struktur organisasi.docx
Post on 22-Dec-2015
230 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap alhamdulillah, berkat taufiq dan hidayah Allah SWT maka karya
makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik. Adapun judul dari makalah ini adalah “Struktur
Organisasi dan Manajemen PT. Telekomunikasi Indonesia” dapat selesai seperti waktu yang
telah kami rencanakan.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang harus kami selesaikan dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Organisasi. Penyusun menyadari bahwa terselesainya
makalah ini tidak semata-mata dari jerih payah penyusun sendiri, melainkan atas bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak.
Tak ada gading yang tak retak penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penyusun harapkan untuk penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
Bandung, Maret 2015
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................4
1.2 Maksud dan Tujuan...........................................................................................................................5
BAB II : PEMBAHASAN.......................................................................................6
2.1 Struktur Organisasi............................................................................................................................6
2.2 Struktur Organisasi PT Telkom Indonesia..........................................................................................7
1. Lembaga Dewan Komisaris..............................................................................................................7
2. Lembaga Direksi...............................................................................................................................8
3. Direktur Bisnis Jaringan Telekomunikasi (DIRJAR)...........................................................................8
4. Direktur Bisnis Jasa Telekomunikasi (DIRJASA)................................................................................9
5. Direktur Keuangan (DIRKUG) / CFO.................................................................................................9
6. Direktur SDM dan Bisnis Pendukung (DIRSDM) / CIO....................................................................10
7. Corporate Transfomation Group (CTG)..........................................................................................10
8. Corporate Planning Group (CPG)...................................................................................................11
9. Internal Auditor Group (IAG).........................................................................................................11
10. Corporate Secretary.....................................................................................................................12
11. Corporate Compliance Group (CCG)............................................................................................12
2.3 Manajemen.....................................................................................................................................13
2.4 Manajemen PT.Telkom Indonesia...................................................................................................13
BAB III : PENUTUP.............................................................................................16
3.1 Simpulan..........................................................................................................................................16
3.2 Saran................................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
menyediakan layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk sendiri ingin terus berkompetisi dalam bisnis dan untuk menjawab tantangan
yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam negeri maupun tingkat global, PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk bertekad melakukan transformasi secara fundamental dan
menyeluruh disemua lini bisnis yang mencangkup transformasi bisnis dan portfolio,
transformasi infrastruktur, transformasi organisasi dan sumber daya manusia serta
transformasi budaya. Perubahan yang dilakukan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
membawanya untuk terus berkembang secara inovatif dan juga memperhatikan sekitar.
Orientasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk tidak lagi hanya mencari profit semata
namun PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk juga yakin bahwa disamping mencari profit harus
adanya tanggung jawab sosial sebuah perusahaan terhadap masyarakat. Tanggung jawab
sosial perusahaan kepada masyarakat yang biasa disebut sebagai Corporate Social
Responsibility (CSR) merupakan bagian dari kegiatan Public Relation perusahaan PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Corporate Social Responsibility (CSR) menurut The World
bussines Council for Sustainable Development (WBCSD) dalam publikasinya Making Good
Bussiness Sense mendefinisikan Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab
sosial perusahaan, sebagai “Continuing commitment by business to behave ethically and
contribute to economic development while improving the quality of life of the workforce and
their families as well as of the local community and society at large“. Dalam bahasa bebas
kurang lebih maksudnya adalah, komitmen dalam dunia usaha untuk terus menerus bertindak
secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan
dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga
peningkatan komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas (Wibisono, 2007 : 56).
3
Corporate Social Responsibility (CSR) sudah menjadi bagian dari investasi sebuah
perusahaan dalam menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar. Corporate Social
Responsibility (CSR) dapat menjadi jembatan yang kokoh sebagai penghubung antara
perusahaan dengan masyarakat sekitar. Dalam implementasi Corporate Social Responsibility
(CSR) sebenarnya tidak ada kewajiban bahwa setiap perusahaan harus melakukan Corporate
Social Responsibility (CSR) karena sebenarnya bentuk implementasi Corporate Social
Responsibility (CSR) itu sendiri merupakan tindakan sukarela. PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki kewajiban
untuk menyisihkan labanya sesuai dengan dasar UU no. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) serta peraturan menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No. Per-
05/MBU/2007 mengenai Program Kemitran Badan Usaha Milik Negara dengan usaha kecil
dan program bina lingkungan, dengan penyisihan laba setelah pajak maksimal sebesar 2%
(dua persen).
Untuk menjawab tantangan tersebut PT Telekomuniasi Indonesia, Tbk akhirnya
membentuk sebuah unit CDC (Community Development Center), dimana unit khusus ini
dibuat guna menangani program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Telekomuniasi
Indonesia, Tbk. Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) memang bagian dari unit
Community Development Center (CDC) dan yang mempunyai kewenangan terhadap
publikasi terhadap sebuah kegiatan tetap dilakukan oleh bagian Public Relation di PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk sehingga adanya sinergi antara unit Community
Development Center (CDC) dan bagian Public Relation.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Organisasi, disamping itu pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang sistem manajemen dalam suatu perusahaan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Struktur Organisasi
Organisasi adalah penataan sekumpulan orang secara disengaja guna mencapai tujuan-
tujuan tertentu. Pertama, sebuah organissasi memiliki tujuan yang jelas terdefinisi, Tujuan ini
biasanya dituangkan ke dalam sarana-sarana yang hendak dicapai oleh organisasi. Kedua,
sebuah organisasi tentulah terdiri dari orang-orang. Dibutuhkan SDM untuk melaksanakan
berbagai pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai sarana-sarana organisasi. Ketiga,
sebuah organisasi memiliki suatu bentuk struktur yang mengatur hak dan kewajiban para
anggotanya dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan organisasi. Struktur ini dapat bersifat
fleksibel, di mana tidak terdapat batasan-batasan pekerjaan yang kaku dan stara-stara jabatan
yang tegas.
Struktur Organisasi menurut para ahli, yaitu:
Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui
mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas
kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi,
yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama
atau sekelompok tujuan.
James D Mooney berpendapat bahwa Organization is the form of every human,
association for the assignment of common purpose atau organisasi adalah setiap bentuk
kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.
Paul Preston dan Thomas Zimmerer mengatakan bahwa Organisasi adalah sekumpulan
orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai
tujuan bersama. (Organization is a collection people, arranged into groups, working
together to achieve some common objectives).
5
2.2 Struktur Organisasi PT Telkom Indonesia
Hasil penelaahan kami, struktur organisasi dari PT. Telekomunikasi Indonesia memakai
struktur organisasi Functional. Karena dapat dilihat diatas, setiap direktur membawahi atau
mengawasi orang-orang yang memiliki pekerjaan atau skill yang sama dalam kelompok-
kelompok formal.
Struktur organisasi functional merupakan desain organisasi yang mengelompokan
keahlian pekerjaan yang serupa atau terkait. Struktur organisasi functional juga merupakan
organisasi yang wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan
organisasi dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu. Pimpinan tiap bidang berhak
memerintah kepada semua pelaksana yang ada, sepanjang menyangkut bidang kerjanya.
1. Lembaga Dewan Komisaris
Dewan Komisaris mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
6
a. Mengawasi kebijakan Direksi dalam menjalankan perseroan serta memberkan nasihat
kepada Direksi
b. Melaporkan kedapa perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dalam atau kelurganya
pada perseroan tersebut dan perseroan lain
c. Memberikan persetujuan atau bantuan kepada Direksi melakukan perbuatan hukum
tertentu
2. Lembaga Direksi
Direksi Utama mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Menetapkan usaha Corporate Stategic dan RKAP Telkom serta mengajukan pengesahan
kepada Dewan Komisaris
b. Menetapkan Master Plan Bisni (Portofolio Bisnis)
c. Menetapkan Corporate Annual Message perusahaan sebagai salah satu acuan dalam
penyusunan RKAP
d. Menetapkan besaran RKAP tiap-tiap Drektorat, Group Bisnis dan Unti Bisnis setelah
besaran Rkap disahkan oleh Dewan Komisaris
e. Memberi arahan kepada anggotaa Direksi atau para anggota Budgen Committee kantor
perusahaan agar tercapai intergrasi serta strategi kebijakan dan penggunaan sumber daya
untuk mencapai sasaran perushaan
f. Melaksanakan evaluasi berdasarkan masukan laporan dan mengambil keputusan yang
diperlukan
3. Direktur Bisnis Jaringan Telekomunikasi (DIRJAR)
DIRJAR mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. mengembangkan unit-unit bisnis yang berada di bwah supervisinya serta menciptakan
sinergi dengan kantor perusahaan dan unit-unit bisnis lainnya.
7
b. Menetapkan perangkat kebijakan yang berkaitan dengan optimalisasi, rekayasa teknis dan
operasi jaringan telekomunikasi (tidak termasuk jaringan akses) serta manajemen fraud
c. Menetapkan perangkat kebijakan yang berkaitan dengan interkoneksi, pentarifan dan
pricing bisnis jaringan
d. Menyelenggarakan administrasi perkantoran, mengelola sumber daya manusia, keuangan
dan dokumentasi DIRJAR
4. Direktur Bisnis Jasa Telekomunikasi (DIRJASA)
DIRJASA mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Menyelia dan mengembangkan kelompok unit bisnis yang berada di bawah supervisinya,
serta menciptakan sinergi dengan kantor perusahaan dan unit-unit bisnis lainnya
b. menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan optimalisasi akses
c. Menetapkan keijakan tarif bisnis jasa telekomunikasi
d. Menetapkan perangkat kebijakan manajemen produk, channel distribution, cusomer
relationship management dan sinergi promosi tingkat korporat
e. Menetapkan kebijakan penyelenggaraan bisnis POTS, multimedia dan internet
f. Menyelenggarakan administasi perkantoran, mengelola sumber daya manusa, keuangan
dan dokumentasi DIRJASA
5. Direktur Keuangan (DIRKUG) / CFO
DIRKUG mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Pengelolaan anggaran perusahaan
b. Pengelolaan pendanaan investasi perusahaan
c. Pengelolaan pembendaharaan perusahaan
8
d. Pengelolaan akuntasi kenuangan perusahaan
e. Pembinaan perusahaan-perusahaan asosiasi
f. Menyelia proyek-proyek bisnis yang ditepatkan berada d bawah supervisi DIRKUG serta
menciptakan sinergi dengan kantor perusahaan dan unit-unit bisnis lainnya
g. Menyelenggarakan administrasi perkantoran, mengelola sumber daya manusia, keuangan
dan dokumentasi Direktorat Keuangan/CFO
6. Direktur SDM dan Bisnis Pendukung (DIRSDM) / CIO
DIRSDM dan Bisnis Pendukung mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Menetapkan kebijakan Human Resources System, logistik dan asset perusahaan dan
implementasi teknologi informasi
b. Menyelenggarakan pemngembangan eksekutif perusahaan
c. Melakukan supervisi pengelolaan dan pemngembangan unit-unit bisnis yang berkaitan
dengan usaha-usaha yang mendukung proses bisnis internal perushaan dan memastikan
kinerjanya sesuai dengan kebijakan perusahaan
7. Corporate Transfomation Group (CTG)
CTG mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Merancang pengembangan organisasi perusahaan dan mengupayakan penerapan proses
bisnis dan menetapkan KPI (Key Performance Indictor) pada unit-unit bisnis sesuai dengan
perubahan perusahaan yang telah ditetapkan dalamCSS
b. Menyusun kesisteman perusahaan termasuk GCG (Good Corporate Governance), TQM
(Total Quality Management) dan penanggung jawan mplementasi terhadap TMBE (Telkom
Manajemen Bisnis Ekselen)
c. Mengelola perubahan sesuai pola yang ditetapkan perushaan
9
d. Menyelenggarakan adminstrasi perkantoran, mengelola sumber daya manusia dan
dokumentasi unit CTG
8. Corporate Planning Group (CPG)
CPG mempunyai tugas dan bertanggung jawab sebagai berikut:
a. Merumuskan, mengkomunikasi dan mengkoordinasikan pemutakhiran CSS
b. Mengendalikan pengembangan potofolio bisnis perushaan
c. Merumuskan dan mengkomunikasikan Corporate Annual Message dan Annual Target
Setting unit bisnis
d. Menyusun Orporate Budgeting, mengendalikan Revenue risk dan menyelenggarakan
peran sebagai sekreteriat Budget Ommittee tingkat perusahaan
e. Merumuskan dan mengkomunikasikan Master Plan pengembangan teknologi
f. Mengkoordinasikan dan mengkondisikan perencanaan dan pengendalian pengembangan
infrastruktur
g. Menyelenggarakan peran koodinator Risk Committee
h. Melaksanakan pengukuran kinerja tingkat perusahan dan memberikan rekomendasi
penilaiannya kepada Direksi
i. Mengelola basis data perushaan dan hubungan dengan regulator
j. Menyelenggarakn administrasi perkantoran, mengelola sumber daya manusia, dan
administrasi unit
9. Internal Auditor Group (IAG)
IAG mempunyai tugas dan tanggung jawab sebgaia berikut:
10
a. Melakukan audit internal dalam bidang keuangan
b. Melakukan audit internal dalam bidang manajemen
c. Melakukan audit internal dalam bidang TI (Teknologi Informasi)
d. Melakukan audit internal kasus-kasus khusus dan investigasi
e. Menyelenggarakan administrasi perkantoran, mengelola sumber daya manusia dan
dokumentasi unit
f. Melakukan kerjasama dengan Komite Audit maupun Kantor akuntan Publik eksternal
10. Corporate Secretary
Sekretaris perusahaan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Mengelola penyelenggaraan proses komunikasi perusahaan dan membangun hubungan
antara perusahan dengan Stakeholder
b. Mengelola penyelenggaraab komunikasi, administrasi dan korespondensi dengan pelaku
dan komunikasi pasar modal
c. Menglola penyelenggaraan proses pengamana aset perusahaan dan K 3
d. Mengelola proses dokumentasi, pemetaan dan pengembangan aset perusahaan
e. Mengelola penyelenggaraan administrasi dan dokumtasi perusahan, pelayan sumber daya
manusia seluruh unt di kantor perusahaan dan kesekretariat Direksi
11. Corporate Compliance Group (CCG)
CCG mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Membantu Direksi dalam memastikan bahwa aktivitas perushaan dalam posisi benar
berdasakan hukum dam menguntungkan perusahaan secara baik
11
b. Mengelola penyelenggaraan proses hukum, legalitas dan peraturan yang dibutuhkan dalam
proses pengelolaan perusahaan sesuai denganketentuan yang berlaku
c. Membantu Direksi dalam memastikan bahwa kebijakan yang akan ditetapkan Direksi
memenuhi syarat kepatuhan terhadap hukum/regulasi baik yang berlaku di internal perushaan
maupun ketentuan perundang-undangan
d. Mengembailkan aktivitas monitoring, pengkajian, updating dan pemeliharaan dokumen
e. Menyelenggarakan administarsi perkantoran, mengelola sumber daya manusia dan
dokumntasi unit CCG
2.3 Manajemen
Manajemen adalah kegiatan yang melibatkan aktivitas-aktivitas koordinasi dan
pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan
secara efisien dan efektif. Kita telah mengetahui bahwa koordinasi dan pengawasan kerja
orang lain adalah aspek yang membedakan jabatan manajerial dan posisis non-manajerial.
Namun, hal itu tidak berarti bahwa seorang manajer dapat bertindak sesuka hatinya kapan
pun, dimana pun, atau dengan cara apa pun.
Federick Winslow Taylor: Manajemen adalah Suatu percobaan yang sungguh-sungguh
untuk menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan perusahaan (dan organisasi
lain)atau setiap sistem kerjasama manusia dengan sikap dan jiwa seorang sarjana dan dengan
menggunakan alat-alat perumusan.
Henry Fayol: Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu, merancang,
mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.
2.4 Manajemen PT.Telkom Indonesia
Saat ini penerapan Good Corporate Governance (“GCG”) terus Kami selaraskan dengan
dinamika bisnis yang terjadi. Untuk mewujudkannya, Telkom menerapkan GCG yang
terintegrasi dengan pengelolaan kepatuhan, manajemen risiko dan pengendalian internal.
Langkah ini Kami tempuh agar Perusahaan memiliki pengetahuan dan kapabilitas untuk
mengelola Governance, Risk and Compliance (“GRC”) yang sejalan dengan pengelolaan
12
kinerja bisnis dan mampu mengantarkan organisasi mencapai kelangsungan hidup
Perusahaan. Terutama penerapan manajemen risiko, meskipun awalnya tidak mudah dan
membutuhkan waktu untuk dapat menguasai kompetensi, memperoleh keakuratan dalam
mengidentifikasi risiko industri dan organisasi, serta mampu menjadikan budaya risiko
sebagai bagian dari budaya karyawan, akhirnya berkat kesungguhan/konsistensi dan
kesabaran manajemen saat ini diperoleh hasil manajemen risiko telah mewarnai dan
berkontribusi positif dalam proses perencanaan, pengambilan keputusan dan penguatan
penerapan GCG di Telkom Group”.
Konsep penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) dalam
organisasi Perusahaan berlandaskan pada komitmen untuk menciptakan Perusahaan yang
transparan, dapat dipertanggung jawabkan (accountable), dan terpercaya melalui manajemen
bisnis yang dapat dipertanggung jawabkan. Penerapan praktik-praktik GCG merupakan salah
satu langkah penting bagi Telkom untuk meningkatkan dan memaksimalkan nilai Perusahaan
(corporate value), mendorong pengelolaan Perusahaan yang profesional, transparan dan
efisien dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya,
bertanggung jawab dan adil sehingga dapat memenuhi kewajiban secara baik kepada
Pemegang Saham, dewan Komisaris, mitra bisnis, serta pemangku kepentingan.
Komitmen Kami untuk menerapkan instrumen GCG tidak hanya untuk mematuhi
peraturan yang berlaku di pasar modal namun diyakini sebagai kunci sukses dalam upaya
pencapaian kinerja usaha yang efektif, efisien serta berkelanjutan yang sangat diperlukan
dalam memenangi persaingan pasar.
Untuk mewujudkan komitmen penerapan tata kelola Perusahaan yang baik khususnya
penerapan prinsip akuntabilitas, Telkom mengelola pertanggungjawaban kinerja karyawan
dalam sebuah Sistem manajemen Performansi Karyawan sesuai yang diatur pada kebijakan
Perusahaan Kd.66/2006. Sesuai dengan maksud dan tujuan kebijakan ini, maka azas obyektif
adil dan transparan diterapkan mengacu pada pedoman pengukuran dan penilaian kinerja
yang bertanggung jawab dalam mekanisme kontrak manajemen, penetapan indikator kinerja
sesuai ruang lingkup tugas dan peran unit dan individu di organisasi dan penetapan target
yang disepakati mengacu pada target kinerja Perusahaan yang telah ditetapkan dalam rencana
Perusahaan.
13
Target kinerja disusun berdasarkan rencana Perusahaan dan diturunkan secara
berjenjang ditingkat unit, sub unit sampai dengan karyawan dengan memperhatikan prinsip
Specific, Measurable, Achievable, Realistic, dan Time Related (“SmART”), sedangkan
evaluasinya dilakukan secara berkala (harian, mingguan, bulanan, triwulan, tahunan) sesuai
indikator kinerja yang diukur dalam mekanisme penelaahan manajemen, yang didukung
beberapa aplikasi secara online.
Penerapan kontrak manajemen yang ditetapkan dengan basis balanced scorecard
digunakan untuk menilai pertanggungjawaban kinerja direksi, pemimpin tertinggi, pemimpin
senior/unit dan karyawan dan selanjutnya menjadi acuan penetapan remunerasi. Evaluasi
kontrak manajemen dilakukan setiap triwulan yang pencapaiannya diukur melalui aplikasi
pedoman kinerja. Pada tahun 2011, sistem ini tetap dipertahankan dan terus disempurnakan
kualitasnya dari waktu ke waktu.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
menyediakan layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Orientasi PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk tidak lagi hanya mencari profit semata namun PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk juga yakin bahwa disamping mencari profit harus adanya
tanggung jawab sosial sebuah perusahaan terhadap masyarakat. Tanggung jawab sosial
perusahaan kepada masyarakat yang biasa disebut sebagai Corporate Social Responsibility
(CSR) merupakan bagian dari kegiatan Public Relation perusahaan PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk
Bentuk struktur organisasi dari PT.Telekomunikasi Indonesia ini berupa struktur
functional, yaitu organisasi yang wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada
satuan-satuan organisasi dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu. Pimpinan tiap bidang
berhak memerintah kepada semua pelaksana yang ada, sepanjang menyangkut bidang
kerjanya.
Bentuk manajemen dari PT.Telekomunikasi Indonesia ini hampir mirip dengan
Bureaucratic Organization yang dikembangkan oleh Max Weber. Bereaucracy merupakan
suatu bentuk organisasi yang rasional dan efesien yang dibuat dengan sengaja dengan
prinsip-prinsip logis, tingkatan dan otoritas yang sah, dan prinsip dari manajemen
15
PT.Telekomunikasi Indonesia yaitu prinsip Specific, Measurable, Achievable, Realistic, dan
Time Related (“SmART”).
3.2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
http://fatih-io.biz/definisi-pengertian-manajemen-menurut-para-ahli.html
http://fatih-io.biz/pengertian-organisasi-menurut-para-ahli.html
http://www.hukumperseroanterbatas.com/2012/01/03/tanggung-jawab-direksi-dan-
dewan-komisaris-dalam-perseroan-terbatas/#sthash.jcZHln68.dpuf
http://www.telkom.co.id/tentang-telkom
http://www.telkom.co.id/investor-relations/tata-kelola-perusahaan
Robbins, Stephen P. 2010. “Manajemen”. Edisi kesepuluh Jilih 1. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
17
top related