profile potensi bahaya gampong pulau balai input p geucik

29
1 DRAFT PROFILE POTENSI BAYAHA, KAPASITAS DAN KERENTANAN SERTA RENCANA PENGURANGAN RISIKO BENCANA (RPB) GAMPONG PULAU BALAI, KECAMATAN PULAU BANYAK KABUPATEN ACEH SINGKIL, PROVINSI ACEH I. PENDAHULUAN Dalam catatan sejarahnya Gampong Pulau Balai dibuka oleh sekelompok orang untuk membangun sebuah pemukiman. Kampung Pulau Balai merupakan salah satu desa yang terletak di kemukiman Pulau Selapan Kecamatan Pulau Banyak. Jarak tempuh dari Kota Singkil sekitar 68 M, dengan lama perjalanan selama 4 jam perjalanan laut. Luas wilayah Gampong ini ± 1.000 Ha yang terbagi dalam 3 dusun yakni dusun Surya, dusun Iskandar Muda dan dusun Makmur dengan jumlah penduduk 1.733 jiwa. Mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan. Gampong yang penduduknya terdiri dari berbagai latar belakang suku ini, berada didaerah kelautan yang indah yang sangat berpotensi dibidang perikanan dan pariwisata. Berada pada kawasan kepulauan yang dikelilingi hamparan lautan dan pantai pada jajaran pulau-pulau kecil disekitarnya memberikan keindahan bahari yang banyak menarik perhatian wisatawan tidak hanya domestic namun juga mancanegara. Namun demikian daerah ini mesti juga perlu mendapat perhatian karena letaknya pada lempeng Indo-Australia (lempeng Sunda) sehingga menyebabkan daerah sekitar kepulauan ini rawan dengan guncangan gempa dan ancaman tsunami. Saat gempa dengan kekuatan 9,2 SR yang diikuti dengan gelombang tsunami yang terjadi di Pantai Barat Aceh pada 26 Desember 2004 lalu, memberikan rasa takut pada warga. Gelombang pasang air hanya berupa pasang naik saja, namun beberapa hari setelah kejadian bencana tersebut, warga melakukan evakuasi dan pemakaman masal para korban yang sampai diperairan laut sekitar Pulau Banyak. Menyusul kemudian gempa Nias pada 28 Maret 2005 dengan kekuatan 8,6 SR, guncangan gempa ini menyebabkan air pasang hingga kedaratan dan menyebabkan amblasnya atau turunnya permukaan daratan berkisar 1-1,5 M. Menyebabkan berbagai kerusakan bangunan rumah warga, lingkungan serta kerugian lainnya. Sejak gempa Nias Dokumentasi Tim PB desa Pulau Balai dan SurfAid International

Upload: midji75

Post on 19-Jan-2016

52 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Profil Potensi Bahaya Gampong Balai, Kecamatan Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil

TRANSCRIPT

Page 1: Profile Potensi Bahaya Gampong Pulau Balai Input p Geucik

1

DRAFT PROFILE POTENSI BAYAHA, KAPASITAS DAN KERENTANAN SERTA RENCANA PENGURANGAN RISIKO BENCANA (RPB) GAMPONG PULAU BALAI,

KECAMATAN PULAU BANYAK KABUPATEN ACEH SINGKIL, PROVINSI ACEH

I. PENDAHULUAN

Dalam catatan sejarahnya Gampong Pulau Balai dibuka oleh sekelompok orang untuk membangun sebuah pemukiman. Kampung Pulau Balai merupakan salah satu desa yang terletak di kemukiman Pulau Selapan Kecamatan Pulau Banyak. Jarak tempuh dari Kota Singkil sekitar 68 M, dengan lama perjalanan selama 4 jam perjalanan laut. Luas wilayah Gampong ini ± 1.000 Ha yang terbagi dalam 3 dusun yakni dusun Surya, dusun Iskandar Muda dan dusun Makmur dengan jumlah penduduk 1.733 jiwa. Mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan. Gampong yang penduduknya terdiri dari berbagai latar belakang suku ini, berada didaerah kelautan yang indah yang sangat berpotensi dibidang perikanan dan pariwisata.

Berada pada kawasan kepulauan yang dikelilingi hamparan lautan dan pantai pada jajaran pulau-pulau kecil disekitarnya memberikan keindahan bahari yang banyak menarik perhatian wisatawan tidak hanya domestic namun juga mancanegara. Namun demikian daerah ini mesti juga perlu mendapat perhatian karena letaknya pada lempeng Indo-Australia (lempeng Sunda) sehingga menyebabkan daerah sekitar kepulauan ini rawan dengan guncangan gempa dan ancaman tsunami. Saat gempa dengan kekuatan 9,2 SR yang diikuti dengan gelombang tsunami yang terjadi di Pantai Barat Aceh pada 26 Desember 2004 lalu, memberikan rasa takut pada warga. Gelombang pasang air hanya berupa pasang naik saja, namun beberapa hari setelah kejadian bencana tersebut, warga melakukan evakuasi dan pemakaman masal para korban yang sampai diperairan laut sekitar Pulau Banyak.

Menyusul kemudian gempa Nias pada 28 Maret 2005 dengan kekuatan 8,6 SR, guncangan gempa ini menyebabkan air pasang hingga kedaratan dan menyebabkan amblasnya atau turunnya permukaan daratan berkisar 1-1,5 M. Menyebabkan berbagai kerusakan bangunan rumah warga, lingkungan serta kerugian lainnya. Sejak gempa Nias ini gampong Pulau Balai rawan dengan gelombang pasang akibat turunnya permukaan daratan. Potensi ancaman lainnya yang patut untuk diperhatikan juga yakni angin badai apalagi ketika saat pergantian musim.

Kemudian dengan mengingat apa yang disebutkan pada UU No 24 tentang Penanggulangan Bencana pada Pasal 27 tentang Kewajiban Masyarakat yakni bahwa; Setiap orang berkewajiban:a. Menjaga kehidupan sosial masyarakat yang harmonis, memelihara keseimbangan,

keserasian, keselarasan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup;b. Melakukan kegiatan penanggulangan bencana; danc. Memberikan informasi yang benar kepada publik tentang penanggulangan bencana.

Pasal ini mengamanahkan kewajiban seluruh warga untuk berupaya menyadari dan melakukan tindakan-tindakan pengurangan risiko bencana. Dan oleh karena itu maka bersama-sama Tim PB gampong Pulau Balai dan SurfAid International memulainya dengan melakukan penilaian atas potensi bahaya, kapasitas dan kerentanan terhadap bencana serta menyusun rencana kegiatan

Dokumentasi Tim PB desa Pulau Balai dan SurfAid International

Page 2: Profile Potensi Bahaya Gampong Pulau Balai Input p Geucik

2

pengurangan risikonya dengan harapan tindakan berupa kegiatan pengurangan risiko bencana dapat menyatu dan menjadi bagian yang terintegrasi dalam pembangunan gampong kedepannya.

II. TUJUAN

Tujuan Umum

Tujuan umum dari penilaian atas potensi bahaya, kapasitas dan kerentanan bencana serta menyusun rencana kegiatan pengurangan risikonya kiranya kedepan sector tentang pengurangan risiko bencana dapat juga diarusutamakan atau menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam agenda dan pelaksanaan program pembangunan gampong, sehingga diharapkan akan terwujud gampong yang siaga dalam menghadapi ancaman bencana.

Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari kegiatan ini adalah menyiapkan rencana pengurangan risiko bencana berdasarkan penilaian potensi bahaya, kapasitas dan kerentanan, penyusunan rencana aksi pengurangan risiko bencana, serta menyusun jalur dan rencana evakuasi gampong.

III. WAKTU, LOKASI DAN PELAKSANA

Kegiatan ini dimulai dengan curah pendapat bersama saat pelaksanaan sosialisasi program baik di tingkat kecamatan dan desa sejak Februari 2012, kemudian dilanjutkan dengan kampanye siaga bencana di desa dengan melakukan kegiatan pemutaran film siaga bencana serta melakukan berbagai kegiatan pelatihan dan praktek bersama Tim Penanggulangan Bencana (Tim PB) Desa Pulau Balai.

Pelatihan awal adalah melakukan penilaian potensi bahaya, kapasitas dan kerentanan desa serta penyusunan rencana aksi pengurangan risiko bencana yang dilaksanakan pada 11-12 Mei. Praktek penilaian kapasitas serta penyusunan rencana aksi pengurangan risiko bencana desa ini dilaksanakan oleh 20 peserta warga yang melibatkan kelompok perempuan dari 3 dusun (jorong) yang ada yakni dusun (jrong) Surya, Iskandar Muda dan Makmur serta dukungan aparat pemerintahan desa yang kesemuanya berperan aktif memberikan pendapat dan masukan-masukannya. Melalui kegiatan ini desa Pulau Balai kini telah memiliki Tim PB, Peta Desa dan Rencana Aksi Pengurangan Risiko Bencana Desa.

Kegiatan lanjutan adalah melakukan peningkatan pemahaman untuk Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) Tim PB sesuai struktur pada 02 Oktober dan dilanjutkan dengan peningkatan keterampilan bidang Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) yang dilaksanakan pada 05 Oktober 2012 yang diikuti oleh tim PB di Gedung Serbaguna dan dikantor Desa Pulau Balai. Demikian belum seluruhnya rekaman kegiatan tercantum dalam profile ini, namun setidaknya sampai penyusunan profile ini selesai dilakukan SurfAid International bersama Tim PB terus melakukan berbagai perbaikan dan perubahan sesuai masukan yang diberikan berbagai pihak dalam perbaikannya.

Dokumentasi Tim PB desa Pulau Balai dan SurfAid International

Page 3: Profile Potensi Bahaya Gampong Pulau Balai Input p Geucik

3

Berikut tim PB Kampong Pulau Balai berdasarkan susunan TUPOKSI nya:

Rincian Tugas Pokok dan Fungsi TIM PB DESA TELUK NIBUNG

Koordinator Tim Siaga:

1. Menampung masalah yang dihadapi anggota Tim PB dan mencari jalan keluarnya dengan mengikutsertakan seluruh anggota.

2. Mendukung penuh segala kegiatan seksi-seksi dan regu-regu dengan menjalin kerjasama yang baik.

3. Bertanggung jawab atas dukungan dan pemecahan masalah serta memenuhi kebutuhan organisasi disetiap tahap penanggulangan bencana.

4. Menjadi juru bicara pada waktu sesuai kebutuhan.

5. Memimpin rapat-rapat dan atau koordinasi-koordinasi dalam Tim PB.

6. Menjalin hubungan dengan pihak luar terkait kegiatan Penanggulangan Bencana.

7. Melukan koordinasi kepada Ka. Desa (Penasehat Tim PB)

Sekretaris

1. Mengurus Surat dan Administrasi yang berhubungan dengan Pelaksanaan Kegiatan atau Program yang dilakukan oleh TIM PB.

Dokumentasi Tim PB desa Pulau Balai dan SurfAid International

Page 4: Profile Potensi Bahaya Gampong Pulau Balai Input p Geucik

4

2. Melakukan koordinasi kepada Koordinator Tim PB

Bendahara

1. Mengurus keuangan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan atau program yang dilakukan oleh TIM PB.

2. Melakukan koordinasi kepada Koordinator Tim PB

Ketua Seksi

1. Menampung masalah yang dihadapi anggota dalam regu masing-masing.

2. Mencari jalan keluar masalah-maslah yang dihadapi dengan mengikutsertakan seluruh anggota dalam regu.

3. Mendukung penuh segala kegiatan regu-regu dengan menjalin kerjasama yang baik.

4. Bertanggungjawab atas dukungan dan pemecahan masalah serta memenuhi kebutuhan regu-regu disetiap tahap penanggulangan bencana.

5. Bisa menjadi juru bicara pada waktu yang dibutuhkan.

6. Berkoordinasi dengan Pengurus Tim PB

Regu Deteksi Dini:

1. Tahap Persiapan/Pencegahan

• Melihat/menganalisa lingkungan, Sarana dan Prasarana yang ada di dusun untuk

mengurangi kemungkinan resiko bencana.

• Menilai dampak bencana yang terjadi disekitar lingkungan.

• Mengamati daerah-daerah yang rawan disekitar desa untuk meningkatkan kesiapsiagaan

menghadapi bencana.

• Berkoordinasi kepada ka. Seksi dan Koordinator Tim PB.

2. Tahap penanganan bencana

• Melakukan pemantauan perkembangan suatu bencana dan terus mengawasi

kemungkinan bencana susulan.

Dokumentasi Tim PB desa Pulau Balai dan SurfAid International

Page 5: Profile Potensi Bahaya Gampong Pulau Balai Input p Geucik

5

• Menilai dampak bencana yang terjadi.

• Memantau penyebab bencana.

• Memantau penyebab bencana tsunami.

• Pemantauan kejadian bencana.

• Berkoordinasi kepada ka. Seksi dan Koordinator Tim PB.

3. Tahap Pemulihan

• Menentukan tindakan - tindakan pemulihan yang perlu dilakukan,

memperkirakan/menganalisa kerusakan yang diakibatkan bencana.

• Bersama-sama menganalisa bencana yang terjadi didesa.

• Berkoordinasi kepada ka. Seksi dan Koordinator Tim PB.

Regu Pemetaan:

1. Tahap Persiapan/Pencegahan

• Mengumpulkan data/informasi tentang dusun-desa, bahayanya dan wilayah-wilayah yang aman serta pembuatan peta bahaya.

• Berkoordinasi kepada ka. Seksi dan Koordinator Tim PB

2. Tahap Penanganan

• Membantu regu lainnya dalam penanganan bahaya

• Menjamin kelancaran akses keluar dan masuk dari lokasi bencana dan membantu dalam menyiapkan tempat penampungan pengungsi.

• Pada kasus bencana tertentu, terkadang lokasinya sulit dijangkau atau karena rusaknya jalan ke wilayah tersebut. Pada kondisi seperti ini, Regu Pemetaan berperanan penting dalam merintis, memperbaiki jalan atau membuka jalan baru untuk akses pengungsi dan bantuan.

• Menenangkan masyarakat agar tidak panik jika bencana datang

• Membantu masyarakat untuk mengevakuasi diri ke arah dan lokasi evakuasi

• Membantu masyarakat untuk kelokasi evakuasi atau ke pos-pos bantuan terdekat.

• Berkoordinasi kepada ka. Seksi dan Koordinator Tim PB

Dokumentasi Tim PB desa Pulau Balai dan SurfAid International

Page 6: Profile Potensi Bahaya Gampong Pulau Balai Input p Geucik

6

3. Tahap Pemulihan

• Mengecek kondisi lingkungan sekitar, melihat kerusakan yang ada

• Berkoordinasi kepada ka. Seksi dan Koordinator Tim PB

Regu Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) dan Psikososial:

1. Tahap Persiapan/Pencegahan

• Mendapat pelatihan dan kebutuhan medis, menjalin hubungan dengan instansi kesehatan.

• Berkoordinasi kepada ka. Seksi dan Koordinator Tim PB

2. Tahap Penanganan

• Memilih tempat dan melakukan PPGD, menilai kondisi korban dan penyembuhan.

• Kumpulkan semua persediaan obat-obatan yang sudah ada pada masyarakat. Bisa diminta dari Puskesmas, klinik, praktek dokter, bidan, dlsb.

• Mengurus Pos Kesehatan

• Melakukan Pertolongan Pertama Gawat Darurat dan medis untuk mengurangi penderitaan korban bencana

• Menentukan cara penanganan korban pada saat setelah terjadinya bencana

• Menentukan dan memilih tempat untuk melakukan perawatan bagi korban

• Membuat penelitian dan laporan tentang perkiraan kebutuhan kesehatan umum

• Menilai kondisi mental korban dan langkah-langkah pertolongannya

• Berkoordinasi kepada ka. Seksi dan Koordinator Tim PB

3. Tahap Pemulihan

• Melayani kebutuhan pemulihan masyarakat korban bencana fisik dan fsikhis serta membuat laporan kesehatan.

• Berkoordinasi kepada ka. Seksi dan Koordinator Tim PB

Regu Evakuasi:

1. Tahap Persiapan dan Pencegahan

• Membantu regu Deteksi Dini dalam usaha pencegahan.

Dokumentasi Tim PB desa Pulau Balai dan SurfAid International

Page 7: Profile Potensi Bahaya Gampong Pulau Balai Input p Geucik

7

• Mendapatkan pelatihan dan membina hubungan dengan organisasi yang terkait.

• Berkoordinasi kepada ka. Seksi dan Koordinator Tim PB

2. Tahap Penanganan

• Mencari, menyelamatkan dan memindahkan korban

• Menangani yang meninggal

• Pemilahan korban bencana menurut kondisinya

• Mencari orang yang belum diketemukan

• Menyediakan laporan tentang orang yang belum diketemukan dan kondisi korban ke Posko Tim PB

• Membuat posko darurat dan posko P3K dilokasi sekitar yang terkena bencana

• Berkoordinasi kepada ka. Seksi dan Koordinator Tim PB

3. Tahap Pemulihan

• Pembangunan kembali, pembuatan fasilitas sanitasi dan permukiman sementara.

• Membangun kembali mental psikologi bagi para korban yang merasa takut dan atau trauma trauma.

• Berkoordinasi kepada ka. Seksi dan Koordinator Tim PB

Regu Sekolah Darurat:

Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah untuk penyelenggaraan pendidikan masa darurat, terkait tempat dan lokasi belajar-mengajar.

Melakukan pendataan jumlah anak usia sekolah, perkelas, jenis kelamin.

Melakukan pendataan kebutuhan perlengkapan belajar mengajar (kebutuhan murid dan para guru)

Mengupayakan pemenuhan kebutuhan perlengkapan belajar mengajar (kebutuhan murid dan para guru)

Menganjurkan untuk tidak memungut biaya sekolah selama masa pemulihan.

Guru mampu bersikap bijaksana dalam menyarankan agar anak muridnya giat dan tekun dalam belajar sekalipun dalam situasi darurat

Guru mampu memberikan pengetahuan yang jelas

Dokumentasi Tim PB desa Pulau Balai dan SurfAid International

Page 8: Profile Potensi Bahaya Gampong Pulau Balai Input p Geucik

8

Memberikan pemahaman dan praktek-praktek kepada murid untuk menjaga lingkungan dan kenyamanan disekitarnya

Berkoordinasi kepada ka. Seksi dan Koordinator Tim PB

Regu Logistik:

Mendata kebutuhan bahan pangan dan bukan pangan (food dan non food item) untuk pemenuhan kebutuhan para survivors (penyintas)

Mengupayakan kebutuhan bahan pangan dan bukan pangan yang baik dan sehat (yang layak) untuk mendukung pemulihan pada survivors (penyintas), tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan khusus (perempuan, anak dan balita, lansia, ibu hamil dan penyandang cacat)

Melakukan pencatatan logistik masuk, stock logistik dan penyaluran logistik untuk selanjutnya dilaporkan dan atau disampaikan lewat pengumuman dan atau papan pengumuman

Mengupayakan pemenuhan kebutuhan khusus seperti (bayi dan balita, lansia, penyandang cacat, wanita hamil)

Keperluan sanitasi dan mandi serta perlengkapan wanita, obat-obatan perlengkapan balita.

Pemenuhan air bersih, pakaian dan alat-alat dapur

Berkoordinasi kepada ka. Seksi dan Koordinator Tim PB

Regu Dapur Umum:

1. Tahap Persiapan/Pencegahan

• Mendapat pelatihan dan kebutuhan dapur umum, hubungan dengan organisasi-organisasi. Seperti latihan memasak, melayani masyarakat dengan baik.

• Berkoordinasi kepada ka. Seksi dan Koordinator Tim PB

2. Tahap Penanganan

• Membawa perlengkapan memasak. Anjurkan penduduk untuk membawa peralatan yang mampu dibawa

• Membawa barang yang berguna dalam kondisi darurat seperti tali, terpal dan lain-lainnya.

Dokumentasi Tim PB desa Pulau Balai dan SurfAid International

Page 9: Profile Potensi Bahaya Gampong Pulau Balai Input p Geucik

9

• Memenuhi kebutuhan dasar semua orang seperti minuman, makanan dan lainnya untuk masyarakat dan semua orang yang bertugas dilapangan seperti beras, garam, sayur, minyak goreng, ikan dll.

• Bekerjasama dalam memasak membentuk kelompok dan bekerjasama dengan harmonis.

• Memastikan pemenuhan kebutuhan bahan bakar.

• Berkoordinasi kepada ka. Seksi dan Koordinator Tim PB

3. Tahap Pemulihan

• Menyediakan makanan dan minuman bagi orang yang membutuhkan yang lengkap bahan gizi dan nutrisi. Seperti memberikan makanan bagi orang yang tidak bisa berjalan, patah kaki, pincang, dsb.

• Berkoordinasi kepada ka. Seksi dan Koordinator Tim PB

Regu Pendataan/ dokumentasi:

1. Tahap Persiapan/Pencegahan

• Menyalin dan menyebarkan informasi serta menjaga komunikasi

• Mendapat pelatihan dan membina hubungan dengan organisasi terkait

• Mengatur POSKO Tim PB, memberi keterangan kepada orang yang datang dan mengatur hubungan keluar. Mengurus papan pengumuman - dan mengisi keterangan umum yang bisa dilihat oleh masyarakat

• Berkoordinasi kepada ka. Seksi dan Koordinator Tim PB

2. Tahap Penanganan

• Menghubungi instansi gawat darurat, meminta bantuan, hubungan luar serta mengurus laporan-laporan

• Memperbanyak dan menyebarkan formulir, mengarsip hasilnya, membantu mengisi formulir, menerima laporan daftar kelompok kondisi korban dan membuat laporan jumlah korban. Membantu pelapor dalam mengisi permohonan pencarian

• Mengisi daftar orang yang belum diketemukan. Hasilnya ditempelkan pada papan pengumuman di Posko Tim PB dan diserahkan kepada Regu SAR dan Tandu untuk pelaksanaan pencarian

• Menjaga komunikasi diantara setiap regu dan bagian

• Menghubungi instansi gawat darurat

Dokumentasi Tim PB desa Pulau Balai dan SurfAid International

Page 10: Profile Potensi Bahaya Gampong Pulau Balai Input p Geucik

10

• Minta bantuan, hubungan keluar termasuk donor dan media massa

• Melaporkan keadaan kepada lembaga bantuan, organisasi penanggulangan bencana seperti BPBD, BASARNAS, PMI, POLISI, TNI, dan LSM

• Menjaga hubungan dengan organisasi-organisasi yang bisa memberi bantuan pada saat darurat seperti ini dan mendorong pengunaan sumberdaya dan SDM lokal

• Berkoordinasi kepada ka. Seksi dan Koordinator Tim PB

3. Tahap Pemulihan

• Meneliti sumber dukungan, menjaga hubungan luar serta pelaporan ke donor (yang memberikan bantuan).

• Menerima bantuan serta menyalurkan bantuan dan melaporkan kegiatan.

• Berkoordinasi kepada ka. Seksi dan Koordinator Tim PB

IV. METODOLOGI

Penilaian potensi bahaya, kapasitas dan kerentanan Gampong Pulau Balai ini dilaksanakan bersama masyarakat (community based) yang tergabung dalam Tim PB Gampong Pulau Balai yang mewakili warga dari dusun (jorong) Mulia, Perikanan dan Nelayan juga melibatkan perwakilan kelompok perempuan yang ada. Kegiatan ini dimulai dengan mengenalkan metoda Partisipatory Rural Appraisal (PRA) atau dikenal dengan pendekatan berbasis masyarakat pedesaan serta melakukan praktek untuk melakukan penilaian juga mengidentifikasi postensi bahaya, kapasitas dan kerentanan, penyusunan rencana aksi pengurangan risiko bencana. Ada 8 metoda yang dikenalkan yakni sejarah desa dan kebencanaan, data sekunder (peta desa, RPJM desa), kalender musim, jadwal Rutinitas sehari-hari, diagram venn, peta desa, pohon masalah dan peran anggota keluarga sehari-hari/ berbasis gender.

V. HASIlV.1. Tabel Informasi Demografis dan Kependudukan

No Uraian Jumlah Keterangan1 Jumlah Penduduk (jiwa)

Jumlah KK

Jumlah laki-laki (930 Jiwa) :

1.733385

Angka kelahiran 20 pertahun, angka kematian 2 pertahun. Jumlah penduduk menurut pemeluk agama

Dokumentasi Tim PB desa Pulau Balai dan SurfAid International

Page 11: Profile Potensi Bahaya Gampong Pulau Balai Input p Geucik

11

0-12 Bulan>1 - <5 Tahun≥5 - ≤7 Tahun≥7 - 15 Tahun>15 – 56 Tahun>56 Tahun

Jumlah Perempuan (803 Jiwa) :0-12 Bulan>1 - <5 Tahun≥5 - ≤7 Tahun≥7 - 15 Tahun>15 – 56 Tahun>56 Tahun

4910314524727558

379813722425843

(Islam 1.634, Kristen 30, Katolik 10).Jumlah laki-laki: 930 jiwa, dan perempuan 803.

2 Jumlah penduduk menurut cacat mental/ fisik (7 orang):Tuna Rungu/ BisuTuna Wicara/ TuliLumpuhGilaStres

22111

2 Jlh Penduduk menurut angkatan kerja (260 Jiwa) : Jumlah usia kerja Jumlah usia kerja tidak bekerja

110140

3 Jumlah Penduduk Menurut Usia Wajib Belajar: Jenjang SD/ SederajatSLTP SederajatSLTADiploma/Sarjana

371312258104

95 orang tidak sekolah SD dan SLTP sederajat

4 Mata pencaharian:NelayanPetaniPedagangPeternakPertukangan SopirPerbengkelanPengrajin/ Industry Rumah TanggaWiraswasta PNS/ TNI/ POLRI

235369570192262328

Jumlah 279 orang

5 Prasarana dan Sarana Desa:Fasilitas Ibadah:Masjid Nurul KamalMeunasahTPQ

Fasilitas Pemerintahan:Balai Desa SementaraBalai PertemuanFasilitas Olah Raga:Lapangan Bola KakiLapangan Bola Volley Pustaka DesaDermaga

Sarana Pendidikan:TK (PAUD)

1 unit2 unit2 unit

1 unit1 unit

1 unit1 unit1 unit1 unit

2 unit

Aktif difungsikanAktif difungsikanAktif difungsikan

Aktif difungsikan untuk pelayanan dan tempat pertemuan masyarakat

AktifTidak aktif

Dokumentasi Tim PB desa Pulau Balai dan SurfAid International

Page 12: Profile Potensi Bahaya Gampong Pulau Balai Input p Geucik

12

SDNMISSMPNSMAN

1 unit1 unit1 unit1 unit

6 Penerangan PLN Genset milik pribadi7 Sarana Informasi dan Komunikasi Telkom, TV,

Radio.Handphone, jaringan phone cell akan hilang bersamaan jika sarana penerangan (lampu) PLN mati.

V.2. Sejarah desa dan Riwayat Kejadian Bencana

Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi gempa dan tsunami Aceh, yang melanda dan berimbas keberbagai daerah termasuk Pulau Banyak. Banyak mayat yang berada dilautan. Masyarakat dianjurkan tidak melaut tapi mengumpulkan mayat-mayat dan dimakamkan diujung Pulau Balai. Kemudian pada tanggal 28 Maret 2005 terjadi gempa Nias pada malam Selasa pukul 22.30 WIB. Yang dilakukan masyarakat adalah menyelamatkan diri ketempat yang tinggi seperti tribun lapangan bola PREDESPLAY, ke masjid Jamik, Masjid Baitul Muhtadin dan Bukit Senyum. Kejadian ini memberikan dampak turunya permukaan tanah sekitar 2 Meter, jalan-jalan seperti jalan Makmur, jalan Swadaya, jalan Nelayan, jalan Perikanan, tidak bisa dilalui lagi karena sudah terendam air. Rumah-rumah warga yang berada ditepi laut banyak yang terendam dan hanyut. Pada waktu itu dibuatlah posko bencana dilapangan bola PREDESPLAY dan kondisi yang mengikuti kehidupa diposko yang dalam keadaan tidak normal dan cenderung tidak bersih sehingga banyak penyakit yang timbul seperti muntah mencret, kudis, gatal-gatal. Selain itu ada juga warga yang mengungsi diujung desa Pulau Balai dengan membuat kema darurat. Kondisi ini berlagsung lebih kurang 1 bulan lamanya.

Tahun Kejadian Kronologis Kejadian Dampak yang ditimbulkan2004 Gempa dan Tsunami

Aceh- Tsunami lokal- Evakuasi dan penguburan mayat

2005 Gempa Nias - Menurunnya permukaan tanah ± 2 M- Kerusakan jalan- Kerusakan Pelabuhan- Amblasnya rumah penduduk- Hanyutnya rumah penduduk

V.3. Peta Desa

Dokumentasi Tim PB desa Pulau Balai dan SurfAid International

Page 13: Profile Potensi Bahaya Gampong Pulau Balai Input p Geucik

13

Dari peta desa ini diketahui kawasan permukiman penduduk yang berbatasan langsung dengan pantai mengalami abrasi dan rawan terkena air pasang. Tindakan warga sudah banyak yang relokasi membangun rumah di daerah daratan yang menjauhi pantai. Desa Pulau Balai memiliki dataran tinggu yang dikenal dengan nama Bukit Senyum, bukit ini akan menjadi lokasi evakuasi desa untuk kesiapsiagaan menghadapi bencana. Dalam pemetaan ini kawasan dan fasilitas bangunan yang rawan terendam pasang laut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari peta daerah rawan desa Pulau Balai demikian juga fasilitas bangunan dan atau rumah warga yang dibangun dengan kayu dan dengan model rumah panggung yang cenderung lebih ramah atas pasang air laut dan guncangan gempa, menunjukkan kapasitas desa dari segi konstruksi bangunan yang ada. Serta peta desa ini memuat informasi tentang jalur evakuasi dan informasi lainnya.

V.4. Kalender Musim

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov DesMusim Hujan

® ® ® ® ®Musim Kemarau® ® ® ®Musim Panen dan pemasaran hasil

® ® ®

Mengutip data dan informasi kalender musim RPJM Gampong Pulau Balai Tahun 2009-2013 diketahui bahwa akan terjadi kekurangan air bersih pada musim kemarau, kekurangan pangan yang akan memuncak pada musim penghujan, akan muncul banyak penyakit pada musim

Dokumentasi Tim PB desa Pulau Balai dan SurfAid International

Page 14: Profile Potensi Bahaya Gampong Pulau Balai Input p Geucik

14

panca roba dan musim penghujan, pasang tinggi pada musim penghujan, masa panen pada awal tahun, musim melaut pada awal hingga pertengahan tahun.

V.5. Hubungan Kelembagaan (diagram Venn)

Budaya berorganisasi tampaknya menjadi bagian yang tidak terlepaskan dari aktivitas bersosial masyarakat di Gampong Pulau Balai. Dapat dilihat dengan adanya berbagai organisasi yang bergerak dengan berbagai sector kebutuhan masyarakat. Selain itu, menginformasikan bahwa Non Government Organization (NGO) masih melakukan intervensi program digampong. Namun demikian terlihat juga beberapa kebutuhan lembaga dan organisasi yang berada diluar desa, atau malah tidak ada di kecamatan khususnya lembaga-lembaga keuangan.

V.7. Pohon Masalah

Dokumentasi Tim PB desa Pulau Balai dan SurfAid International

Ikatan Remaja Massjid

PemudaPKK Masyaraka

t desa Pulau Balai

Kel. Nelayan

Posyandu

Koperasi

Kel. Tani

LSMLSM

Islamic Relief

Islamic Relief

PNPMPNPM

YPBYPB

Kebudayaan

Page 15: Profile Potensi Bahaya Gampong Pulau Balai Input p Geucik

15

Bersama tim PB Gampong Pulau Balai dalam melakukan penilaian masalah desa melalui alat pohon masalah diketahui bahwa permasalahan-permasalahan yang dianggap perlu mendapat perhatian dalam strategi pengurangan risiko bencana kedepan adalah masalah kesehatan yang disebabkan perilaku membuang sampah ridak pada tempatnya, genangan air parit akibat tersumbat, kurang sanitasi air bersih, kurang sosialisasi kesehatan sehingga akan berdampak pada penyakit batu karang, penyakit muntah mencret, penyakit kulit, penyakit rheumatic, penyakit malaria. Menambahkan informasi dari data RPJM Gampong, pada lampiran rangking permasalahan desa diketahui 5 urutan permasalahan utama gampong adalah: masalah pembangunan gampong belum merata kesemua dusun, masalah air,

masalah jembatan rusak berat didusun Surya dan dusun Makmur, masalah banyaknya rumah tangga yang miskin, banyaknya pengangguran.

V.8. Peran anggota keluarga sehari-hari/ berbasis gender

No Masalah Peran Bapak Peran Ibu1 Gagal panen tambak/

kerambahMemperbaiki bingkai keramba (tambak) yang rusak

Ibu membuka kios-kios berjualan

2 Gagal melaut karena cuaca Mencari pekerjaan didarat untuk menambah penghasilan

Ibu berusaha untuk menolong bapak yang kerja

3 Sering terjadi kecelakaan atau gempa

Melindungi keluarga dari ancaman bencana

Menumpulkan anggota keluarga dan menyiapkan bekal untuk mengungsi

VI. PEMBAHASAN DAN REKOMENDASI

Dokumentasi Tim PB desa Pulau Balai dan SurfAid International

Page 16: Profile Potensi Bahaya Gampong Pulau Balai Input p Geucik

16

VI.1. PEMBAHASANVI.1.1 Tabel Analisa Risiko Bencana

Masalah/Bencana

Tahun

IndikatorManusia Kepemilikan Bangunan To

talRangking

Solusi

Meninggal

Luka

Sakit

Rumah

TanaMan

Hewan

JemBatan

Pemerintah

Jalan

Sekolah

Tsunami

2004

0 0 50 200 - 5 1 0 2 0 258

1 - Menyediakan alat transportasi menuju tempat evakuasi

- Membuat alat peringatan kesiapsiagaan bencana seperti pentongan (katok-katok)

Gempa Bumi

2005

50 200 - - - - - - 250

2 - Membuka jalur evakuasi

- Membuat tempat evakuasi seperti tenda, dapur umum

- Membuat sumber air bersih

Air Pasang Laut

1 x setahun

- - - - - - - - - - - - Mempertinggi jalan guna menghindari genangan air dan sampah-sampah

Dokumentasi Tim PB desa Pulau Balai dan SurfAid International

Page 17: Profile Potensi Bahaya Gampong Pulau Balai Input p Geucik

17

VI.1.2. Strategi Penanggulangan Bencana yang Terjadi (dihadapi/ ditemui)

Perkiraan Ancaman dan Risio yang Mungkin Timbul

Kemungkinan Hal tersebut terjadi dalam skala 1-5

Dampak Dalam Desa Strategi Utama Untuk Masyarakat

Gempa Bumi Nias 28 Maret 2005Ancaman bencana yang terburuk

Pernah terjadi 20% rumah terendam air laut

- Meningkatkan kewaspadaan masyarakat

Air Pasang TahunanAncaman bencana yang paling mungkin terjadi karena desa berada disepanjang pinggir pantai

- Terjadi dalam 1 tahun sekali

- Kadang-kadang melihat hitungan bulan/ purnama

- Terjadinya musim barat (pasang naik)

- Jalan dipinggir laut terendam

- Air sumur asin- Rumah warga

terendam

- Menimbun jalan agar lebih tinggi

- Menaikkan pondasi rumah lebih tinggi

- Melaporkan kepada pemerintah/ NGO untuk membuat PDAM air bersih

VI.1.3. Analisa Bahaya, Kapasitas dan Kerentanan

Tabel Susunan Analisa Bahaya, Kapasitas dan Kerentanan (HVCA)

Bahaya Kerentanan KapasitasAir pasang, Gempa dan Tsunami, Angin Badai

Fisisk/ Material- Bangunan rumah berada dipinggir pantai/

daerah pesisir.- Sarana dan prasarana fasilitas kesehatan

sangat kurang.- Parit desa jalan Mulia dan Jalan Iskandar

rusak berat, beberapa jembatan didusun Mulia mengalami rusak berat

- Belum ada sistem peringatan dini- Bangunan Rumah dan gedung fasilitas

umum yang tidak tahan gempa- Tidak ada tempat evakuasi

- Adanya lahan masyarakat- Warga dan kader-kader desa

saling bekerjasama sebagai tenaga gotongroyong.

- Bantuan rumah yang terbuat dari kayu lebih tahan gempa

Sosial/ Organisasional

- Ada berbagai organisasional yang ada di gampong yakni: Pemerintahan Gampong, tim penggerak PKK, Kelompok Pemuda, Kelompok Nelayan, Remaja Masjid, Kelompok Majelis Taqlim, Pengurus TPA, Tuha Adat, Posyandu, namun belum ada yang spesifik untuk menangani pengurangan risiko bencana di tingkat Gampong

- Kurangnya perhatian dari pemerintah dan masyarakat

- Berbagai organisasional yang ada di Gampong sangat potensial menjadi organisasi yang saling bekerjasama dalam pengarusutamaan pengurangan risiko bencana di tinkat gampong, kecamatan dan seterusnya

- Merupakan daerah kepulauan yang mendapat perhatian dan dukungan berbagai lembaga baik pemerintahan, pihak swasta dan juga lembaga non pemerintahan.

Dokumentasi Tim PB desa Pulau Balai dan SurfAid International

Page 18: Profile Potensi Bahaya Gampong Pulau Balai Input p Geucik

18

- Kades yang berada ditengah-tengah masyarakat

- Belum ada tim PBPrilaku/ Persepsi - Kurangnya kerjasama/ gotong royong antar

masyarakat- Kurangnya kesadaran dalam hal membuang

sampah- Tidak ada yang melakukan pengawasan

terhadap ketinggian air- Tidak ada petugas sampah- Takut celaka

- Menolong diri sendiri- Masyarakat menyelamatkan

harta bendanya masing-masing

- Adanya Lahan pertanian- Kerja sama antar

masyarakat/ bergotogroyong- Menyelamatkan diri masing-

masingEkonomi - Sebahagian besar penduduk merupakan

anggota rumah tangga miskin (RTM)- Tidak adanya tempat pelelangan ikan- Tingginya angka pengangguran- Kurang tersedianya industry kecil dan

menengah- Kurangnya lembaga keuangan mikro

- Potensi kelautan yang masih sangat besar untuk dikembangkan

- Ketersediaan lahan untuk perladangan

- Potensi usaha home industry

Lingkungan - Abrasi pantai: Banyak rumah yang berada dibibir pantai

- Banyak penyakit pada musim pancaroba yakni bulan Maret-Mei dan musim hujan pada April-April yang akan memuncak pada bulan April dan Mei

- Pada musim pancaroba banyak masyakrat desa terserang demam/ flu

- Adanya penanaman pohon bakau

- Adanya tanggul pemecah ombak

- Bidan desa, Kader Kesehatan, Puskesmas, drainase dan gotongroyong.

Alam - Letak geografis yang kelautan, mengalami sulitnya transportasi antara desa Pulau Balai ke desa-desa lain dan ke Kabupaten karena melalui laut.

- Segala aktivitas masyarakat gampong baik nelayan maupun lainnya terhenti total akibat cuaca buruk (badai), potensi solusi adalah swadaya masyarakat.

- Badai/ angin kencang menyebabkan Banyak pepohonan khususnya pohon kelapa yang sudah tua berpotensi tumbang sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa dan harta benca

- Cuaca buruk, pasang musiman yang naik sampai ke daratan/ perkampungan

- Kekurangan air bersih biasanya terjadi pada bulan Maret-Mei yang akan memuncak pada bulan April dan Mei pada musim kemarau

- Potensi transportasi sebagaiberikut: Kapal nelayan, Tenaga pekerja kapal, speedboat, sampan/perahu.

- Dilingkung dengan banyaknya pulau-pulau kecil pada hamparan lautan mengelilingi Pulau Banyak.

- Masyarakat sudah tau membaca situasi cuaca.

- Musim melaut pada musim pancaroba yakni bulan Maret, April dan memuncak pada Mei, dan pada musim Kemarau yakni pada bulan Maret, memuncak pada April

- Mata air, sumur dan gotongroyong.

- Merupakan kawasan wisata bahari

SDM - Banyaknya pengangguran.- Kurangnya tenaga terampil.- Kurangnya minat pelajar untuk membaca.- Ketidakmampuan masyarakat untuk

membiayai pendidikan.- Kurangnya tenaga ahli dibidang kesehatan

seperti dokter umum, dokter gigi. Tingginya angka balita gizi buruk, potensi solusi adalah adanya kader kesehatan, bides, mantri, masyarakat yang ahli dan puskesmas.

- Aktifitas bekerja pada sector perikanan (melaut)

- Hasil perkebunan kelapa dan home industry

- Adanya kelompok Simpan Pijam Perempuan (SPP), PKK dan kelompok arisan.

- Rata-rata anak memiliki IQ dan EQ yang tinggi, minat belajar siswa yang tinggi

Dokumentasi Tim PB desa Pulau Balai dan SurfAid International

Page 19: Profile Potensi Bahaya Gampong Pulau Balai Input p Geucik

19

Potensi gampong Pulau Balai merupakan gampong yang sumber pendapatan masyarakat bertumpu dari hasil laut dan perikanan, ini merupakan salah satu potensi alam desa yang cukup besar baik yang sudah dan belum dimanfaatkan termasuk juga potensi sumber daya manusianya perlu untuk terus digali dan dikembangkan untuk pengelolaan sumberdaya alam yang lestari dan berkelanjutan. Pemerintahan Gampong Pulau Balai secara umum diselenggarakan oleh Geucik/ jajaran aparat gampong dan Badan Perwakilan Desa (BPD) atau Tuha Peut Gampong sebagai mitra penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di Gampong Pulau Balai, komponen lainnya adalah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang dapat membantu pelaksanaan kegiatan-kegiatan pembangunan dan pengembangan masyarakat desa.

Mengutip catatan RPJM Gampong Pulau Balai pada bagian Masalah Gampong disebutkan sebahagian besar penduduknya merupakan anggota Rumah Tangga Miskin (RTM), kencenderungan ini mengakibatkan adanya permasalahan yang mendasar dalam pembangunan secara berkelanjutan. Permasalahan yang muncul akan menentukan pembangunan yang direncanakan dan berdampak kepada kepentingan masyarakat. Menindaklanjuti catatan ini dikatakan bahwa ekonomi masyarakat belum menunjukkan perubahan yang berarti dari tahun ketahun. Masyarakat pada umumnya hanya bertumpu ada sector perikanan saja dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, hal ini diperparah dengan tidak adanya modal usaha perikanan untuk mengembangkan sumber pendapatan dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada, belum memiliki sarana dan prasarana untuk menunjang sector pertanian yang justru dapat membawa dampak yang produktif antara tingkat penyebaran penduduk dan perekonomian warga.

VI.2. REKOMENDASI

Tabel Rencana Kerja Pengurangan Risiko Bencana Desa

Masalah Tujuan Kegiatan Kerangka Waktu

Sumberdaya yang ada

Sumberdaya yang dibutuhkan

Indikator Keberhasilan

Komite/Individu yang bertanggungjawab

Masyarakat trauma dengan kejadian gempa yang telah lalu diprediksi mungkin akan terjadi gempa

Untuk mengurangi rasa trauma pada masyarakat

Training Psichological FirstAid (pertolongan gawat darurat prngurangan trauma)

6 bulan Tim PB

Konsumsi

- Trainer- Bahan dan

perlengkapan Training

Tim PB berpartisipasi dalam kegiatan training

Tim PB

Dokumentasi Tim PB desa Pulau Balai dan SurfAid International

Page 20: Profile Potensi Bahaya Gampong Pulau Balai Input p Geucik

20

yang lebih besar lagi

Masih kurang siaga dalam persiapan menghadapi potensi bencana

- Meningkatkan kesadaran dan kesiagaan warga dalam menghadapi potensi dan risiko bencana

- Membuat jalur evakuasi

- Membuat tempat pengungsian

- Simulasi siaga bencana

2 bulan 4 x

1 bulan sekali

1 bulan sekali

Sudah membagi tim untuk membersihkan 4 tempat evakuasi.

Kelompok tim PB dan masyarakat yang ada.

Menggalang dukungan dengan pihak lain terutama kepala desa dan pihak keamanan.

Perlu penunjuk arah yang permanen yang terbuat dari besi serta pembersihan jalur evakuasi yang rutin minimal 3 bulan sekali

Kekompakan tim PB dan gotong royong dengan masyarakat

Perlu pendamping masyarakat untuk simulasi

Terbangunnya jalur evakuasi

Terbangunnya perkemahan dan tempat pengungsian

Masyarakat terlibat dalam kegiatan simulasi

Tim PB dan anggota masyarakat setempat, BPBD, SurfAid International

Terputus nya alat komunikasi ketika terjadi gempa

Agar masyarakat mendapatkan informasi dari luar ketika terjadi bencana

Menyediaan alat komunikasi seperti radio

1 tahun Tim PB Pelatih untuk cara penggunaan dan perawatan radio

Tersedianya alat komunikasi radio

Tim PB Mampu dan melakukan perawatan perangkat radio

Tim PB dan aparat desa, BPBD, SurfAid International

Masyarakat belum mengakui keberadaan tim PB

Agar masyarakat mengakui dan dapat bekerja sama denagn tim PB

Pelatihan berkelanjutan

Adanya dukungan dari Pemerintahan Desa-

1 bulan sekali

Tim PB Trainer berbagai pelatihan dan peningkatan Kapasitas Tim PB

Atribut Tim PB dan

- Masyarakat bisa bekerja dengan tim PB

- Adanya dukungan SK Tim PB dari pemerintahan desa-kecamata

Tim PB, aparat desa dan aparat terkait, BPBD, BPBA, SurfAid International

Dokumentasi Tim PB desa Pulau Balai dan SurfAid International

Page 21: Profile Potensi Bahaya Gampong Pulau Balai Input p Geucik

21

Kecamatan perlengkapan lapangan seperti baju pelampung

n

KurangnyaKetrampilan dan Penguatan Pemahaman (Training-Capacity Building

Adanya peningkatan Ketrampilan dan Penguatan Pemahaman (Training-Capacity Building

Training PPGD Lanjutan,

Logistik dan Dapur Umum, Training Pendokumentasian,

Training Penyusunan Program Pengurangan Risiko Bencana

2 Tahun Tim PB dan Aparat Pemerintahan Desa

Trainer,Pembangunan hubungan kerjasama dengan lembaga-lembaga PB (PMI, BASARNAS, BPBD)

- Terlaksananya training dan capacity building yang diikuti oleh Tim PB secara aktif dan penuh partisipasi

Tim PB, aparat desa dan aparat terkait, BPBD, BPBA, SurfAid International, PMI, TNI, BASARNAS dll

Kurangnya kesadaran dan kemauan masyarakat untuk melakukan penanaman pohon

Adanya tanaman penyangga dikawasan pantai desa

Penanaman Pohon khususnya dikawasan penyangga pantai dan dikawasan perkebunan seperti pohon durian, mangga, jambu dll

2 bulan sekali

Tim PB dan masyarakat

Bibit pohon dan tenaga penanam

Masyarakat menanam pohon yang dapat dimanfaatkan baik dikawasan perkebunan dan juga dikawasan pantai

Tim PB, aparat desa, Dishut, Distan, BPBD, BPBA dan instansi terkait lainnya

Belum tersedianya peta rawan dan zona aman desa dari ancaman bencana desa yang bisa memberikan informasi kepada masyaraka

Agar masyarakat tahu mengenai kondisi dan peta desa

Pembuatan peta rawan dan zona aman desa yang layak dipasang dan memberikan informasi kepada masyarakat (public)

6 bulan Tim PB dan aparat desa

Dukungan bahan dan material untuk pembuatan peta permanen di desa

Terpasangnya Peta rawan dan zona aman di titik-titik tertentu didesa

Tim PB, aparat desa dan instansi terkait

Dokumentasi Tim PB desa Pulau Balai dan SurfAid International

Page 22: Profile Potensi Bahaya Gampong Pulau Balai Input p Geucik

22

t banyak

VII.PENUTUPDengan mencermati bahwa bencana tidak dapat dihindari, namun demikian risiko akibat bencana seperti kerugian harta benda, korban jiwa, apabila kita dapat mengarusutamakan tindakan-tindakan kesiapsiagaan dalam setiap langkah dan tahapan pembangunan Gampong, maka tentunya Gampong dan seluruh warga bisa dapat siaga sehingga risiko dan jumlah kerugian serta jumlah korban jiwa tentu bisa kiranya dapat kita perkecil.

Pulau Banyak, …… 2012Didokumentasikan oleh;Tim PB Gampong Pulau BalaiSurfAid International

Dokumentasi Tim PB desa Pulau Balai dan SurfAid International