analisa hambatan kapal dengan bulous bow dan tanpa bulbous ... · 3 batasan masalah tujuan...

27
Analisa Hambatan Kapal dengan Bulous Bow dan tanpa Bulbous Bow di Perairan Dangkal Disusun Oleh : Cornelius Tony Suteja Dosen Pembimbing : Ir. Murdjianto, M.Eng. Dr. Ir. I Ketut Suastika, M. Sc.

Upload: duongtuyen

Post on 27-May-2019

255 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Analisa Hambatan Kapal dengan Bulous Bow dan

tanpa Bulbous Bow di Perairan Dangkal

Disusun Oleh : Cornelius Tony Suteja Dosen Pembimbing : Ir. Murdjianto, M.Eng. Dr. Ir. I Ketut Suastika, M. Sc.

2

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rute Pelayaran Kondisi Perairan

Hambatan Kapal

Bulbous Bow

Perumusan Masalah

Bagaimana efektifitas penggunaan bulbous bow? Bagaimana hasil perbandingan hambatan kapal di perairan dangkal

dan perairan dalam? Bagaimana analisa hambatan pada kapal dengan bulbous bow dan

tanpa bulbous bow di perairan dangkal?

3

Batasan Masalah

Tujuan

Mengetahui efektifitas penggunaan bulbous bow di perairan dangkal. Menganalisa hambatan kapal dengan bulbous bow dan tanpa

bulbous bow dari hasil pengujian towing tank.

Data eksperimen diperoleh dari hasil pengujian di towing tank. Analisa yang dilakukan sebatas hambatan kapal. Analisa dilakukan dengan metode teoritis dan eksperimen saja. Pengujian hanya dilakukan pada sebuah kapal dengan bulbous bow

jenis ram bow dan kapal tanpa bulbous bow.

4

Manfaat

Hipotesa

Penelitian ini diharapkan mampu mengetahui besarnya hambatan kapal baik dengan bulbous bow maupun tanpa bulbous bow yang akurat dengan membandingkan hasil pengujian towing tank dengan metode yang telah dikembangkan serta kondisi di perairan dalam.

Mengetahui pengaruh kedalaman suatu perairan terhadap besarnya hambatan yang timbul saat kapal beroperasi.

Mengetahui efektifitas penggunaan bulbous bow pada kapal yang beroperasi di perairan dangkal.

Memberikan masukan atau referensi pada desainer dalam menentukan desain yang efisien dan optimum khususnya di perairan dangkal.

5

TINJAUAN PUSTAKA

Perairan Dangkal

Hambatan

Dalam merencanakan kapal, faktor umum yang memegang peranan penting adalah hambatan yang akan dialami kapal pada waktu bergerak. Suatu bentuk kapal dengan hambatan sekecil mungkin menjadi tujuan perencana kapal, sebab akan berarti daya yang diperlukan akan semakin kecil dan dapat menghemat bahan bakar serta mesin lebih ringan sehingga dapat menambah daya muat.

Istilah “perairan dangkal” menyatakan perairan yang pembatasnya dekat dari kapal tetapi hanya dalam arah vertikal. Suatu perairan yang dangkal akan menimbulkan hambatan kapal yang lebih besar dibandingkan perairan yang dalam.

6

Pada penelitian ini, hambatan total kapal dihitung berdasarkan pendekatan matematis dari Metode Holtrop pada Principles of Naval Architecture Vol II, Second Revision dengan persamaan sebagai berikut :

7

Bulbous Bow

Efek hidrodinamis dari pemasangan bulbous bow berdasarkan pada perubahan distribusi aliran disekitar haluan, menginterfensi gelombang yang terjadi akibat lambung kapal sehingga mengurangi keseluruhan system gelombang (Fransisco perez. Jose A suarez. Juan A Clemente 2006).

Metode Schlichting

Schlichting menganggap bahwa hambatan suatu kapal atau model kapal hanya tergantung pada panjang gelombang dari gelombang melintang dalam sistem gelombang yang ditimbulkan oleh kapal atau model kapal yang bersangkutan. Tetapi besarnya kecepatan yang diperlukan untuk dapat menimbulkan hambatan tertentu tergantung pada kedalaman air.

8

Metodologi

8

9

Metodologi

10

Model Kapal

Model kapal ini dibuat dengan skala yang berbeda, model kapal dengan bulbous bow memiliki skala 1 : 30.25 sedangkan model kapal tanpa bulbous bow memiliki skala 1 : 25.

Data ukuran utama kapal dengan bulbous bow :

Eksperimen

10 10 10 10 10 10 10 10

UKURAN UTAMA

DATA Kapal Model

LOA 60.14 m 1.988 m

Lpp 55.20 m 1.825 m

B 14.00 m 0.463 m

H 4.40 m 0.145 m

T 3.00 m 0.099 m

WSA 857.32 m2 0.937 m2

Displ. 1389.00 ton 50.179 kg

UKURAN UTAMA

DATA Kapal Model

LOA 58.50 m 2.340 m

Lpp 55.20 m 2.208 m

B 12.00 m 0.480 m

H 4.50 m 0.180 m

T 2.75 m 0.110 m

WSA 674.21 m2 1.079 m2

Displ. 1233.00 ton 78.912 kg

Data ukuran utama kapal tanpa bulbous bow :

Fasilitas Pengujian

Pengujian dilakukan di Laboratorium Hidrodinamika Jurusan Teknik Perkapalan ITS yang mana memiliki beberapa fasilitas di antaranya adalah kolam percobaan, kereta tarik, ruang kontrol, displacement tranducer, trim meter, dan strip chart.

Model yang digunakan ada dua, yaitu : kapal dengan bulbous bow, dan kapal tanpa bulbous bow.

Keduanya dilakukan pengujian pada kondisi yang berbeda dengan variasi kecepatan dan kedalaman yang telah ditampilkan pada diagram pengerjaan tugas akhir sebelumnya.

Pengujian Model

Dalam melakukan suatu pengujian terdapat prosedur yang perlu diperhatikan, yaitu : – Pengaturan air kolam uji – Persiapan peralatan dan model uji – Pemasangan alat ukur – Data akuisisi – Petunjuk pengujian

Prosedur Pengujian

13

Analisa Data dan Pembahasan

13

Hasil Pengujian

13

Kapal tanpa bulbous bow

Kapal dengan bulbous bow

14 14

Kapal tanpa bulbous bow

14

Perairan Dalam

15 15 15

Pada h/T = 1.82 di perairan dangkal

16 16 16

Pada h/T = 2.27 di perairan dangkal

17 17 17

Pada h/T = 2.73 di perairan dangkal

18 18 18

19 19

Kapal dengan bulbous bow

19

Perairan Dalam

20 20 20

Pada h/T = 2.02 di perairan dangkal

21 21 21

Pada h/T = 2.53 di perairan dangkal

22 22 22

Pada h/T = 3.03 di perairan dangkal

23 23 23

24 24

Verifikasi Data

24

Kapal tanpa bulbous bow – Hambatan di perairan dangkal lebih tinggi daripada perairan dalam. – Grafik koefisien hambatan totalnya semakin bertambah besar, namun ada

grafik yang bertambah kecil/menurun.

Kapal dengan bulbous bow – Hambatan di perairan dangkal lebih tinggi daripada di perairan dalam.. – Grafik koefisien hambatan total pada kondisi perairan dangkal cenderung

bertambah tinggi, namun di perairan dalam cenderung bertambah kecil.

25

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Kapal dengan bulbous bow mengalami peningkatan hambatan total sebesar 1.04 kali hingga 7.53 kali lebih besar dibandingkan dengan total hambatan di perairan dalam.

Kapal tanpa bulbous bow mengalami peningkatan hambatan total sebesar 1.73 kali hingga 13.02 kali lebih besar dibandingkan dengan total hambatan di perairan dalam.

Penggunaan bulbous bow di perairan yang mendapat pengaruh perairan dangkal terbukti mampu mereduksi hambatan secara signifikan. Namun, pada kondisi perairan yang semakin dangkal penggunaan bulbous bow akan cenderung memperbesar hambatan kapal.

Hambatan di perairan dangkal cenderung lebih besar dibandingkan hambatan yang ditimbulkan di perairan dalam.

26

Saran

Dalam merancang dan mengoperasikan kapal sebaiknya turut memperhatikan kondisi perairannya, dengan begitu hambatan yang timbul dapat dianalisa sehingga kapal memiliki desain dan kekuatan konstruksi yang optimum dan mampu menjalankan fungsi serta kinerjanya dengan efisien.

Terima Kasih