analisa kinerja cooling tower induced draft tipe … · matahari oleh: nimas puspito pratiwi ......
TRANSCRIPT
ANALISA KINERJA COOLING TOWER INDUCED DRAFT
TIPE LBC-W 300 TERHADAP PENGARUH PANAS RADIASI MATAHARI
Oleh:
Nimas Puspito Pratiwi
Dosen Pembimbing : Dr.Gunawan Nugroho, S.T,M.T Nur Laila Hamidah, ST. MSc
TUGAS AKHIR
1
LATAR BELAKANG
Cooling Tower (CT) merupakan peralatan yang digunakan untuk menurunkan suhu aliran air dengan cara mengekstraksi panas dari air dan mengemisikan panas ke atmosfer.
2
LATAR BELAKANG
3
Cooling tower di PT.TMMIN untuk mendinginkan air
kompresor joy turbo 2
Pengaruh panas radiasi matahari
(temperatur ambient) mempengaruhi
kinerja cooling tower
Pengaruh temperatur dry bulb & wet bulb
Efisiensi cooling tower dipengaruhi
oleh wet bulb
• Bagaimana menurunkan model dinamik (matematis) dari cooling tower dengan hukum kesetimbangan kalor dan massa.
• Bagaimana pengaruh panas radiasi matahari (temperatur ambient) terhadap kinerja cooling tower
PERMASALAHAN
TUJUAN • Menurunkan model dinamik (matematis) cooling tower
induced draft LBC W-300. • Menganalisa kinerja cooling tower induced draft LBC W-300.
4
BATASAN MASALAH • Cooling tower yang dianalisa adalah (Mechanical Draft), dengan arah aliran
berlawanan (Counterflow).
• Pengaruh panas radiasi matahari diasumsikan temperatur ambient dry bulb dan wet bulb berdasarkan letak geografis di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia Sunter 1 koordinat titik LS : -6° 9’40.89’’ & BT : +106° 52’41.14’’
• Data yang diambil adalah data pada bulan Februari dan September 2013 pada pukul 07.00 – 16.00
• Metode yang dipergunakan untuk menganalisa keseimbangan kalor dan massa pada cooling tower menggunakan pendekatan control volume, dimana untuk kesetimbangan massa yang dianalisa adalah perubahan temperature air keluaran cooling tower, terhadap pengaruh perubahan temperatur dry bulb, laju aliran massa air output, dan entalphi air.
• Kinerja cooling tower disimulasikan melalui model matematik.
• Dari hasil simulasi pada program simulink matlab akan dapat dianalisa kinerja dan dapat diketahui nilai efisiensi cooling tower terhadap pengaruh temperatur ambient.
• Menganalisa kinerja fan dan laju aliran massa air yang masuk ke cooling tower untuk meningkatkan kinerjanya
5
TEORI DASAR
Komponen Cooling Tower
6
Nozzle
Fill
Basin
Fan
MenarikUdara
TEORI DASAR
7
Control Volume
udara Air
iinam ,, ioutwm ,,
ievapm ,
iinwm ,,
ioutam ,,
iwm ,
(Xiao Li, Yaoyu Li, and John E.Seem, 2010)
ievapioutwiinw
iwmmm
dt
dm,,,,,
,
iweffectiveiw Vm ,,
Air
tinwh ,,ioutah ,,
iinah ,,
ioutwh ,,
Udara 1q
iwh ,iioutwiinwiw qhhh ,,,,,
Hukum kesetimbangan pada cooling tower
Koefisien Konveksi
TEORI DASAR
Konveksi Paksa di Cooling Tower
D
kNuD
%100,,
,,
wbTainTw
outTwinTw
Efisiensi Cooling Tower
8 Lampiran
METODOLOGI PENELITIAN
Tidak
Ya
Mulai
Observasi Lapangan & Studi Literatur
Mengumpulkan data
Membuat diagram blok proses cooling tower
Selesai
Penyusunan Laporan
Pengujian dan analisa
Penurunan model matematis cooling tower dengan
hukum kesetimbangan kalor dan massa
Menghitung Kinerja Cooling tower
Membuat simulasi menggunakan software
MATLAB
9
DIAGRAM BLOK
Cold Water Basin inaa Tm ,,
ioutwioutwoutw hTm ,,,,, ,,
iinwiinwinw hTm ,,,,, ,,Nozzel
Fill
q
Ket : Aliran Air Aliran Udara
10
Hukum kesetimbangan pada cooling tower
Penurunan Model Matematis
- = Akumulasi
Entalphi pada
fill -
entalphi
input entalphi
output Laju
kalor
total
11
iioutwiinwiw qhhh ,,,,,
Udara Air
inwinwiinw mTh ,, ,,,, 1q
aina Tm ,
iwh ,
outwoutwioutw mTh ,,, ,,,
ilatisensi qqq ,,
)( ,,,, iaiwvicisen TTAhq ievapigfilat mhq ,,,,
faniiwioutwioutwiwiinwiinw
iw
iwpiw Wqhhmhhmdt
dTcm )()( ,,,,,,,,,,
,
,,,
Simulink MATLAB Cooling Tower
12
Simulasi Kinerja Cooling Tower
13
Gambar 3.7 Function SubSystem Simulink Cooling
Tower Gambar 3.8 Inputan Diisi Melalui Tampilan Gui
PENGUJIAN DAN ANALISA
14 DATA
Uji dan Analisa Kinerja
Temperatur Ouput Per Jam Tgl 1 Sep’13
Temperatur dry bulb 26.8°C-34°C
Temperatur Outlet
27.89°C-32°C
Temperatur wet bulb 25°C-27.2°C
Temperatur input 36°C-38°C
Temperatur air masuk (inlet) dan temperatur dry bulb
mempengaruhi kinerja cooling tower
15
Kinerja Cooling Tower
5 Sep’13 Temperatur air inlet = 35°C-38°C
Temperatur air outlet = 27.88°C-32.87°C
Dry bulb = 26.2°C-32.8°C
25 Sep’13 Temperatur air inlet = 37°C-39°C
Temperatur air outlet = 27.91°C-32.88°C
Dry bulb = 26.6°C-35.2°C
Kinerja Cooling Tower
Temperatur dry bulb = 25.5°C-30.02°C
1 Feb’13 Jam ke-1 : Temperatur air inlet =32°C,
temperatur outlet = 25.87°C Jam ke-2 : Temperatur air inlet =39°C,
temperatur outlet = 27.95°C
2 Feb’13 Jam ke-1 : Temperatur air inlet =36°C,
temperatur outlet = 27.89°C Jam ke-2 : Temperatur air inlet =36°C,
temperatur outlet = 27.89°C
Temperatur dry bulb = 25°C-30.2°C
16
Cooling tower mampu mempertahankan kinerja pendinginannya agar tetap optimal pengaruh dari temperatur dry bulb dan wet bulb.
23 Feb’13 Jam ke-5 : Temperatur air inlet =39°C,
temperatur outlet = 29.92°C Jam ke-6 : Temperatur air inlet =37°C,
temperatur outlet = 28.89°C
Analisa Kinerja Cooling Tower Validasi Data :
Temperatur Output hasil pengukuran dibandingkan hasil simulasi sama hanya berbeda 0.11 °C. Nilai deviasi dari perhitungan menggunakan simulink
sebesar 0.33 %.
17
Temperatur dry bulb = jam ke-5 = 28°C-& jam
ke-6 = 29.6°C
Kinerja cooling tower dipengaruhi oleh temperatur air inlet & temperatur ambinet dry bulb.
Laju Panas
Gambar 4.8 Grafik Hubungan Laju Panas terhadap Temperatur dry bulb
dan Temperatur Air Masuk Bulan September
Gambar 4.9 Grafik Hubungan Laju Panas terhadap Temperatur dry bulb dan Temperatur air masuk Bulan Februari
September Temperatur input = 37°C-
39°C Temperatur dry bulb =
26.6°C-35.2°C Laju Panas = 21kW- 29kW
Temperatur dry bulb mempengaruhi laju perpindahan panas secara sensible dan laten
Laju aliran panas di dalam cooling tower dipengaruhi oleh besarnya temperatur air masuk, sedangkan pengaruh temperatur dry bulb sangat
kecil sekali pengaruhnya
Februari Temperatur input = 32°C-39°C
Temperatur dry bulb = 25.5°C-30.2°C Laju Panas = 14kW- 39kW
18
DATA
20
Efisiensi Cooling Tower
Gambar 4.11 Grafik Efisiensi Cooling Tower Bulan
Februari 2013 Gambar 4.10 Grafik Efisiensi cooling tower
bulan September 2013
Efisiensi cooling tower pada bulan September berkisar antara 45% sampai 73%, sedangkan pada bulan Februari efisiensinya antara 62% sampai 80%. Nilai efisiensi cooling tower saat musim hujan lebih baik
dari pada musim kemarau. Hal ini diakibatkan, saat musim hujan cooling tower mampu mendinginkan air sampai mendekati temperatur wet bulb
20
Rekomendasi Table 4.1 . Rekomendasi Peningkatan Kinerja Cooling Tower dengan Cara Meningkatkan Kecepatan Putaran Fan dan Menurunkan Laju Aliran Massa Air
Apabila peningkatan kerja fan dan penurunan laju massa air yang masuk dilakukan secara bersamaan, maka akan memaksimalkan kinerja cooling tower
induced draft di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia.
Variable Unit Case
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
m dot air kg/s 19.39 19.39 18.84 18.12 17.53 19.39 19.39 19.39 19.39 18.84 18.12
Tw,in °C 37 38 38 38 38 38 38 38 39 39 39
Ta,in °C 26.6 30 30 30 30 30 30 30 35 35 35
Twb °C 24 25 25 25 25 25 25 25 27 27 27
hfg kJ/kg 104.67 110.9 110.9 110.9 110.9 110.9 110.9 110.9 117.71 117.71 117.71
m dot evap kg/s 0.27 0.21 0.21 0.21 0.21 0.21 0.21 0.21 0.18 0.18 0.18
hw,in kJ/kg 155.04 159.21 159.21 159.2 159.21 159.21 159.21 159.21 163.38 163.38 163.38
hw,out kJ/kg 117.43 129.97 126.68 122.3 118.7 126.68 122.3 118.7 138.33 131.75 122.99
Rpm fan rpm 1460 1460 1460 1460 1460 1500 1550 1600 1460 1500 1550
Wfan kW 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7.71 7.96 8.22 7.5 7.71 7.96
Tw,out °C 27.91 30.88 30.11 29.08 28.24 30.11 29.08 28.24 32.87 31.3 29.26
Efisiensi % 69.92 54.77 60.69 68.82 75.08 60.69 68.82 75.08 51.08 64.17 81.17
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa data, perhitungan dan simulasi maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: Telah diturunkan model matematis dari kinerja cooling tower induced draft LBC W-300 terhadap pengaruh temperatur lingkungan. Telah dinalisa kinerja dari cooling tower induced draft LBC W-300 dengan menggunakan metode kesetimbangan kalor dan massa. Kinerja cooling tower dipengaruhi oleh temperatur dry bulb dan wet bulb yang selalu berubah-ubah. Kinerja cooling tower yang optimal pada bulan September 2013 pukul 07.00 sebesar 27.91°C, saat temperatur dry bulb 26.6°C. Pada musim hujan di bulan Februari 2013 temperatur air keluaran pukul 07.00 adalah 25.87°C, saat dry bulb 25.5°C. Pada musim hujan kinerja cooling tower lebih optimal dibandingkan musim kemarau, sehingga saat temperatur dry bulb rendah kinerja cooling tower akan lebih optimal. Kinerja cooling tower induced draft LBC W-300 dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu : temperatur dry bulb, temperatur wet bulb, temperatur air masukkan/inlet, laju aliran air yang masuk dan kinerja fan. Efisiensi cooling tower pada musim kemarau sebesar 41% sampai 72%, sedangkan pada musim hujan efisiensinya antara 60% sampai 80%. Kinerja cooling tower dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan kecepatan putaran fan sebesar 1550 rpm dan menurunkan laju aliran massa air menjadi 18.12 kg/s, sehingga daya fan dapat ditingkatkan sebesar 7.96 kW serta efisiensi cooling tower akan naik menjadi 81.63%. 21
SARAN
Dapat dirancang sistem kontrol untuk mengatur secara otomatis laju aliran air yang masuk ke cooling tower, sehingga kinerjanya akan lebih optimal. Dapat dirancang sistem kontrol yang berfungsi mengatur kecepatan putaran fan supaya kinerja cooling tower lebih optimal.
.
22
Terima kasih
23
Catatan
Besarnya kalor yang mampu dibuang ke atmosfer juga dipengaruhi oleh kemampuan udara untuk membuang
panas melalui atas menara. Dimana saat kondisi temperatur dry bulb di luar cooling tower terlalu tinggi maka kerja laju perpindahan panas yang dibawa udara
semakin kecil.
Laju Panas Total Musim Kemarau lbh rendah kinerjanya
dibanding Musim Hujan
19