analisa kebutuhan tenaga supervisor pada pekerjaan supervisi konstruksi
DESCRIPTION
Analisa Kebutuhan Tenaga SupervisorTRANSCRIPT
PT. PLN (PERSERO)
JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI
TSK SURALAYA UNIT 8
TELAAHAN STAF
NAMA : RIZKI ANJAR NUGROHO
NIP : 8208106Z
JABATAN : AE SUPERVISI KONSTRUKSI MESIN
JUDUL : ANALISA KEBUTUHAN TENAGA SUPERVISOR
PADA PEKERJAAN SUPERVISI KONSTRUKSI
PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI
FEBRUARI, 2013
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Analisa Kebutuhan Tenaga Supervisor pada Pekerjaan
Supervisi Konstruksi
Nama : Rizki Anjar Nugroho
NIP : 8208106Z
Jabatan : PLT Asisten Manajer Manajemen Konstruksi Pembangkit
UMK III
Menyetujui, Jakarta, Februari 2013
Mentor Siswa OJT
Deputi Manajer Operasi II
M. Syamsul Arifin Rizki Anjar Nugroho
NIP: 6793143Z NIP: 8208106Z
Mengetahui,
General Manajer Manajer Keuangan dan SDM
PT PLN (Persero) JMK PT PLN (Persero) JMK
Eddy Pamostang Manik Titiek Tjahjaningsih
NIP: 5884025Z NIP: 6185058Z
Rizki Anjar Nugroho 8208106Z ii
PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
telaahan staf dengan judul “Analisa Kebutuhan Tenaga Supervisor Pada Pekerjaan
Supervisi Konstruksi”.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada General Manager PT PLN
(Persero) Jasa Manajemen Konstruksi atas kesempatan yang diberikan untuk
dapat berpartisipasi dalam penyusunan telaahan staf EE4. Terima kasih juga
diucapkan kepada Deputi Manajer Operasi II Kantor Induk serta Manajer
Keuangan dan SDM Kantor Induk atas bimbingan dan dukungannya sehingga
telaahan staf ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya, masih banyak kekurangan yang ada dalam
telaahan staf ini, untuk itu saran dan kritik membangun dari berbagai pihak sangat
diharapkan untuk penyempurnaannya. Akhirnya penulis berharap semoga
telaahan staf ini dapat memberikan manfaat lebih luas serta menjadi ladang amal
yang tak berbatas. Amiin.
Jakarta, Februari 2013
Penulis
Rizki Anjar Nugroho 8208106Z iii
PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
ABSTRAK.............................................................................................................vii
BAB I LATAR BELAKANG.................................................................................1
BAB II PERMASALAHAN...................................................................................1
BAB III PERSOALAN...........................................................................................3
BAB IV PRA ANGGAPAN...................................................................................3
BAB V FAKTA YANG MEMPENGARUHI........................................................5
BAB VI PEMBAHASAN..............................................
Rizki Anjar Nugroho 8208106Z iv
PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI
DAFTAR TABEL
No table of figures entries found.
In your document, select the words to include in the table of contents, and then on
the Home tab, under Styles, click a heading style. Repeat for each heading that
you want to include, and then insert the table of contents in your document. To
manually create a table of contents, on the Document Elements tab, under Table
of Contents, point to a style and then click the down arrow button. Click one of
the styles under Manual Table of Contents, and then type the entries manually.
Rizki Anjar Nugroho 8208106Z v
PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI
DAFTAR GAMBAR
No table of figures entries found.
In your document, select the words to include in the table of contents, and then on
the Home tab, under Styles, click a heading style. Repeat for each heading that
you want to include, and then insert the table of contents in your document. To
manually create a table of contents, on the Document Elements tab, under Table
of Contents, point to a style and then click the down arrow button. Click one of
the styles under Manual Table of Contents, and then type the entries manually.
Rizki Anjar Nugroho 8208106Z vi
PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI
ABSTRAK
Supervisi proyek pembangkit merupakan bagian dari keseluruhan proses pembangunan
proyek yang ditugaskan oleh PT. PLN (Persero) kepada PT. PLN (Persero) Jasa Manajemen
Konstruksi. Supervisor sebagai pelaksana supervisi pembangkit bertugas mengawasi konstruksi
yang dilakukan oleh kontraktor dengan memperhatikan kualitas dan waktu. Tenaga supervisi
kebutuhannya disesuaikan dengan pekerjaan konstruksi yang sedang berlangsung. --> latar blkg
Beberapa kendala yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan tenaga supervisor di
lapangan bisa beragam seperti; jumlah supervisor tidak sesuai, tingkat kualifikasi supervisor tidak
sesuai, dan penyediaan tenaga supervisor yang membutuhkan waktu. Hal ini berakibat kepada
efektifitas pelaksanaan pekerjaan proyek yang kurang optimal. --> masalah
Jika di suatu proyek dengan dengan tahapan proses konstruksi yang dimulai dari
pekerjaan sipil, kemudian dilanjutkan dengan mekanikal, elektrikal, dan instrumentasi bisa
terpantau kebutuhannya, maka pengawasan proyek tidak akan mengalami kendala. Pengawasan
tiap bidang (sipil, mekanikal, elektrikal, dan instrumen) sebaiknya dilaksanakan dengan supervisor
dengan bidang ilmu yang sama. Saat proyek akan mengalami fasa/tahapan pekerjaan yang
membutuhkan kualifikasi dan spesialisasi dalam bidang tertentu, maka dengan adanya pemantauan
tersebut tidak akan terjadi kekurangan jumlah supervisor, kualifikasi, maupun dalam penyediaan
tenaga supervisor. --> pra anggapan
Realisasi Man Month per bulan dapat dievaluasi dengan memperhatikan Usulan
Distribusi Man Month pada Persetujuan Proposal dan Rencana Biaya Tunai Pekerjaan Supervisi
Konstruksi. --> fakta yg mempengaruhi
Kata Kunci: Supervisor, Pemetaan Supervisor
untuk abstraksi belum menggambarkan hasil yang dicapai, harus dilengkapi hingga
menggambar isi dari penulisan TS ini.
Rizki Anjar Nugroho 8208106Z vii
PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI
BAB I
LATAR BELAKANG
Supervisor sebagai pelaksana supervisi pembangkit di lokasi proyek
memegang peranan penting dalam kegiatan supervisi. Supervisor bertugas mengawasi
konstruksi yang dilakukan oleh kontraktor dengan memperhatikan kualitas dan
waktu. Supervisor harus bisa mengambil keputusan yang cepat dan juga sebagai
jembatan penghubung antara kontraktor dengan Owner. Supervisor harus memiliki
tingkat pengetahuan yang cukup untuk mengawasi sesuai dengan bidang ilmu yang
ditekuninya dari bangku pendidikan dan juga pengalaman.
Dengan keterbatasan supervisor yang tersedia di lokasi proyek, PLN
dihadapkan dengan berbagai permasalahan. Kualitas pengawasan yang menurun,
terhambatnya progres pekerjaan, sampai kepada internal konflik dalam PLN.
Dengan memperhatikan uraian tersebut di atas, untuk memenuhi kuantitas dan
kualitas supervisor di proyek perlu dilakukan pemetaan atas penempatan dan
kebutuhan supervisor yang dikaitkan dengan dari Project schedule.
Rizki Anjar Nugroho 8208106Z 1
PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI
BAB II
PERMASALAHAN
Untuk menjaga agar pelaksanaan supervisi proyek dikatakan baik adalah
dengan menjaga kualitas dan tepat waktu penyelesaian. Berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan tenaga supervisor di lapangan seperti; jumlah supervisor, tingkat
kualifikasi supervisor, dan penyediaan tenaga supervisor yang disebabkan oleh pola
pemetaan supervisor yang tidak baik akan berakibat kepada kurang optimalnya
pelaksanaan pekerjaan proyek.
Jumlah tenaga supervisor di lokasi proyek yang tidak sesuai bisa
mempengaruhi efektifitas kerja. Kontraktor terkadang harus menunggu supervisor
PLN untuk melakukan pengecekan pekerjaan bersama-sama. Karena jumlah yang
tidak sesuai tersebut, terkadang tidak sering supervisor dihadapkan dengan beban
kerja yang menumpuk. Dengan demikian, secara tidak langsung turut menyumbang
keterlambatan penyelesaian proyek.
Tenaga supervisor di lapangan yang tidak sesuai dengan kualifikasi bidang
kerja yang berlangsung saat itu bisa mengakibatkan kesalahan tanggung jawab.
Pengawasan pekerjaan sipil yang dilakukan oleh supervisor elektrikal bisa berakibat
salahnya dalam pengambilan keputusan apakah sesuai dengan persyaratan dalam
bidang sipil apakah tidak. Tenaga supervisor yang tidak memiliki pengetahuan yang
cukup dalam mengawasi bidang kerjanya bisa mengakibatkan mutu yang tidak sesuai
dengan Dokumen Kontrak dan Standard Internasional. Sehingga komunikasi teknis
tidak sejalan.
Kebutuhan tenaga supervisor yang tidak terencanakan dengan baik, hanya
berdasarkan input/masukan sepihak dari tim supervisi akan berpengaruh terhadap
pemenuhan kebutuhan tenaga supervisi di lokasi proyek. Saat kebutuhan akan tenaga
supervisor mendesak, namun tidak ada pemenuhan, akan mengakibatkan kekurangan
pengawasan sehingga target man month tidak terpenuhi.
Rizki Anjar Nugroho 8208106Z 2
PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI
BAB III
PERSOALAN
Di dalam melaksanakan kegiatan kerja, karyawan tidak akan terlepas dari
semangat dan kegairahan kerja sehingga karyawan tersebut akan selalu mampu
melaksanakan pekerjaan dengan baik. Semangat kerja adalah dorongan yang
menyebabkan melakukan pekerjaan secara lebih giat, sehingga dengan demikian
pekerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik. Sedangkan kegairahan
kerja adalah kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan yang dilakukan.
Dari permasalahan yang telah disebutkan sebelumnya, PLN JMK di lokasi
proyek dihadapkan dengan persoalan:
Jumlah tenaga supervisor di lokasi proyek yang tidak tercukupi.
Beban kerja yang menumpuk.
Tenaga supervisor di lapangan yang tidak sesuai dengan bidang kerja yang
berlangsung saat proyek berjalan.
Tenaga supervisor yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam
mengawasi bidang kerjanya.
Kebutuhan tenaga supervisor di lokasi proyek yang tidak terencana dengan baik.
Rizki Anjar Nugroho 8208106Z 3
PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI
BAB IV
PRA ANGGAPAN
Sesuai dengan permasalahan dan persoalan yang telah disebutkan sebelumnya
yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan tenaga supervisor di lapangan seperti;
jumlah supervisor, tingkat kualifikasi supervisor, dan penyediaan tenaga supervisor
yang disebabkan oleh pola pemetaan supervisor yang tidak baik akan berakibat
kepada efektifitas pelaksanaan pekerjaan proyek yang kurang optimal. Maka untuk
menghindari hal-hal tersebut diatas kiranya perlu dilakukan:
1. Evaluasi terhadap Project progress dikaitkan dengan pemenuhan kebutuhan
supervisor yang dilakukan 3 bulan ahead schedule.
2. Evaluasi terhadap pemetaan SDM (pegawai) di lokasi proyek berdasarkan
tingkatan kualifikasi jenjang pendidikan, bidang kompetensi, dan pengalaman
kerja.
3. Peningkatan kemampuan dan kompetensi supervisor di lokasi proyek.
4. Memperbanyak buku-buku referensi khususnya dalam manajemen proyek.
5. Memperbanyak buku-buku referensi standard Internasional yang berlaku.
6. Merangkul dan bekerja sama dengan pihak penyedia jasa tenaga kerja (PJTK)
selain PT Sucofindo dan PT Surveyor Indonesia.
7. Merubah persyaratan pada Surat Penugasan dari Owner bahwa supervisor dapat
dikategorikan tidak hanya terhadap pengalaman kerja dan Grade, tapi dengan
kompetensinya.
8. Melakukan kerjasama dengan pihak institusi formal sehingga secara tidak
langsung akan mengenalkan tentang Manajemen Konstruksi kepada generasi
selanjutnya dan diharapkan dapat memberikan SDM yang cukup matang untuk
bekerja di PLN JMK.
9. Pengoptimalisasian pembobotan pekerjaan dengan memberikan upah lembur dan
extra fooding bagi supervisor yang bekerja diluar jam kerja.
10. Penambahan fasilitas pendukung kerja seperti High-speed scanner, temperature
gun, kamera digital, senter LED, dan welding gauge.
Rizki Anjar Nugroho 8208106Z 4
PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI
BAB V
FAKTA YANG MEMPENGARUHI
Beberapa fakta yang mempengaruhi dalam pengambilan Telaahan staf ini
meliputi:
1. Surat Penugasan No. 01185/121/DIRKIT/2006 tanggal 10 Oktober 2006
tentang Pelaksanaan Supervisi Konstruksi PLTU 1 Banten (Suralaya) dan
Surat No. 00028/121/DITKEU/2007 tanggal 9 Januari 2007 tentang Proyek
PLTU 1 Banten Persetujuan Proposal dan Rencana Biaya Tunai Pekerjaan
Supervisi Konstruksi, dapat diketahui bahwa realisasi Man Month tidak sesuai
dengan Usulan Distribusi Man Month. (terlampir)
Usulan Distribusi Man Month pekerjaan Supervisi Konstruksi proyek PLTU I Banten – Lokasi
Suralaya
Rizki Anjar Nugroho 8208106Z 5
PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI
2. Mengacu kepada Surat Penugasan No. 002.STG/121/KIT CLG/2012 tanggal
25 Februari 2011 tentang Pekerjaan Jasa Supervisi Konstruksi Proyek PLTU 1
Banten – Suralaya (1 x 625 MW) dan Proyek PLTU 2 Jabar – Palabuhanratu
(3 x 350 MW)
3. Surat No. ..../060/TSK-BTN.SRL/TIM/20.. tanggal ... tentang Penyampaian
Kuesioner Kepuasan Pelanggan
4. Pemenuhan Man Month Sucofindo dan Surveyor Indonesia
5. Data kebutuhan supervisor dengan realisasi pemenuhan supervisor yang diakui
Man month-nya oleh Owner.
6. Teori tentang Construction management,
http://en.wikipedia.org/wiki/Construction_management
Rizki Anjar Nugroho 8208106Z 6
PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI
BAB VI
PEMBAHASAN
“Efektifitas pelaksanaan pekerjaan proyek yang kurang optimal yang
disebabkan oleh pola pemetaan supervisor yang tidak baik.”
Kurang optimalnya pelaksanaan pekerjaan supervisi di proyek menjadi salah
satu faktor penyebab terlambatnya proyek. Pekerjaan yang tidak terawasi dengan
ketat mengakibatkan penurunan kualitas kerja. Supervisor dituntut untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan proyek untuk menjaga kualitas tersebut, sehingga kehadiran
supervisor di proyek menjadi sangat penting.
Sehingga kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan tenaga supervisor di
lapangan seperti; jumlah supervisor, tingkat kualifikasi supervisor, dan penyediaan
tenaga supervisor harus benar-benar diperhatikan pola pemetaannya dengan baik.
6.1 Evaluasi Progress Project
Kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaannya tidak terlepas dari Schedule yang telah
disepakati bersama dengan Owner. Sesaat setelah kontraktor memberikan schedule
pelaksanaan proyek secara detail Breakdown, maka dapat diketahui jenis-jenis
pekerjaan yang akan dikerjakan. ----> detail Breakdown pekerjaan (bisa) dilampirkan
Untuk dapat mengevaluasi Progress Project, dibutuhkan seorang Schedule Engineer.
Schedule Engineer akan dapat mengetahui dengan membandingkan actual progress
dengan scheduled progress. Keserasian antara actual dan scheduled progress yang
nantinya akan dapat menggambarkan waktu pelaksanaan pekerjaan apakah terlambat
atau tidak.
Dengan merujuk kepada analisa progress pekerjaan kontraktor, schedule engineer bisa
memberikan masukan kepada Ketua Tim Supervisi mengenai pemetaan supervisor
dengan melihat acuan pekerjaan 3 bulan kedepan (ahead schedule).
Dengan acuan 3 bulan ahead schedule tersebut, tenaga penyedia SDM diharapkan
dapat memproses dan memenuhi kebutuhan supervisor di proyek.
6.2 Evaluasi SDM Berdasarkan Tingkatan Kualifikasi
Rizki Anjar Nugroho 8208106Z 1
PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI
Supervisor dalam pekerjaan pengawasan proyek harus dipetakan dengan baik.
Pemetaan dilakukan dengan mengklasifikasikan:
1. Background pendidikan yang dimiliki, yaitu Sipil, Mekanikal, Elektrikal, dan
I&C
2. Jenjang pendidikan, yaitu STM/SMA sederajat, D3, S1, dan seterusnya.
3. Pengalaman kerja, yaitu 0 – 5 tahun, 5 – 10 tahun, >10 tahun, dan seterusnya.
4. Kompetensi lain, yaitu kemampuan Bahasa asing, Pemrograman, K3, Welding
Inspector, dan lain sebagainya.
Pemetaan di lokasi proyek tersebut sangat berguna untuk mengetahui kekuatan dalam
pekerjaan supervisi.
Sebagai contoh: Seseorang dengan background pendidikan S1 Mesin yang baru lulus
kuliah (fresh graduate) bisa menjadi supervisor. Dengan OJT di lokasi proyek
minimal 3 bulan, supervisor tersebut bisa mengetahui pekerjaan yang harus diawasi
dan bagaimana mengawasinya.
No. Background
Pendidikan
Tuntutan
pekerjaan
Pengalaman
kerja
< 5 tahun 5 – 10
tahun
> 10 tahun
1 STM/SMA sederajat Bimbingan,
pengarahan,
pembelajaran
lanjut
2 D3 Bimbingan,
pengarahan,
3 S1
4 S2 dan seterusnya
Rizki Anjar Nugroho 8208106Z 2
PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI
6.3 Peningkatan Kemampuan dan Kompetensi di Lokasi Proyek
Supervisor di lokasi proyek pembangkit dengan beban kerja pengawasan yang
terkadang membutuhkan waktu yang intens, tentunya tidak akan memiliki waktu
luang yang banyak jika dituntut untuk meningkatkan kompetensinya.
Sarana dalam meningkatkan kompetensi diri adalah Diklat (Pendidikan dan
Pelatihan). Namun tidak selalu Diklat itu diberikan kepada supervisor dalam waktu
yang terencana. Diklat juga tidak selalu dalam bentuk kelas di dalam sebuah institusi
Diklat. Dengan adanya e-learning, karyawan bisa memperkaya dan meningkatkan
kompetensinya tanpa harus keluar dari lokasi proyek.
Sarana pendukung lain dalam peningkatan kompetensi bisa diwujudkan dalam
menghadirkan buku-buku pendukung kemampuan soft skill seperti buku-buku
tentang: Operation & Manual Book mesin-mesin pembangkit, Manajemen Proyek,
Manajemen Arsip, Manajemen Konflik, Malcolm Baldrige, Kamus dan Terjemahan
Bahasa, dan lain sebagainya.
6.4 Memperbanyak buku-buku referensi standard Internasional
Referensi standard Internasional menjadi pegangan supervisor dalam pelaksanaan
supervisi konstruksi. Dengan memperbanyak referensi Standard Internasional seperti
ASME, ASTM, AWWA, IEC, termasuk SPLN, supervisor di okasi proyek
pembangkit bisa memperkaya pengetahuan sehingga terhindar dari kesalahan
pengawasan maupun kesalahan spesifikasi.
6.5 Kerjasama dengan pihak Penyedia Jasa Tenaga Kerja (PJTK)
PLN JMK bekerja sama dengan pihak Penyedia Tenaga Kerja (PJTK) seperti PT
Sucofindo dan PT Surveyor Indonesia (SI) dalam penyediaan supervisor dengan
tingkat kompetensi yang disesuaikan dengan kebutuhan PLN JMK.
Rizki Anjar Nugroho 8208106Z 3
PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI
Kendala yang dihadapi dalam penyediaan tenaga supervisor terkait dengan
1. Merangkul dan bekerja sama dengan pihak penyedia jasa tenaga kerja (PJTK)
selain PT Sucofindo dan PT Surveyor Indonesia.
2. Merubah persyaratan pada Surat Penugasan dari Owner bahwa supervisor dapat
dikategorikan tidak hanya terhadap pengalaman kerja dan Grade, tapi dengan
kompetensinya.
3. Melakukan kerjasama dengan pihak institusi formal sehingga secara tidak
langsung akan mengenalkan tentang Manajemen Konstruksi kepada generasi
selanjutnya dan diharapkan dapat memberikan SDM yang cukup matang untuk
bekerja di PLN JMK.
4. Pengoptimalisasian pembobotan pekerjaan dengan memberikan upah lembur dan
extra fooding bagi supervisor yang bekerja diluar jam kerja.
5. Penambahan fasilitas pendukung kerja seperti High-speed scanner, temperature
gun, kamera digital, senter LED, dan welding gauge.
Rizki Anjar Nugroho 8208106Z 4
PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI
PLN JMK di lokasi proyek dihadapkan kepada persoalan yang berkaitan
dengan kebutuhan tenaga supervisor. Semangat kerja dan kegairahan kerja karyawan
mempengaruhi produktivitasnya. Kesenangan atau kegairahan kerja yang rendah
dapat menimbulkan kemangkiran, pemogokan, kepura-puraan dan berbagai aksi dan
reaksi lainnya. Dalam jangka panjang semangat dan kegairahan kerja yang rendah
mempunyai dampak yang lebih merugikan perusahaan daripada sekedar hilangnya
produktivitas.
Dengan beban kerja yang berlebih, sebagai seorang karyawan, supervisor
akan merasa terbebani sehingga efektifitas kerja maupun produktivitas menurun.
Penyusunan laporan, pembuatan draft surat, dan pekerjaan yang berhubungan dengan
administrasi teknik menjadi terlambat dan terbengkalai. Supervisor secara tidak
langsung dituntut untuk melakukan berbagai jenis pekerjaan diluar bidang kerjanya
(multi tasking).
Dilain pihak, apa yang sudah direncanakan semula juga akan terganggu.
Realisasi Man Month tidak sesuai dengan perencanaan distribusi, penyerapan
anggaran tidak sesuai dengan Rencana Biaya Tunai (RBT).
Ketidakpuasan Owner terhadap pekerjaan pengawasan yang dilakukan
oleh supervisor PLN JMK bisa berdampak negatif. Owner meragukan kemampuan
supervisor tim PLN JMK yang masih muda, pengalaman yang kurang, jiwa
kepemimpinan yang belum matang, dan adanya paham: “Yang muda yang tidak
dipercaya”, sehingga hubungan antara Owner dan PLN JMK menjadi tidak harmonis.
Survey Kepuasan Pelanggan menjadi rapor merah terhadap kinerja PLN JMK.
Rizki Anjar Nugroho 8208106Z 5