analisa sistem wona

12
Green Planet Wona Grace B. P230 121 4010 PROGRAM PASCASARJANA F AKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2015

Upload: emil-salim

Post on 17-Jan-2016

224 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Sistem Wona

Green Planet

Wona Grace B. P230 121 4010

PROGRAM PASCASARJANAF AKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN2015

Page 2: Analisa Sistem Wona

Pendahuluan

• Pertumbuhan penduduk kota yang tinggi serta meningkatnya kegiatan pembangunan diberbagai sektor menimbulkan berbagai masalah di wilayah-wilayah perkotaan yang antara lain urbanisasi, permukiman kumuh, persampahan dan sebagainya. Permasalahan yang dialami hampir di seluruh kota di Indonesia adalah persampahan.

• Khususnya Kota Makassar sebagai kota pemerintahan, perdagangan, pelayanan jasa dan kota pendidikan sangat sulit untuk menanggulangi masalah sampah. Masalah yang dihadapi pemerintah dan masyarakat Kota Makassar dalam upaya menjadi kota yang “bersinar” adalah persampahan

• Secara umum, kondisi persampahan di Makassar dapat dikatakan sangat memprihatinkan, karena dari pengamatan yang telah dilakukan, masih banyak terdapat timbulan sampah yang berada di bahu jalan atau di lahan kosong tanpa wadah. Kondisi tersebut dapat menyebabkan lingkungan di sekitarnya menjadi tidak nyaman dan tidak sehat seperti menyebarkan bau yang tidak sehat, rentan terhadap penyakit, serta pemandangan yang tidak indah.

Page 3: Analisa Sistem Wona

Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:• Untuk mengetahui kondisi persampahan di Makassar• Untuk mengetahui rekomendasi yang tepat terhadap

permasalahan persampahan di Makassar.

Page 4: Analisa Sistem Wona

Pembahasan

FAKTOR  YANG BERPENGARUH  DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

• Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumberdaya. Dari sudut pandang kesehatan lingkungan,  pengelolaan sampah dipandang baik jika sampah tersebut  tidak menjadi media berkembang biaknya  bibit penyakit serta sampah tersebut tidak menjadi medium perantara menyebarluasnya  suatu penyakit. Syarat lainnya yang harus dipenuhi, yaitu tidak mencemari udara, air dan tanah, tidak menimbulkan bau (tidak mengganggu nilai estetis), tidak menimbulkan kebakaran dan yang lainnya ( Aswar, 1986).

Page 5: Analisa Sistem Wona

Konsep Pengelolaan Sampah

• Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, definisi pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Pengelolaan sampah diselenggarakan berdasarkan asas tanggung jawab, asas berkelanjutan, asas manfaat, asas keadilan, asas kesadaran, asas kebersamaan, asas keselamatan, asas keamanan, dan asas nilai ekonomi. Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya.

• Menurut Hadiwiyoto definisi pengelolaan sampah adalah perlakuan terhadap sampah untuk memperkecil atau menghilangkan masalah-masalah yang berkaitan dengan lingkungan dalam hubungannya dengan sampah dan diperhatikan beberapa tahapan yaitu pengumpulan, pemisahan, pembakaran da pembuangan (penimbunan) sampah.

Page 6: Analisa Sistem Wona

Pemanfaatan Sampah

• Sampah organik, yang merupakan sisa-sisa rumah tangga dan pasar / pertanian, seperti sayur dan buah dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik (kompos), makanan ternak dan ikan (bokashi) ataupun bahan baku pembuatan batako. Namun demikian, dalam pembuatan bokashi, bahan-bahan yang digunakan dan hasil yang diperoleh, tetap harus dikontrol untuk menghindari adanya bahan yang beracun bagi ternak.

Bila masyarakat menjadikan sampah sebagai bahan baku, maka sampah tidak lagi dibuang tetapi dikumpulkan dan diolah. Pemanfaatan sampah tidak hanya akan berdampak positif terhadap terpeliharanya estetika dan kualitas lingkungan dan kesehatan manusia; tetapi juga dapat menjadi sumber perekonomian bagi masyarakat.

Page 7: Analisa Sistem Wona

KONDISI  PENGELOLAAN SAMPAH  SAAT INIa. Cepatnya perkembangan teknologi, lebih cepat daripada kemampuan masyarakat untuk

mengelola dan memahami porsoalan sampah,

b. Menigkatnya tingkat hidup masyarakat, yang tidak disertai dengan keselarasan pengetahuan tentang sampah

c. Meningkatnya biaya operasional  pengelolaan sampah

d. Pengelolaan sampah yang tidak efisien dan tidak benar menimbulkan permasalahan pencemaran udara, tanah, dan air serta menurunnya estetika

e.Ketidakmampuan memelihara barang, mutu produk teknologi yang rendah akan mempercepat menjadi sampah.

f. Semakin sulitnya mendapat lahan sebagai tempat pembuangan ahir sampah.

g. Semakin banyaknya masyarakat yang keberatan bahwa daerahnya dipakai tempat pembuangan sampah.

h. Sulitnya menyimpan sampah yang cepat busuk, karena cuaca yang panas.

i. Sulitnya mencari partisipasi masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan memelihara kebersihan.

j.  Pembiayaan yang tidak memadai, mengingat bahwa sampai saat ini kebanyakan sampah dikelola oleh pemerintah.

Page 8: Analisa Sistem Wona

• Beberapa usaha yang telah berlangsung di TPA untuk mengurangi volume sampah, seperti telah dilakukan pemilahan oleh pemulung untuk sampah yang dapat didaur ulang.  Ini ternyata sebagai matapencaharian untuk mendapatkan penghasilan.  Terhadap sampah yang mudah busuk telah dilakukan usaha pengomposan.  Namun usaha tersebut masih menyisakan sampah yang harus dikelola yang memerlukan biaya yang tinggi dan lahan luas. Penanganan sisa sampah di TPA sampai saat ini masih dengan cara pembakaran baik dengan insenerator  atau pembakaran di tempat terbuka  dan open dumping dengan pembusukan secara alami.  Hal ini menimbulkan permasalahan baru bagi lingkungan, yaitu pencemaran tanah, air, dan udara.

Page 9: Analisa Sistem Wona

• Penanganan sampah yang telah dilakukan adalah pengumpulan sampah dari sumber-sumbernya, seperti dari masyarakat (rumah tangga) dan tempat-tempat umum yang dikumpulkan di TPS yang telah disediakan. Selanjutnya diangkut dengan truk yang telah dilengkapi jarring   ke TPA.  Bagi daerah-daerah yang belum mendapat pelayanan pengangkutan mengingat sarana dan prasara yang terbatas telah dilakukan pengelolaan sampah secara swakelola dengan beberapa jenis bantuan fasilitas pengangkutan. 

Page 10: Analisa Sistem Wona

• Untuk menangai masalah persampahan di Kota Makassar, perlu dilakukan beberapa hal, antara lain:

1.      Di level rumah, kegiatan yang prioritas adalah pemilahan sampah, antara sampah organik dengan sampah anorganik sehingga akan mempermudah pengolahan sampah di tingkat selanjutnya. Kegiatan reduce dan reuse harus diprioritaskan untuk dilakukan karena pertumbuhan sampah dapat ditekan dengan sangat baik jika penggunaan produk-produk yang dapat menghasilkan sampah dikurangi.

2.      Setiap rumah diharapkan untuk menyedikan tempat sampah di rumahnya agar sampah yang sebelumnya diletakkan di depan rumah tidak mengurangi estetika lingkungan atau sampah yang dihasilkan langsung dibawa ke TPS yang tersedia.

3.      Pengangkutan sampah sebaiknya dilakukan minimal 3 kali sehari untuk menangani masalah sampah tersebut. Untuk mencegah sampah menumpuk di kontainer sampah sehingga jauh dari kesan kumuh dan kotor.

5.      Memaksimalkan kinerja petugas kebersihan agar sampah yang dihasilkan terutama yang berserakan dipinggir jalan dapat tertangani dengan baik.

Page 11: Analisa Sistem Wona

Kesimpulan

• Dengan diberlakukannya UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah maka diperlukan model pengelolaan sampah yang baik dan tepat untuk dikembangkan di perkotaan dan perdesaan  sehingga kualitas kesehatan, kualitas lingkungan dapat ditingkatkan serta sampah dapat menjadi sumberdaya yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

• pengolahan sampah dengan pengelolaan yang baik akan mendatangkan keuntungan dalam hubungan timbal balik antara masyarakat dengan lingkungan sekitar.

Page 12: Analisa Sistem Wona

SEKIAN DAN TERIMA KASIH