struktur tersembunyi dan struktur exposed

17
STRUKTUR TERSEMBUNYI DAN STRUKTUR EXPOSED STRUKTUR TERSEMBUNYI Contoh bangunan tersembunyi yaitu salah satunya Candi Borobudur Part 3: Arsitektur dan Struktur Bangunan Borobudur memiliki berbagai simbolisme yang masih belum terungkap hingga kini. Bahkan masih banyak misteri yang belum terungkap mengenai Candi ini. Candi ini berikuran 123 meter kali 123 meter dan tinggi 42 meter. Seluruh candi mempunyai 1,460 panel dan 1,212 panel ukir. Terdapat 368 patung Buddha , namun sebenarnya terdapat 432 patung Buddha, and 72 patung di bagian teras teratas. Terdapat 4 galeri yang masing- masing memiliki 2 panel dinding yaitu dinding utama dan balustrade. Total panjang panel ialah: 2500 meter. Total volume batu ialah 55,000 meter kubik. Candi Borobudur merupakan candi dengan bentuk stupa dan membentuk pola mandala yang besar. Mandala ialah pola yang tersusun dari bujur sangkar dan lingkaran konsentris yang melambangkan alam semesta atau kosmos yang biasanya diketemukan dalam ajaran Buddha aliran Wajrayana-Mahayana. Borobudur melambangkan 10 tingkatan Bodhisatwa, yang diwujudkan dalam bentuk 10 plataran di Borobudur. 10 tingakatan ini harus dilalui untuk mencapai kesempurnaa menjadi Buddha. Pada tahun 1885 ditemikan struktur tersembunyi di kaki candi Borobudur yang memiliki relief dan 160 diantaraya berkisah mengenai Karmawibhangga. Disini juga terdapat ukiran yang memberikan petunjuk bagi pengukir untuk membuat adegan relief. Bagian kaki Candi Borobudur yang asli ini tertutup oleh penambahan struktur batu yang membentuk plataran dan fungsi yang sesungguhnya masih belum diketahui. Diduga hal ini untuk mencegah kelongsoran bangunan, ada pula yang berpendapat penambahan struktur ini karena kesalahan rancangan asli yang tidak sesuai dengan Wastu Sastra. Bahkan ada yang mengajukan kemungkinan bahwa relief bagian kaki candi kurang pantas untuk diperlihatkan kepada public. Bangunan candi Borobudur terbagi dalam 3 tingkatan dalam kosmologi Buddha: 1) Kamadhatu, ialah bagian kaki Borobudur yang melambangkan dunia yang masih dikuasai oleh kama atau nafsu. Sebagian kamadhatu

Upload: junio-egie-prasetyo

Post on 07-Jul-2016

282 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

struktur

TRANSCRIPT

Page 1: Struktur Tersembunyi Dan Struktur Exposed

STRUKTUR TERSEMBUNYI DAN STRUKTUR EXPOSED

STRUKTUR TERSEMBUNYI

Contoh bangunan tersembunyi yaitu salah satunya

Candi Borobudur Part 3: Arsitektur dan Struktur Bangunan

Borobudur memiliki berbagai simbolisme yang masih belum terungkap hingga kini. Bahkan masih banyak misteri yang belum terungkap mengenai Candi ini.

Candi ini berikuran 123 meter kali 123 meter dan tinggi 42 meter. Seluruh candi mempunyai 1,460 panel dan 1,212 panel ukir. Terdapat 368 patung Buddha , namun sebenarnya terdapat 432 patung Buddha, and 72 patung di bagian teras teratas. Terdapat 4 galeri yang masing-masing memiliki 2 panel dinding yaitu dinding utama dan balustrade. Total panjang panel ialah: 2500 meter. Total volume batu ialah 55,000 meter kubik.

Candi Borobudur merupakan candi dengan bentuk stupa dan membentuk pola mandala yang besar. Mandala ialah pola yang tersusun dari bujur sangkar dan lingkaran konsentris yang melambangkan alam semesta atau kosmos yang biasanya diketemukan dalam ajaran Buddha aliran Wajrayana-Mahayana. Borobudur melambangkan 10 tingkatan Bodhisatwa, yang diwujudkan dalam bentuk 10 plataran di Borobudur. 10 tingakatan ini harus dilalui untuk mencapai kesempurnaa menjadi Buddha.Pada tahun 1885 ditemikan struktur tersembunyi di kaki candi Borobudur yang memiliki relief dan 160 diantaraya berkisah mengenai Karmawibhangga. Disini juga terdapat ukiran yang memberikan petunjuk bagi pengukir untuk membuat adegan relief.

Bagian kaki Candi Borobudur yang asli ini tertutup oleh penambahan struktur batu yang membentuk plataran dan fungsi yang sesungguhnya masih belum diketahui. Diduga hal ini untuk mencegah kelongsoran bangunan, ada pula yang berpendapat penambahan struktur ini karena kesalahan rancangan asli yang tidak sesuai dengan Wastu Sastra. Bahkan ada yang mengajukan kemungkinan bahwa relief bagian kaki candi kurang pantas untuk diperlihatkan kepada public.

Bangunan candi Borobudur terbagi dalam 3 tingkatan dalam kosmologi Buddha:1) Kamadhatu, ialah bagian kaki Borobudur yang melambangkan dunia yang masih dikuasai oleh kama atau nafsu. Sebagian kamadhatu tertutup struktur batu. Disini terdapat 160 panel dengan cerita karmawibhangga dan tidak terlihat.

2) Rupadhatu, ialah empat teras berundak diatas kamadhatu, yang melambangkan dunia yang sudah terbebas dari hawa nafsu yang masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkat ini berada di alam antara. Rupadhatu terdiri dari: empat lorong dengan 1.300 gambar relief. Panjang relief seluruhnya 2,5 km dengan 1.212 panel berukir dekoratif. Aslinya terdapat 432 arca Buddha di dalam relung-relung. Pada peralihan menuju rupadhatu terdapat langkan dimahkotai ratna dan langkan yang dimahkotai stupa kecil

3) Arupadhatu, ialah bagian mulai teras ke 5 hingga ke 7 yang tidak memiliki relief dengan denah lantai berbentuk lingkaran. Arupadhu berarti tidak berwujud yang melambangkan alam dimana manusia sudah bebas dari segal bentuk dan rupa namun belum mencapai nirwana. Terdapat 72 stupa kecil yng mengelilingi stupa induk dalam 3 deret, yang tersusun dari 3 teras lingkaran masing masing berjumlah 32, 24, 16 = 72 stupa. Patung Buddha terdapat dalam stupa yang terlihat sama, menjelaskan bahwa arca Buddha tidak terlihat jelas tetapi ada.

Page 2: Struktur Tersembunyi Dan Struktur Exposed

Tingkat tertinggi merupakan ketiadaan wujud sempurna yang dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi. Stupa ini tanpa lubang, dan didalamnya ditemukan patung Buddha yang tidak selesai yang dianggap sebagian orang sebagai patung Adibuddha.

Menurut penelitian lebih lanjut, tidak ada patung di stupa utama dan patung yang tak terselesaikan itu merupakn kesalahan pematung. Patung yang salah dibuat tidak boleh dirusak tau dibuang begitu saja. Stupa utama yang dibiarkan kosong melambangkan kebijaksanaan yang paling tinggi yaitu kesunyian dan ketanpa rupaan yang sempurna dan manusia sudah tidak terikat sama sekali oleh keinginan dan bentuk dan terlepas dari lingkaran samsara.

Candi Borobudur dibangun dengan batu andesit, yang dipotong dengan ukuran tertentu dan batu batu tersebut disusun dengan teknik kuncian tanpa menggunakan semen sama sekali. Borobudur dilengkapi dengan drainase yang bagus karena lokasi merupakan daerah dengan curah hujan yang cukup tinggi. Setiap sudut terdapat pancuran yang mencegah genangan air. Pancuran-pancuran tersebut berbentuk kala atau makara.

Borobudur tidak memiliki ruang pemujaan khusus, hanya terdiri dari lorong-lorong. Kemungkinan Borobudur awalnya berfungsi sebagai stupa, daripada kuil. Stupa dibangun sebagai bangunan suci untuk memuliakan Buddha, kadang juga untuk penghormatan kepada Buddha. Lain dengan kuil atau candi yang berfungsi debagai tempat ibadah. Struktur bangunannya yang berundak undak merupakan perkembangan dari arsitektur asli Indonesia yaitu punden berundak yang berasal dari jaman pra sejarah.

Page 3: Struktur Tersembunyi Dan Struktur Exposed

Perancangan Candi Borobudur dengan menggunakan satuan ukur tala, ialah panjang wajah manusia antara ujung garis rambut di dahi hingga ujung dagu. Meski ukuran tala relative, tetapi pada Borobudur satuan ini tetap. Tahun 1977 terungkap bahwa rasio perbandingan Candi Borobudur ialah 4:6:9. Arsitek menggunakan formula ini untuk menentikan dimensi yang tepat dari suatu fractal geometri, swarupa dalam rancangan Borobudur.

STRUKTUR EXPOSED

Struktur esposed atau struktur vertikal.

Ciri-ciri/persyaratan:

Merupakan elemen padat yang kaku, yang lebih mengutamakan pengembangan vertikal

Menahan beban lateral dan menahan dengan kuat pada bidang dasar/tanah

Dapat mengumpulkan beban beban bidang-bidang horisontal di atas muka tanah dan kemudian

menyalurkan ke pondasi

Mementingkan pengumpulan beban bidang-bidang horisontal yang tersusun/saling menumpang,

yang secara vertikal mengalir ke dasar bangunan.

Dibentuk oleh berbagai sistem pengumpulan beban, penyaluran beban, dan kesimbangan lateral

Digunakan untuk penyampaian/penyaluran sistem-sistem beban/gaya mekanisme:

Form aktif

Vektor aktif

Bulk aktif

Surface aktif

Karena kemungkinan pengembangan tinggi dan beban horisontal, maka keseimbangan

horisontal merupakan komponen utama dalam perancangannya.

Pada ketinggian bangunan tertentu, masalah pembebanan horisontal menjadi faktor penentu

untuk rancangan.

Sistem pengumpulan beban saling berpengaruh dengan bentuk organisasi kegiatan pada denah

bangunan, sehingga tercapai kemungkinan pengurangan elemen vertikal penyaluran beban

dalam jumlah dan kelompok/bagian.

Sistem gabungan/komposit penyaluran beban pada struktur vertikal

Page 4: Struktur Tersembunyi Dan Struktur Exposed

Prinsip dasar sistem penyaluran beban pada struktur vertikal:

Sistem bentang bebas (free-span) dengan pendukung di tengah

Sistem bentang (bay) dan kantilever

Sistem bentang bebas (free-span) dan kantilever

Sistem bentang tidak simetri

Beban perlantai disalurkan sebagian ke bagian tengah dan sebagian ke dinding tepi

Beban-beban disalurkan ke titik-titik di tengah sistem bentang pengumpul beban

Beban disalurkan ke titik antara (intermediate) pengumpul beban, yang ke duanya mengumpulkan beban dari bagian tepid an tengah bangunan

Beban disalurkan tidak seimbang ke tittik pengumpul

Sistem bentang

(bay system)

Sistem kantilever

(cantilever system)

Sistem bentang bebas (free-span system)

Page 5: Struktur Tersembunyi Dan Struktur Exposed

BEBAN KRITIS DAN DEFLEKSI PADA SISTEM STRUKTUR VERTIKAL:

Beban-beban yang menentukan dalam perancangan sistem struktur vertikal merupakan hasil dari

beban hidup wajib (super-imposing): beban mati, beban hidup dan angin. Kombinasi tersebut

Pengumpulan beban horizontal dan penyaluran beban vertikal

Titik-titik pengumpulan beban disalurkan merata

Titik-titik pengumpulan beban

dibagian tengah bangunan

Titik-titik pengumpulan beban

pada bagian tepi bangunan

Bentang dua arah (2-way span direction)

Bentang satu arah (1-way span direction)

Beban lantai per unit area terkumpul dan disalurkan ke tanah pada setiap titik

Beban lantai disalurkan ke shafa di tengah bangunan dan disalurkan ke tanah memusat

Beban lantai disalurkan ke tepi luar bangunan dan disalurkan ke tanah

Page 6: Struktur Tersembunyi Dan Struktur Exposed

membentuk gaya miring (slant). Semakin kecil sudut gaya miring, semakin besar kesulitan penyaluran

gaya tersebut ke tanah/dasar bangunan.

Gaya kompresif/tekan Momen putar(filting) Momen lentur (bending) Gaya geser (shear)

Mekanisme dukung beban lateral:

Dengan peningkatan tinggi bangunan maka tekanan angin per-unit area meningkat juga. Akibatnya

pada struktur menjadi lebih banyak (predominant) dalam kaitannya dengan penyebab beban vertikal.

Struktur vertikal dipertegang oleh angin (beban)

Page 7: Struktur Tersembunyi Dan Struktur Exposed

Sistem stabilisasi beban lateral karena pengaruh angin pada struktur bentang (bay-type):

(a) Dinding geser (sistem surface-aktif)

(b) Pengait/pengaku angin (wind-bracing) – (sistem vektor-aktif)

(c) Rangka angin (wind-frame) – (sistem bulk-aktif)

(d) Diafragma rangka (sistem surface aktif)

SISTEM YANG LENGKAP DAN TAMBAHAN PADA PENYALURAN BEBAN ANGIN:

Page 8: Struktur Tersembunyi Dan Struktur Exposed

KELENGKAPAN PENGIKAT ANGIN DALAM PERANCANGAN DENAH LANTAI:

KETAHANAN TERHADAP PENGARUH ANGIN PADA ARAH MELINTANG DAN

MEMANJANG

Berkaitan dengan denah lantai dan bidang-bidang penutup/dinding.

Melalui core sirkulasi

Melalui dinding luar

Elemen struktur untuk pengikat angin (wind-bracing):

Dinding-dinding core sirkulasi

Dinding-dinding luar atau partisi

Page 9: Struktur Tersembunyi Dan Struktur Exposed

Melalui rangka

BEBAN YANG BERPENGARUH PADA BANGUNAN TINGGI

Dua macam beban, yaitu:

a) Geofisika

Beban grafitasi:

pemakaian (kantor, pabrik, tempat tinggal, umum)

beban mati

konstruksi

Beban seismologi

Beban meteorologi

Air, bumi (settlement, pressure)

Angin (tenang, kencang)

Salju, debu, hujan

b) buatan manusia

Terikat tekanan:

Menahan volume

Pembebanan yang lama

Perubahan temperatur (ekspansi, kontraksi)

Perubahan kelembaban (kembang, kempio)

Prestress (pra tegang)

Ketidak sesuaian

Sisa

Page 10: Struktur Tersembunyi Dan Struktur Exposed

Produksi

Berdirinya bangunan

Pengelasan

Dinamik

Secara acak

Angin kencang

Perubahan pemakaian

Pukulan

Relatif tenang (perpindahan manusia)

Vibrasi (getaran)

Elevator

Kendaraan

Mesin-mesin

Beban geofisika dipengaruhi oleh:

Masa

Ukuran

Bentuk

Bahan

Beban yang bersumber dari buatan manusia berasal dari pergerakan manusia dan peralatan, gaya-gaya

terikat pada struktur selama proses manufaktur dan pembangunan.

Beban diklasifikasikan dua kategori, yaitu statik dan dinamik:

Beban statik adalah merupakan bagian permanen dari struktur

Beban dinamik adalah beban-beban yang temprorer terhadap ruang atau struktur.

Beban mati merupakan beban statik yang ditimbulkan oleh beban setiap elemen pada struktur,

yaitu: berat elemen pendukung beban pada bangunan, lantai, penyelesaian plafon, dinding partisi

permanen, penyelesaian facade bangunan, tangki penyimpanan air, sistem distribusi secara

mekanik dan lain-lain. Estimasi beban mati 15 – 20 % dari keseluruhan beban.

Beban hidup lebih bervariasi dan tidak dapat dipastikan, karena perubahannya selain karena

waktu juga sebagai fungsi dari lokasi/penempatan. Beban ini disebut juga sebagai beban pemakai

Page 11: Struktur Tersembunyi Dan Struktur Exposed

yang termasuk berat orang, perabotan, partisi bongkar pasang, buku-buku, almari, peralatan

mekanik dan industri, kendaraan dan semua beban semi permanen atau temporer

Bagian-bagian struktural dan rentangan antara lantai dengan bagian struktural harus dirancang untuk

mendukung beban yang terdistribusi secara seragam ataupun yang terkonsentrasi, yang menghasilkan

tegangan yang lebih besar.

Kapasitas beban pada bangunan berkurang karena umur abngunan, yan gdiakibatkan oleh beban

angin, getaran, perubahan temperatur, pergeseran, perubahan-perubahan menerus karena pengaruh

lingkungan.

Sedangkan beton dan bata misalnya, makin lama akan meningkat kapasitas beban atau dukungannya.

Dari sudut struktural, pemilihan sistem struktur yang sesuai tergantung atas 3 faktor, yaitu:

Beban yang akan didukung

Perlengkapan bahan-bahan bangunan

Aksi struktural: beban dialirkan melalui bagian-bagian bangunan ke tanah

Beban konstruksi:

Pada umumnya bgian-bagianstruktural dirancangan untuk menanggulangi beban hidup dan

mati, namun adakalanya dirancang jauh melebihi. Hal tersebut dibutuhkan untuk memenuhi

pembebanan saat pelaksanaan pembangunan, misalnya adanya penimbunan bahan-bahan

yang berat, pemindahan dan sebagainya. Pada beton ”precast”, saat-saat kritisnya adalah saat

cetakan panel berat tersebut diangkat dari pencetaknya. Panel tersebut harus juga tahan

terhadap proses pengangkutan-pembangunan-kejutan-regangan saat-saat pemasangannya

Beban hujan, es dan salju:

Air merupakan bahan yang cukup berat dan harus diperhitungkan, terutama pada bentuk atap

datar saat terjadi penyumbatan saluran drainasinya. Saat air menimbun maka lantai atap

tersebut dapat melengkung. Proses ini diseebut “ponding” atau mengolam (seperti kolam)

yang menyebabkan runtuhnya atap tersebut.

Beban angin:

Bangunan struktur batu yang memiliki bidang pembukaan yang sempit, jarak antar kolomnya

sempit, bagian-bagiannya masif, bidang-bidang partisinya berat sehingga bangunan tersebut

sangat berat, masalah beban angin bukan hal yang berat. Namur pengenalan bangunan rangka

Page 12: Struktur Tersembunyi Dan Struktur Exposed

baja yang ringan sehingga berat tidak lagi menjadi factor pembatas ketinggian bangunan,

maka era bangunan tinggi tersebut mendapatkan masalah-masalah baru. Untuk mengurangi

beban mati dan mencipta ruang-ruang yang besar dan lebih fleksibel, balok dengan bentang

yang lebih lebar, partisi-partisi yang dapat dipindah-pindahkan dan lain-lain telah

dikembangkan. Hal-hal tersebut telah banyak mengurangi tingkat kekakuan bangunan

(“rigidity”) sehingga beban lateral berupa goyangan menjadi pokok perhatian bagi kekuatan

bangunan tersebut.

Pengaruh angin pada bangunan hádala dinamik yang dipengaruhi oleh factor lingkungan

seperti kekasaran dan bentuk area dalam skala besar, bentuk, kelangsingan dan tekstur wajah

bengunan dan penataan bangunan-bangunan yang berdekatan.

Beban angin dapat ditinjau atas:

Kecepatan angin

Topologi sebagai faktor pokok tekanan angin

Tekanan angin

Turbulence (putaran angin)

Arah angin

Toleransi manusia

Beban seismik:

Terutama timbul oleh adanya geseran lapisan bumi yang disebut gempa. Beban gempa ini

sangat berpengaruh dan bahkan merusak struktur bangunan, karena gerakan yang timbul

adalah vertikal dan horisontal secara bersamaan. Akselerasinya diukur sebagai penetrasi

akselerasi grafitasi yang merupakan dasar perancangan bangunan tahan gempa. Untuk

melindungi pemakai bangunan, maka bangunan harus tahan dan tidak runtuh karena gempa.

Page 13: Struktur Tersembunyi Dan Struktur Exposed

Di Susun Oleh :

Selly Marselina

Kelas B

141411412

STRUKTUR

TERSEMBUNYI DAN STRUK

TUR EXPOS

ED