analisa rasio manfaat per biaya (b/c) pada proyek
TRANSCRIPT
ii
TUGAS AKHIR
ANALISA RASIO MANFAAT PER BIAYA (B/C) PADA PROYEK
PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN BYPASS MAMMINASATA
TAHAP 1
( RUAS POROS MAROS-POROS KARIANGO)
DI SUSUN OLEH :
VIRGINIA VELMA ASTANI
D111 14 039
DEPARTEMEN SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2018
iii
iv
ANALISA RASIO MANFAAT PER BIAYA (B/C) PADA PROYEK PEMBANGUNAN
JALAN DAN JEMBATAN BYPASS MAMMINASATA TAHAP 1
(RUAS POROS MAROS-POROS KARIANGO)
Virginia Velma Astani
Dr. M. Asad Abdurrahman, S.T, M.Eng. P. M
Suharman Hamzah, S. T., M. T. Ph. D. HSE Cert
Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, Jalan Poros Malino KM 6,
Bontomarannu, Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Email : [email protected]
Abstrak
Munculnya permasalahan transportasi disebabkan karena ketidakseimbangan antara demand
dan supply, penataan ruang dan lahan yang tidak tepat, meningkatnya jumlah kepemilikan
angkutan/kendaraan pribadi, menurunnya tingkat pelayanan jalan, tumbuhnya
aktivitas/kawasan komersil dan sebagainya. Penatapan kawasan strategis nasional
MAMMINASATA melalui peraturan Presiden No. 55 Tahun 2011 yang meliputi Makassar,
Maros, Sungguminasa dan Takalar di Sulawesi Selatan,merupakan salah satu titik balik
(breaking point) dalam proses pembenahan prasarana dan sarana transportasi. Pembangunan
bypass Mamminasata tahap 1 ruas poros Maros-poros Kariango menggunakan dana APBN
sebesar Rp 245.863247.870 sehingga perlu dilakukan studi kelayakan dengan menggunakan
metode analisa benefit cost ratio. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi
cakupan manfaat (benefit) dari pembangunan bypass Mamminasata tahap 1. (2)
Mengidentifikasi cakupan biaya (cost) dari pembangunan bypass Mamminasata tahap 1. (3)
Mengetahui kelayakan dari proyek tersebut dengan metode benefit cost ratio. Berdasarkan hasil
analisis didapatkan nilai manfaat yang diterima dengan adanya pembangunan bypass
Mamminasata tahap 1 sebesar Rp 1.665.596.079.344 dengan rincian penghemata biaya
operasional kendaraan (BOK) sebesar Rp 1.409.337.153.119 dan penghematan nilai waktu
perjalanan sebesar Rp 256.218.926.225. Sedangkan total biaya yang dikeluarkan sampai tahun
2032 sebesar Rp 688.658.119.676. Dengan metode BCR didapatkan rasio perbandingan
sebesar 2,42 > 1 sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan proyek pembangunan jalan
dan jembatan bypass Mamminasata dikatakan layak.
Kata Kunci : Benefit Cost Ratio (BCR), Analisa kelayakan ekonomi, Biaya operasional
kendaraan (BOK), Penghematan nilai waktu kendaraan
v
ANALYSIS OF RATIO BENEFITS DIVIDE COST (B / C) ON STREET DEVELOPMENT
PROJECT AND MAMMINASATA BYPASS STEP 1
(SEGMENT MAROS- KARIANGO)
Virginia Velma Astani
Dr. M. Asad Abdurrahman, S.T, M.Eng. P. M
Suharman Hamzah, S. T., M. T. Ph. D. HSE Cert
Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, Jalan Poros Malino KM 6,
Bontomarannu, Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Email : [email protected]
Abstrac
Transportation problems arise due to an imbalance between demand and supply, improper
spatial planning and land use, increasing numbers of transportation / private vehicles rapidly,
growing activity / commercial area and so on. Upholding the MAMMINASATA national
strategic area through Presidential Regulation No. 55 of 2011 which covers the regions of
Makassar, Maros, Sungguminasa and Takalar in South Sulawesi, is one of the breaking points in the process of improving transportation infrastructure and facilities. Construction of
Mamminasata bypass in Phase 1 of the Maros-Kariango shaft using APBN funds in the amount
of Rp 245.863247,870 so that a feasibility study needs to be done using the benefit cost ratio
analysis method. The objectives of this research are (1) Identifying the scope of benefits from
the construction of phase 1 bypass Mamminasata (2) Identifying the scope of costs (costs) from
the construction of bypass Mamminasata stage 1. (3) Knowing the feasibility of the project
with the benefit cost ratio method . Based on the analysis results obtained the value of benefits
received by the construction of phase 1 Mamminasata bypass of Rp. 1,665,596,079,344 with
details of vehicle operating costs (BOK) of Rp. 1,409,337,153,119 and a savings in travel time
value of Rp. 256,218,926,225. While the total costs incurred until 2032 amounted to Rp.
688,658,119,676. With the BCR method, the comparison ratio is 2.42> 1 so it can be concluded
that construction project bypass Mamminasata to be feasible
Keywords: Benefit Cost Ratio (BCR), Feasibility study,Operating Cost, time value
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur hanya kepada Allah Yang Maha Kuasa, Tuhan Yesus Kristus, atas
berkat dan kasih-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, yaitu sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Jurusan
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
Harapan untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sebaik-baiknya telah penulis
lakukan, namun demikian penulis sebagai manusia biasa menyadari bahwa di dalam laporan
yang sederhana ini masih terdapat banyak kekurangan dan masih memerlukan perbaikan,
baik itu sebagian ataupun secara menyeluruh. Hal ini tidak lain disebabkan karena
keterbatasan ilmu dan kemampuan yang dimiliki oleh penulis dalam menyelesaikan tugas
akhir ini, karenanya berbagai masukan dan saran yang sifatnya membangun sangatlah
penulis harapkan demi kesempurnaan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses awal hingga terselesainya tugas akhir ini,
banyak pihak yang telah terlibat dan berperan serta untuk mewujudkan terselesainya tugas
akhir ini, karena itu penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih yang
setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang secara moril maupun materil telah banyak
membantu penulis untuk merampungkan tugas akhir ini hingga selesai, yaitu kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Muhammad Arsyad Thaha, M.T., selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar.
2. Bapak Prof. Dr Muh. Wihardi Tjaronge, S.T., M.Eng dan Bapak Dr. Eng. Muhammad
Isran Ramli, S.T, M.T., selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Sipil Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar.
3. Bapak Dr.M. Asad Abdurrahman, S.T.,M.Eng.P.M, selaku dosen pembimbing I, atas
segala kesabaran dan waktu yang telah diluangkannya untuk memberikan bimbingan
dan pengarahan mulai dari awal penelitian hingga terselesainya penulisan tugas akhir
ini.
4. Bapak Suharman Hamzah, S.T.,M.T.Ph.D.HSE Cert selaku dosen pembimbing II, yang
telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan mulai dari
awal penelitian hingga terselesainya penulisan tugas akhir ini.
5. Seluruh dosen, staf dan karyawan Departemen Sipil Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin Makassar yang telah banyak membantu dalam mendukung penulisan tugas
akhir ini.
6. Bapak Aris Sampe, SH dan Ibu Monika Tangkeallo, S.Sos,. M.Kom selaku kedua orang
tua saya yang selalu mendukung dan membantu serta memotivasi saya dalam pengerjaan
tugas akhir ini, doa yang selalu di tuturkan dan nasihat-nasihat yang diberikan kepada saya.
7. Lidwina Putri Astani, S.T yang selalu mendukung dan membantu serta memberi motivasi
dalam penyusunan tugas akhir ini, doa yang selalu di tuturkan dan nasihat-nasihat yang
diberikan kepada saya.
vii
8. Teman-Teman selama di kkd manajemen konstruksi terima kasih atas bantuan-bantuannya
selama tugas akhir, suka dan duka selama kerja tugas akhir di lalui bersama.
9. Teman-Teman selama di kkd transportasi terima kasih atas bantuan-bantuannya selama
tugas akhir, suka dan duka selama kerja tugas akhir di lalui bersama.
10. Teman-teman portal 2015 yang saya banggakan dan cintai terima kasih telah bersama
melewati 4 tahun yang luar biasa memberi cerita dalam dunia kampus.
11. Teman-teman seperjuangan skripsi (dina,tina,sklepez, husna, aul,nunuk,linda) yang saya
banggakan dan cintai terima kasih telah membantu dan memotivasi dalam pengerjaan
tugas akhir ini.
Tiada imbalan yang dapat diberikan penulis selain memohon kepada Tuhan Yang
Maha Kuasa., melimpahkan berkat-Nya kepada kita semua, Aamiin.
Akhir kata penulis menyadari bahwa di dalam tugas akhir ini terdapat banyak
kekurangan dan memerlukan perbaikan, sehingga dengan segala keterbukaan penulis
mengharapkan masukan dari semua pihak.
Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Makassar, November 2018
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
ABSTRAK ........................................................................................................ iv
DAFTAR ISI..................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ viii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 4
1.5 Batasan Masalah ..................................................................................... 5
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Jalan Perkotaan .................................................................. 7
2.1.1 Klasifikasi Jalan Raya ...................................................................... 7
2.1.2 Tipe Jalan ......................................................................................... 7
2.1.3 Ekivalensi Mobil Penumpang .......................................................... 11
2.1.4 Kapasitas .......................................................................................... 12
2.1.5 Volume Lalu Lintas .......................................................................... 15
2.1.6 Derajat Kejenuhan ............................................................................ 16
2.1.7 Kecepatan Arus Bebas ...................................................................... 16
2.1.8 Kecepatan ......................................................................................... 19
2.2 Pertumbuhan Lalu Lintas ......................................................................... 19
2.3. Biaya Operasional Kendaraan.................................................................. 20
2.3.1 Biaya Tidak Tetap ............................................................................ 21
2.3.2 Biaya Tetap....................................................................................... 24
2.3.3 Besar Penghematan BOK ................................................................. 26
2.4 Nilai Waktu (Time Value) Perjalanan ..................................................... 26
2.5 Biaya (Cost) ............................................................................................. 27
2.6 Manfaat (Benefit) ..................................................................................... 29
2.7 Analisa Ekonomi Metode Benefit Cost Ratio .......................................... 30
2.8 Analisa Sensitivitas .................................................................................. 31
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian......................................................................................... 33
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 33
3.3 Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 34
3.4 Variabel Penelitian ................................................................................... 36
3.5 Metode Analisis Data ............................................................................... 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Manfaat Pembangunan Bypass Mamminasata ........................................ 40
4.1.1 Penghematan BOK ............................................................................ 40
ix
4.1.1.1 Volume Lalu Lintas ................................................................... 40
4.1.1.2 Analisa Peramalan ..................................................................... 41
4.1.1.3 Analisis Kondisi Lalu Lintas Without Project ........................... 42
4.1.1.4 Analisis Kondisi Lalu Lintas With Project ................................ 45
4.1.1.5 Biaya Operasional Kendaraan (BOK) ....................................... 47
4.1.2 Penghematan Nilai Waktu ................................................................. 53
4.2 Total Biaya Pembangunan Jalan .............................................................. 57
4.3 Analisa Kelayakan Pembangunan Bypass Mamminasata ....................... 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 68
5.2 Saran ....................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1 Emp Jalan Perkotaan Terbagi dan Satu Arah ........................................... 11
2.2 Emp Jalan Perkotaan Tak Terbagi ............................................................ 11
2.3 Kapasitas Dasar ......................................................................................... 13
2.4 Kriteria Penentuan Tipe Alinyemen ........................................................ 13
2.5 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Lebar Jalur Lalu Lintas ................ 14
2.6 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Pemisah Arah ................................ 14
2.7 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Ukuran Kota .................................. 14
2.8 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Hambatan Samping ...................... 15
2.9 Kecepatan arus bebas dasar (Fvo)............................................................. 17
2.10 Faktor penyesuaian akibat lebar jalur lalu-lintas (FVw)........................... 17
2.11 Faktor penyesuaian akibat hambatan samping & lebar bahu (FFVsf) ..... 18
2.12 Faktor penyesuaian akibat kelas fungsional jalan dan tata guna lahan ..... 18
2.13 Faktor penyesuaian akibat kelas fungsional jalan dan tata guna lahan ..... 26
4.1` Komposisi Kendaraan ..................................................................................... 39
4.2` Jumlah LHR 2017 Ruas Jalan Arah Makasar-Maros & Maros-Makassar...40
4.3` Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha ............................... 41
4.4` Prediksi LHR (smp) Ruas Makassar-Maros dan Maros-Makassar ........... 42
4.5` Prediksi LHR Tahunan Ruas Makassar-Maros dan Maros-Makassar….. 42
4.6` Perhitungan Kecepatan Arus Bebas Jalan Eksisting ................................. 43
4.7` Perhitungan Kapasitas Jalan Eksisting ...................................................... 43
4.8` Perhitungan Derajat Kejenuhan Jalan Eksisting ....................................... 43
4.9` Perhitungan Kecepatan dan Waktu Tempuh ............................................. 44
4.10` Prediksi LHR (smp) 2018-2032 Do Something Jalan Eksisting .............. 44
4.11` Prediksi Volume LHR Tahunan (smp) 2018-2032 Do Something........... 45
4.12` Perhitungan Kecepatan Arus Bebas Jalan Bypass Mamminasata........... 45
4.13` Perhitungan Derajat Kejenuhan Jalan Bypass Mamminasata................. 45
4.14` Perhitungan Kecepatan dan Waktu Tempuh With Project ...................... 46
4.15` Harga Komponen BOK ............................................................................ 47
4.16` Perhitungan BOK Untuk Kendaraan Gol I .............................................. 48
4.17` Perhitungan BOK Untuk Kendaraan Gol IIA .......................................... 48
4.18` Perhitungan BOK Untuk Kendaraan Gol IIB .......................................... 48
4.19` Nilai Biaya Operasi Kendaraan Gol I ...................................................... 49
4.20` Nilai Biaya Operasi Kendaraan Gol IIA .................................................. 49
4.21` Nilai Biaya Operasi Kendaraan Gol IIB .................................................. 50
4.22` Penghematan BOK ................................................................................... 50
4.23` Hasil Perhitungan BOK Tahunan Jalan Eksisting ................................... 50
4.24` Hasil Perhitungan BOK Tahunan Jalan Bypass Mamminasata ............... 51
4.25` Hasil Perhitungan Penghematan BOK Periode 2018-2032 ..................... 51
4.26` Perhitungan Nilai Waktu Kendaraan ...................................................... 52
4.27` Perhitungan Nilai Waktu Tahunan Kendaraan Gol I Do Nothing............ 53
4.28` Perhitungan Nilai Waktu Tahunan Kendaraan Gol IIA Do Nothing ....... 53
4.29` Perhitungan Nilai Waktu Tahunan Kendaraan Gol IIB Do Nothing ....... 54
4.30` Perhitungan Nilai Waktu Kendaraan Gol I Do Something..................... 54
4.31` Perhitungan Nilai Waktu Kendaraan Gol IIA Do Something ................. 55
4.32` Perhitungan Nilai Waktu Kendaraan Gol IIB Do Something ................. 55
4.33` Penghematan Nilai Waktu Kendaraan ..................................................... 56
4.34` Total Biaya Pembangunan Jalan dan Jembatan Bypass Mamminasata.......53
xi
4.35` Perhitungan Benefit Cost Ratio ................................................................ ...61
4.36` Analisa Sensitivitas dengan Mengurangi 15% dari Jumlah LHR ............ ...62
4.37` Analisa Sensitivitas dengan Menambah 15% dari Jumlah LHR ............. ...63
4.38` Analisa Sensitivitas dengan Mengurangi 15% dari Biaya Pemeliharaan.....63
4.39` Analisa Sensitivitas dengan Menambah 15% dari Biaya Pemeliharaan.......64
4.40` Analisa Sensitivitas dengan Mengurang 15% Nilai Suku Bunga................64
4.41` Analisa Sensitivitas dengan Menambah 15% nilai suku bunga....................65
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Jalan Dua Lajur Dua Arah Tak Terbagi (2/2UD). ....................................... 10
2.2 Jalan Empat Lajur Dua Arah Tak Terbagi (2/2UD) .................................... 10
2.3 Jalan Enam Lajur Dua Arah Terbagi (6/2 D)............................................... 10
3.1 Lokasi penelitian .......................................................................................... 33
3.2 Flowchart Penelitian ....................................................................................... 38
4.1 Rundown biaya perencanaan, konstruksi, dan pemeliharaan....................... 58
4.2 Rundown nilai manfaat pembangunan bypass mamminasata tahap 1.......... 59
DAFTAR GRAFIK Grafik
4.1 Analisa Sensitivitas ...................................................................................... 66
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tranportasi termasuk bagian penting untuk menunjang berbagai kegiatan di
sebuah kota, termasuk kota Makassar dan sekitarnya. Menurut Salim (2000)
berpendapat bahwa transportasi adalah kegiatan pemindahan barang (muatan) dan
penumpang dari suatu tempat ke tempat lain dan memiliki dua unsur yang terpenting
yaitu pemindahan/pergerakan (movement) dan secara fisik mengubah tempat dari
barang dan pengunjung ke tempat lain.
Permasalahan transportasi timbul disebebkan karena ketidak seimbangan
antara demand dan supply transportasi, pengaturan ruang dan lahan yang tidak tepat,
meningkatnya jumlah kepemilikan angkutan/kendaraan pribadi, menurunnya tingkat
pelayanan jalan, meningkatnya jumlah pelaku perjalanan,tumbuhnya
aktivitas/kawasan komersial dan sebagainya. Akibat yang di timbulkan dalam
permasalahan tersebut ialah kemacetan. ( sumber: Aryo Yudhanto W, 2015)
Di Indonesia pertumbuhan kendaraan bisa dikatakan sangat tinggi, sementara
itu pertumbuhn ruas jalan, baik panjang maupun lebarnya di setiap kota-kota cenderung
stagnan. Hal ini pula yang mengakibatkan kemacetan tidak bisa terelakkan terjadi di
berbagai kota besar di Indonesia. Berdasarkan Data Direktorat Bina Sistem
Transportasi Perkotaan (BTSP) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dengan
menggunakan pengukuran VC (volume to capacity) ratio mengindikasikan volume
2
kendaraan sudah mendekati kapasitas jalan yang tersedia. Makassar sebagai kota
terbesar di Wilayah Indonesia Timur memiliki kecepatan rata-rata pengendara yaitu
24,06 km/jam dan VC ratio 0,73 sehingga kota Makkasar menempati urutan ke
sembilan sebagai kota termacet di Indonseia. (sumber:kampus center, 5 February
2017)
Kemacetan ini timbul karena semakin tingginya volume kendaraan pribadi
yang tidak dibarengi dengan pembangunan infrastruktur yang cepat dan kurang
disiplinnya para pengendara dalam menggunakan kendaraannya. Di kota Makassar
jumlah kendaraan roda 2 meningkat 13-14 persen pertahun dan roda 4 meningkat 8-10
persen pertahun. Jumlah kendaraan roda dua maupun roda empat mencapai 2,4 juta
(1,1 juta motor dan 1,3 juta mobil) lebih tinggi dari jumlah penduduk Kota Makassar
sebanyak 1,7 juta jiwa. Jika tidak ada upaya pembenahan pola transportasi, pada tahun
2018 akan mengalami kemacetan total (Pusat Data dan Informasi Kementerian
Perhubungan Kota Makassar, 2015)
Konsep transportasi sebagai sarana perpindahan ataupun pergerakan orang atau
barang dari suatu tempat ke tempat yang lain diperlukan untuk mendukung
pertumbuhan perekonomian. Penetapan Kawasan Strategis Nasional
MAMMINASATA melalui Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2011 yang meliputi
Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar di Sulawesi Selatan, merupakan salah
satu titik balik (breaking point) dalam proses pembenahan prasarana dan sarana
transportasi.
3
Untuk mengatasi semakin meningkatnya kemacetan di kota Makassar,
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan membangun bypass Mamminasata. Jalan elak
atau dikenal juga sebagai bypass adalah jalan yang dibuat untuk mengelak dari kawasan
yang padat, kota, kampung atau desa tertentu sehingga lalu lintas terusan dapat
melewati kawasan tersebut dengan gangguan samping yang minimal sehingga dapat
meningkatkan keselamatan lalu lintas. Untuk pengerjaan Bypass ruas Poros Maros-
Kariango terdapat beberapa titik kemacetan yang cukup parah seperti simpang lima
Bandara Sultan Hasanuddin dan sepanjang jalan Perintis Kemerdekaan. (Pojok sulsel,
26 Juli 2015)
Pembangunan infrastruktur khususnya jalan tentunya membutuhkan dana yang
tidak sedikit. Untuk pembangunan megaproyek bypass Mamminasata, Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan menggelontorkan anggaran yang mencapai Rp 976,86 miliar
dan dikerjakan dalam tiga tahap. Dan pada tahap pertama yang menghubungkan
kabupaten Maros sampai kabupaten Gowa sepanjang 13,7 kilometer telah
menghabiskan dana berkisar Rp 245,863 miliar dengan rentang pengerjaan mulai 2015
hingga 2018 (sumber: Tri Yari Kurniawan, 2017)
Dalam suatu rencana pembangunan atau suatu proyek pembangunan, analisa
biaya manfaat ( Cost Benefits Analysis) sering digunakan untuk menganalisis
kelayakan proyek pemerintah. Pelaksanaan proyek pemerintah umumnya mempunyai
tujuan yang berbeda dengan investasi swasta, yang biasana diukur berdasarkan
kepada keuntungan yang didapatkan. Pada proyek pemerintah, keuntungan seringkali
tidak dapat diukur dengan jelas karena tidak berorientasi kepada keuntungan. Dengan
kata lain, keuntungan didasarkan kepada manfaat umum yang diperoleh masyarakat.
4
Berdasarkan pada beberapa uraian masalah yang telah disebutkan di atas, maka
penulis mengangkat sebuah Tugas Akhir dengan judul : “ANALISA RASIO
MANFAAT PER BIAYA (B/C RATIO) PADA PROYEK PEMBANGUNAN
JALAN DAN JEMBATAN BYPASS MAMMINASATA TAHAP 1 (RUAS
POROS MAROS-POROS KARIANGO)”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, berikut poin-
poin yang menjadi rumusan masalah di dalam penelitian ini:
1. Apa saja yang menjadi cakupan manfaat (benefit) dari pembangunan Bypass
Mamminasata tahap 1 Ruas poros Maros-poros Kariango.
2. Apa saja yang menjadi cakupan biaya (cost) dari pembangunan Bypass
Mamminasata tahap 1 Ruas poros Maros-poros Kariango.
3. Bagaimana kelayakan proyek tersebut bila dihitung dengan metode Benefit
Cost Ratio.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Menidentifikasi cakupan manfaat (benefit) dari pembangunan Bypass
Mamminasata tahap 1 ruas poros Maros-poros Kariango
2. Menidentifikasi cakupan biaya (cost) dari pembangunan Bypass Mamminasata
tahap 1 ruas poros Maros- poros Kariango.
3. Dapat mengetahui kelayakan dari proyek tersebut dengan metode Benefit Cost
Ratio.
5
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui seberapa besar manfaat bagi masyarakat dan pemerintah dari
pembangunan Bypass Mamminasata tahap 1 ruas poros Maros- poros
Kariango.
2. Dapat menjadi referensi bagi penelitian sejenis selanjutnya.
1.5. Batasan Masalah
Agar pembahasan di dalam analisa manfaat biaya (BCR) bisa lebih terarah dan
sistematis, maka pembahasan penulisan dibatasi sebagai berikut;
1. Untuk studi kasus dipilih proyek pembangunan jalan dan jembatan Bypass
Mamminasata tahap 1 pada ruas poros Maros-Poros Kariango.
2. Biaya (total cost) yang dianalisa adalah biaya pembebasan, operasional dan
perawatan proyek pembangunan Bypass Mamminasata tahap 1 ruas poros
Maros-.poros Kariango
3. Manfaat yang ditinjau
a. Penghematan Nilai Waktu
b. Penghematan BOK
4. Metode evaluasi yang dipilih dalam perhitungan adalah metode Benefit Cost
Ratio.
5. Suku bunga yang digunakan pada penelitian ini adalah suku bunga 10%
1.6. Sistematika Penulisan
6
Agar lebih terarah dan teratur dalam penulisan ini, sistematika disusun agar
produk lebih sistematis sehingga susunan tugas akhir ini dapat diurutkan sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini, memberikan gambaran tentang pentingnya masalah ini diangkat
sebagai sebuah tugas akhir. Pokok-Pokok bahasan dalam BAB ini adalah latar
belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan dari
penelitian ini, manfaat dari penelitian ini, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini, menjelaskan dasar teori yang berhubungan dengan penelitian
yang akan dilakukan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini, menerangkan penelitian secara umum baik dari segi alur
penelitian, pengumpulan data, dan pengolahan data.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini menyajikan data penelitian dan membahas analisis dari data
tersebut, untuk merumuskan hasil dari penelitian.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan bab yang menyimpulkan hasil dari analisis penelitian dan
memberikan saran-saran dan rekomendasi penelitian terkait tujuan penelitian.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Karakteristik Jalan Perkotaan
2.1.1 Klasifikasi Jalan Raya
Menurut tata cara perencanaan geometrik jalan antar kota yang dikeluarkan
oleh Dinas Bina Marga Direktorat Jendral Bina Marga Tahun 1997. Jalan
dikelompokkan menjadi 3 berdasarkan fungsinya yaitu:
1. Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama
dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan
masuk dibatasi secara berdaya guna.
2. Jalan kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-
rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.
3. Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah.
2.1.2 Tipe Jalan
Berbagai tipe jalan akan menunjukkan kinerja yang berbeda pada pembebanan
lalu lintas tertentu, tipe jalan di tunjukkan dengan potongan melintang jalan yang
ditunjukkan oleh jumlah lajur dana rah pada setiap segmen jalan (MKJI,1997)
Tipe jalan untuk jalan perkantoran yang digunakan dalam MKJI 1997 di bagi
menjadi 4 bagian antara lain :
1. Jalan Dua Jalur Dua Arah Tak Terbagi (2/2 UD)
8
Tipe jalan ini meliputi semua jalan perkotaan dua lajur dua arah (2/2 UD)
dengan lebar lajur lalu lintas lebih kecil dan sama dengan 10.5 m atau sampai
dengan 11 m. Kondisi dasar tipe jalan ini didefinisikan sebagai berikut :
a. Lebar jalur lalu lintas efektif 7 m.
b. Lebar efektif bahu 1,5 m pada masing-masing sisi ( bahu tidak
diperkeras, tidak sesuai dengan perlintasan kendaraan bermotor).
c. Tidak ada median.
d. Pemisah arah lalu lintas 50-50.
e. Tipe alinyemen : datar.
f. Guna lahan : tidak ada pengembangan samping jalan.
g. Kelas hambatan samping : rendah /L
h. Kelas jarak pandang : A.
2. Jalan Empat Lajur Dua Arah Tak Terbagi
Tipe jalan ini meliputi semua jalan dua arah tak terbagi dengan marka lajur
untuk empat lajur dan lebar jalur lalu lintas tak terbagi antara 12 m dan 15 m.
Kondisi dasar tipe jalan ini disefinisikan sebagai berikut:
a. Lebar jalur lalu lintas efektif 7 m.
b. Lebar efektif bahu 1,5 m pada masing-masing sisi (bahu tidak
diperkeras, tidak sesuai untuk lintasan kendaraan bermotor).
c. Tidak ada median. Pemisahan arah lalu lintas 50-50.
d. Tipe alinyemen : datar.
e. Guna lahan : tidak ada pengembangan samping jalan.
9
f. Kelas hambatan sam,ping : rendah / L.
g. Kelas jarak pandang : A
3. Jalan Empat Lajur Dua Arah Terbagi
Tipe jalan ini meliputi semua jalan dua arah dengan dua lajur lalu lintas yang
dipisahkan oleh median. Setiap jalur lalu lintas mempunyai dua lajur, bermarka
dengan lebar antara 3,0 m – 3,7 m. Kondisi dasar tipe ini didefinisikan sebagai
berikut: :
a. Lebar jalur lalu lintas 2 x 7 m (tidak termasuk lebar median).
b. Lebar efektif bahu 2,0 m diukur sebagai lebar bahu dalam ditambah
bahu luar untuk setiap jalur lalu lintas (bahu tidak diperkeras, tidak
sesuai untuk lintasan sepeda bermotor).
c. Ada Median
d. Pemisah arah lalu lintas 50-50.
e. Tipe alinyemen : datar
f. Guna lahan : tidak ada pengembangan samping jalan.
g. Kelas hambatan samping : rendah / L.
h. Kelas jarak pandang : A.
4. Jalan enam lajur dua arah terbagi (6/2 D)
Tipe jalan ini meliputi semua jalam dua arah dengan lebar jalur lalu lintas lebih
dari 18 m dan kurang dari 24 m. Kondisi dasar tipe jalan ini didefinisikan
sebagai berikut :
a. Lebar jalur lalu lintas 2x7 m (tidak termasuk lebar median).
10
b. Lebar efektif bahu 2 m diukur sebagai lebar bahu dalam ditambah bahu
luar untuk setiap jalur lalu lintas.
c. da median
d. Pemisah arah lalu lintas 50-50.
e. Tipe alinyemen : datar.
f. Guna lahan : tidak ada pengembangan samping jalan.
g. Kelas hambatan samping : rendah / L.
h. Kelas jarak pandang : A.
Gambar 2.1 Jalan Dua Lajur Dua Arah Tak Terbagi (2/2UD)
Gambar 2.2 Jalan Empat Lajur Dua Arah Tak Terbagi (2/2UD)
Gambar 2.3 Jalan Enam Lajur Dua Arah Terbagi (6/2 D)
11
2.1.3 Ekivalensi Mobil Penumpang
Faktor konversi berbagai jenis kendaraan dibandingkan dengan mobil
penumpang atau kendaraan ringan lainnya sehubungan dengan dampaknya pada
perilaku arus lalu lintas (untuk mobil penumpang dan kendaraan ringan lainnya emp =
1.0) Untuk UM (Kendaraan Tak Bermotor ) nilai Empnya tidak ada karena termasuk
hambatan samping (kendaraan lambat), yaitu sepeda, gerobak, becak, andong.
Tabel 2.1 Emp Jalan Perkotaan Terbagi dan Satu Arah
Tabel 2.2 Emp Jalan Perkotaan Tak Terbagi
Keterangan:
1. Kendaraan ringan (LV), yaitu kendaraan bermotor rodaempat dengan dua gandar
berjarak 2.0 – 3.0 m ( termasuk kendaraan penumpang oplet, mikro bis, pick up dan
truk kecil, sesuai sistem klasifikasi Bina Marga ).
12
2. Kendaraan berat (HV), yaitu kendaraan bermotor dengan dua gandar, dengan jarak
3.5 – 5.0 ( termasuk bis kecil, truk dua as dengan enam roda, sesuai sistem klasifikasi
Bina Marga ). Truk besar, yaitu truk tiga gandar dan truk kombinasi dengan jarak
gandar ( gandar pertama ke dua ) < 3.5 m (sesuai sistem klasifikasi Bina Marga). Bis
besar, yaitu bis dengan dua atau tiga gandar
3. Sepeda motor (MC), yaitu kendaraan bermotor beroda dua atau tiga (termasuk
sepeda motor dan kendaraan beroda 3 sesuai sistem klasifikasi Bina Marga).
2.1.4 Kapasitas
Kapasitas jalan merupakan arus maksimum yang dapat dipertahankan per
satuan jam pada kondisi tertentu, atau dengan kata lain kapasitas jalan adalah jumlah
kendaraan maksimum yang dapat ditampung pada suatu ruas jalan selama kondisi
tertentu yang dinyatakan dalam satuan mobil penumpang (smp/jam).
Persamaan dasar untuk menentukan kapasitas jalan yang berlaku dan
dipakai sesuai dengan kondisi jalan-jalan di Indonesia adalah menurut petunjuk
yang dikeluarkan oleh Dirjen Bina Marga dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia
1997 sebagai berikut:
C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs ........................... (1)
Dimana:
C = Kapasitas (smp/jam)
C0 = Kapasitas dasar (smp/jam; tabel)
FCW = Faktor penyesuaian lebar jalan (tabel)
FCSP = Faktor penyesuaian pemisahan arah (hanya untuk jalan tak terbagi; tabel)
FCSF = Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan/kereb (tabel)
13
FCCS = Faktor penyesuaian ukuran kota (tabel)
Tabel 2.3. Kapasitas Dasar
Sumber: MKJI 1997
Tipe alinyemen untuk jalan luar kota dan jalan bebas hambatan ditentukan
dengan mengacu pada kriteria yang disajikan pada tabel berikut:
Tabel 2.4. Kriteria Penentuan Tipe Alinyemen
Sumber : MKJI 1997
14
Tabel 2.5. Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Lebar Jalur Lalu Lintas
Sumber : MKJI 1997
Faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisahan arah (FCSP) ditetapkan
dengan mengacu pada tabel 2.6
Tabel 2.6. Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Pemisah Arah
Sumber : MKJI 1997
Tabel 2.7. Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Ukuran Kota
Sumber : MKJI 1997
15
Tabel 2.8. Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Hambatan Samping
Sumber : MKJI 1997
2.1.5 Volume lalu lintas
Untuk perencanaan jalan diperlukan suatu kemampuan memperkirakan volume
lalu lintas yang diharapkan melewati suatu jalur jalan. Volume adalah
jumlah kendaraan yang melewati satu titik pengamatan selama periode waktu tertentu
(MKJI,1997) . Volume kendaraan dihitung berdasarkan persamaan:
Q =𝑛
𝑡 ............................. (2)
Dimana:
Q = Volume (kend/jam)
n = Jumlah Kendaraan (kend)
t = Waktu Pengamatan (jam)
16
2.1.6 Derajat Kejenuhan
Derajat kejenuhan (DS) didefinisikan sebagai rasio arus jalan terhadap
kapasitas, yang digunakan sebagai faktor utama dalam penentuan tingkat kinerja
simpang dan segmen jalan. Menurut MKJI 1997 nilai derajat kejenuhan menunjukkan
apakah segmen jalan tersebut mempunyai masalah kapasitas atau tidak. Derajat
kejenuhan ini diberi batasan maksimum = 0,75 ; bila melebihi dari 0,75 maka dianggap
jalan sudah tidak mampu lagi menampung arus lalu lintas. Persamaan dasar untuk
menentukan derajat kejenuhan adalah sebagai berikut:
DS =𝑄
𝐶 ............................. (3)
Dimana:
DS = Derajat Kejenuhan
Q = Volume (kend/jam)
C= Kapasitas (smp/jam)
2.1.7 Kecepatan Arus Bebas
Kecepatan arus bebas (FV) didefinisikan sebagai kecepatan pada tingkat
arus nol, yaitu kecepatan yang akan dipilih pengemudi jika mengendarai kendaraan
bermotor tanpa dipengaruhi oleh kendaraan bermotor lain di jalan. Kecepatan arus
bebas kendaraan ringan telah dipilih sebagai kriteria dasar untuk kinerja segmen jalan
pada arus sama dengan (MKJI 1997).
Persamaan untuk penentuan kecepatan arus bebas mempunyai bentuk umum
sebagai berikut :
FV = (Fvo + FVw) x FFVsf x FFVrc.......................(4)
17
Dimana :
FV : Kecepatan arus bebas kendaraan (km/jam)
FVo : Kecepatan arus bebas dasar (km/jam)
FVw : Faktor penyesuaian akibat lebar jalur lalu-lintas (km/jam)
FFVsf : Faktor penyesuaian akibat hambatan samping dan lebar bahu
FFVrc : Faktor penyesuaian akibat kelas fungsional jalan dan tata guna lahan
Tabel 2.9 Kecepatan arus bebas dasar (Fvo)
Sumber : MKJI 1997
Tabel 2. 10 Faktor penyesuaian akibat lebar jalur lalu-lintas (FVw)
Sumber : MKJI 1997
18
Tabel 2.11 Faktor penyesuaian akibat hambatan samping & lebar bahu (FFVsf)
Sumber : MKJI 1997
Tabel 2.12 Faktor penyesuaian akibat kelas fungsional jalan dan tata guna lahan
Sumber : MKJI 1997
19
2.1.8 Kecepatan
Didefinisikan sebagai ukuran waktu yang digunakan untuk menempuh suatu
panjang lintasan tertentu. Kecepatan kendaraan yang sering digunakan dalam
kajiankinerja jalan adalah kecepatan tempuh karena mudah dimengerti dan diukur dan
merupakan masukan yang penting untuk biaya pemakai jalan dalam analisis ekonomi
(MKJI 1997). Besarnya waktu tempuh dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut:
V = L/T................................. (5)
Dimana :
V = kecepatan rata-rata (km/jam)
L = panjang lintasan (km)
T = waktu tempuh rata-rata (jam)
2.2 Pertumbuhan Lalu Lintas
Dalam mempresiksi volume lalu lintas untuk tahun yang akan datang, maka
dibutuhkan angka pertumbuhan lalu lintas. Pertumbuhan lalu lintas dapat diketahui dari
data LHR tahun-tahun sebelumnya. Angka pertumbuhan lalu lintas tiap tahun belum
tentu sama, oleh karenanya untuk menentukan prediksi LHR tahun yang akan datang
bisa ditentukan dengan merata-rata angka pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya.
Angka pertumbuhan lalu lintas dipengaruhi oleh jumlah kendaraan dan juga
pertumbuhan penduduk. Untuk menentukan angka pertumbuhan lalu lintas dalam
penelitian ini menggunakan persamaan analisis aritmatik sebagai berikut :
LHRT = LHR(1 + r)n................................. (6)
Dimana :
LHRT: Data awal tahun yang diketahui
20
LHR : Data pada tahun ke –n dari tahun terakhir
n : Tahun ke n
r : Data pertumbuhan (lalu lintas) dalam %
2.3. Biaya Operasional Kendaraan
Biaya operasi kendaraan adalah total biaya yang dikeluarkan oleh pemakai
jalan dengan menggunakan moda tertentu dari zona asal ke zona tujuan. Perhitungan
BOK dimaksudkan untuk mengevaluasi peningkatan pekerjaan proyek pembangunan
jalan menurut kriteria ekonomi, sehingga dapat diketahui bahwa biaya yang
dialokasikan dapat memberikan tingkat manfaat yang tinggi. Manfaat langsung yang
diperhitungkan adalah penghematan biaya perjalanan, yaitu selisih biaya perjalanan
total dengan proyek dan tanpa proyek.
Pada penelitian ini perhitungan BOK menggunakan metode perhitungan model
PCI ( ) untuk jalan non-tol. Model PCI
merupakan penjumlahan dari biaya tidak tetap () dan biaya tetap
(), yang dipengaruhi oleh kecepatan kendaraan dan jenis kendaraan
yang di gunakan. Persamaan-persamaan model PCI dalam perhitungan BOK adalah
sebagai berikut :
BOK = BTT + BT............................... (7)
Dimana :
BOK = Biaya Operasional Kendaraan (Rp/km)
BTT = Biaya Tidak Tetap (Rp/km)
BT = Biaya Tetap (Rp/km)
21
Biaya operasi kendaraan terdiri dari dua komponen yaitu biaya tetap (fixed
cost) adalah biaya yang tidak berubah sedangkan biaya tidak tetap (running cost)
adalah biaya yang berubah jika terjadi perubahan volume pada produksi jasa.
2.3.1 Biaya Tidak Tetap
Biaya tidak tetap adalah besar kecilnya biaya yang telah dikeluarkan
berdasarkan jarak tempuh yang dilalui oleh suatu kendaraan. Komponen –
komponen biaya tidak tetap diantaranya :
1. Konsumsi bahan bakar
Konsumsi bahan bakar dipengaruhi oleh jenis kendaraan, kelandaian jalan,
kecepatan operasi dan kekasaran permukaan jalan. Dalam penelitian ini
kendaraan yang digunakan sebagai dasar perhitungan meliputi semua jenis
kendaraan berbahan bakar, yaitu :
a. Golongan I yang terdiri dari sedan, jeep, station wagon, angkutan
penumpang sedang, pick up, micro truk dan mobil hantaran
b. Golongan II A yang terdiri dari Bus sedang,kecil,dan besar
c. Golongan II B yang terdiri dari truk ringan 2 as, truk sedang 3 as, truk
3 as, truk gandengan, dan truk semi trailer.
Menurut Fenta Gunawan dan Bemy G. Mahardhika (2007) persamaan
untuk perhitungan BOK menggunakan metode PCI Model adalah sebagai
berikut :
Perhitungan BOK dengan Persamaan PCI Model di Jalan Non Tol
Persamaan untuk konsumsi bahan bakar adalah sebagai berikut :
Gol I (mobil) : Y = 0,05693 x 𝑆2 – 6,42593 x S + 269,18567
22
Gol IIA (bus) : Y = 0,21692 x 𝑆2 – 24,1549 x S + 954,7882429
Gol IIB (truk) : Y = 0,21557 x 𝑆2 – 24,17699 x S + 947,80882
Keterangan
Y = Konsumsi bahan bakar (liter/1000 km)
S = Kecepatan (km/jam)
2. Konsumsi Minyak Pelumas
Konsumsi dasar minyak pelumas (liter/km) sangat dipengaruhi oleh
kecepatan dan jenis kendaraan.
Perhitungan BOK dengan Persamaan PCI Model di Jalan Non Tol
Persamaan untuk konsumsi minyak pelumas adalah sebagai berikut :
Gol I (mobil) : Y = 0,00037 x 𝑆2 – 0,04070 x S + 2,20405
Gol IIA (bus) : Y = 0,00209 x 𝑆2– 0,24413 x S + 13,29445
Gol IIB (truk) : Y = 0,00186 x 𝑆2 – 0,22035 x S + 12,06486
Keterangan Y = Konsumsi oli mesin (liter/1000 km)
S = Kecepatan (km/jam)
3. Pemakaian ban
Ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi kondisi atau umur dari ban,
yaitu :
a. Rolling Friction, yaitu gesekan antara ban dengan permukaan jalan
b. Gaya longitudinal dan transversal yang menyebabkan gesekan pada
sebagian permukaan ban. Gaya tersebut terjadi akibat pengereman,
akselerasi dan tikungan
23
c. Gesekan akibat driving force, yang diakibatkan tekanan udara yang
terjadi pada saat kendaraan melakukan tanjakan dan atau pengurangan
kecepatan
Perhitungan BOK dengan PCI Model Jalan Non Tol
Persamaan dari pemakaian ban adalah sebagai berikut :
Gol I (mobil) : Y = 0,0008848 x S – 0,0045333
Gol IIA (bus) : Y = 0,0012356 x S – 0,0065667
Gol IIB (truk) : Y = 0,0015553 x S – 0,005933
Keterangan
Y = pemakaian ban / 1000 km
S = Kecepatan (km/jam)
4. Biaya pemeliharaan atau perawatan kendaraan
Biaya pemeliharaan atau perawatan kendaraan terdiri dari biaya yang
dikeluarkan untuk pemeliharaan, perbaikan, penggantian suku cadang dan upah
montir/tenaga kerja yang berlaku untuk perhitungan BOK pada jalan baru
maupun jalan eksisting.
Perhitungan BOK dengan PCI Model Jalan Non Tol
Persamaan untuk biaya suku cadang adalah sebagai berikut :
Gol I (mobil) : Y = 0,0000064 x S + 0,0005567
Gol IIA (bus) : Y = 0,0000332 x S + 0,00020891
Gol IIB (truk) : Y = 0,0000191 x S + 0,0015400
Keterangan
24
Y = Biaya suku cadang dikalikan dengan harga kendaraan yang terdepresiasi /
1000 km
S = Kecepatan (km/jam)
5. Persamaan untuk biaya montir/tenaga kerja/mekanik adalah sebagai berikut :
Perhitungan BOK dengan PCI Model Jalan Non Tol
Gol I (mobil) : Y = 0,00362 x S + 0,36267
Gol IIA (bus) : Y = 0,02311 x S + 1,97733
Gol IIB (truk) : Y = 0,01511 x S + 1,21200
Keterangan
Y = Jam kerja mekanik dikalikan dengan upah / jam / 1000 km
S = Kecepatan (km/jam)
2.3.2 Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya – biaya yang tetap harus dikeluarkan atau dibutuhkan
secara rutin untuk jangka waktu tertentu dan tidak tergantung dengan penggunaan
kendaraan tetapi dipengaruhi oleh waktu. Komponen biaya tetap meliputi :
1. Biaya penyusutan (depresiasi) kendaraan
Biaya penyusutan dikenal juga dengan biaya depresiasi. Pemilik kendaraan
dapat memperkirakan berapa tahun pemakaian kendaraan sehingga pemilik
dapat menghitung dana yang dibutuhkan apakah cukup untuk membeli
kendaraan pengganti dalam jangka waktu tersebut. Biaya penyusutan atau biaya
depresiasi dihitung berdasarkan waktu karena nilai kendaraan berubah dari
waktu ke waktu.
25
Perhitungan BOK dengan PCI Model Jalan Non Tol
Persamaan dari penyusutan (depresiasi) adalah sebagai berikut :
Gol I (mobil) : Y = 1 / (2,5 x S + 100)
Gol IIA (bus) : Y = 1 / (9 x S + 315)
Gol IIB (truk) : Y = 1 / (6 x S + 210)
Keterangan
Y = Depresiasi dikalikan dengan setengah dari harga kendaraan
terdepresiasi / 1000 k
S = Kecepatan (km/jam)
2. Biaya asuransi kendaraan
Pemilik kendaraan bisa mengasuransikan kendaraannya dan bisa tidak
mengasuransikan kendaraannya. Biaya asuransi kendaraan dibayar oleh pihak
pemilik kendaraan kepada pihak asuransi setiap bulannya. Biaya asuransi ini
berguna jika kendaraan mengalami kecelakaan sehingga mengakibatkan
kerusakan dan juga jika mobil hilang, maka pihak asuransi dapat mengganti dan
meng-cover kerusakan dan penggantian kehilangan dengan mobil yang baru.
Perhitungan BOK dengan PCI Model Jalan Non Tol
Persamaan dari asuransi adalah sebagai berikut :
Gol I (mobil) : Y = 38 / (500 x S)
Gol IIA (bus) : Y = 60 / (2571,42857 x S)
Gol IIB (truk) : Y = 61 / (1714,28571 x S)
Keterangan
Y = Asuransi dikalikan dengan harga kendaraan baru / 1000 km
26
S = Kecepatan (km/jam)
3. Biaya suku bunga
Perhitungan BOK dengan PCI Model Jalan Non Tol
Persamaan dari suku bunga adalah sebagai berikut :
Gol I (mobil) : Y = 150 / (500 x S)
Gol IIA (bus) : Y = 150 / (2571,42857 x S)
Gol IIB (truk) : Y = 150 / (1714,28571 x S)
2.3.3. Besar Penghematan BOK
Dalam tahap analisis besarnya manfaat yang diperoleh atau besar keuntungan
dari selisih BOK pada saat tidak ada kegiatan (do nothing) dan pada saat ada kegiatan
proyek (do something) yang kita sebut BK BOK pada Proyekpeningkatan fungsi jalan
lintas selatan Jawa Tengah di Kota Cilacap ini dapat diketahui dengan persamaan
sebagai berikut :
Penghematan BOK = BOK (do nothing) – BOK (do something).........(8)
Keterangan :
Penghematan BOK : Besar Penghematan Biaya Operasi Kendaraan (Rp)
BOK (do nothing) : BOK di Jalan Eksisting (Rp)
BOK (do something) : BOK di Jalan Peningkatan (Rp)
2.4 Nilai Waktu (Time Value) Perjalanan
Biaya Nilai waktu di definisikan sebagai jumlah uang yang bersedia
dikeluarkan oleh seseorang untuk menghemat waktu perjalanan (Henser, 1989) atau
sejumlah uang yang disiapkan untuk membelanjakan atau dikeluarkan oleh sesorang
27
dengan maksud menghemat atau mendapatkan satu unit nilai waktu perjalanan
(Rogers, 1975).
Tabel 2.13 Faktor penyesuaian akibat kelas fungsional jalan dan tata guna lahan
Dari tabel di atas, untuk nilai waktu sekarang digunakan rujukan PT. Jasa
Marga (1990-1996). Formula nilai waktu sekarang dan nilai waktu per tahun
ditunjukkan pada persamaan 2.10 dan 2.11 berikut:
Nilai Waktu Pertahun = V x L/v x Nilai Waktu Sekarang.............(9)
Dimana :
V : Volume kendaraan pertahun (km/jam)
L : Panjang Lintasan (km)
v : Kecepatan (km/jam)
2.5 Biaya (Cost)
Dalam peningkatan fungsi jalan lintas selatan Jawa Tengah di Kota Cilacap
membutuhkan berbagai macam biaya. Menurut Kuiper (dalam Kodoatie, 2002)
biayabiaya tersebut dikelompokkan menjadi dua yaitu biaya modal ( capital cost ) dan
biaya tahunan ( annual cost ).
1. Biaya Modal ( Capital Cost )
28
Biaya modal adalah jumlah semua pengeluaran yang diperlukan mulai dari pra
studi kelayakan sampai dengan proyek selesai dikerjakan ( Kuiper. E, 1971 ).
Biaya modal ini terbagi lagi menjadi biaya langsung ( direct cost ) dan biaya tidak
langsung ( indirect cost ).
a. Biaya Langsung ( Direct Cost )
Biaya langsung merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan
suatu proyek dan bersifat mutlak. Biaya langsung dalam
pembangunan/peningkatan suatu jalan dalam penelitian ini adalah
pembebasan lahan (land acquisition cost) dan biaya konstruksi
(construction cost ).
b. Biaya Tidak Langsung ( Indirect Cost )
Biaya tidak langsung dikelompokkan menjadi tiga komponen yaitu :
Biaya tak terduga ( contigency cost )
Biaya tak terduga diantaranya adalah biaya untuk pengeluaran yang
mungkin timbul, tetapi tidak pasti; biaya yang mungkin timbul
tetapi tidak terlihat; biaya yang mungkin timbul akibat tidak
tetapnya harga pada waktu yang akan datang (misalnya ada
kenaikan harga).
Biaya teknik ( engineering cost )
Biaya teknik adalah biaya untuk pembuatan desain mulai dari studi
awal, pra studi kelayakan, studi kelayakan, biaya perencanaan dan
biaya pengawasan selama waktu pelaksanaan konstruksi.
29
Biaya akibat bunga ( interest cost )
Dari periode waktu mulai dari ide sampai pelaksanaan fisik, bunga
berpengaruh terhadap biaya langsung dan biaya tidak langsung
sehingga bunga harus diperhitungkan.
2. Biaya Tahunan ( Annual Cost )
Biaya tahunan adalah biaya yang dikeluarkan setelah proyek selesai dikerjakan
sampai masa layan proyek (umur proyek) berakhir. Biaya tahunan dapat dikatakan
sebagai biaya operasi dan pemeliharaan. Biaya tahunan dibutuhkan agar kondisi
proyek yang telah dikerjakan sampai dengan masa layannya sesuai dengan
perencanaan pra konstruksi akibat penurunan kualitas dan kuantitas pelayanan
setelah digunakan. Biaya tahunan terdiri atas :
a. Biaya Operasi dan Pemeliharaan
Agar dapat memenuhi umur proyek sesuai yang direncanakan pada detail
desain, maka diperlukan biaya untuk operasi dan pemeliharaan proyek
tersebut. Pemeliharaan Jalan merupakan kegiatan penanganan jalan berupa
pencegahan, perawatan dan perbaikan yang diperlukan untuk
mempertahankan kondisi jalanagar tetap berfungsi secara optimal melayani
lalu lintas sehingga umur rencana yang ditetapkan dapat tercapai.
Pemeliharaan jalan dibagi atas pemeliharaan rutin dan pemeliharaan
berkala.
b. Nilai penyusutan akibat pemakaian ( depreciation )
Depresiasi adalah turunnya suatu harga / nilai dari sebuah benda karena
pemakaian dan kerusakan atau keusangan benda itu sendiri.
30
2.6 Manfaat (Benefit)
Menurut Kuiper (dalam Kodoatie, 2002) manfaat diklasifikasikan menjadi:
1. Manfaat langsung, yaitu manfaat yang langsung diperoleh dari proyek
2. Manfaat tidak langsung, yaitu manfaat yang secara tidak langsung memberikan
keuntungan
3. Manfaat nyata, yaitu manfaat yang dapat diukur dengan satuan nilai uang (tangible
benefit)
4. Manfaat tidak nyata, yaitu manfaat yang tidak dapat diukur dengan
satuan(intangible benefit) Perhitungan manfaat dari proyek ini dilakukan dengan
menghitung manfaat langsung dari pengguna jalan, yaitu pengurangan
(penghematan) Biaya Operasi Kendaraan (BOK) dan nilai waktu yang
diperhitungkan dari perbedaan antara setelah ada proyek dan sebelum ada proyek
berdasarkan volume lalu lintas yang ada.
2.7 Analisa Ekonomi Metode Benefit Cost Ratio
Metode Benefit Cost Ratio adalah suatu metode pengambilan keputusan
terhadap suatu proyek dengan cara membandingkan manfaat (benefit) dengan total
biaya (totalCost) yang telah dikeluarkan.
Untuk melaksanakan analisa manfaat biaya, perlu terlebih dahulu
mengidentifikasikan terhadap dampak positif atau keuntungan bagi masyarakat umum
dan dampak negative yang akan menjadi konsekuensi bagi masyarakat umum sebagai
akibat dari pelaksanaan proyek serta initial cost pengeluaran untuk biaya awal,biaya
operasional dan biaya pemeliharaan proyek tersebut.
31
Penerapan perhitungan BCR ke dalam nilai sekarang (present value) adalah
sebagai berikut
B/C=𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡−𝐷𝑖𝑠𝑏𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡
𝐶𝑜𝑠𝑡
B/C=𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡−𝐷𝑖𝑠𝑏𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡−(𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔+𝑀𝑎𝑖𝑛𝑡𝑎𝑛𝑎𝑛𝑐𝑒)
𝐼𝑛𝑖𝑡𝑖𝑎𝑙 𝐶𝑜𝑠𝑡
B/C=𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡−𝐷𝑖𝑠𝑏𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡
𝐶𝑜𝑠𝑡 > 1............................... (10)
Nilai B/C yang mungkin :
1. B/C > 1
Berarti manfaat yang ditimbulkan proyek dan biaya yang diperlukan secara
ekonomi, proyek layak untuk dilaksanakan
2. B/C < 1
Berarti manfaat yang ditimbulkan proyek lebih kecil dari biaya yang diperlukan
secara ekonomi, proyek tidak layak untuk dilaksanaka
2.8 Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas merupakan suatu metode ekonomi teknik yang digunakan
dalam rangka mengetahui sejauh mana dampak parameter atau faktor – faktor
investasi yang telah ditetapkan sebelumnya boleh berubah karena adanya faktor
situasi dan kondisi selama umur investasi, sehingga perubahan tersebut hasilnya
akan berpengaruh secara signifikan pada keputusan yang telah diambil.
Analisis sensitivitas juga digunakan sebagai penguji dari suatu
keputusan untuk mencari seberapa besar ketidaktepatan penggunaan suatu asumsi
yang dapat ditoleransisehingga mengakibatkan berubahnya keputusan awal. Dalam
menentukan kelayakan suatu proyek harus menggunakan asumsi-asumsi yang
32
berbeda-beda, sehingga diketahui apakah akan terjadi perubahan terhadap hasil
atau keputusan yang telah ditetapkan.
Analisis sensitivitas bertujuan untuk melihat apa yang akan terjadi
dengan hasilanalisis proyek, jika ada perubahan dalam perhitungan cost atau
benefit. Dalam analisis sensitivitas setiap kemungkinan harus dicoba, yang berarti
bahwa harus diadakan analisis kembali. Ini perlu dilakukan karena analisis suatu
proyek didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang mengandung banyak
ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang.
33
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Berdasarkan kategori penulisan dalam penelitian ini, maka penelitian ini
termasuk dalam jenis penelitian analitis, dimana penelitian bersifat analitis adalah suatu
penelitian dengan jalan mendeskripsikan, mengkaji dan menganalisis beberapa dokumen
kemudian dikomparasikan guna mengetahui sisi persamaan dan perbedaan keduanya.
Sehingga dalam penelitian Analisa Rasio Manfaat per Biaya (b/c ratio) pada Proyek
Pembangunan Bypass Mamminasata Ruas Maros-Kariango data-data yang diperoleh
bersifat kuantitatif yang didapatkan dari data primer dan sekunder.
Analisis data pada penelitian ini menyangkut tentang analisis Benefit (manfaat)
dan analisis Cost (biaya). Analisis Benefit dan Cost merupakan analisis yang digunakan
untuk mengetahui besaran keuntungan atau kerugian suatu rencana proyek dan apakah
layak atau tidak pembangunan proyek tersebut. Dalam perhitungannya analisis ini
memperhitungkan biaya serta manfaat yang akan diperoleh dari pelaksanaan suatu
proyek. Sesuai dengan namanya yaitu Benefit dan Cost atau manfaat dan biaya, maka
analisis ini mempunyai penekanan dalam perhitungan tingkat keuntungan atau
kerugian suatu proyek dengan mempertimbangkan biaya yang akan dikeluarkan serta
manfaat yang akan dicapai dan digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber
daya agar dapat digunakan secara efisien.
3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di proyek pembangunan bypass Mamminasata
34
Maros pada bulan April 2018. Adapun lokasi penelitian adalah poros Maros sampai
Kariango.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Gambar 3.1 Lokasi penelitian
Dalam proses analisis manfaat per biaya pada pembangunan Bypass
Mamminasata tahap I di Maros-Kariango ini perlu dilakukan secara teliti. Untuk itu
agar dapat melakukan analisis dengan baik, maka diperlukan data atau informasi,
maupun teori konsep dasar dan alat bantu yang memadai, sehingga kebutuhan data
sangat mutlak diperlukan. Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara :
1. Metode Literatur
Metode literatur yaitu dengan mengumpulkan, mengidentifikasi, mengolah data
tertulis dan metode kerja yang digunakan sebagai bahan dalam analisis.
2. Metode Observasi
Metode observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung ke lokasi untuk
mengetahui kondisi ruas jalan sebenarnya di lapangan.
35
Untuk mencapai pola pikir yang menyeluruh sesuai dengan tahapan penelitian
skripsi ini, dilakukan beberapa langkah pengambilan data-data penunjang dari instansi
dan pihak terkait, antara lain sebagai berikut :
1. Pengumpulan Data Primer
Data primer adalah data-data yang dikumpulkan dengan cara observasi dan
wawancara, untuk data survey meliputi data komponen yang diperlukan untuk
perhitungan biaya opperasi kendaraan (BOK). Untuk menentukan besarnya
nilai BOK, diperlukan harga masing-masing komponen biaya operasional
kendaraan dari setiap jenis kendaraan, baik itu MC, golongan I, golongan IIA,
dan golongan IIB. Komponen harga ini meliputi harga kendaraan, harga ban
kendaraan, harga bahan bakar per liter, dan harga pelumas atau oli mesin, harga
suku cadang kendaraan, harga untuk perawatan dan pemeliharaan (mekanik).
2. Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder adalah data-data teknis spesifikasi proyek yang dikumpulkan
dari pihak proyek di lapangan dan diperoleh dari studi literatur dengan referensi
yang berkaitan dengan perhitungan ekonomi:
a. Data Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR)
Data lalu lintas berupa volume kendaraan yang melintasi jalan Poros
Maros -Kariango, jumlah dari tiap jenis kendaraan yang melintas pada
jam sibuk, dan peramalan pertumbuhan lalu lintas pada tahun rencana.
b. Data Biaya Proyek
Data biaya proyek yang dibutuhkan adalah RAB (Rencana Anggaran
Biaya), operasional maintenance, serta biaya pembebasan lahan.
36
c. Data Teknis
Data ini berupa layout/denah proyek digunakan untuk memberikan
gambaran proyek secara umum dari detail yang berupa gambar rencana
pembangunan Bypass Mamminasata ruas Poros Maros- Kariango.
d. PDRB
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah nilai tambah
barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan perekonomian di
suatu daerah.
3.4. Variabel Penelitian
Variabel yang mempengaruhi perhitungan dalam studi analisa manfaat dan
biaya antara lain sebagai berikut:
1. Manfaat (benefit) adalah semua yang bersifat positif dan akan dirasakan oleh
masyarakat umum dengan terlaksananya suatu pembangunan proyek. Yang
meliputi manfaat dari pembangunan Bypass Mamminasata ruas Poros Maros-
Kariango. Manfaat tersebut antara lain;
a) Penghematan biaya operasional kendaraan (BOK) akibat peningkatan
kondisi jalan
b) Penghematan waktu perjalanan (time value) bagi pengguna jalan akibat
adanya selisih kecepatan dan selisih waktu tempuh perjalanan
2. Total biaya adalah biaya yang dikeluarkan baik biaya awal proyek maupun
biaya yang biasanya dibutuhkan untuk operasional dan pemeliharaan rutin dan
berkala. Yang meliputi biaya dari pembangunan Bypass Mamminasata Poros
Maros-Kariango:
37
a. Biaya konstruksi
b. Biaya pembebasan lahan
c. Biaya pemeliharaan berkala dan rutin
d. Biaya rekonstruksi
3.5. Metode Analisis Data
Adapun tahapan analisis dalam penelitian ini adalah mulai dari identifikasi
masalah, konsep teori, bahan pustaka dan studi literatur. Kemudian mendapatkan data-
data primer dan sekunder. Setelah itu melakukan analisa sebagai usaha evaluasi suatu
proyek yang sesuai dengan tahapaan pada Benefit Cost Ratio maka hasil akhir yang
akan dicapai adalah mendapatkan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan yaitu
melakukan evaluasi manfaat dan biaya pada proyek pembangunan Bypass
Mamminasata. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Data lalu lintas
Menghitung rata-rata jumlah penumpang kedatangan yang Data lalu lintas
didapatkan Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR), dengan data LHR dapat
memperkirakan pertumbuhan lalu lintas yang ditinjau sampai umur rencana.
Analisa lalu lintas dilakukan untuk meninjau kondisi jalan.
2. Penghematan biaya operasional kendaraan (BOK)
Cara mengukur, menggunakan metode PCI. Dalam metode ini data yang
digunakan adalah kecepatan kendaraan yang didapat dari data lalu lintas.
3. Penghematan waktu perjalanan (time Value)
Cara mengukur manfaat ini dengan mempertimbangkan studi-studi tentang
nilai waktu yang pernah ada dan pembagian jenis kendaraan.
38
4. Biaya konstruksi, biaya perencanaan serta biaya operasional dan pemeliharaan
secara rutin dan berkala.
Untuk biaya konstruksi pembangunan didapatkan data dari
kontraktor/konsultan yang terkait.
5. Analisa manfaat biaya, akan dihitung berupa peningkatan, penghematan dan
penurunan nilai ekonomi pembangunan Bypass Mamminasata ruas Poros
Maros- Kariango dimana semuanya itu mendukung dalam perhitungan analisa
manfaat biaya setelah dilakukan perhitungan seluruh cakupan manfaat
(benefit), total biaya (initial cost) kemudian diekivalensikan ke dalam nilai
sekarang (present value).
6. Perhitungan Benefit Cost Ratio (BCR) adalah membandingkan antara manfaat
yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan.
7. Perhitungan Analisa Sensitivitas
Perhitungan analisa sensitivitas ini dihitung setelah perhitungan Benefit Cost
Ratio didapatkan. Analisa sensitivitas dapat diidentifikasi jika ada penurunan
atau kenaikan Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) yang mempengaruhi
manfaat dari suatu proyek tersebut.
39
Gambar 3.2 Flowchart Penelitian
Identifikasi Masalah
Studi Literatur
Analisa Kinerja Lalu Lintas Eksisting:
Volume Lalu Lintas
Kapasitas
Derajat Kejenuhan
Jumlah LHRT
Analisa Ekonomi: Manfaat
Penghematan BOK
Penghematan Nilai Waktu Biaya
Biaya Konstruksi
Biaya Operasional Pemeliharaan
Nilai BCR
Analisa Sensitivitas
Kesinpulan dan saran
Data Primer: Harga Komponen BOK
Data Primer:
LHR Poros Maros
Biaya Konstruksi
Pembebasan lahan
PDRB kabupaten Maros
1.
Pengumpulan Data
Selesai
Mulai
40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Manfaat Pembangunan Bypass Mamminasata
Manfaat yang ditanjau dari pembangunan bypass Mamminasata adalah:
a. Penghematan biaya operasional kendaraan (BOK)
b. Penghematan nilai waktu kendaraan
4.1.1 Penghematan BOK
Untuk menghitung penghematan biaya operasional kendaraan diperlukan
beberapa analisa data seperti volume lalu lintas, analisa peramalan volume lalu lintas,
analisa kondisi lalu lintas, kecrpatan dan waktu tempuh with and without project.
4.1.1.1 Volume Lalu Lintas
Data survey lalu lintas didapatkan dari kantor P2JN Provinsi Sulawesi Selatan.
Survey tersebut dilakukan pada tanggal 10 Agustus 2017. Pelaksanaan survey
dilakukan dari pukul 06.00 pagi sampai 22.00 malam WITA. Hasil survey lapangan
volume lalu lintas harian rata-rata dapat dilihat pada lampiran 1.
Tabel 4.1 Komposisi Kendaraan
Sumber: P2JN Provinsi Sulawesi Selatan,2018
Mks-Maros Maros-Mks
1 Sepeda Motor 7137 6394 13531 kend/16 jam
2 Mobil Penumpang 3609 3636 7245 kend/16 jam
3 Bus 202 539 741 kend/16 jam
4 Truk 33 115 148 kend/16 jam
10981 10684 21665 kend/16 jam
50,69% 49,31% 100% kend/16 jam
Jenis Kendaraan SatuanArah
TOTAL
PRESENTASE (%)
No Jumlah
41
Berdasarkan data dari hasil survey pada Jl.Ahmad Yani Maros diperoleh
kendaraan arah Makasssar ke Maros adalah 10981 kend/16 jam pengamatan,
sedangkan arah Maros ke Makassar adalah 10684 kend/16 jam. Lalu lintas harian rata-
rata (LHR) diperhitunglan untuk melihat dan menganalisa pertumbuhan kendaraan
pada tahun selanjutnya. Perbandingan volume lalu lintas harian rata-rata (LHR) 2017
dapat dilihat pada tabel 4.2
Tabel 4.2 Jumlah LHR 2017 Ruas Jalan Arah Makasar-Maros & Maros-
Makassar
Sumber: analisa, 2018
Jumlah kendaraan diubah menjadi satuan smp dengan mengalikan faktor emp,
maka didapat persentase jumlah kendaraan yang melewati Jl.Ahmad Yani Maros
sebesar 28,93% untuk kendaraan sepeda motor, 61,95% untuk kendaraan mobil
penumpang, 7,60 untuk kendaraan bus, dan sebesar 1,52 untuk kendaraan truck.
4.1.1.2 Analisa Peramalan
Untuk meramalkan volume kendaraan yang terjadi di tahun tahun selanjutnya
digunakan prosentase pertumbuhan Pendapatan Daerah Regional Brutto (PDRB) atas
dasar lapangan usaha yang menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung
menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tersebut sebagai dasaran dan secara
umum kegunaannya untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.
Data inilah yang akan digunakan sebagai acuan dalam meramalkan tingkat
Jumlah Kendaraan Jumlah Kendaraan Persentase
(smp/16 jam) (smp/jam) (%)
1 Sepeda Motor 3383 211 28,93
2 Mobil 7245 453 61,95
3 Bus 889 56 7,60
4 Truk 178 11 1,52
11695 731 100,00LHR 2017
No Jenis Kendaraan
42
pertumbuhan kendaraan di jalan-jalan eksisting yang berpengaruh terhadap jalan
Bypass Mamminasata tahap 1. Pada perencanaan Jalan Bypass Mamminasata, wilayah
yang dilewati oleh jalan rencana melewati Kabupaten Maros. Untuk itu maka
diperlukan adanya data PDRB dari kabupaten tersebut. Data analisis PDRB ini
nantinya akan digunakan untuk meramalkan volume kendaraan yang terjadi di tahun-
tahun selanjutnya sesuai dengan tahun rencana jalan. Data yang dibutuhkan adalah laju
pertumbuhan PDRB menurut lapangan usaha dan PDRB atas Dasar Harga Konstan
2010 menurut lapangan usaha
Tabel 4.3 Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha
Tahun Pertumbuhan (%)
2010 12,40
2011 11,24
2012 11,14
2013 6,28
2014 5,23
Rata-rata 9,25
Sumber : Badan Pusat Statistik 2018
4.1.1.3 Analisis Kondisi Lalu Lintas Without Project
a. Volume Kendaraan Without Project
Analisis ini adalah sebuah kondisi volume lalu lntas yang berasal dari hasil
peramalan lalu lintas pada ruas jalan eksisting selama 15 tahun kedepan tanpa
adanya proyek pembangunan jalan dan jembatan bypass Mamminasata tahap
1. Setelah didapatkan analisis volume lalu lintas maka dapat diramalkan volume
kendaraan yang akan terjadi, serta umtuk mendapatkan volume lalu lintas
pertahunnya harus dikalikan dengan 365 hari.
43
Tingkat pertumbuhan lalu lintas yang di dapat berdasarkan laju
pertumbuhan PDRB kabupaten Maros maka didapatkan laju pertumbuhan lalu
lintas sebesar 9,25% pertahun. Selanjutnya dapat dilakukan estimasi LHR
untuk tahun mendatang.
Tabel 4.4 Prediksi LHR (smp) Ruas Makassar-Maros dan Maros-Makassar
Tahun LHR x (1+i)^n Dibulatkan
2018 573,61 574
2019 626,67 627
2020 684,64 685
2021 747,96 748
2022 817,15 817
2023 892,74 893
2024 975,32 975
2025 1065,53 1066
2026 1164,10 1164
2027 1271,77 1272
2028 1389,41 1389
2029 1517,93 1518
2030 1658,34 1658
2031 1811,74 1812
2032 1979,33 1979
Sumber: analisa, 2018
Tabel 4.5 Prediksi LHR Tahunan (smp) Ruas Makassar-Maros dan Maros-
Makassar
N Tahun LHR x (1+i)^n
1 2018 799
2 2019 872
3 2020 953
4 2021 1041
5 2022 1138
6 2023 1243
7 2024 1358
8 2025 1483
9 2026 1621
10 2027 1770
11 2028 1934
12 2029 2113
13 2030 2309
14 2031 2522
15 2032 2755
44
Sumber: analisa, 2018
b. Perilaku Lalu Lintas Jalan Without Project
Dalam analisis ini berguna untuk memperkirakan kecepatan arus bebas,
derajat kejenuhan, kapasitas dan perilaku lalu lintasnya sebelum adanya
pembangunan jalan dan jembatan Bypasss Mamminasata.
Tabel 4.6 Perhitungan Kecepatan Arus Bebas Jalan Eksisting
Sumber: analisis, 2018
Tabel 4.7 Perhitungan Kapasitas Jalan Eksisting
Sumber : analisis,2018
Tabel 4.8 Perhitungan Derajat Kejenuhan Jalan Eksisting
Tahun I IIA IIB
2018 2889034 354580 70820
2019 3156270 387378 77371
2020 3448225 423211 84528
2021 3767186 462358 92347
2022 4115650 505126 100889
2023 4496348 551850 110221
2024 4912260 602896 120416
2025 5366644 658664 131555
2026 5863059 719590 143724
2027 6405392 786152 157018
2028 6997891 858872 171542
2029 7645196 938317 187410
2030 8352376 1025112 204746
2031 9124971 1119934 223685
2032 9969031 1223528 244375
Fvo FVw FFVs FFVcs FV
57 -4 0,91 0,90 43,41
50 -4 0,91 0,90 37,67
50 -4 0,91 0,90 37,67
Mobil Penumpang
Jenis Kendaraan
Bus
Truk
KAPASITAS
DASAR
FAKTOR PENYESUAIAN
UNTUK KAPASITAS
KAPASITAS
Co
Lebar
Jalur
Pemisah
Arah
Hamb.
Samping
Ukuran
kota C
(smp/jam) FCw FCsp FCsf FCcs (smp/jam)
1650 0.96 1 0.92
0,86 1253,26
45
TAHUN Arus (Q) Kapasitas DS=
smp/jam smp/jam Q/C
2017 730,91 1253,26 0,58
Sumber : analisis,2018
c. Analisis Kecepatan dan Waktu Tempuh Jalan Without Project
Berdasarkan hubungan antara derajat kejenuhan dan kecepatan arus bebas,
maka berdasarkan grafik diperoleh perkiraan kecepatan kendaraan
sesungguhnya dan selanjutnya di dapat pula waktu tempuh perjalanan di jalan
eksisting.
Tabel 4.9. Perhitungan Kecepatan dan Waktu Tempuh
Sumber : analisis,2018
4.1.1.4 Analisis Kondisi Lalu Lintas With Project
a. Analisis Volume Kendaraan With Project
Analisis ini sebuah kondisi volume lalu lintas yang terjadi setelah adanya
pembangunan jalan dan jembatan Bypass Mamminasata. Prosentase
perpindahan kendaraan didapatkan diperkirakan sebesar 50% dari jumlah
kendaraan yang melewati Jl.Ahmad Yani dan dilakukan peramalan selama
umur rencana jalan yakni selama 15 tahun. Berikut merupakan perhitungan
analisis volume kendaraan yang terjadi :
Tabel 4.10 Prediksi LHR (smp) 2018-2032 Do Something Jalan Eksisting
FV V L T T
(km/jam) (km/jam) (km) (jam) (menit)
Mobil Penumpang 43,41 0,58 38,7 14,9 0,39 23,10
Bus 37,67 0,58 33,9 14,9 0,44 26,37
Truk 37,67 0,58 33,9 14,9 0,44 26,37
DSJenis Kendaraan
46
Sumber : analisis,2018
Setelah didapatkan prediksi volume LHR harian maka selanjutnya
dilakukan prediksi LHR tahunan dengan cara mengalikan volume LHR harian
dengan 365 dan persentase kendaraan masing-masing.
Tabel 4.11 Prediksi Volume LHR Tahunan (smp) 2018-2032 Do Something
Sumber : analisis,2018
b. Analisis Perilaku Lalu Lintas Jalan With Project
N Tahun LHR x (1+i)^n
1 2018 399
2 2019 436
3 2020 477
4 2021 521
5 2022 569
6 2023 621
7 2024 679
8 2025 742
9 2026 810
10 2027 885
11 2028 967
12 2029 1057
13 2030 1154
14 2031 1261
15 2032 1378
Tahun I IIA IIB
2018 1444517 177290 35410
2019 1578135 193689 38686
2020 1724112 211605 42264
2021 1883593 231179 46173
2022 2057825 252563 50444
2023 2248174 275925 55111
2024 2456130 301448 60208
2025 2683322 329332 65778
2026 2931530 359795 71862
2027 3202696 393076 78509
2028 3498945 429436 85771
2029 3822598 469159 93705
2030 4176188 512556 102373
2031 4562486 559967 111842
2032 4984515 611764 122188
47
Dalam analisis ini berguna untuk memperkirakan kecepatan, derajat
kejenuhan, kapasitas dan perilaku lalu lintasnya setelah adanya pembangunan
jalan dan jembatan Bypasss Mamminasata.
Tabel 4.12. Perhitungan Kecepatan Arus Bebas Jalan Bypass Mamminasata
Sumber: analisa, 2018
Tabel 4.13 Perhitungan Derajat Kejenuhan Jalan Bypass Mamminasata
TAHUN Arus (Q) Kapasitas DS=
smp/jam smp/jam Q/C
2017 365 1253 0,29
Sumber : analisis
c. Analisis Kecepatan dan Waktu Tempuh Jalan With Project
Berdasarkan hubungan antara derajat kejenuhan dan kecepatan arus bebas,
maka berdasarkan grafik diperoleh estimasi kecepatan kendaraan
sesungguhnya dan selanjutnya di dapat pula waktu tempuh perjalanan di jalan
Bypass Mamminasata.
Tabel 4.14 Perhitungan Kecepatan dan Waktu Tempuh With Project
Sumber : analisis,2018
Dari hasil analisis with and without project dengan membendingkan antara
jalan eksisting dan dengan adanya pembangunan jalan bypass Mamminasata maka
diperoleh selisih kecepatan sebesar 11,86 km/jam dan penghematan waktu berkendara
sebesar 7,86 menit.
Fvo FVw FFVs FFVcs FV
47 0 1,03 0,90 43,569
57 0 1,03 0,90 52,839
50 0 1,03 0,90 46,35
50 0 1,03 0,90 46,35
MC
Truk
Mobil Penumpang
Bus
Jenis Kendaraan
FV V L T T
(km/jam) (km/jam) (km) (jam) (menit)
Mobil Penumpang 52,84 0,29 51,5 13,7 0,27 15,96
Bus 46,35 0,29 45,3 13,7 0,30 18,15
Truk 46,35 0,29 45,3 13,7 0,30 18,15
Jenis Kendaraan DS
48
4.1.1.5 Biaya Operasional Kendaraan (BOK)
Biaya operasional kendaraan dalam tugas akhir ini menggunakan metode PCI.
BOK terdiri dari biaya tidak tetap (variable cost) biaya konsumsi bahan bakar, biaya
pelumas, biaya ban, biaya pemeliharaan (suku cadang), biaya pemeliharaan (upah
mekanik), dan biaya tetap (fixed cost) biaya depresiasi kendaraan, biaya bunga modal,
dan biaya overhead.
a. Harga Komponen BOK
Harga komponen biaya operasional kendaraan didapatkan dari harga pasar
2018 yaitu dengan melakukan survei ke instansi swasta dan wawancara
terhadap pihak terkait. Data ini digunakan dalam perhitungan biaya operasional
kendaraan setiap komponen yang mengacu pada metode PCI (Pasific
Consultant Internasional) dimana formula ini sesuai dengan kondisi di
Indonesia.
Tabel 4.15 Harga Komponen BOK
No Komponen BOK Satuan Harga Satuan
(Rupiah)
1
Harga Kendaraan
Kendaraan Ringan (Toyota Avanza
Veloz)
Bus (Isuzu NQR 71)
unit
unit
239.700.000
317.300.00
Truck (Toyota Dyna 4R Bus
Chasis110 PS ST Long Wheel Bas
Power Steering)
unit 314.200.000
2
Harga Ban
Mobil buah 544.800
Truck buah 1.250.000
49
3
Harga Kendaraan Terdepresiasi
Kendaraan Ringan unit 26.355.903
Kendaraan Berat unit 34.547.454
4
Harga BBM
Bensin Premium liter 6.550
Minyak Solar liter 5.150
5
Minyak Pelumas
Mobil liter 67.000
Bus
Truck
liter
liter
68.000
70.000
6 Pekerja jam 15.044
7 Biaya Overhead 10% dari sub total
Sumber : analisis,2018
b. Perhitungan BOK Kendaraan per 1000 km
Tabel 4.16 Perhitungan BOK Untuk Kendaraan Gol I
Sumber : analisis,2018
Tabel 4.17 Perhitungan BOK Untuk Kendaraan Gol IIA
Do Nothing Do Something
38,7 km/jam 51,5 km/jam
1 Konsumsi Bahan Bakar 105,76 89,243
2 Konsumsi Minyak Pelumas 1,18 1,089
3 Biaya Pemakaian Ban 0,038 0,050
4 Biaya Suku Cadang 0,0008 0,00088
5 Biaya Montir 1,79 1,990
6 Biaya Penyusutan 0,0045 0,004
7 Bunga Modal 0,008 0,006
8 Biaya Asuransi 0,0016 0,0014
No Komponen BOK
BOK per 1000 km
50
Sumber : analisis,2018
Tabel 4.18 Perhitungan BOK Untuk Kendaraan Gol IIB
Sumber : analisis,2018
Tabel perhitungan BOK kendaraan golongan sepeda motor,I,IIA, dan IIB
diatas masih dalam BOK per 1000 km, selanjutnya diperlukan perhitungan
BOK per 1 km dan dikonversikan kedalam nilai rupiah dan dikalikan dengan
harga komponen nya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.19 Nilai Biaya Operasi Kendaraan Gol I
Do Nothing Do Something
33,9 km/jam 45,3 km/jam
1 Konsumsi Bahan Bakar 385,22 305,71
2 Konsumsi Minyak Pelumas 7,42 6,52
3 Biaya Pemakaian Ban 0,048 0,062
4 Biaya Suku Cadang 0,0013 0,0017
5 Biaya Montir 2,76 3,02
6 Biaya Penyusutan 0,0016 0,0013
7 Bunga Modal 0,00170 0,0012
8 Biaya Asuransi 0,00068 0,00051
Komponen BOKNo
BOK per 1000 km
Do Nothing Do Something
33,9 km/jam 45,3 km/jam
1 Konsumsi Bahan Bakar 375,94 294,96
2 Konsumsi Minyak Pelumas 6,73 5,89
3 Biaya Pemakaian Ban 0,058 0,08
4 Biaya Suku Cadang 0,0021 0,0024
5 Biaya Montir 1,72 1,90
6 Biaya Penyusutan 0,0024 0,00207
7 Bunga Modal 0,003 0,0019
8 Biaya Asuransi 0,000104 0,00078
BOK per 1000 km
No Komponen BOK
51
Sumber : analisis,2018
Tabel 4.20 Nilai Biaya Operasi Kendaraan Gol IIA
Sumber : analisis,2018
Tabel 4.21 Nilai Biaya Operasi Kendaraan Gol IIB
Do Nothing Do Something
38,7 km/jam 51,5 km/jam
Konsumsi Bahan Bakar 692,73 584,54
Konsumsi Minyak Pelumas 79,26 72,96
Biaya Pemakaian Ban 82,81 108,96
Biaya Suku Cadang 21,08 23,19
Biaya Montir 26,93 29,94
Biaya Penyusutan 59,30 51,39
Bunga Modal 1869,66 1390,26
Biaya Asuransi 383,52 335,58
Jumlah 3215,29 2596,83
Overhead 10% sub total 321,53 259,68
Biaya Operasional Kendaraan 3536,82 2856,51
BOK jalan/km (rupiah)
Komponen BOK
Do Nothing Do Something
33,9 km/jam 45,3 km/jam
Konsumsi Bahan Bakar 1983,88 1574,41
Konsumsi Minyak Pelumas 504,56 443,36
Biaya Pemakaian Ban 360,00 465,00
Biaya Suku Cadang 44,91 58,73
Biaya Montir 41,52 45,43
Biaya Penyusutan 27,64 22,46
Bunga Modal 58,73 41,46
Biaya Asuransi 23,49 17,62
Jumlah 3044,74 2668,46
Overhead 10% sub total 304,47 266,85
Biaya Operasional Kendaraan 3349,21 2935,31
Komponen BOK
BOK jalan/km (rupiah)
52
Sumber : analisis,2018
Tabel 4.22 Penghematan BOK
Sumber : analisis,2018
c. Perhitungan BOK per Tahun
Tabel 4.23 Hasil Perhitungan BOK Tahunan Jalan Eksisting
Sumber : analisis,2018
Do Nothing Do Something
33,9 km/jam 45,3 km/jam
Konsumsi Bahan Bakar 1936,09 1519,04
Konsumsi Minyak Pelumas 457,64 400,52
Biaya Pemakaian Ban 435,00 570,00
Biaya Suku Cadang 72,55 82,91
Biaya Montir 25,88 28,52
Biaya Penyusutan 41,46 35,76
Bunga Modal 86,37 65,64
Biaya Asuransi 3,59 26,95
Jumlah 3058,57 2729,35
Overhead 10% sub total 305,86 272,93
Biaya Operasional Kendaraan 3364,43 3002,28
Komponen BOK
BOK jalan/km (rupiah)
Jalan Poros Maros Bypass Mamminasata
1 Mobil Penumpang 3536,82 2856,51 680,31
2 Bus 3349,21 2935,31 413,90
3 Truk 3364,43 3002,28 362,15
PenghematanNo Jenis KendaraanBOK Ruas Jalan/km (Rupiah)
Tahun Mobil Penumpang Bus Truk
2018 152.248.208.198 17.694.671.621 3.550.220.586
2019 166.331.167.456 19.331.428.746 3.878.615.991
2020 181.716.800.446 21.119.585.906 4.237.387.970
2021 198.525.604.487 23.073.147.602 4.629.346.357
2022 216.889.222.902 25.207.413.755 5.057.560.895
2023 236.951.476.021 27.539.099.527 5.525.385.278
2024 258.869.487.553 30.086.466.234 6.036.483.416
2025 282.814.915.151 32.869.464.360 6.594.858.132
2026 308.975.294.803 35.909.889.813 7.204.882.509
2027 337.555.509.572 39.231.554.621 7.871.334.141
2028 368.779.394.207 42.860.473.424 8.599.432.549
2029 402.891.488.171 46.825.067.215 9.394.880.060
2030 440.158.950.827 51.156.385.933 10.263.906.466
2031 480.873.653.779 55.888.351.632 11.213.317.814
2032 525.354.466.753 61.058.024.157 12.250.549.712
53
Mobil
Penumpang Bus Truk
12.479.856.391 1.437.666.115 422.813.536
13.632.177.626 1.570.650.231 461.923.788
14.893.208.411 1.715.935.377 504.651.739
16.262.948.747 1.874.659.399 551.332.024
17.763.140.543 2.048.065.394 602.330.237
19.415.525.709 2.237.511.443 658.045.784
21.198.362.337 2.444.481.251 718.915.019
23.176.876.155 2.670.595.767 785.414.658
25.307.583.344 2.917.625.876 858.065.514
27.655.709.633 3.187.506.269 937.436.574
30.199.513.114 3.482.350.599 1.024.149.457
33.004.219.515 3.804.468.029 1.118.883.282
36.048.086.928 4.156.381.322 1.222.379.985
39.396.341.081 4.540.846.594 1.335.450.134
43.027.240.066 4.960.874.904 1.458.979.271
Tabel 4.24. Hasil Perhitungan BOK Tahunan Jalan Bypass Mamminasata
Sumber : analisis,2018
Berdasarkan hasil perhitungan yang diberikan dalam tabel 4.24 dan 4.25 di
atas, dapat dihitung penghematan biaya operasi kendaraan pertahun dengan
adanya pembangunan jalan dan jembatan Bypass Mamminasata. Perhitungan
tersebut diberikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.25 Hasil Perhitungan Penghematan BOK Periode 2018-2032
Tahun Mobil Penumpang Bus Truk
2018 56.530.032.270 7.129.483.208 1.456.461.405
2019 61.759.060.255 7.788.960.405 1.591.184.085
2020 67.471.773.329 8.509.439.242 1.738.368.613
2021 73.712.912.362 9.296.562.372 1.899.167.709
2022 80.531.356.755 10.156.494.392 2.074.840.722
2023 87.980.507.255 11.095.970.123 2.266.763.489
2024 96.118.704.176 12.122.347.359 2.476.439.112
2025 105.009.684.313 13.243.664.490 2.705.509.730
2026 114.723.080.111 14.468.703.455 2.955.769.380
2027 125.334.965.022 15.807.058.525 3.229.178.047
2028 136.928.449.286 17.269.211.438 3.527.877.017
2029 149.594.330.845 18.866.613.496 3.854.205.641
2030 163.431.806.448 20.611.775.245 4.210.719.663
2031 178.549.248.545 22.518.364.455 4.600.211.231
2032 195.065.054.035 24.601.313.167 5.025.730.770
54
Sumber : analisis,2018
4.1.2 Penghematan Nilai Waktu
a. Perhitungan Nilai Waktu Kendaraan
Nilai waktu merupakan penghematan waktu perjalanan yang dinilai secara
ekonomis untuk masing-masing pemakai jalan. Nilai waktu adalah sejumlah
uang yang dikeluarkan seseorang untu menghemat suatu unit waktu perjalanan.
Besarnya nilai waktu berbeda-beda menurut jenis kendaraan dan lokasi
studi. Beberapa modifikasi dilakukan dengan memilih nilai waktu yang terbesar
antara nilai waktu dasar yang dikoreksi menurut lokasi dengan nilai waktu
minimum. Nilai koreksi didapatkan berdasarkan nilai PDRB perkapita
Kabupaten Maros 30,1 juta yang hampir sama dengan nilai PDRB Kota
Semarang 34,1 juta sehingga nilai koreksi Kota Semarang yang dipilih sebesar
0,52.
Harga nilai waktu terpilih tersebut merupakan harga nilai waktu yang
ditetapkan oleh Jasa Marga pada saat studi tahun 1996, oleh karena itu perlu
Tahun Jl. Poros Maros- Kariango Jl.Bypass Mamminasata Penghematan BOK (P/F,10%n)
2018 173.493.100.406 65.115.976.883 108.377.123.523 98.524.657.748
2019 189.541.212.193 71.139.204.745 118.402.007.449 97.852.898.718
2020 207.073.774.321 77.719.581.184 129.354.193.138 97.185.719.863
2021 226.228.098.446 84.908.642.443 141.319.456.003 96.523.089.955
2022 247.154.197.552 92.762.691.869 154.391.505.683 95.864.977.978
2023 270.015.960.826 101.343.240.867 168.672.719.959 95.211.353.128
2024 294.992.437.202 110.717.490.647 184.274.946.555 94.562.184.811
2025 322.279.237.643 120.958.858.532 201.320.379.111 93.917.442.642
2026 352.090.067.125 132.147.552.946 219.942.514.179 93.277.096.442
2027 384.658.398.334 144.371.201.594 240.287.196.741 92.641.116.239
2028 420.239.300.180 157.725.537.741 262.513.762.439 92.009.472.265
2029 459.111.435.447 172.315.149.982 286.796.285.465 91.382.134.954
2030 501.579.243.226 188.254.301.356 313.324.941.870 90.759.074.943
2031 547.975.323.224 205.667.824.231 342.307.498.993 90.140.263.068
2032 598.663.040.622 224.692.097.973 373.970.942.650 89.525.670.365
1.409.377.153.119Total Penghematan (Rp)
55
dilakukan konversi ke tahun sekarang (tahun 2018) dengan mengalikan faktor
bunga. Nilai suku bunga yg didapat sebesar 5.7 % (sumber : www.bi.go.id).
Tabel 4.26 Perhitungan Nilai Waktu Kendaraan
Sumber : analisis,2018
b. Perhitungan Nilai Waktu Per-tahun
Setelah mendapat nilai waktu untuk kendaraan golongan I Rp 7174,13.
Untuk kendaraan golongan IIA Rp 10821,63 dan untuk golongan IIB Rp
8038,85 maka dilakukan perhitungan nilai waktu per-tahun untuk setiap
golongan kendaraan dan dibandingankan antara keadaan jalan do nothing dan
do something.
Tabel 4.27 Perhitungan Nilai Waktu Tahunan Kendaraan Gol I Do Nothing
Sumber : analisis,2018
Nilai Waktu Nilai Waktu*k Nilai Waktu Minimum
(Jasa Marga 1996) (Jasa Marga 1996) (Jasa Marga 1996)
(Rp/jam/kend) (Rp/jam/kend) (Rp/jam/kend) (Rp/jam/kend) (Rp/jam/kend)
Gol I 0,52 12287 6389,24 6000 6389,24 0,122846 7174,132408
Gol II A 0,52 18534 9637,68 9051 9637,68 0,122846 10821,63018
Gol II B 0,52 13768 7159,36 6723 7159,36 0,122846 8038,858549
i=10 %Jenis Kend.Nilai Waktu Sekarang
Nilai kNilai Waktu Terpilih
Volume Kendaraan Kecepatan Panjang Jalan Travel Time Nilai Waktu Nilai Waktu Per-tahun
kend/tahun km/jam km jam Gol 1 Rp
a b c d=c/b e f=a x d x e
2018 2.889.034,31 38,7 14,9 0,39 7.174 7.979.898.937
2019 3.156.269,99 37,7 14,9 0,40 8.681 10.828.637.661
2020 3.448.224,96 36,7 14,9 0,41 9.549 13.367.901.558
2021 3.767.185,77 35,7 14,9 0,42 10.504 16.514.872.215
2022 4.115.650,45 34,7 14,9 0,43 11.554 20.418.700.068
2023 4.496.348,12 33,7 14,9 0,44 12.709 25.266.308.498
2024 4.912.260,32 32,7 14,9 0,46 13.980 31.292.342.391
2025 5.366.644,40 31,7 14,9 0,47 15.378 38.791.868.130
2026 5.863.059,01 30,7 14,9 0,49 16.916 48.136.633.308
2027 6.405.391,97 29,7 14,9 0,50 18.608 59.795.949.889
2028 6.997.890,72 28,7 14,9 0,52 20.469 74.363.607.963
2029 7.645.195,61 27,7 14,9 0,54 22.516 92.592.692.074
2030 8.352.376,21 26,7 14,9 0,56 24.767 115.440.805.816
2031 9.124.971,01 25,7 14,9 0,58 27.244 144.129.081.323
2032 9.969.030,83 24,7 14,9 0,60 29.968 180.219.557.629
Tahun
56
Tabel 4.28 Perhitungan Nilai Waktu Tahunan Kendaraan Gol IIA Do Nothing
Sumber : analisis,2018
Tabel 4.29 Perhitungan Nilai Waktu Tahunan Kendaraan Gol IIB Do Nothing
Sumber : analisis,2018
Pada keempat tabel diatas menjelaskan perhitungan nilai waktu tahunan di jalan
eksisting dari berbagai moda kendaraan seperti golonga I,IIA, dan IIB pada tahun 2018
sampai 2032, selanjutnya perhitungan nilai waktu tahunan pada jalan eksisting dengan
adanya pembangunan bypass Mamminasata dari berbagai moda kendaraan akan di
tampilkan.
Tabel 4.30 Perhitungan Nilai Waktu Kendaraan Gol I Do Something
Volume Kendaraan Kecepatan Panjang Jalan Travel Time Nilai Waktu Nilai Waktu Per-tahun
kend/tahun km/jam km jam Gol 1 Rp
a b c d=c/b e f=a x d x e
2018 354.579,62 33,9 14,9 0,44 10.822 1.686.525.930
2019 387.378,23 32,9 14,9 0,45 13.094 2.297.225.555
2020 423.210,72 31,9 14,9 0,47 14.404 2.847.232.842
2021 462.357,71 30,9 14,9 0,48 15.844 3.532.395.469
2022 505.125,79 29,9 14,9 0,50 17.428 4.387.031.380
2023 551.849,93 28,9 14,9 0,52 19.171 5.454.541.084
2024 602.896,05 27,9 14,9 0,53 21.088 6.789.940.796
2025 658.663,93 26,9 14,9 0,55 23.197 8.463.150.064
2026 719.590,35 25,9 14,9 0,58 25.517 10.563.277.485
2027 786.152,45 24,9 14,9 0,60 28.069 13.204.234.730
2028 858.871,56 23,9 14,9 0,62 30.875 16.532.130.052
2029 938.317,18 22,9 14,9 0,65 33.963 20.735.063.155
2030 1.025.111,51 21,9 14,9 0,68 37.359 26.056.186.902
2031 1.119.934,33 20,9 14,9 0,71 41.095 32.811.253.356
2032 1.223.528,26 19,9 14,9 0,75 45.205 41.412.377.174
Tahun
Volume Kendaraan Kecepatan Panjang Jalan Travel Time Nilai Waktu Nilai Waktu Per-tahun
kend/tahun km/jam km jam Gol 1 Rp
a b c d=c/b e f=a x d x e
2018 70.820,22 33,9 14,9 0,44 8.039 250.229.339
2019 77.371,09 32,9 14,9 0,45 9.727 340.838.657
2020 84.527,92 31,9 14,9 0,47 10.700 422.443.070
2021 92.346,75 30,9 14,9 0,48 11.770 524.100.441
2022 100.888,82 29,9 14,9 0,50 12.947 650.902.511
2023 110.221,04 28,9 14,9 0,52 14.241 809.288.601
2024 120.416,48 27,9 14,9 0,53 15.665 1.007.421.450
2025 131.555,01 26,9 14,9 0,55 17.232 1.255.675.000
2026 143.723,85 25,9 14,9 0,58 18.955 1.567.270.266
2027 157.018,30 24,9 14,9 0,60 20.851 1.959.108.289
2028 171.542,50 23,9 14,9 0,62 22.936 2.452.867.106
2029 187.410,18 22,9 14,9 0,65 25.229 3.076.455.011
2030 204.745,62 21,9 14,9 0,68 27.752 3.865.948.522
2031 223.684,59 20,9 14,9 0,71 30.528 4.868.195.677
2032 244.375,41 19,9 14,9 0,75 33.580 6.144.341.801
Tahun
57
Sumber : analisis,2018
Tabel 4.31 Perhitungan Nilai Waktu Kendaraan Gol IIA Do Something
Sumber : analisis,2018
Tabel 4.32 Perhitungan Nilai Waktu Kendaraan Gol IIB Do Something
Volume Kendaraan Kecepatan Panjang Jalan Travel Time Nilai Waktu Nilai Waktu Per-tahun
kend/tahun km/jam km jam Gol 1 Rp
a b c d=c/b e f=a x d x e
2018 1.444.517,16 51,5 14,9 0,29 7.174 2.998.272.708
2019 1.578.134,99 50,5 14,9 0,30 8.681 4.041.976.632
2020 1.724.112,48 49,5 14,9 0,30 9.549 4.955.575.628
2021 1.883.592,88 48,5 14,9 0,31 10.504 6.078.154.001
2022 2.057.825,23 47,5 14,9 0,31 11.554 7.458.198.867
2023 2.248.174,06 46,5 14,9 0,32 12.709 9.155.640.821
2024 2.456.130,16 45,5 14,9 0,33 13.980 11.244.610.947
2025 2.683.322,20 44,5 14,9 0,33 15.378 13.816.878.873
2026 2.931.529,50 43,5 14,9 0,34 16.916 16.986.145.317
2027 3.202.695,98 42,5 14,9 0,35 18.608 20.893.408.373
2028 3.498.945,36 41,5 14,9 0,36 20.469 25.713.681.308
2029 3.822.597,81 40,5 14,9 0,37 22.516 31.664.414.450
2030 4.176.188,10 39,5 14,9 0,38 24.767 39.016.069.814
2031 4.562.485,50 38,5 14,9 0,39 27.244 48.105.420.649
2032 4.984.515,41 37,5 14,9 0,40 29.968 59.352.307.646
Tahun
Volume Kendaraan Kecepatan Panjang Jalan Travel Time Nilai Waktu Nilai Waktu Per-tahun
kend/tahun km/jam km jam Gol 1 Rp
a b c d=c/b e f=a x d x e
2018 177.289,81 45,3 14,9 0,33 10.822 631.051.093
2019 193.689,11 44,3 14,9 0,34 13.094 853.032.966
2020 211.605,36 43,3 14,9 0,34 14.404 1.048.807.479
2021 231.178,85 42,3 14,9 0,35 15.844 1.290.201.182
2022 252.562,90 41,3 14,9 0,36 17.428 1.588.041.625
2023 275.924,97 40,3 14,9 0,37 19.171 1.955.784.582
2024 301.448,02 39,3 14,9 0,38 21.088 2.410.169.825
2025 329.331,97 38,3 14,9 0,39 23.197 2.972.046.171
2026 359.795,17 37,3 14,9 0,40 25.517 3.667.411.352
2027 393.076,23 36,3 14,9 0,41 28.069 4.528.725.135
2028 429.435,78 35,3 14,9 0,42 30.875 5.596.570.938
2029 469.158,59 34,3 14,9 0,43 33.963 6.921.763.065
2030 512.555,76 33,3 14,9 0,45 37.359 8.568.025.423
2031 559.967,16 32,3 14,9 0,46 41.095 10.615.405.498
2032 611.764,13 31,3 14,9 0,48 45.205 13.164.637.472
Tahun
58
Sumber : analisis,2018
Selanjutnya dilakukan pengurangan nilai waktu tahunan pada jalan eksisting
dan pada jalan eksisting dengan adanya pengaruh pembangunan jalan dan jembatan
bypass Mamminasata.
c. Penghematan Nilai Waktu Kendaraan
Tabel 4.33 Penghematan Nilai Waktu Kendaraan
Sumber : analisis,2018
Volume Kendaraan Kecepatan Panjang Jalan Travel Time Nilai Waktu Nilai Waktu Per-tahun
kend/tahun km/jam km jam Gol 1 Rp
a b c d=c/b e f=a x d x e
2018 35.410,11 45,3 14,9 0,33 8.039 93.628.859
2019 38.685,55 44,3 14,9 0,34 9.727 126.564.242
2020 42.263,96 43,3 14,9 0,34 10.700 155.611.247
2021 46.173,37 42,3 14,9 0,35 11.770 191.426.757
2022 50.444,41 41,3 14,9 0,36 12.947 235.617.253
2023 55.110,52 40,3 14,9 0,37 14.241 290.179.163
2024 60.208,24 39,3 14,9 0,38 15.665 357.596.164
2025 65.777,50 38,3 14,9 0,39 17.232 440.961.586
2026 71.861,92 37,3 14,9 0,40 18.955 544.132.706
2027 78.509,15 36,3 14,9 0,41 20.851 671.925.570
2028 85.771,25 35,3 14,9 0,42 22.936 830.361.527
2029 93.705,09 34,3 14,9 0,43 25.229 1.026.979.880
2030 102.372,81 33,3 14,9 0,45 27.752 1.271.235.325
2031 111.842,29 32,3 14,9 0,46 30.528 1.575.004.484
2032 122.187,71 31,3 14,9 0,48 33.580 1.953.233.256
Tahun
Mobil Penumpang Bus Truck
2018 4.981.626.230 1.055.474.837 156.600.480 6.193.701.547 5.630.637.770
2019 6.786.661.029 1.444.192.589 214.274.415 8.445.128.034 6.979.444.656
2020 8.412.325.930 1.798.425.364 266.831.824 10.477.583.117 7.871.963.274
2021 10.436.718.214 2.242.194.287 332.673.684 13.011.586.185 8.887.088.440
2022 12.960.501.201 2.798.989.755 415.285.258 16.174.776.214 10.043.263.447
2023 16.110.667.677 3.498.756.502 519.109.438 20.128.533.616 11.362.032.476
2024 20.047.731.444 4.379.770.972 649.825.286 25.077.327.702 12.868.634.294
2025 24.974.989.257 5.491.103.893 814.713.414 31.280.806.563 14.592.727.121
2026 31.150.487.991 6.895.866.133 1.023.137.560 39.069.491.684 16.569.278.374
2027 38.902.541.516 8.675.509.595 1.287.182.719 48.865.233.830 18.839.662.990
2028 48.649.926.655 10.935.559.114 1.622.505.578 61.207.991.348 21.453.027.567
2029 60.928.277.624 13.813.300.090 2.049.475.131 76.791.052.845 24.467.995.961
2030 76.424.736.002 17.488.161.479 2.594.713.197 96.507.610.679 27.954.817.187
2031 96.023.660.674 22.195.847.858 3.293.191.193 121.512.699.725 31.998.091.633
2032 120.867.249.983 28.247.739.702 4.191.108.545 153.306.098.229 36.700.261.036
256.218.926.225
Penghematann Nilai Waktu Penghematan Nilai Waktu
Total Penghematan Nilai Waktu
Tahun (P/F,10%n)
59
4.2 Total Biaya Pembangunan Jalan
Dalam analisa kelayakan proyek dengan metode BCR, komponen biaya sangat
penting. Biaya yang dimaksudkan adalah biaya yang dikeluarkan dari awal
pembangunan hingga tahap Dalam pembangunan jalan terdapat sejumlah biaya yang
harus diperkirakan mulai dari awal pembangunan,awal pengoperasian jalan selama
umur rencana jalan yang bersumber dari dana APBN . Sejumlah biaya tersebut antara
lain:
a. Biaya Perencanaan
Besar nilai perencanaan pembangunan jalan dan jembatan bypass
Mamminasata sampai pada tahun 2017 sebesar Rp 74.000.000.000 dengan
rincian biaya pembebasan lahan sebesar Rp 350.000.000 dan biaya
pembebasan lahan sebesar Rp 73.650.000.000
b. Biaya Pembangunan
Biaya pembangunan terdiri dari biaya pembangunan jalan dan jembatan didapat
dari nilai yang tertera di kontrak yaitu sebesar Rp 245.863.247.870,27
c. Biaya Pemeliharaan Rutin
Biaya pemeliharaan rutin merupakan biaya pemeliharaan jalan yang sudah
selesai dibangun dan pemeliharaan rutin tersebut dilakukan setiap tahun dengan
perkiraan biaya sekitar 5% dari nilai proyek jalan dan jembatan bypass
Mamminasata yaitu sekitar Rp 12.293.162.394 pada tahun 2017.
d. Biaya Pemeliharaan Berkala
Biaya pemeliharaan berkala dilakukan setiap lima tahun dengan perkiraan biaya
sekitar 15% dari nilai proyek yaitu sebesar Rp 36.879.487.181 pada tahun 2017.
60
e. Biaya Rekonstruksi
Biaya rekonstruksi dilakukan pada tahun ke lima belas yaitu tahun terakhir dari
pemeliharan untuk pembangunan jalan dan jembatan bypass Mamminasata
sebesar 3% dari nil ai proyek yaitu sebesar Rp 73.758.974.361 pada tahun 2017.
Seluruh nilai biaya diatas merupakan nilai pada tahun 2017, sehingga perlu
untuk dilakukan peramalan nilai tahun-tahun berikutnya. Peramalan menggunkan suku
bunga terpilih yaitu 10%.
61
Berikut ditampilkan rundown biaya perencanaan, biaya konstruksi, dan biaya pemeliharaan
Gambar 4.1 Rundown Biaya Perencanaan, Pembangunan dan Pemeliharaan Bypass Mamminasata Tahap 1
62
Gambar 4.2 Rundown Nilai Manfaat Pembangunan Bypass Mamminasata Tahap 1
Total biaya yang dikeluarkan dari tahun 2107 hingga tahun 2032 untuk
pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan bypass Mamminasata adalah
sebesar Rp 688.658.119.675 , dan nilai manfaat yang diperoleh sampai tahun 2032
adalah sebesar Rp 1.665.596.079.344 Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel
dibawah:
Tabel 4.34 Total Biaya Pembangunan Jalan dan Jembatan Bypass Mamminasata
Sumber:analisis,2018
0 2017 74.000.000.000 245.863.247.870 319.863.247.870 319.863.247.870
1 2018 13.522.478.633 13.522.478.633 12.293.162.394
2 2019 14.874.726.496 14.874.726.496 12.293.162.394
3 2020 16.362.199.146 16.362.199.146 12.293.162.394
4 2021 17.998.419.060 17.998.419.060 12.293.162.394
5 2022 19.798.260.966 59.394.782.899 79.193.043.865 49.172.649.574
6 2023 21.778.087.063 21.778.087.063 12.293.162.394
7 2024 23.955.895.769 23.955.895.769 12.293.162.394
8 2025 26.351.485.346 26.351.485.346 12.293.162.394
9 2026 28.986.633.881 28.986.633.881 12.293.162.394
10 2027 31.885.297.269 95.655.891.807 127.541.189.076 49.172.649.574
11 2028 35.073.826.996 35.073.826.996 12.293.162.394
12 2029 38.581.209.695 38.581.209.695 12.293.162.394
13 2030 42.439.330.665 42.439.330.665 12.293.162.394
14 2031 46.683.263.731 46.683.263.731 12.293.162.394
15 2032 51.351.590.105 154.054.770.314 308.109.540.627 513.515.901.046 122.931.623.935
688.658.119.675
Tahun Total BiayaBiaya Perencanaan Biaya Konstruksi
Total Biaya
Berkala RekonstruksiBiaya Pemeliharaan Rutin (P/F,10%n)n
63
4.3 Analisa Kelayakan Pembangunan Bypass Mamminasata
a. Perhitungan Benefit Cost Ratio
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan proyek pembangunan
jalan Bypass Mamminasata dari aspek ekonomi. Perhitungan analisis ini
menggunakan rumus benefit cost ratio konvensional yang dilakukan dengan
mebandingkan antara besarnya biaya yang dikeluarkan () dan besarnya
biaya penghematan ().
Sebuah proyek dikatakan layak untuk dijalankan apabila nilai B/c yang
didapatkan lebih dari 1. Hal ini bisa terjadi karena semakin tinggi nilai B/C dari
sebuah proyek, maka tingkat keuntungan yang akan didapatkan suatu proyek
juga akan semakin tinggi.
Jika nilai BCR > 1 , maka sebuah proyek dapat dikatakan layak untuk
dikerjakan dan menguntungkan karna nilai manfaat yang diperoleh dari
pembangunan proyek tersebut lebih besar dari biaya yang dikeluarkan selama
pembangunan dan pemeliharaan.
Jika nilai BCR < 1 , maka sebuah proyek dapat dikatakan tidak layak untuk
dikerjakan dan tidak menguntungkan karna nilai manfaat yang diperoleh dari
pembangunan proyek tersebut lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan selama
pembangunan dan pemeliharaan.
Melalui analisa ekonomi ini dapat dilihat bahwa total penghematan BOK
dan nilai waktu yang dapat di peroleh dengan adanya pembangunan Bypass
Mamminasata adalah sebesar Rp 1.665.596.079.344 . Sedangkan untuk nilai
64
total biaya yang digunakan untuk pembangunan jalan dan jembatan Bypass
Mamminasata adalah Rp 688.658.119.676 sehingga diperoleh Benefit/Cost
sebesar 2,42 > 1 yang berarti pembangunan jalan dan jembatan Bypass
Mamminasata LAYAK dibangun secara ekonomi dan menguntungkan dari
aspek biaya operasional kendaraan dan biaya nilai waktu kendaraan.
Tabel 4.35. Perhitungan Benefit Cost Ratio
Sumber:analisis,2018
b. Analisa Sensitivitas
Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengetahui perubahan hasil studi
kelayakan, bila salah satu atau beberapa komponen mengalami perubahan di
masa depan, dan tindakan apa yang harus dilakukan. Analisis sensitivitas dalam
penelitian ini yaitu dengan mencari nilai maksimal dari perubahan komponen
yang mempengaruhi hasil studi kelayakan. Sehingga dengan analisis
sensitivitas diharapkan dapat membantu pengambilan keputusan berdasarkan
BOK Nilai Waktu
0 2017 319.863.247.870 0 0 319.863.247.870 0
1 2018 12.293.162.394 98.524.657.748 5.630.637.770 12.293.162.394 104.155.295.518
2 2019 12.293.162.394 97.852.898.718 6.979.444.656 12.293.162.394 104.832.343.374
3 2020 12.293.162.394 97.185.719.863 7.871.963.274 12.293.162.394 105.057.683.137
4 2021 12.293.162.394 96.523.089.955 8.887.088.440 12.293.162.394 105.410.178.395
5 2022 49.172.649.574 95.864.977.978 10.043.263.447 49.172.649.574 105.908.241.425
6 2023 12.293.162.394 95.211.353.128 11.362.032.476 12.293.162.394 106.573.385.604
7 2024 12.293.162.394 94.562.184.811 12.868.634.294 12.293.162.394 107.430.819.105
8 2025 12.293.162.394 93.917.442.642 14.592.727.121 12.293.162.394 108.510.169.763
9 2026 12.293.162.394 93.277.096.442 16.569.278.374 12.293.162.394 109.846.374.816
10 2027 49.172.649.574 92.641.116.239 18.839.662.990 49.172.649.574 111.480.779.229
11 2028 12.293.162.394 92.009.472.265 21.453.027.567 12.293.162.394 113.462.499.832
12 2029 12.293.162.394 91.382.134.954 24.467.995.961 12.293.162.394 115.850.130.915
13 2030 12.293.162.394 90.759.074.943 27.954.817.187 12.293.162.394 118.713.892.130
14 2031 12.293.162.394 90.140.263.068 31.998.091.633 12.293.162.394 122.138.354.701
15 2032 122.931.623.935 89.525.670.365 36.700.261.036 122.931.623.935 126.225.931.401
Jumlah 688.658.119.675 1.665.596.079.344
BCR 2,42
Present Worth Cost Present Worth Benefitn TahunPenghematan
Total Biaya
65
evaluasi akhir hasil perhitungan yang dilakukan. Apakah rencana untuk
melaksanakan proyek disetujui atau ditolak.
Untuk melakukan analisa sensitivitas, perlu terlebih dahulu menentukan
dan memilih variabel apa yang sangat signifikan terpengaruh oleh suatu
perubahan yang akan mengakibatkan berkurangnya (nilai B/C) yang
diharapkan dan mempengaruhi kelayakan proyek.
Ada tiga variabel yang diperkirakan akan mempengaruhi nilai manfaat dari
pembangunan bypass Mamminasata yaitu nilai PDRB Kabupaten Maros, biaya
pemeliharaan, dan jumlah lhr jalan dan jembatan Bypass Mamminasata.
Analisa sensitivitas ini menggunakan perhitungan dengan mengurangi 15% dan
menambah 15% dari nilai vaiabel.
1. Analisa Sensitivitas dengan Variabel LHR
Tabel 4.36 Analisa Sensitivitas dengan Mengurangi 15% dari Jumlah LHR
Sumber : analisis,2018
BOK Nilai Waktu
0 2017 319.863.247.870 0 0 319.863.247.870 0
1 2018 12.293.162.394 83.744.126.684 4.785.937.384 12.293.162.394 88.530.064.068
2 2019 12.293.162.394 83.173.144.002 5.932.398.151 12.293.162.394 89.105.542.153
3 2020 12.293.162.394 82.606.054.384 6.691.022.377 12.293.162.394 89.297.076.761
4 2021 12.293.162.394 82.042.831.286 7.553.859.889 12.293.162.394 89.596.691.174
5 2022 49.172.649.574 81.483.448.345 8.536.587.141 49.172.649.574 90.020.035.486
6 2023 12.293.162.394 80.927.879.379 9.657.516.289 12.293.162.394 90.585.395.669
7 2024 12.293.162.394 80.376.098.383 10.938.099.814 12.293.162.394 91.314.198.197
8 2025 12.293.162.394 79.828.079.531 12.403.546.651 12.293.162.394 92.231.626.182
9 2026 12.293.162.394 79.283.797.170 14.083.578.456 12.293.162.394 93.367.375.626
10 2027 49.172.649.574 78.743.225.826 16.013.363.153 49.172.649.574 94.756.588.979
11 2028 12.293.162.394 78.206.340.195 18.234.674.440 12.293.162.394 96.441.014.635
12 2029 12.293.162.394 77.673.115.149 20.797.341.501 12.293.162.394 98.470.456.650
13 2030 12.293.162.394 77.143.525.727 23.761.074.694 12.293.162.394 100.904.600.421
14 2031 12.293.162.394 76.617.547.143 27.197.782.774 12.293.162.394 103.815.329.917
15 2032 122.931.623.935 76.095.154.776 31.194.539.314 122.931.623.935 107.289.694.090
Jumlah 688.658.119.676 1.415.725.690.009
BCR 2,06
PenghematanTotal Biaya Present Worth Cost Present Worth Benefitn Tahun
66
Berdasarkan perhitungan dengan mengurangi 15% jumlah LHR maka nilai
BCR dari 2,42 menjadi 2,06 . Sedangkan untuk perhitungan dengan menambah 15%
jumlah LHR maka nilai BCR dari 2,42 menjadi 2,78 Dengan asumsi nilai dan biaya
yang lainnya tetap.
Tabel 4.37 Analisa Sensitivitas dengan Menambah 15% dari Jumlah LHR
Sumber : analisis,2018
2. Analisa Sensitivitas dengan Variabel Biaya Pemeliharaan&Rekonstruksi
Tabel 4.38 Analisa Sensitivitas dengan Mengurangi 15% dari Biaya Pemeliharaan
Sumber : analisis,2018
BOK Nilai Waktu
0 2017 319.863.247.870 0 0 319.863.247.870 0
1 2018 12.293.162.394 113.305.188.812 6.475.338.156 12.293.162.394 119.780.526.968
2 2019 12.293.162.394 112.532.653.434 8.026.491.161 12.293.162.394 120.559.144.595
3 2020 12.293.162.394 111.765.385.342 9.052.904.171 12.293.162.394 120.818.289.513
4 2021 12.293.162.394 111.003.348.624 10.220.316.992 12.293.162.394 121.223.665.616
5 2022 49.172.649.574 110.246.507.610 11.549.939.752 49.172.649.574 121.796.447.363
6 2023 12.293.162.394 109.494.826.877 13.066.548.664 12.293.162.394 122.561.375.540
7 2024 12.293.162.394 108.748.271.239 14.799.168.774 12.293.162.394 123.547.440.013
8 2025 12.293.162.394 108.006.805.753 16.781.907.590 12.293.162.394 124.788.713.343
9 2026 12.293.162.394 107.270.395.714 19.054.978.292 12.293.162.394 126.325.374.006
10 2027 49.172.649.574 106.539.006.652 21.665.962.826 49.172.649.574 128.204.969.478
11 2028 12.293.162.394 105.812.604.334 24.671.380.694 12.293.162.394 130.483.985.028
12 2029 12.293.162.394 105.091.154.759 28.138.650.421 12.293.162.394 133.229.805.180
13 2030 12.293.162.394 104.374.624.158 32.148.559.680 12.293.162.394 136.523.183.839
14 2031 12.293.162.394 103.662.978.994 36.798.400.491 12.293.162.394 140.461.379.485
15 2032 122.931.623.935 102.956.185.955 42.205.982.758 122.931.623.935 145.162.168.713
Jumlah 688.658.119.676 1.915.466.468.679
BCR 2,78
PenghematanTotal Biaya Present Worth Cost Present Worth Benefitn Tahun
BOK Nilai Waktu
0 2017 319.863.247.870 0 0 319.863.247.870 0
1 2018 10.449.188.034 98.524.657.748 5.630.637.770 10.449.188.034 104.155.295.518
2 2019 10.449.188.034 97.852.898.718 6.979.444.656 10.449.188.034 104.832.343.374
3 2020 10.449.188.034 97.185.719.863 7.871.963.274 10.449.188.034 105.057.683.137
4 2021 10.449.188.034 96.523.089.955 8.887.088.440 10.449.188.034 105.410.178.395
5 2022 41.796.752.138 95.864.977.978 10.043.263.447 41.796.752.138 105.908.241.425
6 2023 10.449.188.034 95.211.353.128 11.362.032.476 10.449.188.034 106.573.385.604
7 2024 10.449.188.034 94.562.184.811 12.868.634.294 10.449.188.034 107.430.819.105
8 2025 10.449.188.034 93.917.442.642 14.592.727.121 10.449.188.034 108.510.169.763
9 2026 10.449.188.034 93.277.096.442 16.569.278.374 10.449.188.034 109.846.374.816
10 2027 41.796.752.138 92.641.116.239 18.839.662.990 41.796.752.138 111.480.779.229
11 2028 10.449.188.034 92.009.472.265 21.453.027.567 10.449.188.034 113.462.499.832
12 2029 10.449.188.034 91.382.134.954 24.467.995.961 10.449.188.034 115.850.130.915
13 2030 10.449.188.034 90.759.074.943 27.954.817.187 10.449.188.034 118.713.892.130
14 2031 10.449.188.034 90.140.263.068 31.998.091.633 10.449.188.034 122.138.354.701
15 2032 104.491.880.345 89.525.670.365 36.700.261.036 104.491.880.345 126.225.931.401
Jumlah 633.338.888.905 1.665.596.079.344
BCR 2,63
PenghematanTotal Biaya Present Worth Cost Present Worth Benefitn Tahun
67
Berdasarkan perhitungan dengan mengurangi 15% jumlah biaya pemeliharaan
&rekonstruksi maka nilai BCR dari 2,42 menjadi 2,63. Sedangkan untuk perhitungan
dengan menambah 15% jumlah biaya pemeliharaan&rekonstruksi maka nilai BCR dari
2,42 menjadi 2,24 Dengan asumsi nilai dan biaya yang lainnya tetap.
Tabel 4.39 Analisa Sensitivitas dengan Menambah 15% dari Biaya Pemeliharaan
Sumber : analisis,2018
3. Analisa Sensitivitas dengan Variabel Suku Bunga
Tabel 4.40 Analisa Sensitivitas dengan Mengurang 15% Nilai Suku Bunga
Sumber : analisis,2018
BOK Nilai Waktu
0 2017 319.863.247.870 0 0 319.863.247.870 0
1 2018 14.137.136.753 98.524.657.748 5.630.637.770 14.137.136.753 104.155.295.518
2 2019 14.137.136.753 97.852.898.718 6.979.444.656 14.137.136.753 104.832.343.374
3 2020 14.137.136.753 97.185.719.863 7.871.963.274 14.137.136.753 105.057.683.137
4 2021 14.137.136.753 96.523.089.955 8.887.088.440 14.137.136.753 105.410.178.395
5 2022 56.548.547.010 95.864.977.978 10.043.263.447 56.548.547.010 105.908.241.425
6 2023 14.137.136.753 95.211.353.128 11.362.032.476 14.137.136.753 106.573.385.604
7 2024 14.137.136.753 94.562.184.811 12.868.634.294 14.137.136.753 107.430.819.105
8 2025 14.137.136.753 93.917.442.642 14.592.727.121 14.137.136.753 108.510.169.763
9 2026 14.137.136.753 93.277.096.442 16.569.278.374 14.137.136.753 109.846.374.816
10 2027 56.548.547.010 92.641.116.239 18.839.662.990 56.548.547.010 111.480.779.229
11 2028 14.137.136.753 92.009.472.265 21.453.027.567 14.137.136.753 113.462.499.832
12 2029 14.137.136.753 91.382.134.954 24.467.995.961 14.137.136.753 115.850.130.915
13 2030 14.137.136.753 90.759.074.943 27.954.817.187 14.137.136.753 118.713.892.130
14 2031 14.137.136.753 90.140.263.068 31.998.091.633 14.137.136.753 122.138.354.701
15 2032 141.371.367.525 89.525.670.365 36.700.261.036 141.371.367.525 126.225.931.401
Jumlah 743.977.350.446 1.665.596.079.344
BCR 2,24
PenghematanTotal Biaya Present Worth Cost Present Worth Benefitn Tahun
BOK Nilai Waktu
0 2017 319.863.247.870 0 0 319.863.247.870 0
1 2018 12.293.162.394 99.886.749.790 5.847.877.825 12.293.162.394 105.734.627.615
2 2019 12.293.162.394 100.577.211.195 7.052.379.516 12.293.162.394 107.629.590.710
3 2020 12.293.162.394 101.272.445.373 7.845.758.207 12.293.162.394 109.118.203.580
4 2021 12.293.162.394 101.972.485.318 8.736.719.965 12.293.162.394 110.709.205.283
5 2022 49.172.649.574 102.677.364.249 9.738.696.274 49.172.649.574 112.416.060.523
6 2023 12.293.162.394 103.387.115.615 10.867.234.681 12.293.162.394 114.254.350.296
7 2024 12.293.162.394 104.101.773.096 12.140.387.020 12.293.162.394 116.242.160.116
8 2025 12.293.162.394 104.821.370.606 13.579.181.308 12.293.162.394 118.400.551.914
9 2026 12.293.162.394 105.545.942.292 15.208.198.525 12.293.162.394 120.754.140.817
10 2027 49.172.649.574 106.275.522.538 17.056.281.749 49.172.649.574 123.331.804.287
11 2028 12.293.162.394 107.010.145.966 19.157.413.599 12.293.162.394 126.167.559.565
12 2029 12.293.162.394 107.749.847.436 21.551.809.415 12.293.162.394 129.301.656.851
13 2030 12.293.162.394 108.494.662.050 24.287.289.372 12.293.162.394 132.781.951.422
14 2031 12.293.162.394 109.244.625.151 27.421.014.698 12.293.162.394 136.665.639.849
15 2032 122.931.623.935 109.999.772.330 31.021.704.032 122.931.623.935 141.021.476.362
Jumlah 688.658.119.676 1.804.528.979.191
BCR 2,62
PenghematanTotal Biaya Present Worth Cost Present Worth Benefitn Tahun
68
Berdasarkan perhitungan dengan mengurangi 15% nilai suku bunga maka nilai
BCR dari 2,42 menjadi 2,62 . Sedangkan untuk perhitungan dengan menambah 15%
nilai suku bunga maka nilai BCR dari 2,42 menjadi 2,20 Dengan asumsi nilai dan
biaya yang lainnya tetap.
Tabel 4.41 Analisa Sensitivitas dengan Menambah 15% nilai suku bunga
Sumber : analisis,2018
Berdasarkan perhitungan analisa sensitivitas dengan menggunakan tiga
variabel yaitu nilai Suku bunga, biaya pemeliharaan dan jumlah LHR dengan
mengurangi 15% dan menambah 15% dari nilai benefit cost ratio yang di dapat.
Perubahan variabel LHR dalam analisa ini sangat berpengaruh terhadap nilai B/C ang
dapat dilihat dalam grafik dibawah ini.
Dapat disimpulkan juga bahwa variabel lalu lintas harian rata-rata(LHR) adalah
variabel yang sangat berpengaruh diantara dua variabel lainnya. Grafik dibawah ini
menampilkan perubahan nilai BCR dengan beberapa perubahan variabel.
BOK Nilai Waktu
0 2017 319.863.247.870 0 0 319.863.247.870 0
1 2018 12.293.162.394 97.199.213.922 5.398.288.302 12.293.162.394 102.597.502.223
2 2019 12.293.162.394 95.237.794.807 6.782.683.244 12.293.162.394 102.020.478.050
3 2020 12.293.162.394 93.315.955.898 7.650.040.372 12.293.162.394 100.965.996.270
4 2021 12.293.162.394 91.432.898.492 8.636.547.579 12.293.162.394 100.069.446.071
5 2022 49.172.649.574 89.587.840.002 9.760.128.212 49.172.649.574 99.347.968.214
6 2023 12.293.162.394 87.780.013.635 11.041.719.090 12.293.162.394 98.821.732.724
7 2024 12.293.162.394 86.008.668.068 12.505.847.456 12.293.162.394 98.514.515.524
8 2025 12.293.162.394 84.273.067.143 14.181.335.421 12.293.162.394 98.454.402.564
9 2026 12.293.162.394 82.572.489.555 16.102.164.617 12.293.162.394 98.674.654.172
10 2027 49.172.649.574 80.906.228.555 18.308.543.555 49.172.649.574 99.214.772.110
11 2028 12.293.162.394 79.273.591.656 20.848.233.316 12.293.162.394 100.121.824.972
12 2029 12.293.162.394 77.673.900.344 23.778.205.057 12.293.162.394 101.452.105.401
13 2030 12.293.162.394 76.106.489.799 27.166.727.363 12.293.162.394 103.273.217.162
14 2031 12.293.162.394 74.570.708.615 31.096.015.607 12.293.162.394 105.666.724.221
15 2032 122.931.623.935 73.065.918.531 35.665.623.533 122.931.623.935 108.731.542.063
Jumlah 688.658.119.676 1.517.926.881.744
BCR 2,20
PenghematanTotal Biaya Present Worth Cost Present Worth Benefitn Tahun
69
Gambar 4.3 Grafik Analisa Sensitivitas
-15% 0 15%
Suku Bunga 2,62 2,42 2,2
Biayapemeliharaan&rekonstruksi
2,63 2,42 2,24
LHR 2,06 2,42 2,78
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
Nila
i B/C
Analisa Sensitivitas
70
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil analisa dan pembahasan pada bab – bab sebelumnya, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Manfaat (benefit) yang diterima dengan adanya pembangunan bypass
Mamminasata tahap 1 adalah sebesar Rp 1.665.596.079.344 dengan rincian
sebagai berikut:
a. Penghematan biaya operasional kendaraan (BOK) yang dapat dirasakan
langsung oleh pengguna jalan sebesar Rp 1.409.377.153.119
b. Penghematan nilai waktu perjalanan sebesar Rp 256.218.926.225
2. Total biaya yang dikeluarkan sampai tahun 2032 pada pembangunan Bypass
Mamminasata tahap 1 yaitu ruas Poros Maros – Poros Kariango sebesar Rp
688.658.119.676
3. Dengan metode BCR (benefit cost ratio) didapatkan rasio perbandingan sebesar
2,42 > 1 sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan proyek pembangunan
jalan dan jembatan bypass Mamminasata dikatakan layak. Sedangkan setelah
dilakukan analisa sensitivitas dengan menggunakan pengaruh kenaikan 15%
dan penurunan nilai 15% diketahui bahwa variabel LHR adalah yang paling
berpengaruh terhadap perubahan nilai B/C.
71
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil parameter kelayakan jalan yang ditinjau dari segi teknik lalu
lintas dan ekonomi, jalan bypass Mamminasata tahap 1 layak untuk dibangun. Hal ini
dikarenakan jalan eksisting sudah mengalami nilai DS lebih dari 0,58. Oleh karena itu
pembangunan jalan bypass Mamminasata tahap 1 diperlukan untuk memberikan akses
yang lebih baik dan lebih mudah bagi pengguna jalan, terutama jalan dari arah
kabupaten Maros menuju ke kota Makassar, begitu juga sebaliknya. Pengguna jalan
dengan tujuan tersebut tidak perlu membebani ruas jalan eksisting dan akan lebih
menghemat biaya operasional kendaraan. Selain itu pembangunan jalan bypass
Mamminasata tahap 1 ini juga akan berdampak pada peningkatan pendapatan dan
pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
Adapun beberapa saran yang perlu dierhatikan bagi peneliti selanutnya yang
tertarik meneliti tentang analisa benefit cost ratio pembangunan jalan adalah peneliti
selanjutnya diharapkan memperhitungkan aspek pertumbuhan ekonomi dan
penambahan nilai jual lahan di sekitar proyek pembangunan jalan tersebut.
1
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik KabupatenMaros.2017. PDRB Kabupaten Maros. Kota Makassar: Badan
Pusat Statistik Kabupaten Maros.
Departemen Pekerjaan Umum, Dirjen Bina Marga, 1988, Standar Perencanaan
Geometrik Untuk Jalan Perkotaan, Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Direktorat
Jenderal Bina Marga, Jakarta
Departemen Pekerjaan Umum, 2005, Pedoman Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan,
Puslitbang Prasarana Transportasi, Jakarta
Direktorat Pembinaan Jalan Kota, (1990), Panduan Survai Dan Perhitungan
Waktu Perjalanan Lalu Lintas, No.001/T/BNKT, Direktorat Jenderal Bina
Marga, Jakarta.
Faridli, Maulana. 2013. Studi Kelayakan Pembangunan Jalan Lingkar
Barat Dalam Kota Surabaya. Surabaya: ITS
Jaya. I.K, 2014, Kajian Manfaat Pembangunan Jalan Alternatif Mendale – Sp. Kraft Aceh
Tengah, Tesis, Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, BandaAceh
Kartika, A.A.G, ST, MSc. 2006. Ekonomi Jalan Raya. Diktat Kuliah, Program Studi S-1
Lintas Jalur Jurusan Teknik Sipil FTSP- ITS, Surabaya.
Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) ITB, (1996), Laporan Akhir
Studi Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan–PT. Jasa Marga, ITB.
Sagita, Giscal Dwi. 2011. Analisa Manfaat Biaya Pembangunan Jalan Arteri Raya Siring -
Porong Jurusan Teknik Sipil FTSP- ITS, Surabaya.
Tamin,O.Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung:ITB.
66
LAMPIRAN 1
Data Volume Lalu Lintas Jl.Ahmad Yani Maros- Arah Makassar dan Arah Makassar-Jl.
Ahmad Yani Maros
Pukul Motocycle Mobil Penumpang Bus Truk3 / N 06 - 07 412 231 5 0
3 / N 07 - 08 896 265 8 0
3 / N 08 - 09 721 268 4 0
3 / N 09 - 10 360 213 15 3
3 / N 10 - 11 399 223 21 2
3 / N 11 - 12 510 296 20 1
3 / N 12 - 13 325 264 17 0
3 / N 13 - 14 316 230 22 1
3 / N 14 - 15 393 187 16 1
3 / N 15 - 16 361 284 8 3
3 / N 16 - 17 522 333 17 0
3 / N 17 - 18 762 315 16 3
3 / N 18 - 19 397 151 5 10
3 / N 19 - 20 420 149 11 5
3 / N 20 - 21 217 118 10 3
3 / N 21 - 22 126 82 7 1
3 / O 06 - 07 271 116 5 0
3 / O 07 - 08 1007 228 22 4
3 / O 08 - 09 985 272 40 3
3 / O 09 - 10 525 309 45 10
3 / O 10 - 11 475 219 32 11
3 / O 11 - 12 530 267 52 7
3 / O 12 - 13 235 152 25 8
3 / O 13 - 14 280 197 11 4
3 / O 14 - 15 325 256 48 7
3 / O 15 - 16 357 278 49 11
3 / O 16 - 17 347 234 45 8
3 / O 17 - 18 308 302 60 7
3 / O 18 - 19 299 232 39 22
3 / O 19 - 20 275 253 27 6
3 / O 20 - 21 175 199 27 7
3 / O 21 - 22 152 122 12 0
67
LAMPIRAN 2
Mengambil data biaya proyek pembangunan jalan dan jembatan bypass mamminasata tahap
1 di kantor Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional
Mengambil data volume harian lalu lintas kabupaten Maros dan sekitarnya di kantor P2JN
Sulawesi Selatan yang berada di Jl. Batara Bira no.32 Baddoka
1