seminar depresi

Post on 14-Dec-2015

31 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

-

TRANSCRIPT

SELAMATDATANG

DI SEMINAR

“GANGGUAN DEPReSI”

Gangguan depresi berada dibawah naungan gangguan mood. Sebelum membahas depresi, lebih dahulu dipahami apa yang dimaksud dengan emosi dan mood.

Emosi adalah perasaan yang dihayati secara sadar, sedangkan Mood merupakan subjektivitas peresapan emosi yang dialami dan dapat diutarakan oleh pasien dan terpantau oleh orang lain, termasuk sebagai contoh adalah depresi, elasi dan marah.

Pasien dalam keadaan mood terdepresi memperlihatkan kehilangan energy dan minat, merasa bersalah, hilangnya nafsu makan, berfikir mati. Gangguan ini hampir selalu menghasilkan hendaya interpersonal, social dan fungsi pekerjaan

Penyebab Depresi yang terkuat adalah stress. Untuk mengatasinya diperlukan terapi yang dapat mengatasi gejala depresi sekaligus dapat menumbuhkan hal-hal yang positif dalam kehidupannya.

Gangguan Depresi adalah gangguan perasaan atau mood yang disertai komponen psikologi berupa sedih, susah, tidak ada harapan dan putus asa disertai komponen biologis atau somatik misalnya anoreksia, konstipasi dan keringat dingin.

Insiden dan Prevalensi

Prevalensi seumur hidup sekitar 15%. Insiden gangguan depresi 10% pada pasien yang berobat di fasilitas kesehatan primer dan 15% di tempat rawat inap

Jenis Kelamin

Gangguan depresi dua kali lebih besar pada perempuan daripada laki-laki.

Usia

Usia rata-rata gangguan depresif sekitar 40 tahun, dengan 50% pasien memiliki usia antara 20-50 tahun

Status Pernikahan

Sering terjadi pada orang tanpa hubungan antar personal yang dekat atau pada orang yang mengalami perceraian atau perpisahan.

Status Sosial Ekonomi

Didapatkan angka depresi pada status sosial ekonomi yang rendah

Faktor Organobiologi

1. Amin Biogenik

2. Norepinephrine

3. Dopamin

4. Serotinin

Faktor Genetik

1. Dalam keluarga

2. Berkaitan dengan adopsi

3. Berhubungan dengan anak

kembar

Faktor Psikososial

1. Peristiwa dan stress lingkungan

2. Faktor kepribadian

3. Faktro psikodinamik pada depresi

Sekitar 50% pasien dengan episode depresi pertama terjadi sebelum usia 40 tahun. Awitan yang terjadi setelah usia 40 tahun biasanya dihubungkan dengan tidak adanya riwayat gangguan mood dalam keluarga, gangguan kepribadian anti sosial dan penyalah gunaan alkohol.

Durasi

Episode depresi yang tidak ditangani akan berlangsung 6-13 bulan.

Kebanyakan penanganan episode depresi sekitar 3 bulan. Namun penatalaksanaan gangguan depresi setidaknya dilakukan selama 6 bulan agar tidak mudah kambuh.

Penghentian anti depresan sebelum 3 bulan hampir selalu mengakibatkan kambuhnya gejala.

Apabila gangguan menjadi progresif maka episode akan cnederung lebih sering dan berlansung lebih lama.

1. Pola tidur yang abnormal 2. Sulit konsentrasi pada setiap kegiatan

sehari-hari3. Selalu kuatir, mudah tersinggung dan

cemas 4. Aktivitas yang tadinya disenangi

menjadi makin lama makin dihentikan5. Bangun tidur pagi rasanya malas

1. Afek disforik, yaitu persaan murung, sedih, gairah hidup menurun, tidak semangat, merasa tidak berdaya

2. Perasaan bersalah, berdosa, penyesalan

3. Nafsu makan menurun

4. Berat badan menurun

5. Konsentrasi dan daya ingat menurun

6. Gangguan tidur: insomnia (sukar/tidak dapat tidur) atau sebaliknya hioersomnia (terlalu banyak tidur) gangguan ini sering kali disertai dengan mimpi-mimpi yang tidak menyenangkan, misalnya mimpi orang yang telah meninggal

7. Agitasi atau retardai psikomotor (gaduh gelisah atau 8. lemah tak berdaya9. Hilangnya rasa senang, semangat dan minat, tidak suka

lagi melakukan hobi, kreativitas menurun, produktivitas juga menurun

10. Gangguan seksual (libido menurun)

F32 Episode Depresif

Gejala utama (pada derajat ringan, sedang, dan berat):Afek depresifKehilangan minat dan kegembiraan, danBerkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas.

Gejala lainnya:Konsentrasi dan perhatian berkurang;Harga diri dan kepercayaan diri berkurang;Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna;Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis;Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri;Tidur terganggu;Nafsu makan berkurang.

Untuk episode depresif dari ketiga tingkat keparahan tersebut diperlukan masa sekurang-kurangnya 2 minggu untuk penegakkan diagnosis, akan tetapi periode lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala luar biasa beratnya dan berlangsung cepat.

Kategori diagnosis episode depresif ringan (F32.0), sedang (F32.1) dan berat (F32.2) hanya digunakan untuk episode depresi tunggal (yang pertama). Episode depresif berikutnya harus diklasifikasikan di bawah salah satu diagnosis gangguan depresif berulang (F33.-)

F32.0 Episode Depresif Ringan

Pedoman DiagnostikSekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti tersebut di atas;Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lainnya: (a) sampai dengan (g)Tidak boleh ada gejala yang berat diantaranyaLamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya sekitar 2 mingguHanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasanya dilakukan.Karakter kelima: F32.00 = Tanpa gejala somatik

F32.01 = Dengan gejala somatik

F32.1 Episode Depresif Sedang

Pedoman DiagnostikSekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti pada episode depresi ringan (F30.0)Ditambah sekurang-kurangnya 3 (dan sebaiknya 4) dari gejala lainnya;Lamanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar 2 mingguMenghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan rumah tangga.Karakter kelima: F32.10 = Tanpa gejala somatik

F32.11 = Dengan gejala somatik

F32.2 Episode Depresif Berat tanpa Gejala Psikotik

Pedoman DiagnostikSemua gejala utama depresi harus adaDitambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya, dan beberapa diantaranya harus berintensitas beratBila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi psikomotor) yang mencolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu untuk melaporkan banyak gejalanya secara rinci.Dalam hal demikian, penilaian secara menyeluruh terhadap episode depresi berat masih dapat dibenarkan.Episode depresi biasanya harus berlangsung sekurang-kurangnya 2 mingguSangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan rumah tangga kecuali pada taraf yang sangat terbatas.

F32.3 Episode Depresif Berat dengan Gejala Psikotik

Pedoman DiagnostikEpisode depresif berat yang memenuhi kriteria menurut F32.2 tersebut di atas;Disertai waham, halusinasi atau stupor depresif. Jika diperlukan, waham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi atau tidak serasi dengan afek (mood-congruent).F32.8 Episode Depresif LainnyaF32.9 Episode Depresif YTT

Kriteria DSM-IV-TR untuk episode mayor depresif

A.Lima (atau lebih) dari gejala berikut telah ada selama dua minggu dan menggambarkan perubahan dari fungsi dari yang sebelumnya, setidaknya salah satu gejala dari (1) depresi suasana hati atau (2) kehilangan minat atau kesenangan.

1. Depresi hampir sepanjang hari (misalnya, merasa sedih atau kosong.

2. Minat atau kesenangan dalam semua hal sangat berkurang pada kegiatan hampir sepanjang hari, hampir setiap hari

3. Penurunan berat badan yang signifikan atau peningkatan berat badan

4. Kelelahan atau kehilangan energi hampir setiap hari

5. Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan atau tidak tepat

6. Kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi menurun, atau ragu-ragu, hampir setiap hari

7. Memikirkan tentang kematian secara berulang-ulang (tidak hanya takut mati), ide bunuh diri.

B. Gejala-gejala yang tidak memenuhi kriteria untuk Episode Campuran. 

C. Gejala-gejala klinis yang signifikan menyebabkan stres atau tekanan sosial, pekerjaan, atau fungsi bidang-bidang penting lainnya.

D. Gejala yang tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, penyalahgunaan obat, obat) atau kondisi medis umum (misalnya, hipotiroidisme).

E. Gejala lain yang terdapat pada rasa kehilangan, yaitu, setelah kehilangan orang yang dicintai, yang gejalanya menetap selama lebih dari dua bulan atau ditandai oleh gangguan fungsional, perasaan tidak berharga, ide untuk bunuh diri, gejala psikotik, atau keterbelakangan psikomotorik.

Kriteria DSM-IV-TR untuk episode minor depresifA. Gangguan suasana hati, seperti berikut:1.Setidaknya dua (tapi tidak lebih dari lima) dari gejala berlangsung selama dua minggu dan menggambarakan perubahan fungsi dari yang sebelumnya, paling sedikit satu dari gejala yang ada :Depresi hampir sepanjang hari dan hampir setiap hari, (misalnya, merasa sedih atau kosong)Minat atau kesenangan dalam semua hal sangat berkurang pada kegiatan hampir sepanjang hari, hampir setiap hariPenurunan berat badan yang signifikan atau peningkatan berat badan

Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari

Kelelahan atau kehilangan energi hampir setiap hari

Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang

Kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi menurun.

Memikirkan tentang kematian secara berulang-ulang (tidak hanya takut mati), ide bunuh diri berulang

2. Gejala-gejala klinis yang signifikan menyebabkan stres atau tekanan sosial, pekerjaan, atau fungsi bidang-bidang penting lainnya.

3. Gejala yang tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, penyalahgunaan obat, obat) atau kondisi medis umum (misalnya, hipotiroidisme).

4. Gejala lain yang terdapat pada rasa kehilangan (misalnya, reaksi normal karena kehilangan orang yang dicintai

B. Tidak pernah terjadi episode mayor depresif, dan criteria tidak termasuk dalam dystimic disorder 

C. Tidak pernah terjadi epidode manic, episode campuran, atau episode hypomanic, dan kriteria tidak termasuk dalam cyclothymic disorder.

D. Gangguan suasana hati tidak terjadi hanya selama schizophrenia, schizophreniform disorder, schizoaffective disorder, delusional disorder, atau psychotic disorder atau yang lain yang tidak spesifik.

Penampilan Wajah depresif biasanya berupa mata yang

cenderung turun, tepi mulut turun dan sering adanya alur vertikal antara alis mata.

Terjadinya penurunan berat badan, pasien tampak mengurus dan mungkin mengalami dehidrasi.

Perawatan diri yang buruk terlihat dari penampilan pasien yang tidak rapi, higiene personal yang buruk dan pakaian yang kotor.

Gejala-gejala biologis depresi

• Penurunan Selera• Penurunan berat badan• Konstipasi•Bangun pagi lebih dini (insomnia terminal)• Variasi diurnal mood• Penurunan libido• Amenore

Retardasi psikomotor dan agitasi biasanya terjadi.

Meremas-remas tangan dan menarik-narik rambut merupakan gejala tersering agitasi.

Bicara lambat, dengan penundaan lama sebelum menjawab pertanyaan.

Pemeriksa dapat menunggu hingga 2 atau 3 menit sebelum pertanyaannya dijawab.

Mood biasanya rendah dan sedih, dengan perasaan tanpa harapan dan masa depan tampak suram.

Ansietas, irritabilitas dan agitasi juga dapat terjadi. Pasien dapat mengeluh kehabisan energi dan dorongan, dan ketidakmampuan merasakan kenikmatan.

Pasien kehilangan minat melakukan aktivitas normal dan hobi-hobinya.

Pasien berpikiran pesimis mengenai masa lalu, masa sekarang, dan masa depan.

Pikiran bunuh diri dan melakukan pembunuhan juga dapat terjadi.

10 persen pasien depresi memiliki gejala nyata gangguan pikiran, biasanya berupa bloking pikiran dan sangat miskin isi pikir.

Pasien depresi dengan waham atau halusinasi dikatakan memiliki episode depresif berat dengan gambaran psikotik.

Halusinasi pendengaran biasanya berupa komentar orang kedua dan berisi penghinaan.

Orientasi. Hampir seluruh pasien depresi masih memiliki orientasi terhadap waktu, tempat, dan orang.

Memori. Konsentrasi yang buruk dapat menyebabkan pasien berpikir (secara salah) bahwa memorinya terganggu.

Pasien dengan gangguan depresif beresiko lebih tinggi terhadap bunuh diri saat keadaan mereka membaik dan memperoleh kembali energi yang dibutuhkan untuk merancang dan melakukan usaha bunuh diri (bunuh diri paradoks).

Paling baik diperiksa dengan memperhatikan tindakan pasien di masa lalu serta perilaku mereka saat wawancara.

Tilikan pasien depresi terhadap kelainan yang mereka alami biasanya berlebihan; pasien melebih-lebihkan gejala, gangguan dan masalah hidup mereka.

Pasien depresi melebih-lebihkan hal yang buruk dan menutupi hal yang baik.

Kesalahan klinis yang sering terjadi adalah begitu saja mempercayai pasien yang mengaku bahwa pengobatan antidepresan sebelumnya tidak berhasil.

Zung. Skala penilaian depresi Zung adalah skala pelaporan 20 hal. Nilai normal adalah 34 ke bawah; keadaan depresi adalah 50 ke atas.

Raskin. Mengukur keparahan depresi pada pasien, seperti yang dilaporkan pasien dan diamati pemeriksa, dengan skala 5 poin yang mencakup tiga dimensi, laporan verbal, perilaku yang terlihat, dan gejala yang menyertai.

Skala depresi yang digunakan secara luas dengan 24 hal, yang masing-masing bernilai 0 hingga 4 atau 0 hingga 2, dengan total nilai 0 hingga 76.

Mengevaluasi jawaban pasien terhadap pertanyaan mengenai rasa bersalah, pikiran bunuh diri, kebiasaan tidur, dan gejala lain depresi.

Banyak jenis terapi, efektivitas akan berbeda dari orang ke orang dari waktu ke waktu. Psikiater memberikan medikasi dengan antidepresan dan medikasi lainnya untuk membuat keseimbangan kimiawi otak penderita

Pada farmakoterapi digunakan obat anti depresan, dimana anti depresan dibagi dalam beberapa golongan yaitu :

Golongan trisiklik seperti : amitryptylin, imipramine, clomipramine dan opipramol.

Golongan tetrasiklik, seperti : maproptiline, mianserin dan amoxapine.

Golongan MAOI-Reversibel (RIMA, Reversibel Inhibitor of Mono Amine Oxsidase-A), seperti : moclobemide.

Golongan atipikal (Antagonis reseptor 5 HT2A) , seperti : trazodone, tianeptine dan mirtazepine.

Golongan SSRI (Selective Serotonin Re-Uptake Inhibitor), seperti : sertraline, paroxetine, fluvoxamine, fluxetine dan citalopram.

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan :

onset efek primer (efek klinis) sekitar 2-4 minggu

efek sekunder (efek samping) sekitar 12-24 jam serta waktu paruh sekitar 12-48 jam (pemberian 1-2 kali perhari)

Ada lima proses dalam pengaturan dosis :

1. Initiating Dosage (dosis anjuran)2. Titrating Dosage (dosis optimal)3. Stabilizing Dosage (dosis stabil)4. Maintining Dosage (dosis

pemeliharaan)5. Tapering Dosage (dosis penurunan)

ECT adalah terapi dengan melewatkan arus listrik ke otak. Metode terapi semacam ini sering digunakan pada kasus depresif berat atau mempunyai risiko bunuh diri yang besar dan respon terapi dengan obat antidepresan kurang baik

Psikoterapi merupakan terapi yang digunakan untuk menghilangkan atau mengurangi keluhan-keluhan dan mencegah kambuhnya gangguan psikologik atau pola perilaku maladaptif. Terapi dilakukan dengan jalan pembentukan hubungan profesional antara terapis dengan penderita

Identifikasi indikator prognosis baik dan buruk pada depresi berat :

Kemungkinan prognosis baik : episode ringan, tidak ada gejala psikotik, singkatnya waktu rawat inap, indicator psikososial meliputi mempunyai teman akrab selama masa remaja, fungsi keluarga stabil, lima tahun sebelum sakit secara fungsi social baik. Sebagai tambahan tidak ada komorbiditas dengan gangguan psikiatri lain, tidak lebih dari sekali rawat inap dengan depresi berat, onsetnya awal pada usia lanjut.

Kemungkinan prognosis buruk : depresi berat bersamaan dengan distimik, penyalahgunaan alcohol dan zat lain, ditemukan gejala gangguan cemas, ada riwayat lebih dari satu kali episode depresi sebelumnya

top related