99868425 tugas 4 cooling tower

30
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alat penukar kalor merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk meningkatkan efisiensi thermal. Adapun beberapa jenis alat penukar kalor yang digunakan adalah Superheater, Ekonomizer, Feed Water Heater, kondensor, Heat Exchanger dan lain sebagainya. Kondensor adalah alat pada sistem refrigerasi yang digunakan untuk melepaskan kalor. Untuk melepaskan kalor yang dibawa oleh air dari kondensor di dalam sistem refrigerasi digunakan sebuah menara pendingin. Menara pendingin mendinginkan air dengan mengontakkan air tersebut dengan udara. Air masuk ke bagian puncak dari menara pendingin dan didistribusikan ke bagian bafel-bafel (packing yang terbuat dari kayu) yang tepat berada bawah pendistribusi tersebut. Luas permukaan air yang besar dibentuk dengan memercikkan air ke bawah dari satu bafel ke bafel yang lainnya. Bafel atau bahan pengisi biasanya terbuat dari kayu. Sebuah menara pendingin dapat mendinginkan air yang melewatinya mendekati temperatur wet bulb udara sekeliling. Menara pendingin (bahasa Inggris: cooling tower) adalah alat penghilang panas yang digunakan untuk memindahkan kalor buangan ke atmosfer. Menara pendingin dapat menggunakan penguapan air atau hanya menggunakan udara saja untuk mendinginkannya. Menara pendingin umumnya digunakan untuk mendinginkan air yang dialirkan pada kilang minyak, pabrik kimia, pusat pembangkit listrik, dan pendinginan gedung. Menara yang digunakan bervariasi dalam ukurannya. Cooling tower Page IV-1

Upload: danianpd

Post on 24-Nov-2015

29 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

tugas cooling tower

TRANSCRIPT

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Alat penukar kalor merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk

    meningkatkan efisiensi thermal. Adapun beberapa jenis alat penukar kalor yang

    digunakan adalah Superheater, Ekonomizer, Feed Water Heater, kondensor, Heat

    Exchanger dan lain sebagainya.

    Kondensor adalah alat pada sistem refrigerasi yang digunakan untuk

    melepaskan kalor. Untuk melepaskan kalor yang dibawa oleh air dari kondensor di

    dalam sistem refrigerasi digunakan sebuah menara pendingin.

    Menara pendingin mendinginkan air dengan mengontakkan air tersebut

    dengan udara. Air masuk ke bagian puncak dari menara pendingin dan

    didistribusikan ke bagian bafel-bafel (packing yang terbuat dari kayu) yang tepat

    berada bawah pendistribusi tersebut. Luas permukaan air yang besar dibentuk

    dengan memercikkan air ke bawah dari satu bafel ke bafel yang lainnya. Bafel atau

    bahan pengisi biasanya terbuat dari kayu. Sebuah menara pendingin dapat

    mendinginkan air yang melewatinya mendekati temperatur wet bulb udara

    sekeliling.

    Menara pendingin (bahasa Inggris: cooling tower) adalah alat penghilang

    panas yang digunakan untuk memindahkan kalor buangan ke atmosfer. Menara

    pendingin dapat menggunakan penguapan air atau hanya menggunakan udara saja

    untuk mendinginkannya. Menara pendingin umumnya digunakan untuk

    mendinginkan air yang dialirkan pada kilang minyak, pabrik kimia, pusat

    pembangkit listrik, dan pendinginan gedung. Menara yang digunakan bervariasi

    dalam ukurannya.

    Cooling tower Page IV-1

  • 1.2 Tujuan Penyusunan

    Adapun tujuan penyusunan dalam makalah ini adalah untuk mempelajari atau

    mengetahui karateristik dari cooling tower.

    1.3 Permasalahan

    a. Mengetahui dan memahami jenis-jenis dari cooling tower

    b. Mengetahui dan memahami sistem kerja dari cooling tower

    c. Mengetahui dan memahami bagian-bagian atau komponen dari cooling

    tower

    d. Mengetahui dan memahami perawatan umum pada cooling tower beserta

    komponennya.

    1.4 Batasan Masalah

    Makalah ini membahas tentang jenis-jenis mencakup jenis-jenis dari Cooling

    Tower, Sistem kerja dari Cooling Tower, bagian-bagian atau komponen dari

    Cooling Tower, serta perawatan umum Cooling Tower beserta komponennya.

    1.5 Metode Penyusunan

    Metode penyusunan yang digunakan penyusun untuk mendapatkan informasi

    maupun data dalam penyusunan makalah ini adalah dengan dua metode, yaitu :

    a. Studi Lapangan atau Survey

    Suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan survey langsung ke

    lapangan yakni melihat kondisi cooling tower secara langsung.

    b. Studi Kepustakaan

    Cooling tower Page IV-2

  • Suatu cara pengumpulan data melalui perpustakaan, buku, majalah, dan

    internet yang berhubungan dengan judul yang tertulis.

    1.6 Sistematika Penyusunan

    Adapun sistematika penyusunan dalam penyusunan makalah ini adalah dimulai

    dari bab I sampai dengan bab 4, yaitu :

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab pendahuluan ini penyusun menjelaskan tentang latar belakang alat penghilang

    panas yaitu cooling tower. Adapun bab ini meliputi : latar belakang, tujuan

    penyusunan, permasalahan, batasan masalah, metode penyusunan, dan sistematika

    penyusunan.

    BAB II ISI

    Pada bab Isi ini penyusun menjelaskan lebih terperinci tentang cooling tower sehingga

    lebih mudah dalam memahaminya (berisi tentang pembahasan permasalahan). Dalam

    bab ini mencakup jenis-jenis dari Cooling Tower, Sistem kerja dari Cooling Tower,

    bagian-bagian atau komponen dari Cooling Tower, serta perawatan umum Cooling

    Tower beserta komponennya.

    BAB III PEMBAHASAN

    Pada bab ini berisi tentang pembahasan dari keseluruhan materi yang telah diuraikan.

    BAB V KESIMPULAN

    Cooling tower Page IV-3

  • Dalam bab ini akan mencakup inti-inti dari bab-bab sebelumnya.

    BAB II

    ISI

    2.1 Jenis-jenis dari Cooling Tower

    Cooling tower Page IV-4

  • Jenis cooling tower dapat dibedakan berdasarkan pada aliran udara yang

    melewati packing. Terdapat beberapa jenis cooling tower, yaitu :

    Jenis atmosferik

    Jenis mechanical draft

    Perbandingan antara luasan tanah yang diperlukan dengan beberapa tipe dari

    pendingin air untuk beban panas yang sama yaitu :

    Cooling pond 1000

    Spray filled tower 15

    Wood filled tower 4

    Mechanical draft conterflow 1,5

    Mechanical draft crossflow 1 sampai 2

    2.1.1Jenis Atmosferik

    Merupakan jenis cooling tower yang paling sederhana. Jenis cooling tower ini

    sangat bergantung pada kondisi udara atmosfer yang bertiup secara horizontal serta

    bergantung pada kondisi cuaca. Dengan demikian cooling tower ini sebaiknya

    ditempatkan pada lokasi yang cukup terbuka luas. Jenis cooling tower ini memiliki

    beberapa tipe, yaitu :

    a. Cooling ponds

    Cooling ponds adalah suatu cara pendinginan air yang sederhana, mudah dan

    murah tetapi sangat tidak efisien dalam perpindahan panasnya. Tipe ini mempunyai

    kolom (ponds) yang besar. Sehingga memerlukan luasan tanah yang besar. Proses

    perpindahan panas terjadi pada permukaan air dengan cara kontak langsung antara

    air dengan udara.

    Cooling tower Page IV-5

  • Udara Udara

    Air

    Basin

    Gb. 4.2-1. Cooling ponds

    b. Spray filled tower

    Jenis menara ini cukup tinggi dan mempunyai louvers dimana udara yang

    bergerak, melalui menara pendingin dalam arah mendatar saling berpotongan

    dengan aliran air yang disemprotkan ke bawah.

    Gb. 4.2-2. Spray filled tower

    c. Wood filled tower

    Tipe ini hampir sama dengan spray filled tower hanya saja ada penmabahan

    packing atau baffling untuk meningkatkan percikan air dan menyediakan luas

    permukaan air untuk kontak antara udara dengan air. Air jatuh dari packing satu ke

    packing yang lainnya dan udara masuk secara horizontal.

    Cooling tower Page IV-6

  • d. Natural draft tower

    Pada tipe ini udara mengalir karena dihisap oleh cerobong (chimney) yang

    besar diatas packing. Ketinggian dari cerobong pada menara pendingin ini, sekitar

    50 hingga 100 meter. Kemampuan cerobong untuk menarik udara ini disebabkan

    oleh perbedaan tekanan udara atmosfir yang disebabkan oleh ketinggian cerobong

    dan pengaruh besarnya perbedaan kerapatan antara udara dingin dengan udara

    panas yang keluar. Jenis menara pendingin ini juga dipengaruhi oleh keadaan udara

    maupun cuaca sekelilingnya. Tipe ini tepat digunakan untuk mesin daya kapasitas

    besar dimana memakai pendinginan air dalam jumlah yang besar.

    Menara pendingin jenis natural draft atau hiperbola menggunakan perbedaan

    suhu antara udara ambien dan udara yang lebih panas dibagian dalam menara.

    Begitu udara panas mengalir ke atas melalui menara (sebab udara panas akan naik),

    udara segar yang dingin disalurkan ke menara melalui saluran udara masuk di

    bagian bawah. Tidak diperlukan fan dan disana hampir tidak ada sirkulasi udara

    panas yang dapat mempengaruhi kinerja. Kontruksi beton banyak digunakan untuk

    dinding menara. Menara pendingin tersebut kebanyakan hanya digunakan untuk

    jumlah panas yang besar sebab struktur beton yang besar cukup mahal.

    Terdapat dua jenis utama menara natural draft:

    1. Menara aliran melintang : udara dialirkan melintasi air yang jatuh dan bahan

    pengisi berada diluar menara.

    2. Menara dengan aliran yang berlawanan arah : udara dihisap melalui air yang

    jatuh dan oleh karena itu bahan pengisi terletak dibagian dalam menara,

    walaupun desain tergantung pada kondisi tempat yang spesifik.

    Cooling tower Page IV-7

  • Gb. 4.2-3. Natural draft tower

    2.1.2Jenis Mechanical Draft

    Tipe menara ini menciptakan arus udara sendiri dengan menggunakan kipas

    (fan) yang digerakkan oleh motor listrik. Jenis menara pendingin ini tidak

    bergantung pada keadaan cuaca maupun udara sekelilingnya. Dimana dengan

    beroperasinya sistem ini suhu air keluar menara dapat lebih stabil. Tipe mechanical

    draft ada dua jenis, yaitu :

    1. Forced draft tower

    Menara pendingin ini mempunyai fan yang diletakkan di bagian samping

    bawah dari menara. Udara dihembuskan oleh kipas masuk ke dalam menara

    sehingga udara dipaksa naik ke bagian atas dari menara untuk melepas kalor.

    Cooling tower Page IV-8

  • Gb. 4.2-4. Forced draft tower

    2. Induced draft tower

    Untuk menara pendingin tipe ini fan yang ada dipasang pada bagian atas dari

    struktur menara pendingin sehingga udara yang mengalir ditarik keatas untuk

    dibuang.

    Tipe induced draft tower dibedakan lagi menjadi dua, yaitu :

    a. Crossflow

    Adalah menara pendingin yang mempunyai arah dari aliran udara dan air

    saling tegak lurus. Udara mengalir lewat samping dari air yang jatuh ke

    bawah.

    Cooling tower Page IV-9

  • Gb. 4.2-5. Crossflow tower

    b. Counterflow

    Pada menara pendingin tipe ini air didinginkan dalam arah berlawanan

    dengan arah aliran udara di dalam menara pendingin. Udara yang ditarik

    oleh fan mempunyai arah vertikal ke atas sedangkan air yang didinginkan

    mengalir jatuh ke bawah.

    Cooling tower Page IV-10

  • Gb. 4.2-6. Counterflow tower

    2.2 Sistem Kerja dari Cooling Tower

    Menara pendingin (cooling tower) merupakan suatu peralatan yang

    digunakan untuk menurunkan suhu aliran air dengan cara mengekstraksi panas dari

    air dan mengemisikannya ke atmosfir. Menara pendingin menggunakan penguapan

    dimana sebagian air diuapkan ke aliran udara yang bergerak dan kemudian dibuang

    ke atmosfir. Sebagai akibatnya, air yang tersisa didinginkan secara signifikan.

    Menara pendingin mampu menurunkan suhu air lebih dari peralatan-peralatan yang

    hanya menggunakan udara untuk membuang panas, seperti radiator dalam mobil,

    dan oleh karena itu biayanya lebih efektif dan efisien energinya.

    Gb. 4.2-7. Diagram skematik sistem menara pendingin

    Sistem kerja cooling tower adalah air panas yang masuk pada bagian atas

    cooling tower didistribusikan secara merata di dalam cooling tower, lalu akan jatuh

    ke bawah dikarenakan gaya gravitasi atau pancaran air diarahkan ke bawah. Air

    yang masuk dan udara melalui filling arahnya berlawanan. Disana terjadi

    perpindahan panas dan perpindahan massa, dimana perpindahan panas dan

    perpindahan massa terjadi dari air ke udara. Udara yang banyak memiliki

    kandungan air (jenuh) disirkulasikan dengan kipas sehingga udara yang belum

    Cooling tower Page IV-11

  • jenuh masuk ke dalam cooling tower. Air dingin yang ditampung di bak

    penampung digunakan kembali untuk proses lainnya.

    Di bawah ini merupakan penjelasan tentang bagaimana komponen dari

    menara pendingin bekerja.

    2.2.1 Distribusi Air

    Air panas dari sistem air dingin dikirim ke bagian atas menara pendingin oleh

    pompa kondensor melalui pipa distribusi. Dalam sebuah menara terbuka, air panas

    disemprotkan melalui nozel ke media perpindahan panas (mengisi) di dalam menara

    pendingin. Beberapa menara pakan saluran melalui perpipaan bertekanan, yang lain

    menggunakan penampung distribusi air dan pakan nozel oleh gravitasi. Dalam

    sebuah menara loop tertutup, air dari loop kondensor mengalir melalui tabung di

    menara dan tidak terkena udara luar. Air untuk pendingin tabung beredar hanya di

    menara.

    Di menara terbuka, hasil tampungan air dingin di dasar berkumpul dalam

    menara air dingin setelah itu telah melewati media perpindahan panas. Air dingin

    dipompa kembali ke kondensor untuk melengkapi loop pendingin air. Di menara

    tertutup, air kondensor dingin ketika bergerak melalui perpipaan di menara dan

    kembali ke chiller.

    2.2.2 Heat Transfer

    Menara pendingin menggunakan proses penguapan untuk melepaskan limbah

    panas dari sistem HVAC. Dalam sebuah menara terbuka, air panas dari kondensor

    yang melambat dan tersebar dalam pengisi. Sejumlah air panas diuapkan di dalam

    daerah pengisi, atau melalui tabung tertutup, yang mendinginkan air.

    Cooling tower Page IV-12

  • 2.2.3 Aliran Air

    Volume udara besar yang mengalir melalui bantuan media transfer panas

    dapat meningkatkan tingkat penguapan dan kapasitas pendinginan menara. Kipas

    menara pendingin menghasilkan aliran udara ini. Ukuran kipas menara pendingin

    dan laju aliran udara yang dipilih untuk mencapai pendinginan yang diinginkan

    pada kondisi desain-air suhu kondensor, laju alir air, dan bola lampu suhu basah.

    Menara pendingin memiliki fans propeller atau blower. fans kecil dapat

    dihubungkan langsung ke motor penggerak, tapi desain paling memerlukan

    pengurangan kecepatan menengah yang disediakan oleh sabuk daya atau gigi

    reduksi. Dan drive sistem fan beroperasi dalam hubungannya dengan sistem kontrol

    untuk mengontrol start/stop dan kecepatan. Ketika ditambahkan ke motor kipas,

    kontrol kecepatan kipas dan lebih tepat mengatur suhu air saat meninggalkan

    menara.

    2.2.4 Drift Eliminator

    Ketika udara bergerak melalui pengisi, tetesan kecil air pendingin dapat

    keluar dari menara pendingin sebagai carry-over atau drift. Perangkat disebut drift

    eliminator untuk menghapus tetesan terbawa di atas air. Pada menara pendingin-

    drift, tetesan dapat melawan arah angin permukaan dari menara pendingin drift

    eliminator.

    2.3 Bagian-bagian atau Komponen dari Cooling Tower

    2.3.1 Komponen Dasar Cooling Tower

    Komponen dasar sebuah menara pendingin meliputi rangka dan wadah, bahan

    pengisi, kolam air dingin, eliminator aliran, saluran masuk udara, louvers, nosel dan

    fan.

    Cooling tower Page IV-13

  • Rangka dan wadah

    Hampir semua menara memiliki rangka berstruktur yang menunjang tutup

    luar (wadah/casing), motor, fan, dan komponen lainnya. Dengan rancangan yang

    lebih kecil, seperti unit fiber glass, wadahnya dapat menjadi rangka.

    Bahan Pengisi

    Hampir seluruh menara menggunakan bahan pengisi (terbuat dari plastik atau

    kayu) untuk memfasilitasi perpindahan panas dengan memaksimalkan kontak udara

    dan air. Terdapat dua jenis bahan pengisi :

    1. Bahan pengisi berbentuk percikan/splash fill : air jatuh di atas lapisan yang

    berurut dari batang pemercik horizontal, secara terus menerus pecah

    menjadi tetesan yang lebih kecil, sambil membasahi permukaan bahan

    pengisi. Bahan pengisi percikan dari plastik memberikan perpindahan

    panas yang lebih baik daripada bahan pengisi percikan dari kayu.

    2. Bahan pengisi berbentuk film : terdiri dari permukaan plastik tipis dengan

    jarak yang berdekatan dimana diatasnya terdapat semprotan air,

    membentuk lapisan film yang tipis dan melakukan kontak dengan udara.

    Permukaannya dapat berbentuk datar, bergelombang, berlekuk, atau pola

    lainnya. Jenis bahan pengisi film lebih efisien dan memberi perpindahan

    panas yang sama dalam volume yang lebih kecil daripada bahan pengisi

    jenis splash.

    Kolam air dingin

    Kolam air dingin terletak pada atau dekat bagian bawah menara, dan

    menerima air dingin yang mengalir turun melalui menara dan bahan pengisi. Kolam

    biasanya memiliki sebuah lubang atau titik terendah untuk pengeluaran air dingin.

    Dalam beberapa desain, kolam air dingin berada di bagian bawah seluruh bahan

    pengisi. Pada beberapa desain aliran yang berlawanan arah pada forced draft, air di

    bagian bawah bahan pengisi disalurkan ke bak yang berbentuk lingkaran yang

    berfungsi sebagai kolam air dingin. Sudu-sudu fan dipasang di bawah bahan pengisi

    Cooling tower Page IV-14

  • untuk meniup udara naik melalui menara. Dengan desain ini, menara dipasang pada

    landasannya, memberikan kemudahan akses bagi fan dan motornya.

    Drift eliminators

    Alat ini menangkap tetes-tetes air yang terjebak dalam aliran udara supaya

    tidak hilang ke atmosfir.

    Saluran udara masuk

    Ini merupakan titik masuk bagi udara menuju menara. Saluran masuk bisa

    berada pada seluruh sisi menara (desain aliran melintang) atau berada dibagian

    bawah menara (desain aliran berlawanan arah).

    Louvers

    Pada umumnya, menara dengan aliran silang memiliki saluran masuk louvers.

    Kegunaan louvers adalah untuk menyamakan aliran udara ke bahan pengisi dan

    menahan air dalam menara. Beberapa desain menara aliran berlawanan arah tidak

    memerlukan louver.

    Nozel

    Alat ini menyemprotkan air untuk membasahi bahan pengisi. Distribusi air

    yang seragam pada puncak bahan pengisi adalah penting untuk mendapatkan

    pembasahan yang benar dari seluruh permukaan bahan pengisi. Nosel dapat

    dipasang dan menyemprot dengan pola bundar atau segi empat, atau dapat menjadi

    bagian dari rakitan yang berputar seperti pada menara dengan beberapa potongan

    lintang yang memutar.

    Fan

    Fan aksial (jenis baling-baling) dan sentrifugal keduanya digunakan dalam

    menara. Umumnya fan dengan baling-baling/propeller digunakan pada menara

    induced draft dan baik fan propeller dan sentrifugal dua-duanya ditemukan dalam

    Cooling tower Page IV-15

  • menara forced draft. Tergantung pada ukurannya, jenis fan propeller yang

    digunakan sudah dipasang tetap atau dengan dapat dirubah-rubah/ diatur. Sebuah

    fan dengan baling-baling yang dapat diatur tidak secara otomatis dapat digunakan

    di atas range yang cukup luas sebab fan dapat disesuaikan untuk mengirim aliran

    udara yang dikehendaki pada pemakaian tenaga terendah. Baling-baling yang dapat

    diatur secara otomatis dapat beragam aliran udaranya dalam rangka merespon

    perubahan kondisi beban.

    2.3.2 Material untuk Menara

    Pada mulanya menara pendingin dibuat terutama dari kayu, termasuk rangka,

    wadah, louvers, bahan pengisi dan kolam air dingin. Kadangkala kolam air dingin

    terbuat dari beton. Saat ini, telah digunakan berbagai macam bahan untuk

    membangun menara pendingin. Bahan-bahan dipilih untuk meningkatkan

    ketahanan terhadap korosi, mengurangi perawatan, dan turut mendukung

    kehandalan dan umur layanan yang panjang. Baja yang sudah digalvanis, berbagai

    kelas stainless steel, fiber glass, dan beton sangat banyak digunakan dalam

    pembuatan menara, juga alumunium dan plastik untuk beberapa komponen.

    Rangka dan wadah

    Menara yang terbuat dari kayu masih tersedia, namun beberapa komponen

    dibuat dari bahan yang berbeda, seperti wadah casing fiber glass disekitar rangka

    kayu, saluran masuk udara louvers dari fiber glass, bahan pengisi dari plastik dan

    kolam air dingin dari baja. Banyak menara (wadah dan kolam) nya terbuat dari baja

    yang digalvanis atau, pada atmosfir yang korosif, menara dan/atau dasarnya dibuat

    dari stainless steel. Menara yang lebih besar kadangkala terbuat dari beton. Fiber

    glass juga banyak digunakan untuk wadah dan kolam menara pendingin, sebab

    dapat memperpanjang umur menara pendingin dan memberi perlindungan terhadap

    bahan kimia yang berbahaya.

    Cooling tower Page IV-16

  • Bahan pengisi

    Plastik sangat banyak digunakan sebagai bahan pengisi, termasuk PVC,

    polypropylene, dan polimer lainnya. Jika kondisi air memerlukan penggunaan

    splash fill, splash fill kayu yang sudah diberi perlakuan juga banyak digunakan.

    Disebabkan efisiensi perpindahan panasnya lebih besar, bahan pengisi film dipilih

    untuk penggunaan yang sirkulasi airnya bebas dari sampah yang dapat menghalangi

    lintasan bahan pengisi.

    Nosel

    Plastik juga digunakan luas untuk nosel. Banyak nosel terbuat dari PVC,

    ABS, polipropilen, dan nylon yang diisi kaca.

    Fan

    Bahan yang biasa digunakan untuk fan adalah alumunium, fiber glass dan

    baja yang digalvanis celup panas. Baling-baling fan terbuat dari baja galvanis,

    alumunium, plastik yang diperkuat oleh fiber glass cetak.

    2.4 Perawatan Umum Cooling Tower beserta Komponennya

    Perawatan cooling tower perlu dilakukan untuk mencegah timbulnya

    kerugian-kerugian yang cukup besar dan pada gilirannya akan menimbulkan

    permasalahan pada rusaknya peralatan yang mengakibatkan sistem tidak dapat

    dipakai lagi. Hampir diseluruh belahan dunia, cooling tower merupakan salah satu

    peralatan yang harus dijaga operasionalnya. Terlebih bila lokasi kita berada pada

    daerah tropis yang sifatnya panas namun juga tingkat kelembaban dan polusi yang

    tinggi.

    Masalah yang berpotensial muncul dalam sistem pendinginan adalah :

    Korosi, deposit kerak, dan pertumbuhan mikrobiologi ( jamur dan lumut ).

    Korosi

    Cooling tower Page IV-17

  • Korosi adalah proses elektrokimia, proses anodik yang terjadi dalam sistem

    dimana beda potensial metal dan keberadaan oksigen yang terlarut dalam media

    akan membentuk radikal bebas yang sangat reaktif terhadap besi. Kondisi ini akan

    diperparah oleh keberadaan chemical lain yang terlarut dalam media (air).

    Kerak

    Kerak adalah endapan yang melekat dalam sistem perpindahan panas,

    material endapan yang terlarut dalam air secara spesifik dikenal sebagai hardness.

    Material atau hardness ini akan membentuk kerak bila konsentrasinya tinggi dan

    atau temperatur yang cukup tinggi. Semakin tebal kerak yang terbentuk dalam

    sistem pendingin, maka effisiensi cooling tower akan semakin kecil dan bila

    dibiarkan tanpa kontrol maka saluran air pendingin akan menjadi buntu.

    Lumpur

    Lumpur biasanya terbentuk dari endapan yang tidak dapat membentuk

    kerak seperti :

    1. Suspensi dari besi atau garam kesadahan yang terbawa dalam air make

    up

    2. Material organik alami dari air make up

    3. Partikel yang terbawa dari udara

    4. Additive organik yang terbawa dari proses yang rusak

    5. Hasil dari korosi migrasi.

    Mikroorganisma

    Sistem pendingin air, biasanya menggunakan sirkulasi dimana kontak

    dengan udara adalah hal yang utama dalam transfer panas, hal ini memungkinan

    Cooling tower Page IV-18

  • kontak yang sangat besar dengan spora algae, jamur dan bakteri (mikroorganisma)

    dari udara. Adakalanya lumpur dan mikroorganisma bersinergi membentuk

    endapan tebal pada permukaan basin cooling tower.

    Menara pendingin adalah penukar panas yang menggunakan air dan udara

    untuk mentransfer panas dari sistem pendingin udara dengan lingkungan luar.

    Umumnya, digunakaan untuk menghilangkan panas dari kondensor air yang

    meninggalkan chiller. Menara pendingin biasanya terletak di atap. Karena sering

    tidak terlihat, maka sering diabaikan oleh teknisi operasi-dan-perawatan sehingga

    berpotensi menghasilkan efisiensi sistem pendinginan yang lebih rendah.

    2.4.1 Pemeliharaan Cooling Tower

    Menara pendingin sering ditempatkan di lokasi berbahaya. Hal ini dapat

    menciptakan lingkungan kerja yang berbahaya. Pastikan untuk menerapkan

    langkah-langkah yang memadai dalam pencegahan dan prosedur. Selain itu, selalu

    mengikuti lock-out dan tag out prosedur keselamatan.

    Agar didapatkan operasi yang efisien, selalu berkonsultasi dengan panduan

    manual produsen untuk menara-pendingin. Berikut adalah beberapa rekomendasi

    untuk operasi setiap menara pendingin yang lebih efisien :

    Menerapkan program perawatan pencegahan (prevention): ini termasuk

    pengolahan air rutin dan pemeliharaan sistem mekanik dan listrik.

    Mengurangi suhu air yang meninggalkan menara: Suhu air yang meninggalkan

    menara pendingin harus sedingin chiller produsen akan memungkinkan untuk

    memasukkan air kondensor. pendingin baru biasanya toleransi terhadap suhu dingin

    untuk air kembali dari menara pendingin. Periksa dengan perwakilan produsen

    chiller Anda atau manual dan mengatur suhu kondenser-air masuk (sama dengan

    suhu pendingin meninggalkan menara) serendah mungkin.

    Cooling tower Page IV-19

  • Mengoperasikan menara pendingin secara simultan: air langsung melalui semua

    menara terlepas dari jumlah chiller operasi. Mengoperasikan menara bersamaan

    akan menggunakan lebih sedikit energi dalam kebanyakan situasi dari menara

    pengoperasian individual. Neraca air distribusi antara beberapa menara (atau sel

    dalam kandang menara tunggal) dan di dalam setiap menara atau sel. Air sering

    mengalir ke bawah hanya satu sisi menara, atau satu menara mungkin memiliki

    aliran lebih dari sebuah menara yang berdekatan. Hal ini meningkatkan suhu air

    kembali ke chiller dan mengurangi efisiensi menara.

    Pertimbangkan air reset strategi kondensor: Himpunan titik suhu air yang

    meninggalkan menara pendingin harus minimal 5 F (diatur sesuai dengan desain)

    lebih tinggi dari suhu basah-bulb ambien.

    Tutup katup bypass sebelum memulai menara kipas pendingin : Pastikan

    urutan control untuk mencegah yang masuk menara dari mulai sebelum menara

    pendinginan katup bypass tertutup sepenuhnya. Jika katup bypass tidak sepenuhnya

    tertutup, air panas yang meninggalkan chiller ke dalam air kembali ke chiller,

    menambah beban yang tidak perlu untuk kompresor.

    Trend log suhu air yang meninggalkan menara : Gunakan tren penebangan

    kemampuan untuk melacak suhu air yang meninggalkan menara. Lebih tinggi dari

    suhu normal dapat menunjukkan bahwa menara di tidak beroperasi dengan benar.

    Pengolahan yang efektif untuk air: pengolahan air yang efektif menghilangkan

    bakteri berbahaya dan bio-film dan skala kontrol, padatan, dan korosi. Aliran

    blowdown berkesinambungan dari sebagian kecil dari sirkulasi air untuk menguras

    guna menghilangkan padatan terlarut-tidak cukup dengan sendirinya untuk

    mengendalikan skala dan korosi dan selalu tidak efektif dalam mengendalikan

    kontaminasi biologis. Program perawatan-kimia rutin selalu disarankan untuk

    mengendalikan organisme biologis dan korosi.

    Mencegah atau membersihkan nozel semprot tersumbat : Alga dan sedimen

    yang mengumpul di lembah air serta padatan yang berlebihan yang masuk ke dalam

    Cooling tower Page IV-20

  • air pendingin dapat menyumbat nosel penyemprot. Hal ini menyebabkan distribusi

    air tidak merata, aliran udara tidak rata melalui isi, yang mengurangi penguapan.

    Masalah ini menunjukkan pengolahan air yang tidak tepat dan saringan tersumbat.

    Pastikan aliran udara yang memadai : Aliran udara melalui menara akan

    mengurangi transfer panas dari air ke udara. Aliran udara yang kecil dapat

    disebabkan oleh puing-puing di dalam pemasukan atau outlet menara atau di isi,

    kipas dan mounting motor dan keselarasan kipas, pemeliharaan gearbox kecil, pitch

    kipas tidak tepat, kerusakan baling-baling, atau getaran yang berlebihan.

    Berkurangnya aliran udara akibat kinerja fan yang buruk pada akhirnya dapat

    mengakibatkan kegagalan motor atau kipas.

    Pastikan memadai kinerja pompa : Sebuah loop-tertutup menara pendingin

    menggunakan pompa untuk mengangkut air ke tabung untuk pendinginan. Aliran

    air yang tepat adalah penting untuk mencapai perpindahan panas yang optimal.

    Tabel Jadwal Pemeliharaan Cooling Tower

    Deskripsi Komentar Frekuensi pemeliharaan Pemakaian cooling tower/urutan

    Hidukan/urutan menara pendingin yang tidak perlu

    Harian

    Inspeksi visual secara keseluruhan

    Inspeksi visual lengkap secara keseluruhan untuk memastikan semua peralatan beroperasi dan sistem keselamatan di tempat

    Harian

    Kondisi fan motor Periksa kondisi motor fan melalui analisis suhu atau getaran dan dibandingkan dengan nilai-nilai dasar.

    Mingguan

    Bersihkan layar hisap

    Secara fisik membersihkan layar dari semua reruntuhan

    Mingguan

    mengoperasikan make-up water float switch

    Mengoperasikan beralih secara manual untuk memastikan operasi yang benar

    Mingguan

    Getaran Periksa getaran yang berlebihan di motor, kipas angin, dan pompa

    Mingguan

    Cooling tower Page IV-21

  • Deskripsi Komentar Frekuensi pemeliharaan Periksa struktur menara

    Periksa isi longgar, koneksi, kebocoran, dll

    Mingguan

    Periksa sabuk dan puli

    Sesuaikan semua sabuk dan puli Mingguan

    Uji sampel air Uji konsentrasi yang tepat padatan terlarut, dan kimia. Sesuaikan blowdown dan bahan kimia yang diperlukan. Mingguan untuk menara terbuka dan bulanan untuk sistem tertutup Lakukan.

    mingguan (Terbuka)Bulanan (Tertutup)

    Periksa pelumasan Yakinkan bahwa semua bearing dilumasi

    Bulanan

    Periksa pendukung motor dan baling-baling

    Periksa keausan berlebihan dan aman pengikatan

    Bulanan

    Motor alignment Mensejajarkan motor kopling memungkinkan untuk mentransfer torsi yang efisien

    Bulanan

    Periksa drift eliminators, louvers, and pengisi

    Carilah posisi yang tepat Bulanan

    Periksa nozel yang menyumbat

    Membuat air yakin mengalir melalui pipa yang berada di panas sumur

    Setiap tahun

    Bersihkan menara Hapus semua debu, scale, dan ganggang dari kolam menara, isi, dan nosel semprot

    Setiap tahun

    Periksa bantalan Periksa bantalan dan sabuk drive untuk dipakai. Menyesuaikan, memperbaiki, atau mengganti yang diperlukan.

    Setiap tahun

    Kondisi motor Memeriksa kondisi motor melalui analisa suhu dan getaran

    Setiap tahun

    Cooling tower Page IV-22

  • BAB III

    PEMBAHASAN

    Alat Penukar Kalor merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk

    meningkatkan efisiensi thermal. Adapun beberapa jenis alat penukar kalor yang

    digunakan adalah Superheater, Ekonomizer, Feed Water Heater, kondensor, Heat

    Exchanger dan lain sebagainya.

    Kondensor adalah alat pada sistem refrigerasi yang digunakan untuk

    melepaskan kalor. Untuk melepaskan kalor yang dibawa oleh air dari kondensor di

    dalam sistem refrigerasi digunakan sebuah menara pendingin.

    Cooling tower Page IV-23

  • Menara pendingin (cooling tower) merupakan suatu peralatan yang

    digunakan untuk menurunkan suhu aliran air dengan cara mengekstraksi panas dari

    air dan mengemisikannya ke atmosfir. Menara pendingin menggunakan penguapan

    dimana sebagian air diuapkan ke aliran udara yang bergerak dan kemudian dibuang

    ke atmosfir. Sebagai akibatnya, air yang tersisa didinginkan secara signifikan.

    Menara pendingin mampu menurunkan suhu air lebih dari peralatan-peralatan yang

    hanya menggunakan udara untuk membuang panas, seperti radiator dalam mobil,

    dan oleh karena itu biayanya lebih efektif dan efisien energinya.

    Cooling tower dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu jenis atmosferik dan

    mechanical draft. Jenis atmosferik merupakan jenis cooling tower yang paling

    sederhana. Sedangkan jenis mechanical draft merupakan tipe menara yang dapat

    menciptakan arus udara sendiri dengan menggunakan kipas (fan) yang digerakkan

    oleh motor listrik. Perbedaan diantara kedua jenis ini ialah dalam hal

    ketergantungan dengan kondisi udara dan cuaca. Dalam jenis atmosferik, sangat

    bergantung pada kondisi udara atmosfer yang bertiup secara horizontal serta

    bergantung pada kondisi cuaca. Sedangkan dalam jenis mechanical draft, tidak

    bergantung pada keadaan cuaca maupun udara sekelilingnya. Kemudian dalam

    sistem ini suhu air keluar menara dapat lebih stabil.

    Sistem kerja cooling tower adalah air panas yang masuk pada bagian atas

    cooling tower didistribusikan secara merata di dalam cooling tower, lalu akan jatuh

    ke bawah dikarenakan gaya gravitasi atau pancaran air diarahkan ke bawah. Air

    yang masuk dan udara melalui filling arahnya berlawanan. Disana terjadi

    perpindahan panas dan perpindahan massa, dimana perpindahan panas dan

    perpindahan massa terjadi dari air ke udara. Udara yang banyak memiliki

    kandungan air (jenuh) disirkulasikan dengan kipas sehingga udara yang belum

    jenuh masuk ke dalam cooling tower. Air dingin yang ditampung di bak

    penampung digunakan kembali untuk proses lainnya.

    Dalam penguraian komponen-komponen cooling tower, terdapat komponen-

    komponen dasar meliputi rangka dan wadah, bahan pengisi, kolam air dingin,

    eliminator aliran, saluran masuk udara, louvers, nosel dan fan.

    Cooling tower Page IV-24

  • Material yang digunakan menara pendingin sangat mempengaruhi

    performansi suatu menara pendingin. Pada mulanya menara pendingin dibuat

    terutama dari kayu, termasuk rangka, wadah, louvers, bahan pengisi dan kolam air

    dingin. Kadangkala kolam air dingin terbuat dari beton. Saat ini, telah digunakan

    berbagai macam bahan untuk membangun menara pendingin. Bahan-bahan dipilih

    untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi, mengurangi perawatan, dan turut

    mendukung kehandalan dan umur layanan yang panjang. Baja yang sudah

    digalvanis, berbagai kelas stainless steel, fiber glass, dan beton sangat banyak

    digunakan dalam pembuatan menara, juga alumunium dan plastik untuk beberapa

    komponen.

    Adapun untuk mencegah timbulnya kerugian-kerugian yang cukup besar dan

    pada gilirannya akan menimbulkan permasalahan pada rusaknya peralatan yang

    mengakibatkan sistem tidak dapat dipakai lagi, maka diperlukan perawatan cooling

    tower. Masalah yang berpotensial muncul dalam sistem cooling tower adalah

    korosi, deposit kerak, dan pertumbuhan mikrobiologi (jamur dan lumut).

    Perawatan cooling tower pada prinsipnya adalah perawatan sistem pendingin,

    mulai dari tandon air, perpipaan, cooling tower sampai pada cooling point

    (pendingin alat produksi). Perawatan dengan bahan kimia harus diperhatikan aspek

    keseimbangan antara mencegah pembentukan kerak dengan keberhasilan

    menahan/mencegah terbentuknya korosi. Penentuan dosis chemical didasar pada

    total volume sistem, make up/air yang dikonsumsi, jenis cooling tower, tata letak

    dan sistem perpipaan serta analisa air yang dipakai. Adakalanya terbentuk endapan

    yang berlebihan, hal ini terjadi karena kondisi solid dalam air yang terlalu tinggi.

    Bila pembentukan lumpur terbentuk pada sistem terbuka pada bagian sisi dari

    cooling tower, maka perawatan cukup dengan membersihkan lumpur yang

    mengendap secara manual. Mikroorganisma dihambat dengan memberikan

    chemical yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisma tersebut.

    Cooling tower Page IV-25

  • BAB 1V

    KESIMPULAN

    4.1 Alat Penukar Kalor merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk

    meningkatkan efisiensi thermal.

    4.2 Menara pendingin (cooling tower) merupakan suatu peralatan yang

    digunakan untuk menurunkan suhu aliran air dengan cara mengekstraksi

    panas dari air dan mengemisikannya ke atmosfir.

    Cooling tower Page IV-26

  • 4.3 Menara pendingin mampu menurunkan suhu air lebih dari peralatan-peralatan

    yang hanya menggunakan udara untuk membuang panas.

    4.4 Cooling tower dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu jenis atmosferik dan

    mechanical draft.

    4.5 Sistem kerja cooling tower adalah air panas yang masuk pada bagian atas

    cooling tower didistribusikan secara merata di dalam cooling tower, lalu akan

    jatuh ke bawah dikarenakan gaya gravitasi atau pancaran air diarahkan ke

    bawah.

    4.6 Komponen-komponen dasar pada cooling tower meliputi rangka dan wadah,

    bahan pengisi, kolam air dingin, eliminator aliran, saluran masuk udara,

    louvers, nosel dan fan.

    4.7 Material yang digunakan menara pendingin sangat mempengaruhi

    performansi suatu menara pendingin. Hali ini dilakukan untuk meningkatkan

    ketahanan terhadap korosi, mengurangi perawatan, dan turut mendukung

    kehandalan dan umur layanan yang panjang.

    4.8 Dilakukan perawatan cooling tower untuk mencegah timbulnya kerugian-

    kerugian yang cukup besar dan pada gilirannya akan menimbulkan

    permasalahan pada rusaknya peralatan yang mengakibatkan sistem tidak

    dapat dipakai lagi.

    4.9 Perawatan cooling tower pada prinsipnya adalah perawatan sistem pendingin,

    mulai dari tandon air, perpipaan, cooling tower sampai pada cooling point

    (pendingin alat produksi).

    4.10 Masalah yang berpotensial muncul dalam sistem cooling tower adalah korosi,

    deposit kerak, dan pertumbuhan mikrobiologi (jamur dan lumut).

    Cooling tower Page IV-27

  • Cooling tower Page IV-28

  • DAFTAR PUSTAKA

    Anonym.2010. Cooling Tower. (online) tersedia: http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?

    page=16&submit.x=7&submit.y=14&submit=next&qual=high&submitval=next&f

    name=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Fmesn%2F2005%2Fjiunkpe-ns-s1-2005-24400057-

    6570-cooling_tower-chapter2.pdf (15 Desember 2010 pukl 16.30 WIB)

    Anonim.2010.Chapter%20-%20Cooling%20Towers%20(Bahasa

    %20Indonesia).pdf. (online) tersedia :

    http://www.betterbricks.com/DetailPage.aspx?ID=538 (18 Desember 2010 pukul

    20.00 WIB)

    Perry's 'Chemical Engineers Handbook, Edisi 6, Green, Don W. et al, McGraw-Hill, New

    York, 1984.

    Anonym.2010. Water Treatment System For Cooling Tower. (online) tersedia:

    http://kynas-coating.com/seputar-korosi/38-water-treatment-maintenance-system-for-

    cooling-tower.html (14 Desember 2010 pukul 19.30 WIB)

    Cooling tower Page IV-29

  • Cooling tower Page IV-30

    2.2.2Heat Transfer Menara pendingin menggunakan proses penguapan untuk melepaskan limbah panas dari sistem HVAC. Dalam sebuah menara terbuka, air panas dari kondensor yang melambat dan tersebar dalam pengisi. Sejumlah air panas diuapkan di dalam daerah pengisi, atau melalui tabung tertutup, yang mendinginkan air. 2.2.3Aliran Air Volume udara besar yang mengalir melalui bantuan media transfer panas dapat meningkatkan tingkat penguapan dan kapasitas pendinginan menara. Kipas menara pendingin menghasilkan aliran udara ini. Ukuran kipas menara pendingin dan laju aliran udara yang dipilih untuk mencapai pendinginan yang diinginkan pada kondisi desain-air suhu kondensor, laju alir air, dan bola lampu suhu basah. Menara pendingin memiliki fans propeller atau blower. fans kecil dapat dihubungkan langsung ke motor penggerak, tapi desain paling memerlukan pengurangan kecepatan menengah yang disediakan oleh sabuk daya atau gigi reduksi. Dan drive sistem fan beroperasi dalam hubungannya dengan sistem kontrol untuk mengontrol start/stop dan kecepatan. Ketika ditambahkan ke motor kipas, kontrol kecepatan kipas dan lebih tepat mengatur suhu air saat meninggalkan menara. 2.2.4Drift Eliminator Tabel Jadwal Pemeliharaan Cooling Tower