skenario neuro blok 15 tahun 2012
Post on 14-Apr-2018
213 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 Skenario Neuro Blok 15 Tahun 2012
1/3
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIT PENDIDIKAN KEDOKTERAN (UPK)Zona F. Gedung I Kampus Unsri Indralaya OI Sumatera Selatan, Indonesia Telp. 0711 580061
atau / or Jl. dr. Muh. Ali Komplek RSUP Palembang 30126, Indonesia, Telp. 0711
352342, Fax. 0711
373438,
Skenario D Blok 15 Tahun 2012
Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang dengan keluhan nyeri punggung bawah yang persisten
setelah berusaha mengangkat beban berat 4 bulan yang lalu.
Pasien dalam keadaan sehat seperti biasa hingga kira-kira 4 bulan yang lalu dia merasakan gejala
yang akut nyeri punggung bawah. Pasien sedang mengangkat beban berat dengan membungkuk ke
depan ketika tiba-tiba ia merasakan nyeri yang tajam, seperti terbakar dan menyebar di punggung
bagian bawah dan kaki kanan. Upaya pengobatan awal seperti penggunaan analgetik, kompres panas
dan pijatan hanya sedikit manfaatnya. Sejak saat itu, pasien mengonsumsi asetaminofen oral danmenggunakan krim analgesik topikal secara rutin. Nyeri dirasakan di daerah punggung bagian bawah
dan sebagian dari kaki, punggul dan bokong kanan dan terkadang dan terkadang disertai rasa lemah di
tungkai bawah sebelah kanan. Nyeri bertambah buruk dengan aktivitas seperti duduk, membungkuk ke
depan, berjalan dan bersin. Keluhan-keluhan tersebut menyebabkan hambatan bagi kehidupan rutinnya
yang aktif. Rasa nyerinya dirasakan berkurang sampai batas waktu tertentu bila ia berdiri, berbaring
lurus dan setelah istirahat beberapa saat. Pasien menyangkal akan adanya riwayat cedera punggung,
sesak nafas, palpitasi, nyeri dada, penurunan berat badan yang abnormal, penyakit lain atau tindakan
pembedahan di masa lalu.
Tambahan Informasi Pasien
Daftar obat yang sedang digunakan: Asetaminofen, krim analgesik topikal, tidak ada riwayat
pengunaan antiepilepsi, kortikosteroid, obat
obat asma atau obat lain, tidak mengonsumsi suplemen
kalsium, besi atau vitamin
Aktivitas dan olahraga: bermain tenis secara teratur sejak remaja, berolahraga di pusat kebugaran
secara teratur dan melakukan latihan beban setidaknya dua kali seminggu
Riwayat pekerjaan: eksekutif bisnis, sering berpergian
Pemeriksaan Fisik
Vital sign:Nadi: 80 x/menit, RR: 20 x/menit, Suhu: 36,7oC, TD : 130/80 mmHg
Pemeriksaan Neurologis
Ekstremitas
Tidak ada deformitas atau nyeri tekan, tidak ada varisesedem kaki bilateral
Lasseques sign (+) pada pengangkatan kaki kanan dengan sudut 45 derajat. Kekuatan dan fleksibilitas lutut dan pergelangan kaki normal
Range of movement(ROM) penuh di semua sendi,
Otot-otot bilateral simetris dan kekuatan otot +4/5 semua kelompok otot, tidak ada penurunan
ukuran otot
Refleks tendon dalam: +2/4 daerah atas dan bawah bilateral
Sensorik: utuh terhadap sentuhan ringan/tusukan jarum di seluruh dermatom
Cara berjalan: normal
Pemeriksaan Penunjang
Lab: darah rutin dan urin rutin dalam batas normal, BSN: 100 mg/dl, BSPP: 160 mg/dl, hs-CRP < 0,1
mg/dl Foto X-ray vertebra lumbalis/sakralis (AP/Lateral): berkurangnya ketebalan diskus intervertebralis
dan adanya osteofit di lapisan vertebra lumboskaral. Penonjolan isi diskus nonfokal yang minimal,
broad-based, simetris dan sirkumferensial pada ketinggian L4-L5, tidak terlihat adanya ekstrusi.
MRI vertebra lumbosakral: herniasi dan degenerasi diskus lumbalis
CT-scan vertebra lumbosakral: herniasi diskus setinggi L4-L5
-
7/30/2019 Skenario Neuro Blok 15 Tahun 2012
2/3
Learning objectives:
Mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan struktur anatomi pinggang bawah dan jaringan atau organ-organ peka nyeri di area
tersebut
2. Menjelaskan patofisiologi nyeri
3. Menjelaskan gejala dan tanda yang timbul pada low back pain (LBP)
4. Menjelaskan hasil pemeriksaan neurologis yang mungkin didapat pada kasus LBP
5. Menjelaskan apa saja etiologi LBP (Differential Diagnosis)
6. Menjelaskan faktor risiko dari LBP
7. Menjelaskan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan untuk membantu menegakkan diagnosis
kasus LBP
8. Menjelaskan penatalaksanaan farmakologis dan nonfarmakologis kasus LBP
9. Mengetahui komplikasi dan prognosis LBP
Klarifikasi Istilah:
1. Nyeri punggung bawah yang persisten
2. Nyeri yang tajam, seperti terbakar dan menyebar
3. Asetaminofen oral4. Krim analgesik topikal
5. Deformitas
6. Nyeri tekan
7. Varisesedem
8. Lasseques sign
9. Range of movement(ROM)
10. Kekuatan otot
11. Refleks tendon dalam
12. Dermatom
Identifikasi dan Analisis Masalah:1. Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang dengan keluhan nyeri punggung bawah yang persisten
setelah berusaha mengangkat beban berat 4 bulan yang lalu.
a. Apa saja jaringan dan organ yang terdapat pada punggung/pinggang bawah yang peka nyeri?
(kulit, otot, tulang, medulla spinalis, radiks, ginjal, organ sistem pencernaan dll)
2. Pasien dalam keadaan sehat seperti biasa hingga kira-kira 4 bulan yang lalu dia merasakan gejala
yang akut nyeri punggung bawah.
a. Mengapa timbul nyeri yang bersifat akut padahal sebelumnya pasien dalam keadaan sehat?
3. Pasien sedang mengangkat beban berat dengan membungkuk ke depan ketika tiba-tiba ia merasakan
nyeri yang tajam, seperti terbakar dan menyebar di punggung bagian bawah dan kaki kanan.
a. Apa kaitan mengangkat beban yang berat dengan membungkuk ke depan dengan keluhan nyeri?
Bagaimana mekanismenya?
b. Bagaimana patofisiologi timbulnya nyeri?
c. Apa saja jenis-jenis nyeri?
4. Upaya pengobatan awal seperti penggunaan analgetik, kompres panas dan pijatan hanya sedikit
manfaatnya. Sejak saat itu, pasien mengonsumsi asetaminofen oral dan menggunakan krim analgesik
topikal secara rutin.
a. Bagaimana kerja asetaminofen oral dan krim analgesik topical dalam mengurangi nyeri?
b. Mengapa kedua terapi tersebut hanya memberi sedikit manfaat bagi keluhan nyeri yang dialami
pasien ini?
5. Nyeri dirasakan di daerah punggung bagian bawah dan sebagian dari kaki, punggul dan bokong kanan
dan terkadang dan terkadang disertai rasa lemah di tungkai bawah sebelah kanan.
a. Bagaimana nyeri menyebar ke daerah-daerah tersebut? Bagaimana mekanismenya?
b. Bagaimana mekanisme timbulnya rasa lemah di tungkai bawah sebelah kanan?6. Nyeri bertambah buruk dengan aktivitas seperti duduk, membungkuk ke depan, berjalan dan bersin.
Keluhan-keluhan tersebut menyebabkan hambatan bagi kehidupan rutinnya yang aktif.
a. Mengapa nyeri bertambah buruk dengan aktivitas seperti duduk, membungkuk ke depan,
berjalan dan bersin? Bagaimana mekanismenya?
-
7/30/2019 Skenario Neuro Blok 15 Tahun 2012
3/3
7. Rasa nyerinya dirasakan berkurang sampai batas waktu tertentu bila ia berdiri, berbaring lurus dan
setelah istirahat beberapa saat.
a. Mengapa nyeri berkurang bila pasien berdiri, berbaring lurus dan setelah istirahat beberapa
saat? Bagaimana mekanismenya?
8. Pasien menyangkal akan adanya riwayat cedera punggung, sesak nafas, palpitasi, nyeri dada,
penurunan berat badan yang abnormal, penyakit lain atau tindakan pembedahan di masa lalu.
a. Apa kaitan riwayat cedera punggung, sesak nafas, palpitasi, nyeri dada, penurunan berat badan
yang abnormal atau tindakan pembedahan di masa lalu dengan penegakan diagnosis pasien ini?
9. Lasseques sign (+) pada pengangkatan kaki kanan dengan sudut 45 derajat, otot-otot bilateral
simetris dan kekuatan otot +4/5 semua kelompok otot, refleks tendon dalam: +2/4 daerah atas dan
bawah bilateral
a. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan neurologis?
b. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan neurologis pada pasien ini dan bagaimana
mekanismenya?
10.Foto X-rayvertebra lumbalis/sakralis (AP/Lateral): adanya osteofit di lapisan vertebra lumboskaral
dan penonjolan isi diskus nonfokal yang minimal, MRI vertebra lumbosakral: herniasi dan degenerasi
diskus lumbalis, CT-scan vertebra lumbosakral: herniasi diskus setinggi L4-L5
a. Apa saja pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis LBP?b. Adakah pemeriksaan penunjang lain yang perlu dilakukan?
Hipotesis
Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang dengan keluhan nyeri punggung bawah yang persisten akibat
hernia nucleous pulposus (HNP)
top related