analisa bahasa
TRANSCRIPT
Aliffa azwadina
Juzan hasanah
Salma annisa
Tiara rachmawati
KATA KONJUNGSI
KATA SANDANG
Fungsi konjungsi
• Fungsi KonjungsiFungsi konjungsi menghubungkan :a. kata dengan kata.b. Frasa dengan frasa.c. Klausa dengan klausa.d. kalimat dengan kalimat.e. paragraf dengan pragraf (konjungsiantarparagraf dinamakan transisi)
Konjungsi adalah kata tugas yang menghubungkan dua klausa atau
lebih.Konjungsi disebut juga dengan
istilah kata sambung, kata hubung, dan kata penghubung.
Jenis jenisA. Berdasarkan fungsinya:
1. Kata penghubung yang menghubungkan kata, klausa, atau kalimat
yang kedudukannya setara. Dibedakan menjadi:
(a) menggabungkan biasa, yaitu dan, dengan, serta.(b) menggabungkan memilih, yaitu atau.(c) menggabungkan mempertentangkan, yaitu tetapi, namun, sedangkan, sebaliknya.(d) menggabungkan membetulkan, yaitu melainkan, hanya.(e) menggabungkan menegaskan, yaitu bahwa, malah, lagipuula, apalagi, jangankan.(f) menggabungkan membatasi, yaitu kecuali, hanya.(g) menggabungkan mengurutkan, yaitu lalu, kemudian, selanjutnya.(h) menggabungkan menyamakan, yaitu yaitu, yakni, adalah, bahwa, ialah.(i) menggabungkan menyimpulkan, yaitu jadi, karena itu, oleh sebab itu.
2. Kata penghubung yang menghubungkan klausa dengan klausa
yang kedudukannya bertingkat. Dibedakan menjadi:
(a) menyatakan sebab, yaitu sebab, karena.(b) menyatakan syarat, yaitu kalau, jikalau, jika, bila, apabila, asal.(c) menyatakan tujuan, yaitu agar, supaya.(d) menyatakan waktu, yaitu ketika, sewaktu, sebelum, sesudah, tatkala.(e) menyatakan akibat, yaitu sampai, hingga, sehingga.(f) menyatakan sasaran, yaitu untuk, guna.(g) menyatakan perbandingan, yaitu seperti, laksana, sebagai.(h) menyatakan tempat, yaitu tempat.
B. dilihat dari kedudukannya
1. Konjungsi Koordinatif
Konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat, kata atau
lebih yang kedudukannya sederajat.
• Kalimat
dan penanda hubungan penambahan
serta penanda hubungan pendampingan
atau penanda hubungan pemilihan
tetapi penanda hubungan perlawanan
melainkan penanda hubungan perlawanan
padahal penanda hubungan pertentangan
sedangkan penanda hubungan pertentangan
• Kata
(a) Dia menangis dan istrinya pun tersedu-sedu.
(b) Aku yang datang ke rumahmu atau kamu yang datang ke
rumahku?
(c) Dia terus saja berbicara, tetapi istrinya hanya terdiam saja.
2. Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua
unsur kalimat (kalusa) yang kedudukannya tidak. Konjungsi subordinatif
dibagi menjadi tiga belas kelompok sebagai berikut:
1. Konjungsi suordinatif waktu: sejak, semenjak, sedari, sewaktu, tatkala,
ketika.
2. Konjungsi subordinatif syarat: jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila,
manakala.
3. Konjungsi subordinatif pengandaian: andaikan, seandainya, umpamanya.
4. Konjungsi subordinatif tujuan: agar, supaya, biar.
5. Konjungsi subordinatif konsesif: biar(pun), walau(pun), sekalipun,
sungguhpun
6. Konjungsi subordinatif pembandingan: seakan-akan, seolah olah
7. Konjungsi subordinatif sebab: sebab, karena, oleh karena, oleh sebab.
8. Konjungsi subordinatif hasil: sehingga, sampai(sampai), maka(nya).
9. Konjungsi subordinatif alat: dengan, tanpa.
10. Konjungsi subordinatif cara: dengan, tanpa.
11. Konjungsi subordinatif komplementasi: bahwa
12. Konjungsi suboerdinatif atributif: yang
13. Konjungsi subordinatif perbandingan: sama …. dengan, lebih ….
dari(pada)
KATA SANDANGKATA SANDANG adalah kata yang menentukan atau membatasi kata benda. Kata sandang umumnyaterletak di depan (sebelum) kata benda. Kata sandang berupa partikel, jadi tidak dapat berafiksasi (diberiimbuhan).
Macam-Macam Kata Sandang
1. hang : dipakai untuk menerangkan nama pria dalam sastra lama.contoh: Hang Tuah, Hang Dali2. dang : dipakai untuk menerangkan nama wanita dalam sastra lama.contoh: Dang Masti3. si : dipakai untuk menyatakan ejekan, keakraban, atau personifikasi.contoh: si giman, si berat, si manis, si putih4. sang : dipakai untuk meninggikan harkat atau menghormati nama atau benda.contoh: Sang Merah Putih, sang suami, sang juara5. umat : digunakan untuk mengkhususkan kelompok yang memiliki latar belakang agama yang sama.contoh: umat Katolik, umat Muslim6. para : digunakan untuk mengkhususkan kelompok pada umumnya.contoh: para murid, para guru7. sri : dipakai untuk mengkhususkan orang yang sangat dihormati.contoh: Sri Baginda, Sri Paus, Sri Ratu8. kaum : dipakai untuk mengkhususkan kelompok yang memiliki kesamaan ideologi.contoh: kaum buruh, kaum wanita