sfs.docx
Post on 26-Nov-2015
38 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Senin/ 18-02-2013Struktur dan Fungsi Subseluler Waktu : 08.00-11.00 WIB
PJP : Syaefudin, M.Si Assisten : Azra Z.N.I.
Tuhfah Amaliah Risky Wulansari
Suhermanto
PENDAHULUAN DAN PENGENALAN ALAT(pH meter dan Sentrifus)
Kelompok 15 :
Dezika Geniya G84110065Renti Efraim M. S. G84110027Rizka Syahputri G84110064
DEPARTEMEN BIOKIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR
2013
Pendahuluan
Power of Hydrogen atau yang lebih dikenal dengan pH adalah suatu unit
pengukuran yang menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan dari suatu larutan.
Penentuan nilai pH secara kasar dapat dilakukan dengan menggunakan kertas pH atau
indikator, dengan adanya perubahan warna pada tingkat pH tertentu. Indikator
maupun kertas pH tersebut memiliki beberapa keterbatasan sehingga memiliki tingkat
ketelitian yang rendah. Penentuan nilai pH yang lebih akurat dapat dilakukan dengan
menggunakan pH meter. Sistem pengukuran pH terdiri dari tiga bagian, yaitu
elektroda pengukuran pH, elektroda referensi, dan sebuah masukan tinggi impedansi-
meter. Pada dasarnya, pH meter adalah sebuah penguat impedansi tinggi yang secara
akurat mengukur tegangan elektroda dan menampilkan hasilnya langsung baik pada
layar analog atau digital. Dalam beberapa kasus, tegangan ini juga bisa dibaca untuk
aplikasi khusus atau untuk digunakan dengan potensi ion-selektif atau elektroda
Oksidasi-Reduksi (ORP) (Omega 2013).
Sentrifugasi merupakan salah satu metode dasar yang penting dalam studi
biologi khususnya biologi molekular. Selain dipergunakan untuk memisahkan sel
atau organel subselular, sentrifugasi juga dapat digunakan untuk pemisahan
molekular. Prinsip sentrifugasi didasari oleh fenomena partikel yang tersuspensi di
dalam suatu wadah akan mengendap di dasar wadah karena adanya gaya gravitasi.
Laju pengedapan ini dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan pengaruh
gravitasional terhadap partikel yang tersuspensi. Hal ini dilakukan dengan
menempatkan suspensi dalam suatu tabung yang kemudian diletakkan pada rotor
mesin sentrifugasi. Tabung ini akan diputar dengan kecepatan tinggi (Yuwono 2007).
Tujuan
Tujuan percobaan yang dilakukan adalah mengenal dan menguasai teknik atau
prosedur kerja dari beberapa alat laboratorium biokimia, yaitu pH meter dan sentrifus.
Penggunaan pH meter dalam percobaan ini bertujuan mengukur nilai pH suatu
larutan yang diuji dengan melakukan kalibrasi terlebih dahulu. Penggunaan sentrifus
bertujuan memisahkan bagian-bagian dari suspensi kloroplas hingga terbagi menjadi
supernatan dan pelet.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam percobaan yang dilakukan adalah pH meter,
sentrifus Beckman JA-20, tabung sentrifus, neraca analitik OHAUSS GA 200, gelas
piala, gelas ukur, tabung reaksi dan pipet tetes. Adapun bahan-bahan yang digunakan
dalam percobaan ini adalah larutan 0.2 M fosfat (Na2HPO4.2H2O), 0.1 M sitrat (asam
sitrat satu hidrat) dan suspensi kloroplas.
Prosedur Percobaan
Penggunaan pH meter. Sebanyak 50 mL larutan 0.2 M fosfat
(Na2HPO4.2H2O) dan 100 mL larutan 0.1 M sitrat (asam sitrat satu hidrat) disiapkan
dari bentuk padatannya. Kemudian, standardisasi pH meter dilakukan dengan
kalibrasi dua nilai pH (metode dua larutan bufer). Elektroda pH meter dicelupkan
pada bufer bernilai pH 7 kemudian ditekan tombol kalibrasi. Lalu, elektroda pH
meter diseka dengan kertas tissue dan dicelupkan pada bufer bernilai pH 4 kemudian
ditekan tombol slope. Dengan demikian, standardisasi pH meter telah dilakukan.
Selanjutnya, 35 mL larutan fosfat ditambahkan ke dalam 65 mL larutan sitrat
kemudian pH diukur menggunakan pH meter. Apabila nilai pH larutan campuran
tersebut kurang dari 3.8 maka ditambahkan sedikit larutan fosfat dengan pipet tetes
dan bila nilai pH lebih dari 3.8 ditambahkan sedikit asam sitrat.
Penggunaan sentrifus. Tabung yang akan diisi dengan suspensi kloroplas
ditimbang terlebih dahulu (bobot tabung kosong), kemudian dimasukkan suspensi
kloroplas sekitar 20 gram dan ditimbang beratnya (bobot tabung + suspensi
kloroplas). Lalu, tabung berisi kloroplas tersebut dimasukkan ke dalam rotor sentrifus
untuk diputar pada kecepatan 1200 x gravitasi selama sepuluh menit. Setelah itu,
terlihat suspensi kloroplas terpisah menjadi supernatan dan pelet. Supernatan dan
pelet yang didapat kemudian dipisahkan. Kemudian, tabung yang berisi pelet
ditimbang (bobot tabung + pelet). Akhirnya, dari bobot tabung + pelet dan bobot
tabung + kloroplas dapat ditentukan bobot pelet.
Hasil Percobaan
Tabel 1 Data Hasil Pengukuran Nilai pHSampel pH Indikator pH pada pH Meter
1 4.0 3.902 4.0 3.933 4.0 3.864 4.0 3.81
Rata-rata 4.0 3.875
Tabel 2 Data Hasil Sentrifugasi Suspensi KloroplasSampel Bobot
Tabung (g)
Bobot Tabung Kloroplas (g)
Bobot Tabung dan Pelet (g)
Bobot Pelet (g)
% Rendemen
1 16.31 36.21 16.95 0.64 3.22 16.31 36.21 16.95 0.64 3.23 15.67 35.67 15.83 0.16 0.84 16.28 36.78 17.87 1.59 7.95
Rata-rata 16.14 36.21 16.91 0.75 3.78
Contoh Perhitungan dari Hasil Sentrifus Suspensi Kloroplas :
Bobot pelet = ( bobot tabung dan pelet ) – bobot tabung
= 16.95 g – 16.31 g
= 0.64 g
RCF = 1.12 × r × (RPM1000
)2
1200 g = 1.12 × 108 mm × (RPM1000
)2
1200 = 120.96 mm × RPM2
RPM2 = 9.920
RPM = 3.149
% Rendemen = ( bobot pelet / bobot suspensi kloroplas ) x 100%
= ( 0.64 g / 20 g ) / 100%
= 3.2 %
Pembahasan
Pengukuran pH suatu larutan menggunakan pH meter bekerja berdasarkan
metode potensiometrik dan prinsip elektrolit atau konduktivitas suatu larutan. Sistem
pengukuran pada pH meter berisi elektroda kerja untuk pH dan elektroda referensi.
Perbedaan potensial antara dua elektroda tersebut sebagai fungsi dari pH larutan yang
diukur. Oleh karena itu, larutan yang akan diukur harus bersifat elektrolit (Day dan
Underwood 2002). Sebelum pH meter digunakan, dilakukan kalibrasi dengan
menggunakan larutan bufer. Kalibrasi ini bertujuan agar pengukuran yang dilakukan
akan menunjukkan hasil yang tepat. Kalibrasi umumnya dilakukan dengan
menggunakan larutan bufer bernilai pH 4, 7, dan 10 (Miller 2000). Pemilihan
penggunaan larutan bufer ini tergantung pada tujuan dan kebutuhan percobaan. Pada
pencelupan elektroda pH meter ke dalam larutan bufer, sebelum dan sesudahnya
dibilas menggunakan aquades dan diseka. Setelah pH meter digunakan, elektroda
direndam dalam aquades karena elektroda terutama bagian gelembung gelasnya harus
selalu berada pada keadaan lembab. Penyimpanan pH meter pada keadaan elektroda
yang kering akan menyebabkan membran gelas yang terdapat pada gelembung
elektroda akan mudah rusak dan pembacaannya tidak akurat. Selain itu, suhu juga
memengaruhi pengukuran pH menggunakan pH meter. Saat disimpan, pH meter tidak
boleh berada pada suhu ruangan yang panas karena akan menyebabkan sensor suhu
pada alat cepat rusak.
Percobaan yang dilakukan menggunakan pH meter ini adalah mengukur nilai
pH larutan fosfat, sitrat, dan campuran dari larutan fosfat dan sitrat. Kalibrasi
dilakukan dengan menggunakan dua larutan bufer, yaitu larutan bufer bernilai pH 4
dan 7. Kalibrasi dengan larutan bufer ini disebabkan oleh larutan campuran bersifat
asam. Larutan campuran dapat diestimasikan bersifat asam karena terdiri dari 35 mL
larutan fosfat dan 65 mL larutan sitrat. Larutan sitrat yang bersifat asam akan
mendominasi sifat pada larutan campuran. Sehingga dapat dipastikan bahwa pH
larutan campuran akan bernilai kurang dari 7. Nilai akhir pH campuran larutan fosfat
dan sitrat yang terukur antara lain adalah 3.90, 3.93, 3.86, dan 3.81. Hal ini
menunjukkan bahwa larutan campuran tersebut bersifat asam.
Menurut Campbell et al (2005), sentrifus bekerja dengan prinsip pemberian
gaya sentrifugal yaitu dengan cara menempatkan sampel ke dalam tabung sentrifus,
lalu tabung sentrifus diletakkan pada rotor yang kemudian berputar dengan kecepatan
dan selang waktu tertentu, sehingga terjadi pemisahan partikel. Terdapat dua macam
prinsip sentrifus yang umum digunakan untuk pemisahan partikel didasarkan atas:
massa, ukuran atau panjang partikel dan densitas partikel. Teknik pemisahan partikel
berdasarkan massa disebut sentrifus zonal. Teknik ini akan mengakibatkan partikel-
partikel yang berbeda ukuran akan terpisah pada lapisan-lapisan yang berbeda pada
tabung sentrifus. Teknik pemisahan partikel berdasarkan densitas disebut sentrifus
keseimbangan gradient-intensitas. Teknik ini akan mengakibatkan partikel berada di
dalam suatu cairan yang densitasnya bergradien dari atas ke bawah. Partikel tersebut
tidak akan mengendap melalui lapisan cairan yang densitasnya lebih tinggi daripada
partikel tersebut. Hal ini disebabkan oleh partikel dan cairan berada pada aras
keseimbangan densitas (isopycnic) (Yuwono 2007).
Fraksinasi suspensi kloroplas yang dilakukan dalam percobaan ini dilakukan
dengan menggunakan sentrifus berkecepatan 1200 × g selama sepuluh menit.
Sentrifus ini memisahkan partikel cairan berdasarkan berat jenis molekul menjadi dua
lapisan yaitu supernatan (lapisan atas) dan pelet (lapisan bawah) (Faatih 2009).
Lapisan pelet yang didapat dari sentrifus ini merupakan endapan berwarna hijau tua
berisi organel-organel sel. Dari empat percobaan didapat bobot pelet sebesar 0.64
gram, 0.64 gram, 0.16 gram dan 1.59 gram dengan rata-rata 0.75 gram. Sentrifus ini
memiliki kecepatan rotasi sebesar 3.149 per menitnya dengan diamater rotor sebesar
108 mm.
Simpulan
Penggunaan pH meter bertujuan mendapatkan hasil nilai pH yang akurat.
Sebelum menggunakan pH meter, perlu dilakukan kalibrasi atau standardisasi dengan
menggunakan larutan bufer. Kalibrasi ini dilakukan dengan metode dua larutan bufer.
Dua larutan bufer yang digunakan adalah larutan bufer bernilai pH 4 dan 7 karena
larutan campuran antara larutan fosfat dan larutan sitrat memiliki suasana asam.
Sentifus memisahkan lapisan supernatan dan pelet pada tabung sentrifus. Supernatan
terlihat sebagai cairan bening sedangkan pelet mengendap di dasar tabung sentrifus
berwarna hijau tua. Hasil sentrifus ini adalah pelet yang didapat dari empat
percobaan, dengan rata-rata bobot pelet sebesar 0.75 gram.
Daftar Pustaka
Campbell, et. al. 2005. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Day R. dan Underwood A. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
Faatih M. 2009. Isolasi dan Digesti DNA Kromosom. Jurnal Penelitian Sains & Teknologi 10(1):61-67.
Miller JN. 2000. Statistics and Chemometrics for Analytical Chemistry. 4th Ed . Harlow: Prentice Hall.
[Omega Engineering Inc.] 2013. Intro to pH. [terhubung berkala]. http://www.omega.com/techref/ph.html [23 Februari 2013].
Yuwono T. 2007. Biologi Molekular. Jakarta: Erlangga.
top related