ucapan terima kasih€¦ · · 2017-04-03fenton yang pada akhirnya menyebabkan kerusakan endotel....
Post on 20-May-2018
213 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji dan syukur ke
hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, tesis ini dapat
diselesaikan dengan baik untuk melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan
pendidikan Ilmu Biomedik – Combined Degree Program Pascasarjana Universitas
Udayana / RSUP Sanglah Denpasar.
Dengan selesainya tesis ini, perkenankanlah kami mengucapkan terima
kasih kepada Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-
KEMD, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menjadi
mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis I – Combined Degree Obstetri
dan Ginekologi. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Prof. Dr. dr.
Putu Astawa, SpOT(K), M.Kes, yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk mengikuti pendidikan pada Program Pendidikan Dokter Spesialis I –
Combined Degree Obstetri dan Ginekologi. Ketua Bagian / SMF Obstetri dan
Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana / RSUP Sanglah Denpasar,
dr.Tjokorda Gde Agung Suwardewa, SpOG(K), sekaligus pembimbing II dalam
penulisan tesis ini, atas segala dorongan dan bimbingan selama kami mengikuti
pendidikan spesialis. Direktur Pasca Sarjana, Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi,
SpS(K), atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk mengikuti pendidikan
Ilmu Biomedik – Combined Degree. Ketua Program Studi Ilmu Biomedik –
Combined Degree, Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, SpGK atas segala
dorongan dan bimbingan selama kami menjalani pendidikan Ilmu Biomedik –
Combined Degree. Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah dr. I Wayan
Sudana, M.Kes, atas segala fasilitas yang diberikan kepada kami selama menjalani
Program Pendidikan Dokter Spesialis I – Combined Degree Obstetri dan
Ginekologi di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana / RSUP Sanglah
Denpasar. Ketua Program Studi Program Pendidikan Dokter Spesialis I Obstetri
dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana / RSUP Sanglah
Denpasar, Prof. Dr. dr. Ketut Suwiyoga, SpOG(K). Sekretaris Program Studi
Program Pendidikan Dokter Spesialis I Obstetri dan Ginekologi Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana / RSUP Sanglah Denpasar Dr. dr. I. N. G.
Budiana, SpOG(K), atas arahan, dorongan, semangat serta kenyamanan yang telah
diberikan selama kami dalam penyelesaian tesis ini. Kepada Drs. Ketut Tunas, Msi,
selaku pembimbing statistic, para penguji Prof. Dr. dr. Wimpi Pangkahila, Sp.And.,
FAACS, Prof. dr. N. Tigeh Suryadhi, MPH, Ph.D, dan Dr. dr. Ida Sri Iswari,
Sp.MK., M.Kes atas kesempatan, pengarahan serta petunjuk yang telah diberikan
dimulai dari persiapan, pelaksanaan penelitian sampai penyelesaian tesis ini.
Seluruh Staf Bagian / SMF Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana / RSUP Sanglah Denpasar atas pengetahuan dan bimbingan
ii
yang diberikan dalam menunjang penyelesaian tesis ini. Rekan – rekan sejawat
dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis I Obstetri dan Ginekologi Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana / RSUP Sanglah Denpasar, atas segala bantuan
dan kerjasamanya sehingga pelaksanaan penelitian berjalan dengan lancer sehingga
tesis ini dapat diselesaikan. Para bidan dan paramedis lainnya di lingkungan Bagian
/ SMF Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana / RSUP
Sanglah Denpasar atas dukungan dan bantuannya selama pelaksanaan penelitian
sehingga tesis ini dapat diselesaikan.
Terima kasih yang mendalam kepada orang tua Sutan Firman dan Liani Lo
yang selalu memberi dukungan penuh baik dalam hal moril maupun materiil selama
menjalani masa pendidikan. Kepada istri tercinta Della Jovita dan anak laki – laki
Derrick Venansius Sutan yang telah berkorban dan bersabar selama penulis
menjalani masa pendidikan ini. Kepada pasien – pasien yang begitu besar jasa
mereka bagai guru selama penulis menempuh pendidikan dokter spesialis.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan berkah kepada semua pihak
yang dengan ikhlas membantu sehingga terselesaikannya tesis ini.
iii
ABSTRAK
KADAR SERUM IRON DAN KONSENTRASI SATURASI TRANSFERRIN
YANG TINGGI SERTA KADAR TIBC YANG RENDAH SEBAGAI
FAKTOR RISIKO TERJADINYA PREEKLAMPSIA DI RSUP SANGLAH
Sutan Chandra
Bagian Obsteri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana / RSUP Sanglah
Preeklampsia masih menjadi masalah kesehatan pada ibu hamil karena
merupakan penyebab kedua kematian ibu di Indonesia. Selain itu juga berkontribusi
tinggi terhadap tingginya kematian bayi. Penyebab dan perjalanan penyakit
preeklampsia sampai saat ini masih didasarkan pada berbagai macam teori sehingga
disebut sebagai “disease of theories” . salah satu teori menyatakan bahwa terjadinya
disfungsi endotel akan menyebabkan vasokontriksi pada arteri spiralis di plasenta,
terjadilah iskemia yang memicu produksi spesis oksigen reaktif. Dengan adanya
sejumlah katabolik dari ion – ion logam transisi, khususnya Fe yang meningkat
pada iskemia plasenta akibat destruksi sel darah merah dari area trombotik, nekrosis
dan hemoragik. Fe ini akan menghasilkan radikal hidroksil yang aktif melalui reaksi
Fenton yang pada akhirnya menyebabkan kerusakan endotel. Umumnya Fe yang
bebas akan terikat pada transferin dan dapat dinilai melalui pemeriksaan TIBC.
Semakin tinggi rentang saturasi transferin dengan Fe, semakin rendah kemampuan
antioksidan untuk berikatan dengan Fe. Penelitian ini menggunakan metode kasus
kontrol dengan jumlah 36 sampel yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 18
wanita hamil dengan preeklampsia sebagai kelompok kasus dan 18 wanita hamil
normal sebagai kelompok kontrol. Dari hasil penelitian didapatkan rerata umur ibu
kelompok kasus adalah 25,65±6,35 tahun, rerata kelompok kontrol adalah
29,30±6,42 tahun dengan nilai p = 0,079. Rerata umur kehamilan ibu kelompok
kasus adalah 35,35±4,34 minggu, rerata kelompok kontrol adalah 33,35±4,72,
dengan nilai p = 0,171. Rerata paritas kelompok kasus adalah 1,60±0,82, rerata
kelompok kontrol adalah 1,80±0,95, dengan nilai p = 0,481. Dengan uji Chi-Square
didapatkan bahwa kadar serum iron tinggi merupakan faktor risiko terjadinya
preeklampsia sebesar 5 kali dibandingkan dengan kadar serum iron normal (OR =
5,44, IK 95% = 1,41-21,05, p = 0,011), kadar TIBC tinggi merupakan faktor risiko
terjadinya preeklampsia sebesar 4 kali dibandingkan dengan kadar serum iron
normal (OR = 4,33, IK 95% = 1,15-16,32, p = 0,027) dan kadar saturasi transferrin
tinggi merupakan faktor risiko terjadinya preeklampsia sebesar 7 kali dibandingkan
dengan kadar serum iron normal (OR = 7,00, IK 95% = 1,74-28,17, p = 0,004).
Kata kunci : preeklampsia, kadar serum besi, TIBC, saturasi transferrin
iv
ABSTRACT
HIGH LEVEL OF TRANSFERRIN SATURATION AND IRON SERUM
CONCENTRATION WITH LOW LEVELS OF TIBC AS RISK FACTORS
FOR PREECLAMPSIA IN SANGLAH HOSPITAL
Sutan Chandra
Division of Obstetrics and Gynecology
Medical Faculty, The University of Udayana / Sanglah Hospital
Preeclampsia still being a public health problem in pregnant women due
to its second leading cause of maternal mortality in Indonesia. It also contributes to
the high infant mortality. The cause and course of the disease of preeclampsia is
still based on various theories of so-called as the "disease of theories". One of which
stated that the occurrence of endothelial dysfunction causes vasoconstriction in the
spiral arteries in the placenta, the ischemia triggers the production of reactive
oxygen species. With number of ions catabolic - transition metal ions, particularly
Fe, increased in placental ischemia due to destruction of red blood cells from
thrombotic area, necrosis and hemorrhagic. Fe will produce active hydroxyl
radicals through the Fenton reaction that ultimately leads to endothelial damage. In
general, Fe which will be bound to the transferrin-free and can be assessed through
examination of TIBC. The higher the saturation of transferrin range with Fe, the
lower the ability of antioxidant to bind to Fe. This study uses a case control method
with 36 samples which were divided into two groups : 18 pregnant women with
preeclampsia as the case group and 18 normal pregnant women as a control group.
The results, the mean age of mother case group is 25.65 ± 6.35 years, mean of the
control group is 29.30 ± 6.42 years with p = 0.079. The mean gestasional age in
case group is 35.35 ± 4.34 weeks, then the control group is 33.35 ± 4.72, with p =
0.171. The mean parity in the case group is 1.60 ± 0.82, the control group is 1.80 ±
0.95, with p = 0.481. By Chi-Square test which showed that the high level of serum
iron as risk factor for preeclampsia by 5 times compared with the normal (OR =
5.44, 95% CI = 1.41 to 21.05, p = 0.011), high TIBC as risk factor for preeclampsia
by 4 times compared with normal (OR = 4.33, 95% CI = 1.15 to 16.32, p = 0.027)
and high transferrin saturation levels is a risk factor for preeclampsia 7 times
compared to normal (OR = 7.00, 95% CI = 1.74 to 28.17, p = 0.004).
Keywords: preeclampsia, serum iron, TIBC, transferrin saturation.
v
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ............................................................................... i
PRASYARAT GELAR ........................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................. iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI .................................................... iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..................................... v
UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................ vi
ABSTRAK ........................................................................................... viii
ABSTRACT ......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................... x
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR DAN LAMPIRAN ............................................ xv
DAFTAR TABEL ................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 4
1.3.1 Tujuan umum .................................................................. 4
1.3.2 Tujuan khusus ................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 5
1.4.1 Manfaat akademik ............................................................ 5
1.4.2 Manfaat praktis ................................................................ 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................... 6
2.1 Pendahuluan ............................................................................. 6
2.1.1 Epidemiologi ................................................................... 6
2.1.2 Klasifikasi ....................................................................... 7
2.1.3 Etiopatogenesis ............................................................... 8
2.1.4 Patogenesis ...................................................................... 10
vi
2.1.4.1 Vasospasme ............................................................ 10
2.1.4.2 Inflamasi ................................................................. 10
2.1.4.3 Aktivasi sel endotel ................................................ 11
2.1.4.4 Gangguan invasi trofoblas ...................................... 11
2.1.4.5 Protein angiogenic dan antiangiogenic .................. 12
2.1.4.6 Immunologi preeklampsia ...................................... 12
2.1.4.7 Hipotesis placental debris ..................................... 13
2.1.4.8 Hipotesis genetic conflict ....................................... 13
2.1.4.9 Iskemia plasenta ..................................................... 13
2.2 Zat Besi .................................................................................... 14
2.2.1 Fungsi zat besi ................................................................. 14
2.2.2 Absorpsi dan metabolisme zat besi ................................. 15
2.2.3 Zat besi heme dan nonheme ............................................ 16
2.2.4 Studi laboratorium zat besi ............................................. 16
2.2.4.1 Serum iron, TIBC dan saturasi transferrin ............. 16
2.2.4.2 Serum ferritin ......................................................... 17
2.2.5 Zat besi sebagai pro-oxidant ........................................... 17
2.2.6 Status zat besi pada kehamilan normal ........................... 18
2.2.7 Status zat besi pada preeklampsia ................................... 18
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
..................................................................................................................... 22
3.1 Kerangka Berpikir .................................................................... 22
3.2 Konsep Penelitian ..................................................................... 23
3.3 Hipotesis Penelitian .................................................................. 23
BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................ 24
4.1. Rancangan Penelitian .............................................................. 24
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 24
4.2.1 Lokasi penelitian ............................................................. 24
4.2.2 Waktu penelitian ............................................................. 25
4.3 Penentuan Sumber Data ........................................................... 25
vii
4.3.1 Populasi target ................................................................. 25
4.3.2 Populasi terjangkau ......................................................... 25
4.3.3 Sampel eligibel ................................................................ 25
4.3.3.1 Kriteria inklusi kasus .............................................. 25
4.3.3.2 Kriteria inkslusi kontrol ......................................... 25
4.3.3.3 kriteria ekslusi ........................................................ 26
4.3.4 Perhitungan besar sampel ................................................ 26
4.3.5 Teknik pengambilan sampel ........................................... 26
4.4 Variable Penelitian ................................................................... 27
4.4.1 Klasifikasi variabel .......................................................... 27
4.4.2 Definisi operasional variabel ........................................... 25
4.5 Bahan dan materi penelitian ..................................................... 29
4.6 Alat dan Instrumen Penelitian .................................................. 29
4.7 Prosedur Penelitian ................................................................... 29
4.8 Alur Penelitian ......................................................................... 31
4.9 Analisis Data ............................................................................ 32
BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................ 33
5.1 Distribusi karakteristik umur, umur kehamilan, dan paritas pada
kelompok kasus dan kelompok kontrol ......................................... 33
5.2 Hubungan kadar serum iron dengan preeklampsia ................. 34
5.3 Hubungan kadar TIBC dengan preeklampsia .......................... 34
5.4 Hubungan kadar saturasi transferrin dengan preeklampsia ...... 35
BAB VI PEMBAHASAN .................................................................... 37
6.1 Karakteristik Subjek ................................................................. 37
6.2 Kadar serum iron tinggi, TIBC rendah dan saturasi transferin tinggi
sebagai faktor risiko terjadinya preeklampsia ................................ 37
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ................................................... 39
7.1 Simpulan .................................................................................. 42
7.2 Saran ......................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 43
LAMPIRAN – LAMPIRAN ................................................................ 44
viii
DAFTAR SINGKATAN
ACOG : American College of Obstetricians and Gynecologists
AKI : Angka Kematian Ibu
ALT : Alanin aminoTransferase
AST : Aspartate aminoTransferase
ATP : Adenosine Triphosphate
DNA : Deoxyribo Nucleotide Acid
Fe (II) : Ferro
Fe (III) : Ferri
H2O2 : Hydrogen Peroxide
HDK : Hipertensi Dalam Kehamilan
HLA : Hyaluronic Acid
NADPH : Nicotinamide Adenine Dinucleotide Phosphate
O2 : Oksigen
O2- : Anion Superoxide
OH- : gugus Hidroksil
PlGF : Placental Growth Factor
ROS : Reactive Oxygen Species
TGF : Tumor Growth Factor
TIBC : Total Iron Binding Capacity
VEGF : Vascular Endothelium Growth Factor
VLDL : Very Low Density Lipoprotein
ix
DAFTAR GAMBAR DAN LAMPIRAN
Halaman
Gambar 2.1 Skema Preeklampsia Sebagai Two Stage Disorders 10
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ............................................ 46
Lampiran 2 Kelaikan Etik ...................................................... 47
Lampiran 3 Informed Consent Penelitian ............................. 48
Lampiran 4 Formulir Pernyataan Persetujuan ....................... 49
Lampiran 5 Formulir Penelitian ............................................ 50
Lampiran 6 Rincian Biaya Penelitian ................................... 52
Lampiran 7 Hasil Analisa ..................................................... 53
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5.1 Distribusi karakteristik umur, umur kehamilan dan paritas. . 33
Tabel 5.2 Hubungan kadar serum iron dengan preeklampsia ............... 34
Tabel 5.3 Hubungan antara kadar TIBC dengan preeklampsia ............ 35
Tabel 5.4 Hubungan antara kadar saturasi transferrin dengan preeklampsia 36
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Preeklampsia masih menjadi masalah kesehatan pada ibu hamil karena
merupakan penyebab kedua kematian ibu di Indonesia. Selain itu juga berkontribusi
tinggi terhadap tingginya kematian bayi. Di Indonesia, AKI masih tergolong tinggi,
dimana ada tiga penyebab utama yaitu perdarahan, preeklampsia - eklampsia dan
infeksi. AKI di Indonesia menduduki nomor 3 tertinggi di kawasan Asia Selatan
dan Asia Tenggara. Berdasarkan data dari Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia ( SDKI ) pada tahun 2007, AKI di Indonesia 228 orang dari 100.000
kelahiran sedangkan angka kematian neonatal adalah 19 kematian dari 1000
kelahiran hidup dan angka kematian bayi sebesar 34 dari 1000 kelahiran. Angka ini
20 – 30 kali lebih lipat dibanding dengan AKI di Malaysia dan Singapura
(Roeshadi, 2004).
Roeshadi pada tahun 2004 menyatakan bahwa prevalensi preeklampsia didunia
adalah 4.4% - 17.5% dengan rata – rata 4.6%, sedangkan di Indonesia prevalensi
preeklampsia adalah 3 – 10% dan berkontribusi sebesar 39.5% untuk mortalitas
maternal pada tahun 2001 dan meningkat pada tahun 2002 sebesar 55.56%
(Roeshadi, 2004). Berdasarkan data yang dikumpulkan sejak Januari 2009 hingga
Desember 2010 di RSUP Sanglah, prevalensi hipertensi dalam kehamilan (HDK)
adalah sebesar 9.32% di mana prevalensi preeklampsia ringan 1.36%, preeklampsia
berat 4.7%, superimposed preeklampsia 0.43% dan eklampsia 0.82% (Sutopo dan
Surya, 2011).
2
Preeklampsia merupakan sindrom kehamilan yang spesifik berupa
berkurangnya perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel, yang ditandai
dengan peningkatan tekanan darah dan proteinuria. Penyebab dan perjalanan
penyakit preeklampsia sampai saat ini masih didasarkan pada teori yang dikaitkan
dengan kejadian tersebut. Itulah sebabnya preeklampsia sampai saat ini masih
disebut sebagai “disease of theories” (Sclembach, 2003).
Beberapa teori menyatakan bahwa terjadinya disfungsi endotel akan
menyebabkan terjadinya vasokontriksi. Adanya proses vasokonstriksi pada arteri
spiralis di plasenta, terjadilah iskemia pada plasenta sehingga akan memicu
produksi spesis oksigen reaktif, yang mana spesies oksigen reaktif ini sendiri tidak
mengakibatkan kerusakan endotel secara langsung. Namun dengan adanya
sejumlah katabolik dari ion – ion logam transisi, khususnya Fe, kadar ini meningkat
pada iskemia plasenta akibat destruksi sel darah merah dari area trombotik, nekrosis
dan hemoragik. Fe ini akan menghasilkan radikal hidroksil yang aktif melalui reaksi
Fenton. Radikal ini akan memicu proses peroksidase lemak, apabila tidak terkontrol
akan menyebabkan kerusakan sel endotel, seperti yang dihipotesiskan oleh Hubel
et al. Umumnya Fe yang bebas akan terikat pada transferin dan dapat dinilai melalui
pemeriksaan TIBC. Semakin tinggi rentang saturasi transferin dengan Fe, semakin
rendah kemampuan antioksidan untuk berikatan dengan Fe (Rayman et al, 2002)
Penelitian Rayman et al mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan kadar
serum Iron sekitar 1,7 kali lipat pada pasien preeklampsia dengan cut off point 121
dibandingkan dengan kontrol sedangkan TIBC secara signifikan lebih rendah
dengan cut off point 421 pada kelompok preeklampsia dibanding dengan grup
3
kontrol, sedangkan saturasi transferrin meningkat lebih dari 2 kali lipat dengan cut
off point 154 pada kelompok preeklampsia dibandingkan kelompok kontrol
(Rayman et al, 2002). Sementara itu penelitian lain menunjukkan tidak hanya
terjadi peningkatan kadar serum besi tetapi juga peningkatan kadar hemoglobin,
hematokrit, serum ferritin pada pasien preeklampsia dibandingkan pada pasien
hamil normal (Zafar et al, 2008).
Namun adanya perbedaan status gizi ibu hamil di Indonesia dengan negara
tempat penelitian tersebut dilakukan tentu saja memberikan gambaran parameter
zat besi yang berbeda. World Health Organization melaporkan bahwa prevalensi
anemia pada kehamilan secara global adalah 55% dimana secara bermakna tinggi
pada trimester III. Di Indonesia menurut hasil Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) 2007, prevalensi anemia ibu hamil di Indonesia sebesar 24,5%,
tetapi pada umumnya banyak penelitian yang menunjukan prevalensi anemia pada
wanita hamil lebih besar dari 50%. Dapat dikatakan 5 dari 10 wanita hamil di
Indonesia menderita anemia defisiensi besi (Arisman, 2010). Di provinsi Bali,
prevalensinya sebesar 46.2% (Suega et al, 2002). Sehingga cut off point serum iron
TIBC serta saturasi transferrin juga akan lebih rendah dibandingkan negara maju.
Atas dasar beberapa penelitian tersebut di atas peneliti tertarik untuk menilai
faktor risiko serta cut off point kadar serum iron, TIBC dan konsentrasi saturasi
transferrin pada pasien preeklampsia yang ada di Indonesia khususnya di RSUP
Sanglah.
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
penelitian sebagai berikut :
1. Apakah kadar serum iron yang tinggi merupakan faktor risiko terjadinya
preeklampsia di RSUP Sanglah?
2. Apakah kadar TIBC yang rendah merupakan faktor risiko terjadinya
preeklampsia di RSUP Sanglah?
3. Apakah konsentrasi saturasi transferin yang tinggi merupakan faktor
risiko terjadinya preeklampsia di RSUP Sanglah?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor risiko terjadinya preeklampsia pada wanita hamil
dengan kadar serum iron yang tinggi, TIBC rendah serta konsentrasi saturasi
transferrin yang tinggi.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk menilai kadar serum iron yang tinggi merupakan faktor risiko
terjadinya preeklampsia di RSUP Sanglah
2. Untuk menilai kadar TIBC yang rendah merupakan faktor risiko
terjadinya preeklampsia di RSUP Sanglah
3. Untuk menilai konsentrasi saturasi transferin yang tinggi merupakan
faktor risiko terjadinya preeklampsia di RSUP Sanglah
5
1.4 Manfaat Penelitian :
1.4.1 Manfaat Akademik
1. Menambah pengetahuan, pemahaman, dan memperkuat konsep peran zat
besi pada preeklampsia.
2. Sebagai data dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai peranan zat besi
pada patogenesis preeklampsia.
1.4.2 Manfaat Praktis
Diharapkan hasil penelitian dapat digunakan untuk mendeteksi
preeklampsia lebih dini pada wanita hamil yang mengalami peningkatan
kadar serum iron, penurunan kadar TIBC, peningkatan saturasi transferrin.
top related