laporan cooling tower
DESCRIPTION
..........TRANSCRIPT
LABORATORIUM TEKNIK PERAWATAN
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015
MODUL : Pelayanan Perawatan Menara Pendingin
(Cooling Tower)
PEMBIMBING : Saripudin ST, MT.
Oleh :
Kelompok : 10 (Sepuluh)
Nama : Dila Adila (131411059)
Rima Agustin Merdekawati (131411061)
Ulfa Nurul Azizah (131411063)
Kelas : 2A
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015
Praktikum : 2 April 2015
Penyerahan : 13 April 2015
(Laporan)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada unit pendinginan berkapasitas besar, biasanya menggunakan kondensor dengan
pendingin air. Hal ini disebabkan karena faktor ekonomis. Untuk itu diperlukan alat bantu
sirkulasi air yang disebut dengan menara pendingin (cooling tower). Alat ini berfungsi untuk
mendinginkan air panas yang berasal dari kondensor dan mensirkulasikannya kembali ke
menara pendingin. Menara pendingin merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk
menurunkan suhu aliran air dengan cara menyerap panas dari air dan mengemisikannya ke
atmosfir. Menara pendingin menggunakan penguapan dimana sebagian air diuapkan ke aliran
udara yang bergerak dan kemudian dibuang ke atmosfir. Sebagai akibatnya, air yang tersisa
didingnkan secara signifikan. Menara pendingin mampu menurunkan suhu air lebih dari
peralatan-peralatan perpindahan panas yang lain yang hanya menggunakan udara untuk
membuang panas, seperti radiator dalam mobil, dan oleh karena itu biayanya lebih efektif
dan efisien.
1.2 Tujuan
Mengerti cara kerja dari sistem menara pendingin (cooling tower)
Mengerti cara kerja masing-masing komponen menara pendingin
Melakukan perawatan dan perbaikan ringan
Mengetahui kondisi/kinerja cooling tower dengan mengukur variabel-variabel operasi
untuk mengetahui penyimpangan dari kondisi normal
Mampu memberikan solusi perawatan dan perbaikan
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Prinsip Kerja Menara Pendingin
Pada sistem refrigerasi berkapasitas sedang dan besar biasanya menggunakan air sebagai media
pendingin Kondenser. Hal ini dikarenakan air memiliki kemampuan memindahkan kalor yang
lebih baik daripada udara, sehingga dengan menggunakan air sebagai pendinginnya ukuran
Kondenser dengan kapasitas yang sama bisa menjadi lebih kecil dibandingkan dengan yang
berpendingin udara.
Menara pendingin menggunakan penguapan dimana sebagian air diuapkan ke aliran
udara yang bergerak dan kemudian dibuang ke atmosfir. Sebagai akibatnya, air yang tersisa
didinginkan secarasignifikan. Menara pendingin mampu menurunkan suhu air lebih dari
peralatan-peralatan yanghanya menggunakan udara untuk membuang panas, seperti radiator
dalam mobil, dan olehkarena itu biayanya lebih efektif dan efisien energinya.
2.2 Komponen menara pendingin
Komponen dasar sebuah menara pendingin meliputi rangka dan wadah, bahan pengisi, kolam air
dingin, eliminator aliran, saluran masuk udara, louvers, nosel dan fan.
1. Rangka dan wadah
Gambar 2.1 Menara Pendingin
Hampir semua menara memiliki rangka berstruktur yang menunjang tutup luar
(wadah/casing), motor, fan, dan komponen lainnya. Dengan rancangan yang lebih kecil,
seperti unit fiber glass, wadahnya dapat menjadi rangka.
2. Bahan Pengisi
Hampir seluruh menara menggunakan bahan pengisi (terbuat dari plastic atau kayu) untuk
memfasilitasi perpindahan panas dengan memaksimalkan kontak udara dan air. Terdapat dua
jenis bahan pengisi:
- Bahan pengisi berbentuk percikan/Splash fill: air jatuh diatas lapisan yang berurut dari
batang pemercik horisontal, secara terus menerus pecah menjadi tetesan yang lebih kecil,
sambil membasahi permukaan bahan pengisi. Bahan pengisi percikan dari plastic
memberikan perpindahan panas yang lebih baik daripada bahan pengisi percikan dari
kayu.
- Bahan pengisi berbentuk film: terdiri dari permukaan plastik tipis dengan jarak yang
berdekatan dimana diatasnya terdapat semprotan air, membentuk lapisan film yang tipis
dan melakukan kontak dengan udara. Permukaannya dapat berbentuk datar,
bergelombang, berlekuk, atau pola lainnya. Jenis bahan pengisi film lebih efisien dan
memberi perpindahan panas yang sama dalam volume yang lebih kecil daripada bahan
pengisi jenis splash.
3. Kolam air dingin
Kolam air dingin terletak pada atau dekat bagian bawah menara, dan menerima air dingin
yang mengalir turun melalui menara dan bahan pengisi. Kolam biasanya memiliki sebuah
lubang atau titik terendah untuk pengeluaran air dingin. Dalam beberapa desain, kolam
air dingin berada dibagian bawah seluruh bahan pengisi. Pada beberapa desain aliran
yang berlawanan arah pada forced draft, air di bagian bawah bahan pengisi disalurkan ke
bak yang berbentuk lingkaran yang berfungsi sebagai kolam air dingin. Sudu-sudu fan
dipasang dibawah bahan pengisi untuk meniup udara naik melalui menara. Dengan
desain ini, menara dipasang pada landasannya, memberikan kemudahan akses bagi fan
dan motornya.
4. Drift eliminators
Alat ini menangkap tetes-tetes air yang terjebak dalam aliran udara supaya tidak hilang ke
atmosfir.
5. Saluran udara masuk
Ini merupakan titik masuk bagi udara menuju menara. Saluran masuk bisa berada pada
seluruh sisi menara (desain aliran melintang) atau berada dibagian bawah menara (desain
aliran berlawanan arah).
6. Louvers
Pada umumnya, menara dengan aliran silang memiliki saluran masuk louvers. Kegunaan
louvers adalah untuk menyamakan aliran udara ke bahan pengisi dan menahan air dalam
menara. Beberapa desain menara aliran berlawanan arah tidak memerlukan louver.
7. Nosel
Alat ini menyemprotkan air untuk membasahi bahan pengisi. Distribusi air yang seragam
pada puncak bahan pengisi adalah penting untuk mendapatkan pembasahan yang benar dari
seluruh permukaan bahan pengisi. Nosel dapat dipasang dan menyemprot dengan pola
bundar atau segi empat, atau dapat menjadi bagian dari rakitan yang berputar seperti pada
menara dengan beberapa potongan lintang yang memutar.
8. Fan aksial (jenis baling-baling) dan sentrifugal keduanya digunakan dalam menara
Umumnya fan dengan baling-baling/propeller digunakan pada menara induced draft dan baik
fan propeller dan sentrifugal dua-duanya ditemukan dalam menara forced draft. Tergantung
pada ukurannya, jenis fan propeller yang digunakan sudah dipasang tetap atau dengan dapat
dirubah-rubah/ diatur. Sebuah fan dengan baling-baling yang dapat diatur tidak secara
otomatis dapat digunakan diatas range yang cukup luas sebab fan dapat disesuaikan untuk
mengirim aliran udara yang dikehendaki pada pemakaian tenaga terendah. Baling-baling
yang dapat diatur secara otomatis dapat beragam aliran udaranya dalam rangka merespon
perubahan kondisi beban.
2.3 Material untuk Menara
Pada mulanya menara pendingin dibuat terutama dari kayu, termasuk rangka, wadah, louvers,
bahan pengisi dan kolam air dingin. Kadangkala kolam air dingin terbuat dari beton. Saat ini,
telah digunakan berbagai macam bahan untuk membangun menara pendingin. Bahan-bahan
dipilih untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi, mengurangi perawatan, dan turut
mendukung kehandalan dan umur layanan yang panjang. Baja yang sudah digalvanis, berbagai
kelas stainless steel, fiber glass, dan beton sangat banyak digunakan dalam pembuatan menara,
juga alumunium dan plastik untuk beberapa komponen.
1. Rangka dan wadah. Menara yang terbuat dari kayu masih tersedia, namun beberapa
komponen dibuat dari bahan yang berbeda, seperti wadah casing fiber glass disekitar rangka
kayu, saluran masuk udara louvers dari fiber glass, bahan pengisi dari plastik dan kolam air
dingin dari baja. Banyak menara (wadah dan kolam) nya terbuat dari baja yang digalvanis
atau, pada atmosfir yang korosif, menara dan/atau dasarnya dibuat dari stainless steel.
Menara yang lebih besar kadangkala terbuat dari beton. Fiber glass juga banyak digunakan
untuk wadah dan kolam menara pendingin, sebab dapat memperpanjang umur menara
pendingin dan memberi perlindungan terhadap bahan kimia yang berbahaya.
2. Bahan pengisi. Plastik sangat banyak digunakan sebagai bahan pengisi, termasuk PVC,
polypropylene, dan polimer lainnya. Jika kondisi air memerlukan penggunaan splash fill,
splash fill kayu yang sudah diberi perlakuan juga banyak digunakan. Disebabkan efisiensi
perpindahan panasnya lebih besar, bahan pengisi film dipilih untuk penggunaan yang
sirkulasi airnya bebas dari sampah yang dapat menghalangi lintasan bahan pengisi.
3. Nosel. Plastik juga digunakan luas untuk nosel. Banyak nosel terbuat dari PVC, ABS,
polipropilen, dan nylon yang diisi kaca.
4. Fan. Bahan yang biasa digunakan untuk fan adalah alumunium, fiber glass dan baja yang
digalvanis celup panas. Baling-baling fan terbuat dari baja galvanis, alumunium, plastik yang
diperkuat oleh fiber glass cetak.
2.4 Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan Cooling Tower
Jangkauan dingin (rentang dingin) : suhu air panas sampai suhu air dingin
Mendekatnya titik didih dan titik beku
Jumlah air yang didinginkan
Kecepatan udara yang melalui sel
Tinggi tower.
Udara Panas Keluar
Udara Pendingin masuk
Sistem Perpipaan
Make up water
Aliran air panas
Aliran air dingin ke penampungan
Sistem Perpipaan
BAB 3
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 ALAT DAN BAHAN
1. Bahan kimia untuk treatment2. Amplas/Sikat3. Kunci Pipa4. Kunci Pas
5. Beaker Glas/Plastik6. Termometer7. Stop Watch
3.2 PROSEDUR PERCOBAAN
3.2.1 Pemeriksaan Air Pendingin
3.2.2 Pembersihan saluran pipa air pendingin dengan chemical treatment
Mengukur suhu air pendingin masuk dingin masuk dan keluar
Mengukur laju alir air pendingin
Membuat larutan kimia dengan konsentrasi yang sudah ditentukan
Memasukan ke kolam air pendingin
Mensirkulasikan air pendingin sampai kekeruhanya tetap
3.2.3 Pembersihan Kolam Air
3.2.3 Pemeriksaan Komponen dalam Menara Pendingin : Saluran Udara, Nozel , Fan
Mengkosongkan air pendingin didalam kolam air
Membersihkan kotoran dalam kolam air dengan amplas/sikat
Membilas kolam dengan air bersih dan mengosongkan kembali
Memeriksa saluran udara,nozel dan fan , apakah normal sesuai spesifikasinya
Jika tidak, bersihkan dan perbaiki
BAB 4
DATA PENGAMATAN
4.1 Bagian-bagian dari Cooling Tower
Tabel 4.1 Bagian dari Cooling Tower
No Gambar Nama Alat1. Cooling Tower
Berfungsi sebagai menara pendingin.
2. Motor penggerak fanBerfungsi untuk menggerakan kipas.
3. Fan (Kipas angin)Berfungsi untuk mengambil udara panas yang berasal dari air yang didinginkan.
4. A. Nozzle Berfungsi menyemprotkan air untuk membasahi pahan pengisi. Distribusi air yang seragam pada puncak bahan pengisi adalah penting untuk mendapatkan pembasahan yang benar dari seluruh permukaan bahan pengisi.
B. Bahan PengisiBerfungsi untuk memfasilitasi perpindahan panas dengan memaksimalkan kontak udara dan air. Bahan pengisi ini berbentuk film: terdiri dari permukaan plastik tipis dengan jarak yang berdekatan.
5. Kolam air dinginKolam air dingin terletak pada atau dekat bagian bawah menara, dan menerima air dingin yang mengalir turun melalui menara dan bahan pengisi. Kolam biasanya memiliki lubang atau titik terendah untuk pengeluaran air dingin.
A
B
6. Pipa-pipa yang menyambungkan menara pendingin ke tangki penampung, dan dari alat yang menghasilkan air yang akan didinginkan.
7. Tangki penampung air dinginBerfungsi untuk menampung air dingin, hingga air tersebut dapat dialirkan ke bagian yang lain.
4.2 Bagian Cooling Tower yang harus dirawat
Tabel 4.2 Bagian dari Cooling Tower yang harus dirawat
No Gambar Keterangan1. Sebelum dibersihkan.
2. Setelah dibersihkan.
3. Kerak yang menempel pada casing dalam.
4. Kerak dan lumut yang terdapat pada kolam air dingin.
BAB 5
PEMBAHASAN
Cooling tower atau menara pendingin merupakan peralatan yang digunakan untuk
menurunkan suhu aliran air dengan cara menyerap panas dari air dan mengemulsikannya ke
atmosfir. Prinsip kerja cooling tower adalah air dari bak dipompa menuju heater untuk
dipanaskan dan dialirkan ke menara pendingin. Air panas yang keluar tersebut melakukan kontak
dengan udara sekitar yang bergerak secara paksa karena pengaruh fan atau blower yang
terpasang pada bagian atas menara pendingin, lalu mengalir jatuh ke bahan pengisi.
Komponen cooling tower meliputi :
1. Rangka dan wadah.
Hampir semua menara memiliki rangka berstruktur yang menunjang tutup luar
(wadah/casing), motor, fan, dan komponen lainnya. Dengan rancangan yang lebih kecil,
seperti unit fiber glass, wadahnya dapat menjadi rangka.
2. Bahan Pengisi.
Hampir seluruh Cooling tower menggunakan bahan pengisi (terbuat dari plastic atau
kayu) untuk memfasilitasi perpindahan panas dengan memaksimalkan kontak udara dan
air. Terdapat dua jenis bahan pengisi:
o Bahan pengisi berbentuk percikan/Splash fill: air jatuh diatas lapisan yang berurut
dari batang pemercik horisontal, secara terus menerus pecah menjadi tetesan yang
lebih kecil, sambil membasahi permukaan bahan pengisi. Bahan pengisi percikan
dari plastic memberikan perpindahan panas yang lebih baik daripada bahan
pengisi percikan dari kayu.
o Bahan pengisi berbentuk film: terdiri dari permukaan plastik tipis dengan jarak
yang berdekatan dimana diatasnya terdapat semprotan air, membentuk lapisan
film yang tipis dan melakukan kontak dengan udara. Permukaannya dapat
berbentuk datar, bergelombang, berlekuk, atau pola lainnya. Jenis bahan pengisi
film lebih efisien dan memberi perpindahan panas yang sama dalam volume yang
lebih kecil daripada bahan pengisi jenis splash.
3. Kolam air dingin.
Kolam air dingin terletak pada atau dekat bagian bawah Cooling tower, dan menerima air
dingin yang mengalir turun melalui Cooling tower dan bahan pengisi. Kolam biasanya
memiliki sebuah lubang atau titik terendah untuk pengeluaran air dingin.
4. Drift eliminators.
Alat ini menangkap tetes-tetes air yang terjebak dalam aliran udara supaya tidak hilang
ke atmosfir.
5. Saluran udara masuk.
Ini merupakan titik masuk bagi udara menuju Cooling tower. Saluran masuk bisa berada
pada seluruh sisi menara (desain aliran melintang) atau berada dibagian bawah menara
(desain aliran berlawanan arah).
6. Louvers.
Pada umumnya, Cooling tower dengan aliran silang memiliki saluran masuk louvers.
Kegunaan louvers adalah untuk menyamakan aliran udara ke bahan pengisi dan menahan
air dalam Cooling tower. Beberapa desain Cooling tower aliran berlawanan arah tidak
memerlukan louver.
7. Nosel.
Alat ini menyemprotkan air untuk membasahi bahan pengisi. Distribusi air yang seragam
pada puncak bahan pengisi adalah penting untuk mendapatkan pembasahan yang benar
dari seluruh permukaan bahan pengisi. Nosel dapat dipasang dan menyemprot dengan
pola bundar atau segi empat, atau dapat menjadi bagian dari rakitan yang berputar seperti
pada Cooling tower dengan beberapa potongan lintang yang memutar.
8. Fan.
Fan aksial (jenis baling-baling) dan sentrifugal keduanya digunakan dalam Cooling
tower. Umumnya fan dengan baling-baling/propeller digunakan pada Cooling tower
induced draft dan baik fan propeller dan sentrifugal dua-duanya ditemukan dalam menara
forced draft. Tergantung pada ukurannya, jenis fan propeller yang digunakan sudah
dipasang tetap atau dengan dapat dirubah-rubah/ diatur. Sebuah fan dengan baling-baling
yang dapat diatur tidak secara otomatis dapat digunakan diatas range yang cukup luas
sebab fan dapat disesuaikan untuk mengirim aliran udara yang dikehendaki pada
pemakaian tenaga terendah. Baling-baling yang dapat diatur secara otomatis dapat
beragam aliran udaranya dalam rangka merespon perubahan kondisi beban.
Perawatan pada Cooling Tower
Perawatan cooling tower yang dilakukan pada praktikum meliputi pemeriksaan casing, kolam air
dan bahan pengisi. Pada saat pemeriksaan, ditemukan kerak pada ketiga komponen tersebut.
Maka dari itu dilakukan pembersihan kerak dengan cara mengelapnya dan membilasnya dengan
air hingga kerak-kerak yang menempel menghilang. Kemudian pada casing alat juga dilakukan
pembersihan dari lumut-lumut yang menempel.
BAB 6
KESIMPULAN
Prinsip kerja menara pendingin adalah menurunkan suhu air pendingin dengan cara kontak air dengan udara dengan cara dehumdifikasi.
Menara pendingin di Jurusan Teknik Kimia POLBAN digunakan untuk mendinginkan air yang berasal dari proses distilasi.
Menara pendingin terdiri dari rangka/wadah, kolam penampung, fan, motor fan dan pipa-pipa/saluran penyambung ke tiap unit.
BAB 8
REFERENSI
Jobsheet Perawatan dan Perbaikan. Bandung : Politeknik Negeri Bandung.
Walas, Stanley M. 1988. Chemical Process Equipment. Butterworth Publisher
Australian Institute of Refrigeration, Airconditioning and Heating. No date. www.airah.org.au. [Diunduh pada 12 April 2015 pukul 8.56 PM]
Chemical and Proses Engineering Resources. No date. www.cheresources.com.[Diunduh pada 12 April 2015 pukul 8.59 PM]
Office of Energy Efficiency and Renewable Energy. No date. www.eere.energy.gov. [Diunduh pada 12 April 2015 pukul 9.01 PM]
Langkah Petualang. 2009. Cooling Tower. http://langkahpetualang.wordpress.com/2009/09/07/cooling-tower/. [Diunduh pada 12 April 2015 pukul 9.04 PM]
Ramdhan, Muhammad. 2000. Cooling Tower di Industri. http://7sinners.blogspot.com/2010_05_01_archive.html. [Diunduh pada 12 April 2015 pukul 9.06 PM]