunakan di

eropa.

9. Iklim investasi

Investasi yang kita lakukan tentunya akan berjalan dengan dipengaruhi oleh

situasi dan kondisi lingkungan yang sedang terjadi. World Bank (2005)

mendefinisikan iklim investasi sebagai faktor yang mendorong perusahaan untuk

berinvestasi secara produktif, menciptakan lapangan kerja dan perkembangan

usaha. INDEF (2006) menjelaskan bahwa iklim investasi adalah kebijakan,

Page 53: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

38

kelembagaan dan lingkungan yang sedang berlangsung maupun yang akan terjadi

yang dapat mempengaruhi risk dan return dari investasi.79 Sejumlah faktor yang

dapat meningkatkan iklim investasi adalah peningkatan transparansi kebijakan

agar regulasi dipahami investor dengan mudah, memangkas birokrasi perizinan

pada semua tingkat, serta menjaga insentif investasi.

Investasi yang akan dilakukan investor dapat menjadi suatu proses yang

kompleks dan memerlukan waktu. Berbagai pertimbangan dan pemikiran akan

dikeluarkan oleh seorang investor. Sebelum investor memutuskan untuk

berinvestasi, terdapat beberapa proses keputusan untuk berinvestasi.80

a) Penentuan tujuan investasi. Investor memiliki tujuan sesuai karakter dan

kebutuhan masing-masing

b) Penentuan kebijakan investasi. Jenis investasi apa yang akan diambil oleh

investor

c) Pemilihan strategi portofolio. Jenis portofolio apa yang akan diambil oleh

investor

d) Pemilihan aset. Sumber daya apa yang akan digunakan untuk berinvestasi

dan aset apa yang akan diperoleh dari investasi

e) Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio. Sejauhmana investasi yang

dilakukan efektif menghasilkan hasil yang diharapkan

10. Kinerja investasi

Dalam melakukan investasi, kita harus dengan jelas mengevaluasi kinerja

(performance) investasi yang sedang dijalankan. Perjanjian investasi

seharusnya berisi tentang penjelasan kebijakan investasi dalam hal standar

evaluasi kinerja. Menurut Haight, dkk.,81 terdapat beberapa alat dalam

pengukuran investment performance. Penggunaan indeks sebagai alat evaluasi

investasi didasarkan pada fakta bahwa kebanyakan indeks dibangun

menggunakan metode price-weighted atau value-weighted. Price-weighted

79 Parjiono, dkk., Kebijakan Multilateral Dan Pembangunan Ekonomi Indonesia, PT Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta, 2018, hal 126 80 Muniya Alteza. Diktat manajemen Investasi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ilmu Sosial Dan

Ekonomi UNY, Yogyakarta, 2010 hal 5 81 Timothy Haight, Stephen Morel dan glenn Ross. How To Select Investment Managers And

Evaluate Performance, Jhon Wiley & Sons, New York, 2007, hal 41

Page 54: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

39

index didasarkan pada indeks harga saham yang berlaku sedangkan value-

weighted index didasarkan pada pengaruh relatif pada setiap sekuritas dalam

indeks yang berkembang di pasar. Indeks yang biasa digunakan dalam acuan

penilaian adalah equity index, fixed income index, quantity relative index dan

customer price index. Alat berikutnya adalah universes as tools, yaitu penilaian

secara menyeluruh atau secara bersama-sama. Penilaian investasi diusahakan

atas penilaian dari beberapa praktisi dan profesional. Penilaian investasi juga

didasarkan pada keadaan perubahan indeks yang terjadi di beberapa pasar.

Penilaian kinerja investasi dapat dilakukan melalui perspektif investor dan

pengelola investasi.82 Bagi investor, pertimbangan program investasi belum

lengkap tanpa adanya penilaian umum dari kinerja investasi yang relatif

berkaitan dengan tujuan investasi. Dalam persepektif investor, penilaian kinerja

investasi memberikan masukan penting serta kontrol dalam hal permasalahan

manajemen investasi. Dari penilaian yang dilakukan, investor dapat

merumuskan strategi efektif dan lebih fokus pada investasinya. Dari perspektif

pengelola investasi, penilaian kinerja dilakukan dalam rangka tercapainya

kepuasan terhadap investor mereka. Penilaian kinerja investasi membantu

pengelola mencapai tujuan dengan kontrol dan analisis yang efektif.

Lawton dan Jankowski menjelaskan tiga komponen evaluasi penilaian:

a) Performance measurement. Pengukuran kinerja merupakan prosedur

relatif dari perhitungan investasi. Kinerja diukur melalui perhitungan

returns yang didapatkan dari investasi

b) Benchmarks. Merupakan standar atau referensi dalam mengukur atau

menilai kinerja investasi. Kriteria standar penilaian kinerja investasi:

unambiguous (identitas dan jumlah standar penilaian harus jelas),

investable (dilaksanakan oleh manajemen aktif), measurable (standar

return dapat dihitung berdasar basis frekuensi rasional), appropriate

(konsisten dengan gaya manajer investasi), reflective of current investment

opinion (manajer memiliki pengetahuan investasi disesuaikan dengan

82 Philip Lawton dan Todd Jankowski. Investment Performance Measurement: Evaluating And

Presenting Results, Jhon Wiley & Sons, New Jersey, 2009, hal 12

Page 55: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

40

standar yang digunakan), specified in advance (membuat standar spesifik),

dan owned (memiliki informasi akuntabilitas dari proses dan prosedur

investasi).

c) Performance attribution. Atribut kinerja dalam perbandingannya

mengidentifikasi dan menjumlah return investasi.

I. Resiko

1. Pengertian Resiko

Tanpa dipengaruhi langsung oleh situasi dan kondisi lingkungan yang sedang

terjadi, investasi yang kita lakukan sudah mengandung resiko dan konsekuensi di

dalamnya. Resiko dapat diartikan sebagai situasi yang melibatkan paparan

terhadap suatu bahaya. Resiko melibatkan ketidakpastian terhadap pengaruh atau

implikasi dari kegiatan mengacu pada nilai-nilai manusia. Menurut Lasher (2017)

: “risk for an investor is the chance (probability) that the return on an investment

will turn out to be less than he or she expected when the investment was made”.83

Moose84 merangkumkan pengertian tentang istilah resiko yang biasanya

digunakan, yaitu i) kesempatan akan kerugian (chance of loss), ii) kemungkinan

akan kerugian (possibility of loss), iii) dispersi dari hasil aktual terhadap hasil

yang diharapkan, iv) kemungkinan akan hasil yang berbeda dari yang diharapkan.

Menurut Tandelilin, resiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya

perbedaan antara return aktual dengan return harapan.85 Dalam bahasan finansial,

resiko diartikan sebagai keadaan jumlah pendapatan (return) investasi berbeda

dari jumlah yang diharapkan.

2. Jenis resiko

Jenis-jenis resiko yang dapat timbul dari investasi:86

a) Liquidity risk. Resiko dalam bentuk penundaan dari menerima pendapatan

invetasi pada saat anda membutuhkannya. Resiko ini dapat muncul pada

83 William R Lasher, Practical Financial Management, Cengage Learning, Boston, 2017, hal 396 84 Imad Moosa. Operational Risk Management, Palgrave Macmilan, Hampshire, 2007, hal 10 85 Eduardus Tandelilin. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi, Kanisius, Yogyakarta, 2010,

h 101 86 https://aspirationswealth.com.au/wp-content/uploads/2017/08/Principles-of-Investment1.pdf

diakses pada 20 Mei 2020

Page 56: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

41

jenis investasi dengan investor yang sedikit, dapat pula muncul pada

investasi dengan jenis aset yang susah diubah ke dalam bentuk uang tunai.

b) Legislative risk. Resiko investasi yang muncul akibat adanya perubahan

hukum yang berlaku.

c) Longevity risk. Resiko dari adanya kurangnya akumulasi dalam

pengambilan pendapatan dan anda menyimpannya lebih lama.

d) Inflation risk. Resiko investasi yang diakibatkan oleh laju inflasi.

e) Interest rate risk. Resiko investasi dari pergerakan suku bunga.

Sumber: Moose, Operational Risk Management, hal 10

Gambar 2.5. Value at risk dari kemungkinan distribusi keuntungan dan

kerugian

Menurut penjelasan Steve Allen,87 resiko yang biasanya terjadi dalam bidang

finansial berasal dari operasional yang dilakukan manajemen:

a) Operation risks merupakan resiko yang terjadi akibat defisiensi sistem

informasi atau kontrol internal seperti kecurangan, data yang tidak benar

moral personil dan bencana alam

b) Legal risk merupakan resiko akibat dari syarat dan ketentuan kontrak

melawan atau menyalahi aturan hukum, baik dalam dokumentasi maupun

prosedur.

87 Steve Allen, Financial Risk Management: A Practioners Guide To Managing Market And Credit

Risk, Jhon Wiley & Sons, New Jersey, 2013, hal 30

Page 57: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

42

c) Reputational risk adalah resiko dari pelaksanaan ketentuan kontrak terlalu

mahal dalam arti membahayakan reputasi firma sebagai firma yang

dinginkan konsumen

d) Funding liquidity risk adalah resiko dalam hal firma harus membayar lebih

tinggi dari pasaran

e) Enterprise risk merupakan resiko dari kerugian akibat iklim bisnis seperti

keinginan konsumen, aksi kompetitor serta inovasi teknologi

Berdasarkan hasil penelitian dari 70 bankir di seluruh dunia, mereka membagi

resiko berdasar tingkat keseriusan dan pentingnya bagi perbankan.88 a) Market

risks. Resiko yang muncul akibat dari adanya perubahan dalam harga pasar. b)

Interest rate risk. Resiko pasar yang timbul akibat perubahan suku bunga. c)

Foreign exchange risk. Resiko pasar yang timbul akibat perubahan laju

pertukaran. d) Transaction risk. Jenis resiko foreign exchange berdasar nilai mata

uang atau putaran uang kontraktual. e) Translation risk. Jenis resiko foreign

exchange berdasar nilai mata uang mengacu pada consiladeted financial

statement. f) Commodity price risk. Resiko yang muncul akibat perubahan harga

komoditas. g) Asset-liability management risk. Jenis resiko pasar akibat

perubahan harga aset dan liabilitas. h) Operational risk. Resiko dari kehilangan

akibat gagalnya proses, manusia, sistem atau aktivitas luar. i) Settlement risk.

Resiko operasional yang muncul akibat gagalnya rekanan melakukan transaksi

yang telah disetujui. j) Herstatt risk. Resiko akibat rekanan bangkrut. k)

Behavioral compliance risk. Resiko komplain akibat gagalnya pengelolaan

internal. l) Human resources risk. Resiko operasional diakibatkan dari gagalnya

personil kunci atau moral staf. m) Information technology risk. Resiko operasional

akibat dari kegagalan sistem IT. n) Fiduciary risk. Resiko operasional akibat

perbedaan implementasi produk dari yang dipresentasikan kepada nasabah. o)

Reputational risk. Resiko dari adanya penurunan reputasi firma atau individunya.

p) Purchasing power risk. Resiko yang timbul dari pengaruh inflasi terhadap nilai

asli rate of return.

88 Ibid. Moosa, hal 13

Page 58: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

43

Gambar 2.6. Piramida resiko investasi

Dasar piramida: Fondasi piramida mewakili bagian terkuat, yang mendukung

semua yang ada di atasnya. Area ini harus terdiri dari investasi yang berisiko

rendah dan memiliki pengembalian yang dapat diperkirakan. Ini adalah area

terbesar dan terdiri dari sebagian besar aset Anda. Bagian Tengah: Area ini harus

terdiri dari investasi berisiko menengah yang menawarkan pengembalian yang

stabil sambil tetap memungkinkan apresiasi modal. Meskipun lebih berisiko

daripada aset yang menciptakan basis, investasi ini harus tetap relatif aman.

Bagian atas: Dicadangkan khusus untuk investasi berisiko tinggi, ini adalah area

terkecil dari piramida (portofolio) dan harus terdiri dari uang yang dapat Anda

hilangkan tanpa dampak serius. Selain itu, uang di puncak harus cukup sekali

pakai sehingga Anda tidak harus menjual sebelum waktunya dalam kasus di mana

ada kerugian modal.89

J. Return

1. Pengertian Return

Dalam investasi, selain adanya resiko yang harus ditanggung investor,

terdapat apa yang disebut dengan istilah return, yakni imbalan keuntungan yang

diperoleh investor.

89 https://www.investopedia.com/articles/basics/03/050203.asp diakses pada 20 Mei 2020

Page 59: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

44

Menurut Tandelilin,90 return merupakan imbalan atas keberanian investor

menanggung resiko atas berinvestasi yang dilakukannya yang terdiri dari yield

(aliran kas secara periodik) dan capital gain (keuntungan/kerugian bagi investor).

Moeljadi mendefinisikan return adalah keuntungan yang diperoleh oleh

perusahaan, individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan.

Menurut RJ Shook, return merupakan laba investasi baik melalui bunga ataupun

dividen.91

Gambar 2.7. Hubungan risk and return

2. Jenis Return

Menurut Hartono, terdapat dua jenis return, yakni realized return dan

expected return. Realized return merupakan imbalan yang telah terjadi sesuai

dengan perhitungan pengelola terhadap besar imbalan yang dapat diterima

investor. Expected return merupakan imbalan yang diharapkan oleh investor.92

Barnes dan Biktimirov, mengklasifikasikan jenis return menjadi:93

a) Nominal return. Merupakan jenis return dimana aliran dana yang diterima

berupa uang tunai

b) Internal rate of return. Merupakan rata-rata return dengan present value

dari aliran dana investasi sebanding dengan biaya yang dikeluarkan

90 Eduardus Tandelilin. Portofolio dan investasi: Teori dan Aplikasi, Kanisius, Yogyakarta, 2010,

hal 105 91 Moeljadi. Great cash management great profit, PT elex media komputindo, Jakarta, 2015, hal

97 92 Jogiyanto Hartono. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. BPFE, Yogyakarta, 2014 hal 195 93 Thomas Barnes dan Ernest Biktimirov. Definition of Return, Journal Of Accounting And

Finance Research 11 (4), fall 2003, 24-37

Page 60: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

45

c) Market model. Return saham ditentukan hanya oleh level pasar portofolio

serta faktor acak (khas bagi tiap perusahaan)

d) Value relative. Merepresentasikan akumulasi kekayaan dalam satu periode

untuk setiap uang yang diinvestasikan

e) Excess return. Kompensasi yang diharapkan investor dalam investasi yang

berisiko

f) Real return. Menunjukkan peningkatan bersih setelah adanya penyesuaian

nominal return yang dipengaruhi inflasi

K. Investor

1. Pengertian Investor

Investor/in·ves·tor/ /invéstor/ n penanam uang atau modal; orang yang

menanamkan uangnya dalam usaha dengan tujuan mendapatkan keuntungan.

Investor adalah orang perorangan atau lembaga baik domestik atau non

domestik yang melakukan suatu investasi (bentuk penanaman modal sesuai

dengan jenis investasi yang dipilihnya) baik dalam jangka pendek atau jangka

panjang. Terkadang istilah investor ini juga digunakan untuk menyebutkan

seseorang yang melakukan pembelian properti, mata uang, komoditi, derivatif,

saham perusahaan, ataupun aset lainnya dengan suatu tujuan untuk memperoleh

keuntungan dan bukan merupakan profesinya serta hanya untuk jangka pendek

saja.94

Investor adalah dana yang diinvestasikan dalam instrumen investasi jangka

panjang dan sebagai industri besar dan kecil, properti (real estate) atau investasi

bursa efek dan dimiliki untuk jangka waktu pendek atau panjang. Investee adalah

orang atau perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan yang telah diberi

uang oleh investor untuk membuat keuntungan.95 Menurut Jhon Burr Williams

94 https://id.wikipedia.org/wiki/Investor diakses pada 20 Mei 2020 95 http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-investor-dan-investee/ diakses pada 20 Mei

2020

Page 61: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

46

(1938) :96 “…we shall define an investor as abuyer interested in dividends, or

coupon and principal, and a speculator as a buyer interested in the resale price.”

2. Jenis Investor

Jenis-jenis Investor97

a) Investor Aktif

Investor aktif merupakan seseorang yang terus memantau kinerja investasi

mereka dalam kegiatan investasi yang dilakukan. Meskipun ia seorang

investor aktif, dalam pengawasannya seringkali membutuhkan bantuan

seorang ahli yang bertindak sebagai manajer portofolio investasinya.

Contohnya adalah investor harus selalu mengawasi pergerakan saham

setiap saat dan dengan cermat membaca data dan situasi pada saat

membeli, melepaskan atau mempertahankan.

b) Investor Pasif

Investor pasif tidak terlibat secara langsung dan tidak membutuhkan usaha

besar dalam menjalankan investasi mereka. Secara umum, instrumen yang

dipilih adalah instrumen jangka panjang yang dapat menghasilkan

keuntungan lebih tinggi dengan meminimalkan biaya pembelian dan

penjualan. Investor pasif tidak memiliki target return dalam waktu dekat

dan berisiko.

c) Investor Strategis

Investor strategis merupakan perusahaan besar yang ingin berinvestasi

karena mereka melihat teknologi startup sejalan dengan arah jangka

panjang perusahaan. Misalnya, bank yang menganalisis cakrawala untuk

perusahaan teknologi tinggi dianggap sebagai investor strategis karena

bersedia mendukung perusahaan-perusahaan ini untuk nilai strategis yang

mungkin mereka tawarkan suatu hari nanti.

96 Pascal Costantini. Cash return on capital invested: ten years of investment analysis with the

CROCI economic profit model, Elsevier, Oxford, 2011, hal 10 97 https://financialmentor.com/investment-advice/investment-strategy-alternative/types-of-

investors/18150 diakses pada 20 Mei 2020

Page 62: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

47

d) Investor Keuangan

Selain itu, investor keuangan merupakan investor paling umum dalam

ekosistem startup dan teknologi. Berinvestasi dalam startup dapat

menghasilkan pertumbuhan tinggi yang berpotensi menghasilkan

pengembalian sepuluh kali lebih tinggi bahkan 100 kali. Biasanya melalui

akuisisi dan dalam kasus yang jarang terjadi melalui IPO. Pengusaha yang

juga ingin bekerja secara eksternal harus bekerja dengan investor

keuangan yang dapat membantu Anda mempercepat aktivitas likuiditas.

Jenis investor berdasarkan preferensinya terhadap resiko terbagi menjadi

tiga jenis, yaitu:98

a) Risk averse. Investor jenis ini pada umumnya memilih jenis investasi yang

mempunyai resiko yang rendah walaupun tingkat keuntungan yang

didapatkan juga relatif kecil

b) Risk medium. Investor tipe ini cenderung melihat resiko investasi secara

proporsional. Mereka akan memilih jenis investasi yang memiliki tingkat

resiko yang sedang dan berharap mendapatkan keuntungan yang tidak

terlalu tinggi atau pun tidak terlalu rendah

c) Risk taker. Ini adalah jenis investor yang berani mengambil resiko.

Investor jenis ini sama sekali tidak takut kehilangan seluruh uangnya.

Mereka akan mengambil investasi yang mempunyai keuntungan cukup

tinggi tanpa mempedulikan resiko yang melekat pada instrumen investasi

tersebut.

McLachlan & Gardner (2004) menyimpulkan bahwa investor yang memiliki

tanggung jawab sosial (socially responsible) memiliki peran penting dalam hal

return finansial dari investasi sama seperti investor konvensional.99 Thomas

Bailard, David Biehl dan Ronald Kaiser (BB&K), menjelaskan “The Five-Way

Model”, yakni lima macam perilaku investor.100

98 Nicole Brunhart, Individual Financial Planning for Retirement, Physica-Verlag, Jerman, 2008

hal 196 99 Enrico Rubaltelli, et.al., Moral Investing: Psychological Motivations and Implications,

Judgement and Decision Making, Vol. 10 No.1 January 2015, hal 65 100 Prasanna Chandra, Behavioural Finance, McGraw Hill, New Delhi, 2020, hal 29

Page 63: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

48

1) Adventurers (Petualang). Investor yang tergolong pada poin ini umumnya tidak

memperdulikan risiko, bahkan cenderung untuk menyukai risiko (Risk Takers).

Mereka cenderung untuk tidak memperdulikan nasihat para financial advisors

karena berbeda pandangan tentang risiko. 2) Celebrities (selebritas). Perilaku

Kelompok ini selalu ingin tampil, menonjol, dan menjadi pusat perhatian. Mereka

seringkali tidak terlalu peduli pada perhitungan untung-rugi investasi, asalkan

keputusan mereka untuk membeli atau menjual surat berharga dilihat dan

didengar oleh orang banyak dan mereka tergolong dalam kecenderungan Risk

Takers. 3) Individualists (individualis). Perilaku ini terdiri dari orang-orang yang

cenderung untuk bekerja sendiri dan tidak peduli pada keputusan investasi orang

lain (jadi merupakan kebalikan dari perilaku yang cenderung untuk mengikuti

arus). Mereka cenderung menghindari risiko yang tinggi dan tidak keberatan

untuk menghadapi risiko yang moderat. 4) Guardians (penjaga). Pola perilaku

investor yang beranggotakan investor “matang”, mereka lebih berpengalaman

serta berpengetahuan relatif luas. Cenderung mereka sangat berhati-hati dalam

mengambil keputusan investasi. Ketika mereka didampingi oleh financial advisor,

maka pendampingnya itu akan dijadikan teman berdiskusi. 5) Terakhir adalah

perilaku kelompok yang tidak dapat secara tegas dimasukkan ke salah satu dari

empat kelompok di muka. The Five-Way Model menyebut mereka sebagai

kelompok Straight Arrows, yaitu mereka yang tergabung dalam kelompok ini

kadang-kadang bersifat sangat Risk Averse, dan terkadang sebaliknya. Suatu

ketika mereka mengambil keputusan atas dasar kepercayaan pada kemampuan diri

sendiri seperti halnya kelompok individualis, tetapi pada waktu lain lebih

menampakkan sifat Follow The Crowd.

3. Jenis Modal Investor

Ada beberapa jenis modal investor pribadi yang bisa diajukan, yaitu:

Page 64: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

49

a) Bagi hasil. Sistem bagi hasil bisa diterapkan antar peminjam dan investor

pribadi, dimana dalam kontrak, investor bisa mendapat pembagian hasil

keuntungan untuk periode tertentu. Karena sifatnya bukan kepemilikan

usaha, investor hanya mendapat keuntungan bagi hasil sampai periode

yang ditetapkan dalam kontrak habis.

b) Perkongsian. Ini adalah sistem kerjasama dimana Anda menggabungkan

modal pribadi dengan uang dar investor pribadi. Dalam hal ini, perjanjian

biasanya menyerahkan sekian persen keuntungan pada si investor, sebagai

ganti bantuannya. Akan tetapi, perlu jalinan kepercayaan yang cukup baik

untuk menerapkan sistem ini.

c) Kerjasama antar pemilik usaha. Ini bisa dilakukan jika ada investor yang

juga berniat atau sudah mendirikan usaha yang sama. Bentuk

kerjasamanya bisa beraneka ragam, mulai dari bekerjasama dalam hal

permodalan, operasional, hingga promosi.

4. Segmentasi Investor

Perilaku investor tidak dapat dengan mudah untuk dipahami dengan baik

dikarenakan model pengambilan keputusan konsumen yang telah dibuktikan dapat

diterapkan di bidang konsumsi lain belum tentu dapat diterapkan dalam bidang

investasi. Ketika McLachlan & Gardner (2004) menerapkan model pengambilan

keputusan konsumen yang disesuaikan, mereka menemukan bahwa

mengidentifikasi investor yang bertanggung jawab secara sosial menjadi sulit

karena kurangnya seperangkat prinsip universal dimana investor yang

bertanggung jawab dapat digolongkan dan dapat menimbulkan kemungkinan

penipu menyusup ke kelompok khusus investor ini.101

Segmentasi konsumen dalam investasi yang dapat dijadikan sebagai investor.102

a) Berdasar geografis. Negara, daerah, area

b) Berdasar demografis. Usia, gender, pekerjaan, religi, tingkat pendidikan

c) Berdasar jenis kelamin

101 JD. Cronin, From Ethical Investment To Investment Ethics: Towards a Normative Theory of

Investment Ethics, Thesis, Queensland University of Technology, 2004, hal.17 102 Philip Kotler, Marketing Management, Pearson, New York, 2012, hal 256

Page 65: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

50

d) Berdasar pendapatan

e) Berdasar psikografik. Strata sosial, gaya hidup, karakter individu

f) Berdasar perilaku. Alasan kebutuhan, alasan manfaat, status pembeli (non-

user, potensial user, first time user & regular user), penggunaan rata-

rata/segmentasi volum,

g) Berdasar loyalitas.

h) Berdasar kesiapan membeli

i) Berdasar sikap. Antusias, positif, indifferent, negative dan hostile

McLachlan & Gardner (2004) juga menjelaskan bahwa segmentasi pasar

investasi dipengaruhi oleh faktor demografi. Faktor usia serta tingkat pendidikan

tidak menjadi kontributor utama dalam melakukan investasi, faktor demografi

lainnya juga hrus dipertimbangkan.103

Pasar (market) dari investasi terdiri dari berbagai macam investor dengan

masing-masing tujuan, keinginan dan lokasi. Menurut Tyagi dan Kumar, investor

dibedakan berdasarkan income classes; age classes; income age classes dan by

preference (homogeneous preference, diffused preferences, clustered

preferences). Investor harus dapat mengetahui karakteristik produk investasi yang

akan dibelinya. Pengetahuan tentang produk (product knowledge) yang harus

diketahui investor adalah, karakter produk (bentuk investasi), keuntungan positif

dari produk (besar return, jangka waktu return, bentuk return), serta nilai produk

yang menimbulkan kepuasan.104

L. Manajemen Investasi

Suatu kegiatan akan menjadi lebih baik apabila dilakukan melalui suatu

proses pengelolaan (management). Begitu pula dengan investasi, investor harus

memiliki pola menajemen yang baik apabila menginginkan hasil yang maksimal.

Manajemen adalah suatu proses yang berbeda terdiri dari planning, organizing,

actuating dan controlling yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditentukan

103 Peong Kwee Kim and Devinaga Rasiah, A Study on Ethical Investment Behaviour among

Malaysian General Insurance Fund Managers, Journal of Financial Studies & Research, Vol.

2011 (2011), Artile ID 162047, 9 pages, hal 6 104 CT Tyagi dan Arun Kumar, Consumer Behaviour, New Delhi, Atlantic Publisher, 2010, hal 9

Page 66: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

51

dengan menggunakan manusia dan sumber daya lainnya. Manajemen investasi

yang dapat dilakukan investor.105

a) Define fund structure. Investor perorangan biasanya akan memilih jenis

investasi yang mereka inginkan dengan membeli saham secara langsung

atau mendatangi perusahaan investasi. Investor harus memilih investasi

mana yang cocok dengan mereka terkait besarnya dana yang akan mereka

keluarkan.

b) Define investment strategy. Pertimbangan mengenai resiko dan return dari

investasi yang dijalankan

c) Design mandates. Investor menentukan tugas atau amanat serta batas

kewenangan tentang pengelolaan investasi

d) Select investment managers/agent. Investor harus memilih

perusahaan/agen investasi yang tepat dalam pengelolaan investasi

e) Evaluate investment managers/agents. Mengevaluasi tugas atau amanat

serta batas kewenangan tentang pengelolaan investasi yang telah diberikan

M. Teknologi Informasi dalam investasi

Tujuan teknologi/sistem informasi (TI/SI) diciptakan adalah untuk

mempermudah dan mempercepat akses informasi dengan baik. Pemanfaatan TI/SI

diharapkan dapat membantu pekerjaan, proses dan pengolahan data serta

pelayanan yang mendukung organisasi mencapai tujuannya.

Financial technology/FinTech merupakan penggabungan antara jasa

keuangan dengan teknologi yang akhirnya mengubah model bisnis dari

konvensional menjadi moderat, yang awalnya dalam membayar harus bertatap-

muka dan membawa sejumlah uang kas, kini dapat melakukan transaksi jarak jauh

dengan melakukan pembayaran yang dapat dilakukan dalam hitungan detik saja.

FinTech muncul seiring perubahan gaya hidup masyarakat yang saat ini

didominasi oleh pengguna teknologi informasi tuntutan hidup yang serba cepat.

Dengan FinTech, permasalahan dalam transaksi jual-beli dan pembayaran seperti

tidak sempat mencari barang ke tempat perbelanjaan, ke bank/ATM untuk

mentransfer dana, keengganan mengunjungi suatu tempat karena pelayanan yang

105 Frances Cowell, Risk-based Investment Management In Practice. MacMilan, UK, 2013, hal 43

Page 67: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

52

kurang menyenangkan dapat diminimalkan. Dengan kata lain, FinTech membantu

transaksi jual beli dan sistem pembayaran menjadi lebih efisien dan ekonomis

namun tetap efektif.

Bagi konsumen, FinTech dapat memberikan manfaat berupa : mendapat

layanan yang lebih baik, pilihan yang lebih banyak, serta harga yang lebih murah.

Bagi pemain FinTech (pedagang produk atau jasa), FinTech dapat memberikan

manfaat berupa : menyederhanakan rantai transaksi, menekan biaya operasional

dan biaya modal, serta Membekukan alur informasi. Bagi suatu Negara, FinTech

dapat memberikan manfaat berupa : mendorong transmisi kebijakan ekonomi,

meningkatkan kecepatan perputaran uang sehingga meningkatkan ekonomi

masyarakat,serta turut mendorong Strategi Nasional Keuangan Inklusif/SKNI.

N. Indikator Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan indikator yang diungkapkan oleh

Antonietta Bonello (2019) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan

dalam investasi dan disesuaikan dengan kondisi yang ada. Indikator tersebut:106

1. Expectation and performance. Merupakan harapan calon investor terhadap

keberhasilan capaian investasi yang akan diambilnya.107 Indikator ini

memuat dimensi financial return, expected situation, serta investment

performance

a. financial return. Pendapatan finansial yang diperoleh dari investasi

yang dilakukan. Financial return yang diharapkan investor disebut

dengan cost of capital

b. expected situation. Situasi dan kondisi yang diharapkan selama

dilakukannya investor

c. investment performance. Kinerja investasi yang diharapkan bekerja

dengan efisien

106 Antonietta Bonello, Understanding the Investor: A Maltese Study of Risk and Behavior in

Financial Investment Decision. Emerald, 2019 107 Gerald Ashley, Uncertainty and Expectation: Strategies for The Trading of Risk, Jhon Wiley &

Sons, New Jersey, 2005, hal 132

Page 68: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

53

2. Disposition and trading behaviour. Merupakan anomali/bias yang terjadi

dalam investasi akibat perilaku investor.108 Indikator ini memuat dimensi

overconfidence bias, investor type, disposition, serta funding resource

a. overconfidence bias. Perilaku investor yang terjadi akibat bias

kepercayaan diri

b. investor type. Jenis perilaku investor dalam melakukan investasi

c. funding resource. Sumber daya yang digunakan dalam berinvestasi

3. Financial literacy. Merupakan kemampuan dalam memahami

mengaplikasikan keterampilan dalam pengelolaan finansial.109 Indikator

ini memuat dimensi investment literacy, investment knowledge, companies

information, financial management, experience, financial advice

a. investment literacy. Sumber informasi dan referensi dalam berinvestasi

b. investment knowledge. Pengetahuan mengenai investasi secara umum

c. companies knowledge. Informasi mengenai lembaga penyelenggara

investasi

d. financial management. Pengelolaan keuangan sebagai dasar

melakukan investasi

e. Experience. Pengalaman yang didapat dari melakukan investasi

f. financial advice. Saran dan pendapat tentang investasi

Untuk indikator yang mengukur minat individu digunakan berdasarkan Lucas

dan Brithh (2003) yang terdiri dari:110

1. Ketertarikan, menunjukkan adanya pemusatan perhatian dan perasaan

senang

2. Keinginan, adanya dorongan untuk memiliki

3. Keyakinan, adanya rasa percaya diri terhadap kualitas, daya guna dan

keuntungan

108 Dincer Hasan dan Serhat Yuksel, Handbook of Research on Decision-Making Techniques in

Financial Marketing, IGI Global, Philladelphia, 2020, hal 234 109 Sally R Campbell dan Robert Dansby, Foundations of Financial Literacy, Goodheart-Wilcox,

Illionis, 2016 hal 21 110 Kristiurman Mendrofa, Pengaruh Harga, Citra Merek dan Kualitas Produk terhadap Minat

Beli Domain.id. Universitas Mercu Buana, Jakarta, 2016, hal 3

Page 69: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

54

O. Penelitian Terdahulu

Sebelum melakukan penelitian, penulis terlebih dahulu melakukan studi

kepustakaan dari penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian-penelitian tersebut

diantaranya:

1. Haris Nandar, Mustafa Rokan, dan M. Ridwan. Judul: “Faktor yang

Mempengaruhi Minat Mahasiswa Berinvestasi di Pasar Modal Syariah

Melalui Galeri Investasi Iain Zawiyah Cot Kala Langsa”. Jurnal

KITABAH: Volume 2. No. 2 Juli–Desember 2018. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa nilai t-hitung sebesar 3,457 dan nilai t-tabel sebesar

2,00 (t-hitung > t-tabel). Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan

bahwa faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa dalam berinvestasi di

pasar modal syariah bursa galeri investasi IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa

adalah motivasi.

2. Le Phuoc Luong, dan Doan Thi Thu Ha. Thesis, UMES Business

School, UMEA University, 2017. Judul: “Behavioral Factors Influence

Individual Investors Decision And Performance: A Survey at The Ho Chi

Minh Stock Exchange”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada lima

faktor perilaku yang mempengaruhi keputusan investasi masing-masing

investor di Bursa Efek Ho Chi Minh: Herding, Pasar, Prospek, fallacy

overconfidence-gamble, dan bias anchoring-ability. Sebagian besar faktor-

faktor ini memiliki dampak sedang sedangkan faktor Pasar memiliki

pengaruh tinggi. Perilaku heuristik ditemukan memiliki dampak positif

tertinggi pada kinerja investasi, sementara herding behaviour dilaporkan

memengaruhi secara positif kinerja investasi di tingkat bawah.

3. Samina Gill, M. Khursid, Shahid Mahmood, dan Arfan Ali. European

Online Journal Of Natural And Social Science, 2018, Vol.7 No. 4 pp 758-

767 ISSN:1805 3602. Judul:”Factors effecting investment decision making

behavior: the mediating role of information searches”. Hasil penelitian

menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara ekspektasi ekonomi

dan perilaku pengambilan keputusan investasi tetapi ketika pencarian

informasi dimasukkan sebagai mediator hubungan menjadi tidak

Page 70: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

55

signifikan dan negatif; yang menyarankan mediasi penuh dalam hal

harapan ekonomi. Bias terlalu percaya diri juga ditemukan memiliki

hubungan positif dan signifikan dengan perilaku pengambilan keputusan

investasi yang tetap signifikan ketika pencarian informasi ditambahkan

sebagai mediator.

4. Yusnia Dewi MF. E-JRA Vol.07 No.03 Agustus 2018, FEB Universitas

Islam Malang. Judul:”Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat

investor terhadap SUKUK”. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil

beberapa kesimpulan yaitu: 1) hasil menunjukkan bahwa variabel tingkat

risiko berpengaruh terhadap minat investasi sukuk, 2) variabel tingkat

pendapatan berpengaruh terhadap minat investasi sukuk, 3) variabel

kepribadian memiliki berpengaruh terhadap minat investasi sukuk, 4)

variabel informasi produk (5) variabel minat komparatif syariah pada

minat investasi sukuk, 6) variabel kepuasan investor berpengaruh terhadap

minat investasi sukuk, dan 7) uji F hasil menunjukkan bahwa variabel

tingkat risiko, tingkat pendapatan, kepribadian, informasi produk, syariah,

dan kepuasan investor mempengaruhi minat investasi sukuk.

5. Uslu Divanoglu, dan Hasim Bagci. International Journal Of

Organizational Leadership 7 (2018) 284-299. Judul: “Determining the

factors affecting individuals behaviours”. Hasil penelitian ini

mengungkapkan bahwa meminimalkan risiko pengembalian, paparan

risiko dan diversifikasi adalah variabel yang paling penting dalam memilih

instrumen investasi dan bahwa sumber informasi individu yang

dikumpulkan selama pemilihan ini disertai dengan evaluasi, analisis,

laporan, dan program ekonomi individual. Telah ditentukan bahwa tingkat

pengembalian dan tingkat risiko dari faktor-faktor ini adalah faktor yang

paling penting di kedua sektor perbankan dalam hal bank umum dan

swasta dan dalam hal sumber informasi yang dikumpulkan. Juga

ditemukan bahwa evaluasi individu memiliki tingkat prioritas pertama.

6. Daniel raditya, I Ketut Budhiarta, dan I Made Sudha Suardhika. E Jurnal

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana 3.7 (2014): 377-390. Judul:

Page 71: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

56

“Pengaruh Modal Investasi Minimal Di BNI Sekuritas, Return Dan

Persepsi Terhadap Risiko Pada Minat Investasi Mahasiswa, Dengan

Penghasilan Sebagai Variabel ModERASI (Studi Kasus pada Mahasiswa

Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana)”.

Berdasarkan analisis MRA, dana investasi minimum tidak mempengaruhi

kepentingan variabel investasi. Persepsi risiko dan imbalan yang

mempengaruhi minat investasi. Upah tidak bisa menjadi variabel moderat.

P. Kerangka Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi minat mahasiswa FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sebagai calon investor dalam berinvestasi. Penelitian dilakukan dengan

kuesioner berdasarkan variabel expectation and performance, disposition and

trading behaviour, financial literacy serta variabel minat mahasiswa

melakukan investasi. Adapun kerangka berpikirnya adalah sebagai berikut :

Page 72: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

57

Gambar 2.8. Kerangka Penelitian

Page 73: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

58

Q. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2014), hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian dari hipotesis itu harus dibuktikan

melalui data yang terkumpul.111

H0 :“Terdapat pengaruh yang signifikan antara expected and performance

terhadap minat mahasiswa melakukan investasi”

H1 :“Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara expected and

performance terhadap minat mahasiswa melakukan investasi”

H0 :“Terdapat pengaruh yang signifikan antara disposition and trading

behaviour terhadap minat mahasiswa melakukan investasi”

H2 :“Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara disposition and trading

behaviour terhadap minat mahasiswa melakukan investasi”

H0 :“Terdapat pengaruh yang signifikan antara financial literacy terhadap

minat mahasiswa melakukan investasi”

H3 :“Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara financial literacy

terhadap minat mahasiswa melakukan investasi”

H0 :“Terdapat pengaruh yang signifikan antara expectation and performance,

disposition and trading behaviour, serta financial literacy terhadap minat

mahasiswa melakukan investasi”

H4 :“Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara expectation and

performance, disposition and trading behaviour, serta financial literacy

terhadap minat mahasiswa melakukan investasi”

111 Sugiyono, “Metode penelitian kualitatif, kuantitatif, dan R&D”, Alfabeta, Bandung, 2014, h

159

Page 74: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

59

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

R. Ruang Lingkup Penelitian

Metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui nilai variabel mandiri atau lebih (independen) tanpa membuat

perbandingan atau menggabungkan antara variabel satu dengan yang lain. Metode

kuantitatif merupakan sebuah metode matematis dan teoritis untuk

menggambarkan fenomena di lapangan secara sistematis berdasarkan metode

ilmiah dalam menjelaskan kausalitas hubungan-hubungannya.112 Penelitian ini

bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu menjelaskan hubungan antar variabel

dengan menganalisis data numerik (angka) menggunakan metode statistik

melalui pengujian hipotesa.

Penelitian yang akan dilakukan difokuskan pada permasalahan faktor-faktor

yang mempengaruhi minat mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai calon investor. Faktor-

faktor yang akan ditinjau adalah expectation and performance, disposition and

trading behaviour, serta financial literacy. Variabel eksogen dalam penelitian ini

adalah expectation and performance, disposition and trading behaviour, serta

financial literacy. Sedangkan yang menjadi variabel endogen adalah minat

mahasiswa. Dalam penelitian ini Peneliti ingin mengetahui bagaimana dampak

variabel eksogen terhadap variabel endogen.

112 Sugiyono, “Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D”, Alfabeta, Bandung, 2014, hal

142

Page 75: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

60

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jl. Ibnu Sina IV, Ciputat, Tangerang Selatan,

15419. Penelitian dilakukan dalam periode Maret 2020 sampai dengan Juni 2020.

Tabel 3.1.

Perkiraan waktu penelitian

No. Uraian

kegiatan

April 20 Mei 20 Juni 20 Juli 20

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Observasi awal √ √

2 Penyusunan

proposal

√ √

3 seminar

proposal

√ √

4 Pengajuan dan

acc

pembimbing

5 Bimbingan

BAB I – BAB

III

√ √

6 Kisi-kisi

instrumen

√ √

7 Pengolahan

data

√ √

8 Bimbingan

BAB IV

√ √

9 Bimbingan

BAB V

10 acc

pembimbing

11 sidang √

S. Metode Penenentuan Sampel

Page 76: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

61

Sugiyono (2014), mengemukakan definisi populasi adalah wilayah

degeneralisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian

ditarik kesimpulan.113 Adapun dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah

mahasiswa FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebanyak 600 orang.

Sampel adalah bagian terkecil dari suatu populasi yang akan diteliti. Sampel

tersebut sebagai perwakilan, harus mempunyai sifat-sifat/ciri-ciri yang terdapat

pada populasi. Teknik pengambilan data ini dilakukan dengan cara pengambilan

obyek yang dinamakan sampling/responden.114

Teknik sampling yang digunakan peneliti adalah Purposive sampling, yaitu

teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014:68).

Dengan menggunakan teknik purposive sampling, peneliti menentukan sampel

dengan suatu tujuan yakni mempermudah peneliti melakukan penelitian serta

mahasiswa FEB semester 6 tahun ajaran 2019/2020 yang dianggap telah memiliki

ilmu pengetahuan dan wawasan tentang investasi. Sampel merupakan mahasiswa

FEB Prodi Akuntansi angkatan 2017 sebanyak 105 orang yang berasal dari tiga

kelas.

T. Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan data primer yang berupa

angket yang disebarkan kepada mahasiswa FEB Prodi Akuntansi angkatan 2017

sebanyak 105 orang. Angket penelitian berkaitan dengan expectation and

performance, disposition and trading behaviour, financial literacy serta minat

113 Ibid, Sugiyono, hal 115 114 Ibid, Sugiyono, hal 116

Page 77: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

62

mahasiswa sebagai calon investor. Sebagai pendukung terlaksananya penelitian,

peneliti menggunakan data pendukung berupa pengamatan langsung terhadap

obyek penelitian; studi kepustakaan berupa referensi seperti buku, majalah, dan

jurnal; serta dokumentasi berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,

notulen, dan agenda.

U. Operasional Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2014) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tesebut, kemudian ditarik kesimpulannya.115

Variabel terikat atau dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014:97). Variabel dependen

dalam penelitian ini adalah minat. Variabel bebas atau independen adalah variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel terikat (Sugiyono, 2014:96). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

yaitu expectation and performance, disposition and trading behaviour, serta

financial literacy.

Dalam analisis structural equation modelling (SEM), variabel dibedakan

menjadi:

1. Variabel Laten

Variabel laten adalah variabel yang tidak dapat diukur secara

langsung kecuali diukur dengan satu atau lebih variabel manifes.

Variabel laten disebut pula dengan istilah unobserved variabel, konstruk

115 Ibid, Sugiyono, hal 94

Page 78: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

63

atau konstruk laten. Variabel laten diberi simbol lingkaran atau elips.

Variabel laten dapat digolongkan menjadi dua yaitu sebagai berikut.

Variabel laten eksogen, merupakan variabel independen (bebas) yang

mempengaruhi variabel dependen (terikat). Variabel laten endogen,

merupakan variabel dependen yang dipengaruhi oleh variabel

independen.

2. Variabel manifes

Variabel manifes adalah variabel yang digunakan untuk menjelaskan

atau mengukur variabel laten. Variabel manifes dapat disebut juga

dengan istilah observed variabel, measured variabel atau indikator.

Dalam program LISREL, variabel manifes diberi simbol kotak.

Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian

No. Variabel Laten Definisi Indikator

Variabel eksogen

Antonietta Bonello (2019)

1 Expectation and

Performance

Merupakan

harapan calon

investor terhadap

keberhasilan

capaian investasi

yang akan

diambilnya

Financial Return

(Constantini, 2011:40)

Expected situation

(Yamagata dalam

Parjiono, 2018:126)

Investment performance

(Bragg, 2010:29)

2

Disposition and trading

behaviour

Merupakan

anomali/bias yang

terjadi dalam

investasi akibat

perilaku investor

Overconfidence bias

(Hasan dan Yuksel,

2020:236)

Investor type

(Brunhart, 2008:196)

Disposition

(Demir, 2017:10)

Page 79: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

64

Funding resource

(Tandelilin, 2010:61)

3 Financial literacy

Merupakan

kemampuan dalam

memahami

mengaplikasikan

keterampilan

dalam pengelolaan

finansial

investment literacy

(Campbell & Dansby,

2016:34)

investment knowledge

(Wrice, 2002:90)

companies information

(Krantz & Jhonson,

2014:110)

financial management

(Negi, 2012:70)

Experience (Barclay, 2010:8)

financial advice

(Wilcox & Fabozzi,

2013:11)

Variabel endogen

Lucas dan Brithh (2003)

1 Minat

Merupakan aspek

afektif dalam diri

seseorang yang

dapat

dididentifikasi dari

kesadaran emosi,

disposisi dan

kehendak yang

mempengaruhi dan

tindakan seseorang

Ketertarikan

(Bugg-Levin &

Emerson, 2011:232)

Keinginan

(Christanti &

Mahastanti, 2011:39)

Keyakinan

(Bodie, dkk., 2013:6)

V. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, metode analisis yang digunakan adalah sebagai berikut.

1. Skala Likert

Skala Likert adalah skala psikometrik yang umum digunakan dalam

kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam

riset berupa survei. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

Page 80: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

65

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial. Bentuk skala likert yang digunakan adalah:

Tabel 3.3.

2. Pengembangan Model Struktural

Structural equation modeling (SEM) adalah teknik analisis multivariat

yang umum dan sangat bermanfaat yang meliputi versi-versi khusus dalam

jumlah metode analisis lainnya sebagai kasus-kasus khusus. SEM terdiri

dari 2 bagian yaitu model variabel laten dan model pengukuran.116 Bagian

pertama yaitu model variabel laten (latent variable model) mengadaptasi

model persamaan simultan pada ekonometri. Jika pada ekonometri semua

variabelnya merupakan beberapa variabel terukur/teramati

(measured/observed variables), maka pada model ini beberapa variabel

merupakan variabel laten (latent variables yang tidak terukur secara

langsung). Sedangkan bagian kedua yang dikenal dengan model pengukuran

(measurement model), menggambarkan beberapa indikator atau beberapa

variabel terukur sebagai efek atau refleksi dari variabel latennya. Structural

equation modeling, yang selanjutnya akan disebut SEM, adalah suatu teknik

116 Imam Ghozali, SEM Metode Alternatif dengan PLS, Semarang, Badan Penerbit UNDIP, 2011,

hal 146

Page 81: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

66

modeling statistik yang bersifat sangat cross-sectional, linear dan umum.

Termasuk dalam SEM ini ialah analisis faktor (factor analysis), analisis

jalur (path analysis) dan regresi.117

Gambar 3.1. Model SEM penelitian

Model struktural merupakan model di dalam SEM yang

menggambarkan hubungan antar variabel laten. Model struktural untuk

variabel-variabel dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

EP1=λEP1ξ1+e1 DT1=λDT1ξ1+e1 FL1=λFL1ξ1+e1 M1=λM1η1+e1

EP2=λEP2ξ2+e2 DT2=λDT2ξ2+e2 FL2=λFL2ξ2+e2 M2=λM η2+e2

EP3=λEP3ξ3+e3 DT3=λDT3ξ3+e3 FL3=λFL3ξ3+e3 M3=λM3η3+e3

EP4=λEP4ξ4+e4 DT4=λDT4ξ4+e4 FL4=λFL4ξ4+e4 M4=λM4η4+e4

EP5=λEP5ξ5+e5 DT5=λDT5ξ5+e5 FL5=λFL5ξ5+e5 M5=λM5η5+e5

EP6=λEP6ξ6+e6 DT6=λDT6ξ6+e6 FL6=λFL6ξ6+e6 M6=λM6η6+e6

117 Jonathan Sarwono, Pengertian Dasar Structural Equation Modeling (SEM), UKRIDA,

http://www.jonathansarwono.info

Page 82: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

67

Menurut Joop Hox dan Timo Bechger, SEM menyediakan kerangka

umum yang sesuai untuk analisis statistik bagi prosedur tradisional

multivariat seperti analisis faktor, analisis regresi, analisis diskriminan serta

analisis korelasi.118 Menurut Schumacker dan Lomax, salah satu

perhitungan dalam SEM adalah pengukuran kesalahan (measurement error)

dari variabel dengan melakukan analisis faktor melalui tampilan variabel

laten.119 Menurut Joreskog (1967) dan Wiley (1973), SEM merupakan

kerangka analisis yang menggunakan pendekatan dari integrasi pengukuran

(analisis faktor) dan struktural (analisis jalur).120

3. Analisa Deskriptif

Analisis Deskriptif adalah analisis yang dilakukan untuk menilai

karakteristik dari sebuah data. Karakterisitik itu banyak sekali, antara

lain: nilai Mean, Median, Sum, Variance, Standar error, standar error

of mean, mode, range atau rentang, minimal, maksimal, skewness dan

kurtosis. Pada penelitian ini, analisa deskriptif menggunakan nilai rata-

rata, persentase serta frekuensi dari jawaban responden yang diolah

menggunakan software IBM SPSS v22.

4. Analisa Statistik Kuantitatif

Alat analisis yang digunakan dalam mengolah data untuk menguji

hipotesis dengan menggunakan SEM (The Structural Equation

118 Joop Hox dan timo Bechger, An Introduction to Structural Equation Modeling, Family Science

Review, 11, 354-373, 1999 119 RE Schumacker dan RG Lomax, A Beginners Guide to Structural Equation Modeling, New

York: Routledge, 2010, hal 163 120 Jichuan Wang dan Xiaqian Wang, Structural Equation Modeling: Applications Using Mplus,

New York: Wiley & Sons, 2019, hal 1

Page 83: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

68

Modelling) yang dioperasikan melalui program AMOS (Analysis of

Moment Structure). Sebagai sebuah model persamaan struktural,

AMOS telah sering digunakan dalam penelitian manajemen strategis.

SEM (The Structural Equation Modelling) merupakan teknik

analisis multivariat yang digunakan untuk membangun dan menguji

model statistik yang biasanya dalam bentuk model sebab akibat. SEM

sebenarnya merupakan teknik hibrida yang meliputi aspek penegasan

(confirmatory) dari analisa faktor, analisa jalur dan regresi yang

dianggap sebagai kasus khusus dalam SEM.121

IBM Amos adalah program perangkat lunak yang digunakan untuk

menyesuaikan model persamaan struktural (SEM). Tidak seperti SPSS

Statistics, SPSS Amos hanya tersedia untuk sistem operasi Windows.

Amos secara teknis adalah program "mandiri": ia dapat digunakan

tanpa menginstal statistik SPSS. Namun, masih berguna untuk memiliki

akses ke statistik SPSS, karena Amos dapat membaca data dalam

format SPSS *.sav, dan Anda mungkin perlu melakukan pra-proses data

Anda untuk menangani nilai yang hilang, mengkode ulang item, dll.

Amos adalah salah satu program aplikasi untuk analisis model SEM

selain LISREL, EQS, dan Mplus.

121 Jonathan Sarwoyo, Pengertian Dasar Structural Equation Modeling (SEM), Unkrida, Jakarta,

2010, h 173

Page 84: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

69

Gambar 3.2. Tahapan dalam SEM

Salah satu keunggulan AMOS dibandingkan dengan program

lainnya adalah kemudahannya terutama bagi pemula yang sedang

belajar tentang SEM. Untuk mendesain model, dapat menggunakan

AMOS graphic dan dengan memanfaatkan tool-tools yang tersedia

sehingga sangat mudah dalam tahap pembuatan modelnya, maupun

analisisnya lebih lanjut. AMOS menyediakan model modifikasi yang

dapat membantu peneliti untuk memperbaiki “goodness of fit”, menguji

outlier/normalitas, dan berbagai fasilitas lainnya yang ditampilkan

secara lengkap melalui output-nya.

Page 85: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

70

5. Analisis faktor konfirmasi (Confirmation Factor Analysis/CFA)

Analisis faktor konfirmasi merupakan analisis yang digunakan untuk

mengkonfirmasi faktor-faktor yang paling dominan dalam pembentukan

suatu kelompok variabel. Menurut Harrington, CFA digambarkan sebagai

model pengukuran/analisis yang dijalankan menggunakan SEM.122

Menurut Brown, CFA merupakan jenis dari structural equation modeling

(SEM) yang mengacu pada model pengukuran, yakni hubungan antara

pengukuran yang teramati atau indikator serta variabel laten atau faktor.123

Menurut Long (1988), CFA menggantikan teknik tradisional dari

exploratory factor analysis (EFA) dikarenakan menyediakan pengujian

yang lebih akurat dari struktur faktor instrumen.124 Menurut Netemeyer,

Bearden dan Sharma, CFA merupakan metode untuk menguji atau

mengkonfirmasi jumlah faktor, struktur faktor serta hubungan diantara

faktor-faktor.125

Analisis faktor konfirmasi terdiri dari:

a) Uji Kualitas Data

Uji kualitas data merupakan tahapan yang harus dilewati sebuah

model penelitian sebelum sampai pada uji pengaruh maupun uji

korelasi. Secara umum, validitas data menggambarkan kecocokan

122 Dona Harrington, Confirmatory Factor Analysis, Oxford: Oxford University Press, 2009,

hal12 123 Timothy Brown, Confirmatory Factor Analysis for Applied Research, New York: The Guilford

Press, 2015, hal 1 124 Karen Aroian dan Anne Norris, Confirmatory Factor Analysis, Philadelphia: Lippincott

Williams & Wilkins, 2005, hal 351 125 Richard Netemeyer, William Bearden dan Subhash Sharma, Scalling Procedures: Issues and

Applications, California: Sage Publications, 2003, hal 36

Page 86: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

71

tiap indikator terhadap variabelnya. Sedangkan reliabilitas data

menunjukkan kehandalan data penelitian.

i. Uji validitas. Untuk menguji validitas SEM diketahui melalui

nilai “Estimate”. Perlu diingat bahwa yang dicocokkan

adalah nilai variabel terhadap indikatornya. Ghozali

menjelaskan bahwa indikator dari variabel disebut valid jika

nilai “Estimate” > 0,05.126

ii. Uji reliabilitas. Untuk menguji reliabilitas data digunakan

indikator berdasarkan rumus Variance Extracted (AVE)

dan Construct Reliability (CR). Ghozali menjelaskan

bahwa indikator dari variabel disebut reliabel jika nilai

AVE ≥ 0,05 dan CR ≥ 0,07.

iii. Uji normalitas. Uji normalitas digunakan untuk menganalisis

suatu persamaan/model penelitian yang biasanya terdiri dari

beberapa variabel dengan puluhan bahkan ratusan data bahwa

data terdistribusi secara normal sehingga layak digunakan

dalam pengujian pada tahapan selanjutnya. Pengujian

normalitas data dilakukan dengan menggunakan kriteria

critical ratio (c.r) dari skewness value sebesar ± 2,58

126 Imam Ghozali, SEM Metode Alternatif dengan PLS, Semarang, Badan Penerbit UNDIP, 2011,

hal 156

Page 87: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

72

(dibulatkan menjadi 3) pada signifikansi 5% serta dikatakan

normal apabila berada pada nilai critical ratio (c.r) skewness.

b) Uji kecocokan model

Uji kesesuaian model dalam analisis jalur (path analysis) pada

dasarnya sama dengan uji pada model structural equation model (SEM)

menggunakan beberapa parameter.

i. Chi Square (X2)

Chi square digunakan untuk menguji seberapa adanya

penyimpangan atau tingkat kecocokan antara matrik kovarian sampel

dengan matrik kovarian model. Uji statistiknya adalah :

X2 = (n-1) F(S, Σ(Θ))

Nilai probabilitas yang diharapkan adalah p ≥ 0.05 bila

menggunakan derajat kepercayaan 95%. Ini menandakan bahwa

hipotesis nol diterima dan matrik input yang diprediksi dengan

kenyatannya tidak berbeda secara statistik.

ii. Goodness of fit indices (GFI)

GFI merupakan ukuran mengenai ketepatan model dalam

menghasilkan observed matrix covarians. Nilai GFI ini berkisar 0 – 1.

Semakin mendekati angka 1, model dinyatakan semakin baik.

Sebagian besar peneliti menggunakan patokan minimal 0,90 sebagai

parameter model bisa dikatakan sebagai model yang baik.

Page 88: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

73

iii. Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI)

Pada dasarnya AGFI adalah sama dengan GFI, tetapi

menyesuaikan pengaruh degree of freedom pada model. Model

dikatakan baik jika nilai AGFI di di atas 0,90.

iv. Non-Centrality Parameter (NCP)

NCP merupakan ukuran perbedaan antara Σ dengan Σ(Θ) atau

bentuk spesifikasi ulang dari Chi-Square yang dikurangi dengan DF.

Perhitungan adalah sebagai berikut NCP = X2 – DF. Semakin kecil nilai

NCP, maka model dinyatakan semakin baik.

v. Root mean square error of approximation (RMSEA)

RMSEA mengukur penyimpangan nilai parameter suatu model

dengan matrik kovarian populasinya. Nilai RMSEA < 0,05,

menunjukkan bahwa model close fit, sedangkan nilai 0,05 < RMSEA <

0,08 menunjukkan model good fit.

vi. Root Mean square error (RMR)

RMR mewakili nilai rerata residual yang diperoleh dengan

mencocokkan matriks varian-kovarian dari model yang dihipotesiskan

dengan matrik varian-kovarian data sampel. Model dinyatakan

mempunyai goodness of fit yang baik memiliki nilai RMR kurang dari

0,05.

vii. Comparative Fit Index (CFI)

Alternatif lain yang bisa digunakan untuk menilai model fit atau

tidak adalah Normed Fit Index (NFI). Bentler kemudian merevisi NFI

Page 89: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

74

menjadi CFI (Comparative Fit Index) karena NFI memiliki tendensi

merendahkan fit pada sampel kecil. Nilai CFI ini berkisar antara 0-1,

sedangkan model dinilai fit bila CFI lebih besar dari 0,9.

viii. Tucker-Lewis Index (TLI)

Ukuran Tucker-Lewis Index disebut juga dengan nonnormed fit

index (NNFI). Ukuran ini merupakan ukuran untuk pembandingan

antarmodel yang mempertimbangkan banyaknya koefisien di dalam

model. TLI ≥ 0,9 adalah good fit, sedangkan 0,8 ≤ TLI ≤ 0,9 adalah

marginal fit.

ix. Relative Fit Index (RFI)

Alternatif lain yang bisa digunakan untuk menilai model fit atau

tidak adalah Relative Fit Index (NFI). Nilai RFI ini berkisar antara 0-

1, nilai RFI ≥0,9 adalah good fit sedangkan 0,8 ≤ RFI ≤ 0,9 adalah

marginal fit.

x. Incremental Fit Index (IFI)

Alternatif lain yang bisa digunakan untuk menilai model fit atau

tidak adalah Incremental Fit Index (IFI). Nilai IFI ini berkisar antara

0-1, nilai IFI ≥0,9 adalah good fit sedangkan 0,8 ≤ IFI ≤ 0,9 adalah

marginal fit.

xi. Hoelter

Hoelter adalah indeks yang menjelaskan mengenai tingkat

kecukupan sampel yang dibutuhkan agar menghasilkan model yang

Page 90: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

75

cukup baik. Model dikatakan goodness of fit apabila mempunyai

jumlah sampel di bawah nilai Hoelter dengan probabilitas 0,05.

Hasil perhitungan dari data penelitian menggunakan kriteria dari

assessment of goodness pada structural equation modeling

menggunakan software IBM AMOS versi 24 sudah memenuhi

ketentuan model (model fit). Model fit tersebut selanjutnya akan

digunakan untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis yang dibuat

mengacu pada signifikansi dari nilai estimasi, critical ratio serta

probabilitas yang muncul dalam regression weight structural equation

modeling.

6. Analisis Jalur

Analisis jalur untuk menggambarkan hubungan antar variabel

penelitian.

Gambar 3.3. Diagram jalur

Dari diagram jalur yang dibentuk berdasarkan jenis variabel endogen

dan eksogen, dapat dilihat nilai antar hubungan. Berdasarkan gambar di

atas, dapat ditunjukkan hubungan antara variabel endogen minat yang

dijelaskan melalui variabel eksogen expectation and performance,

disposition and trading behaviour, serta financial literacy. Gambar tersebut

Page 91: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

76

juga menunjukkan hubungan antar variabel eksogen, yakni expectation and

performance dengan disposition and trading behaviour; disposition and

trading behaviour dengan financial literacy serta expectation and

performance dengan financial literacy. Dimana masing-masing hubungan

memiliki nilai faktor loading.

7. Analisis Regresi

Regression weight di dalam SEM digunakan untuk meneliti seberapa

besar pengaruh variabel expectation and performance, disposition and

trading behaviour, serta financial literacy terhadap minat mahasiswa calon

investor melakukan investasi.

a) Persamaan regresi linier berganda

Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel

endogen dengan menggunakan data variabel eksogen yang sudah

diketahui besarnya. Dari penelitian, didapatkan persamaan regresi linier

berganda sebagi berikut :

Y = a + λEPξ1 + λDTBξ2 + λFLξ3 + e

Keterangan:

Y = variabel endogen minat

a = konstanta (nilai estimate)

λEP = variabel eksogen expectation and performance

λDTB = variabel eksogen disposition and trading behaviour

λFL = variabel eksogen financial literacy

ξ1 ξ2 ξ3 = koefisien regresi

e = error

Page 92: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

77

b) Uji hipotesis

Uji statistik t digunakan untuk melihat pengaruh satu/beberapa

variabel eksogen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

endogen yang di uji pada taraf signifikan yang digunakan.127 Pengujian

terhadap hipotesis yang dibuat mengacu pada signifikansi dari nilai

estimasi, critical ratio serta probabilitas yang muncul dalam

regression weight structural equation modeling. Uji t dalam

penelitian ini menjelaskan pengaruh hubungan antara variabel eksogen

expectation and performance terhadap variabel endogen minat;

variabel eksogen disposition and trading behaviour terhadap

variabel endogen minat; variabel eksogen financial literacy

terhadap variabel endogen minat.

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang

dimasukkan dalam model regresi berganda mempunyai pengaruh secara

bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen yang diuji secara

signifikan dengan nilai 0,05. Apabila nilai F hitung > F tabel dengan

signifikansi hitung < signifikansi maka terdapat pengaruh simultan

secara signifikan antara variabel eksogen terhadap variabel

endogen.

c) Koefisien determinasi

Koefisien determinasi (R2) merupakan pengukuran tentang seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan ragam variabel dependen. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

127 Imam Ghozali, SEM Metode Alternatif dengan PLS, Semarang, Badan Penerbit UNDIP, 2011,

hal 163

Page 93: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

78

semua variabel yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen.

Page 94: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

79

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Obyek Penelitian

1. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Lahirnya FEB tidak lepas dari program konversi Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) menjadi Universitas Islam Negeri (UIN). Berdasarkan

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 031 tanggal 20 Mei 2002,

IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi berubah menjadi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Peresmiannya dilakukan oleh Wakil Presiden Republik

Indonesia pada 8 Juni 2002 bersamaan dengan upacara Dies Natalis ke-45 dan

Lustrum ke-9 serta pemancangan tiang pertama pembangunan Kampus UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta melalui dana Islamic Development Bank (IDB).

Perubahan dari IAIN menjadi UIN diiringi pula dengan penambahan-

penambahan Fakultas Umum sebagai bentuk integrasi keilmuan dan

penghilangan dikotomi ilmu umum dan ilmu agama. Prodi-prodi di bawah

program konversi tersebut pada akhirnya diwadahi dalam Fakultas. Prodi

Akuntansi dan Manajemen diwadahi di Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

(FEIS).

Pada awal pendiriannya, FEIS memiliki dua Program Studi, yakni

Akuntansi dan Manajemen. FEIS melakukan pengembangan seperti membuat

program Kelas Internasional (Akuntansi dan Manajemen) pada tahun 2004

bekerjasama dengan Internasional Islamic University Malaysia (IIUM) dan

Page 95: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

80

Universiti Utara Malayasia (UUM). Kerjasama tersebut berupa pemberian

ijazah double degree.

Setahun kemudian, 2005, berdirilah dua prodi, yakni prodi Hubungan

Internasional (HI) dan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP)—

berdasarkan SK Mendiknas Nomor 2130/D/T/2006 dan program Non-Reguler

(Akuntansi, Manajemen dan IESP) pada tahun 2003. Pada Maret 2005

dilakukan akreditasi Prodi Manajemen dan Akuntansi. Manajemen

memperoleh akreditasi “A” sesuai dengan Surat Keputusan Badan Akreditasi

Nasional Perguruan Tinggi Nomor 026/BAN/PT/ak-IX/ S1/I/2006. Sedangkan

Akuntansi terakreditasi “B” sesuai dengan Surat Keputusan Badan Akreditasi

Nasional Perguruan Tinggi Nomor 028/BAN/PT/ak-IX/S1/I/2006.

Dengan berdirinya Fakultas Ilmu Sosial dan Pemerintahan (FISIP) TA

2009/2010, program studi HI—yang awalnya berada di FEIS—resmi

dipindahkan ke FISIP. Seiring pindahnya HI ke FISIP dan juga demi

perkembangan Fakultas, FEIS mengusulkan perubahan nama menjadi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis (FEB). Perubahan nama tersebut disesuaikan dengan

perkembangan akademik dan tuntutan pasar serta prospek pengelolaan fakultas

ke depan. Hal ini juga sesuai dengan prodi-prodi yang dimiliki Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, yaitu Prodi Akuntansi (Reguler dan Kelas Internasional),

Prodi Manajemen (Reguler dan Kelas Internasional) dan Prodi Ilmu Ekonomi

dan Studi Pembangunan / IESP (Reguler).

Dari tahun ke tahun, FEB telah mengalami perkembangan, baik dari sisi

jumlah mahasiswanya, fasilitas, kualitas lulusan dan kualitas pelayanan. Dilihat

Page 96: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

81

dari total jumlah keseluruhan, baik yang sudah lulus maupun yang masih aktif,

jumlah mahasiswa FEB mencapai 5000-an. Dalam beberapa tahun akademik,

FEB pernah membuka empat kelas untuk setiap program studi (Manajemen,

Akuntansi dan IESP). Tahun 2010, FEB membatasi jumlah penerimaaan

mahasiswa baru. Konsekuensinya masing-masing jurusan hanya membuka dua

kelas saja. Tidak hanya itu, sejak tahun 2009, program non-Reguler (untuk

jurusan Akuntansi, Manajemen dan IESP) sudah tidak membuka lagi

penerimaan mahasiswa baru. Dan sekarang sedang menghabiskan mahasiswa

angkatan yang sudah ada. Fasilitas pendukung kegiatan akademis yang

diciptakan di antaranya adalah fasilitas hotspot yang memberikan kemudahan

dalam akses internet bagi mahasiswa dan dosen; Bank Mini sebagai sarana

pendukung praktikum perbankan; Pojok Bursa dan Pasar Modal yang

memberikan informasi tentang perkembangan investasi keuangan dan pasar

modal; Carrier Office sebagi pusat informasi dunia kerja, atau magang;

Website Fakultas sebagai pusat pelayanan informasi dan data dan Lembaga

Pengembangan Ekonomi Syariah. Perkembangan akademik lainnya adalah

akan dibukanya Program Magister, baik itu Magister Akuntansi (MAKSI),

Magister Ilmu Manajemen (MIM), dan Magister Ekonomi yang saat ini dalam

proses pengurusan SK.

Dari sisi kualitas lulusan atau alumni dapat dilihat dari nilai rata-rata IPK

lulusan dengan nilai memuaskan (3,00-3,70). Semakin meningkatnya jumlah

alumni FEB yang melanjutkan S2 baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Sebuah survey—yang telah dilakukan salah satu dosen FEB pada tahun 2009—

Page 97: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

82

menyatakan bahwa 79.3 persen alumni FEB berminat melanjutkan studi S2.

Untuk di dalam negeri seperti di UI, UGM, UNPAD, Universitas Trisaksi, dan

universitas lainnya. Untuk di luar negeri seperti di Malaysia, Australia, Rusia.

Program-program lain untuk peningkatan kualitas yang dilakukan seperti

membangun kerjasama dengan universitas lain baik di dalam negeri maupun di

luar negeri dalam bentuk perogram double degree dan student exchange ke

Australia (2005), Tari Saman ke Singapura (2010), Summer School (10

Mahasiswa Kelas Internasional) ke Jerman (2011) dan pengiriman pemain

footsal mahasiswi ke Amerika (2010).

Dilihat dari akseptabilitasnya di dunia kerja, 50 persen alumni FEB setelah

lulus atau menyelesaikan kuliah memperoleh pekerjaan. Waktu yang

dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan adalah 0-1 tahun. Hampir di semua

kementrian di Indonesia dan kantor-kantor dinas lainnya sudah ada lulusan dari

FEB, terutama untuk posisi accounting, seperti Kementerian Agama,

Kementerian Keuangan, Kementerian HAM, dan lain-lain.

Bahkan juga telah banyak alumni FEB yang bekerja di berbagai bank

utama di Indonesia seperti BCA, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, Bank

Syariah Mandiri, Bank Muamalat dan lain-lain. Dilihat dari kreativitasnya

dalam membuka peluang kerja, telah banyak dilahirkan entrepreneur muda

yang dilahirkan melalui inkubator bisnis yang bekerjasama dengan berbagai

pihak luar seperti Bank Mandiri dalam membantu upaya terciptanya

wirausahawan dari kalangan mahasiswa dan alumni FEB. Bahkan telah ada

Page 98: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

83

alumni FEB yang sudah go internasional dengan produknya,

seperti javacappucino.

Dari sisi pelayanan, FEB berusaha menjadikan mahasiswa

sebagai stakeholder utama, yang harus dilayani secara prima. Perwujudan

pelayanan prima itu berupa pelayanan satu pintu (one stop service). Saat ini

sudah dimulai penciptaan website individu dosen untuk memudahkan

informasi dan proses komunikasi pembelajaran yang interaktif antar dosen dan

mahasiswa.

Pada tahun 2011-2012, tiga program studi di FEB melakukan akreditasi

untuk kedua kalinya. Hasilnya, program studi manajemen—berdasarkan Surat

Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor: 018//BAN-

PT/Ak-SURV-III/S1/XII/2011 tertanggal 22 Desember 2011—mendapatkan

nilai “A” (361) yang berlaku sampai 28 Juli 2016. Prodi Akuntansi—

berdasarkan Surat Keputusan BAN PT nomor 008/BAN-PT/Ak-XIV/VI/2011–

mendapatkan nilai “B” (347) berlaku sampai 23 Juni 2016. Sedangkan Profi

Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan—berdasarkan Surat Keputusan Badan

Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor:023/BAN-PT/Ak-SURV-

III/S1/III/2012, tertanggal 16 Maret 2012—mendapatkan nilai “A” (365),

berlaku sampai 28 Juli 2016.

Perkembangan selanjutnya adalah pada tahun 2012, FEB resmi membuka

dua program studi baru, yakni Program Studi Perbankan Syariah dan Program

Studi Ekonomi Syariah berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal

Pendidikan Islam Nomor 1119 Tahun 2012. Program Studi ini diselenggarakan

Page 99: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

84

dengan mengacu pada Peraturan Menteri Agama Nomor 36 Tahun 2009

tentang Penetapan Pembidangan Ilmu dan Gelar Akademik di Lingkungan

Perguruan Tinggi Agama Islam. Untuk angkatan pertama, FEB membuka satu

kelas untuk masing-masing prodi baru. Dua prodi baru ini diselenggarakan

untuk menjawab kebutuhan dan tantangan perbankan syariah, keuangan

syariah dan ekonomi syariah di Indonesia. Jadi sampai sekarang FEB telah

memiliki lima program studi: Manajemen (program regular dan kelas

internasional), Akuntansi (program regular dan kelas internasional), Ilmu

Ekonomi dan Studi Pembangunan, Perbankan Syariah, dan Ekonomi Syariah.

Sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan standard pelayanan akademik,

FEB telah berusaha mengikuti sertifikasi ISO 2008:9001

dan Alhamdulillah, FEB resmi mendapatkan sertifikat tersebut pada awal tahun

2013.

2. Visi dan misi

Visi Fakultas Ekonomi dan Bisnis adalah menjadi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Berstandar Mutu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Bertaraf

Internasional dengan Keunggulan Integrasi Keilmuan, Moralitas Keislaman

dan Karakteristik Keindonesiaan.

Misi Fakultas Ekonomi dan Bisnis adalah:

a. Melaksanakan dan Mengembangkan Inisiatif “Manajemen Perubahan”

pada Layanan Akademik, Administrasi Umum dan Keuangan

b. Melaksanakan dan Mengembangkan Tata laksana Pendidikan,

Penelitian dan Pengabdian

Page 100: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

85

c. Revitalisasi Sistim Kelembagaan Fakultas yang dapat Mendukung

Inisatif dan Kerja Integrasi Keilmuan, Keislaman dan Karakteristik ke

Indonesiaan

B. Karakteristik Responden

1. Berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.1.

Jenis kelamin responden

Jenis kelamin Jumlah Persentase

Perempuan 58 55%

Laki-laki 47 45%

Total 105 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden didominasi

oleh perempuan sebanyak 58 orang dengan persentase 55%. Sedangkan

responden laki-laki sebanyak 47 orang dengan persentase 47%.

2. Karakteristik responden berdasar pendidikan

Tabel 4.2.

Latar belakang pendidikan

Jenis Sekolah Jumlah Persentase

SMA 78 74,3%

SMK 19 18,1%

Lainnya 8 7,6%

Total 105 100%

Berdasarkan tabel 4.2 di atas terlihat bahwa responden dengan lulusan

SMA berjumlah 78 atau 74,3% responden, responden dengan lulusan SMK

berjumlah 19 atau 18,1% responden, responden dari jenis sekolah selain

Page 101: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

86

SMA/K berjumlah 8 atau 7,6% responden. Pada penelitian ini di dominasi

oleh konsumen yang memiliki latar belakang jenis pendidikan SMA.

C. Analisis dan Pembahasan

1. Analisis deskriptif (Nilai rata-rata dan persentase Jawaban

Responden)

Deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata

secara jelas dan terperinci. Analisis deskriptif merupakan metode yang

bertujuan menggambarkan secara sistematis dan faktual tentang fakta-

fakta serta hubungan antar variabel yang diselidiki dengan cara

mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasi data

dalam pengujian hipotesis statistik.

Tabel 4.3.

Jawaban Kuesioner Variabel Expectation and performance

N

o Pernyataan

Respon Jum

lah Mean

Ket.

SS S R TS STS

1

Dana yang

kembali

sesuai

harapan

investor

41 19 18 9 18 105 3,53

Baik

2

Dana yang

kembali

sesuai tenggat

waktu yang

dijanjikan

41 18 12 19 15 105 3,49

Baik

3

Iklim

investasi

kondusif

sesuai

harapan

32 23 18 10 22 105 3,31

Baik

Page 102: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

87

4

Kinerja

investasi

sesuai target

38 30 14 9 14 105 3,66 Baik

5

Investasi lebih

baik dari

menabung

42 23 12 13 15 105 3,61 Baik

Jumlah 194 113 74 59 84 525 Rata rata

Persentase 30,9%

19,6%

17,9%

14,9%

16,8%

100%

3,52 Baik

Sumber: Data penelitian diolah, 2020

Penjelasan :

Dapat diketahui jumlah seluruh hasil pernyataan adalah 162 + 103 +

94 + 78 + 88 = 540

Dengan perhitungan persentase sebagai berikut :

SS (sangat setuju) : x 100% = 30,9%

S (setuju) : x 100% = 19,6%

R (ragu) : x 100% = 17,9%

TS (tidak setuju) : x 100% = 14,9%

STS (sangat tidak setuju) : x 100% = 16,8%

Penulis menyimpulkan berdasarkan hasil jawaban 105 responden dengan 5

pernyataan, yang menjawab “sangat setuju” berjumlah 162 atau 30,9%, “setuju”

berjumlah 103 atau 19,6%, “ragu” berjumlah 94 atau 17,9%, “tidak setuju”

berjumlah 78 atau 14,9%, “sangat tidak setuju” berjumlah 88 atau 16,8%. Nilai

rata-rata pada indikator financial return, diperoleh nilai sebesar 3,24. Nilai rata-

Page 103: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

88

rata pada indikator expected situation, diperoleh nilai sebesar 3,07. Nilai rata-rata

pada investment performance, diperoleh nilai sebesar 3,55. Untuk nilai rata-rata

tertinggi, diperoleh dari item nomor 5 yaitu “investasi lebih baik dari menabung”

dengan nilai sebesar 3,64. Nilai rata-rata keseluruhan item pada variabel

expectation and performance sebesar 3,33 atau 66,6% ( ).

Tabel 4.4.

Jawaban Kuesioner Variabel Disposition and trading behavior

N

o Pernyataan

Respon Jum

lah Mean

Ket.

SS S R TS STS

1

Memiliki

motivasi tinggi

dalam

berinvestasi

34 23 10 25 13 105 3,38

Baik

2

Dengan

berinvestasi,

berarti gaya

hidup lebih

meningkat

34 27 7 19 18 105 3,38

Baik

3

Sanggup

mengambil

resiko dalm

berinvestasi

33 26 20 12 14 105 3,50

Baik

4

Pembagian

hasil sesuai

dengan jenis

investasi yang

diambil

22 27 23 15 18 105 3,19

Baik

5

Investor

menerima hasil

netto dari

investasi

31 22 17 15 20 105 3,28

Baik

6

Dana untuk

investasi sesuai

dengan

anggaran yang

32 28 16 16 13 105 3,48

Baik

Page 104: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

89

dimiliki

Jumlah 186 153 93 102 96 630 Rata rata

Persentase 27,6%

23,8%

20,2%

14% 14,4%

100%

3,37 Baik

Sumber: Data penelitian diolah, 2020

Penjelasan :

Dapat diketahui jumlah seluruh hasil pernyataan adalah 174 + 150 +

127 + 88 + 91 = 630

Dengan perhitungan persentase sebagai berikut :

SS (sangat setuju) : x 100% = 27,6%

S (setuju) : x 100% = 23,8%

R (ragu) : x 100% = 20,2%

TS (tidak setuju) : x 100% = 14%

STS (sangat tidak setuju) : x 100% = 14,4%

Penulis menyimpulkan berdasarkan hasil jawaban 105 responden dengan 6

pernyataan, yang menjawab “sangat setuju” berjumlah 174 atau 27,6%, “setuju”

berjumlah 150 atau 23,8%, “ragu” berjumlah 127 atau 20,2%, “tidak setuju”

berjumlah 88 atau 14%, “sangat tidak setuju” berjumlah 91 atau 14,4%. Nilai rata-

rata pada indikator overconfidence bias, diperoleh nilai sebesar 3,3. Nilai rata-rata

pada indikator investor type, diperoleh nilai sebesar 3,47. Nilai rata-rata pada

disposition, diperoleh nilai sebesar 3,3. Nilai rata-rata pada funding resource,

diperoleh nilai sebesar 3,56. Untuk nilai rata-rata tertinggi, diperoleh dari item

Page 105: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

90

nomor 6 yaitu “Dana untuk investasi sesuai dengan anggaran yang dimiliki”

dengan nilai sebesar 3,56. Nilai rata-rata keseluruhan item pada variabel

disposition and trading behavior sebesar 3,36 atau 67,2% ( ).

Tabel 4.5.

Jawaban Kuesioner Variabel Financial literacy

N

o Pernyataan

Respon Jum

lah Mean

Ket.

SS S R TS STS

1

Memiliki

pemahaman

tentang

investasi

39 23 8 23 12 105 3,51

Baik

2

Memiliki

pengetahuan

tentang produk

investasi

30 29 11 17 18 105 3,34

Baik

3

Memiliki

informasi

tentang

perusahaan

penyelenggara

investasi

30 28 19 14 14 105 3,44

Baik

4

Memiliki

pemahaman

tentang

pengelolaan

keuangan

30 27 21 18 9 105 3,49

Baik

5

Mempelajari

pengalaman

investasi yang

sudah berjalan

35 30 9 18 13 105 3,53

Baik

6

Mendapatkan

saran tentang

investasi yang

akan diambil

30 35 11 13 16 105 3,48

Baik

Jumlah 115 126 93 87 77 525 Rata rata

Page 106: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

91

Persentase 21,9%

24% 17,7%

16,6%

14,7%

100%

3,47 Baik

Sumber: Data penelitian diolah, 2020

Penjelasan :

Dapat diketahui jumlah seluruh hasil pernyataan adalah 115 + 126 +

93 + 87 + 77 = 525

Dengan perhitungan persentase sebagai berikut :

SS (sangat setuju) : x 100% = 21,9%

S (setuju) : x 100% = 24%

R (ragu) : x 100% = 17,7%

TS (tidak setuju) : x 100% = 16,6%

STS (sangat tidak setuju) : x 100% = 14,7%

Penulis menyimpulkan berdasarkan hasil jawaban 105 responden dengan 5

pernyataan, yang menjawab “sangat setuju” berjumlah 115 atau 21,9%, “setuju”

berjumlah 126 atau 24%, “ragu” berjumlah 93 atau 17,7%, “tidak setuju”

berjumlah 87 atau 16,6%, “sangat tidak setuju” berjumlah 77 atau 14,7%. Nilai

rata-rata pada indikator investment literacy, diperoleh nilai sebesar 3,14. Nilai

rata-rata pada indikator investment knowledge, diperoleh nilai sebesar 3,37. Nilai

rata-rata pada companies knowledge, diperoleh nilai sebesar 3,38. Nilai rata-rata

pada financial management, diperoleh nilai sebesar 3,33. Nilai rata-rata pada

experience, diperoleh nilai sebesar 3,39. Untuk nilai rata-rata tertinggi, diperoleh

dari item nomor 5 yaitu “Mempelajari pengalaman investasi yang sudah berjalan”

Page 107: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

92

dengan nilai sebesar 3,39. Nilai rata-rata keseluruhan item pada variabel financial

literacy sebesar 3,32 atau 66,4% ( ).

Tabel 4.6.

Jawaban Kuesioner Variabel Minat

N

o Pernyataan

Respon Jum

lah Mean

Ket.

SS S R TS STS

1

Adanya

pemusatan

perhatian

terhadap

produk

investasi

43 23 8 20 11 105 3,64

Baik

2

Investasi dapat

meningkatkan

level sosial

32 34 14 19 6 105 3,64 Baik

3

Adanya

kebutuhan

untuk

berinvestasi

28 28 31 15 3 105 3,60

Baik

4

Rasa ingin

melebihi orang

lain dalam hal

investasi

34 27 23 14 7 105 3,64

Baik

5

Mengerti akan

kegunaan

produk

investasi

24 38 20 17 6 105 3,54

Baik

6

Memahami

keuntungan

yang akan

didapat dari

investasi

30 34 10 19 12 105 3,49

Baik

Jumlah 155 182 125 111 57 630 Rata rata

Persentase 24,6%

28,9%

19,8%

17,6%

9% 100%

3,59 Baik

Page 108: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

93

Sumber: Data penelitian diolah, 2020

Penjelasan :

Dapat diketahui jumlah seluruh hasil pernyataan adalah 155 + 182 +

125 + 111 + 57 = 630

Dengan perhitungan persentase sebagai berikut :

SS (sangat setuju) : x 100% = 24,6%

S (setuju) : x 100% = 28,9%

R (ragu) : x 100% = 19,8%

TS (tidak setuju) : x 100% = 17,6%

STS (sangat tidak setuju) : x 100% = 9%

Penulis menyimpulkan berdasarkan hasil jawaban 105 responden dengan 6

pernyataan, yang menjawab “sangat setuju” berjumlah 155 atau 24,6%, “setuju”

berjumlah 182 atau 28,9%, “ragu” berjumlah 125 atau 19,8%, “tidak setuju”

berjumlah 111 atau 17,6%, “sangat tidak setuju” berjumlah 57 atau 9%. Nilai rata-

rata pada indikator ketertarikan, diperoleh nilai sebesar 3,34. Nilai rata-rata pada

indikator keinginan, diperoleh nilai sebesar 3,53. Nilai rata-rata pada keyakinan,

diperoleh nilai sebesar 3,4. Untuk nilai rata-rata tertinggi, diperoleh dari item

nomor 4 yaitu “Rasa ingin melebihi orang lain dalam hal investasi” dengan nilai

sebesar 3,76. Nilai rata-rata keseluruhan item pada variabel minat sebesar 3,42

atau 68,4% ( ).

2. Analisis deskriptif (Hasil Uji Frekuensi Jawaban Responden)

Page 109: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

94

a. Variabel Expectation and Performance

Variabel Expectation and Performance pada penelitian ini diukur

melalui 5 pernyataan yang disebarkan kepada 105 orang responden.

Tabel 4.7.

Dana yang kembali sesuai harapan investor (EP1)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju

18 17,1 17,1 17,1

Tidak Setuju 9 8,6 8,6 25,7

Ragu-ragu 18 17,1 17,1 42,9

Setuju 19 18,1 18,1 61,0

Sangat Setuju 41 39,0 39,0 100,0

Total 105 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, dari 105 responden, responden dengan

jawaban sangat tidak setuju sebanyak 18 responden atau 17,1%;

responden dengan jawaban tidak setuju sebanyak 9 responden atau

8,6%; responden dengan jawaban ragu-ragu sebanyak 18 responden

atau 17,1%, responden dengan jawaban setuju sebanyak 19 responden

atau 18,1%; serta responden dengan jawaban sangat setuju sebanyak

41 responden atau 39%. Jawaban positif sebesar 60% menunjukkan

bahwa mahasiswa calon investor yakin dana yang dikeluarkannya akan

kembali sesuai yang diharapkan mereka.

Menurut Costantini (2011), expected return dari sudut pandang

investor/debitur merupakan tingkat minimum dimana modal dapat

diperoleh kembali oleh mereka atau dari sudut pandang kreditur

Page 110: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

95

merupakan pengembalian minimum yang dapat diterima untuk

meminjamkan modal.128

Lasher (2017) menjelaskan bahwa investor biasanya mengharapkan

expected return yang lebih tinggi dari required return yang diberikan.

Ia menjelaskan bahwa, “substantial investment will take place in a

particular stock only if the generally expected return exceeds most

peoples required return for that stock. In other words, people won’t

buy an issue unless they think it will return at least as much as they

require”.129 (investasi besar akan terjadi pada saham tertentu hanya

jika pengembalian yang diharapkan melebihi pengembalian yang

dibutuhkan untuk sebagian orang. Dengan kata lain, orang tidak akan

membeli saham kecuali mereka berpikir itu akan mengembalikan

setidaknya sebanyak yang mereka butuhkan).

Tabel 4.8.

Dana yang kembali sesuai tenggat waktu yang dijanjikan (EP2)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju

15 14,3 14,3 14,3

Tidak Setuju 19 18,1 18,1 32,4

Ragu-ragu 12 11,4 11,4 43,8

Setuju 18 17,1 17,1 61,0

128 Pascal Costantini. Cash return on capital invested: ten years of investment analysis with the

CROCI economic profit model, Elsevier, Oxford, 2011, h 40 129 William R Lasher, practical financial management, cengage learning, Boston, 2017, h 396

Page 111: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

96

Sangat Setuju 41 39,0 39,0 100,0

Total 105 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, dari 105 responden, responden dengan

jawaban sangat tidak setuju sebanyak 15 responden atau 14,3%;

responden dengan jawaban tidak setuju sebanyak 19 responden atau

18,1%; responden dengan jawaban ragu-ragu sebanyak 12 responden

atau 17,1%, responden dengan jawaban setuju sebanyak 41 responden

atau 39%; serta responden dengan jawaban sangat setuju sebanyak 36

responden atau 34,3%. Jawaban positif sebesar 59% menunjukkan

bahwa mahasiswa calon investor yakin dana yang dikeluarkannya akan

kembali sesuai tenggat waktu yang dijanjikan.

Dalam melakukan investasi, biasanya termuat suatu

kesepakatan/perjanjian antara kedua belah pihak. Hal tersebut yang

biasa dikenal dengan syarat dan ketentuan (terms and conditions) atau

dalam finansial disebut terms of the investment. Salah satu yang

termasuk di dalamnya adalah jangka waktu pengembalian.130

Menurut Suratman (2001:129), investor dapat mempertimbangkan

dari perbandingan waktu pengembalian (payback period) dengan umur

ekonomis dari proyek investasi yang dijalankan. Apabila waktu

pengembalian lebih pendek dari umur ekonomis proyek, maka

investasi dapat dilakukan. Menurut Yanuarti dan Dewi (2018), aspek

130 David Gladstone dan Laura Gladstone, Venture Capital Handbook: An Entrepreneurs Guide

To Raising Venture Capital, Prentice Hall, New York, h 166

Page 112: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

97

yang menjadi pertimbangan investor sebelum melakukan keputusan

berinvestasi adalah jangka waktu pengembalian, serta rate of return.131

Tabel 4.9.

Iklim investasi kondusif sesuai harapan (EP3)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju

22 21,0 21,0 21,0

Tidak Setuju 10 9,5 9,5 30,5

Ragu-ragu 18 17,1 17,1 47,6

Setuju 23 21,9 21,9 69,5

Sangat Setuju 32 30,5 30,5 100,0

Total 105 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, dari 105 responden, responden dengan

jawaban sangat tidak setuju sebanyak 22 responden atau 21%;

responden dengan jawaban tidak setuju sebanyak 10 responden atau

9,5%; responden dengan jawaban ragu-ragu sebanyak 18 responden

atau 18%, responden dengan jawaban setuju sebanyak 23 responden

atau 21,9%; serta responden dengan jawaban sangat setuju sebanyak

32 responden atau 30,5%. Jawaban positif sebesar 57% menunjukkan

bahwa mahasiswa calon investor memiliki harapan bahwa iklim

investasi kondusif sesuai harapan.

Investasi yang kita lakukan tentunya akan berjalan dengan

dipengaruhi oleh situasi dan kondisi lingkungan yang sedang terjadi.

Fatihudin (2019) menjelaskan bahwa regulasi pemerintah, iklim

131 Ika Yanuarti dan Helena Dewi, Start Up Bisnis Sebagai Alternatif Investasi: Studi Kasus Pada

PT Fiture Teknologi Inovasi, ULTIMA Management, Vol. 10, No.2, Desember 2018

Page 113: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

98

investasi yang kondusif, serta jaminan keamanan merupakan pemicu

keberhasilan dari investasi yang dilakukan.132

Menurut Costantini (2011), inflasi yang terjadi akan tanpa ragu

membahayakan urusan investasi.133

Menurut Yamagata (2004):134

“The concept of investment climate brings out more clearly the

sort of business environment existing in an aconomy and how

conducive it is to the entry of enterprises, their business

operations and employment of workers. There are three

aspects to the investment climate: the macroeconomy,

institutions and infrastructure. The factors affecting investment

are inflation, fluctuation in exchange rate, corruption, policy,

taxes, crime and regulations”.

Tabel 4.10.

Kinerja investasi sesuai target (EP5)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju

14 13,3 13,3 13,3

Tidak Setuju 9 8,6 8,6 21,9

Ragu-ragu 14 13,3 13,3 35,2

Setuju 30 28,6 28,6 63,8

Sangat Setuju 38 36,2 36,2 100,0

Total 105 100,0 100,0

132 Didin Fatihudin, membedah investasi menuai geliat ekonomi, Deepublish, Yogyakarta, hal 34 133 Pascal Costantini. Cash return on capital invested: ten years of investment analysis with the

CROCI economic profit model, Elsevier, Oxford, 2011, hal 40 134 Parjiono, dkk., kebijakan multilateral dan pembangunan ekonomi Indonesia, PT Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta, 2018, hal 126

Page 114: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

99

Berdasarkan tabel di atas, dari 105 responden, responden dengan

jawaban sangat tidak setuju sebanyak 14 responden atau 13,3%;

responden dengan jawaban tidak setuju sebanyak 9 responden atau

13,3%; responden dengan jawaban ragu-ragu sebanyak 14 responden

atau 13,3%, responden dengan jawaban setuju sebanyak 30 responden

atau 28,6%; serta responden dengan jawaban sangat setuju sebanyak

38 responden atau 36,2%. Jawaban positif sebesar 68% menunjukkan

bahwa mahasiswa calon investor memiliki harapan akan kinerja

investasi yang baik.

Kinerja investasi (investment performance) merupakan pengukuran

dalam periode dan mata uang tertentu. Biasanya mengacu kepada

tingkat pengembalian investasi. Menurut Bragg (2010), investor dapat

mengukur kinerja investasi melalui investment turnover, yaitu

pengukuran perputaran investasi oleh investor untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam mengubah hutang dan ekuitas menjadi

uang. Rasio tinggi dari penjualan terhadap hutang dan ekuitas

mengindikasikan tingkat efisiensi yang tinggi.135 Bagi investor,

terdapat tiga hal utama dalam pengukuran kinerja investasi, yakni

monitoring progress, manager selection and evaluation, dan asset

allocation.136 Menurut Lopez dan Walker (2019), kinerja investasi

135 Steven M Bragg. Business Ratios and Formulas: A Comprehensive Guide. Jhon Wiley & Sons,

New Jersey, 2010, hal 29 136 Daniel Chladek, Investment Performance Measurement & Performance Measurement

Standards, GmbH, Jerman, 2006, hal 4

Page 115: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

100

(investment performance), regulasi serta insentif dalam investasi dapat

mempengaruhi investor berinvestasi.137

Tabel 4.11.

Investasi lebih baik dari menabung (EP6)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju

15 14,3 14,3 14,3

Tidak Setuju 13 12,4 12,4 26,7

Ragu-ragu 12 11,4 11,4 38,1

Setuju 23 21.9 21.9 60,0

Sangat Setuju 42 40,0 40,0 100,0

Total 105 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, dari 105 responden, responden dengan

jawaban sangat tidak setuju sebanyak 15 responden atau 14,3%;

responden dengan jawaban tidak setuju sebanyak 13 responden atau

12,4%; responden dengan jawaban ragu-ragu sebanyak 12 responden

atau 11,4%, responden dengan jawaban setuju sebanyak 23 responden

atau 21,9%; serta responden dengan jawaban sangat setuju sebanyak

42 responden atau 40%. Jawaban positif sebesar 65% menunjukkan

bahwa mahasiswa calon investor memiliki pandangan bahwa investasi

lebih baik dari menabung.

Bagi sebagian orang, investasi lebih menjanjikan untuk masa depan

daripada menabung. Menabung pada dasarnya adalah penggunaan

137 Fernando Lopez dan Eduardo Walker, investment performance, regulation and incentives: the

case of Chilean pension funds, www.researchgate.net/publication/327606632, 2019, diakses

pada 20 Mei 2020

Page 116: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

101

uang yang tertunda, yakni uang yang seharusnya anda belanjakan,

disimpan (ditabung) terlebih dahulu untuk dibelanjakan di lain waktu.

Sedangkan investasi adalah penggunaan uang secara terencana untuk

mendapatkan keuntungan yang lebih besar.138

Investasi pada bank nilainya sudah ditentukan dan biasanya

cenderung tetap sehingga expected return kemungkinan tidak besar.

Pada investasi saham, nilainya tergantung pada pergerakan harga yang

terjadi saat ini dan masa datang, sehingga kemungkinan return

investasi yang diharapkan dapat melebihi expected return.139

b. Variabel Disposition and trading behavior

Variabel Disposition and trading behavior pada penelitian ini

diukur melalui 6 pernyataan yang disebarkan kepada 105 orang

responden.

Tabel 4.12.

Motivasi tinggi dalam berinvestasi (DT1)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju

13 12,4 12,4 12,4

Tidak Setuju 25 23,8 23,8 36,2

Ragu-ragu 10 9,5 9,5 45,7

Setuju 23 21,9 21,9 67,6

Sangat Setuju 34 32,4 32,4 100,0

138 Nofie Iman, Panduan Singkat Dan Praktis Memulai Investasi Reksadana, PT Elex Media

Komputindo, Jakarta, hal 4 139 William R Lasher, Practical Financial Management, Cengage Learning, Boston, 2017, hal 396

Page 117: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

102

Total 105 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, dari 105 responden, responden dengan

jawaban sangat tidak setuju sebanyak 13 responden atau 12,4%;

responden dengan jawaban tidak setuju sebanyak 25 responden atau

23,8%; responden dengan jawaban ragu-ragu sebanyak 10 responden

atau 9,5%, responden dengan jawaban setuju sebanyak 23 responden

atau 21,9%; serta responden dengan jawaban sangat setuju sebanyak

34 responden atau 32,4%. Jawaban positif sebesar 57% menunjukkan

bahwa mahasiswa calon investor memiliki perilaku dalam berinvestasi

dengan motivasi yang tinggi.

Menurut Handoko, motivasi merupakan kegiatan yang

mengakibatkan, menyalurkan, dan memelihara perilaku manusia,

keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu

untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.140

Motivasi tinggi dalam berinvestasi dapat disebabkan dari adanya

prediksi yang terlalu tinggi yang diperkirakan secara subyektif oleh

investor terhadap hasil investasi. Hal itu biasa disebut sebagai

overconfidence.141

Berdasarkan hasil penelitian Rizki Chaerul Pajar, menunjukkan

bahwa motivasi mempengaruhi minat dalam melakukan investasi.142

140 Hani T Handoko, Manajemen dan Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta, 2013, hal 249 141 Imran Demir. Overconfidence and Risk Taking In Foreign Policy Decision Making, Palgrave

MacMilan, New Jersey, 2017, hal 10 142 Rizki Chaerul Pajar, Pengaruh Motivasi Investasi Dan Pengetahuan Investasi Terhadap Minat

Investasi Di Pasar Modal Pada Mahasiswa FE UNY, UNY, Yogyakarta, 2017

Page 118: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

103

Tabel 4.13.

Dengan berinvestasi, berarti gaya hidup lebih meningkat (DT2)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju

18 17,1 17,1 17,1

Tidak Setuju 19 18,1 18,1 35,2

Ragu-ragu 7 6,7 6,7 41,9

Setuju 27 25,7 25,7 67,6

Sangat Setuju 34 32,4 32,4 100,0

Total 105 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, dari 105 responden, responden dengan

jawaban sangat tidak setuju sebanyak 18 responden atau 17,1%;

responden dengan jawaban tidak setuju sebanyak 19 responden atau

18,1%; responden dengan jawaban ragu-ragu sebanyak 7 responden

atau 6,7%, responden dengan jawaban setuju sebanyak 27 responden

atau 25,7%; serta responden dengan jawaban sangat setuju sebanyak

34 responden atau 32,4%. Jawaban positif sebesar 61% menunjukkan

bahwa mahasiswa calon investor memiliki perilaku dalam berinvestasi

dengan memandang bahwa dengan berinvestasi, berarti gaya hidup

lebih meningkat.

Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan

manusia dalam masyarakat.143 Menurut Kotler dan Armstrong, gaya

hidup merupakan pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-

hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang

143 KBBI online gaya hidup, diakses pada 20 Mei 2020

Page 119: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

104

bersangkutan.144 Menurut penelitian Febriany Fitria, gaya hidup

seseorang dapat mempengaruhi perilaku investasi.145 Menurut Syarif

Yunus, investasi dapat dijadikan sebagai gaya hidup dalam rangka

mempertahankan gaya hidup.146

Tabel 4.14.

Sanggup mengambil resiko investasi (DT3)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju

14 13,3 13,3 13,3

Tidak Setuju 12 11,4 11,4 24,8

Ragu-ragu 20 19,0 19,0 43,8

Setuju 26 24,8 24,8 68,6

Sangat Setuju 33 31,4 31,4 100,0

Total 105 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, dari 105 responden, responden dengan

jawaban sangat tidak setuju sebanyak 14 responden atau 13,3%;

responden dengan jawaban tidak setuju sebanyak 12 responden atau

11,4%; responden dengan jawaban ragu-ragu sebanyak 20 responden

atau 19%, responden dengan jawaban setuju sebanyak 26 responden

atau 24,8%; serta responden dengan jawaban sangat setuju sebanyak

33 responden atau 31,4%. Jawaban positif sebesar 59% menunjukkan

144 Philip Kotler dan Gary Armstrong, Principles Of Marketing, Prentice Hall, New Jersey, 2012,

hal 76 145 Febriany Fitria, Pengaruh Gaya Hidup dan Manajemen Keuangan Terhadap Perilaku

Investasi Pada Keluarga Wirausaha, IPB, Bogor, 2018 146 Syarif Yunus, https://www.kompasiana.com/syarif1970/5b464457bde575243539418a/jadikan-

investasi-sebagai-gaya-hidup, 2018, diakses pada 20 Mei 2020

Page 120: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

105

bahwa mahasiswa calon investor sanggup mengambil resiko dan

konsekuensi dalam berinvestasi.

Menurut Lasher (2017) : “risk for an investor is the chance

(probability) that the return on an investment will turn out to be less

than he or she expected when the investment was made”.147

Menurut Jhon Burr Williams (1938) :148

“…the longer a buyer holds a stock or bond, the more

important are the devidens or coupons while he owns it and

the less important is the price when he sells it…for this reason

we shall define an investor as abuyer interested in dividends,

or coupon and principal, and a speculator as a buyer

interested in the resale price.”

Tabel 4.15.

Pembagian hasil sesuai dengan jenis investasi yang diambil (DT4)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju

18 17,1 17,1 17,1

Tidak Setuju 15 14,3 14,3 31,4

Ragu-ragu 23 21,9 21,9 53,3

Setuju 27 25,7 25,7 79,0

Sangat Setuju 22 21,0 21,0 100,0

147 William R Lasher, practical financial management, cengage learning, Boston, 2017, hal 396 148 Pascal Costantini. Cash return on capital invested: ten years of investment analysis with the

CROCI economic profit model, Elsevier, Oxford, 2011, hal 10

Page 121: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

106

Total 105 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, dari 105 responden, responden dengan

jawaban sangat tidak setuju sebanyak 18 responden atau 17,1%;

responden dengan jawaban tidak setuju sebanyak 15 responden atau

14,3%; responden dengan jawaban ragu-ragu sebanyak 23 responden

atau 21,9%, responden dengan jawaban setuju sebanyak 27 responden

atau 25,7%; serta responden dengan jawaban sangat setuju sebanyak

22 responden atau 21%. Jawaban positif sebesar 49% menunjukkan

bahwa mahasiswa calon investor meyakini bahwa pembagian hasil

sesuai dengan jenis investasi yang diambil.

Terdapat tiga jenis pemberi modal yang masing-masing memiliki

pembagian hasil berbeda:149

1. Investor sekaligus rekan kerja. Biasanya pada bisnis patungan

dengan teman. Semua pihak menyetorkan investasi masing-

masing pada suatu usaha sekaligus menjadi pengelola, sehingga

masing-masing akan mendapatkan pembagian keuntungan

sesuai modal investasi sekaligus menerima gaji sebagai

pengelola

2. Investor saham. Investor memberikan modal bagi perusahaan

sesuai saham yang dibelinya dan akan mendapatkan dividen

dari keuntungan perusahaan

149 https://www.jurnal.id/id/blog/permodalan-dan-cara-pembagian-keuntungan-pada-sistem-bagi-

hasil/ diakses pada 20 Mei 2020

Page 122: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

107

3. Investor dalam bentuk hutang. Investor mengeluarkan uangnya

untuk diberikan sebagai modal dalam sebuah bisnis yang

nantinya ia akan menerima pokok hutang, bunga dan jatuh

tempo

Tabel 4.16.

Investor menerima hasil netto dari investasi (DT5)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju

20 19,0 19,0 19,0

Tidak Setuju 15 14,3 14,3 33,3

Ragu-ragu 17 16,2 16,2 49,5

Setuju 22 21,0 21,0 70,5

Sangat Setuju 31 29,5 29,5 100,0

Total 105 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, dari 105 responden, responden dengan

jawaban sangat tidak setuju sebanyak 20 responden atau 19%;

responden dengan jawaban tidak setuju sebanyak 15 responden atau

14,3%; responden dengan jawaban ragu-ragu sebanyak 17 responden

atau 16,2%, responden dengan jawaban setuju sebanyak 22 responden

atau 21%; serta responden dengan jawaban sangat setuju sebanyak 31

responden atau 29,5%. Jawaban positif sebesar 54% menunjukkan

bahwa mahasiswa calon investor meyakini bahwa mereka menerima

hasil netto dari investasi.

Pendapatan bersih investasi adalah real rate of return, yaitu

pendapatan yang diterima dari suatu investasi setelah dikurangi tingkat

Page 123: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

108

inflasi yang terjasi saat dana tersebut ditanamkan.150 Pendapatan bersih

adalah pendapatan bersih perusahaan baik berasal dari kegiatan

operasional maupun non operasional, setelah dikurangi pajak

penghasilan (PPh), yang dapat menambah modal pemilik. Pendapatan

bersih berguna bagi investor untuk memprediksi imbalan investasi

yang akan diterimanya apabila ia melakukan investasi di suatu

perusahaan.

Menurut Fakhruddin, dividen yang dibagikan kepada investor

merupakan dasar dalam membeli saham dikarenakan dividen

mencerminkan kualitas kinerja keuangan perusahaan yang biasanya

ditinjau dari laba bersih serta return of investment (ROI). Dari ulasan

tersebut dapat disimpulkan bahwa return yang didapatkan investor

merupakan pendapatan bersih.151

Tabel 4.17.

Dana untuk investasi sesuai dengan anggaran yang dimiliki (DT6)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju

13 12,4 12,4 12,4

Tidak Setuju 16 15,2 15,2 27,6

Ragu-ragu 16 15,2 15,2 42,9

Setuju 28 26,7 26,7 69,5

Sangat Setuju 32 30,5 30,5 100,0

150 Chartered Insurance Institute. Investment Principles, Markets and Environment, BPP Learning

Media, London, hal 12 151 Hendy M Fakhruddin. Go Public: Strategi Pendanaan dan Peningkatan Nilai Perusahaan, PT

Elex Media Komputindo, Jakarta, 2008, hal 194

Page 124: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

109

Total 105 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, dari 105 responden, responden dengan

jawaban sangat tidak setuju sebanyak 13 responden atau 12,4%;

responden dengan jawaban tidak setuju sebanyak 16 responden atau

15,2%; responden dengan jawaban ragu-ragu sebanyak 16 responden

atau 15,2%, responden dengan jawaban setuju sebanyak 28 responden

atau 26,7%; serta responden dengan jawaban sangat setuju sebanyak

32 responden atau 30,5%. Jawaban positif sebesar 60% menunjukkan

bahwa mahasiswa calon investor menyetujui bahwa dana untuk

investasi sesuai dengan anggaran yang dimiliki.

Menurut Eduardus Tandelilin, investor sebagai pihak yang

memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dananya dengan

harapan memperoleh imbalan, sedangkan perusahaan dapat

mengembangkan proyek untuk menambah keuntungan.152 Oleh karena

investasi merupakan bagian dari muamalah, maka harus dilakukan atas

dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan menghindari mudharat

(Sahroni, 2016).153

Sehingga dapat disimpulkan bahwa investasi yang akan dilakukan

oleh seorang investor menggunakan dana lebih dari dana yang sudah

digunakan untuk kebutuhan pokok hidup.

c. Variabel Financial literacy

152 Eduardus Tandelilin. Portofolio dan Investasi : Teori dan Aplikasi, Kanisius, Yogyakarta,

2010, hal 61 153 Elif Pardiansyah. Investasi dalam Perspektif Ekonomi Islam. Economica: Jurnal Ekonomi

Islam, Volume 8 nomor 2 (2017), hal 349

Page 125: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

110

Variabel Financial literacy pada penelitian ini diukur melalui 6

pernyataan yang disebarkan kepada 105 orang responden.

Tabel 4.18.

Memiliki pemahaman tentang investasi (FL1)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju

12 11,4 11,4 11,4

Tidak Setuju 23 21,9 21,9 33,3

Ragu-ragu 8 7,6 7,6 41,0

Setuju 23 21,9 21,9 62,9

Sangat Setuju 39 37,1 37,1 100,0

Total 105 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, dari 105 responden, responden dengan

jawaban sangat tidak setuju sebanyak 12 responden atau 11,4%;

responden dengan jawaban tidak setuju sebanyak 23 responden atau

21,9%; responden dengan jawaban ragu-ragu sebanyak 8 responden

atau 7,6%, responden dengan jawaban setuju sebanyak 23 responden

atau 21,9%; serta responden dengan jawaban sangat setuju sebanyak

39 responden atau 37,1%. Jawaban positif sebesar 62% menunjukkan

bahwa mahasiswa calon investor memiliki pemahaman tentang

investasi.

Menurut Haas, pengetahuan (knowledge) lebih luas dari istilah

informasi dikarenakan adanya struktur informasi yang tersirat tentang

segala topik berkaitan dengan investasi menyesuaikan dengan prinsip

Page 126: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

111

secara teoritis.154 Menurut Pajar (2017), pengetahuan tentang investasi

dapat mempengaruhi minat melakukan investasi.155

Tabel 4.19.

Memiliki pengetahuan tentang produk investasi (FL2)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju

18 17,1 17,1 17,1

Tidak Setuju 17 16,2 16,2 33,3

Ragu-ragu 11 10,5 10,5 43,8

Setuju 29 27,6 27,6 71,4

Sangat Setuju 30 28,6 28,6 100,0

Total 105 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, dari 105 responden, responden dengan

jawaban sangat tidak setuju sebanyak 18 responden atau 17,1%;

responden dengan jawaban tidak setuju sebanyak 17 responden atau

16,2%; responden dengan jawaban ragu-ragu sebanyak 11 responden

atau 10,5%, responden dengan jawaban setuju sebanyak 29 responden

atau 27,6%; serta responden dengan jawaban sangat setuju sebanyak

30 responden atau 28,6%. Jawaban positif sebesar 59% menunjukkan

bahwa mahasiswa calon investor memiliki pemahaman tentang produk

investasi.

Product knowledge melibatkan tidak hanya bagaimana suatu

produk dibuat tetapi bagaimana cara menggunakannya bahkan cara

154 Ernst B Haas. When Knowledge Is Power: Three Models Of Change In International

Organization, University Of California Press, Los Angeles, 1990, hal 74 155 Rizki Chaerul Pajar, Pengaruh Motivasi Investasi Dan Pengetahuan Investasi Terhadap Minat

Investasi Di Pasar Modal Pada Mahasiswa FE UNY, UNY, Yogyakarta, 2017

Page 127: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

112

membuangnya, bagaimana daya tawarnya, bagaimana perbandingan

dengan produk sejenisnya, dll.156 Menurut penelitian Kang Li Lim,

dkk., product knowledge merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi perilaku konsumen terhadap perhatian untuk

berinvestasi.157 Informasi mengenai produk didapatkan dengan cara:

melihat produk, membaca semua materi yang tersedia serta mencoba

menggunakan produk tersebut.158 Dapat disimpulkan bahwa

pemahaman tentang produk investasi merupakan pengumpulan

informasi tentang suatu produk investasi tentang bidang investasi,

besar modal awal, besar pengembalian modal, dll.

Produk investasi diciptakan dengan tujuan menghasilkan

keuntungan bagi para investornya. Keuntungan dan kerugian yang

didapatkan tergantung dari kemampuan menggunakan produk

tersebut.159

Tabel 4.20.

Memiliki pengetahuan tentang perusahaan penyelenggara investasi

(FL3)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju

14 13,3 13,3 13,3

Tidak Setuju 14 13,3 13,3 26,7

Ragu-ragu 19 18,1 18,1 44,8

156 Mark Johnston dan Greg Marshall. Contemporary Selling: Building Relationship, Creating

Value, Routledge, New York, 2013, hal 307 157 Kang Li Lim, Geoffrey Soutar dan Julie Lee. Factors Affecting Investment Intentions: a

Consumer Behavior Perspective, Journal of Financial Services Marketing, 18, 301-315, 2013

DOI:10.1057 158 Mark Wrice. First Steps In A Retail Career, MacMillan, Australia, 2002, hal 90 159 Ega Almira Shae. Kiat Mencapai Kebebasan Financial, Koinworks, Jakarta, 2020, hal 31

Page 128: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

113

Setuju 28 26,7 26,7 71,4

Sangat Setuju 30 28,6 28,6 100,0

Total 105 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, dari 105 responden, responden dengan

jawaban sangat tidak setuju sebanyak 14 responden atau 13,3%;

responden dengan jawaban tidak setuju sebanyak 14 responden atau

13,3%; responden dengan jawaban ragu-ragu sebanyak 19 responden

atau 18,1%, responden dengan jawaban setuju sebanyak 28 responden

atau 26,7%; serta responden dengan jawaban sangat setuju sebanyak

30 responden atau 28,6%. Jawaban positif sebesar 58% menunjukkan

bahwa mahasiswa calon investor memiliki pengetahuan tentang

perusahaan penyelenggara investasi.

Sebelum melakukan investasi, hendaknya investor mengetahui

informasi mengenai perusahaan penyelenggara investasi. Hal tersebut

dilakukan untuk menghindari adanya penipuan atau ketidakpastian

investasi. Menurut Krantz dan Jhonson (2014), company information

bagi investor dan bankir merupakan aspek penting sebelum memulai

investasi.160

Berdasarkan hasil penelitian Ika Yanuarti dan Helena Dewi (2018),

investor sebelum melakukan keputusan berinvestasi harus terlebih

dahulu melihat riwayat finansial (financial history) perusahaan berupa

laporan tahunan seperti laporan aset, arus kas, jangka waktu

160 Matthew Krantz dan Robert Jhonson, Investment Banking for Dummies, Jhon Wiley & Sons,

New Jersey, 2014, hal 110

Page 129: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

114

pengembalian, serta rate of return.161 Menurut Fauziah, untuk

mengetahui dan mengambil keputusan investasi, informasi profil

resiko, rasio return on asset, serta nilai perusahaan pada publikasi

terkini dapat menjadi suatu acuan bagi investor.162

Tabel 4.21.

Memiliki pemahaman tentang pengelolaan keuangan (FL4)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju

9 8,6 8,6 8,6

Tidak Setuju 18 17,1 17,1 25,7

Ragu-ragu 21 20,0 20,0 45,7

Setuju 27 25,7 25,7 71,4

Sangat Setuju 30 28,6 28,6 100,0

Total 105 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, dari 105 responden, responden dengan

jawaban sangat tidak setuju sebanyak 9 responden atau 8,6%;

responden dengan jawaban tidak setuju sebanyak 18 responden atau

17,1%; responden dengan jawaban ragu-ragu sebanyak 21 responden

atau 20%, responden dengan jawaban setuju sebanyak 27 responden

atau 25,7%; serta responden dengan jawaban sangat setuju sebanyak

30 responden atau 28,6%. Jawaban positif sebesar 57% menunjukkan

bahwa mahasiswa calon investor memiliki pemahaman tentang

pengelolaan keuangan.

161 Ika Yanuarti dan Helena Dewi, start up bisnis sebagai alternatif investasi: studi kasus pada PT

Fiture Teknologi Inovasi, ULTIMA Management, Vol. 10, No.2, Desember 2018 162 Fenty Fauziah. Kesehatan Bank, Kebijakan Dividen dan nilai perusahaan: Teori Dan Kajian

Empiris, Pustaka Horizon, Samarinda, hal 100

Page 130: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

115

Pengelolaan keuangan secara pribadi maupun dalam keluarga

sangat penting untuk dilakukan. Hal tersebut dilakukan untuk melihat

besaran free cash flow setelah kelompok pengeluaran rutin dipenuhi.

Free cash flow inilah yang dapat dimanfaatkan dalam berinvestasi.163

Menurut penelitian Febriany Fitria, perilaku investasi seseorang

dipengaruhi oleh baik atau tidaknya ia mengelola/memanajemen

keuangannya.164

Tabel 4.22.

Mempelajari pengalaman investasi yang sudah berjalan (FL5)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju

13 12,4 12,4 12,4

Tidak Setuju 18 17,1 17,1 29,5

Ragu-ragu 9 8,6 8,6 38,1

Setuju 30 28,6 28,6 66,7

Sangat Setuju 35 33,3 33,3 100,0

Total 105 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, dari 105 responden, responden dengan

jawaban sangat tidak setuju sebanyak 13 responden atau 12,4%;

responden dengan jawaban tidak setuju sebanyak 18 responden atau

163 Subur Harahap. Langkah pengelolaan keuangan keluarga.

https://suhaplanner.files.wordpress.com/2013/07/8-langkah-pengelolaan-keuangan-

keluarga.pdf, diakses pada 20 Mei 2020 164 Febriany Fitria, Pengaruh Gaya Hidup Dan Manajemen Keuangan Terhadap Perilaku

Investasi Pada Keluarga Wirausaha, IPB, Bogor, 2018

Page 131: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

116

17,1%; responden dengan jawaban ragu-ragu sebanyak 9 responden

atau 8,6%, responden dengan jawaban setuju sebanyak 30 responden

atau 28,6%; serta responden dengan jawaban sangat setuju sebanyak

35 responden atau 33,3%. Jawaban positif sebesar 65% menunjukkan

bahwa mahasiswa calon investor mempelajari pengalaman investasi

yang sudah berjalan.

Slogan “kalau mau jadi orang sukses itu harus terus belajar”

mungkin sudah sering kita dengar. Begitu pula dengan investasi,

sebelum kita berinvestasi, kita harus banyak belajar terutama dari

pengalaman, baik pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain.

Pengalaman adalah keseluruhan pelajaran yang diperoleh seseorang

dari peristiwa yang dilakukannya dalam kehidupan.

Menurut penelitian Khaira Rizfia Fachrudin, tingkat pendidikan

dan pengalaman merupakan faktor dari financial literacy yang dapat

mempengaruhi keputusan berinvestasi.165

Tabel 4.23.

Mendapatkan saran tentang investasi yang akan diambil (FL6)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju

16 15,2 15,2 15,2

Tidak Setuju 13 12,4 12,4 27,6

Ragu-ragu 11 10,5 10,5 38,1

Setuju 35 33,3 33,3 71,4

165 Khaira Rizfia Fachrudin. The Influence Of Education And Experience Toward Investment

Decision With Moderated By Financial Literacy, Polish Journal Of Management Studies

14*2(:51-60, June 2016

Page 132: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

117

Sangat Setuju 30 28,6 28,6 100,0

Total 105 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, dari 105 responden, responden dengan

jawaban sangat tidak setuju sebanyak 16 responden atau 15,2%;

responden dengan jawaban tidak setuju sebanyak 13 responden atau

12,4%; responden dengan jawaban ragu-ragu sebanyak 11 responden

atau 10,5%, responden dengan jawaban setuju sebanyak 35 responden

atau 33,3%; serta responden dengan jawaban sangat setuju sebanyak

30 responden atau 28,6%. Jawaban positif sebesar 65% menunjukkan

bahwa mahasiswa calon investor mendapatkan saran tentang investasi

yang akan diambil.

Sebagai investor perorangan, dan baru menjamah dunia investasi,

akan menjadi hal yang sangat kompleks bagi kita karena bukan

pengalaman yang kita kerjakan sehari-harinya. Pada saat kita berpikir

pribadi tentang investasi dan ada orang lain yang berkomentar, sudah

menjadi insting untuk merespon balik, terlebih berkaitan dengan posisi

atau kewenangan kita. Dalam situasi yang tidak biasa terkait investasi,

kita harus mulai mempercayai orang lain. Dalam berperilaku investasi,

menjadi ide yang baik bagi kita untuk mendengarkan dan

mempertimbangkan pengalaman praktis dari orang lain.166

166 Jarrod W Wilcox dan Frank Fabozzi. Financial Advice and investment Decisions: A Manifesto

For Change, Jhon Wiley & Sons, New Jersey, 2013, hal 152

Page 133: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

118

Menurut Joko Salim, investor akan mendapatkan penjelasan yang

detail dan sesuai dengan mengkonsultasikan investasi yang akan

diambil kepada orang yang berpengalaman agar tidak salah pilih.167

Professional recommendation merupakan pendapat, saran atau

rekomendasi dari kalangan profesional dan menjadi salah satu faktor

yang mempengaruhi dalam berinvestasi.168

Menurut Toral (2002), investor membutuhkan tenaga profesional

dalam berinvestasi sehingga tidak ada kecemasan dalam memilih

investasi dengan pemberian informasi didapatkan dari broker, teman

dan keluarga.169

d. Variabel Minat

Variabel minat pada penelitian ini diukur melalui 6 pernyataan

yang disebarkan kepada 105 orang responden.

Tabel 4.24.

Adanya pemusatan perhatian terhadap produk investasi (M1)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju

11 10,5 10,5 10,5

Tidak Setuju 20 19,0 19,0 29,5

Ragu-ragu 8 7,6 7,6 37,1

Setuju 23 21,9 21,9 59,0

Sangat Setuju 43 41,0 41,0 100,0

167 Joko Salim. 10 investasi Paling Gampang Dan Paling Aman, Visi Media, Jakarta, 2010, hal 17 168 Syaeful Bakhri, Minat Mahasiswa Dalam Investasi Di Pasar Modal, Jurnal Al Amwal No.1,

2018, hal 151 169 Natalia Christanti dan Linda Mahastanti. Factor-faktor Yang Dipertimbangkan Investor

Dalam Melakukan Investasi, Jurnal Manajemen Teori Dan Terapan Tahun 4 No. 3 Desember

2011, h 39

Page 134: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

119

Total 105 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, dari 105 responden, responden dengan

jawaban sangat tidak setuju sebanyak 11 responden atau 10,5%;

responden dengan jawaban tidak setuju sebanyak 20 responden atau

19%; responden dengan jawaban ragu-ragu sebanyak 8 responden atau

7,6%, responden dengan jawaban setuju sebanyak 23 responden atau

21,9%; serta responden dengan jawaban sangat setuju sebanyak 43

responden atau 41%. Jawaban positif sebesar 66% menunjukkan

bahwa adanya pemusatan perhatian terhadap produk investasi dari

mahasiswa calon investor.

Menurut Bugg-Levin dan Emerson, kinerja perusahaan investasi

yang menghasilkan nilai-nilai sosial dan lingkungan dapat

menumbuhkan pemusatan perhatian (interesting impact) bagi

seseorang untuk berkomitmen dalam investasi.170

Tabel 4.25.

Investasi dapat meningkatkan level sosial (M2)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju

6 5,7 5,7 5,7

Tidak Setuju 19 18,1 18,1 23,8

Ragu-ragu 14 13,3 13,3 37,1

Setuju 34 32,4 32,4 69,5

Sangat Setuju 32 30,5 30,5 100,0

170 Antony Bugg-Levin dan Jed Emerson. Impact Investing: Transforming How We Make Money

While Making A Difference, Jossey-Bass, San Fransisco, 2011, hal 232

Page 135: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

120

Total 105 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, dari 105 responden, responden dengan

jawaban sangat tidak setuju sebanyak 6 responden atau 5,7%;

responden dengan jawaban tidak setuju sebanyak 19 responden atau

18,1%; responden dengan jawaban ragu-ragu sebanyak 14 responden

atau 13,3%, responden dengan jawaban setuju sebanyak 34 responden

atau 32,4%; serta responden dengan jawaban sangat setuju sebanyak

32 responden atau 30,5%. Jawaban positif sebesar 66% menunjukkan

bahwa manfaat investasi dapat meningkatkan level sosial mahasiswa

calon investor.

Tujuan investasi menurut Joko Salim salah satunya adalah untuk

memiliki kehidupan yang lebih layak. Dengan kehidupan yang layak,

secara otomatis dapat menaikkan derajat sosial seseorang di

masyarakat.171

Menurut Rogres (1987, dalam Susilawati, 2003), tujuan investasi

yang diharapkan dapat menaikkan derajat sosial seseorang tergolong

ke dalam perubahan sosial directed contact change yang merupakan

bentuk perubahan sosial yang terjadi karena faktor atau ide serta

gagasan yang baru dari luar yang dilakukan dengan sengaja.172 Bugg-

Levine dan Emerson mengungkapkan istilah blended value dari

171 Joko Salim. 10 Investasi Paling Gampang Dan Paling Aman, Visi Media, Jakarta, 2010, hal 6 172 Indraddin dan Irwan, Strategi Dan Perubahan Sosial, deepublish, Yogayakarta, 2016, hal 37

Page 136: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

121

investasi, yakni investasi tidak hanya untuk mendapatkan financial

return saja, tetapi juga memperbaiki kondisi sosial dan lingkungan.173

Tabel 4.26.

Adanya kebutuhan untuk berinvestasi (M3)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju

3 2,9 2,9 2,9

Tidak Setuju 15 14,3 14,3 17,1

Ragu-ragu 31 29,5 29,5 46,7

Setuju 28 26,7 26,7 73,3

Sangat Setuju 28 26,7 26,7 100,0

Total 105 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, dari 105 responden, responden dengan

jawaban sangat tidak setuju sebanyak 3 responden atau 2,9%;

responden dengan jawaban tidak setuju sebanyak 15 responden atau

14,3%; responden dengan jawaban ragu-ragu sebanyak 31 responden

atau 29,5%, responden dengan jawaban setuju sebanyak 28 responden

atau 26,7%; serta responden dengan jawaban sangat setuju sebanyak

28 responden atau 26,7%%. Jawaban positif sebesar 56%

menunjukkan mahasiswa calon investor butuh untuk berinvestasi.

Manusia dalam kehidupannya memerlukan suatu kebutuhan yang

harus dipenuhinya. Berdasar piramida kebutuhan Maslow, setelah

kebutuhan fisiologis sebagai kebutuhan dasar telah terpenuhi, maka

manusia akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Menurut

173 Antony Bugg-Levin dan Jed Emerson. Impact Investing: Transforming How We Make Money

While Making A Difference, Jossey-Bass, San Fransisco, 2011, hal 232

Page 137: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

122

Nagy dan Obenberger (1994), personal financial needs merupakan

informasi dari pengalaman investor dalam melihat nilai investasi dan

perhitungan pada pengeluaran konsumsi sebagai seorang indenpenden

terkait hasil investasi untuk memenuhi keuangan pribadi.174

Tabel 4.27.

Rasa ingin melebihi orang lain dalam hal investasi (M4)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju

7 6,7 6,7 6,7

Tidak Setuju 14 13,3 13,3 20,0

Ragu-ragu 23 21,9 21,9 41,9

Setuju 27 25,7 25,7 67,6

Sangat Setuju 34 32,4 32,4 100,0

Total 105 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, dari 105 responden, responden dengan

jawaban sangat tidak setuju sebanyak 7 responden atau 6,7%;

responden dengan jawaban tidak setuju sebanyak 14 responden atau

13,3%; responden dengan jawaban ragu-ragu sebanyak 23 responden

atau 21,9%, responden dengan jawaban setuju sebanyak 27 responden

atau 25,7%; serta responden dengan jawaban sangat setuju sebanyak

34 responden atau 32,4%. Jawaban positif sebesar 61% menunjukkan

mahasiswa calon investor memiliki rasa ingin melebihi orang lain

dalam hal investasi.

174 Natalia Christanti dan Linda Mahastanti. Faktor-faktor Yang Dipertimbangkan Investor

Dalam Melakukan Investasi, Jurnal Manajemen Teori Dan Terapan Tahun 4 No. 3 Desember

2011, hal 39

Page 138: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

123

Menurut Svenson, perilaku overconfidence investor menunjukkan

mereka merasa lebih baik dari orang lain yang tidak berinvestasi,

merasa lebih baik dan percaya diri terhadap kemampuan dan keahlian

dalam berinvestasi antara sesama investor .175

Tabel 4.28.

Mengerti akan kegunaan produk investasi (M5)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju

5 5,7 5,7 5,7

Tidak Setuju 17 16,2 16,2 21,9

Ragu-ragu 20 19,0 19,0 41,0

Setuju 38 36,2 36,2 77,1

Sangat Setuju 24 22,9 22,9 100,0

Total 105 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, dari 105 responden, responden dengan

jawaban sangat tidak setuju sebanyak 5 responden atau 5,7%;

responden dengan jawaban tidak setuju sebanyak 17 responden atau

16,2%; responden dengan jawaban ragu-ragu sebanyak 20 responden

atau 19%, responden dengan jawaban setuju sebanyak 38 responden

atau 36,2%; serta responden dengan jawaban sangat setuju sebanyak

24 responden atau 22,9%. Jawaban positif sebesar 62% menunjukkan

mahasiswa calon investor mengerti akan kegunaan produk investasi.

175 Imran Demir. Overconfidence and Risk Taking In Foreign Policy Decision Making, Palgrave

MacMilan, New Jersey, 2017, hal 12

Page 139: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

124

Kegunaan dari suatu produk investasi bagi masing-masing orang

akan berbeda disesuaikan dengan tujuan yang hendak ia capai. Hal

pertama yang dibuat dalam berinvestasi adalah menetapkan tujuan

investasi yang hendak dicapai. Dengan menetapkan tujuan investasi,

berarti investor mengerti akan digunakan seperti apa investasi yang

diambilnya tergantung pada karakteristik individunya.176

Tabel 4.29.

Memahami keuntungan yang akan didapat dari investasi (M6)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju

12 11,4 11,4 11,4

Tidak Setuju 19 18,1 18,1 29,5

Ragu-ragu 10 9,5 9,5 39,0

Setuju 34 32,4 32,4 71,4

Sangat Setuju 30 28,6 28,6 100,0

Total 105 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, dari 105 responden, responden dengan

jawaban sangat tidak setuju sebanyak 12 responden atau 11,4%;

responden dengan jawaban tidak setuju sebanyak 19 responden atau

18,1%; responden dengan jawaban ragu-ragu sebanyak 10 responden

atau 9,5%, responden dengan jawaban setuju sebanyak 34 responden

atau 32,4%; serta responden dengan jawaban sangat setuju sebanyak

30 responden atau 28,6%. Jawaban positif sebesar 64% menunjukkan

176 Muniya Alteza. Diktat manajemen Investasi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ilmu Sosial Dan

Ekonomi UNY, Yogyakarta, 2010 hal 3

Page 140: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

125

mahasiswa calon investor memahami keuntungan yang akan didapat

dari investasi.

Investasi merupakan komitmen yang terjadi antara uang atau

sumber daya lain dengan harapan mencapai keuntungan di masa

datang (future benefits).177 Berdasarkan pengertian investasi,

keuntungan merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan

seseorang melakukan investasi. Expected return yang lebih tinggi

biasanya diharapkan investor dari realized return yang ditawarkan.

3. Confirmatory Factor Analysis (CFA)

Menurut Hair, dkk., (2010),178 confirmatory factor analsysis (CFA)

merupakan bagian structural equation modeling yang dimanfaatkan dalam

pengujian variabel-variabel yang akan diukur (indikator) dalam

menggambarkan atau merepresentasikan bilangan suatu faktor yang

disebut sebagai konstrak. Selain itu, CFA digunakan dalam uji penegasan

dalam teori pengukuran.

a. Pemodelan SEM

Model struktural merupakan model di dalam SEM yang

menggambarkan hubungan antar variabel laten. Model struktural untuk

variabel-variabel dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

EP1=λEP1ξ1+e1 DT1=λDT1ξ1+e1 FL1=λFL1ξ1+e1 M1=λM1η1+e1

EP2=λEP2ξ2+e2 DT2=λDT2ξ2+e2 FL2=λFL2ξ2+e2 M2=λM η2+e2

177 Zvi Bodie, Alex Kane, Alan Marcus, Essentials of Investment, McGraw Hill, New York, 2013,

hal 6 178 Hair, et.al. Multivariate Data Analysis. Pearson, New Jersey, hal 783

Page 141: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

126

EP3=λEP3ξ3+e3 DT3=λDT3ξ3+e3 FL3=λFL3ξ3+e3 M3=λM3η3+e3

EP4=λEP4ξ4+e4 DT4=λDT4ξ4+e4 FL4=λFL4ξ4+e4 M4=λM4η4+e4

EP5=λEP5ξ5+e5 DT5=λDT5ξ5+e5 FL5=λFL5ξ5+e5 M5=λM5η5+e5

EP6=λEP6ξ6+e6 DT6=λDT6ξ6+e6 FL6=λFL6ξ6+e6 M6=λM6η6+e6

EP1=0,72ξ1+0,52 DT1=0,71ξ1+0,5 FL1=0,76ξ1+0,57 M1=0,68η1+0,47

EP2=0,72ξ2+0,53 DT2=0,77ξ2+0,53 FL2=0,73ξ2+0,53 M2= 0,78η2+0,6

EP3=0,59ξ3+0,35 DT3=0,76ξ3+0,58 FL3=0,79ξ3+0,62 M3=0,76η3+0,58

EP5=0,77ξ5+0,6 DT4=0,78ξ4+0,62 FL4=0,74ξ4+0,55 M4=0,76η4+0,58

EP6=0,77ξ6+0,59 DT5=0,74ξ5+0,55 FL5=0,71ξ5+0,51 M5=0,74η5+0,55

DT6=0,77ξ6+0,59 FL6=0,71ξ6+0,5 M6=0,68η6+0,47

Gambar 4.1. Model SEM penelitian

b. Uji validitas

Page 142: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

127

Menurut Arikunto (2016:315) untuk menguji validitas instrumen

digunakan rumus korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh

Pearson. Jika rhitung > rtabel dengan α = 0,05 maka koefisien korelasi

tersebut signifikan. Menurut Sugiyono (2014:88) Butir yang

mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi

yang tinggi, menunjukkan bahwa butir tersebut mempunyai validitas

yang tinggi pula. Uji validitas dalam structural equation modeling

(SEM) menggunakan software IBM AMOS dapat diketahui dari nilai

standardized loading/loading factor/coefficient path setiap pernyataan

dalam indikator variabel. Nilai loading factor >0,50 dari setiap variabel

menyatakan variabel tersebut valid.179

179 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, Undip,

Semarang, 2016, hal 52

Page 143: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

128

Sumber : Data penelitian yang diolah, 2020

Gambar 4.2.

Diagram jalur beserta nilai loading factor/coefficient path pemodelan pertama

Page 144: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

129

Sumber : Data penelitian yang diolah, 2020

Gambar 4.3.

Diagram jalur beserta nilai loading factor/coefficient path pemodelan kedua

sesudah penghapusan item nomor 4

Dari hasil perhitungan, nilai loading factor/coefficient path semua

item pernyataan lebih besar dari 0,5 sehingga nilai-nilai tersebut dapat

dikatakan valid. Ada satu item pernyataan dengan nilai loading factor di

Page 145: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

130

bawah nilai 0,5, yaitu item nomor 4 dengan nilai 0,20 sehingga item

tersebut dinyatakan tidak valid. Langkah berikutnya adalah

menghilangkan item pernyataan tersebut dari perhitungan selanjutnya.

Tabel 4.30.

Hasil uji validitas tahap kedua

Item

Variabel

Nilai

loading

factor

X1 <--- EP1 0,72

X2 <--- EP2 0.72

X3 <--- EP3 0,77

X5 <--- EP5 0,77

X6 <--- EP6 0,77

X7 <--- DT1 0,71

X8 <--- DT2 0,77

X9 <--- DT3 0,76

X10 <--- DT4 0,78

X11 <--- DT5 0,74

X12 <--- DT6 0,77

X13 <--- FL1 0,76

X14 <--- FL2 0,73

X15 <--- FL3 0,79

X16 <--- FL4 0,74

X17 <--- FL5 0,71

X18 <--- FL6 0,71

Y1 <--- M1 0,68

Y2 <--- M2 0,78

Y3 <--- M3 0,76

Y4 <--- M4 0,76

Y5 <--- M5 0,74

Y6 <--- M6 0,68

Sumber : Data penelitian yang diolah, 2020

Dalam pemodelan kedua setelah menghilangkan item nomor empat,

diperoleh nilai chi square yang lebih rendah (137,079) dari nilai chi square

tabel (259,91) dengan probabilitas (1,000) di atas taraf signifikansi 0,05.

Page 146: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

131

Nilai chi square diperoleh dari perhitungan menggunakan microsoft excel

menggunakan rumus CHIINV = (probability;deg_freedom)

chiinv=(224;0,05) diperoleh hasil chi square sebesar 259,91.

Sumber : Data penelitian yang diolah, 2020

Gambar 4.3.

Nilai chi squre dan probabilitas pemodelan tahap kedua

c. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang

digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan benar-benar

bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang konsisten

meskipun diuji berkali-kali.180

Uji reliabilitas dalam structural equation modeling (SEM)

menggunakan software IBM AMOS dapat diketahui dari nilai

standardized loading dan nilai error setiap pernyataan dalam indikator

180 Ibid, hal 48

Page 147: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

132

variabel. Uji reliabilitas pada SEM dihitung tersendiri menggunakan

rumus Variance Extracted (AVE) dan Construct Reliability (CR).

Ghozali (2016) menjelaskan bahwa indikator dari variabel disebut

reliabel jika nilai AVE ≥ 0,05 dan CR ≥ 0,07.

Contoh perhitungan Construct Reliability (CR) pada variabel Expectation

and Performance.

Contoh perhitungan Variance Extracted (AVE) pada variabel

Expectation and Performance.

Tabel 4.31.

Page 148: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

133

Nilai Perhitungan Reliabilitas

Variabel

Item Standard

Loading

Standard

Loading 2 e=(1-SL2) CR AVE

Expectation

and

Performance

<--- EP1 0,72 0,52 0,48

0,87 0,56

<--- EP2 0,72 0,52 0,48

<--- EP3 0,77 0,59 0,41

<--- EP5 0,77 0,59 0,41

<--- EP6 0,77 0,59 0,41

∑ 3,75 2,82 2,18

∑2 14,06

Deposition

and Trading

behavior

<--- DT1 0,71 0,50 0,50

0,89 0,57

<--- DT2 0,77 0,59 0,41

<--- DT3 0,76 0,58 0,42

<--- DT4 0,78 0,61 0,39

<--- DT5 0,74 0,55 0,45

<--- DT6 0,77 0,59 0,41

∑ 4,53 3,42 2,58

∑2 20,52

Financial

Literacy

<--- FL1 0,76 0,58 0,42

0,88 0,55

<--- FL2 0,73 0,53 0,47

<--- FL3 0,79 0,62 0,38

<--- FL4 0,74 0,55 0,45

<--- FL5 0,71 0,50 0,50

<--- FL6 0,71 0,50 0,50

∑ 4,44 3,29 2,71

∑2 19,71

Minat

<--- M1 0,68 0,46 0,54

0,88 0,54

<--- M2 0,78 0,61 0,39

<--- M3 0,76 0,58 0,42

<--- M4 0,76 0,58 0,42

<--- M5 0,74 0,55 0,45

<--- M6 0,68 0,46 0,54

∑ 4,4 3,24 2,76

∑2 19,36

Sumber : Data penelitian yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4.51, dapat diketahui bahwa nilai Construct

Reliability (CR) pada variabel expectation and performance sebesar 0,87;

pada variabel disposition and trading behavior sebesar 0,89; pada variabel

financial literacy sebesar 0,88; serta pada variabel minat sebesar 0,88.

Page 149: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

134

Nilai-nilai tersebut telah memenuhi syarat minimum sebesar 0,07. Nilai

Variance Extracted (AVE) pada variabel expectation and performance

sebesar 0,56; pada variabel disposition and trading behavior sebesar 0,57;

pada variabel financial literacy sebesar 0,55; serta pada variabel minat

sebesar 0,54. Nilai-nilai tersebut telah memenuhi syarat minimum sebesar

0,5.

Dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen penelitian dinyatakan

reliabel dan membuktikan bahwa instrumen penelitian dapat digunakan

lebih lanjut.

d. Uji Normalitas data

Uji normalitas digunakan untuk menganalisis suatu persamaan/model

penelitian yang biasanya terdiri dari beberapa variabel dengan puluhan

bahkan ratusan data bahwa data terdistribusi secara normal sehingga layak

digunakan dalam pengujian pada tahapan selanjutnya.

Tabel 4.32.

Normalitas data penelitian

Assessment of normality (Group number 1)

Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.

M6 1,000 5,000 -,518 -2,167 -1,060 -2,217

M5 1,000 5,000 -,512 -2,142 -,679 -1,420

M4 1,000 5,000 -,548 -2,294 -,788 -1,648

M3 1,000 5,000 -,295 -1,233 -,813 -1,700

M2 1,000 5,000 -,570 -2,383 -,844 -1,766

M1 1,000 5,000 -,587 -2,457 -1,144 -2,394

FL1 1,000 5,000 -,437 -1,826 -1,315 -2,751

FL2 1,000 5,000 -,388 -1,623 -1,290 -2,698

FL3 1,000 5,000 -,457 -1,913 -1,070 -2,239

FL4 1,000 5,000 -,402 -1,682 -,998 -2,088

FL5 1,000 5,000 -,552 -2,310 -1,100 -2,301

Page 150: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

135

Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.

FL6 1,000 5,000 -,596 -2,494 -,994 -2,078

DT1 1,000 5,000 -,288 -1,204 -1,393 -2,914

DT2 1,000 5,000 -,396 -1,658 -1,369 -2,864

DT3 1,000 5,000 -,522 -2,182 -,971 -2,031

DT4 1,000 5,000 -,257 -1,075 -1,150 -2,406

DT5 1,000 5,000 -,289 -1,208 -1,343 -2,810

DT6 1,000 5,000 -,482 -2,018 -1,061 -2,219

EP1 1,000 5,000 -,562 -2,352 -1,117 -2,336

EP2 1,000 5,000 -,421 -1,762 -1,339 -2,801

EP3 1,000 5,000 -,376 -1,573 -1,295 -2,709

EP5 1,000 5,000 -,767 -2,209 -,696 -1,456

EP6 1,000 5,000 -,635 -2,657 -1,046 -2,188

Multivariate

84,071 12,702

Sumber : Data penelitian yang diolah, 2020

Pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan kriteria

critical ratio (c.r) dari skewness value sebesar ± 2,58 (dibulatkan menjadi

3) pada signifikansi 5% serta dikatakan normal apabila berada pada nilai

critical ratio (c.r) skewness. Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa critical

ratio skew dan kurtosis berada pada rentang -3 sampai 3 sehingga dapat

dinyatakan data memenuhi asumsi normalitas.

4. Absolute Fit Measure

Digunakan untuk pengujian kecocokan model dengan data penelitian

yang ada. Structural equation modeling dapat menguji model secara

individual maupun keseluruhan melalui uji kesesuaian model yang

menguji kesesuaian antara matriks kovarian sampel dengan estimasi

matriks kovarians populasi yang dihasilkan.

Tabel 4.33.

Pengujian Goodness Of Fit Indices (GOF)

Page 151: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

136

Kriteria Ketentuan Nilai

Chi Square ≥ tabel 132,649

P-Value ≥ 0.05 1,000

RMSEA ≤ 0.08 0,000

GFI Saturated ≥ 0.90 0,902

AGFI ≥ 0.90 0,880

CMIN/DF ≤ 2.00 0,592

TLI ≥ 0.95 1,086

CFI ≥ 0.95 1,000

IFI ≥ 0.90 1,074

NFI ≥ 0.90 0,909

RFI ≥ 0.90 0,897

NCP 0,000

FMIN 2,377

ECVI 2,275

Hoelter 0,5 ≥ 105 (sampel) 204

Sumber : Data penelitian yang diolah, 2020

Uji kesesuaian pada model structural equation modeling (SEM)

menggunakan beberapa parameter.

xii. Chi Square (X2)

Chi square digunakan untuk menguji seberapa adanya

penyimpangan atau tingkat kecocokan antara matrik kovarian

sampel dengan matrik kovarian model. Uji statistiknya adalah :

X2 = (n-1) F(S, Σ(Θ))

Dalam SEM, nilai chi square perhitungan dibandingkan dengan

nilai chi square tabel pada tingkat derajat kebebasan (degree of

Page 152: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

137

freedom/df) yang ada. Nilai chi square tabel dalam penelitian ini

dihitung menggunakan Microsoft excel dengan rumus

chiinv=(probability;deg_freedom) chiinv=(0,05;224)chiinv =

251,91. Nilai chi square hasil perhitungan dengan df= 224

diperoleh sebesar 132,649. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa

nilai chi square penelitian lebih kecil dari nilai chi square tabel

sehingga disimpulkan data memenuhi kriteria goodness of fit.

xiii. Probability (p)

Nilai probabilitas yang diharapkan adalah p ≥0.05 bila

menggunakan derajat kepercayaan 95% (tingkat signifikansi/α=

0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai probabilitas

sebesar 1,000 sehingga dapat diasumsikan bahwa data memenuhi

kriteria goodness of fit.

xiv. Goodness of fit indices (GFI)

GFI merupakan ukuran mengenai ketepatan model dalam

menghasilkan observed matrix covarians. Nilai GFI ini berkisar 0 –

1. Semakin mendekati angka 1, model dinyatakan semakin baik.

Sebagian besar peneliti menggunakan patokan minimal 0,90

sebagai parameter model bisa dikatakan sebagai model yang baik.

Hasil perhitungan mengungkapkan nilai GFI sebesar 0,902

sehingga dapat diasumsikan bahwa data memenuhi kriteria

goodness of fit.

xv. Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI)

Page 153: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

138

Pada dasarnya AGFI adalah sama dengan GFI, tetapi

menyesuaikan pengaruh degree of freedom pada model. Model

dikatakan baik jika nilai AGFI ≥0,90. Hasil perhitungan

menunjukkan nilai AGFI sebesar 0,88 (dibulatkan menjadi 0,9)

sehingga dapat diasumsikan bahwa data memenuhi kriteria

Goodness Of Fit.

xvi. Non-Centrality Parameter (NCP)

NCP merupakan ukuran perbedaan antara Σ dengan Σ(Θ) atau

bentuk spesifikasi ulang dari chi-Square yang dikurangi dengan

DF. Perhitungan adalah sebagai berikut NCP = X2 – DF. Semakin

kecil nilai NCP, maka model dinyatakan semakin baik. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa nilai NCP sebesar 0,000 sehingga

dapat diasumsikan bahwa data memenuhi kriteria goodness of fit.

xvii. Root mean square error of approximation (RMSEA)

RMSEA mengukur penyimpangan nilai parameter suatu model

dengan matrix covarians populasinya. Nilai RMSEA <0,05,

menunjukkan bahwa model close fit, sedangkan nilai 0,05<

RMSEA <0,08 menunjukkan model good fit. Hasil perhitungan

menunjukkan nilai RMSEA sebesar 0,000 sehingga dapat

diasumsikan bahwa data memenuhi kriteria goodness of fit.

xviii. Comparative Fit Index (CFI)

Alternatif lain yang bisa digunakan untuk menilai model fit atau

tidak adalah Normed Fit Index (NFI). Bentler kemudian merevisi

Page 154: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

139

NFI menjadi CFI (Comparative Fit Index) karena NFI memiliki

tendensi merendahkan fit pada sampel kecil. Nilai CFI ini berkisar

antara 0-1, sedangkan model dinilai fit bila CFI lebih besar dari 0,9.

Hasil perhitungan menunjukkan nilai CFI sebesar 1,000 sehingga

dapat diasumsikan bahwa data memenuhi kriteria goodness of fit.

xix. Tucker-Lewis Index (TLI)

Ukuran Tucker-Lewis Index disebut juga dengan nonnormed fit

index (NNFI). Ukuran ini merupakan ukuran untuk pembandingan

antarmodel yang mempertimbangkan banyaknya koefisien di dalam

model. TLI ≥ 0,9 adalah good fit, sedangkan 0,8 ≤ TLI ≤ 0,9 adalah

marginal fit. Hasil perhitungan menunjukkan nilai CFI sebesar

1,086 sehingga dapat diasumsikan bahwa data memenuhi kriteria

goodness of fit.

xx. Relative Fit Index (RFI)

Alternatif lain yang bisa digunakan untuk menilai model fit atau

tidak adalah Relative Fit Index (NFI). Nilai RFI ini berkisar antara

0-1, nilai RFI ≥0,9 adalah good fit sedangkan 0,8 ≤ RFI ≤ 0,9

adalah marginal fit. Hasil perhitungan menunjukkan nilai RFI

sebesar 0,897 sehingga dapat diasumsikan bahwa data memenuhi

kriteria goodness of fit.

xxi. Incremental Fit Index (IFI)

Alternatif lain yang bisa digunakan untuk menilai model fit atau

tidak adalah Incremental Fit Index (IFI). Nilai IFI ini berkisar

Page 155: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

140

antara 0-1, nilai RFI ≥0,9 adalah good fit sedangkan 0,8 ≤ IFI ≤ 0,9

adalah marginal fit. Hasil perhitungan menunjukkan nilai IFI

sebesar 1,074 sehingga dapat diasumsikan bahwa data memenuhi

kriteria goodness of fit.

xxii. Hoelter

Hoelter adalah indeks yang menjelaskan mengenai tingkat

kecukupan sampel yang dibutuhkan agar menghasilkan model yang

cukup baik. Model dikatakan goodness of fit apabila mempunyai

jumlah sampel di bawah nilai Hoelter dengan probabilitas 0,05.

Nilai Hoelter penelitian sebesar 204 berada di atas jumlah sampel

sebanyak 105 sehingga dapat diasumsikan bahwa data memenuhi

kriteria goodness of fit.

5. Uji Hipotesis Penelitian

Hasil perhitungan dari data penelitian menggunakan kriteria dari

goodness of fit pada structural equation modeling menggunakan software

IBM AMOS versi 24 sudah memenuhi ketentuan model (model fit). Model

fit tersebut selanjutnya akan digunakan untuk melakukan pengujian

terhadap hipotesis yang dibuat mengacu pada signifikansi dari nilai

estimasi, critical ratio serta probabilitas yang muncul dalam regression

weight structural equation modeling.

Tabel 4.34.

Regression weight hasil perhitungan

Page 156: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

141

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

M <--- EP ,362 ,143 2,534 ,011

M <--- DT ,180 ,157 1,142 ,253

M <--- FL ,303 ,130 2,335 ,020

1) Pengaruh expectation and performance terhadap minat

investasi

Dari hasil perhitungan regression weight, diketahui nilai estimasi

sebesar 0,362; critical ratio 2,534 dengan probabilitas 0,011.

Dengan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 dan CR 2,534 lebih

besar dari t tabel (1,97) dapat disimpulkan bahwa variabel

eksogen expectation and performance berpengaruh signifikan

terhadap variabel endogen minat investasi. Variabel eksogen

expectation and performance memiliki koefisien regresi positif

sebesar 0,362.

2) Pengaruh disposition and trading behaviour terhadap minat

investasi

Dari hasil perhitungan regression weight, diketahui nilai estimasi

sebesar 0,180; critical ratio 1,142 dengan probabilitas 0,253.

Dengan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 dan CR 1,142 lebih

kecil dari t tabel (1,97) dapat disimpulkan bahwa variabel

eksogen disposition and trading behaviour tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap variabel endogen minat investasi.

Page 157: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

142

Variabel eksogen disposition and trading behaviour memiliki

koefisien regresi positif sebesar 0,180.

3) Pengaruh financial literacy terhadap minat investasi

Dari hasil perhitungan regression weight, diketahui nilai estimasi

sebesar 0,303; critical ratio 2,335 dengan probabilitas 0,020.

Dengan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 dan CR 2,335 lebih

besar dari t tabel (1,97) dapat disimpulkan bahwa variabel

eksogen financial literacy berpengaruh signifikan terhadap

variabel endogen minat investasi. Variabel eksogen financial

literacy memiliki koefisien regresi sebesar 0,303.

4) Pengaruh expectation and performance, disposition and trading

behaviour, financial literacy terhadap minat investasi

Dari hasil analisis diagram jalur, diperoleh nilai Squared multiple

correlations dari hubungan expectation and performance,

disposition and trading behaviour, financial literacy terhadap

minat investasi sebesar 0,73. Dapat disimpulkan bahwa ketiga

variabel eksogen memiliki pengaruh sebesar 73% terhadap

variabel endogen.

Page 158: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

143

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian mengenai pengaruh antara variabel

expectation and performance, disposition and trading behaviour, serta financial

literacy terhadap variabel minat mahasiswa FEB UIN Jakarta sebagai calon

investor, maka dapat disimpulkan :

1. Berdasarkan analisis hasil penelitian, terdapat pengaruh yang signifikan

antara expected and performance terhadap minat mahasiswa melakukan

investasi.

2. Berdasarkan analisis hasil penelitian, tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara disposition and trading behaviour terhadap minat

mahasiswa melakukan investasi.

3. Berdasarkan analisis hasil penelitian, terdapat pengaruh yang signifikan

antara financial literacy terhadap minat mahasiswa melakukan investasi.

4. Berdasarkan analisis hasil penelitian, terdapat pengaruh yang signifikan

antara expectation and performance, disposition and trading behaviour,

serta financial literacy terhadap minat mahasiswa melakukan investasi.

B. Saran

Berdasarkan analisis hasil penelitian di atas, saran yang dapat disampaikan

adalah :

Page 159: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

144

1. Bagi peneliti, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan

pengetahuan dan wawasan keilmuan dalam menerapkan ilmu Manajemen

khususnya dalam bidang investasi.

2. Bagi mahasiswa, penelitian ini dapat menjadi motivasi dan sumber

informasi dalam menumbuhkan minat investasi.

Page 160: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

145

DAFTAR PUSTAKA

Allen, Steve, “Financial Risk Management: A Practioners Guide To Managing

Market And Credit Risk”, Jhon Wiley & Sons, New Jersey, 2013

Alteza, Muniya, “Diktat Manajemen Investasi”, Jurusan Manajemen, Fakultas

Ilmu Sosial Dan Ekonomi UNY, Yogyakarta, 2010

Auchincloss, Elizabeth, “The Psychoanalytic Model Of The Mind”, American

Psychiatric Publishing, Arlington, 2015

Baker, Kent dan peter Chinloy, “Private Real Estate Markets And Investment”,

Oxford University Press, Oxford, 2014

Barnes, Thomas dan Ernest Biktimirov, “Definition of Return”, Journal Of

Accounting And Finance Research, 11 (4), fall 2003, 24-37

Begner, Raymond M., “What is behavior? And so what?”, New Ideas in

Psychology, 28, 1-9, 2010

Black, Steve, “Enhance Your Reference Skills by Knowing the Four Phases of

Interest Development”, The Proceedings of the ACRL 2017 Conference,

March 22–25, 2017, Baltimore, Maryland, 2017

Bland, Andrew dan Eugene M Derobertis, “Humanistic Perspective-Encyclopedia

of Personality and Individual Differences”, Springer, New York, 2019

Bodie, Zvi; Alex Kane, dan Alan Marcus, “Essentials of Investment”, McGraw

Hill, New York, 2013

Bonello, Antonietta, “Understanding The Investor: A Maltese Study of Risk and

Behavior in Financial Investment Decision”, Emerald, 2019

Chandra, Prasanna, “Behavioural Finance”, McGraw Hill, New Delhi, 2020

Costantini, Pascal, “Cash return On Capital Invested: Ten Years Of Investment

Analysis With The CROCI Economic Profit Model”, Elsevier, Oxford, 2011

Cowell, Frances, “Risk-based Investment Management In Practice”, MacMilan,

UK, 2013

Darusman, Aji, “Pengaruh Media Online Terhadap Minat Belajar Siswa”,

Literatus Vol.1 No. 1 2019, Jakarta, Unindra

Page 161: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

146

Fabozzi, Frank, “Institusional Investment Management: Equity And Bond

Portfolio Strategies And Applications”, Jhon Wiley & Sons, New York, 2009

Frensiska, Melida, “Pengembalian Investasi Pada PT Paula Jaya Samarinda”,

Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945, Samarinda, 2015

Gitman, Lawrence; Scott Smart dan Michael Joehnk, “Fundamentals of

Investing”, Arizona State University, Pearson Education, New Jersey, 2017

Gotze, Uwe; Deryl Northcott, dan Peter Schuster, “Investment Appraisal:

Methods And Models”, Springer, Berlin, 2016

Haight, Timothy; Stephen Morel dan Glenn Ross, “How To Select Investment

Managers And Evaluate Performance”, Jhon Wiley & Sons, New York, 2007

Hammerman, Elizabeth, “Formative Assessment Strategies for Enhanced

Learning in Science K-8”, Corwin Press, California, 2009

Harackiewicz, Judith M. dan Chris S. Hulleman, “The Importance of Interest: The

Role of Achievement Goals and Task Values in Promoting the Development of

Interest”, Social and Personality Psychology Compass 4/1 (2010): 42–52

Hartono, Jogiyanto, “Teori Portofolio Dan Analisis Investasi”. BPFE,

Yogyakarta, 2014

Herlinyanto, “Membaca Pemahaman dengan Strategi KWL Pemahaman dan

Minat Baca”, Dee publisher, Yogyakarta, 2019

Hoyer, Wayne, Deborah Macinnis, dan Rik Pieters, “Consumer Behaviour”,

Cengage Learning, New Jersey, 2016

Hurlock, Elizabeth B., “Developmental Psychology: A Life-span Approach”,

McGraw Hill, New York, 2004

Karami, Roya dan Maimunah Ismail, “Achievement Motivation In The Leadership

Role Of Extension Agents”, Cambridge Scholar Publishing, Newcastle, 2012

Kennedy, William G., “Modeling Human Behavior In Agent-Based Models”,

Springer, New York, 2011

Koerrenz, Ralf; Annika Blichmann dan Sebastian Engelmann, “Alternative

Schooling and New Education: European Concepts and Theories”,

MacMilan, Switzerland, 2018

Kotler, Philip, “Marketing Management”, Pearson, New York, 2012

Lasher, William R., “Practical Financial Management”, Cengage Learning,

Boston, 2017

Page 162: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

147

Lawton, Philip dan Todd Jankowski, “Investment performance measurement:

evaluating and presenting results”, Jhon Wiley & Sons, New Jersey, 2009

Manurung, Adler dan Lutfi Rizky, “Successful Financial Planner”, Grasindo,

Jakarta, 2009

Maslow, Abraham, “A Theory Of Human Needs”, General Press, New Delhi,

2019

Mendrofa, Kristiurman, “Pengaruh Harga, Citra Merek dan Kualitas Produk

terhadap Minat Beli Domain.id”, Universitas Mercu Buana, Jakarta, 2016

Miftakhul, Muchamad, “Pengaruh Pendidikan, Pekerjaan dan Pendapatan

Terhadap Minat Masyarakat Menabung di Bank Syariah (Studi Kasus

Masyarakat Desa Kupen)”, Skripsi, Prodi Perbankan Syariah, FEBI, IAIN

Salatiga, 2017

Mishra, Braj Kumar, “Psychology: The Study of Human Behaviour”, MacMilan,

New Delhi, 2016

Moeljadi, “Great Cash Management Great Profit”, PT Elex Media Komputindo,

Jakarta, 2015

Moosa, Imad, “Operational Risk Management”, Palgrave MacMilan, Hampshire,

2007

Mudjiyono, “Investasi Dalam Saham Dan Obligasi Dan Meminimalisasi Risiko

Sekuritas Pada Pasar Modal Indonesia”, Jurnal STIE Semarang Vol.4 No.2

edisi Juni 2012 ISSN: 2552-7826

Munawaroh, Siti dan Sugiono, “Hukum Investasi”, Jakad Publishing, Surabaya,

2019

Parjiono, dkk., “Kebijakan Multilateral Dan Pembangunan Ekonomi Indonesia”,

PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2018

Priest, Jane; Stephen Carter dan David Statt, “Consumer Behaviour”, Edinburgh

Business School, Edinburgh, 2013

Purnawanto, Budi, “Manajemen SDM Berbasis Proses”, Grasindo, Jakarta, 2015

Riddal-Leech, Shella, “Managing Children’s Behaviour”, UK, Heinemann, 2003

Riduwan, Akhmad, “Penerpan PSAK No 15 Untuk Investasi Pada Perusahaan

Asosiasi”, STIESIA Surabaya, 2016

Rosyida, Ajeng Gama, “Perbandingan Tingkat Pengembalian (Return), Risiko

Dan Koefisien Variasi Pada Saham Syariah Dan Saham Non Syariah Di

Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2013”. JESTT, Vol.2, No.4, April

2015

Page 163: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

148

Salim, Joko, “10 Investasi Paling Gampang dan Paling Aman”, Visi Media,

Jakarta, 2010

Setiadi, Nugroho, “Perilaku Konsumen”, Kencana Prenada Media, Jakarta, 2015

Shali, Sonia Kaul, “Understanding Human Behaviour and Creating Positive

Environment”, Imperial Journal Of Interdisciplinary Research. Corpus

id:148961932. 2017

Silvia, Paul J., “Exploring The Psychology of Interest”, Oxford University Press,

Oxford, 2006

Slade, Stephen, “Goal-based Decision Making: An Interpersonal Model”,

Psychology Press, New York, 2009

Sugiyono, “Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Dan R&D”, Alfabeta,

Bandung, 2014

Sukendar; Bambang Endroyo dan Sudarman, “Interest Students to be Productive

Teachers Reviewed from Learning Achievement of Building Practices,

Learning Achievement of Learning Practices and Learning Motivation”,

Journal of Vocational Career Education. JVCE 3 (1) (2018) : 10 – 16

Sumarwan, Ujang, “Model Keputusan Konsumen, Modul 1”, Universitas

Terbuka, Jakarta, 2014

Tan, Thomas, “Teaching is an art: Maximize Your Teaching”, Deepublisher,

Yogyakarta, 2017

Tandelilin, Eduardus, “Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi”, Kanisius,

Yogyakarta, 2010

Ten Heuvelhof, E. F. dan Ernst ten Heuvelhof, “Strategic Behaviour in Network

Industries: A Multidisciplinary Approach”, AK University, UK, 2009

Terence, Shimp dan Andrews J. Craig, “Advertising, Promotion, and Other

Aspects of Integrated Marketing Communications”, Cengage Learning, New

Jersey, 2013

Tyagi, CT dan Arun Kumar, “Consumer Behaviour”, Atlantic Publisher, New

Delhi, 2010

Undang-undang No 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

Utami, Hana, “Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku

Manusia”, Nuha Medika, Yogyakarta, 2010

Page 164: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

149

Vadackumchery, James dan John Kattakayam, “Human Behaviour and Law

Enforcement”, Ashish publishing, New Delhi, 2010

Van Horne, James dan Jhon Wachowicz, “Fundamentals of financial

Management”, Pearson Education, New Jersey, 2009

Cma.org.sa/en/Awareness/Publications/booklets/Booklet_1.pdf

https://www.unfpa.org/press/demographics-and-socio-economic-development

diakses pada 20 Mei2020

https://ilostat.ilo.org/topics/population-and-labour-force/ diakses pada 20

Mei2020

Elias Ganivet. https://link.springer.com/article/10.1007/s10668-019-00446-w,

2019, diakses pada 20 Mei2020

https://economy.okezone.com/read/2013/11/05/320/892093/mengapa-buruh-di-

indonesia-dibayar-murah diakses pada 20 mei 2020

https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/18391/investasi-triwulan-i-tahun-

2019-naik-53-mencapai-rp-1951-triliun/0/artikel_gpr diakses pada 20 Mei2020

https://www.setneg.go.id/baca/index/investasi_dan_indonesia_maju diakses pada

20 Mei2020

https://www.jitunews.com/read/113532/strategi-dorong-masyarakat-berinvestasi-

saham-di-pasar-modal diakses pada 20 Mei2020

https://www.cnbcindonesia.com/investment/20190328161300-23-

63495/kurangnya-minat-mikro-investasi-di-indonesia diakses pada 20 Mei2020

https://pontianak.tribunnews.com/2017/02/19/masih-banyak-masyarakat-tidak-

mengerti-pasar-modal diakses pada 20 Mei2020

https://bisnis.tempo.co/read/1191990/investasi-sbr006-kemenkeu-bentuk-

partisipasi-dalam-pembangunan/full&view=ok diakses pada 20 Mei2020

Page 165: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

150

https://www.modalrakyat.id/blog/investasi-adalah-kebutuhan-ini-hal-yang-bisa-

diraih-dengan-investasi diakses pada 20 Mei2020

https://wartakota.tribunnews.com/2018/04/17/tingkat-dan-minat-investasi-

indonesia-memrihatinkan-karena-sangat-rendah diakses pada 20 Mei2020

https://republika.co.id/berita/ekonomi/keuangan/18/12/03/pj5cu1383-bei-ajak-

mahasiswa-jadi-investor-pasar-modal diakses pada 20 Mei2020

https://economy.okezone.com/read/2017/02/20/278/1623234/mahasiswa-jadi-

calon-potensial-investor-pasar-modal diakses pada 20 Mei2020

https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-4476445/milenial-minati-investasi-

saham-jumlahnya-capai-149000-orang diakses pada 20 Mei2020

https://kbbi.web.id/perilaku. Diakses pada 20 Mei 2020

Robert Sapolsky, https://zeitgeist-info.com/article/2011/01/factors-affecting-

behaviour/ diakses pada 20 Mei 2020

Robert Bruce Associates, Northampon, Guide to Setting Investment Goals.

www.robertbrucefp.com diakses pada 20 Mei 2020

https://www.oldmutual.co.za/docs/default-source/corporate/communications/omc-

sf-choice-investment-guide.pdf diakses pada 20 Mei 2020

https://aspirationswealth.com.au/wp-content/uploads/2017/08/Principles-of-

Investment1.pdf diakses pada 20 Mei 2020

Enam prinsip investasi. https://www.portalreksadana.com/node/613. diakses pada

20 mei 2020

https://aspirationswealth.com.au/wp-content/uploads/2017/08/Principles-of-

Investment1.pdf diakses pada 20 Mei 2020

https://www.investopedia.com/articles/basics/03/050203.asp diakses pada 20 Mei

2020

https://id.wikipedia.org/wiki/Investor diakses pada 20 Mei 2020

Page 166: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

151

http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-investor-dan-investee/

diakses pada 20 Mei 2020

https://financialmentor.com/investment-advice/investment-strategy-

alternative/types-of-investors/18150 diakses pada 20 Mei 2020

Page 167: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

152

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 168: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

153

LAMPIRAN 1. ANGKET PENELITIAN

NO DIMENSI PERNYATAAN SKALA

1(STS) 2 (TS) 3 (RR) 4 (S) 5 (SS)

A EXPECTATION AND PERFORMANCE

1

FINANCIAL

RETURN

DANA YG KEMBALI SESUAI

HARAPAN INVESTOR

2 DANA YG KEMBALI SESUAI

TENGGAT WAKTU YG

DIJANJIKAN

3

EXPECTATION

SITUATION

IKLIM INVESTASI KONDUSIF

SESUAI HARAPAN

4 HASIL INVESTASI DAPAT

MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP

5

INVESTMENT

PERFORMANCE

KINERJA INVESTASI SESUAI

TARGET

6 INVESTASI LEBIH BAIK DARI

MENABUNG

B DISPOSITION AND TRADING BEHAVIOUR

7

OVERCONFIDENC

E

MOTIVASI TINGGI DALAM

BERINVESTASI

8 DENGAN BERINVESTASI,

BERARTI GAYA HIDUP LEBIH

MENINGKAT

9 Investor type

SANGGUP MENGAMBIL RESIKO

INVESTASI

10

DISPOSITION

PEMBAGIAN HASIL SESUAI

DENGAN JENIS INVESTASI YG

DIAMBIL

11 INVESTOR MENERIMA HASIL

NETTO DARI INVESTASI

12 Resources

(FUNDING)

DANA UNTUK INVESTASI

SESUAI DENGAN ANGGARAN

YANG DIMILIKI

C FINANCIAL LITERACY

13 INVESTment

LITERACY

MEMILIKI PEMAHAMAN

TENTANG INVESTASI

14 INVESTment

KNOWLEDGE

MEMILIKI PENGETAHUAN

TENTANG PRODUK INVESTASI

Page 169: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

154

15 COMPANIES

KNOWLEDGE

MEMILIKI PENGETAHUAN

TENTANG PERUSAHAAN

PENYELENGGARA INVESTASI

16 FINANCIAL

MANAGEMENT

MEMILIKI PEMAHAMAN

TENTANG PENGELOLAAN

KEUANGAN

17 EXPERIENCE MEMPELAJARI PENGALAMAN

INVESTASI YANG SUDAH

BERJALAN

18 FINANCIAL

ADVISE

MENDAPATKAN SARAN

TENTANG INVESTASI YANG

AKAN DIAMBIL

D MINAT

19

KETERTARIKAN

ADANYA PEMUSATAN

PERHATIAN TERHADAP PRODUK

INVESTASI

20 INVESTASI DAPAT

MENINGKATKAN LEVEL SOSIAL

21

KEINGINAN

ADANYA KEBUTUHAN UNTUK

BERINVESTASI

22 RASA INGIN MELEBIHI ORANG

LAIN DALAM HAL INVESTASI

23

KEYAKINAN

MENGERTI AKAN KEGUNAAN

PRODUK INVESTASI

24 MEMAHAMI KEUNTUNGAN

YANG AKAN DIDAPAT DARI

INVESTASI

Page 170: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

155

LAMPIRAN 2. HASIL TABULASI ANGKET PENELITIAN

EP1 EP2 EP3 EP4 EP5 EP6 DT1 DT2 DT3 DT4 DT5 DT6

4 2 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5

4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4

3 3 4 5 5 5 3 5 5 4 5 5

4 5 4 3 3 5 4 4 5 5 3 5

4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5

3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4

4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5

5 5 5 4 4 5 4 4 5 3 4 5

5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5

5 5 2 5 5 5 5 5 5 4 5 5

5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4

2 2 1 1 1 3 1 2 2 1 1 3

1 2 1 1 1 1 2 3 1 2 1 1

3 5 4 3 3 2 1 3 2 2 2 1

5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5

5 5 5 1 1 5 4 5 4 4 5 5

5 5 1 5 5 5 4 4 5 2 1 5

4 5 1 5 5 5 5 4 5 4 5 5

3 1 2 3 1 5 2 2 2 3 3 1

2 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1 2

4 2 3 4 4 2 5 1 1 3 1 2

2 2 1 3 3 1 2 1 1 1 3 3

3 2 1 3 3 1 2 3 1 4 3 4

2 1 1 1 1 1 2 1 5 3 3 1

4 3 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5

5 5 5 5 5 5 2 2 5 1 5 5

5 4 4 5 5 5 1 2 3 2 1 1

5 5 2 5 5 5 2 2 1 3 2 1

1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 3

5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4

5 4 4 4 4 4 1 4 4 2 2 1

5 4 4 4 4 5 2 5 5 3 4 4

4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 1 3

5 5 3 3 3 3 4 5 3 3 3 4

3 5 2 4 4 2 1 2 2 1 1 2

5 4 5 5 5 5 4 4 1 4 2 5

5 5 4 5 5 5 4 4 4 3 5 5

5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4

5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4

Page 171: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

156

1 2 1 2 2 3 5 2 3 2 2 3

5 4 1 4 4 4 5 5 1 1 4 3

5 1 3 4 4 2 1 4 3 3 4 2

5 5 4 5 5 5 5 4 4 3 5 5

4 3 3 5 5 5 5 5 5 3 5 4

1 2 3 2 2 2 2 1 3 1 2 2

1 1 1 5 5 1 2 1 2 3 1 3

4 1 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5

5 3 4 4 4 3 5 1 4 5 5 5

3 4 5 4 4 4 3 4 3 4 1 4

1 1 1 1 1 2 2 2 1 3 3 2

3 3 3 4 4 3 2 3 3 2 3 3

1 2 1 2 2 2 2 1 2 3 2 2

3 1 1 1 1 1 2 2 3 3 1 1

2 1 4 3 3 1 1 1 1 1 3 2

5 1 5 4 4 5 2 2 2 1 2 2

4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4

3 5 3 2 2 1 1 1 3 1 2 1

1 5 4 3 3 4 4 4 4 3 1 4

2 2 3 3 3 5 2 2 3 2 3 5

3 2 3 1 1 2 1 2 3 1 1 2

5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5

3 2 1 3 3 4 3 5 4 4 5 4

1 2 3 2 2 2 3 5 3 2 2 3

1 2 1 1 1 1 2 1 3 1 1 3

3 5 3 5 5 5 5 1 4 5 5 4

5 5 4 4 4 3 1 2 4 5 4 5

5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 2 4

1 3 2 1 1 3 3 1 1 1 2 3

5 1 1 4 4 4 5 5 3 3 3 4

1 1 1 4 4 2 3 2 1 1 4 2

5 3 5 5 5 5 3 4 3 5 4 5

5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4

1 3 3 3 3 1 4 5 3 2 3 2

1 1 1 1 1 1 5 5 5 4 4 5

5 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5

5 1 1 2 2 2 2 1 5 1 2 2

5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 5 3

5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4

3 3 2 4 4 3 1 2 2 2 1 3

Page 172: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

157

2 3 1 2 2 1 2 1 2 3 2 1

4 3 3 4 4 2 5 1 3 3 1 2

5 5 5 5 5 5 4 3 4 3 5 4

1 2 2 2 2 5 2 1 2 1 3 1

5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 3 4

4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5

1 4 4 5 5 4 2 4 5 5 5 4

5 5 4 5 5 5 5 4 4 3 4 2

1 5 5 5 5 5 2 1 1 2 1 1

2 2 1 2 2 3 1 2 3 2 1 3

5 5 5 5 5 5 1 5 5 4 5 5

4 5 5 5 5 4 5 4 5 3 5 4

3 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4

5 5 3 1 1 1 2 1 1 2 2 4

4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4

1 2 2 3 3 4 2 2 2 2 1 1

5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5

5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4

3 2 4 4 4 4 5 5 5 5 5 3

3 4 5 5 5 3 5 5 4 4 5 3

4 4 3 5 5 5 5 5 3 5 4 5

4 5 4 3 3 5 5 5 5 3 5 5

3 4 3 5 5 5 4 5 4 5 4 5

4 3 3 3 3 5 4 5 4 4 3 5

2 2 2 3 3 2 3 2 3 1 3 2

FL1 FL2 FL3 FL4 FL5 FL6 M1 M2 M3 M4 M5 M6

4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5

5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5

5 5 5 5 5 4 2 2 3 5 5 4

4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 3 4

4 4 5 3 5 4 5 4 5 3 4 4

4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4

5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5

4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4

5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4

4 5 5 3 4 4 4 5 3 3 4 1

5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4

3 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2

2 1 3 2 1 1 2 3 3 1 3 3

Page 173: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

158

2 1 2 3 1 5 2 1 2 1 1 1

1 1 1 2 2 2 4 5 5 5 5 1

4 5 4 5 5 1 4 5 4 5 5 5

5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5

5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 3 4

3 2 3 1 2 3 1 2 3 2 2 1

2 1 2 3 1 2 2 1 2 3 1 2

2 1 3 2 2 1 1 5 4 5 4 1

2 1 1 2 1 2 1 1 3 2 3 2

1 3 2 2 2 3 4 3 5 4 4 5

2 3 1 2 3 3 5 3 3 4 3 2

2 2 1 3 1 1 5 4 4 5 5 4

1 2 2 2 2 1 5 5 5 3 4 5

5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5

5 5 4 4 5 4 5 3 5 4 5 4

3 1 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2

5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5

1 4 4 5 2 4 5 4 4 5 3 4

5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4

5 5 3 2 3 2 5 5 3 2 4 5

4 5 1 5 5 4 2 2 3 3 2 2

1 1 2 3 4 2 3 2 2 1 2 2

4 4 4 4 2 4 3 3 3 2 2 2

4 4 4 5 1 5 4 4 4 4 5 5

5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4

5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4

2 1 2 1 2 1 2 1 2 3 2 2

5 5 4 5 4 5 4 5 2 5 4 3

1 2 2 2 1 1 1 4 2 2 4 1

5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4

5 5 4 5 5 4 4 2 4 3 5 4

2 5 1 1 2 2 2 3 3 1 2 2

2 3 1 5 2 5 2 3 3 3 5 3

5 4 5 4 4 5 4 4 2 4 4 5

5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 2 3

3 3 3 4 4 4 5 3 3 4 4 4

1 2 2 1 5 2 1 2 2 3 3 2

2 1 3 2 3 1 2 3 3 2 3 2

2 3 1 1 2 2 2 3 2 3 2 2

2 2 3 5 5 5 2 2 3 1 3 1

1 2 2 3 3 1 5 5 4 3 3 2

Page 174: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

159

5 5 5 5 4 3 4 5 5 4 4 5

4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4

4 1 3 3 2 4 4 2 3 5 3 4

4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 5 4

2 2 1 2 5 1 2 2 2 2 3 5

3 2 1 3 1 2 1 2 1 1 1 1

5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5

1 1 4 4 5 4 5 5 4 4 3 4

2 1 1 1 2 3 2 1 3 3 2 3

2 2 3 1 1 1 2 2 3 3 2 1

1 2 5 2 1 1 5 2 3 2 2 2

5 5 4 5 4 3 5 5 4 5 4 3

2 5 5 4 5 4 2 5 5 4 2 4

3 1 3 5 2 3 3 3 3 1 2 3

5 1 1 5 3 4 5 5 2 1 3 1

1 2 1 3 4 2 5 2 1 3 4 2

3 4 5 3 4 5 3 4 3 3 4 5

4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4

4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 3 4

5 4 5 3 5 5 5 4 3 4 3 2

5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5

5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5

2 5 2 2 1 1 2 1 2 2 3 2

4 3 4 4 5 3 5 4 4 4 5 5

4 3 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4

5 2 2 2 4 1 1 2 2 2 1 1

2 3 2 3 2 1 2 4 2 3 2 4

5 1 3 3 4 2 5 3 4 3 4 5

4 4 3 3 5 4 4 5 4 5 5 4

2 3 2 1 1 5 2 3 3 3 2 2

1 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

4 5 5 3 4 5 4 5 3 5 4 5

5 4 5 5 5 4 2 4 5 5 3 4

5 4 4 5 4 5 1 4 4 3 4 5

2 1 1 1 2 5 4 5 5 4 5 4

5 2 5 2 1 3 3 2 1 2 1 1

5 1 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5

5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

5 5 4 4 3 4 5 5 4 4 4 5

2 5 3 2 5 4 3 3 3 2 5 5

4 4 4 5 5 4 1 4 3 5 5 3

Page 175: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

160

2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 1 5

4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5

5 4 5 5 4 4 1 5 5 5 4 4

5 3 3 5 5 3 5 5 5 5 5 3

5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 3 3

5 5 3 4 5 5 5 4 3 5 5 4

5 5 5 3 5 5 4 5 5 3 5 4

4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5

4 3 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5

3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 5

Page 176: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

161

LAMPIRAN 3. HASIL UJI VALIDITAS ANGKET

Item

Variabel

Nilai

loading

factor

X1 <--- EP1 0,72

X2 <--- EP2 0.72

X3 <--- EP3 0,77

X5 <--- EP5 0,77

X6 <--- EP6 0,77

X7 <--- DT1 0,71

X8 <--- DT2 0,77

X9 <--- DT3 0,76

X10 <--- DT4 0,78

X11 <--- DT5 0,74

X12 <--- DT6 0,77

X13 <--- FL1 0,76

X14 <--- FL2 0,73

X15 <--- FL3 0,79

X16 <--- FL4 0,74

X17 <--- FL5 0,71

X18 <--- FL6 0,71

Y1 <--- M1 0,68

Y2 <--- M2 0,78

Y3 <--- M3 0,76

Y4 <--- M4 0,76

Y5 <--- M5 0,74

Y6 <--- M6 0,68

Page 177: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

162

LAMPIRAN 4. HASIL UJI RELIABILITAS ANGKET

Variabel

Item Standard

Loading

Standard

Loading 2 e=(1-SL2) CR AVE

Expectation

and

Performance

<--- EP1 0,72 0,52 0,48

0,87 0,56

<--- EP2 0,72 0,52 0,48

<--- EP3 0,77 0,59 0,41

<--- EP5 0,77 0,59 0,41

<--- EP6 0,77 0,59 0,41

∑ 3,75 2,82 2,18

∑2 14,06

Deposition

and Trading

behavior

<--- DT1 0,71 0,50 0,50

0,89 0,57

<--- DT2 0,77 0,59 0,41

<--- DT3 0,76 0,58 0,42

<--- DT4 0,78 0,61 0,39

<--- DT5 0,74 0,55 0,45

<--- DT6 0,77 0,59 0,41

∑ 4,53 3,42 2,58

∑2 20,52

Financial

Literacy

<--- FL1 0,76 0,58 0,42

0,88 0,55

<--- FL2 0,73 0,53 0,47

<--- FL3 0,79 0,62 0,38

<--- FL4 0,74 0,55 0,45

<--- FL5 0,71 0,50 0,50

<--- FL6 0,71 0,50 0,50

∑ 4,44 3,29 2,71

∑2 19,71

Minat

<--- M1 0,68 0,46 0,54

0,88 0,54

<--- M2 0,78 0,61 0,39

<--- M3 0,76 0,58 0,42

<--- M4 0,76 0,58 0,42

<--- M5 0,74 0,55 0,45

<--- M6 0,68 0,46 0,54

∑ 4,4 3,24 2,76

∑2 19,36

Page 178: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

163

LAMPIRAN 5. HASIL UJI NORMALITAS DATA

Page 179: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

164

LAMPIRAN 6. HASIL Goodness Of Fit Indices (GOF)

Kriteria Ketentuan Nilai

Chi Square ≥ tabel 132,649

P-Value ≥ 0.05 1,000

RMSEA ≤ 0.08 0,000

GFI Saturated ≥ 0.90 0,902

AGFI ≥ 0.90 0,880

CMIN/DF ≤ 2.00 0,592

TLI ≥ 0.95 1,086

CFI ≥ 0.95 1,000

IFI ≥ 0.90 1,074

NFI ≥ 0.90 0,909

RFI ≥ 0.90 0,897

NCP 0,000

FMIN 2,377

ECVI 2,275

Hoelter 0,5 ≥ 105 (sampel) 204

Page 180: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

165

LAMPIRAN 7. Diagram jalur beserta nilai loading factor/coefficient path

pemodelan pertama

Page 181: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

166

LAMPIRAN 8. Diagram jalur beserta nilai loading factor/coefficient path

pemodelan kedua

Page 182: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

167

LAMPIRAN 9. OUTPT IBM AMOS/ ESTIMATES

ESTIMATES

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

M <--- EP ,362 ,143 2,534 ,011

M <--- DT ,180 ,157 1,142 ,253

M <--- FL ,303 ,130 2,335 ,020

EP6 <--- EP 1,042 ,139 7,477 ***

EP5 <--- EP ,993 ,132 7,527 ***

EP3 <--- EP 1,069 ,144 7,451 ***

EP2 <--- EP 1,006 ,143 7,048 ***

EP1 <--- EP 1,000

DT6 <--- DT 1,034 ,139 7,427 ***

DT5 <--- DT 1,077 ,150 7,179 ***

DT4 <--- DT 1,048 ,139 7,563 ***

DT3 <--- DT 1,025 ,139 7,366 ***

DT2 <--- DT 1,128 ,152 7,420 ***

DT1 <--- DT 1,000

FL6 <--- FL ,905 ,125 7,225 ***

FL5 <--- FL ,917 ,126 7,299 ***

FL4 <--- FL ,868 ,115 7,570 ***

FL3 <--- FL ,993 ,122 8,108 ***

FL2 <--- FL ,971 ,130 7,469 ***

FL1 <--- FL 1,000

M1 <--- M 1,000

M2 <--- M ,982 ,138 7,133 ***

M3 <--- M ,863 ,123 7,041 ***

M4 <--- M ,983 ,140 7,016 ***

M5 <--- M ,886 ,129 6,867 ***

M6 <--- M ,952 ,149 6,369 ***

Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate

M <--- EP ,398

M <--- DT ,188

M <--- FL ,339

EP6 <--- EP ,769

Page 183: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

168

Estimate

EP5 <--- EP ,774

EP3 <--- EP ,766

EP2 <--- EP ,725

EP1 <--- EP ,723

DT6 <--- DT ,770

DT5 <--- DT ,743

DT4 <--- DT ,784

DT3 <--- DT ,763

DT2 <--- DT ,769

DT1 <--- DT ,709

FL6 <--- FL ,708

FL5 <--- FL ,714

FL4 <--- FL ,738

FL3 <--- FL ,785

FL2 <--- FL ,729

FL1 <--- FL ,757

M1 <--- M ,685

M2 <--- M ,776

M3 <--- M ,765

M4 <--- M ,761

M5 <--- M ,743

M6 <--- M ,684

Covariances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

EP <--> DT ,888 ,192 4,621 ***

DT <--> FL ,889 ,190 4,684 ***

EP <--> FL ,875 ,192 4,562 ***

Correlations: (Group number 1 - Default model)

Estimate

EP <--> DT ,800

DT <--> FL ,785

EP <--> FL ,736

Variances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

EP

1,167 ,284 4,107 ***

Page 184: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

169

Estimate S.E. C.R. P Label

DT

1,058 ,262 4,031 ***

FL

1,213 ,276 4,391 ***

em

,263 ,082 3,202 ,001

e6

,876 ,146 5,993 ***

e5

,770 ,129 5,950 ***

e3

,938 ,156 6,013 ***

e2

1,068 ,170 6,283 ***

e1

1,063 ,169 6,290 ***

e12

,777 ,126 6,188 ***

e11

,993 ,156 6,344 ***

e10

,726 ,119 6,086 ***

e9

,796 ,128 6,230 ***

e8

,929 ,150 6,193 ***

e7

1,045 ,161 6,502 ***

e18

,990 ,154 6,420 ***

e17

,980 ,153 6,390 ***

e16

,764 ,122 6,265 ***

e15

,743 ,125 5,935 ***

e14

1,006 ,159 6,314 ***

e13

,903 ,147 6,149 ***

e19

1,094 ,167 6,535 ***

e20

,615 ,102 6,045 ***

e21

,511 ,083 6,127 ***

e22

,675 ,110 6,148 ***

e23

,614 ,098 6,262 ***

e24

,994 ,152 6,537 ***

Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)

Estimate

M

,728

M6

,468

M5

,552

M4

,580

M3

,584

M2

,602

M1

,469

FL1

,573

FL2

,532

FL3

,617

FL4

,545

Page 185: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

170

Estimate

FL5

,510

FL6

,501

DT1

,503

DT2

,591

DT3

,583

DT4

,615

DT5

,553

DT6

,593

EP1

,523

EP2

,525

EP3

,587

EP5

,599

EP6

,591

Page 186: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

171

LAMPIRAN 10. OUTPUT IBM AMOS/MODEL FIT SUMMARY

Model Fit Summary

CMIN

Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF

Default model 52 132,649 224 1,000 ,592

Saturated model 276 ,000 0

Independence model 23 1453,159 253 ,000 5,744

RMR, GFI

Model RMR GFI AGFI PGFI

Default model ,070 ,902 ,879 ,732

Saturated model ,000 1,000

Independence model ,861 ,174 ,099 ,160

Baseline Comparisons

Model NFI

Delta1

RFI

rho1

IFI

Delta2

TLI

rho2 CFI

Default model ,909 ,897 1,074 1,086 1,000

Saturated model 1,000

1,000

1,000

Independence model ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

Parsimony-Adjusted Measures

Model PRATIO PNFI PCFI

Default model ,885 ,805 ,885

Saturated model ,000 ,000 ,000

Independence model 1,000 ,000 ,000

NCP

Model NCP LO 90 HI 90

Default model ,000 ,000 ,000

Saturated model ,000 ,000 ,000

Independence model 1200,159 1084,036 1323,759

FMIN

Model FMIN F0 LO 90 HI 90

Default model 1,275 ,000 ,000 ,000

Page 187: ANALISA TERHADAP MINAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54371... · 2021. 1. 16. · dengan teknik analisa data menggunakan analisis structural

172

Model FMIN F0 LO 90 HI 90

Saturated model ,000 ,000 ,000 ,000

Independence model 13,973 11,540 10,423 12,728

RMSEA

Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE

Default model ,000 ,000 ,000 1,000

Independence model ,214 ,203 ,224 ,000

AIC

Model AIC BCC BIC CAIC

Default model 236,649 267,849 374,655 426,655

Saturated model 552,000 717,600 1284,493 1560,493

Independence model 1499,159 1512,959 1560,200 1583,200

ECVI

Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI

Default model 2,275 3,154 3,154 2,575

Saturated model 5,308 5,308 5,308 6,900

Independence model 14,415 13,298 15,603 14,548

HOELTER

Model HOELTER

.05

HOELTER

.01

Default model 204 217

Independence model 21 23

Minimization: ,032

Miscellaneous: ,691

Bootstrap: ,000

Total: ,723