manfaat analisis rasio keuangan untuk menilai

23
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Kegiatan akuntansi pada dasarnya menafsirkan data keuangan dari lembaga perusahaan, dimana aktifitas perusahaan berkaitan dengan produktifitas pertumbuhan barang dan jasa. Akuntansi dapat memberikan informasi tentang kondisi keuangan dan hasil operasi serta kinerja perusahaan seperti yang tercermin dalam laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku seara umum. Menurut Arens (2000:7) definisi akuntansi adalah: “accounting is the process of recording calssifying and summarizing of economical event in logical manner for the purpose of providing financial information for decision making”. Proses akuntansi tersebut meliputi pengumpulan dan pengolahan data perusahaan. Dalam proses akuntansi diidentifikasikan berbagai tranksaksi atau peristiwa yang merupakan kegiatan ekonomi perusahaan yang dilakukan melalui pengukuran, pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran transaksi-transaksi yang bersifat keuangan sedemikian rupa sehingga hanya informasi yang relevan dan saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya yang mampu memberi gambaran secara layak tentang keadaan keuangan serta hasil usaha perusahaan dalam suatu periode yang akan digabungkan dan disajikan dalam bentuk laporan. 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai laporan keuangan, berikut dikemukakan pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002:2), yaitu: “Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, 8

Upload: vannhu

Post on 10-Jan-2017

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANFAAT ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Laporan Keuangan

Kegiatan akuntansi pada dasarnya menafsirkan data keuangan dari

lembaga perusahaan, dimana aktifitas perusahaan berkaitan dengan produktifitas

pertumbuhan barang dan jasa. Akuntansi dapat memberikan informasi tentang

kondisi keuangan dan hasil operasi serta kinerja perusahaan seperti yang

tercermin dalam laporan keuangan.

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku seara umum. Menurut

Arens (2000:7) definisi akuntansi adalah:

“accounting is the process of recording calssifying and summarizing of

economical event in logical manner for the purpose of providing financial

information for decision making”.

Proses akuntansi tersebut meliputi pengumpulan dan pengolahan data

perusahaan. Dalam proses akuntansi diidentifikasikan berbagai tranksaksi atau

peristiwa yang merupakan kegiatan ekonomi perusahaan yang dilakukan melalui

pengukuran, pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran transaksi-transaksi

yang bersifat keuangan sedemikian rupa sehingga hanya informasi yang relevan

dan saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya yang mampu memberi

gambaran secara layak tentang keadaan keuangan serta hasil usaha perusahaan

dalam suatu periode yang akan digabungkan dan disajikan dalam bentuk laporan.

2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai laporan

keuangan, berikut dikemukakan pengertian laporan keuangan menurut Standar

Akuntansi Keuangan (2002:2), yaitu:

“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas,

8

Page 2: MANFAAT ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI

9

atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”. Menurut Sofyan Syafri Harahap (2002:2) pengertian analisis dan laporan

keuangan adalah:

“Analisis adalah memecahkan atau menggabungkan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil”. “Laporan keuangan adalah neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas”. Menurut Munawir (2002:2) pengertian laporan keuangan adalah:

“Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi

yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data

keuangan atau aktifitas suatu perusahaan tersebut”.

Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan

adalah laporan yang menyajikan informasi yang akan digunakan oleh pihak-pihak

yang berkepentingan mengenai posisi keuangan, kinerja perusahaan, perubahan

ekuitas, arus kas dan informasi lain yang merupakan hasil dari proses akuntansi

selama periode akuntansi dari satu kesatuan usaha.

Bagi para analis, laporan keuangan merupakan media yang paling penting

untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Agar dalam

melakukan analisis dan interpretasinya terhadap laporan keuangan itu hasilnya

memuaskan, perlu adanya konsistensi penyajian yaitu keseragaman bentuk untuk

dianalisis.

2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan

Hasil akhir dari suatu proses keuangan diantaranya adalah laporan

keuangan, laporan keuangan ini merupakan penerminan dari prestasi manajemen

perusahaan pada suatu periode tertentu. Selain sebagai alat pertanggungjawaban,

laporan keuangan diperlukan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Page 3: MANFAAT ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI

10

Menurut Standar Akuntasi Keuangan (2002:4) laporan keuangan

bertujuan untuk:

“1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

2. Laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.

3. Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya”.

Menurut Darsono dan Ashari (2005:12), tujuan laporan keuangan adalah

untuk menyajikan informasi yang menyangkut:

“1. Posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. 2. Kinerja perusahaan selama periode tertentu. 3. Perubahan posisi keuangan selama periode tertentu. 4. Perputaran kas selama periode tertentu”.

Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi

keuangan sangat diperlukan unntuk dapat melakuakn evaluasi atas kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas), dan aktu serta kepastian dari

hasil tersebut. Posisi keuangan perusahaan dipengaruhi oleh sumber daya yang

dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas, solvabilitas serta kemampuan

beradaptasi dengan perubahan lingkungan.

Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk

menilai aktifitas investasi, pendanaan dan operasi perusahaan selama periode

pelaporan. Selain berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan kas (dan setara kas), informasi ini juga berguna untuk menilai

kebutuhan perusahaan dalam memanfaatkan arus kas tersebut.

Jadi tujuan utama laporan keuangan adalah memberikan informasi yang

berguna untuk mengambil keputusan ekonomi. Selain itu laporan keuangan juga

bertujuan untuk melaporkan kegiatan perusahaan yang mempengaruhi masyarakat

Page 4: MANFAAT ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI

11

yang dapat ditentukan, dijelaskan, dan diukur dan penting bagi peran perusahaan

dalam lingkungan masyarakat.

2.1.3. Pemakai Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan komoditi yang bermanfaat dan dibutuhkan

masyarakat, karena dapat memberikan informasi yang dibutuhkan para

pemakainya dalam dunia bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan. Dengan

membaca laporan keuangan dengan tepat maka seseorang dapat melakukan

tindakan ekonomi menyangkut lembaga perusahaan yang dilaporkan dan

diharapkan akan menghasilkan keuntungan baginya.

Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (2002:2), para pemakai

laporan keuangan adalah:

“1. Investor. 2. Karyawan. 3. Pemberi Pinjaman. 4. Pemasok dan kreditur usaha lainnya. 5. Pelanggan. 6. Pemerintah. 7. Masyarakat”.

Para pemakai laporan keuangan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Investor

Penanam modal berisiko dan penasihat mereka berkepentingan dengan

risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka

lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan

apakah harus membeli, menahan atau menjual inestasi tersebut.

2. Karyawan

Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada

informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga

tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun

dan kesempatan kerja.

Page 5: MANFAAT ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI

12

3. Pemberi pinjaman

Pemberi pinjaman tertarik dengan inormasi keuangan yang memungkinkan

mereka untuk memutuskan apakah pinjama serta bunganya dapat dibayar

saat jatuh tempo.

4. Pemasok dan kreditur usaha lainnya

Pemasok dan kreditur usaha lainnya tertarik dengan informasi yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang

akan dibayar pada saat jatuh tempo.

5. Pelanggan

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan

perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka

panjang dengan, atau tergantung pada perusahaan.

6. Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawahnya

berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan kerena itu berkepentingan

dengan aktifitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk

mengatur aktifitas perusahaa, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai

dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

7. Masyarakat

Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara.

Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada

perekonomian nasional termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan

perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat

membantu masyarakat dengan menyediakan informasi.

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersiat umum. Dengan

demikian tidak sepenuhnya memenuhi kebutuhan pemakai. Berhubung para

investor merupakan penanam modal berisiko ke perusahaan, maka ketentuan

laporan keuangan yang memenuhi kebutuhan mereka juga akan memenuhi

sebagian besar kebutuhan pemakai lain.

Manajemen perusahaan memikul tanggung jawab dalam penyusunan dan

penyajian laporan keuangan perusahaan. Manajemen juga berkepentingan dengan

Page 6: MANFAAT ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI

13

inormasi yang disajikan dalam laporan keuangan meskipun memiliki akses

terhadap informasi manajemen dan keuangan tambahan yang membantu dalam

melaksanakan tanggung jawab perencanaan, pengendalian dan pengambilan

keputusan. Laporan keuangan yang diterbitkan didasarkan pada informasi yang

digunakan manajemen tentang posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi

keuangan.

2.1.4. Jenis Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang disusun oleh manajemen perusahaan menurut

Standar Akuntasi Keuangan (2002:13) terdiri dari:

“1. Neraca (Balance Sheet) 2. Laporan Laba Rugi (Income Statement) 3. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow) 4. Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Charge in Equity) 5. Catatan Atas Laporan Keuangan (Notes to Financial

Statement).”

Berikut ini uraian singkat tentang kelima jenis Laporan Keuangan tersebut

di atas:

1. NERACA

Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai

posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu, neraca mempunyai tiga

unsur laporan keuangan yaitu aktia, kewajiban dan ekuitas.

2. LAPORAN LABA RUGI

Gambaran informasi mengenai potensi perusahaan dalam menghasilkan

laba selama periode tertentu (kinerja).

3. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Merupakan suatu perubahan laporan atau mutasi laba yang ditahan yang

merupakan bagian dari pemilik perusahaan untuk suatu periode tertentu.

Dalam laporan laba ditahan ditunjukkan laba tidak dibagi diwal periode,

ditambah laba yang tercantum pada laporan laba rugi dan dikurangi

dengan deiden yang diumumkan selama periode tertentu.

Page 7: MANFAAT ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI

14

4. LAPORAN ARUS KAS

Laporan arus kas melaporkan arus kas yang masuk dan keluar dalam

perusahaan pada suatu periode tertentu. Laporan arus kas ini menyediakan

informasi yang berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam

menggunakan kasnya sehingga menghasilkan masukan berupa kas pula.

5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistemati. Setiap pos

dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas berkaitan dengan

informasi yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan.

2.2 Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan perlu dilakukan karena sangat bermanfaat bagi

para penganalisa untuk dapat mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan

dari perusahaan. Manajemen perusahaan sangat berkepentingan terhadap laporan

keuangan dari perusahaan yang dipimpinnya. Dengan mengadakan analisis

laporan keuangan dari perusahaannya, manajer akan dapat mengetahui keadaan

dan perkembangan keuangan perusahaan.

Dengan mengadakan analisis data keuangan dari tahun ke tahun yang lalu,

dapat diketahui kelemahan-kelemahan dari perusahaan serta hasil-hasil yang telah

dianggap ukup baik. Dengan mengetahui kelemahan-kelemahan perusahaan,

diusahakan agar dalam penyusunan rencana untuk tahun-tahun yang akan datang,

kelemahan-kelemahan tersebut dapat diperbaiki. Hasil-hasil yang ukup baik di

aktu lampau harus dipertahankan di waktu-waktu mendatang.

2.2.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Dengan melakukan analisis laporan keuangan maka informasi yang dibaca

dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih dalam. Hubungan suatu

pos dengan pos lain akan dapat menjadi indikator tentang posisi dan prestasi

keuangan perusahaan serta menunjukkan bukti kebenaran penyusunan laporan

keuangan.

Page 8: MANFAAT ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI

15

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2002:2) pengertian analisis dan laporan

keuangan adalah:

“Analisis adalah memecahkan atau menggabungkan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil”. “Laporan keuangan adalah neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas”.

Jika kedua pengertian diatas digabungkan maka pengertian analisis

laporan keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap (2002:190) adalah:

“Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih keil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau mempunyai makna antara yang satu dengan yang lainnya baik antara data kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan”.

Menurut Dewi Astuti (2004:29) pengertian analisis laporan keuangan

yaitu:

“Segala sesuatu yang menyangkut penggunaan informasi akuntansi

untuk membuat keputusan bisnis dan investasi”.

Jadi kesimpulan pengertian analisis laporan keuangan tersebut diatas yaitu

analisis laporan keuangan menakup penerapan metode dan teknik analisis atas

laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran

dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan.

2.2.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan alat yang penting untuk memperoleh

informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah diapai

oleh perusahaan. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber untuk

pengambilan keputusan.

Menurut Hanafi & Halim (2003:6) tujuan analisis laporan keuangan

adalah:

“menentukan arah analisis, batasan-batasan dalam analisis, dan hasil

yang diharapkan”.

Page 9: MANFAAT ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI

16

Berikut beberapa contoh tujuan analisis laporan keuangan:

1. Investor

Investor atau calon investor akan tertarik pada tingkat keuntungan (return)

yang diharapkan untuk masa-masa mendatang relatif terhadap risiko perusahaan

tersebut. Yang menjadi tujuan pokok pemberian kredit adalah menilai

kemampuan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman yang diberikan beserta

bunga yang berkaitan dengan pinjaman tersebut.

2. Perusahaan

Perusahaan yang tergantung pada “supply” pemasok akan mempunyai

kepentingan pada pemasok tersebut. Perusahaan ingin memastikan bahwa

pemasok tersebut sehat dan bisa bertahan terus. Dengan kemungkinan kerja sama

yang terus menerus, analis dari pihak perusahaan akan berusaha menganalisis

profitabilitas perusahaan pemasok, kondisi keuangan, kemampuan untuk

menghasilkan kas untuk memenuhi operasi sehari-harinya, dan kemampuan

membayar kewajibannya pada saat jatuh tempo.

3. Karyawan

Karyawan atau calon karyawan barangkali akan tertarik menganalisis

keuangan perusahaan untuk memastikan apakah perusahaan atau perusahaan yang

akan dimasuki tersebut mempunyai prospek keuangan yang bagus. Pemerintah

bisa menganalisis keuangan perusahaan untuk menentukan besarnya pajak yang

dibayarkan, atau menetukan tingkat keuntungan yang wajar bagi suatu industri.

4. Manajemen

Pihak internal sendiri (seperti pihak manajemen) akan memerlukan

informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan untuk menentukan sejauh mana

perkembangan perusahaan. Informasi semacam ini bisa digunakan sebagai basis

evaluasi prestasi manajemen. Bagi pihak manajemen, informasi keuangan tertentu

bisa digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, untuk perencanaan atau

untuk mengevaluasi perubahan strategi.

Menurut Brigham & Houston (2001:78) tujuan analisis laporan

keuangan:

Page 10: MANFAAT ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI

17

“dari sudut pandang investor, analisis laporan keuangan digunakan untuk memprediksi masa depan, sedangkan dari sudut pandang manajemen, analisis laporan keuangan digunakan untuk membantu mengantisipasi kondisi di masa depan dan yang lebih penting, sebagai titik awal untuk perencanaan tindakan yang akan mempengaruhi peristiwa di masa depan”.

2.2.3 Prosedur Analisis Laporan Keuangan

Berbagai langkah hanya ditempuh dalam menganalisis laporan keuangan.

Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh menurut Dwi Prastowo dan Rifka

Juliaty (2002:53) adalah:

“1. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan 2. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan 3. Mempelajari dan mereview laporan keuangan 4. Menganalisis laporan keuangan”.

Keempat prosedur analisis laporan keuangan dapat diuraikan sebagai

berikut:

1. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan

Memahami latar belakang data keuangan perusahaan yang akan dianalisis

merupakan langkah yang perlu dilakukan sebelum menganalisis laporan

keuangan perusahaan.

2. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan

Selain latar belakang data keuangan perusahaan, kondisi yang mempunyai

pengaruh terhadap perusahaan perlu juga untuk dipahami. Kondisi yang

perlu dipahami menakup informasi mengenai trens (kecenderungan)

industri dimana perusahaan beroperasi; perubahan teknologi; perubahan

selera konsumen; perubahan faktor-faktor ekonomi.

3. Mempelajari dan mereview laporan keuangan

Sebelum berbagai teknik analisis diaplikasikan, perlu dilakukan review

terhadap laporan keuangan secara menyeluruh. Tujuan langkah ini adalah

untuk memastikan baha laporan keuangan telah cukup jelas

menggambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai dengan standar

akuntansi keuangan yang berlaku.

Page 11: MANFAAT ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI

18

4. Menganlisa laporan keuangan

Setelah mereview laporan keuangan, maka dengan menggunakan berbgai

metode dan teknik analisis yang ada dapat menganlisis laporan keuangan

dan menginterpretasikan hasil analisis tersebut.

2.2.4 Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan

Banyak metode dan teknik yang dipakai dalam analisis laporan keuangan.

Metode dan teknik ini merupakan ara bagaimana melakukan analisis. Di bawah

ini akan dijelaskan bagaimana metode dan teknik yang dilakukan dalam

menganalisis laporan keuangan.

Berikut ini adalah teknik analisis yang biasa digunakan dalam analisis

laporan keuangan:

“1. Trend atau tendensi posisi kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase (trend percentage analysis), adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun.

2. Analisis rasio, adalah suatu metode analisa untk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut”.

Metode analisis secara umum diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:

“1. Metode analisis horizontal (dinamis) adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode, sehingga dapat diketahui perkembangan dan keenderungannya”.

2. Metode analisis vertikal (statis) adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama pada tahun (periode) yang sama”.

Metode dan teknik analisis diatas digunakan untuk menentukan dan

mengukur hubungan antar pos-pos yang ada dalam laporan keuangan sehingga

dapat diketahui perubahan-perubahan dari masing-masing pos tersebut bila

Page 12: MANFAAT ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI

19

diperbandingkan dengan perusahaan lain. Tujuan dari setiap metode dan teknik

analisis adalah untuk menyederhanakan data sehingga dapat lebih dimengerti.

2.3 Analisis Rasio Keuangan

Untuk menilai kondisi keuangan perusahaan dan prestasi perusahaan,

analisis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering

dipakai adalah analisis rasio. Menurut Sofyan Syafri Harahap (2002:197) rasio

keuangan adalah:

“angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan

keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan

signifikan (berarti)”.

Sedangkan menurut Susan Irawati (2005:22) pengertian analisis rasio

keuangan yaitu:

“Suatu teknik analisis dalam bidang manajemen keuangan yang dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi-kondisi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode tertentu dengan jalan membandingkan dua buah variabel yang diambil dari laporan keuangan perusahaan, baik daftar neraca maupun laba rugi”.

Menurut Dewi Astuti (2004:29) analisis rasio keuangan mencakup:

“1. Perbandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, dan

2. Evaluasi kecenderungan posisi keuangan perusahaan sepanjang waktu”.

Analisis rasio keuangan adalah perbandingan pos-pos tertentu dengan pos

lain yang memiliki hubungan signifikan. Rasio keuangan menyederhanakan antara

pos tertentu dengan pos lainnya. Dengan penyederhanaan ini kita dapat menilai

hubungan antara pos tertentu dengan membandingkannya dengan rasio lain

sehingga dapat memberikan penilaian.

Analisis rasio keuangan biasanya dilakukan oleh auditor yang

independen tetapi sepenuhnya menjadi tanggung jawab presiden direktur

perusahaan dan direktur keuangan perusahaan. Biasanya perusahaan melakukan

analisis rasio keuangan secara rutin ataupun sesuai dengan kebijakan dari

Page 13: MANFAAT ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI

20

perusahaan apakah dilakukan tiap tahun atau dalam jangka beberapa waktu

tertentu.

Analisis dari rasio keuangan dapat memberikan pandangan yang lebih baik

tentang kondisi keuangan perusahaan dan prestasi perusahaan. Dengan

menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi

gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi

keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan

dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standard.

Angka-angka rasio keuangan tersebut akan lebih berarti apabila ditindak

lanjuti sehingga memperoleh informasi yang berguna yang dapat mendukung

untuk keputusan-keputusan yang akan diambil di kemudian hari.

Menurut Hanafi & Halim (2003:75) pada dasarnya analisis rasio bisa

dikelompokkan ke dalam lima macam kategori, yaitu :

“1. Rasio likuiditas : rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

2. Rasio aktivitas : rasio yang mengukur sejauhmana efektivtas penggunaan asset dengan melihat tingkat aktivitas asset.

3. Rasio solvabilitas : rasio yang mengukur sejauhmana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

4. Rasio Profitabilitas : rasio yang melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profitabilitas).

5. Rasio pasar : rasio ini melihat perkembangan nilai perusahaan relatif terhadap nilai buku perusahaan”.

Menurut Munawir (2002:69) tujuan setiap penganalisa pada umumnya

adalah:

“untuk mengetahui tingkat rentabilitas, solvabilitas, dan likuiditas dari perusahaan yang bersangkutan, oleh karena itu angka-angka ratio pada dasarnya juga dapat digolongkan menjadi: 1. Ratio-ratio likuiditas 2. Ratio-ratio solvabilitas 3. Ratio-ratio rentabilitas 4. ratio-ratio aktivitas”.

Page 14: MANFAAT ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI

21

Angka rasio finansial juga digolongkan dan diklasifikasikan sesuai dengan

perbedaan ekonomis dari operasi perusahaan sesuai dengan tujuan penganalisa

yaitu:

1. Profitabilitas Ratio

2. Short Term Solvency (Liquidity) Ratio

3. Long Term Solvency Ratio

4. Effiiency (Turn Over) Ratio

Menurut Darsono dan Ashari (2005:51), analisis rasio keuangan yang

dipergunakan dalam menilai kinerja adalah:

“1. Analisis likuiditas 2. Analisis Struktur Keuangan (Leverage) 3. Analisis Profitabilitas 4. Analisis Aktifitas Perusahaan”.

2.3.1 Analisis likuiditas

Analisis likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk

menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Apabila ini dapat dihitung melalui

sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lanar. Rasio-rasio yang

digunakan dalam analisis likuiditas adalah:

a. Current ratio

LancarHutangcarAktiva Lan =tioCurrent Ra

Merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui

kesanggupan memenuhi keajiban jangka pendek karena rasio ini

menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditur jangka pendek

dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan akan menjadi uang tunai

dalam periode yang sama dengan jatuh tempo utang. Current ratio

yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah

likuiditas. Sebaliknya suatu perusahaan yang current rationya terlalu

tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana yang

menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan laba

perusahaan.

Page 15: MANFAAT ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI

22

b. Quick Ratio

LancarHutangn Persediaa-car Aktiva Lan =oQuick Rati

Persediaan merupakan unsur aktiva lancar yang tingkat likuiditasnya

rendah, sering mengalami fluktuasi harga, dan unsur aktiva lancar ini

sering menimbulkan kerugian jiga terjadi likuidasi. Jadi quick ratio

lebih baik dalam mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam

memenuhi hutang jangka pendeknya. Quick ratio yang dianggap baik

adalah satu.

c. Cash Ratio

LancarHutangSaham Kas +

=Cash Ratio

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang

lancarnya dengan kas atau setara kas. Semakin besar rasio ini

semakin tinggi tingkat likuiditasnya.

2.3.2 Analisis Struktur Keuangan (Leverage)

Struktur keuangan adalah bagaimana cara perusahaan mendanai aktivanya.

Aktiva perusahaan didanai dengan hutang jangka pendek, hutang jangka panjang

dan modal pemegang saham, sehingga saham seluruh sisi kanan dari neraca

memperlihatkan struktur keuangan. Struktur modal adalah pendanaan permanen

yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang

saham. Struktur modal keuangan merupakan bagian dari struktur keuangan.

Struktur keuangan – Hutang lancar = Struktur modal

Pemilihan struktur keuangan merupakan masalah yang menyangkut

komposisi pendanaan yang akan digunakan oleh perusahaan untuk mendanai

aktivanya. Rasio leverage mengukur tingkat solvabilitas suatu perusahaan. Rasio

financialnya seandainya perusahaan tersebut pada suatu saat dilikuidasi. Dengan

demikian solvabilitasnya berarti kemampuan perusahaan untuk membayar

hutangnya, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Rasio-rasio yang

digunakan adalah:

Page 16: MANFAAT ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI

23

a. Debt Ratio (Debt to Total Assets Ratio)

Aktiva Total HutangTotal =Debt Ratio

Rasio ini memperlihatkan proporsi antara kewajiban yang dimiki dan

seluruh kekayaan yang dimiliki. Semakin tinggi hasil persentasenya,

enderung semakin besar risiko keuangannya bagi kreditur maupun

pemegang saham.

b. Debt to Equity Ratio (DER)

ModalTotal HutangTotal =DER

Rasio ini menggambarkan perbandingan hutang dan modal (equity)

dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal

sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi semua kewajibannya.

Semakin kecil rasio ini semakin baik. Untuk keamanan pihak luar

rasio terbaik jika jumlah modal lebih besar dari jumlah hutang atau

minimal sama. Namun bagi pemegang saham atau manajemen rasio

ini sebaiknya besar.

c. Time Interest Earned (TIE)

BungaBebanEBIT TIE =

Rasio ini disebut juga penutupan (coverage ratio), mengukur

pemenuhan kewajiban bunga tahunan dengan laba operasi (EBIT),

sejauh mana laba operasi boleh turun tanpa menyebabkan kegagalan

dalam pemenuhan kewajiban membayar bunga pinjaman. Pada

umumnya, laba dipandang cukup melindungi kreditur bila rasio ini

dua kali atau lebih.

2.3.3 Analisis Profitabilitas

Profitabilitas merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan

keputusan manajemen. Rasio ini akan memberikan jawaban akhir tentang

efektivitas manajemen perusahaan, rasio ini memberi gambaran tentang tingkat

Page 17: MANFAAT ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI

24

efektifitas pengelolaan perusahaan. Rasio profitabilitas yang umum digunakan

adalah:

a. Gross Profit Margin (GPM)

GPM = Penjualan

kotorLaba

Rasio ini mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya

produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk

berproduksi secara efisiensi. Semakin tinggi rasio ini semakin baik.

b. Net Profit Margin (NPM)

NPM = Penjualan

EAT

Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan.

Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan

perusahaandalam mendapatkan laba cukup tinggi.

c. Operating Profit Margin (OPM)

OPM = Penjualan

Laba Usaha

Rasio ini memberi gambaran tentang efisiensi perusahaan pada

kegiatan utama perusahaan, selisih antara nett profit ratio dengan

100%, menunjukkan prosentase yang tersedia untuk menutup harga

pokok penjualan dan biaya operasi. Prosentase inilah yang disebut

Operating Profit Margin. Semakin tinggi ratio semakin baik, tetapi

ratio yang terlalu tinggi menunjukkan keadaan yang kurang baik.

d. Return on Assets (ROA)

ROA = Aktivarata -Rata

EBT

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan

aktivanya untuk memperoleh laba. Semakin tinggi hasilnya maka

semakin efektif dalam mengelola assets.

Page 18: MANFAAT ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI

25

e. Return on Equity (ROE)

ROE = ModalEBT

Rasio ini memperlihatkan sejauh mana perusahaan mengelola modal

sendiri (net worth) secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari

investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang

saham perusahaan. ROE menunjukkan rentabilitas modal sendiri atau

yang sering disebut sebagai rentabilitas usaha. Semakin besar rasio

ini semakin baik.

2.3.4 Analisis Aktifitas Perusahaan

Rasio aktfitas mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan semua

sumber daya yang ada pada pengendaliannya. Rasio-rasio aktifitas yang umum

digunakan adalah:

a. Inventory Turnover

Inventory Turnover = diaanrata Perse-Rata

penjualanpokokHarga

Rasio perputaran persediaan mengukur efisiensi pengelolaan

persediaan barang dagangan. Rasio ini merupakan indikasi yang

cukup populer untuk menilai efisiensi operasional, yang

memperlihatkan seberapa baiknya manajemen mengontrol modal

yang ada pada persediaan. Average Inventory dapat dicari dengan

cara menjumlahkan persediaan awal dan persediaan akhir kemudian

dibagi dua. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap

bahwa kegiatan penjualan berjalan baik.

b. Average Collection Period

Average Collection Period = Penjualan

360x ngrata Piuta-Rata

Rasio ini mengukur efisiensi pengelolaan piutang perusahaan, rata-

rata jangka waktu penagihan adalah rata-rata jangka waktu lamanya

perusahaan harus menunggu pembayaran setelah melakukan

Page 19: MANFAAT ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI

26

penjualan. Rasio ini dapat dibandingkan dengan persyaratan

penjualan. Karena sering sulit medapatkan data penjualan kredit maka

digunakan total penjualan. Satu tahun dapat diasumsikan 360 hari

atau 365 hari, kedua angka ini mempengaruhi keputusan yang

dihasilkan. Semakin pendek periodenya maka semakin baik.

c. Receivable Turnover

Receivable Turnover = ngrata Piuta-Rata

Penjualan

Rasio ini mengukur ektifitas penggunaan dana yang tertanam dalam

piutang. Rasio ini menunjukkan banyaknya dana yang dapat

diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah piutang. Semakin besar rasio

ini, maka menunjukkan perusahaan tersebut sudah efisien dan efektif.

d. Fixed Assets Turnover

Fixed Assets Turnover = tetapAktiva

Penjualan

Rasio ini mengukur efektifitas penggunaan dana yang tertanam pada

harta tetap, dalam rangka menghasilkan penjualan, atau beberapa

rupiah penjualan bersih yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang

diinvestasikan pada aktiva tetap. Rasio ini berguna untuk

mengevaluasi kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya

secara efektif untuk meningkatkan pendapatan. Semakin tinggi rasio

semakin baik. Artinya kemampuan aktiva tetap menciptakan

penjualan tinggi.

e. Total Assets Turnover

Total Assets Turnover = AktivaTotal

Penjualan

Rasio ini menunjukkan efektifitas penggunaan seluruh harta

perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau

menggambarkan beberapa rupiah penjualan bersih yang dapat

dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk harta

perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik.

Page 20: MANFAAT ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI

27

Sofyan Syafri Harahap (2004:297) menyatakan bahwa analisis rasio

keuangan memiliki keunggulan dibandingkan dengan teknik analisis lainnya,

yaitu:

“1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan.

2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.

3. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri yang lain. 4. Sangat berguna untuk bahan dalam mengisi model-model

pengambilan keputusan dan model Z score atau Altman’s Bankruptcy Prediction model merupakan suatu model untuk meramalkan kebangkrutan suatu perusahaan yang dibuat oleh Altman.

5. Menstandarisasi ukuran perusahaan. 6. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan

perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan seara periodik / time series.

7. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa akan datang”.

2.4 Kinerja

Keberhasilan sebuah perusahaan dalam mencapai tujuannya dan

memenuhi kebutuhan masyarakat sangat tergantung dari kinerja perusahaan dan

manajer perusahaan didalam melaksanakan pertanggungjawabannya.

2.4.1 Definisi Kinerja

Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan bahwa laporan keuangan

dapat digunakan sebagai alat ukur kinerja perusahaan. Pengertian kinerja menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:53) adalah:

“sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan atau

kemampuan kerja”.

Kinerja menurut Achmad dan Ruky (2004:15), yaitu:

“catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh di fungsi-fungsi pekerjaan

tertentu atau kegiatan tertentu selama kurun aktu tertentu”.

Page 21: MANFAAT ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI

28

Dari dua definisi tersebut diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja

adalah kemampuan atau prestasi yang dicapai dalam melaksanakan suatu tindakan

tertentu selama kurun waktu tertentu.

2.4.2 Pengukuran Kinerja

Terdapat tiga macam ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur

kinerja secara kuantitatif. Menurut Mulyadi (2001:434) yaitu:

“1. Ukuran kriteria tunggal (single criteria)

2. Ukuran kinerja beragam (multiple criteria)

3. Ukuran kinerja gabungan (composite criteria)”.

Ukuran kriteria tunggal (single criteria) adalah ukuran kinerja yang hanya

menggunakan satu ukuran untuk menilai kinerja manajer, ukuran kriteria beragam

(multiple criteria) adalah ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam

ukuran untuk menilai kinerja manajer, dan ukuran kriteria gabungan (composite

criteria) adalah ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran,

memperhitungkan bobot masing-masing ukuran, dan menghitung rata-ratanya

sebagai ukuran menyeluruh kinerja manajer.

2.4.3 Manfaat Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan

Menurut Martono dan D. Agus Harjito (2002:52) mengungkapkan

bahwa “kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat bagi

berbagai pihak (stakeholder) seperti investor, kreditur, analis, konsultan

keuangan, pialang, pemerintah dan pihak manajemen sendiri”. Manfaat

penilaian kinerja dilihat dari pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan

keuangan dan kinerja perusahaan menurut Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty

(2002:50), yaitu:

“1. Para pemegang saham (investor) Para investor dan calon investor berkepentingan terhdap

informasi laporan keuangan anatara lain untuk pengambilan keputusan apakah manajemen sekarang harus diganti atau dipertahankan dan apakah perusahaan memiliki persetujuan untuk menerbitkan dan memperoleh pinjaman baru.

Page 22: MANFAAT ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI

29

2. Para kreditor Para kreditor dan calon kreditor berkepentingan terhadap

informasi laporan keuangan untuk melakukan penilaian apakah laba yang diperoleh perusahaan mampu digunakan untuk membayar beban bunga dalam memenuhi kewajiban.

3. Para manajer Para manajer berkepentingan terhadap informasi laporan

keuangan untuk melakukan penilaian apakah perusahaan mempunyai kemampuan untuk membayar dividen (dividen policy).

4. Analisis sekuritas Para analis sekuritas tertarik terhadap informasi tentang

estimasi laba di masa datang dan kekuatan keuangan sebagai elemen penting untuk dasar penentuan nilai sekuritas

5. Analisis kredit Para analis kredit memungkinkan untuk dapat menetukan aliran

dana di masa datang dan konsekuensinya pada posisi keuangan perusahaan sebagai upaya untuk dapat mengevaluasi risiko kredit yang melekat pada perluasan kreditnya”.

2.5 Manfaat Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan

Perusahaan

Analisis rasio keuangan sangat berhubungan dengan penilaian kinerja

perusahaan. Dengan diadakannya analisis rasio keuangan maka potensi dan

kelemahan yang dimiliki perusahaan tersebut dapat diketahui, sehingga pihak-

pihak yang berkepentingan dengan perusahaan dapat menggunaknnya sebagai

bahan pertimbangan dalam meningkatkan laba, penentuan laba periode

berikutnya, meningkatkan efisiensi operasi, penentuan kebijakan antisipasi

hutang.

Untuk mengetahui apakah suatu perusahaan mengalami peningkatan atau

bahkan penurunan kinerja dapat dilakukan dengan membandingkan rasio-rasio

keuangan perusahaan dari tahun sebelumnya. Dengan adanya perbandingan rasio-

rasio keuangan dari tahun sebelumnya maka dapat diketahui apakah tahun ini

perusahaan mengalami peningkatan atau mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya. Perusahaan juga bisa membandingkan rasio keuangan perusahaan

dengan perusahaan lain yang sejenis, maka perusahaan dapat mengetahui apakah

kinerja perusahaan lebih baik atau lebih buruk dari perusahaan lain.

Page 23: MANFAAT ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI

30

Hasil analisis rasio keuangan tidak mutlak dapat memperbaiki kinerja

perusahaan di masa akan datang, karena selain hal tersebut perusahaan juga perlu

memperhatikan keandalan, kejujuran dan kesesuain penyajian rasio keuangan

dengan Standar Akuntansi Keuangan yang diterima umum.

Dengan adanya analisis rasio keuangan maka akan dapat membantu

manajemen meningkatkan laba, meningkatkan investasi, penentuan kebijakan

antisipasi piutang untuk mengatasi kondisi keuangan di masa yang akan datang.