ppt skenario 2 neuro

58
SKENARIO 2 KELUMPUHAN WAJAH KELOMPOK A-5

Upload: putri-padmosuwarno

Post on 05-Dec-2014

152 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Ppt Skenario 2 Neuro

TRANSCRIPT

Page 1: Ppt Skenario 2 Neuro

SKENARIO 2KELUMPUHAN WAJAH

KELOMPOK A-5

Page 2: Ppt Skenario 2 Neuro

KELOMPOK A-5Ketua : Jenia Andromi (1102010136)Sekretaris : Indah Kusumo Wardani Putri (1102010129)Anggota : Aldian Eka Surya (1102009020)

Dani Hermawan (1102009067)Diah Dewi Anggraeni (1102009076)Ajeng Febriyanti (1102010013)Alfun Iqbal (1102010014) Aminah Alaydrus (1102010018)Dicky Lesmana (1102010077)Fahmi Hidayati (1102010091)

Page 3: Ppt Skenario 2 Neuro

SKENARIO 2KELUMPUHAN WAJAH

Perempuan berusia 50 tahun saat sedang berbelanja dipusat perbelanjaan tiba-tiba berbicara cadel dan setelah diperhatikan oleh suaminya wajah pasien terlihat tidak simetris. Pasien juga mengeluh anggota gerak sisi kiri lebih lemah dibandingkan kanan. Suami langsung membawa istrinya ke IGD RS terdekat. Pemeriksaan tanda vital menunjukan hipertensi. Pada pemeriksaan fisik ditemukan wajah tidak simetris. Sulcus nasolabialis kiri tampak mendatar,namun kerutan dahi simetris. Pada saat menjulurkan lidah,mencong ke sisi kiri tanpa adanya atrofi papil dan fasikulasi. Terdapat hemiparesis sinistra.dokter mengatakan pasien mengalami stroke. Sebagai seorang suami, ia berkewajiban untuk menyantuni dan merawat istrinya dengan baik sesuai ajaran islam.

Page 4: Ppt Skenario 2 Neuro

SASARAN BELAJARLI 1. Memahami dan menjelaskan anatomi dan fisiologi nervus cranialis I sampai XII.LI 2. Memahami dan menjelaskan anatomi dan fisiologi kapsula interna, jaras motorik dan jaras sensorik.LI 3. Memahami dan menjelaskan pemeriksaan fungsi motorik dan kelainan fungsi motorik.LI 4. Memahami dan menjelaskan stroke.LO 4.1 Definisi strokeLO 4.2 Etiologi dan factor resiko strokeLO 4.3 Epidemiologi stroke

LO 4.4 Klasifikasi strokeLO 4.5 Patofisiologi stroke.LO 4.6 Manifestasi Klinik stroke.

LO 4.7 Diagnosis dan Diagnosis Banding stroke.LO 4.8 Terapi strokeLO 4.9 Komplikasi strokeLO 4.10. pencegahan strokeLO 4.11 Prognosis stroke.

LI 5. Memahami dan menjelaskan kewajiban suami dan istri menurut islam.

Page 5: Ppt Skenario 2 Neuro

1. Memahami dan menjelaskan anatomi &fisiologi N. cranialis

Page 6: Ppt Skenario 2 Neuro
Page 7: Ppt Skenario 2 Neuro
Page 8: Ppt Skenario 2 Neuro

2. Memahami dan menjelaskan capsula interna, jaras sensorik dan jaras motorik

• Kapsula interna (internal capsule) adalah bagian otak yang terletak di antara nukleus lentikularis dan nukleus kaudatus.

• Struktur ini adalah sekelompok saluran serat termyelinasi, termasuk akson dari jaras piramidalis (piramidal neurons) dan jaras motorik ekstrapiramidalis atas (extrapyramidal upper motor neurons) yang menghubungkan korteks ke badan sel dari jaras motorik yang lebih rendah.

• Karena begitu banyaknya akson yang berkumpul dalam kapsula interna, bagian ini kadang-kadang juga disebut sebagai leher botol serat (bottleneck of fibers).

Page 9: Ppt Skenario 2 Neuro

Ketika dipotong horizontal:• tikungan di V disebut genu• crus anterius adalah

bagian dalam depan genu, antara kepala inti caudate dan inti lenticular

• crus posterius adalah bagian belakang genu, antara thalamus dan lenticular nukleus

Page 10: Ppt Skenario 2 Neuro

JARAS SENSORIS MENUJU SISTEM SARAF PUSAT

• Jalan raya sensorik berfungsi untuk membawa fungsi sensorik (exteroreseptif & propioreseptif) dari reseptor ke pusat sensorik sadar di otak.

Page 11: Ppt Skenario 2 Neuro

•Menurut letaknya, reseptor dibagi menjadi:• Exteroseptor : perasaan tubuh permukaan (kulit)• Proprioseptor : perasaan tubuh dalam, seperti pada otot,

sendi, dan tendo.• Interoseptor : perasaan tubuh pada alat-alat viscera atau

alat-alat dalaml

Page 12: Ppt Skenario 2 Neuro

Menurut tipe atau jenis stimulus, reseptor dibagi menjadi :•MekanoreseptorKelompok reseptor sensorik untuk mendeteksi perubahan tekanan, memonitor tegangan pada pembuluh darah, mendeteksi rasa raba atau sentuhan

•ThermoreseptorReseptor sensoris unuk mendeteksi perubahan suhu.

•NociseptorReseptor sensorik untuk mendeteksi rasa nyeri dan merespon tekaan yang dihasilkan oleh adanya kerusakan jaringan akibat trauma fisik maupun kimia

•ChemoreseptorReseptor sensorik untuk mendeteksi rangsang kimiawi

•PhotoreseptorReseptor sensorik untuk mendeteksi perbahan cahaya, dan dilakukan oleh sel photoreceptor (batang dan kesrucut) di retina mata.

Page 13: Ppt Skenario 2 Neuro

• Dalam penghantarannya sinyal sensorik akan dibawa melalui salah satu dari dua jaras sensoris bolak-balik: (1) sistem kolumna dorsalis-lemniskus medialis atau (2) sistem anterolateral.

Page 14: Ppt Skenario 2 Neuro

Kolumna Dorsalis-Sistem Lemniskus Medialis

• Sensasi raba membutuhkan rangsangan dengan derajat lokalisasi tinggi

• Sensasi raba membutuhkan penjalaran impuls dengan intensitas gradasi yang halus

• Sensasi fisik misalnya sensasi getaran• Sensasi terhadapa sinyal gerakan pada kulit• Sensasi posisi tubuh dari persendian• Sensasi tekan yang berkaitan dengan derajat penentuan

intensitas tekanan.

Sistem Anterolateral• Rasa nyeri • Sensasi termal, meliputi sensasi hangat dan dingin • Sensasi raba dan tekan kasar yang mampu menentukan

tempat perabaan kasar pada tempat penekanan tubuh• Sensasi geli dan gatal• Sensasi seksual

Page 15: Ppt Skenario 2 Neuro

Jaras somatosensorik yang dilalui oleh sistem sensorik adalah sebagai berikut :A. Untuk rasa permukaan (eksteroseptif) seperti rasa nyeri, raba, tekan, dan suhu : sinyal diterima reseptor → dibawa ke ganglion spinale → melalui radiks posterior menuju cornu posterior medulla spinalis → berganti menjadi neuron sensoris ke-2 → lalu menyilang ke sisi lain medulla spinalis → membentuk jaras yang berjalan ke atas yaitu traktus spinotalamikus → menuju thalamus di otak → berganti menjadi neuron sensoris ke-3 → menuju korteks somatosensorik yang berada di girus postsentralis (lobus parietalis)B. Untuk rasa dalam (proprioseptif) seperti perasaan sendi, otot dan tendo :sinyal diterima reseptor → ganglion spinale → radiks posterior medulla spinalis → lalu naik sebagai funiculus grasilis dan funiculus cuneatus → berakhir di nucleus Goll → berganti menjadi neusron sensoris ke-2 → menyilang ke sisi lain medulla spinalis → menuju thalamus di otak → berganti menjadi neuron sensoris ke-3 → menuju ke korteks somatosensorik di girus postsentralis (lobus parietalis).

Page 16: Ppt Skenario 2 Neuro

Jaras-Jaras Asendens Lain

• Tractus Spinotectalis Jaras ini membawa informasi aferent untuk refleks spinovisual dan menimbulkan pergerakan mata dan kepala ke arah sumber stimulasi.

• Tractus Spinoreticularis Tractus spinoreticularis merupakan jaras aferen formatio reticularis yang berperan penting dalam mempengaruhi tingkat kesadaran.

• Tractus Spino-olivariusTractus Spino-olivarius meneruskan informasi dari kulit dan organ-organ proproseptif menuju cerebellum.

Page 17: Ppt Skenario 2 Neuro

Jaras Motorik1. Traktus piramidal s. Traktus Corticospinalis

• Merupakan jaras motorik utama yang pusatnya di girus precentralis (area 4 Broadmann), yang disebut juga korteks motorik primer.

• Impuls motorik dari pusat motorik disalurkan melalui traktus piramidal berakhir pada cornu aanterior medulla spinalis.

• Motorik atas terletak pada cortex cerebri, neuron yang ada dicortex cerebri sebagai Neuron orde pertama (sel pyramidalis).

• Axon neuron pertama turun melalui corona radiata masuk crus posterior capsula interna mes-encephalon, pons, medulla oblongata dan medulla spinalis bersinap dengan neuron orde kedua pada cornu anterior subt.grisea medulla spinalis

 

Page 18: Ppt Skenario 2 Neuro

Neuron Motorik Bawah (Pusat Spinal)• Cornu anterius medulla spinalis (Pusat Spinal)

tractus corticospinalis. Letak columna subt.grisea medulla spinalis terdapat dua neuron :

• Neuron orde kedua (neuron antara) terletak pada pangkal columna anterior subt.grisea

• Neuron orde ketiga axon neuron ketiga keluar dari medulla spinalis sebagai radix anterior n.spinalis yang bergabung dengan radix posterior membentuk n.spinalis dan akhirnya pergi ke efektor sadar

Page 19: Ppt Skenario 2 Neuro
Page 20: Ppt Skenario 2 Neuro

2. Traktus Ekstrapyramidal• Datang dari Batang Otak menuju Medulla Spinalis

a. Tractus reticulospinalisAsal : Formatio reticulare yang terletak sepanjang

mes-encephalon, pons dan medulla oblongata (neuron orde pertama).

Jalan : Dari neuron yang ada di pons, dikirmkan axon lurus kebawah : traktus reticulospinlis pontinus

Dari neuron di medulla oblongata, menyilang garis tengah baru turun ke medulla spinalis : traktus reticulospinalis medulla spinalis

Tujuan : cornu anterius medulla spinalis (pusat spinal: neuron orde kedua dan ketiga)

Fungsi : mengontrol neuron orde kedua dan ketiga dalam bentuk fasilitasi dan inhibisi kontraksi otot skelet berkaitan dengan fungsi kseimbangan tubuh.

Page 21: Ppt Skenario 2 Neuro
Page 22: Ppt Skenario 2 Neuro

b. Tractus TectospinalisAsal: colliculus superior mes-encephalon (neuron orde pertama)Jalan: menyilang garis tengah dan turun melalui pons, medulla

oblongata. Jalannya dekat sekali dengan fasciculus longitudinale medialis

Tujuan: cornu anterius medulla spinalis (pusat spinal) dan bersinaps dengan neuron orde kedua dan ketiga

Fungsi:

1) terjadinya reflex pupilodilatasi sbg. respon kalau lagi berada dalam ruang gelap

2) terjadinya reflex gerakan tubuh sbg. respon terhadap ransang penglihatan

Page 23: Ppt Skenario 2 Neuro
Page 24: Ppt Skenario 2 Neuro

c. Tractus RubrospinalisAsal: nucleus ruber (neuron orde pertama) pada tegmentum mes-encephalon setinggi coliculus superior.

Jalan: axon neuron orde pertama menyilang garis tengah turun kebawah melewati pns, medulla oblongata menuju cornu anterior meulla spinalis subt. grisea (pusat spinal)

Fungsi: memacu kontraksi otot fleksor dan menghambat kontraksi otot ekstensor berkaitan dengan fungsi keseimbangan tubuh

Page 25: Ppt Skenario 2 Neuro
Page 26: Ppt Skenario 2 Neuro

d. Tractus vestibulospinalisAsal: nuclei vestibularis = neuron orde pertama (dalam pons dan med. oblongata), menerima akson dari auris interna melalui N.vestibularis dan cerebelum

Tujuan: cornu anterius medulla spinalis (pusat spinal)

Fungsi: memacu kontraksi otot ekstensor dan menghambat kontraksi otot fleksor berkaitan dengan fungsi keseimbangan tubuh

Page 27: Ppt Skenario 2 Neuro
Page 28: Ppt Skenario 2 Neuro

e. Tractus olivospinalisAsal : nucleus olivarius inferius (neuron orde pertama), menerima axon dari : cortex cerebrii, corpus striatum, nuceu ruber

Tujuan : cornu anterius med. spinalis (pusat spinal)

Fungsi : mempengaruhi kontraksi otot skelet berkaitan dengan fungsi keseimbangan tubuh

Page 29: Ppt Skenario 2 Neuro
Page 30: Ppt Skenario 2 Neuro

3. Pemeriksaan fungsi motorik dan kelainan neurologi karena kelainan fungsi motorikPemeriksaan sistem motorik sebaiknya dilakukan dengan urutan urutan tertentu untuk menjamin kelengkapan dan ketelitian pemeriksaan.1. Pengamatan.• Gaya berjalan dan tingkah laku.• Simetri tubuh dan ektremitas.• Kelumpuhan badan dan anggota gerak.

Page 31: Ppt Skenario 2 Neuro

2. Gerakan Volunter.Yang diperiksa adalah gerakan pasien atas permintaan pemeriksa3. Palpasi otot.• Pengukuran besar otot.• Nyeri tekan.• Kontraktur• Konsistensi ( kekenyalan )4. Perkusi otot.Normal : otot yang diperkusi akan berkontraksi yang bersifat setempat dan berlangsung hanya 1 atau 2 detik saja.5. Tonus otot.Pasien diminta melemaskan ekstremitas yang hendak diperiksa kemudian ekstremitas tersebut kita gerak-gerakkan fleksi dan ekstensi pada sendi siku dan lutut . Pada orang normal terdapat tahanan yang wajar.

Page 32: Ppt Skenario 2 Neuro

6. Kekuatan otot.• Pemeriksaan ini menilai kekuatan otot, untuk memeriksa

kekuatan otot ada dua cara:• Pasien disuruh menggerakkan bagian ekstremitas atau

badannya dan pemeriksa menahan gerakan ini.• Pemeriksa menggerakkan bagian ekstremitas atau badan

pasien dan ia disuruh menahan.7. Gerakan involunter.Gerakan invlounetr yang diperhatikan adalah :• Tremor saat istirahat • Tremor saat bergerak ( intensional )• Khorea • Athetose • Ballismus• Fasikulasi • Myokimia• Myokloni

Page 33: Ppt Skenario 2 Neuro

8. Fungsi koordinasiTujuan pemeriksaan ini untuk menilai aktivitas serebelum. Serebelum adalah pusat yang paling penting untuk mengintegrasikan aktivitas motorik dari kortex, basal ganglia, vertibular apparatus dan korda spinalis. Lesi organ akhir sensorik dan lintasan – lintasan yang mengirimkan informasi ke serebelum serta lesi pada serebelum dapat mengakibatkan gangguan fungsi koordinasi atau sering disebut “Cerebellar sign “.

Page 34: Ppt Skenario 2 Neuro

Pada inspeksi : Gerak abnormal yang tidak terkendali• Tremor : Gerakan involunter, ritmis, getaran, yang

timbul karena berkontraksinya otot-otot yang berlawanan secara bergantian.

• Khorea : Gerak otot berlangsung cepat, tiba-tiba, aritmik dan kasar yang dapat melibatkan satu ekstremitas, separuh badan atau seluruh badan. Khas terlihat pada anggota gerak atas terutama bagian distal.

• Atetose : Gerakan yang lebih lamban, seperti gerak ular, dan melibatkan otot bagian distal, cenderung menyebar ke proksimal.

Page 35: Ppt Skenario 2 Neuro

• Distonia : Gerakan yang dimulai dengan gerak otot berbentuk atetose pada anggota gerak, kemudian gerakan otot bentuk atetose ini menjadi kompleks, yaitu menunjukkan torsi yang keras dan berbelit.

• Balismus : Gerak otot yang tiba-tiba, kasar dan cepat, dan terutama mengenai otot-otot skelet yang letaknya proksimal.

• Spasme : Gerakan abnormal yang terjadi karena kontraksi otot-otot yang biasanya disarafi oleh satu saraf.

• Tik (Tic) : Gerakan yang terkoordinir, berulang, dan melibatkan sekelompok otot dalam hubungan yang sinergistik.

• Fasikulasi : Gerakan halus, cepat, dan berkedut dari satu berkas (fasikulus) serabut otot atau satu unit motorik.

• Miokloni : Gerakan yang timbul karena kontraksi otot secara cepat, tiba-tiba, sebentar, aritmik, asinergik dan tidak terkendali.

Page 36: Ppt Skenario 2 Neuro

Pada Pemeriksaan Koordinasi Gerak, Gejala klinis yg didapatkan pada gangguan serebellumAtaksia : gangguan koordinasi gerakan. Tes yang dilakukan:

tes tunjuk-hidung (tangan menunjuk hidung), dan tes tumit lutut (tumit ditempatkan pada lutut yang satu lagi)

Astenia : lekas lelah dan bergerak lamban. Otot lekas lelah dan lemah (walaupun tidak ada parese). Gerakan dimulai dengan lamban, demikian juga dengan kontraksi dan relaksasi.

Hipotonia : Dapat diketahui dengan jalan palpasi dan pemeriksaan gerak pasif. Pada hipotonia, ekstensi dapat dilakukan lebih jauh, misalnya pada persendian paha, siku, lutut dsb.

Disartria : cadel, pelo, gangguan pengucapan kata-kata

Page 37: Ppt Skenario 2 Neuro

Disdiadokokinesia : ketidakmampuan melakukan gerakan yg berlawanan berturut-turut. Tes yang dilakukan pronasi-supinasi lengan

Dismetria : Gerakan yang tidak mampu dihentikan tepat pada waktunya atau tepat pada tempat yang dituju.

Tremor intensi : Tremor yang timbul bila melakukan gerak volunteer (dengan kemauan), dan menjadi lebih nyata bila menghampiri tujuannya.

Disgrafia (makrografia) :  Terlihat huruf dituliskan besar-besar dan kadang makin lama makin besar. Selain itu, bentuk hurufnya tidak bagus dan kaku.

Nistagmus : gerak bolak-balik bola mata yang involunter dan ritmik.

Fenomena rebound : ketidakmampuan menghentikan gerakan dgn segera atau menggantikannya dengan antagonisnya.

Page 38: Ppt Skenario 2 Neuro

4. Memahami dan mejelaskan strokeDefinisi Stroke adalah sindrom yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak dengan awitan akut, disertai manifestasi klinis berupa defisit neurologis dan bukan sebagai akibat tumor, trauma, ataupun infeksi susunan saraf pusat. (diagnosis &tataksana penyakit saraf, 2009)

Page 39: Ppt Skenario 2 Neuro

klasifikasi

Page 40: Ppt Skenario 2 Neuro

etiologi1. vaskuler : aterosklerosis, displasi fibromuskular,

inflamasi, diseksi arteri, penyalahgunaan obat, sindrom moyamoya, trombosis sinus atau vena.

2. kelainan jantung : trombus mural, aritmia jantung, endokarditis infeksiosa dan noninfeksiosa, penyakit jantung reumatik, penggunaan katup jantungprostetik, miksoma atrial, dan fibrilasi atrium

3. kelainan darah : trombositosis, polisitemia, anemia sel sabit, leukositosis, hiperkoagulasi, dan hiperviskositas darah

Page 41: Ppt Skenario 2 Neuro

Faktor resiko

Page 42: Ppt Skenario 2 Neuro

epidemiologi• Di Amerika Serikat, perbandingan stroke antara

pria dan wanita yakni 1,2 : 1 serta perbandingan stroke antara kulit hitam dan kulit putih yakni 1,8 : 1

• pada penelitian di 28 rumah sakit di seluruh Indonesia diperoleh data jumlah penderita stroke akut sebanyak 2065 kasus selama periode awal Oktober 1996 sampai dengan akhir Maret 1997, mengenai usia sebagai berikut : dibawah 45 tahun 12,9% , usia 45 – 65 tahun 50,5%, diatas 65 tahun 35,8% , dengan jumlah pasien laki-laki 53,8% dan pasien perempuan 46,2%

Page 43: Ppt Skenario 2 Neuro

Patofisiologi &patogenesis

Page 44: Ppt Skenario 2 Neuro

Manifestasi klinis

Mendadak mati rasa, kesemutan dan kelemahan pada wajah, tangan, atau kaki, pada satu sisi tubuh atau seluruh tubuh

Mendadak kebingungan, lupa mendadak, sulit berbicara ataupun sulit mengerti

Mendadak muncul masalah penglihatan pada satu atau kedua mata (penglihatan ganda, penglihatan gelap)

Mendadak kesulitan berjalan, dan kehilangan keseimbangan tubuh

Mendadak pusing berat tanpa sebab yang jelas

F ace -- cek muka mereka, apakah saat tersenyum akan terlihat sudut mulut yang turun

A rms -- dapatkah mengangkat kedua tangan, ataukah ada tangan yang lemah

S peech -- apakah lancar berbicara dan dapat dimengerti, atau terdengar cadel

T ime -- segera hubungi Rumah sakit terdekat. Semakin cepat maka Semakin baik

Page 45: Ppt Skenario 2 Neuro

diagnosis1. Anamnesis• Aktifitas• Integritas ego• Pola makan• Neurosensorik• Nyeri/ kenyamanan• Pernafasan• Interaksi sosial

Page 46: Ppt Skenario 2 Neuro

Pemeriksaan fisik• Perubahan perfusi jaringan Interupsi aliran darah• Gangguan mobilitas fisik kerusakan perseptual /

kognitif• Gangguan komunikasi verbal kerusakan sirkulasi

serebral• Kurang perawatan diri penurunan kekuatan dan

ketahanan• Gangguan harga diri perubahan biofisik• Kurang pengetahuan mengenai kondisi

pengobatan keterbatasan kognitif

Page 47: Ppt Skenario 2 Neuro

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK / LABORATORIUM• Angiografi cerebral• CT-scan• Lumbal Punksi• MRI• USG Dopler• EEG• Sinar X tengkorak

Page 48: Ppt Skenario 2 Neuro

Perlakuan khusus :• Penilaian GCS -> mata = 4 , motorik = 6, verbal = 3 . total

nilai (sadar) = 5 • keseluruhan bila < 9 = koma.Penilaian kekuatan otot :0. = Tidak ada kontraksi otot1. = Terjadi kontraksi otot tanpa gerakan yang nyata2. = Terdapat gerakan otot melampaui suatu bagian lengkungan gerkan, melawan gaya berat3. = Terdapat gerakan yang memenuhi satu lengkung gerakan melawan gaya berat ditambah dengan sejumlah beban / tahanan.4. = Terdapat gerakan yang memenuhi satu lengkung gerakan melawan gaya berat ditambah dengan sejumlah beban / tahanan5. = Otot mampu untuk melawan seluruh gaya gerakan yang dimaksud.

Page 49: Ppt Skenario 2 Neuro

6.9 TatalaksanaSasaran terapiTerapi yang diberikan tergantung jenis strokenya iskemik atau hemoragikSasaran : aliran pembuluh darah otakBerdasarkan waktu terapinya :- Terapi pada fase akut - Terapi pencegahan sekunder atau rehabilitasi Pendekatan terapi pada fase akut stroke iskemik: restorasi

aliran darah otak dengan menghilangkan sumbatan/clots, dan menghentikan kerusakan seluler yang berkaitan dengan iskemik/hipoksia

Therapeutic window : 12 – 24 jam, golden period : 3 – 6 jam kemungkinan daerah di sekitar otak yang mengalami iskemik masih dapat diselamatkan

Pada stroke hemoragik terapi tergantung pada latar belakang setiap kasus hemoragiknya

Page 50: Ppt Skenario 2 Neuro
Page 51: Ppt Skenario 2 Neuro
Page 52: Ppt Skenario 2 Neuro

Evaluasi outcome terapi

Faktor resiko yang dapat diatasi harus dipantau : profil kolesterol, BB, rokok, hipertensi, dll

Pasien dgn terapi antikoagulan dipantau terhadap paramater koagulasi/perdarahan

Pasien yang mendapat aspirin dipantau kemungkinan gangguan/perdarahan GIT

Pasien yang dapat tiklopidin dipantau efek samping dan interaksi obatnya: periksa darah rutin untuk deteksi adanya neutropenia

Page 53: Ppt Skenario 2 Neuro

Komplikasi1.Komplikasi Akut Kenaikan tekanan darah. Kadar gula darah. Pasien stroke seringkali merupakan

pasein DM sehingga kadar glukosa darah pasca stroke tinggi.

Gangguan jantung. Gangguan respirasi. Infeksi dan sepsis. Gangguan cairan, elektrolit, asam dan basa. Ulcer stres. 2. Komplikasi Kronik Akibat tirah baring lama di tempat tidur bias terjadi

pneumonia, dekubitus, inkontinensia serta berbagai akibat imobilisasi lain.

Rekurensi stroke. Gangguan sosial-ekonomi. Gangguan psikologis.

Page 54: Ppt Skenario 2 Neuro

PencegahanRekomendasi American Stroke Association (ASA) tentang pencegahan stroke adalah sebagai berikut: 1.Pencegahan Primer Stroke

Pendekatan pada pencegahan primer adalah mencegah dan mengobati faktor-faktor risiko yang dapat dimodifikasi.

Hipertensi Diabetes melitus Lipid Merokok Obesitas Aktivitas fisik 2. Pencegahan Sekunder Stroke

Pendekatan utama adalah mengendalikan hipertensi, CEA, dan memakai obat antiagregat antitrombosit. Aggrenox adalah satu-satunya kombinasi aspirin dan dipiridamol yang telah terbukti efektif untuk mencegah stroke sekunder

Page 55: Ppt Skenario 2 Neuro

PrognosisIndikator prognosis adalah : tipe dan luasnya serangan, age of onset, dan tingkat kesadaran Hanya 1/3 pasien bisa kembali pulih setelah serangan

stroke iskemik Umumnya, 1/3-nya lagi adalah fatal, dan 1/3- nya

mengalami kecacatan jangka panjang Jika pasien mendapat terapi dengan tepat dalam waktu 3

jam setelah serangan, 33% diantaranya mungkin akan pulih dalam waktu 3 bulan1/2/2009 Zullies Ikawati's Lecture Notes 8

Prognosis pasien dgn stroke hemoragik (perdarahan intrakranial) tergantung pada ukuran hematoma hematoma > 3 cm umumnya mortalitasnya besar, hematoma yang massive biasanya bersifat lethal

Jika infark terjadi pada spinal cord prognosis bervariasi tergantung keparahan gangguan neurologis Jika kontrol motorik dan sensasi nyeri terganggu prognosis jelek 

Page 56: Ppt Skenario 2 Neuro

5. Memahami dan menjelaskan kewajiman suami dan istriSUAMI KEPADA ISTRI• menyadari bahwa istri adalah suatu ujian dalam menjalankan agama. (At-aubah: 24)• istri bisa menjadi musuh bagi suami dalam mentaati Allah dan Rasul. (At-Taghabun: 14)• Hendaknya senantiasa berdo’a kepada Allah meminta istri yang sholehah. (AI-Furqan: 74)• Diantara kewajiban suami terhadap istri, ialah: Membayar mahar, Memberi nafkah

Menggaulinya dengan baik, Berlaku adil jika beristri lebih dari satu. (AI-Ghazali)• istri berbuat ‘Nusyuz’, maka dianjurkan melakukan tindakan berikut ini secara berurutan:• (a) Memberi nasehat• (b) Pisah kamar• (c) Memukul dengan pukulan yang tidak menyakitkan. (An-Nisa’: 34) • ‘Nusyuz’ adalah: Kedurhakaan istri kepada suami dalam hal ketaatan kepada Allah.• mukmin paling sempurna iman, paling baik akhlak dan ramah keluarganya. (Tirmudzi)• tidak boleh kikir dalam menafkahkan hartanya untuk istri dan anaknya.(Ath-Thalaq: 7)• Suami dilarang berlaku kasar terhadap istrinya. (Tirmidzi)• jangan selalu mentaati istri. Sebaiknya terkadang menyelisihi mereka. Dalam menyelisihi

mereka, ada keberkahan. (Baihaqi, Umar bin Khattab ra., Hasan Bashri)• Suami hendaknya bersabar dalam menghadapi sikap buruk istrinya. (Abu Ya’la)

Page 57: Ppt Skenario 2 Neuro

ISTRI KEPADA SUAMI• Hendaknya istri menyadari clan menerima dengan ikhlas bahwa kaum laki-Iaki

adalah pemimpin kaum wanita. (An-Nisa’: 34)• Hendaknya istri menyadari bahwa hak (kedudukan) suami setingkat lebih tinggi

daripada istri. (Al-Baqarah: 228)• Istri wajib mentaati suaminya selama bukan kemaksiatan. (An-Nisa’: 39)• Diantara kewajiban istri terhadap suaminya, ialah: a. Menyerahkan dirinya, b.

Mentaati suami, c. Tidak keluar rumah, kecuali dengan ijinnya, d. Tinggal di tempat kediaman yang disediakan suami, e. Menggauli suami dengan baik. (Al-Ghazali)

• Istri hendaknya selalu memenuhi hajat biologis suaminya, walaupun sedang dalam kesibukan. (Nasa’ i, Muttafaqun Alaih)

• Apabila seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur untuk menggaulinya, lalu sang istri menolaknya, maka penduduk langit akan melaknatnya sehingga suami meridhainya. (Muslim)

• Istri hendaknya mendahulukan hak suami atas orang tuanya. Allah swt. mengampuni dosa-dosa seorang Istri yang mendahulukan hak suaminya daripada hak orang tuanya. (Tirmidzi)

• Yang sangat penting bagi istri adalah ridha suami. Istri yang meninggal dunia dalam keridhaan suaminya akan masuk surga. (Ibnu Majah, TIrmidzi)

• Kepentingan istri mentaati suaminya, telah disabdakan oleh Nabi saw.: “Seandainya dibolehkan sujud sesama manusia, maka aku akan perintahkan istri bersujud kepada suaminya. .. (Timidzi)

• Istri wajib menjaga harta suaminya dengan sebaik-baiknya. (Thabrani)• Istri hendaknya senantiasa membuat dirinya selalu menarik di hadapan

suami(Thabrani)

Page 58: Ppt Skenario 2 Neuro

TERIMA KASIH