analisa sistem

10
ANALISA SISTEM SISTEM INFORMASI MANAGEMEN KELOMPOK 6 : - SELVI RISKA DEWI - YULITA 2014 POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PANGKALPINANG

Upload: selvhiee-rd

Post on 04-Jul-2015

323 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

Kebutuhan sistem-memahami sistem-analisa biaya-laporan

TRANSCRIPT

Page 1: analisa sistem

ANALISA SISTEM SISTEM INFORMASI MANAGEMEN

KELOMPOK 6 : - SELVI RISKA DEWI - YULITA

2014

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PANGKALPINANG

Page 2: analisa sistem

A. ANALISA KEBUTUHAN SISTEM

Tugas lain dari analis sistem yang diperlukan sehubungan dengan sasaran utama sistem

informasi, yaitu menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi para pemakainya perlu dianalisis.

Kebutuhan (requirement) yang dikumpulkan dengan menggunakan wawancara,

observasi, kuisioner, atau gabungan dari ketiga hal tersebut dapat dikelompokkan menjadi

beberapa kategori sebagai berikut (tidak semua kebutuhan ini harus ada):

Functional requirement. Kebutuhan yang terkait dengan fungsi produk, misalnya sistem

informasi harus mampu mencetak laporan, sistem informasi harus mampu menampilkan grafik,

dan lain-lain.

Development requirement. Kebutuhan yang terkait tools untuk pengembangan sistem

informasi baik perangkat keras maupun perangkat lunak, misalnya sistem informasi

dikembangkan dengan menggunakan alat bantu Eclipse untuk pengembangan dan Jude

Community untuk pemodelan.

Deployment requirement. Kebutuhan terkait dengan lingkungan dimana sistem informasi

akan digunakan baik perangkat lunak maupun perangkat keras. Contoh kebutuhan ini misalnya

sistem informasi harus mampu berjalan pada server dengan spesifikasi perangkat keras memory 1

GB, processor Pentium 4 2 GB, dan spesifikasi sistem

Performance requirement. Kebutuhan yang terkait dengan ukuran kualitas maupun

kuantitas, khususnya terkait dengan kecepatan, skalabilitas, dan kapasitas. Misalnya sistem

informasi tersebut harus mampu diakses oleh minimal 1000 orang pada waktu yang bersamaan.

Documentation requirement. Kebutuhan ini terkait dengan dokumen apa saja yang akan

disertakan pada produk akhir. Dokumen yang biasanya dihasilkan pada tahap akhir

pengembangan sistem informasi antara lain dokumen teknis (mulai dari dokumen perencanaan

proyek, analisis, desain, sampai pengujian), user manual, dan dokumen pelatihan.

Support requirement. Kebutuhan yang terkait dukungan yang diberikan setelah sistem

informasi digunakan. Dukungan teknis tersebut misalnya adanya pelatihan bagi calon pengguna.

Miscellaneous requirement. Kebutuhan ini adalah kebutuhan – kebutuhan tambahan

lainnya yang belum tercakup pada beberapa kategori kebutuhan yang telah terdefinisi di atas.

Contoh dari kebutuhan sistem adalah :

Agar aplikasi dapat berjalan dengan lancar, maka ada beberapa hal yang pelu dilakukan

dalam penanganan transaksi pada Toko Indah Pratama yaitu:

a. Untuk dapat mempermudah penginputan data barang, maka setiap melakukan pembelian

barang, hendaknya diminta faktur dari penjualnya.

b. Untuk melihat jumlah barang yang tersedia, hendaknya dilakukan pencetakan terhadap

data jumlah barang yang tersedia setiap seminggu sekali. Hal ini dilakukan guna

memudahkan untuk penyediaan barang di toko.

c. Untuk mengetahui jumlah Pembelian perbulan, maupun perhari, hendaknya dilakukan

pencetakan terhadap laporan Pembelian. Hal ini dilakukan agar manager dapat melihat

seberapa besar Pembelian telah dilakukan.

Dari uraian diatas dapat simpulkan ada beberapa hal yang menjadi kebutuhan dalam sistem

yang diusulkan:

1. Kebutuhan : Pencetakan laporan data barang

Masalah : Sulitnya mengetahui jumlah barang yang ada

Usulan : Disediakannya informasi jumlah barang yang ada

2. Kebutuhan : Pencetakan laporan Pembelian

Masalah : Tidak adanya laporan Pembelian per periode

Usulan : Setiap sebulan sekali hendaknya dilakukan pencetakan terhadap laporan

Pembelian.

Page 3: analisa sistem

B. MEMAHAMI SISTEM

Pemahaman terhadap sistem saat ini menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :

1. Adakah masalah pada sistem yang lama?

2. Apakah masalah yang ada harus dipecahkan?

3. Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun?

Analisis sistem adalah bagian dari daur hidup pengembangan sistem (System Development

life cycle / SDLC). Tujuan dari analisis sistem adalah mempelajari dan memahami sistem saat ini

untuk kemudian menganalisis masalah yang ada, melihat peluang untuk mengembangkannya dan

batasan-batasannya.

Umumnya, pemilik, pengguna, desainer dan pembangun sistem sering memiliki perpektif

berbeda pada sistem informasi. Beberapa tertarik pada hal-hal general, sedang yang lain fokus

pada hal-hal yang rinci. Beberapa pada nonteknis, sedang yang lain sangat teknis. Ini

menunjukkan jurang komunikasi yang selalu ada pada mereka sehingga membutuhkan seseorang

untuk membuat solusi bisnis berbasis komputer sekaligus memahami teknologi

informasi. Jembatan untuk jurang komunikasi tersebut adalah analis sistem (systems

analyst). Kata lain untuk analis sistem adalah konsultan sistem, analis bisnis (business analyst),

analis proses bisnis, arsitek sistem, insinyur sistem, insinyur informasi (information engineer),

analis informasi (information analyst) dan integrator sistem.

Tim proyek akan dipimpin oleh manajer proyek tapi difasilitasi oleh analis sistem. Studi yang

dilakukan terhadap sistem saat ini hendaknya meliputi semua pihak termasuk manajemen dan

para pengguna sistem.

Setelah memahami sistem saat ini, masalah yang ada dan peluang, maka tim proyek

menentukan tujuan pengembangan sistem informasi (tujuan dari proyek tersebut).

Fase analisis sistem terdiri dari tiga subfase (Hoffer George Valacich, 1999:240), yaitu :

1. Menentukan kebutuhan sistem (determine System requirement)

2. Menyusun kebutuhan sistem (structuring System requirement)

3. Membuat alternatif strategi desain sistem dan memilih yang terbaik.

CONTOH ANALISIS SISTEM PERSEDIAAN BAHAN MAKANAN DI BENGKEL

PERUT RESTAURANT

Bengkel Perut Restaurant adalah rumah makan cepat saji dibelakang kampus

Gunadarma, Depok. Setiap harinya menjual makanan paling enak di kota Depok, pelanggannya

kebanyakan pelajar dan mahasiswa. LingkunganBengkel Perut terdiri dari elemen luar yang

berinteraksi dengan sistem seperti pelanggan, dan pesaing lain. Bengkel

Perut memiliki counter depan tempat pelanggan memesan makanan, dan pintu belakang dimana

bahan makanan darisupplier dikirim. Gambaran sistem Bengkel Perut seperti di bawah ini :

Sistem Informasi Persediaan Bahan Makanan di Bengkel Perut dimulai dari pembuatan data

Stok Bahan Makanan yang disuplai oleh supplier. Kemudian pelanggan yang datang

memesan makanan akan dicatat pesanannya oleh petugas Counter. Catatan order diterima oleh

petugas Counter, lalu disampaikan ke Kitchen (dapur). Koki di dapur mencatat bahan makanan

yang dia gunakan untuk menyiapkan makanan. Proses ini mengupdate stok bahan makanan

di Storage (gudang). Setelah selesai, makanan akan disajikan ke pelanggan di ruang makan.

Selesai menyantap makanan, pelanggan membayar makanan ke petugas kasir di Office. Petugas

kasir akan mencatat makanan apa saja yang terjual. Setiap bulan, akan dibuatkan laporan

Persediaan ke Manajer.

1. Analisis Kebutuhan Sistem

Proses analisis dilakukan dengan cara observasi/pengamatan langsung terhadap apa yang

terjadi di rumah makan cepat saji Bengkel Perut. Terdapat kejadian operasional sebagai berikut:

a. Mencatat data Stok Bahan Makanan yang disuplai oleh Supplier.

b. Pelanggan memesan makanan.

c. Pesanan pelanggan disampaikan ke kitchen (dapur).

d. Makanan diantarkan ke meja pelanggan. Selesai makan, pelanggan akan melakukan

pembayaran.

Page 4: analisa sistem

e. Setiap akhir bulan akan dibuatkan laporan Persediaan untuk Manajer.

Maka Kebutuhan Proses Berbasis Komputer berdasarkan kejadian operasional sebelumnya,

adalah :

a. Mencatat Stok

b. Mencatat Pesanan / Order

c. Mengupdate Stok Bahan Makanan

d. Mencatat Pembayaran

e. Mencetak Kuitansi Pembayaran

f. Mengupdate Makanan yang Terjual

g. Membuat laporan Persediaan

Kebutuhan Dokumen dan Data (file) berdasarkan kejadian operasional sebelumnya, adalah :

a. Formulir Terima Bahan Makanan dari Supplier

b. Formulir Order

c. File Persediaan (Stok)

d. File Pembayaran

e. Kuitansi Pembayaran

f. File Daftar Barang Terjual

g. Laporan Persediaan

2. Menyusun Kebutuhan Sistem (Memodelkan Kebutuhan Sistem)

Pemodelan Kebutuhan Sistem tidak digambarkan dengan Tools apapun. Melainkan hanya

dituliskan saja input proses danoutput yang ada pada Sistem Informasi Persediaaan.

Model Kebutuhan Sistem Informasi Persediaan di Bengkel Perut adalah sebagai berikut :

1. Proses : Update Stok Bahan Makanan

Input : Formulir Terima Barang dari Supplier, File Persediaan

Output : File Persediaan (terupdate)

2. Proses : Mencatat Pesanan

Input : Pesanan dari Pelanggan

Output : Formulir Pesanan

3. Proses : Mengupdate Stok Bahan Makanan

Input : Formulir Pesanan

Output : File Persediaan (terupdate)

4. Proses : Mencatat Pembayaran, Mencatat Barang Terjual

Input : Formulir Pesanan

Output : File Pembayaran, File Daftar Barang Terjual

5. Proses : Cetak Kuitansi

Input : File Pembayaran

Output : Kuitansi untuk Pelanggan

6. Proses : Membuat Laporan Persediaan

Input : File Persediaan, File Daftar Barang Terjual

Output : Laporan Persediaan untuk Manajer

3. Membuat Alternatif Strategi Sistem dan Memilih yang Terbaik

Pada tahanpan ini kita akan membahas mengenai batasan proyek pengembangan sistem

informasi nya. Contoh batasan proyek pengembangan Sistem Informasi Persediaan adalah :

1. Dana pengembangan sistem tidak lebih dari $100,000.

2. Sistem baru harus sudah dapat dioperasikan dalam waktu 6 bulan sejak proyek dikerjakan.

Di bawah ini adalah contoh alternatif strategi sistem untuk Sistem Informasi

Persediaan Bengkel Perut:

Kriteria Alternatif A Alternatif B

1. Otomatisasi Order Ya Tidak

2. Real-

time UpdatePersediaaan

Untuk beberapa

Item

Untuk semua

Item

Page 5: analisa sistem

/ Stok

3. PengembanganSoftware In-house Off-the-self

4. Software Visual Basic Borland Delphi

5. Implementasi 2 hari 7 hari

6. Training Trainingsederhana Full Training

Proses terakhir dari tahapan ini adalah pemilihan alternatif terbaik. Untuk

otomatisasi order tidak diperlukan karena order cukup dicatat di formulir pesanan.

Pengembangan Software dilakukan in-house, karena sistem yang dibangun tidak terlalu

kompleks, masih dapat ditangani oleh tim desain dan programmer proyek. Software yang dipilih

adalah Borland Delphi versi 8.0 dengan DBMS Paradox yang sudah built-in dengan Borland

Delphi. Pengembangan Sistem tidak lebih dari 6 bulan, implementasi 7 hari, dan akan

diadakan training sederhana selama 3 hari.

Page 6: analisa sistem

4. ANALISA BIAYA

Pembangunan / Pengembangan sistem informasi merupakan suatu investasi dari seluruh

sumber daya yang dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat dimasa mendatang. Dimana investasi

yang dikeluarkan, sebagai hasilnya adalah, suatu sistem informasi yang nantinya, akan

memberikan manfaat baru yang dapat berupa PENGHEMATAN, EFEKTIFITAS serta

EFISIENSI dari segi biaya.

Akan tetapi apabila manfaat yang diharapkan lebih kecil, dari sumber daya yang

dikeluarkan, maka sistem informasi tersebut, dikatakan TIDAK LAYAK untuk dibangun atau

dikembangkan

Oleh karena itu, sebelum sistem informasi tersebut dibangun atau dikembangkan, maka

perlu dihitung KELAYAKAN EKONOMISNYA.

1. KOMPONEN BIAYA

Biaya yang berhubungan dengan pembangunan atau pengembangan suatu sistem

informasi dapat diklasifika sikan ke dalam 4 (empat) kategori utama yaitu sbb :

1) Biaya Pengadaan (procurement cost)

2) Biaya Persiapan Operasi (start up cost)

3) Biaya Proyek (project related cost)

4) Biaya Operasi (on going cost) & Biaya Pemeliharaan (maintenance cost)

1) BIAYA PENGADAAN (procurement cost)

Biaya pengadaan merupakan semua biaya yang terjadi sehubungan dengan pengadaan

PERANGKAT KERAS (hardware), yaitu sbb :

a. Biaya konsultasi pengadaan perangkat keras

b. Biaya pembelian atau sewa beli (LEASING) perangkat keras

c. Biaya instalasi perangkat keras (install hardware, pasang modem, internet, server)

d. Biaya ruangan untuk perangkat keras (renovasi ruang kerja & pemasangan AC, instalasi

listrik)

e. Biaya yang berhubungan dengan manajemen & staf untuk pengadaan hardware /

perangkat keras

Biaya pengadaan ini biasanya merupakan biaya yang harus dikeluarkan pada tahun-tahun

pertama sebelum sistem di operasikan, kecuali untuk pengadaan perangkat keras dengan cara

LEASING.

2) BIAYA PERSIAPAN OPERASI (start up cost)

Biaya ini berhubungan dengan semua biaya untuk membuat sistem siap untuk beroperasi.

Yang termasuk biaya-biaya persiapan operasi adalah sebagai berikut :

a. Biaya pembelian perangkat lunak sistem (software)

b. Biaya instalasi peralatan komunikasi (sambungan telpon)

c. Biaya persiapan personil (recruitment)

d. Biaya re-organisasi

e. Biaya manajemen & staf yang dibutuhkan dalam kegiatan persiapan operasi

3) BIAYA PROYEK (Project Related Cost)

Biaya persiapan operasi ini, juga biasanya merupakan biaya-biaya yang terjadi diawal

tahun, sebelum sistem dioperasikan.

Biaya ini berhubungan dengan biaya-biaya untuk mengembangkan sistem sampai dengan

penerapannya. Yang termasuk biaya proyek adalah sbb :

a. Biaya dalam TAHAP INVESTIGASI

b. Biaya untuk melakukan studi awal

c. Biaya dokumentasi (ATK & Fotocopy)

d. Biaya rapat & akomodasi.

e. Biaya staf yang berhubungan dengan TAHAP INVESTIGASI

Page 7: analisa sistem

2. Biaya dalam TAHAP ANALISA

1. Biaya untuk mengumpulkan data

2. Biaya dokumentasi (ATK & Fotocopy)

3. Biaya rapat & akomodasi.

4. Biaya staf analis sistem

5. Biaya staf yang berhubungan dengan TAHAP ANALISA

3. Biaya dalam TAHAP PERANCANGAN SISTEM

1. Biaya pembuatan dokumen sistem (input/output)

2. Biaya dokumentasi (ATK & Fotocopy)

3. Biaya rapat & akomodasi.

4. Biaya staf analis sistem & programmer

5. Biaya pembuatan & pembelian software aplikasi

6. Biaya staf yang berhubungan dengan Tahap Perancangan

4. Biaya dalam TAHAP PENERAPAN SISTEM

1. Biaya konversi sistem

2. Biaya dokumentasi (ATK & Fotocopy)

3. Biaya rapat & akomodasi.

4. Biaya staf analis sistem

5. Biaya pelatihan personil (training & penyuluhan)

6. Biaya staf yang berhubungan dengan TAHAP Penerapan Sistem

Bila sistem yang dikembangkan / dibangun oleh sebuah konsultan TI diluar perusahaan,

maka akan terjadi tambahan biaya, yaitu honor konsultan.

5. BIAYA OPERASI & BIAYA PEMELIHARAAN

Biaya OPERASI (on going cost) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk

mengoperasikan Sistem, supaya sistem dapat berjalan dengan baik

Biaya PEMELIHARAAN (maintenance cost) adalah biaya yang dikeluarkan untuk

merawat Sistem dalam masa operasinya Yang termasuk biaya operasi & biaya perawatan sistem

adalah sbb:

1. Biaya Personil (operator, admin, DBA, network admin, dll)

2. Biaya overhead (listrik, telpon, asuransi, supplies)

3. Biaya perawatan HARDWARE (reparasi, service)

4. Biaya perawatan SOFTWARE (modifikasi modul program)

5. Biaya perawatan PERIPHERAL (AC, UPS, modem, hub, kabel UTP dll)

6. Biaya staf yang terlibat dalam operasional sistem

7. Biaya kontrak untuk konsultan TI selama operasi sistem

8. Biaya penyusutan (depresiasi)

Berbeda halnya dengan biaya-biaya lainnya, yang biasa terjadi sebelum operasi sistem

diterapkan, sedangkan biaya operasi & perawatan sistem terjadi secara rutin, selama sistem

tersebut beroperasi.

Page 8: analisa sistem

5. MEMBUAT LAPORAN ANALISA SISTEM

Setelah proses analisis sistem ini selesai dilakukan, tugas berikutnya dari analis sistem

dan timnya adalah membuat laporan hasil analisis. Laporan ini diserahkan kepada steering

committe (komite/panitia pengarah pengembangan sistem) yang nantinya akan diteruskan ke

manajemen. Pihak manajemen bersama-sama dengan panitia pengarah dan pemakai sistem akan

mempelajari temuan-temuan dan analisis yang telah dilakukan oleh analis sistem yang disajikan

dalam laporan ini. Tujuan utama dari penyerahan laporan ini kepada manajemen adalah :

1. Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan

2. Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh

analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen

3. Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen

4. Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya

(dapat berupa meneruskan ke tahap desain sistem atau menghentikan proyek bila

dipandang tidak layak lagi)

Semua hasil yang didapat dari penelitian perlu dilampirkan pada laporan hasil analisis ini,

sehingga manajemen dan user dapat memeriksa kembali kebenaran data yang telah diperoleh.

Laporan adalah penyampaian informasi dari petugas/ pejabat tertentu kepada petugas /

pejabat tertentu dalam suatu system administrasi Isi dari laporan : Laporan berisi fakta dan data

mengenai penelitian, pengamatan, percobaan, pengalaman, dan sebagainya yang diramu menjadi

informasi untuk disampaikan kepada pihak lain.

Fungsi Laporan : Penyampaian laporan biasanya dilakukan oleh seorang bawahan

kepada atasan, dalam hal ini adalah atasan yang memberikan tugas / perintah atau yang

mempunyai fungsi kontrol dan pengawasan atas dirinya atau atas kegiatan yang dilaporkan.

Laporan juga bisa bersifat koordinatif (komunikasi horizontal) bila ditulis oleh petugas dengan

posisi sejajar dengan pembacanaya. Atas dasar itu pelaporan mengandung empat fungsi:

1. Fungsi Informatif Laporan bisa digunakan sebagai sumber informasi bagi pembacanya

2. Fungsi Pertanggung jawaban Laporan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban

penulis terhadap pembaca laporan / atasannya, atau tugas yang harus dan telah

dilaksanakannya.

3. Fungsi Pengawasan dengan membaca laporan seorang atasan akan mengetahui tugas

bawahan.

4. Fungsi pengambilan keputusan seorang atasan dapat mengambil sebuah keputusan dari

hasil laporan bawahannya

Tujuan Laporan

Laporan adalah satu bentuk penyataan yang logikal dan tersusun. Yang terdapat beberapa bagian

– bagian.

Mengenal pasti masalah

Memberikan maklumat dan fakta

Mencadangkan penyelesaian

Mencadangkan tindakan yang perlu dilakukan

Membuat kesimpulan

Menilai sesuatu penyelidikan atau aktiviti

Membuat rekod sesuatu peristiwa

Menganalisi aktiviti perniagaan

Mensintesis sesuatu pelan tindakan

Menghuraikan sesuatu peristiwa, prosedur, tindakan dll.

a. Prinsip – prinsip Penulisan laporan

Laporan pada dasarnya adalah alat komunikasi juga. Supaya dapat digunakan sebagai alat

komunikasi yang efektif, sebuah laporan harus memenuhi syarat–syarat berikut ini :

1. Lengkap

Page 9: analisa sistem

Artinya data dan fakta yang ada dalam laporan harus lengkap

2. Jelas

Sebuah laporan disebut jelas bila uraian dalam laporan tidak memberi peluang ditafsirkan

secara berbeda oleh pembaca yang berbeda. Ini dapat dicapai bila bahasa yang digunakan benar

dan komunikatif

3. Benar / akurat

Data dan fakta yang salah dapat menuntun pembaca membuat suatu keputusan yang salah.

Jadi kebenaran dan keakuratan isi laporan sangat diperlukan.

4. Sistematis

Laporan harus diorganisasikan sedemikian rupa, dengan system pengkodean yang teratur,

sehingga mudah dibaca dan diikuti oleh pembaca. Laporan yang sistematis juga menunjang

unsur kejelasan yang sudah diciptakan oleh unsur – unsur bahasa.

5. Objektif

Penulis laporan tidak boleh memasukkan selera pribadi ke dalam laporannya. Pelapor harus

bersikap netral dan memakai ukuran umum dalam minilai sesuatu.

6. Tepat waktu

Ketepatan waktu mutlak diperlukan, karena keterlambatan laporan bisa mengakibatkan

keterlambatan pengambilan keputusan.

b. Jenis Laporan

Laporan dapat digolongkan menurut :

1. Maksud pelaporan

Laporan informativ, yaitu laporan yang dimaksudkan untuk memberi informasi dan

bukan dimaksudkan untuk memberi analisis atau rekomendasi. Titik pentingnya adalah

pemberian informasi yang akurat dan terinci.

Laporan rekomendasi, yaitu laporan yang di samping memberikan informasi juga

menyertakan pendapat si pelapor, dengan maksud memberikan rekomendsasi (usul yang

tidak mengikat). Meski demikian akurasi dan rincian informasi tetap diperlukan supaya

rekomendasi yang diberikan juga meyakinkan.

Laporan analitis, yaitu laporan yang memuat sumbangan pikiran si pelapor, bisa berupa

pendapat atau saran, setelah melalui analitis yang matang dan mendalam. Kebanyakan

laporan akademis berada pada kategori ini.

Laporan Pertanggungjawaban, di mana si pelapor memberi gambaran tentang pekerjaan

yang sedang dilaksanakan (Progress report) atau sudah dilaksanakan (bersifat evaluatif).

Laporan Kelayakan (feasibility report). Pelapor menganalisis suatu situasi atau masalah

secara mendalam untuk menuju penilaian yang bersifat pilihan: layak atau tidak.

Berbagai alternative dinanalisis, kemudian ditentukan mana yang lebih baik.

2. Bentuk Laporan

Laporan berbentuk Memo; Biasanya laporan pendek yang memuat hal – hal pokok saja,

dan beredar di kalangan intern organisasi.

Laporan berbentuk Surat; Isinya lebih panjang daripada laporan yang berbentuk memo,

sekitar tiga lembar folio. Bisa ditujukan ke luar organisasi.

Laporan berbentuk naskah; Laporan ini bisa panjang atau pendek. Bila panjang dibuat

dalam format buku, dan dalam penyampaiannya mutlak diperlukan surat atau memo

pengantar.

Laporan berbentuk Campuran; Laporan ini tidak lain gabungan antara bentuk naskah

dengan memo atau surat. Dibuat begini karena isinya cukup kompleks sehingga harus

dipadukan dengan bentuk naskah agar pengkodean bagian – baiannya lebih mudah

dilakukan.

Laporan berbentuk formulir.

Laporan berbentuk buku.

3. Waktu Penyampaian

Laporan Insidental; Laporan ini tidak disampaikan secara rutin, hanya sekali- sekali saja

dalam rangka suatu kegiatan yang tidak terjadwal tetap.

Page 10: analisa sistem

Laporan Periodik; Ditulis dalam suatu periode tertentu dan dinamai sesuai periodenya

pula. Contoh: Laporan harian, Mingguan, Bulanan dan seterusnya.

c. Si s t ema t ik a l a po ra n

Laporan ilmiah dapat berbentuk naskah atau buku karena berisi hal-hal yang terperinci

berkaitandengan data-data yang akurat dan lengkap.Laporan ilmiah atau laporan formal terdiri

atas:

1. Bagian awal, terdiri atas :

a. Halaman judul: judul, maksud, tujuan penulisan, identitas penuli, intansi asal,

kotapenyusunan,dan tahun.

b. Halaman pengesahan (jika perlu)

c. Halaman motto/semboyan(jika perlu)

d. Halaman persembahan (jika perlu)

e. Prakata

f. Daftar isi

g. Daftar table

h. Daftar grafik

i. Daftar gambar

j. Abstrak: uraian singkat tentang isi laporan

2. Bagian isi

a. Bab I pendahuluan, berisi tentang:

a) Latar belakang

b) Identitas masalah

c) Pembatasan masalah

d) Rumusan masalah

e) Tujuan dan manfaa

b. Bab II: Kajian pustaka

c. Bab III: Metode

d. Bab IV: Pembahasan

e. Bab V: Penutup

3. Bagian akhir

a. Daftar pustaka

b. Daftar lampiran

c. Indeks : daftar istilah

DAFTAR PUSTAKA

http://febryandrian.blogspot.com/2011/09/analis-sistem-informasi.html

http://analisasisteminformasi.blogspot.com/2011/02/analisa-biaya-manfaat.html

http://maoppuslam.blogspot.com/2009/06/analisis-kebutuhan-sistem.html

http://raveltglory.blogspot.com/2011/11/prinsip-struktur-jenis-dan-macam-macam.html

http://www.gugustugastrafficking.org/index.php?option=com_content&view=article&id=375:format-

dan-isi-laporan&catid=100:tip&Itemid=129

http://luphlydolphine.blogspot.com/2013/06/definisijenis-jenis-dan-macam-macam.html