analisa penilaian
DESCRIPTION
PerhitunganTRANSCRIPT
Ringkasan Hasil Analisa
PRA FS Bandar Udara Di Kabupaten Mahakam Ulu
Halaman 1
Skala Penilaian dan Pembobotan Masing-Masing Aspek Kelayakan Pembangunan Bandar Udara di
Mahakam Ulu di Lokasi Alternatif 1 (Long Melaham)
No Kriteria Pemilihan lokasi Nilai Analisa
A. ASPEK KESELAMATAN OPERASI PENERBANGAN
1 Ketersediaan ruang udara terhadap KKOP
Ruang untuk take off/ landing 2
Ruang Untuk Take off/landing pada alternatif ini sedikit terhalang oleh adanya
bukit di sebalah barat, yang membentuk huruf U, dimana lokasi bandara
berada di cekungan tersebut, sehingga di perlukan perhatian untuk
pengembangan bandara kedepannya apabila jenis peswat yang akan naik atau
turun di bandara ini bertipe pesawat besar (Boeing), namun tidak begitu
extreme untuk bermanuver pada saat pesawat take off dan landing.
Ruang untuk manuver holding 3
Ruang untuk maneuver Holding berkaitan dengan kebutuhan ruang untuk
pesawat bergerak, dimana pada lokasi alternatif ini ruang untuk pesawat
bergerak masih sangat leluasa.
2 Kondisi cuaca 3
Kondisi cuaca di lokasi Alternatif ini cenderung bagus untuk syarat
penerbangan, karena berada di dataran rendah dengan kecenderungan kabut
sangat sedikit, curah hujan mayoritas di wilayah Tropis cenderung Tinggi,
apalagi lokasi Kabupaten Mahakam Ulu berada di Garis 0o, sehingga potensi
curah hujan akan sangat tinggi namun dengan intensitas hujan tidak akan lebat.
Yang perlu di perhatikan adalah kecepatan angin dan arah angin, dimana
lokasi Alternatif ini berada di daerah perbukitan yang membentuk Huruf U
dari arah Barat, sementara kecenderungan arah angin di wilayah Indonesia
adalah dari arah Barat atau Timur, sementara posisi punggung bukit berada di
sebelah Barat, sementara untuk melakukan take off dan landing pesawat akan
sangat berpengaruh terhadap arah angin, sehingga perlu di perhatikan lebih
serius untuk pemilihan lokasi pada Alternatif ini terkait aspek cuaca.
B. ASPEK TEKNIK
1 Kesesuaian dengan RUTRW/ RTRW 3
Kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah ataupun Kebijakan Lainya
pada lokasi Alternatif ini sangat bagus, dikarenakan berada pada rencana Pola
Ruang Area Penggunaan Lain, Hal ini juga di Dukung oleh Status Lokasi Pada
Ringkasan Hasil Analisa
PRA FS Bandar Udara Di Kabupaten Mahakam Ulu
Halaman 2
No Kriteria Pemilihan lokasi Nilai Analisa
SK Menteri Kehutanan No 79 Tentang Status Hutan di Kalimantan Timur,
dimana Lokasi Alternatif ini juga Berada di Lokasi Area Penggunaan Lain,
sehingga tidak terkendala dengan kebijakan yang ada.
2 Tata guna/ pemanfaatan lahan 2
Pemanfaatan lahan saat ini pada lokasi Alternatif ini adalah lahan perkebunan
rakyat dan juga dekat dengan lokasi lahan perusahaan Sawit, hal ini dapat
menimbulkan potensi Konflik.
3 Kemudahan pengembangan lapangan terbang 2
Kemudahan Pengembangan lapangan terbang kedepannya akan sangat
bergantung pada lokasi penggunaan lahan sekitar, mengingat kondisi eksisting
saat ini di sekitar lokasi adalah lahan perkebunan rakyat dan juga lahan
perusahaan, maka akan ada sedikit kendala dalam hal pembebasan lahan untuk
pengembangan bandar udara di kemudian hari, namun tidak menjadi factor
penting jika pemerintah mampu memberikan pengertian kepada pihak-pihak
bahwasannya pengembangan bandara adalah untuk kepentingan bersama.
4 Kemudahan pembangunan/ konstruksi 3
Kemudahan pembangunan/Konstruksi bergantung pada kondisi teknis lahan
yang ada saat ini, dengan jenis tanah dan batuan yang ada serta kondisi
topografi di lokasi lahan Alternatif ini maka lahan dapat di katakana sangat
mudah untuk di kerjakan, hal itu juga di dukung dengan Hasil Analisis
Kemampuan Lahan Berdasarkan Pedoman Kementerian PU No 40 Tahun
2008 Tentang Analisa Kemampuan Lahan Untuk Kawasan Budidaya yang
menunjukan bahwsannya lokasi Alternatif ini berada pada kelas a, yang berarti
lokasi tersebut mudah untuk di dilakukan pekerjaan konstruksi.
5 Kemudahan pencapaian :
Ketersediaan jalan akses ke terminal penumpang 3
Ketersediaan jalan akses jalan menuju lokasi terminal bandara pada Alternatif
ini sangat mudah, hal ini di karenakan lokasi ini berada di pusat kota sehingga
ketersediaan jalan akses dapat dengan mudah dimiliki.
Jarak dari kota 3 Jarak dari Kota menuju Lokasi alternatfin ini adalah sekitar 13 Km, dan masih
bisa dijangkau dengan berbagai macam moda kendaraan.
6 Ketersediaan utilitas 3
Ketersediaan Utilitas di lokasi Alternatif ini cukup baik, hal ini dikarenakan
lokasi masih berada di pusat kota dengan ketersediaan utilitas lengkap, baik
Energi, Air Bersih dan Sarana Telekomunikasi.
Ringkasan Hasil Analisa
PRA FS Bandar Udara Di Kabupaten Mahakam Ulu
Halaman 3
No Kriteria Pemilihan lokasi Nilai Analisa
C. ASPEK EKONOMI
1 Penyediaan lahan
Kemudahan pembebasan lahan 2
Kemudahan pembebasan lahan untuk lokasi Alternatif ini dapat dikatakan
hanya akan berkonflik dengan masyarakat sebagai pemilik lahan, namun
dengan adanya komitmen dengan pemerintah desa mengenai kesediaan untuk
memberikan kemudahan dalam pelepasan lahan sebagai lokasi bandara maka
hal tersebut bukan menjadi kendala yang berarti, namun yang menjadi kendala
hanyalah pada negosiasi harga ganti rugi untuk lahan yang akan di jadikan
sebagai lokasi bandar udara, serta terkait pengembangan bandara kedepan
perlu di perhatikan adanya lahan perusahan yang berada di sekitar lokasi
rencana bandara akan manjdikan konfliks dengan pemilik lahan yakni
perusahaan.
Status kepemilikan lahan 2
Status Kepemilikan lahan saat ini adalah milik masyarakat, sehingga perlu
adanya ganti rugi terhadap lahan yang akan di jamdikan sebagai rencana lokasi
bandar udara
2 Pengaruh Topografi terhadap biaya konstruksi
Kerataan permukaan tanah untuk landasan (runway) 2
Kerataan permukaan tanah untuk landasan pada lokasi Alternatif ini
cenderung datar, sehingga tidak akan memberikan dampak pada
pembengkakan biaya untuk melakukan pengolahan tanah (cut and fill )
Jumlah volume galian dan timbunan 2
Dengan melihat kondisi lahan yang rata maka biaya untuk velume galian dan
timbunan tidak akan berpengaruh, karena tidak banyak memerlukan
pengolahan lahan.
Kemudahan pengaliran air drainase 2
Dengan Kondisi Lahan yang datar maka perlu di lakukan rekayasa dalam
pembuatan system drainase untuk memudahkan pengaliran air limpasan, hal
ini tentunya akan memberikan efek pad pembebanan pembiayaan
pembangunan system drainase karena adanya rekayasa.
Kondisi Topografi 3
Kondisi Topografi Lokasi Alternatif ini berada pada lokasi yang datar dngan
kelerengan 0-2% dan berada di ketinggian kurang lebih 35 mdpl, sehingga
sangat memenuhi syarat untuk pembangunan bandara.
D. ASPEK LINGKUNGAN
Ringkasan Hasil Analisa
PRA FS Bandar Udara Di Kabupaten Mahakam Ulu
Halaman 4
No Kriteria Pemilihan lokasi Nilai Analisa
1 Polusi pesawat/ kebisingan 1
Lokasi Bandara yang berada di Pusat Kota tentunya akan mebawa dampak
kepada kebisingan terhadap permukiman warga yang berada tidak jauh dari
lokasi, sehingga penilaian pada aspek ini cukup buruk karena dampak yang
akan di timbulkan sangat tinggi.
2 Fisik Kimia (pencemaran udara/ air, fisiografi, hidrologi, dll) 1
Sama halnya dengan polusi kebisingan, polusi bahan kimia baik berupa
pencemaran udara dan limbah bahan bakar pesawat tentunya akan sangat
berdampak pada kondisi lingkngan sekitar mengingat berada di lokasi berada
tidak jauh dari kawasan perkotaan.
3 Biologi (flora dan fauna) 2
Dampak terhadap flora dan fauna yang ada di lokasi ini tidak terllu signifikan,
karena bukan merupakan lokasi flora atau fauna yang di lindungi ataupun
endemic.
4 Sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat 3
Dampak terhadap sosial ekonomi masayarakat akan sangat di rasakan,
mengingat lokasi Alternatif ini berada di pusat kota, maka secara tidak
langsung dengan adanya bandara maka memberikan multiplayer efek terhadap
kegiatan kegiatan perkotaan lainnya, khsusunya perdagangan dan jasa serta
usaha transportasi lainnya, hal ini akan berpengaruh terhadap perekonomian
masayarakat sekitar dan status soisial masyarakat.
Ringkasan Hasil Analisa
PRA FS Bandar Udara Di Kabupaten Mahakam Ulu
Halaman 5
Skala Penilaian dan Pembobotan Masing-Masing Aspek Kelayakan Pembangunan Bandar Udara di
Mahakam Ulu di Lokasi Alternatif 2 (Mamahak Besar)
No Kriteria Pemilihan lokasi Nilai Analisa
A. ASPEK KESELAMATAN OPERASI PENERBANGAN
1 Ketersediaan ruang udara terhadap KKOP
Ruang untuk take off/ landing 2
Ruang Untuk Take off/landing pada alternatif ini sedikit terhalang oleh adanya
bukit di sebalah barat, yang membujur kearah Barat, dimana lokasi bandara
berada di sebelah timur bukit tersebut, sehingga di perlukan perhatian untuk
pengembangan bandara kedepannya apabila jenis pesawat yang akan naik atau
turun di bandara ini bertipe pesawat besar (Boeing), namun tidak begitu
extreme untuk bermanuver pada saat pesawat take off dan landing.
Ruang untuk manuver holding 3
Ruang untuk maneuver Holding berkaitan dengan kebutuhan ruang untuk
pesawat bergerak, dimana pada lokasi alternatif ini ruang untuk pesawat
bergerak masih sangat leluasa.
2 Kondisi cuaca 3
Kondisi cuaca di lokasi Alternatif ini cenderung bagus untuk syarat
penerbangan, karena berada di dataran rendah dengan kecenderungan kabut
sangat sedikit, curah hujan mayoritas di wilayah Tropis cenderung Tinggi,
apalagi lokasi Kabupaten Mahakam Ulu berada di Garis 0o, sehingga potensi
curah hujan akan sangat tinggi namun dengan intensitas hujan tidak akan lebat.
Yang perlu di perhatikan adalah kecepatan angin dan arah angin, dimana lokasi
Alternatif ini berada di daerah seikit berbukit yang membujur di sebelah Barat,
sementara kecenderungan arah angin di wilayah Indonesia adalah dari arah
Barat atau Timur, sementara posisi punggung bukit berada di sebelah Barat,
sementara untuk melakukan take off dan landing pesawat akan sangat
berpengaruh terhadap arah angin, sehingga perlu di perhatikan lebih serius
untuk pemilihan lokasi pada Alternatif ini terkait aspek cuaca.
B. ASPEK TEKNIK
1 Kesesuaian dengan RUTRW/ RTRW 3
Kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah ataupun Kebijakan Lainya
pada lokasi Alternatif ini sangat bagus, dikarenakan berada pada rencana Pola
Ruang Area Penggunaan Lain, Hal ini juga di Dukung oleh Status Lokasi Pada
Ringkasan Hasil Analisa
PRA FS Bandar Udara Di Kabupaten Mahakam Ulu
Halaman 6
No Kriteria Pemilihan lokasi Nilai Analisa
SK Menteri Kehutanan No 79 Tentang Status Hutan di Kalimantan Timur,
dimana Lokasi Alternatif ini juga Berada di Lokasi Area Penggunaan Lain,
sehingga tidak terkendala dengan kebijakan yang ada.
2 Tata guna/ pemanfaatan lahan 2 Pemanfaatan lahan saat ini pada lokasi Alternatif ini adalah lahan tegalan dan
hutan.
3 Kemudahan pengembangan lapangan terbang 2
Kemudahan Pengembangan lapangan terbang kedepannya akan sangat
bergantung pada lokasi penggunaan lahan sekitar, mengingat kondisi eksisting
saat ini di sekitar lokasi adalah lahan rakyat dan juga lahan hutan, maka akan
ada sedikit kendala dalam hal pembebasan lahan untuk pengembangan bandar
udara di kemudian hari, namun tidak menjadi faktor penting jika pemerintah
mampu memberikan pengertian kepada pihak-pihak bahwasannya
pengembangan bandara adalah untuk kepentingan bersama.
4 Kemudahan pembangunan/ konstruksi 3
Kemudahan pembangunan/Konstruksi bergantung pada kondisi teknis lahan
yang ada saat ini, dengan jenis tanah dan batuan yang ada serta kondisi
topografi di lokasi lahan Alternatif ini maka lahan dapat di katakana sangat
mudah untuk di kerjakan, hal itu juga di dukung dengan Hasil Analisis
Kemampuan Lahan Berdasarkan Pedoman Kementerian PU No 40 Tahun 2008
Tentang Analisa Kemampuan Lahan Untuk Kawasan Budidaya yang
menunjukan bahwsannya lokasi Alternatif ini berada pada kelas a, yang berarti
lokasi tersebut mudah untuk di dilakukan pekerjaan konstruksi.
5 Kemudahan pencapaian :
Ketersediaan jalan akses ke terminal penumpang 3
Ketersediaan jalan akses jalan menuju lokasi terminal bandara pada Alternatif
ini sangat mudah, hal ini di karenakan lokasi ini masih berada di pusat kota
sehingga ketersediaan jalan akses dapat dengan mudah dimiliki, selain itu juga
banyaknya embrio embrio jalan tanah yang sudah ada.
Jarak dari kota 2 Jarak dari Kota menuju Lokasi alternatif ini adalah sekitar 29 Km, dan masih
bisa dijangkau dengan berbagai macam moda kendaraan.
6 Ketersediaan utilitas 2
Ketersediaan Utilitas di lokasi Alternatif ini cukup baik, hal ini dikarenakan
lokasi masih berada di sekitaran pusat kota dengan ketersediaan utilitas
lengkap, baik Energi, Air Bersih dan Sarana Telekomunikasi.
Ringkasan Hasil Analisa
PRA FS Bandar Udara Di Kabupaten Mahakam Ulu
Halaman 7
No Kriteria Pemilihan lokasi Nilai Analisa
C. ASPEK EKONOMI
1 Penyediaan lahan
Kemudahan pembebasan lahan 2
Kemudahan pembebasan lahan untuk lokasi Alternatif ini dapat dikatakan
hanya akan berkonflik dengan masyarakat sebagai pemilik lahan, namun
dengan adanya komitmen dengan pemerintah desa mengenai kesediaan untuk
memberikan kemudahan dalam pelepasan lahan sebagai lokasi bandara maka
hal tersebut bukan menjadi kendala yang berarti, namun yang menjadi kendala
hanyalah pada negosiasi harga ganti rugi untuk lahan yang akan di jadikan
sebagai lokasi bandar udara, serta terkait pengembangan bandara kedepan
perlu di perhatikan adanya lahan Hutan yang berada di sekitar lokasi rencana
bandara akan manjdikan konfliks dengan Status lahan.
Status kepemilikan lahan 2
Status Kepemilikan lahan saat ini adalah milik masyarakat, sehingga perlu
adanya ganti rugi terhadap lahan yang akan di jamdikan sebagai rencana lokasi
bandar udara
2 Pengaruh Topografi terhadap biaya konstruksi
Kerataan permukaan tanah untuk landasan (runway) 2
Kerataan permukaan tanah untuk landasan pada lokasi Alternatif ini cenderung
datar, sehingga tidak akan memberikan dampak pada pembengkakan biaya
untuk melakukan pengolahan tanah (cut and fill )
Jumlah volume galian dan timbunan 2
Dengan melihat kondisi lahan yang rata maka biaya untuk velume galian dan
timbunan tidak akan berpengaruh, karena tidak banyak memerlukan
pengolahan lahan.
Kemudahan pengaliran air drainase 2
Dengan Kondisi Lahan yang datar maka perlu di lakukan rekayasa dalam
pembuatan system drainase untuk memudahkan pengaliran air limpasan, hal
ini tentunya akan memberikan efek pad pembebanan pembiayaan
pembangunan system drainase karena adanya rekayasa.
Kondisi Topografi 3
Kondisi Topografi Lokasi Alternatif ini berada pada lokasi yang datar dngan
kelerengan 0-2% dan berada di ketinggian kurang lebih 135 mdpl, sehingga
sangat memenuhi syarat untuk pembangunan bandara.
D. ASPEK LINGKUNGAN
Ringkasan Hasil Analisa
PRA FS Bandar Udara Di Kabupaten Mahakam Ulu
Halaman 8
No Kriteria Pemilihan lokasi Nilai Analisa
1 Polusi pesawat/ kebisingan 1
Lokasi Bandara yang berada di Pusat Kota tentunya akan mebawa dampak
kepada kebisingan terhadap permukiman warga yang berada tidak jauh dari
lokasi, sehingga penilaian pada aspek ini cukup buruk karena dampak yang
akan di timbulkan sangat tinggi.
2 Fisik Kimia (pencemaran udara/ air, fisiografi, hidrologi, dll) 1
Sama halnya dengan polusi kebisingan, polusi bahan kimia baik berupa
pencemaran udara dan limbah bahan bakar pesawat tentunya akan sangat
berdampak pada kondisi lingkngan sekitar mengingat berada di lokasi berada
tidak jauh dari kawasan perkotaan.
3 Biologi (flora dan fauna) 1
Dampak terhadap flora dan fauna yang ada di lokasi ini adalah adanya
informasi dari masyarakat terkati keberadaan Habitat Hewan bernama OWA,
sehingga perlu adanya penangan dan perhatian serius jika nantinya akan di
jadikan sebagai lokasi bandara.
4 Sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat 2
Dampak terhadap sosial ekonomi masyarakat akan sangat di rasakan,
mengingat lokasi Alternatif ini berada di pusat kota, maka secara tidak
langsung dengan adanya bandara maka memberikan multiplayer efek terhadap
kegiatan kegiatan perkotaan lainnya, khsusunya perdagangan dan jasa serta
usaha transportasi lainnya, hal ini akan berpengaruh terhadap perekonomian
masayarakat sekitar dan status soisial masyarakat.
Ringkasan Hasil Analisa
PRA FS Bandar Udara Di Kabupaten Mahakam Ulu
Halaman 9
Skala Penilaian dan Pembobotan Masing-Masing Aspek Kelayakan Pembangunan Bandar Udara di
Mahakam Ulu di Lokasi Alternatif 3 (Batu Majang)
No Kriteria Pemilihan lokasi Nilai Analisa
A. ASPEK KESELAMATAN OPERASI PENERBANGAN
1 Ketersediaan ruang udara terhadap KKOP
Ruang untuk take off/ landing 1
Ruang Untuk Take off/landing pada alternatif ini Akan terhalang oleh adanya
bukit di sebalah barat dan Timur, yang membujur kearah Utara-Selatan,
dimana lokasi bandara berada di Cekungan Kedua bukit tersebut, sehingga di
perlukan perhatian untuk pengembangan bandara kedepannya apabila jenis
pesawat yang akan naik atau turun di bandara ini bertipe pesawat besar
(Boeing), namun tidak begitu extreme untuk bermanuver pada saat pesawat
take off dan landing.
Ruang untuk manuver holding 1
Ruang untuk maneuver Holding berkaitan dengan kebutuhan ruang untuk
pesawat bergerak, dimana pada lokasi alternatif ini ruang untuk pesawat
bergerak Sedikit susah.
2 Kondisi cuaca 1
Kondisi cuaca di lokasi Alternatif ini cenderung berubah rubah namun masih
bisa untuk syarat penerbangan, karena berada di dataran tinggi namun berada
di cekungan dua bukit dengan kecenderungan kabut sangat tinggi, curah hujan
mayoritas di wilayah Tropis cenderung Tinggi, apalagi lokasi Kabupaten
Mahakam Ulu berada di Garis 0o, sehingga potensi curah hujan akan sangat
tinggi namun dengan intensitas hujan tidak akan lebat. Yang perlu di
perhatikan adalah kecepatan angin dan arah angin, dimana lokasi Alternatif
ini berada di daerah seikit berbukit yang membujur di sebelah Barat dan
Timur, sementara kecenderungan arah angin di wilayah Indonesia adalah dari
arah Barat atau Timur, sementara posisi punggung bukit berada di sebelah
Barat dan Timur, sementara untuk melakukan take off dan landing pesawat
akan sangat berpengaruh terhadap arah angin, sehingga perlu di perhatikan
lebih serius untuk pemilihan lokasi pada Alternatif ini terkait aspek cuaca.
Ringkasan Hasil Analisa
PRA FS Bandar Udara Di Kabupaten Mahakam Ulu
Halaman 10
No Kriteria Pemilihan lokasi Nilai Analisa
B. ASPEK TEKNIK
1 Kesesuaian dengan RUTRW/ RTRW 1
Kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah ataupun Kebijakan Lainya
pada lokasi Alternatif ini Perlu di Perhatikan, dikarenakan berada pada
rencana Pola Ruang Hutan Produski Terbatas, Hal ini juga di Dukung oleh
Status Lokasi Pada SK Menteri Kehutanan No 79 Tentang Status Hutan di
Kalimantan Timur, dimana Lokasi Alternatif ini juga Berada di Lokasi Hutan
Produksi Terbatasa, sehingga terkendala dengan kebijakan yang ada.
2 Tata guna/ pemanfaatan lahan 1 Pemanfaatan lahan saat ini pada lokasi Alternatif ini adalah lahan hutan.
3 Kemudahan pengembangan lapangan terbang 1
Kemudahan Pengembangan lapangan terbang kedepannya akan sangat
bergantung pada lokasi penggunaan lahan sekitar, mengingat kondisi
eksisting saat ini di sekitar lokasi adalah lahan lahan hutan, maka akan ada
sedikit kendala dalam hal pembebasan lahan untuk pengembangan bandar
udara di kemudian hari, namun tidak menjadi faktor penting jika pemerintah
mampu memberikan pengertian kepada pihak-pihak bahwasannya
pengembangan bandara adalah untuk kepentingan bersama.
4 Kemudahan pembangunan/ konstruksi 1
Kemudahan pembangunan/Konstruksi bergantung pada kondisi teknis lahan
yang ada saat ini, dengan jenis tanah dan batuan yang ada serta kondisi
topografi di lokasi lahan Alternatif ini maka lahan dapat di katakana Cukup
sulit untuk di kerjakan, hal itu juga di dukung dengan Hasil Analisis
Kemampuan Lahan Berdasarkan Pedoman Kementerian PU No 40 Tahun
2008 Tentang Analisa Kemampuan Lahan Untuk Kawasan Budidaya yang
menunjukan bahwsannya lokasi Alternatif ini berada pada kelas d, yang
berarti lokasi tersebut tidak mudah untuk di dilakukan pekerjaan konstruksi.
5 Kemudahan pencapaian :
Ketersediaan jalan akses ke terminal penumpang 1
Ketersediaan jalan akses jalan menuju lokasi terminal bandara pada Alternatif
ini cukup sulit jika di jangkau dari pusat kota, karena harus menggunakan
jalur sungai terlebih dahulu, hal ini di karenakan lokasi ini masih berada di
Dataran tinggi dan di luar kawasan perkotaan sehingga ketersediaan jalan
akses dapat cukup sulit dimiliki, namun banyaknya embrio embrio jalan tanah
Ringkasan Hasil Analisa
PRA FS Bandar Udara Di Kabupaten Mahakam Ulu
Halaman 11
No Kriteria Pemilihan lokasi Nilai Analisa
yang sudah ada dapat di jadikan sebagai pengembangan aksesbiltas
kedepannya.
Jarak dari kota 2 Jarak dari Kota menuju Lokasi alternatif ini adalah sekitar 27 Km, dan harus
di jangkau dengan moda transportasi sungai.
6 Ketersediaan utilitas 1
Ketersediaan Utilitas di lokasi Alternatif ini kurang baik, hal ini dikarenakan
lokasi berada jauh dari pusat kota dengan ketersediaan utilitas yang kurang
lengkap, baik Energi, Air Bersih dan Sarana Telekomunikasi, sehingga jika
dilakukan pembangunan disini maka perlu meneyediakan sumber energy
sendiri untuk aktifitas bandara.
C. ASPEK EKONOMI
1 Penyediaan lahan
Kemudahan pembebasan lahan 1
Kemudahan pembebasan lahan untuk lokasi Alternatif ini dapat dikatakan
akan berkonflik dengan lahan Hutan, namun dengan adanya komitmen
dengan pemerintah desa mengenai kesediaan untuk memberikan kemudahan
dalam pelepasan lahan sebagai lokasi bandara maka hal tersebut bukan
menjadi kendala yang berarti, namun yang menjadi kendala hanyalah pada
negosiasi harga ganti rugi untuk lahan yang akan di jadikan sebagai lokasi
bandar udara.
Status kepemilikan lahan 1
Status Kepemilikan lahan saat ini adalah milik masyarakat, dan pemerintah
sehingga perlu adanya ganti rugi terhadap lahan yang akan di jadikan sebagai
rencana lokasi bandar udara
2 Pengaruh Topografi terhadap biaya konstruksi
Kerataan permukaan tanah untuk landasan (runway) 1
Kerataan permukaan tanah untuk landasan pada lokasi Alternatif ini
cenderung bergelombang, sehingga akan memberikan dampak pada
pembengkakan biaya untuk melakukan pengolahan tanah (cut and fill )
Jumlah volume galian dan timbunan 1 Dengan melihat kondisi lahan yang rata maka biaya untuk velume galian dan
timbunan akan berpengaruh, karena banyak memerlukan pengolahan lahan.
Kemudahan pengaliran air drainase 1 Dengan Kondisi Lahan yang bergelombang maka perlu di lakukan rekayasa
dalam pembuatan system drainase untuk memudahkan pengaliran air
Ringkasan Hasil Analisa
PRA FS Bandar Udara Di Kabupaten Mahakam Ulu
Halaman 12
No Kriteria Pemilihan lokasi Nilai Analisa
limpasan, hal ini tentunya akan memberikan efek pada pembebanan
pembiayaan pembangunan system drainase karena adanya rekayasa.
Kondisi Topografi 1
Kondisi Topografi Lokasi Alternatif ini berada pada lokasi yang
bergelombang dengan kelerengan 2-8% dan berada di ketinggian kurang lebih
160 mdpl.
D. ASPEK LINGKUNGAN
1 Polusi pesawat/ kebisingan 3
Lokasi Bandara yang berada di Pinggiran Pusat Kota tentunya akan tidak akan
memberikan dampak kepada kebisingan terhadap permukiman warga yang
berada jauh dari lokasi, sehingga penilaian pada aspek ini cukup baikk karena
dampak yang akan di timbulkan sangat sedikit.
2 Fisik Kimia (pencemaran udara/ air, fisiografi, hidrologi, dll) 2
Sama halnya dengan polusi kebisingan, polusi bahan kimia baik berupa
pencemaran udara dan limbah bahan bakar pesawat tentunya akan sangat
berdampak pada kondisi lingkngan sekitar namun mengingat lokasi berada
jauh dari kawasan perkotaan maka dampat tersebut tidak terlalu siginifikan
terhadap masyarakat sekitar, namun hanya saja pada kondisi lingkungan alam
sekitarnya.
3 Biologi (flora dan fauna) 1
Dampak terhadap flora dan fauna yang ada di lokasi ini adalah mengingat
lokasinya adalah Hutan maka akan berdampak pada ekosistem yang akan di
rubah menjadi Lahan Bandara.
4 Sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat 1
Dampak terhadap sosial ekonomi masyarakat akan sangat di rasakan namun
tidak secara langsung, mengingat lokasi Alternatif ini berada di pinggiran
pusat kota, maka secara tidak langsung dengan adanya bandara maka
memberikan multiplayer efek terhadap kegiatan kegiatan perkotaan lainnya,
khsusunya perdagangan dan jasa serta usaha transportasi lainnya, hal ini akan
berpengaruh terhadap perekonomian masayarakat sekitar dan status soisial
masyarakat.
Ringkasan Hasil Analisa
PRA FS Bandar Udara Di Kabupaten Mahakam Ulu
Halaman 13
Skala Penilaian dan Pembobotan Masing-Masing Aspek Kelayakan Pembangunan Bandar Udara di
Mahakam Ulu di Lokasi Alternatif 4 (Laham)
No Kriteria Pemilihan lokasi Nilai Analisa
A. ASPEK KESELAMATAN OPERASI PENERBANGAN
1 Ketersediaan ruang udara terhadap KKOP
Ruang untuk take off/ landing 3 Ruang Untuk Take off/landing pada alternatif ini sangat bebas, tidak memiliki
halangan apapun..
Ruang untuk manuver holding 3
Ruang untuk maneuver Holding berkaitan dengan kebutuhan ruang untuk
pesawat bergerak, dimana pada lokasi alternatif ini ruang untuk pesawat bergerak
masih sangat leluasa.
2 Kondisi cuaca 3
Kondisi cuaca di lokasi Alternatif ini cenderung bagus untuk syarat penerbangan,
karena berada di dataran rendah dengan kecenderungan kabut sangat sedikit,
curah hujan mayoritas di wilayah Tropis cenderung Tinggi, apalagi lokasi
Kabupaten Mahakam Ulu berada di Garis 0o, sehingga potensi curah hujan akan
sangat tinggi namun dengan intensitas hujan tidak akan lebat. Yang perlu di
perhatikan adalah kecepatan angin dan arah angin
B. ASPEK TEKNIK
1 Kesesuaian dengan RUTRW/ RTRW 3
Kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah ataupun Kebijakan Lainya pada
lokasi Alternatif ini sangat bagus, dikarenakan berada pada rencana Pola Ruang
Area Penggunaan Lain, Hal ini juga di Dukung oleh Status Lokasi Pada SK
Menteri Kehutanan No 79 Tentang Status Hutan di Kalimantan Timur, dimana
Lokasi Alternatif ini juga Berada di Lokasi Area Penggunaan Lain, sehingga tidak
terkendala dengan kebijakan yang ada.
2 Tata guna/ pemanfaatan lahan 3 Pemanfaatan lahan saat ini pada lokasi Alternatif ini adalah semak belukar
3 Kemudahan pengembangan lapangan terbang 3
Kemudahan Pengembangan lapangan terbang kedepannya akan sangat
bergantung pada lokasi penggunaan lahan sekitar, mengingat kondisi eksisting
saat ini adalah semak belujar, maka tidak akan ada kendala dalam hal pembebasan
lahan untuk pengembangan bandar udara di kemudian hari.
Ringkasan Hasil Analisa
PRA FS Bandar Udara Di Kabupaten Mahakam Ulu
Halaman 14
No Kriteria Pemilihan lokasi Nilai Analisa
4 Kemudahan pembangunan/ konstruksi 3
Kemudahan pembangunan/Konstruksi bergantung pada kondisi teknis lahan yang
ada saat ini, dengan jenis tanah dan batuan yang ada serta kondisi topografi di
lokasi lahan Alternatif ini maka lahan dapat di katakana sangat mudah untuk di
kerjakan, hal itu juga di dukung dengan Hasil Analisis Kemampuan Lahan
Berdasarkan Pedoman Kementerian PU No 40 Tahun 2008 Tentang Analisa
Kemampuan Lahan Untuk Kawasan Budidaya yang menunjukan bahwsannya
lokasi Alternatif ini berada pada kelas a, yang berarti lokasi tersebut mudah untuk
di dilakukan pekerjaan konstruksi.
5 Kemudahan pencapaian :
Ketersediaan jalan akses ke terminal penumpang 2
Ketersediaan jalan akses jalan menuju lokasi terminal bandara pada Alternatif ini
cukup mudah, hal ini di karenakan lokasi ini berada di pinggir kota namun dekat
dengan jalan poros kabupaten.
Jarak dari kota 1 Jarak dari Kota menuju Lokasi alternatif ini adalah sekitar 62 Km, dan masih bisa
dijangkau dengan berbagai macam moda kendaraan.
6 Ketersediaan utilitas 2
Ketersediaan Utilitas di lokasi Alternatif ini kurang baik, hal ini dikarenakan
lokasi masih berada jauh dari pusat kota dengan ketersediaan utilitas tidak
lengkap, baik Energi, Air Bersih dan Sarana Telekomunikasi, sehingga perlu
penyediaan secara mandiri.
C. ASPEK EKONOMI
1 Penyediaan lahan
Kemudahan pembebasan lahan 3
Kemudahan pembebasan lahan untuk lokasi Alternatif ini dapat dikatakan hanya
akan berkonflik dengan masyarakat sebagai pemilik lahan, namun dengan adanya
komitmen dengan pemerintah desa mengenai kesediaan untuk memberikan
kemudahan dalam pelepasan lahan sebagai lokasi bandara maka hal tersebut
bukan menjadi kendala yang berarti, namun yang menjadi kendala hanyalah pada
negosiasi harga ganti rugi untuk lahan yang akan di jadikan sebagai lokasi bandar
udara.
Status kepemilikan lahan 3
Status Kepemilikan lahan saat ini adalah milik masyarakat, sehingga perlu adanya
ganti rugi terhadap lahan yang akan di jadikan sebagai rencana lokasi bandar
udara
Ringkasan Hasil Analisa
PRA FS Bandar Udara Di Kabupaten Mahakam Ulu
Halaman 15
No Kriteria Pemilihan lokasi Nilai Analisa
2 Pengaruh Topografi terhadap biaya konstruksi
Kerataan permukaan tanah untuk landasan (runway) 3
Kerataan permukaan tanah untuk landasan pada lokasi Alternatif ini cenderung
datar, sehingga tidak akan memberikan dampak pada pembengkakan biaya untuk
melakukan pengolahan tanah (cut and fill )
Jumlah volume galian dan timbunan 3
Dengan melihat kondisi lahan yang rata maka biaya untuk velume galian dan
timbunan tidak akan berpengaruh, karena tidak banyak memerlukan pengolahan
lahan.
Kemudahan pengaliran air drainase 3
Dengan Kondisi Lahan yang datar maka perlu di lakukan rekayasa dalam
pembuatan system drainase untuk memudahkan pengaliran air limpasan, hal ini
tentunya akan memberikan efek pad pembebanan pembiayaan pembangunan
system drainase karena adanya rekayasa.
Kondisi Topografi 3
Kondisi Topografi Lokasi Alternatif ini berada pada lokasi yang datar dngan
kelerengan 0-2% dan berada di ketinggian kurang lebih 30 mdpl, sehingga sangat
memenuhi syarat untuk pembangunan bandara.
D. ASPEK LINGKUNGAN
1 Polusi pesawat/ kebisingan 3
Lokasi Bandara yang berada Jauh dari Pusat Kota tentunya tidak akan mebawa
dampak kepada kebisingan terhadap permukiman warga yang berada karena jauh
dari lokasi, sehingga penilaian pada aspek ini cukup tinggi karena dampak yang
akan di timbulkan sangat Rendah.
2 Fisik Kimia (pencemaran udara/ air, fisiografi, hidrologi, dll) 3
Sama halnya dengan polusi kebisingan, polusi bahan kimia baik berupa
pencemaran udara dan limbah bahan bakar pesawat tentunya akan sangat tidak
berdampak pada kondisi lingkngan sekitar mengingat berada di lokasi berada jauh
dari kawasan perkotaan.
3 Biologi (flora dan fauna) 2
Dampak terhadap flora dan fauna yang ada di lokasi ini tidak terlalu signifikan,
karena bukan merupakan lokasi flora atau fauna yang di lindungi ataupun
endemic.
4 Sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat 2
Dampak terhadap sosial ekonomi masayarakat akan sangat di rasakan namun
secara tidak langsung, mengingat lokasi Alternatif ini berada jauh dari kota, maka
secara tidak langsung dengan adanya bandara maka memberikan multiplayer efek
terhadap kegiatan kegiatan perkotaan lainnya, khsusunya perdagangan dan jasa
Ringkasan Hasil Analisa
PRA FS Bandar Udara Di Kabupaten Mahakam Ulu
Halaman 16
No Kriteria Pemilihan lokasi Nilai Analisa
serta usaha transportasi lainnya, hal ini akan berpengaruh terhadap perekonomian
masyarakat sekitar dan status sosial masyarakat. Selain itu juga akan memberikan
dampak terhadap masyarakat di kabupaten tetangga yakni Kutai Barat, karena
lokasinya berada di dekat perbatasan dengan kabupaten tersebut
Ringkasan Hasil Analisa
PRA FS Bandar Udara Di Kabupaten Mahakam Ulu
Halaman 17
Pembobotan Masing-Masing Aspek Kelayakan Pembangunan Bandar Udara di Mahakam Ulu
Skenario 1 (menitikberatkan efisiensi finansial)
No Kriteria Pemilihan lokasi
Besaran Bobot
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 4
Bobot Nilai Jumlah Nilai Jumlah Bobot Nilai Jumlah Bobot Nilai Jumlah
A. ASPEK KESELAMATAN OPERASI
PENERBANGAN 20 20
20 20
1 Ketersediaan ruang udara terhadap KKOP
§ Ruang untuk take off/ landing 7 2 14 7 2 14 7 1 7 7 3 21
§ Ruang untuk manuver holding 7 3 21 7 3 21 7 1 7 7 3 21
2 Kondisi cuaca 6 3 18 6 3 18 6 1 6 6 3 18
B. ASPEK TEKNIK 30 30 30 30
1 Kesesuaian dengan RUTRW/ RTRW 4 3 12 4 3 12 4 1 4 4 3 12
2 Tata guna/ pemanfaatan lahan 5 2 10 5 2 10 5 1 5 5 3 15
3 Kemudahan pengembangan lapangan terbang 5 2 10 5 2 10 5 1 5 5 3 15
4 Kemudahan pembangunan/ konstruksi 3 3 9 3 3 9 3 1 3 3 3 9
5 Kemudahan pencapaian : 0 0 0 0 0 0 0 0
§ Ketersediaan jalan akses ke terminal penumpang 4 3 12 4 3 12 4 1 4 4 2 8
§ Jarak dari kota 5 3 15 5 2 10 5 2 10 5 1 5
6 Ketersediaan utilitas 4 3 12 4 2 8 4 1 4 4 2 8
C. ASPEK EKONOMI 30 30 30 30
1 Penyediaan lahan 0 0 0 0 0 0 0 0
§ Kemudahan pembebasan lahan 5 2 10 5 2 10 5 1 5 5 3 15
§ Status kepemilikan lahan 4 2 8 4 2 8 4 1 4 4 3 12
2 Pengaruh Topografi terhadap biaya konstruksi 0 0 0 0 0 0 0 0
§ Kerataan permukaan tanah untuk landasan (runway) 4 2 8 4 2 8 4 1 4 4 3 12
§ Jumlah volume galian dan timbunan 4 2 8 4 2 8 4 1 4 4 3 12
Ringkasan Hasil Analisa
PRA FS Bandar Udara Di Kabupaten Mahakam Ulu
Halaman 18
No Kriteria Pemilihan lokasi
Besaran Bobot
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 4
Bobot Nilai Jumlah Nilai Jumlah Bobot Nilai Jumlah Bobot Nilai Jumlah
§ Kemudahan pengaliran air drainase 4 2 8 4 2 8 4 1 4 4 3 12
§ Kondisi Topografi 5 3 15 5 3 15 5 1 5 5 3 15
D. ASPEK LINGKUNGAN 20 20 20 20
1 Polusi pesawat/ kebisingan 3 1 3 3 1 3 3 3 9 3 3 9
2 Fisik Kimia (pencemaran udara/ air, fisiografi, hidrologi,
dll) 3 1 3 3 1 3 3 2 6 3 3 9
3 Biologi (flora dan fauna) 6 2 12 6 1 6 6 1 6 6 2 12
4 Sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat 8 3 24 8 2 16 8 1 8 8 2 16
Jumlah 232 209 110 256
Berdasarkan Hasil Penilaian diatas maka urutan alternatif lokasi berdasarkan Sekenario 1 adalah sebagai berikut :
1. Laham (Alternatif 4)
2. Long Melaham (Alternatif 1)
3. Mamahak Besar (Alternatif 2)
4. Batu Majang (Alternatif 3)
Ringkasan Hasil Analisa
PRA FS Bandar Udara Di Kabupaten Mahakam Ulu
Halaman 19
Pembobotan Masing-Masing Aspek Kelayakan Pembangunan Bandar Udara di Mahakam Ulu
Skenario 2 (menitikberatkan keberlanjutan pengembangan Bandara)
No Kriteria Pemilihan lokasi
Besaran Bobot
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 4
Bobot Nilai Jumlah Nilai Jumlah Bobot Nilai Jumlah Bobot Nilai Jumlah
A. ASPEK KESELAMATAN OPERASI
PENERBANGAN
25 25 25 25
1 Ketersediaan ruang udara terhadap KKOP
§ Ruang untuk take off/ landing 9 2 18 9 2 18 9 1 9 9 3 27
§ Ruang untuk manuver holding 9 3 27 9 3 27 9 1 9 9 3 27
2 Kondisi cuaca 7 3 21 7 3 21 7 1 7 7 3 21
B. ASPEK TEKNIK 30 30 0 30 30
1 Kesesuaian dengan RUTRW/ RTRW 4 3 12 4 3 12 4 1 4 4 3 12
2 Tata guna/ pemanfaatan lahan 5 3 15 5 2 10 5 1 5 5 3 15
3 Kemudahan pengembangan lapangan terbang 5 2 10 5 2 10 5 1 5 5 3 15
4 Kemudahan pembangunan/ konstruksi 3 3 9 3 3 9 3 1 3 3 3 9
5 Kemudahan pencapaian : 0 0 0 0 0 0 0 0
§ Ketersediaan jalan akses ke terminal penumpang 4 3 12 4 3 12 4 1 4 4 2 8
§ Jarak dari kota 5 3 15 5 2 10 5 2 10 5 1 5
6 Ketersediaan utilitas 4 3 12 4 2 8 4 1 4 4 2 8
C. ASPEK EKONOMI 25 25 0 25 25
1 Penyediaan lahan 0 0 0 0 0 0 0 0
§ Kemudahan pembebasan lahan 4 2 8 4 2 8 4 1 4 4 3 12
§ Status kepemilikan lahan 4 2 8 4 2 8 4 1 4 4 3 12
2 Pengaruh Topografi terhadap biaya konstruksi 0 0 0 0 0 0 0 0
§ Kerataan permukaan tanah untuk landasan (runway) 4 2 8 4 2 8 4 1 4 4 3 12
§ Jumlah volume galian dan timbunan 3 2 6 3 2 6 3 1 3 3 3 9
Ringkasan Hasil Analisa
PRA FS Bandar Udara Di Kabupaten Mahakam Ulu
Halaman 20
No Kriteria Pemilihan lokasi
Besaran Bobot
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 4
Bobot Nilai Jumlah Nilai Jumlah Bobot Nilai Jumlah Bobot Nilai Jumlah
§ Kemudahan pengaliran air drainase 3 2 6 3 2 6 3 1 3 3 3 9
§ Kondisi Topografi 4 3 12 4 3 12 4 1 4 4 3 12
D. ASPEK LINGKUNGAN 20 20 0 20 20
1 Polusi pesawat/ kebisingan 5 1 5 5 1 5 5 3 15 5 3 15
2 Fisik Kimia (pencemaran udara/ air, fisiografi, hidrologi,
dll)
5 1 5 5 1 5 5 2 10 5 3 15
3 Biologi (flora dan fauna) 6 2 12 6 1 6 6 1 6 6 2 12
4 Sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat 8 3 24 8 2 16 8 1 8 8 3 24
Jumlah 245 217 121 279
Berdasarkan Hasil Penilaian diatas maka urutan alternatif lokasi berdasarkan Sekenario 2 adalah sebagai berikut :
1. Laham (Alternatif 4)
2. Long Melaham (Alternatif 1)
3. Mamahak Besar (Alternatif 2)
4. Batu Majang (Alternatif 3)