an dan pengorganisasian komunitas.print

37
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang …………………………………………………. 1 1.2 Tujuan ………………………………………………………….. 2 BAB II PENGEMBANGAN PENGORGANISASIAN KOMUNITAS 2.1 Pengembangan Komunitas Definisi …………………………………………………………. 4 Ciri-ciri …………………………………………………………. 5 Langkah-langkah ……………………………………………….. 5 Prinsip-prinsip pengembangan komunitas ……………………... 9 Bentuk-bentuk program pengembangan komunitas ………….... 9 2.2 Pengorganisasian Komunitas Definisi ……………………………………………………….. 10 Tujuan dan sasaran pengembangan komunitas ……………….. 12 Tokoh masyarakat dalam pengorganisasian komunitas ……..... 13 Katalis dalam pengorganisasian komunitas …………………… 14 Model pengorganisasian komunitas …………………………. . 12 Tahap-tahap pengorganisasian komunitas …………………… 16 BAB III KESIMPULAN ……………………………………………….... 21 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 22

Upload: widadini-wedde

Post on 24-Jun-2015

496 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: an Dan Pengorganisasian Komunitas.prinT

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………………. 1

1.2 Tujuan ………………………………………………………….. 2

BAB II PENGEMBANGAN PENGORGANISASIAN KOMUNITAS

2.1 Pengembangan Komunitas

Definisi …………………………………………………………. 4

Ciri-ciri …………………………………………………………. 5

Langkah-langkah ……………………………………………….. 5

Prinsip-prinsip pengembangan komunitas ……………………... 9

Bentuk-bentuk program pengembangan komunitas ………….... 9

2.2 Pengorganisasian Komunitas

Definisi ……………………………………………………….. 10

Tujuan dan sasaran pengembangan komunitas ……………….. 12

Tokoh masyarakat dalam pengorganisasian komunitas ……..... 13

Katalis dalam pengorganisasian komunitas …………………… 14

Model pengorganisasian komunitas …………………………. . 12

Tahap-tahap pengorganisasian komunitas …………………… 16

BAB III KESIMPULAN ……………………………………………….... 21

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 22

Page 2: an Dan Pengorganisasian Komunitas.prinT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perawatan Kesehatan masayarakat adalah selain mencakup perawatan

kesehatan keluarga juga meliputi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat

luas,membantu masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatan sendiri serta

memecahkan masalah kesehatan tersebut sesuai dengan kemmpuan yang ada pada

mereka sebelum mereka meminta bantuan pada orang lain.

Perawatan kesehatan masyarakat ditujukan untuk mempertahankan dan

meningkatkan kesehatan, sertta memberikan bantuan melalui intervensi

keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu , keluarga,

kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawtan

kesehatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.

Pelayanan kesehatan utama atau primary health care merupakan

pendekatan yang praktis untuk melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan

masyarakat ditingkat individu, keluarga dan masyarakat, dalam bentuk yang dapat

diterima dan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dengan melibatkan

partisipasi sepenuhnya dari masyarakat.

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan di bidang kesehatan yang

didasari ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, dan

guyuban serta masyarakat baik yang sakit maupun yang sehat, sejak lahir sampai

meninggal (Lokakarya Keperawatan, 1983).

Oleh karena itu, keperawatan merupakan sistem yang paling cocok untuk

peningkatan kesejahteraan dan peningkatan kesehatan masyarakat. Dari tujuan

dan sasaran kesehatan dan keperawatan adalah sama yaitu individu, keluarga, dan

masyarakat yang sehat ataupun sakit dengan pendekatan promtif dan preventif

yang bertujuan untuk memberikan kemampuan untuk hidup mandiri memenuhi

kebutuhan fisik sehari-hari.

Page 3: an Dan Pengorganisasian Komunitas.prinT

Untuk dapat melatih kemandirian masyarakat diperlukan berbagai pengetahuan

yang harus dikuasai oleh Perawat Kesehatan Masyarakat, diantaranya adalah

Pengembangan dan pengorganisasian masyarakat, pendekatan edukatif, dan

berbagai teori pendekatan perubahan perilaku.

1.2 Tujuan

Penyusunan makalah ini ditujukan untuk menjelaskan konsep pengembangan

dan pengorganisasian komunitas sebagai salah satu bagian dalam konsep

keperawatan komunitas.

Page 4: an Dan Pengorganisasian Komunitas.prinT

BAB II

PENGEMBANGAN DAN PENGORGANISASIAN KOMUNITAS

Definisi komunitas menurut Denver (1991) adalah keseluruhan elemen

masyarakat beserta kelembagaan yang ada di dalamnya. Sedangkan menurut

WHO (1974), masyarakat di definisikan sebagai suatu pengelompokkan sosial

yang ditentukan oleh batas-batas geografi serta kesamaan nilai-nilai dan interes.

Pada umumnya anggota-anggotanya saling mengenal dan berinteraksi. Komunitas

berfungsi dalam struktur sosial tertentu serta menerapkan dan membentuk norma-

norma tertentu pula.

Definisi masyarakat menurut Koentjaraningrat (1990) adalah sekumpulan

manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah lain saling berinteraksi. Kesatuan

hidup manusia yangberinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang

bersifat continue dan terikat oleh suatu rasa indentitas bersama. Ciri-ciri

masyarakat antara lain ialah adanya interaksi diantara sesama anggota masyarakat,

menempati wilayah dengan batas-batas tertentu, saling tergangtung satu sama

lain, memiliki adat istiadat atau kebudayaan, dan memiliki identitas bersama.

Pengetahuan mengenai pengorganisasian masyarakat dan perencanaan

program sangat penting bagi tenaga kesehatan masyarakat yang tugasnya memang

untuk mempromosikan dan melindungi kesehatan masyarakat. Perencanaan

program merupakan suatu proses merencanakan intervensi untuk membantu

memenuhi kebutuhan populasi target.

Pembangunan kesehatan masyarakat merupakan bagian integral dari suatu

pembangunan kesehatan nasional, selain itu juga merupakan bagian integral dari

pembangunan social dan ekonomi masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam

perencanaan, pengorganisasian, dan pengelolaan upaya kesehatan termasuk upaya

perawatan diri, pada akhirnya akan menjadi tumpuan kemandirian masyarakat

dalam hal kesehatan .

Berbagai kegiatan masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan telah

banyak dilakukan di desa atau kelurahan dengan budaya kerjasama, gotong

royong, musyawarah, serta peluang-peluang kemandirian mereka seperti

Page 5: an Dan Pengorganisasian Komunitas.prinT

kemandirian dalam pembiayaan kesehatan. Peran serta masyara kat merupakan

hal yang mutlak diperlukan dalam pembangunan kesehatan.

Untuk mengatasi persoalan kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat,

tenaga professional kesehatan masyarakat harus memiliki pengetahuan dan

ketrampilan yang khusus. Mereka harus mampu mengidentifikasi masalah,

mengembangkan suatu rencana untuk menyelesaikan setiap masalah,

mengumpulkan sumber yang diperlukan untuk menjalankan rencana tersebut dan

kemudian mengevaluasi hasil untuk menentukan derajat kemajuan yang berhasil

dicapai.

2.1 PENGEMBANGAN KOMUNITAS

Definisi

Menghidupkan tenaga masyarakat untuk mampu dan mau mengatasi masalahnya

sendiri secara swadaya sebatas kemampuannya (Dasar – dasar keperawatan

keshatan masyarakat)

Suatu usaha yang menyadarkan dan menanamkan pengertian kepada masyarakat

agar dapat menggunakan semua potensi yang dimiliki untuk mencapai

kesejahteraan yang lebih baik (Keperawatan Kesehatan Komunitas)

Usaha untuk membantu manusia mengubah sikapnya terhadap masyarakat,

membantu menumbuhkan kemampuan terorganisasi, berkomunikasi, dan

menguasai lingkungan fisiknya. (Bhattacarya)

Pengembangan yang bertujuan mempengaruhi kehidupan masyarakat dimana

keberhasilannya sangat tergantung pada kemauan masyarakat untuk aktif

bekerjasama. (T.R. Betten)

Usaha-usaha yang menyadarkan dan menanamkan pengertian kepada masyarakat

agar dapat menggunakan semua kemampuan baik alam maupun tenaga yang

dimiliki secara lebih baik, serta menggali inisiatif setempat untuk lebih banyak

melakukan kegiatan investasi dalam mencapai kesejahteraan yang lebih baik.

(Yayasan Indonesia Sejahtera)

Page 6: an Dan Pengorganisasian Komunitas.prinT

Ciri – Ciri

Ciri-ciri pengembangan komunitas adalah :

1. Langkah berantai, satu langkah mendahului langkah yang lain.

2. Intensitas setiap langkah bisa berbeda, tergantung pada situasi dan kondisi

yang ada di daerah atau masyarakat tersebut.

3. Tiap langkah mempunyai dasar rasional.

4. Mempunyai tujuan – tujuan proses belajar.

5. Secara kumulatif akan menghasilkan perubahan yang diharapkan.

6. Hakekatnya merupakan rangkaian yang mencerminkan lingkaran

pemecahan masalah dan proses perubahan.

Langkah – Langkah

Adapun langkah-langkah pengembangan komunitas dapat dijelaskan

sebagai berikut :

1. Pendekatan tingkat desa

Pendekatan desa bertujuan supaya para pemuka desa mengerti apa yang

dimaksud dengan pendekatan edukatif, mendukung pendekatan ini, serta

bersepakat untuk mensukseskannya

Pelaksanaan, dihadiri oleh kepala desa, Lembaga Ketahanan masyarakat desa

(LKMD), Pemuka masyarakat desa

Bentuk pendekatan tingkat desa berupa pertemuan khusus dan pertemuan

rutin, seperti dalam rembuk desa. Pertemuan khusus misalnya pertemuan

dengan para tenaga pembangunan desa (yang terdiri dari kader kesehatan,

kader pembangunan desa, promotor kesehatan, dll) Latar belakang

pembentukan untuk memudahkan masyarakat berkomunikasi dengan orang –

orang yang berasal dari lingkungan mereka sendiri dengan latar belakang

yang sama.

Kriteria tenaga pembangunan desa :

Berasal dari masyarakat, lingkungan, dimana mereka akan bekerja.

Diterima oleh masyarakat.

Kesediaan dan kemauan untuk bekerja membangun desanya

Page 7: an Dan Pengorganisasian Komunitas.prinT

Mempunyai waktu untuk meaksanakan tugas membangun desa.

Bentuk tenaga pembangunan desa

Kader kesehatan

Kader pembangunan desa

2. Survei Diri (Community self survey ; css)

Survey diri merupakan suatu pengenalan lingkungan sendiri, baik situasi

maupun masalahnya yang dilaksanakan oleh tenaga pembangunan desa.

Tujuan survey diri adalah mendapatkan gambaran data dan masalah menurut

kacamata masyarakat sendiri, yang mungkin sekali tidak sama dengan yang

diperoleh petugas (provider), sehingga program yang dikembangkan bertolak

dari kebutuhan dan masalah yang betul – betul dirasakan oleh masyarakat

dan menurut asumsi provider.

Langkah – langkah

a. Orientasi atau latihan

Orientasi perbandingan menunjukkan kepada para tenaga pembangunan

desa keadaan desa lain yang sudah lebih maju. Tujuan orientasi agar dapat

membandingkan dengan desa mereka dan supaya mereka menyadari bahwa

desa mereka bukanlah keadaan desa yang telah ideal, melainkan masih perlu

dan bisa ditingkatkan.

Cara orientasi:

- Anjang sana ke desa lain

- Pemutaran slide dan film tentang desa yang lebih maju

- Orientasi dengan menceritakan melalui foto – foto tentang kemajuan yang

dicapai desa lain

Sebelum mengumpulkan data para tenaga pembangunan desa perlu mendapatkan

latihan dan penjelasan mengenai berbagai hal seperti berikut:

- Pengertian CSS dan mengapa perlu dilakukan

- Macam – macam data yang dikumpulkan

- Cara mengumpulkan data

- Cara mengolah data secara sederhana dan cara menyimpulkannya

- Cara menyajikan data secara sederhana dan mudah dipahami masyarakat

Page 8: an Dan Pengorganisasian Komunitas.prinT

b. Pengumpulan data

Cara pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan cara Observasi

(pengamatan) dan Wawancara (interview). Jenis data yang dikumpulkan

dapat berupa masalah yang dirasakan (KIA, KB, gizi, kesling, dan

sebagainya) dan penyebab masalah tersebut.

Penyajian data

Tujuan penyajian data :

- masyarakat menyadar situasi lingkungan mereka dan mengetahui masalah

yang mereka hadapi

- menarik perhatian masyarakat terhadap masalah yag dihadapi

- menggugah keinginan masyarakat untuk memperbaiki masalah tersebut

Cara penyajian data :

- Mengundang kepala – kepala keluarga untuk berkumpul khusus untuk

penyajian data

- Menyelipkan pada pertemuan – pertemuan rutin yang telah ada

Hasil yang diharapkan :

- Masalah yang disajikan dirasakan oleh masyarakat

- Prioritas masalah, yang dianggap perlu dipecahkan segera

- Kesediaan masyarakat untuk ikut berperan secara aktif.

3. Perencanaan

Bentuk pertemuan tingkat desa berupa musyawarah masyarakat, lokakarya

mini, rembuk desa. Pertemuan ini merupakan lanjutan dalam menindaklanjuti

hasil penyajian data dari tenaga pembangunan desa terhadap keluarga –

keluarga. Pertemuan ini dihadiri oleh tenaga pembangunan desa, kepala desa

dan aparatnya yang terkait, LKMD dan unsur – unsur dibawahnya (PKK,

Karang taruna, dan sebagainya), pemuka – pemuka masyarakat desa,

provider tingkat kecamatan

Hal – hal yang dibicarakan

- Hasil CSS yang dilakukan tenaga pembangunan desa :

Masalah yang dirasakan masyarakat

Masalah yang diprioritaskan

Page 9: an Dan Pengorganisasian Komunitas.prinT

Kesediaan peran serta masyarakat dalam pemecahan masalah

- Sumbangan pikiran dari berbagai pihak yang menghadiri

- Menyusun rencana penanggulangan masalah seperti :

Inventarisasi masalah

Menentukan berbagai alternatif pemecahan masalah

memprioritas masalah yang perlu penanggulangan secepatnya

Menyusun perencanaan program kerja pemecahan masalah yang telah

disepakati bersama.

4. Pelaksanaan dan penilaian

Pelaksanaan dan penilaian dalam pengambangan masyarakat meliputi :

Mempersiapkan tenaga pelaksana yang diambil dari tenaga-tenaga

pembangunan, seperti kader kesehatan, dasawisma, promoter kesehatan desa.

Pihak yang melakukan pelatihan adalah pusat kesehatan masyarakat dan

pelatihannya disesuaikan dengan kebutuhan. Strategi pelatihan sebagai

berikut :

- Menekankan latihan dan pengetahuan praktis yang lebih diarahkan pada

penerapan keterampilan

- Metodologi latihan praktis lebih banyak peragaan dan simulasi

- Metode diskusi kelompok untuk pengetahuan praktis.

Tenaga-tenaga pembangunan desa melaksanakan kegiatan sesuai dengan

rencana yang telah disusun, sehingga mereka diharapkan dapat menjadi

motivator pembangunan desa, sedangkan provider harus tetap memberikan

bimbingan teknis secara teratur.

Penilaian kegiatan yang telah dilaksanakan dilakukan sewaktu program

sedang berjalan dalam bentuk monitoring dan pada akhir program.

5. Pemantapan dan pembinaan

Bentuk-bentuk pemantapan dan pembinaan :

- Bimbingan langsung yang berkesinambungan dari provider

- Penampilan film-film atau slide pembangunan

- Kunjungan tamu luar

Page 10: an Dan Pengorganisasian Komunitas.prinT

- Wisata karya tenaga pembangunan desa dan pemuka masyarakat untuk

menyajikan pengalamannya dalam pertemuan-pertemuan

- Perlombaan-perlombaan

- Penerbitan bulletin berkala

Prinsip-prinsip pengembangan komunitas

1. Program ditentukan oleh atau bersama dengan masyarakat

2. Program disesuaikan dengan kemampuan masyarakat

3. Dalam melaksanakan kegiatan harus selalu diberikan bimbingan, pengarahan

dan dorongan agar suatu kegiatan dapat dihasilkan kegiatan lainnya

4. Selama proses petugas harus bersedia mendampingi masyarakat dengan

mengambil fungsi sebagai katalisator untuk mempercepat proses

Bentuk-bentuk program pengembangan komunitas

1. Program integrative: pengembangan masyarakat melalui koordinasi dinas-

dinas teknis terkait atau yang lebih dikenal dengan kerja lintas sektoral

2. Program adaptive: pengembangan masyarakat hanya ditugaskan pada salah

satu instansi atau departemen yang bersangkutan saja secara khusus

melaksanakan kegiatan tersebut atau yang lebih dikenal dengan kerja sama

lintas program

3. Program proyek: pengembangan masyarakat dalam bentuk usaha-usaha

terbatas di wilayah tertentu dan program disesuaikan dengan kebutuhan

wilayah tersebut

Page 11: an Dan Pengorganisasian Komunitas.prinT

2.2 PENGORGANISASIAN KOMUNITAS

Masalah kesehatan masyarakat bisa saja kecil dan sederhana ataupun besar

dan kompleks. Masalah kecil dan sederhana yang bersifat lokal dan melibatkan

sedikit orang dapat diselesaikan melalui bantuan sekelompok kecil masyarakat

dan pengaturan yang minimal. Masalah yang lebih besar dan kompleks yang

melibatkan seluruh lapisan masyarakat membutuhkan keterampilan dan sumber

daya yang signifikan untuk penyelesaiannya. Untuk masalah semacam itu, upaya

yang lebih besar harus dikerahkan untuk mengatur warga suatu komunitas agar

mau bekerjasama menerapkan solusi akhir untuk masalah tersebut.

Definisi

Pengorganisasian komunitas adalah suatu proses yang terjadi di

masyarakat dalam mengidentifikasi kebutuhan, menentukan prioritas dari

kebutuhan tersebut, serta berusaha memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara

gotong royong.

Pengorganisasian masyarakat adalah suatu proses dimana masyarakat

dapat mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhannya dan menentukan prioritas

dari kebutuhan-kebutuhan tersebut, dan mengembangkan keyakinan untuk

berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan sesuai dengan skala prioritas

berdasarkan sumber-sumber yang ada di masyarakat sendiri maupun yang berasal

dari luar, dengan usaha secara gotong-royong. (S.Notoatmodjo,1997).

Pada pengertian tersebut diatas ada 3 aspek penting yang terkandung di

dalamnya:

1. Proses

a. Merupakan proses yang terjadi secara sadar, tetapi mungkin pula tidak

b. Jika proses disadari, berarti masyarakat menyadari adanya kebutuhan

c. Dalam prosesnya ditemukan unsur-unsur kesukarelaan, kesukarelaan

timbul karena adanyakebutuhan sehingga mengambil inisiatif atau

prakarsa untuk mengatasinya

Page 12: an Dan Pengorganisasian Komunitas.prinT

d. Kesukarelaan terjadi karena dorongan untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan kelompok atau masyarakat

e. Kesadaran terhadap kebutuhan dan masalah yang dihadapi biasanya

ditemukan pada segelintir orang saja yang kemudian melakukan upaya

menyadarkan mayarakat untuk mengatasinya

f. Selanjutnya menginstruksikan kepada masyarakat untuk bersama-sama

mengatasinya

2. Masyarakat, diartikan sebagai kelompok besar yang mempunyai :

a. Batas-batas geografis

b. Suatu kelompok dari mereka yang mempunyai kebutuhan bersama dari

kelompok yang lebih besar

c. Kelompok kecil yang menyadari masalah harus dapat menyadarkan

kelompok yang lebih besar

d. Secara bersama-sama mereka mencoba mengatasi masalah dan memenuhi

kebutuhannya

3. Memfungsikan masyarakat, untuk dapat memfungsikan masyarakat, maka

harus dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menarik orang-orang yang mempunyai inisiatif dan dapat bekerja untuk

membentuk kepanitiaan yang akan menangani masalah-masalah yang

berhubungan dengan kesehatan masyarakat

b. Menyusun rencana kerja yang dapat diterima dan dilaksanakan oleh

keseluruhan masyarakat

c. Melakukan upaya penyebaran rencana agar masyarakat dapat

menyebarkan rencana tersebut.

Salah satu faktor yang penting dalam pengorganisasian komunitas adalah

rencana kegiatan yang menurut Subiyakto A. (1978) terdapat dua bentuk seperti

yang diuraikan berikut ini :

1. Bentuk langsung (direct) yang langkah-langkahnya terdiri dari :

Page 13: an Dan Pengorganisasian Komunitas.prinT

a. Identifikasi masalah atau kebutuhan yang dapat dilakukan melalui tokoh

masyarakat (key person) atau bisa juga melalui musyawarah kelompok

(komunitas).

b. Perumusan masalah yang dinyatakan dengan cara yang menggugah serta

dapat menarik minat dan partisipasi masyarakat. Sebaliknya bila tidak

dilakukan dengan baik mungkin dapat mendatangkan kegagalan.

c. Menggunakan nilai-nilai sosial sesuai dengan yang dianut oleh masyarakat

setempat.

2. Bentuk tidak langsung (Indirect)

Disini diperlukan adanya individu-individu yang meyakini tentang adanya

masalah/kebutuhan yang bila dilakukan tindakan tertentu akan memberi manfaat

kepada masyarakat. Selanjutnya orang-orang ini harus mampu meyakinkan pihak

lain tentang hal itu. Secara formal orang-orang ini misalnya pihak pemerintah,

tetapi bisa juga secara informal yakni melalui “key person” seperti dikemukakan

diatas.

Tujuan dan Sasaran Pengorganisasian Komunitas

Tujuan utama dari pengorganisasian komunitas dan adanya model

kemitraan dalam masyarakat adalah meningkatnya jumlah dan mutu kegiatan

masyarakat di bidang kesehatan yang secara operasional dapat dijabarkan sebagai

berikut:

Meningkatkan kemampuan pemimpin (tokoh masyarakat) dalam merintis

dan menggerakkan upaya kesehatan di masyarakat.

Meningkatkan kemampuan organisasi masyarakat dalam penyelenggaraan

upaya kesehatan.

Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengatasi masalah

kesehatan secara mandiri

Page 14: an Dan Pengorganisasian Komunitas.prinT

Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menggali, menghimpun,

dan mengelola dana atau sarana masyarakat untuk upaya kesehatan.

Sasaran peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan

kesehatan adalah sebagai berikut:

Individu yang berpengaruh atau tokoh masyarakat, baik formal maupun

informal.

Keluarga

Kelompok masyarakat yang secara langsung maupun tidak langsung dapat

menyelenggarakan upaya kesehatan seperti organisasi profesi, lembaga

swadaya masyarakat, dan sebagainya.

Masyarakat umum di desa (kelurahan), kota, dan pemukiman khusus.

Tokoh Masyarakat dalam Pengorganisasian Komunitas

Dalam masyarakat biasanya terdapat beberapa orang tertentu yang menjadi

tempat bertanya dan meminta nasihat anggota masyarakat lainnya mengenai

urusan-urusan tertentu. Mereka ini seringkali memiliki kemampuan memengaruhi

orang lain untuk bertindak dengan cara-cara tertentu. Pengaruh perubahan yang

dimiliki tokoh masyarakat bisa secara formal (bupati, camat, lurah, BPD, dan

lainnya) maupun non-formal (kyai, ulama, kader, dan lainnya). Pengaruh formal

terjadi jika ditunjang oleh kekuatan atau birokrasi formal. Sedangkan pengaruh

non-formal diperbolehkan bukan karena jabatan resminya akan tetapi karena

kemampuan dan hubungan antar pribadi mereka dengan anggota masyarakat.

Pada tokoh masyarakat ini memainkan peranan penting dalam proses

penyebaran inovasi. Tetapi perlu diingat bahwa tidak semua tokoh masyarakat

aktif terhadap inovasi. Mereka dapat mempercepat maupun memperlambat. Oleh

karena itu, perawat komunitas harus menaruh perhatian khusus kepada tokoh

masyarakat pada sistem social yang menjadi binaan. Keterlibatan tokoh

masyarakat sangat penting dalam pemberdayaan kesehatan masyarakat. Teknik

Page 15: an Dan Pengorganisasian Komunitas.prinT

yang dapat digunakan untuk menentukan siapa tokoh dalam masyarakat adalah

sebagai berikut :

Teknik Sosiometri, dilakukan dengan menanyakan anggota masyarakat

kepada siapa mereka meminta nasihat atau mencari informasi. Pemimpin

adalah mereka yang banyak disebut oleh responden. Teknik ini adalah alat

ukur yang paling valid untuk menentukan individu yang dianggap

pemimpin oleh masyarakatnya. Kelemahannhya adalah sulit dilakukan

jika sistem social yang digunakan memiliki populasi besar.

Teknik Informat Rating,merupakan teknik focus dengan menyanyakan

langsung kepada narasumber di masyarakat yang dianggap mengenal

dengan baik situasi sistem sosial dalam mengunakan teknik ini petugas

harus dapat mengidentifikasi para narasumber yang betul-betul mengenal

masyarakat yang dimaksud.

Katalis dalam Pengorganisasian Komunitas

Katalis dapat diartikan sebagai seseorang atau sesuatu yang mendorong

adanya perubahan.katalis dapat mengarahkan pada dialog yang efektif dalam

komunitas, memfasilitasi tindakan kolektif, dan memecahkan masalah yang

umum terjadi. Enam jenis katalis adalah sebagai berikut :

Stimulus internal. Stimulus dari dalam komunitas dapat terjadi jika

masyarakat sadar akan masalah kesehatan yang ada diwilayahnya.

Agen perubahan. Seorang perawatn komunitas atau petugas dituntut untuk

berperan sebagai agen perubahan yang menyadarkan masyarakat akan

maslaah kesehata yang memerlukan perubahan sosial.

Inovasi. Perawat komnitas juga dituntun untuk berfikir kreatif dan

menciptakan pembaharuan dalam memecahkan masalah kesehatan yang

ada di komunitas.

Page 16: an Dan Pengorganisasian Komunitas.prinT

Kebijakan. Kebijakan yang dibuat oleh pemerintah atau instansi formal

seharusnya dapat menstimulus komunitas untuk bertindak.

Ketersediaan teknologi. Perkembangan teknologi akan memudahkan

perkerjaan perawat komunitas ketika bersinggungan dengan masyarakat.

Media massa.media massa berfungsi untuk menubah opini public yang

dirancang untuk mengubah perilaku indivu atau kelompok agar dapat

mengadopsi hal-hal yang baru yang disampaikan oleh perawat komunitas.

Model Pengorganisasian Komunitas

Pendekatan dalam pengorganisasian masyarakat

Menurut Ross (1995) terdapat tiga jenis pendekatan dalam pengorganisasian

masyarakat sebagai berikut :

1. Spesific content objective approach / Pendekatan bertujuan khusus

Adalah pendekatan baik perseorangan (promotor kesehatan desa), lembaga

swadaya atau badan tertentu yang telah merasakan adanya kepentingan bagi

masyarakat dapat mengajukan suatu program untuk memenuhi kebutuhan yang

dirasakan kepada instansi yang berwenang. Namun disini perlu memperhatikan

faktor waktu, yang pemenuhannya harus bersifat segera. Misalnya program

penanggulangan sampah.

2. General content objective approach / Pendekatan bertujuan umum

Tujuan pendekatan ini adalah untuk mengkoordinasi berbagai usaha dalam

wadah tertentu. Disini masalah koordinasi merupakan hal yang penting, walaupun

disadari bahwa koordinasi tidak boleh bersifat paksaan. Sebaliknya dipilih

hal/masalah-masalah tertentu saja dahulu, karena perlu diingat bahwa koordinasi

memerlukan pematangan situasi terlebih dahulu (conditioning). Kegiatan ini bisa

dilakukan baik oleh pemerintah ataupun organisasi nonpemerintah

(nongovernment organization). Misalnya program pos pelayanan terpadu yang

melaksanakan 5 sampai 7 upaya kesehatan yang dijalankan sekaligus, seperti

Page 17: an Dan Pengorganisasian Komunitas.prinT

KIA, KB, gizi, imunisasi, penanggulangan diare, penyediaan air bersih, dan

penyediaan obat-obat esensial.

3. Process objective approach / Pendekatan proses

Adalah pendekatan yang lebih menekankan kepada proses yang dilaksanakan

oleh masyarakat sebagai pengambil prakarsa, mulai dari mengidentifikasi

masalah, analisa, menyusun perencanaan penanggulangan masalah, pelaksanaan

kegiatan sampai dengan penilaian dan pengembangan kegiatan, dimana

masyarakat sendiri yang mengembangkan kemampuannya sesuai dengan

kapasitas yang mereka miliki. Dan yang dipentingkan dalam pendekatan ini

adalah partisipasi masyarakat atau peran serta masyarakat dalam pengembangan

kegiatan. Salah satu contohnya adalah kelompok kerja kesehatan (Pokjakes) yang

dibentuk dengan prinsip dari, oleh, dan untuk masyarakat.

Tahap-Tahap Pengorganisasian Masyarakat

Adi Sasongko, 1978 menyebutkan langkah-langkah dalam pengorganisasian

masyarakat sebagai berikut :

1. Persiapan Sosial

Dalam praktek perawatan kesehatan tujuan persiapan sosial adalah mengajak

partisipasi atau peran serta masyarakat sejak awal kegiatan selanjutnya sampai

dengan perencanaan program, pelaksanaan hingga pengembangan program

praktek perawatan kesehatan masyarakat. Kegiatan-kegiatan dalam persiapan

sosial ini lebih ditekankan kepada persiapan-persiapan yang harus dilakukan baik

aspek teknis, administratif dan program-prorgam kesehatan yang akan

dilaksanakan.

a. Pengenalan masyarakat

Tahap pengenalan masyarakat dapat dilakukan melali jalur formal

(informal leader), sebagai pihak yang bertanggung jawab secara teknis

administratif dan birokratif suatu wilayah yang akan dijadikan daerah binaan.

Pendekatan terhadap informal leader umumnya melalui pemerintahan

setempat yang bertanggung jawab terhadap wilayah tersebut dan pusat

Page 18: an Dan Pengorganisasian Komunitas.prinT

kesehatan masyarakat (puskesmas) atau instansi terkait yang bertanggung

jawab dalam bidang kesehatan masyakat. Pendekatan ini didahului melalui

surat permintaan daerah binaan yang akan dijadikan lahan praktek dilengkapi

proposal rencana pembinaan suatu daerah binaan.

Pendekatan tokoh-tokoh informal hendaknya lebih ditujukan kepada

PKMD / LKMD, PKK, kader kesehatan dan dasa wisma atau promotor

kesehatan desa yang berkaitan erat dengan pemeliharaan dan perawatan

kesehatan masyarakat.

Hal ini penting dilakukan karena masyarakat Indonesia masih bersifat

paternalistik, dengan dikenalnya pemimpin-pemimpin masyarakat formal dan

informal, diharapkan penyebaran gagasan dan kegiatan mendapatkan

dukungan penuh dari masyarakat, sehingga mereka berpartisipasi secara

penuh dalam kegiatan tersebut.

b. Pengenalan masalah

Untuk dapat mengenal masalah kesehatan masyarakat secara menyeluruh

yang benar-benar menjadi kebutuhan masyarakat pada saat ini, diperlukan

interaksi dan interelasi dengan masyarakat setempat secara mendalam. Hal ini

dapat dilakukan melalui survei kesehatan masyarakat dalam ruang lingkup

terbatas. Sehingga masalah-masalah yang dirumuskan benar-benar masalah

yang menjadi kebutuhan masyarakat setempat. Oleh karena itu keterlibatan

masyarakat mulai saat ini sangat diperlukan, sehingga mereka menyadari

sepenuhnya masalah yang mereka hadapi dan mereka sadar bagaimana cara

mengatasi masalah tersebut, dan hal ini sangat menentukan keberhasilan

program perawatan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

c. Penyadaran masyarakat

Tujuan tahap ini adalah menyadarkan masyarakat agar mereka :

Menyadari masalah-masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka

hadapi

Secara sadar mereka mau ikut berpartisipasi dalam kegiatan

penanggulangan masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi

Page 19: an Dan Pengorganisasian Komunitas.prinT

Mereka tahu cara memenuhi kebutuhan-kebutuhan akan upaya pelayanan

kesehatan dan keperawatan sesuai dengan potensi dan sumber daya yang

ada pada mereka.

Agar masyarakat dapat menyadari masalah dan kebutuhan mereka akan

pelayanan kesehatan dan keperawatan diperlukan suatu mekanisme yang

terencana dan terorganisasi dengan baik, seperti kita ketahui berbagai istilah

yang sering dipergunakan dalam rangka menyadarkan masyarakat, yaitu :

Loka karya mini kesehatan

Musyawarah masyarakat desa

Rembuk desa

Hal-hal yang mendapat perhatian dalam penyadaran masyarakat adalah :

Libatkan masyarakat secara keseluruhan baik formal maupun informal,

sehingga mereka sadar bahwa itu adalah masalah mereka bersana yang

perlu segera diatasi

Dalam menyusun rencana penanggulangan masalah sesuaikan dengan

potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat

Hindari konflik dari berbagai kepentingan dalam masyarakat

Kesadaran dari kelompok-kelompok kecil masyarakat hendaknya

disebarkan kepada kelompok masyarakat yang lebih luas

Adakan interaksi dan interelasi dengan tokoh-tokoh masyarakat secara

intensif dan akrab, sehingga mereka dapat dimanfaatkan untuk usaha

motivasi, komunikasi sehingga dapat menggugah kesadaran masyarakat

Dalam mengatasi sifat-sifat paternalistik masyarakat dapat memanfaatkan

jalur kepemimpinan masyarakat setempat dalam mendapat legitimasi dari

pihak pemerintah setempat untuk mempercepat kesadaran masyarakat.

2. Pelaksanaan

Setelah rencana penanggulangan masalah disusun dalam mini lokakarya, atau

dalam musyawarah masyarakat desa, maka langkah selanjutnya adalah

melaksanakan kegiatan sesuai perencanaan yang telah disusun. Dan beberapa hal

Page 20: an Dan Pengorganisasian Komunitas.prinT

yang harus dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan penanggulangan===

masalah kesehatan masyarakat adalah :

Pilihlah kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat

Libatkan peran serta masyarakat secara aktif dalam upaya penanggulangan

masalah

Kegiatan disesuaikan dengan kemampuan, waktu, dan sumber daya yang

tersedia di masyarakat

Tumbuhkan rasa percaya diri masyarakat bahwa mereka mempunyai

kemampuan dalam penanggulangan masalah

3. Evaluasi

Penilaian dapat dilakukan setelah pelaksanaan dijalankan dalam jangka

waktu tertentu. Dalam melakukan penilaian dapat dilakukan dalam 2 cara, yaitu:

Selama kegiatan berlangsung, disebut juga penilaian formatif, penilaian ini

dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaan kegiatan yang dijalankan sesuai

perencanaan penanggulangan masalah yang disusun. Penilaian semacam ini juga

dapat disebut dengan monitoring. Sehingga dapat diketahui perkembangan hasil

yang akan dicapai.

Setelah program selesai dilaksanakan, disebut juga penilaian sumatif, penilaian ini

dilakukan setelah melalui jangka waktu tertentu dari kegiatan yang dilakukan,

atau disebutkan juga penilaian pada akhir program. Sehingga dapat diketahui

apakah tujuan atau target tertentu dalam pelayanan kesehatan dan keperawatan

telah tercapai atau belum.

4. Perluasan

Perluasan merupakan pengembangan daripada kegiatan yang dilakukan,

dan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

Perluasan kuantitatif, yaitu perluasan dengan menambah jumlah kegiatan yang

dilakukan, apakah pada wilayah setempat ataupun di wilayah lainnya sesuai

dengan kebutuhan masyarakat setempat

Page 21: an Dan Pengorganisasian Komunitas.prinT

Perluasan kualitatif, yaitu perluasan arti meningkatkan mutu atau kualitas

kegiatan yang telah dilaksanakan sehingga dapat meningkatkan kepuasaan dari

masyarakat yang dilayani.

Page 22: an Dan Pengorganisasian Komunitas.prinT

BAB III

KESIMPULAN

Pengetahuan mengenai pengorganisasian masyarakat dan perencanaan

program sangat penting bagi tenaga kesehatan masyarakat yang tugasnya memang

untuk mempromosikan dan melindungi kesehatan masyarakat. Pengorganisasian

masyarakat merupakan suatu proses untuk membantu masyarakat dalam

mengenali masalah atau tujuan umum, memobilisasi sumber daya, dan dengan

cara lain membangun serta menerapkan strategi untuk mencapai tujuan yang telah

mereka tetapkan bersama.

Pembangunan masyarakat merupakan suatu orientasi bagi masyarakat

yang berbasis kekuatan bukan berbasis kebutuhan, dan lebih ditekankan pada

identifikasi, pengembangan, dan pengambilan hasil dari asset masyarakat. Untuk

dapat melatih kemandirian masyarakat diperlukan berbagai pengetahuan yang

harus dikuasai oleh Perawat Kesehatan Masyarakat, diantaranya adalah

Pengembangan dan pengorganisasian masyarakat, pendekatan edukatif, dan

berbagai teori pendekatan perubahan perilaku.

Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC

McKenzie,James F. 2007. Kesehatan Masyarakat: Suatu Pengantar. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Sumijatun,dkk. 2006. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Keperawatan Kesehatan Komunitas

Page 23: an Dan Pengorganisasian Komunitas.prinT

PENGEMBANGAN DAN PENGORGANISASIAN KOMUNITAS

Annisa Fathi Fauzia 220110070132

Widadini 220110070116

Nurulita Istiqomah Alamsyah 220110070069

Dian Anggraeni 220110070060

Mariana Oktavia 220110070081

Page 24: an Dan Pengorganisasian Komunitas.prinT

Siti Haryati 220110070028

Maria Nurrita 220110070109

Dita Pramestuti 220110070059

Winda Apria Sari 220110070080

Rosy Januar Halim 220110070130

Haerul Imam 220110070134

Agung Try Yuliana Yusup 220110070031

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2010

Page 25: an Dan Pengorganisasian Komunitas.prinT

Langkah pengembangan masyarakat,

1. Pengembangan potensi : penyadaran masyarakat bahwa lingkungan

memiliki potensi

2. Tingkatkan kualitas potensi yang ada, misalkan desa dengan potensi salak

tinggi dengan memberikan pengetahuan mengenai olahan salak, sehingga

pemanfaatan bisa meningkat tidak hanya dengan sistim panen jual saja.

Peningkatan mutu ini bisa memberdayakan kelompok-kelompok

masyarakat (ibu pkk dan lain-lain) tanpa perlu membentuk kelompok baru.

Teori ini bukan murni teori keperawatan namun mengambil dari teori

sosial

Dalam bidang kesehatan. Ibu- rumah tangga yang notabene memiliki

kegiatan lebih sedikit dimanfaatkan dengan memberikan pelatihan untuk

peningkatan gizi anak, lihat juga kegiatan yang sering di ikuti ibu-ibu

tersebut sehingga dapat memanfaatkan waktu dengan baik.

Unsur-unsur :

1. Program yang terencana

2. Swadaya masyarakat (masyarakat harus dapat berdiri sendir tanpa terlalu

tergantung dengan tenaga kesehatan yang memberikan bantuan

pengembangan masyarakat.

3. Bantuan dari luar

4. Integrasi

Prinsip pengambangan masyarakat.

Kemungkinan kita akan menemukan dua hal, antara masyarakat aktif dan

masyarakat pasif. Jika terbentur dnegan msyarakat pasif maka dekati

perangkat desa yang biasanya memang lebih mudah menggerakan

masyarakatnya.

Contoh-contoh pendekatan masyarakat :

Potensi wilayah, kewilayahan, kondisi, ekonomi, politik. Manajement, politik,

sistem.

Wilayah : jika pertanian, pertanian memiliki musim taman

Page 26: an Dan Pengorganisasian Komunitas.prinT

FMD : forum msyarakat desa. Kita memfungsikna, mengorganisasikan

masyarakat secara tersturktur.

Keduahal ini memiliki 2 kunci yaitu pengembangan kemandirian dan

pemberdayaan dengan tahapan-tahapan yang telah tersusun.

koleksifanfiction.wordpress.com

yang penting disini adalah komunkasi dengan masyarakat

ilmu yang kita berikan bukan materi