analisa potensi bahaya ditempat kerja

6
Analisa Potensi Bahaya Ditempat Kerja Didalam Program K3, metode Analysis Potensi bahaya ini diperuntukkan agar dapat meminimalisasi bahaya ditempat kerja yang dapat merugikan perusahaan. Bahaya Pada dasarnya diproteksi kedalam 3 faktor utama dilingkungan kerja diantaranya: 1. Manusia atau Karyawan. 2. Material, alat atau Mesin. 3. Lingkungan Kerja atau Lingkungan Sekitar. Apa bila ketiga elemen kerja diatas diabaikan dapat menimbulkan berbagai kerugian baik langsung maupun secara tidak langsung. Adapun kerugian yang ditimbulkan adalah sebagai berikut: A. Kerugian Secara Langsung. Kerugian ini timbul akibat kecelakaan kerja, sehingga langsung dirasakan oleh pihak perusahaan melalui: · Biaya Pengobatan dan Kompensasi; · Kerusakan sarana atau fasilitas akibat dari bahaya yang timbul B. Kerugian Tidak langsung.

Upload: hanarisha-putri-azkia

Post on 18-Dec-2015

83 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

kedokteran kerja

TRANSCRIPT

Analisa Potensi Bahaya Ditempat Kerja Didalam Program K3, metode Analysis Potensi bahaya ini diperuntukkan agar dapat meminimalisasi bahaya ditempat kerja yang dapat merugikan perusahaan. Bahaya Pada dasarnya diproteksi kedalam 3 faktor utama dilingkungan kerja diantaranya:1. Manusia atau Karyawan.2. Material, alat atau Mesin.3. Lingkungan Kerja atau Lingkungan Sekitar.Apa bila ketiga elemen kerja diatas diabaikan dapat menimbulkan berbagai kerugian baik langsung maupun secara tidak langsung. Adapun kerugian yang ditimbulkan adalah sebagai berikut:A. Kerugian Secara Langsung.Kerugian ini timbul akibat kecelakaan kerja, sehingga langsung dirasakan oleh pihak perusahaan melalui: Biaya Pengobatan dan Kompensasi; Kerusakan sarana atau fasilitas akibat dari bahaya yang timbulB. Kerugian Tidak langsung.Meskipun resiko yang ditimbulkan secara tidak langsung, namun dapat mempengaruhi kinerja perusahaan serta dapat merugikan perusahaan, kerugian yang ditimbulkan sebagai berikut: Kerugian Jam Kerja. Kerugian Produksi. Kerugian sosial. Kerugian dari efect Kurangnya Citra dan kepercayaan Konsumen.Analysis Potensi Hazard atau Penilaian potensial bahaya pada umumnya menyertakan aktivitas sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi tugas/task 2. Membentuk team (untuk task yg sederhana satu orang) 3. Membagi tugas/ task menjadi beberapa steps 4. Mengidentifikasi potential hazards5. Membuat solusi/ mengontrol untuk memitigasi hazards. Tujuan dari Penilaian potensi Bahaya ini adalah untuk: A. Menyediakan pedoman saat melakukan analisis potensi bahaya dengan mengikuti tiga tahap analisis potensi bahaya; 1. Tahap Perencanaan (JHA)&Risk Assesment2. Tahap Perizinan (Job Safety Analysis)3. Tahap Pelaksanaan (Self Assesment)B. Alat Identifikasi Bahaya sangat penting untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan mengembangkan tindakan dan strategi untuk mencegah terjadinya kecelakaan

Susunan Penerapan Tahap Analysis Potensi bahaya Sebagai Berikut:

1. Tahap Perencanaan Job Hazard Analysis (JHA) bertujuan untuk Untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan tindakan pencegahannya Untuk memastikan bahwa jumlah orang, pengaturan keahlian, peralatan dan APD sudah termasuk dalamperencanaan. Memberikan kesempatan untuk menyesuaikan rencana kerja untuk mengurangi risiko. Untuk mengidentifikasi jenis perizinan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan Digunakan sebagai titik awal (starting point) untuk Onsite JSA. Q-SOP dapat digunakan sebagai analisis potensi bahaya untuk perencanaan pekerjaan

2. Tahap Perizinan - Onsite Job Safety Analysis (Onsite JSA) Dilakukan dilapangan sesaat sebelum pekerjaan dimulai. Melibatkan tim untuk memastikan bahwa orang yang melakukan pekerjaan mengerti pekerjaan yang akan dilakukan, potensi bahaya yang ada serta tindakan pencegahannya Mengidentifikasi potensi bahaya pada waktu pekerjaan akan dimulai dan tindakan pencegahan yang spesifik. JSA yang sudah dibuat bisa disimpan sebagai referensi untuk operasi yang serupa dimasa yang akan datang. Dikembangkan dalam bahasa yang sesuai untuk tim yang bekerja (terjemahaan secara verbal mungkin diperlukan) untuk mengatasi kondisi dilapangan pada hari pekerjaan dilakukan3. Tahap Pelaksanaan Self AssessmentSetiap pekerja bertanggungjawab terhadap kesehatan dan keselamatan dirinya sendiri dan tim diseluruh aktifitas termasuk melindungi lingkungan.Untuk itu, semua karyawan diberikan hak untuk menghentikan pekerjaannya atau SSWA (Self StopWork Authority) bila kondisi pekerjaan tersebut tidak aman atau tidak memungkinkan dilakukan bila ditinjau dapat membahayakan keselamatan, dengan memikirkan langkah yang aman untukbekerja.Dalam hal ini perlu melibatkan orang yang berwenang untuk mengambil keputusan.