analisa strategi situasi dan kondisi pendidikan kewarganegaraan.docx

22
“ANALISA STRATEGI SITUASI DAN KONDISI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BANGSA MELALUI PIKIRAN RAHMI RAHMA ANDINI” 1. Judul kelompok analisa strtegi situasi dan kondisi pendidikan kewarganegaraan di kota tapanuli selatan Penjelasan : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai bagian dari mata pelajaran yang diberikan di sekolah ikut berperan besar dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. PKn merupakan salah satu instrumen fundamental dalam bingkai pendidikan nasional sebagai media bagi pembentukan karakter bangsa (nation and character building) di tengah heterogenitas atau pluralisme yang menjadi karakteristik utama bangsa Indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk mendidik peserta didik agar menjadi warga negara yang baik (good citizen). Warga negara yang baik memiliki tiga kemampuan kewarganegaraan meliputi: pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), keterampilan kewarganegaraan (civic skills), dan karakter kewarganegaraan (civic disposition). Agar tujuan PKn dapat tercapai, perlu dikembangkan strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan ketiga kemampuan kewarganegaraan tersebut. Salah satu strategi yang dapat dipilih adalah dengan mengembangkan strategi pembelajaran kewarganegaraan berbasis kearifan lokal. Nilai- nilai kearifan lokal memiliki peran strategis dalam pembentukan karakter dan identitas bangsa. Pendidikan kewarganegaraan yang dikembangkan dengan memanfaatkan kearifan lokal akan bermuara pada munculnya sikap yang mandiri, penuh inisiatif, dan kreatif. 2. A.individu : Indonesia adalah sebuah negara dengan penduduk terbesar keempat dunia setelah Cina, Amerika Serikat (AS) dan India. Besarnya jumlah penduduk tersebut juga diikuti dengan bervariasinya suku dan etnis. Suku Jawa mencapai sekitar 42% dari keseluruhan suku di Indonesia; di luar itu ada Suku Sunda, Batak, Maluku, Papua, dan sebagainya. Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional akan tetapi terdapat puluhan bahasa ibu di negeri ini; Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Minang, Bahasa Batak, Bahasa Aceh, Bahasa Papua Dalam, dan sebagainya. Kebiasaan dan budaya antarsuku di Indonesia juga saling

Upload: rahmi-rahma-andini

Post on 01-Feb-2016

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISA STRATEGI SITUASI DAN KONDISI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

“ANALISA STRATEGI SITUASI DAN KONDISI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BANGSA MELALUI PIKIRAN RAHMI RAHMA ANDINI”

1. Judul kelompok analisa strtegi situasi dan kondisi pendidikan kewarganegaraan di kota tapanuli selatan

Penjelasan : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai bagian dari mata pelajaran yang diberikan di sekolah ikut berperan besar dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. PKn merupakan salah satu instrumen fundamental dalam bingkai pendidikan nasional sebagai media bagi pembentukan karakter bangsa (nation and character building) di tengah heterogenitas atau pluralisme yang menjadi karakteristik utama bangsa Indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk mendidik peserta didik agar menjadi warga negara yang baik (good citizen). Warga negara yang baik memiliki tiga kemampuan kewarganegaraan meliputi: pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), keterampilan kewarganegaraan (civic skills), dan karakter kewarganegaraan (civic disposition). Agar tujuan PKn dapat tercapai, perlu dikembangkan strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan ketiga kemampuan kewarganegaraan tersebut. Salah satu strategi yang dapat dipilih adalah dengan mengembangkan strategi pembelajaran kewarganegaraan berbasis kearifan lokal. Nilai-nilai kearifan lokal memiliki peran strategis dalam pembentukan karakter dan identitas bangsa. Pendidikan kewarganegaraan yang dikembangkan dengan memanfaatkan kearifan lokal akan bermuara pada munculnya sikap yang mandiri, penuh inisiatif, dan kreatif.

2. A.individu :Indonesia adalah sebuah negara dengan penduduk terbesar keempat dunia setelah Cina, Amerika Serikat (AS) dan India. Besarnya jumlah penduduk tersebut juga diikuti dengan bervariasinya suku dan etnis. Suku Jawa mencapai sekitar 42% dari keseluruhan suku di Indonesia; di luar itu ada Suku Sunda, Batak, Maluku, Papua, dan sebagainya. Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional akan tetapi terdapat puluhan bahasa ibu di negeri ini; Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Minang, Bahasa Batak, Bahasa Aceh, Bahasa Papua Dalam, dan sebagainya.Kebiasaan dan budaya antarsuku di Indonesia juga saling berbeda; ambil contoh upacara pemakaman di Jawa dilaksanakan sesegera mungkin setelah seseorang meninggal dunia; namun upacara pemakaman di Tana Toraja Sulawesi dilaksanakan ketika pihak keluarga musibah memiliki dana yang cukup untuk melaksanakan upacara pemakaman. Kepemilikan dana ini bisa beberapa hari setelah kematian atau beberapa bulan, bahkan ada yang beberapa tahun kemudian. Di sisi lain orang meninggal di Pulau Jawa biasanya dikubur di dalam tanah atau dikebumikan, orang mati di Tana Toraja “digantung” di pegunungan, orang mati di Pulau Bali ada yang dibakar, dan orang mati di Daerah Trunyan (Bali) ada yang diletakkan di tanah di tengah danau.Perbedaan suku, bahasa, kebiasaan dan budaya tersebut merupakan realitas yang tidak dapat dipungkiri. Hal itu disadari betul oleh bangsa Indonesia. Hal itu tetap akan terjadi semenjak dulu, sekarang maupun pada masa-masa yang akan datang.Perbedaannya, dulu ketika bangsa ini menjelang dan pascakemerdekaan dipraktekkan secara konkret oleh masyarakat Indonesia. Terjadinya aneka

Page 2: ANALISA STRATEGI SITUASI DAN KONDISI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

perbedaan tersebut seolah justru menjadi lem perekat untuk membentuk kesatuan bangsa dan negara. Terjadinya peristiwa Soempah Pemoeda tahun 1928 yang didalamnya terdapat persatuan pemuda dari Jawa (Jong Java), persatuan pemuda dari Sumatra (Jong Sumatra), persatuan pemuda dari Sulawesi (Jong Selebes), dsb, merupakan cermin bersatu padunya para pemuda dari berbagai suku bangsa untuk mencapai cita-cita bersama.

b. keluarga Pada sisi lain diproklamasikannya kemerdekaan Republik Indonesia oleh Soekarno (Jawa) dan Bung Hatta (Sumatera) di samping secara konstitusional merupakan wakil dari bangsa Indonesia akan tetapi secara kultural merupakan simbol wakil dari suku-suku bangsa yang ada di negara kepulauan ini dalam menyatakan kemerdekaannya. Hal ini merupakan praktek dari semangat bhinneka tunggal ika yang diimplementasikan dalam berbangsa dan bernegara.Di samping kemajemukan budaya, bangsa Indonesia memiliki jati diri yang bersifat khas, yaitu sebagai bangsa yang ramah, murah senyum, santun, bertenggang rasa.Keramahan kita, kemurah-senyuman kita, kesantunan kita, dan ketenggang-rasaan kita sudah barang tentu menguntungkan diri sendiri di samping bangsa lain. Kemajemukan budaya daerah bukan merupakan hambatan dan kendala untuk membentuk bangsa yang kuat dan bersatu. Justru kemajemukan tersebut dapat menjadi lem perekat untuk mempersatukan kekuatan kita.Namun sekarang, dalam berbagai kasus, praktek dari semangat bhinneka tunggal ika tersebut terasa mengendor. Terjadinya “Peristiwa Sambas” yang melibatkan Suku Madura dan Suku Dayak dalam sebuah perang fisik serta terjadinya “Peristiwa Ambon” yang melibatkan Kelompok Islam dengan Kelompok NonIslam merupakan bukti mengendornya semangat bhineka tunggal ika dalam kehidupan sehari-hari, dan tentu saja dalam praktek ber-bangsa dan bernegara. Meskipun kedua peristiwa tersebut terjadinya sudah beberapa tahun silam akan tetapi bekas fisik dan bekas psikologisnya masih sangat dirasakan sampai sekarang. Sebuah teori menyatakan untuk dapat menghilangkan bekas tersebut paling tidak diperlukan satu generasi.

3. Lingkungan daerah kota Pada sisi yang lain terjadinya peristiwa pembakaran tempat ibadah dan penyerangan secara fisik antarkelompok agama di berbagai tempat beberapa waktu yang lalu, terlepas dari kelompok mana yang benar, merupakan cerminan mengendornya semangat kebhinekaan kita semua. Pada masa mendatang terjadinya peristiwa seperti ini haruslah dicegah. Semangat bhineka tunggal ika justru harus terus dikobarkan dan diimplementasikan secara konsisten di dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam praktek berbangsa dan bernegara.Kita semua harus ingat bahwa semangat bhineka tunggal ika justru menjadi sebuah pondasi bagi bangsa bukan saja untuk memproklamasikan kemerdekaan akan tetapi lebih daripada itu untuk berbuat atau berkegiatan; artinya kegiatan apa pun yang dijalankan oleh bangsa ini harus dijiwai oleh semangat bhineka tunggal ika. Semangat ini tidak akan mengendorkan persatuan akan tetapi justru akan memperkokoh persatuan bangsa ini.

C. Ketahanan NasionalKetahanan nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas

Page 3: ANALISA STRATEGI SITUASI DAN KONDISI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.Kekuatan : Dari waktu ke waktu ketahanan nasional menghadapi tantangan dan hambatan baik yang berasal dari dalam (internal) maupun yang berasal dari luar (eksternal). Terdapatnya pemberontakan di dalam negeri, pendirian negara dalam negara, dan perseteruan antaretnis merupakan contoh konkret adanya tantangan dan hambatan dari dalam. Terjadinya penjajahan bangsa lain, infiltrasi budaya manca, dan provokasi negatif bangsa lain merupakan contoh konkret terjadinya tantangan dan hambatan dari luar.Secara empiris kemajemukan budaya tidak menimbulkan tantangan dan hambatan ketahanan nasional suatu bangsa akan tetapi kalau dikemas secara bagus justru menjadi perekat untuk memperkuat ketahanan nasional itu sendiri. Dalam hal ini bangsa Indonesia boleh belajar dari bangsa lain yang telah teruji. Kita tidak perlu malu belajar dari bangsa lain yang lebih berhasil mengimplementasikan ancaman : kemajemukan budaya dalam kehidupan sehari-hari serta dalam berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini kita bisa belajar dari Singapura yang selama ini mampu mengemas kemajemukan untuk memperkuat ketahanan nasional.Singapura adalah negara berpenduduk sekitar 3,5 juta jiwa, setara dengan jumlah penduduk DIY. Di negara ini terdapat tiga etnis besar, yaitu Tionghoa (77%), Melayu (14%), India (7,6%), dan etnis lainnya khususnya dari Eropa (1,4%). Hampir separo atau tepatnya 42% penduduk Singapura merupakan orang asing yang bekerja di Negeri Singa tersebut. Bahasa resmi Singapura adalah Inggris, Melayu, Mandarin dan Tamil, di luar itu ada Bahasa Singlish yang dipakai untuk berkomunikasi sehari-hari. Agama di Singapura adalah Budha (42,5%), Islam (14,9%), Kristen (14,6%), Taoisme (8,5%), Hindu (4%), dll. Sekitar 15% penduduk Singapura tidak beragama.Singapura adalah negara dengan masyarakat majemuk sebagaimana dengan masyarakat Indonesia. Kelemahan : Meskipun aneka perbedaan terjadi pada masyarakat Singapura akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari mereka hidup rukun, saling toleran, dan saling membantu.Ilustrasi riilnya dalam setiap perkantoran pemerintah hampir selalu melibatkan karyawan dari berbagai etnis tersebut. Di Singapore General Hospital (negeri) dan Mount Elizabeth Hospital (swasta) para dokter, perawat, petugas administratif dan karyawan lainnya melibatkan berbagai etnis yang dapat bekerja secara rukun dan professional.peluang : Indonesia adalah negara yang secara resmi menjadikan Bhineka Tunggal Ika sebagai motto atau semboyannya, bahkan secara eksplisit telah ditulis dalam Garuda Pancasila sebagai lambang negara. Dengan demikian semangat bhineka tunggal ika hendaknya dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk memperkuat ketahanan nasional.

Page 4: ANALISA STRATEGI SITUASI DAN KONDISI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

3. Jelaskan arti dari Trigatra a. Geografi, b. Sumber daya (b1. Sumber daya alam dan b2. Sumber daya buatan/pabrik/industri, b3. Sumber daya budaya dan b4. Sumber daya manusia), c. penduduk, berikut contoh dalam kasus. a1. Berapa luas wilayah (geografi)…………..km, Lintang utara, barat, timur, dan selatanb1. Sumber daya alam apa yang mempunyai kekuatan (gunakan SWOT)b2. Sumber daya buatan/industri apa yang utama didaerah tersebut (gunakan SWOT)b3. Sumber daya budaya apa dari peninggalan masa lampau atau sumber daya apa yang anda

ketahui di daerah itu.b4. Sumber daya manusia apa yang utama didaerah tersebut yang berasal dari pendidikan

formal (SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi dan yang Informal dari pelatihan-pelatihan tersebut) sebutkan dalam angka atau tabel pertahun.

c1. Berapa jumlah penduduk yang saudara ketahui didaerah tersebut baik wanita, pria, anak dan berapa kepadatan perkilometer

jawab A. Aspek Trigatra yang Merupakan Aspek Alamiah

1. Posisi dan lokasi geografi negara2. Keadaan dan kekayaan alam3. Keadaan dan kemampuan penduduk

a.1. Geografi

Secara geografis letak Kabupaten Solok berada antara 00° 32’ 14’’ dan 01° 46’45” Lintang

Selatan dan 100° 25’ 00” dan 101° 41’ 41”Bujur Timur. Topografi wilayahnya sangat

bervariasi antara dataran, lembah dan berbukit-bukit, dengan ketinggian antara 329 meter –

1 458 meter di atas permuakaan laut.

Kabupaten Solok disamping punya banyak sungai juga memiliki banyak danau yang

terkenal dengan pesona keindahan alamnya. Diantara danau-danau tersebut, yang terluas

adalah Danau Singkarak, diikuti oleh Danau Kembar (Danau Diatas dan Danau Dibawah) ,

serta Danau Talang. Disamping itu Kabupaten Solok juga memiliki satu gunung berapi,

yaitu Gunung Talang. Dilihat dari letaknya, posisi Kabupaten Solok sangat strategis karena

disamping dilewati jalur Jalan Lintas Sumatera, daerahnya juga berbatasan langsung

dengan Kota Padang selaku ibukota Propinsi Sumatera Barat.

Ditinjau dari komposisi pemanfaatan lahan, pada tahun 2010 sebagian besar (38.88%)

wilayah Kabupaten Solok masih berstatus hutan negara dan 15.99% berstatus hutan

rakyat. Sedangkan yang diolah rakyat untuk ladang/kebun 10.37%, dan yang dikelola oleh

perusahaan perkebunan 2.18%. Pemanfaatan lahan untuk sawah lebih kurang 6.30% dan

merupakan areal sawah terbesar di Sumatera Barat.

Sebagai sentra produksi padi di Sumatera Barat, pada tahun 2010 areal sawah terluas di

Kabupaten Solok berada di Kecamatan Gunung Talang, kemudian diikuti oleh Kecamatan

Kubung, dan Kecamatan Bukit Sundi. Kecamatan-kecamatan lain luas areal sawahnya

masih di bawah angka 3000 Ha.

Page 5: ANALISA STRATEGI SITUASI DAN KONDISI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

Semenjak pusat pemerintahan dialihkan ke Arosuka sebagai ibukota Kabupaten Solok,

jarak tempuh ke Kota Padang selaku ibukota Propinsi menjadi semakin pendek yaitu 40

km. Sedangkan jarak ke Kota Medan 825 km dan ke Banda Aceh 1.433 km. Disisi lain

terjadi sedikit penambahan jarak kalau bepergian dari ibu kota kabupaten ke ibu kota

propinsi lain seperti Pekanbaru (231 km), Jambi(495 km), Palembang via Muara Enim (993

km), Bengkulu via Muaro Bungo (736 km) dan Bandar Lampung (1 170 km).

Pemekaran wilayah Kabupaten Solok pada akhir tahun 2003 telah melahirkan satu

kabupaten baru yaitu Kabupaten Solok Selatan. Dengan tejadinya pemekaran ini berarti

luas wilayah Kabupaten Solok mengalami pengurangan secara signifikan dari semula

708.402 Ha (7.084.02 km²) menjadi 373.800 Ha (3.738.00 km²).

Kabupaten Solok sebagai sentra produksi padi di Sumatera Barat perlu terus melakukan

inovasi untuk meningkatkan produktifitas lahan. Hal ini berkaitan dengan ancaman mutasi

lahan sawah yang semakin besar di masa-masa mendatang. Kalau diamati untuk produksi

padi pada tahun 2010, terjadi peningkatan produksi sebesar 4.86 persen dari 304 124.4 ton

tahun 2009 menjadi 319 667.8 ton tahun 2010. Akan tetapi peningkatan ini perlu terus

didorong untuk mengimbangi peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan pangan

terutama beras dari waktu ke waktu.

Untuk tanaman palawija terjadi peningkatan produksi yang signifikan pada tahun 2010

terutama pada komoditi kedelai yaitu dari 108.3 pada Tahun 2009 naik menjadi 168.9 pada

Tahun 2010. Kenaikan juga terjadi pada komoditi jagung, kacang tanah dan kacang hijau

serta hampir semua komoditi palawija naik pada Tahun 2010.

Pada tahun 2010 terdapat sebanyak 321 pengusaha yang melakukan pendaftaran

perusahaan baru maupun memperpanjang status perusahaan. Dari jumlah tersebut, 262

diantaranya tercatat sebagai pendaftaran baru dan 59 lainnya pendaftaran perpanjangan.

Perusahaan yang paling banyak ada pada Kabupaten Solok yaitu perusahaan perorangan,

sebesar 72.58 persen.

B1. Sumber daya industryKabupaten Solok memiliki pesona alam yang tidak dimiliki daerah lain seperti pesona danau Diatas dan danau Dibawah, danau Singkarak dan hamparan hijau kebun teh di kawasan Kecamatan Gunung Talang serta banyak lainnya. Keunggulan komparatif di bidang pariwisata ini harus mampu dikelola dengan sebaik-baiknya untuk mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan ke Kabupaten Solok. Pada gilirannya diharapkan dengan peningkatan kunjungan wisatawan akan mampu menggerakkan perekonomian dan meningkatkan pendapatan masyarakat.S: Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang muncul secara alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya.[1] Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi

Page 6: ANALISA STRATEGI SITUASI DAN KONDISI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah.[1][2] Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini.[2] Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata dan beberapa negara seperti Indonesia, Brazil, Kongo, Sierra Leone, Maroko, dan berbagai negara di Timur Tengah memiliki kekayaan alam hayati atau nonhayati yang sangat berlimpah.W : Pada umumnya, sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tak dapat diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan. Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air adalah beberapa contoh SDA terbaharukan. Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan. SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas.,O : Indonesia merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brazil.[8] Fakta tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam hayati yang dimiliki Indonesia dan hal ini, berdasarkan Protokol Nagoya, akan menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan (green economy).[8] Protokol Nagoya sendiri merumuskan tentang pemberian akses dan pembagian keuntungan secara adil dan merata antara pihak pengelola dengan negara pemilik sumber daya alam hayati, serta memuat penjelasan mengenai mekanisme pemanfaatan kekayaan sumber daya alam tersebut

T : Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman berbunga yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang, dan 25% dari hewan laut.[12] Di bidang agrikultur, Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman perkebunannya, seperti biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan kayu yang banyak diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya di dunia.[12][13]

Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja. Berbagai daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan tambang, seperti petroleum, timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas, dan perak.[14] Di samping itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur dan baik digunakan untuk berbagai jenis tanaman.[14] Wilayah perairan yang mencapai 7,9 juta km2 juga menyediakan potensi alam yang sangat besar.

B2. Sumber daya buatan (industeri)S : Pengembangan sumber daya manusia (SDM) adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengembangan industri teknologi informasi (information technology, IT), termasuk industri software, untuk menuju ekonomi digital. Bandung High Technology Valley (BHTV) adalah sebuah program Departemen Perindustrian dan Perdagangan untuk meningkatkan ekspor elektronikaIndonesia dari sekitar USD 4 milyar pertahun pada tahun

Page 7: ANALISA STRATEGI SITUASI DAN KONDISI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

2000 ini menjadi USD 30 milyar pertahun di tahun 2010. Pengembangan industri IT menjadi salah satu ujung tombak program BHTV, dengan target ekspor senilai USD 8.2 milyar. Untuk itu dibutuhkan tenaga profesional IT lebih dari 350.000 orang, di luar tenaga IT yang dibutuhkan industri penghasil produk non-IT.W : Hubungan antara konsumen dan produk yang mereka beli, kini telah mengalami pergeseran yang besar. Kini konsumen memberikan perhatian ekstra terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Perkembangan garmen industri di Indonesia juga telah menarik begitu banyak perhatian dari konsumen. Oleh karena itu, para pembeli internasional yang menempatkan pemesanan di pasokan global yang berada di Indonesia terus berusaha untuk meningkatkan kepatuhan para pemasok mereka terhadap peraturan perundangan ketenagakerjaan yang berlaku, dan juga membantu mempromosikan pelaksanaan tanggung jawab sosial yang baik.

O : Ada sekitar 300 petugas compliance dan sumber daya manusia yang bekerja pada perusahaan penghasil produk untuk pasar Amerika dan Eropa. Jumlah para praktisi di bidang ini ditambah dengan auditor pihak ketiga serta petugas yang direkrut secara khusus oleh perusahaan merek internasional untuk memonitor kepatuhan, bertambah secara signifikan. Namun, berbeda dengan manajemen Sumber Daya Manusia pada umumnya, kesempatan untuk mengembangkan kompetensi dan kemampuan diri bagi para petugas compliance yang ada di Industri garmen di Indonesia sangat terbatas dan bahkan sering digabungkan dengan jaringan kerja sumber daya manusia, tanpa menyadari kebutuhan khusus yang diperlukan oleh para petugas compliance tersebut.

T : Petugas compliance tidak hanya harus memahami tren sumber daya manusia yang berlaku serta peraturan perundangan ketenagakerjaan Indonesia yang ada, tetapi juga perlu memahami kepatuhan terhadap lingkungan, kepatuhan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja, hubungan industrial serta kebutuhan dan ekspektasi yang berkembang dari pembeli dan pasar internasional. Selain itu, mereka juga harus mampu untuk dapat meningkatkan dan memfasilitasi dialog antara manajemen dan pekerja serta mendukung kondisi kerja yang baik di industri garmen.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan kinerja garmen di Indonesia dan meningkatkan kapasitas dari perusahaan-perusahaan untuk lebih memiliki tanggung jawab sosial, ILO melalui Better Work Indonesia program mengadakan sebuah Networking Event bagi para praktisi sumber daya manusia dan compliance di industri garmen di Indonesia.

B.3. Sumber daya budaya dan sejarah

Dahulu wilayah Solok (termasuk kota Solok dan kabupaten Solok Selatan) merupakan

wilayah rantau dari Luhak Tanah Datar, yang kemudian terkenal sebagai Luhak Kubuang

Tigo Baleh. Disamping itu wilayah Solok juga merupakan daerah yang dilewati oleh nenek

moyang Alam Surambi Sungai Pagu yang berasal dari Tanah Datar yang disebut juga

sebagai nenek kurang aso enam puluh (artinya enam puluh orang leluhur alam surambi

Sungai Pagu). Perpindahan ini diperkirakan terjadi pada abad 13 sampai 14 Masehi.

Page 8: ANALISA STRATEGI SITUASI DAN KONDISI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

Kabupaten Solok bukanlah daerah baru karena Solok telah ada jauh sebelum undang-

undang pembentukan wilayah ini dikeluarkan. Pada masa penjajahanBelanda dulu,

tepatnya pada tanggal 9 April 1913, nama Solok telah digunakan sebagai nama sebuah

unit administrasi setingkat kabupaten yaituAfdeeling Solok sebagaimana disebut di

dalam Besluit Gubernur Jenderal Belanda yang kemudian dimuat di dalamStaatsblad van

Nederlandsch-Indie. Sejak ditetapkannya nama Solok setingkat kabupaten pada tahun

1913 hingga saat ini Solok tetap digunakan sebagai nama wilayah administratif

pemerintahan setingkat kabupaten/kota.

Pada tahun 1970, ibukota Kabupaten Solok berkembang dan ditetapkan menjadi

sebuah kotamadya dengan nama Kota Solok. Berubah statusnya Ibukota Kabupaten Solok

menjadi sebuah wilayah pemerintahan baru tidak diiringi sekaligus dengan pemindahan ibu

kota ke lokasi baru. Pada tahun 1979 Kabupaten Solok baru melakukan pemindahan pusat

pelayanan pemerintahan dari Kota Solok ke Koto Baru, Kecamatan Kubung, namun secara

yuridis Ibukota Kabupaten Solok masih tetap Solok.

Dengan dikeluarkannya Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah, pemerintah kabupaten/kota diberikan kewenangan yang nyata dan luas serta

tanggung jawab penuh untuk mengatur daerahnya masing-masing. Kabupaten Solok yang

saat itu memiliki luas 7.084,2 Km² memiliki kesempatan untuk melakukan penataan

terhadap wilayah administrasi pemerintahannya. Penataan pertama dilakukan pada tahun

1999 dengan menjadikan wilayah kecamatan yang pada tahun 1980 ditetapkan sebanyak

13 kecamatan induk ditingkatkan menjadi 14 sementara jumlah desa dan kelurahan masih

tetap sama.

Penataan wilayah administrasi pemerintahan berikutnya terjadi pada tahun 2001 sejalan

dengan semangat “babaliak banagari” di Kabupaten Solok. Pada penataan wilayah

administrasi kali ini terjadi perubahan yang cukup signifikan dimana wilayah pemerintahan

yang mulanya terdiri dari 14 kecamatan, 11 Kantor Perwakilan Kecamatan, 247 desa dan 6

kelurahan di tata ulang menjadi 19 kecamatan, 86 Nagari, dan 520 jorong. Wilayah

administrasi terakhir ini ditetapkan dengan Perda nomor 4 tahun 2001 tentang

pemerintahan Nagari dan Perda nomor 5 tahun 2001 tentang Pemetaan dan Pembentukan

Kecamatan.

Pada akhir tahun 2003, Kabupaten Solok kembali dimekarkan menjadi dua kabupaten yaitu

Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan. Pemekaran ini di lakukan berdasarkan

Undang-undang Nomor 38 tahun 2003 dan menjadikan luas wilayah Kabupaten Solok

berkurang menjadi 4.594,23 Km². Pemekaran inipun berdampak terhadap pengurangan

jumlah wilayah administrasi Kabupaten Solok menjadi 14 Kecamatan, 74 Nagari dan 403

Jorong.

Page 9: ANALISA STRATEGI SITUASI DAN KONDISI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

Dengan berbagai pertimbangan dan telaahan yang mendalam atas berbagai momentum

lain yang sangat bersejarah bagi Solok secara umum, pemerintah daerah dan masyarakat

menyepakati peristiwa pencantuman nama Solok pada tanggal 9 April 1913 sebagai

sebuah nama unit administrasi setingkat kabupaten di zaman Belanda sebagai momentum

pijakan yang akan diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Solok. Kesepakatan inipun

dikukuhkan dengan Perda Nomor 2 tahun 2009 tentang Penetapan Hari Jadi Kabupaten

Solok. Pada tanggal 9 April 2010, merupakan kali pertama Kabupaten Solok memperingati

hari jadinya yang ke 97.

B.4. sumber daya manusiaFaktor sumber daya manusia merupakan salah satu modal dalam berusaha dan keberhasilan usaha sangat tergantung kepada sumber daya manusia yang tersedia sebagai tenaga kerja yang berkualitas. Ketersediaan sumber daya manusia di Kota Solok juga merupakan faktor penentu untuk dapat mengelola sumber daya alam yang ada. Dari piramida penduduk Kota Solok tahun 2004 terlihat bahwa jumlah penduduk usia produktif (15 – 60 tahun) yang berjumlah 32.655 jiwa (69%) dibandingkan dengan jumlah penduduk usia non produktif . Dari gambaran ini terlihat bahwa Kota Solok memiliki potensi SDM yang memadai karena jumlah usia produktif yang ada cukup besar. Penduduk usia produktif sebagai angkatan kerja merupakan salah satu modal dalam pelaksanaan pembangunan.

C.1. jumlah penduduk dan demografi

Hasil registrasi penduduk Kota Solok tahun 2008 tercatat sebanyak 59.172 jiwa, terdiri atas 28.989 laki-laki dan 30.173 perempuan, dengan sex ratio sebesar 0,96. Ini berarti setiap 1.000 perempuan berbanding 960 laki-laki.

 

Dengan luas wilayah 5.764 Km2, kepadatan penduduk Kota Solok adalah sebanyak 1.026 jiwa/km2. Kecamatan Tanjung Harapan adalah kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi yaitu sebesar 1.223 jiwa/km2

 

Tabel

Kondisi Penduduk Kota Solok Tahun 2008

 

Kecamatan Luas (Km2)

Jumlah   Penduduk    

Kepadatan (jiwa/km2)

Page 10: ANALISA STRATEGI SITUASI DAN KONDISI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

(jiwa) 

Lubuk Sikarah

 

Tanjung Harapan

 

35.00

22.64

31.466

27.696

899

1.223

Kota Solok 57.64 59.162 1.026

 

Sumber : Buku Kota Solok Dalam Angka Tahun 2008/2009

 

Dari komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin di Kota Solok dapat dilihat bahwa penduduk perempuan lebih dominan pada usia produktif dibandingkan dengan laki-laki. Keadaan itu tentunya akan membentuk pola kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang banyak memberikan peran lebih kepada kaum perempuan. Kenyataan itu merupakan konsekuensi logis akibat besarnya kecenderungan penduduk laki-laki dewasa untuk merantau dalam mencari pekerjaan yang lebih baik di daerah lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

 

Kelompok Umur   (tahun)

Laki-laki (jiwa)

Perempuan                   (jiwa)

Total             (jiwa)

Sex Ratio

0 – 4 3.537 3.404 6.941 1045 – 9 3.306 3.335 6.641 99

10 – 14 3.369 3.319 6.688 10215 – 19 3.577 3.972 7.549 9020 – 24 2.431 2.541 4.972 9625 – 29 2.284 2.542 4.826 9030 – 34 2.040 2.162 4.202 9435 – 39 2.141 2.258 4.399 9540 – 44 1.878 1.855 3.733 10145 – 49 1.535 1.331 2.866 11450 – 54 813 832 1.645 9755 – 59 650 690 1.340 9560 – 64 550 634 1.184 87

Page 11: ANALISA STRATEGI SITUASI DAN KONDISI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

65 – 69 356 474 830 7570 – 74 278 363 641 77

75 + 243 462 705 53Total 2008 28.988 30.174 59.162 96,00

 

Sumber : Buku Kota Solok Dalam Angka Tahun 2008/2009

4.PENJELASAN IPOLESBUD HANKAMa. ideology

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai bagian dari mata pelajaran yang diberikan di sekolah ikut berperan besar dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. PKn merupakan salah satu instrumen fundamental dalam bingkai pendidikan nasional sebagai media bagi pembentukan karakter bangsa (nation and character building) di tengah heterogenitas atau pluralisme yang menjadi karakteristik utama bangsa Indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk mendidik peserta didik agar menjadi warga negara yang baik (good citizen). Warga negara yang baik memiliki tiga kemampuan kewarganegaraan meliputi: pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), keterampilan kewarganegaraan (civic skills), dan karakter kewarganegaraan (civic disposition). Agar tujuan PKn dapat tercapai, perlu dikembangkan strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan ketiga kemampuan kewarganegaraan tersebut. Salah satu strategi yang dapat dipilih adalah dengan mengembangkan strategi pembelajaran kewarganegaraan berbasis kearifan lokal. Nilai-nilai kearifan lokal memiliki peran strategis dalam pembentukan karakter dan identitas bangsa. Pendidikan kewarganegaraan yang dikembangkan dengan memanfaatkan kearifan lokal akan bermuara pada munculnya sikap yang mandiri, penuh inisiatif, dan kreatif.

a.1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional secara tegas menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pembentukan karakter atau akhlak peserta didik ditempatkan pada bagian awal tujuan pendidikan nasional. Hal itu menunjukkan betapa pentingnya pembentukan karakter atau akhlak peserta didik.

a.2Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk warga negara yang baik (good citizen) yang ditandai dengan dimilikinya tiga kemampuan kewarganegaraan meliputi: pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), keterampilan kewarganegaraan (civic skills), dan karakter kewarganegaraan (civic disposition). Ketiga kemampuan kewarganegaraan ini dapat dimiliki oleh peserta didik jika pembelajaran yang dikembangkan oleh para guru di sekolah memperhatikan berbagai hal penting yang menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Salah satu hal penting yang perlu mendapat perhatian dalam pembelajaran kewarganegaraan adalah strategi pembelajaran yang dikembangkan atau diterapkan oleh para guru di kelas. Melalui pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai dan tepat, pembelajaran kewarganegaraan akan menjadi pembelajaran yang menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran kewarganegaraan pun akan dapat tercapai.

Page 12: ANALISA STRATEGI SITUASI DAN KONDISI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

a.3. Strategi pembelajaran yang dapat diterapkan adalah dengan mengembangkan strategi pembelajaran berbasis kearifan lokal. Menggali dan menanamkan kembali kearifan lokal melalui pembelajaran kewarganegaraan, dapat dikatakan sebagai gerakan kembali pada basis nilai budaya daerahnya sendiri sebagai bagian dari upaya membangun identitas bangsa, dan sebagai penyeleksi (filter) pengaruh budaya lain yang datang dari luar daerahnya. Untuk dapat mengembangkan pembelajaran kewarganegaraan berbasis kearifan lokal tentunya diperlukan seorang guru yang bukan sekedar memahami kearifan lokal secara tekstual, melainkan dapat memanfaatkan kearifan lokal yang ada dalam proses pembelajaran di kelasa.4. Pendidikan kewarganegaraan yang dikembangkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah pendidikan kewaganegaraan dengan paradigma baru (new paradigm). Hal ini sejalan dengan konsep pendidikan kewarganegaraan yang diajukan oleh Centre for Civic Education pada tahun 1999 dalam National Standard for Civics and Government. Ketiga komponen tersebut, yaitu civic knowledge (pengetahuan kewarganegaraan), civic skills (keterampilan kewarganegaraan), dan civic disposition (karakter kewarganegaraan) (Branson, 1999: 8-25). Dimensi pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge) mencakup bidang politik, hukum, dan moral.

B. PolitikSecara lebih terperinci, materi pengetahuan kewarganegaraan meliputi pengetahuan tentang prinsip-prinsip dan proses demokrasi, lembaga pemerintah dan non pemerintah, identitas nasional, pemerintah berdasar hukum (rule of law) dan peradilan bebas yang tidak memihak, konstitusi, sejarah nasional, hak dan tanggungjawab warganegara, hak asasi manusia, hak sipil, dan hak politik (Depdiknas, 2002:10).B.1. Dimensi keterampilan kewarganegaraan (civic skills) meliputi keterampilan partisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, misalnya: berperan serta aktif mewujudkan masyarakat madani, keterampilan mempengaruhi dan monitoring jalannya pemerintahan dan proses pengambilan keputusan politik, keterampilan memecahkan masalah-masalah sosial keterampilan mengadakan koalisi, kerjasama, dan mengelola konflik.B.2. Sedangkan dimensi nilai-nilai kewarganegaraan (civic values) mencakup percaya diri, komitmen, penguasaan atas nilai religius, norma dan moral luhur, nilai keadilan, demokratis, toleransi, kebebasan individual, kebebasan berbicara, kebebasan pers, kebebasan berserikat dan berkumpul, dan perlindungan terhadap minoritasB.3. Visi pendidikan kewarganegaraan paradigma baru memberikan penekanan yang lebih kuat pada nation and character, pemberdayaan warganegara (citizen empowerment), dan memperkuat berkembangnya masyarakat kewargaan (civil society). Sedangkan misi pendidikan kewarganegaraan paradigma baru adalah pembentukan warganegara yang baik (good citizen), yang memiliki ciri-ciri: aktif 4 berpartisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, berbudaya politik kewarganegaraan (civil culture), dan berpikir kritis dan kreatif (Cholisin, 2003: 1).B.4. Pendidikan kewarganegaraan sebagai bagian dari IPS (social studies) memiliki tujuan yang berdekatan. Menurut The National Council for the Social Studies (Sunal, 1993: 5) tujuan social studies adalah “the purpose of social studies is to prepare young people to be humane, rational, participating citizens in a world that is becoming increasingly interdependent”. Tujuan ini merupakan sudut pandang yang paling dominan dalam social studies

C. EkonomiTujuan dan misi social studies tersebut juga merupakan tujuan dari PKn, yaitu membentuk warganegara yang baik (good citizens). Chapin (1989: 126) menyatakan bahwa “good citizens in our local communities are those who perform acts of conserving public property, coming to the aid of someone in distress, and so on”. Lebih lanjut Chapin menyatakan bahwa pendidikan

Page 13: ANALISA STRATEGI SITUASI DAN KONDISI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

kewarganegaraan bertujuan menyiapkan peserta didik untuk menjadi warganegara yang partisipatorik, memahami tentang sistem pemerintahan dan cara kerjanya, peran warganegara, memahami hak dan kewajiban, dan membiasakan untuk membuat pilihan dan keputusan dengan pertimbangan yang baik.C.1. Menurut Martorella (1994: 8) warga negara yang baik sebagai tujuan dari PKn adalah warganegara yang efektif (effective citizen), yaitu warga negara bersifat reflektif, cakap, dan memiliki kepedulian. Lebih lanjut Martorella (1994:10) menggambarkan warganegara yang efektif sebagai berikut “Reflective individuals are critical thinkers who make decisions and solve problems on the basis of the best evidence available. Competent citizens posses a repertoire of skills to aid them in decision making and problem solving. Concerned citizens investigate their social world, address issues they identify as significant, exercise their rights, and carry out their responsibilities as membersC.2. PKn pada dasarnya mengambil bagian dari isi ilmu politik yaitu bagian demokrasi politiknya. Secara terperinci, demokrasi politik terdiri dari: konteks ide demokrasi, konstitusi negara, inputs system politik, partai politik dan kelompok penekan (pressure group), pemilihan umum, lembaga-lembaga pengambil keputusan, presiden sebagai kepala negara/administrasi negara, lembaga yudikatif, output dari sistem demokrasi politik, kesejahteraan umum dan pertahanan negara, dan perubahan sosial dan demokrasi politik (M. Numan Somantri, 2001: 275-276).C.3. PKn bukan semata-mata hanya mengajarkan pasal-pasal Undang-Undang Dasar (UUD). Tapi lebih jauh PKn mengkaji perilaku warga negara dalam hubungannya dengan warga negara lain dan alam sekitarnya. Objek studi PKn adalah warga negara dalam hubungannya dengan organisasi kemasyarakatan, sosial, ekonomi, agama, kebudayaan dan negara.C.4. Menurut M. Numan Somantri (2001: 276) termasuk dalam objek studi civics ialah: tingkah laku, tipe pertumbuhan pikir, potensi yang ada dalam setiap diri warga negara, hak dan kewajiban, cita-cita dan aspirasi, kesadaran (patriotisme, nasionalisme, pengertian internasional, moral Pancasila), usaha atau kegiatan dan partisipasi serta tanggungjawab. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan N

D.sosial budayaPerubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.D.1. Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.D.2. ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain; perkembangan IPTEK yang lambat; sifat masyarakat yang sangat tradisional; ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat; prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan ideologis; dan pengaruh adat atau kebiasaan.

D.3. Sosiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu kata socius dan logos, di mana socius memiliki arti kawan / teman dan logos berarti kata atau berbicara.

Page 14: ANALISA STRATEGI SITUASI DAN KONDISI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

Sosiologi merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata latin socius yang artinya teman, dan logos dari kata Yunani yang berarti cerita.

Menurut Bapak Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.

D.4. Menurut Pitirim Sorokin, Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.

E. hankam

Menjelang akhir abad yang sangat berdarah dalam perjalanan sejarah manusia, komunitas internasional bersama-sama mengadopsi sebuah treaty yang membentuk sebuah pengadilan pertama dalam sejarah yang independen dan permanen. Pengadilan tersebut saat ini telah menjadi kenyataan yang disebut sebagai International Criminal Court (ICC). Keberadaan International Criminal Court (ICC) bermula pada 1937 yang dikhususkan untuk para teroris international yang diprakarsai oleh Liga Bangsa Bangsa (League of Nations)

E.1 icC memiliki kemampuan untuk untuk melakukan investigasi dan menuntut setiap

individu yang dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan (crimes against humanity),

genosida (genocide), dan kejahatan perang (crime of war). ICC sifatnya melengkapi keberadaaan

sistem peradilan nasional sebuah negara dan akan melangkah hanya jika pengadilan nasional

sebuah negara tidak memiliki kemauan atau tidak mampu untuk menginvestigasi dan menuntut

kejahatan-kejahatan yang terjadi tersebut. Statuta yang menjadi dasar berdirinya ICC

E.2. Statuta Roma, diadopsi pada konferensi internasional yang disponsori oleh PBB di

Roma pada tanggal 17 Juli 1998. Setelah melangsungkan pembahasan mendalam selama 5

minggu, 120 negara menyatakan pendiriannya untuk mengadopsi statuta tersebut. Hanya 7

negara menolak untuk mengadopsi statuta tersebut. Mereka adalah Cina, Israel, Iraq, Yaman,

Qatar, Libya, dan Amerika Serikat (AS).

Page 15: ANALISA STRATEGI SITUASI DAN KONDISI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx

E.3.Sementara 21 negara abstain dalam pemungutan suara. Seratus tiga puluh sembilan negara

berikutnya menandatangani treaty tersebut pada tanggal 31 Desember 2000. Selanjutnya pada

tanggal 11 April 2002 sebanyak 66 negara meratifikasi treaty tentang Statuta Roma. Dengan

diratifikasinya treaty ini oleh 66 negara maka telah melewati batas minimal sebanyak 60 negara

yang menjadi syarat dapat berlakunya sebuah treaty. Pengadilan ini memulai bekerja sejak

tanggal 1 Juli 2002. Pada tanggal 19 September 2002 sebanyak 81 negara telah meratifikasi

treaty tentang Statuta Roma. 

E.4.Sebagaimana didefinisikan oleh beberapa persetujuan internasional, terutama Rome Statute

of the International Criminal Court, ICC dirancang untuk membantu sistem yudisial nasional

yang telah ada, namun pengadilan ini dapat melaksanakan yurisdiksinya bila pengadilan negara

tidak mau atau tidak mampu untuk menginvestigasi atau menuntut kejahatan seperti di atas, dan

menjadi "pengadilan usaha terakhir", meninggalkan kewajiban utama untuk menjalankan

yurisdiksi terhadap kriminal tertuduh kepada negara individual.     

Dalam hal ratifikasi, Amerika Serikat pada kenyataannya tidak meratifikasi Statuta ini, tapi

dalam perang Irak hingga pengadilan terhadap Saddam Husein Amerika Serikat menggunakan

kekuasaannya sendiri, dan sekalipun ICC tidak berperan sama sekali dalam hal ini. Ada satu hal

kontras yang menjadikan segala lembaga di dunia ini seakan-akan tunduk di bawah kekuasaan

Amerika Serikat.

5. Pada tahun 2010 terjadi kenaikan jumlah dokter umum dan dokter gigi masing-masing 44

orang dan 20 orang. Secara keseluruhan terjadi kenaikan jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten

Solok dari 823 orang tahun 2009 menjadi 829 orang tahun 2010.

6. pola piker

Page 16: ANALISA STRATEGI SITUASI DAN KONDISI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.docx