analisa kecelakaan akibat kerusakan jalan raya

20
ANALISA KECELAKAAN AKIBAT KERUSAKAN JALAN RAYA OLEH: DENY ARDIANTO SIREGAR NIM : 13014016 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

Upload: deny-ardianto

Post on 08-Dec-2015

223 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Analisa, kecelakaan, jalan raya

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Kecelakaan Akibat Kerusakan Jalan Raya

ANALISA KECELAKAAN AKIBAT KERUSAKAN JALAN RAYA

OLEH:

DENY ARDIANTO SIREGAR

NIM : 13014016

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

2015

Page 2: Analisa Kecelakaan Akibat Kerusakan Jalan Raya

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkatnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Semoga

dengan adanya makalah yang berjudul Tower Crane ini dapat membantu semua

kalangan dapat mengetahui kemajuan dalam konstruksi khususnya dalam penggunaan

Tower Crane.

Karya tulis ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Penulisan

dan Persentasi semester 2 tahun pelajaran 2014/2015. Penulis juga mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan penulis ini,

terutama dosen mata kuliah Teknik Penulisan dan Persentasi yang menjadi dosen

pembimbing serta semua pihak yang telah terlibat dalam penyelesaian makalah ini.

Penulis juga mengharapkan bagi seluruh pihak, kritikan-kritikan maupun

saran yang membangun, untuk kesempurnaan makalah ini. Penulis juga memohon

maaf kepada seluruh pihak jika terdapat kesalahan-kesalahan pada penulisan karya

ilmiah ini.

Bandung, Maret 2015

Penulis

i

Page 3: Analisa Kecelakaan Akibat Kerusakan Jalan Raya

ii

Page 4: Analisa Kecelakaan Akibat Kerusakan Jalan Raya

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................

1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................................

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN..........................................................................................................

1.3 BATASAN MASALAH..............................................................................................................

1.4 LINGKUP PEKERJAAN............................................................................................................

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN....................................................................................................

iii

Page 5: Analisa Kecelakaan Akibat Kerusakan Jalan Raya

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Apakah Anda tahu? Sebenarnya jalan raya sudah ada sejak manusia

memerlukan area untuk berjalan terlebih-lebih setelah menemukan kendaraan beroda.

Kendaraan tersebut berupa kereta yang ditarik kuda. Tidak jelas dikatakan bahwa

peradaban mana yang lebih dahulu membuat jalan raya. Akan tetapi hampir semua

peradaban tidak terlepas dari keberadaan jalan raya tersebut.

Sejarah perkembangan jalan raya yang pada mulanya dari berupa bekas jejak

berubah menjadi jalan raya modern. Jalan dibuat karena manusia perlu bergerak dan

berpindah-pindah dari suatu tempat ketempat lain untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya. Jejak jalan tersebut berfungsi sebgai penuntun arah dan

menjadikan jejak jalan semakin melebar dikarenakan seringa berpindah-pindahnya

mereka.

Sekitar  5000 tahun dahulu sejak bermulanya kendaraan roda untuk kereta

kuda dan lembu, jalan mulai dibuat. Jalan raya mulai terdapat di Mesopotamia,China,

Persia, Mesir, India dan Yunani. Jalan raya pada masa itu sangat  ringkas dengan

hanya mempunyai permukaan keras untuk menahan beban kendaraan, batu dan

mortar yang digunakan pada jalan – jalan di Mesir dan India. Jalan – jalan yang

berasal dari bata dan asfat telah dijumpai di Babylon, Mesopotamia.

Jalan raya ialah jalan utama yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan

yang lain. Biasanya jalan besar ini mempunyai ciri-ciri berikut:

Digunakan untuk kendaraan bermotor

1

Page 6: Analisa Kecelakaan Akibat Kerusakan Jalan Raya

Digunakan oleh masyarakat umum

Dibiayai oleh perusahaan negara

Penggunaannya diatur oleh undang-undang pengangkutan

Di sini harus diingat bahwa tidak semua jalan yang dapat dilalui oleh kendaraan

bermotor itu jalan raya. Contohnya lintasan-lintasan di daerah perkebunan.

Tetapi dalam perkembangan teknologi dan semakin padatnya penduduk di

Indoonesia dan semakin modernnya kendaraan sekarang ini, maka semakin banyak

pula kecelakaan yang terjadi di jalan raya. Nyatanya, jumlah korban kecelakaan lalu

lintas jauh lebih tinggi dari kecelakaan transportasi laut, kereta api dan udara. Dalam

hal ini tidak selamanya kecelakaan itu terjadi karena kecerobohon sendiri, tetapi

dapat juga terjadi karena infrastruktur yang kurang baik.

Analisis kualitas jalan raya merupakan salah-satu program untuk menurunkan

angka kecelakaan beserta seluruh akibatnya, karena kecelakaan mengakibatkan

pemiskinan terhadap keluarga korban kecelakaan. Maka, dengan di analisanya

kualitas jalan raya diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaaan di Indonesia.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dari penulisan ini untuk penulis dan pembaca supaya lebih

mengetahui masih banyak infrastruktur yang kurang layak agar lebih berhati-hati

ketika berkendaraan di jalan raya. Serta dalam penulisan ini memiliki beberapa

manfaat:

1. Agar pembaca dan penulis lebih berhati-hati ketika ada jalan raya yang

rusak

2. Menambah pengetahuan tentang jalan raya.

3. Mengetahui jenis-jenis kerusakan pada permukaan jalan.

4. Mengetahui tingkat kerusakan pada permukaan jalan.

2

Page 7: Analisa Kecelakaan Akibat Kerusakan Jalan Raya

5. Mengetahui bagaimana cara perbaikan kerusakan pada permukaan jalan

raya.

1.3 BATASAN MASALAH

Adapun batasan masalah yang dibahas dalam tulisan ini, yaitu :

1. Kecelakaan yang sering terjadi karena jalan raya;

2. Jenis-jenis dan tingkat kerusakan pada jalan raya;

3. Sebab-sebab terjadinya kerusakan pada jalan raya;

4. Tingkat kelayakan pada jalan raya;

5. Cara memperbaiki kerusakan pada permukan jalan raya.

1.4 LINGKUP PEKERJAAN

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

Metode penulisan dalam penulisan tugas ini adalah studi literatur yaitu dengan

cara mereferensi atau mencari bahan masukan dari berbagai buku-buku dan internet

yang berhubungan dengan objek penulisan data, serta melihat langsung ke lapangan

dalam pengumpulan data serta membuat contoh aplikasi tentang perbaikan kerusakan

perkerasan lentur pada ruas jalan.

3

Page 8: Analisa Kecelakaan Akibat Kerusakan Jalan Raya

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 PENGERTIAN TENTANG JALAN

Jalan menurut Undang Undang No. 13 Tahun 1980 adalah suatu prasarana

penghubung darat dalam bentuk apapun, tidak terbatas pada bentuk jalan yang

konversional yaitu jalan pada permukaan tanah, akan tetapi juga jalan yang melintasi

sungai besar/danau/laut, di bawah permukaan tanah dan air (terowongan) dan di atas

permikaan tanah (jalan layang), meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan

pelengkap dan perlengkapannya yang diperhitungkan bagi lalu lintas (kendaraan,

orang atau hewan). Tidak termasuk dalam pengertian ini adalah jalan rel (jalan kereta

api, jalan lori, dan jalan kabel).

Sedangkan menurut UU no 38 tahun 2004 : Jalan adalah prasarana

transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap

dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada

permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air,

serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.

Jadi , jalan raya adalah jalur - jalur tanah di atas permukaan bumi yang dibuat

oleh manusia dengan bentuk, ukuran - ukuran dan jenis konstruksinya sehingga dapat

digunakan untuk menyalurkan lalu lintas orang, hewan dan kendaraan yang

mengangkut barang dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan mudah dan cepat.

Untuk perencanaan jalan raya yang baik, bentuk geometriknya harus

ditetapkan sedemikian rupa sehingga jalan yang bersangkutan dapat memberikan

pelayanan yang optimal kepada lalu lintas sesuai dengan fungsinya, sebab tujuan

akhir dari perencanaan geometrik ini adalah menghasilkan infrastruktur yang aman,

4

Page 9: Analisa Kecelakaan Akibat Kerusakan Jalan Raya

efisiensi pelayanan arus lalu lintas dan memaksimalkan ratio tingkat penggunaan

biaya juga memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengguna jalan.

2.2 KLAFISIKASI JALAN

Jalan raya pada umumnya dapat digolongkan dalam 4 klasifikasi yaitu:

klasifikasi menurut fungsi jalan, klasifkasi menurut kelas jalan, klasifikasi menurut

medan jalan dan klasifikasi menurut wewenang pembinaan jalan (Bina Marga 1997).

2.2.1 Klasifikasi Menurut Fungsi Jalan Jalan umum menurut fungsinya berdasarkan pasal 8 Undang-undang No 38

tahun 2004 tentang Jalan dikelompokkan ke dalam jalan arteri, jalan kolektor, jalan

lokal, dan jalan lingkungan.

1. Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama

dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan

masuk dibatasi secara berdaya guna.

2. Jalan kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan

pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-

rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.

3. Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan

setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan

jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

4. Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan

lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah.

2.2.2 Klasifikasi Menurut Kelas Jalan

Klasifikasi menurut kelas jalan berkaitan dengan kemampuan jalan untuk

menerima beban lalu lintas, dinyatakan dalam muatan sumbu terberat (MST) dalam

satuan ton.

5

Page 10: Analisa Kecelakaan Akibat Kerusakan Jalan Raya

Fungsi Kelas Muatan Sumbu Terberat/Mst(Ton)Arteri I

IIIIIA

>10108

Kolektor IIIAIIIB

88

2.2.3 Klasifikasi Menurut Medan Jalan

Medan jalan diklasifikasikan berdasarkan kondisi sebagian besar kemiringan medan yang diukur tegak lurus garis kontur. Klasifikasi menurut medan jalan untuk perencanaan geometrik dapat dilihat pada tabel di bawah :

No. Jenis Medan Notasi Kemiringan Medan (%)1 Datar D <32 Perbukitan B 3-253 Pegunungan G >25

2.2.4 Klasifikasi Menurut Wewenang Pembinaan Jalan

Klasifikasi jalan menurut wewenang pembinaannya sesuai PP No. 26/ 1985

adalah Jalan Nasional, Jalan Propinsi, Jalan Kabupaten/Kotamadya, Jalan Desa dan

Jalan Khusus.

2.3 KECELAAN LALU-LINTAS

Kecelakaan lalu-lintas adalah kejadian di mana sebuah kendaraan yan satu

tabrakan dengan benda lain dan menyebabkan kerusakan. Kadang kecelakaan ini

dapat mengakibatkan luka-luka atau kematian manusia atau binatang. Kecelakaan

lalu-lintas menelan korban jiwa sekitar 1,2 juta manusia setiap tahun menurut WHO.

6

Page 11: Analisa Kecelakaan Akibat Kerusakan Jalan Raya

2.3.1 Faktor Kecelakaan Jalan Raya

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan kecelakaan di jalan raya itu

terjadi, yaitu: factor human error (kesalahan manusia), factor mechanical failure

(kesalahan teknis kendaraan), faktor kondisi jalanan dan faktor cuaca. Berikut ini

akan dibahas satu-persatu factor-faktor tadi :

1. Faktor Human Error

Faktor manusia merupakan faktor yang paling dominan dalam sebuah

peristiwa kecelakaan lalu lintas. Sebagian besar kejadian kecelakaan diawali dengan

pelanggaran rambu-rambu lalu lintas. Pelanggaran rambu-rambu lalu lintas ini bisa

terjadi karena sengaja melanggar peraturan, ketidaktahuan atau tidak adanya

kesadaran terhadap arti aturan yang berlaku ataupun tidak melihat ketentuan yang

diberlakukan dalam berkendara.

Tidak sedikit jumlah kecelakaan yang terjadi di jalan raya diakibatkan

kondisi pengendara dalam keadaan mengantuk bahkan mabuk sehingga mudah

terpancing oleh ulah pengguna jalan lainnya. Hal-hal konyol seperti sebenarnya

sangat bisa diantisipasi.

Seperti ketika Anda mengantuk, membiarkan diri atau lebih tepatnya

memaksakan diri untuk tetap melajukan kendaraan saat mata benar-benar "berat"

adalah "jalan" termudah untuk merasakan bagaimana "nikmatnya" kecelakaan.

Penanggulangan faktor mengantuk ini sangat mudah, menepilah, lalu tidur, sekalipun

dikejar tenggat waktu, karena terlambat akan jauh lebih baik daripada mati konyol.

2. Faktor Mechanical Failure

Faktor kendaraan yang paling sering adalah kelalaian perawatan yang

dilakukan terhadap kendaraan. Untuk mengurangi faktor kendaraan perawatan dan

perbaikan kendaraan diperlukan, disamping itu adanya kewajiban untuk melakukan

pengujian kendaraan bermotor secara reguler.

7

Page 12: Analisa Kecelakaan Akibat Kerusakan Jalan Raya

3. Faktor Kondisi Jalanan

Kecelakaan lalu lintas pun bisa dipengaruhi oleh faktor jalan. Faktor jalan

sebagai sarana berlalu lintas terkait dengan kondisi permukaan jalan, pagar pengaman

di daerah pegunungan, pagar pembatas di jalan raya, jarak pandang, dan pencahayaan

ruas jalan. Jalan yang rusak atau bahkan berlubang sangat membahayakan para

pemakai jalan, khususnya pemakai kendaraan roda dua alias sepeda motor.

Faktor ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pihak terkait seperti

Kementerian Perhubungan, dalam hal ini Dinas Jasa Marga. Jika tidak, ada baiknya

kita yang mengalah. Meningkatkan kewaspadaan selama mengendaraai kendaraan

adalah hal yang bisa dilakukan.

4. Faktor Cuaca

Faktor cuaca hujan pun bisa mempengaruhi kinerja kendaraan, misalnya jarak

pengereman menjadi lebih jauh, jalan menjadi lebih licin, dan jarak pandang

berkurang. Itu semua menjadi faktor penyebab kecelakaan lalu lintas yang

selanjutnya.

Asap dan kabut pun dapat mengganggu jarak pandang, khususnya di daerah

pegunungan. Jika sudah demikian, tidak ada yang bisa dilakukan kecuali kembali

meningkatkan kewaspadaan. Nyalakan lampu dan perlahan laju kendaraan adalah dua

hal yang bisa diandalkan.

2.3.2 Jenis-jenis Tabrakan

Berdasarkan jenis kecelakaan yang terjadi, diklasifi kasikan atas beberapa

tabrakan, yaitu depan-depan, depan-belakang, tabrakan sudut, tabrakan sisi, lepas

kontrol, tabrak lari,tabrak massal, tabrak pejalan kaki, tabrak parkir, dan tabrakan

tunggal. Dimana PT Jasa Marga mengelompokkan jenis tabrakan yang

melatarbelakangi terjadinya kecelakaan lalu lintas menjadi :

8

Page 13: Analisa Kecelakaan Akibat Kerusakan Jalan Raya

1. Tabrakan depan – depan

Adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana

keduanya saling beradu muka dari arah yang berlawanan, yaitu bagian depan

kendaraan yang satu dengan bagian depan kendaraan lainnya.

2. Tabrakan depan – samping

Adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana

bagian depan kendaran yang satu menabrak bagian samping kendaraan lainnya.

3. Tabrakan samping – samping

Adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana

bagian samping kendaraan yang satu menabrak bagian yang lain.

4. Tabrakan depan – belakang

Adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana

bagian depan kendaraan yang satu menabrak bagian belakang kendaraan di depannya

dan kendaraan tersebut berada pada arah yang sama.

9

Page 14: Analisa Kecelakaan Akibat Kerusakan Jalan Raya

5. Menabrak penyeberang jalan

Adalah jenis tabrakan antara kendaraan yang tengah melaju dan pejalan kaki

yang sedang menyeberang jalan.

6. Tabrakan sendiri

Adalah jenis tabrakan dimana kendaraan yang tengah melaju mengalami

kecelakaan sendiri atau tunggal.

7. Tabrakan beruntun

Adalah jenis tabrakan dimana kendaraan yang tengah melaju menabrak

mengakibatkan terjadinya kecelakaan yang melibatkan lebih dari dua kendaraan

secara beruntun.

8. Menabrak obyek tetap

Adalah jenis tabrakan dimana kendaraan yang tengah melaju menabrak obyek

tetap dijalan.

10