rpp sma jamur
Post on 27-Jul-2015
450 Views
Preview:
TRANSCRIPT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SEKOLAH : SMAN 1 WONGGEDUKU
MATA PELAJARAN : BIOLOGI
KELAS/SEMESTER : X/1
MATERI POKOK : JAMUR (FUNGI)
ALOKASI WAKTU : 4 X 4 JP
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
KI KD IPK
KI-1 1.1 peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi ajaran agama yang dianutnya
-
KI-2 2.1 Berperilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, disiplin, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan) secara gotong royong, kerjasama, responsif dan proaktif dalam
-
melakukan percobaan dan berdiskusi
KI-3 3.6 Menerapkan pirinsip klasifikasi untuk menggolongkan jamur berdasarkan ciri-ciri dan cara reproduksinya melalui pengamatan secara teliti dan sistematis
3.1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri umum divisio Jamur
3.1.2 Mendeskripsikan perbedaan dari macam-macam jamur
3.1.3 Mengelompokkan jamur berdasarkan ciri-ciri yang diamati
3.1.4 Mendeskripsikan cara reproduksi jamur Basidiomycitina dan Deuteromycotina
3.1.5 Menyimpulkan ciri-ciri dan cara reproduksi Basidiomycotina dan Deuteromycotina melalui melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.
KI-4 4.6. Menyajikan data hasil pengamatan ciri-ciri dan peran jamur dalam kehidupan dan lingkungan dalam bentuk laporan tertulis.
4.1.1 Melakukan pengamatan berbagai macam jenis jamur secara makroskopis dan mikroskopis
4.1.2 Melaporkan hasil pengamatan secara sederhana berdasarakan hasil pengamatan
4.1.3 Membuat laporan hasil pengamatan tentang jamur Basidiomycotina dan Deuteromycotina
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran tentang jamur, maka:
1.1.1 Siswa dapat mengucapkan syukur kepada Tuhan atas anugerah yang terdapat
pada jamur yang ditunjukkan dengan kemampuan mengamati berbagai macam
jenis jamur.
1.1.2 Berdasarkan contoh jamur yang telah diamati sebelumnya, siswa dapat
memahami jamur sebagai unit kehidupan mahluk hidup.
2.1.1 Berdasarkan kajian jamur, siswa dapat menyatakan pendapat tentang
2.1.2
keberadaan jamur dalam kehidupan dengan kalimat yang santun.
Melalui penghayatan yang lebih jauh dalam memaknai jamur, siswa dapat
menambah rasa kagum terhadap ciptaan Allah SWT
3.1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri umum divisio Jamur
3.1.2 Mendeskripsikan perbedaan dari macam-macam jamur
3.1.3 Mengidentifikasi ciri-ciri jamur Basidiomycotina dan Deuteromycotina.
3.1.4 Mendeskripsikan cara reproduksi jamur Basidiomycitina dan Deuteromycotina.
3.1.5 Menjelaskan dasar pengelompokkan jamur Basidiomycotina dan
Deuteromycotina.
4.1.2 Mengamatan berbagai macam jenis jamur secara makroskopis dan mikroskopis
4.1.3 Melaporkan hasil pengamatan secara sederhana berdasarakan hasil pengamatan.
4.1.4 Membuat laporan hasil pengamatan tentang jamur Basidiomycotina dan
Deuteromycotina
D. MATERI PEMBELAJARAN
Materi pembelajaran jamur meliputi:
A. Struktur Jamur
Jamur merupakan makhluk hidup yang sudah mempunyai membrane inti
(eukariot), tetapi tidak dapat membuat makanan sendiri karena tidak mengandung
klorofil. Jamur memperoleh makanan dari lingkungan disekitarnya.
Berdasarkan cara memperoleh makanannya, jamur dibedakan menjadi jamur
saprofit dan jamur parasit. Jamur saprofit banyak ditemukan di atas tanah, kayu lapuk,
dan bangkai hewan, misalnya, jamur kuping, jamur merang, dan jamur kayu.
Sementara itu, jamur parasit dapat ditemukan menempel pada kulit manusia,
misalnya, jamur panu. Contoh jamur bersel satu adalah jamur ragi (Saccharomyces
cerevisiae) dan jamur bersel banyak adalah jamur penisilin (Penicillium notatum),
jamur tempe (Rhizopus oryzae), dan jamur merang (Volvariella volvacea).
B. Cara Hidup Dan Reproduksi Jamur
Jamur dapat berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual.
Perkembangan secar aseksual dilakukan dengan pembelahan sel (fragmentasi) dan
pembentukan spora. Pembentukan spora berfungsi untuk menyebarkan spesies dalam
jumlah besar.
Spora jamur dibedakan menjadi dua, yaitu spora aseksual dan spora seksual.
Spora aseksual membelah secara mitosis dan spora seksual membelah secara meiosis.
Contoh spora aseksual adalah zoospora, endospora, dan konidia.
Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua sel inti
yaitu melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium
menyebabkan terjadinya Singami, yaitu penyatuan sel dari dua individu.
Singami terjadi dalam tiga tahap, yaitu plasmogami, kariogami, dan meiosis.
Pada tahap plasmogami, terjadi penyatuan dua protoplas membentuk sel yang
mengandung dua inti yang tidak menyatukan diri selama pembelahan sel (stadium
dikariot). Pada saat bersamaan, terjadi pula pembelahan inti bersama. Setelah
pembentukan benda buah, terjadilah peleburan sel haploid (kariogami) inti zigot yang
diploid. Setelah ini, baru terjadi meiosis, yaitu pembelahan sel dan pengurangan
jumlah kromosom menjadi haploid kembali.
C. Klasifikasi Jamur
Jamur dapat dibedakan menjadi divisi Zygomycota, Ascomycota,
Basidiomycota, dan Deuteromycota.
1. Zygomycota
Nama Zygomycota berasal dari jenis perbanyakan diri seksual, terutama pada
pembentukan zigospora. Zigospora terjadi karena peleburan dua gametangium
yang menghubungkan kedua hifa induk seperti jembatan penghubung. Ciri-ciri
jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah:
a. biasa hidup sebagai saprofit;
b. miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti
pipa atau buluh;
c. dinding sel terdiri atas kitin, tidak memiliki zoospora sehingga sporanya
merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang tersebar ke mana-mana;
d. perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari
sporangium yang telah pecah. Beberapa hifa akan tumbuh dan ujungnya
membentuk sporangium. Sporangium berisi spora. Spora yang terhambur inilah
yang akan tumbuh menjadi miselium baru;
e. perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu
hifa betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan isi selnya.
Hifa betina adalah hifa yang menerima isi selnya. Perkembangbiakan ini
dilakukan dengan gametangium yang sama bentuknya (hifa jantan dan hifa
betina) yang mengandung banyak inti. Selanjutnya, gametangium mengadakan
kopulasi.
Beberapa contoh jamur yang termasuk dalam divisi
Zygomycota adalah sebagai berikut:
a. Murcor mucedo: hidup sebagai saprofit pada sisa tumbuhan dan hewan,
misalnya, kotoran hewan dan roti busuk.
b. Murcor javanicus: berperan dalam pembuatan tapai karena jamur ini
terdapat dalam ragi tapai.
c. Rhizopus sp.: yang terdapat pada ragi tempe ini mempunyai daya untuk
memecah putih telur dan lemak.
2. AscomycotaJika jamur Zygomycota memiliki hifa yang tidak bersekat sepert pipa,
jamur sejati (Eumycota yang terdiri dari Ascomycota, Basidiomycota, dan
Deuteromycota) mempunyai hifa yang bersekatsekat. Dinding sel terdiri atas kitin
dan dapat hidup sebagai saprofit, parasit, atau bersimbiosis.
ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan
membentuk spora di dalam selnya (kantung kecil) yang disebut askus.
Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota. Perkembangbiakan
secara seksual dilakukan dengan pembentukan askospora melalui beberapa tahap,
yaitu:
1. perkawinan (kopulasi) antara gametangium jantan dan gametangium betina,
2. bersatunya plasma kedua gametangium yang disebut dengan plasmolisis,
3. bersatunya inti yang berasal dari gametangium yang disebut dengan
kariogami, dan kariogami yang menyebabkan terjadinya pembelahan reduksi,
dilanjutkan dengan pembentukan askospora secara endogen menurut
pembentukan sel bebas.
Kelompok jamur ini dapat ditemui di permukaan roti, nasi, dan makanan
yang sudah basi. Warnanya merah, cokelat, atau hijau.
Contoh jamur Ascomycota yang hidup sebagai saprofit, antara lain,
Saccharomyces cereviciae (khamir bir, roti, dan alkohol), Saccharomyces tuac
(khamir tuak), Saccharomyces ellipsoideus (khamir anggur), Penicillium sp.
(makanan dan roti busuk), dan Neurospora crassa (pembuatan oncom). Contoh
jamur yang tumbuh sebagai parasite adalah jamur Saccharomycosis yang
menyerang pada epitel mulut anakanak. Jamur dapat bersimbiosis dengan
ganggang hijau membentuk Lichenes (lumut kerak).
3. Basidiomycota
Ciri jamur Basidiomycota adalah memiliki basidium. Kelompok jamur ini
dikenal karena tubuh buahnya tampak jelas di permukaan tanah atau substrat
lainnya. Tubuh buah bentuknya bermacam-macam, ada yang seperti payung, bola
atau papan. Misalnya, jamur merang (Volvariella volvacea) dengan tubuh buah
berbentuk payung. Secara umum, tubuh buah mempunyai 4 bagian, yaitu tangkai
tubuh buah (stipe), tudung (pileus), volva, dan bilah (lamella). Stipe merupakan
suatu massa miselium yang tumbuh tegak. Pileus merupakan bagian yang
ditopang oleh stipe. Sewaktu muda, pileus dibungkus oleh selaput yang disebut
velum universale yang akan pecah menjelang dewasa. Volva adalah sisa
pembungkus yang terdapat di dasar tangkai. Lamella merupakan bagian bawah
dari tudung, berbentuk helaian, dan tersusun atas lembaran.
Perkembangbiakan aseksual Basidiomycotina dilakukan dengan
pembentukan konidia dan secara seksual dengan konjugasi. Pertemuan dua hifa
berbeda, hifa (+) dan hifa (–), terjadi di dalam tanah, menghasilkan hifa dikariotik
yang dengan cepat tumbuh menjadi tubuh buah (basidiokarp). Perkembangan
basidiokarp terjadi di atas permukaan tanah sampai dengan dihasilkannya
basidiospora. Pembentukan basidiospora terjadi di dalam basidium yang terletak
di permukaan bawah tudung basidiokarp.
Basidiomycota merupakan kelompok jamur yang pembentukan sporanya
terjadi di atas sel yang disebut dengan basidium. Bentuk jamurnya ada yang
seperti payung dan seperti kuping. Contoh jamur yang termasuk dalam
Basidiomycota adalah jamur merang (Volvariella volvacea) yang dapat dimakan
dan dikembangkan; jamur kuping (Auricularia polytricha) yang hidup di kayu
lapuk, dapat dimakan dan dikembangkan; jamur tiram (Pleurotes) dapat dimakan;
jamur api yang dapat merusak tanaman tebu; jamur beracun (Amanita phalloides)
berwarna putih dan merah, hidup di tanah; serta jamur upas (Corticum salmonella)
yang hidup parasit di batang pohon karet atau buah.
4. Deuteromycota (Jamur Imperfeksi)
Jamur Deuteromycetes adalah jamur yang berkembang biak dengan
konidia dan belum diketahui tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus maupun
basidium sehingga tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota atau
Basidiumycota. Oleh karena itu, jamur ini merupakan jamur yang tidak sempurna
(jamur imperfeksi).
Jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi banyak yang menimbulkan
penyakit, misalnya, jamur Helminthosporium oryzae, dapat merusak kecambah,
terutama menyerang buah dan menimbulkan nodanoda hitam pada daun inang;
Sclerotium rolfsii merupakan penyakit busuk pada berbagai tanaman. Jenis jamur
dalam kelompok ini yang menguntungkan adalah jamur oncom (Monilia sitophila
atau sekarang bernama Neurospora sitophila).
D. Bentuk Asosiasi Jamur
Jamur dapat bersimbiosis dengan makhluk hidup lain, seperti ganggang
hijau. Simbiosis ini biasa disebut dengan lumut kerak. Selain lumut kerak, simbiosis
jamur pun dapat menghasilkan Mikoriza.
1. Lumut Kerak (Lichenes)
Lumut kerak merupakan simbiosis antara jamur dan ganggang. Lumut
kerak hidup sebagai epifit pada pepohonan. Lumut ini juga tumbuh di atas tanah,
terutama daerah tundra di sekitar Kutub Utara. Selain itu, lumut kerak dapat hidup
di segala ketinggian di atas batu cadas, di tepi pantai, sampai di gunung-gunung
yang tinggi. Lumut kerak dapat berperan dalam pembentukan tanah dan
menghancurkan batu-batuan yang cadas sehingga lumut jenis ini disebut juga
sebagai tumbuhan perintis.
Lumut kerak tersusun atas lumut dan ganggang. Ganggang yang
bersimbiosis mutualisme dengan lumut disebut dengan gonidium. Ada yang bersel
satu dan ada yang berkoloni. Umumnya, gonidium ini adalah ganggang biru
(Cyanophyta), seperti Chroococcus dan Nostoc, tetapi ada juga yang bersimbiosis
dengan ganggang hijau (Chlorophyta), seperti Cystococcus dan Trentepohlia.
Dari simbiosis ini, jamur memperoleh makanan hasil fotosintesis
ganggang karena ganggang bersifat autotrof. Sementara itu, jamur yang heterotrof
dapat menyediakan air, mineral, dan melakukan pertukaran gas serta melindungi
ganggang. Selain itu, lumut kerak ini juga dapat mengikat nitrogen udara.
2. Mikoriza
Mikoriza adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebut jamur yang
bersimbiosis dengan akar tanaman. Beberapa anggota jamur Zygomycota,
Ascomycota, dan Basidiomycota ada yang menjadi anggota Mikoriza. Simbiosis
antara jamur dan akar tanaman ini merupakan simbiosis mutualisme. Jamur
diuntungkan karena mendapat zat organik, sedangkan tanaman mendapatkan air
dan unsur hara. Keduanya saling bergantung. Jika salah satu mati, yang lain tidak
dapat hidup.
Mikoriza terbagi menjadi dua golongan, yaitu endomikoriza dan
ektomikoriza. Endomikoriza adalah Mikoriza yang hifa jamurnya menembus akar
hingga masuk jaringan kortek, misalnya, jamur yang hidup pada akar sayuran.
Ektomikoriza adalah Mikoriza yang hifanya hanya hidup di daerah permukaan
akar, yaitu pada jaringan epidermis, misalnya, pada kulit akar pinus.
E. Peranan Jamur Dalam Kehidupan Manusia
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, ada yang merugikan
dan ada yang menguntungkan.
Jamur yang menguntungkan antara lain, sebagai berikut:
a. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industry keju, roti, dan
bir.
b. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
c. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
d. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein
tinggi.
e. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam
pembuatan tempe dan oncom.
jamur yang merugikan, antara lain, sebagai berikut:
a. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia.
b. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
c. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Inquiry
2. Pendekatan: Scientific
3. Diskusi
4. Pengamatan Objek
5. Penugasan
F. MEDIA, ALAT NDAN SUMBER BELAJAR
1. Media Pembelajaran
a. Slide power point
b. Gambar/Foto
c. Lembar Kerja Siswa
2. Alat dan Bahan
A. Alat
¤ Laptop
¤ Proyektor
¤ Mikroskop
¤ Lup
B. Bahan
¤ Jamur
¤ Tempe
3. Sumber Belajar
Buku Biologi SMA Kelas X yang dimiliki oleh Siswa terbitan 2013, dan layak
digunakan sebagai sumber materi.
G. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a. Berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik
b. Motivasi
Pernakah kalian membayangkan bagaimana rasanya menikmati tempe
goreng dan segelas air teh manis hangat pada sore hari saat udara dingin.
Selanjutnya guru menjelaskan bahwa tempe merupakan salah satu makanan
yang diolah dengan bantuan jamur.
Guru mengenalkan tentang macam-macam makanan dan minuman
yang diolah dengan bantuan jamur.
c. Apersepsi
Menanyakan kepada siswa jenis Protista yang mirip jamur
d. Tujuan Pembelajaran
Guru “menjelaskan tujuan pembelajaran” tentang prinsip klasifikasi untuk
menngolongkan jamur berdasarkan ciri-ciri dan cara reproduksinya melalui
pengamatan secara teliti dan sistematis serta peranan jamur dalam kehidupan
manusia.
e. Cakupan Pembelajaran
1). Guru “menjelaskan cakupan pembelajaran” tentang pengertian dan karakteristik
jamur secara umum, berikut penjelasan singkat mengenai klasifikasi jamur
berdasarkan ciri dan cara reproduksinya, lichens, mikoriza serta peranannya
dalam kehidupan manusia.
2). Guru ”menjelaskan dan mendemonstrasikan tata cara/langkah-langkah”
mengenai pengamatan jenis-jenis jamur.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
a. mengamati
Untuk lebih nyata dalam memberi gambaran pada peserta didik tentang
pengertian dan karakteristik jamur, serta untuk memotivasi peserta didik
mempelajari materi ini, maka peserta didik diminta melakukan pengamatan sambil
membuka buku siswa biologi SMA kelas X yang materinya “jamur” agar dapat
memahami lebih dalam mengenai klasifikasi jamur berdasarkan ciri dan cara
reproduksinya, lichens, mikoriza serta peranannya bagi manusia dan lingkungan
agar terlatih dalam belajar; baik secara mandiri, maupun secara berkelompok
dengan harapan menumbuhkan tanggung jawab yang dapat dipertanggungjawabkan.
b. Menanya
Melalui tanya jawab dengan peserta didik, guru menggali pengetahuan peserta
didik tentang ciri-ciri dan cara reproduksi jamur yang mereka ketahui dari hasil
belajar sebelumnya.
c. Mengumpulkan Informasi
Peserta didik kemudian diminta untuk mengumpulkan informasi dari sumber
lain untuk melengkapi informasi yang telah ada sebelumnya.
d. Mengasosiasi
Hasil pengamatan peserta didik dilaporkan dalam bentuk laporan tertulis yang
berisi tentang judul kegiatan, alat dan bahan yang digunakan, hasil pengamatan
dalam bentuk gambar lengkap dengan keterangan bagian-bagian gambar,
kesimpulah berdasarkan hasil pengamatan.
e. Mengkomunikasikan
Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil pengamatannya secara
bergantian oleh masing-masing wakil kelompok.
4. Penutup (15 menit)
a. Simpulan
Peserta didik dengan dibimbing dan difasilitasi pendidik membuat simpulan
tentang prinsip klasifikasi, penggolongan jamur berdasarkan ciri-ciri dan cara
reproduksinya, lichens, mikoriza dan peranan jamur.
b. Evaluasi
Memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik mengenai penggolongan
jamur berdasarkan ciri dan cara reproduksinya, lichens, mikoriza serta peranan
jamur
c. Refleksi
Meminta umpan balik pada peserta didik tentang kegiatan pembelajaran yang
telah berlangsung. Apakah pembelajaran menarik, menyenangkan, dan memberi
wawasan lebih pada peserta didik.
d. Tindak lanjut
Peserta didik diberi tugas rumah yaitu, membaca buku dan literatur lain yang
berkaitan dengan protista mirip jamur.
e. Penutup
Berdoa dan atau salam untuk menutup kegiatan pembelajaran.
H. INSTRUMEN PENILAIAN
A. Penilaian
1. Jenis/ Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap spiritual
b. Penilaian Sikap sosial
c. Penilaian Pengetahuan
d. Penilaian Keterampilan
2. Bentuk Instrumen dan Instrumen
a. Rubrik, non tes; untuk penilaian sikap spiritual.
b. Rubrik, non tes; untuk penilaian sikap sosial.
c. Soal Uraian, tes; untuk penilaian pengetahuan
d. Rubrik, non tes; untuk penilaian keterampilan praktikum.
3. Pedoman pengskoran
a. Pedoman pengskoran untuk penilaian sikap spiritual.
Skala Skor
Selalu 4
Sering 3
Jarang 2
Tidak Pernah 1
Keterangan:
Skor minimal = 4Skor maksimal = 16Skor 4 = kurangSkor 5 ~ 8 = cukupSkor 9 ~ 12 = baikSkor 13 ~ 16 = sangat baik
b. Pedoman pengskoran untuk penilaian sikap sosial.
Rentangan skor setiap aspek = 1 ~ 5Skor minimal = 6Skor maksimal = 30Skor 0 ~ 6 = sangat kurangSkor 7 ~ 12 = kurangSkor 13 ~ 18 = cukupSkor 19 ~ 24 = baikSkor 25 ~ 30 = sangat baik
c. Pedoman pengskoran untuk penilaian pengetahuan.
Rentangan skor “setiap butir soal” : 1 s/d 10
100% kebenaran jawaban : skor 1075 % kebenaran jawaban : skor 7,550 % kebenaran jawaban : skor 5,025 % kebenaran jawaban : skor 2,5< 25 % kebenaran jawaban: skor 1,0Skor tes minimal = 10Skor tes maksimal = 100
Skor tes= Jumlah skor perolehanJumlahsoal
x10
d. Pedoman pengskoran untuk penilaian keterampilan.
Rentangan Skor setiap aspek : 1 ~ 5Skor minimal : 12Skor maksimal : 60 Skor 12 = Sangat KurangSkor 13 ~ 24 = KurangSkor 25 ~ 36 = CukupSkor 37 ~ 48 = BaikSkor 49 ~ 60 = Sangat Baik
Kendari, 2 September 2014
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
NURLIAN, S.Pd.,M.,Hum ADAM BASRIN SALEH, S.SiNIP. NIP. 19831106 201001 1 012
LAMPIRAN RPP
Lampiran 1: Instrumen Penilaian
1.a. Instrumen Penilaian Silap Spiritual
RUBRIK PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL
NoN a m aPeserta Didik
Aspek Spiritual yang Dinilai
Total Skor
Mengagumi dan menyadari ciptaan Allah adanya keanekaragaman jamur
Mengagumi dan menyadari ciptaan Allah adanya kehidupan dalam jamur
Bersyukur atas kebesaran Tuhan (Allah) dengan adanya keberagaman jamur
Bersyukur atas kebesaran Tuhan (Allah) dengan adanya kehidupan unit terkecil dalam tubuh jamur
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1234...
Dst.
1.b. Instrumen Penilaian Sikap Sosial.
RUBRIK PENILAIAN SIKAP SOSIAL
No. Nama Siswa
Aspek Sosial yang Dinilai
Jum
lah
Sko
r
Nil
ai A
khir
(N
A)
atau
S
kor
Rer
ata
Per
caya
Dir
i
Tan
ggun
g Ja
wab
Tel
iti
San
tun
Ker
jasa
ma
Tol
eran
si
1
2
3
4
5
6
7
.
.
.
Dst
1.c. Instrumen Penilaian Pengetahuan
Kisi dan Soal tes pengetahuan
No.KodeKD
Indikator Pencapaian Kompetensi
TeknikBentuk
InstrumenInstrumen/ Soal
No.Soal
3.1.1
3.1.2
3.1.3
3.1.4
3.1.5
4.1.1
Mengidentifikasi ciri-ciri umum divisio Jamur
Mendeskripsikan perbedaan dari macam-macam jamur
Mengelompokkan jamur berdasarkan ciri-ciri yang diamati
Mendeskripsikan cara reproduksi jamur Basidiomycitina dan Deuteromycotina
Menyimpulkan ciri-ciri dan cara reproduksi Basidiomycotina dan Deuteromycotina melalui melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.
Melakukan pengamatan berbagai macam jenis jamur secara makroskopis dan mikroskopis
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes uraian
Tes uraian
Tesuraian
Tes uraian
Tes uraian
Tesuraian
3.1.1.1
3.1.1.2
3.1.2.1
3.1.3.1
3.1.4.1
3.1.1.5
4.1.1.2
Tuliskan empat ciri dari jamur
.Tuliskan bagian-bagian penyusun dari tubuh jamur.
Jelaskan perbedaan antara Ascomycota dan Basidiomycota.
Tuliskan pengelompokkan jamur berdasarakan ciri dan cara reproduksinya
Sebutkan cara reproduksi Basidiomycota dan Deuteromicota
Tuliskan ciri dari Basidiomycota dan Deuteromycota.
Gambarlah berbagai jenis jamur lengkap dengan keterangannya
1
2
3
4
5
6
7
4.1.2
4.1.3
Melaporkan hasil pengamatan secara sederhana berdasarakan hasil pengamatan
Membuat laporan hasil pengamatan tentang jamur Basidiomycotina dan Deuteromycotina
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes uraian
Tesuraian
4.1.2.1
4.1.3.1
Menuliskan bagian-bagian dari struktur tubuh jamur
Menuliskan perbedaan Basidiomycota dan Deuteromycota
8
9
Jum. 8 indikator - - - - 9 butir
Soal Uraian:
Tuliskan jawaban soal di bawah ini pada lembar jawaban sesuai suruhan pada masing-masing
butir soal. Waktu 90 menit.
1. Tuliskan empat ciri dari jamur?
Jawab: 1). Eukariot, 2). Uniseluler dan multiseluler, 3). Bersifat safrofit dan parasite, 4).
Tidak memiliki klorofil.
2. Tuliskan bagian-bagian penyusun dari tubuh jamur
Jawab: 1). Miselium, 2) hifa, 3). spora
3. Jelaskan perbedaan antara Ascomycota dan Basidiomycota.
Jawab: 1). Ascomycota: hifa tidak bersekat, dinding sel dari kitin, spora terbentuk dalam
askus. 2). Basidiomycota: memiliki basidium, hifa bersekat, memiliki tubuh buah
4. Tuliskan pengelompokkan jamur berdasarakan ciri dan cara reproduksinya
Jawab: 1). Zygomycota, 2). Ascomycota, 3). Basidiomycota, 4). Deuteromycota
5. Sebutkan cara reproduksi Basidiomycota dan Deuteromicota
Jawab: 1). Basidiomycota: aseksual dengan pembentukan konidia, seksual dengan
konjugasi. 2). Deuteromycota: aseksual dengan konidia, seksual belum diketahui cara
reproduksi seksualnya.
6. Tuliskan ciri dari Basidiomycota dan Deuteromycota.
Jawab: 1). Basidiomycota: memiliki basidium, hifa bersekat, memiliki tubuh buah.
2). Deuteromycota: tidak ada askus dan basidium, belum diketahui reproduksi seksualnya
7. Gambarlah berbagai jenis jamur lengkap dengan keterangannya
8. Menuliskan bagian-bagian dari struktur tubuh jamur
Jawab: 1). Miselium, 2) hifa, 3). spora
9. Menuliskan peran jamur dalam kehidupan
Jawab: pembuatan keju, roti, bir, antibiotik, tempe, oncom.
=== Selamat Bekerja ===
1.d. Instrumen Penilaian Keterampilan
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
Nama Sekolah : __________________Kelas : __________________Mata Pelajaran : BiologiNama dan NIS : __________________Kelompok : __________________
No.
Aspek Penilaian Skor
A Observasi/Mengamati -1. Relevansi2. Kelengkapan3. PembahasanB Diskusi -4 Keterampilan mengkomunikasikan5 Keterampilan mendengarkan6 Keterampilan berargumentasi7 Keterampilan berkontribusiC Presentasi -8 Keterampilan menjelaskan9 Keterampilan memvisualisasikan10 Keterampilan meresponD Mencipta (Produk) -11 Proses12 Hasil
Jumlah SkorNilai
LAMPIRAN 4. Materi pembelajaran jamur meliputi:
I. STRUKTUR JAMUR
Jamur merupakan makhluk hidup yang sudah mempunyai membrane inti
(eukariot), tetapi tidak dapat membuat makanan sendiri karena tidak mengandung
klorofil. Jamur memperoleh makanan dari lingkungan disekitarnya.
Jamur ada yang bersel satu, tetapi umumnya bersel banyak. Struktur tubuh
jamur bersel banyak terdiri atas miselium dan spora. Jamur bersel banyak
(multiseluler) terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Pada jamur tempe
dan jamur oncom, hifa-hifa ini terlihat seperti kapas. Miselium merupakan kumpulan
beberapa filamen (hifa). Hifa jamur ada yang bersekat dan tiap sekat mengandung
satu sel, tetapi ada juga yang tidak bersekat dengan banyak inti sel.
Berdasarkan cara memperoleh makanannya, jamur dibedakan menjadi jamur
saprofit dan jamur parasit. Jamur saprofit banyak ditemukan di atas tanah, kayu lapuk,
dan bangkai hewan, misalnya, jamur kuping, jamur merang, dan jamur kayu.
Sementara itu, jamur parasit dapat ditemukan menempel pada kulit manusia,
misalnya, jamur panu. Contoh jamur bersel satu adalah jamur ragi (Saccharomyces
cerevisiae) dan jamur bersel banyak adalah jamur penisilin (Penicillium notatum),
jamur tempe (Rhizopus oryzae), dan jamur merang (Volvariella volvacea).
Bentuk dan ukuran jamur sangat bervariasi, ada yang berbentuk seperti
lembaran, misalnya jamur kuping, dan ada yang berbentuk seperti payung, misalnya
jamur merang.
J. CARA HIDUP DAN REPRODUKSI JAMUR
Jamur dapat berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual.
Perkembangan secar aseksual dilakukan dengan pembelahan sel (fragmentasi) dan
pembentukan spora. Pembentukan spora berfungsi untuk menyebarkan spesies dalam
jumlah besar.
Spora jamur dibedakan menjadi dua, yaitu spora aseksual dan spora seksual.
Spora aseksual membelah secara mitosis dan spora seksual membelah secara meiosis.
Contoh spora aseksual adalah zoospora, endospora, dan konidia.
Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua sel inti
yaitu melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium
menyebabkan terjadinya Singami, yaitu penyatuan sel dari dua individu.
Singami terjadi dalam tiga tahap, yaitu plasmogami, kariogami, dan meiosis.
Pada tahap plasmogami, terjadi penyatuan dua protoplas membentuk sel yang
mengandung dua inti yang tidak menyatukan diri selama pembelahan sel (stadium
dikariot). Pada saat bersamaan, terjadi pula pembelahan inti bersama. Setelah
pembentukan benda buah, terjadilah peleburan sel haploid (kariogami) inti zigot yang
diploid. Setelah ini, baru terjadi meiosis, yaitu pembelahan sel dan pengurangan
jumlah kromosom menjadi haploid kembali.
Beberapa tipe spora seksual adalah askospora, basidiospora, zigospora, dan
oospora. Perkawinan jamur Ascomycota menghasilkan askospora. Basidiospora
adalah spora yang dihasilkan oleh jamur Basidiomycota. Askospora terdapat di dalam
askus dan berjumlah 8 spora, sedangkan basidiospora terdapat di dalam basidium dan
berjumlah 4 spora.
K. KLASIFIKASI JAMUR
Jamur dapat dibedakan menjadi divisi Zygomycota, Ascomycota,
Basidiomycota, dan Deuteromycota.
1. Zygomycota
Nama Zygomycota berasal dari jenis perbanyakan diri seksual, terutama pada
pembentukan zigospora. Zigospora terjadi karena peleburan dua gametangium
yang menghubungkan kedua hifa induk seperti jembatan penghubung. Ciri-ciri
jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah:
a. biasa hidup sebagai saprofit;
b. miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti
pipa atau buluh;
c. dinding sel terdiri atas kitin, tidak memiliki zoospora sehingga sporanya
merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang tersebar ke mana-mana;
d. perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari
sporangium yang telah pecah. Beberapa hifa akan tumbuh dan ujungnya
membentuk sporangium. Sporangium berisi spora. Spora yang terhambur inilah
yang akan tumbuh menjadi miselium baru;
e. perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu
hifa betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan isi selnya.
Hifa betina adalah hifa yang menerima isi selnya. Perkembangbiakan ini
dilakukan dengan gametangium yang sama bentuknya (hifa jantan dan hifa
betina) yang mengandung banyak inti. Selanjutnya, gametangium mengadakan
kopulasi.
Beberapa contoh jamur yang termasuk dalam divisi
Zygomycota adalah sebagai berikut:
2. Murcor mucedo: hidup sebagai saprofit pada sisa tumbuhan dan hewan,
misalnya, kotoran hewan dan roti busuk.
3. Murcor javanicus: berperan dalam pembuatan tapai karena jamur ini
terdapat dalam ragi tapai.
4. Rhizopus sp.: yang terdapat pada ragi tempe ini mempunyai daya untuk
memecah putih telur dan lemak.
5. AscomycotaJika jamur Zygomycota memiliki hifa yang tidak bersekat sepert pipa,
jamur sejati (Eumycota yang terdiri dari Ascomycota, Basidiomycota, dan
Deuteromycota) mempunyai hifa yang bersekatsekat. Dinding sel terdiri atas kitin
dan dapat hidup sebagai saprofit, parasit, atau bersimbiosis.
ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan
membentuk spora di dalam selnya (kantung kecil) yang disebut askus.
Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota. Perkembangbiakan
secara seksual dilakukan dengan pembentukan askospora melalui beberapa tahap,
yaitu:
a. perkawinan (kopulasi) antara gametangium jantan dan gametangium betina,
b. bersatunya plasma kedua gametangium yang disebut dengan plasmolisis,
c. bersatunya inti yang berasal dari gametangium yang disebut dengan
kariogami, dan kariogami yang menyebabkan terjadinya pembelahan reduksi,
dilanjutkan dengan pembentukan askospora secara endogen menurut
pembentukan sel bebas.
Kelompok jamur ini dapat ditemui di permukaan roti, nasi, dan makanan
yang sudah basi. Warnanya merah, cokelat, atau hijau.
Contoh jamur Ascomycota yang hidup sebagai saprofit, antara lain,
Saccharomyces cereviciae (khamir bir, roti, dan alkohol), Saccharomyces tuac
(khamir tuak), Saccharomyces ellipsoideus (khamir anggur), Penicillium sp.
(makanan dan roti busuk), dan Neurospora crassa (pembuatan oncom). Contoh
jamur yang tumbuh sebagai parasite adalah jamur Saccharomycosis yang
menyerang pada epitel mulut anakanak. Jamur dapat bersimbiosis dengan
ganggang hijau membentuk Lichenes (lumut kerak).
6. Basidiomycota
Ciri jamur Basidiomycota adalah memiliki basidium. Kelompok jamur ini
dikenal karena tubuh buahnya tampak jelas di permukaan tanah atau substrat
lainnya. Tubuh buah bentuknya bermacam-macam, ada yang seperti payung, bola
atau papan. Misalnya, jamur merang (Volvariella volvacea) dengan tubuh buah
berbentuk payung. Secara umum, tubuh buah mempunyai 4 bagian, yaitu tangkai
tubuh buah (stipe), tudung (pileus), volva, dan bilah (lamella). Stipe merupakan
suatu massa miselium yang tumbuh tegak. Pileus merupakan bagian yang
ditopang oleh stipe. Sewaktu muda, pileus dibungkus oleh selaput yang disebut
velum universale yang akan pecah menjelang dewasa. Volva adalah sisa
pembungkus yang terdapat di dasar tangkai. Lamella merupakan bagian bawah
dari tudung, berbentuk helaian, dan tersusun atas lembaran.
Tubuh buahnya disebut basidiokarp, terdiri atas jalinan hifa bersekat dan
dikariotik (setiap sel intinya berpasangan). Pada saat pembentukan basidiospora,
ujung-ujung hifa menggembung membentuk basidium yang di dalamnya terjadi
peleburan dua inti haploid menjadi satu inti diploid, disusul dengan pembelahan
meiosis yang menghasilkan 4 inti haploid. Selanjutnya, basidium membentuk
empat tonjolan (sterigmata) yang berisi protoplasma dan keempat inti haploid tadi
masing-masing akan mengisi tiap tonjolan dan terbentuk empat buah basidiospora
haploid.
Perkembangbiakan aseksual Basidiomycotina dilakukan dengan
pembentukan konidia dan secara seksual dengan konjugasi. Pertemuan dua hifa
berbeda, hifa (+) dan hifa (–), terjadi di dalam tanah, menghasilkan hifa dikariotik
yang dengan cepat tumbuh menjadi tubuh buah (basidiokarp). Perkembangan
basidiokarp terjadi di atas permukaan tanah sampai dengan dihasilkannya
basidiospora. Pembentukan basidiospora terjadi di dalam basidium yang terletak
di permukaan bawah tudung basidiokarp.
Basidiomycota merupakan kelompok jamur yang pembentukan sporanya
terjadi di atas sel yang disebut dengan basidium. Bentuk jamurnya ada yang
seperti payung dan seperti kuping. Contoh jamur yang termasuk dalam
Basidiomycota adalah jamur merang (Volvariella volvacea) yang dapat dimakan
dan dikembangkan; jamur kuping (Auricularia polytricha) yang hidup di kayu
lapuk, dapat dimakan dan dikembangkan; jamur tiram (Pleurotes) dapat dimakan;
jamur api yang dapat merusak tanaman tebu; jamur beracun (Amanita phalloides)
berwarna putih dan merah, hidup di tanah; serta jamur upas (Corticum salmonella)
yang hidup parasit di batang pohon karet atau buah.
7. Deuteromycota (Jamur Imperfeksi)
Jamur Deuteromycetes adalah jamur yang berkembang biak dengan
konidia dan belum diketahui tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus maupun
basidium sehingga tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota atau
Basidiumycota. Oleh karena itu, jamur ini merupakan jamur yang tidak sempurna
(jamur imperfeksi).
Jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi banyak yang menimbulkan
penyakit, misalnya, jamur Helminthosporium oryzae, dapat merusak kecambah,
terutama menyerang buah dan menimbulkan noda-noda hitam pada daun inang;
Sclerotium rolfsii merupakan penyakit busuk pada berbagai tanaman. Jenis jamur
dalam kelompok ini yang menguntungkan adalah jamur oncom (Monilia sitophila
atau sekarang bernama Neurospora sitophila).
L. BENTUK ASOSIASI JAMUR
Jamur dapat bersimbiosis dengan makhluk hidup lain, seperti ganggang
hijau. Simbiosis ini biasa disebut dengan lumut kerak. Selain lumut kerak, simbiosis
jamur pun dapat menghasilkan Mikoriza.
1. Lumut Kerak (Lichenes)
Lumut kerak merupakan simbiosis antara jamur dan ganggang. Lumut
kerak hidup sebagai epifit pada pepohonan. Lumut ini juga tumbuh di atas tanah,
terutama daerah tundra di sekitar Kutub Utara. Selain itu, lumut kerak dapat hidup
di segala ketinggian di atas batu cadas, di tepi pantai, sampai di gunung-gunung
yang tinggi. Lumut kerak dapat berperan dalam pembentukan tanah dan
menghancurkan batu-batuan yang cadas sehingga lumut jenis ini disebut juga
sebagai tumbuhan perintis.
Lumut kerak adalah makhluk hidup yang tahan terhadap kekeringan dalam
waktu yang lama. Pada saat kekeringan dan tersengat matahari secara terus-
menerus, lumut ini akan kering, tetapi tidak mati. Pada saat turun hujan, lumut
kerak tumbuh kembali. Ciri lain lumut ini adalah pertumbuhan talusnya yang
lambat. Dalam satu tahun, pertumbuhan talusnya kurang dari 1 cm.
Lumut kerak tersusun atas lumut dan ganggang. Ganggang yang
bersimbiosis mutualisme dengan lumut disebut dengan gonidium. Ada yang bersel
satu dan ada yang berkoloni. Umumnya, gonidium ini adalah ganggang biru
(Cyanophyta), seperti Chroococcus dan Nostoc, tetapi ada juga yang bersimbiosis
dengan ganggang hijau (Chlorophyta), seperti Cystococcus dan Trentepohlia.
Dari simbiosis ini, jamur memperoleh makanan hasil fotosintesis
ganggang karena ganggang bersifat autotrof. Sementara itu, jamur yang heterotrof
dapat menyediakan air, mineral, dan melakukan pertukaran gas serta melindungi
ganggang. Selain itu, lumut kerak ini juga dapat mengikat nitrogen udara.
Reproduksi lumut kerak secara aseksual dilakukan dengan fragmentasi.
Pelepasan potongan lumut kerak di tempat yang sesuai dapat tumbuh menjadi
tumbuhan lumut kerak baru. Selain itu, reproduksi aseksual dapat dilakukan
dengan jatuhnya soredia (sel ganggang yang terbungkus hifa dan berwarna putih)
di tempat yang sesuai maka sel tersebut akan tumbuh menjadi lumut kerak baru.
Reproduksi seksual lumut kerak dilakukan oleh tiap-tiap makhluk hidup.
Jamur dan ganggang melakukan reproduksi seksual sendiri-sendiri. Jika spora
jamur jatuh di atas ganggang, kemungkinan akan terjadi simbiosis lagi dan akan
tumbuh lumut kerak baru.
Lumut kerak dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pembuat
obat, penambah rasa dan aroma, indikator pencemaran udara, pigmennya dapat
digunakan sebagai bahan kertas lakmus celup atau indikator pH, dan di daerah
batu-batuan lumut kerak dapat melapukkan batuan sebagai awal pembentukan
tanah.
2. Mikoriza
Mikoriza adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebut jamur yang
bersimbiosis dengan akar tanaman. Beberapa anggota jamur Zygomycota,
Ascomycota, dan Basidiomycota ada yang menjadi anggota Mikoriza. Simbiosis
antara jamur dan akar tanaman ini merupakan simbiosis mutualisme. Jamur
diuntungkan karena mendapat zat organik, sedangkan tanaman mendapatkan air
dan unsur hara. Keduanya saling bergantung. Jika salah satu mati, yang lain tidak
dapat hidup.
Mikoriza terbagi menjadi dua golongan, yaitu endomikoriza dan
ektomikoriza. Endomikoriza adalah Mikoriza yang hifa jamurnya menembus akar
hingga masuk jaringan kortek, misalnya, jamur yang hidup pada akar sayuran.
Ektomikoriza adalah Mikoriza yang hifanya hanya hidup di daerah permukaan
akar, yaitu pada jaringan epidermis, misalnya, pada kulit akar pinus.
A. PERANAN JAMUR DALAM KEHIDUPAN
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, ada yang merugikan
dan ada yang menguntungkan.
Jamur yang menguntungkan antara lain, sebagai berikut:
1. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industry keju, roti, dan
bir.
2. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
3. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
4. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein
tinggi.
5. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam
pembuatan tempe dan oncom.
jamur yang merugikan, antara lain, sebagai berikut:
1. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia.
2. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
3. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
Lampiran 3. Lembar Kerja
Lembar Kerja Siswa
Jenis Praktikum : Pengamatan mikroskopis struktur tubuh jamurTujuan : Mengidentifikasi struktur penyusun tubuh jamur.
A. Persiapan Alat dan Bahan
Siapkan alat-alat dan bahan yang akan digunakan/ dibutuhkan, yaitu:
Alat:
1. Mikroskop 6. lup
2. Kaca preparat
3. Kaca Penutup
4. Pinset
5. Pipet
Bahan:
1. Tempe
2. Jamur
3. Aquades
B. Cara Kerja
1. Pertama-tama siapkan mikroskop, stanby untuk difungsikan. Begitu pula semua alat
lainnya dan bahan yang akan digunakan.
2. Siapkan kaca preparat yang sudah dilap bersih dan kering, berikut kaca penutup
3. Pengamatan struktur tubuh jamur pada tempe, berikut pengamatannya:
a. Ambil lapisan bagian luar tempe yang berwarna putih dengan menggunakan
pinset. Tarik pelan-pelan sehingga lapisan yang tipis terambil.
b. Lapisan tipis yang berwarna putih itu letakkan pada kaca preparat, kemudian tutup
dengan kaca penutup.
c. Amati dengan menggunakan mikroskop. Perhatikan apa yang terlihat dalam
pengamatan.
d. Gambarlah bagian-bagian tubuh jamur tersebut sesuai dengan hasil pengamatan,
lengkap dengan keterangan.
4. Pembuatan pada jamur
a. Ambil jenis jamur yang akan diamati.
b. Letakkan jamur tersebut pada meja pengamatan
c. Dengan menggunakan lup amati bagian-bagian dari tubuh jamur tersebut.
d. Gambarlah sesuai dengan hasil pengamatan, lengkap dengan keterangan.
5. Cantumkan pembesaran mikroskop yang digunakan pada setiap gambar hasil
pengamatan.
top related