analisa pengaruh financial bond (relationship...

205
ANALISA PENGARUH FINANCIAL BOND (RELATIONSHIP MARKETING) TERHADAP LOYALITAS DAN KOMtTMEN PELANGGAN KARTU AKU ALFA MART CIPUTAT DAN 1111 - 1111 111 ;';J:._*J!'ti $YARIF ),l\1tt\RTA Oleh Syarifah Masyithah Hassan l">itf-riq, k, : ................................. -JURUSAN MANAJEMENI FAKUL TAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS !SLAM NEGERI SYARIF HIOAYATULLAH JAKARTA 1430/2009 M

Upload: doanquynh

Post on 11-Aug-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ANALISA PENGARUH FINANCIAL BOND (RELATIONSHIP MARKETING) TERHADAP LOYALITAS DAN KOMtTMEN PELANGGAN KARTU AKU

ALFA MART CIPUTAT DAN SEKITt~NYA

1111 - 1111 -· 111 !,.8""•y·.;;:-~;-:;.;J35 ;'.:;lz~-·· ;';J:._*J!'ti

$YARIF HIQAYATIJ~\.,,AU ),l\1tt\RTA

Oleh

Syarifah Masyithah Hassan l">itf-riq,

k, -1,~ifika"'i : ................................. --·

JURUSAN MANAJEMENI

FAKUL TAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS !SLAM NEGERI SYARIF HIOAYATULLAH

JAKARTA

1430/2009 M

ANALISA PENGARUH FINANCIAL BOND (RELATIONSllIP MARKETING)

TERHADAP LOY ALITAS DAN KOMITMEN PEI,ANGGAN

(Studi Kasus pada Krtu Alill, ALFAmart Ciputat dan sekitarnya)

Pembimbing 1

a,n'

• Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh Syarifah Masyithalt Hassan NIM: 104081002594

Di Bawah Bimbingan

PERPUSTAKAAN UTi\l, UIN SYAi-HD JAKA!'.\TA

Pembimbing 2

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS 'lIP. 131 474 891

Lies Suzanawati, SE, MSi NIP. 150 368 745

JURUSAN MANAJEMEN F AK.ULT AS EI<ONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF ffiI)AYATULLAH JAKARTA

1430 H/2009 M

Hari ini Jumat tanggal 8 Bulan Agustus Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Syarifah Masyithah Hassan NIM: 104081002594 dengan judul Skripsi "ANALISA PENGARUH FINANCIAL BOND (RELATIONSHIP MARKETING) TERHADAP LOYALITAS DAN KOMITMEN PELANGGAN" (Studi Kasus pada Kartu AKU, ALFAmart Ciputat dan sekitarnya). Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 8 Agustus 2008

Tim Penguji Ujian Komprehensif

t2.....

~ Prof. Dr. Achmad Rodoni, MM·

Ketua

q { i, n~

Prof. Dr ::dufHamid, lVIS Peuguji Ahli

CfkJ/ Lies Suzanawati, SE, MSi

Sekretaris

Abstract

This research purposes to analyze the influence of fmancial bond toward loyalty and Customer's Commitment of AKUmart member card. Sample amount in this research is 70 respondents, consist of customers of AKUmart member card, located in Ciputat and surrounded. Statistical tool used in this research is Structural Equation Models (SEM). The data is analyzed using software LISREL 8.8.

This research's results proves two hypothesis. First hypothesis shows that the influence between Financial Bond to Loyalty is not significance. The result of the second hypothesis shows that the influence between Financial Bond to Commitment is significance, it means if there is an increase in Financial Bond program it will increase the customer's commitment.

Keyword: Customer Relationship Marketing Financial Bond, Loyalty, Commitment.

Abstraksi

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh Financial Bond terhadap Loyalitas dan Komitmen pelanggan pengguna kartu AKU Alfamart. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 70 responden yang merupakan pelanggan setia Alfamart khususnya yang menggunakan kartu AKU dari AJfamart yang berdomisili di Ciputat dan sekitamya. Alat statistik yang digunakan dalam penelitian ini ialah Stroctura/ Equation Model (SEM). Data dianaJisis dengan menggunakan Software LISREL8.8.

Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa pengaruh Financial Bond terhadap loyalitas adalah tidak signifikan. Sedangkan hasil uji terhadap hipotesis kedua menunjukkan bahwa pengaruh Financial Bond terhadap komitmen ialah signifikan, sehingga semakin baik usaha Financial Bond maka semakin tinggi komitmen pelanggan.

Kata kunci: Customer Relatio11shipMarketi11g, Financial Bond, Loyalitas,Komitmen.

KATA PENGANTAR

Assalamu allaikum Wr. Wb

Puji Syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam, atas

rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul "Analisa Pengamh Fi11a11cial Bond

(Relatio11sltip Marketing) Terhadap Loyalitas dan Komitmen Pelanggan Kartu

AKU, Alfamart Ciputat dan sekitamya".

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada jumjungan kita, baginda

Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya pada zaman yang terang

benderang seperti saat ini.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidal;: lepas dari dukungan

serta doa-doa dari orang-orang yang mengasihi. oleh karena itu, pada kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu, yaitu;

1. Bpk. Prof Dr. .Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta. Sekaligus merupakan

Dosen Pembimbing 1, terima kasih atas segala dukungan Ba]pak.

2. Ibu Lies Suzanawaty, selaku Dosen Pembimbing · 2, teiima kasih yang tak

terhingga atas pengertian, ilmu dan kesabaran ibu dalam menuntun penulis dalam

menyelesaikan penulisan Skripsi ini. Sungguh setiap bimbingan yang ibu berikan

menambah motivasi penulis untuk segera menyelesaikan skrnpsi ini.

3. Bpk. Prof Dr Achmad Rodoni selaku Pembantu Dekan

4. My Beloved Abba & Ummy (Almh), Subhanallah .. begitu besar semangat ini

untuk membuat kalian bangga akan Putii mu ini, Abba .. terima kasih untuk

support, doa yang pastinya tiada putus untuk kesuksesan putri-putri mu, tunailah

kewajiban ini. Umy . .I wish you were Here . .5 tahun lalu, saat ini !ah yang paling

ita nanti-nantikan, tapi temyata Allah punya rencana lain yang lebih indah di sisi

NY A..semua ini untuk Umy ...

yang paling di nanti-nantikan, tapi temyata Allah punya rencana lain yang

lebih indah di sisi NY A.semua ini untuk Umy ...

5. Bunda .. terima kasih untuk doa-doanya, kak irn .. mksi udah mau mobile

bareng. Qbo, anna, ichan .. tak tahu mau bicara apa lagi buat kalian semua,

yang pasti ucapan terima kasih untuk semua doa dan dukungannya.

6. Seseorang yang akhir-akhir ini menjadi begitu penting kehadirannya untuk q,

memberikan semangat, harapan, kasih serta doa yang tiada henti. Terima

kasih kak .. ©

7. Teman-teman seangkatan (Manajemen E & Pemasaran) yang sudah

mendahului ke Auditorium, hehehehehehe .... sendirian deb ne .. hiks....hiks .. but

that's fine .. Sukses untuk kalian semua .. tak disangka .. semua ini merupakan

proses hidup .. pertemuan saat propesa, pertemanan saat belajar bersama,

perpisahan saat Wisuda, namun satu yang pasti .. persahabatan untuk

selamanya. Miss you all..

8. Sahabat•sahabat setia, Nanang, Risky dll terima kasih banyak untuk dukungan

moral kalian. Bpk. Capt. Andi Pancha, terima kasih banyak atas pengertian

Bapak, rekan-rekan sekantor, Mbak Atmi, Ibu Ambar terima kasih

semangatnya, Pak Syamsi, Egi, soleh .. akhiriiya bisa fokus kerja nih .. juga

untuk seluruh staff akademik & keuangan FEIS da11 pusat, terima kasih uutuk

kerjasamanya yang baik.

Akhirnya kepada semua pihak yang tidak mungkin penulis ucapkau satu per

satu .. kalia11 tidak mengetahui bahwa sekecil apapu11 bantuan kalian .. sangat penting

bagi penulis dalam penyelesian skripsi ini. Semoga semua yang telah penulis

susun .. menjadi bermanfaat bagi Ilmu Pengetahuan dan bagl kita semua, Amin ..

Ciputat, November 2009

Syarifah Masyithah Hassan

Lembar Pengesahan Skripsi Lembar Pengesahan Sidang

DAFTARISI

Lem bar Pengesahan Uj ian Komprehensif Daftar Riwayat Hidup Abstract Abstract Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Identifikasi Masalah

2. Pembatasan Masalah

B. Perumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

BAD II TINJAUAN PUST AKA

A. Manajemen Pemasaran

B. Manajemen Pemasaran Jasa

1. Definisi Jasa

2. Karakteristik Jasa

3. Klasifikasi Jasa

C. Perdagangan Eceran (Retailing)

1. Definisi

2. Bisnis Retail Indonesia

3. Klasifikasi Toko Pengecer

4. Mini Market

5. Perilaku Konsumen Mini Market

6. Tipe Pembeli

11

lll

v VI

Vil

6

6

7

7

8

9

10

10

10

l l

12

12

12

13

15

15

17

7. MotifKonsumen Retail

8. Strategi Retensi

9. Faktor Penentu Perkembangan Industri Retail

10. Faktor yang Mendorong Majunya Toko Eceran

D. Customer Relationship Management (CRM)

E. Pemasaran Relasional

1. Tujuan Customer Relationship Marketing (CRM)

2. Keunggulan Customer Relationship Aiarkeling

3. Manfaat Customer Relationship Aiarketing

4. Kunci sukses implementasi CRM

F. Perkembangan Relationship Marketing

G. Dimensi Relationship Marketing

1. Strategi pertalian hubungan (Relationship Bounding)

H. Komitmen

I. Loyalitas

a. Financial Bond

b. Social Bond

c. Customization Bond

d. Structural Bond

l .Manfaat loyalitas bagi perusahaan

2.Perkembangan Loyalitas

J. Penelitian Terdahulu

K. Kerangka Pemikiran

L. Hipotesis

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

B. Metode Penentuan Sampel

C. Metode Pengumpulan Data

18

19

20

23

24

26

33

34

35

36

40

42

43

45

47

47

47

48

51

54

56

57

58

59

60

61

61

D. Metode Analisis

I. SEM

2. Tahapan Dalam SEM

3. Validitas & Reliabilitas

E. Definisi Operasionalisas; Penelitian

BAB IV. PENEMUAN & PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Profil Perusahaan

2. Sejarah Perusahaan

3. Visi, Misi & Budaya

4. Target Konsumen

5. Pemasaran Alfammi

6. Kemitraan Alfamart

7. Keuntungan bermitra dengan Alfamart

8. Kartu AKUmart

B. Penemuan & Pembahasan

I. Analisis Data

a. Data Respo!lden

2. Analisis Kualitatif

3. Anal is is Kuantitatif

a. Uji Normalitas

b. Uji Kecocokan Model

c. Analisis Model Pengukuran

d. Analisis A wal Hasil Estimasi

e. Analisis Model Struktural

f. Hasil Uji Hipotesis

63

63

65

75

77

79

79

79

80

81

82

83

86

86

88

89

89

106

106

106

109

115

116

118

119

A. Latar Belakang

BABI PENDAHULUAN

Indonesia mernpakan sebuah negara yang memiliki pangsa pasar yang besar

bagi para pebisnis karena memiliki masyarakat yang cenderung konsumtif, selain itu

ha! ini juga didukung oleh kenyataan yang menunjukkan bahwa konsumen sekarang

sudah mulai menginginkan pengalaman berbelanja yang berbeda, konsumen memiliki

harapan yang lain dalam pengalaman mereka berbelanja, sernpa dengan apa yang

ditulis pada salah satu artikel di website [email protected] bahwa trend konsumen

masa depan adalah Pay Less, Expect More, Get More. Konsumen masa depan ialah

konsumen yang memiliki ekpsektasi yang lebih tinggi, memima lebih banyak,

menginginkan kualitas yang lebi11 tinggi dan konsisten, lebih banyak pilihan, toko

yang lebih nyaman dan pelayanan yang lebili bernilai, namun dengan membayar lebih

murah, waktu yang tidak terlalu lama, usaha dan resiko yang lebih rendah, dapat

diperkirakan, kompetisi selanjutnya ialah tidak hanya pada harga. Namun

menyangkut variabel lain yang terkait dengan value atas pengalaman berbelanja

pelanggan.

Artikel dalam [email protected] juga mengatakan bahwa persaingan

retail Indonesia pada masa depan dimana bisa kita katakan saat ini akan semakin ketat

karena mereka hams mempertahakan keunggulan kompetitifnya, mereka akan

berorganisasi dengan bentuk organisasi yang lebih ramping dan lebili efisien, dengan

serta fasilitas lain yang merupakan salah satu program dalam Financial Bond

(www.alfamartku.corn!Jrn.rtll AKlJmaiJ_._Jumat 22 Agustus 2008). Semua itu

dilakukan perusahaan dalam hal ini PT Sumber Alfaria Trijaya guna menjalin

Relationship yang kuat dengan Customemya dalam jmgka panjang. Pihak

manajemen menyadari akan pentingnya aset (konsumen yang loyal) ini bagi masa

depan PT ini PT Sumber Alfaria Trijaya Dengan dasar-dasar tersebut penulis

mencoba menuangkannya dalam bentuk skripsi melalui tema:

Analisa Pengaruh Fi11a11cial Bo11d (Relatio11ship Marketi11g) Terhadap Loyalitas

dan Komitmen Pelanggan Kartu AKU Alfamart Ciputat d:an sekitarnya.

I. Identifikasi Masalah

a. Program Financial Bond yang dijalankan dapat menjamin loyalitas pelanggan

Alfamart

b. Program Financial Bond yang dijalankan dapat menjamin komitmen

pelanggan Alfamart

c. Program Financial Bond yang dijalankan dapat menjamin kepuasan

pelanggan Alfamart.

d. Program Financial Bond yang dijalankan dapat men1amm kepercayaan

pelanggan Alfamart

2. Pembatasan Masalah

a. Pada penelitian ini akan dibahas tentang loyalitas serta komitmen pelanggan

Alfamart yang dipengaruhi oleh Financial Bond.

B. Perumusan Masalah

Sesuai dengan yang telah dikemukakan pada latar belakang penelitian

sebelumnya, masalah yang akan diteliti oleh peneliti lebih lartjut ialah;

I. Bagaimana pengaruh program Financial Bond terhadap loyalitas pelanggan

Alfamart?

2. Bagaimana pengaruh program Financial Bond terhadap komitmen pelanggan

Alfamart?

C.Tujuan Penelitian

Dari rumusan permasalahan diatas dapat kita ketahui dan tetapkan bahwa

tujuan dari penelitian ini ialah :

1. Menganalisis pengaruh program Financial Bond terhadap loyalitas pelanggan.

2. Menganalisis pengaruh progran1 Financial Bond terhadap komitmen

pelanggan.

D. Manfaat Penelitian

I. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan peneliti dalan1 kaitannya mengenai konteks

Relationship Marketing (Management) khususnya kiat-kiat dalam membangun relasi

yang kuat dalam pelaku bisnis yang sedang berkembang yaitu industri retail di

Indonesia serta untuk memenuhi tugas akhiI peneliti di Universitas Islan1 Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Indonesia serta untuk memenuhi tugas akhir peneliti di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2 .Bagi Institusi Pendidikan dan Lemhaga Pendidikan

Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang pemasaran

klmsusnya Relationship Marketing untuk industri retail di Indonesia.

3. Bagi Perusahaan

Sebagai wacana dalam melihat bagaimana dari kegiatan Relationship

Marketing perusahaan yang selama ini dijalankan, dan juga dapat sebagai bahan

pertimbangan dalam mengambil keputusan maupun rencana strategis jangka panjang

maupunjangka pendek perusahaan.

4. Bagi Peneliti Berikutnya

Sebagai motivasi dalam melakukan kegiatan penelitian sejenis dan juga dapat

sebagai acuan dalam melakukan penelitian yang lebih lanjut serta mendalam

mengenai Relationship Marketing pada industri retail di Indonesia.

A.Manajemen Pemasaran

BAB II

TINJAUAN PUST AKA

Manajemen ialah proses mengkoordinasi kegiatan-kegiatan peke1jaan

sehingga secara efisien & efektif dengan dan melalui organisasi lainnya (P. Stephen

Robbins & Mary Coulter, 2004:69).

Manajemen ialah proses yang dilakukan oleh satu atau lebih individu untuk

mengkoordinasikan berbagai aktivitas lain untuk mencapai hasil-hasil yang tidak bisa

dicapai apabila satu individu bertindak sendiri (Donelly Gibson & Ivancevich,

1997:52).

Menurut American Marketing Association (1960), Pemasaran dalam arti

sempit ialah h8sil prestasi ke1ja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya

barang & jasa dari produsen sampai ke konsumen. Sedangkan secara lebih luas,

Pemasaran merupakan proses kegiatan yang mulai jauh sebelum barang/bahan-bahan

masuk dalam proses produksi. Banyak keputusan pemasaran yang harus dibuat jauh

sebelum produk dihasilkan (Sofjan Assauri, 2004:45).

Marketing Manr1gement is the analysis, planning, implementing and control

of programs designed to create, build & maintain mutually beneficial exchanges &

relationship with target market/or the purpose of achieving organizational objectives

(Philip Kotler, 1980:72).

Pengertian pemasaran seperti yang disampaikan oleh ahli pemasaran dunia

yaitu Philip Kotler adalah:

"Suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok

memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta

mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain" (Kasmir, 2006: 158).

Manajemen pemasaran adalah proses perencanan dan pelaksanaan, pemikiran,

penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk

menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi

(Philip Kotler, 2000:9).

B.Manajemen Pemasaran Jasa

1. Definisi Jasa

Menurut William J. Stanton (1981 :592) dalam H.Buchari Alma (2007:243)

jasa ialah segala sesuatu yang dapat diidentifikasikan secarn terpisah tidak berwujud,

ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan. Jasa dapat dihasilkan dengan menggunakan

benda-benda berwujud atau tidak.

2. Karakteristik Jasa

Terdapat perbedaan antara .1asa dan barang, menurut Edward W. Wheatley

dalam H. Buchari Alma (2007:244) diantaranya ialah:

a. Pembelianjasa sangat dipengaruhi oleh motif yang didorong oleh_emosi

b. Jasa bersifat tidak berwujud, berbeda dengan barang yang bersifat berwujud.

c. Harang bersifat tahan lama, tetapi jasa dibeli dan dikonsumsi pada saat yang

bersaman.

d. Barang dapat disimpan, sedangkan jasa tidak dapat disimpan.

e. Usahajasa sangat mementingkan unsur manusia.

f. Distribusinya bersifat langsung.

3. Klasifikasi Jasa

Zeithaml (2000:30) dalam H. Buchari Alma (2007:250) lebih rinci

mengelompokkan mengenai jasa diantaranya ialah:

a. Transportasi diantaranya termasuk kereta api, bus, truk, transportasi air,udara

dan pipa.

b. Komunikasi berupa telepon, radio, televisi

c. Perdagangan besar termasuk agen-agen dari produsen

d. Perdagangan eceran termasuk kedalanmya berbagai hentuk pertokoan

e. Finansial, Asuransi, Bursa Efek, Perusahaan lnvestasi, Usaha pembangunan

Pennnahan

f. Jasa Hotel

g. Personal service

h. Bussiness Service

1. Jasa Parkir

.J. Jasa Bengkel

k. Jasa bioskop hiburan dan rekreasi

l. Jasa dibidang kesehatan

111. Jasa dibidang hukum

n. Jasa Pendidikan

o. Jasa Sosial masyarakat

p. Jasa organisasi

q. Jasa yang ditawRrkan pemerintah, perizinan, keamanan polisi I TN! dsb.

C. Perdagangan Eceran (Retailing)

l .Definisi

Perdagangan eceran (Retailing) meliputi semua aktifitas yang dilakukan untuk

menjual barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir bagi penggunaan pibadi,

dan bukan untuk bisnis. Sedangkan yang dimaksud dengan pengecer ialah bisnis yang

penjualannya terutama berasal dari perdagangan eceran (Philip Kotler dan Gary

Armstrong, 1997:42).

Menurut William J. Stanton (1987:316) dalam H. Buchari Alma (2007:54),

Retailing includes all activities directly related to the sale of goods and service to the

ultimate consumers/or personal, non business use.

Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa perdagangan retail ialah kegiatan

menjual barang dan jasa pada konsumen akhir, dimana ha! ini merupakan mata rantai

terakhir dalam penyaluran barang dan jasa.

2. Bisnis Retail Indonesia

Merupakan salah satu bisnis yang mulai dan telah berkembang pesat di

Indonesia, usaha eceran termasuk kedalam us aha yang bergerak dalam bidang j asa.

karena memiliki karakteristrik yang sangat berbeda dengan produk nyata (Harsini

Soetomo, 2004:230). Untuk itu dibutuhkan kualitas pelayanan yang cukup

memuaskan agar dapat menarik perhatian serta loyalitas dari pelanggan. Dalam

persaingan yang semakin tajam karena pengusaha perdagangan eceran ini ternyata

bukan banya datang dari pengusaha lokal namun juga datang dari luar negeri. Maka

untuk bal ini, mereka (pengusaha retail) barns lebih rnemfokuskan kepada usaha

bagaimana agar dapat meretensi pelanggan agar tidak lari kepada perusahaan pesaing.

Berbagai program untuk menjalin hubungan yang baik dalam jangka panjang dengan

pelanggan-pelanggan setia mulai diterapkan baik itu dalam hal sosial maupun hal

keuangan seperti yang akan dibabas dalam penelitian ini.

Orientasi produsen dan penjual di Indonesia sangat bervariasi dari yang paling

Customer Oriented, -~1arketing Oriented hingga yang ma,;ib dalam tahap Production

Oriented. Contoh dari produsen yang berorientasikan produk ialah produsen tempe

dan tahu yang banyak tersebar di seluruh tanah air (Hendri Ma'ruf, 2005:13).

3. Klasifikasi Toko Pengecer

Ada beberapa karakteristik yang membangun klasifikasi dari toko-toko

pengecer diantaranya ialab jumlah pelayanan, lini produk, harga relatif, kendali outlet

serta pola konsentrasi toko. Namun pada bab ini, peneliti akan memfokuskan pada

karakteristik yang berkaitan dengan lini produk karena di dalamnya terdapat jenis

rite! yang ingin diteliti peneliti (Philip Kotler dan Gary Armstrong, 1997:43).

Untuk karakteristik lini produk, pengecer dapat juga diklasifikasikan menurut

lebar dan dalarnnya jenis produk yang dijual. Salah satu 1ipe pengecer penting yang

akan diteliti pada penelitian ini ialah toko barang sehari-hari

Bagan yang dipakai di bawah ini dipakai untuk menjelaskan mengenai

klasifikasi perdagangan eceran dengan menggunakan ukuran ownership kepemilikan

ditengah lingkungan masyarakat yang tidak hanya terdiri dari satu suku bangsa saja,

pertirnbangan lain dalarn faktor budaya ini ia!ah agarna, ras, dan kondisi geografis.

lvf.inimarket sebaiknya mempetakan posisinya baik secara geografis maupun kultur

pasar sekitar, untuk kernudian peta tersebut dapat dijadikan sebagai referensi untuk

menciptakan kondisi. Yang tidak kalah pentingnya da!am ha! ini ialah mengenai kelas

sosial. Berkaitan erat dengan jumlah penghasilan, pendidikan, tempat tinggal dll

(Pranowo Hadi, 2004:44).

Faktor Sosial, terdiri dari faktor keluarga dan peran atau status dalam

!ingkungan sosial. Sebuah keluarga yang setidaknya terdiri dari suami dan istri

biasanya rnempunyai peranan yang berbeda dalam memenuhi kebutuhan rurnah

tangganya. Seorang suami biasanya lebih memi!iki keputusan dalam pilihannya

mengenai sebuih mobil, televisi n1aupun peralatan elektronik lainnya. Sedangkan

seorang istri lebih mendornonasi dalam hal pemilihan mesin suci, karpet, perabot

rurn<ih tangga/dapur serta menu makanan (Pranowo Hadi, 2004:44).

Faktor Pribadi, yaitu yang berkaitan dengan nsia, tahap siklns hidnp,

pekerjaan, keadaan ekono1'1i,gaya hidup, kepribadian serta konsep hidup. Semua

perbedaan perbedaan dalm pribadi seseorang sangat mempengaruhi pilihan tempat

berbelanja. Mini market yang unggu! pastinya memiliki pelayana yang fleksibe!,

memiliki cara yang berbeda bed dalam melayani pe!anggan, sesuai dengan

kepribadian mereka (Pranowo Hadi, 2004:45).

6. Tipe pembeli

Berikut adalah beberapa klasifikasi pembeli yang dilihat dari berbagai unsur

mu!ai dari usia hingga pada status ekonvmi mereka (Paul I-I Bloom & Louise N.

Boome, 2006: 146-147).

a. Pembeli tak aktif :Ialah konsumen yang memuliki minat rendah untuk

berbelanja, pembeli yang berusia lebih tua, terutama wanita,

memiliki perhatian yang sedikit terhadap harga,layanan atau

pilihan produk.

b. Pembeli aktif

c. Pembeli layanan

:Ialah pembeli yang memiliki karakter yang bersebrangan

dengan pembeli tak aktif, mereka b iasanya menganggap harga,

kualitas, gaya dan pilihan produk merupakan ha! yang penting.

:Ialah pembeli L:elas menengah, yang merasa bahwa layanan

toko adalah ha! yang paling penting. Mereka menginginkan

pelayanan yang cepat, ramah dan membantu.

d. Pembeli tradisional : Ialah mereka yang tidak menikmati kegiatan berbelanja, tidak

menuntut banyak, dan tidak terla!au memperdu!ikan harga.

e. Pembeli golongan pinggiran: Ialah pembeli yang cenderung untuk mencoba

berbagai produk baru. Sangat bergantung pada media cetak

sebagai sumber informasi utama

f Pembeli harga :lalah terdiri dari orang dewasa, sudah menikah, kelas

menengah yang sangat sensitif terhadap harga dan lebih

cenderung untuk melakukan proses tawar menawar dalam

8. Strategi Retensi

Menurut Ted Kinni dan Donna Greiner dalam bukunya yang dikutip

o!eh Pranowo Hadi, (2004: 47-48) ada 11 Strategi mempertahankan konsumen

diantaranya ia!ah:

a. Buatlah katalog Produk yang tersedia da!am minimarket anda, lengkap

dengan harga dan kualitasnya.

b. Buatlah insentif bagi pelanggan anda untuk datang kembali, insentif bisa

berupa hadiah, diskon ataupun Voucher belanja khusus.

c. IV1asukkan ke dalam minat komunitas. Pikirkan pelanggan anda sebagai

sebu.ah kon1i..u1itas dan J!..1ini utctrket a11<.la sebagai ten1pat yang biisa bagi

mereka untuk berbag!.

d. Berdiri di belakang pekerjaan anda dan punguti hadiah kepcrcayaan, tetaplah

di sana ketika pelanggan anda membutuhkan anda.

e. Dukung hasil ke1ja yang baik dan pelanggan anda akan mendukung anda.

Keijakan sebaik baiknya adalah kekuatan pembangun loyalitas.

f. Tunjukkan penghargaan kepada setiap pelanggan.

g. Cari talm kenang-kenangan kcsukaan pelanggan anda dan persembahkan

kepada mereka yang terbaik dari semuanya. Berikan mereka servis ekstra atau

masukan mereka ke dalam !dub khusus. Buat mereka rnerasa spesial. ·

h. Ciptakan kesan bahwa belanja di .Mini market anda adalah lebih mudah dari

pesaing. Ingat, kemudahan adalah raja.

c. Sosial Budaya

Se111akin n1eningkatnya tuntutan zan1an n1enyebabkan n1asyarakat juga

n1en1iliki pergeseran dalan1 c.ara hidup I life.s'fJ 1le inereka, n1asyarakat yang sen1akin

aktif da!arn kehidupan sosial mereka akan memiliki banyak tuntutan yang dapat

111e1nfasilistasi n1ereka, kege1naran 1nengkonsun1si jtn'lfi: .food 111enyebabkan n1ak:_in

menjamurnya restoran-restoran maupun tempat berbe!anja (retail) yang berkonsep

one stop shopping yang juga menyaj ikan junk food maupun maupun fasilitas hiburan

lainnya.

Budaya yang dipengaruhi oleh agan1a akan n1e11irr1bu!kan pern1intaan barang

dan jasa yang berkenan dengan kegiatan k:eaga111aan dan buda:,ra n1ereka, seperti

contohnya bisnis usaha parse! :,rang sudah ine11jadi budaya bagi hari raya suatu

agan1a.

d. Kemajuan Tekno!ogi

Tekno!ogi baru n1en1ang 1nenav;1arkan sesuatu )'a11g: baru dan 1ain, di n1ana ha!

int n1ungkin dapat n1enin1bulkan pasar yang baru, produsen i11e111iliki kesen1patan

untuk menawarkan produk barunya yang lebih memikat kepada konsumen, ha! ini

akan 111en1buat harga di pasaran 111enurun karena prodlLk yang lebih av·,ral dijual

111engalan1i ka!ah saing. Dua ha! ini n1en1buat keun1t1ngan tersendiri, di111ana

ken1ajuan tekhnologi dapat n1enciptaka11 produk barn yang pada al<hirnya

menciptakan permintaan baru dan penurunan harga aldba1 produk model yang kalah

saing di pasaran. Disini kedua belah pihak (produsen produk barn dan pesaingnya)

rnendapatkan timbal balik yang menguntungkan.

e. Globa!isasi

Faktor ini juga yang menyebabkan meningkatnya permintaan barang dan jasa

rite!, gaya hidup mernpakan sa!ah satu aspck kehidupan yang dipengarnhi oleh faktor

globalisasi, banyak peritel yang mengamati fenomena ini demi menciptakan pasar

barn yang memang sedang terjadi di masyarakat.

f Infrastrnktur

Inf!-astruktur yang balk ak_an dapat n1endukung perk:embangan dari suatu pasar

rite! di suatu tempat. Pulau jawa dengan infrastrnktur yang berkembang dapat

::nernungkinkan perken1bangan pa~ar ritel yang baik, ha! ini dikarenakan kecepatan

dalam pengiriman produk-produk rite! keseluruh pelosok di suatu daerah. Sehmgga

per111intaan konsuinen dapat segera terpenuhi, n1e1nang kondisi infi-astruktur di daerah

lain bervariasi, namun jika kondisi i•1i diubah maka peluang pertumbuhan pasar rite!

di daerah-daerah lain juga akan semakin besar

g. I-Iuk:un1 dan Peraturan.

Bidang ini dapat n1en1i!iki fungsi sebagai penghan1bat n1aupun

mendorong peiiumbuhan pasar rite!, da!am aiii mendorong ialah peraturan besarnya

pajak_ yang di rasa 1neringankali, sehingga hal ini tidak_ mcni111bulkan peritel-perite!

pesalng yang besifat n1usin1an dan n1erugikan perite1 besar lainnya. Dala1n artinya

n1enghan1bat ia!ah dengan ditutupnya kabupaten dan kota-kota diluar kota utan1a

yang biasa digunak:an untuk: ~vi!ayah operasiona! peritel besar, ha! ini tentunya dapat

d. Etalase

Sering disebut juga lemari kaca, penempatan barang-barang pada lemari kaca

harus sedeinikian rupa serta rapih agar inenarik n1inat :kousumen dan ko11su111en

langung membelinya. Pengaturan juga berlaku di dalam susunn barang-barang dalam

rak atau !en1ari-!en1ari sehingga 1nenarik n1inat konsu1nen.

e. Keramahan dan kecepatan melayani

Berlaku ucapan "pembeli adalah raj a". Pelanggan hams dilayani sebaik

mungkin karena ha! ini akan menimbulkan kesan yang sangat baik sekali di dalam

benak dan hati konsun1en dan tidak 1nenutup ke1nungkinan akan me!1gundang

pen1beli Jain untuk datang berbe!anja di toko tersebut.

D. Custo!ner Re!.ationship IV!anagen1en.t (CRM)

Manajen1en re!asi pelanggan atau lebih popu!er dengan sebutan (~11stlvner

J?.clali!Jl!s.hif) .A1ca1ctgen1e11t (CR.lvt) lahir sekitar tal1u11 1997 J'ang n1erupaka11 inakna

dari hubungan antara pelanggan dan perusahaan ine1a!ui peralatan yang berbasiskan

ko~1puterisasi. Dalarr! toerinya se1nua interaksi ;,rang terjadi antaraa pelanggan dan

perusahaan dapat direkam. Mengizinkan pernsahan urrtuk secara proaktif

menyediakan pe!ayanan pelanggan yang terbaik ;,rang n1ingkin dapat diberik.an,

san1bil n1enciptakan tfatabase preferensi konsu111en J'ang dapat ditunjuk:kan 1nela!ui

pen1asaran, penjua!an dan 1nanaje1nen. Data ini dapat digt1rtakan J.111tuk 1ne11gurangi

biaya clan n1eningkatkan produ!ctivltas karya\van (Bl)ran Berg;eron, 2002:2).

Se lain kornpetisi global yang sernakin intensif berdan1pak pada

berkt1rangnya efektivltas diferensiasi berdasarkan tek11ologi sen1ata. Pe1nanfaata11

tek:nologi harus <libarengi <lengan kepiav/aian <la!an1 1nengelo!a "sc!ff Jf'ctctors,,,

teruta1na sun1ber daya n1anusia. S'(?ff fctctor5: ini n1erupakan elen1en yang sangat

kmsial dalam sektor jasa yang bercirikan interaksi intensif antara penyedia jasa dan

pelangga11. In1plikasi dari sen1ua perke1nbanga11 ini ialah bal1Yva organisasi harus

n1enyelaraska11 ko1npetensi, teknologi, dan surnber daya ya11g <lirniliki denga11

kebutuhan dan l-:einginan pelangga11 yang di11a1nis (Fandi Tjipto110, 2004:413).

CF~Iv1 sering <ligen1bar ge1nborkan sebagai suatu cara untuk 1neninglcatkan

kepuasan pelanggan, yang akan berdan1pak langsung kepada kesetiaa.n pe1a11ggan

ja11gka panjang. 1-Ial ini seo1ah olah juga 1nenjadi bagiau dari kan1panye l)ub!ic

Jtel!rtio11 untuk n-1eningkatkan !tntlge I citra perusahaan (Bryan Be!'geron, 2002:8).

Cusl!JJJH!r J?e!(t/.iott.YhiI' 1\.d!JI!t.:t5·!!111e11l (CR1\lf) 1nerupaka11 proses dina1nis dari

i11engatur !1ubungan antara pelanggan dan. perusahaan sehingga pe!a1:.gga11 dapai

111e1nilih untuk. n1~!anjutkau pertukaran yang saEng 111enguniungk:an a!au di1ara11g

berpartisipasi dalan1 pertukaran yang n1enguntungkan perusal1aan. Jadi

pelanggan dapat 1ne1nilih untuk 1nelanjutkan hubu:ngan atz~u !neninggalkan hubu11ga11

tersebut. Dala1n pengertian ini berin1plikasi bah\va perusu.haan rnelakukan sebagian

besar peke1jaan untuk n1ernpertaha11k:a11 11ubungan yang saling n!enguntungka11 ini

dibandi11gkan dengan pelanggart (Bryan Bergeron, 2002:3).

A1ctrketifig! l~elcttir.Jnshij..-1 fl.1ctrk'.!titzg (FJvf) inerupak.an dua strategi yang erat

k:aitannya, \va!aupun terdapat sejurr1lah perbedaan n:ienyangkut e1e111en-ele1nen

pokok11ya, seperli apa yang diungkapkan o!eh Batterle:y (2004) bal1v,;a CIUv1 lebih

kepada i11frastruktur teknologi, baik perang..L:at k..:ras 1naupu11 perangkat lu11ak, yang

digunakan da!an~ n1eng0lah data pelanggan da!an1 jun1lah bt;sar. Sedangl<an F~1\1

ada!ah cara inenjalankan bisnis, bulcan sek:edar proses aiau ii1frastruktur telcno!ogi

(Fandi Tjiptono, 2004:413).

ivlenurut Cha11 (2003) dalan1 AJies~,ra A.prilia (2004:8) l?ell1fio11sl1ip lv!arketi1lg

ialah pengelolaan setiap pelanggan secara lebih dekat dengan menciptakan

kon1unikasi dua arah dengan n1enge!o!a suatu hubu11gan yang saling n1enf:.runtungi:an

antara pelanggan dan perusahaan.

Thon1pson (_200 l) dalan1 /'.Iiesya ..A~pri!ia (2004: 9) l?.el1J!iotzshfj) A1arketi11g

ia!ah sebuah strategi bisnis u11tuk n1enyeleksi da11 111engatur hubungan dengan

Cztsfotner yang paling bernilai.

Shani & ("halasani (1993) dalarn Fandi Tjiptono (2004: 413) l?e!ct!io11sl1ij)

l\1arketi11g sebagai upaya n1engen1bangkan relasi berk.e5,!11arr1bungan dengan para

!\,1forgan & Hunt (1994) da!a111 Fa11di ~fjiptono (2004: 415) lebih berfo~:us

pada perspektlf J?el!t!iol!!Jl i!.~'cchcu1ge.-;~ rnereka 1r1eng~Jaslfikasikan sepu1uh 1nacan1

kategori pertukaran re!asiona!, seperti yang ak.an di tunjukka11 pada tabel di ba\vah

1111.

T11!Jd 2.2 Kategori Pertukarau Reiasional

Kategori Deskripsi

-----------------------i------------i SUPPLIER PARTNERSHIP

Pemasok barang

2 Pemasok jasa

Kemitraan antara pen1anufaktur dan para pemasok barangnya

Pertukaran relasional I antara penyedia jasa dan

I :~t~;~ya b~r~nto~n:r~k~=~~~

-~---l-,A----T __ E __ RA----L----PA_.___R __ T __ N __ E __ RS ____ 'Il_J __ P_ ---+' _C._e_.n~g~<1_n_k_li_en_n~y_<1_. ----i I ,

13 I Pesaing

! Organisasi nirlaba

I 5 I P;;merintah

1--'- BUYER PARTNERSHIP

6 Konsumen akhir

7 Konsumen perantara (Intermediate customers)

INTERNAL PARTNERSHIP

8

Aliansi strategis antara perusahaan dan pesaingnya I

[ Al iansi an tarn perusahaan I . can organisasi nirlaba.

Kemilraan unluk riset dan pengembangan bersama antara organisasi swast dan

·······-····-'-ir1."!;i11.si_p_~m~ri_nt_a_h ____ 1

Relasi jangka panJang a.ntara perusahaan dan !

konsurnen akhirnya.

I'ertukaran relasional antar anggota saluran distribusi

I)ertukara11 rnelibatkan

yang depaiierne!l

Seju111lah riset menu1tjukkan bah'.va terda.pa! <lua pi!ar uta111a l?.elationship

L~!ft1rA·efil1g ada!ah !r11s! dan kornitrnen. Deugan kata lain, pelanggan harus

n1t~~1perca:',rai pen1asar dan sela1tjutnyra. berkon1it1nen padan_ya sebe!un1 bisa terjalin

relasi saling r11enguntungkan <lalarnjangka panjang (Fandi Tjiptono, 2004:~15).

Dalan1 ruang lingkup i!1nu inanajen1en juga dikena! istilah CRt\t! (Custotner

J~e/1.Jfio.11.s}1i1) Ji-lct.ruJgen!!!l1!) yang i11erupakan hubungan ke1jasarna antara pihak

J.'Y(JVf(ier dengan custonter sehi11gga kedua be!ah pihak sa!in~; n1enguntungkan, da!am

hal ini perusahaan tidak n1enekanJ::an pada teijualnya produk na111un lebih fokus

k.epada intera!<~si secara n1enye!uruh dengan e!en1en-elen1en kegiata11 bisnis yang

dlkelola oleh len-1baga (I-1. Buchari i\.lrna, 2007:271).

(~usf()tner J{eflrffr.)IIs!1fj} J\'1ltrkefi11g !11engandung n1ak11a sen1ua produk yang

d!ta\varkan, proses µena\~1araI! sa111pa1 pa<la ~ara bcrtransaksi, disesuaikan dengan

keinginan individ~1 tersebut (r\riesya ,A~priiia, ?nn4·Q) -~-- ··-_1• Le\:i..1at Custorner

yang disebut fi.4{}:;! r !1!!!!.!ble Cusfr__Hner Dengan asun1si

ba11'.Va n1en1pertahankan konsu1nen selan1a-Iarr1anya akau berdarnpak pada

pe11ingkatan laba perusahaan. Pada saat-saat in! n1akin ban~,rak dan tinggi kesaduran

para pengusaha untuk Jnengalihkan dari pe1nasaran transaksit::inal ke dalarn per:11asaran

hubt1ngan (Farida Jasfar, 2002:54). Sejalan dengan itu, pendekatan re!asional

(l~e!L1tio11shij} .4.j)j}tOctch) ini se~:arang banyak diterapkan di negara-negara 1naju yang

biasanya !ebih n1ementingk_a11 individu.at huburtgail

kebersan1aan. .A.Jasa11r1ya karena Pe1nasaran selarna JIU lebih 1nen1enti11gka11

car a n1en1perolel1 pelangga_n buJ'.'.'an b.agai1nana cara

rne1npertahankan pelanggan. Istilah J(efc:ttio1zsf1i[1 ~h.1t;zrketin~; ini di perl(enalkan pada

dekade 1980 an dan terus berk:en1bang hingga saat ini. lVfenurut leonard Berry (1982)

dala1n .A~driyan Payne (2000: 12) "l~ef1.,r£iot1s}?if} Jvlltrketi11g n1erupakan upaya

inenarik, 111elnpertahankan pe1anggan dan ... dalam organisasi

iY1ultijasa ... n1eningkatkan hubungan dengan pelanggan". 1'1'/itlli s·et pe1nasaran adalah

bahYva 1nenarik pelanggan baru hanya n1erupakan langkah perta111a da!am proses

pe1nasaran. Inti dari per11asarar1 berdasarkan re!asional ini ialah agar pihak produse11

hendak11ya 111encari cara u11tu1<: rnernpertahankan pelanggan untu~: jangka panjang atas

dasar 1,:epercayaan dan k.esetiaan peianggan, relasi pen1asaran pada saatnya nanti para

!<onsume11 tidak hanya 111e111entingkan 111asa!ah kualitas <lari produk_ na1nun juga

bagain1ana produl( tersebut <lapat n1e111uaskan r:1ereka, dan pada saatr1ya pula

pelanggan t!dak perdull lagi dari 1nana asal barang yang dijua1 dan orang-orang

n1enjadi tidak perduli !agi dim~na barang dihasilkan (.A~ Oka "'{oeti, 2005: 20).

l<e!c:J!io1tsl1if.J A1c1rkefi.1Jg atau sern1g dite1je1nal~l:an pe1nasaran

relasio11ai n1erupakan ft!osofi dalam n1elak.ukan bisnis yang; berorientasik_an startegis,

~/ang berfokus kepada rnenjaga dan n1eningkatk.an hubungan dengan pelanggan yang

sekarang dibandingkan denga11 men1peroleh pelangan baru. Iv1en1i!iki kaitan yang erat

derigan apa yang dina1nakan dengan L,us!o111er J~e!ti!ft)JJs.liij,t }/fltf!ttgenu:11!, dirruina hal

tersebut n1erupakan proses dari beberap:1 tahapan yanf~ terdiri dari identifikasi,

ak.11!sisi, retensi dan penge111bangan l-'usfl11.1.1er yang n1e_mberjkan J~o11tribusi )'Eng

besar kep".!.da perusahaan denga11 cara n1en1fokuska11 starteginya yaitu dengan cara

n1enjaga hubungan dengan custo1ner secara efel:.tif dan efisien sehingga hubungan

tersebut menjadi hubungan seun1ur hidup ("l,ife!irrzen_J yang n1ent:,runtungkan

C\2:~\v.~ipJa_!nav:t.con1). Penelitian a\val telah di!akukan oleh Leona1d Berry dan Jag

Sheth di E1nory ( 1982) dalan1 ~.Y\'!\Y~.:0ik~_io(::diac:dJ._g __ keduanya ialah orang yang lebih

a-..~ial rnenggunakan bentu!c <lari l~e!t.1!io.11sl1f1) J\1trrkeli11g dan teori l)e1nasaran

ruang lingkup dari Pen1asaran n1e!ebihi dari transaksi indjvidu. Dala1n prakteknya,

J?.ela!iot?.5'hij) l\1arketittg berasal dari se!<~tor industri dan pasar B2B di mana kontrak

jangka panjang lebih sering un1un1 dipakai untuk v.taktu yang larna, ~A..surnsi yang

dibangun da}an1 l-1..elc!iotts.hij) .l'J1arke!l11g (~A.1i Hassan. 2008:7) ini ialah

1. Bah\va setiap oraEg 111en1er!ukan pt:ria..L::ukan hubungan yang berbeda

2. I1engen1bangan hubungan harus di!akuka!: secara terus n1e11erus sesua1

dengan posisi ko1npetitifperusahaan di pasar.

3. BahYva pertu!<:aran dalan1 perDasaran dapat dilakukan secara c.liscrete dan

re!tJ!io11c1!.

Praktek dari J?.e!cJfio11sJ1i;) JvfcJrke!it1g telah secara luar biasa difasilitasi oleh

beberapa generasi dari scf!11 1t.1re-sL~jff1Yt1re untuk (""ustotJ!<.!F l-?.!!!tt!fL111.s'l1i_JJ Adt1rlf:efi11g·

yang i11en1ungkinkan n1ereka untuk dapat n1enga\vasi. n1enganalisa pilihan, aktifitas,

!<esukaan, ketidal<-::sukaan · serta keluhan-ke!uh.an dari . .

rnas1ng-rnas111g

k_onsun1en. Ini n1erupakan senjata baik dalan1 pe111asaran

perusahaan. trend terakhir dari J?e!t1!io.11s.'1.~} i'dttrke1i11t,; ia!ah pei-nasaran yang

disesuaikan dengan kebutuhan konsun1en, da1arn pen1asaran bentuk ini, pilihan utama

1. Tujua11 Custon1er J~e!ctfionshfJ) Atfl1rkefi11g (CRivf)

Tujuan utan1a C'RiV1 ialah n1er11bangun <lan n1en1pertahanka11 basis pelanggan

yang 111en1iliki relc.ttiotzshi]J cotnn1itrnet1! kuat dan f)fYJ.fitcr.ble bagi perusahaan.

Profitabi!itas dan perturnbuhan bisa dicapai n1e!alui 111ode! :\CLTRA (F'andi Tjiptono,

2004:41) yang ditunjukkan o!eb model dibavvah ini

Acquire

Advocacy Cross-sell

l Retain

Up-sell

ModelACURA Sun1ber: Christoµt:r, Payne & bal!aniy11<e (2002) dala1n Fandi Tjiptonu (2004_)

Potensi laba tidak hanya terbatas pada 111enarik dan n1en1pertahankan

pela11ggan baru, tetapi juga n1eyal(inkan konsun1en untuk 1T1en1beli produldjasa lain

dari penyedia jasa yang sa111a (C~t(JSs-selfil1g). ivlen1beli lebih ban yak produk/jasa saat

ini sepa11jang \vaktu ( L1j_)-se!lil1g)~ dan n1eret:or:nendas]kan pe11yedia jasa t:epada orang

lain (Ath 1ocl"!lJ1) (Fandi 'l)ipto110, 2004:417).

Selain itu tujuan CRJ\1 (Ariesya Aprilia, 2004:9). Ia!ah:

a. Menemukan lifetime value (LTV) dari pelanggan

h. Bagainrnna agar L"'V dari masing-masing kelompok pelanggan dapat diperhesar

dari-tahun ke tahun.

c. ivlenggunakan profit dari dua tujuan pertan1a tadi untul: n1endapatkan pelanggan

baru denga11 biaya yang re!atif i11urah.

Selain beberapa poi11t yang dijelaskan dlatas, terdapat jugu tujuan utan1a lain

dari pernasaran relasional yang ditulis o!eh Zeithma! and Bitner, 2003: 158 dan

Bahwa tujuan pemasaran relasional ialab untuk

111en1bangun dan n1en1pertahankan pelanggan yang kon1!i yang n1enguntungkan bagi

perusahaan da11 pada \vaktu yang sarna 1111.::ruini!nurnkan v,,raktu dan usaha yang

dikel11arkan untuk pelanggan yang k.urang n1enguntungkan.

(~ustonzer J-<..e!cttio5;fziJ.t fl.1ltrketirzg rnen1iliki beberapa ~:eunggulan n1enurut

Schnaars ( 1998) dan !ovelock, patterson & \Valk: er ( 1998) yang dikutip o!eh 1-:!assan

Ali (2008:7) diantaranya ialah:

a. Jalinan re!asi berlangsung terus rnenerus dalan1 jangka panjang da11 tidak berhenti

hanya pada satu transaksi penjua!an.

b. Berfok.us pada kepuasan non-e~:onon1il:~ seperti !ayanan., \-vaktu pt:ngirin1an produk

(penyan1paian jasa) dan kepastia11 n1engenai kesinan1bungan pasokan

c. Mengutan1al:an pelua11g untuk 111e11jalin hubu11ga11 ya!1g saling n1enguntungk.an atas

dasar kesepakatan yang n1en1uaskan kedua be!ah pihak.

d. P_elasi pen1asarar1 sering su~:ses karena faktor l) l(epercayaan (ir11sl)~ 2) kepuasan

terhadap produk sebelu1nnya, 3) persepsi terhadap nilai, 4) efe~:tivitas kon1unikasi.

5) ikatan sosial atau "persahabatan"~ 6) bersedia iuenjadi pelanggan sepanjang

waktu.

3 .l\/lanfaat Customer Relationship 1\1arke!ing

Custo1ner J<..elatio11sJ1i1) l11r..-trketit1g n1e111iliki beberapa inanfaat bagi pelanggan

maupun bagi organisasi jasa (Fandi Tjiptono, 2004:420) dia:1taranya ialah:

a. Bagi pelanggan

1) Confidence benej)!;,

M.anfaat berupa keyakinan atau !rust terhadap pe11y1ed1a jasa dan berkurang11y a

ketidakpastian menyangkut kinerja yang akan diterima. Menurut riset yang dilakukan

oleh \vinn1.:.:r,Gren1ler & Bitner (1998) illi :·nerupakar: n1anfaat terpetrting

2) Social benejils

Berkaitan dengan fan1iliaritas dan re!asi sosia! antara pe!anggan dan penyedia

Jasa~ da!a111 berbagai hal; aniara pelanggan dan penyedia jasa bisa 1nenjadi sahabat

karib.

3) Specjt1l trec1t111e11! be111!-.,flfs

Ber,,vujud harga khusus, pena\varan spesial da11 per!akuan isti111ev•,ra

k::epada pelangan spesial·

b. Bagi organisasi jasa

Terbagi atas Inanfaat langsu11g dan 1nan:faat tidak langsung.

Ivfanfaat Ia11gsung ;

1) Biaya yang lebih rendah (seperti biaya adn1inistrasi, biaya pe111asaran serta

biaya \vaktu untuk rnengenal konsu111en.

2) Volur~"e pe1nbelian yang !ebih besar, baik n1enyangkut jurnlah dana yang

dibelanjakan maupun tipe jasa yang dibe!i

3) Pre111iun1 harga atas Jayanan yang lebih unggul

4) Komunikasi Gethok lular yang positif

Semua manfaat langsung ini pada akhirnya nanti akan berpengaruh pada profitabilitas

perusahaan

Manfaat Tidak Langsung ;

l) Retensi karya,van, hai i11i dikarenakn tiap orang pasti n1au bek_erja di ternpat yang

pelanggaP.nya loyal dan puas. l(ondisi ini akan 1neni1nbull<an suasana yang

kondusif bagi peningkatan kepua.san kerja dan produktivitas karya\:van. (F'andi

"fjiptono, 2004:420).

4. Kunci Sukses In1pltn1entasi (-:usfuiner Jteh .. tfiof'1:·;f1ij) A1Lrrke!ing (CBJv1)

Menurut Zeithaml & Bitner (2003) dalam Fandi Tjiptono (2004:420) bahwa

setidaknya ada tiga faktor kesuksesan dari in1plen1entasi CB:.iv!, ialah:

a. Kualitas jasa inti

Basis dari pan1ang ialah loyalitas dan

kepuasan yang terbentuk karena kualitas jasa inti, jika kua!itas t!dak n1en1enuhi

standart, bagain1ana konsun1en 111au n1enjalin hubungan dalan1 jangka panjang

bersa1na perusahaan.

1. Strategi Pcrta!ia!1 H ubuI1gan. (RelationslliJJ JJon:n{ling)r

l\!1enurut Berry dan Parasuran:ian ( 199 l) dalan1 P~riesya i\.prilia (2004: 12)

terdapat berbagai cara yang digunakan oleh para retailer untuk n1ensti1nulasi perilaku

loyal k:o11su111en 1i-1elalui 3 tingkat, yaitu s1asat pertalian daia1n hal 1;11u.J11cic1l, sosial

n1aupun strukturaL Sedik.it berbeda dengan yang diken1ukakan oleh Berry dan

Parasuran1an, Fandi 1Jiptono (2004: 420) rnengatakan balr\va ada e111pat level strategi

relasi yang relevan bagi organisasi yaitu, J-liI!ltncictf, :S'ocicll, (:-'usfornizcztion serta

S'!r11cturctl Bo1l!!s. J_'\fan1un apapu11 itu, dalarn 111enjalin relasi/hubungan dengan

pelanggan, taktik rnaupun siasat denga.n n1en1anfaatkan pertalian dalan1 beberapa poin

tersebut n1enjadi ha1 yang sangat rnenentukan

Perta!ian (JJou1u.!i11g) ada!al1 scgala sesuatu hal yang n1cnyangkut psikologis,

en1esiona!, ekonorni atau rasa saying / kasib sayang yang di\vujudkan da!a111 sebuah

hubungan yang dibantu dalan1 perken1bangannya oleh pergaulan dan interaksi serta

berguna d.9Ja1n n1e11gjkat kun1pulan at.au seJ.::eJoinpok orang secara bersan1a-san1a

dibaYvah pertukaran relasi I hubu11gan (Chiung-Ju Liang ,Sz, \Ven- Hung. 2005: 156-

172).

Pertalian atau boutu.ling ini juga rr1erupakan salah satu cara untuk n1eretensi

pelanggan, ada banyak cara progran1 retensi. Untuk col1su1ner ~-;;or.Jlfs biasanya

111enyangkut lIH'llre11ess, identitas, kon1uni1as, dan J-?._elcrfions!1ip bozu-u!i11g. Salah

satunya ialah kon1unltas, yang sengaja dibentuk perusahaan bagi para pelangannya

yang setia n1elalui l(eanggotaan (nu:111ber) pe1anggan. I)rogra1n keanggotaan 1111

bertujuan 1nen1beri ke111udahan kepada anggotanya (_.A_riesya .Apri!ia, 2004:7).

Variasi lainnya adalah penav.;aran jasa dala!n µaket terte11tu (Bu11lfli11g) dan

penjualan si1ang (cross selling) sebagain1ana yang dilakukan oleh agen perjalanan

beke1ja sarr1s. dengan jaringan hotet perusahaan penerbangan~ µersev.,raan n1obil dan

jasa kartu kredit. Penawaran paket semacam itu rnemberikan kemudahan dan value of

n1r.}11e;1 bagi pelanggan~ tipe berikutnya ada1ah jarninan kt:pastian harga yang stabil

kepada pelanggan yang paling loyal, setidaknya jika terjadi kenaikan harga maka

peningkatannya akan lebih kecil dibandingkan yang dibayarkan pelanggan baru.

St:·ategi ini 1nudah ditiru dan tidak 111e11ghasi!kan diferensiasi yang signifikan dalan1

ja11gka panjang rnak_a dari itu harus disertai dengan strategi relasi lainnya. (Fandi

rfjiptono, 2004:421). 1 .... ran1un strategi-strategi ~ni dipakai perusahas_n dengan harapan

agar dapat n-1engikat ko11sun1ennya dalan1 suatu hubungan secara bersa111a yang pada

jangka panjangnya dapat n1enghasilkan loyalitas dari pe!an~~gannya.

lvlenurut TVforgan (2000:484) da!an1 :,\_t:'.JS.,_J_:j_tllC!UdiLl_Jc~J-'::1 n1enyatakan bah\V{l

ada tiga faktor penting yang diperlukan untuk 1nengen1bangkan kon1itn1en dan

kepercayaan dalarn pen1asaran re!asiona1, diantaranya ialah: Ec(JJ10111ics Col1te111,

l~esource C(Jtzten! citttl Srociczl (~<Jnfen!.

Da!an1 penelitian in1 akan dilakub:an penelitian n1enge11ai J-{!11ca1cic1! Bo1uJ

seperti ya11g dilakukan oleh .AJfan1art 111elalui keanggotaan (nzetnber) pelanggan )'ang

klmsus memakai kartu belanja AKUmart, pelanggan akan mendapatkan kemudahan

ken1udahan da!an1 berbelanja dl gerai ~A.LFAn1art di1nana sa.ja di Indonesia.

a.. Fittatzcial J3oritl

Sepertl yang telah dijelaskan di a\val ini llH:rupakan salah satu dari tiga

pendekatan pengen1banga11 nilai pelanggan sebagai alal untuk n1enge1nbangkan

ikatan dan l<epuas:::: l pe!anggan yang lebih l<uat yang di gunakan da!arn usaha retailer~

Jliltcu1ci{tf Bo11c! juga n1erupakan cara-cara unluk dapat n1erangsang n1otivasi

berbelanja konsumen dan memperoleh loyalitas dari kcnsumen melalui putusan-

putusan harga seperti potongan harga, tingkat bunga yang tinggi dll. l(eselurul1a11

integrasi ini n1e11ekarlli:an fu11gsi harga pada ko1nponen pen1asaran \vaJaupun hal jni

terlihat mudah untuk ditiru oleb pesaing kita namun ha! ini tidaklah mudab dalam

n1endukung keunggulan k.0111petititf perusahaan (Chiung-Ju- Lia11g & '."·Ven- I-lung~

2005: 156-172)

1''iflt..111ci!1/ Bo11Lf inerupakan progra111 untuk lTH:n1ik.at pe!anggan agar tetap

· " n I I 1 • ,.......\ ' ' ' I set1a uengan .t'erusa:1aan ~ayanan terKait L1LaKuKan uengan n1ena1.var~can progra111

yang n1e111beri inanfaat atau i~:atan J-·!t1Lu1ciLtl (~~dhi Hendra, :2003: 27 ).

Terdapat pula istilc.h lain yang dipakai dala111 insentif e~:onor:..11i dalan1

r'.!l!.Ifio11::11j1) JJlLJrketi1tg, ialah 1..,co/1on1ics (,"'011/e11/. Seperti yang te!ah dikatakan olel1

n1aknanya dengan J-<fJu111ciLt/ JJ011LI. J:.:co11on1ics (,\.)Jtfe11! ialah n1anfaat ekonomi yang

di1erin1a partisipan yang terlibat di dalan1 re!clliu1ts!1i;:r. peterson (1995) dalan1

n1enyatak.an bahv,ra 1notivasi utan1a pelanggan terlibat

pen1asaran relasional adalah n1anfaat ekonon1i. Parvatyar dan Seth (2000) juga

n1elihat bahv·/a pelanggan yang terEbat dala1n pe1nasara11 relasional harus dil<enakan

bia)ra )'ang lebjh rendah, v1Edaupu11 den1ik:ian~ pernberian insentif eko11on1i berupa

pen1berian diskon dan se1nacan1nya tidak dapat rnenja111i11 atau n1e1npertahankan

pelanggan, karena progran1 itulah yang paling n1udah ditiru da11 tidak dapat

111en1bedakan perusahaan dengan pesaingnya. J,.,Ji1nun l~'cot1otnic.5 Co11tet1t ser111g

hanya n1erupakan antiseden yang diperlu~:an perus,ahaan yang 111e111usatan

pen1asarannya pada penciptaan transaksi tungga! clan n1ungki11 dengan pelanggan

v~nn j1~11u:.:. ce"ekali 111P:lakuka11 tra1·1s"k,1' J ...... ;::. ...... J ..... ,j '-' ·- • ••'-'• • ~· ~· .., •

l'vfenurut Lacey (2003) dalam '' ''c~' ,•.[1uHa11<l!Ll~Q! icl Economic Content dapat

diukur dengan ni1ai t:konorni (J:.~co11on1ic J/.nfue) dan ..,)!!r~ ·ice f/t1!ue. 1'1ilai ekono111i

berhubungan dengan Co . ...,~t-13ene.1fit l?..citio yang dirasaka.n setiap plhak yrang terlibat

dalan1 l?eftJ!io;i.s!1iJ), k:eberhasilan dalan1 111e1nberikan nilaJ ek:onon1i dapat dilakul<an

dengan ineningkatkan kualitas, n1engurangi pengorbanan yang dirasaka11 pela11ggan

atau dengan 1nerninin1un1kan biaya kepada p~langgan. L-t:bil1 lanjut dik:atakan oleh

untuk terus 111enja!in hubungan dengan penye<lia JaS8, ditentukan oleh analisa

perbandingan antara biaya dan benefit yang ti1T1bul dari relationship yang terjalin.

Dalan1 proses transaksi, benefit bisa diartikan sebagai atribut produk, kualitas produk,

k:ualitas layan?~n dan ragarn pilihan produk. Sen1entara yang diartikan sebagai

pengorbanan (biaya) ialah bunga yang harus dibayar, biaya kredit~ vva1~tu yang

terbuang, dan biaya transportasi.

H. Komi!men

1'-Aenurut Barnes (2003: l 50) dalan1 Endang Su!istiarini (\\!\\·1,.v.:JilD!rtnd!Ji.,.~:.:L_)~..L­

IZ01nit1nen adalah suatu keadaan psikologis ya11g secara global ine\vakili pengalan1an

ketergantungan pada suatu hubu11gan.

Menurut 1'/Loorn1an, Deshpande dan Zaltman (1993) dalan1

bah\va kon1itn1en ialah hasrat (Desire) untuk

i11en1pertahankan keterhubuegan dala1njangka panjang (r.t1c.luri11g· Lfesire).

Menurut Dwyer, Schurr dan Oh (1987: 19) dalam Robert Kristaung (2005:

45) komitrne11 merupakan suatu bentuk perjanjian yang tersurat maupun tersirat untuk

melanjutkan lmbungan antar dua pihak atau !ebih.

Menurut !v1oorman, Zaltman dan Despande ( 1992: 316) dalam Robert

I<rist1ung (2005· 46) 1ebih n1enekankan def1nisi korni::1nen dari unsur perilaku

sebagai ;'C(J1Jllnit1ne11! to t!1e rell1tfc>f't,~'i1ijJ is lfe:•;ire to l!lltiJ?fLtif! ct Vl'tl1!ecf re!ctfic>11.si1i1) 11

dalam arti lain bahwa dua pihak atau lebih mernbuat komitmen jika dianggap

hubungan yang n1r:reka jali11 itu cukup berharga untui<. dipertahankan. Sehingga

111asing-n1asing pihak bersedia bekerja san1~1 untuk: 111en1pertahankan hubungan ini,

konsep ko1nitn1en ini serupa de11gan konsep Bra11d Loyalty yang tnendasarai l<..e1>etlf

Buying (Media Riset Bisnis'~ Manajemen, 2004: 125).

lvienguiip pendapat Scanzoni yang ditulis oleh P~obert l(ristaung (2005:38)

bahv·/a setidaknya ada tlga ukuran dari kornit111er1, yaitu:

a. !vfasukan (itlf)!!f), disini berperan kontribusi eb:onon1i, kon1unikasi dan

n1ungkin sun1ber daya en1osional yang diperluk.an

b. Durabilitas~ ya11g berhubu11gan de11ga11 lan1anya hubungan. J\;fisalnjra sisten1

\Var al ab a dan royalty ada! ah bentuk_ untul,: 111en1pertahankan komitn1en.

c. Konsistensi, bempaya untuk memelihara hubungan secara efisien dan ett.:,tif

Banyak teori khususnya dalam CRM yang menekankan bahwa sangat penting

sebual1 ko1nit1nen dala111 n1e1nbangun hubungan jangka panjang dengan reka11 k:erja

baik berbadan institusi 1naupun individu.

Berry & Parasuraman (1991: 139) dalam Farida Jasfar (2002: 60) menekankan

penlingnya komitmen da!am membangun suatu hubungan antara perusahaan dengan

para pengguna Jasa.

Morgan and Hunt (199": :23) dalam Farida Jasfar (2002: 60) juga menegaskan

pentingnya ko1niti-nen suatu pertukaran relasional (re!t1fiol1c1! e:'Ccl1ca1ge)~ k:o111itn1en

ialah pengendali bagi sen1ua pcrtutaran relasivnal (rela!iu11c!! exchcttig·'.?) antara

perusahaan dengan berbagai pihak.

Menurut Allen dan ivleyer Ko, Proce dan Mueller (1997:47) dalam Robert

I<ristaung (2005: 46-4 7) bah\va ko1nitn1en terdiri atas tiga unsur, yaitu afeksi~

keberlanjutan dan norn1atif. Ko1nitn1en afeksi dala1n perrtasaran hubungan ri1erujuk

pada pe111bagian i1ilai~ kepercayaan, ke1nurahan hati, dan hubungan baik. Selain itu

penggunaan kon1it1nen afeksi dalan1 pe111asaran hubungan it1i 1nampu bertal1an ketika

inengidentifikasikan seseorang dengan perasaan senangnya dan I{eikutsertaa:n dalan1

suatu organisasi. Kon1itn1en berkelanjutan berakar dari biaya peralil1a11 (S\i!itc!1i11g

ko1nitn1en dengan perusahaan jika inereka !11erasa pada akhir hubungan tersebut

Saat ini n1ulai berkernbang konsep lain sebagai bentuk: dari 1<01nitrnen, yaitu

L,011ti11ua11ce (~lnnn1iltne11t, iv1enurut F'ul!erton (2005) dalan:. Anton fa,..gus Setya'.va11

(2005: 21) konstruk ini berakar dari kelangkaan alternative pilihan dan biaya

berpindah n1ei-ek. Seorang konsun1en yang n1en1punyai (~onli1n1cu1ce C(nnrnitn1ent

tidak akan berpindah pada penyedia jasa yang lain, karena biaya berpindah merek

mahal dan alternative penyedia jasa hanya sedikit.

t Loya!Has

lvfenurut Johnson ( 1997) dalan1 JV\v\v.dLgj.lilL .. ~~td_ra.ac.i_.d Loyalitas pe!anggan

ada!ah suatu kecenderungan untuk n1en1beli dan atau 1nenggunak:a11 lagi suatu produk

danjasa.

1\!Jenurut ~i\ssael {_ 1998) J_oyalitas sebagai "Lr ~(i,1vr.)f'[!ble (JffjfuL!e 10111t.:ttlf ct

brarui resu!ti11g fit co11sfs!e111 JJl!tcl1c:!se (~f tire brc:utcf oPer ffn1e". Sedar1gkan n1er1urut

Diclc dan Basu (1994_} 1.c~rtu'.~y is Be.lutP.ivrtJ! yang arHnya loyalitas dapat dipahan1i

sebagai konsep yang n1enekank .. an pa<la runiutan pen1belian, proporsi pen1belian,

probabilitas pen1belian (Licen lndahYvati Darsono~ 2004: 164).

Loyalitas dibangun diatas fondasi hubu11gan jangka pa11Jang, dir11ana

hubungan tersebut bisa terjadi antara orang, antara orang dengan pert1s2haan dan

antar perusahaan, dan berdasarkai: pendapat-pendapat parn peneliti bahwa anteseden

dari loyalitas ada!ah kepuasan (!--:Iarsini Soeton10, 2004:235). Konsu111en ya11g

n1en1pu11yai loyalitas jasa terhadap suatu n1ere~~ yang tinggi dapat dilihat dari

penggunaan suatu Jasa tertentu secara terus 111enerus 111eskipun ada 1ayanan jasa

ula11g yang diartika11 sebagai perilaku k.onsumen yang ha11ya n1e111beli sebuah produk

secara berulang-ulang, tanpa 1uenyertal(an aspek perasaan di da!an1nya.

i)eri!aku pe1nbelian ulang seri11g kali dihubungkan den,g:an loyalitas n1erek

(Brcuu1 LoJ1c1l!J 1) yang pada penjelasan sebelurnnya penulis kaitkan deflgan konsep

kon1it1ne11. AJcan tetapi, ada perbedaan di antara k:eduanya. Bila lo;,ratitas inerek

111encern1inka11 kon1itn1en nsikolouis terhadaj) ,, 0 111erek: te1ientu, maka perilaku

pe111belia11 ulang sen1ata-n1ata n1enyangk:.ut pen1belia11 n1erek tertentu yang sama

secara be111Ia11g ulang, rnisalnya, kare11a n1e111ang hanya satu satunya 111erek yang

tersedia, merek termurah, pembe!ian ulang juga dapat diaki.batkan dari hasil dorninasi

pasar oleh suatu perusahaan yang-berhasil i-ne111buat produk11ya rnenjadi satu-satunya

alternati\re yarig tersedia. Sebaliknya, pelanggan yang setia pada n1erek tertentu

ce11derung 'terikat) pada n1i;rek tersebut da11 akan 111e1nbeli produk ya11g san1a lagi

sekalipun tersedia banyak altern?.tive !ainnya (Fandi Tjiptono, 2004: 386).

Loyalitas pelanggan berga11tung pada beberapa hal; satu diantaranya yaitu

layana11. Pelanggan yang loyal cenderu11g u11tuk. n1en1beli lebih banyak, n1elakub:an

1)e111belia11 cross-se//i11g atau !!!kl-011 se!liltg, oto1natis pe:nerin,aan perusahaan akan

ineningkat <lengan pelangan yang loyal, pelanggan yang loyal juga ce11derung tidak

sensitive terhadap hal 1111 secara tidal<: !angsu11g akan menimbulkan

profiiabilitas yang tinggi bagi p~rusahaan karena efisiensi pen1asaran datang dari

fr17orll of ~~10111!1 yang positif dan datangnya dari pela11gga11 yang setia~ hal tersebut

k.urang lebih dapat n1enjadi progran1 pro1nosi yang bait.: (~A2"iesya .A.prilia., 2004:2).

I<arena pelanggan yang setia akan 111enyebarl-:an titra yang baik n1engenai

perusal1aan, teruta1na terhadap kelompok l·ef.e1·,;1nc1' nva L L ~'L<,_J +4J (Media Riset

Bisnis&Manajemen, 2004: 126).

l(arena pada pernbahasan kali ini kita rneneliti rnengenai loyalitas pelanggan

terhadap i\1inin1arket +A~1fan1art, inaka selain !oyalitas terhadap pelanggan, !oyalitas

terhadap toko juga melljadi salah satu perhatian peneliti. lvlenurut Omar ( 1999) dalam

Hatane Samuel (2006), Loyalitas toko adalah salah satu faktor terpenting dalam

menentukan kesuksesan suatu bisnis eceran dan keberlangsungan toko tersebut, dan

tanpa adanya loyalitas dalam suatu bisnis eceran, maka keunggulan kompetitif yang

dirniliki seperli tidak pernah ada dan tidak akan sukses.

M.enurut Omar (1999) Chang dan Tu (2005) da!am Hatane Semuel (2006:1)

pada era pasar modern saat ini, byalitas terhadap sebuah toko dapat ditentukan

langsung o!eh ekspektasi pele.nggan terhadap produk da11 jasa )'a11g c1ita1.'·Varkan, atau

juga aplil<:asi bauran pentasaran eceran J'ang diterapkan. I<eberagan1an harapa11

pelanggan secara Eteratur dapat diterangk:a11 dala1n sen~tbilan faktor yaitu: 11arga,

kelengkapan produk, keuni.kan, kenyan1anan, dapat diperca~/a, kualit&s pelayana11,

11ilai uang, inforn1asi yang dapat dipercaya, dan te1npat yang tepat untuk berbelanja.

1. ivlanfaat Loyalitas bagi l)ertisahaan

Banyak tantangan yang 11arus perusahaa11 hadapi serta !a1nanya 1;vaktu yang

dibutuhJ:an untuk 111enu1nbul1kan sikap lo)ra]itas pelangga1t (I-Iasan• AlL 2008: 79-80).

Berikut adalah beberapa manfaat loyalitas bagi perusahaan, antara lain:

e. Wort! o,f 111out/1 Con11nJJ11jc{tfio11.

Pelanggan yang n1en1iliki loyalitas terhadap produk, akan bercerita hal-hal

baik. (1;osili, 1e !VOFlf ofn1on!h) tentang perusahaan & produknya 1:epada orang lain dan

teman

2. Perkembangan Loyalitas

Lovalitas berk_en1bang n1engik_uti e1npat tahap, yaitu kognitif, afektii: konatif

dan tindakan (Ali Hasan, 2008: 86-88)

a. Tahap Pertama : Loyalitas Kognitif

Mengguna1:an basis infJrn1asi yang n1en1ak:sa n1enunjuk pada satu 1nerek atas

n1erlc lainnya, jadi konsun1en n1emilih satu produk berdasarkan inforn1asi yang selalu

ia dengar.

b. 'I'ahap Kedud : Loyaliias ~A.fi.:~:tif

Didasar1:an pada aspek afektif k0nsu1nen. Loya!itas tahap ini jauh !ebil-1 sulit

diubah, karena loyalitasnya sudah n1asuk ke dalan1 benak konsun1en sebagai afektif,

bukan sebagai kognisis yang rnudah u11tuk goyah jika ada pesaing lain yang

i11ena\varkan fasilitas yang lebih n1enarik. ivfunculnya loyalitas ini didorong oleh

faktor kepuasan.

c. Tahap Ketiga : Loyalitas I(onatif

J\!ferupakan satu kondisi loyal yang n1encakup kon1itn1en n1endalan1 untttk

n1elakukan pe1nbelian. I<onasi 1nenunjuk_kan suatu niat atau ~;:01nitn1en untuk

n1elakukan sesuatu ke arah tujuan terte11tu. l)ada tahapan 1n1 loya!itas sudal1

n1eta111paui afelc:tif karena afektif hanya me11unjukkan kecenderunga11 n1otivasional,

sedangkan kornitmen rnelakukan (konatif) rnenunjukkan suatu keinginan untuk

rnenjalankan tindakan.

d. Tahap Keempat : Loyalitas Tindakan

Pembelian ulang tidak cukup menjamin bahwa konsumen telah puas dengan

apa yang kita tawarkan. Tindakan mendatang sangat didukung oleh pengalaman

mencapai sesuatu dan penyelesaian hambatan yang dihadapi, hal ini menujukkan

loyalitas dapat menjadi kenyataan melalui runtutan loyalitas kognitif, loyalitas afektif,

loya!itas konatif dan pada akhirnya loyalitas tindakan (loyalitas yang didukung oleh

komitmen dan tindakan).

Pene!itian yang telah di!akukan oleh Chr. Whidya Utami, beijudul

Relationship i_~(fort & Kualitas Layanan sebagai Strategi Penguat Relationship

Ou1cc1ne.s·, sebuah tinjauan konseptual dalan1 Bisnis Bjte! 1\1odern di Indonesia.

Men1bahas inengena1 bagain1ana usaha-usaha l?<.:!L1.tjof!s!11j) atau usdha untuk

111en1bangun relasi dala111 jangka vlaktu yang panJang dengan pelangga11 yang

dilakukan o!eh para peritel (B2C) di Indonesia. Dahm1 B2C ada Relationship ejJort

~/ang dilakukan & diharapkan dapat n1enjaga orieniasi retensi 1)ela11ggan yaitu

komunikasi, perlakuan istimewa, personalisasi dan balas jasa. Dimensi dan atribut

kua!itas layanan sebagai strategi penguat J{ef(,tff()f?s/1ij) Oulcornes yang sesuai dengan

karak.teristik: bisnis rltel 111odern di Indo11esia. Juga tinjauan konseptual n1engenai

penguat J<..e!crfiot1s!1f1) terhadap ke!uaran relasional

(I<..e/!1fiot1s!1i1) Ou!con1es) dah1n1 Bisnis Rite1 ivfcdern di Indonesia.

Selai11 itu juga terdapat jurnal internasiona1 yang dltu1is oleh C}1iung-Ju Liang

dan \Ven-I-Iung \:}\fang (2005) dengan judul : "J::vct!uciti11.g '/he lt1ferrelatior1 <if t.1

J{ef{ti!er 's· l?el£1!iol1s!11jJ li.{for!s c11ui L""c;11s11Jners; .. 4/tilul!t:s ltfllf BeJu1Pic)l!r" di Jour11et1.'

c~f JCtrgeti11g. A1eclsurtne11t cuui ~411ctl)1sis f-<()r 111arketir1g. Dalan1 jurnal ini dibahas

n1engenai bagai1nana taktik dari ikatan pe111asara11 yang n1encakup Sf)Cfttf, J~ft!CU1Cil!f

serta S'fructurt.i! Batzli dapat 111en1pe11garuhi k.epercayaan, kon1itmen serta kesetiaan

l<onsun1e11 pada perusahaan yang dii11isialk.an de11gan na1na XYZ ya11g 111ert1pakan

institusi pelayanan jasa inforrnasi pendidikan terbesar di Taiwan.

( Financial Bonding

~) ~(X) ~ )

~···-~

Su1nbcr: berbagai data sekunder yang telah diolah

------­Con:u11itn1ent (Y2)

Penelitian 1-ni n:i::njelaskan dua variab::! endogen dan satu \lariabe! e!<sogen,

\iariabel eksogen dalan1 pene!itian ini ialah l'l11r.:u1cilrl Botui serta dua ·variabel

endogcn ialah lO)'alitas dan kon1it111en pela11gga11. Da!,an1 penelitian ini diteliti

n1engenai pengaruh antara l_,'incu!cia! BotH1 yang n1erupakan salal1 satu strategi

pendekatan dala111 J?e!LtlitJJl::>'!Jij) :\1cu·.kelif1g dengan loyalitas. I<aitan antara ]-</11c1t1cictl

liln?lf dan loyalitas pernah diteliti didalan1 jurnal yang ditulis oleh Chiung-Ju Liang

dan 'l./en-l-Iung \Vang (2005), dalan1 .}£)Jftf!!r! L~j· 'J'urge!it.1g., A1ecrsurn:te11! cu1t..! ~4.11a!;1si.s'

l"or /l.1arketir1g denga11 judul "l!.,'vciluct!itt._<:; 'f'!te !11!erre!atio11 qf a Retailer's·

J?.elcttfciftshfj} E..'[forts a11ll Co11su1ners; .4tt!!!flles cuul 13e}u1·pfo11r''. Dala111 jurnal ini

dibahas rr.engenai bagain1ana taktik dari ikatan pen1asaran yang n1encakup S'ocia!,

1~-lnl!!JCiLtl serta S'truclurct! BoIJll dapat rneinpengaruhi kepercayaan., kon1itmen serta

kesetiaan konsun1en pada perusahaa11 yai1g diinisialkan dengan na111a "}.CYZ )1ang

merupakan institusi peiayanan jasa informasi pendidikan terbesar di Taiwan.

Seclangkan hubungan antara ]-</11a11cic!l !-3r)t1cf de11gan ko111itmen terlihat dari

pernyataan yang di kutip dari buku Fandi Tjiptuno (2007) yang mengatakan bahwa

pilar utam2. dari Relationship .Marketing ialah 'fr11sl dan komitmen, dalam hal ini

Financial Bond rnerupakan salah satu pendek~tan I strategi dalam Relationship

1\1cu:~·eti11g untuk n1ere!e11!itJl1 pelanggan. ivfaka dari itu penulis n1enggangap penting -

untuk n1engetahui n1e11genai pengari..!11 antara 1'flllff!Ci£1! Boltll terhadap kon1itn1e11

pelanggan penggu11a kartu A~I<lTn1art.

1. Hai: 'I'erdapat pengaruh yang signifikan antara u~;aha l<'ir1tlt1cial 13011d (X)

Terdapat pengaruh yang signifikan a11tara ut;aha J_,'itl(,lflcia! Bot1li (X)

terhadap komitmen pelanggan (Y2).

BAB Ill

l\1ETODE PENELITIAN

1\!fetode inerupakan cara yang di gunakan untuk n1encapai tujuan. dalan1 suatu

penelitian, 1netode digunakan sebagai cara untuk n1enja\vab atau n1enjelaskan tujuan

penelitian yang ingin dieapai. pada u111u1nnya suatu penelitia11 dilakukan untuk.

rr1en:1ecahkan n1asalah, ineskipun terdapat penelitian yang bertujua11 untuk.

n1enjelaskan suatu fenomena sosia! atau alan1. Dalan1 penelitian ini n1etode digunakan

untuk. n1e11jelaslcan secara kausatifberkenaa11 dengan n1asaJah rnanajen1en perr1asaran,

cctbcotg (~f]Jl!tct! llcrn S'ekftar1~vct).

Yang dijadik.an objek penelitian n11 ia!ah para pe!anggan J-\lfan1art yang

i11e111iliki kartu .i\l(lJ111art ch~rigan rnengan1biJ lckasi di _ .. \lf~unart yang tersebar di

Civutat dan sekitarnya. B~uang !ingkup dari penelitian 1111 ialah n1en1bahas n1engena1

J(ctsus patil"l J)enggu11ct Kc1rtu .4.KLlrnctr!, .4./fu n1ctrf). Di sini terdapat tiga variabel

yaitu satu variabel Eksogen da11 dua variabel Endogen. Variabel Eksogen ialah

J~!1u.Jncict! 13011tf sedangkan variabel Endogen ialah loyalitas serta kon1it1r1en. \fariabel

Eksogen ialal1 variabel yang n1e11'1pengaruhi var]abel Endogen, da11 dengan kenaika11

1. Data Primer

Ialah data yang diperoleh peneliti langsung di Japangan selama penelitian

beriangsung. U11tuk_ t11endapatkan data prin1er, teknik yang diguuakan sebagai

berikut:

a. Wawancara

1alah teknik pengurnpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan tanya

jzr,vab langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan & berkepentingan dengan

topik yang dibahas dalam penelitian.

b. Angket (Quesioner)

Ialah teknik pengurnpu1an dati denga11 cara peneJiti n1enyebarkan kuisloner-

kuision;:;r kepada responden yang berisikan pertanyaan yang berkenaan dengan

\rariabel-variabe! yang ingi11 Jiteliti

2. Data Sekunder

Ia!ah data yang diperoJeh dari pe111sahaan se1an-1a jangka 'vaktu pe11eJ!tian

dengan cara n1engu111pu!kan dokun1en-dol(un1en n1aupun laporan yang berkaitan

dengan objek yang dite1iti. lJntuk 1nendapatkan data se¥.:under teknik yang digunakan

sebagai berikut:

a. Kepustakaan/Riset Perpustakaan (Librwy Research)

Penelitian yang dilakukan untuk_ n1en1peroleh bahan yang diperlukan antara

lain dengan n1ernpelajari buku-buku pe1Tiasaran, llteratur, artike1, brosur, jurnal,

n1edia 1nassa dan inter11et yang berkaitan dengan topik pene!itian tersebut.

b. Riset lapangan (Field Research)

Penelitian langsung ke perusahaan dan mengambil data seknnder dari

perusahaan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi yang berhubungan

dengan penulisan skripsi sebagai rujukan untuk menjelaskan teori yang digunakan

dalarn penu!isan skripsi ini.

D .. Meinde Analisis

Dalam menganalisa data penelitian ini, peneliti menggunakan metode kausatif

atau studi kausal (Korelasional). Dimana studi ini digunakan peneliti untuk

menemukan penyebab dari satu at&u lebih masalah (Uma sekaran, 2006: l 65). Dalam

penelitlan ini, peneliti ing!n rnengetahui bagain1ana progran1 }'f11a11cic1l Bo1ul dapat

r11en1pengaruhi ko1nitn1en serta loya!itas pelanggan A~lfarnart.

Untuk n1enja'.vab pertanyaan serta hipotesis peneli iian, pe11e1iti n1enggunak_a11

n1etode ataL~ teknik ana!isis dengan S'tructurcE! J~"quc1tio,r1 A1octe! (SEJ\1)_ :rv1ent1rut

Ferdinand (2000) da!an1 Yuc!i Sutarso (2003: 59) SEM adalah sekumpulan teknik-

teknik statistikal yang n1ernungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubunga11 yang

re!atif rumit secara simultan. Kelebihan dari SEM ialah kemampuannya dalam

n1enguji lebi!1 dari satu variabel Endogen secara sin1ultan.

1 . ..S'!ruc!11rctl l.:quc1!io11 A1oc!el (SE!'vl)

Menurut Bagozzi dan Fornell (!982) dalam Imam Ghoza!i dan fuad (2005:3)

model persamaan struktura! (SEM) ialah generasi kedua teknik analisis multivariate

yang n1en1ungkinkan peneliti u11tuk n1enguji hubungan antara 'variabel yang

kon1pleks baik recrus'i~'e n1aupun .'/1./011 rec11rsi1'e untuk lJ1en1peroleh gan1baran

Tabel 3.1 Daftar Variabel Manifest I Indikator

lndikator I Keterangan I Fl Potongan harga hen1at/bont1s produk: te11entu I saat berbelanja di Alfamart

F2 Penjualan produk Eksklusif dengan harga spesial I F3 Harga promo bagi produk-produk

yang sedm1g diEromosikan --LI Tidak sensitif pada harga

L2 Menyebarkan citra yang baik kepada teman

Kl I..,ama bcrhub1.ingan

K2 Memelihara hubungan secara efisien dan efektif

K3 Menguntungkan I bernilai

K4 Melakukan Repeat Buying I pembelian ulang. I Sun1her: herhagai data sekunder JYJ11g dio/ah

2. Tahapan Dalam SEM

a. Konseptualisasi Model

Dalan1 tahapan ini peneliti harus dapat J11enibedakan dengan jelas antara

varibel l~):ogettou.Y dan J')u}c•getnts Tahapan ini berhubungan denga11 bagain1ana

peneliti dapat 111enghubungkan antara v·ariabel-variabel laten ya11g peneliti punya

dengan teori n1aupun bukti )'ang kita punya n1elalui disiplin iln1u yang didapa1 d~an

harus meref!eksikan pengukurnn variabel laten melalui beberapa indikator yang

sesuai.

b. Penyusunan diagram alur (Path Diagram)

1~ahapan ini akan 111en1bantu peneliti dalan1 n1e1n\1isua1isasikan hipotesis I

kerangka teoritis yang telah dibangun pada tahapai1 awal tadi (tahapan

langst1ng antara variabel eksogen dengan variabel endogen sering dinotasikan dengan

GAl'vll'v1A ('y), variabel langsuug antara sama-sama variabel endogen dinyatakan

dalam BETA (B) kernudian variabel eksogen yang 0 ·,!ing berkorelasi langsung

dinyatakan dalam ZETA (~), inJikator variabel laten eksogen x, sedangkan untuk

variabel laten endogen dinyatakan dengany (Imam Ghozali dan Fuad, 2005· I 9).

E I

). y 11 ),Y21

Gambar 3,3 Spesifikasi Model

Sumber: Imam Ghoza!i dan Fuad, 2005·20.

I<eterHr!gan: Ii : Measurement Error X

f.

A : /''actor J,o(ufing yang n1enghubungk:an variabel laten dan variabel teran1ati

~ : Laten eksogen variabel

-1 : Regresi variabel laten endogen pada variabel laten eksogen

s : Laten error in Equation

YJ : Laten endogen variabel

c:: A1easurement Error Y.

Surnber: Wijanto, 2008:22.

d. ldentifikasi i\i!oc!el

Pada tahapan ini informasi dari data diuji untuk dapat menemukan nilai yang

unik sebingga dapat mengestimasi parameter. Jadi model struktural yang baik ialah

jika memiliki satu solusi yang unik untuk parameter ([marn Ghozali dan Fuad,

2005 :45) Kegiatan rnemilih solusi yang unik untuk sebuah model inilah yang di

namakan masalah identifikasi. Dapat tersedianya beberapa solusi untuk masalah yang

tirnbu!, inaka nlasalahnya ialah u,11itl!!lll{fiet! dan nluieriLietz!ifielf. U11tuk

n1enyelesaikan pern1asalaha11 dalain sisfen1 persan1{:uu1 untuk i11endapat solusi yang

unik dan mengetahui apakah model kita mengandung I tidak masalah identifikasi

n1ak_a harus dipenuhi kriter!a sebaga! berjkut : t _:; s/2

di rnana:

t = juinlah paran1eter yang diestin1asi

s= jun1lah varians dan kovarians antara variabel 1nt111[fest, yang

rnerupakan

p= jun1lah variabel y (indikator variabel end.ogen)

q= jum!ab indikator variabel x (indika!or variabel eksogen)

memiliki 9 parameter estimasi (t = 9) yang terdiri dari 9 faktor loading ( ),1-1) dan 9

error varians ( VAR 51 - &i ). Di mana:

t = 9

s = (6+3) (6+3+1)= 90, rnaka model ini menjadi 9 ~90/ 2 (oFer-identified)

(Imam Ghozali dan Fuad, 2005:47).

e. Estimasi Parameter

Pada LISREL ada 7 metode yang dipakai untuk m<,ngestimasi parameter dari

suatu model yang di bagi dalam 2 kelompok besar teknik estimasi, yaitu:

Contoli dari teknik yang n1enggunak:an inforn1asi terbatas ini ialah n1etode

estl111asi fj1strun1e11tct! J.-(.rrirtbles (IV) clan :!\1'0 S'!£1ge l,etJ.'-:i"! .S!Jl!tire ('I'Sl,S). Pada

k:edua n1etode ini n1enghasi!kan n1etode estin1asi yang cepai, dan tidak n1enggunaka11

iterative. 1\!ietode ini n1engestinJasi secara in<lependen dan terpisah din1ana kedua

2) ft'u/l !t!fbrn1ctlf~)!J J'ec!u1ique.']

1v1erupakan teknik untuk i11engesti111asi seluruh siste111 persan1aan see-ara

sin1l1ltan din1ana inft)rrnasi yang digunakan uJ1tuk: n1en,gestl111asi suatt1 1)aran1eter

diperoleh dari seluruh sisiem persamaan pada suatu model. Contoh dari teknik yang

n1enggunakan 1'11!! 11l)'ortn{£/io11 '/'ec!111iques ialah A·f£}:<in1!!!!1 l,iA·e!iJ100Lf (J\;f[,),

Generalized Least Square (GLS) dan Weight Least Square (WLS) (Imam Ghozali

dan Fuad, 2005:35-36).

Pada penelitian kali ini, Peneliti akan menggunakan metode Maximum

Likelihood (ML). Metode ini memiliki hasil yang cukup valid dengan sampel

minimal 50, namun menurut Hair et al. (1998) dalam Imam Ghozali dan Fuad

(2005:36) ukuran sampel sekian tidak dianjurkan, sampel yang disarankan ialah

sebesar I 00-200. Kelemahan dari metode ini ialah akan menghasilakn indeks

Goodness of fit yang buruk jika data yang dipakai terlalu banyak yaitu 400-500 data.

f. Penilaian Model Fit

Dalam SEM, indikator untuk menilai fit atau tidaknya suatu model dapat

dilihat dari beberapa ukuranfit berikut ini seperti:

I) Chi Square dan Probabilitas

Merupakan ukuran mengenai buruknya fit suatu model, nilai Chi -square

sebesar 0 menunjukkan bahwa model memiliki fit yang sempurna (perfect fit). Nilai

ini hanya akan valid jika data normal (asumsi normalitas dat&). Nilai Chi square yang

signifikan (kurang dari 0,05) menunjukkan bahwa data empiris yang diperoleh

memiliki perbedaan teori yang telah dibangun berdasark:m Structural Equation

Model. Semakin kecil semakin baik, nilai r.,2 yang rendah yang menghasilkan

significance level lebih besar atau sama dengaii0.05 (p ~ 0.05) (Wijanto, 2008:51).

2) Goodness of Fit Indices

Merupakan suatu ukuran mengenai ketepatan model dalam menghasilkan

observed matriks kovarians. Nilai GFI harus berkisar diantara 0-1. nilai GFI yang

Demikain juga dengan nilai probabiJitas inengenai kedekatan terhadap mode1

fit. Joreskog (1996) menganjurkan bahv..ra nilai JJ-value fi)r !es! L:f'c!ose fit (ftMSE~I\ <

0,05) haruslah lebih besar dari 0,5 (Imam Ghozali dan Fuad, 2005:32).

5) Expected Cross Validation Index (ECVI)

Mengukur penyimpangan antara fitted (model) Covariance lvfatrix pada

sample yang dianalisis dan kovarians matrix yang akan diperoleh pada sample lain

tetapi yang memiliki ukuran sampel yang sama besar. Nilai ECVI model yang lebih

rendah dari pada ECVI yang diperoleh pada saturated model dan independence model

mengindikasikan bahwa model adalah Fit. (Byrne, 1998 dalam Imam Ghozali dan

Fuad, 2005:32). Nilai ECVI dari model yang semakin kecil semakin baik dan yang

mendekati nilai saturatedECVI menunjukkan Good Ji! ( \Vijanto, 2008:62).

6) A/mike 's lnforma!ion criterion (AJC) dan CAIC

AIC dan CAIC digunakan untuk menilai mengenai masalah Parsimony dalam

penilaian model fit. AIC maupun CAIC tidak sensitive terhadap kompleksitas model

namun AIC lebih sensitif dan dipengaruhi oleh banyaknya jurnlah sampel. Sedangkan

CAIC tidak sensitif terhadap banyaknya jurnlah sarnpel. (Bandalos, 1993 dalarn

Imam Ghozali dan Fuad, 2005:33). AIC dan CAIC yang !ebih kecil dari dari pada

CAIC model saturated dan independence berarti memiliki model fit yang lebih baik

(Hu dan Bentler, 1995 dalarn Imam Ghozali dan Fuad, 2005:33). Nilai AIC dan

CAIC model yang mendekati nilai saturated CAIC dan AIC menunjukkan Good Fit

( Wijanto, 2008:62).

7) Fi! Index

Normed Fit Index (l\TFI) merupakan salah satu alternatif untuk menentukan

model fit. f-lamun karena NF! memiliki tendensi untuk merendahkan fit pada sampel

yang kecil, maka Bentler (1990) dalam Imam Ghozali dan Fuad, 2005:33). Merevisi

indeks ini dengan narna Compnratil'e Fi! Index (CF!). Nilai NFI dan CFI berkisar

antara 0 dan l. Suatu model dikatakan Fit apabila memiliki nilai l'\TFI dan CFI lebih

besar dari 0.9 (Bentler, 1992 dalam Imam Ghozali dan Fuad, 2005:34).

Incrementnl Fit Index (IFI) digunakan untuk mengatasi masalah pnrsimony

dan ukuran sampel, dimana hal ini berhubungan dengan NFI. Batas Cut Off IFI

adalah 0,9 (Byrne, 1998 dalam Imam Ghozali dan Fuad, 2005:34).

l~elative lilt !t1t!e.'C (RFI) digunakan untuk n1engukur fit~ di1nana nilainya

adalah 0 sampai 1, nilai yang lebih besar menunjukkaa adanya superior fit (lmam

Ghozali dan Fuad, 2005:34).

g. Modifikasi :tvfodel

Modifikasi model biasanya dilakukan pada dua keadaan, yaitu :

1) Meningkatkan model fit pada model penelitian yang telah memiliki fit yang

bagus, walaupun hal ini jarang dilakukan oleh para peneliti (Imam Ghozali dan

Fuad, 2005: 327).

2) Meningkatkan model fit yang sebelumnya sangat buruk, terdapat beberapa alasan

mengapa model memiliki fit yang buruk, diantaranya adalah dilanggarnya asumsi

norn1a!itas, Non-linearitas~ adanya n1issing data (data yang tidak lengkap) atau

adanya S]Jecification l-!:rror. S'1}eciftcatior1 };rror dapat terjadi karena dihapusnya

tingkat signifikansi pengaruh antara suatu variabel laten dengan indikatornya (Imam

Ghozali dan Fuad, 2005:317),

Analisa Validitas model pengukuran dilakukan dengan memeriksa apakah

Standardized Loading Factor dari model-model teramati 2: 0,50 atau 2: 0, 70 dan

memiliki t-value dari Standardized Loading Factor< 1,96 (Wijanto, 2008:176).

Reliabel berarti instrument tersebut bila digunakan beberapa kali untuk

mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Agus Eko Sujianto,

2007:88). Uji reliabilitas adalah suatu pengujian untuk menentukan konsistensi

pengukuran indikator-indik&tor dari satu variabel laten. Analisis Reliabilitas model

pengukuran dapat kita lakukan dengan menghitung nilai Consth1ct Reliability (CR)

dan Variance EYtraced (VE) dari nilai-nilai Standardized Loading Factors dan DTor

Variance, dengan ketentuan CR 2: 0, 70 dan VE 2: 0,50 (Wijanto, 2008: 175) melalui

rurnus- rnmus sebagai berikut:

(I: std. loadillgl2

(I: ~td. loading) 2 + I:ej

Variance Extracted 2: std. loading2

I: std. loading2 + :Eej Keterangan:

L'. std loading= Jumlah standi:irt loading masing-rnasing variabel teramati.

= Jumlab A1easureme11t J-,'rror rnasing-masing variabel teramati.

E. Defi11isi Operasio11a!isasi Pene!itian.

Berdasarkan pokok permasa!ahan serta rumusan hipotesis, variabel penelitian

yang akan dianalisis dike!ompokkan kedalam 4 konstruk/variabel, konstruk/variabel

yang dipakai dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:.

1. Variabel Endogen (Variabel Terikat)

Dalam SEM, variabel terikat disebut dengan vadable Endogenous yaitu

variabel yang dipengaruhi oleh variabe! lain (Imam Ghozali dan Fuad, 2005:10),

mempakan variabel utama yang rnenjadi faktor yang berlaku dalam investigasi,

variabel ini juga menjadi variabel yang menjadi perhatian utama peneliti (Uma

Sekaran, 2006: 116). Dalam penelitian ini yang rnenjadi variabel terikat ialah loyalitas

pelanggai1 (Yl) serta komitmen pe!anggan (Y2), sehingga da!am hal ini lovalitas

se11a komitmen pelanggan pada Alfarnart rnenjadi perhatian utama peneliti.

2. Va!·iabe! Eksogen (Variabel Bebas)

Dalarn model SEM, variabel ]','ksogenus merupakan variabel yang tidak

dipengaruhi oleh variabel lain dalam suatu model (Imam Ghoza!i da11 Fuad, 2005: 10).

Variabel ini rnempengaruhi variabe! terikat baik secara positif maupun secara negatif

(Uma Sekaran, 2006: 117). Financial Bond (:A') ialah variabel Eksogen yang akan

diteliti pada penelitian ini.

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan.

I. Profil Perusahaan

PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT) atau Alfamart merupakan perusahaan

Nasional yang bergerak dalam bidang perdagangan umum dan jasa eceran yang

menyediakan kebutuhan pokok dan sehari-hari. Alfamart dapat dimiliki masyarakat

luas dengan cara kemitraan dengan cara melakukan sistem waralaba. Alfamart

merupakan toko yang dimiliki dan dikelola oleh terwaralaba (Franchisee) yang di

kelola dan diatur dengan perjanjian waralaba (Franchise) dengan PT Sumber Alfaria

Trijaya (SAT). Toko m1 memakai merek dagang dan sisrnm Alfamart

2. Sejarah Perusahaan

a. 7 Juni 1999

1) PT Alfa Mitramart Utama (AMU) didirikan.

Pemegang saham:

(a) PT Alfa Retailindo, Tbk = 51%

(b) PT Lancar Distrindo = 49%

b. 18 Oktober 1999.

Toko pertama dibuka dengan nama "Alfa Minimart" di JI. Beringin Raya, Karawaci,

Tangerang.

c. l Agustus 2002

2) Kepemilikan beralih ke PT Sumber Alfaria Trijaya.

Pemegang Saham:

(a) PT HM Sampoerna, Tbk = 70%

(b) PT Sigmantara Alfindo = 30%

d. 1 Januari 2003

Nama "Alfa Minimart" diganti menjac!i "Alfamart".

3. Visi, Misi & Budaya

v·. a .. !Sl

"Menjadi jaringan distribusi Retail terkenmka yang dimiliki masyarakat luas,

beorientasi pada pemberc!ayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan

konsumen, serta mampu bersaing sesara global."

b. Misi

Memberikan kepuasan kepada pelanggan/ konsumen dengan berfokus pada

produk clan pelayanan yang berkualitas unggul.

Selalu menjadi yang terbaik clalam segala ha! yang clilakukan clan selalu

rnenegakkan tingkah laku/etika bisnis yang tertinggi.

Ikut berpartisipasi clalam rnembangun Negara clengan menumbuh-

ke111bangkan ji,va ke\virausnhaan da11 kemitraan us~ha. :t>v1ernbangun organisasi _global

yang terpecaya, tersehat clan terns bertumbuh clan bennanfaat bagi pelanggan,

pemasok, karyawan, pemegang saham clan masyarakat pacla. umumnya.

c. Budaya

1) Integritas yang tinggi

2) Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik

3) Kualitas dan produktivitas yang tertinggi

4) Kerjasama team

5) Kepuasan pelanggan n1elalui standart pelayanan yang terbaik.

4. Target Konsumen

a. Scgmentasi

Alfamart merupakan perusahaan jasa distributor eceran yang menyediakan

kebutuhan pokok dan sehari hari dengan Juas hirang dari 250 m2.

b. Target Geografis

I) Area perumahan

2) Fasilitas publik

3) Gedung perkanto1an

c. Demografi

1) lbu rumah tan<><>a 00

2) Anak anak

3) Kelas menengah (Ses B & C)

d. Psikografi

1) Kenyamanan

2) r ,ingkungan yang ramah

3) Memilih sendiri sebelum membeli.

5. Pemasaran Alfamart

Alfamaii mernfokuskan pemasaran pada golongan rnenengah dan menengah

ke bawah. Adapun strategi pernasaran yang ditetapkan o!eh divisi swalayan

(ww.2'f.mtlrnriau~c;om) adalah sebagai berikut:

a. Pron1osi dalan1 gerai, n1eliputi: pro1nosi bersan1a dengan pen1asok_ untuk

produk barn termasuk produk sampling dan demo masak yang

diselenggarakan secara berkala.

b. Komunikasi dengan pelanggan melalui telepon bebas pulsa 0-800-l 090-234

clan situs L'~-~·~·~-~~·~·-·-······

c. Penjualan murah untuk barang-barang yang dibeli dengan harga khusus dari

pen1asok dilakukan secara berkala oJeh perseroan dan d!inforn1asikan n1elalui

Alfa Info yaitu brosur yang diterbitkan 2 minggu sekali

d. Pembentukan Alfa Fami!~v Club (AFC) sebagai wadah loya!itas konsumen.

(Alfa Supermarket)

e. .A~nggota inendapat diskon khusus;

f. Pernbentukan divisi customer care rnelalui pembinaan pelayanan

g. Karyawan kepada konsumen, serta melakukan kegiatan sosial dalam pundi

amal alfa; dan

h. Hadiah undian.

6. Kemitraan Alfamart

Alfamart yang berdiri pada 18 Oktober 1999 mempunyai visi menjadi

jaringan distribusi rite! terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas, berorientasi

kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan k1~butuhan dan harapan

konsumen, serta mampu bersaing secara global. Untuk mencapai visi itulah, Alfamart

tumbuh dengan pola kerjasama waralaba dan operator mandiri hingga kini. Tersebar

di Pulau Jawa dan Lampung dengan total jumlah toko mencapai 2.505 per Juni 2008,

30 persen di antaranya dimiliki oleh masyarakat ( Berita Alfamart, 22 Agustus 2008).

PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT), pengelola minimarket Alfamart

menargetkan pertumbuhan 2008 sebanyak 77 4 gerai baru atau sekitar 34 % baik

dengan pola waralaba mupun kepemilikan langsung. Dengan demikian, nantinya total

outlet Alfamart menjadi 3000 outlet dari saat ini yang berjumlah 2226 outlet.

Direktur Deputy Franchise Development PT SAT Maria Ha~jono menegaskan bahwa

selama ini, yang menjadi mitra perusahaan adalah 30% perorangan, 30% badan

usaha, dan masing masing 5% dari koperasi dan yayasan. Selebihnya, kemitraan

denga:n ratusan pedagang dan pihak lain. Untuk itu, jika banyak pengusaha, badan

usahan koperasi atau yayasan berminat menjadi mitra Alfamart, jumlah toko bisa

lebih banyak. Prinsipnya, Franchise Alfamart mampu mendirikan satu sampai 2 toko

toko setiap harinya Yang dibutuhkan adalah investasi modal minimal Rp. 300 juta.

( ww1Y,Jrlu'n;::.ili~..t:'_SQJ_it dikutip dari artikel Fra11chisd(e_1· !11ter11atio11al. 15-0-1-1008)

Ada beberapa ha! yang perlu diperhatikan dalam mengeloia minimarket

Alfamart antara lain, lokasi, segmentasi, pemilihan produk, penentuan harga,

promosi, komunikasi, clan inovasi. Soal Iokasi misalnya, setidaknya harus dihuni

sekitar dua ribu keluarga, lalu lintasnya a1nan, jaringan ko1nt1nikasi tersedia dan

dilalui angkutan umum. Lebih jauh lagi, menurut Pudji, Alfamart menerapkan

beberapa cam untuk menumbuh kembangkan jaringannya yakni pola on store clan

pola waralaba. Karena membutuhkan biaya sampai Rp 500 juta per gerai. Manajemen

SAT pun kenmdian melansir konsep ketiga yang disebut operator mandiri (OM).

Dalam konsep OM, calon investor yang berminat membuka toko Alfamart diminta

menyecliakan lahan clan 6 tenaga pengelola. Selanjuti1ya, urussn set up toko clan

perlengkapan dilakukan SAT. "Bila lahan clisetujui, paling ticlak SAT akan

menginvestasikan clana Rp 300-450 juta guna menyiapkan toko. Nantinya setiap

bulan si pengelola menclapat Fix Income Rp 5,5-6 juta. Setelah 3-4 tahun, toko itu

k . d' Tl . cl .. " p ,-J"' ·1r K . . 1 a ,an menJa 1 mu c mvestor sen m, u~11 menguraLan. ..onsep m1 tampac::nya

cukup climinati (Sinar Harapan 2004). Jaringan rite] modern Alfamart akan

meningkatkan kepemilikan gerai milik masyarakat, melalui pola vvaralaba clan

operator mandiri. Peningkatan itu hingga sekitar 50 persen pada 2007 dari komposisi

saat ini yang baru mencapai 3 5 persen clari sekitar 1. 700 gerai yang ada. "Alfamart

menargetkan sekitar 50 hingga l 00 minimarket .AJfamart a.kan tumbuh di pasar Jawa

Tengah tahun ini clengan dua po la pengembangan, yaitu membangun jaringan sencliri

dan dengan me!ibatkan masyarakat, baik dengan sistem waralaba maupun operator

mandiri," urai !Vianager Humas Alfamart Didit Setiadi. Pangsa pasar Alfamart

berdasar survei AC Nielsen mencapai 33 persen, sementara pesaing utamanya, yaitu

Indomart 3 5 persen, dan sisanya oleh A1inimarket atau toko-toko tradisional milik

masyarakat (Sinar Harapan, Sabt11 6 Januari 2007).

PT Sumber Alfaria - Trijaya Tbk (Alfamart) bereucana membuka 400-500

gerar barn pada 2009 yang difokuskan di wilayah Jawa clan Lampung.

Vice President Director Alfarnart Henry Kornala mengatakan, gerar barn tersebut

terdiri atas gerai waralaba clan reguler (milik Perseroan). "Alfamart menargetkan,

kornposisi gerai waralaba dapat rnendekati 30% dari total gerai yang ada hingga akhir

2009. Saat ini, komposisinya sekitar 23% gerai yang ada rnerupakan gerai waralaba,

seclangkan sisanya rnerupakan gerai rnilik perseroan (reguler)," kata Henry di fakarta,

akhir pekan lalu. lvfenurut clia, untuk toko waralaba, clibutuhkan investasi senilai Rp

500-600 juta dengan luas toko rata-rata !00 meter persegi (rn2). Selain itu, lanjut

Henry, pihaknya juga fokus rnelanjutkan proyek pengernbangan kios usaha kecil clan

rnenegah (UT<.lvl) yang bekerja sarna dengan Kementerian Negara Koperasi dan

UKM. "Al famart berharap bisa segera menyebar ke seluruh Indonesia. Hingga kini

jurnlah gerai kami mencapai 2 800 unit," katanya (Berita Al(amart. 19 .Ja1111ari

1009)

7. Keuntungan Bennitra clengan Alfamaii

a. Survey lokasi detail clan perencanaan clesain toko

b. Target pasar jelas

c. Seieksi procluk berkualitas dengan stanclart alfamart

cl. Suplai barang dagangan 100% dari alfamart

e. Bantuan seleksi clan pelatihan karyawan oleh alfarnart

f. Paket Sistem clan aclministrasi keuangan toko alfamart

g. Promosi clan pembukaan toko

h. Pancluan, birnbingan operasional, supervise clan konsultasi selama 5 tahun

i. Tergabung bersarna jaringan alfamart

8. Kartu AKUma!t

Kartu AKU aclalah kartu anggota pelanggan Alfamart yang cliberikan jika

pelanggan telah I bersedia memenuhi ketentuan yang disyaratkan Alfamart. Pernilik

Kartu AKU dapat menclaflar ke ll'ehsite u ntuk memeriksa

jumlah Poin AKU. Dalam penelitian ini, program km1u anggota Alfarnart ini (kartu

AKU) dianggap sebagai salah satu program dari PT. Surnber Alfaria Trijaya (SAT)

untuk clapat menjalin relationship atau hubungan yang !ebih erot clan lebih lama

dengan konsumen dalam bentuk Financial Bond (ikatan dalarn ha! keuangan) dalam

ha! ini, Alfa memberikan Reward kepada pelanggan setia Alfamart klmsusnya yang

n1enggunakan katu AI<U agar dapat inemanfaatkan keuntungan-keuntungan yang

bisa didapatkan dalam ha! harga maupun bonus.

a. Manfaat kartu AKUmart

Keuntungan menggunakan kartu AKU diantaranya dapat memanfaatkan

keuntungan keuntungaP berbelanja di Alfa mart, yaitu:

1) HematKu

Program potongan harga hemat I bonus produk te1tentu. Hanya pemegang

Kartu AKU yang akan rnendapat potongan harga I bonus produk tertentu saat

berbelanja di Alfarnart.

2)Spesia!Ku

Program penjualan produk-procluk ekslusif dengan harga spesiaL

Hanya pemegang Kartu AKU yang akan mendapat kesempatan beli procluk ekslusif

clengan harga spesial saat berbelanja di Alfamart.

3)HadiahKu

Program hadiah langsung atau Unclian. Hanya pemegang kartu Al<:U yang

akan menclapat kesempatan memenangkan hadiah unclian atau ditukar Hadiah

langsung di Alfamart.

b. Syarat Menjacli Anggota i\KU

Dengan membayar biaya administrasi sebesar Rp 15.000,- konsumen sudah

mendapat kan sebuah KartuAKU + hacliah langsung (Sesuai persediaan di toko)

L Analisis Data

a. Data Responden

I). Alfamart Jabodetabek dan sekitamya.

Tabe! 4.1 Data Responden & Status Pengguna kartu AKUmart, Alfamart

Data Responden

No Usia L ~) p %

1 <24 2 2,8 10 14,2

2 24 -30 6 8,5 15 21,4

3 31 - 40 4 5,7 12 17,1

4 41 -50 1 1,4 14 20 5 > 50 2 2,8 2 2,8

Total 15 21,2 55 75,5

Status kartu AKUmart

Aktif Non Aktif Tidak Menjawab

47 13 10

Sumbcr: Data Kucsioncr (2009)

Dari tabel di atas, dapat kita ketahui bahwa sebagian besar yang menjadi

responden pada penelitian ini, atau dengan kata lain yang menjadi pengguna kartu

AKU Alfamart ialah berasal dari kalangan wanita yang berusia antara 24-30 tahun

dan 41-50 tahun, yang berprofesi sebagai Ibu rumah tangga. Ada juga yang berasal

dari kalangan pria yang mayoritas bernsia 24-30 tahun. Status dari kartu para

responden ialah 47 responden menyatakan kartunya masih aktifmasa berlalnrnya, 13

responden menyatakan kartu mereka sudah tidak aktif !agi dan 10 responden tidak

sangat tipis untuk dibedakan namun disini penulis ingin menekankan kepada

bagaimana komitmen itu bisa timbul dihati para pelanggan melalui program

Financia1 Bond (kartu AKUmart) yang diluncurkan oleh Manajemen Alfamart agar

dapat menghasilkan loyalitas demi terjalinnya hubungan yang lebih baik dan

menguntugkan dimasa yang akan datang bagi kedua belah pibak.

Berikut ini adalah basil kuesioner yang diberikan kepada responden (70

responden) tentang penilaian mereka terhadap program Financial Bond dari Alfamart

serta pengaruhnya terhadap loyalitas serta komitmen mereka.

dalam rumah tangga seperti susu, minyak goreng serta kebutuhan lainnya. Adapun 3

responden yang mengatakan tidak setuju dan 5 responden yang ragu-ragu dengan

program ini bisa saja dikarenakan potongan harga hemat ini berlaku pada produk­

produk tertentu yang telah ditetapkan oleh manajemen Alfamart, sehingga tidak rata

semua produk mendapatkan potongan pada waktu yang bersamaan, potongan harga

yang didapat oleh pelanggan berkisar antara lima sampai 10 persen, produk-produk

yang mendapat potongan ini diumumkan pada bulletin alfa setiap 2 minggu sekali.

Selain itu, pelanggan kartu AKU juga dapat menikmati belanja diskon

setiap hari, karena pelanggan kartu AKU sudah memiliki kalender belanja diskon

setiap hari (Bulletin Alfamart Periode I Maret-15 April 2009) yang produk­

produknya diinformasikan pada bulletin Alfa seperti yang dapat terlihat pada

lampiran 7 halaman 20.

B. Harga Spesial bagi Produk Eksklusif

Program penjualan procluk-procluk ekslusif clengan h.arga spesial. Termasuk

ke clalam program SpesialKu. P1nya pemegang Kartu AKU yang akan menclapat

kesempatan beli procluk ekslusif clengan harga spesial saat berbelanja di Alfamart

Tabd 4,3 ALFAmart Memberikan Harga Spesial untuk Produk Eksklusif

..

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 6 8.6% ' -

Setuju 29 414%

Ragu-ragn

I

12 11.1 ~;,

Tidak Setuju 22 314%

Sangat Tidak Setuju

I 1 l.4tYO

TOTAL 70 100%

Surnber: data keuesioner yang te!ah dio/ch (1009j

Berclasarkan tabel diatas, cliketabui bahwa responden yang setuju akan

produk eksklusif dari alfamart dan responden yang tidak setuju dengan program ini

perbandingannya tidaklan terlalu janh yaitu 41,4% dengan 31,4 % ha! ini bisa

diakibatkan oleh beberapa hal, cliantaranya ialah karena ketidaktahuan mereka

mengenai produk apa saja yang menjadi produk eksklusif, kemungkinan Jain juga

dikarenakan produk produk yang menjadi produk eksklusif mereka ialah produk

produk yang bukan menjadi kebutuhan pokok bagi mereka, seperti minyak goreng

maupun detergen. Prociuk eksklusif yang dimaksucl ialah produk yang dijual pada

Tabel 4.4

Alfamart Membedkan Ifr~ga Promo bagi Prnduk yang sedang di Prnmosikan

Pernyataan Freh1ensi Persentase

Sangat Setujn 15 214°0

Setuju 50 71.4%

Ragu-rngu 2 3%

Tidak Setuju 3 4 70/ ·-·· 0

Sangat Tidak Setuju - -

TOTAL 70 100%

Sumber: data keusioner yang telah (/;o/ah (2009)

Pada tabe1 diatas dapat diketahui bahwa terdapat 50 rP,sponden remakai

kartu AKU pernah merasakan dan tahu akan adanya manfaat dari harga promo bagi

produk produk yang sedang di promosikan, sebagian besar produk produk yang

sering dipromokan di ALF A ialah barang-barang kebutuhan pokok atau kebutuhan

rumah tangga seperti minyak goreng, detergent, susu maupun kebutuhan rumah

tangga lainnya, mengingat hampir sebagian besar responden ialah ibu rumah tangga,

maka program harga promo produk-produk Alfamart jelas mendapat perhatian pula

dari para responden. Produk promo ini diumumkan pada papan informasi Alfamart

maupun Bulletin Alfamart yang diterbitkan 2 minggu sekali.

Tabel 4.5 Saya Tidak Sensitif terhadap Harga Prodnk-Produk di Alfarnart

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat Setu.iu 15 214%

Setuju 38 54.2~,,o

Ragu-ragu 13 19%

~-~··---·-·· ·- ~ .. ~-·--~-·---·----

Tidak Setuj u 3 40· /0

-Sangat Tidak Setuju 1 14%

TOTAL 70 100%

S'u111ber: dnta kuesiouer.ra11.f!. telall diolah t2009J

Terdapat 54,2% responden yang setuju akan perny~taan diatas dan 21,4%

responden yang sangat setuju dengan pernyataan bahwa mereka tidak sensitif

terhadap harga produk-produk di alfa, atau dengan kata lain bahwa berapapun harga

produk yang di tawarkan di AJfarnart, mereka akar. tetap membeli produk di

AJfarnart. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bloemer dan

Oderkerken-Schroder (2002) dalarn Ririn Ratnasari (2008: 10) yang menemukan

bahwa kepercayaan dan komitmen yang merupalrnn dua pilar utarna dalam Relational

lvfarketing yang dibangun oleh pelanggan rnerupakan mediator atau perantara dari

lmbungan antara kepuasan dan loyalitas pelanggan. Penelitian ini menunjukkan

bahwa kepuasan secara positif akan menguatkan kepercayaan pelanggan dan

mengarahkan komitmen mereka hingga akhimya mampu word of mouth, niat

mernbe!i meningkatkan loyalitas pe!anggan dalam bentuk Purchase Intention, dan

ketidakpekaan terhadap harga (Price Insensitivity).

Adapun mereka yang menjawab ragu-ragu serta tidak setuju hanya

berjumlah 19% da:• 4% yang bisa saja disebabkan karena mereka be!urn rnerniliki

kepercayaan terhadap A!famart yang diakibatkan karena persaingan retail-retail

sejenis yang 111enaYvarkan harga yang cukup bersaing sehingga pelanggan 1nt1dal1

tergoda dan menjadi sensitif terhadap harga produk.

Tabe! 4.6 Saya akan menyebarkan Citra/kesan yang baik Kepada Teman mengenai

Alfamart

Pernyataan Frekuensi P~rsentase

Sangat Setuju 11 1s.7~o

---··--·· f----·-- -----

Setuju 42 6o~c.

--· - ---··· Ragu-ragu 15 21.4%

Tidak Sctu.iu 2 14%

~-"· ·--·-Sangat Tidak Setuju - -

TOTAL 70 100~·(,

Sunrber : data !atesioner .vang telah diolah

Sesuai dengan tabel diatas yang mengatakan hahwa, 60% Responden

mengatakan bahwa mereka akan menyebarkan citra atau kesan yang baik kepada

teman mengenai Alfarnart dan 15% yang bahkan rnengatakan sangat setuju dengan

pernyataan bahwa mereka akan menyebarkan citra atau kesan yang baik kepada

Tabcl 4.7 Saya Sudah Lama Berhubungan dengan Alfamart

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 21 30~•

-Setuju 43 61.4%

--· -~

Ragu-ragu 5 7.1%

Tida k Setuj 11 l t A~o

Sangat Tidak Setuju - -

TOTAL 70 .l00%

- ---·--·-'------·-

Sumber: dala kuesioner yang telah diolah (2009)

Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa 61, 4% respond en menyatakan

bahwa 1nereka sudah la1na berl1ubungan <lengan .. AJfan1art dan 30?/o responden bahka11

inen)ratakan sangat setuj11 dengan pern~,rataan tersebt1t, hal ini diakibatk:an karena

lokasi J\Jfan1art yang <lekat dengan ru1r1ah n1ereka .sehingga n1au tidak Inau berbelanja

di Alfamart sudah hampir n1enjadi kebiasaan bagi inereka. Hal ini sangat sest1ai

dengan yang ditulis o!eh Farida Jasfar (2002: 61), yang inenyebutkan bah,va la111anya

seseorang inenjadi pelanggan sangat me111pengaruhi profitabilitas. Pelanggan yang

bertahar1 dalan1 satu periode tertentu i11erasa puas dengaJ1 produk yang dibeli, dari

pada })elanggan jangka per1dek )'Bng !ebih sering han)ra membel i sebagian dari produk

(bU)l cu!cfitf()lJa! servjces)~ adapun merek·a yang rag11-ragu serta tidak setuju terhadap

pernyataan ini bisa diakibatkan karena mereka biasanya melakukan belanja bulanan

(be!anja da!am partai besar) di toko retail yang !ebih besar dan hanya seseka!i saja

berbelanja di Alfamart karena pertimbaangan lokasi yang dekat dengan perumahan

mereka walaupun Alfamart sudah berdiri lama di lokasi perumahan mereka.

Tabel 4.8 Saya akan memelihara hubungan ini secara efisien dan efektif

Pernyataan Freh1ensi Persentase

Sangat Setuju 9 13%

-Setuju 56 80%

Ragu-ragu 5 7%

Tidak Setuju - -

---~ -----------Sangat Tidak Setuju - -

t= TOTAL 70 100%

Sumber: data kuesioner yang telah diolah (2009)

Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa 80~/o responden meyakini bahwa

mereka akan memelihara hubungan mereka dengan Alfamart secara efisien dan

efektif, dalam arti mereka akan menjaga hubungan yang sudah terjalin ini dengan

baik, hubungan yang baik ini bisa tetap terjaga dikarenakan adanya pelayanan yang

111en1uaskan dari Alfamart sehingga 1nereka inerasa per5.u 11ntuk tetap menjaga

hubungan i11i dengan baik) para pega1.:vai Alfamart ·yang ra1nah dan sopan dala1n

1nelayani pe!anggan. hal ini se11ada dengan teori yang mengatakan bah'.va sa!ah sat:.1

kunci dari loyalitas pelanggan ialah pelayanan yang memuaskan. Seperti apa yang

utarakan oleh Kotler dan Amstrong (1996:578, da!am \\\'-'-'.i __ ,!_igiEl2.ac.i:j) "and the

bes! approach to customer retention is to deliver high rnstomer sa!i~faction and value

c that · ;s result in customer loyalty". Selain pelayamm ya.ng memuaskan, lokasi

Alfamart yang dekat dengan pemukiman warga, menjadi salah satu nilai tambah bagi

Alfammi, karena para pelanggan mernsa sangat terbantu dengan lokasi yang dekat

dengan rumah mereka sehingga mereka tidak membutuhkan waktu yang lama untuk

berbelanj a.

Tabe! it9

Hnbungan yang selama ini terjalin lrntara sayi1 dan Alfamart terasa menguntungkan

Pernyataan Frell.1ensi Persentase

-Sangat Setuju 10 14.3~o

I Setuju 42 60~'0

..... ··-·-·---· .. - ·--··--··------ ------··--- ---Ragu-ragn 16 23~,,o

Tidak Setuju I 14

Sangat Tidak Setuju I 14

TOTAL 70 100%

Sumber: Data Kuesioner yang telah diolah (2009)

-

Tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat 42 responden (60%)

menyatakan hubungan yang selama ini teijalin antara mereka dengan Alfamart terasa

menguntungkan, 10 responden (14,3%) menyatakan sangat setuju dengan hubungan

masalah harga dan pelayanan serta kelengkapan barang yang dirasa masih h1rang

dirniliki oleh Alfamart yang dirasa masih dapat dipenuhi oleh retil pesaing sehingga

d :ngan mudah rnereka pindah ke retail pesaing untuk mendapatkan apa yang tidak

mereka dapatkan di Alfamart, apalagi didukung clengan lokasi toko Alfamart yang

berdekatan dengan retail pesaingnya seperti Indomart maupun toko retail yang lain

yang membuat mereka merasa masih memiliki alternatif dalam berbelanja yang pada

akhirnya membuat mereka tidak merasa!can keuntungan yang berlebihan atau

ketergantungan dengan berbelanja di Alfamart.

Tabel 4.10 Saya a!Gm melakukan Repeat buying dimasa yang akan datang

Pernyataan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 10 14.3~.-Ci

Setuju 47 67.1%

Ragu-ragu 12 17.1%

··--· -Tidak Setuju l 1:4%

Saugat Tidak Setnju - -

TOTAL 70 100%

Sz1111ber: data kuesioner .,vang telah diolah (2009)

Dari tab el diatas, diketahui sebanyak 67, 1 % res)mnden akan melakukan

Repeat Buying di Alfamart dan I 0% respond en sangat setuju dengan melakukan

Repeat Buying di Alfamart, hal ini menunjukkan bahwa program yang telah

dilakukan Alfamart bagi pelanggan setianya mampu membuat mereka kembali untuk

berbelanja di Alfamart. Repeat Buying merupakan salah satu buah dari program

Loyalty, Program ini dilakukan agar pembe!i melakukan pembelian kembali dan

menjadi pelanggan bagi pernsahaan tersebut (di,;!lib,pernu:cc;jg). Lamb (2003 :475)

clalam dic;jJibJJC:c1'c,_ct,:j_,[ juga menyebutkan Loyally Program adalah program

promosi yang dirancang untuk membangun hubungan jangka panjang yang saling

menguntungkan antara pemsahaan clan pelanggan, hmcinya untuk menciptakan

pembelian yang terus menerus dari sebuah procluk atau jasa tertentu. Loyalty

Program merupakan salah satu program dari Relationship Marketing seperti yang

ditulis oleh Winer (2004) dalam dHz!]ib !)elrii 3C 1d selain Loyall)' Program, terdapat

program-program lain juga seperti Customer Service dan Community Building.

3. Analisis Kuantitatif

a. Uji N orrnalitas

Menurut Ghozali dan Fuad (2005: 68), suatu penelitian yang memiliki jenis

data Continous, asumsi normalitas tidak dapat terpenuhi. Banyak opsi yang dapat

dilakukan untuk mengatasi ini namun sebagian besar memerlukan jumlah data yang

besar. Salah satu opsi yang mungkin adalah dengan menerapkan Normal Scores,

perlu ditekankan sekali lagi bahwa Normal Scores tersebut hanya dapat diterapkan

pada data yang sifatnya adalah Continous. Asumsi normalitas tidak dapat ditolak atau

dapat diterima jika p-value dari skewness dan kurtosis> 0.05 (p-value > 0.05), yang

ini berarti data set merupakan data yang multivariate normal (Wijanto,2008:162).

Dalam penelitian ini, telah dilakukan uji normalitas, dengan terlebih dahulu

menerapkan data I tipe data pada data Continol's dan melihatnya pada o?itput pada

lampiran 1 halaman 2 terlihat bahwa hanya ada satu variab1:l (F2) yaitu harga spesial

bagi produk eksklusif yang memiliki nilai skweness dan kurtosis yang tidak

signifikan yaitu p-value lebih besar daripada 0.05, (0.059 >0.05). Kemudian untuk

menormalkan data dapat dilakukan dengan mengunakan fasilitas dari LISREL 8.8

yaitu fasilitas Normal Scores. Setelah dilakukan fase Normal Scores (Normalisasi),

ternyata terlihat bahwa seluruh variabel memiliki nilai Skewness dan Kurtosis yang

memiliki p-value > 0.05, ini dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 7

Tabel 4.11 Hasil Uji Kecocokan lVIodel

Ukurau GOF Target-Tingkat Basil Estimasi Tiugkat Kecocokan Kecocokan

Chi Square P Nilai yang hecil x-= 47. J 8 (p=o.0032) Kurang Baik p > 0.fl5

--RM SEA RMSEA :S (l.08 I) 12 Kurnng baik

P (Close fit) p 2: () 50 P=(Hl!9

ECVI Ndai yang kecil yang clekat clengan ECVI M* = 1.29 Baik

Saturated. lebih renclah S* = 1.30 dari I11depe11dencc clan I*= 22.44

sorurutetf 1nocle/

AIC Nilai AlC menunjukkan Tvl* = 89. 18 Baik (;ood Fit jika mcndckati S* = 90.00

.)'oturatell 1\foLiel !* = 1548.30 CAIC Nilai CAIC menunjukkan M* = 157.-10 l(urang Baile

Good Fir jika mendekati S'' = 236. 18 Si1t11rored Alodel p = 1577.54

NFI Nilai NFI C: 0.90 0.96 Baik 1nenu1~iukkan C7o(hf ]:;ii

CF! Nilai CFJ 2: 0.90 0.98 Baik

-~

111enunjukkan (;tuul F'tr 1--- .

IFI Nilai IF! 2: o 90 0.98 Baik n1cnu1~jukkan Ci-ooc/ fir

RFI Nilai RFI2: 0.90 0.95 Baik

-.. ------ ... ---- -----------·-- ----------- !~CJ!ll I~Jl~ ~\_~~!! .~ i-Of!~!_ [1 I ···------- """ -- --·---------·-- -~----------"--"'· ----- ----·- __ .,._ ·-·---~------·- ····-----·-GF! GFI 2: 0.90 goodfit. 0.87 Sedang/Marginal

sedang 0.80 :S GFI < 0.90 111arginal flt

AGFI AGF! 2: 0.90 goodfit. ll.75 I{urang Bail< sedang 0.80 :S AGFI <

0.90 1nur,~inal.fl! NNFI NNF!C: 0 LJO Good F1 t 0.97 Baik

RMR Standardized RMR () 023 Baik :S 0.05

NCP Semakin kecil nilainya 23.18 Baik semakin baik .

511111bcr: dah1 pn111er_1Y111g telah cholah

Dari tabel diatas dapat kita lihat dari empat belas ukuran GOF, terdapat empat

ukuran GOF yang k:nrang baik dan satu ukuran GOF yang s-edang/Marginal. Dalam

ha! ini tidak ada satu ukuran GOF yang secara eksklusif dapat mewakili k:ecocokan

k:eseluruhan model, maka para peneliti biasanya berhenti untuk: melakukan perbaikan

pada kecocokan seluruh model, setelah banyak: nilai I ukuran GOF yang

menunjukkan kecocokan keseluruhan model yang baik (Wijanto, 2008: 155).

Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa dengan terdapatnya delapan ukuran GOF

yang baik maka model pada penelitian mi dapat dikatakan baik.

b. Uji Kecocokan Model

Karena banyaknya perdebatan serta kcntroversi yang berk:aitan dengan

patokan dasar penelitian bagi tingkat kecocok:an sebuah model yang dapat

diterima,karena sudah adanya konsensus dari para peneliti yang salah satunya

menyebutkan bahwa, tidak satupun dari ukuran-ukuran GOF atau GOF Indices secara

ekskiusif dapat digunakan sebagai dasar evaluasi kecocok:an k:eseluruhan model

(Wijanto, 2008: 50). Maka untuk: itu Hair et. AL (1998) dalam Wijanto (2008: 51)

mengelompok:kan GOFI menjadi 3 bagian yaitu: absolute fit measures, incremental

fit measures dan parsimonious fit measures.

l) Ukuran Kecocokan Absolut

Ukuran ini menentnkan derajat predik:si model keseluruhan (model struktural

dan pengukuran) terhadap matriks korelasi dan kovarian, ukuran ini mengandung

ukuran-ukuran yang mewakili sudut pandang overall fit, ukuran-ukuran yang

biasanya digunakan ialah:

(a) Chi-Square

Digunakan untuk menguji seberapa dekat kecocokan antara matrik kovarian

sample S dengan matrik kovarian model, diharapkan dapat menghasilkan x2 yang

rendah yang menghasilkan stgn(ficance level yang lebih bes:ar atau sama dengan nol

(p:'.':0.05), ha! ini menandakan hipotesis nol diterima. Namun l tidak dapat digunakan

sebagai satu-satunya ukuran dari kecocokan keseluruhan model (Wijanto, 2008:52).

berarti model kurang baik karena memiliki Chi Square yang besar dengan

significance level yang kurang dari 0.05 (p=0.0032). Nilai ini dapat dilihat pada

lampiran 3 halaman 14.

(b)RMSEA

Merupakan salah satu indeks yang informatif da!am SEM. Ni!ai FMSEA S

0.05 menandakan Close jit, sedangkan 0.05 < KMSEA S 0.08 menunjukkan good.fit,

namun telah dielaborasi lagi lebih jauh dengan menambahkan bahwa nilai FMSEA

antara 0.08 sampai 0.10 menunjukkan marg!lwl fit, serta ni!ai RMSEA > 0.10

menunjukkan poor fit (Wijanto, 2008:54). Pada penelitian ini R..MSEA menunjukkan

angka 0.12 yang berarti > 0.10 ini berarti KMSEA memmjukkan poorjit. Bisa dilihat

pada lampiran 3 halaman 14.

0.023 sehingga dapat dikatakan memiliki kecocokan yang baik, dapat dilihat pada

lampiran 3 halaman 14.

Dari enam ukuran dalam pengukuran absolut, diketahui bahwa tiga ukuran

memiliki tingkat kecocokan yang baik sedv ngkan satu memiliki tingkat kecocokan

yang sedang dan 2 memiliki tingkat kecocokan yang kurang baik, namun bisa diambil

kesimpulan bahwa model sudab cukup baik selanjutnya dapat kita lihat pada hasil

pengukuran berih1tnya.

2) Ukuran Kecocokan Inkremental

Membandingkan antara model yang diusulkan dengan model dasar atau yang

sering disebut dengan 1w!! model atau independence model, null model ini merupakan

model yang tingkat kecocokan model-data paling buruk (worst fit). Jika di salah satu

ujung kontinum kita mempunyai 5aturated model maka diujung kontinum lainnya

kita mempunyai independence rnodel, saturated model merupakan model dengan

kecocokan data yang terbaik (best jit) (\Vijanto, 2008:55). Sehingga model yang

mendekati .mturated mode! dianggap merniliki tingkat kecocokan yang paling baik

Ukuran-ukuran yang biasanya digunakan untuk mengevaluasi SEM diantaranya ialah:

(a) AGFI

Nilai AGFI berkisar antara 0 sampailni!ai AGFI 2: 0.90 menunjukkan good

fit, sedangkan 0.80 :S GFI < 0.90 sering disebut sebagai mar-gina! fit, (Wijanto, 2008:

56) D I !. . . . ·1 . AGFI . 0 7~ .. b . Tl . ·1 . . a an1 pene 1t1an 1111 n1 a1 ~~ ~ n1encapa1 .. _ 1n1 .erart1 n1emLL<J n1 at

kecocokan yang bumk (poor fit).

Dari penilaian enam uk:uran inkremental telah diketahui bahwa terdapat lima

ukuran yang menunjukkan tingkat kecocokan yang baik dan satu yang menunjukkan

tingkat kecocokan yang kurang bai!z, dapat diambil kesimpulan bahwa model

memiliki tingkat kecocokan yang baik, pengukuran dilanjutkan dengan melihat

bagian pengukuran yang lain, yaitu ukuran kecocokan Parsimoni.

3 Ukuran Kecocokan Parsin1oni

Uhiran-ukuran yang biasanya dipakai untuk mengevaluasi SEM pada tahapan

ini biasanya untuk rnengukur perbandingan dua atau lebih model yang rnempunyai

degree offreedom yang berbeda. Seperti yang berlaku pada: PNFI dan PGFI, narnun

berbeda halnya dengan yang berlaku pada AIC dan CAIC, nilai AIC pada model

tunggal yang rnendekati nilai saturated AIC rnenunjukkan good fit. dalam penelitian

ini, nilai AJC model ialah 89.18 sedangkan AIC Saturated bernilai 90.00, ini

rnenunjukkan good fit karena AIC model medekati AIC' Saturated. Sedangkan untuk

CAIC pada model tunggal, CAIC model yang mendekati nilai Saturated C AIC

menunjukkan Good ht (Wijanto, 2008:59). Pada output terlihat bahwa pada nilai

CAIC model rnenunjukkan nilai 157.40 dan Saturated CA.IC menunjukkan 236.18,

nilai ini dianggap kurang baik dalam tingkat kecocokannya.

Setelah melakukan pemilahan terhadap tiga bagian dalam pengelompokkan

GOFI,.dapat dibuat ringkasannya sebagai berikut:

Tabel 4.12 Hasil kecocokan Penilaian GOFI

Ukuran kecocokan TINGKAT KECOCOKA1>!

Baik Sedang Kurang Total

Abso\ut 3 l 2 6

Inkremental 5 - 1 6

Parsimoni 1 - 1 2

TOT AL GOFI yang diukur 9 1 4 14 S1anber: Kuesioner yang te/ah diolah (2009)

c. Analisis Model Pengukuran

Langkah berikutnya setelah dilakukannya uji kecocokan model ialah

menganalisis model pengukuran, evalilasi ini dilakukan terhadap tiap model

pengukuran secara terpisah melalui evaluasi terhadap validir:as dan reliabilitas dari

model pengukuran (Wijanto, 2008:145).

I) Evaluasi Validitas

Suatu Variabel dikatakan baik terhadap variabel latennyajika memiliki nilai t-

muatan lebih besar dari nilai kritis ( 2:1.96 ). Selain itu juga, dikatakan valid jika

memiliki Standard Loading Factors 2: 0.70 (Ridgon dan Ferguson, 1991) atau 2: 0.50

(Igbaria, et.al 1997, dalam Wijanto, 2008: 145).

2) Evaluasi Reliabilitas

Untuk mengukur Reliabilitas, maka kita dapat mengukumya dengan

menggunakan Composite Reliability Measure::: 0,70 dan Variance Extracted 2: 0,50

(Wijanto, 2008: 146 & 147).

clapat tidak memerlukan adanya qffe11dillg Esti111ates (tidak rnemiliki error 1'aria11ce),

hal ini bisa dilihat pad a Lampiran 3 halaman 12-13.

2) 1:ra!11es

Jika ada nilai t-mlue dari estimasi muatan faktor < l.96, berarti estimasi

muatan faktor tersebut tidak signifikan clan variabel teramati yang terkait bisa

clihapuskan dari model (\Vijanto, 2008: 138). Dalam 0111p111 yang didapat, peneliti

tidak menemukan adanya t-m/11es < 1.96 sehingga peneliti ticlak perlu untuk

menghapus variabel variabel te;·tentu clari model, ha! ini bisa dilihat pada lampiran 3

halaman 12-13.

3) Sra11dardi::ed Loadi11g Fl1ctors (Muatan Faktor Stanclar)

lvfenurnt Igbaria et.al, ( 1997) daiam '\Vi1anto (:2008: 138) nilai Standardi::ed

Loc1di11g Fite/ors< 0.50 atau Menurut Rigdon dail Ferguson (199!) clalam Wija!1to

(2008 138) nilai Srw1dardi::ed Loadillg Fl7Clors < 0.70. Jilrn ada nilai SLF lebih kecil

clari batas kritikel tersebut, maka variabel teramati terkait bisa dilrnpuskan dari model.

Namun menurut beberapa pendapat lain ada juga yang mengatakan bahwa semua itu

tergantung clari apa yang menjadi teori maupun substansi yang menclasari model

CWijanto, 2008: 138). Dalam penelitian ini, 011tp11t dalam lientuk parh diagram bisa

clilihat pada lampiran 6 halaman 19 menunjukkan ticlak acla SLF yang ticlak

memenuhi ketentuan yang sudah clitetapkan tersebut, sehingga semuanya bisa dipakai

clalam moclel penelitian.

Tabel 4.14 l . Evaluasi koefisien model structural dan rn1tannya

Hipotesis Path Estimasi d eng~m Nilai·T

-, I

h" motes1s nene 1tmn Kesimpulan

1 Financial. B->Loyal -0.23 -0,90 Tidak signifikan

2 Financial. B->Commit 1.17 4.28 signifikan

Sumbcr: data primer yang telah diolah

f. Hasil Uji Hipotesis

Berdasaikan pada tabel di atas, bahwa terdapat dua hipotesis yang diujikan

dalam penelitian ini dan hasil daii penguj ian hipotesis penelitiannya ialah sebagai

berikut:

Hal : Ditolak, tidak terdapat pengaruh yang signifikan dan negatif antaia program

Financial Bond dengan loyalitas pelanggan

Ha2 : Tidak ditolak, terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antaia program

Financial Bond dengan komitmen pelanggan.

1) Hipotesis I

Setelah dilakukan pengujian dengan progam LISREL 8.8, diketahui bahwa

Hal ditolak kaiena temyata antaia program Financial bond melalui kaitu AKU tidak

berpengaruh signifikan terhadap loyalitas. Progran1 financial bond yang semakin

gencai dilakukan oleh manajemen Alfamart, temyata tidak mempengaiuhi loyalitas

pelanggan alfa, ini menimbulkan perilaku yang dikenal dengan perilaku beralih

merek (brand switching behavior). Van Trijp, et al (1996) dalam Fandi Tjiptono

(2004, 372) mengidentifikasikan sejumlah motif konsum1~n untuk beralih merek.

Motivasi terse kt dikelompokkan menjadi motif internal dan eksternal. Motif internal

mencerminkan true variety-seeking behavior, dimana perilaku beralih merek

dilakukan demi mencari variasi semata dan disebabkan faktor-faktor intrinsik, seperti

rasa ingin tahu, kebutuhan akan perubahan untuk mengatasi kebosanan terhadap suatu

merek, atau menghindari kejenuhan. Motif eksternal mencerminkan derived varied

behavior, lebih dipacu oleh nilai fungsional atau instrumental merek atau produk

alternatif dan faktor eksternal lainnya ( misalnya situasi out of stock).

Hal senada juga disampaikan oleh Dowling (2002) dan Dowling & Uncles

(1997) dalam Fandi Tjiptono (2004, 428) menyatakan bahwa sebagian besar pasar

FMCG (Fast Moving Consumer Goods) seperti salah satunya rite! bersifat

Polygamous Loyalty yang cenderung lebih dominan dalam pembelian kategori

produk uersangkutan. Salah satu diantaranya diakibatkan oleh kemiripan fungsional

dan kurangnya diferensiasi signifikan antar merek dan pengecer dalam sejumlah

kategori produk membuat banyak konsumen yang memililmya secara acak. Itulah

beberapa alasan mengenai mengapa Financial Bond (program Relationship

Marketing) memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

Mendukung dari kemungkinan lain yang didapat dari penjelasan teoritis dan

hasil riset yang didapat ialah bahwa semakin ketatnya persaingan yang terjadi dewasa

ini antara retail-retail lokal maupun retail-retail asing ternyata memang menuntut

BABS

KESIMPULAN DAN IMPLIKJ1.SI

Setelah melakukan beberapa evalusi kualitatif maupun 1Jrnantitaf terhadap

data, maka peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan serta implikasi yang

mungkin dapat diterapkan oleh pihak Alfamart (Manajemen Alfamart), berikut adalah

bebrapa kesilmpulan yang dapat diambil:

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi yang telah dilakukan pada bab sebelumnya,

dapat ditarik beberapa kesimpulan, diantaranya ialah:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh Financial Bond terhadap

loyaitas adalah tidak signifikan. Pelanggan akan bertindak tidak loyal karena

mereka lebih cenderung ingin mencari variasi semata atau menghindari

kejenuhan. Selain itu ha! ini juga bisa disebabkan karena sifat dari sebagian

besar pasar FMCG (Fast Moving Consumer Goods) salah satunya rite!

bersifat Polygamus Loyalty, yang diakibatkan karena kemiripan Fungsional

serta kurangnya Diferensiasi yang membuat mereka (konsumen

ALF AMART) memilihnya secara acak.

2. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa program Financial Bond

berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen, dan memiliki pengaruh

yang positif terhadap komitmen (komitmen kalkulatif). Semakin tinggi usalm

Financial Bond yang dilakukan manajemen maka ha! tersebut akan

meningkatkan komitmen dari para pelanggan pengguna kartu AKU. Hal

tersebut diakibatkan karena manfaat ekonomi atau Switching Cost tinggi yang

mereka dapatkan.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah didapat, peneliti dapat membuat beberapa

implikasi yang mungkin dapat bermanfaat bagi evaluasi manajemen Alfamart,

diantaranya:

1. Bagi perusahan/manajemen, perlunya menambah manfaat lain bagi

pelanggan kaitu AKU, selain manfaat ekonomi yang didapat, seperti yang

telah disinggung sebelumnya bahwa manfaat ekonomi yang diberikan

dengan dikeluarkannya kartu anggota AKUmart, merupakan salah satu

strategi yang dapat ditiru oleh para pesaing lainnya, sebaiknya manajemen

alfamart hams sudah memiliki strategi lain yang dapat digunakan guna

memenangkan loyalitas dari para pelanggannya, mengingat komitmen

pelanggan suda11 cukup mereka dapatkan. Seperti memberikan manfaat

sosial, melakukan kegiatan sosial I bakti sosial,. acara kumpul (gathering)

bersama anggota kartu AKU lainnya, maupun kegiatan sosial lain yfil1g

dapat meningkatkaJ1 rasa memiliki antara alfarnart dan pengguna kartu aku

yang merupakan pelaJ1ggaJ1 setia Alfamart, guna menciptakan diferensiasi

yang signifikan dengaJ1 para pesaing.

2. Bagi penelitian selanjutnya,ada beberapa teori yang dapat dikembangkan

lagi, yaitu

a. Perlu ditambabnya variabel bebas dalam penelitian yang

mengangkat konsep serupa, diantaranya ialab selain financial

bond, perlu juga dibahas mengenai pendekatan Relationship

Marketing yang lain seperti social bond maupun structural bond

b. Perlunya diteliti mengenai pengarnhnya terhadap trust

(kepercayaan). Karena selain komitmen, pilar utama dari

Relationship Marketing ialab Trust (kepercayaan) (Fandi

Tjioptono, 2008).

c. Studi kasus pelanggan yang menyangkut relationship marketing

dapat dilakukan bukan hanya pada pelanggan setia toko retail.

Namun juga dapat dicoba pada pelanggan-pelangan dalam

industri-industri yang memiliki keanggotaan atau komunitas

tersendiri, guna melihat perbedaan tingkat loyalitas maupun

komitmen dikalangan mereka.

d. Perhmya dibuat Marketing Matrix dalam kaitannya dengan

Financial Bond sebelum sampai pada tabapan loyalitas pelanggan,

penelitian dapat mengenai minat pelanggan terlebih dabulu,

ataupun menggunakan Moderating Variabel (variabel antara).

DAFT AR PUST AKA

A, Judhie, Setiawan, Teknologi Komunikasi, Universitas Mercubuana, Jakarta. Diakses dari www.pksrn.mercubuana.ac.id

Abdul, Hamid, Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Ekonorni dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hldayatullah, Jakarta, 2007.

Adrian, Payne, The Essence of Service Marketing, Pearson Education Asia, · Yogyalrnrta, 2000.

Agus Eko, Sujianto, Aplikasi Pengukuran Channel Exchange Relationship antara Rite/ dan pemasok Sebuah Studt Pendahuluan. Fakultas Ekonomi Universitas Muharnmadiyah Surakarta. Diakses dari www.scribd.com

Ali, Hassan, Marketing, Media Pressindo, Jakarta, 2008.

Alma, Buchari, Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung, 2007.

Ariesya, Aprillia, Customer Retention & Customer Reiationship 1\;Jarketing: Strategi Pemasaran yang Potensial, Jurnal Manajemen Maranatha Vol 4, November, 2004.

Assauri, Sofjan, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep & Strategi, PT Raja Grafinclo Persada, Jakarta, 2004.

Baskara Ekananda, Aclhi Hendra, Program Hubungan Pelanggan untuk Perusahaan Layanan, Edisi Wisucla, Fonun Manajemen Prasetya Mulya, Tahun ke- XII, No. 81, Jakarta, Desember 2004.

Bergeron, Bryan P, Essential of CRM: a Guide to Customer Relationship Management, Wiley, New York, 2002. diaksese dari h ttn ://v,n,vw. ufl i b. ufl. edu/ cm/bi 1'iness/hnn k s/?OO?h ks c1th

Boome, Louise N dan Blom, Paul H, 18 Langkah Membangun .faring Pemasaran Produk yang kokoh, Prestasi Pusaka Publisher, Jakmta, 2006.

Chiung-Ju Liang & Wen-Hu~'g Wang, Evaluating the Interrelation of a Retailer's Relationship efforts and Consumer's attitude and Behaviou", Journal of Targeting, Measurement and Analysisi for Marketing Vol 1, 2005.

Darsono, Lincen Indahwati, Loyalitas & Disloyalty sebuah Pandangan Komperhensif dalam Analisa Loyalitas Pelanggan, Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya, 2004. Jurnal diakses dari www.uajv.ac.icl

Enclang, Sulistiarini, Pcmasaran Jaso, Universitas Airlangga , Surabaya. Diakses dari http://v-1ww.clamancliri.or.id/file/endang sulistiariniunairbab2.pdf

Fandy, Tjiptono, Pemasaran Jasa, Bayumeclia Publishing, Malang, 2004.

Farida, Jasfm·, Perbedaan l'eranan Tingkat Kepuasan, Kepercayaan dan Komitmen Pelanggan Hotel : Studi Tentang Service Relationship pada Hotel di Jakarta dan Bogar, Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 4. No. I, April, Universitas Trisakti, Jakarta, 2002.

Fuad dan Ghozali, Imam, Structural Equation Model, Teori, Konsep dan Ap/ikasi dengan Program Lisrel 8.54, Baclan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2005.

Gibson, Donelly & lvancevich. Manajemen, Edisi ke 9, Jilid 1, Erlangga, Jakruta, 1997.

Hadi, Pranowo, Manajemen Mini A1arket, Tugu, Y ogyakru·ta, 2004.

Harsini, Soetomo, Relationship pacla Upscale Retailing, Media Riset Bisnis & Manajemen Vol. 4, No. 3, Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Jakarta, Desember 2004.

Sugiyono, Metode Penelitian, Alfabeta, Bandung, 2006.

Yudi, Sutarso, Efek Mediasi Komitemn Multidimensional pada Aktivitas Relationship Marketing dan Retensi Keanggotaan dalam Organisasi Sosia/, Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 5, No. 1, STIE Perbanas, Surabay.:, April 2003.

Setyo Hari, Wijanto, Structural Equation A1odeling dengan Lisrel 8.8 Konsep & Tutor, Graha Ilmu, Y ogyakarta, 2008.

Y oeti, Oka A, Customer Service Cara Efektif Memuaskan Pelanggan, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 2005.

Yusuf, Ahmad Mukhlis, Relationship Marketing, Vol. 8, IV, Agustus, 2006.

Berita Alfarnart. 29 Januari 2009, diakses dari www.alfarnatiku.com

Bulletin Alfarnart. Periode l Maret- 15 April 2009.

FranchiseKey International, 15-04-2008 diakses dari [email protected]

Koranrn Sinar Harapan, Sabtu 6 Januari 2007.

Koran Sinar Harapan, 2004.

Majalah Warta Ekonomi 08 Tahun XIX, 16 April 2007.

Media Riset Bisnis & Manajernen, Kualitas Relasional (Relationship) dalam Jasa Penjualan, Vol. 4, No. 2, Agustus 2004.

Suara Merdeka, Rabu 4 Juli 2007.

;vww.ciptamaya.com

www.digilib.or.id/file/endangsulistiariniunairbab3.pdf

\vww.digilib.petra.ac.id

V>'WW.kapanlagi.com, Kamis 19 April 2007.

www.metroriau.com

[email protected], November 2001.

www.wikimu.com

wv.rvv.vvikipedia.oru.

LAMPIRAN 1

DATE: 02/28/2009 TIME: 10:34

P RE L I S 2.54S

BY

Karl G. Joreskog & Dag Sorbom

This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc.

7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A.

Phone: (800) 247-6113, (847) 675-0720, Fax: (1347) 675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2002

Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention.

Website: www.ssicentral.com

The following lines were read from file C:\Documents and Settings\syarifah\My Documents\test64.PR2:

!PRELIS SYNTAX: Can be edited SY='C: \Documents and Settings\S~'arifah\My Documents\test64. PSF' OU t:A~CM SM~ AC~ XT

Total Sample Size 70

Univariate Summary Statistics for Continuous Variables Lab le Mean St. Dev. T-Value Skewness Kurtosis !Vlin Freq. MaxFreq.

-------- ------- -------- -------- ---------- -------3. 629 1.276 23.792 -1. 976 3.394 0.000 6 5.000 3.029 1. 351 18.755 -0.707 -0.085 O.JOO 6 5.000 3.786 1. 307 24.242 -2.078 3.843 0.000 6 5.000 3.529 1. 359 21. 723 -1.471 l. 736 0.000 6 5.000 3.557 1.281 23.228 -1. 748 2.840 0.000 6 5.000 3.843 1.326 24.252 -2.046 3.806 0.000 6 5.000 3. 714 1.218 25.524 -2.403 5.248 0.000 6 5.000 3.500 1. 294 22.633 -1. 674 2.470 0.000 6 5.000 3. 614 1.243 24.330 -2.064 3.904 0.000 6 5.000

9 6

15 13 10 19

8 9 8

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN PRODUK PAKAIAN DI RAMAYANA CIPUTAT

......... 111

Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKi~RTA

Oleh:

CHAMZAH

NIM: 102081026081

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN

DAN KUALIT AS PELA YANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

PRODUK PAKAIAN RAMAYANA CIPUTAT

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilnm Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Chamzah NIM : 102081026081

Pembimbing I

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS NIP. 131 474 891

Di Bawah Bimbingan

JURUSAN MANAJEMEN

Pembimbing II

Hcryanto, SE, MSi NIP. 131 569 931

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMP.REHENSIF

Hari ini Selasa Tanggal Tiga Puluh Bulan Desember Tahun Dua Ribu Delapan

telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Chamzah NIM : 102081026081 .

dengan judul Skripsi "ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN

DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

PRODUK PAKAIAN RAMAYANA CIPUTAT" (Studi Kasus Produk Pakaian

Ramayana Ciputat). Memperhatikan kemampuan dan penampilan mahasiswa

tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Saijana Ekonomi pad a J urusan

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta,, 30 Desember 2008

Tim Pcnguji Ujian Komprchensif

_______,,_C~~ Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM

Ke tu a

~ Herni Ali HT, SE, MM

Sekretaris

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS

,_

LEMEAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Selasa Tanggal Tiga Puluh Bulan Juni Tahun Dua Ribu Sembilan telah

dilakukan Ujian Skripsi atas nama Chamzah NIM : 102081026081 dengan judul

Skripsi "ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN

KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN"

(Studi Kasus Produk Pakaian Ramayana Ciputat). Memperhatikan kemampuan

dan penampilan mahasiswi tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini

sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Satjana

Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tim Pcnguji Ujian Skripsi

Penguji I

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS NIP. 131474891

Penguji Ahli

L Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM

NIP. 150 317 955

Jakarta, 30 Juni 2009

Penguji II

Heryanto, SE, M. Si NIP. 131 569 931

I. PERSONAL DATA

X11m11

'f &mp11t I 'f 11ngg11! 111hir : :A.!11m11t

'f e!ep(')n I m :A.g11m11 I<.&W 11rg11n eg11r1111n }fob by

11. PERSONAL EDUCATION

JOTO

Ch11mz11h J11k11rt11, en :l\eptember '198ll J!. 'fipi!l' C11kung k'l>. 'J.lwru !1.t.611/68 Xei.'12 C11kung 'B1!1'11t J11k11rt11'f!mur1ll916 (621) 9215ll2J:16 Is!11m Indeinesi11 :l\ep11k 'B(')!ii, 'Meidifrk11si ~eped11 'M(')teir

• 'M11hr11s11h 'Diniy11h ('M'D) Yurj11 C11kung d11ri t11hun 1996 s11mp11i

deng11n tiihun 1996

• 'M11hr11s11h 'fs11n11Wiy11h ('M'fs) Yurj11 C11kung d11rl ti1hur.i 1996 s11mp11i

der.ig11r.i t11hm;J 1999

• 'M11hr11s11h 11!jy11h r.iegeri ('M;f!.N) 8 C11kur.ig d11ri t~hm" 1999 s11mp11i

dtmg111" t11huJJ 2662

" ('Jpi;:iersit11s Is!11m X egeri ((') IJ{) :l\y11rit }lidey11tu!!iih J 11k11rt11 d11ri

ABSTRACT

ANALYZE THE INFLUENCE OF USING MARKETJ[NG MIX, AND SERVICE QUALITY TOWARD THE AFFECT IN PURCHASE

RESPOND IN RAMAYANA CIPUTAT

Oleh

Chamzah

The purpose of this accuration is for identity the influence between the variable for marketing mix is product (XI), price (X2), promotion (X3), place (X4) and service quality (XS) affect in purchase (Y).

The aci;uration methode whice use are survey methode and I 00 respondents which ever buyed in Ramayana Ciputat. The sample technic which use in the accuration is whit simple random sampling methode.

Result of this accuration point that there is positive signifikan of variable of mdl'keting mix (product (XI), price (X2), promotion (X3), location (X4)) to variable of purchasing decision (this Y). Research also of this accuration point that there is influence which positive signifikan of variable of service quality (XS) to variable of purchasing decision (Y). And as a whole result of research find the variable of marketing mix (product (XI), price (X2), promotion (X3), location (X4)) And variable of service quality (positive XS) of this accuration point that there is influence which positive signifikan to variable of purchasing decision (Y).

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

PRODUKPAKAIANRAMAYANACIPUTAT

Oleh

Chamzah

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh antara variabel bauran pemasaran yaitu pr0duk (XI), harga (X2), promosi (X3), lokasi (X4) dan kualitas pelayanan (XS) terhadap keputusan pembeli;m (Y) pada produk pakaian di Ramayana Ciputat.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode suPrey, dan responden sebanyak IOO orang yang pemah berbelanja di Ramayana Ciputat. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode simple random sampling.

Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh signifikan positif variabel bauran pemasaran (produk (XI), harga (X2), promosi (X3), lokasi (X4)) terhadap variabel keputusan pembelian (Y) pene!itian ini juga menunjukan terdapat pengarub yang signifikan positif variabel kualitas pelayanan (XS) terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Dan secara kese!uruban hasil penelitian menemukan variabel bauran pemasan (produk (XI), harga (X2), promosi (X3), lokasi (X4)) dan variabel kualitas pelayanan (XS) berbengarub. signifikan positif terhadap variabel keputusan pembelian (Y).

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Dengan mengucapkan puji dan rasa syukur selalu terpanjatkan kehadirat

Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan ridho-Nya kepada penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, dengan judul

"Analisis Pengaruh Bauran Pemasarau dan Kualitas Pelayanan Terhadap

Keputusan Pembelian Produk Pakaian di Ramayana Ciputat". Shalawat serta

salarr. selalu tercurahkan kepada junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW,

beliaulah yang telah membawa dan memperjuangkan aganrn Islam dari zaman

yang penuh kegelapan hingga terang benderang seperti sekarang ini.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penulisan

skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih janh dari sempurna, karena

pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki sangat terbatas, oleh sebab itu

penulis mengharapkan saran dan kritik serta tanggapan dari semua pihak demi

penyempurnaan penulisan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk

memenuhi persyaratan memperoleh gelar Saijana Ekonomi pada Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besernya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,

pengaral1an, bimbingan dan do' a yang tulus serta memberikan dorongan semangat

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Antara lain :

1. Orang tua tercinta, Ayahanda H. Muhammad Hatta dan Ibunda Hj.

dan tidak pemah sedikitpun akan terlupakan, serta clukunngannya baik

yang berbentuk materil maupun dukungan moril hingga penulisan skripsi

ini bisa terselesaikan.

2. Bapak Prof.Dr. Abdul Hamid, MS, selaku dosen pembimbing I dan selaku

Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hiclayatullah

Jakarta.yang sangat membantu dalam penyusunan skripsi ini hingga

selesai.

3. Bapak Heryanto, S.E, M.Si, selaku dosen pembimbing II, yang telah

meluangkan waktu dalam penyusunan skripsi ini hing~\elesai. 4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni., MM, selaku ketua Jurusan Manajemen.

5. Bapak-bapak clan Ibu-ibu dosen serta seluruh staf akademika dan

karyawan Fakultas Ekonomi clan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, atas partisipasi dan segala bantuannya selama penulis menuntut

ilmu.

6. Untul( kakak ku yang tersayang Muhidin serta istri, Umala se1ia suami,

dan Nur Siah. Yang tiada henti-hentinya memberikan dukungan, nasehat,

motivasi dan dorongan semangat serta do'anya yang 1idak terhingga dan

cukup besar bagi penulis dalam proses pembuatan skripsi ini hingga dapat

terselesaikan dan selama menjalani pendidikan di UIN SyarifHidayatullah

Jakarta.

7. Sahabat-sahabatku Danel's Vans, Ilham, Aming, Ubay, Oyot, Jum'i,

Helmi (Ujang), Malik, Udien, Subhan, Cak Habib, Opik Alici@, Ucuf

cute. Adhi. Soecial to Zheeda villa.

8. Teman-temanku semua yang seperjuangan yang tidak bisa disebutkan satu

persatu selama belajar di UIN yang tidak dapat disebutkan satu persatu,

yang telah memberikan dorongan dan motivasi selama penulis manuntut

ilmu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Semoga semua amal dan kebaikan serta bantuan yang penulis terima

selama menjalani pendidikan mendapat balasan dan ridho dari Allah SWT,

Amiiiin ...... .

Akhir kata, semoga skripsi ini setidaknya dapat memberikan sumbangan

pikiran dan saran untuk perkembangan dalam pendidikan.

Wassalam

Jakarta, 30 Juli 2009

Penulis

Chamzah

DAFTARISI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

CURRICULUM VITAE

ABSTRACT ....................................................................................................... i

ABSTRAK ......................................................................................................... .ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... .iii

DAFTAR 181 ...................................................................................................... vi

DAFT AR T ABEL ............................................................................................. .ix

DAFT AR GAMBAR ......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................ 5

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian .............................................. 5

BABU TINJAUAN PUSTAKA

A. Bauran Pemasaran ................................................................... 7

1. Produk (Product) ............................................................... 8

2. Harga (Price) ..................................................................... 9

3. Lokasi atau Saluran Distribusi (Place) .............................. 9

4. Promosi (Promotion) ......................................................... 10

B. Kualitas Pelayanan (Service Quality) ..................................... 10

1. Pengertian Kualitas Pelayanan .......................................... 10

2. Dimensi Kualitas Pelayana.!l ............................................ 12

3. Prinsip-prinsip Kualitas Pelayanan ................................... 15

C. Perilaku Konsumen ................................................................. 17

1. Perangsang Penjualan ....................................................... 19

2. Perangsangasang Lainnya ................................................. 21

3. Faktor-Faktor Pembelian .................................................. 22

D. Penelitian Terdahulu ............................................................... 27

E. Kerangka Pemikiran ................................................................ 27

F. Perumusan Hipotesis ............................................................... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................... 31

B. Metode Penentuan San1pel.. .................................................... 31

C. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 32

D. Metode Analisis ...................................................................... 33

1. Uji Validitas dan Realibilitas ........................................... 35

2. Uji Asumsi Klasik ............................................................. 38

3. Analisis Regresi Beerganda .............................................. 40

4. Pengujian Uji T ................................................................. 41

5. Pengujian Uji F ................................................................. 42

E. Definisi Operasional Variabel.. ............................................... 43

BAB IV PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................ 47

B. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................. 49

C. Deskriftip Analisis .................................................................. 55

D. Uji asumsi Klasik .................................................................... 72

E. Analisis Regresi Berganda ...................................................... 77

F. Pengujian Hipotesis ................................................................. 78

BABV KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan ............................................................................. 88

B. Implikasi dan Saran ................................................................. 90

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 92

LAMP IRAN

4.27 Adanya Discount Pada Produk 70

4.28 Faktor Ekonomis dan Harga Te1jangkau 70

4.29 Model Produk 71

4.30 Kualitas Produk Yang Terjamin 72

4.31 Jumlah Produk Yang Tersedia Yang Banyak 72

4.32 Kemudahan Dalam Pembayaran 73

4.33 Keamanan dan Nyaman Dalam Berbelanja 73

4.34 Uji Multikolinearitas 76

4.35 Uji Autokorelasi 77

4.36 Analisis Regresi Berganda 80

4.37 Model Summery 81

4.38 Uji t-hitung 83

4.39 Uji f-hitung 89

No.

2.1

2.2

2.3

4.1

4.2

DAFTAR GAMBAR

Keterangan Hal

Model Prilaku Pembeli .................................................... 18

Proses Keputusan Membeli ............................................. 23

Kerangka Pemikiran ........................................................ 30

Hasil Uji Normalitas Data ............................................... 75

Hasil Uji Heterokedastisitas ........................................... 78

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pcnclitian

Pada saat ini meningkatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia

mengakibatkan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Kebutuhan

masyarakat yang sangat beragam tersebut diimbangii dengan munculnya

berbagai perusahaan yang memproduksi produk baran.g dan jasa, sehingga

sekarang ini banyak perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam jenis

usaha yang sama.

Dengan berkembangnya industri tekstil yang semakin pesat saat

ini, membuat konsumen semakin mudah untuk mendapatkan produk yang

sesuai dengan kebutuhan dan seleranya. Seiring dengan itu, persaingan di

dunia industri tekstil khususnya pakaian pun semakin ketat diantara para

produsen yang bersaing dalam memperebutkan konsume1L Oleh karena itu

para produsen terlebih dahulu harus memahami konsumen, mengetahui apa

yang dibutuhkannya, apa seleranya, dan melihat bagaimana konsumen

mengambil keputusan dalan1 melakukan pembelian suatu produk.

Untuk sarana pemenuhan kebutuhan sekarang ini, pakaian

merupakan pemenuhan yang sangat diperlukan untuk kebutuhan sehari­

harinya. Seperti yang kita lihat banyaknya pasar-pasar atau produsen

menjual produk guna pemenuhan kebutuhan masyarakat khususnya pakaian

Pada 1978, Ramayana hanyalah sebuah store pakaian kecil yang

terdapat di Jalan Sabang, Jakmia Pusat. Saat itu, dunia retail belum semarak

seperti sekarang. Nmnun, Ranmyana yang berani tmnpil beda dengan konsep

melayani masyarakat kelas menengah ke bawah, mmnpu menjadi pusat

perbelanjaan idola bagi masyarakat.

Sejak awal, Rmnayana konsisten di jalur bisnis garmen dan

pakaim1 jadi. Lalu pada 1985, mereka mulai melirik penjualan beragmn

aksesoris, sepatu, dan tas. Empat tahun kemudian, Rmnayana mulai

berekspansi dengan mendirikan 13 store yang meyediakan beragmn

kebutuhan dari mulai mainan, stationary, kebutuhan hmian dan makanan.

Dirancang dengan bangunan yang terkesan sederhana, Raniayana

Teladan yang berlantai tiga ini mmnpu memanjakan konsumen dengan

beragmn produk yang lengkap dan suasana nyaman.

Ada banyak cara untuk menyiasati bisnis di tengah situasi pasm·

yang makin ketat. Salah satunya adalah dengan menggemakan konsep

murah plus progran1 diskon. Kalau konsep yang satu ini, Rmnayana yang

sudah cukup berpengalmnan, pasti pahmn betul.

Rmnayana memang telah akrab dengan diskon, bahkan diskon

tersebut juga memiliki istilah masing-masing seperti !Discount Time, yang

memberikm1 potongan harga sebesar 20 persen bagi beberapa produk merk

tertentu. Ada juga diskon ala Time Service yang m(:mberikan pelayanan

potongan harga sebesar 70 persen secara dengan jangka waktu tertentu.

Agar suatu perusahaan dapat mencapai tujuan jangka panjang,

maka manajemen perusahaan sebaiknya menetapkan terlebih dahulu sarana

yang ingin dicapai melalui berbagai strategi pemasaran, diantaTanya strategi

bauran pemasaran dan kualitas pelayanan yang me.mpengaruhi terhadap

keputusan pembelli.

Dalarn melakukan keputusan pembelian suatu jenis produk seperti

halnya pakaian, konsumen terlebih dahulu memiliki berbagai timbangan

karena adanya respon konsumen terhadap suatu jenis produk dapat dilihat

dari minat, keyakinan, kehendak, dan tindakan yang pada akhimya

melakukan pembelian yang sesuai dengan keinginari dan kebutuhannya.

Reaksi konsumen sangat memiliki pengaruh dalam perkembangan suatu

produk, jika konsumen merasa kebutuhannya sesuai dengan keinginan dan

seleranyanya, maka konsumen tersebut akan senang dan menceritakan

pegalamannya kepada konsumen Iain.

Narnun keputusan pembelian seringikali berubah-ubah karena

didalarn proses keputusan tersebut terdapat Iima tahap yang menjadi

pe1iimbangan dalarn melakukan pembelian tersebut, yaitu pengenlaan

masalah, pencarian informasi, evaluasi, keputusan membeli, perilaku

sesudah pembelian.

Dengan adanya tahapan-tahapan yang dilewati pembeli untuk

mencapai keputusan untuk membeli, maka produsen perlu pemahaman yang

mendalarn mengenai konsumen terhadap apa saja yang menjadi

pakaian, karena banyak pordusen ynag sesungguhnya tidak mengetahui

secara tepat mengapa konsumen membeli atau tidak membeli produk yang

dihasilkan oleh produsen tersebut. Produsen perlu menyatukan diri mereka

secara mendalam ke dalam pikiran konsumennya agar dapat lebih mengenal

persepsinya, nilainya, tingkah !aku, kepi::rcayaan, dan cara belajar dan tentu

saja kebutuhan dan keinginan. Untuk itu skripsi ini diberi judul "Analisis

Pengaruh Bauran Pemasaran Dan Kualitas Pelayanan Terhadap

Keputusan Pembelian"

Dari pemaparan latar belakang yang ada, maka masalah yang dapat

diindentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Apakah dengan adanya bauran pemasaran (produk, harga, tempat, dan

promosi) alcan menimbulkan keputusan pembelian bagi konsumen.

2. Apakah dengan adanya kualitas pelayanan akan menimbulkan keputusan

pembelian bagi konsu.'llen.

3. Apakah produk pakian di Ramayana Ciputat memiliki brand image yang

lcuat bagi konsun1en.

Untuk membatasi masalah, agar tidak perlu terlalu meluas

pembahasarmya maka penulis membatasi masalah mengenai pengamh

-bauran pemasaran (yang terdiri dari produk, harga, lokasi, dan promosi),

serta kualitas pelayanan yang mempunyai pengamh terhadap keputusan

pembelian.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka pernmusan

masalah dalam penulisan skripsi ini adalah:

I. Apakah terdapat pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan

pembelian.

2. Apakah terdapat pengaruh kualialitas pelayanan terhadap keputusan

pembalian.

3. Apakah terdapat pengaruh antara bauran pemasaran dan kualitas

pelayanan terhadap keputusan pembelian.

C. Tujuau dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Bedasarkan perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini

adalah:

a. Untuk menganalisis pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan

pembelian produk pakaian di Ramayana.

b. Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan

pembelian produk pakaian di Ramayana.

c. Untuk menganalisis pengaruh baurnn pemasaran dan kualitas

pelayanan terhadap keputusan pembelian produk pakaian di

Ramayana.

2. Manfaat penelitian ini adalah :

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat atau

a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi Ramayana

untuk dapat lebih memperhatikan dan meningkatkan sumber daya

yang ada serta mengenal konsumen yang lebih baik lagi agar

mengetahni keputusan pembelian pelanggan.

b. Bagi penulis

Kegiatan penelitian ini merupakan k"sempatan bagi penulis

untuk menambah pengetahuan teoritis dan memperluas wawasan

untuk mempelajari secara langsung dan menganalisis pengaruh

bauran pemasaran dan kualitas pelayanan terhadap keputusan

pembelian.

c. Bagi Lembaga UIN Syarif Hidayatullah

Dengan adanya penelitian ini di harapkan dapat di jadikan

acuan bagi penulis yang lainnya. Dan membt:rikan masukan bagi

pengembangan ilmu di jurusan manajemen pemasaran pada

khususnya.

d. Bagi konsumen

Sebagai bahan pertimbangan bagi konsumen agar lebih

melihat dan mempunyai respon dalam melakukan transaksi dan

dalam keputusan pembelian.

A. Bauran Pemasaran

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

penentuan keberhasilan perusahaan dalam upaya pencapaian tujuannya. Oleh

karena itu pengelola pemasaran yang tepat memdapa.tkan perhatian yang

serius dari perusahaan-perusahaan yang telah menyadari akan arti dan

pentingnya dari pengelola pemasaran yang baik.

Kegiatan pemasaran yang meliputi perkembangan produk, penentuan

harga, pendistribusian, dan promosi perlu dikombinasikan dengan tepat dan

optoimal agar tercapai penjualan yang maksimal, yang d:ikenal dengan bauran

pemasaran. Bauran pemasaran ini dilakukan oleh menajer pemasaran

berdasarkan pasar sasaran dan penentuan posisi produk di pasar sasaran.

Kombinasi yang serasi diantara variabel-variabel bauran pemasaran yang

dilaksanakan dengan baik apabila setiap setiap variabel memperoleh tingkatan

dan posisi yang tepat dan seimbang sesuai dengan posisi produk dan pasar

sasaran.

Menurt Kotler (2000: 15), bauran pemasaran adalah:

"Marketing mix is the set of controllable tactical marketing tool that

the firm uses to pursue it's marketing objectives in the target market".

Artiya, bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang

diszunakanh nerusahaan untuk mencanai h1i11an rlalam nai;::Hr ~ac:ar::in

Menurut Zeithaml dan Binner (2000: 18), bauran pemasaran adalah:

"Marketing mix defined as the elements an organization control that

can be used to satisfj; or communicate with consumers".

Aliinya, bauran pemasaran didefinisikan sebagai alat kotrol organisasi

yang dapat digunakan untuk memuaskan atau mengkomunikasikan dengan

konsumen.

Sedangkan menurut Keagen (1995: 18), bauran pemasaran adalah:

"Marketing mix is the set of tools and techniques of the product, its

pricing and distribution, and its marketing communication used by an

organization market its product at a profit. These element of the marketing

mix are sometimes called the four P's: product, price, place, and promotion".

Aliinya, bauran pemasaran merupakan gabungan dari peralatan dan

tehnik produk, harga, dan distribusinya, serta komunikasi pemasarannya yang

digunakan oleh suatu organisasi untuk memasarkan prodlilknya.

Berdasarkan dari pedapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat empat elemen penting yang termasuk dalam bauran pemasaran, yaitu:

1. Produk (Product)

Definisi produk menurut Kotler (2003

berikut:

407) adalah sebagai

"A product is anything that can be offered to a market tosatisfj; a

want or need".

Artinya, sebnah pruduk adalah segala sesuatu yang dapat

ditawarkan kesebuah pasar untuk memenuhi suatu keinginan atau

kebutuhan.

Sedangkan menurut Stanton (1994 : 222), definisi produk adalah:

"A product is a set of tangible and intangible attributes, including

packaging, color, price, quality, and, brands, plus the service, place,

person, and idea".

Artinya, sebuah produk adalah sekumpulan sifat yang memiliki

bentuk dan tidak memiliki bentuk, termasuk didalamnya kemasan, warna,

kualitas, merek, ditan1bah pelayanan dan reputasi penjual sebuah produk,

jasa tempat orang, ide, atau gagasan.

2: Harga (Price).

Keputusan harga merupakan ha! yang penting dalam menentukan

nilai suatu produk (barnng maupun jasa) bagi pelanggan dan mempunyai

peranan penting dalam membangun image atau citra suatu produk

3. Lokasi atau Saluran Distribusi (Place).

Secara garis besar pendistibusian merupakan kegiatan perusahaan

yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan

jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggtmaanya sesuai

dengan yang diperlukan Genis, jumlah, harga, tempat, dan saat

dibutuhkan).

4. Promosi (Promotion).

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu

program pemasaran. Betapapun kualitas suatu porduk, bila konsumen

belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan

berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Pada

hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang

dimaksud dengan disini adalah Bktifitas pemasaran yang berusaha

meyebarkan informasi, mempengarubi atau membujuk, dan mengingatkan

pasar sasaran atas perusahaan dan roduknya agar bersedia menerima,

membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang

bersangkutan.

B. Kualitas Pelayanan (Service Quality)

Kualitas pelayanan merupakan persepsi dari konsumen karena sifatnya

yang tidak nyata (intangible) serta produksi dan konsumsinya berjalan secara

simultan atau bersamaan.

1. Pengertian Kualitas Pelayanan

Memberikan kualitas pelayanan yang baik merupakan ha! yang

-jarang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan yang sangat beroreantasi

pada kualitas pelayanan yang baik dapat menciptakan citra yang baik

bagi perusahaan.

Menurut kotler (2003 84) definisi kualitas adalah sebagai

berikut:

"Quality is the totally of features and characteristic of a product

or service that bear on its ability to satisfY started or implied needs".

Artinya kualitas merupakan totalitas ciri-ciri dan karakteristik

suatu produk atau jasa yang berpusat pada kemampuan produk tersebut

untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan yang diinginkan.

Berdasarkan definisi diatas, kualitas pelayanan juga di garnbarkan

sebagai bentuk sikap, tetapi tidak sarna dengan kepuasan, y~ng

dihasilkan dari perbandingkan antara harapan konsumen dengan

keman1puan perusahaan. Kualitas dari sebuah pelayanan sangat

tergantung pada dua variabel, yaitu pelayanan yang diharapkan atas

pelayanan yang di dapatkan dan pengalarnan apapun yang telah dialami

sebelunmya, pada saat mendapat pelayanan.

Di dalarn sebuah perusahaan jasa yang terkenal, biasanya

perusahaan jasa tersebut akan berjuang untuk mempertahankan dan

meningkatkan kualitas pelayanannya agar menjadi lebih baik lagi,

dengan tujuan untuk mendapatkan kesetiaan dari konsumen

Menurut Bilsom simamoro (2003: 171) kalau akhir pencapaian

perumusan adalah kepuasan konsumen, maka kata layanan lebih tepat

dipakai dalam pemasaran sebab jika menggunakan kata tersebut

perusahaan di tempatkan dalarn posisi 'melayani' schingga harus peduli

terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen.

Kemudian Bilsom Simarnoro juga mendifinisikan bahwasanya

layanan adalah setiao kegiatan atau manfaat van" clitawarkan <atn nihak

a. Kehandalan (Reliability)

Y aitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang

dijanjikan dengan tepat dan kemampuan untuk dipercaya, terutama

dalam memberikan pelayanan secara tepat waktu dengan cara yang

sama sesuai jadwal yang telah dijanjikan tanpa melakukan kesalahan

b. Daya Tanggap (Responsiveness)

Y aitu kemampuan atau keinginan para karyawan untuk

membantu dan memberikan pelayanan yang dibutuhkan konsumen.

Berkaitan dengan tanggung jawab dan keinginan untuk memberikan

jasa yang prima serta membantu penerima jasa apabila menghadapi

masalah berkaitan dengan jasa yang diberikan oleh pemberi jasa

terse but.

c. Jaminan (Assurance)

Y aitu berkaitan dengan pengetahnan, keramahan, kesopanan

dan sifat dapat dipercaya dari kontak personel (pemberi jasa) untuk

menghilangkan sifat keragu-raguan konsumen dan merasa terbebas

dari bahaya dan resiko atas jasa yang terimanya.

d. Empati (Empathy)

Yaifo meliputi sikap kontak personel (karyawan) maupun

perusahaan untuk perhatian dan memahami kebutuhan maupun

kesulitan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, kemudahan dalam

melakukan komunikasi.

C. Perilalm Konsumen

Menurut Kotler (2003 : 182) perilaku konsumen adalah :

"Consumer behavior studies how individuals, and organization

select, buy, use, and dispose of goods, service, ideas, or experience to satisfy

their needs and desires"

Artinya bahwa perilaku konsumen mempelajaril bagaimana individu,

kelompok, dan organisasi memilih, membeli, dan membuang barang, jasa,

ide, atau pengalaman untuk menmaskan kebutuhan dan keingnan mereka.

Menurut Schiffman dan Kanuk (2000 : 64) perilaku konsumen

merupakan perilaku yang mencakup dua jenis pembelian, yaitu pemakaian

percobaan (tahap pencarian dimana konsumen mencoba untuk mengevaluasi

sebuah produk dengan cara mengkonsumsinya secara langsung) dan

mengulang pembelian, biasanya dengan menandai bahwa produk tersebut

sesuai dengan konsumen dan mereka menggunakannnya lagi.

Seadangkan Anwar Prabu Mangkunegara (1998 : 4) menyatakan

bahwa perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan

individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses

pengambilan keputusan dalam mendapatkan barang ataujasa ekonomis yang

dapat dipengaruhi oleh lingkukngan.

Engel et al. (1993 : 4) mengemukakan bahwa:

"Consumer behavior as those activities directly involved in

obtaining, consuming and disposing of products and services, including the

Artinya bahwa perilaku konsumen sebagai tindakan langsung terlibat

dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa,

te1masuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.

Dari beberapa pengertian perilaku konsumen tersebut dapat ditarik

kesamaan bahwa perilaku konsumen merupakan tindakan konsumen dalam

kaitannya dengan proses pengambilan keputusan untuk memilih,

mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa. Kegia.tan pembelian hanya

merupakdll salah satu tahap dari perilaku konsmnen secara keseluruhan,

sedangkan proses pembelian itu sendiri sudah dimulai jauh sebelum kegiatan

pembelian yang sebenarnya dan mempunyai konsekuensi-konsekuensi yang

panjang pasca pembelian.

Adapun Philip Kotler dan A.B. Susanto (2000 : 223) mnegemukakan

beberapa model perilaku pembeli sebagai berikut:

Gambar2.1 Model Perilalrn Pembeli

Perangsang Perangsang Karakter Proses Keputusan Keputusan

Penjualan Lainnya Pen1beli Pembeli Pembeli

• Produk • Perekonomian • Budaya • Pengenalan • Memilih

• Harga • Teknologi • Sosial masalah produksi

• Tempat • Politik • Perorangan • Pencarian • Memilih jenis

• Pron1osi • Budaya I-+ • Kejiw:lan informasi f-.. • Memilih

• Evaluasi pemasok

• Keputusan • Penentuan saat ·

• Perilaku pembelian

sesudah • Jumlah

pembelian pembelanjaan

Sumber : Philip Kotler dan A.B. Susanto (2000 : ))1)

l. Perangsang Penjualan

a. Produk (Product)

Produk adalah suatu objek yang dapat dilihat dan disentuh,

istilah produk juga digunakan untuk jasa atau ide-ide yang tidak

dapat disentuh. Komponen produk meliputi !ayanan, kualitas, variasi

produk, model, ciri-ciri, merek, bungkus, ukurarL dan jaminan.

Produk merupakan sesuatu y~ng dapat ditawarkan ke dalam

pasar, untuk diperhatikan, dim11iki, dipakai atau dikonsumsi,

sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pelanggan

(Kotler, 1997). Produk yang ditawarkan meliputi barang fisik, jasa,

orang atau pribadi, organisasi dan gagasan. Secara konseptual,

produk adalah pemahaman subjektif dari produsen atas sesuatu yang

bisa ditawarkan sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginan pelanggan, sesuai dengan kompetensi dan kapasitasnya,

se1ia daya beli pasar.

b. Harga (Price)

Harga adalah jumlah yang dibayar oleh pengecer (retailer)

untuk ditukar dengan suatu produk. Elemen harga meliputi daftar

harga, potongan dan periode pembayaran.

Keputusan harga merupakan hal yang paling menentukan

nilai suatu produk (barang maupun jasa) bagi pelanggan dan

mempunyai peranan penting dalam membangun image atau citra

.~11~t11 nror111 k

c. Tempat (Places (Channels of distribution))

Places merupakan sarana yang menyebabkan barang

bergerak dari produsen ke konsumen. Wholesallers dan retailer

merupakan saluran distribusi untuk barar1g-barang konsumsi.

Wholesallers membeli barang dari produsen dalam partai besar,

menyimpan dalam gudang selanjutnya mendistribusikan dalam partai

yang lebih kecil kepada para pengecer. Secara garis besar

pendistribusian merupakan kegiatan perusahaan yang berusaha

melancarkan dan mempermudah penyampaian barang dari produsen

kepada konsumen sehingga penggunaannya sesuai yang diperlukan

(jenis, jumlah, harga, tempat, dasn saat dibutuhkan). Elemennya

meliputi saluran, kemudahan, lokasi, transportasi dan persediaan.

d. Promosi (Promotion)

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan

suatu program pemasaran. Betapapun kualitasnya suatu produk,

apabila konsumen belum pemah mendengarnya dan tidak yakin

bahwa produk tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka

tidak akan pernah membelinya. Pada hakikatnya promosi adalah

suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimeksud disini adalah

aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

mempengaruhi atau membentuk, dan mengingatkan pasar sasaran

atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli,

dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang

bersangkutan.

2. Perangsangasang Lainnya

a. Ekonomi

Pasar memerlukan daya beli dan penduduk. Daya beli yang

ada di dalam suatu perekonomian tergantung pada pendapatan,

harga, hutang, dan ketersediaan keredit berjalan.

b. Teknologi

Kekuatan paling dramatis yang membentuk kehidupan

manusia adala.li. teknologi. Teknologi sangat membantu dalam

memudahkan pekerjaan bagi kehidupan manusia, seperti komputer,

mesin produksi, alat elektronika, dan sebagainya. Tingkat

pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh beberapa banyak teknologi

barn utama ditemukan. misalnya jumlah hasil produksi dengan

menggunakan mesin, dan perhitungan jumlah uang dengan

menggunakan komputer oleh kasir.

c. Politik

Lingkungan ini terdiri dari hukum, baclan pemerintah, clan

kelompok berpengaruh yang mempengaruhi clan membatasi berbagai

organisasi dan indiviclu clalam masyarakat. Karena pemerinta11 yang

mengatur perekonomian clalam suatu negara, misalkan pacla pajak

ticlak langsung pacla suatu procluk, bea impor dan ekspor, clan

d. Budaya

Masyarakat membentuk kepercayaan, tata nilai dan dasar

penduduk. Hampir tanpa disadari, penduduk menyerap suatu

pandangan dunia yang menentukan tabungan mereka dengan diri

sendiri, dengan orang Iain, dengan alam, dan dengan semesta ini.

3. Faktor-Faktor Pembelian

a. Budaya

Faktor-faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling

meluas dan menda!am terhadap perilaku konsumen. Budaya adalah

determinasi paling fundamental dari keinginan dan perilaku

seseorang.

b. Sosia!

Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor- faktor sosial

seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial.

c. Pribadi (perseorangan)

Keputusan seorang pembeli JUga dipengaruhi oleh

karakteristik pribadi, yaitu usia pembeli dan tahap siklus hidup,

pekerjaan, keadaan ekonomis, gaya hidup, serta kepribadian dan

konsep pribadi pembeli.

d. Psikologis (kejiwaan)

Pilihan pembelian seseorang dipegaruh] oleh empat faktor

psikologi utama yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, serta

kenercavaan clan nenrliri~n

4. Proses Keputusan Pembeli

Tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan

untuk membeli, dan pemasar perlu memusatkan perhatiannya pada proses

pembelian secara keseluruhan bukan hanya pada keputusan pembeli saja

menurut Lamb, Hair da.'1 McDaniel (2002: 142) adalah:

Gambar2.2 Pro•es Keputusan Membeli

Cultural, social, and psychological

factor affect all steps

Sumber : Lamb, Hair, McDaniel (2002 : 142)

a. Pengenalan Masalah (Need Recognition)

Need Recognition

Information Search

Evaluatioin of Alternatives

Purchase

Post Purchase Behavior

Proses membeli dimulai dengan pengenalan kebutuhan

dimana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli

akan merasakan perbedaan antara keadaan yang nyata dan keadaan

yang diingiukannya. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka

konsemen akan segera memahami adanya kebl1tuhan yang belum

perlu segera dipenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta

kebutuhan-kebutuhan yang sama-sama harus segera dipenuhi.

b. Pencarian Informasi (Information Seacrh)

Seorang konsumen yang sudah tertarik mungkin mencar1

konsumen kuat dan produk yang dapat memuaskan ada dalam

jangkauan, konsumen kemungkinan akan membelinya. Kosumen

dapat mempero!eh informasi dari beberapa sumber antara lain:

I) Sumber Pribadi : keluarga, teman, tetanggai, kenalan.

2) Sumber Kormersial : iklan, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan.

3) Sumber Publik : media massa, organisasi penilai konsumen.

4) Sumber Pengalaman : penanganan, pemeriksaan, penggunaan

produk.

c. Evaluasi Altematif (Evaluation of Alternaitves)

Tahap dari proses keputusan pembeli, yaitu ketika konsumen

menggunakan informasi untuk mengevaluasi rnerk alternatif dalam

perangkat pilihan. Pengevaluasian ini tidak dapat terpisah dari

pengaruh sun1ber-sumber yang dimiliki (waktu, uang, informasi)

maupun resiko keliru dalam pemilihan.

d. Keputusan Membeli (Purchase)

Setelah talmp-tahap sebelumnaya dilakukan, sekarang tiba

saatnya bagi pembeli untuk mengambil keputusan apakah membeli

atau tidak. Jika dianggap bahwa keputusan yang diambil adalah

membeli, maka pembeli akan menjumpai serangkaian keputusan

yang menyangkut jenis produk, bentuk produk, merk, penjual,

kuantitas, waktu pembelian, dan cara pembayarannya.

b. Faktor situasi yang tidak diantisipasi

Konsumen membentuk suatu intensi pembelian atas dasar

faktor-faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang

diharnpkan, dan manfaat produk yang diharapkan. Bila konsumen

akan bertindak, tetapi faktor situasi yang tidak diantisipasi terjadi,

mungkin akan mengubah intensi pembelian tersebut.

Perilaku setelah pembelian akan menimbulkan sikap puas atau

tidak puas dari konsumen. Kepuasan konsumen merupakan fungsi dari

harapan pembeli atas produk atau jasa dengan kinerja yang dirasakan.

" Keputusan Pembeli

Keputusan pembelian yang dilakukan konsumen sangat bervariasi,

ada yang sederhana dan komplek. Kottler (2002 : 208) menyatakan dalam

melaksanakan niat pembelian, konsumen dapat membuat lima sub­

keputusan pembelian : Keputusan merek, Keputusan pemasok, Keputusan

kuantitas, Keputusan waktu, Keputusan metode pembayaran. Pemasar

hams mengetahui dan memahami apa yang terjadi dalam setiap proses

tersebut, sehingga dapat menyusun kegiatan pemasaran atas dasar tahap­

talmp tersebut.

-Kebutuhan konsumen dapat muncul karena adanya dorongan dari

dalam diri seseorang maupun dari luar. Pemasar perlu mengenal dan

meneliti berbagai ha! yang dapat menggerakan kebutuhan kosumen.

D. Penelitian Terdahulu

Peneliltian ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya dengan judul: "Analisis perilaku konsumen dalam pembelian

pakaian batik jadi sebagai dasar strategi pemasaran" oleh Susanto tahun

1989, dan Rahmat Dayani (1995) dengan judul "Analisis Beberapa Faktor

Yang Memperuhi Perilaku Konsurnen Supermarket di Kotamadya Mataram".

Dimana variabel independent meliputi: tingkat pend.idikan, pendapatan,

Jayanan, harga promosi dan Iokasi. V ariabel dependen adalah perilaku

konsumen dalam belanja di supermarket.

Pada penelitian ini, variabel yang akan dibagi menjadi 5 (lima)

dimensi dimana faktor-faktor ini mempunyai dampak terhadap keputusan

pembelian yang diambil dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan,

harga, lokasi, promosi dan produk. Kelima dimensi akan mempengaruhi

keputusan pembelian yang berdasarkan atas lima tahap yang meajadi

pe1iimbangan dalam melakukan pembelian tersebut, yaitu pengenalan

masalah, pencarian infomrnsi, evaluasi, keputusan membeli, perilaku

sesudah pembelian.

E. Kerangka Pemikiran

Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk yang diikuti pula oleh

meningkatnya kebutuhan masyarakat, maka pertumbuhart industri barang dan

jasa guna memenuhi kebutuhan tersebut meningkat pula, banyak

persaingan usaha di industri barang dan jasa semakin ketat. Hal itu

dikarenakan banyaknya pilihan yang dimiliki oleh konsumen, apabila

konsumen tidak terpuaskan kebutuhannya di pernsahaan "A" maka dengan

mudah konsumen tersebut akan berpalaing kepada pernsahaan yang lainnya.

Namun apabila konsumen terpenuhi kebutuhannya dipernsahaan

tersebut maka konsumen akan puas dan cenderung loyal terhadap

pernsahaan, konsumen yang puas akan memilik! minat yang tinggi untuk

membeli kembali.

Untuk itu bagi pernsahaan hams mengetahui bagaimana perilaku

konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Dalam hal ini, agar

pernsahan daspat bersaing dimata konsumen, maka pernsahaan sbaiknya

memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.

Beberapa faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah:

1. Kualitas Pelayanan

Y aitu perilaku yang bersaliabat melalui interaksi dari karyawan,

serta fasilitas yang memadai dapat memberikan perasaaan nyaman

kepada konsumen Memberikan kualitas pelayanan yang baik mernpakan

ha! yang jarang dilakukan oleh pernsahaan. Perusahaan yang sangat

beroreantasi pada kualitas pelayanan yang baik dapat menciptakan citra

yang baik bagi pernsahaan.

2. Produk (Product)

Yaitu suatu objek yang dapat dilihat dan disentuh, istilah produk

111CT<:l

~

-

Gambar2.3 Kernngka Pemikiran

Bauran Qemasaran I. Ha:rga, (Xr) 2. Lokasi, (X2) 3. promosi, (X3) 4. Produk, (Xi)

'

~t-P=beli~ (Y)

Kualitas Pelayanan i (Xs)

F. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran serta teori-teori dalam tinjauan

pustaka, maka hipotesis dapat dimmuskan sebagai berikut:

1. Ho : Tidak terdapat pengamh yang signifikan antara bauran pemasaran

terhadap keputusan pembelian

Ha: terdapat pengaruh yang signifikan antara bauran pemasaran

terhadap keputusan pembelian

2. Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas

pelayanan terhadap keputusan pembelian

Ha: terdapat pengamh yang signifikan antara kualitas pelayanan

terhadap keputusan pembelian

3. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara bauran pemasaran

Ha : terdapat pengarnh yang signifikan antara bauran pemasaran dan

kualitas pelayanan terhadap keputusan pembe:lian

melihat strata yang ada di dalam itu. Maka sampel yang diambil adalah

100 responden, orang didasarkan atas pendapat M Singaribun dan Sofian

Effendi (1991 : 171) yang menyatakan bal1wajumlah sampel minimal 30,

dan semakin besar jumlah sampel akan memberikan hasil yang lebih

akurat. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (simple random

sampling) dengan teknik Purposive sampling, yaitu teknik pengambilan

sampel berdasarkan karakteristik tertentu yang dianggap memrunyai

hubungan denan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya

(Umar, 2001 : 92).

PengU111pulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan melalui

koesioner dengan menyebarkan daftar pe1tanyaan kepada para responden

di sekitar Ramayana Ciputat.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dan informasi diperoleh dan dikumpulkan

dengan cam membagikan koesioner kepada konsumen di Ramayana Ciputat

yang telah menggunakan produk barang dan jasa dan telah mendapatkan

pelayanan pada pembelian di Ramayana Ciputat.

I. Angket (Kuesioner)

Y aitu dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan atau pemyataan

te1tulis kepada responden untuk di jawabnya. Kuisioner ini terdiri dari

pertanyaan te1iutup yaitu pertanyaan yang tidak memberikan kebebasan

menjawab kepada responden. Karena alterna1ive jawaban telah

disediakan.

2. Wawancara (Interview)

Penelitian ini juga menggunakan wawancru:a dengan berbagai

pihak yang berwenang seperti: pimpinan dan karyawan pada Ramayana

Ciputat.

D. Metode Analisis

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

instrumen yang disusun berbentuk koesioner yang di isi oleh para responden.

Koesioner diberikan kepada para pelanggan di Ramayana Ciputat setelah

transaksi pada saat penelitian berlangsung. Ini koesioner disusun berdasarkan

indikator yang berasal dari konstruk dan sintesis dari masing-masing variabel

pene!itian.

Pedomen koesioner disusun sesuai dengan jumlah variabel penelitian

yaitu:

I. Bauran Pemasaran (yaitu: produk, harga, lokasi, dan promosi)

2. Kualitas Pelayanan

3. Keputusan pembelian

Untuk menganalisa bagaimana pengaruh bauran pemasaan dan kualitas

pelayanan terhadap keputusan pembelian. Masing-masing indikator diukur

dengan menggunakan skala likert dari I sampai dengan 5, dimana I

clikemukakan oleh Goldsmith et al (1991), Shim clan Bickle (1994). Untuk

mengetahui bagaimana pengaruh tingkat kebutuhan terhaclap perilaku

pembelian clilakukan clengan menggunakan skala likert (R.A likert, 1932)

mengembangkan proseclur perskalaan climana mewakili suatu kontinum

bipolar. Pacla ujung sebelah kiri (clengan angka rendah) menggambarkan

suatu jawaban negatife, sedangkan ujung kanan (dengan angka besar)

menggambarkan positif. Seperti :

Tabel 3.1 Skala Like1·t

Sangat ticlak Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat

Setuju Setuju

( STS) (TS) (R) (S) (SS)

1 2 3 4 5

Selanjutnya data cliperoleh clengan menggunakan kuisioner climana

hasil analisisnya akan dipresentasikan clalam bentuk tabel. Hasil clalam tabel

clianalisis berdasarkan variabel perilaku pembelian dan kemuclian dapat

dilihat pengaruhnya tipe-tipe kebutuhan. Setelah dilakukan perhitungan atas

kuisioner pengolahan data kuantitatif yang cliclapat mengenai kualitas

pelayanan clan k:ualitas procluk terhadap kepusan pelanggan, maka sebelum di

uji statistic di alas terlebih clahulu data yang cliperoleh harus dilakukan uji

valiclitas clan uji reliabilitas (Iqbal Hasan, 2002:77).

1. Validitas Dan Reabilitas

I) Uji V aliditas

Validitas menunjukan sejauh mana alat pengukur itu mampn

mengukur apa yang ingin diukur. Validitas adalah ukuran yang

menunjukkan sejauh mana instrnment pengukur mampu mengukur

apa yang diukur. MenUIUt Iman1 Ghazali (2002:135), validitas

dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur sall atau tepat

(valid) tidaknya suatu koesioner sedangkan menUIUt Mardani

(2001:51) uji validitas dilakukan untuk mengetallui apakal1 alat

ukur yang telah dibuat dapat digunakan untuk mengukur apa

hendak diukur secara cepat. Tipe validitas yang digunakan adalall

validitas konstruksi (Construct validity). Validitas kontruksi

menentukan validitas alat pengukur dengan mengkorelasikan antara

skor yang diperoleh dari masing-masing item yang bernpa

pertanyaan ataupun pertanyaan dengan skor totalnya.

Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari hasil

penjUlll!ahan semua skor item. Korelasi antara skor item dengan

skor totalnya hams signifikan berdasarkan dimensi konsep

berkorelasi dengan skor totalnya maka dapat disimpulkan bahwa

a!at pengukur tersebut valid.

Biasanya syarat minim= untuk dapat dapat dianggap

memenuhi syarat apabila R positif ( + ). Jadi jika korelasi antar butir

Jika nilai p value (sig) > 0,05, berarti Ho diterima dan Ha ditolak

Jika nilai p value (sig) < 0,05, berarti Ho ditolak dan Ha diterima.

2) Uji Reabilitas

Apabila suatu alat pengukuran telab dinyatakan valid, maka

tabap berikutnya adalab mengukur reliabilitas dari alat. Sebagai

ukuran yang menunjukkan konsistensi dari. alat ukur dalam

mengukur gejala yang sama dilain kesempatan. Untuk melihat

reliabilitas, maka dihitung cronbach alpha masing-masing

instrument. Variabel-variabel tersebut dikatakan reliable bila

cronbach alpha-nya memiliki nilai lebih besar 0,60 (Purbayu

2005:251). Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat konsistensi alat

ukur yang akan digunakan yakni apakal1 alat ukur tersebut akurat,

stabil dan konsisten. Teknik yang digunakan adalab koefisien alpha

cronbach dengan rumus :

r - k l- sl-{ 2} ,, - (k-1) Is,2

Keterangan :

r n = Reliabilitas tes

k = Jumlah soal

LS;' = Jumlab varian dari skor soal

S, 2 = Jumlab varian dari skor total

Menurut Sekaran (2002 : 312) koefesien cronbach alpha

sampai 0,70 atau lebih. Dimana, dasar pengambilan keputusan

adalah:

1) Jika cronbach alpha > 0.6 ---> maka cronbach alpha dapat

diterima (acceptable).

2) Jika cronbach alpha ::; 0.6 ---> maka cronbach alpha tidak dapat

diterima (poor acceptable).

Reliabilitas suatu instrument dapat diterima jika memilki

koefisien cronbach alpha minimal 0,60 yang berarti bahwa

instrument tersebut dapat digunakan sebagai pengumpulan data

yang handal yaitu hasil pengukuran relatif konsisten jika dilakukan

pengukuran ulang.

2. Uji Asumsi Klasik

Apabila menggunakan OLS (Ordinary Least Square) dalam

ekonometrika dijelaskan bahwa peniliti tidak dapat menghindarkan diri

dari penyimpangan-penyimpangan asums1 klasik. Uji asums1

menggunakan SPSS 11.5 for windows.

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan

distribusi data. Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak

dilakukan untuk analisis statistic parametric. Penggunaan uji

normalitas karena pada analisis statistic parametic, asurnsi yang

secara normal. Maksud data terdistribusi secara nonnal adalah

bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal. Bal1wa data

memusat pada nilai rata-rata dan median. Untuk mengetahui bentuk

distribusi data kita bisa menggunakan graftk distribusi.

b. Uji Multikolinearitas

Uji asumsi ini berarti bahwa antara variabel independen yang

satu dengan independen yang Iain dalam model regresi tidak saling

berhubungan secara sempurna atau mendekati S•empuma. Suatu data

terbebas dari multikolinearitas jika nilai Variance Inflation Factor

(VIF) tidak lebih dari 10,0 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1.

(Bhuono Agung Nugroho, 2005 : 59).

c. Uji Autokorelasi

Uji merupakan pengujian asumsi dalmn regresi dimana

variable dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud

korelasi dengan diri sendiri dalah bahwa nilai dari variable

dependent tidak berhubungan dengm1 nilai variabel itu sendiri, baik

nilai variabel sebelumnya atau nilai periode sesudalmya. Untuk

mendeteksi gejala autokorelasi kita menggunakan uji Durbin­

Watson (DW). Uji ini menghasilkan nilai DW dihitung (d) dan nilai

DW tabel (d1, & dv). Hipotesisnya adalah:

Ho Tidak ada autokorelasi, jika Durbin Watson -2 sampai

dengan 2

Keterangan :

Y = V ariabel terikat (Keputusan Pembelian)

a = Konstanta (Harga y bila x = 0)

b = Koefesien regresi yang menunjukan angka peningkatan atau

penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubunga.n

nilai variabel independent.

x1 = Variabel bebas (Produk)

x2 = Variabel bebas (Harga)

X3 = Variabel bebas (Lokasi)

X4 = Variabel bebas (Promosi)

xs = Variable bebas (Kualitas pelayanan) ·

4. Penguji Hipotesis U ji T

Metode pengujian ini digunakan untuk menguji koefisien regresi

secara parsial dari variabel bebas tehadap variabel terikat dengan

hipotesis yang telah dikemukakan oleh Singgih Santoso (2008 : 227)

sebagai berikut :

•:• Jika t hitung > t tabel atau nilai p value pada kolom sig. < level of

significant (a) maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti secara

parsial ada pengaruh antara variabel bebas dan terikat.

•:• Jika t hitung < t tabel atau nilai p value pada. kolom sig. > level of

significant maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti secara parsial

tidak ada pengarnh antara variabel bebas dan terikat.

X-µo .Rumus :t =

s

Dimana t = nilai t yang dihitung

x = nilai rata-rata

s = simpangan baku sampel

n = jumlah anggota sampel

µo = nilai yang dihipotesiskan

5. Penguji Hipotesis Uji F

Digunakan untuk mengetahui pengujian variabel bebas secara

simultan (bersama-sama). Hasil uji F ini pada output SPSS dapat

dilihat pada tabel ANOVA. Menurnt Triton P. B. (2006 : 267),

langkah-langkah uji F statistik adalah sebagai berikut :

I) Hipotesis no! (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) yang digunakan

yaitu:

Ho : bo = 0, artinya tidak ada pengaruh antara bauran pemasaran

dan dualitas pelayanan 1:erhadap keputusan

pembelian pakaian Ramayana Ciputat.

Ha : ba # 0, artinya ada pengarnh antara bauran pemasaran dan

dualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian

Tabel 3.2 a e rperas10na aria e TblO IV "bl

Variabel Sub Variabel Ukuran

Bauran pemasaran Ordinal

1. Produk(X1) 1. Keaneka ragaman produk

2. Jumlah persedian produk

3. Banyaknya model pakaian

4. Kualitas produk

2. Harga (X2) I. Harga terj angkau

2. V ariasi harga

3. Lokasi (X3) 1. Pemberhentian kendaraan

um um

2. Lokasi yang strategis

4. Promosi(Xi) I. Potongan harga

2. Bonus/hadiah dalam jumlah

pembelian

Kualitas Pelayanan I. Keperdulian pegawai

(Xs) 2. Ruang Informasi

3. Sarana parkir

4. Kemudahan pembayaran

5. Pelayanan pegawai

6. Keramah-tamahan

karyawan

7. Pemahaman akan

keiginan/kebutuhan

pelanggan

berbelanja

9. Penampilan pegawai

10. Kebersihan tempat

berbelanja

Keputusan Pembelian 1. Pengenlaan kebutuhan, Ordinal

(Proses Keputusan 2. Pengaruh info1masi.

Pembeliau) 3. Adanya discount

(Y) 4. Faktor ekonomis pad a

produk

5. Banyak model produk

6. Kualitas produk

7. J umlah persedian produk

8. Kemudahan pembayaran

(cash/tunai, ATM, clan kartu

keridit)

9 . Rasaaman .

Sumber : Data Primer yang d10lah

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Seldlas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarnh Singkat Perusahaa'1

Berangkat dari sebuah toko kecil, Ramayana kini telah merambah

ke seluruh pelosok tanah air.

Pada l '178, Ramayana hanyalah sebuah store pakaian kecil yang

terdapat di Jalan Sabang, Jakarta Pusat. Saat itu, dunia retail belum

semarak seperti sekarang. Namun, Ramayana yang berani tampil beda

dengan konsep melayani masyarakat kelas menengah ke bawah, mampu

meajadi pusat perbelanjaan idola bagi masyarakat.

Sejak awal, Ran1ayana konsisten di jalur loisnis garmen dan

pakaian jadi. Lalu pada 1985, mereka mulai melirik penjualan beragam

aksesoris, sepatu, dan tas. Empat tahun kemudian, Ramayana mulai

berekspansi dengan mendirikan 13 store yang meyediakan beragam

kebutuhan dari mulai mainan, stationary, kebutuhan harian dan mal(anan.

Kini, jaringan yang bemanng di bawah PT Ran1ayana Lestari Sentosa Tbk

itu telah memiliki 90 gerai di Sumatera, Jakarta, Jawa, Kalimantan. Bali

hingga Nusa Tenggara Timur.

Ramayana punya strategi khusus dalam pemilihan lokasi store.

Mereka condong melirik daerah pinggiran daripada di pusat kota. Karena,

pinggiran kota yang biasa disebut "pintu gerbang" itu lebih menjanjikan

7. Jumlah persedian produk

8. Kemudahan pembayaran

( cash/tunai, ATM, dan kaitu

keridit)

9. Rasaaman

Sumber : Data Primer yang dtolah

Hasil pengujian atau Try out dapat diperoleh data yang menyatakan

seluruh butir pe1tanyaan valid atau karena nilai korelasinya adalah lebih

besar 0,444 r-tabel. Pengujian validitas untuk menentukan valid atau

tidaknya suatu item sebelum pengujian hipotesis. Kemudian kuesioner

disebarkai1 pada para konsumen yang berbelanja di Rimayana departemen

store.

Tabel 4.2 Hasil Try out instrument Bauran Pemasaran (produk, harga lokasi dan

promosi) dan Kualitas pclayanan terhadap keputusa:n pembelian No. Butir r-hituug r-tabel Keterangan Instrumen

Produk(Xl) -1 0,975 0,602 Valid dan Reliabel 2 0,916 0,602 Valid dan Reliabel 3 0,879 0,602 Valid dan Reliabel 4 0,849 0,602 Valid dan Reliabel 5 0,908 0,602 Valid dan Reliabel 6 0,968 0,602 Valid dan Reliabel

Harga (X2) 7 0,924 0,514 Valid dan Reliabel 8 0,924 0,514 Valid dan Reliabel

Lokasi (X3) 9 0,970 0,514 Valid dan Reliabel 10 0,970 0,514 Valid dan Reliabel

Promosi (X4) 11 0,925 0,514 Valid dan Reliabel ,,.,

" ""' l" f\ l" 1 A "l"r_1•_1 _1_ T'll 1' 1 '

Kualitas Pelayanan (X5)

13 0,879 0,775 Valid dan Reliabel 14 0,869 0,775 Valid dan Reliabel 15 0,905 0,775 Valid dan Reliabel 16 0,892 0,775 Valid dan Reliabel 17 0,777 0,775 Valid dan Reliabel 18 0,847 0,775 Valid dan Reliabel 19 0,907 0,775 Valid dan Reliabel 20 0,862 0,775 Valid dan Reliabel 21 0,797 0,775 Valid dan Reliabel 22 0,824 0,775 Valid dan Reliabel

Keputusan Membeli (Y)

23 0,884 0,707 Valid dan Reliabel 24 0,888 0,707 Valid dan Reliabel 25 0,909 0,707 Valid dan Reliabel 26 0,803 0,707 Valid dan Reliabel 27 0,864 0,707 Valid dan Reliabel 28 0,922 0,707 Valid dan Reliabel 29 0,808 0,707 Valid dan Reliabel 30 0,960 0,707 Valid dan Reliabel 31 0,871 0,707 Valid dan Reliabel

Sumber : Data Pnmer yang d1olah

Hasil pengujian pada Uji Validitas dapat diperoleh data yang

menyatakan valid, Item pertanyaan yang valid penulis anggap sudah

terstandarisasi, karena nilai korelasi atau r hitung lebih besar dari pada r

tabel diperoleh dari tabel r product moment dan level of significant 5%

dan N sebanyak 30 responden.

1. Uji Realibilitas

Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana basil

pengukuran relative konsisten apabila pengukuran tersebut di ulangi dua

kali atau lebih. The reliability of measure andicate the stability and

consistency whit which the instrument is measuring yhe concept and help

to assess the goodness of a measure (Uma Sekaran 2000:204).

Pengujian dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach 's

Alpha yaitu koefisien yang menunjukan hubungan yang positif antara

item atau pertanyaan yang satu dengan yang lain.

Reliable atau tidaknya pengukuran harus meme:nuhi suatu keriteria.

Dari banyaknya penetapan standar reliabilitas maka penelitian ini akan

menggunakan reliabilitas dengan koefisien Cronbach 's Alpha lebih dari

0,6. item-item pertanyaan yang digunakan dalam suatu kuesioner

dinyatakan reliable apabila memiliki Cronbach 's Alpha > 0,6 (Uma

Sekaran), maka pada dasar pengambilan keputusan adlalah :

1. Jika Cronbach 's Alpha > 0,6, maka pertanyaan dalam kuesioner

dinyatakan reliable.

2. Jika Cronbach 's Alpha < 0,6, maka pertanyaan dalam

kuesionerdinyatakan tidak reliable.

Berdasarkan hasil pengelolaan data, diperoleh hasil pengujian

realibilitas yang dapat dilihat pada table 4.3 berikut ini

Tabet 4.3 Ill eliab1 1tas U .. R T

No Variabel Item Cronbach's Coefficient Aloha Kesimoulan

1 Prociuk 6 0,972 Reliabel -2 Harqa 2 0,960 Reliabel

3 Lokasi 2 0,985 Reliabel

3 Promosi 2 0,961 Reliabel

4 Kualitas Pelavanan 10 0,843 Reliabel

5 Keputusan Membeli 9 0,845 Reliabel Sumber: Data Primer yang telah d10lah

Berdasarkan pengukuran reliabilitas diatas dengan menggunakan

software SPSs.

Seperti table diatas, koefisien Cronbach 's alpha untuk masing-

masing Variabel temyata lebih besar dari pada 0.60, artinya Cronbach 's

alpha dapat diterima, Setelah pengujian validitas clan reliabilitas,

menyatakan bahwa seluruh item pertanyaan dari masing-masing

variabeldinyatakan valid clan reliabel. Dengan kata lain, jawaban

responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk

mengukur variable motivasi kerja, kedisiplinan diri clan kinerja guru

adalah konsisten clan construct dapat dipercaya (reliable).

C. Deskriftif Analisis

1. Bauran Pemasaran

a. Produk

Tabel 4.4 Adanva nroduk anak-anak van!! ditawarlmn

Pernvataan Frekuensi Persuntase (%)

Sanf!al tidak setuiu 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 0 0,0

Setuju 32 32,0 Sangat sGtuju 68 68,0

Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah d10Jah

Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa 32 responden yang menyatakan

setuju dan 68 responden yang menyatakan dan sangat setuju dengan

pernyataan ini. Di dalam uraian data di atas maka sebagian besar

pakaian anak-anak yang ditawarkan sehingga para konsumen berminat

berbelanja di Ramayana ..

Ad anva1 >rO

Pernyataan Sangat tidak setuiu

Tidak setuiu Ragu-ragu

Setuju Sangat setuju

Jumlah

U{ ewasa vang Tabel 4.5

d I d Frekuensi

0 0 0 57 43 100

Sumber: Data Pnmer yang telah d1olah

k 1 awar an Pers1:ntase (%)

0,0 0,0 0,0 57,0 43,0

100,0%

Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa 57 responde:n yang menyatakan

setuju dan 43 responden yang menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan ini. Artinya ada sebagian responden yang menyatakan bahwa

para konsumen Ramayana sangat setuju dengan berbelanja di Ramayana

karena di Ramayana terdapat pakaian dewasa yang dita.warkan.

Tabel 4.6 Ad anva pro d I u { orail!! tua vane: d k itawar an

Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0

Tidak setuju 0 . 0,0 Ragu-ragu 0 0,0

Setuju 30 30,0 Sangat setuju 70 70,0

Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Pnmer yang telah d1olah

Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa 30 responden yang menyatakan

setuju dengan pernyataan ini dan 70 responden yang menyatakan sangat

setuju dengan pernyataan ini. Di dalam uraian data di atas maka sebagian

besar responden menyatakan sangat setuju bahwa para konsumen yang

dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak

50% responden yang menyatakan sangat setnju bahwa para konsumen

berbelanja di Ramayana karena lokasi lebih dekat dengan pemberhentian

angkutan urnurn.

L I o ras1 van!! s ra el!ls un u • I a UI en araan t t . Tabel 4.14

t I d'I I . k d 'b d' pri a 1 maupun umu m Pernvataan Frekuensi Persentase (%)

Sangat tidak setuju 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0 Ra<m-ra1I11 2 2,0

Setuiu 22 22,0 Sangat setuju 76 76,0

Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah

Tabel 4.14 maka dapat diketahui bahwa 2 responden yang

menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan ini, 22 responden yang

menyatakan setuju dengan pernyataan ini dan 76 responden yang

menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Maka dapat disimpulkan

bahwa sebagian besar konsumen yang berkunjung karena lokasi

Ramayana strategis untu!. dilalui dengan kendaraan pribadi maupun

kendaraan urnum.

2. Kualitas Pelayanan

Tabel 4.15 p ·1 enam1>1 an pee:awa1 yane: b 'k aI

Pernvataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0

Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 0 0,0

Setuiu 24 24,0 Sangat setuju 76 76,0

Jumlah 100 100,0%

Tabel 4.15 dapat diketabui bahwa 24 responden yang rnenyatakan

setuju dengan pernyataan ini dan 76 responden yang rnenyatakan sangat

setuju dengan pernyataan ini. Maka dapat diarnbil kesirnpulan babwa

sebanyak 76% responden yang menyatakan sangat setuju babwa

kebanyakan para konsurnen berbelanja di Ramayana karena penarnpilan

para pegawai sangat baik dan rarnab dalarn pelayanan.

Tabel 4.16 K I 'd aryawan mampu me avam ene:an b 'lk aI

Pernyataan Frelmensi Perstmtase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0

Tidak setuju 0 0,0 Ragu-rairu 0 0,0

Setuju 36 36,0 Sangat setuju 64 64,0

Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Pruner yang telah d10lah

Tabel 4.16 dapat diketabui babwa 36 responden yang menyatakan

setuju dengan pernyataan ini dan 64 responden yang rnenyatakan sangat

setuju dengan pernyataan ini. Maka dapat disimpulkan bahwa sebanyak

64% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa dengan kine1ja

karyawan melayani konsurnen dengan baik sehingga para konsumen

tertarik dengan berbelanja di Ramayana.

Tabel 4.17 K aryawan d t apa h d'b t hk I mema am1 yane: I U U an rnnsumen. Pernyataan Frekuensi Perse:ntase (%)

Sangat tidak setl\ju 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 0 0,0

Setuju 35 35,0 Sangat setuiu 65 65,0

Jumlah 100 100,0%

Tabel 4.17 dapat diketahui bahwa 35 responden yang menyatakan

setuju dengan pemyataan ini dan 65 responden yang menyatakan sangat

setuju dengan pemyataan ini. Artinya sebagian besar ( 65%) responden

yang menyatakan sangat setuju bahwa dengan kepahaman para karyawan

terhadap apa yang dibutuhkan para konsumen sehingga para konsumen

tertarik berbelanja di Ramayana.

Tabel 4.18 K d r h d I arvawan pe u 1 ter a ap mnsumen

Pernyataan Frekuensi Persf:ntase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0

Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 0 0,0

Setuju 28 28,0 Sangat setuju 72 72,0

Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah

Tabel 4.18 dapat diketahui bahwa 28 responden yang menyatakan

setuju dengan pemyataan ini dan 72 Responden yang menyatakan sangat

setuju dengan pemyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa

sebanyak 72% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa para

karyawan Ramayana sangat peduli dengan para komumennya sehingga

para konsumen te1iari berbelanja di Ramayana.

Tabel 4.19 Aman dan nvaman d I b b I aam er e an1a

Pernvataan Frekueusi Persentase (%) Sangat tidak setuiu 0 0,0

Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 9 9,0

Setuju 44 44,0 Sangat setuju 47,0 47,0

Jumlah 100 100,0%

Tabel 4.19 dapat diketahui bahwa 9 respondcn yang menyatakan

ragu-ragu dengan pemyataan ini, 44 responden yang menyatakan setuju

dengan pemyataan ini dan 47 responden yang menyatakan sangat setuju

dengan pemyataan ini. Maka dapat dian1bil kesimpulan bahwa sebanyak

47% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa berbelanja di

Ramayana sangat aman dan nyaman sehingga para kon:sumen lebih tertarik

berbelanja di Ramayana.

Tabel 4.20 T erse d" ianva ruall!! m ormas1

Pernvataan Frekuensi Pers1mtase (%)

Sangat tidak setuiu 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0

Ra!.!U-ra!.!U 13 13,0 Setuiu 47 47,0

Sangat setuju 40 40,0 Jumlah 100 l00,0%

Sumber: Data Primer yang telah diolah

Tabel 4.20 dapat diketahui bahwa 13 responden yang menyatakan

ragu-ragu dengan pemyataan ini, 47 responden yang menyatakan setuju

dengan pemyataan ini dan 40 responden yang menyatakan sangat setuju

dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak

47% responden yang menyatakan setuju bahwa di Ramayan tersedia ruang

informasi yang memadai sehingga para konsumen lebih mudah dalam

kesulitan informasi.

Tabel 4.21 Kb "h t e ers1 an ernpat sangat ter.ta!!a

Pernyataan Freknensi Persentase (%) Sangat tidak setuiu 0 0,0

Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 0 0,0

Setuiu 18 18,0 Sangat setuiu 82 82,0

Jurnlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah d10lah

Tabet 4.21 dapat diketahui bahwa 18 responden yang menyatakan

setuju dengan pemyataan ini dan 82 responden yang menyatakan sangat

setuju dengan pernyataan ini. Artinya dapat disimputkan bahwa sebanyak

82% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa dengan lokasi yang

bersih membuat para konsumen nyaman datam berbelanja.

Tabel 4.22 T 1 · k d d' erse mnya sarana oar or en araan

Pernvataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuiu 0 0,0

Tidak setuiu 0 0,0 Ragu-ragu 15 15,0

Setuiu 34 34,0 Sangat setuju 51 51,0

Jurnlah 100 - 100,0% Sumber: Data Pnmer yang telah d10lah

Tabet 4.22 dapat diketahui bahwa 15 responden yang menyatakan

ragu-ragu dengan pemyataan ini, 34 responden yang menyatakan setuju

dengan pemyataan ini dan 51 responden yang menyatakan sangat setuju

dengan pernyataan ini. Dapat dinyatakan bahwa dengan adanya area parkir

kendaraan yang memadai sehingga para konsumen tertarik betanja di

Ramayana.

dengan adanya keamanan setip sudut Ramayana sehingga para konsumen

merasa aman ketika belanja di Ramayana.

3. Keputusan Pembelian

Tabel 4.25 anva e u u Ad kb th an

Pernvataan Frekuensi Perst:ntase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0

Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 1 1,0

Setuju 35 35,0 Sangat setuju 64 64,0

Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Pnmer yang telah d1olah

Tabel 4.25 dapat diketahui bahwa l responden yang menyatakan

ragu-ragu dengan pemyataan ini, 35 responden yang menyatakan setuju

dengan pemyataan ini dan 64 responden yang menyatakan sangat setuju

dengan pemyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak

64% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa keputusan

pembelian para konsumen dengan adanya kebutuhan.

Tabel 4.26 n· 1pengaru 1 eman a au {C uare:a vang perna h" t t I l e an.ta I h b I . d" R a ma van a

Pernyataan Frelmensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0

Tidak setuiu 0 0,0 Ragu-ragu l 1,0

Setuiu 24 24,0 Sangat setuju 75 75,0

Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah d10lah

Tabel 4.26 dapat diketahui bahwa 1 responden yang menyatakan

ragu-ragu dengan pemyataan ini, 24 responden yang menyatakan setuju

• • _1 _ ,...,r , .

dengan pemyataan ini dan 64 responden yang menyatakan sangat setuju

dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak

64% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa para responden

berbelanja di Ramayana karena berbelanja di Ramayana karena keamanan

dan kenyamanan dalam berbelanja sangat terjamin sehingga tertarik

berbelanja di Ramayana.

D. Asumsi Klasik

Suatu model persamaan regresi yang telah di uji dan dibutuhkan dapat

diterima secara ekonometrik, maka diperlukan cara sebagai estimasi yaitu

dengan menggunakan OLS (metode kuadrat terkecil). Dapat dikatakan bahwa

setiap penelitian tidak akan dapat menghindari pengim:pangan dari asumsi

kenormalan klasik. Untuk dapat memenuhi syarat BLUE (Best Linier Unbias

Estimate), maka dapat diperlukan beberapa asumsi klasik sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi

nonnal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data

normal atau mendekati normal. Cara untuk mengetahui normalitas adalah

dengan melihat Normal Probability plot yang membandingkan distribusi

normal. Distribusi normal akan membentuk suatu g;aris lurus diagonal.

Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data

Untuk mengetahui variabel dependen dan independen atau

keduanya berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat pada gambar 4.1.

berikut.

Gambar4.1 Uji Normalitas Data

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Keputusan pembellan

.co.a e "-§ 0.6 u ~

~ 0.4

3 '·'

o.o 0.2 o.4 o.e o.a 1.0

Obsorvod Cum Prob

Sumber: Data Primer yang telab diolah

Berdasarkan gambar 4.1 diatas bahwa Normal P-P Plot of

Regression Standardized Residual menunjukkan bahwa titik-titik

menyebar disekitar garis diagonal atau mengikuti m·ah garis diagonal,

maka model regresi layak digunakan atau berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas diperlukan untuk meng.etahui ada tidaknya

variabel independen ym1g memiliki kemiripan dengan variabel independen

lain dalam satu model. Dalam penelitian ini, ada tidaknya gejala

multikolinearitas dilihat dari nilai Tolerance dan Variimce Inflation Factor

Triton P.B. yaitu pada nilai VIF (Variance Inflation Factor) bernilai tidak

lebih dari 10 dan nilai Toleransinya tidak kurang dari 0, 1. Hasil uji

multikolinearitas dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel 4.34 berikut :

Table 4.34 Hasil Uji Multikolinearita

Coefficients"

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF 1 Prociuk .954 1.048

Harga .991 1.00£1 Lokasi .976 1.024 Promosi .830 1.205 Kualitas

.804 1.244 Pelayanan

a. Dependent Variable: Keputusan pembelian

Sumber: Data Primer yang telah diolah

Jika kita lihat tabel 4.34 di atas, dapat diketahui bahwa Variance

Inflation Factor (VIF) pada hasil Output SPSS tabel coefficients, masing-

masing variabel independen memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10 dan

nilai Tolerance tidak kurang dari 0, 1. Pada variabel produk VIF bernilai

1,048 dengan nilai Tolerance sebesar 0,954. Pada variabel harga VIF

bernilai 1,009 dengan nilai Tolerance sebesar 0,991. 'Pada variabel lokasi

VIF bernilai 1,024 dengan nilai Tolerance sebesar 0,97Q.. Pada variabel

promosi VIF bernilai 1,205 dengan nilai Tolerance :sebesar 0,830. Pada

variabel kualitas pelayanan VIF bernilai 1,244 dengan nilai Tolerance

sebesar 0,804. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi pada

penelitian ini tidal( mengalami gangguan multikolinearitas atau tidak

ada atau tidak terjadi autokorelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode T dengan kesalahan pada periode t-1.

4. Uji Heterokedatisitas

Masalah heteroskedastisitas terjadi apabila kesalahan atau residual

pada model yang sedang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari

satu observasi ke observasi lainnya. Gejala heteroskedastisitas lebih sering

terjadi apabila regresi menggunakan data berupa silang tempat (cross-

section) dibandingkan dengan data runtut waktu (time-series).

.. , :!!

2

ID

"' "C

ru "' 0 c &

"C B

"' c ~-2

~ "' &

"' ..

Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

0

.J

Garn bar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas

Scatterplot

Dependent Variable: Keputusan pembelian

0

0

0 Q?

0 0 0

0

0

0

-2 ·1 0 1 2

Regression Standardized Predicted Value

Sumber: Data Primer yang telah diolah

Berdasarkan gambar 4.2 diatas, Cara memprediksi ada tidaknya

heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar

Scatterplot model tersebut. Analisis pada gambar Scatterplot yang

menyatakan model linier berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika

(Triton P.B., 2006: 152):

• Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0.

" Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.

" Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang

melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

• Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.

Dari gambar 4.2 terlihat bahwa penyebaran rnsidual adalah tidak

teratur. Hal tersebut dapat dilihat dari plot yang terpencar serta tidak

membentuk suatu pola tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model

regresi linear berganda bebas dari heteroskedastisitas.

E. Analisa Regresi Berganda

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis regresi berganda (Multiple Regression). Analisis regresi berganda

adalah analisis tentang hubungan antara satu dependent variabel dengan dua

atau lebih independent variabel (Arikunto 2002 : 56 ).

Tabel 4.36 Hasil Analisis Regresi Berganda

Variabel Koefisien rce:resi t-hitune: si!!:nifikan Konstan 21,932 4,304 0,000 Produk 0,166 1,692 0,007 Harga 0,278 2,390 0,027

Promosi 0,088 2,426 0,047 Lokasi 0,249 1,794 0,039

Kualitas Pelayanan 0,211 1,694 0,036

Ad.R R Multiplier RSquer Standar Eror of Estimate 0,659 0,326 0,521 1,287

F-hitung F-tabel T-Tabel Signifikansi -12,240 2,68 1,66 0,037

Sumber : Data primer yang telah d10lah

Keputusan Pembelian = 21,932 + 0,166X1 + 0,278X2 + 0,088X3 + 0,249X4 + 0,211X5 + E

Dari persamaan koefisien regresi tersebut dapat dijelaskan bahwa:

a. Produk adalah suatu manfaat yang diberikan oleh satu pihak kepada

pihak lainnya. Pada tabel 4.36 diatas dapat kita lihat bahwa keyakinan

membeli terdapat pengaruh yang signifikan dengan keputusan

pembelian dengan nilai koefisien regresi 0,00166%.

b. Koefisien regresi harga sebesar Rp 0,278 menyatakan bahwa setiap

penambahan harga sebesar Rp I, - satuan_ maka keputusan pembelian

akan meningkat sebesar Rp 0,278 dengan asumsi variable lainnya

tetap.

c. Koefisien regresi promosi sebesar 0,00088 % menyatakan bahwa

setiap penambahan promosi sebesar I % satuan maka keputusan

pembelian akan meningkat sebesar 0,00088 % dengan asumsi variable

lainnya tetap.

d. Koefisien regresi lokasi sebesar 0,00459 % menya.takan bahwa setiap

penambahan lokasi sebesar 1 % satuan malca keputusan pembelian

akan meningkat sebesar 0,00459 % dengan asumsi variable lainnya

tetap. Hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

koesendari bahwa evaluasi mempunyai hubungan positif yang kuat

terhadap keputusan pembelian.

e. Koefisien regresi kualitas pelayanan sebesar 0,00211 % menyatakan

bahwa setiap penambahan evaluasi sebesar 1 % satuan maka keputusan

pembelian akan meningkat sebesar 0,00211 % dengan asumsi variable

lainnya tetap.

F. Pengujian Hipotesis

Tabel 4.37 Koefisien Dcterminasi Hasil Uji Regresi Berganda

Model Summaryb

Adjusted Std. Error of Model R R Sauare R Sauare the Estimate 1 .3268 .521 .659 1.82i'

a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Harga, Lokasi , Prociuk, Promos;

b. Dependent Variable: Keputusan pembelian

Sumber: Data Primer yang telah diolah

Durbin-Watson

.626

Dari tebel 4.37 model summary diatas, terlihat bahwa koefisien

korelasi berganda antara Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Lokasi (X4),

dan Kualitas Pelayanan (XS) adalah sebesar 0,326. Nilai koefisien dete1minasi

Hipotesis dapat disimpulkan berdasarkan :

•!• Jika t hitung > t tabel atau nilai p value pada kolom sig. < level of

significant (a) maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti secara

parsial ada pengaruh antara variabel bebas dan terikat.

•!• Jika t hitung < t tabel atau nilai p value pada kolom sig. > level of

significant (a) maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti secara

parsial tidak ada pengaruh antara variabel bebas dan terikat.

Untuk mengetalmi nilai t tabel dapat dilihat melalui daftar tabel t

dengan mencari tingkat signifikansi 0,05 dan nilai degree of freedom I df=

n-k ( df = 100-5 = 95), maka nilai t tabel didapat sebesar 1,661. Di mana n

adalah jumlah sarnpel dan k adalah jumlah variabel bebas.

berikut:

Hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada tabel

Tabel 4.56

Coefficients"

Model t Siq. 1 (Constant) 4.304 .000

Prociuk 1.692 .007 Harga 2.390 .027 Lokasi 2.426 .047 Promosi 1.794 .039 Kualitas

1.694 .036 Pelayanan

a. Dependent Variable: Keputusan pernbelian

Sumber : Data yang diolah

a. Menguji signifikansi koefisien variabel X1 (Produk).

Dari tabel di atas diperoleh nilai t hitung = 4,304 dengan

Hasil yang didapat dengan membandingkan t hitung dan t

tabel:

t hitung t tabcl

1,692 > 1,661

Karena nilai t hitung > t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa

Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien mgresi harga adalah

signifikan.

Sig.

0,027

Dengan membandingkan angka signifikansi :

a

< 0,05

Karena Sig. < a, maka disimpulkan bahwa. Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya koefisien regresi harga berpengaruh secara signifikan

terhadap respon konsumen. Berdasarkan hasil uji t tersebut, maka

dapat disimpulkan bahwa penggunaan pada variabel harga dapat

mempengaruhi suatu keputusan pembelian terhadap konsumen.

c. Menguji signifikansi koefisien variabel X3 (Lokasi).

Dari tabel di atas diperoleh nilai t hitung =2,426 dengan

tingkat signifikansi 5 % (a= 0,05) dan nilai df (degree of fredoom) =

n-k (I 00-5) = 95, maka dapat diketahui nilai t tabel 0,05(95) sebesar

1,661.

Hasil yang didapat dengan membandingkan t hitung dan t

tabel:

Karena nilai t hitung > t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa

Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien regresi promosi adalah

signifikan.

Sig.

0,039

Dengan membandingkan angka signifikansi :

a

< 0,05

Karena Sig. < a, maka disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya koefisien regresi promosi berpengaruh secara

signifikan terhadap respon konsumen. Berdasarkan hasil uji t tersebut,

maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan pada variabel promosi

dapat mempengaruhi suatu keputusan pembelian terhadap konsumen.

e. Menguji signifikansi koefisien variabel Xs (Kualitas Pelayanan).

Dari tabel di atas diperoleh nilai t hitung = 1,694 dengan tingkat

signifikansi 5 % (a = 0,05) dan nilai df (degree of fredoom) = n-k

(100-5) = 95, maka dapat diketahui nilai t tabel o,05(95) sebesar 1,661.

Hasil yang didapat dengan membandingkan t hitung dan t tabel :

t hitung t tabel

1,694 > 1,661

Karena nilai t hitung > t tabeb maka dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien regresi kualitas pelayanan

adalah signifikan.

Dengan membandingkan angka signifikansi :

Sig.

0,036 <

a

0,05

Karena Sig. < a, maka disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya koefisien regresi kualitas pelayanan berpengaruh

secara signifikan terhadap respon konsumen. Berdasarkan hasil uji t

tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan pada variabel

kualitas pelayanan dapat mempengaruhi suatu keputusan pembelian

terhadap konsumen.

2. Pengujian Variabel Bebas Secara Simultan

Digunakan untuk mengetahui pengujian variabel bebas secara

simultan (bersama-sama). Hasil uji F ini pada output SPSS dapat dilihat

pada tabel ANOV A. Menurnt Triton P. B. (2006 : 267), langkah-langkah

uji F statistik adalah sebagai berikut :

a. Hipotesis no! (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) yang digunakan

yaitu:

Ho : bo = 0, artinya tidak ada pengaruh antarn bauran pemasaran

(produk, harga, lokasi, promosi) dan kualitas

pelayanan secara bersama-sama atau simultan

berpengaruh terhadap keputusan pembelian

Ha : ba t 0, aitinya ada pengaruh bauran pemasaran (produk, harga,

lokasi, promosi) dan kualitas pelayanan secara bersama-

Sig. a

0,037 < 0,05

Karena sig. < a, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan

Ha diterima, artinya ada pengaruh bauran pemasaran (produk, harga,

lokasi, promosi) dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian

pakaian Ramayana Ciputat.

Berdasarkan hasil Uji F baik dengan membandingka.., F hitung dan F

tabel maupun dengan angka signifikansi, maka dapat disimpulkan bahwa

bauran pemasaran (produk, harga, lokasi, promosi) dan kualitas pelayanan

secara bersama-sama atau simultan berpengaruh t•erhadap keputusan

pembelian pakaian Ramayana Ciputat

A. Kesimpulan

BABV

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Berdasarkan kepada analisis dalam Bab IV, maim peneliti dapat

menjawab rumusan pe1masalahan dari penelitian ini yang telah diuraikan pada

Bab I serta mengambil kesimpulan akhir adalah sebagai berikut :

1. Secara simultan, variabel bauran pemasaran dan kualitas pelayanan

mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap keputusan

pembelian produk pakaian di Ramayana Ciputat.

2. Secara simultan, variabel bauran pemasaran mempunyai pengaruh yang

signifikan positif terhadap keputusan pembelian produk pakaian di

Ramayana Ciputat.

3. Secara parsial, variabel kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang

signifikan positif terhadap keputusan pembelian produk pakaian di

Ramayana Ciputat ..

4. Terdapat variabel bebas lainnya yang dapat mempengaruhi respon

konsumen yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisis regresi

ini misalnya, merk penjualan, brand.

Dengan demikian dengan adanya produk yang bervariasi, harga

yang terjangkau bagi para konsumen, promosi yang dilakukan manajemen

Ramayana Ciputat, lokasi yang strategis dan kualitas pelayanan para

Ciputat dan itu sangat mempengaruhi yang signifikan bagi para konsumen

dalam memutuskan pembelian produk pakaian di Ramayana Ciputat

B. Implikasi dan Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, bahwa terdapat pengaruh yang !mat

antara variabel independen yaitu produk (XI), Harga (X2), Promosi (X3),

Lokasi (X4) dan kualitas pelayanan (XS) terhadap variabel dependen

keputusan pembelian (Y) pada produk pakaian di Ramayana Ciputat, maka

implikasi dari penelitian ini adalah perusahaan perlu melakukan sikap

pelayanan tambahan yaitu dengan visi mengembangkan Service Excelence

tingkat perusahaan dan ditiap bagian. Gunanya adalah supaya para konsumen

tertarik dengan barang atau prodak yang ada di Ramayana Ciputat, melalui

dari bagian penjualan, pengembangan produk, promosi dan lokasi. Karena

dengan mengembangkan Excellence Customer Service yang selalu berpijak

pada Improvement dan inovasi, sangatlah mendukung imtuk bertahan dan

menang dalam persaingan dimasa depan (Sigit Triyono, 2006 : 70).

Perusahaan juga harus lebih memperhatikan jenis barang dagangan

(Merchandise) dan aktivitas promosi, jika ha! tersebut tidak sesuai dengan apa

yang diingiukan pelanggan agar para konsumen dapat memutuskan dalam

pembelian, maka niat untuk membangun citra yang diharapkan perusahaan

adalah sangatlah kecil kemungkinan akan sukses sebagai perusahaan retail.

Oleh karena itu berdasarkan data yang ada pada bah sebelumnya,

DAFTARPUSTAKA

A Shimp, Terence. Periklanan dan Promosi : Aspek Tambahan Komunikasi Pemasar:m Terpadu,edisi kelima, Jilid 1 dan 2, Erlangga, Jakarta, 2008.

Anwar Prabu Magkunegara. Perilaku Kosumen. PT. Ercsco Bandung. 1998.

Abdu Hamid. Buku Panduan Penulisan Skripsi. FEIS UIN Press. Grafika Karya Utama. Jakarta, 2004

Arikunto, Prof.Dr. Suharsimi. Prosedur Penelitian : Pendekatan Praktek. Edisi Revisi JV. Jakarta : Rineka Cipta. 1998.

Alex S. Nitisemito, Markrting, Ghalia Indonesia, 1986

Alma, Buchari, Menejemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung 2004

Basu Swasta DH, Hani Handoko, Manajemen Pemasaran-Analisis Perilaku Konsumen, Liberty Jogyakarta, 1987

Berman, Harorld W. and Gilson. Consumer Behavior: Concept And Strategies. Kent Publishing Co., Boston. 1978

Berkowitz, Kerin, and Rudelius. Marketing. Thid edition, Ricard D. Irwin, Inc. USA. 1992

Buell, Victor P. Marketing Management. By Mc Graw-Hill, Inc. USA, 1984

Boone, Louis E, and David L. Kurtz. Contemporary Marketing Wired. Ninth Edition. 1998.

Daya Kurniawan dan Anas Bayas'ud, Analisa Sikap dan Perilaku Konsumen Terhadap keputusan Membeli Produk Mie Sedaap. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Sosial. Vol. 7 No.2. 7-24 2006

Ghazali, Dr. Imam, M.Com, Akt. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program

Kasali, Rhenald. Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 2008

Kim, jai-Ok, Forythe, Sandra, Gu, Qingliang, and Moon, Sook Jae. 2002. Cross­Cultural Consumer Values, Needs, And Purchase Behavior. Journal Of Consumer Marketing vol 19 vol 6: 481-502.

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. edisi miIJenium, Indeks, Jakarta, 2008.

Kotler, Philip. Marketing 1Vfanagement. Eleventh Edition. New Jarsey : Prentice Hall. 2003.

Kotler, Philip and Armstrong Gary. Principles of Marketing. Tenth Edition. New Jersey : Prentice Hall International. 2004.

Lamb, Hair, and McDaniel. Marketing. Sixth Edition. Prentice Hall International. 2002

Peni Hapsari, Ajeng. Celebrity Endorser, Typical-Person Endorser Iklan Televisi dan Brand Image Produk (studi kasus pada Pond's Age Miracle), Jurnal Pemasaran, artikel diakses tanggal 14 April 2009, dari http://www.lib.atmajaya.ac.id

Priyatno, Dwi. Mandiri Belajar SPSS, Cet.3, Media Korn, Jogja, 2008.

Purbahayu Budi Sandoto. Analisis Statistic dengan Microsoft Exel dan SPSS. ANDI. Y ogyakarta. 2005

Santoso, Singgih. SPSS Versi 15.0 for windows: Mengolah Data Statistik Secara Profesional, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2008.

Sarwono, Dr. Sarlito Wirawan. Psikologi Remaja, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007.

Schiffman, Leon G., and Kanuk, leslie L. consumer Behavior. Seventh Edition. New Jersey: prentice Hall International. 2008.

Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. CV. Alvabeta. Bandung. 2007

Triguno, FX. Bayu. Analisis Terbentuknya Sikap Konsumen Terhadap Produk - -

Anda diminta untuk mengindikasi tingkat persetujuan dari masing­

masing pemyataan yang berhubungan dengan beberapa faktor yang

mempengaruhi keputusan pembelian.

1. STS = Sangat Tidak Setuju

2. TS = Tidak Setuju

3. N = Netral

4. S = Setuju

5. SS = Sangat Setuju

Mohon disilang (X) di dalam kotak untukjawaban yang paling cocok.

BA URAN PEMASARAN

Pernvataan STS ST N s a. Produk

1. Adanya produk pakaian anak-anak yang ditawarkan

2. Adanya produk pakaian dewasa yang ditawarkan

3. Adanya produk pakaian orang tua yang ditawarkan

4. Banyaknya model pakaian yang ditawarkan

5. Kualitas produk yang ditawarkan lebih terjamin

6. Jumlah persedian produk yang ditawarkan

b. Harga

!. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau -

2. Harga bervariasi pada produk pakaian di Ramayana

c. Promosi

1. Tersedianya potongan harga pada sebagian produk

terutama pakaian

2. Adan ya bonus/hadiah dalam jumlah pembelian

te1tentu

d. Lokasi

1. Lokasi Ramayana tidak jauh dari pemberhentian

kendaraan umum

2. lokasi yang strategis untuk dilalui kendaraan pribadi

SS

KUALITAS PELAYANAN

Pernyataan STS ST N s SS I. Penampilan pegawai yang baik

2. Karyawan mampu melayani dengan baik

3. Karyawan dapat memahami segala kebutuhan konsumen -

4. Karyawan peduli terhadap konsumen

5. Dapat membuat konsumen nyaman dan aman dalam

berbelanja . 6. Tersedianya ruang informasi

7. Kebersihan tempat berbelanja dapat terjaga

8. Tersedianya sarana parkir kendaraan baik motor maupun

mob ii -

9. Pemudahan pembayaran yang fleksbel (Cashrfunai,

ATM, kartu keredit)

10. Tersedianya keamanan di tiap sudut baik di luar maupun

dalam

KEPUTUSAN PEMBELIAN (Proses Keputusan Pembelia1J1)

Pernyataan STS ST N s SS -

1. Keputusan pembelian dipengaruhi karena adanya

kebutuhan

2. Keputusan pembelian dipengarnhi oleh teman dan

keluarga yang pernah membeli

3. Keputusan pembelian karena adanya discount -

(potongan harga) pada produk di Ramayana

4. Faktor ekonomis dan harga terjangkau pada produk

di Ramayana mempengaruhi anda dalam melakukan

pembelian produk di Ramayana.

5. Model produk Ramayana mempengaruhi anda

KONTRIBUSI PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DAN

KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA TERHADAP

KEPUASAN SISW A BELAJAR

(Studi kasus di SMU Muhammadiyah 25 Pamulang)

Skripsi

...... '-1111

Disusun oleh :rnterln-,. . .. , .... ~.~~-----·~--1· Ilham J urzais•lari : ...... ~ .................................. -

Tgl. : .. :~ ........ : ... 2.L.7 ... 9.::0..LQ .. . 2 0 5 0 8100 0 I 7 80. !uduk : .~\~9. .. :-: .. Q.~.:::.4,_f\. .. 1::1 .. .

k1asifikasi : ............................................ .

JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN

FAI(ULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

PERPUSTAKAAN UTAMAl UIN SYAHID JAKARTA

"If 1f"U A-re- n<Jtkin~ n<J fr<J~1j c.A-re-" (jika anda belum

berhasil, belum kaya, belum sukses, belum terkenal.

Tak ada seorangpun yang perduli dengan apa yang

andalakukan)

"J$ut if 11"u A-rt- 5Vf11,e-tkin~ e-ve-ri;J~"~11 c.A-re-"

(Tapi, kalau anda sudah kaya, sudah terkenal, sudah

berhasil, yan:g satu mengaku saudaralah,

keponakanlah, temanlah dlD

KONTRIBUSI PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DAN KETERSEDIAAN

SARANA PRASARANA TERHADAP KEPUASAN SISWA BELAJAR

(Studi Kasus di SMU Muhammadiyah 25 Pamulang)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Pembimbing I

Oleh

ILHAM JURZAIS NIM : 205081000178

Di Bawah Bimbingan

Pernbirnbing II

Dr. Yahva Hamza, MM NIP: 19490602 1978031001

uhendra, S.Ag, MM NIP: 19711206 2003121001

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS ILMU EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SYARIFHIDA Y ATULLAH JAKARTA

KONTRIBUSI PEMBIA Y AAN PENDIDIKAN DAN KETERSEDIAAN

SARANA PRASARANA TERHADAP KEPUASAN SISWA BELAJAR

(Studi Kasus di SMU Muhammadiyah 25 Pamulang)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Pernbimbing I

Oleh

ILHAM JURZAIS NIM : 205081000178

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing II

Dr. Yahva Hamza, MM NIP : l 9490602 l 97803 l 00 I

lfl;'fJi;;-Suhendlra, S.Ag, MM

NIP: 19711206 2003121001

Penguji Ahli

__c1cJ Prof. Dr.Ahmad Rodoni

NIP : 19690203 200112 I 003

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS ILMU EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNI VE RS IT AS ISLAM NEGERI SYARIFHIDA YA TULLAH JAKARTA

Hari ini kamis Tanggal 19 Bulan November Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian Komprehensif alas nama Ilham Jurzais NIM : 205081000178 dengan judul Skripsi "KONTRIBUSI PEMBIAYAAN JPENDIDIKAN DAN KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA TERHADAP KEPUASAN SIS\VA BELAJAR" (Studi Kasus SMU Muhammadiyah 25 Pamulang). Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selarna ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ilmu Ekonomi clan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatu!lah Jakarta.

Jakarta, 19 November 2009

Tim Penguji Ujian Komprehensif

lndovama Nasarudin,SE.,MBA Ke tu a

Amir Syarifuddin.SH.,MM Sekertaris

Dr.Yahya Hamza,MM Penguji Ahli

DAT A PRIBADI

N ama Lengkap

Tempat Tanggal Lahir

Kclarnin

Status

Agarna

Ho by

CURICULLUM VITAE

Ilham jurzais

Tangerang, 22 april l 987

laki-laki

Belum Menikah

Islam

Membaca dan Olah Raga

Alamat

Tclp rmh /hp

JI. H.saidin Rt/Rw 01104 No: 04 Pamulang Baral

085692018***

PENDIDIKAN FORMAL

I. SD Negri Pamulang l

2. SMP Muhammacliah 22 Pamulang

3. SMU Muhammacliah 25 Pamulang

4. Universitas Islam Negeri SyarifHiclayatullah

Jakaiia (fakultas ilmu ekonomi clan ilmu sosial)

Manajemen Pernasaran

Tanggerang 1999

Tanggerang 2002

Tanggerang 2005

J anuari 2009

ABSTRAK

Ilham Jurzais, judul skripsi "Kontribusi Pernbiayaan Pendidikan dan Ketersediaan Sarana Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Belajar (Studi Kasus di SMU Muhammadiyah 25 Pamulang)." Strata satu (SI) Jurnsan Manajemen Pemasaran dan Kewirausahaan Fakultas Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakmia 2009.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran Kontribusi Pembiayaan Pendidikan dan Ketersediaan Sarana Prasarana Terhadap Kepuasaan Siswa Belajar. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa kontribusi pembiayaan pendidikan dan ketersediaan sarana prasarana sekolah terdapat hubungan dengan kepuasaan siswa belajar, yang ditunjukan dengan nilai R Square sebesar 48,5% sedangkan sisanya 51,5% dipengaruhi oleh variabel lain.

Selain itu dapat diketahui kontribusi pernbiayaan pendidikan, sarana prasarana berpengaruh terhaclap kepuasan siswa belajar di tunjukan clengan nilai F11;1ung > Ftabcl Hasil uji t pada variabel harga diperoleh t11; 1ung3,076 > ltabcl 1,64 clan nilai propabilitas harga 0,003 < 0,005. Hasil uji t pacla variabel sarana prasarana t11"'"'g 1,829 > lwbcl 1,28 dan nilai propabilitas variabel sarana prasarana 0,071 < 0,01.

Kata Kunci Pembiayaan Pendidikan, Sarcma Prasara11a, kepuasan Siswa Bel ajar.

KATAPENGANTAR

Bismillahirohmannirohim Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas

rahmat dan karunia yang dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan salam semoga dilimpahkan oleh-Nya kepadajunjungan kita Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan pengikutnya. yang setia sepanjang zaman. (Amin) yang telah memberikan tauladan kepada seluruh umat manusia menuju kepada jalan kebenaran.

Dalam penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dan dalam kesempatan ini, dengan segala ketulusan penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah mendukung penulisan.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada: I. Bapak Dr.Abdul Hamid. MS , selaku Dekan Fakultas Ekonomi yang

telah mendidik, membimbing, dan mengarahkan penulis menjadi lebih baik.

2. Kedua orang tua penulis yang telah memberi semangat,dukungan yang tiada henti-hentinya, clan menjadi lnspirasi menjalani semua ini.

3. Bapak Dr.Yahya Hamza, MM dan Bapak Suhendra, S.Ag, MM selaku pembimbing I dan pernbimbing II, penulis tidak akan rnelupakan jasa­jasa bapak, semoga semua kebaikan Bapak clibalas oleh Allah SWT.

4. Bapak Prof.Dr.Ahmad Rocloni, sebagai penguji Ahli. 5. Seluruh Dosen FEJS yang telah mendidik dan mengarahkan penulis

selama beberapa semester ini. 6. Akedemik Lt.3 FEIS ekstensi, Mba Ani, Pak Sukmacli, Mpok, Heri,

Mas Alfred, Om Ajiz ..... Makasih banyak atas semua bantuanya. 7. Temen-teman KEPRIE ROOM, Ruhiyat, Rendi, Anom, Wiclji, Nifomy, dari

belasan orang,terseleksi alam selama empat tahun. Inilah teman-teman terbaik semoga menjadi lebih baik.

8. Teman-teman kosan Atas Surya, Uden, Edot, Arif, Zein, Erwin, Satria. 9. Rental ketik. Mbah,,,makasih clah bantuin edit skripsinya. 10. Kepala sekolah SMA Muhammadiyah 25 Pamulang yang telah

mengizinkan penulis mengadakan penelitian. 11. Guru-guru SMA Muhammadiyah 25 Pamulang yang telah membantu

menyebarkan kuesioner. 12. Seseorang yang telah memberi semangat kepada penulis selama

penulisan, Dia pasti tau kenapa acla di no urut ini, he ... 13. Semua teman-teman manajemen B, senang berteman dengan kalian

semua. 14. Dan untuk semua orang yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan penulisan ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Penulis sangat menyadari kemampuan clan keterbatasan yang ada pada diri ,.

DAFTARISI

Halaman

Halaman Pengesahan ...................................................................................... .

Daftar Riwayat Hidup ... .. ................ ... ... ............................. .... ... ....................... 1v

Abstract

Abstraksi

v

VI

Kata Pengantar .. ... ......... .. ..... .. .. .................. ... ... ... ... ........ .. ...... ...... ................ ... v11

Daftar lsi ............. .. .. ... .. ............ ... ...... ... ... ... ................. .. ....... ......................... 1x

Daftar Tabel ..................................................................................................... x11

Daftar Ga1nbar ................................................................................................. xiv

BABI PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Perumusan Masalah ................................................................ 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................... ......................... 6

I. Tujuan Penelitian .......................... ........... .................... ..... 7

2. Manfaat Penelitian ............................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUST AKA

A. Harga ....................................................................................... 8

1. Teori Permintaan ............................................................... 8

2. Teori Penawaran ............................................................... 11

3. Strategi Harga ................................................................... 13

4. Segmantasi Pasar ......... .............. ... ....... ..... ........................ 14

5. Bauran Pemasaran ................ ........ ............... ...... ..... ..... ... ... 18

B. Pembiayaan Pendidikan .......................................................... 19

I. Penge1iian Bia ya Pendidikan ............ ........ ........................ 19

2. Jenis-jenis Biaya Pendidikan ............................................ 21

3. Sumber-sumber biaya pendidikan .................................... 25

C. Sarana dan prasarana pendidikan .................... ....................... 27

1. Pengertian Sarana 27

b. Ditinjau dari bergerak tidaknya saat di gunakan ........ 29

c. Ditinjau dari hubungan dengan proses belajar

mengaJar ...................................................................... 30

3. Pengertian Prasarana ............................. ........................... 30

4. Jenis-jenis prasarana ......................................................... 31

D. Instrumen saran a dan prasarana .. .. .. .. .... .. .. .. .. .... .. .. .. .... .. .. .. .... .. 3 1

E. Kepuasan Konsumen .............................................................. 32

1. Pengertian Kepuasan Konsumen ...................................... 32

2. Model Kepuasan Konsumen .... .......... ............................... 34

a. I<on1ponen kognitif ..................................................... 34

b. Model afektif ............................................................... 35

3. Proses Penilaian Pembeli Terhadap Kinerja Produk ........ 37

F. Penelitian Terdahulu ............................................................... 38

G. Kerangka Pemikiran ............................................................... 38

H. Hipotesis ................................................................................. 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan penelitian .................................................................... 41

B. Populasi dan Sampling ........................................................ .... 41

C. Teknik Pengumpulan Data...................................................... 42

D. Metode Analisis ...................................................................... 43

1. Analisis Kualitatif ............................................................. 43

2. Analisis Kuantitatif ........................................................... 45

a. Analisis regresi linier .................................................. 45

E. Operasional Variabel Penelitian ............................................. 47

I. Variabel Bebas (Independent Variabel) ... ........................ 47

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel) ............................. 47

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................ 50

I. Scjarah SMA Muhammadiyah 25 Pamulang .................... 50

2. Letak Geografis ................................................................. 51

Gambar 2.1

Gambar 2.2

Gambar 2.3

Gambar 2.4

Gambar 2.5

Gambar 4.1

DAFT AR GAMBAR

Keterangan Hal a man

Kurva Permintaan Pasar ......................................................... .

Kurva Penawaran Perusahaan ................................................ .

Konsep Biaya Menurut Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan ............................................................................ .

Tingkat Kepuasan Konsumen ................................................ .

Konsep Kerangka Penulisan ................................................... .

Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi

9

13

21

34

39

Pamulang ................................................................................. 56

A. Latar Belakang Masalah

BABI

PENDAHULUAN

Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

adalah rendalmya rnutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan,

khususnya pendidikan dasar dan rnenengah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk

meningkatkan mutu pendidikan nasional, antara lain melalui berbagai pelatihan

dan peningkatan kopetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan

sarana dan prasarana pendidikan, dan peningkatan mutu manajemen sekolah.

Narnun demikian, berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan

peningkatan yang bermii. Sebagian sekolah, terutama di kota-kota, menunjukan

peningkatan rnutu pendidikan yang cukup rnengembirakan, namun sebagian besar

lainnya masih memprihatinkan.

Berdasarkan masalah ini, maka berbagai pihak mempertanyakan apa yang

salah dalam penyelenggaraan pendidikan kita'> Dari berbagai pengamatan dan

analisis, sedikitnya ada tiga faktor yang rnenyebabkan mutu pendidikan tidak

mengalami peningkatan secara nyata.

Faktor perta111a, kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional

mengunakan pendekatan education production atau input-output analisis yang

tidak clilaksanakan secara konsekuen. Penclekatan ini me!ihat bahwa lembaga

penclidikan berfungsi sebagai pusat procluksi yang apabila clipenuhi semua input

(rnasukan) yang diperlukan clalam kegiatan procluksi tersebu1, maka lernbaga ini

akan menghasilkan output yang dikehendaki. Pendekatan ini menganggap bahwa

apabila input pendidikan seperti pelatihan guru, pengadaan buku dan alat

pelajaran, dan perbaikan sarana serta prasarana pendidikan lainnya dipenuhi,

maka mutu pendidikan (output) secara otomatis akan teijadi. Dalam kenyataan,

mutu pendidikan yang diharapkan tidak terjadi. Mengapa? Karena selama ini

dalam penerapan education production fimgction terlalu memusatkan pada input

pendidikan dan kurang dalam proses pendidikan. Pada ha!, proses pendidikan

sangat menentukan output pendidikan.

Faktor kedua, penyelenggaraan pendidikan nasional dilakukan secara

birokratik-sentralistik sehingga menempatkan sekolah sebagai penyelenggara

pendidikan sangat tergantung pada keputusan birokrasi yang mempunyai jalur

yang sangat panjang dan kadang-kadang kebijakan yang dikeluarkan tidak sesuai

dengan kondisi sekolah setempat. Dengan, demikian sekolah kehilangan

kemandirian, motivasi dan inisiatif untuk mengembangkan dan rnernajukan

lembaganya ten11asuk peningkatan mutu pendidikan sebagai salah satu tujuan

pendidikan nasional.

Faktor ketiga, peran serta masyarakat, khususnya orang tua siswa dalam

penyelengaraan pendidikan selama ini sangat minim. Partisipasi masyarakat

selama ini pada umumnya lebih banyak bersifat dukungan input (dana), bukan

pada proses pendidikan (pengambilan keputusan monitoring, evaluasi, dan

akuntabilitas). Berkaitan dengan akuntabilitas, sekolah tidak mempunyai beban

untuk mempertanggung jawabkan hasil pelaksanaan pendidikan kepada

masyarakat, khususnya orang tua siswa, sebagai salah satu unsur utarna yang

Keberhasilan pembangunan suatu negara harus sejalan dengan sikap

mental sumber daya manusia yang mendukung proses pembangunan itu. Hal ini

berarti bahwa sumber daya manusia harus menjadi perhatian utama dalam

menentukan arah perjalanan suatu bangsa. Perhatian yang penting untuk

penyiapan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Sebagai suatu

proses, pendidikan berusaha menciptakan manusia yang unggul dari segi kognitif,

afektif maupun psikomotrik. Bila jumlah penduduk yang bersekolah dan terdidik

dengan baik lebih banyak, maka lebih besar kemungkinan adanya kamajuan di

semua biclang.

Sebagaimana dalam sebuah artikelnya Fritz R. Tambunan menulis bahwa :

"Begitu pentingnya pencliclikan untuk kemajuan sebuah bangsa, tahun 1972 The

International Commision for Education Dejlopment dari UNESCO, suclah

mengingatkan bangsa-bangsa jika ingin membangun clan berusaha memperbaiki

kcadaan sebuah bangsa harus climulai dengan penclidikan sebab pencliclikan aclalah

kuncinya"(Frietz.R Tambunan,2004 : 4)

Dalam makna formal, pencliclikan cliselcngarakan oleh sualu lembaga yang

rnemiliki tujuan-tujuan tertentu secara institusional yang tiada lain tujuan ini

diarahkan kepada siswa setelah melewati jenjang penclidikan tertenlu.

Keluaran (output) yang berkualitas clitentukan oleh setiap usaha perangkat

lembaga pencliclikan clalam melakukan perbaikan-perbaikan secara komprehensif

salah satunya aclalah perbaikan proses belajar mengajar.

Pencliclikan adalah suatu ha! yang selalu ada clalam keseharian hiclup

manusia di clunia. Tak acla satu ha! pun yang clapat clilakukan oleh manusia yang

pendapatan perkapita bangsa kita makin menurun pembiayaan pendidikan justru

meningkat, ha! ini menyebabkan terjadinya penurunan minat masyarakat terhadap

pendidikan.

Selain itu pendidikan indonesia juga tengah mengalami peningkatan,

misalnya dengan memberlakukan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang

mempunyai orientasi pada kompetensi peserta didik. Di sisi lain penerapan

Kurikulum Berbasis Kompetensi juga memerlukan beberapa sarana prasarana

pendukung yang memerlukan dana yang tidak sedikit.

Hal ini menjadi menarik untuk diperhatikan, apakah pembiayaan

. pendidikan yang semakin meningkat dapat memfasilitasi sarana prasarana yang

dibutuhkan pendidikan untuk meningkatkan mutunya. Kemudian sejauh mana

hubungan kontribusi pembiayaan pendidikan dan ketersediaan sarana prasarana

sekolah terhadap kepuasan siswa belajar.

SMU Muhammadiyah 25 Pamulang adalah sebuah sekolah swasta yang

terdapat di claerah pamulang tepatnya di Reni Jaya. Saat ini SMU Muhammacliyah

25 Pamulang telah menerapkan kurikulum berbasis kompelensi tersebut. Karena

pencrapan kurikulum tersebut memerlukan beberapa sarana dan prasarana yang

layak dan biaya yang ticlak sedikit.

Berclasarkan latar belakang inilah penulis te1iarik untuk meneliti kontribusi

pembiayaan pendiclikan clan sarana prasarnna lerhaclap kepuasan siswa belajar

dengan judul "Kontribusi Pembiayaa11 Pe11didika11 da11 Ketersediaa11 Sara11a

Prasarana Terhadap Kepuasall Siswa Be/ajar".

2. Secara Simultan

a. Bagaimana kontribusi pembiayaan pendiclikan clan ketersediaan

sarana prasarana sekolah terhaclap kepuasaan siswa belajar

2. Manfaat Penelitian

Penulis berharap clengan penelitian ini dapat menambah khazanah clan

wawasan pengetahuan tentang proses penyelenggaraan pembiayaan

pencliclikan secara langsung, clan hubungan clengan sarana prasarana. Dan

bagaimana pengalokasian clana pendidikan yang di peroleh sehinggga dapat

mernenuhi kebutuhan pendiclikan berupa penyediaan sarana dan prasarana

sehingga kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik.

Selain itu semoga penelitian ini berguna sebagai bahan studi banding

bagi SMU-SMU khususnya yang ada di Kabupaten Tangerang Propinsi

Banten clan umumnya wilayah kesatuan Republik Indonesia dalarn

pcnyelenggaraan pembiayaan pendidikan dan hubungannya dengan

ketersediaan sarana prasarana.

A. Harga

BABU

TINJAUAN PUSTAKA

Harga suatu komoditas biasanya dikaitkan pada sejumlah uang yang harns

dikeluarkan untuk memperoleh suatu unit komoditas tertentu (Lipsey et al, 1995 :

132).Dalam teori harga, pernbahan harga suatu komoditas adalah perubahan dari

jumlah uang yang hams dikorbankan untuk memperoleh suatu komoditas tertentu

bagi konsumen dan perubahan jumlah uang yang diterima sebagai kompensasi

dari komoditas yang dikorbankan bagi produsen. Di dalam bauran pemasaran

harga merupakan satu-satunya yang mewakili pendapatan (K.otler,2000 : 234).

Harga suatu barang dan jasa ditentukan oleh interaksi dari kekuatan

penawaran clan permintaan. Kekurangan produk yang ditawarkan akan mendorong

te1jadinya kelebihan pennintaan (excess demand) sehingga menyebabkan

turunnya harga, sedangkan kelebihan penawaran (excess supply) te1jadi jika

jumlah produk yang ditawarkan mengalami surplus sehingga rnendorong

peningkatan harga. Pada saat jumlah yang diminta dan jurnlah yang clitawarkan

untuk sebuah kornoditas dalam kondisi keseimbangan pada satu harga tertentu,

pasar untuk komoditas tersebut berada dalam keseimbangan atau disebut juga

ekuilibrium (Lipsey et al, 1995 : 67). Harga untuk kornoditas juga berfluktuasi

dengan adanya perubahan permintaan dan penawaran.

1. Teori Pennintaan

Menurut Nicholson(2002 : 76), permintaan pasar akan suatu barang adalah

suatu barang yang diminta oleh pasar sangat dipengaruhi oleh permintaan individu

atas barang tersebut. Penjelasan lebih ringkas mengenai permintaan pasar ini

dapat di Ii hat pada gambar 2.1 di bawah ini

P' \ ------~ ~D

x x

a) Individu l b) Individu 2 c) Individu 3

Gambar 2. l Kurva Permintaan Pasar

Berdasarkan garnbar 2. l, untuk sctiap harga titik pada kurva permintaan pasar

dipcroleh clengan rnenjumlahkan jumlah kuantitas yang diminta oleh setiap

incliviclu. Bentuk kurva permintaan pasar dan posisinya ditentukan oleh bcntuk

kurva pennintaan sctiap individu untuk produk yang diminta. Permintaan pasar

ticlak lebih merupakan efek kombinasi dari berbagai pilihan ekonomi konsurnen

(Nicholson,2002 : 98).

Permintaan incliviclu akan suatu barang dan jasa dipengaruhi oleh faktor

harga barang tcrsebut, harga barang lain, pendapatan, selera clan faktor-faktor Jain.

Selanjutnya clikatakan bahwa jika penclapatan rata-rata rumah tangga tinggi maka

akan mcmbeli Jebih banyak komocliti walaupun harganya tetap sama. Konsumen

yang semakin tinggi penclapatannya dan kemakmurannya menginginkan basil-

basil procluksi yang semakin banyak ragamnya clan akan memilih dalam membeli

dengan harga yang di tawarkan. Jumlah komoditi yang akan dibeli semua rumah

tangga pada waktu tertentu dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

a. Harga komodi ti itu sendiri

Hipotesis ekonomi dasar menunjukan bahwa harga suatu komoditi dan

kuanti tas yang diminta berhubungan secara negatif dengan faktor lain

dianggap tetap sama (cateris paribus). Dengan demikian, semakin tinggi

harga suatu komoditi maka jumlah yang akan diminta akan semakin

rendah, clan semakin rendah harga, semakin tinggi jumlah yang akan

climinta.

b. Pendapatan

J ika rumah tangga menerima rata-rata pendapatan yang lebih besar, maka

rumah tangga akan membeli lebih banyak komoditi tersebut pada tingkat

harga yang sama. Sehingga menggeser kurva pennintaan ke arah kanan

atau komocliti tersebut, dengan catatan bahwa komoditi tersebut

merupakan barang nomml.

c. Harga Barang Lain

Pacla kasus barang lain merupakan barang subtitusi, malrn kenaikan harga

barang lain akan meningkatkan jumlah yang diminta untuk barang tersebut

dan penurunan harga-harga barang lain akan menurunkan jumlah yang

diminta untuk barang tersebut. Sedangkan pada kasus barang lain

merupakan barang komplementer, maka kenaikan harga barang lain akan

menurunkan jumlah yang diminta untuk barang ternebut clan penurunan

harga barang lain akan meningkatkan jumlah yang diminta untuk barang

lersehuL

d. Selera

Selera berpengaruh besar terhadap keinginan orang untuk membeli.

Perubahan selera dapat berlangsung dalam waktu lama sekali atau cepat

yang akan menggeser kurva permintaan ke kanan. Sehingga lebih banyak

yang akan dibeli pada tingkat harga.

e. Distribusi Pendapatan

Perubahaan dalam distribusi pendapatan akan meningkatkan jumlah yang

diminta untuk komocliti yang clibeli, terutama bagi mereka yang

memperoleh tambahan penclapatan. Dan akan menurunkan jumlah yang

diminta untuk komoditi yang dibeli, terutama oleh mereka yang berkurang

pendapatannya.

f Jumlah Pencluduk

Semakin tinggi jumlah penducluk, perrnintaan akan suatu barang sernakin

meningkat.

2. Teori Penawaran

Penawaran suatu komoditi baik barang maupun jasa merupakan jumlah

komocliti yang di tawarkan oleh produsen kepada konsumen clalam suatu pasar

pacla tingkat harga clan waktu tertentu. Lebih lanjut clikatakan antara harga clan

jumlah barang yang di tawarkan ini mempunyai hubungan positif yaitu jika harga

naik maka jumlah komocliti yang clitawarkan semakin banyak. Aclapun sumber

penawaran meliputi procluksi pacla waktu te1ientu clan persecliaan (stok) pada

waktu sebelumnya.

Setiap keputusan yang diambil untuk memaksimalkan laba sangat erat

hubunganya dengan tingkat output yang dipilih oleh perusahaan atau produsen

untuk di produksi. Perusahaan menjual suatu tingkat output, dari penjualan

perusahaan menerima pendapatan. Jumlah pendapatan yang diperoleh jelas

tergantung pada berapa banyak output yang terjual dan pada tingkat harga berapa

output tersebut terjual. Untuk memutuskan berapa banyak output yang akan

diproduksi, perusahaan akan memilih kuantitas produksi dengan laba yang besar

(Nicholson,2002 : 135).

Selain memaksimalkan laba, perusahaan atau produsen juga harus

memperhatikan biaya yang hams clikeluarkan untuk memproduksi output clengan

jumlah tertentu. lclealnya, sebuah perusahaan atau produsen clalam usahanya

untuk meningkatkan laba, menghasilkan tingkat output pada saat penerimaan

adalah tepat sama dengan biaya untuk menghasilkan unit output tersebut. Menurut

Nicholson (2002 : 99), perusahaan dapat menemukan laba maksimumnya dengan

memulai pada tingkat output no! dan secara konseptual meningkatkan output

sebesar satu unit pacla suatu saat tertentu. Sepanjang penerimaan perusahaan

melebihi biaya, perusahaan atau produsen sebaiknya terns meningkatkan tingkat

outputnya. Harga yang ditetapkan perusahaan akan selalu di asumsikan sama

clengan biaya yang clikeluarkan untuk memproduksi satu unit output. Berikut akan

digambarkan secara ringkas rnengenai konsep penawaran.

Harga Penawaran

Q* Kuantitas

Gambar 2.2 Kurva Penawaran Perusahaan

Berdasarkan gambar 2.2 dapat dilihat kombinasi harga dan kuantitas yang

digunakan perusabaan untuk mencapai laba maksimum. Pada saat harga dipasar

lebih tinggi dari P* . Maka perusahaan akan menjual output sebcsar Q2. Hal ini

dilakukan perusahaan atau produsen agar pencapaian laba lebih besar.

3. Stratcgi Harga

Dalam menetapkan harga produk terdapat enam tahap yang harus

dilakukan, yaitu :

a. Memilih tujuan penetapan harga.

b. Menentukan permintaan.

c. Memperkirakan biaya.

d. Menganalisa harga.

c. Memilih metode penetapan harga.

r. Memilih harga akhir.

Bauran harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang

menghasilkan pendapata11. Meskipun faktor 11011 harga me11jadi pe11ting ahir-ahir

i11i, harga tetap merupaka11 elemen terpe11ting yang me11e11tuka11 pangsa pasar dan

keuntu11gan perusahaa11 (Kotler, 2000 : 78).

4. Segmantasi Pasar

Dalam kajian pemasara11, segmentasi pasar merupakan ha! yang penting

dan tidak dapat diabaikan. Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi

segmen-segmen tertentu yang di jadikan sasaran penjualan, yang akan dicapai

dengan marketing mix tertentu. Kegiatan ini memerlukan kemampuan untuk

mengukur secara efektif kesempatan penjulan di berbagai segmen pasar dan

kemampuan memilih marketing mix yang tcpat untuk segmen pasar yang dipilih.

Dengan membagi pasar yang bersifat heterogen ke dalam kelompok-kelompok

konsumen yang bersifat homogen, perusahaan dapat menyusun program

pemasaran untuk tiap segmen dengan lebih cermat. (kotler 2000 : 456).

Menurut koller (2000 : 509), segmentasi pasar dapat dilakuka11 dengan

mempertirnbangkan beberapa variabel sebagai berikut :

a. Segmentasi berdasarkan Geografi

Segmentasi pasar ini dilakukan dengan mengelompokan konsumen

menjadi bagian pasar menurut skala wilayah atau letak geografis, yang

dapat dibedakan berdasarkan :

I) Wilayah, dimana dapat diperoleh segman pasar yang berupa pasar

lokal, pasar regional, clan pasar luar negri atau expor. Masing-masing

pasar berdasarkan wilayah m1 berbeda-beda potensinya dan cara

menanganmya.

2) lklim, dengan dasar ini di peroleh segmen pasar yang berupa pasar

daerah pegunungan dan dataran tinggi, se1ta pasar daerah pantai dan

dataran reudah. Masing-masing pasar berdasarkan iklim ini berbeda­

beda kebutuhan, keinginan, selera, dan preferensinya.

3) Ko ta a tau desa, dimana dapat di peroleh segmen pasar yang berupa

pasar daerah perkotaan dan pasar daerah desa atau pertanian. Masing­

masing segmen pasar ini berbeda potensi, serla motif, perilaku dan

kebiasaan pembelinya, sehingga membutuhkan cara penanganan

pemasaran yang berbeda.

b. Segmentasi Berdasarkan Demografi atau Sosio-Ekonomi

Segmentasi pasar ini dilakukan dengan mengelompokan konsumen

menjadi bagian pasar menurut variabel-variabel demografi yaitu :

l) Usia, dengan dasar ini diperoleh segmen pasar yang berupa segmen

pasar anak-anak, segmen pasar pemuda/remaja, dan segmen pasar

orang dewasa.

2) .lenis Kelamin, dengan dasar ini diperoleh segrnen pasar orang laki-laki

clan segmen pasar orang wanita.

3) Peke1jaan, dengan dasar ini diperoleh segmen pasar yang berupa

segmen pasar petani, segmen pasar para pedagang, segmen pasar para

karyawan, segmen pasar para manejer, segmen pasar para pengusaha,

clan sebagainya.

4) Pendapatan, dengan dasar ini diperoleh segmen pasar yang bernpa

segmen pasar masyarakat yang berpendapatan rendah, menegah, dan

tinggi.

5) Ukuran keluarga, dengan dasar ini diperoleh segmen pasar keluarga

kecil, segmen pasar keluarga sedang, dan segmen pasar keluarga besar.

6) Pendidikan, dengan dasar ini diperoleh segmen pasar yang berupa

segrnen pasar rnasyarakat tidak berpendidikan, masyarakat yang

berpendidikan rendah, menengah, masyarakat yang berpendidikan

tinggi.

7) Kelas sosial, dengan dasar ini diperoleh segmen pasar yang berupa

segmen pasar yang berstatus rendah, masyarakat berstatus biasa, dan

rnasyarakat berstatus tinggi.

8) Ketunman atau suku, dengan dasar ini diperoleh segrnen pasar

masyarakat berdasarkan suku bangsa atau kewarganegaraan.

9) Agama, dengan dasar ini diperoleh segmen pasar yang berupa segrnen

pasar yang beragarna Islam, Kristen, Katolik, Hindu, atau Bhuda.

c. Segmentasi berdasarkan Psikografis

Segrnentasi pasar ini dilakukan dengan rnengelompokkan konsumen atau

pernbeli menjadi bagian pasar menurut variabel-variabel pola atau gaya

hidup (life style) dan kepribadian (personality).

cl. Segrnentasi Berclasarkan Tingkah Laku (behaviour)

Segmentasi pasar ini dilakukan dengan mengelompokan konsumen

menjacli bagian pasar berclasarkan variabel-variabel tingkah laku atau

5. Bauran Pemasaran

Apabila sasaran pasarnya sudah ditentukan melalui rise! pemasaran, maka

perusahaan harus membuat suatu rencana yang baik untuk memasuki segmen

pasar yang dipilih. Keputusan-keputusan dalam pemasaran dapat dikelompokan

ke dalam empat strategi, yaitu : strategi produk, strategi harga, strategi distribusi,

strategi promosi. Kombinasi dari empat strategi tersebut akan membentuk

marketing mix. Marketing mix adalah kornbinasi dari empat variabel atau kegiatan

yang rnerupakan inti dari sistern pemasaran pernsahaan, yakni : produk, struktur

harga, kegiatan promosi clan sistem clistribusi (Kotler,2005).

Marketing mix tersebut mernpakan suatu perangkat yang akan menentukan

tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan clan semua ini clitunjukkan untuk

memberikan kepuasan kepada segmen pasar atau konsumen yang di pilih.

a. Produk (Prociuk) aclalah penawaran nyata perusahaa:n kepacla pasar clalam

bentuk nyata wujucl ciri-ciri clan wujud produk, kemasaan, merek, clan

kebijaksanaan pelayanan.

b. Price (Barga) adalah jumlah uang yang harus clibayar konsumen untuk

memperoleh produk tersebut. Barga merupakan variabel yang clapal

berubah dengan cepat karena adanya perubahan faktor-faktor penyusunan

(misalnya kenaikan harga bahan baku, kenaikkan upah buruh clan

sebagainya). Meskipun demikian, bauran harga merupakan satu-satunya

variabel yang menghasilkan pendapatan sementara variabel lainnya

rnenghasilkan biaya. Untuk mencapai tujuan perusahaan, penenluan